PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal BAPPENAS 2004
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal BAPPENAS 2004
KATA PENGANTAR Barangkali ada orang yang bertanya: Mengapa Bappenas membuat buku tentang pesantren? Bukankah ini urusan Departemen Agama, atau bahkan bukan urusan Pemerintah sama sekali? Pesantren Darut Tauhid adalah salah satu contoh lembaga sosial yang berhasil mengubah lingkungan yang semula tidak ada bedanya dengan lingkungan permukiman pada umumnya menjadi suatu lingkungan permukiman yang dinamis. Direncanakan dan diupayakan oleh seorang ulama, yaitu KH Abdullah Gymnastiar, atau Aa Gym, Pesantren Darut Tauhid telah mengubah lingkungan sebuah kelurahan di Gegerkalong, Bandung Utara, menjadi sebuah lingkungan baru yang tumbuh secara lebih utuh, memadukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan kegiatan mencari nafkah, mengembangkan keterampilan dan pendidikan, dan menganjurkan kebaikan, serta diterima oleh masyarakat yang majemuk. Lingkungan Pesantren Darut Tauhid tengah berada dalam proses membentuk masyarakat yang secara ekonomi maju, dalam lingkungan yang bersuasana tentram, damai dan berorientasi pada ibadah. Mungkin inilah yang disebut darussalam, negeri yang damai dan diberkahi Allah, Tuhan Yang Rahman dan Rahim. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal, Bappenas, bemaksud menyajikan fenomena Pesantren Darut Tauhid kepada khalayak ramai, untuk dijadikan contoh dalam membangun sebuah kawasan yang maju dan berkualitas, berbasis mesjid atau pesantren. Mesjid dan pesantren terdapat di hampir setiap daerah, baik di
pedesaan maupun di perkotaan. Namun pada umumnya,
mesjid hanya digunakan sebagai tempat menjalanlan ritual ibadah dalam arti sempit, terisi oleh beberapa orang pada saat-saat shalat, penuh pada hari Jumat, namun sepi pada waktu-waktu lain. Pesantren juga cukup banyak yang hanya berorientasi ke dalam, mendidik santri menjalankan kehidupan secara utuh, namun tidak banyak memberi perhatian pada lingkungan sekitar.
v
Kami berharap buku ini dapat manjadi salah satu sumber gagasan dalam membangun lingkungan yang utuh tersebut. Jika saja para pengasuh mesjid dan pesantren mau berorientasi keluar, seperti yang dilakukan oleh Aa Gym, maka akan banyak terbentuk kawasan yang maju dan berkualitas, tidak hanya secara ekonomi namun juga secara sosial, kultural dan spiritual. Inilah yang juga menjadi tugas utama Bappenas: merumuskan perencanaan pembangunan dalam lingkup nasional untuk menjadikan negara Indonesia sebuah negara yang maju, dengan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera dalam lindungan Tuhan Yang Maha Pemurah. Pelaku dari upaya besar ini adalah semua pihak: Pemerintah maupun masyarakat, tidak terkecuali para pengasuh mesjid dan pesantren di seluruh Indonesia.
Jakarta, Oktober 2004
Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal, Bappenas
vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................ v DAFTAR GAMBAR ........................................................................ vii
BAB I BAB II 2.1 2.2
PENDAHULUAN ................................................................ 1 PROFIL PESANTREN DAARUT TAUHID ................................ 5 Perkembangan Pesantren Daarut Tauhid ............................. 5 Yayasan Daarut Tauhid ..................................................... 7 2.2.1 Visi dan Misi .......................................................... 7 2.2.2 Struktur Organisasi ................................................ 8 2.2.3 Program dan Kegiatan Usaha ................................. 10 2.2.3.1 Unit Pelaksana Teknis ............................... 10 2.2.3.2 Badan Pelaksana Harian ........................... 11 2.3 Koperasi Pondok Pesantren ............................................. 18 2.3.1 Visi dan Misi ........................................................ 18 2.3.2 Struktur Organisasi .............................................. 19 2.3.3 Kegiatan Usaha .................................................... 20 2.4 Manajemen Qolbu Corporation ......................................... 22 2.4.1 Visi dan Misi ........................................................ 22 2.4.2 Struktur Organisasi .............................................. 23 2.4.3 Kegiatan Usaha .................................................... 24
BAB III PERAN PESANTREN DAARUT TAUHID DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN ..................................................................... 31 3.1 Dasar Kegiatan Pesantren Daarut Tauhid .......................... 33 3.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................. 35 3.3 Pengembangan Ekonomi Masyarakat ................................ 38 3.4 Penyediaan Sarana ........................................................ 43 3.5 Kerjasama/Kemitraan ..................................................... 44 BAB IV MANFAAT PESANTREN DAARUT TAUHIDBAGI ASYARAKAT ... 49 4.1 Profil Masyarakat Sekitar ................................................ 49 4.2 Manfaat Pesantren Daarut Tauhid .................................... 52
i
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3
Jumlah Santri di Pesantren Daarut Tauhid Juni 2004 .... 39 Jumlah Warga Kelurahan Isola dan Kelurahan Gegerkalong yang Bekerja di Pesntren Daarut Tauhid Tahun 2003 .... 41 Jumlah Warga Kelurahan Isola dan Kelurahan Gegerkalong yang Melakukan Kerjasama dengan Pesntren Daarut Tauhid Tahun 2003 .................................................. 47 Komposisi Penduduk Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2001 ................................. 50 Komposisi Penduduk Kecamatan Sukasari Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2001 ................................... 51 Komposisi Penduduk Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tahun 2001 ................................ 51
iii
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 3.1 Gambar 4.1
Struktur Organisasi Yayasan Daarut Tauhid ............ 9 Struktur Organisasi Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhid ................................................... 19 Struktur Organisasi Manajemen Qolbu Corporation 23 Diagram Pengembangan Kawasan Berbasis Pesantren Daarut Tauhid ................................................... 34 Peta Lokasi Pesantren Daarut Tauhid ................... 50
v
vi
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Umat Islam di Indonesia adalah umat Islam terbesar di dunia. Namun, berdasarkan hasil survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) pada tahun 2002, Indonesia dinyatakan sebagai negara paling korup di Asia. Negara Indonesia juga dikenal negara yang kaya akan sumber daya alam. Potensi laut, tanah yang subur, iklim vegetasi yang menunjang, serta kandungan bahan tambang yang berlimpah. Di sisi lain, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 40-an juta orang dan tingkat kemiskinan mencapai 100-an juta orang. Pandangan ironi di atas menyiratkan bahwa umat Islam di Indonesia belum berperan banyak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebagian besar umat Islam masih berada dalam tahap permukaan, hanya memahami kulit ajaran Islam, dan terjebak dalam 1
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
ibadah rutinitas.
Sebagian umat juga mempunyai pandangan yang
sempit, bahwa ibadah adalah hanya membangun hubungan dengan Tuhan dan kurang membangun hubungan dengan lingkungan. Peningkatan umat sering terfokus pada segi lahir, namun melupakan segi batin, serta lebih mengarah pada wacana dibandingkan pada aplikasi di kehidupan nyata. Pesantren Daarut Tauhid adalah sebuah fenomena pesantren maju di Indonesia. Dibandingkan dengan pesantren kebanyakan di Indonesia, Pesantren Daarut Tauhid mempunyai konsep yang berbeda. Pesantren Daarut Tauhid berkonsep virtual, tanpa batas, baik secara fisik maupun sosial. Bangunan-bangunan Daarut Tauhid menyatu pada lingkungan masyarakat, tidak ada pagar atau tembok pemisah. Siapapun boleh masuk ke lingkungan Pesantren Daarut Tauhid, termasuk belajar di dalamnya, tanpa memandang daerah asal, tingkat ekonomi, maupun agama. Santri yang belajar di Pesantren Daarut Tauhid pun tidak tinggal dalam bangunan asrama khusus, melainkan tinggal dengan masyarakat. Selain terjadi pembauran dengan masyarakat sekitar, kegiatan homestay ini juga ikut mengembangkan ekonomi masyarakat. Aktivitas Pesantren Daarut Tauhid lebih menekankan pengembangan dan perwujudan Islam secara riil, langsung dilaksanakan pada kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar teori. Aktivitas yang dikembangkan bukan hanya menerapkan hubungan dengan Tuhan (hablumminallah), namun juga hubungan dengan manusia dan lingkungan (hablumminannas), yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan, kegiatan sosial, dan kegiatan bisnis ekonomi. Ketiga kegiatan inilah yang menjadi awal pendirian lembaga besar di lingkungan Pesantren Daarut Tauhid hingga berkembang seperti sekarang, yaitu Yayasan Daarut Tauhid, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhid, dan Manajemen Qolbu Corporation (MQ Corp). Dalam kurun waktu 17 tahun (1987-2004), Pesantren Daarut Tauhid telah mengembangkan kawasan sekitarnya, baik dari SDM, lingkungan, maupun ekonomi. 2
Pendahuluan
Buku ini membahas mengenai peran serta Pesantren Daarut Tauhid dalam mengembangkan kawasan di sekitarnya. Dimulai dari profil tiga lembaga di Pesantren Daarut Tauhid berikut dengan garis besar kegiatannya, dilanjutkan dengan peran Pesantren Daarut Tauhid dalam mengembangkan kawasan, yang meliputi pengembangan SDM, pengembangan ekonomi, penyediaan sarana, dan kerjasama/ kemitraan. Bab selanjutnya membahas mengenai profil masyarakat sekitar ditinjau dari aspek tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan tingkat pendapatan. Pada bab yang sama juga akan membahas manfaat-manfaat yang diperoleh masyarakat dan lingkungan dari keberadaan Pesantren Daarut Tauhid.
3
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
4
Profil Pesantren Daarut Tauhid
BAB II
PROFIL PESANTREN DAARUT TAUHID
2.1 Perkembangan Pesantren Daarut Tauhid Pesantren Daarut Tauhid adalah lembaga besar yang tidak hanya menangani bidang pendidikan dan pelatihan, namun juga bidang sosial dan ekonomi (bisnis). Berlokasi di bagian utara Kota Bandung, saat ini terdapat tiga lembaga yang ada di lingkungan Pesantren Daarut Tauhid yang bekerjasama sebagai mitra kerja. Pertama, Yayasan Daarut Tauhid, yaitu lembaga yang dibentuk sebagai fasilitator 5
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
sekaligus sebagai pengelolaan Pesantren DT. Kedua, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhid, yaitu lembaga yang dibentuk sebagai sarana pengembangan potensi umat. Dan ketiga, Manajemen Qolbu Corporation (MQ Corp), yaitu sebuah lembaga usaha yang dibentuk sebagai sebuah holding company atas beberapa perusahaan yang dimiliki oleh Ustadz Abdullah Gymnastiar atau yang populer dengan sebutan Aa Gym. Perkembangan Pesantren Daarut Tauhid memang tidak terlepas dari peran Ustadz Aa Gym. Atas rintisan kegiatan pengajian dan wirausaha yang dilakukannya bersama KMIW (Kolompok Mahasiswa Islam Wirausaha) pada tahun 1987, maka pada tanggal 4 September 1990, Yayasan Daarut Tauhid terbentuk. Tahun 1993 Pesantren Daarut Tauhid semakin berkembang dengan membangun sebuah masjid yang dibantu oleh masyarakat sekitar. Untuk menopang laju dan gerak dakwahnya, pada tanggal 9 April 1994 berdiri Koperasi Pondok Pesantren yang membawahi beberapa unit usaha, termasuk Baitul Maal wa Tamwil yang merupakan lembaga perbankan di lingkungan Pesantren Daarut Tauhid dan merupakan cikal bakal terbentuknya Kopontren Daarut Tauhid. Sedang cikal bakal Manajemen Qolbu Corporartion bermula dari PT Manajemen Qolbu Salim yang didalamnya terdapat beberapa divisi usaha. Pada tahun 2000 pihak manajemen perusahaan ini melakukan strategi baru dengan merapikan divisi-divisi usaha tersebut dan menaunginya dengan membentuk PT Manajemen Qolbu.
6
Profil Pesantren Daarut Tauhid
2.2 Yayasan Daarut Tauhid
Kantor Yayasan Daarut Tauhid
2.2.1 Visi dan Misi Yayasan Daarut Tauhid berdiri tahun 1990 dan merupakan lembaga pertama yang terbentuk dilingkungan Pesantren Daarut Tauhid. Adapun visi dari Yayasan Daarut Tauhid adalah menjadi ahli zikir, ahli pikir, dan ahli ikhtiar (berusaha). ·
Ahli zikir, yaitu menjadikan Allah sebagai tumpuan kerinduan, harapan, pertolongan, dan tujuan dalam beramal saleh, sehingga apapun yang terjadi tidak akan mengurangi keyakinan dan selalu ridha (ikhlas) pada ketentuan-Nya.
·
Ahli pikir, yaitu mengoptimalkan kemampuan berpikir, bertafakur, dan
bertadabbur
dalam
menggali
hakekat
kebenaran,
mengungkap hikmah yang tersembunyi, potensi diri, dan lingkungan, sehingga diharapkan muncul sikap yang arif, efektif, dan tepat dalam mengatasi berbagai tantangan dan masalah. ·
Ahli ikhtiar, yaitu mengoptimalkan daya upaya dan ikhtiar yang diridhai oleh Allah, sehingga diharapkan akan muncul manusiamanusia unggul yang selalu berkarya dengan diiringi sikap amar ma’rufnahi munkar. 7
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
Sedangkan misi dari Yayasan Daarut Tauhid adalah : ·
Menjadikan konsep manajemen qolbu sebagai konsep perubahan sikap, penyejuk hati, penggelora semangat, pendidikan, pelatihan, serta pembinaan
·
Mengarahkan aktivitas organisasi menuju pesantren kota, lingkungan berokah, dan Bandung bermartabat
·
Memajukan perekonomian Pesantren Daarut Tauhid dengan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan, produk, dan jasa
·
Mencetak SDM yang siap berkarya dengan etos kerja yang optimal, pendidikan, pelatihan, serta pembinaan.
2.2.2 Struktur Organisasi Yayasan Daarut Tauhid adalah ‘payung’ dari tiga lembaga besar yang ada di lingkungan yang terdiri dari (1) Badan Pembina, Badan Pengurus, dan Badan Pengawas; (2) Sekretariat Yayasan; (3) Dewan Asatidz; (4) Unit Pelaksana Teknis (UPT); serta (5) Badan Pelaksanan Harian (BPH)
8
Peran Pesantren Daarut Tauhid dalam Pengembangan Kawasan
BAB III
PERAN PESANTREN DAARUT TAUHID DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN Suatu kawasan diartikan sebagai wilayah yang berbasis pada keberagaman fisik dan ekonomi, memiliki hubungan erat dan saling mendukung satu sama lain secara fungsional demi mempercepat pertumbuhan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kawasan mempunyai fungsi tertentu dimana kegiatan ekonominya mempunyai potensi unggulan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Melihat konteks definisi tersebut, maka tujuan pembangunan kawasan terkait dengan peningkatan ekonomi wilayah, diantaranya 31
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
melalui pemberdayaan masyarakat, baik dari segi kualitas maupun ekonomi, serta penyediaan prasarana dan sarana. Guna mencapai tujuan tersebut diperlukan dukungan dari pihak lain. Pemerintah sebagai fasilitator, pembuat keputusan dan kebijakan, diharapkan dapat berperan maksimal sehingga dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan kawasan. Jaminan keamanan dan kemudahan birokrasi yang diciptakan oleh pemerintah dapat menarik investasi sektor swasta pada kawasan yang akan dikembangkan yang artinya terjadi pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kawasan. Di sisi lain, usaha industri juga dapat berperan dalam pemberdayaan usaha kecilmenengah melalui kegiatan pendampingan, magang, inti plasma, dan lain-lain. Tidak kalah penting, lembaga pendidikan dan lembaga perbankan juga diperlukan sebagai pencetak SDM yang berkualitas dan penyedia modal bagi usaha ekonomi masyarakat. Di sini diperlukan kerjasama yang sinergis antar stakeholder untuk mencapai visi pengembangan kawasan bersama. Dalam konteks wilayah Kota Bandung, Kawasan Gegerkalong, tempat dimana Pesantren DT berada, mengalami perkembangan yang cukup berarti. Kawasan ini pada era 1980-an dikenal sebagai tempat premanisme, perjudian, dan mabuk-mabukan. Kini, kawasan tersebut mengalami perkembangan dari segi ekonomi, lingkungan, maupun akhlak masyarakat. Perkembangan kawasan ini tidak terlepas dari peran serta Pesantren DT dalam mensyiarkan ajaran Islam kepada masyarakat sekitar yang dimanifestasikan dalam berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan inilah yang memacu perkembangan kawasan sekitar Pesantren DT. Secara garis besar, kegiatan yang terkait dengan pengembangan kawasan adalah (i) pengembangan SDM, (ii) pengembangan ekonomi masyarakat, (iii) penyediaan sarana, dan (iv) kerjasama/kemitraan.
32
Peran Pesantren Daarut Tauhid dalam Pengembangan Kawasan
3.1 Dasar Kegiatan Pesantren Daarut Tauhid Kegiatan-kegiatan yang ada di lingkup Pesantren DT merupakan terjemahan dan upaya yang dilakukan Pesantren DT dalam mencapai visi DT, yaitu ahli zikir, ahli pikir, dan ahli ikhtiar, melalui konsep manajemen qolbu. Konsep ini dikembangkan oleh Ustadz Abdullah Gymnastiar berdasarkan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya yang bersumber dari ajaran Islam untuk merubah, memperbaiki, dan meningkatkan diri dan masyarakat yang memfokuskan pada hati (qalbu) manusia, bahwa sumber perubahan masyarakat dan bangsa adalah diri manusia dan sumber perubahan dari setiap manusia adalah hati. Secara garis besar, terdapat tiga nilai dalam konsep MQ2, yaitu : 1.
Manusia mempunyai tiga potensi yang ada dalam dirinya, yaitu jasad, akal, dan hati. Dari ketiga potensi tersebut, hati adalah pusatnya, karena di hati terdapat niat. Niat ini menjadi titik awal dari setiap tindakan dan ucapan seseorang. Jika hati mempunyai niat baik, maka baik pula perilaku manusia tersebut dan begitu pula sebaliknya. Untuk itu, setiap perubahan dan perbaikan manusia harus dimulai dengan merubah dan memperbaiki hati pada arah kebaikan.
2.
Setiap potensi yang diarahkan pada kebaikan akan menjadi sangat efektif daya gunanya apabila dimulai dari diri sendiri. Artinya, sebelum memperhatikan dan menilai orang lain, perhatikan dan nilai diri sendiri terlebih dahulu, karena nasihat yang disertai dengan bukti tindakan akan jauh efektif. Nilai kedua ini juga berarti bahwa diri manusia adalah unit yang paling kecil dalam suatu sistem masyarakat dan bangsa. Untuk merubah yang besar harus dimulai dari yang paling kecil, yaitu diri manusia.
3.
Karena setiap manusia mempuyai sifat pelupa dan mudah terlena, maka keadaan dan kegiatan untuk memperbaiki diri perlu 33
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
dibiasakan secara berkesinambungan, mulai setiap hari, jam, bahkan detik. Baik visi Pesantren Daarut Tauhid maupun konsep manajemen qolbu tersebut menjadi dasar bagi setiap kegiatan Pesantren Daarut Tauhid. Syiar manajemen qolbu dilakukan dengan berbagai cara dan media. Tidak hanya dakwah langsung di Masjid Daarut Tauhid dan berbagai masjid lainnya, atau dakwah melalui media cetak atau elektronik,
namun juga melalui bahasa komik anak-anak bahkan
perbuatan
sehari-hari,
karena
konsep
manajemen
qolbu
diterjemahkan bukan hanya dari lisan namun yang lebih penting adalah perbuatan. Materi yang disampaikan dikemas dalam bahasa yang sederhana, mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat, serta bersumber dari pengalaman sehari-hari. Oleh sebab itu, visi dan konsep ini telah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, tanpa memandang tingkat umur, ekonomi, SARA, maupun keberadaan masyarakat itu sendiri. Hasil yang diharapkan adalah masyarakat yang berakhlakul karimah, berjiwa kepemimpinan dan kewirausahaan, tangguh, dan mandiri.
Gambar 3.1 Diagram Pengembangan Kawasan Berbasis Pesantren Daarut Tauhid Daarut Tauhid Yayasan DT
Kopontren DT
MQ Corp
Visi dan Misi
Program dan Kegiatan
Terjadinya perubahan karakter masyarakat yang berakhlakul karimah, mandiri, serta bermental kepemimpinan dan kewirausahaan
Perkembangan Kawasan
SDM
34
Lingkungan
Ekonomi
Peran Pesantren Daarut Tauhid dalam Pengembangan Kawasan
3.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Pesantren
Daarut
Tauhid
sangat
peduli
terhadap
pengembangan SDM, karena titik awal perubahan masyarakat dan bangsa adalah diri manusia. Maka tidak heran bahwa visi Pesantren Daarut Tauhid memberikan penekanan pada pengembangan SDM yang diharapkan dapat menjadi motivator bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Pengembangan SDM ini dimulai dengan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan selanjutnya pembinaan. Kegiatan pendidikan supaya masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan memahaminya, pelatihan supaya terampil, dan pembinaan supaya konsisten dan berkesinambungan. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di Pesantren Daarut Tauhid ditangani oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan, yang terdiri dari Bagian Pendidikan, Bagian Pelatihan, dan Bagian Diklat Internal. Bagian Pendidikan menangani Pendidikan Ekonomi Syariah, Pendidikan Ilmu Keagamaan, dan TK Khas DT, Bagian Pelatihan menangani Pelatihan MQ dan Pelatihan Anak dan Remaja, sedangkan Bagian Diklat Santri Internal menangani Santri Mukim dan Santri Karya. Garis besar materi tiap bagian hampir sama, yaitu pengetahuan agama, pendidikan akhlak, kepemimpinan, dan kegiatan outbond. Selain juga diberikan materi kewirausahaan agar kelak setelah mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan santri dapat membuka usaha sendiri sehingga mandiri dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Kegiatan
pengembangan
SDM
juga
ditangani
oleh
Departemen Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat. Bedanya, kegiatan ini terkait dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi, dengan kelompok sasaran adalah keluarga fakir, anak-anak terlantar, dan masyarakat sekitar, terutama pemuda. Materi yang disampaikan juga tidak jauh berbeda, yaitu seputar agama, akhlak, pengetahuan, dan kewirausahaan sebagai materi dasar. 35
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
Penekanan materi disesuaikan dengan tujuan pemberdayaan itu sendiri. Misalnya kegiatan Santri Siap Guna diberikan porsi lebih pada pendidikan
jasmani
terkait
dengan
tugasnya
sebagai
tim
penanggulangan bencana, sebaliknya Lembaga Pemberdayaan Anak dan Keluarga diberikan fokus pada pembentukan akhlak dan usaha ekonomi. Metode penyampaian materi tidak hanya disampaikan secara satu arah, melainkan dua arah, yaitu dengan cara diskusi, permainan, dan simulasi. Pada Pelatihan Manajemen Qolbu dan Pelatihan Anak dan Remaja, digunakan strategi experiential learning yang mengetengahkan pengalaman (langsung/tidak langsung) sebagai katalisator diri, mengambil hikmah dari setiap kejadian. Dengan melibatkan audience diharapkan materi yang disampaikan dapat mudah dipahami dan diingat. Materi dan metode penyampaian inilah yang membuat Pesantren Daarut Tauhid berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya, termasuk pesantren yang ada di Indonesia. Pembentukan Sub Bagian Seni Budaya dan Olahraga sebagai wadah yang memfasilitasi aktivitas bidang seni, budaya, dan olahraga, Sub
Bagian
Konsultasi
sebagai
lembaga
yang
menangani
permasalahan seputar agama, keluarga, dan muamalah, serta Sub Bagian Daarusyifaa Medical Center sebagai lembaga yang bergerak di bidang kesehatan, merupakan upaya lainnya yang dilakukan Pesantren Daarut Tauhid dalam mengembangkan SDM baik dari segi fisik maupun psikis. Agar mudah diingat bagi setiap santri dan masyarakat, Pesantren Daarut Tauhid mempopulerkan kiat-kiat tertentu, diantaranya : a.
Kiat merubah masyarakat : 3 M, yaitu Mulai dari diri sendiri, Mulai
b.
dari hal yang kecil, dan Mulai saat ini juga.
Kiat meraih sukses : 7 B, yaitu Beribadah dengan benar dan istiqamah, Berakhlak baik, Belajar tiada henti, Bekerja keras
36
Peran Pesantren Daarut Tauhid dalam Pengembangan Kawasan
dengan cerdas dan ikhlas, Bersahaja dalam hidup, Bantu sesama, dan Bersihkan hati selalu. c.
Kiat manajemen konflik : 3 S, yaitu Semangat bersaudara, Semangat mencara solusi, dan Semangat maslahat bersama.
d.
Kiat membentuk pribadi simpatik : 5 S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Pesantren DT memang memberikan kemudahan dalam
mendidik dan melatih santri. Dibandingkan dengan lembaga pendidikan lain yang banyak memberikan teori dan hapalan, Pesantren DT lebih menekankan pada pemberian suri tauladan dan aktualisasi di kehidupan sehari-hari. Sebelum disampaikan pada masyarakat luas, materi yang disampaikan telah “diujicobakan” pada santri karya yang bekerja di lingkup Pesantren DT, sehingga para santri karya ini menjadi contoh bagi santri lain dan masyarakat luas. Kegiatan pengembangan SDM masyarakat sudah menjadi
program
tahunan di Pesantren Daarut Tauhid, salah satunya adalah protukang becak yang mendapatkan program pemberdayaan masyarakat
gram pemberdayaan
masayrakat yang ditujukan pada masyarakat sekitar, mulai dari pemuda, muslimah, keluarga mampu, hingga pengemudi becak dan pengemudi angkot. Pada tahun 2003, tercatat sebanyak 30 orang tukang becak, 44 orang sopur angkot, dan 5 petugas timer memperoleh program pemberdayaan manusia. Bentuknya berupa rembug keluarga, media komunitas, majelis taklim, bakti sosial, forum warga, dan layanan informasi masyarakat. Kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM perlu keberlanjutan dan konsistensi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas SDM. Untuk 37
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
itu sikap disiplin dan kegiatan pembinaan menjadi langkah selanjutnya setelah mengadakan pendidikan dan pelatihan. Kegiatan pembinaan tersebut diantaranya :
•
Mengadakan pengajian rutin, baik yang dilakukan di internal Pesantren DT maupun di luar Pesantren DT, seperti ceramah dan Salat Tahajud setiap Kamis Malam dan pengajian rutin setiap Minggu di Masjid DT, pengajian rutin di Masjid Istiqlal Jakarta, pengajian pagi tiap hari kerja bagi santri karya, dan kegiatan ceramah Aa Gym di media televisi, radio, internet, dan media cetak.
•
Program Al Qur’an selular, yaitu program untuk mendengarkan pesan Al Qur’an dan pesan Hadits melalui saluran telepon genggam setiap saat. Bekerjasama dengan beberapa operator telepon, program ini juga dapat
mendengarkan
ceramah dari penceramah pilihan, yaitu para ustadz Aa
Gym,
Arifin
Ilham,
Ihsan Tandjung, dan Didin beberapa plang nasehat dan hiasan dinding yang berada disekitar Pesantren Daarut Tauhid
•
Hafiduddin.
Pembuatan hiasan dinding dan plang jalan yang berisi kiat-kiat manajemen qolbu, nasihat, dan hadits di seputar lingkungan Pesantren Daarut Tauhid.
3.3 Pengembangan Ekonomi Masyarakat Salah satu fokus Pesantren DT adalah memberikan layanan kepada masyarakat. Melalui Departemen Pemberdayaan dan 38
Manfaat Pesantren Daarut Tauhid Bagi Masyarakat
BAB IV
MANFAAT PESANTREN DAARUT TAUHID BAGI MASYARAKAT
4.1 Profil Masyarakat Sekitar Pesantren Daarut Tauhid (DT) berada di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. Tepatnya berada di Jalan Gegerkalong Girang, berbatasan dengan Komplek KPAD. Dengan luas sekitar .... m2, keberadaan Pesantren DT berada di tengahtengah masyarakat, tanpa batas fisik yang jelas. Perkembangan Pesantren DT yang semula tidak direncanakan dengan matang 49
PESANTREN DAARUT TAUHID Wujud Pengembangan Komunitas Lokal dan Bisnis Berbasis Agama
mengakibatkan lokasi kantor dan unit-unit usaha Pesantren DT tersebar diantara rumah-rumah masyarakat. Gambar 4.1 Peta Lokasi Pesantren Daarut Tauhid U
KETERANGAN : 1. Sekpim. 2. Kantor YYS DT. 3. Asrama santri mukim akhwat. 4. Pusat Kesehatan Terpadu Daarusy-Syifaa’. 5. Asrama I santri mukim ikhwan. 6. PT. MQS. 7. DPU 8. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Daarut Tauhiid. 9. Masjid Daarut Tauhiid. 10. Asrama Daarul Ihya. 11. Asrama III santri mukim ikhwan. 12. Asrama II santri mukim ikhwan. 13. Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. 14. Bank Muamalat Indonesia cabang DT. 15. Manajemen Daarusy Syifa Medical Center. 16. Bumy (KBIH, DTSP, MQ CARD). 17. Aula Gedung Serba Guna (Daarul Hajj). 18. Area parkir dan Area Bazar Raya 19. Gedung Pendidikan 20. Aula Daarul Ilmi. 21. Cottage Daarul Jannah. 22. Area parkir Sentral V. 23. A. Daarut Tekhnik Property. B. C.V House And Building ( H’nB ) 24. Cafe Daarul Jannah. 25. Asrama Daarul Muthmainnah. 26. Gedung BPH. 27. TK. Khas Daarut Tauhiid. 28. DPPM 29. Rumah Pengurus YYS DT 30. Asy Syarofah 31. Barak kelas. 32. Gudang. 33. Area parkir sentral VII. 34. MQ. TRAVEL 35. MQ. Animasi 36. PT. MQ. Corporation. 37. Pengembangan T. Toilet Umum
Pusat Informasi Foto-foto Sejarah DT
Stand Sosial
Stand Konpensasi
Stand Sosial
Stand Sosial
Sebagian besar masyarakat yang ada di Kecamatan Sukasari adalah masyarakat berpendidikan menengah-rendah. Berdasarkan Profil Kecamatan Sukasari Tahun 2001, sebesar 30,50% masyarakat Kecamatan Sukasari berpendidikan tamatan SD, selanjutnya SLTP (26,01%) dan SLTA (21,69%), sedangkan pendidikan tinggi hanya berkisar 5,22%. Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2001 No
T in gka t P en did ika n
Ju m la h P en du d u k
1 B u ta h u ru f 2 T idak tam a t S D 3 Tam at SD 4 SL T P 5 SL T A 6 Sa rjan a S trata-1 Ju m la h Su m be r : P ro fil K ecam atan S uk asari, T ahun 2001
50
0 6 .914 12 .722 10 .850 9 .048 2 .172 41 .709
P ersen tase (% ) 0 16 .5 8 30 .5 0 26 .0 1 21 .6 9 5 .2 2 10 0