No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Mei 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 96,70 Persen
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Mei 2015 sebesar 96,70 persen, naik 0,19 persen dibandingkan NTP bulan lalu. Hal ini disebabkan peningkatan NTP subsektor hortikultura (0,92 persen), NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (1,61 persen) dan NTP subsektor perikanan (0,33 persen). Sementara NTP subsektor tanaman pangan dan NTP subsektor peternakan turun masing-masing 2,39 persen dan 0,23 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik masing-masing sebesar 0,32 persen dan 0,14 persen. NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 108,24 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 89,71 persen. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 102,30 persen, naik 0,22 persen dibandingkan April 2015 yang sebesar 102,08 persen. Di tingkat nasional, NTP dan NTUP masing-masing sebesar 100,02 persen dan 105,17 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan persentase yang diperoleh dari perbandingan
antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, yang menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga. Dengan demikian, NTUP diharapkan lebih mencerminkan kemampuan daya tukar hasil produksi rumahtangga petani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi. Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya, April - Mei 2015 Subsektor (1)
1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan - Budidaya c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. 1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
April (2)
Mei (3)
Perubahan (%) (4)
91,91 108,84 105,57 118,97 118,42 119,77 113,67
89,71 106,44 103,55 115,41 118,65 119,98 113,99
-2,39 -2,21 -1,91 -2,99 0,19 0,18 0,28
107,25 126,00 124,52 127,37 111,45 117,48 119,33 111,76
108,24 127,18 125,71 128,57 110,33 117,50 119,31 111,88
0,92 0,94 0,96 0,94 -1,00 0,02 -0,02 0,11
88,35 103,11 103,11 116,71 118,95 108,50
89,77 104,88 104,88 116,83 119,13 108,37
1,61 1,72 1,72 0,10 0,15 -0,12
106,39 120,10 116,21 120,61 123,91 136,85 112,89 119,12 107,23
106,15 120,14 115,55 121,99 124,73 136,65 113,18 119,29 107,62
-0,23 0,03 -0,57 1,14 0,66 -0,15 0,26 0,14 0,36
104,61 121,74 126,46 109,10 116,38 119,11 111,81
104,95 122,20 126,90 109,60 116,44 119,14 111,89
0,33 0,38 0,35 0,46 0,05 0,03 0,07
108,76 126,46 126,46 116,27 119,17 111,64
109,08 126,90 126,90 116,34 119,20 111,77
0,29 0,35 0,35 0,06 0,03 0,12
Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
2
Subsektor April 5. 2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Petani Budidaya Ikan (NTPi) 93,51 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 109,10 - Budidaya Air Tawar 104,03 - Budidaya Air Laut 106,88 - Budidaya Air Payau 127,75 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,67 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 118,97 - Indeks BPPBM 112,25 NTP Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) 96,52 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 112,42 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,47 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,23 - Indeks BPPBM 110,13 NTP Gabungan tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) 95,98 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 111,79 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,47 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,24 - Indeks BPPBM 110,02 BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Mei
Perubahan (%)
93,93 109,60 104,33 107,60 127,39 116,68 119,00 112,22
0,45 0,46 0,29 0,67 -0,28 0,01 0,03 -0,03
96,70 112,78 116,63 119,38 110,24
0,19 0,32 0,14 0,13 0,10
96,14 112,14 116,64 119,39 110,14
0,17 0,31 0,15 0,13 0,11
Dari hasil pemantauan harga-harga komoditas hasil pertanian, biaya produksi dan barang/jasa konsumsi rumah tangga di tingkat perdesaan selama Mei 2015 menunjukkan bahwa NTP Provinsi Sulawesi Tengah meningkat sebesar 0,19 persen, yakni dari 96,52 pada April 2015 menjadi 96,70 pada Mei 2015. Hal ini disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,32 persen, lebih tinggi dari peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,14 persen.
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Selama Mei 2015, indeks harga yang diterima petani tercatat 112,78 atau mengalami
peningkatan sebesar 0,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 112,42. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan It pada empat subsektor meliputi hortikultura sebesar 0,94 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,72 persen, peternakan sebesar 0,03 persen, dan perikanan sebesar 0,38 persen. Sebaliknya It subsektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 2,21 persen
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh komponen pengeluaran baik untuk
konsumsi rumah tangga maupun fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani selama Mei 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,14 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu dari 116,47 pada April 2015 menjadi 116,63 pada Mei 2015. Seluruh subsektor mengalami peningkatan Ib meliputi tanaman pangan sebesar 0,19 persen, hortikultura sebesar 0,02 persen, tanaman perkebunan Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015 3
rakyat sebesar 0,10 persen, peternakan sebesar 0,26 persen, dan perikanan sebesar 0,05 persen. Tabel 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Januari – Mei 2015 120,00 100,00 80,00 NTP 60,00
It Ib
40,00 20,00 0,00
Januari 2015 Februari 2015
Maret 2015
4.
NTP Menurut Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)
April 2015
Mei 2015
NTP subsektor tanaman pangan menurun 2,39 persen yakni dari 91,91 pada April 2015 menjadi 89,71 pada Mei 2015. Penurunan NTPP disebabkan oleh It tanaman pangan yang merosot sebesar 2,21 persen sebaliknya Ib meningkat sebesar 0,19 persen. Penurunan It dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada subkelompok padi dan palawija masing-masing sebesar 1,91 persen dan 2,99 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,19 persen yakni dari 118,42 pada April 2015 menjadi 118,65 pada Mei 2015, disebabkan oleh meningkatnya indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,28 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Subsektor hortikultura mengalami peningkatan NTP dari 107,25 pada April 2015
menjadi 108,24 pada Mei 2015 atau meningkat sebesar 0,92 persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,94 persen, lebih besar dari peningkatan Ib yang hanya sebesar 0,02 persen. Subkelompok sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami peningkatan It masingmasing sebesar 0,96 persen dan 0,94 persen, sedangkan It subsektor tanaman obat mengalami Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
4
penurunan sebesar 1,00 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,02 persen terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga biaya produksi sebesar 0,11 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Selama Mei 2015, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan
sebesar 1,61 persen yakni dari 88,35 pada April 2015 menjadi 89,77 pada Mei 2015. Hal ini disebabkan tingkat harga komoditas tanaman perkebunan rakyat cenderung mengalami kenaikan yang mengakibatkan It pada subsektor ini meningkat sebesar 1,72 persen, dari 103,11 pada April 2015 menjadi 104,88 pada Mei 2015. Peningkatan nilai NTP yang cukup tinggi ini mengakibatkan subsektor tanaman perkebunan rakyat yang sejak bulan Maret 2015 memiliki nilai tukar terkecil meningkat ke urutan keempat menggeser subsektor tanaman pangan ke urutan kelima. Pada bulan yang sama, Ib tercatat 116,71 pada April 2015 menjadi 116,83 pada Mei 2015 atau meningkat sebesar 0,10 persen. Peningkatan ini berasal dari pengeluaran rumah tangga sebesar 0,15 persen. Sementara itu pengeluaran untuk keperluan produksi menurun 0,12 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Subsektor peternakan mengalami penurunan NTP sebesar 0,23 persen yakni dari 106,39
pada April 2015 menjadi 106,15 pada Mei 2015. Hal ini disebabkan peningkatan It sebesar 0,03 persen, lebih rendah dari peningkatan Ib sebesar 0,26 persen. Subkelompok ternak kecil dan unggas mengalami peningkatan It masing-masing sebesar 1,14 persen dan 0,66 persen, sedangkan
pada ternak besar dan hasil ternak mengalami penurunan It masing-masing
sebesar 0,57 persen dan 0,15 persen. Sementara itu, peningkatan Ib sebesar 0,26 persen dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,14 persen dan 0,36 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Subsektor perikanan mengalami peningkatan nilai tukar sebesar 0,33 persen, yakni dari
104,61 pada April 2015 menjadi 104,95 pada Mei 2015. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,38 persen yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan Ib sebesar 0,05 persen. Peningkatan It disebabkan oleh meningkatnya indeks harga subkelompok perikanan tangkap dan budidaya masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,46 persen. Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan nilai tukar sebesar 0,29 persen yakni dari 108,76 pada April 2015 menjadi 109,08 pada Mei 2015. Pada bulan yang sama, It dan Ib masing-masing meningkat 0,35 persen dan 0,06 persen dibandingkan bulan Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
5
sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kenaikan nilai tukar pada perikanan tangkap lebih disebabkan oleh perbedaan akselerasi peningkatan antara It dan Ib. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), terjadi peningkatan nilai tukar sebesar 0,45 persen yakni dari 93,51 pada April 2015 menjadi 93,93 pada Mei 2015. Peningkatan It sebesar 0,46 persen lebih tinggi dari peningkatan Ib yang hanya sebesar 0,01 persen. Peningkatan It terutama berasal dari kenaikan indeks harga perikanan budidaya air tawar sebesar 0,29 persen dan perikanan budidaya air laut sebesar 0,67 persen. Sementara indeks harga perikanan budidaya air payau mengalami penurunan sebesar 0,28 persen. Secara keseluruhan, Ib subsektor perikanan meningkat 0,05 persen berasal dari peningkatan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga sebesar 0,03 persen dan biaya produksi sebesar 0,07 persen. Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan Ib sebesar 0,06 persen yang berasal dari meningkatnya indeks harga untuk konsumsi rumah tangga sebesar 0,03 persen dan untuk keperluan produksi sebesar 0,12 persen. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), peningkatan Ib sebesar 0,01 persen berasal dari peningkatan indeks harga kebutuhan konsumsi rumah tangga sebesar 0,03 persen.
5.
Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengeluaran petani selama Mei 2015, dapat
dirinci menurut indeks harga yang dibayar petani baik untuk keperluan rumahtangga maupun keperluan proses produksi di sektor pertanian. Tabel 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran April - Mei 2015 Kelompok pengeluaran (1)
April
Mei
Perubahan (%)
(2)
(3)
(4)
Konsumsi rumah tangga 1.Bahan makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 7. Transportasi dan komunikasi
119,23 121,74 116,60 117,68 114,06 115,78 109,51 123,34
119,38 121,55 117,17 118,34 114,21 115,98 109,61 123,49
0,13 -0,16 0,49 0,56 0,13 0,17 0,09 0,12
Biaya Produksi dan Penanaman Barang Modal (BPPBM) 1. Bibit 2. Obat-obatan dan pupuk 3. Sewa lahan, pajak, dan lainnya 4. Transportasi 5. Penambahan barang modal 6. Upah buruh tani Indeks yang Dibayar Petani (Ib)
110,13 110,96 107,57 108,76 127,48 108,91 106,54 116,47
110,24 110,92 107,37 108,89 127,96 108,89 106,77 116,63
0,10 -0,04 -0,19 0,12 0,38 -0,02 0,22 0,14
Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
6
Peningkatan indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumah tangga sebesar 0,13 persen disebabkan meningkatnya indeks harga pada subkelompok makanan jadi sebesar 0,49 persen, perumahan sebesar 0,56 persen, sandang sebesar 0,13 persen, kesehatan sebesar 0,17 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,09 persen, serta transportasi dan komunikasi sebesar 0,12 persen. Pada bulan yang sama, peningkatan indeks harga biaya produksi sebesar 0,10 persen disebabkan oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok sewa lahan, pajak, dan lainnya sebesar 0,12 persen, transportasi sebesar 0,38 persen, serta upah buruh tani sebesar 0,22 persen.
6. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 102,30, relatif lebih tinggi dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 96,70. Kondisi ini merefleksikan bahwa tingkat pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan besaran nilai tukar. Peningkatan NTUP sebesar 0,22 persen terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pada subsektor hortikultura sebesar 0,83 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,84 persen, dan perikanan sebesar 0,30 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya April - Mei 2015 Kelompok pengeluaran (1) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya NTUP NTUP Tanpa Perikanan
April
Mei
Perubahan (%)
(2) 95,75 112,74 95,03 112,00 108,88 113,27 97,19 102,08 101,61
(3) 93,38 113,68 96,78 111,63 109,21 113,54 97,67 102,30 101,82
(4) -2,48 0,83 1,84 -0,33 0,30 0,24 0,49 0,22 0,21
Berita Resmi Statistik No. 35/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015
7