PUTUSAN Nomor : 104/Pdt.G/2012/PA.NTN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON, umur 27 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir S.1, pekerjaan Honorer, bertempat kediaman di atuna, selanjutnya disebut sebagai Pemohon ;
MELAWAN
TERMOHON, umur 26 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Honorer, bertempat kediaman di Natuna, selanjutnya disebut sebagai Termohon ;
Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Pemohon dan memeriksa alat-alat bukti yang diajukan ke persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan permohonannya tertanggal 31 Mei 2012 mengajukan permohonan izin cerai talak yang kemudian terdaftar di kepaniteraan Pengadilan
Agama
Natuna
dengan
Register
Perkara
Nomor
:
104/Pdt.G/2012/PA.Ntn. tanggal 31 Mei 2012, mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri sah, menikah dihadapan Pegawai Pencatat Nikah, Kecamatan Siantan, Kabupaten Natuna. Sekarang menjadi Kabupaten Anambas, pada hari Kamis, tanggal 1 Maret 2007 M, bertepatan dengan tanggal 11 Syafar Rajab 1428 H sebagaimana termuat didalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 27/02/III/2007, tertanggal 01 Maret 2007; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di Tanjung Pinang, selama 1 (satu) tahun lebih, setelah itu pindah ke Sabang Mawang sampai sekarang ;
3. Bahwa saat menikah Termohon sedang hamil 4 (empat) bulan karena sebelum menikah antara Pemohon demean Termohon sudah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri dan sekarang ini telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang masing-masing bernama : a. ANAK I, umur 5 Tahun ; b. ANAK II, umur 9 Bulan ; 4. Bahwa setelah menikah, rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah mulai tidak harmonis dikarenakan : a. Apabila terjadi pertengkaran dalam rumah tangga Termohon selalu berkata kasar kepada Pemohon bahkan sering mengucap kata anjing, babi dan lainlain yang tidak pantas diucapkan kepada suami ; b. Termohon pernah berselingkuh dengan laki-laki lain bahkan mengatakan kepada Pemohon kalau Termohon tidak sayang lagi kepada Pemohon ; 5. Bahwa selain dengan Pemohon, Termohon juga berkata kasar kepada orangtua Pemohon, namun orangtua Pemohon tetap sabar, namun semakin hari sikap Termohon tidah berubah ; 6. Bahwa krisis rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah pernah diupayakan damai, namun tidak berhasil ; 7. Bahwa untuk memenuhi pasal 35 Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975, Pemohon
mohon
agar
Panitera/Sekretaris
Pengadilan
Agama
Natuna
mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada kantor Urussan Agama Kecamatan Siantan, untuk dilakukan pencatatan pada sebuah buku daftar yang diperuntukkan untuk kepentingan tersebut ; 8. Bahwa Pemohon bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon berkeyakinan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak dapat dipertahankan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian, oleh karena itu Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon ; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) didepan sidang Pengadilan Agama Natuna ;
2
3. Memerintahkan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Natuna menyampaikan salinan putusan perkara ini setelah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Siantan, untuk dilakukan pencatatan pada sebuah buku daftar yang diperuntukkan untuk kepentingan tersebut ; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan, Pemohon hadir di persidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain atau kuasanya yang sah untuk menghadap ke persidangan, meskipun Termohon telah dipanggil dengan sah dan patut, dan ketidakhadiran Termohon tidak ternyata disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka perkara ini dapat dilanjutkan tanpa kehadiran Termohon ; Bahwa Majelis Hakim telah memberikan nasehat, saran dan pandangan kepada Pemohon agar Pemohon rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia akan tetapi tidak berhasil, maka selanjutnya Ketua Majelis membacakan surat permohonan Pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan melakukan penambahan ; Bahwa sejak 3 (tiga) bulan setelah menikah, rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis, dan puncaknya terjadi pada bulan Februari 2012, sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal, Pemohon tinggal dirumah nenek Pemohon da Sabang Mawang, sedangkan Termohon tetap tinggal di rumah orang tua Pemohon di Sabang Mawang ; Bahwa Termohon yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya, maka jawaban atau tanggapan dari pihak Termohon tidak dapat didengar ; Bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah menyerahkan bukti tertulis berupa 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 27/02/III/2001, tertanggal 1 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Siantan, Kabupaten Natuna. Setelah bukti surat tersebut diperiksa dan dicocokkan oleh Majelis Hakim, ternyata sesuai dengan aslinya dan telah diberi meterai secukupnya dan telah pula dinazegelen oleh Pejabat Pos serta telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Natuna dan dinarasi oleh Ketua Majelis, selanjutnya disebut sebagai bukti P.1 ;
3
Bahwa disamping alat bukti sebagaimana tersebut di atas telah diajukan saksi-saksi sebagai berikut ; Saksi I SAKSI I, di bawah sumpah saksi telah memberi keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sebagai sepupu saksi, dan saksi kenal Termohon sejak Termohon menikah dengan Pemohon ;
Bahwa saksi mengetahui Pemohon dan Termohon sudah menikah setelah Pemohon dan Termohon pulang ke Sabang Mawang pada tahun 2008 dan saksi pernah melihat buku nikah Pemohon dan Termohon ;
Bahwa Pemohon dan Termohon telah mempunyai 2 (dua) orang anak, saksi kenal dengan kedua anak Pemohon dan Termohon yang sekarang keduanya ikut dengan Termohon ;
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sejak 3 (tiga) bulan yang lalu, Pemohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan tinggal di rumah nenek Pemohon di Sabang Mawang, sedangkan Termohon masih tetap tinggal di rumah orangtua Pemohon di Sabang Mawang ;
Bahwa penyebab Pemohon dan Termohon pisah rumah dikarenakan telah terjadi pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, saksi pernah 3 (tiga) kali melihat Pemohon dan Termohon bertengkar mulut pada siang hari ;
Bahwa penyebab Pemohon dan Termohon bertengkar mulut dikarenakan Termohon berkata kasar seperti anjing dan babi kepada Pemohon, Termohon tidak mau membantu pekerjaan orangtua Pemohon, dan Termohon juga suka marah-marah kepada Pemohon yang tidak mau menjaga anak sebelum Pemohon pergi ke kantor dan bermain bola ;
Bahwa saksi mengetahui pertengkaran Pemohon dan Termohon dari cerita Pemohon kepada saksi ;
Bahwa saksi pernah 2 (dua) kali menasehati Pemohon dan Termohon untuk berdamai, tetapi tidak berhasil ; Bahwa atas pertanyaan Ketua Majelis terhadap keterangan saksi pertama
tersebut Pemohon tidak keberatan dan menerima keterangan tersebut ; Saksi II SAKSI II, di bawah sumpah saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena Pemohon adalah anak saudara saksi, dan saksi kenal dengan Termohon sejak Termohon menikah dengan Pemohon ;
4
Bahwa Pemohon dan Termohon sudah menikah 4 (empat) tahun yang lalu di Tarempa (kecamatan Siantan), namun saksi tidak hadir waktu Pemohon dan Termohon menikah ;
Bahwa Pemohon dan Termohon telah mempunyai 2 (dua) orang anak ;
Bahwa terakhir kali Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di rumah orangtua Pemohon di Sabang Mawang ;
Bahwa menurut cerita orangtua Pemohon kepada saksi, pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan harmonis, namun sejak awal tahun 2012 rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis dan sering bertengkar ;
Bahwa saksi pernah 1 (satu) kali mendengar dari luar rumah, Pemohon dan Termohon bertengkar ketika saksi datang ke Sabang Mawang, tapi saksi tidak tahu penyebab pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, saksi hanya mendengar Termohon berkata kasar kepada Pemohon ;
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah lebih kurang 6 (enam) bulan, Pemohon yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan tinggal di rumah nenek Pemohon di Sabang Mawang, sedangkan Termohon tetap tinggal di rumah orangtua Pemohon di Sabang Mawang ; Bahwa atas keterangan saksi kedua tersebut di atas Pemohon menyatakan
tidak keberatan dan menerimanya; Bahwa Pemohon menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulannya, serta mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan ; Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, Majelis Hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari putusan tersebut ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasehati Pemohon agar tetap sabar menunggu Termohon tetapi tidak berhasil maka telah terpenuhi maksud pasal 82 (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama ; Menimbang, bahwa karena ternyata meskipun Termohon telah dipanggil secara sah dan patut tidak hadir menghadap dipersidangan dan tidak pula mengutus orang
5
lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya yang sah dan tidak pula ternyata tidak hadirnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang dapat dibenarkan hukum, maka Majelis Hakim terlebih dahulu menyatakan Termohon tidak hadir di persidangan dan perkara ini akan diperiksa tanpa hadirnya Termohon maka berdasarkan pasal 125 HIR jo. pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 permohonan Pemohon dapat diterima tanpa hadirnya Termohon/Verstek ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan keterangan saksi-saksi yang diajukan dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang sah oleh karenanya permohonan cerai Pemohon telah ternyata mempunyai landasan formal, yakni adanya ikatan perkawinan tersebut menurut hukum oleh karenanya dipandang pihak-pihak yang mempunyai kepentingan langsung dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok Pemohon mengajukan permohonan izin cerai talak terhadap Termohon, dikarenakan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis sejak 3 (tiga) bulan setelah menikah, dan sejak bulan Februari 2012, antara Pemohon dan Termohon sudah tidak satu rumah lagi ; Menimbang, bahwa sekalipun Termohon tidak hadir dan tidak membantah dalil-dali permohonan Pemohon, namun oleh karena kekhususan acara perkara perceraian maka Pemohon tetap dibebani membuktikan dalil-dalilnya tersebut; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
permohonannya,
Pemohon telah mengajukan bukti surat sebagaimana bukti P.1 bukti mana telah dinazagelend oleh Pejabat Kantor Pos Ranai dan bermaterai cukup kemudian telah dicocokkan dengan aslinya, serta telah di narasi oleh Ketua Majelis maka bukti tersebut dinyatakan sah dan dapat diterima sebagai alat bukti ; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Pemohon serta bukti tertulis P.1, maka harus dinyatakan bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terikat dalam suatu perkawinan yang sah dan hingga saat ini belum pernah bercerai; Menimbang bahwa saksi pertama Penggugat pernah melihat dan mendengar Pemohon dan Termohon bertengkar pada siang hari sebanyak 3 (tiga) kali ; Menimbang bahwa saksi kedua Penggugat pernah mendengar secara langsung pertengkaran Penggugat dan Tergugat, akan tetapi Saksi tidak melihat secara langsung pertengkaran tersebut, dikarenakan saat itu posisi Saksi berada di luar rumah ; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan ke persidangan telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang isinya tidak bertentangan satu sama
6
lainnya dan membenarkan bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sejak bulan Februari 2012 sampai saat ini ; Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan dipersidangan, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut : a.
Bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon, menikah pada hari Kamis, tanggal 1 Maret 2007 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Siantan ;
b.
Bahwa antara Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran dan tidak dapat dirukunkan kembali ;
c.
Bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah rumah sejak bulan Februari 2012 ;
d.
Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah diupayakan untuk berdamai oleh keluarga, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis
Hakim berpendapat telah terbukti bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah, oleh karenanya tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tujuan perkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksud dalam al-Quran surat ar-Rum ayat 21 tidak mungkin lagi dapat diharapkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menilai permohonan Pemohon telah mempunyai cukup alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi :
ﻮإﻦ ﻋﺰﻤﻮا اﻠﻄﻼﻖ ﻔﺈﻦ اﻠﻠﮫ ﺴﻤﯿﻊ ﻋﻟﯿﻢ Artinya : “ Dan jika mereka
ber’azam (bertetap hati untuk) talak,
maka
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak selaras lagi dengan tujuan perkawinan sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 1 Undangundang nomor 1 tahun 1974 dan atau keluarga sakinah, mawaddah warahmah sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam telah tidak terwujud dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, maka alasan untuk bercerai sesuai dengan ketentuan Pasal 70 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989
7
sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama ; Menimbang, bahwa selain itu Majelis perlu menyampaikan keterangan yang tersebut dalam kitab Ahkamul Qur’an Juz II, halaman 405 yang berbunyi ;
إﻟﻰ ﺣَ ﺎﻛِﻢٍ ﻣﻦْـﻜﺎ َمِ ُﺣ اﻟْﻤُ ﺴْــﻠ ِﻤِ ﯿْﻦَ ﻓـ َـﻠـ َﻢْ ﯾُﺠـ ِﺐْ ﻓـ َﮭُﻮَ ظ َﺎ ﻟ ِﻢّ ﻻ ﺣـ َـﻖٌ◌َ ﻟـ َﮫ َ ُﻋِﻲ َ ﻣَ ـﻦْ د Artinya : Siapa yang dipanggil oleh Pengadilan akan tetapi ia tidak mengindahkan atau memenuhinya, maka ia tergolong orang yang zholim dan gugurlah haknya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim bersepakat dalam musyawarah Majelis permohonan Pemohon dapat dikabulkan ; Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan pasal 70 ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undangundang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka Pemohon baru dapat menjatuhkan talaknya kepada Termohon setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap, dan oleh karena itu sidang penyaksian ikrar talaknya akan ditentukan kemudian; Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat segala ketentuan Pasal-pasal Peraturan Perundang-undangan dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1.
Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap dipersidangan tidak hadir ;
2.
Mengabulkan permohonan Pemohon dengan Verstek ;
3.
Memberi izin kepada Pemohon ( PEMOHON ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon ( TERMOHON ) didepan sidang Pengadilan Agama Natuna ;
4.
Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk menyampaikan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pulau Tiga, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Siantan untuk pencatatan perceraian ;
5.
Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 761.000,- (Tujuh ratus enam puluh satu ribu rupiah) ;
8
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2012 M bertepatan dengan tanggal 8 Sya’ban 1433 H oleh kami DRS. MARDANIS, SH., MH., sebagai Ketua Majelis, MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag., SH., M.S.I. dan SURYA DARMA PANJAITAN, S.H.I, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dibantu oleh DRS. ISHAK, sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon ;
Ketua Majelis ;
DRS. MARDANIS, SH., MH.
Hakim Anggota I ;
Hakim Anggota II ;
MOH. MUHIBUDDIN, S.Ag.,SH.,M.S.I
SURYA DARMA PANJAITAN,S.H.I
Panitera Pengganti ;
Drs. ISHAK
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Biaya Sumpah 5. Biaya Redaksi 6. Biaya Meterai Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,50.000,200.000,10.000,5.000,6.000,301.000,(tiga ratus satu ribu rupiah)
9