PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh: Rini Widya Ningrum Nim: 101424005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh: Rini Widya Ningrum Nim: 101424005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Bapak dan Ibu ku tersayang (Subarjo dan Sukismi) yang selalu ku banggakan dan ku hormati yang tak lupa selalu mendoakan ku, maafkanlah anak mu ini jika sering membuat kalian menitikan air mata kesedihan. Aku tak ada maksud untuk menyakiti hati dan perasaan kalian dalam hidupku ini, mungkin khilaf ku lah yang membuat kalian menitikan air mata. Bahagia kalian adalah kebahagian ku juga, senyum kalian adalah senyum ku juga, tetesan air mata kalian adalah tetesan air mata ku juga. Bapak, Ibu izinkan lah untuk menitikan air mata kebanggaan untuk anakmu yang selalu ingin membuat kalian bangga, izinkanlah aku untuk membuatmu bangga atas anakmu ini.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (Qs. Al-Insyirah).
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
HASIL PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Rini Widya Ningrum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran metode inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses dan pemahaman konsep siswa kelas VIII B SMP Negeri 6 Yogyakarta. Keterampilan proses yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. Pemahaman konsep siswa diperoleh dari tes tertulis (pretest), dan (tes tertulis) posttest. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan satu kelas eksperimen, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design tipe The One Group Pretest Postest Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pretest, posttest, dan penilaian laporan hasil percobaan secara tertulis yang dilakukan oleh siswa, hal ini bertujuan untuk menilai keterampilan proses siswa. Penilaian keterampilan proses siswa berdasarkan laporan hasil percobaan siswa pada tiga kali percobaan yang berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat mempengaruhi keterampilan proses siswa dan pemahaman konsep siswa. Nilai rata-rata kelas yang semula 45,08 naik menjadi 84,94 dengan kualifikasi dari kurang paham menjadi sangat paham. Hasil keterampilan proses siswa pada tiga kali percobaan tentang sifat-sifat cahaya yang semula persentase pembuatan laporan percobaan adalah 26,94 % naik menjadi 49,38 %, dan pada pembuatan laporan percobaan yang ketiga persentasenya menjadi 56,32 % dengan kualifikasi dari kurang baik menjadi baik. Kata kunci: inkuiri terbimbing, keterampilan proses, pemahaman konsep siswa.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT STUDY RESULTS ON PROPERTIES OF LIGHT WITH GUIDED INQUIRY METHOD PROCESS BASED ON SKILLS AND KNOWLEDGE CONCEPT IN CLASS VIII B SMP 6 YOGYAKARTA STATE ACADEMIC YEAR 2013/2014
Rini Widya Ningrum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 This study aimed to measure the effect of guided inquiry learning method to the process skills and understanding of the concept of class VIII B of SMP Negeri 6 Yogyakarta. Process skills that are the focus of this research is reporting skills, data analysis, and constructing conclusion. Students' understanding of concepts derived from the written test (pretest), and (written test) posttest. The subjects of this study were students of class VIII B of SMP Negeri 6 Yogyakarta academic year 2013/2014. This study uses an experimental class, the type of study is a type of PreExperimental Design The One Group Pretest Posttest Design. Data collection techniques used were pretest, posttest, and the assessment report in writing the results of experiments conducted by students, it aims to assess the skills of the students. Assessment process skills of students based on students' report experimental results on three different experiments. The goal is to determine the students' skills upgrading process. The results showed that the learning that has been done using guided inquiry method can affect the process of students' skills and understanding of concepts students. The average value of the original class rose to 84,94 45,08 to the qualifications of the less understood to be very understanding. The results of the students' skills in three experiments on the properties of light that originally percentage trial report generation is 26,94% increase to 49,38%, and the third report generation experiments percentage to 56,32% with less well qualified than to be good. Keywords: guided inquiry, process skills, understanding the concept of student.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: “HASIL PEMBELAJARAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014”. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari semua pihak yang turut memberikan dukungan, doa, semangat, bantuan dan saran yang sangat bermanfaat bagi peneliti. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan
motivasi,
masukan,
menginspirasi,
penuh
komitmen dan bantuan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang memberikan dukungan dan motivasi. 3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan dukungan dan semangat.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Fisika, yang telah memberikan pengetahuan serta layanan dengan baik kepada peneliti selama menempuh studi di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Ibu Retna Wuryaningsih, S.Pd. selaku kepala SMP N 6 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 6. Bapak Sukarno, S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika kelas VIII B yang telah memberikan dukungan, bantuan dan masukkan dalam pelaksanaan penelitian. 7. Segenap bapak, ibu guru beserta karyawan SMP N 6 Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian. 8. Teman-teman kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 atas kerja sama dan doa yang telah diberikan. 9. Bapak Subarjo dan Ibu Sukismi tercinta, kakak-kakak ku Widiyanto S.T. Daryanto S.T. Enggar WN S.T. dan penyemangatku Muhammad Handoko S.E.I. atas doa restu, cinta, kasih sayang, perhatian, arahan, dukungan moril dan finansial, serta kesabaran kepada penulis selama ini. 10. Rekanku seperjuangan Yoahakim Riwitriyoso, S.Pd. Setyarini, S.Pd. Qoriatul Musiyam, Fransiskus kurniawan atas kerjasama, semangat masukan, dan dukungan yang diberikan kepada penulis.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Sahabat-sahabatku,
Agus
Tyani
Br
Bukit,
Maria
Fransiska
Kusumatryani, Qoriatul Musiyam, Maria Stevani, Ningsih Renda Mila, Petronila Nia dan sahabat yang lain yang belum dapat penulis sebutkan nama-namanya satu persatu, yang selalu memberikan dukungan semangat
dan
bantuan
selama
ini
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 6 Januari 2015
Penulis
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………….
iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………………
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………...
vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………………...
vii
ABSTRAK …………………………………………………………………………….
viii
ABSTRACT ………………………………………………………………………….....
ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………
x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..
xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………..
xvii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………..
xix
DAFTAR DIAGRAM …………………………………………………………………
xx
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………..
xxi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan ………………………………………………
1
B. Pembatasan Masalah ………………………………………………………..
4
C. Perumusan Masalah ………………………………………………………...
4
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………...
4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………….
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam …………………………………………...
6
B. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ………………………………………….
8
1.
Hakikat Belajar ………………………………………………………...
8
2.
Hakikat Pembelajaran ………………………………………………….
10
C. Fisika dan Pembelajaran Fisika …………………………………………….
10
D. Metode Inkuiri Terbimbing …………………………………………………
12
1.
Pengertian Inkuiri ……………………………………………………...
12
2.
Pengertian Metode Inkuiri …………………………………………….
14
3.
Macam-macam Inkuri ………………………………………………….
15
4.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Menggunakan
Metode
Inkuiri
Terbimbing ……………………………………………………………..
16
5.
Ciri-ciri Metode Inkuiri Terbimbing …………………………………...
19
6.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri Terbimbing ……………….
20
E. Hakikat Pemahaman Konsep Fisika ………………………………………..
21
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Keterampilan Proses ………………………………………………………..
22
1.
Pengertian Keterampilan Proses ……………………………………….
22
2.
Melatih …………………………………………………………………
27
3.
Tujuan Melatihkan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA …..
27
G. Strategi Pembelajaran ………………………………………………………
28
H. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………………………...
29
I.
Kerangka Berfikir …………………………………………………………..
30
J.
Materi Sifat-sifat Cahaya …………………………………………………...
30
K. Pembelajaran Tentang Sifat-sifat Cahaya dengan Metode
Inkuiri
Terbimbing dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Proses ……………
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………………...
45
B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………………
45
1.
Waktu Penelitian ……………………………………………………….
45
2.
Tempat Penelitian ……………………………………………………...
45
C. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………………….
45
1.
Populasi Penelitian ……………………………………………………..
45
2.
Sampel Penelitian ……………………………………………………...
46
D. Rancangan Penelitian ……………………………………………………….
46
E. Treatment …………………………………………………………………...
49
F. Variabel Penelitian ………………………………………………………….
50
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Variabel Dependen …………………………………………………….
50
2.
Variabel Independen …………………………………………………...
50
G. Instrumen Penelitian ………………………………………………………..
51
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………………
51
2.
Lembar Kerja Siswa (LKS) ……………………………………………
51
H. Instrumen Pengumpulan data ……………………………………………….
52
1.
Soal Pretest dan Posttest ……………………………………………….
52
2.
Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan …………………………………………………………
54
I.
Pembatasan Penelitian ……………………………………………………...
56
J.
Analisis Data ………………………………………………………………..
56
K. Teknik Analisis Data ………………………………………………………..
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……………………………………………………………..
67
B. Rangkuman Hasil Penelitian ………………………………………………..
82
C. Pembahasan …………………………………………………………………
89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………………………
93
B. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………………..
93
C. Saran ………………………………………………………………………..
94
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….
95
LAMPIRAN …………………………………………………………………………...
98
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ……………………………………………
53
Tabel 2.
Variabel, Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen ………………..
55
Tabel 3.1
Skoring Soal No 1 …………………………………………………………….
56
Tabel 3.2
Skoring Soal No 2 …………………………………………………………….
57
Tabel 3.3
Skoring Soal No 3 …………………………………………………………….
57
Tabel 3.4
Skoring Soal No 4 …………………………………………………………….
57
Tabel 3.5
Skoring Soal No 5 …………………………………………………………….
57
Tabel 3.6
Skoring Soal No 6 …………………………………………………………….
58
Tabel 3.7
Skoring Soal No 7 …………………………………………………………….
58
Tabel 3.8
Skoring Soal No 8 …………………………………………………………….
58
Tabel 3.9
Skoring Soal No 9 …………………………………………………………….
58
Tabel 3.10
Skoring Soal No 10 …………………………………………………………...
59
Tabel 4.
Rubrik
Penilaian
Keterampilan
Melaporkan,
Mengolah
Data
dan
Menyimpulkan ………………………………………………………………..
60
Tabel 5.
Kualifikasi Persentase Keterampilan Proses ………………………………….
63
Tabel 6.
Skoring Jawaban Soal Pretest dan Posttest …………………………………..
64
Tabel 7.
Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor Yang Diperoleh ……………...
65
Tabel 8.
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………..
67
Tabel 9.
Nilai Pretest Siswa ……………………………………………………………
68
Tabel 10.
Kualifikasi Pemahaman Konsep Siswa Sebelum Pembelajaran ……………...
69
Tabel 11.
Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Pertama …………………………...
72
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 12.
Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Kedua ……………………………..
74
Tabel 13.
Peningkatan Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Kedua ……………….
76
Tabel 14.
Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Ketiga …………………………….
77
Tabel 15.
Peningkatan Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Ketiga ……………….
79
Tabel 16.
Nilai Posttest Siswa …………………………………………………………..
79
Tabel 17.
Kualifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Setelah Pembelajaran ……………........................................................................................................
81
Tabel 18.
Analsis Statistik T-test Kelompok Dependen (Pretest dan Posttest ………….
82
Tabel 19.
Paired Samples Statistics ……………………………………………………..
84
Tabel 20.
Paired Samples Correlations …………………………….................................
85
Tabel 21.
Paired Samples Test ………………………………………………..................
85
Tabel 22.
Skor Keterampilan Proses Siswa ……………………………………………..
86
Tabel 23.
Persentase Keterampilan Proses Siswa ……………………………………….
87
Tabel 24.
Peningkatan Keterampilan Proses Siswa Kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta …………………………………………………………………………………
xviii
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Skema Metode Ilmiah Secara Sederhana ………………………………….
12
Gambar 2.
Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat …………………..
30
Gambar 3.
Cahaya Merambat Dengan Lintasan Lurus Pada Sebuah Lubang Di Suatu Ruangan ……………………………………………………………………
31
Gambar 4.
Percobaan Menentukan Hukum Pemantulan Cahaya ……………………..
33
Gambar 5.
Permukaan Benda Rata ……………………………………………………
34
Gambar 6.
Permukaan Benda Tidak Rata ……………………………………………..
35
Gambar 7.
Contoh Pembiasan Cahaya ………………………………………………...
35
Gambar 8.
Skema Jalannya Sinar Pada Peristiwa Pembiasan Cahaya Pada Kaca Plan Paralel ……………………………………………………………………...
36
Gambar 9.
Cahaya Dari Medium Rapat Ke Kurang Rapat ……………………………
38
Gambar 10.
Cahaya Dari Medium Kurang Rapat Ke Rapat ……………………………
38
Gambar 11.
Cahaya Yang Datang Tegak Lurus Bidang Batas Akan Diteruskan ………
38
Gambar 12.
Hukum Snellius ……………………………………………………………
39
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.
Kualifikasi Pemahaman Konsep Siswa Untuk Pretest …………………….
70
Diagram 2.
Kualifikasi Pemahaman Konsep Siswa Sesudah Pembelajaran …………….
81
Diagram 3.
Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest Kelas VIII B …………………………
84
Diagram 4.
Diagram Keterampilan Proses Siswa ……………………………………….
87
Diagram 5.
Peningkatan Keterampilan Proses Siswa Kelas VIII B ……………………..
88
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Ijin Penelitian Sekolah ………………………………………………
98
Lampiran 2.
Surat Ijin Dinas Terkait ……………………………………………………
99
Lampiran 3.
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian …………………………… 100
Lampiran 4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………………
Lampiran 5.
Lembar Kerja Siswa ………………………………………………………. 132
Lampiran 6.
Soal Pretest dan Posttest …………………………………………………..
Lampiran 7.
Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest …………………………………. 156
Lampiran 8.
Lembar Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan
101
152
Menyimpulkan …………………………………………………………….
162
Lampiran 9.
Daftar Nilai Pretest dan Posttest …………………………………………..
165
Lampiran 10.
Daftar Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan …………………………………………………………….
166
Lampiran 11.
Contoh dan Hasil Penelitian Pretest dan Posttest …………………………. 169
Lampiran 12.
Contoh dan Hasil Penelitian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan ………………………………………………………..
Lampiran 13.
Lampiran 14.
173
Perhitungan Uji Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman Konsep Siswa ………………………………………………..
194
Dokumentasi Kegiatan Siswa ……………………………………………..
195
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Setiap ilmu pengetahuan mempunyai karakteristik spesifik yang membedakan ilmu tersebut dengan ilmu yang lainnya.
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang didalamnya itu terdapat cabang ilmu, antara lain ilmu fisika, ilmu biologi, dan ilmu kimia. Salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang harus dikuasai oleh siswa di SMP & MT adalah fisika. Menurut Fisher (1975, dalam Amien Mohammad, 1987: 4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Sedangkan Carin (1985, dalam Amien Mohammad, 1987: 4) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA ditunjukkan tidak hanya oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah), tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah (Amien Mohammad, 1987: 4). Dengan demikian, sains pada umumnya dan khususnya fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Amien Mohammad, 1987: 13).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Kebanyakan siswa masih menganggap bahwa mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, menakutkan, dan harus mereka hindari. Padahal mata pelajaran fisika sebenarnya merupakan ilmu yang menarik dan menyenangkan, bukanlah mata pelajaran yang menakutkan jika kita dapat memahami konsep-konsepnya dengan baik. Oleh karena itu guru fisika dituntut untuk mengajarkan fisika secara menarik dan menyenangkan, sehingga fisika tidak lagi menjadi mata pelajaran yang sulit, menakutkan bagi siswa, dan harus dihindari oleh siswa. Rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa dalam proses belajar mengajar antara lain dapat disebabkan karena pemilihan metode pembelajaran oleh guru yang tidak sesuai dengan materi yang akan disampaikan, metode yang digunakan masih belum bervariasi, kurang menekankan pada kreativitas siswa,
rasa
ingin
tahu
dalam
diri
siswa
maupun
belum
banyak
mengikutsertakan siswa belajar secara aktif sehingga proses belajar mengajar yang tercipta masih kurang menyenangkan dan kurang efektif. Guru masih menerapkan metode konvensional seperti menjelaskan materi secara abstrak, hafalan materi dan ceramah dengan komunikasi satu arah, dimana yang aktif adalah guru, sedangkan siswa biasanya memfokuskan pada penglihatan dan pendengaran. Akibatnya siswa menjadi pasif, kurang kreatif dan kurang inovatif karena siswa terfokus pada mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Metode pembelajaran dengan praktikum juga masih jarang digunakan, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
waktu serta kesulitan guru dalam menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan praktikum sehingga keterampilan proses siswa masih kurang baik. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses siswa, maka guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan disesuaikan juga dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa salah satunya dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing disebut juga guided inquiry (penyelidikan terarah) guru banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses inquiry. Guru memberikan persoalan dan siswa disuruh memecahkan persoalan itu dengan prosedur yang tertentu yang diarahkan oleh guru. Siswa dalam menyelesaikan persoalan menyesuaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh guru. (Suparno, 2007: 68). Diharapkan dengan penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan keterampilan proses siswa. Dalam penelitian ini keterampilan proses yang akan ditingkatkan adalah keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan yang terdiri dari 5 aspek yang akan dinilai yaitu: (1) Penampilan laporan percobaan, (2) Data percobaan, (3). Analisis data percobaan, (4) Pembahasan, (5) Ketepatan pengambilan kesimpulan. Pada penelitian ini penulis mengambil topik “Hasil Pembelajaran Tentang Sifat-Sifat Cahaya Dengan Metode Inkuiri Terbimbing Ditinjau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Dari Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014”. B. Pembatasan Masalah 1.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing yang berfokus pada peningkatan 5 aspek keterampilan proses yang dinilai: (1) penampilan laporan percobaan, (2) data percobaan, (3) analisis data percobaan, (4) pembahasan, dan (5) ketepatan
pengambilan
kesimpulan.
Peneliti
hanya
menilai
keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. 2.
Pemahaman konsep siswa dibatasi pada nilai siswa dengan mengerjakan soal-soal pretest dan posttest.
C. Perumusan Masalah 1. Sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang mempelajari tentang sifatsifat cahaya? 2. Sejauh mana pengaruh pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang mempelajari tentang sifatsifat cahaya. D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui
pengaruh
pembelajaran
melalui
metode
inkuiri
terbimbing terhadap keterampilan proses siswa kelas VIII B SMP N 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran fisika tentang sifat-sifat cahaya. 2. Mengetahui
pengaruh
pembelajaran
melalui
metode
inkuiri
terbimbing terhadap pemahaman konsep fisika siswa VIII B SMP N 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran fisika tentang sifat-sifat cahaya. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a.
Membuka wawasan baru tentang metode pembelajaran selain metode ceramah yang sudah sering digunakan dan cara untuk meningkatkan keterampilan proses dan pemahaman konsep siswa.
b.
Sebagai bekal dan pengalaman mengajar bagi penulis untuk mengajar besok.
2. Bagi Siswa a.
Diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk belajar fisika karena pembelajaran fisika yang menyenangkan.
3. Bagi Guru a.
Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang bersifat konstruktivis dan menyenangkan tentang sifat-sifat cahaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Menurut Fisher (1975, dalam Amien Mohammad, 1987: 4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Sedangkan Carin (1985, dalam Amien Mohammad, 1987: 4) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang didalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Menurut Dr I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda (2009: 14) ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua bagian yaitu natural science (ilmu pengetahuan alam, IPA) dan social science (ilmu pengetahuan sosial, IPS). Ilmu pengetahuan alam, IPA atau sains (Inggris: science), secara etimologi berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang berarti secara sederhana adalah pengetahuan (Fisher, 1975: 5 dalam I Made Alit, 2009: 4). Dr I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda (2009: 18), merumuskan dari berbagai pandangan beberapa ahli dalam bidang sains dan memperhatikan hakikat sains, dirumuskanlah Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap keingintahuan (coriousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence)
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta. Menurut Dr I Made Alit Mariana dan Wandy Praginda (2009: 20-23) ada tiga komponen utama dalam hakekat sains, yaitu antara lain: 1.
IPA sebagai produk Sebagai produk, berarti ilmu pengetahuan alam dipandang
dalam bentuk kumpulan konsep, prinsip, teori, dan hukum. Konsep adalah suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan dari pengalaman yang relevan, prinsip adalah generalisasi meliputi konsep-konsep yang bertautan atau adanya hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya, teori adalah generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan dapat digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan pemikiran yang lebih umum dan telah terbukti kebenarannya melalui percobaan disebut hukum. 2.
IPA sebagai proses Sebagai proses, berarti IPA dipandang dari sudut pola berpikir
atau metode berpikirnya. Proses sains merujuk pada pencarian sains yang dilakukan oleh para ahli. IPA mempunyai motode yang dikenal; dengan scientific method atau metode ilmiah, yang meliputi kegiatan seperti merumuskan masalah, penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis, merumuskan hipotesis, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Karena IPA atau sains sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, ditandai sebagai proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
dan juga sebagai produk. Karena selama berproses, juga dapat mendapatkan produk dari proses yang dilakukan. 3.
IPA sebagai sikap Sebagai sikap, berarti dalam berproses perlu memiliki sikap-
sikap ilmiah, sikap-sikap tersebut antara lain: (1) obyektif terhadap fakta atau kenyataan, (2) tidak tergesa-gesa, (3) berhati terbuka, (4) bisa membedakan pendapat dan fakta, (5) tidak memihak pendapat tertentu, (6) tidak menyimpulkan atau prasangka, (7) tidak percaya takhayul, (8) tekun dan sabar, (9) bersedia menerima kritik dan saran, (10) bisa bekerja sama, (11) memiliki rasa ingin tahu yang lebih. B. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 1. Hakikat Belajar Bagi kaum konstruktivis (dalam Suparno, 2007: 13), belajar adalah proses yang aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari. Dalam proses itu siswa menyesuaikan konsep dan ide-ide baru yang mereka pelajari dengan kerangka berpikir yang telah mereka punyai (Betterncourt, 1989; Shymansky, 1992; Watts & Pope, 1989, dalam Suparno, 2007: 13). Siswa sendirilah yang bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya. Pengertian belajar tidak hanya sekedar peristiwa menambahnya pengetahuan seseorang, tetapi banyak hal yang terkait dengan belajar itu sendiri. Berikut ini dijabarkan pengertian belajar dari beberapa ahli pendidikan antara lain:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
sejumlah
perubahan
dalam
pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2004: 59).
Belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Gagne, 1984 dalam Dahar, 2006: 2).
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu (Abdillah, 2002 dalam Aunurrahman, 2012: 35).
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin Syah, 1995: 88).
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Tujuan dari belajar yakni perubahan tingkah laku (Hamalik Oemar, 2001: 28).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa, bukan kegiatan guru. Ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok dalam pembelajaran adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar secara berkesinambungan (Brook, dalam Budi Kartika, 2001: 47). Pembelajaran bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi merupakan kegiatan yang meningkatkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran berarti partisipasi pelajar
dalam
membentuk
pengetahuan,
membuat
makna,
mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis. Peranan guru adalah mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik (Suparno, 1997: 14). C. Fisika dan Pembelajaran Fisika Banyak definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian fisika yaitu antara lain: Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
bahwa hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah (Trianto, 2010: 137). Fisika adalah pengetahuan fisis, maka sangat jelas bahwa untuk mempelajari fisika dan membentuk pengetahuan tentang fisika, diperlukan kontak langsung dengan hal yang ingin diketahui. Inilah sebabnya dalam fisika metode eksperimen dan inquiry, dimana siswa dapat mengamati, mengukur, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyimpulkan, sangat cocok untuk mendalami fisika. Metode ilmiah yang sangat jelas menunjukkan proses abstraksi terhadap kejadian kongkrit, tepat untuk digunakan dalam mempelajari fisika (Suparno, 2007: 12). Fisika adalah suatu ilmu yang tujuannya mempelajari komponen materi dan saling antar-aksinya. (Edward J, Marcelo Finn, Alonso, 1990). Perkembangan fisika dengan demikian tidak hanya terbatas pada faktafakta, tetapi juga diperoleh dengan menggunakan metode sikap ilmiah yang melalui
langkah-langkah
observasi,
perumusan
masalah,
penyusunan
hipotesis, pengujian hipotesis dengan eksperimen dan penarikan kesimpulan dan penemuan teori atau konsep (dalam Sukarno, 1973: 60). Hal ini dapat dijelaskan melalui gambar 1:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Mulai dengan Masalah
Identifikasi masalah
Pengamatan gejala Teori, prinsip, konsep Problem baru untuk studi baru
Hukum
Mencapai kesimpulan, menguji dan meringkas semua informasi/data
atau
merumuskan
Pernyataan sebagai pertanyaan yang dimulai dengan bagaimana, apa, atau mengapa Merumuskan hipotesis
Membuat jawaban atau dugaandugaan sementara dan memilih salah satu yang terbaik Menyimpulkan bukti/data Eksperimen, diskusi, observasi
Gambar 1: Skema Metode Ilmiah Secara Sederhana (Sukarno, 1973: 60).
Salah satu tujuan pembelajaran fisika adalah membangun konsep, prinsip, hukum, dan teori, memahaminya sehingga mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang sesuai. Pengetahuannya yang berupa konsep-konsep atau hukum harus diperoleh atau dibangun melalui serangkaian proses sains (Budi Kartika, 2001). D. Metode Inkuiri Terbimbing 1. Pengertian Inkuiri Pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri (Gulo, dalam Trianto, 2009: 166). Menurut Susanto Ahmad (2013: 173) inkuiri merupakan proses yang
bervariasi
dan
meliputi
kegiatatan-kegiatan
mengobservasi,
merumuskan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumbersumber informasi lain secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, me-review apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya. Menurut Suryosubroto (dalam Trianto, 2009: 166), inkuiri yang dalam bahasa inggris yaitu inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Trowbridge dan Bybee (Suparno, 2007: 166), menyatakan bahwa inkuiri secara umum adalah proses dimana para saintis mengajukan pertanyaan tentang alam dunia ini dan bagaimana mereka secara sistematis mecari jawabannya. Menurut Hebrank; Budnitz; Chiapetta & Adam (Sacrata, 2009), inkuiri sebenarnya suatu prosedur yang dilakukan oleh para ilmuan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa inkuiri merupakan proses dan aktivitas yang menggunakan keterampilan untuk memperoleh informasi melalui penyelidikan yang biasa dilakukan oleh para ilmuan. 2. Pengertian Metode Inkuiri Menurut Mulyasa (2007: 108) inkuri berasal dari Inggris inquiry yang secara harfiah berarti penyelidikan. Metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, menghubungkan serta membandingakan apa yang peserta didik temukan dengan penemuan lain. Metode inkuiri merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan beberapa kegiatan yaitu (1) Mengajukan pernyataan-pertanyaan, (2) Merumuskan masalah yang ditemukan, (3) Merumuskan hipotesis, (4) Merancang dan melakukan eksperimen, (5) Mengumpulkan dan menganalisis data, (6) Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah yaitu objektif, jujur, rasa ingin tahu, terbuka, berkemauan dan tanggung jawab. Kourlisky (dalam Hamalik Oemar, 2001: 220) merumuskan suatu pengajaran dengan berdasarkan inkuiri. Pengajaran tersebut adalah suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa masuk kedalam suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok. Melalui pembelajaran berbasis inkuiri, siswa belajar sains sekaligus belajar metode sains. Dari penjelasan beberapa pendapat di atas, proses inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih memiliki pengalaman dalam belajar secara konkrit dan aktif, serta siswa dilatih untuk mampu memecahkan masalah dengan kegiatan penyelidikan secara sistematis dengan menggunakan keterampilan berpikir dan logis untuk memecahkan masalah. 3. Macam-macam Inkuiri Ada dua macam inkuiri menurut Kindsvatter dkk (dalam Suparno, 2007: 68-69): a.
Guided Inquiry (Inkuiri Terarah) Guided
inquiry
merupakan
metode
inkuiri
yang
pelaksanaannya, guru sebagai pembimbing dan petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Guru bahkan sudah memiliki jawaban sebelumnya,
sehingga
siswa
tidak
terlalu
luas
dalam
mengembangkan gagasan dan idenya. Campur tangan guru sangat besar dalam metode ini, misalnya dalam pengumpulan data, memberikan pertanyaan-pertanyaan di sela-sela proses dan dengan metode ini akan menghasilkan kesimpulan yang pasti benar dan sesuai dengan kehendak guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
b. Open Inquiry (Inkuiri Terbuka, Bebas) Inkuiri terbuka berbeda dengan inkuiri terarah, disini tidak banyak campur tangan guru. Guru memberikan kebebasan dan inisiatif kepada siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Siswa dituntut untuk menentukan hipotesis, memilih peralatan, merangkai peralatan, dan mengumpulkan data secara mandiri. Guru sebagai fasilitator atau membantu siswa jika diminta oleh siswa. Guru tidak banyak memberikan arah dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan sendiri. Berdasarkan dua macam inkuiri tersebut, metode inkuiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa menengah pertama adalah penyelidikan terarah (Guided Inquiry). Siswa dapat membangun pengetahuannya melalui arahan dan petunjuk dari guru. Guru juga menjadi fasilitator bagi siswa.
Dengan
metode
inkuiri
terbimbing,
siswa
akan
mampu
memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri dengan arahan dan bimbingan dari guru. 4. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Inkuiri Berikut ini diuraikan secara lebih rinci langkah-langkah metode inkuiri agar menjadi jelas dan mudah dilakukan menurut Kindsvatter dkk (dalam Suparno, 2007: 66-68) antara lain: a.
Identifikasi dan klarifikasi persoalan Langkah awal adalah menentukan persoalan yang ingin
didalami atau dipecahkan dengan metode inkuiri. Persoalan dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
disiapkan atau diajukan oleh guru. Sebaiknya persoalan yang ingin dipecahkan disiapkan sebelum mulai pelajaran. Persoalan sendiri harus jelas, sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. b.
Membuat hipotesis Langkah
berikutnya
adalah
siswa
diminta
untuk
mengajukan jawaban sementara tentang persoalan itu. Inilan yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya lebih dulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memeperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah nantinya akan kentara setelah pengambilan data dan analisis data yang diperoleh. c.
Mengumpulkan Data Siswa
mencari
dan
mengumpulkan
data
sebanyak-
banykanya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam bidang Fisika, biasanya untuk dapat mengumpulkan data, siswa harus menyiapkan suatu peralatan. membantu
bagaimana
siswa
mencari
peralatan,
Guru perlu merangkai
peralatan, dan mengoperasikan peralatan sehingga jalan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
18
Menganalisis Data Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat
membuktikan hipotesis apakah benar atau tidak. Guru perlu campur tangan karena dari data yang banyak siswa kadang bingung untuk menentukan langkah selanjunya. e.
Ambil Kesimpulan Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis,
kemudian diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesmpulan, kemudian dicocokkan dengan hipotesis asal, apakah hipotesis kita diterima atau tidak. Setelah itu guru masih bisa memberikan catatan untuk menyatukan seluruh penelitian ini. Sangat baik bila dalam mengambil keputusan, siswa dilibatkan sehingga
mereka
menjadi
semakin
yakin
bahwa
mereka
mengetahui secara benar. Berdasarkan uraian di atas langkah pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Pendahuluan Pada langkah pendahuluan, guru memberikan orientasi pada materi yang akan dibahas. 2) Memberikan suatu permasalahan Guru membantu siswa dalam mencari masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
3) Membuat hipotesis Guru menuntun siswa untuk menentukan jawaban dari permasalahan yang didapat. Jawaban tersebut masih berupa jawaban sementara. 4) Mengumpulkan data Pada langkah ini, siswa bisa melakukan percobaan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan, menganalisis data dan menentukan hasilnya. 5) Membuat kesimpulan Guru menuntun siswa dengan beberapa pertanyaan untuk siswa dapat menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang telah mereka lakukan. 6) Mengumpulkan LKS hasil percobaan Siswa mengumpulkan LKS hasil percobaan kepada guru. 7) Evaluasi Guru dan siswa mengevaluasi proses dan hasil dari awal hingga akhir pembelajaran berlangsung. 5. Ciri-ciri Metode Inkuiri Terbimbing Menurut Prawironegoro Pratiknyo (1980: 1) ciri-ciri pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing: a.
Mengutamakan aktivitas murid untuk belajar sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
b.
Berorientasi pada proses.
c.
Dengan bantuan guru siswa mengarahkan atau memimpin dirinya sendiri untuk memecahkan masalah.
Dengan ciri-ciri di atas jelas bahwa keterangan yang diberikan dalam pelajaran tersebut, tidak diberikan dalam bentuk final. Tetapi anak diwajibkan mengadakan aktivitas sendiri untuk menemukan keterangan yang dipelajari. 6. Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri Terbimbing a.
Kelebihan Kelebihan metode inkuiri (inkuiri terbimbing) menurut
Kartawidjaja Omi (1988: 39) adalah: 1) Jika siswa secara aktif menemukan informasi dan pengetahuan, maka daya ingat siswa mengenai informasi yang ditemukannya akan meningkat. 2) Membantu siswa menemukan fakta dan objek serta mencatat penemuannya. 3) Siswa dapat mengembangkan perhatiannya pada apa yang dipelajarinya. 4) Siswa dapat mengembangkan keterampilan dan sikap yang merupakan dasar tuntutan belajar sendiri. 5) Melatih siswa membuat suatu kesimpulan tentang apa yang mereka pelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
6) Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar karena siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber. b.
Kelemahan Kelemahan penggunaan metode inkuiri (inkuiri terbimbing)
menurut Kartawidjaja Omi (1988: 40) adalah sebagai berikut: 1) Membiarkan siswa menemukan sendiri jawaban masalah memakan waktu lama. 2) Siswa sering mengalami kekecewaan atau kehilangan arah, sebelum masalah terpecahkan. 3) Terkadang ada beberapa siswa yang tidak bekerja untuk memecahkan masalah yang dicari. E. Hakikat Pemahaman Konsep Fisika Pemahaman menurut Bloom (1979:89, dalam Susanto Ahmad, 2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) pemahaman adalah proses, hal, cara dan hasil kerja, perbuatan memahami. Menurut Winkel (1983: 5), pemahaman yaitu sebagai reorganisasi dari kesan-kesan yang diperoleh, seperti bilamana seseorang memiliki suatu gagasan baru atau menemukan suatu cara pemecahan/ penyelesaian masalah. Arikunto (2010: 118)
menyatakan
bahwa
pemahaman
adalah
bagaimana
orang
mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, dan menyimpulkan menggeneralisasikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa adalah hasil kerja yang diperoleh siswa berdasarkan kemampuannya sendiri dalam menerima makna suatu materi dengan memecahkan permasalahan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, dapat dilihat dari hasil belajar. Konsep menurut Dorothy J. Skeel (dalam Nursid Sumaatmadja, 2005: 2-3, dalam Susanto Ahmad, 2013: 8) adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Menurut James G. Womack (1970: 30, dalam Susanto Ahmad, 2013: 8) konsep didefinisikan sebagai kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat. Menurut Amien Mohammad (1987: 32) konsep merupakan konstruk (construct), sesuatu yang dibentuk oleh otak manusia dalam usahanya untuk memahami sesuatu dan mengatasi kesukaran yang ditimbulkannya. Konsep tidak dapat begitu saja dipindahkan dari seseorang ke yang lainnya, tetapi dalam kenyataannya guru-guru sering mencoba melakukannya. Dalam proses pembelajaran fisika guru dan siswa selalu menghadapi dan berhubungan dengan sejumlah konsep sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dipelajari. Konsep adalah gambaran mental sesuatu (dalam Budi Kartika, 1989: 234). F. Keterampilan Proses 1. Pengertian Keterampilan Proses Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu, dan cekatan. Sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Menurut Soemarjadi (2001: 2), seseorang yang dapat mengerjakan sesuatu dengan cepat tetapi hasilnya salah, maka tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula, seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak dapat dikatakan terampil. Menurut Indrawati (Trianto, 2010: 144) keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori. Usman dan Setiawati (1993: 77, dalam Susanto Ahmad, 2013: 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Berikut ini langkah-langkah keterampilan proses meliputi: a.
Mengamati/observasi Pengamatan
atau
observasi
merupakan
salah
satu
keterampilan proses yang mendasar dalam proses dan memperoleh ilmu
pengetahuan
serta
salah
satu
hal
terpenting
untuk
mengembangkan keterampilan proses lainnya (Funk dalam Dimyati, 1999: 142). Kegiatan mengamati dapat dilakukan melalui kegiatan belajar atau dengan menggunakan panca indera yang meliputi melihat, mendengar, meraba, mencium, dan mengecap (Djamarah, 2010: 89). Jadi kegiatan mengamati merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
tingkatan keterampilan paling rendah dalam pengembangan keterampilan proses siswa, karena hanya dengan penglihatan dengan panca indera. Pada dasarnya melihat bukan berarti mengamati, keduanya adalah dua hal yang berbeda meskipun mengandung pengertian yang sama. Melihat belum tentu mengamati, tetapi apabila mengamati pasti harus dengan melihat. Melihat merupakan suatu kegiatan yang sehari-hari dilakukan siswa, seperti halnya melihat beraneka ragam benda-benda, tanaman, hewan, dan semua yang ada disekitarnya tetapi siswa tersebut sekedar melihat bukan mengamati bagaimana tanaman yang dia lihat bisa berukuran sebesar itu. b.
Mengklasifikasikan Kegiatan ini merupakan keterampilan proses untuk memilih
berbagai macam objek berdasarkan sifat-sifat khususnya. Sehingga didapatkan kelompok sejenis dari objek yang dimaksud (Dimyati, 1999: 42). Menurut Djamarah, untuk melakukan klasifikasi adalah siswa
dapat
(menyamakan,
belajar
melalui
proses:
mengkombinasikan,
mencari
persamaan
menggolongkan,
dan
mengkomunikasikan
dapat
mengelompokkan (Djamarah. 2010: 89). c.
Mengkomunikasikan Menurut
Dimyati
(1999),
diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, pronsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
visual. Menurut Djamarah (2010), mengkomunikasikan dapat melalui aktivitas seperti berdiskusi, mendeklamasikan, bertanya, mengarang, memperagakan, mengeksperikan, mendramatikan dan melaporkan dalam bentuk tulisan, gambar dan penampilan. Dari pernyatan-pernyataan
di
atas,
dapat
dikatakan
bahwa
mengkomunikasikan bukan berarti melalui berbicara saja tetapi bisa juga dengan tulisan, gambar, bahkan penampilan. Itu semua lebih baik dari pada berbicara. d.
Mengukur Keterampilan mengukur sangat penting bagi siswa, agar
siswa tersebut dapat mengobservasi dalam bentuk kuantitatif. Menurut Dimyati (1999), mengukur juga dapat diartikan dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan. Menurut Djamarah (2010), ada kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan mengukur, yaitu dengan cara mengembangkan sesuatu, karena pada dasarnya mengukur adalah membandingkan. Contonya siswa membandingkan luas kelas, volume balok, dan sebagainya. Kegiatan pengukuran yang dilakukan hasilnya akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat sekolah mereka. e.
Memprediksi Menurut Dimyati (1999), memprediksi adalah antisipasi
atau perbuatan ramalan tentang suatu hal yang akan terjadi diwaktu yang akan datang, berdasarkan perkiraan pada pola kecenderungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
tertentu atau hubungan antara fakta dan konsep dalam ilmu pengetahuan. Menurut Djamarah (2010) untuk mengembangkan keterampilan memprediksi dapat dilakukan oleh siswa melalaui kegiatan belajar antisipasi yang berdasarkan pada kecenderungan atau pola. f.
Menyimpulkan Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu keterampilan
untuk
memutuskan
suatu
keadaan.
Objek
atau
peristiwa
berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang diketahui (Dimyati, 1999: 145). Kegiatan menyimpulkan dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan keterampilan siswa dimulai dari kegiatan observasi lapangan tentang apa yang ada di alam ini. Dari keterampilan-keterampilan yang termasuk keterampilan proses ilmiah tersebut dalam pembelajaran di sekolah, semuanya menuntut keterlibatan siswa secara utuh dan bertujuan agar hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik terbentuk dalam diri siswa (Amien Mohammad, 1987: 42). Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
2. Melatih Keterampilan proses perlu dilatihkan atau dikembangkan dalam pengajaran IPA karena keterampilan proses mempunyai peran-peran sebagai berikut (Trianto, 2010: 148). a.
Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya.
b.
Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
melakukan
penemuan. c.
Meningkatkan daya ingat.
d.
Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu.
e.
Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.
3. Tujuan Melatihkan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Melatihkan keterampilan proses merupakan salah satu upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan belajar siswa yang optimal. Tujuan
melatihkan
keterampilan
proses
pada
pembelajaran
IPA
diharapkan adalah sebagai berikut (Muhammad, 2003: 40, dalam Trianto, 2010: 150). a.
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
b.
Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik keterampilan produk, proses, maupun keterampilan kinerjanya.
c.
Menemukan dan melatih sendiri konsepsi untuk mencegah terjadinya miskonsepsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
28
Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajarinya.
e.
Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat.
f.
Sebagai persiapan dan latihan keterampilan dan berpikir logis dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan.
G. Strategi Pembelajaran Istilah strategi pembelajaran sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Menurut Sudjana Nana, strategi pembelajaran adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar dapat mempengaruhi para murid mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Sudjana Nana, 1989: 147). Menurut Kemp (1995, dalam Sanjaya Wina, 2008: 294) strategi pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Mengapa
perlu
menggunakan
suatu
strategi
dalam
kegiatan
pembelajaran? Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran sangat berguna, baik bagi guru maupun siswa (Wena Made, 2009: 2-3).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
H. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Wahtini tahun 2012 dengan judul Perubahan Pemahaman Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Dukun Magelang Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Melalui Pembelajaran Dengan Simulasi Komputer. Peneliti ingin mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang gerak lurus berubah beraturan. Hasil analisis nilai pemahaman rata-rata kelas sebelum pembelajaran adalah 39.34, sedangkan sesudah pembelajaran adalah 58.08. Nilai pretest dan posttest juga dianalsis dengan uji T-test hasilnya adalah signifikan. Perubahan pemahaman terlihat dari partisipan yang diwawancarai, yang diwakili oleh 7 siswa. Secara umum terjadi peningkatan pemahaman antara sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran. Tetapi perubahan yang terjadi antara siswa satu dengan yang lainnya berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana Edita Sintawati (2012) yang meneliti kemampuan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa tentang sifatsifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Suryowijayan tahun ajaran 2011/2012. Peneliti ingin mengetahui peningkatan kemampuan proses ilmiah dan prestasi belajar siswa, ini terbukti dari analisis peneliti. Hasil analisis setelah dilakukan tindakan kelas, kemampuan proses ilmiah meningkat dari 81,1% menjadi 90,67% dan prestasi belajar dari ulangan harian siswa sudah lebih dari KKM minimal dari 60 menjadi 72,08, kemudian meningkat menjadi 81,02.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Pada penelitian ini yang membedakan adalah keterampilan proses yang meliputi hanya keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. I. Kerangka Berfikir Salah satu faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa adalah pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu metode yang baik dalam pembelajaran adalah metode inkuiri terbimbing, metode ini menggabungkan kegiatan isi dan proses secara bersamaan. Dengan metode inkuiri terbimbing akan memperbaiki dan meningkatkan keterampilan proses ilmiah yang dimiliki siswa. Semakin sering belajar dengan metode inkuiri terbimbing, maka pemahaman konsep siswa yang akan dicapai juga meningkat. Oleh sebab itu, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Metode Inkuiri Terbimbing Sebagai Metode Pembelajaran
Pemahaman Konsep Siswa dan Keterampilan Proses
Gambar 2: Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat. J. Materi Sifat-sifat Cahaya Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu materi sifat-sifat cahaya, dengan penjabaran materi sebagai berikut: 1.
Pengertian Cahaya Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat
merambat tanpa memerlukan medium perambatan. Di ruang hampa udara, seperti ruang angkasa, cahaya bintang dan cahaya matahari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dapat mencapai bumi. Kecepatan perambatan cahaya dalam ruang hampa adalah 300.000 km/sekon atau 3x108 m/s. Karena cahaya merupakan gelombang cahaya, cahaya juga memiliki energi. (Suyitno Aloysius, 2008: 328). 2.
Sifat-sifat Cahaya a.
Cahaya Merambat Lurus Pada pagi hari, ketika cahaya matahari masuk ke rumah
kita melalui celah sempit, terlihat cahaya matahari itu berupa garis putih yang lurus. Tidak hanya cahaya matahari, semua cahaya yang bersumber dari lampu menara atau lampu sorot panggung film akan merambat lurus. Oleh karena itu, kita dapat katakan bahwa cahaya merambat lurus. Dengan sifat cahaya tersebut, kita dapat menggambarkan perambatan sinar atau cahaya dengan garis lurus (Suyitno Aloysius, 2008: 329). Untuk mengetahui perambatan cahaya dapat di lihat pada salah satu contoh kegiatan seperti gambar di bawah ini: Sumber PLN 3 1
4
5
6
2 Gambar 3: Cahaya Merambat Dengan Lintasan Lurus Pada Sebuah Lubang Di Suatu Ruangan.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Keterangan alat-alat yang digunakan pada gambar 3 yaitu: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Alat Sumber PLN Kabel Penghubung Rumah Lampu Layar pertama dengan 1 lubung Layar kedua dengan 1 lubung Layar ketiga dengan 1 lubung Layar tanpa lubang
Berdasarkan gambar 3 di atas, pada saat ketiga lubang karton dan nyala lampu sejajar atau membentuk garis lurus, pada karton keempat akan terdapat cahaya. Akan tetapi, ketika kertas karton ketiga digeser sehingga tidak membentuk garis lurus (tidak sejajar), pada kertas karton keempat tidak ada cahaya. Hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus, tidak berbelok-belok (zig-zag). Perambatan cahaya atau pancaran cahaya disebut juga dengan sinar. Cahaya timbul karena ada sumber cahaya yang memancarkan cahaya tersebut. Setiap benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri di sebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah bintang, matahari, lampu, dan lilin. b.
Cahaya Dapat Dipantulkan Berkas-berkas sinar pada peristiwa pemantulan cahaya
mengikuti aturan tertentu. Bagaimanakah aturan arah sinarnya? Dengan percobaan sederhana menggunakan senter bercelah atau raybox dan cermin datar dapat ditemukan hukum pemantulan cahaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sinar datang
i r
33
Sinar pantul
sudut sudut datang pantul raybox sudut datang 45° Gambar 4: Percobaan Menentukan Hukum Pemantulan Cahaya (Sri, 2007: 170). Pada percobaan sesuai gambar 4 di atas, sudut datang selalu sama dengan sudut pantul sinar. Sinar datang, garis normal, serta sinar pantul selalu terletak pada satu bidang. Hasil percobaan tersebut dinamakan Hukum Pemantulan cahaya. 1)
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang sinar selalu sama dengan sudut pantul sinar. Keterangan: Sudut datang adalah berkas sinar yang menuju bidang pantul. Sinar pantul adalah berkas sinar yang meninggalkan bidang pantul. Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada titik datang atau titik jatuhnya sinar pada bidang pantul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Sudut datang sinar (i) adalah sudut yang dibentuk oleh berkas sinar datang dengan garis normal. Sudut pantul sinar (r) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal dan bekas sinar pantul. Hukum pemantulan cahaya selalu berlaku di mana saja sinar jatuh, pada benda tembus cahaya ataupun pada benda tidak tembus cahaya. Bentuk permukaan benda dan sifat benda terhadap cahaya menentukan arah berkas sinar pantulnya (Sri, 2007: 170-171). Pemantulan teratur terjadi apabila berkas sinar mengenai permukaan benda yang rata. Pemantulan baur terjadi apabila berkas sinar mengenai permukaan benda yang kasar atau tidak rata. berkas sinar datang
berkas sinar pantul
Permukaan benda rata Gambar (5): Permukaan benda rata pada benda menimbulkan pemantulan teratur karena arah berkas-berkas sinar pantul beraturan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berkas sinar datang
35
Berkas sinar datang
Gambar (6): Permukaan benda tidak rata menimbulkan pemantulan baur karena arah berkas-berkas sinar pantul berserakan atau tidak teratur. c.
Cahaya Dapat Dibiaskan Berkas-berkas sinar selalu merambat menurut lintasan
garis lurus dalam suatu medium yang sama. Mengapa pensil terlihat seolah-olah patah pada batas permukaan air?
Gambar 7: Contoh Pembiasan Cahaya (Sumarwan, 2007: 191).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Pembiasan cahaya terjadi akibat pembelokan cahaya ketika melewati batas dua media yang berbeda (Sumarwan, 2007: 191). Pada kasus pensil yang terlihat patah, cahaya membelok ketika masuk dari udara ke air. Air memiliki kerapatan yang lebih besar dari pada udara. Perbedaan kerapatan inilah yang menyebabkan terjadinya pembiasan cahaya.
N A
Bidang batas II
Bidang batas I
P B
Gambar 8: Skema Jalannya Sinar Pada Peristiwa Pembiasan Cahaya Pada Kaca Plan Paralel. Keterangan: Bidang batas I = bidang yang membatasi udara dan kaca Bidang batas II = bidang yang membatasi kaca dan udara AO = sinar datang bagi bidang batas I OP = sinar bias pada bidang batas I dan sinar datang pada bidang batas II PB = sinar bias pada bidang batas II N = garis normal (garis yang tegak lurus dengan bidang batas)
Medium kaca lebih rapat dari pada udara. Berdasarkan hasil percobaan, sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
pada satu bidang datar (bidang gambar). Sinar yang datang dari udara ke kaca dibiaskan mendekati garis normal (renggang ke rapat berarti merapat atau mendekati). Sinar yang datang dari kaca ke udara dibiaskan menjauhi garis normal (rapat ke renggang berarti merenggang atau menjauh). Hukum Snellius tentang pembiasan cahaya menyatakan bahwa (Sutanto, 2013: 165-166): 1) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar yang datang tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa dibelokkan. 3) Perbandingan sinus datang (i) dengan sinus sudut bias (r) adalah bilangan tetap yang disebut sebagai indeks bias. Dengan kata lain, perbandingan antara proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias merupakan indeks bias medium terhadap udara atau sering disebut indeks bias medium.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Kaca
udara
Gambar 9: Cahaya Datang Dari Medium Rapat Ke Medium Kurang Rapat Dibiaskan menjauhi Garis Normal.
Udara
Kaca
Gambar 10: Cahaya Datang Dari Medium Kurang Rapat Ke Medium Rapat Dibiaskan Mendekati Garis Normal.
udara.
Air
Gambar 11: Cahaya Yang Datang Tegak Lurus Bidang Batas Tidak Dibiaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
39
Indeks Bias Suatu Medium Berdasarkan hukum Snellius, indeks bias medium dapat
diketahui dari perbandingan proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias pada bidang batas ke dua medium seperti gambar 12. Sinar Datang
N
D
Medium 1
B’
i
Bidang Batas
’
D
r
Medium II Air B
Gambar 12. Hukum Snellius Titik potong sinar datang dan sinar bias pada bidang batas medium dijadikan sebagai titik pusat lingkaran (O). Apabila titik potong sisi lingkaran sinar datang (D) dan sinar bias (B) diproyeksikan ke bidang batas, maka D’O merupakan proyeksi sinar datang (DO) dan B’O merupakan proyeksi sinar bias (BO). Dengan demikian, indeks bias (n) mediumnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
K. Pembelajaran Tentang Sifat-sifat Cahaya dengan Metode Inkuiri Terbimbing dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Proses Pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya dengan metode inkuiri terbimbing dan pengaruhnya terhadap keterampilan proses dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Berikut ini secara garis besar langkah kegiatan melalui inkuiri terbimbing yaitu: 1.
Pertemuan Pertama
Kegiatan Belajar Pertama: a.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berupa konsep cahaya dapat merambat lurus. Pada pertemuan ini, guru membahas tentang sifat cahaya yang merambat lurus. Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar siswa lebih mengarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menarik rasa keingintahuan terhadap pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan membuat hipotesis mereka sendiri.
c.
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa pada pertemuan ini. Guru membantu siswa dalam memahami isi Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut, supaya tidak ada miskomunikasi. Selain itu, juga dapat lebih mengarahkan siswa dalam percobaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
41
Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai langkah-langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam
proses
pembelajaran
melalui
metode
inkuiri
terbimbing dengan percobaan pertama ini. e.
Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok masing-masing untuk membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus. Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan kemudian menarik kesimpulan hasil percobaan.
f.
Siswa dibimbing guru dalam menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan.
g.
Siswa membuat laporan hasil percobaan sepengetahuan yang mereka miliki.
2.
Pertemuan Kedua a.
Guru mengevaluasi laporan hasil percobaan yang telah dibuat. Tujuannya, untuk memperbaiki yang masih kurang dalam pembuatan laporan hasil percobaan. Sehingga hasil laporan yang dibuat akan menjadi lebih baik lagi.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berupa konsep sifat cahaya yang kedua yaitu sifat pemantulan cahaya. Pada pertemuan ini, guru membahas tentang pemantulan cahaya. Hal ini dilakukan untuk kegiatan belajar siswa lebih mengarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
42
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menarik rasa keingintahuan terhadap pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan membuat hipotesis mereka sendiri.
d.
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa pada pertemuan ini. Guru membantu siswa dalam memahami isi Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut, supaya tidak ada miskomunikasi. Selain itu, juga dapat lebih mengarahkan siswa dalam melakukan percobaan.
e.
Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai langkah-langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam
proses
pembelajaran
melalui
metode
inkuiri
terbimbing dengan percobaan kedua ini. f.
Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok masing-masing untuk membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan. Setelah itu siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan kemudian menarik kesimpulan hasil percobaan.
g.
Siswa dibimbing guru dalam menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan. Kesimpulan hasil percobaan adalah (1) sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
pada satu bidang datar, (2) sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). h.
Siswa membuat laporan hasil percobaan sepengetahuan yang mereka miliki.
3.
Pertemuan Ketiga a.
Guru mengevaluasi laporan hasil percobaan yang telah dibuat. Tujuannya, untuk memperbaiki yang masih kurang dalam pembuatan laporan hasil percobaan. Sehingga hasil laporan yang dibuat akan menjadi lebih baik lagi.
b.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berupa konsep sifat cahaya yang ketiga yaitu sifat pembiasan cahaya. Pada pertemuan ini, guru membahas tentang pembiasan cahaya. Hal ini dilakukan untuk kegiatan belajar siswa lebih mengarah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c.
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menarik rasa keingintahuan terhadap pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan membuat hipotesis mereka sendiri.
d.
Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai langkah-langkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam
proses
pembelajaran
melalui
terbimbing dengan percobaan ketiga ini.
metode
inkuiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
44
Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dalam kelompok masing-masing untuk menunjukkan sifat pembiasan cahaya menggunakan
kaca
plan
paralel.
Setelah
itu
siswa
mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan kemudian menarik kesimpulan hasil percobaan. f.
Siswa dibimbing guru dalam menarik kesimpulan hasil percobaan yang telah dilakukan.
g.
Siswa membuat laporan hasil percobaan sepengetahuan yang mereka miliki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental Design tipe The One Group Pretest Posttest Design (Emzir, 2010: 96). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental karena penelitian ini ada perlakuan pada partisipan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Penelitian ini menggunakan tipe the one group pretest posttest karena memperlihatkan perubahan atau hasil dari pengalaman partisipan dengan kata lain menyatakan hasil dari perlakuan terhadap variabel terkait (Emzir, 2010: 96). B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 sampai dengan 30 April 2014. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Yogyakarta. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi adalah kelompok yang lebih besar di mana hasil
penelitian diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti (Suparno, 2010: 43). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswasiswi SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
46
Sampel Penelitian Sampel adalah himpunan bagian dari populasi, sampel menunjuk
pada suatu kelompok di mana informasi atau data didapatkan (Suparno, 2010: 43). Sampel dari penelitian ini berjumlah 35 siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 6 Yogyakarta sebagai kelas eksperimen. Guru yang mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII B inilah yang akan memberikan
pembelajaran
bagi
kelompok
eksperimen.
Hal
ini
dilaksanakan agar mengurangi faktor bias dalam penelitian ini. D. Rancangan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan mengadakan observasi awal ke sekolah untuk melihat kondisi pembelajaran yang terjadi di sekolah, melakukan uji coba eksperimen di laboratorium IPA SMP N 6 Yogyakarta, kemudian pada pertemuan selanjutnya dilakukan treatment yaitu memberikan soal pretest kepada siswa. Setelah pretest selesai dilaksanakan kemudian siswa dibagi dalam kelompok untuk mengikuti kegiatan proses pembelajaran fisika melalui eksperimen di bantu LKS dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing. Pembelajaran ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Dalam penelitian ini pada pertemuan awal guru yang mengajar, memberikan bimbingan atau penjelasan kepada siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing tentang sifat-sifat cahaya. Adapun rancangan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan eksperimen adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
47
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan LKS yang telah dibuat.
2.
Siswa mengerjakan soal-soal pretest berdasarkan materi yang sudah ditentukan, yaitu tentang sifat-sifat cahaya. Soal-soal pretest berupa soal uraian. Pretest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa sebelum menerima pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing.
3.
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. Guru membantu siswa dalam memahami isi Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut, supaya tidak
ada
miskomunikasi.
Selain
itu,
juga
dapat
lebih
mengarahkan siswa dalam percobaan. 4.
Guru memberikan penegasan kepada siswa mengenai langkahlangkah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing pada setiap percobaan.
5.
Siswa dibagi kedalam 7 kelompok, jumlah seluruh siswa ada 35 siswa (tiap kelompok terdiri dari 5 siswa).
6.
Siswa dalam kelompok melakukan eksperimen tentang sifat-sifat cahaya sesuai dengan petunjuk pada LKS.
7.
Disini guru membimbing atau membantu siswa saat melakukan eksperimen, dan siswa juga diberikan kesempatan untuk bekerja sendiri dalam kelompok sesuai dengan keterampilan proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan yang terdiri dari 5 aspek yaitu: penampilan laporan percobaan, data percobaan, analisis data percobaan, pembahasan dan ketepatan pengambilan kesimpulan. 8.
Setelah melakukan eksperimen siswa mengerjakan laporan hasil percobaan pada LKS yang sudah diberikan. Siswa mengerjakan laporan hasil percobaan secara berkelompok untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa.
9.
Masing-masing kelompok siswa mengumpulkan LKS hasil percobaan kepada guru.
10. Penilaian pengerjaan LKS oleh guru berdasarkan rubrik penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan. 11. Evalusi
dilakukan
pada
pertemuan
selanjunya
saat
pra
pembelajaran. Evaluasi membahas tentang hasil pengerjaan LKS yang telah dinilai. 12. Setelah proses pembelajaran dengan kegiatan eksperimen di laboratorium IPA dilaksanakan kemudian dilakukan pengukuran pemahaman konsep kembali dengan memberikan soal posttest kepada siswa. 13. Siswa mengerjakan soal-soal posttest dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman
konsep
siswa
setelah
menerima
pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Soal-soal yang diberikan sama dengan soal-soal pretest, hal ini bertujuan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
mengetahui seberapa jauh pengaruh pemahaman konsep siswa. Dikatakan pemahaman konsep siswa berpengaruh apabila terjadi peningkatan signifikan antara skor pretest dan posttest sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran fisika dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif. E. Treatment Treatmen adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan. Treatmen dapat berwujud metode pengajaran tertentu kepada siswa, untuk melihat apa dampaknya metode itu dibandingkan metode pengajaran biasa (Suparno, 2010: 51-52). Treatmen yang digunakan peneliti yaitu menggunakan metode inkuiri terbimbing tentang sifat-sifat cahaya. Inkuiri terbimbing yang digunakan yaitu: 1.
Inkuiri 1
: perambatan cahaya
2.
Inkuiri 2
: pemantulan cahaya
3.
Inkuiri 3
: pembiasan cahaya
Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terlampir pada lampiran 5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
F. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel. Menurut I Made Alit (2009: 133). Variabel merupakan pengelompokkan yang logis dari dua atau lebih atribut. Jenis variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel Dependen Variabel dependen atau yang disebut juga variabel terikat.
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel independen (Sugiyono, 2013: 61). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel
terikatnya
adalah
keterampilan
proses
dan
pemahaman konsep siswa. 2.
Variabel Independen Variabel independen atau disebut juga variabel bebas. Variabel
independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013: 61). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah frekuensi pembelajaran. Variabel Independen
Variabel Dependen Keterampilan Proses
Frekuensi Pembelajaran Pemahaman Konsep Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
G. Instrumen Penelitian Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdapat beberapa instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Secara garis besar kegiatan belajar mengajar, rencana
pelaksanaan pembelajaran digunakan selama penelitian ini. Ada beberapa bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran antara lain: (1) identitas yang meliputi: Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Sekolah,
Materi
Pokok,
(2)
Standar
Kompetensi,
(3)
Kompetensi Dasar dan Indikator, (4) Tujuan Pembelajaran, (5) Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada lampiran 4. 2.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berisi serangkaian kegiatan
atau tugas yang harus dilakukan oleh siswa untuk menunjang proses belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lembar kegiatan siswa yang digunakan dalam penelitian ini berupa kegiatan percobaan yang berorientasi pada indikator dalam penemuan konsep. Lembar kerja siswa ini, dimaksudkan untuk membantu siswa dalam kegiatan percobaan pada materi tentang sifatsifat cahaya dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Jenis lembar kegiatan siswa yang digunakan adalah memuat kategori melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan yang terdiri dari 5 aspek sesuai dengan keterampilan proses yaitu: penampilan laporan percobaan, data percobaan, analisis data percobaan, pembahasan dan ketepatan pengambilan kesimpulan. Lembar kegiatan siswa digunakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. LKS yang dimaksud pada lampiran 5. H. Instrumen Pengumpulan data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: (1) soal pretest dan soal posttest, dan (2) penilaian keterampilan proses. 1.
Soal pretest dan posttest Instrumen ini, digunakan untuk mengukur pemahaman konsep
siswa. Tes yang digunakan adalah siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh dalam pembelajaran. Soal pretest diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing diberikan kepada siswa. Soal pretest terdapat 10 buah soal yang mencakup aspek kognitif yang dimiliki siswa. Dalam perencanaan soal pretest dan posttest diperlukan kisikisi. Kisi-kisi ini berdasarkan pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Berikut adalah kisi-kisi soal pretest dan postest.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest Kompetensi Indikator Dasar Menyelidiki 1. Menyimpulkan dari sifat-sifat hasil inkuiri cahaya dan terbimbing bahwa hubungannya cahaya adalah dengan gelombang berbagai elektromagnetik bentuk cermin dan memiliki dan lensa. beberapa sifat.
2. Menggunakan konsep pembiasan cahaya untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan seharihari.
Soal 1. Apa yang dimaksud dengan cahaya? 2. Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui? 3. Apakah yang dimaksud dengan pemantulan cahaya? 4. Gambarkanlah proses pemantulan cahaya? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya secara teratur? 6. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 7. Apa yang dimaksud dengan pembiasan cahaya? 8. Bagaimanakah bunyi hukum pembisan cahaya atau hukum Snellius? 9. Jelaskan 2 sifat-sifat pembiasan cahaya? 10 Sebutkan 4 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui?
Berdasarkan kisi-kisi tersebut, dapat dibuat menjadi soal pretest dan posttest. Posttest diberikan setelah pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing. Soal tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemahaman konsep siswa mengenai materi sifat-sifat cahaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Jumlah dan pertanyaan soal pretest sama dengan soal posttest. Soal pretest dan posttest pada lampiran 6.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
54
Rubrik penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan Instrumen ini untuk menilai keterampilan proses siswa dalam
melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan. Instrumen ini berupa rubrik penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan. Oleh karena itu, penilaian pada variabel tersebut adalah teknik utama dalam pengumpulan data pada instrumen ini. Untuk lebih jelasnya variabel, indikator, data, metode pengumpulan data dan instrumen dijelaskan pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Tabel 2. Variabel, Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Variabel Independen (Bebas) Metode inkuiri terbimbing
Variabel Dependen (Terikat)
Indikator
Data
Pengumpulan Data
Keterampilan proses.
a.
Melaporkan, mengolah data Pekerjaan Lembar Kegiatan LKS. dan menyimpulkan hasil Siswa (LKS). percobaan siswa.
Pemahaman konsep siswa tentang sifat-sifat cahaya.
a.
Skor hasil tes Pretest dan Skor pretest posttest siswa. posttest.
dan
skor
a. Pretest b. Posttest
Instrumen
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan rubrik penilaian keterampilan proses. Soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
I. Pembatasan Penelitian 1. Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan kelas pembanding (kelas kontrol) dengan populasi yang berbeda. 2. Peneliti juga tidak meneliti apakah ada perbedaan antara kelas yang diajar dengan metode inkuiri terbimbing dengan kelas yang tidak diajar dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. J. Analisis Data 1. Analisis Pemahaman Konsep Awal dan Akhir dengan Pretest dan Posttest Soal pretest dan posttest terdiri dari 10 soal dengan tingkat kesulitan soal yang berbeda. Skor maksimal untuk masing-masing soal benar berdasarkan dengan tingkat kesulitan soal. Soal pretest dan posttest ini digunakan untuk mengukur pemahaman konsep siswa. Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar tergantung dari hasil pencapaian pretest dan posttestnya. Penskoran terhadap hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal-soal pretest dan posttest dilakukan dengan membuat skala skor. Berikut adalah penentuan bobot untuk masing-masing soal: a.
Soal no 1 bobot soal 5 Tabel 3.1 Skoring Soal No 1 Keterangan Pekerjaan siswa sesuai lembar jawaban Siswa menulis definisi cahaya tetapi kurang sesuai Siswa menulis definisi cahaya tetapi tidak sesuai Siswa tidak mengerjakan
Skor 5 4 3 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
57
Soal no 2 bobot soal 10 Tabel 3.2 Skoring Soal No 2 Keterangan Siswa menulis 4 sifat-sifat cahaya dan jawabannya benar Siswa menulis 3 sifat-sifat cahaya dan jawabannya benar Siswa menulis 2 sifat-sifat cahaya dan jawabannya benar Siswa hanya menulis 1 sifat cahaya dan jawabannya benar Siswa tidak mengerjakan
c.
Skor 10 7.5 5 2.5 0
Soal no 3 bobot soal 10 Tabel 3.3 Skoring Soal No 3 Keterangan Pekerjaan siswa sesuai lembar jawaban Siswa menulis definisi pemantulan cahaya tetapi tidak sesuai
d.
Skor 10 0
Soal no 4 bobot soal 15 Tabel 3.4 Skoring Soal No 4 Keterangan Siswa menggambar dengan benar dan lengkap Gambar siswa benar tetapi kurang lengkap Gambar siswa tidak lengkap Siswa tidak menggambar atau membuat gambar yang salah
e.
Skor 15 10 5 0
Soal no 5 bobot soal 5 Tabel 3.5 Skoring Soal No 5 Keterangan Pekerjaan siswa sesuai dengan lembar jawaban Siswa menulis definisi pemantulan cahaya secara teratur tetapi kurang tepat Siswa salah menuliskan definisi pemantulan cahaya secara teratur
Skor 5 2.5 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
58
Soal no 6 bobot soal 10 Tabel 3.6 Skoring Soal No 6 Keterangan Pekerjaan siswa sesuai dengan lembar jawaban Siswa menuliskan bunyi hukum pemantulan cahaya benar sebagian Siswa salah menuliskan bunyi hukum pemantulan cahaya
g.
Skor 10 5 0
Soal no 7 bobot soal 10 Tabel 3.7 Skoring Soal No 7 Keterangan Pekerjaan siswa sesuai lembar jawaban Siswa menulis definisi pembiasan cahaya tetapi kurang tepat Siswa menulis definisi pembiasan cahaya tetapi salah
h.
Skor 10 5 0
Soal no 8 bobot soal 15 Tabel 3.8 Skoring Soal No 8 Keterangan Pekerjaan siswa sesuai dengan lembar jawaban Siswa menuliskan bunyi hukum pembiasan cahaya/ hukum Snellius benar sebagian Siswa salah menuliskan bunyi hukum pembiasan cahaya/ hukum Snellius benar sebagian
i.
Skor 15 10 0
Soal no 9 bobot soal 10 Tabel 3.9 Skoring Soal No 9 Keterangan Siswa menulis 2 sifat-sifat cahaya dan jawabannya benar Siswa hanya menuliskan 1 sifat-sifat cahaya saja dan jawabannya benar Siswa tidak mengerjakan
Skor 10 5 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
j.
59
Soal no 10 bobot soal 10 Tabel 3.10 Skoring Soal No 10 Keterangan Siswa menulis 4 contoh dan jawabannya benar Siswa menulis 3 contoh dan jawabannya benar Siswa menulis 2 contoh dan jawabannya benar Siswa hanya menulis 1 contoh dan jawabannya benar Pekerjaan siswa tidak sesuai
2. Analisis
Keterampilan
Melaporkan,
Mengolah
Skor 10 7.5 5.5 2.5 0
Data
dan
data
dan
Menyimpulkan Penilaian
keterampilan
melaporkan,
mengolah
menyimpulkan diuraikan dengan rubrik penilaian keterampilan proses. Dalam keterampilan melaporkan, ada dua aspek yang dinilai seperti penampilan laporan percobaan dan data percobaan. Aspek tersebut membantu melihat keterampilan siswa dalam melaporkan hasil percobaan. Kemudian dalam keterampilan mengolah data, ada dua aspek yaitu aspek yang dinilai adalah analisis data percobaan dan pembahasan. Sedangkan keterampilaan
menyimpulkan
dinilai
dari
ketepatan
pengambilan
kesimpulan. Berikut tabel rubrik penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Tabel 4. Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan
No
Nama Siswa
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Data Percobaan Analisis Data Pembahasan Ketepatan Percobaan Pengambilan Kesimpulan
Penampilan Laporan Percobaan 4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
2
1
Total Skor 0
Persentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan: Penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan dan skor penilaian setiap aspek 1.
Penampilan laporan percobaan Skor 4: Rapi, sistematis, lengkap dan mudah dibaca Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
2.
Data Percobaan Skor 4: tepat sesuai pengukuran, tabel data lengkap, satuan betul, akurat Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
3.
Analisis data percobaan Skor 4: Cara mengukur betul, hasil pengukuran betul, disertai tabel data percobaan dan satuan yang betul, gambar hasil percobaan betul Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
62
Pembahasan Skor 4: Menjelaskan hasil pengukuran, menghubungkan hasil percobaan dengan dasar teori, jelas, alur berpikir logis atau betul Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
5.
Ketepatan pengambilan kesimpulan Skor 4: Kesesuaian dengan tujuan, menyebutkan analisis data, kesesuaian dengan pembahasan, menjawab pertanyaan Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi Catatan: penilaian diperoleh dari hasil laoran percobaan. Total skor yang diperoleh tiap kelompok adalah penjumlahan skor
keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan. Skor keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan didapat: a. Skor maksimal yang dicapai siswa Skor maksimal
= jumlah skor tiap kriteria x skor maksimal = 5x4 = 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
b. Skor minimal yang dicapai siswa Skor minimal
= jumlah skor tiap kriteria x skor minimal = 5x0 = 0
Presentase akhir dari penilaian keterampilan proses yaitu: Presentase keterampilan proses = Setelah diperoleh persentase keterampilan proses siswa, selanjutnya adalah memasukkan nilai tersebut kedalam kualifikasi persentase keterampilan proses siswa. Pembagian intervalnya yaitu persentase keterampilan proses maksimal dibagi dalam 4 interval, maka
lebar
intervalnya
adalah
Kualifikasi
persentase keterampilan proses siswa dibagi menjadi 4 kriteria penilaian yang tercantum dalam tabel di bawah ini: Tabel 5. Kualifikasi Persentase Keterampilan Proses Siswa Interval Persentase (%) 43.85-57.14 29.56-42.85 15.27-28.56 < 15.27
Kualifikasi Sangat baik Baik Kurang baik Buruk
K. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tes Tertulis Dalam menganalisa skoring soal uraian dilakukan melalui dua tahap, yaitu: (1) menentukan skoring setiap soal dan (2) menghitung skor total. Skor setiap soal merupakan tingkat kebenaran jawaban siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
bersangkutan. Skor total diperoleh dengan menjumlah skor seluruh soal. Skor total menyatakan tingkat kebenaran jawaban pekerjaan siswa secara keseluruhan (Budi Kartika 2007). Tabel 6. Skoring Jawaban Soal Pretest dan Posttest : ………………………………………… : …………………………………………
Nama Siswa No No
Skor Maksimal
Skor
1
5
5
2
10
10
3
10
10
4
15
15
5
5
5
6
10
10
7
10
10
8
15
15
9
10
10
10
10
10
Skor Total
100
Setelah
diperoleh
skor
total
jawaban
siswa
selanjutnya
memasukkan presentasi tingkat pemahaman konsep siswa. Pembagian intervalnya yaitu skor total dibagi dalam 4 interval maka lebar intervalnya adalah 100 : 4 = 25 Skor yang diperoleh dari pretest dan postest siswa dibagi menjadi 4 kriteria penilaian yang tercantum dalam tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 7. Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor Yang Diperoleh Skor Total
Nilai Huruf
76-100 51-75 26-50 < 26
A B C D
Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Sangat paham Paham Kurang paham Tidak paham
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat mengetahui pemahaman konsep siswa tentang sifat-sifat cahaya. 2. Teknik analisis data menggunakan apliksi komputer SPSS 20.0 for windows. Teknik analisis dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Uji Perbedaan Nilai Pretest ke Posttest Uji perbedaan nilai pretest ke posttest dilakukan untuk
membuktikan adanya kenaikan nilai yang signifikan yang terjadi dalam kelas eksperimen ini. Adapun kriteria yang digunakan dalam menguji perbedaan ini yaitu sebagai berikut: 1) Jika harga Sig. (2-tailed) > 0.05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest yang artinya tes tersebut tidak mengalami kenaikan nilai yang signifikan yang terjadi antara pretest dan posttest. 2) Jika harga Sig. (2-tailed) < 0.05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest yang artinya tes tersebut mengalami kenaikan atau terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
perbedaan nilai yang signifikan yang terjadi antara pretest dan posttest. b.
Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pengujian besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing terhadap pemahaman konsep siswa. Pengaruh dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Fied, 2009: 57). r=√ Keterangan: R
=
besar pengaruh (effect size)
T
=
harga uji t
Df
=
harga derajad kebebasan
Kriteria yang digunakan, yaitu r = 0,10 memiliki pengaruh kecil, r = 0,30 memiliki pengaruh sedang, dan r = 0,50 memiliki pengaruh besar. Kriteria diperoleh apabila nilai r berada lebih dari nilai r kriteria. Untuk mengetahui presentasi pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan, digunakan koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan nilai r yang kemudian dikalikan dengan 100% (Field, 2009: 179).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini sudah terjadwal, oleh karena itu berikut ini adalah jadwal dan proses pengambilan data yang dilaksanakan di kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta. Tabel berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian: Tabel 8. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian No 1
2 3
4
5
6
Hari/Tanggal Kegiatan Sabtu, 12-Kamis, 17 April Peneliti melakukan percobaan pendahuluan dan 2014 pengambilan data tentang sifat perambatan cahaya, pemantulan cahaya, dan pembiasan cahaya oleh peneliti. Senin, 21 April 2014 Perkenalan dan memberikan soal pretest kepada siswa Rabu, 23 April 2014 Mendampingi siswa melakukan percobaan untuk LKS pertama Siswa mengumpulkan LKS hasil laporan percobaan Jumat, 25 April 2014 Mendampingi siswa melakukan percobaan untuk LKS kedua Siswa mengumpulkan LKS hasil laporan percobaan Senin, 28 April 2014 Mendampingi siswa melakukan percobaan untuk LKS ketiga Siswa mengumpulkan LKS hasil laporan percobaan Rabu, 30 April 2014 Memberikan soal posttest kepada siswa
2. Pelaksanaan Penelitian Hari Senin, 21 April 2014 Kegiatan pertama adalah pengambilan data untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa. Data pemahaman konsep awal siswa
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
diperoleh berdasarkan hasil pretest. Pengambilan data pretest diambil dari seluruh siswa kelas VIII B yang berjumlah 35 siswa. Saat mengerjakan soal-soal pretest tersebut para siswa mengalami kesulitan dan banyak siswa yang mengeluh hal ini dikarenakan para siswa belum memahami materi tersebut. Namun guru menjelaskan bahwa soal ini hanya ingin mengetahui pemahaman konsep awal siswa. Berikut ini adalah tingkat pemahaman konsep awal siswa terhadap materi sifat-sifat cahaya: Tabel 9. Nilai Pretest Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
No Absen Siswa 3 10 2 7 12 15 20 32 35 27 24 31 4 22 25 28 26 13 34 8 14 18 5 6 19 23
Nilai 7.5 10 12.5 16.5 17.5 17.5 20 20 25 30 32.5 32.5 35 37.5 37.5 41.5 44 46.5 47.5 52.5 52.5 52.5 55 57.5 65 67.5
Tingkat Pemahaman Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Tidak paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Paham Paham Paham Paham Paham Paham Paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 28 29 30 31 32 33 34 35
No Absen Siswa 33 29 30 1 9 17 11 21
Nilai 67.5 72.5 72.5 74 74 74 77.5 90
69
Tingkat Pemahaman Paham Paham Paham Paham Paham Paham Sangat Paham Sangat paham
Jumlah siswa yang mengikuti pretest adalah 35 siswa. Setiap siswa mengerjakan 10 soal dengan skor maksimal adalah 100. Nilai final diperoleh dihitung berdasarkan jumlah skor yang diperoleh setiap soal. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 7.5 dan skor tertingginya adalah 90. Nilai rata-rata kelas adalah 45.08. Nilai rata-rata kelas 26-50, sehingga rata-rata tingkat penguasaan soal kelas termasuk kedalam kategori kurang paham. Tabel 10. Kualifikasi Pemahaman Konsep Siswa Sebelum Pembelajaran Interval nilai 76-100 51-75 26-50 < 26
Kualifikasi Sangat paham Paham Kurang paham Tidak paham
Jumlah Siswa 2 13 9 11
Presentase (%) 6 37 26 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Untuk lebih jelas ditunjukkan dalam bentuk diagram berikut ini: Diagram 1. Kualifikasi Pemahaman Konsep Siswa Untuk Pretest 14
Jumlah Siswa
12 10 8 6 4 2 0 Sangat Paham
Paham
Kurang Paham
Tidak Paham
Kualifikasi
Keseluruhan siswa yang berjumlah 35 siswa sudah mengerjakan soal pretest, dari diagram 1 di atas dapat diketahui bahwa 2 siswa memiliki tingkat pemahaman soal yang sangat paham dengan presentase sebesar 6%, 13 siswa memiliki tingkat pemahaman soal yang paham dengan presentase sebesar 37%, 9 siswa memiliki tingkat pemahaman soal yang kurang paham dengan presentase sebesar 26%, serta 11 siswa memiliki tingkat pemahaman soal yang tidak paham dengan presentase sebesar 31%. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemahaman konsep siswa, maka dilakukan pembelajaran tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inkuiri terbimbing, setelah proses pembelajaran melalui metode inkuri terbimbing selesai, maka peneliti mengambil data kembali terkait dengan pemahaman konsep siswa setelah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
3. Pelaksanaan Penelitian Hari Rabu, 23 April 2014 Hari ini adalah pertemuan kedua dalam pengambilan data. Data yang diperoleh adalah keterampilan proses siswa. Pada akhir pelajaran siswa mengerjakan LKS laporan hasil percobaan yang dilakukan dan dinilai
keterampilan
dalam
melaporkan,
mengolah
data,
dan
menyimpulkan. Pembelajaran dilaksanakan di laboratorium IPA SMP N 6 Yogyakarta. Penelitian ini menerapkan metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing diharapkan dapat berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep, dan keterampilan proses yang berupa keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan, dimana siswa dapat memahami tentang sifat-sifat cahaya yang pertama yaitu sifat perambatan cahaya. Siswa mendengarkan penjelasan tentang sifat-sifat cahaya dan melakukan kegiatan percobaan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa melakukan keterampilan proses dibimbing oleh guru. Untuk mengetahui keterampilan proses siswa, siswa diminta untuk membuat laporan hasil percoban dan mengumpulkannya, kemudian guru memberikan penilaian terhadap hasil laporan siswa. Nilai tersebut adalah sebagai nilai keterampilan proses siswa. Berikut ini adalah nilai keterampilan proses siswa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Tabel 11. Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Pertama No 1 2 3 4 5 6 7
Kelompok Distribusi Skor A 10 B 9 C 9 D 9 E 10 F 10 G 9 Rata-rata
Persentase dari Skor Maksimum 28.57 % 25.71 % 25.71 % 25.71 % 28.57 % 28.57 % 25.71 % 26.94 %
Terdapat 7 kelompok yang melakukan percobaan, 3 kelompok mendapatkan skor 10 dengan presentase sebesar 28.57 %, dan 4 kelompok lainnya mendapatkan skor 9 dengan presentase sebesar 25.71 %. Persentase rata-rata keterampilan proses hasil pembelajaran pertama adalah sebesar 26.94 %. Apabila dikualifikasikan, berdasarkan tabel no 5, maka keterampilan proses siswa adalah kurang baik. Kelompok mendapat kualifikasi kurang baik karena siswa membuat laporan hasil percobaan kurang baik. Masing-masing kelompok dalam menampilkan laporan percobaan belum rapi, belum lengkap, beberapa belum sistematis dan tulisannya tidak mudah dibaca misalnya hurufnya tidak jelas. Data percobaan belum akurat dan beberapa kelompok lainnya belum menuliskan satuan dengan betul. Untuk analisis data percobaan, siswa dalam menggambarkan hasil percobaan masih belum benar, atau masih ada beberapa kelompok yang belum menyertakan tabel data
percobaan.
Berikutnya
pembahasan,
siswa
belum
dapat
menghubungkan hasil percobaan dengan dasar teori secara baik, belum jelas dan alur berpikirnya kurang logis atau belum betul. Selanjutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
dalam menarik kesimpulan siswa masih bingung. Kelompok biasanya menarik kesimpulan berdasarkan tujuan dan menjawab pertanyaan. Keterampilan proses pada pembelajaran pertemuan kedua masih banyak kekurangan, oleh karena keterampilan proses siswa masih perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk pertemuan selanjutnya. 4. Pelaksanaan Penelitian Hari Jumat, 25 April 2014 Pertemuan ketiga dilaksanakan di laboratorium IPA SMP N 6 Yogyakarta,
evaluasi
terhadap
hasil
keterampilan
proses
siswa
dilaksanakan pada pertemuan ini. Pembelajaran pada pertemuan ini masih dilakukan secara berkelompok, seperti pertemuan sebelumnya. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah tentang sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu tentang pemantulan cahaya. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi tersebut, dan mendengarkan evaluasi tentang laporan Lembar Kerja Siswa (LKS) hasil percobaan yang telah mereka buat pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan beberapa informasi tentang tentang pembuatan laporan percobaan yang baik, sehingga siswa dapat membuat laporan percobaan dengan lebih baik lagi. Setelah guru menyampaikan evaluasi, selanjutnya siswa mulai bekerja dalam kelompok dan melakukan kegiatan percobaan sesuai dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk materi hari ini. Setelah semua siswa selesai melakukan percobaan dan mendapatkan data hasil percobaan guru dan siswa menyimpulkan hasil percobaan pada pembelajaran hari ini, guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
mempersilahkan siswa untuk mengolah data hasil percobaan dengan bimbingan guru, dan membuat laporan hasil percobaan sesuai dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKS siswa diminta untuk mengumpulkan LKS laporan hasil percobaan tersebut. Keterampilan proses siswa pada pertemuan ketiga dinilai berdasarkan laporan LKS hasil percobaan siswa. Berikut ini adalah nilai keterampilan proses siswa pada pembelajaran kedua: Tabel 12. Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Kedua No
Kelompok
Distribusi Skor
1 2 3 4 5 6 7
A B C D E F G
16 16 15 14 15 11 12 Rata-rata
Persentase dari Skor Maksimum 47.71 % 47.71 % 42.86 % 40 % 42.86 % 31.43 % 34.29 % 40.98 %
Terdapat 7 kelompok yang yang melakukan percobaan ke dua, berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil bahwa: 2 kelompok mendapatkan skor 16 dengan persentase 47.71 %, 2 kelompok mendapatkan skor 15 dengan persentase 42.86 %, dan 3 kelompok mendapatkan skor masingmasing 14, 12, dan 11 dengan persentase masing-masing adalah 40 %, 34.29 %, dan 31.43 %. Perseentase rata-rata keterampilan proses hasil pembelajaran kedua adalah 40.98 %. Apabila dikualifikasikan berdasarkan tabel no 5, maka keterampilan proses siswa adalah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Kelompok sudah memperbaiki laporannya pada pembelajaran kedua ini. Dua kelompok sudah melaporkan LKS hasil percobaan dengan rapi, sistematis, lengkap dan mudah di baca misalnya hurufnya sudah jelas, tetapi ada 5 kelompok yang belum membuat laporan secara lengkap. Ada 1 kelompok yang sudah mencatat data percobaan secara tepat sesuai dengan pengukuran, membuat tabel data dengan lengkap, menuliskan satuan dengan betul, dan akurat, tetapi masih ada beberapa kelompok yang belum menuliskan satuan dengan betul, serta hasilnya masih belum akurat. Terdapat 1 kelompok yang sudah melakukan analisis
terhadap data
percobaan dengan baik, sedangkan kelompok yang lainnya masih belum baik dalam menganalisis data percobaan misalnya kelompok tersebut belum dapat menggambarkan hasil percobaan dengan betul, atau hasil pengukurannya masih belum betul. Pembahasan dan kesimpulan kelompok sudah baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan karena pembahasan yang dibuat masih belum jelas dan alur berpikirnya masih kurang logis, sedangkan kekurangan pada pembuatan kesimpulan misalnya belum menyebutkan atau menuliskan analisis data, serta belum sesuai dengan pembahasan. Peningkatan keterampilan proses siswa dari pembelajaran pertama ke pembelajaran kedua dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 13. Peningkatan Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Kedua No Kelompok
1 2 3 4 5 6 7
A B C D E F G
Distribusi Distribusi Persentase Persentase Skor Skor Skor dari Skor dari Keterampilan Keterampilan Skor Skor Proses I Proses II Maksimum Maksimum I II 10 16 28.57 % 47.71 % 9 16 25.71 % 47.71 % 9 15 25.71 % 42.86 % 9 14 25.71 % 40 % 10 15 28.57 % 42.86 % 10 11 28.57 % 31.43 % 9 12 25.71 % 34.29 % Rata-rata 26.94 % 40.98 %
Persentase keterampilan proses siswa untuk pembelajaran I adalah 26.94%,
sedangkan
persentase
keterampilan
proses
siswa
untuk
pembelajaran II adalah 40.98%. 5. Pelaksanaan Penelitian Hari Senin, 28 April 2014 Pertemuan keempat merupakan pertemuan terakhir bagi siswa dalam melakukan percobaan yang ketiga yaitu tentang pembiasan cahaya. Pertemuan keempat dilaksanakan di laboratorium IPA SMP N 6 Yogyakarta. Evaluasi dari hasil keterampilan proses siswa yang dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya tentang percobaan pemantulan cahaya, dilaksanakan pada pertemuan ini. Siswa masih bekerja dalam kelompok
pada
percobaan
tentang
pembiasan
cahaya.
Siswa
mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru mengenai materi tersebut, serta mendengarkan evaluasi mengenai laporan percobaan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
pertemuan ketiga. Guru menyampaikan beberapa kekurangan yang masih terdapat dalam pembuatan laporan percobaan pada sifat pemantulan cahaya, sehingga diharapkan dari evaluasi ini siswa dapat memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang masih ada, agar dalam pembuatan laporan percobaan selanjutnya menjadi semakin baik. Siswa melakukan percobaan yang ketiga yaitu tentang sifat pembiasan cahaya. Percobaan ini masih dilakukan secara berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan dalam memahami petunjuk pada LKS maupun kesulitan dalam melakukan percobaan. Setelah semua kelompok menyelesaikan percobaan dan sudah memperoleh data dari hasil percobaan, maka guru dan siswa menyimpulkan hasil percobaan tersebut. Guru mempersilahkan siswa untuk menganalisis data percobaan dan mengerjakan LKS laporan percobaan ketiga. Keterampilan proses siswa pada pertemuan keempat dinilai dari hasil LKS laporan percobaan siswa. Berikut ini nilai keterampilan proses pada pembelajaran ketiga: Tabel 14. Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Ketiga No
Kelompok
Distribusi Skor
1 2 3 4 5 6 7
A B C D E F G
20 20 20 20 20 18 20 Rata-rata
Persentase Skor dari Skor Maksimum 57.14 % 57.14 % 57.14 % 57.14 % 57.14 % 51.42 % 57.14 % 56,32 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Terdapat tujuh kelompok yang melakukan percobaan, enam kelompok mendapatkan skor 20 dengan persentase 57.14 % dan satu kelompok mendapatkan skor 18 dengan persentase 51.42 %. Persentase rata-rata keterampilan proses hasil pembelajaran ketiga adalah 56.32 %. Apabila dikualifikasikan berdasarkan tabel no, 5 maka keterampilan proses siswa adalah sangat baik. Kelompok sudah memperbaiki laporan percobaannya pada percobaan tentang pembiasan cahaya. Setiap kelompok sudah melaporkan, mengolah data, dan menarik kesimpulan dengan baik. Siswa sudah bisa membut laporan percobaan dengan baik, rapi dan sistematis dan tepat dalam membuat kesimpulan, tetapi ada 1 kelompok yang masih kurang dalam membuat pembahasan dimana isi dari pembahasan yang mereka tuliskan masih belum menjelaskan atau menghubungkan antara hasil percobaan dengan dasar teori, sedangkan pada penulisan kesimpulan kelompok masih kurang disesuaikan dengan pembahasan. Akan tetapi, keterampilan proses siswa pada pertemuan ini sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil percobaan pada pertemuanpertemuan sebelumnya. Peningkatan keterampilan proses siswa dari pembelajaran kedua ke pembelajaran ketiga dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Tabel 15. Peningkatan Keterampilan Proses Hasil Pembelajaran Ketiga No
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7
A B C D E F G
Distribusi Skor Keterampilan Proses II 16 16 15 14 15 11 12 Rata-rata
Distribusi Skor Keterampilan Proses III 20 20 20 20 20 18 20
Persentase Skor dari Skor Maksimum II 47.71 % 47.71 % 42.86 % 40 % 42.86 % 31.43 % 34.29 % 40.98 %
Persentase Skor dari Skor Maksimum III 57.14 % 57.14 % 57.14 % 57.14 % 57.14 % 51.42 % 57.14 % 56.32 %
Persentase keterampilan proses siswa untuk pembelajaran II adalah 40.98%,
sedangkan
persentase
keterampilan
proses
siswa
untuk
pembelajaran III adalah 56,32 %. 6. Pelaksanaan Penelitian Hari Rabu, 30 April 2014 Kegiatan terakhir adalah pengambilan data pemahaman konsep akhir siswa. Data pemahaman konsep akhir siswa diperoleh dari hasil posttest. Peneliti membagikan soal posttest kepada siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta yang berjumlah 35 siswa. Berikut ini hasil tes pemahaman konsep akhir siswa tentang sifat-sifat cahaya. Tabel 16. Nilai Posttest Siswa No 1 2 3 4 5 6
No Absensi Siswa 3 10 2 7 12 15
Nilai Posttest 80 75 80 90 75 80
Tingkat Pemahaman Sangat paham Paham Sangat paham Sangat paham Paham Sangat paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Absensi Siswa 20 35 27 24 31 4 22 25 28 16 26 13 34 8 14 18 5 6 19 23 33 29 30 1 9 17 11 21
Nilai Posttest 80 85 95 90 85 75 75 75 85 90 90 90 95 85 75 90 80 100 80 90 95 90 90 79 90 84 85 90
80
Tingkat Pemahaman Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Paham Paham Paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham
Jumlah siswa yang mengikuti posttets sebanyak 35 siswa. Setiap siswa mengerjakan 10 soal dengan skor maksimal adalah 100. Nilai final diperoleh dihitung berdasarkan jumlah skor yang diperoleh setiap soal. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 75 dan skor tertingginya adalah 100. Nilai rata-rata kelas adalah 84.94. Nilai rata-rata kelas 76-100, sehingga rata-rata tingkat penguasaan soal kelas termasuk kedalam kategori sangat paham.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Tabel 17. Kualifikasi Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Setelah Pembelajaran
Interval nilai
Kualifikasi
Jumlah Siswa
Persentase (%)
76-100
Sangat paham
29
82.9
51-75
Paham
6
17.1
26-50
Kurang paham
0
0
< 26
Tidak paham
0
0
Untuk lebih jelas ditunjukkan dalam bentuk diagram 2 di bawah ini:
35
Diagram 2. Kualifikasi Pemahaman Konsep Siswa Setelah Pembelajaran
Jumlah Siswa
30 25 20 15 10 5 0
Sangat Paham
Paham
0 Kurang Paham
0 Tidak Paham
Kualifikasi
Dari 35 siswa yang mengikuti posttest, kualifikasi sangat paham dengan persentase 82.9%, kualifikasi paham dengan persentase 17.1%, kualifikasi kurang paham dengan persentase 0% dan kualifikasi tidak paham dengan persentase 0%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
B. Rangkuman Hasil Penelitian 1. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal pretest dan soal posttest dalam memperoleh data pemahaman konsep siswa. Data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh pemahaman konsep siswa pada pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Nilai pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa sebelum dan setelah diberikan treatmen dengan metode inkuiri terbimbing. Hasil dari nilai pretest dan posttest siswa kelas VIII B dapat dilihat pada lampiran 9. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 35 siswa-siswi kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta. 2. Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest Untuk
mengetahui
perbedaan
nilai
pretest
dan
posttest,
menggunakan analisis statistik T-test untuk kelompok dependen. Menggunakan nilai T-test karena menguji hasil kelompok yang diuji dua kali (Suparno, 2010). Berikut di bawah ini adalah analisis data dari nilai pretest dan posttest. Tabel 18. Analsis Statistik T-test Kelompok Dependen (Pretest dan Posttest) No 1 2 3 4
No Absensi Siswa 3 10 2 7
Nilai Pretest Posttest 7.5 80 10 75 12.5 80 16.5 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Absensi Siswa 12 15 20 32 35 27 24 31 4 22 25 28 16 26 13 34 8 14 18 5 6 19 23 33 29 30 1 9 17 11 21
83
Nilai Pretest Posttest 17.5 75 17.5 80 20 80 20 80 25 85 30 95 32.5 90 32.5 85 35 75 37.5 75 37.5 75 41.5 85 42.5 90 44 90 46.5 90 47.5 95 52.5 85 52.5 75 52.5 90 55 80 57.5 100 65 80 67.5 90 67.5 95 72.5 90 72.5 90 74 79 74 90 74 84 77.5 85 90 90
Data di atas di uji menggunakan program SPSS 20.0 for windows dengan analisis Paired–Sample T-test untuk kelompok yang dependen. Hasil uji SPSS data pretest dan posttest siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 19 . Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
45.0857
35
22.61847
3.82322
Posttest
84.9429
35
6.88538
1.16384
Pair 1
Paired samples statistik menunjukkan ringkasan data-data dari nilai pretest
dan
posttest
setelah
dibandingkan.
Sebelum
dilakukan
pembelajaran nilai rata-rata kelas adalah 45.08, sedangkan setelah dilakukan pembelajaran nilai rata-rata kelas adalah 84.94. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas. Berikut ini terdapat diagram batang nilai pretest dan posttest rata-rata kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 20. Paired Samples Correlations N Pair 1
Pretest & Posttest
Correlation 35
Sig.
.388
.021
Paired samples correlations menunjukkan korelasi antara 2 buah sampel. Korelasi ditunjukkan dengan angka 0.388 dengan sig 0.02 (<0.05) hal ini berarti bahwa hubungan antara sebelum dan setelah pembelajaran sangat erat. Tabel 21. Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std.
Std. Error
95% Confidence Interval
Devia
Mean
of the Difference
tion Pair
Pretest –
1
Posttest
-39.85714
t
20.93 532
3.53872
Lower
Upper
-47.04868
-32.66561
Df
tailed)
-11.263
34
Menurut Suparno (2010), apabila nilai sign (2 tailed) kurang dari α, maka hasilnya adalah signifikan. Signifikan berarti terdapat perbedaan atau pengaruh. Oleh karena sign (2 tailed) = 0.000 < α = 0.05 maka hasilnya adalah signifikan. Jadi terdapat perbedaan pada hasil nilai pretest dan posttest. Nilai mean pretest dan mean posttest, bahwa nilai mean pretest lebih kecil dari pada nilai mean posttest, nilai mean pretest adalah 45.08, sedangkan nilai mean posttest adalah 84.94.
Sig. (2-
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
3. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan Peneliti menggunakan instrumen rubrik penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan untuk mengetahui hasil keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. Data diperoleh dari hasil laporan percobaan yang telah dilakukan oleh siswa secara berkelompok. Terdapat tiga penilaian yaitu keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. Penilaian keterampilan proses siswa diambil berdasarkan penilaian hasil laporan percobaan siswa pada tiga jenis percobaan yang berbeda. Ketiga penilaian akan dilihat hasilnya. Berikut ini skor keterampilan proses siswa: Tabel 22. Skor Keterampilan Proses Siswa Penilaian
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan
Kelompok
A B C D
Distribusi Skor Keterampilan Proses I 10 9 9 9
Distribusi Skor Keterampilan Proses II 16 16 15 14
Distribusi Skor Keterampilan Proses III 20 20 20 20
E F G G
10 10 9 9
15 11 12 12
20 18 20 20
Berikut ini persentase penilaian keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan untuk ketiga laporan percobaan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Tabel 23. Persentase Keterampilan Proses Siswa Penialain
Kelompok
Hasil Belajar I
Hasil Belajar II
Hasil Belajar III
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan
A B C D E F G
28.57 % 25.71 % 25.71 % 25.71 % 28.57 % 28.57 % 25.71 %
47.71 % 47.71 % 42.86 % 40 % 42.86 % 31.43 % 34.29 %
57.14 % 57.14 % 57.14 % 57.14 % 57.14 % 51.42 % 57.14 %
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini: Diagram 4. Keterampilan Proses Siswa 60
Persentase (%)
50 40 30 20 10 0
A
B
C
D
E
F
Kelompok
Berdasarkan data yang diperoleh dari persentase ketiga hasil belajar yaittu hasil belajar pertama, kedua, dan ketiga telah terjadi peningkatan keterampilan proses siswa dalam melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan hasil percobaan.
G
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Untuk memperjelas, peningkatan keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan oleh siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta dapat dilihat pada persentase rata-rata pada tabel di bawah ini: Tabel 24. Peningkatan Keterampilan Proses Siswa Kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta No
1 2 3
Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan pada Kelas VIII B Pertama Kedua Ketiga
Rata-rata
26.94 % 40.98 % 56,32 %
Lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram batang berikut ini: Diagram 5. Peningkatan Keterampilan Proses Siswa Kelas VIII B
56.32%
40.98%
26.94%
Penilaian I
Penilaian II
Penilaian III
Penilaian Keterampilan Proses Melaporkan, Mengolah Data, dan Menyimpulkan Berdasarkan diagram batang di atas bahwa persentase penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
peningkatan. Penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan pada percobaan pertama
diperoleh rata-rata 26.94%.
Penilaian keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan pada percobaan kedua
diperoleh rata-rata 40.98% dan Penilaian
keterampilan melaporkan, mengolah data dan menyimpulkan pada percobaan ketiga diperoleh rata-rata menjadi 56,32%. C. Pembahasan Hasil observasi sebelum penelitian di kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta menjelaskan bahwa keterampilan proses dan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah, hal ini di karenakan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru biasanya menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran di kelas menjadi monoton, sehingga hal ini berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Guru masih jarang mengajak siswa untuk melakukan pembelajaran fisika melalui praktikum di laboratorium IPA, hal ini di karenakan oleh keterbatasan waktu terutama untuk mempersiapkan peralatan praktikum, sehingga keterampilan proses siswa belum dikembangkan secara optimal. 1.
Keterampilan Proses Hasil keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan
menyimpulkan oleh siswa-siswi SMP N 6 Yogyakarta pada tiga kali percobaan tentang sifat-sifat cahaya. Persentase pada pembuatan laporan percobaan pertama masih rendah yaitu 26.94%, hal ini disebabkan karena siswa masih jarang membuat laporan percobaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
sehingga pengetahuan yang dimiliki tentang pembuatan laporan percobaan yang baik masih rendah, setelah diberikan evaluasi tentang laporan percobaan yang dibuat pada pertemuan sebelumnya maka, hasil
keterampilan
proses
melaporkan,
mengolah
data,
dan
menyimpulkan pada laporan percobaan kedua mulai mengalami peningkatan yaitu menjadi 40.98%, kemudian setelah penilaian laporan percobaan kedua siswa kembali diberikan evaluasi agar dalam pembuatan lapran percobaan yang ketiga bisa menjadi lebih baik lagi, hal ini terlihat bahwa pada percobaan yang ketiga persentase keterampilan proses melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 56,32 %. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing terjadi peningkatan keterampilan proses siswa dalam melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan hasil percobaan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta. Jadi metode inkuiri terbimbing dapat mempengaruhi keterampilan proses siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta. 2.
Pemahaman Konsep Siswa Nilai pemahaman konsep siswa yang diperoleh ketika siswa
belum diberikan treatmen oleh peneliti hasilnya adalah 2 siswa berhasil memperoleh nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan siswa yang lainnya masih memperoleh nilai di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
diterapkan sekolah untuk mata pelajaran fisika adalah 75. Sedangkan setelah dilakukan treatmen dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing 6 siswa atau 17.11% sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, sedangkan 29 siswa atau 82.9% siswa sudah mencapai nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 75 atau sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini berarti bahwa pemahaman konsep siswa tentang materi sifat-sifat cahaya mengalami peningkatan, serta siswa mampu menerima materi yang disampaikan oleh guru secara baik. Peningkatan pemahaman konsep siswa tentang sifat-sifat cahaya mengalami peningkatan hal ini diperoleh dari hasil analisis Ttest dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows dengan analisis Paired–Sample T-test untuk kelompok yang dependen bahwa antara nilai pretest dan posttest terdapat perbedan yaitu terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa, ini dibuktikan dari nilai t = 11.263. p =.000 < α = .05, maka hasilnya adalah signifkan. Dibuktikan juga dari nilai mean pretest dan mean posttest, bahwa nilai mean pretest lebih kecil dari pada nilai mean posttest, nilai mean pretest adalah 45.08, sedangkan nilai mean posttest adalah 84.94. Dalam penelitian ini pemahaman konsep siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi oleh penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
fisika,
Jadi
metode
inkuiri
terbimbing
dapat
92
mempengaruhi
pemahaman konsep siswa kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa-siswi kelas VIII B SMP N 6 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika tentang sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.
Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri
terbimbing
meningkatkan
keterampilan
proses
melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. Hal ini terlihat dari persentase kelas pada pembelajaran awal sebesar 26,94%, yang menjadi naik sebesar 40.98%, dan terus naik menjadi 56,32%. 2.
Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri
terbimbing
meningkatkan
keterampilan
proses
melaporkan, mengolah data, dan menyimpulkan. Hal ini terlihat dari persentase kelas pada pembelajaran awal sebesar 26,94%, yang menjadi naik sebesar 40.98%, dan terus naik menjadi 56,32%. B. Keterbatasan Penelitian Penilaian sebagian bersifat subyektif karena beberapa kriteria tidak dideskripsikan.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian ini antara lain: 1.
Bagi guru SMP N 6 Yogyakarta, disarankan menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keterampilan porses siswa dan pemahaman konsep siswa.
2.
Sebaiknya peralatan yang ada di laboratorium IPA SMP N 6 Yogyakarta, dapat dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran fisika.
3.
Percobaan yang digunakan, sebaiknya terlebih dahulu di coba dan diteliti dengan baik oleh guru.
4.
Sebaiknya pembanding.
penelitian
selanjutnya
menggunakan
kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Amien, Mohammad. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Depdikbud. Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Budi, Kartika. 1989. “Konsep Pembentukan dan Penanamannya” Sumbangan Terhadap Pendidikan Matematika dan Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Sanata Dharma. Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut. Dalam Widya Dharma, No 2 Th XI, April 2001: 43-44. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Dahar, R.W. 2006. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dimyati. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Edward, Marcelo Finn, Alonso. 1990. Dasar-dasar Fisika Universitas: Mekanika dan Termodinamika jld 1. S.l: Erlangga. Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres. Field, A. 2009. Discovering Statistics Using SPSS thrid Edition. London: Sage. Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. I Made Alit, dkk. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk Guru SMP. Bandung: PPPPTK IPA. Kamus Besar Bahasa Indonesia/ Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Kartawidjaja, Omi. 1988. Metode Mengajarkan Geografi. Jakarta: Depdikbud. Muhibbin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prawironegoro, Pratiknyo. 1980. Metode Penemuan untuk Bidang Studi Matematika. Jakarta: P3G DEPARTEMEN P dan K. Sacrata, Kharistinne Virgittawati. 2009. Efektivitas Pembelajaran Fisika Pada Subpokok Bahasan Gerak Relatif dan Kecepatan Dengan Metode Inkuiri Terarah Pada Siswa Kelas VII B SMP Bopkri 3 Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi FKIP Universitas Sanata Dharma. Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: KencanaPrenada Media Group. Sintawati, Yuliana Edita. 2012. Peningkatan Kemampuan Melakukan Proses Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Suryowijayan Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta: Skripsi FKIP Universitas Sanata Dharma. Soemarjadi. 2001. Pendidikan Keterampilan. Malang: Universitas Negeri Malang. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukarno. 1973. Dasar-Dasar Pendidikan Science. Jakarta: Bhratara. . Sri, Sukabdiyah. 2007. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudistira. Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP Jilid 2B Untuk Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kecana Prenada Media Group. Sutanto, dkk. 2013. IPA Fisika Jilid 2 Kelas VIII SMP. Jakarta. Erlangga. Suyitno Aloysius. 2008. IPA Terpadu 2 SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Yudistira. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan, dan Implemantasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Wahtini. 2012. Perubahan Pemahaman Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Dukun Magelang Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Melalui Pembelajaran Dengan Simulasi Komputer. Yogyakarta: Skripsi FKIP Universitas Sanata Dharma. Wandy, Praginda dan I Made, Mariana. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. Bandung: PPPPTK. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontempores Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara. Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia. Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran (edisi revisi). Yogyakart: Media Abadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)
Satuan Pendidikan
: SMPN 6 Yogyakarta
Kelas/Semester
: VIII (delapan) / 2 (dua)
Program Layanan
: Reguler
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Tema Pelajaran
: Sifat Perambatan Cahaya
Jumlah Pertemuan
: 2 Jam Pelajaran
A. Standar Kompetensi 6.
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Melakukan percobaan terhadap sifat perambatan cahaya.
Mendeskripsikan proses jalannya sinar cahaya yang mengenai sebuah benda hingga terlihat oleh mata manusia.
Mendeskripsikan
peristiwa
dalam
kehidupan
sehari–hari
yang
berhubungan dengan sifat perambatan cahaya. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Melakukan percobaan terhadap sifat perambatan cahaya. 2. Menjelaskan proses jalannya sinar cahaya yang mengenai sebuah benda (diafragma 1 celah) hingga terlihat di layar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
3. Menjelaskan pengaruh perubahan jarak antara sumber cahaya (lampu), diafragma 1 celah, meja optik, dan titik cahaya di layar. 4. Menyebutkan contoh peristiwa dalam kehidupan sehari–hari yang menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus. Pendidikan Karakter: Senang melakukan percobaan Berhati-hati Bekerja sama E. Materi Ajar 1.
Pengertian Cahaya Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat
merambat tanpa memerlukan medium perambatan. Di ruang hampa udara, seperti ruang angkasa, cahaya bintang dan cahaya matahari dapat mencapai bumi. Kecepatan perambatan cahaya dalam ruang hampa adalah 300.000 km/sekon atau 3x108 m/s. Karena cahaya merupakan gelombang cahaya, cahaya juga memiliki energi. (Suyitno Aloysius, 2008: 328). 2.
Cahaya Merambat Lurus Pada pagi hari, ketika cahaya matahari masuk ke rumah kita melalui
celah sempit, terlihat cahaya matahari itu berupa garis putih yang lurus. Tidak hanya cahaya matahari, semua cahaya yang bersumber dari lampu menara atau lampu sorot panggung film akan merambat lurus. Oleh karena itu, kita dapat katakan bahwa cahaya merambat lurus. Dengan sifat cahaya tersebut, kita dapat menggambarkan perambatan sinar atau cahaya dengan garis lurus (Suyitno Aloysius, 2008: 329).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Untuk mengetahui perambatan cahaya dapat di lihat pada salah satu contoh kegiatan seperti gambar di bawah ini: Sumber PLN 3
1
4
5
6
2 Gambar 3: Cahaya Merambat Dengan Lintasan Lurus Pada Sebuah Lubang Di Suatu Ruangan. Keterangan alat-alat yang digunakan pada gambar 3 yaitu: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Alat Sumber PLN Kabel Penghubung Rumah Lampu Layar pertama dengan 1 lubung Layar kedua dengan 1 lubung Layar ketiga dengan 1 lubung Layar tanpa lubang
Berdasarkan gambar 3 di atas, pada saat ketiga lubang karton dan nyala lampu sejajar atau membentuk garis lurus, pada karton keempat akan terdapat cahaya. Akan tetapi, ketika kertas karton ketiga digeser sehingga tidak membentuk garis lurus (tidak sejajar), pada kertas karton keempat tidak ada cahaya. Hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus, tidak berbelok-belok (zig-zag). Perambatan cahaya atau pancaran cahaya disebut juga dengan sinar. Cahaya timbul karena ada sumber cahaya yang memancarkan cahaya tersebut. Setiap benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri di sebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah bintang, matahari, lampu, dan lilin. F. Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (JP) G. Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran a. Inquiry Terbimbing
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
2. Metode a. Praktikum b. Diskusi Informasi H Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama (2 JP) Bentuk Kegiatan
Langkah-Langkah Kegiatan mengawali
dengan
berdoa.
Waktu
Pendahuluan
Guru
Guru 5 menit
Apersepsi
mengabsen dan menanyakan kondisi siswa, guru menanyakan kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
Prasyarat
Cahaya membuat kita dapat melihat benda di sekitar
kita
dan
menikmati
ragam
tata
warnanya. Pertanyaan menantang
Menyampaikan
pertanyaan,
bagaimanakah
cahaya matahari dapat masuk ke rumah kita melalui celah sempit?
Manfaat
Guru menyampaikan manfaat
cahaya bagi
manusia? Kompetensi peserta Guru menyampaikan dicapai siswa. didik dan bentuk kegiatan
kompetensi
yang
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1-4.
Mendomenostrasikan Guru mendemonstrasikan cara merangkai alat percobaan tentang sifat perambatan cahaya. Kegiatan inti
Eksplorasi Siswa
30 menit membentuk
kelompok
(tiap
kelompok terdiri dari 5 siswa) Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) siswa membaca prosedur percobaan pada LKS 6.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bentuk Kegiatan
105
Langkah-Langkah Kegiatan
Waktu
Merumuskan persoalan Apakah kita dapat melihat sinar atau titik cahaya pada layar dengan menggunakan diafragma 1 celah? mengapa demikian? Membuat hipotesis Siswa diminta untuk membuat hipotesis. Misalnya: kita dapat melihat sinar atau titik cahaya pada layar dengan menggunakan diafragma 1 celah karena lubang pada diafragma dibuat terbuka dan nyala sumber cahaya (lampu) sejajar atau membentuk garis lurus, sehingga pada layar akan terdapat sinar atau titik cahaya. Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6.1 siswa merangkai alat percobaan. Mengumpulkan data Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6.1 siswa melakukan percobaan mengenai sifat perambatan cahaya dibimbing oleh guru. Melalui percobaan siswa diminta untuk mengamati proses perambatan sifat cahaya sesuai dengan petunjuk LKS 6.1 dan mencatat
data
yang
diperlukan
dan
memasukkan data kedalam tabel hasil percobaan. Elaborasi Dalam
Kelompok,
mendiskusikan melakukan
dan
percobaan
siswa
aktif
bekerja
sama
sesuai
dengan
rancangan percobaan yang telah ditentukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bentuk Kegiatan
106
Langkah-Langkah Kegiatan
Waktu
tentang sifat perambatan cahaya. Menganalisis data Siswa diminta untuk menganalisis data-data yang terkumpul. Mengambil kesimpulan Apakah kita dapat melihat sinar atau titik cahaya pada layar dengan menggunakan diafragma 1 celah? mengapa? apakah hipotesis siswa benar? Dengan mengacu pada hasil diskusi dan kerja
sama
dalam
kelompok
siswa
mengerjakan LKS pada percobaan sifat perambatan cahaya. Konfirmasi Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila
mendapat
kesulitan
dalam
melakukan percobaan dan menyelesaikan LKS 6.1 Setiap kelompok siswa mengumpulkan LKS hasil percobaan kepada guru. Guru
Penutup
dan
siswa
bersama-sama 5 menit
menyimpulkan tentang: Proses perambatan cahaya. Contoh peristiwa perambatan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
I
Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian
:
a. Melaporkan, Mengolah Data, dan menyimpulkan hasil percobaan secara tertulis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
2. Bentuk Instrumen: a. Lembar Kerja Siswa LKS 6.1 (pada lampiran 5). 3. Kisi-kisi Penilaian dan Instrumen:
Kisi Kisi Penilaian
Tabel 6.1.1 Kisi Kisi Penilaian RPP 1
Indikator
Teknik Penilaian Menjelaskan pengertian cahaya. Tes tertulis Menyebutkan sifat-sifat cahaya. Tes tertulis Menjelaskan sifat perambatan Tes tertulis cahaya.
Penilaian Bentuk Instrumen Uraian Uraian Uraian
Ket. Instrumen LKS 6.1
Instrumen Kode PT 6.1.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan.
Soal pretest dan posttest
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
Tabel No 6.1.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan
No
Penampilan Laporan Percobaan
Nama Siswa 4
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
3
2
1
Data Percobaan 0
4
3
2
1
Analisis Data Percobaan 0
4
3
2
1
0
Pembahasan
4
3
2
1
Ketepatan Pengambilan Kesimpulan 0
4
3
2
1
0
Total Skor
Persentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Keterangan Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Aspek Penilaian dan Skor Penilaian:
Pencatatan data yang baik 1.
Penampilan laporan percobaan Skor 4: Rapi, sistematis, lengkap dan mudah dibaca Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
2.
Data Percobaan Skor 4: tepat sesuai pengukuran, tabel data lengkap, satuan betul, akurat Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
3.
Analisis data percobaan Skor 4: Cara mengukur betul, hasil pengukuran betul, disertai tabel data percobaan dan satuan yang betul, gambar hasil percobaan betul Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
4.
Pembahasan Skor 4: Menjelaskan hasil pengukuran, menghubungkan hasil percobaan dengan dasar teori, jelas, alur berpikir logis atau betul Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
110
Ketepatan pengambilan kesimpulan Skor 4: Kesesuaian dengan tujuan, menyebutkan analisis data, kesesuaian dengan pembahasan, menjawab pertanyaan Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
J
Sumber Belajar Daftar Pustaka
Pudak Scientific. 2008. Panduan Contoh-contoh Percobaan Optika. Bandung: Pudak Scientific. Suyitno Aloysius. 2008. IPA Terpadu 2 SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Yudistira.
Memeriksa dan Menyetujui:
Yogyakarta, 23 April 2014
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
RETNA WURYANINGSIH, S.Pd.
SUKARNO, S.Pd
NIP 19690726 199512 2 003
NIP .19710114 199403 1 001
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)
Satuan Pendidikan
: SMPN 6 Yogyakarta
Kelas/Semester
: VIII (delapan) / 2 (dua)
Program Layanan
: Reguler
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Tema Pelajaran
: Sifat Pemantulan Cahaya
Jumlah Pertemuan
: 2 Jam Pelajaran
A. Standar Kompetensi 6.
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Melakukan percobaan pemantulan cahaya.
Menentukan sudut datang dan sudut pantul dari hasil percobaan.
Menjelaskan hukum pemantulan cahaya.
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Melakukan percobaan pemantulan cahaya. 2. Mengukur sudut datang dan sudut pantul dari hasil percobaan. 3. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya. Pendidikan Karakter: Berhati-hati Sikap ingin tahu Bekerja sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
E. Materi Ajar 1. Cahaya Dapat Dipantulkan Berkas-berkas sinar pada peristiwa pemantulan cahaya mengikuti aturan tertentu. Bagaimanakah aturan arah sinarnya? Dengan percobaan sederhana menggunakan senter bercelah atau raybox dan cermin datar dapat ditemukan hukum pemantulan cahaya.
Sinar datang
i r
Sinar pantul
sudut sudut datang pantul raybox sudut datang 45° Gambar 4. Percobaan Menentukan Hukum Pemantulan Cahaya (Sri, 2007: 170).
Pada percobaan sesuai gambar 4 di atas, sudut datang selalu sama dengan sudut pantul sinar. Sinar datang, garis normal, serta sinar pantul selalu terletak pada satu bidang. Hasil percobaan tersebut dinamakan Hukum Pemantulan cahaya. 1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2) Sudut datang sinar selalu sama dengan sudut pantul sinar. Keterangan: Sudut datang adalah berkas sinar yang menuju bidang pantul. Sinar pantul adalah berkas sinar yang meninggalkan bidang pantul. Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada titik datang atau titik jatuhnya sinar pada bidang pantul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Sudut datang sinar (i) adalah sudut yang dibentuk oleh berkas sinar datang dengan garis normal. Sudut pantul sinar (r) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal dan bekas sinar pantul. Hukum pemantulan cahaya selalu berlaku di mana saja sinar jatuh, pada benda tembus cahaya ataupun pada benda tidak tembus cahaya. Bentuk permukaan benda dan sifat benda terhadap cahaya menentukan arah berkas sinar pantulnya (Sri, 2007: 170-171). Pemantulan teratur terjadi apabila berkas sinar mengenai permukaan benda yang rata. Pemantulan baur terjadi apabila berkas sinar mengenai permukaan benda yang kasar atau tidak rata.
berkas sinar datang
berkas sinar pantul
Permukaan benda rata Gambar (5): Permukaan benda rata pada benda menimbulkan pemantulan teratur karena arah berkas-berkas sinar pantul beraturan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berkas sinar datang
114
Berkas sinar pantul
Gambar (6): Permukaan benda tidak rata menimbulkan pemantulan baur karena arah berkas-berkas sinar pantul berserakan atau tidak teratur. F. Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran (JP)
G Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran a. Inquiry Terbimbing 2. Metode a.
Praktikum
b.
Diskusi Informasi
H Kegiatan Pembelajaran 1.
Pertemuan kedua (2 JP)
Bentuk Kegiatan Pendahuluan Apersepsi Prasyarat Pertanyaan menantang
Langkah-Langkah Kegiatan Waktu Guru mengawali dengan berdoa. Guru menanyakan 5 menit kesiapan siswa mengikuti pelajaran. Guru memberikan evaluasi membahas tentang hasil pengerjaan LKS pada pembelajaran pertama yang telah dinilai. Memahami hukum pemantulan cahaya. Bagaimana sifat cahaya jika mengenai sebuah cermin? Guru menyampaikan manfaat pemahaman pemantulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bentuk Kegiatan Manfaat
115
Langkah-Langkah Kegiatan Waktu cahaya pada cermin. Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai siswa. Guru menyampaikan dan menekankan tujuan Kompetensi pembelajaran 1-3. peserta didik dan bentuk kegiatan Kegiatan inti Eksplorasi 30 menit Siswa membentuk kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 siswa). Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) siswa membaca prosedur percobaan pada LKS 6.2 Merumuskan persoalan Ketika kita membuat sudut datang sebesar 300, maka berapakah besar sudut pantulnya? Membuat hipotesis Siswa diminta untuk membuat hipotesis. Misalnya: ketika kita membuat sudut datang pada cermin datar sebesar 300 maka besar sudut pantulnya adalah juga sebesar 300 karena sudut sinar pemantulan akan membentuk sudut sebesar sudut sinar datangnya. Mengumpulkan data Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6.2 siswa merangkai alat percobaan tentang sifat cahaya yang kedua yaitu pemantulan cahaya. Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6.2 siswa melakukan percobaan mengenai sifat pemantulan cahaya. Melalui percobaan siswa diminta untuk mengukur besarnya sudut pantul menggunakan cermin datar sesuai dengan petunjuk LKS 6.2 dan mencatat data yang diperlukan kedalam tabel hasil percobaan. Elaborasi Dalam Kelompok, siswa aktif mendiskusikan dan bekerja sama melakukan percobaan sesuai dengan rancangan percobaan yang telah ditentukan tentang sifat pemantulan cahaya. Menganalisis data Siswa diminta untuk menganalisis data-data yang terkumpul. Mengambil kesimpulan Ketika kita membuat sudut datang sebesar 300, maka berapakah besar sudut pantulnya? jelaskan? sesuaikah hipotesis yang dibuat dengan teori pada hukum pemantulan cahaya. Dengan mengacu pada hasil diskusi dan kerja sama dalam kelompok siswa mengerjakan LKS pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bentuk Kegiatan
Penutup
I
116
Langkah-Langkah Kegiatan Waktu percobaan sifat pemantulan cahaya. Konfirmasi Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila mendapat kesulitan dalam melakukan percobaan dan menyelesaikan LKS. Siswa mengumpulkan LKS percobaan siswa tentang sifat pemantulan cahaya. Siswa dan guru menyimpulkan atau merangkum 5 menit tentang hasil percobaan terbimbing tentang pemantulan cahaya dan teori hukum pemantulan cahaya.
Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian a. Melaporkan, Mengolah Data, dan menyimpulkan hasil percobaan secara tertulis. 2. Bentuk Instrumen: a. Lembar Kerja Siswa LKS 6.2 (pada lampiran 5). 3. Kisi-kisi dan Instrumen
:
Kisi-Kisi Penilaian Tabel 6.2.1 Kisi-kisi Penilaian RPP 2
Indikator
Teknik Penilaian Menjelaskan pengertian Tes tertulis pemantulan cahaya. Menggambarkan proses Tes tertulis pemantulan cahaya. Menjelaskan pemantulan Tes tertulis cahaya secara teratur. Tes tertulis Menjelaskan bunyi hukum pemantulan.
Penilaian Bentuk Instrumen Uraian
Ket. Instrumen LKS 6.2
Uraian Uraian Uraian
Instrumen Kode PT 6.1.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan.
Soal pretest dan posttest
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Tabel No 6.1.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan
No
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Penampilan Data Analisis Data Pembahasan Ketepatan Laporan Percobaan Percobaan Pengambilan Percobaan Kesimpulan
Nama Siswa 4
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
Total Skor
Persentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Keterangan Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Aspek Penilaian dan Skor Penilaian:
Pencatatan data yang baik 1.
Penampilan laporan percobaan Skor 4: Rapi, sistematis, lengkap dan mudah dibaca Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
2.
Data Percobaan Skor 4: tepat sesuai pengukuran, tabel data lengkap, satuan betul, akurat Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
3.
Analisis data percobaan Skor 4: Cara mengukur betul, hasil pengukuran betul, disertai tabel data percobaan dan satuan yang betul, gambar hasil percobaan betul Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
4.
Pembahasan Skor 4: Menjelaskan hasil pengukuran, menghubungkan hasil percobaan dengan dasar teori, jelas, alur berpikir logis atau betul Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
119
Ketepatan pengambilan kesimpulan Skor 4: Kesesuaian dengan tujuan, menyebutkan analisis data, kesesuaian dengan pembahasan, menjawab pertanyaan Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
J
Sumber Belajar Daftar Pustaka
Pudak Scientific. 2008. Panduan Contoh-contoh Percobaan Optika. Bandung: Pudak Scientific. Sri, Sukabdiyah. 2007. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudistira. Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP Jilid 2B Untuk Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Memeriksa dan Menyetujui:
Yogyakarta, 25 April 2014
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
RETNA WURYANINGSIH, S.Pd.
SUKARNO, S.Pd
NIP 19690726 199512 2 003
NIP .19710114 199403 1 001
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1.3)
Satuan Pendidikan
: SMPN 6 Yogyakarta
Kelas/Semester
: VIII (delapan) / 2 (dua)
Program Layanan
: Reguler
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Tema Pelajaran
: Sifat Pembiasan Cahaya
Jumlah Pertemuan
: 6 Jam Pelajaran
A. Standar Kompetensi 6.
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar 6.3
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Melakukan percobaan pembiasan cahaya pada kaca plan paralel.
Menentukan sudut datang dan sudut bias dari hasil percobaan.
Menjelaskan hukum pembiasan cahaya.
menentukan indeks bias pada kaca plan paralel.
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Melakukan percobaan pembiasan cahaya. 2. Mengukur sudut datang dan sudut bias dari hasil percobaan. 3. Menjelaskan hukum pembiasan cahaya. 4. Menentukan indeks bias pada kaca plan paralel. Pendidikan Karakter: Berhati-hati Teliti Bekerja sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
E. Materi Ajar Berkas-berkas sinar selalu merambat menurut lintasan garis lurus dalam suatu medium yang sama. Mengapa pensil terlihat seolah-olah patah pada batas permukaan air?
Gambar 7: Contoh Pembiasan Cahaya (Sumarwan, 2007: 191). Pembiasan cahaya terjadi akibat pembelokan cahaya ketika melewati batas dua media yang berbeda (Sumarwan, 2007: 191). Pada kasus pensil yang terlihat patah, cahaya membelok ketika masuk dari udara ke air. Air memiliki kerapatan yang lebih besar dari pada udara. Perbedaan kerapatan inilah yang menyebabkan terjadinya pembiasan cahaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
N A
Bidang batas II
Bidang batas I
P B
Gambar 8: Skema Jalannya Sinar Pada Peristiwa Pembiasan Cahaya Pada Kaca Plan Paralel. Keterangan: Bidang batas I = bidang yang membatasi udara dan kaca Bidang batas II = bidang yang membatasi kaca dan udara AO = sinar datang bagi bidang batas I OP = sinar bias pada bidang batas I dan sinar datang pada bidang batas II PB = sinar bias pada bidang batas II N = garis normal (garis yang tegak lurus dengan bidang batas)
Medium kaca lebih rapat dari pada udara. Berdasarkan hasil percobaan, sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar (bidang gambar). Sinar yang datang dari udara ke kaca dibiaskan mendekati garis normal (renggang ke rapat berarti merapat atau mendekati). Sinar yang datang dari kaca ke udara dibiaskan menjauhi garis normal (rapat ke renggang berarti merenggang atau menjauh). Hukum Snellius tentang pembiasan cahaya menyatakan bahwa (Sutanto, 2013: 165-166): 1) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
2) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar yang datang tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa dibelokkan. 3) Perbandingan sinus datang (i) dengan sinus sudut bias (r) adalah bilangan tetap yang disebut sebagai indeks bias. Dengan kata lain, perbandingan antara proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias merupakan indeks bias medium terhadap udara atau sering disebut indeks bias medium. Kaca
udara
Gambar 9: Cahaya Datang Dari Medium Rapat Ke Medium Kurang Rapat Dibiaskan menjauhi Garis Normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Udara
Kaca
Gambar 10: Cahaya Datang Dari Medium Kurang Rapat Ke Medium Rapat Dibiaskan Mendekati Garis Normal.
udara.
Air
Gambar 11: Cahaya Yang Datang Tegak Lurus Bidang Batas Tidak Dibiaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Berdasarkan hukum Snellius, indeks bias medium dapat diketahui dari perbandingan proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias pada bidang batas ke dua medium seperti gambar 12. Sinar Datang
N
D
Medium 1
B’
i D
Bidang Batas
’
r
Medium II Air B
Gambar 12. Hukum Snellius Titik potong sinar datang dan sinar bias pada bidang batas medium dijadikan sebagai titik pusat lingkaran (O). Apabila titik potong sisi lingkaran sinar datang (D) dan sinar bias (B) diproyeksikan ke bidang batas, maka D’O merupakan proyeksi sinar datang (DO) dan B’O merupakan proyeksi sinar bias (BO). Dengan demikian, indeks bias (n) mediumnya dapat dirumuskan sebagai berikut: F. Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (JP) G. Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran a.
Inquiry Terbimbing
2. Metode a.
Praktikum
b.
Diskusi Informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
H. Kegiatan Pembelajaran 1.
Pertemuan ketiga (2 JP) Bentuk Kegiatan Pendahuluan Apersepsi
Prasyarat Pertanyaan menantang Manfaat Kompetensi peserta didik dan bentuk kegiatan
Kegiatan inti
Langkah-Langkah Kegiatan
Waktu
Guru mengawali dengan berdoa. Guru mengabsen dan 5 menit menanyakan kesiapan siswa mengikuti pelajaran. Guru memberikan evaluasi membahas tentang hasil pengerjaan LKS pada pembelajaran kedua yang telah dinilai. Memahami hukum pembiasan cahaya atau hukum Snellius. Mengapa ketika pensil dimasukkan kedalam gelas bening yang berisi air, pensil tersebut terlihat seperti patah? Guru menyampaikan manfaat pemahaman pembiasan cahaya. Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai peserta didik. Guru menyampaikan dan menekankan tujuan pembelajaran 1-4. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran. Eksplorasi 30 menit Siswa membentuk kelompok (tiap kelompok terdiri 5 siswa). Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) peserta didik membaca prosedur percobaan pada LKS 6.3 Merumuskan persoalan Bagaimana jalannya sinar peristiwa pembiasan cahaya pada kaca plan paralel? Membuat hipotesisi Siswa diminta untuk membuat hipotesisi Misalnya: sinar yang datang dari udara ke kaca plan paralel dibiaskan mendekati garis normal, sedangkan sinar yang datang dari kaca plan parelel ke udara dibiaskan menjauhi garis normal. Mengumpulkan data Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6.3 siswa merangkai alat percobaan tentang sifat cahaya yang ketiga yaitu tentang pembiasan cahaya dengan menggunakan kaca plan paralel. Melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6.3 siswa melakukan percobaan mengenai sifat pembiasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bentuk Kegiatan
Penutup
127
Langkah-Langkah Kegiatan
cahaya. Melalui percobaan siswa diminta untuk membuktikan hukum pembiasan cahaya menggunakan kaca plan-paralel sesuai dengan petunjuk LKS 6.3 dan mencatat data yang diperlukan. Elaborasi Dalam kelompok siswa aktif mendiskusikan dan bekerja sama melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk pada LKS 6.3. Menganalisis data Siswa diminta untuk menganalisis data-data yang terkumpul. Mengambil kesimpulan sinar yang datang dari udara ke kaca plan paralel dibiaskan mendekati garis normal, sedangkan sinar yang datang dari kaca plan parelel ke udara dibiaskan menjauhi garis normal. Dengan mengacu pada hasil diskusi dan kerja sama kelompok selama melakukan percobaan setiap siswa diberi tugas untuk menyelesaikan LKS produk 6.3 mengenai sifat pembiasan cahaya pada kaca plan paralel. Konfirmasi Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila mendapat kesulitan dalam melakukan percobaan dan menyelesaikan LKS. Setiap kelompok siswa mengumpulkan LKS hasil percobaan kepada guru. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan 5 menit tentang hukum pembiasan cahaya.
I. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian : a.
Melaporkan, Mengolah Data, dan menyimpulkan hasil percobaan secara tertulis.
2. Bentuk Instrumen : a.
Lembar Kerja Siswa LKS 6.3 (pada lampiran 5).
3. Kisi-kisi Penilian dan Instrumen
Waktu
Kisi-Kisi Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Tabel 6.3.1 Kisi-kisi Penilaian
Indikator
Menjelaskan pengertian pembiasan cahaya. Menjelaskan hukum pembiasan cahaya. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. Menyebutkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik Penilaian Tes tertulis
Penilaian Bentuk Instrumen Uraian
Tes tertulis
Uraian
Tes tertulis
Uraian
Tes tertulis
Uraian
Ket. Instrumen LKS 6.3
Instrumen Kode PT 6.3.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah, dan Menyimpulkan
Soal Pretest dan posttest
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
Tabel No 6.1.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan
No
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Penampilan Data Analisis Data Pembahasan Ketepatan Laporan Percobaan Percobaan Pengambilan Percobaan Kesimpulan
Nama Siswa 4
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
Total Skor
Persentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Keterangan Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Aspek Penilaian dan Skor Penilaian:
Pencatatan data yang baik 1.
Penampilan laporan percobaan Skor 4: Rapi, sistematis, lengkap dan mudah dibaca Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
2.
Data Percobaan Skor 4: tepat sesuai pengukuran, tabel data lengkap, satuan betul, akurat Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
3.
Analisis data percobaan Skor 4: Cara mengukur betul, hasil pengukuran betul, disertai tabel data percobaan dan satuan yang betul, gambar hasil percobaan betul Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
4.
Pembahasan Skor 4: Menjelaskan hasil pengukuran, menghubungkan hasil percobaan dengan dasar teori, jelas, alur berpikir logis atau betul Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi 5.
Ketepatan pengambilan kesimpulan Skor 4: Kesesuaian dengan tujuan, menyebutkan analisis data, kesesuaian dengan pembahasan, menjawab pertanyaan Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
J. Sumber Belajar Daftar Pustaka
Pudak Scientific. 2008. Panduan Contoh-contoh Percobaan Optika. Bandung: Pudak Scientific. Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP Jilid 2B Untuk Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kecana Prenada Media Group.
Memeriksa dan Menyetujui:
Yogyakarta, 28 April 2014
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
RETNA WURYANINGSIH, S.Pd.
SUKARNO, S.Pd
NIP 19690726 199512 2 003
NIP .19710114 199403 1 001
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 9 (LKS) Kelompok
:
Kelas
:
Nama siswa
:
No absen
:
Tgl/bln/thn
: LKS 6.1 SIFAT PERAMBATAN CAHAYA
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui sifat perambatan cahaya. D. Alat-Alat yang Digunakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No Katalog FPT 16.02 FPT 16.04 FPT 16.05 FPT 16.06 FPT 16.08 FPT 16.09 FPT 16.17 KAL 60 KAL 98 -
Nama Alat/Bahan Rel presisi Kaki rel Rumah lampu Pemegang slaid diafragma Diafragma 1 celah Layar Tumpukan berpenjepit Catu-daya Kabel penghubung Kertas HVS Penggaris
Jumlah 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
E. Dasar Teori Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium perambatan. Di ruang hampa udara, seperti ruang angksa, cahaya bintang dan cahaya matahari dapat mencapai bumi. Kecepatan cahaya di ruang hampa adalah 3 x 108 m/s. Pada pagi hari, ketika cahaya matahari masuk ke rumah kita melalui celah sempit, terlihat cahaya matahari itu berupa garis putih yang lurus. Tidak hanya cahaya matahari, semua cahaya yang bersumber dari lampu akan merambat lurus. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa cahaya merambat lurus. Dengan sifat cahaya tersebut, kita dapat menggambarkan perambatan sinar atau cahaya dengan garis lurus. F. Prosedur Percobaan
Lampu
Diafragma 1 celah
Layar
+ Catu daya
S0
S1 Rel presisi
PLN Gambar 1: rangkaian percobaan sifat perambatan cahaya 1.
Sediakan sebuah diafragma 1 celah.
2.
Ukur tinggi (h) celah diafragma.
3.
Dengan bantuan penyangga, letakkan lampu, diafragma 1 celah, dan letakkan layar di belakang diafragma 1 celah, tegak lurus dengan permukaan bangku optik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
134
Hubungkanlah catu-daya ke lampu (pastikan tombol catu daya masih dalam keadaan off atau mati), kemudian hubungkan catu-daya ke sumber tegangan PLN. Keselamatan kerja: berhati-hatilah.
5.
Apakah ada cahaya yang tertangkap pada layar?
6.
Ukur tinggi bayang-bayang (h’) yang dibentuk oleh diafragma 1 celah pada layar? (gunakan bantuan kertas untuk memudahkan pengukuran tinggi bayang-bayang).
7.
Ukur nilai S0 dan S1.
8.
Geserlah penutup celah diafragma, sehingga celah diafragma tidak terlihat, kemudian nyalakan kembali lampu. Apakah ada cahaya lampu yang terlihat di layar?
9.
Lakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan mengubah-ubah nilai S0.
10. Lakukan percobaan di atas di ruang yang gelap? G. Data Percobaan Tegangan catu daya yang digunakan adalah ……………………………. Tinggi celah diafragma (h) ………………………………………………. Buatlah tabel data percobaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
H. Analisis Data Percobaan 1. Jelaskan bagaimana cahaya yang di tangkap oleh layar?
2. Jelaskan bagaimanakah hasil percobaan berdasarkan no 8?
3. Jelaskan bagaimana cara menentukan nilai S0 dan S1?
4. Jelaskan bagaimana hasil pengukuran nilai tinggi bayang-bayang (h’) yang terbentuk, hubungkan dengan nilai S0 dan nilai S1?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
5. Buatlah tabel data hasil percobaan
6. Berdasakan hasil percobaan, gambarkanlah garis lurus atau garis sejajar yang melewati antara lampu, diafragma 1 celah, dan cahaya yang tampak di layar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
137
Pembahasan 1. Buatlah pembahasan berdasarkan hasil analisis data percobaan di atas dan jelaskan bagaimana cahaya dapat merambat lurus?
J.
Kesimpulan 1. Apakah kesimpulan dari percobaan ini? 2. Sebutkan contoh peristiwa perambatan cahaya dalam kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok
:
Kelas
:
Nama siswa
:
No absen
:
Tgl/bln/thn
:
138
LKS 6.2 SIFAT PEMANTULAN CAHAYA A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Tujuan Percobaan Mengamati sifat pemantulan cahaya. D. Alat dan Bahan 1. Laser 2. Cermin datar 3. Plastisin 4. Kertas HVS 5. Penggaris 6. Busur 7. Pulpen atau pensil E. Dasar Teori Cahaya adalah gelombang, sehingga ketika cahaya dalam perambatannya terhalang benda gelap maka akan dipantulkan. Ketika cahaya yang dipancarkan sumber cahaya (lampu, matahari, dll) terhalang maka akan dipantulkan dan pantulan cahaya mengenai mata sehingga benda akan terlihat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Pernahkah kamu memikirkan bagaimana cahaya dari jendela yang kecil dapat menerangi seluruh ruangan yang besar? Ya, cahaya dapat memantul dari benda-benda (Sumarwan, 2007: 181). Berkas-berkas sinar pada peristiwa pemantulan cahaya mengikuti aturan tertentu. Bagaimanakah aturan arah sinarnya? Dengan percobaan sederhana menggunakan senter bercelah atau raybox dan cermin datar dapat ditemukan hukum pemantulan cahaya.
Sinar datang
i r
Sinar pantul
sudut sudut datang pantul raybox sudut datang 45° Gambar 4. Percobaan Menentukan Hukum Pemantulan Cahaya (Sri, 2007: 170).
Pada percobaan sesuai gambar 4 di atas, sudut datang selalu sama dengan sudut pantul sinar. Sinar datang, garis normal, serta sinar pantul selalu terletak pada satu bidang. Hasil percobaan tersebut dinamakan Hukum Pemantulan cahaya. 1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2) Sudut datang sinar selalu sama dengan sudut pantul sinar. Keterangan: Sudut datang adalah berkas sinar yang menuju bidang pantul. Sinar pantul adalah berkas sinar yang meninggalkan bidang pantul. Garis normal adalah garis yang tegak lurus pada titik datang atau titik jatuhnya sinar pada bidang pantul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Sudut datang sinar (i) adalah sudut yang dibentuk oleh berkas sinar datang dengan garis normal. Sudut pantul sinar (r) adalah sudut yang dibentuk oleh garis normal dan bekas sinar pantul. Hukum pemantula cahaya selalu berlaku di mana saja sinar jatuh, pada benda tembus cahaya ataupun pada benda tidak tembus cahaya. Bentuk permukaan benda dan sifat benda terhadap cahaya menentukan arah berkas sinar pantulnya (Sri, 2007: 170-171). F. Langkah Percobaan 1. Sediakan laser, cermin datar, plastisin, kertas HVS, penggaris, busur, dan pulpen atau pensil. 2. Letakkan kertas HVS di atas meja, kemudian buatlah dua garis saling tegak lurus pada kertas HVS tersebut. Letakkan cermin datar, gunakan plastisin untuk menopong cermin datar, sedemikian sehingga berimpit dengan garis melintang pada kertas HVS sehingga posisi cermin tegak lurus terhadap kertas. Berilah huruf N pada garis membujur yang berfungsi sebagai garis normal. 3. Nyalakan laser dan arahkan cahaya ke titik O melalui titik A. lakukan seperti gambar di bawah ini. 4. Amati sinar pantul yang terjadi dan tandailah tempat jatuhnya sinar pantul pada kertas HVS (misal titik A’). 5. Ukurlah besar sudut AON dan sudut A’ON. Bagaimana hasilnya? 6. Ulangi langkah 4 dengan cara mengarahkan cahaya ke titik O melalui titik B. 7. Tandailah tempat sinar pantul yang terjadi, misal B’. 8. Ukurlah besar sudut BON dan sudut B’ON. Bagaimana hasilnya? 9. Ulangi langkah 4 dengan cara mengarahkan cahaya ke titik O melalui titiktitik yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Lakukan percobaan di atas sebanyak 5 kali.
Cermin
N
O
B B’ A A’ G. Data Percobaan Buatlah dan masukkan data hasil percobaan ke dalam tabel?
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Analisis Data Percobaan 1. Jelaskan bagaimana cara menentukan sudut datang (i)?
2. Jelaskan bagaimana cara menetukan sudut pantul (r)?
3. Buatlah tabel data hasil percobaan? dan jelaskan bagaimana hasilnya?
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
4. Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh, gambarkan jalannya sinar pada cermin datar? (pilih dari salah satu data percobaan).
I.
Pembahasan 1. Buatlah pembahasan yang menjelaskan hasil pengukuran yang sesuai dengan analisis data percobaan di atas dan jelaskan pula bagaimana kaitannya dengan hukum pemantulan cahaya atau disebut juga dengan hukum Snellius?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J.
144
Kesimpulan 1. Apakah kesimpulan dari percobaan ini? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa pemantulan cahaya? 3. Apakah bunyi dari hukum pemantulan cahaya? 4. Sebutkan contoh peristiwa pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok
:
Kelas
:
Nama siswa
:
No absen
:
Tgl/bln/thn
:
145
LKS 6.3 SIFAT PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN PARALEL A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. C. Tujuan Percobaan 1. Memahami prinsip pembiasan cahaya. 2. Menjelaskan hukum pembiasan Snellius tentang pembiasan pada kaca plan paralel. D. Dasar Teori Pembiasan cahaya terjadi akibat pembelokan cahaya ketika melewati batas dua media yang berbeda (Sumarwan, 2007: 191). Pada kasus pensil yang terlihat patah, cahaya membelok ketika masuk dari udara ke air. Air memiliki kerapatan yang lebih besar dari pada udara. Perbedaan kerapatan inilah yang menyebabkan terjadinya pembiasan cahaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
N A
Bidang batas II
Bidang batas I
P B
Gambar 1: skema jalannya sinar peristiwa pembiasan cahaya pada kaca plan paralel Keterangan: Bidang batas I
= bidang yang membatasi udara dan kaca
Bidang batas II
= bidang yang membatasi kaca dan udara
AO
= sinar datang bagi bidang batas I
OP
= sinar bias pada bidang batas I dan sinar datang pada bidang batas II
PB
= sinar bias pada bidang batas II
N
= garis normal (garis yang tegak lurus dengan bidang batas)
Medium kaca lebih rapat dari pada udara. Berdasarkan hasil percobaan, sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar (bidang gambar). Sinar yang datang dari udara ke kaca dibiaskan mendekati garis normal (renggang ke rapat berarti merapat atau mendekati). Sinar yang datagn dari kaca ke udara dibiaskan menjauhi garis normal (rapat ke renggang berarti merenggang atau menjauh). Hukum pembiasan Snellius menyatakan bahwa (Sutanto, 2013: 165-166). 1) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar yang datang tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa dibelokkan. 3) Perbandingan antara proyeksi sinar datang dan proyeksi sinar bias selalu tetap. Tetapan ini disebut indeks bias. Berdasarkan hukum Snellius, indeks bias medium dapat diketahui dari perbandingan proyeksi (dihubungkan dengan garis putus-putus) sinar datang dengan proyeksi (berupa garis putus-putus pada bidang yang datar) sinar bias pada bidang batas ke dua medium seperti gambar 12.
N
medium I
D i B’ Bidang batas D’ r
B B
medium II
Gambar 12. Hukum Snellius Titik potong sinar datang dan sinar bias pada bidang batas medium dijadikan sebagai titik pusat lingkaran (O). apabila titik potong sisi lingkaran sinar datang (D) dan sinar bias (B) diproyeksikan atau dibuat garis putus-putus pada bidang yang datar ke bidang batas, maka D’O merupakan proyeksi sinar datang (DO) dan B’O merupakan proyeksi sinar bias (BO). Dengan demikian, indeks bias (n) mediumnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
E. Alat dan Bahan 1. Kaca plan paralel 2. Sterofoam 3. Jarum pentul 4. Kertas milimeter blok 5. Busur derajad 6. Penggaris 7. Pulpen atau pensil F. Langkah Percobaan 1. Siapkan milimeter blok. 2. Letakkan kertas milimeter blok di atas sterofoam, kemudian lekatkan menggunakan jarum pentul pada bagian tepi-tepi kertas milimeter blok. 3. Buatlah garis-garis yang membagi kertas milimeter blok menjadi empat bagian yang sama menggunakan pulpen atau pensil. 4. Garislah tepi-tepi kaca plan paralel dengan menggunakan pulpen atau pensil sehingga ukuran kaca plan paralel tercetak sama persis di atas kertas milimeter blok. 5. Posisikan mata kamu di depan kaca plan paralel. 6. Letakkan jarum pentul yang pertama di dekat tepi kertas milimeter blok, jarum pentul ke dua letakkan pada satu garis lurus diantara jarum pentul pertama dengan kaca plan paralel. 7. Posisikan mata kamu dibelakang kaca plan paralel. 8. Letakkan jarum pentul yang ke tiga sejajar dengan jarum pentul pertama dan kedua di tepi kertas (dekat dengan mata). Sedangkan jarum pentul keempat di letakkan diantara jarum pentul ke tiga dengan kaca plan paralel. 9. Setelah dianggap sejajar semua, cabutlah ke empat jarum pentul tadi. 10. Buatlah garis lurus yang sangat panjang yang menghubungkan lubang jarum pentul pertama dan ke dua hingga mengenai pola kaca plan paralel garis ini dapat disebut sebagai garis berkas sinar datang (i), dengan cara yang sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
hubungkanlah lubang jarum pentul yang ke tiga dan ke empat sehingga mengenai pola kaca plan paralel, garis ini disebut garis berkas sinar bias (r). 11. Ukur dan catatlah sudut sinar datang (∠ i) dan sudut sinar bias (∠ r ) dan hitunglah nilai indeks bias pada kaca plan paralel ke dalam tabel pengamatan. 12. Ukur nilai indeks bias kaca plan paralel. 13. Ulangi percobaan sebanyak 4 kali, pada kertas yang berbeda untuk posisi jarum yang berbeda (sudut kemiringannya terhadap kaca plan paralel). G.
Data Percobaan 1. Dari hasil percobaan buatlah tabel data, dan masukkan data hasil percobaan ke dalam tabel. 2. Hitunglah nilai indeks bias pada kaca plan paralel.
H. Analisis Data Percobaan 1. Jelaskan bagaimana cara menentukan nilai indeks bias pada kaca plan paralel?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
2. Buatlah perhitungan menentukan nilai indeks bias pada kaca plan paralel? 3. Buatlah tabel data hasil percobaan? Lengkapi penjelasan analisis
data
berdasarkan data pada tabel? 4. Buatlah gambar jalannya sinar peristiwa pembiasan cahaya pada kaca plan paralel berdasarkan hasil percobaan?
I.
Pembahasan Buatlah pembahasan sesuai dengan analisis data dan hubungkan hasil percobaan dengan teori yang ada?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J.
151
Kesimpulan 1. Apa kesimpulan kalian dalam percobaan ini? 2. Sebutkan 2 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Lampiran 6 Soal Pretest dan Soal Posttest Nama No Absen Mata Pelajaran Guru Tanggal Kelas Semester
: : : : : : :
Tanda Tangan Siswa
SOAL PRETEST 1.
Apakah yang dimaksud dengan cahaya?
2.
Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui?
3.
Apakah yang dimaksud dengan pemantulan cahaya?
4.
Gambarkanlah proses pemantulan cahaya?
5.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya secara teratur?
6.
Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya?
7.
Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?
8.
Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya atau hukum Snellius?
9.
Jelaskan 2 sifat-sifat pembiasan cahaya?
10. Sebutkan 4 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui? Selamat Mengerjakan
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama No Absen Mata Pelajaran Guru Tanggal Kelas Semester
: : : : : : :
154
Tanda Tangan Siswa
SOAL POSTEST 1.
Apakah yang dimaksud dengan cahaya?
2.
Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui?
3.
Apakah yang dimaksud dengan pemantulan cahaya?
4.
Gambarkanlah proses pemantulan cahaya?
5.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya secara teratur?
6.
Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya?
7.
Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?
8.
Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya atau hukum Snellius?
9.
Jelaskan 2 sifat-sifat pembiasan cahaya?
10. Sebutkan 4 contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui? Selamat Mengerjakan
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttets Kunci Jawaban Soal Pretest 1.
Apakah yang dimaksud dengan cahaya? Jawab: Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki kecepatan perambatan cahaya di ruang hampa adalah sebesar 3 x 108 m/s. Skor total = 5
2.
Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui? Jawab: a.
Dapat merambat lurus
b.
Dapat dipantulkan
c.
Dapat dibiaskan
d.
Dapat menembus benda bening. Skor total = 10
3.
Apakah yang dimaksud dengan pemantulan cahaya? Jawab: Perubahan cahaya kearah sisi (medium) asalnya setelah menumbuk antar muka 2 medium. Skor total = 10
4.
Gambarkanlah proses pemantulan cahaya? N Sinar pantul Sinar datang
Bidang pantul Skor total = 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
157
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya secara teratur? Jawab: Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi ketika berkas cahaya jatuh pada benda dengan permukaan rata, licin, dan mengkilap. Skor total = 5
6.
Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? Jawab: a.
Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Skor total = 10 7.
Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya? Jawab: Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya karena cahaya memasuki media yang berbeda kerapatannya atau berbeda indeks biasnya. Skor total = 10
8.
Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya atau hukum Snellius? a.
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b.
Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
c.
Perbandingan proyeksi sinar datang dan sinar bias pada bidang batas antara dua medium merupakan bilangan tetap. Bilangan tetap ini didefinisikan sebagai indeks bias.
Skor total = 15 9.
Jelaskan 2 sifat-sifat pembiasan cahaya? Jawab: a.
Sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih kecil dari pada sudut datang (i).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
158
Sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih besar dari pada sudut datang (i).
Skor total = 10 10. Sebutkan 4 contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui? Jawab: a.
Pensil yang terendam dalam gelas air minum tampak bengkok jika ditaruh di gelas dalam posisi miring.
b.
Saat kita menangkap ikan dalam akuarium, posisi ikan tersebut tidak berada pada posisi tepat kita melihatnya.
c.
Saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, kolam tersebut kelihatannya dangkal tapi sebenarnya dalam.
d.
Peristiwa fatamorgana, terjadinya pelangi.
Skor total = 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Kunci Jawaban Soal Posttest 1.
Apakah yang dimaksud dengan cahaya? Jawab: Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki kecepatan perambatan cahaya di ruang hampa adalah sebesar 3 x 108 m/s. Skor total = 5
2.
Sebutkan 4 sifat-sifat cahaya yang kamu ketahui? Jawab: a.
Dapat merambat lurus
b.
Dapat dipantulkan
c.
Dapat dibiaskan
d.
Dapat menembus benda bening.
Skor total = 10 3.
Apakah yang dimaksud dengan pemantulan cahaya? Jawab: Perubahan cahaya kearah sisi (medium) asalnya setelah menumbuk antar muka 2 medium. Skor total = 10
4.
Gambarkanlah proses pemantulan cahaya? N Sinar pantul Sinar datang
Bidang pantul Skor total = 15 5.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya secara teratur? Jawab:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi ketika berkas cahaya jatuh pada benda dengan permukaan rata, licin, dan mengkilap. Skor total = 5 6.
Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? Jawab: a.
Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b.
Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Skor total = 10 7.
Apakah yang dimaksud dengan pembiasan cahaya? Jawab: Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya karena cahaya memasuki media yang berbeda kerapatannya atau berbeda indeks biasnya. Skor total = 10
8.
Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya atau hukum Snellius? a.
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b.
Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
c.
Perbandingan proyeksi sinar datang dan sinar bias pada bidang batas antara dua medium merupakan bilangan tetap. Bilangan tetap ini didefinisikan sebagai indeks bias.
Skor total = 15 9.
Jelaskan 2 sifat-sifat pembiasan cahaya? Jawab: a.
Sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih kecil dari pada sudut datang (i).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
161
Sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih besar dari pada sudut datang (i).
Skor total = 10 10. Sebutkan 4 contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yang kamu ketahui? Jawab: a.
Pensil yang terendam dalam gelas air minum tampak bengkok jika ditaruh di gelas dalam posisi miring.
b.
Saat kita menangkap ikan dalam akuarium, posisi ikan tersebut tidak berada pada posisi tepat kita melihatnya.
c.
Saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, kolam tersebut kelihatannya dangkal tapi sebenarnya dalam.
d.
Peristiwa fatamorgana, terjadinya pelangi.
Skor total = 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
Lampiran 8 Tabel 4. Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan
No
Nama Siswa 4
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Data Percobaan Analisis Data Pembahasan Ketepatan Percobaan Pengambilan Kesimpulan
Penampilan Laporan Percobaan 3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
2
1
Total Skor
0
Persentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Keterangan Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Aspek Penilaian dan Skor Penilaian:
Pencatatan data yang baik 1.
Penampilan laporan percobaan Skor 4: Rapi, sistematis, lengkap dan mudah dibaca Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
2.
Data Percobaan Skor 4: tepat sesuai pengukuran, tabel data lengkap, satuan betul, akurat Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
3.
Analisis data percobaan Skor 4: Cara mengukur betul, hasil pengukuran betul, disertai tabel data percobaan dan satuan yang betul, gambar hasil percobaan betul Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi 4.
Pembahasan Skor 4: Menjelaskan hasil pengukuran, menghubungkan hasil percobaan dengan dasar teori, jelas, alur berpikir logis atau betul Skor 3: Jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: Jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: Jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
5.
Ketepatan pengambilan kesimpulan Skor 4: Kesesuaian dengan tujuan, menyebutkan analisis data, kesesuaian dengan pembahasan, menjawab pertanyaan Skor 3: jika terpenuhi 3 kriteria Skor 2: jika terpenuhi 2 kriteria Skor 1: jika terpenuhi 1 kriteria Skor 0: Tidak ada kriteria yang terpenuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas VIII SMP N 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Absensi Siswa 3 10 2 7 12 15 20 32 35 27 24 31 4 22 25 28 16 26 13 34 8 14 18 5 6 19 23 33 29 30 1 9 17 11 21
Nilai Pretest Posttest 7.5 80 10 75 12.5 80 16.5 90 17.5 75 17.5 80 20 80 20 80 25 85 30 95 32.5 90 32.5 85 35 75 37.5 75 37.5 75 41.5 85 42.5 90 44 90 46.5 90 47.5 95 52.5 85 52.5 75 52.5 90 55 80 57.5 100 65 80 67.5 90 67.5 95 72.5 90 72.5 90 74 79 74 90 74 84 77.5 85 90 90
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
Lampiran 10 Daftar Rubrik Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Hasil Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Percobaan Pertama: “Perambatan Cahaya”
No
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Penampilan Data Percobaan Analisis Data Pembahasan Ketepatan Laporan Percobaan Pengambilan Percobaan Kesimpulan
Nama Siswa 4
1
3
2
1
0 √
A
4
3
2
√
1
0
4
3
2
1
0
4 3
2
1
0
4
3
2
2
1
Total Skor
Persentase
0
√
√
√
10
28.57
√ 2
B
√
√
√
√
√
9
25.71
3
C
√
√
√
√
√
9
25.71
4
D
√
√
√
√
√
9
25.71
5
E
√
√
√
√
√
10
28.57
6
F
√
√
√
√
√
10
28.57
7
G
√
√
√
√
9
25.71
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167
Hasil Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Percobaan Kedua: “Pemantulan Cahaya”
No
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Data Percobaan Analisis Data Pembahasan Ketepatan Percobaan Pengambilan Kesimpulan
Penampilan Laporan Percobaan
Nama Siswa 4
3
1
A
√
2
B
√
3
C
4
D
5
E
6
F
√
7
G
√
2
1
0
4
3
2
√
√ √
√
0
4
3
4
3
2
1
0
4
3
2
2
1
0 16
47.71
√
√
√
16
47.71
√
√
√
15
42.86
√
√
14
40
√
15
42.86
√ √
0
√
√
√
1
Persentase
√
√
√
2
√
√
√
1
Total Skor
√ √
√
√
11
31.43
√
√
√
12
34.29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
Hasil Penilaian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Percobaan Ketiga: “Pembiasan Cahaya”
No
Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan Data Analisis Data Pembahasan Ketepatan Percobaan Percobaan Pengambilan Kesimpulan
Penampilan Laporan Percobaan
Nama Siswa 4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
2
1
Total Skor
Persentase
0
1
A
√
√
√
√
√
20
57.14
2
B
√
√
√
√
√
20
57.14
3
C
√
√
√
√
√
20
57.14
4
D
√
√
√
√
√
20
57.14
5
E
√
√
√
√
√
20
57.14
6
F
√
√
√
18
51.42
7
G
√
√
√
20
57.14
√ √
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Contoh dan Hasil Penelitian Pretest dan Posttest
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 Contoh dan Hasil Penelitian Keterampilan Melaporkan, Mengolah Data dan Menyimpulkan
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
Lampiran 13 Perhitungan Uji Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Tabel 21. Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std.
Std. Error
95% Confidence Interval
Devia
Mean
of the Difference
tion Pair
Pretest –
1
Posttest
-39.85714
t
20.93 532
√ √ √ √ r = 0.887 Persentase efek = R2 R2 = (0.887)2 x 100% R2 = 0.786 x 100% R2 = 78.7% Persentase efek adalah sebesar 78.
3.53872
Lower
Upper
-47.04868
-32.66561
Df
Sig. (2tailed)
-11.263
34
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 Dokumentasi Kegiatan Siswa
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197