PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KADAR GULA TERHADAP PEMBUATAN NATA DE YAM
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh Yohana Petrizia Margaretha NIM : 131434068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KADAR GULA TERHADAP PEMBUATAN NATA DE YAM
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh Yohana Petrizia Margaretha NIM : 131434068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
“ Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” ~ Salomo bin Daud ~ “Whole world is watching when you rise, and we run to the light” ~ Within Temptation (band) ~
Ku persembahkan untuk Ayah – Ibuku, ungkapan rasa hormat dan baktiku Saudara, saudariku, kekasihku dan Almamaterku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa di Surga atas berkat, rahmat, hikmat, dan ilham-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar Gula Terhadap Pembuatan Nata de Yam” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Luisa Diana Handoyo, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada: 1. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan persetujuan dan kesempatan untuk bisa berkarya di Universitas Sanata Dharma, khususnya Pendidikan Biologi. 2. Ika Yuli Listyarini, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan penuh terhadap penulisan skripsi ini. 3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Kepala Laboratorium Pendidikan Biologi yang telah mengijinkan mempergunakan laboratorium sebagai tempat penelitian skripsi ini. 4. Ch. Retno Herrani Setyati, M.Biotech. selaku dosen yang turut memberikan arahan dan nasihat dalam penulisan skripsi ini. 5. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen yang memberikan dukungan dan motivasi sehingga dapat dengan cepat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 6. Agus Handoyo selaku laboran yang turut membantu mempersiapkan segala keperluan selama penelitian berlangsung.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Kedua orang tuaku, Bapak Johanes Dwi Atmoko Martoatmo, S.Pd. dan Mimin Rutmina Sakiin yang telah memberikan kesempatan, seluruh kasih sayang dan doa yang tiada henti sehingga dapat menyelesaikan kuliah serta penulisan skripsi ini. 8. Kakak dan adik-adik, Kristy Rahayu Martadiani, Veny Gracia Triatmi dan Jacob Teofilus Gamaliel yang telah ikut mendoakan dan mendukung dalam penulisan skripsi ini. 9. Erick Jonas Luhulima, kekasihku yang telah mencurahkan kasih sayangnya dan memberikan semangat supaya terus maju dalam penulisan skripsi ini. 10. Abisai Trisih Wiyadhi, pamanku yang senantiasa memberikan doa dan ayat-ayat Alkitab di setiap paginya. 11. Brigita (2011), Nina (2011), Galuh (2011), Candra (2012), Jessica (2012), Melina (2012), Anna (2013), yang telah membantu dan menemani selama penelitian. 12. Anastia Aryantie dan Tri Pajar Wahyuningati yang telah memberikan support dalam penulisan skripsi ini. 13. Kedua puluh tester yang telah memberikan kontribusi dalam pengujian organoleptik. 14. Terima kasih pula kepada semua pihak-pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu namanya. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Yogyakarta, 10 September 2015 Penulis,
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KADAR GULA TERHADAP PEMBUATAN NATA DE YAM Yohana Petrizia Margaretha 131434068 ABSTRAK Bengkuang merupakan bahan pangan yang masih terbatas pemanfaatannya dalam dunia pangan. Kandungan zat dalam 100 gram bengkuang hampir setara dengan kandungan zat dalam air kelapa sehingga dapat dijadikan substrat dalam pembuatan nata. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar gula terhadap pembuatan nata de yam dan dapat menentukan kadar gula yang optimal dalam pembuatan nata. Berdasarkan kadar gula yang diberikan, kelompok uji dibagi menjadi lima. P1 (150 gram), P2 (200 gram), Kontrol (250 gram), P3 (300 gram), dan P4 (350 gram). Jenis data yang diperoleh ada dua yaitu data kuantitatif meliputi ketebalan nata, dan data kualitatif meliputi tekstur, rasa, serta perkiraan layak jual yang diperoleh dari survey terhadap 20 responden. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Anova one factor between subject design dan tukey test. Data kualitatif dianalisis dengan mempresentasekan dan mendeskripsikannya. Dengan taraf kepercayaan 0,05 uji anova terdapat perbedaan yang signifikan dengan Forb = 2,93 dan uji Tukey menunjukkan perbedaan terletak pada P2 dan P3 ratarata ketebalannya 1,668 cm dan 1,308 cm. Untuk data kualitatif, persentase suara menyatakan paling baik terdapat pada kontrol keempukan 90%, keenakan rasa 80%, dan kelayakan jual 85%. Di posisi perlakuan, persentase suara yang baik pada P3 dengan keempukan 85%, keenakan rasa 25%, dan kelayakan jual 60%. Pengaruh kadar gula dalam pembuatan nata de yam adalah sebagai pengoptimal kerja Acetobacter xylinum sehingga dapat mempertebal nata (dietary fiber). Kadar gula yang dapat mengoptimalkan pembuatan nata de yam dalam penelitian ini ialah 300 gram/3L substrat. Kata kunci : Kadar Gula, Nata, Bengkuang, Bioteknologi Konvensional
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFFECT OF SUGAR LEVEL ON MAKING NATA DE YAM Yohana Petrizia Margaretha 131434068 ABSTRACT Yam bean is foodstuffs that limit of the benefit in the food’s world. Substance content in 100 grams of yam bean is almost equivalent to the content of the substance in coconut’s water so can be used as substrates in the manufacture of nata. This research is a pure experiment aimed to determine the effect of sugar on making nata de yam and can determine the optimal sugar levels in making nata. Based on sugar levels are given, the test group was divided into five. P1 (150 grams), P2 (200 grams), control (250 grams), P3 (300 grams) and P4 (350 grams). There are two type of data acquired, quantitative data covering thickness nata, and qualitative data include texture, taste and marketable estimates derived from a survey of 20 respondents. Quantitative data were analyzed with Anova one factor between subject design and tukey test. The qualitative data were analyzed by percentage and describe it. With a confidence level of 0.05 ANOVA test, there are significant differences with Forb = 2.93 and Tukey test showed the difference lies in P2 and P3 average thickness of 1.668 cm and 1.308 cm. For qualitative data, the percentage of votes are the best states control 90% of tenderness, delicacy taste 80%, and 85% merchantability. In treatment position, a good percentage of votes in P3 with the tenderness of 85%, 25% delicacy taste, and merchantability 60%. The influence of sugar in the manufacture of nata de yam is as Acetobacter xylinum optimizer work so as to strengthen nata (dietary fiber). Sugar level which can optimize the manufacture of nata de yam in this study was 300 grams / 3L substrate. Key words : Level of Sugar, Nata, Yam bean, Conventional biotechnological.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………. HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………… HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ………… KATA PENGANTAR ………………………………………………… ABSTRAK …………………………………………………………….. ABSTRACT …………………………………………………………… DAFTAR ISI …………………………………………………………... DAFTAR TABEL ……………………………………………………... DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….. DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………...
vi vii ix x xi xii xiv xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………..... B. Rumusan Masalah …………………………………………… C. Batasan Masalah ……………………………………………... D. Tujuan Penelitian …………………………………………...... E. Manfaat Penelitian …………………………………………....
1 4 4 5 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori yang Terkait …………………………………………… 1. Bioteknologi …………………………………………… 2. Nata …………………………………………………….. 3. Bibit Nata ………………………………………………. 4. Faktor-faktor Lain yang Mendukung Fermentasi Nata … 5. Bengkoang ……………………………………………... B. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………….. C. Kerangka Berfikir ……………………………………………. D. Hipotesis ……………………………………………………...
7 7 9 12 16 17 21 22 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………. B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………... C. Pengelompokkan Sampel Uji ………………………………… D. Alat dan Bahan ……………………………………………….. E. Prosedur Kerja ………………………………………………... F. Pengambilan Data ……………………………………………..
23 23 23 24 25 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan ……………………………………………. B. Pembahasan …………………………………………………..
30 33
xi
i ii iii iv v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………..... D. Rancangan Penerapan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ...
37 37
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………... B. Saran ………………………………………………………….
40 40
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. LAMPIRAN ……………………………………………………………
41 42
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Kandungan Zat yang Terdapat di dalam Air Kelapa ……….. Tabel 2.1 Kandungan Zat dalam 100 gram Bengkuang ………………. Tabel 2.2 Data Hasil Pengukuran ……………………………………... Tabel 3.1 Pembagian Kelompok Uji …………………………………... Tabel 3.2 Tabel Pengamatan Uji Ketebalan Nata de Yam ……………. Tabel 3.3 Hasil Pengolahan Rata-rata Ketebalan Nata de Yam ………. Tabel 4.1 Hasil Ketebalan Nata ……………………………………….. Tabel 4.2 Hasil Uji Anova …………………………………………….. Tabel 4.3 Hasil Uji Tukey …………………………………………….. Tabel 4.4 Persentase Uji Organoleptik ………………………………...
xiii
2 20 21 23 28 28 30 31 32 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bengkuang ……………………………………………….. Gambar 3.1 Pengambilan Sampel ……………………………………...
xiv
18 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data dan Analisis ………………………………………... Lampiran 2. Tabel Statistik ……………………………………………. Lampiran 3. Silabus …………………………………………………… Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………… Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ………………………….. Lampiran 6. Lampiran Penilaian dan Rubrik Penilaian ………………..
xv
42 48 50 53 63 67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bioteknologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang cara mempergunakan makhluk hidup untuk kesejahteraan makhluk hidup itu sendiri
pada
umumnya
dan
manusia
pada
khususnya
beserta
dengan
lingkungannya. Bioteknologi merupakan salah satu cara memuliakan pangan. Dimana kandungan di dalam suatu bahan makanan mendapatkan kandungan tambahan yang sangat berguna bagi makhluk hidup, terutama manusia. Bioteknologi terbagi menjadi dua ranah kekinian, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Prinsip bioteknologi konvensional sangat dimanfaatkan dalam memenuhi pemuliaan pangan menjadi produk yang lebih berkualitas. Produk-produk
olahan
menggunakan
fermentasi
hasil
penerapan
sebagai
bioteknologi
bioprosesnya.
konvensional
Adapun
ini
produk-produk
bioteknologi konvensional adalah tempe, oncom, tauco, kimchi (acar khas korea), nata, dan lain-lain. Nata adalah jenis komponen minuman yang merupakan senyawa selulosa (dietary fiber) yang dihasilkan dari substrat cair melalui proses fermentasi, yang melibatkan mikroba salah satunya bakteri asam laktat yakni Acetobacter xylinum. Dalam pembuatan nata, substrat cair ideal yang dipergunakan mengandung 12
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
komponen yaitu : 1) Air; 2) Karbohidrat; 3) Protein; 4) Lemak; 5) Kalium; 6) Natrium; 7) Kalsium; 8) Magnesium; 9) Ferum; 10) Cuprum; 11) Fosfor; dan 12) Sulfur. Substrat nata yang selama ini dipakai dalam praktikum berasal dari buahbuahan, seperti nanas (nata de pina), melon (nata de melon), buah naga (nata de dragon), dan lain-lain. Dan dalam industri pangan substrat yang sering digunakan adalah air kelapa (nata de coco), karena air kelapa memiliki kandungan zat seperti dalam tabel 1.1. Tabel 1.1 Kandungan Zat yang Terdapat di dalam Air Kelapa
No.
Kandungan Zat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Air Karbohidrat Protein Lemak Kalium Kalsium Natrium Magnesium Ferum Cuprum Fosfor Sulfur
Jumlah (dalam 100 mL) 91,5 % 4,6 % 0,14 % 1,15 % 312 mg 29 mg 105 mg 30 mg 0,1 mg 0,04 mg 37 mg 24 mg
Sumber : Pambayun, 2002.
Dengan memperhatikan karakteristik daripada air kelapa, nanas, melon yang memiliki kadar air yang tinggi, maka bengkuang juga dapat dijadikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
substrat dalam pembuatan nata. Dengan asumsi awal bengkuang juga memiliki kadar air yang tinggi. Yam (bahasa inggris) atau bengkuang atau Pachyrhizus erosus adalah buah yang berbentuk umbi dimana kandungan air dan karbohidrat dalam bentuk pati sangat melimpah di dalamnya. Selain itu juga umbinya mengandung gula, fosfor, dan kalsium. Umbi ini memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86 90% . Bengkuang merupakan tanaman yang memiliki banyak fungsi. Bengkuang juga mengandung vitamin C dan senyawa fenol yang dapat berfungsi sebagai sumber antioksidan bagi tubuh. Pemanfaatan bengkuang masih terbatas untuk bahan pangan dan sedikit untuk industri bahan pangan. Misalnya hanya untuk bahan dasar pembuatan asinan, manisan, dan petis (bahasa sunda)/lotis (bahasa jawa). Selain itu sebagai bahan baku dalam industri kosmetik. Itulah alasan mengapa bengkuang dijadikan substrat dalam pembuatan nata. Dalam proses pembuatan nata diperlukan mikroba yang dipakai dalam penelitian ini adalah Acetobacter xylinum. A. xylinum adalah bakteri asam laktat yang sering digunakan dalam pembuatan nata. Bakteri ini merubah kandungan karbohidrat menjadi serat selulosa. Selain dari substrat dan bakteri, adapula gula yang dipakai dalam pembuatan nata. Gula dipergunakan untuk bahan baku utama yang dijadikan matriks selulosa oleh A. xylinum. Yang menjadi permasalahan adalah seberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
banyak gula yang dipakai dalam pembuatan nata dari bengkuang ini. Karena kadar gula dipergunakan untuk melihat ketebalan daripada nata yang dihasilkan. Oleh sebab itu perlu diadakan penelitian, sehingga dapat dipastikan kadar gula yang dipergunakan optimal dalam pembuatan nata. Maka dari itu penelitian ini diberi judul “PENGARUH KADAR GULA TERHADAP PEMBUATAN NATA DE YAM”. A. Rumusan Masalah Dengan demikian rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Apa pengaruh kadar gula dalam pembuatan nata de yam? 2. Manakah dari kadar gula yang dapat mengoptimalkan pembuatan nata? B. Batasan Masalah Ada tiga batasan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bengkuang Di pasar terdapat dua tipe bengkuang yang diperjualbelikan. Yang pertama ialah bengkuang dengan ukuran kecil, kulit umbinya berwarna putih kecoklatan, kadar air kurang banyak dan rasanya sangat manis. Bengkuang ini dinamakan juga bengkuang desa. Dan yang kedua bengkuang yaitu bengkuang dengan ukuran besar, kulit umbinya berwarna putih gading, kadar air banyak dan rasanya kurang manis. Bengkuang ini dinamakan juga bengkuang kota.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Adapun bengkuang yang dipakai adalah bengkuang kota karena ukurannya besar sehingga proses pengupasan kulit tidak terlalu lama, dan kadar air yang dimiliki banyak. 2. Gula Gula pasir yang biasa dikonsumsi publik memiliki dua karakteristik dilihat dari warnanya, yaitu gula yang berwarna putih kecoklatan dan putih. Gula yang berwarna putih kecoklatan rasanya sangat manis dibandingan gula berwarna putih. Dan ketika dilarutkan dengan air kondisi larutan pun warnanya berbeda. Yang berwarna putih kecoklatan akan menghasilkan warna larutan yang agak kecoklatan juga. Dalam pembuatan nata gula yang digunakan adalah gula pasir berwarna putih, karena nata yang dihasilkan akan berwarna putih bersih. Walaupun rasa gula tersebut kurang manis. 3. Kondisi nata yang optimal Nata yang dihasilkan dalam suatu produksi harus memiliki salah satu kriteria keempukan saat dikecap dan dicerna di dalam mulut. Nata yang empuk tersebut dipengaruhi oleh ketebalan nata yang dihasilkan. Ketebalan nata yang baik berkisar antara 1 – 1,5 cm. Semakin tipis nata yang dihasilkan, tekstur yang didapat akan semakin empuk, begitupun sebaliknya. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1. Mengetahui pengaruh kadar gula dalam pembuatan nata de yam. 2. Mengetahui kadar gula yang optimal dalam pembuatan nata de yam. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah dapat digunakan untuk sumber inovasi dalam pembuatan nata. Dan untuk dunia pendidikan dapat digunakan sebagai bahan praktikum pada materi bioteknologi ataupun pengayaan. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber pangan baru yang bisa diperjualbelikan dan dikonsumsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori yang Terkait 1. Bioteknologi Bioteknologi merupakan suatu ilmu gabungan antara mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa genetika yang secara terpadu bertujuan untuk memperoleh kemanfaatan teknologi melalui penggunaan mikroorganisme dan sel-sel jaringan yang dibiakkan. Dengan kata lain, bioteknologi merupakan aplikasi mikroorganisme atau bagian tubuh organisme dalam teknologi untuk menghasilkan produk yang bermanfaat atau untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk (Akhyar, dkk., 2004). Berdasarkan terminologinya, maka bioteknologi dapat diartikan sebagai berikut: 1. “Bio” memiliki pengertian agen hayati (living things) yang meliputi; organisme (bakteri, jamur (ragi), kapang), jaringan/sel (kultur sel tumbuhan atau hewan), dan atau komponen sub-selulernya (enzim). 2. “Tekno” memiliki pengertian teknik atau rekayasa (engineering) yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan rancang-bangun, misalnya untuk rancang bangun suatu bioreaktor. Cakupan teknik disini sangat luas antara lain; teknik industri dan kimia.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3. “Logi” memiliki pengertian ilmu pengetahuan yang mencakup; biologi, kimia, fisika, matematika dsb. Ditinjau dari sudut pandang biologi (biosain), maka bioteknologi merupakan penerapan (applied); biologi molekuler, mikrobiologi, biokimia, dan genetika. Dengan demikian, bioteknologi merupakan penerapan berbagai bidang (disiplin) ilmu (interdisipliner). Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang dapat menguasai seluruh aspek bioteknologi. Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi tidak lain adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut: 1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras, anggur, susu dsb. 2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian atau penyusunan oleh agen hayati. 3. Output yaitu produk baik berupa barang dan atau jasa, seperti; alkohol, enzim, antibiotika, hormon, produk pengolahan limbah. Perkembangan bioteknologi dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Bioteknologi modern Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak (massal), kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak terlepas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of biotecnology). 2. Bioteknologi konvensional Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit (terbatas), kualitas belum terjamin. Contoh: industri tempe, tape, anggur, yoghurt, dsb. Bioteknologi konvensional juga bisa dikatakan bioteknologi fermentasi. Bioteknologi berbasis fermentasi sebagian besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan menerapkan teknologi fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan minuman seperti: keju, yoghurt, minuman beralkohol, cuka, sirkol, acar, sosis, kecap, dll. Produk-produk tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai minuman atau makanan. Bioteknologi fermentasi, teknologi fermentasi merupakan teknologi yang menggunakan mikroba untuk memproduksi makanan dan minuman. (Nurcahyo, 2011). Selain produk-produk di atas nata juga termasuk produk dari bioteknologi konvensional. 2. Nata Nata merupakan jenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Makanan ini berbentuk padat, putih, transparan, dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling. Produk ini banyak digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan makanan ringan lainnya. Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
kandungan terbesarnya adalah air yang mencapai 98%. Karena itu, produk ini dapat dipakai sebagai sumber makan rendah energi untuk keperluan diet. Nata de coco juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh (Suprihatin, 2010). Bahan tambahan yang digunakan dalam proses fermentasi dan pasca fermentasi. Pada proses fermentasi
nata de coco, bahan tambahan yang
diperlukan meliputi karbohidrat sederhana, sumber nitrogen dan asam asetat sebagai nutrisi untuk bakteri Acetobacter xylinum. Selanjutnya, bahan tambahan pada proses pasca fermentasi adalah gula, esen aroma, zat pengawet, dan bahan pengemas. a. Karbohidrat sederhana Pada umumnya, senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan nata de coco, diantaranya adalah senyawasenyawa maltosa, sukrosa, laktosa, glukosa, fruktosa, dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu, sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangbiakkan bibit nata. Adapun dari segi warna, yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa kecoklatan akan mempengaruhi kenampakan nata hingga tampak kurang menarik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
b. Sumber nitrogen Sumber nitrogen yang pertumbuhan aktivitas
bakteri
seperti misalnya protein
dapat
digunakan
untuk mendukung
nata dapat berasal dari nitrogen organik,
dan ekstrak yeast, maupun nitrogen anorganik
seperti misalnya ammonium fosfat, urea, dan ammonium sulfat. Namun, sumber nitrogen yang berasal dari protein terlalu mahal jika digunakan dalam pembuatan nata. Sebaliknya, sumber nitrogen anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingakan dengan sumber nitrogen organik. Bahkan, diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat-sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, dan mudah larut. c. Asam asetat Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan
keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam
asetat glasial (99,8%). Sebenarnya, asam asetat konsentrasi rendah dapat juga digunakan. Namun, untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,3, dibutuhkan jumlah yang relatif banyak. Selain asam asetat, asamasam organik dan anorganik lain juga bisa digunakan. Namun, atas dasar pertimbangan ekonomis, asam-asam lain tersebut jarang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
3. Bibit Nata Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tapai disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata disebut stater. Disebut stater, karena bibit ini telah siap tumbuh dan berkembang dalam cairan bahan nata. Bibit nata tersebut tidak lain adalah suspensi sel Acetobacter xylinum. Untuk pembuatan bibit yang baik, seseorang memerlukan latihan serta pengetahuan mengenai sifat-sifat Acetobacter xylinum ini. a. Sifat-sifat Acetobacter xylinum. Adapun sifat-sifat bakteri Acetobacter xylinum dapat diketahui dari sifat morfologi, sifat fisiologi, dan pertumbuhan selnya. 1) Sifat Morfologi Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar 0,6 mikron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai pendek dengan satuan 6 – 8 sel. Bersifat nonmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan gram negatif. Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
menutupi sel dan koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum ose. 2) Sifat Fisiologi Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alkohol, dan propil alkohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. Sifat yang paling menonjol dari bakteri ini adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa. Selanjutnya, selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperatur, dan ketersediaan oksigen. 3) Pertumbuhan Sel Pertumbuhan sel bakteri didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Umur sel ditentukan segera setelah proses pembelahan sel selesai, sedangkan umur kultur ditentukan dari lamanya inkubasi. Dalam satu waktu generasi, bakteri akan melewati beberapa fase pertumbuhan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
3.a. Fase Adaptasi Begitu dipindahkan ke media baru atau ditanam, bakteri Acetobacter xylinum tidak akan langsung tumbuh dan berkembang. Pada fase ini, bakteri akan terlebih dulu menyesuaikan diri dengan substrat dan kondisi lingkungan barunya. Oleh sebab itu, fase disebut sebagai fase adaptasi. Meskipun tidak mengalami perbanyakan sel, pada fase ini terjadi aktivitas metabolisme dan bahkan pembesaran sel. Lama fase ini ditentukan oleh medium dan lingkungan pertumbuhan serta jumlah inokulum. Fase adaptasi
bagi
A.xylinum dicapai antara 0 - 24 jam atau ± 1 hari sejak inokulasi. Makin cepat fase ini dilalui, makin efisien proses pembuatan nata yang terjadi. 3.b. Fase Pertumbuhan Awal Pada fase ini, sel mulai membelah dengan kecepatan rendah. Fase ini menandai diawalinya fase pertumbuhan eksponensial. Fase ini dilalui dalam beberapa jam. 3.c. Fase Pertumbuhan Eksponensial Fase ini disebut juga sebagai fase pertumbuhan logaritmik, yang ditandai dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Untuk bakteri A. xylinum, fase ini dicapai dalam waktu antara 1 - 5 hari tergantung pada kondisi lingkungan. Pada fase ini juga, bakteri nata mengeluarkan enzim ekstraseluler polimerase sebanyak-banyaknya, untuk menyusun polimer glukosa menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
selulosa (matrik nata) fase ini sangat menentukan tingkat kecepatan suatu strain A.xylinum dalam bentuk nata. 3.d. Fase Pertumbuhan Lambat Pada fase ini, terjadi pertumbuhan yang diperlambat karena ketersediaan nutrisi telah berkurang, terdapatnya metabolit yang bersifat toksik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, dan umur sel telah tua. Pada fase ini, pertumbuhan tidak lagi stabil, tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak daripada jumlah sel yang mati. 3.e. Fase Pertumbuhan Tetap Pada fase ini, jumlah sel yang tumbuh relatif sama dengan jumlah sel yang mati. Penyebabnya adalah di dalam media terjadi kekurangan nutrisi, pengaruh metabolit toksik lebih besar, dan umur sel semakin tua. Namun, pada fase ini, sel akan lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim jika dibandingkan dengan ketahanannya pada fase yang lain. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini 3.f. Fase Menuju Kematian Pada fase ini, bakteri mulai mengalami kematian karena nutrisi telah habis dan sel kehilangan banyak energi cadangannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
3.g. Fase Kematian Pada fase ini, sel dengan cepat mengalami kematian, dan hampir merupakan kebalikan
dari fase logaritmik. Sel mengalami
lisis dan
melepaskan komponen yang terdapat di dalamya. Kecepatan kematian di pengaruhi oleh nutrisi, lingkungan, dan jenis bakteri untuk A. xylinum, fase ini dicapai setelah hari kedelapan hingga kelima belas. Pada fase ini, A.xylinum tidak baik apabila digunakan sebagai bibit nata (Pambayun, 2006). 4. Faktor-faktor Lain yang Mendukung Fermentasi Nata Selain kadar gula terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membuat nata yaitu : a. Derajat Keasaman (pH) Derajat
keasaman
yang
optimal
untuk
mengembangbiakan
Acetobacter xylinum antara 3,0 – 4,5. b. ZA (Amonium sulfat) Amonium sulfat digunakan sebagai sumber Nitrogen dan Sulfur bagi bakteri Acetobacter xylinum. Dimana Nitrogen dan Sulfur merupakan elemen penting dalam pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Nitrogen dan Sulfur adalah pembentuk utama protein. Kadar ZA yang digunakan adalah 50 gr untuk 3 L substrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
c. Ketersediaan Oksigen Acetobacter xylinum merupakan baketri aerobik, tetapi dapat pula melakukan pertumbuhan dalam suasana anaerobik. Dalam pembuatan nata ini dilakukan fermentasi secara anaerobik, dikarenakan meminimalisir terjadinya kontaminasi. Sehingga wadah/tempat yang digunakan ditutup rapat. d. Pengaruh Aktifitas Air Air sangat penting untuk pertumbuhan mikroba karena selain merupakan 80% dari berat sel mikroba juga karena air berfungsi sebagai reaktan misalnya dalam reaksi hidrolisis, dan sebagai produk misalnya dari reduksi oksigen dalam sistem transport elektron. f. Suhu Suhu yang terbaik untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah berkisar antara 280C – 310C (Suprihatin, 2010). 5. Bengkoang Klasifikasi bengkuang : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Genus
: Pachyrhizus
Spesies
: Pachyrhizus erosus L. Urban
Gambar 2.1 Bengkuang Sumber : kamusdapurku.blogspot.com
Menurut Assaori dalam Damayanti (2010) tanaman bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dikenal baik oleh masyarakat kita. Umbi tanaman bengkuang biasa dimanfaatkan sebagai bagian dari beberapa jenis masakan. Umbi tersebut bisa dimakan segar, dibuat rujak, ataupun asinan. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati, serta fosfor dan kalsium. Umbi ini memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86 - 90%. Bengkuang juga mengandung vitamin C dan senyawa fenol yang dapat befungsi sebagai sumber antioksidan bagi tubuh. Bengkuang merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran tunggang, dimana panjang akar dapat mencapai 2 m. Akar bengkuang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan Rhizobium yang dapat menambat nitrogen dari udara. Akar bengkuang berkembang menjadi umbi yang berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih dengan rasa yang manis. Batang tanaman bengkuang menjalar dan membelit dengan rambutrambut halus yang mengarah ke bawah. Tinggi batang dapat mencapai 4 - 5 m. Pada praktek budidayanya, batang bengkuang dipangkas untuk mendapatkan umbi yang besar, pemangkasan dapat dilakukan 5 kali hingga panen. Daun merupakan daun majemuk beranak daun 3, dengan bentuk tulang daun menyirip. Daun bengkuang merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian dan tangkai daun saja. Panjang tangkai daun berkisar antara 8,5 - 16 cm. Anak daun berbentuk bulat telur melebar dengan ujung runcing, permukaan atas dan bawah daun berambut. Anak daun ujung berukuran paling besar, berbentuk belah ketupat dengan ukuran 7 - 21 x 6 - 20 cm. Bunga berkumpul dalam tandan di ujung atau di ketiak daun, sendiri atau berkelompok 2 - 4 tandan, panjang tandan dapat mencapai 60 cm. Bunga berbentuk lonceng, kelopak bunga berwarna kecoklatan dengan panjang sekitar 0,5 cm, memiliki taju hingga 0,5 cm, mahkota bunga berwarna putih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
ungu kebiru-biruan dengan panjang hingga 2 cm. Tangkai sari pipih dengan ujung sedikit menggulung, kepala putik berbentuk bulat. Buah bengkuang termasuk buah polong, yang berbentuk pipih, dengan panjang 8 - 13 cm, memiliki rambut halus pada permukaan polongnya. Polong berisi 4 - 7 butir biji yang dipisahkan oleh sekat. Biji bengkuang berbentuk persegi membundar, biji pipih dan berwarna hijau kecoklatan atau coklat tua kemerahan. Biji kacang mempunyai kulit biji yang tidak terlalu tipis. Plumula atau embrio batang akan tumbuh baik dan berkembang dalam biji dan terletak antara dua kotiledon atau daun biji. Radikula atau embrio akar kebanyakan tidak terlindungi kecuali oleh kulit biji. Sehingga biji tidak selalu mudah mengalami kerusakan akibat musim hujan dan musim kering (Sari, 2010). Kandungan zat yang ada di dalam bengkuang dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Kandungan Zat dalam 100 gram Bengkuang
No.
Kandungan Zat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Air Karbohidrat Protein Lemak Kalium Kalsium Vitamin C Vitamin B1 Ferum
Jumlah (dalam 100 mL) 90 % 12,8 g 1,4 g 0,3 g 0,6 mg 15 mg 20 mg 0,04 mg 0,6 mg
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
No.
Kandungan Zat
11 Fosfor 12 Energi Sumber : Kustya, 2010.
Jumlah (dalam 100 mL) 18 mg 55 kal
A. Hasil Penelitian yang Relevan Dalam penelitian, Kholifah (2010) mengatakan proses pembentukkan selulosa oleh Acetobacter xylinum sangat tergantung pada konsentrasi sakarida yang terdapat didalam medium. Penambahan gula dalam penelitian ini sebesar 0.4%, 0.6%, 0.8%, 1.0% dan 1.2%. Dan menghasilkan data seperti dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Data Hasil Pengukuran Konsentrasi (%)
Rata-rata ketebalan (cm)
0,4
1,09
0,6
1,23
0,8
1,12
1,0
1,175
1,2
1,20
Dan setelah dianalisis menggunakan ANOVA tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan α = 0,05. Serta menyimpulkan bahwa konsentrasi kadar gula 0,4 % merupakan konsentrasi yang optimal dalam pembuatan nata de coco, karena teksturnya lebih empuk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
B. Kerangka Berfikir Bengkuang memiliki kandungan air, karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin yang hampir menyamai kandungan yang ada dalam air kelapa.
Acetobacter xylinum ialah bakteri yang dapat merubah sukrosa menjadi seratserat selulosa yang lunak, dimana produk tersebut sering disebut nata.
Dengan data dari penelitian Siti Kholifah yang menyatakan konsentrasi gula 0,4% merupakan konsentrasi yang optimal dalam pembuatan nata de coco
Maka dengan memberikan kadar gula (sukrosa) yang berbeda pada penelitian ini, dapat diketahui keoptimalan pembuatan nata de yam lewat ketebalan nata yang ada.
C. Hipotesis 1. Pengaruh kadar gula dalam pembuatan nata de yam adalah sebagai pengoptimal kerja Acetobacter xylinum sehingga dapat mempertebal nata. 2. Kadar gula yang dapat mengoptimalkan pembuatan nata de yam dalam penelitian ini ialah 50 gram/L substrat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental murni. Dimana yang menjadi variabel bebasnya adalah kadar gula. Variabel terikatnya adalah ketebalan nata, tekstur nata, dan rasa dari nata. Variabel kontrolnya adalah jenis bengkuang yang dipakai berukuran besar dengan kulit umbi berwarna putih gading, dan ukuran loyang dengan dimensi 25,5 x 17,5 x 6 cm. B. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilakukan dari tanggal 1 Mei sampai dengan 27 Mei 2015, bertempat di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma, Ruang Pasteur. C. Pengelompokan Sampel Uji Adapun kelompok pembagian kelompok uji dapat dilihat dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Pembagian Kelompok Uji
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kelompok Uji Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3 Perlakuan 4
Kadar Gula (gram) 250 gram 150 gram 200 gram 300 gram 350 gram
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Pemberian gula 250 gram sebagai kontrol mengacu pada resep yang ditulis oleh Pambayun (2006). Pemberian kadar gula di bawah kontrol guna melihat tingkat ketebalan nata yang dihasilkan, begitupun pemberian kadar gula di atas kontrol, karena ketebalan mempengaruhi tekstur yang dihasilkan. A. Alat dan Bahan Alat : 1. Baskom 3 buah 2. Botol sirup 11 buah 3. Sendok sayur 4. Sendok makan 5. Saringan 6. Blender 7. Panci 8. Kertas payung 9. Kompor 10. Wadah plastik 25 buah (25,5 x 17,5 x 6 cm) 11. Ember 12. Timbangan Bahan : 1. Bengkuang 15 kg
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
2. Air 3. ZA 4. Gula 5. Air kelapa 3 L 6. Es batu 7. Asam cuka glasial 8. Stater nata B. Prosedur Kerja 1. Perbanyakan stater nata. a. Air kelapa disaring sebanyak 3 L ke dalam baskom besar. b. Kemudian dididihkan di dalam panci. c. Gula ditambahkan sebanyak 250 gram, dan Amonium Sulfat (ZA) sebanyak 50 gram ketika dididihkan, aduk hingga merata. d. Asam cuka glasial ditambahkan sampai pH antara 3 – 4, aduk hingga merata. e. Buih-buih yang ada di permukaan air didihan dibuang. f. Setelah mendidih didinginkan sampai suhu ruang dengan segera mempergunakan es batu yang diletakan diluar panci. g. Substrat nata dimasukkan ke dalam botol inkubasi yang telah disterilisasi dengan cara pasteurisasi sebanyak 500 ml. h. Bibit nata ditambahkan 10% dari volume substrat dalam setiap botol inkubasi sebanyak 50 ml.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
i. Diinkubasi selama 9 hari. 2. Pembuatan nata a. Bengkuang dihaluskan sebanyak 15 kg dan ditambahkan air sebanyak 15 L. b. Halusan bengkuang disaring dengan menggunakan kain penyaring. c. Ekstrak bengkuang dibagi menjadi 5 sehingga setiap panci mempunyai volume 3 L. d. Ekstrak bengkuang dididihkan di dalam panci dengan volume 3 L. e. Gula ditambahkan sebanyak 250 gram. f. Lima puluh gram Amonium Sulfat (ZA) ditambahkan ke dalam masing-masing panci, diaduk hingga merata. g. Asam cuka glasial ditambahkan sebanyak 2 - 3 sendok hingga pH berkisar 3 – 4, diaduk hingga merata. h. Buih-buih yang ada dipermukaan air didihan substrat bengkuang dibuang. i. Didinginkan sampai suhu ruang dengan menutup wadah supaya tidak ada kontaminasi. i. Tiga liter substrat dibagi ke dalam 5 wadah inkubasi sebanyak 600 ml. j. Stater nata ditambahkan sebanyak 10% dari volume substrat dalam setiap wadah inkubasi sebanyak 60 ml. k. Diinkubasi selama 14 hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
j. Dilakukan hal 2e sampai dengan 2k untuk kadar 150 gram, 200 gram, 300 gram, dan 350 gram. 3. Pemanenan nata a. Setelah 14 hari, nata dilepaskan dari wadah inkubasi lalu mengukur ketebalan nata. Adapun cara pengambilan data dari setiap loyang diukur pada setiap titik sebagai sampel dengan luasan 1 cm x 1 cm. A
B E
C
D
Gambar 3.1 Pengambilan Sampel
b. Bagian yang licin dikeruk. c. Direndam dalam air bersih selama 3 hari, dan setiap hari melakukan penggantian air bersih. d. Nata dipotong menjadi potongan dadu. e. Nata direbus dengan air gula hingga mendidih. f. Nata diuji organoleptik untuk mendapatkan rasa dan tekstur nata. C. Pengambilan Data Adapun data yang akan diperoleh meliputi dua aspek yaitu : 1. Data kuantitatif Data kuantitatif yang dimasukan ke dalam tabel 3.2.
diperoleh berupa ketebalan nata. Lalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Tabel 3.2 Tabel Pengamatan Uji Ketebalan Nata de Yam Perlakuan Kadar Gula Kontrol (250 gram) P1 (150 gram) P2 (200 gram) P3 (300 gram) P4 (350 gram)
Ketebalan A
Ketebalan B
Ketebalan C
Ketebalan D
Ketebalan E
Rataan Ketebalan
Dilanjutkan dengan memasukkan nilai rataan ketebalan ke dalam tabel berikut yang kemudian akan dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk one factor between subject design yang dilakuan secara manual sesuai dengan petunjuk Suparno (2011). Tabel 3.3 Hasil Pengolahan Rata-rata Ketebalan Nata de Yam
Perlakuan Kadar Gula Kontrol (250 gram) P 1 (150 gram) P 2 (200 gram) P 3 (300 gram) P 4 (350 gram)
Loyang 1
Loyang 2
Loyang 3
Loyang 4
Loyang 5
2. Data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari daftar pertanyaan pada 20 tester yang terdiri dari 15 orang wanita dan 5 orang pria. Tester merupakan mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang berusia antara 20 – 23 tahun. Data kualitatif tersebut merupakan uji organoleptik. Uji organoleptik meliputi tekstur (empuk dan keras), rasa (enak, sedang, dan kurang enak), dan kelayakan jual (ya, ragu-ragu, dan tidak) dari nata de yam. Data yang didapat dipersentasikan dan dideskripsikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Setelah melakukan penelitian dari tanggal 1 Mei – 27 Mei 2015 diperoleh data kuantitatif mengenai ketebalan nata seperti pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Ketebalan Nata Perlakuan
P1 P2 K P3 P4
Loyang A 1,46 1,6 1,24 1,16 1,32
Ketebalan (cm) Loyang Loyang Loyang B C D 1,42 1,66 1,4 1,64 1,6 1,72 1,48 1,18 1 1,42 1,18 1,4 1,46 1,3 1,36
Loyang E 1,22 1,78 1,92 1,38 1,26
Rata-rata (cm) 1,428 1,668 1,424 1,308 1,328
Dari data di atas P1 (150 gram) pada loyang A, ketebalan nata 1,46 cm; loyang B, ketebalan nata 1,42 cm; loyang C, ketebalan nata 1,66 cm; loyang D, ketebalan nata 1,4 cm; dan loyang E, ketebalan nata 1,22; serta dirata-ratakan diperoleh ketebalan 1,428 cm. P2 (200 gram) pada loyang A, ketebalan nata 1,6 cm; loyang B, ketebalan nata 1,64 cm; loyang C, ketebalan nata 1,6 cm; loyang D, ketebalan nata 1,72 cm; dan loyang E, ketebalan nata 1,78; serta dirata-ratakan diperoleh ketebalan 1,668 cm. K (250 gram) pada loyang A, ketebalan nata 1,24 cm; loyang B, ketebalan nata 1,48 cm; loyang C, ketebalan nata 1,18 cm; loyang D, ketebalan nata 1 cm; dan loyang E, ketebalan nata 1,92; serta dirata-ratakan diperoleh ketebalan 1,424 cm. P3
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
(300 gram) pada loyang A, ketebalan nata 1,16 cm; loyang B, ketebalan nata 1,42 cm; loyang C, ketebalan nata 1,18 cm; loyang D, ketebalan nata 1,4 cm; dan loyang E, ketebalan nata 1,38; serta dirata-ratakan diperoleh ketebalan 1,308 cm. P4 (350 gram) pada loyang A, ketebalan nata 1,32 cm; loyang B, ketebalan nata 1,46 cm; loyang C, ketebalan nata 1,3 cm; loyang D, ketebalan nata 1,36 cm; dan loyang E, ketebalan nata 1,26; serta dirata-ratakan diperoleh ketebalan 1,328 cm. Hasil dari rata-rata setiap perlakuan diuji menggunakan anova one factor between subject design untuk melihat adakah perbedaan yang signifikan pada setiap kelompok uji. Dan setelah dilakukan uji anova maka terdapat data dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Uji Anova Sumber Variasi Between Within Total
SS
Df
MS
F obs
F crit
0,409824 0,69904 1,108864
4 20 24
0,102456 0,034952
2,93
2,87
Analisis dapat dilihat pada lampiran. Karena F obs > F crit maka H0 ditolak dan Hi diterima. Dimana F critical sebesar 2,87. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan pada taraf 0,05. Jadi kelima kelompok data memiliki perbedaan yang nyata. Untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda maka dilakukan uji Tukey pada data tersebut dengan α sebesar 0,05, dan didapat hasil seperti pada tabel 4.3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel 4.3 Hasil Uji Tukey Jenis Perlakuan P4 dengan P3 K dengan P3 P1 dengan P3 P2 dengan P3 K dengan P4 P1 dengan P4 P2 dengan P4 P1 dengan K P2 dengan K P2 dengan P1
Perbandingan Nilai Tiap Rataan 0,02 0,116 0,12 0,36 0,096 0,1 0,34 0,004 0,224 0,24
Tanda < < < > < < < < < <
CD Tukey Obs
0,35
Keputusan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Berbeda signifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan
Setelah dilakukan pengujian oleh Uji Tukey perlakuan yang berbeda terletak pada perlakuan dua (P2) dengan perlakuan tiga (P3), perbandingan nilai tiap rataanya 0,36. Dimana nilai tersebut melebih CD Tukey obs sebesar 0,35. Keputusannya ialah berbeda signifikan. Data kualitatif yang didapatkan dari 20 tester menghasilkan persentase yang dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Persentase Uji Organoleptik Perlakuan
Tekstur
P1
95 % Empuk 5 % Keras
P2
95 % Empuk 5 % Keras
P3
85 % Empuk 15 % Keras
Rasa 35% Kurang enak 40% Sedang 25% Enak 30% Kurang enak 55% Sedang 15% Enak 10% Kurang enak 65% Sedang 25% Enak
Kelayakan 20% Tidak 40% Ragu 40% Ya 20% Tidak 60% Ragu 20% Ya 40% Ragu 60% Ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Perlakuan
Tekstur
P4
100% Empuk
K
90 % Empuk 10 % Keras
Rasa 40% Kurang enak 40% Sedang 20% Enak 5% Kurang enak 15% Sedang 80% Enak
Kelayakan 35% Tidak 30% Ragu 35% Ya 15% Ragu 85% Ya
Dari data di atas diperoleh suara 95% untuk tekstur empuk, 25% untuk rasa yang enak, dan 40% untuk ya layak jual pada perlakuan 1 (P1). Pada perlakuan 2 (P2) sebanyak 95% suara untuk tekstur empuk, 15% untuk rasa yang enak, dan 20% untuk ya layak jual. Pada perlakuan 3 (P3) sebanyak 85% suara untuk tekstur empuk, 25% untuk rasa yang enak, dan 60% untuk ya layak jual. Pada perlakuan 4 (P4) sebanyak 100% suara untuk tekstur empuk, 20% untuk rasa yang enak, dan 35% untuk ya layak jual. Pada kontrol (K) sebanyak 90% suara untuk tekstur empuk, 80% untuk rasa yang enak, dan 85% untuk ya layak jual. B. Pembahasan Dari data pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kelima perlakuan terbukti berbeda secara signifikan ketebalannya dengan F obs = 2,93. Nilai tersebut melebihi F crit atau F tab yang mana nilainya 2,87. Kemudian data tersebut dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui letak perbedaanya dengan menggunakan uji Tukey. Dan bisa dilihat bahwa perbedaan terletak pada perlakuan kedua (P2) dengan perlakuan ketiga (P3), dimana kadar gula yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
diberikan pada perlakuan kedua sebesar 200 gram sedangkan perlakuan ketiga kadar yang diberikan sebesar 300 gram. Adapun grafik rata-rata ketebalan dan kadar gula dapat dilihat pada grafik 4.1.
Rata-rata Ketebalan (cm) 1.800 1.600 1.400 1.200 1.000 0.800
Rata-rata (cm)
0.600 0.400 0.200 0.000 P1 (150 g)
P2 (200 g)
K (250 g)
P3 (300 g)
P4 (350 g)
Grafik 4.1 Rata-rata Ketebalan Nata Pada Beberapa Kadar Gula.
Pengaruh kadar gula dalam penelitian ini adalah sebagai penentu ketebalan dari nata. Seperti terlihat dalam tabel 4.1 data hasil pengukuran terhadap 25 wadah/loyang pembiakan A. xylinum mengalami hasil yang tidak sesuai dengan kadar gula yang memiliki konsentrasi yang tinggi akan membuat nata tebal. Seperti yang telah diketahui gula merupakan sumber karbon dalam pertumbuhan A. xylinum. Apabila kadar gula yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
konsentrasinya lebih tinggi, atau massa gula yang diberikan semakin banyak, maka A. xylinum akan memproduksi serat selulosa ini semakin banyak dan saling mengikat serta memadat dan akan mengalami penebalan. Dan setelah dilakukannya pengujian baik dengan anova dan uji tukey ternyata ada perbedaan yang signifikan pada perlakuan kadar 200 gram dan perlakuan kadar 300 gram. Selulosa di bentuk dari glukosa melalui glukosa-6-phospat (G6P), glukosa-1-phospat (G1P), dan uridin-5’-diphospat glukosa (Masaoka and Sakota, 1993). Mekanisme pembentukan selulosa pada tumbuhan berbeda dengan
dengan
mekanisme
pembentukan
selulosa
mengunakan
mikroorganisme. Pada tumbuhan, prekursor sintesis selulosa berupa GDP-DGlukosa, sedangkan Acetobacter xylinum mensintesis selulosa dari UDP-DGlukosa. Tipe serat-serat selulosa dapat digambarkan sebagai sebuah pita dimana benang-benang yang membujur adalah rantai-rantai polimer yang panjang dan hanya terdiri dari D-Glukosa. Pada masing-masing rantai, monomer-monomer gula berikatan seragam denagn ikatan β-1,4-glukosidik. Laju produksi selulosa oleh Acetobacter xylinum sebanding dengan laju pertumbuhan sel dan tidak tergantung pada sumber karbon. Terdapat 4 langkah reaksi enzimatis di dalam pembentukan selulosa oleh Acetobacter xylinum yang menunjukkan lintasan yang lengkap dari glukosa menjadi selulosa, yaitu: (1) posporilasi glukosa oleh glukokinase, (2) isomerisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
glukosa-6-posfat
(G6P)
menjadi
glukosa-1-posfat
(G1P)
oleh
pospoglukomutase, (3) sintesis UDP-glukosa dan UDPG-piroposporilase dan (4) reaksi pembentukan selulosa (Park et al., 2009). Semakin tebal nata yang dihasilkan maka tekstur yang didapat akan semakin keras. Tekstur keras ini diartikan ada kekenyalan, sehingga tidak dapat dipotong lebih kecil oleh pencernaan mekanik di dalam mulut. Dari kelima kelompok uji yang paling tebal adalah perlakuan kedua dengan kadar gula 200 gr yang mana rata-ratanya 1,668 cm, dan yang paling tipis adalah perlakuan ketiga dengan kadar gula 300 gr yang mana rata-ratanya 1,308 cm. Berdasarkan uji organoleptik yang diterapkan SNI menyatakan bahwa nata yang baik dikonsumsi adalah yang memiliki tekstur yang empuk, berwarna putih, dan tidak asam. Uji organoleptik yang dilakukan meliputi tekstur, rasa dan kelayakan jual. Uji organoleptik ini dilakukan kepada 20 responden yang terdiri dari 15 mahasiswi dan 5 mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Setelah dipersentasekan dapat dilihat pada tabel 4.4 hasil persentase uji organoleptik tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan kontrol merupakan hasil yang paling baik dengan tekstur empuk sebanyak 90%, rasa yang enak 80%, dan layak jual sebanyak 85%. Disamping kontrol diantara 4 kelompok sampel yang diujikan, hasil yang baik terletak pada perlakuan ketiga (P3) dengan tekstur empuk sebanyak 85%, rasa yang enak 25%, dan layak jual 60%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Kehigienisan dan ketelitian dalam pembuatan nata sangat diperlukan. Dari perbanyakan stater sampai dengan pemanenan nata menghasilkan produk nata yang 100% tidak terkontaminasi oleh mikroba yang lain. Untuk mendapatkan warna yang baik pada nata menggunakan gula yang sangat putih. C. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan penelitian yang dialami selama penelitian adalah: 1.
Tidak serentaknya dalam proses pendidihan substrat dikarenakan
kurangnya peralatan. 2. Tidak samanya waktu pendinginan dikarenakan kesalahan peneliti yang tidak memperhitungkan hal tersebut sebagai variabel pengganggu. 3. Untuk kelayakan jual perlu diadakan survey bisnis yang lebih mendalam sehingga proses jual beli bisa dilakukan. D. Rancangan Penerapan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran Rancangan penerapan hasil penelitian dalam pembelajaran digunakan untuk mengadakan praktikum pada Materi Bioteknologi subbab Bioteknologi Konvensional kelas XII SMA. Hal ini merupakan pengembangan dari Kompetensi Dasar :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3.10
Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses
dalam
menghasilkan
produk
baru
untuk
meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. 4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsipprinsip
bioteknologi
konvensional
untuk
menghasilkan
produk
dan
mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan. Di dalam silabus yang ada, kuota jam pertemuan materi bioteknologi ada 15 jam pertemuan, yang artinya di dalam 1 minggu ada 5 jam pertemuan. Lima jam pertemuan tersebut dibagi menjadi 2 dan 3 jam pertemuan. Untuk penerapan hasil penelitian ini maka diambil yang 3 jam pertemuan. Kegiatan yang akan dilakukan pada keseluruhan materi biotenologi adalah sebagai berikut. 1. Pertemuan Pertama (2 JP), kegiatan berupa pengenalan materi bioteknologi secara umum. 2. Pertemuan Kedua (3 JP), kegiatan berupa pengenalan materi bioteknologi konvensional dan pembuatan nata de yam. 3. Pertemuan Ketiga (2 JP), kegiatan berupa pemberian materi bioteknologi modern.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
4. Pertemuan Keempat (3 JP), kegiatan berupa pemanenan dan pengukuran ketebalan nata de yam. 5. Pertemuan Kelima (2 JP), kegiatan berupa penerapan sederhana bioteknologi modern melalui praktium Isolasi DNA sederhana. 6. Pertemuan Keenam (3 JP), kegiatan berupa uji organoleptik dan adanya evaluasi di akhir kegiatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengaruh kadar gula dalam pembuatan nata de yam adalah sebagai pengoptimal kerja Acetobacter xylinum sehingga dapat mempertebal nata (dietary fiber). 2. Kadar gula yang dapat mengoptimalkan pembuatan nata de yam dalam penelitian ini ialah 100 gram/L substrat. B. SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran penulis adalah : 1. Penelitian dilakukan serentak dalam proses pendidihan. 2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menyamakan lama pendinginan sehingga suhu dapat terkontrol dengan baik. Penelitian lanjutan yang bisa dilakukan adalah pengaruh waktu pendinginan terhadap pembuatan nata de yam ataupun dengan substrat lainnya. 3. Untuk dapat diperjualbelikan di pasaran maka diperlukan survey lanjutan dan studi lanjutan di bidang bisnis.
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
DAFTAR PUSTAKA Akhyar, Moh. Salman, Russamsi Martoamijoyo, Ike Sabariah, dan Sukirman. 2004. Biologi Untuk SMU Kelas III. Bandung : Grafindo Media Pratama. Damayanti, Keny. 2010. Pembuatan Bengkuang dengan Kajian Konsentrasi Natrium Metabisulfit (N2S2O5) dan Lama Perendaman. Surabaya : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Kholifah, Siti. 2010. Pengaruh Penambahan ZA dan Gula Terhadap Karakteristik Fisik, Organoleptik, dan kandungan Logam Nata de Coco. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Kustya, Ainun, et.al. 2010. Kandungan Gizi Buah-buahan. Malang : Universitas Negeri Malang. Masaoka, S., T. Ohe dan N. Sakota. 1993. Production of cellulose from glucose by A. xylinum. J. Food Hydro. 6 : 28 - 40. Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Pambayun, Rindit. 2006. Teknologi Pengolahan Nata de Coco. Yogyakarta : Kanisius. Park WI, HS Kim, SM Kwon, YH Hong, HJ Jin. 2009. Synthesis of bacterial celluloses in multiwalled carbon nanotube-dispersed medium. J. Carbohydrate Polymers (77): 457–463 Ria, 2008, Bengkuang, http://kamusdapurku.blogspot.co.id/2008/07/bengkuang.html, diakses tanggal 19 Juni 2015. Sari, In. 2010. Bengkuang. Medan : Universitas Sumatra Utara. Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistik Untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. Surabaya : UNESA Press.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1. DATA DAN ANALISIS Tabel 5.1 Hasil Pengukuran Ketebalan Nata Pada Kelima Titik Loyang Perlakuan P1
P2
K
P3
P4
Loyang 1A 1B 1C 1D 1E 2A 2B 2C 2D 2E 3A 3B 3C 3D 3E 4A 4B 4C 4D 4E 5A 5B 5C 5D 5E
A 1,4 1,5 1,4 1,3 1,2 1,5 1,6 1,5 1,7 1,8 1,4 1,9 0,5 1,5 1 0,7 0,7 0,9 0,8 1,3 1,4 1,4 1,5 1,6 1,5
Ketebalan (cm) B C D 1,7 1,5 1,4 1,3 1,2 1,5 1,4 1,5 2 1,5 1,3 1,4 0,5 1,6 1 1,7 1,5 1,6 1,5 1,7 1,7 1,6 1,6 1,5 1,8 1,7 1,5 1,7 1,8 1,7 1,5 1,2 0,1 1,2 1,5 0,8 0,8 0,9 1,7 0,1 0,2 1,6 1,5 0,7 0,4 1 1 1,5 1,3 1,7 1,8 1,1 1,3 1,4 1,4 1,4 1,7 0,5 1,8 1,9 1,3 1,5 1,4 1,3 1,5 1,4 1,3 1,3 1,2 1,2 1,3 1,4 1 1,3 1,3
E 1,3 1,6 2 1,5 1,8 1,7 1,7 1,8 1,9 1,9 2 2 2 1,6 2 1,6 1,6 1,2 1,7 1,4 1 1,7 1,2 1,3 1,2
Rata-rata (cm) 1,46 1,42 1,66 1,4 1,22 1,6 1,64 1,6 1,72 1,78 1,24 1,48 1,18 1 1,92 1,16 1,42 1,18 1,4 1,38 1,32 1,46 1,3 1,36 1,26
Tabel 5.2 Rata-rata Ketebalan Nata Dari 25 Loyang Perlakuan
P1 P2 K P3 P4
Loyang A 1,46 1,6 1,24 1,16 1,32
Ketebalan (cm) Rata-rata (cm) Loyang Loyang Loyang Loyang B C D E 1,42 1,66 1,4 1,22 1,428 1,64 1,6 1,72 1,78 1,668 1,48 1,18 1 1,92 1,424 1,42 1,18 1,4 1,38 1,308 1,46 1,3 1,36 1,26 1,328
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 5.3 Hasil Pengolahan Pertama Perlakuan
P1
P2
K
P3
P4
Loyang Loyang A
X 1,46
X2 2,1316
X 1,6
X2 2,56
X 1,24
X2 1,5376
X 1,16
X2 1,3456
X 1,32
X2 1,7424
Loyang B
1,42
2,0164
1,64
2,6896
1,48
2,1904
1,42
2,0164
1,46
2,1316
Loyang C
1,66
2,7556
1,6
2,56
1,48
2,1904
1,18
1,3924
1,3
1,69
Loyang D
1,4
1,96
1,72
2,9584
1
1
1,4
1,96
1,36
1,8496
Loyang E
1,22
1,44
1,78
3,1684
1,98
3,6864
1,38
1,9044
1,2
1,44
7,14
10,3036
8,34
13,9364
7,12
10,6048
6,54
8,6188
6,64
8,8536
𝑥
1,428
1,668
1,424
Pengujian anova : X2
= X2P1 + X2P2 + X2K + X2P3 + X2P4 = 10,3036 + 13,9364 + 10,6048 + 8,6188 + 8,8536 = 52,3172
(X)2 = (XP1 + XP2 + XK + XP3 + XP4)2 = (7,14 + 8,34 +7,12 + 6,54 + 6,64)2 = (35,78)2 = 1280,2084 K =5 N = 25 Maka, DF : SS between
=K–1= 5–1
=4
1,308
1,328
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SS within
= N – K = 25 – 5 = 20
SS total
= N – 1 = 25 – 1 = 24
SS between
= =
(XP 1)2
+
𝐾 50,9796 5
(XP 2)2 𝐾
69,5556
+
5
+
+
(XK )2 𝐾
50,6944 5
+
+
(XP 3)2 𝐾
42,7716 5
+
+
(XP 4)2 𝐾
44,0896 5
–
-
(X)2 𝑁
1280 ,2084 25
= (10,19592 + 13,91112 + 10,13888 + 8,55432 + 8,81792) – 51,208336 = 51,61816 – 51,208336 = 0,409824 SS total
= X2 -
(X)2 𝑁
= 52,3172 -
1280 ,2084 25
= 52,3172 – 51,208336 = 1,108864 SS within
= SS total – SS between = 1,108864 – 0,409824 = 0,69904
MS between = = =
𝑆𝑆 𝑏𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛 𝐾−1 0,409824 5−1 0,409824 4
= 0,102456 MS within
= = =
𝑆𝑆 𝑤𝑖𝑡 ℎ𝑖𝑛 𝑁−𝐾 0,69904 25−5 0,69904 20
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
= 0,034952 F obs =
𝑀𝑆 𝑏𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛 𝑀𝑆 𝑤𝑖𝑡 ℎ𝑖𝑛 0,102456
= 0,034952 = 2,931334401 ≈ 2,93 F critical = 2,87 Tabel 5.4 Hasil Uji Anova Sumber Variasi Between Within Total
SS 0,409824 0,69904 1,108864
Df
MS 4 0,102456 20 0,034952 24
F obs 2,93
Karena F obs > F crit maka H0 ditolak dan Hi diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi kelima kelompok data terbukti berbeda. Untuk melihat ada perbedaan dikelompok mana, maka diuji kembali dengam multiple F test. Dengan rumus : CD
= ( 2 𝑥 𝐹𝑐𝑟𝑖𝑡)( = ( 2 𝑥 2,87)(
𝑀𝑆 𝑤𝑖𝑡 ℎ𝑖𝑛 𝑛𝑖 0,034952 5
)
)
=( 5,74)( 0,0069904) = 2,39582971 x 0,083608612 = 0,200311996 ≈ 0,2 Tabel 5.5 Hasil Selisih Multiple Test Means 𝑥 P1 (1,428) 𝑥 P2 (1,668) 𝑥 K (1,424) 𝑥 P3 (1,308) 𝑥 P4 (1,328)
𝒙P1 (1,428) 0 0,24 -0,004 -0,12 -0,1
𝒙P2 (1,668) 0,24 0 0,244 0,36 0,34
𝒙K (1,424) -0,004 -0,244 0 0,116 0,096
𝒙P3 (1,308) -0,12 -0,36 -0,116 0 -0,02
𝒙P4 (1,328) -0,1 -0,34 -0,096 0,02 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Dari tabel perbedaan antar 2 means maka yang signifikan adalah antara 𝑥P2 - 𝑥P1; 𝑥P2 𝑥K; 𝑥P2 - 𝑥P3; dan 𝑥P2 - 𝑥P4. Kelompok 𝑥P3 adalah terkecil dari yang lain dan berbeda secara signifikan dengan yang lain, karena nilai tersebut lebih dari CD sebesar 0,2. Maka untuk lebih memperkuat analisis terhadap multiple F test dilakukan pengujian Tukey Test dengan rumus : CD
= qk(,k,V(=N –K))(
𝑀𝑆 𝑊𝑖𝑡 ℎ𝑖𝑛 𝐾
)
Di mana CD
= critical difference
qk
= nilai kritikal
= taraf nyata
k
= jumlah perlakuan
V
= degree of freedom error (N – k)
N
= Jumlah total pengamatan
Maka : CD
= qk(,k,V(=N –K))( = q(0,05,5,(25-5))(
𝑀𝑆 𝑊𝑖𝑡 ℎ𝑖𝑛 𝐾
0,034952 5
)
)
= q(0,05,5,20)( 0,0069904) = 4,23 x 0,083608612 = 0,353664428 ≈ 0,35 Berikut adalah tabel means setiap perlakuan. Tabel 5.6 Rata-rata Perlakuan Sebelum Diatur Berdasarkan Urutan Terendah. Jenis Perlakuan Rataan
P1
P2 1,428
Perlakuan Kadar Gula K 1,668
1,424
P3 1,308
P4 1,328
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Setelah diketahui CD untuk Tukey Test dilanjutkan dengan mengurutkan rataan dari yang rataan terkecil sampai yang terbesar seperti pada tabel berikut ini. Tabel 5.7 Perlakuan Setelah Diatur Berdasarkan Urutan Terendah. Jenis Perlakuan Rataan
P3
P4 1,308
Perlakuan Kadar Gula K 1,328
1,424
P1
P2 1,428
1,668
Lalu dilanjutkan dengan menentukan nilai rataan yang berbeda secara siginifikan dengan cara : 𝑦𝑖 - 𝑦𝑗 > CD obs Maka didapatkan data sebagai berikut. Tabel 5.8 Hasil Uji Tukey. Jenis Perlakuan P4 dengan P3 K dengan P3 P1 dengan P3 P2 dengan P3 K dengan P4 P1 dengan P4 P2 dengan P4 P1 dengan K P2 dengan K P2 dengan P1
Perbandingan Nilai Tiap Rataan 0,02 0,116 0,12 0,36 0,096 0,1 0,34 0,004 0,224 0,24
Tanda < < < > < < < < < <
CD Tukey Obs
0,35
Keputusan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Berbeda signifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan Tidak berbeda siginifikan
Hasil perbandingan tiap nilai rataan (𝑦) di atas, maka rataan yang memiliki perbedaan secara signifikan adalah jenis perlakuan P2 dengan P3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Lampiran Tabel Statistik Tabel 6.1 Nilai F-kritikal Untuk = 0,05. Nilai F kritikal untuk = 0,05. Bila nilai Fobs (dfnumerator, dfdenomerator) ≥ Fcrit dalam tabel ini, maka secara statistik signifikan. Untuk anova between subject design : dfnumerator = (K 1);dfdenomerator = (N – K). K = Jumlah kelompok; N = Jumlah keseluruhan sampel. dfdenomerator 1 2 3 161.4 199.5 215.7 1 18.51 19.00 19.16 2 10.13 9.55 9.28 3 7.71 6.94 6.59 4 6.61 5.79 5.41 5 5.99 5.14 4.76 6 5.59 4.74 4.35 7 5.32 4.46 4.07 8 5.12 4.26 3.86 9 4.96 4.10 3.71 10 4.84 4.98 3.59 11 4.75 3.89 3.49 12 4.67 3.81 3.41 13 4.60 3.74 3.34 14 4.54 3.68 3.29 15 4.49 3.63 3.24 16 4.45 3.59 3.20 17 4.41 3.55 3.16 18 4.38 3.52 3.13 19 4.35 3.49 3.10 20 4.32 3.47 3.07 21 4.30 3.44 3.05 22 4.28 3.42 3.03 23 4.26 3.40 3.01 24 4.24 3.39 2.99 25 4.17 3.32 2.92 30 4.08 3.23 2.84 40 4.00 3.15 2.76 60 3.92 3.07 2.68 120 3.84 3.00 2.60 ∞ Sumber : Suparno, 2011.
dfnumerator 4 5 6 7 8 9 10 224.6 230.2 234.0 236.8 238.9 240.5 241.9 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88 1.83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 6.2 Nilai Kritikal Qk Untuk = 0,05. Banyaknya Mean yang Dibandingkan Df dari MSerror
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 24 30 40 60 120 ∞
Sumber : Suparno, 2011.
2 17.97 6.08 4.50 3.93 3.64 3.46 3.34 3.26 3.20 3.15 3.11 3.08 3.06 3.03 3.01 3.00 2.98 2.97 2.96 2.95 2.92 2.89 2.86 2.83 2.80 2.77
3 26.98 8.33 5.91 5.04 4.60 4.34 4.16 4.04 3.95 3.88 3.82 3.77 3.73 3.70 3.65 3.64 3.63 3.61 3.59 3.58 3.53 3.49 3.44 3.40 3.36 3.31
4 32.82 9.80 6.82 5.76 5.22 4.90 4.68 4.53 4.41 4.33 4.26 4.20 4.15 4.11 4.08 4.05 4.02 4.00 3.98 3.96 3.90 3.85 3.79 3.74 3.68 3.63
5 37.08 10.88 7.50 6.29 5.67 5.30 5.06 4.89 4.76 4.65 4.57 4.51 4.45 4.41 4.37 4.33 4.30 4.28 4.25 4.23 4.17 4.10 4.04 3.98 3.92 3.86
6 40.41 11.74 8.04 6.71 6.03 5.63 5.36 5.17 5.02 4.91 4.82 4.75 4.69 4.64 4.59 4.56 4.52 4.49 4.47 4.45 4.37 4.30 4.23 4.16 4.10 4.03
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3. SILABUS SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas
: XII
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
:
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
:
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
Bioteknologi Bioteknologi
Pembelajaran 10. Bioteknologi Mengamati : Mengkaji gambar-gambar produk
Penilaian
Alokasi Waktu
3 minggu Tugas 1. Membuat X 3 JP makalah
Sumber Belajar
1. Buku siswa 2. Buku referensi
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2 Peduli terhadap
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Konvensional (Fermentasi) Produk Bioteknologi Konvensional Dampak pemanfaatan produk Bioteknologi konvensional di masyarakat
bioteknologi konvensional Menanya : Apa itu bioteknologi konvensional? Bagaimana produk tersebut bisa dihasilkan? Mengumpulkan Data : Melaksanakan praktikum pembuatan nata de yam dengan berbagai tingkatan kadar gula Mendiskusikan manfaat produk nata berdasarkan pengamatan dan konsepkonsep yang telah dipelajari Mengasosiasi : Membuat kesimpulan tentang prinsip dasar bioteknologi konvensional Menyusun laporan hasil praktikum pembuatan nata de yam Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang dampak bioteknologi konvensional (khususnya nata) Mengkomunikasikan : Memaparkan hasil diskusi tentang penerapan ilmu biologi pada bidang teknologi Menyampaikan simpulan hasil diskusi tentang dampak bioteknologi konvensional (khususnya nata)
tentang produk bioteknologi konvensional 2. Membuat perencanaan pembuatan produk bioteknologi konvensional lainnya.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar berbagai sumber
Portofolio Laporan tentang hasil pembuatan nata de yam Obcervasi Lembar observasi guru Tes Post test praktikum dan pemahaman tentang bioteknologi
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
konvensional
3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. 4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
LAMPIRAN 4. Rencana Pelaksanaan Pembelakaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: XII / 2
Materi
: Bioteknologi
Sub Materi
: Bioteknologi Konvensional
Alokasi Waktu
: 3 minggu x 3 JP (1 JP X 45 menit)
A. KOMPETENSI INTI : KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
: Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Kompetensi Dasar
Indikator
KD 1.2. Menyadari dan mengagumi pola 1.2.1
Menunjukkan
rasa
syukur
atas
pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati kemampuan dalam berpikir ilmiah dan bioproses KD
pengamatan bioproses.
1.3.
Peka
dan
peduli
terhadap 1.3.1
Memperhatikan
permasalahan lingkungan hidup, menjaga lingkungan dan
menyayangi
lingkungan
sebagai menyayangi
hidup,
permasalahan menjaga
lingkungan
dan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama manifestasi pengamalan ajaran agama yang yang dianutnya
dianutnya.
KD 2.1. Berperilaku ilmiah : teliti, jujur 2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung melakukan eksperimen. jawab dan peduli dalam observasi dan 2.1.2. Menunjukkan perilaku jujur dalam eksperimen, berani dan santun dalam melaporkan hasil eksperimen. mengajukan
pertanyaan
dan 2.1.3. Menunjukkan perilaku kerjasama
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong saat mengerjakan eksperimen, tugas dan royong,
bekerjasama,
cinta
damai, diskusi
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif
dan
proaktif
dalam
setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium KD 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri 2.2.1 Menunjukkan perilaku bertanggung dan lingkungan dengan menerapkan prinsip jawab terhadap keselamatan diri dan keselamatan kerja saat melakukan kegiatan lingkungan saat melakukan eksperimen. pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KD 3.10. Memahami
tentang prinsip- 3.10.1.
Menjelaskan
55
prinsip-prinsip
prinsip bioteknologi yang menerapkan bioteknologi konvensional. bioproses dalam menghasilkan produk baru 3.10.2. Menggali bioproses dalam produk untuk meningkatkan kesejahteraan manusia bioteknologi konvensional. dalam berbagai aspek kehidupan.
3.10.3. Menyimpulkan prinsip bioteknologi konvensional dan bioprosesnya.
KD 4.10 Merencanakan dan melakukan 4.10.1. Melakukan eksperimen penerapan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip prinsip-prinsip bioteknologi konvensional bioteknologi
konvensional
untuk untuk menghasilkan produk nata de yam
menghasilkan produk dan mengevaluasi dan melaporkannya. produk yang dihasilkan serta prosedur yang 4.10.2 Merencanakan proyek ilmiah untuk dilaksanakan
menghasilkan
produk
bioteknologi
konvensional lainnya dalam bentuk laporan tertulis. C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.2.1.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukkan rasa syukur atas kemampuan dalam berpikir ilmiah dan pengamatan bioproses. 1.3.1.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu memperhatikan permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1.1.1 Dengan mengikuti panduan dalam LKS siswa mampu menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan ekperimen. 2.1.2.1. Setelah melakukan praktikum siswa mampu menunjukkan perilaku jujur dalam melaporkan hasil ekperimen. 2.1.3.1. Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan perilaku kerjasama dalam mengerjakan tugas. 2.2.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan lingkungan saat eksperimen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
3.10.1.1. Setelah mengkaji pustaka dan kegiatan praktikum siswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional. 3.10.2.1 Melalui kegiatan praktikum siswa mampu menggali bioproses dalam produk bioteknologi konvensional. 3.10.3.1 Melalui diskusi kelompok dan praktikum siswa mampu menyimpulkan prinsip bioteknologi konvensional dan bioprosesnya. 4.10.1.1. Melalui kegiatan praktikum siswa mampu melakukan penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk nata de yam. 4.10.1.2. Melalui kegiatan praktikum dan diskusi siswa mampu melaporkan hasil praktikum dalam bentuk tertulis. 4.10.2.1 Melalui penugasan siswa mampu merencanakan proyek ilmiah untuk menghasilkan produk bioteknologi lainnya dalam bentuk tertulis.
D. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN: Pendekatan
: Kontekstual dan Saintifik
Metode
: Studi Literatur, Diskusi, Praktikum dan Proyek Ilmiah
E. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR : Media
: Gambar/ Foto, LKS
Sumber : Buku Guru, Buku Siswa Biologi SMA, dan Internet
F. LANGKAH PEMBELAJARAN : 1. Pertemuan Pertama (2 JP x 45 menit) Kegiatan inti yang dilakukan meliputi pengenalan materi bioteknologi secara umum. Dan di sesi arahan/tindak lanjut siswa disuruh untuk membawa sejumlah alat dan bahan untuk praktikum pada pertemuan kedua. 2. Pertemuan Kedua (3 JP x 45 menit) Tahap Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Pembelajaran Apersepsi - Ditanyakan konsep- konsep terkait yang telah dipelajari sebelumnya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahap
57
Kegiatan Pembelajaran misalnya : Apa manfaat dari kapang, bakteri, khamir dan virus? Motivasi - Ditayangkan
gambar/ foto berbagai macam produk bioteknologi
konvensional - Diajukan pertanyaan : - Apa saja nama dari produk-produk tersebut? - Bagaimana produk tersebut dapat terbentuk? Orientasi - Mengingatkan tugas membawa bahan dan alat-alat praktikum. - Ditayangkan tujuan/ ruang lingkup materi yang akan dibahas Mengorganisasi - Siswa diminta membentuk 5 kelompok Kegiatan Inti (110 menit)
Mengamati - Siswa mencermati LKS yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. Menanya - Diajukan pertanyaan : - Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan kali ini? - Bagaimana produk nata dapat terbentuk ? - Apa ada yang perlu ditanyakan sebelum dimulai kegiatan praktikum? Menalar - Siswa berdiskusi menjawab kasus tentang bagaimana produk nata dapat terbentuk. Mencoba - Siswa melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur pada LKS poin 1 yang telah dibagikan
Penutup (15 menit)
Merangkum - Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari. Evaluasi - Siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dibahas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahap
58
Kegiatan Pembelajaran Refleksi - Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi bioteknologi konvensional kali ini Arahan/ Tindak lanjut - Siswa diminta membuat makalah tentang produk bioteknologi konvensional yang diberikan guru dan memberikan penugasan untuk membawa mistar, talenan, serbet, dan pisau agar dibawa saat pemanenan nata.
3. Pertemuan Kedua (2 JP x 45 menit) Kegiatan inti yang dilakukan meliputi pengenalan materi bioteknologi modern. Dan di sesi arahan/tindak lanjut siswa diingatkan kembali untuk membawa sejumlah alat dan bahan untuk praktikum pada pertemuan keempat. 4. Pertemuan Keempat ( 3 JP x 45 menit) Tahap Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan Pembelajaran Apersepsi - Ditanyakan konsep- konsep terkait yang telah dipelajari sebelumnya, Apa yang telah kalian pelajari minggu kemarin? Motivasi - Mengeluarkan hasil praktium nata pada minggu lalu. - Diajukan pertanyaan : “ Apa yang terlintas di pikiran kalian tentang hasil praktikum ini?” Orientasi - Mengingatkan tugas yang diberian minggu lalu untuk dikumpulkan dan ketersediaan mistar serta alat-alat yang harus dibawa hari ini. - Ditayangkan tujuan/ ruang lingkup materi yang akan dibahas Mengorganisasi - Siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati - Siswa mencermati hasil nata dalam wadah inkubasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahap
59
Kegiatan Pembelajaran Menanya - Diajukan pertanyaan : - Bagaimana ketebalan nata di setiap sisi? - Apa yang menyebabkan ketebalannya berbeda? Menalar - Siswa berdiskusi menjawab kasus terkait berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan oleh guru Mencoba - Siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS berdasarkan prosedur nomor 2a – c, 3 - 6. Mengkomunikasikan - Perwakilan kelompok diminta menuliskan hasil pengukuran di dalam tabulasi data kelas dan mempresentasikan hasil diskusi. - Guru memberi klarifikasi bila ada yang belum tepat dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar, serta memberikan penjelasan tentang cara menganalisis data menggunaan anova.
Penutup (20 menit)
Merangkum - Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari Evaluasi - Siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dibahas. Refleksi - Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi bioteknologi konvensional kali ini. Arahan/ Tindak lanjut - Siswa diminta untuk melakukan kegiatan 2d dan 2e pada LKS di luar jam pelajaran yang telah disepakati bersama. - Siswa diberi tugas untuk menganalisis data kelas mengenai ketebalan nata. - Siswa diminta membawa alat dan bahan untuk pertemuan selanjutnya untuk praktikum Isolasi DNA Sederhana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
5. Pertemuan Kelima (2 JP x 45 menit) Kegiatan inti yang dilakukan meliputi praktikum Isolasi DNA secara Sederhana. Dan di sesi arahan/tindak lanjut siswa diingatkan kembali untuk mengecek pekerjaannya mengenai kegiatan 2d dan 2e pada LKS. 6. Pertemuan Keenam (3 JP x 45 menit) Tahap Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan Pembelajaran Apersepsi - Ditanyakan konsep- konsep terkait yang telah dipelajari sebelumnya, Apa yang telah kalian pelajari minggu kemarin? Motivasi - Ditayangkan data kelas tentang ketebalan yang diperoleh minggu kemarin. - Diajukan pertanyaan : - Apa ada perbedaan ketebalan pada setiap perlakuan? Orientasi - Mengingatkan tugas menganalisis data ketebalan nata. - Ditayangkan tujuan/ ruang lingkup materi yang akan dibahas Mengorganisasi - Siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing
Kegiatan Inti (95 menit)
Mengamati - Siswa mencermati hasil analisis data yang telah dikerjakan dan nata yang telah dilakukan perebusan pada hari sebelumnya Menanya - Diajukan pertanyaan : - Bagaimana ketebalan nata tersebut bisa berbeda/tidak berbeda berdasarkan hasil analisis? - Apa manfaat dari nata? - Apa prinsip-prinsip bioteknologi yang terkandung dalam produk nata? Menalar - Siswa berdiskusi menjawab kasus terkait berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahap
61
Kegiatan Pembelajaran Mencoba - Siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS berdasarkan prosedur nomor 7. Mengkomunikasikan - Perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi - Guru memberi klarifikasi bila ada yang belum tepat dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.
Penutup (25 menit)
Merangkum - Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari Evaluasi - Siswa menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dibahas dan melakukan post test, penilaian afektif, dan psikomotor Refleksi - Siswa diminta mengungkapkan apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi bioteknologi konvensional kali ini dalam bentuk tulisan sesuai arahan guru. Arahan/ Tindak lanjut - Siswa diminta membuat proposal proyek pembuatan produk lain dengan menerapkan prinsip bioteknologi konvensional dan laporan praktikum serta menjawab pertanyaan yang ada pada LKS secara kelompok.
G. PENILAIAN : Aspek Afektif
Kognitif
Teknik
Instrumen
Observasi
Lembar Refleksi
Penilaian sesama teman
Lembar Penilaian Teman
Non Tes
Portofolio : Penugasan Individu, Proposal Proyek ilmiah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek
Teknik
Instrumen Laporan Praktikum
Psikomotor
Tes
Post Test
Observasi
Lembar Observasi Kinerja
Penilaian Diri
Lembar Penilaian Diri
H. Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian
Yogyakarta, ................ 2015 Guru Biologi
Yohana Petrizia Margaretha
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
LAMPIRAN 5. Lembar Kerja Siswa LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SMA KELAS XII
Judul Kegiatan
: Praktikum Pembuatan Nata de Yam
Tujuan
:
1. Siswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional dalam pembuatan nata de yam. 2. Siswa mampu menjelaskan fermentasi dalam pembuatan nata de yam. 3. Siswa mampu menjelaskan pengaruh kadar gula terhadap pembuatan nata de yam baik secara kualitas maupun kuantitas. Alat dan Bahan : Alat : 1. Baskom 3 buah
7. Panci
2. Sendok sayur
8. Kompor
3. Sendok makan
9. Wadah plastik 5 buah (25,5 x 17,5 x 6
4. Saringan
cm)
5. Blender
10. Ember
6. Timbangan Bahan : 1.
Bengkuang 1 kg
4.
Gula
2.
Air
5.
Asam cuka glasial
3.
ZA
6.
Stater nata
Prosedur Kerja : 1. Pembuatan nata a. Haluskan bengkuang sebanyak 1 kg dan ditambahkan air sebanyak 1 L. b. Saring halusan bengkuang dengan menggunakan kain penyaring. c. Didihkan ekstrak bengkuang di dalam panci d. Tambahkan gula sesuai dengan kelompok perlakuan dan kontrol e. Tambahkan 50 gram ZA ke dalam masing-masing panci, diaduk hingga merata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
f. Tambahkan asam cuka glasial sebanyak 2 - 3 sendok hingga pH berkisar 3 – 4, diaduk hingga merata. g. Buang buih-buih yang ada dipermukaan air didihan substrat bengkuang. h. Dinginkan sampai suhu ruang. i. Bagi ke dalam 5 wadah inkubasi. j. Tambahkan stater nata sebanyak 10% dari volume substrat dalam wadah inkubasi. k. Inkubasi selama 7 hari. 2.
Pemanenan nata a. Setelah 7 hari, lepaskan nata dari wadah inkubasi lalu ukur ketebalan nata. b. Keruk bagian yang berlendir. c. Potong nata menjadi potongan dadu. d. Rendam dalam air bersih selama 6 hari, dan setiap hari lakukan penggantian air bersih e. Rebus nata dengan air gula hingga mendidih. f. Uji organoleptik nata untuk mendapatkan rasa dan tekstur nata.
3.
Pengukuran dilakukan dengan memperhatikan gambar di bawah ini. A
B E
C
D
4.
Hasil pengukuran dapat dituliskan pada tabel 1.
5.
Lalu hasil rata-rata dapat dituliskan pada tabel 2.
6.
Data pengukuran pada tabel 2. di uji statistik dengan menggunakan anova.
7.
Nata dicicip dan isikan ke dalam tabel 3.
8.
Laporan dibuat dengan format (Acara praktikum, Tujuan praktikum, Alat dan Bahan, Prosedur Kerja, Hasil Pengamatan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar pustaka).
9.
Menjawab pertanyaan di bawah hasil pengamatan sebagai bahan diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Hasil Pengamatan : Tabel 1. Hasil Pengukuran Berdasarkan Gambar Perlakuan Kadar Gula
Ketebalan A
Ketebalan B
Ketebalan C
Ketebalan D
Ketebalan E
Rataan Ketebalan
Kontrol (250 gram) P1 (150 gram) P2 (200 gram) P3 (300 gram) P4 (350 gram)
Tabel 2. Data Rata-Rata Tiap Loyang Perlakuan Kadar Gula
Loyang 1
Loyang 2
Loyang 3
Kontrol (250 gram) P 1 (150 gram) P 2 (200 gram) P 3 (300 gram) P 4 (350 gram)
Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Kelompok Uji
Tekstur
Keterangan : Tekstur
: empuk, dan keras
Rasa
: enak, sedang, kurang enak
Warna
: putih, dan putih kecoklatan
Rasa
Warna
Loyang 4
Loyang 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertanyaan
66
:
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi konvensional? 2. Bagaimana produk nata bisa terbentuk? 3. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan nata? 4. Jelaskan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan terbentuknya nata! 5. Sebutkan manfaat nata bagi tubuh dan lingkungan sekitar! Kesimpulan
:
Kelompok : 1 ……………………... 2 ……………………... 3 ……………………... 4 ……………………...
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Lampiran 6. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian I. Aspek Afektif a. Lembar Refleksi Indikator yang dinilai : 1.2.1 Menunjukkan rasa syukur atas kemampuan dalam berpikir ilmiah dan pengamatan bioproses. 1.3.1 Memperhatikan permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sesungguh-sungguhnya! a. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran mengenai bioteknologi konvensional ini? b. Apa yang akan kalian lakukan di masa depan untuk lingkungan hidup sebagai efek dari pelajaran bioteknologi konvensional ini? Rubrik penilaian a.
b.
2,5
jika hanya menyatakan kesukaan/kesenangan
5
jika menyatakan kesukaan dan manfaat
7,5
jika menyatakaan kesukaan, manfaat, dan kekaguman
10
jika menyatakan kesukaan, manfaat, kekaguman, dan rasa syukur
5
jika hanya menyatakan perencanaan menjaga lingkungan
10
jika
menyatakan
perencanaan
menjaga
lingkungan Sistem penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 4
Kriteria menurut Pemendikbud No. 81A Tahun 2013 Sangat baik = apabila memperoleh skor 3,16 < skor 4,00 Baik
= apabila memperoleh skor 2,33 < skor 3,16
Cukup
= apabila memperoleh skor 1,5 < skor 2,33
Kurang
= apabila memperoleh skor 1,5
dan
melestarikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
b. Lembar Penilaian Antara Teman Indikator yang dinilai : 2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan eksperimen. 2.1.2. Menunjukkan perilaku jujur dalam melaporkan hasil eksperimen. 2.1.3. Menunjukkan perilaku kerjasama saat mengerjakan eksperimen, tugas dan diskusi 2.2.1.
Menunjukkan perilaku bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan
lingkungan saat melakukan eksperimen. Petunjuk
:
Berilah skoring 1 – 2 pada kolom nama teman sekelompok dengan kriteria sebagai berikut : 2 = Ya, apabila melakukan pernyataan 1 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan Kelas
:
Kelompok
:
Hal yang Dinilai
1. Pembuatan Nata a. Menyiapkan bahan b. Menyiapkan alat c. Mengerjakan tugasnya selama praktikum dengan baik 2. Pemanenan Nata a. Menyiapkan bahan b. Menyiapkan alat c. Mengerjakan tugasnya selama praktikum dengan baik 3. Proses Perendaman dan Perebusan Nata a. Menyiapkan bahan b. Menyiapkan alat c. Mengerjakan tugasnya selama praktikum dengan baik 4. Diskusi a. Berpendapat
Nama Teman Sekelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Mencari bahan menjawab pertanyaan c. Dapat bekerja sama
untuk
d. Menghormati pendapat teman e. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya 5. Pembuatan laporan a. Datang dalam pembuatan laporan b. Memberikan gagasan dalam bentuk informasi dari berbagai sumber c. Memberikan tenaganya dalam penyusunan laporan d. Menghormati pendapat teman e. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 4
Kriteria Penilaian A
= apabila memperoleh skor 3,32 < skor 4,00
B
= apabila memperoleh skor 2,66 < skor 3,32
C
= apabila memperoleh skor 2 < skor 2,66
D
= apabila memperoleh skor 2
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II. Aspek Kognitif 1. Non Test a. Portofolio a.1. Penugasan individu Makalah produk bioteknologi konvensional selain nata Format penugasan Hal yang Dinilai Judul
Skoring 5
Pengertian produk dan penjelasannya
30
*Jika hanya salah satu
15
Mikroorganisme yang berperan dan
30
penjelasannya *Jika hanya salah satu
15
Jenis fermentasi dan penjelasannya
30
*Jika hanya salah satu
15
Kesimpulan
5
*Kurang 1 komponen
3
*Kurang 2 komponen
1
Total Skor
100
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.1.2. Kelompok Laporan Praktikum Format Laporan
Skoring
Acara praktikum
5
a. Judul praktikum b. Hari/Tanggal c. Waktu d. Tempat *Kurang 1 komponen
3
*Kurang 2 komponen
2
*Kurang 3 komponen
1
Tujuan praktikum
10
*Kurang 1 komponen
7
*Kurang 2 komponen
4
Alat dan Bahan
5
*Kurang 1 komponen
3
Prosedur kerja
10
a. Dalam bentuk flow chart b. Kalimat dalam bentuk pasif *Kurang 1 komponen
7
*Kurang 2 komponen
4
Hasil pengamatan dan analisis data
20
*Kurang hasil pengamatan
15
*Ada hasil pengamatan dan analisis data
12
kurang lengkap *Kurang analisis data
10
Pembahasan
30
Sesuai dengan tujuan praktikum *Semua
komponen
ada
dan
tidak
27
berbobot *Kurang 1 komponen dan berbobot
20
*Kurang 1 komponen tidak bebobot
13
*Kurang 2 komponen dan berbobot
10
*Kurang 2 komponen tidak berbobot
6
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Format Laporan
Skoring
Menjawab Pertanyaan di LKS
10
Kesimpulan
10
Sesuai dengan tujuan praktikum *Kurang 1 komponen
8
*Kurang 2 komponen
4
Daftar Pustaka
10
Sumber tertera dalam pembahasan *Jika tidak tertera
4
Total Skoring
110
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Proposal Group Project Format Laporan
Skoring
Pendahuluan
30
a. Latar Belakang
(10)
b. Rumusan Masalah
(8)
c. Tujuan Penelitian
(6)
d. Manfaat Penelitian
(6)
Tinjauan Pustaka
25
a. Kajian Pustaka
(18)
b. Hipotesis
(7)
Metodologi Penelitian
35
a. Jenis Penelitian, variabel bebas, variabel
terkait,
dan
(15)
variabel
pengganggu. b. Pengelompokan perlakuan c. Metode analisis data
(5) (15)
Daftar Pustaka Sumber tertera dalam kajian pustaka
10
*Jika tidak tertera
(4)
Total Skoring
100
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
2. Test Post Test No 1.
2.
3. 4.
5.
Pertanyaan dan Jawaban
Skoring
Jelaskan apa yang dimaksud dengan bioteknologi konvensional? Jawaban : Bioteknologi konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup mikro dengan cara yang sederhana dengan merubah susunan kimia substrat menjadi lebih komplek melalui proses fermentasi. Bagaimana produk nata bisa terbentuk? Jawaban : Dengan mengubah sukrosa menjadi serat-serat selulosa (polimerasi sakarida) yang semakin menebal seiring waktu inkubasi. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan nata? Jawaban : Acetobacter xylinum. Dari hasil praktikum, menurutmu faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi keberhasilan terbentuknya nata! Jawab : Ketersediaan karbohidrat, nitrogen, asam asetat, suhu, ketersediaan oksigen, pengaruh aktifitas air. Kira-kira apa manfaat nata bagi tubuh dan lingkungan sekitar! Sebutkan! Jawaban : Manfaat bagi tubuh sebagai pelancar pencernaan, sumber kalori, antioksidan karena mengandung vitamin C, dan dapat mengenyangkan. Manfaat bagi masyarakat sebagai sumber pangan, juga dapat dijadikan home industry. Total Skoring
25
15
10 20
30
100
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
Sistem Penilaian Akhir NA Siswa =
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒖𝒈𝒂𝒔𝒂𝒏+𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑳𝒂𝒑𝒐𝒓𝒂𝒏+𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒓𝒐𝒑𝒐𝒔𝒂𝒍 𝑮𝒓𝒐𝒖𝒑 𝑷𝒓𝒐𝒋𝒆𝒄𝒕+(𝟐 𝒙 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒐𝒔𝒕 𝑻𝒆𝒔𝒕) 𝟓
Kriteria penilaian disesuaikan dengan KKM setiap sekolah.
x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Kisi – Kisi Soal Post Test No 1.
2.
Pertanyaan dan Jawaban
Indikator : 3.10.1. Menjelaskan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bioteknologi konvensional? Jawaban : Bioteknologi konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup mikro dengan cara yang sederhana dengan merubah susunan kimia substrat menjadi lebih komplek melalui proses fermentasi. Indikator : 3.10.2. Menggali bioproses dalam produk bioteknologi
Ranah C2
C3
konvensional.
3.
4.
5.
Bagaimana produk nata bisa terbentuk? Jawaban : Dengan mengubah sukrosa menjadi serat-serat selulosa (polimerasi sakarida) yang semakin menebal seiring waktu inkubasi. Indikator : 3.10.1. Menjelaskan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan nata? Jawaban : Acetobacter xylinum. Indikator : 3.10.3. Menyimpulkan prinsip bioteknologi konvensional dan bioprosesnya. Dari hasil praktikum, menurutmu faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi keberhasilan terbentuknya nata! Jawab : Ketersediaan karbohidrat, nitrogen, asam asetat, suhu, ketersediaan oksigen, pengaruh aktifitas air. Indikator : 3.10.3. Menyimpulkan prinsip bioteknologi konvensional dan bioprosesnya. Kira-kira apa manfaat nata bagi tubuh dan lingkungan sekitar? Sebutkan! Jawaban : Manfaat bagi tubuh sebagai pelancar pencernaan, sumber kalori, antioksidan karena mengandung vitamin C, dan dapat mengenyangkan. Manfaat bagi masyarakat sebagai sumber pangan, juga dapat dijadikan home industry.
C1
C5
C4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
III. Aspek Psikomotor Lembar Observasi Guru
Petunjuk
:
Berilah cek () pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut : 2 = Ya, apabila melakukan pernyataan 1 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan
Nama Siswa : Kelas
:
Kelompok
:
No.
Aspek Pengamatan
Skoring 1
1.
Membawa bahan untuk praktikum a. Pembuatan Nata b. Pemanenan Nata c. Perendaman dan Perebusan Nata
2.
Membawa alat untuk praktikum a. Pembuatan Nata b. Pemanenan Nata c. Perendaman dan Perebusan Nata
3.
Memberikan kontribusi dalam diskusi dan praktikum melalui a. Kehadiran b. Pemikiran/gagasan c. Tenaga
4.
Mengerti dan memahami prosedur kerja praktikum dengan baik
5.
Tidak melakukan kesalahan kerja selama praktikum
6.
Dapat memecahkan masalah internal kelompok
7.
Dapat bekerja sama dengan anggota kelompok
8.
Dapat berpendapat ketika berdiskusi Total Skor
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 4
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kriteria Penilaian A
= apabila memperoleh skor 3,32 < skor 4,00
B
= apabila memperoleh skor 2,66 < skor 3,32
C
= apabila memperoleh skor 2 < skor 2,66
D
= apabila memperoleh skor 2
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Lembar Penilaian Diri Petunjuk
:
Berilah cek () pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut : 2 = Ya, apabila melakukan pernyataan 1 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan Isilah dengan kesungguhan hati nurani! Nama Siswa : Kelas
:
Kelompok
:
No.
Aspek Pengamatan
Skoring 1
1.
Membawa bahan untuk praktikum a. Pembuatan Nata b. Pemanenan Nata c. Perendaman dan Perebusan Nata
2.
Membawa alat untuk praktikum a. Pembuatan Nata b. Pemanenan Nata c. Perendaman dan Perebusan Nata
3.
Memberikan kontribusi dalam diskusi dan praktikum melalui a. Kehadiran b. Pemikiran/gagasan c. Tenaga
4.
Mengerti dan memahami prosedur kerja praktikum dengan baik
5.
Tidak melakukan kesalahan kerja selama praktikum
6.
Dapat memecahkan masalah internal kelompok
7.
Dapat bekerja sama dengan anggota kelompok
8.
Dapat berpendapat ketika berdiskusi
9.
Pendapatmu dapat diterima oleh anggota kelompok
10.
Tidak menekankan pendapatmu pada anggota kelompok Total Skor
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sistem Penilaian Nilai Akhir
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
= 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 4
Kriteria Penilaian A
= apabila memperoleh skor 3,32 < skor 4,00
B
= apabila memperoleh skor 2,66 < skor 3,32
C
= apabila memperoleh skor 2 < skor 2,66
D
= apabila memperoleh skor 2
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80