PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NGLINGGI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Elisabeth Bertha Kusumastuti 101134073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NGLINGGI
Disusun oleh : Elisabeth Bertha Kusumastuti NIM : 101134073
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I,
(Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum)
Tanggal, 19 Mei 2014
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NGLINGGI
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Elisabeth Bertha Kusumastuti NIM : 101134073 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal : 11 Juni 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji : Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
:G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA.,
..................
Sekretaris
: E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A., Ed.D.
..................
Anggota 1
: Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum
..................
Anggota 2
: Th. Yunia Setyawan, S.Pd, M.Hum
..................
Anggota 3
: Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ..................
Yogyakarta, 11 Juni 2014 Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus kristus yang senantiasa melimpahkan rahmat dan kasihnya yang tak berkesudahan dan selalu menyertai dalam segala hal. 2. Bapak Antonius Widoyo dan Ibu Fransiska Harni yang telah memberikan segala perhatian, kasih sayang, dukungan dan doa. 3. Kakak Yohanes Albert Pramata yang selalu memberi dukungan dan doa 4. Adik Chistina Adica Putri, Margaretha Dias Aprilia, Daniel Edo Adica yang selalu menghiburku disaat aku merasa lelah. 5. Budhe Rukini yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang. 6. Sahabatku yang selalu mendukungku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Tidak Ada Pemalas Yang Sukses” (Antonius Widoyo)
“Aku Bisa, Harus Bisa Pasti Bisa” (Sanggar Lare Mentes) “Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaan pada Tuhan” (Mazmur 40:4)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini,saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Elisabeth Bertha Kusumastuti
NIM
: 101134069
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NGLINGGI beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 19 Mei 2014 Yang menyatakan,
Elisabeth Bertha Kusumastuti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta,11 Juni 2014 Peneliti,
Elisabeth Bertha Kusumastuti
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL SISWA KELAS IV SD KANISIUS NGLINGGI. Elisabeth Bertha Kusumastuti Universitas Sanata Dharma 2014 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi.Penelitian telah dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi yang berjumlah 14 terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, pada siklus I terdiri dari tiga pertemuan dan siklus II terdiri dari dua pertemuan.Teknik pengumpulan data untuk minat paneliti menggunakan kuesioner dan lembar pengamatan yang digunakan untuk mendukung kuesioner sedangkan untuk prestasi belajar diukur dengan soal evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan SCL model PBL meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase minat siswa pada masing-masing siklus. Pada kondisi awal persentase minat siswa sebesar 45% meningkat menjadi 53%. Siklus I ada 2 indikator yang belum mencapai target namun sudah mengalami peningkatan maka peneliti melanjutkan siklus I dengan siklus II. Pada siklus II persentasi minat siswa sebesar 68% dan tercapainya semua target capaian. Prestasi belajar siswa juga meningkat hal ini dilihat dari kenaikan rata-rata kelas dan berkurangnya jumlah siswa yang belum mencapai KKM. Rata-rata kelas sebelum dilakukan penelitian sebesar 66, pada siklus I sebesar 76,53 dan pada siklus II mencapai 80,92. Jumlah siswa yang lulus KKM pada kondisi awal sebesar 63%, pada akhir siklus I mencapai 76,53% dan pada akhir siklus II mencapai 92% dari total jumlah siswa 14. Kata kunci: minat, prestasi belajar, pendekatan SCL, model PBL dan IPA.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT INTEREST AND PERFORMANCE ENHANCING LEARNING USING IPA SCL PBL MODEL CLASS IV SD KANISIUS NGLINGGI. Elisabeth Bertha Kusumastuti Sanata Dharma University 2014 This research was aimed to increase interest and achievement on learning science using a SCL approach PBLmodel of fourth grade students SD Kanisius Nglinggi. Research using Classroom Action Research (CAR). The subjects of this research was the fourth grade students in SD Kanisius Nglinggi consisted of 14 students. This research was conducted in two cycles, the first cycle consisted of three classroom meetings and the second cycle consisted of two classroom meetings. Data collection techniques of this research were interviews, observations, questionnaires, and documentation. The results showed that there was increasing average scores on each of the indicators of interest. Initial conditions mean score of 2.97 indicators pleasure of a scale of 5 increased to 3.51 in the first cycle and increased again to 4.01 in the second cycle. Attention indicator of 2.89 at baseline increased to 3.29 in the first cycle and increased again to 3.78 in the second cycle. Indicators of involvement in the initial conditions of 2.89 increased to 3.39 and increased to 3.91 in the second cycle. Indicators initiative by 2.65 at baseline increased to 3.16 in the first cycle and increased again in the second cycle of 3.80. Student achievement also increases it is seen from the average grade prior to the study was 68.3 in the first cycle reached 73.21 and 75.83 on the second cycle. The number of students who passed the KKM on the initial conditions of 57.89%, at the end of the first cycle reaches 100% and at the end of the second cycle reaches 100% of the total number of 14 students. Keywords: interest, academic achievement, SCL approach, PBL models and Sains.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, dan kasih karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menggunakan SCL Model PBL Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Nglinggi”.Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta masukan kritik dan saran. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2.
Romo G. Ari Nugrahanta, SJ,. SS., BST., MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3.
Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan, dorongan, semangat serta masukan yang peneliti butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A.,Ed.D dan Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech dosen pembimbing kolaboratif yang telah membimbing dan memberikan motivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Ibu Th. Yunia Setyawan, S.Pd, M.Hum dan bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. dosen penguji I dan penguji II.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Para dosen validator yang telah melakukan validasi instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
7.
Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
8.
Kepala Sekolah SD Kanisius Nglinggi yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
9.
Guru kelas IV SD Kanisius Nglinggi yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
10.
Siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi yang telah membantu kegiatan penelitian sehingga dapat terlaksana dengan lancar.
11.
Kedua Orangtua, Bapak Antonius Widoyo dan Ibu Fransika Harni, Yohanes Albert Pratama (Kakak), Christina Adica Putri (Adik), Margaretha Dias Aprilia (Adik), dan Daniel Edo Adica (Adik) dan semua kelurga terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, nasehat, dukungan serta doa.
12.
Sahabat penelitian kolaboratif Zulfan, Ida, Lukita, Nova yang telah bekerja sama dan selalu memberi motivasi dan masukan.
13.
Sahabat yang mendukung penelitian ini baik yang di PGSD dan luar PGSD.
14.
Teman-teman kelas D angkatan 2010 terimakasih atas kebersamaannya dan dukungannnya.
15.
Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat dituliskan satu per satu.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi yang membacanya. Yogyakarta, 11 Juni 2014 Peneliti
Elisabeth Bertha Kusumastuti
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... HALAMAN MOTTO ..................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................. ABSTRAK ....................................................................................................... ABSTRACT ....................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
i ii iii iv v vi vii viii ix x xiii xv xvii xv 1
B.
Batasan Masalah ................................................................................... 4
C.
Rumusan Masalah .................................................................................. 5
D.
Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
E.
Pemecahan Masalah ............................................................................... 5
F.
Batasan Pengertian ................................................................................. 6
G.
Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
BAB II: LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ............................................................................................ 8 1.
Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ......................... 8
2.
Minat Belajar ................................................................................ 9
3.
Prestasi Belajar ............................................................................. 14
4.
Student Centered Learning .......................................................... 19
5.
Problem Based Learning .............................................................. 20
6.
Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................... 24
B.
Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 27
C.
Kerangka Berfikir .................................................................................. 31
D.
Hipotesis Tindakan ................................................................................ 32
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III: METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian ...................................................................................... 34
B.
Setting Penelitian ................................................................................... 36
C.
Rencana Tindakan ................................................................................. 39
D.
Pengumpul Data dan Instrumen Penelitian ............................................ 43
E.
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45
F.
Instrumen Pengumpulan Data................................................................. 47
G.
Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 58
H.
Analisis Data .......................................................................................... 83
BAB IV: DESKRIPSI PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
B.
DESKRIPSI PENELITIAN ................................................................... 87 1.
Siklus I .......................................................................................... 87
2.
Siklus II ....................................................................................... 94
HASIL PENELITIAN ........................................................................... 101 1.
Hasil Penelitian Minat .................................................................. 101
2.
Hasil Prestasi Belajar .................................................................. 119
3.
Pembahasan .................................................................................. 130
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 158 B.
Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 160
C.
Saran ...................................................................................................... 160
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 38 Tabel 3.2 Variabel Penenelitian ...................................................................... 43 Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan Minat ............................................................ 44 Tabel 3.4 Rubrik Pengamatan Minat .............................................................. 47 Tabel 3.5 Panduan Wawancara Guru .............................................................. 49 Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner ......................................................................... 50 Tabel 3.7 Sebaran Item Kuesioner .................................................................. 50 Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ...................................................... 52 Tabel 3.9 Kisi-kisi Evaluasi Siklus II ............................................................. 53 Tabel 3.10 Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus I pertemuan 1 ...................... 54 Tabel 3.11 Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus I pertemuan 2 ...................... 55 Tabel 3.12 Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus I pertemuan 3 ....................... 56 Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus II pertemuan 1 ...................... 56 Tabel 3.14 Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus II pertemuan 2 ...................... 57 Tabel 3.15Hasil Validasi Silabus Siklus I ...................................................... 60 Tabel 3.16Hasil Validasi RPP Siklus I ........................................................... 60 Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi siklus I ............................................. 61 Tabel 3.18 Hasil Validasi Silabus Siklus II ..................................................... 62 Tabel 3.19 Hasil Validasi RPP siklus II .......................................................... 63 Tabel 3.20 Hasil validasi Soal Evaluasi Siklus II ........................................... 64 Tabel 3.21 Hasil Penghitungan Uji validasi Empiris Kuesioner ..................... 65 Tabel 3.22 Perbandingan Item Kuesioner ........................................................ 66 Tabel 3.23 Hasil Perhitungan uji validitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 67 Tabel 3.24 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Validasi ......................... 68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.25 Hasil Perhitungan Uji validitas Soal Evaluasi Siklus II ................. 69 Tabel 3.26Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II sesudah Validasi ......................... 70 Tabel 3.27 Kualifikasi Reliabilitas .................................................................. 72 Tabel 3.28 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner .................................................. 72 Tabel 3.29 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 73 Tabel 3.30 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ..................................... 73 Tabel 3.31 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I ...................................... 74 Tabel 3.32 Hasil Perhitungan Kesukaran Soal Siklus I ................................. 75 Tabel 3.33 Kisi-kisi Kesukaran Soal Siklus I ................................................. 76 Tabel 3.34 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Siklus II ..................... 77 Tabel 3.35 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Siklus II .................................... 79 Tabel 3.36 Indeks kesukaran Soal Evaluasi siklus I ...................................... 80 Tabel 3.37 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi siklus II ..................................... 80 Tabel 3.38 Bobot Kuesioner ........................................................................... 83 Tabel 3.39 Kriteria Minat Belajar .................................................................... 84 Tabel 4.1 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus I ............................ 93 Tabel 4.2 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus II ........................... 100 Tabel 4.3 Data Awal Minat ............................................................................. 103 Tabel 4.4 Data Minat Siklus I Pertemuan ....................................................... 105 Tabel 4.5 Data Minat Siklus I Pertemuan 2 .................................................... 107 Tabel 4.6 Data Minat Siklus I Pertemuan 3 ..................................................... 109 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rata-rata Skor Minat Siklus I ............................. 111 Tabel 4.8 Rangkuman Data Minat ................................................................... 112 Tabel 4.9 Data Minat Siklus II Pertemuan 1 .................................................... 114 Tabel 4.10 Data Minat Siklus II Pertemuan 2 .................................................. 116
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Rata-rata Skor Minat Siklus II ........................ 117 Tabel 3.12 Rangkuman Hasil Minat Siswa Siklus II ...................................... 118 Tabel 4.13 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ........................................................ 120 Tabel 4.14 Hasil Akhir Afektif Siswa Siklus I ............................................... 121 Tabel 4.15 Hasil Akhir Psikomotor Siswa Siklus I ........................................ 121 Tabel 4.16 Hasil Prestasi Belajar Siklus I ....................................................... 123 Tabel 4.17 Hasil Tes Obyektif Siswa Siklus I ................................................. 124 Tabel 4.18 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ..................................................... 125 Tabel 4.19 Hasil Akhir Afektif Siswa Siklus II .............................................. 126 Tabel 4.20 Hasil Akhir Psikomotor Siswa Siklus II ....................................... 126 Tabel 4.21 Hasil Prestasi Belajar Siklus II ...................................................... 127 Tabel 4.22 Hasil Tes Obyektif Siswa Siklus II .............................................. 128 Tabel 4.23 Pencapaian Indikator Minat Siklus I dan Siklus II ....................... 136
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literatur Map .............................................................................. 30 Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart ....................................... 35 Gambar 4.1 Peningkatan Jumlah siswa yang Lulus KKM ............................. 129 Gambar 4.2 Siswa Menunjukan Rasa Senang ................................................. 137 Gambar 4.3 Perhatian Siswa Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 138 Gambar 4.4 Perhatian Siswa Siklus I pertemuan 2 ......................................... 139 Gambar 4.5 Keterlibatan Siswa ....................................................................... 140 Gambar 4.6 Contoh Kuesioner Siswa Siklus I Pertemuan 1 ........................... 141 Gambar 4.7 Contoh Kuesioner Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 .................. 143 Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan Siswa Soal Evaluasi siklus I .............................. 146 Gambar 4.9 Contoh Hasil Refleksi Siswa Siklus I .......................................... 148 Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan Siswa Soal Evaluasi Siklus II ......................... 149 Gambar 4.11 Contoh Hasil Refleksi Siswa Siklus II ...................................... 151 Gambar 4.12 Kegiatan Mengidentifikasi Masalah .......................................... 153 Gambar 4.13 Merancang Kegiatan Penyelesaian Masalah .............................. 154 Gambar 4.14 Melaksanakan Kegiatan Penyelesaian Masalah ......................... 154 Gambar 4.15 Kegiatan Tutorial ....................................................................... 155 Gambar 4.16 Melanjutkan Kegiatan Penyelesaian Masalah ........................... 156 Gambar 4.17 Menyusun Laporan .................................................................... 156
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Ijin Penelitian ............................................................................. 164 2. Dokumen Penilaian ............................................................................. 166 3. Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 168 4. Kuesioner Minat .................................................................................. 247 5. Lembar Observasi ............................................................................... 249 6.
Panduan Wawancara ........................................................................... 251
7. Soal Evaluasi siklus I .......................................................................... 252 8. Soal Evaluasi Siklus II ........................................................................ 257 9. Validitas Perangkat Pembelajaran ....................................................... 262 10. Validitas Instrumen Penelitian ............................................................ 280 11. Hasil Kerja Siswa ................................................................................ 286 12. Lembar Pengamatan .......................................................................... 305
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pemecahan masalah, batasan pengertian, dan manfaat penelitian.
A.
Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari bahasa Inggris “Natural
Science” Iskandar (2001:2). Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara harafiah dapat diartikan sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting, karena IPA mempelajari bumi dan gejala yang terjadi di bumi. Siswa belajar IPA supaya mereka mengenal lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan mengenal lingkungan, diharapkan siswa dapat menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. IPA juga merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar, siswa harus mencapai KKM agar mereka dapat melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi. Surya (2003: 67) berpendapat bahwa minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Siswa perlu memiliki ketertarikan atau minat untuk belajar IPA. Slameto, (2010:58) dan Djamarah, (2002: 132) menyatakan seseorang yang berminat menunjukan perasaan senang,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perhatian, keterlibatan dan inisiatif. Siswa yang memiliki minat dalam belajar IPA tentu akan mendapatkan prestasi yang baik. Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Nglinggi yang merupakan guru yang mengajar mata pelajaran IPA. Kegiatan wawancara dilakukan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2013 pukul 09.00-09.30. Hasil wawancara dengan guru kelas peneliti mendapatkan informasi ada beberapa siswa yang kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Untuk memperkuat hasil wawancara tersebut peneliti melakukan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran IPA mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 2013 pukul 09.00-10.10. Pengamatan dilakukan untuk melihat, perasaan senang siswa, perhatian siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, keterlibatan siswa, dan inisiatif siswa, dan dari hasil pengamatan diduga siswa kurang memiliki keterlibatan dan inisiatif dalam kegiatan pembelajaran. Selain observasi, peneliti juga meminta siswa untuk mengisi kuesioner. Hasil kuesioner siswa menunjukan bahwa minat belajar IPA terlihat belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata skor minat siswa pada setiap indikator. Rata-rata indikator rasa senang yaitu 2,97 dari skala 5, rata-rata indikator perhatian sebesar 2,89 dari skala 5, rata-rata indikator keterlibatan sebesar 2,89 dari skala 5, dan rata-rata indikator inisiatif sebesar 2,65 dari 5. Persentase siswa yang memiliki kriteria minimal cukup berminat adalah % atau 6 dari 14 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Peneliti juga melakukan studi dokumen dengan melihat rata-rata nilai kelas pada mata pelajaran IPA dua tahun terakhir. Dalam studi dokumen peneliti mendapatkan pada tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 11 siswa (57,89%) dari 19 siswa belum mencapai KKM. KKM mata pelajaran IPA SD Kanisius Nglinggi adalah 63. Hasil wawancara kepada guru yang diperkuat dengan hasil studi dokumen, pengamatan dan kuesioner maka peneliti tertarik untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Student Centered Learning (SCL) adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada pembelajaran ini siswa diharapkan aktif dan mandiri dalam proses belajarnya guna membangun pengetahuannya. Adapun model pembelajaran yang termasuk dalam pandekatan Student Centered Learning (SCL) antara lain Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Model Pembelajaran Koperatif, Contectual Teaching And Learning (CTL) dan Problem Based Learning (PBL). Peneliti tertarik pada PBL dari semua model SCL. Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang mengangkat masalah sebagai titik awal pembelajaran (Saverinus, 2013:9). Siswa menemukan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan memecahkan masalah tersebut dengan langkahlangkah tertentu. Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) antara lain: mengidentifikasi
masalah,
merancang
kegiatan
penyelesaian
masalah,
melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, menyusun laporan, dan penilaian. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memilih Problem Based Learning (PBL) karena peneliti meyakini Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Keyakian tersebutpeneliti dapatkan setelah mempelajari tentang karakteristik PBL yang disampaikan oleh Arends dalam Trianto (2009:93) yaitu PBL mengorganisasikan pengajaran berdasarkan masalah yang nyata dan penting bagi siswa, PBL mengajak siswa untuk mencari penyelesaian masalah, siswa belajar dan menyelesaikan tugasnya secara berkelompok dengan bekerja dalam kelompok mampu memberikan membangkitkan maotivasi, mengembangkan ketrampilan sosial dan ketrampilan berpikir. Dari teori tersebut peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Pendekatan SCL Model PBL Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Nglinggi”. Penelitian tersebut akan dilakukan di SD Kanisius Nglinggi dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
B.
Batasan Masalah Penelitian ini, peneliti berfokus pada peningkatan minat belajar dan prestasi
belajar dengan menerapkan pendekatan Student Centered Learning (SCL) model Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran IPA KD 6.2 untuk siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi tahun ajaran 2013/2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
5
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana meningkatkan minat belajar siswa dengan menerapkan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD Kanisius tahun ajaran 2013/2014?
2.
Bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD Kanisius tahun ajaran 2013/2014?
D.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan minat belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi tahun ajaran 2013/2014.
2.
Meningkatkan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi tahun ajaran 2013/2014.
E.
Pemecahan Masalah Kurang optimalnya minat dan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA
siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi diatasi dengan menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL) dengan model Problem Based Learning (PBL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F.
Batasan Pengertian
1.
Minat adalah kecenderunngan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat dapat diindikasikan dengan perasaan senang, perhatian, keterlibatan, dan inisisatif
2.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari proses pembelajaran
3.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, gejala alam dan segala isinya berdasarkan kumpulan hasil observasi dan eksperimen.
4.
Student Centered Learning (SCL) adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada pembelajaran ini siswa diharapkan aktif dan mandiri dalam proses belajarnya guna membangun pengetahuannya.
5.
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang mengangkat masalah sebagai titik awal pembelajaran. Siswa menemukan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan memecahkan dengan langkah-langkah tertentu.
6.
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G.
7
Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitan ini
antara lain: 1.
Bagi siswa Kegiatan pembelajaran mengunakan pendekatan SCL model PBL
diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA 2.
Bagi guru Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan SCL model PBL ini
diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru untuk menerapkan salah satu model pembelajaran inovatif. 3.
Bagi sekolah Hasil
penelitian
ini
dapat
memberi
inspirasi
untuk
menerapkan
pembelajaran inovatif dengan pendekatan SCL model PBL 4.
Bagi peneliti Memperoleh pengalaman dalam penelitian tindakan kelas dan menambah
wawasan tentang penerapan salah satu model pembelajaran yaitu PBL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas tentang kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan A.
Kajian Teori
1.
Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget Konstruktivisme merupakan teori belajar yang wilayah kajiannya adalah
bagaimana pengetahuan itu diproses dalam pikiran manusia. Pengetahuan merupakan hasil konstruksi manusia melalui interaksinya dengan lingkungan menurut Suparno dalam Saverinus (2013:4). Salah satu tokoh konstruktivisme adalah Piaget. Suyono(2011:82) mengemukakan teori tahap-tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget. Tahap-tahap perkembangan tersebut yaitu tahap pertama adalah tahap sensori-motor (0-2 tahun). Selama periode ini anak mengatur alamnya dengan indra (sensori) dan tindakannya (motor). tahap kedua yaitu tahap pra-operasional (2-7 tahun). Pada tahap ini dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permaian simbolis, imitasi (tidak langsung), serta bayangan dalam mental. tahap ketiga yaitu tahap operasional konkret (7-11 tahun). Tahap ini merupakan permulaan berfikir rasional, hal ini berarti anak memiliki operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah yang konkret. Cara berpikir anak-anak pada tahapan operasional kongkrit tidak lagi didominasi oleh persepsi. Anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan dan tidak selalu bingung dengan apa yang mereka pahami Schunk (2012:33). Tahap
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
keempat yaitu tahap operasional formal (11 tahun ke atas). Periode ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks. Berdasarkan teori Piaget tersebut rata-rata anak SD berusia antara 7 sampai 12 tahun, untuk kelas IV SD rata-rata anak berusia 10 tahun ke atas sehingga anak sudah dalam tahap operasional kongkrit. Pada tahap operasional konkrit anak harus menyelesaikan suatu masalah maka ia akan mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit/ nyata dan melihat akibat langsung usaha-usahanya untuk menyelesaikan masalah itu. Mereka memahami sesuatu hal melalui pengalamanpenagalaman mereka 2.
Minat
a.
Pengertian minat belajar Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah minat. Surya (2003: 67) menjelaskan bahwa minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsipnya dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang akan meningkat apabila dia memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakan. Minat dan motivasi saling berhubungan. Slameto (2003: 57) juga menjelaskan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Sardiman (2007: 76) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi dihubungkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Sedangkan menurut Hilgard (dalam Munadi 2010: 27) minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Selanjutnya menurut Mardapi (2008: 112) minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, pengertian, ketrampilan untuk tujuan perhatian dan penguasaan. Dari beberapa pengertian minat yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah ketertarikan pada suatu objek dan diberi perhatian secara terus menerus disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan. Minat berhubungan dengan motivasi belajar siswa dan perasaan siswa. Apabila seorang siswa mempunyai rasa senang dan tertarik terhadap suatu pelajaran maka dia akan memberikan perhatian pada pelajaran tersebut. Motivasi dan semangat belajarnya pun akan menjadi lebih tinggi sehingga prestasinya pun juga akan tinggi. Minat belajar siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Seorang siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal maka dia akan berusaha untuk melakukan yang terbaik sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai. b.
Faktor Pendorong Minat Salah satu faktor pendorong munculnya minat siswa adalah perasaan
senang. Wahyuni (2006: 365) menyatakan saalah satu cara untuk membangkitkan ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Apabila seorang guru tahu sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
diminati siswa, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan minat siswa tersebut. Sardiman (2001: 93) menyatakan beberapa cara untuk menciptakan minat antara lain: membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar, pemberian pujian berbentuk reinforcement yang positif dan sekaligus motivasi yang baik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik, menggunakan berbagai macam metode mengajar yang bervariasi supaya siswa tidak merasa bosan ketika mengikuti pelajaran. Wahyuni (2006:358369) mengemukakan cara agar siswa tertarik pada materi yang mereka sampaikan yang harus dilakukan guru adalah materi pelajaran yang disampaikan hendaknya berguna bagi siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu, penyampaian materi pelajaran menarik dan bervariasi, menggunakan permainan dan simulasi, menggunakan kerjasama dalam menyelesaikan tugas. c.
Ciri-ciri Minat Slameto (2003:58) menyatakan siswa yang mempunyai minat dalam belajar
menunjukan ciri-ciri sebagai berikut: mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, ada rasa suka dan senang terhadap obyek yang diminati, memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati, ada rasa ketertarikan pada aktivitas-aktivitas yang diminati, lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya, dimanifestasikan melalui prestasi pada aktivitas dan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan ciri-ciri minat dari beberapa tokoh peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri minat antara lain: perasaan senang, memberikan perhatian terhadap objek yang diminati, mempunyai kesadaran akan adanya manfaat, lebih menyukai hal yang diminati d.
Indikator Minat Belajar Slameto (2010:180) mengemukakan bahwa minat adalah suatu
rasa
ketertarikan terhadap sesuatu tanpa ada yang menyuruh. Minat diwujudkan dalam suatu partisipasi melalui suatu aktivitas yang dapat mendorong aktivitas belajar selanjutnya. Menurut Slameto (2003 : 58), siswa yang berminat dalam belajar akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mempunyai kecenderungan untuk memberikan perhatian lebih terhadap sesuatu, ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati, memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada aktivitas-aktivitas yang diminati, lebih menyukai
suatu
hal
yang menjadi
minatnya
daripada
yang
lainnya,
Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Pendapat dari Slameto tersebut hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Djamarah. Djamarah (2002 : 132) mengemukakan beberapa indikator siswa berminat dalam belajar, yaitu: 1) pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lain, 2) partisipasi aktif dalam suatu kegiatan, 3) memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati. Dari pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan mengenai indikator minat yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1)
13
Rasa senang terhadap objek Perasaan senang atau suka terhadap objek pelajaran merupakan faktor
pendorong munculnya minat. Siswa yang senang terhadap suatu pelajaran akan menunjukan minatnya. Rasa senang terhadap suatu objek dapat timbul dari berbagi hal misalnya pengalaman mendapatkan nilai yang baik atau mendapatkan pujian dari guru setelah menyelesaikan tugas. 2)
Perhatian terhadap pelajaran Siswa yang memiliki minat belajar akan memberikan perhatian yang lebih
dan menyimak pelajaran dengan seksama ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan belajar mandiri dan ketika pelajaran berlangsung siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. 3)
Sikap terhadap pelajaran Minat belajar siswa dapat ditunjukkan melalui sikap siswa selama mengikuti
pelajaran. Siswa menunujukan sikap senang dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Mempelajari kembali materi pelajaran, mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 4)
Menyelesaikan tugas yang diberikan guru
Siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran menyelesaikan tugas dari guru dengan serius dan penuh rasa tanggung jawabdengan memperhatikan cara pengerjaannya dan menyelasaikan tugas tersebut dengan tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Prestasi Belajar
a.
Pengertian Belajar
14
Menurut Sukmadinata (2009: 272) belajar adalah proses internal yang dimanifestasikan dalam perilaku, suatu upaya untuk mengubah perilaku melalui pengalaman, sedangkan menurut Syah (2003:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut Harriyanto dan Suyono (2011:9) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Surya (2003:32) menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. b.
Ciri-Ciri Belajar Syah (2003: 117-119) setiap perilaku belajar ditandai oleh ciri-ciri
perubahan spesifik. Di antara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah perubahan Intesional yang dimaksud perubahan Intesional adalah Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari. Siswa dapat merasakan perubahan dalam dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau setidaknya ia merasakan perubahan dari dalam, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, ketrampilan dan sebagainya. Perubahan yang kedua adalah perubahan positif dan aktif yaitu perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat aktif dan pasif. Positif artinya baik, bermanfaat, dan sesuai harapan. Hal ini juga berarti perubahan tersebut merupakan penambahan yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik daripada sebelumnya. Aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti proses kematangan tetapi karena usaha siswa itu sendiri.yang ketiga perubahan efektif dan fungsional, yaitu perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat bagi siswa. Selain itu perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Menurut Baharudin (2007:15) ciri-ciri belajar antara lain: belajar ditandai dengan adanya peruabahan tingkah laku, perubahan tingkah laku relatif permanen, perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial, Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan pengalaman, pengalaman atau latihan dapat memberikan penguatan. c.
Unsur-unsur Belajar Sukmadinata (2009: 157) mengemukakan adanya unsur belajar yaitu tujuan,
kesiapan, situasi, interpretasi, respon, konsekuensi, reaksi terhadap kegagalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan dan untuk memenuhi sesuatu kebutukan. Belajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu, agar dapat melakukan perbuatan belajar perlu memiliki kesiapan baik kesiapan fisik dan psikis kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu maupun penguasaan pengetahuan. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Situasi meliputi tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang ikut berperan dalam kegiatan belajar. Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan mnghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. Respon berpedoman pada hasil interpretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respon. Setiap usaha akan membawa hasil, apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakuakn usaha belajar selanjutnya. Selain keberhasilan kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Kegagalan bisa menurunkan semangat dan mempev hrkecil usaha-usaha selanjutnya tetapi bisa juga sebaliknya kegagalan membangkitkan semangat yang luar biasa. Berdasarkan teori dari ahli yang telah dijabarkan di atas mengenai belajar peneliti mengambil kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bahawa belajar adalah akktivitas fisik dan psikis dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. d.
Pengertian Prestasi Belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008) “Prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru”. Gagne (dalam Baharudin, 2007:57) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan salah satu umpan balik dari proses belajar yang telah dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat berupa ketrampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas. Arifin (2009:78) mengemukakan prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar juga meliputi pembangunan karakter siswa. Kata prestasi sering digunkan dalam berabgai bidang yaitu dalam biang kesenian,olah raga, dan pendidikan. Syah (2003:213) mendefinisikan indikator prestasi belajar pada prinsipnya adalah pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Berdasarkan pendapat para ahli tentang prestasi belajar dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan bukti penguasaan pengetahuan seseorang dalam mata pelajaran tertentu yang ditunjukan dengan hasil berupa nilai tes. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi atau tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
18
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor baik berasal dari
dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal). Prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara berbagi faktor tersebut. Syah (2002:132-139) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah pertama faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). Aspek fisiologis merupakan kondisi umum jasmani yang menandakan tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas belajar siswa. sedangkan aspek psikologis merupakan faktor yang terdapat dalam aspek psikologi dipandang lebih esensial. Faktor-faktor tersebut antara lain Intelegensi Siswa, sikap siswa, bakat, dan minat. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Syah, 2012:131). Sikap Siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya (Syah, 2010:132). Sikap siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap guru dan pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar untuk siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat adalah kemampuan untuk belajar menurut Syah (2002: 135). Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang tertentu. Siswa yang belajar sesuai bakatnya akan mendapatkan prestasi yang lebih tinggi. Minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Syah, (2012:133) Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 4.
Student Centered Learning (SCL) Silberman
(dalam
Widharyanto,
2002:
63),
memaparkan
bahwa
pembelajaran dikatakan berpusat pada siswa apabila siswa aktif dan banyak melakukan aktivitas. Siswa menggunakan otaknya untuk mengkaji ide-ide, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka telah pelajari. Glasgow (dalam Widharyanto, 2002: 63) menjelaskan bahwa SCL terjadi apabila pembelajaran penuh dengan semangat mengambil tanggung jawab yang lebih besar bagi pembelajarannya sendiri. Siswa mengambil peran yang lebih dinamis dalam memutuskan apa yang harus mereka ketahui, lakukan, dan bagaimana cara mencapainya. Menurut pendapat Silberman dan Glasgow tersebut dapat diambil kesimpulan Student Centered Learning (SCL) adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada pembelajaran ini peserta didik diharapkan aktif dan mandiri dalam proses belajarnya guna membangun pengetahuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
20
Model-Model Pembelajaran Model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan SCL antara lain:
1)
Pembelajaran Berbasis Inkuiri merupakan cara penyajian pelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru (Permana, 2001: 42).
2)
Pembelajaran
Koperatif
(Coperative
Learning)
yang
menjadi
ciri
pembelajaran koperatif adalah siswa bekerja sama dalam kelompok dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompok tersebut. 3)
Pembalajaran Berbasis Masalah Trianto (2009:90) mengemukakan pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya masalah yang membutuhkan penyelidikan dan penyelesaian secara nyata.
4)
CTL menekankan pentingnya pembelajaran yang berangkat dari kontek pengalaman siswa meningkatkan materi dengan situasi real, belajar mandiri mencapai tujuan dengan standar tinggi
5.
Problem Based Learning (PBL)
a.
Pengertian PBL Dewey (dalam Sudjana 2001: 19) belajar berdasarkan masalah interaksi
antara stimulus dan respon yaitu hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu sehingga masalah dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pengalaman yang diperoleh siswa menjadi pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya. Trianto (2009:90) mengemukakan pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya masalah yang membutuhkan penyelidikan dan penyelesaian secara nyata. Ratumanan, (dalam Trianto, 2009: 92), pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran cara berproses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam diri siswa, dan menyusun pengetahuannya tentang dunia sosial dan sekitarnya. Peterson, 2004 dalam (Amir, 2009: 13) mengatakan bahwa yang mendapatkan fokus dalam pembelajaran berbasis malasah bukan hanya pada saat pembelajaran itu berlangsung tetapi juga kelak, yakni kecakapan yang diperoleh akibat proses tersebut. Kesimpulan dari pendapat para ahli tersebut adalah pembelajaran berbasis masalah atau PBL merupakan model pembelajaran yang mengangkat masalah sebagai titik awal pembelajaran. Siswa menemukan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan memecahkan dengan langkah-langkah tertentu. b.
Ciri-ciri Problem Based Learning (PBL) Karakteristik PBL yang dikemukan oleh Arends dalam Trianto (2009:93)
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1)
22
Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan pengajaran berdasarkan
masalah dan pertanyaan yang terjadi dan masalah tersebut penting untuk dipecahkan dan bermakna bagi seseorang. 2)
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin Masalah yang akan dipecahkan adalah masalah yang nyata agar dalam
pemecahannya siswa tidak hanya melihat dari satu sisi mata pelajaran tetapi siswa mampu melihat masalah itu dari berbagai mata pelajaran. 3)
Penyelidikan autentik Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa untuk mencari
penyelesaian nyata untuk masalahnya. Mereka harus melakukan analisa dan mendefinisikan masalah, membuat hipotesis, membuat dugaan, mengumpulkan dan menganalisa data, melakukan percobaan, membuat percobaan, dan merumuskan kesimpulan 4)
Menghasilkan produk dan memamerkannya Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk
tertentu dalam bentuk karya. Karya tersebut mampu mewakili atau menjelaskan penyelesaian masalah yang mereka temukan. 5)
Kolaborasi Ciri dari pembelajaran berbasis masalah adalah dengan adanya siswa yang
bekerja sama dalam menyelesaikan masalahnya. Bekerja sama memberikan motivasi, mengembangkan ketrampilan sosial, dan ketrampilan berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
23
Tujuan Problem Based Learning (PBL) Berdasarkan ciri-ciri PBL yang telah disebutkan diatas pembelajaran
berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Berdasarkan karakter tersebut pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk: 1) Membantu siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan pemecahan masalah. 2) Belajar peranan orang dewasa secara nyata. 3) Menjadi pembelajar yang mandiri. d.
Kelebihan dan Kekurangan PBL Kelebihan Problem Based Learning (PBL) sebagai suatu model
pembelajaran adalah: 1) realistik dengan kehidupan siswa, 2) konsep sesuai dengan kebutuhan siswa, 3) memupuk sifat inkuiri siswa, 4) memupuk kemampuan Problem Solving atau pemecahan masalah. Selain kelebihan tersebut pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kekurangan yaitu: 1) persiapan pembelajaran yang kompleks, 2) sulitnya mencari problem yang relevan, 3) memerlukan waktu yang panjang. e.
Langkah -langkah Problem Based Learning (PBL) Pada pembelajaran berbasis masalah terdiri dari langkah-langkah yang
dikemukakan oleh Saverinus (2013:10) yaitu 1)Identifikasi masalah, masalah yang dipilih harus masalah nyata yang agak kompleks. Siswa bersama dengan kelompok berdiskusi untuk memahami masalah, dan mencari konsep pokok yang terlibat dalam masalah tersebut, mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan
dalam
penyelesaian
masalah.
2)
merancang
kegiatan
penyelesaian masalah. Siswa dalam kelompok menyusun langkah penyelesaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
masalah, sarana yang diperlukan nara sumber, pembegian tugas, jadwal dan biaya. 3) melaksanakan kegiatan penyelesaiaan masalah, penyelesaian masalah dilakukan secara bertahap. Setiap tahap penyelesaian disertai evaluasi, refleksi dan rencana tidak lanjut. 4) kegiatan tutorial, dalam kegiatan tutorial setiap kelompok melaporkan perkembangan penyelesaian masalah kepada guru sebagai tutorial secara berkala, kelompok mendapatkan masukan dari tutor untuk kegiatan selanjutnya.
5)
melanjutkan
kegiatan
penyelesaian
masalah,
kelompok
melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah berdasarkan masukan dari tutor. 6) menyusun laporan, kelompok menyusun laporan mengenai proses penyelesaian masalah dan identifikasi pengetahuan dan ketrampilan. 7) penilaian, penilaian dilakuakan melalui observasi kinerja ketika diskusi tutorial, observasi produk berupa laporan atau dapat juga berupa tes tertulis atau lisan. 6.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Koch ( 2010:3). “Science is particular of understanding the natural world and people
have different views of what it is really about” understanding the nature of science includes includes knowing both what science knows and how science knows what it know.
Trefil,2008 on Koch 2010: 3 “the central ideas involve observation of the world and the constant testing of theories against nature, with the requirement that everything that is to be called science is testable”. The best definition of science take account of there different facets of the subject. Science can be described as a process, a set of ideas and a way of thinking.
Iskandar (1997:2) Ilmu pengetahuan alam berasal dari bahasa Inggris “Natural Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu pengetahuan alam secara harafiah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
diartikan sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Darmojo dalam Usman (2011,2) Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Selain itu dalam menurut Nash dalam Usman (2011,3) menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam, metode dalam mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat dan menghubungkan kejadian yang satu dengan yang lain sehingga membentuk pandangan baru tentang obyek yang diamatinya. Ilmu pengetahuan alam membahas gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Powler (dalam Usman 2011,3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang tersusun secara sistematis, kumpulan dari hasil eksperimen atau observasi dan pengetahuan itu tidak berdiri sendiri satu dengan yang lainnya saling berkaitan sehingga secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, gejala alam dan segala isinya berdasarkan kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Carin dan Sund (dalam Usman 2011, 20) menyebutkan bahwa IPA terdiri dari 3 unsur yaitu proses, produk dan sikap. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai unsur-unsur IPA antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1)
26
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai Proses Dalam IPA terdapat proses atau metode yang meliputi pengamatan,
membuat hipotesis, merancang dan melakukan percobaan, mengukur dan prosesproses pemahaman pemahaman tentang alam. 2)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk Ilmu pengetahuan sebagai produk menekankan pada pemahaman mengenai
apa yang sudah didapat dalam proses pembelajaranya seperti prinsip-prinsip, hukum-hukum,teori-teori, kaidah-kaidah. 3)
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap Ilmu pengetahuan Alam menyebabkan orang menjadi semakin kritis karena
dengan IPA mereka dapat berpikir secara rasional mengenai masalah yang ditemuinya. Pembelajaran IPA sebagai sikap tidak akan terlepas dari sebuah proses dan produk, sehingga akan menimbukan sebuah sikap yang positif. Sikap tersebut yang sering disebut dengan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, terbuka dengan pendapat orang lain, berpikir kritis, mempercayai, mengahargai, menanggapi, menerima dll. b.
Kompetensi Dasar IPA Kelas IV di SD Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair
menjadi padat, padat menjadi cair. benda yang berwujud cair berubah menjadi gas,
dari gas berubah menjadi cair dan perubahan wujud benda dari padat menjadi gas. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian pada keompetensi dasar mendiskripsikan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat, padat menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
cair. benda yang berwujud cair berubah menjadi gas, dari gas berubah menjadi cair dan perubahan wujud benda dari padat menjadi gas. Ada tiga jenis benda berdasarkan wujudnya yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Ada berbagai macam proses perubahan wujud benda. Benda berubah wujud karena adanya pengaruh energi panas. Masing-masing wujud dapat mengalami perubahan.
B.
Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian tentang minat pernah dilakukan oleh Marlina dengan judul
“Peningkatan Minat dan prestasi Belajar IPA pada Pokok Bahasan Indra dengan Penggunaan Alat peraga di SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo kelas IV Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan minat. Hal ini dapat dilihat pada prosentase pada siklus kedua yaitu 31,50% pada pertemuan pertama dan 42,11% pada pertemuan kedua. Peningkatan juga terjadi pada prestasi belajar siswa yang dibandingkan antara siklus 1 dan siklus 2. Hal ini ditunjukan pada peningkatan skor rata-rata kelas dari siklus 1 yaitu 65,05 pada siklus 2 menjadi 65,47. Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning juga pernah dilakukan oleh Ganes Gunansyah dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Pembelajran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukan bahwa
dengan
penerapan
model
pembeljaran
berbasis
masalah
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai yang diperoleh pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
I sebesar69,47 (68,42%), siklus II sebesar 76,05 (78,94%) dan siklus III sebesar 80,26 (89,47%). Penelitian ketiga tentang penerapan model PBL pada pembelajaran IPA yang dilakukan oleh Eni Wulandari dengan judul ”Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD” menunjukan bahwa penggunaan model PBL dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Mudal Purworejo hali ini dapat dilihat dari hasil skor perapan PBL meningkat setiap siklusnya yaitu 18 pada siklus I, 22 pada siklus II dan 27 pada siklus III, selain itu prosentase penggunaan ketrampilan proses IPA oleh siswa juga meningkat pada setiap siklus yaitu 46,71% pada siklus I, 76,19% pada siklus 2 dan 92,06% pada siklus ke III. Pada ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh prosentase sebagai berikut pada siklus I ketuntasan hasil belajar mencapai 38,09%, pada siklus II mencapai 47,62% dan pada siklus III mencapai 73,02%. Penelitian yang sudah dilakukan di atas digunakan peneliti sebagai pendukung penelitian yang relevan. Literatur Map penelitian yang relevan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Model PBL
Minat dan Prestasi Belajar
Gunansyah G. (2007). Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Pembelajran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Sekolah Dasar Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Marlina (2009). Peningkatan Minat dan prestasi Belajar IPA pada Pokok Bahasan Indra dengan Penggunaan Alat peraga di SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo kelas IV Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 Penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan minat
Eni Wulandari (2009). Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa penggunaan model PBL dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Mudal Purworejo
Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Pendekatan SCL Model PBL pada Siswa Kelas IV SDKanisius Nglinggi
Gambar 2.1 Literatur Map
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
31
Kerangka Berpikir Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang
ada di Sekolah Dasar (SD) yang sangat penting untuk siswa. Siswa SD diharapkan dapat untuk memahami setiap materi IPA yang diajarkan disekolahnya karena materi IPA mempelajari tentang lingkungan dan alam disekitarnya yang akan berguna bagi kehidupannya. Berdasarkan hasil wawancara yang didukung oleh hasil observasi dan kuesioner yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi diperoleh data bahwa minat siswa terhadap pembelajaran IPA kurang optimal. Hal tersebut terbukti dari rata- rata skor indikator minat siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran sebesar 2,97 dari skala 5, rata-rata skor indikator minat siswa yang memperhatikan dalam pembelajaran sebesar 2,89 dari skala 5, rata-rata skor indikator minat siswa yang terlibat dalam pembelajaran sebesar 2,89 dari skala 5 dan rata-rata skot indikator minat siswa yang berinisiatif mencari informasi baru sebesar 2,65. Selain itu, berdasarkan hasil studi dokumen diperoleh data bahwa rata-rata nilai ulangan siswa adalah 68,3 dan siswa yang mampu mencapai KKM adalah sebesar 57,89%. Minat belajar siswa akan tumbuh apabila siswa memiliki ketertarikan pada pembelajaran. Minat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Apabila minat tinggi maka prestasi belajar juga akan tinggi. Kegiatan pembelajaran yang aktif dapat meningkatkan minat belajar siswa. SCL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. PBL merupakan salah satu contoh model SCL yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk memecahkan sebuah permasalahan melalui berbagai kegiatan penelitian atau investigasi. Langkah-
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
langkah dalam model PBL menurut Domi Severinus (2013: 10) adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah; 2) Merancang kegiatan penyelesaian masalah; 3) melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah 4) kegiatan tutorial; 5) melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah; 6) menyusun laporan; dan 7) penilaian. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan SCL model PBL dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi. Materi pembelajaran adalah perubahan wujud benda serta sifat dan bahan penyusun benda. Peneliti berharap penggunaan model pendekatan SCL model PBL dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar belajar siswa.
D.
Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir di atas dapat
dirumuskan 2 hipotesis sebagai berikut: 1.
Penggunaan pendekatan SCL model PBL pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Kanisius Nglinggi sebagai upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan cara menerapkan 7 langkah PBL yang menuntut siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran, memperhatikan saat pembelajaran, terlibat dalam pembelajaran, dan berinisiatif mencari informasi lain. Tujuh langkah tersebut adalah: 1) identifikasi masalah; 2) merancang kegiatan pemecahan masalah; 3) melaksanakan kegiatan pemecahan masalah; 4) kegiatan tutorial; 5) melanjutkan kegiatan pemecahan masalah 6) pelaporan, dan 7) penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
33
Penggunaan pendekatan model PBL pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N Selomulyo sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menekankan langkah kegiatan penyelesaian masalah. Siswa melakukan kegiatan percobaan secara langsung yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan dibahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitasdan reliabilitas, indeks kesukaran, dan analisis data.
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Aqip (2009:19) mengutarakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut classroom action research adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah dengan penekanan pada penyempurnaan atau perbaikan praktik pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerjasama antara guru wali kelas IV dengan pihak peneliti. Guru berperan sebagai orang yang melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil temuan. Guru dan peneliti juga melakukan evaluasi terhadap hasil temuan dan melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya. Satu siklus terdiri dari empat langkah yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Arikunto (2010:17-19) menerangkan tahapan siklus dalam PTK sebagai berikut:
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1.
Perencanaan Perencanaan adalah langkah yang dilakukan guru ketika akan melalui
tindakannya. Kegiatan dalam perencanaan ialah menyusun rencana pembelajaran, menyusun kriteria pengukuran minat siswa, menyusun instrumen pengumpul data yang meliputi; lembar wawancara, lembar pengamatan, lembar kegiatan siswa, lembar kegiatan tugas siswa. 2.
Pelaksanaan Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Guru
harus memperhatikan hal yang terjadi dalam pelaksanaan diantaranya ialah kesulitan yang dialami ketika perencanaan dan pelaksanaan, proses tindakan yang dilakukan siswa, situasi proses tindakan, dan keseluruhan dari tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3. Pengamatan Pengamatan adalah proses mencermati jalanya pelaksanaan tindakan. Pengamatan bertujuan untuk mendapat data. Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan. Pelaksanaan dan pengamatan bukan merupakan urutan karena waktu terjadinya bersamaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan format pengamatan. 4.
Refleksi Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan
oleh guru maupun siswa. Dalam hal ini guru membayangkan kembali peristiwa ketika tindakan berlangsung. Refleksi bermanfaat untuk mengetahui keberhasilan suatu tindakan. B.
Setting Penelitian Setting penelitian membahas mengenai subjek penelitian, objek penelitian
tempat penelitian, dan waktu penelitian 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi semester
ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 8 siswa lakilaki dan 6 siswa perempuan. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
menggunakan pendekatan Student Centered Learning (SCL) dengan model Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran IPA materi sifat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perubahan wujud benda siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi tahun ajaran 2013/2014 3.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Nglinggi yang terletak di desa
Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. 4.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan dimulai pada September 2013 sampai dengan bulan Juni 2014. Waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No
Kegiatan
1
Permohonan ijin
2
Observasi, wawancara, penyebaran angket, & studi dokumen Penyusunan proposal
3 4
Pengumpulan data
5
Pengolahan data
6
Penyusunan laporan
7
Ujian skripsi
8
Revisi
9
Pembuatan artikel
Bulan Sep Okt 2013 2013 √
√
Nov 2013
Des 2013
Jan 2014
√
√
Feb 2014
Mar 2014
Apr 2014
Mei 2014
√
√
√
√
Jun 2014
√
√ √
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
39
Rencana Tindakan Rencana penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dan siklus II
menggunakan pendekatan SCL dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Siklus I terdiri dari tiga pertemuan, adapun materi pembelajaran siklus I adalah perubahan wujud benda sedangkan siklus II terdiri dari dua pertemuan, materi pembelajaran siklus I adalah sifat dan kegunaan benda. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi atau tes secara tertulis. Berikut ini dijabarkan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian: 1.
Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian
tindakan kelas adalah melakukan perijinan kepada kepala sekolah SD Kanisius Nglinggi untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kemudian peneliti bertemu dengan wali kelas IV meminta ijin dan menentukan waktu
untuk
melakukan wawancara dan pengamatan di kelas IV pada pembelajaran IPA. Wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti berguna untuk menemukan masalah-masalah yang dihadapi guru pada saat pembelajaran. Masalah yang ditemukanpenelitigunakan sebagai data awalselanjutnyapeneliti mengidentifikasi masalah yang ada di kelas, setelah mengidentifikasi peneliti merumuskan masalah yaitu kurangnya minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Peneliti kemudian menyusun rencana penelitian. Peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, materi yang diajarkan, menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, menyiapkan media pembelajaran, dan instrumen penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Rencana Tindakan setiap Siklus
a.
Siklus I
40
Siklus I dilaksanakan selama tiga pertemuan, setiap pertemuan alokasi waktu yang digunakan setiap pertemuan adalah 2 JP yaitu 2 x 35 menit. Pada pertemuan ketiga juga digunakan untuk kegiatan evaluasi siswa mengerjakan tes secara tertulis. 1)
Perencanaan Peneliti mengkaji kompetensi dasar dan memahami materi pokok perubahan
wujud benda kemudian menyusun perangkat pembelajaran yaitu menyusun silabus, RPP, lembar kegiatan siswa, menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar pengamatan, kuesioner minat siswa. Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang telah disusun divalidasi oleh tiga ahli yaitu dosen, kepala sekolah dan guru. Setelah mengujikan instrumen penelitian, peneliti menyiapkan alat peraga yang akan digunakan. 2)
Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
kegiatan awal pembelajaran siswa dan guru menyanyikan lagu “Ibu Guru Punya Benda”, guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang lagu yang sudah dinyanyikan, selanjutnya siswa diberi permasalahan mengenai peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat dan benda padat menjadi cair. siswa dibagi menjadi 3 kelompok setiap kelompok teriri dari 4-5 siswa. Siswa bekerja secara kelompok untuk mengerjakan LKS. LKS berisi langkah bagi siswa untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru yaitu tentang perubahan wujud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
benda cair menjadi padat dan benda padat menjadi cair. LKS tersebut berisi kegiatan percobaan mencairkan coklat dan membekukan coklat. Pertemuan kedua diawali dengan memberikan masalah tentang perubahan wujud benda cair menjadi gas dan benda gas menjadi cair, selanjutnya melakukan percobaan perebusan air dan memasukan es ke dalam gelas. Pada pertemuan ketiga siswa, mengerjakan LKS mengenai petunjuk percobaan perubahan wujud benda padat menjadi gas dengan memanaskan kapur barus. Setiap akhir pertemuan, siswa mengisi lembar kuesioner, dan pada pertemuan ke tiga siswa juga mengerjakan soal evaluasi. 3)
Observasi Peneliti bersama rekan peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui
minat belajar siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disiapkan peneliti. Pengamatan ini dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. 4) Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan peneliti untuk mengevaluasi hal-hal yang dilakukan pada pelaksanan siklus I, tentang hal yang telah berhasil dilakukan ketika penelitian dan hambatan yang dihadapi ketika penelitian berlangsung. Peneliti membandingkan hasil tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk memutuskan pelaksanaan siklus II. b.
Siklus II Peneliti memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Lembar Kegiatan Siswa berdasarkan hasil refleksi sehingga siswa semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berminat dan semakin memahami materi pembelajaran tentang sifat dan kegunaan benda. Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan siswa untuk melakukan percobaan dan pertemuan kedua digunakan untuk mengerjakan soal evaluasi. 1)
Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan dalam siklus II yaitu menyusun silabus, RPP, LKS,
materi ajar, instrumen penilaian dan instrumen pengumpulan data. Setelah semua instrumen siap, peneliti menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran. 2)
Pelaksanaan Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan siklus II. Pertemuan
pertama siswa melakukan pengamatan terhadap bahan-bahan penyusun benda. Siswa kemudian mengerjakan LKS secara berkelompok. LKS ini berisi kegiatan pengamatan benda-benda yang ada di sekolah. Pada pertemuan kedua, siswa melakukan percobaan mengenai sifat dan manfaat penyusun benda, selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi berupa soal pilihan ganda. 3)
Pengamatan Peneliti bersama rekan peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui
minat belajar siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disiapkan peneliti. Pengamatan ini dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4)
43
Refleksi Peneliti melakukan evaluasi tentang hal-hal yang terjadi pada pelaksanan
siklus II, tentang hal yang telah berhasil dilakukan, dan hambatan yang dihadapi, selanjutnya peneliti membandingkan hasil tes dan observasi yang sudah dicapai siklus II dengan hasil siklus I dan hasil sebelum diberikan tindakan.
D.
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.
Variabel Penelitian Penelitian ini ada dua variabel yang diukur yaitu minat belajar dan prestasi
belajar.
Minat
belajar
siswa
diukur
menggunakan
kuesioner,
peneliti
menggunakan kuesioner sedangkan untuk mengukur prestasi belajar peneliti menggunakan tes setiap akhir siklus. Variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Variabel Penelitian No
1
Variabel
Minat
2
Prestasi
Indikator
Jenis Penilaian
Perasaan senang pada Perhatian Inisiatif Keterlibatan
Non Tes
Siswa yang lulus KKM Rata-rata nilai kelas
Tes dan Non tes
Teknik Pengumpulan data Kuesioner, observasi, dan wawancara.
Dokumentasi dan Observasi
Instrumen
Lembar kuesioner, lembar pengamatan, dan panduan wawancara Lembar Evaluasi Rubrik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
44
Kriteria Keberhasilan Penyusunan indikator keberhasilan untuk penelitian tindakan kelas ini yaitu
dengan menentukan kriteria keberhasilan pada setiap akhir siklus I dan siklus II. Kriteria berhasil jika hasil yang dicapai siswa melebihi kriteria yang telah peneliti tetapkan baik di akhir siklus I ataupun siklus II. Kriteria keberhasilan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi perubahan wujud benda dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Indilator
Minat
Prestasi
Memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Memperhatikan prose pembelajaran Keterlibatan dalam pembelajaran Berinisiatif mencari informasi baru Siswa yang lulus KKM Rata-rata nilai
Kondisi Awal
Target Capaian
2,97
3,4
2,89
3,3
Instrumen
Lembar Kuesioner 2,89
3,3
2,65
3,1
57,89%
67%
68,3
73
Lembar Evaluasi Rubrik penilaian
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa kondisi awal minat siswa belum optimal. Minat yang belum optimal dapat dilihat dari rata-rata minat pada indikator rasa senang sebesar 2,97, rata-rata pada indikator minat memperhatikan proses pembelajaran sebesar 2,89, rata-rata indikator minat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sebesar 2,89 dan rata-rata indikator minat berinisiatif mencari informasi baru sebesar 2,65. Kondisi awal prestasi belajar diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
nilai rata-rata kelas siswa kelas IV pada tahun pelajaran 2012/2013. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk hasil belajar siswa yaitu 63. Rata-rata kelas 68,3 dan jumlah siswa yang lulus KKM ada 11 dari 19 (57,89%) siswa.
E.
Teknik Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi,
dan observasi. Teknik pengumpulan data yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pengamatan atau Observasi Milis (dalam Kusnandar 2008:143) menjelaskan pengamatan atau observasi
merupakan cara pengambilan data untuk melihat seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipasif dilakukan oleh orang yang terlibat aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilakukan dengan format, daftar cek, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas bebas, alat perekam elektronik dan pemetaan kelas. Peneliti dalam penelitian ini mengamati minat siswa dengan menggunakan rubrik pengamatan minat ketika proses kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang minat yang terlihat dari indikator minat yaitu perasaan senang, memperhatikan proses pembelajaran, keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan insiatif siswa untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
46
Wawancara Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam
kelas dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins dalam Kusnandar,2008:157). Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci tentang minat siswa terhadap pelajaran IPA. Peneliti melakukan wawancara kepada guru menggunakan panduan wawancara. 3.
Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai hal-hal yang diteliti dari responden. Hal ini dikemukakan oleh Arikunto (2002:39 ). Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk mengukur minat siswa. Kuesioner yang digunakan peneliti memuat indikator minat yaitu memiliki rasa senang dalam kegiatan pembelajaran, memperhatikan proses pembelajaran, keterlibatan dalam proses pembelajaran, berinisiatif mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi. Keempat indikator tersebut dijabarkan dalam 23 pernyataan. 4.
Dokumentasi Dokumentasi pertama dilakukan pada tahap pra-PTK yang digunakan untuk
mengetahui kondisi awal dari prestasi belajar siswa. Dokumentasi ini dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang tersimpan di sekolah berupa daftar nilai. Dokumentasi yang kedua adalah dengan mempelajari kegiatan penelitian yang telah dilakukan dengan mengkaji foto-foto dan video dari setiap kegiatan pembelajaran setiap siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F.
47
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua macam instrumen pengumpulan data yaitu
tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus. Instrumen non tes digunakan untuk mengetahui minat siswa. Pengamatan minat dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. 1.
Non tes
a.
Rubrik Pengamatan Peneliti bersama kelompok mahasiswa yang melakukan penelitian tindakan
kelas kolaboratif mengenai minat dan prestasi belajar, bersama-sama merancang rubrik pengamatan minat berdasarkan indikator minat. Rubrik pengamatan minat digunakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat dari siklus I hingga siklus II. Rubrik pengamatan minat siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Rubrik Pengamatan Minat No. 1.
2.
Indikator Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
Pernyataan Siswa menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai Ketika bekerja dalam kelompok, siswa bersikap ceria Siswa sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran Siswa bersemangat saat mengerjakan soal IPA Siswa bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA Siswa memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi IPA pada awal pembelajaran IPA
Deskripsi hasil observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Indikator
3.
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
4.
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Pernyataan
48
Deskripsi hasil observasi
Siswa fokus untuk mengerjakan tugas IPA Siswa berkonsentrasi saat menyelesaikan masalah IPA Siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA Saya melihat guru ketika memberikan contoh tentang materi IPA Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa ikut melakukan percobaan dalam kelompok Siswa bekerja sama dengan kelompok Siswa mengerjakan tugas saat pelajaran IPA Siswa menanggapi penjelasan guru Siswa mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri Siswa mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan Siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi IPA Siswa tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran IPA Siswa membuat ringkasan mengenai materi IPA atas kemauan sendiri
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa rubrik pengamatan minat belajar terdapat 20 pernyataan yang harus diisi observer. Pernyataan pada rubrik pengamatan dikembangkan berdasarkan 4 indikator minat belajar siswa. Pada waktu pembelajaran berlangsung observer mengamati dan menghitung jumlah siswa yang terlihat melakukan aktivitas sesuai pernyataan pada rubrik pengamatan. b.
Panduan Wawancara Panduan wawancara disusun sebelum melakukan wawancara. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan wawancara. Peneliti melakukan wawancara kepada guru sebelum kegiatan penelitian berlangsung. Panduan wawancara dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.5 Panduan Wawancara untuk Guru Indikator Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
Siswa berinisiatif mencari informasi yang berhubungan dengan materi
Pertanyaan Apakah siswa menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai? Apakah ketika bekerja dalam kelompok, siswa bersikap ceria? Apakah siswa sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran? Apakah siswa bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA? Apakah siswa bersemangat saat mengerjakan soal IPA ? Apakah siswa ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA? Apakah siswa menyukai pelajaran IPA? Apakah siswa memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran IPA? Apakah siswa menyimak penjelasan guru pada awal pembelajaran IPA? Apakah siswa fokus untuk mengerjakan tugas IPA? Apakah siswa berkonsentrasi saat menyelesaikan masalah IPA? Apakah siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA Apakah siswa menjawab pertanyaan guru? Apakah siswa ikut melakukan percobaan dalam kelompok? Apakah siswa bekerja sama dengan kelompok? Apakah siswa mengerjakan tugas saat pelajaran IPA? Apakah siswa menanggapi penjelasan guru? Apakah siswa mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri? Apakah siswa membaca atau mencari materi dari sumber lain? Apakah siswa mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan? Apakah siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi IPA? Apakah siswa tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran? Apakah siswa membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari?
Tabel 3.5 menjelaskan bahwa pedoman wawancara terdapat 23 pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan 4 indikator minat belajar. Indikator pertama dijabarkan dalam 7 pertanyaan, indikator kedua dijabarkan dalam 5 pertanyaan, indikator ketiga dijabarkan dalam 5 pertanyaan dan indikator keempat dijabarkan dalam 6 pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Kuesioner Kuesioner diisi oleh siswa pada, hasil kuesioner siswa digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kuesioner diberikan pada saat pra penelitian, setiap pertemuan pada siklus I pertemuan dan setiap pertemuan pada siklus II. Dibawah ini disajikan kisi-kisi kuesioner. Terdapat 25 item pernyataan yang merupakan penjabaran dari indikator minat. Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner No.
Indikator
Pernyataan
1.
Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai Ketika bekerja dalam kelompok saya bersikap ceria Saya sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran Saya bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA Saya bersemangat saat mengerjakan soal IPA
2.
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
3.
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
4.
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA Saya menyukai pelajaran IPA Saya memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran Saya menyimak penjelasan guru tentang materi IPA pada awal pembelajaran Saya fokus untuk mengerjakan tugas IPA Saya berkonsentrasi saat menyelesaikan tugas IPA Saya mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA Saya melihat guru ketika memberikan contoh tentang materi IPA Saya menjawab pertanyaan guru Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok Saya memberikan pendapat saat diskusi kelompok Saya bekerja sama dengan kelompok Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA Saya menanggapi penjelasan guru Saya mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Indikator
Jumlah
51
Pernyataan Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran Saya membuat ringkasan mengenai materi IPA atas kemauan sendiri 25 item pernyataan
Tabel 3.6 menjelaskan tentang kisi-kisi kuesioner minat siswa. Kuesioner minat siswa terdiri dari 4 indikator yang masing-masing indikator dijabarkan menjadi beberapa pernyataan. Indikator pertama yaitu siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA dijabarkan menjadi 7 pernyataan. Indikator kedua yaitu siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA dijabarkan menjadi 6 pernyataan. Indikator 3 yaitu siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA dijabarkan menjadi 6 pernyataan. Indikator 4 yaitu siswa berinisiatif mencari informasi baru dijabarkan menjadi 6 pernyataan. Kuesioner tersebut akan dibagikan kepada siswa dan siswa diminta untuk memberikan tanda cheklist pada salah satu kolom yang telah disediakan. Kolom yang disediakan adalah kolom “sangat setuju”, “setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”. Persebaran item kuesioner yang selanjutnya akan digunakan untuk menyusun kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Sebaran Item Kuisioner
1.
No
Indikator Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
2. 3.
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
4.
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
8, 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23, 24, 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.7 menjelaskan sebaran item kuesioner pada masing-masing indikator. Indikator pertama yaitu siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA terdapat pada nomor 1-7. Indikator kedua yaitu siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA terdapat pada nomor 8-13. Indikator 3 yaitu siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA terdapat pada nomor 14-19. Indikator 4 yaitu siswa berinisiatif mencari informasi baru terdapat pada nomor 20-25. a. Tes Menurut Kusnandar (2008: 187) tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkap keadaan atau tingkat perkembangan beberapa aspek psikologis. Aspek psikologis dapat berupa prestasi belajar,minat, bakat, sikap, kecerdasan dll. Penelitian ini akan menggunakan tes prestasi. Tes yang disusun oleh peneliti yaitu berupa tes obyektif. Tes obyektif yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif berupa pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti dengan bimbingan dosen dan mengacu pada kisi-kisi.Jumlah soal pilihan ganda yang akan diujikan berjumlah 30 soal. Jika jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar: 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat, padat menjadi cair; cair menjadi gas, gas menjadi cair; padat menjadi gas. Indikator
No Soal
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat dan 1,3, 7 padat menjadi cair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair 5, 8,10 menjadi padat menjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair 2,4,6,9 menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas dan 11,13,16, gasmenjadi cair
20
Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair 14,15 menjadi gasmenjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair 12,17, menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair
18,19
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas
21,23,26
Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas
22,25,29
Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat 24,27,28, menjadi gas
30
Jumlah soal
30
Tabel 3.8 menjelaskan bahwa kisi-kisi soal evaluasi siklus I terdapat 30 soal yang disusun oleh peneliti. Soal disusun berdasarkan 9 indikator kognitif. Soal tersebut kemudian diujikan kepada 30 siswa yang bukan merupakan subyek penelitian. Pengujian soal kepada 30 siswa ini bertujuan untuk mengetahui validitas soal evaluasi. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi: Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar: 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya Indikator Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya
No. Soal 1,5,7,21 2,4,9,11,22,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya
3,6,10,23,24,25,30
Menjelaskan sifat bahan penyusun benda
13,15,20,26
Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya
8, 16,18,27
Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya
12,14,17,19,28
Jumlah soal
30
Tabel 3.9 menjelaskan bahwa kisi-kisi soal evaluasi siklus II terdapat 30 soal yang disusun oleh peneliti. Soal disusun berdasarkan 6 indikator kognitif. Soal tersebut kemudian diujikan kepada 30 siswa yang bukan merupakan subyek penelitian. Pengujian soal kepada 30 siswa ini bertujuan untuk mengetahui validitas soal evaluasi. Instrumen non tes yang digunakan oleh peneliti berupa rubrik penilaian. Rubrik penilaian yang digunakan adalah rubrik penilaian psikomotorik dan rubrik penilaian afektif. Penilaian psikomotorik dilakukan oleh observer atau guru pada setiap pertemuan. Observer melakukan penilaian dengan mengisi pada tabel yang telah disediakan. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Rubrik penilaian psikomotorik yang digunakan pada siklus I dapat dilihat pada tabel tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I pertemuan 1 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat Hal yang dinilai
Keruntutan
Skor
Deskriptor
3
jika mengikuti 7 langkah kerja secara urut. Langkahlangkah tersebut adalah: 1. Menyalakan pembakar spritus menggunakan korek api 2. Meletakkan kasa di atas kaki tiga 3. Meletakkan panci di atas kasa 4. Memasukkan coklat ke dalam panci kecil 5. Mengaduk coklat tersebut secara perlahan 6. Menunggu beberapa saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1 3 Kelengkapan 2 1
55
7. Mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 7 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 7 langkah kerja dan tidak urut jika menyediakan 7 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah kaki tiga, pembakar spritus, kasa, korek api, nampan, panci kecil, sendok, cetakan agar-agar berbentuk binatang, air, cokelat, dan es batu jika menyediakan 7 bahan jika menyediakan <76 bahan
Tabel 3.10 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada siklus I pertemuan 1. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotorik ini. Rubrik penilaian psikomotorik pada pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut: Tabel 3.11 Rubrik penilaian Psikomotorik siklus I pertemuan 2
Hal yang dinilai
Keruntutan
Kelengkapan
6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat Skor Deskriptor Jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Menyiapkan alat dan bahan, 2. Memasukan air ke dalam panci kemudian tutup panci tersebut, 3. Meletakkan pembakar spritus dibawah kaki 3 tiga, 4. Menyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api, 5. Meletakkan kasa di atas kaki tiga, 6. Meletakkan panci yang di di atas kasa, 7. Menunggu beberapa saat, 8. Mengamati perubahan yang terjadi 2 jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut 1 jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut Jika menyediakan 5 bahan . Bahan-bahan tersebut 3 adalah panci, kaki tiga, pemanas spritus, korek api, dan air 2 jika menyediakan 4bahan 1 jika menyediakan < 4 bahan
Tabel 3.11menjelaskan rubrik penilaian psikomotorik ini digunakan pada siklus I pertemuan 2. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotorik ini. Rubrik penilaian psikomotorik pada pertemuan 3 dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Rubrik penilaian psikomotorik siklus I pertemuan 3 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat Skor Deskriptor Jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. memasukan kapur barus ke dalam panci 3. meletakkan pembakar spritus dibawah kaki tiga 3 4. menyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api 5. meletakkan kasa di atas kaki tiga 6. meletakkan panci yang berisi kapur barus di di atas kasa 7. menunggu beberapa saat 8. mengamati perubahan yang terjadi 2 jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak 1 urut Jika menyediakan 5 bahan . Bahan-bahan 3 tersebut adalah kaki tiga, korek api, pembakar spritus, kaleng bekas, kapur barus 2 jika menyediakan 4bahan 1 jika menyediakan < 4 bahan
Hal yang dinilai
Keruntutan
Kelengkapan
Tabel 3.12 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada siklus I pertemuan 3. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotorik ini. Rubrik penilaian psikomotorik pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut: Tabel 3.13 Rubrik penilaian psikomotorik siklus II pertemuan1 6.3.5 Aspek Pembagian tugas
Melakukan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda Skor 4 3 2 1
Deskriptor Jika semua anggota mendapatkan bagian kerja yang sama Jika satu siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika dua siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika tiga siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0 Pelaksanaan kegiatan
4
3 2 1 0
57
Jika lebih dari tiga siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika dapat mengamati benda sesuai dengan tempat yang ditentukan sebelumnya, mengisi tabel pengamatan, sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bersemangat. Jika ada 1 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika ada 2 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika ada 3 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika semua hal tidak nampak dalam kegiatan pengamatan
Tabel 3.13 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada siklus II pertemuan 2. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian pengamatan ini. Rubrik penilaian psikomotorik pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut: Tabel 3.14 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II Pertemuan 2 6.3.5
Melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya. Aspek Skor Deskriptor Keruntutan 3 Jika mengikuti 13 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Siapakan alat dan bahan yang akan kalian gunakan untuk percobaan. 2. Ambillah korek api, gunakan korek api tersebut untuk menyalakan lilin. 3. Secara perlahan bakarlah kertas tisu yang kalian bawa maksimal selama 10 detik 4. Amati apa yang terjadi? Catatlah pada tabel dibawah ini! 5. Lakukan langkah 3 dan 4 dengan menggunakan bahan yang lainnya, yaitu bahan plastik, karet, kaca, logam, kain, dan kayu. 6. Setelah itu, coba tuangkan 3 sendok air di nampan 7. Ambil sebuah kertas tisu dan letakkan pada air yang kalian tuangkan di nampan selama maksimal 10 detik. 8. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 9. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. 10. Setelah itu, ambil sebuah kertas tisu lagi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
6.3.5
Melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya. Aspek Skor Deskriptor 11. Berikan tekanan pada kertas tisu tersebut dengan cara menekan bahan-bahan tersebut menggunakan tangan 12. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 13. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. 2 Jika mengikuti 13 langkah kerja tidak urut 1 Jika tidak mengikuti 13 langkah kerja Kelengkapan 3 Jika menyediakan 14 bahan percobaan. Bahan-bahan tersebut adalah: kertas tisu, ertas karton, gelas “aqua”, bungkus makanan “sukro”, uang perak 500an, penggaris besi, kain untuk bahan seragam sekolah, kain jeans, cermin. botol c100, karet gelang, ban motor, triplek, pensil 2 Jika menyediakan 10 buah bahan 1 Jika menyediakan < 10 buah bahan
Tabel 3.14 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada siklus II pertemuan 2. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian pengamatan ini.
G.
Validitas, Realibilitas dan Indeks Kesukaran Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian diuji validitas
dan reliabilitas terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas 1.
Validitas Menurut Azwar (2012: 173) suatu tes atau instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukurnya yang tepat dan akurat sesuai dengan dikenakannya tes tersebut. Sugiyono (2012: 122) menjelaskan instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
berupa tes harus memenuhi construct validity (bagian susunannya)dan content validityatau yang sering disebut validitas isi. Validitas susunannya dapat dilihat dari bagaimana susunan tes tersebut, sedangkan validitas isi dapat dilihat dari isi tes tersebut sebagai pengukur hasil belajar.Instrumen tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar.Sedangkan untuk instrumen yang non tes yang digunakan untuk mengukur skala sikap. Sugiyono (2011:127) menjelaskan pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang mendapatkan skor tinggi dan yang mendapat skor rendah. Pengujian analisis daya beda dapat menggunakan t-test. Dalam penelitian ini validasi instrumen pembelajaran yang berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menggunakan validasi rasional. Validator diminta untuk mengisi tabel yang sudah disediakan oleh peneliti. Validator memilih dengan cara melingkari angka 1, 2, 4, atau 5 pada setiap komponen penilaian serta memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan. Nilai 1 berarti sangat buruk, nilai 2 berarti buruk, dan nilai 5 berarti sangat baik. Komentar yang diberikan validator di kolom komentar dijadikan pertimbangan peneliti untuk melakukan perbaikan instrumen pembelajaran. Penilaian yang telah diberikan oleh 3 validator tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Apabila rata-rata dari setiap komponen penilaian tersebut kurang dari 3,00 maka peneliti akan melakukan perbaikan. Apabila nilai rata-rata setiap komponen penilaian lebih dari 3,00 maka tidak dilakukan perubahan pada komponen-komponen tersebut. Selain itu, komentar dan saran yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
validator juga dijadikan pertimbangan peneliti untuk melakukan perbaikan. Hasil validasi silabus siklus I dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut: Tabel 3.15 Hasil Validasi Silabus Siklus I No.
KOMPONEN PENILAIAN
1.
Kelengkapan unsur-unsur silabus 2. Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 3. Kesistematisan langkahlangkah pembelajaran 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar dan langahlangkah pembelajaran 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rata-rata
Validator 1 5
Skor Validator 2 5
Ratarata
Validator 3 5
5
5
5
5
5
4
5
4,67
5
4
4
4,33
5
5
4
4,67
5
2
4
3,67
5
4
4
4,33
5
4,14
4,85
4,66
5
Berdasarkantabel 3.15 hasil validasi oleh para ahli diatas, rata-rata nilai keseluruhan item dari validator 1 adalah 5, validator 2 adalah 4,14 dan validator ketiga adalah 4,85. Rata-rata nilai dari ketiga validator adalah 4,66. Hasil ini menunjukkan bahwa silabus yang telah disusun peneliti termasuk dalam kategori baik. Hasil validasi RPP siklus I dapat dilihat pada tabel 3.16 berikut: Tabel 3.16 Hasil Validasi RPP Siklus I NO.
1. 2.
3.
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan komponen RPP Kesesuaian Indikator yang akan dicapai dengan SK dan KD Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan
Validator 1 5 5
Skor Validator 2 5 5
Validator 3 5 5
Ratarata Skor 5 5
5
4
5
4,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO.
KOMPONEN PENILAIAN
indikator Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 5. Ketepatan pemilihan model/ metode pembelajaran 6. Tingkat kesesuaian langkahlangkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode 7. Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai 8. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 9. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 11. Kelengkapan instrumen penilaian 12. Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis baku Rata-rata 4.
61
Validator 1
Skor Validator 2
Validator 3
Ratarata Skor
5
4
5
4,67
5
4
5
4,67
5
2
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
4
5
4,25
5
4,75
Berdasarkan tabel 3.16hasil validasi oleh para ahli diatas, rata-rata nilai keseluruhan item dari validator 1 adalah 5, validator 2 adalah 4,25 dan validator ketiga adalah 5. Rata-rata nilai dari ketiga validator adalah 4,75. Hasil ini menunjukan bahwa RPP yang telah disusun peneliti termasuk dalam kategori baik. Hasil validasi Soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut: Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi siklus 1
No. 1 2
KOMPONEN PENILAIAN Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi
Validator 1 5
Skor Validator 2 5
Validato r3 5
Ratarata skor 5
5
5
4
4.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa 4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban Rata-rata
62
5
5
4
4.67
5
5
5
5
5
5
4
4,67
5
5
4
4.67
5
5
4,33
4,77
Berdasarkan tabel 3.17 hasil validasi soal evaluasi oleh para ahli, rata-rata nilai keseluruhan item dari validator 1 adalah 5, validator 2 adalah 5 dan validator ketiga adalah 4,33. Rata-rata nilai dari ketiga validator adalah 4,77. Hasil ini menunjukan bahwa soal evaluasi yang telah disusun peneliti termasuk dalam kategori baik. Hasil vaalidasi silabus siklus II dapat dilihat pada tabel 3.18 berikut: Tabel 3.18 Hasil Validasi Silabus siklus II No.
1.
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan unsur-unsur silabus 2. Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 3. Kesistematisan langkahlangkah pembelajaran 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar dan langah-langkah pembelajaran 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rata-rata
Validator 1 5
Skor Validator 2 5
Validator 3 5
Ratarata
5
5
5
5
5
5
4
4,67
4
5
4
4,33
5
5
5
5
5
4
5
4,67
5
4
5
4,67
4.86
3.87
4.71
4.48
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 3.18hasil validasi silabus siklus II oleh para ahli diatas, rata-rata nilai keseluruhan item dari validator 1 adalah 4,86, validator 2 adalah 3.87 dan validator ketiga adalah 4,71. Rata-rata nilai dari ketiga validator adalah 4,48. Hasil ini menunjukan bahwa silabus siklus II yang telah disusun peneliti termasuk dalam kategori baik. Hasil validasi RPP siklus II dapat dilihat pada tabel 3.19 berikut: Tabel 3.19 Hasil Validitas RPP siklus II NO
1. 2.
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan komponen RPP Kesesuaian Indikator yang akan dicapai dengan SK dan KD 3. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 4. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 5. Ketepatan pemilihan model/ metode pembelajaran 6. Tingkat kesesuaian langkahlangkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode 7. Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai 8. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 9. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 11. Kelengkapan instrumen penilaian 12. Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis baku Rata-rata
Validator 1 5
Skor Validator 2 5
Validator 3 5
Ratarata Skor 5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4.67
5
4
4
4.33
5
4
4
4.33
5
4
4
4.33
5
4
5
4.67
5
4
5
4.67
5
4
4
4.33
5
4
4
4.33
5
4.41
4.5
4,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan tabel 3.19hasil validasi RPP siklus II oleh para ahli diatas, ratarata nilai keseluruhan item dari validator 1 adalah 5, validator 2 adalah 4.41 dan validator ketiga adalah 4,5. Rata-rata nilai dari ketiga validator adalah 4,63. Hasil ini menunjukan bahwa RPP yang telah disusun peneliti termasuk dalam kategori baik. Hasil validasi soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.20 berikut: Tabel 3.20 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II
No.
KOMPONEN PENILAIAN
1
Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator 2 Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 3 Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa 4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban Rata-rata
Validator 1 5
Skor Validator 2 5
Validator 3 5
Ratarata skor 5
5
5
4
4.67
5
5
4
4.67
5
5
5
5
5
5
4
4,67
5
5
4
4.67
5
5
4
4,67
Berdasarkan tabel 3.20 hasil validasi soal evaluasi oleh para ahli diatas, ratarata nilai keseluruhan item dari validator 1 adalah 5, validator 2 adalah 5 dan validator ketiga adalah 4. Rata-rata nilai dari ketiga validator adalah 4,67. Hasil ini menunjukan bahwa soal evaluasi yang telah disusun peneliti termasuk dalam kategori baik. Uji validitas empiris juga dilakukan pada soal evaluasi dan kuesioner. Validitas kuesioner dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 30 siswa. Validitas kuesioner dan soal evaluasi dihitung menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
SPSS 16. Hasil perhitungan validasi empiris kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut:
Tabel 3.21 Hasil Penghitungan Uji Validitas Empiris Kuesioner No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
r hitung 0,485 ** 0,651 ** 0,406 * 0,515 ** 0,378 * 0,522 ** 0,430 * 0,523 ** 0,527 ** 0,545 ** 0,746 ** 0,637 ** 0,323 0,686 ** 0,514 ** 0,277 0,536 ** 0,368 * 0,421 * 0,496 ** 0,508 ** 0,619 ** 0,559 * 0,383 * 0,585**
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pada tabel 3.21 dapat dilihat ada 23 pernyataan dari 25 pernyataan yang valid. Ada 2 item pernyataan yang tidak valid yaitu item no 13 dan item no 16, maka item tersebut tidak digunakan dalam kuesioner. Perbandinganitem pertanyataan yang tidak valid dengan pernyataan yang valid dapat dilihat pada tabel 3.22 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.22 Perbandingan Item Kuesioner Item Sebelum Validitas Empiris 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 2. Ketika bekerja dalam kelompok saya bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran 4. Saya bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengerjakan soal IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA 8. Saya memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru tentang materi IPA pada awal pembelajaran 10. Saya fokus untuk mengerjakan tugas IPA 11. Saya berkonsentrasi saat menyelesaikan tugas IPA 12. Saya mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA 13. Saya melihat guru ketika memberikan contoh tentang materi IPA 14. Saya menjawab pertanyaan guru 15. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok 16. Saya memberikan pendapat saat diskusi kelompok 17. Saya bekerja sama dengan kelompok 18. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 19. Saya menanggapi penjelasan guru 20. Saya mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri 21. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain 22. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan 23. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi 24. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran 25. Saya membuat ringkasan mengenai
materi IPA atas kemauan sendiri
Item Sesudah Validitas Empiris 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 2. Ketika bekerja dalam kelompok saya bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran 4. Saya bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengerjakan soal IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA 8. Saya memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru tentang materi IPA pada awal pembelajaran 10. Saya fokus untuk mengerjakan tugas IPA 11. Saya berkonsentrasi saat menyelesaikan tugas IPA 12. Saya mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA 13. Saya menjawab pertanyaan guru 14. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok 15. Saya memberikan pendapat saat diskusi kelompok 16. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 17. Saya menanggapi penjelasan guru 18. Saya mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri 19. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain 20. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan 21. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi 22. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran 23. Saya membuat ringkasan mengenai materi IPA atas kemauan sendiri
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peneliti juga melakukan uji validitas empiris pada soal evaluasi siklus I dan II. Uji validitas empiris soal evaluasi siklus 1 diujikan kepada siswa kelas VB SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 30 siswa, sedangkan soal evaluasi siklus II diujikan kepada siswa kelas V SD Negeri Jongkang yang berjumlah 30 orang siswa. soal yang telah diujikan tersebut dihitung validitasnya dengan SPSS 16 untuk melihat soal yang valid. Hasil perhitungan validitas soal evaluasi siklus I dapat disajikan pada tabel 3.23 berikut: Tabel 3.23 Hasil Perhitungan Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I Corrected
Item-Total r Tabel (N=
Perhitungan
Keputusan
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
.557**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal3
-.110
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal4
.235
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal5
.802**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal6
.579**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal7
.423*
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal8
.243
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal9
.455*
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal10
.579**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal11
-.223
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal12
.563**
0.361
r Hitung< r Tabel
Valid
Soal13
.490**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal14
.237
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal 15
.802**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal16
.696**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal17
.075
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal18
-.333
0.361
r Hitung> r Tabel
Tidak Valid
Soal19
.490**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal20
.563**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal21
.468**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal22
.579**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Correlation (r Hitung)
30)
Soal 1
.349
Soal2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Corrected
Item-Total r Tabel (N=
68
Perhitungan
Keputusan
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
.528**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal25
.885**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal26
.802**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal27
.294
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Soal28
.802**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal29
.563**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
Soal30
-.006
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Correlation (r Hitung)
30)
Soal23
.444*
Soal24
Tabel 3.23 menjelaskan bahwa hasil validitas soal evaluasi siklus I terdapat 20 item soal yang valid. Item soal yang valid tersebut digunakan untuk mengukur prestasi siswa.Kisi-kisi soal evaluasi sesudah validasi dapat dilihat pada tabel 3.24 berikut ini: Tabel 3.24 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Validasi Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar: 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat, padat menjadi cair; cair menjadi gas, gas menjadi cair; padat menjadi gas. Indikator
ITEM VALID
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi 7
ITEM TIDAK VALID 1,3
padat dan padat menjadi cair Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan 5,10
8
wujud cair menjadi padat menjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud 2,6,9
4
cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas 13,16, dan gasmenjadi cair
20
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan 15
69
14
wujud cair menjadi gasmenjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud 12, 19
17, 18
cair menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi 21,23,26 gas Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas
22,25,29
Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud 24,28
27, 30
padat menjadi gas Jumlah soal
20
Tabel 3.24menjelaskan bahwa setelah dilakukan uji validitas pada soal evaluasi siklus I terdapat 20 soal yang valid. Soal yang valid ini tersebar pada masing-masing indikator prestasi belajar. Soal yang valid selanjutnya disusun untuk mengukur prestasi belajar siswa pada siklus I. Hasil
perhitungan uji
validitas soal evaluasi siklus II disajikan pada tabel 3.25 berikut: Tabel 3.25 Hasil Perhitungan Uji Validitas Soal Evaluasi siklus II No.
Corrected Item-Total
r Tabel
Soal
Correlation (r Hitung)
(N= 30)
Perhitungan
Keputusan
soal1
-.221
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal2
.241
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal3
.845**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal4
.111
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal5
.241
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal6
-.211
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal7
.241
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal8
.569**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal9
.383*
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal10
.593**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal11
.527**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal12
.440*
0.361
r Hitung< r Tabel
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Corrected Item-Total
r Tabel
Soal
Correlation (r Hitung)
(N= 30)
Perhitungan
70
Keputusan
soal13
.723**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal14
.241
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal15
.486**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal16
-.083
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal17
.737**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal18
.723**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal19
.383*
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal20
.737**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal21
.737**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal22
.845**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal23
.771**
0.361
r Hitung< r Tabel
Valid
soal24
.527**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal25
.737**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal26
.569**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal27
.845**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal28
.636**
0.361
r Hitung> r Tabel
Valid
soal29
.241
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
soal30
.035
0.361
r Hitung< r Tabel
Tidak Valid
Tabel 3.25 menjelaskan bahwa hasil validitas soal evaluasi siklus IImenunjukan bahwa terdapat 20item soal yang valid. Item soal yang valid tersebut digunakan untuk mengukur prestasi siswa. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah divalidasi dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut: Tabel 3.26 Kisi-kisi soal evaluasi siklus II sesudah validasi Standar Kompetensi: Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar: 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya Indikator Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda
Valid 21
Tidak valid 1,5,7,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya Menjelaskan sifat bahan penyusun benda Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya Jumlah soal
71
2, 11,22 4,9, 29 3, 10,23, 24, 6, 30 25, 13,15,20,26 8, 18, 27 16 12, 17,19,28 20
14, 10
Tabel 3.26 menjelaskan bahwa setelah dilakukan uji validitas pada soal evaluasi siklus II terdapat 20 soal yang valid. Soal yang valid ini tersebar pada masing-masing indikator prestasi belajar. Soal yang valid selanjutnya disusun untuk mengukur prestasi belajar siswa pada siklus II. 2.
Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas. Uji reliabilitas
menurut Masidjo (2010: 209) merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas, yaitu koefisien korelasi yang menunjukan derajat hubungan antara dua hasil pengukuran yang diperoleh dari instrumen atau keajegan alat dalam menilai apa yang diinginkan, artinya kapan pun alat itu digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Teknik yang digunakan dalam penentuan reliabilitas instrumen kuesioner minat dan soal evaluasi adalah teknik Cronbach’s Alfa. Setiap item yang jawabannya benar mendapatkan skor 1 dan item yang jawabanya salah mendapat skor 0. Setelah mendapatkan skor perhitungan reliabilitas selanjutnya hal yang dilakuan adalah membandingkan kriteria koefisien reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien korelasi suatu tes menurut Masidjo (2010: 209) dapat ditentukan dengan kualifikasi reliabilitas yang dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut: Tabel 3.27 Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif-0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.27 merupakan tabel koefisien reliabilitas, apabila koefisien berada dalam interval 0,91-1,00 maka data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Apabila koefisien yang didapat 0,71-0,90 maka data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Apabila koefisien berada dalam interval 0,41-0,70 maka data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Apabila koefisien berada dalam interval 0,21-0,40 maka data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang rendah. Apabila koefisien berada dalam interval negatif-0,21 maka data tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat rendah. Hasil uji reliabilitas kuesioner dan soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.28 berikut: Tabel 3.28 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Minat Cronbach’s Alpha .879
N of Items 23
Tabel 3.28 menunjukan bahwa hasil perhitungan reliabilitas pada kuesioner adalah 0,879. Dari kriteria koefisien korelasi dapat dilihat bahwa hasil perhitungan reliabilitas dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang tinggi karena berada dalam interval 0,71-0,90. Hasil reliabilitas soal evaluasi siklus 1 dapat dilihat pada tabel 3.29 berikut: Tabel 3.29 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Cronbach’s
N of Items
Alpha .918
20
Tabel 3.29 menjelaskan hasil uji reliabilitas pada soal evaluasi siklus 1 adalah 0.918. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal evaluasi yang telah disusun oleh peneliti termasuk ke dalam kategori tinggi, karena berada di dalam interval 0,71-0,90. Hasil uji reliabilitas soal evaluasi pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.30 berikut: Tabel 3.30 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Cronbach’s Alpha .934
N of Items 20
Tabel 3.30 menjelaskan bahwa hasil uji reliabilitas pada soal evaluasi siklus 2 adalah 0.934. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal evaluasi yang telah disusun oleh peneliti termasuk ke dalam kategori tinggi, karena berada di dalam interval 0,71-0,90.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
74
Indeks Kesukaran Indeks kesukaran menurut Arikunto (2012: 223) adalah bilangan yang
menunjukan sukar mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Kriteria indeks kesukaran soal menurut Masidjo (1995:137). Tabel 3.31 Kriteria Indeks Kesukaran IK Kualifikasi IK 0,81-1,00 0,61-0,80 0,41-0,60 0,21-0,40 0,00-0,20
Mudah Sekali (MS) Mudah (Md) Sedang (Sd) Sukar (Sk) Sukar Sekali (SS)
Tingkat kesukaran soal dihitung menggunakan rumus: IK = Keterangan: IK = Indeks Kesukaran ∑x = Banyaknya jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item Sm = Skor maksimal N = Jumlah peserta tes Tabel 3.31 merupakan kriteria indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus. Apabila hasil yang didapat berada pada rentang 0,81-1,00 maka soal tersebut berada pada kualifikasi mudah sekali. Apabila hasil yang didapat berada pada rentang 0,61-0,80 maka soal tersebut berada pada kualifikasi mudah. Apabila hasil yang didapat berada pada rentang 0,41-0,60 maka soal tersebut berada pada kualifikasi sedang/cukup. Apabila hasil yang didapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
berada pada rentang 0,21-0,40 maka soal tersebut berada pada kualifikasi sukar. Apabila hasil yang didapat berada pada rentang 0,00-0,20 maka soal tersebut berada pada kualifikasi sukar sekali.Indeks kesukaran pada soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.32 berikut: Tabel 3.32 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Siklus I No .
Jumlah Jawaban Benar
Jumlah Siswa
Skor Maksimal
Indeks Kesukaran
1
27
30
1
0,90
2
15
30
1
0,50
3
5
30
1
0,17
4
23
30
1
0,77
Mudah sekali Cukup Sukar Sekali Mudah
5
15
30
1
0,50
Cukup
6
12
30
1
0,40
Sukar
7
15
30
1
0,50
Cukup
8
16
30
1
0,53
Cukup
Kualitatif
9
22
30
1
0,73
Mudah
10
24
30
1
0,80
Mudah
11
15
30
1
0,50
Cukup
12
24
30
1
0,80
Mudah
13
15
30
1
0,50
Cukup
14
14
30
1
0,47
Cukup
15
15
30
1
0,50
Cukup
16
18
30
1
0,60
Cukup
17
10
30
1
0,33
Sukar
18
9
30
1
0,30
Sukar
19
15
30
1
0,50
Cukup
20
20
30
1
0,67
Mudah
21
15
30
1
0,50
Cukup
22
24
30
1
0,80
23
5
30
1
0,17
24
21
30
1
0,70
Mudah Sukar Sekali Mudah
25
14
30
1
0,47
Cukup
26
15
30
1
0,50
27
5
30
1
0,17
28
15
30
1
0,50
Cukup Sukar Sekali Cukup
29
20
30
1
0,67
Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No .
Jumlah Jawaban Benar
Jumlah Siswa
Skor Maksimal
Indeks Kesukaran
Kualitatif
30
17
30
1
0,57
Cukup
Tabel 3.32 merupakan tabel hasil indeks kesukaran soal pilihan ganda siklus I yang diujikan kepada 30 siswa. Hasil uji indeks kesukaran soal tersebut menunjukkan bahwa 2 soaal termasuk dalam kualifikasi sukar sekali, 3 soal termasuk dalam kualifikasi sukar, 15 soal dalam kualifikasi sedang/cukup, dan 9 soal yang termasuk dalam kualifikasi mudah dan 1 soal yang termasuk dalam kualifikasi mudah sekali. Setelah melakukan uji indeks kesukaran soal, peneliti kemudian membuat kisi-kisi indeks kesukaran. Kisi-kisi indeks kesukaran soal siklus I dapat dilihat pada tabel 3.33. Tabel 3.33 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Siklus 1 Indikator
No. Soal
Kisi-kisi MS MD
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud 1 cair menjadi padat dan padat menjadi cair 3 7 Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh 5 perubahan wujud cair menjadi padat menjadi cair 8 10 Merancang percobaan yang merupakan contoh 2 perubahan wujud cair menjadi padat dan perubahan 4 wujud padat menjadi cair 6 9 Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud 11 cair menjadi gas dan gas menjadi cair 13
C
SK SS
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16
√
Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh 14 perubahan wujud cair menjadi gas menjadi cair 15 17 20
√ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator
No. Soal
77
Kisi-kisi MS MD
Merancang percobaan yang merupakan contoh 12 perubahan wujud cair menjadi gas dan perubahan 18 wujud gas menjadi cair 19 Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud 21 padat menjadi gas 23 26 Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud 22 padat menjadi gas 25 29 Merancang percobaan yang merupakan contoh 24 perubahan wujud padat menjadi gas 27 28 30 Keterangan: MS: Mudah Sekali MD: Mudah C: Cukup SK: Sukar SS: Sukar Sekali
C
SK SS
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel 3.33 merupakan kisi-kisi indeks kesukaran soal pada siklus I. Soal yang berada pada kriteria mudah sekali yaitu soal nomor 1. Soal yang berada pada kriteria mudah yaitu soal nomor 4, 5, 9, 10, 12, 22, 24, 26, 29. Soal yang berada pada kriteria cukup yaitu nomor 2, 7, 8, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 23, 27, 28, 30. Soal yang berada pada kriteria sukar yaitu nomor 6, 19, 20. Soal yang berada pada kriteria sukar sekali berada pada nomor 3 dan 25. Peneliti juga menghitung indeks kesukaran soal siklus II. Hasil perhitungan indeks kesukaran soal siklus II dapat dilihat pada tabel 3.34 berikut: Tabel 3.34 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Siklus II No.
Jumlah Jawaban Benar
1 26
Jumlah Siswa 30
Skor Maksimal
Indeks Kesukaran
1 0.87
Kualitatif
Mudahsekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Jumlah Jawaban Benar
Jumlah Siswa
Skor Maksimal
Indeks Kesukaran
2 11
30
1 0.37
3 25
30
1 0.83
4 22
30
1 0.73
5 24
30
1 0.80
6 25
30
1 0.83
7 18
30
1 0.60
8 25
30
1 0.83
9 22
30
1 0.73
10 15
30
1 0.50
11 30
30
1 1.00
12 27
30
1 0.90
13 27
30
1 0.90
14 16
30
1 0.53
15 25
30
1 0.83
16 25
30
1 0.83
17 13
30
1 0.43
18 28
30
1 0.93
19 28
30
1 0.93
20 19
30
1 0.63
21 25
30
1 0.83
22 28
30
1 0.93
23 16
30
1 0.53
24 29
30
1 0.97
25 11
30
1 0.37
26 28
30
1 0.93
27 28
30
1 0.93
28 27
30
1 0.90
29 19
30
1 0.63
30 30
30
1 1.00
Tabel 3.34 merupakan hasil
78
Kualitatif
Sukar Mudahsekali Mudah Mudah Mudahsekali Sedang Mudahsekali Mudah Sedang Mudahsekali Mudahsekali Mudahsekali Sedang Mudahsekali Mudahsekali Sedang Mudahsekali Mudahsekali Mudah Mudahsekali Mudahsekali Sedang Mudahsekali Sukar Mudahsekali Mudahsekali Mudahsekali Mudah Mudahsekali
perhitungan indeks kesukaran soal pilihan
ganda siklus II diujikan kepada 30 siswa. Hasil uji indeks kesukaran soal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada soal yang sukar, 6 soal dalam kualifikasi sedang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan 9 soal yang termasuk dalam kualifikasi mudah dan 15 soal yang termasuk dalam kualifikasi mudah sekali. Setelah melakukan uji indeks kesukaran soal, peneliti kemudian membuat kisi-kisi indeks kesukaran. Kisi-kisi indeks kesukaran soal siklus II dapat dilihat pada tabel 3.35 berikut: Tabel 3.35 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Siklus II Kisi-kisi Indikator
No.Soal MS
Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda
Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya
Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya
Menjelaskan sifat bahan penyusun benda
Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya
Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya
MS: Mudah Sekali MD: Mudah C: Cukup SK: Sukar SS: Sukar Sekali
1 5 7 21 25 2 4 9 22 29 3 6 10 23 30 8 13 15 20 26 11 16 18 24 27 12 14 17 19 28
MD √
C
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SK
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3.35 merupakan kisi-kisi indeks kesukaran soal pada siklus I. Soal yang berada pada kriteria mudah sekali yaitu soal nomor 2, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 17, 20, 21, 25, 28, 29, 30. Soal yang berada pada kriteria mudah yaitu soal nomor 1, 3, 4, 9, 16, 19, 22, 25, 27. Soal yang berada pada kriteria cukup yaitu nomor 8, 13, 15, 18, 23, 26. Tidak ada soal yang berada pada kriteria sukar dan sukar sekali. Indeks ksukaran soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.36 berikut: Tabel 3.36 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I Indikator
No. Soal
Kisi-kisi MS
Menyebutkan proses terjadinya
1
perubahan wujud cair menjadi padat
3
dan padat menjadi cair
5
merupakan contoh perubahan wujud
8 10
Merancang percobaan yang
2
merupakan contoh perubahan wujud
4
C
√ √ √ √ √ √ √
6 9
√
Menyebutkan proses terjadinya
11
√
perubahan wujud cair menjadi gas
13
√
16
√
Menemukan peristiwa lain yang
14
√
merupakan contoh perubahan wujud
15
√
cair menjadi gasmenjadi cair
17
√
dan gasmenjadi cair
√
20 Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud
12 18
SS √
cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair
SK
√
7
Menemukan peristiwa lain yang cair menjadi padat menjadi cair
MD
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator
No. Soal
Kisi-kisi MS
cair menjadi gas dan perubahan
81
MD
C
SK
SS
√
19
wujud gas menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya
21
√
perubahan wujud padat menjadi gas
23
√
26
√
Menemukan contoh peristiwa
22
√
perubahan wujud padat menjadi gas
25
√
29
√
Merancang percobaan yang
24
√
merupakan contoh perubahan wujud
27
√
padat menjadi gas
28
√
30
√
Keterangan: MS: Mudah Sekali MD: Mudah C: Cukup SK: Sukar SS: Sukar Sekali
Tabel 3.36 menjelaskan indeks kesukaran pada soal evaluasi siklus 1. Soal yang termasuk dalam kategori mudah sekali ada 1 soal, yang termasuk dalam kategori mudah ada sembilan soal, dalam kategori cukup ada 15 soal, dalam kategori sukar ada 3 soal dan yang termasuk dalam kategori sukar sekali ada 2 soal. Indeks kesukaran soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.37 berikut: Tabel 3.37 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II Kisi-kisi Indikator
No.Soal MS
Menyebutkan macam-macam bahan 1 penyusun benda 5 7 21
√ √ √
MD √
C
SK
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kisi-kisi Indikator
Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya
Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya
Menjelaskan sifat bahan penyusun benda
Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya
Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya
No.Soal 25 2 4 9 22 29 3 6 10 23 30 8 13 15 20 26 11 16 18 24 27 12 14 17 19 28
MS √ √
MD
C
SK
SS
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
MS: Mudah Sekali MD: Mudah C: Cukup SK: Sukar SS: Sukar Sekali
Tabel 3.37 menjelaskan soal evaluasi yang termasuk ke dalam kategori mudah sekali berjumlah 15, soal yang termasuk ke dalam kategori mudah berjumlah 9, soal yang termasuk ke dalam kategori cukup berjumlah 6, dan tidak ada soal yang termasuk ke dalam kategori sukar dan sukar sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H.
83
Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisa
deskriptif kuantitatif. Analis deskriptif kuantitatif yaitu suatu teknik pengolahan data yang bertujuan untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data yang berupa angka. Penelitian terhadap minat belajar siswa menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan dan kuesioner. Kuesioner dibagikan dan diisikan oleh siswa pada waktu siswa selesai melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa diminta untuk memberikan tanda cek pada lembar yang telah disediakan oleh guru. Kuesioner ini terdiri dari 23 pernyataan. 1.
Analisis Minat
a.
Pengamatan Minat Perhitungan presentase indikator minat belajar siswa berdasarkan
pengamatan adalah sebagai berikut: Presentase tiap indikator:
b.
Kuesioner Minat Analisis minat siswa dilakukan dengan membandingkan kondisi awal minat
siswa dengan kondisi minat siswa di akhir siklus I dan kondisi minat siswa di akhir siklus II. Pemberian skor pada kuesioner minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.38 berikut: Tabel 3.38 Bobot Skor Kuesioner Item jawaban Skor Sangat setuju 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item jawaban
84
Skor 4 3 2 1
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa dapat memperoleh skor maksimal yaitu 115 apabila menjawab sangat setuju untuk tiap item. Apabila siswa menjawab sangat tidak setuju untuk tiap item maka memperoleh skor minimal yaitu 23. Berdasarkan skor maksimal dan skor minimal dari kuesioner tersebut dapat diketahui jangkuan data (r). Jangkuan data (r) diperoleh dari selisih antara skor maksimal dengan skor minimal. Purwantiningsih (2010: 10) menjelaskan bahwa untuk menentukan lebar kelas suatu interval dapat dilakukan dengan membagi jangkuan data (r) dengan banyaknya kelas (k). Pada penelitian ini, peneliti membuat 5 interval yang akan digunakan untuk menentukan kriteria minat belajar siswa. kriteria minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel Tabel 3.39 Kriteria Minat Belajar Interval skor 93 – 115 76 – 92 64 – 75 53 – 63
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Berdasarkan tabel 3.39 skor perolehan antara rentang 23 sampai dengan 41 masuk dalam kriteria minat sangat rendah. Skor perolehan antara rentang 42 sampai dengan 60 masuk dalam kriteria minat rendah, skor perolehan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
rentang 61 sampai dengan 79 masuk dalam kriteria minat cukup, skor perolehan antara rentang 80 sampai dengan 98 masuk dalam kriteria minat tinggi. Untuk skor perolehan antara rentang 99 sampai 117 masuk dalam kriteria minat sangat tinggi. Rata-rata skor minat tiap indikator dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Hasil dari perhitungan rata-rata skor tiap indikator minat tersebut selanjutnya dibandingkan dengan data kondisi awal dan target keberhasilan untuk menentukan
kesimpulan
apakah
terjadi
peningkatan
atau
tidak
terjadi
peningkatan. Selain menghitung rata-rata skor minat tiap indikator, peneliti juga menghitung persentase siswa yang memiliki minimal cukup berminat. Persentase siswa yang masuk kategori minimal cukup berminat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2. Analisis Prestasi Belajar Prestasi belajar dianalisis menggunakan analisis data deskriptif. Prestasi belajar siswa dinyatakan dengan skor hasil evaluasi, nilai afektif dan psikomotorik.
Skor
rata
rata
ketiga
aspek
tersebut
digunakan
untuk
membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir setiap siklus sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan. Hasil perbandingan tersebut dipakai untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak. Perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
1. Nilai kognitif Nilai kognitif siswa dihitung berdasarkan nilai tes pada akhir setiap siklus. Adapun penilaiannya adalah sebagai berikut: Jawaban benar bernilai 1 jawaban salah bernilai Skor tes = jumlah skor x 100 Skor total 2. Nilai afektif dan Psikomotorik Skor tes = jumlah skor x 100 Skor total 3. Nilai Akhir Siswa
Nilai Akhir = (skor tes x 40%)+(skor psikomotorik x 30%)+(skor afektifx25%)
4. Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar
Nilai Rata-rata Kelas
Nilai Rata-rata Kelas = Jumlah Nilai Akhir Seluruh Kelas Jumlah Siswa Siswa yang Mencapai KKM KKM mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah adalah 68. Presentase siswa yang mencapai KKM = jumlah siswa mencapai KKM x 100% Jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas mengenai deskripsi, hasil penelitian siklus I dan II serta pembahasannya dari penelitian minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi.
A.
DESKRIPSI PENELITIAN Deskripsi Penelitian menjelaskan tentang proses penelitian pada siklus I dan
siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1.
Siklus I Siklus I dilaksanakan di kelas IV SD Kanisius Nglinggi pada semester I
tahun pelajaran 2013/2014. Jumlah pertemuan pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 13 November 2013, hari Jumat 15 November 2013 dan Sabtu 16 November 2013, sedangkan siklus kedua dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada hari Jumat tanggal 22 November 2013 dan hari Sabtu 22 November 2013 dengan masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35menit). a.
Perencanaan Hal pertama yang dilakukan peneliti dalam perencanaan adalah melakukan
permohonan ijin kepada kepala sekolah SD Kanisius Nglinggi untuk melakukan penelitian setelah itu peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV untuk mendapatkan informasi mengenai minat belajar IPA. Peneliti juga mengumpulkan data berupa nilai siswa pada tahun pelajaran sebelumnya. Semua
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
data tersebut digunakan peneliti untuk merencanakan tindakan yang dirasa dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Hal selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, lembar aktivitas siswa, soal evaluasi, rubrik penilaian. Peneliti juga menyusun kuesioner minat siswa dan lembar pengamatan. Instrumen yang telah disusun tersebut divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah dan guru. Sebelum digunakan untuk mengukur minat dan prestasi belajar siswa peneliti melakukan uji validasi empiris kuesioner dan soal evaluasi. Uji validasi empiris ini dilakukan di SD N Nogotirto kelas VB. b.
Pelaksanaan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 13 November 2013.
Kegiatan dibuka dengan doa, salam, presensi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Peneliti memotivasi siswa dengan menyanyikan lagu “Ibu Guru Punya Kotak”. Guru melakukan tanya jawab mengenai lagu yang telah dinyanyikan dan menunjukan gambar coklat padat dan cair hal ini dilakukan sebagai
apersepsi.
Kegiatan
yang
dilakukan
setelah
apersepsi
adalah
menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian memasuki kegiatan inti karena penelitian ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning maka kegiatan inti dilakukan berdasarkan langkah-langkah dalam Problem Based Learning. Langkah-langkah Problem Based Learning tersebut antara lain: mengidentifikasi
masalah,
merancang
kegiatan,
penyelesaian
masalah,
melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegaiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah dan menyusun laporan. Kegiatan identifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
masalah dilakukan pada saat guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi masalah yang ada yaitu “bagaimana coklat batang bisa menjadi coklat cair dan coklat cair bisa menjadi coklat batang?” guru membimbing siswa untuk menuliskan jawaban sementara pada LKS yang telah disediakan guru, kegiatan selanjutnya siswa berdiskusi dengan teman untuk merancang kegiatan penyelesaian masalah yaitu rancangan kegiatan percobaan, siswa menuliskan alat dan bahan yang dibutuhkan dan menuliskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan untuk membuktikan jawaban sementara yang telah mereka tulis. Setelah menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah kegiatan percobaan setiap kelompok melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan percobaan dan mencatat hasil pengamatan selanjutnya setiap kelompok melaporkan hasilnya kepada guru kelas. Hal yang dilaporkan kepada guru yaitu mengenai hambatan yang dialami, berhasil atau tidaknya percobaan yang dilakukan, selanjutnya guru memberikan masukan kepada siswa yang mengalami hambatan. setiap kelompok mendiskusikan masukan dari guru dan melanjutkan kegiatan percobaan. Setelah percobaan selesai setiap kelompok menyusun
laporan
percobaan.
Kegiatan
selanjutnya
guru
dan
siswa
menyimpulkan kegiatan secara keseluruhan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Kegiatan penutup dari pertemuan pertama ini
guru
menyampaikan tindak lanjut kemudian siswa mengisi kuesioner dan refleksi serta salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pertemuan kedua pada hari Jumat, 15 November 2013 dilaksanakan dengan kegiatan pembuka yaitu doa, salam, presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Apersepsi dilakukan dengan mengulas terlebih dahulu pertemuan pertama. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “perubahan wujud cair dan gas menjadi cair”. Langkah-langkah kegiatan inti pada pertemuan dua ini tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah kegiatan pada pertemuan pertama. Pada kegiatan inti siswa diajak mengidentifikasi masalah mengenai “Apa yang terjadi pada air setelah direbus dan sebelum direbus?” “Apa yang terjadi pada gelas yang berisi air sebelum ditambahkan es dan sesudah ditambahkan es?” “Mengapa hal ini dapat terjadi?” dengan bimbingan guru siswa menemukan jawaban sementara dan menuliskan pada LKS. Siswa menyusun rancangan percobaan untuk membuktikan jawaban yang telah mereka tuliskan. Kegiatan ini siswa menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah percobaan. Setiap kelompok melakukan percobaan dan melakukan pengamatan sesuai rancangan yang telah mereka susun. Kegiatan tutorial dilakukan dengan melaporkan hasil percobaan pada guru, setiap kelompok melaporkan hambatan dan berhasil atau tidaknya percobaan yang mereka lakukan kemudian guru memberi masukan. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan guru dan memperbaiki percobaan yang telah mereka lakukan. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun laporan yang ada dalam LKS. Selanjutnya siswa dan guru merangkum keseluruhan kegiatan yang telah mereka lakukan dan membuat kesimpulan serta melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dipahami siswa. Kegiatan penutup guru menyampaikan tindak lanjut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pertemuan selanjutnya kemudian siswa mengisi kuesioner dan mengisi lembar refleksi. Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu, 16 November 2013. Pertemuan ketiga ini apersepsi dilakukan dengan mengulas terlebih dahulu pertemuan kedua. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “perubahan wujud padat menjadi gas dan gas menjadi padat”. Langkah-langkah kegiatan inti pada pertemuan ketiga ini tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah kegiatan pada pertemuan kedua. Pada kegiatan inti siswa diajak mengidentifikasi masalah mengenai “mengapa pengharum ruangan bisa menghasilkan bau yang harum?”, dengan bimbingan guru siswa menemukan jawaban sementara dan menuliskan pada LKS. Siswa menyusun rancangan percobaan untuk membuktikan jawaban yang telah mereka tuliskan pada LKS. Dalam kegiatan ini siswa menuliskan alat dan bahan serta langkah-langkah percobaan. Setiap kelompok melakukan percobaan dan melakukan pengamatan sesuai rancangan yang telah mereka susun. Kegiatan tutorial dilakukan dengan melaporkan hasil percobaan pada guru, setiap kelompok melaporkan hambatan dan berhasil atau tidaknya percobaan yang mereka lakukan dan guru memberi masukan. Kemudian setiap kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan guru dan memperbaiki percobaan yang telah mereka lakukan. Kegiatan selanjutnya adalah menyusun laporan yang ada dalam LKS. Selanjutnya siswa dan guru merangkum keseluruhan kegiatan yang telah mereka lakukan dan membuat kesimpulan serta melakukan tanya jawab mengenai hal yang belum dipahami siswa. Dalam kegiatan penutup guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menyampaikan tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya kemudian siswa mengisi kuesioner dan mengisi lembar refleksi dan mengerjakan soal evaluasi. c.
Observasi Observasipada siklus I peneliti dibantu rekan peneliti yang ikut mengamati
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi yang memuat indikator minat. Observer/pengamat mengamati kegiatan yang dilakukan siswa dan mendiskripsikan keadaan siswa yang terjadi pada lembar observasi. Observer juga melakukan penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan, menggunakan lembar observasi. Penilaian psikomotorik dilakukan saat siswa melakukan aktivitas percobaan pada setiap pertemuan. Penilaian psikomotorik dilakukan dengan bantuan rubrik penilaian psikomotorik. d.
Refleksi Penelitian yang telah dilakukan sudah sesuai dengan RPP yang telah
disusun namun hasil observasi dan kuesioner siswa menunjukan bahwa minat siswa pada penelitian siklus I belum sepenuhnya meningkat dan hasil perhitungan observasi dan kuesioner menunjukan bahwa pada indikator keterlibatan dalam proses pembelajaran siswa belum meningkat sesuai target. Tidak berhasilnya penelitian pada siklus 1 dikarenakan adanya kendala antara lain dalam kelompok ada siswa yang kurang memperhatikan ketika melakukan percobaan melelehkan coklat. Siswa yang kurang memperhatikan tersebut lebih tertarik dengan coklat yang akan dilelehkan dan memohon kepada guru untuk dapat memakan coklat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
tersebut. Pada saat diskusi ada siswa dalam kelompok yang bermain bolpoin dan tidak ikut berdiskusi dalam pemecahan masalah sehingga dalam pelaksanaan ada kelompok yang tidak memperhatikan langkah-langkah mencairkan coklat. Oleh karena itu peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II. Penelitian siklus II ini diharapkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dapat meningkat sesuai target yang dicapai. Pada siklus II peneliti akan memodifikasi dengan mengurangi jumlah anggota kelompok, dengan berkurangnya jumlah anggota kelompok diharapkan setiap siswa memperhatikan kegiatan pembelajaran. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran siswa mengisi kuesioner. Kuesioner yang telah diisi siswa merupakan alat pengukur minat. Hal ini diperoleh dari rata-rata kuesioner yang telah diisi siswa pada setiap pertemuan. Siswa juga mengerjakan soal evaluasi pada setiap akhir siklus. Soal evaluasi digunakan untuk melihat ketercapaian prestasi belajar siswa. target capaian siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus I Indikator
Minat
Prestas i
Rasa senang Perhatian Keterlibatan Inisiatif Persentase siswa yang termasuk kategori minimal cukup berminat Siswa yang lulus KKM Rata-rata nilai
Kondisi awal
Siklus I Target Capaian
Pertemu an 1
Pertemu an 2
Pertemu an 3
2,97 2,89 2,89 2,65
3,4 3,3 3,3 3,1
3,36 3,13 3,24 3,07
3,52 3,27 3,36 3,25
3,66 3.44 3,56 3,46
3,51 3,28 3,39 3,26
42,85%
52,85%
64,28%
78,57%
85,71%
76,18%
57,89%
67%
100%
68,3
73
73,21
Ratarata Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.1 menunjukan bahwa indikator minat yaitu sikap ceria, perhatian, inisiatif dalam kegiatan pembelajaran sudah meningkat dari kondisi awal dan sudah mencapai target yang diharapakan. Indikator rasa senang meningkat dari kondisi awal 2,97 meningkat menjadi 3,51; indikator perhatian meningkat dari kondisi awal 2,89 meningkat menjadi 3,28; indikator keterlibatan meningkat dari kondisi awal 2,89 meningkat menjadi 3,39 dan indikator inisiatif meningkat dari kondisi awal 2,65 meningkat menjadi 3,26 pada akhir siklus I, namun pada indikator perhatian belum mencapai target yang telah di tentukan peneliti. Ratarata nilai kelas dari kondisi awal 68,3 meningkat menjadi 73,21. Persentase siswa yang telah mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 57,89% meningkat menjadi 100%. Hasil perhitungan kuesioner minat menunjukan bahwa rata-rata skor minat untuk indikator perhatian belum mencapai target capaian yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan penelitian dilanjutkan pada siklus II. 2.
Siklus II Penelitian pada siklus satu belum mencapai salah satu indikator minat siswa.
indikator tersebut adalah perhatian pada saat kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan pada siklus II. Peneliti melakukan perubahan dalam siklus II ini yaitu dengan mengurangi jumlah anggota setiap kelompok. Pada siklus I jumlah anggota setiap kelompok adalah 4 sampai 5 orang, sedangkan pada siklus II jumlah anggota kelompok adalah 3 sampai 4 orang. Pengurangan jumlah anggota dalam kelompok dimaksudkan untuk meningkatkan perhatian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
95
Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, Lembar Aktivitas Siswa (LAS), soal evaluasi, dan rubrik penilaian. Perangkat pembelajaran yang telah disusun kemudian divalidasikan kepada dosen, kepala sekolah, guru dan siswa. Peneliti masih menggunakan kuesioner yang dibuat pada siklus I untuk mengukur minat siswa. Peneliti melakukan validitas empiris untuk soal evaluasi dan kuesioner validasi empiris soal evaluasi dilakukan di SD Negeri Jongkang kelas VA, kemudian hasil validitas empiris soal evaluasi diolah dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. b.
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Kompetensi dasar pada
siklus II ini berbeda dengan kompetensi dasar pada siklus I yaitu tentang “ sifat bahan dan kegunaannya”. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 November 2013 mengenai “hubungan sifat bahan dan kegunaannya”. Kegiatan dimulai dengan doa, presensi, motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Guru mengajak siswa bernyanyi lagu ubahan “di sini senang di sana senang”. Hal ini dilakukan guru untuk memotivasi siswa. Kegiatan inti dimulai dengan pengamatan. Siswa mengamati benda-benda sekitar yang dibawa oleh guru kemudian melakukan tanya jawab mengenai benda-benda tersebut. Kemudian siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lembar Kegiatan Siswa dirancang berdasarkan kegiatan dalam Problem Based Learning. Siswa berdiskusi untuk memahami masalah dan membuat penyelesaiannya hal ini merupakan tahap identifikasi masalah. Siswa menuliskan jawaban sementara pada LKS yang telah tersedia. Masalah yang di angkat adalah “apakah benda-benda yang ada di sekitar kita terbuat dari bahan yang sama?”. Siswa merancang kegiatan penyelesaian masalah bersama dengan teman kelompok. Setiap kelompok memilih ruangan yang akan mereka amati, seperti ruang kelas, kamar mandi, ruang UKS dan perpustakaan. Setiap siswa dalam kelompok saling berbagi tugas untuk menyiapkan tabel pengamatan. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan siswa adalah mengamati benda-benda yang ada di tempat yang sudah mereka pilih kemudian siswa menuliskan benda-benda tersebut di dalam tabel dilengkapi dengan bahan penyusunnya. Kegiatan tutorial setiap kelompok melaporkan hasilnya kepada guru dengan mempresentasikan hasil yang di dapat di depan kelas dan mendapat masukan dari guru. Setelah presentasi setiap kelompok mendiskusikan masukan dari guru untuk melanjutkan percobaan. Kegiatan terakhir adalah menyusun laporan, dalam kegiatan menyusun laporan setiap kelompok harus mengelompokkan bendabenda berdasarkan bahan penyusun yang berbeda dan membuat kesimpulan. Siswa bersama guru membuat kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran pada hari ini dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Kegiatan penutup dilakukan dengan penyampaian tindak lanjut, pengisian kuesioner, refleksi, dan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 November 2013 mengenai “sifat bahan dan kegunaannya”, yang membedakan antara pertemuan pertama dan kedua terletak pada kegiatan inti. Kegiatan awal dimulai dengan doa, presensi, motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan apersepsi dan motivasi, guru. Kegiatan inti dimulai dengan tanya jawab mengenai benda-benda yang telah mereka temukan pada pertemuan pertama. Guru memberikan permasalahan mengenai sifat-sifat benda yang telah mereka bawa seperti bagaimana sifat dari bahan (kertas, kaca, plastik, besi, dll). Kemudian siswa masuk ke dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Di dalam kelompok, siswa mengerjakan LKS, siswa berdiskusi untuk memahami masalah
dan
membuat
penyelesaiannya.
Kemudian
siswa
berdiskusi
membicarakan jawaban sementara dan menuliskannya pada LKS. Setelah siswa menemukan jawabannya, kemudian siswa merancang kegiatan penyelesaian masalah. Mereka akan melakukan percobaan untuk membuktikan sifat bahan penyusun benda. Mereka harus membuat daftar benda yang sudah mereka temukan pada pertemuan sebelumnya dan mengelompokkan berdasarkan bahan penyusunnya. Kegiatan
selanjutnya
adalah
melakukan percobaan
untuk
membuktikan jawaban mereka.Setelah siswa melakukan percobaan mereka melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan kepada guru dan menyampaikan hambatan yang mereka alami dan guru memberikan masukan untuk kelompok yang mengalami hambatan/kesulitan dalam kegiatan penyelesaiaan masalah setiap kelompok mendiskusikan masukan dari guru dan menuliskan jawabannya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dalam LKS serta mengisi tabel pengelompokan benda-benda berdasarkan mudah/tidaknya terbakar, mudah/tidaknya menyerap air, mudah/tidaknya berubah bentuk apabila ditekan dan berdiskusi untuk menemukan kegunaan dari bahanbahan tersebut. Kegiatan terakhir yang harus dilakukan setiap kelompok adalah menyusun laporan berdasarkan LKS yang telah disediakan. Mereka juga harus membuat kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah mereka lakukan. Setelah kegiatan inti selesai, siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Kegiatan penutup dilakukan dengan mengerjakan soal evaluasi, pengisian kuesioner, refleksi, dan salam penutup. c.
Observasi Observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus pertama.
Peneliti dibantu rekan peneliti yang ikut mengamati pada saat pembelajaran berlangsung. Observer bertugas untuk melihat seluruh proses kegiatan pembelajaran dan menuliskan diskripsi hasil pengamatan pada lembar observasi. Observer juga melakuakn penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan pada setaiap pertemuan menggunakan rubrik penilaian. Penilaian psikomtorik dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan penyelesaian masalah, penilaian ini dilakukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan bahan. Observasi yang dilakukan untuk mendukung data kuesioner siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d.
99
Refleksi Pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari dua pertemuan berjalan sesuai
dengan rencana. Minat siswa juga mengalami peningkatan. Indikator perhatian pada siklus II juga sudah mengalami peningkatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari kuesioner yang telah diisi siswa pada setiap akhir pembelajaran. Bel berbunyi tanda waktu istirahat berakhir siswa telah siap di dalam kelas. Siswa meminta peneliti untuk segara memulai kegiatan pembelajaran padahal pada waktu itu guru belum tiba di kelas. Hal ini menunjukan antusias siswa muncul. Pada siklus II ini jumlah anggota setiap kelompok dikurangi maka setiap siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran karena mereka harus mengerjakan LKS bersama teman kelompok, karena jumlah anggota kelompok yang semakin kecil siswa memperhatikan setiap kegiatan yang berlangsung, mereka memperhatikan setiap langkah pengerjaan LKS. Kuesioner minat siswa pada siklus II dihitung dengan cara yang sama pada siklus I. Peningkatan minat pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Tabel 4.2 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siklus II
Minat
Indikator
Deskriptor
Sikap ceria Perhatian
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal batas pada setiap indikator dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 Jumlah siswa yang luus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100
Keterlibat an Inisiatif Prestasi
Siswa yang lulus KKM
Rata-rata nilai
Jumlah nilai yang diperoleh dibagi jumlah siswa
Kondisi awal
Target capaian siklus 1
Capaia n siklus 1
2,97
3,47
3,51
2,89
3,39
3,28
2,89
3,39
3,39
2,65
3,16
3,26
57,89%
67%
100%
Ket
Target capaian siklus 2 Tercapai 4,01
Capaian siklus 2
Ket
4,01
Tercapai
Tidak Terlibat Tercapai
3,39
3,78
Tercapai
3,89
3,91
Tercapai
Tercapai
3,76
3,80
Tercapai
Tercapai
100%
100% Tercapai
68,3
73
73,21
Tercapai 75
75,83
Tercapai
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua indikator minat sudah meningkat dan tercapai sesuai target yang diharapkan. Pada siklus II rata-rata skor indikator rasa senang meningkat dan mencapai target capaian dari siklus I sebesar 3,51 menjadi 4,01: pada indikator perhatian meningkat dari capaian siklus I sebesar 3,28 meningkat menjadi 3,78, indikator perhatian dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I belum tercapai, namun di siklus 2 sudah tercapai. Indikator keterlibatan pada capaian siklus I sebesar 3,39 meningkat menjadi 3,91 pada siklus II dan indikator inisiatif pada siklus I sebesar 3,26 meningkat menjadi 3,80. Prestasi belajar siswa pun meningkat. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang lulus KKM dari kondisi awal 57,89% meningkat menjadi 100% pada siklus I. Pada siklus II jumlah siswa yang lulus KKM tetap 100%, dan dilihat dari nilai rata-rata kelas yang meningkat dari kondisi awal sebesar 68,3 meningkat menjadi 73,21 pada siklus I. Siklus II nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I 73,21 menjadi 75,83.
B.
HASIL PENELITIAN
1.
Hasil Peningkatan Minat Surya (2003: 67) minat dapat diartikan sebagai rasa senang dalam
menghadapi suatu obyek. Prinsipnya dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang akan meningkat apabila dia memiliki minat
yang besar dalam melakukan
tindakan. Minat siswa dijabarkan dalam 4 indikator yaitu rasa senang saat pembelajaran IPA, perhatian pada proses pembelajaran IPA, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran IPA dan siswa berinisiatif mencari informasi baru.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur minat siswa dalam pelajaran IPA. Kuesioner diberikan kepada siswa sebelum penelitian dilaksanakan. Kuesioner juga diberikan pada siswa setiap akhir pertemuan siklus I dan siklus II. Hasil kuesioner sebelum penelitian memberikan informasi tentang minat awal siswa pada pelajaran IPA. Data awal minat siswa dapat dilihat pada tabel 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Tabel 4.3 Data Awal Minat
No Nama
No Item Kuesioner 1
2
3
4
5 6
7
8
9
10 11
12
13 14 15
Skor Total Kriteria 16 17
18 19 20
21 22
23
Total
1
VTG
4
3
2
4
2 3
2
2,86 4
1
2
4
3
2,80 2
4
2
1
3
2,40
3
2
3
2
3
1
2,33
60,00
Rendah
2
ABP
3
3
2
2
3 2
3
2,57 4
2
2
2
2
2,40 4
3
3
2
2
2,80
3
2
2
2
3
3
2,50
59,00
Rendah
3 4
ADF ATM
3 3
2 4
2 2
3 4
4 2 3 4
2 2
2,57 3 3,14 4
3 4
2 3
4 4
3 4
3,00 2 3,80 3
2 2
3 4
2 2
3 3
2,40 2,80
1 3
3 4
2 3
3 4
1 4
3 3
2,17 3,50
58,00 76,00
Rendah Cukup
5
BKC
4
2
3
4
4 2
2
3,00 3
4
3
3
3
3,20 3
3
3
3
5
3,40
5
5
3
3
3
4
3,83
77,00
Cukup
6
BPP
4
2
3
2
4 3
2
2,86 3
2
2
1
4
2,40 3
2
2
3
2
2,40
2
3
2
3
2
2
2,33
58,00
Rendah
7
CLP
4
4
4
4
2 3
2
3,29 3
3
3
4
4
3,40 4
2
3
4
3
3,20
3
3
4
3
4
2
3,17
75,00
Cukup
8
DNP
4
3
4
3
3 3
3
3,29 4
3
4
3
4
3,00 4
3
4
3
3
3,40
4
3
3
2
2
5
3,17
77,00
Cukup
9
EYP
4
3
4
2
4 3
4
3,43 2
2
3
2
2
2,20 3
3
2
2
3
2,60
2
2
2
2
1
3
2,00
60,00
Rendah
10
IPL
3
2
4
4
2 3
2
2,86 3
4
4
4
2
3,40 2
3
4
5
4
3,60
3
3
4
4
3
3
3,33
75,00
Cukup
11
SPS
4
2
4
3
2 2
3
2,86 2
2
3
2
3
2,40 3
3
2
3
3
2,80
2
2
2
3
2
2
2,17
59,00
Rendah
12
HP
3
3
2
2
3 2
3
2,57 3
2
3
1
2
2,20 2
3
3
3
3
2,80
2
2
1
2
2
3
2,00
55,00
Rendah
13
RS
4
3
3
2
3 3
4
3,14 4
3
4
3
4
3,60 4
4
3
3
3
3,40
3
3
3
3
2
3
2,83
74,00
Cukup
14
BHP
3
3
3
4
3 3
3
3,14 3
2
3
2
3
2,60 3
2
2
2
3
2,40
2
3
2
1
2
1
1,83
58,00
Rendah
2,97
2,89
2,89
2,65
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Minat siswa diketahui dengan menghitung data kuesioner yang diisi oleh siswa, peneliti menghitung rata-rata setiap indikator kuesioner minat siswa. Berdasarkan tabel 4.3, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA sebesar 2,97, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 2,89, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sebesar 2,89 dan rata-rata skor minat indikator berinisiatif mencari informasi baru sebesar 2,65. Data kondisi awal minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat bahwa ada 8 dari 14 (57,14%) siswa yang termasuk dalam kategori rendah, ada 6 dari 14 siswa (42,85%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup. a. Minat Pada Siklus I Pada data minat siswa dijelaskan hasil kuesioner siklus I yang telah diisi oleh siswa pada setiap akhir pertemuan. Data minat siswa setiap akhir pertemuan ini dapat digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi pada minat siswa setiap akhir pertemuan. Pada tabel 4.5 berikut dapat dilihat data minat siswa pada siklus I pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Tabel 4.4 Data Minat Siswa Siklus I pertemuan 1 No Nama No Item Kuesioner
Skor Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
8
9
10 11 12
1 VTG
4 3 3 4 3 4 4 3,57 4
4
2
4
3
3,40 4
4
3
2
3
3,20 4
3
4
3
3
3
3,33 78,0
Cukup
2 ABP
3 3 4 2 3 4 3 3,14 4
4
3
3
3
3,40 4
3
3
3
4
3,40 4
4
2
4
3
4
3,50 77,0
Cukup
3 ADF
4 2 3 3 2 2 3 2,71 3
3
3
3
3
3,00 2
3
2
2
3
2,40 2
2
2
3
3
2
2,33 60,0
Rendah
4 ATM 4 4 4 4 3 4 3 3,71 4
4
3
3
4
3,60 5
4
4
4
3
4,00 4
3
3
4
4
4
3,67 86,0
Tinggi
5 BKC
4 4 3 4 4 3 3 3,57 3
4
3
3
3
3,20 5
3
4
3
5
4,00 5
5
3
3
4
4
4,00 85,0
Tinggi
6 BPP
4 3 3 3 3 3 2 3,00 3
2
3
2
2
2,40 3
2
3
2
3
2,60 2
3
2
3
2
2
2,33 60,0
Rendah
7 CLP
5 5 4 4 3 3 3 3,86 4
4
3
4
4
3,80 4
3
3
4
3
3,40 3
3
4
3
4
3
3,33 83,0
Tinggi
8 DNP
4 3 4 3 4 4 3 3,57 4
3
4
5
4
3,00 5
3
4
5
3
4,00 4
3
5
4
3
3
3,67 87,0
Tinggi
9 EYP
4 3 4 2 4 3 4 3,43 2
2
3
2
2
2,20 3
3
2
2
3
2,60 2
2
2
2
1
3
2,00 60,0
Rendah
10 IPL
3 3 4 4 4 3 3 3,43 3
4
4
4
3
3,60 3
3
4
5
4
3,80 3
3
4
4
3
4
3,50 82,0
Tinggi
11 SPS
4 4 3 4 3 4 4 3,71 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
3
4
4
3,67 84,0
Tinggi
12 HP
3 3 2 2 3 3 3 2,71 3
2
3
2
2
2,40 3
2
3
3
2
2,60 2
2
3
3
3
3
2,67 60,0
Rendah
13 RS
4 3 3 3 3 3 4 3,29 4
3
4
3
4
3,60 4
3
4
3
3
3,40 3
3
3
3
3
3
3,00 76,0
Cukup
14 BHP
4 3 3 3 3 4 3 3,29 3
3
2
2
3
2,60 3
3
2
2
2
2,40 2
1
2
2
2
3
2,00 60,0
Rendah
3,36
13 14 15 16 17
3,13
18 19 20 21 22 23
3,24
Total
3,07
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 4.4 menunjukan rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA sebesar 3,36, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 3,13, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sebesar 3,24 dan rata-rata skor minat indikator berinisiatif mencari informasi baru sebesar 3,07. Data minat siswa pada siklus I pertemuan 1 dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat bahwa ada 5 dari 14 (35,71%) siswa yang termasuk dalam kategori rendah, ada 3 dari 14 (21,42%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup dan ada 6 dari 14 (42,85%) yang termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Tabel 4.5 Data Minat Siswa Siklus I Pertemuan 2 No Nama No Item Kuesioner
Skor Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12
13 14 15 16 17
Total
18 19 20 21 22 23
1
VTG 4 4 3 4 3 4 4
3,71 4 4 4
4
3
3,80 4
4
3
4
3
3,60 4
3
4
3
3
4
3,50 84,00 Tinggi
2
ABP 3 3 4 3 3 4 3
3,29 4 4 3
3
4
3,60 4
3
3
2
4
3,20 4
4
3
4
3
4
3,67 79,00 Cukup
3 4
ADF 4 4 4 3 3 2 3 ATM 5 5 4 4 5 4 5
3,29 4 4 3 4,57 4 5 3
3 5
3 4
3,40 4 4,20 5
3 4
4 4
2 4
3 3
3,20 3 4,00 4
4 3
3 3
4 4
3 5
3 5
3,33 76,00 Cukup 4,00 97,00 Tinggi
5
BKC 4 4 3 4 4 3 3
3,57 3 4 3
3
3
3,20 5
3
4
3
5
4,00 5
5
3
3
4
4
4,00 85,00 Tinggi
6
BPP
4 3 3 3 3 3 2
3,00 3 2 3
2
2
2,40 3
2
3
2
3
2,60 2
3
2
3
2
2
2,33 60,00 Rendah
7 8
CLP 5 5 4 4 3 3 3 DNP 4 4 4 3 4 4 3
3,86 4 4 3 3,71 5 5 4
4 5
4 4
3,80 4 3,00 5
3 3
3 4
4 5
3 3
3,40 3 4,00 4
3 3
4 5
3 4
4 4
3 3
3,33 83,00 Tinggi 3,83 92,00 Tinggi
9
EYP
4 3 4 2 4 3 4
3,43 2 2 3
2
2
2,20 3
3
2
2
3
2,60 2
2
2
2
1
3
2,00 60,00 Rendah
10 IPL
3 3 4 4 4 3 3
3,43 3 4 4
4
3
3,60 3
3
4
5
4
3,80 3
3
4
4
3
4
3,50 82,00 Tinggi
11 SPS
4 4 3 4 3 4 4
3,71 4 4 3
4
3
3,60 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
3
4
4
3,67 84,00 Tinggi
12 HP
3 3 2 2 3 3 3
2,71 3 2 3
2
2
2,40 3
2
3
3
2
2,60 2
2
3
3
3
3
2,67 60,00 Rendah
13 RS
4 3 3 3 3 3 4
3,29 4 3 4
3
4
3,60 4
3
4
3
3
3,40 3
3
3
3
3
3
3,00 76,00 Cukup
14 BHP 4 4 4 3 3 4 4
3,71 3 3 2
4
3
3,00 3
3
3
4
2
3,00 2
3
2
3
3
3
2,67 72,00 Cukup
3,52
3,27
3,36
3,25
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.5 menunjukan rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA sebesar 3,52, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 3,27, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sebesar 3,24 dan rata-rata skor minat indikator berinisiatif mencari informasi baru sebesar 3,07. Data minat siswa pada siklus I pertemuan 2 dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat bahwa ada 3 dari 14 (21,42%) siswa yang termasuk dalam kategori rendah, ada 4 dari 14 (28,57%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup dan ada 7 dari 14 (50%) siswa yang termasuk kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Tabel 4.6 Data Minat Siswa Siklus I Pertemuan 3 No Nama No Item Kuesioner
Skor Kriteria 13 14 15 16 17
Total
1
2 3 4 5
6
7
8
9
10 11 12
18 19 20 21 22 23
1
VTG 5
4 5 4 3
4
4
4,14 5
5
4
4
3
4,20 4
5
3
4
3
3,80 5
5
4
3
3
5
4,17 94,00 Tinggi
2
ABP 3
3 5 3 5
4
5
4,00 5
4
3
3
4
3,80 4
5
3
5
4
4,20 5
5
3
4
3
5
4,17 93,00 Tinggi
3
ADF 5
4 5 5 3
2
3
3,86 5
4
3
3
3
3,60 5
5
4
2
3
3,80 5
4
3
5
3
3
3,83 87,00 Tinggi
4
ATM 5
5 4 4 5
4
5
4,57 4
5
3
5
4
4,20 5
4
4
4
3
4,00 4
3
3
4
5
5
4,00 97,00 Tinggi
5
BKC 4
4 3 4 4
3
3
3,57 3
4
3
3
3
3,20 5
3
4
3
5
4,00 5
5
3
3
4
4
4,00 85,00 Tinggi
6
BPP 4
3 3 3 3
3
2
3,00 3
2
3
2
2
2,40 3
2
3
2
3
2,60 2
3
2
3
2
2
2,33 60,00 Rendah
7
CLP 5
5 4 4 3
3
3
3,86 4
4
3
4
4
3,80 4
3
3
4
3
3,40 3
3
4
3
4
3
3,33 83,00 Tinggi
8
DNP 4
4 4 3 4
4
3
3,71 5
5
4
5
4
3,00 5
3
4
5
3
4,00 4
3
5
4
4
3
3,83 92,00 Tinggi
9
EYP 4
3 4 3 4
3
4
3,57 4
4
3
2
4
3,40 3
3
4
2
3
3,00 5
2
5
2
3
3
3,33 77,00 Cukup
10 IPL
3
3 4 4 4
3
3
3,43 3
4
4
4
3
3,60 3
3
4
5
4
3,80 3
3
4
4
3
4
3,50 82,00 Tinggi
11 SPS
4
4 3 4 3
4
4
3,71 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
3
4
4
3,67 84,00 Tinggi
12 HP
3
3 2 2 3
3
3
2,71 3
2
3
2
2
2,40 3
2
3
3
2
2,60 2
2
3
3
3
3
2,67 60,00 Rendah
13 RS
4
3 3 3 3
3
4
3,29 4
3
4
3
4
3,60 4
3
4
3
3
3,40 3
3
3
3
3
3
3,00 76,00 Cukup
14 BHP 5
4 4 3 3
4
4
3,86 3
3
4
4
3
3,40 4
3
3
4
4
3,60 2
3
2
3
3
3
2,67 78,00 Cukup
3,66
3,44
3,56
3,46
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.6 menunjukan rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA sebesar 3,66, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 3,44, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sebesar 3,56 dan rata-rata skor minat indikator berinisiatif mencari informasi baru sebesar 3,46. Data minat siswa pada siklus I pertemuan 2 dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat bahwa ada 2 dari 14 (14,28%) siswa yang termasuk dalam kategori rendah, ada 3 dari 14 (21,42%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup dan ada 9 dari 14 (64,28%) siswa yang termasuk kategori tinggi. Hasil dari kuesioner siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan terlihat ada peningkatan minat siswa dalam belajar IPA. Hal ini terlihat pada meningkatnya persentase kategori minat yang tinggi dan menurunnya persentase kategori cukup. Hasil perhitungan rata-rata skor minat siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rata-rata Skor Minat Siklus I NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
pertemuan pertemuan pertemuan I 2 3 78,00 84,00 94,0 77,00 79,00 93,0 60,00 76,00 87,0 86,00 97,00 97,0 85,00 85,00 85,0 60,00 60,00 60,0 83,00 83,00 83,0 87,00 92,00 92,0 60,00 60,00 77,0 82,00 82,00 82,0 84,00 84,00 84,0 60,00 60,00 60,0 76,00 76,00 76,0 60,00 72,00 78,0
Rata-rata
Kriteria
85,3 83,0 74,3 93,3 85,0 60,0 83,0 90,3 65,7 82,0 84,0 60,0 76,0 70,0
Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi rendah Tinggi Tinggi cukup Tinggi Tinggi rendah Cukup Cukup
Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil perhitungan rata-rata skor minat siklus I ada 2 dari 14 (14,28%) siswa termasuk dalam kategori minat rendah, ada 3 dari 14 (21,42%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup dan ada 6 dari 14 (42,85%) siswa yang termasuk dalam kategori minat tinggi,
Data tersebut
menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa. Ada tiga indikator sudah tercapai . Target yang belum tercapai tersebut dilanjutkan dalam siklus 2. Untuk indikator yang sudah mencapai target, peneliti hanya melakukan pemantapan di siklus 2 tetapi tetap ada target yang harus dicapai. Rangkuman data minat siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 4.8 Rangkuman Data Minat Siswa
Indikator Memiliki rasa senang Memperhatikan saat pelajaran Terlibat dalam proses pembelajaran Berinisiatif mencari informasi baru
Perte muan 1 3,36 3,13 3.24 3.07
Capaian Perte muan 2 3,52 3,27 3,36 3,25
Perte muan 3 3,36 3,44 3,56 3,46
Rata-rata 3,41 3,28 3,46 3,36
Tabel 4.8 menunjukan rangkuman kuesioner siklus I. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi siswa pada pertemuan pertama, kedua, ketiga pada siklus I dapat dilihat indikator rasa senang saat pembeljaran IPA adalah 3,41, ratarata skor minat siswa pada indikator memperhatikan saat proses pembelajaran adalah 3,28, rata-rata skor minat pada indikator terlibat dalam proses pembelajaran adalah 3,46 dan rata-rata skor minat pada indikator berinisiatif mencari informasi baru aadalah 3,36. Dari data tersebut kita mengetahui peningkatan minat siswa dalam mengikuti pelajaran IPA, namun pada indikator memperhatikan saat pelajaran belum mancapai target capaian yan telah yang telah ditentukan. Dari hasil kuesioner yang diberikan pada siklus 2 juga menunjukkan adanya peningkatan minat setiap siswa dalam pembelajaran IPA. Peningkatan minat siswa ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai kategori tinggi dan berkurangnya jumlah siswa yang mencapai kriteria cukup berminat. b. Minat Pada Siklus II Hasil kuesioner pada siklus I menunjukan adanya peningkatan minat pada masing-masing indikator minat belajar siswa. Siklus II terdiri dari 2 pertemuan setiap akhir pertemuan siswa mengisi kuesioner yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
peneliti. Pada pertemuan kedua siswa juga mengerjakan evaluasi yang digunakan peneliti untuk mengukur prestasi belajar siswa. Adapun hasil kuesioner siklus II pertemuan 1 dijabarkan pada tabel 4.9 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Tabel 4.9 Data Minat Siswa Siklus II Pertemuan 1 No Nama No Item Kuesioner
Skor Kriteria 7
8
9
10 11 12
1
VTG 5 4 5 4 3 4
4
4,14 5
5
4
4
3
4,20 4
5
3
4
3
3,80 5
5
4
3
3
5
4,17 94,00 Tinggi
2
ABP 3 3 5 3 5 4
5
4,00 5
4
3
3
4
3,80 4
5
3
5
4
4,20 5
5
3
4
3
5
4,17 93,00 Tinggi
3
ADF 5 4 5 5 3 2
3
3,86 5
4
3
3
3
3,60 5
5
4
2
3
3,80 5
4
3
5
3
3
3,83 87,00 Tinggi
4
ATM 5 5 4 4 5 4
5
4,57 4
5
3
5
4
4,20 5
4
4
4
3
4,00 4
3
3
4
5
5
4,00 97,00 Tinggi
5
BKC 4 4 3 4 4 3
3
3,57 3
4
3
3
3
3,20 5
3
4
3
5
4,00 5
5
3
3
4
4
4,00 85,00 Tinggi
6
BPP
4 4 3 4 3 3
2
3,29 3
4
3
3
5
3,60 3
4
3
3
3
3,20 5
4
4
3
3
3
3,67 79,00 Cukup
7
CLP
5 5 4 4 3 3
3
3,86 4
4
3
4
4
3,80 4
3
3
4
3
3,40 3
3
4
3
4
3
3,33 83,00 Tinggi
8
DNP 4 4 4 3 4 4
3
3,71 5
5
4
5
4
3,00 5
3
4
5
3
4,00 4
3
5
4
4
3
3,83 92,00 Tinggi
9
EYP
4 3 4 3 4 3
4
3,57 4
4
3
2
4
3,40 3
3
4
2
3
3,00 5
2
5
2
3
3
3,33 77,00 Cukup
10 IPL
3 3 4 4 4 3
3
3,43 3
4
4
4
3
3,60 3
3
4
5
4
3,80 3
3
4
4
3
4
3,50 82,00 Tinggi
11 SPS
4 4 3 4 3 4
4
3,71 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
3
4
4
3,67 84,00 Tinggi
12 HP
4 4 5 5 3 3
3
3,86 4
4
3
3
4
3,60 3
2
3
3
2
2,60 4
4
3
3
3
4
3,50 79,00 Cukup
13 RS
4 3 3 3 3 3
4
3,29 4
3
4
3
4
3,60 4
3
4
3
3
3,40 3
3
3
3
3
3
3,00 76,00 Cukup
14 BHP
5 4 4 3 3 4
4
3,86 3
3
4
4
3
3,40 4
3
3
4
4
3,60 2
3
2
3
3
3
2,67 78,00 Cukup
3,77
13 14 15 16 17
Total
1 2 3 4 5 6
3,61
18 19 20 21 22 23
3,60
3,62
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 4.9 menunjukan rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA sebesar 3,77, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 3,61, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sebesar 3,60 dan rata-rata skor minat indikator berinisiatif mencari informasi baru sebesar 3,62. Data minat siswa pada siklus II pertemuan 1 dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat bahwa ada 5 dari 14 (35,71%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup dan ada 9 dari 14 (64,28%) siswa yang termasuk kategori tinggi. Hasil dari kuesioner siklus II yang terdiri dari dua pertemuan terlihat ada peningkatan minat siswa dalam belajar IPA. Hal ini terlihat pada meningkatnya persentase kategori minat yang tinggi dan menurunnya persentase kategori cukup. Hasil perhitungan kuesioner minat siswa pada siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Tabel 4.10 Data Minat Siswa Siklus II Pertemuan 2 No Nama No Item Kuesioner
Skor
1
2
3 4
5
6
7
8
9
10 11 12
13 14 15 16 17
18 19 20 21
1
VTG 5
5
5 4
5
4
4
4,57 5
5
4
4
5
4,60 4
5
3
4
3
3,80 5
4
4
2
ABP 5
5
5 4
5
4
5
4,71 5
5
5
3
5
4,60 4
5
3
5
4
4,20 5
5
3
ADF 5
5
5 5
3
4
3
4,29 5
4
5
3
5
4,40 5
5
4
2
3
3,80 5
4
ATM 5
5
4 4
5
4
5
4,57 4
5
3
5
4
4,20 5
4
4
4
3
5
BKC 4
4
3 4
4
3
3
3,57 3
4
3
3
3
3,20 5
3
4
3
6
BPP
5
4
5 4
5
5
4
4,57 3
4
3
3
5
3,60 4
4
3
7
CLP
5
5
4 4
3
3
3
3,86 4
4
3
4
4
3,80 4
3
8
DNP 4
4
4 3
4
4
3
3,71 5
5
4
5
4
3,00 5
9
Kriteria
Total
22
23
4
3
5
4,17
99,00
3
4
3
5
4,17
102,00 Sangat Tinggi
4
5
5
3
5
4,50
98,00
Tinggi
4,00 4
3
3
4
5
5
4,00
97,00
Tinggi
5
4,00 5
5
3
3
4
4
4,00
85,00
Tinggi
3
3
3,40 5
4
5
5
3
5
4,50
94,00
Tinggi
3
4
3
3,40 3
3
4
3
4
3
3,33
83,00
Tinggi
3
4
5
3
4,00 4
3
5
4
4
3
3,83
92,00
Tinggi
Sangat Tinggi
EYP
5
5
4 3
4
3
4
4,00 4
4
4
4
4
4,00 3
4
4
2
3
3,20 5
4
5
4
3
4
4,17
89,00
Tinggi
10 IPL
3
3
4 4
4
3
3
3,43 3
4
4
4
3
3,60 3
3
4
5
4
3,80 3
3
4
4
3
4
3,50
82,00
Tinggi
11 SPS
4
4
3 4
3
4
4
3,71 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
4
3
3,60 4
4
3
3
4
4
3,67
84,00
Tinggi
12 HP
4
4
5 5
3
3
3
3,86 4
4
3
3
4
3,60 3
2
3
3
2
2,60 4
4
3
3
3
4
3,50
79,00
Cukup
13 RS
4
3
3 3
3
3
4
3,29 4
3
4
3
4
3,60 4
3
4
3
3
3,40 3
3
3
3
3
3
3,00
76,00
Cukup
14 BHP 5
4
4 3
3
4
4
3,86 4
3
4
4
3
3,60 4
4
3
4
4
3,80 2
3
2
4
3
3
2,83
81,00
Tinggi
4,00
3,81
3,64
3,80
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 4.10 menunjukan rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA sebesar 4,26, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebesar 3,94, rata-rata skor minat pada indikator siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sebesar 4,21 dan rata-rata skor minat indikator berinisiatif mencari informasi baru sebesar 3,99 Data minat siswa pada siklus II pertemuan 2 dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat bahwa ada 2 dari 14 (14,28%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup, ada 7 dari 14 (50%) siswa yang termasuk kategori tinggi dan ada 5 dari 14 siswa (35,71%) siswa yang termasuk dalam kategori minat sangat tinggi. Hasil perhitungan rata-rata skor minat siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil perhitungan rata-rata skor minat siklus II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
pertemuan 1 94,00 93,00 87,00 97,00 85,00 79,00 83,00 92,00 77,00 82,00 84,00 79,00 76,00 78,00
pertemuan 2 103,00 102,00 101,00 111,00 87,00 111,00 87,00 105,00 91,00 102,00 86,00 80,00 76,00 89,00
Rata-rata 98,5 97,5 94 104 86 95 85 98,5 84 92 85 79,5 76 83,5 89,892857
kriteria Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Cukup Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4.11menunjukan bahwa hasil perhitungan rata-rata skor minat siklus II ada 3 dari 14 (21,42%) siswa yang termasuk dalam kategori cukup dan ada 11 dari 14 (78,57%) siswa yang termasuk dalam kategori minat tinggi. Rangkuman data minat siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Minat Siswa Siklus II No
1 2 3 4
Indikator Minat
Siswa memiliki sikap ceria saat pembelajaran Siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran Siswa terlibat dalam pembelajaran IPA Siswa memiliki inisiatif mempelajari hal-hal yang berkaitan dalam pembelajaran IPA Rata-rata
Capaian Siklus II Pert 1 Pert 2 3,77 3,61
Rata-rata
4,26
4,01
3,94
3,78
3,60
4,21
3,91
3,62
3,99
3,80 3,87
Tabel 4.12 merupakan rangkuman hasil minat siswa siklus II, dari kuesioner yang telah diisi siswa pada siklus II yang terdiri dari pertemuan pertama dan kedua dapat diketahui bahwa rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang sebesar 4,01, rata-rata skor minat pada indikator memperhatikan seluruh proses pembelajaran sebesar 3,78, rata-rata skor minat pada indkator terlibat dalam pembelajaran sebesar 3,91 dan rata-rata skor minat pada indikator insiatif mempelajari hal-hal yang berkaitan dalam pembelajaran sebesar 3,80.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. Hasil Prestasi Belajar Siswa Gagne (dalam Baharudin, 2007: 56) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan salah satu umpan balik dari proses belajar yang telah dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat berupa ketrampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas. Prestasi belajar siswa pada setiap siklus dihitung dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif diambil dari nilai evaluasi. Aspek afektif di ambil dari pengamatan dengan panduan penilaian afektif dan aspek psikomotor diambil dari nilai percobaan. Dalam siklus I peneliti menggunakan soal evaluasi tes pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Tes evaluasi ini dilakukan pada pertemuan terakhir setiap siklus. LKS dikerjakan dalam setiap pertemuan sebagai panduan dalam melakukan percobaan. Penilaian afektif dilakukan dengan melihat minat siswa pada setiap pertemuan. Penilaian psikomotor pada saat siswa melakukan percobaan. Tabel 4.13 berikut merupakan hasil nilai evaluasi siswa siklus I:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 4.13 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VTG ABP ADF ATM BKC BPP CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
Nilai Evaluasi 70 80 75 70 60 65 80 60 64 65 60 64 70 60 943 67,35714
Pada tabel 4.13 terlihat rata-rata nilai evaluasi siklus I adalah 67,35. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 dan skor terendah yang deperoleh siswa adalah 60. Nilai akhir siswa dihitung dengan menjumlahkan nilai kognitif yang diperoleh dari tes evaluasi, nilai afektif yang di peroleh dari pengamatan peneliti berdasarkan rubrik penilaian kognitif dan psikomotorik kemudian dihitung rataratanya. Setelah mendapatkan rata-rata pada setiap siswa dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dinyatakan tidak lulus KKM. Hasil akhir penilaian afektif dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 4.14 Hasil Akhir Afektif Siswa Siklus I No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VTG ABP ADF ATM BKC BPP CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
Nilai Nilai Nilai Afektif Afektif Afektif Pert 1 Pert 2 Pert 3 58 63 72 68 67 74 83 65 72 73 64 75 65 58
Ratarata
65 75 75 78 71 84 85 68 85 75 70 81 70 79
70 76 76 79 74 85 86 73 88 80 76 82 75 83
64,33 71,33 74,33 75,00 70,67 81,00 84,67 68,67 81,67 76,00 70,00 79,33 70,00 73,33
957
1061
1103
1040,33
68,36
75,79
78,79
74,31
Hasil penilaian aspek psikomotorik diambil dari nilai percobaan pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Hasil penilaian psikomotor dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Akhir Psikomotorik Siswa Siklus I No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6
VTG ABP ADF ATM BKC BPP
Nilai Nilai Nilai (perc) (perc) (perc) Psiko 1 Psiko 2 Psiko 3 78 66 68 72 80 76
80 72 74 76 82 76
82 75 76 80 83 83
Ratarata 80,00 71,00 72,67 76,00 81,67 78,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Siswa 7 8 9 10 11 12 13 14
CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
Nilai Nilai Nilai (perc) (perc) (perc) Psiko 1 Psiko 2 Psiko 3
122
Ratarata
78 65 78 80 78 76 78 65 1038
79 66 80 81 80 79 80 70 1075
81 74 82 84 82 80 83 72 1117
79,33 68,33 80,00 81,67 80,00 78,33 80,33 69,00 1076,67
74,14
76,79
79,79
76,90
Nilai akhir siklus I ditentukan dengan menjumlahkan nilai hasil tes evaluasi, afektif dan psikomotorik kemudian dihitung rata-ratanya. Kemudian menentukan siswa yang lulus KKM. Siswa dikatakan lulus apabila nilai akhir melebihi target yang telah ditentukan atau sama dengan target yang telah ditentukan. Tabel 4.16 menyajikan hasil prestasi belajar siswa siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Tabel 4.16 Hasil prestasi Belajar Siklus I No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Siswa VTG ABP ADF ATM BKC BPP CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
Nilai kognitif 70 80 75 70 60 65 80 60 64 65 60 64 70 60
afektif Psikomotorik 64,33 80,00 71,33 71,00 74,33 72,67 75,00 76,00 70,67 81,67 81,00 78,33 84,67 79,33 68,67 68,33 81,67 80,00 76,00 81,67 70,00 80,00 79,33 78,33 70,00 80,33 73,33 69,00 943 1040,33 1076,67
67,35714
74,31
76,90
Ketercapaian ratarata KKM Tercapai 71,44 Tercapai 74,11 Tercapai 74,00 Tercapai 73,67 Tercapai 70,78 Tercapai 74,78 Tercapai 81,33 Tercapai 65,67 Tercapai 75,22 Tercapai 74,22 Tercapai 70,00 Tercapai 73,89 Tercapai 73,44 Tercapai 67,44 1020,00 72,86
Tabel 4.16 di atas menunjukkan hasil akhir prestasi siswa siklus I.Untuk mendapatkan nilai akhir yaitu dengan menjumlahkan hasil tes evaluasi, rata-rata nilai afektif dan rata-rata nilai psikomotorik lalu dibagi 3. Target yang ditentukan adalah 63. Siswa yang lulus KKM dan melebihi target 14 siswa (100%). Peningkatan hasil prestasi dari kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tabel 4.17 Hasil Tes Obyektif Siswa Pada Siklus I
Prestasi
Indikator
Kondisi Awal
Capaian Siklus 1
Siswa yang lulus KKM
57,89%
100%
Rata-rata nilai
68,3
73,21
Hasil tes obyektif Siswa pada siklus I menunjukan adanya peningkatan prosentase siswa yang lulus KKM pada kondisi awal sebesar 57,89% dan rata-rata kelas pada mata pelajaran IPA 68,3. Pada siklus I siswa yang lulus KKM sebesar 100% dan rata-rata nilai meningkat menjadi 73,21. Hasil prestasi belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.18berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 4.18 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II No
Nama Siswa
Nilai Evaluasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VTG ABP ADF ATM BKC BPP CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
75 80 80 70 65 70 80 60 65 75 70 85 75 70 1020 72,86
Tabel 4.18 merupakan hasil evaluasi siklus II. Hasil evaluasi siswa siklus II juga menunjukan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan hasil evaluasi siklus I. Jumlah skor evaluasi keseluruhan siswa adalah 1020, dan rata-rata skor evaluasi sebesar 72,56. Seperti pada siklus I, nilai akhir siklus II diperoleh dengan menjumlahkan skor evaluasi, rata-rata penilaian afektif dan rata-rata penilaian psikomorik. Setelah ketiganya dijumlahkan lalu dihitung rata-rata dari ketiga nilai tersebut sehingga diketahui hasil tes obyektif pada siklus II. Tabel 4.19 berikut merupakan hasil penilaian afektif keseluruhan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 4.19 Hasil Akhir Afektif Siswa Siklus II No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VTG ABP ADF ATM BKC BPP CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
Nilai Nilai Afektif Afektif Pert 1 Pert 2
Rata 2 afektif
59 64 75 70 68 75 84 65 72 75 68 76 68 65
65 75 75 74 73 84 85 68 85 75 70 81 70 79
62,00 69,50 75,00 72,00 70,50 79,50 84,50 66,50 78,50 75,00 69,00 78,50 69,00 72,00
984
1059
1021,5
70,29
75,64
72,96
Tabel 4.19 menjelaskan perolehan skor afektif siklus II pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Skor pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 dihitung rata-ratanya. Pada tabel 4.19 disajikan hasil penilaian psikomotorik siswa dari pertemuan 1 dan pertemuan 2. Adapun hasil penghitungan rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini: Tabel 4.20 Hasil Akhir Psikomorik Siswa Siklus II No
Nama Siswa
1 2 3
VTG ABP ADF
Nilai Nilai (perc) (perc) Psiko 1 Psiko 2 79 67 69
82 74 75
Rata 2 psiko 80,50 70,50 72,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Nama Siswa
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
ATM BKC BPP CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP Jumlah ratarata
Nilai Nilai (perc) (perc) Psiko 1 Psiko 2
127
Rata 2 psiko
75 83 76 80 68 80 83 79 78 80 70 1067
78 84 78 84 70 81 84 80 80 80 73 1103
76,50 83,50 77,00 82,00 69,00 80,50 83,50 79,50 79,00 80,00 71,50 1085,00
76,21
78,79
77,50
Tabel 4.20 merupakan hasil akhir penilaian psikomotorik siswa pada pertemuan 1 dan pertemuan 2, kemudian skor pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 dihitung rata-rata untuk memperoleh nilai akhir psikomotorik.Nilai akhir dihitung dengan menambahkan nilai evaluasi, rata-rata nilai afektif dan rata-rata nilai psikomotorik lalu dibagi 3 maka didapatlah hasil akhir siklus II. Hasil perhitungan nilai akhir siklus II dapat dilihat pada tabel 4.21 sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Prestasi Belajar Siklus II No
Nama
Nilai Evaluasi
1 2 3 4 5 6
VTG ABP ADF ATM BKC BPP
75 80 80 70 65 70
Afektif 65,33 71,33 76,00 73,33 72,33 81,67
Ratarata
KKM
Psikomotor 81,67 72,33 74,00 79,00 84,33 80,00
Ketercapaian
74,00 74,56 76,67 74,11 73,89 77,22
Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14
CLP DNP EYP IPL SPS HP RS BHP
80 60 65 75 70 85 75 70
85,67 69,33 81,67 77,33 71,33 80,67 71,33 76,67
83,00 72,00 82,00 84,33 81,33 81,33 82,00 73,67
Rata-rata
82,89 67,11 76,22 78,89 74,22 82,33 76,11 73,44 81,86
128
Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai
Tabel 4.21 di atas menunjukkan hasil akhir prestasi siswa siklus II. Untuk mendapatkan nilai akhir yaitu dengan menjumlahkan hasil tes evaluasi, rata-rata nilai afektif dan rata-rata nilai psikomotorik lalu dibagi 3. Seluruh siswa telah mencapai KKM yan telah ditentukan. Peningkatan hasil prestasi dari kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.22 Tabel 4.22 Hasil Tes Obyektif pada Siklus II Indikator Prestasi
Siswa yang lulus KKM Rata-rata nilai
Kondisi Awal 57,89 %
Capaian Siklus I 100%
Capaian siklus II 100%
68,3
73,21
75,83
Pada tabel 4.22 terlihat bahwa prestasi belajar siswa siklus I mengalami peningkatan hal ini dapat di lihat dari pencapain siklus II. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 100% dan pada siklus II mencapai 100%. Rata-rata kelas dari kondisi awal sebesar 68,3 meningkat menjadi 73,21 pada siklus I, dan dari siklus I meningkat menjadi 75,83 pada siklus II. Dari data peningkatan hasil belajar siswa, maka dapat digambarkan melalui Gambar Grafik 4.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
120.00% 100.00% 80.00% 60.00%
Prestasi
40.00% 20.00% 0.00% kondisi awal
siklus I
Siklus II
Gambar 4.1 Peningkatan Jumlah Siswa yang lulus KKM
Pada kondisi awal, jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 57,89% dan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 42,11%. Pada siklus I dan siklus II 14 siswa (100%) telah mencapai KKM. Jumlah siswa yang mencapai KKM digambarkan pada grafik berwarna biru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
130
Pembahasan Penelitian
yang
dilakukan
merupakan
penelitian
tindakan
kelas.
Pelaksanaan penelitian dilakukan 2 siklus dengan rancangan setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi dengan jumlah 14 siswa. Objek pada penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan Student Centerd Learning model pembelajaranProblem Based Learning. a.
PBL meningkatkan minat belajar IPA siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi Penelitian pada siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Waktu untuk
setiap pertemuannya masing masing 2 x 35 menit. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model pembelajaran PBL menurut Trianto (2009:90) PBL merupakan sebuah model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari masalah yang nyata. Seluruh kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II dirancang berdasarkan langkah-langkah PBL. Adapun langkah-langkah PBL yaitu identifikasi masalah, merancang kegiatan penyelesaian masalah, melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, menyusun laporan, penilian. Pada pertemuan pertama kegiatan awal dimulai dengan berdoa dan salam kegiatan apersepsi dilakukan dengan bernyanyi bersama dan bermain tebaktebakan. Siswa di minta untuk menebak isi dalam kotak yang dibawa guru. Dalam bernyanyi siswa menunjukan sikap ceria dan bersemangat. Setelah kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
apersepsi dilaksanakan kegiatan identifikasi masalah yaitu dengan mendapat sebuah permasalahan yang berhubungan dengan materi pelajaran pada hari itu, permasalahan yaitu “bagaimana coklat yang berbentuk padat dapat berubah menjadi coklat cair dan coklat cair berubah menjadi coklat padat?”. Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan mereka berdiskusi merancang kegiatan penyelesaian masalah. Dalam merancang kegiatan masalah ada siswa yang kurang memperhatikan jalannya diskusi. Siswa tersebut bermain boploint dan tidak ikut berdiskusi dengan teman kelompoknya. Setelah merancang kegiatan penyelesaian masalah siswa melakukan kegiatan penyelesaian masalah dengan melakukan percobaan sesuai langkah-langkah percobaan yang telah mereka rancang karena kurangnya perhatian ada kelompok yang kurang memperhatikan langkah-langkah penyelesain masalah yang mereka susun seharusnya mereka tidak mencampur air dengan coklat tetapi air berada diluar panci yang berisi coklat sehingga coklat yang mereka panaskan membutuhkan waktu yang lama untuk mencairkan. Penyelesaian masalah terdapat kegiatan tutorial yaitu siswa melaporkan kendala yang mereka hadapi dalam kegiatan penyelesaian masalah, setelah melaporkan setiap kelompok mendapatkan masukan dari guru dan melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah. Setelah kegiatan penyelesaian masalah selesai, setiap kelompok menyusun laporan mengenai proses penyelesaian masalah. Kegiatan penilaian dilakukan melalui observasi ketika proses pembelajaran berlangsung dan pada saat kegiatan tutorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama namun masalah yang diberikan tidak sama masalah yang di berikan pada pertemuan kedua yaitu mengenai “Apa yang terjadi dengan air yang sedang direbus, dan apa yang terjadi gelas minuman yang diberi es?”. Untuk menjawab
permasalah tersebut
siswa berdikusi
bersama
teman
kelompoknya untuk merancang kegiatan penyelesaian masalah. Setelah itu mereka melakukan percobaan sesuai dengan kegiatan penyelesaian masalah yang telah mereka susun. Kegiatan turorial dilakukan dengan melaporkan kendala yang dihadapi
dalam
melaksanakan
kegiatan
penyelesaian
masalah
kegiatan
penyelesaian masalah dilakukan bersama teman satu kelompok hal ini dapat menumbuhkan perhatian dan keterlibatan siswa sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran hal ini sudah sesuai dengan pendekatan SCL yaitu pembelajaran berpusat pada siswa apabila siswa aktif dan benyak melakukan aktifitas (Widaryanto.2002:63).Siswa melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah. Setelah kegiatan penyelesaian masalah, siswa menyusun laporan mengenai proses penyelesaiaan masalah. Pada awal pembelajaran pertemuan ketiga siswa melakukan apersepsi mengenai pewangi ruangan yang berbentuk padat (stella). Siswa menutup matadan mencium bau pewangi ruangan yang telah dipasang gurusiswa bersama dengan guru melakukan tepuk I’m the best. Tepuk ini dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa mengikuti pembelajaran. Siswa selanjutnya berkumpul dengan kelompoknya untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru yaitu mengenai “bagaimana bisa benda padat seperti stella bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengeluarkan
bau
harum?”.
Siswa
selanjutnya
melaksanakan
133
kegiatan
pembelajaran yang menerapkan langkah-langkah PBL. Minat siswa dalam pembelajaran IPA diukur menggunakan 4 indikator minat. Keempat indikator tersebut dijabarkan kedalam 23 item pernyataan. Indikator minat tersebut didapat dari teori ciri-ciri minat yang dikemukan oleh Surya(2003:67) minat diartikan sebagai rasa senang dalam menghadapi suatu obyek. Slameto(2003:57) mengemukakan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan 4 indikator minat belajar yaitu memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA, memperhatikan saat proses pembelajaran, terlibat dalam proses pembelajaran IPA, berinisiatif mencari mencari informasi baru. Peneliti menggunakan instrumen kuesioner dan penilaian observasi dalam mengetahui minat siswa. Selain itu untuk prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Siklus II pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Waktu untuk setiap pertemuannya masing masing 2 x 35 menit. Pada pertemuan pertama, siswa melakukan observasi terhadap benda-benda yang ada di sekitar berdasarkan bahan penyusunnya, benda-benda yang terbuat dari kaca, plastik, kayu, logam, karet dan kertas. Siswa melakukan observasi di luar kelas seperti di ruang UKS, di dapur, di kamar mandi dan di perpustakaan. Pada pertemuan kedua, siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sifat benda-benda tersebut dan kegunaannya yang sudah mereka temukan pada pertemuan sebelumnya. Apakah benda yang terbuat dari kaca mudah terbakar atau tidak beserta kegunaannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
benda yang terbuat dari kayu mudah basah atau tidak beserta kegunaannya, benda yang terbuat dari besi tahan lama atau tidak apabila dimasukkan ke dalam air beserta kegunaannya. Data awal yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi siswa menunjukkan bahwa minat siswa belum optimal. Pengumpulan data dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata minat siswa dalam setiap indikator belum optimal. Hal ini dibuktikan dari hasil rata-rata indikator minat siswa yang memiliki rasa senang terhadap pembelajaran IPA sebesar 2,97 dari skala 5, rata-rata indikator minat siswa yang memperhatikan proses pembelajaran sebesar 2,89 dari skala 5, rata-rata minat siswa indikator terlibat dalam pembelajaran IPA sebesar 2,89 dari skala 5 dan rata-rata minat siswa pada indikator memiliki inisiatif dalam belajar IPA sebesar 2,85. Secara keseluruhan ada 6 dari 14 (42,85%) siswa yang termasuk dalam kriteria minimal cukup berminat. Minat siswa mengalami peningkatan setelah dikenai tindakan yaitu pembelajaran dengan model PBL pada siklus I. Rata-rata indikator minat siswa yang memiliki rasa senang dalam pembelajaran sebesar 3,51 dari skala 5, rata-rata indikator memperhatikan proses pembelajaran sebesar 3,28 dari skala 5, rata-rata indikator minat keterlibatan dalam prose pembelajaran sebesar 3,39 dari skala 5 dan rata-rata indikator minat inisiatif sebesar 3,26 dari skala 5. pembelajaran dari skala. Persentase siswa yang termasuk kategori minimal berminat sebesar 76,18%. Dalam siklus II diperoleh informasi bahwa minat siswa sudah mengalami peningkatan. Kuesioner yang telah diisi siswa pada siklus II yang terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pertemuan pertama dan kedua dapat diketahui bahwa rata-rata skor minat pada indikator siswa yang memiliki rasa senang sebesar 4,01, rata-rata skor minat pada indikator memperhatikan seluruh proses pembelajaran sebesar 3,78, rata-rata skor minat pada indkator terlibat dalam pembelajaran sebesar 3,91 dan rata-rata skor minat pada indikator insiatif mempelajari hal-hal yang berkaitan dalam pembelajaran sebesar 3,80. Pencapaian Indikator Minat Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Tabel 4.23 Pencapaian Indikator Minat Siklus I dan Siklus II
Minat
Indikator
Deskriptor
Sikap ceria Perhatian
Jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal batas pada setiap indikator dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 Jumlah siswa yang luus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100
Keterlibat an Inisiatif Prestasi
Siswa yang lulus KKM
Rata-rata nilai
Jumlah nilai yang diperoleh dibagi jumlah siswa
Kondisi awal
Target capaian siklus 1
Capaia n siklus 1
2,97
3,47
3,51
2,89
3,39
3,28
2,89
3,39
3,39
2,65
3,16
3,26
57,89%
67%
100%
Ket
Target capaian siklus 2 Tercapai 4,01
Capaian siklus 2
Ket
4,01
Tercapai
Tidak Terlibat Tercapai
3,39
3,78
Tercapai
3,89
3,91
Tercapai
Tercapai
3,76
3,80
Tercapai
Tercapai
100%
100% Tercapai
68,3
73
73,21
Tercapai 75
75,83
Tercapai
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Peningkatan minat siswa ini terlihat di setiap kegiatan pembelajaran. sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa siap di dalam kelas sementara guru masih dikantor. Siswa duduk ditempat mereka masing-masing dan mengajak peneliti untuk memulai pelajaran.Kegiatan awal pembelajaran siswa melakukan aktivitas bernyanyi, lagu yang dinyanyikan bersama merupakan lagu yang komunikatif, guru dan siswa melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi tersebut melalui lagu tersebut. siswa antusias melakukan kegiatan ini semua siswa mengikuti lagu yang dinyanyikan. Indikator rasa senang juga terlihat pada saat siswa melakukan percobaan. Sebagian besar siswa bersorak “hore” ketika mereka tahu kegiatan yang dilakuan pada hari itu adalah kegiatan mencairkan dan membekukan coklat. Kagiatan siswa yang menunjukan indikator minat yaitu rasa senang dapat di lihat pada gambar 4.2 di berikut:
Gambar 4.2 Siswa menunjukan rasa senang Pada gambar 4.2 menunjukan bahwa siswa senang ketika melakukan percobaan pada gambar menunjukan sikap ceria, siswa melakukan kegiatan percobaan mencairkan coklat dengan ekspresi wajah ceria. Hal ini sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
ciri-ciri minat yang dinyatakan oleh Slameto (2003:58) yaitu ada rasa suka dan senang terhadap obyek yang diminati. Rata-rata
indikatormemperhatikan
proses
pembelajaran
mengalami
peningkatan dari kondisi awal yang hanya 2,97 menjadi 3,38 pada capain siklus I. Rata-rata ini belum mencapai target yang telah ditentukan walaupun sudah meningkat. Namun pada akhir siklus II sudah terlihat bahwa rata-rata indikator memperhatikan sudah tercapai. Pada Bab II, dijelaskan bahwa perhatian yang tinggi ditunjukkan dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan menyimak penjelasan guru.
Gambar 4.3 Perhatian Siswa Siklus I pertemuan 1 Gambar 4.3 merupakan perhatian yang ditunjukkan siswa pada memberikan apersepsi mengenai coklat. Tampak siswa antusias dalam memperhatikan penjelasan guru. Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan pancingan yang dapat membuat siswa berfikir dalam menemukan jawabannya. Pada saat melakukan percobaan, perhatian siswa ditunjukkan dengan memperhatikan setiap langkah yang mereka tuliskan dalam LKS. Mereka sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
antusias dalam melakukan percobaan. Mereka memberikan perhatian penuh pada saat melakukan percobaan sesuai dengan indikator minat, ketika seseorang mempunyai minat yang tinggi mereka akan memberikan perhatian yang lebih pada hal yang mereka mianti. Pada gambar 4.4 berikut merupakan gambar perhatian siswa yang ditunjukkan dalam melakukan percobaan.
Gambar 4.4 Perhatian Siswa Siklus I Pertemuan 2 Gambar 4.4 menunjukkan perhatian siswa saat melakukan percobaan. Percobaan tersebut dilakukan pada pertemuan pertama ketika mencairkan coklat. Selain perhatian keterlibatan anggota kelompok juga
sudah nampak hal ini
merupakan salah satu karakteristik SCL. Siswa aktif melakukan percobaan mencairkan coklat agar mereka dapat menjawab masalah yang telah meraka dapatkan pada awal pembelajaran. Pada
indikator
ketiga
yang
diperoleh
dari
kuesioner
yaitu
keterlibatanmengalami peningkatan namun belum mencapai target yang ditentukan. Pada pelaksanaan siklus I terlihat keterlibatan siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu pada saat percobaan cukup besar, hampir setiap anggota kelompok terlibat. Gambar 4.5 berikut merupakan gambaran keterlibatan siswa.
Gambar 4.5 Keterlibatan siswa
Gambar 4.5 menunjukkan keterlibatan siswa dalam melakukan percobaan mengenai perubahan benda cair menjadi gas. Terlihat adanya sosialisasi didalam kelompok, saling bekerjasama, saling berbagi tugas. Ada yang memegang lilin ada yang menyalakan lilin dalam hal kecilpun mereka bekerjasama. Hal ini sesuai dengan pemaparan Gagne dalam (Slameto, 2010:14) bahwa tugas seorang anak adalah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Peningkatan minat siswa pada pembelajaran siklus I ini diperkuat dengan hasil kuesioener. Kuesioner dibagikan pada setiap akhir pelajaran. Kuesioner tersebut terdiri dari 4 indikator dan dijabarkan ke dalam 23 item pernyataan. Indikator minat tersebut adalah rasa senang saat pembelajaran, perhatian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
ditunjukkan siswa, keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran dan inisiatif dalam mencari sumber lain. contoh kuesioner siklus I dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.6 Contoh Kuesioner Siswa pada siklus I Pertemuan 1
Secara keseluruhan, minat siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Learning sudah mengalami peningkatan pada siklus I dan melebihi target yang ditentukan. Pencapaian minat siswa pada indikator rasa senang, keterlibatan dan inisiatif. Sedangkan untuk indikator perhatian sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
mengalami peningkatan tetapi belum mencapai target yang diharapkan. Inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melanjutkan ke siklus II. Peneliti melakukan perubahan pada penelitian siklus II yaitu dengan mengurangi jumlah kelompok. Dengan mengurangi jumlah kelompok, diharapkan keterlibatan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bersama kelompok dapat meningkat.Peningkatan minat siswa pada siklus II ini terbukti dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Indikator memiliki rasa senang saat pembelajaran ditunjukkan pada saat siswa melakukan observasi mengenai benda-benda yang ada dilingkungan mereka yang seperti bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pensil, jendela, sepeda dll. Peningkatan minat siswa pada pembelajaran siklus II ini diperkuat dengan hasil kuesioener. Kuesioner dibagikan pada setiap akhir pelajaran. Kuesioner tersebut terdiri dari 4 indikator dan dijabarkan ke dalam 23 item pernyataan. Indikator minat tersebut adalah rasa senang saat pembelajaran, perhatian yang ditunjukkan siswa, keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran dan inisiatif dalam mencari sumber lain. contoh kuesioner siklus II dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Gambar 4.7 Contoh Kuesioner Siswa pada siklus II Pertemuan 2
Pada indikator rasa senang memiliki jawaban sangat setuju pada pernyataan saya menyiapkan alat tulis sebelum pembelajaran dimulai, pada saat pembelajaran IPA, saya bersikap ceria, saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada saat pembelajaran IPA dan saya sudah siap di dalam kelas sebelum pembelajaran IPA dimulai. Jawaban setuju terdapat pada pernyataan saya tidak mengeluh pada saat mengikuti pembelajaran IPA, saya bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA, dan saya menyukai pembelajaran IPA. Indikator perhatian memiliki jawaban sangat setuju pada pernyataan saya menyimak penjelasan guru dan saya tidak melamun saat pembelajaran IPA. Jawaban setuju pada pernyataan saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran. Jawaban raguragu pada pernyataan saya berkonsenterasi saat pembelajaran IPA. Jawaban tidak setuju pada pernyataan saya mencatat penjeasan guru saat pelajaran IPA. Pada indikator keterlibatan memiliki jawaban setuju pada pernyataan saya bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
dalam kelompok. jawaban setuju pada pernyataan saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA dan saya memperhatikan penjelasan guru. Jawaban tidak setuju pada pernyataan saya menjawab pertanyaan guru dan jawaban sangat tidak setuju pada pernyataan saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok. Pada indikator inisiatif memiliki jawaban sangat setuju pada pernyataan saya membaca atau mencari materi dari sumber lain, saya tertarik melakukan percobaan dan saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari. Jawaban setuju pada pernyataan saya belajar tanpa paksaan dari orang lain, saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan dan saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari. Meningkatnya minat dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 diperkuat oleh pernyataan yang diungkapkan siswa ketika ditanya. Ungkapan siswa itu adalah: “Pembelajaran IPA lebih menyenangkan dan menarik karena belajarnya dalam kelompok, kami bisa saling membantu dan bekerjasama. Lebih senang lagi ketika melakukan percobaan dan bisa belajar di luar kelas. Kami bisa lebih semangat belajarnya, apalagi disuruh maju untuk presentasi. Kami berusaha untuk memperoleh hasil yang terbaik”. b.
PBL Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Kanisius Nglinggi. Dalam Bab II dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar
seseorang yang telah dicapai dalam suatu proses pendidikan yang mengakibatkan pada perubahan perilaku melalui pengalaman-pengalaman yang didapatnya. Problem Based Learning merupakan suatu proses pembelajaran inovatif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dalam penelitian ini dapat membuktikan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dalam penelitian ini dilihat dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Penilaian kognitif siswa dengan menggunakan soal evaluasi, penilaian afektif siswa dengan kuesioner minat dan penilaian psikomotor dengan rubrik observasi. Aspek afektif yang diukur adalah minat siswa dalam pembelajaran IPA. Penilaian ini menggunakan kuesioner dan rubrik observasi minat sedangkan untuk menilai aspek psikomotor, peneliti menggunakan rubrik penilaian psikomotorik. Data awal prestasi belajar diperoleh dengan melakukan dokumentasi terhadap nilai siswa penilaian aspek kognitif pada mata pelajaran IPA mengenai perubahan sifat benda. Dokumentasi penilaian yang digunakan dalam data awal prestasi belajar adalah penilaian pada mata pelajaran IPA kelas IVB SD Kanisius Nglinggi tahun ajaran 2012/2013. Prestasi belajar pada siklus I telah mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan telah mencapai target capaian yang telah ditentukan. Pada siklus II hanya pemantapan karena untuk prestasi belajar siswa sudah berhasil ditingkatkan pada siklus I saja. Walaupun hanya pemantapan tetapi tetap menggunakan target capaian dan hasil yang ditunjukkan adalah adanya peningkatan capaian prestasi belajar pada siklus II dan telah mencapai target yang ditentukan. Prestasi belajar pada siklus I melibatkan 3 aspek perkembangan siswa yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif diambil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
nilai evaluasi siswa. aspek afektif diambil dari rubrik observasi dan kuesioner sedangkan aspek psikomotorik diambil dari rubrik observasi. Aspek kognitif siswa dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan SCL model PBL. Dalam kegiatan tersebut, siswa melakukan percobaan mengenai perubahan wujud benda. Aspek yang dinilai adalah kelengkapan dan keruntutan dalam melakukan percobaan. Nilai siswa pada rubrik psikomotor dapat dilihat pada lampira . Pada akhir pertemuan siklus I, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. Siswa diberikan 20 soal evaluasi yang berkaitan dengan percobaan yang telah mereka lakukan pada pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Contoh hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan Siswa Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Gambar 4.8 merupakan contoh hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Siswa tersebut mendapatkan skor 70 tersebut memiliki 14 jawaban benar dan 6 jawaban salah. Aspek afektif siswa yang diukur adalah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan setiap akhir pertemuan. kuesioner ini memuat 4 indikator yang dikembangkan dalam 23 item pernyataan. Indikator tersebut adalah rasa senang, perhatian, keterlibatan dan inisiatif siswa. Aspek psikomotorik siswa dikembangkan melalui kegiatan percobaan mengenai perubahan wujud benda. Aspek psikomotorik pada siklus I memuat keruntutan dan kelengkapan dalam melakukan percobaan. Pada saat melakukan percobaan, terdapat kelompok yang mengikuti langkah-langkah percobaan dengan benar dan ada kelompok yang tidak mengikuti langkah-langkah percobaan. Dalam hal ini, guru hanya sebagai fasilitator dan pendamping sedangkan siswa secara aktif melakukan percobaan. Pada setiap akhir pembelajaran pertemuan 1, 2 dan 3 siswa mengisi lembar refleksi yang diberikan. Di dalam lembar refleksi tersebut, siswa menuliskan perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran, kendala atau kesulitan yang masih mereka hadapi dan manfaat apa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Gambar 4.9 Contoh Hasil Refleksi Siswa Siklus Gambar 4.9 merupakan hasil refleksi siswa pada siklus 1 pertemuan 2 setelah melaksanakan kegiatan percobaan mengenai perubahan wujud benda cair menjadi gas. Dalam refleksi tersebut, siswa memiliki rasa sangat senang dalam belajar, tidak ada kesulitan yang dihadapi oleh siwa dan siswa berusaha untuk dapat memahami pelajaran. Pada siklus II merupakan pemantapan karena untuk prestasi belajar siswa sudah berhasil ditingkatkan pada siklus I saja. Walaupun hanya pemantapan tetapi tetap menggunakan target capaian dan hasil yang ditunjukkan adalah adanya peningkatan capaian prestasi belajar pada siklus II dan telah mencapai target yang ditentukan.Prestasi belajar pada siklus II melibatkan 3 aspek perkembangan siswa yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
psikomotorik. Aspek kognitif diambil dari nilai evaluasi siswa. aspek afektif diambil dari rubrik observasi dan kuesioner sedangkan aspek psikomotorik diambil dari rubrik observasi. Aspek kognitif siswa dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan SCL model PBL. Dalam kegiatan tersebut, siswa melakukan percobaan mengenai perubahan wujud benda. Aspek yang dinilai adalah kelengkapan dan keruntutan dalam melakukan percobaan. Pada akhir pertemuan siklus II, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. Siswa diberikan 20 soal evaluasi yang berkaitan dengan percobaan yang telah mereka lakukan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Contoh hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan Siswa Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Gambar 4.10 merupakan contoh hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Siswa tersebut mendapatkan skor 90. Hasil tersebut memiliki 18 jawaban benar dan 2 jawaban salah. Aspek afektif siswa yang diukur adalah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan setiap akhir pertemuan. kuesioner ini memuat 4 indikator yang dikembangkan dalam 23 item pernyataan. Indikator tersebut adalah rasa senang, perhatian, keterlibatan dan inisiatif siswa. Aspek psikomotorik siswa dikembangkan melalui kegiatan observasi mengenai bahan penyusun suatu benda. Aspek psikomotorik pada siklus II memuat pembagian tugas dan pelaksanaan kegiatan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh. Dalam hal ini, guru hanya sebagai fasilitator dan pendamping sedangkan siswa secara aktif melakukan percobaan. Berikut merupakan aktivitas observasi yang dilakukan siswa. Pada setiap akhir pembelajaran pertemuan 1, dan 2 siswa mengisi lembar refleksi yang diberikan. Di dalam lembar refleksi tersebut, siswa menuliskan perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran, kendala atau kesulitan yang masih mereka hadapi dan manfaat apa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Gambar 4.11Contoh Hasil Refleksi Siswa Siklus II Gambar 4.11 merupakan hasil refleksi siswa pada siklus II pertemuan 1 setelah melaksanakan kegiatan percobaan mengenai perubahan wujud benda cair menjadi gas. Dalam refleksi tersebut, siswa memiliki rasa senang dalam belajar, manfaat yang diperoleh adalah menjadi tau bahwa cokelat batang dapat mencair apabila dipanaskan, kesulitan yang dihadapi saat mendinginkan atau membekukan cokelat. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan itu adalah dengan merendam di dalam es. Minat dan prestasi belajar IPA meningkat dikarenakan kekhasan PBL yang terletak pada ke tujuh langkah dalam PBL yaitu mengidentifikasi masalah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
merancang kegiatan penyelesaian masalah, melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegiatan tutorial dan menyusun laporan. Selain itu, karakteristik PBL juga terletak pada adanya masalah serta adanya pembagian kelompok. Masalah yang dihadirkan merupakan masalah yang dekat dalam kehidupan anak. Masalah dalam dunia nyata. Pembelajaran yang dilakukan pun berdasarkan permasalahan nyata yang ada di sekitar anak-anak seperti “mengapa colat batang dapat mencair”, “bagaimana cara kerja kapur barus yang menguap apabila diletakkan di udara bebas”, dan masih banyak lagi. Peneliti mencoba memberikan permasalahan tersebut kepada siswa. Setelah diberi permasalahan tersebut, ternyata siswa bersama dengan teman kelompok mencari jawaban dengan melakukan kegiatan percobaan yaitu mencairkan dan membekukan coklat. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui tahap-tahap PBL mampu membangkitkan minat siswa dalam belajar. Adapun langkah-langkah kegiatan tersebut adalah mengidentifikasi masalah, merancang penyelesaian masalah, melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah, kegiatan tutorial dan menyusun laporan. Gambar 4.12 merupakan gambar kegiatan mengidentifikasi masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Gambar4.12 Kegiatan Mengidentifikasi Masalah Gambar 4.12 merupakan kegiatan mengidentifikasi masalah dalam kelompok. Masalah yang diberikan adalah masalah yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari seperti mengapa cokelat batang dapat menjadi cokelat cair, megapa air apabila didihkan akan menimbulkan uap, mengapa kapur barus apabila didiamkan di tempat terbuka lama kelamaan akan menjadi kecil dan habis. Dalam kegiatan masalah ini, siswa bersama dengan teman kelompoknya menemukan jawaban sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan pendamping (Siregar,2010:41). Apabila ada hal yang siswa tidak tahu, guru tidak langsung memberikan jawaban tetapi guru menuntun siswa untuk menemukan jawaban. Setelah siswa menemukan masalah siswa merangcang kegiatan penyelesaian masalah. Berikut gambar 4.13 merancang kegiatan penyelesai masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Gambar 4.13 Merancang Kegiatan Penyelesaian Masalah
Dalam gambar 4.13 terlihat salah satu kelompok sedang merancang kegiatan penyelesaian masalah. Dalam hal ini, mereka mendaftar alat dan bahan yang dibutuhkan dan menyusun langkah-langkah percobaaan yang akan dilakukan. Di dalam kelompok, semua ikut berpartisipasi, ikut bekerjasama. Tidak ada yang sibuk sendiri melakukan hal lain.
Gambar 4.14 Melaksanakan Kegiatan Penyelesaian Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Gambar 4.14 adalah saat siswa melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah yaitu kegiatan percobaan. Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan apakah jawaban yang sudah mereka tuliskan dalam kegiatan mengidentifikasi masalah benar atau tidak. Siswa melakukan percobaan berdasarkan langkahlangkah percobaan yang sudah mereka tuliskan dalam merancang kegiatan penyelesaian masalah. Kegiatan guru adalah mengawasi setiap kelompok dalam melakukan percobaan. Kegiatan tutorial dapat dilihat pada gambar 4.15
Gambar 4.15 Kegiatan Tutorial Dalam gambar 4.15 terlihat kelompok siswa melaporkan perkembangan penyelesaian masalah kepada guru. Tugas guru adalah mengevaluasi dan memberikan masukan kepada kelompok tersebut untuk kegiatan selanjutnya. Setelah melakukan kegiatan tutorial masing-masing kelompok melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah. Gambar 4.16 merupakan gambar melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Gambar 4.16 Melanjutkan Kegiatan Penyelesaian Masalah Dalam kegiatan ini, siswa melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah dengan mempertimbangkan masukan dari guru. Yang dilakukan siswa adalah melengkapi jawaban yang ada dalam LKS setelah siswa melakukan percobaan. Setelah melengkapi jawaban pada LKS kegiatan yang dilakukan siswa selanjutnya adalah menyusun laporan. Kegiatan menyusun laporan dapat dilihat pada gambar 4.17 berikut:
Gambar 4.17 Menyusun Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Kegiatan siswa dalam gambar 4.17 adalah menyusun laporan mengenai proses penyelesaian masalah dan mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh dalam proses tersebut. Dalam menyusun laporan, siswa juga membuat kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Dalam gambar tersebut hanya satu siswa yang menyusun laporan, siswa yang lain sedang teralihkan perhatiannya. Secara keseluruhan, peningkatan prestasi belajar siklus I maupun siklus II sudah mengalami peningkatan dan melebihi target capaian yang ditentukan. Peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari dua indikator yaitu siswa yang lulus KKM dan rata-rata nilai kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas IV SD
Kanisius Nglinggi tahun ajaran 2013/2014 dalam peningkatan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL, maka dapat ditarik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, khususnya pada materi benda dan sifatnya dengan menerapkan 7 langkah PBL. 7 langkah tersebut adalah identifikasi
masalah,
merancang
kegiatan
penyelesaian
masalah,
pelaksanaan kegiatan penyelesaian masalah, tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesain masalah, pelaporann dan pelaporan. Kegiatan identifikasi masalah pada awal pembelajaran menumbuhkan perasaan senang siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan pemecahan masalah menumbuhkan keterlibatan siswa karena siswa melakukan percobaan bersama dengan kelompoknya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ratarata skor indikator minat dari kondisi awal sampai akhir siklus II. Pada kondisi awal rata-rata skor indikator minat rasa senang sebesar 2,97 dari skala 5, rata-rata indikator minat perhatian sebesar 2,89 dari skala 5, ratarata skor indikator minatketerlibatan sebesar 2,89 dari skala 5 dan rata-rata skor indikator minat inisiatif mencari informasi baru sebesar 2,65 dari skala
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
5. Rata-rata skor indikator minat siklus I meningkat dari kondisi awal. Perolehan rata-rata skor indikator minat rasa senang sebesar 3,51. Rata-rata skor indikator minat perhatian sebesar 3,28, rata-rata skor indikator minat keterlibatan sebesar 3,39 dan rata-rata skor indikator minat inisiatif mencari informasi baru sebesar 3,26. siklus II rata-rata skor indikator minat meningkat dari siklus I. Perolehan rata-rata skor pada siklus II yaitu ratarata skor pada indikator minat rasa senang sebesar 3,88 dari skala 5, ratarata skor indikator minat perhatian sebesar 3,71 dari skala 5, rata-rata indikator keterlibatan 3,62 dari skala 5 dan rata-rata skor indikator inisisatif mencari informasi baru sebesar 3,71 dari skala 5. 2.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, khususnya pada materi benda dan sifatnya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya prestasi siswa dari kondisi awal sampai akhir siklus II. Jumlah siswa yang lulus KKM pada kondisi awal yaitu 11 (57,89%) dari 19 siswa, siklus I meningkat menjadi 100%, siklus IItetap 100%. Rata-rata nilai juga mengalami peningkatan, kondisi awal nilai rata-rata kelas sebesar 68,3 meningkat pada siklus I menjadi 73,21 dan pada siklus II menjadi 75,85.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
160
Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini banyak keterbatasan yang dirasakan oleh
peneliti yaitu: Menurut teori kelemahan PBL ada 3 yaitu persiapan pembelajaran yang kompleks, sulitnya mencari problem yang relevan, dan memerlukan waktu yang panjang untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peneliti menemukan katerbatasan dalam penelitian ini yaitu waktu yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran terbatas. Kegiatan pembelajaran dengan model PBL membutuhkan waktu yang lama karena menerapkan 7 langkah PBL. C.
Saran Untuk mengantisipasi kegiatan pelaksanaan pembelajaran maka guru dapat
mengitegrasikan beberapa mata pelajaran. Apabila 7 langkah PBL dalam kegiatan pembelajaran belum selesai dilakukan maka dapat melanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Amir, Taufiq, (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar. Jakarta: Kencana prenada Media Group Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azwar, S. (2012). Tes prestasi : fungsi pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset Baharudin, Esa. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Dahar, R.W. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Bandung : PT Gelora Aksara Pratama Djamarah, Syaiful Bahri (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rinek Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rinek Cipta. Esti Wahyuni, Sri. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo Gunansyah, G. (2007) Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Pemebelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Harriyanto dan Suyono. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu pengetahuan Alam. Bandung: Maulana Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2002). Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka. Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Marlina. (2009) Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA pada Pokok Bahasan Indra dengan Penggunakan Alat Peraga di SD Negeri Dekso Kulon Progo Kelas IV Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Masidjo. (2010). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Monks, F.J. (2006). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Munadi, Yudhi. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Sardiman, AM. (2001). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada Sardiman, AM. (2007). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada Saverinus, Domi. (2013). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Schunk, Dale. (2012). Teori-Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana. (2001). Strategi Belajar. Bandung: Falah Production Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Widharyanto, B. (2002). Student Active Learning: Latar Belakang Kemunculan Dan Prinsip-Prinsipnya. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Wulandari, Eni. (2009). Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) pada pembelajaran IPA Siswa kelas V SD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.1 SURAT IJIN PENELITIAN
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1 DOKUMEN NILAI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2 DATA AWAL MINAT SISWA No
Nama
No Item Kuesioner 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Skor Total
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Kriteria
1
VTG
4
3
2
4
2
3
2
2,86
4
1
2
4
3
2,80
2
4
2
1
3
2,40
3
2
3
2
3
1
2,33
60,00
Rendah
2
ABP
3
3
2
2
3
2
3
2,57
4
2
2
2
2
2,40
4
3
3
2
2
2,80
3
2
2
2
3
3
2,50
59,00
Rendah
3
ADF
3
2
2
3
4
2
2
2,57
3
3
2
4
3
3,00
2
2
3
2
3
2,40
1
3
2
3
1
3
2,17
58,00
Rendah
4
ATM
3
4
2
4
3
4
2
3,14
4
4
3
4
4
3,80
3
2
4
2
3
2,80
3
4
3
4
4
3
3,50
76,00
Cukup
5
BKC
4
2
3
4
4
2
2
3,00
3
4
3
3
3
3,20
3
3
3
3
5
3,40
5
5
3
3
3
4
3,83
77,00
Cukup
6
BPP
4
2
3
2
4
3
2
2,86
3
2
2
1
4
2,40
3
2
2
3
2
2,40
2
3
2
3
2
2
2,33
58,00
Rendah
7
CLP
4
4
4
4
2
3
2
3,29
3
3
3
4
4
3,40
4
2
3
4
3
3,20
3
3
4
3
4
2
3,17
75,00
Cukup
8
DNP
4
3
4
3
3
3
3
3,29
4
3
4
3
4
3,00
4
3
4
3
3
3,40
4
3
3
2
2
5
3,17
77,00
Cukup
9
EYP
4
3
4
2
4
3
4
3,43
2
2
3
2
2
2,20
3
3
2
2
3
2,60
2
2
2
2
1
3
2,00
60,00
Rendah
10
IPL
3
2
4
4
2
3
2
2,86
3
4
4
4
2
3,40
2
3
4
5
4
3,60
3
3
4
4
3
3
3,33
75,00
Cukup
11
SPS
4
2
4
3
2
2
3
2,86
2
2
3
2
3
2,40
3
3
2
3
3
2,80
2
2
2
3
2
2
2,17
59,00
Rendah
12
HP
3
3
2
2
3
2
3
2,57
3
2
3
1
2
2,20
2
3
3
3
3
2,80
2
2
1
2
2
3
2,00
55,00
Rendah
13
RS
4
3
3
2
3
3
4
3,14
4
3
4
3
4
3,60
4
4
3
3
3
3,40
3
3
3
3
2
3
2,83
74,00
Cukup
14
BHP
3
3
3
4
3
3
3
3,14
3
2
3
2
3
2,60
3
2
2
2
3
2,40
2
3
2
1
2
1
1,83
58,00
Rendah
2,97
2,89
2,89
2,65
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.1 SILABUS SIKLUS 1
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5 LEMBAR KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 3
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6 LEMBAR REFLEKSI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
3.7 LEMBAR PENILAIAN Rubrik Penilaian Psikomotor
Indikator : 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat
No
Nama Siswa 1
Aspek yang dinilai Keruntutan Kelengkapan 2 3 1
2
3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. Kriteria penilaian: Hal yang dinilai
Skor
3 Keruntutan 2 1 Kelengkapan
3
Deskriptor jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: menyalakan pembakar spritus menggunakan korek api, meletakkan kasa di atas kaki tiga, meletakkan panci di atas kasa, memasukkan coklat ke dalam panci kecil, mengaduk coklat tersebut secara perlahan, menunggu beberapa saat, dan mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut jika menyediakan 7 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah kaki tiga, pembakar spritus, kasa, korek api, nampan, panci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1
215
kecil, sendok, cetakan agar-agar berbentuk binatang, air, cokelat, dan es batu jika menyediakan 6 bahan jika menyediakan < 6 bahan
Skor Psikomotorik: skor yang didapat x 10 6
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 6.2.5 Menunjukkan minat dalam pembelajaran Skor No
Nama Siswa 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner Penilaian Kuesioner Sangat Tidak Setuju = 1 Tidak Setuju =2 Ragu-ragu =3 Setuju =4 Sangat Setuju =5
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skor =
(
216
)
Kriteria skor: Skor Tertinggi Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat di petakan sebagai berikut:
interval 99-117 80-98 61-79
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup
42-60
Rendah
23-41
Sangat rendah
Rubrik Penilaian Psikomotorik Indikator: Melakukan percobaan dengan tepat No.
Nama Siswa
Keruntutan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2
Kelengkapan 3
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Kriteria Penilaian: Aspek Keruntutan
Skor 3
Deskriptor Jika mengikuti 13 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Siapakan alat dan bahan yang akan kalian gunakan untuk percobaan. 2. Ambillah korek api, gunakan korek api tersebut untuk menyalakan lilin. 3. Secara perlahan bakarlah kertas tisu yang kalian bawa maksimal selama 10 detik 4. Amati apa yang terjadi? Catatlah pada tabel dibawah ini! 5. Lakukan langkah 3 dan 4 dengan menggunakan bahan yang lainnya, yaitu bahan plastik, karet, kaca, logam, kain, dan kayu. 6. Setelah itu, coba tuangkan 3 sendok air di nampan 7. Ambil sebuah kertas tisu dan letakkan pada air yang kalian tuangkan di nampan selama maksimal 10 detik. 8. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 9. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. 10. Setelah itu, ambil sebuah kertas tisu lagi, 11. Berikan tekanan pada kertas tisu tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
dengan cara menekan bahan-bahan tersebut menggunakan tangan 12. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 13. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain.
Kelengkapan
2
Jika mengikuti 13 langkah kerja tidak urut
1
Jika tidak mengikuti 13 langkah kerja
3
Jika menyediakan 14 bahan percobaan. Bahanbahan tersebut adalah: 1. Kertas tisu 2. Kertas karton 3. Gelas “Aqua” 4. Bungkus Makanan “Sukro” 5. Uang perak 500an 6. Penggaris besi 7. Kain untuk bahan seragam sekolah 8. Kain jeans 9. Cermin 10. Botol C100 11. Karet gelang 12. Ban motor 13. Triplek 14. Pensil
2
Jika menyediakan 10 buah bahan
1
Jika menyediakan < 10 buah bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : Menunjukkan minat dalam pembelajaran Skor No
Nama Siswa
1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner Penilaian Kuesioner Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu ( skor = Kriteria skor: Skor Tertinggi 100
=1 =2 =3 = 4 )
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat dipetakan sebagai berikut: Sangat 26 rendah 44,5 Rendah 44,5 63 Tinggi 63 81,5 Sangat 81,5 tinggi 100
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
3.8 BAHAN AJAR SIKLUS I
Ada tiga jenis berdasarkan wujudnya yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Ada berbagai macam proses perubahan wujud benda. Benda berubah wujud karena adanya pengaruh energi panas. Masing-masing wujud dapat mengalami perubahan. A.
PERUBAHAN WUJUD BENDA CAIR-PADAT CAIR
Air merupakan contoh benda yang dapat memiliki ketiga wujud tergantung perubahan pada suhunya.
Wujud padat(es)
Wujud cair (air)
Wujud gas (uap air)
Naik turunnya suhu air tergantung pada apakah air menerima panas atau melepas panas. Jika air menerima panas (dipanaskan) berarti suhu naik dan jika air melapas panas (didinginkan) berarti suhu air turun. Jadi dapat dilihat bagan sebagai berikut: ES
UAP AIR
dipanaskan
Didinginkan
AIR
dipanaskan
UAP AIR
AIR
didinginkan
ES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
1. Perubahan Wujud Benda Cair Manjadi Benda Padat
Es krim berwujud padat, akan tetapi lama-kelamaan es krim tersebut akan berubah menjadi wujud cair. Es krim dibuat dari adonan yang dilarutkan dalam air. Kemudian, adonan tersebut didinginkan pada suhu yang sangat dingin. Air yang ada dalam adonan akan membeku sehingga es krim menjadi padat. Perubahan adonan es krim dari wujud cair ke padat disebut membeku. Agar tetap berwujud padat, es krim harus disimpan di tempat yang dingin seperti lemari es. Perubahan wujud benda dari air (zat cair) menjadi es (zat padat) disebut membeku. Air dapat membeku jika mengalami perubahan suhu yang sangat dingin. Banyak benda-benda yang dapat mengalami perubahan wujud. Peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat selain adonan es krim menjadi padat adalah
larutan agar-agar menjadi agar-agar
menyimpan minyak goreng dalam lemari es.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo kita Coba
Alat dan Bahan: Alat: Kaki tiga Pembakar spritus Kasa Korek api Nampan Panci kecil Sendok Cetakan agar-agar berbentuk binatang. Bahan: - Air - Cokelat - Es batu Cara kerja : -
1. Nyalakan pembakarspritus menggunakan korekapi 2. Letakkankasa di atas kaki tiga 3. Letakanpanci di ataskasa 4. Masukkan coklat ke dalam panci kecil 5. Aduklahcoklattersebutsecaraperlahan 6. Tunggulahbeberapasaat 7. Amati perubahan yang terjadi pertanyaan: a. bagaimana wujud coklat setelah dipanaskan? b. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?jelaskan!
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
224
Perubahan Wujud Benda Padat Menjadi Benda Cair
Ketika es krim berada di tanganmu, es krim berada di tempat yang lebih panas dibandingkan dengan di lemari es. Panas yang ada di sekitar es krim tersebut akan menyebabkan es krim berubah menjadi wujud cair. Perubahan es krim dari wujud padat ke wujud cair disebut meleleh atau mencair. Perubahan wujud tersebut dapat dicapai melalui pemanasan zat. Contoh perubahan wujud benda padat menjadi benda cair adalah 1. Es batu yang ada dalam minuman es sirup lama-lama berubah menjadi cair karena kenaikan suhu.
2. Mentega berubah menjadi cair saat berada di penggorengan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo kita coba
Tujuan -
Mengamati perubahan wujud benda cair menjadi padat
-
Alat: Panci kecil Sendok Nampan Cetakan agar-agar berbagai bentuk
-
Bahan: Coklat cair Es batu Cara kerja :
1. Siapkan coklat yang telah di cairkan 2. Letakkan es batu di atas nampan 3. Siapkan cetakan agar-agar berbagai bentuk 4. Tuangkan coklat cair ke dalam nampan 5. Letakkan cetakan yang berisi coklat cair diatas nampan yang beisi es batu 6. Tunggulahbeberapasaat 7. Amati perubahan yang terjadi pertanyaan: a. Bagaimana wujud coklat setelah dipanaskan? b. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?jelaskan!
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
226
PERUBAHAN WUJUD BENDA CAIR –GAS-CAIR
CAIR
GAS
Di panaskan
Didinginkan
GAS
CAIR
Jika benda berwujud cair dipanaskan berarti suhu naik hal ini menyebabkan air menjadi gas. Jika benda gas di dinginkan berarti suhu gas turun menyebabkan gas berubah menjadi air. 1.
Perubahan Wujud Benda Cair Ke Gas Dalam peristiwa memanaskan air air mengalami perubahan wujud. Mula-mula air
yang di masuk kan ke dalam panci atau teko berwujud cair. Beberapa menit kemudian dari panci atau teko tersebut, akan terlihat uap yang keluar. Pada saat panci belum dipanaskan, air yang ada di dalamnya berwujud cair. Kemudian, setelah panci dipanaskan, panci dan air menjadi panas. Panas tersebut dapat menyebabkan air mendidih. Air mendidih biasanya terjadi padasuhu 100 ºC. Air mendidih ditandai dengan bergolaknya air. Panas ini akan menyebabkaan pula air berubah menjadi uap atau gas. Perubahan wujud cair (air) menjadi gas (uap air) ini disebut menguap. Contoh penguapan :
Pakaian yang dijemur akan menjadi kering karena proses penguapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo kita coba
-
Alat dan bahan Alat Panci Pemanas spritus Korek api
-
Bahan Air Sirup
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Cara kerja: Siapkan alat dan bahan Masukan air ke dalam panci kemudian tutup panci tersebut Letakkan pembakar spritus dibawah kaki tiga Nyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api Letakkan kasa diatas kaki tiga Letakkan panci yang di diatas kasa Tunggu beberapa saat Amati perubahan yang terjadi
Pertanyaan: a. Perubahan apa yang terjadi pada air? b. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
228
Perubahan Wujud Gas Menjadi Cair Setelah air dipanaskan dan tutup panci dibuka banyak tetesan air yang jatuh dari
tutup panci tersebut. Tetesan air tersebut berasal dari uap air yang naik menyentuh tutup panci. Tutup panci itu bersuhu lebih dingin dibandingkan dengan suhu panci. Uap air yang panas apabila didinginkan, akan berubah menjadi wujud cair kembali. Perubahan air dari wujud gas ke wujud cair disebut mengembun. Perhatikan dinding gelas bagian luar pada saat gelas berisi air es. Pada dinding gelas terjadi titik-titik air berasal dari udara yang berwujud gas menjadi cair.
Pagi-pagi sebelum matahari terbit, kita sering melihat rumput dan daun-daun basah oleh embun. Embun itu berasal dari uap air yang ada di udara. Pada malam hari, suhu udara sangat dingin sehingga uap air berubah wujud menjadi titik-titik air yang disebut embun. Ketika matahari semakin tinggi dan suhu udara mulai panas, embun itu menguap kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo kita coba
-
Alat Gelas
-
Bahan Air Es Sirup
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Cara kerja: Siapkan alat dan bahan Masukan sirup ke dalam gelas Tuangkan air kedalam gelas Masukaan es batu ke dalam gelas Tunggu beberapa saat Amati perubahan yang terjadi
Pertanyaan: a. Perubahan apa yang terjadi pada gelas? b. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
C. Perubahan Wujud Benda Padat menjadi Gas
Kapur barus atau kamper adalah benda padat yang mengeluarkan aroma. Jika kita menyimpan kamper pewangi di ruangan atau kamar mandi, lama-kelamaan akan habis. Kamper berubah menjadi gas. Buktinya kita dapat merasakan harumnya. Perubahan dari kamper yang padat menjadi gas disebut peristiwa menyublim. Aroma tersebut dapat menghilangkan bau apek dan tidak disukai oleh kecoak. Oleh karena itu, untuk mencegah kecoak masuk ke dalam lemari pakaian, kamu dapat meletakkan kapur barus di dalam lemari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayo kita coba!
-
Tujuan Mengetahui perubahan wujud benda padat menjadi gas.
Alat: Kaki tiga Korek api Pembakar spritus Kaleng bekas
Bahan: - Kapur barus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Cara kerja: Siapkan alat dan bahan Masukan kapur barus ke dalam panci Letakkan pembakar spritus dibawah kaki tiga Nyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api Letakkan kasa diatas kaki tiga Letakkan panci yang berisi kapur barus di diatas kasa Tunggu beberapa saat Amati perubahan yang terjadi
Pertanyaan: a. Perubahan apa yang terjadi pada air? b. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
DAFTAR PUSTAKA Irianto, Teguh., Eddy Rohanadi., F. Supardi. (2005). Eksperimen Sains Jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 79-82. Mikrodo, Gordo., M, Lukman. (2010). Science 4A for Elementary School Year IV semester 1. Jakarta:Penerbit Erlangga. Halaman 140. S,
Rositawaty.
2008.
SenangBelajarilmuPengetahuanAlam
4:
untukkelas
IV
SekolahDasar/MadrashIbtidayah.. Jakarta: PusatPerbukuaanDepartemenpendidikanNasional. Halaman 89-91. Sulistyanto,Heri.
2008.
IlmuPengetahuanAlam
4
untuk
SD
dan
MI
kelas
IV.Jakarta:
PusatPerbukuaanDepartemenpendidikanNasional. Halaman 81-83 Sumantoro.(2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Kelas 4 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 105-106.
Zuneldi., Dian Okky S, M. Parilian. (2011). IPA 4 Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira. Halaman 47-50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.9 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.10 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS II PERTEMUAN1
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
3.11 BAHAN AJAR SIKLUS II
Kompetensi Dasar 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. A.
Bahan dan Kegunaannya Ada banyak benda yang berada di lingkungan sekitar kita. Benda-benda
tersebut terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Jenis bahan yang digunakan untuk membuat benda-benda tersebut antara lain plastik, kayu, logam, karet, kaca, kertas dan kain. 1.
Plastik
Plastik merupakan bahan yang terbuat dari minyak mentah dan diolah secara kimiawi. Plastik memiliki sifat ringan, tahan air, lentur, tidak menghantarkan listrik, dan mudah dibentuk. Berdasarkan sifatnya mudah dibentuk plastik dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai jenis alat dan mainan anak-anak. Banyak sekali benda yang terbuat dari plastik. Contohnya kantong plastik, ember, gayung, tempat makan, botol, dan mainan anak-anak banyak terbuat dari plastik. Berdasarkan sifatnya yang tidak tembus air plastik digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai jenis wadah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
antara lain ember, gelas plastik, kantong plastik, mangkuk plastik dll. Plastik dapat digunakan untuk membuat jas hujan dan payung. Penggunaan plastik yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena sampah plastik sulit terurai.
2.
Logam
Logam
merupakan
bahan
yang
kuat,
kokoh,
tahan
panas,
dapat
menghantarkan panas dan listrik dengan baik. Bahan logam digunakan untuk bendabenda yang berkaitan dengan proses pemanasan dan bahan dasar untuk untuk membuat benda-benda yang kuat. Logam baik juga digunakan untuk sebagai bahan untuk menahan dan memperkokoh suatau benda atau bangunan. Logam merupakan bahan yang sangat keras dan sulit dibentuk, logam dapat dibentuk dengan mudah jika dilebur dengan suhu yang tinggi, setelah dilebur logam akan berwujud cair dan mudah untuk dibentuk. Jenis logam yang banyak digunakan adalah alumunium, besi, baja dan tembaga.
Alumunium banyak dimanfaatkan untuk membuat bahan bangunan dan
perabot rumah tangga. Alumunium mudah dibentuk dan tahan karat, selain itu dapat didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan.
Besi dan baja biasanya digunakan untuk membuat tiang atau rangka beton
karena sifatnya yang sangat kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Tembaga banyak digunakan untuk bahan dasar membuat kabel listrik. Bagian
dalam kabel yang berwarna kuning terbuat dari tembaga. Tembaga dapat menghantarkan panas dan arus listrik dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam antara lain penggaris besi, panci, rel kereta api, uang logam, kunci, 3.
Kayu
Kayu adalah bahan yang berasal dari tumbuhan berkayu seperti pohon damar, pohon jati, dan pohon cendana. Kayu merupakan bahan yang bersifat kuat dan mudah dibentuk. Kayu dapat dibentuk dengan cara digergaji atau diukir. Berdasarkan sifatnya yang kuat dan kokoh kayu banyak digunakan sebagai bahan untuk penyangga seperti untuk tiang, atau penyangga atap rumah. Selain itu kursi juga digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja, lemari dll. Kekuatan kayu tidak sekuat logam. Apabila kayu sering berada ditempat basah kayu akan cepat lapuk sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kayu memiliki sifat penghantar panas yang kurang baik, oleh karena itu kayu juga dapat digunakan sebagai pegangan atau gagang alat-alat memasak. Disamping itu, kayu mempunyai sifat mudah terbakar. Didaerah pedesaan kayu masih banyak digunakan untuk bahan bakar. 4.
Kertas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Kertas berbentuk lembaran yang dibuat dari serat kayu atau bambu. Kegunaan kertas antara lain, untuk menulis, menggambar, dan sebagai pembungkus makanan. Kertas juga dapat digunakan sebagai media untuk membuat koran, majalah, dan buku tulis. Kertas memiliki jenis yang bermacam-macam mulai dari kertas yang lembut hingga kertas karton yang keras. Kertas yang tipis dapat menyerap cairan sehingga digunakan untuk membuat tissu. Kertas merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Kertas daur ulang merupakan kertas yang terbuat dari kertas bekas. Kertas memiliki kelemahan yaitu mudah terbakar, mudah robek, dan tidak tahan air.
5. Karet
Ada dua jenis karet yaitu karet alam dan karet buatan. Karet alam berasal dari getah pohon karet yang disadap sedangkan karet buatan terbuat dari unsur-unsur kimia. Karet memiliki sifat yang lentur, elastis dan tidak dapat ditembus air serta tidak mudah robek atau patah. Beberapa benda yang memanfaatkan sifat karet antara lain ban kendaraan, balon, sandal/sepatu. Karet digunakan sebagai bahan dasar pembauatan alat-alat yang berfungsi untuk melindungi dan meredam benturan. Karet bersifat tidak menghantar arus listrik hal ini dapat dilihat pada kabel. Bagian luar yang terdapat pada kabel yang berwarna hitam terbuat dari karet hal ini bertujuan untuk melindungi kita dari arus listrik yang mengalir disepanjang logam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
242
Kaca
Kaca adalah salah satu benda yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali benda yang terbuat dari kaca seperti jendela, cermin, botol, akuarium, lensa, layar televisi, gelas, dll. Kaca berbentuk padat akan tetapi bentuk kaca dapat diubah dengan cara dipanaskan. Kaca terbuat dari pasir silika yang dicampur dengan abu soda dan batu kapur, melalui pemanasan ketiga bahan tersebut dicampur dan dijadikan kaca yang kita kenal sekarang. 7.
Kain
Kain merupakan salah satu bahan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kain sering dimanfaatkan untuk membuat pakainan, tas, hiasan, peralatan pel, keset, korden, dll. Fungsi tersebut disesuaikan dengan sifat kain yang bisa menyerap air, mudah terbakar, berubah bentuk apabila diberi tekanan, ringan, dan lentur.Ada beberapa jenis kain yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan jenis kain biasanya disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kain yang tebal, biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
digunakan untuk kain pel, baju hangat atau selimut. Ada pula kain tipis yang digunakan untuk pakaian di daerah yang panas, untuk bahan pakaian dalam, dll. B.
Mengetahui Sifat-Sifat Bahan
Mari melakukan percobaan! Alat: 1. Korek api 2. Lilin 3. Segelas air 4. Sendok makan Bahan: 15. Kertas tisu 16. Kertas karton 17. Gelas “Aqua” 18. Bungkus Makanan “Sukro” 19. Uang perak 500an 20. Penggaris besi 21. Kain untuk bahan seragam sekolah 22. Kain jeans 23. Cermin 24. Botol C100 25. Karet gelang 26. Ban motor 27. Triplek 28. Pensil
5. 6.
Penjepit Nampan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. 2. 3. 4.
244
Langkah-langkah percobaan: 14. Siapakan alat dan bahan yang akan kalian gunakan untuk percobaan. 15. Ambillah korek api, gunakan korek api tersebut untuk menyalakan lilin. 16. Secara perlahan bakarlah kertas tisu yang kalian bawa maksimal selama 10 detik 17. Amati apa yang terjadi? Catatlah pada tabel dibawah ini! 18. Lakukan langkah 3 dan 4 dengan menggunakan bahan yang lainnya, yaitu bahan plastik, karet, kaca, logam, kain, dan kayu. 19. Setelah itu, coba tuangkan 3 sendok air di nampan 20. Ambil sebuah kertas tisu dan letakkan pada air yang kalian tuangkan di nampan selama maksimal 10 detik. 21. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 22. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. 23. Setelah itu, ambil sebuah kertas tisu lagi, 24. Berikan tekanan pada kertas tisu tersebut dengan cara menekan bahanbahan tersebut menggunakan tangan 25. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 26. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. Nama benda Bahan Dibakar Diletakkan Ditekan selama <10 di atas air detik selama <10 detik kertas Mudah Tembus air Berubah Kertas tisu terbakar bentuk Kertas karton Kertas Mudah Tembus air Berubah terbakar bentuk Gelas “Aqua” plastik Mudah Tidak Berubah terbakar tembus air bentuk Bungkus Plastik Mudah Tidak Berubah terbakar tembus air bentuk Makanan “Sukro”
5. Uang 500an
perak Logam
6. Penggaris besi 7. Kain
logam
untuk Kain
Tidak mudah terbakar Tidak mudah terbakar Mudah
Tidak tembus air
Tidak berubah bentuk
Tidak tembus air
Tidak berubah bentuk
Tembus air
Berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahan seragam sekolah
terbakar
8. Kain jeans
Kain
9. Cermin
kaca
10. Botol C100
Kaca
11. Karet gelang
Karet
12. Ban motor
Karet
13. Triplek
kayu
14. Pensil
Kayu
Mudah terbakar Tidak mudah terbakar Tidak mudah terbakar mudah terbakar Mudah terbakar Mudah terbakar Mudah terbakar
245
bentuk Tembus air Tidak tembus air
Berubah bentuk Tidak berubah bentuk
Tidak tembus air
Tidak berubah bentuk
Tidak tembus air Tidak tembus air Tidak tembus air Tidak tembus air
Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tdak berubah bentuk
Berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa setiap bahan memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat bahan yang dapat diketahui berdasarkan percobaan tersebut adalah:
Daya serap terhadap air bahan yang terbuat dari kainatau kertas biasanya dapat menyerap air, sedangkan bahan yang tidak mudah menyerap air contohnya plastik
Kelenturan. Bahan yang memiliki kelenturan meisalnya karet. Karet sangat lentur sehingga tidak mudah patah atau pecah..
Tahan terhadap api. Bahan ini biasanya terbuat dari logam dan serat asbes. benda yang tahan api misalnya wajan, kompor. Pakaian penjinak bom dan pemadam kebakaran terbuat dari serat asbes. Selain itu, bahan-bahan tertentu juga memiliki sifat lain seperti:
Kekuatan menahan beban. Bahan ini biasanya terbuat dari logam misalnya baja dan besi
Daya hantar panas dan atau listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Berat dan ringan. Bahan juga memiliki berat. Kertas juga memilik berat tergantung tebal tipisnya bahan tersebut
Keawetan bahan. Bahan yang awet biasanya tidak mudah sobek, berkarat atau patah. Salah satu contohnya adalh alumunium
DAFTAR PUSTAKA Rositawaty, S dkk. (2008).Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 92-98 Sumantoro.(2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Kelas 4 Sd. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 110-112
Wahyono, Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 79-81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1 KUESIONER MINAT
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002, Telp. (0274) 513301, 515352; Fax. (0274) 56283 Homepage: http://www.usd.ac.id
Nama : Kelas : KUESIONER UNTUK SISWA Petunjuk: Berikan tanda (√) pada jawaban yang telah tersedia No.
PERNYATAAN
1
Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai
2
3
4 5 6 7 8
9
SANGAT RAGU- TIDAK SETUJU SETUJU RAGU SETUJU
Ketika bekerja dalam kelompok saya bersikap ceria Saya sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran Saya bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA Saya bersemangat saat mengerjakan soal IPA Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA Saya menyukai pelajaran IPA Saya memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran Saya menyimak penjelasan guru tentang materi IPA pada awal pembelajaran
247
SANGAT TIDAK SETUJU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21
22
23
PERNYATAAN Saya fokus untuk mengerjakan tugas IPA Saya berkonsentrasi saat menyelesaikan tugas IPA Saya mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA Saya menjawab pertanyaan guru Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok Saya bekerja sama dengan kelompok Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA Saya menanggapi penjelasan guru Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain Saya mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran Saya membuat ringkasan mengenai materi IPA atas kemauan sendiri
SANGAT RAGU- TIDAK SETUJU SETUJU RAGU SETUJU
248
SANGAT TIDAK SETUJU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
4.2 LEMBAR OBSERVASI No. 1.
Indikator Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Pernyataan Siswa menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai Ketika bekerja dalam kelompok, siswa bersikap ceria Siswa sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran Siswa bersemangat saat mengerjakan soal IPA Siswa bersukacita pada saat melakukan kegiatan pembelajaran IPA
2.
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
Siswa memperhatikan penjelasan seluruh proses pembelajaran Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi IPA pada awal pembelajaran IPA Siswa fokus untuk mengerjakan tugas IPA Siswa berkonsentrasi saat menyelesaikan masalah IPA Siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi IPA Siswa melihat guru ketika memberikan contoh tentang materi IPA
3.
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa ikut melakukan percobaan dalam kelompok Siswa bekerja sama dengan kelompok Siswa mengerjakan tugas saat
Deskripsi hasil observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Indikator
Pernyataan pelajaran IPA Siswa menanggapi penjelasan guru
4.
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Siswa mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri Siswa mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan Siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi IPA Siswa tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran IPA Siswa membuat ringkasan mengenai materi IPA atas kemauan sendiri
250
Deskripsi hasil observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3 PANDUAN WAWANCARA INDIKATOR Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
PERTANYAAN Apakah pada saat pembelajaran IPA, siswa menunjukkan sikap ceria? Sikap ceria siswa tercermin dalam bentuk seperti apa? Apakah siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran? Apakah siswa menyimak penjelasan guru? Apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Bagaimana sikap siswa pada saat guru menerangkan? Bagaimana tanggapan siswa pada saat guru memberikan pertanyaan? Apakah siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan tugas? Apakah siswa terlibat pada saat mengerjakan tugas kelompok? Apakah siswa membaca atau mencari materi dari sumber lain? Apakah siswa berinisiatif untuk mempelajari kembali materi? Apakah siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi? Apakah siswa tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran?
JAWABAN GURU
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
4.4 SOAL EVALUASI SIKLUS I
Lembar Evaluasi Nama lengkap
:
Nomor presensi
:
Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang tepat! 1.
Perhatikan langkah-langkah berikut ini 1) Hidupkan api pada pembakar spritus 2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 3) Tuang agar-agar ke dalam air 4) Mulailah memasak air 5) Tunggu sampai agar-agar mendidih. 6) Diamkan agar-agar tersebut dengan memasukkan
ke dalam kulkas
pendingin Urutkanlah langkah-langkah di atas menjadi susunan langkah percobaan perubahan wujud benda cair menjadi padat yang benar a. 5-2-1-4-3-6 b. 2-1-5-4-6-3 c. 1-2-4-5-3-6 d. 2-1-4-3-5-6 2. Di bawah ini yang merupakan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi cair adalah.... a. Gula pasir berubah menjadi karamel setelah dipanaskan b. Proses pembuatan bubur kertas daur ulang c. Proses pembuatan juice nanas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Proses pembuatan yoghurt 3. Berikut ini alat yang digunakan ketika melakukan percobaan perubahan wujud padat ke cair dan cair ke padat, kecuali ...... a. Panci b. Cokelat c. Kaki tiga. d.Pembakar spiritus 4. Di bawah ini yang menyebabkan air dapat membeku adalah..... a. Didiamkan b. Dipanaskan c. Didinginkan d. Disimpan di dalam gentong 5. 1). Nyalakan lilin dengan korek api. 2). Kemudian amati perubahan wujud yang terjadi. Perubahan yang terjadi pada lilin berdasarkan hasil pengamatan adalah .............. a. Lilin akan habis b. Lilin akan melepaskan kalor c. Lilin akan meleleh dan habis d. Lilin akan kehilangan masa jenis 6. Benda berikut yang dapat mencair jika dipanaskan adalah .... a. Mentega b. Tanah c. Kayu d. Batu 6.
Yang harus dilakukan sebelum melakukan perebusan air adalah ….. a. Menuangkan es batu b. Menyalakan api c. Mematikan api
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
d. Membuang air 7. Peristiwa mengembun adalah...... a. Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi gas b. Peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi padat c. Peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi cair d. Peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas 8. Di bawah ini merupakan kebalikan dari menguap, yaitu peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair adalah…… a. Mengembun b. Menyublim c. Membeku d. Menguap 10. Perubahan wujud benda yang terjadi pada pemanasan air secara terus menerus sampai habis adalah .… a. Cair ke padat b. Gas ke cair c. Cair ke cair d. Cair ke gas 11. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengetahui peristiwa penguapan: 1. Menyalakan api 2. Menuangkan air ke dalam panci dan diletakkan di atas kaki tiga 3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 4. Mencatat hasil pengamatan 5. Melakukan pengamatan Berdasarkan langkah-langkah diatas, urutan proses penguapan yang benar adalah ... a. 1, 2, 3, 4, 5 b. 3, 2, 1, 5, 4 c. 3, 5, 4, 2, 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
d. 3, 1, 5, 2, 4 12. Energi yang dilepaskan pada peristiwa pengembunan dan di perlukan pada peristiwa penguapan adalah energi .... a. Kalor b. Bunyi c. Listrik d.Cahaya 13. Proses perubahan wujud benda padat gas disebut... a. Mencair b. Membeku c. Menguap d. Menyublim 14. Apabila kapur barus didiamkan selama beberapa saat di dalam lemari, maka kapur barus akan menjadi... a. Lebih panjang b. Lebih besar c. Lebih kecil d. Lebih tebal 15. Berikut ini yang merupakan bukti terjadinya peristiwa perubahan wujud benda dari padat ke gas adalah... a. Melelehnya lilin ketika dipanaskan b. Munculnya titik-titik air di dinding luar gelas c. Mencairnya agar-agar setelah dikeluarkan dari lemari es d. Munculnya bau wangi setelah kapur barus dibakar di atas api 16. Berikut ini merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan dalam percobaan perubahan wujud benda padat gas adalah... a. Kapur barus dipanaskan di atas spritus b. Kapur barus diletakkan di atas kaki tiga dan dipanaskan c. Kapur barus diletakkan di atas mangkok logam dan dipanaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
d. Kapur barus dimasukkan ke dalam sendok berisi air dan dipanaskan 17. Berikut ini yang merupakan contoh peristiwa perubahan wujud benda padat ke gas adalah....... a. Berkurangnya pengharum ruangan apabila didiamkan di ruangan terbuka b. Minyak dimasukkan dalam lemari es menjadi keras c. Munculnya uap air ketika memasak air di dapur d. Berkurangnya mentega ketika dicairkan 18. Benda padat dapat berubah wujud menjadi benda gas apabila... a. Didinginkan b. Dipanaskan c. Dicelupkan d. Dimampatkan 19. Berikut ini merupakan bahan yang digunakan dalam percobaan perubahan wujud benda padat gas, adalah... a. Kaki tiga b. Korek api c. Kapur tulis d. Pengharum ruangan (stella padat) 20. Di bawah ini merupakan contoh benda yang dapat berubah wujud dari padat ke gas, kecuali... a.
Pengharum stella padat
b.
Kapur tulis
c.
Kapur barus
d.
Kampe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
4.5 SOAL EVALUASI SIKLUS II
Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang tepat! 1. Berikut ini benda yang terbuat dari kayu dan benda yang terbuat dari logam adalah ... a. Kayu: lonceng, kentongan Logam:ujung bolpint, meja dan kursi belajar b. Kayu: meja dan kursi belajar, kentongan Logam: lonceng, ujung bolpoint c. Kayu: meja dan kursi belajar, ujung bolpint Logam: lonceng, kentongan d. Kayu: lonceng, kentongan Logam: meja dan kursi belajar, ujung bolpoint 2. Sifat dari bahan kain adalah lentur, mudah terbakar, dan dapat didaur ulang, sedangkan sifat dari bahan kertas adalah ... a. Berbentuk padat, mudah terbakar, dan lentur b. Berbentuk cair, tembus pandang, dan lentur c. Berbentuk padat, tidak mudah terbakar, dan terbuat dari serat kayu d. Berbentuk lembaran, tembus pandang, dan tidak dapat di daur ulang 3. Benda-benda di bawah ini yang terbuat dari bahan kertas adalah .... a. Buku, televisi, radio, ban sepeda b. Pena, pensil, majalah, koran c. Baju, meja, kursi, kulkas d. Majalah, buku, koran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
4. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!
Di bawah ini benda yang terbuat dari bahan kayu adalah ... a.
Jam, meja, helm
b.
Meja, kursi, televisi
c.
Lemari baju, meja, kursi
d.
Pena, kulkas, jam, helm
5. Benda di bawah ini terbuat dari bahan kaca kecuali ... a. Pensil b. Layar televisi c. Kaca mata d. Cermin 6. Sifat dari bahan logam adalah tidak tembus air, tidak mudah terbakar, dan padat. Kegunaan dari benda berbahan logam adalah ... a. Untuk membuat baju b. Sebagai bahan alat rumah tangga c. Untuk membuat tisu d. Sebagai bahan untuk membuat sandal 7. Berikut ini merupakan sifat dari berbagai bahan. 1. Padat 2. Lentur 3. Dapat tembus air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Tidak dapat tembus air 5. Tidak mudah terbakar Yang merupakan sifat dari bahan karet adalah ... a. 1,2,4 b. 1,2,3 c. 2,3,4 d. 1,2,5 8. Kemasan minuman bersifat tahan lama, kuat, dan tidak menyerap air. Bahan yang mencerminkan sifat tersebut adalah ... a. Kertas b. Kain c. Plastik d. Karet 9. Kegunaan benda yang terbuat dari bahan kain adalah ... a. Sebagai tempat minum b. Untuk mengepel lantai c. Sebagai tempat makan d. Sebagai bahan bangunan 10. Perhatikan sifat-sifat bahan penyusun benda di bawah ini -
Kuat
-
Tahan lama
-
Tidak mudah terbakar
-
Tidak tembus air dan tahan api
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat dari bahan ... a.
Kain
b.
Karet
c.
Logam
d.
Kayu
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Kegunaan benda yang terbuat dari bahan karet adalah ... a. Bahan membuat bangunan b. Bahan membuat makanan c. Bahan membuat ban sepeda d. Bahan membuat kosmetik 12. Logam dapat digunakan sebagai kerangka rumah karena bersifat .... a. Kuat b. Mengkilap c. Mudah dibentuk d. Tembus pandang 13. Panci, wajan, serok, dan sendok terbuat dari bahan ... a. Plastik b. Kain c. Kayu d. Logam 14. Di bawah ini benda yang terbuat dari bahan karet adalah ... a. Bungkus makanan b. Sandal jepit c. Perhiasan d. Cermin 15. Perhatikan benda-benda berikut ini. 1. Tas sekolah
4. Pensil
2. Papan tulis
5. Baju
3. Sedotan
6. Meja
Benda-benda di atas yang terbuat dari bahan kayu adalah ... a. 2-4-6 b. 1-3-5 c. 2-3-6 d. 1-4-5
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
16. Benda benda di bawah ini yang terbuat dari kaca adalah ... a. Kabel, spion, cermin b. Pakaian, layar televisi, spion c. Sepatu, ban mobil, kaca mata d. Kaca mata, spion, layar televisi 17. Berikut ini merupakan pasangan yang sesuai antara benda dan bahan penyusunnya adalah ... a. Ban mobil terbuat dari karet b. Meja belajar terbuat dari kain c. Seragam sekolah terbuat dari plastik d. Peralatan rumah tangga terbuat dari karet 18. Berikut ini yang merupakan sifat benda berbahan dasar logam adalah ... a. Kuat, dapat tembus air, dan mudah di daur ulang b. Lentur, padat, dan tidak dapat di daur ulang c. Kuat, padat, dan tidak dapat tembus air d. Elastis, padat, dan dapat tembus air 19. Berikut ini merupakan sifat bahan penyusun suatu benda 1.
Tidak tembus air
4.
Elastis
2.
Tahan panas
5.
Keras
3.
Tidak tahan panas
6.
Kuat
Yang merupakan sifat bahan plastik adalah ... a. 1-3-5 b. 2-3-4 c. 4-5-6 d. 1-3-4 20. Bahan yang cocok untuk membuat kabel adalah ... a. Logam dan kayu b. Karet dan logam c. Plastik dan karet d. Kayu dan plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.1 VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I Validator 1
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 2
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 3
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2 VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II Validator 1
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 2
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 3
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
6.1 MERUPAKAN HASIL SPSS KUESIONER MINAT PLAGIAT TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
6.2 HASIL VALIDITAS KUESIONER
Item-Total Statistics Corrected
Squared
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
item1
98.87
74.257
.429
.
.870
item2
99.20
69.545
.586
.
.865
item3
98.93
75.582
.353
.
.872
item4
99.13
72.395
.443
.
.870
item5
98.90
75.472
.317
.
.873
item6
98.60
74.455
.475
.
.869
item7
98.93
74.961
.372
.
.872
item8
99.07
74.961
.482
.
.870
item9
99.00
74.621
.483
.
.869
item10
99.27
71.237
.467
.
.869
item11
99.10
70.438
.708
.
.862
item12
99.07
70.754
.578
.
.865
item13
99.13
75.568
.247
.
.875
item14
99.57
71.151
.641
.
.864
item15
99.20
74.234
.464
.
.870
item16
99.23
75.909
.190
.
.878
item17
98.93
74.892
.496
.
.869
item18
98.80
75.821
.311
.
.873
item19
99.40
74.593
.355
.
.872
item20
99.37
71.689
.408
.
.872
item21
99.27
72.409
.434
.
.870
item22
99.17
71.454
.562
.
.866
item23
99.23
73.495
.509
.
.868
item24
99.47
74.395
.302
.
.874
item25
99.57
70.875
.514
.
.868
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
6.3 TABULASI DATA VALIDASI SOAL EVALUASI SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
6.3 HASIL VALIDITAS SOAL EVALUASI SIKLUS I Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
soal 1
15.10
30.024
.295
.
.810
soal 2
15.50
28.190
.492
.
.801
soal 3
15.83
31.661
-.164
.
.823
soal 4
15.23
30.116
.170
.
.814
soal 5
15.50
26.810
.766
.
.789
soal 6
15.60
32.869
-.352
.
.834
soal 7
15.50
28.879
.360
.
.807
soal 8
15.47
29.982
.156
.
.815
soal 9
15.27
28.892
.416
.
.805
soal 10
15.20
28.855
.477
.
.803
soal 11
15.50
32.328
-.256
.
.831
soal 12
15.20
29.752
.267
.
.810
soal 13
15.50
28.741
.386
.
.806
soal 14
15.53
30.051
.143
.
.816
soal 15
15.50
26.810
.766
.
.789
soal 16
15.40
27.283
.686
.
.793
soal 17
15.67
30.920
-.009
.
.821
soal 18
15.70
32.769
-.353
.
.833
soal 19
15.50
28.741
.386
.
.806
soal 20
15.33
28.575
.448
.
.803
soal 21
15.50
28.810
.373
.
.806
soal 22
15.20
28.855
.477
.
.803
soal 23
15.83
29.247
.418
.
.806
soal 24
15.30
28.424
.495
.
.802
soal 25
15.53
26.326
.868
.
.785
soal 26
15.50
26.810
.766
.
.789
soal 27
15.83
30.006
.230
.
.811
soal 28
15.50
26.810
.766
.
.789
soal 29
15.33
28.575
.448
.
.803
soal 30
15.43
31.426
-.102
.
.825
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
6.4 TABULASI DATA VALIDITAS SOAL EVALUASI SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
6.5 HASIL VALIDITAS SOAL EVALUASI SIKLUS II
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
soal 1
22.33
34.092
-.293
.
.893
soal 2
22.17
32.006
.190
.
.880
soal 3
22.43
28.254
.818
.
.865
soal 4
22.37
32.378
.030
.
.886
soal 5
22.17
32.006
.190
.
.880
soal 6
22.13
33.430
-.252
.
.886
soal 7
22.17
32.006
.190
.
.880
soal 8
22.57
29.702
.504
.
.874
soal 9
22.37
30.930
.310
.
.879
soal 10
22.23
30.323
.548
.
.873
soal 11
22.20
30.786
.482
.
.875
soal 12
22.20
31.131
.390
.
.877
soal 13
22.47
28.878
.677
.
.869
soal 14
22.17
32.006
.190
.
.880
soal 15
22.53
30.189
.414
.
.877
soal 16
22.27
33.306
-.153
.
.889
soal 17
22.20
29.959
.707
.
.871
soal 18
22.47
28.878
.677
.
.869
soal 19
22.37
30.930
.310
.
.879
soal 20
22.20
29.959
.707
.
.871
soal 21
22.20
29.959
.707
.
.871
soal 22
22.43
28.254
.818
.
.865
soal 23
22.47
28.602
.732
.
.867
soal 24
22.20
30.786
.482
.
.875
soal 25
22.20
29.959
.707
.
.871
soal 26
22.57
29.702
.504
.
.874
soal 27
22.43
28.254
.818
.
.865
soal 28
22.17
30.626
.602
.
.873
soal 29
22.17
32.006
.190
.
.880
soal 30
22.10
32.714
.003
.
.882
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.1 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 1
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.2 LEMBAR REFLKSI
a
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.3 SOAL EVALUASI SIKLUS I
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.4 SOAL EVALUASI SIKLUS I
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.5 SOAL EVALUASI SIKLUS II
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. 1 LEMBAR PENGAMATAN KONDISI AWAL
305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.2 LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS I
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317