Renidayati; Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah,,,,,,,,,,hal 26 - 34
PERILAKU AGRESIF PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DIKOTA PADANG
Renidayati (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The objective of the study was to see the aggressive behavior in school-aged children and the factors that influence it. This type of research was a Cross Sectional Study. The research was conducted from December to February 2016 in one state primary school in the city of Padang. The data analysis was consisted of univariate and bivariate analysis. The result showed more than half of the children (73.2) often watching the violence and more than half of the children (53.7%) had a strong influence of peers, more than half (65.2%) children behave aggressively. The statistical test result with chi-square got p value = 0.000, meaning that there was a significant association between watching television violence and peer influences the aggressive behavior of children of school age. Keywords: violence behavior - influence of friends - watching violence ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk melihat perilaku agresif pada anak usia sekolah dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jenis penelitian yaitu Cross Sectional Study. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember sampai Februari 2016 di Salah satu SDn di Kota Padang .Analisa data terdiri dari analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh anak (73,2) sering menonton tayangan kekerasan dan lebih dari separuh anak (53,7%) memiliki pengaruh teman sebaya kuat, lebih dari separuh (65,2%) anak berperilaku agresif. Hasil uji statistik dengan chisquaredidapatkan nilai p value = 0,000, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara menonton tayangan televisi yang mengandung unsur kekerasan dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku agresif anak usia sekolah. Disarankan kepada orang tua untuk menemani dan membimbing anak menonton tayangan yang sesuai dengan usianya serta membentuk dan mengarahkan perilaku positif anak dalam berteman untuk meminimalisir perilaku agresif pada anak. Kata Kunci: Perilaku Kekerasaan- pengaruh teman – menonton tayangan kekerasan
PENDAHULUAN Anak-anak
perilaku agresif adalah tingkah laku mengekpresikan
yang disengaja dan merugikan atau
perilaku agresif yang berubah-ubah
melukai
sesuai
dilakukan di Amerika Serikat (2005)
dengan
Wong,(2010)
26
perkembangan.
mengatakan
bahwa
sekitar
oranglain.
5-10%
Penelitian
anak
usia
yang
sekolah
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
menunjukkan perilaku agresif. Dari data
bagi anak-anak lain dan akan tercipta
Komisi Perlindungan Anak tahun 2011
hubungan sosial yang kurang sehat
terdapat 7.000 kasus yang rata-rata
dengan teman-teman sebayanya.
berbasis pada perilaku agresif. Di
Berbagai
perkirakan 10%-16% pelajar Sekolah
mempengaruhi
Dasar di Indonesia mengalami perilaku
agresif bila ada serangan dan frustasi,
agresif
penguatan,
sebanyak
satu
kali
dalam
seminggu.
faktor
yang
munculnya
imitasi,
perilaku
norma
social.
Menurut Berkowitz (2007) faktor yang
Menurut Johana (2014), berbagai
mempengaruhi perilaku agresif seperti
bentuk perilaku agresif yang dilakukan
pengalaman masa kecil, pola asuh
anak
fisik
orang tua, kelompok teman sebaya,
mencubit,
perasaan balas dendam, kemiskinan
usia
sekolah
(menendang, melempar),
secara
memukul, agresi
secara
verbal
dan kesenjangan sosial, proses belajar
(berdebat, memaki, dan membantak),
respons agresif (modelling), dan media
secara aktif dan pasif, dan secara
termasuk televisi.
langsung dan tidak langsung. Menurut Hutapea,
Bonar.
(2010),
bentuk
Media massa televisi merupakan salah satu media hiburan utama yang
perilaku agresif yaitu perilaku fisik
digunakan
(seperti
mendorong,
komputer dan internet (Hendriyani dkk,
menggigit,
2012). Televisi dijadikan sebagai media
memukul,
meludah,
meninju,
anak-anak
hiburan
mengancam secara verbal, mengejek,
macam program siarannya. Televisi
menghina, memburuk-burukkan orang
melahirkan pengaruh yang positif bagi
lain),
penontonnya misalnya saja sebagai
suatu
objek
keluarga
dengan
game,
merampas), perilaku verbal (seperti
menyerang
dirumah
selain
dan
berbagai
(menyerang benda mati), melanggar
hiburan
sebaliknya
hak milik orang lain.
adegan kekerasan dalam tayangan
Dampak perilaku agresif akan
televisi melahirkan timbulnya pengaruh
berpengaruh terhadap diri anaknya
negatif bagi penonton terutama bagi
sendiri atau pun orang lain. Dampak
anak-anak yang sifatnya peniru dan
bagi dirinya sendiri yaitu akan dijauhi
tidak jarang melakukan perilaku agresif
oleh
(Surbakti,2008).
teman-temannya
konsep
diri
yang
dan memiliki
buruk
sehingga
Faktor lain yang dapat memicu
membuatnya merasa kurang aman dan
perilaku
agresif
kurang bahagia, dampak bagi orang
kelompok
lain yaitu akan menimbulkan ketakutan
Santrock (2007) mengatakan bahwa
teman
adalah sebaya.
pengaruh Menurut
27
Renidayati; Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah,,,,,,,,,,hal 26 - 34
kawan sebaya adalah anak-anak atau
Data Komnas Perlindungan Anak
remaja yang memiliki usia atau tingkat
memprediksikan tingkat agresif dengan
kematangan yang kurang lebih sama.
pelaku anak-anak dan remaja akan
Teman sebaya mempunyai fungsi yang
naik 12-18%. Hal ini dikarenakan angka
hampir sama dengan orang tua, hal ini
kasus
bisa disebabkan karena teman sebaya
berhadapan dengan hukum di tahun
dapat
2015 naik 10% dari tahun lalu menjadi
memberikan
pengaruh
lebih
anak
dan
26%.
positif maupun perilaku negatif yang
dengan rentang usia 6 sampai 14
sangat sering seperti perilaku agresif
tahun. Lembaga
Hasil penelitian Niken (2011) di dapatkan
60%
memberikan perilaku
teman
pengaruh
agresif
pada
(LPA)
adalah
yang
kepada perilaku anak, baik perilaku
(Johana, 2015).
Pelakunya
remaja
anak-anak
Perlindungan
Sumatera
Barat
Anak
melaporkan
sebaya
terdapat peningkatan kasus kekerasan
tumbuhnya
pada anak usia sekolah sebesar 44,1%
anak
. Perilaku agresif/kekerasan
usia
yang
sekolah, anak cenderung melakukan
dilakukan
berupa
perilaku negatif bersama teman-teman
mendendang,
berkata
sebayanya. Anak berusia 6-12 tahun,
merampas
hasilnya menunjukkan bahwa peran
Berdasarkan fenomena-fenomena
dari
atas,
teman
sebayalah
mempengaruhi
yang
penyesuaian
lebih sosial
siswa (Satria, 2014).
uang
dilakukan
memukul, kasar,
milik
dan
temannya
penelitian
di
tentang
Perilaku Agresif Anak Usia Sekolah dan faktor- faktor yang mempengaruhinya di Kota Padang.
METODE PENELITIAN
membagi sampel menjadi beberapa
Jenis penelitian analitik dengan
strata kemudian diambil sampelnya
rancangan penelitian yang digunakan
untuk
adalah cross sectional studI. Populasi
Penelitian
ini
pada
Desember
2015-
penelitian
adalah
semua
mewakili
tiap-tiap dilakukan Februari
kelas. bulan 2016.
siswa/siswi kelas 5 dan kelas 6 SDN DI
Analisa data dilakukan secara Univariat
Salah satu Kota Kota Padang. Sampel
dan
penelitian berjumlah
164 responden
komputerisasi dengan uji chi-square.
proportionate
Uji statistik dikatakan bermakna jika
yang diambil secara stratified
28
random
sampling
yaitu
bivariat
didapatkan nilai p≤0,05.
menggunakan
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
HASIL PENELITIAN Menonton Tayangan Televisi Yang Mengandung Unsur Kekerasan. Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden Menonton Tayangan Televisi Yang Mengandung Unsur Kekerasan di SDN Salah satu Kota Padang Tahun 2016
Menonton Tayangan Kekerasan Jarang Sering Selalu Jumlah Berdasarkan Tabel
f 29 120 15 164
1 menunjukkan
lebih dari separuh (73,2%) responden
(%) 17,7 73,2 9,1 100
sering menonton tayangan televisi yang mengandung unsur kekerasan.
Pengaruh Teman Sebaya Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengaruh Teman Sebaya di SDN Salah Satu Kota Padang Tahun 2016 Pengaruh Teman Sebaya Lemah Kuat Jumlah
f 76 88 164
(%) 46,3 53,7 100
Tabel .2. menunjukkan bahwa lebih dari
memiliki pengaruh teman sebaya yang
separuh (53,7%) responden
kuat.
Perilaku Agresif Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Agresif di SDN Kota Padang tahun 2016 Perilaku Agreif Tidak Agresif Agresif Jumlah
f 57 107 164
(%) 34,8 65,2 100
Tabel 3. menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (65,2%) berperilaku agresif.
29
Renidayati; Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah,,,,,,,,,,hal 26 - 34
Tabel .4. Analisis Hubungan Menonton Tayangan Televisi Yang Mengandung Unsur Kekerasan dengan Perilaku Agresif di SDN 15 Ulu Gadut Kec. Pauh Padang 2015. Menonton Tayangan Kekerasan
Perilaku Agresif Siswa Tidak Agresif Agresif f 22 29 6 57
Jarang Sering Selalu Jumlah
% 75,9 24,2 40,0 34,8
f 7 91 9 107
% 24,1 75,8 60,0 65,2
29 120 15 164
(%)
p-value
100 100 100 100
0,000
Tabel .4. menunjukkan bahwa perilaku
(24,2%) tidak berperilaku agresif. Hasil
agresif siswa yang sering menonton
uji statistik terdapat hubungan yang
tayangan televisi yang mengandung
bermakna antara menonton tayangan
unsur
televisi
kekerasan,
terdapat
91
yang
responden (75.8%) yang berperilaku
kekerasan
agresif sementara 29 responden
pada responden.
mengandung
dengan
unsur
perilaku
agresif
Tabel 5. Analisis Hubungan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif di SDN di Kota Padang Pengaruh Teman Sebaya Lemah Kuat Jumlah
Perilaku Agresif Responden Tidak Agresif Agresif f 40 17 57
% 52,6 19,3 34,8
f 36 71 107
% 47,4 80,7 65,2
Jumlah
(%)
p-value
76 88 164
100 100 100
0,000
Tabel 5. menunjukkan bahwa dari 88
berperilaku agresif. Hasil uji
responden memiliki pengaruh teman
terdapat
sebaya yang kuat
antara pengaruh teman sebaya dengan
didapatkan 71
responden (80,7%) yang berperilaku
statistik
hubungan yang bermakna
perilaku agresif pada responden.
agresif dan 17 responden (19,3%) tidak PEMBAHASAN
agresif dan kurang dari separuh siswa
Perilaku Agresif Responden
SDN (34,8%) didapatkan siswa tidak
Berdasarkan
penelitian
agresif. Hal ini sesuai dengan penelitian
didapatkan lebih dari separuh siswa
yang dilakukan oleh Kurniadami, Endah
SDN (65,2%) menunjukkan perilaku
(2010) bahwa perilaku agresi yang
30
hasil
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
paling tinggi pada anak adalah agresi
memukul atau berkelahi, mengabaikan
verbal
guru,
(17.28%).
Perilaku
agresif
membantah,
berkelahi
yang
verbal yang diperlihatkan anak disini
berlebihan, mencuri, meruak properti,
merupakan komponen motorik seperti
tidak patuh pada perintah, berdebat,
menyakiti orang lain dengan verbalis
mengabaikan guru lain, tidak jujur,
misalnya
pemarah
berdebat,
memaki
dan
mengejek orang lain. Menurut
tugas”.
Kurniadami,
Endah
(2010) bahwa perilaku agresif adalah
dan
tidak
menyelesaikan
Perilaku-perilaku
ini
terjadi
dengan frekuensi yang sering di dalam kelas dan disegala kondisi.
tingkah laku menyerang baik secara
Perilaku agresif pada masa anak-
fisik maupun verbal atau melakukan
anak adalah hal yang normal, namun
ancaman sebagai pernyataan adanya
bila perilaku agresif sudah berlebihan,
permusuhan,
anak-anak
maka hal ini akan menganggu fungsi
mengekpresikan perilaku agresif yang
anak dalam kehidupan sosialnya. Anak
berubah-ubah
yang berperilaku agresif akan dijauhi
perkembangan.
sesuai
dengan
Menurut
Kurniadami
oleh
teman,
keluarga
dan
(2010) bahwa bentuk dari perilaku
lingkungannya. Peran orang tua sangat
agresif anak usia sekolah meliputi
penting
“meninggalkan
pencegahan perilaku beresiko seperti
bangku,
berteriak,
dalam
pembentukan
atau
berkeliling kelas, mengganggu teman
perilaku agresif.
Hubungan
Tayangan
menonton yang mengandung tayangan
Televisi Yang Mengandung Unsur
kekerasan di televisi dengan perilaku
Kekerasan dengan Perilaku Agresif
agresi
Anak Usia Sekolah Sekolah Dasar
penelitian yang dilakukan oleh Hapsary
Menonton
Hasil analisa bivariat terdapat hubungan
yang
bermakna
menonton
tayangan
antara
televisi
yang
(2010)
anak.
Hal
tentang
pemaparanmedia agresif
anak.
ini
juga
hubungan
sesuai
antara
dengan
perilaku
menyatakan
bahwa
mengandung unsur kekerasan dengan
perilaku agresi yang dilakukan oleh
perilaku agresif anak usia sekolah di
anak
SDN di Kota Padang
menonton tayangan kekerasan. Anak
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Osok
(2010)
yang
menyatakan ada hubungan positif yang sangat
signifikan
antara
perilaku
terjadi
karena
anak
gemar
yang lebih agresif lebih suka menonton program-program berisi kekerasan. Tayangan kekerasan yang di tonton oleh anak akan membentuk
31
Renidayati; Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah,,,,,,,,,,hal 26 - 34
perilaku
agresif
karena
anak
perilaku
dalam
kehidupan
menganggap
kekerasan
di
Hubungan Pengaruh Teman Sebaya
bahwa
Dengan Perilaku Agresif Anak Usia
televisi
Sekolah
Di
diperbolehkan untuk dilakukan. Anak
Kecamatan
yang
2015.
sering
tayangan agresif
menonton
agresif daripada
tayangan-
cenderung
lebih
anak
pada
hubungan
tayangan
pengaruh
lain
umumnya.
Menonton
kekerasan
mempengaruhi
agresif
yang
dilakukan
perilaku seseorang,
SDN
15
Pauh
Hasil
Ulu
Gadut
Padang
Tahun
penelitian yang
terdapat
bermakna
antara
sebaya
dengan
teman
perilaku agresif anak usia sekolah di SDN
di Kota Padang. Penelitian ini
semakin sering seseorang menonton
sejalan dengan hasil penelitian Pratyani
tayangan
(2011)
kekerasan
maka
orang
dengan
hasil
uji
Chi-
tersebut akan menjadi lebih agresif dan
Squaredidapatkan p-value =0,000 (p <
lebih sering melakukan kekerasan
0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
Anak-anak
yang
menonton
tayangan kekerasan umumnya kurang
adanya
dewasa
Akibatnya tindakan
disekitar
mereka
mereka.
merasa
kekerasan
perbuatan
sebaya
kelompok
memberikan
teman pengaruh
terhadap tumbuhnya perilaku agresif di sekolah.
Kelompok
teman
sebaya
dilakukan terhadap siapa saja. Dalam
hal persepsi dan sikap yang berkaitan
perkembangan
dengan
mendidik
perilaku
peranan orang anak
tua
dan
Pengaruh
merupakan sumber utama anak dalam
tangan
salah
bukanlah
sebaya
boleh
memiliki
yang
bahwa
teman
terhadap perilaku agresif anak.
mendapat penjelasan dari orang tua atau
pengaruh
orang
penting,
gaya
hidup.
Teman
di
campur
lingkungan sekolah idealnya berperan
dalam
sebagai teman siswa. Perilaku agresif
usia
tentunya tidak dipengaruhi oleh satu
penting
karena
tua
pada
sekolah dasar pengaruh orang tua
atau
dua
terhadap anak masih sangat besar.
beberapa
faktor faktor
saja,
masih lain
ada yang
mempengaruhi perilaku agresif seperti frustasi,
perasaan
kekuasaan
dan
balas
dendam,
kepatuhan,
serta
stress. Kelompok
teman
sebaya
berpengaruh terhadap pertimbangan dan
32
keputusan
anak
untuk
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 2 Tahun 2016
berperilaku.Bila
kelompok
teman
kemungkinan anak akan menampilkan
sebaya menampilkan sikap yang positif
pribadi
kemungkinan
besar
akan
interaksi dengan teman sebaya anak
menampilkan
pribadi
baik,
mengenal
anak yang
yang
kurang
tentang
baik.
Melalui
nilai-nilai
seperti
sebaliknya bila kelompok teman sebaya
kejujuran, keadilan, kesopanan dan
menampilkan sikap yang negatif maka
kedisiplinan. pengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
teman
sebaya
dengan
perilaku agresif anak usia sekolah. penelitian
Diharapkan
melalui
sekolah
yang telah dilakukan dapat disimpulkan
memberikan pembinaan dan arahan
bahwa lebih dari separuh anak sering
kepada anak yang berperilaku agresif
menonton
untuk membentuk karakter yang lebih
tayangan
televisi
yang
mengandung unsur kekerasan. Lebih
positif,
dari separuh anak memiliki pengaruh
penyelengaraan
teman sebaya yang kuat. Lebih dari
mengajar
separuh anak memiliki perilaku agresif
memanfaatkan
di
mungkin
SDN
Kota
Padang.
hubungan
yang
menonton
tayangan
Terdapat
bermakna
serta
guru
proses
yang
untuk
mengadakan belajar
menarik,
waktu
dan
luang
mengikuti
sebaik kegiatan
antara
ekstrakurikuler agar dapat menyalurkan
yang
emosi anak kearah yang positif. Melalui
mengandung unsur kekerasan dengan
Puskesmas dapat bekerjasama dengan
perilaku agresif anak usia sekolah.
sekolah
Terdapat hubungan yang bermakna
agresif anak yaitu dengan menjalan
televisi
dalam
menangani
perilaku
usaha kesehatan sekolah (UKS), DAFTAR PUSTAKA American Associant Of School Administrators. (2009). Aggresif At School And Online. Education. Com Hoklings, Inc. Dahlan, M.S. (2013). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Hutapea, Bonar. (2010). Studi Korelasi Intensitas Menonton Tayangan Yang Mengandung Kekerasan
Di Televisi Dengan Perilaku Agresif Pada Anak. Jurnal Ikon Vol III No.2. Kanisius. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius. Kurniadami, Endah (2010). Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Awal. Tesisi: Perpustakaan UI. Kurniawan, Arif. (2014). Efektifitas Konseling Kelompok Teman 33
Renidayati; Perilaku Agresif pada Anak Usia Sekolah,,,,,,,,,,hal 26 - 34
Sebaya dalam Mereduksi Perilaku Agresi Siswa. Respiratory.UPI.Edu. : Universitas Pendidikan Indonesia. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta. EGC. Niken. Pratiwi, (2014). Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 Di SD Sriwedari 02 Kec. Jaken Kabupaten Pati. Stikes Waluyo, Ungaran, Indonesia. Santrock. (2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Sosial: Individu Dan TeoriTeori Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Balai Pustaka. Satria, Rivo Armada. (2014). Hubungan Kecanduan Bermain Game yang Mengandung Unsur Kekerasan dengan Perilaku
34
Agresif pada Murid Laki-Laki kelas IV dan V di SD N 02 Cupak Tangah Pauh. Skripsi : FK UNAND. Sears, David O., Freedman J.L, And Peplau L.A. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Surbakti, E. (2008). Awas Tayangan Televisi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Syarif, Luqman dkk. (2013). Hubungan Kebiasaan Menonton Tayangan Kekerasan Di Televisi Dengan Perilaku Agresif Pada Anak Pra Sekolah Di Tk Islam Terpadu Al Akhyar Kabupaten Kudus. Jurnal Keperawatan Anak . Volume 1, No. 2, November 2013; 91-98. Wong, Donna L, Marylin HockennberyEaton, David Wilson, Marylin L Winkelstein, Patricia Schwartz. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatric Vol 6. Ed. 1. Jakarta : EGC