PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Nikodemus Wisnu Pradana 109114093
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSI PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Disusun oleh: Nikodemus Wisnu Pradana 109114093
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Skripsi,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
Tanggal :
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Nikodemus Wisnu Pradana NIM: 109114093
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Penguji 1 Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
..............................
Penguji 2
..............................
Penguji 3
..............................
Yogyakarta, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Dekan,
(Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si)
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Segalanya itu relatif maka jadilah diri sendiri Anonim
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk Tuhan Yang Maha Esa Kelarga besar Paapa dan Mama Semua orang yang mencintaiku
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 Desember 2015 Penulis,
Nikodemus Wisnu Pradana
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG BERPACARAN DAN TIDAK BERPACARAN Nikodemus Wisnu Pradana ABSTRAK Penelitian deskriptif komparatif kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan psychological well-being antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran pada usia dewasa awal berdasarkan dimensi Ryff. Hipotesis menyatakan bahwa individu dewasa awal yang berpacaran mempunyai psychological well-being lebih tinggi dibanding dengan yang tidak berpacaran. Desain penelitian menggunakan Independent Sample t-test. Subjek penelitian adalah kelompok berpacaran dan tidak berpacaran masing-masing 100 responden. Analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis antara dewasa awal kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri, otonomi dan pertumbuhan pribadi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan psikologis antara dewasa awal kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dimensi relasi positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan tujuan hidup.
Kata kunci
: psychological well-being, dewasa awal, pacaran
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DIFFERENCES IN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING AT THE BEGINNING OF THE INDIVIDUAL ADULT DATING AND DATING Nikodemus Wisnu Pradana
ABSTRACT This deskriptif comparative quantitative study aimed to determine differences in psychological well-being among individuals who are dating and not dating at early adulthood based on the dimensions of Ryff. The hypothesis states that adult individuals start dating has psychological well-being higher than those who did not dating. The study design using independent sample t-test. The subjects were a group of dating and not dating each 100 respondents. Analysis of the data shows that there are differences in psychological well-being among young adult group dating and not dating the dimensions of self-acceptance, autonomy and personal growth. The analysis also showed that there was no difference in psychological wellbeing among young adult group dating and not dating on the dimensions of positive relationships with others, environmental mastery, and purpose in life.
Keywords: psychological well-being, early adulthood, courtship
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Nikodemus Wisnu Pradana
Nomor Mahasiswa
: 109114093
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Perbedaan Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal yang Berpacaran dan Tidak Berpacaran
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 6 Desember 2015 Yang menyatakan,
(Nikodemus Wisnu Pradana)
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kebaikan-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Skripsi ini selesai berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi sekaligus pembimbing skripsi. atas waktu, perhatian, motivasi, bimbingan dan kesabaran. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M, Si, Kepala Program Studi Psikologi. 3. Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi, dosen pembimbing akademik. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ilmu dan wawasan psikologis. 5. Seluruh staf Fakultas Psikologi, atas keramahan dan kesabaran dalam pelayanannya. 6. Papa dan Mama, orang tua yang selalu kucintai, Nenekku dan Adikku Dessy. Terimakasih atas segalanya. 7. Keluarga besar Papa dan Mama yang senantiasa menunggu dan mendukung segala upaya saya hingga karya ini terselesaikan. 8. Keluarga “trah” yang menjadi keluarga kecil di kampus. Sita, Tari, Ella, Yuti, Vita, Vincent, dan Brandan. Kalian semua luar biasa.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. Semua sahabat terdekat yang tak pernah berhenti dan menyerah untuk mengingatkan hingga karya ini dapat terselesaikan. Chusnul, Ciputra, Enda, Yohan, Jeruk, Nindi, Delly, dan Nurul. 10. Semua orang yang mencintaiku. 11. Semua rekan yang telah membantu dalam penyebaran skala dan semua responden yang telah meluangkan waktunya, terimakasih atas bantuannya. 12. Semua sahabat dan teman-teman seperjuangan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis,
Nikodemus Wisnu Pradana
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ I HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN MOTTO .............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................... vi ABSTRAK ................................................................................................ vii ABSTRACT ............................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......... ix KATA PENGANTAR ............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6 1. Manfaat Praktis ..................................................................... 6 2. Manfaat Teoritis .................................................................... 7
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-Being (Kesejahteraan Psikologis) ............. 8 1. Definisi Psychological Well-Being ....................................... 8 2. Dimensi Psychological Well-Being ...................................... 10 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Psychological WellBeing ....................................................................................... 14 B. Dewasa Awal ............................................................................ 17 1. Definisi Dewasa Awal .......................................................... 17 2. Perkembangan Masa Dewasa Awal ...................................... 18 C. Pacaran ...................................................................................... 20 D. Kerangka Pemikiran.................................................................. 22 E. Hipotesis Penelitian .................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 24 B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................. 24 C. Definisi Operasional .................................................................. 24 D. Subjek Penelitian ....................................................................... 26 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 27 1. Metode dan Alat Pengumpulan Data .................................... 27 2. Alat Ukur .............................................................................. 28 F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 30
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Metode Analisis Data ................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 34 B. Hasil Penelitian........................................................................... 34 1. Uji Asumsi ............................................................................. 35 2. Uji Hipotesis .......................................................................... 38 C. Pembahasan ................................................................................ 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................... 44 49 B. Saran .......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 46 LAMPIRAN ............................................................................................ 49
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Skor Skala Likert Alat Ukur…………………………………..
27
Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur (Sebelum Try Out)……………………..
28
Table 3.3 Alat Ukur Dimensi Psychological Well Being ..........................
29
Table 3.4 Blue Print Alat Ukur (Sesudah Try Out)………………………
32
Tabel 4.1 Subjek penelitian pada kelompok berpacaran…………………
34
Table 4.2 Subjek penelitian pada kelompok tidak berpacaran…………..
35
Table 4.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................
36
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas ..............................................................
37
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis ..................................................
39
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Kelompok Berpacaran..................................................
43
Lampiran 2. Data Kelompok Tidak Berpacaran .......................................
55
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas .............................................................
67
Lampiran 4. Hasil Uji Homogenitas (Levene Test) ..................................
69
Lampiran 5. Hasil Uji Independent Sampel T-Test ...................................
70
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada usia 20-an seorang individu mulai dituntut untuk memiliki pasangan oleh lingkungan sosial dan keluarganya. Usia ini dianggap sebagai usia matang menuju jenjang pernikahan sehingga pacaran dianggap sebagai hubungan yang penting dan serius. Pacaran adalah satu tugas perkembangan yang perlu dilalui oleh seseorang (Hardjana, 2002). Beberapa individu yang telah memasuki periode perkembangan dewasa awal namun belum berpacaran merasa mendapat tekanan dari lingkungan di sekitarnya karena banyak yang menanyakan tentang pacar atau pasangannya. Menurut Santrock (2002) masa dewasa awal merupakan masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang masa ini merupakan masa pemilihan pasangan, belajar hidup secara akrab, memulai keluarga dan mengasuh anak-anak. Pada
dasarnya
manusia
adalah
makhluk
sosial
dan
dalam
kehidupannya membutuhkan orang lain. Manusia juga senantiasa memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Lindsklod (dalam Reardon, 1987) mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Orang lain yang hadir dalam kehidupan seseorang berfungsi untuk memenuhi salah satu kebutuhan manusia yaitu kasih sayang. Kebutuhan akan kasih sayang ini dapat terpenuhi
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
melalui suatu hubungan dengan orang lain yang disebut pacaran (Rice & DeGenova, 2005). Sebuah artikel yang dikutip dari www.vemale.com menyebutkan bahwa pacaran dianggap penting dan bahkan berdampak besar bagi masa depan pernikahan pelakunya. Salah satu alasan kegagalan pernikahan adalah tidak mengenal secara mendalam calon mempelai. Proses pemilihan calon pasangan hidup dapat disebut dengan proses penjajakan untuk saling mengenal satu sama lain. Kurangnya penjajakan sebelum menikah dianggap sebagai penyebab pasangan belum siap menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya sehingga menimbulkan tekanan batin ketika sudah menikah. Hal ini dialami salah satu individu yang tidak berpacaran sebelum menikah, “Y”. Dari hasil wawancara dengan “Y”, “Saya dulu ga pacaran. Kenalnya sama suami ya pas dekat dengan waktu pernikahan, dikenalin temen jadi ga kenal sendiri. Saya benerbener tahu baik buruknya ya setelah nikah. Kadang kecewa karena perbedaan antara kami sangat jauh. Banyak sifatnya yang tidak saya suka. Tapi mau ga mau ya saya terima kekurangan meskipun kadang menyakitkan. Ya karena saya tidak mengenalnya terlebih dahulu.”
Kekecewaan dalam pernikahan tanpa mengenal calon pasangan terlebih dahulu dapat menimbulkan ketidakharmonisan hubungan rumah tangga. Mengatasi hal tersebut, banyak orang tua yang memperbolehkan pacaran dengan atau tanpa pengawasan orang tua. Dalam sebuah artikel yang dikutip dari www.lifestyle.okezone.com, pacaran memang merupakan tugas perkembangan yang perlu dilalui oleh seseorang. Roelfs menjelaskan bahwa mereka yang tidak berstatus lajang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
merasa memiliki dukungan yang lebih kuat dalam berbagai hal dari pasangannya sehingga lebih sehat dan terhindar dari berbagai resiko buruk. Dilansir dari www.solopos.com, seorang siswa menuturkan bahwa dirinya merasa sepi apabila tidak berpacaran, dan seorang siswi menganggap bahwa pasangannya dapat dijadikan sarana mencurahkan isi hati dan sebagai teman dekat dalam melakukan hal-hal yang positif sehingga memperoleh kelegaan. Adapun hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu responden dewasa awal yang berpacaran. Hasil wawancara dengan seorang mahasiswa, “D” yang telah berpacaran selama hampir 9 tahun memperlihatkan bahwa dalam berpacaran seseorang akan banyak mengalami masalah, tetapi di saat yang sama berpacaran dapat menjadi sarana untuk belajar lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Berikut hasil wawancaranya, “Saya sudah pacaran hampir 9 tahun dan memang banyak pengalaman baik dan buruk yang terjadi. Tidak hanya sekali kami memutuskan hubungan namun menjalin hubungan kembali. Saya banyak belajar dari pacar saya dan dari berbagai pengalaman baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Saya belajar untuk lebih memahami orang lain karena kami sering berbeda pendapat, belajar menyelesaikan masalah, saya juga menjadi lebih mengenal diri saya sendiri dan bahkan memperoleh banyak bantuan baik moril maupun material dari pacar saya”. Ada beberapa anggapan yang dituturkan oleh “D” selaku responden. “D” menganggap bahwa pacaran tidak hanya penting sebagai sarana untuk mengenal lebih dalam pasangan dalam rangka menuju hubungan yang lebih serius saja, tetapi juga merupakan proses belajar yang penting serta membuat orang yang berpacaran menjadi lebih “sehat” karena selama berpacaran seseorang
akan
merasa
diterima
dan
mendapatkan
dukungan
dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
pasangannya. Hal yang sama mungkin juga dialami oleh individu-individu lainnya yang sedang berpacaran. Pacaran tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif. Hasil wawancara dengan salah satu individu, “A” yang pernah mengalami masa pacaran dan sekarang sudah putus, mengemukakan bahwa, “Dulu pacaran sih enak pada awal-awalnya, tapi seiring waktu bosen juga karena pasanganku gak suka aku berkumpul dengan temantemanku jadi sosialku juga terbatas. Selain itu aku banyak dikekang dan harus selalu mendampinginya kalau dia mau pergi kemana gitu, aku kan juga banyak kegiatan yang harus kuselesaikan. Kalau ga dituruti ngambek, tapi kalau dituruti kerjaanku banyak terbengkelai. Jadinya yang harusnya support malah bisa bikin stres” Ada beberapa hal positif yang dirasakan oleh “A”. “A” mengatakan bahwa setelah putus justru kehidupannya bisa lebih stabil. “A” bisa fokus bekerja dan berkumpul bersama teman-temannya tanpa ada yang mengekang. Menurutnya pacaran memang tidak terlalu penting karena jika memang berniat untuk komitmen dan melanjutkan ke jenjang pernikahan, memilih calon pasangan bisa dilihat dan menanyakan kepada orang-orang yang mengenalnya dengan baik misalnya teman-temannya, lingkungan sosialnya dan masukan dari sahabat. Berdasarkan
hasil
wawancara,
masing-masing
individu
yang
berpacaran atau tidak berpacaran dapat mengalami kesejahteraan psikologis pada usia dewasa awal. Menurut (Ryff, 1995), kesehatan psikologis ditandai dengan
pemenuhan
fungsi
kriteria
dikemukakan oleh para ahli psikologi.
kesehatan
mental
positif
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Kesehatan psikologis merupakan gambaran kesejahteraan psikologis individu. Ryff menjelaskan bahwa secara teoritis, kesejahteraan psikologis meliputi aspek multidimensional yang terdiri dari 6 aspek yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi diri, penguasaan lingkungan, memiliki tujuan hidup dan pengembangan diri. Di sisi lain, beberapa peneliti menemukan bahwa kesejahteraan psikologis berkaitan dengan kepuasan hidup seseorang (Neugarten, Havinghurst, & Tobin dalam Ryff, 1989). Setiap hubungan antar manusia maupun antar kelompok sosial selalu terdapat otoritas (Soekanto, 2007). Hubungan berpacaran tidak hanya belajar untuk memahami pasangannya tetapi juga belajar untuk memahami dirinya sendiri melalu otoritasnya dalam proses berpacaran. Menurut Dahrendorf (dalam Dwi, 2008), otoritas adalah pengaruh atau kekuasaan yang dimiliki individu untuk mempengaruhi pikiran, gagasan, pendapat, maupun perilaku seseorang atau suatu kelompok. Otoritas ini merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang atau kelompok orang untuk menyadarkan orang lain akan kemampuannya sendiri dan menerapkannya
terhadap tindakan atau
perlawanan dari orang atau golongan yang lain menurut Weber (dalam Soekanto, 2007). Otoritas ini berkaitan dengan kepuasan yang disampaikan Ryff mengenai kesejahteraan psikologis. Berdasarkan uraian di atas, berpacaran dianggap sesuatu yang sangat penting. Fenomena berpacaran dan tidak berpacaran juga berdampak pada pelakunya baik positif maupun negatif sehingga mempengaruhi kebahagiaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
pelakunya. Melihat hal ini, peneliti menganggap bahwa penting untuk diteliti lebih mendalam apakah pacaran atau tidak pacaran memang ada hubungannya dengan kesejahteraan psikologis seseorang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat apakah terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran berdasarkan dimensi yang dikemukakan Ryff. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan psychological well-being antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran pada usia dewasa awal berdasarkan dimensi Ryff?” C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan psychological well-being antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dewasa usia awal berdasarkan dimensi Ryff. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terbagi menjadi dua macam, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoretis. 1. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan
memberikan
penjelasan
kepada
masyarakat
kesejahteraan psikologis individu yang berpacaran.
mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
b. Sebagai pertimbangan bagi individu dewasa awal yang ingin berpacaran. c. Memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa pacaran tidak selalu negatif. d. Bagi subjek penelitian, selama pengisian kuisioner subjek berefleksi mengenai 6 dimensi psychologycal well-being sehingga sadar dan menjaga seimbangnya dimensi psychologycal well-being dalam dirinya. e. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang mengambil topik yang sama yaitu mengenai psychological well being individu yang menjalin hubungan dan yang tidak menjalin hubungan. 2. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan mengenai psikologi perkembangan khususnya pada masa usia dewasa awal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Psyhological Well Being (Kesejahteraan Psikologis) 1. Definisi Psyhological Well Being Konsep kesejahteraan psikologis berkembang dari tulisan Aristoteles dalam Etika Nichomacea. Aristoteles menjelaskan bahwa terdapat dua macam pandangan untuk menjalani hidup, yaitu pandangan hedonis dan pandangan eudemonia (Magnus-Suseno, 2009). Pandangan hedonis menjadi dasar bagi konsep subjective well-being dalam psikologi dan menekankan dengan menghindari rasa sakit dan dengan mengusahakan rasa nikmat maka kepuasan dapat tercapai, sedangkan pandangan eudemonia menjadi dasar bagi konsep psychological well-being atau kesejahteraan psikologis dengan menekankan pemaksimalan potensi yang dimiliki maka seseorang dapat menjadi unggul. Menurut Ryff (1989), psychological well-being adalah suatu variabel psikologis yang mengukur tentang kondisi sejahtera (well-being) seorang individu dalam hidupnya. Ryff juga menambahkan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana individu melihat dan mengevaluasi dirinya juga kualitas mengenai hidupnya. Ini juga mengarah pada pengungkapan perasaan pribadi atas apa yang dirasakan oleh individu sebagai hasil dalam pengalaman
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
hidupnya. Hal ini didasarkan pada salah satu perspektif yakni perspektif eudamonik yang memandang bahwa well-being merupakan hal yang tidak dapat disamakan dengan kebahagiaan. Meskipun suatu kepuasan dan hasil dapat diperoleh, namun hal tersebut belum tentu akan mendatangkan wellbeing. Psychological well-being bukan hanya tentang kepuasan hidup dan keseimbangan antara afek positif dan afek negatif, namun juga melibatkan persepsi dari dalam menghadapi tantangan-tantangan selama hidup. Ada beberapa pendapat ahli dalam menjelaskan pengertian psychological well-being. Psychological well-being merupakan keadaan ketika seseorang menjadi pribadi yang utuh dengan mengembangkan potensi dan mengatasi tantangan dalam hidupnya (Ryff, 2013). Nathawat (dalam Phronesis, 2008) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan reaksi evaluatif seseorang mengenai kenyamanan hidupnya. Snyder dan Lopea (dalam Phronesis, 2008) mengutarakan bahwa kesejahteraan psikologis bukan hanya sekedar ketiadaan penderitaan namun juga meliputi keterikatan aktif di dalam dunia, memahami arti dan tujuan hidup serta hubungan seseorang pada objek ataupun orang lain. Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa psychological well-being adalah kesejahteraan psikologis seseorang sebagai bentuk evaluasi terhadap segala sesuatu yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk menjadi pribadi yang utuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis Ryff (1989) mengemukakan bahwa konsep well-being terbagi dalam enam dimensi. Enam dimensi tersebut yaitu penerimaan diri, hubungan yang positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Konsep well-being bersifat multidimensional menurut Ryff (2013). Hal ini berarti terdapat tingkatan dalam dimensidimensi tersebut dan dimiliki setiap individu. a. Penerimaan diri Dimensi ini merupakan bagian sentral dari kesehatan mental. Ryff menyimpulkan bahwa penerimaan diri mengandung arti sebagai sikap yang positif terhadap diri sendiri. Sikap positif ini adalah mengenali dan menerima berbagai aspek dalam dirinya, baik yang positif maupun negatif serta memiliki perasaan positif terhadap kehidupan masa lalu. Individu yang memiliki sikap positif, dimana individu ini dapat mengatur dan menerima beberapa aspek yang baik dan buruk dalam dirinya, serta dapat melihat masa lalu dengan perasaan yang positif merupakan individu yang tinggi dalam dimensi penerimaan diri (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang memiliki ketidakpuasan yang besar pada dirinya, individu tidak merasa nyaman dengan keadaan yang telah terjadi di masa lalunya dan fokus pada beberapa kualitas hidupnya dan ingin mengubahnya merupakan individu yang rendah dalam dimensi penerimaan diri (Ryff dan Keyes, 1995).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
b. Hubungan positif dengan orang lain Ryff mendefinisikan hubungan positif dengan orang lain sebagai dimensi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang hangat, saling percaya dan saling mempedulikan kebutuhan serta kesejahteraan pihak lain. Menurut Ryff, kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang positif dicirikan dengan adanya empati, afeksi dan keakraban, serta adanya pemahaman untuk saling memberi dan menerima. Individu yang memiliki kehangatan, puas akan dirinya sendiri, jujur dalam menjalin hubungan, individu yang memikirkan well-being orang lain, memiliki kemampuan untuk berempati, afeksi dan keakraban, serta adanya pemahaman untuk saling memberi dan menerima merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu individu yang tertutup, tidak jujur dalam menjalin hubungan dengan orang lain, sulit merasa hangat, sulit terbuka dan tidak memikirkan well-being orang lain. Lalu individu merasa terisolasi dan frustrasi dengan hubungan sosialnya. Individu yang seperti ini tidak ingin menjalin komitmen penting dengan orang lain merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995). c. Otonomi diri Menurut Ryff, pribadi yang otonom adalah pribadi yang mandiri dan yang dapat menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Individu ini tidak mencari persetujuan orang lain melainkan mengevaluasi dirinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
dengan standar personal. Oleh karena itu individu tidak memiliki harapan-harapan dan penilaian orang lain terhadap dirinya. Individu yang otonom juga tidak menggantungkan diri pada penilaian orang lain untuk membuat keputusan penting. Individu yang mampu mengambil keputusan sendiri, tidak tergantung dan mampu mengevaluasi diri dengan standar personal merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang fokus pada harapan orang lain, ketergantungan pada orang lain dan memberikan penilaian sebelum memutuskan hal penting merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995). d. Penguasaan lingkungan Dimensi ini menjelaskan tentang adanya suatu perasaan kompeten dan penguasaan dalam mengatur lingkungan, memiliki minat yang kuat terhadap hal-hal di luar diri dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas serta mampu mengendalikannya. Menurut Ryff, seseorang dikatakan memiliki
penguasaan
lingkungan
adalah
orang
yang
memiliki
kemampuan dan kompetensi untuk mengatur lingkungannya. Individu yang seperti ini mampu mengendalikan kegiatan-kegiatan yang kompleks. Individu ini juga menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada secara efektif dan mampu memilih bahkan menciptakan lingkungan yang selaras dengan kondisi jiwanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Individu berkompeten dan memiliki penguasaan yang baik dalam mengontrol lingkungan dan aktivitas di luar diri serta mampu memilih dan menciptakan lingkungan yang selaras dengan kondisi jiwanya merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang merasa sulit untuk mengatur hidupnya sehari-hari, merasa tidak mampu untuk mengubah atau meningkatkan situasi di sekelilingnya, tidak peduli pada sekitar dan kehilangan kontrol diri merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995). e. Tujuan hidup Menurut Ryff, individu yang memiliki tujuan hidup adalah individu yang memiliki keterarahan dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam hidupnya. Individu memiliki keyakinan dan pandangan tertentu yang dapat memberikan arah dalam hidupnya. Individu juga menganggap bahwa hidupnya itu bermakna baik di masa lalu, kini maupun yang akan datang. Selain itu individu juga memiliki perasaan menyatu, seimbang dan terintegrasi. Individu yang memiliki tujuan dan arah dalam hidupnya, mampu memberikan makna pada hidupnya baik masa lalu, kini dan yang akan datang serta mempunyai perasaan menyatu, seimbang dan terintegrasi merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang tidak mempunyai tujuan, arah dan makna dalam hidupnya, mampu memberikan makna pada hidupnya baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
masa lalu, kini dan yang akan datang serta mempunyai perasaan menyatu, seimbang dan terintegrasi merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995). f. Pertumbuhan pribadi Pertumbuhan menjadi optimal bukan hanya individu dapat mencapai kualitas-kualitas yang telah disebutkan sebelumnnya, tetapi juga
membutuhkan
perkembangan
potensi-potensi
yang
berkesinambungan. Pertumbuhan pribadi merupakan kemampuan untuk beradaptasi
terhadap
perubahan-perubahan
dalam
hidup
yang
berlangsung dalam dirinya dan mampu mengembangkan potensi. Individu yang memiliki pandangan bahwa dirinya selalu berkembang, beradaptasi pada pengalaman baru, memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995), sedangkan individu yang merasa hidupnya berhenti (stagnation), tidak mampu berkembang, tidak mampu beradaptasi pada pengalaman baru dan tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini (Ryff dan Keyes, 1995). 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis Dalam kesejahteraan psikologis terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi. Ryff (1995) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis ini perlu untuk diperhatikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis tersebut adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
a. Usia Individu yang berada pada kelompok usia muda dan tua diperkirakan memliki skor kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang berada pada usia tengah (e.g. Blanchflower & Oswald, 2008; Clark & Oswald, 1994). Individu pada kelompok usia dewasa awal, menunjukkan skor yang lebih tinggi pada dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi jika dibandingkan dengan subjek kelompok usia dewasa akhir (Ryff, 1989; Clarke, 2001). Selain itu, individu pada kelompok usia dewasa awal juga memandang diri mereka mengalami peningkatan dalam hidup (Ryff, 1989). b. Genetik Dimungkinkan tidak ada lagi keraguan bahwa genotip individu juga berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan psikologis dan kekuatan
individu
untuk
menghadapi
stress.
Sebuah
peneltian
mengungkapkan bahwa long and short allele variant of the serotonin transporter (gen 5-HTT) ditemukan berdampak pada aktivitas otak yang berkaitan pada pemprosesan emosi. Selain itu, sebuah observasi mengemukakan bahwa kelemahan genetic akan mempengaruhi fungsi otak sehingga juga akan mengakibatkan kekacauan suasana hati (Rao et al., 2007). c. Status sosial ekonomi Banyak penelitian menemukan bahwa tingkat pendapatan yang tinggi dan status sosial ekonomi berhubungan dengan peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
kesejahteraan psikologis dan lebih rendah dalam pengalaman kekacauan mental (e.g. Dolan et al., 2008; Ryff & Singer, 1998b). Ryff, Magee, dkk (1999) menemukan pengaruh status sosial ekonomi terhadap pencapaian kesejahteraan pikologis. Status sosial ekonomi yang rendah atau kemiskinan berpengaruh pada dimensi penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan dan pertumbuhan pribadi. d. Dukungan sosial Davis (dalam Robinson & Andrew, 1991) menemukan bahwa orang-orang yang memperoleh dukungan sosial memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi. Bahwa dukungan sosial dari lingkungan sekitar individu akan sangat mempengaruhi psychological well-being yang dirasakan oleh individu tersebut. Dukungan sosial dapat membantu perkembangan pribadi yang lebih positif maupun memberikan dukungan pada
individu
dalam
berhadapan
dengan
masalah-masalah
di
kehidupannya. e. Sikap penuh kesadaran Sikap penuh kesadaran merupakan faktor lain dari peningkatan kesejahteraan psikologis. Sikap penuh kesadaran ditandai dengan adanya perhatian yang berkualitas dari individual dalam mengelola dan meningkatkan kesejahteraannya. Makna dari sikap penuh perhatian digambarkan dengan ciri kondisi yang terbuka dan menerima sebuah kesadaran dan perhatian (Brown, dkk, 2003). Kondisis individu yang dapat dikatakan dalam sikap penuh kesadaran yaitu ketika memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
perhatian penuh terhadap sesuatu dan sadar akan apa yang sedang terjadi pada saat situasi yang sedang berlangsung. f. Sikap konsistensi Cross, dkk (2003) faktor pendukung lain dalam pencapaian kesejahteraan psikologis adalah sikap konsistensi yang terdapat dalam diri individu. Individu yang mampu menunjukan kekonsistensian dalam situasi dan kondisi peraturan yang berbeda memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dari pada individu yang kurang konsisten atau memiliki konsep diri yang cenderung kurang jelas. Konsistensi individu ditandai dengan adanya kematangan, integritas kepribadian dan kesatuan yang berarti pula berasosiasi dengan dimensi positif dari kesejahteraan psikologis. B. Dewasa Awal 1. Definisi Dewasa Awal Menurut Santrock (2002) masa dewasa awal (early adulthood) merupakan salah satu tahap dalam perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau usia 20-an dan berakhir pada usia 30-an. Pada masa awal ini, individu akan mengalami pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, perkembangan karir, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak-anak. Hurlock (dalam Mappiare, 1997) memberi batasan usia dewasa awal sejak tercapainya kematangan secara hukum hingga sekitar usia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
empat puluh tahun. Masa tersebut dialami individu sekitar dua puluh tahun dan dapat dikatakan dimulai pada usia 20 tahunan. Seseorang yang memasuki usia dewasa awal akan menemui tugas penemuan intimasi atau akan menghadapi isolasi (Erikson dalam Monks, Knoers dan Haditono, 2002). Tugas perkembangan dewasa awal adalah pembentukan relasi intim dengan orang lain. Keintiman digambarkan sebagai penemuan diri sendiri dalam diri orang lain. Saat seorang dewasa awal mampu membentuk relasi akrab yang intim dengan orang lain, ia akan mencapai keintiman. Disisi lain, apabila tidak terjadi keintiman maka seseorang akan mengalami isolasi (Erikson dalam Santrocks, 2002). 2. Perkembangan Masa Dewasa Awal Dalam perkembangan fisik, masa dewasa awal usia 20-30 tahun merupakan masa puncaknya. Ketangkasan jari tangan dan pergerakan tangan mulai menurun setelah usia pertengahan 30 tahun (Troll dalam Papalia, 1995). Kekuatan, koordinasi, kecerdasan, kecekatan dan ketangkasan tangan, kecepatan merespon, ketajaman pandangan dan indera perasa semuanya berada di puncaknya sebelum usia 30 tahun dan mulai menurun sekitar usia 40 tahun saat kecenderungan menuju penurunan jarak pandang jauh yang membuat usia 40 tahun mengenakan kacamata untuk membantu ketajaman penglihatannya. Pendengaran berkurang dimulai dari usia 25 tahun dan semakin nyata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dan jelas setelahnya, khususnya tahap suara yang melengking (Papalia, 1995). Masa dewasa awal juga mengalami perkembangan kognitif. Piaget (dalam Papalia, 1995) menyatakan bahwa perkembangan kognitif
dari
bayi
sampai
pubertas
menghasilkan
kombinasi
kematangan dan pengalaman. Dalam masa dewasa awal, pengalaman memainkan peranan penting dalam fungsi intelektual. Pengalaman dengan orang dewasa menjadikan mereka untuk mengevaluasi ulang kriteria mereka dalam menentukan apa yang benar dan adil. Pengalaman pula yang memiliki peranan penting seorang dewasa dalam memecahkan masalahnya. Karena pengalaman setiap orang dewasa berbeda-beda, maka efek yang ditimbulkan dalam perkembangan kognitifnya pun berbeda. Dalam masa perkembangan kognitif usia 20 samapi pertengahan 30 tahun, kebanyakan orang dewasa akan berubah peran dan tanggung jawab menunju kematangan, belajar berbisnis, memilih pekerjaan atau memiliki tujuan karir, mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan menikah (Havighurst dalam Wrightsman, 1994). Individu dewasa awal (Mappiare, 1997) memiliki ciri-ciri berada pada usia reproduktif, sehingga peran sebagai orang tua adalah sesuatu yang penting. Usia dewasa awal merupakan usia memantapkan letak kedudukan dan mulai menetapkan perannya sebagai orang dewasa dengan menyeimbangkan dorongan, minat dan kemampuannya. Hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
tersebut menyebabkan individu dewasa awal memperoleh kepuasan dalam sebuah kedudukan yang pantas, merupakan usia banyak masalah dikarenakan makin besarnya tanggung jawab dan persoalan yang diterima, usia dewasa awal ini juga merupakan usia tegang dalam hal emosi yang sering ditampakkan pada kekhawatiran dalam pekerjaan maupun yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup. C. Pacaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015) pacar adalah teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Allen (2003) mengartikan pacar sebagai fiance yang merupakan laki-laki atau perempuan yang kepadanya kita akan menikah sedangkan boyfriend atau girlfriend merupakan teman dalam hubungan romantis yang memiliki komitmen (kesepakatan) jangka panjang yang mengarah pada pernikahan. Ikhsan (2003) membedakan pengertian pacaran kedalam tiga pandangan, yaitu (a) pacaran adalah rasa cinta yang menggebu-gebu pada seseorang; (b) pacaran adalah identic dengan kegiatan seks sehingga kegiatan berpacaran biasanya akan berakhir dengan kegiatan seks yag berlandaskan rasa suka sama suka dan tanpa adanya unsur pemaksaan; (c) pacaran adalah ikatan perjanjian untuk saling mencintai, percaya mempercayai, saling setia dan hormat menghormati sebagai jalan menuju pernikahan yang sah. Padangan ketiga merupakan pandangan yang paling sering dianut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Landis dan Landis (1963) menyebutkan fungsi pacaran adalah sarana belajar kemampuan sosial, pengembangan pemahaman diri dan pengertian terhadap orang lain, kesempatan untuk mencari dan mencoba pengertian tentang peran jenis serta untuk melihat cara-cara yang biasa dilakukan untuk mengatasi permasalahan. Di dalam berpacaran, individu belajar berkomunikasi secara heteroseksual, membangun kedekatan emosi, kedekatan fisik, dan mengalami proses pendewasaan kepribadian (Gambit, 2000). Pacaran merupakan tahap dimana pasangan mencoba untuk memadukan dua pribadi yang berbeda dengan tujuan agar terjadi kesesuaian, kecocokan, kepaduan hati, pikiran, kehendak, cita-cita dan perilaku. Dengan hal tersebut diharapkan pasangan yang berpacaran dapat saling memahami, menerima, mendukung, membantu dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bersama, serta mengatasi kesulitan dan masalah yang mereka jumpai saat berpacaran (Hardjana, 2002). Pacaran merupakan salah satu tugas perkembangan yang memang perlu dilalui oleh seseorang. Melalui pacaran seseorang diharapkan dapat mengenal lawan jenisnya agar dapat memperluas pergaulan, sebagai masa persiapan untuk mendapatkan pasangan hidup, membentuk komitmen, serta membangun tanggung jawab pribadi (Hurlock, 1999). Dapat disimpulkan bahwa berpacaran adalah hubugan intim jangka panjang yang dapat berlanjut hingga pernikahan. Selain itu, dengan berpacaran individu belajar berbagai kemampuan dalam bersosialisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Kerangka Pemikiran Dimensi psychological well-being 1. Penerimaan diri 2. Tujuan Hidup
3. Relasi positif dengan orang lain 4. Penguasaan lingkungan 5. Otonomi diri 6. Pertumbuhan pribadi
Faktor psychological well-being 1. Dukungan sosial dan status sosial ekonomi 2. Sikap penuh kesadaran, sikap konsistensi dan status sosial ekonomi 3. Sikap konsistensi 4. Usia dan ststus sosial ekonomi 5. Status sosial ekonomi dan sikap konsistensi 6. Genetic dan status sosial ekonomi
Usia dewasa Awal
Berpacaran
Tidak Berpacaran
1. Mendapat dukungan sosial dari pasangan 2. Memiliki motivasi untuk mengembangkan diri 3. Refleksi dan evaluasi pengalaman dan konflik bersama pasangan 4. Belajar penguasaan lingkungan melalui otoritasnya dalam berpacaran 5. Belajar membangun hubungan yang berkualitas bersama pasangan 6. Mencari dan mencoba pengertian peran jenis
1. Hanya mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar 2. Belum mendapatkan motivasi dari pasangan 3. Belum ada pengalaman dan konflik dalam membina hubungan dengan pasangan 4. Belum belajar penguasaan lingkungan dalam hubungan bersama pasangan 5. Belum belajar membangun hubungan yang berkualitas bersama pasangan 6. Belum mencoba pengertian peran jenis
psychological well-being tinggi
psychological well-being rendah
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
E. Hipotesis Penelitian Dari uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan psychological well-being pada individu dewasa awal yang berpacaran dan yang tidak berpacaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif komparatif kuantitatif. Penelitian deskriptif komparatif kuantitatif digunakan untuk membandingkan dua kelompok atau lebih. Karakteristik penelitian deskriptif komparatif kuantitatif adalah peneliti melakukan identifikasi dan deskripsi mengenai suatu fenomena tanpa berusaha menggambarkan hubungan sebab akibat. Penelitian kuantitatif adalah metode dengan data penelitian berupa angka-angka dan analisis yang menggunakan statistik. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono, 2013). B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel independen (variabel bebas) yaitu status berpacaran pada individu dewasa awal 2. Variabel dependen (variabel terikat) yaitu Psychological Well-Being. C. Definisi Operasional 1. Status Berpacaran Status
berpacaran individu digolongkan menjadi dua
yaitu
berpacaran dan tidak berpacaran. Pacaran sendiri merupakan hubungan
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
seorang individu dengan lawan jenisnya berdasarkan cinta kasih. Pacaran merupakan tahap dimana pasangan mencoba untuk memadukan dua pribadi yang berbeda dengan tujuan agar terjadi kesesuaian, kecocokan, kepaduan hati, pikiran, kehendak, cita-cita dan perilaku (Hardjana, 2002). Pacaran pada usia dewasa awal yaitu pacaran yang dijalani pada usia 20-an dan berakhir pada usia 30-an. Pada masa awal ini, individu akan mengalami pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, perkembangan karir, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak-anak (Santrock, 2002). Individu yang berpacaran pada usia dewasa awal yaitu individu yang menjalin hubungan jangka panjang dengan lawan jenisnya pada usia 20-an hingga 30-an tahun, sedangkan individu dewasa awal yang tidak berpacaran yaitu individu yang tidak menjalin hubungan jangka panjang dengan lawan jenisnya pada usia 20-an hingga 30-an tahun. 2. Psychological Well Being Psychological Well Being adalah kesejahteraan psikologis seseorang sebagai bentuk evaluasi terhadap segala sesuatu yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Aspek
yang
digunakan
untuk
mengukur
Psychological Well Being berasal dari 6 dimensi Psychological Well Being yang telah disusun oleh Ryff (1989) yang kemudian disusun peneliti dengan menggunakan skala Likert.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
D. Subjek Penelitian Peneliti menggunakan subjek penelitian ini dilakukan dengan metode sampling purposive yaitu pengambilan subjek dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil berdasarkan karakteristik subjek dalam penelitian ini yaitu: 1. Subjek berusia dewasa awal antara 20-30 tahun 2. Subjek sedang menjalin hubungan (berpacaran) 3. Subjek sedang tidak menjalin hubungan (tidak berpacaran) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran diperkirakan masing-masing lebih dari 100 orang. Banyaknya individu dalam populasi sehingga diperlukan sampel. Sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Dalam pengambilan sampel peneliti berpedoman pada Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar (lebih dari 100 orang) dapat menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10% - 15% hingga 20 % - 25% atau bahkan boleh lebih dari 25% dari jumlah populasi yang ada. Berdasarkan penentuan pengambilan sampel di atas, sampel yang akan diambil diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang untuk masing-masing kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket/kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar luas. Kuesioner berisi daftar pertanyaan dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan 6 skala yaitu :
Tabel 3.1 Skor Skala Likert Alat Ukur Respon
Skor Favorable Skor Unfavorable
SS
= Sangat Setuju
6
1
S
= Setuju
5
2
CS
= Cukup Setuju
4
3
KS
= Kurang Setuju
3
4
TS
= Tidak Setuju
2
5
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2. Alat Ukur Alat ukur ini disusun dalam bentuk kuesioner yang berisikan 54 pernyataan, responden diminta untuk memilih salah satu dari enam kemungkinan jawaban yakni sangat setuju (SS), setuju (S), Cukup Setuju (CS), Kurang Setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Setiap pernyataan dalam kuesioner ini diberi penilaian untuk positif bergerak dari enam sampai dengan satu sedangkan negatif bergerak dari satu sampai dengan enam. Kemudian akan diperoleh nilai total yang menggambarkan derajat dimensi Psychological Well Being. Kuesioner ini terdiri dari enam dimensi yakni: Self Acceptance, Positive Relation with Others, Autonomy, Environmental mastery, Purpose In Life dan Personal Growth (Ryff, 1989).
Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur (sebelum try out) Aspek kesejahteraan psikologis Self Acceptance Positive Relation with Others Autonomy
Nomor item Favorable 1, 15, 29, 34, 42, 51 3, 16, 31, 44
Unfavorable 2, 14, 17
18, 30, 32, 33, 45
Jumlah item
Bobot (%)
9
16,67
9
16,67
9
16,67
9
16,67
4, 19, 37, 46, 52
5, 20, 35, 47
6, 7, 22, 36, 54
8, 9, 23, 53
Purpose In Life
10, 24, 38
11, 25, 26, 39, 43, 48
9
16,67
Personal Growth
12, 27, 40
13, 21, 28, 41, 49, 50
9
16,67
27
54
100
Environmental mastery
Jumlah
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Alat Ukur Dimensi Psychological Well Being Dimensi Indikator
Penerimaan diri
Hubungan positif dengan orang lain
Otonomi
Penguasaan lingkungan
Tujuan hidup
Pertumbuhan pribadi
a. Memiliki sikap yang positif terhadap dirinya b. Mengakui dan menerima aspek-aspek diri termasuk hal-hal yang baik dan buruk dalam dirinya c. Memandang positif pengalaman di masa lalunya a. Adanya sikap hangat, puas, dan percaya terhadap hubungannya dengan orang lain b. Mempunyai sikap empati, afeksi dan keakraban terhadap orang lain c. Memahami akan arti memberi dan menerima dalam hubungannya dengan orang lain a. Mampu dalam mengatur perilakunya sendiri b. Mandiri c. Mampu melawan tekanan sosial yang diterima dan bertindak dengan cara-cara tertentu d. Memiliki prinsip diri e. Mampu mengevaluasi diri a. Mampu mengelola lingkungan b. Mampu mengontrol susunan yang kompleks yang ada diluar diri c. Mampu memanfaatkan segala kemungkinan yang ada dilingkungan sekitar secara efektif d. Mampu untuk menciptakan dan mengelola keadaan yang cocok bagi kebutuhan dan nilai-nilai pribadi a. Memiliki tujuan hidup yang terarah b. Merasa bahwa segala kejadian baik yang akan datang maupun yang telah terjadi memiliki makna penting dalam dirinya c. Memegang keyakinan yang memberikan tujuan hidup d. Memiliki tujuan dan sasaran untuk hidup a. Adanya keinginan untuk terus berkembang b. Melihat dirinya sebagai pribadi yang sedang bertumbuh dan berkembang c. Terbuka terhadap pengalaman-pengalaman yang baru d. Melihat peningkatan dalam diri dan perilakunya setiap saat e. Mengubah sikap-sikap dengan cara berefleksi dari pengalaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut Mustafidah dan Taniredja (2011), sebuah alat ukur dalam penelitian perlu memiliki validitas. Validitas adalah ketepatan atau kesesuaian alat ukur untuk mengukur sebuah variabel penelitian. Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas alat ukur yang ditentukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi keilmuan yang berkaitan dengan variabel yang hendak diteliti (Profesional Judgment). 2. Reliabilitas Menurut Supratiknya (1998), reliabilitas adalah konsistensi dan stabilitas. Suatu tes disebut reliabel atau konsisten bila sejumlah orang memperoleh skor yang sama manakala mereka dites pada dua kesempatan berbeda dengan tes yang sama, dites dengan dua versi berbeda dari tes yang sama, serta dites dengan kelompok-kelompok item berlainan dari tes yang sama. Secara statistik reliabilitas ditunjukkan dengan korelasi. Angka atau koefisien korelasi yang menunjukkan reliabilitas disebut koefisien reliabilitas. Menurut Sekaran (2006), reliabilitas atau keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas dari kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai “ketepatan” sebuah pengukuran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan seleksi aitem berdasarkan try out untuk menentukan aitem yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel penelitian ini. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Reliability Statistics Cronbach’s Alpha. Penggunaan metode analisis tersebut untuk melihat reliabilitas konsistensi internal, dimana dihitung berdasarkan varians masing-masing item tes dan pada dasarnya merupakan estimasi dari rata-rata koefisien belah dua (Azwar dalam Supratiknya, 1998). Menurut Azwar (2009), reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitas. 3. Seleksi Aitem Sebelum sampai pada prosedur seleksi atau pemilihan aitem, uji coba alat ukur dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian terbukti memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Uji coba dilakukan dengan metode seleksi aitem yang dilakukan untuk mengetahui mana aitem yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel penelitian. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan parameter daya diskriminasi aitem, yaitu kemampuan aitem untuk membedakan antara individu atau kelompok lain yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2006). Dalam penelitian ini, seleksi item dilakukan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
melakukan uji coba (try out) skala yang telah dibuat kemudian menghitung korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri (rix). Setelah uji coba alat ukur dilaksanakan, peneliti melakukan perubahan blue print skala kesejahteraan psikologis. Hal ini disebabkan beberapa aitem dalam skala tersebut kurang memenuhi syarat reliabilitas sehingga perlu digugurkan. Begitu selanjutnya hingga terbebas dari aitem dengan korelasi aitem-total (r-it) yang rendah. Analisis tersebut dinamakan corrected itemtotal correlation (Azwar, 1997). Sebuah item dikatakan memiliki konsistensi internal yang baik apabila memiliki koefisien alpha cronbach yang berada diatas batas minimal yaitu 0,60 (Aron, Coups & Aron, 2013). Selain itu, item yang memiliki korelasi aitem-total (r-it) lebih kecil dari 0,30 juga harus digugurkan karena dikhawatirkan dapat merusak konsistensi internal dari skala yang telah dibuat.
Tabel 3.4 Blue Print (setelah try out) Aspek kesejahteraan psikologis Self Acceptance Positive Relation with Others Autonomy
Nomor item Favorable 1, 15, 29, 42, 51 3, 16, 31, 44
Unfavorable 2, 14, 17
18, 30, 32, 45
Jumlah item
Bobot (%)
9
16,67
9
16,67
9
16,67
9
16,67
4, 19, 37, 46, 52
5, 20, 35
6, 7, 22, 36, 54
8, 9, 23, 53
Purpose In Life
10, 24, 38
11, 25, 26, 39, 43, 48
9
16,67
Personal Growth
12, 27, 40
13, 21, 28, 41, 49, 50
9
16,67
25
51
100
Environmental mastery
Jumlah
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek data penelitian berasal dari populasi yang seharusnya (Santoso, 2013). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (Santoso, 2013). Uji homogenitas dilakukan untuk menguji perbedaan varian antara dua kelompok 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian akan dilakukan menggunakan teknik uji Independent sampel t-tes dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Uji Independent sampel t-tes untuk melihat perbedaan mean pada hasil analisis faktor diantara kelompok individu yang berpacaran dan tidak berpacaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode uji coba tidak terpakai yang dilaksanakan pada 28 Agustus 2015 sampai dengan 28 September 2015. Subjek penelitian berjumlah 200 responden dewasa awal yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok berpacaran dan kelompok tidak berpacaran. Jumlah responden dalam kelompok berpacaran sebanyak 100 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 50 orang dan perempuan sebaanyak 50 orang. Kelompok yang berpacaran pun berjumlah 100 orang yang terdiri dari 50 orang laki-laki dan 50 orang perempuan. B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian a. Kelompok Berpacaran Tabel 4.1 Subjek penelitian pada kelompok berpacaran Jenis Kelamin L P Total
Usia (tahun) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 8 15 5 6 3 5 1 4 1 15 9 8 13 4 1 0 0 0
30 2 0
50 50
23 24 13 19
2
100
7
6
1
4
1
Total
Tabel di atas menunjukkan karakter subjek penelitian pada kelompok berpacaram berdasarkan usia. Pada usia dewasa awal, subjek yang berpacaran pada penelitian ini berusia antara 20-30 tahun. Subjek
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
yang paling banyak berpacaran yaitu subjek dengan usia 20 tahun yaitu laki-laki sebanyak 8 orang dan perempuan sebanyak 15 orang. Sedangkan subjek yang paling sedikit yaitu pada usia 26, 28 dan 30 tahun. b. Kelompok Tidak Berpacaran Tabel 4.2 Subjek penelitian pada kelompok tidak berpacaran Jenis Kelamin L P Total
20 21 23 9 19 6 42 15
Usia (tahun) 22 23 24 25 26 10 3 3 1 0 10 8 3 1 3 20 11 6 2 3
Total 29 1 0 1
50 50 100
Tabel di atas menunjukkan karakter subjek penelitian pada kelompok tidak berpacaram berdasarkan usia. Pada usia dewasa awal, subjek yang berpacaran pada penelitian ini berusia antara 20-29 tahun. Subjek yang paling banyak berpacaran yaitu subjek dengan usia 20 tahun yaitu laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan sebanyak 19 orang. Sedangkan subjek yang paling sedikit yaitu pada usia 20 dan 29 tahun. 2. Uji Asumsi Asumsi yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan uji beda dengan independent sampel t-test adalah uji normalitas dan uji homogenitas varian. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran skor pada kedua sampel mengikuti distribusi normal (Santoso, 2013). Cara untuk mengujinya adalah dengan melihat nilai probabilitas (sig.) pada Kolmogrov-Smirnov Test menggunakan perangkat lunak SPSS versi 18.0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test memiliki kriteria pengujian yaitu, nilai probabilitas (sig.) lebih besar dari 0,05 maka sebaran skor dinyatakan mengikuti distribusi normal, sedangkan jika nilai probabilitas (sig.) lebih kecil dari 0,05 maka sebaran skor dinyatakan tidak mengikuti distribusi normal. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas No 1 2
3 4 5 6
Dimensi Self Acceptance Positive Relations with Other Autonomy Environmental Mastery Purpose in Life Personal Growth
Tidak berpacaran Berpacaran Tidak berpacaran Berpacaran
Sig. KolmogorovSmirnov 0,195 0,673 0,089 0,592
Tidak berpacaran Berpacaran Tidak berpacaran Berpacaran Tidak berpacaran Berpacaran Tidak berpacaran Berpacaran
0,120 0,487 0,370 0,481 0,541 0,637 0,470 0,475
Kelompok
Keterangan Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, semua dimensi Personal WellBeing yang meliputi self acceptance (penerimaan diri), positive relations with others (hubungan/ baik dengan orang lain), autonomy (otonomi), environmental mastery (penguasaan lingkungan), purpose in life (tujuan hidup) dan personal growth (pertumbuhan pribadi) pada kelompok berpacaran dan kelompok tidak berpacaran mempunyai nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran skor pada semua dimensi mengikuti distribusi normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (Santoso, 2013). Cara untuk mengujinya adalah dengan melihat nilai probabilitas (sig.) pada Levene Test. Uji homogenitas dengan menggunakan Levene Test memiliki kriteria pengujian yaitu, nilai probabilitas (sig.) lebih besar dari 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian sama, sedangkan jika nilai probabilitas (sig.) lebih kecil dari 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian tidak sama.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Dimensi Kelompok Levene Test Tidak berpacaran 2,305 Self Acceptance Berpacaran 1,730 Positive Relations Tidak berpacaran 0,633 with Other Berpacaran 0,953 Tidak berpacaran 1,583 Autonomy Berpacaran 3,005 Environmental Tidak berpacaran 1,162 Mastery Berpacaran 1,286 Tidak berpacaran 0,692 Purpose in Life Berpacaran 1,253 Tidak berpacaran 1,492 Personal Growth Berpacaran 2,095
Sig. 0,006 0,061 0,847 0,508 0,090 0,000 0,322 0,227 0,785 0,256 0,115 0,026
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai probabilitas (sig.) pada keenam dimensi hampir semuanya lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang mempunyai varian sama atau dengan kata lain sampel kelompok berpacaran dan tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
berpacaran dalam penelitian ini diambil dari populasi yang memiliki varian tingkat enam dimensi yang sama. 3. Uji Hipotesis Hipotesis
dalam
penelitian
ini
adalah
terdapat
perbedaan
psychological well-being pada individu dewasa awal yang berpacaran dan yang tidak berpacaran. Uji hipotesis dilakukan pada total skor seluruh dimensi psychological well-being yang telah didapatkan dan juga skor pada masing-masing dimensi psychological well-being yang telah didapatkan. Penelitian ini membandingkan sampel 100 dewasa awal berpacaran dan 100 dewasa awal tidak berpacaran. Hasil uji independent sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran berdasarkan total skor yang telah didapatkan dengan (t (10)=0,353; p > 0,05). Disisi lain, berdasarkan total skor masing-masing dimensi hasilnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri dengan (t (198)=2,285; p < 0,05), otonomi dengan (t (198)= - 2,036; p < 0,05) dan pertumbuhan pribadi dengan (t (198) = 2,558; p < 0,05), sedangkan pada dimensi relasi positif dengan orang lain (t (198) = 1,699; p > 0,05), tujuan hidup (t (198) = 1,48; p > 0,05), dan penguasaan lingkungan (t (198) = 0,911; p > 0,05) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel. 4.5 Ringkasan hasil uji hipotesis
BERDASARKAN TOTAL SKOR 6 DIMENSI PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING Rerata Berpacaran
Tidak Berpacaran
36,50
35,78
Signifikansi
Keterangan
0,731
> 0,05 (tidak signifikan)
BERDASARKAN MASING-MASING DIMENSI PSYCHOLOGYCAL WELL-BEING Rerata Dimensi
Signifikansi
Keterangan
30,57
0,023
< 0,05 (signifikan)
37,27
36,21
0,091
> 0,05 (tidak signifikan)
Autonomy
31,82
33,05
0,043
< 0,05 (signifikan)
Environment al Mastery
39,73
39,05
0,363
> 0,05 (tidak signifikan)
Purpose in Life
39,65
38,72
0,141
> 0,05 (tidak signifikan)
Personal Growth
38,72
37,12
0,011
< 0,05 (signifikan)
Berpacaran
Tidak Berpacaran
Self Acceptance
31,86
Positive Relations with Other
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
C. Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata psychological well-being individu dewasa awal yang berpacaran adalah 35,78 sedangkan individu dewasa awal yang tidak berpacaran adalah 36,50. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan psychological well-being yang signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran berdasarkan total skor 6 dimensi psychological well-being. Hipotetsis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan psychological well-being antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran tidak terbukti. Psychological well-being individu dewasa awal yang berpacaran (M=36,50) sekilas lebih tinggi daripada individu dewasa awal yang tidak berpacaran (M=35,78) meskipun tidak signifikan berbeda. Disisi lain, hasil uji hipotesis beradasarkan masing-masing dimensi psychological well-being menunjukkan bahwa pada dimensi penerimaan diri, otonomi dan pertumbuhan pribadi membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran. Pada dimensi penerimaan diri, kelompok dewasa awal yang berpacaran memiliki sikap penerimaan diri yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak berpacaran yang ditunjukkan dari nilai Mean yang dimiliki kelompok usia dewasa awal yang berpacaran lebih tinggi yaitu sebesar 31,86 dibandingkan dengan yang tidak berpacaran sebesar 30,57. Adapun pada dimensi otonomi, kelompok dewasa awal yang tidak berpacaran memiliki sikap otonomi yang lebih tinggi dibandingkan yang berpacaran yang ditunjukkan dengan nilai Mean kelompok dewasa awal yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
berpacaran lebih rendah yaitu sebesar 31,82 dibandingkan dengan yang tidak berpacaran sebesar 33,05. Pada dimensi pertumbuhan pribadi, kelompok dewasa awal yang berpacaran memiliki peluang yang lebih tinggi untuk berkembang dibandingkan yang tidak berpacaran yang ditunjukkan dengan nilai Mean kelompok dewasa awal yang berpacaran lebih tinggi yaitu sebesar 38,72 dibandingkan dengan yang tidak berpacaran sebesar 37,18. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil uji hipotesis bedasarkan total skor 6 dimensi psychological well-being. Hal tersebut disebabkan oleh kemungkinan bahwa individu dewasa awal baik yang berpacaran maupun tidak berpacaran tetap dapat memiliki psychological well-being yang tinggi dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan menghadapi tantangan dalam hidupnya, namun pada individu dewasa awal yang berpacaran memiliki dukungan yang lebih dari orang yang dicintai yaitu pacar sehingga memiliki rerata yang lebih tinggi walaupun tidak signifikan. Disisi lain, hasil uji hipotesis berdasarkan masing-masing dimensi psychological well-being
menunjukkan hasil yang berbeda. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok individu dewasa awal yang berpacaran dengan tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri, otonomi diri dan pertumbuhan pribadi sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi relasi positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan dan tujuan hidup. Perbedaan psychological well-being individu dewasa awal yang berpacaran dan yang tidak berpacaran pada dimensi penerimaan diri dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
dikarenakan individu dewasa awal yang berpacaran mampu melakukan evaluasi dan berefleksi mengenai kehidupannya dari caranya mengatasi permasalahan yang dialaminya dalam menjalani masa berpacaran. Hal tersebut mengakibatkan individu yang berpacaran lebih peka dalam memahami dirinya sendiri dan dapat menerima dirinya sendiri beserta kehidupannya dengan lebih positif. Pada dimensi otonomi, kelompok dewasa awal yang tidak berpacaran memiliki otonomi yang lebih tinggi dibandingkan yang berpacaran, hal ini dapat dikarenakan individu yang terikat hubungan dengan orang lain seperti berpacaran tidak sepenuhnya mampu mengambil keputusan dengan mandiri karena harus melibatkan pasangannya baik meminta pendapat, persetujuan atau saran agar sesuai dengan harapan bersama. Hal tersebut berpengaruh terhadap otomi diri individu dikarenakan menurut Ryff (1989), pribadi yang otonom adalah pribadi yang mandiri dan yang dapat menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri tanpa mencari persetujuan orang lain melainkan mengevaluasi dirinya dengan standar personal. Pada dimensi pertumbuhan pribadi, kelompok individu dewasa awal yang berpacaran memiliki rerata yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak berpacaran. Menurut Ryff dan Keyes (1995), individu yang mampu beradaptasi pada pengalaman baru memiliki pertumbuhan pribadi yang tinggi. Dengan menjalin suatu hubungan yaitu berpacaran maka seseorang merasa diterima dan mendapatkan dukungan dari orang lain untuk saling beradaptasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
dan saling bertukar pengalaman dan bahkan mencoba pengalaman baru bersama-sama. Pada dimensi relasi positif dengan orang lain tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak. Hal tersebut dapat dikarenakan individu dewasa awal baik yang berpacaran maupun tidak berpacaran tetap dapat menjalin relasi yang hangat dengan orang lain di sekitarnya dan mampu memahami kebutuhan orang lain berdasarkan pengalamannya dalam bersosialisasi. Pada dimensi penguasaan lingkungan juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak. Hal tersebut dapat dikarenakan individu dewasa awal baik yang berpacaran maupun tidak berpacaran dapat belajar mengenai kemampuan untuk mengendalikan lingkungannya maupun berbagai kegiatan yang kompleks secara efektif berdasarkan pengalaman dalam bergaul dan berorganisasi di lingkungan sosialnya. Pada dimensi tujuan hidup juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak. Hal tersebut dapat dikarenakan individu dewasa awal baik yang berpacaran maupun tidak berpacaran memiliki kesempatan yang sama untuk mampu menentukan tujuan dalam hidupnya. Seseorang yang tidak berpacaran pun dapat fokus dan menentukan arah tujuan yang ingin dicapainya sendiri, dapat juga menganggap bahwa berpacaran justru menghilangkan fokus karena terkadang harus mempertimbangkan dan memprioritaskan perasaan pasangannya dahulu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil uji-t berdasarkan total skor 6 dimensi psychological well-being menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan psychological well-being yang signifikan antara individu dewasa awal kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran. 2. Hasil uji-t berdasarkan masing-masing dimensi psychological well-being juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan psychological well-being yang signifikan antara individu dewasa awal kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran pada dimensi relasi positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan tujuan hidup sedangkan terdapat perbedaan psychological well-being yang signifikan pada dimensi penerimaan diri, otonomi dan pertumbuhan pribadi. B. Saran 1. Bagi kelompok dewasa awal yang berpacaran Pacaran pada usia dewasa awal dapat menjadi motivasi tanpa harus mengorbankan kemampuan untuk mandiri dalam memutuskan sesuatu, memiliki
pendapat
sendiri
tanpa tergantung dengan
44
pasangannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Manfaatkan kesempatan berpacaran untuk belajar dan mempersiapkan masa depan dengan bijak. 2. Bagi kelompok dewasa awal yang tidak berpacaran Pada usia dewasa awal dapat menjadi jalan untuk membangun hubungan yang serius dengan saling memahami, sehingga mampu membangun kemampuan untuk menumbuhkan diri dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Ada baiknya bagi individu dewasa awal yang belum berpacaran untuk mencoba berefleksi mengenai pemenuhan salah satu tugas perkembangan yaitu mencari pasangan sebelum dapat dikatakan terlambat atau bahkan berada pada fase dimana individu malas untuk berkomitmen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. (20011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dwi, R. (2008). 20 Tokoh Sosiologi Modern. Yogyakarta: Arruzz Media. Fina/Novi/Shinta-Wasis. (2015, 08 Februari). Pergaulan Remaja: Pacaran? Ortu Gimana, Ya? Diperoleh 22 Maret 2015, dari http://www.solopos.com/2015/02/08/pergaulan-remaja-pacaran-ortugimana-ya-575230 Gambit. (2000). Pacaran Remaja dan Perilaku Seksualnya. Buletin Embrio Edisi 10 September 2000. Yogyakarta: Pusat Studi Seksualitas (PSS) PKBIDIY. Hardjana, A.M. (2002). Kiat Berpacaran. Yogyakarta: Kanisius. Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Ikhsan, A.S.R. (2003). Agenda Cinta Remaja Islam. Yogjakarta: Diva Press. Landis, J.T. & Landis, M.G. (1963). Building a Successful Marriage. Edisi keempat. Englewood Cliffs, New York: Prentice Hall Inc. Magnis-Suseno, F. (2009). Menjadi Manusia Belajar dari Aristoteles. Yogyakarta: Kanisius. Mappiare, Andi (1997). Psikologi Orang Dewasa. Cetakan kelima. Surabaya: Usaha Nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
Monk. F.J. & A.M.P. Knoers (2002). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Terjemahan. Cetakan kesebelas. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Nsa. (2011, 22 Agustus), Lama Jomblo Anda Risiko Mati Muda. Diperoleh 22 Maret 2015, dari http://www.Lifestyle.okezone.com/read/2011/08/22/195/494839/lamajombo-anda-risiko-mati-muda Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos., & Feldman, Ruth Duskin. (2004). Human Development Ninth Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Reardon, K.K. (1987). Where Mind Meet : Interpersonal Comunication. California: Wadsworth Publishing Rice, P.S., de Genova, M.K. (2005). Intimate Relationship, Marriage, and Families. Edisi keenam. New York: McGraw- Hill Ryff, C.D. (1989). Beyond Ponce de Leon and Life Satisfaction: New Directions in Quest of Successful Ageing. International Journal of Behavioral Development, 12(1), 35-55. Ryff, C.D. (1989). Happiness Is Everything or Is It? Explorations on the Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 57, No.6, 1069-1081. Ryff, C.D. (2013). Psychological Well-Being Revisited: Advances In the Science and Practice of Eudaimonia. Psychother Psychosom, 83, 10-28. Ryff, C.D., Keyes, C.L.M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality and Sosial Psychology, Vol 69, No.4, 719-727. Ryff, C.D., Keyes, C.L.M. & Shmotkin, D. (2002). Optimizing Well-Being: The Empirical Encounter of Two Traditions. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 82, No. 6, 100-1022. Santrock, John W. (2002). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid II. Terjemahan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Penerbit Alfabeta Tenggara, H., Zamralita dan Suyasa, P.T.Y.S. (2008). Kepuasan Kerja dan Kesejahteraan Psikologis Karyawan. Jurnal Ilmiahhhh Psikologi Industri dan Organisasi, 10, 96-115. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Vem/Hws. (2015, 11 Juli), Mengapa Mempunyai Hubungan Percintaan Itu Penting? Diperoleh 7 Agustus 2015, dari http://www.vemale.com/relationship/love/84104-mengapa-mempunyaihubungan-percintaan-itu-penting.html
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
LAMPIRAN 1 Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Uji Coba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Petunjuk Pengisian Inisial
:
Umur
:
Jenis kelamin
:
Lama berpacaran*
:
* bagi yang berpacaran
Petunjuk pengisian Berikan jawaban atas pernyataan berikut dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom yang sesuai dengan pendapat Anda! Keterangan: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
CS
= Cukup Setuju
KS
= Kurang Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
Pernyataan
No 1 Ketika saya melihat kisah hidup saya, saya senang dengan banyak hal yang telah berubah 2 Saya merasa orang lain mendapatkan lebih banyak dalam hidup dibandingkan yang saya miliki 3 Kebanyakan orang melihat saya sebagai pribadi yang penuh kasih sayang 4 Saya berani mengemukakan pendapat saya
SS S
Skala CS KS TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
5 6 7
8 9 10
11
12
13 14 15 16
17
18 19
meskipun kadang bertentangan dengan pendapat banyak orang Saya sering khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang saya Saya merasa saya bertanggung jawab atas situasi di mana saya tinggal Saya cukup mampu mengelola banyak tanggung jawab dalam kehidupan seharihari saya Tuntutan kehidupan sehari-hari sering membuat saya putus asa Saya tidak merasa cocok dengan orangorang dan masyarakat di sekitar saya Saya menikmati dalam membuat rencana untuk masa depan dan bekerja agar rencana saya menjadi kenyataan Saya menjalani hidup hari demi hari dan tidak benar-benar berpikir tentang masa depan Saya berpikir sangat penting mencoba pengalaman baru yang menantang untuk melihat bagimana saya berpikir tentang diri saya dan dunia luar Saya tidak tertarik pada kegiatan yang akan memperluas pengetahuan saya Dalam banyak hal, saya merasa kecewa tentang prestasi saya dalam hidup Saya sering merasa percaya diri dan positif tentang diri sendiri Saya menikmati percakapan pribadi dan saling menguntungkan dengan anggota keluarga atau teman-teman Sikap saya tentang diri saya mungkin tidak sebaik kebanyakan orang tentang diri mereka Saya sering kesulitan dan frustasi menjaga kedekatan hubungan Saya biasa mengambil keputusan tanpa dipengaruhi oleh orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
20 21
22
23 24
25
26 27 28
29 30
31
32
33
34
Saya cenderung terpengaruh oleh orangorang dengan pendapat yang kuat Saya tidak ingin mencoba cara-cara baru dalam melakukan sesuatu karena saya merasa hidup saya baik-baik saja dengan cara sekarang Saya dapat melakukan pekerjaan dengan baik dalam mengurus keuangan dan urusan pribadi saya Saya sering merasa kewalahan dengan tanggung jawab saya Saya orang yang aktif dalam melaksanakan rencana yang saya tetapkan untuk diri sendiri Saya cenderung untuk fokus pada saat ini, karena masa depan hampir selalu membawa saya dalam masalah Kegiatan sehari-hari saya tampak sepele dan tidak penting bagi saya Saya merasa bahwa saya telah berkembang banyak dari waktu ke waktu Ketika saya memikirkan sesuatu, selama bertahun-tahun ini saya merasa belum benar-benar menjadi orang yang baik Saya suka sebagian besar aspek kepribadian saya Saya sering merasa kesepian karena saya hanya memiliki beberapa teman dekat yang mau berbagi dengan saya Orang-orang menggambarkan saya sebagai orang yang perhatian, bersedia untuk membagi waktu saya dengan orang lain Saya tidak memiliki banyak teman yang mau mendengarkan ketika saya ingin bercerita. Saya merasa bahwa orang lain lebih banyak memiliki pertemanan dibandingkan dengan saya Saya membuat beberapa kesalahan di masa lalu, tapi saya merasa bahwa semuanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
35
36
37
38
39 40
41
42 43
44
45
46
47
48
merupakan yang terbaik Saya sulit untuk mengemukakan pendapat saya sendiri tentang hal-hal yang bertentangan dengan yang lain Saya pandai mengatur waktu sehingga saya dapat melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan Bagi saya,lebih penting bahagia menjadi diri sendiri dibandingkan menjadi seseorang yang sesuai keinginan orang lain Beberapa orang berjalan tanpa tujuan hidup, tapi saya bukan salah satu dari mereka Saya merasa tidak memiliki pencapaian yang baik dalam hidup Bagi saya, hidup merupakan proses pembelajaran berkelanjutan, perubahan, dan pertumbuhan Saya tidak menikmati berada dalam situasi baru yang mengharuskan saya untuk menyesuaikan dengan hal-hal yang baru Masa lalu memiliki pasang surut, tetapi saya tidak ingin mengubahnya Saya kadang-kadang merasa seolah-olah saya sudah melakukan semua yang ada untuk menjalani hidup Saya tahu bahwa saya bisa mempercayai teman-teman saya, dan mereka tahu bahwa mereka dapat mempercayai saya Saya tidak memiliki banyak hubungan yang hangat dan saling percaya dengan orang lain Saya yakin dengan pendapat saya, bahkan jika bertentangan dengan kesepakatan bersama Saya sering berubah pikiran tentang keputusan yang saya ambil jika temanteman atau keluarga saya tidak setuju Saya menetapkan tujuan diri sendiri, tapi sekarang tampaknya seperti buang-buang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
49
50 51
52
53 54
waktu Saya menyerah berusaha untuk melakukan perbaikan atau perubahan besar dalam hidup saya Saya sependapat bahwa tidak bisa mengajar anjing tua dengan trik baru Ketika saya membandingkan diri saya dengan teman-teman dan kenalan, membuat saya merasa lebih baik tentang diri saya Saya menilai diri saya dengan apa yang saya anggap penting, bukan oleh nilai-nilai yang orang lain anggap penting Saya kesulitan mengatur hidup saya Saya mampu membangun rumah dan gaya hidup untuk diri saya dan saya menyukainya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
LAMPIRAN 2 Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
FORM PERSETUJUAN
Dengan hormat, Dalam rangka penelitian untuk penulisan skripsi, saya mahasiswa akhir Fakultas Psikologii Universitas Sanata Dharma memohon bantuan Anda untuk mengisi kuisioner yang sudah disediakan di bawah ini. Penelitian ini mengenai perbedaan kesejahteraan psikologis, yang dikenal juga dengan nama psychological well-being, pada individu dewasa awal yang berpacaran dan tidak berpacaran. Sebelum memulai pengerjaan, isilah Identitas Diri dan bacalah petunjuk pengisian terlebih dahulu. Saya menyadari bahwa jawaban yang Anda berikan bersifat pribadi. Semua informasi yang didapat hanya akan digunakan untuk penyusunan penelitian. Dalam pengerjaan kuisioner ini Anda dapat berefleksi atau melihat kembali kehidupan masa lalu Anda dan mungkin Anda merasa tidak nyaman dalam mengisi kuisioner ini, tetapi saya berharap Anda tetap dapat sepenuhnya berpartisipasi. Anda juga bebas untuk mengajukan pertanyaan kepada saya melalui email
[email protected] Atas waktu dan perhatian Saudara, saya mengucapkan terimakasih. Yogyakarta,……………… 2015
(…………………..)
(…………………)
Nikodemus W.P.
Partisipan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
IDENTITAS DIRI
Inisial
:
Usia
:
Suku
:
Daerah Asal
:
Pendidikan Terakhir : Pekerjaan
:
Agama
:
Jenis Kelamin
: Laki-Laki / Perempuan*
Status
: Berpacaran / Tidak Berpacaran*
Lama Berpacaran ** :
*Coret yang tidak sesuai **Bagi yang berpacaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut terdapat sejumlah pernyataan yang terkait dengan perasaan Anda tentang diri Anda sendiri dan hidup Anda. Berikan tanda (√) pada kotak yang anda anggap paling menggambarkan diri Anda. Pilihan jawaban adalah: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
CS
= Cukup Setuju
KS
= Kurang Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
Dalam skala ini, tidak ada jawaban yang benar maupun salah untuk setiap pernyataan. Semua jawaban yang Anda pilih merupakan jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda. Saya berharap Anda menjawab dengan jujur. Terima kasih atas kerjasama serta kesediaannya untuk mengisi skala ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Pernyataan
No 1 Ketika saya melihat kisah hidup saya, saya senang dengan banyak hal yang telah berubah. 2 Kebanyakan orang melihat saya sebagai pribadi yang penuh kasih sayang. 3 Saya berani mengemukakan pendapat saya meskipun kadang bertentangan dengan pendapat banyak orang 4 Saya menikmati dalam membuat rencana untuk masa depan dan bekerja agar rencana saya menjadi kenyataan. 5 Saya merasa saya bertanggung jawab atas situasi di mana saya tinggal. 6 Saya sering kesulitan dan frustasi menjaga kedekatan hubungan 7 Saya tidak tertarik pada kegiatan yang akan memperluas pengetahuan saya. 8 Tuntutan kehidupan sehari-hari sering membuat saya putus asa. 9
10
11 12 13
14
Saya berpikir sangat penting mencoba pengalaman baru yang menantang untuk melihat bagimana saya berpikir tentang diri saya dan dunia luar Saya menjalani hidup hari demi hari dan tidak benar-benar berpikir tentang masa depan. Saya sering khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang saya Saya sering merasa percaya diri dan positif tentang diri sendiri. Saya tidak ingin mencoba cara-cara baru dalam melakukan sesuatu karena saya merasa hidup saya baik-baik saja dengan cara sekarang. Saya sering merasa kesepian karena saya hanya memiliki beberapa teman dekat
SS
S
Skala CS KS
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
yang mau berbagi dengan saya. 15
16
17 18
19
20 21
22 23
24
25 26
Saya menikmati percakapan pribadi dan saling menguntungkan dengan anggota keluarga atau teman-teman. Saya merasa orang lain mendapatkan lebih banyak dalam hidup dibandingkan yang saya miliki. Saya biasa mengambil keputusan tanpa dipengaruhi oleh orang lain Saya cenderung untuk fokus pada saat ini, karena masa depan hampir selalu membawa saya dalam masalah. Saya cukup mampu mengelola banyak tanggung jawab dalam kehidupan seharihari saya. Saya tidak merasa cocok dengan orangorang dan masyarakat di sekitar saya Ketika saya memikirkan sesuatu, selama bertahun-tahun ini saya merasa belum benar-benar menjadi orang yang baik. Saya cenderung terpengaruh oleh orangorang dengan pendapat yang kuat. Saya tidak memiliki banyak teman yang mau mendengarkan ketika saya ingin bercerita. Orang-orang menggambarkan saya sebagai orang yang perhatian, bersedia untuk membagi waktu saya dengan orang lain Kegiatan sehari-hari saya tampak sepele dan tidak penting bagi saya. Saya orang yang aktif dalam melaksanakan
rencana
yang
saya
tetapkan untuk diri sendiri. 27
28
Saya dapat melakukan pekerjaan dengan baik dalam mengurus keuangan dan urusan pribadi saya. Saya suka sebagian besar aspek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
29 30
31 32 33
kepribadian saya. Saya merasa bahwa saya telah berkembang banyak dari waktu ke waktu. Saya tidak menikmati berada dalam situasi baru yang mengharuskan saya untuk menyesuaikan dengan hal-hal yang baru. Dalam banyak hal, saya merasa kecewa tentang prestasi saya dalam hidup. Masa lalu memiliki pasang surut, tetapi saya tidak ingin mengubahnya. Bagi saya,lebih penting bahagia menjadi diri
sendiri
dibandingkan
menjadi
seseorang yang sesuai keinginan orang lain 34
35
36 37
38 39
40
41
Beberapa orang berjalan tanpa tujuan hidup, tapi saya bukan salah satu dari mereka. Sikap saya tentang diri saya mungkin tidak sebaik kebanyakan orang tentang diri mereka. Saya merasa tidak memiliki pencapaian yang baik dalam hidup. Saya pandai mengatur waktu sehingga saya dapat melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan. Saya sering merasa kewalahan dengan tanggung jawab saya. Saya sulit untuk mengemukakan pendapat saya sendiri tentang hal-hal yang bertentangan dengan yang lain. Saya menetapkan tujuan diri sendiri, tapi sekarang tampaknya seperti buang-buang waktu. Ketika saya membandingkan diri saya dengan teman-teman dan kenalan, membuat saya merasa lebih baik tentang diri saya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
42
43
44
45
Bagi saya, hidup merupakan proses pembelajaran berkelanjutan, perubahan, dan pertumbuhan. Saya menyerah berusaha untuk melakukan perbaikan atau perubahan besar dalam hidup saya. Saya tahu bahwa saya bisa mempercayai teman-teman saya, dan mereka tahu bahwa mereka dapat mempercayai saya. Saya yakin dengan pendapat saya, bahkan
jika
bertentangan
dengan
kesepakatan bersama. 46
47
48 49
50
51
Saya tidak memiliki banyak hubungan yang hangat dan saling percaya dengan orang lain. Saya kadang-kadang merasa seolah-olah saya sudah melakukan semua yang ada untuk menjalani hidup. Saya kesulitan mengatur hidup saya. Saya mampu membangun rumah dan gaya hidup untuk diri saya dan saya menyukainya. Saya menilai diri saya dengan apa yang saya anggap penting, bukan oleh nilainilai yang orang lain anggap penting. Saya sependapat bahwa tidak bisa mengajar anjing tua dengan trik baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
LAMPIRAN 3 Analisis Reliabilitas Skala dan Kualitas Aitem Skala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Perempuan Tidak Berpacaran Self Acceptance Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,676
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.1
32,69
33,231
,311
,711
Item.2
32,92
29,077
,334
,653
Item.14
32,54
28,769
,480
,630
Item.15
32,92
28,410
,319
,688
Item.17
33,54
27,103
,389
,641
Item.29
32,15
29,974
,538
,634
Item.34
33,31
25,397
,589
,594
Item.42
33,54
24,603
,442
,628
Item.51
33,62
29,756
,374
,648
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
1. Positif Relations Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,765
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.3
38,23
29,526
,341
,768
Item.16
37,92
28,244
,476
,751
Item.18
38,77
26,692
,367
,772
Item.30
38,77
22,359
,551
,725
Item.31
38,38
28,423
,341
,787
Item.32
38,77
19,526
,736
,684
Item.33
39,00
18,833
,864
,655
Item.44
38,38
28,090
,398
,762
Item.45
38,23
25,692
,529
,734
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
2. Autonomy Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,682
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.4
31,54
34,269
,322
,708
Item.5
33,54
25,269
,557
,606
Item.19
32,46
35,103
,387
,742
Item.20
32,69
27,897
,415
,643
Item.35
32,23
28,526
,430
,641
Item.37
32,00
27,000
,484
,627
Item.46
32,54
28,103
,514
,626
Item.47
32,92
24,744
,733
,571
Item.52
33,00
31,000
,302
,687
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
3. Environmental Mastery Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,718
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.6
35,46
31,769
,324
,749
Item.7
35,00
30,000
,304
,708
Item.8
35,15
26,808
,336
,736
Item.9
34,62
31,756
,385
,733
Item.22
35,69
23,897
,554
,658
Item.23
36,08
20,744
,736
,607
Item.36
35,38
24,590
,557
,659
Item.53
35,54
26,436
,557
,667
Item.54
34,62
27,423
,542
,675
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
4. Purpose in Life Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,691
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.10
37,00
25,000
,323
,688
Item.11
37,08
23,577
,395
,666
Item.24
37,92
19,577
,370
,671
Item.25
38,08
18,910
,551
,619
Item.26
37,08
20,910
,475
,642
Item.38
36,92
24,744
,343
,701
Item.39
37,46
22,103
,428
,654
Item.43
38,38
24,756
,363
,697
Item.48
37,92
17,577
,550
,618
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
5. Personal Growth Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,748
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.12
37,85
28,808
,304
,795
Item.13
37,85
23,474
,533
,716
Item.21
38,31
21,397
,640
,692
Item.27
38,54
23,269
,379
,732
Item.28
39,46
20,436
,372
,749
Item.40
37,77
20,026
,472
,721
Item.41
38,15
21,808
,564
,703
Item.49
37,85
22,641
,663
,700
Item.50
38,85
21,641
,608
,697
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Perempuan Berpacaran Self Acceptance Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,744
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.1
32,15
27,641
,449
,716
Item.2
33,00
27,167
,466
,712
Item.14
32,31
24,564
,679
,670
Item.15
32,15
29,641
,395
,725
Item.17
33,69
30,731
,351
,746
Item.29
32,54
27,769
,711
,688
Item.34
31,92
28,910
,515
,710
Item.42
33,46
29,269
,316
,764
Item.51
32,92
28,910
,301
,743
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
1. Positif Relations Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,729
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.3
35,62
26,256
,368
,737
Item.16
34,69
27,064
,374
,734
Item.18
36,23
16,026
,795
,604
Item.30
36,00
21,500
,418
,705
Item.31
35,46
24,603
,385
,710
Item.32
35,46
24,936
,350
,754
Item.33
35,92
17,744
,780
,617
Item.44
35,38
24,256
,368
,712
Item.45
35,23
24,692
,409
,709
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
2. Autonomy Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,706
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.4
32,31
27,064
,311
,695
Item.5
34,69
27,231
,313
,706
Item.19
32,92
24,244
,482
,664
Item.20
33,54
24,436
,334
,690
Item.35
33,46
28,269
,343
,782
Item.37
32,54
20,269
,701
,606
Item.46
33,46
21,603
,542
,644
Item.47
33,77
23,192
,555
,649
Item.52
33,00
23,167
,544
,650
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
3. Environmental Mastery Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,723
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.6
35,23
27,026
,331
,724
Item.7
35,54
25,936
,645
,682
Item.8
36,00
25,000
,361
,705
Item.9
35,69
21,731
,636
,649
Item.22
35,85
20,474
,832
,610
Item.23
36,38
20,923
,585
,657
Item.36
36,38
30,423
,328
,796
Item.53
35,85
24,808
,466
,688
Item.54
35,54
26,103
,363
,722
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
4. Purpose in Life Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,778
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.10
35,38
33,090
,473
,759
Item.11
36,23
31,026
,404
,765
Item.24
36,08
30,244
,577
,741
Item.25
36,85
23,808
,768
,697
Item.26
35,77
33,026
,334
,773
Item.38
36,00
34,167
,325
,786
Item.39
36,54
29,436
,610
,735
Item.43
36,85
28,641
,614
,733
Item.48
36,46
33,269
,310
,795
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
5. Personal Growth Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,691
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.12
36,69
19,397
,500
,635
Item.13
37,46
17,769
,537
,623
Item.21
37,69
22,897
,353
,671
Item.27
37,77
18,692
,590
,613
Item.28
38,15
25,474
,377
,759
Item.40
36,69
24,064
,386
,694
Item.41
37,31
21,064
,464
,648
Item.49
36,69
22,064
,399
,661
Item.50
37,54
20,603
,451
,648
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Laki-Laki Tidak Berpacaran 1. Self Acceptance Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,672
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.1
31,46
24,769
,461
,619
Item.2
32,31
30,231
,322
,714
Item.14
31,62
30,423
,312
,683
Item.15
31,31
26,064
,593
,609
Item.17
32,00
26,833
,305
,655
Item.29
31,62
24,756
,519
,608
Item.34
32,00
22,500
,480
,611
Item.42
31,92
24,744
,430
,626
Item.51
32,54
27,603
,384
,658
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
2. Positif Relations Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,672
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.3
31,08
25,910
,531
,618
Item.16
30,92
26,577
,404
,637
Item.18
32,00
28,500
,318
,692
Item.30
31,77
23,192
,462
,616
Item.31
31,54
23,769
,459
,618
Item.32
32,31
22,731
,454
,618
Item.33
32,31
21,731
,753
,550
Item.44
31,23
33,526
,372
,743
Item.45
31,77
26,692
,390
,657
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
3. Autonomy Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,728
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.4
29,85
30,974
,325
,733
Item.5
31,62
20,923
,790
,606
Item.19
30,31
28,397
,689
,671
Item.20
30,54
32,436
,396
,754
Item.35
30,46
30,436
,335
,733
Item.37
29,62
26,756
,450
,695
Item.46
30,69
26,897
,594
,670
Item.47
30,92
31,910
,306
,732
Item.52
30,46
29,103
,468
,695
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
4. Environmental Mastery Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,701
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.6
33,77
25,859
,446
,726
Item.7
34,23
21,192
,604
,646
Item.8
34,69
19,564
,554
,638
Item.9
34,15
20,308
,324
,691
Item.22
34,46
18,103
,636
,614
Item.23
34,54
22,269
,483
,692
Item.36
34,62
17,590
,596
,621
Item.53
34,23
31,859
,374
,696
Item.54
33,62
34,590
,302
,715
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
5. Purpose in Life Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,718
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.10
30,85
33,974
,357
,738
Item.11
31,46
25,436
,652
,641
Item.24
31,15
33,808
,398
,732
Item.25
32,15
32,308
,380
,754
Item.26
31,08
23,577
,768
,610
Item.38
31,23
26,526
,483
,675
Item.39
31,92
25,910
,464
,680
Item.43
32,46
25,936
,655
,643
Item.48
32,00
32,167
,335
,717
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
6. Personal Growth Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,751
9
Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.12
34,15
29,641
,507
,715
Item.13
33,77
30,526
,461
,724
Item.21
34,31
29,064
,653
,688
Item.27
34,62
28,590
,371
,772
Item.28
35,85
30,641
,312
,793
Item.40
33,77
32,859
,552
,713
Item.41
34,92
33,410
,378
,737
Item.49
34,23
28,692
,784
,668
Item.50
34,54
31,269
,536
,711
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Laki-Laki Berpacaran 1. Self Acceptance Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,755
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.1
35,00
38,500
,589
,727
Item.2
35,46
30,936
,730
,678
Item.14
35,46
32,936
,397
,754
Item.15
35,46
32,936
,372
,759
Item.17
35,85
26,474
,863
,638
Item.29
35,69
37,397
,372
,742
Item.34
36,00
37,167
,443
,732
Item.42
35,85
34,808
,331
,759
Item.51
35,23
32,526
,318
,767
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
2. Positif Relations Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,720
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.3
34,92
34,077
,397
,773
Item.16
34,85
32,474
,363
,744
Item.18
35,46
32,436
,302
,712
Item.30
35,46
34,269
,795
,615
Item.31
35,38
38,256
,635
,656
Item.32
35,54
36,936
,557
,663
Item.33
35,77
36,692
,472
,681
Item.44
35,38
35,923
,333
,737
Item.45
36,00
30,500
,769
,602
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
3. Autonomy Case Processing Summary N Cases Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,709
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.4
32,23
31,192
,645
,649
Item.5
33,92
26,910
,551
,646
Item.19
32,23
27,859
,719
,617
Item.20
33,31
31,231
,513
,663
Item.35
32,38
34,423
,313
,697
Item.37
32,23
25,526
,391
,742
Item.46
32,77
27,192
,594
,636
Item.47
33,85
32,474
,314
,799
Item.52
32,46
29,936
,625
,643
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
4. Environmental Mastery Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,734
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.6
34,38
33,590
,380
,739
Item.7
34,92
33,577
,350
,720
Item.8
35,23
25,026
,641
,659
Item.9
34,62
31,590
,373
,717
Item.22
35,00
33,833
,381
,729
Item.23
35,38
29,256
,401
,716
Item.36
34,92
31,244
,580
,688
Item.53
35,38
28,256
,420
,714
Item.54
34,62
31,756
,538
,695
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
5. Purpose in Life Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,742
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.10
34,46
33,269
,361
,770
Item.11
35,31
32,397
,320
,807
Item.24
35,31
35,064
,549
,699
Item.25
35,77
31,859
,656
,674
Item.26
35,31
38,897
,327
,733
Item.38
35,46
36,436
,376
,726
Item.39
35,31
29,731
,833
,638
Item.43
36,46
30,436
,601
,682
Item.48
36,00
31,667
,647
,675
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
6. Personal Growth
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 13
100,0
0
,0
13
100,0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,729
9
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Item.12
36,08
28,244
,437
,714
Item.13
36,46
27,769
,398
,722
Item.21
37,23
27,526
,358
,751
Item.27
36,69
25,564
,529
,690
Item.28
38,08
32,577
330
,800
Item.40
36,62
23,590
,588
,673
Item.41
37,54
18,436
,719
,629
Item.49
36,77
21,859
,577
,669
Item.50
37,46
21,769
,804
,632
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
LAMPIRAN 4 Data Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Data Kelompok Berpacaran
Resp.
JK
Usia (Thn)
Suku
Asal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
21 24 22 21 20 21 21 21 20 22 21 21 22 20 20 20 20 20 23 22 20 20 23 21 21 20 22 24 25 23 23 23 23 22 23 23 23
Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Dayak Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Batak Jawa Sunda Batak Betawi Minang Dayak Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Sunda Jawa Jawa Jawa Tionghoa Jawa Jawa Jawa Batak Dayak
Bali Batam Madiun Yogyakarta Yogyakarta Klaten Kalimantan Barat Yogyakarta Yogyakarta Tangerang Jawa Tengah Surakarta Yogyakarta Papua Yogyakarta Palu Wonogiri Tasik Medan Jakarta Jakarta Palangkaraya Jawa Timur Magelang Yogyakarta Yogyakarta Klaten Bandung Yogyakarta Jawa Yogyakarta Yogyakarta Semarang Magelang Solo Bengkulu Kalimantan
Pend. Terakhir SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA D3 SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1
Pekerjaan
Agama
Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Swasta
Katholik Katholik Islam Kristen Katholik Kristen Katholik Katholik Islam Islam Katholik Katholik Katholik Katholik Katholik Katholik Katholik Islam Islam Islam Islam Kristen Katholik Katholik Katholik Katholik Islam Katholik Katholik Islam Katholik Budha Islam Islam Kristen Kristen Katholik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
P P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
23 23 24 20 20 20 23 23 22 24 22 20 20 21 22 21 20 25 30 23 20 21 23 28 20 22 21 22 30 21 21 22 23 20 21 23 22 31 21 24 27
Melayu Sulawesi Jawa Jawa Bali Jawa Jawa Rote Jawa Tionghoa Jawa Jawa Dayak Jawa Jawa Jawa Toraja Bali Jawa Jawa Batak Jawa Sasak Nias Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Sunda Sunda Jawa Tionghoa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Bali
Bengkulu Manado Jakarta Madiun Bali Jawa Tengah Yogyakarta NTT Yogyakarta Yogyakarta Batam Yogyakarta Kalimantan Sumatra Kebumen Bekasi Nabire, Papua Bali Jakarts Salatiga Jawa Tengah Magelang Lombok Sumut Malang Yogyakarta Yogyakarta Kulon Progo Pati Cirebon Pekulengar Yogyakarta Yogyakarta Purwokerto Magelang Mojokerto Bantul Cilaap Purwokerto Surabaya Bali
SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1 SMA SMA SMA SMA SMA S1 SMA SMA SMA SMA SMA D3 SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1
Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Wirausaha Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa BUMN Mahasiswa Mahasiswa Pelajar Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Pelajar Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta
Kristen Kristen Katholik Katholik Katholik Katholik Katholik Katholik Kristen Katholik Katholik Katholik Katholik Islam Katholik Katholik Katholik Hindu Katholik Kristen Katholik Katholik Islam Kristen Islam Islam Katholik Islam Katholik Islam Islam Katholik Katholik Kristen Islam Islam Katholik Katholik Katholik Islam Hindu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
25 23 24 25 25 24 20 20 21 21 21 27 21 21 20 26 21 25 27 23 20 21
Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Lampung Lampung Jawa Jawa Jawa Jawa Sunda Jawa Jawa Jawa Sumbawa Jawa Jawa Bali Jawa Jawa
Yogyakarta Kulon Progo Yogyakarta Kulon Progo Sleman Yogyakarta Lampung Lampung Jambi Yogyakarta Lampung Yogyakarta Cianjur Jawa Timur Bojonegoro Yogyakarta Sumbawa Wonogiri Purworejo Bali Pati Jambi
SMA SMA S1 SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMK SMK SMA S1 SMA SD S1 S1 SMA SMA
Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Pelajar Pelajar Pelajar Swasta Mahasiswa Wiraswasta Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
Katholik Katholik Islam Islam Katholik Katholik Katholik Katholik Islam Kristen Katholik Islam Islam Islam Hindu Islam Kristen Islam Islam Hindu Islam Islam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Data Kelompok Tidak Berpacaran
Resp.
JK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Usia (Thn) 20 20 22 22 26 20 24 20 20 21 21 21 20 23 22 24 26 25 20 21 20 22 23 21 23 22 23 20 23 23 23 20 21 22 22 22 23
Suku Jawa Flores Jawa Jawa Jawa Jawa Sasak Jawa Ambon Jawa Jawa Tionghoa Mahakbas Jawa Sasak Jawa Jawa Banjar Bali Jawa Toraja Jawa Jawa Jawa Jawa Timur Tionghoa Jawa Tionghoa Tionghoa Jawa Tionghoa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa
Asal Jayapura NTT Yogyakarta Yogyakarta Kulon Progo Tangerang Lombok Banyumas Ambon Lampung Lampung Yogyakarta Atambua Purworejo Lombok Jakarta Jakarta Kalimantan Bali Sumatra Barat Makasar Lampung Yogyakarta Klaten Kalimantan Timur Kupang Jawa Timur Yogyakarta Denpasar Kebumen Klaten Kendari Yogyakarta Kalimantan Sukoharjo Wonosari Klaten
Pendidikan Terakhir SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1 SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1 S1 S1 SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1 SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SLTP SLTP
Pekerjaan
Agama
Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Swasta Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Wiraswasta Swasta
Islam Katholik Islam Katholik Katholik Katholik Islam Katholik Kristen Katholik Katholik Katholik Katholik Islam Katholik Katholik Islam Katholik Hindu Katholik Katholik Katholik Katholik Katholik Kristen Katholik Katholik Islam Katholik Katholik Katholik Kristen Katholik Kristen Kristen Islam Islam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
P P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
22 24 26 20 20 20 20 20 20 20 22 20 20 20 21 21 24 22 23 20 20 20 20 20 22 21 20 20 20 20 20 20 23 20 21 21 22 20 20 21 21
Dayak Jawa Jawa Bali Jawa Bali Jawa Jawa Jawa Batak Jawa Sasak Batak Jawa Tionghoa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Melayu Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Batak Jawa Jawa Jawa Jawa Cina Jawa
Kalimantan Barat Yogyakarta Yogyakarta Bali Yogyakarta Bali Magelang Yogyakarta Pundungan Yogyakarta Jakarta NTB Riau Yogyakarta Lampung Serang Banyuwangi Banyuwangi Jember Banyuwangi Purworejo Yogyakarta Magelang Bengkulu Yogyakarta Prambanan Banyumas Tangerang Palembang Klaten Jakarta Yogyakarta Cilacap Bogor Bengkulu Magelang Magelang Yogyakarta Yogyakarta Semarang Wonogiri
SMA S1 S1 SMA SMA SMA SMA SMA SMK SMA SMA D3 SMK SMA SMA SMA SMP SMP SMK SMA SMA SMA SMA SMA SMP SMK SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA
Mahasiswa Swasta Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Wiraswasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Pelajar Pelajar Wiraswasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Pelajar Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
Katholik Islam Katholik Hindu Kristen Katholik Katholik Islam Islam Katholik Katholik Islam Islam Katholik Budha Katholik Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Katholik Islam Katholik Katholik Kristen Kristen Katholik Katholik Islam Katholik Katholik Katholik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
20 22 25 20 21 24 29 22 22 22 20 22 22 20 22 20 20 24 20 23 21 20
Lampung Jawa Jawa Buton Sunda Jawa Jawa Jawa Jawa Jawa Sunda Sunda Jawa Jawa Jawa Sunda Jawa Jawa Ternate Jawa Jambi Jawa
Lampung Jawa Timur Wonogiri Buton Jawa Barat Solo Wonosari Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Cirebon Bandung Jawa Timur Jawa Timur Purworejo Cirebon Cilacap Yogyakarta Ternate Tegal Jambi Magelang
SMA SMA S1 SMA SMA SMA SD SMA SMA D3 SMA D3 SMA SMK SMK SMK SMA SMA SMA D3 SMA SMK
Mahasiswa Mahasiswa Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Wiraswasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Ilustrator Pelajar Pelajar Pelajar Swasta Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
Islam Islam Katholik Islam Katholik Katholik Islam Katholik Katholik Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
LAMPIRAN 5 Analisis Data
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 Uji Normalitas 1. Kelompok Berpacaran One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Self
Positif
Acceptance
Relations
Autonomy
Environmental
Purpose
Personal
Mastery
Life
Growth
100
100
100
100
100
100
Mean
31,86
37,27
32,77
39,73
39,65
38,72
Std. Deviation
3,476
3,918
4,555
4,972
4,418
4,402
Absolute
,072
,077
,084
,084
,074
,084
Positive
,071
,077
,084
,065
,053
,046
Negative
-,072
-,064
-,080
-,084
-,074
-,084
Kolmogorov-Smirnov Z
,723
,771
,836
,839
,744
,844
Asymp. Sig. (2-tailed)
,673
,592
,487
,481
,637
,475
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 2. Kelompok Tidak Berpacaran
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Self
Positif
Acceptance
Relations
Autonomy
Environmental
Purpose
Personal
Mastery
Life
Growth
100
100
100
100
100
99
Mean
30,57
36,21
32,10
39,05
38,72
37,12
Std. Deviation
4,450
4,854
4,758
5,562
4,470
4,468
Absolute
,108
,125
,119
,092
,080
,085
Positive
,108
,052
,075
,092
,054
,071
Negative
-,077
-,125
-,119
-,086
-,080
-,085
1,079
1,246
1,186
,916
,802
,847
,195
,089
,120
,370
,541
,470
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 Uji Homogenitas (Levene Test) 1. Kelompok Berpacaran Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic Self Acepatence
df1
df2
Sig.
1,730
15
82
,061
,953
14
79
,508
Autonomy
3,005
17
80
,000
Environmental Mastery
1,286
16
81
,227
Purpose in Life
1,253
14
79
,256
Personal Growth
2,095
12
83
,026
Positive Relation With Other
2. Kelompok Tidak Berpacaran Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic
df1
df2
Sig.
Self Acepatence
2,305
18
77
,006
Positive Relation With Other
0,633
16
79
,847
Autonomy
1,583
17
76
,090
Environmental Mastery
1,162
13
80
,322
Purpose in Life
0,692
15
79
,785
Personal Growth
1,492
18
80
,115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 Hasil Uji Independent Sampel T-Tes Group Statistics Kelompok Psychologycal_WellBeing
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Tidak Berpacaran
6
35.7867
3.34406
1.36521
Berpacaran
6
36.5083
3.72312
1.51996
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F
Sig.
t
df
Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
Lower
Upper
Psychologyca Equal l WellBeing
variances
.256
.624
-.353
10
.731
-.72167
2.04305
-5.27387
3.83054
-.353
9.887
.731
-.72167
2.04305
-5.28094
3.83761
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
Hasil Uji Independent Sampel T-Tes berdasarkan masing-masing dimensi 1. Self Acceptance Group Statistics Kelompok Self_Acc
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Berpacaran
100
31,8600
3,47580
,34758
Tidak Berpacaran
100
30,5700
4,45007
,44501
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F
.
Self
Equal variances assumed
Acceptance
Equal variances not assumed
7,579
Sig. ,006
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
2,285
198
,023
1,29000
,56466
,17648
2,40352
2,285
187,030
,023
1,29000
,56466
,17607
2,40393
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 2. Positive Relations Group Statistics Kelompok
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Positive
Berpacaran
100
37,2700
3,91798
,39180
Relation
Tidak
100
36,2100
4,85402
,48540
Berpacaran
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of
F Positive
Equal variances assumed
Relation
Equal variances not assumed
3,152
Sig. ,077
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
the Difference Lower
Upper
1,699
198
,091
1,06000
,62380
-,17014
2,29014
1,699
189,560
,091
1,06000
,62380
-,17047
2,29047
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 3. Autonomy Group Statistics Kelompok Autonomy
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Berpacaran
100
31,8200
4,38634
,43863
Tidak
100
33,0500
4,15210
,41521
Berpacaran
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of
F Autonomy
Equal variances assumed Equal variances not assumed
,011
Sig. ,917
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
the Difference Lower
Upper
-2,036
198
,043
-1,23000
,60399
-2,42107
-,03893
-2,036
197,407
,043
-1,23000
,60399
-2,42109
-,03891
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 4. Environmental Mastery Group Statistics Kelompok
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Environmental
Berpacaran
100
39,7300
4,97236
,49724
Mastery
Tidak Berpacaran
100
39,0500
5,56209
,55621
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F Environmental
Equal variances assumed
Mastery
Equal variances not assumed
3,164
Sig. ,077
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
,911
198
,363
,68000
,74606
-,79125
2,15125
,911
195,564
,363
,68000
,74606
-,79136
2,15136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 5. Purpose in Life Group Statistics Kelompok
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Purpose in
Berpacaran
100
39,6500
4,41845
,44185
Life
Tidak Berpacaran
100
38,7200
4,47006
,44701
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F Purpose in
Equal variances assumed
Life
Equal variances not assumed
Sig. ,007
,933
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
1,480
198
,141
,93000
,62852
-,30946
2,16946
1,480
197,973
,141
,93000
,62852
-,30946
2,16946
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 6. Personal Growth Group Statistics Kelompok
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Personal
Berpacaran
100
38,7200
4,40174
,44017
Growth
Tidak Berpacaran
100
37,1200
4,44559
,44456
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F Personal
Equal variances assumed
Growth
Equal variances not assumed
Sig. ,086
,770
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
2,558
198
,011
1,60000
,62561
,36629
2,83371
2,558
197,981
,011
1,60000
,62561
,36629
2,83371
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44