PUTUSAN NOMOR : 275/Pdt.G/2013/PA.TPI BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjungpinang yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Penggugat, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan Toko Tunas Baru, tempat tinggal di Jalan Sumatra, Gg. Swadaya V, Kp. Kolam RT.003/RW.007, No.35, Kelurahan, Kecamatan, Kota Tanjungpinang, sebagai “Penggugat”; MELAWAN Tergugat, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan D.2, pekerjaan PNS (Guru) Anambas, tempat tinggal di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, KM. 18, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten Bintan, sebagai “Tergugat”; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara serta semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan pihak-pihak berperkara dan saksi-saksinya; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 01 Mei 2013 dan telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjungpinang dibawah register Nomor: /Pdt.G/2013/PA.TPI, telah mengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami-isteri sah, menikah pada tanggal 27 Oktober 2010 dihadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, Kota Tanjungpinang, sebagaimana Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 304/41/X/2010, tertanggal 27 Oktober 2010, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan, Kota Tanjungpinang; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat sudah rukun dan harmonis sebagaimana layaknya suami isteri (ba’da dukhul), dan telah dikaruniai seorang anak, bernama : anak, anak tersebut sekarang dalam asuhan Penggugat;
Hal. 1 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
3. Bahwa selama dalam ikatan pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat hidup bersama sebagai suami-isteri, bertempat tinggal di Anambas di rumah orang tua Tergugat selama kurang lebih 1 tahun, kemudian pindah ke Pulau Genting di rumah kontrakan selama kurang lebih 1 tahun, kemudian pisah tempat tinggal; 4. Bahwa Penggugat pernah mengajukan cerai ke Pengadilan Agama Tanjungpinang dan telah terdaftar di Kepaniteraan dengan Nomor: 850/Pdt.G/2012/PA.TPI, namun dicabut dengan alasan status Tergugat belum jelas sebagai tahanan; 5. Bahwa sejak bulan Januari tahun 2011 kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang penyebabnya adalah : a. Tergugat suka minum-minumaan keras, apabila dinasehati selalu marah-marah; b. Tergugat suka berkata-kata kasar dan pernah memukul Penggugat apabila terjadi pertengkaran walaupun hanya disebabkan oleh persoalan-persoalan kecil, dan pernah mengucapkan kata-kata cerai kepada Penggugat; c. Tergugat tidak memberikan perhatian yang wajar kepada Penggugat sebab Tergugat sering pergi meninggalkan Penggugat di rumah tanpa keperluan yang jelas, sehingga sering membuat Penggugat merasa kesepian; 6. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi pada bulan Agustus tahun 2012, sehingga sampai sekarang ini telah berpisah tempat tinggal selama lebih kurang 8 bulan, selama berpisah tersebut antara Penggugat dengan Tergugat sudah diupayakan rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil; 7. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkin dipersatukan lagi dan Penggugat tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga dengan Tergugat; 8. Bahwa Penggugat khawatir terhadap perkembangan psikologis anak hasil perkawinan dengan Tergugat yang bernama anak, umur 1 tahun 6 bulan, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Tanjungpinang agar anak tersebut berada dalam asuhan dan pemeliharaan Penggugat; 9. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Berdasarkan alasan/dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Tanjungpinang Cq. Majelis Hakim yang telah ditetapkan, agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
Hal. 2 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughro Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Menetapkan hak asuh anak hasil perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang bernama: anak, umur 1 tahun 6 bulan, berada dalam asuhan dan pemeliharaan Penggugat; Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat hadir sendiri di persidangan, akan tetapi Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun menurut relaas panggilan Nomor : 275/Pdt.G/2013/PA.TPI tanggal 08 Mei 2013, tanggal 22 Mei 2013 Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan ketidakhadirannya tersebut tanpa alasan yang sah; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasehati Penggugat untuk bersabar dan hidup rukun kembali dengan Tergugat sebagai suami isteri dan tidak melanjutkan gugatannya, akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir, maka jawaban Tergugat tidak dapat didengar di persidangan ini; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat, berupa : a. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 304/41/X/2010, atas nama Tergugat dan Penggugat, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, Tanggal 27 Oktober 2010, lalu Majelis memeriksa bukti surat tersebut dan mencocokkan dengan aslinya ternyata cocok, telah bermaterai cukup dan dinachtzagelen Kantor Pos dan Giro, sebagai bukti surat P.1;
Menimbang, bahwa disamping bukti surat, Penggugat juga mengajukan bukti saksi, sebagai berikut : 1. Saksi 1, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Sumatera, Gang Swadaya V, Kampung Kolam, RT.03/RW.007, Kelurahan, Kecamatan, Kota Tanjungpinang;
Hal. 3 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah ayah kandung Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami-isteri yang sah, dan saat ini Penggugat Penggugat bermaksud ingin bercerai dengan Tergugat; - Bahwa selama dalam pernikahannya Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Tanjungpinang, kemudian pindah ke Anambas dan terakhir kembali lagi ke Tanjungpinang; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis sebagaimana layaknya suami isteri, telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang saat ini berada dalam asuhan Penggugat; - Bahwa sekarang ini keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak rukun dan tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat disebabkan karena Tergugat suka minum-minuman keras dan apabila dinasehati Tergugat marah-marah; - Bahwa saksi pernah melihat dan mendengar Penggugat dengan Tergugat sedang bertengkar; - Bahwa hingga sekarang ini antara Penggugat dengan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 8 (delapan) bulan karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat; - Bahwa sekarang Tergugat di tahan di Lambaga Pemasyarakatan Batu 18 Kijang, karena kasus pencurian di Anambas dan sebelum kejadian itu antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal; - Bahwa sebelum Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal sudah diupayakan untuk rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil; 2. Saksi 2, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Sumatera, Gang Swadaya V, Kampung Kolam RT.03/RW.007, Kelurahan, Kecamatan, Kota Tanjungpinang; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah ibu kandung Penggugat;
Hal. 4 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami-isteri yang sah, dan saat ini Penggugat bermaksud ingin bercerai dengan Tergugat; - Bahwa selama dalam pernikahannya Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Tanjungpinang, kemudian pindah ke Anambas dan terakhir kembali lagi ke Tanjungpinang; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis sebagaimana layaknya suami isteri, telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang saat ini berada dalam asuhan Penggugat; - Bahwa sekarang ini keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak rukun dan tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat disebabkan karena Tergugat suka minum-minuman keras, Tergugat juga pernah ditelepon oleh perempuan lain yang membuat Penggugat curiga; - Bahwa saksi pernah melihat dan mendengar Penggugat dengan Tergugat sedang bertengkar dan Tergugat juga pernah memukul Penggugat, dan Penggugat juga sering mengadu kepada saksi; - Bahwa saksi tidak melihat waktu Tergugat memukul Penggugat, tetapi saksi melihat telinga Penggugat berdarah akibat dipukul oleh Tergugat dan Tergugat juga mengakui dan minta maaf kepada saksi; - Bahwa hingga sekarang ini antara Penggugat dengan Tergugat sudah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 8 (delapan) bulan karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat; - Bahwa sekarang Tergugat di tahan di Lambaga Pemasyarakatan Batu 18 Kijang sejak 6 (enam) bulan yang lalu, karena kasus pencurian di Anambas dan sebelum kejadian itu antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal; - Bahwa sebelum Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal sudah sering diupayakan untuk rukun kembali, akan tetapi rukun sebentar, kemudian bertengkar lagi; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat membenarkan dan menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun dalam perkara ini dan telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya tetap sebagaimana surat gugatannya serta memohon perkara ini segera diputuskan;
Hal. 5 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, Majelis menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa sesuai Pasal 145 R.Bg. jo Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, terhadap panggilan mana
secara in person Penggugat telah hadir di
persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya tanpa alasan yang sah, sedangkan gugatan Penggugat tidak melawan hukum. Oleh karenanya Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dalam persidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat melakukan upaya perdamaian sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Pasal 154 R.Bg dan Pasal 131 Kompilasi Hukum Islam, serta Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2008, namun demikian Majelis Hakim sudah berupaya secara maksimal menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali untuk membina rumah tangganya dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa alasan pokok Penggugat mengajukan gugatan ini adalah karena antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat suka minum-minumaan keras, apabila dinasehati selalu marah-marah, Tergugat suka berkata-kata kasar dan pernah memukul Penggugat apabila terjadi pertengkaran walaupun hanya disebabkan oleh persoalan-persoalan kecil, dan Tergugat pernah mengucapkan kata-kata cerai kepada Penggugat dan Tergugat tidak memberikan perhatian yang wajar kepada Penggugat sebab Tergugat sering pergi meninggalkan Penggugat di rumah tanpa keperluan yang jelas, sehingga sering membuat Penggugat merasa kesepian, akhirnya sejak bulan Agustus tahun 2012 sampai sekarang ini antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama lebih kurang 8 bulan, selama berpisah tersebut antara
Penggugat dengan
Tergugat sudah diupayakan rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil;
Hal. 6 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya,
Penggugat telah
mengajukan bukti surat dan 2 ( dua ) orang saksi, terhadap bukti-bukti tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan berikut ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi, terbukti bahwa
Penggugat berdomisili di wilayah hukum
Pengadilan Agama Tanjungpinang, karenannya
gugatan cerai yang diajukan oleh
Penggugat telah sesuai dengan kewenangan relatif; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 ( Kutipan Akta Nikah ), ternyata adalah akta otentik, terbukti bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang sah, menikah pada tanggal 27 Oktober 2010, dengan demikian Penggugat dan Tergugat adalah orang-orang yang berkepentingan dan patut menjadi pihak-pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa bukti 2 ( dua ) orang saksi, ternyata keduanya adalah orangorang yang dekat dengan
Penggugat dan Tergugat kedua saksi tersebut telah
memberikan keterangan di bawah sumpahnya di persidangan berdasarkan pengetahuan yang bersumber dari penglihatan dan atau pendengaran sendiri, keterangan satu dengan lainnya telah saling mendukung serta telah sesuai dengan dalil-dalil dan alasan pokok gugatan Penggugat, dengan demikian saksi-saksi tersebut dipandang telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil bukti saksi, sehingga keterangan saksi-saksi a quo telah dapat diterima sebagai bukti yang cukup mendukung kebenaran dalil-dalil dan alasan gugatan Penggugat dalam perkara ini; Menimbang, bahwa dari keterangan Penggugat yang didukung bukti surat-surat dan 2 ( dua ) orang saksi sebagaimana dipertimbangkan di atas, Majelis Hakim telah dapat menemukan fakta-fakta, sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, menikah pada tanggal 27 Oktober 2010 dan telah dikaruniai anak 1 (satu) orang;
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang disebabkan karena Tergugat suka minum-minumaan keras, apabila dinasehati Tergugat selalu marah-marah, Tergugat suka berkata-kata kasar dan pernah memukul Penggugat apabila terjadi pertengkaran walaupun hanya disebabkan oleh persoalan-persoalan kecil, dan pernah mengucapkan kata-kata cerai kepada Penggugat dan Tergugat tidak memberikan perhatian yang wajar kepada Penggugat sebab Tergugat sering pergi meninggalkan Penggugat di rumah tanpa keperluan yang jelas, sehingga sering membuat Penggugat merasa kesepian;
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat hingga sekarang ini sudah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih 8 bulan lamanya;
Hal. 7 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
-
Bahwa antara
Penggugat dan Tergugat sudah diupayakan agar rukun kembali
sebagai suami isteri, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil-dalil dan alasan gugatan Penggugat telah terbukti kebenarannya, dengan demikian rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah dipandang sampai pada kondisi pecah ( broken marriage ) serta sudah sangat sulit untuk disatukan serta tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam membina rumah tangga sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa pecahnya rumah tangga
Penggugat dan Tergugat dapat
dilihat dari fakta dimana Penggugat telah berpisah tempat tinggal dengan Tergugat selama kurang lebih 8 bulan lamanya, serta upaya damai yang telah dilakukan baik oleh pihak keluarga maupun oleh Majelis Hakim selama pemeriksaan perkara ini tetap tidak berhasil. Hal ini adalah merupakan indikasi bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah sangat sulit untuk disatukan serta tidak ada lagi harapan akan hidup rukun dalam membina rumah tangga; Menimbang, bahwa oleh karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah sampai pada kondisi pecah, maka dengan tidak mempertimbangkan lagi dari pihak mana datangnya penyebab perselisihan dan pertengkaran a quo, pada kondisi mana diyakini sudah sangat sulit untuk dapat mewujudkan tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ( vide Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 ) dan atau keluarga yang sakinah, penuh mawaddah dan rahmah ( vide Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam ), sebagai implementasi Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 21; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan dalil-dalil gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat telah memenuhi alasan yang cukup sebagaimana ditentukan dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu sesuai ketentuan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka oleh karenanya gugatan Penggugat sudah sepatutnya untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dan dengan mengingat ketentuan Pasal 119 ayat ( 2 ) huruf c Kompilasi Hukum Islam, gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan Talak Satu Ba’in Sughra Tergugat terhadap Penggugat;
Hal. 8 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
Menimbang, bahwa Penggugat mohon agar anak hasil perkawinannya dengan Tergugat yang bernama anak ditetapkan dalam asuhan Penggugat dengan alasan Penggugat khawatir terhadap perkembangan psikologis anak; Menimbang, bahwa terhadap permohonan Penggugat tersebut Tergugat tidak memberikan jawaban karena tidak hadir di persidangan; Menimbang, bahwa anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat masih dibawah umur dan belum mumayyiz (umur 1 tahun 6 bulan) sangat membutuhkan kasih sayang dan belaian dari seorang Ibu, maka sesuai dengan ketentuan pasal 105 (a) dan pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, dalam hal terjadi perceraian pemeliharan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya, dengan demikian Majelis Hakim menetapkan 1 (satu) orang anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut di atas berada dalam asuhan dan pemeliharaan Penggugat selaku ibu kandungnya; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 ayat 1, 2 dan 3 Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama, yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tanjungpinang untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 4. Menetapkan anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat yang bernama anak, umur 1 tahun 6 bulan berada dibawah hadhanah Penggugat selaku Ibu kandungnya;
Hal. 9 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
5. Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Tanjungpinang
untuk
menyampaikan salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan dilangsungkan, untuk pencatatan; 6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 386.000,- (tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah); Demikianlah putusan ini diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Tanjungpinang pada hari Selasa tanggal 28 Mei 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Rajab 1434 H, oleh kami Dra. Hj. YUISMAR sebagai Ketua Majelis serta H. GUSNAHARI, SH, MH dan Drs. AHD. SYARWANI masingmasing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh MUZAHAR, S.Ag sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh kuasa hukum Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; KETUA MAJELIS,
ttd
Dra. Hj. YUISMAR HAKIM ANGGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
ttd
ttd
H. GUSNAHARI, SH, MH
Drs. AHD. SYARWANI PANITERA PENGGANTI,
ttd
MUZAHAR, S.Ag Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran;
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses;
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan;
Rp.
295.000,-
4.
Biaya Redaksi;
Rp.
5.000,-
Hal. 10 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.
5.
Biaya Materai;
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp
386.000,-
Hal. 11 dari 11 Put. No.275/Pdt.G/2013/PA.TPI.