No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Pada bulan April 2015, NTP Provinsi (NTP Prov) umum tercatat sebesar 104,70 atau mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 104,28. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami Kenaikan sebesar 0,86 persen lebih besar dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang naik sebesar 0,45 persen. NTP masing-masing subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar 98,65; Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 99,76; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 110,32; Subsektor Peternakan (NTP-T) sebesar 92,25; Subsektor Perikanan (NTN-P) sebesar 99,47 dengan kelompok Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 100,23 dan kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 94,25. Pada April 2015, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,36 persen yang disebabkan oleh naiknya hampir semua indeks kelompok konsumsi rumah tangga yaitu pada kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, dan kelompok transportasi dan komunikasi,
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung April 2015 sebesar 109,31 atau naik sebesar 0,13 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya yang mencapai 109,17. 1.
Nilai Tukar Petani (NTP)
NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Maret 2015 – April 2015 (2012=100) Persentase
Subsektor
Maret -15
April -15
(1)
(2)
(3)
(4)
104,28 119,59 114,69 115,96 109,55
104,70 120,63 115,21 116,37 110,35
0,41 0,86 0,45 0,36 0,73
104,57 119,60 114,37 115,80
105,21 120,81 114,83 116,23
0,61 1,02 0,40 0,37
Gabungan/Prov Kep Bangka Beitung a. Nilai tukar petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Gabungan tanpa Perikanan a. Nilai tukar petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Perubahan
108,70
109,31
0,56
1. Tanaman Pangan a. Nilai tukar petani (NTPP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
99,90 114,87 112,18 120,55 114,98 115,91 109,62
98,65 114,14 109,44 124,10 115,70 116,60 110,53
-1,26 -0,63 -2,45 2,94 0,63 0,60 0,83
2. Hortikultura a. Nilai tukar petani (NTPH) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
101,15 115,33 120,16 108,54 132,96 114,02 115,06 109,41
99,76 114,03 117,66 108,92 129,87 114,30 115,32 109,80
-1,37 -1,13 -2,08 0,35 -2,32 0,25 0,23 0,36
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai tukar petani (NTPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
108,37 124,16 124,16 114,57 115,69 108,69
110,32 126,86 126,86 114,99 116,08 109,30
1,80 2,18 2,18 0,37 0,33 0,56
93,23 104,85 116,78 108,69 96,75 108,11 112,46 117,79
92,25 104,24 116,14 108,00 96,12 108,11 113,00 118,41
-1,05 -0,58 -0,55 -0,64 -0,65 0,00 0,48 0,53
105,67
106,10
0,41
4. Peternakan a. Nilai tukar petani (NTPT) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
Subsektor
Maret -15
April -15
(1)
Persentase Perubahan
(3)
(3)
(4)
5. Perikanan a. Nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan(NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
101,27 119,58 118,08 117,69 118,62
99,47 118,65 119,29 117,89 121,48
-1,78 -0,77 1,02 0,17 2,41
5.1. Perikanan Tangkap a. Nilai tukar nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan(It) - Penangkapan c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
102,26 121,16 121,16 118,48 117,69 119,77
100,23 120,06 120,06 119,79 117,90 122,87
-1,99 -0,91 -0,91 1,11 0,17 2,59
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut - Budidaya Air Payau c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
94.50 109.06 108.62 110.63 120.23 115.41 117.63 110.96
94.25 109.29 108.89 110.63 121.12 115.96 117.84 112.18
-0.26 0.21 0.24 0.00 0.74 0.47 0.18 1.11
BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 6 kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada April 2015, NTP Provinsi naik 0,41 persen dibandingkan NTP Maret 2015, yaitu dari 104,28 menjadi 104,70. Kenaikan NTP pada April 2015 disebabkan perubahan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar jika dibandingkan dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Kenaikan NTP April 2015 disebabkan oleh naiknya NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,80 persen.
2.
Indeks Harga Yang Diterima Petani (It)
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya. Pada April 2015, secara umum It mengalami kenaikan sebesar 1,68 persen dibandingkan dengan It Maret 2015, yaitu dari 119,59 menjadi 120,63. Kenaikan It terjadi karena naiknya It subsektor Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,80 persen yang merupakan penyumbang terbesar dalam penghitungan NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung..
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
3
3.
Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib)
Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April 2015 Ib dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen bila dibandingkan Maret 2015, yaitu dari 114,69 menjadi 115,21. Kenaikan Ib disebabkan naiknya Ib seluruh subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,63 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 0,25 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,37 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,48 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,02 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)
Pada bulan April 2015, NTPP mengalami penurunan indeks yaitu dari 99,90 menjadi 98,65. Penurunan indeks sebesar 1,26 persen menggambarkan turunnya It sebesar 0,63 persen lebih kecil dibandingkan naiknya Ib yaitu sebesar 0,63 persen. Penurunan yang terjadi pada It karena adanya penurunan indeks pada subkelompok padi sebesar 2,45 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,63 persen disebabkan naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,60 persen dari 115,91 menjadi 116,60 dan indeks pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,83 persen dari 109,62 menjadi 110,53.
b.
Subsektor Hortikultura (NTPH)
Pada bulan April 2015, NTPH mengalami penurunan indeks yaitu dari 101,15 menjadi 99,76. Penurunan NTPH sebesar 1,37 persen disebabkan turunnya It sebesar 1,13 persen lebih kecil dibandingkan naiknya Ib sebesar 0,25 persen. Penurunan yang terjadi pada It karena turunnya indeks pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 2,08 persen dan subkelompok tanaman obat sebesar 2,32 persen. Pemicu utama penurunan indeks subkelompok ini adalah turunnya indeks beberapa komoditi antara lain; cabai merah, jengkol, dan jahe. Sedangkan kenaikan yang terjadi pada Ib karena adanya kenaikan indeks pada kelompok KRT sebesar 0,23 persen dari 115,06 menjadi 115,32 dan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 0,36 persen dari 109,41 menjadi 109,80.
c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada bulan April 2015, NTPR mengalami kenaikan indeks dari 108,37 menjadi 110,32. Kenaikan NTPR sebesar 1,80 persen disebabkan naiknya It sebesar 2,18 persen lebih besar dibandingkan naiknnya Ib sebesar 0,37 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks pada subkelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 2,18 persen. Pemicu utama naiknya indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks komoditi lada/merica dan cengkeh. Sedangkan kenaikan pada Ib karena naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,33 persen dari 115,69 menjadi 116,08 dan indeks pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,56 persen dari 108,69 menjadi 109,30.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
d.
Subsektor Peternakan (NTPT)
Pada bulan April 2015, NTPT mengalami penurunan indeks dari 93,23 menjadi 92,25. Penurunan NTPT sebesar 1,05 persen menggambarkan turunnya NTPT yang disebabkan oleh penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani lebih kecil dibandingkan naiknya Indeks Harga yang Dibayar Petani. Penurunan yang terjadi pada It karena turunnya indeks pada subkelompok ternak besar sebesar 0,55 persen, subkelompok ternak kecil sebesar 0,64 persen, dan subkelompok unggas sebesar 0,65 persen. Pemicu utama penurunan indeks subkelompok ini adalah turunnya indeks beberapa komoditi antara lain; ayam buras, babi, dan ayam ras petelur. Sedangkan kenaikan indeks pada Ib karena adanya kenaikan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 0,41 persen dari 105,67 menjadi 106,10 dan indeks pada kelompok KRT naik sebesar 0,53 persen dari 117,79 menjadi 118,41.
e.
Subsektor Perikanan (NTNP)
Pada bulan April 2015, NTNP mengalami penurunan indeks. Hal ini terjadi karena turunnya It sebesar 0,77 persen lebih kecil daripada kenaikan Ib sebesar 1,02 persen. Penurunan It pada Pada bulan April 2015 disebabkan turunnya indeks subkelompok penangkapan ikan sebesar 0,91. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,17 persen dan indeks kelompok BPPBM sebesar 2,41 persen.
1)
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)
Pada bulan April 2015, NTN turun sebesar 1,99 persen. Hal ini terjadi karena turunnya It sebesar 0,91 persen lebih kecil dari naiknya Ib sebesar 1,11 persen. Penurunan It sebesar 0,91 persen disebabkan oleh turunnya harga di sebagian besar ikan pada kelompok tangkap khususnya komoditi ikan tembang, ikan kurisi/kerisi, dan ikan gulamah. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,17 persen dan indeks kelompok BPPBM turun sebesar 2,59 persen.
2)
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)
Pada bulan April 2015, NTPi turun sebesar 0,26 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 0,21 persen lebih kecil dari naiknya Ib sebesar 0,47 persen. Kenaikan It sebesar 0,21 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok budidaya khususnya komoditi ikan bawal dan patin. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,18 persen dan indeks kelompok BPPBM sebesar 1,11 persen.
5.
Perbandingan NTP Antar Provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)
Dari 5 Provinsi di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang menyusun NTP Nasional pada April 2015, hanya Provinsi Kep. Bangka Belitung yang mengalami kenaikan NTP yaitu, sebesar (1,28 persen). Sedangkan empat Provinsi mengalami penurunan NTP yaitu, Provinsi Bengkulu (1,99 persen), Provinsi Jambi (1,13 persen), Provinsi Lampung (0,85 persen), dan Provinsi Sumatera Selatan (0,48 persen),.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
5
Tabel 2 Nilai Tukar Petani Antar Provinsi se-Sumatra Bagian Selatan Maret 2015 – April 2015 (2012=100)
6.
No
Provinsi
(1)
(2)
Bulan
Persentase
Maret -15
April -15
Perubahan
(3)
(4)
(5)
1
Kepulauan Bangka Belitung
104,28
104,70
0,41
2
Bengkulu
96,24
94,32
-1,99
3
Jambi
95,81
94,72
-1,13
4
Lampung
102,30
101,43
-0,85
5
Sumatera Selatan
98,31
97,84
-0,48
Inflasi Pedesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada April 2015, terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,36 persen. Besarnya angka inflasi disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,87 persen (pemicu utama solar, bensin dan ongkos angkutan dalam kota); subkelompok perumahan sebesar 0,97 persen (pemicu utama lemari hias/bufet, sabun cuci batangan dan gas LPG); subkelompok sandang sebesar 0,70 persen (pemicu utama tutup kepala/topi, kaos oblong/polos, dan kaos kaki); subkelompok kesehatan sebesar 0,49 persen (pemicu utama mantri kesehatan, jamu, dan shampo); subkelompok makanan jadi sebesar 0,45 persen (pemicu utama gado-gado, ice cream, dan minuman ringan); subkelompok pendidikan sebesar 0,34 persen (pemicu utama radio, buku tulis bergaris, dan pulpen/ballpoint). Sedangkan penurunan terjadi pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,89 persen (pemicu utama ikan asin belanak, petai, dan ketamba); Tabel 3 Indeks Harga Konsumen dan Perubahannya Maret 2015 – April 2015 (2012=100) Kelompok (1)
Persentase April -15
Perubahan
(2)
(3)
(4)
115,96
116,37
0,36
- Bahan Makanan
116,96
115,92
-0,89
- Makanan Jadi
112,93
113,43
0,45
- Perumahan
113,34
114,44
0,97
- Sandang
111,72
112,50
0,70
- Kesehatan
111,31
111,85
0,49
- Pendidikan,Rekreasi dan Olah Raga
111,26
111,64
0,34
- Transportasi dan Komunikasi
122,53
126,04
2,87
Konsumsi Rumah Tangga
6
Bulan Maret -15
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
7.
NTUP Subsektor
Pada bulan April 2015 terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,13 persen. Hal ini karena perubahan It lebih besar dibandingkan perubahan Indeks BPBBM. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,61 persen yang memiliki share terbesar dalam penghitungan NTUP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Maret 2015 – April 2015 (2012=100) Subsektor (1)
Maret -15
April -15
Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan
104,79
103,27
-1,45
2. Hortikultura
105,41
103,85
-1,49
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
114,23
116,06
1,61
4. Peternakan
99,22
98,25
-0,98
5. Perikanan
100,81
97,68
-3,11
a. Tangkap
101,16
97,71
-3,41
b. Budidaya
98,29
97,42
-0,88
NTUP gabungan
109,17
109,31
0,13
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015
7
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 http:// babel.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.32/05/19/Th.VIII, 4 Mei 2015