PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KATOLIK WIJAYAKUSUMA BLORA KELAS X IPA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI VIRUS
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Novita Lily Vindasari NIM : 10 1434 021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus
Orangtua tersayang
Keluarga dan saudara tersayang
Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi Teman-teman Pendidikan Biologi
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
God has a reason for allowing things to happen. We may never understand his wisdom, but we simply have to trust his will
"Never give up no matter what you encounter" Jangan pernah menyerah apapun yang anda temui
―A miracle is another name of Hard Work‖ Keajaiban kata lain dari kerja keras
v
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
ABSTRAK Novita Lily Vindasari, 2015. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora Kelas X IPA dengan Metode Two Stay Two Stray pada Materi Virus
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan masalah pada siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora yaitu nilai rata-rata kelas yang mencapai 48,21 sehingga belum mencapai standar KKM 75. Selain itu hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi tergolong rendah. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi virus dengan metode Two Stay Two Stray. Penelitian dilaksanakan di SMA Katolik Wijayakusuma Blora tahun ajaran 2014/2015 dengan subyek penelitian 25 siswa kelas X IPA. Pengumpulan data dilakukan dengan penilaian post-test, lembar observasi, dan wawancara. Penelitian ini terbagi atas dua siklus, yaitu siklus I dengan dua kali pertemuan dan siklus II dengan dua kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa ranah kognitif meningkat dari ratarata 80,80 pada siklus I menjadi 89,40 pada siklus II sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 80% menjadi 92%. Data afektif adalah 80% siswa kategori tinggi, 20% siswa kategori sedang pada siklus I menjadi 100% kategori tinggi di siklus II. Untuk aktivitas siswa pada siklus I maupun siklus II adalah 100% berkategori tinggi. Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, dapat disimpulkan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar, Two Stay Two Stray, dan Virus
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
ABSTRACT
Novita Lily Vindasari, 2015. Increase Activity and Students Learning Outcomes of Wijayakusuma Blora Catholic Senior High School of Class X IPA with Two Stay Two Stray Method Matter Virus. Based on the interviews results of problems have been found in class X science of Catholic Senior High School Wijayakusuma Blora that the average value of the class that reached 48.21 so it has not reached the standard KKM 75. Furthermore, learning outcomes and learning activities of students in participating biology learning is low. This classroom action research aims to improve learning outcomes and student activity on virus material with methods of Two Stay Two Stray. The research was conducted at the Catholic Senior High School Wijayakusuma Blora academic year of 2014/2015 with study subjects 25 students in class X science. Data was collected by assessment of post-test, observation sheets, and interviews. This study was divided into two cycles, first cycle with two meetings and the second cycle with two meetings. The results showed that cognitive learning outcomes of students increased from an average of 80.80 in the first cycle to 89.40 in the second cycle, while the percentage of students who reach the KKM increased from 80% to 92%. Data affective student is 80% high category, 20% students of medium category of the first cycle become 100% high category in the second cycle. For activity of students in the first cycle and the second cycle was 100 % high category . Based on the results that have been done, it can be concluded that Two Stay Two Stray method can improve activity and student learning outcomes.
Keywords : Activities, learning outcomes, Two Stay Two Stray and Virus
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih yang telah diberikan olehNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora Kelas X IPA Dengan Metode Two Stay Two Stray Pada Materi Virus‖ dengan baik. Skripsi ini dapat disusun tidak lepas oleh bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengasihi dan memberkatiku sepanjang waktu, serta selalu mendengarkan doa-doaku. Terimakasih Tuhan 2. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang penuh ikhlas memberikan cinta, kasih sayang, doa, material, dorongan, dan motivasinya selama ini. 3. Ibu Dra. Maslichah Asy`ari, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Y. Indarjo selaku kepala seolah SMA Katolik Wijayakusuma Blora yang memberikan izin untuk melakukan penelitian ini. 5. Ibu Esthiningtyas Dwi P. U, S.Si selaku guru biologi SMA Katolik Wijayakusuma Blora yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dan untuk bimbingannya. 6. Bapak ibu dosen Pendidikan Biologi Pak Tri, Bu Luisa, Romo Wir, Bu Nana, Pak Kris, Romo Sunu, Bu Ika, Bu Wiwid, Pak Suthardi dan segenap staff sekretariat JPMIPA Sanata Dharma yang telah mendukung penulisan skripsi ini secara tidak langsung. 7. Kakakku Rina dan Himawan, adikku Vera, keponakanku Gede, serta keluarga besarku terima kasih bantuannya dan doanya. 8. Siswa-siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................
vii
ABSTRAK .....................................................................................................................
viii
ABTRACT ......................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
1
A. Latar Belakang Permasalahan ............................................................................
1
B. Batasan Masalah ................................................................................................
4
C. Rumusan Masalah ..............................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................................
6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................
6
F. Hipotesa .............................................................................................................
7
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................
8
A. Belajar ................................................................................................................
8
1. Pengertian Belajar ........................................................................................
8
2. Prinsip Belajar ..............................................................................................
9
3. Tujuan Belajar ..............................................................................................
10
B. Pembelajaran ......................................................................................................
10
C. Hasil Belajar .......................................................................................................
15
1. Pengertian Hasil Belajar ...............................................................................
15
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................................................
19
D. Aktivitas Belajar .................................................................................................
23
E. Metode Two Stay Two Stray .............................................................................
26
F. Materi Pembelajaran ..........................................................................................
32
G. Penelitian Yang Relevan .....................................................................................
32
H. Kerangka Berpikir ...............................................................................................
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................
36
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................
36
B. Setting Penelitian ...............................................................................................
37
C. Rancangan Penelitian .........................................................................................
37
D. Instrumen Penelitian ...........................................................................................
47
E. Cara Analisa Data ..............................................................................................
50
F. Indikator Ketercapaian .......................................................................................
54
G. Tim Peneliti ........................................................................................................
55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................
57
A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................
57
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................
57
1. Siklus I ..........................................................................................................
57
2. Siklus II .........................................................................................................
66
C. Hasil Analisis ......................................................................................................
73
1. Aspek Kognitif .............................................................................................
73
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xiv
2. Aspek Afektif ...............................................................................................
75
3. Aktivitas Siswa ............................................................................................
75
4. Hasil Wawancara .........................................................................................
76
D. Pembahasan.........................................................................................................
77
1.
Aspek Kognitif ............................................................................................
77
2.
Aspek Afektif ..............................................................................................
80
3.
Aktivitas Siswa ...........................................................................................
83
4.
Faktor Pendukung Metode Two Stay Two Stray .........................................
84
5.
Faktor Penghambat Metode Two Stay Two Stray .......................................
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................
88
A. Kesimpulan .........................................................................................................
88
B. Saran ...................................................................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
90
LAMPIRAN...................................................................................................................
92
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu .................................................................
51
Tabel 3.2 Kategori Presentase Hasil Observasi Afektif .................................................
53
Tabel 3.3 Kategori Presentase Hasil Observasi Aktivitas ..............................................
54
Tabel 3.4 Indikator Ketercapaian Target .......................................................................
55
Tabel 4.1 Jadwal Pertemuan Siklus I ..............................................................................
58
Tabel 4.2 Hasil Pre-Test Siswa .......................................................................................
59
Tabel 4.3 Data Afektif Siswa Siklus I ............................................................................
63
Tabel 4.4 Data Aktivitas Siswa Siklus I .........................................................................
63
Tabel 4.5 Hasil Post-Test Siklus I...................................................................................
64
Tabel 4.6 Jadwal Pertemuan Siklus II.............................................................................
67
Tabel 4.7 Data Afektif Siswa Siklus II ...........................................................................
71
Tabel 4.8 Data Aktivitas Siswa Siklus II ........................................................................
71
Tabel 4.9 Hasil Post-Test Siklus II .................................................................................
71
Tabel 4.10 Perbandingan Post-Test Siklus I Dan Siklus II .............................................
74
Tabel 4.11 Perbandingan Data Afektif Siklus I Dan Siklus II........................................
75
Tabel 4.12 Perbandingan Data Aktivitas Siklus I Dan Siklus II.....................................
76
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metode Two Stay To Stray .........................................................................
28
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................................
35
Gambar 3.1 Desaian siklus PTK Khemmis Dan Mc Tagart ...........................................
38
Gambar 4.1 Siswa Berdiskusi siklus I ...........................................................................
60
Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi siklus I ............................................................................
61
Gambar 4.3 Kelompok Presentasi siklus I ......................................................................
62
Gambar 4.4 Siswa Berdiskusi siklus II ...........................................................................
68
Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi siklus II ...........................................................................
69
Gambar 4.6 Kelompok Presentasi siklus II.....................................................................
70
Gambar 4.7 Perbandingan Post-Test Siklus I Dan Siklus II ..........................................
78
Gambar 4.8 Perbandingan Data Afektif Siklus I Dan Siklus II ......................................
81
Gambar 4.9 Perbandingan Aktivitas Siklus I Dan Siklus II ...........................................
83
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN 1. Silabus .................................................................................................................
93
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...........................................
100
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .........................................
121
4. Lembar Kerja Siswa Siklus I .............................................................................
140
5. Lembar Kerja Siswa Siklus II ............................................................................
142
6. Artikel Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................................
143
7. Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I ...............................................................
154
8. Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II .............................................................
162
9. Kartu Two Stay Two Stray .................................................................................
167
10. Peta Two Stay Two Stray ....................................................................................
170
11. Materi Pembelajaran ..........................................................................................
171
12. Kisi-Kisi Soal Dan Jawaban Pre-Test ................................................................
195
13. Kisi-Kisi Soal Dan Jawaban Post-Test Siklus I .................................................
197
14. Kisi-Kisi Soal Dan Jawaban Post-Test Siklus II ................................................
199
15. Soal Pre-Test ......................................................................................................
201
16. Soal Post-Test Siklus I .......................................................................................
207
17. Soal Post-Test Siklus II ......................................................................................
213
18. Rubrik Observasi Afektif ...................................................................................
218
19. Rubrik Observasi Aktivitas ................................................................................
221
20. Lembar Observasi Afektif Siswa .......................................................................
222
21. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ....................................................................
224
22. Kisi-Kisi Dan Pedoman Wawancara .................................................................
226
23. Hasil Wawancara ...............................................................................................
228
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xviii
24. Data Nilai Pre-Test, Post-Test I Dan Post Test II ..............................................
240
25. Data Perhitungan Lembar Observasi Afektif .....................................................
243
26. Data Perhitungan Lembar Observasi Aktivitas ..................................................
250
27. Hasil Afektif dan Aktivitas Siswa ......................................................................
257
28. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ....................................................................
265
29. Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ...................................................................
268
30. Hasil Pre-Test Siswa Rendah .............................................................................
269
31. Hasil Pre-Test Siswa Tinggi ..............................................................................
275
32. Hasil Post-Test Siswa Rendah Siklus I ..............................................................
281
33. Hasil Post-Test Siswa Sedang Siklus I ..............................................................
286
34. Hasil Post-Test Siswa Tinggi Siklus I ...............................................................
291
35. Hasil Post-Test Siswa Rendah Siklus II ............................................................
296
36. Hasil Post-Test Siswa Sedang Siklus II .............................................................
300
37. Hasil Post-Test Siswa Tinggi Siklus II ..............................................................
304
38. Surat Ijin Penelitian Dari Universitas ................................................................
308
39. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian ...........................................
309
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Pendidikan adalah interaksi pribadi antara para siswa serta interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan pendidikan adalah proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Kita sebagai pendidik dapat menanamkan pemahaman kepada peserta didik kita untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru. Peserta didik harus mampu mengembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran. Selain itu peserta didik juga harus terbiasa dengan pemahaman untuk belajar berlangsung seumur hidup mereka. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk menjadi tujuan. Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian. Belajar menurut Gagne dikutip dalam Dahar (2011) sebagai suatu proses dimana suatu kelompok siswa berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, istilah pengalaman membatasi macam-macam perubahan perilaku yang dapat di anggap mewakili belajar.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari serangkaian aktivitas yaitu mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Pengalaman ini mempengaruhi pengendalian sikap dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kualitas maupun kuantitasnya. Proses pembelajaran yang baik akan memperoleh hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar menurut Sudjana (2010) merupakan kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Keberhasilan
kegiatan
pembelajaran
yang
dirancang oleh
guru
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang ada pada diri siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor pendukung yang berasal dari luar diri siswa, misalnya prasarana, arahan dari guru, dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung. Metode yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang baik. Hal ini berdasarkan observasi di kelas X IPA pada semester genap 2013/2014 dan diskusi bersama guru biologi SMA Katolik Wijayakusuma Blora, kurikulum yang diterapkan pada sekolah menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini mengharapkan siswa akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Namun pada proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah sebagian besar didominasi menggunakan metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
ceramah dalam memberikan materi. Guru kurang melakukan variasi metode pembelajaran sehingga berdampak pada tingkat fokus dan respon siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Fokus dan respon siswa yang rendah, karena kurangnya ruang bagi siswa dalam menyalurkan pendapat, kegaduhan
saat
pembelajaran
dimulai,
dan
kurangnya
pendekatan
pembelajaran. Kondisi demikian memiliki pengaruh yang besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa kelas X IPA tahun ajaran 2013/2014, terbukti pada hasil Ulangan Harian (UH) semester ganjil materi virus menunjukan hanya ada 29% atau 7 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, sedangkkan 71% siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini menunjukkan belum tercapainya hasil belajar dan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Indikator keberhasilan pembelajaran didapatkan dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai KKM adalah 72, padahal Tahun Pelajaran 2014/2015 nilai KKM berubah menjadi lebih tinggi yaitu 75. Dalam permasalahan di atas, dapat dikatakan bahwa faktor utamanya adalah penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat. Hal itu berdampak pada hasil belajar yang menurun dan aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan guru berkurang. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa maka diperlukan pendekatan pembelajaran yang efektif, salah satunya adalah metode Two Stay Two Stray. Keunggulan dari metode Two Stay Two Stray ini adalah mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, dan kreatif, dalam menanggapi suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
masalah yang diterima oleh siswa menurut Lie (2002). Dengan penyajian materi yang melibatkan siswa aktif belajar dan bermain bersama kelompoknya ini akan membantu siswa dalam belajar secara mandiri maupun berkelompok. Dengan menggabungkan metode dalam proses pembelajaran siswa tidak akan merasa terbebani dengan materi yang begitu padat. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator bagi siswa sehingga siswa dapat berpikir secara mandiri dalam menemukan pengetahuan baru. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik dengan
melakukan
suatu
penelitian
tindakan
kelas
yang
berjudul
―MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KATOLIK WIJAYAKUSUMA BLORA KELAS X IPA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI VIRUS‖.
B. Batasan Masalah Batasan masalah sangat penting untuk menjadi titik fokus penelitian. Supaya masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Batasan masalahnya sebagai berikut : 1.
Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas adalah kemampuan dari segi aspek kognitif dari hasil post-test dan afektif yang diketahui dari hasil observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
5
Aktivitas Aktivitas adalah kegiatan untuk melakukan sesuatu yang telah direncanakan dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya, dalam hal ini aktivitas siswa dibatasi oleh peneliti : siswa memperhatikan yang dijelaskan
oleh
guru,
bertanya,
menyampaikan
pendapat,
dan
bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok yang diketahui dari hasil observasi.
3.
Materi Materi pelajaran kelas X yaitu Virus pada; Kompetensi dasar : K. D 3.3 : Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. K. D 4.3 : Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka masalah yang dirumuskan sebagai berikut: ―Apakah penerapan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada materi virus?‖.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada materi virus dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini : 1.
Manfaat teoritis : Penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan dengan penggunaan metode Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran, serta meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora.
2.
Manfaat praktis : a. Bagi siswa 1) Dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dalam proses pembelajaran siswa dapat memahami materi yang disampaikan dengan mudah sehingga dapat mempengaruhi hasil dan aktivitas belajar siswa. 2) Siswa merasa lebih percaya diri dalam mengeluarkan pendapat dan bersosialisasi dengan baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
b. Bagi Guru Dapat menambah pengetahuan guru dengan metode Two Stay Two Stray sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
c. Bagi sekolah Dengan penggunaan metode Two Stay Two Stray sekolah dapat memiliki laporan tentang penggunaan metode Two Stay Two Stray dalam pembelajaran Biologi, sehingga Kepala Sekolah dapat memberikan arahan kepada guru yang lain untuk menggunakan metode Two Stay Two Stray dalam proses pembelajaran.
d. Bagi peneliti Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah serta sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah Metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi virus di kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Cronbach dalam Djamarah, 2011). Menurut Siregar dan Nara (2011) perubahan tingkah laku menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Menurut W. H. Burton dalam Siregar dan Nara (2011) belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat interaksi yang ada, interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu, sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak akan berhasil. Menurut Winkel (2007) belajar pada manusia adalah sesuatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan – pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dari berbagai pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hail dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Prinsip Belajar Menurut Suprijono (2009) setelah memahami pengertian belajar, ada juga prinsip-prinsip belajar, berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri : a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup d. Positif atau berakumulasi e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Permanen atau tetap. g. Bertujuan dan terarah h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dai interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
3. Tujuan Belajar Siswa belajar pasti memiliki tujuan dari belajar itu sendiri, Suprijono (2009) menyatakan tujuan belajar sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk mencapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effect, yang biasa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effect. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik ―menghidupi‖ (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.
B. Pembelajaran Dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Menurut Surya (2004) Pembelajaran adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gagne dalam Siregar dan Nara (2011) pembelajaran adalah instruction as a set of external event to support the several processes of learning, which are internal. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwaperistiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Gagne mengemukakan lebih lanjut dan lebih lengkap instruction is intended to promote learning, external situation need to be arranged to activate, support and maintain the internal processing that constitutes each learning event. Pembelajaran yang dimaksudkan adalah untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan beberapa ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut : a. Merupakan upaya sadar dan disengaja b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan d. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah perilaku secara keseluruhan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan motorik. Beberapa pakar menyebutkan adanya beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran. Lindgren dalam Surya (2004) menyebutkan bahwa isi pembelajaran terdiri atas : (1) Kecakapan, (2) Informasi, (3) pengertian, dan (4) sikap. Menurut Benyamin Bloom dalam Surya (2004) menyebutkan ada tiga kawasan perilaku sebagai hasil pembelajaran, yaitu (1) kognitif, (2) afektif, dan (3) psikomotor. Yang harus diingat bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah perubahan tingkah perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek saja. Pembelajaran belum dikatakan lengkap apabila hanya menghasilkan satu atau dua aspek saja, melakukan penilaian hasil pembelajaran, hendaknya mencakup seluruh perubahan perilaku. Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh individu bermacam-macam jenis dan kebutuhannya, ada dari segi aspek, dari segi sifatnya dan dari segi caranya. Dari segi aspek pembelajaran, kita dapat membedakan (1) Pembelajaran ketrampilan, (2) Pembelajaran sikap, dan (3) Pembelajaran pengetahuan. Menurut Gagne dari segi aspek pembelajaran ketrampilan, sikap, dan pengetahuan, dijabarkan menjadi 8 jenis pembelajaran dari hal sederhana hingga kompleks, yaitu : a. Signal learning atau pembelajaran melalui isyarat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
b. Stimulus response learning atau pembelajaran rangsangan tindak balas c. Chaining learning atau pembelajaran melalui perantaian d. Verbal association learning atau pembelajaran melalui keterkaitan verbal e. Discrimination learning atau pembelajaran dengan membeda-bedakan f. Concept learning atau pembelajaran konsep g. Rule learning atau pembelajaran menurut hukum (aturan) h. Problem solving learning atau pembelajaran melalui penyelesaian masalah. Kedelapan jenis pembelajaran tersebut, penelitian ini hanya terrfokus menggunakan dua jenis pembelajaran yaitu concept learning dan problem solving learning. Pada concept learning pembelajaran yang digunakan oleh peneliti sudah terkonsep dengan langkah-langkah yang sudah direncanakan agar siswa memahami materi, sedangkan problem solving learning pada penelitian ini, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan suatu masalah, agar siswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuannya yang mereka tau. Menurut Surya (2004), dari segi sifatnya, pembelajaran dibedakan antara pembelajaran formal dan pembelajaran informal, pembelajaran formal adalah pembelajaran yang dilakukan secara formal dalam arti dilakukan secara melembaga, sistematis, dengan pola-pola yang baku, misalnya
pembelajaran
disekolah.
Pembelajaran
informal
adalah
pembelajaran yang sifatnya informal adalah tidak dilakukan secara sengaja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
untuk pembelajaran. Pembelajaran informal yang dimaksudkan ini adalah proses pembelajaran yang terjadi dengan sendirinya, misalnya melalui siaran televisi atau radio, dengan teman sebaya, dll. Dari segi cara pembelajaran, dibedakan menjadi 4 macam dalam memperoleh rangsangan, yaitu visual, auditif, kinestatik, dan taktik. (1) Visual yaitu individu yang lebih efektif pembelajarannya apabila menerima rangsangan melalui alat indra penglihatan (2) Auditif, individu lebih efektif pembelajarannya apabila menerima rangsangan melalui alat indra pendengaran (3) Kinestetik, individu lebih efektif pembelajarannya apabila menerima rangsangan melalui alat indra pergerakan (4) Taktik, individu lebih efektif pembelajarannya apabila menerima rangsangan melalui alat indra penciuman dan perabaan. Keempat macam memperoleh rangsangan tersebut bersifat hierarkis. Ini berarti bahwa dalam penelitian semua rangsangan harus digunakan, namun penelitian ini terfokus pada visual, auditif, dan kinestetik. Suatun proses belajar akan efektif dan efesien jika siswa mengetahui rangsangan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Pada visual siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru didepan kelas melalui power point, auditif siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh teman pada saat diskusi dan guru pada saat menjelaskan didepan kelas, serta kinestetik pada saat siswa melakukan pergerakan pindah tempat dari satu kelompok ke kelompok yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Dalam proses pembelajaran penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi menurut Benyamin Bloom dalam Sinegar dan Nara (2011) mengklasifikasikan menjadi tiga domain hasil belajar, yaitu Cognitive Domain, Affective Domain, dan Psychomotor Domain. a. Cognitive Domain Perilaku merupakan proses berpikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak. Beberapa contoh termasuk Cognitive Domain : menyebutkan definisi Biologi, membedakan fungsi otak dan saraf, menjabarkan perilaku-perilaku umum menjadi perilaku khusus, dll. Dalam Revised Taxonomy, (Anderson dan Karthwohl, dalam Sinegar dan Nara, 2011) melakukan revisi pada kawasan kognitif. Menurutnya terdapat dua kategori, yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada dimensi proses kognitif, ada enam jenjang tujuan belajar, yaitu : 1) Mengingat : meningkatkan ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang diajarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2) Mengerti : mampu membangun arti dari pesan pembelajaran, termasuk komunikasi lisan, tulisan maupun grafis 3) Memakai : menggunakan prosedur untuk mengerjakan latihan maupun memecahkan masalah 4) Menganalisis :memecahkan bahan-bahan ke dalam unsur-unsur pokoknya dan menentukan bagaimana bagian-bagian saling berhubungan satu sama lain dan kepada keseluruhan struktur 5) Menilai : membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar tertentu 6) Mencipta : membuat suatu produk yang baru dengan mengatur kembali unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam suatu pola atau struktur yang belum pernah ada sebelumnya. Keenam tingkatan tersebut bersifat hierarkis. Ini berarti bahwa tingkatan
dibawahnya
merupakan
prasyarat
bagi
penguasaan
kemampuan diatasnya. Level yang digunakan pada penelitian ini menggunakan ingatan (C1). Pemahaman (C2), Penerapan (C3). Analisis (C4), dan evaluasi (C5) untuk digunakan dalam soal post-test. Pada ciptaan (C6) digunakan untuk membuat karya seni siswa.
b. Affective Domain Perilaku
yang
dimunculkan
seseorang
sebagai
pertanda
kecenderungan untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi didalam lingkungan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Kawasan afektif (Krathwohl, Bloom dan Masia dalam Sinegar dan Nara. 2011) meliputi tujuan belajar yang berkenan dengan minat, sikap, dan nilai serta pengembangan penghargaan dan penyesuaian diri. Kawasan ini dibagi dalam lima jenjang tujuan, yaitu sebagai berikut : 1) Penerimaan (receiving) : meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai, ingin menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut, misalnya siswa menerima sikap jujur sebagai sesuatu yang diperlukan 2) Pemberian respons (responding) : meliputi sikap ingin merespons penerimaan terhadap system, puas dalam memberi respons, misalnya bersikap jujur dalam setiap tindakannya 3) Pemberian nilai atau penghargaan (valuing) : penilaian meliputi penerimaan terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai yang disukai dan memberikan komitmen untuk menggunakan sistem nilai tertentu, misalnya jika seseorang telah menerima sikap jujur, dia akan selalu komit dengan kejujuran, menghargai orang-orang yang bersikap jujur dan dia juga berperilaku jujur 4) Pengorganisasian
(Organization)
:
meliputi
memilah
dan
menghimpun sistem nilai yang akan digunakan, misalnya berperilaku jujur ternyata berhubungan dengan nilai-nilai yang lain seperti kedisplinan, kemandirian, keterbukaan, dll. 5) Karakterisasi (Characterization) : karakteristik meliputi perilaku secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
diorganisasikannya, misalnya karakter dan gaya hidup seseorang, sehingga dia kenal sebagai pribadi yang jujur; keteraturan pribadi, sosial dan emosi seseorang sehingga dikenal sebagai orang yang bijaksana. Dari lima jenjang di atas merupakan fokus dalam penelitian ini. Maka dari itu semua jenjang harus dilaksanakan secara berurutan dalam penelitian ini agar siswa dapat mengatur dirinya bersikap, ranah afektif akan memberi peran tersendiri bagi siswa.
c. Psychomotor Domain Perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Domain ini berbentuk gerakan tubuh, antara lain seperti berlari, melompat, melempar, berputar, memukul, menendang, dll. (Dave dalam Sinegar dan Nara, 2011) mengemukakan lima jenjang tujuan belajar pada ranah psikomotor, kelima jenjang tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Meniru : kemampuan mengamati suatu gerakan agar dapat merespons 2) Menerapkan : kemampuan mengikuti pengarahan, gerakan pilihan dan pendukung dengan membayangkan gerakan orang lain 3) Memantapkan : kemampuan memberikan respons yang terkoreksi atau respon dengan kesalahan-kesalahan terbatas atau minimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4) Merangkai : koordinasi rangkaian gerak dengan membuat aturan yang tepat 5) Naturalisasi : gerakan yang dilakukan secara rutin dengan menggunakan energi fisik dan psikis yang minimal. Dari kelima tingkatan tersebut merupakan syarat bagi penguasaan kemampuan siswa, maka dari itu semua tingakatan harus dilaksanakan secara berurutan, dalam penelitian ini agar siswa dapat mengatur dirinya dalam melakukan tindakan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk ‖perubahan‖ harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dalam diri individu dan di luar individu. Oleh karena itu, proses belajar yang telah terjadi dalam diri individu hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah dilakukan. Menurut Slameto (2010) ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar : a. Faktor-faktor intern Ada tiga faktor yang membahas tentang faktor intern ini, yaitu : faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
1) Faktor jasmaniah a) Faktor kesehatan Kesehatan merupakan hal yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Proses belajar individu akan terganggu jika kesehatan tidak stabil. b) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Keadaan cacat tubuh dapat mempengaruhi belajarnya. Siswa yang cacat belajarnya akan terganggu.
2) Faktor psikologis a) Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu: kecapakan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan afektif, mengetahui/menggunakan konsepkonsep
abstrak
secara
afektif,
mengetahui
relasi
dan
mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi berpengaruh besar terhadap kemajuan belajar. b) Perhatian Untuk menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
kebosanan, sehingga siswa tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, bahan belajar selalu menarik perhatian dengan mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan bakatnya. c) Motif Seorang siswa harus mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencakan dan melaksanankan kegiatan yang mendukung proses belajar. Dalam proses belajar harus diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik.
3) Faktor kekelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan hilang. Kelelahan ini dapat terjadi terus-menerus dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
b. Faktor-faktor ekstern Faktor ekstern menurut Slameto (2010) yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
1) Faktor keluarga Siswa yang akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan ekonomi keluarga. 2) Faktor sekolah Faktor sekolah juga mempengaruhi belajar seorang siswa, antara lain: Metode mengajar yang digunakan oleh guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standart pelajaran, keadaan gedung sekolah, Metode belajar dan tugas rumah. 3) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa, seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah faktor dari pihak diri siswa yaitu tentang aktivtas yang ditimbulkan selama proses pembelajaran berlangsung. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang menjadi fokus adalah faktor sekolah seperti kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
yang ditetapkan oleh sekolah dan pada saat proses pembelajaran, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru menarik. Sehingga hasil belajar siswa dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.
D. Aktivitas Belajar Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Hanafiah dan Suhana, 2012). Belajar bukanlah berproses dalam kehampaan. Apalagi bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berpikir, latihan atau praktek, dan sebagainya. Seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar bahkan situasi itulah yang mempengaruhi dan menentukan aktivitas belajar apa yang dilakukan kemudian. Setiap situasi dimanapun dan kapanpun memberikan kesempatan belajar kepada sesorang. Kesempatan belajar ini diberikan oleh guru untuk siswa agar dapat belajar dengan mandiri atau guru sebagai fasilitator, namun kegiatan mandiri masih dianggap tidak bermakna, karena guru adalah orang yang lebih tahu dan menentukan segala hal yang dianggap penting bagi siswa. Disisi lain siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
hanya bertugas menerima dan menelan apa yang disampaikan oleh guru, sehingga mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif. Namun ada beberapa penemuan baru, psikologi perkembangan dan psikologi belajar tentang aktivitas belajar, berdasarkan hasil penelitian para ahli pendidikan dalam Hamalik (2013), bahwa : Dalam kemajuan metodologi, asas aktivitas lebih ditonjolkan melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang telah memadai. Menurut Paul D. Dierich dalam Hamalik (2013) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu : a. Kegiatan-kegiatan visual Membaca,
melihat
gambar-gambar,
mengamati
eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
d. Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun. g. Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktorfaktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dll. Kegiata-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Kegiatan belajar menjadi dasar untuk mencapai tujuan belajar, pada kegiatan belajar (Paul D. Dierich dalam hamalik, 2013) dibagi menjadi delapan kelompok kegiatan, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kegiatan visual siswa membaca pustaka, mengamati orang lain bekerja atau bermain, pada kegiatan lisan siswa mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, pada kegiatan mendengarkan siswa mendengarkan penyajian bahan dalam bentuk langkah-langkah Two Stay Two Stray, mendengarkan percakapan atau diskusi, kegiatan menulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
siswa disuruh membuat rangkuman, selain itu kegiatan mental siswa diharapkan mengingat materi yang sudah dijelaskan, dapat membuat keputusan. Menurut Hanafiah dan Suhana (2012), aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut : a.
Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati.
b.
Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.
c.
Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya.
d.
Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis dikalangan peserta didik.
e.
Pembelajaran
dilaksanakan
menumbuhkembangkan
secara
pemahaman
kongkret dan
sehingga
berpikir
kritis
dapat serta
menghindarkan terjadinya verbalisme. f.
Menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat disekitarnya.
E. Metode Two Stay Two Stray Lie (2002) mengemukakan metode Two Stay Two Stray dikembangkan oleh Spencer Kagon pada tahun 1992 dan bisa digunakan bersama dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
teknik kepala bernomor. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia didik. Metode Two Stay Two Stray memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan memberikan informasi kepada kelompok yang lain. Ciri – ciri metode Two Stay Two Stray adalah siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi pembelajarannya, kelompok dibentuk secara heterogen dimana satu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Suprijono (2009) mengemukakan bahwa metode Two Stay Two Stray diawali dengan pembagian kelompok yang masing – masing beranggotakan 4 orang. Setiap kelompok mendapatkan tugas berupa permasalahan yang harus didiskusikan jawabannya. Setelah kegiatan diskusi selesai, dua orang dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapatkan tugas sebagai duta mempunyai kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Tugas penerima tamu adalah menyajikan hasil diskusi kelompoknya kepada tamu yang berkunjung. Setelah kembali kekelompok asal, baik peserta didik yang bertamu maupun yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka laksanakan. Adapun langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray, menurut Lie (2002) adalah sebagai berikut. a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Setelah
selesai,
dua
siswa
dari
masing-masing
kelompok
28
akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain. c. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka f. Kesimpulan Untuk memperjelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan dengan sebuah bagan tentang proses pembelajaran Metode Two Stay Two Stray sebagai berikut :
Gambar 2.1 Metode Two Stay Two Stray Secara rinci Tahap-tahap dalam pembelajaran Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
a. Persiapan Pada tahap persiapan guru membuat silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat evaluasi pembelajaran, dan membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
dengan
masing-masing
anggota
4
siswa.
Pembagian kelompok tersebut harus heterogen berdasarkan prestasi akademik, jenis kelamin, dll.
b. Presentasi Pada tahap ini guru menyampaikan gambaran materi secara umum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.
c. Kegiatan Kelompok Siswa
berdiskusi
dalam
kelompok
mengenai
permasalahan-
permasalahan yang disajikan oleh guru dalam lembar soal yang dibagikan. Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, 2 anggota dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya dan dating bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 2 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
d. Formalisasi Pada tahap ini salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dipresentasikan dengan kelompok yang lainnya. Kemudian guru mengarahkan siswa ke bentuk formal, dalam hal ini guru berperan sebagai moderator dalam kegiatan diskusi tersebut dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kelompok yang presentasi.
e. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi guru mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor rata-rata tinggi, penghargaan tersebut berupa pujian. Dalam penerapannya metode Two Stay Two Stray siswa secara tidak langsung diajak untuk menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah, selain itu penggunaan metode ini juga akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam diskusi, tanya jawab, mencari jawaban, dan menjelaskan dan menyampaikan materi yang dijelaskan oleh temannya. Adapun kelebihan dari metode Two Stay Two Stray : a. Dapat diterapkan pada semua kelas b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
c. Lebih berorientasi pada keaktifan d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan g. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar Sedangkan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray : a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana, dan tenaga) d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas Untuk menangani kekurangan dari metode Two Stay Two Stray, maka
sebelum
pembelajaran
dimulai
guru
terlebih
dahulu
mempersiapkan dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen. Dalam berkelompok diusahakan satu kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah, sehingga siswa yang berkemampuan tinggi dapat mengajak siswa untuk bekerjasama dan mau bertukar pikiran dalam berdiskusi. Guru dalam pengolalan kelas setiap kelompok dapat diberi waktu pada saat berkunjung sehingga tidak gaduh, dan tidak memakan waktu yang lama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
F. Materi Pembelajaran Virus merupakan parasit aseluler (tidak dalam bentuk sel) berukuran mikroskopik yang hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup. Virus merupakan salah satu materi belajar siswa SMA kelas X dengan Kompetensi Dasar : K. D 3.3
: Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang
ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. K. D 4.3
: Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus
dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. Dalam penelitian ini materi yang akan dibahas secara garis besar : 1.
Sejarah Penemuan Virus
2.
Ciri-Ciri Virus
3.
Struktur Tubuh Virus
4.
Klasifikasi
5.
Cara Hidup Virus
6.
Peranan Virus
7.
Cara Penularan Dan Upaya Pencegahan Serangan Virus
G. Hasil Penelitian Relevan Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2012) tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Two Stay Two Stray Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas VIII C Mata Pelajaran IPS di SMP N
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
4 Kalasan Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil skor rata-rata kelas keterampilan berdiskusi siswa pada siklus I sebesar 33,00 dan pada siklus II meningkat mencapai 44,84. Kenaikan siklus I ke siklus II sebesar 11,84. Pada siklus II ini telah mencapai target yang telah ditentukan, keberhasilannya mencapai lebih dari 75% yaitu mencapai 82 %. Peningkatan ini juga ditunjukan dengan peningkatan skor angket keterampilan berdiskusi siswa pada siklus I sebesar 67% dan mengalami peningkatan sebesar77%. Penelitian yang lain dalam penelitian yang relevan oleh Wardhani (2012) tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil triangulasi rata-rata prosentase capaian pada siklus I untuk aspek performance guru dalam kelas sebesar 68,96%, iklim kelas sebesar 60,71%, sikap ilmiah siswa 59,52%, dan motivasi belajar siswa 58,63%. Rata-rata prosentase capaian pada siklus II untuk aspek performance guru dalam kelas sebesar 81,88%, indikator iklim kelas 71,43%, sikap ilmiah siswa 69,05%, dan motivasi belajar siswa 68,90%. Sedangkan, rata-rata prosentase capaian pada siklus III untuk aspek performance guru dalam kelas sebesar 90,21%, iklim kelas 76,79%, sikap ilmiah siswa 78,72%, dan motivasi belajar siswa 77,40%, kemanfaatan fasilitas pembelajaran dalam kelas juga telah optimal. Peningkatan ini terjadi karena guru yang mengubah Metode pembelajaran yang biasa menjadi pembelajaran Metode Two Stay Two Stray.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Penelitian yang lain dalam penelitian yang relevan oleh Susilomurti (2014) tentang ―Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA NEGERI 4 Yogyakarta.” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil penelitian yang diperoleh pada aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I memiliki kategori tinggi sebesar 95,65%; kategori sedang sebesar 4,35% dan kategori rendah sebesar 0%. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil dengan kategori tinggi 100%. Kuisioner dan wawancara di akhir siklus menunjukkan kategori siswa yang sangat aktif hingga 100%. Ketercapaian KKM pada siklus I yakni 13,04%; sedangkan pada siklus 2 sebesar 60,86%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 65,22 pada siklus I menjadi 78,2
H. Kerangka Berpikir Dalam proses belajar mengajar biologi SMA kelas X SMA katolik Wijayakusuma Blora, siswa lebih banyak menjadi pendengar dan aktivitas siswa lebih banyak diam, maka dari itu peneliti tertarik dengan metode Two Stay Two Stray dikarenakan agar siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk mendorong aktivitas yang tinggi sehingga mempengaruhi hasil belajar. Dari hasil penelitian yang relevan di atas peneliti tertarik melakukan metode Two Stay Two Stray untuk penelitian tindakan kelas. Hal ini dikarenakan Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aspek pemahaman dan aktivitas pada siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Observasi Awal
Siswa kelas X IPA
35
Hasil Observasi : 1. Proses pembelajaran menggunakan Metode ceramah 2. Siswa hanya mendengarkan guru ceramah tanpa beraktivitas 3. Hasil belajar siswa yang rendah 4. Target ketuntasan siswa belum dapat tercapai yaitu 71%, dan 9% siswa yang tercapai KKM Dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat
Penelitian Relevan Susilomurti, Khatarina Aprillia : ―Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA NEGERI 4 Yogyakarta” Hasil penelitian aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I memiliki kategori tinggi sebesar 95,65%; kategori sedang sebesar 4,35% dan kategori rendah sebesar 0%. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil dengan kategori tinggi 100%. Kuisioner dan wawancara di akhir siklus menunjukkan kategori siswa yang sangat aktif hingga 100%. Ketercapaian KKM pada siklus I yakni 13,04%; sedangkan pada siklus 2 sebesar 60,86%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 65,22 pada siklus I menjadi 78,26. Penerapan pembelajaran biologi dengan metode Two Stay Two Stray Hasil Belajar
Aktivitas Siswa
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Rancangan penelitian dan variabel penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti (Subyantoro, 2009). Penelitian Tindakan Kelas bersifat reflektif, artinya dalam proses penelitian itu ―Anda sebagai guru sekaligus peneliti― selalu memikirkan apa dan mengapa suatu dampak tindakan yang terjadi di kelas. Dari pemikiran itu dapat dipecahkan melakukan tindakan –tindakan pembelajaran tertentu. Beberapa aspek yang terdapat didalamnya meliputi Metode dan desain penelitian, instrument penelitian, sampel penelitian dan teknik pengolahan data serta analisis data. Dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. mempengaruhi,
sedangkan
Variabel bebas adalah variabel yang variabel
terikat
adalah
variabel
yang
dipengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Two Stay Two Stray. Metode Two Stay Two Stray merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Variabel terikat penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
B. Setting penelitian 1.
Objek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi virus.
2.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas X IPA semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan jumlah 25 siswa.
3.
Tempat Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA KATOLIK WIJAYAKUSUMA BLORA, yang beralamat JL. JEND. A. Yani no. 19 A Blora, Kab. Blora, Jawa Tengah.
4.
Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November - Desember 2014
C. Rancangan penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus (masing-masing siklus dengan dua kali pertemuan). Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan prosedur penelitian Khemmis & Mc Tagart (Tampubolon,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
2009) dimana kegiatan setiap siklusnya meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, obeservasi, evaluasi, dan refleksi.
Gambar 3.1 Desain siklus PTK (Tampubolo, 2009)
Pelaksanaan
siklus
pertama
disesuaikan
dengan
permasalahan
pembelajaran yang diperoleh peneliti pada saat obeservasi awal, sedangkan pelaksanaan siklus kedua disesuaikan dengan hasil siklus pertama. Pada setiap siklus diadakan tes formatif (Post Test) pada akhir pembejaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Akhir dari pembelajaran akan dilakukan refleksi untuk mengetahui kendala-kendala siswa, yang ditemui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
dalam proses pembelajaran dan hasil refleksi guru untuk dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya. 1.
Persiapan penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam persiapan penelitian : a. Izin melakukan observasi penelitian tindakan kelas kepada Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA Katolik Wijayakusuma Blora. b. Izin kepada guru pengampu biologi untuk melakukan penelitian di kelas X IPA di SMA Katolik Wijayakusuma Blora. c. Melakukan observasi awal untuk mengetahui masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran melalui pengamatan langsung di kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora, wawancara dengan guru pamong mengenai metode yang dilakukan selama pembelajaran dan hasil belajar siswa. d. Menentukan metode yang tepat dengan kendala yang terjadi pada kelas tersebut. e. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga memperoleh perseujuan untuk melaksanakan penelitian dari dosen.
2.
Siklus I Siklus I dilakukan dalam 2x pertemuan, pertemuan 1 dengan 1 JP dan pertemuan 2 dengan 2 JP. Setiap jam pertemuan di SMA Katolik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Wijayakusuma Blora memiliki waktu 45 menit. Beberapa tahapan kegiatan yang dilaksanakan : a. Perencanaan (Planning) Rencana tindakan siklus I sebagai berikut : 1) Bertemu dan diskusi dengan guru mata pelajaran biologi disekolah 2) Menyiapkan dan menyusun instrument yang meliputi a) Silabus b) RPP (rencana Pelaksanaan Pembelajaran) c) LKS (Lembar kerja Siswa) d) Kartu Metode Two Stay Two Stray 3) Menyiapkan instrument pengambilan data a) Soal pre test b) Soal post test I c) Soal post test II d) Lembar observasi afektif e) Lembar observasi psikomotor f)
Lembar wawancara
b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran materi Virus dengan metode Two Stay Two Stray, adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan, sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
1) Presentasi guru Pada tahap ini guru menyampaikan gambaran materi yang akan disampaikan secara umum sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan pilihan sendiri.
2) Kegiatan kelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahanpermasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang dibagikan. Kelompok terdiri dari 5 anggota secara bebas (siswa memilih sesuai dengan kehendaknya). Peneliti menetapkan 5 anggota dalam satu kelmpok dikarenakan jumlah siswa dikelas sebanyak 25 orang, agar setiap kelompok memiliki jumlah yang sama. setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2 dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datang bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
3) Formalisasi Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaanpertanyaan kelompok yang presentasi.
4) Evaluasi kelompok Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi dengan serius
c. Observasi (Observation) Tahap observasi dilakukan oleh guru pengamat, dan 2 observer dari rekan mahasiswa. Dalam tahap ini observer melakukan kegiatan pengamatan aktifitas dan sikap siswa pada saat proses pembelajaran. Aktifitas (psikomotor) siswa yang diamati antara lain komunikasi sesama teman, antar individu dan kelompok, tanggung jawab, dan ekspresif, sedangkan untuk sikap (afektif) yang diamati antara lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
menerima kritik darri teman, kerja sama dengan kelompoknya, dan percaya diri.
d. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berhubungan dengan penilaian. Penilaian merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan alat penilaian untuk memperoleh informasi. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi yang dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.
e. Refleksi (reflection) Refleksi siklus I dilakukan peneliti bersama dengan guru pembimbing setelah proses pembelajaran yang telah berlangsung pada siklus I tentang kelebihan dan kekurangan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apsa saja yang belum tercapai pada siklus I. hasil refleksi kemudian digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan memperbaruhi pembelajaran yang ada di siklus II.
3.
Siklus II Siklus II prinsipnya secara umum sama dengan kegiatan pada siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
a. Perencanaan (planning) Dari hasil refleksi siklus I dengan guru pembimbing hal- hal yang perlu diperbaiki dari hasil siklus I, pada siklus II ini intinya sama dengan siklus I namun ada perbedaan yaitu materi yang disampaikan, soal post II, tanpa adanya pre test, dan siswa yang bermain dalam kelompok diubah bertujuan untuk mencampur anak yang memiliki kemampuan yang rendah, sedang, dan yang tinggi.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Adapun langkah Two Stay Two Stray dalam pembelajaran : 1) Presentasi guru Pada tahap ini guru indikator, menyampaikan gambaran materi yang akan disampaikan sesuai dengan RPP setelah menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan pilihan guru yang sudah disesuaikan dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam satu kelompok.
2) Kegiatan kelompok Siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai permasalahanpermasalahan yang disajikan oleh guru berupa lembar soal yang dibagikan.
Kelompok
terdiri
dari
5
anggota
yang
dipilihkan/dibagikan oleh guru sesuai dengan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi siswa, setelah kegiatan diskusi selesai, maka 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dari 5 anggota setiap kelompoknya meninggalkan kelompok dan datng bertamu ke kelompok yang lain untuk mendengarkan dan mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal di kelompok bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah kegiatan berkunjung maka 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertugas untuk bertamu kembali ke kelompok asalnya untuk mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok lain.
3) Formalisasi Tahap ini guru akan menunjuk beberapa kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok yang dikunjunginya. Dalam hal ini guru hanya sebagai moderator dalam kegiatan berdikusi dan siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaanpertanyaan kelompok yang presentasi.
4) Evaluasi Kelompok Guru akan mengevaluasi hasil diskusi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan memberikan beberapa pertanyaan. Selanjutnya guru akan memberikan penghargaan kepadaa kelompok yang berdiskusi dengan serius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
c. Observasi (Observation) Kegiatan observasi pada siklus ke II sama dengan kegiatan observasi pada siklus I yaitu melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan seperti, penerapan metode Two Stay Two Stray, aktivitas siswa dalam kelompok adanya peningkatan pada setiap siklus II. Tahap ini di observasi oleh peneliti, guru pengamat, dan dua rekan mahasiswa.
d. Evaluasi (Evaluation) Alat evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa pada akhir siklus, dan lembar observasi yang dinilai oleh observer dua rekan mahasiswa untuk mengetahui aktivitas dan sikap siswa.
e. Refleksi (Reflection) Pada tahap ini dilakukan analisis data. Dari hasil yang diperoleh dapat direfleksikan selama proses pembelajaran, hasil tes tertulis maupun hasil observasi lalu diambil kesimpulan apakah metode yang diterapkan berhasil atau tidak. Pada akhir siklus diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora dapat memenuhi target dari indikator keberhasilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
D. Instrument Penelitian Instrument adalah merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, LKS (Lembar Kerja Siswa), dan Kartu soal metode Two Stay Two Stray.
2. Instrumen Pengambilan Data Instrument pengambilan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non test. a. Test Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa secara kognitif. Alat yang digunakan ini berupa tes, pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 tahap tes : pre-test ( test awal) dan post-test (test akhir). Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Dengan soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bervariasi dari aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi dalam Arifin (2012). Pre test digunakan untuk mengukur kesiapan siswa atau untuk mengetahui kemampuan dasar pada materi virus. Tes ini dilakukan sebelum melakukan proses pembelajaran, sedangkan post test adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
alat ukur untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran setiap siklus. Tes ini bertujuan sebagai acuan peningkatan hasil belajar pada siswa. Pada saat pre test dan post test siklus I, maupun siklus II, test yang akan digunakan adalah tes pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal.
b. Non test Instrument pengumpulan data non test meliputi : 1) Lembar Observasi Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2012). Lembar observasi disusun oleh peneliti guna untuk mengetahui penguasaan aspek afektif dan psikomotor siswa, lembar observasi ini akan di isi oleh 2 observer dua rekan mahasiswa saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ini diisi oleh observer, ada 7 aspek kategori ranah afektif dan psikomotor, dan skor yang harus di isi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, dan 4 Dengan menggunakan rubrik lembar observasi. Menurut Arikunto (2012), jenis dalam lembar observasi ini termasuk jenis skala semantic differential.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
2) Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis nontes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung, karena wawancara ini dilakukan kepada siswa diluar jam pelajaran dan dilaksanakan pada akhir penelitian. Wawancara ini bertujuan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti untuk mengetahui keaktifan siswa, pengalaman siswa dan kesulitan siswa yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang dipilih dalam wawancara berdasarkan siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi, masing-masing sebanyak 2 orang yang mewakili siswa pada saat tinggal di kelompok dan siswa yang bertamu ke kelompok lain. Dengan demikian, jumlah keseluruhan siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa. Peneliti menggunakan lembar wawancara sebagai pedoman pertanyaan wawancara yang akan diajukan kepada siswa untuk melengkapi data yang dibutuhkan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray. Peneliti tidak hanya bertanya pada siswa, namun pada guru pembimbing, yang membedakan guru pembimbing hanya lewat berbicara sederhana yang tidak terpacu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
dengan lembar pertanyaan wawancara. Tujuan peneliti bertanya kepada guru untuk mengetahui sejauh mana perubahan siswa dalam menerima materi virus dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.
E. Cara Analisis Data Data yang digunakan meliputi data kuantitatif dan deskriptif kualitatif, data kuantitatif yaitu berupa angka hasil belajar maupun aktivitas siswa, kemudian hasil kuantitatif di analisis menggunakan deskriptif kualitatif dalam bentuk kalimat. Dalam rancangan penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Metode Two Stay Two Stray. Penelitian ini dalam hasil belajar mencakup dua ranah, yaitu ranah kognitif, dan ranah afektif. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan ranah kognitif yang berpedoman dengan hasil tes akhir (post test I dan II) dalam bentuk tes pilihan ganda, sedangkan untuk mengukur ranah afektif yang berpedoman dengan lembar observasi. Cara analisa data terdiri dari : 1. Ranah kognitif Ranah kognitif pada penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda dengan jumlah 20 soal untuk pre-test dan post-test. Dalam pilihan ganda memiliki skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
a. Penilaian pre-test dan post-test Cara menghitung pre-test dan post-test siswa sebagai berikut :
Skor =
X 100
Pre-test hanya digunakan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam materi yang akan disampaikan. Hasil post-post setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian nilai KKM siswa terhadap materi virus. KKM SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada kelas X IPA mata pelajaran biologi adalah 75. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Skor Post-test
Keterangan
≤ 74
Tidak Tuntas
≥ 75
Tuntas
b. Rata-rata kelas Dalam menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus, sebagai berikut :
Rata-rata kelas =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
c. Menentukan presentase ketuntasan KKM Ketuntasan klasikal adalah untuk mengetahui presentase hasil belajar siswa yang telah dicapai dengan melampaui KKM 75. Digunakan rumus sebagai berikut ;
Prosentase KKM =
x100%
2. Ranah afektif Dalam ranah afektif peneliti menggunakan lembar observasi, dimana afektif dapat dilihat dari minat, sikap, emosi siswa dalam pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Data-data yang diperoleh setiap siklusnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan mencari skor masing-masing siswa. Skor yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis melalui dua kategori, yaitu untuk menentukan presentase skor setiap siswa, dan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi. a. Presentase skor setiap siswa Untuk mengetahui skor siswa dalam ranah afektif digunakan rumus : Skor =
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Skor pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel ini: Tabel 3.2 Kategori Prosentase Hasil Observasi Aspek Afektif Prosentase yang Keterangan diperoleh 66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q 33,33
Rendah
b. Presentase siswa yang tergolong dalam afektif tinggi Setiap siswa yang memilki prosentase tinggi pada hasil yang diperoleh,
kemudian
dilakukan
perhitungan
presentase
untuk
menentukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dengan rumus: Prosentase =
x 100%
3. Aktivitas siswa Dalam aktivitas siswa peneliti menggunakan lembar observasi, dimana aktivitas dapat dilihat selama pembelajaran berlangsung menggunakan metode Two Stay Two Stray. Skor yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis melalui dua kategori, yaitu untuk menentukan skor setiap siswa, dan presentase siswa yang tergolong dalam kategori tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
a. Prsentase skor siswa Untuk mengetahu skor siswa dalam aspek psikomotor digunakan rumus : Skor =
x 100
Skor pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada tabel ini: Tabel 3.3 Kategori Prosentase Hasil Observasi Aktivitas Prosentase yang Keterangan diperoleh 66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q 33,33
Rendah
b. Presentase siswa yang tergolong dalam aktivitas tinggi Setiap siswa yang memiliki presentase tinggi pada hasil yang diperoleh,
kemudian
dilakukan
perhitungan
presentase
untuk
menentukan ketercapaian indikator yang telah ditetapkan dengan rumus: Prosentase =
x 100%
F. Indikator Keberhasilan Beberapa hal yang digunakn untuk ketercapaian tindakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Tabel 3.4 Indikator Ketercapaian Target Indikator
Awal
Target Siswa memperoleh
Skor rata-rata kelas X Hasil belajar siswa
rata-rata kelas sebesar IPA adalah 48,21
aspek kognitif
77 Presentase Presentase pencapaian pencapaian KKM KKM sebesar 70% sebesar 29% Aktivitas siswa
Aktivitas siswa
Belum terukur
mencapai kategori tinggi sebesar 75% Afektif siswa
Afektif siswa
Belum terukur
mencapai kategori tinggi sebesar 75%
G. Tim peneliti a. Peneliti Nama
: Novita Lily Vindasari
NIM
: 10 1434 021
Jurusan
: Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Observer I Nama
: Ana Tri Yuliani
NIM
: 10 1434 051
Jurusan
: Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
c. Observer II Nama
: Kornelia Selvi
NIM
: 10 1434 053
Jurusan
: Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian siklus I ini dilakukan pada bulan November 2014, bertempat di SMA Katolik Wijayakusuma Blora dengan subyek penelitian kelas X IPA yang berjumlah 25 siswa, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah hasil belajar dan aktifitas siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora pada materi virus. Dalam penelitian ini menggunakan dua siklus, siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pada setiap akhir pertemuan atau akhir siklus diadakan Post-Test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
B. Hasil Penelitian 1. Siklus 1 a. Perencanaan (Planning) Tahap awal yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan digunakan selama siklus 1. Instrumen pembelajaran dan penelitian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran dan dosen pengampu. Peneliti juga dibantu oleh dua rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran siklus 1.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Instrumen pembelajaran yang disusun meliputi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Silabus, LKS (Lembar Kerja Siswa), Materi pembelajaran, sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah Soal diskusi, pre – test yang diberikan pada awal pembelajaran, dan post – test 1 diberikan di akhir siklus beserta lembar observasi.
b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai pengajar. Penjabaran mengenai pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Jadwal Pertemuan Siklus I Jumlah Pertemuan
Tanggal
Waktu
siswa yang hadir
I
22 November 2014
1x45 menit
25 siswa
II
24 November 2014
2x45 menit
25 siswa
Secara lebih rinci adapun langkah-langkah metode Two Stay Two Stray sebagai berikut : 1) Presentasi Guru memberikan salam kepada siswa dan mempresensi kehadiran siswa. Sebelum memasuki proses pembelajaran siswa mengerjakan soal pre-test selama 10 menit untuk mengetahui sejauh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
mana pemahaman siswa mengenai materi ini sebelum menerima materi yang sesungguhnya. Soal pre-test terdiri dari 20 soal pilihan ganda yang mencakup
Kompetensi Dasar
(KD) 3.3 yaitu
Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan
tentang ciri,
replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Hasil Pre-Test Siswa No
Jenis Data
Hasil Yang Diperoleh
1.
Nilai tertinggi
50
2.
Nilai terendah
20
3.
Nilai rata-rata
36,40
4.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75
0
5.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≤ 75
25
Kemudian guru memberikan apersepsi dan membacakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pengajar meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan pilihannya sendiri, guru menjelaskan metode Two Stay Two Stray terlebih dahulu.
2) Kegiatan kelompok Pada tahap ini siswa diminta mendiskusikan dan presentasi perntanyaan-pertanyaan yang disajikan oleh pengajar dalam bentuk kartu soal. Kelompok terdiri dari 5 anggota secara bebas (siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
memilih sesuai dengan kehendaknya). Siswa diperbolehkan untuk mencari referensi seperti buku, handphone, maupun laptop untuk browsing menggunakan internet, kegiatan diskusi dilakukan selama 15 menit. Setelah kegiatan diskusi kelompok 2 dari 5 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lainnya untuk mendengarkan jawaban dan mencatat hasil diskusi daari kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal dikelompoknya bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok tamu. Masing-masing kelompok hanya memperoleh alokasi waktu 15 menit. Selesai berkunjung, 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertamu diharapkan kembali ke kelompoknya untuk kembali mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok yang lain. Dalam mensharingkan hasil diskusi, kelompok diberi waktu 20 menit.
Gambar 4.1 Siswa Berdiskusi siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi siklus I
3) Formalisasi Setelah diskusi, beberapa kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain mendengarkan. Guru menunjuk 2 kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil diskusi yang dikunjungi, dalam hal ini guru berperan sebagai moderator dalam presentasi tersebut siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaanpertanyaan atau menambahkan jawaban yang kurang pada kelompok yang presentasi. Kegiatan presentasi ini diberi alokasi waktu 15 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Gambar 4.3 Kelompok Presentasi siklus I
4) Evaluasi kelompok dan penghargaan Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan apa yang dipelajari dan yang didapat. Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok pada pertemuan hari ini dengan memberikan pertanyaanpertanyaan secara lisan yang dibahas pada kegiatan kelompok, siswa masih terlihat ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu guru juga memberikan penghargaan kepada semua kelompok yang berdiskusi dengan serius, kerjasama yang baik, dan mau menghargai pendapat sesama temannya.
c. Observasi (Observing) Observasi siklus I berlangsung selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan kemampuan siswa dalam berinteraksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
melalui lembar observasi. Observasi ini dilakukan 2 macam untuk melihat sikap dan aktivitas siswa. Observasi dilakukan pada setiap siswa, untuk mempermudah observer mengamati siswa sejumlah 25, anak diberikan potongan kertas untuk menuliskan absen mereka, sehingga observer lebih mudah untuk mengamati sikap dan aktivitas siswa satu persatu. Pada lembar observasi terdapat 7 aspek kategori dalam ranah afektif dan aktivitas, skor pada lembar observasi dalam rentang 1, 2, 3, 4. Skala ini diisi oleh observer yang berpedoman pada panduan yang telah dibuat peneliti. Berdasarkan skala tersebut didapatkan skor maksimal 28. Pada siklus I terdapat 2 pertemuan, sehingga ada 2 lembar observasi untuk setiap anak. Data pengukuran aspek afektif dan aktivitas siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Data afektif siswa siklus I No
Kategori
Siklus I
1
Tinggi
80%
2
Sedang
20%
3
Rendah
0%
Tabel 4.4 Data aktivitas siswa siklus I No
Kategori
Siklus I
1
Tinggi
100%
2
Sedang
0%
3
Rendah
0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
d. Evaluasi (Evaluation) Sebelum jam pelajaran berakhir pada siklus 1, dilakukan Post-Test 1 dengan tujuan mengukur tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I. hasil Post-Test dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Post-Test Siswa siklus I No
Jenis Data
Hasil Yang Diperoleh
1.
Nilai tertinggi
95
2.
Nilai terendah
55
3.
Nilai rata-rata
80,80
4.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75
20
5.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≤ 75
5
6.
% tuntas
80%
7.
% tidak tuntas
20%
Pada tabel di atas dapat kita lihat nilai tertinggi siswa adalah 95, dan nilai terendah 55, sedangkan dari hasil Post-Test rata-rata siswa adalah 80,8, jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM sebanyak 20 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang, presentase siswa yang tuntas 80 % dan yang belum tuntas adalah 20 %.
e. Refleksi (Reflecting) Penelitian siklus I dilakukan dan dilaksanakan dengan baik, namun kegiatan pembelajaran siklus I masih perlu perbaikan untuk siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
selanjutnya, maka diperlukan refleksi. Refleksi tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I, refleksi pribadi peneliti sangatlah penting sebagai pengajar, pengajar juga meminta teman observer dan guru pengampu biologi untuk memberikan masukan tentang apa yang harus diperbaiki oleh peneliti pada siklus selanjutnya. Dari data yang diperoleh hasil Post-Test pada siklus I ini memperoleh rata-rata kelas 80,80 dan presentase siswa yang tuntas atau siswa yang mencapai KKM sebanyak 80%. Sehingga dalam ranah kognitif siswa telah melebihi target, dimana target rata-rata kelas 77 dan presentase siswa yang mencapai KKM 70%. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan 100% yang dikategorikan tinggi, sedangkan ranah afektif siswa kategori tinggi dengan presentase 80% dan kategori sedang 20%. Hasil di atas sudah memenuhi indikator yang ingin dicapai peneliti, namun peneliti masih perlu melanjutkan ke siklus II untuk memperoleh hasil yang lebih baik serta mengetahui kembali ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil diatas, indikator yang ingin dicapai oleh peneliti sudah tercapai namun, pada saat pembelajaran terdapat beberapa masalah yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya, yaitu : 1) Pada saat diskusi siswa masih terlalu ramai dan gaduh. 2) Keaktifan siswa masih didominasi oleh siswa yang pintar, siswa yang sedang dan rendah masih sering diabaikan. 3) Dalam memilih teman berkelompok, siswa masih sering pilih-pilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
4) Alokasi waktu untuk berdiskusi masih kurang bagus, sehingga terkesan tergesa-gesa. 5) Peneliti masih terlihat gugup pada saat mengajar. 6) Siswa masih belum mau berusaha dulu, sehingga cenderung bertanya untuk mendapatkan jawaban. 7) Penerapan metode Two Stay Two Stray masih kurang optimal, karena masih awal bagi siswa mendapatkan metode tersebut, sehingga siswa kesusahan dalam berpindah kelompok.
2. Siklus II a. Perencanaan Tahap ini, peneliti memperbaiki masalah yang ada dalam siklus I, yang paling penting adalah membatasi alokasi waktu diskusi, dan menjelaskan dengan jelas cara berpindah dalam penerapan metode Two Stay Two Stray.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun, secara garis besar pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan siklus I. adapun rincian pelaksanaan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Tabel 4.6 Jadwal Pertemuan Siklus II Jumlah siswa
Pertemuan
Tanggal
Waktu
I
29 November 2014
1x45 menit
25 siswa
II
1 Desember 2014
2x45 menit
25 siswa
yang hadir
Kegiatan ini berdasarkan meode Two Stay Two Stray, adapun langkah-langkah Two Stay Two Stray lebih rinci : 1) Presentasi Guru memberikan salam kepada siswa dan mempresensi kehadiran
siswa.
Guru
membacakan
tujuan
pembelajaran,
mengingatkan kembali materi sebelumnya, dan menjelaskan mengenai gambaran umum materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. Pengajar meminta siswa untuk berkelompok yang terdiri dari 5 orang dalam sekelompoknya yang telah dipilih oleh guru sendiri berdasarkan kemampuan rendah, sedang, dan tinggi sesuai hasil Post-Test I.
2) Kegiatan kelompok Pada tahap ini siswa siswa diminta mendiskusikan dan presentasi perntanyaan-pertanyaan yang disajikan oleh pengajar dalam bentuk kartu soal. Siswa diperbolehkan untuk mencari referensi seperti buku, handphone, maupun laptop untuk browsing menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
internet, kegiatan diskusi dilakukan selama 10 menit. Setelah kegiatan diskusi kelompok 2 dari 5 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lainnya untuk mendengarkan jawaban dan mencatat hasil diskusi daari kelompok yang dikunjungi. Sementara 3 anggota yang tinggal dikelompoknya bertugas untuk menyampaikan hasil diskusi kepada
kelompok
tamu.
Masing-masing
kelompok
hanya
memperoleh alokasi waktu 10 menit, hal ini dikarenakan keterbatsan waktu dalam kegiatan pembelajaran. Selesai berkunjung, 2 anggota dari masing-masing kelompok yang bertamu diharapkan kembali ke kelompoknya untuk kembali mensharingkan hasil diskusi yang diperoleh dari kelompok yang lain. Dalam mensharingkan hasil diskusi, kelompok diberi waktu 10 menit.
Gambar 4.4 Siswa Berdiskusi Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Siklus II
3) Formalisasi Setelah diskusi, beberapa kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain mendengarkan. Guru menunjuk 2 kelompok sebagai perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil diskusi yang dikunjungi, dalam hal ini guru berperan sebagai moderator dalam presentasi tersebut siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaanpertanyaan atau menambahkan jawaban yang kurang pada kelompok yang presentasi. Kegiatan presentasi ini diberi alokasi waktu 10 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Gambar 4.6 Kelompok Presentasi Siklus II
4) Evaluasi kelompok dan penghargaan Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan apa yang dipelajari dan yang didapat. Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok pada pertemuan hari ini dengan memberikan pertanyaanpertanyaan secara lisan yang dibahas pada kegiatan kelompok, siswa sudah terlihat antusias, dan berebut untuk menjawab. Selain itu guru juga memberikan penghargaan kepada semua kelompok yang berdiskusi dengan serius, kerjasama yang baik, dan mau menghargai pendapat sesama temannya.
c. Observasi Observasi siklus II kurang lebih sama dengan siklus I. observasi ini dilakukan secara langsung diamati oleh pengamat. untuk melihat data
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
afektif dan aktivitas anak yang berkemampuan rendah, sedang atau tinggi mengalami peningkatan atau sebaliknya. Tabel 4.7 Data afektif siswa siklus II No
Kategori
Siklus II
1
Tinggi
100%
2
Sedang
0%
3
Rendah
0%
Tabel 4.8 Data aktivitas siswa siklus II No
Kategori
Siklus II
1
Tinggi
100%
2
Sedang
0%
3
Rendah
0%
d. Evaluasi Evaluasi atau Post-Test II dilakukan untuk melihat peningkatan siswa terhadap materi dan untuk mengetahui ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil Post-Test II dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.9 Hasil Post-Test Siswa Siklus II No
Jenis Data
Hasil Yang Diperoleh
1.
Nilai tertinggi
100
2.
Nilai terendah
65
3.
Nilai rata-rata
92
4.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≤ 75
6.
% tuntas
92%
7.
% tidak tuntas
8%
72
2
Pada tabel di atas dapat kita lihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai tertinggi siswa adalah 100, dan nilai terendah 65, sedangkan dari hasil Post-Test rata-rata siswa adalah 92, jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM sebanyak 23 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang, presentase siswa yang tuntas 92 % dan yang belum tuntas adalah 8 %.
e. Refleksi Penelitian pada pada siklus II ini lebih baik dibandingkan dengan siklus I, karena peneliti sudah dapat memperbaiki kekurangan yang ada dalam siklus I. Perbaikan ini mendapatkan hasil yang baik dengan adanya peningkatan hasil belajar dan aktifitas siswa yang sudah memenuhi kriteria yang diharapkan oleh peneliti. Pada siklus II presentase KKM siswa kelas X IPA meningkat sebesar 80% menjaddi 92%, dengan peningkatan rata-rata kelas sebesar 80,80 menjadi 92. Peningkatan hasil belajar tidak hanya dalam aspek kognitif, namun juga pengaruh aspek afektif dan aktivitas. Hal ini terlihat dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian, dimana siklus II ini aspek afektif dan aktivitas telah memenuhi indikator ketercapaian rata-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
rata skor tiap aspek sudah melebihi dari 75%. Untuk aspek afektif ratarata kelas meningkat dari 59,43 menjadi 89 dan presentase siswa yang memiliki kategori tinggi meningkat dari 80% menjadi 100%. Sedangkan untuk aktivitas rata-rata kelas juga meningkat dari 81,29 menjadi 97,7 dan presentase yang memiliki kategori tinggi 100% pada siklus I dan II. Selain itu pada siklus II, kekurangan yang ada di siklus I sudah dapat teratasi. Peneliti sudah dapat mengelola kelas dengan kondusif, penerapan metode Two Stay Two Stray juga sudah berjalan dengan baik, pengelolaan waktu sudah bagus.
C. HASIL ANALISIS Data yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran materi virus di kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray siklus I dan siklus II mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan aktivitas. Berikut ini adalah hasil analisis masing-masing : 1. Ranah kognitif Dari hasil belajar aspek kognitif dilihat dari Post-Test siklus I dan Post-Test siklus II SMA Katolik Wijayakusuma Blora kelas X IPA pada materi virus menggunakan metode Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Tabel 4.10 Perbandingan Post-Test siklus I dan siklus II No
Jenis Data
Post-Test
Post-Test
Siklus I
Siklus II
1.
Nilai tertinggi
95
100
2.
Nilai terendah
55
65
3.
Nilai rata-rata
80,80
89,40
4.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
20
23
5.
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
5
2
6.
% tuntas
80%
92%
7.
% tidak tuntas
20%
8%
Hasil data di atas dapat dilihat bahwa nilai siswa sudah dapat dikategorikan baik, meskipun dalam Post-Test I dan Post-Test II masih ada beberapa siswa yang belum tuntas KKM. Nilai rata-rata siswa di Post-Test II sudah dapat meningkat dibandingkan Post-Test I dari 80,80 menjadi 89,40. Nilai tertinggi siswa juga mengalami peningkatan dari 95 menjadi 100, hal ini terjadi siswa mulai memahami cara kerja Two Stay Two Stray, lebih serius dalam diskusi dan pada saat memperhatikan penjelasan guru. Nilai terendah pada Post-Test II juga mengalami peningkatan, meskipun tidak terlalu banyak pada siswa yang sama, dari 55 menjadi 65. Jumlah siswa yang mencapai peningkatan KKM dari 20 orang (80%) menjadi 23 orang (92%). Peningkatan ketercapaian KKM membuat presentase siswa yang belum tuntas menurun dari Post-Test I 20% menjadi 8% pada PostTest II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
2. Ranah Afektif Hasil belajar siswa dalam aspek afektif dapat diketahui dari hasil observasi oleh observer. Dalam penelitian ini dilakukan oleh rekan mahasiswa. Hasil perhitungan dan pengelompokkan ranah afektif.
Tabel 4.11 Perbandingan Aspek Afektif Siklus I Dan Siklus II No
Kategori
Siklus I
Siklus II
1
Tinggi
80%
100%
2
Sedang
20%
0%
3
Rendah
0%
0%
Data perhitungan observasi pada siklus I dan siklus II ada peningkatan untuk kategori tinggi dari 80% menjadi 100%. Ini dapat dilihat bahwa sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dikategorikan sudah sangat baik. Ini membuktikan siswa dalam aspek afektif pada siklus II sudah mulai lebih baik dibandingkan pada siklus I.
3. Aktivitas siswa Aktivitas ini untuk melihat peningkatan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan oleh rekan mahasiswa yang bertugas untuk mengisi data di lembar observasi. Penilaian lembar observasi dilakukan setiap anak (individu).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 4.12 Perbandingan aktivitas siswa siklus I dan Siklus II No
Kategori
Siklus I
Siklus II
1
Tinggi
100%
100%
2
Sedang
0%
0%
3
Rendah
0%
0%
Pada saat siklus I siswa sudah memiliki aktivitas yang tinggi terhadap model pembelajaran Two Stay two Stray, terbukti dari hasil di atas bahwa siswa sudah masuk dalam kategori tinggi (100%), dan hasil siklus II tetap 100% yang merupakan kategori tinggi juga. Maka model pembelajaran ini menunjukan bahwa pengggunaan metode Two Stay Two Stray ini merupakan metode yang tepat untuk meningkatkan aktivitas siswa yang membuat siswa dapat bergerak dari kelompok satu ke kelompok lain. Karena kebanyakan materi yang disampaikan kepada siswa menggunakan ceramah sehingga siswa sering merasa bosan dalam belajar.
4. Hasil Wawancara Wawacara dilakukan oleh peneliti sebagai bahan pendukung atas penggunaan metode Two Stay Two Stray, tujuan wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung, karena wawancara ini dilakukan kepada siswa diluar jam pelajaran dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
dilaksanakan pada akhir siklus II. Wawancara terhadap 6 siswa yang memiliki nilai rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan nilai dilihat dari hasil Post-Test I dan Post-Test II yang kemudian dirata-rata. Siswa yang dipilih adalah siswa A1, A2 dengan nilai tertinggi, siswa B1, B2 dengan nilai sedang, dan siswa C1, C2 dengan nilai rendah. (tabel wawancara terlampir). Sebagian siswa merasa tertarik dengan metode Two Stay Two Stray, tetapi siswa juga ada yang merasa kurang paham dengan cara kerja metode Two Stay Two Stray meskipun mereka menikmati metode ini. Para siswa mengaku jika metode Two Stay Two Stray ini membuat lebih berani menyampaikan pendapat, siswa tidak bosan dan malas, lebih aktif dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya yang belum mengenal metode Two Stay Two Stray. Bahkan ada siswa yang merasa dengan cara seperti ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
D. Pembahasan 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif diukur menggunakan hasil tes siswa pada akhir siklus untuk setiap siklusnya. Tes yang dimaksud adalah Post-Test I dan II pada akhir siklus. Namun, untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum proses pembelajaran dilakukan Pre-Test. Berdasarkan data kognitif ada peningkatan pada nilai siswa dari siklus I ke siklus II, dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120 100
92
80,8 80
78
92
80 60
%Tuntas KKM Rata-rata
40 Rata-rata
20 0
%Tuntas KKM Siklus I Siklus II
Gambar 4.7 Perbandingan Post-Test Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik, presentase siswa yang mengalami tuntas KKM pada siklus I mencapai 80% menjadi 92%, sehingga ada peningkatan sebesar 12% pada siklus II. Pada siklus I, hasil Post-Test siswa mencapai rata-rata kelas 80,80 dengan jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 20 siswa dan 5 siswa tidak tuntas KKM dengan presentase KKM 80%. Hasil yang diperoleh dalam siklus I tersebut sudah dapat mencapai indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dari data tersebut penelitian pada siklus I ini telah mencapai keberhasilan dalam mencapai target yang diinginkan. Penelitian siklus II nilai rata-rata Post-Test siswa 92 dan presentase ketuntasan KKM mencapai 92%. Siklus II juga sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, siklus II juga mengalami peningakatan dari siklus I. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena terbukti dari hasil Post-Test siklus I dan siklus II ada peningkatan, dapat dilihat dari rata-rata kelas maupun presentase siswa dalam mencapai KKM. Peningkatan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
belajar ini dipengaruhi oleh cara pembelajaran yang diubah dari yang pasif menjadi
aktif,
dan
suasana
pembelajaran
yang
lebih
kondusif
dibandingkan siklus I yang masih kurang kondusif. Peneiliti masih terlalu susah dalam mengelola waktu pada siklus I, siswa juga masih terlihat bingung
dalam
mencari/berpindah
tempat
duduk.
Cara
peneliti
memperbaiki suasana yang kurang konddusif, dengan cara peneliti melakukan refleksi bersama guru bidang studi dan rekan mahasiswa yang mengamati proses pembelajaran dari awal hingga jam pertemuan selesai. Siklus II peneliti sudah dapat mengkondisikan siswa yang bingung dengann mencari tempat duduk, pengelolaan waktu lebih baik. Siswa dikelas juga sudah mulai tenang dan bisa mengikuti pembelajaran dengan baik dari sebelumnya. Selain peningkatan hasil Post-Test siklus I dan siklus II sudah dapat di atas target yang ditetapkan, ini disebabkan karena metode belanja yang diubah, sehingga fokus belajar anak lebih baik dan tidak begitu pasif. Ini menjadikan mereka bisa lebih paham akan materi yang dipelajari sehingga saat Post-Test banyak siswa yang memiliki nilai di atas rata-rata. Untuk siswa yang dibawah rata-rata pada saat diwawancarai mereka sangat senang pada saat menggunakan metode Two Stay Two Stray, namun yang membuat mereka nilainya dibawah rata-rata adalah mereka kurang fokus dalam materi, anggota kelompok yang tidak dihendaki sehingga kurang kerjasama yang pas, dan kurang yakin dalam menjawab pertanyaan karena efek pilihan ganda banyak jawaban yang membuat bimbang. Walaupun demikian nilai terendah pada siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
meningkat dari siklus I, yang semula 55 menjadi 65. Meskipun pada siklus II meningkatnya hanya 10 point dan masih termasuk siswa yang belum tuntas KKM, maka peniliti melakukan remidi dengan soal yang sama pada saat melakukan Post-Test. Namun siswa yang melakukan remidi tidak banyak hanya 5 siswa pada saat Post-Test 1 dan 2 siswa untuk Post-Test II. Dari pernyataan terebut dan dari data di atas membuktikan bahwa pembelajaran berhasil meningkat dengan penggunaan metode Two Stay Two Stray, peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena siswa senang, aktif, dan dapat kerjasama dengan temannya sehingga materi yang diajarkan lebih mudah untuk diingat oleh siswa. Karena dengan metode Two Stay Two Stray, siswa dapat belajar dengan cara berdiskusi, saling tatap muka, dan mendengar dari temannya. Disini para teman harus saling percaya agar hasil yang didapat dari bertamu atau didatangi tamu adalah hasil yang dapat disampaikan kepada teman satu kelompok dengan benar, penggunaan metode Two Stay Two Stray membuat siswa menerima pelajaran dapat lebih mudah dan lebih cepat mengerti tentang materi yang disampaikan.
2. Aspek Afektif Berdasarkan hasil penelitian afektif dengan observasi untuk melihat sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Prsentase siswa dalam aspek afektif siswa pada siklus I yang dikategorikan tinggi mencapai 80% dan yang sedang 20%, pada siklus II ada peningkatan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
yang dikategorikan tinggi mencapai 100%. Sehingga dapat disimpulkan sejak siklus I siswa sudah memiliki sikap yang baik dalam pembelajaran. Presentase aspek afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut. 120 100 100 80 80 Tinggi
60
Sedang
40 20 20 0 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 4.8 Presentase aspek afektif Siklus I dan Siklus II Ini membuktikan peningkatan sikap belajar yang baik dari siklus I ke siklus II. Aspek afektif siklus I meningkat pada siklus II. Hal ini berarti sikap siswa SMA Katolik Wijayakusuma kelas X IPA dalam proses pembalajaran sangat antusias dan bersemangat, memperhatikan penjelasan guru dengan baik, lebih aktif dalam menanggapi pembahasan dari guru, lebih sering mencatat point-point saat pembelajaran, mengerjakan LKS dengan serius, lebih aktif bertanya, dapat mendengarkan pendapat teman pada saat berdiskusi di kelompok maupun kelompok lain, lebih percaya diri, tidak merasa bosan dengan pembelajaran, serta lebih tertarik dengan metode Two Stay Two Stray.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Dari hasil peningkatan rata-rata aspek afektif dan dari siswa yang memiliki kategori tinggi, menunjukkan bahwa metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan sikap siswa dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan metode Two Stay Two Stray membuat siswa tidak mudah bosan, karena metode ini membuat siswa harus bergerak, aktif, rasa ingin tahu mereka sehingga mereka lebih aktif bertanya pada teman sekolompoknya ataupun kelompok yang lain pada saat berdiskusi, dan mencatat point-point penting yang disampaikan oleh peneliti sehingga pada saat evaluasi pembelajaran banyak siswa dapat mengerjakan soal dengan baik. Pada siklus I siswa sering ribut atau gaduh pada saat dimulai penggunaan metode, siswa masih kurang aktif, siswa masih pilih-pilih teman kelompok, pengelolaan waktu yang kurang baik sehingga terkesan terburu-buru. Tetapi dalam siklus II peneliti sudah dapat menangani permasalahan tersebut dengan dibantu refleksi dari guru pembimbing dan rekan mahasiswa, sehingga peneliti membatasi pertanyaan, menjelaskan langkah kerja dari metode Two Stay Two Stray, lebih tegas dalam mengatur alokasi waktu agar tidak terlalu molor waktu. Berdasarkan pembahasan aspek afektif di atas disimpulkan bahwa siswa memiliki sikap afektif yang baik pada saat pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
3. Aktivitas siswa Aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi psikomotor yang dilakukan oleh observer. Observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, diskusi dalam kelompok saat metode Two Stay Two Stray. Dari hasil data perhitungan pada siklus I dan siklus II siswa memiliki aktivitas yang baik dalam pembelajaran. Prosentase aktivitas siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut.
120
100
100
Siklus I
Siklus II
100 80 60 40 20 0
Gambar 4.9 Presentase Aktivitas Siklus I dan Siklus II Presentase siklus I dan siklus II pada aspek aktivitas adalah 100%, aspek aktivitas ini sudah dimasukkan dalam kategori tinggi. Peningkatan kategori siswa tinggi dikarenakan para siswa sudah mulai terbiasa
dengan
metode
Two
Stay
Two
Stray,
siswa
dapat
mengkomunikasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya dengan baik dan sesuai dengan prosedur dalam pembelajaran. Peningkatan ini sesuai dengan tujuan penerapan pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa. Siswa lebih mampu menjadi narasumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
bagi temannya sehingga tidak ada rasa malu terhadap temannya beda jika guru yang terlalu aktif bagi muridnya, yang pasti murid akan lebih diam (pasif). penggunaan metode ini mengarah siswa untuk lebih aktif, baik dalam berdiskusi, Tanya jawab, ekspresif, menjelaskan kepada temannya. Selain itu metode Two Stay Two Stray dapat membuat para siswa untuk bekerjasama dengan baik sesama temannya dalam kelompok maupun kelompok lain, metode Two Stay Two Stray juga dapat mengatasi siswa yang susah diatur pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan
pembahasan
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
penggunaan metode Two Stay Two Stray pada proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa yang tinggi sesuai yang diharapkan oleh peneliti.
4. Faktor pendukung penerapan metode Two Stay Two Stray Dalam penelitian ini terdapat faktor yang mendukung keberhasilan penerapan metode Two Stay Two Stray pada materi virus yang dilaksanakan dikelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora. Beberapa faktor pendukung tersebut secara lebih rinci akan dibahas dalam pembahasan ini. a) Siswa Kondisi siswa kelas X IPA ada siswa yang aktif dan ada pula siswa yang pasif, ada beberapa siswa yang pintar, ada juga siswa kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
pintar. Selain itu dari berbagai latar belakang juga mempengaruhi pengetahuan. Kondisi yang seperti ini sangat membantu keberhasilan metode Two Stay Two Stray, dimana dalam pemilihan kelompok diskusi siswa, peneliti juga membagi rata yang sesuai dengan kemampuan siswa tinggi, sedang, dan rendah. Pembagian kelompok yang dibuat oleh peneliti secara tidak langsung membuat siswa akan lebih aktif dan berani untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya, dengan metode ini bagi siswa yang berkemampuan sedang dan rendah sangat terbantu dengan berkelompok yang berkemampuan tinggi, sehingga dapat membantu proses belajar mereka.
b) Peneliti Kesiapan dari peneliti sangatlah berperan dalam pelaksanaan penelitian. Sebagai pengajar merupakan faktor pendukung dari keberhasilan metode Two Stay Two Stray. Selain mempersiapkan instrumen dalam kegiatan pembelajaran, peneliti juga harus dapat menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa, dan peniliti juga harus bisa mengontrol atau mengkondisikan kelas. Pada saat ada siswa yang masih cenderung pasif dalam kegiatan ini, peneliti langsung melakukan pendekatan pada siswa secara individual, sehingga siswa tidak merasa canggung dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
c) Fasilitas sekolah Pada kelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora memiliki fasilitas yang cukup baik. Dalam setiap kelas sudah terdapat viewer yang digunakan guru untuk presentasi didepan, pengarahan kepada siswa langkah kerja Two Stay Two Stray dan layanan internet yang dapat diakses oleh siswa untuk mencari referensi untuk menjawab persoalan yang didiskusikan oleh siswa dengan kelompoknya, fasilitas ini sangat mendukung penelitian tindakan kelas ini. Adanya fasilitas sekolah yang cukup memadai ini membuat guru dan siswa tidak merasakan kesulitan.
5. Faktor Penghambat Penggunaan Metode Two Stay Two Stray Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini tidak luput dari faktor penghambat yang dapat menghambat penerapan metode Two Stay Two Stray pada saat peoses pembelajaran, diantaranya sebagai berikut. a) Alokasi Waktu Materi virus sebenarnya tidak terlalu banyak dalam jam pertemuan sehingga bagaimana caranya peneliti harus dapat mengalokasikan waktu dengan tepat, agar siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh peneliti. Selama proses pembelajaran siklus I peneliti masih belum bisa mengalokasi waktu dengan baik, sehingga terkadang masih terlalu mundur sekitar 5-10 menit. Disebabkan karena siswa dalam diskusi masih ada siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
bingung dalam kegiatan diskusi dan masih terlalu gaduh dalam diskusi, sehingga waktu untuk menyelesaikan kegiatan diskusi dengan metode Two Stay Two Stray kurang cukup. Untuk mengatasi masalah
tersebut,
peneliti
mengkondisikan
siswa,
membagi
pertanyaan pada setiap kelompok, sehingga wwaktu tidak terbuang banyak.
b) Pembagian Kelompok Pembagian kelompok pada siklus I, siswa masih memilih sesuai dengan pilihannya sendiri, namun disini siswa terlalu banyak membuang waktu, dikarenakan lebih banyak ngomong, daripada fokus pada kegiatan diskusi. Guru sudah memberikan penjelasan dalam pembagian tempat duduk dan langkah kerja dari penerapan metode Two Stay Two Stray, namun siswa kadang gaduh karena tidak paham, ada beberapa kelompok yang hampir pindah tempat semua, bukan perwakilan dari kelompok. Pada siklus II pembagian kelompok dibuat guru agar merata dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, kelompok jadi makin baik tanpa banyak bicara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dikelas X IPA SMA Katolik Wijayakusuma Blora menunjukkan bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa didapat dari nilai Post-Test baik siklus I maupun siklus II. Untuk rata-rata siklus I adalah 80,80 meningkat pada siklus II 89,40. Sedangkan presentase KKM pada siklus I yaitu 80% meningkat pada siklus II menjadi 92%. Pada aspek afektif pada siklus I untuk kategori tinggi 80%, dan kategori sedang 20% meningkat pada siklus II aspek afektif menjadi 100% masuk dalam kategori tinggi. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I maupun siklus II adalah 100% masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Katolik Wijayakusuma Blora kelas X IPA dengan metode Two Stay Two Stray pada materi virus.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, peneliti memberikan saran yang berhubungan dengan metode Two Stay Two Stray, sebagai berikut : Penerapan metode two stay two stray membutuhkan waktu yang lama, sehingga sebaiknya kepada peneliti lain dalam menerapkan metode ini perlu mengatur waktu secara efektif dan efisien. Penerapan metode ini belum dapat dipahami dengan baik oleh siswa yang sebelumnya belum pernah mengenal pembelajaran kooperatif seperti ini, sehingga guru diharapkan adanya upaya menerapkan kembali pendekatan yang lebih dalam mengenalkan metode ini agar siswa tidak ribut dalam mencari kelompok bertamu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Z.
2012.
Evaluasi
Pembelajaran.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya Offset Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Aryulina, D. Biology 1A for Senior High School Grade X. Jakarta: Erlangga Dahar, R. W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, O. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hanafiah dan Suhana. 2012. Konsep strategi pembelajaran. Bandung: Refika Aditama Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga Lie, A. 2002. Cooperative Learning : mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang kelas. Jakarta: Grasindo Rahayu, D. F. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas VIII C Mata Pelajaran IPS di SMP N 4 Kalasan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi: UNY Siregar dan Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Widya Karya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka pelajar Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Bani Qurairy Susilomurti, K. A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA NEGERI 4 Yogyakarta.Skripsi: USD Tampubolon,
S.
2014.
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi Pendidikan Dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga Wardhani, I. Y. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA NEGERI 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi: UNS Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan
: SMA KATOLIK WIJAYAKUSUMA
Kelas
: X
KI 1
:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
:
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
:
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4
:
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mengagumi keteraturan dan
MATERI POKOK Virus :
Mengamati
Tugas
MEDIA, ALAT, ALOKASI BAHAN WAKTU 8 x 45 Gambar/charta
kompleksitas ciptaan Tuhan
a. Sejarah virus
Mengamati berbagai kasus
Mempresentasikan
menit (4
tentang keanekaragaman
b. Ciri-ciri virus
penyakit yang merebak disebabkan
materi virus dalam
kali
hayati, ekosistem dan
c. Klasifikasi
oleh virus seperti influenza, AIDS,
kelompok
pertemuan)
lingkungan hidup.
d. Cara hidup
Menyadari dan mengagumi
e. Reproduksi
KOMPETENSI DASAR 1.1
1.2
1.3
pola pikir ilmiah dalam
f. Peranan virus
kemampuan mengamati
g. Pencegahan
bioproses
dan pengobata
Peka dan peduli terhadap
infeksi virus
permasalahan lingkungan
PEMBELAJARAN
siklus hidup virus LKS Kartu metode Two
dan flu burung.
Stay Two Stray Observasi Menanya
Aktivitas dan sikap
Apa saja yang termasuk dalam
dalam
peranan virus ?
berkelompok
Laptop
Bagaimana penyebab penyakitnya, cara perkembangbiakannya, cara
Portofolio
penularan dan pencegahannya?
Lembar Kerja
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
PENILAIAN
Siswa (LKS), tugas Mengumpulkan Data
runah
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KOMPETENSI DASAR
PEMBELAJARAN
sebagai manisfestasi
(Eksperimen/Eksplorasi)
pengamalan ajaran agama
Mengamati karakteristik
yang dianutnya 2.1
MATERI POKOK
Berperilaku ilmiah: teliti,
virus dari charta
perkembangbiakan pada
dan fakta, disiplin, tanggung
organisme hidup
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN
Tes Tes objektif
Mengamati proses
tekun, jujur terhadap data
jawab, dan peduli dalam
PENILAIAN
Mendiskusikan penyebaran virus HIV Mendiskusikan dampak akibat serangan virus Mendiskusikan apa maksud
lingkungan, gotong royong,
Tuhan menciptakan makhluk
bekerjasama, cinta damai,
yang menyebabkan penyakit 96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
berpendapat secara ilmiah
dikaitkan dengan perilaku
dan kritis, responsif dan
yang tidak terpuji pada
proaktif dalam dalam setiap
seseorang
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN
tindakan dan dalam
2.2
melakukan pengamatan dan
Mengasosiasikan
percobaan di dalam
Mendiskusikan tentang apa yang
kelas/laboratorium maupun
telah dipelajarinya dengan
di luar kelas/laboratorium Peduli terhadap keselamatan
pemahamn sebelumnya, dan mendiskusikan apa yang diperolehnya dengan perilaku yang
diri dan lingkungan dengan harus dilakukannya.
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
Mengkomunikasikan
melakukan kegiatan 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KOMPETENSI DASAR
pengamatan dan percobaan
3.3
4.3
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
dan karakter virus,
lingkungan sekitar
perkembangbiakan, dapat
Menerapkan pemahaman
mengklasifikasikan virus,
tentang virus berkaitan
dapat menyebutkan peranan
tentang ciri, replikasi, dan
virus yang menguntungkan
peran virus dalam aspek
dan yang merugikan, cara
kesehatan masyarakat.
penularan HIV
replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.
ALOKASI WAKTU
MEDIA, ALAT, BAHAN
Menjelaskan secara lisan: ciri
di laboratorium dan di
Menyajikan data tentang ciri,
PENILAIAN
Menjelaskan dampak dengan terjangkitnya virus Menyajikan sketsa model virus yang akan dibuat
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Blora, 22 November 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Esthiningtyas Dwi P. U, S.Si
Novita Lily Vindasari Kepala Sekolah
Y. Indarjo, S.Pd TUK : 1587/YG
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/Satu
Alokasi Waktu
: 2x Pertemuan (3 JP)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
4. serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
B. Kompetensi Dasar, Indikator, Dan Tujuan No 1.3
Kompetensi Dasar Peka
dan
permasalahan
peduli
Indikator
Tujuan
terhadap 1.3.1 Menjaga kesehatan dalam 1.3.1.1
lingkungan
hidup, diri siswa
Dengan
pembelajaran,
siswa
proses harus
menjaga dan menyayangi lingkungan
mengetahui bahwa kebersihan itu
sebagai
bagian dari iman, sehingga siswa
manisfestasi
pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri dari lingkungan terhadap serangan virus
2.1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur 2.1.1
Tekun, rajin dan displin 2.1.1.1 Melalui
terhadap data dan fakta, displin,
dalam
tanggung jawab, dan peduli dalam
kegiatan pembelajaran
observasi dan eksperimen, berani dan
mengikuti
proses
pembelajaran, siswa dapat tekun, rajin, dan disiplin dalam mengikuti kegiatan
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
santun dalam mengajukan pertanyaan
pembelajaran.
dan beragumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta 2.1.2
Terbuka
damai, berpendapat secara ilmiah dan
berdiskusi
dalam 2.1.2.1 Melalui dapat
diskusi, terbuka
kritis, responsive dan proaktif dalam
menyampaikan
setiap tindakan dan dalam melakukan
pendapatnya
siswa dalam
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun
diluar 2.1.3
kelas/laboratorium.
percaya
diri
dalam 2.1.3.1 Melalui presentasi, siswa
presentasi
dapat percaya diri dalam menyampaikan
hasil
diskusinya.
2.1.4
Kreatif memecahkan
dalam 2.1.4.1 Melalui kegiatan diskusi, masalah
siswa
bersikap
kreatif
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
ketika berdiskusi
dalam
memecahkan
masalah yang ada dalam LKS
(Lembar
Kerja
Siswa)
2.1.5
Serius dalam kegiatan 2.1.5.1 Melalui
kegiatan
diskusi
Kerja
(Lembar
LKS Siswa),
siswa dapat serius dalam mengerjakan LKS.
2.1.6
Bekerjasama bertanggung
dan 2.1.6.1 Melalui metode Two Stay jawab
dalam melakukan diskusi
Two Stray, siswa mampu bekerjasama
dan
bertanggung jwab dalam
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
berdiskusi dengan anggota kelompoknya.
2.1.7
Memiliki sikap peduli 2.1.7.1 Melalui kegiatan diskusi, dan ramah teman
terhadap
atau
pun
kelompok
2.1.8
Saling
siswa
mampu
bersikap
peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompok.
menghargai 2.1.8.1 Melalui kegiatan diskusi,
pendapat teman selama
siswa
mampu
berdiskusi
menghargai
saling pendapat
teman. 3.3
Menerapkan pemahaman tentang virus 3.3.1
Menjelaskan
berkaitan tentang ciri, replikasi, dan
penemuan virus
sejarah 3.3.1.1 Dengan membaca buku paket
siswa
mampu
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
peran virus dalam aspek kesehatan
menjelaskan
masyarakat.
penemuan virus.
3.3.2
Menjelaskan virus
sejarah
ciri-ciri 3.3.2.1 Melalui penugasan LKS siswa mampu menjelaskan ciri-ciri virus
3.3.3
Mendiskripsikan struktur 3.3.3.1 Melalui tubuh virus
dapat
diskusi
siswa
mendeskripsikan
struktur tubuh virus
3.3.4
Menjelaskan virus
klasifikasi 3.3.4.1 Melalui dapat
diskusi
siswa
menjelaskan
klasifikasi virus.
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
3.3.5
Menjelaskan reproduksi virus
tahapan 3.3.5.1 Melalui
diskusi
siswa
dapat menjelaskan tahapan reproduksi virus
3.3.6
Mengidentifikasi sejarah 3.3.6.1 Dengan membaca buku penemuan virus
siswa
mampu
mengidenfikasi
sejarah
penemuan virus.
3.3.7
Mengidentifikasi ciri-ciri 3.3.7.1 Dengan membaca buku virus.
siswa
mampu
mengidentifkasi
ciri-ciri
virus.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
3.3.8
Membedakan
struktur 3.3.8.1 Melalui
kegiatan
virus dengan makhluk
berdiskusi siswa mampu
hidup yang lain
membedakan virus
dengan
struktur makhluk
hidup yang lainnya.
3.3.9
Mengidentifkasi klasifikasi virus
3.3.9.1 Melalui
kegiatan
berdiskusi siswa mampu mengidentifkasi klasifikasi virus
3.3.10 Mengidentifikasi tahapan 3.3.10.1 reproduksi virus
Melalui berdiskusi
kegiatan siswa
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
mampu mengidentifikasi tahapan
reproduksi
virus. 4.3
Menyajikan
data
tentang
ciri, 4.3.1
replikasi, dan peran virus dalam aspek
Terlibat
aktif
dalam 4.3.1.1 Melalui
diskusi dan presentasi
kesehatan dalam bentuk model/charta
presentasi
dan
diskusi siswa dapat terlibat aktif
4.3.2
Memberikan
tanggapan 4.3.2.1 Melalui sesi tanya jawab,
terhadap pendapat orang
siswa dapat memberikan
lain
tanggapan
terhadap
pendapat orang lain.
4.3.3
Memberikan
pendapat 4.3.3.1 Melalui
diskusi,
siswa
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
untuk masalah
pemecahan
memberikan
pendapat
untuk pemecahan masalah
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
C. Materi pembelajaran 1. Sejarah penemuan virus 2. Ciri-ciri Virus 3. Struktur Virus 4. Klasifikasi 5. Cara Hidup 6. Reproduksi
D. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: metode Two Stay Two Stray, diskusi, presentasi.
E. Sumber Belajar 1. Kartu soal metode Two Stay Two Stray 2. LKS 3. Buku paket Biologi SMA/MA kelas X, pengarang Irnaningtyas 4. Buku paket Biology 1A for senior high school grade X, pengarang Diah Aryulina, Dkk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
F. Kegiatan Pembelajaran Siklus I No
Kegiatan
Alokasi
Tahap
Waktu Pertemuan Pertama (1JP) 1.
15 menit
Pendahuluan a. Salam pembuka b. Mengecek
kehadiran
siswa c. Apersepsi : Guru memperlihatkan
Melakukan apersepsi
video iklan influenza Guru
bertanya
yang
apa
menyebabkan
penyakit di video iklan influenza
Mengetahui pengetahuan awal siswa
Siswa mananggapi dan menjawab d. Melaksanakan untuk
pre-test mengetahui
kemampuan awal siswa e. Guru tujuan
menyampaikan
Menyampaikan tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f. Guru
meminta
membentuk sesuai
siswa Pembuatan kelompok
kelompok
dengan
113
pilihan
sendiri, 1 kelompok terdiri 5 orang
2.
25 menit
Inti
Mengumpulkan data
a. Kegiatan kelompok Guru membagikan LKS 1.
Mengamati
Siswa berdiskusi dalam kelompok
mengenai
permasalahanpermasalahan di LKS 1. Guru
hanya
sebagai
moderator dalam kegiatan berdiskusi.
Mengasosiasikan
b. Formalisasi Tahap
ini
menunjuk sebagai
guru
akan
kelompok perwakilan
kelompok untuk presentasi
Mengkomunikasikan Menanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
didepan kelas. Siswa yang lain
berperan
peserta
sebagai
yang
memberikan
akan
pertanyaan
kelompok yang presentasi
Menanya
c. Evaluasi Guru akan mengevaluasi hasil
diskusi
mengukur
untuk
kemampuan
siswa dalam memahami masalah yang ada dalam LKS 1, dengan memberika pertanyaan.
Guru
akan
memberikan
penghargaan
juga
kepada
kelompok yang berdiskusi dengan serius 3.
5 menit
Penutup a. Kesimpulan Guru
mengajak
siswa
untuk menarik kesimpulan untuk merangkum butir-
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
butir pembelajaran pada hari ini.
b. Refleksi Guru
mengajak
murid
untuk merefleksikan hasil diskusi
c. Tindak lanjut Guru memberikan tugas kepada
siswa
untuk
mempelajari ulang hasil diskusi
yang
dibahas
dalam kelompok. Pertemuan kedua (2JP) 1.
10 menit
Pendahuluan
Mengecek
a. Salam pembuka b. Apersepsi :
kesiapan
siswa
Guru
bertanya
kepada
siswa
tentang
materi
Melakukan apersepsi
sebelumnya c. Guru merespon dengan mengingatkan
kembali
Mengingat
kembali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
materi yang sebelumnya d. Penyampaian
materi sebelumnya
tujuan Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2.
50 menit
Kegiatan inti
Mengumpulkan data
a. Kegiatan kelompok - Guru membimbing siswa untuk
melanjutkan
diskusi
sebelumnya
dengan
materi
yang
sama. - Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa atau sesuai dengan kelompok diskusi yang sebelumnya - Guru membagikan kertas soal yang berbeda pada setiap kelompok. Siswa diminta
untuk
mendiskusikan, anggota
116
dengan
kelompok
masing-masing 2 orang
Mengamati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk
bertamu
ke
yang
lain
kelompok untuk
117
mendapatkan
penjelasan materi yang lain dari kelompok yang berbeda. Sedangkan 3 anggota kelompok yang stay bertugas menerima tamu untuk menjelaskan hasil diskusinya.
Mengasosiasikan
b. Formalisasi Guru
akan
kelompok perwakilan
menunjuk sebagai kelompok
untuk presentasi didepan kelas. Siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan yang presentasi
kelompok
Mengkomunikasikan Menanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menanya
c. Evaluasi Guru
memberikan
evaluasi
hasil
diskusi.
Guru
juga
akan
memberikan
pujian
terhadap kelompok yang berdiskusi dengan baik. Guru akan memberikan materi agar siswa lebih memahami materi virus yang disampaikan hari ini. 3.
30 menit
Penutup a. Kesimpulan Guru
mengajak
siswa
untuk merangkum butirbutir materi b. Refleksi Guru
mengajak
siswa
untuk merefleksikan hasil belajar
dengan
metode
Two Stay Two Stray. c. Post test I
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Tindak lanjut Guru memberikan tugas untuk mempelajari artikel yang
diberikan
untuk
dibahas minggu depan
G. Penilaian a. Penilaian Proses:
Prosedur
: Pengamatan selama proses pembelajaran
Jenis
: Afektif, dan Psikomotor
Alat Penilaian : Lembar Pengamatan
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
b. Penilaian Hasil
Prosedur
: Test tulis pada akhir pembelajaran siklus
Jenis tes
: Tes tertulis
Bentuk
: Obyektif
Alat Penilaian : Soal & kunci jawaban
Blora, 22 November 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Esthiningtyas Dwi P. U, S.Si
Novita Lily Vindasari
Kepala Sekolah
Y. Indarjo, S.Pd TUK : 1587/YG
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/Satu
Alokasi Waktu
: 2x Pertemuan (3 JP)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
4. serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
B. Kompetensi Dasar, Indikator, Dan Tujuan No 1.3
Kompetensi Dasar Peka
dan
permasalahan
peduli
Indikator
Tujuan
terhadap 1.3.1 Menjaga kesehatan dalam 1.3.1.1
lingkungan
hidup, diri siswa
Dengan
pembelajaran,
siswa
proses harus
menjaga dan menyayangi lingkungan
mengetahui bahwa kebersihan itu
sebagai
bagian dari iman, sehingga siswa
manisfestasi
pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri dari lingkungan terhadap serangan virus
2.1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur 2.1.9
Tekun, rajin dan displin 2.1.1.2 Melalui
terhadap data dan fakta, displin,
dalam
tanggung jawab, dan peduli dalam
kegiatan pembelajaran
mengikuti
proses
pembelajaran, siswa dapat tekun, rajin, dan disiplin
observasi dan eksperimen, berani dan
dalam mengikuti kegiatan
santun dalam mengajukan pertanyaan
pembelajaran.
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
dan beragumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta 2.1.10 Terbuka damai, berpendapat secara ilmiah dan
dalam 2.1.2.1 Melalui
berdiskusi
dapat
diskusi, terbuka
kritis, responsif dan proaktif dalam
menyampaikan
setiap tindakan dan dalam melakukan
pendapatnya
siswa dalam
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium kelas/laboratorium.
maupun
diluar 2.1.11 percaya
diri
dalam 2.1.3.1 Melalui presentasi, siswa
presentasi
dapat percaya diri dalam menyampaikan
hasil
diskusinya.
2.1.12 Kreatif memecahkan ketika berdiskusi
dalam 2.1.4.1 Melalui kegiatan diskusi, masalah
siswa dalam
bersikap
kreatif
memecahkan
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
masalah yang ada dalam LKS
(Lembar
Kerja
Siswa)
2.1.13 Serius dalam kegiatan 2.1.5.1 Melalui diskusi
(Lembar
kegiatan Kerja
LKS Siswa),
siswa dapat serius dalam mengerjakan LKS.
2.1.14 Bekerjasama bertanggung
dan 2.1.6.1 Melalui metode Two Stay jawab
dalam melakukan diskusi
Two Stray, siswa mampu bekerjasama
dan
bertanggung jwab dalam
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
berdiskusi dengan anggota kelompoknya.
2.1.15 Memiliki sikap peduli 2.1.7.1 Melalui kegiatan diskusi, dan ramah teman
terhadap
atau
pun
kelompok
2.1.16 Saling
siswa
mampu
bersikap
peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompok.
menghargai 2.1.16.1
Melalui
pendapat teman selama
diskusi,
berdiskusi
saling
kegiatan
siswa
mampu
menghargai
pendapat teman. 3.3
Menerapkan pemahaman tentang virus 3.3.6
Menjelaskan
peranan 3.3.6.1 Setelah penugasan LKS
berkaitan tentang ciri, replikasi, dan
virus dalam kehidupan
(Lembar Kerja Siswa) ,
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
peran virus dalam aspek kesehatan
manusia
siswa mampu menjelaskan
masyarakat.
peranan
virus
dalam
kehidupan sehari-hari
3.3.7
Menjelaskan penularan
cara 3.3.7.1 Melalui dan
upaya
pencegahan
artikel,
siswa
mampu menjelaskan cara penularan
dan
upaya
pencegahan
3.3.8
Mengidentifikasi peranan
virus
kehidupan manusia
3.3.8.1 Siswa dalam
dapat
mengidentifikasi peranan virus
dari
kehidupan
sehari-hari
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
3.3.9
Mengetahui penularan
cara 3.3.9.1 Dengan membaca buku dan
upaya
pencegahan.
paket
siswa
dapat
mengetahui cara penularan dan
upaya
pencegahan
virus 4.3
Menyajikan
data
tentang
ciri, 4.3.1
replikasi, dan peran virus dalam aspek
Terlibat
aktif
dalam 4.3.1.2 Melalui
diskusi dan presentasi
kesehatan dalam bentuk model/charta
presentasi
dan
diskusi siswa dapat terlibat aktif
4.3.2
Memberikan
tanggapan 4.3.2.1 Melalui sesi tanya jawab,
terhadap pendapat orang
siswa dapat memberikan
lain
tanggapan
terhadap
pendapat orang lain.
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
4.3.3
Memberikan untuk masalah
pendapat 4.3.3.1 Melalui pemecahan
diskusi,
memberikan
siswa
pendapat
untuk pemecahan masalah
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
C. Materi 1. Peranan virus yang menguntungkan 2. Peranan virus yang merugikan 3. Manfaat virus 4. Cara penularan 5. Upaya pencegahan
D. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: metode Two Stay Two Stray, diskusi, presentasi.
E. Sumber Belajar 1. Kartu soal metode Two Stay Two Stray 2. LKS 3. Buku paket Biologi SMA/MA kelas X, pengarang Irnaningtyas 4. Buku paket Biology 1A for senior high school grade X, pengarang Diah Aryulina, Dkk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
F. Kegiatan Pembelajaran Siklus II No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Tahap
Pertemuan Pertama (1JP) 1.
15 menit
Pendahuluan a. Salam pembuka b. Mengecek
kehadiran
siswa
Mengecek kehadiran siswa
c. Apersepsi : Guru yang
bertanya saja
apa
Melakukan apersepsi
penyakit
yang disebabkan oleh Menyampaikan
virus Siswa mananggapi dan
tujuan
menjawab d. Guru
menyampaikan
tujuan e. Guru
membentuk
kelompok sesuai dengan tingkat
kemampuan
tinggi,
sedang,
rendah,
1
terdiri 5 orang
dan
kelompok
Pembuatan kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
132
25 menit
Inti a. Kegiatan kelompok Guru membagikan LKS 2.
Mengumpulkan data
Siswa berdiskusi dalam
Mengamati
kelompok
mengenai
permasalahanpermasalahan di LKS 2. Guru
hanya
sebagai
moderator dalam kegiatan berdiskusi.
b. Formalisasi Tahap
ini
menunjuk sebagai kelompok
guru
akan
kelompok perwakilan untuk
presentasi didepan kelas. Siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan
pertanyaan
kelompok yang presentasi
Mengasosiasikan Mengkomunikasikan Menanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menanya
c. Evaluasi Guru akan mengevaluasi hasil
diskusi
mengukur
untuk
kemampuan
siswa dalam memahami masalah yang ada dalam LKS
2,
dengan
memberikan
pertanyaan,
Siswa juga dapat bertanya untuk materi yang masih kurang jelas. Guru juga akan
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok yang berdiskusi dengan serius 3.
5 menit
Penutup a. Kesimpulan Guru
mengajak
siswa
untuk menarik kesimpulan untuk merangkum butirbutir pembelajaran pada hari ini.
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
b. Refleksi Guru
mengajak
murid
untuk merefleksikan hasil diskusi c. Tindak lanjut Guru memberikan tugas kepada
siswa
untuk
mempelajari ulang hasil diskusi
yang
dibahas
dalam kelompok. Pertemuan kedua (2JP) 1.
10 menit
Pendahuluan
Mengecek kehadiran
a. Salam pembuka b. Apersepsi :
siswa
Guru bertanya apa saja
Melakukan apersepsi
yang termasuk penyakit virus? c. Guru merespon dengan mengingatkan
kembali
Mengingat
kembali
materi sebelumnya
materi yang sebelumnya d. Penyampaian pembelajaran
tujuan
Menyampaikan tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
135
50 menit
Kegiatan inti a. Kegiatan kelompok - Guru membimbing siswa untuk
melanjutkan
diskusi
sebelumnya
dengan
materi
yang
sama. - Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa atau sesuai dengan kelompok diskusi yang sebelumnya - Guru membagikan kertas soal yang berbeda pada setiap kelompok. Siswa diminta
untuk
mendiskusikan, anggota
dengan
kelompok
masing-masing 2 orang untuk kelompok untuk
bertamu
ke
yang
lain
mendapatkan
penjelasan materi yang
Mengumpulkan data Mengamati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
lain dari kelompok yang berbeda. Sedangkan 3 anggota kelompok yang stay bertugas menerima tamu untuk menjelaskan hasil diskusinya.
b. Formalisasi Guru
akan
menunjuk
kelompok
sebagai
perwakilan
kelompok
Mengasosiasikan Mengkomunikasikan Menanya
untuk presentasi didepan kelas. Siswa yang lain berperan sebagai peserta yang akan memberikan pertanyaan
kelompok
yang presentasi
c. Evaluasi Guru evaluasi Guru
memberikan hasil
diskusi.
memberikan
kesempatan pada siswa
Menanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk bertanya. Guru juga akan memberikan pujian terhadap kelompok yang berdiskusi dengan baik. Guru akan memberikan materi agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan pada hari ini 3.
30 menit
Penutup a. Kesimpulan Guru
mengajak
siswa
untuk merangkum butirbutir materi b. Refleksi Guru
mengajak
siswa
untuk merefleksikan hasil belajar
dengan
metode
Two Stay Two Stray. c. Post-test II d. Tindak lanjut Guru memberikan tugas dalam bentuk karya seni tentang
penyakit
yang
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
disebabkan oleh virus.
G. Penilaian a. Penilaian Proses:
Prosedur
: Pengamatan selama proses pembelajaran
Jenis
: Afektif, dan Psikomotor
Alat Penilaian : Lembar Pengamatan
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
b. Penilaian Hasil
Prosedur
: Test tulis pada akhir pembelajaran siklus
Jenis tes
: Tes tertulis
Bentuk
: Obyektif
Alat Penilaian : Soal & kunci jawaban
Blora, 22 November 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Esthiningtyas Dwi P. U, S.Si
Novita Lily Vindasari
Kepala Sekolah
Y. Indarjo, S.Pd TUK : 1587/YG
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lampiran 4 Lembar kerja siswa 1
Mata Pelajaran
: Biologi
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas/Semester
: X/I
Tujuan
:
a. Membaca buku referensi siswa mampu menjelaskan sejarah penemuan virus b. Membaca buku referensi siwa mampu menjelaskan ciri-ciri virus c. Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan struktur tubuh virus d. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan klasifikasi virus e. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan tahapan reproduksi virus Alat dan bahan Buku paket biologi, Internet Kegiatan a. Amati gambar mengenai virus T di bawah ini b. Tulis keterangan pada setiap bagian
Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Bahan diskusi a.
Sebutkan ciri-ciri virus ?
b.
Jelaskan sejarah virus secara singkat!
c.
Jelaskan bagian dari struktur virus di atas!
d.
Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus?
2. Perhatikan gambar di bawah ini
a.
Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas!
b.
Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Lembar kerja siswa Siklus 2
Mata Pelajaran
: Biologi
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas/Semester
: X/I (Satu)
Tujuan
:
a.
Melalui membaca buku referensi siswa mampu menjelaskan peranan virus dalam kehidupan manusia
b.
Melalui referensi dalam artikel maupun kehidupan sehari-hari siswa dapat mengetahui cara penularan dan pencegahannya.
Alat dan bahan Artikel, buku paket, internet Bahan diskusi a.
Artikel tersebut berbicara mengenai apa?
b.
Apakah ada permasalahan yang menarik perhatian anda?
c.
Virus apakah yang menyebabkan penyakit tersebut?
d.
Bagaimana cara mengobati penyakit ini?
e.
Apakah vaksin atau obat yang lain perlu ditemukan? Mengapa?
f.
Bagaimana cara pencegahan virus tersebut?
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Lampiran 6 ARTIKEL LKS
Virus Ini Sangat Mematikan Melebihi Virus HIV AIDS
Penulis : Chandra Irvan Diky Simarmata
KOMPAS.com - Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae. Penyakit tersebut disebabkan infeksi dari virus Ebola yang asal katanya diambil langsung dari sungai Ebola di Negara Kongo (Dulu Zaire) yang merupakan tempat
pertama kali penyakit tersebut ditemukan. Gejala-gejala yang diakibatkan antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%.
Sampai hari ini, terdapat 5 subtipe yang sudah di identifikasi akibat infeksi yang disebabkan oleh penyebaran virus ebola tersebut. Empat dari lima menyerang pada manusia yaitu subtype virus Ebola-Zaire, Ebola-Sudan, EbolaIvory Coast and Ebola-Bundibugyo. Sementara itu, jenis kelima dari subtype virus tersebut adalah Ebola-Reston yang biasanya menyerang primata seperti monyet dan simpanse.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
Lebih lanjut mengenai cara penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh infeksi virus Ebola menurut penelitian akibat melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit sipenderita dari satu orang ke orang yang
lain. Masa inkubasinya virus ini sekitar dari 2 sampai 21 hari, namun kebanyakan antara 5 sampai 10 hari sudah terlihat.
Kasus-kasus Ebola awalnya ditemukan di Negara-negara afrika seperti Republik Democratic (tahun 1976), Gabon, Sudan (tahun 1976), the Ivory Coast, dan juga Uganda (sejak Tahun 2000, 2011). Namun kasus Ebola Reston yang sempat mewabah di Virginia pada primata yang ditemukan menjangkiti kera yang di impor dari Filipina kini penelitiannya lebih lanjut harus dilakukan di pusat penelitian Ebola di Amerika dan Italy.
Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan diseluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0% alias mustahil, dan sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat yang umumnya akibat keluarnya bintik-bintik merah lalu darah dari sekujur pori-pori tubuh sipenderita.
Oleh karena itu Ebola tergolong mematikan dan lebih mematikan dibanding virus HIV AIDS, virus H1N1 dan virus-virus lainnya jika ditinjau dari singkatnya waktu hidup sipenderita. Maka bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari sekaligus ditakuti untuk terjangkit bagi iseluruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
dunia. Kini penelitian Ebola terus dan sedang dilakukan secara mendalam oleh ahli virologi dan mikrobiologi di dunia. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Saat ini indonesia melalui Kementrian Kesehatan hanya memasang status waspada sedangkan untuk penelitian di Indonesia belum pernah dipublikasikan karena masih didominasi ilmuan luar negeri. Hendaknya Indonesia juga ikut melakukan penelitian tersebut.
Menurut informasi sampai saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola, namun yang 100% efektif hanya berlaku pada proses penyembuhan pada primata seperti monyet, namun vaksin untuk manusia sendiri belum ditemukan sehingga kewwaspadaan ekstra diperlukan terkhususnya oleh kementrian kesehatan selalu pengawal kesehatan republik Indonesia. Oleh karena itu pencegahan dapat kita lakukan dengan cara menjaga kehati-hatian terhadap penyebaran virus dengan melihat tanda-tanda atau gejala dini dan dapat segera memeriksakannya ke laboratorium yang khusus menagani Ebola HF melalui informasi dokter setempat.
Dan jika ditemukan gejala ataupun orang yang menderita Ebola maka sterilisasi dan karantina harus segera dilakukan agar penyebaran virus dapat dicegah yang kemungkina meluas. Sebab belum ada treatment khusus bagi penderita Ebola HF. Kebanyakan pasien hanya menerima therapy untuk mendukung kehidupan melalui memperbanyak pemasukan cairan dan elektrorit agar dapat menangkal demam yang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Disiapkan Infrastruktur untuk Cegah Infeksi MERS-CoV 26 Juli 2013 Editor: Lusia Kus Anna
JAKARTA,
KOMPAS.com
—
Kementerian Kesehatan mempersiapkan infrastruktur pencegahan dan sosialisasi penularan
penyakit
Middle
East
respiratory syndrome coronavirus atau MERS-CoV. Hal itu masih menjadi cara efektif
meminimalkan
penularan
antarmanusia. ‖Infeksi virus ini belum ada vaksin dan obatnya. Karena itu, pencegahan penularan menjadi penting,‖ kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, Kamis (25/7), di Jakarta. Gejala MERS-CoV yang diduga muncul di Arab Saudi pada pertengahan 2012 antara lain gangguan pernapasan akut dengan demam, flu, dan napas pendek. Infeksi pada manusia ditemukan di beberapa negara, seperti Arab Saudi, Italia, Inggris, Perancis, Jordania, dan Uni Emirat Arab. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada April-Juni 2013 tercatat 64 kasus infeksi MERS-CoV dan 32 orang meninggal. Sebulan kemudian, yang terinfeksi meningkat jadi 90 orang dan 45 orang meninggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Menurut Tjandra, pencegahan penularan akan dilakukan bersama beberapa pihak. Bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar Negeri akan dilakukan pemeriksaan dan sosialisasi bagi mereka yang datang dari negara ditemukan virus di tiap bandara. Persiapan dilakukan dengan memasang spanduk kewaspadaan, penyediaan alat pelindung diri, kartu kewaspadaan kesehatan, desinfektan, hingga menyiapkan alat pendeteksi panas tubuh. Sosialisasi juga diberikan di daerah kantong tenaga kerja Indonesia lewat dinas kesehatan daerah. Selain itu, ada pelatihan bagi petugas dan jemaah haji serta menyiapkan fasilitas rumah sakit. ‖Ada 100 rumah sakit rujukan di Indonesia disiapkan untuk menangani,‖ kata Tjandra. Kamis pagi, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti memimpin Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran di Jakarta. Untuk mewaspadai kemungkinan peningkatan kecelakaan lalu lintas saat arus mudik-balik Lebaran 2013, rumah sakit, puskesmas, dan pos kesehatan disiagakan selama 24 jam di Sumatera, Jawa, dan Bali mulai H-14 hingga H+14 Lebaran. (CHE)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
25 juta Penduduk Indonesia Idap Hepatitis Penulis: Rosmha Widiyani
Kompas.com
—
Mayoritas
pengidap
penyakit hepatitis berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Data terbaru Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sekitar 25 juta penduduk Indonesia mengidap hepatitis B dan C, dengan 12,5 juta di antaranya berkembang menjadi kronis. Penyakit hepatitis yang menyerang hati belum banyak mendapat perhatian. Padahal, jumlah pengidapnya terus meningkat. Terlebih lagi terdapat karier atau pembawa penyakit tanpa gejala klinis sehingga tidak menyadari dirinya terinfeksi, dan berpotensi menularkan kepada orang lain. "Indonesia termasuk dalam negara endemis sedang-tinggi dengan angka penyebaran sekitar 8 persen. Makin ke wilayah timur, jumlahnya bertambah besar," kata Dirjen Pengendalian
Penyakit
dan
Penyehatan
Lingkungan
Kementerian
Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta (12/7/2013). Hepatitis dapat disebabkan berbagai hal, salah satu penyebab hepatitis kronis yang paling umum adalah infeksi virus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Menurut dr Rino A Gani, SpPD, KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, orang berusia muda dan dewasa lebih rentan terinfeksi virus hepatitis karena tingkat aktivitasnya yang tinggi. "Aktivitas yang tinggi tidak dibarengi dengan perhatian yang cukup pada kebersihan. Selain itu pada orang yang ketahanan fisiknya menurun juga rentan tertular," kata Rino. Penggunaan narkoba jarum suntik yang terinfeksi juga bisa menjadi media penularan hepatitis. Penyakit hati, termasuk hepatitis, menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Dampaknya lebih besar dibandingkan penularan HIV/AIDS. Meski begitu, hepatitis B sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin yang telah tersedia sejak 1982. Vakin hepatitis B memiliki efektivitas sampai 95 persen untuk mencegah infeksi kronis virus hepatitis B. Vaksin ini diberikan 24 jam setelah bayi lahir. "Bila telat diberikan ada kemungkinan tertular. Karena itu jika bayi sudah agak besar sebaiknya diperiksa dulu ada tidaknya infeksi," kata Rino. Vaksin hepatitis B diberikan dalam tiga dosis dan akan memberikan perlindungan sampai dengan 20 tahun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Flu Babi Berpotensi Berkembang di Indonesia Editor : Muhshodiq SURABAYA, KOMPAS.com —
Flu
babi yang menular ke manusia berpotensi berkembang di Indonesia. Namun, hampir dapat dipastikan keganasan flu babi Meksiko di bawah flu unggas yang telah mewabah di Indonesia. Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. ―H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya,‖ katanya di Surabaya, Selasa (28/4). Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi. ―Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, sebagian kalangan masih menentang,‖ ujarnya. Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
―Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi,‖ katanya. Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. ―Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus,‖ ujarnya. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. ―Jika menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan (penyusunan ulang),‖ ujarnya. Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan. ―Sejak flu unggas merebak, saya sudah mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan,‖ tuturnya. Namun, di sisi lain, keganasan H1N1 tipe Meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. ―Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 lambat menyebar. Namun, daya rusaknya amat tinggi,‖ ujarnya. Kurang dari sebulan, H1N1 tipe Meksiko sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di seluruh dunia. ―Saya khawatir kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi. Syukur sejauh ini belum menunjukkan tanda ke sana,‖ ujar Nidom
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Waspada, Tato Bisa Tularkan Hepatitis 25 Januari 2013 Penulis: Lusia Kus Anna
KOMPAS.com — Seni merajah tubuh alias tato kini sudah menjadi tren. Menurut survei tahun 2012, satu dari lima orang memiliki tato. Sayangnya, selain mendapatkan gambar yang sulit dihilangkan, tato juga membawa risiko penularan penyakit hepatitis C. Hepatitis C adalah penyebab utama kanker lever dan juga cangkok organ. Sekitar 70 persen orang yang terinfeksi virus hepatitis C menderita penyakit lever kronik dan 5 persennya meninggal karena sirosis atau kanker lever. Di Amerika, sebanyak 3,2 juta orang terinfeksi hepatitis C dan tidak menyadarinya karena mereka tak merasa sakit. Penularan virus hepatitis utamanya terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik. Menurut data pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS, sekitar 60 persen kasus hepatitis baru setiap tahunnya disebabkan karena narkoba suntik. Meski begitu, sekitar 20 persen kasus hepatitis tidak memiliki riwayat pernah memakai jarum suntik atau terpapar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
Menurut Dr Fritz Francois dari New York University, Langone Medical Center melakukan penelitian dan menemukan sekitar 34 persen orang yang terinfeksi hepatitis memiliki tato, dibandingkan dengan 12 persen yang tak terinfeksi. "Tato merupakan faktor risiko penularan penyakit ini dan virus hepatitis bisa tidak aktif selama bertahun-tahun," kata Francois. Dalam penelitiannya, Francois mewawancarai lebih dari 2.000 orang mengenai tato yang dimiliki dan status hepatitisnya. Para responden diambil dari tiga rumah sakit di New York antara tahun 2004 dan 2006. Setelah memperhitungkan berbagai faktor risiko, perbedaan antara orang yang terinfeksi dan yang bukan makin nyata. Sekitar orang yang pernah melakukan tato empat kali lipat yang terinfeksi hepatitis C.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
Lampiran 7 JAWABAN LKS SIKLUS I
1. Tulis keterangan pada setiap bagian Keterangan : 1. Kapsid 2. DNA atau RNA 3. Leher 4. Selubung ekor 5. Serabut ekor 6. Jarum penusuk
2. Bahan diskusi a. Sebutkan ciri-ciri virus ? o
Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar 20-300 milimikron
o
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
o
Parasit sejati/parasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada makhluk hidup
o
Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan.
o
Dapat dikristalkan
o
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
b. Jelaskan sejarah virus secara singkat! -
Adolf Mayer (1883) yang mempelajari penyakit mosaik tembakau, menemukan fakta bahwa penyakit mosaik tembakau menular kepada
tanaman
lain
yang
sehat,
tetapi
mikroorganisme
penyebabnya tidak dapat ditumbuhan pada ―medium agar‖ yang biasa digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
155
Dimitri Ivanowsky (1892) menemukan baha cairan dari daun tembakau yang trserang penyakit mosaik tembaau, setelah disaring dengan ―saringan bakteri‖ ternyata masih dapat menularkan penyakit mosaik tembakau
-
Martinus W. Beijerinck (1898) menemukan baha penyakit mosaik tembakau
disebabkan
oleh
sesuatu
yang
hidup,
karena
penyemprotan dengan ekstrak cairan daun tembakau yang sakit ternyata mengakibatkan penularan. Apabila tanaman yang sakit digunakan untuk menularkan lagi sampai beberapa kali penularan, tetap menghasilkan penyakit dengan gejala sakit yang sama. Materi penyebab penyakit mosaik tersebut dinamakan Contagium Vivum Fluidum yang kemudian terkenal sebagai virus. -
Wendel Stanley (1935) berhasil mengisolasi dan memurnikan virus penyebab penyakit mosaik tembaku menjadi ―Kristal‖, yang ternyata masih juga dapat menularkan penyakit.
c. Jelaskan bagian dari struktur virus di atas!
Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.Bagian isi disebut sebagai virion
Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya.Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
serabut.Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
d. Jelaskan dan Sebutkan klasifikasi virus? Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut : o Jenis asam nukleat o Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membran o Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika o Kandungan enzim tertentu yang dimiliki o Sifat imunologiks o Jenis sel inang o Cara penularan secara ilmiah o Simtomatologi
a) Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya
Virus DNA Contoh
: Poxvirus,
Hepesviruses,
Adenoviruses,
Papovaviruses, Parvoviruses.
Virus RNA Contoh : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.
b) Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya
Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda. Contoh : virus polio dan adenovirus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Virus
bentuk
Heliks,
menyerupai
batang
157
panjang,
nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer. Contoh : virus influenza dan TMV.
Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
c) Klasifikasi Virus Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid Virus
berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas
lipoprotein
atau
Herpesviruses,
glikoprotein.
Contoh
Orthomyxoviruses,
: Poxvirus,
Paramyxoviruses,
Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses. Virus
telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan
yang lain hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked
virus).
Contoh
: Adenoviruses,
Papovaviruses,
Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
d) Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya
Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV
Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies
Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV
Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T
e) Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus bakteri (bakteriofage), Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh : Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.
3. Perhatikan gambar di bawah ini
a.
Jelaskan tahapan dari replikasi virus di atas! i. Daur Litik o
Fase Absorbsi Virus bakteriofage dalam fase ini mulai meletakkan diri dengan organisme inang pada bagian permukaan sel bakteri. Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. o Fase Injeksi/Penetrasi Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. o Fase Sintesis DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagianbagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus o Fase Perakitan Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus. Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya. o Fase Lisis Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virusvirus baru akan siap untuk menginfeksi sel inang baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
ii. Daur Lisogenik o Fase Absorbsi Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. o Fase Penetrasi Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri pada siklus lisogenik, tahapan selanjutnya penggabungan kedua macam asam nukleat (milik virus dan milik sel inang) o Fase Penggabungan Fase penggabungan dapat di alami oleh virus ketika memasuki siklus lisogenik, asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam organisme inang, asam nukleat tersebut bergabungan dengan DNA kromosom organisme inang. Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. o Fase Pembelahan Fase ini, virus akan memanfaatkan proses pembelahan sel inang untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah terintegrasi dengan kromosom sel inang. Pada kondisi tertentu, yaitu apabila sel inang kehilangan virulensi terhadap partikel virus atau mengalami tekanan lingkungan, seperti radiasi atau suhu tinggi, profag dapat memisahkan diri dari kromosom ianng dan segera memasuki fase sintesis, perakitan, dan lisis sepertinpada siklus litik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
161
Sebutkan perbedaan dari siklus litik dan siklus lisogenik No 1.
Pembeda Definisi
Litik
Lisogenik
Siklus replikasi virus yang Siklus menyebabkan
replikasi
virus
hancurnya yang tidak menyebabkan
sel inang yang terinfeksi hancurnya sel inang akhir pada akhir siklus 2.
Lama siklus
Relatif
virus
singkat
(10-60 Relatif lama (bisa sampai
menit)
bertahun-tahun) Virulen
3.
Kondisi awal
Nonvirulen
4.
Jumlah tahapan
Lima
fase
(Absorbsi, Empat fase (Absorbsi,
Penetrasi,
Sintesis, Penetrasi, Penggabungan,
Perakitan, Lisis) 5.
Aktifitas
Pembelahan)
Menonaktifkan kromosom Tidak mengambil
alih
partikel virus di sel inang dan mengambil kerja sel inang, asam dalam sel inang alih kerja sel inang, asam nukleat virus bergabung nukleat
virus
bergabung
tidak dengan
kromosom
sel
dengan inang
kromosom sel inang 6.
Kondisi akhir
Mengalami lisis atau mati
Sel inang tetap dapat melakukan
aktifitas
seluler dan bereplikasi 7.
Kelanjutan
Terhenti karena sel inang Pada
siklus
mati,
siklus
kondisi
tertentu,
litika akan profage
dapat
kembali terjadi pada sel memisahkan inang baru
kromosom
diri inang
dan
memasukki siklus litik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Lampiran 8 JAWABAN LKS SIKLUS II Bahan diskusi a.
Artikel tersebut berbicara mengenai apa? 1) Virus ebola yang mematikan 2) Penceghan infeksi MERS-CoV 3) Banyak penduduk Indonesia mengidap hepatitis 4) Flu babi berkembang di Indonesia 5) Tato dapat menularkan Hepatitis C
b.
Apakah ada permasalahan yang menarik perhatian anda? 1) Virus ebola yang mematikan Tingkat kematian ebola berkisar antara 80% sampai 100%, dengan gejala-gejala yang diakibatkan antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Ada 5 subtipe yang sudah di identifkasi akibat infeksinya yang disebabkan oleh penyebaran virus ebola, empat dari lima virus ebola ini menyerang manusia yaitu subtype virus Ebola-zaire, EbolaSudan, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Bundibugyo. Sementara yang kelima virus Ebola-Reston yang menyerang primata seperti monyet dan simpanse. Kasus ebola awalnya di Negara-negara afrika seperti Republik Demoratic (1976), Sudan (1976), dan Uganda (2000, 2011). Virus ebola lebih mematikan disbanding dengan HIV AIDS, virus H1N1. Apabila manusia terkena virus ini untuk kesempatan hidup 0%, vaksin yang dikembangkan untuk Ebola 100% efektif hanya pada primata saja, untuk manusia sendiri belum ditemukan.
2) Pencegahan infeksi MERS-CoV MERS-CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus, pada Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
april-juni 2013 tercatat 64 kasus infeksi MERS-CoV dan 32 orang meninggal. Sebulan kemudian yang terinfeksi meningkat jadi 90 orang dan 45 orang meninggal. Gejala MERS-CoV yang diduga muncul di Arab Saudi pada pertengahan 2012 dengan gangguan pernafasan akut dengan demam, flu, dan sesak nafas pendek. Infeksi ini ditemukan dibeberapa Negara seperti Arab Saudi, Italia, Inggris, Perancis, Jordania, dan Uni emirat Arab. Infeksi ini belum ada vaksin dan obatnya.
3) Banyak penduduk Indonesia mengidap hepatitis 25 juta penduduk Indonesia menghidap Hepatitis B dan Hepatitis C, dengan 12,5 juta diantaranya berkembang menjadi kronis. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Penyakit Hepatitis ini menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Gejala Hepatitis akibat virus pada mayoritas orang adalah perasaan tidak enak badan secara keseluruhan, kelelahan, demam, meriang, hilang nafsu makan, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan rasa sakit diperut, yang lebih sering terjadi di perut bagian atas. Penyakit kuning, yang adalah perubahan bagian putih mata menjadi kuning, biasanya terjadi dalam hitungan hari , namun bisa mencapai dua minggu. Ketika penyakit kuning mulai tampak, banyak orang mengalami rasa gatal di kulit. Urine menjadi berwarna gelap. Warna tinja juga mungkin menjadi lebih terang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
4) Flu babi berkembang di Indonesia Flu Babi juga berkembang di Indonesia, flu Babi ini sebenanrnya sudah lazim. Penyakit ini dengan virus H1N1 di Indonesia sejak Dulu. Virus ini dapat berubah dari tubuh babi yang menular ke manusia. Pasalnya babi dan manusia sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Virus flu babi yang menyerang babi tidak sama dengan virus flu babi yang menyerang manusia. Hal ini disebabkan virus flu babi yang menyerang manusia merupakan virus influenza tipe baru yang telah mengalami mutasi sehingga memungkinkan menyebar dari manusia ke manusia.
Virus H1N1 juga dapat terinfeksi dari H5N1, keganasan H1N1 tipe meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus diseluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah, sedangkan H5N1 lambat menyebar tetapi daya rusaknya amat tinggi.
5) Tato dapat menularkan Hepatitis C Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Penyakit Hepatitis ini menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Salah satunya Hepatitis C, Hepatitis ini membawa resiko bagi orang yang suka menggunakan tato, tato merupakan faktor resio penularan penyakit ini. Sekitar 70% orang terinfeksi Hepatitis C dan 5% meninggal karena mereka tak merasa sakit. Penularan virus Hepatitis utamanya melalui transfusi darah atau jarum suntik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
165
Virus apakah yang menyebabkan penyakit tersebut? 1) virus
Ebola-zaire,
Ebola-Sudan,
Ebola-Ivory
Coast,
Ebola-
Bundibugyo, dan virus Ebola-Reston. 2) Virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS. 3) Virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. virus-virus yang lain dapat menyebabkan Hepatitis virus Mumps, Rubella, Cytomegalovirus, Epstein-Barr, Dan Herpes. 4) Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3. Virus influenza merupakan virus RNA yang termasuk dalam famili Orthomyxoviridae.
d.
Bagaimana cara mengobati dan pencegahan penyakit ini? 1) Belum ada vaksin yang bisa mengobati penyakit Ebola ini, kebanyakan pasien hanya meneima terapi untuk mengdukung kehidupan melalui memperbanyak pemasukan cairan dan elektrolit agar dapat menangkal demam yang terjadi. Cara pencegahan penyakit Ebola dengan sering mencuci tangan atau memakai pembersih anti bakteri, hindari kontak dengan darah atau lender terutama dari orang yang sakit, hindari rumah sakit dimana para penderita ebola sedang dirawat, dan segeralah ke dokter bila menderita demam tinggi. 2) Infeksi virus ini belum ada vaksin dan obatnya. Pengobata MERSCoV biasanya dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit, terutama jika terjadi sesak napas. Penderita akan ditempatkan di ruang isolasi agar tidak menyebarkan virus ke mana-mana. 3) Dengan pemberian vaksin yang pernah diberikan pada saat bayi. Dengan pencegahan menghindari konsumsi alkohol, menghindari obat-obatan yang dapat merusak hati, istirahat yang cukup, dan tutup luka untuk menjaga dari penyebaran virus hepatitis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
166
Apakah vaksin atau obat yang lain perlu ditemukan? Mengapa? Ya Sangat diperlukan adanya penemuan vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan dari berbagai penyait yang terinfeksi oleh virus, karena banyak orang yang meninggal disebabkan oleh virus yang mematikan ini, dan kurangnya vaksin yang bisa mengobati virus. Namun sekarang sudah ada penelitian baru, sudah ada percobaan penemuan vaksin yang digunakan untuk pengobatan Ebola menggunakan virus simpanse yang telah direkayasa secara genetic untuk membawa protein Ebola yang tidak menginfeksi, apabila dalam 6 bulan vaksin ini terbukti efektif
maka
bisa
menjadi
dampak
positif.
Pada
MERS-CoV
menggunakan antibody yang merupakan antibody protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh yang mengenali virus dan bakteri, ada dua antibody bernama MERS-4 dan MERS-27 yang mampu memblokir sel dalam cawan laboratorium dari infeksi virus MERS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Lampiran 9 Kartu Two Stay Two Stray siklus I
Kel 1
Kel 2 1. Bagaimanakah ciri-ciri
1. Apa itu virus? 2. Bagaimana sejarah penemuan virus?Tulis
virus? Jelaskan! 2. Gambarkan struktur tubuh bakteriofage,
dan jelaskan!
lengkap dengan keterangan bagiannya!
Kel 3
Kel 4
1. Ada berapa macam bentuk
1. Sebutkan klasifikasi virus dan
virus? Sebut dan jelaskan beserta contoh virusnya!
berikan contohnya! 2. Dan sebutkan juga
2. Gambarkan secara sederhana macam-macam
pengelompokan virus RNA dan DNA, beserta contohnya!
bentuk virus!
Kel 5 1. Jelaskan secara singkat cara hidup virus ! 2. Jelaskan tahapan reproduksi virus secara singkat !
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kartu Two Stay Two Stray siklus II
Kel 1 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Sebutkan nama virusnya dan target tumbuhannya.
Kel 2 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada hewan. Sebutkan nama virusnya dan target hewannya.
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kel 3 Virus bertanggungjawab atas beragam jenis penyakit pada banyak organisme seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Diskusikanlah, mengenai berbagai macam virus yang menyebabkan penyakit pada manusia. Sebutkan nama virusnya dan target serangan serta akibatnya.
Kel 4 Virus menginfeksi manusia, hewan dan tumbuhan dengan berbagai macam cara. Cari tahu bagaimana cara virus dapat menular!
Kel 5 Virus menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dengan berbagai macam cara. Cari tahu bagaimana upaya pencegahan penularan virus tersebut.
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170
Lampiran 10
PETA TWO STAY TWO STRAY
A1
A2
A3
B1
A1 A2
A4
B2
B4
A5
B1
B5 C1
B2
D2
E1
B3
E2
E2
E3
C3
C1
C4 E1
C2
D1
D1
D2
C5
D3 C2
E4
E5
D4
D5
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
MATERI PEMBELAJARAN VIRUS
A. Sejarah penemuan virus Pertama kali virus di temukan oleh ilmuwan Jerman, Adolf Mayer, pada tahun 1883 ketika sedang meneliti penyakit mosaik pada tanaman tembakau. Penyakit mosaik menyebabkan adanya bercak-bercak pada daun tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Pada tahun 1892, seorang ilmuwan dari Rusia Dimitri Ivanowsky melanjutkan percobaan A. Mayer melakukan percobaan menyaring ekstrak daun tembakau. Setelah mendapatkan filtrat, disemprotkan ke tanaman tembakau yang sehat akibatnya tanaman tembakau tertular penyakit mosaik. Penyebab penyakit tersebut diberi nama Virus Seorang ahli botani dari Belanda tahun 1897 Martinus Beijerinck juga meneliti
penyakit
mosaik
pada
tanaman
tembakau.
Beijerinck
berpendapat bahwa ada zat tertentu yang menginfeksi tanaman tembakau. Karena zat ini lolos dari uji penyaringan bakteri Wendell Meredith Stanley, dari Rockfeller Institute (Amerika Serikat) tahun 1935 orang pertama yang berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisas dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Virus yang menyerang tembakau diberi nama virus mosaik tembakau (Tobaic Mosaic Virus, disingkat TMV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
B. Ciri-ciri Virus Berukuran ultra mikroskopis atau berukuran sangat kecil sekitar 20300 milimikron Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) Parasit sejati/parasit obligat atau hanya hidup dan berbiak pada makhluk hidup Berbentuk bulat, batang, huruf T, Kumparan.
Gambar 1. Bentuk virus Dapat dikristalkan Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
C. Struktur Virus Virus bukan berupa sel (aseluler). Ukuran virus sangat kecil, virus memiliki sifat benda mati karena terdiri atas partikel yang dapat dikristalkan. Partikel virus lengkap disebut virion.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Virus akan menunjukkan sifat-sifat makhluk hidup (misalny reproduksi) bila berada dalam sel organisme hidup lainnya, maka dari itu virus bukan merupakan makhluk hidup. Namun ada beberapa ahli biologi yang menggolongkan virus sebagai makhluk hidup, karena tubuhnya tersusun dari assam nukleat yang diselubungi oleh protein dan mampu berreproduksi.
Gambar 2. Struktur virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari: a. Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
c. Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. d. Ekor Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
D. Klasifikasi Pengelompokan viru biasanya dilakukan untuk suatu kepentingan tertentu. Sejumlah informasi mengenai sifat-sifat virus dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi, namun tidak semua virus memiliki informasi yang cukup untuk setiap kategori. Dasar yang digunakan untuk klasifikasi virus, antara lain sebagai berikut : 1. Jenis asam nukleat 2. Ukuran, morfologi, jenis simetri, jumlah kapsomer, dan ada atau tidaknya membrane 3. Kerentanan terhadap pengaruh kimia dan fisika 4. Kandungan enzim tertentu yang dimiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
5. Sifat imunologiks 6. Jenis sel inang 7. Cara penularan secara ilmiah 8. Simtomatologi Menurut sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses), terdapat tiga tingkatan takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus, dan species. Pemberian nama pada famili menggunakan akhiran –viridae, nama genus dengan akhiran –virus, dan nama spesies menggunakan bahasa inggris dan diakhiri dengan –virus. Nama genus dan spesies dicetak miring. Contoh klasifikasi virus. 1.
Famili : Poxviridae Genus : Orthopoxvirus Spesies : Variola virus (penyebab cacar)
2. Famili : Picornaviridae Genus : Enterovirus Spesies : Poliovirus (penyebab polio) a.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Asam Nukleatnya
Virus DNA Contoh : Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.
Virus RNA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
Contoh : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.
b. Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya
Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda. Contoh : virus polio dan adenovirus.
Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer. Contoh : virus influenza dan TMV.
Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
c.
Klasifikasi Virus Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid
Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein. Contoh : Poxvirus, Herpesviruses,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Orthomyxoviruses,
Paramyxoviruses,
177
Rhabdoviruses,
Togaviruses, Retroviruses.
Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked
virus).
Contoh
: Adenoviruses,
Papovaviruses,
Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
d. Klasifikasi Virus Berdasarkan sel Inangnya
e.
Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV
Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies
Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV
Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T
Klasifikasi Virus Berdasarkan Tempat Hidupnya
Virus bakteri (bakteriofage), Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
Virus tumbuhan. Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh : Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Virus hewan, Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
E. Cara Hidup virus hanya dapat hidup dalam sel organisme tertentu yang cocok sehingga disebut dengan parasite intraseluler obligat. Bila sel hidup yang ditumpangi mati, maka virus pun akan mati, sel hidup yang ditumpangi ini disebut sel inang. Virus yang terisolasi dari sel tidak akan mampu hidup lama bereproduksi. Hal ini dikarenakan virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme sendiri dan tidak memiliki enzim untuk mensintesis protein. Virus yang terisolasi merupakan paket-paket yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
berisi genom yang berpindah dari sel inang satu ke sel inang lainnya yang cocok. Jenis sel yang ditumpangi virus disebut dengan kisaran inang. Virus memiliki kisaran inang yang cukup luas, misalny flu burung yang dapat menginfeksi golongan aves, babi, dan manusia. Penularan virus dari sel inang ke sel inang lainnya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung dapat terjadi melalui udara, air, darah, lender. Sementara penularan secara tidak langsung terjadi melalui perantaraan vector, misalnya flavivirus (virus dengue) penyebab penyakit demam berdarah pada manusia yang membutuhkan vektor nyamuk Ades aegypti.
F. Reproduksi Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Karena virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme, maka virus tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yaitu fase litik dan fase lisogenetik :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
a. Daur litik (litic cycle) 1) Fase Absorbsi Virus bakteriofage dalam fase ini mulai meletakkan diri dengan organisme inang pada bagian permukaan sel bakteri. Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel
virus
mengeluarkan
enzim
lisoenzim
(enzim
penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus. 2) Fase Injeksi/Penetrasi Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. 3) Fase Sintesis DNA
virus
akan
mempengaruhi
DNA
bakteri
untuk
mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagianbagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus 4) Fase Perakitan Molekul-molekul
protein
(DNA)
yang telah
terbentuk
kemudian diselubungi oleh kapsid, yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus. Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya. 5) Fase Lisis Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus-virus baru akan siap untuk menginfeksi sel inang baru.
b. Daur lisogenik (lisogenic cycle) 1) Fase Absorbsi Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
2) Fase Penetrasi Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan atau menyuntikkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel
bakteri
pada
siklus
lisogenik,
tahapan
selanjutnya
penggabungan kedua macam asam nukleat (milik virus dan milik sel inang) 3) Fase Penggabungan Fase penggabungan dapat di alami oleh virus ketika memasuki siklus lisogenik, asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam organisme inang, asam nukleat tersebut bergabungan dengan DNA kromosom organisme inang. Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. 4) Fase Pembelahan Fase ini, virus akan memanfaatkan proses pembelahan sel inang untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah terintegrasi dengan kromosom sel inang. Pada kondisi tertentu, yaitu apabila sel inang kehilangan virulensi terhadap partikel virus atau mengalami tekanan lingkungan, seperti radiasi atau suhu tinggi, profag dapat memisahkan diri dari kromosom ianng dan segera memasuki fase sintesis, perakitan, dan lisis sepertinpada siklus litik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Berikut ini perbedaan virus litik dan lisigenik : No 1.
Pembeda Definisi
Litik
Lisogenik
Siklus replikasi virus Siklus yang
menyebabkan virus
replikasi yang tidak
hancurnya sel inang menyebabkan yang terinfeksi pada hancurnya akhir siklus 2.
Lama siklus
inang akhir virus
Relatif singkat (10-60 Relatif lama (bisa menit)
sampai tahun)
3.
Kondisi awal
sel
Nonvirulen
Virulen
bertahun-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Jumlah tahapan
184
Lima fase (Absorbsi, Empat Penetrasi,
fase
Sintesis, (Absorbsi,
Perakitan, Lisis)
Penetrasi, Penggabungan, Pembelahan)
5.
Aktifitas
Menonaktifkan
Tidak
mengambil
partikel virus di kromosom sel inang alih kerja sel inang, dalam sel inang
dan mengambil alih asam nukleat virus kerja sel inang, asam bergabung dengan nukleat
virus
bergabung
tidak kromosom
sel
dengan inang
kromosom sel inang 6.
Kondisi akhir
Mengalami lisis atau Sel mati
inang
dapat
tetap
melakukan
aktifitas seluler dan bereplikasi 7.
Kelanjutan
Terhenti karena sel Pada
kondisi
siklus
inang
profage
mati,
siklus tertentu,
litika akan kembali dapat memisahkan terjadi pada sel inang diri baru
kromosom
inang memasukki litik
dan siklus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
G. Peranan virus yang menguntungkan Dalam teknologi rekayasa genetika (manipulasi informasi genetik), misalnya untuk terapi gen. terapi gen merupakan upaya perbaikan informasi genetik dengan memperbaiki susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen. salah satu keberhasilan teknik ini adalah memperbaiki kelainan genetik ADD (adenosine deaminase deficiecy) yang meyebabkan seseorang tidak memliki daya tahan tubuh karana tidak terdapatnya enzim AD (adenosine deaminase). Dalam teknik terapi gen, Retrovirus digunakan sebagai vektor untuk memasukan gen pengkode enzim AD ke dalam sel limfosit T yang abnormal.
Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh melawan suatu penyakit.
Untuk pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh bakteri, jamur atau protozoa yang bersifat patogen. Bakteriofag, misalnya dapat digunakan untuk membunuh bakteri patogen.
Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga. Virus tersebut dibiakan dan digunakan untuk menyemprot serangga
atau
tanaman,
misalnya
Baculovirus.
Sejak
tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1950, Baculovirus digunakan
sebagai
bioinsektisida
yang
186
tidak
mencemari lingkungan.
Untuk membuat perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari John Innes Center (pusat riset mikrobiologi di Inggris) berhasil menginokulasi partikel virus, kemdian mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untu membuat kapasitor (alat penyimpan energi listrik).
H. Peranan virus yang merugikan 1. Pada tumbuhan a) Tungro Virus tungro dapat menyerang padi yang menyebabkan sel-sel daun mati sehingga pertumbuhan terganggu dan kerdil. Penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng coklat dan wereng hijau. b) Mosaik Penyakit mosaik dapat terjadi pada daun tembakau, kacang tanah, papaya, cabai, dll. Gejalanya adalah timbul bercak-bercak kuning pada daun. Penyebaran virus mosaik terjadi melalui perantaraan serangga. c) Penyakit TYLC TYLC (tomato yellow leaf curl virus) adalah virus yang menyebabkan daun tumbuhan tomat berwarna kuning dan mnggulung sehingga menurunkan hasil panen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
2. Pada hewan a) Rabies Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyakit ini disebabkan oleh Rhabdovirus yang dapat menular ke manusia melalui gigitan atau air liur hewan penderita. Virus rabies berreproduksi di dalam otot dan menyebar hingga susunan saraf pusat b) Tetelo (NCD) NCD (Newcastle disease) atau tetelo adaalah penyakit yang terjadi pada ungags. Penyakit ini bersifat mudah menular. Tetelo dapat menyebabkan kematian hewan ternak. c) Tumor (kutil) Penyakit tumor atau kutil ini dapat diderita oleh hewan antara lain ayam, yang disebabkan oleh RSV (rous sarcoma). Virus ini menyebabkan tumor atau kutil pada sel epitel kulit dan membrane mukosa.
3. Pada manusia a) Influenza Influenza merupakan penyakit pernafasan yang terkadang merupakan wabah di beberapa bagian dunia. Penyakit ini diderita oleh manusia dari segala usia, namun lebih sering diderita oleh bayi dan anak-anak. Infeksi ini hanya terjadi pada epitel saluran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
pernafasan hidung dan tenggorokan sehingga menyebabkan sindrom batuk pilek yang tidak berbahaya. b) Herpes Herpes adalah penyakit infeksi pada sel epitel. Setelah terjadi infeksi, virus tidak akan keluar dari tubuh dan tetap laten pada sel saraf. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari jaringan epitel yang terinfeksi. c) Hepatitis Hepatitis adalah penyakit gangguan fungsi hati dan saluran empedu yang dapat menyebabkan kematian. Penularan virus hepatitis melalui cairan tubuh atau peralatan makan dan minuman penderita. Terdapat banyak jenis hepatitis ada hepatitis A, B, C, D, dan E.
I. Manfaat virus 1) Terapi gen Terapi gen adalah teknik memasukkan gen fungsional ke dalam sel manusia untuk menghasilkan fungsi gen yang diinginkan atau untuk memperbaiki fungsi gen yang rusak. Gen untuk mengkode perbaikan sel dimasukkan nke DNA virus melalui teknik DNA rekombinan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
2) Pencegah penyakit Sampul virus yang menyelubungi kapsid virus dapat digunakan sebagai vaksin. Vaksin adalah virus yang telah dilemahkan sehingga menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Vaksin dapat merangsang sistem imun tubuh untuk mengenali benda asing yang kemudian menghancurkannya dan mengingat benda tersebut 3) Terapi bakteriofage Bakteriofage adalah virus yang dapat menginfeksi bakteri. Bakteriofage mempunyai kemampuan antibiotic yang besar dan dapat membunuh sebagian besar bakteri. Penggunaan bakteriofage sebagai penyembuhan penyakit mempunyai keuntungan yaitu tidak ada efek samping seperti yang ditimbulkan oleh antibiotik buatan.
J. Upaya pencegahan 1. Vaksin Vaksin merupakan formula yang terbuat dari bagian tubuh virus, virus mati, atau virus hidup yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia guna memperoleh suatu sistem imun secara alamiah. Pada tahun 1789, Edward Jenner menemukan vaksin cacar. Vaksin cacar disuntikkan ke jaringan bawah kulit. Pada tahun 1952, Jonas Salk menemukan vaksin polio. Vaksin polio diberikan melalu mulut (oral). Vaksin Virus dibedakan menjadi dua macam, yaitu vaksin virus mati dan vaksin virus hidup yang dilemahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
a) Vaksin virus mati Vaksin virus mati dibuat dengan cara memurnikan sediaan virus melalui tahap-tahap tertentu dan merusak sedikit protein virus sehingga virus menjadi tidak aktif. Formalin dengan kadar rendah biasanya digunakan untuk merusak protein virus. Vaksin virus mati dapat merangsang pembentukan antibody tubuh terhadap protein selubung virus sehingga meningkatkan daya resistensi tubuh.
b) Vaksin virus yang dilemahkan Vaksin virus hidup dibuat dari virus mutan yang memiliki antigen hampir sama dengan virus liar, tetapi memiliki kemampuan pathogen yang sangat lemah. Pembuatan strainvirus lemah pada awalnya dilakukan dengan cara memilih strain lemah secara alami pada biakan. Akan tetapi, kini
pembuatan strain virus lemah
dilakukan dengan cara manipulasi laboratorium agar terjadi perubahan genetik secara terencana.
2. Interferon Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh hewan atau sel biakan sebagai respon terhadap infeksi virus atau pengiduksi lain dan berfungsi menghambat replikasi virus dalam suatu sel. Interferon mampu mengatur imunitas humoral dan seluler, serta pertumbuhan sel sehingga dapat digunakan untuk pertahanan pertama terhadap infeksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
virus. Interferon diduga merupakan suatu kelompok hormone sitokin yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi sel.
3. Kemotrapi antivirus Saat ini, telah ditemukan beberapa senyawa ativirus yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, penggunaanya hanya dalam keadaan tertentu karena dapat bersifat toksik (racun) bagi sel tubuh. Senyawa antivirus yang ideal bagi sel tubuh masih terus dikembangkan. Senyawa antivirus yang biasanya digunakan merupakan analog ukleosida, antara lain zidovudin, zalzibatin, aksiklovir, gansiklovir, vidarabin, idoksuridin, trifluridin, bromovinideoksiuridin, sitabarin, dan ribaririn. Senyawa lain yang juga terbukti mempunyai aktivitas antivirus, antara lain amantadin, asam fosfonoasetat, enviroksin, metisazon, dan arildon
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
Tabel Nama Virus, Penyakit yang Ditimbulkan, Bagian Tubuh yang Diserang, dan Cara Penularannya
No. 1.
Nama
Penyakit yang
Bagian Tubuh
Virus
Ditimbulkan
yang Diserang
Virus
Cacar
Cacar
Saluran
Cara Penularannya Melalui kontak
pernapasan bagian langsung dengan atas dan menyebar sumber infeksi, sekresi melalui darah
hidung, mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti handuk, washlap, selimut, baju, dan seprai
2.
Virus
Influenza
Influenza
Bagian atas
Melalui udara
saluran pernapasan
3.
Virus Polio
Polio
Selaput otak dan
Melalui feses orang
merusak sel saraf
yang telah terserang
otak depan
polio dan melalui makanan/minuman yang telah terkontaminasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Virus
Gondong
Otak, kelenjar
Kontak langsung,
Gondong
parotid, pankreas,
percikan ludah
/ Virus
dan jantung
(droplet), muntahan,
RNA
193
dan bisa pula melalui air kencing
5.
Virus
Rabies atau
Sistem saraf pusat
Melalui gigitan dari
Rabies
Penyakit
penderita
hewan yang telah
Anjing Gila 6.
terinfeksi rabies
Virus
Herpes Zoster
Saluran
Melalui saluran
Varisela
atau Penyakit
pernapasan bagian pernapasan dengan
Cacar Air
atas, kemudian
cara airborne
menyebar melalui
droplets dan secara
darah dan berhenti kontak langsung di dalam kulit 7.
Virus
Demam
Dengue
Berdarah
Pembuluh darah
Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
(DBD) 8.
Virus Ebola
Ebola
Sel darah
Awalnya virus ebola menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblast, setelah itu virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
dan jaringan ikat di bawahnya 9.
Virus
Herpes
Kulit, selaput
Herpes
Simplex
lendir, mata, bibir, tubuh melalui luka
Simplex
Virus masuk ke dalam
mulut, alat
kecil, pada bayi virus
kelamin, dan
sering ditularkan pada
kadang-kadang
saat dilahirkan
otak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
Lampiran 12 KISI-KISI SOAL DAN KUNCI JAWABAN PRE-TEST 1. Nama Sekolah
: SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora
2. Mata Pelajaran
: Biologi
3. Kelas/Semester
: X IPA/I
4. Kurikulum
: 2013
5. Alokasi Waktu
: 20 menit
6. Jumlah Soal
: 20 Soal
7. Jenis Soal
: Pilihan Ganda
8. Kompetensi Dasar
:
No
Indikator
3.3.1 Menjelaskan sejarah penemuan virus 3.3.2 Menyebutkan ciri-ciri virus 3.3.3 Mendiskripsikan struktur tubuh virus 3.3.4 Menjelaskan klasifikasi virus
3.3 :
Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 :
Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.
Soal Pemaha Penera Anali Ingatan Evaluasi Ciptaan man pan sis Jumlah (C1) (C5) (C6) (C2) (C3) (C4) 4
1 1 6, 11
15, 16,
1 9
3 13
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.3.5 Menjelaskan tahapan reproduksi virus 3.3.6 Mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia 3.3.7 Mengetahui cara penularan dan upaya pencegahan serangan terhadap virus
5
7
2, 8, 10, 17
19
196
14
2
3
8
18, 20
12
2
Jumlah
Kunci Jawaban
1.
D
6.
C
11.
B
16.
E
2.
E
7.
E
12.
D
17.
D
3.
B
8.
D
13.
B
18.
E
4.
D
9
A
14.
A
19.
D
5.
C
10.
A
15.
E
20.
A
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Lampiran 13 KISI-KISI SOAL DAN KUNCI JAWABAN POST-TEST SIKLUS I
1. Nama Sekolah
: SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora
2. Mata Pelajaran
: Biologi
3. Kelas/Semester
: X IPA/I
4. Kurikulum
: 2013
5. Alokasi Waktu
: 20 menit
6. Jumlah Soal
: 20 Soal
7. Jenis Soal
: Pilihan Ganda
8. Kompetensi Dasar
: 3.3 :
4.3 :
No
Indikator
3.3.1 Menjelaskan sejarah penemuan virus 3.3.2 Menyebutkan ciri-ciri virus 3.3.3 Mendiskripsik an struktur tubuh virus
Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.
Soal Pemaha Penera Anali Evalu Cipta Ingatan man pan sis asi an Jumlah (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6) 1 1
2, 3, 6, 8, 12 19
9
4
7 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.3.4
Menjelaskan
14, 18
20
13
7
5
10,
17
198
5
klasifikasi virus 3.3.5
Menjelaskan tahapan
11,
reproduksi
15,
virus
16,
6
Jumlah
20
Kunci Jawaban 1.
D
6.
C
11.
E
16.
D
2.
B
7.
E
12.
C
17.
E
3.
C
8.
C
13.
B
18.
E
4.
D
9
A
14.
D
19.
B
5.
C
10.
B
15.
A
20.
A
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
Lampiran 14
KISI-KISI SOAL DAN KUNCI JAWABAN POST-TEST SIKLUS II
1. Nama Sekolah
: SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora
2. Mata Pelajaran
: Biologi
3. Kelas/Semester
: X IPA/I
4. Kurikulum
: 2013
5. Alokasi Waktu
: 20 menit
6. Jumlah Soal
: 20 Soal
7. Jenis Soal
: Pilihan Ganda
8. Kompetensi Dasar
: 3.3 :
Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 :
Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.
Soal No
Indikator
3.3.6 Mengetahui peranan virus dalam kehidupan manusia
Ingatan (C1)
Pemaha man (C2)
Penera pan (C3)
Anali sis (C4)
7, 8, 13, 14, 18
1, 3, 9, 11, 15, 17
4, 6
2
Evalu asi (C5)
Cipta an (C6)
Jumlah
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
3.3.7 Mengetahui cara penularan dan upaya
16, 19,
10, 12
pencegahan
5
20
6
serangan terhadap virus Jumlah
Kunci Jawaban
1.
E
6.
E
11.
A
16.
A
2.
A
7.
E
12.
B
17.
E
3.
E
8.
D
13.
E
18.
D
4.
B
9
E
14.
D
19.
C
5.
C
10.
B
15.
D
20.
B
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
Lampiran 15
SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nama
:
No Absen
:
Nilai
Soal Pretest
I. Pilihlah salah satu jawaban yang
3. Tifus
Demam,
benar !! 1. Virus
suhu dianggap
sebagai
makhluk hidup karena dapat…
badan
tinggi 4. Influenza
a. Dikristalkan
Gangguan pernapasan
b. Berkembang biak
5. Trakom
Gatal-gatal,
c. Menyebabkan penyakit
warna merah
d. Mempunyai DNA dan RNA
pada pelupuk
e. Bertahan pada suhu tinggi
mata
2. Di bawah ini adalah beberapa
Berdasarkan tabel di atas,
nama penyakit beserta gejal-
nama
gejalanya :
disebabkan oleh virus adalah
Nama
Gejala-gejala …
Penyakit 1. Disentri
Diare
2. Tetanus
Kejang otot
penyakit
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. 1 dan 2
d. Wendell Meredith
b. 1 dan 3
e. Louis Pasteur
202
c. 2 dan 3 d. 2 dan 4
5. Tahap-tahap daur litik yang
e. 4 dan 5
benar adalah .... a. Adsorpsi – injeksi – litik –
3. Virus hepatitis dapat menular, maka tindakan yang tepat untuk
mencegah
penularan
penyakit hepatits adalah …
dengan penderita hepatitis menggunakan
peralatan
makan
yang
dipakai penderita hepatitis c. Mengisolasi
sintesis – litik – injeksi –
injeksi
–
sintesis – perakitan – litik d. Adsorpsi
–
injeksi
–
sintesis – litik – perakitan e. Adsorbsi
–
sintesis
–
injeksi – perakitan – litik
penderita
hepatitis
6. Pernyataan yang benar tentang
d. Tidak berbicara dengan penderita hepatitis e. Tidak
b. Adsorpsi – perakitan –
c. Adsorpsi
a. Tidak berada satu rumah
b. Tidak
perakitan – sintesis
berjabat
bakteriofag adalah… a. Virus
tangan
dengan penderita hepatitis
yang
menyerang
hewan dan manusia b. Virus
yang
hanya
menyerang manusia 4. Ilmuwan kebangsaan Amerika yang pertama kali berhasil mengisolasi
dan
mengkristalkan virus mosaik pada
tanaman
tembakau
c. Virus
d. Virus
menyerang
tumbuhan e. Bakteri yang menyerupai virus
a. Dimitri Ivanovsky
Protista
c. Adolf Mayer
hanya
menyerang bakteri saja
(TMV) adalah …
b. Martinus Willem B.E
yang
dan
menyerang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Yellow Fever Virus adalah virus
yang
menyebabkan
penyakit …
b. Bakteri yang menyerang virus c. Virus penyebab penyakit
a. Demam berdarah
diare
b. AIDS
d. Virus
c. Rabies
yang
menyerang
usus besar manusia
d. Poliomyelitis
e. Bakteri penyebab infeksi
e. Demam kuning
8. Seorang
203
pada usus besar manusia
mahasiswa
ingin
10. Peranan virus berikut ini yang
meneliti struktur virus yang
bersifat menguntungkan bagi
menyebabkan
penyakit
manusia
mosaik
tanaman
berikut, kecuali …
pada
tembakau.
Alat
bantu
adalah
sebagai
a. Menghasilkan toksin
penglihatan yang tepat untuk
b. Menghasilkan antitoksin
melakukan
c. Menghasilkan vaksin
pengamatan
tersebut adalah …
d. Melemahkan bakteri
a. Lup
e. Membunuh
b. Mikroskop cahaya
bakteri
pathogen
c. Mikroskop binokuler d. Mikroskop elektron
11. Perhatikan gambar di bawah
e. Mikroskop elektrik
ini, bagian tubuh virus yang berperan
9. Bakteriofage berada
(fage)
yang
usus
besar
dalam
manusia
adalah
bersifat
merugikan, karena fage adalah … a. Virus bakteri
yang
menyerang
untuk
mengatur
reproduksi adalah nomor …
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
a. 1 b. 2
14. Virus dalam reproduksinya
c. 3
memerlukan
d. 4
energy dari sel makhluk hidup
e. 5
yang
12. Vaksin yang bisa diberikan
materi
menjadi
dan
inangnya,
sehingga
ia
dapat
bereproduksi
bila
berada
per oral adalah vaksin untuk
dalam sel makhluk hidup.
mencegah wabah penyakit …
Kesimpulan
a. Demam berdarah
dikemukakan
b. Trakom
dengan
c. Rabies
hidup
d. Polio
adalah …
e. Cacar
a. Makhluk
yang
dapat
sehubungan
keadaan yang
makhluk
ditumpangnya
hidup
yang
menjadi inangnya banyak 13. Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri, tujuan virus ini
menderita kerugian b. Makhluk hidup mengalami
adalah …
mutasi gen maupun mutasi
a. Melipat gandakan bakteri
kromosom
b. Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru c. Agar
DNA
melakukan sebagai
c. Makhluk
segera
mengalami kematian d. Sel-sel
bakteri
hidup
yang
mahkluk menjadi
hidup
inangnya
replikasi
segera mengalami lisis
persiapan
e. Protoplasma sel-sel tubuh
pembelahan sel d. Untuk membuat bakteri hancur e. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapt memproduksi enzim baru
makhluk
hidup
yang
menjadi
iangnya
habi
digunakan virus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. Secara
umum
merupakan
a. 1, 2, 3, dan 4
penyebab utama penyakit pada
b. 1, 3, 6, dan 7
manusia, hewan, tumbuhan,
c. 2, 4, 6, dan 8
dan bakteri. Berdasarkan cara
d. 3, 4, 5, dan 6
hidupnya,
e. 4, 5, 6, dan 7
virus
tergolong
205
organisme … a. Epifit
18. Jika
dalam
suatu
larutan
b. Autotrof
terdapat bakteri dan virus, cara
c. Saprofit
memisahkan bakteri dan virus
d. Parasite fakultatif
tersebut adalah …
e. Parasite obligat
a. Memasukkan
antibiotik
agar bakterinya mati 16. Berikut
ini
yang
bukan
merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam klasifikasi
b. Memasukkan
sel
hidup
sebagai inang virus c. Membuat larutan tersebut
virus adalah …
menjadi miskin nutrient
a. Jenis asam nukleat
sehingga bakterinya mati
b. Jenis inang
d. Menyaring larutan dengan
c. Kandungan enzim
kertas saring rangkap dua
d. Sifat imunologis inang e. Ciri-ciri fisik virus
e. Menyaring larutan dengan saringan keramik
17. Berikut ini nama-nama virus
19. Peran virus dibagi menjadi
1.Ebola
2.NCD
dua,
peran
virus
yang
3. CVPD
4.Tungro
merugikan dan peran virus
5.TMV
6.Rubela
menguntungkan, banyak peran
7.TYLCV
8.Tetelo
virus yang merugikan bagi
Kelompok
virus
yang
kita maupun dalam kehidupan.
menyebabkan penyakit pada
Maka dari itu peranan virus
tumbuhan adalah …
berikut ini yang merugikan, kecuali adalah …
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Kerusakan
floem
pada
jeruk
20. Berikut ini bukan merupakan cara
b. Membunuh
bakteri
206
mencegah
penularan
infeksi flu burung yang benar adalah …
pathogen c. Tumbuhnya bercak daun pada tanaman tembakau d. Menyerang sel-sel hati dan
a. Menutup
semua
usaha
peternakan ayam b. Mengadakan
program
menumbulkan gejala perut
vaksinasi
ungags
membesar
sehat
dan
tubuh
penderita berwarna kuning e. Sel-sel pada sistem saraf mengakibatkan kelumpuhan
untuk
c. Meningkatkan kebersihan lingkungan d. Mengonsumsi
makanan
yang bergizi e. Sering
mencuci
tangan
dengan sabun
------------------------Selamat Mengerjakan------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
Lampiran 16
SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nama
:
No Absen
: Nilai
Soal Post test I
I.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !!
2. Berkembangbiak di dalam sel hidup
1. Ilmuwan kebangsaan Amerika yang pertama kali berhasil mengisolasi
dan
3. Sel bersifat prokariotik 4. Mempunyai
materi
genetika RNA atau DNA
mengkristalkan virus mosaik
5. Mempunyai klorofil
pada
Ciri-ciri virus adalah …
tanaman
tembakau
(TMV) adalah …
a. 1, 2, dan 3
a. Dimitri Ivanovsky
b. 1, 2, dan 4
b. Martinus Willem B.E
c. 2, 3, dan 4
c. Adolf Mayer
d. 2, 3, dan 5
d. Wendell Meredith
e. 3, 4, dan 5
e. Louis Pasteur 2. Beberapa jasad renik sebagai
3. Ciri khas virus yang tidak terdapat pada organisme lain
berikut :
adalah …
1. Ultra mikroskopis
a. Memiliki DNA dan RNA b. Bersifat parasit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Hanya
dapat
berbiak
dalam sel hidup
a. Hanya
memiliki
208
satu
macam asam inti (DNA
d. Merupakan organisme satu sel
atau RNA) b. Tidak
e. Berduplikasi
memiliki
sitoplasma,
inti,
dan
selaput plasma 4. Virus
dianggap
sebagai
c. Untuk
reproduksinya
makhluk hidup karena dapat…
hanya memerlukan bahan
a. Dikristalkan
anorganik
b. Berkembang biak
d. Virus dapat aktif pada
c. Menyebabkan penyakit d. Mempunyai
DNA
makhluk hidup spesifik dan
RNA
e. Bentuk dan ukuran virus bervariasi
e. Bertahan pada suhu tinggi 7. Berikut ini fase yang tidak 5. Tahap-tahap daur litik yang
dilalui oleh virus pada siklus
benar adalah ....
litik adalah …
a. Adsorpsi – injeksi – litik –
a. Pelekatan
perakitan – sintesis
b. Penetrasi
b. Adsorpsi – perakitan – sintesis – litik – injeksi c. Adsorpsi
–
injeksi
c. Sintesis d. Perakitan
–
e. Penggabungan
sintesis – perakitan – litik d. Adsorpsi
–
injeksi
–
sintesis – litik – perakitan e. Adsorbsi
–
sintesis
8. Dibawah
ini
merupakan
beberapa –
injeksi – perakitan – litik
sifat
mikroorganisme : 1. Dapat dikristlakan 2. Bentuk tubuh tidak tetap
6. Virus
memiliki
berikut, kecuali …
sifat-sifat
3. Hanya dapat hidup dalam sel hidup 4. Merupakan peralihan
bentuk antara
benda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mati
dengan
209
makhluk
hidup 5. Bersifat predator Sifat-sifat yang dimiliki oleh virus ditunjukkan oleh no … a. 1, 2, 3
10. Replikasi
b. 1, 2, 5
virus
di
atas
termasuk ke dalam siklus …
c. 1, 3, 4
a. Absorbs
d. 1, 3, 5
b. Litik
e. 2, 3, 5
c. Sintesis d. Lisogenik
9. Bakteriofage berada
(fage)
yang
usus
besar
dalam
manusia
adalah
bersifat
merugikan, karena fage adalah …
e. Profage
11. Fase berikut ini yang tidak termasuk siklus di atas adalah …
a. Virus
yang
menyerang
bakteri
b. Injeksi dan penggabungan
b. Bakteri yang menyerang virus
c. Sintesis dan pembelahan d. Adsorbs dan sintesis
c. Virus penyebab penyakit diare d. Virus
a. Eklifase dan lisis
e. Penggabungan
dan
pembelahan yang
menyerang
usus besar manusia
12. Pernyataan yang benar tentang
e. Bakteri penyebab infeksi pada usus besar manusia
bakteriofag adalah… a. Virus
yang
menyerang
hewan dan manusia Untuk
soal
No.
10-11,
perhatikan gambar berikut ini !
b. Virus
yang
hanya
menyerang manusia c. Virus
yang
hanya
menyerang bakteri saja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Virus
menyerang
tumbuhan
dan
d. Sistem klasifikasi ICTV dan Baltimore
e. Bakteri yang menyerupai virus
210
menyerang
e. Sistem
klasifikasi
Linnaeus
Protista 15. Virus dalam reproduksinya 13. Virus mengambil alih fungsi
memerlukan
materi
dan
DNA bakteri, tujuan virus ini
energy dari sel makhluk hidup
adalah …
yang
a. Melipat gandakan bakteri
sehingga
ia
b. Mensintesis protein dan
bereproduksi
bila
menjadi
inangnya, dapat berada
membuat struktur tubuh
dalam sel makhluk hidup.
virus yang baru
Kesimpulan
c. Agar
DNA
melakukan sebagai
bakteri replikasi persiapan
yang
dikemukakan dengan hidup
dapat
sehubungan
keadaan yang
makhluk
ditumpangnya
adalah …
pembelahan sel d. Untuk membuat bakteri hancur
a. Makhluk
hidup
yang
menjadi inangnya banyak
e. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapt memproduksi enzim baru
menderita kerugian b. Makhluk hidup mengalami mutasi gen maupun mutasi kromosom
14. Klasifikasi virus melibatkan sistem klasifikasi … a. Sistem
klasifikasi
klasifikasi
Baltimore c. Sistem
hidup
segera
mengalami kematian
Linnaeus dan ICTV b. Sistem
c. Makhluk
d. Sel-sel yang
mahkluk menjadi
hidup
inangnya
segera mengalami lisis e. Protoplasma sel-sel tubuh
klasifikasi
Linnaeus dan Baltimore
makhluk
hidup
yang
menjadi
iangnya
habi
digunakan virus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16. Perbedaan antara siklus litik
memisahkan bakteri dan virus
dan siklus lisogenik adalah …
tersebut adalah …
a. Siklus
a. Memasukkan
litik
memakan
waktu proses lebih lama dari lisogenik
empat
fase,
lisogenik
terdiri dari lima fase
pada siklus litik bersifat virulen, sedangkan pada lisogen
sel
hidup
sebagai inang virus c. Membuat larutan tersebut menjadi miskin nutrient
c. Kondisi awal sel inang
siklus
antibiotik
agar bakterinya mati b. Memasukkan
b. Siklus litik terdiri dari
211
bersifat
nonvirulen
sehingga bakterinya mati d. Menyaring larutan dengan kertas saring rangkap dua e. Menyaring larutan dengan saringan keramik
d. Kondisi akhir sel inang pada
siklus
litik
18. Berikut
ini
yang
bukan
mengalami lisis dan mati,
merupakan dasar-dasar yang
sedangkan pada lisogen sel
digunakan dalam klasifikasi
inang
virus adalah …
tetap
melakukan
dapat aktivitas
seluler dan replikasi
b. Jenis inang
e. Pada siklus litik, terjadi penggabungan
materi
genetik virus dan materi genetic sedangkan lisogenik
sel pada tidak
penggabungan
dalam
c. Kandungan enzim d. Sifat imunologis inang e. Ciri-ciri fisik virus
inang, siklus
19. Perhatikan gambar di bawah
terjadi
ini, bagian tubuh virus yang
materi
berperan
untuk
mengatur
reproduksi adalah nomor …
genetic
17. Jika
a. Jenis asam nukleat
suatu
larutan
terdapat bakteri dan virus, cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. Dibawah
ini
212
merupakan
golongan virus! 1. Parvovirus 2. Orthovirus 3. Alphavirus 4. Influenzavirus a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
5. Leukovirus Dari golongan di atas uang termasuk dari golongan virus RNA adalah … a. 1, 2, 3 b. 2, 3, 4 c. 3, 4, 5 d. 1, 3, 5 e. 2, 4, 5
----------------------------Selamat Mengerjakan----------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
Lampiran 17
SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nama
:
No Absen
:
Nilai Soal Post Test II
I. Pilihlah salah satu jawaban yang
Berdasarkan tabel di atas,
benar !
nama
1. Di bawah ini adalah beberapa
disebabkan oleh virus adalah
nama penyakit beserta gejal-
…
gejalanya :
a. 1 dan 2
Nama
Gejala-gejala
b. 1 dan 3
1. Disentri
Diare
d. 2 dan 4
2. Tetanus
Kejang otot
e. 4 dan 5
3. Tifus
Demam, suhu
5. Trakom
yang
c. 2 dan 3
Penyakit
4. Influenza
penyakit
badan
2. Orang menderita AIDS mudah
tinggi
terserang penyakit lain, sebab
Gangguan
…
pernapasan
a. Rapuhnya sistem imun
Gatal-gatal,
b. Virus
warna merah pada pelupuk mata
HIV
membantu
penyakit lain c. Aktivitas meningkat
antibodi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
d. Jumlah vaksin menurun
mencegah infeksi virus flu
e. Virus
burung strain H5N1 adalah …
HIV
cepat
berkembang
a. Mencuci
tangan
atau
mandi dengan sabun jika 3. Berikut ini pasangan yang benar
antara
dengan
nama
virus
penyakit
yang
ditimbulkannya adalah…
melakukan
kontak
langsung dengan unggas b. Membersihakn
kotoran
unggas secara rutin
a. Adenovirus – DB
c. Tidak
b. Paramyxovirus – rabies
seks
bebas –
c. Orthomiksovirus
melakukan
campak
d. Menajga daya tahan tubuh dengan
mengkonsumsi
d. Herpesvirus – influenza
makanan
e. Retrovirus – AIDS
beristirahat dengan cukup
bergizi
dan
4. Virus hepatitis dapat menular,
e. Mengolah daging dan telur
maka tindakan yang tepat
ungags secara benar, yaitu
untuk
daging dengan suhu 800 C
mencegah
penularan
penyakit hepatits adalah …
minimal 1 menit dan telur
a. Tidak berada satu rumah
pada suhu 640 C selama
dengan penderita hepatitis b. Tidak
menggunakan
peralatan
makan
yang
dipakai penderita hepatitis c. Mengisolasi
penderita
hepatitis
6. Berikut adalah manfaat virus bagi kehidupan, kecuali… a. Virus
dapat
untuk
d. Tidak berbicara dengan penderita hepatitis e. Tidak
minimal 4,5 menit
berjabat
digunakan
memproduksi
interferon b. Dapat dimanfaatkan untuk
tangan
dengan penderita hepatitis
mencegah penyakit yang disebabkan oleh jenis virus tertentu
5. Perilaku dibawah ini yang bukan termasuk usaha untuk
c. Berperan dalam produksi vaksin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Bersifat
obligat
intraseluler
215
a. Malaria, cacar, dan difteri b. Rabies, kolera, dan AIDS
e. Menghalangi infeksi jenis virus lain terhadap sel
c. DB, influenza, dan tifus d. AIDS,
difteri,
dan
influenza 7. Yellow Fever Virus adalah virus
yang
e. Rabies, DB, dan cacar
menyebabkan
penyakit …
10. Tindakan
yang untuk
biasa
a. Demam berdarah
dilakukan
mencegah
b. AIDS
serangan virus adalah …
c. Rabies
a. Evakuasi
d. Poliomyelitis
b. Vaksinasi
e. Demam kuning
c. Penyemprotan d. Gerakan 3M
8. Seorang
mahasiswa
ingin
e. Pengasapan
meneliti struktur virus yang menyebabkan
penyakit
11. Peranan virus berikut ini yang
mosaik
tanaman
bersifat menguntungkan bagi
tembakau.
pada Alat
bantu
manusia
adalah
sebagai
penglihatan yang tepat untuk
berikut, kecuali …
melakukan
a. Menghasilkan toksin
pengamatan
tersebut adalah …
b. Menghasilkan antitoksin
a. Lup
c. Menghasilkan vaksin
b. Mikroskop cahaya
d. Melemahkan bakteri
c. Mikroskop binokuler
e. Membunuh
d. Mikroskop electron
bakteri
pathogen
e. Mikroskop elektrik 12. Salah satu contoh vaksin yang 9. Kelompok penyakit berikut ini
diberikan
per
oral
adalah
yang disebabkan oleh virus
vaksin untuk mencegah wabah
adalah …
penyakit …
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Demam berdarah
216
15. Peran virus dibagi menjadi
b. Polio
dua,
peran
virus
yang
c. Cacar
merugikan dan peran virus
d. Trakom
menguntungkan, banyak peran
e. Rabies
virus yang merugikan bagi kita maupun dalam kehidupan.
13. Secara
umum
merupakan
Maka dari itu peranan virus
penyebab utama penyakit pada
berikut ini yang merugikan,
manusia, hewan, tumbuhan,
kecuali adalah …
dan bakteri. Berdasarkan cara
a. Kerusakan
hidupnya,
virus
tergolong
organisme …
floem
jeruk b. Membunuh
a. Epifit
pada
bakteri
pathogen
b. Autotrof
c. Tumbuhnya bercak daun
c. Saprofit
pada tanaman tembakau
d. Parasite fakultatif
d. Menyerang sel-sel hati dan
e. Parasite obligat
menumbulkan gejala perut membesar
14. Berikut ini nama-nama virus
dan
tubuh
penderita berwarna kuning
1.Ebola
2.NCD
e. Sel-sel pada sistem saraf
3. CVPD
4.Tungro
mengakibatkan
5.TMV
6.Rubela
kelumpuhan
7.TYLCV
8.Tetelo
Kelompok
virus
yang
16. Berikut ini bukan merupakan
menyebabkan penyakit pada
cara
tumbuhan adalah …
infeki flu burung yang benar
a. 1, 2, 3, dan 4
adalah …
b. 1, 3, 6, dan 7
a. Menutup
c. 2, 4, 6, dan 8
mencegah
penularan
semua
usaha
peternakan ayam
d. 3, 4, 5, dan 6
b. Mengadakan
program
e. 4, 5, 6, dan 7
vaksinasi
unggas
sehat
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Meningkatkan kebersihan lingkungan makanan
yang bergizi e. Sering
19. Untuk pencegahan terhadap serangan
d. Mengonsumsi
217
virus,
dapat
dilakukan dengan … a. Suntikan
mencuci
tangan
b. Berhubungan
dengan sabun
dengan
penderita c. Melakukan vaksinisasi
17. Di
bawah
ini
merupakan
d. Minum air putih
penyakit yang disebabkan oleh
e. Pemberian infus
jenis virus RNA adalah … a. Herpes,
influenza,
dan
AIDS
20. Salah
satu
pemanfaatan
contoh virus
yang
b. Cacar, AIDS, dan rabies
menguntungkan bagi manusia
c. DB, NCD, dan hepatitis
di bidang kedokteran adalah
d. Rabies, cacar, dan DB
…
e. Influenza,
NCD,
dan
campak
a. Pembuatan obat kanker b. Produksi interferon c. Peningkatan
18. Penyakit anjing gila (rabies) merupakan
penyakit
yang
sifat
antigenitas pada vaksin d. Peningkatan
sifat
disebabkan oleh virus yang
pantigenitas pada vaksin
dapat menyerang sistem saraf
e. Pemanfaatan profag untuk
pusat
manusia.
Vektor
membuat vaksin
penyebab penyakit ini melalui … a. Sapi dan serigala b. Anjing dan babi c. Kucing dan ayam d. Kera dan kelelawar e. Tikus dan lalat ------------------------Selamat Mengerjakan----------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
Lampiran 18
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
NO
KRITERIA
NILAI
AFEKTIF 1.
Siswa mampu tekun, rajin, dan disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Siswa sangat tidak mampu tekun, rajin, dan displin dalam
1
mengikuti kegiatan pembelajaran Siswa tidak mampu tekun, rajin, dan displin dalam mengikuti
2
kegiatan pembelajaran Siswa mampu tekun, rajin, dan displin dalam mengikuti
3
kegiatan pembelajaran Siswa sangat mampu tekun, rajin, dan displin dalam mengikuti
4
kegiatan pembelajaran 2.
3.
Siswa terbuka dalam menyampaikan pendapatnya Siswa sangat tidak terbuka dalam menyampaikan pendapatnya
1
Siswa tidak terbuka dalam menyampaikan pendapatnya
2
Siswa mampu terbuka dalam menyampaikan pendapatnya
3
Siswa sangat terbuka dalam menyampaikan pendapatnya
4
Siswa percaya diri menyampaikan hasil diskusinya
Siswa sangat tidak percaya diri menyampaikan hasil diskusinya
1
Siswa tidak percaya diri menyampaikan hasil diskusinya
2
Siswa berani percaya diri menyampaikan hasil diskusinya
3
Siswa sangat
4
diskusinya
berani
percaya diri
menyampaikan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
219
Siswa bersikap kreatif dalam memecahkan masalah yang ada Siswa sanagt tidak bersikap kreatif dalam memecahkan masalah
1
yang ada Siswa tidak bersikap kreatif dalam memecahkan masalah yang
2
ada Siswa mampu bersikap kreatif dalam memecahkan masalah
3
yang ada Siswa sangat mampu bersikap kreatif dalam memecahkan
4
masalah yang ada 5.
Siswa mengerjakan LKS dengan serius Siswa tidak mengerjakan
LKS
dengan serius bersama
1
kelompoknya Siswa
ragu-ragu
dalam
mengerjakan
LKS
bersama
2
kelompoknya
6.
7.
Siswa mengerjakan LKS kurang serius bersama kelompoknya
3
Siswa mengerjakan LKS dengan serius bersama kelompoknya
4
Siswa mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam berdiskusi Siswa sangat tidak mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam berdiskusi
1
Siswa tidak mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam berdiskusi
2
Siswa mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam berdiskusi
3
Siswa sangat mampu bekerjasama dan bertanggung jawab dalam berdiskusi
4
Siswa mampu bersikap peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompoknya Siswa sangat tidak mampu bersikap peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompoknya
1
Siswa tidak mampu bersikap peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompoknya
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
220
Siswa mampu bersikap peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompoknya Siswa sangat mampu bersikap peduli dan ramah terhadap teman ataupun kelompoknya Siswa mampu saling menghargai pendapat teman
3
Siswa sangat tidak mampu saling menghargai pendapat teman
1
Siswa tidak mampu saling menghargai pendapat teman
2
Siswa mampu saling menghargai pendapat teman
3
Siswa sangat mampu saling menghargai pendapat teman
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
Lampiran 19 RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
NO
KRITERIA
NILAI
PSIKOMOTOR 1.
Siswa selalu aktif dalam presentasi dan diskusi Siswa terlihat pasif dalam presentasi dan diskusi Siswa kurang aktif, terlihat kurang tertarik presentasi dan diskusi
2.
2
Siswa cukup aktif dalam presentasi dan diskusi
3
Siswa sangat aktif dalam presentasi dan diskusi
4
Siswa memberikan tanggapan terhadap pendapat temannya Siswa tidak dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat temannya Siswa ragu-ragu dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat temannya Siswa cukup dalam memberikan tanggapan terhadap pendapat temannya Siswa dengan baik dalam memberikan tanggapan terhadap pendapat temannya
3.
1
1
2
3
4
Siswa memberikan pendapat untuk pemecahan masalah Siswa tidak dapat memberikan pendapat untuk pemecahan masalah Siswa ragu-ragu dapat memberikan pendapat untuk pemecahan masalah Siswa cukup dalam memberikan pendapat untuk pemecahan masalah Siswa dapat dengan baik dalam memberikan pendapat untuk pemecahan masalah
1
2
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20 LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA
Hari, Tanggal : No Absen
:
Observer
:
PETUNJUK : 1. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran 2. Berikan lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang diamati
No
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
A.
AFEKTIF
1.
Siswa antusias selama proses pembelajaran dengan
1 2 3 4
metode Two Stay Two Stray 2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat
1 2 3 4
menjelaskan. 3.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya
1 2 3 4
dalam berkelompok 4.
Siswa dapat menghargai pendapat teman
1 2 3 4
5.
Siswa dapat menerima kritik atau saran dari teman
1 2 3 4
sekelompoknya 6.
Siswa mengikuti pembelajaran dengan serius
1 2 3 4
7.
Siswa mengerjakan LKS dengan serius
1 2 3 4
Jumlah Skor
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA
Hari, Tanggal : No Absen
:
Observer
:
PETUNJUK : 1.
Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran
2.
Berikan lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang diamati
No
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
A.
AFEKTIF
1.
Siswa antusias selama proses pembelajaran dengan
1 2 3 4
metode Two Stay Two Stray 2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat
1 2 3 4
menjelaskan. 3.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya
1 2 3 4
dalam berkelompok 4.
Siswa dapat menghargai pendapat teman
1 2 3 4
5.
Siswa dapat menerima kritik atau saran dari teman
1 2 3 4
sekelompoknya 6.
Siswa mengikuti pembelajaran dengan serius
1 2 3 4
7.
Siswa mengerjakan LKS dengan serius
1 2 3 4
Jumlah Skor
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21 LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA
Hari, Tanggal : No absen
:
Observer
:
PETUNJUK : 1. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran 2. Berikan lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang diamati
No
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
B.
PSIKOMOTOR
1.
Siswa mencatat apa yang dijelaskan oleh guru
1 2 3 4
2.
Siswa selalu aktif dalam metode Two Stay Two
1 2 3 4
Stray 3.
Siswa dapat bekerjasama dengan baik
1 2 3 4
4.
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif
1 2 3 4
saat mempresentasikan hasil diskusi 5.
Siswa menjalankan prosedur yang benar dalam
1 2 3 4
metode Two Stay Two Stray 6.
Siswa mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide
1 2 3 4
dalam kelompok 7.
Siswa ekspresif saat mempresentasikan hasil diskusi Jumlah Skor
1 2 3 4
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA
Hari, Tanggal : No absen
:
Observer
:
PETUNJUK : 3. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran 4. Berikan lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang diamati
No
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
B.
PSIKOMOTOR
1.
Siswa mencatat apa yang dijelaskan oleh guru
1 2 3 4
2.
Siswa selalu aktif dalam metode Two Stay Two
1 2 3 4
Stray 3.
Siswa dapat bekerjasama dengan baik
1 2 3 4
4.
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif
1 2 3 4
saat mempresentasikan hasil diskusi 5.
Siswa menjalankan prosedur yang benar dalam
1 2 3 4
metode Two Stay Two Stray 6.
Siswa mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide
1 2 3 4
dalam kelompok 7.
Siswa ekspresif saat mempresentasikan hasil diskusi Jumlah Skor
1 2 3 4
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
Lampiran 22 KISI-KISI WAWANCARA
Nama Sekolah
: SMA KATOLIK WIJAYAKUSUMA BLORA
Kelas/ Semester
: X/I (Satu)
Mata Pelajaran
: Biologi
A. Kisi-Kisi Wawancara kepada Siswa kelas X IPA SMA Katolik Wijaya Kusuma BLORA No
Indikator Wawancara
1
Hasil belajar dan aktivitas siswa terhadap biologi jika menggunakan metode Two Stay Two Stray
2
Perasaan siswa saat belajar menggunakan metode Two Stay Two Stray
3
Nomor Pertanyaan 1
2, 3, 4
Tanggapan siswa terhadap metode Two Stay Two Stray dalam membantu meningkatkan hasil belajar dan
5
aktivitas siswa 4
Tanggapan siswa terhadap kelebihan dan kekurangan penggunaan metode Two Stay Two Stray dalam
6, 7
pembelajaran 5
Ketertarikan siswa dalam menggunakan metode Two Stay Two Stray terhadap materi lainnya.
6.
8
Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode Two Stay Two Stray bagi siswa yang kemampuan rendah, sedang, dan tinggi
9, 10, 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PEDOMAN WAWANCARA A. Pedoman Wawancara Siswa 1. Apakah dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dapat membuat minat mu terhadap pembelajaran biologi bertambah? 2. Apa yang membuatmu senang belajar biologi dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray? 3. Menurutmu apa yang menarik dalam penggunaan metode Two Stay Two Stray? 4. Menurutmu, apa yang kurang menarik atau yang tidak kamu sukai dalam penerapan metode Two Stay Two Stray ini? 5. Apakah metode Two Stay Two Stray dapat membantumu untuk memahami materi virus? 6. Menurutmu apa kelebihan penggunaan metode Two Stay Two Stray dalam pembelajaran biologi? 7. Menurutmu apa kekurangan metode Two Stay Two Stray dalam pembelajaran biologi? 8. Apakah kamu ingin menggunakan metode Two Stay Two Stray untuk materi lainnya? 9. Apakah metode Two Stay Two Stray masih membuat kamu (kemampuan rendah) kesulitan dalam pembelajaran? 10. Apa yang membuat kamu (kemampuan sedang) tidak bisa mendapatkan nilai lebih tinggi padahal sebenarnya kamu bisa? 11. Apakah menurutmu metode Two Stay Two Stray sangat menyenangkan buat kalian, sehingga nilai kalian (kemampuan Tinggi) bisa di atas ratarata?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
Lampiran 23 Hasil Wawancara
Responden
: Siswa yang memperoleh hasil belajar tinggi A1
Kelas/Semester
: X/I
Jenis Kelamin
: Perempuan
No
Pertanyaan
Jawaban Siswa
1.
Apakah dengan menggunakan metode
Iya, karena dengan menggunakan metode
Two Stay Two Stray dapat membuat two stay two stray membuat tambah semangat aktifitas
belajarmu
terhadap dan
pembelajaran biologi bertambah? 2.
tidak
menjenuhkan
seperti
diskusi
biasanya dalam menerima pelajran biologi.
Apa yang membuatmu senang belajar Karena kita dapat bertukar jawaban antar biologi dengan menggunakan metode kelompok Two Stay Two Stray?
lain
dan
berdiskusi
dengan
kelompok kalau menemukan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan sendiri, sehingga dapat terpecahkan bersama.
3.
Menurutmu apa yang menarik dalam Berkunjung antar kelompok satu dengan penggunaan metode Two Stay Two kelompok Stray?
yang
lain,
menjelasskan/
menerangkan jawaban kita dan dapat bertukar jawaban. Setelah itu dapat presentasi hal yang kita bahas bersama dengan kelompok.
4.
Menurutmu, apa yang kurang menarik Ada salah satu kelompok yang tidak ikut atau yang tidak kamu sukai dalam bekerja dalam menyelesaikan permasalahan penerapan Stray ini?
5.
metode Two Stay Two dalam soal da nada dari anggota kelompok yang hanya mengandalkan anggota yang lain.
Apakah metode Two Stay Two Stray Iya, mudah diingat dan tidak menjenuhkan dapat membantumu untuk memahami dalam menerima materi virus, sehingga dapat materi virus?
memahami materi dengan mudah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Menurutmu apa kelebihan penggunaan Memudahkan
menerima
229
materi
dan
metode Two Stay Two Stray dalam menambah kerjasama antar teman kelompok pembelajaran biologi?
maunpun kelompok yang lain, dan langsung dapat diingat-ingat yang sudah dijelaskan oleh teman dari kelompok lain
7.
Menurutmu apa kekurangan metode Sulit Two
Stay
Two
Stray
untuk
dalam kelompok
pembelajaran biologi?
koordinasi
untuk
yang
dengan akan
teman bertamu
dikelompok tetangga, masih suka tunjuktunjuk.
8.
Apakah kamu ingin menggunakan Sangat ingin digunakan untuk materi yang metode Two Stay Two Stray untuk lain, agar siswa lebih mudah dipahami. materi lainnya?
9.
Apakah metode Two Stay Two Stray masih membuat kamu (kemampuan rendah)
kesulitan
--
dalam
pembelajaran? 10.
Apa
yang
(kemampuan
membuat sedang)
tidak
kamu bisa
--
mendapatkan nilai lebih tinggi padahal sebenarnya kamu bisa? 11.
Apakah menurutmu metode Two Stay Iya, karena masih dilakukan metode ini Two Stray sangat menyenangkan buat langsung ulangan, jadi masih panas dan ingat kalian,
sehingga
nilai
kalian untuk mengerjakan ulangannya. Kalau semua
(kemampuan tinggi) bisa di atas rata- pelajaran seperti ini saya dapat nilai bagus rata?
terus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
Hasil Wawancara
Responden
: Siswa yang memperoleh hasil belajar tinggi A2
Kelas/Semester
: X/I
Jenis Kelamin
: Perempuan
No 1.
Pertanyaan
Jawaban Siswa
Apakah dengan menggunakan metode Iya, karena metode pembelajaran ini menarik Two Stay Two Stray dapat membuat sehingga aktifitas saya menambah yang dulu aktifitas
belajarmu
terhadap Cuma bisa duduk sekarang berani untuk
pembelajaran biologi bertambah? 2.
memimpin dalam diskusi.
Apa yang membuatmu senang belajar Banyak tambahan informasi diluar buku paket biologi dengan menggunakan metode sehingga menambah informasi. Kami bukan Two Stay Two Stray?
hanya diam dikelompo saja tapi juga jalan komunikasi dengan kelompok lain, jadi tidak monoton, kami juga dapat latihan komunikasi didepan kelas(presentasi)
3.
Menurutmu apa yang menarik dalam Tidak
monoton,
penggunaan metode Two Stay Two dipelajaran Stray?
kami
biologi
jadi yang
lebih
aktif
awalnya
membosankan. Saya lebih mudah mengingat materi.
4.
Menurutmu, apa yang kurang menarik Sulit paham untuk posisi tukar tempat dengan atau yang tidak kamu sukai dalam kelompok yang lain. penerapan
metode Two Stay Two
Stray ini? 5.
Apakah metode Two Stay Two Stray Iya, saya jadi lebih paham mempelajari materi dapat membantumu untuk memahami yang sulit semacam biologi materi virus?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
231
Menurutmu apa kelebihan penggunaan Lebih aktif, latihan percaya diri, tidak metode Two Stay Two Stray dalam monoton, bisa komunikasi dengan lancer, pembelajaran biologi?
7.
setelah diskusi langsung dibahas.
Menurutmu apa kekurangan metode Sepertinya tidak ada, karena sudah cukup Two
Stay
Two
Stray
dalam untuk perubahan yang baik
pembelajaran biologi? 8.
Apakah kamu ingin menggunakan Ya jelas pasti ingin, apalagi materi yang susah metode Two Stay Two Stray untuk bukan hanya di biologi masih banyak lagi. materi lainnya?
9.
Apakah metode Two Stay Two Stray masih membuat kamu (kemampuan rendah)
kesulitan
dalam
--
pembelajaran? 10.
Apa
yang
(kemampuan
membuat sedang)
tidak
kamu bisa
mendapatkan nilai lebih tinggi padahal
--
sebenarnya kamu bisa? 11.
Apakah menurutmu metode Two Stay Iya, kalau tidak menyenangkan berarti nilai Two Stray sangat menyenangkan buat saya dibawah KKM, ulangan mendadak itu kalian,
sehingga
nilai
kalian juga dapat menjadi kelebihan dari metode ini.
(kemampuan tinggi) bisa di atas ratarata?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
Hasil Wawancara
Responden
: Siswa yang memperoleh hasil belajar sedang B1
Kelas/Semester
: X/I
Jenis Kelamin
: Laki-laki
No 1.
Pertanyaan
Jawaban Siswa
Apakah dengan menggunakan metode Tidak seberapa, karena dengan cara ini sedikit Two Stay Two Stray dapat membuat membingungkan
karena
aktifitas
saya
belajarmu
terhadap meskipun
pembelajaran biologi bertambah? 2.
begitu
acak-acakan, bisa
menambah
wawasan saya dalam pelajaran biologi ini.
Apa yang membuatmu senang belajar Dengan metode ini sangat menyenangkan biologi dengan menggunakan metode karena bisa belajar sharing dengan temanTwo Stay Two Stray?
3.
teman.
Menurutmu apa yang menarik dalam Saling mensharingkan pelajran yang kita penggunaan metode Two Stay Two dapat ke orang lain Stray?
4.
Menurutmu, apa yang kurang menarik Masih
sulit
untuk
pindah
atau yang tidak kamu sukai dalam tempatnya,kekelompok yang lain. penerapan
metode Two Stay Two
Stray ini? 5.
Apakah metode Two Stay Two Stray Ya, karena saya dapat memahami lebih dalam dapat membantumu untuk memahami materi ini materi virus?
6.
Menurutmu apa kelebihan penggunaan Belajar lebih semangat meskipun kadang saya metode Two Stay Two Stray dalam sedikit bingung. pembelajaran biologi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Menurutmu apa kekurangan metode Tidak ada, karena ini dapat menambah hal Two
Stay
Two
Stray
dalam positif dalam diskusi yang tidak begitu-begitu
pembelajaran biologi? 8.
233
saja.
Apakah kamu ingin menggunakan Ya, karena biar saya bisa menjelaskan ke metode Two Stay Two Stray untuk teman-teman dan teman-teman saya mau materi lainnya?
9.
bertukar pikiran satu sama lain.
Apakah metode Two Stay Two Stray masih membuat kamu (kemampuan rendah)
kesulitan
--
dalam
pembelajaran? 10.
Apa
yang
(kemampuan
membuat sedang)
tidak
kamu Saya masih kurang yakin dengan jawaban bisa saya, soalnya saya sedikit ingat sedikit
mendapatkan nilai lebih tinggi padahal enggak, oleh karena itu mungkin jadi alasan sebenarnya kamu bisa? 11.
saya mentok di KKM
Apakah menurutmu metode Two Stay Two Stray sangat menyenangkan buat kalian,
sehingga
nilai
kalian
(kemampuan tinggi) bisa di atas ratarata?
--
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
Hasil Wawancara
Responden
: Siswa yang memperoleh hasil belajar sedang B2
Kelas/Semester
: X/I
Jenis Kelamin
: Perempuan
No 1.
Pertanyaan
Jawaban Siswa
Apakah dengan menggunakan metode Iya, itu dapat membuat aktifitas saya dalam Two Stay Two Stray dapat membuat pembelajaran biologi tambah aktif, karena aktifitas
belajarmu
terhadap two stay two stray dapat menambah wawasan
pembelajaran biologi bertambah? 2.
juga melalui teman kita
Apa yang membuatmu senang belajar Karena seru, kita bisa belajar dengan teman biologi dengan menggunakan metode kita dan kita bisa menyalurkan/menerangkan Two Stay Two Stray?
3.
pendapat kita ke teman-teman
Menurutmu apa yang menarik dalam Kita bisa bermain sekalian belajar, dengan penggunaan metode Two Stay Two meminta teman kita untuk mensharingkan Stray?
4.
jawaban kelompoknya
Menurutmu, apa yang kurang menarik Kurang kerja dengan cepat, dan tidak bisa atau yang tidak kamu sukai dalam tepat waktu teman yang satu dengan yang penerapan
metode Two Stay Two lain.
Stray ini? 5.
Apakah metode Two Stay Two Stray Iya, karena kita belajar dengan teman kita, dapat membantumu untuk memahami jadi tidak sungkan untuk bertanya-tanya materi virus?
6.
terhadap jawaban yang kurang jelas
Menurutmu apa kelebihan penggunaan Bisa saling mendengarkan pendapat orang metode Two Stay Two Stray dalam lain, pembelajaran biologi?
meningkatkan
pembelajaran
keaktifan
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Menurutmu apa kekurangan metode Menghabiskan waktu, karena siswa tidak bisa Two
Stay
Two
Stray
dalam kerja dengan cepat dan kadang tidak semua
pembelajaran biologi? 8.
235
anggota pada serius.
Apakah kamu ingin menggunakan Iya bagus juga untuk materi yang lain, agar metode Two Stay Two Stray untuk belajar tidak pasif, dan semua dituntut untuk materi lainnya?
berpikir
dan
berani
mengungkapkan
pendapatnya 9.
Apakah metode Two Stay Two Stray masih membuat kamu (kemampuan rendah)
kesulitan
--
dalam
pembelajaran? 10.
Apa
yang
(kemampuan
membuat sedang)
tidak
kamu Mungkin karena pada saat itu saya sedang bisa kurang enak badan jadi tidak begitu bisa
mendapatkan nilai lebih tinggi padahal serius dan fokus terhadap pelajaran, sehingga sebenarnya kamu bisa?
tidak bisa mendapatkan nilai yang tinggi. Tapi seru metodenya
11.
Apakah menurutmu metode Two Stay Two Stray sangat menyenangkan buat kalian,
sehingga
nilai
kalian
(kemampuan tinggi) bisa di atas ratarata?
--
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
Hasil Wawancara
Responden
: Siswa yang memperoleh hasil belajar rendah C1
Kelas/Semester
: X/I
Jenis Kelamin
: Perempuan
No 1.
Pertanyaan
Jawaban Siswa
Apakah dengan menggunakan metode Bisa,
karena
pembelajaran
itu
tidak
Two Stay Two Stray dapat membuat membosankan dan tidak begitu menegangkan aktifitas
belajarmu
terhadap seperti biasanya
pembelajaran biologi bertambah? 2.
Apa yang membuatmu senang belajar Bisa membuatku senang dan semangat belajar biologi dengan menggunakan metode karena bisa berdiskusi yang tidak seperti Two Stay Two Stray?
3.
biasanya
Menurutmu apa yang menarik dalam Berpindah
tempat
duduk
dan
melatih
penggunaan metode Two Stay Two presentasi di depan teman-teman yang lainya, Stray? 4.
jarang bu disini dilakukan presentasi
Menurutmu, apa yang kurang menarik Posisi
tempat
duduk
yang
berpindah,
atau yang tidak kamu sukai dalam meskipun sudah dijelaskan sama ibu dengan penerapan
metode Two Stay Two perlahan-lahan
Stray ini? 5.
Apakah metode Two Stay Two Stray Bisa, karena sering memberikan soal tentang dapat membantumu untuk memahami virus sehingga bisa dipahami dan ingat terus materi virus?
6.
Menurutmu apa kelebihan penggunaan Bisa melatih kekompakan dalam pelajaran metode Two Stay Two Stray dalam pembelajaran biologi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
237
Menurutmu apa kekurangan metode Kurangnya adalah teman sekolompok kurang Two
Stay
Two
Stray
dalam enak karena kurang serius
pembelajaran biologi? 8.
Apakah kamu ingin menggunakan Ingin, karena bisa melatih untuk berani metode Two Stay Two Stray untuk percaya diri materi lainnya?
9.
Apakah metode Two Stay Two Stray Saya merasa masih kesulitan mungkin karena masih membuat kamu (kemampuan anggota kelompok yang kurang serius dalam rendah)
kesulitan
dalam berdiskusi jadi hasilnya tidak memuaskan
pembelajaran? 10.
Apa
yang
(kemampuan
membuat sedang)
tidak
kamu bisa
mendapatkan nilai lebih tinggi padahal
--
sebenarnya kamu bisa? 11.
Apakah menurutmu metode Two Stay Two Stray sangat menyenangkan buat kalian,
sehingga
nilai
kalian
(kemampuan tinggi) bisa di atas ratarata?
--
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
Hasil Wawancara
Responden
: Siswa yang memperoleh hasil belajar rendah C2
Kelas/Semester
: X/I
Jenis Kelamin
: Laki-laki
No 1.
Pertanyaan
Jawaban Siswa
Apakah dengan menggunakan metode Iya, karena dengan bertambahnya aktifitas Two Stay Two Stray dapat membuat pelajaran jadi lebih aktif, saya awalnya malas aktifitas
belajarmu
terhadap banget tapi metode ini mengharuskan saya
pembelajaran biologi bertambah? 2.
untuk gerak
Apa yang membuatmu senang belajar Yang saya senang habis materi langsung biologi dengan menggunakan metode ulangan bu, jadi buat saya kerja keras sekali Two Stay Two Stray?
3.
Menurutmu apa yang menarik dalam Menurut saya hal ini menarik sekali dalam penggunaan metode Two Stay Two pelajaran apalagi biologi yang materinya Stray?
4.
sangat membosankan
Menurutmu, apa yang kurang menarik Masih
individual
dalam
berkelompok,
atau yang tidak kamu sukai dalam mungkin mereka anak-anak yang rajin. penerapan
metode Two Stay Two
Stray ini? 5.
Apakah metode Two Stay Two Stray Dapat walaupun saya hanya bisa mendapat dapat membantumu untuk memahami memahaminya sedikit, tapi sudah membuat materi virus?
saya senang kalau lebih sring saya pasti bisa langsung bisa mengikuti pelaaran dengan baik
6.
Menurutmu apa kelebihan penggunaan Harus mau kerja sama dengan kelompok kita metode Two Stay Two Stray dalam dan kelompok yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
pembelajaran biologi? 7.
Menurutmu apa kekurangan metode Menurut saya tidak ada kekurangan dari Two
Stay
Two
Stray
dalam metode two stay two stray karena semua
pembelajaran biologi? 8.
sudah dipelajari dengan baik
Apakah kamu ingin menggunakan Mau, karena yang saya ingin saling menukar metode Two Stay Two Stray untuk pendapat dengan yang lain. materi lainnya?
9.
Apakah metode Two Stay Two Stray Sebenarnya tidak sulit semua sudah dijelaskan masih membuat kamu (kemampuan dan di soal semua ada, ibu juga sudah sabar, rendah)
kesulitan
dalam hanya memang saya ini masih memahaminya
pembelajaran? 10.
Apa
yang
(kemampuan
baru sedikit membuat sedang)
tidak
kamu bisa
mendapatkan nilai lebih tinggi padahal
--
sebenarnya kamu bisa? 11.
Apakah menurutmu metode Two Stay Two Stray sangat menyenangkan buat kalian,
sehingga
nilai
kalian
(kemampuan tinggi) bisa di atas ratarata?
--
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
Lampiran 24
Satuan Pendidikan Nama Tes Mata Pelajaran
: SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA : Pre Test : BIOLOGI
Kelas/Program
: X IPA
Tanggal Tes
: 22 November 2014
SK/KD
: 3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
No
NAMA PESERTA
L/P
1
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SKOR TES ESSAY
NILAI
KETERANGAN
7
35,0
Belum tuntas
9 8 5 8 8 6 8 9 8 7 7 9 10 8 7 5 9 5 7 4 6 7 7 8
45,0 40,0 25,0 40,0 40,0 30,0 40,0 45,0 40,0 35,0 35,0 45,0 50,0 40,0 35,0 25,0 45,0 25,0 35,0 20,0 30,0 35,0 35,0 40,0
Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas
SKOR
L
7
13
L P P L P L P P P L L P L P P L P L L P P P L P
9 8 5 8 8 6 8 9 8 7 7 9 10 8 7 5 9 5 7 4 6 7 7 8
11 12 15 12 12 14 12 11 12 13 13 11 10 12 13 15 11 15 13 16 14 13 13 12
- Jumlah yang tuntas =
- Persentase peserta belum tuntas =
HASIL TES OBJEKTIF SALAH
25
- Persentase peserta tuntas =
75
BENAR
- Jumlah peserta test = - Jumlah yang belum tuntas =
KKM
Jumlah Nilai =
182
0
910
0
Nilai Terendah =
4,00
0,00
20,00
25
Nilai Tertinggi =
10,00
0,00
50,00
0,0
Rata-rata =
7,28
#DIV/0!
36,40
Standar Deviasi =
1,49
#DIV/0!
7,43
100,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Satuan Pendidikan
: SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA
Nama Tes
: Post-Test Siklus I
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Program
: X IPA
Tanggal Tes
: 24 November 2014
SK/KD
: 3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. SKOR HASIL TES OBJEKTIF TES NILAI BENAR SALAH SKOR ESSAY
NAMA PESERTA
L/P
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
KKM
75
KETERANGAN
L
11
9
11
55,0
Belum tuntas
L
15
5
15
75,0
Tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
L
18
2
18
90,0
Tuntas
P
16
4
16
80,0
Tuntas
L
18
2
18
90,0
Tuntas
P
18
2
18
90,0
Tuntas
P
19
1
19
95,0
Tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
L
16
4
16
80,0
Tuntas
L
17
3
17
85,0
Tuntas
P
18
2
18
90,0
Tuntas
L
14
6
14
70,0
Belum tuntas
P
15
5
15
75,0
Tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
L
19
1
19
95,0
Tuntas
P
15
5
15
75,0
Tuntas
L
16
4
16
80,0
Tuntas
L
15
5
15
75,0
Tuntas
P
13
7
13
65,0
Belum tuntas
P
18
2
18
90,0
Tuntas
P
14
6
14
70,0
Belum tuntas
L
14
6
14
70,0
Belum tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
- Jumlah peserta test =
25
Jumlah Nilai =
404
0
2020
- Jumlah yang tuntas =
20
Nilai Terendah =
11,00
0,00
55,00
- Jumlah yang belum tuntas =
5
Nilai Tertinggi =
19,00
0,00
95,00
- Persentase peserta tuntas =
80,0
Rata-rata =
16,16
#DIV/0!
80,80
20,0
Standar Deviasi =
1,97
#DIV/0!
9,86
- Persentase peserta belum tuntas =
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Satuan Pendidikan
: SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA
Nama Tes
: Post-Test Siklus II
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Program
: X IPA
Tanggal Tes
: 1 Desember 2014
SK/KD
: 3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. SKOR HASIL TES OBJEKTIF TES NILAI BENAR SALAH SKOR ESSAY
NAMA PESERTA
L/P
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
KKM
75
KETERANGAN
L
13
7
13
65,0
Belum tuntas
L
17
3
17
85,0
Tuntas
P
19
1
19
95,0
Tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
L
20
0
20
100,0
Tuntas
P
19
1
19
95,0
Tuntas
L
20
0
20
100,0
Tuntas
P
20
0
20
100,0
Tuntas
P
20
0
20
100,0
Tuntas
P
18
2
18
90,0
Tuntas
L
17
3
17
85,0
Tuntas
L
18
2
18
90,0
Tuntas
P
20
0
20
100,0
Tuntas
L
14
6
14
70,0
Belum tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
P
18
2
18
90,0
Tuntas
L
20
0
20
100,0
Tuntas
P
19
1
19
95,0
Tuntas
L
20
0
20
100,0
Tuntas
L
18
2
18
90,0
Tuntas
P
17
3
17
85,0
Tuntas
P
20
0
20
100,0
Tuntas
P
20
0
20
100,0
Tuntas
L
19
1
19
95,0
Tuntas
P
20
0
20
100,0
Tuntas
- Jumlah peserta test =
25
Jumlah Nilai =
460
0
2300
- Jumlah yang tuntas =
23
Nilai Terendah =
13,00
0,00
65,00
- Jumlah yang belum tuntas =
2
Nilai Tertinggi =
20,00
0,00
100,00
- Persentase peserta tuntas =
92,0
Rata-rata =
18,40
#DIV/0!
92,00
Standar Deviasi =
1,89
#DIV/0!
9,46
- Persentase peserta belum tuntas =
242
8,0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
Lampiran 25 Hasil Observasi Siklus I Hasil Observasi Siswa afektif pertemuan I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 59 2,36
2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 58 2,32
Indikator 3 4 5 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 55 59 56 2,2 2,36 2,24
6 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 64 2,56
7 3 2 1 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 65 2,6
Total
Nilai
13 15 16 19 16 18 18 19 16 20 14 14 18 14 17 17 14 16 16 17 13 18 19 19 20 416 16,64
46,4 53,6 57,1 67,9 57,1 64,3 64,3 67,9 57,1 71,4 50,0 50,0 64,3 50,0 60,7 60,7 50,0 57,1 57,1 60,7 46,4 64,3 67,9 67,9 71,4 1485,7 59,43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
Hasil Observasi Siklus I Hasil Observasi Siswa afektif pertemuan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 95 92 3,8 3,68
Skor Pernyataan 3 4 5 6 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 83 87 82 91 3,32 3,48 3,28 3,64
7 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 93 3,72
Total
Nilai
20 26 26 26 27 26 27 26 25 26 25 21 28 21 26 26 23 24 27 26 17 25 26 26 27 623 24,92
71,4 92,9 92,9 92,9 96,4 92,9 96,4 92,9 89,3 92,9 89,3 75,0 100,0 75,0 92,9 92,9 82,1 85,7 96,4 92,9 60,7 89,3 92,9 92,9 96,4 2225,0 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
Hasil Observasi Siklus II Hasil Observasi Siswa afektif pertemuan I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 88 3,52
2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 81 3,24
3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 75 3
Indikator 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 3 3 78 78 3,12 3,12
6 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 84 3,36
7 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 85 3,4
Total
Nilai
26 22 27 27 24 20 21 21 28 23 24 22 23 17 19 23 24 21 24 24 20 19 28 19 23 569 22,76
92,9 78,6 96,4 96,4 85,7 71,4 75,0 75,0 100,0 82,1 85,7 78,6 82,1 60,7 67,9 82,1 85,7 75,0 85,7 85,7 71,4 67,9 100,0 67,9 82,1 2032,14 81,29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
Hasil Observasi Siklus II Hasil Observasi Siswa afektif pertemuan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 4
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 97 3,88
Skor Pernyataan 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 95 99 94 3,8 3,96 3,76
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 3,96
Total
Nilai
26 28 28 28 27 27 28 28 28 27 27 28 28 28 27 26 27 28 28 28 26 26 28 26 28 684 27,36
92,9 100,0 100,0 100,0 96,4 96,4 100,0 100,0 100,0 96,4 96,4 100,0 100,0 100,0 96,4 92,9 96,4 100,0 100,0 100,0 92,9 92,9 100,0 92,9 100,0 2442,9 97,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247
Hasil Observasi Afektif Siklus I
No
Nama Siswa
Pertemuan I
Pertemuan II
Rata-rata
keterangan
1
Siswa 1
46,4
71,4
58,9
Sedang
2
Siswa 2
53,6
92,9
73,25
Tinggi
3
Siswa 3
57,1
92,9
75
Tinggi
4
Siswa 4
67,9
92,9
80,4
Tinggi
5
Siswa 5
57,1
96,4
76,75
Tinggi
6
Siswa 6
64,3
92,9
78,6
Tinggi
7
Siswa 7
64,3
96,4
80,35
Tinggi
8
Siswa 8
67,9
92,9
80,4
Tinggi
9
Siswa 9
57,1
89,3
73,2
Tinggi
10
Siswa 10
71,4
92,9
82,15
Tinggi
11
Siswa 11
50
89,3
69,65
Tinggi
12
Siswa 12
50
75
62,5
Sedang
13
Siswa 13
64,3
100
82,15
Tinggi
14
Siswa 14
50
75
62,5
Sedang
15
Siswa 15
60,7
92,9
76,8
Tinggi
16
Siswa 16
60,7
92,9
76,8
Tinggi
17
Siswa 17
50
82,1
66,05
Sedang
18
Siswa 18
57,1
85,7
71,4
Tinggi
19
Siswa 19
57,1
96,4
76,75
Tinggi
20
Siswa 20
60,7
92,9
76,8
Tinggi
21
Siswa 21
46,4
60,7
53,55
Sedang
22
Siswa 22
64,3
89,3
76,8
Tinggi
23
Siswa 23
67,9
92,9
80,4
Tinggi
24
Siswa 24
67,9
92,9
80,4
Tinggi
25
Siswa 25
71,4
96,4
83,9
Tinggi
Presentase siswa kategori tinggi
X 100% = 80 %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
Hasil Observasi Afektif Siklus II
No
Nama Siswa
Pertemuan Pertemuan Rata-rata I II
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11
92,9 78,6 96,4 96,4 85,7 71,4 75 75 100 82,1 85,7
92,9 100 100 100 96,4 96,4 100 100 100 96,4 96,4
92,9 89,3 98,2 98,2 91,05 83,9 87,5 87,5 100 89,25 91,05
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Siswa 12
78,6
100
Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
82,1 60,7 67,9 82,1 85,7 75 85,7 85,7 71,4 67,9 100 67,9 82,1
100 100 96,4 92,9 96,4 100 100 100 92,9 92,9 100 92,9 100
89,3 91,05 80,35 82,15 87,5 91,05 87,5 92,85 92,85 82,15 80,4 100 80,4 91,05
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Presentase siswa kategori tinggi
X100%= 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
Nilai Hasil Observasi Afektif Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Rata-rata
Siklus I
Siklus II
Nilai
Keterangan
Nilai
Keterangan
58,9 73,25 75 80,4 76,75 78,6 80,35 80,4 73,2 82,15 69,65 62,5 82,15 62,5 76,8 76,8 66,05 71,4 76,75 76,8 53,55 76,8 80,4 80,4 83,9
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
92,9 89,3 98,2 98,2 91,05 83,9 87,5 87,5 100 89,25 91,05 89,3 91,05 80,35 82,15 87,5 91,05 87,5 92,85 92,85 82,15 80,4 100 80,4 91,05
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
74,21
89,50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
Lampiran 26 Hasil Observasi Siklus I
Hasil Observasi Siswa Psikomotor pertemuan I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 3,88
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 80 3,2
Indikator 3 4 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 74 69 71 2,96 2,76 2,84
6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 73 2,92
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 78 3,12
Total
Nilai
21 22 22 20 21 20 21 22 21 24 20 20 23 22 22 21 20 22 24 22 19 22 23 24 24 542 21,68
75,0 78,6 78,6 71,4 75,0 71,4 75,0 78,6 75,0 85,7 71,4 71,4 82,1 78,6 78,6 75,0 71,4 78,6 85,7 78,6 67,9 78,6 82,1 85,7 85,7 1935,71 77,43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
Hasil Observasi Siklus I Hasil Observasi Siswa Psikomotor pertemuan II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 3,96
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 94 3,76
Indikator 3 4 5 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 91 83 95 3,64 3,32 3,8
6 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 80 3,2
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 96 3,84
Total
Nilai
21 26 26 26 26 27 26 26 28 26 26 26 28 22 26 27 22 23 26 27 21 26 26 27 27 638 25,52
75,0 92,9 92,9 92,9 92,9 96,4 92,9 92,9 100,0 92,9 92,9 92,9 100,0 78,6 92,9 96,4 78,6 82,1 92,9 96,4 75,0 92,9 92,9 96,4 96,4 2278,6 91,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
252
Hasil Observasi Siklus II Hasil Observasi Siswa Psikomotor pertemuan I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Rata-rata
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 3,96
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 99 3,96
Indikator 3 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 94 99 3,88 3,76 3,96
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 99 3,96
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 4
Total
Nilai
27 27 28 26 27 27 28 28 28 27 28 28 28 28 28 27 26 28 28 28 25 28 28 28 28 687 27,48
96,4 96,4 100,0 92,9 96,4 96,4 100,0 100,0 100,0 96,4 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 96,4 92,9 100,0 100,0 100,0 89,3 100,0 100,0 100,0 100,0 2453,6 98,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
253
Hasil Observasi Siklus II Hasil Observasi Siswa Psikomotor pertemuan II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Jumlah Ratarata
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 99
4
3,96
Indikator 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98 97 100 3,92
3,88
4
6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 97
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
3,88
4
Total
Nilai
27 28 28 27 28 28 27 28 28 28 28 28 28 28 27 28 26 28 27 28 26 28 28 28 28 691
96,4 100,0 100,0 96,4 100,0 100,0 96,4 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 96,4 100,0 92,9 100,0 96,4 100,0 92,9 100,0 100,0 100,0 100,0 2467,9
27,64
98,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
254
Hasil Observasi Psikomotor Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa
Pertemuan Pertemuan I II
Rata-rata
Keterangan
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11
75 78,6 78,6 71,4 75 71,4 75 78,6 75 85,7 71,4
75 92,9 92,9 92,9 92,9 96,4 92,9 92,9 100 92,9 92,9
75 85,75 85,75 82,15 83,95 83,9 83,95 85,75 87,5 89,3 82,15
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Siswa 12
71,4
92,9
Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
82,1 78,6 78,6 75 71,4 78,6 85,7 78,6 67,9 78,6 82,1 85,7 85,7
100 78,6 92,9 96,4 78,6 82,1 92,9 96,4 75 92,9 92,9 96,4 96,4
82,15 91,05 78,6 85,75 85,7 75 80,35 89,3 87,5 71,45 85,75 87,5 91,05 91,05
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Presentase siswa kategori tinggi
x100%=100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
Hasil Observasi Psikomotor Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa
Pertemuan Pertemuan I II
Rata-rata
keterangan
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11
96,4 96,4 100 92,9 96,4 96,4 100 100 100 96,4 100
96,4 100 100 96,4 100 100 96,4 100 100 100 100
96,4 98,2 100 94,65 98,2 98,2 98,2 100 100 98,2 100
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Siswa 12
100
Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
100 100 100 96,4 92,9 100 100 100 89,3 100 100 100 100
100 100 100 96,4 100 92,9 100 96,4 100 92,9 100 100 100 100
100 100 100 98,2 98,2 92,9 100 98,2 100 91,1 100 100 100 100
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Presentase siswa kategori tinggi
X 100%= 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
Nilai Hasil Observasi Psikomotor Siswa
Siklus I Keterangan Tinggi
Siklus II Nilai Keterangan 96,4 Tinggi
No
Siswa
1
Siswa 1
Nilai 75
2
Siswa 2
85,75
Tinggi
98,2
Tinggi
3
Siswa 3
4 5
Siswa 4 Siswa 5
85,75 82,15
Tinggi Tinggi
100 94,65
Tinggi Tinggi
83,95
Tinggi
98,2
Tinggi
6
Siswa 6
83,9
Tinggi
98,2
Tinggi
7
Siswa 7
83,95
Tinggi
98,2
Tinggi
8
Siswa 8
85,75
Tinggi
100
Tinggi
9
Siswa 9
87,5
Tinggi
100
Tinggi
10
Siswa 10
89,3
Tinggi
98,2
Tinggi
11
Siswa 11
82,15
Tinggi
100
Tinggi
12 13
Siswa 12 Siswa 13
82,15
Tinggi
100
Tinggi
91,05
Tinggi
100
Tinggi
14
Siswa 14
78,6
Tinggi
100
Tinggi
15
Siswa 15
85,75
Tinggi
98,2
Tinggi
16
Siswa 16
85,7
Tinggi
98,2
Tinggi
17
Siswa 17
18 19
Siswa 18 Siswa 19
75 80,35
Tinggi Tinggi
92,9 100
Tinggi Tinggi
89,3
Tinggi
98,2
Tinggi
20
Siswa 20
87,5
Tinggi
100
Tinggi
21
Siswa 21
71,45
Tinggi
91,1
Tinggi
22
Siswa 22
85,75
Tinggi
100
Tinggi
23
Siswa 23
87,5
Tinggi
100
Tinggi
24
Siswa 24
91,05
Tinggi
100
Tinggi
25
Siswa 25
91,05
Tinggi
100
Rata-rata
84,3
Tinggi 98,43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 27
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
259
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
264
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28
265
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 29
268
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 30
269
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
271
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 31
275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
276
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
277
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
279
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32
281
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
283
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
285
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 33
286
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
287
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
288
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
289
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
290
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 34
291
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
293
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
294
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 35
296
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
297
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
298
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
299
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 36
300
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
301
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
302
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
303
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 37
304
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
305
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
306
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
307
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 38
308
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 39
309