PUTUSAN Nomor : 128/Pdt.G/2011/PA. Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di PELALAWAN, disebut sebagai “Pemohon “; MELAWAN TERMOHON, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di PELALAWAN, disebut sebagai “Termohon “;
Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Pemohon; Telah memeriksa alat bukti surat serta saksi–saksi di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 04 Agustus 2010 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan register perkara nomor : 128/Pdt.G/2011/PA.Pkc, tanggal 01 Mei 2011 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 18 Februari 2004, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan sebagaimana bukti berupa buku kutipan akta nikah nomor : 381/29/VII/2004, tertanggal 26 April 2011, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan; 2. Bahwa pada waktu akad nikah, Pemohon berstatus jejaka sedangkan Termohon berstatus perawan; 3. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon hidup bersama sebagai suamiistri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon di Desa Bukit Lembah Subur, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan selama 1 tahun, kemudian pindah dan bertempat tinggal di kediaman bersama di Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan selama 5 tahun dan terakhir sama-sama pindah, Pemohon pindah ke rumah orang tua di Desa Bukit Lembah Subur dan Termohon 1
pindah ke rumah orang tuanya di Kelurahan Kerumutan, kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan sampai sekarang; 4. Bahwa selama dalam ikatan perkawinan, Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan badan layaknya suami isteri (ba'dad dukhul), dan dikaruniai 2 orang anak yang bernama : 1). ANAK PERTAMA, umur 5 tahun; 2). ANAK KEDUA, umur 2 tahun 6 bulan; Anak-anak tersebut saat ini ikut bersama Termohon; 5. Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak bulan Juli 2009 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Pemohon dengan Termohon pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; 6. Bahwa perselisihan Pemohon dengan Termohon pada intinya disebabkan oleh a. Termohon berselingkuh dengan laki-laki lain yang bernama TARMIZI; b. Termohon tidak melayani Pemohon dengan baik; c. Termohon suka pergi meninggalkan rumah tanpa izin Pemohon; 7. Bahwa pihak keluarga telah berusaha memberi nasehat serta saran kepada Termohon, akan tetapi yang bersangkutan tidak pernah berubah sifat dan perilakunya, dengan keadaan sedemikian rupa Pemohon sudah tidak sanggup hidup bersama membina rumah tangga yang bahagia dan sejahtera dengan Termohon pada masa yang akan datang; 8. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada tanggal 5 April 2011 di mana Pemohon pada saat bangun tidur melihat laki-laki yang bernama Tarmizi di ruang tamu dalam keadaan telanjang kemudian terjadi perkelahian dan akhirnya laki-laki tersebut dibawa ke kantor polisi dan setelah ditanya oleh polisi laki-laki tersebut mengaku sudah 1 tahun berhubungan dengan Termohon dan pernah melakukan hubungan badan dengan Termohon. Dengan kejadian tersebut Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami-istri; 9. Pemohon sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; 10. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas Pemohon sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Termohon untuk membina rumah tangga yang bahagia pada masa yang akan datang. Dengan demikian, permohonan izin Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini 2
dengan memanggil Pemohon dan Termohon, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : PRIMAIR : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang pemeriksaan yang telah ditetapkan, Pemohon hadir dalam persidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya meskipun Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan peraturan perundang–undangan, selanjutnya persidangan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat kepada Pemohon agar dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dinyatakan tertutup untuk umum lalu dibacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Menimbang, bahwa untuk memperteguh dalil–dalil permohonan tersebut, Pemohon mengajukan bukti surat ke persidangan berupa 1 (satu) lembar fotocopy buku kutipan akta nikah nomor : 381/29/VII/2004, tertanggal 26 April 2011 yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, bermeterai cukup, telah dinachtzegelen pejabat Kantor Pos dan Giro, telah dilegalisir Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dan setelah diperiksa oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, bukti (P.1); Menimbang, bahwa selain bukti (P.1) Pemohon juga menghadirkan 2 (dua) orang saksi ke persidangan yang mengaku bernama : SAKSI PERTAMA, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di PELALAWAN, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa hubungan saksi dengan Pemohon adalah sebagai tetangga Pemohon;
-
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tahun 2004, dan selama dalam ikatan perkawinan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
-
Bahwa pada awal perkawinan mereka hidup rukun dan harmonis, namun sejak bulan April 2011 antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal hingga sekarang yang disebabkan Termohon tertangkap tangan berselingkuh dengan 3
seorang laki–laki yang bernama Tarmizi sehingga perkara tersebut sampai ke meja Kepolisian; -
Bahwa sejak peristiwa tersebut antara Pemohon dengan Termohon tidak pernah berkomunikasi;
-
Bahwa, pihak keluarga telah berusaha memberi nasehat dan saran kepada Pemohon agar dapat rukun kembali untuk membina rumah tangga mereka namun tidak berhasil;
SAKSI KEDUA, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di PELALAWAN, di bawah sumpah yang bersangkutan di muka persidangan menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa hubungan saksi dengan Pemohon adalah sebagai tetangga Pemohon di samping sebagai Ketua RW;
-
Bahwa hubungan Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri yang menikah sekitar pada tahun 2004 dan selama dalam ikatan perkawinan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
-
Bahwa setahu saksi, Termohon telah tertangkap tangan melakukan perselingkuhan dengan seorang laki–laki yang bernama Tarmizi, pada malam peristiwa tersebut saksi ikut menangkap kemudian dilanjutkan proses di Kepolisian setempat, berdasarkan pengakuan Termohon bahwa perselingkuhan tersebut telah berjalan selama 1 (satu) tahun dan telah berulang kali melakukan hubungan suami–istri;
-
Bahwa sejak peristiwa tersebut antara Pemohon dengan Termohon tidak pernah berkomunikasi;
-
Bahwa, pihak keluarga telah berusaha memberi nasehat dan saran kepada Pemohon agar dapat rukun kembali untuk membina rumah tangga mereka namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalam tahap kesimpulan, Pemohon tetap mengajukan cerai
terhadap Termohon, serta mohon agar Majelis Hakim dapat segera menjatuhkan putusannya; Menimbang,
bahwa
segala sesuatu yang terjadi
untuk
mempersingkat
uraian
putusan
di persidangan yang termuat dalam
ini,
maka
berita
acara
persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana telah terurai di atas ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berupaya memberikan nasehat serta pandangan kepada Pemohon, agar dapat membina serta membangun kehidupan rumah 4
tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, sebagaimana yang diatur oleh Pasal 82 ayat (1) Undang–undang Nomor 50 Tahun 2009 atas perubahan kedua Undang–undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan Agama akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan Pemohon; Menimbang, bahwa Termohon tidak pernah hadir dalam persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka menurut hukum pembuktian keingkaran atau keengganan Termohon untuk menghadiri persidangan tanpa alasan yang sah, yang dibenarkan oleh hukum adalah merupakan suatu fakta hukum dan dianggap telah mengakui atau sekurang–kurangnya tidak membantah terhadap dalil–dalil permohonan Pemohon, selanjutnya pemeriksaan pokok perkara dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Termohon, hal ini sejalan dengan maksud Pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa permohonan yang diajukan oleh Pemohon dalam pemeriksaan persidangan telah memenuhi syarat formil, yakni beralasan hukum serta tidak melawan hak oleh karenanya permohonan tersebut dapat dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil–dalil permohonan tersebut, maka Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa buku kutipan akta nikah (P-1) yang merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht), seperti yang telah dikonstruksikan dalam Pasal 285 R.bg., sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terikat oleh suatu perkawinan yang sah dan selama dalam ikatan perkawinan kedua belah pihak belum pernah bercerai; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud yang terkandung dalam Pasal 76 ayat (1) Undang–undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang–undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama juncto Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Pemohon dan Termohon untuk menghadirkan saksi–saksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat dengan Pemohon dan Termohon guna didengar keterangannya; Menimbang, bahwa dalam persidangan Pemohon telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang masing–masing memberikan keterangan pada pokoknya adalah sebagai berikut -
Bahwa hubungan hukum antara Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami isteri sah, menikah pada tahun 2004 dan selama dalam ikatan perkawinan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
-
Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak bulan April 2011 telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon tertangkap tangan berselingkuh dengan seorang laki–laki yang bernama Tarmizi di mana dalam pemeriksaan di Kepolisian setempat yang 5
bersangkutan menyatakan telah berhubungan intim selama kurang lebih 1 (satu) tahun dan telah melakukan hubungan badan dengan Termohon; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang telah dihadirkan oleh Pemohon ke persidangan memberikan keterangan yang saling bersesuaian terhadap peristiwa hukum yang diketahuinya, serta mendukung dalil–dalil permohonan Pemohon, di mana keterangan tersebut telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian, oleh karenanya Majelis Hakim patut untuk mempertimbangkannya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan, ditambah alat bukti tertulis serta saksi–saksi dari pihak keluarga atau orang dekat dengan Pemohon dan Termohon, maka Majelis Hakim dapat menarik suatu pemahaman sebagai berikut : -
Bahwa rumah tangga kedua belah pihak telah retak sedemikian rupa, tidak terwujud lagi suatu kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah sebagaimana yang diajurkan oleh hukum Islam maupun hukum positif (Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam);
-
Bahwa ikatan lahir bathin yang telah dibangun sejak bulan April 2011 tidak lagi dapat dipertahankan karena dipicu adanya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon yang disebabkan Termohon berselingkuh dengan seorang laki–laki yang bernama Tarmizi sehingga Termohon tidak peduli lagi dengan kewajibannya sebagai istri yang harus melayani suami bahkan Termohon suka pergi dari rumah tanpa seizin dari Pemohon;
-
Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran terjadi pada tanggal 05 April 2011 di mana laki–laki selingkuhan Termohon telah tertangkap tangan oleh warga setempat pada saat memasuki rumah kediaman Pemohon dan Termohon dan menurut pengakuan Tarmizi di Kepolisian kedua belah pihak telah melakukan hubungan intim kurang lebih selama 1 (satu) tahun dan pernah melakukan hubungan badan, pihak keluarga telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan pendapat dari Dr. Ash Shobuni dalam kitab madza
khurriyatuz zaujaini fith tholaq halaman 83 yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri yang artinya sebagai berikut : “ Dan Islam telah memilih peraturan perceraian pada saat kehidupan rumah tangga telah mengelami kegoncangan sehingga tidak berguna lagi nasehat dan upaya perdamaian dan ikatan perkawinan merupakan bentuk tanpa Ruh,, oleh karena itu tetap berlangsung ikatan perkawinan berarti telah menghukum salah satu di antara suami isteri tersebut dengan semacam penjara yang berkekalan dan demikian itu merupakan suatu penganiayaan yang ditentang oleh jiwa keadilan”. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim dalam permusyawaratannya telah mengambil kesimpulan bahwa permohonan Pemohon telah sesuai dengan maksud yang terkandung dalam Pasal 19 huruf 6
(f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 juncto Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya permohonan a quo patut dikabulkan ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang–undang Nomor 50 Tahun 2009 atas perubahan kedua Undang–undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat, segala peraturan perundang–undangan yang berlaku maupun ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan Verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci; 4. Membebankan kepada Pemohon
untuk
membayar biaya perkara
sebesar Rp
616.000,- ( Enam ratus enam belas ribu rupiah ); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari kamis tanggal 19 Mei 2011 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Akhir 1432 Hijriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh GUSNAHARI, SH., MH. sebagai ketua majelis, dihadiri oleh SLAMET, S.Ag., SH. dan YUNIATI FAIZAH, S.Ag., SH., M.Si. masing–masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama, dibantu oleh MUHAMMAD AFRIZAL, SH. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon; KETUA MAJELIS
Ttd
GUSNAHARI, SH., MH.
HAKIM ANGGOTA I
HAKIM ANGGOTA II
Ttd
Ttd
SLAMET, S.Ag., SH.
YUNIATI FAIZAH, S.Ag., SH., M.Si. 7
PANITERA SIDANG,
Ttd M. AFRIZAL, SH.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Pendaftaran ------------------------------------Proses ------------------------------------------Biaya Panggilan -------------------------------Redaksi -----------------------------------------M e t e r a i -------------------------------------Jumlah ( Enam ratus enam belas ribu rupiah )
8
Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 525.000,Rp. 5.000,Rp. 6.000,Rp. 616.000,-
9