PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI, PENGAMBILAN RISIKO, DAN SIKAP PROAKTIF TERHADAP KINERJA KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (Studi empiris pada: Industri Kerajinan Skala Kecil dan Menengah di Yogyakarta ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh : Romi Agus Pratomo NIM 101324013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahan Karya Ini Untuk : TUHAN YESUS KRISTUS JURU SELAMATKU BAPAK NARMAN & IBU YULIANA ADIKKU BAYU KRISTIANTO SAHABAT-SAHABATKU YANG SANGAT AKU SAYANGI VERONIKA WAHYU ANDRIYANI ALMAMATERKU UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
"Marilah Kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” ~Matius 11:28~ “sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” ~Matius 6 : 34 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir" ~Pengkhotbah 3:11~ “Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi” ~ Ernest Newman~
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Januari 2016 Penulis
Romi Agus Pratomo
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Romi Agus Pratomo
Nomor Mahasiswa
: 101324013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI, PENGAMBILAN RISIKO, DAN SIKAP PROAKTIF TERHADAP KINERJA KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 14 Januari 2016
Yang menyatakan
Romi Agus Pratomo
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI, PENGAMBILAN RISIKO, DAN SIKAP PROAKTIF TERHADAP KINERJA KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Romi Agus Pratomo Universitas Sanata Dharma 2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh orientasi pasar, inovasi, sikap proaktif, dan pengambilan risiko pada kinerja keuangan usaha kecil dan menengah di Daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh usaha kecil dan menengah industri kerajinan di daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Data dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner. Analisis data menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah Daerah Kasongan, Krebet dan kota Gede (nilai sig.value 0,042 < 0,05); (2) inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah Daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede (nilai sig.value 0,041 < 0,05); (3) pengambilan risiko berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah Daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede (nilai sig.value 0,002 < 0,05); dan (4) sikap proaktif berpengaruh terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah Daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede (nilai sig.value 0,015 < 0,05). Kata kunci : orientasi Pasar, inovasi, pengambilan risiko, sikap proaktif, dan kinerja keuangan
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECT OF MARKET ORIENTATION, INNOVATION, RISK TAKING AND ATTITUDE TOWARDS PROACTIVE FINANCIAL PERFORMANCE OF MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES
Romi Agus Pratomo Universitas Sanata Dharma 2015
The aim of this study is to determine the effect of market orientation, innovation, proactive attitude, and risk taking in the financial performance of small and medium enterprises in the area Kasongan, Krebet and Kota Gede. This type of research is a quantitative descriptive study. The research was conducted from March to April 2015. The population of the study were all small and medium enterprises in the craft industry in Kasongan, Krebet and Kota Gede. The samples were 60 people. The sampling was carried out by random sampling. Data were collected by questionnaires. Analysis of data using multiple regression test. The results show that: (1) market orientation has significant effect on the financial performance of small and medium businesses in Kasongan area, Krebet and Kota Gede (sig.value 0.042 <0.05); (2) innovation has significant effect on the financial performance of local small and medium enterprises in kasongan, Krebet and Kota Gede (sig. value 0.041 <0.05); (3) risk taking has significant effect on the financial performance of small and medium businesses in Kasongan area, Krebet and Kota Gede (sig. value 0.002 <0.05); and (4) proactive attitude has significant effect on the financial performance of small and medium businesses in Kasongan area, Krebet and Kota Gede (sig. value 0.015 <0.05).
Key word: market orientation, innovation, risk taking, proactive attitude, financial performance
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat, kasih, dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Pengambilan Risiko, dan Sikap Proaktif terhadap Kinerja Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah”. Skripsi ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana pada pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti,M.Si.,M.Ed selaku Ketua program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. 3.
Bapak Dr. Yohanes Harsoyo ,S.Pd.,M.Si selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran.
4.
Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti,M.Si.,M.Ed selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa dalam penyusunan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma,yang telah mendidik dan membimbing saya selama kuliah. Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan, segala jasa tidak akan pernah saya lupakan.
6.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Khususnya Pendidikan Ekonomi 2010 terimakasih atas kebersamaan selama kuliah.
7.
Kedua orang tua saya Narman dan Yuliana T atas doa, dukungan,cinta kasih, dan segala kerja keras untuk membiayai penulis sehingga dapat memperoleh gelar sarjana. Dan kekasihku, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya. Adik terimakasih telah memberikan dukungan dan menemani dalam penulisan skripsi.
8.
Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu hingga terwujudnya skripsi ini. Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa skrisi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Dengan rendah hati, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan karya yang lebih baik dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis, 14 Januari 2016
Romi Agus Pratomo
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................ viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................7 C. Tujuan Penelitian .........................................................................................7 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Keuangan.......................................................................................10 1. Pengertian Kinerja Keuangan ..............................................................10 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan........................ 11 3. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ...................................................... 14 4. Aspek-Aspek Kinerja Keuangan ........................................................... 23 B. Orientasi Pasar ...........................................................................................24 1. Pengertian Orientasi Pasar .....................................................................24 2. Dimensi Orientasi Pasar ........................................................................ 29 C. Inovasi ........................................................................................................31 1. Pengertian Inovasi .................................................................................31 2. Dimensi Inovasi .................................................................................... 34 D. Pengambilan Risiko ...................................................................................36 1. Pengertian Pengambilan Risiko .............................................................36 2. Dimensi Pengambilan Risiko ................................................................ 38 E. Sikap Proaktif .............................................................................................38 1. Pengertian Proaktif ................................................................................38 2. Dimensi Proaktif ................................................................................... 40 F. Penelitian-Penelitia Sebelumnya ................................................................41 G. Kerangka Berfikir.......................................................................................43 H. Kerangka Konsep .......................................................................................46 I. Hipotesis.....................................................................................................47
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................................48 B. Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................48 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................49 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................................49 E. Jenis Data dan Operasional Variabel .........................................................50 F. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................53 G. Teknik Analisis Data ..................................................................................56 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Desa Wisata Kasongan ...............................................................................62 1. Sejarah Desa Wisata Kasongan ..........................................................62 2. Desa Wisata Kasongan ........................................................................62 3. Lokasi Desa Wisata Kasongan .............................................................64 4. Perekonomian Desa Wisata Kasongan ................................................64 5. Komoditi Desa Wisata Kasongan .......................................................65 6. Ekspor Desa Wisata Kasongan ...........................................................65 B. Desa Wisata Krebet ....................................................................................66 1. Sejarah Desa Wisata Krebet .................................................................66 2. Desa Wisata Krebet .............................................................................67 3. Lokasi Desa Wisata Krebet .................................................................67 4. Perekonomian Desa Wisata Krebet .....................................................67 5. Komoditi Desa Wisata Krebet ............................................................68 6. Ekspor Desa Wisata Krebet ................................................................69 C. Desa Wisata Kota Gede .............................................................................69 1. Sejarah Desa Wisata Kota Gede .........................................................69 2. Desa Wisata Kota Gede ......................................................................70 3. Lokasi Desa Wisata Kota Gede ...........................................................70 4. Perekonomian Desa Wisata Kota Gede ..............................................70 5. Komoditi Desa Wisata Kota Gede ......................................................71 6. Ekspor Desa Wisata Kota Gede ..........................................................72 BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................................73 1. Karakteristik Responden .......................................................................73 2. Deskripsi Data .......................................................................................75 B. Analisis Data dan Pembahasan .....................................................................81 1. Uji Coba Instrumen ............................................................................. 81 2. Uji Hipotesis ......................................................................................... 84 C. Pembahasan ............................................................................................... 93 1. Perngaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Keuangan ...................... 94 2. Pengaruh Inovasi Terhadap Kinerja Keuangan ................................... 97 3. Pengaruh Pengambilan Risiko terhadap Kinerja Keuangan .............. 100 4. Pengaruh Sikap Proaktif terhadap Kinerja Keuangan ....................... 103 5. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Pengambilan Risiko dan Sikap Proaktif Terhadap Kinerja Keuangan ................................................. 106
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan........................................................................................ 109 B. Saran .................................................................................................. 113 C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 113 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 116 LAMPIRAN ...................................................................................................... 120
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1
Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31
Perbandingan Komposisi PDB Menurut Skala Usaha Pada Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) ................................................................17 Produk Domestik Bruto (PDB) Rata-rata Menurut Skala Usaha Tahun 2008-2011 (Persen)....................................18 Perkembangan Jumlah Unit Usaha Tahun 2008-2012 (Milyar Rupiah) .......................................................19 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha (Milyar Rupiah) ....................................................20 Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Menurun Skala Usaha (Milyar Rupiah) ....................................................22 Kisi-Kisi Instrumen ..................................................................54 Jenis Kelamin Responden ..........................................................73 Responden Berdasarkan Usia ...................................................74 Pendidikan Responden ..............................................................74 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ....................................75 Deskripsi Data Variabel Orientasi Pasar ..................................76 Kategori Variabel Orientasi Pasar ............................................76 Deskripsi Data Variabel Inovasi ................................................77 Kategori Variabel Inovasi ..........................................................77 Deskripsi Data Variabel Pengambilan Risiko ...........................78 Kategori Variabel Pengambilan Risiko ....................................78 Deskripsi Data Variabel Sikap Proaktif .....................................79 Kategori Variabel Sikap Proaktif ..............................................79 Deskripsi Data Variabel Kinerja Keuangan...............................80 Kategori Variabel Kinerja Keuangan .......................................80 Hasil Uji Validitas Sampel Kecil (N=30) ................................81 Hasil Uji Validitas Sampel Besar (N=60) ................................82 Hasil Uji Reliabilitas Sampel Kecil ...........................................83 Hasil Uji Reliabilitas Sampel Besar ..........................................83 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ...............................................84 Hasil Uji Linieritas ...................................................................85 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................................86 Hasil Uji Heteroskedastisitas .....................................................87 Hasil Pengujian Secara Partial ..................................................88 Hasil Uji Determinasi ...............................................................92 Hasil Uji F .................................................................................93
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Konsep ................................................................................46
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6
Hasil Validitas dan Reliabilitas Sampel Kecil ................................120 Hasil Validitas dan Reliabilitas Sampel Besar ...............................123 Hasil Uji Asumsi ............................................................................126 Hasil Uji Regresi ............................................................................128 Tabulasi Data ……………………………………………………..130 Kuesioner .......................................................................................131
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 55.206.444 unit pada tahun 2010, banyak perusahaan yang membuka usaha guna mendapatkan peruntungan ekonomi (Statistik UMKM, 2011). Semakin banyaknya perusahaan yang membuka usaha maka semakin banyak pesaing yang muncul dalam dunia bisnis. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Karna adanya persaingan, maka perusahaan-perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang serta ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Oleh karnanya setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di pasar dan mensiasati apa yang menjadi keinginan konsumen saat sekarang dan masa mendatang, serta mampu membaca atau mensiasati berbagai macam perubahan yang akan terjadi dalam lingkungan bisnisnya sehingga mampu bersaing dengan perusahaanperusahaan lainnya. Dengan demikian perusahaan harus berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan yang ada saat ini dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki saat ini. Perusahaan dituntut untuk memilih dan menetapkan strategi atau berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan yang akan muncul. Adanya tekanan dan persaingan yang begitu ketat, secara langsung dan tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi perusahaan termasuk 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pada industri kerajinan baik pada skala kecil maupun menengah. Perubahan yang begitu cepat dewasa ini, baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk yang semakin pendek menyebabkan permasalahan serius bagi dunia usaha, tak terkecuali usaha kecil dan menengah. Agar usaha kecil dan menengah (UKM) dapat bangkit dan berkembang serta dapat bersaing dengan usaha-usaha besar, dibuktikan suatu cara yang dapat meningkatkan kinerja usaha kecil dan menengah, misalnya dengan pemberian kredit lunak. Pemerintah memiliki peran penting dalam hal peningkatan kinerja usaha kecil dan menengah. Pemberian kredit lunak kepada pemilik usaha dapat digunakan untuk meningkatkan kapabilitas mereka dalam meningkatkan kinerja perusahaan, namun pemberian kredit oleh pemerintah masih kurang merata, karena banyaknya usaha kecil dan menengah yang ada di Indonesia. Kecenderungan pemberian kredit adalah pada pengusaha besar dan bukan pada pengusaha kecil dan menengah karena alasan kelemahan manajerial pemasaran. Sebagian usaha kecil dan menengah (UKM) mempunyai berbagai macam kelemahan yang terkait dengan kemampuanya dalam menanggapi perubahan eksternal, seperti kurang tepatnya memilih lahan yang strategis, kurang cekatan dalam menentukan peluang usaha yang ada, kurangnya kreativitas dan inovasi dalam mengantisipasi berbagai tantangan sebagai akibat resesi ekonomi yang berkepanjangan. Di samping itu terdapat faktor internal sebagian usaha kecil dan menengah (UKM), kelemahan internal ini disebabkan oleh sumbar daya manusia (SDM) pengelola usaha kecil dan 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menengah (UKM) kurang berkualitas atau kurang mampu mengantisipasi berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sugiarto, 2008: 10-12). Berbagai kekurangan yang ada diperlukan adanya perhatian khusus terhadap nasib dari keberadaan usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai penunjang ekonomi riil masyarakat. Persaingan usaha yang begitu ketat mengharuskan perusahaan mampu memiliki tekad untuk unggul bersaing. Bila perusahaan telah mampu bersaing maka perusahaan tersebut dapat bertahan lama.Persaingan dalam sebuah usaha dapat diperoleh dengan memperhatikan kepuasan pelanggan, kualitas dan kuantitas suatu produk. Kemajuan teknologi yang semakin tidak dapat dibendung, dapat membuat suatu produk perusahaan akan tambah berkembang. Dibutuhkan suatu cara agar sebuah persaingan usaha tidak tergusur oleh usaha-usaha besar, seperti orientasi pasar. Menurut Kohli dan Jaworski (1990: 1-18) orientasi pasar merupakan budaya perusahaan yang bisa membawa perusahaan semakin berkembang yang disertai pada meningkatnya kenerja keuangan perusahaan. Never dan Settler (1990: 34-38) mendefinisikan Orientasi Pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan berbagai perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan superior value bagi pembeli dan menghasilkan superior performan bagi perusahaan. Nerver dan Slater (1990: 34-38) mengemukakan temuan bahwa Orientasi Pasar berpengaruh positif terhadap kinerja Keuangan. Orientasi pada pesaing merupakan faktor paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan dalam sebuah industri. Pesaingan dalam bisnis menuntut masing-masing perusahaan untuk mampu 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mendatangkan konsumen atau pelanggan sebnayk-banyaknya. Guna dapat mendatangkan konsumen dalam jumlah yang banyak, pihak perusahaan harus memperhatikan strategi yang diterapkan perusahaan pesaing. Masing-masing perusahaan harus memiliki keunggulan yang lebih sari semua kegiatan yang dilakukan perusahaan pesaing untuk memenangkan persaingan bisnis. Selain orientasi pasar, inovasi juga dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai keunggulan bersaing (Wahyono, 2002: 28-30). Inovasi merupakan permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu produk yang dapat diunggulkan bagi perusahaan (Wahyono, 2002: 28-30). Pelanggan umumnya menginginkan produk–produk yang inovatif sesuai dengan keinginan mereka. Bagi perusahaan, keberhasilannya dalam melakukan inovasi berarti perusahaan tersebut selangkah lebih maju dibandingkan pesaingnya. Hal ini menuntut kepandaian perusahaan dalam mengenali selera pelanggannya sehingga inovasi yang dilakukannya pada akhirnya memang sesuai dengan keinginan pelanggannya. Inovasi harus benar-benar direncanakan dan dilakukan dengan cermat. Sikap proaktif juga diperlukan perusahaan agar mampu bersaing dengan berbagai macam keunggulan yang ada saat ini, dengan pandangan-pandangan ke depan yang lebih maju dan berkembang serta dapat mensiasati berbagai macam produk yang mampu menarik atau lebih baru dan sekaligus memperkenalkan produk itu tersendiri dalam memproses persaingan ke depan atau yang akan datang (Lumpkin, 2000: 25-27).
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Di sisi lain dunia bisnis kini mulai menganut pemikiran baru, yakni kewirausahaan disebut sebagai salah satu faktor untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi perusahaan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Menurut Bygrave (Alma, 2004: 21), Entrepreneur is the person who perceives an opportunity and creates an organization to persue it. Berdasarkan definisi tersebut seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang
kemudian
menciptakan
sebuah
organisasi
untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Menurut Frees (2002: 276-280) orientasi kewirausahaan adalah kunci untuk meningkatkan kinerja pemasaran. Perusahaan yang pemimpinnya memiliki visi yang jelas dan berani untuk mengambil risiko mampu menciptakan kinerja yang baik. Sebuah hasil penemuannya menunjukkan bahwa perusahaan yang manajer puncaknya adalah wirausahawan ternyata lebih banyak yang kinerjanya rendah dibandingkan yang para manajer puncaknya bukan wirausahawan. Tingginya tingkat persaingan usaha yang ada tidak hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan besar tetapi juga dialami oleh perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, seperti industri kerajinan yang ada di daerah Yogyakarta. Industri kerajinan di Yogyakarta
mengalami pasang surut,
ditambah dengan semakin menjamurnya berbagai macam usaha yang ada. Oleh karena itu usaha kecil menengah terutama di Yogyakarta, perlu suatu hal yang berbeda seperti orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan sikap proaktif. 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keberadaan pengusaha mikro kecil dan menengah di Yogyakarta sendiri menjadi salah satu pilar utama penggerak perekonomian. Usaha yang mereka rintis banyak membantu pengentasan masalah kemiskinan dan pengangguran. Hanya saja, keterbatasan modal menjadi kendala bagi pengembangan usaha yang dijalankan, dibutuhkan perhatian khusus untuk mengatasi masalah Usaha kecil menengah yang banyak menyerap tenaga kerja tersebut.
akan
tetapi
para
usaha
kecil
menengah
terus
berusaha
(http://economy.okezone.com/read/2012/09/18/320/691314/pengembanganumkm-di-yogyakarta-terkendala-modal). Walau banyak masalah yang terjadi terhadap usaha kecil menengah, tetapi industri skala kecil mengengah kota Yogyakarta tetap memiliki penggemar. Semakin agresifnya pelaku pasar dalam merebut porsi pasar yang menyebabkan industri kecil dan menengah memandang perlu untuk menerapkan strategi produk inovatif yang bersaing disamping meningkatkan kepuasan pelanggan. Kasus yang terjadi pada usaha kecil dan menengah yang ada di Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti berpendapat ingin mengembangkan lebih lanjut penelitian menganai industri kecil dan menengah. Industri kecil dan menengah yang ingin dikembangkan oleh peneliti yaitu kawasan Kasongan, Krebet dan Kotagede. Ketiga kawasan tersebut adalah kawasan wisata yang memiliki banyak usaha kecil dan menengah. Apabila tempat wisata dikembangkan produknya maka semakin menambah pendapatan daerah yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan uraian tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Pengambilan Resiko, dan Sikap Proaktif Terhadap Kinerja Keuangan Usaha Kecil dan Menengah” yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan muda dan kreatif yang bekerja di daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja keuangan usaha mikro kecil dan menengah? 2. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap kinerja keungan mikro kecil dan menengah? 3. Bagaimana pengaruh pengambilan risiko terhadap kinerja keuangan mikro kecil dan menengah? 4. Bagaimana pengaruh sikap proaktif terhadap kinerja keuangan mikro kecil dan menengah? 5. Bagaimana pengaruh orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif terhadap kinerja keuangan mikro kecil dan menengah?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja keuangan usaha mikro kecil dan menengah. 2. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap kinerja keuangan usaha mikro kecil dan menengah. 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Untuk mengetahui pengaruh pengambilan risiko terhadap kinerja keuangan usaha mikro kecil dan menengah. 4. Untuk mengetahui pengaruh sikap proaktif terhadap kinerja keuangan usaha mikro kecil dan menengah. 5. Untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar, inovatif, pengambilan risiko dan sikap proaktif terhadap kinerja keuangan usaha mikro kecil dan menengah.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan informasi yang cukup berarti bagi pihak-pihak antara lain, 1. Bagi Pengusaha Kerajinan Memberikan informasi dan bahan masukan bahwa kinerja keuangan itu harus didasari pada orientasi pasaran, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif. 2. Bagi Dinas Perekonomian Memberi informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sebagai bahan pembinaan bagi perusahaan kecil dan menengah. 3. Bagi peneliti Memberikan informasi dan pengetahuan tentang orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan kinerja keuangan usaha mikro dan menengah. Sehingga dapat dijadijakan landasan utama dalam penelitian. 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menambah referensi koleksi perpustakaan kampus Sanata Dharma Yogyakarta, yang berguna bagi para mahasiswa serta pihak-pihak yang membutuhkan terutama yang berhubungan dengan orientasi pasar, dan kinerja keuangan.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kinerja Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 1. Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu (Hanafi,2003: 69). Konsep kinerja keuangan menurut Gitosudarmo dan Basri (2002: 275) adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan neraca. Menurut Fahmi (2011: 2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Menurut Sucipto (2003: 1) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan menurut IAI (2007: 58) kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya. Kinerja keuangan dapat disimpulkan sebagai usaha yang dilakukan dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan laba. Yang dilaksanakan dalam suatu waktu atau periode tertentu.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan a. Orientasi Pasar Pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses, individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain (Kotler, 2003: 9). Penelitian Pangeran (2012: 11) menyatakan orientasi pasar berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja keuangan organisasi bisnis harus berorientasi pada pasar Hal tersebut dapat dilakukan dengan memahami pelanggan sehingga dapat menciptakan nilai yang unggul bagi pelanggan. Hal lain yang dapat dilakukan pebisnis adalah menilai keluaran pesaing, baik pesaing yang ada maupun pesaing yang potensial. Selain kedua hal di atas, perusahaan perlu melakukan koordinasi demi menciptakan keunggulan bagi pelanggan. Dengan demikian, aoabila perusahaan dapat memperhatikan ketiga hal diatas maka perusahaan dapat mengatasi pesaing dan mengambil hati pelanggan. Dengan demikian omzet penjualan dapat meningkat sehingga kinerja keuangan juga akan semakin baik. b. Inovasi Menurut Suryana (2008: 32), inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki. Menurut 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penelitian Widyanto (2001: 97) inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan harus kreatif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara perusahaan memasuki pasar sebagai yang pertama kalinya dengan beraneka macam inovasi produk yang ada. Selanjutnya yang dapat dilakukan pebisnis adalah dapat mengolah berbagai macam produk dengan kreativitas yang ada. Selanjutnya yang dapat dilakukan pebisnis adalah mengembangkan sumber inovasi atau tempat aktivitas perusahaan melakukan proses pembuatan produk. Selain ketiga hal di atas
perusahaan
perlu
meningkatkan
investasi
dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi dan sumber daya manusia yang semakin baik. Dengan demikian, apabila perusahaan memperhatikan ke empat hal di atas maka perusahaan dapat mengatasi kekurangan dalam mengembangkan produk baru serta perusahaan juga dapat semakin berkembang dalam persaingan yang ada. Dengan demikian jumlah penjualan juga akan semakin meningkat sehingga kinerja keuangan menjadi semakin baik. c. Pengambilan Risiko Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Berdasarkan hasil penelitian Warenda (2013: 15) pengambilan risiko berpengaruh 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
signifikan terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja keuangan pebisnis harus memiliki kemampuan dalam mengambil risiko. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengantisipasi halhal yang tidak terduga atas keputusan yang ada. Selanjutnya pebisnis juga dapat memikirkan hal-hal yang menjadi kerugian besar atas keputusan yang dibuatnya. Dengan demikian, apabila perusahaan memperhatikan kedua hal di atas maka perusahaan akan dapat mengatasi berbagai risiko yang timbul atas keputusan yang dibuat oleh produsen itu sendiri. Dengan begitu hasil penjualan semakin meningkat sehingga kinerja keuangan semakin baik. d. Sikap Proaktif Perilaku proaktif merupakan perilaku yang secara langsung dapat mengubah lingkungan sekitar mereka. Dimensi perilaku proaktif merupakan
akar
dari
kebutuhan-kebutuhan
individu
untuk
memanipulasi dan mengendalikan lingkungan. Selanjutnya, perbedaan individu mengarah pada kecenderungan orang untuk bertindak dengan mempengaruhi lingkungan mereka (Bateman & Crant, 1993: 69). Sikap proaktif masuk ke dalam corporate social responsibility (Tunggal, 2008: 66). Menurut penelitian Kamaludin (2010, 117) corporate social responsibility yang di dalamnya terdapat sikap proaktif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja keuangan pebisnis harus memiliki sikap proaktif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara perusahaan menentukan tujuan kedepan dari kegiatan usaha. Selanjutnya perusahaan dapat meningkatkan frekuensi dalam memperkenalkan produk sendiri dibandingkan dengan pesaing. Selanjutnya perusahaan dapat menjalankan taktik dalam mendahului menciptakan produk dibandingkan pesaing. Selanjutnya perusahaan dapat memilih waktu yang tepat dan cepat dalam pengembangan produk. Selain keempat hal di atas perusahaan juga harus memiliki visi misi yang dapat mempengaruhi pasar yang ada. Dengan demikian, apabila perusahaan memperhatikan kelima hal di atas maka perusahaan dapat semakin berkembang dengan tujuan meningkatkan produksi. Dengan demikian produktivitas meningkat sehingga kinerja keuangan akan semakin membaik.
3. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses
pemerataan
dan
peningkatan
pendapatan
masyarakat,
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional (Iman dan Adi, 2009). b. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam Perekonomian Indonesia Peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari (Kementerian Koperasi dan UKM, 2005: 70):
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor. 2) Penyedia lapangan kerja yang terbesar. 3) Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. 4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi. 5) Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Perekonomian nasional jika diukur dengan PDB telah pulih dari krisis ekonomi pada akhir tahun 2003. Secara umum peran usaha mikro dan kecil dalam PDB mengalami kenaikan dibanding sebelum krisis, bersamaan dengan merosotnya usaha menengah dan besar terutama pada puncak krisis ekonomi tahun 1998 dan 1999, namun kemudian tergeser kembali oleh usaha besar. Usaha kecil telah pulih dari krisis pada tahun 2001, dan usaha besar baru pulih dari krisis pada tahun 2003, sedang untuk usaha menengah pulih pada tahun 2004. Krisis ekonomi mengakibatkan Indonesia tertinggal 7 tahun dibandingkan
negara
lain
dalam
membangun
daya
saing
perekonomian nasionalnya (www.depkop.go.id). Perkembangan ekonomi nasional menunjukkan usaha kecil, menengah, dan besar terus mengalami peningkatan. Berikut tabel Pendapatan Domestik Bruto (PDB) menurut skala usaha pada tahun 2008-2012: 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 1 Perbandingan Komposisi PDB Menurut Skala Usaha Pada Tahun 20082012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Skala No
Pertumbuhan Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Usaha
2008 - 2012
Usaha 1
Mikro dan
24,32% 872.834,00
906.570,80
958.181,60
1.022.544,60
1.085.086,30
43,69%
43,4%
43,2%
43,01%
42,97%
292.919,10
306.028,50
324.390,20
14,66%
14,65%
14,63%
14,59%
14,51%
832.184,80
876.459,20
935.375,20
107.784,00
1.073.660,10
41,65%
41,95%
42,17%
42,4%
42,52%
1.997.938,00
2.089.058,50
2.217.947,00
2.377.110,00
2.525.120,40
100%
100%
100%
100%
Kecil
Usaha 2
346.781.4 Menengah
25,08% 366.373,90
Usaha 3
29,02% Besar
26,39% Jumlah PDB
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 2014. Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa usaha mikro, kecil, menengah dan besar mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tidak signifikan terjadi di tiap tahunnya, akan tetapi terus merangkak naik secara pasti. Pertumbuhan ekonomi untuk skala
usaha
mikro
dan
kecil
tahun
2008-2012
mengalami
ketidakstabilan, bahkan ditahun 2012 terjadi penurunan. Pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sampai 2012 mencapai 24,32%. Skala usaha menengah tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan, tetapi tidak mengalami penurunan pula pada tahun 2008 sampai 2012. Skala usaha menengah pada tahun tersebut mengalami pertumbuhan 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ekonomi sebesar 25,08%. Skala usaha besar mengalami kenaikan paling tinggi di antara skala usaha lain pada tahun 2008-2012 yaitu 29,02%. Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2008-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 26,39%. Berikut akan lebih dijabarkan rata-rata struktur PDB menurut skala usaha kecil tahun 2008-2011: Tabel 2 Produk Domestik Bruto (PDB) Rata-rata Menurut Skala Usaha Tahun 2008-2011 (Persen) No
Lapangan Usaha
Rata-rata 2008 - 2011 UK UM UB
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan 1 Perikanan 1,59% 61,66% 36,75% 2 Pertambangan 1,15% 2,26% 96,59% 3 Industri Pengolahan 10,69% 12,74% 76,57% Listrik, Gas dan Air 4 Bersih 1,04% 6,38% 92,59% 5 Bangunan 6,65% 22,43% 70,92% Perdagangan, Hotel, 6 dan Restoran 61,46% 28,57% 9,97% Pengangkutan dan 7 Komunikasi 10,24% 21,35% 68,41% Keuangan, Persewaan 8 dan Jasa Perusahaan 12,28% 47,43% 40,28% 9 Jasa-Jasa 59,83% 29,89% 10,28% 15,26% 20,47% 64,27% PDB 17,59% 23,48% 58,93% PDB Non Migas Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 2014. Berdasarkan tabel tersebut, rata-rata PDB menurut skala usaha tahun 2008-2011 untuk usaha kecil yaitu 15,26%, usaha menengah 20,47%, dan usaha besar 64,27%. Setiap lapangan usaha memiliki pertumbuhan dan tidak ada yang mengalami kekosongan, dalam hal 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ini berbagai lapangan usaha masih dalam taraf aman tetapi perlu banyak bantuan agar tetap dapat maju dan berkembang. Rata-rata PDB non migas untuk usaha kecil yaitu 17,59%, usaha menengah 23,48% dan usaha besar yaitu 58,93%. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dirasakan pada Produk Domestik Bruto menurut skala usaha, akan tetapi jumlah unit usaha juga mengalami pertumbuhan, berikut tabel perkembangan jumlah unit usaha tahun 2008-2012: Tabel 3 Perkembangan Jumlah Unit Usaha Tahun 2008-2012 (Milyar Rupiah) Skala
Pertumbuhan
No Usaha
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
2008 - 2012
51.369.895,00
52.723.414,00
54.072.813,00
55.162.164,00
56.485.594,00
9,96%
39.717,00
41.336,00
42.008,00
44.280,00
48.997,00
23,37%
4.650,00
4.676,00
5.150,00
4.952,00
4.968,00
6,84%
51.414.262,00
52.769.426,00
54.119.971,00
55.211.396,00
56.539.559,00
9,97%
Usaha Mikro dan 1
Kecil Usaha
2
Menengah Usaha
3
Besar
Jumlah
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 2014. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jumlah unit usaha mengalami perkembangan di setiap tahunnya, terdapat beberapa tahun yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga membuat perkembangan jumlah unit usaha mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Usaha mikro dan kecil mengalami perkembangan sebesar 19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9,96% pada tahun 2008-2012. Usaha menengah mengalami perkembangan paling signifikan di antara skala usaha yang lain yaitu 23,37%. Perkembangan usaha besar mengalami perkembangan yang paling rendah di antara skala usaha lainnya yaitu 6,84% pada tahun 2008-2012. Selama tahun 2008 sampai 2012 jumlah unit usaha mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 9,97%. Penyerapan tenaga kerja menurut skala usaha mengalami kenaikan dalam pertumbuhan ekonomi, berikut disajikan dalam bentuk tabel: Tabel 4 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha (Milyar Rupiah) Skala
Pertumbuhan
No Usaha
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
2008 - 2012
91.330.209,00
93.481.192,00
95.498.269,00
98.877.789,00
104.395.487,00
14,31%
94,37%
94,53%
94,56%
94,52%
94,21%
2.694.069,00
2.712.431,00
2.740.644,00
2.844.669,00
3.262.023,00
2,78%
2,74%
2,71%
2,72%
2,94%
2.756.205,00
2.692.374,00
2.753.049,00
2.891.224,00
3.150.645,00
2,85%
2,72%
2,73%
2,76%
2,84%
96.780.483,00
98.885.997,00
100.991.962,00
104.613.681,00
110.808.154,00
100%
100%
100%
100%
100%
Usaha Mikro dan 1
Kecil
Usaha 2
Menengah
21,08%
Usaha 3
Besar
Jumlah PDB
14,31%
14,49%
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 2014. Berdasarkan tabel tersebut terlihat peningkatan tahun 2008-2012 pada perkembangan penyerapan tenaga kerja menurut skala usaha. 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Usaha mikro dan kecil mengalami peningkatan di setiap tahunnya, pada tahun 2011 menuju tahun 2012 terjadi peningkatan yang signifikan. Peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2012 membuat pertumbuhan ekonomi untuk usaha mikro dan kecil yaitu sebesar 14, 31%.
Usaha menengah juga mengalami peningkatan pada setiap
tahunnya, peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan tetapi membuat pertumbuhan ekonomi merangkak naik dari tahun 2008-2012 sebesar 21,08%. Pertumbuhan ekonomi skala usaha besar pada tahun 2008 hingga 2010 mengalami pasang surut, dan terus merangkak naik pada tahun 2010-2012 sehingga mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 14,31%. Jumlah PDB untuk pertumbuhan ekonomi pada perkembangan penyerapan tenaga kerja menurut skala usaha tahun 2008-2012 sebesar 14,49%. Skala perkembangan nilai ekspor non migas menurun skala usaha, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5 Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Menurun Skala Usaha (Milyar Rupiah) No
Skala
Pertumbuhan
Usaha
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
2008 - 2012
56.527.292,00
51.214.940,00
54.688.460,00
56.560.994,00
47.744.000,00
(15,54)%
5,74%
5,38%
4,92%
13,29%
4,03%
121.480.990,00
111.039.585,00
121.206.434,00
130.880.830,00
118.882.400,00
12,35%
11,65%
10,89%
11,78%
10,03%
805.532.132,00
790.835.344,00
936.825.043,00
953.009.312,00
1.018.764.500,00
81,9%
82,98%
84,19%
83,56%
85,94%
1.112.719.937,0
1.140.451.136,0
983.540.414,00
790.835.344,00
0
0
1.185.390.900,00
100%
100%
100%
100%
100%
Usaha Mikro dan 1
Kecil
Usaha Menen 2
gah
(2,14)%
Usaha 3
Besar
Jumlah PDB
26,47%
20,52%
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 2014. Berdasarkan tabel tersebut perkembangan nilai ekspor non migas tidak stabil di setiap tahunnya. Usaha mikro dan kecil mengalami penurunan yang signifikan mulai tahun 2008 hingga 2010, yaitu 5,74% menjadi 4,92%. Di tahun 2011 usaha mikro dan kecil mengalami pertumbuhan yang cukup drastis mencapai 13,29%, akan tetapi pertumbuhan yang cukup drastis ditahun 2011 tidak membuat pertumbuhan ekonomi usaha mikro dan kecil mengalami peningkatan. Akan tetapi terjadi penurunan sebesar -15,54% pada tahun 2008-2011. Pertumbuhan ekonomi skala usaha menengah juga mengalami penurunan di setiap tahunnya, sehingga pada tahun 2008-2012 angka pertumbuhan ekonomi jatuh pada angka -2,14%. Berbeda dengan 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
skala usaha besar yang mengalami peningkatan yang teratur di setiap tahunnya, pertumbuhan ekonomi tahun 2008-2012 mencapai 26,47%. Jumlah PDB untuk pertumbuhan ekonomi pada perkembangan nilai ekspor non migas menurun skala usaha tahun 2008-2012 sebesar 20,52%.
4. Aspek-Aspek Kinerja Keuangan Aspek-aspek kinerja keuangan menurut Porter (1980: 461): a. Pertumbuhan penjualan Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari pertambahan volume dan peningkatan harga khususnya dalam hal penjualan karena penjualan merupakan suatu aktivitas yang umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai yaitu tingkat laba yang diharapkan. b. Profit Laba atau keuntungan. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah modal yang digunakan haruslah kembali penuh ditambah lagi dengan untung yang dicapai. c. Aset Sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Pangsa Penjualan perusahaan dibandingkan pasar keseluruhan normalnya lebih tinggi jika menghadapi persaingan sedikit.
B. Orientasi Pasar 1. Pengertian Orientasi Pasar Menurut Kotler (Kotler, 2003: 9) pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain. Paradigma mengenai pemasaran mengalami beberapa tahap perkembangan, yaitu orientasi produksi, orientasi penjualan, orientasi pemasaran dan orientasi manusia dan tanggung jawab sosial. Berbagai perubahan masyarakat yang cepat, kemajuan teknologi yang semakin maju dan rasa jenuh pelanggan, mengakibatkan orientasi pemasaran tidak dapat lagi memberikan pemecahan atau jawaban secara keseluruhan terhadap usaha-usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Guna mencapai tujuan perusahaan terlebih dahulu perusahaan perlu mementingkan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan yang demikian ini menganut orientasi pasar yang menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan yang di lakukan oleh 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kompetitor. Jadi konsep pemasaran adalah suatu orientasi pada pelanggan yang didukung oleh pemasaran yang terpadu dan ditujukan untuk mencapai kepuasan yang semakin meningkat sebagai kunci tercapainya tujuan perusahaan. Orientasi pasar merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan sejalan dengan meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan pasarnya. Orintasi pasar merupakan budaya bisnis dimana organisasi mempunyai komitmen untuk terus berkreasi dalam menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Narver dan Slate (1990: 21-22) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis. Sedangkan Uncles (2000: 1-3) mengartikan orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerapan orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi perusahaan. Narver dan Slater (1990: 21-22) menyatakan bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yang tidak dapat terpisahkan yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional. Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing termasuk semua aktivitasnya dilibatkan dalam memperoleh informasi tentang pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan melalui bisnis, sedangkan koordinasi 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
interfungsional didasarkan pada informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri dari usaha bisnis yang terkoordinasi. Konsep orientasi pelanggan juga dapat diartikan sebagai pemahaman yang memadai tentang target beli pelanggan dengan tujuan agar dapat menciptakan nilai unggul bagi pembeli secara terus menerus. Pemahaman disini mencakup pemahaman terhadap seluruh rantai nilai pembeli, baik pada saat terkini maupun pada saat perkembangannya dimasa yang akan datang. Upaya ini dapat dicapai melalui proses pencarian informasi tentang pelanggan (Uncles, 2000: 1-3). Dengan adanya informasi tersebut maka
perusahaan
penjual
akan
memahamisiapa
saja
pelanggan
potensialnya, baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang dan apa yang mereka inginkan untuk saat ini dan saat mendatang. Dari penjelasan ini maka dapat dipahami bahwa penerapan orientasi pasar memerlukan kemampuan perusahaan dalam mencari berbagai informasi pasar sehingga dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk melakukan langkah atau strategi selanjutnya. Sedangkan orientasi pesaing berarti bahwa perusahaan memahami kekuatan jangka pendek, kelemahan, kemampuan jangka panjang dan strategi dari para pesaing potensialnya (Never dan Slater, 1990: 22-24). Perusahaan yang berorientasi pesaing sering dilihat sebagai perusahaan yang mempunyai strategi dan memahami bagaimana cara memperoleh dan membagikan informasi mengenai pesaing, bagaimana merespon tindakan pesaing dan juga bagaimana manajemen puncak menanggapi strategi 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pesaing (Jaworski dan Kohli, 1993: 55-57). Orientasi pada pesaing dapat dimisalkan bahwa tenaga penjualan akan berupaya untuk mengumpulkan informasi mengenai pesaing dan membagi informasi itu kepada fungsi– fungsi lain dalam perusahaan misalnya kepada divisi riset dan pengembangan produk atau mendiskusikan dengan pimpinan perusahaan bagaimana kekuatan pesaing dan strategi yang dikembangkan (Ferdinand, 2000: 18-20). Nerver dan Slater (1990: 22-24) menyatakan bahwa koordinasi interfungsional merupakan kegunaan dari sumber daya perusahaan yang terkoordinasi dalam menciptakan kelebihan yang menjadi nilai unggul bagi pelanggan yang ditargetkan. Koordinasi interfungsional menunjuk pada aspek khusus dari struktur organisasi yang mempermudah komunikasi antar fungsi organisasi yang berbeda. Koordinasi interfungsional didasarkan pada informasi pelanggan dan pesaing serta terdiri dari upaya penyelarasan bisnis, secara tipikal melibatkan lebih dari departemen pemasaran, untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Koordinasi interfungsional dapat mempertinggi komunikasi dan pertukaran antara semua fungsi organisasi yang memperhatikan pelanggan dan pesaing, serta menginformasikan trend pasar yang terkini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akimova (1999: 1140-1141) membuktikan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang menerapkan orientasi pasar 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Bharadwaj (1993: 92-94) juga menyatakan bahwa budaya perusahaan yang menekankan pada pentingnya perusahaan untuk memperhatikan pasar akan mengarah pada penguatan keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Orientasi
pasar
mempertahankan
sangat
keunggulan
efektif
dalam
kompetitif,
mendapatkan
yang
dimulai
dan
dengan
perencanaan dan koordinasi dengan semua bagian yang ada dalam organisasi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu orientasi pasar harus menekankan pentingnya analisis kebutuhan dan keinginan target pasar secara lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaingnya dalam usaha untuk mencapai keunggulan bersaing. Penekanan orientasi pasar terhadap daya saing berdasarkan pada pengidentifikasian kebutuhan pelanggan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjawab kebutuhan yang diinginkan konsumen baik itu melalui penciptaan produk yang baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada, agar dapat menciptakan superior value bagi konsumennya secara berkelanjutan dan dapat menjadi modal utama bagi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan. Orientasi
pasar
yang
merupakan
budaya
perusahaan
yang
menempatkan pasar sebagai kunci kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karenanya
dalam
rangka
mempertahankan 28
tingkat
pertumbuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perusahaan di tengah persaingan yang semakin kompleks, pasar harus dikelola dengan upaya–upaya yang sistematis, dengan cara menggali informasi dan mengenali kebutuhan pelanggan sehingga produk yang dihasilkan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Disamping itu pasar harus didekati dengan cara menggali informasi mengenai karakteristik dan latar belakang pelanggan sehingga antisipasi terhadap pasar dapat dilakukan dengan cara proporsional. Utamanya pasar harus dilayani dengan baik bila perusahaan secara menyeluruh bersifat responsif terhadap tuntuntan pelanggan dan pesaing dalam pasar. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur orientasi pasar adalah orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan informasi pasar. Orientasi pelanggan adalah kemauan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Orientasi pesaing adalah kemauan perusahaan untuk memonitor strategi yang diterapkan para pesaingnya.Informasi pasar adalah upaya perusahaan untuk mencari informasi tentang kondisi pasar industri.
2. Dimensi Orientasi Pasar Menurut Narver dan Slater (1990: 25) orientasi pasar sebagai kontruk dimensi tunggal (one dimention) terdiri dari 3 komponen perilaku, yakni orientasi pelanggan (customer orientation), orientasi pesaing (competitor orientation) dan koordinasi antar fungsi intraperusahaan (interfunctional coordination) (Prakoso, 2005). 29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut Menurut Narver dan Stater (1990: 26) orientasi pelanggan (customer orientation), diartikan sebagai pemahaman yang memadai terhadap pembeli sasaran. Sehingga superior value dapat diberikan secara terus menerus. Orientasi pesaing (competitor orientation) diartikan sebagai pemahaman akan kekuatan dan kelemahan jangka pendek serta kapabilitas dan strategi jangka panjang dari para pesaing yang ada maupun pesaing potensial. Orientasi pesaing mempunyai keterkaitan yang kuat dengan orientasi pelanggan dalam hal pengumpulan informasi (information gathering) dan mencakup analisis menyeluruh terhadap kapabilitas memuaskan pembeli sasaran yang lama (Prakoso, 2005: 25). Koordinasi
antar
fungsi
intra
perusahaan
(interfunctional
coordination), koordinasi antar fungsi intra perusahaan merefleksikan pendayagunaan secara terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan dalam rangka menciptakan superior value bagi pembeli sasaran, integrasi sumber daya perusahaan yang terkoordinasikan berhubungan erat dengan orientasi pelanggan dan pesaing dimana koordinasi ini dibangun verdasarkan informasi yang diperoleh dan melalui pendayagunaan sumber daya yang terkoordinasi, informasi-informasi tersebut disebarkan keseluruh bagian organisasi bersangkutan (Prakoso, 2005:30).
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Inovasi 1. Pengertian Inovasi Menurut Suryana (2008: 32), inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjaadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki. Sedangkan menurut Winardi (2008: 234), inovasi mnerupakan sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi. Menurut Amabile (1996: 117-119) inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahas penerapan gagasan, produk atau proses yang baru. Inovasi juga didefinisikan sebagai penerapan yang berhasil dari gagasan kreatif perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
diharapkan
membentuk
pemikiran-pemikiran baru dalam menghadapi baik pesaing, pelanggan dan pasar yang ada. Adanya kesamaan tampilan produk sejenis maupun sistem perusahaan sejenis dari pesaing merupakan faktor pendorong terjadinya inovasi. Biasanya produk pesaing itu muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung statis. Selain inovasi produk, sistem dalam perusahaan juga memerlukan adanya inovasi. Inovasi merupakan sesuatu yang dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional yang dapat membawa perusahaan selangkah lebih maju dibandingkan pesaing yakni apabila
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memiliki suatu kelebihan yang dipandang sebagai nilai tambah bagi konsumen. Pengembangan produk baru dan strategiyang lebih efektif, seringkali menjadi penentu keberhasilan suatu perusahaan. Akan tetapi tetapi ini bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pengembangan produk baru memerlukan upaya, waktu dan kemampuan termasuk besarnya risiko dan biaya kegagalan. Cooper (2000: 38-39) menjelaskan bahwa keunggulan produk sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Wahyono
(2002:
28-29)
menjelaskan
bahwa
inovasi
yang
berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada gilirannya akan mengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara konvensional, istilah inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-produk baru. Namun seiring dengan perkembangan yang terjadi, pengertian inovasi juga mencakup penerapan gagasan atau proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang dinamis. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah memaksa perusahaan untuk mampu menciptakan pemikiran baru, gagasan baru, dan menawarakan produk yang inovatif. Dengan demikian inovasi semakin memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melainkan juga untuk unggul dalam persaingan.
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut Gatignon dan Xuerob (1997: 35-38), dalam melakukan inovasi produk ada 3 hal penting yang harus diperhatikan yaitu keunggulan produk, keunikan produk, serta biaya produk. Produk inovasi dapat gagal karena banyak alasan, kesalahan dalam menerapkan strategi menjadi sebab yang sering terjadi, sebab lainnya antara lain desain produk yang tidak inovatif, salah memperkirakan persaingan, masalahnya terletak pada desain atau biaya produksinya jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan. Tidak cepat bergerak juga dapat menimbulkan masalah, cepatnya laju pertumbuhan kebanyakan produk di pasaran menunjuk. Penelitian Droge dan Vickrey (1994: 687-689) menemukan bahwa produk dijadikan sebagai salah satu sumber keunggulan dalam bersaing. Perusahaan yang mampu mendesain produknya sesuai keinginan pelanggan akan mampu bertahan ditengah persaingan karena produknya tetap diminati oleh pelanggan. Hasil penelitian yang sama juga dikemukakan oleh Bharadwaj (1993: 89-92) bahwa kemampuan perusahaan untuk terus melakukan inovasi terhadap produk-produknya akan menjaga produk tersebut agar tetap sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Produk inovasi pada dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan (Han et al., 1998: 35-37). Inovasi dapat dijadikan sebagai sumber dari keunggulan bersaing perusahaan. Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai inovasi adalah daya kreatifitas, inovasi teknis, perubahan 33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
desain, perubahan system distribusi, dan sistem administrasi pembayaran. Inovasi teknis adalah inovasi pada proses perusahaan dalam menghasilkan produk. Perubahan desain adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai keinginan pelanggan. Daya kreatifitas adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan atau mengembangkan ide atau kreasi yang baru. Perubahan sistem distribusi adalah upaya perusahan untuk mengembangakan sarana distibusi yang tepat. Sistem administrasi pembayaran adalah upaya perusahaan untuk membuat sistem pembayaran administrasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
2. Dimensi Inovasi Inovasi memiliki beberapa dimensi, yiatu: dimensi yaitu orientasi kepemimpinan perusahaan terhadap inovasi, tipe inovasi yang dilakukan, dan investasi yang dibutuhkan dalam inovasi. Dimensi inovasi yaitu sebagai berikut: a. Orientasi Kepemimpinan (Leadership Orientation) Dimensi ini mengindikasikan apakah perusahaan sebagai yang pertama kali memasuki pasar (first-to-the-market), perusahaan sebagai pemain kedua yang memasuki pasar (second-to-the-market) atau pemain yang terakhir (late-entrant) sebagai ciri imitator dalam aktivitas inovasi (Zahra dan Das, 1993: 35).
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tipe Inovasi (Types of Innovation) Dimensi
ini
mengarah
kepada
suatu
kombinasi
inovasi
manufakturing yaitu proses yang dilakukan dan produk yang dihasilkan perusahaan selama ini. Dalam penelitian ini inovasi tidak dihubungkan dengan aplikasi bisnis yang lain seperti teknologi informasi dan inovasi dalam desain organisasional. Fokus penelitian ini adalah pada inovasi proses dan produk, di mana kedua hal tersebut adalah penting dalam strategi bisnis perusahaan (Slack, 2001). Inovasi produk merupakan hasil dari penciptaan dan pengenalan produk secara radikal atau modifikasi produk yang telah ada. c. Sumber Inovasi (Sources) Dimensi ketiga ini menjelaskan secara spesifik tempat aktivitas inovasi tersebut dilakukan perusahaan, internal, eksternal, atau keduaduanya (Mansfield: 1988). Inovasi dengan sumber dari dalam dimaksudkan bahwa perusahaan mempercayakan pada usaha bagian riset dan pengembangan untuk melakukan inovasi baik pada proses atau produk. d. Tingkat Investasi (Investment Level) Dimensi ini mencakup investasi baik keuangan, teknologi, dan investasi sumber daya manusia dalam hubungannya dengan aktivitas inovasi perusahaan (Thomson, 1989). Investasi keuangan meliputi pengeluaran untuk proyek riset dan pengembangan serta pembelian suatu inovasi pada produk yang telah dikembangkan di tempat lain. 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Pengambilan Risiko 1. Pengertian Pengambilan Risiko Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Menurut Arthur J. Keown (2000: 76), risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak disukai (operasional sebagai deviasi standar). Rachmahana (2002: 132-137) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam pengambilan risiko yaitu lingkungan organisasi (kelompok). Faktor yang berasal dari organisasi adalah kelompok, struktur, budaya, dan strategi (Suryana, 2003: 58). Sesorang berani mengambil risiko dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berorientasi pada peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Hambatan risiko merupakan faktor kunci yang membedakan perusahaan dengan jiwa wirausaha dan tidak. Fungsi utama dari tinggiya orientasi kewirausahaan adalah bagaimana melibatkan pengukuran risiko dan pengambilan risiko secara optimal. Peranan berusaha juga sangat memegang peranan penting dalam kemampuan pimpinan, selain tingkat pendidikan dan kemampuan pengambilan risiko, karena dengan pengalaman berusaha yang tinggi maka kemampuan pimpinan untuk meliha keinginan konsumen pada suatu produk juga sangant tinggi (Hadjimanolis, 2000: 237-239).
Sikap
berwirausaha dan konsekuensi dari perilaku kepada inovasi sangat 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dipengaruhi
oleh
latar
belakang
pimpinannya
yang
menyangkut
pengalaman berusaha pimpinannya. Kemampuan pimpinan akan sangat mempengaruhi sikap perusahaan dalam mempengaruhi sikap perusahaan dalam memperhatikan perusahaan pasar, menjadi responsif terhadap perusahaan, kebutuhan pasar, seringkali memerlukan dirancangnya produk baru untuk menyesuaikan dengan perubahan dan eksploitasi konsumen, sehingga tercipta keunggulan bersaing perusahaan. Penelitian
ini
mengadopsi
indikator
variabel
orientasi
kewirausahaan, yaitu flexibel, proaktif, keberanian mengambil risiko, pengalaman
berusaha,
dan
antisipatif.
Mengambil
risiko
dapat
didefinisikan sebagai seseorang yang berorientasi pada peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Flexibel adalah dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan. Proaktif adalah perusahaan dimana pemimpinanya mempunyai kemampuan untuk mengenali peluang dan komitmen untuk inovasi. Pengalaman berusaha adalah sikap berwirausaha dan konsekuensi dari perilaku kepada inovasi yang dipengaruhi
oleh
latar
belakang
pimpinannya
yang
menyangkut
pengalaman berusaha pimpinannya. Antisipatif adalah kemampuan perusahaan dalam menanggulangi atau m engantisipasi terhadap segala perubahan.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Dimensi Pengambilan Risiko Schiffman & Kanuk (2004: 90) mengatakan bahwa terdapat dua dimensi risiko, yakni konsekuensi dan ketidakpastian. Zikmund & Scott (1974: 65) mendefinisikan ketidakpastian sebagai perasaan konsumen akan
adanya
kemungkinan
bahwa
keputusan
yang
dibuatnya
mendatangkan hasil yang tidak menyenangkan. Konsekuensi merupakan perkiraan konsumen tentang besar kerugian yang dialaminya bila keputusan yang dibuatnya mendatangkan hasil yang tidak menyenangkan. Kedua dimensi inilah yang menghasilkan persepsi terhadap risiko.
E. Sikap Proaktif 1. Pengertian Proaktif Perilaku proaktif merupakan perilaku yang secara langsung dapat mengubah lingkungan sisekitar mereka. Dimensi perilaku proaktif merupakan akar dari kebutuhan-kebutuhan individu untuk memanipulasi dan
mengendalikan
mengarah
pada
lingkungan.
kecenderungan
Selanjutnya, orang
untuk
perbedaan bertindak
individu dengan
mempengaruhi lingkungan mereka (Bateman & Crant, 1993: 69). Bateman dan Crant, mendefinisikan bentuk dasar kepribadian proaktif sebagai seseorang yang relatif tidak didesak oleh kekuatan situasional dan seseorang yang mempengaruhi perubahan lingkungan. Sehingga, orang yang sangat proaktif dapat mengenali peluang dan bertindak atas peluang tersebut, menunjukkan inisiatif dan gigih 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memperjuangkan perubahan yang berarti. Mereka mentransformasikan misi, menemukan dan menyelesaikan permasalahan organisasi dan pada akhirnya menggunakan hal itu untuk mempengaruhi dunia sekitar mereka. Orang yang kurang proaktif bertindak pasif dan reaktif, mereka cenderung beradaptasi dengan keadaan sekitar daripada menciptakan keadaan (Seibert, Crant dan Kraimer, 1999: 60). Proaktif berkaitan dengan meilihat dengan tujuan kedepan yang lebih maju (forward looking), penggerak utama dalam mencari suatu keunggulan untuk membentuk lingkungan dengan memeperkenalkan produk atau memproses persaingan ke depan (Dess dan Lumpkin, 2005: 147-156). Menurut lumpkin dan Dess,
proaktif merupakan hal yang
sangat penting dalam hal untuk berkembang karena menyiratkan pendirian untuk melihat kedepan (forward looking) yang disertai atas aktifitas yang inovatif atau spekulasi baru. Menurut lumpking dan Dess, lawan konseptual
proaktif
adalah
kepasifan
(ketidakmampuan
meraih
kesempatan). Saran Lumpkin dan Dess (1996:135-172), perusahaan yang proaktif adalah leader dan bukan follower, karena perusahaan memiliki kemampuan dan tujuan ke masa depan lebih baik untuk meraih kesempatan yang lebih baru. Lebih lanjut, perusahaan yang proaktif sering merupakan perusahaan yang mengajukan produk dan sering kali memperkenalkan berbagai macam produk dan selalu mendahului pesaing yang telah ada sebelumnya (Venkatraman, 1983: 54). Walaupun kenyataan 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahwa ada beberapa atau tidak keseluruhan pelanggan perusahaan yang memperkenalkan produk dapat enggan beradaptasilangsung dengan cara melakukan hal-hal baru dalam setiap pengembangan produk (Millner, 1983: 770-790), proaktif seharusnya berdampak positif terhadap keseluruhan kinerja keuangan yang ada. Pertama, hal itu dapat memperhitungkan berbagai keunggulan penggerak pertama (Lieberman dan Montgomery, 1988: 68) yang dapat memungkinkan laba tinggi dari produk dengan kondisi tidak ada persaingan. Kedua, proaktif menyiratkan meningkatnya suatu kecepatan perngembangan produk, suatu kriteria yang diperlukan bagi pengembangan para pengusaha dalam menciptakan inovasi
produk
baru.
terakhir,
kepasifan
merupakan
suatu
ketidakmampuan untuk meraih suatu kesempatan, adalah benar-benar tidak diinginkan jika suatu kinerja kinerja yang dikembangkan berupa objektif (Frishammar dan horte, 2007: 251-256).
2. Dimensi Proaktif Menurut Grant dan Ashford (2008: 53) dimensi proaktif yaitu bentuk, sasaran yang dituju, frekuensi, taktik, pemilihan waktu,dan ringkasan. Bentuk yaitu suatu tindakan untuk memperoleh informasi dan evaluasi. Sasaran yang dituju yaitu diri orang lain dan organisasi. Frekuensi yaitu suatu kemungkinan perilaku proaktif yang mungkin terjadi atau tidak terjadi.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Penelitian-Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian
Pangeran
(2011)
dengan
judul
penelitian
“Orientasi
Kewirausahaan Dan Kinerja Keuangan Pengembangan Produk Baru Usaha Mikro Dan Kecil”. Tujuan penelitian ini menguji pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja dalam pengembangan produk baru. Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dimensi orientasi kewirausahaan adalah sebagai konstruk yang terpisah bukan sebagai sesuatu konstruk strategik tunggal. Dengan demikian tiga dimensi orientasi kewirausahaan tidak memberi kontribusi yang sama pada tinggi rendahnya kinerja pengembangan produk baru. Persamaan penelelitian tersebut dengan penelitian peneliti adalah sama-sama meneliti masalah kinerja keuangan pada usaha mikro dan kecil. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian peneliti adalah variabel X peneliti dengan penelitian sebelumnya. Penilaian peneliti lebih meneliti industri kerajinan skala kecil dan menengah di Yogyakarta, sedangkan penelitian tersebut meneliti industri kerajinan yang berada di Kabupaten Bantul. 2. Penelitian Samir dan Dwi (2011) dengan judul penelitian “Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja UKM Catering di Kota Bandung”. Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini menguji faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja UKM. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah modal psikologis entrepreneur, manajemen sumber daya manusia, inovasi, karakter entrepreneur dan karakter UKM catering. Hasil 41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penelitian ini bahwa dengan meningkatnya variabel modal psikologis maupun variabel mnajemen sumber daya manusia terbukti dapat meningkatkan kinerja UKM catering di kota Bandung. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel modal psikologis yang terdiri dari dimensi self-efficacy, optimisme, harapan dan daya tahan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja UKM catering di kota Bandung. Persamaan penelelitian tersebut dengan penelitian peneliti adalah sama-sama meneliti masalah kinerja keuangan pada usaha mikro dan kecil. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian peneliti adalah lebih menganalis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi UKM, sedangkan peneliti menganalisis mengenai orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif terhadap kinerja keuangan. 3. Penelitian Ardiana et al dkk. (2010) dengan judul penelitian “Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya”. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana kompetensi sumber daya manusia dari skala kecil sampai menengah pengusaha di Surabaya dan bagaimana kompetensi mereka terpengaruh dengan kinerja bisnis mereka. Hasil penelitian Kompetensi resourch Enterprenuer Skala Kecil-Menengah manusia dalam kategori tarif, itu adalah dianjurkan untuk meningkatkan lebih kompetensi meningkatkan meningkatkan kinerja bisnis mereka secara global. Selain itu, hipotesis diterima karena mengenai hasil F-test dan t-test menunjukkan bahwa Sumber Kompetensi Manusia enterprineur 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skala Kecil-Menengah yang signifikan berpengaruh terhadap mereka kinerja bisnis secara parsial dan simultaniusly berarti yang bahwa peningkatan resourch manusia kompetensi akan meningkatkan kinerja usaha, walaupun variabel kemampuan paling dominan berpengaruh terhadap kinerja bisnis. Persamaan penelitian dengan penelitian peneliti adalah adalah samasama meneliti masalah kinerja keuangan pada usaha mikro dan kecil. Perbedeaan dengan penelitian peneliti adalah pebnelitian tersebut meneliti masalah Sumber Daya Manusia terhadap kinerja keuangan sedangkan peneliti menganalisis mengenai orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif terhadap kinerja keuangan.
G. Kerangka Berpikir Persaingan usaha yang semakin ketat membuat para pengusaha harus memiliki cara agar usahanya tidak tergerus dengan usaha yang lain. Terutama untuk pengusaha kecil menengah (UKM) perlu suatu cara kreatif agar tidak tergusur dengan usaha besar dan UKM yang lain. Salah satu cara kreatif yaitu dengan melakukan orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan proaktif. Menurut Uncles (2000: 1-3) mengartikan orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerapan orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi perusahaan. Berdasarkan penelitian Pangeran (2012: 11) menyatakan bahwa orientasi 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pasar berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja pengembangan produk baru, kebutuhan pelanggan sekarang dan yang akan datang seharusnya dipandang sebagai pedoman bagi upaya pengembangan produk baru. Menurut Suryana (2008: 32), inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjaadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki. Menurut penelitian Widyanto (2001: 97) menyatakan bahwa inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan . Pengambilan risiko dapat diartikan yaitu suatu orientasi pada peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil penelitian Warenda (2013: 15), menyatakan bahwa pengambilan resiko berpemngaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan parameter koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa semakin besar resiko yang ada didalam perusahaan maka akan meningkatkan return, hal ini mengindikasikan kinerja keuangan yang juga meningkat. Menurut lumpkin dan Dess,
proaktif merupakan hal yang sangat
penting dalam hal untuk berkembang karena menyiratkan pendirian untuk melihat kedepan (forward looking) yang disertai atas aktifitas yang inovatif atau spekulasi baru (Dess dan Lumpkin, 2005: 147-156). Sikap Proaktif masuk kedalam corporate social responsibility (Widjaja Tunggal, 2008: 66). Menurut penelitian Kamaludin (2010, 117) bahwa corporate social
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
responcibility yang didalamnya terdapat sikap proaktif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Keempat komponen tersebut adalah cara kreatif agar UKM terus dapat berkiprah di tengah banyaknya usaha-usaha bisnis yang bertebaran di pelosok Yogyakarta. Untuk mengetahui seberapa efektif komponen-komponen tersebut, maka diperlukan aspek-aspek untuk mengukur.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Kerangka Konsep Variabel X1: Orientasi pasar - Orientasi pelanggan (customer orientation) - Orientasi pesaing (competitor orientation) - Koordinasi antar fungsi intraperusahaan (interfunctional coordination)
Variabel X2: Inovasi - Orientasi Kepemimpinan (Leadership Orientation) - Tipe Inovasi (Types of Innovation) - Sumber Inovasi (Sources) - Tingkat Investasi (Investment Level)
-
Variabel Y: Kinerja Keuangan Pertumbuhan penjualan Profit Aset Pangsa
Variabel X3: Pengambilan Resiko - Konsekuensi - Ketidakpastian
-
Variabel X4: Proaktif Bentuk Sasaran yang Dituju Frekuensi Taktik Pemilihan Waktu Ringkasan Gambar 1. Kerangka Konsep
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
Hipotesis 1. Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. 2. Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. 3. Pengambilan risiko berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. 4. Proaktif berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. 5. Orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah.
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan pendekatan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa, yang kemudian dilakukan penjabaran secara deskriptif. Penulis mencoba menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian serta membandingkan dengan teori yang ada, untuk kemudian dianalisis.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada tiga tempat yang berbeda yaitu pada daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede.Lokasi penelitian dipilih ketiga tempat tersebut karena pada ketiga wilayah tersebut terdapat usaha kerajinan yang berkembang secara cepat di Yogyakarta. Ketiga sentra industri tersebut merupakan kerajinan yang terkenal dari Yogyakarta. Jogja invest (www.jogjainvest.jogjaprov.go.id) menyebutkan bahwa dari Yogyakarta mempunyai kerajinan yang terkenal seperti kerajinan kayu dari Desa Kerebet; kerajinan keramik dari Desa Kasongan; kerajinan kulit dari Desa Manding; dan kerajinan perak dari Desa Kotagede. 48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Waktu Penelitian Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2015 sampai dengan April 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah para pelaku Usaha Kecil dan Menengah sektor industri kerajinan. Obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti Menurut (Supranto 2000: 21). Obyek dalam penelitian ini ialah sentra industry kerajinan di daerah Kasongan, Krebet, dan Kota Gede.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha kecil dan menengah industri kerajinan di daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama serta memenuhi populasi yang diselidiki. Jumlah sampel dalam peelitian ini sebanyak 60 orang, dengan rincian 20 orang diambil dari Kasongan, 20 orang diambil dari Krebet, dan 20 orang diambil dari Kota Gede. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acaktanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2011). Teknik ini menganggap semua responden yang memiliki usaha kecil dan mikro sama, sehigga semua responden memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek penelitian.
E. Jenis Data dan Operasional Variabel 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil pengumpulan data tentang penilaian responden mengenai orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan sikap proaktif. Data primer ini diperoleh dari kuesioner atau angket. 2. Operasional Variabel Untuk meneliti apakah Orientasi Pasar, inovasi, Pengambilan Risiko, dan Proaktif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah, penulis mempunyai lima variabel yang akan diukur sesuai dengan judul yang penulis
tetapkan.
Maka
terdapat
lima
variabel
yang
dianalisis
hubungannya, yaitu:
Variable 1: Orientasi Pasar
Variabel 2: Inovasi
Variabel 3: Pengambilan Risiko
Variabel 4: Sikap Proaktif
Variabel 5: Kinerja Keuangan
Variabel yang diteliti dibedakan kedalam dua kategori, yaitu variabel bebas (independen), yaitu meliputi Orientasi Pasar (X1), Inovasi (X2), 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengambilan Risiko (X3), Sikap Proaktif (X4) dan variabel terikat (dependen), yaitu Kinerja Keuangan (Y). a. Orientasi Pasar (X1) Orientasi pasar mencakup 3 komponen, yaitu: 1) Orientasi pelanggan, merupakan pemahaman yang memadai tentang target beli pelanggan dengan tujuan agar dapat menciptakan nilai unggul bagi pembeli secara terus menerus; 2) Orientasi pesaing, berarti perusahaan memahami kekuatan jangka pendek, kelemahan, kemampuan jangka panjang dan strategi dari para pesaing potensialnya (Never dan Slater, 1990: 22-24); 3) Koordinasi interfungsional merupakan kegunaan dari sumber daya perusahaan yang terkoordinasi dalam menciptakan kelebihan yang menjadi nilai unggul bagi pelanggan yang ditargetkan. Indikator dari variabel orientasi pasar meliputi: 1) (X1.1) Orientasi Pasar (customer orientation) 2) (X1.2) Orientasi Pesaing (competitor orientation) 3) (X1.3) Koordinasiantar fungsi intraperusahaan (interfunctional coordination) b. Inovasi (X2) Inovasi merupakan kreatifitas yang dimiliki perusahaan yang mencakup orientasi kepemimpinan, tipe inovasi, sumber inovasi, dan tingkat investasi. Orientasi kepemimpinan mengindikasikan apakah perusahaan sebagai yang pertama kali atau bukan dalam memasuki pasar. Tipe inovasi merupakan proses yang dilakukan dan produk yang 51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dihasilkan perusahaan. Sumber inovasi merupakan tempat aktivitas inovasi yang dilakukan perusahaan apakah internal, eksternal, atau kedua-duanya
(Mansfield,
1988). Tingkat
investasi
mencakup
keuangan, teknologi, dan investasi sumber daya manusia dalam hubungannya dengan aktivitas inovasi perusahaan (Thomson, 1989). Indikator-indikator dari variabel inovasi meliputi: 1) (X2.1) Orientasi Kepemimpinan (leadership orientation) 2) (X2.2) Tipe Inovasi (types of innovation) 3) (X2.3) Sumber Inovasi (sources) 4) (X2.4) Tingkat Investasi (investment level) c. Pengambilan Risiko (X3) Pengambilan resiko diukur dari dua dimensi yaitu: 1) Ketidakpastian, merupakan perasaan produsen akan adanya kemungkinan bahwa keputusan
yang
dibuatnya
mendatangkan
hasil
yang
tidak
menyenangkan; 2) Konsekuensi merupakan perkiraan produsen tentang besar kerugian yang dialaminya bila keputusan yang dibuatnya mendatangkan hasil yang tidak menyenangkan Zikmund & Scott (1974). Indikator dari variabel pengambilan risiko meliputi: 1) (X3.1) Konsekuensi 2) (X3.2) Ketidakpastian
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Sikap Proaktif (X4) Sikap proaktif merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh informasi dan evaluasi untuk mencapai tujuan ke depan. Indikator-indikator dari variabel proaktif meliputi: 1) (X4.1) Bentuk sasaran yang dituju 2) (X4.2) Frekuensi 3) (X4.3) Taktik 4) (X4.4) Pemilihan Waktu 5) (X4.5) Ringkasan e. Kinerja Keuangan (Y) Kinerja keuangan merupakan usaha yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu (Hanafi, 2003: 69). Indikator-indikator dari variabel kinerja keuangan menurut Porter (Rosnawintang, 2012: 461) meliputi: 1) (Y1.1) Pertumbuhan penjualan 2) (Y1.2) Profit 3) (Y1.3) Aset 4) (Y1.4) Pangsa
F. Teknik Pengujian Instrumen Kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpulan data mengarah pada pengumpulan data variabel orientasi pemasaran, inovasi, pengambilan 53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
resiko, Proaktif dan kinerja keuangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Kuesioner ini dari pertanyaan-pertanyaan dengan disediakan alternatif jawaban. Jawaban yang disediakan berbentuk skala Likert anatara 1 sampai dengan 4, sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Setuju 4 = Sangat Setuju Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan. Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen No 1
2
3
Variabel Orientasi Pasar
Inovasi
Pengambilan Resiko
4
Sikap Proaktif
5
Kinerja Keuangan
Indikator Orientasi pelanggan orientasi pesaing Koordinasi antar fungsi Orientasi kepemimpinan Tipe inovasi Sumber inovasi Tingkat investasi Konsekuensi Ketidakpastian Bentuk Sasaran yang dituju Frekuensi Taktik Pemilihan Waktu Ringkasan Pertumbuhan penjualan Profit Aset Pangsa
Jumlah Pertanyaan
No.Item 1, 2, 3 4,5 6, 7, 8 9 10, 11*, 12, 13, 14 15, 16, 17 18, 19, 20, 21 22, 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32, 33 34 34
54
Referensi Narver dan Stater (1990) (Zahra dan Das, 1993: 35) (Slack, 2001) (Mansfield: 1988) (Thomson:1989). Zikmund & Scott (1974) Grant dan Ashford (2008)
Porter (Rosnawintang, 2012:461):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Instrumen yang sahih ialah instrumen yang dapat mengukur keadaan sebenarnya.Oleh karena itu instrumen ini perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.Uji validitas dilakukan dengan menggunakan dengan korelasi pearson, yaitu mengkorelasikan butir yang dimaksud dengan total skor. Skor pada butir dipandang sebagai X dan skor total dipandang sebagai Y. Untuk menguji korelasi antar skor baris butir dengan skor total menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
rxy
n XY ( X )( Y )
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) 2 }
Keterangan: N rxy X Y
: Banyaknya subjek : Koefesien korelasi antara variabel x dan y : Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item : Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Keputusan uji: r rxy ≥ tabel item pertanyaan tersebut valid r rxy < tabel item pertanyaan tersebut tidak valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 144). Penentuan valid atau tidaknya dengan membandingkan antara
r
hitung dengan r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid. 55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kostruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011: 45).Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Alfa Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alfa Cronbach 0,6 (Nunally dalam Ghozali, 2006: 46).
G. Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis, teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Sebelum dilakukan uji regresi berganda agar tidak diperoleh hasil yang bias diperlukan uji prasyarat atau uji asumsi klasik. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 13 for windows. 1. Uji Prasyarat Data yang sudah terkumpul perlu dilakukan uji prasyarat agar model regresi dapat menghasilkan penduga yang sahih. Uji prasyarat yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, linieritas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi yang normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2011: 241) apabila data memiliki distribusi 56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang normal maka tehnik statisitik yang digunakan adalah statistik parametris. Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov, dengan hipotesis: Ho : skor pengukuran berdistribusi normal Ha : skor pengukuran tidak berdistribusi normal. Keputusan ditentukan dari α=5%, apabila nilai signifikansilebih dari 0,05 maka Ho diterimayang artinya data berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian ditentukan dengan nilai signifikansi linearity pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi linearity lebih kecil dari 0,05 maka antara variabel independen dengan variabel dependen terdapat hubungan yang linier. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas digunakan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier diantara variabel independen. Dalam penelitian ini pengujian ditentukan dengan nilai koefisien variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Hipotesis yang diajukan untuk membuktikan ada tidaknya multikolinieritas antar variabel independen sebagai berikut:
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ho : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen Ha : Terdapat hubungan antar variabel independen Keputusan ditentukan dengan nilai VIF. Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan multikolinieritas d. Uji Heteroskedasitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
berbeda
disebut
heteroskedatisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas, dan jika sama disebut homoskedastisitas. Oleh karena itu data yang baik data yang memiliki variance dari residual yang berbeda. Pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Rumus uji Glejser sebagai berikut: │Ut│ = α + βXt + vt. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedatisitas (Ghozali, 2006). 2. Uji Regresi Berganda Menurut
Sugiyono
(2011:275),
regresi
berganda
adalah
meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila 58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan). Jadi analisis berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah orientasi pasar, inovasi, proaktif, pengambilan risiko berpengaruh pada kinerja keuangan. Kelima variabelbebas (independen) tersebut akanmengalami perubahan naik turun maka untuk mengetahui hal tersebut dalam mempengaruhi kinerja keuangan dapat menggunakan bantuan SPSS dengan analisis regresi berganda. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : Y = α + β1 MO + β2 INOV + β 3RISKT + β4 PROAC + e Keterangan : Y
: Kinerja Keuangan
MO
: Orientasi Pasar
INOV
: Inovasi
PROAC
: Sikap Proaktif
RISKT
: Pengambilan Resiko
Langkah-langkah analisisnya dengan menentukan hipotesis yaitu: H1 : Orientasi Pasar berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan H2a :Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan H2b : Pengambilan risiko berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan H2c :Sikap proaktif berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Uji t Uji t digunakan untuk pengambilan keputusan ada atau tidaknya pengaruh secara parsial atau masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan p value (sig.) dan dan t hitung pada α=5%. Apabila nilai p value (sig.) < 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji F Uji F digunakan utuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel operasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap
proaktif
terhadap
variabel
kinerja
keuangan.
Kriteria
pengambilan keputusan dengan menggunakan p value (sig.) dan α=5%. Apabila nilai p value (sig.) < 0,05, artinya semua variabel independen, yaitu operasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif secara simultan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja keuangan. Setelah dilakukan pengujian secara partial (Uji t) dan uji simultan (Uji F) selanjutnya dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Cara yang dilakukan dengan membandingkan signifikansi hasil hitung dengan α=5% (0,05), jika hasil pengujian secara partial memiliki signifikansi < 0,05 berati dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Orientasi Pasar (X1), Inovasi (X2), Pengambilan Risiko (X3), Sikap 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Proaktif (X4) terhadap Kinerja Keuangan (Y). Selanjutnya apabila signifikansi pada uj F lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan bahwa Orientasi Pasar (X1), Inovasi (X2), Pengambilan Risiko (X3), Sikap Proaktif (X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (Y).
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Desa Wisata Kasongan 1. Sejarah Desa Wisata Kasongan Pada mulanya daerah ini merupakan persawahan, saat masa penjajahan Belanda ditemukan seekor kuda yang mati. Kuda tersebut diperkirakan milik Reserse Belanda di atas persawahan milik seorang warga di sebuah desa di selatan Kota Yogyakarta. Karena pemilik tanah takut dikenai hukuman maka pemilik tanah melepaskan hak tanahnya yang kemudian tidak diakuinya lagi. Pelepasan tanah juga diikuti oleh warga penduduk lainnya, karena kesamaan takutnya akan dijatuhi hukuman oleh pemerintah Belanda. Penduduk yang tidak memiliki tanah, menjadi berprofesi menjadi pengrajin gerabah atau keramik yang awalnya sebagai petani. Profesi pengrajin ini pada mulanya hanya mengepal-ngepalkan tanah untuk dijadikan perabot rumah dan mainan anak-anak. Perabot rumah pada jaman dahulu yang dibuat meliputi kendi, kendil, anglo dan sejenisnya. Namun karena ketekunan dan tradisi yang turun temurun, Kasongan akhirnya menjadi Desa Wisata yang cukup terkenal. 2. Desa Wisata Kasongan Desa wisata Kasongan merupakan daerah pemukiman para kundi, yaitu orang yang membuat membuat sejenis gendi, kuali, dan lainnya yang 62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tergolong peralatan dapur, juga barang hiasan yang terbuat dari tembikar atau tanah liat. Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa), souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi, dll. Namun kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang, perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya. Salah satu patung yang legendaris di Desa Kasongan adalah patung Loro Blonyo. Loro Blonyo adalah patung sepasang pengantin yang dipercaya akan memberikan keberuntungan jika ditaruh di dalam rumah. Kita bisa menjumpai patung ini dalam berbagai pose. Patung ini pertama kali dikenalkan oleh Galeri Loro Blonyo yang diadopsi dari patung pengantin milik Kraton Yogyakarta. Hingga saat ini Desa Kasongan menjadi salah satu tujuan desa wisata di Yogyakarta yang banyak diminati oleh wisatawan. Deretan showroom atau rumah-rumah galeri di desa wisata Kasongan ini menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta dari bahan lainnya seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi (becak, sepeda, mobil), aneka tas, patung, souvenir untuk pengantin, serta hiasan lainnya yang menarik untuk dipajang di rumah.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Lokasi Desa Wisata Kasongan Desa Wisata Kasongan terletak di pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dari arah Kota Yogyakarta ke arah selatan hingga menemukan perempatan Dongkelan (perempatan Ring Road Selatan - Jalan. Bantul). 4. Perekonomian Desa Wisata Kasongan Adanya isu perdangan bebas mendorong para pengrajin sekaligus pedagang gerabah di Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat menghadapi persaingan. Usaha kerajinan Kasongan berkembang mengikuti arus dan peluang yang ada. Namun demikian kerajinan gerabah tetap menjadi tonggak utama mata pencaharian warga setempat. Kerajinan keramik dengan berbagai bentuk dan motif yang modern bahkan artistik, dan berbagai kerajinan lainnya sebagai tambahan adalah daya tarik Kasongan hingga saat ini. Perkembangan perekonomian di Desa Wisata Kasongan tidak lepas dari dukungan para seniman. Banyak tokoh seniman yang berperan besar diantaranya Soikromo atau lebih dikenal dengan nama Ki Jembuk menginspirasi adanya perubahan konsep menjadi seni kerajinan keramik, saptohoedoyo menginspirasi dalam pembuatan desain ornamen, Larasati Soeliantoro Soelaiman berperan besar dalam mempromosikan gerabah Kasongan. Gerak perekonomian sebenarnya sering kali mempengaruhi dinamika industri Kasongan, namun semangat masyarakatbya terus ada.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Inilah keistimewaan Kasongan memiliki asset set kreatif di balik usaha yang tidak tentu dimiliki oleh daerah pusat kerajinan lainnya di Indonesia. 5. Komoditi Desa Wisata Kasongan Komoditas dari Industri kerainan Kasongan berbentuk gerabah, yang pada awalnya hanya
gerabah peralatan rumah tangga, saat ini pembuatan
gerabah tidak hanya terbatas pada perabotan rumah tangga saja, namun juga barang-barang lain sejenis yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Kerajinan gerabah yang dijual di desa Kasongan bervariasi, mulai dari barang-barang unik ukuran kecil untuk souvenir (biasanya untuk souvenir pengantin), hiasan, pot untuk tanaman, interior (lampu hias, patung, furniture, etc), meja kursi, dan masih banyak lagi jenisnya.Salah satu produk yang cukup terkenal adalah sepasang patung pengantin dalam posisi duduk berdampingan. Patung ini dikenal dengan nama Loro Blonyo. Patung ini diadopsi dari sepasang patung pengantin milik Kraton Yogyakarta. Saat ini pendatang yang membuka galeri di Kasongan turut mempengaruhi berkembangnya jenis usaha kerajinan di sini telah menambah variasi komoditi seperti kerajinan kayu kelapa, kerajinan tumbuhan yang dikeringkan atau kerajinan kerang. 6. Ekspor Desa Wisata Kasongan Penjualan produk Kasongan banyak dijual secara langsung di showroom. Banyak turis asing yang berdatangan ke Kasongan dan produk-produknya dipasarkan dikota-kota besar di Indonesia. Produk kasongan menjadi komoditi ekspor ke berbagai Negara seperti ke Amerika, Perancis, 65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Balanda, Australia, Jepang, Philipina dan Singapura. Konon yang terbesar pesanan dari Australia dan Jepang. Ekspor gerabah Kasongan ini mulai ditembus pada tahun 1986. Australia adalah pengimpor perdana, diikuti negara lain, seperti Jepang dan Kanada, serta negara-negara di Eropa.
B. Desa Wisata Krebet 1. Sejarah Desa Wisata Krebet Pada awalnya pedusunan Krebet merupakan bentangan hutan yang berada di atas bukit Slarong, dan belum memungkinkan untuk dijadikan tempat pemukiman penduduk. Sedangkan tumbuhan yang kemungkinan hanya tumbuhan semak-semak perdu dan beberapa kayu yang pada waktu itu tidak berharga. Lama-kelamaan dari masyarakat seberang timur dan barat mencoba membuka hutan tersebut untuk pertanian. Salah satu contoh dari keturunan warga Mangir pada waktu itu mangir bedhah, kebanyakan warga menjadi bubar menyebar ke arah utara di sekitar Triwidadi dan Sedayu. Kemudian salah satu nenek moyang kita adalah nenek Kasem yang mencoba membuka hutan diperbukitan Slarong tersebut. Untuk menyebut tempat yang didatangi setiap hari atau supaya mudah bila ada pertanyaan dari tetangga dimana beliau menggarap ladang, membuka lahan di dusun ini ada tumbuhan terbesar dan mudah dipandang maka menyebut hutan tersebut adalah pohon Krebet yang masih ada di perempatan dekat dengan Sanggar Punokawan dan di Sendang Tirto 66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Waluyo. Dari pertanian kemudian sampai kerajinan hingga sekarang, kehidupan perubahan pencarian dalam kurun waktu yang kurang jelas. Hasil pertanian dijual kepasar terdekat pada waktu itu Pasar Negoro (Beringharjo). Pasar yang lebih dekat yaitu Pasar Bantul dan pasar “adang – adangan” di tepi jalan menuju jalan besar dengan transportasi jalan kaki. 2. Desa Wisata Krebet Desa wisata Krebet merupakan desa wisata kerajinan batik kayu. Jadi kayu merupakan media utama pengganti kain dalam menuangkan seni membatik. Kerajinan yang dibuat antara lain topen kayu, miniature binatang, dan pernik hiasan lain seperti motif-motif batik dibuat dengan proses seperti halnya membatik di atas kain. 3. Lokasi Desa Wisata Krebet Desa wisata Krebet terletak di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta, kurang lebih 12 km barat daya Kota Yogyakarta. Perjalanan ke Desa Wisata Krebet dapat dilakukan dengan melewati Jalan Bantul menuju arah selatan melewati Desa WisataKasongan. 4. Perekonomian Desa Wisata Krebet Sekitar tahun 1980-1985, kerajinan belum begitu diminati oleh masyarakat Krebet sebagai mata pencaharian. Sanggar-sanggar yang ada saat itu masih sedikit. Masyarakat Krebet saat itu masih takut membuka usaha sendiri, maklumlah pada masa itu banyak masyarakat Krebet yang masih di bawah garis kemiskinan sehingga pendidikannyapun tergolong masih rendah. 67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahun 1991 merupakan mulai munculnya batik kayu di Dusun Krebet. Munculnya kerajinan batik kayu Dusun Krebet tidak lepas dari pengalaman berkarya Windarti. Saat ini kerajinan batik kayu merupakan sumber mata pencaharian utama penduduk dusun Krebet. Atas binaan PKPM dan Dinas Pariwisata setempat kini dusun Krebet dijadikan sebagai desa wisata (Drs. Bambang Legowo, M.Si. Kepala Departemen Pariwisata Bantul, dalam TVRI Jogajakarta.23 Mei 2012). Kreativitas perajin dan keuletannya dalam membuat kerajinan batik kayu mampu meningkatkan perekonomian mereka. Menurut pengakuan Kemiskidi pemilik galeri kerajinan batik kayu Sanggar Peni yang juga kepala dusun (RW) setempat, setiap bulannya para pengrajin omsetnya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. 5. Komoditi Desa Wisata Krebet Kerajinan bati kayu yang menjadi komoditas dari Krebet jenisnya seperti topeng, tempat perhiasan, dan macam-macam patung binatang. (jerapah, kucing, musang dan angsa), sandal, wayang orang kayu, wayang klitikan. Batik lazimnya ditorehkan di atas kain, namun para pengrajin di Dusun Krebet,
Desa
Sendangsari,
Kecamatan
Pajangan,
Bantul
telah
mengembangkan batik menggunakan media kayu. Topeng kayu, miniatur binatang, dan pernik hiasan lainya dihiasi motif-motif batik dengan proses layaknya membatik di atas kain. Jenis kayu yang digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu lunak diantaranya sengon, pule dan mahoni.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Ekspor Desa Wisata Krebet Batik kayu dan berbagai kerajinan lainnya sudah jadi, kerajinan ini dipasarkan ke berbagai tempat di Indonesia seperti Bali, Surabaya, Batam dan Jakarta. Batik kayu Krebet tidak hanya dipasarkan di dalam negeri namun telah menembus pasar mancanegara di Asia, Eropa dan timur tengah.
C. Desa Wisata Kotagede 1. Sejarah Wisata Kotagede Sebelum 1952 wilayah ini merupakan bagian dari Kasunanan Surakarta. Semula, Kotagede adalah nama sebuah kota yang merupakan Ibukota Kesultanan Mataram. Selanjutnya kerajaan itu terpecah menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Pada abad ke-8 wilayah Mataram merupakan pusat Kerajaan Mataram Hindu yang menguasai Pulau
Jawa.
Pada
jaman
tersebut,
kerajaan
Mataram
memiliki
kemakmuran dan peradaban yang luar biasa. Hal ini dapat dilihat dari hasil hasil kebudayaan yang tinggi seperti candi candi kuno dengan arsitektur megah. Enam abad kemudian, Kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah, Sultan Hadiwijaya menghadiahkan Alas Mentaok (alas = hutan) yang luas kepada Ki Gede Pemanahan atas keberhasilannya menaklukan musuh kerajaan. Ki Gede Pemanahan beserta keluarga dan pengikutnya lalu pindah ke Alas Mentaok, sebuah hutan yang sebenarnya merupakan bekas Kerajaan Mataram Hindu dahulu. Desa tersebut kemudian 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berkembang sangat pesat sepeninggal Ki Gede Pemanahan yang kemudian digantikan oleh putranya Senapati Ingalaga. Karena tumbuh pesatnya ekonomi di kawasan desa Alas Mentaok ini kemudian disebut Kotagede. 2. Desa Wisata Kotagede Terdapat banyak peninggalan sejarah yang terdapat di Kotagede diantaranya pasar kota gede, Kompleks Pendiri Kerajaan, Masjid Kotagede, Rumah Tradisional, Kedhaton, dan Reruntuhan Benteng. 3. Lokasi Wisata Kotagede Kotagede adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Batas-batas Kecamatan Kotagede adalah sebagai
berikut.
Utara:
Kecamatan
Umbulharjo
dan
Kecamatan
Banguntapan, Bantul, Timur: Kecamatan Banguntapan, Bantul, Selatan: Kecamatan Banguntapan, Bantul, Barat: Kecamatan Banguntapan, Bantul dan Kecamatan Umbulharjo. 4. Perekonomian Wisata Kotagede Jantung perekonomian masyarakat Kotagede berada di Pasar Kota Gede. Pasar ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dan merupakan satu komponen penting sebuah kerajaan pada masa itu yang biasanya memang selalu dibangun bersama dengan masjid sebagai pusat kegiatan rakyat. Pasar Kotagede akan ramai dikunjungi para penduduk pada hari pasaran legi. Pada hari tersebut, suasana pasar menjadi lebih ramai dibanding harihari pasaran lainnya. Tidak hanya barang-barang kebutuhan pokok yang dijual. Barang yang diperdagangkan sangat bervariasi seperti hewan 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ternak, ragam tanaman hias, alat-alat pertanian, hingga koleksi barangbarang lawasan dijual. 5. Komoditi Wisata Kotagede Kotagede identik dengan kerajinan perak. Meski jumlah perajin terus berkurang, perak menyiratkan spirit masyarakat yang dinamis dan egaliter. Transformasi sosial menempatkan karya budaya itu dari semula piranti kerajaan menjadi komoditas perniagaan masyarakat umum. Pada mulanya muncul kerajinan perak ini, penguasa Kerajaan Mataram di Kotagede yaitu Panambahan Senopati meminta para ahli kriya untuk membuat karyakarya kerajinan dari bahan perak. Semula hanya untuk kebutuhan kerajaan, wujudnya mulai dari benda untuk perabot upacara, seperti cawan dan nampan, sampai berbagai perhiasan, mulai dari cincin, liontin kalung, gelang, anting, dan perhiasan lainnya. Saat ibu kota Mataram pindah ke Kerto, Imogiri, 15 kilometer arah selatan Kotagede, pertengahan abad ke17, perkembangan perak makin melesat. Tak lagi sekadar memenuhi pesanan dari kerajaan, tetapi melebar menjadi komoditas perdagangan umum. Kotagede identik dengan kerajinan perak. Meski jumlah perajin terus berkurang, perak menyiratkan spirit masyarakat yang dinamis dan egaliter. Transformasi sosial menempatkan karya budaya itu dari semula peranti kerajaan menjadi komoditas perniagaan masyarakat umum. Pada mulanya muncul kerajinan perak ini, penguasa Kerajaan Mataram di Kotagede yaitu Panambahan Senopati meminta para ahli kriya untuk membuat karya71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
karya kerajinan dari bahan perak. Semula hanya untuk kebutuhan kerajaan, wujudnya mulai dari benda untuk perabot upacara, seperti cawan dan nampan, sampai berbagai perhiasan, mulai dari cincin, liontin kalung, gelang, anting, dan perhiasan lainnya. Saat ibu kota Mataram pindah ke Kerto, Imogiri, 15 kilometer arah selatan Kotagede, pertengahan abad ke17, perkembangan perak makin melesat. Tak lagi sekadar memenuhi pesanan dari kerajaan, tetapi melebar menjadi komoditas perdagangan umum. 6. Ekspor Wisata Kotagede Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda tahun 1930-1940, produk perak Kotagede sudah menembus pasar Eropa, terutama Belanda. Produk kerajinan perak telah mampu bersaing dengan produk kerajinan serupa di luar negeri. Hal iniseperti diunkapkan oleh salah satu pengusaha kerajinan perak Priyo salim mengatakan bahwa produk kerajinan perak Kotagede secara kualitas dan desain cukup baik, sehingga banyak diminati konsumen dalam maupun luar negeri. Menurutnya produk kerajinan perak asal China dan Thailand merupakan pesaing bagi produk kerajinan perak Kotagede di pasar internasional.
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan dengan menggunakan responden sebanyak 60 orang, selanjutnya akan dilakukan analisis untuk menjawab rumusan masalah dan analisis distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran umum dari responden dan data. Responden penelitian ini merupakan pelaku usaha kecil dan menengah sektor industri kerajinan di daerah Kasongan, Krebet, dan Kota Gede. Gambaran umum dari responden dapat dideskripsikan dari usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Deskripsi responden disajikan pada tabel di bawah ini. a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. 1 2
.
Tabel 7 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki Perempuan
44 16
73,33% 26,67%
Jumlah
60
100%
Sumber:Data primer,diolah 2015. Tabel 7 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 44 orang (73,33%), sedangkan responden perempuan sebanyak 16 orang (26,67%).
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 8 Responden Berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi Persentase 1 < 30 tahun 6 10 2 31 - 50 tahun 47 78,33 4 > 51 tahun 7 11,67 Jumlah 60 100 Sumber:Data primer, diolah 2015. Tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berkisar antara 31 – 50 tahun, yaitu 47 orang (78,33%). Selebihnya berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 10 % dan lebih dari 51 tahun sebanyak 11,67%. c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 9 Pendidikan Responden No. Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SD 15 25 2 SMP 17 28,33 3 SMA 22 36,67 4 D3 3 5 5 S1 3 5 Jumlah 60 100% Sumber:Data primer,diolah 2015. Tabel 9 menunjukkan bahwa responden sebagai pelaku bisnis usaha kecil dan menengah industri kerajinan di daerah Kasongan, Krebet dan Kota Gede sebagian besar memiliki pendidikan terakhir SMA ke bawah yaitu sebanyak 54 orang (90%). Latar belakang pendidikan D3 dan S1 merupakan minoritas karena hanya ada 3 orang untuk maing-masing jenjang.
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Deskripsi Data Gambaran varibel penelitian mengenai skor tiap variabel untuk masingmasing responden diketahui setelah menjumlahkan skor tiap item dalam satu variabel. Jumlah item tiap variabel disajikan pada Tabel 10 berikut: Tabel 10 Tabulasi Data Variabel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
OP 27 26 27 26 26 20 27 29 26 24 24 25 27 28 26 30 25 24 27 25 26 25 27 27 25 26 26 27 27 28
IN 35 42 44 41 43 38 44 45 44 39 41 43 42 43 45 44 43 44 38 43 48 41 43 49 46 45 38 48 43 45
PR 9 9 10 8 11 9 9 11 9 11 8 9 8 9 11 8 10 11 9 9 11 9 9 12 10 11 9 8 11 11
SP 13 13 15 12 15 13 14 17 18 14 14 16 17 17 16 15 16 16 15 16 18 19 18 20 14 16 14 19 13 18
KK 15 15 15 15 17 14 15 20 18 15 15 19 17 17 17 18 19 18 15 15 19 16 18 19 17 19 15 18 17 18
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
OP 31 28 27 29 27 30 27 26 28 31 19 22 26 19 20 18 23 31 30 29 25 21 21 19 21 25 26 27 28 27
IN 44 49 44 46 44 45 42 46 44 45 27 34 46 29 31 30 37 44 39 41 42 36 33 29 32 37 40 46 44 44
PR 12 10 10 12 10 9 10 9 11 11 9 9 11 5 7 7 7 11 9 9 10 9 9 8 8 11 10 10 12 9
SP 16 17 17 18 17 18 17 17 17 13 12 15 18 9 10 9 12 13 17 17 16 12 14 12 11 15 16 16 16 16
KK 20 18 19 20 18 18 18 18 19 20 14 14 19 8 11 12 11 19 15 18 18 11 14 14 14 15 15 18 15 16
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan tabulasi data di atas, dapat diketahui kategori masingmasing variabel. Kategori tersebut disajikan sebagai berikut: 75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Deskripsi Variabel Orientasi Pasar Deskripsi data untuk variabel Orientasi Pasar yang diukur dengan delapan pernyataan dijelaskan pada Tabel berikut. Tabel 11 Deskripsi Data Variabel Orientasi Pasar Interval 27,6 – 32,4 22,7 – 27,5 17,8 – 22,6 12,9 – 17,7 8 – 12,8
Frekuensi 14 36 10 0 0 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 23,33% 60,00% 16,67% 0,00% 0,00% 100,00%
Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Orientasi Pasar. Sebagian besar responden memiliki jumlah skor pada kelas interval 22,7 – 27,5, yaitu sebanyak 36 orang atau sebesar 60,00%. Tabel 12 Kategori Variabel Orientasi Pasar Kategori Interval Frekuensi Sangat Berorientasi Pasar 24 – 32 49 Cukup Berorientasi Pasar 16 – 23 11 Kurang Berorientasi Pasar 8 - 15 0 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 81.67% 18.33% 0.00% 100%
Tabel di atas menunjukkan kategori jawaban responden pada variabel Orientasi
Pasar. Berdasarkan jawaban responden, diketahui
bahwa sebagian besar responden menilai Orientasi Pasar pada kategori baik, yaitu sebanyak 49 orang (81,67%).
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Deskripsi Variabel Inovasi Deskripsi data untuk variabel Inovasi yang diukur dengan 13 pernyataan dijelaskan pada Tabel berikut. Tabel 13 Deskripsi Data Variabel Inovasi Interval 44,6 – 52,4 36,6 – 44,5 28,8 – 36,6 20,9 – 28,7 13 – 20,8
Frekuensi Persentase 15 25,00% 35 58,33% 9 15,00% 1 1,67% 0 0,00% Jumlah 60 100,00% Sumber: Data primer, diolah, 2015 Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Inovasi. Sebagian besar responden memiliki jumlah skor pada kelas interval 36,6 - 44,5, yaitu sebanyak 35 orang atau sebesar 58,33%. Tabel 14 Kategori Variabel Inovasi Kategori Interval Frekuensi Sangat Inovatif 39 – 52 45 Cukup Inovatif 26 – 38 15 Kurang Inovatif 13 - 25 0 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 75.00% 25.00% 0.00% 100%
Tabel di atas menunjukkan kategori jawaban responden pada variabel Inovasi. Berdasarkan jawaban responden, diketahui bahwa sebagian besar responden menilai Inovasi pada kategori baik, yaitu sebanyak 45 orang (75,00%).
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Deskripsi Variabel Pengambilan Risiko Deskripsi data untuk variabel Pengambilan Risiko yang diukur
dengan tiga pernyataan dijelaskan pada Tabel berikut. Tabel 15 Deskripsi Data Variabel Pengambilan Risiko Interval 10,6 – 12,4 8,7 – 10,5 6,8 – 8,6 4,9 – 6,7 3 – 4,8
Frekuensi 18 31 10 1 0 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 30,00% 51,67% 16,67% 1,67% 0,00% 100,00%
Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Pengambilan Risiko. Sebagian besar responden memiliki jumlah skor pada kelas interval 8,7 - 10,5, yaitu sebanyak 31 orang atau sebesar 51,67%. Tabel 16 Kategori Variabel Pengambilan Risiko Kategori Interval Frekuensi Persentase Baik 9 – 12 49 81.67% Cukup 6–8 10 16.67% Kurang 3-5 1 1.67% Jumlah 60 100% Sumber: Data primer, diolah, 2015 Tabel di atas menunjukkan kategori jawaban responden pada variabel Pengambilan Risiko. Berdasarkan jawaban responden, diketahui bahwa sebagian besar responden menilai Pengambilan Risiko pada kategori cukup, yaitu sebanyak 49 orang (81,67%).
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Deskripsi Variabel Proaktif Deskripsi data untuk variabel Proaktif yang diukur dengan lima pernyataan dijelaskan pada Tabel berikut. Tabel 17 Deskripsi Data Variabel Proaktif Interval 17,4 – 20,4 14,3 – 17,3 11,2 – 14,2 8,1 – 11,1 5–8
Frekuensi 10 29 17 4 0 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 16,67% 48,33% 28,33% 6,67% 0,00% 100,00%
Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Proaktif. Sebagian besar responden memiliki jumlah skor pada kelas interval 14,3 – 17,3, yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 48,33%. Tabel 18 Kategori Variabel Proaktif Kategori Interval Frekuensi Baik 15 – 20 39 Cukup 10 – 14 19 Kurang 5-9 2 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 65.00% 31.67% 3.33% 100%
Tabel di atas menunjukkan kategori jawaban responden pada variabel Sikap Proaktif. Berdasarkan jawaban responden, diketahui bahwa sebagian besar responden menilai Sikap Proaktif pada kategori baik, yaitu sebanyak 39 orang (65,00%).
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Deskripsi Variabel Kinerja Keuangan Deskripsi data untuk variabel Kinerja Keuangan yang diukur dengan lima pernyataan dijelaskan pada Tabel berikut. Tabel 19 Deskripsi Data Variabel Kinerja Keuangan Interval 17,4 – 20,4 14,3 – 17,3 11,2 – 14,2 8,1 – 11,1 5–8
Frekuensi 27 22 7 3 1 Jumlah 60 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Persentase 45,00% 36,67% 11,67% 5,00% 1,67% 100,00%
Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Kinerja Keuangan. Sebagian besar responden memiliki skor pada kelas interval 17,4 – 20,4, yaitu sebanyak 27 orang atau sebesar 45,00%. Tabel 20 Kategori Variabel Kinerja Keuangan Kategori Interval Frekuensi Persentase Baik 15 – 20 49 81.67% Cukup 10 – 14 10 16.67% Kurang 5-9 1 1.67% Jumlah 60 100% Sumber: Data primer, diolah, 2015 Tabel di atas menunjukkan kategori jawaban responden pada variabel Kinerja Keuangan. Berdasarkan jawaban responden, diketahui bahwa sebagian besar responden menilai Kinerja Keuangan pada kategori baik, yaitu sebanyak 49 orang (81,67%).
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005: 45). Tabel 21 Hasil Uji Validitas Sampel Kecil (N=30) Item OP1 OP2 OP3 OP4 OP5 OP6 OP7 OP8 IN9 IN10 IN11 IN12 IN13 IN14 IN15 IN16 IN17
r hitung 0,438 0,390 0,409 0,444 0,451 0,478 0,368 0,473 0,401 0,445 0,465 0,489 0,578 0,463 0,496 0,405 0,461
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item IN18 IN19 IN20 IN21 PR22 PR23 PR24 SP25 SP26 SP27 SP28 SP29 KK30 KK31 KK32 KK33 KK34
r hitung 0,417 0,453 0,397 0,385 0,486 0,536 0,513 0,424 0,474 0,527 0,586 0,473 0,550 0,510 0,522 0,474 0,554
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji validitas pada sampel kecil, diketahui bahwa setiap item pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap item pernyataan adalah valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22 Hasil Uji Validitas Sampel Besar (N=60) Item OP1 OP2 OP3 OP4 OP5 OP6 OP7 OP8 IN9 IN10 IN11 IN12 IN13 IN14 IN15 IN16 IN17
r hitung 0,506 0,478 0,518 0,458 0,455 0,495 0,511 0,569 0,648 0,624 0,458 0,529 0,590 0,552 0,496 0,497 0,666
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item IN18 IN19 IN20 IN21 PR22 PR23 PR24 SP25 SP26 SP27 SP28 SP29 KK30 KK31 KK32 KK33 KK34
r hitung 0,509 0,494 0,463 0,513 0,557 0,511 0,491 0,527 0,624 0,639 0,665 0,432 0,697 0,678 0,615 0,669 0,746
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji validitas pada sampel besar, diketahui bahwa setiap item pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap item pernyataan adalah valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kostruk. Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alfa Cronbach lebih besar dari 0,6.
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 23 Hasil Uji Reliabilitas Sampel Kecil (N=30) Variabel Cronbach Alpha Orientasi Pasar 0,649 Inovasi 0,765 Pengambilan Risiko 0,654 Sikap Proaktif 0,705 Kinerja Keuangan 0,703 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa tiap variabel memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,600. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Tabel 24 Hasil Uji Reliabilitas Sampel Besar (N=60) Variabel Cronbach Alpha Orientasi Pasar 0,759 Inovasi 0,854 Pengambilan Risiko 0,660 Sikap Proaktif 0,777 Kinerja Keuangan 0,841 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa tiap variabel memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,600. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel.
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Uji Hipotesis a. Uji Prasyarat Uuji prasyarat menghasilkan penduga yang tidak bias (sahih), oleh karena itu uji asumsi harus terpenuhi. Uji prasyarat yang dilakukan yaitu: 1) Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk menguji apakah dalam model regrsesi variabel pengganggu atau residual memiliki distribus normal atau tidak. Uji dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hiotesis yang diajukan adalah: Ho: data residual tidak terdistribusi normal Ha: data residual terdistribusi normal Pengambilan
keputusan
dengan
menggunakan
nilai
Asymp.Apabila nilai Asymp. Sig lebih besar atau sama dengan 0,05 (5%) maka distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 25 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extrem e Dif f erences
Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
Sumber : Data primer, diolah 2015.
84
Unstandardiz ed Residual 60 .0000000 .25403334 .070 .034 -.070 .545 .928
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan Tabel 25 hasil uji normalitas memberikan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,545 dengan Asymp. Sig 0,928. Nilai Asymp. Sig lebih besar dari tingkat kepercayaan 5% (α = 0,05), maka disimpulkan bahwa Ho diterima sehingga data residual berdistribusi normal. 2) Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat memiliki karakteristik linier atau tidak. Jika nilai signifikansi linearity yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Hasil uji linieritas disajikan pada tabel berikut. Tabel 26 Ringkasan Hasil Uji Linieritas Variabel Sig. Linearity Orientasi Pasar 0,000 Inovasi 0,000 Pengambilan Risiko 0,000 Sikap Proaktif 0,000 Kinerja Keuangan 0,000 Sumber: Data primer, diolah, 2015
Keterangan Linier Linier Linier Linier Linier
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi untuk masing-masing variabel lebih kecil dari 0,05, sehingga hubungan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah linier. 3) Uji Multikolinieritas Uji multokolinieritas memiliki kegunaan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau korelasi antar variabel bebas. Data yang baik (tidak bias) data yang tidak mengandung multokolinieritas. Ada atau 85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tidaknya multkolinieritas dapat diketahui dengan uji VIF (Variance Inflation Factor). Hipotesisyang diajukan: H0 : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen Ha : Terdapat hubungan antar variabel independen Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan multikolinieritas. Berikut hasil uji multikolinieritas disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 27 Hasil Uji Multikolinearitas Coeffici entsa
Model 1
Orientasi Pasar (X1) Inov asi (X2) Pengambilan Risiko (X3) Proaktif (X4)
Collinearity Statistics Tolerance VIF .395 2.531 .269 3.723 .614 1.629 .424 2.358
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y )
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan hasil tersebut seluruh variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih besar dari 0,1, maka H0 diterima yang berarti bahwa model regresi tidak mengandung multikolinearitas. 4) Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas memiliki kegunaan untuk mengetahui varian residualnya bersifat homoskedastisitas atau heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi
heteroskedasitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji glejser. Hasil uji hetereskedasitas disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 28 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coeffici entsa
Model 1
(Constant) Orientasi Pasar (X1) Inov asi (X2) Pengambilan Risiko (X3) Proaktif (X4)
Unstandardized Coef f icients B Std. Error .376 .177 .037 .081 -.113 .096 .059 .054 -.042 .062
Standardized Coef f icients Beta .095 -.294 .182 -.134
t 2.126 .462 -1.174 1.101 -.674
Sig. .038 .646 .245 .276 .503
a. Dependent Variable: Abs
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser pada Tabel 22 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Oleh sebab itu dapat disimpulkan
bahwa
model
regresi
tidak
terdapat
gejala
heteroskedastisitas. Hasil uji asumsi yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedasitas secara keseluruhan dinytakan lolos. Dengan demikian maka dapat dilanjurkan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda. b. Analisis Data Analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan di awal dengan menggunakan uji regresi berganda. Analisis regresi berganda meliputi uji-t, uji F, dan uji Determinasi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 13.00 diperoleh hasil sebagai berikut: 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Hasil Regresi Berganda Hasil regresi berganda digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai P value (Sig.) < 0,05 atau t hitung lebih besar dari t tabel, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 29 Hasil Uji Regresi Berganda Coeffici entsa
Model 1
(Constant) Orientasi Pasar (X1) Inov asi (X2) Pengambilan Risiko (X3) Proaktif (X4)
Unstandardized Coef f icients B Std. Error -.509 .303 .288 .139 .345 .164 .300 .092 .266 .106
Standardized Coef f icients Beta .220 .269 .276 .255
t -1.677 2.078 2.096 3.250 2.498
Sig. .099 .042 .041 .002 .015
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y)
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Hasil uji statistik t, variabel independen orientasi pasar, inovasi, pengambilan risilo, dan proaktif
dalam model regresi, seluruhanya
memiliki nilai signifikansi kurang dari 0.05, dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,000). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan anggota pada α=5%. Berdasarkan pengujian tersebut, persamaan regresi dapat dinyatakan dengan: Y = -0,509 + 0.288 X1 + 345 X2 + 0.3000 X3 + 0.266 X4 + e Keterangan: Y = Kinerja Keuangan 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
X1 = Orientasi Pasar X2 = Inovasi X3 = Pengambilan Risiko X4 = Proaktif e = Komponen kesalahan random (random error) a)
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Keuangan Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho : tidak ada pengaruh positif antara orientasi pasar terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Ha : ada pengaruh positif antara orientasi pasar terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Diperoleh koefisien regresi untuk orientasi pasar = 0,288 dan nilai t hitung sebesar 2,078 dengan nilai signifikansi 0,042. Nilai signifikansi= 0,042 < = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa orientasi pasar memiliki kontribusi terhadap kinerja keuangan. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan kinerja keuangan adalah orientasi pasar.
b)
Pengaruh Inovasi Terhadap Kinerja Keuangan Hipotesis
kedua
yang
menyatakan
bahwa
inovasi
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Hipotesis yang diajukan adalah: 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ho: tidak ada pengaruh positif antara inovasi terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Ha: ada pengaruh positif antara inovasi terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Diperoleh koefisien regresi untuk orientasi pasar = 0,346 dan nilai t hitung sebesar 2,096 dengan nilai signifikansi 0,041. Nilai signifikansi= 0,041 < = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa inovasi memiliki kontribusi terhadap kinerja keuangan. Dapat
disimpulkan
bahwa
salah
satu
faktor
pendorong
meningkatkan kinerja keuangan adalah inovasi. c)
Pengaruh Pengambilan Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa pengambilan risiko berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho: tidak ada pengaruh positif antara pengambilan risiko terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Ha:
ada pengaruh positif antara pengambilan risiko terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Diperoleh koefisien regresi untuk pengambilan risiko =
0,300 dan nilai t hitung sebesar 3,250 dengan nilai signifikansi 0,002. Nilai signifikansi= 0,002 < = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pengmabilan risiko memiliki kontribusi terhadap kinerja keuangan. Kondisi ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terdukung. d)
Pengaruh Proaktif Terhadap Kinerja Keuangan Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa proaktif berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho: tidak ada pengaruh positif antara proaktif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Ha: ada pengaruh positif antara proaktif terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah. Diperoleh koefisien regresi untuk proaktif = 0,266 dan nilai t hitung sebesar 2,498 dengan nilai signifikansi 0,015. Nilai signifikansi= 0,015 < = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa proaktif memiliki kontribusi terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat terbukti.
2) Uji Determinasi Nilai determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif secara bersamasama dalam mempengaruhi kinerja keuangan. Hasil analisis uji determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 30 Hasil Uji Determinasi Model Summary Model 1
R .870a
R Square .756
Adjusted R Square .738
St d. Error of the Estimate .26311
a. Predictors: (Constant), Proaktif (X4), Pengambilan Risiko (X3), Orientasi Pasar (X1), Inov asi (X2)
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Tabel di atas memberikan hasil Koefisien Determinasi Adjusted (R2) sebesar 0,738 yang berarti bahwa variasi kinerja keuangan usaha kecil dan menengah dapat dijelaskan oleh orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif sebesar 73,8%. Sisanya 26,2% (100% 73,8%) kinerja keuangan dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel dalam penelitian ini. Besarnya pengaruh keempat variabel independen, yaitu orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif. Namun, setiap penambahan satu variabel, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan demikian sebaiknya nilai yang digunakan yaitu Koefisien Determinasi Adjusted (R2) yang sudah terkoreksi. 3) Uji F Uji F digunakan utuk membuktikan goodness of fit model (gm). Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai p value (sig.) < 0,05, artinya model ini tepat, yaitu bahwa orientasi pasar, inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif dapat digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan. 92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 26 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 11.809 3.807 15.616
df 4 55 59
Mean Square 2.952 .069
F 42.645
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), Proaktif (X4), Pengambilan Risiko (X3), Orientasi Pasar (X1), Inov asi (X2) b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y)
Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan hasil regresi pada uji F, dapat disimpulkan bahwa orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif dapat memprediksi kinerja keuangan (p=0,00; α < 0,05) dapat disimpulkan bahwa orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko, dan proaktif secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil dan menengah.
C. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja keuangan, untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap kinerja keuangan, untuk mengetahui pengaruh proaktif terhadap kinerja keuangan, dan untuk mengetahui pengaruh pengambilan keputusan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan hal positif pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja organisasi. Hal positif pengaruh inovasi terhadap kinerja keuangan, hal positif pengaruh proaktif terhadap
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kinerja keuangan, dan hal positif pengaruh pengambilan keputusan terhadap kinerja keuangan. 1.
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Keuangan Diperoleh koefisien regresi untuk orientasi pasar = 0,288 dan nilai t hitung sebesar 2,078 dengan nilai signifikansi 0,042. Nilai signifikansi= 0,042 < = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa orientasi pasar berkontribusi terhadap kinerja keuangan. Orientasi apasar adalah sebuah gebrakan baru untuk sebuah pangsa pasar, ditengah menjamurnya usaha kecil menengah maupun usaha besar. Orientasi pasar lebih kepada bagaimana sebuah perusahaan melakukan langkah atau strategi pasar. Dibutuhkan sebuah informasi mengenai pelanggan agar orientasi dapat terlaksana dengan baik. Adanya informasi tersebut maka perusahaan penjual akan memahami siapa saja pelanggan potensialnya, baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang dan apa yang mereka inginkan untuk saat ini dan saat mendatang. Orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerapan orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi perusahaan (Uncles, 2000: 1-3).
Industri
kerajinan skala kecil dan menegah di Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede) memiliki orientasi pasar yang cukup bagus, pelaku usaha dapat memahami, memenuhi dan memperhatikan masukan dari pelanggan, sehingga keinginan pelanggan dapat terpenuhi karena banyaknya 94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
persaingan usaha dari hari ke hari. Orientasi pasar pelaku usaha kecil menengah mempengaruhi pendapatan penjualan, keuntungan yang selalu meningkat di tiap tahunnya, tempat usaha yang dapat meningkat, peralatan pendukung menjadi lebih lengkap dari tahun sebelumnya dan penjualan produk dapat menembus pasar nasional. Pelaku UKM di Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede) telah mengetahui keunggulan dan kelemahan dari pesaing untuk melakukan orientasi pasar. Orientasi pasar dapat terjalin dengan lancar karena komunikasi antara pelaku usaha UKM dengan karyawan baik, pelaku usaha juga selalu menginformasikan trend pasar terkini kepada karyawan. Orientasi pasar bagi usaha kecil menengah sangat dibutuhkan karena orientasi pasar dapat membawa peningkatan terutama bagi usaha kecil menengah yang notabene memiliki banyak pesaing terutama usaha yang berskala besar, dengan orientasi pasar yang baik maka dapat dapat berpengaruh pula pada perusahaan. Orientasi pasar sangat efektif dalam mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, yang dimulai dengan perencanaan dan koordinasi dengan semua bagian yang ada dalam organisasi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu orientasi pasar harus menekankan pentingnya analisis kebutuhan dan keinginan target pasar secara lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaingnya dalam usaha untuk mencapai keunggulan bersaing.
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Orientasi pasar yang baik akan berpengaruh pada kinerja perusahaan, kinerja perusahaan baik apabila kinerja karyawan serta kinerja keuangan memiliki hasil positif. Orientasi pasar akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, dengan orientasi pasar yang dikelola dengan baik, seperti melihat pangsa pasar dan kebutuhan pelanggan. Pelanggan dapat melirik perusahaan yang sedang menjual sebuah produk. Hal tersebut akan berpenggaruh pada kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2011: 2). Orientasi pasar menurut hasil berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Oleh karena itu usaha kecil menengah dengan orientasi pasar yang baik maka dapat membuat perubahan terhadap kinerja keuangan. Walau kinerja keuangan juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar kepada individu ataupun pihakpihak tertentu yang dapat membantu peningkatan kinerja perusahaan dan memiliki metode pendanaan yang lebih bervariasi dari perusahaan kecil Johnson (1995: 50). Orientasi pasar usaha kecil menengah yang baik maka akan membuat kinerja keuangan juga akan membaik karena dapat merebut sebuah pangsa pasar ditengah maraknya persaingan usaha. Dengan memaksimalkan orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional (Narver dan Slater, 1990: 21-22), maka kinerja keuangan dapat maksimal. 96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Pengaruh Inovasi Terhadap Kinerja Keuangan Diperoleh koefisien regresi untuk inovasi = 0,345 dan nilai t hitung sebesar 2,096 dengan nilai signifikansi 0,041. Nilai signifikansi= 0,041 < = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa inovasi berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Pelaku usaha kecil menengah di Yogyakarta (Krebet, Kotagede, dan Kasongan) dalam hal inovasi telah menciptakan produk baru, melakukan modifikasi terhadap produk produk yang ada. Inovasi yang dilakukan juga dengan cara melakukan perubahan dalam pembuatan sehingga waktu penbuatan menjadi lebih cepat. Inovasi pelaku usaha kecil menengah mempengaruhi pendapatan penjualan, keuntungan yang selalu meningkat di tiap tahunnya, tempat usaha yang dapat meningkat, peralatan pendukung menjadi lebih lengkap dari tahun sebelumnya dan penjualan produk dapat menembus pasar nasional. Inovasi selalu dicari oleh para pengusaha agar produknya terus diminati oleh pelanggan, tentunya menghasilkan laba yang besar bagi perusahaan serta terus menbuat sebuah perusahaan hidup ditengah maraknya usaha-usaha yang menghasilkan produk baru dengan beragam inovasinya. Inovasi merupakan sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi (Winardi, 2008: 234). Sebuah usaha kecil menengah harus dapat memiliki sebuah inovasi 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ditengah semakin banyaknya usaha-usaha baik usaha kecil, mengah maupun usaha besar. Keunggulan suatu produk atau sebuah inovasi akan memiliki pengaruh terhadap persaingan sebuah usaha. Inovasi dapat dilakukan
dengan
berbagai
cara
dengan
sebuah
produk
baru,
pengembangan suatu produk, atau tag line baru. Berbagai inovasi tentunya sangat diharapkan mengahsilkan dampak yang baik pada sebuah perusahaan. Pelaku usaha juga melakukan pengembangan pada proses dan pengembangan pada produk, inovasi juga terjadi dalam hal promosi sehingga inovasi yang terjadi benar-benar menyeluruh. Cooper (2000: 3839) menjelaskan bahwa keunggulan
produk sangat penting dalam
lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Inovasi sangat dibutuhkan agar sebuah usaha tidak lekang dimakan oleh zaman karena munsulnya usaha-usaha baru dan semakin berkembangnya usaha kecil mengah. Produk dijadikan sebagai salah satu sumber keunggulan dalam bersaing. Perusahaan yang mampu mendesain produknya sesuai keinginan pelanggan akan mampu bertahan ditengah persaingan karena produknya tetap diminati oleh pelanggan
(Droge dan Vickrey 1994: 687-689).
Bertahannya sebuah usaha kecil mengah akan berpengaruh juga terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan. Produk yang terus diminati maka akan membuat keuangan sebuah perusahaan berjalan dengan baik dan akan terus mengalami peningkatan disetiap bulannya.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Inovasi tentunya membutuhkan anggaran dalam hal ini pelaku usaha kecil menengah di Yogyakarta memiliki anggaran untuk melakukan inovasi. Sebuah usaha tentunya memerlukan anggaran untuk permulaan, tentunya hal tersebut akan mendapatkan keuntungan,
Inovasi yang
berdampak pada keuntungan perusahaan akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Laba tersebut berasal dari keuangan sebuah perusahaan atau yang disebut dengan kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya (Fahmi, 2011: 2). Kinerja keuangan yang baik sanghat diharapkan oleh berbagai perusahaan. Ditambah dengan inovasi yang dilakukan perusahaan, tentunya sangat diharapkan berdampak pada kinerja keuangan sebuah usaha. Sebuah usaha kecil menengah dengan inovasi yang tinggi dapat mengahasilkan laba yang cukup besar atau dua kali lipat. Perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, kemungkinan bertahan yang lebih rendah dan memiliki kesulitan untuk memasuki pasar modal (Dhawan, 1999: 35). Usaha kecil mengah yang dapat berinovasi dengan sangat maskimal maka akan berpengaruh sangat besar pada kinerja keuangan, karena modal yang ditanam tentunya lebih sedikit dengan jumlah karyawan yang sedikit maka kinerja keuangan usaha kecil mengah tentunya akan menjadi dua kali lipat besar daripada perusahaan yang besar dengan modal yang besar dan juga karyawan yang besar pula. Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa 99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Orientasi Kepemimpinan (Leadership Orientation), Tipe Inovasi (Types of Innovation), Sumber Inovasi (Sources) dan Tingkat Investasi (Investment Level) sangat mempengaruhi kinerja keuangan sebuah usaha kecil menengah. 3. Pengaruh Pengambilan Risiko terhadap Kinerja Keuangan Diperoleh koefisien regresi untuk pengambilan risiko = 0,300 dan nilai t hitung sebesar 3,250 dengan nilai signifikansi 0,002. Nilai signifikansi= 0,002< = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pengambilan risiko berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Sebuah usaha baik usaha kecil mengah maupun besar dibutuhkan sebuah pengambilan risiko agar kinerja keuangan perusahaan dapar beroperasi dengan lancar. Risiko yang diambil tentunya bukan risiko yang akan membuat usaha kecil dan menengah diambang kebangkrutan tetapi membuat kinerja keuangan berkembang dan terus mendapatkan laba. Usaha kecil menengah berani mengambil sebuah risiko peluang dimana hanya ada dua pilihan diantara risiko tersebut yaitu usaha yang dijalani menjadi lebih maju atau akan bengkrut. Akan tetapi pengambilan risiko terhadap usaha kecil menengah dapat membuat kinerja keuangan terus mengalami kenaikan. Pengambilan risiko pelaku usaha kecil menengah mempengaruhi pendapatan penjualan, keuntungan yang selalu meningkat di tiap tahunnya, tempat usaha yang dapat meningkat, peralatan pendukung menjadi lebih lengkap dari tahun sebelumnya dan penjualan produk dapat menembus pasar nasional. 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Usaha kecil menengah di Yogyakarta ketika mengambil sebuah risiko selalu mengukur risiko yang ada. Bahkan pelaku usaha kecil menengah yang ada di Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede) berani mengambil risiko yang ada ketika melakukan usaha. Pengambilan risiko sebuah usaha kecil dan menengah tentunya karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam pengambilan risiko yaitu lingkungan organisasi (kelompok) (Rachmahana, 2002: 132-137). Lingkungan kelompok atau oranisasi dapat membuat sebuah usaha membuat keputusan untuk mengambilmsebuah risiko. Apabila udaha kecil mengah yang lain mengambil sebuah risiko lalu dapat berhasil maka usaha-usaha yang lain juga akan mengambil risiko serupa agar kiner keuangan atau usaha kecuil mengah mereka dapat maju atau menjadi olebuih baik. Faktor yang lain adalah Faktor yang berasal dari organisasi adalah kelompok, struktur, budaya, dan strategi (Suryana, 2003: 58). Faktor yang lain adalah faktor strategi. Pengambilan risiko adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh usaha kecil menengah untuk membuat kinerja keuangan perusahaannya membaik, ditengah gempuran usahausaha yang lain. Pengambilan risiko pelaku usaha di Yogyakarta mengalami ketidakpastian, ketidakpastian tersebut dimanfaatkan oleh pelaku usaha usaha di Kasongan, Krebet dan Kota Gede, sehingga keadaan yang bagimanapun pelaku usaha dapat mengambil risiko-risiko yang ada. Peranan berusaha juga sangat memegang peranan penting dalam 101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemampuan pimpinan, selain tingkat pendidikan dan kemampuan pengambilan risiko, karena dengan pengalaman berusaha yang tinggi maka kemampuan pimpinan untuk melihat keinginan konsumen pada suatu produk juga sangat tinggi (Hadjimanolis, 2000: 237-239). Pengambilan risiko tidak jauh dari keputusan pimpinan untuk mengambil risiko. Sesorang berani mengambil risiko dapat didefinisikan sebagai seseorang yang berorientasi pada peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Hambatan risiko merupakan faktor kunci yang membedakan perusahaan dengan jiwa wirausaha dan tidak. Fungsi utama dari tinggiya orientasi kewirausahaan adalah bagaimana melibatkan pengukuran risiko dan pengambilan risiko secara optimal. Pengaruh pengambilan risiko sangat signifikan terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba (Fahmi, 2011: 2). Sebuah pengambilan risiko sangat mempengaruhi kinerja keuangan suatu usaha kecil mengah yang mana dibutuhkan
keberanian
besar
untuk
mengambil
risiko
tersebut.
Pengambilan risiko yang tepat tentunya mkembuat usaha kecil menengah mendapatkan keuntungan dari risiko yang diambil. Keuntungan atau return yang didapat oleh investor tidak terlepas dari risiko yang melekat pada setiap perusahaan. Risiko adalah kemungkinan realized return suatu investasi akan berbeda dengan expected return investasi tersebut (Jones, 2004: 142). Pengambilan risiko suatu usaha kecil menengah dapat sangat 102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempengaruhi kinerja perusahaan, karena perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, kemungkinan bertahan yang lebih rendah dan memiliki kesulitan untuk memasuki pasar modal (Dhawan 1999: 35). Oleh karena itu pengambila risiko usaha kecil menengah tidak akan memiliki risiko yang sangat tinggi daripada usaha besar. 4. Pengaruh Sikap Proaktif terhadap Kinerja Keuangan Diperoleh koefisien regresi untuk proaktif = 0,266 dan nilai t hitung sebesar 2,498 dengan nilai signifikansi 0,015. Nilai signifikansi= 0,015< = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pengambilan risiko berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Pelaku usaha kecil dan menengah di Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede) melakukan sikap proaktif, sikap proaktif tersebut antara lain menentukan tujuan kedepan, selain itu pelaku usaha di Yogyakarta
(Kasongan,
Krebet
dan
Kota
Gede)
lebih
sering
memperkenalkan produk dibandingkan dengan pelaku usaha lainnya, selain itu pelaku usaha selalu berusaha menciptakan produk yang lain agar selalu menarik dan tidak terkesan monoton. Pengembangan produkpun dilakukan dalam waktu yang cepat agar ide tersebut tidak terlebih dahulu diambil
oleh
mempengaruhi
orang pasar.
lain,
dan
Proaktif
membuat pelaku
ringkasan usaha
kecil
misi
untuk
menengah
mempengaruhi pendapatan penjualan, keuntungan yang selalu meningkat di tiap tahunnya, tempat usaha yang dapat meningkat, peralatan 103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pendukung menjadi lebih lengkap dari tahun sebelumnya dan penjualan produk dapat menembus pasar nasional. Sebuah usaha kecil menengah membutuhkan sebuah usaha-usaha agar tidak tergusur dengan usaha yang lain. Salah satunya adalah proakti, proaktif sebuah usaha kecil menengah membuat kinerja keuangan sebuah perusahaan menjadi baik. Perilaku proaktif merupakan perilaku yang secara langsung dapat mengubah lingkungan disekitar mereka. Dimensi perilaku proaktif merupakan akar dari kebutuhan-kebutuhan individu untuk memanipulasi dan mengendalikan lingkungan. Selanjutnya, perbedaan individu mengarah pada kecenderungan orang untuk bertindak dengan mempengaruhi lingkungan mereka (Bateman & Crant, 1993: 69). Oleh karena itu proaktif sebuah usaha kecil mengah akan membawa kepada keuntungan (profit) yang lebih baik. Proaktif sangat dibutuhkan karena dengan perilaku proaktif sebuah usaha kecil menengah akan semakin pesat karena proaktif sebuah usaha maka adalajh sebuah kemajuan bagi sebuah usaha. Usaha kecil mengah menengah membutuhkan langkah yang proaktif, satu langkah didepan saingannya. Proaktif berkaitan dengan meilihat dengan tujuan kedepan yang lebih maju (forward looking), penggerak utama dalam mencari suatu keunggulan untuk membentuk lingkungan dengan memeperkenalkan produk atau memproses persaingan ke depan (Dess dan Lumpkin, 2005: 147-156). Langkah proaktif dengan gerak yang pesat maka akan dengan mudah membuat kinerja keuangan naik dengan pesat. Perusahaan yang 104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
proaktif adalah leader dan bukan follower, karena perusahaan memiliki kemampuan dan tujuan ke masa depan lebih baik untuk meraih kesempatan yang lebih baru (Saran Lumpkin dan Dess, 1996:135-172). Usaha kecil menengah yang proaktif berada satu langkah didepan daripada usaha-usaha yang lain, bahkan dapat menjadi leader darui suatu produk. Orang-orang akan mengingat produk yang pertama kali keluar daripada membeli produk pengikutnya karena dianggap hanya saduran. Proaktif yang dilakuakan usaha kecfil mengah akan membuat kinerja keuangan semakin memabaik dan mendapatkan laba yang besar. Proaktif pertama
memperhitungkan
(Lieberman
dan
berbagai
Montgomery,
keunggulan 1988:
68)
penggerak yang
dapat
memungkinkan laba tinggi dari produk dengan kondisi tidak ada persaingan. Kedua, proaktif menyiratkan meningkatnya suatu kecepatan perngembangan
produk,
suatu
kriteria
yang
diperlukan
bagi
pengembangan para pengusaha dalam menciptakan inovasi produk baru. terakhir, kepasifan merupakan suatu ketidakmampuan untuk meraih suatu kesempatan, adalah benar-benar tidak diinginkan jika suatu kinerja yang dikembangkan berupa objektif (Frishammar dan horte, 2007: 251-256). Proaktifan yang cepat dan tepat berdasarkan hasil membawa pengaruh kepada
kinerja
keuangan,
Kinerja
keuangan
adalah
kemampuan
perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya (IAI, 2007: 58). Proaktif dengan langkah tepat membawa pada
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
laba (profit) yang berdampak pada membaiknya kinerja keuangan sebuah usaha kecil menengah. 5. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Pengambilan Risiko dan Sikap Proaktif terhadap Kinerja Keuangan Diperoleh nilai Adjust R square sebesar 0,738 dengan nilai F hitung sebesar 42,645 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi= 0,000 < = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja keuangan. Pelaku usaha kecil dan menengah di Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede) memiliki orientasi pasar, inovatif, pengambilan resiko, dan sikap proaktif sehingga pelaku usaha kecil menengah di Yogyakarta mengalami kenaikan dalam kinerja keuangan. Keuntungan masing-masing
usaha
kecil
menengah
dapat
meningkat
dengan
mengembangkan orientasi pasar, inovatif, pengambilan resiko, dan sikap proaktif yang dimiliki oleh pelaku usaha kecil menengah. Empat langkah pengembangan yang dilakukan oleh pelaku usaha kecil menengah membawa dampak yang sangat baik pada kinerja keuangan. Pengaruh yang baik tersebut terkihat dari naiknya keuntungan pelaku usaha kecil menengah di Yogyakarta. Produk yang dipasarkanpun sangat diterima oleh masyarakat dan dapat menyedot minat pembeli dari berbagai kalangan. Bahkan pembeli produk usaha kecil menengah di Yogyakarta tidak hanya dari Yogyakarta, terdapat pula pembeli dari luat Yogyakarta. Dampak dari orientasi pasar, inovatif, pengambilan resiko, 106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan sikap proaktif yaitu naiknya keuntungan pelaku usaha kecil menengah Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan yaitu orientasi pasar, inovasi, pengambilan resiko dan sikap proaktif. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain (Kotler, 2003: 9). Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjaadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki (Suryana, 2008: 32). Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Perilaku proaktif merupakan perilaku yang secara langsung dapat mengubah lingkungan sisekitar mereka (Bateman & Crant, 1993: 69). Empat faktor tersebut berpengaruh terhadap kinerja keuangan pelaku usaha kecil menengah Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede). Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor penting agar suatu produk tidak akalah saing dengan poroduk lainnya, apabila pelaku usaha kecil mengah yang notabene adalah pelaku usaha yang mudah tergusur oleh zaman dengan mengembangkan 4 (empat) faktor tersebut maka kinerja keuangan dapat meningkat.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Usaha kecil mengah harus terus dikembangkan karena peran usaha kecil mengah sangat banyak bagi perkonomian, yaitu dari (Kementerian Koperasi dan UKM, 2005: 70): a. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor. b. Penyedia lapangan kerja yang terbesar. c. Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. d. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi. e. Sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Dengan pengembangan terhadap 4 (empat) faktor kinerja keuangan maka kinerja keuangan usaha kecil menengah di Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede) dapat meningkat dan memberikan andil kepada perekonomian Indonesia. Ditengah ketatnya persaingan ekonomi, 4 (empat) faktor kinerja keuangan tersebut dapat menjadi solusi terbaik bagi pelaku usaha kecil menengah.
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan Bab ini memaparkan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, juga mengajukan saran-saran berdasarkan penarikan kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah daerah kasongan, krebet dan kota gede. Besarnya pengaruh sebesar 0,288 dengan nilai signifikansi 0,042. Penerapan orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi perusahaan. Orientasi pasar bagi usaha kecil menengah sangat dibutuhkan karena orientasi pasar dapat membawa peningkatan terutama bagi usaha kecil menengah yang notabene memiliki banyak pesaing terutama usaha yang berskala besar, dengan orientasi pasar yang baik maka dapat dapat berpengaruh pula pada perusahaan. Orientasi pasar usaha kecil menengah cukup
bagus
pelaku
usaha
dapat
memahami,
memenuhi
dan
memperhatikan masukan dari pelanggan, sehingga mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan seperti melihat pangsa pasar dan kebutuhan pelanggan. 2. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah daerah kasongan, krebet dan kota gede. Besarnya pengaruh 109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebesar 0,345 dengan nilai signifikansi 0,041. Keunggulan produk sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Inovasi sangat dibutuhkan agar sebuah usaha tidak lekang dimakan oleh zaman karena munsulnya usaha-usaha baru dan semakin berkembangnya usaha kecil mengah. Inovasi usaha kecil menengah yaitu telah menciptakan produk baru, melakukan modifikasi terhadap produk-produk yang ada, sehingga kinerja keuangan usaha kecil menengah meningkat sepert pendapatan penjualan, keuntungan yang selalu meningkat di tiap tahunnya, tempat usaha yang dapat meningkat, peralatan pendukung menjadi lebih lengkap dari tahun sebelumnya dan penjualan produk dapat menembus pasar nasional. 3. Pengambilan risiko berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah daerah kasongan, krebet dan kota gede. Besarnya pengaruh sebesar 0,300 dengan nilai signifikansi 0,002. Pengambilan risiko yang tepat tentunya membuat usaha kecil menengah mendapatkan keuntungan dari risiko yang diambil. Keuntungan atau return yang didapat oleh investor tidak terlepas dari risiko yang melekat pada setiap perusahaan. Pengambilan risiko yang diambil oleh usaha kecil menengah yaitu berani mengambil sebuah risiko peluang dimana hanya ada dua pilihan diantara risiko tersebut yaitu usaha yang dijalani menjadi lebih maju atau akan bangkrut. Akan tetapi risiko tersebut berpengaruh pada kinerja keuangan yaitu pendapatan penjualan, keuntungan yang selalu meningkat di tiap tahunnya, tempat usaha yang dapat meningkat, peralatan 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pendukung menjadi lebih lengkap dari tahun sebelumnya dan penjualan produk dapat menembus pasar nasional. 4. Sikap Proaktif berpengaruh terhadap kinerja keuangan keuangan usaha kecil menengah daerah kasongan, krebet dan kota gede. Besarnya pengaruh sebesar 0,266 dengan nilai signifikansi 0,015. Proaktif sangat dibutuhkan karena dengan perilaku proaktif sebuah usaha kecil menengah akan semakin pesat karena proaktif sebuah usaha maka adalah sebuah kemajuan
bagi
sebuah
usaha.
Usaha
kecil
mengah
menengah
membutuhkan langkah yang proaktif, satu langkah didepan saingannya. Proaktif berkaitan dengan meilihat dengan tujuan kedepan yang lebih maju (forward looking), penggerak utama dalam mencari suatu keunggulan untuk membentuk lingkungan dengan memeperkenalkan produk atau memproses persaingan ke depan. Sikap proaktif tersebut antara lain menentukan tujuan kedepan, selain itu pelaku usaha di Yogyakarta lebih sering memperkenalkan produk dibandingkan dengan pelaku usaha lainnya, selain itu pelaku usaha selalu berusaha menciptakan produk yang lain agar selalu menarik dan tidak terkesan monoton. Sikap proaktif tersebut sangtat mepengaruhi kinerja keuangan setiap tahunnya. 5. Orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan usaha kecil menengah daerah kasongan, krebet dan kota gede. Besarnya pengaruh sebesar 0,738 dengan nilai signifikansi 0,000. Perusahaan yang dapat menerapkan orientasi pasar dengan baik akan membawa 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peningkatan kinerja bagi perusahaan.
Orientasi pasar membantu
perusahaan terutama usaha kecil menengah untuk membaca/memahami situasi pasar yang sedang terjadi, sehingga dapat menentukan tindakan apa yang tepat dan dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan organisasi. Selain orientasi pasar, inovasi memiliki peran penting dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Usaha kecil menengah yang memiliki kreatifitas dalam menciptakan/mengembangkan produk sehingga dapat bersaing dengan pesaing bahkan mampu menarik konsumen lebih banyak. Berani berinovasi berarti berani pula untuk mengambil risiko dari setiap keputusan yang telah diambil. Pengembangan produk yang dilakukan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat timbul, mulai dari uji coba produk baru maupun produk yang kurang diterima konsumen. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan menunjukkan sikap proaktif. Artinya, semakin sesorang proaktif dalam mengenali peluang yang ada, maka orang tersebut dapat menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang sedang dibutuhkan/diinginkan konsumen. Dengan demikian, usaha kecil menengah yang mampu menganalisis kebutuhan pasar, berani berinovasi dan mengambil risiko yang bias timbul, serta memiliki sikap proaktif dalam mengembangkan usaha dapat meningkatkan kinerja keuangannya.
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Jumlah sampel yang digunakan terbatas pada 60 responden. 2. Penelitian ini dibatasi pada perusahaan UMKM sektor industri kerajinan yang terdapat di Yogyakarta. 3. Variabel yang digunakan dibatasi pada orientasi pasar, inovatif, pengambilan risiko dan proaktif. Besarnya pengaruh yang diberikan keempat faktor bebas dalam penelitian ini terhadap kinerja keuangan sebesar 73,8%. Artinya, kinerja keuangan masih dipengaruhi oleh faktor lain diluar keempat faktor yang diteiti. 4. Variabel kinerja keuangan diukur dengan menggunakan persepsi pebisnis. Oleh karnanya terdapat kemungkinang responden menilai terlalu baik (over value ) kinerjanya.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini terungkap bahwa Orientasi Pasar berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Oleh sebab itu sebaiknya setiap perusahaan pelu memiliki orientasi pasar yang jelas. Saran dari konsumen yaitu dengan melalui kotak saran serta bimbingan dari dinas perindustrian atau untuk perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk perumusan orientasi pasar yang baik. 113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Dalam penelitian ini terungkap bahwa Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Oleh karena itu alangkah baiknya setiap perusahaan mampu memiliki inovasi produk dengan bebagai macam. Saran dari konsumen yaitu dengan melalui perkembangan produk dengan bahan baku yang sudah ada serta bimbingan dari petani dan pemerintah setempat agar mampu menghasilkan produk yang berkembang dan baik. 3. Dalam penelitian ini terungkap bahwa Sikap Proaktif berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Oleh karena itu alangkah baiknya sebuah perusahaan memiliki sikap proaktif yang semakin maju. Saran dari konsumen yaitu dengan melalui media sosial atau website resmi yang berkaitan langsung dengan produk yang akan dijual, serta mampu menjalin relasi dengan banyak perusahaan-perusahaan yang besar dengan tujuan dapat berkembang dari segi pemasarannya. 4. Dalam penelitian ini terungkap bahwa pengambilan risiko berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Oleh sebab itu, sebaiknya setiap perusahaan berani aktif dalam mengambil keputusan. Saran dari konsumen, perusahaan berani menambah modal untuk menciptakan produk baru yang unik dan belum pernah diciptakan oleh perusahaan lainnya. 5. Orientasi pasar, inovatif, pengambilan resiko, dan sikap proaktif berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Pelaku usaha kecil menengah yang berani mengembangkan orientasi pasar, inovatif, pengambilan resiko, dan sikap proaktif maka kinerja keuangannya akan 114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
meningkat dibuktikan dengan meningkatany pembelian produk serta peningkatnya keuntungan dari pelaku usaha kecil mengah di Yogyakarta Yogyakarta (Kasongan, Krebet dan Kota Gede). 6. mengingat variabel independen dalam penelitian ini hanya mencakup empat variabel yang meliputi orientasi pasar, inovasi, pengambilan risiko dan sikap proaktif sedangkan besarnya pengaruh sebesar 73,8% maka peneliti selanjutnya baik bila memasukkan variabel lain sebagai variabel bebas. 7. untuk peneliti selanjutnya untuk lebih baik bila data kinerja keuangan menggunakan data sesungguhnya misalnya, omset penjualan atau laba sehingga lebih mencerminkan kinerja keuangan yang sesungguhnya.
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Akimova, Irina. (1999). Development of Market Orientation and Competitiveness of Ukrainian Firm. European Journal of Marketing, p.1128-1146. Alma, Buchari, (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung. Alwi, Hasan. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Amabile, T. M. (1996). Creativity in Context. Boulder, CO: Westview. Ardiana, I.D.K.R., dan I.A. Brahmayanti, Subaedi (2010). Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, Maret 2010: 42-55 Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Bambang Riyanto. (1997). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Bharadwaj, Sundar G; P. Rajan Varadjan dan John Fahy, (1993). “Sustainable Competitive Advantage In Service Indutries : A Conceptual Model and Reserch Propotions”, Journal of Marketing. Cooper, A. (2000). Seks maya: The Dark Side Of The Force: A Special Issue of The Jurnal Sexual Addiction &Compulsivity. Philadelphia: G.H. Buchanan. Dess, G.G., dan Lumpkin, G.T. (2004). Strategic Management :Text & Case. New York : McGraw-Hill Dhawan, R.. (1999). Firm Size dan Productivity Differential: Theory and Evidence from a Panel of US Firms. Journal of Economic Behaviour and Organization Vol 44. Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA. Ferdinand, A. (2000). Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Gatignon, Hubert and Xuereb, Jean-Marc. (1997). “Srtategic Orientation of The Firm and New Product Performance”. Journal of Marketing Research, Vol XXXIV
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro Grant , Adam M. dan Susan J. Ashford. (2008). The dynamics of proactivity at work. Research in Organizational Behavior 28 (2008) 3–34. Hadjimanolis, Athanasios. (2000). “An Investigation of Innovation Antecedents in Small Firms in the Context of Small Developing Country”, R&D Management, Vol. 30, p. 235-245. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. (2009). Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Hidayat, Iman Pirman dan Adi Ridwan Fadillah, Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional (Kasus Pada PT. Bank Jabar Banten Tbk). Jurnal.Dipublikasikan Pada Digital Library Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi, http://imanph.files. wordpress.com/2011/10/imanumkm- bjb.pdf Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Indriyo Gitosudarmo dan Basri. (2002). Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta Jogja
Invest BKM. 2012. Keunggulan Kami. Diakses dari http://www.jogjainvest.jogjaprov.go.id/id/mengapa-yogyakarta/keunggulankami, pada 20 April 2015 pukul 10.02 WIB.
Johnson, S, La porta, R. Lopez de Silanes, F, Shleifer, A. (1999). Tumeling American Economic Review Papers and Procedings XC,p 22-27. Jones, charles P. (2004). Investment Analysis and Management 9th ed. New York: John Wiley and Sons. Kamaludin. (2010). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas dan Reputasi Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek indonesia). Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesi. Diakses dari http://www.depkop.go.id, pada 5 Januari 2015, 20.17 WIB. 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keown, Arthur J., et al. (2000). Basic Financial Management, Alih Bahasa, Chaerul D. dan Dwi Sulisyorini, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kohli, A. K and Jaworski, B. J. (1990). Market orientation: the construck, research orientation, and managerial implications. Jurnal of Marketing. Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks kelompok Gramedia. Li, Tiger dan Roger J. Calantone. (1998). “The Impact of Market Knowledge Competence on New Product Advantage: Conceptualization and Empirical Examination”, Journal of Marketing, Vol 62. Hal 13 -29. Mamduh. M. Hanafi. (2003). Analisis Laporan keuangan. Penerbit UPP AMK YKPN, Yogyakarta. Mansfield, E. (1988). The Speed and Cost of Industrial Innovation in Japan and the United States: External vs. Internal Technology. Management Science, 34 (10) 1157-1168. Millner, AC. (1986). Southeast Asia In the 9th to 14th Centuries. ISAS Singapore & RSPS Australian National University. Munawir, (2001). Akuntansi Keuangan dan Manajmen. Yogyakarata: BPFE. Narver, J. and Slater,S.F. (1990). The effect of a market orientation on business profitability. Jurnal of Marketing. Narver, J.C and Slater, S.F. (1990). The Effect of a Market orientation on Business profitability. Journal Journal of Marketing, 54, October, 20-35. Pangeran, Perminas (2011). Orientasi Kewirausahaan Dan Kinerja Keuangan Pengembangan Produk Baru Usaha Mikro Dan Kecil. JRMB, Volume 6, No 2, Desember 2011. Pangeran, Perminas. (2012). Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan Dan Kinerja Keuangan Pengembangan Produk Baru Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. Volume: 7, No. 1 Juni. Porter, M.E. (1980). Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Alih bahasa Agus Maulana. Jakarta: Erlangga.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prakosa, Bagas. (2005). “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing”. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, Vol. 2, No. 1 Jaruari 2005 Samir, Alfi dan Dwi Larso. (2011). Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja UKM Catering di Kota Bandung. Volume 10 Number 2 2011. Sucipto. (2003). Penilaian Kinerja Keuangan. Medan: Universitas Sumatera Utara. Sugiyono. 2011.Metode Bandung:Alfabeta
Penelitian
Kuantitatif
kualitatif
dan
R&D.
Supranto, J. 2000. STATISTIK Teori dan Aplikasi Jilid 1&2 . Jakarta: Penerbit Erlangga. Suryana. (2008). Kewirausahaan, Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat. Thomson, J. H., and Ewer, S.R. (1989). "How Should R&D Report Its Expenditures?" Research and Development, 31(2):174-176. Uncles, M. (2000). “Do customers loyalty programs really work”,Sloan Management Review, Vol. 38 No. 4, pp. 71-83. UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. Venkataraman, K. (1972). Wood Phenolic in The Chemotaxonomy of The Moraceae. Phytochemistry, 11, 1571-1586. Wahyono, Teguh. (2002). Sistem Informasi Akuntansi Analisis dan Pemograman Komputer. Yogyakarta: Andi. Wahyono. (2002). Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol.1,No.1,Mei. Warenda, Okajaya Kusuma. (2013). Pengaruh Corporate Governance Perception Index, Risiko, dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Go Public Di Cgpi). Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Widyanto, Arif. (2001). Pengaruh Dimensi Strategi Inovasi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Sebuah Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kota Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Zahra, S.A., and Das, S.R. (1993). "Innovation Strategy and Financial Performance in Manufacturing Companies: An Empirical Study". Production and Operation Management, 2(1):15-37.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1. HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS SAMPEL KECIL (N=30) Item-Total Statistics
OP1 OP2 OP3 OP4 OP5 OP6 OP7 OP8 IN9 IN10 IN11 IN12 IN13 IN14 IN15 IN16 IN17 IN18 IN19 IN20 IN21 PR22 PR23 PR24 SP25 SP26 SP27 SP28 SP29 OP30 OP31 OP32 OP33 OP34
Scale Mean if Item Deleted 102.9667 103.0333 103.1667 103.5000 103.5000 102.7000 103.5000 103.0000 104.0667 103.5667 103.2333 103.3333 103.4333 103.4333 103.2000 103.3000 103.3667 102.7333 103.3333 102.6333 102.7333 103.1333 103.3667 103.4667 103.4000 103.7667 103.6000 103.4000 103.3667 102.7333 103.1000 103.2000 103.3000 103.6333
Scale Variance if Item Deleted 82.723 83.826 83.523 82.810 83.776 84.286 84.121 82.345 84.823 83.426 83.220 83.057 85.082 84.185 83.959 84.217 85.757 84.685 85.402 84.654 84.961 83.085 83.551 82.809 86.455 81.909 82.386 84.455 83.482 82.823 82.714 82.441 82.976 81.344
Corrected Item-Tot al Correlation .438 .390 .409 .444 .451 .478 .368 .473 .401 .445 .465 .489 .578 .463 .496 .405 .461 .417 .453 .397 .385 .486 .536 .513 .424 .474 .527 .586 .473 .550 .510 .522 .474 .554
Cronbach's Alpha if Item Delet ed .909 .909 .909 .909 .908 .908 .910 .908 .909 .908 .908 .908 .908 .908 .908 .909 .909 .909 .909 .909 .909 .908 .907 .907 .909 .908 .907 .907 .908 .907 .907 .907 .908 .907
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RELIABILITAS 1. Variabel Orientasi Pasar Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .649
N of Items 8
2. Variabel Inovasi Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .765
N of Items 13
% 100.0 .0 100.0
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Variabel Pengambilan Risiko Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .654
N of Items 3
4. Variabel Sikap Proaktif Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .705
N of Items 5
% 100.0 .0 100.0
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Variabel Orientasi Pasar Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .703
N of Items 5
% 100.0 .0 100.0
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2. VALIDITAS DAN RELIABILITAS SAMPEL BESAR (N=60) HASIL VALIDITAS Item-Total Statistics
OP1 OP2 OP3 OP4 OP5 OP6 OP7 OP8 IN9 IN10 IN11 IN12 IN13 IN14 IN15 IN16 IN17 IN18 IN19 IN20 IN21 PR22 PR23 PR24 SP25 SP26 SP27 SP28 SP29 OP30 OP31 OP32 OP33 OP34
Scale Mean if Item Deleted 105.0167 104.9167 104.9167 105.0833 105.2167 104.8833 104.9833 104.8500 105.3167 104.7500 105.2167 105.0667 104.8167 105.1167 105.1500 104.8667 104.9333 104.9500 104.9833 105.1500 105.0000 104.9500 105.0667 105.0333 104.8667 105.1500 105.2500 105.2000 105.3000 104.8833 104.8833 104.8667 105.0000 104.9667
Scale Variance if Item Deleted 162.593 162.518 162.925 161.400 163.427 163.901 164.288 162.265 161.440 161.174 164.071 159.589 161.000 160.139 164.774 163.812 159.419 162.862 164.084 161.486 160.712 162.964 161.826 164.101 163.372 160.299 158.835 159.383 163.129 159.529 159.834 161.202 160.305 157.389
Corrected Item-Tot al Correlation .506 .478 .518 .458 .455 .495 .511 .569 .648 .624 .458 .529 .590 .552 .496 .497 .666 .509 .494 .463 .513 .557 .511 .491 .527 .624 .639 .665 .432 .697 .678 .615 .669 .746
Cronbach's Alpha if Item Delet ed .941 .941 .941 .941 .941 .941 .941 .940 .940 .940 .941 .941 .940 .940 .941 .941 .939 .941 .941 .941 .941 .940 .941 .941 .941 .940 .939 .939 .941 .939 .939 .940 .939 .938
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL RELIABILITAS 1. Variabel Orientasi Pasar Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
60 0 60
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .759
N of Items 8
2. Variabel Inovasi
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
60 0 60
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .854
N of Items 13
% 100.0 .0 100.0
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Variabel Pengambilan Risiko Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
60 0 60
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .660
N of Items 3
4. Variabel Sikap Proaktif Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
60 0 60
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .777
N of Items 5
% 100.0 .0 100.0
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Variabel Kinerja Keuangan Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
60 0 60
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .841
N of Items 5
% 100.0 .0 100.0
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3. HASIL UJI ASUMSI HASIL UJI NORMALITAS
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Dif f erences
Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 60 .0000000 .25403334 .070 .034 -.070 .545 .928
a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS Coeffici entsa
Model 1
Orientasi Pasar (X1) Inov asi (X2) Pengambilan Risiko (X3) Proaktif (X4)
Collinearity Statistics Tolerance VIF .395 2.531 .269 3.723 .614 1.629 .424 2.358
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y )
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
HASIL UJI HETEROSKEDASITAS Coeffici entsa
Model 1
(Constant) Orientasi Pasar (X1) Inov asi (X2) Pengambilan Risiko (X3) Proaktif (X4)
a. Dependent Variable: Abs
Unstandardized Coef f icients B Std. Error .376 .177 .037 .081 -.113 .096 .059 .054 -.042 .062
Standardized Coef f icients Beta .095 -.294 .182 -.134
t 2.126 .462 -1.174 1.101 -.674
Sig. .038 .646 .245 .276 .503
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
LAMPIRAN 4. HASIL UJI REGRESI Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered
Variables Remov ed
Proaktif (X4), Pengambil an Risiko (X3), Orientasi Pasar (X1), Inovaasi (X2)
Method
.
Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y ) Model Summary Model 1
R .870a
R Square .756
Adjusted R Square .738
St d. Error of the Estimate .26311
a. Predictors: (Constant), Proaktif (X4), Pengambilan Risiko (X3), Orientasi Pasar (X1), Inov asi (X2)
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 11.809 3.807 15.616
df 4 55 59
Mean Square 2.952 .069
F 42.645
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), Proaktif (X4), Pengambilan Risiko (X3), Orientasi Pasar (X1), Inov asi (X2) b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Coeffici entsa
Model 1
(Constant) Orientasi Pasar (X1) Inov asi (X2) Pengambilan Risiko (X3) Proaktif (X4)
Unstandardized Coef f icients B Std. Error -.509 .303 .288 .139 .345 .164 .300 .092 .266 .106
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan (Y )
Standardized Coef f icients Beta .220 .269 .276 .255
t -1.677 2.078 2.096 3.250 2.498
Sig. .099 .042 .041 .002 .015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5. TABULASI DATA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
OP 27 26 27 26 26 20 27 29 26 24 24 25 27 28 26 30 25 24 27 25 26 25 27 27 25 26 26 27 27 28
IN 35 42 44 41 43 38 44 45 44 39 41 43 42 43 45 44 43 44 38 43 48 41 43 49 46 45 38 48 43 45
PR 9 9 10 8 11 9 9 11 9 11 8 9 8 9 11 8 10 11 9 9 11 9 9 12 10 11 9 8 11 11
SP 13 13 15 12 15 13 14 17 18 14 14 16 17 17 16 15 16 16 15 16 18 19 18 20 14 16 14 19 13 18
KK 15 15 15 15 17 14 15 20 18 15 15 19 17 17 17 18 19 18 15 15 19 16 18 19 17 19 15 18 17 18
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
OP 31 28 27 29 27 30 27 26 28 31 19 22 26 19 20 18 23 31 30 29 25 21 21 19 21 25 26 27 28 27
IN 44 49 44 46 44 45 42 46 44 45 27 34 46 29 31 30 37 44 39 41 42 36 33 29 32 37 40 46 44 44
PR 12 10 10 12 10 9 10 9 11 11 9 9 11 5 7 7 7 11 9 9 10 9 9 8 8 11 10 10 12 9
SP 16 17 17 18 17 18 17 17 17 13 12 15 18 9 10 9 12 13 17 17 16 12 14 12 11 15 16 16 16 16
KK 20 18 19 20 18 18 18 18 19 20 14 14 19 8 11 12 11 19 15 18 18 11 14 14 14 15 15 18 15 16
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
No OP1 OP2 OP3 OP4 OP5 OP6 OP7 OP8 IN9 IN10 IN11 IN12 IN13 IN14 IN15 IN16 IN17 IN18 IN19 IN20 IN21 PR22 PR23 PR24 SP25 SP26 SP27 SP28 SP29 OP30 OP31 OP32 OP33 OP34 OP IN PR SP OP 1 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27 35 9 13 15 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 26 42 9 13 15 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 44 10 15 15 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 26 41 8 12 15 5 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 26 43 11 15 17 6 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 20 38 9 13 14 7 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 27 44 9 14 15 8 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 29 45 11 17 20 9 4 3 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 26 44 9 18 18 10 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 24 39 11 14 15 11 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 24 41 8 14 15 12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 25 43 9 16 19 13 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 27 42 8 17 17 14 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 28 43 9 17 17 15 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 26 45 11 16 17 16 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 30 44 8 15 18 17 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 25 43 10 16 19 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 24 44 11 16 18 19 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 27 38 9 15 15 20 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 25 43 9 16 15 21 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 26 48 11 18 19 22 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 25 41 9 19 16 23 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 27 43 9 18 18 24 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 27 49 12 20 19 25 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 4 3 25 46 10 14 17 26 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 26 45 11 16 19 27 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 38 9 14 15 28 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 27 48 8 19 18 29 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 3 4 3 27 43 11 13 17 30 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 28 45 11 18 18 31 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 31 44 12 16 20 32 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 28 49 10 17 18 33 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 27 44 10 17 19 34 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 29 46 12 18 20 35 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 27 44 10 17 18 36 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 30 45 9 18 18 37 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 27 42 10 17 18 38 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 26 46 9 17 18 39 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 28 44 11 17 19 40 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 31 45 11 13 20 41 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 19 27 9 12 14 42 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 22 34 9 15 14 43 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 26 46 11 18 19 44 2 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 19 29 5 9 8 45 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 20 31 7 10 11 46 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 1 2 3 1 4 4 1 1 2 3 2 3 2 2 1 1 2 3 4 2 1 18 30 7 9 12 47 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 23 37 7 12 11 48 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 3 31 44 11 13 19 49 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 30 39 9 17 15 50 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 29 41 9 17 18 51 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 25 42 10 16 18 52 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 21 36 9 12 11 53 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 21 33 9 14 14 54 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 19 29 8 12 14 55 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 21 32 8 11 14 56 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 25 37 11 15 15 57 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 26 40 10 16 15 58 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 27 46 10 16 18 59 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28 44 12 16 15 60 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 27 44 9 16 16 M 3.183 3.283 3.283 3.117 2.983 3.317 3.217 3.350 2.883 3.450 2.983 3.133 3.383 3.083 3.050 3.333 3.267 3.250 3.217 3.050 3.200 3.250 3.133 3.167 3.333 3.050 2.950 3.000 2.900 3.317 3.317 3.333 3.200 3.233 25.733 41.283 9.550 15.233 16.400 SD 0.651 0.691 0.613 0.804 0.651 0.567 0.524 0.606 0.585 0.622 0.596 0.833 0.666 0.766 0.502 0.572 0.686 0.628 0.555 0.790 0.777 0.571 0.700 0.557 0.572 0.675 0.746 0.689 0.706 0.651 0.651 0.629 0.632 0.722 3.140 5.224 1.419 2.473 2.572
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER
Dengan Hormat, Dalam rangka menyelesaikan Skripsi dengan judul “Orientasi Pasar, Inovasi, Pengambilan Risiko, dan Proaktif Terhadap Kinerja Keuangan Usaha Kecil dan Menengah”, saya berkmaksud mengadakan penelitian terhadap Bapak/Ibu pemilik UKM di wilayah Kasongan, Krebet dan Kota Gede. Kuesioner/angket ini bukan tes, sehingga tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan keadaaan diri Bapak/Ibu yang sebenarnya. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan semata-mata demi kepentingan ilmu pengetahuan dan peneliti menjamin kerahasiaannya. Jawaban Bapak/Ibu juga tidak akan mempengaruhi nilai Bapak/Ibu atau nama baik rumah sakit. Atas bantuan Bapak/Ibu, saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta,
Juli 2015
Hormat saya,
Identitas Responden (Nama tidak perlu ditulis) 1. No. Responden 2. Pendidikan Terakhir a. SD b. SMP c. SMA d. D3 e. S1 f. S2/S3
:.........................................................(diisi oleh peneliti)
3. Usia 4. Jenis Kelamin
: ..............................................................................tahun : 1. Laki-laki 2. Perempuan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Petunjuk Pengisian: 1. Silahkan membaca dan memahami setiap pernyataan, kemudian mengisi jawaban dengan cara memberikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia untuk memilih jawaban yang paling tepat untuk Anda. Alternatif pilihan: SS : Sangat Sesuai S : Sesuai TS : Tidak Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai 2. Tidak ada jawaban yang salah, karena itu silakan menjawab sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya pada saat ini. Bukan berdasarkan jawaban yang anda anggap wajar 3. Silakan menjawab semua pernyataan, dan pastikan bahwa anda tidak melewatkan setiap pernyataan
A. KELOMPOK PERNYATAAN ORIENTASI PROAKTIF, PENGAMBILAN RESIKO No.
PASAR,
INOVASI, Jawaban
Pernyataan
SS
S
TS
STS
A.1. Orientasi Pasar Orientasi pelanggan 1
Saya sebagai pelaku UKM industri memahami keinginan pelanggan
2
Saya sebagai pelaku UKM industri dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
3
Perusahaan memperhatikan masukan dari pelanggan mengenai desain produk yang mereka inginkan.
Orientasi pesaing 4
Saya sebagai pelaku keunggulan dari pesaing
UKM
mengetahui
5
Saya sebagai pelaku kelemahan dari pesaing
UKM
mengetahui
Koordinasi antar fungsi 6
Saya
membangun
komunikasi
kepada
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
Jawaban
karyawan dengan baik 7
Saya selalu menginformasikan trend pasar terkini kepada karyawan
8
Saya sudah membangun kepercayaan dan kemandirian antara karyawan, pada akhirnya mau menerima suatu produk yang benar-benar baru didasarkan dari kebutuhan pelanggan
A.2. Inovasi Orientasi kepemimpinan 9
Bidang usaha yang saya lakukan sebagai yang pertama kali memasuki pasar
Tipe inovasi 10
Saya sebagai pelaku UKM produk baru
menciptakan
11
Saya sebagai pelaku UKM memproduksi barang mengikuti produk yang sudah ada (*)
12
Saya sebagai pelaku UKM industri kerajinan perak memodifikasi produk yang sudah ada
13
Saya sebagai pelaku mengenalkan produk kepada khalayak luas misalnya dengan iklan
14
Proses pembuatan barang dari usaha industri kerajinan perak yang saya lakukan, mengalami perubahan menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan proses produksi sebelumnya.
Sumber inovasi 15
Saya sebagai pelaku UKM sudah melakukan pengembangan pada proses
16
Saya sebagai pelaku UKM sudah melakukan pengembangan pada produk
17
Sebagai
pelaku
usaha
saya
membangun 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
Jawaban
networking untuk meyebarkan promosi produk Tingkat investasi 18
Saya sebagai pelaku UKM memiliki anggaran untuk pngembangan produk baru
19
Saya sebagai pelaku UKM melakukan telaah terhadap peluang-peluang yang diberikan oleh teknologi informasi baru sebagai sarana untuk mencapai keunggulan
20
Saya memiliki karyawan untuk membantu kegiatan UKM yang saya jalankan
21
Saya memberikan pelatihan atau mengajarkan kepada karyawan mengenai segala hal yang mendukung dalam menjalankan UKM
A.3. Pengambilan resiko Konsekuensi 22
Sebelum melakukan tidakan dalam usaha saya mengukur risiko yang kemungkinan terjadi
23
Saya berani menerima segala resiko secara optimal dalam menjalankan UKM
Ketidakpastian 24
Dalam kondisi ketidakpastian saya dapat memanfaaatkan peluang yang ada.
A.4 Proaktif Bentuk Sasaran yang dituju 25
Saya sebagai pelaku UKM elah menentukan tujuan kedepan dari kegiatan usaha ini
Frekuensi 26
UKM yang saya jalankan lebih sering dalam memeperkenalkan produk jika dibandingkan dengan pesaing
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
Jawaban
Taktik 27
UKM yang saya jalankan lebih sering dalam mendahului menciptakan produk jika dibanding dengan pesaing.
Pemilihan Waktu 28
Pengembangan produk dilakukan dalam waktu yang cepat
Ringkasan 29
Membuat ringkasan misi untuk mempengaruhi pasar.
B. KELOMPOK PERNYATAAN KINERJA KEUANGAN No.
Jawaban
Pernyataan
SS
S
TS
STS
B.1. Orientasi Pasar Pertumbuhan penjualan 30
Pendapatan penjualan dari bidang UKM yang saya jalankan pada tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya
Profit 31
Profit penjualan dari bidang UKM yang saya jalankan pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya
Aset 32
Tempat usaha sekarang lebih baik dari tahun sebelumnya
33
Peralatan pendukung usaha lengkap dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Pangsa 34
Penjualan produk mencakup wilayah nasional TERIMAKASIH 5