PUTUSAN Nomor : 179 /Pdt.G/2009/PA/Pkc Bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 23 tahun, agama Islam, pendidikan SMU, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat PELALAWAN, disebut “PENGGUGAT “ MELAWAN TERGUGAT,
umur 24 tahun,
agama Islam, pendidikan SMU pekerjaan
wiraswasta,
tempat
PELALAWAN, alamatnya
di
tinggal
dahulu
di
sekarang tidak diketahui seluruh
wilayah
Republik
Indonesia ( RI ), disebut “TERGUGAT “ Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan Penggugat ; Telah memperhatikan alat bukti tertulis dan mendengar keterangan saksi-saksi di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 7 Agustus 2009, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada tanggal 7
Agustus dengan register
perkara nomor; 179/Pdt.G/2009/PA.Pkc,
mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : 1.
Pada hari Minggu tanggal 23 April 2006
Penggugat dengan Tergugat telah
melangsungkan pernikahan di Pangkalan Gondai yang tercatat oleh Pegawai pencatat nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Langgam, dalam Kutipan Akta Nikah No:44/15/IV/2006 tanggal 2 April 2006. 2.
Bahwa setelah pernikahan tersebut dilangsungkan, Tergugat ada mengucapkan janji taklik talak sebagaimana yang terdapat dalam buku Kutipan Akta Nikah.
3.
Bahwa dari perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 1 orang yang bernama ANAKumur 2 tahun.
1
4.
Bahwa setelah menikah antara Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Pangkalan Kerinci lebih kurang 1 tahun dan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat hidup rukun selama 6 bulan, akan tetapi setelah itu mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat lebih mementingkan kebutuhan orang tuanya dari pada isterinya sendiri, sehingga kebutuhan rumah tangga sering tidak terpenuhi oleh Tergugat.
5.
Bahwa setelah 1 tahun Penggugat dan Tergugat tinggal di Pangkalan Kerinci di rumah milik orang tua Penggugat, Penggugat pulang pada orang tua Penggugat di Pangkalan Gondai, karena waktu itu Penggugat dipukul oleh saudara Tergugat, sedangkan Tergugat diam saja.
6. Bahwa semenjak Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat, Tergugat tidak pernah datang menjemput Penggugat tapi Penggugat masih ada berjumpa sama Tergugat. 7. Bahwa semenjak akhir tahun 2007 Penggugat tidak pernah lagi berjumpa dengan Tergugat dan juga tidak ada lagi komunikasi, sedangkan Penggugat tidak tahu dimana alamat Tergugat sekarang. 8. Bahwa
Penggugat
sudah berusaha mencari keberadaan Tergugat, agar
permasalahan rumah tangga dapat diselesaikan, akan tetapi Tergugat tidak diketahui keberadaannya dan keluarga Tergugat juga tidak memberitahu dimana Tergugat berada. 9. Bahwa semenjak berpisah sampai sekarang Tergugat tidak ada memberi nafkah lahir dan bathin pada Penggugat yang membuat
Penggugat sangat menderita,
Penggugat tidak redho, oleh sebab itu lebih baik Penggugat bercerai dengan Tergugat. 10. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Berdasarkan alasan / dalil-dalil di atas, pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Cq Majelis Hakim kiranya memeriksa dan mengadili perkara ini selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. 2. Memutuskan hubungan perkawinan Penggugat dengan Tergugat. 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat hadir sendiri dalam persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan peraturan perundang-undangan, selanjutnya persidangan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Tergugat; 2
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat kepada Penggugat agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti surat ke persidangan berupa foto copy buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 44/15/IV/2006 tanggal 2 April 2006 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan bermeterai cukup, telah dinachtzegelen Kantor Pos dan Giro serta telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, setelah diperiksa oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, bukti ( P.1); Menimbang, bahwa selain bukti surat dalam persidangan, Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang mengaku bernama : 1 Nama SAKSI PERTAMA, umur 19 tahun agama Islam, pekerjaan jualan, tempat tinggal PELALAWAN, dibawah sumpahnya yang bersangkutan dimuka persidangan menerangkan sebagai berikut : - Bahwa huubungan saksi dengan Penggugat dengan Tergugat adalah sebagai sepupu Penggugat; - Bahwa saksi kenal dengan Tergugat, namanya TERGUGAT - Bahwa hubungan Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri dan selama pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 orang anak. - Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis sekitar 6 bulan setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat tidak memberi nafkah serta lebih mementingkan orang tuanya. - Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih kurang selama 2 tahun. Tergugat pergi dan tidak pernah kembali, sedangkan alamat Tergugat tidak diketahui. - Bahwa
Penggugat sudah berusaha mencari keberadaan Tergugat, namun tidak
berhasil. 2. Nama SAKSI KEDUA, umur 22
tahun agama Islam, pekerjaan swasta, tempat
tinggal PELALAWAN, dibawah sumpahnya yang bersangkutan dimuka persidangan menerangkan sebagai berikut : - Bahwa
hubungan
saksi dengan
penggugat
adalah sebagai saudara kandung
Penggugat . - Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah sebagai suami isteri dan selama pernikahan telah dikaruniai 1 orang anak laki-laki.
3
- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat hidup rukun dan harmonis lebih kurang 6 bulan setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak pernah memberi nafkah. - Bahwa Penggugat sudah berusaha mencari keberadaan Tergugat dengan menanyakan pada pihak keluarga Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya Penggugat tetap mengajukan cerai terhadap Tergugat, serta mohon agar Majelis Hakim dapat segera menjatuhkan putusannya; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya memberikan nasehat serta pandangan kepada Penggugat, agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang diajukan ke persidangan telah memenuhi syarat formil dan meteril, oleh karenanya patut untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975 selanjutnya pemeriksaan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Tergugat, hal ini sejalan dengan maksud Pasal 149 ayat (1) R.Bg.; Menimbang, bahwa dengan ketidakhadiran Tergugat dalam persidangan tersebut, memberikan indikasi bahwa Tergugat telah mengakui secara bulat atau sekurang-kurangnya tidak membantah atas dalil-dalil gugatan yang dikemukakan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, maka Penggugat telah mengajukan bukti surat (P.1) yang merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht), seperti yang digariskan dalam Pasal 285 R.Bg. jo Pasal 1870 KUH Perdata, sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat oleh suatu perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam persidangan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat untuk menghadirkan saksi-saksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat guna didengar keterangannya ( vide Pasal
76 ayat (1) Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009 4
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor: 7 tahun 1989 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975; Menimbang,
bahwa saksi-saksi yang dihadirkan oleh penggugat dalam
persidangan memberikan keterangan yang saling bersesuaian, pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa, hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri sah dan setelah perkawinan tersebut telah dikaruniai satu orang anak. - Bahwa, rumah tangga Penggugat dan Tergugat hidup rukun dan harmonis sekitar 6 bulan setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat lebih mementingkan orang tuanya dari pada Penggugat dan anaknya. - Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah berpisah lebih kurang selama 2 tahun dan sekarang Tergugat tidak diketahui lagi keberadaannya. Menimbang, bahwa karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran maka sejak tahun 2007 antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal hingga sekarang lebih kurang selama 2 tahun, tanpa ada komunikasi atau kabar berita. Berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No: 379 k/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 menyatakan : bahwa suami isteri yang tidak bersedia serumah lagi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali. Maka rumah tangga telah terbukti retak dan pecah telah memenuhi Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf ( f) Kompilasi Hukum Islam. Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat fuqoha dalam kitab I’anatuth Tholibin juz 4 halaman 60 yang diambil oleh sebagai pendapat Majelis Hakim artinya berbunyi sebagai berikut : Apabila berita suaminya terputus sedangkan dia (suami) tidak meninggalkan harta, maka bagi pihak isteri boleh mengajukan gugatan fasakh sebab ia mendapat kesulitan dalam hal yang wajib baginya dengan putusnya berita tersebut, seperti kesulitan karena kemiskinan. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan ditambah keterangan saksi-saksi dari pihak keluarga atau orang dekat dengan Penggugat dan Tergugat, maka Majelis Hakim dapat menarik suatu pemahaman bahwa keadaan rumah tangga kedua belah pihak telah retak sedemikian rupa, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat lebih mementingkan kebutuhan orang tuanya dari pada isteri dan anaknya, kemudian sejak tahun 2007 hingga sekarang Tergugat telah pergi dari tempat kediaman bersama dan tidak diketahui di mana keberadaannya, oleh karenanya cukup alasan serta tidak melawan hak bagi Penggugat mengajukan perceraian berdasarkan maksud yang terkandung dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. 5
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim dalam permusyawaratannya telah berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek. Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor : 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang Nomor : 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat . Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir ; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek. 3. Menjatuhkan talak satu ba’in shuqra Tergugat (TERGUGAT)), terhadap Penggugat (PENGGUGAT). 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 196.000,-
( seratus sembilan puluh enam ribu rupiah);
Demikianlah diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Peradilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 21 Desember 2009 Masehi bertepatan dengan tanggal 4 Muharram 1431 Hijriyah, yang dibacakan dalam siding terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Dra. Hj.SYAMSIAH JUNAID, SH, MH sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh SLAMET, S.Ag, SH dan Drs. MASGIRI, MH sebagai Hakimhakim Anggota, yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan penetapan Nomor : 179/Pdt.G/2009/PA.Pkc tanggal 10 Agustus 2009 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama dibantu oleh LUKMAN, S.Ag, sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
6
Ketua Majelis TTD Dra. Hj. SYAMSIAH JUNAID, SH, MH Hakim Anggota
Hakim Anggota
TTD
TTD
SLAMET, S.Ag
Drs. MASGIRI, MH Panitera Pengganti TTD LUKMAN, S.Ag
Rincian biaya 1.Biaya pendaftaran
Rp. 30.000,-
2.Biaya Panggilan
Rp. 155.000,-
3.Biaya redaksi
Rp.
5.000,-
4.Biaya Materai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.196.000,-
7