PUTUSAN Nomor : 84 /Pdt.G/2010/PA/Pkc Bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal PELALAWAN, disebut “PENGGUGAT”. MELAWAN TERGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan swasta ( PT Arara Abadi ), tempat tinggal di PELALAWAN, disebut “TERGUGAT “. Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat; Telah memperhatikan alat bukti tertulis dan mendengar keterangan saksi-saksi di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 7 April 2010, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada tanggal 7 April 2010 dengan register perkara nomor; 84/Pdt.G/2010/PA.Pkc, mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2005 M, bersamaan dengan tanggal 06 Shafar 1431 H, Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan di Sorek, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, dalam Buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat sebagai isteri dan Tergugat sebagai suami dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 110/17/III/2005, tanggal 16 Maret 2005; 2. Sesaat setelah akad nikah dilangsungkan, Tergugat ada megucapkan sighat taklik talak sebagaimana yang terdapat dalam buku nikah; 3. Setelah pernikahan tersebut dilangsungkan, Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di Sorek rumah kontrakan dan terakhir kami tinggal di Perumahan PT Arara Abadi di Desa Dundangan;
1
4. Dari Perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak yang diberinama : A. ANAK PERTAMA, umur 4 tahun; B. ANAK KEDUA, umur 2 tahun; 5. Bahwa sebelum pernikahan dilangsungkan, Penggugat beragama Islam sedangkan Tergugat beragama Kristen, kemudian masuk Islam dan menikah secara agama Islam; 6. Bahwa Tergugat setelah menikah dengan Penggugat hanya menjalankan ajaran Islam seadanya selama 3 tahun dan sejak dua tahun belakangan ini sudah kurang lagi menjalankan agama Islam dan lebih sering ketempat orang tuanya yang beragama Kristen dan juga pengurus gereja; 7. Bahwa Penggugat sudah berusaha untuk mengajak Tergugat untuk selalu menjalankan agama Islam secara baik, akan tetapi Tergugat tidak mau mengikutinya sehingga secara keyakinan sudah bertentangan dengan ajaran agama Islam yang Penggugat jalankan; 8. Bahwa permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat bukan hanya masalah keyakinan dalam agama, akan tetapi juga karena sikap Tergugat antara lain: A. Tergugat bersikap sangat kasar dan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga seperti memukul Penggugat apabila bertengkar; B. Tergugat kurang menghargai orang tua Penggugat dan bahkan pernah berlaku kasar terhadap orang tua Penggugat; C. Tergugat sudah sering minum-minuman yang memabukkan terutama 3 bulan belakangan ini; 9. Bahwa dengan sikap serta kebiasaan buruk Tergugat tersebut, Penggugat sudah berusaha untuk bersabar, akan tetapi Tergugat tidak ada perubahan sehingga secara terus menerus terjadi percekcokan dan pertengkaran dalam rumah tangga; 10. Bahwa Penggugat sudah berusaha untuk membicarakan permasalahan rumah tangga dengan Tergugat dan Tergugat tidak ada perhatiannya untuk keutuhan rumah tangga dan bahkan orang tua Tergugat sering mengajak Penggugat untuk mengikuti ajaran agamanya sedangkan Tergugat juga seolah-olah ingin mengikuti ajaran orang tuanya yakni Kristen; 11. Bahwa sejak bulan Januari 2010 yang lalu, Penggugat dengan Tergugat sudah berpisah rumah, Penggugat tinggal bersama keluarga Penggugat di Desa Sorek Satu, sedangkan Tergugat tetap tinggal di Perumahan PT Arara Abadi; 12. Bahwa sejak Penggugat dengan Tergugat berpisah rumah, Tergugat tidak ada memberikan nafkah wajib lagi kepada Penggugat maupun untuk anak yang membuat Penggugat sangat menderita baik lahir maupun bathin;
2
13. Bahwa Penggugat sudah berkeyakinan tidak memungkinkan lagi untuk meneruskan kehidupan berumah tangga dimasa-masa datang bersama Tergugat, maka perceraianlah jalan terbaik yang harus Penggugat tempuh; 14.Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Cq. Majelis Hakim berkenan kiranya memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan Penggugat dengan Tergugat karena perceraian ; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari-hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir di persidangan, kemudian Ketua Majelis Hakim memerintahkan kepada para pihak yang berperkara untuk melaksanakan perdamaian melalui prosedur mediasi. Setelah prosedur mediasi dilaksanakan dan berdasarkan laporan mediator serta pernyataan dari Penggugat dan Tergugat, ternyata perdamaian yang dilaksanakan melalui mediasi tersebut tidak berhasil / gagal karena Penggugat tetap ingin bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak agar tetap rukun dan mebina rumah tangganya dengan baik, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya sidang dinyatakan tertutup untuk umum kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya Tergugat mengakui semua dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali dua poin yaitu: -
Bahwa tidak benar Tergugat menjalankan syariat Islam selana tiga tahun, dan dua tahun belakangan ini Tergugat sudah tidak lagi menjalankan syariat Islam, bahkan dalam bulan Ramadhan tahun 2009 pun Tergugat masih menjalankan ibadah puasa;
-
Bahwa tidak benar Penggugat membicarakan tentang perbaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang terjadi justru Penggugat minta cerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, selanjutnya Penggugat
menanggapi dengan replik yang pada pokoknya; Bahwa Penggugat tetap pada
3
gugatannya semula, bahwa
semua dalil-dalil gugatan yang diuraikan dalam surat
gugatan Penggugat adalah benar dan Penggugat tetap akan bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa terhadap replik Penggugat tersebut, Tergugat menanggapi dengan duplik yang pada pokoknya Tergugat menyatakan tetap pada jawaban semula, dan Tergugat keberatan untuk bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya Penggugat mengajukan bukti surat berupa poto copy Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 110/PW /17/III/2005 tanggal 16 Maret 2005 yang telah bermeterai cukup, telah dinazzegelen Pejabat Kantor Pos dan Giro serta dilegalisir oleh Plt. Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, setelah diperiksa oleh Majelis Hakim ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, sebagai bukti P.1; Menimbang, bahwa atas bukti surat yang diajukan Penggugat tersebut, Tergugat tidak merasa keberatan dan dapat menerimanya; Menimbang, bahwa selain bukti surat, Penggugat telah menghadirkan dua orang saksi di persidangan masing-masing bernama : 1. Nama
SAKSI PERTAMA, umur 65 tahun agama Islam, pekerjaan wiraswasta,
tempat tinggal PELALAWAN, setelah saksi mengucapkan sumpahnya, saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi
kenal dengan
Penggugat dengan Tergugat karena saksi ayah
kandung Penggugat; -
Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri sah menikah pada tahun 2005 di Kantor Urusan agama Kecamatan Pangkalan Kuras;
-
Bahwa dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak masing-masing bernama: 1. ANAK PERTAMA, umur 20 tahun; 2. ANAK KEDUA, umur 2 tahun;
-
Bahwa semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis namun sejak tahun Baru 2010 kira-kira tanggal 1 Januari 2010, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun lagi, Penggugat dengan Tergugat sering bertengkar pada saat itu terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat disebabkan waktu Penggugat pulang dari rumah mertua Penggugat di Pekanbaru, Penggugat langsung pulang ke rumah orang tua Penggugat sedangkan Tergugat pulang ke tempat kediaman bersama di SPA, beberapa hari kemudian Tergugat menyusul Penggugat diajak pulang ke SPA, namun Penggugat tidak mau karena anak Penggugat sedang sakit, kemudian Tergugat marah dan langsung memukul Penggugat kejadian tersebut dihadapan orang tua Penggugat;
4
-
Bahwa rumah tangga
Penggugat dengan Tergugat sudah tidak mungkin lagi
dapat diperbaiki; -
Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil;
2. Nama SAKSI KEDUA,
umur 51 tahun
agama Islam, pekerjaan ibu rumah
tangga, tempat tinggal PELALAWAN, setelah saksi mengucapkan sumpahnya, saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa
saksi kenal dengan penggugat karena Penggugat anak kandung saksi
dan Tergugat menantu saksi; -
Bahwa Penggugat dengan
Tergugat adalah suami isteri sah menikah pada
tanggal 16 Maret 2005 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, dan dalam perkawinan tersebut telah dikaruniai dua orang anak masing-masing bernama: 1. ANAK PERTAMA, umur 20 tahun; 2. ANAK KEDUA, umur 2 tahun; -
Bahwa semula rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak akhir tahun 2009 keharmonisan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering bertengkar disebabkan Penggugat tidak mau diajak pulang ketempat kediaman bersama di SPA, saat itu Penggugat berada di rumah orang tua Penggugat, kemudian Tergugat mengajak pulang, namun Penggugat tidak mau karena anak Penggugat waktu itu sakit, kemudian Tergugat marah dan langsung memukul Penggugat dihadapan orang tua Penggugat;
-
Bahwa saksi pernah menasehati Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut Penggugat
menyatakan tidak keberatan sekaligus menerimanya, demikian juga Tergugat mengakui dan membenarkan keterangan kedua orang saksi, kecuali Tergugat memukul Penggugat, itu dilakukan karena Tergugat cemburu Penggugat sering diantar oleh seorang laki-laki yang Tergugat sendiri tidak kenal; Menimbang, bahwa Tergugat di persidangan, menyatakan dalam perkara ini tidak akan mengajukan bukti surat maupun bukti saksi; Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat, sedangkan Tergugat menyatakan tetap keberatan bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;
5
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat hadir di persidangan, maka berdasarkan Pasal 2 angka 2 dan 3 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1 tahun 2008 tentang mediasi, para pihak yang bersengketa di Pengadilan harus mengikuti prosedur penyelesaian perkara dengan cara mediasi, sesuai kesepakatan dari pada pihak, Ketua Majelis menunjuk salah seorang Hakim bernama Drs. Masgiri, M.H, sebagai mediator, namun setelah dilaksanakan mediasi ternyata tidak berhasil / gagal; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 154 R.Bg jo Pasalb 82 ayat 1 dan 4 Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor: 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim telah berupaya memberikan menasehati serta pandangan kepada kedua belah pihak agar Penggugat dan Tergugat dapat membina rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya sidang dinyatakan tertutup untuk umum kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahw alasan yang mendasari gugatan Penggugat mengajukan cerai terhadap Tergugat adalah: - Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri sah menikah, pada tanggal 16 Maret 2005 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuras, dan dalam perkawinan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak; - Bahwa, semula rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak akhir 2009 keharmonisan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak ada lagi, Penggugat dengan Tergugat sering terjadi pertengkaran yang sangat sulit untuk didamaikan. Saat itu Penggugat ada di rumah orang tua Penggugat, kemudian Tergugat mengajak pulang ke tempat kediaman bersama di SPA namun Penggugat tidak mau kerena anak Penggugat sedang sakit, lalu Tergugat marah dan langsung memukul dan menarik secara paksa, akhirnya terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat, selanjutnya Tergugat menyatakan pada perinsipnya mengakui semua dalil-dalil gugatan Penggugat yang diuraikan dalam surat gugatan Penggugat, kecuali dua poin yaitu : Tidak benar bahwa Tergugat dua tahun belakangan ini tidak lagi menjalankan syariat Islam, bahkan pada bulan Ramadhan 2009 pun Tergugat tetap menjalankan ibadah puasa, dan tidak benar bahwa Penggugat pernah membicarakan tentang perbaikan
6
rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, bahkan Penggugat minta cerai kepada Tergugat; Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut di atas, Penggugat menanggapi dengan replik: Bahwa Penggugat tetap pada gugatannya semula dan tetap akan bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa atas replik Penggugat tersebut di atas Tergugat menanggapi dengan duplik: Bahwa Tergugat tetap pada jawaban semula dan keberatan untuk bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti tertulis berkode P.1 berupa foto copy Buku Kutipan Akta Nikah; Menimbang, bahwa terhadap bukti tertulis oleh Penggugat di persidangan, Majelis Hakim menilai bahwa bukti P.1 berupa poto copy Buku Kutipan Akta Nikah merupakan bukti otentik dan kekuatan pembuktiannya sempurna dan mengikat (Volleding en bindende bewijskracht), seperti yang tercantum dalam Pasal 285 R.Bg jo Pasal 1870 KUH perdata Pasal 7 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam telah terbukti bahwa Penggugat dengan Tergugat terikat perkawinan yang sah, oleh karenanya bukti surat berkode P.1 tersebut dapat diterima dan dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam persidangan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat untuk menghadirkan saksi-saksi guna didengar keterangannya sesuai ketentuan Pasal 76 ayat 1 Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor: 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Pasal 22 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975; Menimbang, bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis Tergugat menyatakan tidak akan menghadirkan saksi, cukup saksi dari Penggugat saja; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penggugat dalam persidangan memberikan keterangan yang saling bersesuaian yang pada pokoknya: - Bahwa para saksi kenal dengan Penggugat dengan Tergugat karena para saksi adalah ayah dan ibu kandung Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat suami isteri sah menikah pada tanggal 16 Maret 2005, dan telah dikaruniai dua orang anak masing-masing bernama: 1. ANAK PERTAMA, umur 20 tahun; 2. ANAK KEDUA, umur 2 tahun; - Bahwa semula rumah tangga Penggugat dengan Tergugat hidup rukun dan harmonis namun sejak akhir tahun 2009 tidak ada lagi keharmonisan lagi, Penggugat dengan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan percekcokan yang sangat sulit didamaikan, Tergugat apabila bertengkar suka memukul Penggugat dan menyeret Penggugat dengan kasar, keterangan kedua saksi tersebut dapat diterima dan dipertimbangkan lebih lanjut;
7
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Penggugat dan keterangan para saksi di persidangan Majelis Hakim menemukan fakta bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak terwujud lagi kerukunan dan keharmonisan, Penggugat denga Tergugat selalu bertengkar yang sangat sulit untuk didamaikan, bahkan sejak akhir tahun 2009, tepatnya pada tahun Baru 2010, Penggugat dengan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal, maka sesuai ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975 rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah sedemikian rupa adanya, apabila dipaksakan untuk disatukan akan membawa mudharat, khususnya bagi dua orang anak tersebut dan juga bagi Penggugat dan Tergugat, sehingga tujuan perkawinan sesuai yang dimaksud Pasal 1 Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak akan terwujud; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan, Majelis Hakim dalam permusyawaratan telah mengambil kesimpulan bahwa gugatan Penggugat cukup beralasan serta tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974 tentang perkawinan, oleh karena gugatan Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara tersebut termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor : 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang Nomor : 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat . Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 366.000,- ( tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah); Demikianlah diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 2 Juni 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 19 Jumadil Akhir 1431 Hijriyah, yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. HARMAINI sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh SLAMET, S.Ag, SH dan Drs. MASGIRI, MH sebagai Hakim-hakim Anggota, yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan penetapan Nomor : 84/Pdt.G/2010/PA.Pkc tanggal 8 April 2010 untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama dibantu oleh LUKMAN, S.Ag, sebagai Panitera Sidang, dihadiri oleh Penggugat dengan Tergugat.
8
Ketua Majelis TTD Drs. HARMAINI Hakim Anggota
Hakim Anggota
TTD
TTD
SLAMET, S.Ag., SH
Drs. MASGIRI, MH Panitera Sidang TTD LUKMAN, S.Ag
Rincian biaya 1.Biaya pendaftaran
Rp. 30.000,-
2.Biaya Proses
Rp. 50.000,-
2.Biaya Panggilan
Rp. 275.000,-
3.Biaya redaksi
Rp.
5.000,-
4.Biaya Materai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.366.000,-
9