No. 53 /09/72/Th.XVIII, 01 September 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Selama Agustus 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,71 Persen
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama Agustus 2015 sebesar 97,71 persen, turun 0,51 persen dibandingkan NTP bulan lalu. Hal ini disebabkan penurunan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat yang cukup tajam (2,58 persen), tidak dapat diimbangi oleh peningkatan nilai tukar pada empat subsektor lainnya meliputi NTP subsektor tanaman pangan (1,06 persen), NTP subsektor hortikultura (0,68 persen), dan NTP subsektor peternakan (0,13 persen) dan NTP subsektor perikanan (0,62 persen). Indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) masing-masing turun 0,55 persen dan 0,05 persen. NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 108,20 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 90,77 persen. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,28 persen, turun 0,65 persen dibandingkan Juli 2015 yang sebesar 104,96 persen. Di tingkat nasional, NTP dan NTUP masing-masing sebesar 101,28 persen dan 107,72 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan persentase yang diperoleh dari perbandingan
antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, yang menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga. Dengan demikian, NTUP diharapkan lebih mencerminkan kemampuan daya tukar hasil produksi rumahtangga petani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi.
Berita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya, Juli – Agustus 2015 Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan - Budidaya c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM 5. 1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM
Juli
Agustus
(2)
(3)
Perubahan (%) (4)
89,82 107,94 105,13 116,64 120,17 121,83 114,37
90,77 109,01 106,33 117,33 120,10 121,66 114,64
1,06 0,99 1,14 0,59 -0,06 -0,14 0,24
107,47 128,26 128,29 128,43 111,04 119,35 121,66 112,17
108,20 129,13 130,90 127,89 108,71 119,34 121,65 112,18
0,68 0,68 2,03 -0,42 -2,10 -0,01 -0,01 0,01
93,43 110,59 110,59 118,37 108,56 124,87
91,02 107,65 107,65 118,27 108,62 123,96
-2,58 -2,66 -2,66 -0,08 0,06 -0,73
107,29 122,75 118,42 122,51 128,39 140,10 114,41 121,27 108,16
107,43 122,82 118,85 122,43 127,67 139,91 114,33 121,05 108,21
0,13 0,06 0,36 -0,07 -0,56 -0,14 -0,07 -0,18 0,05
105,65 124,87 130,77 109,06 118,19 121,77 112,19
106,31 125,89 132,18 109,05 118,42 122,00 112,41
0,62 0,82 1,08 -0,01 0,19 0,19 0,20
110,71 130,77 130,77 118,12 121,83 112,19
111,66 132,18 132,18 118,38 122,07 112,47
0,86 1,08 1,08 0,22 0,20 0,25
Berita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
2
Subsektor 5. 2. Perikanan Budidaya a, Nilai Tukar Petani Budidaya Ikan (NTPi) b, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Laut - Budidaya Air Payau c, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM NTP Gabungan a, Nilai Tukar Petani (NTP) b, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM NTP Gabungan tanpa Perikanan a, Nilai Tukar Petani (NTP) b, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumahtangga - Indeks BPPBM BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Juli
Agustus
Perubahan (%)
92,12 109,06 104,94 106,36 129,10 118,39 121,60 112,18
91,98 109,05 105,15 106,39 128,62 118,56 121,82 112,26
-0,15 -0,01 0,20 0,03 -0,37 0,14 0,18 0,07
98,21 116,05 118,17 121,41 110,57
97,71 115,41 118,11 121,29 110,67
-0,51 -0,55 -0,05 -0,10 0,09
97,70 115,45 118,17 121,38 110,46
97,13 114,70 118,09 121,24 110,55
-0,58 -0,65 -0,07 -0,12 0,08
Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumahtangga terhadap barang/jasa di wilayah perdesaan selama Agustus 2015 menunjukkan bahwa NTP Provinsi Sulawesi Tengah menurun 0,51 persen, yakni dari 98,21 pada Juli 2015 menjadi 97,71 pada Agustus 2015. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,55 persen, lebih tinggi dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani yang hanya sebesar 0,05 persen.
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Selama Agustus 2015, indeks harga yang diterima petani tercatat 115,41 atau menurun
0,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 116,05. Penurunan ini disebabkan oleh It pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang menurun sangat tajam yakni sebesar 2,66 persen, tidak dapat diimbangi oleh peningkatan It pada empat subsektor lainnya meliputi subsektor tanaman pangan sebesar 1,06 persen, hortikultura sebesar 0,68 persen, peternakan sebesar 0,13 persen dan perikanan sebesar 0,62 persen.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh komponen pengeluaran baik untuk
konsumsi rumahtangga maupun fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani selama Agustus 2015 menurun sebesar 0,05 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu dari 118,17 pada Juli 2015 menjadi 118,11 pada Agustus 2015. Empat subsektor mengalami penurunan Ib meliputi tanaman pangan sebesar 0,06 persen, hortikultura sebesar 0,01 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,08 persen, dan peternakan sebesar 0,07 persen. Berita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
3
Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Januari – Agustus 2015 120,00 100,00 80,00 NTP
60,00
It 40,00
Ib
20,00 0,00
4.
NTP Menurut Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan meningkat sebesar 1,06 persen yakni dari 89,82 pada
Juli 2015 menjadi 90,77 pada Agustus 2015. Peningkatan NTPP disebabkan oleh peningkatan It tanaman pangan yang sebesar 0,99 persen, sebaliknya Ib menurun 0,06 persen. Peningkatan It dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok padi dan palawija masingmasing sebesar 1,14 persen dan 0,59 persen. Penurunan Ib sebesar 0,06 persen yakni dari 120,17 pada Juli 2015 menjadi 120,10 pada Agustus 2015, disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga sebesar 0,14 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTPH) Subsektor hortikultura mengalami peningkatan NTP dari 107,47 pada Juli 2015 menjadi
108,20 pada Agustus 2015 atau meningkat 0,68 persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,68 persen, berbanding terbalik dengan terjadinya penurunan Ib sebesar 0,01 persen. It subkelompok sayur-sayuran mengalami peningkatan sebesar 2,03 persen, sedangkan subkelompok buah-buahan dan tanaman obat mengalami penurunan masingmasing sebesar 0,42 persen dan 2,10 persen. Penurunan Ib sebesar 0,01 persen terutama dipengaruhi oleh menurunnya indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,01 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Selama Agustus 2015, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami
penurunan sebesar 2,58 persen yakni dari 93,43 pada Juli 2015 menjadi 91,02 pada Agustus Berita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
4
2015. Hal ini disebabkan tingkat harga komoditas tanaman perkebunan rakyat cenderung mengalami penurunan yang mengakibatkan It pada subsektor ini merosot 2,66 persen, yakni dari 110,59 pada Juli 2015 menjadi 107,65 pada Agustus 2015, Pada bulan yang sama, Ib tercatat 118,37 pada Juli 2015 menjadi 118,27 pada Agustus 2015 atau menurun 0,08 persen. Penurunan ini terutama berasal dari merosotnya indeks harga biaya produksi sebesar 0,73 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTPT) Subsektor peternakan mengalami peningkatan NTP sebesar 0,13 persen yakni dari
107,29 pada Juli 2015 menjadi 107,43 pada Agustus 2015. Hal ini disebabkan It meningkat sebesar 0,06 persen, sebaliknya Ib menurun sebesar 0,07 persen. Peningkatan It terutama terjadi pada subkelompok ternak besar sebesar 0,36 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya mengalami penurunan It meliputi ternak kecil sebesar 0,07 persen, unggas sebesar 0,56 persen, dan hasil ternak sebesar 0,14 persen, Sementara itu, penurunan Ib sebesar 0,07 persen dipengaruhi oleh menurunnya indeks harga konsumsi rumahtangga sebesar 0,18 persen, e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Subsektor perikanan mengalami peningkatan NTP sebesar 0,62 persen, yakni dari
105,65 pada Juli 2015 menjadi 106,31 pada Agustus 2015. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan It sebesar 0,82 persen yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan Ib yang sebesar 0,19 persen. Peningkatan It disebabkan oleh meningkatnya indeks harga subkelompok perikanan tangkap sebesar 1,08 persen. Sementara itu, indeks harga subkelompok budidaya merosot 0,01 persen, Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan nilai tukar sebesar 0,86 persen yakni dari 110,71 pada Juli 2015 menjadi 111,66 pada Agustus 2015. Pada bulan yang sama, It dan Ib masing-masing meningkat 1,08 persen dan 0,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kenaikan nilai tukar pada perikanan tangkap lebih disebabkan oleh perbedaan akselerasi peningkatan antara It dan Ib. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), terjadi penurunan nilai tukar sebesar 0,15 persen yakni dari 92,12 pada Juli 2015 menjadi 91,98 pada Agustus 2015. Penurunan It sebesar 0,01 persen yang diikuti oleh peningkatan Ib yang sebesar 0,14 persen menjadi penyebab penurunan NTPi. Penurunan It terutama dipengaruhi oleh penurunan indeks harga perikanan budidaya air payau sebesar 0,37 persen. Sementara indeks harga perikanan budidaya air tawar dan perikanan budidaya air laut mengalami peningkatan indeks harga masing-masing sebesar 0,20 persen dan 0,03 persen. Secara keseluruhan, Ib subsektor perikanan meningkat 0,19 persen yang berasal dari peningkatan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masingBerita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
5
masing sebesar 0,19 persen dan 0,20 persen. Pada kelompok perikanan tangkap (NTN), terjadi peningkatan Ib sebesar 0,22 persen yang berasal dari meningkatnya indeks harga untuk konsumsi rumahtangga sebesar 0,20 persen dan biaya produksi sebesar 0,25 persen. Pada kelompok perikanan budidaya (NTPi), peningkatan Ib sebesar 0,14 persen terutama berasal dari meningkatnya indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga dan biaya produksi masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,07 persen.
5.
Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengeluaran petani selama Agustus 2015, dapat
dirinci menurut indeks harga yang dibayar petani baik untuk keperluan rumahtangga maupun keperluan proses produksi di sektor pertanian. Tabel 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani Menurut Kelompok Pengeluaran Juli – Agustus 2015 Kelompok pengeluaran
Juli
Agustus
Perubahan (%)
(1) Konsumsi rumahtangga 1. Bahan makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 7. Transportasi dan komunikasi
(2) 121,41 125,13 118,40 119,49 116,36 116,45 110,05 123,51
(3) 121,29 124,31 119,23 119,60 116,69 116,53 110,26 123,63
(4) -0,10 -0,66 0,70 0,09 0,28 0,07 0,19 0,10
Biaya Produksi dan Penanaman Barang Modal (BPPBM) 1. Bibit 2. Obat-obatan dan pupuk 3. Sewa lahan, pajak, dan lainnya 4. Transportasi 5. Penambahan barang modal 6. Upah buruh tani Indeks yang Dibayar Petani (Ib)
110,57 111,17 107,67 109,09 128,12 109,39 106,94 118,17
110,67 111,01 107,55 109,00 128,52 109,45 107,30 118,11
0,09 -0,14 -0,11 -0,08 0,31 0,05 0,34 -0,05
Penurunan indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumahtangga sebesar 0,10 persen terutama disebabkan oleh merosotnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen. Pada bulan yang sama, peningkatan indeks harga biaya produksi sebesar 0,09 persen disebabkan oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok transportasi sebesar 0,31 persen, penambahan barang modal sebesar 0,05 persen, dan upah buruh tani sebesar 0,34 persen.
Berita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
6
6. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,28 relatif lebih tinggi dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 97,71. Kondisi ini merefleksikan bahwa tingkat pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan besaran nilai tukar. Merosotnya NTUP sebesar 0,65 persen sangat dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,71 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya Juli – Agustus 2015 Kelompok pengeluaran (1) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya NTUP NTUP Tanpa Perikanan
Juli
Agustus
Perubahan (%)
(2) 94,38 114,34 101,87 113,49 111,30 116,56 97,22 104,96 104,52
(3) 95,09 115,11 99,11 113,50 111,99 117,52 97,14 104,28 103,75
(4) 0,75 0,67 -2,71 0,01 0,62 0,82 -0,08 -0,65 -0,74
Berita Resmi Statistik No. 53/09/72/Th. XVIII, 1 September 2015
7