PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KANISIUS WIROBRAJAN I
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : ANTONIUS WAHYU BUDI SANTOSA NIM: 091134164
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Membangun mimpi untuk menyongsong hidup yang lebih cerah, tetapi
jangan terlena dengan mimpi tersebut karena mimipi selalu menyajikan keindahan oleh sebab itu mari kita bangkit dari mimpi-mimpi untuk menyongsong kenyataan di dunia ini penuh dengan semangat motivasi“
Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Bapak Wignyo Sumarto
dan Ibu Lucia
Suyati yang senantiasa mendukung dan mendoakanku. 2. Budiyati
yang
selalu
memberikan
dukungan. 3. Suster
Clarista
Yang
telah
meberikan
motivasi dan mendoakanku. 4. Maria Wuriusadani yang telah memberikan dukungannya. 5. Kedua adik-adiku yang telah memberikan motivasi.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 Mei 2013 Penulis
Antonius Wahyu Budi Santosa NIM. 091134164
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Antonius Wahyu Budi Santosa NIM
: 091134164
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan 1 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan dan mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 3 Mei 2013 Yang menyatakan
( Antonius Wahyu Budi Santosa )
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KANISIUS WIROBRAJAN I Antonius Wahyu Budi Santosa Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan 1 pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I dan siklus II dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok dan diberi masalah. Pembelajaran dilaksanakan dalam 4 pertemuan, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan hasil tes evaluasi pada akhir siklus dan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan presasi belajar IPS siswa kelas V di SD Wirobrajan 1 tahun pelajaran 2010/2011, khususnya pada materi peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Peningkatan motivasi
belajar siswa terlihat dengan persentase motivasi belajar siswa pada kondisi awal 50% dan meningkat pada akhir siklus II yaitu menjadi
80 %. Sedangkan
peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai KKM yaitu sebanyak 4,17%, pada akhir siklus I sebesar 72%, dan pada akhir siklus II adalah sebesar 90%. Kata kunci : motivasi belajar, prestasi belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING INTELLIGENCE OF SOCIAL SUBJECT WITH PROBLEM BASED LEARNING STUDENT GRADE V OF ELEMENTARY SCHOOL WIROBRAJAN 1 Antonius Wahyu Budi Santosa Sanata Dharma University 2013 This research aimed to determine whether the use of problem based learning can improve motivation and learning intelligence student of grade V Elementary School Plaosan 1 Mlati for Social subject in second semester school year 2010/2011. This research is a class act who carried on with two cycles. In the first and second cycle are done by problem based learning in dividing student into groups and problem distributed. Learning is doing in four meeting, each cycle consist of two meeting. Data collected to use instrument of written test in last cycle and observation. Result of research which show that problem based learning method can improve motivation and learning intelligence student of grade IV Elementary School Plaosan 1 in school year 2010/2011 in Social subject especially in material of communication of technology development and transportation. Improvement learn motivation of student can show with rate of learn motivation of student in first condition 78% and improve in the end of cycle II to be 83,33%. While improvement of learning intelligence can show from first condition which minimal criteria complete (KKM) reach as many as 4,17%, in the end of cycle I 72%, and in the end of cycle II amounting to 90%.
Keyword : learn motivation, learning intelligence, Problem Based Learning.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kasih, karena berkat kemurahan rahmat dan kasih-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Terutama tugas ini dibuat sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi guru berupa kemampuan penguasaan bidang studi, memahami siswa, pembelajaran siswa dan pengembangan kepribadian. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena kebaikan, dukungan, bimbingan, dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2. G. Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, 3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan saran yang sangat berguna bagi penulis, 4. Christina Tri Lestari, S.Pd selaku Guru Model yang telah bersedia untuk membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini, 5. Petugas Perpustakaan, 6. Kepala Sekolah, Dewan Guru, beserta siswa dan siswi kelas V SD Kanisius Wirobrajan I yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini, 7. Keluargaku. Bapak Petrus Wignyo Sumarto, dan Simbah Kerto Setiko yang selalu mendukung dan mendoakan dari Surga. Ibukku Lucia Suyati
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang selalu mendampingi dan mendukungku setiap saat, Kakakku Budi Yati, Kus Miyati, Suster Clarista dan Adik tersayangku Ria dan Ririn yang selalu memberi semangat dan menghiburku, terima kasih atas semua doa dan dorongannya, 8. Teman-teman seperjuanganku, Mbak Dini, Mbak Dewi, Mbak Agnes, Pur, Mbak Betris, Bu Erna, Mbak Desi, Mbak Liya, Mbak Ratih, Mbak Rita, terima kasih atas kebersamaannya melalui suka duka dalam menyelesaikan skripsi ini, 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis hingga selesainya skripsi ini. Atas semua itu, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis berharap dengan adanya skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Akhirnya penulis akan selalu menerima dengan senang hati apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 3 Mei 2013 Penulis
Antonius Wahyu Budi Santosa
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Motto dan Persembahan ..................................................................................... iv Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................ v Persetujuan Publikasi ......................................................................................... vi Abstrak ..............................................................................................................vii Abstract ......................................................................................................... viii Kata Pengantar .................................................................................................. ix Daftar Isi............................................................................................................ xi Daftar Tabel.................................................................................................... xiii Daftar Gambar ................................................................................................ xv BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... A. Latar Belakang
1
............................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................. 3 C. Rumusan Masalah............................................................................ 4 D. Batasan Pengertian .......................................................................... 4 E. Tujuan ............................................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................... 8 A. Pembelajaran IPS ........................................................................... 8 B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ..........................................14 C. Motivasi .........................................................................................20 D. Belajar ............................................................................................23 E. Hubungan mata pelajaran IPS dengan PBM .....................................37 F. Kerangka Berpikir ..........................................................................38 G. Hipotesis .........................................................................................38 BAB III. METODE PENELITIAN ...............................................................39 A. Setting Penelitian ............................................................................39 B. Desain Penelitian ............................................................................41 C. Rencana Tindakan ..........................................................................42 D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...................................46 BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............57 A. Diskripsi data ..................................................................................57 B. Komparasi .......................................................................................88 C. Pembahasan .....................................................................................89 BAB V. PENUTUP ..........................................................................................92 A. Kesimpulan .....................................................................................91 B. Saran .............................................................................................93 Daftar Pustaka ................................................................................................94
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 Distribusi Jumlah Soal Menurut Tipe Dalam Kisi-Kisi perencanaan penyusunan Soal ..............................................................55 Tabel 2 Waktu Penelitian ..................................................................................56 Tabel 3 Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ...................................................58 Tabel 4. Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ...............................................59 Tabel 5 Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ....................................................61 Tabel 6 Prosentase keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ..................................61 Tabel 7. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I ..........................69 Tabel 8. Hasil Observasi Kegiatan Siswa ...........................................................71 Tabel 9. prestasi belajar siswa pada siklus I.......................................................73 Tabel 10 Frekuensi prestasi Belajar Siswa Siklus I .............................................74 Tabel 11. Analisis Data Siklus I .........................................................................75 Tabel 12. Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II ..............................79 Tabel 13. prestasi belajar siswa Pada Siklus II...................................................81 Tabel 14. Frekuensi prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..................................82 Tabel 15 Kenaikan Nilai Rata- Rata ...................................................................83 Tabel 16 Hasil Pengisian Kuisioner Motivasi Setelah Penelitian ........................84 Tabel 17 Frekuensi hasil Pengisian Kuisioner Motivasi......................................85 Tabel 18 Hasil Evaluasi Belajar sebelum penelitian, Setelah penelitian Siklus I, dan Siklus II .................................................85 Tabel 19. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok ..................................86 Tabel 20. Rubrik penilaian produk .....................................................................87
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 21 Komparasi Hasil Penelitian Prestasi ....................................................88 Tabel 22. Pencapaian KKM pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II .................................................................................89
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR DIAGRAM Gambar 1 Diagram 1 Motivasi Belajar Siswa Pada Keadaan Awal ....................60 Gambar 2 Diagram 2 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ...............................62 Gambar 3 Diagram 3 Keterlibatan Siswa Selama Siklus I ..................................70 Gambar 4 Diagram 4 Prestasi Belajar Siswa Siklus I .........................................75 Gambar 5 Diagram 5 Keterlibatan Siswa Dalam Siklus II ................................80 Gambar 6 Diagram 6. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..............................83
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Dasar merupakan tahap awal dari tingkatan pendidikan yang ada di Indonesia. Ada dua macam sekolah yang ada di Indonesia yaitu sekolah Negeri dan sekolah Swasta. Sekolah Negeri merupakan sekolah yang dikelola oleh pemerintah sendiri, sedangkan sekolah Swasta adalah sekolahan yang dikelola oleh suatu lembaga diluar tanggung jawab pemerintah. Banyak sekali sekolah swasta yang ada di Indonesia, khususnya di Yogyakarta ada salah satu lembaga swasta yang menangani sekolah swasta yaitu Yayasan Kanisius. Ada banyak sekali sekolah yang tergabung dalam Yayasan Kanisius. Salah satunya yaitu SD Kanisius Wirobrajan I. Letak SD ini tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta. SD Kanisius wirobrajan I terdapat di jalan HOS Cokroaminoto No. 8 Yogyakarta. Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I dikelola oleh kepala sekolah dan 18 guru. Terdapat dua belas kelas, satu laboratorium IPA, satu perpustakaan dan satu laboratorium komputer. Keadaan sekolah ini sangat sejuk karena terdapat beberapa pepohonan. Lingkungan masyarakat disekitar sekolah ini sebagian besar pekerjaannya adalah karyawan swasta sehingga banyak orang tua yang sangat sibuk, sehingga sebagian dari siswa SD Kanisius Wirobrajan I tidak mendapat perhatian yang cukup dan belum terpantau dengan baik pada saat belajar. Orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan anak. Hal ini
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
yang menyebabkan banyak anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Salah satu kelas yang mengalami kesulitan belajar yaitu siswa kelas V. Siswa kelas V sudah mulai dikenalkan beberapa mata pelajaran, diantaranya Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, Bahasa Inggris, Agama, Bahasa Jawa, Komputer. IPS merupakan salah satu pelajaran yang sudah diperkenalkan sejak kelas satu Sekolah Dasar. Banyak orang beranggapan bahwa mata pelajaran ini susah dimengerti karena sebagian besar berkaitan dengan hafalhafalan. Dalam pelajaran ini ada beberapa materi yang akan dipelajari oleh siswa kelas V, diantaranya mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dalam mata pelajaran IPS sendiri siswa diberi suatu cara penyelesaian dengan cara berdiskusi atau sharing pengetahuan, mencari, menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan pemahaman ketika siswa mempelajari materi tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia banyak siswa mengalami kesulitan, kenyataan ini terlihat pada perolehan nilai yang didapat siswa rendah yaitu di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang ditentukan pada pelajaran IPS yaitu 68. Sekitar 50% dari jumlah siswa kelas V mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa penyebab baik dari segi guru maupun siswa sendiri. Misalnya saja guru dalam menyampaikan suatu materi masih cenderug monoton tanpa memperhatikan situasi dan kondisi kelas tersebut serta guru dalam menyampaikan materi pelajaran belum mengoptimalkan media untuk menarik motivasi siswa, sedangakan dari segi siswa sendiri dimungkinkan siswa belum mempunyai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
motivasi untuk belajar atau masih bermalas-malasan dalam menerima informasi dari guru tersebut. SD Kanisius Wirobrajan I sudah menerapkan beberapa strategi untuk mengatasi hal ini seperti guru mengajar diwajibkan memakai media. Strategi seperti ini tidak dapat mengatasi masalah yang terjadi pada anak, khususnya masalah mata pelajaran IPS tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui Pembelajaran berbasis masalah (PBM). Oleh sebab itu, penulis ingin mencoba meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Pembelajaran berbasis masalah (PBM). Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM) ini siswa diharapkan lebih mudah dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia karena siswa dapat bertukar pikiran dengan teman sebaya. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993). B. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu dan luasnya materi IPS maka dalam ini dibatasi baik materi maupun variabelnya. Dari segi materi peneliti hanya membahas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan dari segi variabelnya dibatasi pada motivasi dan prestasi belajar. C. Perumusan Masalah Masalah-masalah penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS ? 2. Apakah model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS ? D. Batasan Pengertian Agar tidak mengalami penafsiran yang berbeda maka penulis menulis batasan pengertian sebagai berikut: 1
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Motivasi belajar adalah Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. 3. IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
4. PBM adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993). 5. Mengajar berarti memberikan pengajaran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
E. Pemecahan Masalah Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan tersirat dalam rumusan masalah, permasalahan pada siswa Sekolah Dasar untuk mata pelajaran yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dapat diatasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang diusahakan agar siswa dapat mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi. F. Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah (Probelem-based learning) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dikalangan siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan I semester genap tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
G. Manfaat Manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi penulis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang salah satu pendekatan yang dipakai untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2. Bagi guru Bagi rekan-rekan guru merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk materi pokok lain, mata pelajaran lain, dan kelas lain. 3. Bagi sekolah Laporan penelitian dapat menambah satu bacaan yang ada dalam perpustakaan program studi, yang dapat dimanfaatkan untuk teman-teman mahasiswa. 4. Bagi siswa Siswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari materi ini dan terbantu untuk menemukan cara-cara yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah, sehingga kemampuan yang dimiliki siswa mengalami perubahan atau peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
5. Bagi Universitas Sebagai pedoman bagi mahasiswa terutama PGSD pada saat melaksanakan praktik pembelajaran / pemantapan kemampuan mengajar khususnya pada saat melaksanakan pembelajaran IPS. 6. Bagi pembaca Sabagai salah satu informasi mengenai dunia pendidikan serta perkembangan terutama pada waktu menyampaikan pembelajarn dan metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai wacana untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik. Apabila akan melaksanakan penelitian, diharapkan penelitiannya juga akan lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian IPS
1. Pembelajaran IPS SD
a. Hakekat Pembelajaran IPS di SD
Hakekat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”.
Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari permukaan laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan mempengaruhi terhadap pola kehidupan penduduk yang menempatinya.
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu,
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. IPS dapat diartikan dengan “Kajian tentang masyarakat”. Selain itu, Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah.
Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.
b. Tujuan dan karakteristik pembelajaran IPS SD
Berdasarkan kurikulum 2004 untuk tingkat SD dinyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:
1. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis. 2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan social. 3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
Tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41).
Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
a. Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari . b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis. c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
Selain itu ,karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Salah satunya adalah karakteristik IPS dilihat dari materi. Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.
c.
Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Dengan bertolak dari uraian diatas, kegiatan pembelajaran IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa. Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (712 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami bidang studi IPS dan mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS IPS adalah ilmu sosial yang secara harfiah terbagi menjadi tiga sub bidang ilmu yaitu Geografi, Sejarah dan Kependudukan. Masing masing bagian tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
dapat lagi dibedakan berdasarkan bidang kajian masing-masing. Semakin tinggi kompleksitas kedalaman ilmu maka semakin sempit ruang lingkup yang dikaji. Sedangkan untuk sekolah dasar pokok - pokok materi mengambil kepada 3 bidang tersebut yang terkadang diberikan secara terintegrasi. Pengenalan bidang geografi di SD lebih banyak menyajikan fenomena alam baik di Indonesia maupun di luar negeri yang akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Sehingga siswa yang kreatif akan secara aktif mencari literaturliteratur tambahan selain buku yang direkomendasikan oleh sekolah. Bidang sejarah dikenalkan kepada anak SD lebih banyak menguraikan cerita-cerita kepahlawanan dengan batas pemahaman baik dan buruk. Dengan pengembangan aspek sesungguhnya di antara baik dan buruk tersebut terdapat daerah pertanyaan dari siswa yang memerlukan kesabaran guru untuk menjelaskannya berdasarkan fakta dan landasan psikologis suatu peristiwa. Dalam hal ini akan memancing peluang diskusi yang lebih banyak, sehingga peran serta siswa dalam kegiatan ini akan lebih besar.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah, selanjutnya disingkat PBM, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBM adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993). Lebih lanjut Boud dan felleti, (1997), Fogarty(1997) menyatakan bahwa PBM adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada
siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-
structured, atau open ended melalui stimulus dalam belajar.
b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Menurut Tan, 2003 dalam Taufiq (2009:22) mengungkapkan ciri – ciri atau karakteristik proses Pembelajaran Berbasis Masalah ( PBM ) adalah sebagai berikut : 1. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran 2. Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang. 3. Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk, solusinya menuntut pemelajar menggunakan dan mendapatkan konsep dari ilmu ke bidang lainnya. 4. Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran yang baru. 5. Sangat mengutamakan belajar mandiri 6. Pembelajaran ini bisanya memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak hanya satu sumber saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
7. Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif dan kooperatif. Siswa diharapkan bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan dan melakukan presentasi. Selain karakteristik diatas, PBM juga memiliki karakteristik yang lain diantaranya sebagai berikut : 1. Belajar dimulai dengan suatu masalah. 2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa. 3. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin ilmu. 4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri. 5. Menggunakan kelompok kecil. 6. Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.
c. Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Sanjaya dalam Fitriyanti, 2009 menjelaskan enam langkah model pembelajaran PBL yang kemudian dinamakan metode pemecahan masalah, antara lain :
1. Merumuskan masalah yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2. Menganalisis masalah yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. 3. Merumuskan
hipotesis
yaitu
langkah
siswa
merumuskan
berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. 4. Mengumpulkan data yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. 5. Pengujian hipotesis yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan 6. Merumuskan
alternatif
pemecahan
masalah
yaitu
langkah
siswa
menggambarkan alternatif yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
d. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Menurut Smith, 2005 dalam Taufiq (2009:27-28) mengungkapkan manfaat proses pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah sebagai berikut : 1. Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar. Dengan mendapatkan pengetahuan yang lebih erat kaitannya dengan konteks praktiknya, maka selain dapat memahami materi yang diajarkan siswa juga akan mudah mengingat akan pengetahuan tersebut. 2. Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan Melalui adanya Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), maka siswa dapat merasakan lebih baik konteks operasi di lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
3. Mendorong untuk berfikir Dalam hal ini, siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah, maka secara tidak langsung siswa akan lebih terdorong untuk semakin kritis dan reflektif, dan juga mengasah kemampuan berfikir siswa, akan tetapi diharapkan siswa tersebut tidak boleh terburu – buru dalam menyimpulkan soal tersebut, akan tetapi siswa harus menemukan fakta – fakta yang dapat memperkuat jawaban tersebut. 4. Membangun kerja tim, kepemimpinan dan ketrampilan social Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat mendorong terjadinya pengembangan kecakapan kerja tim dan kecakapan sosial. Siswa diharapkan dapat memahami perannya dalam kelompok dan menerima pendapat orang lain. 5. Membangun kecakapan belajar (Life – long learning skills) Dengan model pembelajaran berbasis masalah para siswa diharapkan lebih banyak belajar, sehingga ilmu yang nantinya akan mereka butuhkan dapat terus berkembang sehingga siswa harus dapat lebih mengembangkan kemampuannya. 6. Memotivasi siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) siswa dapat lebih termotivasi dan tertantang untuk belajar menyelesaikan masalah dalam materi tersebut, sehingga secara tidak langsung motivasi dalam diri siswa meningkat sehingga mempunyai pengaruh baik terhadap prestasi belajar mereka. Berdasarkan uraian tersebut tampak jelas bahwa pembelajaran dengan model PBM dimulai oleh adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
guru), kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang telah mereka ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar. Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang
percobaan,
melakukan
penyelidikan,
mengumpulkan
data,
menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model PBM dapat memberikan pengalaman yang kaya kepada siswa. Dengan kata lain, penggunaan PBM dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari. Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar yang diperoleh siswa yang diajar dengan PBM yaitu: 1. Inkuiri dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah. 2. Belajar model peraturan orang dewasa (adult role behaviors). 3. Ketrampilan belajar mandiri (skills for independent learning). Berdasarkan uraian diatas, maka kelebihan PBM dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Siswa menjadi lebih mampu berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
2. Siswa menjadi lebih peka terhadap situasi atau masalah disekitarnya. 3. siswa terbiasa untuk menghargai pendapat orang lain dengan lapang dada. 4. siswa dapat mengambil suatu kebijaksanaan dengan tepat berdasarkan masalah yang sedang dihadapinya. 5. siswa dapat mengembangkan kemapuannya dalam memecahkan masalah. 6. siswa dapat menghargai perbedaan yang dimiliki oleh teman lainnya. 7. mempunyai keberanian untuk berbicara didepan umum. 8. siswa terlatih menghadapi kehidupan yang banyak masalah. Selain memiliki keunggulan, dalam model pembelajaran berbasis masalah terdapat pula beberapa kekurangan antara lain :
1. Siswa akan merasa malas untuk mencoba jika tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari dapat dipecahkan. 2. Keberhasilan penerapan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3. Tanpa pemahaman pada siswa mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka siswa tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
3. Hakekat Motivasi Belajar a. Motivasi Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.” M. Alisuf Sabri (2001:90) mengatakan bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. WS Winkel (1986:71) motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati. Menurut M. Ngalim Purwanto (1998:71) mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M (1990:73) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt, yaitu: 1. kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang. 2. keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. 3. Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang. Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu kegiatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Faktor instrinsik berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan faktor ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena pengaruh pimpinan, kolega atau faktor-faktor lain yang kompleks. Motivasi memuat tiga unsur esensial, yakni : 1. faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, 2. tujuan yang ingin dicapai, 3. strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil belajar akan menjadi optimal karena adanya motivasi, oleh karena itu makin tepat motivasi yang diberikan maka akan makin berhasil pula pelajaran tersebut, sehingga motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Berikut ini merupakan fungsi motivasi yang dikemukakan menurut sardiman (2008:85) ada tiga fungsi motivasi yaitu : 1. Mendorong manusia untuk berbuat sesuatu. Motivasi dalam hal ini menjadi motor penggerak setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2. Menentukan arah tujuan yang hendakdicapai oleh seseorang. 3. Berfungsi menentukan perbuatan – perbuatan yang hendak dilakukan guna mencapai tujuan untuk menyingkirkan perbuatan yang tidak bermanfaat. Disamping itu motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
b. Belajar Belajar
adalah
usaha
mencari,
menambah,
dan
mengumpulkan
pengetahuan di sekolah itu merupakan pandangan masyarakat pada umumnya. Selain itu Cronbach memberikan definisi :“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. “Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”. Pengertian belajar yang lebih modern diungkapkan oleh Morgan dkk. (1986), yaitu belajar sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman (Sumantri, 2001:13). Winkel berpendapat bahwa belajar merupakan aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilaisikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas (Winkel, 2004). Perubahan yang telah terjadi akan memberi bekal kepada seorang anak untuk menghadapi lingkungan yang ada di sekitarnya. Sedangkan menurut Hilgard dalam (Mulyati,2005:4) belajar lebih menekankan pada mengorganisasikan perubahan dalam merespon suatu situasi. Menurut Hilgard dalam Wens Tanlain (2007:6), belajar (learning) dapat diartikan sebagai suatu proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Berkaitan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden:1994). Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru (Marx Lepper: 1988). Menurut Hermine Marshall istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit berbeda. Hermine Marshall menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar (Carole Ames:1990). Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor kondisional yang ada (Hamalik 2007:32-33). Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar tersebut yaitu: a) Faktor kegiatan Siswa melakukan banyak kegiatan untuk memperoleh pengetahuan, maka dengan sendirinya siswa tersebut terbawa dalam suasana belajar yang lebih baik dan kondusif. b) Belajar memerlukan latihan Dalam hal ini belajar memerlukan reviewing, tujuannya agar pelajaran yang tadinya sudah terlupakan dapat dikuasai kembali, dan apabila pelajaran tersebut belum dikuasai, akan dapat lebih mudah dipahami. c) Pengalaman masa lampau Pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa sebelumnya, dengan adanya pengalaman sebelumnya diharapkan dapat menerima pengetahuan yang baru. d) Faktor kesiapan belajar Siswa yang telah siap belajar akan dapat lebih mudah melakukan kegiatan belajar sehingga akan lebih berhasil. e) Faktor minat dan usaha Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Dengan adanya minat tersebut siswa akan lebih mudah tertarik terhadap sesuatu yang akan dipelajarinya dan siswa akan merasa bahwa sesuatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
yang akan dipelajarinya bermakna bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil. f) Faktor inteligensi Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam belajar dibandingkan dengan siswa yang kurang cerdas, karena siswa tersebut akan lebih mudah untuk menangkap dan memahami pelajaran, sehingga siswa tersebut lebih dapat berfikir kreatif dalam belajar. Selain itu ada juga faktor yang mempengaruhi proses belajar (Singgih 1984:30-33) yaitu : 1) Keadaan khusus seseorang / bersifat pribadi a. Kemampuan b. Kehendak / kemauan 2) Keadaan dari bahan yang akan dipelajari 3) Faktor – faktor yang berhubungan dengan cara belajar Selain faktor tersebut diatas ada salah satu factor belajar yaiti Faktor Psikologi dalam Belajar. Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dapat dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang ia cita – citakan. Selain itu juga banyak faktor yang mempengaruhi dalam belajar, dari sekian banyak faktor yang berpengaruh, ada dua faktor yang mempengaruhi dalam belajar dalam Sardiman (2008:39) yaitu: Faktor dari dalam dan faktor dari luar. Didalam faktor ini lebih menekankan pada faktor fisiologis dan faktor psikologis, tetapi dalam hal ini lebih khusus ditekankan faktor psikologis. Dalam faktor psikologis ini akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
secara optimal, demikian sebaliknya apabila tidak ada faktor psikologis akan dapat menghambat pencapaian tujuan belajar secara optimal. Dari definisi - definisi diatas dapat dikemukakan tentang faktor yang menghambat belajar yaitu : a) Bila siswa tersebut diberi waktu yang cukup namun tidak bias memanfaatkan waktu tersebut dengan baik, maka ia akan mengalami hambatan dalam belajar. b) Pengajaran klasikal yang dilakukan kurang memperhatikan perbedaan individu siswa, karena besarnya jumlah penduduk ( peserta didik ). c) Kelemahan pengajaran ialah kurangnya usaha guru memberi perhatian kepada perubahan individual, sehingga selalu banyak jumlah dari murid murid yang tak mencapai penguasaan penuh. Kurangnya alat – alat pelajaran, laboratorium yang tidak memadai, kelas yang kurang nyaman, buku – buku pelajaran yang kurang mendukung.
2. Jenis – jenis Belajar Menurut Robert M. Gagne ada delapan jenis belajar yaitu : a) Belajar arti kata – kata Belajar dengan cara menangkap arti yang terkandung dalam kata – kata yang digunakan. b) Belajar kognitif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Belajar dengan cara mengamati objek – objek, kemudian dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan dan sesuatu bersifat mental. c) Belajar menghafal Belajar yang merupakan aktivitas menanamkan suatu materi verbal dalam ingatan. d) Belajar teoritis Belajar dalam hal ini bertujuan menempatkan semua data, fakta / pengetahuan sehingga mudah dipahami lalu agar dapat digunakan untuk memecahkan masalah. e) Belajar kaedah Belajar menggabungkan beberapa konsep yang ada f) Belajar konsep / pengertian Belajar menempatkan objek ke dalam golongan tertentu g) Belajar Berfikir Belajar dengan cara dihadapkan pada sebuah masalah kemudian masalah tersebut dipecahkan tetapi tidak melalui pengamatan. 3. Unsur – unsur Belajar Menurut Wens T. (2007:10), ada empat unsur – unsur pokok siswa belajar, yaitu :
a. Motif Belajar, berupa hal yang mendorong siswa belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
b. Tujuan belajar, tujuannya berupa kemampuan yang hendak dicapai oleh siswa. c. Kegiatan belajar d. Hasil belajar, berupa pencapaian tujuan belajar oleh siswa dan terlihat pada perubahan perubahan kemampuan siswa.
4.
Prestasi Winkel dalam Mulyani (1984:64) mengatakan bahwa prestasi adalah bukti
usaha yang dapat dicapai untuk mengetahui hasil dari usaha dalam pembelajaran perlu diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam Masidjo (1995 : 38-40) prestasi adalah hasil proses belajar yang khas yang dilakukan dengan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran dari hasil proses belajar yang merupakan kemampuan aktual yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran.
Sejumlah perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman,
ketrampilan, dan nilai-sikap dalam proses belajar mengajar dapat diketahui. Tingkat keberhasilan dalam mengikuti proses pembelajaran diukur dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu objek dalam kegiatan belajar yang khas, yang dilakukan dengan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, dan nilai. Proses pengukuran itu dilaksanakan dalam suatu tes evaluasi hasil belajar. Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau evaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Gagne dalam Mulyati (2005:93) mengemukakan lima macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga pada gilirannya membutuhkan sekian macam kondisi belajar untuk pencapaiannya. Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut adalah : 1. Ketrampilan intelektual, sejumlah pengetahuan mulai dari baca, tulis, hitung sampai kepada pemikiran yang rumit. Kemampuan intelektual tergantung kepada kapasitas intelektual kecerdasan seseorang dan pada kesempatan belajar yang tersedia. 2. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berfikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Informasi yang diperoleh sebagai hasil belajar dari perkataan orang, membaca, radio, TV, dan lain-lain. 4. Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain ketrampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya. 5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimilki seseorang, sebagai mana dapat disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang, barang, atau kejadian. Belajar tidak sebatas memperoleh informasi tetapi belajar untuk memahami. Apa yang dimaksud dengan memahami lebih sekedar melakukan apa yang dimiliki berdasarkan segala pengalaman yang telah dialami. Memahami menyangkut proses membuat keterkaitan (koneksi),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
menggunakan pengetahuan secara lincah dan fleksibel sehingga terbentuk suatu wawasan yang bermakna. Menurut Tim Pengembang PGSD (2001:3), ada tiga elemen penting dalam belajar untuk pemahaman, yaitu : a. Pengembangan topik generatif yang bisa mendorong anak untuk secara mendalam dan bergairah melakukan connection making. b. Pengajaran ditekankan kepada pembentukaan pemahaman dan kebermaknaan. c. Assessment dalam konteks, dimana testing bukan bagian terpisah yang berdiri sendiri melainkan terpadu di dalam pengjaran dan tugastugas yang dihadapkan kepada anak bersifat otentik (Tim Pengembang PGSD, 2001: 3). Dalam berbagai jenis belajar, kita senantiasa melibatkan ingatan. Jika kita
tidak dapat mengingat sesuatu pun mengenai informasi yang kita
terima, kitapun tidak akan dapat belajar apa-apa. Tanpa ingatan kita tidak dapat melakukan sesuatupun karena segala perbuatan dan perkataan kita terjadi berdasarkan ingatan yang telah terekam terlebih dahulu. Untuk dapat mengingat, kekuatan ingatan dibagi dalam tiga tahapan. Pertama ketika kita diperkenalkan, dengan sesuatu cara kita memasukkan informasi yang ada ke dalam ingatan. Kedua, kita mempertahankan atau menyimpan informasi itu selama waktu tertentu. Dan ketiga, kita kan dapat menemukan kembali informasi tersebut jika suatu saat dibutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Ingatan sendiri dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Ingatan jangka pendek yaitu ingatan yang menyimpan materi dalam jangka waktu yang pendek saja. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilaku, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka atau huruf, seperti angka 0 – 10 pada pendidikan dasar atau menengah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976), prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan, dikerjakan. Prestasi dapat diartikan keberhasilan yang telah dicapai atau dilakukan dan penguasaan pengetahuan siswa dalam hal pencapaian materi pelajaran. Prestasi belajar, kita ketahui bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non kognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan. Pengembangan potensi anak mencapai aktualisasi optimal bukan saja dipengaruhi faktor bakat, melainkan juga faktor lingkungan yang membimbing dan membentuk perkembangan
anak.
Perkembangan
seluruh
kepribadiannya
selain
dilatarbelakangi kedua faktor-faktor diatas, juga terkait dengan kemampuan intelektual, motivasi, pengetahuan, maupun perkembangan dirinya sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prestasi belajar siswa juga
33
dipengaruhi oleh tenaga pendidikan
professional, yang memiliki kompetensi dengan kemajuan yang dapat diandalkan, berdaya guna, dan berhasil guna untuk melayani dan membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Karena tuntutan profesi, maka tugas guru meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti memberi bimbingan kepada anak agar dapat berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti memberikan pengajaran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti memberikan diri untuk menjadi fasilitator bagi anak untuk berlatih. Dan faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah bagimana guru dapat menciptakan situasi belajar yang membuat anak menjadi merasa nyaman dan bahagia dalam menjalani proses belajar di sekolah. Pengukuran penguasaan hasil belajar atau prestasi belajar selalu dikaitkan dengan test prestasi atau test hasil belajar. Metode dan alat evaluasi harus menentukan baik jenis perilaku maupun materi (terhadap materi siswa berbuat sesuatu, sesuai dengan aspek isi dalam tujuan instruksional), sehingga prestasi yang diberikan oleh siswa benar-benar mencakup hasil belajar yang harus dicapainya (Winkel, 2004. 620-621). Berbagai kegiatan belajar perlu dilakukan dalam rangka mengetahui apakah siswa memahami tentang materi yang dipelajari. Selama proses belajar berlangsung, siswa membutuhkan kegiatan untuk menggali prestasinya. Kegiatan itu dilakukan pada saat:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
a. Unit pelajaran, yang belum selesai dipelajari seutuhnya, akan dilanjutkan, misalnya pada pelajaran berikutnya. b. Hasil belajar akan diterapkan di luar lingkup bidang studi yang bersangkutan. c. Harus memberikan prestasi pada akhir proses belajar, yang membuktikan bahwa belajar memang diperoleh atau tujuan instruksional telah tercapai. Menurut pandangan Woodworth ( Winkel, 2004 ), gejala lupa disebabkan bekas-bekas ingatan yang tidak digunakan, lama kelamaan terhapus dengan berlangsungnya waktu, terjadi proses penghapusan yang mengakibatkan suatu bekas ingatan menjadi kabur dan lama kelamaan hilang sendiri. Pandangan ini dikaitkan dengan proses fisiologis yang berlangsung dalam sel-sel otak. Dalam sel otak ini terus menerus terjadi proses pertukaran zat. Apabila suatu kesan ingatan sama sekali tidak digunakan dan kadang-kadang tidak diperbarui, sisa/ bekas ingatan itu lambat laun akan terhapus. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai untuk mengetahui hasil dari aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai-sikap yang diukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Menurut Syaiful (2008:176-205) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1) Faktor internal siswa a) Kondisi fisik Kondisi fisik pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. b) Kondisi psikologis Kondisi psikologis dapat mempengaruhi hasil belajar ada 5 yaitu: (1) Minat Menurut Slameto dalam Syaifull (2008:191) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpaada yang memerintah (2) Kecerdasan Kecerdasan menurut Ruber dalam Muhibin Syah (2008:147) menyatakan bahwa
kemampuan
psiko-fisik
untuk
mereaksi
rangsangan
atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. (3) Bakat Bakat merupakan kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan lagi. (4) Motivasi Noelhi Nasution dalam Syaifull (200:200) menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
(5) Kemampuan kognitif Ada 3 kemampuan yang harus dikuasai yaitu: persepsi, mengingat dan berfikir. 2) Faktor Eksternal Siswa a) Faktor lingkungan (1) Lingkungan alam Lingkungan alam dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena suhu udara yang tercemar oleh polusi, udara yang panas siswa menjadi kepanasan dan pengap sehingga kegiatan belajar dapat terganggu. (2) Lingkungan sosial dan budaya Lingkungan sosial dan budaya dari luar sekolah ternyat membawa pengaruh terhadap kehidupan anak di lingkungan sekolah. 3) Faktor instrumental a) Kurikulum Setiap guru harus mempelajari kurikulum dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang rinci dan jelas sasarannya, sehingga dapat diukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan. b) Program Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program itu dijalankan dan berguna bagi kemajuan pendidikan. c) Sarana dan fasilitas Sarana dan fasilitas memiliki arti penting dalam pendidikan d) Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Guru merupakan unsure manusiawi dalam pendidikan. Tanpa guru proses belajar dan mengajar tidak akan terjadi sehingga guru dalam hal ini diperlukan.
B. Hubungan Mata Pelajaran IPS dengan PBM IPS merupakan pelajaran yang dekat dengan kehidupan manusia seharihari. Materi yang dipelajari dalam IPS sebagian besar merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh masyaakat di sekitar siswa, bahkan masalah-masalah yang dipelajari dalam IPS merupakan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dalam kehidupna sehari-hari. Materi-materi yang
dipelajari siswa akan
lebih
baik
apabila
disampaikan oleh guru dengan model pembelajaran yang tepat. PBM adalah model pembelajaran yang mengutamakan pada penyajian masalah kepada siswa. Model penyajian masalah sangat cocok digunakan dalam mata pelajaran IPS karena IPS juga membahas masalh-masalah yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis masalah akan tepat apabila digunakan dalam menyampaiakan mata pelajaran IPS anak akan merasakan bahwa pembelajaran IPS tidak hanya sekedar ,menghafal akan ntetapi juga berpikir untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan belajar untuk bersosialisasi dengan satu kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
C. Kerangka berfikir Siswa melakukan proses kegiatan belajar dalam suatu mata pelajaran yaitu IPS. Penguasaan mata pelajaran ditunjukkan siswa melalui nilai dan prestasi sebagai tolok ukur dalam keberhasilan siswa dalam mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V Semester II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010 / 2011. Dalam kegiatan siswa pada mata pelajaran IPS seharusnya dirancang sedemikian rupa agar pembelajaran IPS menjadi lebih menarik terutama model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran berbasis masalah, sehingga diharapkan dengan model pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa Kelas V semester II SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2010 / 2011 khususnya pada pembelajaran
IPS
pada
materi peranan
tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. D. Hipotesis Melalui pembelajaran berbasis masalah motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
mampu
meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 di SD Kanisius Wirobrajan I yang berada di jalan Hos Cokriaminoto 8 Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Sekolah ini berada di tengah kota. Secara umum sekolah ini sudah mempunyai fasilitas dan media pembelajaran yang cukup baik. Hal terlihat dari laboratorium komputer, laboratoium IPA dan ruang media yang dimiliki sekolah ini. Selain itu banyak terdapat media pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui pembelajarn berbasis masalah. 2. Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan subyek penelitian siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan I Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Siswa kelas V mempunyai kemampuan yang kurang dalam motivasi dan prestasi belajar yang berkaitan dengan pelajaran IPS. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata ulangan masih di bawah KKM.
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
3. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa jauh hasil belajar siswa SD Kanisius Wirobrajan I tahun pelajaran 2010/2011 dalam peningkatan motivasi dan prestasi belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dilihat dari indikator nilai rata-rata ulangan. 4. Waktu Penelitian Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah 5 bulan yaitu pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2011. 5. Sasaran yang Ingin Dicapai Dalam Penelitian ini peneliti ingin mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui
model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) pada mata pelajaran IPS
Kelas V Semester 2 SD Kanisius
Wirobrajan I Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
B. Desain Penelitian
Gambar 1. Gambar alur Model penelitian
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan Siklus II
Pengamatan
Sebagai bahan refleksi untuk siklus berikutnya
Sumber Arikunto (2007: 16)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
42
Rencana Tindakan Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research). Penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai penelitian memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuannya adalah untuk memperbaiki dan meningkatakan kualitas pembelajaran (Kasihani Kasbolah, 2001:11). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam menyeleaikan masalah yang berkaitan dengan menghargai peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan menggunakan model pembelajaran berbasisi masalah (PBM) bagi siswa SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta dengan memberi tindakan-tindakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana sebagai berikut: 1.
Persiapan a. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk mengetahui kemampuan siswa . b. Identifikasi masalah c. Perumusan masalah. d. Penyusunan rencana penelitian dan siklus-siklus. e. Penyusunan silabus dan RPP. f. Membuat kisi-kisi soal untuk siklus I dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
g. Membuat soal untuk siklus I dan siklus II. h. Membuat instrumen penelitian yaitu format observasi dan format evaluasi. 2.
Rencana tindakan setiap siklus Siklus Pertama: a. Rencana Tindakan 1. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan alternative pemecahan masalah. 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM. 3. Menentukan materi pokok pembelajaran. 4. Mengembangkan skenario pembelajaran. 5. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran. 6. Mengembangkan format penilaian. 7. Menyiapkan media. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Mengorganisasikan siswa di kelas. 2. Kelas V yang terdiri dari 36 siswa dibagi ke dalam enam kelompok, jadi masing-masing kelompok terdiri dari enam siswa. 3. Guru membagi soal tentang suatu persoalan yang berhubungan dengan peranan tokoh perjuangan 4. Guru membagikan LKS yang berisi 3 soal dalam masing-masing kelompok dan menganalisis permasalahan yang ada dalam bacaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
5. Siswa berdiskusi tentang cara menyelesaikan permasalahan dalam bacaan
berkaitan dengan menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan. 6. Siswa dan guru membahas hasil diskusi siswa dalam kelompok 7. Guru memberikan soal evaluasi secara individu tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan. c. Observasi Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan alat yang digunakan adalah lembar observasi. d. Refleksi 1. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi hasil observasi tindakan I. 2. Hasil refleksi digunakan untuk menentukan dan memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus II. Siklus kedua: a. Rencana Tindakan •
Identifikasi
masalah
dan
mencari
alternatif
pemecahannya
berdasarkan hasil evaluasi pada siklus ke-1. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Mengorganisasikan siswa di kelas. 2. Membagi siswa kelas V yang terdiri dari 36 siswa dibagi ke dalam 12 kelompok, jadi masing-masing kelompok terdiri dari tiga siswa. 3. Siswa melihat film yang ditayangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
4. Guru membagi soal kepada siswa, setiap siswa menganalisis masalah yang muncul dalam film. 5. Siswa saling bertukar pikiran tentang cara menyelesaikan msalah yang ada dalam film berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 6. Siswa dan guru membahas bersama hasil pekerjaan siswa dalam kelompok. 7. Guru membagikan LKS yang berisi 2 soal cerita tentang peranann tokoh perjuangan. Soal dikerjakan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). 8. Siswa membaca soal cerita yang dibagi oleh guru dan berdiskusi dalam menyelesaiakan soal cerita. 9. Setiap
anak
yang
sudah
menemukan
jawaban
dan
cara
menyelesaiakan soal cerita, menganalisis persoalan yang ada dalam bacaan. 10. Kemudian siswa dan guru membahas secara bersama-sama hasil diskusi siswa. 11. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang peranan tokoh perjuangan yang dikerjakan secara individu. c. Observasi Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan alat yang digunakan adalah lembar observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
d. Refleksi 1. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi hasil observasi tindakan II. 2. Hasil refleksi digunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus dikenai materi dan tindakan yang berbeda. Pada siklus I materinya tentang soal yang berkaitan dengan menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan pada siklus II materinya tentang soal yang berkaitan dengan menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. D.
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Dalam Supratiknya(2008:1), data adalah nilai-nilai variabel yang diperoleh
dari hasil pengukuran suatu teknik pengumpulan data. Data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber aslinya. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui perantara. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu diperoleh dari sumber aslinya yaitu dengan melakukan tes awal (pre tes) dan tes akhir (post tes).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
47
Pengumpulan Data Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumennya
Peubah
Indikator
Data
Pengumpulan Non tes
Instrumen
Motivasi Peningkatan
Pengamat-
Lembar kuesioner
belajar
motivasi belajar
an dan isian
dengan pilihan setuju,
siswa
kuesioner
sangat setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Prestasi
Peningkatan
Skor nilai
belajar
prestasi belajar
tes
Test tertulis
Lembar Evaluasi
(nilai akademik). 2.
Instrumen Motivasi Belajar a. Instrument Motivasi Belajar
Alat penilaian motivasi belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan teknik non tes. Tehnik nontes berarti melaksanakan penilain dengan tidak mengunakan tes. Tehnik penilaian ini berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Alat penilaian non-test, biasanya menyertai dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Penilaian non-test meliputi observasi (baik dengan cara langsung, tak langsung, maupun partisipasi), wawancara (terstruktur atau bebas), angket (tertutup atau terbuka), sosiometri, checklist, concept map, portfolio, dan pertanyaan-pertanyaan. Namun dalam penelitian ini peneliti lebih terfokus menggunakan kuesioner motivasi belajar siswa. dan observasi secara langsung pada saat kegiatan belajar mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Tujuan penggunaan kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
Kuesioner sebagai alat penilaian nontes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Dilaksanakan secara langsung apabila kuesioner itu diberikan kepada anak yang dinilai atau dimintai keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila kuesioner diberikan kepada orang untuk dimintai keterangan tentang keadaan orang lain. Bila ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapatnya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner secara langsung dan tertutup.
Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi dapat dilakukan pada berbagi tempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
misalnya kelas pada waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada waktu bermain, dilapangan pada waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain.
b. Instrumen Prestasi Belajar Dalam penilaian hasil seorang guru menggunakan alat ukur yang disebut tes. Alat ukur tersebut dibedakan atas dua jenis yaitu tes dan non tes. Berdasarkan masalah penelitian, jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis tes yang dilakukan peneliti yaitu tes prestasi belajar. Bentuk instrumen yang digunakan yaitu tes pilihan ganda dan tes uraian (essay test) Dalam Masidjo (1995: 38), Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu yang distandarisasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Tes uraian (essay test) adalah suatu tes yang member kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasikan jawabannya secara bebas sesuai dengan kemampuannya dengan bahasanya sendiri atas sejumlah item yang relatife kecil dan tuntutan jawaban yang benar relevan, lengkap, berstruktur, jelas. Sedangkan semi objektif atau semi karangan adalah tes yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan jawabannya sendiri secara singkat sesuai dengan kemampuan dan bahasanya sendiri atas sejumlah item yang relative agak besar sehingga jawaban dapat benar atau salah atau agak benar atau agak salah. Jenis instrument yang digunakan antara lain: 1. Silabus berfungsi sebagai panduan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) merupakan pedoman atau panduan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. 3. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) berfungsi sebagai tempat untuk siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Lembar observasi merupakan alat untuk pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan pemebelajaran. 5. Tes dapat berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. 6. Produk untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pengetahuan yang diperoleh siswa. c. Validitas Instument Penelitian ini akan menggunaklan vaiditas isi supaya intrument yang akan digunakan sesuai dengan yang akan diukur. Dalam validitas isi, semua instrument akan diuji menurut standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikatornya. Dalam validasi isi, semua instrument akan dikonsultasikan dengan orang yang kompeten dibidang itu. Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing sehingga instrument yang akan digunakan sesuai dengan yang diukur.
E. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan pengolahan data dengan menggunakan rumusrumus atau aturan-aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian. Analisis ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian. Analisis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif, adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis persentase, yaitu data-data yang diperoleh di bawa ke dalam bentuk persentase sehingga mempermudah membacanya (Kountur, 2004:169). Dalam penelitian kualitatif sering kali dikuantifikasikan (dalam bentuk persentase) atau diangkakan sekedar untuk mempermudah dalam penggabungan dua atau lebih dari dua variabel (Arikunto,1998 : 246 ). 1. Indikator keberhasilan
NO.
1. 2. 3. 2.
Kondisi Awal
Indikator
Kondisi akhir siklus (yang diharapkan) I II
Jumlah siswa yang telah memenuhi target KKM
40%
55 %
63%
Motivasi Nilai rata-rata
50%
-
65%
57
60
68
Langkah - langkah menganalisis data untuk motivasi belajar adalah :
a. Pemberian skor Dalam penelitian ini kuesioner berisi empat tingkatan jawaban mengenai tingkat kesetujuan responden terhadap pertanyaan yang dikemukakan. Jawaban Ø Sangat setuju
diberi skor 4
Ø Setuju
diberi skor 3
Ø Tidak setuju
diberi skor 2
Ø Sangat tidak setuju
diberi skor 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
52
Menentukan indeks presentase
Selanjutnya dalam menentukan indeks persentase dihitung dangan menggunakan rumus sebagai berikut : n N X 100
%=
Keterangan : n : nilai yang diperoleh N : jumlah seluruh nilai atau nilai total ( skor ideal ) (Moh Ali, 1987 : 184)3. c. Pedoman pengkategorisasikan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah: •
Kategori I = Sangat tinggi
•
Kategori II = Tinggi
•
Kategori III = Rendah
•
Kategori IV = Sangat sangat rendah Dari langkah tersebut, dapat dibuat tabel klasifikasi kategori tingkatan dalam
bentuk presentase sesuai dengan PAP II sebagai berikut : d.
Tabel Klasifikasi Kategori Tingkatan dalam Bentuk Presentase NO 1. 2. 3. 4. 5.
Skor nilai motivasi belajar
Presentase ( % )
Kreteria
75 – 92 66 – 74 56- 66 46- 55
81% - 100 % 66% - 80 % 56% - 65% 46% - 55%
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah
< 46%
Sangat rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
53
Langkah-langkah analisis data untuk prestasi belajar Untuk menegtahui pretasi belajar siswa digunakan pedoman Pedoman Acuan Patokan (PAP) II yaitu nilai tertinggi dari prestasi belajar siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 0. Maka dengan menggunakan PAP II skor yang menjadi batas untuk masing-masing kategori adalah sebagi berikut : Ø Sangat tinggi
= 81% x 100 = 81
Ø Tinggi
= 66% x 100 = 66
Ø Cukup
= 56% x 100 = 56\
Ø Rendah
= 46% x 100 = 46
Ø Sangat rendah
= < 46 % x 100 = < 46
Tabel 4. Tingkat penguasaan kompetensi dalam PAP II Presentase ( % )
Kreteria
81% - 100 %
Sangat tinggi
66% - 80 %
Tinggi
56% - 65%
Cukup
46% - 55%
Rendah
< 46%
Sangat rendah
Analisis penilaian hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
a) Pensekoran Tabel 5. Pensekoran Tipe
Skor maksimal
Skor maksimal
setiap nomor
setiap tipe (X)
Jumlah soal
Pilihan ganda
20
1
20
Isian singkat
10
2
20
Uraian
5
4
20
Jumlah total
35
-
60
Kriteria pensekoran : * Pilihan ganda : 1. Jawaban bersifat mutlak sehingga hanya 1 (satu) jawaban yang benar. 2. Jika jawaban benar maka diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. 3. Jika semua jawaban benar maka skor maksimal 20. * Isian singkat : 1. Jawaban bersifat mutlak sehingga hanya 1 (satu) jawaban yang benar. 2. Jika jawaban benar maka diberi skor 2 dan jika salah diberi skor 0 3. Jika semua jawaban benar maka skor maksimal 20 * Uraian : 1. Jika jawaban benar dan tepat maka diberi skor 4. 2. Jika jawaban benar tetapi kurang tepat maka diberi skor 3. 3. Jika kurang benar atau salah maka diberi skor 2 b). Penilaian Peningkatan
prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang
diperoleh melalui langkah-langkah berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
* Menentukan nilai setiap siswa :
N=
∑X 6
x 10
Keterangan : N
: Nilai yang diperoleh setiap siswa
X
: Jumlah skor yang diperoleh setiap siswa
6
: Bilangan tetap
10
: Bilangan tetap
* Menentukan nilai rata – rata kelas :
N=
∑ N Keterangan :
N
: Nilai rata – rata kelas
n
∑N : Jumlah nilai kelas n
: Jumlah siswa
Tabel 1 Distribusi Jumlah Soal Menurut Tipe Dalam Kisi-Kisi Perencanaan Penyusunan Soal Tes Penelitian Tindakan Kelas Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Menyiapkan Kemerdekaan Indonesia Kompetensi Materi Dasar 2.2 Tokoh-tokoh Menghargai yang berperan jasa dan dalam peranan proklamasi tokoh kemerdekaan perjuangan dalam menyiapkan menghargai jasa kemerdekaan para tokoh Indonesia. dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Tipe Soal Pilihan ganda,
Jumlah Soal
Nomor Soal
10
1,2,3,5,6,9,14, 16,17,18
Isian singkat
5
1,4,7,8,10
Uraian
2
1,4
Pilihan ganda
10
4,7,8,10,11,12, 13,15,19,20
Isian singkat
5
1,3,5,6,9
Uraian
3
2,3,5
Total Soal
17
18
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 2 Waktu Penelitian
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DISKRIPSI DATA Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan I. Jumlah siswa awalnya adalah 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan materi dan tindakan yang berbeda namun masih dalam satu kompetensi dasar yang sama, serta standar kompetensi yang sama pula. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, masih ada beberapa siswa yang mempunyai prestasi rendah, khususnya dalam pelajaran IPS. Guru menyadari bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya prestasi belajar IPS siswa salah satunya yaitu guru yang masih menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi IPS, disamping itu juga dikarena motivasi siswa untuk belajar masih perlu ditingkatkan. Penggunaan metode ceramah yang terlalu sering, menyebabkan siswa merasa bosan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut melalui penerapan model pembelajaran inovatif. Pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran yang dikemas oleh guru yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar (Suyanto, 2009 : 6).
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
a. Motivasi Awal Motivasi belajar siswa sebenarnya sudah cukup baik, akan tetapi perlu ditambah lagi upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru agar motivasi yang ada di dalam diri siswa dapat berkembang dengan lebih baik lagi. Motivasi siswa dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini Tabel 3. Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Siswa Anastasia Silvia Putri E Emanuella Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin Pradipta Christian Dedy Septiadi Christian Wahyu Pratama ChristmasYubilian Hari W. Dionisius Wisnu H Eleonora Aurora Alden Elke Levinia Pramesti Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe S Hendricus Dimas Yobel Imanuel Echagusta Isabela Krisanti Padma R Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama P. Lucia Citra Permatasari Lucia Vania Yosefa H. Maria Angelita Widna P. Maria Bening Wohingati Maria Callista Lovina Nadya Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Luga Natalia Yusshinta W. Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang Pratidina Thomas Amara Listu Valerius Riko Hernawan Vicentius Vernando Krisna Vicentius Raditya M. Vitus Anggita Yudhistira Wahyuning Angger Mulya Yoga Angga Permadi Y.Krismasjatu Kanigoro Mikael Hiro Hanoko
Skor 66 53 44 78 42 43 67 60 70 63 70 65 78 67 67 40 55 78 50 40 40 40 60 78 67 80 40 60 40 67 70 60 50 72 60 50
Persentase 73 54 47 83 43 47 73 65 76 68 76 71 85 73 73 43 60 85 54 43 43 43 65 89 73 87 43 65 43 73 76 65 54 78 65 54
Kriteria Tinggi Rendah Rendah Sangat Tinggi Sangat Rendah Rendah Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Rendah Cukup Sangat Tinggi Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Cukup Sangat Rendah Tinggi Tinggi Cukup Rendah Tinggi Cukup Rendah
Jumlah keseluruhan siswa ada 36. Skor motivasi awal yang diperoleh kurang baik. Skor tertinggi adalah 89 dan skor terendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
adalah 40. Keadaan ini adalah keadaan awal ketika guru belum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan tabel 7. maka kriteria motivasi siswa dengan menggunakan PAP II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa Skor Motivasi No
Persentase Frekuensi
Belajar Siswa 81 % - 100 %
Kriteria
Keterangan
(%) 5
1
Sangat 13,9 tinggi
Rata-rata skor
2
66 % - 80 %
12
33,3
Tinggi
motivasi
3
56 % - 65 %
6
16,7
Cukup
belajar siswa =
4
46 % - 55 %
6
16,7
Rendah
59
Di bawah 46 %
7
Sangat
dan persentase
rendah
= 64%
5
19,4
Jumlah
36
100
Dari tabel motivasi awal di atas dapat dilihat bahwa motivasi siswa belum merata. Siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi 13,9% atau berjumlah 5 siswa, sedangkan siswa yang memiliki motivasi tinggi ada 33,3% atau berjumlah 12 siswa. Keadaan tersebut sebenarnya sudah cukup baik tetapi masih ada siswa yang memiliki motivasi dalam kriteria cukup yaitu ada 16,7% atau 6 siswa dan kriteria rendah 16,7% atau 6 siswa serta ada 19,4% atau 7 siswa dengan kriteria sangat rendah. Supaya dapat dilihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
dengan jelas, dari tabel 8 dapat dibuat diagram motivasi belajar sebagai berikut : Diagram 1. Motivasi Belajar Siswa Pada Keadaan Awal
Motivasi Belajar Siswa 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% motivasi motivasi motivasi belajar belajar belajar sangat tinggi cukup tinggi
motivasi belajar rendah
motivasi belajar sangat rendah
Motivasi Belajar Sisw a
Data di atas menunjukkan bahwa harus dilakukan upaya agar motivasi belajar siswa dapat meningkat menjadi lebih baik. Hal itu akan tercapai apabila guru mengupayakan untuk membuat siswa merasa senang dan tertarik dengan materi yang diajarkan. b.
Prestasi Awal Penelitian ini mengambil data awal prestasi belajar siswa dari hasil ulangan kelas V pada tahun sebelumnya yang sekarang sudah kelas VI. Adapun data awal prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut : Dari hasil nila ulangan dapat sebagai acuan bahwa prestasi belajar masih
perlu ditingkatkan lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
61
Tabel 5. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa Nama Nilai Ketuntasan No. Nama Nilai Anastasia Silvia P. 60 Tidak tuntas 19 Lucia Vania 70 Emanuella V 58 Tidak tuntas 20 Maria Angelita 86 Aldito Rino S 40 Tidak tuntas 21 Maria Bening 88 Andreas Edwin P 52 Tidak tuntas 22 Maria Callista 74 Christian Dedy S. 64 Tidak tuntas 23 Nadya Dwi S 40 Christian Wahyu P 70 Tuntas 24 Nandhani M. 62 ChristmasYubilian 64 Tidak tuntas 25 Natalia Y. 65 Dionisius Wisnu 65 Tidak tuntas 26 Nicolaus B 58 Eleonora Aurora 70 Tuntas 27 Odilia Lintang 78 Elke Levinia P. 82 Tuntas 28 Thomas Amara 76 Emilianus R. 54 Tidak tuntas 29 Valerius Riko 42 Genta Launge C. 25 Tidak tuntas 30 Vicentius V. 60 Hendricus Dimas 66 Tidak tuntas 31 Vicentius R. 66 Imanuel Echagusta 65 Tidak tuntas 32 Vitus Anggita 46 Isabela Krisanti P. 76 Tuntas 33 Wahyuning A. 76 Klara Fitri H. 67 Tidak tuntas 34 Yoga Angga P. 70 Kristoforus D. 65 Tidak tuntas 35 Y. Krismasjatu 32 Lucia Citra P. 80 Tuntas 36 Mikael Hiro H. 42 Berdasarkan tabel kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut, secara
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
ringkas dapat dikelompokkan dalam tabel berikut : Masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan mininimal atau KKM hal tersebut didasarkan bahwa dari 36 siswa hanya 13 anak yang berada diatas KKM sedangkan 23 anak masih dibawah KKM. Tabel 6 Prosentase keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa No
1. 2. 3. 4. 5.
Tingkat penguasaan prestasi belajar siswa 81% – 100% 66% – 80% 56 %– 65% 46 %– 55% Di bawah 46%
Kriteria
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
0
0
13 9 3 11
36.1 25 8.3 30.6
Keterangan
Rata-rata prestasi belajar siswa = 20,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui tentang kondisi awal prestasi belajar siswa. Dalam tabel tersebut tidak ada siswa yang prestasi belajarnya tinggi dan sangat tinggi. Siswa yang prestasi belajar yang cukup hanya 9 siswa atau 25%. Sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 3 siswa atau 8,3%, dan sisanya adalah siswa yang prestasi belajarnya sangat rendah yaitu sebanyak 11 siswa atau 30,6%. Diagram 2 Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
sangat rendah
Keadaan awal prestasi belajar siswa ini sangat memprihatinkan, oleh karena itu guru harus segera mengambil sikap untuk memperbaiki prestasi belajar siswa yang berada di kelas bawahnya. Peningkatan prestasi belajar siswa ini harus dilakukan bersamaan dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan I. Jumlah siswa awalnya adalah 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan materi dan tindakan yang berbeda namun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
masih dalam satu kompetensi dasar yang sama, serta standar kompetensi yang sama pula. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tersebut akan diuraikan sebagai berikut : 1. Kegiatan Siklus I a. Persiapan Siklus I Penelitian meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan I untuk melakukan kegiatan penelitian, melakukan observasi di kelas V untuk mengetahui sejauh mana peranan tokoh perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia,
mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menyusun rencana untuk siklus I serta membuat silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, media, dan instrument penelitian untuk siklus I. Indikator yang dicapai dalam siklus ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa
dapat
mengidentifikasi
beberapa
tokoh
dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2. Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 3. Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Siklus pertama ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus pertama
ini
materi
tentang
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
dengan
64
menggunakan
menggunkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Setiap siswa bekerja berdasarkan LKS yang dibagikan oleh guru. Pelaksanaa penelitian direncanakan
dengan
merancang
pembelajaran
dan
instrument
pengumpulan data dengan target nilai rata-rata minimal 68. 1. Pelaksanaan Penelitian Dari data awal diperoleh informasi bahwa rata-rata nilai IPS siswa Kelas V SD Kanisius Wirobrajan I rendah. Penyebab rendahnya nilai rata-rata tersebut adalah kurangnya prestasi dalam diri siswa untuk mempelajari materi IPS yang banyak. Hal ini juga mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Dari data awal tersebut, maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam mata pelajaran IPS kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan I. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pelaksanaan penelitian akan diuraikan sebagai berikut : a. Deskripsi pelaksanaan siklus I Pembelajaran siklus I terdiri dari dua pertemuan atau 4 jam pelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2011. Pada pertemuan ini dari 36 siswa, jumlah siswa yang hadir 36 anak. Hasil dari pengamatan terhadap siswa pada Siklus I ini sebagai dasar menentukan tindakan berikutnya. Indikator yang ingin dicapai pada Siklus I, yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
1) Menjelaskan kembali pengertian masalah sosial dan masalah pribadi 2) Menyebutkan contoh permasalahan sosial yang pernah dialami. Tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut : a) Perencanaan Tindakan Adapun rencana tindakan siklus I tersebut secara rinci meliputi : (a) Identifikasi Masalah Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa tentang materi pokok
”Masalah-masalah Sosial di
Lingkungan
Setempat” siswa Kelas V SD Kanisius Wirobrajan I, semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPS khususnya pada materi pokok tersebut. Dari hasil studi pendahuluan diperoleh informasi bahwa prestasi siswa pada materi pokok tersebut masih rendah. Penyebab rendahnya nilai rata-rata tersebut adalah kurangnya prestasi dalam diri siswa untuk mempelajari materi IPS yang banyak. Siswa merasa bosan dengan proses pembelajaran yang monoton. Guru sering menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi yang dipelajari, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Untuk
memecahkan
permasalahan
tersebut
66
peneliti
merencanakan sebuah pembelajaran dengan menerapkan metode Pembelajaran Berdasar Masalah pada mata pelajaran IPS siswa Kelas V SD Kanisius Wirobrajan I semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Mengkaji Kompetensi Dasar dan materi pokok pembelajaran ”pentingnya masalah-masalah sosial di lingkungan setempat”. (b) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu mengenal permasalahan sosial di daerahnya. (c) Mempersiapkan silabus Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari empat kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester II yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. (d) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap siklus. (e) Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah. Alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan perlu disusun terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian. (f) Menyiapkan instrumen penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen penelitian. Lampiran tentang instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran proposal. b) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut : •
Pertemuan I (2 JP)
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Selasa, tanggal 19 April 2011 pukul 07.00 – 08.20. Pada siklus I ini peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Siswa dibagi kedalam enam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima atau empat siswa. Materi yang digunakan pada siklus ini yaitu mengidentifikasi beberapa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Siklus ini diikuti oleh 36 siswa. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan pembagian kelompok berdasarkan nomor urut absen. Setelah mengkondisikan siswa, guru menunjukkan beberapa gambar masalah sosial dan kemudian membahasnya satu per satu. Dari gambar-gambar
tersebut,
siswa diminta untuk
merumuskan
pengertian masalah sosial. Setelah memperoleh pengertian masalah sosial yang benar, guru kemudian membagikan gambar dan soal mengenai masalah sosial pada masing-masing kelompok untuk didiskusikan. Untuk pembahasan, masing-masing perwakilan dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Dalam kegiatan akhir, guru pembimbing
siswa untuk
mengambil
kesimpulan. •
Pertemuan 2 (2 JP)
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari hari Rabu, tanggal 23 April 2011 pukul 07.00-08.20. Pada pertemuan kedua, guru mengulang masalah sosial yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, dengan sedikit penjelasan dan tanya jawab, kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi. c) Pengamatan Pengamatan mengenai prestasi siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dicatat oleh peneliti pada lembar observasi. Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan selama proses siklus I adalah pada kegiatan pembelajaran terlihat ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai jenis-jenis masalah sosial. Ada siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru dan mengajukan pendapat, serta mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru. Tetapi ada pula siswa yang hanya diam dan sering melamun atau sibuk bermain sendiri. Berdasarkan data yang terkumpul dan telah dilakukan perhitungan, dapat dilihat bahwa ada peningkatan dalam siklus ini namun belum begitu banyak, terlebih dalam prestasi belajar siswa. Data yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
dianalisis ini kemudian dijadikan sebagai bahan dasar penyusunan refleksi dan perencanaan ulang pada tindakan berikutnya. ini : Tabel 7. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I No. 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Anastasia Silvia Putri E. Emanuella Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin Pradipta Christian Dedy Septiadi Christian Wahyu Pratama ChristmasYubilian Hari Dionisius Wisnu H. Eleonora Aurora Alden Elke Levinia Pramesti Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe S. Hendricus Dimas Yobel Imanuel Echagusta Isabela Krisanti Padma R. Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama P. Lucia Citra Permatasari Lucia Vania Yosefa H. Maria Angelita Widna P. Maria Bening Wohingati Maria Callista Lovina Nadya Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Luga Natalia Yusshinta W. Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang Pratidina Thomas Amara Listu Valerius Riko Hernawan Vicentius Vernando K. Vicentius Raditya M. Vitus Anggita Yudhistira Wahyuning Angger M. Yoga Angga Permadi Yohanes Krismasjatu K Mikael Hiro Hanoko Jumlah
Jenis Partisipasi/Keaktifan 1 2.a 2.b 3.a 3.b V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 7 36 24 36 25
3.c V V V V V V V V V V V V V V V 14
3.d V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
4.a V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 34
4.b V V V V V V V V V V 7
4.c V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk kerja sama dengan teman ada 33 siswa terlibat, mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah ada 32 siswa, menulis laporan hasil diskusi ada 30 siswa. Mengajukan pertanyaan pada guru/teman ada 20 siswa, mengungkapkan pendapat, dan membuat rangkuman hasil diskusi sama yaitu ada 25 siswa. Menulis/mencatat hasil penemuannya ada 23 siswa. Menjawab pertanyaan guru/teman 14 siswa. Sedangkan untuk melaporkan hasil diskusi secara lisan ada 7 siswa. Hanya 7 siswa karena dalam penyampaian hasil kerja kelompok bersifat perwakilan. Agar lebih jelas dapat digambarkan dalam diagram berikut : Diagram 3. Keterlibatan Siswa Selama Siklus I 40 32
31
30
30 23
27
25 20
20
14 10
6 7
0 1 2.a 2.b 3.a 3.b 3.c 3.d 4.a 4.b
4.c
Dalam diagram di atas, dapat terlihat dengan jelas keterlibatan siswa selama pembelajaran siklus I berlangsung. Keterlibatan siswa yang paling banyak dilakukan adalah kerjasama dengan teman. Selain itu mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah, menulis
laporan
hasil
diskusi,
mengajukan
pertanyaan
pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
guru/teman, membuat rangkuman hasil diskusi, mengungkapkan pendapat, dan menulis/mencatat hasil penemuannya, serta menjawab pertanyaan guru/teman. Dalam hal mencari dan menemukan masalah serta melaporkan hasil diskusi secara lisan hanya beberapa siswa saja yang terlibat. Tabel 8. Hasil Observasi Kegiatan Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Anastasia Silvia Putri Endyta Emanuella Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin Pradipta Christian Dedy Septiadi Christian Wahyu Pratama ChristmasYubilian Hari W. Dionisius Wisnu Hendrawan Eleonora Aurora Alden Elke Levinia Pramesti Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe Swarga Hendricus Dimas Yobel Imanuel Echagusta Isabela Krisanti Padma Reta Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama P. Lucia Citra Permatasari Lucia Vania Yosefa Herdiana Maria Angelita Widna P. Maria Bening Wohingati Yar Maria Callista Lovina Nadya Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Luga Natalia Yusshinta W. Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang Pratidina Thomas Amara Listu Valerius Riko Hernawan Vicentius Vernando Krisna P Vicentius Raditya Mahardika Vitus Anggita Yudhistira Wahyuning Angger Mulya W. Yoga Angga Permadi Yohanes Krismasjatu K. Mikael Hiro Hanoko
Keindahan 2 5 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 5 3 5 3 5 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4
Aspek yang dinilai Kebersihan Kerapian 3 3 4 5 2 4 5 4 3 3 3 2 5 3 3 4 4 3 2 3 5 3 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 3 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3
Rata-rata 2.7 4.7 3.0 4.0 2.7 3.0 4.0 3.3 3.3 2.7 4.0 3.3 3.7 3.0 3.0 2.7 3.0 4.7 4.0 4.7 3.7 4.7 3.0 3.3 3.3 2.7 3.0 3.3 3.0 3.7 3.3 2.7 3.3 3.7 3.0 3.3
Ket. cukup baik sekali cukup baik cukup cukup baik cukup cukup cukup baik cukup baik cukup cukup cukup cukup baik sekali baik baik sekali baik baik sekali cukup cukup cukup cukup cukup cukup cukup baik cukup cukup cukup baik cukup cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
d) Refleksi Setelah proses pelaksanaan siklus I, peneliti berdiskusi dengan guru kelas dan mencatat kekurangan-kekurangan serta membahas peningkatan yang terjadi pada siswa. Dari hasil diskusi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan prestasi dan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi ini terlihat ketika siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Siswa terlihat senang ketika bekerjasama di dalam kelompok. Sedangkan untuk prestasi belajar dapat diketahui dari rata-rata nilai evaluasi dan tugas yang diperoleh siswa. Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah dalam penggunaan media gambar. Siswa kurang begitu tertarik dengan gambar-gambar yang disediakan (baik yang sebagai media maupun yang ada di LKS). Gambar yang digunakan kurang begitu jelas, karena tidak berwarna dan ukurannya kurang besar. Hal ini mengakibatkan adanya beberapa siswa yang selalu ramai dan tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Mereka lebih suka bercerita dan bergurau dengan anggota kelompoknya. Keadaan ini harus diperbaiki pada siklus berikutnya. e) Prestasi Belajar Siswa Siklus I Prestasi belajar siswa pada siklus I diambil dari hasil evaluasi dan tugas-tugas yang telah dikerjakan siswa, baik LKS maupun portofolio. Adapun prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel 9. prestasi belajar siswa pada siklus I TUNTAS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama KKM Anastasia Silvia Putri E Emanuella Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin Pradipta Christian Dedy Septiadi Christian Wahyu Pratama ChristmasYubilian Hari Witandira Dionisius Wisnu Hendrawan Eleonora Aurora Alden Elke Levinia Pramesti Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe Swarga Hendricus Dimas Yobel Imanuel Echagusta Isabela Krisanti Padma Reta Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama P. Lucia Citra Permatasari Lucia Vania Yosefa Herdiana Maria Angelita Widna Permatasari Maria Bening Wohingati Yar L. T Maria Callista Lovina Nadya Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Luga Natalia Yusshinta Widyaningrum Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang Pratidina Thomas Amara Listu Valerius Riko Hernawan Vicentius Vernando Krisna P Vicentius Raditya Mahardika Vitus Anggita Yudhistira Wahyuning Angger Mulya Wati Yoga Angga Permadi Yohanes Krismasjatu Kanigoro Mikael Hiro Hanoko Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata – rata
IPS 68 46 52 53 67 66 86 64 77 77 68 67 36 43 73 82 86 75 72 73 86 78 49 57 49 73 44 75 82 66 66 53 49 67 79 63 58 86 36 65
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√
17
TIDAK TUNTAS √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19
f. Hasil Pengukuran Pengukuran pada siklus I dengan alat ukur tes yaitu tes tertulis. Nilai rata-rata yang ingin dicapai adalah 60 dengan nilai KKM 68 dan jumlah siswa yang mencapai KKM yang diinginkan adalah 60 %. Berikut adalah hasil dari tes siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel Prestasi awal di atas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki prestasi kurang memuaskan dibandingkan dengan yang memiliki prestasi tinggi yaitu 86. Siswa yang memiliki prestasi tinggi berjumlah 17 anak sedangkan siswa yang memiliki rendah ada 19 anak dari 36 siswa. Berdasarkan data di atas, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan prestasi siswa, sehingga diharapkan tidak ada lagi siswa yang memiliki prestasi cukup atau bahkan rendah. Dan upaya peningkatan
ini
dapat
dilakukan
dengan
penggunaan
metode
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Tabel 10 Frekuensi prestasi Belajar Siswa Siklus I
No.
1 2 3 4 5
Tingkat penguasaan prestasi belajar siswa Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Jumlah
Rentang Skor
81 - 100 66 - 80 56 - 65 46 - 55 Dibawah 46
Frekuensi
4 17 5 6 4 36
Presentase
11,11 47, 22 13, 89 16, 67 11, 11 100
Berdasarkan table diatas Siswa yang memperoleh skor antara 81-100 sebanyak 4 siswa dengan prosentase 11,11%, Siswa yang memperoleh skor antara 66-80 sebanyak 17 siswa dengan prosentase 47,22 %, Siswa yang memperoleh skor antara 56-65 sebanyak 5 siswa dengan prosentase 13,89 %, Siswa yang memperoleh skor antara 46-55 sebanyak 6 siswa dengan prosentase 16,67 %,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa yang memperoleh
75
skor antara dibawah 46 sebanyak 4 siswa dengan
prosentase 11,11 %. Tabel 11. Analisis Data Siklus I Data
Jumlah
Jumlah
Nilai
Siswa
Skor
Rata-rata
Data Awal
36
2329
64
Siklus I
36
2341
65
Dari analisis di atas diketahui bahwa jumlah skor dan nilai rata-rata dari data awal yang semula 64 menjadi 65. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siklus I mengalami peningkatan dari data awal.
Diagram 4 Prestasi Belajar Siswa Siklus I 100% 80% 60% Prestasi Belajar Siswa Siklus I
40% 20% 0% Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Refleksi Siklus I Masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti yaitu mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi dan menjelaskan lebih rinci kepada siswa tentang kegiatan yang harus dilakukan dalam diskusi kelompok, sehingga tidak ada kelompok yang bingung atau tidak jelas. Disamping itu peneliti juga masih harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memperbaiki
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
untuk
76
siklus
berikutnya. Siklus II Penelitian siklus II didasari dari hasil refleksi pada siklus I. Melihat hasil nilai rata-rata dari siklus I, Peneliti kemudian melakukan siklus II. Siklus II terdiri dari dua pertemuan atau 4 jam pelajaran. dan untuk pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2011 dengan jumlah siswa 36 anak atau hadir semua. Indikator yang hendak dicapai pada siklus II adalah : 1) Mengidentifikasi masalah-masalah sosial 2) Mencari dan menyelidiki cara memecahkan permasalahan sosial Tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut : a) Perencanana Tindakan Berdasarkan hasil identifikasi pada siklus I ini maka diadakan tindakan berikutnya, yaitu siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan dalam siklus II hampir sama dengan siklus I. Perbedaan dari siklus ini adalah penggunaan video sebagai media pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I, kelompok belajar juga sama. Perbedaan kedua siklus ini adalah pada penggunaan media pembelajaran. Untuk siklus I, media pembelajaran adalah gambar nyata mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
masalah sosial, sedangkan untuk siklus II adalah video mengenai masalah sosial. Media gambar yang digunakan dalam siklus I dianggap kurang menarik perhatian siswa, sehingga prestasi belajar siswa juga belum maksimal. Untuk itu, peneliti memilih menggunakan video sebagai media pembelajaran pada siklus II. Pertemuan ke-3 Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengatur atau mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran. Siswa kemudian bergabung dalam kelompok, dengan anggota kelompok sama seperti siklus I. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan di dalam kelompok. Guru kemudian menampilkan video dan peserta didik mengamati kemudian mengerjakan tugas. Setelah semua selesai, kemudian dilakukan pembahasan seperti pada siklus I. Agar semua siswa bisa memperoleh pemahaman yang sama, guru bersama siswa membahas materi yang ada di buku dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Di akhir kegiatan, siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja dipelajari. Pertemuan ke-4 Guru mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, peserta didik mengerjakan soal evaluasi. c) Pengamatan Tahap pengamatan pada siklus II sama dengan siklus I. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mencatat keaktifan siswa saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
pembelajaran berlangsung. Dalam siklus II ini, peningkatan prestasi dan prestasi belajar siswa semakin baik. Penggunaan video membuat siswa menjadi lebih antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka merasa senang dengan tayangan video tersebut. Banyak pula siswa yang memberi komentar terhadap ulah manusia yang menyebabkan munculnya masalah sosial yang ada pada video tersebut. Perasaan senang ini membuat siswa menjadi lebih aktif. Banyak siswa yang bertanya dan berpendapat. Selain itu, penggunaan video ini ternyata bisa menarik perhatian siswa yang pada siklus I hanya ramai dan senang bermain sendri. Mereka terlihat lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan siklus II, guru sudah melakukan perbaikan dan penegasan
kepada
para
siswa
agar
menerapkan
prosedur
penyampaian informasi kepada anggota kelompok. Guru memonitor setiap kelompok, membantu kesulitan siswa. Siswa sudah mulai antusias, tertarik dengan model pembelajaran aktif ini, sehingga diskusi berjalan lancar dan tidak ada yang mengantuk walaupun masih ada siswa yang lamban dalam menyelesaikan tugas. Di bagian
penutup
guru
menunjuk
salah
satu
siswa
untuk
merefleksikan kegiatan belajar yang telah dilaksanakan. Guru mengakhiri
pelajaran
dengan
memberi
penjelasan
sebagai
penegasan kembali pemahaman siswa. Namun belum sempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
memberi tugas rumah sebagai tindak lanjut, waktu sudah habis. Hal ini karena dalam diskusi kelas untuk membahas setiap tugas waktunya terlalu lama. Guru kurang tegas dalam membatasi banyaknya pertanyaan, sehingga kurang waktu. d) Refleksi Dalam pelaksanaan siklus II, guru sudah melakukan perbaikan. Media gambar yang digunakan dalam siklus I diganti dengan video tentang masalah sosial. Dari hasil analisis nilai hasil belajar siswa pada siklus ini mengalami peningkatan nilai rata-rata pada siklus I 65 dengan KKM 68 dengan siswa yang berada dibawah KKM 19 dan 7 siswa diatas KKM, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mengalami penignkatan menjadi 69 dengan 21 siswa berada diatas KKM. Siswa juga terlihat lebih antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, terjadi penigkatan dari siklus I ke siklus II dan tercapai maka tidak dilanjutkan pada silus berikutnya. Tabel 12. Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II No
Jenis Keterlibatan
1. Mencari dan menemukan masalah 2.a Mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah 2.b Menulis/mencatat hasil penemuannya 3.a Kerjasama dengan teman
Jumlah Siswa yang Terlibat 14 36 28 36
3.b Mengajukan pertanyaan pada guru/teman
32
3.c 3.d 4.a 4.b 4.c
18 32 36 8 28
Menjawab pertanyaan guru/teman Mengungkapkan pendapat Menulis laporan hasil diskusi Melaporkan hasil diskusi secara lisan Membuat rangkuman hasil diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Jumlah siswa yang terlibat dalam pembelajaran siklus II untuk jenis keterlibatan mencari dan menemukan masalah ada 14 siswa, mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah ada 36 siswa, Menulis atau mencatat hasil penemuannya ada 28 siswa. Untuk menjawab pertanyaan guru atau teman ada 18 siswa, mengungkapkan pendapat ada 32 siswa, menulis laporan hasil diskusi ada 36 siswa dan untuk melaporkan hasil diskusi secara lisan hanya ada 8 siswa, serta untuk membuat rangkuman hasil diskusi ada 28 siswa. Secara lebih jelas dapat digambarkan melalui diagram berikut ini : Diagram 5. Keterlibatan Siswa Dalam Siklus II 40 36
Ketelibatan siswa selama siklus II 36
35
36 32
30
32 1
28 28
25
2.a 2.b
20 15
14
3.a
18
3.b 3.c
10
3.d
8
5
4.a 4.b
0 1
2.a 2.b 3.a 3.b 3.c 3.d 4.a 4.b
4.c 4.c
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Berdasarkan diagram di atas, dapat terlihat dengan jelas bahwa keterlibatan siswa selama pembelajaran siklus II berlangsung baik. Keterlibatan siswa yang paling banyak dilakukan adalah mencari informasi dari sumber belajar untuk pemecahan masalah, kerjasama dengan teman, dan menulis laporan hasil diskusi. Selain itu mengungkapkan pendapat, dan mengajukan pertanyaan pada guru atau teman sama banyaknya. Untuk membuat rangkuman hasil diskusi, dan menulis atau mencatat hasil penemuannya juga sama banyak yaitu 28 siswa serta menjawab pertanyaan guru atau teman. Dalam hal mencari dan menemukan masalah serta melaporkan hasil diskusi secara lisan hanya beberapa siswa saja yang terlibat. Tabel 13. prestasi belajar siswa Pada Siklus II TUNTA S
No.
Nama KKM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Anastasia Silvia Putri E.Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin P. Christian Dedy Sept Christian Wahyu P ChristmasYubilian Dionisius Wisnu H. Eleonora Aurora Elke Levinia Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe Hendricus Dimas Imanuel Echagusta Isabela Krisanti P Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama L. Citra Permatasari Nilai Tertinggi
Nilai Terendah Rata – rata
IPS 68 68 68 45 71 73 92 68 72 81 81 68 48 68 81 74 91 88 86 92
28 80.06
TUNTAS
TIDAK TUNTAS No.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16
√
2
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
IPS 68 Lucia Vania Y M.Angelita Maria Bening Maria Callista Nadya Dwi Nandhani Natalia N. Bimandaru Odilia Lintang Thomas V. Riko V.Vernando K V.Raditya M. Vitus Anggita Angger Mulya Yoga Angga P Y.Krismasjatu Hiro Hanoko
49 90 87 70 68 28 91 69 76 85 69 79 68 50 79 89 74 68
TIDAK TUNTAS √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15
√
√
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pada prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata siklus pertama 80,06 pada siklus pertama ada 7 siswa yang tuntas sedangkan yang belum tuntas sedangkan yang tuntas 31 siswa dan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2011 dengan jumlah siswa 36 anak atau hadir semua. Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang sudah mencapai ketuntasan minimal dalam memahami materi menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia ada 31 siswa atau 90,4%. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam memahami materi ada 2 siswa atau 5,6%. Rata-rata nilai yang telah dicapai adalah 80,06. Data dari tabel tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 14. Frekuensi prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II No
Nilai Prestasi Belajar Siswa
Frekuensi
Persentase (%)
Kriteria
Ket
1 2 3 4 5
81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 Di bawah 46
21 14 1 -
58 39 3 -
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Rata-rata prestasi belajar siswa=80,06 dan persentase 90,4%
Dari hasil pengelompokkan di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada siklus II dengan kriteria sangat tinggi ada 21 siswa atau 58%. Jumlah siswa dengan kriteria tinggi ada 14 siswa atau 39%, dan siswa dengan kriteria cukup ada 1 siswa atau 3%. Sedangkan siswa dengan kriteria rendah dan sangat rendah tidak ada atau 0. Berdasarkan tabel tersebut prestasi belajar siswa pada siklus II secara jelas dapat digambarkan dalam diagram berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Diagram 6. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II 60%
58% Prestasi
Belajar Siswa Siklus II
50% 39%
40% 30%
Sangat tinggi
20%
Tinggi
10%
Cukup 3%
0% Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Prestasi belajar siswa pada siklus I, berdasarkan diagram di atas sangat jelas terlihat bahwa kriteria sangat tinggi berada pada posisi paling banyak yaitu ada 58%, untuk kriteria tinggi juga cukup banyak yaitu ada 39%, dan kriteria cukup masih ada 3%. Sedangkan untuk kriteria
rendah dan sangat rendah tidak ada. Berdasarkan hasil
penelitian baik dari siklus I maupun siklus II menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata siswa. Data kenaikan prestasi siswa berdasarkan nilai rata-rata siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data Awal Siklus I Siklus II
Tabel 15 Kenaikan Nilai Rata- Rata Jumlah Jumlah Siswa Skor 36 2329 36 2347 36 2.924
Nilai Rata-rata 64 65 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 16 Hasil Pengisian Kuisioner Motivasi Setelah Penelitian No
Nama Siswa
Skor
Persentase
Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Anastasia Silvia Putri Endyta Emanuella Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin Pradipta Christian Dedy Septiadi Christian Wahyu Pratama ChristmasYubilian Hari W. Dionisius Wisnu Hendrawan Eleonora Aurora Alden Elke Levinia Pramesti Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe Swarga Hendricus Dimas Yobel Imanuel Echagusta Isabela Krisanti Padma R Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama P. Lucia Citra Permatasari Lucia Vania Yosefa H. Maria Angelita Widna P. Maria Bening Wohingati Yar L. Maria Callista Lovina Nadya Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Luga Natalia Yusshinta W. Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang Pratidina Thomas Amara Listu Valerius Riko Hernawan Vicentius Vernando Krisna Vicentius Raditya Mahardi Vitus Anggita Yudhistira Wahyuning Angger Mulya Wati Yoga Angga Permadi Yohanes Krismasjatu Kanigoro Mikael Hiro Hanoko
69 64 79 71 76 64 74 75 73 76 72 74 75 73 71 72 71 67 71 82 73 69 74 68 64 74 65 75 64 58 57 64 74
75 69,56 85,87 77,17 82,61 69,56 80,43 81,52 79,35 82,61 78,26 80,43 81,52 79,35 77,17 78,26 77,17 72,83 77,17 89,13 79,35 75 80,43 73,91 69,56 80,43 70,65 81,52 69,56 63,04 61,96 70,65 80,43
Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi
64 54 51
69,56 58,69 55,43
Tinggi Cukup Cukup
33 34 35 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 17 Frekuensi hasil Pengisian Kuisioner Motivasi Sebelum Penelitian No
Kriteria
Skor
Setelah Penelitian
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
75 – 92
2
5,6 %
9
37,5
Motivasi 1.
Sangat tinggi
2.
Tinggi
61 – 74
12
33,3%
8
22,2
3.
Cukup
52– 60
2
5,6 %
2
5,6
4.
Rendah
42 –51
20
61,1%
17
58,2
5.
Sangat
< 42
-
0
0
rendah
Tabel 18 Hasil Evaluasi Belajar sebelum penelitian, Setelah Siklus I, dan Siklus II
No
Rentang Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
96 -100 91 – 95 86- 90 81 – 85 76 – 80 71 – 75 66 – 70 61 – 65 56 – 60 51 – 55 0 – 50
Awal Frekuens Persentase i 0 0 0 0 2 5,67 2 5,6 7 19,4 3 8,3 5 13,9 3 8,3 3 8,3 1 2,8 12 33,3
Siklus I Frekuens Persentase i 0 0 3 8,3 2 5,67 4 11,11 8 22,2 3 8,3 3 8,3 1 2,8 2 5.6 1 2, 9 25
Siklus II Frekuen Persentase si 0 0 2 5,6 7 19,4 1 2,8 5 13,9 3 8,3 5 13,9 3 8,3 1 2,8 5 13,9 4 11,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
a. Rubrik penilaian kinerja Tabel 19. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok No 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama A. Silvia E. Vembryart A. Rino Saputro A. Edwin Christian Dedy C. Wahyu P. ChristmasYubilian Dionisius Wisnu H E. Aurora Alden Elke Levinia P Emilianus R Genta L H.Dimas Yobel Imanuel E Isabela K. Klara Fitri H. Kristoforus D. Lucia Citra P. Lucia Vania Y. Maria Angelita W. Maria Bening W. Maria Callista L. Nadya Dwi S. Nandhani M. Natalia Yusshinta N. Bimandaru Odilia Lintang P. Thomas Amara L. V. Riko Hernawan Vernando Krisna Vicentius Raditya Vitus Anggita Y. Wahyuning Angger Yoga Angga P. Y. Krismasjatu Mikael Hiro
Kerjasama 3 3 4 3 2 5 3 4 3 3 2 2 4 3 5 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 2
Keaktifan 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2
Aspek yang diamati Ketepatan Kedisiplinan 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
Keterangan : 1 = kurang sekali
3 = cukup
2 = kurang
4 = baik
5 = baik sekali
Kekompakan 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Rubrik penilaian produk Tabel 20. Rubrik penilaian produk No
Nama
Aspek yang dinilai Kebersihan Kerapian 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 2 5 4 3 3 5 2 2 4 4 3 3 4 5 2 2 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Anastasia Silvia Putri E. Emanuella Vembryartha Aldito Rino Saputro Andreas Edwin Pradipta Christian Dedy Septiadi Christian Wahyu Pratama ChristmasYubilian Hari W. Dionisius Wisnu H. Eleonora Aurora Alden Elke Levinia Pramesti Emilianus Risnantyo Genta Launge Christe S. Hendricus Dimas Yobel Imanuel Echagusta Isabela Krisanti Padma Reta Klara Fitri Herwanti Kristoforus Dwirama P.
Keindahan 4 3 4 3 4 2 5 3 5 3 3 5 2 3 5 2 3
Rata-rata 3.0 3.0 3.3 3.3 3.0 3.0 3.3 2.7 4.0 3.3 3.7 3.0 3.3 3.0 4.7 2.0 3.0
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Lucia Citra Permatasari Lucia Vania Yosefa H Maria Angelita Widna P. Maria Bening Wohingati Y Maria Callista Lovina Nadya Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Luga Natalia Yusshinta W. Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang Pratidina Thomas Amara Listu Valerius Riko Hernawan Vicentius Vernando Krisna Vicentius Raditya M
2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 5 4
3 2 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4
4 5 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4
3.0 3.3 3.0 2.7 3.7 3.3 2.3 3.3 3.0 3.3 3.3 3.7 3.3 4.0
32
Vitus Anggita Yudhistira
2
3
3
2.7
33
Wahyuning Angger Mulya
4
2
4
3.3
34
Yoga Angga Permadi
3
4
3
3.3
35
Yohanes Krismasjatu K
3
3
3
3.0
36
Mikael Hiro Hanoko
3
2
2
2.3
Keterangan : 1 = kurang sekali
3 = cukup
2 = kurang
4 = baik
5 = baik sekali
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g.
Tabel 21 Komparasi Hasil Penelitian Prestasi Prestasi Siklus II
No. KKM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
88
Nama 68 Anastasia Silvia P Emanuella V Aldito Rino S Andreas Edwin P Christian Dedy S Christian Wahyu P ChristmasYubilian Dionisius Wisnu H. Eleonora Aurora Elke Levinia P Emilianus R Genta Launge Hendricus Dimas Imanuel Echagusta Isabela Krisanti P Klara Fitri H. Kristoforus Lucia Citra P Lucia Vania Y Maria Angelita W Maria Bening M.Callista Lovina N. Dwi Septarinda Nandhani Mulaning Natalia Yusshinta Nicolaus Bimandaru Odilia Lintang P Thomas Amara Listu Valerius Riko H Vicentius Vernando Vicentius Raditya Vitus Anggita Y Wahyuning Angger Yoga Angga Y.Krismasjatu Mikael Hiro Hanoko Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata – rata
Prestasi Siklus I 46 52 53 67 66 86 64 77 77 68 67 36 43 73 82 86 75 72 73 86 78 49 57 49 73 44 75 82 66 66 53 49 67 79 63 58 86 36 65
Kenaikan Siklus I dan Siklus II
Prosentase
KET. 68 68 45 71 73 92 68 72 81 81 68 48 68 81 83 91 88 86 49 90 87 70 68 28 91 42 76 85 60 79 68 50 79 89 74 68 92 28 80.6
22 16 -8 4 7 6 4 -5 4 13 1 12 25 8 -8 5 13 14 -24 4 9 21 11 -21 18 -2 1 3 -6 13 15 1 12 10 11 10 6
61.11 44.44 -22.22 11.11 19.44 16.67 11.11 -13.89 11.11 36.11 2.78 33.33 69.44 22.22 -22.22 13.89 36.11 38.89 -66.67 11.11 25.00 58.33 30.56 -58.33 50.00 -5.56 2.78 8.33 -16.67 36.11 41.67 2.78 33.33 27.78 30.56 27.78
Jadi dapat simpulkan bahwa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
NAIK NAIK MENURUN NAIK NAIK NAIK NAIK MENURUN NAIK NAIK MENURUN NAIK NAIK NAIK NAIK NAIK NAIK NAIK MENURUN NAIK NAIK NAIK NAIK MENURUN NAIK MENURUN NAIK NAIK MENURUN NAIK NAIK NAIK NAIK NAIK NAIK NAIK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Tabel 22. Pencapaian KKM pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II KKM
Kondisi Awal
70
h.
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
72 %
90%
43,24%
Pembahasan Berdasarkan kenyataan yang ada yang telah dipaparkan pada sub bab komparasi, maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan kearah yang lebih baik. Motivasi siswa meningkat baik karena adanya perbaikan pembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang tepat dan berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan di sekolah oleh guru. Siswa yang pada awalnya tidak tertarik dan kurang memperhatikan saat mengikuti pembelajaran berubah menjadi lebih tertarik dan terfokus saat mengikuti pembelajaran.
Siswa
merasa
bahwa
pembelajaran
dengan
menggunakan media gambar dan video sangat membantu mereka dalam memahami materi yang diberikan guru. Sehingga karena merasa mudah menerima materi siswa merasa sangat senang dan perhatian siswa dapat lebih mengarah pada penjelasan yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu pendapat
Nasution(1982:64)
yang
menyatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi motivasi dalam hal ini perasaan senang ketika siswa mengikuti pelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar adalah benar. Partisipasi siswa dalam hal ini juga meningkat yang dapat dibuktikan dengan melihat tabel keterlibatan siswa saat mengikuti pembelajaran. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
siklus I memang masih ada siswa yang sibuk sendiri tanpa memperhatikan guru dan kerja sama kelompok. Tetapi pada siklus II kondisi tersebut sudah tidak ada atau sudah mulai terfokus karena siswa sudah mulai tertarik dan merasa senang dengan yang diberikan guru. Rata-rata setiap siswa mengalami perubahan baik motivasi maupun prestasi belajarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel komparasi kenaikan motivasi dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa naik karena motivasi belajar siswa juga mengalami kenaikan. Kenaikan motivasi belajar siswa terjadi karena siswa merasa senang dan tertarik. Kenaikan motivasi ini dapat dilihat berdasarkan jumlah skor masingmasing siswa serta rata-rata dari keseluruhan siswa di kelas. Semua menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Sedangkan kenaikan prestasi dilihat dari kenaikan prestasi masing-masing siswa yang meningkat baik, kenaikan jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM, serta meningkatnya rata-rata prestasi belajar siswa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kenaikan motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi kenaikan prestasi belajar siswa. Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi cenderung meningkat. Pada siklus I masih ada yang pasif tetapi pada siklus II sudah tidak ada yang pasif dan semua ikut terlibat dalam kerja sama dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Adanya kenaikan motivasi siswa juga mempengaruhi motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Secara garis besar bahwa partisipasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Dari keadaan yang ada pada siklus I dan II membuktikan bahwa motivasi belajar siswa membaik dan partisipasi siswa meningkat sehingga usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutartinah Tirtonegoro (1998:43) yang menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan dalam mencapai hasil dalam waktu tertentu. Dari penyataan di atas dapat dikatakan bahwa motivasi yang baik akan memacu siswa memiliki usaha yang baik sehingga prestasi belajar siswa juga baik. Oleh karena itu, peran guru selanjutnya adalah selalu memberikan motivasi sehingga siswa menjadi lebih baik dan aktif. Di samping itu, guru juga memberikan perbaikan dalam setiap pembelajaran dan dapat menjaga peran senang siswa sehingga siswa tidak bosan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang ditulis pada bab I maka dapat disimpulkan
bahwa
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama mata pelajaran IPS materi pelajaran peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dapat dilihat hasil dari peningkatan pembelajaran sebelum menggunakan Pembelajaran
Berbasis
Masalah
(PBM)
dan
sesudah
dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Berdasarkan pencapaian hasil KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 6,5. Pada awal dilakukan pembelajaran banyak siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 86,2 %, dan nilai rata-rata pada seluruh siswa yang tidak mencapai KKM hanya 4,5. Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan postes dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing banyak siswa yang dapat mencapai KKM yaitu 10,34%. Sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 7,65. Sehingga pembelajaran melalui sterategi ini dianggap lebih bermakana, memberi ruang pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka, dan dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) siswa juga diajarkan untuk belajar lebih aktif, mampu bekerja
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
sama, dengan demikian dapat menerapkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan, yaitu : 1 Untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar dalam materi peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, guru harus mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang menarik bagi siswa sehingga siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar. 2 Agar pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat terlaksana dengan lancar, guru atau peneliti harus cermat dalam menetukan kelompok diskusi bagi siswa. Hal tersebut supaya pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal, efektif dan seluruh siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA 1. Poerwadarminta. WJS. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 2. Masidjo Ignasius. 2006. Materi Ajar Psikologi Belajar dan Pembelajaran SD. Yogyakarta: Bina Dharma Mulia 3. Arikunto. Suharsimi.dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara 4. Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 5. Fogarty, R. 1997. Problem-based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light. 6. Kasbolah, Kasihani. 1997. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang. 7. Tanlain, Wens. 2007. Modul Mata Kuliah PBPD. Yogyakarta: USD. 8. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. 9. Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group. 10. Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 11. Somantri,N, (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya dan Program Pascasarjana UPI. 12. Boud, D. dan Felleti, G. I. 1997. The challenge of problem-based learning. London: Kogapage.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI S I L A B U S Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
: SD Kanisius Wirobrajan I : IPS : V/2
Standar Kompetensi
: Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pelajaran
(1)
(2)
2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
(3)
• Mengamati gambargambar pahlawan • Mendiskusikan tentang tokoh-tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
(4)
2.2.1 Peserta
• Membuat kliping tokohtokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia
didik
mengidentifikasi
dapat beberapa
tokoh dalam mempersiapkan
• • • •
Alokasi Waktu
(5)
(6)
Tes tulis Tes lisan Portofolio Tes tugas
4 x 35’
kemerdekaan Indonesia. 2.2.2
Peserta
didik
menjelaskan
• Mendengarkan cerita tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan yang tersaji dalam video. • Mendiskusikan tentang tokoh-tokoh yang merancang dasar negara
Penilaian
dapat
jasa
dan
peranan
tokoh
pejuang
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. 2.2.3
Peserta didik dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
• Siswa mengerjakan soal ujian kompetensi
Mengetahui,
Yogyakarta, Maret 2011 Guru Kelas V
Sumber Belajar (7)
• Foto ( video ) gambar pahlawan • Buku IPS kelas V • Widyaningtyas. 2008. Ayo Belajat IPS. Yogyakarta : Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No : 1
A.
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Wirobrajan I
Kelas
: V ( lima )
Semester
: genap
Mata Pelajaran / Tema
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Jumlah Pertemuan
: 1 Pertemuan
Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B.
Kompetensi Dasar 2.2
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi : 2.2.1
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2
Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.3
Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran 2.2.1.1
:
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2.1 Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2.2.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Materi ajar
:
Perjuangan
para
tokoh
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
F. Alokasi Waktu
:
G. Metode Pengajaran
:
2 x 40 menit ( 1 Pertemuan )
1. Tanya jawab 2. Penugasan 3. Belajar/diskusi Kelompok
H. Nilai Kemanusiaan
:
1. Penghargaan / hormat (respect) 2. Kerjasama ( cooperation )
I. Langkah – Langkah Pembelajaran : Pertemuan Pertama ( 2 x 40 menit) pada siklus I 1. Kegiatan Awal Ø Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ø Guru bertanya kepada siswa tentang bahan ajar yang akan dipelajari. Ø Menyanyikan lagu-lagu kebangsaan Indonesia Merdeka. Ø Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dan KKM yang harus dicapai. Ø Menjelaskan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus 2. Kegiatan Inti Ø Siswa mengamati gambar tentang peristiwa persiapan kemerdekaan Indonesia. Ø Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Ø Guru membagi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok. Ø Siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan menjawab pertanyaan dari LKS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ø Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok (perwakilan kelompok). Ø Siswa bersama guru membuat kesimpulan. 3. Kegiatan Penutup Ø Guru memberi penguatan terhadap hasil belajar siswa. Ø Guru memberikan refleksi pembelajaran dan siswa melakukan refleksi. Ø Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
J. Refleksi
:
1. Apa yang akan terjadi jika negara kita belum merdeka ? 2. Bagaimana usahamu untuk mengisi kemerdekaan ? 3. Bagaimana cara kita meneladani pahlawan yang telah gugur mendahului kita ?
K. Aksi
:
1. Siswa menyampaikan pendapatnya jika negara kita belum merdeka. Misal terjadi penderitaan karena dijajah, tidak bisa menikmati pendidikan, tidak ada kebebasan. 2. Siswa dapat mengisi kemerdekaan dengan rajin belajar. 2. Siswa dapat berusaha meneladani para pahlawan dengan bersikap
jujur,
menghargai
perjuangannya,
dapat
bekerjasama dengan orang lain, dan dapat bertanggung jawab.
L. Sumber belajar : 1. Widyaningtyas.2008.AyoBelajat IPS Yogyakarta: Kanisius. 2. ______ 2004.IPS Terpadu. Jakarta. Erlangga. 3. Gambar-gambar video tentang tokoh perjuangan. 4. LKS 5. Laptop atau komputer dan LCD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
M. Penilaian Hasil Belajar : Indikator
Teknik
Bentuk
Contoh
Pencapaian
Penilaian
Instrumen
Instrumen
Mengidentifikasi beberapa Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah tokoh-tokoh tokoh dalam mempersiapkan Tes Lisan, penilaian secara yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. lisan (tanya perisapan jawab), kemerdekaan? Menjelaskan jasa dan peranan Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah yang tokoh pejuang dalam Tes Lisan, penilaian secara menyusun naskah teks mempersiapkan kemerdekaan lisan (tanya Proklamasi Indonesia. jawab), Kemerdekaan Indonesia? Menunjukkan sikap Tes Tertulis, Penilain tertulis, Apa yang harus kita menghargai jasa para tokoh Tes Lisan, penilaian secara teladani dari para dalam mempersiapkan lisan (tanya pahlawan? kemerdekaan Indonesia. jawab),
Yogyakarta,9 April 2011 Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No : 2
A.
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Wirobrajan I
Kelas
: V ( lima )
Semester
: genap
Mata Pelajaran / Tema
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Jumlah Pertemuan
: 1 Pertemuan
Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B.
Kompetensi Dasar 2.2
Menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapkankemerdekaan Indonesia
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi : 2.2.1
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2
Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.3
Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
D.
Tujuan Pembelajaran 2.2.1.1
:
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2.1 Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
E.
Materi ajar Perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
F.
Alokasi Waktu
:
1 x 40 menit ( 1 Pertemuan )
G.
Metode Pengajaran
:
1. Tanya jawab 2. Penugasan
H.
Nilai Kemanusiaan
:
1. Penghargaan / hormat (respect) 2. Kerjasama ( cooperation )
Pertemuan Kedua ( 1 x 40 menit) pada siklus I 1. Kegiatan Awal Ø Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ø Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar dan idikator yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Ø Guru membagikan soal uji kompetensi. Ø Guru menyampaikan petunjuk cara pengerjaan soal uji kompetensi. Ø Siswa mengerjakan soal uji kompetensi. Ø Pengumpulan hasil pekerjaan siswa. Ø Siswa bersama guru membahas sekilas tentang hasil pekerjaan siswa. 3. Kegiatan Penutup Ø Guru memberikan refleksi. Ø Guru menyampaikan pesan dan kesan selama siswa mengerjakan soal uji kompetensi. Ø Guru menyampaiakn rencac pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Ø Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J. Refleksi
:
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengerjakan soal uji kompetensi ? 2. Apa yang dapat kamu lakukan agar hasil uji kompetensimu baik ?
K. Aksi
:
1. Siswa mengungkapkan perasaannya secara terbuka setelah mengerjakan soal uji komepetnsi ?. 2. Siswa dapat lebih rajin belajar agar hasil uji kompetensi baik
L. Sumber belajar
: 1. Widyaningtyas.2008.AyoBelajat IPS Yogyakarta: Kanisius. 2. ______ 2004.IPS Terpadu. Jakarta. Erlangga. 3. Lembar soal uji kompetensi
M. Penilaian Hasil Belajar : Indikator
Teknik
Bentuk
Contoh
Pencapaian
Penilaian
Instrumen
Instrumen
Mengidentifikasi beberapa Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah tokoh-tokoh tokoh dalam mempersiapkan Tes Lisan, penilaian secara yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. lisan (tanya perisapan jawab), kemerdekaan? Menjelaskan jasa dan peranan Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah yang tokoh pejuang dalam Tes Lisan, penilaian secara menyusun naskah teks mempersiapkan kemerdekaan lisan (tanya Proklamasi Indonesia. jawab), Kemerdekaan Indonesia? Menunjukkan sikap Tes Tertulis, Penilain tertulis, Apa yang harus kita menghargai jasa para tokoh Tes Lisan, penilaian secara teladani dari para dalam mempersiapkan lisan (tanya pahlawan? kemerdekaan Indonesia. jawab), Yogyakarta,9 April 2011 Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No : 3
A.
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Wirobrajan I
Kelas
: V ( lima )
Semester
: genap
Mata Pelajaran / Tema
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Jumlah Pertemuan
: 1 Pertemuan
Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B.
Kompetensi Dasar 2.2
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangandalam
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia C.
Indikator Pencapaian Kompetensi 2.2.1
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2
Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.3
Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
D.
Tujuan Pembelajaran 2.2.1.1
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2.1 Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
E.
Materi ajar
:
Perjuangan
para
tokoh
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
F.
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit ( 1 Pertemuan )
G.
Metode Pengajaran
:
1. Tanya jawab 2. Penugasan 3. Belajar/diskusi Kelompok
H.
Nilai Kemanusiaan
:
1. Penghargaan / hormat (respect) 2. Kerjasama ( cooperation )
I. Langkah – Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama ( 2 x 40 menit) pada siklus II
1. Kegiatan Awal Ø Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ø Guru bertanya kepada siswa tentang bahan ajar yang akan dipelajari. Ø Menyanyikan lagu-lagu kebangsaan Indonesia Merdeka. Ø Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dan KKM yang harus dicapai. Ø Menjelaskan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus 2. Kegiatan Inti Ø Siswa menonton film tentang menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Ø Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ø Guru membagi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok. Ø Siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan beberapa usaha dan cara yang dapat dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Ø Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok (perwakilan kelompok). Ø Siswa bersama guru membuat kesimpulan. 3. Kegiatan Penutup Ø Guru memberi penguatan terhadap hasil belajar siswa. Ø Guru memberikan refleksi pembelajaran dan siswa melakukan refleksi. Ø Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
J. Refleksi 1. Apa yang dapat kamu nikmati dari hasil perjuangan para
tokoh pejuang
kemerdekaan negara kita ? 2. Bagaimana cara yang dapat kamu lakukan untuk menghargai jasa pahlawan yang telah gugur mendahului kita ?
K. Aksi 1. Siswa mengungkapkan perasaannya karena dapat menikmati hasil perjuangan para tokoh pejuang kemerdekaan negara kita. Misalnya : dapat menikmati pendidikan. 2. Siswa mengungkapkan cara-cara yang akan dilakukannya untuk menghargai jasa para pahlawan dengan bersikap jujur, dapat bekerjasama dengan orang lain, rajin belajar, dan dapat bertanggung jawab.
L. Sumber belajar 1. Widyaningtyas.2008.AyoBelajat IPS Yogyakarta: Kanisius. 2. ______ 2004.IPS Terpadu. Jakarta. Erlangga. 3. CD film tentang tokoh perjuangan 4. CD film tentang usaha untuk mengisi kemerdekaan . 5. LCD 6. Laptop dan LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
M. Penilaian Hasil Belajar : Indikator
Teknik
Bentuk
Contoh
Pencapaian
Penilaian
Instrumen
Instrumen
Mengidentifikasi beberapa Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah tokoh-tokoh tokoh dalam mempersiapkan Tes Lisan, penilaian secara yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. lisan (tanya perisapan jawab), kemerdekaan? Menjelaskan jasa dan peranan Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah yang tokoh pejuang dalam Tes Lisan, penilaian secara menyusun naskah teks mempersiapkan kemerdekaan lisan (tanya Proklamasi Indonesia. jawab), Kemerdekaan Indonesia? Menunjukkan sikap Tes Tertulis, Penilain tertulis, Apa yang harus kita menghargai jasa para tokoh Tes Lisan, penilaian secara teladani dari para dalam mempersiapkan lisan (tanya pahlawan? kemerdekaan Indonesia. jawab),
Yogyakarta, 9 April 2011 Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN No : 4
A.
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Wirobrajan I
Kelas
: V ( lima )
Semester
: genap
Mata Pelajaran / Tema
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Jumlah Pertemuan
: 1 Pertemuan
Standar Kompetensi 2.
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
B.
Kompetensi Dasar 2.2
Menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
mempersiapkankemerdekaan Indonesia
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi : 2.2.1
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2
Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.3
Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
D.
Tujuan Pembelajaran 2.2.1.1
:
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.2.2.1 Siswa dapat menjelaskan jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
E.
Materi ajar
:
Perjuangan para tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia F.
Alokasi Waktu
:
1 x 40 menit ( 1 Pertemuan )
G.
Metode Pengajaran
:
1. Tanya jawab 2. Penugasan
H.
Nilai Kemanusiaan
: a.
1. Penghargaan / hormat (respect) Kerjasama ( cooperation )
Pertemuan Kedua ( 1 x 40 menit) pada siklus II 1. Kegiatan Awal Ø Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ø Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar dan idikator yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Ø Guru membagikan soal uji kompetensi. Ø Guru menyampaikan petunjuk cara pengerjaan soal uji kompetensi. Ø Siswa mengerjakan soal uji kompetensi. Ø Pengumpulan hasil pekerjaan siswa. Ø Siswa bersama guru membahas sekilas tentang hasil pekerjaan siswa. 3. Kegiatan Penutup Ø Guru memberikan refleksi. Ø Guru menyampaikan pesan dan kesan selama siswa mengerjakan soal uji kompetensi. Ø Guru menyampaiakn rencac pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Ø Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J. Refleksi
:
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengerjakan soal uji kompetensi ? 2. Apa yang dapat kamu lakukan agar hasil uji kompetensimu baik ?
K. Aksi
:
1. Siswa mengungkapkan perasaannya secara terbuka setelah mengerjakan soal uji komepetnsi ?. 2. Siswa dapat lebih rajin belajar agar hasil uji kompetensi baik
L. Sumber belajar
: 1. Widyaningtyas.2008.AyoBelajat IPS Yogyakarta: Kanisius. 2. ______ 2004.IPS Terpadu. Jakarta. Erlangga. 3. Lembar soal uji kompetensi
M. Penilaian Hasil Belajar : Indikator
Teknik
Bentuk
Contoh
Pencapaian
Penilaian
Instrumen
Instrumen
Mengidentifikasi beberapa Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah tokoh-tokoh tokoh dalam mempersiapkan Tes Lisan, penilaian secara yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. lisan (tanya persiapan jawab), kemerdekaan? Menjelaskan jasa dan peranan Tes Tertulis, Penilain tertulis, Siapakah yang tokoh pejuang dalam Tes Lisan, penilaian secara menyusun naskah teks mempersiapkan kemerdekaan lisan (tanya Proklamasi Indonesia. jawab), Kemerdekaan Indonesia? Menunjukkan sikap Tes Tertulis, Penilain tertulis, Apa yang harus kita menghargai jasa para tokoh Tes Lisan, penilaian secara teladani dari para dalam mempersiapkan lisan (tanya pahlawan? kemerdekaan Indonesia. jawab), Yogyakarta, 9 April 2011 Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI KOMPETENSI SIKLUS I
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Wirobrajan I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V / Genap
Hari/Tanggal
: Rabu, 13 April 2011
Waktu
: 2 jp
I. Lingkarilah pada huruf a,b,c atau d didepan jawaban yang benar ! 1. Salah satu tokoh yang mengusulkan rumusan dasar-dasar Negara adalah …. a. Mr.Ahmad Soebarjo
c. Mr.Muh. Yamin
b. Drs. Mohammad Hatta
d. K.H.Wahid Hasyim
2. Tokoh yang mendapat julukan sebagai Bapak Ploklamator adalah …. a. Soekarno-Hatta
c. Soekarno-Ahmad Soebarjo
b. Soepomo-Yamin
d. Soepomo- Hatta
3. Salah satu cara menghargai jasa tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan adalah …. a. memberi uang
c. mengingatnya
b. meneladani sikap kepahlawanan
d. berlatih kemiliteran
4. Tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah …. a. Dewi Sartika
c. Cut Nyak Dien
b. A.A.Maramis
d. Patimura
5. Badan yang dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan RI adalah …. a. BPUPKI
c. PUTERA
b. PPKI
d. PETA
6. Sidang pertama PPKI dilaksanakan di…. a. Gedung Sumpah Pemuda, Jakarta
c. Gedung Kesenian, Jakarta
b. Gedung Cuo Sang In, Jakarta
d. Gedung Proklamasi, Jakarta
7. Pemuda yang mengusulkan naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia adalah …. a. Darwis b. Wikana
c. Sudiro d. Sukarni
8. Bendera Pusaka Merah Putih dijahit oleh …. a. Ibu Fatmawati b. Ibu Sud
c. d.
Ibu Kartini
Ibu Tien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Rumah Laksamana Maeda adalah tempat terjadinya peristiwa penting yaitu …. a. Penulisan teks proklamasi
c.
persembunyian Soekarno-
Hatta b. Pembentukan dan peresmian BPUPKI
d.
pembacaan Proklamasi
10. Gambar di bawah ini merupakan ketua dari …. a. BPUPKI
c.
PPKI
b. KNIP
d.
BU
11. Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan sejak …. a. Pasukan Jepang terdesak oleh pasukan sekutu b. Jepang masuk ke Indonesia c. Inggris menduduki Indonesia d. jauh hari sebelum kesempakatan memproklamasikan kemerdekaan tiba 12. Mr.Muh.Yamin mengusulkan lima dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal …. a. 29 Mei 1945
c.
1 Juni 1945
b. 31 Mei 1945
d.
2 Juni 1945
13. Dua tokoh pemuda yang menjemput Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta dari Renggasdengklok untuk kembali ke Jakarta adalah …. a. Sudiro dan Wikana
c. Sudiro dan Ahmad Soebarjo
b. Ahmad Soebarjo dan Darwis
d. Darwis dan Sudiro
14. Dokuritsu Junbi Cosakai merupakan nama lain dari …. a. PPKI
c.
PPP
b. BPKUPKI
d.
BPPN
a. Sugondo Joyo Puspito
c.
Satimin Wiryosanjoyo
b. dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat
d.
Suwardi Suryaningrat
15. Ketua BPUPKI adalah ….
16. Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi, dikenal dengan nama …. a. peristiwa Rengasdengklok
c.
peristiwa Sumpah Pemuda
b. peristiwa Proklamasi
d.
peristiwa Bandung Lautan Api
17. PPKI dibentuk untuk melanjutkan tugas dari …. a. BPUPKI
c. Panitia Kecil
b. Panitia sembilan
d. Panitia Perancang UUD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18. Tugas BPUPKI adalah ….. a.
mengusir tentara Jepang
b. mempersiapkan calon pemimpin negara c. mempersiapkan kemerdekaan Jepang d. mempelajari dan menyellidiki usaha pembentukan negara Indonesia merdeka 19. Tokoh yang mengetik proklamasi adalah …. a. Ahmad Soebarjo
c.
Sukarni
b. Chairul Saleh
d.
Sayuti Melik
20. Perumusan teks proklamasi dilakukan dirumah seorang perwira Jepang yang bernama …. a. Laksamana Maeda
c.
Kumakichi Harada
b. Jenderal Terauchi
d.
Letnan Jenderal Nagano
II.Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Prof.Dr.Soepomo mengusulkan dasar negara pada tanggal …. 2. Tugas kita dalam melanjutkan cita-cita para pejuang kemerdekaan adalah …. 3. Kepala kantor tata usaha BPUPKI adalah …. 4. Para pemuda mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta ke daerah…. 5. Pernyataan janji kemerdekaan yang diberikan Jepang kepada Indonesia disampaikan oleh …. 6. BPUPKI diketuai oleh …. 7. Pembentukan PPKI dilaksanakan pada tanggal .... 8. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada pukul 9. Wakil ketua BPUPKI dari Jepang adalah .... 10. Sidang pertama BPUPKI membahas tentang …..
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang tepat ! 1.
Bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan bagi seorang pelajar ? Jawab :
2.
Sebutkan peran Mr.Ahmad Soebarjo dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia ! Jawab :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Berdasarkan
gambar
diatas,
ceritakan
peranan tokoh tersebut bagi bangsa Indonesia ? Jawab:
4.
Mengapa golongan tua belum berani memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah mengetahui Jepang telah kalah ? Jawab :
5.
Berdasarkan gambar diatas, ceritakan peranan tokoh tersebut bagi bangsa Indonesia ? Jawab:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI KOMPETENSI SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Wirobrajan I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V / Genap
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 April 2011
Waktu
: 2 jp
I. Lingkarilah pada huruf a,b,c atau d didepan jawaban yang benar ! 1. Badan yang dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan RI adalah …. a.
BPUPKI
b. PPKI
c. PUTERA d. PETA
2. Rumah Laksamana Maeda adalah tempat terjadinya peristiwa penting yaitu …. a. Penulisan teks proklamasi
c.
persembunyian Soekarno-
Hatta b. Pembentukan dan peresmian BPUPKI d.
pembacaan Proklamasi
3. Pemuda yang mengusulkan naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia adalah …. a.
Darwis
c. Sudiro
b. Wikana
d. Sukarni
4. Gambar di bawah ini merupakan ketua dari ….
a. BPUPKI
c. PPKI
b. KNIP
d. BU
5. Salah satu tokoh yang mengusulkan rumusan dasar-dasar negara adalah …. a. Mr.Ahmad Soebarjo b. Drs. Mohammad Hatta
c. Mr.Muh. Yamin d. K.H.Wahid Hasyim
6. Tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah …. a. Dewi Sartika b. A.A.Maramis
c. Patimura d. Cut Nyak Dien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Perumusan teks proklamasi dilakukan di rumah seorang perwira Jepang yang bernama …. a. Jenderal Terauchi
c. Letnan Jenderal Nagano
b. Laksamana Maeda
d.
Kumakichi Harada
8. Tokoh yang mendapat julukan sebagai Bapak Ploklamator adalah …. a. Soepomo-Yamin
c. Soekarno-Ahmad Soebarjo
b. Soekarno-Hatta
d. Soepomo- Hatta
9. Salah satu cara menghargai jasa tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan adalah …. a. memberi uang
c. mengingatnya
b. meneladani sikap kepahlawanan
d. berlatih kemiliteran
10. Sidang pertama PPKI dilaksanakan di…. a. Gedung Cuo Sang In, Jakarta
c. Gedung Sumpah Pemuda, Jakarta
b. Gedung Kesenian, Jakarta
d. Gedung Proklamasi, Jakarta
11. Bendera Pusaka Merah Putih dijahit oleh …. a. Ibu Sud b. Ibu Fatmawati
c. Ibu Tien d. Ibu Kartini
12. Mr.Muh.Yamin mengusulkan lima dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal …. a. 31 Mei 1945
c. 29 Mei 1945
b. 1 Juni 1945
d.
2 Juni 1945
13. Dua tokoh pemuda yang menjemput Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta dari Renggasdengklok untuk kembali ke Jakarta adalah …. a. Sudiro dan Ahmad Soebarjo
c. Sudiro dan Wikana
b. Darwis dan Sudiro
d. Ahmad Soebarjo dan Darwis
14. Dokuritsu Junbi Cosakai merupakan nama lain dari …. a. PPP
c.
PPKI
b. BPKUPKI
d.
BPPN
15. Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan sejak …. a.
Jepang masuk ke Indonesia
b. Inggris menduduki Indonesia c. pasukan Jepang terdesak oleh pasukan sekutu d. jauh hari sebelum kesempakatan memproklamasikan kemerdekaan tiba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16.
17.
18.
Ketua BPUPKI adalah …. a. dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat
c. Sugondo Joyo Puspito
b. Suwardi Suryaningrat
d. Satimin Wiryosanjoyo
PPKI dibentuk untuk melanjutkan tugas dari …. a. Panitia Kecil
c. BPUPKI
b. Panitia Perancang UUD
d. Panitia sembilan
Tugas BPUPKI adalah ….. a. mengusir tentara Jepang b. mempersiapkan kemerdekaan Jepang c. mempersiapkan calon pemimpin negara d. mempelajari dan menyellidiki usaha pembentukan negara Indonesia merdeka
19.
Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda menjelang proklamasi, dikenal dengan nama …. a. peristiwa Sumpah Pemuda
c.
Peristiwa Proklamasi
b. peristiwa Bandung Lautan Api 20.
d.
peristiwa Rengasdengklok
a. Ahmad Soebarjo
c.
Sukarni
b. Chairul Saleh
d.
Sayuti Melik
Tokoh yang mengetik proklamasi adalah ….
II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. BPUPKI diketuai oleh …. 2. Pembentukan PPKI dilaksanakan pada tanggal .... 3. Wakil ketua BPUPKI dari Jepang adalah .... 4. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada pukul…. 5. Tugas kita dalam melanjutkan cita-cita para pejuang kemerdekaan adalah …. 6. Sidang pertama BPUPKI membahas tentang ….. 7. Kepala Kantor tata usaha BPUPKI adalah …. 8. Para pemuda mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta ke daerah…. 9. Prof.Dr.Soepomo mengusulkan dasar negara pada tanggal …. 10. Pernyataan janji kemerdekaan yang diberikan Jepang kepada Indonesia disampaikan oleh ….
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang tepat ! 1.
Mengapa golongan tua belum berani memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah mengetahui Jepang telah kalah ? Jawab :
2.
Bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan bagi seorang pelajar ? Jawab :
3.
Sebutkan peran Mr.Ahmad Soebarjo dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia ! Jawab :
4
Berdasarkan
gambar
diatas,
ceritakan
peranan tokoh tersebut bagi bangsa Indonesia ? Jawab:
5.
Berdasarkan gambar diatas, ceritakan peranan tokoh tersebut bagi bangsa Indonesia ? Jawab:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban I.
Pilihan ganda 1. c 11.d 2. a 12. a 3. b 13. a 4. b 14. b 5. b 15. b 6. a 16. a 7. d 17. a 8. a 18. d 9. a 19. d 10. a 20. a
II. Jawaban singkat 1. 31 Mei 1945 2. belajar dengan giat atau tekun 3. R.P.Suroso 4. Mr.Muh.Yamin 5. Jenderal Kuniaki Koiso 6. dr. Radjiman Wediodiningrat 7. 7Agustus 1945 8. Pukul 10 9. tibangase Yosio 10. Dasar Negara III. Uraian 1. Belajar dengan giat, mengikuti upacara bendera setiap hari senin dengan khimad serta hari besar negara, mempelajari sejarah perjuangannya, melakukan ziarah ke makam Taman Makam Pahlawan. Meniru semangat perjuangannya dan melaksanakan dalam kehidupannya sehari-hari . 2. Peranan Ahmad Soebarjo dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah beliau duduk dalam keaggotaan BPUPKI selain itu juga termasuk dalam panitia sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta dan peranannya sangat penting menjadi penengah antara golongan Muda dengan Soekarno dalam peristiwa Rengasdengklok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Bapak Ir. Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 juni 1961. beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia. Menjelang kemerdekaan beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI. Sumbangan pemikiran dan perannya dalam kedua badan ini sangat menonjol. Pada tanggal 1 juni 1945 beliau menyampaikan dasar-dasar Negara dalam siding BPUPKI. Beliau juga yang mengusulakan nama pancasila sebagai dasar Negara. Bersama dengan Bung Hatta sebagai wakil rakyat Indoneisa, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.pada tanggal 8 agustus 1945 beliau dipilih
menjadi presiden Republik Indonesia yang pertama.
Karena jasanya diberi gelar sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dan disebut juga sebagai bapak bangsa Indonesia.
4. Mengisi kemerdekaan dengan belajar giat, rela menolong atau berkorban, melestarikan peninggalan bersejarah para tokoh pahlawan, memakai produk dalam negeri, melestariakan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
5. Muh.Hatta lahir di Bukitinggi 12 agustus 1902. ketika menjadi mahasiswa di belanda, beliau aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Menjelang kemerdekaan beliau terppilih menjadi anggota BPUPKI. Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, setelah merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil presiden. Tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden kemudian menjadi guru besar ekonomi di Universitas Indonesia. Setelah pemerintahan Bung Karno runtuh beliauu diangkat menjadi penasihat khusus dan beberapa kali
menjadi
ketua
misi
internasional.
Karena
jasa-jasanya
dalam
perekonomian Indonesia beliau dijuluki sebagai bapak koperasi Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Refleksi : 1. Ketika salah satu siswa sedang presentasi, siswa atau kelompok yang lain kurang memperhatikan presentasi dari teman yang sedang mempresentasikan hasilnya. 2. Siswa masih ramai dan menggobrol dengan teman yang lain. 3. Siswa tidak memperhatikan penjalasan. 4. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI