MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA ---------------------
RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XII/2014
PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA TERHADAP UNDANGUNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN DPR, AHLI/SAKSI DARI PEMOHON DAN PRESIDEN (VI)
JAKARTA RABU, 27 AGUSTUS 2014
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura [Pasal 100 ayat (3) dan Pasal 131 ayat (2)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. 2. 3. 4.
Fahruddin Jaenudin A.M. Sukra bin Jasmita Afrizal Gindow
ACARA Mendengarkan Keterangan DPR, Ahli/Saksi dari Pemohon dan Presiden (VI) Rabu, 27 Agustus 2014, Pukul 11.10 – 12.53 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Hamdan Zoelva Ahmad Fadlil Sumadi Anwar Usman Arief Hidayat Aswanto Maria Farida Indrati Muhammad Alim Patrialis Akbar 9) Wahiduddin Adams
Achmad Edi Subiyanto
(Ketua) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota)
Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 20/PUU-XII/2014: 1. Taufik Basari 2. Albert Aries 3. Yuliana Dewi B. Pemerintah: 1. Mualimin Abdi 2. Boediono 3. Haryanto 4. Yul Bahar C. Ahli dari Pemerintah: 1. Dr. Ir. Ahmad Dimyati, MS 2. Prof. Dr. Sobir D. Saksi dari Pemerintah: 1. Mulyono Herlambang 2. Junaidi 3. Slamet Sulistiyono 4. Nandang Haryadi 5. Sahlan 6. Boin Iriana 7. Samsul Arif 8. M. Yusuf E. Pihak Terkait: 1. Priyadi Talman 2. Ridwan Darmawan 3. Donna el Furqon
ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 11.10 WIB 1.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Sidang Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 20/PUUXII/2014 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Mau absen dahulu, Pemohon hadir, ya?
2.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Hadir, Yang Mulia.
3.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya. Taufik hadir lagi, ya?
4.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Hadir, Yang Mulia.
5.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Biasa di pilpres, setiap hari. Pemerintah hadir?
6.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Hadir, Yang Mulia.
7.
KETUA: HAMDAN ZOELVA DPR? Tidak hadir, ya. Baik, terima kasih. Hari ini kita melanjutkan sidang untuk mendengar keterangan Ahli dari … Pihak Terkait hadir?
8.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: PRIYADI TALMAN Hadir, Yang Mulia.
1
9.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, tadi tidak ada catatan di sini. Keterangan Ahli dari … dan saksi dari Pemerintah, ya. Saya persilakan maju ke depan sekaligus, Dr. Ir. Ahmad Dimyati untuk diambil sumpah terlebih dahulu.
10.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Pimpinan, Yang Mulia. Pemerintah, Yang Mulia.
11.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
12.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Sebelum dipanggil, Yang Mulia. Sesuai dengan surat Pemerintah bahwa Ahli dan Saksi yang dihadirkan oleh Pemerintah itu selain yang akan di ... apa ... disampaikan ada di penjelasannya, juga hadir saksisaksi yang lain. Apakah sekalian disumpah dahulu, kemudian ... kemudian kalau waktunya tidak cukup pada persidangan berikutnya atau saya minta persetujuan Yang Mulia.
13.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, ada tiga saksi, kan?
14.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Ya, hari ini memang Pemerintah menghadirkan dua Ahli, tiga Saksi.
15.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
16.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Tapi surat yang saya kirim, Saksi itu ada tambahan satu, dua, tiga, empat, lima, lima yang lain. Apakah persidangan berikutnya, apa hari ini? Kami mohon petunjuk.
17.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, kita sumpah dahulu, nanti kita lihat alokasi waktunya. 2
18.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Baik, Yang Mulia. Terima kasih. Karena sudah hadir semua, Yang Mulia.
19.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, kita lihat nanti, ya. Kalau keterangan saksinya panjang … biasanya pendek … kalau saksinya panjang itu bisa tidak selesai, tapi kalau pendek-pendek biasanya sederhana, gitu. Ya, saya persilakan maju dahulu, Ahli Dr. Ir. Ahmad Dimyati, MS., Prof. Dr. Sobir, ya.
20.
HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM Tirukan lafal sumpah yang akan saya tuntunkan. Mulai. ”Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya.”
21.
SELURUH AHLI YANG BERAGAMA ISLAM DISUMPAH Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya.
22.
HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM Terima kasih.
23.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan kembali ke tempat. Selanjutnya, saya persilakan Ir. Mulyono Herlambang. Ya, Saksi, Junaedi, Selamet Sulistiyono, duanya siapa lagi?
24.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Sebetulnya yang hadir, Yang Mulia, ada Pak Nandang Haryadi, Pak Sahlan, Pak Boin Iriana, Samsul Arif, dan M. Yusuf.
25.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Oh, lima, ya.
3
26.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Ya.
27.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Tambahannya lima?
28.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Tambahannya lima, tapi untuk hari ini kami minta untuk dua Ahli dan tiga Saksi dahulu.
29.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Oh, ini saja kalau begitu.
30.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Ya, tapi artinya apakah diizinkan disumpah dahulu apa nanti berikutnya? Terserah pimpinan.
31.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Disumpah juga tidak apa-apa, tapi nanti juga enggak masalah. Sama saja sebenarnya.
32.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Oh, baik, baik. Terima kasih, Pimpinan.
33.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
34.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Ya, terima kasih, Yang Mulia.
35.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, sama saja. Kalau mau sumpah sekarang nanti bawa-bawa sumpah terus nanti.
4
36.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Oh, ya terima kasih. Terima kasih, Yang Mulia.
37.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya. Semua Kristen ya, oh ada Hindu satu, ya. Silakan, yang ujung dari Hindu dahulu, ya. Pak Fadlil.
38.
HAKIM ANGGOTA: AHMAD FADLIL SUMADI Untuk yang beragama Budha disilakan mengikuti kata-kata sumpahnya. Dimulai. “Namo Sakyamuni Buddhaya. Demi Hyang Buddha, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Sadhu, Sadhu, Sadhu.”
39.
SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA BUDDHA DISUMPAH Namo Sakyamuni Buddhaya, demi Hyang Buddha saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. Sadhu, Sadhu, Sadhu.
40.
HAKIM ANGGOTA: AHMAD FADLIL SUMADI Cukup, Pak.
41.
HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, mohon ikuti saya. “Saya berjanji sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.”
42.
SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA KRISTEN DISUMPAH Saya berjanji sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.
43.
HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Terima kasih.
5
44.
HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM Bersumpah menurut agama Islam. Dimulai. “Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya … ulangi, tidak lain dari yang sebenarnya.”
45.
SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA ISLAM DISUMPAH Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya … tidak lain dari yang sebenarnya.
46.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, terima kasih. Kembali ke tempat duduk masing-masing. Untuk saksi yang lain nanti saja, pada sidang yang akan datang, ya. Ya, saya persilakan Saksi dulu, langsung ambil di podium, Ir. Mulyono Herlambang, ya.
47.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Yang Mulia, Yang Mulia.
48.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
49.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Karena kami sudah rapat koordinasi (…)
50.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
51.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Sekiranya kalau diizinkan, Ahli dulu, Yang Mulia.
52.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ahli dulu? Baik, baik. Oke. Bagaimana Pemohon ... bagaimana dari Para Pihak saja. Ahli dulu, ya? Siapa yang pertama?
6
53.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Ya. Yang pertama, Dr. Ir. Ahmad Dimyati, saya persilakan. Setelah itu nanti Prof. Sobir, setelah itu gilirannya Saksi yang pertama, Ir. Mulyono Herlambang, kemudian Pak Junaidi, kemudian yang ketiga nanti Saksi Pak Slamet Sulistiyono, Yang Mulia. Saya persilakan, Pak Dimyati.
54.
AHLI DARI PEMERINTAH: AHMAD DIMYATI Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang Mulia Ketua dan Para Anggota Majelis Hakim Konstitusi ... materinya ini salah, yang satu lagi. Perkenankan saya memperkenalkan diri. Nama saya, Ahmad Dimyati, peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian dengan keahlian pokok ilmu pemuliaan tanaman, didukung berbagai ilmu penunjang yang terkait dengan pemuliaan tanaman, perbenihan, dan usaha tani, termasuk di dalamnya pengalaman dalam analisis dan penyusunan kebijakan di bidang hortikultura. Dalam perjalanan karir saya sebagai aparatur sipil negara, saya sempat menduduki berbagai jabatan struktural di lingkungan Kementerian Pertanian, antara lain yang terakhir sebagai Direktur Jenderal Hortikultura dari Juni 2005 sampai Oktober 2010. Sebelum mengakhiri jabatan terakhir itu, saya berkesempatan mewakili pemerintah dalam penyusunan dan pembahasan draf RUU tentang Hortikultura yang merupakan inisiatif DPR mengantarkannya sampai Sidang Paripurna DPR dan kemudian disahkan oleh presiden sebagai Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura. Adapun latar belakang sejarah gagasan pembentukan UndangUndang Hortikultura adalah keinginan untuk memperbaiki peraturan perundangan-undangan mengenai perbenihan seperti diatur oleh Undang-Undang Nomor 12 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Perkenankan pula kami menyampaikan bahwa Undang-Undang Hortikultura memiliki berbagai kearifan yang dapat dihayati dengan mendalaminya. Salah satu kearifan yang terkandung di dalam undangundang a quo adalah dia mendorong terjadinya pembelajaran berkelanjutan yang dapat menciptakan wahana dan cara untuk terjadinya pertumbuhan kapasitas para pemangku kepentingan secara terus-menerus. Kami yakin pembahasan mendalam dengan panduan Majelis Hakim Yang Mulia di dalam sidang ini serta berbagai diskusi di luar sidang ini patut dipandang sebagai bagian dari proses pembelajaran itu. Karena di dalam sidang ini, kita diberi kesempatan untuk mengungkap berbagai fakta, dan pandangan, sekaligus bertukar 7
informasi dan persepsi, sehingga diharapkan dapat diperoleh suatu titik temu yang akan berharga bagi semua pihak yang berkepentingan. Berkaitan dengan permohonan uji materi atas undang-undang a quo pada Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131, perkenankan saya ... berdasarkan keahlian, dan pengetahuan saya, serta berbekalkan pemahaman saya terhadap latar belakang dan kandungan undangundang a quo menyatakan empat pendapat pokok sebagai berikut. Pertama. Selain memiliki makna sendiri, Pasal 100 maupun Pasal 131 memiliki keterkaitan dengan pasal-pasal lain di dalam undangundang a quo, sehingga penerapan ketentuan di dalam pasal tersebut harus dilihat dari perspektif keseluruhan undang-undang tersebut. Kedua. Keseluruhan Pasal 100 dan Pasal 131, dan secara spesifik ayat (2) Pasal 100 merupakan pengejawantahan dari asas kedaulatan dan kemandirian, seperti tersurat dalam Pasal 2 huruf a dan b, serta tidak bertentangan dengan bunyi dan maksud Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945. Ketiga. Baik usaha perbenihan hortikultura secara umum maupun secara khusus, usaha perbenihan tanaman sayuran dan tanaman buah semusim tidak dapat dan tidak perlu dikecualikan dari ketentuan Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131 undang-undang tersebut. Keempat. Apabila Pasal 100 dan ... ayat (2) dan Pasal 131 itu diterapkan, tidak akan menyebabkan hal-hal yang dikhawatirkan oleh Para Pemohon sebagai dikatakan sebagai keterpurukan industri benih hortikultura, ketidaktersediaan benih hortikultura bermutu, keterpurukan industri hortikultura, dan kehilangan pendapatan serta kehilangan kesempatan bekerja bagi para petani, dan mitra usaha. Untuk menguraikan lebih lanjut keempat pendapat pokok itu, perkenanankan saya menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan karekteristik undang-undang a quo dan pemutakhiran serta koreksi atas berbagai data dan informasi yang sudah disampaikan terdahulu di sidang yang mulia ini. Kesatu, keseluruhan undang-undang a quo memiliki semangat untuk menjadikan penyelenggaraan hortikultura sebagai satu wahana untuk mencapai berbagai tujuan yang termaksud pada Pasal 3, antara lain mengelola dan mengembangkan sumber daya hortikultura secara optimal bertanggung jawab dan lestari; meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas nilai tambah daya saing dan pangsa pasar; menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha; dan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat. Dua asas penting penyelenggaraan hortikultura itu adalah kedaulatan dan kemandirian, di samping asas-asas lainnya yang tertuang pada Pasal 2. Harus dipahami bahwa usaha mencapai tujuan yang dilandasi berbagai asas tadi, harus dilakukan dalam setiap aspek dari lingkup pengaturan penyelenggaraan hortikultura yang diuraikan pada Pasal 4. 8
Uraian singkat ini mencoba menjelaskan bagaimana menyikapi Pasal 100 dan Pasal 131 sebagai suatu ketentuan mengenai penanaman modal asing pada usaha hortikultura dalam perspektif pencapaian berbagai tujuan dengan mematuhi atas asas tersebut. Dalam ungkapan yang lebih spesifik, pembatasan saham asing sebanyak 30% dalam setiap usaha hortikultura dimaksudkan untuk mengejawantahkan asas kedaulatan dan kemandirian dalam mendorong terjadinya pengelolaan dan pengembangan sumber daya hortikultura secara optimal, bertanggung jawab, dan lestari, seraya meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing dan pangsa pasar, menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Lanjut. Pada slide ini, saya ingin menunjukkan bahwa Pasal 100 dan Pasal 131 itu harus dilihat dari aspek-aspek yang menyangkut sumber daya genetik, prasarana, sarana, inovasi teknologi, kelembagaan, sumber daya manusia, dan pembiayaan penjaminan permodalan yang keseluruhannya ada diuraikan di dalam undangundang tersebut. Selanjutnya, pada … untuk mendukung pendapat pokok kedua yaitu keseluruhan Pasal 100 dan Pasal 131 merupakan pengejawantahan dari asas kedaulatan dan kemandirian, serta tidak bertentangan dengan bunyi dan maksud pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Indonesia 1945. Perkenankan saya menunjukkan di dalam slide berikut ini. Pertama, bahwa Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131 itu merupakan pengejawantahan dari berbagai uraian yang ada di lingkup pengaturan Undang-Undang Hortikultura yang … baik menyangkut sumber daya alam, sumber daya genetik, sumber daya manusia, usaha penanaman modal, dan ini … semua lingkup ini memenuhi asas-asas Undang-Undang Hortikultura terutama asas kedaulatan dan kemandirian yang merupakan pengejawantahan dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya, pendapat pokok yang ketiga bahwa baik usaha perbenihan hortikultura maupun usaha perbenihan tanaman sayuran dan tanaman buah semusim, tidak dapat dan tidak perlu dikecualikan dari ketentuan Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131 undang-undang a quo. Untuk mendapat … untuk menyampaikan dukungan atas pendapat pokok ini, perkenankan saya memperlihatkan pada slide berikutnya bahwa definisi hortikultura, tanaman hortikultura, benih hortikultura, usaha hortikultura jauh lebih luas dari lingkup usaha perusahaan benih bermodalkan penanaman modal asing yang berkonsentrasi pada benih tanamanan sayuran dan tanaman buah semusim yang diperbanyak melalui biji generatif. Ini saya kira pokok sekali karena kalau kita lalu mengecualikan ketentuan perbenihan hortikultura dari Pasal 100 dan Pasal 131, berarti ketentuan tersebut juga akan mempengaruhi berbagai kegiatan usaha perbenihan yang dilakukan oleh para petani penangkar benih yang masih 9
jauh dari status industri perbenihan seperti yang dilakukan oleh para penanam modal asing maupun penanam modal dalam negeri di dalam industri perbenihan ini. Mari kita lihat sebagai contoh bahwa untuk berbagai jenis tanaman hortikultura, kita harus paham definisi hortikultura yang tidak hanya menyangkut sayuran dan buah saja, tapi juga menyangkut tanaman obat, tanaman florikultura, bahkan jamur lumut dan tanaman yang bisa berfungsi sebagai tanaman obat atau sayuran atau tanaman hias juga termasuk dalam kategori hortikultura ini, padahal kepentingan para penanam modal asing sampai sejauh ini hanya pada benih generatif untuk memperbanyak tanaman sayuran dan tanaman buah semusim saja. Kalau kita lihat jenis-jenis bahan perbanyakan pada tanaman hortikultura, itu ada yang keseluruhan tanamannya, ada yang hanya stek batang, ada yang cangkok cabang, ada yang sambung atau okulasi, stek akar, stek daun, umbi, tunas, dan baru biji. Berarti kepedulian atau kepentingan dari para Pemohon sebenarnya lebih menyangkut pada tanaman-tanaman yang diperbanyak dengan biji secara generatif ini, sedangkan yang lainnya sama sekali belum disentuh oleh perusahaanperusahaan tadi. Selanjutnya, ini contoh kegiatan yang dilakukan oleh penangkar tanaman ... benih tanaman buah di Depok. Jadi, pasti ini juga akan ikut terpengaruh kalau Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131 dikecualikan untuk tanaman ... untuk usaha benih hortikultura. Lanjut. Ini adalah jenis perbanyakan yang lain dari biji, lalu dikembangkan menjadi tanaman seedling di dalam bumbung-bumbung plastik. Selanjutnya, pendapat pokok yang keempat. Tidak akan terjadi hal-hal yang dikhawatirkan seperti keterpurukan industri benih hortikultura, ketidaktersediaan benih hortikultura bermutu, keterpurukan industri hortikultura, dan kehilangan pendapatan serta kehilangan kesempatan bekerja. Untuk mendukung pendapat pokok ini, perkenankan saya menunjukkan dalam slide berikut ini. Bahwa kalau Pasal 100 dan 131 mulai November 2014 efektif diberlakukan dan seandainya ada kemungkinan penanam modal asing akan meninggalkan Indonesia, maka tentu penanaman modal tadi tidak akan beroleh keuntungan dan malah penanam modal dalam negeri akan bisa mengisi kesenjangan, sehingga mereka akan diuntungkan dan petani dan mitra kerja tetap beruntung karena peran yang tadinya ditinggalkan oleh penanam modal asing itu akan diisi oleh penanam modal dalam negeri. Di pihak lain, kalau PMA itu mengambil opsi divestasi 70%, maka PMA tetap dapat keuntungan dan PMDN juga tetap bersaing dengan PMA sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Jadi dalam hal ini, mau mengambil opsi hengkang atau mau mengambil opsi divestasi 70%, industri perbenihan di dalam negeri dan
10
petani serta mitra kerja akan tetap diuntungkan, tidak dirugikan sama sekali. Mengapa demikian? Kita lihat pada slide berikutnya. Bahwa sampai saat ini, perbandingan jumlah varietas yang dilepas atau didaftar oleh PMDN dengan PMA itu perbandingannya masih jauh lebih banyak yang didaftarkan atau dilepas oleh PMDN untuk kebanyakan tanaman yang diperbanyak dengan cara generatif tadi. Jadi, dari kinerja usaha, sebenarnya PMDN tidak kalah oleh penanam modal asing. Demikian juga dalam jumlah varietas yang dikomersialkan di pasar, sebenarnya juga tidak jauh berbeda antara kapasitas yang dimiliki oleh penanam modal asing dengan yang dimiliki oleh penanam modal dalam negeri. Dalam slide selanjutnya, saya mencoba menyampaikan beberapa fasilitas yang sudah dimiliki oleh PMDN karena pada kesempatan sebelumnya, ada keterangan-keterangan yang mengatakan bahwa PMDN akan menghadapi kesulitan dalam kepemilikan sumber daya genetik untuk bahan pemuliaan. Nah, ini di salah satu perusahaan, kami memperlihatkan ada sudah memiliki seed banks yang merupakan koleksi dari sumber daya genetik yang diperlukan itu dan ini tidak hanya pada satu perusahaan. Pada perusahaan-perusahaan PMDN yang lainnya pun mereka memiliki sumber genetik yang diperlukan tadi. Pada slide berikutnya. Ini adalah sama, contoh dari seed banks yang ada dimiliki oleh perusahaan yang lainnya. Sofistikasi maupun kapasitas yang dimiliki oleh PMDN ini tidak kalah dari yang dimiliki oleh penanam modal asing. Selanjutnya, demikian juga dengan fasilitasfasilitas lainnya, apakah itu screen house untuk melakukan seleksi persilangan pengujian atau genbank seperti tadi sudah saya katakan untuk menyimpan dan mengelola sumber daya genetik yang diperlukan maupun alat-alat packaging, alat-alat pengeringan, dan lain-lainnya. Ini semua sudah dimiliki oleh perusahaan modal dalam negeri. Selanjutnya, ini adalah memang fasilitas yang dimiliki PMDN itu masih beragam ada yang masih sangat sederhana, tapi ada yang sudah sangat sophisticated dan ini adalah tentu tugas pemerintah dan kita semua untuk membantu percepatan pengembangan dari industri benih di dalam negeri ini, sehingga perusahaan-perusahaan yang masih memiliki fasilitas sederhana tadi bisa mengejar saudara-saudaranya yang sudah memiliki fasilitas yang sophisticated. Lanjut. Ini adalah kegiatan research and development pada salah satu jenis tanaman melon di salah satu perusahaan. Jadi, kita lihat aktivitas seperti ini ada gambarnya di perusahaan-perusahaan PMA ada juga gambarnya di perusahaan-perusahaan PMDN. Jadi, tidak ada perbedaan yang mencolok di antara kedua kelompok perusahaan tadi. Lanjut. Lalu, kalau kita coba inventarisasi kemajuan Iptek dari kedua kelompok perusahaan ini. Pertama, mungkin untuk kepemilikan sumber daya genetik tanaman-tanaman subtropis. Memang dalam hal ini PMA sedikit lebih unggul karena mereka memiliki network di luar negeri, 11
tapi network tersebut ternyata juga dimiliki oleh PMDN karena mereka memiliki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri. Jadi, perolehan sumber daya genetik subtropis walaupun mungkin lebih sulit dilakukan oleh PMDN, tapi dengan adanya ketentuan-ketentuan kerja sama antarperusahaan, hal tersebut umumnya dapat diatasi. Malah untuk kepemilikan sumber daya genetik tropis, saya yakin perusahaanperusahaan PMDN memiliki keunggulan karena memang mereka berasal dari Indonesia sudah lama hidup dan berusaha di Indonesia. Kenapa sumber daya genetik tropis ini akan menjadi keunggulan bagi perusahaan-perusahaan PMDN di masa depan karena dalam era global climate change di mana pemanasan global sudah terjadi di daerah-daerah subtropis, maka perusahaan-perusahaan yang bergerak di negara-negara subtropis akan memerlukan sumber daya genetik dari daerah tropis, dan inilah saya kira keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan PMA yang tidak menanamkan modalnya di Indonesia, tapi kalau mereka menanamkan modalnya di Indonesia mereka juga akan mempunyai akses kepada sumber daya genetik tropis tadi. Jadi, ini saya kira tambahan insentif buat PMA untuk tetap bekerja berusaha di Indonesia. Dari Iptek yang digunakan dalam penciptaan varietas, kalau kebanyakan varietas bersari bebas memang masih domainnya PMDN. Walaupun ada beberapa PMA juga yang menggunakan teknik ini. Di sisi lain, hibrida mungkin PMA lebih banyak melakukan itu. Hanya PMDN yang sudah maju yang menggunakan teknik hibrida ini. Nah, kalau kami memberikan rating yang lebih rendah untuk PMDN ini karena tadi karena keragaman PMDN yang ada, bukan berarti pencapaian kemajuan dari PMDN itu belum setara dengan PMA. Kalau kita lihat dari perusahaanperusahaan yang paling maju di PMDN sudah setara dengan perusahaan-perusahaan PMA yang bergerak di Indonesia. Demikian juga dalam membentuk hibrida tadi ada namanya teknik jantan mandul, duaduanya sudah, baik PMA maupun PMDN sudah menggunakan teknik jantan mandul. Lalu, mutasi juga sudah digunakan oleh kedua-duanya. Teknik genetika sel, genetika molekuler juga sudah digunakan oleh kedua-dua jenis perusahaan ini. Secara spesifik, saya kira ini harus saya sebutkan karena pada kesempatan sebelumnya ada statement bahwa kita belum memiliki alat-alat fasilitas dan kapasitas untuk penelitian genetika molekuler. Yang ini saya kira harus kita koreksi karena kita pun sudah memiliki kemampuan tersebut. Demikian juga Iptek di bidang budidaya, di bidang processing dan kemasan kita sudah memiliki kemampuan tersebut. Selanjutnya dalam rangka lebih memperkuat kemajuan industri benih di dalam negeri ini, institusi kami Badan Litbang Pertanian sedang menggalang kerja sama dengan berbagai perusahaan benih yang berhimpun di dalam asosiasi perbenihan Indonesia. Nah, kalau tadi masalah genetika molekuler akan menjadi salah satu agenda untuk yang harus dikuatkan pada PMDN kita, 12
maka Badan Litbang Pertanian memiliki berbagai kapasitas baik itu SDM, fase alat, maupun pendanaan untuk mendukung penelitian di bidang genetika molekuler ini. Ini adalah contoh dua alat Yang satu alat untuk mengurut bagaimana DNA di dalam tanaman ataupun manusia, alat yang sebelah kiri, sedangkan alat yang sebelah kanan adalah komputer untuk menganalisa hasil perunutan yang dilakukan oleh alat yang satunya itu. Dengan alat ini kita sekarang sedang melakukan penelitian ... genom … genom ada beberapa jenis tanaman, baik itu padi, jagung, kedelai, dan lain-lain termasuk untuk tanaman hortikultura sedang dilakukan pemetaan genom untuk pisang, kentang, dan cabai merah. Jadi, kita sudah masuk di era ini dan kita akan mudah-mudahan bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan multi nasional ke depan. Selanjutnya, sebagai penutup. Barangkali saya ingin menegaskan kembali bahwa ketentuan Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131 tidak perlu dikecualikan untuk usaha perbenihan tanaman sayur dan buah semusim yang menjadi bidang usaha dari Para Pemohon utama, apalagi untuk usaha perbenihan hortikultura. Kemudian, para pemilik modal asing dapat memenuhi kedua pasal dimaksud dan tidak perlu membawa usahanya keluar Indonesia karena akan memperoleh banyak keuntungan, antara lain tadi termasuk akses kepada sumber daya genetik tropis, yang menjadi keunggulan Indonesia ke depan. Dan kami berharap bahwa seluruh komponen industri hortikultura bekerja keras memajukan indutri perbenihan hortikultura dan indutsri hortikultura nasional. Yang Mulia, demikianlah uraian yang telah disusun dengan penuh rasa tanggung jawab, untuk kemajuan indutri hortikultura dan industri hortikultura nasional. Saya berharap uraian sederhana ini dapat menjadi ajakan yang menggugah hati untuk mempelajari kasus penanaman modal asing pada usaha perbenihan hortikultura dalam konteks penyelenggaran hortikultura yang paripurna. Dengan pemahaman tersebut, kiranya dapat disimpulkan bahwa ketentuan Pasal 100 ayat (2) dan Pasal 131 tentang Hortikultura tidak perlu dikecualikan untuk usaha tanaman sayuran, usaha benih tanaman sayuran dan buah semusim yang diperbanyak melalui biji generatif, apalgi untuk usaha perbenihan hortikultura yang diperbanyak dengan aneka bahan dan cara. Dengan pemahaman ini pula, serta dengan pemahaman kondisi nyata indutri perbenihan hortikultura Indonesia, para pemilik modal asing dapat memenuhi ketentuan kedua pasal dimaksud dan tidak perlu membawa usahanya keluar Indonesia. Di pihak lain saya juga berharap seluruh komponen indutri hortikultura akan bekerja keras bahumembahu memajukan industri perbenihan hortikultura dan industri
13
hortikultura nasional, sehingga semua tujuannya tercapai sambil tetap menaati asas-asanya. Atas perhatian yang diberikan, kesediaan mempertimbangkan, dan berkenaan untuk mengadopsi pemikiran ini, saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Assalamualaikum wr. wb. 55.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, selanjutnya saya persilakan, Prof. Sobir.
56.
AHLI DARI PEMERINTAH: SOBIR Terima kasih, Yang Mulia Ketua Majelis Mahkamah Konstitusi. Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua. Yang Mulia, Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Perkenalkan, nama saya Sobir dan di sini saya juga berdiri sebagai Ketua Perhimpunan Ilmu Kemuliaan Indonesia. Sekaligus, saya juga pada International adalah Vice Precident untuk Society of Plant … Advance Research Breeding Asia and Ocean-nya. Jadi, ini saya ingin menujukkan bahwa kemampuan pemulia Indonesia sudah diakui secara Internasional. Lalu dalam kaitan ini, saya tadi disampaikan oleh Bapak Dimyati bahwa asas dari Undang-Undang Hortikultura adalah kemandirian. Saya masih ingat quote-nya dari Henry Kissinger, “You control the oil, you will control the nations. But if you control the food, you can control the people.” Itu pada tahun 1970-an persentasi. Padahal, pada tahun 1952 founding fathers negara kita sudah mengatakan bahwa sebelumnya adalah Indonesia akan mengalami celaka, bencana, malapetaka, kalau soal makan rakyat tidak segera dipecahkan. Artinya, founding fathers kita sudah menyampaikan ini sudah sejauh sebelum dikatakan oleh Henry Kissinger. Sehingga menurut beliau, pada pembukaan batu pertama, di mana tempat kami bekerja Institut Pertanian Bogor pada tahun 20 … 27 April Tahun 1952, persediaan makanan bagi rakyat kita adalah soal hidup dan mati, sehingga ini merupakan harus jadi perhatian kita semua dan saya sangat berbahagia dari ahli-ahli sebelumnya pun sangat mendukung agar kita tetap memiliki kedaulatan atas pangan tersebut. Lalu, selanjutnya founding fathers kita mengatakan, “Bagaimana kita bisa memenuhinya?” Pada tahun 1952 tersebut. Lanjut. Beliau mengatakan bahwa persediaan bahan makanan itu dapat tambah. Pertama, dengan berikhtiar memperluas daerah pertanian kita. Berarti kita memang harus menanam lebih banyak. Lalu yang kedua adalah Bapak dan Ibu semua bisa bayangkan, Ketua dan Majelis … Ketua dan Majelis Mahkamah Konstitusi bisa bayangkan pada tahun 1952 founding fathers kita sudah mengatakan khusus dengan cara seleksi. Pada zaman itu memang belum ada kata pemuliaan tanaman, tapi 14
founding fathers kita sudah tahu persis bagaimana kita harus melakukan pemulihan tanaman, dan kita percaya bahwasanya … bahwa kita harus tetap belajar. Tapi di sisi lain, kita juga harus mau menghargai kepada pencapaian bangsa kita, kita dianggap selalu impor dari Thailand, padahal kenyataannya kita bisa lihat kita mampu menghasilkan padi lebih tinggi dibandingkan Thailand. Jadi yang menyebabkan kita impor dari Thailand bukan kemampuan teknologi Thailand lebih tinggi, tapi karena bisa dilihat di data di situ bahwa di Thailand per kapita itu 5.200 m2 per kapita, di Indonesia hanya sekitar 400 m2 per kapita. Padahal produktivitas Indonesia berdasarkan data FAO pada tahun 2012 Indonesia produktivitasnya 5,12 ton per hektare, sedangkan Thailand hanya 3,05 ton per hektare. Artinya secara teknologi kita sebenarnya lebih bagus dibandingkan Thailand, tetapi sekali lagi oleh karena lahan yang ditanami kita itu terbatas karena penduduk kita terlalu banyak, maka kita perlu pemuliaan agar lahan yang terbatas itu memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Nah, untuk itu kenapa kita harus melakukan? Karena lahan tropika ini berbeda dengan lahan-lahan sub tropika. Misalnya karena di Indonesia bisa ditanam sepanjang tahun, lalu suhu dan kelembabannya tinggi, sehingga akibatnya apa? Ini kelihatannya juga bagus, tapi di sisi lain ini menyebabkan penyakit-penyakit pada tanaman lebih banyak di daerah Indonesia. Sehingga kita harus mengembangkan varietas khusus yang tahu persis mengenai kondisi Indonesia dan itu akan bisa dilakukan oleh bangsa kita sendiri. Lanjut. Nah, kita lihat di sini bahwa kita selalu impor dari Cina. Itu bukan mencerminkan bahwa teknologi di Cina lebih tinggi dibandingkan teknologi di Indonesia. Ternyata karena Cina menanam lebih banyak dibandingkan kita, bukan karena Cina lebih hebat ... selalu lebih hebat dibandingkan kita. Di mana Cina menanam buah-buahan 2,6 kali lebih banyak per kapita dibandingkan kita, menanam sayur-sayuran 3,2 lebih banyak dibandingkan kita, itu sebabnya Cina memiliki kapasitas yang lebih untuk mengekspor. Saya pernah ketemu dengan Wakil Menteri Pertanian Korea, dia mengatakan bahwa Cina hanya ekspor ke Korea 4% dari total ekspor kepada Korea, tetapi buat Korea yang 4% Cina itu berarti itu adalah sekitar 90%, tapi Indonesia impor kita tidak sebanyak itu, masih ... impor untuk sayur-sayuran umumnya masih kurang dari 10%. Sehingga untuk itu ke depan agar kita mengurangi ketergantungan impor, kita harus melakukan perbaikan varietas-varietas yang sesuai dengan agroklimat kita. Lanjut. Nah, ini barangkali saya akan mencoba menjelaskan mengenai pemuliaan tanaman untuk lebih barangkali mengambil perspektif yang lebih jelas mengenai pemuliaan tanaman. 15
Jadi, pemuliaan tanaman itu berdasarkan standar internasional dikatakan sebagai seni, ilmu, dan teknologi. Jadi saya katakan pemuliaan tanaman itu ada seni, ada ilmu, ada teknologi, tidak semata-mata teknologi maupun ilmu, sehingga kemampuan kita yang tahu persis mengenai bangsa kita ini akan lebih tinggi dibandingkan para pemulia asing, walaupun barangkali mereka memiliki teknologi barangkali lebih tinggi dibandingkan kita. Tapi secara nyata kita lebih mengenal alam kita, lebih mengenal karakter kita, sehingga pemulia dalam Indonesia, saya percaya, lebih mampu memenuhi kebutuhan varietas yang ada di dalam negeri. Nah, di sini saya akan coba proses yang lebih sederhana untuk pemuliaan tanaman. Indonesia ini memiliki sumber daya genetik yang tinggi. Nah, dari sumber daya genetik yang tinggi ini sebenarnya pada tahap awal kita tinggal bisa memilih, lalu kita seleksi dan evaluasi. Ketika yang kita inginkan tidak ada di alam, maka kita membuat perakitan keragaman seperti tadi disampaikan oleh Bapak Dr. Ahmad Dimyati. Nah, perakitan keragaman tersebut itu kita bisa bedakan menjadi tiga. yang pertama adalah dengan persilangan biasa yang kita katakan sebagai pemuliaan konvensional dan ingin saya sampaikan di sini bahwa perusahaan benih seluruh dunia pun sebagian besar menggunakan teknik ini, mungkin 90% varietasnya menggunakan teknik ini dan kita semua bisa melakukan. Yang kedua adalah dengan cara nonkonvensional, misalnya dengan mutasi buatan, variasi somaklonal, dan embryo rescue. Saya katakan lagi di sini ahli Indonesia, baik di perguruan tinggi maupun beberapa perusahaan PMDN, sekarang sudah mulai melakukannya dan itu proven, bisa kita lakukan sejajar dengan perusahaan multi nasional. Yang kedua ... yang ketiga adalah transformasi genetik untuk sifat-sifat yang sederhana, tetapi ternyata pendekatan ini sekarang ditentang oleh banyak konsumen, sehingga tidak banyak berkembang. Perusahaan-perusahaan asing pun ternyata tidak meneruskan program pada pendekatan ini. Nah, selanjutnya kita melakukan seleksi dan evaluasi. Nah, tadi saya sampaikan bahwa di depan kondisi Indonesia ini adalah tropika dan berbeda dengan negara-negara sub tropika. Oleh karena itu, ketika membuat varietas tentunya harus beradaptasi dengan kondisi agroklimat Indonesia yang tropis. Jadi, Yang Mulia Ketua dan Majelis Hakim Konstitusi, kebetulan saya sekolah di Jepang. Di Jepang itu ada sebuah varietas tomat yang sangat luar biasa terkenal namanya varietas momotaro. Tapi ketika ditanam di Indonesia musim pertama tidak bisa berproduksi karena iklimnya berbeda. Jadi, sesuatu varietas yang dikembangkan di luar negeri, di negara-negara sub tropis belum tentu bisa di Indonesia.
16
Yang kedua adalah sesuai dengan preferensi konsumen Indonesia, preferensi konsumen Indonesia berbeda dengan preferensi konsumen di luar negeri. Dan yang ketiga, barangkali yang sangat penting yang saya sampaikan adalah di Indonesia kita bisa menanam tiga kali dalam satu tahun sehingga prosesnya seleksi dalam satu tahun bisa tiga generasi, sementara di negara subtropika seperti Belanda tanam itu hanya satu kali dalam satu tahun sehingga proses pemuliaan yang di Belanda dibutuhkan waktu 10 tahun. Di Indonesia bisa di-short cut barangkali menjadi 3 tahun, itu sebabnya banyak perusahaan di Indonesia, ini MPA ke sini tujuannya bukan semata-mata untuk membuat varitas untuk Indonesia, tapi mempercepat proses-proses yang ada di sana. Ini barangkali perlu saya sampaikan bahwa lama untuk dilakukan di subtropis itu beda dengan lama yang dilakukan di Indonesia, sehingga kriteria lama tersebut tidak disamakan. Oleh karena itu, nanti akan saya sampaikan beberapa hasil yang sudah dicapai oleh perusahaan PMDN. Lanjut. Nah, di sini ingin saya sampaikan sebagai sumber daya genetik Indonesia. Saya juga ... saya informasikan saya adalah anggota Komisi Nasional Sumber Daya Genetik Indonesia bagian tanaman. Ingin saya sampaikan di sini adalah kepulauan Indonesia merupakan kepulauan yang sangat luar biasa karena memiliki keragaman ekosistem sebanyak 47 ekosistem. Tidak ada di dunia yang memiliki keragaman ekosistem sekian besar, dengan iklim yang lembab memiliki potensi yang sangat genetik yang sangat tinggi. Luas area kita sebenarnya hanya 1,3% dari luas dunia, tetapi keragaman genetik kita adalah nomor 2 setelah Brasil, yaitu sekitar 11%. Tapi berbeda dengan Brasil, Brasil itu luas lahannya sangat tinggi, sedangkan di Indonesia luas lahannya hanya 1,3% sehingga indeks keragaman genetik kita adalah 8 lebih, 8,3%, itu tertinggi di dunia, sehingga Bapak dan Ibu sekalian yang terhormat serta Ketua dan Majelis Hakim Yang Mulia, bisa dilihat di sini, kita punya mangga ... punya durian pelangi warnanya seperti itu, di dunia tidak ada punya seperti ini. Lalu, kemarin saya ... kebetulan minggu yang lalu, saya juga melakukan seminar di Austarlia, cabai itu memang bukan asli dari Indonesia, tapi cabai terpanjang di dunia itu ada di Indonesia. Lalu, juga misalnya kenapa itu bisa terjadi? Karena di Indonesia ini iklimnya itu mendukung matahari sepanjang tahun, sinar-sinar ultraviolet ada sepanjang tahun itu menyebabkan terjadinya variasi genetik yang sangat tinggi, jadi walaupun di Indonesia bukan pusat keragaman, tetapi keragaman kedua terbesar di dunia barangkali ada di Indonesia. Misalnya saya ambil contoh untuk pada tanaman cabai tadi, selain itu juga cabai terpedas itu tidak ada di Meksiko, adanya di India.
17
Oleh karena itu, sekarang seperti tadi disampaikan oleh Dr. Ahmad Dimyati, kami dihubungi oleh peneliti dari Jepang untuk bekerja sama dengan kami untuk pengembangan pemulian varitas, tetapi bukan varitas tropika, tapi varitas-varitas tanaman subtropis misalnya seperti kubis, kaylan dan sebagainya. Artinya untuk tanaman subtropis pun kita menjadi berkeragaman genetik. Lanjut. Ini barangkali suatu gambar tulip. Tulip itu adalah sekarang menjadi ikonnya Belanda dan keragaman tulip di dunia terbanyak sekarang barangkali di Belanda, tetapi Bapak dan Ibu yang terhormat, ternyata tulip itu aslinya bukan dari Belanda, tulip itu aslinya dari Turki. Tapi Belanda punya keragaman genetik begitu tinggi dan di Belanda tidak ada perusahaan benih Turki. Jadi, tidak ada kaitan antara keberadaan sebuah perusahaan benih dengan keragaman genetik sebuah komunitas. Lanjut. Di sini juga saya ... kebetulan juga doktor saya adalah genetika molekuler dan ini bisa bersaing pada level dunia karena salah satunya adalah di bidang manggis. Manggis itu seperti kita ketahui sekarang memiliki sebuah antioksidan yang sangat namanya Xanthone yang aktifitasnya 3 kali lebih besar dari vitamin E, sehingga ingin saya sampaikan kabar baik buat kita semua ternyata dari penelitian yang saya lakukan adalah kita punya manggis tanpa biji, tidak ada di dunia yang seperti ini. Lalu, juga saya bisa mematahkan teori yang dikembangkan oleh peneliti Amerika bahwa manggis itu bijinya apomixis, harusnya tidak ada keragaman. Penelitian saya menunjukkan bahwa manggis itu ada keragaman, yang ingin saya sampaikan lagi adalah ternyata di pohon manggis itu karena adanya mutasi genetik. Untuk manggis-manggis yang umurnya sudah ratusan tahun, saya bisa sampaikan di sini analisis DNA yang kami lakukan ternyata struktrur DNA pada cabang yang tua dengan struktur DNA pada cabang yang muda itu betul-betul berbeda. Artinya apa? Artinya adalah bahwa negara kita itu merangsang adanya keragaman genetik. Lalu, yang ingin saya sampaikan dengan bangga di sini adalah bahwa kami menemukan bahwa tetua manggis itu adalah Garcinia Malaccensis dan Selebika. Ini penting saya sampaikan karena peneliti Inggris mengatakan bahwa tetua manggis adalah Garcinia Malaccensis dan Hombroniana. Kami tunjukkan bahwa secara genetik itu salah dan ini sangat berbahagia buat saya apa? Karena Malaccensis dan Hombroniana itu ada di Malaysia sehingga bisa mematahkan klaim Malaysia bahwa manggis itu berasal dari Malaysia dan penyebarannya bukan dari Sumatera, tetapi kemungkinan besar adalah dari Kalimantan. Dan sini juga dengan teknologi pembacaan DNA seperti tadi disampaikan oleh Dr. Ahmad Dimyati seperti gambar tadi yang merahbiru itu adalah kami lakukan. Kami menemukan penanda DNA. Jadi, 3 analisis DNA kita tahu pohon manggis ini yang sudah tua ini apakah 18
tahan getah bening atau tidak tanpa harus menunggu berbuah, kira-kira 15 tahun yang akan datang. Artinya, teknologi ini kita bisa kuasai, tidak ada masalah. Dan yang ingin saya sampaikan di sini, balai benih di beberapa provinsi sudah memiliki analisis DNA. Jadi, dikatakan kita tidak punya alat itu adalah tidak benar. Lanjut. Dari sisi lain pun, ingin saya sampaikan di sini sekarang bahwa dari sisi ilmu komputer pun, program genetik statistika yang digunakan di Indonesia, sekarang adalah program statistika buatan Indonesia sendiri. Ini adalah salah satu yang hasil … proposal yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan benih dalam negeri, ternyata sekarang menggunakan program komputer PKPT Stat, itu yang kami kembangkan di IPB. Artinya, baik dari sisi non-konvensional sampai teknologi tinggi di bidang pemuliaan kita sudah kuasai. Lanjut. Nah tadi seperti disampaikan oleh Bapak Dr. Ahmad Dimyati bahwa tanaman hortikultura itu banyak jenisnya. Jadi, kalau saya coba me-refresh apa tadi yang disampaikan oleh Bapak Dr. Ahmad Dimyati bahwa benih hortikultura itu sesuai dengan jenisnya, ada tanaman buah, tanam benih sayuran, tanaman benih florikultur, tanam benih biofarmaka, itu sebenarnya perusahaan-perusahaan benih PMA hanya bergerak pada benih tanaman sayuran, itu pun sayuran yang berupa biji, bukan sayur-sayuran yang berupa kentang dan sebagainya, walaupun sekarang sudah mulai mengembangkan kentang dalam bentuk biji serta buah semusim, bentuk biji seperti melon dan semangka, sehingga kita tidak boleh menggeneralisasi satu kasus di bidang sayur tanaman semusim dan berbiji dengan keseluruhan benih hortikultura karena bagian itu adalah hanya bagian … sebagian kecil dari kegiatan bisnis benih hortikultura. Lanjut. Nah, ini saya sampaikan di sini, ternyata prosuden benih perseorangan, penangkar benih hortikultura itu baik di buah-buahan, lalu di sayur-sayuran, lalu di biofarmaka maupun florikultura, itu yang UMKM itu ada sebenarnya 2500 pelaku, dan ini tidak boleh dikorbankan. Selanjutnya, di bidang yang tadi bersaing antara perusahaan benih hortikultura, PMDN dengan PMA, sebenarnya Indonesia memiliki di perusahaan benih jenis sayur berbiji dan buah berbiji, itu kita punya 39 produsen benih dengan penanaman modal dalam negeri dan 15 produsen benih dengan penanaman modal asing yang dikatakan oleh Ahli sebelumnya 2 orang sudah … 2 perusahaan sudah hengkang dari Indonesia. Tapi, ternyata tidak ada efek apa-apa terhadap perbenihan Indonesia. Lanjut. Nah, kita juga tidak boleh menggeneralisir seluruh sayuran Indonesia karena ada beberapa sayuran Indonesia yang memang benihnya bukan sayuran biji, walaupun dia ditanam sangat luas, misalnya bawang merah, kentang, itu berupa umbi-umbian, dan kubis, ini saya beri tanda yang khusus, Yang Mulia Ketua dan Majelis Hakim 19
karena kubis itu memang benihnya tidak bisa diproduksi di Indonesia. Jadi, kalaupun ada perusahaan mengklaim bahwa benih kita tergantung nanti dengan kubis enggak apa-apa karena kalau perusahaan PMA tidak mengimpor, akan diimpor juga khusus untuk benih kubis ini oleh perusahaan-perusahaan PMDN yang nanti berbarter dengan benih-benih lain untuk diekspor ke luar negeri. Nah, ini mungkin saya akan fokus kepada 12 sayuran Indonesia terbesar, sehingga bisa mencerminkan keadaan seluruh benih Indonesia. Lanjut. Nah, dari data ini barangkali tadi sebagian sudah disampaikan oleh Bapak Dr. Ahmad Dimyati, saya coba kupas dari data ini. Lanjut. Kenapa saya bisa punya data ini? Kebetulan saya juga anggota tim penilai varietas tanaman hortikultura sejak tahun 2004. Jadi, saya tahu persis data-data ini karena memang saya terlibat dalam proses pelepasan dan pendaftaran benih hortikultura sejak penerapan undangundang … Tahun 1992 … Nomor 12 Tahun 1992 dan juga undangundang yang hortikultura ini. Lanjut. Nah, ini misalnya, selama 27 tahun sebelum UndangUndang Hortikultura, hanya dihasilkan 800 … sudah dihasilkan 841 varietas selama 27 tahun. Berarti, sekitar 31 varietas per tahun. Sementara, dengan ada Undang-Undang Hortikultura Tahun 2010 itu, dalam waktu dua setengah tahun sudah dihasilkan 244 varietas. Artinya, per tahun sudah dihasilkan 81,3 varietas per tahun. Ini menunjukkan bahwa tujuan yang dicapai … ingin dicapai oleh Undang-Undang Hortikultura sudah di … terpenuhi. Lanjut. Nah, lalu bisa kita lihat berapa banyak yang dihasilkan. Pada tahun … tahun sebelumnya selama Undang-Undang Sistem Budidaya Tanaman digunakan, secara total memang dihasilkan 841 varietas, perusahaan dalam negeri sudah memiliki dominasi, yaitu menghasilkan 464 varietas, sementara perusahaan PMA menghasilkan 377 varietas. Artinya, transformasi perusahaan … PMA … perusahaan dalam negeri ini sudah terjadi, dan itu makin terlihat ketika UndangUndang Hortikultura bahwa perusahaan dalam negeri sudah menghasilkan 215 varietas selama 2,5 tahun, tapi perusahaan PMA hanya menghasilkan 29 varietas. Ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam negeri berkembang sangat pesat dengan kebijakan yang ada di Undang-Undang Hortikultura tersebut. Lanjut. Ini juga, bagaimana ketergantungan terhadap benih-benih impor. Ketika … pada selanjutnya sebelum Undang-Undang Hortikultura, sebenarnya perusahaan-perusahaan dalam negeri itu juga misalnya, meningkat pesat karena sebelumnya itu umumnya dikuasai oleh PMA. Tapi sekarang setelah Undang-Undang Hortikultura. ternyata perusahaan dalam negeri menghasilkan varietas, pendaftaran varietas 3-2,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan perusahaan benih PMA. Artinya, juga sekali
20
lagi perusahaan dalam negeri ini lebih aktif dibandingkan perusahaan PMA. Lanjut. Dan ini yang sangat membanggakan adalah sebelum Undang-Undang Hortikultura, industri benih PMDM memang sudah mulai mandiri walaupun tingkat kemandiriannya tidak terlalu besar. Sementara perusahaan PMA masih tergantung kepada benih-benih yang dihasilkan oleh pemulia luar negeri atau benih-benih introduksi. Tapi kita lihat, setelah Undang-Undang Hortikultura, ternyata perusahaan benih dalam negeri 97% varietasnya adalah hasil karya anak bangsa negara kita sendiri, anak-anak muda kita sendiri. Dan ini sebagian besar karena saya juga dosen di IPB sebagian besar adalah mahasiswa-mahasiswa kami yang masih muda belia. Jadi, pemuda kita sudah bisa diandalkan untuk hal itu. Dan kita lihat di perusahaan multinasional pun ternyata mereka lebih tergantung kepada benih-benih yang dihasilkan oleh pemulia kita. Jadi, saya tidak berpikir perusahaan dalam negeri pun nanti kalau hengkang yang rugi mereka. Karena benih-benihnya dihasilkan oleh pemulia dalam negeri, bukan oleh pemulia dari luar negeri. Ini menunjukkan bahwa kapasitas pemulia Indonesia meningkat sangat pesat. Nah, selanjutnya, tingkat kemampuannya. Pada zaman UndangUndang Hortikultura Nomor 13 Tahun 2010 ini, perusahaan PMDM ini yang tercatat aktif itu menghasilkan, punya 51 orang pemulia. Yang 51 pemulia itu menghasilkan 171 varietas, sementara perusahaan PMA memiliki 40 orang … 35 orang pemulia dalam negeri hanya menghasilkan 44 varietas. Artinya apa? Pemulia yang bekerja di perusahaan penanaman modal dalam negeri memiliki aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan pemulia-pemulia yang bekerja di perusahaan modal asing. Ini juga sangat menggembirakan. Lanjut. Boleh dikatakan misalnya, bolehlah dihasilkan lebih banyak, tapi bagaimana kualitasnya? Nah, kami … saya berdasarkan data-data deskripsi yang diterbitkan oleh masing-masing perusahaan, saya coba rata-ratakan, ternyata tadi saya sampaikan, Yang Mulia Ketua dan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi bahwa tanaman yang ditanam paling banyak adalah cabai, sehingga saya coba fokus di cabai dulu di sini. Cabai besar ternyata hasil pemuliaan pada penanaman perusahaan PMDM produktivitasnya lebih tinggi sedikit dibandingkan di PMA. Cabai keriting lebih tinggi lagi dan di cabai rawit lebih tinggi lagi. Artinya, bukan hanya aktivitasnya, kualitas yang produk yang dihasilkan pemulia dalam negeri pun ini sudah cukup baik dan sudah luar biasa dan ini siap untuk memandirikan industri benih hortikultura Indonesia. Boleh juga dikatakan, misalnya itu kan hanya tercatat di kertas, bagaimana kalau diuji di lapangan? Lanjut. Ketika diuji di lapangan ada tiap tahun ada yang namanya Jambore Varietas Nasional, dimana setiap perusahaan mengirim varietas-varietasnya lalu ditanam pada lokasi yang sama pada waktu 21
yang sama oleh orang yang sama ditanam pada tempat yang sama, hasilnya apa? Hasilnya ternyata, terutama pada tahun 2012, dimana saya hadir tapi tidak jadi juri … mungkin kalau saya jadi juri menjadi tidak fair di sini karena ketika saya jadi juri pun umumnya yang menang adalah varietas-varietas hasil pemuliaan dalam negeri. Pada tahun 2012, khusus untuk cabai besar pemenangnya juga adalah varietas hasil pengembangan dalam negeri untuk … baik untuk cabai besar, untuk semangka, maupun untuk tomat. Artinya, kualitas varietas kita memang teruji, baik di dalam pengujian di atas kertas maupun di lapangan. Efeknya apa? Lanjut. Efeknya adalah ternyata kita adalah secara umum adalah eksportir benih. Karena walaupun tetap kita impor berbagai benih seperti kubis, seperti brokoli, dan yang lain-lain, dan bahkan mungkin beberapa masih mengimpor cabai, tapi ternyata ekspor kita meningkat terus setelah Undang-Undang Hortikultura. Dan yang saya banggakan di sini, saya ketemu dengan beberapa pengusaha benih hortikultura Indonesia, ternyata ekspornya tidak ke negara berkembang. Ekspornya ke Jepang, ke Korea, ke Cina. Artinya, kualitas benih kita sudah bersaing dengan kualitas benih multinasional di dunia ini. Netnya terus … eksportingnya langsung … tetap trennya positif. Lanjut. Dan khusus untuk cabai pun kita memang masih impor, tetapi trennya adalah positif kita adalah net eksportir untuk benih-benih cabai tersebut. Lanjut. Nah, dari sini ingin saya sampaikan bahwa peluang industri benih di Indonesia, pasar benih Indonesia ini merupakan pasar potensial karena petaninya sangat banyak dengan pada fase yang sangat mulai berkembang, sehingga pasarnya masih terbuka. Lalu yang kedua adalah barangkali ingin saya sampaikan di sini yang sangat spesifik, lingkungan tropika Indonesia dengan ekosistem yang beragam merupakan lingkungan yang sangat baik untuk menjadi basis mengamankan varietas sayuran unggul bagi kawasan tropikal lainnya. Saya ketemu dengan beberapa peneliti juga bahwa varietasvarietas yang dikembangkan di Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan varietas-varietas perusahaan lain yang ditanam di Thailand. Jadi, ketika varietas Indonesia ditanam di Thailand, bisa mengalahkan keunggulan varietas-varietas yang dikembangkan di Thailand. Artinya, kalau sampai perusahaan multinasional itu hengkang, yang rugi bukan pemerin ... perusahaan dalam negeri, tapi justru perusahaan multinasional itu sendiri karena tidak punya breeding ground untuk menguasai tropika-tropika yang lain, dan saya percaya mereka sangat berpikir saksama dan akurat untuk itu. Dan kita juga tidak menampik kemungkinan bahwa kita tetap akan impor beberapa varietas seperti misalnya untuk kubis, lobak, 22
brokoli, sawi putih, (suara tidak terdengar jelas) karena tetap diimpor. Karena memang kita tidak bisa memproduksi di sini, baik melalui kemitraan antar pelaku usaha maupun dengan keagenan. Jadi, saya sampaikan di sini, beberapa orang mengatakan, ”World is flat.” Tapi pada kenyataannya, ”World is still round.” Oleh karena itu, maka kita tetap terbuka untuk perusahaan multinasional, tapi tolong hormati aturan-aturan yang ada di Indonesia. Lanjut. Nah, sebagai kesimpulan, saya melihat bahwa UndangUndang Nomor 13 Tahun 2010 ini tentang hortikultura telah mendorong kemajuan industri benih di Indonesia, terutama industri benih PMDN. Ini saya sampaikan beberapa ahli terdulu ... terdahulu menyampaikan bahwa undang-undang ini sangat excellent. Dan boleh saya sampaikan di sini bukti paling excellent dari undang-undang ini adalah pada industri perbenihan karena industri perbenihan Indonesia telah bertransformasi dari industri perbenihan yang tadinya adalah subsistent menjadi industri perbenihan yang bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Lalu, kapasitas pemulia tanaman dalam negeri telah berkembang pesat dalam menghasilkan varietas-varietas unggul dan telah membawa Indonesia ke suatu kemampuan mandiri dalam penyediaan benih varietas unggul tanaman sayuran tropikal. Ini implikasinya apa? Ketika perusahaan multinasional asing, maka petani-petani yang tadinya memperbanyak benih-benih dari perusahaan multinasional, akan juga nanti digantikan memperbanyak benih-benih perusahaan mul ... penanaman dalam negeri dan varietas yang dihasilkan pemulia tanaman dalam negeri sudah mampu bersaing dengan varietas introduksi, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran kekurangan varietas unggul bagi pengembangan sayuran tropika khususnya, hortikultura nasional pada umumnya. Itu yang bisa sampaikan, moga-moga yang bisa saya sampaikan adalah memberikan kegemik ... kegembiraan buat saya sebagai Ketua Ilmu Perhimpunan Pemuliaan Indonesia dan kita semua yang di ruangan ini bahwa Indonesia memiliki kemampuan seandainya kita yakin bahwa kita akan bisa berbuat untuk itu. Akhir kata, terima kasih, wassalamualaikum wr. wb. Boleh saya tambahkan, Yang Mulia? Saya baru saja mendapatkan data bahwa dari data yang dilakukan penelitian oleh teman-teman dari pusat sosial, ekonomi, dan kebijakan pertanian, ternyata untuk varietas cabai dan tomat, sekarang market leader itu adalah perusahaan dalam negeri, bukan perusahaan PMA. Dan ini ... bahan ini akan saya sampaikan nanti sebagai lampiran tidak terpisahkan dari presentasi saya. Terima kasih.
23
57.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Terima kasih, Prof. Sobir sudah menyampaikan suatu presentasi yang sangat bagus sekali. Selanjutnya saya persilakan, Saksi Ir. Mulyono Herlambang, ya.
58.
SAKSI DARI PEMERINTAH: MULYONO HERLAMBANG Ketua dan Anggota Majelis Hakim Yang Mulia. Para Hadirin semuanya yang saya hormati. Assalamualaikum wr. wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Saya selaku pelaku usaha perbenihan hortikultura nasional, perkenankanlah memberikan kesaksian tentang kemampuan industri benih nasional, terutama yang kami lakukan di lapangan. Silakan, kami mohon bantuan slide. Sesuai dengan pengalaman kami, sebelum kami bergerak dan pensiun dari dinas pertanian, dulu saya adalah penyuluh pertanian, sehingga mengetahui dengan persis kapan mulainya diperkenalkan dan dikembangkan benih hortikultura yang notabene hybrid, yaitu sejak tahun 1985. Saat itu, kami bekerja sama dengan ROCATM, yaitu teknik … misi teknik pertanian Taiwan. Dan mulai saat itu berkembang penggunaan benih hybrid hortikultura oleh para petani, sehingga sampai tahun … sekitar tahun 2000 memang mayoritas benih yang digunakan adalah eks impor. Namun, mulai sekitar tahun 1995, perusahaan-perusahaan nasional telah bangkit dan melakukan kegiatan di industri perbenihan. Oleh karena itu, maka ... next. Kami sampaikan bahwa industri perbenihan nasional ini sudah mempunyai kemampuan, yaitu ada 3 aspek kemampuan. Yang pertama adalah kemampuan melakukan R and D (resource and development) dengan teknologi breeding untuk merakit dan menciptakan varietas-varietas baru yang unggul, sedangkan tenologi breeding itu sendiri pada dasarnya adalah menggunakan tiga ilmu dasar, yaitu yang pertama adalah iptek genetika, yang kedua adalah iptek budi daya tanaman, yang ketiga adalah iptek seleksi tanaman. Namun untuk mengerjakan itu tadi, Prof. Sobir mengatakan, “Tidak hanya sekadar iptek, tetapi ditambah dengan seni.” Bagi kami yang sebagai breeder ditambah lagi dengan hati karena tanpa hati, pelaksanaan breeding yang memakan waktu yang relatif lama, maka jenuh. Next. Adapun untuk melakukan breeding ditempuh dengan berbagai langkah. Langkah pertama yang terutama adalah pengumpulan plasma nutfah. Tadi disampaikan oleh Prof. Sobir bahwasanya Indonesia adalah negara mega biodiversity, kekayaan plasma nutfah yang luar biasa di dunia. 24
Sering teman-teman kami di Jepang iri, kadang-kadang minta pare yang panjang, takut kalau nanti global warming di sana panas pare dia mungkret menjadi kecil, pendek, diperlukan plasma nutfah yang pare panjang. Sebagai contoh saja. Nah, next. Dari pengumpulan plasma nutfah itu seperti pada gambar ini, ini bukan kue biskuit tetapi ini adalah pengumpulan plasma nutfah yang kami kumpulkan sejak dari Sumatera bagian utara sampai selatan, Jawa bagian barat sampai timur, seluruh pulau-pulau Indonesia termasuk dari Pulau Timor Leste. Terkumpul pada suatu tempat yang kita beri nama sebuah seed bank. Dari plasma nutfah yang ada di seed bank inilah kita menuju langkah yang kedua. Next. Yaitu dengan langkah penggaluran. Penggaluran adalah untuk mendapatkan galur murni yang superior yaitu dengan uji lapangan dari plasma nutfah yang ada digelar di lahan. Pengelompokan sesuai jenis tanaman, perkawinan sedarah atau disebut selfing. Kemudian, pengamatan, pendataan, seleksi, baik di lahan maupun setelah panen. Kemudian adalah penanaman kembali galur yang sudah terseleksi dengan baik yang pegang nominator diulang kembali ke generasigenerasi berikutnya sehingga sampai ditemukan yaitu galur murni superior sebagai bakal calon bahan baku. Next. Langkah berikutnya adalah test cross, yaitu dari galur murni-galur murni yang superior diuji coba, disilangkan antara satu sama lain sehingga memang di dalam penggaluran test cross ini ada ratusan nomor yang digelar di lahan. Kemudian, diadakan pengamatan, pendataan, dan sebagainya. Kemudian, dilakukan seleksi, eleminasi sehingga akan diperoleh bakal calon hibrida. Next. Ini sebagai contoh adalah gambar di kami yang tadi juga ditayangkan oleh Pak Dim. Next. Ini adalah gambar R and D yang kami kerjakan di perusahaan kami. Dilihat di situ kami ada tim R and D. Di kami perusahaan kecil mempunyai lima orang breeder, 3 orang di antaranya adalah sudah pernah latihan di Jepang, di Yae Nogei Breeding Station. Ini gambar, di situ ada melon ratusan jenis, ratusan galur, ada di lapangan kita ... memang biar kepanasan, biar kalau hujan kehujanan, sehingga terjadi seleksi alam, mana yang terkuat kita ambil. Itu pun kita lanjutkan pada waktu panen itu di gudang penelitian, diseleksi lagi, ditimbang satu per satu, netnya dilihat, bahkan sampai lehernya atau tangkainya, sampai pantatnya. Kita lihat, kita nilai, semuanya dinilai dengan data. Nah, dari situlah maka akan teruji mana yang baik, mana yang tidak, baik di lapangan maupun seleksi oleh para breeder. Next. Ini adalah R and D semangka, ratusan juga galur dan test cross maupun calon varietas baru. Next. Ini adalah uji lapangan, ya R and D di lapangan untuk cabai. Di dalam gambar itu, cabai itu dikawinkan sedarah satu per satu. Saya pernah ke Takii seed di Jepang yang luar biasa teknologinya. Di Yae 25
Nogei Seed Company di Nagasaki, (suara tidak terdengar jelas), Sanghai Wells Seed, belum ada yang kami lihat persilangan itu dilakukan dengan apa itu … alat yang canggih seperti robot misalnya. Kebanyakan mereka juga masih memakai tangan. Inilah yang plus yang kita miliki di dunia, ya di Indonesia. Next. Ini adalah R and D tomat, jadi di lahan, pendataan di lahan, baik pendataan juga di pasca panen. Terus, next. Ini adalah R and D pare. Sampai pare pun dirasakan terakhir, melon dirasakan, cabai dirasakan, pare dirasakan. Kita tahu bahwasanya pare itu pahit, tapi bagi seorang breeder, pahit yang langu, pahit yang tawar, pahit yang enak itu adalah lidah. Belum ada alat di dunia ini yang bisa mengukur enak kecuali lidah kita. Next. Ini adalah R and D wortel, kami iri wortel kok, dari Australia. Kita buat supaya wortel bisa eksis di kita, negara kita negara gunung. Next. Ini adalah R and D pakcoi, sawi sendok. Next. Ini adalah R and D bawang merah. Biasanya bawang merah para petani menggunakan benih bibit dari umbi. Itu kalau dihitunghitung keluaran petani untuk membeli benih saja itu lebih dari Rp25.000.000,00. Dari hasil penelitian ini, kami sudah melahirkan itu … bawang merah bisa keluar biji, dari biji bisa ditanam. Kemungkinan satu hektare nanti bisa hanya dengan biaya Rp5.000.000,00. Next. Ya, ini adalah penelitian bawang daun. Bawang daun kita pada umumnya itu sekali panen habis, cabut. Kami ingin bawang daun yang dipotong, 50 hari lagi tumbuh sudah siap dipotong lagi. Ini adalah suatu kemajuan bagi para breeder-breeder kita. Next. Sedangkan langkah selanjutnya adalah langkah keempat yaitu langkah uji keunggulan varietas. Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang saya hormati. Bahwasanya varietas itu bisa diakui oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan persyaratan kalau dahulu pelepasan varietas, sekarang istilahnya pendaftaran varietas. Untuk lolos pendaftaran varietas, perusahaan breeder harus melakukan uji keunggulan dan uji keseragaman, maka langkah yang kami ambil sesuai dengan Peraturan Pemerintah yaitu melakukan uji keunggulan yaitu pengujian calon varietas baru dengan membandingkan varietas-varietas yang sudah ada, yang sudah didaftar atau dilepas, sehingga varietas baru yang kami lahirkan adalah varietas yang memenuhi standar yaitu BUUSS. BUUSS di sini adalah Baru, Unggul, Unik, Seragam, Stabil. Tapi bagi perusahaan, kami terutama, kami tambah yaitu marketable. Next. Nah, dari kerja keras tim kami para breeder lahirlah ini varietas-varietas di kami untuk melon. Melon MAI 119116, MAI (Melon Asli Indonesia), sekarang sudah di hati masyarakat. Ada melon Ladika (Lahir di Karanganyar), Karanganyar Solo, Bapak. Kemudian ada melon Sumo, bukan sumo gulat jepang. Suka Usaha Melon Oke karena menguntungkan. 26
Next. Ini adalah melon green flash, melon tipe halus. Kita buat … tadi Prof mengatakan bahwasanya tidak sekedar teknologi tapi art. Melon kami green flash, kulitnya mulus, hijau, ada bintik-bintik kuning. Tahun lalu, ASPA yaitu Asosiasi Perbenihan Asia Pasifik melakukan kegiatan di Bali. Kami tampilkan varietas baru kami yang green flash, di dunia belum ada itu. Yang hijau ada bintik-bintik kuningnya, di dalam kalau dipecah merah. Kemudian, di sampingnya tidak kalah menarik, moonlight, kuning cerah, di dalamnya warna merah. Dan ternyata, pascapanennya melon pada umumnya hanya sekitar seminggu atau 10 hari setelah kekuatan panen, ini mempunyai kekuatan 25 … lebih dari 25 hari, tidak busuk, padahal dengan teknologi breeding kovensional. Dan selanjutnya masih banyak lagi varietas-varietas melon. Next. Ini calon varietas baru. Netnya lebih tebal, jaring-jaringnya lebih rapat. Itu melon yang dikehendaki oleh negara-negara Asia Timur, maka kita siapkan juga. Next. Itu adalah semangka kami, Red Top, 212 itu nomer diketemukan di lahan uji coba karena ratusan melon … ratusan semangka juga. Kemudian, ada Red Diamond. Kemudian, ada Metal (Merah Total). Terus, next. Kemudian, varietas timun, kami ada tipe hijau yang sangat disenangi. Kalau orang Jepang bilang Kiuri. Benih kami banyak lari ke sana. Kemudian, Timun Hijau Muda Tina (Timun Enak Rasanya) dan Timun ini naksir Anda, katanya begitu. Next. Kami punya Cabai. Cabai Besar, Cabai Rekap, Cabai Pertiwi, Cabai Victori. Rekap adalah Rekayasa Anak Bangsa. Kami pakai namanama yang ingin menggugah semangat kebangsaan kita ini. Next. Kami cabai rawit juga mempunyai banyak tipe. Tipe ke bawah, tipe buah ke atas, warna kuning, warna hijau tua, warna hijau muda, dan sebagainya. Tinggal segmen pasar atau masyarakat menghendaki yang bagaimana, tersedia. Next. Tomat. Kami mempunyai Tomat Tia. Potensi satu batang 160 buah, bukan gambar luar negeri, gambar di Karanganyar. Kemudian, Maestro. Kemudian, Buba (Buahnya Banyak). Kemudian, Prestasi. Next. Kemudian, Tomat Titanik. Bukan Titanik kapal yang tenggalam, tapi Tomat ini buatan Indonesia di Karanganyar. Terus terang saya hidup di Karanganyar, makan, minum di Karanganyar, saya harus menghargai daerah kami bekerja. Di sana ada varietas harapan baru. Biasanya, Tomat satu dompol, tapi di sana satu dompol, satu menjadi tiga dompol, tiga tandan, ya. Ini baru calon varietas, belum kami keluarkan, masih dalam simpanan didik. Kemudian, kami juga mempunyai Tomat Mini, Tomat Ceri, warna kuning ada, warna cokelat ada. Barangkali langka di dunia ada Tomat Ceri, warnanya cokelat, sehingga kalau dipajang di atas meja dikira Anggur, Bapak. Karena besarnya sebesar anggur, warnanya cokelat. 27
Tiga bulan yang lalu kami bawa sampel ke Kedutaan Jepang di Jakarta. Dia bilang, “Oishi desu ne. Enak betul rasanya.” Berarti, lidah orang Jepang bisa menerima. Next, terus. Nah, untuk terong, kami juga mempuyai macammacam varian. Terong ungu, terong hijau, terong hitam. Yang Terong hitam ini tidak hanya bisa disayur lodeh, tapi bisa dibuat gorengan, terong goreng tempura, dan sebagainya. Next. Tadi Terong Teho (Terongnya Enak Hasilnya Oke). Kemudian, kami punya Sawi Hijau Sera-Sera. Next. Kami punya Pare, ada Petra, ada Mutia, Pare Hijau Gelap, yaitu Pare Zamrud … Zamrud Khatulistiwa. Jambore Varietas kemarin di Malang, ini menjadi perhatian yang luar biasa. Para pengunjung yang puluhan ribu tertarik dengan pare kita, Pare Hijau Zamrud Khatulistiwa. Next. Ini Kacang Panjang, kami punya Bapan (Banyak dan Panjang). Memang itu gambarnya begitu, banyak dan panjang buahnya. Kemudian, Dadung Hijau. Kemudian, varietas Harapan Baru. Next. Kami punya Buncis Citra … Citra Bangsa Indonesia. Terus, next. Kami punya Gambas atau Oyong. Kemarin juga di Malang, Jambore Varietas, kita tampilkan luar biasa membahana. Next. Jagung manis. Kebanyakan jagung yang tongkol dua adalah jagung pakan ternak. Tapi kami menerobos. Jagung manis, tetapi tongkol dua. Next. Itulah tadi perusahaan benih yang pertama. Yang kedua adalah kemampuan melakukan produksi benih. Langkah-langkahnya adalah harus mempunyai kepemilikan grandparent stock yaitu induknya induk. Itu yang memiliki hanya breeder. Dari induknya induk, diperbanyak menjadi parent stock, induk. Dari parent stock, tinggal kemampuan pasar berapa. Tinggal memproyeksikan. Kita khawatir kalau perusahaan nasional belum mempunyai parent stock. Tapi kalau perusahaan nasional sudah mempunyai parent stock, tinggal memproyeksi berapa. Lahan perusahaan kurang? Kita bisa bekerja sama dengan para petani. Terus kemudian, ini yang kita sebut dengan induk, disimpan khusus dengan suhu khusus, dengan kelembaban khusus, sehingga minimal bisa masih tumbuh selama lima tahun disimpan. Cukup banyak ini, tinggal memproteksi. Next. Nah, kegiatan kami di lahan produksi seperti ini. Terus saja. Next. Ini lahan produksi benih melon kami. Lho, kok melonnya bisa baris? Dengan teknologi yang kita miliki. Next. Ini cabai kami. Kami sudah seperti Prof tadi mengatakan … Bapak Dimyati mengatakan, sudah memiliki cabai yang pejantannya adalah nonpolen, tidak ada tepung sari. Ini memang agak susah dibuatnya. Lama sekali. Tapi sudah ketemu yaitu MS, milsteri. Dari milsteri kita tidak perlu lagi kastrasi antara jantan-betina tinggal menempel-nempelkan saja seperti ini. Bahkan tingginya ini melebihi tinggi tenaga kerja yang di kebun. Tinggi sekali. Buahnya lebat sekali. 28
Next. Ini adalah lahan produksi tomat. Kami juga sudah memakai screen, pakai green house, supaya terbebas dari hama penyakit, walaupun R and D-nya kami harus tetap di lahan terbuka. Biar hujanpanas, hama penyakit biar saja karena kami ambil yang terbaik. Tapi kalau sudah menjadi induk, kami kembangkan lewat green house atau screen. Terus. Ini adalah lahan produksi tomat, bebas virus, cukup bagus, bersih, produktivitasnya tinggi. Next. Ini adalah lahan produksi terong. Next. Ini adalah proses produksi … proses benih, pengambilan benih melon. Next. Ini adalah proses pengambilan benih terong sebagai gambaran atau contoh saja. Next. Nah, sedangkan kemampuan yang ketiga dari perusahaan benih adalah kemampuan distribusi dan pemasaran yaitu kami tetap memakai peraturan pemerintah yaitu standar mutu. Standar mutu di benih terutama daya tubuh dan pemurnian kecuali memang sudah dilepas maupun didaftarkan di pemerintah tadi. Kemudian packing, promosi, pemasaran, kita buat jejaring pasar, ternyata kecuali kita pasarkan dalam negeri, ada yang loncat diterima di luar negeri. Next, ini adalah promosi yang kami lakukan. Gelar lahan, kemudian pameran tunggal. Next. Kemudian, ini agro expo di Jawa Tengah. Baik anak-anak sekolah, masyarakat, ini Pak Menteri, dulu Pak Bungaran Saragih hadir di situ. Beliau panen. Ini Apel Ladika (Lahir di Karanganyar). Memang pada saat itu, benih belum kita jual. Sekarang sudah kita jual. Kemudian, ini Pak Anton, Pak Mantan Menteri Pertanian yang dulu. Next. Ini pameran di Karanganyar dan Jawa Tengah, dihadiri oleh presiden kita, Ibu Megawati dulu. Kemudian juga, Bapak SBY, di zaman eranya Bapak SBY, sehingga kami sempat dipanggil beliau untuk presentasi Research and Development breeding yang kami lakukan di istana negara. Next. Ini adalah PF2N yaitu Pekan Flora Fauna Nasional di Yogyakarta. Bapak menteri pertanian yang sekarang, kemudian Bapak Gubernur DIY, Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono. Terus, pada Jambore Nasional Varietas di Yogya tahun lalu, melon juara satu, dua, tiga, ada di perusahaan kami. Yang menilai pasti itu independent. Mestinya bukan kami sendiri. Ini sebagai bukti. Terus next. Kemudian tahun ini, Jambore Varietas di Malang yang tadi oleh Prof. Sobir disampaikan, semua perusahaan, baik nasional maupun multinasional kirim benih, dilakukan penanaman di lahan yang sama, oleh orang yang sama, dengan keadaan yang sama, kemudian dinilai oleh tim independent. Cabai keriting kami juara satu.
29
Next. Nah,ini benih-benih kami yang sudah ditanam di petani. Ini di Karanganyar, tomat. Contoh saja banyak di daerah. Ini model melon tanpa acir karena ditanam di tepi pantai, di Yogyakarta tepi pantai Bantul, kemudian yang satu itu di Kudus. Sekarang banyak berkembang di Jawa Timur dan seterusnya. Next. Kecuali kami melakukan pemasaran dalam negeri, kami melakukan terobosan untuk bisa melakukan pasar ke luar negeri, ini adalah … kalau pasar itu kita kemas dalam trim begitu, ini kita kirim Yae Nogei Jepang, kemudian kita kirim ke Shanghai Wells Seed di China, dan Gana Seed di Korea. Sementara ada permintaan ini dari Tailog, saya pikir Tailog itu Thailand, ternyata dari Vietnam. Dan juga teman kami dari Uzbekistan juga sudah minta kiriman berbagai sampel. Next. Walaupun kami sudah menyampaikan atau melaksanakan begitu, kami tetap terus ingin meningkatkan kapasitas kami, ilmu pengetahuan kami. Ini adalah pelatihan di dalam perusahaan intern kami. Next. Kami juga melakukan kunjungan teknologi ke berbagai perusahaan yang sudah lebih maju ke Jepang. Ini kami mengunjungi ke Jepang, kemudian ingin teknologi-teknologi yang baru kemudian kita adopsi. Next. Ini adalah kunjungan bisnis kami dimana benih kami juga ditanam oleh perusahaan ini di China di Shanghai Wells Seed, ternyata mohon maaf, itu junior kami pada waktu kami belajar di Jepang dulu. Next. Majelis Hakim Yang Mulia, kami memang bisnis tetapi juga kami memiliki kepedulian kepada masyarakat. Kami pendiri OSK Treaning Center di Karanganyar, kami melatih pemuda dari seluruh Indonesia ini, kami memenuhi kapasitas treaning center 70 orang. Kemudian di situ tiap tahun hadir kemudian kami tidak pungut biaya untuk berlatih di situ, sehingga kembali ke daerah untuk menjadi petanipetani mandiri di daerah. Next. Nah, sekarang keunggulan produk benih MGA. Yang pertama adalah R and D dilakukan dalam negeri mempunyai adaptasi yang kuat. Kemudian, tersedia berbagai jenis dan varietas dari berbagai jenis tanaman. Yang ketiga, biaya produksi relatif lebih murah, sehingga harga benih yang kita jual bisa juga lebih murah sehingga bisa terjangkau oleh para petani. Next. Ini adalah gambaran perbedaan harga di pasar. Di situ ada melon daging merah 500 biji per sachet, PMA Rp210.000.00, kami Rp130.000.00, sehingga di Jawa Timur sekarang mulai berkembang. Sebagai contoh dan seterusnya karena waktu barangkali. Next. Itulah penghargaan- penghargaan yang kami terima pada waktu zamannya Gus Dur dengan pengumpulan plasma nutfah yang kami kumpulkan dari seluruh negeri, bahkan juga pernah hiking Himalaya pada waktu masih muda. Dari Presiden Gus Dur, kami menerima Kalpataru. Kemudian riset berhasil, industri benih jalan, dari 30
Presiden Ibu Megawati kami mendapatkan penghargaan Industri Perbenihan Nasional. Terakhir kemarin dua tahun yang lalu, kami mendapat penghargaan dari Presiden SBY yaitu Satya Lencana Pembangunan, inilah sebagai bukti. Next, tinggal sedikit. Nah, kekayaan alam Indonesia adalah potensi yang harus dimanfaatkan demi kemakmuran rakyat Indonesia. Bahwa bahan baku perakitan varitas adalah plasma nutfah yang sangat banyak tersedia di Indonesia. 59.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, dipercepat.
60.
SAKSI DARI PEMERINTAH: MULYONO HERLAMBANG Ketersediaan lahan produksi yang luas, iklim yang menguntungkan, breeding bisa dilakukan sepanjang tahun. Melimpahnya tenaga kerja di Indonesia, industri perbenihan dapat dilakukan untuk pada karya. Kemudian jumlah penduduk yang 250.000.000 perlu kedaulatan pangan. Ini terakhir. Kami anak bangsa sudah berbuat semampu kami, sebaik-baiknya yang kami miliki untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura bisa menjadikan payung hukum bagi setiap pihak yang berbuat baik demi kemajuan pertanian untuk bangsa ini. Demikian, Yang Mulia yang saya hormati yang bisa kami sampaikan. Wssalamualaikum wr. wb. Semoga Tuhan memberkati. Amin. Terima kasih.
61.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Terima kasih. Seperti kita berwisata di kebun di Karanganyar ya, dengan macam-macam buah dan sayur. Baik, ini waktu kita tinggal 15 menit. Jadi, saksi selanjutnya akan didengarkan pada sidang yang akan datang, tapi ada waktu 15 menit untuk tanya jawab. Kalau ada pertanyaan saya persilakan. Pemohon.
62.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Yang Mulia, sebelumnya mohon izin apakah kami bisa bertanya setelah seluruh saksi diperdengarkan karena pertanyaan kami akan terkait dengan keterangan-keterangan lainnya secara keseluruhan.
31
63.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik. Kalau begitu nanti saja catat saja, tapi ini sudah enggak ada ini lagi, ini yang akan datang lagi ini.
64.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Ya, maksudnya dalam ... kalau misalnya ini nanti ditunda untuk sidang berikutnya atau nanti ditunda untuk siang.
65.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ini tidak datang lagi, kalau mau tanya sekarang saja untuk saksi yang ada sekarang ini ... Ahli dan Saksi.
66.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Ya. Karena akan berkaitan dengan saksi kalau seluruhnya diperdengarkan baru kita bisa bertanya, Yang Mulia.
67.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Oke. Baik, tapi mungkin Ahli sudah tidak bisa, kalau Saksi masih bisa datang sekali lagi atau pemerintah apakah Ahli bisa datang lagi? Karena waktunya biasanya.
68.
PEMERINTAH: MUALIMIN ABDI Jika diperlukan kami akan hadirkan lagi.
69.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik. Okelah ya, untuk memperdalam ini tidak apa-apa. Silakan ada ... silakan, Yang Mulia Pak Wahid.
70.
HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Terima kasih, Yang Mulia. Ingin mendapat konfirmasi ada beberapa penjelasan dari Pak Dr. Ahmad Dimyati. Pertama yang saya ikuti apa yang tertulis di makalah. Pertama, apakah betul bahwa latar belakang yang ditulis sampai 11 item ini dan data kuintatif yang disebut ini ketika waktu menyusun RUU-nya tahun 2010, ya? Itu pertama karena tadi dari Prof. Sobir ternyata data itu sudah berkembang jauh dari data yang ada seperti di tabel 2 halaman 7 itu. Saya melihat kalau dari uraian pertama ini memang menjelaskan latar belakang dan data ketika 32
rancangan undang-undang ini disusun di DPR kan RUU ini inisiatif DPR, ya. Waktu itu Pak Ahmad Dimyati sebagai yang banyak mewakili pemerintah dalam pancanya di ditjen. Nah, apakah data-data ini memang karena tidak disebutkan data tahun berapa ini. Pertama itu. Yang kedua, sedikit bersamaan koreksi karena di sini disebutkan yang diuji itu Pasal 100 ayat (2) ... 100 ayat (3), 131 ayat (3) ini supaya untuk dokumen ini supaya correct. Nah, yang ketiga, ketentuan mengenai Pasal 101 ayat (3) yang diuji ini ada di bab tentang pembiayaan dan penanaman modal. Kemudian yang 131 ayat (2) itu di bab ketentuan peralihan. Nah, ini artinya ada memang ketentuan di 103 dan 131 ayat (2) itu ada transisi emapt tahun yang sebentar lagi ini akan berakhir transisinya karena November 2010 ini sebentar lagi ya, kurang dari 2 bulan ini terakhir masa transisinya. Nah, oleh sebab itu pertanyaan berikutnya adalah bahwa Pasal 101 ... 100 ayat (3) yang diuji itu tidak terlepas dari pasal 101 ayat (1) dan ayat (2). Nah, saya ingin minta penjelasan di ayat (1) itu bahwa pemerintah mendorong untuk menanaman modal itu. Di ayat (2) juga dilakukan usaha ... apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah bahwa ayat (1), ayat (2) itu sudah dilakukan sehingga di ayat (3) yang diuji itu bahwa paling banyak 30% ini memang kondisinya setelah 4 tahun ini bisa mendorong ke arah hal tersebut. Nah, jadi apa yang sudah dilakukan di ayat (1) dan ayat (2) nya itu bahwa pemerintah mendorong penanaman modal mungkin ini artinya peran pemerintah sehingga sekuen dari ayat (1), (2), dan (3) itu memang logis untuk 4 tahun dan ketika sampai nanti 4 tahun ini memang sudah dipersiapkan kebijakan atau langkah-langkah untuk terlaksananya peralihan atau transisi 4 tahun itu. Saya kira demikian, Pak Ketua. 71.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan, Yang Mulia Pak Patrialis.
72.
HAKIM ANGGOTA: PATRIALIS AKBAR Terima kasih, Ketua. Jadi, dari 3 presenter kita tadi, baik Ahli, saya pribadi memang betul-betul tersentak dan bangga luar biasa dan kita memang membutuhkan Bapak-Bapak yang lain … Pak Ahmad Dimyati yang lain, dan juga tentu Pak Mulyono serta yang lain. Ini kalau bangsa Indonesia ini punya Bapak-Bapak begini luar biasa ini. Banyak sebetulnya yang ingin saya tanyakan kepada Ahli, tapi sudah terjawab. Cuma hanya kepada Pak Mulyono saja, satu dan itu sangat pendek, sangat pendek saja, Pak. Kalau kepada Ahli sudah kaya sekali. Bapak ini kan Pengusaha, ya selain dari tadi juga Praktisi, tapi juga adalah Pengusaha. Pertanyaan saya adalah dengan akan dilaksanakan penanaman modal untuk industri benih ini dibatasi 30% untuk asing, 33
pertanyaan saya adalah apakah perusahaan benih termasuk perusahaan Bapak merasa terganggu atau enggak? Itu saja. 73.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan Ahli dulu. Pak Haji Dimyati tadi ya, silakan.
74.
AHLI DARI PEMERINTAH: AHMAD DIMYATI Dua pertanyaan sebelumnya harus saya rever dulu ke bukunya, supaya saya mohon nanti setelah Pak Mulyono menjawab, barangkali saya sudah lebih siap. Untuk yang apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah dalam 4 tahun, mungkin lebih tepat ditanyakan kepada Dirjen Hortikultura yang sekarang karena saya sudah berhenti dari sejak tahun 2010 sejak undang-undang ini diundangkan. Jadi, tepat pada waktu itu saya berhenti jadi Dirjen Hortikultura. Oleh karena itu, saya kira mungkin saya serahkan kepada Pemerintah untuk menjawab apa yang ditanyakan tadi. Saya mohon izin, Pak.
75.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, Pak Dimyati nanti Pemerintah akan sampaikan dalam bentuk kesimpulan ya. Ya, tidak perlu di sini. Dan untuk Pak Dimyati kalau memang belum harus dirujuk lagi silakan disampaikan secara tertulis pertanyaan tadi, biar lebih utuh gitu. Ya, silakan kepada Pak Mulyono.
76.
SAKSI DARI PEMERINTAH: MULYONO HERLAMBANG Terima kasih, Yang Mulia. Jadi sesuai apa yang kami paparkan tadi, sebetulnya kami sudah siap. Mengapa? Ukurannya adalah bahwa sudah dimiliki grand parent stock dan parent stock sebagai induk. Kalau perusahaan benih sudah memiliki grand parent stock dan parent stock, ini ibaratnya mobil sudah ada mesin, siap melangkah. Nah untuk melangkah itu saya kira tidak kerepotan bagi kami, berbagai jalan bisa kami tempuh. Yang pertama adalah memproyeksi produksi benih karena induknya sudah ada Untuk memproyeksi produksi benih, bisa dilakukan di dalam perusahaan itu sendiri, bisa dengan kerja sama dengan para penangkar-penangkar benih. Jadi tidak ada kekhawatiran sebetulnya. Untuk para petani penangkar benih, silakan nanti kerja sama dengan pihak kami. Kami sudah siap induknya. Yang ketiga, untuk jejaring pasar kami bisa kerja sama dengan teman-teman kami yang mungkin jejaring pasarnya juga lebih kuat. Ini berbagai sample sudah kami sampaikan kepada teman kami Pak Junaidi. 34
Walaupun kami sudah menembus ke Shanghai Wells Seed, tetapi beliau di Cina ini mempunyai akses yang lebih besar dari saya. Berbagai benih tadi sudah kami sampaikan kepada beliau, dikirimkan bahwa Cina untuk diuji coba di situ. Demikian, Yang Mulia. 77.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
78.
AHLI DARI PEMERINTAH: AHMAD DIMYATI Ya, tadi ada pertanyaan yang sebetulnya tidak perlu saya rujuk ke buku.
79.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
80.
AHLI DARI PEMERINTAH: AHMAD DIMYATI Mengenai data. Data ini adalah data kondisi setelah undangundang diundangkan, jadi bukan menjadi latar belakang dari undangundang. Terima kasih.
81.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, terima kasih. Jadi, sidang hari ini selesai sampai di sini dulu. Selanjutnya, sidang akan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014, pukul 11.00 WIB, untuk melanjutkan mendengarkan keterangan saksi dari Pemerintah. Dua hari ini, masih ada lima lagi, masih ada tujuh saksi. Dengan demikian, sidang ini (...)
82.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Yang Mulia? Yang Mulia, sebentar. Dari Pemohon, Yang Mulia. Jadi, apakah kami bisa mendalami Ahli … dua Ahli ini pada persidangan berikutnya?
83.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, nanti ya.
35
84.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Ya, baik. Apakah kemudian dapat diperintahkan juga hadir, Yang Mulia? Karena kami (…)
85.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, kalau tadi Pemerintah sudah katakan hadir, mudah-mudahan bisa hadir. Karena lain lagi, kita tidak tahu kan, tapi dijanjikan hadir oleh Pemerintah.
86.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Betul, masalahnya kami belum mendalami, Yang Mulia, kalau tidak diperintahkan nanti tidak hadir agak sulit.
87.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Sudah, sudah, tadi disampaikan oleh Pemerintah.
88.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Baik.
89.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Pemerintah menyiapkan.
90.
KUASA HUKUM PEMOHON: TAUFIK BASARI Baik, Yang Mulia.
36
91.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, terima kasih. Dengan demikian, sidang selesai dan dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 12.53 WIB Jakarta, 27 Agustus 2014 Kepala Bagian Tata Usaha Kepaniteraan dan Risalah, t.t.d Makhmudah NIP. 19620419 199003 2 001
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
37