PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang
:
a. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat penjabaran visi, misi dan Program Kerja Kepala Daerah; b. bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dengan mempertimbangkan batas kewenangan Pemerintah Daerah dan kemampuan keuangan daerah; c. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah merupakan dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Agam yang antara lain menjadi pedoman dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Renstra-SKPD dan Renja SKPD Kabupaten Agam; d. bahwa sesuai amanat Pasal 150 ayat (3) huruf e UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengolahan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah, RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 20. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dengan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi, Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Agam (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 11); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 4); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7 ); 26. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Agam (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 9).
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM dan BUPATI AGAM MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2015
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1 Daerah adalah Kabupaten Agam; 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat dengan DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah 3 Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4 Bupati adalah Bupati Agam; 5 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah orang/lembaga pada Pemerintah Daerah Kabupaten Agam yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Agam; 6 Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia; 7 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun; 8 Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode waktu 5 (lima) tahun; 9 Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Agam yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Agam untuk periode 5 (lima) tahun; 10 Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun; 11 Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Agam yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;
12 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Badan, Dinas, Kantor, Bagian, dan Camat di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam; 13 Pembangunan Daerah adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua pelaku pembangunan dalam rangka mewujudkan Visi. 14 Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan; 15 Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi; 16 Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; 17 Kebijakan adalah arah /tindakan yang dicapai untuk mencapai tujan; 18 Program adalah instrumen kebijakan yang berisikan satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah; 19 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di daerah kabupaten adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Kepala BAPPEDA; 20 Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Daerah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) RPJM Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan program kerja Kepala Daerah terpilih yang dilaksanakan pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) langsung Tahun 2010 (2) RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai maksud: a. agar tersedianya dokumen publik yang menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan, Renstra-SKPD 5 (lima) tahun dan Renja-SKPD; b. agar tersedia landasan bagi DPRD dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Daerah, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah; c. agar tersedia program dan kegiatan prioritas yang dapat menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) dalam mengoptimalkan kiprah dan partisipasinya membangun Kabupaten Agam menuju Kabupaten yang Mandiri dan Madani; d. menyediakan acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang dibiayai dengan APBD dan APBN; e. menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD; f. memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan dangan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur serta memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.
Pasal 3 RPJM Daerah disusun dengan tujuan untuk: a. mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi pemerintah; c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisiensi, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan yang menjadi wewenang daerah secara terpadu.
BAB IV KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 5 (1) RPJM Daerah berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat visi, misi, gambaran umum kondisi masa kini, gambaran kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan internal dan ekternal, arah kebijakan, strategi dan indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan. (2) RPJM Daerah berfungsi sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun RKPD dan bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD BAB V SISTEMATIKA Pasal 6 (1) RPJM Daerah disusun dengan Sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan BAB II : Gambaran Umum dan Kondisi Daerah BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan BAB IV : Analisis dan Isu-Isu Strategis BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah BAB X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan (2) RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini
BAB VI TATACARA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN Pasal 7 Penyusunan RPJM Daerah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dengan memperhatikan RPJM Daerah Propinsi dan RPJM Nasional BAB VII PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA Pasal 8 (1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. (2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati yang berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pasal 9 (1) Pembangunan Daerah Tahun 2010-2015 dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada lampiran peraturan ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Agam. Ditetapkan di Lubuk Basung Pada tanggal, 30 Juni 2011 BUPATI AGAM CAP/DTO
INDRA CATRI Diundangkan di Lubuk Basun Pada tanggal, 30 Juni 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN AGAM CAP/DTO
SYAFIRMAN, SH NIP.19580524 198611 1 001 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2011 NOMOR 8
NOTA PERSETUJUAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM DAN PEMERINTAH KABUPATEN AGAM Nomor 4 tahun 2011 Nomor 4 tahun 2011
TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2011
Tahun 2011
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang....................................................................... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan................................................... I-5 1.3. Hubungan Antar Dokumen................................................... I-6 1.4. Sistematika Penulisan.......................................................... I-7 1.5. Maksud dan Tujuan............................................................... I-8
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1
Aspek Geografi dan Demografi.................................. II-1
2.1.1.
Luas dan Batas Wilayah Administrasi....................... II-1
2.1.2.
Letak dan Kondisi Geografis...................................... II-1
2.1.3.
Topografi....................................................................... II-2
2.1.4.
Geologi.......................................................................... II-2
2.1.5.
Hidrologi....................................................................... II-3
2.1.6.
Klimatologi.................................................................... II-3
2.1.7.
Penggunaan Lahan...................................................... II-3
2.1.8.
Potensi Pengembangan Wilayah................................ II-4
2.1.8.1.
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi....................... II-4
2.1.8.2.
Kawasan Peruntukan Pertanian................................. II-5
2.1.8.3.
Kawasan Peruntukan Peternakan.............................. II-5
2.1.8.4.
Kawasan Peruntukan Perkebunan............................. II-5
2.1.8.5.
Kawasan Peruntukan Perikanan................................. II-6
2.1.8.6.
Kawasan Pertambangan.............................................. II-7
2.1.8.7.
Kawasan Peruntukan Industri..................................... II-9
2.1.8.8.
Kawasan Pariwisata..................................................... II-10
2.1.8.9.
Kawasan Pemukiman.................................................. II-11
2.1.8.10.
Wilayah Rawan Bencana............................................ II-12
2.1.9.
Demografi..................................................................... II-16
2.1.9.1.
Jumlah Penduduk ............................................... II-16
2.1.9.2.
Kepadatan Penduduk ......................................... II-17
2.1.9.3.
Proyeksi Penduduk ............................................. II-18
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
i
2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat.............................. II-18
2.2.1.
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi..... II-18
2.2.1.1.
Struktur dan Perkembangan Perekonomian Kabupaten Agam
.............................................. II-18
2.2.1.2.
PDRB Perkapita dan Pengeluaran Perkapita............ II-24
2.2.1.3.
Laju Pertumbuhan Ekonomi....................................... II-25
2.2.1.4.
Prosentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan..... II-25
2.2.2.
Fokus Kesejahteraan Masyarakat............................... II-26
2.2.2.1.
Pendidikan.................................................................... II-26
2.2.2.2.
Kesehatan..................................................................... II-32
2.2.3.
Fokus Seni Budaya dan Olahraga.............................. II-34
2.3
Aspek Pelayanan Umum.............................................. II-36
2.3.1
Fokus Layanan Urusan Wajib..................................... II-36
2.3.1.1
Pendidikan.................................................................... II-36
2.3.1.1.1. Pendidikan Dasar ................................................ II-36 2.3.1.1.2. Pendidikan Menenggah ...................................... II-39 2.3.1.1.3. Fasilitas Pendidikan............................................ II-40 2.3.1.1.4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ................... II-40 2.3.1.1.5. Angka Putus Sekolah ......................................... II-40 2.3.1.1.6. Angka Kelulusan ................................................. II-41 2.3.1.2
Kesehatan ............................................................ II-41
2.3.1.2.1. Rasio Posyandu Persatuan Balita ..................... II-41 2.3.1.2.2. Rasio Puskesmas, Poli Klinik dan Pustu Persatuan Penduduk .......................................... II-42 2.3.1.2.3. Rasio Dokter Persatuan Penduduk ................... II-43 2.3.1.2.4. Rasio Tenaga Medis persatuan Penduduk ....... II-44 2.3.1.2.5. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan ............................................................ II-45 2.3.1.2.6. Cakupan Nagari Universal Child Immunisation (UCI).............................................. II-45 2.3.1.2.7. Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan ....... II-45
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
ii
2.3.1.2.8. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC/BTA ............................. II-45 2.3.1.2.9. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD ..................................... II-46 2.3.1.2.10. Cakupan Kunjungan bayi .................................. II-46 2.3.1.2.11. Cakupan Puskesmas ....................................... II-46 2.3.1.2.12. Cakupan Pembantu puskesmas ..................... II-46 2.3.1.3.
Pekerjaan Umum .............................................. II-46
2.3.1.3.1.
Proporsi Panjang Jalan Dalam Kondidisi Baik .................................................................... II-46
2.3.1.3.2.
Rasio Jaringan Irigasi ...................................... II-49
2.3.1.3.3.
Rasio Tempat Ibadah Persatuan Penduduk ... II-51
2.3.1.3.4.
Rasio Tempat Pembuangan Sampah ............. II-52
2.3.1.3.5.
Rasio Permukiman Layak Huni ....................... II-53
2.3.1.4.
Perumahan ........................................................ II-53
2.3.1.4.1.
Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih ............................................................... II-53
2.3.1.4.2.
Rumah Tangga (RT) Pengguna Listrik ........... II-54
2.3.1.4.3.
Persentase Rumah Tangga Bersanitasi ......... II-55
2.3.1.5.
Penataan Ruang ............................................... II-56
2.3.1.5.1.
Rasio Ruang Terbuka Hijau Persatuan Luas Wilayah ber HPL/HGB ...................................... II-56
2.3.1.5.2.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ..................... II-56
2.3.1.5.3.
Perubahan Pemanfaatan Ruang Publik ......... II-57
2.3.1.6.
Perencanaan Pembangunan .......................... II-58
2.3.1.7.
Perhubungan .................................................... II-59
2.3.1.7.1.
Jumlah Arus penumpang Anglutan Umum .... II-59
2.3.1.7.2.
Rasio Izin Trayek .............................................. II-59
2.3.1.7.3.
Jumlah Uji KIR Angkutan Umum .................... II-60
2.3.1.7.4.
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis .. II-60
2.3.1.7.5.
Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum. II-61
2.3.1.7.6.
Pemasangan Rambu-rambu ............................ II-61
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
iii
2.3.1.8.
Lingkungan Hidup ............................................ II-62
2.3.1.8.1.
Persentase Penanganan Sampah ................... II-62
2.3.1.8.2.
Persentase Penduduk Berakses Air Minum ... II-63
2.3.1.8.3.
Persentase Luas Pemukiman Yang Tertata ... II-65
2.3.1.9.
Pertanahan ........................................................ II-65
2.3.1.10.
Kependudukan dan Catatan Sipil ................... II-66
2.3.1.11.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. II-68
2.3.1.11.1. Cakupan Peserta KB Aktif ............................... II-69 2.3.1.11.2. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera 1........... II-69 2.3.1.12.
Sosial ................................................................. II-69
2.3.1.13.
Ketenagakerjaan ............................................... II-70
2.3.1.13.1. Angka Partisipasi Angkatan Kerja ................. II-70 2.3.1.13.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ................ II-70 2.3.1.14.
Koperasi Usaha Kecil dan Menegah ............... II-70
2.3.1.14.1. Persentase Koperasi Aktif ............................... II-70 2.3.1.15.
Penanaman Modal ............................................ II-71
2.3.1.15.1. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA) ..................................................... II-71 2.3.1.15.2. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) ...................................................... II-72 2.3.1.15.2.1 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja ...................... II-72 2.3.1.15.3. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar Rupiah) ................................................. II-73 2.3.1.16.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri .. II-74
2.3.1.17.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian .......... II-76
2.3.1.18.
Ketahanan Pangan ........................................... II-77
2.3.1.19.
Statistik ............................................................. II-78
2.3.1.20.
Kearsipan ......................................................... II-79
2.3.1.21.
Komunikasi dan Informatika ........................... II-79
2.3.1.22.
Perpustakaan .................................................... II-80
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
iv
2.3.2.
Fokus Layanan Urusan Pilihan ....................... II-82
2.3.2.1.
Pertanian.................................................................... II-82
2.3.2.2.
Kehutanan ......................................................... II-86
2.3.2.3.
Energi dan Sumber Daya Mineral ................... II-87
2.3.2.4.
Pariwisata .......................................................... II-88
2.3.2.5.
Kelautan dan Perikanan ................................... II-89
2.3.2.6.
Perdagangan ..................................................... II-90
2.3.2.7.
Perindustrian .................................................... II-91
2.4
Aspek Daya Saing Daerah........................................ II-92
2.4.1.
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah...................... II-92
2.4.1.1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Adminitrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian ......... II-92
2.4.1.1.1.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita..................................................................... II-92
2.4.1.1.2.
Pengeluaran Konsumsi Tumah Tangga Makanan dan Non Makanan...................................................... II-93
2.4.1.1.3.
Produktivitas Total Daerah....................................... II-93
2.4.2.
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur...................... II-95
2.4.2.1.
Komunikasi dan Informatika..................................... II-95
2.4.2.1.1.
Rasio Ketersediaan Daya Listrik.............................. II-95
2.4.2.1.2.
Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan HP/Telepon................................................................. II-96
2.4.3.
Fokus Iklim Berinvestasi .................................. II-96
2.4.3.1.
Angka Kriminalitas di Kabupaten Agam selama 2007 – 2010................................................... II-97
BAB III
2.4.3.2.
Jumlah Demonstrasi................................................ II-97
2.4.3.3.
Lama Proses Perizinan............................................ II-98
2.4.3.4.
Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi Daerah
2.4.3.5.
Jumlah Perda Mendukung Iklim Usaha.................. II-101
II-100
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1.
Kinerja Keuangan Tahun 2005 – 2010 ............ III-1
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
v
3.1.1.
Kinerja Pelaksanaan APBD 2005 – 2010 ....... III-2
3.1.2.
Neraca Daerah ................................................... III-8
3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun Anggaran 2008 dan 2009 .................................. III-13
3.2.1.
Proporsi Penggunaan Anggaran .................... III-13
3.2.2.
Analisis Pembiayaan ........................................ III-13
3.3.
Kerangka Pendanaan ...................................... III-15
3.3.1.
Analisis Pengeluaran Priodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama ...................... III-15
BAB IV
3.3.2.
Proyeksi Data Masa Lalu ................................. III-18
3.3.3.
Perhitungan Kerangka Pendanaan ................ III-20
ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS 4.1.
Permasalahan Pembangunan ......................... IV-1
4.1.1.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat .................. IV-1
4.1.1.1.
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ............................................................ IV-1
4.1.1.2.
Fokus Kesejahteraan Masyarakat..................... IV-1
4.1.1.2.1.
Pendidikan ........................................................ IV-2
4.1.1.2.2.
Kesehatan .......................................................... IV-6
4.1.1.2.3.
Pertanahan ........................................................ IV-8
4.1.2.
Aspek Pelayanan Umum .................................. IV-9
4.1.2.1.
Pekerjaan Umum .............................................. IV-9
4.1.2.2.
Perumahan ........................................................ IV-10
4.1.2.3.
Penataan Ruang ............................................... IV-10
4.1.2.4.
Perhubungan .................................................... IV-10
4.1.2.5.
Lingkungan Hidup ........................................... IV-11
4.1.2.6.
Kependudukan dan Catatan Sipil ................... IV-12
4.1.2.7.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ................................................................... IV-12
4.1.2.8.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ........................................................... IV-13
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
vi
4.1.2.9.
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah ............ IV-13
4.1.2.10.
Penanaman Modal ............................................ IV-13
4.1.2.11.
Kepemuadaan dan Olah Raga ........................ IV-14
4.1.2.12.
Kebudayaan ...................................................... IV-14
4.1.2.13.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Adminitrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian ........................ IV-14
BAB V
4.1.2.14.
Ketahanan Pangan ........................................... IV-14
4.1.2.15.
Pemberdayaan Masyarakat Nagari ................. IV-15
4.1.3.
Fokus Layanan Urusan Pilihan ....................... IV-15
4.1.3.1.
Pertanian ........................................................... IV-15
4.1.3.2.
Kahutanan ......................................................... IV-16
4.1.3.3.
Pariwisata ......................................................... IV-16
4.1.3.4.
Kelautan dan Perikanan ................................... IV-16
4.1.3.5.
Perdagangan ..................................................... IV-17
4.2.
Isu – Isu Stategis .............................................. IV-17
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1
Visi Jangka Menengah Daerah................................. V-1
5.2
Misi Jangka Menengah Daerah................................. V-2
5.3
Tujuan dan Sasaran................................................... V-4
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KIBERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1.
Pedoman Transisi RKPD Tahun 2016 ............ X-1
10.2
Kaidah Pelaksanaan ........................................ X-1
10.3
Pengendalian dan Evaluasi.............................. X-3
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
vii
DAFTAR TABEL II.1
Potensi Sumber Daya Mineral dI Kabupaten Agam ..................
II-8
II.2
Bencana gerakan Tanah / Longsor di Kabupaten Agam……...
II-15
II.3
Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam………………………….
II-16
II.4
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2009……...
II-17
II.5
Analisis Kategori Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2009…………………………………………….....… II-17
II.6
Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2009 -2015.......................................................................... II-18
II.7
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 -2009 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Agam…………………….............................................................. II-20
II.8
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 – 2009 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Agam ……………............ II-21
II.9
PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2009 Berdasarkan Harga Berlaku………… II-24
II.10
Jumlah Rumah Tangga Miskin Tahun 2005 dan Rumah Tangga Sasaran Tahun 2008....................................................... II-25
II.11
Angka Melek Huruf Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2006 -2010……………………………………………………
II-27
Perkembangan Angka Melek Huruf di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010…………………………………………………..
II-27
II.12
II.13
Perkembangan Angka Pertisipasi Kasar (APK) di Kabupeten Agam Tahun 2006 – 2010……………………………………….... II-29
II.14
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010………………… II-31
II.15
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Agam Tahun 2006 -2010........................................................ II-32
II.16
Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKBH) di Kabupaten Agam Tahun 2010………………………….................................... II-33
II.17
Balita Gizi Buruk Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010……………………….....................................…..… II-34
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
viii
II.18
Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009…………………………………………………..
II-35
II.19
Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga di Kabupaten Agam Menurut Kecamatan Tahun 2009………………………...... II-35
II.20
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010…………………................ II-37
II.21
Jumlah Guru dan Murid jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten II-38 Agam Tahun 2006 -2010……………………………………….......
II.22
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah di II-39 Kabupaten Agam Tahun 2006 -2010……………………………
II.23
Jumlah guru per Kelas Jenjang Pendidikan Menengah di II-40 Kabupaten Agam Tahun 2006 -2010………………………………
II.24
Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010................................................................................
II.25
Jumlah Puskesmas dan Pustu di kabupaten Agam Tahun 2006-2010………………………………………………..................
II-43
II.26
Jumlah Dokter di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010……....
II-43
II.27
Jumlah Tenaga Dokter Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010……………………................................................................. II-44
II.28
Jumlah Tenaga Para Medis Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010………………...................................... II-44
II.29
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan kondisi Menurut Kecamatan tahun 2010 Kabupaten Agam…………………….... II-47
II.30
Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2009 s.d 2010 Kabupaten Agam
II.31
Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam……………...................................................... II-49
II.32
Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Tahun 2010 Kabupaten Agam……………………………………………… II-51
II.33
Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2010…………………….................................. II-51
II.34
Rasio Tempat Ibadah Tahun 2008 dan 2009 ….………….........
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-42
II-49
II-52
ix
II.35
Rasio Tempat Ibadah Menurut Kecamatan Tahun 2009 Kabupaten Agam…………………………………………………… II-52
II.36
Rasio Pemukiman Layak Huni....................................................
II.37
Persentase Rumah Tangga (RT) Yang menggunakan Air Bersih Provinsi / Kabupaten Agam Tahun 2010......................... II-54
II.38
Persentase Rumah Tangga (RT) Yang menggunakan Listrik Kabupaten Agam…………………………………………………… II-54
II.39
Persentase Rumah Tangga (RT) Bersanitasi Tahun 2010 Kabupaten Agam…...................................................................
II.40
Persentase Rumah Tangga (RT) Bersanitasi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam………………….....
II-53
II-55
II-55
II.41
Jumlah Penumpang Angkutan umum Tahun 2006 s.d 2010 Kabupaten Agam...................................................................... II-59
II.42
Rasio Ijin Trayek Tahun 2009 dan 2010 Kabupaten Agam……
II-59
II.43
Jumlah uji KIR Angkutan umum Tahun 2006 – 2010 Kabupaten Agam…………………………………………………………………
II-60
II.44
Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum……………………
II-61
II.45
Jenis dan Kebutuhan Rambu-Rambu Tahun 2010………………
II-61
II.46
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2009 dan 2010 Kabupaten Agam (M3 / Hari)……………...................... II-62
II.47
Jumlah Volume Sampah (M3 / Hari) dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam…………….. II-63
II.48
Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses Air Minumdan Jumlah Penduduk Tahun 2010 Kabupaten Agam............................................................................................ II-63
II.49
Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam………………………………………
II-64
II.50
Persentase Luas Permukiman Yang Tertata Tahun 2010 Kabupaten Agam……………………………………………........... II-65
II.51
Rasio Penduduk Ber KTP per Satuan Penduduk………………
II.52
Kepemilikan Akte Kelahiran Per 1000 Penduduk Tahun 2008 – 2009...................................................................... II-67
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-66
x
II.53
Jumlah Akseptor KB dan Pasangan Usia Subur di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010…........................................................ II-68
II.54
Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur di II-69 Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010…………………………….
II.55
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010………………………………………….. II-69
II.56
Persentase Koperasi Aktif Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2010............................................................................................. II-70
II.57
Jumlah Investor PMDN / PMA Tahun 2006 – 2010 Kabupaten Agam............................................................................................ II-71
II.58
Jumlah Investasi PMDN / PMA Skala Nasional Tahun 2006 s/d 2010 Kabupaten Agam………...………………………………........ II-72
II.59
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2006 – 2010 Kabupaten Agam…………………………………………………. II-72
II.60
Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi Di Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2010 sesuai Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)............................................................................ II-73
II.61
Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi Yang Menanamkan Modal Di Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2010 II-73 sesuai Harga Konstan (Jutaan Rupiah)…………........................
II.62
Pelanggaran Perda Pada Tahun 2006 – 2009…………………...
II.63
Rasio Jumlah Pamong Praja Tahun 2007 – 2010 Kabupaten Agam............................................................................................ II-75
II.64
Rasio Jumlah LINMAS Per 10.000 Penduduk Tahun 2007 – 2010 Kabupaten Agam…………………………………………...... II-75
II.65
Jumlah PNS Menurut Golongan dan Tingkat Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009……………………………. II-76
II.66
Jumlah Perpustakaan Tahun 2007 – 2010 Kabupaten Agam................................................................................ II-81
II.67
Jumlah Pelayanan Pustaka Keliling Tahun 2005 2009………………...............................................................
II.68
II-74
– II-82
Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produiktifitas Padi Tahun 2006 – 2009………………………………………………………….. II-83
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
xi
II.69
Perkembangan Luas Tanam dan Produksi Tanaman Pangan Lainnya Di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009……………… II-84
II.70
Perkembangan Produksi Luas Panen Tanaman Sayur-Sayuran Di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009………………………… II-84
II.71
Perkembangan Produksi dan Populasi Tanaman Buah-Buahan Di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009…………………………. II-85
II.72
Perkembangan Populasi Ternak (ekor) Tahun 2006 – 2009……
II.73
Perkembangan Kondisi dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerinthan Daerah Bidang Kehutanan………………………… II-87
II.74
Kondisi Fisik Pasar-Pasar di Kabupaten Agam Tahun 2010….
II-90
II.75
Perkembangan Industri dan Pengrajin Di Kabupaten Agam……
II-91
II.76
Persentase Penduduk Kabupaten Agam Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Per Bulan……………………………….. II-92
II.77
Perkembangan Persentase Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Untuk Makanan dan Non Makan Tahun 2006 – 2009……………………................................................................. II-93
II.78
Produktivitas Sektor dan Produktifitas Total Daerah Tahun 2006 – 2009……................................................................................... II-94
II.79
Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Provinsi / Kabupaten Agam Tahun 2010.…….......................................................................... II-95
II.80
Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan HP/Telepon Kabupaten Agam Tahun 2010…………………....... II-96
II.81
Angka Kriminalitas Kabupaten Agam Tahun 2007 – 2010……… II-97
II.82
Jumlah Demonstrasi Tahun 2008 – 2010…………………………
II-97
II.83
Lama Proses Perijinan Pelayanan Umum Di Kabupaten Agam
II-99
II.84
Jenis Pajak dan Retribusi Daerah Di Kabupaten Agam…………
II-100
III.1
Rata – Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2006 – 2009 Kabupaten Agam……………………………
III-3
II-86
III.2
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Agam Tahun 2008 – 2009.......……………… III-5
III.3
Rasio Belanja Perjenis Belanja Terhadap total Belanja dan Rasio Efisiensi Belanja……………………………......................... III-6
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
xii
III.4
Proporsi Realisasi Belanja Tahun 2008 dan 2009……………..
III.5
Rata – Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Agam……..................................................................................... III-8
III.6
Proporsi Kelompok Aset Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009….......................................................................................... III-10
III.7
Perkembangan Modal Kerja Kabupaten Agam Tahun 2006 s.d 2009............................................................................................. III-11
III.8
Analisa Rasio Keuangan Kabupaten Agam Tahun 2006 s.d 2009............................................................................................. III-11
III.9
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Agam…...................................................................... III-13
III.10
Defisit Real Anggaran Kabupaten Agam…................................
III.11
Komposisi Penutup Devisit Real Anggaran Kabupaten Agam...………………………………………………………………... III-14
III.12
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Agam… III-15
III.13
Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Agam.......................…………………………………… III-16
III.14
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Agam……………….
III.15
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Priorits Utama Kabupaten Agam……………………............................................................... III-19
III.16
Kapasitas Real Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pebangunan Daerah Kabupaten Agam ……............. III-20
III.17
Sisa Lebih (Real) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten Agam…………………………………………………… III-20
III.18
Proyeksi Sisa Lebih (Real) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Agam............................................................................................ III-21
V.1
Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 1………………
V-5
V.2
Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 2…………………
V-7
V.3
Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 3…………………
V-8
V.4
Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 4…………………
V-10
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-7
III-13
III-18
xiii
V.5
Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 5…………………
V-14
V.6
Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 6…………………
V-17
VI.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 1 .........................
VI-2
VI.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 2 .........................
VI-8
VI.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 3 .........................
VI-10
VI.4
Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 4 .........................
VI-13
VI.5
Proyeksi Perubahan Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Produksi Sawah Tahun 2010 - 2015……………………………… VI-16
VI.6
Rencana Luas Peruntukan Perkebunan di Kabupaten Agam Sampai Tahun 2015..................................................................... VI-19
VI.7
Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 5 .........................
VI-26
VI.8
Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 6 .........................
VII-36
IX.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Agam…..
IX-1
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
xiv
DAFTAR GAMBAR GB.I.1
GB.II.1
GB.II.2
Bagan Proses Penyusunan dan Penetapan RPJM Daerah Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008.........................
I-4
Hasil Analisa Probabilitas Hazard 2% (Atas) Dan 10% (Bawah) Berdasrkan Gempa Periode Ulang 50 Tahunan……………............
II-12
Sebaran Hasil Letusan Gunung Merapi dan Gunung Tandikat (data PVMBG-DESD).................................................................................
II-13
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik II.1
Luas Hutan Di Kabupaten Agam .......................................................
II-4
II.2
Perkembangan Angka Pendidikan Yang di Tamatkan (APT) di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 (%).............................................
II-30
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2007 s.d 2010 Kabupaten Agam (KM) ......................................................................
II-47
II.4
Jenis Permukaan Jalan (KM) Kabupaten Agam 2010.......................
II-48
II.5
Jumlah Penduduk ber KTP per satuan Penduduk.............................
II-67
II.6
Produksi dan Konsumsi Beras Kabupaten Agam..............................
II-78
II.7
Perkembangan Produksi Padi Tahun 2006-2009..............................
II-83
II.8
Perkembangan Produksi Hasil ternak (Kg) Tahun 2006-2009...........
II-86
II-9.
Jumlah Kunjungan Wisata kabupaten Agam Tahun 2005-2009.........
II-89
II-10
Perkembangan Produksi Perikanan (Ton) Tahun 2006-2009 ..........
II-89
II.3
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, memberikan harapan kepada daerah untuk mengurus dan menata wilayahnya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disisi lain pemberlakuan Undang-Undang tersebut merupakan sebuah tantangan, dimana daerah lebih dituntut untuk mengembangkan kreatifitas dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mencapai hal tersebut daerah harus mampu menggerakkan dan menghimpun berbagai harapan dan kepentingan dengan melibatkan seluruh stake holder. Sebagai langkah awal perwujudan dari harapan ke depan tersebut perlu dituangkan dalam bentuk perencanaan pembangunan. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Sedangkan pembangunan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat dalam rangka mencapai tujuan. Pelaksanaan pembangunan membutuhkan waktu dan pengalokasian sumberdaya, dan dalam kenyataannya waktu dan sumberdaya yang ada sangat terbatas untuk mencapai suatu tujuan pembangunan. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan sistem dan periode perencanaan pembangunan sehingga pengalokasian waktu dan sumberdaya dimaksud berjalan secara efektif, efesien dan bersasaran. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem perencanaan pembangunan di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa dokumen perencanaan pembangunan yang harus disiapkan baik di tingkat nasional maupun daerah adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nasional atau daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-1
(Renstra-SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Acuan dimaksud sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN),
dan
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah. Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, RPJM adalah bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan dokumen perencanaan induk yang berwawasan waktu 20 tahun. Acuan utama penyusunan RPJM adalah rumusan dari visi, misi, arah kebijakan dan rencana program indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam sidang Paripurna DPRD dalam tahapan kampanye pemilihan pasangan Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah secara langsung. Disamping itu, penyusunan RPJM Daerah ini juga mengacu pada RPJM Nasional, RPJMD Propinsi, RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan RTRW Kabupaten. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. Selain itu, RPJMD juga disusun dengan memperhatikan statistik regional dan lokal, yang mencakup: (1) statistik berbagai fungsi pemerintahan di bidang ekonomi, seperti lapangan pekerjaan utama, tingkat pendapatan rata-rata masyarakat, potensi sektor unggulan daerah yang dapat dipacu, sektor informal dan kandungan potensi sumberdaya daerah; (2) statistik fungsi-fungsi pemerintahan di bidang sosial,
budaya,
seperti
tingkat
kesehatan
rata-rata
masyarakat,
indeks
pembangunan manusia, angka kemiskinan, tingkat pengangguran, angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni pendidikan dasar dan menengah; (3) statistik bidang pemerintahan umum, seperti pelayanan umum pemerintahan kepada masyarakat (4) statistik bidang fisik prasarana, seperti pola-pola penataan ruang dan kawasan andalan, kantong-kantong kemiskinan, kawasan rawan bencana dan kawasan tertinggal serta kondisi ekologi dan lingkungan hidup daerah dan (5) kapasitas fiskal dan keuangan daerah. Selanjutnya, karena RPJM akan berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana kegiatan lima tahunan
dibidang pelayanan umum
pemerintahan, maka proses penyusunannya juga dilakukan melalui serangkaian forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan di daerah.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-2
Penyusunan
RPJMD
Kabupaten
Agam
Tahun
2010-2015
ini
juga
memperhatikan masukan dari berbagai elemen masyarakat dengan tujuan penyempurnaan dan untuk mendapatkan komitmen para pemangku kepentingan sehingga penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan lima tahunan yang diuraikan dalam dokumen perencanaan ini merupakan hasil kesepakatan seluruh unsur pelaku pembangunan daerah Kabupaten Agam, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis propinsi dan nasional. Dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangundangan mengenai perencanaan pembangunan nasional dan daerah, maka disusun rangkaian dokumen perencanaan daerah sebagai berikut : 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis dalam jangka waktu dua puluh tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang, yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJMDaerah setiap lima tahun sekali. 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat visi, misi, gambaran umum kondisi masa kini, kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi dan indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan. 3) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra-SKPD), befungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat visi, misi, arah kebijakan teknis dan indikasi rencana program setiap bidang kewenangan dan atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan yang disusun oleh setiap satuan kerja perangkat daerah. 4) Rencana
Kerja
SKPD
(Renja-SKPD)
yang
merupakan
dokumen
perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah yang disusun berdasarkan Renstra-SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke depan.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-3
5) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) , yang disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi kritis atas RenjaSKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang Daerah yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat nagari, kecamatan, kabupaten dan provinsi.
Gambar I.1 Bagan Proses Penyusunan dan Penetapan RPJM Daerah Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008
Penetapan RPJM Daerah paling lambat 3 bulan setelah pelantikan
Konsultasi Publik
Penetapan RPJM Daerah
Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah
Pembahasan di DPRD Wilayah legislative Wilayah eksekutif
Sosialisasi Publik
Penyusunan Rancangan awal RPJM Daerah
Musrenbang Jangka Menengah Musrebang Jangka Menengah paling lambat 2 bulan setelah pelantikan Penyusunan Rancangan RPJM Daerah
Penyusunan Rancangan Renstra SKPD
Konsultasi Publik
Penyusunan Rancangan akhir RPJM Daerah
Dokumen Rancangan Akhir RPJM Daerah
Dokumen Rancangan RPJM Daerah yang sudah disepakati
Dokumen Rancangan RPJM Daerah
Dokumen Rancangan Renstra SKPD Dokumen Rancangan Awal RPJM Daerah
Kepala Daerah dilantik Proses yang sudah dilaksanakan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Proses yang dilewatkan / tidak dilaksanakan
Proses yang sedang / belum dilaksanakan
I-4
1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33); 8) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4725); 9) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-5
13) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 14) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; 15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 16) Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Agam Tahun 2005-2025.
1.3. Hubungan Antar Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah mempedomani kepada RPJM Propinsi dan Nasional. Disamping itu RPJM Daerah merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang acuannya adalah RPJP Provinsi dan Nasional. RPJMD merupakan pedoman bagi satuan kerja perangkat daerah untuk menyusun Renstra–SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. RPJMD menjabarkan Rencana Kerja Tahunan Daerah dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang diserasikan dengan RKP Provinsi dan Nasional, dan RKPD ini mengacu kepada Renja-SKPD, sementara Renstra-SKPD merupakan pedoman penyusunan kegiatan tahunan SKPD yang disebut Renja-SKPD. Dengan berpedoman kepada RKPD dan Renja SKPD maka disusun Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) Tahunan SKPD, dan RKPD yang selanjutnya dituangkan menjadi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RAPBD yang dibahas bersama DPRD akhirnya akan disahkan menjadi APBD. RPJMD
Kabupaten
Agam
Tahun
2010-2015
merupakan
tahapan
perencanaan pembangunan lima tahunan yang kedua dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Agam Tahun 2006-2025.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-6
1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 terdiri dari 10 bab yang terdiri dari : BAB I
PENDAHULUAN Memuat Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Penulisan, serta Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen RPJMD.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi Kabupaten Agam meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Informasi yang disampaikan adalah yang menjelaskan gambaran umum kondisi daerah yang selaras dan mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan kebutuhan perumusan strategi.
BAB III.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah.
BAB IV.
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dokumen RPJMD karena dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah. Penyajian analisis ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima ) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.
BAB V.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menyajikan Visi, Misi Kepala Daerah terpilih serta uraiannya. Pada bab ini juga diuraikan tujuan dan sasaran serta penjelasan hubungan setiap tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan isu strategis daerah.
BAB VI.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Pada bab ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi yang dipilih.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-7
BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan yang berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Pada bab ini juga disajikan penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITASNYANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Bab ini menguraikan hubungan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab SKPD. Pada bagian ini disajikan pula pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab SKPD. Pada bab ini disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Memuat tentang kaidah pelaksanaan RPJMD Kabupaten Agam sebagai pedoman penyusunan Renstra dan pelaksanaan Program SKPD yang meberikan peluang penguatan peran stakeholder/pelaku dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan.
1.5. Maksud dan Tujuan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 dimaksudkan untuk dapat memberi arah dan pedoman bagi pelaku pembangunan (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam mendorong proses pembangunan daerah. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 juga sebagai pedoman penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten, Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), supaya terwujud proses pembangunan yang bersinergi. Disamping itu RPJMD dimaksudkan juga sebagai pedoman bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nagari, dalam rangka mewujudkan pembangunan terpadu antar nagari di Kabupaten Agam. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-8
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 bertujuan menetapkan strategi dan
kebijakan
umum
pembangunan
daerah
serta
merumuskan
program
pembangunan selama lima tahun ke depan agar mekanisme perencanaan dan pembangunan daerah dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik Kabupaten Agam.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
I-9
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas Kabupaten Agam adalah 2.232,30 Km² atau 5,29 persen dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat. Batas wilayah sebagai berikut : -
sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat;
-
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lima Puluh Kota;
-
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar; dan
-
sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Wilayah administrasi pemerintahan meliputi 16 Kecamatan dan 82 Nagari,
serta 467 Jorong. Kemudian dalam wilayah tersebut terdapat dua buah pulau yaitu Pulau Tangah seluas 1 Km² dan Pulau Ujung seluas 1 Km², dua buah gunung yaitu Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 meter dan Gunung Singgalang dengan ketinggian 2.877 meter, satu buah danau yaitu Danau Maninjau seluas 9.950 ha dan tiga sungai yaitu Batang Antokan, Batang Kalulutan dan Batang Agam serta mempunyai pantai sepanjang 43 Km. 2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis Terletak pada posisi 000 01’ 34” – 000 28’ 43” Lintang Selatan dan 990 46’ 39” – 1000 32’ 50” Bujur Timur. Kabupaten Agam sangat strategis karena dilalui jalur Lintas Tengah Sumatera dan Jalur Lintas Barat Sumatera serta dilalui oleh Fider Road yaitu jalur yang menghubungkan Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur Sumatera. Kondisi lahan yang terdapat pada wilayah ini merupakan perbukitan/ pegunungan dan pesisir serta kawasan lindung. Basis ekonomi adalah pertanian yang terdiri dari perkebunan, pertanian lahan kering, lahan basah, hortikultura dan peternakan dengan kondisi iklim yang mendukung sepanjang tahun, serta perikanan. Berhubungan
dengan kondisi
tersebut
diatas
Kabupaten
Agam
juga
merupakan daerah rawan bencana dengan potensi gempa bumi, bahaya abrasi, gerakan tanah/longsor, letusan gunung berapi, banjir dan tsunami.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-1
2.1.3. Topografi Kondisi topografi yang cukup bervariasi, mulai dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah, dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai 2.891 meter dari permukaan laut. Menurut kondisi fisiografinya, ketinggian atau elevasi wilayah Kabupaten Agam bervariasi antara 2 meter sampai 1.031 meter diatas permukaan laut. Adapun pengelompokan yang didasarkan atas ketinggian adalah sebagai berikut: 1. ketinggian 0-500 m dpl seluas 44,55% sebagian besar berada di wilayah Barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya. 2. ketinggian 500 -1000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah Kecamatan Baso, Ampek Angkek, Canduang, Malalak, Tilatang Kamang, Palembayan, Palupuh, Banuhampu dan Sungai Pua. 3. ketinggian lebih dari 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian Kecamatan IV Koto, Kecamatan Matur, Canduang dan Sungai Pua. Kawasan sebelah Barat merupakan daerah yang datar sampai landai (0 – 8 %) mencapai luas 71.956 ha, bagian tengah dan timur merupakan daerah yang berombak dan berbukit sampai dengan lereng yang sangat terjal (> 45%) dengan luas kawasan 129.352 ha. Kawasan dengan kemiringan yang sangat terjal (> 45%) berada pada jajaran Bukit Barisan dengan puncak Gunung Marapi dan Gunung Singgalang yang terletak di Selatan dan Tenggara Kabupaten Agam. 2.1.4. Geologi Formasi batuan yang dijumpai digolongkan kepada Pra Tersier, Tersier, dan Kuarter. Batuan ini terdiri dari endapan permukaan, sedimen, metamorfik, vulkanik dan intrusi. Batuan vulkanik terdapat di Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Danau Maninjau. Wilayah Kabupaten Agam ditutupi oleh tiga jenis batuan beku yaitu: 1. ekstrusif dengan reaksi intermediet (andesit dari Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, Danau Maninjau, dan Gunung Talamau) seluas 68.555,10 ha (32,43%), 2. batuan beku ekstrusif dengan reaksi masam (pumis tuff) seluas 55.867,90 ha (26,43%), 3. batuan sedimen dengan jenis batu kapur seluas 80.011,80 ha (3,79%), endapan alluvium mencapai luas 48.189 ha (22,79%). Daerah sekitar Tanjung Raya terdapat lekukan besar Kawah Maninjau yang saat ini berisi air merupakan hasil dari ledakan besar erupsi gunung berapi. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-2
2.1.5. Hidrologi Kondisi hidrologi Kabupaten Agam termasuk kedalam tiga Sistem Wilayah Sungai (SWS) yaitu : SWS Arau, Kuranji, Anai, Mangau, dan Antokan (AKUAMAN), SWS Masang Pasaman dan SWS Indragiri. Berdasarkan pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS) terdapat delapan Daerah Aliran Sungai yaitu; DAS Batang Tiku, DAS Andaman, DAS Mangau, DAS Antokan, DAS Masang Kiri, DAS Masang Kanan, DAS Batang Nareh dan DAS Kuantan. 2.1.6. Klimatologi Temperatur udara pada dataran rendah minimum 250C dan maksimum 330C, sedangkan di daratan tinggi temperatur minimum 200C dan maksimum 290C. Kelembaban udara rata-rata 88%, kecepatan angin antara 4-20 km/jam dan penyinaran matahari rata-rata 58%. Musim hujan terjadi antara bulan Januari sampai dengan bulan Mei dan pada bulan September sampai bulan Desember, sedangkan untuk musim kemarau berlangsung antara bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Berdasarkan peta iklim yang dibuat Oldeman (1979) serta data base hidroklimat yang diterbitkan Bakosurtanal (1987), pada wilayah Kabupaten Agam terdapat 4 kelas curah hujan, yaitu: 1. curah hujan lebih dari 4500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah dengan iklim Tipe A), berada di sekitar lereng Gunung Marapi-Singgalang meliputi sebagian wilayah Kecamatan IV Koto dan Sungai Pua. 2. curah hujan 3500 sampai 4500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah dengan tipe A1) mencakup sebagian wilayah Kecamatan Tilatang Kamang, Baso dan Ampek Angkek. 3. curah hujan 3500 sampai 4000 mm/tahun dengan bulan kering selama 1-2 bulan berturut-turut meliputi sebagian Kecamatan Palembayan, Palupuh, dan IV Koto. 4. curah hujan 2500 sampai 3500 mm/tahun dengan bulan kering selama 1-2 bulan berturut- turut, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Basung dan Tanjung Raya. 2.1.7. Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Agam dibagi atas : 1. Kawasan Lindung, terdiri dari kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya (hutan lindung, kawasan resapan air),
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-3
kawasan perlindungan setempat (sempadan sungai, kawasan sekitar danau dan mata air), dan kawasan suaka alam serta kawasan rawan bencana. 2. Kawasan Budidaya, terdiri dari kawasan permukiman di perkotaan dan perdesaan, kawasan pertanian (lahan basah, lahan kering dengan tanaman tahunan, dan lahan kering dengan tanaman semusim), serta kawasan hutan produksi (tanaman tahunan). 2.1.8. Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat maka klasifikasi pemanfaatan ruang Kabupaten Agam adalah kawasan budidaya seluas ± 120.022 ha atau 53,7 % dari luas wilayah administrasi. Kawasan
Budidaya
meliputi
kawasan
peruntukan:
hutan
produksi,
perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, permukiman dan kawasan peruntukan lainnya. 2.1.8.1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kawasan budidaya Hutan Produksi, dibedakan menjadi Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi. Berdasarkan data Tahun 2010 luas hutan masing-masing peruntukan adalah hutan PPA seluas 27.533,40 hektar, Hutan Lindung seluas 31.560 hektar, Hutan Produksi seluas 6.140 hektar dan Hutan Produksi Terbatas seluas 20.883,40 hektar. Sehingga secara keseluruhan jumlah luas hutan di Kabupaten Agam adalah 82.383,40 hektar. Grafik II-1 Luas Hutan di Kabupaten Agam
Sumber : Dinas Kehutanan & Perkebunan Kabupaten Agam
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-4
2.1.8.2.
Kawasan Peruntukan Pertanian Pembangunan pertanian merupakan sektor utama yang memberikan
kontribusi yang besar terhadap pembangunan daerah. Potensi sumberdaya lahan pertanian terbesar adalah lahan sawah dengan luas lahan baku sawah yaitu ±.28,537 ha, lahan untuk pengembangan tanaman jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai yang luas lahannya mencapai ±.7.047 ha. Rencana pengembangan peruntukan budidaya pertanian diarahkan untuk pemanfaatan secara intensif lahan yang belum dimanfaatkan dan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Agam. 2.1.8.3. Kawasan Peruntukan Peternakan Potensi pengembangan usaha peternakan adalah peternakan sapi potong, kambing, itik dan ayam buras. Potensinya sesuai dengan kondisi topografi pada Wilayah Timur dan Wilayah Barat. Wilayah Timur memiliki suhu udara sejuk, tanah yang subur, curah hujan cukup tinggi, hijauan sebagai pakan utama ternak mudah tumbuh dan berkembang. Banyak tersedia limbah pertanian sebagai pakan tambahan karena sebagian besar masyarakat berusaha dibidang pertanian terutama tanaman pangan dan hortikultura. Potensi pasar sangat baik karena dekat dengan kota Bukittinggi, ketersediaan infrastruktur dan fasilitas pendukung, adanya Balai Penyidik Penyakit Veteriner (BPPV Baso) dan adanya kelompok-kelompok usaha peternakan yang sudah berkembang. Wilayah Barat memiliki suhu udara yang panas dengan curah hujan kurang. Limbah pertanian yang dapat dijadikan pakan ternak kurang tersedia, akan tetapi ketersediaan lahan untuk pengembangan usaha peternakan cukup luas. Kawasan ini berpotensi untuk dijadikan kawasan pengembangan dengan sistem integrasi ternak dengan tanaman perkebunan terutama coklat atau sawit. 2.1.8.4. Kawasan Peruntukan Perkebunan Komoditi tanaman yang dominan dan potensial untuk dikembangkan adalah kelapa sawit, kelapa dalam, kulit manis gambir, tebu dan kakao. Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan untuk pemanfaatan potensi lahan yang memiliki kesesuaian bagi perkebunan yang
berada pada kawasan budidaya,
dan
menghindarkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dengan kawasan lindung,
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-5
kawasan hutan produksi tetap dan produksi terbatas, kawasan industri, serta kawasan permukiman. Sebaran lokasi rencana peruntukan kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Agam meliputi : 1) Karet di Kecamatan Ampek Nagari dan Palembayan; 2) Kelapa di Kecamatan Tanjung Mutiara, Ampek Nagari dan Lubuk Basung; 3) Cengkeh di Kecamatan Tanjung Raya, Matur dan Malalak; 4) Kulit manis di Kecamatan Malalak, Matur dan Tanjung Raya; 5) Pala di Kecamatan Tanjung Raya; 6) Gambir di Kecamatan Palupuh; 7) Kakao tersebar di seluruh Kecamatan dan 8) Kelapa Sawit di Kecamatan Ampek Nagari, Palembayan, Tanjung Mutiara serta Lubuk Basung. 2.1.8.5. Kawasan Peruntukan Perikanan Potensi areal sektor perikanan dan kelautan diantaranya garis pantai sepanjang 43 km, laut seluas 313,04 km2, hutan mangroove 65 ha, terumbu karang 27,5 ha, danau 9.950 ha, sungai, telaga dan perairan umum lainnya seluas 568 ha. 1. Perikanan Tangkap Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 pasal 3, bahwa wilayah Provinsi/Kabupaten, sebagaimana yang dimaksud pasal 2 ayat 1, terdiri atas wilayah darat dan wilayah laut sejauh 12 mil laut yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan atau ke arah perairan kepulauan. Sesuai dengan Undang-Undang tersebut maka batas wilayah laut termasuk kawasan perikanan tangkap yang pengelolaannya menjadi wewenang Kabupaten Agam adalah sejauh 4 mil. Rencana pengembangan kawasan perikanan tangkap dikembangkan di Kecamatan Tanjung Mutiara tepatnya di kawasan pesisir Tiku yang memiliki panjang pantai 43 Km. Adapun luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Agam mencapai 313,04 km2. Perikanan tangkap juga terdapat di kawasan Danau Maninjau. 2. Budi Daya Perikanan Sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep 32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, Kabupaten Agam termasuk salah satu pengembangan kawasan Minapolitan di Indonesia. Rencana pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Agam meliputi : a. Pusat Kawasan Minapolitan terdapat di Kawasan Maninjau b. Sentra pengembangan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Majalaya, Nila dan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-6
pengembangan budidaya mina padi di Kecamatan Tilatang Kamang dan Kamang Magek. c. Sentra budidaya ikan air tawar: Nila, Patin dan Majalaya serta pengembangan Keramba Jaring Apung (KJA) Ramah Lingkungan dan UPR Nila dan Majalaya di sekitar Kawasan Danau Maninjau. Untuk pengembangan budidaya di sekitar Danau Maninjau, harus mengacu pada Peraturan Bupati No.22 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Danau Maninjau (jarak KJA dari pantai 50-100 m dan 200 m dari objek wisata), dan adanya zonasi. d. Sentra budidaya ikan Patin dan pengolahan Lele di Kecamatan Palembayan. e. Sentra pengembangan Nila, Mas dan Lele serta pengembangan UPR di Kecamatan Lubuk Basung. 3. Pengolahan Ikan Dengan produksi tangkapan ikan laut yang mencapai ± 5.722,78 ton dan produksi perikanan budidaya air tawar yang mencapai ± 55.670,35 ton pada Tahun 2008, Untuk lokasi pengembangan kawasan pengolahan ikan, akan dialokasikan di sekitar Kawasan Pesisir Tiku, dimana kedepannya akan dikembangkan pelabuhan Perikanan Tiku. 2.1.8.6. Kawasan Pertambangan Pemerintah menetapkan Wilayah Pertambangan (WP), yang terdiri dari : 1. Wilayah Usaha Pertambangan (WUP), adalah bagian dari Wilayah Pertambangan (WP) yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan/atau informasi geologi. WUP ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui koordinasi dengan pemerintah provinsi. Wilayah yang telah mendapat Izin Usaha Pertambangan (IUP), yang selanjutnya disebut WIUP di Provinsi Sumatera Barat terdapat di Kabupaten Agam, yaitu Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 544-211-2008 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksplorasi Bahan Galian Pasir Besi. Dalam Keputusan Gubernur Sumatera Barat disebutkan bahwa, memberikan Kuasa Pertambangan (KP) Eksplorasi untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun kepada PT. Minang Mining Makao (PT.MMM) dengan bahan galian pasir besi dengan luas kuasa pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Agam seluas ± 16.540 ha. 2. Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), adalah bagian dari Wilayah Pertambangan (WP) tempat dilakukannya Usaha Pertambangan Rakyat. WPR ditetapkan oleh Bupati/walikota, sesuai pasal 21, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-7
Potensi bahan galian tambang golongan B yang dimiliki daerah ini seperti biji besi di Kecamatan Matur, pasir besi di Kecamatan Tanjung Mutiara. Sedangkan potensi bahan galian golongan C seperti andesit, granit, dolomit, dan marmer terdapat di Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palupuh, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan Baso dan Kecamatan Lubuk Basung. Tabel dibawah ini memperlihatkan potensi sumber daya mineral Kabupaten Agam. Tabel II-1 Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Agam No
Jenis
1
1.
2.
Lokasi
2
Batu Kapur
Marmer
Potensi
3
4
Palembayan, Palupuh dan Padang Tarok
Sumber daya
Simarasok
109.375.000 ton
Kecamatan Baso
9.375.000 ton (hipotetik)
Kamang Mudik, Kecamatan Kamang Magek
25.000.000 ton (hipotetik)
Kamang, Kecamatan Kamang Magek
500.000.000 ton (sumber daya)
Matur
Sumber daya
Kecamatan Palupuh
62.500.000 ton (700 ha) sumber daya
3.
Dolomit
Mudik Pauh, Kecamatan Palupuh
5.900.000 ton (45 ha) sumber daya
4.
Kalsit
Tersebar di Kecamatan Baso
Sumber daya
5.
Fosphat
Ngalau Baja, Biaro, Durian dan Bunian
Sumber daya
6.
Granit
Bukit Cimpago, Malalak Cimpago Kecamatan IV Koto
Sumber daya
Bukit Antokan, Bukit Masang, Bukit Labuhan, dan Bukit Pandih Dusun Durian Kapeh, Kecamatan Tanjung Mutiara
Sumber daya
Batu Kambing, Malabur dan Batang Dareh, Kecamatan Lubuk Basung
Sumber daya
Ladang Hutan dan Parambahan Kecamatan Baso
Sumber daya
Paninggiran Ateh, Paninggiran Bawah dan Bukit Bateh Dagang, Kecamatan Palupuh
Sumber daya
Tersebar di Kecamatan Matur
5.280.000 m
Tersebar di Kecamatan Palupuh
61.600.000 m
Baso, Palembayan, IV Koto, Batu Kambing, Sipisang dan Tilatang Kamang
Sumber daya
7.
8.
Andesit
Trass
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
3 3
II-8
Sambungan Tabel II.1
No
Jenis
Lokasi
Potensi
1
2
3
4
9.
Balerang
Koto Baru
100 ton (hipotetik)
10.
Tufa
Tersebar di Kecamatan Matur
5.280.000 m
Tersebar di Kecamatan Palupuh
61.600.000 m
Baso, Palembayan, IV Koto, Batu Kambing, Sipisang dan Tilatang Kamang
Sumber daya
3 3
11.
Dunit Harzburgit
Sungai Air, Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan
50 ha (Sumber daya)
12.
Toseki
Tersebar di Kecamatan Palembayan dan Palupuh
Sumber daya
13.
Pasir dan Batu
Tersebar di Sungai Batang Jabur (Baso dan Ampek Angkek), Mancung, Padang Tarok (Baso), Batang Masang (Palembayan), dan Batang Bawan (Lubuk Basung)
Sumber daya
14.
Tanah Liat
Tersebar pada lereng perbukitan sisi utara Danau Maninjau mulai dari Malabur-Lubuk Basung sampai Matur. Dan Komplek perbukitan Gunung Sirabungan dari Pagadih Hilir Ampai Nan Limo, Kecamatan Palupuh
Sumber daya
15.
Pasir Besi
Desa Durian Kapeh dan Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara Diluar sempadan (200 m dari garis pantai)
2.800 m (spekulatif), luas wilayah ± 2.500 ha Pada sempadan pantai ± 80 ha (4 km x 200 m) 3 60.000 m (spekulatif)
16.
Emas
Desa Pagadih Sei. Guntung dan Pasir Laweh Kecamatan Palupuh
337.500 ton (spekulatif)
3
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008
2.1.8.7. Kawasan Peruntukan Industri 1.
Kawasan Peruntukan Industri Besar Peruntukan kawasan industri besar diarahkan di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari dan Palembayan. Industri besar yang berpotensi untuk dikembangkan adalah industri hasil tambang dan pengolahan hasil perkebunan.
2.
Kawasan Peruntukan Industri Sedang Peruntukan kawasan industri sedang diarahkan di Kecamatan Baso, Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Canduang dan Kamang Magek. Industri sedang yang dikembangkan adalah agro industri, batu kapur dan indutri pengolahan kayu. Dengan adanya pemusatan kawasan industri
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-9
sedang (agro industri) diharapkan hasil pertanian dapat diolah dulu sebelum dipasarkan ke luar wilayah Agam, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang menguntungkan bagi masyarakat maupun pemerintah setempat. 3.
Kawasan Peruntukan Industri Rumah Tangga Peruntukan kawasan industri rumah tangga dipusatkan di wilayah Timur Agam, yang merupakan sentra industri kecil yang mayoritas merupakan penunjang kegiatan pariwisata dan memiliki karakteristik rendah polutan, seperti industri konveksi, bordir, sulaman, perak dan makanan kecil. Peruntukan lahan diarahkan di Kecamatan Ampek Angkek, IV Koto dan Kecamatan Canduang.
2.1.8.8. Kawasan Pariwisata Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pembangunan kepariwisataan dilakukan melalui pengembangan industri pariwisata, destinasi
pariwisata,
pemasaran
dan
kelembagaan
pariwisata.
Upaya
pengembangan kepariwisataan juga tetap dikaitkan dengan daerah tujuan wisata (destinasi) Provinsi yaitu Kota Bukittinggi dan Kota Padang serta nasional; Jakarta, Yogjakarta, dan Bali sebagai satu kesatuan destinasi wisata nasional sekaligus untuk menarik minat pengunjung, ditujukan terhadap wisatawan nusantara maupun mancanegara. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Pengembangan kepariwisataan untuk masa yang akan datang Kabupaten Agam masuk kedalam Destinasi Pengembangan Pariwisata I (DPP I) dimana DPP I ini meliputi koridor Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kota Payakumbuh. DPP ini dominasi atraksi Budaya, Belanja, Meeting Incentive Convention Exibition (MICE), kerajinan, kesenian, peninggalan sejarah, danau, pegunungan, serta flora dan fauna dengan pusat layanan di Kota Bukittinggi. Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Agam secara umum dibagi dalam tiga wilayah dengan rincian sebagai berikut :
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-10
1. Wilayah Barat a. Kawasan Pesisir Tiku : sentra perikanan laut dan darat salah satu outlet komoditi unggulan perikanan Kabupaten Agam. b. Produk wisata alam dan budaya bahari (rekreasi pantai, pulau, diving/ snorkling, budaya, nelayan dll ) memanfaatkan potensi perikanan, sumber daya alam bahari, dan budaya bahari; pendukung: wisata kuliner. 2. Wilayah Tengah a. Kawasan pariwisata Danau Maninjau, memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan alam sekitarnya. b. Produk wisata alam (rekreasi gunung, danau) dan wisata budaya (sejarah dan event), pendukung: kuliner, agrotourism. c. Objek wisata Danau Maninjau, Puncak Lawang, Embun Pagi, Rumah Kelahiran Buya Hamka, core event (paralayang) dan supporting events (seperti off road, pacu biduk dll). 3. Wilayah Timur a. Kawasan Agropolitan Ampek Angkek, Canduang-Baso : sentra pengembangan kegiatan pertanian (agrowisata) b. Produk wisata minat khusus: agrowisata dan wisata perdesaan c. Lahan pertanian padi, palawija, buah-buahan, perkebunan kakao. 2.1.8.9. Kawasan Permukiman Kawasan permukiman merupakan kawasan di luar kawasan lindung yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian masyarakat yang berada di wilayah perkotaan dan perdesaan, dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan diupayakan tidak melakukan peralihan fungsi terhadap lahan pertanian teknis. Sebagian besar kawasan terbangun berupa permukiman, yang dapat dibedakan dalam dua kelompok yakni permukiman perkotaan, dan permukiman perdesaan. Permukiman perkotaan meliputi kawasan ibukota kecamatan dan kawasan stategis berbatasan yang meliputi 17 nagari disekitar Kota Bukittinggi yaitu : Gadut, Kapau, Biaro Gadang, Ampang Gadang, Balai Gurah, Pasie, Batu Taba, Sekitar Bukit Batabuah, Kubang Putih, Taluak IV Suku, Padang Luar dan Sungai Tanang, Guguak Tabek Sarojo, Koto Gadang, Sianok VI Suku, Koto Panjang. Sedangkan pemukiman non perkotaan adalah seluruh kawasan non perkotaan yang ada di masing-masing wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Agam. Dengan ketentuan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-11
kawasan tersebut diluar dari kawasan lindung dan kawasan bencana serta peruntukan perkebunan, pertanian dan budidaya lainnya yang telah ditetapkan dalam rencana pola ruang. 2.1.8.10. Wilayah Rawan Bencana Kabupaten Agam merupakan daerah rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana geologi. Sesuai dengan profil rawan bencana yang disusun pada Tahun 2008, jenis-jenis bencana sebagai berikut: 1. Bahaya Sesar Aktif Bahaya sesar aktif adalah bagian dari lempeng bumi yang mengalami patahan atau tersesarkan dan masih bergerak hingga saat ini. Sesar aktif ditunjukkan oleh bentuk kelurusan topografi dimana lokasi pusat gempa terjadi disekitarnya. Pada wilayah Kabupaten Agam, sesar aktif memotong 6 kecamatan yaitu Kecamatan Palupuh, Palembayan, Matur, IV Koto, Banuhampu dan Sungai Pua. 2. Bahaya Seismisitas Gempa Bahaya seismisitas gempa merupakan bencana yang terjadi disebabkan oleh terlepasnya energi tektonik kerak bumi. Di wilayah Kabupaten Agam zonasi kerusakan akibat terpaan gelombang seismik gempa berdasarkan analisis dapat diperlihatkan pada Gambar II.1. Dari gambar tersebut kemungkinan
zona kerusakan paling tinggi, warna merah, tersebar di
sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, kurang lebih daerah yang menghubungkan antara Danau Singkarak, Kota Bukittinggi sampai sekitar Bonjol di sebelah Barat Laut. Zona kerusakan lebih rendah diapit oleh dua sesar/patahan yang diperlihatkan oleh warna merah muda. Gambar II.1 Hasil Analisis Probabilitas Hazard 2 Persen (atas) dan 10 Persen (bawah) Berdasarkan Gempa Periode Ulang 50 Tahunan (Petersen M.D. dkk, 2004).
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-12
3. Bahaya Tsunami Daerah lepas pantai merupakan tempat dimana subduksi tektonik terjadi. Distribusi pusat gempa dilepas pantai berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami. Wilayah yang potensial dihempas hantaman tsunami adalah daerah sekitar Jorong Subang-Subang, Jorong Labuhan, Jorong Muaro Putuih, Jorong Masang, Nagari Tiku Selatan dan sebagian Nagari Bawan di Kecamatan Ampek Nagari. 4. Letusan Gunung Api Kabupaten Agam berada pada dua gunung aktif yaitu Gunung Marapi dan Gunung Tandikek. Sebaran produk letusan dari Gunung Marapi cenderung menuju ke arah tenggara sedangkan letusan dari Gunung Tandikek menuju ke arah selatan. Daerah-daerah yang perlu mendapat perhatian dari letusan gunung api antara lain: a. Letusan Gunung Marapi : aliran Batang Sarik, Limo Kampuang, Tabek, Kapalo Koto, Lukok satu, Surau Baru, Padang laweh, Lubuk dan Pulungan.
b. Letusan Gunung Tandikek: letusan ini tidak terlalu membahayakan kecuali di sekitar daerah Toboh. Gambar II.2 Sebaran hasil letusan G. Marapi dan G. Tandikat (data PVMBG – DESD).
Gunung Marapi
Gunung Tandikat
5. Bahaya Gerakan Tanah/Longsoran Gerakan tanah/longsoran adalah proses pemindahan/pergerakan massa tanah dan batuan karena pengaruh gaya gravitasi. Jenis gerakan tanah yang umum dijumpai adalah jatuhan (falls), gelincir (slides), nendatan (slumps), aliran (flows) dan rayapan (creeps). Gerakan tanah/longsoran
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-13
terjadi akibat beberapa faktor seperti jenis dan sifat batuan/tanah, sudut kemiringan lereng, curah hujan, tutupan vegetasi, ulah manusia atau akibat pembangunan fisik dan keteknikan. a. Jatuhan (Debris Falls) Jatuhan merupakan gerakan bebas dari massa atau material tanah atau batuan yang berasal dari lereng curam. Tipe jatuhan yang terdapat di Kabupaten Agam diwakili oleh Batuan Tufa Kuarter seperti yang terdapat di Ngarai Sianok. Batuan penyusunnya adalah pasir tufa yang sangat mudah hancur dan lepas-lepas akibat rekahan-rekahan yang terdapat didalamnya serta membentuk lereng sangat curam dan hampir tegak. Jatuhan terjadi akibat meresapnya air hujan ke dalam batuan tufa yang
porus
sehingga
menambah
berat
massa
batuan
dan
memperlemah ikatan antar rekahan dan pori di dalam batuan tersebut. Proses lain yang dapat mengakibatkan longsoran antara lain karena kikisan atau erosi maupun pekerjaan galian di bagian dasar ngarai. b. Gelinciran (Sliding) Gelinciran adalah gerakan massa tanah atau batuan sepanjang lereng perbukitan dan pegunungan yang terlepas dari ikatan tanah atau batuan asalnya. Gelinciran berlangsung secara cepat dan tiba-tiba dengan kecepatan tinggi. Pergerakan umumnya disebabkan oleh pertambahan massa air yang bercampur dengan rombakan tanah atau batuan dan mengakibatkan massa tanah atau batuan berkurang daya ikatnya dan menjadi berat. Tanah atau batuan yang menyusun tipe gelinciran pada umumnya terjadi dari massa pasiran atau bongkah-bongkah batuan lepas dalam beberapa ukuran mulai dari ukuran kerikil sampai bongkahan berukuran besar lebih dari 5 meter. Tipe gelinciran paling banyak dijumpai pada dinding jalan dan lereng/lembah sungai dalam berbagai ukuran seperti yang terdapat di sekitar Jorong Galapuang Sungai Lintabung sebelah selatan Danau Maninjau. c. Nendatan (Slumps) Longsoran
ini
dikenali
dengan
adanya
retakan
di
permukaan.
Pergerakan longsoran diperlihatkan dari bentuk permukaan berupa lingkaran atau tapal kuda. Longsoran tipe ini terdapat di sekitar lereng luar Gunung Singgalang yaitu di jalan antara Koto Tuo-Balingka (jalan masuk ke stasiun transmisi Telkom) dan di jalan antara MaturPalembayan.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-14
Tabel II-2 Bencana Gerakan Tanah/Longsor di Kabupaten Agam No
Keterangan
Kecamatan
Nagari
1
2
3
4
1.
Jatuhan (Debris Falls)
Tanjung- Sani Sungai Batang Maninjau Baringin Ampek Koto Palembayan Tigo Koto Silungkang Lubuk Basung Batu Kambiang Matua Hilia
Balingka Koto Gadang Malalak Timur Koto Rantang Pasia Laweh Pagadih Baringin Ampek Koto Palembayan Tigo Koto Silungkang
Lubuk Basung
Lubuk Basung
Ampek Nagari
Batu Kambing
Matur
Matua Hilir
Palupuh
Koto Rantang Pasia Laweh Tigo Balai
Palembayan
Baringin Sungai Pua
IV Koto
Balingka
Malalak
Malalak Utara
Tanjung Raya
Palembayan
Lubuk Basung Ampek Nagari Matur IV Koto Malalak Palupuh
2.
3.
Gelinciran (Sliding)
Nendatan (Slumps)
Palembayan
Matur
Sumber : Rancangan RTRW Kabupaten Agam 2011-2030
6. Bahaya Banjir Banjir terjadi apabila ekses atau kelebihan air tidak dapat ditampung pada tempatnya sehingga melimpah keluar. Tempat penyimpanan air secara alamiah adalah sungai, rawa, danau atau bendungan. Daerah banjir terjadi sepanjang aliran sungai seperti Batang Tiku, Batang Pingai, Batang Kalulutan, Batang Dareh, Batang Bawan, Batang Sitanang, bagian hilir dari Batang Simpang Jernih dan Simpang Keruh serta Batang Layah. Banjir pada sungai – sungai tersebut, pada umumnya terbatas pada morfologi dataran banjir (flood plain). Selain dari lokasi-lokasi tersebut banjir juga terjadi pada daerah rawa di sekitar dataran pantai, yang juga berhubungan dengan aliran sungai di bagian hilir.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-15
Wilayah yang berpotensi banjir adalah 1) Nagari Salareh Aia di Kecamatan Palembayan; 2) Nagari Lubuk Basung di Kecamatan Lubuk Basung; 3) Nagari Bawan, Batu Kambiang dan Sitalang di Kecamatan Ampek Nagari, 4) Nagari Tiku V Jorong di Kecamatan Tanjung Mutiara; 5) Nagari Balingka di Kecamatan IV Koto dan 6) Nagari Pasia Laweh di Kecamatan Palupuah. 7. Abrasi Abrasi merupakan salah satu bagian dari proses perubahan muka air laut setempat yang dalam istilah ilmiah disebut Relative Sea Level Change (RSLC). Abrasi atau erosi garis pantai mengubah garis pantai berpindah ke arah daratan. Lawan dari abrasi adalah akresi atau sedimentasi yang menyebabkan garis pantai maju ke arah laut. Proses yang terlibat dalam perubahan garis pantai diakibatkan oleh banyak hal diantaranya kondisi geologi dan morfologi pantai, kondisi ekologi, klimatologi dan oseanologi. Dari semua faktor tersebut di atas pengaruh gelombang dan arus laut merupakan
faktor
dominan.
Gelombang
berfungsi
menghancurkan
sedimen yang menyusun garis pantai dan arus laut mengangkut hasil rombakan searah dengan arah arus laut. Wilayah yang berpotensi terkena abrasi adalah 1) Masang sepanjang 800 meter; 2) Ujung Masang sepanjang 1.100 meter; 3) Muaro Putuih sepanjang 300 meter; 4) Ujung Labung sepanjang 500 meter; 5) Pasia Paneh sepanjang 200 meter dan 6) Pelabuhan Tiku sepanjang 100 meter. 2.1.9. Demografi 2.1.9.1. Jumlah Penduduk Peningkatan jumlah penduduk selama periode 5 tahun adalah sebesar 15.873 jiwa, yaitu dari 439.611 jiwa pada Tahun 2006 menjadi 455.484 jiwa pada Tahun 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II-3 Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam No
Tahun
Jumlah Penduduk
1. 2. 3. 4. 5.
2006 2007 2008 2009 2010
439.611 443.857 445.387 451.264 455.484
Sumber : Badan Statistik Kabupaten Agam 2010
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-16
2.1.9.2. Kepadatan Penduduk Tingkat kepadatan penduduk masih rendah dengan rata-rata kepadatan 200 2.
jiwa/Km . Beberapa kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Bukittinggi, tingkat kepadatan penduduk relatif tinggi yaitu Kecamatan Banuhampu dan Kecamatan Ampek Angkek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II-4 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2010 No
Luas 2 (km ) 3
Kecamatan
1
2
Penduduk 4
Kepadatan Penduduk 2 (km ) 5
1.
Tanjung Mutiara
250,13
28.311
113
2.
Lubuk Basung
252,31
68.198
270
3.
Ampek Nagari
286,39
22.570
79
4.
Tanjung Raya
236,67
33.307
141
5.
Matur
91,11
16.944
186
6.
IV Koto
80,47
23.036
286
7.
Malalak
99,12
9.299
94
8.
Banuhampu
27,24
36.059
1.324
9.
Sungai Pua
40,41
23.042
570
10.
Ampek Angkek
31,91
43.347
1.354
11.
Canduang
55,52
21.886
394
12.
Baso
76,38
33.016
432
13.
Tilatang Kamang
61,10
34.027
557
14.
Kamang Magek
76,67
19.972
260
15.
Palembayan
351,39
29.426
84
16.
Palupuah
220,99
13.044
59
Jumlah
455.484
204
Sumber : Badan Pusat Statistik 2010
Tingkat kepadatan penduduk dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu kepadatan rendah, kepadatan sedang dan kepadatan tinggi. Hasil analisis kepadatan penduduk di Kabupaten Agam dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II.5 Analisis Katagori Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2010 No
Tingkat Kepadatan Penduduk
Range
Kecamatan 2
1.
Kepadatan Rendah
0-447 jiwa/km
2.
Kepadatan Sedang
447-835 jiwa/km
3.
Kepadatan Tinggi
> 835 jiwa/km
2
Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Ampek Nagari, Tanjung Raya, Matur, IV Koto, Canduang, Kamang Magek, Palembayan, Baso, Malalak. 2
Sungai Pua, Tilatang Kamang. Banuhampu, Ampek Angkek
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 2010
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-17
2.1.9.3. Proyeksi Penduduk Proyeksi penduduk dilakukan guna memprediksi tingkat perkembangan penduduk untuk 5 tahun kedepan, sehingga diharapkan dari hasil proyeksi tersebut dapat diketahui kebutuhan-kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan, termasuk kebutuhan lahan yang harus disediakan. Hasil proyeksi yang dilakukan berdasarkan metode eksponensial, dapat diketahui bahwa pada Tahun 2015, diperkirakan penduduk Kabupaten Agam berjumlah 504.629 jiwa. Tabel II.6 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2011 - 2015 No
Tahun
Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa)
1. 2. 3. 4. 5.
2011 2012 2013 2014 2015
469.873 478.331 486.941 495.706 504.629
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 2010
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara merata, memperluas lapangan pekerjaan, pergeseran
meningkatkan
hubungan
kegiatan-kegiatan
ekonomi
ekonomi.
regional
Analisa
dan
mengusahakan
mengenai
perkembangan
perekonomian suatu daerah sangat diperlukan untuk perencanaan pembangunan, khususnya perencanaan pembangunan sektor ekonomi yang akan mewujudkan kemandirian daerah. Pada sub bab ini akan diuraikan mengenai struktur ekonomi Kabupaten Agam berupa analisa peranan sektor-sektor atau lapangan usaha dalam membentuk Produk Domistik Regional Bruto (PDRB), PDRB perkapita dan laju pertumbuhan ekonomi. 2.2.1.1. Struktur dan Perkembangan Perekonomian Dari tahun ke tahun perekonomian Kabupaten Agam terus mengalami perkembangan, walaupun Tahun 2009 dan Tahun 2010 perkembangannya sedikit melemah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi setiap tahun merupakan agregat dari pertumbuhan sektor-sektor lain. Untuk melihat kinerja masing-masing sektor atau sub sektor ekonomi dapat dilihat perkembangan Produk RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-18
Domestik Regional Bruto (PDRB) sektoral. PDRB merupakan hasil penjumlahan dari seluruh nilai tambah (Produk barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah tertentu dalam waktu tertentu). Perkembangan yang terjadi di masing-masing sektor ekonomi dapat lebih pesat atau lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan PDRB secara total. Artinya pertumbuhan nilai tambah masing-masing sektor atau sub sektor yang terjadi selama satu periode tertentu akan menunjang pertumbuhan ekonomi suatu wilayah secara keseluruhan pada periode tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut diuraikan perkembangan PDRB Kabupaten Agam Tahun 2005- 2009 baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku adalah PDRB yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada tahun bersangkutan ( harga yang terjadi setiap tahunnya ). PDRB atas dasar harga konstan adalah PDRB yang menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. Penghitungan PDRB ini menggunakan Tahun 2000 sebagai tahun dasar.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-19
Tabel II.7 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 – 2009 atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Agam (Dalam Jutaan Rupiah). 2005 NO
(Rp. ) 1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
5
Bangunan
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran.
7
Pengangkutan dan Komunikasi
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9
2006
2007
2008
2009
SEKTOR
Jasa-Jasa PDRB
%
(Rp. )
%
(Rp. )
(Rp. )
%
(Rp. )
%
813.823,80
35
884.512,79
35,83
962.825,65
36,66
1.040.225,40
37,25
1.096.917,80
37,44
88.977,89
3,83
93.586,76
3,79
99.280,97
3,78
106.488,76
3,81
110.002,90
3,75
327.923,50
14,10
341.875,08
13,85
356.518,76
13,58
372.027,32
13,32
387.838,48
13,24
21.232,67
0,91
22.752,34
0,92
24.388,51
0,93
24.910,27
0,89
26.426,66
0,90
103.554,88
4,45
108.906,29
4,41
114.550,99
4,36
121.435,50
4,35
130,640,31
4,46
407.574,24
17,53
432.916,64
17,54
460.400,98
17,53
492.154,02
17,62
507.251,21
17,31
102.693,90
4,42
107.251,63
4,34
112,822,25
4,30
119.724,38
4,29
128.143,94
4,37
82.437,83
3,55
86.427,67
3,50
90.581,59
3,45
96.028,49
3,44
100.294,40
3,42
376.942,98
16,21
390.532,61
15,82
404.696,88
15,41
419.893,13
15,03
442.355,98
15,10
2.325.161,69
100
2.468.761,80
100
2.626.066,59
100
2.792.887,28
100
2.929.871,68
100
Sumber : PDRB Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2009
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
%
II-20
Tabel II.8 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 – 2009 atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Agam (Dalam Jutaan Rupiah).
2005 NO
2006
2007
2008
2009
SEKTOR (Rp. )
1
Pertanian
2
%
(Rp. )
%
(Rp. )
%
(Rp. )
%
(Rp. )
%
1.230.982,18
36,44
1.533.420,74
39,07
962.825,65
40,78
2.129.236,29
40,90
2.412.971,90
41,38
Pertambangan dan Penggalian
148.991,21
4,41
93.586,76
4,29
99.280,97
4,13
214.102,03
4,11
239.413,71
4,11
3
Industri Pengolahan
432.553,56
12,81
341.875,08
11,95
356.518,76
11,40
592.565,11
11,38
617.749,13
10,59
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
36.115,97
1,07
22.752,34
1,06
24.388,51
1,02
47.884,94
0,92
52.514,57
0,90
5
Bangunan
167.339,59
4,95
108.906,29
4,93
114.550,99
5,09
271.381,14
5,21
307.731,83
5,28
538.188,59
15,93
432.916,64
15,36
460.400,98
15,05
796.698,69
15,30
874.203,11
14,99
171.948,27
5,09
107.251,63
5,09
112.822,25
5,18
270.620,85
5,20
302.877,04
5,19
136.872,63
4,05
86,427,67
4,01
90.581,59
4,02
202.900,41
3,90
225.500,34
3,87
514.965,22
15,24
390.532,61
14,25
404.696,88
13,32
680.546,85
13,07
798.021,41
13,69
3.377.957,22
100
3.924.766,91
100
4.462.495,48
100
5.205.936,30
100
5.830.983,04
100
Perdagangan, Hotel dan 6
7
8
9
Restoran. Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa PDRB
Sumber : PDRB Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2009
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-21
Struktur perekonomian yang terjadi di suatu wilayah menunjukkan besar kecilnya pengaruh sektor perekonomian tertentu terhadap pembentukan PDRB di daerah tersebut. Sebagai daerah agraris struktur ekonomi masih didominasi sektor pertanian dengan sub sektor terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya serta perikanan. Peran sektor pertanian sejak Tahun 2005 hingga Tahun 2009 memperlihatkan trend meningkat. Tahun 2005 peranan sektor pertanian dalam pembentukan PDRB adalah sebesar 36,44 %, meningkat menjadi 40,90 % Tahun 2008, dan pada Tahun 2009 menjadi 41,38 % dari total PDRB menurut harga berlaku. Jika dilihat menurut sub sektor pembentuknya, sub sektor tanaman pangan dan hortikultura memberikan sumbangan yang terbesar. Pada Tahun 2008 sub sektor tanaman pangan dan hortikultura memberi kontribusi sebesar 23 % terhadap PDRB, menjadi 23,63 % pada Tahun 2009. Sektor tanaman perkebunan juga memberikan peranan yang cukup besar terhadap pembentukan PDRB, namun berfluktuatif. Tahun 2005 peranan perkebunan sebesar 10,71 %. meningkat hingga Tahun 2007 menjadi 11,85, pada tahun 2008 peranannya turun menjadi 11,75 % dan kembali turun pada Tahun 2009 menjadi 11,60 %. Sub sektor lainnya yang tergabung dalam sektor pertanian adalah sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya. Tahun 2008 sumbangan sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya terhadap total PDRB adalah 3,17 %, sedangkan pada Tahun 2009 peranannya cenderung sama yaitu 3,18 %. Sub sektor kehutanan memberikan sumbangan terkecil. Tahun 2008 sub sektor kehutanan hanya memberi kontribusi 0,77 %, Tahun 2009 turun menjadi 0,72 %. Sub sektor perikanan Tahun 2005 kontribusinya sebesar 1,82 %, terus meningkat menjadi 1,92 % di Tahun 2006, 2,16 % di Tahun 2007, 2,22 % di Tahun 2008 dan 2,25 % di Tahun 2009. Dengan struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian, Kabupaten Agam mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Berbagai jenis produk hasil pertanian dan perikanan sebagai bahan baku menjadi pendorong berkembangnya industri pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan menyerap tenaga kerja. Disamping itu meningkatkan produktifitas sektor pertanian juga masih sangat penting untuk menjadi perhatian, karena produktifitas pertanian di Kabupaten Agam masih relatif rendah. Masih banyak lahan-lahan tidur yang tidak dimanfaatkan. Perlu juga dibentuk regulasi yang jelas untuk menekan alih fungsi lahan pertanian. Sektor kedua yang memberikan peranan terbesar dalam membentuk PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Namun
peranannya dari Tahun
2005 sampai Tahun 2007 menurun yaitu sebesar 15,93 % Tahun 2005, 15,36 %
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-22
Tahun 2006 dan 15,05 % Tahun 2007. Tahun 2008 meningkat menjadi 15,30 % dan Tahun 2009 kembali menurun menjadi 14,99 %. Jika dilihat menurut sub sektor penyusunnya, sub sektor perdagangan besar dan eceran merupakan sub sektor yang mempunyai peranan terbesar dan dominan dalam pembentukan nilai tambah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Tahun 2005 peranannya sebesar 15,14 %, pada Tahun 2006 turun menjadi 14,56 %, Tahun 2007 kembali turun menjadi 14,21.%, Tahun 2008 naik menjadi 14,59 % dan kembali turun pada Tahun 2009 menjadi 14,22 %. Sedangkan pada sub sektor hotel dari Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2007 terus meningkat yaitu 0,42 % Tahun 2005, 0,44 % Tahun 2006 dan 0,49.% Tahun 2007. Tahun 2008 sebesar 0,46 dan tahun 2009 kembali menurun yaitu sebesar 0,44 %.Sub sektor lainnya yang tergabung dalam sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah sub sektor restoran. Sub sektor ini dari Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009 terus mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,38 % Tahun 2005 menjadi 0,33 % Tahun 2009. Sektor ketiga yang memberikan kontribusi terbesar dalam membentuk PDRB adalah sektor jasa-jasa, namun kontribusinya dari taHun 2005 sampai dengan Tahun 2008 terus menurun dan pada Tahun 2009 meningkat kembali, sama halnya dengan kontribusi sub sektornya. Besarnya kontribusi sektor jasa-jasa pada Tahun 2005 yaitu 15,24 %, Tahun 2006 14,25 %, 13,07 dan pada Tahun 2009 13,69 %. Peningkatan kontribusi ini didorong oleh meningkatnya kontribusi sub sektor pelayanan umum dan pertanahan yaitu 11,19 % di Tahun 2008 dan 11,79 di Tahun 2009. Sub sektor jata memberikan kontribusi 1,89 % di Tahun 2008 meningkat menjadi 1,90 % di Tahun 2009. Industri pengolahan merupakan sektor keempat yang peranannya cukup besar dalam pembentukan nilai tambah PDRB. Tahun 2005 kontibusinya 12,81 %, Tahun 2006 sebesar 11,95 %, Tahun 2007 sebesar 11,40 %, Tahun 2008 sebesar 11,38 % dan Tahun 2009 10,59 %. Sektor ini didominasi sub sektor industri non migas. Sektor lainnya yang turut andil dalam pembentukan PDRB adalah sektor bangunan. Peranannya dalam PDRB sedikit mengalami peningkatan yaitu 5,21 % pada Tahun 2008 dan meningkat menjadi 5,28 pada Tahun 2009. Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan peranan cenderung konstan. Pada Tahun 2008 peranan sektor pengangkutan dan komunikasi adalah 5,20 % kemudian pada Tahun 2009 peranannya sedikit menurun menjadi 5,19%. Sektor pertambangan dan penggalian memiliki kontribusi sebesar 4,41 % pada Tahun 2005, 4,29 % Tahun 2006, 4,13 % Tahun 2007, 4,11 % padan Tahun 2008 dan 2009. Sektor keuangan , persewaan dan jasa perusahaan memberikan kontribusi berturut-turut dari Tahun
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-23
2005 yaitu 4,05 %, 4,01 %, 4,02 %, 3,90 % dan 3,87 %, cenderung konstan. Dan sektor yang terkecil memberikan kontribusi dalam membentuk PDRB Kabupaten Agam adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu 1,07 % Tahun 2005, 1,06 % Tahun 2006, 1,02 % pada Tahun 2007, 0,92 % Tahun 2008 dan 0,90 % Tahun 2009, juga cenderung konstan. 2.2.1.2. PDRB Perkapita dan Pengeluaran Perkapita PDRB perkapita merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada masing-masing tahun yang sama. Secara umum PDRB perkapita selalu mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya peningkatan PDRB dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk. Tabel berikut memperlihatkan PDRB perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Agam Tahun 2005-2009 berdasarkan harga berlaku. Tabel II.9 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2009 Berdasarkan Harga Berlaku. Tahun
PDRB Perkapita (ribuan rupiah)
Perubahan ( % )
1
2
3
Pendapatan regional Perkapita (ribuan rupiah) 4
2005
7.948,47
19,19
7.738,03
19,30
2006
9.196,51
15,70
8.942,05
15,56
2007
10.417,99
13,28
10.132,94
13,31
2008
12.111,84
16,25
11.790,46
16,35
2009
13.566,04
9,25
13.190,67
11,86
Perubahan ( % ) 5
Sumber ; PDRB Kabupaten Agam Tahun 2005-2009
Untuk
menggambarkan
tingkat
kesejahteraan
penduduk
diperlukan
indikator lain yaitu Pendapatan Regional Perkapita dan Pengeluaran Perkapita. Pendapatan Regional Perkapita diperoleh setelah PDRB dikurangi penyusutan pajak tak langsung netto serta transfer netto kemudian dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. Dari Tabel II.10 diatas terlihat bahwa PDRB perkapita Tahun 2009 mencapai 13,56 juta rupiah. Nilai ini meningkat sebesar 1,45 juta rupiah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,11 juta rupiah. Pendapatan Regional Perkapita Tahun 2009 sebesar 13,19 juta rupiah meningkat dari Tahun 2008 yang nilainya hanya 11,79 juta rupiah.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-24
2.2.1.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Kabupaten Agam Selama kurun waktu 2005 sampai 2008 terus membaik. Hal ini ditunjukkan oleh angka pertumbuhan ekonomi yaitu 6,13 % pada Tahun 2005, 6,18 % Tahun 2006, 6,33 % Tahun 2007 dan 6,38% pada Tahun 2008. Dari Tahun 2006 ke Tahun 2007 merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tertinggi. Pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu tersebut diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Nasional. Tetapi pada akhir Tahun 2009 pertumbuhan ekonomi
mengalami
perlambatan
yang
sangat
signifikan,
dimana
angka
pertumbuhan ekonomi hanya mencapai angka 4,9 %. Kondisi ini berkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang juga mengalami perlambatan mencapai angka 4,16 % yang disebabkan karena adanya kiris global yang mempengaruhi volume permintaan dan akibat gempa bumi tanggal 30 September 2009. Pada Tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,66 % .
2.2.1.4. Persentase Penduduk Dibawah Garis Kemiskinan Tabel II.10 Jumlah Rumah Tangga Miskin Tahun 2005 dan Rumah Tangga Sasaran Tahun 2008 NO.
Kecamatan
Jumlah
RTM 2005
RTS 2008
Jumlah
%
Jumlah
%
1.
Tanjung Mutiara
4.900
1.579
32.22
1,029
21
2.
Lubuk Basung
14.021
2.358
16.82
1,608
11.47
3.
Ampek Nagari
4.815
1.081
22.45
920
19.11
4.
Tanjuang Raya
7.229
2.507
34.68
2,126
29.41
5.
Matur
4.259
1.309
30.73
1,167
27.40
6.
IV Koto
5.545
992
17.89
861
15.53
7.
Malalak
2.149
558
25.87
346
16.10
8.
Banuhampu
7.689
1.008
13.11
908
11.81
9.
Sungai Pua
5.310
946
17.82
665
12.52
10.
Ampek Angkek
8.927
1.142
12.79
934
10.46
11.
Canduang
5.242
1.552
29.61
1,305
24.90
12.
Baso
7.518
2.045
27.20
1,621
21.56
13.
Tilatang Kamang
7.520
1.808
24.04
1,185
15.76
14.
Kamang Magek
4.773
1.151
24.11
907
19.00
15.
Palembayan
7.185
2.092
29.12
1,810
25.19
16.
Palupuah
3.483
1.425
40.91
1,294
37.15
100.565
23.551
23.42
18,686
18.58
Jumlah
Sumber: Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kab. Agam 2009
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-25
Tabel II.10 menunjukkan bahwa dengan telah dilaksanakannya berbagai koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan oleh
Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) selama 4 tahun, maka sampai dengan Tahun 2008, telah terjadi penurunan angka kemiskinan menjadi 18.666 KK, namun pada Tahun 2009 meningkat menjadi 19.620 KK atau 5,11% dibanding Tahun 2008, yang disebabkan oleh terjadinya bencana gempa yang menghancurkan infrastruktur ekonomi dan sosial masyarakat.
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan masyarakat dilakukan terhadap beberapa indikator yang meliputi : Angka Melek Huruf, Angka Rata-Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Kasar, Angka Pendidikan yang Ditamatkan, Angka Partisipasi Murni, Angka Kelangsungan Hidup Bayi, Angka Usia Harapan Hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Berikut ini disajikan hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan sosial, sebagai berikut: 2.2.2.1.Pendidikan 1. Angka Melek Huruf Berdasarkan Profil Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010, angka melek huruf selama 5 tahun terakhir cenderung menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006 Angka Melek Huruf sebesar 97,78% meningkat menjadi 97,79% pada Tahun 2007 dan meningkat lagi menjadi 97,82% pada Tahun 2008, Tahun 2009 meningkat menjadi 98,84% dan Tahun 2010 menjadi 99,53%. Walaupun cakupannya cenderung meningkat, namun peningkatannya relatif sangat kecil sehingga masih belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 99,98%. Pada Tahun 2010 masih terdapat sebanyak 1.417 orang masyarakat yang berusia di atas 15 tahun yang belum dapat membaca dan menulis yang tersebar pada 13. Untuk lebih mengetahui Angka Melek Huruf masing-masing Kecamatan dapat dilihat pada tabel II.11 di bawah ini :
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-26
Tabel II.11 Angka Melek Huruf Menurut Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2010 No.
Kecamatan
Penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa baca dan tulis
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
Angka melek huruf
1
Tanjung Mutiara
18,349
18,770
97.76
2
Lubuk Basung
44,791
45,113
99.29
3
Ampek Nagari
14,576
14,763
98.73
4
Tanjung Raya
22,058
22,082
99.89
5
Matur
11,200
11,233
99.71
6
IV Koto
15,154
15,173
99.87
7
Malalak
6,072
6,165
98.49
8
Banuhampu
23,805
23,805
100.00
9
Sungai Pua
15,156
15,177
99.86
10
Ampek Angkek
28,638
28,638
100.00
11
Candung
14,485
14,510
99.83
12
Baso
21,671
21,689
99.92
13
Tilatang Kamang
22,458
22,458
100.00
14
Kamang Magek
13,214
13,241
99.80
15
Palembayan
19,416
19,508
99.53
16
Palupuh
8,413
8,548
98.42
299,456
300,873
99.53
Kabupaten Agam
Sumber : Profil Dinas Pendidikan Tahun 2009/2010
Dari Tabel II.11 di atas, terlihat bahwa ada 3 Kecamatan yang angka melek hurufnya sudah mencapai 100% yaitu Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Tilatang Kamang. Berdasarkan angka absolut, maka ada beberapa kecamatan yang jumlah penduduk usia di atas 15 tahun yang tidak bisa membaca dan menulisnya masih tinggi, yaitu: Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak dan Kecamatan Palupuh, untuk lebih jelasnya perkembangan Angka Melek Huruf dari Tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.12 Perkembangan Angka Melek Huruf di Kabupaten Agam No
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
287,114
288,084
289,164
292,890
294,499
2
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
293,624
294,594
295,608
299,356
300,873
3
Angka Melek Huruf
97.78
97.79
97.82
97.84
99,53
Sumber : Profil Dinas Pendidikan Tahun 2009/2010
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-27
2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Pada awal Tahun 2006 Angka Rata-Rata Lama Sekolah adalah 8,2 tahun dan angka ini stagnan hingga Tahun 2008. Dan pada Tahun 2009 Angka Rata-Rata Lama Sekolah meningkat menjadi 8,3 tahun dan pada Tahun 2010 meningkat lagi menjadi 8,5 tahun. Angka ini masih dibawah target Angka Rata-Rata Lama Sekolah 9 tahun. Dari 16 kecamatan yang ada, belum satupun kecamatan yang sudah mencapai Angka Rata-Rata-Rata Lama Sekolah 9 Tahun. Beberapa kecamatan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah Kecamatan Lubuk Basung,
Kecamatan
Tanjung
Raya,
Kecamatan
Malalak,
Kecamatan
Palembayan dan Kecamatan Palupuah. Untuk target Tahun 2015 Rata-Rata Lama Sekolah diharapkan sudah mencapai 12 tahun. 3. Angka Partisipasi Kasar Angka Partisipasi Kasar selama 5 tahun terakhir ini menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Kasar untuk tingkat pendidikan SD/MI sebesar 99,93% meningkat menjadi 100.10% pada Tahun 2007 dan pada Tahun 2008 meningkat menjadi 103.31% dan meningkat lagi menjadi 105.95% pada Tahun 2009 serta pada Tahun 2010 mencapai 103.87%. Dari 16 kecamatan yang ada, sebanyak 5 (lima) kecamatan dengan Angka Partisipasi Kasar berada dibawah angka Kabupaten Agam yaitu sebanyak 6 (enam) Kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek. Demikian juga halnya dengan Angka Partisipasi Kasar untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Kasar untuk tingkat pendidikan SMP/MTs sebesar 91,96% meningkat menjadi 92,36% pada Tahun 2007 dan pada Tahun 2008 meningkat menjadi 92,93% dan meningkat lagi menjadi 96,36% pada Tahun 2009 serta pada Tahun 2010 mencapai 95,00%. Dari 16 kecamatan yang ada, Angka Partisipasi Kasar Tingkat Pendidikan SMP/MTs berada dibawah angka kabupaten yaitu sebanyak 6 (enam) kecamatan, terdiri dari : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek. Angka Partisipasi Kasar untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA selama 5 tahun terakhir menunjukkan kenaikan. Kalau pada Tahun 2006 APK untuk jenjang SMA/SMK/MA adalah sebesar 66,93% dan meningkat menjadi 67,96% pada Tahun 2007, pada Tahun 2008 sebesar 79,78% dan pada Tahun 2009 menjadi
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-28
80,57% sedangkan pada Tahun 2010 menjadi 83,07%. Terdapat 5 (lima) kecamatan yang Angka Partisipasi Kasarnya berada di atas angka Kabupaten Agam yaitu : Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Canduang, dan Kecamatan Kamang Magek. Tabel II.13 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No 1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3. 3 3.1. 3.2. 3.3.
Jenjang Pendidikan
2006
2007
2008
2009
2010
57,439
58,169
60,505
62,282
62,932
57,479
58,111
58,566
59,420
60,767
99.93
100.10
103.31
105.95
103.87
20,927
21,622
23,015
24,280
25,132
22,756
23,411
24,765
26,232
27,052
91.96
92.36
92.93
96.37
95.00
10,939
11,788
13,998
14,773
16,345
17,345
17,545
18,558
18,979
66.93
67.96
79.78
80.57
83.07
SD/MI Jumlah murid usia 7-12 thn Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun APK SD/MI SMP/MTs Jumlah murid usia 13-15 thn Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun APK SMP/MTs SMA/SMK/MAN/MAS Jumlah murid usia 16-18 thn Jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun APS SMA/SMK
15,535
Sumber : Profil Dinas Pendidikan Tahun 2009/2010
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa APK untuk tingkat SD/MI relatif lebih tinggi dibandingkan dengan APK tingkat SMP/MTs dan APK tingkat SMA/SMK/MA. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kinerja untuk tingkat SD lebih baik dibandingkan dengan SMP dan SMA. 4. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan Angka Pendidikan yang Ditamatkan (APT) adalah angka yang menunjukkan seseorang yang telah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah baik di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah. APT di Kabupaten Agam selama 5 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. APT untuk tingkat SD pada Tahun 2006 adalah sebesar 31,98% meningkat menjadi 38.08% pada Tahun 2010. Sedangkan APT untuk tingkat SMP pada Tahun 2006 sebesar 20.77% meningkat menjadi 25,81% pada Tahun 2010. Selanjutnya APT untuk tingkat SMA pada Tahun 2006 sebesar 13.80%
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-29
meningkat menjadi 16.54% pada Tahun 2010. APT untuk Perguruan Tinggi dari 3,65% pada Tahun 2006 menjadi 5,59% pada Tahun 2010. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Grafik II-2 Perkembangan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 (%)
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Agam 2009/2010
Berdasarkan Grafik II-2 di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat baru dapat menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SD. Kondisi ini menunjukkan bahwa apabila dikaitkan dengan aspek ketenagakerjaan, maka tenaga kerja yang tersedia sebagian besar adalah tamat Sekolah Dasar atau sederajat. 5. Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Murni atau yang disingkat dengan APM adalah perbandingan penduduk usia 7 hingga 18 tahun yang terdaftar pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA kemudian dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APM selama 5 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006 APM untuk tingkat pendidikan SD/MI sebesar 90,11% meningkat menjadi 91.54% pada Tahun 2010. Dari data tersebut terlihat bahwa kenaikan APM setiap tahunnya relatif lamban, sehingga belum memenuhi target APM tingkat SD/MI sebesar 100%. Demikian juga halnya dengan APM untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2006 APM tingkat SMP/MTs sebesar
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-30
73,88% meningkat menjadi 76,14% pada Tahun 2010. Pergerakan peningkatan APM untuk tingkat SMP/MTs juga termasuk lamban, sehingga belum mampu memenuhi target yang ditetapkan sebesar 85%. Kondisi yang sama juga terjadi pada APM tingkat pendidikan SMA/SMK/MA. Dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan APM, tetapi masih sangat rendah. Tahun 2006 APM untuk jenjang SMA/SMK/MA ini adalah sebesar 61,67% meningkat menjadi 64,24% pada Tahun 2010. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 75%. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut: Tabel II.14 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) per Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2010 SD/MI No
Kecamatan
jumlah murid usia 7-12 thn
jumlah penduduk usia 7-12 th
SMP/MTs
APM (%)
jumlah murid usia 13-15 thn
jumlah penduduk usia 13-15 th
SMA/SMK/MA APM (%)
jumlah murid usia 1618 thn
jumlah penduduk usia 16-18 th
APM (%)
1
Tanjung Mutiara
4,128
5,252
80.24
1,012
2,067
65.51
576
1,145
52.14
2
Lubuk Basung
8,962
9,477
80.33
2,577
4,459
68.83
1.601
4,345
61.17
3
Ampek Nagari
3,584
4,614
81.45
1,029
1,787
1.15
339
601
50.17
4
Tanjung Raya
3946
4,810
4.05
865
2,133
76.22
465
2,579
57.85
5
Matur
1,893
1,953
93.98
485
890
75.98
317
581
62.15
6
IV Koto
2,647
2,845
2.24
516
1,307
7.62
419
702
62.83
7
Malalak
963
1,374
89.88
237
533
63.55
339
351
46.06
8
Banuhampu
3,743
4,385
102.99
663
2,089
85.95
374
1,035
79.45
9
Sungai Pua
2,5840
2,881
105.40
954
1,269
83.40
238
621
77.59
10
Ampek Angkek
4,145
4,939
103.33
800
2,693
86.25
477
1,733
79.00
11
Candung
2,056
2,472
97.23
704
1,929
75.45
265
988
64.49
12
Baso
3,537
3,970
97.78
804
1,322
76.64
471
939
62.53
13
Tilatang Kamang
3,035
3,253
107.20
910
1,416
85.20
574
1,523
78.78
14
Kamang Magek
1,970
2,490
102.75
431
1,205
2.43
188
559
77.51
15
Palembayan
3,925
4,281
78.19
878
1,406
69.31
151
736
50.42
16
Palupuh
1,653
1,769
4.05
452
548
73.51
205
540
51.52
Kabupaten
54,393
59,420
91.54
19,988
26,252
76.14
11,922
18,558
64.24
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa APM untuk tingkat SD/MI hanya 5 (lima) Kecamatan yang berhasil memenuhi dan melampaui target yaitu : Kecamatan Tilatang Kamang (107,20%), Kecamatan Sungai Pua (105,40%), Kecamatan Ampek Angkek (103,33%), Kecamatan Banuhampu (102,99%) dan Kecamatan Kamang Magek (102,75%). Sebanyak 10 Kecamatan yang capaiannya berkisar antara 80% - 97% dan 1 Kecamatan yang capaiannya dibawah 80% yaitu Kecamatan Palembayan yang hanya mencapai 78,19%. Sedangkan untuk APM tingkat pendidikan SMP/MTs ada 3 Kecamatan yang mencapai target yaitu Kecamatan Ampek Angkek (86,25%), Kecamatan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-31
Banuhampu (85,95%) dan Kecamatan Tilatang Kamang (85,20%) dan 13 kecamatan lain capaiannya berkisar antara 65,51% - 82,43%. Kecamatan yang terendah tersebut adalah Kecamatan Ampek Nagari sebesar 65,51%. Perkembangan Angka Partisipasi Murni seluruh jenjang pendidikan pada Tahun 2010 tertinggi untuk tingkat SD/MI 91.54, SMP/MTs 76.14 dan SMA/SMK/MA 64.24. Gambaran Perkembangan APM dapat dilihat pada tabel II.15 dibawah ini. Tabel II.15 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No 1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3. 3 3.1. 3.2. 3.3.
Jenjang Pendidikan SD/MI jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang bersekolah di jenjang SD/MI jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun APM SD/MI SMP/MTs jumlah siswa kelompok usia 1315 tahun yang bersekolah di jenjang SMP/MTs jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun APM SMP/MTs SMA/MA/SMK jumlah siswa kelompok usia 1618 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun APM SMA/MA/SMK
2006
2007
2008
2009
2010
51,794
52,550
53,143
62,282
62,932
57,479
58,111
58,566
59,420
60,767
90.11
90.43
90.74
91.54
91.54
16,812
17,336
18,405
22,756
23,411
24,765
26,252
27,052
73.88
74.05
74.32
75.72
76.14
10,080
10,775
11,031
16,345
17,345
17,545
18,558
18,979
61.67
62.12
62.87
63.65
64.24
24,280
14,773
25,132
15,535
Sumber : Profil pendidikan Tahun 2009/2010
2.2.2.2. Kesehatan 1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Angka Kelangsungan Hidup Bayi diartikan sebagai probabilitas bayi untuk hidup sampai berusia 1 tahun. Berdasarkan laporan tentang kematian bayi selama Tahun 2010, maka diperoleh Angka Kematian Bayi adalah sebesar 16 per 1.000 kelahiran hidup. Dari Angka Kematian Bayi tersebut maka dapat diketahui Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kabupaten Agam adalah sebesar 984. Dari 16 kecamatan yang ada, ada beberapa kecamatan dengan AKHBnya diatas AKHB Kabupaten, yaitu : Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Canduang, RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-32
Kecamatan Tilatang Kamang dan Kecamatan Palembayan. Oleh karena itu ada beberapa kecamatan yang perlu diwaspadai yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Baso, Kecamatan Kamang Magek dan Kecamatan Palupuah. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel II.16 Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Di Kabupaten Agam Tahun 2010
No
Kecamatan
Jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun pada Tahun 2009
Jumlah kelahiran hidup pada Tahun 2009
AKB
AKHB
1
Tanjung Mutiara
12
513
23
977
2
Lubuk Basung
25
1,176
21
979
3
Ampek Nagari
8
443
18
982
4
Tanjung Raya
6
553
11
989
5
Matur
4
281
14
986
6
IV Koto
2
417
5
995
7
Malalak
2
136
15
985
8
Banuhampu
1
522
2
998
9
Sungai Pua
6
328
18
982
10
Ampk Angkek
13
672
19
981
11
Candung
12
Baso
13
3
373
8
992
12
625
19
981
Tilatang Kamang
5
522
10
990
14
Kamang Magek
8
287
28
972
15
Palembayan
9
612
15
985
16
Palupuh
5
259
19
981
Jumlah
121
7.719
16
984
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
2. Angka Usia Harapan Hidup Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun yang dimulai pada Tahun 1970, maka usia harapan hidup masyarakat cenderung meningkat. Kalau Sensus Tahun 1970 angka harapan hidup masyarakat adalah 47,7 tahun, maka Sensus Tahun 1980 meningkat menjadi 52,2 tahun dan Sensus Tahun 1990 meningkat menjadi 59,8 tahun, selanjutnya Sensus Tahun 2000 Angka Harapan Hidup meningkat lagi menjadi 65,5 tahun dan pada Tahun 2010 ini diperkirakan Usia Harapan Hidup sudah mencapai 68,7 tahun.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-33
3. Persentase Balita Gizi Kurang Termasuk Gizi Buruk Berdasarkan data dan laporan Dinas Kesehatan, jumlah balita gizi kurang tercatat sebanyak 13,65% dari total 47.904 jumlah balita. Berdasarkan pengelompokan kecamatan dengan prevalensi gizi kurang yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Sedunia (WHO), maka Kabupaten Agam termasuk dalam kelompok sedang, karena berada pada interval 10-19%. Ada beberapa kecamatan dengan penderita Gizi Kurang diatas angka kabupaten, yaitu : Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Matur, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Palembayan dan Kecamatan Palupuah. Untuk lebih mengetahui jumlah penderita gizi kurang pada masing-masing Kecamatan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel II.17 Balita Gizi Buruk Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010 No
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampk Angkek Candung Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Jumlah
Jumlah balita 2,845 6,683 2,432 3,292 1,998 2,502 1,144 3,572 2,477 4,035 2,493 3,561 3,519 2,216 3,631 1,504 47,904
Jumlah balita gizi kurang 428 1,524 521 395 318 216 112 336 361 164 229 492 252 280 641 271 6,539
Persentase balita gizi buruk 15.05 22.80 21.43 12.00 15.91 8.63 9.78 9.40 14.56 4.07 9.17 13.83 7.17 12.64 17.64 17.99 13.65
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga Pembangunan Bidang Seni Budaya Dan Olahraga selama 5 tahun (20062010) telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya muncul group kesenian dan
klub olahraga baik di
tingkat Kabupaten maupun di tingkat Kecamatan dan Nagari. Perkembangan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-34
kegiatan seni budaya dan olahraga selama 5 tahun tersebut dapat dilihat dari capaian indikator kinerja seperti : jumlah grup kesenian dan jumlah klub olahraga sebagaimana disajikan pada tabel berikut : Tabel II.18 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009 No
Capaian Pembangunan
1
Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk.
2
Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk.
2006
2007
2008
2009
121
192
234
234
78
87
90
95
Sumber: Dinas Budaya Pariwisata dan Dinas Pemuda dan Olah Raga Tahun 2011
Sebaran perkembangan kegiatan seni, budaya dan olah raga adalah pada seluruh kecamatan. Grup seni budaya per 10.000 penduduk berjumlah 159 grup dan olah raga per 10.000 penduduk berjumlah 95 grup. Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Candung, Lubuk Basung, Palembayan dan Ampek Angkek memiliki jumlah grup kesenian yang terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya. Klub olah raga terbanyak pada Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Ampek Angkek. Untuk lebih jelasnya digambarkan pada tabel dibawah : Tabel II.19 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga di Kabupaten Agam Menurut Kecamatan Tahun 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua Ampk Angkek Candung Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Jumlah
Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk 7 20 6 47 5 3 1 2 4 11 19 1 7 2 16 1 159
Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk 17 14 2 4 4 6 2 5 4 9 2 9 7 3 3 4 95
Sumber: Dinas Budaya Pariwisata dan Dinas Pemuda dan Olah Raga Tahun 2011
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-35
2.3 Aspek Pelayanan Umum Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai
dengan
ketentuan
perundang-undangan.
Untuk
menganalisis
aspek
pelayanan umum dituangkan dalam bentuk tabel capaian indikator setiap variabel yang dianalisis menurut kecamatan. 2.3.1
Fokus Layanan Urusan Wajib Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-
indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu Bidang Urusan Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan, Penataan Ruang, Perencanaan
Pembangunan,
Perhubungan,
Lingkungan
Hidup,
Pertanahan,
Kependudukan Dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Koperasi
Dan
Usaha
Kecil
Menengah,
Penanaman
Modal,
Kebudayaan,
Kepemudaan Dan Olah Raga, Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Statistik, Kearsipan, Komunikasi Dan Informatika Dan Perpustakaan. 2.3.1.1 Pendidikan 2.3.1.1.1 Pendidikan dasar 1. Angka Partisipasi Sekolah Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah ukuran daya serap pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk jenjang pendidikan dasar selama 5 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Sekolah untuk tingkat pendidikan SD/MI sebesar 88,80% meningkat menjadi 89,93% pada Tahun 2007 dan pada Tahun 2008 meningkat menjadi 90,10% dan meningkat lagi menjadi 91,31% pada Tahun 2009 serta pada Tahun 2010 mencapai 91,83%. Dari 16 Kecamatan yang ada, sebanyak 5 (lima) kecamatan dengan Angka Partisipasi Sekolah berada dibawah angka Kabupaten yaitu sebanyak 6 (enam) kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-36
Demikian juga halnya dengan Angka Partisipasi Sekolah untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Sekolah untuk tingkat pendidikan SMP/MTs sebesar 72,25% meningkat menjadi 73,36% pada Tahun 2007 dan pada Tahun 2008 meningkat menjadi 73,97% meningkat lagi menjadi 74,31% pada Tahun 2009 serta pada Tahun 2010 mencapai 75,28%. Dari 16 kecamatan yang ada, Angka Partisipasi Sekolah tingkat pendidikan SMP/MTs berada dibawah angka kabupaten yaitu sebanyak 6 (enam) Kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek. 2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Selama 5 tahun terakhir terjadi kecenderungan penurunan rasio jumlah gedung sekolah SD/MI dengan jumlah penduduk usia 7- 12 tahun dari 154 pada Tahun 2006 menjadi 150 pada Tahun 2010, walaupun pada Tahun 2007 terjadi peningkatan menjadi 156. Sedangkan ratio jumlah gedung sekolah SMP/MTs dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun cenderung meningkat dari 262 pada Tahun 2006 menjadi 299 pada Tahun 2010. Selengkapnya rasio jumlah gedung sekolah tingkat SD/MI dan tingkat SMP/MTs dengan jumlah penduduk usia sekolah menurut jenjang pendidikan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel II.20 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2006-2010 No
Jenjang Pendidikan
1
SD/MI
1.1.
Jumlah gedung sekolah
1.2.
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
1.3.
Rasio
2
SMP/MTs
2.1.
Jumlah gedung sekolah
2.2.
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
2.3.
Rasio
2006
2007
2008
2009
2010
457
457
457
457
455
70,479
71,111
70,566
59,420
60,767
154
156
154
151
150
117
117
117
117
120
30,667
32,323
32,299
26,252
27,052
262
276
276
291
299
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-37
3. Rasio Guru/Murid Disamping faktor ketersediaan sarana gedung sekolah, faktor lain yang sangat menentukan dalam pembangunan bidang pendidikan adalah ketersediaan guru untuk masing-masing jenjang pendidikan. Rasio guru dengan murid untuk jenjang pendidikan SD/MI mengalami perkembangan yang berfluktuasi, artinya dari Tahun 2006 sampai Tahun 2008 kecenderungannya mengalami penurunan dari 17 menjadi 14, namun pada 2 tahun berikutnya mengalami peningkatan menjadi 16. Sementara itu rasio guru terhadap murid untuk jenjang pendidikan SMP/MTs rasionya tetap konstan selama 5 tahun yaitu sebesar 12. Untuk lebih mengetahui rasio guru dan murid untuk jenjang pendidikan SD/MI dan jenjang pendidikan SMP/MTs, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel II.21 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2006-2010 No
Jenjang Pendidikan
2006
2007
2008
2009
2010
1
SD/MI
1.1.
Jumlah Guru
3,596
4,185
4,402
3,313
4,320
1.2.
Jumlah Murid
62,586
63,947
63,582
62,282
62,932
1.3.
Rasio
17
15
14
16
16
2
SMP/MTs
2.1.
Jumlah Guru
1,853
1,959
1,989
2,550
2,973
2.2.
Jumlah Murid
22,158
23,390
23,331
24,280
25,132
2.3.
Rasio
12
12
12
12
12
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
4. Rasio Guru / Murid per Kelas Rata-rata Rasio guru/murid per kelas rata-rata untuk jenjang pendidikan dasar di Kabupaten Agam selama 5 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi. Hal ini terlihat dari kondisi Tahun 2006 rasio guru/murid per kelas rata-rata adalah 47,58 per 1.000, pada Tahun 2007 meningkat menjadi 52,06 per 1.000 dan meningkat lagi pada Tahun 2008 menjadi 54,41 per 1.000, namun mengalami penurunan pada Tahun 2009 menjadi 50,92 per 1.000 dan naik lagi menjadi 51,72 per 1.000 pada Tahun 2010.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-38
2.3.1.1.2 Pendidikan Menengah 1. Angka Partisipasi Sekolah Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk jenjang pendidikan menengah selama 5 tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang fluktuaktif. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Sekolah sebesar 66,93% meningkat menjadi 70,96% dan cenderung menurun pada tiga tahun berikutnya sehingga menjadi 68,17% pada Tahun 2010. 2. Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia Sekolah Selama 5 tahun terakhir terjadi kecenderungan penurunan rasio jumlah gedung sekolah SMA/SMK/MA dengan jumlah penduduk usia 16-18 tahun dari 14,07 per 10.000 pada Tahun 2006 menjadi 13,2 per 10.000 pada Tahun 2007 dan menurun lagi menjadi 13,11 per 10.000 pada Tahun 2008 dan sedikit meningkat menjadi 13,32 per 10.000 pada Tahun 2009 dan akhirnya turun lagi menjadi 12,93 per 10.000 pada Tahun 2010. Tabel II.22 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010
No
Uraian
2006
2007
2008
2009
1
Jumlah Guru
1,285
1,276
1,327
2, 550
2
Jumlah Murid
10,939
12,308
12,240
12,447
3
Rasio
1,175
1,037
1,084
1,183
2010 2,973 9,064 1,262
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
3. Rasio Guru / Murid per Kelas Rata-rata Rasio guru/murid per kelas rata-rata untuk jenjang pendidikan menengah selama 5 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi, Hal ini terlihat dari kondisi Tahun 2006 rasio guru/murid per kelas rata-rata adalah 869 per 10.000, pada Tahun 2007 menurun menjadi 767 per 10.000 dan meningkat lagi pada Tahun 2008 menjadi 802 per 10.000, meningkat lagi menjadi 876 per 10.000 pada Tahun 2009 dan menjadi 934 per 10.000 pada Tahun 2010. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-39
Tabel II.23 Jumlah Guru Sekolah Per Kelas Jenjang Pendidikan Menengah Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No
Uraian
1
Jumlah Guru Kelas
2
Jumlah Murid
3
Rasio
2006
2007
2008
2009
2010
951
944
982
1,090
1,182
10,939
12,308
12,240
12,447
12,651
869
767
802
876
934
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
2.3.1.1.3 Fasilitas pendidikan 1. Bangunan SD/MI Kondisi Baik Sampai kondisi akhir Tahun 2010, gedung sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 457 unit. Dari jumah tersebut, sebanyak 298 unit ( 65,29%) dengan kondisi bangunan baik dan sebanyak 101 unit (21,99%) dengan kondisi rusak ringan serta 58 unit (12,72%) dengan kondisi rusak berat. 2. Bangunan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Baik Sampai kondisi akhir Tahun 2010, gedung pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA berjumlah 175 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 144 unit (82,32%) dengan kondisi bangunan baik dan sebanyak 23 unit (12,89%) dengan kondisi rusak ringan serta 8 unit (4,79%) dengan kondisi rusak berat. 2.3.1.1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terkait dengan pendidikan anak usia 4-6 tahun telah dikembangkan pendidikan baik melalui jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak maupun Tempat Penitipan Anak. Jumlah penduduk dengan usia 4-6 tahun adalah sebesar 31.829 orang. Sampai akhir Tahun 2010 ini, cakupan anak usia 4-6 tahun yang telah mengikuti pendidikan anak usia dini adalah sebanyak 7.693 orang atau sekitar 24,17%. 2.3.1.1.5 Angka Putus Sekolah 1. Angka Putus Sekolah ( APS) SD/MI Julah siswa SD/MI pada Tahun 2008/2009 adalah sebesar 62.355 orang. Dari siswa sebanyak tersebut, sebanyak 109 orang mengalami putus sekolah atau sekitar 0,17% dari total siswa SD/MI. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-40
2. Angka Putus Sekolah ( APS) SMP/MTs Jumlah siswa SMP/MTs pada Tahun 2008/2009 adalah sebesar 23.619 orang. Dari siswa sebanyak tersebut, sebanyak 285 orang mengalami putus sekolah atau sekitar 1,21% dari total siswa SMP dan MTs. 3. Angka Putus Sekolah ( APS) SMA/SMK/MA Jumlah siswa SMA/SMK/MA pada Tahun 2008/2009 adalah sebesar 13,904 orang. Dari siswa sebanyak tersebut, 144 orang mengalami putus sekolah atau sekitar 1,04% dari total siswa SMA/SMK/MA. 2.3.1.1.6 Angka Kelulusan 1. Angka Kelulusan SD/MI Jumlah siswa SD/MI yang lulus adalah sebanyak 8.810 orang siswa dari sebanyak 8.728 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi dari siswa SD/MI atau sekitar 99,07%. 2. Angka Kelulusan SMP/MTs Jumlah siswa SMP/MTs yang lulus adalah sebanyak 6.980 orang siswa dari sebanyak 7.581 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi dari siswa SMP/MTs atau sekitar 92,07%. 3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA Jumlah siswa SMA/SMK/MA yang lulus adalah sebanyak 3.936 orang siswa dari sebanyak 4.574 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi dari siswa SMA/SMK/MA atau sekitar 86,05%. 4. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Dari sebanyak 8.813 orang siswa yang menyelesaikan pendidikan pada tingkat SD/MI, maka sebanyak 8.810 orang atau sekitar 99,97% melanjutkan ke jenjang pendidikan setingkat SMP/MTs atau sekitar 99,97%. 5. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Dari sebanyak 6.980 orang siswa yang menyelesaikan pendidikan pada tingkat SMP/MTs, maka sebanyak 5.586 orang atau sekitar 80,03% melanjutkan ke jenjang pendidikan setingkat SMA/SMK/MA. 2.3.1.2 Kesehatan 2.3.1.2.1 Rasio Posyandu per Satuan Balita Selama 5 tahun terakhir, rasio posyandu terhadap balita yang pada Tahun 2006 adalah 18.80 per 1.000 turun menjadi 18.00 per 1.000 pada Tahun 2007 dan meningkat lagi menjadi 18,23 per 1.000 Tahun 2008, angka ini sama dengan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-41
Tahun 2009 sedangkan pada Tahun 2010 menurun lagi menjadi 17.28 per 1.000. Walaupun ada kecenderungan penurunan, tetapi berdasarkan rasio tersebut, jumlah Posyandu sudah mencukupi. Namun demikian perlu menjadi perhatian agar Posyandu dapat lebih dioptimalkan fungsi dan keberadaannya di masyarakat sehingga tujuan kegiatan posyandu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat betul-betul dapat dirasakan. Untuk lebih mengetahui rasio posyandu per satuan balita dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.24 Jumlah Posyandu dan Balita Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No.
URAIAN
1
Jumlah Posyandu
2
Jumlah Balita
3
Rasio
2006
2007
2008
2009
2010
785
795
818
820
828
41,749
44,178
44,862
44,982
47,904
18.80
18.00
18.23
18.23
17.28
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
2.3.1.2.2 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan Penduduk Berdasarkan rasio Puskesmas terhadap penduduk, jumlah Puskesmas di Kabupaten Agam sudah mencukupi. Artinya dengan jumlah penduduk sebanyak 455.484 jiwa dengan jumlah Puskesmas sebanyak 22 unit, maka 1 Puskesmas akan melayani sebanyak 20.700 jiwa penduduk, sedangkan standar nasional 1 Puskesmas idealnya melayani sebanyak 25.000 jiwa penduduk. Namun demikian masih perlu dipertimbangkan untuk membangun Puskesmas pada daerah-daerah tertentu dengan pertimbangan seperti : daerah yang terisolir sehingga sulit diakses dengan transportasi umum, dan daerah perkebunan. Selanjutnya
berdasarkan rasio jumlah Puskesmas Pembantu terhadap
jumlah penduduk dapat disimpulkan bahwa jumlah Puskesmas Pembantu sudah mencukupi. Dengan jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 120 unit dan jumlah penduduk sebanyak 455.484 jiwa, maka 1 Puskesmas Pembantu melayani sebanyak 3.796 jiwa, sedangkan standar nasional 1 unit Puskesmas Pembantu idealnya melayani 5.000 jiwa. Sama halnya dengan Puskesmas, maka penambahan Puskesmas Pembantu dapat dilakukan untuk daerah yang sulit dan daerah pemukiman baru. Tabel berikut menggambarkan jumlah Puskesmas dan Pustu Tahun 2010.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-42
Tabel II.25 Jumlah Puskesmas dan Pustu Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No
Uraian
1
Jumlah Puskesmas
2
Jumlah Pustu
3
Jumlah Penduduk
4 5
2006
2007
2008
2009
2010
22
22
22
22
22
113
113
115
120
120
439,611
443,857
445,387
451,264
455,484
Rasio Puskesmas per penduduk
0.050
0.050
0.049
0.049
0.048
Rasio Pustu per penduduk
0.26
0.25
0.26
0.27
0.26
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
2.3.1.2.3 Rasio Dokter per Satuan Penduduk Perkembangan jumlah dokter selama 5 tahun terakhir sangat lamban. Pada Tahun 2006 jumlah dokter hanya sebanyak 53 orang, kemudian pada Tahun 2007 menjadi 58 orang dan jumlah ini sama dengan Tahun 2008. Pada Tahun 2009 bertambah menjadi 63 orang dan pada Tahun 2010 sebanyak 65 orang. Berdasarkan Standar Pelayanan Kesehatan Terpadu, idealnya 1 orang dokter melayani 2.500 jiwa penduduk. Berdasarkan kondisi tersebut maka dengan jumlah penduduk pada Tahun 2010 sebesar 455.484 jiwa seharusnya memiliki dokter sebanyak 189 orang. Tabel II.26 menunjukkan data Jumlah Dokter Tahun 2006-2010 di Kabupaten Agam. Tabel II.26 Jumlah Dokter Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No.
Uraian
1
Jumlah Dokter
2
Jumlah Penduduk
3
Rasio
2006
2007
2008
2009
2010
53
58
58
63
65
439,611
443,857
445,387
451,264
455,484
0.121
0.131
0.130
0.140
0.143
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
Tabel II.26 menunjukkan bahwa belum meratanya ketersediaan dokter pada 16 kecamaan yang ada, dimana Kecamatan Lubuk Basung mempunyai jumlah dokter terbanyak. Jumlah ini dipengaruhi dengan adanya 2 Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Ibu dan Anak. Pada kecamatan lainnya ketersediaan dokter puskesmas, pada umumnya hanya dokter umum dan sebagian mempunyai dokter gigi terutama pada Puskesmas Rawatan. Sebaran dokter terlihat pada tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-43
Tabel II.27 Jumlah Tenaga Dokter Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2010 No.
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah Dokter
Rasio
1
Tanjung Mutiara
28,311
3
0.106
2
Lubuk Basung
68,198
28
0.411
3
Ampek Nagari
22,570
2
0.089
4
Tanjung Raya
33,307
5
0.150
5
Matur
16,944
3
0.177
6
IV Koto
23,036
2
0.087
7
Malalak
9,299
3
0.323
8
Banuhampu
36,059
3
0.083
9
Sungai Pua
23,042
2
0.087
10
Ampk Angkek
43,347
3
0.069
11
Candung
21,886
2
0.091
12
Baso
33,016
3
0.091
13
Tilatang Kamang
34,027
6
0.176
14
Kamang Magek
19,972
2
0.100
15
Palembayan
29,426
5
0.170
16
Palupuh
13,044
4
0.307
455,484
76
0.167
Kabupaten Agam
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2009/2010
2.3.1.2.4 Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk Dari tabel II.28 dibawah ini dapat digambarkan rasio tenaga medis perjumlah penduduk, kondisi ini menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan yang dilakukan pada masing – masing kecamatan. Kecamatan Malalak dan Palupuh terlihat ketersediaan tenaga medis paling sedikit dan Kecamatan Lubuk Basung memiliki jumlah terbanyak. Tabel II.28 Jumlah Tenaga Paramedis Menurut Kecamatan Di Kabupaten Agam Tahun 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7
Kecamatan Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Malalak
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Jumlah Penduduk 28,311 68,198 22,570 33,307 16,944 23,036 9,299
Jumlah Tenaga Medis 28 124 49 36 26 25 14
Rasio 0.989 1.818 2.171 1.081 1.534 1.085 1.506
II-44
Sambungan Tabel II.28
No. 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Banuhampu Sungai Pua Ampek Angkek Candung Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Kabupaten Agam
Jumlah Tenaga Medis
Rasio
36,059 23,042 43,347 21,886 33,016 34,027 19,972 29,426 13,044
27 18 25 18 34 42 22 24 17
0.749 0.781 0.577 0.822 1.030 1.234 1.102 0.816 1.303
455,484
529
1.161
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Tahun 2010
2.3.1.2.5 Cakupan Petolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Pada Tahun 2010 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai 78,19%. Sebaran tenaga medis kompetensi kebidanan tersebar di seluruh Pustu, Poskesri dan Polindes. 2.3.1.2.6 Cakupan Nagari/ Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Nagari dengan Universal Child Immunization (UCI) selama 5 tahun terakhir ini jauh dibawah target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari cakupan pada Tahun 2006 sebesar 68%, justru pada Tahun 2007 menurun menjadi 66,74% dan bahkan pada Tahun 2008 cakupan semakin menurun dan tercapai sebesar 46,6%. Selanjutnya pada tahun 2009 meningkat lagi menjadi 72,11% dan pada Tahun 2010 ini mencapai 75%. Dari hasil capaian Tahun 2010 tersebut masih dibawah target yang ditetapkan yaitu sebesar 100%. 2.3.1.2.7 Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan Terkait dengan penanganan dan perawatan balita yang menderita gizi buruk dapat ditangani dengan baik. Hal ini terlihat dari cakupan penanganan dan perawatan balita penderita gizi buruk selama 5 tahun adalah semua balita yang menderita gizi buruk mendapat perawatan yang intensif (100% Balita Gizi Buruk mendapat perawatan setiap tahunnya). 2.3.1.2.8 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit TBC/BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC selama 5 tahun cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-45
cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC sebesar 86%,
pada Tahun
2007 meningkat tajam mencapai 108,23% dan pada Tahun 2008 turun menjadi 80,61%. Kemudian pada Tahun 2009 meningkat menjadi 93,35% dan pada Tahun 2010 mencapai 98% 2.3.1.2.9 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Sama halnya dengan hasil cakupan perawatan balita gizi buruk, maka penemuan dan penanganan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga cukup menggembirakan. Artinya semua penderita penyakit DBD dapat ditangani setiap tahunnya.
2.3.1.2.10 Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Kunjungan Bayi selama 5 tahun terakhir memang kurang menggembirakan. Hal ini terlihat rendahnya capaian cakupan kunjungan bayi pada Tahun 2006 yang hanya sebesar 24,03%, walaupun pada Tahun 2007 meningkat secara signifikan mencapai 62,04% dan meningkat lagi pada Tahun 2008 menjadi 66,6% dan menurun lagi menjadi 62,91% pada Tahun 2009 dan pada Tahun 2010 menjadi 65%. Dari capaian dalam waktu 5 tahun masih belum dapat memenuhi target yang ditetapkan pada Tahun 2010 yaitu sebesar 90%. 2.3.1.2.11 Cakupan Puskesmas Sampai akhir Tahun 2010 jumlah Puskesmas di Kabupaten Agam adalah sebanyak 22 unit. Puskesmas ini tersebar pada 16 Kecamatan dan ada beberapa kecamatan yang memiliki 2 unit Puskesmas. Berdasarkan kondisi tersebut, maka cakupan puskesmas adalah sebesar 1,38%. 2.3.1.2.12 Cakupan Puskesmas Pembantu Sampai akhir Tahun 2010 jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 120 unit yang tersebar pada 82 Nagari. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dapat dihitung Cakupan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Agam adalah sebesar 1,46%. 2.3.1.3 Pekerjaan Umum 2.3.1.3.1 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Proporsi panjang jaringan jalan berdasarkan kondisi dapat dilihat pada tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-46
Grafik II-3 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2007 s.d 2010 Kabupaten Agam (Km)
Sumber : Dinas PU Kab. Agam.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir lebih dari separuh panjang jalan dalam kondisi rusak. Untuk lebih jelasnya, kondisi panjang jalan per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel II.29 Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten agam NO 1 1
Kecamatan
Kondisi Baik
Kondisi Rusak Sedang
Kondisi Rusak
3
4
5
2 Tanjung Mutiara
33.83
Jalan Secara Keseluruhan
10.85
58.23
7 102.91
2
Lubuk Basung
41.35
11.60
62.28
115.22
3
Ampek Nagari
36.84
13.56
72.79
123.19
4
Tanjung Raya.
38.34
12.05
64.70
115.09
5
Matur .
36.08
11.45
61.47
109.00
6
IV.Koto
39.09
10.70
57.42
107.21
7
Malalak
22.55
17.33
93.01
132.89
8
Banuhampu
74.42
3.77
20.22
98.41
9
Sungai Pua
75.93
3.47
18.60
97.99
10
IV.Angkek
75.18
4.52
24.26
103.96
11
Candung
67.66
4.97
26.69
99.32
12
Baso
52.62
6.03
32.35
91.00
13
Tilatang Kamang
47.36
6.78
36.39
90.54
14
Kamang Magek
46.61
6.33
33.97
86.91
15
Palembayan
33.83
13.86
74.41
122.10
30.07
13.41
71.98 808,77
115.46 1.711,20
16
Palupuh Jumlah
751,76
50,67
Sumber : BPS dan Dinas PU Kab.Agam.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan dalam kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan (nasional,
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-47
provinsi, dan kabupaten/kota).
Hal ini mengindikasikan kualitas jalan dari
keseluruhan panjang jalan. Jenis permukaan jalan sampai Tahun 2010 dapat kita uraikan jenis pengerasan pada grafik berikut : Grafik II-4 Jenis Permukaan Jalan (km) Kabupaten Agam Tahun 2010
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam Tahun 2010
Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa jenis permukaan jalan di Kabupaten Agam masih banyak perlu ditingkatkan seperti jalan tanah sepanjang 412, 91 km atau 28 % dan jalan kerikil sepanjang 286,38 km atau 19,47 %. Jalan yang memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat sepanjang 80.4 Km dari 92 km panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase yang ada di Kabupaten Agam Tahun 2010. Jumlah jembatan yang melewati ruas Jalan Kabupaten sampai dengan Tahun 2010 sebanyak 226 unit. Dari jumlah tersebut sudah banyak yang perlu dibenahi atau direhabilitasi dan sebagian perlu dibangun baru. Sampai Tahun 2015 ditargetkan pembangunan jembatan baru sebanyak 15 unit. Untuk indikator kemantapan kondisi jalan dan jembatan Tahun 2006-2007, target yang diharapkan tidak bisa direalisasikan sebagaimana mestinya, berturutturut dapat dilihat, target 70,00% terealisasi hanya 68,50%, dan target 73,75% terealisasi sebesar 70,50%, namun periode 2008-2009, menunjukkan realisasi yang melebihi target yang ditetapkan, yaitu Tahun 2008 target sebesar 77,50% direalisasikan sebesar 78,20%, dan tahun 2009 target sebanyak 81,25% dapat direalisasikan sebesar 83,32%.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-48
2.3.1.3.2 Rasio Jaringan Irigasi Untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi dimana pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan irigasi sangat berperan sekali. Jumlah Jaringan Irigasi sampai dengan Tahun 2010 sebanyak 885 unit. Sebanyak 149 unit sudah terdaftar atau teregistrasi di Kementerian Pekerjaan Umum, sampai dengan Tahun 2010 Jaringan irigasi sudah terbenahi sebanyak 80 unit dan setiap tahunnya dapat ditargetkan rehabilitasi sebanyak 25 unit. Sampai Tahun 2015 ditargetkan dapat terbenahi sebanyak 125 unit untuk jaringan Irigasi Primer dan Sekunder. Semenjak Tahun 2007 Jaringan tersier sudah ditangani oleh Dinas Pertanian dengan program Jides/Jitut DAK, sampai dengan Tahun 2010 sudah dilaksanakan rehabilitasi sebanyak 43 Unit. Rasio perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.30 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2009 s.d 2010 Kabupaten Agam Panjang Jaringan (Km) NO
Jaringan Irigasi 2009
2010
1.
Jaringan primer
180.151,70
180.151,70
2.
Jaringan Sekunder
195.046,00
195.046,00
3.
Jaringan Tersier
1.500,00
1.500,00
4.
Luas lahan budidaya
22.529,18
22.529,18
5.
Rasio
14,28
14,28
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam 2010
Dilihat dari rasio jaringan irigasi menurut masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Data ini menunjukkan ketersediaan jaringan irigasi untuk peningkatan produksi pangan tergambar pada Tabel II.36 berikut : Tabel II. 31 Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam Panjang Jaringan Irigasi NO
Kecamatan Primer
(1)
(2)
1
Tanjung Mutiara
2
(3)
Sekunder Tersier (4)
(5)
Total Luas lahan Panjang budidaya Jaringan (Ha) Irigasi Km (6=3+4+5)
(7)
Rasio (8=6/7)
7.034
16.647
18.86
23,699.86
3,194.05
7.16
Lubuk Basung
63.431
58.756
1.500
123.687
5,955.01
6.67
3
Ampek Nagari
29.423
36.621
3.700
69.744
3,789.55
7.78
4
Tanjung Raya.
61.934
33.406
95.340
3,383.53
6.59
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-49
Sambungan Tabel II.31
Panjang Jaringan Irigasi NO
Kecamatan Primer
Sekunder
5
Matur .
62.494
33.008
6
IV.Koto
15.815
33.936
7
Malalak
41.001
57.298
8
Banuhampu
16.962
9
Sungai Pua
10
Tersier
Total Luas lahan Panjang budidaya Jaringan (Ha) Irigasi Km
Rasio
95.502
2,598.55
5.47
4.200
53.951
2,219.60
5.23
4.200
102.499
2,165.46
4.72
21.126
38.088
3,302.33
7.10
22.240
19.140
41.380
3,518.87
6.13
IV.Angkek
27.860
32.074
59.934
3,248.19
7.63
11
Candung
40.442
50.523
90.965
3,139.92
6.96
12
Baso
30.089
26.830
56.919
2,869.23
6.89
13
Tilatang Kamang
16.289
29.507
45.796
4,357.99
7.69
14
Kamang Magek
26.302
28.711
55.013
3,897.83
7.66
15
Palembayan
107.582
72.408
214.768
4,872.28
7.13
16
Palupuh
61.088
43.500
104.588
1,624.09
11.86
379,197.70
54,136.48
14,28
34.778
Jumlah
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam Tahun 2010
Rasio Jaringan Irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, tersier. Hal ini mengindikasikan ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian. Efektifitas pengelolaan jaringan irigasi ditunjukkan oleh nisbah antara luas areal terairi terhadap luas rancangan. Dalam hal ini semakin tinggi nisbah tersebut semakin efektif pengelolaan jaringan irigasi. Dengan pemahaman seperti itu, di lapangan diidentifikasi rasio atau nisbah luas areal terairi terhadap rancangan luas areal mencapai 91% (0,91). Artinya dari seluruh target areal yang akan diairi hanya ada sekitar 9% saja yang tidak terairi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (89%), efektifitas pengelolaan air ini mengalami peningkatan sekitar 2%. Dengan menganalisa indikator-indikator yang tersedia dalam agenda pengembangan infrastruktur pembangunan, dapat dilihat dari kegiatan peningkatan klasifikasi area irigasi, memperlihatkan angka yang cukup baik karena selama periode 2006-2009 pencapaian realisasinya rata-rata yang ditetapkan sebelumnya. Sebaliknya dalam pencapaian target untuk indikator panjang saluran irigasi yang dibangun Tahun 2006-2008 tidak tercapai. Hasil Analisis efisiensi dan efektivitas
pengelolaan jaringan irigasi disajikan dalam tabel sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-50
Tabel II.32 Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Tahun 2010 Kabupaten Agam NO
Pasokan Irigasi
Tahun 2010
1.
Pasok Irigasi per Area
1.38
2.
Pasok Irigasi Relatif
0.10
3.
Pasok Air Relatif
0.89
4.
Indek Luas Areal
68.36
5. Rancangan Luas Areal Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam 2010
54,136.48
Sedangkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan jaringan irigasi menurut masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II.33 Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2010
No
Kecamatan
Luas Rancangan (Ha)
Luas Lahan Terairi (Ha)
Kebutuhan Pasok Air Air Tanaman Irigasi (Ha) (lt/ dtk) 6 683.00
Pasok Air Irigasi Total (lt/ dtk)
Total Pasok Air (lt/ dtk)
7 8 383.29 3,066.29
PIA (lt/ dtk/ha)
PIR (lt/ dtk/ha)
PAR (lt/ dtk/ha)
IA (%)
1 1
2 Tanjung Mutiara
3 4 3,194.05 1,916.43
5 3,832.86
9=6/4 10=7/5 11=8/5 12=4/3 1.40 0.10 0.80 60.00
2
Lubuk Basung
5,955.01 4,466.26
7,146.02 6,788.71 1,429.20 8,217.92
1.52
0.20
1.15 75.00
3
Ampek Nagari
3,789. 2,842.17
4,547.46 3,865.34
454.75 4,320.09
1.36
0.10
0.95 75.00
4
Tanjung Raya.
3,383.53 2,537.65
4,060.24 3,857.22
812.05 4,669.27
1.52
0.20
1.15 75.00
5
Matur .
2,598.55 1,559.13
3,118.26 2,026.87
155.91 2,182.78
1.30
0.05
0.70 60.00
6
IV.Koto
2,219.60 1,553.72
2,663.51 1,997.64
133.18 2,130.81
1.29
0.05
0.80 70.00
7
Malalak
2,165.46 1,515.82
2,598.55 1,948.91
129.93 2,078.84
1.29
0.05
0.80 70.00
8
Banuhampu
3,302.33 2,311.63
3,962.79 3,368.37
594.42 3,962.79
1.46
0.15
1.00 70.00
9
Sungai Pua
3,518.87 2,463.21
4,222.65 3,589.25
633.40 4,222.65
1.46
0.15
1.00 70.00
10 IV.Angkek
3,248.19 1,948.91
3,897.83 2,728.48
389.78 3,118.26
1.40
0.10
0.80 60.00
11 Candung
3,139.92 1,883.95
3,767.90 2,637.53
376.79 3,014.32
1.40
0.10
0.80 60.00
12 Baso
2,869.23 2,008.46
3,443.08 2,582.31
172.15 2,754.46
1.29
0.05
0.80 70.00
13 Tilatang Kamang
4,357.99 3,050.59
5,229.58 3,922.19
261.48 4,183.67
1.29
0.05
0.80 70.00
14 Kamang Magek
3,897.83 2,728.48
4,677.39 3,508.04
233.87 3,741.91
1.29
0.05
0.80 70.00
15 Palembayan
4,872.28 3,166.98
5,846.74 4,092.72
292.34 4,385.05
1.29
0.05
0.75 65.00
16 Palupuh
1,624.09 1,055.66
1,948.91 1,364.24
97.45 1,461.68
1.29
0.05
0.75 65.00
Jumlah
54,136.48 7,009.05
64,963.78 50,960.83 6,549.97 57,510.81
1.38
0.10
0.89 68.36
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam 2010
2.1.1.1.1 Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Kabupaten Agam mayoritas penduduknya beragama Islam, oleh sebab itu, dilihat dari jumlah masjid, musholla dan langgar yang ada pada Tahun 2009 menurun RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-51
dari jumlah Tahun 2008. Hal ini disebabkan adanya bencana gempa bumi yang banyak menghancurkan fasilitas ibadah. Untuk lebih jelasnya, jumlah bangunan ibadah yang ada Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II.34 Rasio Tempat Ibadah Tahun 2008 dan 2009
NO
Bangunan tempat Ibadah
Thn 2009
Jumlah (unit)
Jumlah pemeluk
Rasio
Jumlah (unit)
Jumlah pemeluk
Rasio
(3)
(4)
(5=4/3)
(6)
(7)
(8=7/8)
Mesjid, Musholla, langgar
1.637
448.025
3,92
1.673
443.092
3,73
Jumlah
1.637
448.025
3,92
1.673
443.092
3,73
(1)
1.
Thn 2008
(2)
Sumber : Bagian Kesra Sekretariat Daerah 2010
Untuk lebih jelasnya, jumlah bangunan ibadah Tahun 2009 per Kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II.35 Rasio Tempat Ibadah Menurut Kecamatan Tahun 2009 Mesjid, mushala NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya. Matur . IV.Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua IV.Angkek Candung Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Jumlah
Jumlah (unit) 111 213 73 182 81 69 37 91 60 103 102 113 64 102 173 99 1.673
Jumlah pemeluk
Rasio
26.651 67.328 21.639 32.979 16.786 22.822 9.212 35.665 22.826 42.497 21.682 32.667 33.635 19.784 28.938 12.914
4,16 3,16 3,37 5,52 4,83 3,02 4,02 2,55 2,63 2,42 4,70 3,46 1,90 5,16 5,98 7,67
448.025
3,73
Sumber : Bagian Kesra dan Agam Dalam Angka 2009-2010
2.1.1.1.2 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) selalu ada di ruang-ruang publik seperti sekolah, pasar, kantor, kompleks perumahan dll. Sebagian besar sampah diolah sendiri dengan cara membakar dan menimbun, bahkan ada diantara
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-52
masyarakat yang membuang sampahnya ke sungai. Sekitar 771 TPS yang ada disekolah-sekolah diolah dengan cara membakarnya. Sedangkan sampah infeksius yang dihasilkan oleh aktivitas medis pada ± 369 institusi medis antara lain Puskesmas, Pustu, Puskel, Rumah sakit, serta tempat praktek bidan dan dokter, semua memusnahkan sendiri sampahnya dengan jalan membakar dan menimbun. Sedangkan sampah yang terkumpul pada TPS yang ada di 42 pasar diangkut dan dibuang secara open dumping ke ngarai atau tempat-tempat tertentu yang cukup terisolasi dari pemukiman masyarakat. Disamping itu tersedia juga TPS yang diadakan oleh pemerintah daerah dalam jumlah yang sangat terbatas dan lebih diarahkan untuk pelayanan persampahan di kawasan ibukota kabupaten. Sekitar 50 unit TPS dengan volume 1.m3 dan 10 unit kontainer dengan volume 4,5 m3. TPS di seluruh Kabupaten Agam adalah ±1.182 unit dalam berbagai ukuran dan bentuk seperti bak
sampah dari
beton, kontainer besi, ataupun menyerupai tong sampah besar dengan rata-rata volume lebih kurang 4,5 m3. Dari kondisi tersebut dapat dicari jumlah daya tampung TPS di Kabupaten Agam yaitu 53.190 m3. 2.1.1.1.3 Rasio Permukiman Layak Huni Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Rasio permukiman layak huni adalah perbandingan luas permukiman layak huni dengan luas wilayah permukiman secara keseluruhan. Indikator ini mengukur proporsi luas pemukiman yang layak huni terhadap keseluruhan luas pemukiman, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Tabel II.36 Rasio Pemukiman Layak Huni Luas Wilayah Permukiman 4.526,43
Luas Permukiman Layak huni 415,00
Jumlah.....
Rasio 9,17 9,17
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan data olahan 2010
2.1.1.2 Perumahan 2.1.1.2.1 Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-53
Sumber air bersih dapat dibedakan atas air hujan, air sungai dan danau, mata air, air sumur dangkal dan air sumur dalam. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tabel II.37 Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih Provinsi/Kabupaten Agam Tahun 2010 No
Sumber Air Bersih
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Leding (Perpipaan) Sumur Lindung Sumur Tidak Terlindung Mata Air Terlindung Mata Air Tidak Terlindung Sungai Danau/Waduk Air Hujan Lainnya Total Jumlah Rumah Tangga yang 10. menggunakan air bersih 11. Jumlah Rumah Tangga persentase Rumah Tangga yang 12. menggunakan air bersih (11/12)
Jumlah 17.566 22.213 6.326 26.152 12.392 8.681 9.766 543 4.875 34.632 108.514 38.37
Sumber : BPS Kabupaten Agam
2.1.1.2.2 Rumah Tangga Pengguna Listrik Penyediaan tenaga listrik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian serta memajukan kesejahteraan masyarakat. Bila tenaga listrik telah dicapai pada suatu daerah atau wilayah maka kegiatan ekonomi dan kesejateraan pada daerah tersebut dapat meningkat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah berkewajiban untuk melistriki masyarakat tidak mampu dan daerah terpencil. Indikator yang digunakan untuk melihat pencapaian sasaran pemerintah daerah tersebut adalah pesersentase rumah tangga yang menggunakan listrik. Tabel II.38 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Kabupaten Agam Tahun 2010 No
Uraian
Tahun 2010
1.
RT dengan daya 450 watt
58.878
2.
RT dengan daya 900 watt
26.495
3.
RT dengan daya 1.300 watt
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
9.813
II-54
4.
RT dengan daya 2.200 watt
1.963
5.
RT dengan daya > 2.200 watt
6.
Total Jumlah Rumah Tangga menggunakan listrik
108.514
7.
Jumlah Rumah Tangga
119.365
8.
Persentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik (6)/(7)
981
90,91
Sumber : BPS Kabupaten Agam
2.1.1.2.3 Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Rumah tinggal berakses sanitasi sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi, sebagai berikut fasilitas air bersih, pembuangan tinja, pembuangan air limbah (air bekas) dan pembuangan sampah. Data rumah tinggal berakses sanitasi di Kabupaten Agam disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel II.39 Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Tahun 2010 Kabupaten Agam NO
Uraian
Tahun 2010
1.
Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi
2.
Jumlah rumah tinggal
3.
Persentase
14.500 119,365 12,15
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam dan Data Olahan
Secara rinci data persentase Rumah Tangga bersanitasi menurut Kecamatan adalah sebagaimana tabel berikut : Tabel II.40 Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam No
Kecamatan
(1)
(2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya. Matur . IV.Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua IV.Angkek
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Jumlah rumah tinggal
Jumlah rumah tinggal persentase berakses sanitasi
(3)
(4)
6,666.0 16,942.2 5,375.7 8,692.2 4,995.1 6,674.8 2,857. 8,928.7 5,927. 10,352.1
3.000. 2.000. 750 4.500.
(5=4/3)
17.71
22.40 12.65 43.47
II-55
11 12 13 14 15 16
Candung Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh
6,051.1 9,037.6 9,223.5 5,738.7 8,475.5 3,426.5
1.000. 3.250. -
16.53
Jumlah
119,36
14.500.
12.15
35.24
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam dan Data Olahan
2.1.1.3 Penataan Ruang 2.1.1.3.1
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang Terbuka Hijau Kota merupakan kawasan perlindungan, yang ditetapkan dengan kriteria: a. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi; b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan c. didominasi komunitas tumbuhan. Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan . Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Penetapan kawasan perkotaan adalah Kawasan Ibu kota Lubuk Basung dan ibu kota kecamatan. Kondisi saat ini belum semua kota mempunyai peruntukan lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penetapan RTH baru hanya di Kota Lubuk Basung dengan peruntukan lokasi seluas 2 Ha. Namun lokasi inipun belum dikelola sebagaimana mestinya. Namun walaupun demikian Kota Lubuk Basung mempunyai arena rekreasi dan olah raga yang juga berfungsi sebagai RTH antara lain disekitar Sport Centre ± 10 Ha, areal sekitar Gedung Olah Raga (GOR) Lubuk Basung ±4 Ha dan taman disekitar Mesjid Raya Lubuk Basung ± 1 Ha. Untuk RTH di ibu kota kecamatan belum dapat ditentukan karena delineasi kota kecamatan belum ditetapkan.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-56
2.1.1.3.2 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin Mendirikan Bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukkannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Dalam hal pelaksanaan perizinan bangunan (IMB) sebagaimana Keputusan Bupati Nomor 182 Tahun 2001 tentang Pelimpahan Kewenangan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah kepada Pemerintah Kecamatan dan Kecamatan Pembantu. Guna memberikan kemudahan dalam pemberian izin atas pendirian suatu bangunan. Adapun IMB yang menjadi kewenangan kecamatan adalah untuk rumah tinggal yang tidak bertingkat dan tidak berada pada koridor jalan nasional. Sedangkan untuk tingkat kabupaten pelayanan perizinan ini dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Terpadu untuk antara lain bangunan bertingkat, bangunan industri, bangunan pemerintah, bangunan yang berada pada koridor jalan nasional, kompleks perumahan, tower dan bangunan publik. Rasio
bangunan
ber-IMB
per
satuan
bangunan
yang
merupakan
perbandingan jumlah bangunan ber-IMB terhadap jumlah seluruh bangunan yang ada, masih sangat rendah. Pengurusan IMB oleh masyarakat masih sangat terbatas untuk kawasan perkotaan dan koridor jalan nasional atau jalan propinsi. Sebagai sampel perbandingan antara kecamatan yang terletak pada kawasan perkotaan Bukittinggi seperti Kec. Banuhampu dan kec. Ampek Angkek dan Tilatang Kamang pengurusan IMB berkisar pada angka 50 – 150 IMB per tahun. Namun untuk kecamatan yang jauh dari perkotaan seperti Kec. Tanjung Raya dan Tanjung Mutiara pengeluaran IMB berkisar 2 – 20 per tahun. Sementara di Kecamatan Baso dan Matur pengurusan IMB oleh masyarakat sangat rendah sekitar 1 - 5 IMB per tahun. Hal ini merupakan masalah dalam penataan ruang dan lingkungan serta pemasukan daerah dari retribusi IMB. 2.1.1.3.3 Perubahan Pemanfaatan Ruang Publik Pada dasarnya ruang publik sudah dilindungi oleh peraturan perundangundangan dibidang penataan ruang yang selanjutnya dijabarkan secara bertingkat
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-57
sesuai kewenangan kedalam RTR nasional sampai daerah Kabupaten / Kota. Untuk daerah Kabupaten/Kota ruang publik ditetapkan dalam RTRW sebagai kawasan lindung setempat yang meliputi sempadan danau, pantai dan sungai guna memberi akses bagi masyarakat luas atas objek-objek tersebut dan tidak boleh dikuasai secara privat. Begitu juga ruang pada fasilitas publik seperti jalan dan trotoar termasuk Rumija dan Damija yang diperuntukan bagi pengembangan jalan dan pemenuhan prasarana lainnya seperti komunikasi, energi, drainase, air bersih dan lain-lain, juga merupakan ruang publik yang tidak dapat dikuasai dan disalahgunakan bagi kepentingan privat. Walaupun demikian perubahan pemanfaatan ruang publik sudah terjadi dimana-mana. Hal ini disebabkan lemahnya pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang dan belum terlaksananya penertiban bangunan dan aktivitas masyarakat pada kawasan tersebut. Untuk itu bidang ini perlu dibenahi guna mewujudkan penataan ruang dan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan dan memastikan semua pihak mendapatkan akses terhadap kekayaan sumberdaya alam dan fasilitas publik secara proporsional. 2.1.1.4
Perencanaan Pembangunan Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004
menyatakan
bahwa dokumen
perencanaan pembangunan yang harus disiapkan ditingkat daerah adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) . Untuk
memenuhi amanat undang-undang tersebut Kabupaten Agam telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
yang merupakan
dokumen perencanaan induk untuk waktu 20 tahun ( 2006 – 2025 ), yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 pada tanggal 19 Desember 2005. Untuk pelaksanaan RPJPD dimaksud sudah disusun
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006 -2010 yang merupakan dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan tahap pertama pelaksanaan RPJPD. RPJM
Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Agam Nomor 24 Tahun 2005 pada tanggal 19 Desember 2005
yang akan
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sehingga aspek konsistensi antar dokumen perencanaan tersebut dapat dijaga.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-58
Selanjutnya faktor yang sangat menentukan baik atau tidaknya sebuah perencanaan adalah ketersediaan data yang akurat. Untuk itu kegiatan penyediaan data setiap tahun dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, diantaranya Penyusunan Buku PDRB, Kabupaten Dalam Angka, Indikator Kesesejahteraan Rakyat, Kecamatan Dalam Angka, ICOR, Tabel Input-Output, Pendataan Rumah Tangga Miskin dan lain sebagainya.
2.1.1.5 Perhubungan 2.1.1.5.1 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Tabel II.41 Jumlah Penumpang Angkutan Umum Tahun 2006 s.d 2010 Kabupaten Agam No
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Jumlah penumpang Bis
978
3.128
3.128
3.221
2.352
2.
Jumlah penumpang Kereta api
-
-
-
-
-
3.
Jumlah penumpang Kapal laut
-
-
-
-
-
4.
Jumlah penumpang Pesawat udara
-
-
-
-
-
5.
Total Jumlah Penumpang
978
3.128
3.128
3.221
2.352
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Agam
2.1.1.5.2 Rasio Izin Trayek Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/atau mobil penumpang umum pada jaringan trayek.Jaringan trayek terdiri atas: a. jaringan trayek lintas batas negara; b. jaringan trayek antarkota antarprovinsi; c. jaringan trayek antarkota dalam provinsi; d. jaringan trayek perkotaan; dan e. jaringan trayek perdesaan. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang. Tabel II-42
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-59
Rasio Ijin Trayek Tahun 2009 dan 2010. Kabupaten Agam No
Uraian
2009
2010
1.
Izin Trayek perkotaan
117
117
2.
Izin Trayek perdesaan
763
763
3.
AKDP/AKAP
436
436
3.
Jumlah Izin Trayek
1.316
1.316
4.
Jumlah penduduk
445.387.
455,484
5.
Rasio Izin Trayek
0.3
0.3
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Agam
2.1.1.5.3 Jumlah Uji KIR Angkutan Umum Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi: a.
uji tipe yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor yang dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya.
b.
uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan, meliputi
pemeriksaan
dan
pengujian
fisik
kendaraan
bermotor
dan
pengesahan hasil uji. Tabel II-43 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2006 s.d 2010 Kabupaten Agam 2006 No
Angkutan Umum
Jmlh
Jmlh KIR
%
Jmlh
2007
2008
2009
Jmlh
Jmlh
Jmlh
KIR
1.
Mobil penumpang umum
40
80
00,00
47
60
2.
Mobil bus
959
1.606
83,73
981
1.604
3.
Mobil barang
1.744
3.641
100,00
2.092
Jumlah
2.743
5.327
94,58
3.120
%
63,83
Jmlh
KIR
%
Jmlh
KIR
2010**) %
Jmlh
Jmlh
%
KIR
38
50
65,79
45
44
48,89
39
37
47,44
985
1.651
83,81
978
1.696
86,71
936
1.695
0,54
3.637 86,93
2.092
3.818
91,25 2.390 4.179
87,43 2.608
4.480
85,89
5.301
3.115
5.519
3.413 5.919 74,34 3.583
6.212
74,62
81,75
77,50
80,28
Ket : Pelaksanaan KIR 2 kali setahun
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Agam
2.1.1.5.4 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-60
Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. Sampai Tahun 2010 Kabupaten Agam mempunyai dua buah terminal bus yaitu di Lubuk Basung.
2.1.1.5.5 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum
Tabel II-44 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum No
Uaraian
1
Biaya Administrasi Retribusi Pengujian
2
Jasa Pengujian
Janis Kendaraan
Biaya (Rp)
Mobil Barang, Kendaraan Umum, Kendaraan khusus, Kend gandengan
7.500.
Mobil Barang, kendaraan Khusus
25.000.
Mobil Penumpang, kendaraan Gandengan
15.000.
3
Pembuatan dan Pengecatan Tanda samping
Mobil Barang, Kendaraan Umum, Kendaraan khusus, Kend. gandengan
15.000.-
4
Biaya Tanda uji kendaraan
Mobil Barang, Kendaraan Umum, Kendaraan khusus, Kend gandengan
6.000.
5
Biaya buku kir
Mobil Barang, Kendaraan Umum, Kendaraan khusus, Kend gandengan
7.500.
Sepeda Motor
25.000.
Mobil Barang, Kendaraan Umum, Kendaraan khusus
50.000.
6
Penilaian teknis
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Agam
Biaya Pengujian Berdasarkan Peraturan Daerah No 10 Tahun 2008. Proses lamanya pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) apabila kelengkapan administrasi sudah lengkap dibutuhkan waktu hanya 1 hari kerja.
2.1.1.5.6 Pemasangan Rambu-Rambu Tabel II-45 Jenis dan Kebutuhan Rambu-Rambu Tahun 2010 No 1
Kegiatan Rambu-rambu
Volume 516 Unit
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sumber APBD
Kebutuhan 2295
% 22,48
II-61
2
Cermin Tikungan
16 Unit
APBD
59
27,12
3
Pagar Pengaman
248 m
APBD
1486
16,9
4
Deliniator
280 buah
APBD
621
45,9
5
Marka Lalin
230 M2
APBD
11035
2,08
6
APILL
2 Unit
APBD
5
40
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Agam
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa faktor penyebab kecelakaan mempunyai persenase yang besar adalah faktor kesalahan atau kelalaian manusia didalam berlalu lintas sebesar 92%, faktor kelaikan kendaraan 3-4%, faktor lingkungan 3%, Faktor ketersediaan rambu - rambu 2-3%. Faktor manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik, pendidikan, usia dan lain-lain. Faktor jalan dipengaruhi oleh kondisi permukaan jalan, alinyamen jalan, hambatan samping dan cuaca. Faktor kendaraan dipengaruhi oleh kondisi teknis dan kelaikan jalan. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan rambu secara menyeluruh tidak secara otomatis akan menurunkan tingkat kecelakaan seratus persen tapi hanya memberikan kontribusi 2-3%. Paling utama dalam penurunan angka kecelakaan sasarannya adalah pada faktor manusia melalui peningkatan pengetahuan keselamatan lalulintas dan sosialisasi untuk menggugah kesadaran dan penertiban dalam rangka penegakan hukum. 2.1.1.6 Lingkungan Hidup 2.1.1.6.1 Persentase penanganan sampah Berdasarkan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kabupaten Agam Tahun 2010, tercatat jumlah timbulan sampah untuk seluruh rumah tangga adalah sebesar 910 m3/hari. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten Agam sebesar 455,484 orang, maka rata-rata timbulan sampah adalah sebesar 0,0017 m3/orang/hari atau sebesar 1,7 liter/orang/hari. Berdasarkan penelitian Yulianti Pratama (2008) maka rata-rata timbulan sampah untuk kota adalah sebesar 2,25 – 2,5 liter/orang/hari. Jumlah timbulan sampah di Kabupaten Agam lebih kecil dari timbulan sampah rata-rata kota di Indonesia, lebih rinci jumlah timbulan sampah dan persentase kenaikannya Tahun 2009 dan 2010 terlihat pada tabel berikut: Tabel II-46 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2009 dan 2010 Kabupaten Agam (M3/hari)
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-62
NO 1. 2. 3.
Uraian Jumlah sampah yang ditangani Jumlah volume produksi sampah persentase
2009
2010
93,73 891 10,52%
89,09 910 9,79%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam
Jika dibandingkan jumlah sampah yang tertangani dibandingkan dengan volume produksi sampah baru mencapai 9,79%, dimana pengangkutan sampah terbesar berada di Kecamatan Lubuk Basung, namun separuh Kecamatan (8 kecamatan) masih belum terlayani dalam pengangkutan sampah. Jumlah volume sampah terangkut dan volume produksi sampah per kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel II-47 Jumlah Volume Sampah (m3/hari) dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jumlah volume produksi sampah
Kecamatan
Jumlah sampah yang ditangani
2
3
4
5
10.51 39.74 4.37 0.47 4.25 20.03 3.46 3.88 89.09
54 47 125 62 67 40 22 49 68 46 67 42 78 47 67 29 910
0.00% 22.35% 31.79% 7.05% 0.70% 0.00% 0.00% 8.67% 0.00% 43.55% 0.00% 0.00% 4.44% 8.25% 0.00% 0.00% 9.79%
Tanjung Mutiara Ampek Nagari Lubuk Basung Tanjung Raya Palembayan Matur Malalak IV Koto Banuhampu Sungai Puar Tilatang Kamang Kamang Magek Ampek Angkek Canduang Baso Palupuh Total
Persentase
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam
2.1.1.6.2
Persentase Penduduk Berakses Air Minum
Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat mati dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-63
Untuk menghitung persentase penduduk berakses air bersih dapat disusun tabel sebagai berikut: Tabel II-48 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Tahun 2010 Kabupaten Agam NO
Uraian
Jumlah
1.
Penduduk yang mendapatkan akses air minum
73.060
2.
Jumlah penduduk
455,484
3.
Persentase penduduk berakses air bersih
16,19
Sumber : BPS dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam
Dari tabel diatas, ternyata masyarakat yang telah mendapatkan akses air bersih sebanyak 73.060 orang dari jumlah penduduk
455,484 atau sekitar 16,19 %.
Akses air Minum yang didapat oleh masyarakat terdiri dari : untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan air bersih perlu dilanjutkan Program Pengadaan Sarana Dan Prasarana Air Bersih melalui Program Pamsimas, Pengembangan Pengelolaan PDAM, Pengadaan Sarana Dan Prasarana Air Bersih, baik melalui dana APBD Kabupaten Agam maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Tabel II-49 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam NO
Kecamatan
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum
(2)
(3)
(4)
(1)
persentase (5=4/3)
1
Tanjung Mutiara
28.049
11,671.19
41.61
2
Lubuk Basung
67.566
29,798.21
44.10
3
Ampek Nagari
22.361
9,304.41
41.61
4
Tanjung Raya.
32.998
15,850.47
48.03
5
Matur .
16.787
7,872.07
46.89
6
IV.Koto
22.823
10,729.65
47.01
7
Malalak
9.213
638.00
6.92
8
Banuhampu
35.725
332.00
0.93
9
Sungai Pua
22.829
14,299.15
62.64
10
IV.Angkek
42.946
17,869.83
41.61
11
Candung
21.683
11,019.30
50.82
12
Baso
32.710
16,878.63
51.60
13
Tilatang Kamang
33.711
14,027.15
41.61
14
Kamang Magek
19.787
2,568.00
12.98
15
Palembayan
29.153
5,420.00
18.59
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-64
16
Palupuh
12.923 455,484
Jumlah
4,883.00
37.79
173,161
38.37
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam.
Persentase penduduk berakses air bersih adalah proporsi jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum terhadap jumlah penduduk secara keseluruhan. Yang dimaksud akses air bersih meliputi air minum yang berasal dari air mineral, air leding/PAM, pompa air, sumur, atau mata air yang terlindung dalam jumlah yang cukup sesuai standar kebutuhan minimal, Pelayanan air minum PDAM di Kabupaten Agam dilayani oleh 9 unit pelayanan yaitu Unit Pelayanan Lubuk Basung, Batu Kambing, Tiku, Maninjau, Matur, IV Koto, IV Angkat Candung, Sungai Puar, dan Baso.
2.1.1.6.3 Persentase Luas Permukiman Yang Tertata Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan . Untuk menghitung persentase luas permukiman yang tertata dapat disusun tabel sebagai berikut: Tabel II-50 Persentase Luas Permukiman yang Tertata Tahun 2010 Kabupaten Agam NO
Uraian
1.
luas area permukiman tertata
2.
luas area permukiman keseluruhan
3.
persentase Luas Permukiman yang Tertata
2010 415,00 4.526,43 9,17
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam
Dilihat dari luas permukiman yang tertata pada masing-masing kecamatan, ditemui bahwa lebih dari separuh dari jumlah kecamatan masih belum tertata. Persentase Luas Permukiman yang Tertata adalah proporsi luas area permukiman yang sesuai dengan peruntukan berdasarkan rencana tata ruang satuan permukiman terhadap luas area permukiman keseluruhan. Sebagai Indikator permukiman yang tertata adalah terpenuhi kebutuhan dasar Sarana dan Prasana Pemukiman Perumahan seperti: a
Terpenuhi Akses Jalan dan Jembatan, Perumahan Pemukiman
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-65
b
Terpenuhinya Sarana Air Bersih
c
Terpenuhinya Sarana Sanitasi
d
Terpenuhinya Sarana Ibadah
e
Terpenuhinya Sarana Pendidikan
f
Terpenuhi sarana PSU lainnya (Penerangan, Komunikasi, dll) Data yang terhimpun bagi kawasan permukiman yang sudah tertata adalah
kawasan perumahan masyarakat melalui KPR/BTN.
2.1.1.7 Pertanahan Tanah merupakan salah satu komponen utama hidup dan kehidupan yang berpotensi memberikan kesejahteraan bagi umat manusia. Apabila dikelola dengan sempurna akan memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan masyarakat dan bagi kepentingan umum. Sebagai akibat dari meningkatnya pembangunan dan penyebaran penduduk yang tidak merata maka tuntutan kebutuhan akan tanah semakin besar pula. Hal tersebut mengakibatkan permasalahan tanah menjadi semakin kompleks yang memerlukan pengelolaan secara hati-hati, terencana, terkoordinasi dan terpadu dengan melibatkan semua pihak. Dengan
semakin
tingginya
kepentingan
menyebabkan sering terjadi berbagai konflik
masyarakat
terhadap
tanah
pertanahan. Dalam rangka
penyelesaian konflik tersebut telah dilakukan berbagai upaya dengan melibatkan seluruh pihak terkait antara lain Muspida, Kantor Pertanahan, Muspika hingga Pemerintah Nagari. Konflik yang diselesaikan meliputi permasalahan antara pemerintah daerah dengan masyarakat maupun antara masyarakat dengan pihak ketiga. Selanjutnya melalui Program Penyusunan Sistem Informasi Pertanahan yang handal telah diupayakan penyediaan data dan informasi pertanahan bagi kepentingan umum, serta terhimpunnya data tanah untuk kepentingan umum yang belum bersertifikat, antara lain: Puskesmas, Sekolah - Sekolah dan Kantor Pemerintahan. Dengan hasil telah dilakukannya pengukuran atas tanah-tanah milik pemerintah oleh Kantor Pertanahan sebanyak 12 titik dan menunggu keluarnya sertifikat.
2.1.1.8 Kependudukan dan Catatan Sipil Pertumbuhan penduduk selang lima tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1 % hal ini terbukti bahwa jumlah penduduk pada Tahun 2006
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-66
sebanyak 431.603 jiwa, tahun 2007 sebanyak 443.857 jiwa, Tahun 2008 sebanyak 445.387 jiwa, Tahun 2009 sebanyak 451.264 jiwa dan sampai dengan semester pertama tahun 2010 peningkatan jumlah penduduk mencapai 455.484 jiwa. Perkembangan jumlah penduduk usia 17 tahun ( wajib KTP ) yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat dilihat Tabel dan Grafik dibawah ini : Tabel II-51 Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk No
Uraian
2007
2008
2009
1.
Jumlah Penduduk Ber KTP
119.841
133.910
150.875
2.
Jumlah Penduduk ber usia >17 Tahun / sudah menikah
294.494
295.608
299.356
3.
Rasio Penduduk ber KTP per-satuan penduduk Wajib KTP
40,69
45.30
50.40
Sumber : Dinas Kependudukuan dan Catatan Sipil Kabupaten Agam
Grafik II-5 Jumlah Penduduk ber KTP per satuan penduduk
Sumber : Tabel II-51
Dari Tabel dan grafik di atas terlihat bahwa jumlah penduduk yang wajib KTP yang sudah memiliki KTP ternyata masih rendah walaupun beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan. Untuk
mendukung penertiban administrasi kependudukan
Pemerintah Daerah melaksanakan penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK).
peningkatan kesadaran
Dengan
menggunakan
SIAK
diharapkan
adanya
masyarakat untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk dan
memperkecil kemungkinan kepemilikan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk ganda. Sampai Tahun 2010
Pemerintah Kabupaten Agam telah membangun
jaringan SIAK yang menghubungkan Pusat Data SIAK di Lubuk Basung ke empat kecamatan yaitu Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Tanjung Raya dan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-67
Matur. Selanjutnya perkembangan penduduk yang yang memiliki Akte Kelahiran dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel II-52 Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk Tahun 2008 - 2009 No
Uraian
1.
Jumlah Penduduk memiliki Akte Kelahiran
2.
Jumlah Penduduk
3.
Rasio Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Per penduduk
2008
2009
2010
65.778
129.642
133.645
445.387
451.264
455.484
147
287
293
Dinas Kependudukuan dan Catatan Sipil Kabupaten Agam
Dari tabel diatas terlihat bahwa rasio per 1000 penduduk yang memiliki akte kelahiran sangat rendah. Pada Tahun 2008 dari 1000 penduduk hanya 147 yang mempunyai akte, Tahun 2009 sebanyak 287 dan tahun 2010 sebanyak 293. Untuk mendorong peningkatan jumlah penduduk yang memiliki Akte Kelahiran, Pemerintah Kabupaten Agam membebaskan biaya pengurusan Akte Kelahiran yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2006. Sebelumnya pada Tahun 2005 Pemerintah Daerah hanya memberikan subsidi Akta Kelahiran kepada Masyarakat Miskin. 2.1.1.9 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana merupakan salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Melalui Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diupayakan untuk memotivasi Pasangan Usia Subur (PUS) sehingga mau menjadi peserta Program Keluarga Berencana. Besarnya partisipasi Pasangan Usia Subur untuk menjadi akseptor KB makin mengindikasikan terkendalinya laju pertumbuhan penduduk. Perkembangan kepesertaan Program Keluarga Berencana selama 5 tahun terakhir ini menunjukan hasil yang cukup baik. Pada Tahun 2006 rasio akseptor KB adalah sebesar 774.42 per 1.000 PUS, Tahun 2007 meningkat menjadi 777.31 per 1.000 PUS, kemudian tahun 2008 meningkat lagi menjadi 819.01 per 1.000 PUS dan meningkat menjadi 845.68 per 1.000 PUS pada tahun 2009 dan angka ini hampir sama dengan Tahun 2010. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-53 Jumlah Akseptor KB dan Pasangan Usia Subur
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-68
Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No.
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah Akseptor KB
45,214
45,846
49,502
52,530
53,539
2
Jumlah PUS
58,384
58,980
60,441
62,116
63,360
3
Rasio Akseptor KB
774.42
777.31
819.01
845.68
845.00
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Agam
2.1.1.9.1
Cakupan Peserta KB Aktif Tabel II-54 Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010
No.
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah Peserta KB Aktif
36,135
37,125
39,672
41,597
43,417
2
Jumlah PUS
58,384
58,980
60,441
62,116
63,360
3
Cakupan Peserta KB Aktif
0.62
0.63
0.66
0.67
0.69
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Agam
2.1.1.9.2
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Selanjutnya pada tabel berikut dapat kita jelaskan bahwa jumlah keluarga
prasejahtera dan sejahtera 1 terjadi penurunan dari 30,056 pada
Tahun 2007 menjadi 24,405 dan cakupan prasejahtera dan KS 1 menurun dari 0.27 menjadi 0.22 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-55 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 No.
Uraian
1
Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
2006
2007
2008
2009
2010
30,056
29,170
26,289
24,405
II-69
2
Jumlah Keluarga (R.Tangga)
3
Cakupan Pra Sejahtera dan KS I
98,986
109,564
104,202
108,514
-
0.27
0.28
0.24
109,544 0.22
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Agam
2.1.1.10 Sosial Sarana sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Sarana sosial yang terdapat di Kabupaten Agam adalah seperti : Panti Asuhan sebanyak 20 buah yang tersebar pada 10 Kecamatan, Anak Putus Sekolah Luar Panti sebanyak 48 buah yang tersebar pada 14 Kecamatan.
2.1.1.11 Ketenagakerjaan 2.1.1.11.1 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Sampai akhir Tahun 2009, jumlah penduduk Kabupaten Agam yang berusia 15 tahun ke atas adalah sebanyak 305.070 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 206.201 orang merupakan angkatan kerja. Berdasarkan data tersebut, maka apabila dihitung Angka Partisipasi Angkatan Kerja pada Tahun 2009 adalah sebesar 67, 59%. Dibandingkan dengan Angka Partisipasi Angkatan Kerja pada Tahun 2008, maka terlihat peningkatan Angka Partisipasi Angkatan Kerja. 2.1.1.11.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Jumlah penduduk Angkatan Kerja di Kabupaten Agam pada Tahun 2009 berjumlah 206.201 orang, dengan jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun) sebanyak 263.687 orang. Berdasarkan data tersebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Agam yaitu sebesar 78,20%. 2.1.1.12 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 2.1.1.12.1 Persentase Koperasi Aktif Perkembangan jumlah koperasi selama
lima tahun terakhir dan
persentase koperasi yang aktif Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel II-56 Persentase Koperasi Aktif Kabupaten Agam Tahun 2005 – 2010 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-70
NO
URAIAN
TAHUN 2005
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Jumlah Koperasi (unit)
263
266
257
264
261
267
2.
Jumlah Koperasi Aktif (unit)
186
187
182
185
185
185
3.
Persentasi Koperasi Aktif (%)
70.7
70.3
70.8
70.1
70.9
69.3
Sumber : Dinas Koprindag Tahun 2010
Dari tabel diatas terlihat bahwa perkembangan %tase koperasi yang aktif sangat kecil bahkan Tahun 2010 menurun. Kondisi ini selayaknya mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah mengingat peranan koperasi sebagai sokoguru perekonomian sangat penting. Diperlukan pembinaan yang intensif sehingga koperasi yang sudah ada tidak mundur dan jumlah koperasi yang aktif ditingkatkan. Disamping koperasi juga terdapat lembaga keuangan mikro syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT ) di 82 Nagari dengan total asset Rp.41.512.257.770,- dan total pembiayaan Rp.30.729.465.965,- 16 diantaranya sudah mempunyai badan hukum, Kedepan diharapkan semua BMT sudah mempunyai badan hukum. Lembaga keuangan mikro ini bertujuan untuk lebih mendekatkan Rumah Tangga Miskin kepada akses permodalan dalam rangka pengembangan usaha rumah tan gga dan peranannya perlu ditingkatkan untuk mendorong ekonomi masyarkat. 2.1.1.13 Penanaman Modal 2.1.1.13.1 Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA) Investasi merupakan selisih antara stok capital pada tahun ke t dengan tahun sebelumnya ( t – 1 ) sebelum dikurangi dengan penyusutan. Investasi dapat dirinci menurut institusi yang menanamkan modal yaitu : Investasi pemerintah, Investasi Swasta dan Investasi rumah tangga Investasi Pemerintah merupakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah, BUMN dan BUMD. Investasi swasta dapat dibedakan atas
Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Sedangkan investasi rumah tangga meliputi investasi fisik, bangunan tempat tinggal, alat-alat produksi dan investasi finansial. Di
Kabupaten Agam kegiatan investasi lebih didominasi oleh investasi
rumah tangga dan investasi swasta berskala lokal yang
mengalami peningkatan
setiap tahunnya. PMDN yang berskala nasional tidak terjadi penambahan selama Tahun 2005-2010. Sedangkan PMA terjadi peningkatan persetujuan investasi setiap tahun masing-masing 1 investor terdiri dari : PT. Pelalu Raya (Malaysia) persetujuan investasinya pada Tahun 2005 telah beroperasi untuk perkebunan kelapa sawit dan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-71
industrinya. PT. Santiang Export (Amerika Serikat) persetujuan investasinya pada Tahun 2007 mengalami kemacetan. PT. Jin Lei Resources and development (Cina), PT. Bukit Ayu Lestari (Korea) dalam tahap persiapan. Persetujuan Penanaman modalnya dikeluarkan berturut turut pada Tahun 2008 dan
2009.
Persetujuan
penanaman modal PMA dan PMDN ini dikeluarkan oleh BKPM Pusat. Kondisi Tahun 2006 sampai dengan 2010 adalah sebagaimana tabel berikut: Tabel II-57 Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2006 s/d 2010 Kab.Agam Tahun
URAIAN
PMDN
PMA
TOTAL
2006
Jumlah Investor
8
3
11
2007
Jumlah Investor
8
3
11
2008
Jumlah Investor
15
4
19
2009
Jumlah Investor
16
4
20
2010
Jumlah Investor
16
4
20
Sumber : KPT Kabupaten Agam Tahun 2010
Dari tabel diatas terlihat jumlah investor PMDN berskala nasional terdapat peningkatan, sedangkan investasi PMA terdapat peningkatan jumlah investor yang mendapat persetujuan penanaman modal, namun di perjalanan mengalami kemacetan dan ada yang masih dalam tahap persiapan. 2.1.1.13.2 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional PMDN/PMA Nilai Investasi PMDN/PMA di Kabupaten Agam dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel II-58 Jumlah Investasi PMDN/PMA Skala Nasional Tahun 2006 s/d 2010 Kabupaten Agam Persetujuan
Realisasi
Tahun
Jumlah Proyek
2006
-
-
-
-
2007
1
2000
-
-
Macet
2008
1
1500
-
-
Tahap persiapan
2009
1
10.000
10.000
Tahap persiapan
Nilai Investasi (jutaan) rupiah)
Jumlah Proyek
Nilai Investasi
Keterangan
Sumber : KPT Kabupaten Agam Tahun 2010
Nilai investasi PMDN dan PMA di Kabupaten Agam sampai Tahun 2010 adalah sebesar Rp. 1.185.858.680.000,2.1.1.13.2.1
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-72
Raso daya serap tenaga kerja dari tahun 2006 sampai 2010 dapat dlihat pada Tabel II-59 berikut ini; Tabel II-59 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2006 s/d 2010 Kabupaten Agam No
Uraian
1
Jumlah Tenaga Kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN
2
Jumlah seluruh PMA/PMDN
3
Rasio daya serap tenaga Kerja
2006
2007
2008
2009
2010
4.628
4.628
4.631
4.734
4.734
5
5
5
5
5
923.6
923.6
922.2
946.8
946.8
Sumber : KPT Kabupaten Agam Tahun 2010
Tabel diatas menunjukkan bahwa daya serap tenaga kerja PMDN dan PMA skala nasional menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi, namun tidak ada peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap, karena selama kurun waktu 5 tahun tidak ada penambahan realisasi investor baru (PMDN dan PMA skala Nasional) yang telah berproduksi komersial selama Tahun 2005-2010. 2.1.1.13.3 Kenaikan / Penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar Rupiah) Perkembangan nilai investasi Kabupaten Agam Tahun 2005-2010 menurut harga berlaku dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-60 Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi di Kabupaten Agam Tahun 2005-2010 Sesuai Harga Berlaku (Jutaan Rupiah) Tahun
Investasi Berlaku
Investasi Berlaku Menurut Institusi Pemerintah
Swasta
RT
2005
515,815.91
92,176.30
208,234.88
215,404.72
2006
575,442.25
103,637.15
234,607.81
237,197.30
2007
715,582.84
128,947.96
288,665.97
297,968.54
2008
864,647.58
156,991.47
356,495.93
351,159.32
2009
1,032,176.91
188,487.89
423,810.81
419,878.21
2010
1,185,858.06
217,789,94
484,892,62
483,175,49
Sumber: BPS Kabupaten Agam
Dan perkembangan nilai investasi Kabupaten Agam Tahun 2005-2010 menurut harga konstan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-61 Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi yang Menanamkan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-73
Modal di Kabupaten Agam Tahun 2005-2010 Sesuai Harga Konstan (Jutaan Rupiah)
Tahun
Investasi Konstan
Investasi Konstan Menurut Institusi Pemerintah
Swasta
RT
2005
358,132.39
63,998.26
144,578.05
149,556.09
2006
371,118.62
66,838.46
151,305.06
152,975.10
2007
405,228.24
73,022.13
163,469.07
168,737.04
2008
437,844.00
79,498.02
180,523.96
177,821.58
2009
478,684.47
87,413.53
196,547.36
194,723.58
2010
513,364.08
94,282.39
209,912.52
209,169.17
Sumber: BPS Kabupaten Agam
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai investasi di Kabupaten Agam terjadi peningkatan, baik investasi pemerintah, swasta (PMDN dan PMA) serta investasi rumah tangga. 2.1.1.14 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Perubahan yang signifikan pada sistim politik khususnya di daerah, semakin memperjelas kedudukan dan fungsi pemerintah daerah sebagai fasilitator dalam pengembangan kehidupan demokratis dan politik melalui lembaga-lembaga infra dan supra struktur politik, organisasi kemasyarakatan (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hal ini diharapkan dapat menggerakkan lembaga tersebut untuk lebih berperan aktif dalam penerapan Good Governance untuk mewujudkan Clean Government. Peranan Pemerintah daerah dalam upaya pengembangan organisasi sosial kemasyarakatan, politik, LSM, alim ulama dan generasi muda dilaksanakan dalam bentuk pembinaan, sosialisasi, fasilitasi berbagai kegiatan, fasiliatsi pemecahan berbagai permasalahan dan lain-lain. Selanjutnya dalam setiap proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan selalu melibatkan peranan lembaga-lembaga tersebut, termasuk dalam penanggulangan dampak
bencana dan penyelamatan
generasi muda dari berbagai dampak kemajuan teknologi informasi dan bahaya narkoba serta peningkatan koordinasi dan kerja sama dengan instansi vertikal terkait dengan berbagai permasalahan diatas Tidak kalah pentingnya mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang dilakukan dalam bentuk
kegiatan diantaranya
penanggulangan penyakit masyarakat (pekat), penertiban illegal logging, dan penegakan peraturan daerah. Jumlah kasus pelanggaran Peraturan Daerah yang RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-74
ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja selama Tahun 2006-2009 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II-62 Pelanggaran Perda pada Tahun 2006-2009 TAHUN JENIS PELANGGARAN
NO
2006
2007
2008
2009
96
104
77
7
1
Penyakit Masyarakat
2
Pornografi
-
14
-
-
3
Salon
-
-
-
2
4
IMB
288
71
51
40
5
PKL/Bangunan liar
9
12
3
5
6
Minuman Keras
17
37
4
2
7
Galian C
-
12
9
3
8
Illegal Logging
29
3
5
2
9
Penertiban Pelajar
-
15
11
9
11
-
-
-
10 SIUP Sumber : Kesbangpolinmas Tahun 2010
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009 pelanggaran yang terbanyak dilakukan adalah masalah IMB yakni pada Tahun 2006 sebanyak 288 pelanggaran dan pada tahun-tahun selanjutmnya mengalami penurunan yang cukup baik. Dalam
meningkatkan pelayanan
bidang
ketertiban
dan kenyamanan
masyarakat sangat didukung dengan jumlah petugas. Dilihat rasio jumlah Polisi Pamong Praja
dalam melaksanakan tugas penegakan Perda dari Tahun 2007
sampai Tahun 2010 tergambar pada tabel dibawah berikut.
Tabel II-63 Rasio Jumlah Pamong Praja Tahun 2007 s/d 2010 Kabupaten Agam No
Uraian
2007
1.
Jumlah Polisi Pamong Praja
2.
Jumlah Penduduk
3.
Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 Orang
2008
2009
2010
105
110
130
140
443.857
445.387
451.264
455.484
2,36
2,47
2,88
3,07
Sumber : Kesbangpolinmas Tahun 2010
Sedangkan dari tenaga Linmas dalam rangka meningkatkan ketertiban dan kenyamanan wilayah tergambar pada tabel sebagai berikut: Tabel II-64
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-75
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun 2007 s/d 2010 Kabupaten Agam No
Uraian
1.
Jumlah Linmas
2.
Jumlah Penduduk
2007
2008
2009
2010
3.440
3.574
3.616
3.616
443.857
445.387
451.264
455.484
77,50
80,24
80,13
79,38
Rasio jumlah Linmas per 10.000 Orang Sumber : Kesbangpolinmas Tahun 2010 3.
Berdasarkan data diatas terlihat rasio jumlah Satuan Polisi Pamong Praja dibandingkan dengan per 10.000 jiwa penduduk, Kabupaten Agam dirasakan masih kurang dimana pada Tahun 2010 rasionya hanya 3,07 yang artinya 3 (tiga) orang Satpol PP mengayomi untuk 10.000 jiwa penduduk. Sedangkan rasio jumlah Linmas dibandingkan dengan per 10.000 jiwa penduduk pada Tahun 2010 sebesar 79,38 yang artinya 79 orang Linmas mengayomi untuk 10.000 jiwa penduduk.
2.1.1.15 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
Keuangan
Otonomi Daerah dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan
masyarakat serta mendorong tumbuhnya prakarsa dan kreatifitas lokal. Karenanya pemerintah daerah perlu memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat melalui
keterlibatan
masyarakat
dalam
berbagai
aktivitas
pembangunan.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bertanggungjawab, taat hukum, memiliki wawasan kedepan yang terukur dan transparan akan menumbuhkan rasa percaya masyarakat kepada pemerintah daerah. Keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun 2005-2010 sangat
ditentukan
oleh
potensi
sumber
daya
aparatur.
Tabel
di
bawah
memperlihatkan perkembangan kondisi Pegawai Negeri Sipil menurut golongan dan pendidikan. Tabel II-65 Jumlah PNS menurut Golongan dan Tingkat Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2006-2009
No
Tahun
Jumlah PNS ( orang )
Jumlah menurut golongan Golongan
1
2006
7.694
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Jumlah
I
146
II
1.381
Jumlah menurut tingkat pendidikan Pendidikan
Jumlah
SD
122
SLTP
139
II-76
2
3
4
2007
7.694
2008
8.519
2009
8.854
III
4.708
SLTA
1.448
IV
1.459
Dimploma
3.008
S1
2.880
I
155
S2
97
SD
153
II
1.767
SLTP
182
III
4.813
SLTA
2.881
IV
1.665
Dimploma
3.131
S1
2.826
S2
126
I
186
SD
168
II
1.821
SLTP
121
III
3.659
SLTA
2.177
IV
2.853
Dimploma
3.010
S1
2.917
S2
125
SD
197
I
341
II
2.305
SLTP
241
III
3.400
SLTA
2.337
IV
2.808
Dimploma
3.022
S1
2.932
S2
142
Sumber : BKD Kabupaten Agam Tahun 2010
Kenaikan jumlah pegawai tersebut disebabkan karena adanya penerimaan PNS setiap tahun berdasarkan formasi yang tersedia, sedangkan peningkatan tingkat pendidikan sebagai hasil dari pengembangan PNS melalui tugas belajar dan izin belajar. 2.1.1.16 Ketahanan Pangan Pangan adalah makanan/minuman yang berasal dari hayati, air dan bahan tambahan dalam proses pengolahan (PP. N0 : 68 Tahun 2002). Sistem pangan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaturan, pembinaan dan/ atau pengawasan terhadap kegiatan proses produksi dan peredaran pangan sampai dengan siap di konsumsi masyarakat (PP 28 Tahun 2004). Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah
tangga yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya secara merata dan terjangkau (UU. N0.7/ 1996). Peningkatan ketahanan pangan sebagai suatu sistem bertumpu kepada empat
pilar,
yaitu
produksi,
konsumsi,
distribusi,
dan
penunjang
seperti
kelembagaan. Pengembangan ketahanan pangan adalah untuk terpenuhinya pangan dengan kondisi; Cukup, Berkelanjutan, Beragam, Bergizi, Berimbang, Aman, Merata dan Terjangkau. Selanjutnya meningkatnya mutu dan keamanan pangan melalui RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-77
pengawasan pupuk dan pestisida, terlaksananya penanggulangan serangan hama penyakit yang bersifat eksplosif. Program ketahanan pangan ini juga menghasilkan pengembangan Desa Mandiri Pangan dalam bentuk pembentukan Kelompok Desa Mandiri Pangan sebanyak 32 kelompok pada 8 nagari, yakni Nagari Sitanang, Nagari Sitalang, Nagari Tiku Utara, Nagari Tiku Selatan, Nagari Manggopoh, Nagari Paninjauan, Nagari Batu Kambiang dan Nagari Duo Koto dengan sasaran KK miskin dengan bantuan penguatan modal usaha. Apresiasi diarahkan dalam rangka pengamanan penerapan Harga
Pembelian
oleh
Pemerintah
(HPP)
minimal
Rp.
2.000,-/kg
(GKP),
pengembangan dan peningkatan SDM petugas serta masyarakat tentang keamanan pangan dalam bentuk pembinaan terhadap petugas, masyarakat produsen (kelompok tani dan pengusaha) dan konsumen. Ketersediaan pangan terutama beras Kabupaten Agam sampai Tahun 2009 selalu mengalami surplus. Hal ini terlihat dari hasil penghitungan data yang dilakukan berdasarkan produksi padi Kabupaten Agam sesuai dengan asumsi yang digunakan oleh Kementrian Pertanian, dimana konversi gabah kering giling ke beras sebesar 65 % dan kebutuhan beras/kapita sebesar 130 kg/tahun (Data Bulog). Selama periode 2005 hingga 2009 produksi padi di Kabupaten Agam terus mengalami peningkatan, dimana produksi setiap tahunnya mengalami surplus. Tahun 2005 surplus sebesar 114.765 ton dengan total produksi padi sebesar 170.477 ton. Pada Tahun 2006 ketersediaan beras meningkat . Peningkatan ketersediaan beras yang cukup signifikan dicapai pada Tahun 2009 dimana surplus mencapai 136.781 ton beras dibandingkan Tahun 2008 surplus sebesar 100.290 ton beras.
Hal ini diimbangi
dengan peningkatan konsumsi beras dari 55.712 ton pada Tahun 2005 menjadi 58.664 ton pada Tahun 2009. Gambaran umum perkembangan ketersediaan dan konsumsi beras Tahun 2005 – 2009 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini. Grafik : II-6 Produksi dan Konsumsi Beras Kabupaten Agam
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-78
Sampai Tahun 2009, secara umum ketersediaan pangan terutama beras dapat dikatakan surplus. Selanjutnya, bahan pangan penting lainnya seperti daging, ikan dan susu, pada Tahun 2005 produksi daging mencapai 1,164,350 ton, pada Tahun 2006 sebanyak 1,132,504 ton, Tahun 2007 1,157,944 ton, Tahun 2008 1,181,688 ton, Tahun 2009 sebanyak 1,209,749 ton. Produksi ikan 31.243,7 ton, produksi susu Tahun 2009 diproyeksikan sebesar 49,975 ton.
2.1.1.17 Statistik Urusan Statistik dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melalui program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik tiap tahun dilaksanakan kegiatan yaitu Penyusunan Buku Agam Dalam Angka, penyusunan PDRB. Penyusunan Buku Agam Dalam Angka bertujuan memberikan informasi yang berkaitan dengan data Kabupaten Agam sedangkan Penyusunan PDRB bertujuan memberikan gambaran perekonomian Kabupaten Agam yang digunakan sebagai referensi perencanaan pembangunan kedepan dalam pengambilan kebijakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam 9 sektor usaha. Di samping itu juga dilaksanakan kegiatan Pembuatan Data Base Kabupaten Agam (GIS) dengan hasil tersedianya database digitasi Kabupaten Agam sebanyak 9 (sembilan) tema. Kegiatan lainnya adalah survey data base perekonomian pembangunan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya (hardware, software, brainware) perencanaan pembangunan bidang perekonomian, dimana tersedianya Data Base Perekonomian Pembangunan. 2.1.1.18 Kearsipan Pengelolaan Arsip memiliki peranan penting dalam pengelolaan dan pelayanan dibidang kearsipan terutama untuk penyelamatan informasi, data dan fisik dari suatu dokumen. Program kegiatan telah dilaksanakan di bidang kearsipan dari Tahun 2005-2009 antara lain Pengadaan sarana dan prasarana kantor, Pembinaan Kearsipan dan Pengelolaan Kearsipan Daerah,.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-79
Pembinaan Kearsipan bertujuan meningkatkan kemampuan SDM aparatur di Dinas/ Badan/ Kantor/ Bagian/ Kecamatan/ Nagari dalam mengelola kearsipan dengan baik dan benar. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembinaan terhadap tenaga pengelola kearsipan, evaluasi dan apresiasi kearsipan berupa rapat koordinasi kearsipan kepada kepala SKPD, pengelola kearsipan dan wali nagari sehingga tercipta kesamaan persepsi tentang sistem pengelolaan kearsipan. Disamping itu dengan adanya pengelolaan sistem kearsipan pola baru diadakan pembinaan Kecamatan dan Nagari antara lain Kecamatan Matur, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan IV Koto, Kecamatan IV Angkek, dan Kecamatan IV Nagari dan dua puluh lima nagari. 2.1.1.19 Komunikasi dan Informatika Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam mendukung dan mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih. Prioritas pembangunan dalam bidang tata pemerintahan yang baik dan bersih sejak Tahun 2005 hingga 2010 diarahkan pada upaya kerjasama dengan pers / media massa, penggunaan teknologi informasi, internet / situs-situs pemerintahan, dan promosi langsung yang semuanya memberikan banyak kemajuan bagi masyarakat. Media massa sebagai salah satu corong Pemerintah Daerah telah memberikan kontribusi bagi terpenuhinya kebutuhan informasi kepada masyarakat. Tersampaikannya informasi pembangunan kepada masyarakat bertujuan agar masyarakat mengetahui hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, sehingga diharapkan ikut berperan aktif dalam pengawasan dan merasa memiliki hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Upaya ini telah menghasilkan informasi berita sebanyak 17.400 berita untuk berita pers yang dimuat ke dalam 25 Media Cetak dalam peliputan dan 6 media elektronik dalam peliputan berita khusus seperti Bi TV, RCTI, SCTV, Metro TV, ANTV, dan RRI. Dalam rangka penggunaan teknologi informasi (TI) untuk mewujudkan pelaksanaan e-Government di Pemerintah Kabupaten Agam sejak Tahun 2005 sampai 2010 telah menghasilkan berbagai layanan yang lebih efektif dan efisien. Penggunaan TI tersebut telah diterapkan di beberapa SKPD sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya yaitu: a. Website Pemerintah Kabupaten Agam (www.agamkab.go.id) b. Jaringan Komputer dengan LAN dan WLAN c. Koneksi Internet RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-80
d. SMS Center (08126612111) e. Media Center Pemerintah Kabupaten Agam (AMC) f. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) g. Sistem Informasi Pelayanan Keuangan Daerah (SIPKD) h. Jejaringan Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) i. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) j. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) k. Website BMT Kabupaten Agam (www.bmt.agamkab.go.id) l. Sistem Informasi Laporan BMT Agam m. Sistem Informasi Komunikasi Data Kesehatan 2.1.1.20 Perpustakaan Perpustakaan kehidupan
bangsa.
merupakan Secara
salah
langsung
satu dan
sarana tidak
untuk
mencerdaskan
langsung
mempengaruhi
pembentukan dan pembinaan karakter individu yang matang dalam segala aspeknya serta pembangunan karakter bangsa. Penyediaan perpustakaan yang memadai dan dapat di akses oleh semua warga masyarakat sesuai dengan konndisi dirinya sebenarnya telah diperkuat dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Maka tidak perlu diragukan lagi pentingnya peran perpustakaan dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara demokratis menuju masyarakat madani, di samping sebagai pelestari nilai budaya dalam masyarakat yang terus berubah dan berkembang Sehubungan dengan itu Kabupaten Agam
sampai Tahun 2010 baru
memiliki 1 pustaka daerah dan 16 perpustakaan nagari sebagai mana dijelaskan pada tabel berikut : Tabel II-66 Jumlah Perpustakaan Tahun 2007 s/d 2010 Kabupaten Agam No 1.
2.
Uraian Jumlah Perpustakaan Milik Pemerintah a. Perpustakaan Daerah b. Perpustakaan Nagari Jumlah Perpustakaan milik non pemda a. Taman Bacan Masyarakat (TBM) b. Rumah Baca c. Perpustakaan Pribadi d. Perpustakaan Khusus
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
2007
2008
2009
2010
1
1
1
1
-
-
16
16
3 7 2 -
3 7 2 -
3 7 2 -
3 8 2 1
II-81
Sumber : Perpustakaan Tahun 2010
Disamping itu untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan sumber daya manusia serta menumbuhkembangkan minat baca masyarakat terutama yang jauh dari pelayanan kepustakaan diselenggarakan Layanan Pustaka Keliling bagi masyarakat di Kecamatan, Nagari dan Sekolah yang letaknya jauh dari Perpustakaan Kabupaten Agam. Selama Tahun 2005 hingga 2009 dilaksanakan kegiatan ini setiap bulan selama enam hari kerja dengan menggunakan bantuan mobil perpustakaan keliling milik Badan Perpustakaan Provinsi Sumbar hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Agam dengan Badan Perpustakaan Provinsi Sumbar. Adapun pelayanan Pustaka Keliling yang dilakukan selama Tahun 2005 hingga 2009 sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel II-67 Jumlah Pelayanan Pustaka Keliling Tahun 2005-2009 Tahun
Jumlah Pos
Jumlah Kecamatan
Jumlah Buku
Jumlah Anggota
2005
22
6
440
1.440
2006
18
9
620
2.160
2007
24
10
870
3.250
2008
39
11
1.200
3.250
2009 41 12 Sumber : Perpustakaan Tahun 2010
1.200
3.250
Berdasarkan data diatas terlihat adanya peningkatan jumlah pos, buku dan wilayah cakupan pustaka keliling serta anggota yang terlayani. Hal ini merupakan gambaran tentang tingginya minat baca dan semakin baiknya pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada masyarakat.Jumlah buku keseluruhan sampai Tahun 2010 sebanyak
8.665 dengan jumlah anggota sebanyak 1.449 dan jumlah
pengunjung pada Tahun 2008 sebanyak 2.543 orang, Tahun 2009 sebanyak 1.928 orang dan pada Tahun 2010 jumlah pengunjung sebanyak 2.905 orang.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-82
Berdasarkan dengan jumlah penduduk pada Tahun 2010, sesungguhnya membutuhkan perpustakaan dalam jumlah yang relatif cukup banyak sebagai sumber dan media mentranformasikan ilmu pengetahuan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perpustakaan daerah, perpustakaan nagari dan perustakaan sekolah kurang memadai sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pemakai. Oleh karena itu, pembangunan dan peningkatan perpustakaan sangat diperlukan dalam upaya peningkatan insan manusia dan membangun masyarakat belajar. Hal itu merupakan bagian integral dari pembangunan Sumber Daya Manusia seutuhnya sebagai salah satu rangkaian upaya peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat.
2.1.2
Fokus Layanan Urusan Pilihan
2.1.2.1 Pertanian Pembangunan pertanian subsektor tanaman pangan dan hortikultura Tahun 2005-2009 difokuskan kepada peningkatan produksi dan produktifitas melalui penerapan teknologi, perlindungan tanaman dan penanganan pasca panen, perluasan
areal
tanam,
peningkatan
kapasitas
kemampuan
kelembagaan
tani/petani. Selama periode Tahun 2006-2009, produksi padi sebagai komoditi utama tanaman pangan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, dapat dilihat pada Tabel II-68 berikut : Tabel II-68 Luas Tanam, Panen, Produksi Dan Produktifitas Padi Tahun 2006-2009 Uraian
2006
2007
2008
2009
Luas Tanam (ha)
52.715
53.449
51.192
54.005
Luas Panen (ha)
49.585
51.157
51.462
52.787
233.490
233.561
243.119
269.382
Produktivitas (Ton/ha)
4,71
4,57
4,72
5,10
Persentase Peningkatan
0,57
0,03
4,09
10,80
182,92
185,46
177,79
184,04
Produksi (Ton)
IP (%)
Sumber : Agam Dalam Angka 2009 dan Hasil Olahan
Grafik II-7 Grafik perkembangan produksi padi Tahun 2005-2009.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-83
Peningkatan produksi ini telah menempatkan Kabupaten Agam meraih salah satu dari 9 kabupaten/kota di Sumatera Barat yang mencapai peningkatan produksi padi diatas 5%. Hasil ini dapat dicapai disamping sudah semakin baiknya distribusi dan ketersediaan pupuk bersubsidi, penerapan teknologi padi tanam sebatang dan penggunaan pupuk organik sudah semakin memasyarakat dikalangan petani. Selain padi di Kabupaten Agam juga dikembangkan tanaman pangan lainnya seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai. Perkembangan luas tanam dan produksinya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-69 Perkembangan Luas Tanam Dan Produksi Tanaman Pangan Lainnya di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009. 2006 No
Komoditi
Produksi (Ton)
2007 Luas panen (ha)
Produksi (Ton)
2008 Luas panen (ha)
Produksi (Ton)
2009 Luas panen (ha)
Produksi (Ton)
Luas panen (ha)
1
Jagung
1.253
3.178
16.678
4.223
16.940
3.980
17.260
2
Ubi Kayu
9.361
623
9.964
599
10.653
609
10.882
3.984 621
3
Ubi Jalar
18.721
1.190
18.726
1.218
20.113
1.255
20.172
1.259
4
Kacang tanah
2.093
996
2.255
1.071
2.011
1.009
2.039
1.023
5
Kacang hijau
1.259
670
145
73
100
58
103
60
6
Kacang kedelai
249
142
272
144
290
166
302
172
Sumber : Agam Dalam Angka 2009/2010
Disamping komoditas tanaman pangan, juga memiliki beberapa komoditas hortikultura yang merupakan produk unggulan. Produk unggulan yang diusahakan masyarakat seperti cabe, tomat, kubis, wortel, kentang, pisang, jeruk, pepaya,
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-84
alpukat dan lain-lain. Tingkat produksi tanaman hortikultura ini juga memperlihatkan hasil yang cukup produktif, sebagimana dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-70 Perkembangan Produksi Luas Panen Tanaman Sayur-Ayuran di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009 2006 No
Komoditi
Produksi ( Ton )
2007 Luas panen ( ha )
2008
2009
Produksi ( Ton )
Luas panen ( ha )
Produksi ( Ton )
Luas panen ( ha )
Produksi ( Ton )
Luas panen ( ha )
169
1.621,5
143
1.594
153
1.489
144
1
Kentang
2.194
2
Kubis
1.830
73
2.771,7
121
3.224
135
3.325
139
3
Buncis
3.495
535
6.444,6
1.048
6.844
1.109
7.425
1.159
4
Sawi
4.380
393
4.354,4
369
4.362
341
4.045
311
5
Ketimun
739
61
1.588,6
115
1.462
131
2.777
143
6
Terung
4.958
323
11.116,3
1.318
10.383
1.230
7.594
1.206
7
Kacang panjang
368
54
520
97
459
95
503
100
8
Cabe
4.082
992
7.902,2
2.273
6.739
2.003
6.856
1.979
9
Bawang Merah
475
100
922
107
461
92
574
87
10
Tomat
2.530
252
5.226
534
5.454
391
4.777
362
Sumber : Agam Dalam Angka Tahun 2009/2010
Tabel II-71 Perkembangan Produksi Dan Populasi Tanaman Buah-Buahan di Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2009 2006 No
Komoditi
2007
2008
2009
Produksi ( Ton )
Jumlah pohon
Produksi ( Ton )
Jumlah pohon
Produksi ( Ton )
Jumlah pohon
Produksi ( Ton )
Jumlah pohon)
1
Pisang
18.885
105.040
5.385,2
223.138
10.339
173.390
10.691
174.340
2
Jeruk
2.870,4
29.213
6.056
295.109
8.597
64.899
8.817
66.499
3
Pepaya
4.492
3.011
81,10
12.668
962
3.664
962
3.664
4
Rambutan
2.176
16.384
631,9
44.183
1.132,2
44.056
1.132,2
44.056
5
Nenas
26,30
1.930
1,30
3.374
106,8
3.763
106,8
3.763
6
Alpukat
1.162,5
34.859
3.258
118.741
3.054,5
115.009
3.054,5
115.009
7
Mangga
26
468
182,3
3.102
122,86
2.589
183
3.352
8
Durian
555,2
737
4.239,6
263.533
8.617
286.561
4.570
263.533
Catatan : Tahun 2006 ke 2007 Luas area/populasi meningkat tajam tetapi produksi menurun drastis. Sumber : Agam Dalam Angka Tahun 2009/2010
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-85
Sub sektor perkebunan, memiliki potensi yang
cukup besar dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini didukung oleh lahan yang cukup luas dan iklim yang sesuai. Komoditi tanaman yang dominan dan prospektif dikembangkan di Kabupaten Agam diantaranya adalah kelapa sawit, kelapa dalam, gambir, tebu dan kakao. Untuk perkebunan rakyat Komoditi tanaman perkebunan rakyat terluas yaitu kelapa sawit dengan luas 16.769 ha dengan hasil produksi 150.921 ton. Selanjutnya diikuti oleh kakao perkebunan rakyat seluas 4.832 ha dengan produksi 3.924,50 Ha. Tanaman perkebunan lainnya yang dominan diusahakan masyarakat adalah kelapa dalam, cengkeh, gambir, pinang casiavera, tebu, karet, pala, kemiri, gardamunggu, kopi arabika dan kopi robusta. Tanaman perkebunan ini memberikan kontribusi sebesar 10,71 % pada Tahun 2005 dan meningkat pada Tahun 2009 sebesar 11,60 %. Sub sektor peternakan, pembangunan sub sektor peternakan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani disamping peningkatan perekonomian masyarakat. Ternak besar yang dominan dikembangkan adalah sapi potong, kerbau dan kambing dan ternak unggas yaitu ayam dan itik. Perkembangan populasi ternak dan produksi hasil ternak kurun waktu Tahun 2006-2009 cenderung meningkat, dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut :
Tabel II-72 Perkembangan Populasi Ternak (ekor) Tahun 2006 -2009 No
Jenis Ternak
2006
2007
2008
2009
1.
Sapi potong
28.763
30.057
32.017
32.723
2.
Sapi perah
33
35
40
55
3.
Kerbau
17.959
18.704
17.787
18.634
4.
Kambing
13.506
13.956
13.139
13.089
5.
Ayam kampung
317.941
300.061
432.315
324.747
6.
Ayam Ras Petelur
167.770
162.350
161.548
177.884
7.
Ayam Ras Pedaging
51.390
54.500
53.700
69.481
8.
Itik
103.275
99.978
105.067
109.830
9.
Kelinci
1.302
2.430
7.320
8.847
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Agam.
Grafik II-8 Perkembangan Produksi Hasil Ternak (Kg) Tahun 2006 -2009
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-86
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Agam
Untuk meningkatkan populasi dan produksi telah diupayakan peningkatan distribusi sapi induk, Inseminasi buatan, pelayanan kesehatan hewan dan penyuluhan sehingga keberadaan ternak di kabupaten Agam mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani.
2.1.2.2 Kehutanan Luas lahan hutan Kabupaten Agam berdasarkan fungsinya adalah 104,109 ha yang terdiri dari Hutan Lindung seluas 31,560 Ha, Hutan Produksi seluas 6,040 ha, Hutan Produksi Terbatas seluas 20,650 ha dan Hutan yang dapat di konversi seluas 14,130 ha. Dari luasan ini masih terdapat lahan termasuk kedalam kategori lahan kritis sampai sangat kritis yang seluas 52.905,5 Ha adalah luas lahan kritis yang perlu penanganan. Dimana 30.582,5 Ha atau 13,7 % kategori kritis, sedangkan untuk luasan lahan yang sangat kritis seluas 22.323 Ha atau 10 % dari luas Kabupaten Agam. Pembangunan bidang kehutanan diarahkan untuk pengelolaan hutan produksi dan penanganan serta penyelamatan hutan dan sumber daya alam melalui kegiatan reabilitasi hutan dan lahan. Terkait dengan indikator kinerja daerah, yaitu kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB menunjukkan penurunan, pada Tahun 2005 sebesar 0,75 % dan Tahun 2009 sebesar 0,72 %. Selanjutnya indikator luas lahan kritis yang telah dilakukan kegiatan rehabilitasi dan reboisasi sampai Tahun 2010 seluas 7.010 Ha, atau ± 4,5 % dari luasan lahan kritis yang ada. Setiap tahun kemampuan maksimal pemerintah dalam melakukan rehabilitasi adalah dengan luasan 1.500 Ha, karena terkait dengan ketersediaan anggaran. Tabel II-73 Perkembangan Kondisi dan Capaian kinerja Penyelenggaraan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-87
Pemerintahan Daerah Bidang Kehutanan TAHUN NO
URAIAN 2005
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Luas Hutan (Ha)
85,883.40
85,883.40
85,883.40
85,883.40
85,883.40
85,883.40
2.
Luas Hutan Kritis (ha)
22,323.00
21.891,75
20,616.75
20,538.00
18,865.50
18,678.00
3.
Luas Lahan dan Hutan yang di Rehabilitasi
575.00
1,700.00
105.00
2,230.00
250.00
2,150.00
4.
Persentase Lahan Kritis yg direhabilitasi
2,58
7,77
0,51
10,86
1,33
11,51
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebubunan Kabupaten Agam 2010
2.1.2.3 Energi dan Sumber Daya Mineral Pelaksanaan urusan bidang Pertambangan dan Energi
diarahkan pada
upaya pemantauan dan pengendalian distribusi bahan bakar minyak bersubsidi, Pengawasan
dan
Pembinaan
Pertambangan
Umum
terutama
dan
Energi,
Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, Koordinasi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam. Pertambangan umum yang ada di Kabupaten Agam hanya kegiatan usaha penambangan Mineral Logam (pasir besi) dan mineral non logam (dolomite dan batu kapur). Sampai Tahun 2010 Jumlah usaha penambangan Mineral Logam (pasir besi) berjumlah 4 perusahaan dengan luas 17.280 Ha dan mineral non logam (dolomite dan batu kapur) 7 perusahaan.
Permasalahan yang dihadapi adalah
keterbatasan dana dan sumberdaya sehingga tidak semua usaha pertambangan belum
dapat
dipantau bahkan beberapa
lokasi
pertambangan yang
telah
membahayakan belum dapat dihentikan operasinya. Adanya kesulitan dalam mendapatkan data riil hasil pemanfaatan sumberdaya alam dari pengelola. Solusinya adalah dengan mengintensifkan koordinasi dengan pihak terkait dan alternatif untuk mengalihkan usaha masyarakat serta secara intensif
mengupayakan bagaimana
pihak pengelola selalu mengirimkan laporan secara kontinyu. Walaupun belum optimalnya pembinaan dan pengawasan yang dilakukan karena permasalahan di atas, namun kontribusi sektor pertambangan (pertambangan bahan galian C) terhadap PDRB Kabupaten Agam pada Tahun 2005 sebesar 4,41 % dan Tahun 2009 sebesar 4,11 %. Data tersebut menunjukkan bahwa sumbangan dari usaha pertambangan yang ada di Kabupaten Agammengalami penurunan rata-rata 0,06 % pertahun. 2.1.2.4 Pariwisata RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-88
Pembangunan
kepariwisataan
mempunyai
peranan
penting
dalam
mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan perluasan kesempatan kerja. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap kekayaaan budaya bangsa dengan memperkenalkan produk-produk wisata seperti kekayaan dan keunikan alam, seni dan budaya tradisional. Melalui sektor pariwisata ini diharapkan akan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat terutama dibidang usaha kecil terkait dengan dunia kepariwisataan, karena daerah ini merupakan salah satu tujuan wisata regional, nasional dan manca negara. Sampai saat ini jumlah objek wisata potensial di Kabupaten Agam sebanyak 140 objek yang terdiri dari objek wisata alam 56 objek, objek wisata bahari 1 buah, objek wisata minat dan bakat 4 buah, objek wisata minat khusus 84 objek, dan objek wisata yang paling potensial terhadap daya tarik wisata adalah kawasan Maninjau dan kawasan Pantai Tiku . Pengembangan pariwisata Kabupaten Agam terkendala oleh kondisi objek wisata yang kurang terpelihara dengan baik, tidak didukung dengan fasilitas umum yang memadai seperti MCK, tempat ibadah, air bersih, restoran dan lain-lain serta kurangnya kenyamanan wisatawan. Secara umum perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Agam selama lima tahun terakhir telah megalami kemajuan, hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Kabupetan Agam. Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Agam tergambar dari
sebagaimana Grafik
berikut :
Grafik II-9 Jumlah Kunjungan Wisata Kabupaten Agam Tahun 2005-2009
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Agam , Tahun 2010
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-89
2.1.2.5 Kelautan dan Perikanan Sebagai salah satu daerah yang memiliki sumber daya perairan yang cukup luas yaitu laut seluas 313,04 km2, hutan mangroove 65 ha, terumbu karang 27,5 ha, danau 9.950 ha, sungai, telaga dan perairan umum lainnya seluas 568 ha, selama lima tahun terakhir ini usaha di bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Agam telah mengalami perkembangan yang cukup baik meliputi usaha perikanan tangkap dan perikanan budidaya air tawar. Sentra perikanan tangkap berada di Kecamatan Tanjung Mutiara, sedangkan untuk budidaya perikanan air tawar berada di Tanjung Raya dan Lubuk Basung dengan jenis kegiatan budidaya Keramba Jaring Apung, Keramba Irigasi, Kolam Air Deras dan Kolam Air Tenang serta Usaha Pembenihan Rakyat (UPR). Secara umum, total produksi perikanan Kabupaten Agam selama Tahun 2005 s/d 2009 ini mengalami peningkatan. Grafik II-10 Perkembangan Produksi Perikanan (Ton) Tahun 2006 -2009
Sumber : Agam Dalam Angka 2009/ 2010
Produksi perikanan budidaya tersebut didukung dengan adanya Balai Benih Induk di Gumarang Kecamatan Palembayan dan BBI Lubuk Basung. Usaha budidaya selama Tahun 2005 s/d 2009 juga terus mengalami peningkatan dimana sampai Tahun 2009 jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) mencapai 2.850 unit dengan produksi 7.830 ton, kolam air deras 1.440 unit dengan produksi 5.015 ton, keramba di saluran irigasi 924 unit dengan produksi 1.487,20 ton dan kolam air tenang sebanyak 742,4 ha dengan produksi sebanyak 871,2 ton. Khusus pengembangan keramba di Danau Maninjau perlu dilakukan pembatasan sesuai dengan daya dukung danau sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Terkait dengan indikator pembangunan pada subsektor perikanan dan kelautan selain dengan tingkat produksi dan cakupan bina kelompok, indikator
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-90
konsumsi ikan juga merupakan indikator
yang menggambarkan kinerja daerah.
Sampai Tahun 2010 konsumsi ikan per kapita di Kabupaten Agam mencapai 30,5 kg.
2.1.2.6 Perdagangan Perkembangan bidang perdagangan dapat dilihat dari ketersediaan sarana perdagangan dan jumlah pasar. Jenis sarana perdagangan sudah cukup lengkap, mulai dari mini market, restoran/rumahmakan, warung/kedai makanan minuman sampai dengan took/warung kelontong. Namun secara kewilayahan sarana tersebut masih kurang jika dilihat dari jumlah nagari. Hal ini terlihat dari jumlah nagari yang memiliki mini market baru 15 nagari dari 82 nagari yang ada. Begitu juga dengan jumlah sarana warung/kedai makanan minuman baru 78 nagari. Sedangkan bila dilihat jumlah pasar yang ada, terdapat pasar sebanyak 42 buah yang terdiri dari 12 pasar serikat, 3 pasar Pemda, 1 pasar swasta dan 26 pasar nagari. Pasar yang sudah mempunyai bukti status kepemilikan secara tertulis sebanyak 12 buah, dan 13 pasar sudah mempunyai Badan Pengelola Pasar yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati. 14 pasar sudah mempunyai anggaran pendapatan dan pengeluaran. Tabel berikut memperlihatkan kondisi fisik pasar kondisi Tahun 2010. Tabel II-74 Kondisi Fisik pasar-pasar di Kabupaten Agam Tahun 2010. No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
BANGUNAN Toko Permanen Toko Semi permanen Kios Permanen Kios Semi Permanen LOS Draenase pasar
JUMLAH 529 345 764 164 152 18
RUSAK RINGAN
RUSAK SEDANG
RUSAK BERAT
170 111 74 136
63 30 140 40
116 16 44 24
3
6
3
Sumber : Dinas KOPERINDAG Agam
Sedangkan bila dilihat jumlah pasar yang ada, terdapat pasar sebanyak 37 buah. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pasar tersebut masih jauh kurang dibandingkan jumlah nagari sebanyak 82 nagari arinya 41 nagari belum memiliki pasar permanen/semi permanen, yang berakibat masih sulitnya masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Apalagi jumlah pasar ternak yang hanya terdapat 2 buah pasar dengan daya tamping sebesar 7.200 ekor. Indikator kinerja sector perdagangan yang digunakan adalah Jumlah Kelompok Pedagang / Usaha Informal yang Mendapat Bantuan Binaan, Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB dan Cakupan Bina Kelompok Pedagang.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-91
2.1.2.7 Perindustrian Bidang industri yang ada di Kabupaten Agam berupa industry kecil. Perkembangan industrl tersebut selama kurun waktu 2005 hingga 2009 terjadi peningkatan jumlah industri kecil dan menengah di Kabupaten Agam. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah Industri kecil dan menengah pada Tahun 2005 sebanyak 5.551 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 19.399 orang. Pada Tahun 2009 meningkat menjadi 5.886 buah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 30.150 orang, dengan pertumbuhan selama lima tahun sebesar 7,39 % (rata pertumbuhan pertahun sebesar 1,85 %). Secara umum pertumbuhan Industri mengalami peningkatan walaupun paa Tahun 2007 terjadi pertumbuhan yang negativ yaitu sebesar 1,29 %. Hal tersebut sebagai bukti bahwa kegiatan ekonomi masyarakat melalui industri semakin meningkatkan taraf kehidupan sehingga minat masyarakat makin meningkat pula, disamping itu banyaknya peluang modal yang disediakan pemerintah. Tabel II-75 Perkembangan Industri dan Pengrajin di Kabupaten Agam TAHUN NO
URAIAN 2005
1
Jumlah Industri
2
Pertumbuhan (%)
3
Kontribusi terhadap PDRB (%)
4
Jumlah Pengrajin
5
Kelompok Pengrajin Binaan
6
Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
2006
5.551
2007
2008
2009
5.565
5.493
5.886
5.961
0.25
- 1,29
7,16
1,27
12,81
11,95
11,40
11,38
10,59
19.399
19.551
12.314
22.670
22.996
21
27
36
48
54
5
6
9
12
6
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Agam Tahun 2010
2.2 Aspek Daya Saing Daerah. 2.2.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Analisis kinerja atas aspek kemampuan ekonomi daerah dilakukan terhadap indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita, pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dan produktifitas total daerah.
2.2.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Adminitrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 2.2.1.1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-92
Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita adalah rata-rata biaya yang di keluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga. Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita
merupakan
salah
satu
indikator
penting
dalam
melihat
tingkat
kesejahteraan penduduk, yaitu dengan mengelompokkan suatu daerah berdasarkan besarnya rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita.
Apabila dari
komposisi penduduk tersebut ternyata jumlah penduduk terbesar berada pada golongan pengeluaran yang tinggi, hal ini mencerminkan tingkat ekonomi penduduk yang baik. Sebalikknya apabila sebagian besar penduduk tersebut berada pada golongan pengeluaran nyang rendah mencerminkan tingkat ekonomi yang rendah pula. Tabel berikut memperlihatkan persentase penduduk Kabupaten Agam menurut golongan pengeluaran per kapita per bulan hasil Susenas Tahun 2007 dan 2009. Tabel II-76 Persentase Penduduk Kabupaten Agam Menurut Golongan Pengeluaran Per kapita Per bulan. No
Golongan Pengeluaran ( Rupiah )
persentase Penduduk. 2007 0.65
2009
1
Kurang dari 100.000
0.00
2
100.000 - 149.999
10.10
1,64
3
150.000 - 199.999
20.01
8,07
4
200.000 - 299.999
31.86
32.98
5
300.000 - 499.999
27.55
41.10
6
500.000 dan lebih.
9,83
16.22
Total
100
100
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat.
Dari tabel diatas terlihat bahwa komposisi penduduk Kabupaten Agam berada pada tingkat pengeluaran sedang. Namun apabila dibandingkan hasil Susenas Tahun 2007 dengan Tahun 2009 memperlihatkan bahwa terjadi pergeseran komposisi penduduk yang signifikan kearah yang lebih baik. Pada Tahun 2009 persentase penduduk pada golongan pengeluaran rendah jauh berkurang dan persentase penduduk dengan golongan pengeluaran sedang dan tinggi meningkat. Hal ini menunjukkan daya saing perekonomian Kabupaten Agam juga meningkat. 2.2.1.1.2 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Makanan dan Non Makanan Pengeluaran rumah tangga dapat digolongkan menjadi dua yaitu pengeluaran konsumsi makanan
dan pengeluaran konsumsi non makanan.
Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-93
tembakau dan sirih. Non makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, biaya pendidikan dan sebagainya. Statistik pengeluaran
rumah tangga di Kabupaten Agam menunjukkan
bahwa pengeluaran rumah tangga dari Tahun 2006 – 2007 memperlihatkan peningkatan namun masih terfokus untuk untuk memenuhi kebutuhan makanan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk masih kurang. Hanya sebagian kecil dari pengeluaran rumah tangga yang dialokasikan untuk kesehatan, pendidikan dan lain-lain apalagi untuk tabungan. Pada Tabel dibawah ini memperlihatkan perkembangan pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk pangan dan non pangan . Tabel II-77 Perkembangan Persentase Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga untuk Makanan dan Non Makanan Tahun 2006 – 2009. Pengeluaran
Tahun
Konsumsi Makanan
Konsumsi Non Makanan.
2006
60,47
39,53
2007
60,33
39,67
2008
56,25
43,75
61,59
38,41
2009 Sumber : BPS Kabupaten Agam
2.2.1.1.3 Produktifitas Total Daerah Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sector/lapangan usaha per angkatan kerja yang menunjukkan seberapa produktif tiap angkatan kerja itu dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Produktivitas Total Daerah dapat di ketahui dengan menghitung produktivitas daerah per sektor di bagi dengan jumlah angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan. Tabel 2.4.2. menunjukkan produktivitas total daerah yang dihitung berdasarkan lapangan usaha PDRB. Tabel II-78 Produktivitas Sektor dan Produktivitas Total Daerah Tahun 2006 – 2009. (Rp. 000.000,- ) No
Lapanngan usaha
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3 4
2006
2007
2008
2009.
20.79
18.77
22.01
26.32
136.62
-
-
-
Industri Pengolahan
14.26
72.86
84.83
25.18
Listrik, Gas dan air bersih
66.72
-
-
-
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-94
5
Bangunan
13.96
82.77
99.04
-
6
Perdagangan, hotel dan restoran.
13.10
33.27
39.47
25.47
7
Pengangkutan dan komunikasi
10.81
42.29
49.49
-
8
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
53.38
15.89
18.21
8.82
9
Jasa-jasa
16.15
24.83
28.43
35.80
Produktivitas Total Daerah
17.78
22.90
26.76
29.39
Sumber : Data olahan.
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari Tahun 2006 – 2009 produktivitas total daerah meningkat tetapi kalau dilihat dari laju peningkatannya terjadi perlambatan. Kalau dilihat dari produktivitas per sektor ; sektor jasa, industri pengolahan, transportasi, perdagangan
dan bangunan mempunyai tingkat produktivitas yang
lebih tinggi dari sektor pertanian. Selanjutnya masih terdapat beberapa nilai lebih dari Kabupaten Agam yang merupakan potensi untuk meningkatkan aspek daya saing daerah diantaranya : 1. Posisi Kabupaten Agam yang terletak pada kawasan yang sangat strategis yang dilalui jalur Lintas Tengah Sumatera dan Jalur Lintas Barat Sumatera dan dilalui oleh Fider Road yang menghubungkan Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur Sumatera yang berpeluang meningkatkan daya saing perekonomian. Disamping itu Kabupaten Agam terletak pada Pantai Barat Sumatera dengan panjang garis pantai ± 43 Km yang dimanfaatkan sebagai sumber daya laut seperti perikanan tangkap, juga terdapat terumbu karang. 2. Kabupaten Agam mempunyai beragam potensi sebagai basis pengembangan kegiatan
ekonomi
seperti
berbagai
macam
potensi
produk
pertanian,
peternakan, perkebunan dan perikanan yang masih dapat dikembangkan produktifitasnya untuk mendorong tumbuhnya industri pengolahan (agroindustri). Juga terdapat bermacam-macam kerajinan dan industri pengolahan yang mendukung berkembangnya industri pariwisata seperti berbagai sulaman tradisional yang bernilai tinggi, konveksi, industri logam dan berbagai jenis makanan ringan yang spesifik. 3.
Dilihat dari struktur perekonomian Provinsi Sumatera Barat kontribusi PDRB Kabupaten Agam menempati posisi ke dua setelah kota Padang, Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan berpengaruh
perekonomian Kabupaten Agam akan
cukup signifikan kepada peningkatan perekonomian Sumatera
Barat. 4.
Beberapa Kecamatan di Kabupaten Agam yaitu Banuhampu, Kecamatan Baso, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan IV Angkek, Kecamatan Canduang dan Kecamatan IV Koto yang berbatasan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-95
langsung dengan Kota Bukittinggi lebih berpeluang untuk berkembang berkaitan dengan dekatnya akses pemasaran. 5. Pemanfaatan sumber daya alam seperti Kawasan Danau Maninjau, pantai dan pegunungan, sumber-sumber energi terbarukan, sumber daya air baku, potensi wisata lainnya perlu di dorong secara sinergis sehingga meningkatkan daya saing daerah dan berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat 6. Kabupaten Agam juga mempunyai keragaman budaya khas dan even – even internasional, yang apabila keduanya dipadukan akan meningkatkan daya tarik dan daya saing daerah.
2.2.2
Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
2.2.2.1 Komunikasi dan Informatika 2.2.2.1.1 Rasio Ketersediaan Daya Listrik Rasio ketersediaan daya listrik adalah perbandingan daya listrik terpasang terhadap jumlah kebutuhan. Perhitungan ketersediaan daya listrik dan kebutuhannya kedepan dapat mengacu pada dokumen Rencana Umum Kelistrikan Nasional (RUKN) atau Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD) yang telah disusun. Tabel II-79 Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Provinsi/Kabupaten Agam Tahun 2010 Kebutuhan
GWH
jumlah
- rumah tangga
GWH
98.000
- Komersial
GWH
129
- Public
GWH
200
Suber Data PLN Ranting Lubuk Basung 2010
2.2.2.1.2 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan HP/Telepon Peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang terjadi pada suatu daerah. Salah satu indikator dalam melihat perkembangan teknologi komunikasi adalah dengan melihat seberapa banyak penduduk suatu daerah telah memiliki perangkat komunikasi berupa handphone (HP) dan telepon rumah biasa. persentase penduduk yang menggunakan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-96
HP/telepon adalah proporsi jumlah penduduk menggunakan telepon/HP terhadap jumlah penduduk. persentase penduduk atau rumah tangga yang memiliki HP dan fasilitas telepon (PSTN) dapat diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan BPS mengenai survei tentang teknologi komunikasi dan informasi. Sajikan persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan HP/Telepon dalam tabel sebagai berikut: Tabel II-80 Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan HP/Telepon Kabupaten Agam Tahun 2010 No
Uraian
Jumlah
1.
Penduduk yang memiliki HP
303.610
2.
Penduduk yang memiliki telepon PSTN
3.
Total Jumlah penduduk yang memiliki HP/Telepon (1) + (2)
334.883
4.
Jumlah penduduk
451.264
5.
Persentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon (3)/(4)
31.273
74,21
Suber Data : Profil Daerah Kabupaten Agam 2009
2.2.3 Fokus Iklim Berinvestasi Analisis Kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap indikator angka kriminalitas, jumlah demo, lama proses perizinan, jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah dan jumlah perda yang mendukung iklim usaha.
2.4.3.1. Angka Kriminalitas di Kabupaten Agam Tahun Selama Tahun 2007 2010 Tabel II-81 Angka Kriminalitas Kabupaten Agam Tahun 2007 - 2010 No.
Jenis Kriminalitas
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
2007
2008
2009
2010
II-97
1 1
2 Jumlah Kasus Narkoba
2
Jumlah Kasus Pembunuhan
3
Jumlah Kejahatan Seksual
4
Jumlah Kasus Penganiayaan
5 6 7
Jumlah Kasus Pencurian
3
4
5
6
9
9
20
18
-
-
2
2
29
25
25
29
5
11
-
2
Jumlah kasus Judi
27
50
32
23
Jumlah Kasus Pengrusakan
14
45
29
45
-
-
-
- Curat
113
81
110
106
- Curas
5
7
9
9
- Curanmor
32
5
25
34
8
Jumlah Kasus Penipuan
20
16
34
11
9
Jumlah Kasus Pemalsuan Uang
10
Pem / Kebakaran
11
Jumlah tindak kriminal selama 1 tahun
12
Jumlah Penduduk
13
Angka Kriminalitas (11)/(12)
-
-
-
-
36
25
11
11
288
272
297
290
443,857
445,387
451,264
455,484
0.000649
0.000611
0.000658
0.000636
Sumber Data : Kesbangpol Linmas 2010
Tabel diatas menunjukkan bahwa angka kriminalitas di Kabupaten Agam berfluktuasi dan cenderung menurun pada Tahun 2010 dibandingkan pada Tahun 2007, dimana kasus yang paling banyak terjadi adalah kasus pencurian.
2.4.3.2. Jumlah Demonstrasi Jumlah kejadian demonstrasi yang terjadi di Kabupaten Agam adalah sebagai berikut: Tabel II-82 Jumlah Demonstrasi Tahun 2008 s/d 2010 No
URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
1
Bidang Politik
-
-
-
-
-
2
Ekonomi
-
-
2
4
2
3
Kasus Pemogokan Kerja
-
-
-
1
Sumber : Kesbangpolinmas Kabupaten Agam Tahun 2010
Tabel diatas menunjukkan demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah karena adanya gugatan atas tanah ulayat dan penyerahan lahan plasma yang belum terealisasi. Sengketa tanah meliputi lahan perkebunan PT Mutiara Agam yang sudah memasuki ranah hukum (perdata) dan diminta untuk menunggu putusan pengadilan. Sedangkan masalah pembagian lahan plasma menunggu pengesahan oleh niniak mamak tentang penetapan anggota, sehingga akhirnya dapat ditetapkan melalui Keputusan Bupati.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-98
Secara umum kondisi sarana dan prasarana di kabupaten Agam telah cukup memadai dan mampu mendukung berkembangnya investasi dan perdagangan berupa prasarana jalan, air bersih, sumber daya listrik, komunikasi, dan sarana prasarana kesehatan. Faktor pendukung penting lainnya adalah Kabupaten Agam merupakan tempat yang aman untuk berinvestasi. Hal ini tercermin dari masih kecilnya masalah ketertiban dan keamanan yang terjadi. Terkait dengan hal ini, Kabupaten Agam memiliki 2 unit Kantor Polres, yakni Kantor Polres Agam untuk wilayah Barat yang berpusat di Lubuk Basung dan Polresta Bukittinggi yang mencakup wilayah Agam Timur yang berpusat di Kota Bukittinggi. Jaminan keamanan juga didukung oleh keberadaan Kodim 0304 Agam yang berada di Kota Bukittinggi dan Satuan Polisi Pamong Praja yang berpusat di Kota Lubuk Basung dan di setiap Kecamatan. Dalam meningkatkan iklim investasi Pemerintah Kabupaten Agam telah menyusun kebijakan yang mendorong dan mendukung berkembangnya kegiatan investasi diantaranya : a.
Mengatur tata cara pemanfaatan lahan/tanah masyarakat adat (ulayat nagari, suku, kaum), pribadi dan erfacht.
b.
Memberikan jaminan kepastian, kejelasan dan transparansi dalam setiap proses perizinan investasi melalui penetapan prosedur tetap perizinan penanaman modal dan pelayanan perizinan dengan sistem pelayanan satu pintu.
c.
Pemerintah Kabupaten Agam juga memberikan berbagai fasilitas di bidang investasi, antara lain : Fasilitasi informasi potensi dan peluang investasi, Fasilitasi kunjungan ke lokasi dan Fasilitasi pelayanan administrasi perizinan
2.4.3.3. Lama Proses Perizinan Dalam pelayanan investasi, Bupati telah menetapkan Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Umum di Kantor Pelayanan Terpadu. Tabel berikut menunjukkan Lama waktu proses perizinan pelayanan umum pada Kantor Pelayanan Terpadu, dimana waktu proses perizinan ini berlaku apabila seluruh persyaratan yang diperlukan telah dipenuhi oleh pemohon izin. Tabel II-83 Lama Proses Perizinan Pelayanan Umum di Kabupaten Agam No.
Jenis Pelayanan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Lama Waktu Proses Perizinan
II-99
1
Izin Pemasangan Reklame
Tanpa Survey Lapangan Maksimal 1 Jam jika butuh survey lapangan maksimal 3 hari
2
Izin Pemanfaatan Aset Daerah
2 ( dua ) hari
3
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Tangkap
2 ( dua ) hari
4
Surat Izin Penangkapan Ikan ( SIPI )
2 ( dua ) hari (setelah survey)
5
Izin Usaha Perikanan/ Pembudidayaan Ikan
2 ( dua ) hari (setelah survey Lapangan)
6
TDI ( Tanda daftar Industri )
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya permintaan TDI secara lengkap dan benar
7
Tanda Daftar Gudang (TGD)
5 Hari Kerja
8
Kartu Pengawasan (KP) Izin Trayek Angkutan Pedesaan a. Pertama / Baru
2 Hari
b. Pembaruan /Perpanjangan (Tiap Tahun)
1 Hari
9
Izin Insidentil Angkutan Pedesaan
1 Jam
10
Izin Trayek Angkutan Pedesaan a. Pertama / Baru
2 Hari
b. Pembaruan /Perpanjangan
2 Hari
11
Izin Penelitaian
1 (satu) hari
12
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Khusus
10 Hari
13
Penyewaan Pemakaian Kendaraan Bermotor & alat berat
7 Hari
14
Izin Pelaksanaan Penanaman Modal (izin Usaha Tetap) IUT
40 Hari
15
Surat Izin Pertambangan Rakyat (SIPR) Eksploitasi
1 Minggu
16
Surat Izin Pertambangan Rakyat (SIPR) PengolahanPemurnian
3 Hari
17
Surat Izin Pertambangan Rakyat (SIPR) PengangkutanPenjualan
3 Hari
18
Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksplorasi
1 Minggu
19
Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi
1 Minggu
20
Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) PengolahanPemurnian
3 Hari
21
Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) PengangkutanPenjualan
3 Hari
22
Kuasa Pertambangan (KP) Penyelidik Umum
1 Minggu
23
Kuasa Pertambangan (KP) Eksplorasi
2 Minggu
24
Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi
21 Hari
25
Kuasa Pertambangan (KP) Pengolahan-Pemurnian
10 Hari
26
Kuasa Pertambangan (KP) Pengangkutan/Penjualan
3 Hari
27
Izin Eksplorasi Air Bawah Tanah
1 Minggu
28
Izin Pengeboran Air Bawah Tanah
1 Minggu
29
Izin Penurapan mata Air
1 Minggu
30
Izin Pengambilan mata Air
1 Minggu
Sambungan Tabel II-83 No. 31
Jenis Pelayanan Izin Pengambilan air bawah tanah
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Lama Waktu Proses Perizinan 1 Minggu
II-100
32
SIIPAT ( Surat Izin Perusahaan Pengeboran air bawah tanah )
3 hari
33
Izin Juru BOR
3 hari
34
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri (IUKS)
2 Minggu
35
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum (IUKU)
2 Minggu
36
Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
2 Minggu
37
Izin Pendirian SPBU
2 Minggu
38
Izin Depot BBM
1 Minggu
39
Izin Pengumpulan dan Penyaluran Pelumas Bekas
1 Minggu
40
Persetujuan penggabungan perusahaan (merger)
30 Hari
41
Fasilitas Penanaman Modal ( Import Barang Modal )
30 Hari
42
Fasilitas Import bukan barang baku
30 Hari
43
Izin Prinsip Penanaman Modal
14 Hari
44
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
14 Hari
45
Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal
14 Hari
Suber Data : KPT Kabupaten Agam 2010
2.4.3.4. Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi Daerah Dalam
upaya
peningkatan
Peningkatan
Pendapatan
Asli
Daerah,
Pemerintah Kabupaten Agam telah menetapkan jenis pungutan berupa Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel II-84 Jenis Pajak dan Retribusi Daerah di Kabupaten Agam No
Jenis Pungutan
Dasar Hukum Perda
SKPD Penanggung jawab
1
Pajak Hotel
3 Tahun 2003
DPPKA
2
Pajak Restoran
4 Tahun 2003
DPPKA
3
Pajak Hiburan
8 Tahun 2000
DPPKA
4
Pajak Reklame
7 Tahun 2009
DPPKA
5
Pajak Penerangan Jalan
11 Tahun 2003
DPPKA
6
Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C (diganti Pajak Mineral Bukan Logam dan batuan)
42 Tahun 1997
8
Pajak Air Tanah
DPPKA
9
Pajak Sarang Burung Walet
DPPKA/HUTBUN
10
BPHTB
DPPKA
11
Pajak Bumi dan bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
DPPKA
BAG. ADM SDA
Retribusi Daerah Sambungan Tabel II-84
No
Jenis Pungutan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Dasar Hukum
SKPD
II-101
Perda
Penanggungjawab
1
Retribusi Pelayanan Kesehatan
8 Tahun 2009
Dinas Kesehatan
2
Izin Praktek Tenaga Medis dan Keperawatan
15 Tahun 2003
RSUD
3
Izin Pedagang Eceran Obat
14 Tahun 2003
4
Retribusi Pelayanan Persampahan
7 Tahun 2000
Dinas PU
5
Retribusi Parkir di tepi jalan umum
10 Tahun 2000
Dinas Perhubungan
6
Retribusi Pengujian Kendaraan bermotor
10 Tahun 2008
Dinas Perhubungan
7
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam kebakaran
6 Tahun 2000
BPBD
8
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
5 Tahun 2003
Bagian Umum/DPPKA
9
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
4 Tahun 1999
10
Izin Usaha Perdagangan
8 tahun 2005
Koperindag, UMKM, Peternakan, Kelautan dan Perikanan
11
Retribusi terminal
3 Tahun 2001
Dinas Perhubungan
12
Retribusi Tempat Khusus Parkir
10 tahun 2005
Dinas Perhubungan
13
Retribusi Rumah Potong Hewan
11 Tahun 1998
Dinas Peternakan
14
Retribusi Tempat Parkir dan Olahraga
4 Tahun 2000
Dispora dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
15
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
5 Tahun 1999
Bagian Perekonomian, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Pertanian
16
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
7 Tahun 1999
Dinas PU
17
Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian
13 tahun 1998
Bagian PAP
18
Retribusi Izin trayek
30 Tahun 1998
Dinas Perhubungan
19
Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
6 Tahun 1999
Bagian Adm Pertanahan
20
Retribusi Izin Usaha Perikanan
3 Tahun 2009
Dinas Kelautan dan Perikanan
21
Retribusi SIUJK
5 Tahun 2009
Dinas Pekerjaan Umum
Suber Data : DPPKA Kabupaten Agam 2010
2.4.3.5. Jumlah Perda yang mendukung Iklim Usaha Dalam rangka mempercepat peningkatan penanaman modal di Kabupaten Agam, Pemerintah telah menetapkan peraturan berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati untuk mendukung investasi daerah sebagai berikut : 1. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2004 tentang Penanaman Modal. 2. Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Umum di Kantor Pelayanan Terpadu. 3. Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tatacara Permohonan Penanaman Modal.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
II-102
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2005-2010 Kebijakan anggaran berdasarkan pada pendekatan kinerja dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Anggaran kinerja adalah suatu anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kegiatan atau output dari rencana alokasi biaya atau input yang ditetapkan dengan memperhatikan kondisi semua komponen keuangan. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah maka timbul hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan memerlukan pengeluaran dalam suatu sistem pengeluaran keuangan daerah. Dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah telah menetapkan sejumlah Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah (PP), Permendagri, serta Keputusan Menteri Keuangan sebagai operasionalisasi
dari Undang-undang
Otonomi Daerah, antara lain sebagai berikut : 1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara 2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara 4. PP No. 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah 5. PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 6. PP No. 8/2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 7. Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diperbarui dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007 8. Kepmenkeu No. 141/KMK.07/2001 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah Sebagai tindak lanjut dari beberapa peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan tersebut diatas, disikapi dengan menerbitkan beberapa regulasi yang bersifat implementasi di daerah, antara lain : 1. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-1
2. Peraturan Bupati Agam Nomor 6 Tahun 2008 tentang Mekanisme Penatausahaan Pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Agam. 3. Peraturan Bupati Agam Nomor 60 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah. Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Keuangan Daerah bermakna semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan
yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD 2005-2010 Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan,
penatausahaaan,
pelaporan,
pertangungjawaban,
pengawasan keuangan daerah. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah tersebut, yang menjadi pedoman dalam kegiatan selanjutnya adalah mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien, yang dilaksanakan melalui tiga pilar utama yaitu transparansi, akuntabilitas dan partisipatif. Dengan
adanya
penerapan
prinsip-prinsip
tersebut,
maka
akan
menghasilkan pengelolaan keuangan daerah tertuang dalam APBD yang benarbenar mencerminkan kepentingan dan pengharapan masyarakat serta daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab. Sehingga nantinya akan melahirkan kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan kinerja kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah pada RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2006-2010, pengelolaan penerimaan daerah diarahkan kepada peningkatan realisasi pendapatan daerah untuk mendukung peningkatan kinerja keuangan secara keseluruhan. Sedangkan belanja daerah yang dialokasikan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-2
Pada Tahun 2006-2009 rata rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah adalah sebesar 10.18%, untuk gambaran lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel : III-1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2006 s/d Tahun 2009 No
Uraian
2006 (n-5) (Rp. 000,-)
2007 (n-4) (Rp. 000,-)
2008 (n-3) (Rp. 000,-)
2009 (n-2) (Rp. 000,-)
Rata-rata Pertumbuhan (%)
1 PENDAPATAN 1.1 Pendapatan Asli Daerah 1.1.1 Pajak Daerah 1.1.2 Retribusi Daerah 1.1.3 Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah
422,814,353 17,292,120 4,120,702 3,391,392 1,894,261 7,885,764
507,964,658 24,730,316 4,974,265 4,445,895 1,980,632 13,329,524
548,360,222 24,180,991 5,272,620 5,304,039 2,557,455 11,046,877
561,734,081 25,956,304 7,184,480 6,038,728 3,062,021 9,671,074
10.18 16.05 20.99 21.42 17.80 13.15
1.2 Dana Perimbangan 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.2.3 Dana Alokasi Khusus
387,729,946 19,312,946 338,577,000 29,840,000
448,111,626 21,341,626 377,132,000 49,638,000
499,184,206 22,146,458 414,880,748 62,157,000
494,596,497 21,265,207 418,752,290 54,579,000
17,792,287 -
35,122,715 -
24,995,025 -
41,181,281 -
8.68 3.43 7.44 26.46 44.44 -
2,749,000 -
631,290 -
3,939,481 2,500,000
14,427,900 -
237.75 -
12,181,066
12,383,905
14,167,644
16,496,994
10.84
2,862,221
22,107,520
4,387,900 -
10,256,387 -
51.20 (33.33)
1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 1.3.1 Hibah 1.3.2 Penerimaan Health Workforce And Services/HWS 1.3.3 Bantuan dana Pilkada dari APBN 1.3.4 Dana darurat 1.3.5 Dana Penyesuaian/Dana Penyeimbang dan Otonomi Khusus 1.3.6 Dana Bencana Alam 1.3.7 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 1.3.8 Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 1.3.9 Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Pada tabel di atas terlihat realisasi Pendapatan Asli Daerah, selama periode Tahun 2006-2009 tingkat pertumbuhan rata-rata Pendapatan Asli Daerah mencapai 24,48%. Sementara tingkat pertumbuhan rata-rata Dana Perimbangan adalah sebesar 23,15% dan tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan daerah sebesar 21,90%. Artinya tingkat pertumbuhan rata-rata Pendapatan Asli Daerah lebih besar dari tingkat pertumbuhan penerimaan dana perimbangan dan pendapatan secara keseluruhan. Untuk pencapaian target Pendapatan Asli Daerah telah dilakukan upaya sebagai berikut: 1. Upaya intensifikasi yang dilakukan meliputi :
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-3
a. Mengintensifkan pemungutan sumber-sumber PAD, dengan melibatkan Dinas/Instansi terkait. b. Meningkatkan koordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi dalam penerimaan dana perimbangan dan dana bagi hasil. c. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi untuk mewujudkan percepatan dan peningkatan penerimaan dana perimbangan. d. Pemberian insentif kepada Nagari yang berhasil merealisasikan PBB sesuai dengan target yang ditetapkan. e. Kontinuitas monitoring dan evaluasi pencapaian target masing-masing SKPD pengelola pendapatan. f. Melakukan evaluasi peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah, dan melakukan revisi Perda lama, yaitu : 1)
Perda tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dengan Perda Nomor 10 Tahun 2008;
2)
Perda tentang Pajak Reklame dengan Perda Nomor 7 Tahun 2009;
3)
Perda tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dengan Perda Nomor 8 Tahun 2009.
2. Sedangkan upaya Ekstensifikasi dilakukan dengan pertimbangan : a. Memenuhi kriteria pajak atau retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Memiliki potensi yang layak dan ekonomis untuk dipungut. c. Tidak menimbulkan efek ekonomi negatif. Sehingga dengan pertimbangan tersebut diatas, hanya 2 jenis sumber Pendapatan Asli Daerah baru yang ditetapkan, yaitu : a. Retribusi Izin Usaha Perikanan yang ditetapkan dengan Perda Nomor 3 Tahun 2009. b. Retribusi Surat izin Usaha Jasa Konstruksi yang ditetapkan dengan Perda Nomor 5 Tahun 2009. Walaupun telah dilakukan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah, dilihat kontribusinya terhadap total pendapatan daerah belum mengalami peningkatan yang signifikan, selama Tahun 2006-2009 masih berkisar pada angka 4%. Sementara konstribusi Pendapatan Transfer baik yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi terhadap total pendapatan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-4
daerah sangat tinggi, berkisar pada angka 95% sampai dengan 96%. Hal ini berarti bahwa tingkat ketergantungan Pemerintah Kabupaten Agam sangat besar terhadap Pemerintah Pusat atau Pemerintah Propinsi. Belanja Daerah diartikan sebagai kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan, dengan kata lain belanja daerah merupakan salah satu unsur pengeluaran daerah, disamping pembiayaan pengeluaran.
Sebagai pengeluaran daerah, belanja daerah merupakan
perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Pengalokasian belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan
daerah
kabupaten, baik untuk urusan wajib dan urusan pilihan, maupun urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah, atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja pada Tahun 2008 dan 2009 terlihat pada tabel berikut : Tabel III-2 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Agam Tahun 2008-2009 No
Uraian
A Belanja Tidak Langsung
2008 Realisasi Anggaran Belanja Belanja (Rp. (Rp. 000,-) 000,-)
2009 (%)
Anggaran Belanja Realisasi Belanja (Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
(%)
384,590,579
365,963,473
95.16
445,381,120
436,082,941
97.91
340,208,574
324,830,744
95.48
374,046,980
367,954,869
98.37
2 Belanja Bunga
0.00
0.00
0.00
0.00
3 Belanja Subsidi
0.00
0.00
0.00
0.00
500,000
500,000
100.00
23,399,296
22,065,339
94.30
12,021,346
10,903,840
90.70
12,919,748
12,167,353
94.18
1 Belanja Pegawai
4 Belanja Hibah 5 Belanja Bantuan Sosial 6 Belanja Bagi Hasil
590,279
590,279
100.00
650,941
650,941
100.00
29,770,380
28,745,326
96.56
32,392,312
31,572,002
97.47
1,500,000
393,283
26.22
1,971,842
1,672,437
84.82
B Belanja Langsung
277,938,259
209,119,946
75.24
197,482,883
180,368,042
91.33
1 Belanja Pegawai
23,980,982
19,100,842
79.65
20,325,496
18,410,479
90.58
2 Belanja Barang dan Jasa
94,930,903
79,205,034
83.43
71,782,831
64,274,428
89.54
3 Belanja Modal
159,026,375
110,814,071
69.68
105,374,555
97,683,135
92.70
C Total Belanja
662,528,839
575,083,418
86.80
642,864,003
616,450,983
95.89
7 Belanja Bantuan Keuangan 8 Belanja Tidak Terduga
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
P A n g g
III-5
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2008 realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar 95,16% dan realisasi Belanja Langsung (BL)
hanya
sebesar 75,24% dari anggarannya. Untuk Tahun 2009, realisasi Belanja Tidak Langsung dan realisasi Belanja Langsung masing-masing adalah 97,91% dan 91,33% dari anggarannya. Hal ini berarti pada Tahun 2009 sistem perencanaan Pemerintah Kabupaten telah semakin baik. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilakukan analisis rasio sebagaimana yang terdapat dalam tabel berikut : Tabel III-3 Rasio Belanja Perjenis Belanja Terhadap Total Belanja Dan Rasio Efisiensi Belanja No
Uraian
2008
2009
1
Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja
19.27
15.85
2
Rasio Belanja Langsung terhadap Total Belanja
36.36
29.26
3
Rasio Belanja Tidak Langsung terhadap Total Belanja
63.64
70.74
4
Rasio Efisiensi Belanja
86.80
95.89
Keterangan: a. Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja Pada Tahun 2008 Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja adalah 19,27%, berkurang menjadi 15,85% pada Tahun 2009. b. Rasio Belanja Langsung terhadap Total Belanja dan Rasio Belanja Tidak Langsung terhadap Total Belanja Dari perhitungan rasio yang terdapat pada tabel diatas, dapat kita lihat bahwa rasio Belanja Tidak Langsung lebih besar dari rasio Belanja Langsung. Seharusnya rasio Belanja Langsung harus lebih besar dari rasio Belanja Tidak Langsung, karena Belanja Langsung sangat mempengaruhi kualitas output kegiatan. c. Rasio Efisiensi Belanja Rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur tingkat penghematan anggaran yang dilakukan Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Agam. Pemerintah dikatakan telah melakukan efisiensi anggaran jika rasionya kurang dari 100%. Sementara,untuk melihat proporsi realisasi belanja berdasarkan fungsinya dapat kita lihat pada tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-6
Tabel III-4 Proporsi Realisasi Belanja Tahun 2008 dan 2009 2008
2009
Fungsi Realisasi Pelayanan Umum Ketertiban dan Ketentraman Ekonomi Lingkungan Hidup Perumahan dan Fasilitas Umum Kesehatan Pariwisata dan Budaya Pendidikan Jumlah
%
Realisasi
%
45.058.165.068 3.501.001.289 18.920.964.730 1.870.043.158 49.671.205.362 27.215.429.859 3.554.317.744 52.380.603.117
22,29 1,73 9,36 0,92 24,57 13,46 1,76 25,91
40.117.356.128 4.271.614.744 16.921.462.795 1.268.998.439 70.527.782.562 18.349.510.619 513.958.648 25.035.983.399
22,66 2,41 9,56 0,72 39,84 10,37 0,29 14,14
202.171.730.327
100,00
177.006.667.334
100,00
Pada Tahun 2008, belanja untuk Fungsi Pendidikan sebesar 25,91% dari total belanja merupakan proporsi tertinggi, kemudian diikuti oleh Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum sebesar 24,57%, dan Fungsi Pelayanan Umum sebesar 22,29%. Sementara proporsi yang paling rendah adalah pada Fungsi Lingkungan Hidup sebesar 0,92%. Pada Tahun 2009, belanja untuk Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum sebesar 39,84% dari total belanja merupakan proporsi tertinggi, kemudian diikuti oleh Fungsi Pelayanan Umum sebesar 22,66% dan Fungsi Pendidikan sebesar 14,14. Sementara proporsi yang paling rendah adalah pada Fungsi Pariwisata dan Budaya sebesar 0,29%.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-7
3.1.2 Neraca Daerah Tabel III-5 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Agam TAHUN
URAIAN ASET ASET LANCAR KAS INVESTASI JANGKA PENDEK PIUTANG PERSEDIAAN JUMLAH ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI NON PERMANEN INVESTASI PERMANEN JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP TANAH PERALATAN DAN MESIN GEDUNG DAN BANGUNAN JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN ASET TETAP LAINNYA KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP JUMLAH ASET TETAP DANA CADANGAN DANA CADANGAN ASET LAINNYA JUMLAH DANA CADANGAN DAN ASET LAINNYA JUMLAH ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR EKUITAS DANA INVESTASI EKUITAS DANA CADANGAN JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
2006
2007
2008
PERTUMBUHAN RATA-RATA
2009
104,799,539,819.69 1,155,296,928.00 3,713,584,395.00 109,668,421,142.69
122,758,875,846.20 3,151,348,038.45 2,800,458,994.00 128,710,682,878.65
94,902,923,305.36 5,006,699,918.00 6,153,429,485.48 106,063,052,708.84
39,027,364,597.36 7,259,401,153.00 6,081,667,232.16 52,368,432,982.52
-21.48 0.00 92.21 31.32 -16.95
4,574,420,000.00 13,828,136,281.00 18,402,556,281.00
5,574,420,000.00 15,955,810,341.00 21,530,230,341.00
5,574,420,000.00 16,955,810,341.00 22,530,230,341.00
5,574,420,000.00 16,178,431,460.00 21,752,851,460.00
7.29 5.69 6.06
258,426,009,810.00 67,932,111,019.00 338,637,413,385.00 1,116,704,758,070.00 7,526,416,175.00 1,789,226,708,459.00
262,013,625,313.00 84,767,370,505.00 373,306,217,146.00 1,154,917,113,920.00 9,718,734,399.00 10,101,423,542.00 1,894,824,484,825.00
265,059,684,784.00 266,162,936,665.00 103,013,492,794.00 112,596,807,501.00 405,172,785,101.00 483,868,785,092.00 1,199,886,039,012.00 1,233,269,244,940.00 20,508,508,744.00 20,924,742,074.00 11,487,291,200.00 2,084,591,200.00
0.99 18.54 12.73 3.37 47.39 -22.71
2,005,127,801,635.00 2,118,907,107,472.00
5.80
1,917,297,685,882.69
2,045,065,398,044.65
114,317,100.00 114,317,100.00 2,133,835,401,784.84 2,193,028,391,914.52
-33.33 -33.33 4.59
814,699,322.00 814,699,322.00
37,651,188.00 80,248,315.00 117,899,503.00
109,668,421,142.69 1,806,814,565,418.00 1,916,482,986,560.69 1,917,297,685,882.69
128,673,031,690.65 1,916,274,466,851.00 2,044,947,498,541.65 2,045,065,398,044.65
22,432,511.00 8,664,043.00 31,096,554.00
367,272,222.00 367,272,222.00
106,040,620,197.84 52,001,160,760.52 2,027,763,685,033.00 2,140,659,958,932.00 2,133,804,305,230.84 2,192,661,119,692.52 2,133,835,401,784.84 2,193,028,391,914.52
Pada tabel diatas, selama periode Tahun 2006 samapai dengan Tahun 2009 dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan Aset Lancar sebesar (16,95%), investasi jangka panjang sebesar 6,06%, dan asset tetap sebesar 5,80%. Sementara, ratarata pertumbuhan hutang dan ekuitas/modal masing-masing adalah sebesar 307,31% dan 4,60%. Aset Lancar terdiri dari Kas,Investasi Jangka Panjang,Piutang dan Persediaan. Rata-rata pertumbuhan tertinggi adalah pada Rekening Piutang sebesar 92,21% yang merupakan Piutang Pajak dan Retribusi serta Piutang Bagi Hasil Pajak Propinsi. Meningkatnya jumlah piutang setiap tahun dikarenakan belum optimalnya
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-8
498.94 -93.12 307.31 0.00 -17.07 5.81 0.00 4.60 4.59
pengelolaan piutang dan pengawasan terhadap objek/wajib pajak dan retribusi. Sementara angka rata-rata pertumbuhan terendah berada pada Rekening Kas sebesar (21,48%) yang ditandai dengan menurunnya saldo kas setiap tahun. Hal ini menandakan bahwa secara keseluruhan kinerja anggaran semakin baik. Investasi Jangka Panjang dapat dibagi menjadi Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen. Investasi Non Permanen merupakan Investasi Dana Bergulir, dengan tingkat pertumbuhan 21,86% (dari Tahun 2006 ke Tahun 2007) dan rata-rata pertumbuhan: 7,29%. Investasi Permanen merupakan Investasi dalam bentuk penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Agam pada: Bank Nagari Sumatera Barat sebesar
Rp.12.533.253.179,-,
Pemerintah
Provinsi
Sumatera
Barat
(untuk
pembangunan Mess Pemda Tahun 2008) sebesar Rp.1.000.000.000,-, PDAM sebesar Rp.2.765.178.281,-, PT.Agam Karya Permai sebesar Rp.660.000.000,-, dan Yayasan Purna Bhakti sebesar Rp.220.000.000,-. Rata-rata pertumbuhan Investasi Permanen adalah 5,69%. Ini memperlihatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Agam telah mulai gencar melakukan dan mengembangkan investasi diberbagai bidang. Aset Tetap merupakan asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan pelayanan publik. Aset Tetap terdiri dari : Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap lainnya,dan Konstruksi dalam Pengerjaan dengan rata-rata pertumbuhan
masing-masing
sebesar : 0,99%, 18,60%, 12,73%, 3,37%, 47,39%, dan (22,71%). Pada periode Tahun 2006 - 2009, belum ada perhitungan terhadap akumulasi penyusutan asset tetap. Perhitungan terhadap penambahan asset tetap berasal dari pembelian atau berasal dari penerimaan hibah,sementara perhitungan terhadap pengurangan asset tetap berasal dari penghapusan asset karena telah habis masa manfaatnya atau karena hal lain sehingga asset ini tidak bisa digunakan/dioperasionalkan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan pelayanan publik. Untuk menilai jumlah asset yang sesungguhnya, dilakukan dengan cara: menghitung saldo awal asset ditambah
dengan
penghapusan
asset.
pembelian Sedangkan
asset/penerimaan Konstruksi
hibah
dalam
dikurangi
pengerjaan
dengan
merupakan
Konstruksi dalam pengerjaan tahun–tahun sebelumnya yang masih belum selesai dan belum dimanfaatkan. Aset Lainnya merupakan alat-alat kantor dan rumah tangga yang rusak, yang untuk sementara waktu ditempatkan di rekening ini menunggu diadakannya penghapusan asset.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-9
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo kurang dari satu periode akuntansi. Kewajiban jangka pendek dapat berupa Hutang kepada Pihak Ketiga, dan Hutang SKPD dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 498,94% dimana pada Tahun 2009 terdapat hutang Dinas Pendidikan sebesar Rp.325.322.222,-, dan hutang Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp.41.950.000,- . Kewajiban Jangka Panjang merupakan hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Kewajiban Jangka Panjang berupa kewajiban/hutang kepada Lembaga Keuangan Bank dengan rata-rata pertumbuhan sebesar (93,12%). Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih jumlah Aktiva Lancar dengan jumlah Hutang Lancar. Ekuitas Dana Lancar terdiri dari : SILPA, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan, dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek. Rata-rata pertumbuhan Ekuitas Lancar periode Tahun 2006 s/d Tahun 2009 adalah sebesar (17,70%). Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah Investasi,Aset Tetap, dan Aset lainnya dengan jumlah hutang yang terdiri dari : Dana yang diinvestasikan dalam Investasi permanen, Dana yang diinvestasikan dalam Investasi non permanen, Dana yang diinvestasikan dalam aset tetap, Dana yang diinvestasikan dalam aset lainnya, dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka Panjang. Rata-rata pertumbuhan Ekuitas Dana Investasi adalah 5,85%. Sebagai tambahan, berdasarkan informasi perkembangan Neraca pada Tabel III-5 diatas, dapat dilihat proporsi kelompok asset seperti tabel berikut: Tabel III-6 Proporsi Kelompok Asset Kabupaten Agam Tahun 2006 s/d 2009 Kategori Aset Aset Lancar Investasi JangkaPanjang Aset Tetap Aset Lainnya Total Aset
2006 2007 Rp. % Rp. 109,668,421,142.69 5.72 128,710,682,878.65 18,402,556,281.00 0.96 21,530,230,341.00 1,789,226,708,459.00 93.32 1,894,824,484,825.00 1,917,297,685,882.69 2,045,065,398,044.65
2008 %
Rp. 6.29 106,063,052,708.84 1.05 22,530,230,341.00 92.65 2,005,127,801,635.00 114,317,100.00 2,133,835,401,784.84
2009 % 4.97 1.05 93.97 0.01
Rp. 52,368,432,982.52 21,752,851,460.00 2,118,907,107,472.00 2,193,028,391,914.52
% 2.39 0.99 96.62
Jika dibandingkan dengan Tahun 2006, maka komposisi asset untuk Tahun 2007 dapat dikatakan lebih baik, yang ditandai dengan penambahan investasi jangka panjang, dan pengurangan proporsi Aset Tetap. Tetapi untuk tahun-tahun berikutnya RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-10
komposisi asset malah kurang baik, terlihat pada berkurangnya Investasi Jangka Panjang dan bertambahnya Asset Tetap. Hal ini menandakan bahwa kondisi keuangan tidak likuid/ tidak sehat. Likuiditas Pemerintah mencerminkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjaga ketersediaan kas dan setara Kas Jangka Pendek (Asset Lancar). Bila dilihat dari Modal Kerja Pemerintah Daerah (pada Tabel III-7 dibawah ini), setiap tahun modal kerja berkurang tetapi masih cukup besar bila dibandingkan dengan hutang/kewajiban lancar. Semakin tinggi modal kerja, berarti likuiditas keuangan semakin baik. Tabel III-7 Perkembangan Modal Kerja Kabupaten Agam Tahun 2006 s/d 2009
Uraian Modal Kerja
2006 109,668,421,142.69
2007 128,673,031,690.65
2008 106,040,620,197.84
2009 52,001,160,760.52
Tetapi bila keseimbangan likuiditas tidak terjaga dengan sangat tingginya nilai asset lancar terutama kas dan setara kas dibandingkan dengan kewajiban maka kondisi keuangan bisa dikatakan tidak sehat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan termasuk asset tetap, Pemerintah Kabupaten Agam belum sepenuhnya menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti : Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Diharapkan untuk kedepannya pengelolaan keuangan ini lebih akuntabel dan akurat. Dari Tabel yang memperlihatkan kondisi keuangan daerah, dapat dicari rasio solvabilitas dan rasio likuiditas sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel III-8 Analisa Rasio Keuangan Kabupaten Agam Tahun: 2006 s/d 2009 Tahun No
Uraian
Rasio Likuiditas : a Rasio Lancar b Rasio Quick 2 Rasio Solvabilitas : a Total Hutang terhadap Total Aset b Total Hutang terhadap Modal
2006 (%)
2007 (%)
2008 (%)
2009 (%)
1
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
-
341,850.26 334,412.35
472,809.54 445,378.69
14,258.75 12,602.85
0.0425 0.0425
0.0058 0.0058
0.0015 0.0015
0.0167 0.0168
III-11
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis Rasio Likuiditas yang digunakan adalah : a. Rasio lancar, merupakan perbandingan/persentase (%) antara aktiva/asset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Pada Tahun 2006 - 2009 kemampuan Pemerintah Kabupaten Agam dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sangat baik. Ini terlihat dari perhitungan pada Tabel : T-III.C.80 dimana rasionya cenderung naik. Pada Tahun 2009, rasio lancar berkurang karena jumlah hutang jangka pendek juga membengkak
dari
Rp.22.432.511,-
pada
Tahun
2008
menjadi
Rp.367.272.222,- tahun 2009, sementara asset lancar malah berkurang dari Rp.106.063.052.708,84 pada Tahun 2008 menjadi Rp.52.368.432.982,52 pada Tahun 2009, tetapi ini masih sangat baik. b. Rasio Quick, merupakan perbandingan/persentase (%) antara selisih aktiva/aset lancar dan persediaan, dengan kewajiban jangka pendek. Rasio ini menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Agam dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa memperhitungkan nilai persediaan yang ada, dengan asumsi bahwa persediaan merupakan komponen yang paling tidak likuid/sulit untuk diuangkan dengan segera tanpa menurunkan nilainya. Dari Tabel: T-III.C.80, dapat dilihat bahwa kemampuan Pemerintah Kabupaten Agam dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya juga sangat baik. Dari perhitungan kedua rasio diatas, dapat disimpulkan bahwa yang sangat berpengaruh adalah nilai kas yang ada. Setiap tahun nilai Kas selalu melebihi nilai kewajiban/hutang jangka pendek, sehingga ini sangat mempengaruhi kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam hal ini kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Agam terlalu likuid (overliquid) dan perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga dan menciptakan keseimbangan likuiditas keuangan.
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Jenis rasio yang digunakan adalah : a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset, merupakan perbandingan/ persentase
(%)
antaraTotal
Hutang
dengan
Total
Aset.
Rasio
ini
menunjukkan persentase jumlah aktiva/asset yang dibiayai oleh hutang. b. Rasio Total Hutang terhadap Modal, merupakan perbandingan/ persentase (%) antara Total Hutang dengan Total Ekuitas Dana. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-12
Bila dilihat dari kedua rasio ini, kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dalam memenuhi kewajiban jangka panjang sangat baik, dimana angka rasio yang dihitung cenderung turun. Semakin kecil rasio yang dihitung berarti semakin tinggi kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun Anggaran 2008 dan 2009. 3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran Untuk belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, kita hanya menggunakan komponen Belanja Pegawai dan Belanja Modal (karena keterbatasan data). Belanja pegawai terdiri dari Belanja Gaji/Tunjangan dan Tambahan Penghasilan serta Belanja Honorarium dan Lembur Pegawai. Sementara Belanja Modal yang kita akomodir sebagai dasar perhitungan hanya belanja pada Program Sarana dan Prasarana Aparatur, dan Belanja Peralatan Kantor. Tabel III-9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Agam No
Uraian
Total Belanja untuk Total pengeluaran pemenuhan kebutuhan (Belanja + Pembiayaan aparatur Pengeluaran) (a) (b)
1 Tahun Anggaran 2008 2 Tahun Anggaran 2009
346,423,236,967.00 395,360,716,975.00
Persentase (a)/(b) x 100%
710,098,756,482.36 576,186,627,629.00
48.79 68.62
Pada Tahun 2008, Total Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur sebesar Rp.346.423.236.967,- atau 48,79% dari Total Pengeluaran. Sedangkan pada Tahun 2009 Total Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur sebesar Rp.395.360.716.975,- atau 68.62 % dari Total Pengeluaran.
3.2.2 Analisis Pembiayaan Tabel III-10 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Agam No
Uraian
1 Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2008 (Rp)
Tahun 2009 (Rp)
548,360,221,927.16
561,734,081,203.00
575,083,418,347.00
616,450,982,507.00
1,103,209,282.00
1,225,655,629.00
Dikurangi Realisasi : 2 Belanja Daerah 3 Pengeluaran Pembiayan Daerah Defisit Riil
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
(27,826,405,701.84)
(55,942,556,933.00)
III-13
Dari Tabel diatas terlihat bahwa Kenaikan Pendapatan Daerah dari Tahun 2008 Rp.548.360.221.927,16 menjadi Rp.561.734.081.203,- pada tahun 2009, diikuti dengan bertambahnya Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Belanja Daerah bertambah dari Rp.575.083.418.347,- pada Tahun 2008 menjadi Rp.616.450.982.507,- pada Tahun 2009. Pengeluaran Pembiayaan Daerah juga bertambah dari Rp. 1.103.209.282,- pada Tahun 2008 menjadi Rp. 1.225.655.629,pada Tahun 2009. Sehingga Defisit Riil tidak berkurang, malah bertambah dari Rp..27.8269.405.701,84 pada Tahun 2008 menjadi Rp. 55.942.556.933,- pada Tahun 2009. Sementara untuk mengetahui seberapa besar komposisi sumber-sumber penerimaan yang dapat menutup defisit riil anggaran, bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel III-11 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Agam
No
Uraian
Proporsi dari Total Proporsi Defisit Riildari Total Defisit Riil 2008 2009 (Rp.) (%) (Rp.)
Total Defisit Riil
1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran sebelumnya
27,826,405,701.84
122,677,402,795.20
55,942,556,933.00
440.87 94,873,429,604.36
2 Pencairan Dana Cadangan
-
-
3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
-
-
4 Penerimaan Pinjaman Daerah
-
-
5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
-
-
6 Penerimaan Piutang Daerah
-
-
7 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan
94,850,997,093.36
(%)
340.87 38,930,872,671.36
169.59
69.59
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk penutup defisit riil, sumber dananya hanya berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Tahun Anggaran sebelumnya. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya pengelolaan pendapatan daerah dan keterbatasan sumber-sumber penerimaan daerah lainnya. Untuk mengetahui nilai dan komposisi realisasi SILPA tahun anggaran sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-14
Tabel III-12 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Agam 2008 No
Uraian
% dari SILPA
Rp.
1 Jumlah SILPA 2 Pelampauan Penerimaan PAD 3 Pelampauan/(Pengurangan) Penerimaan Dana Perimbangan 4 Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 5 Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya 6 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
2009
Rata-rata pertumbuhan
94,850,997,093.36
100.00
38,930,872,671.36
100.00
(58.96)
4,247,378,901.43
4.48
2,585,718,230.00
6.64
(39.12)
584,235,812.00
0.62
(855,992,914.00)
-2.20
(246.51)
2,508,145,840.73
2.64
10,759,235,034.00
27.64
328.97
-
7 Kegiatan Lanjutan
% dari SILPA
Rp.
-
8,664,043.00
0.01
-
-
27,416,000,000.00
28.90
-
-
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Jumlah SILPA pada Tahun 2009 berkurang menjadi Rp. 38.930.872.671,36 dari Rp. 94.850.997.093,36 pada Tahun 2008 dengan tingkat pertumbuhan sebesar (58,96%). Tahun 2008, pelampauan penerimaan PAD (4,48% dari SILPA), dana perimbangan (0,62% dari SILPA) dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah (2,64% dari SILPA) belum dapat mempengaruhi SILPA secara signifikan. Karena pada tahun ini masih ada kewajiban kepada Pihak Ketiga yang sampai akhir tahun belum terselesaikan sebesar Rp.8.664.043,- (0,01% dari SILPA), dan Kegiatan Lanjutan (pembangunan Sport Centre) sebesar Rp. 27.416.000.000,- (28,90% dari SILPA), yang menjadi beban APBD tahun berikutnya. Sedangkan pada Tahun 2009, pelampauan penerimaan PAD (6,64% dari SILPA), dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (27,64% dari SILPA) cukup berpengaruh terhadap nilai SILPA. Disamping ada pelampauan penerimaan, ternyata
ada
pengurangan
terhadap
Penerimaan
Dana
Perimbangan
dari
anggarannya pada tahun ini sebesar Rp.855.992.914,- atau (2,20%) dari SILPA.
3.3 Kerangka Pendanaan 3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Selain belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur, ada lagi belanja periodik yang wajib dan mengikat, dan belanja periodik prioritas utama yang harus diperhitungkan untuk kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-15
yang tidak dapat dihindari, atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Untuk lebih lengkapnya,dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III-13 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kabupaten Agam No
Uraian
3 4
Belanja Tidak Langsung Belanja Gaji dan Tunjangan Belanja Penerimaan Anggota DPRD serta Operasional KDH/WKDH Belanja Bunga Belanja Bagi Hasil
B
Belanja Langsung
A 1 2
1 C 1 2
Belanja Jasa Kantor (telepon, air, listrik dan sejenisnya) Pembiayaan Pengeluaran Pembentukan Dana Cadangan
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2008 (Rp)
277.633.852.061
353.576.069.540
368.605.810.110
15,80
252.603.601.929
319.182.270.474
362.936.919.125
20,03
451.098.696
5.648.473.338
5.017.950.061
(5,58)
-
-
-
-
24.579.151.436
28.745.325.728
650.940.924
(40,39)
7.750.906.463
6.512.697.142
6.864.803.641
(5,28)
7.750.906.463
6.512.697.142
6.864.803.641
(5,28)
96.206.629
103.209.282
10.550.000
(41,25)
-
-
-
-
96.206.629
103.209.282
10.550.000
(41,25)
285.480.965.153
360.191.975.964
375.481.163.751
15,21
Pembayaran Pokok Hutang Total (A+B+C)
Rata-Rata Pertumbuhan (%)
Tahun 2009 (Rp)
Untuk menghitung pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama, komponen yang digunakan pada Belanja Tidak Langsung adalah Belanja Gaji / Tunjangan, Belanja Penerimaan Anggota DPRD serta Operasional KDH / WKH, Belanja Bunga, Belanja Bagi Hasil dan Belanja Bantuan Keuangan. Komponen untuk Belanja Langsung yang bisa digunakan hanya Belanja Jasa Kantor yang rutin dibayar setiap bulannya (karena keterbatasan data) seperti : air,listrik, dan telepon. Sementara untuk komponen Pembiayaan Pengeluaran yang digunakan adalah Pembayaran Pokok Hutang. Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa rata-rata pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama selama kurun waktu 3 (tiga) tahun yaitu : Tahun 2007 - 2009 adalah 19,59%. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada Belanja Tidak Langsung, khususnya Belanja Gaji dan Tunjangan. Ini memperlihatkan bahwa kebutuhan terhadap Belanja Gaji dan Tunjangan semakin meningkat setiap
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-16
tahunnya sejalan dengan penerimaan Dana Alokasi Umum. Sementara yang terendah yakni (41,25%), berada pada kelompok Pembiayaan Pengeluaran tepatnya Pembayaran Pokok Hutang.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-17
3.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu Tabel III-14 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Agam No
Uraian
2009 (n-2) (Rp. 000,-)
Rata-rata Pertumbuhan (%)
Proyeksi Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
(Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4
PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain PAD Yang Sah
561,734,081 25,956,304 7,184,480 6,038,728 3,062,021 9,671,074
10.18 16.05 20.99 21.42 17.80 13.15
700,028,070 36,050,814 10,517,184 8,902,148 4,249,406 12,382,077
767,624,308 42,549,862 12,724,816 10,808,601 5,005,970 14,010,476
845,380,475 50,269,442 15,395,846 13,123,333 5,897,233 15,853,030
935,362,799 59,446,404 18,627,545 15,933,780 6,947,176 17,937,903
1,040,128,490 70,364,717 22,537,600 19,346,103 8,184,051 20,296,963
1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3
Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
494,596,497 21,265,207 418,752,290 54,579,000
8.68 3.43 7.44 26.46
593,442,034 22,749,933 483,410,453 87,281,649
653,298,201 23,530,729 519,392,242 110,375,231
721,969,664 24,338,322 558,052,270 139,579,072
801,273,389 25,173,632 599,589,888 176,509,868
893,468,965 26,037,611 644,219,284 223,212,069
1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Hibah Penerimaan Health Workforce And Services/HWS Bantuan dana Pilkada dari APBN Dana darurat
41,181,281 -
44.44 -
70,535,222 -
71,776,244 -
73,141,369 -
74,643,007 -
76,294,808 -
14,427,900 -
-
41,628,000 -
41,628,000 -
41,628,000 -
41,628,000 -
41,628,000 -
16,496,994
10.84
16,496,994
16,496,994
16,496,994
16,496,994
16,496,994
10,256,387 -
10.00 -
12,410,228 -
13,651,250 -
15,016,375 -
16,518,013 -
18,169,814 -
Dana Penyesuaian/Dana Penyeimbang dan Otonomi Khusus 1.3.6 Dana Bencana Alam 1.3.7 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 1.3.8 Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 1.3.9 Lain-lain Pendapatan Yang Sah
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-18
Untuk perhitungan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus digunakan angka dari PPAS Tahun Anggaran 2011 dan diasumsikan sama sampai dengan Tahun 2015, sementara untuk Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya digunakan asumsi bahwa tingkat pertumbuhan dianggap sama setiap tahunnya, yaitu 10%. Tabel III-15 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kabupaten Agam
No
A
Uraian
Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 2 Belanja Penerimaan Anggota DPRD serta Operasional KDH/WKDH
Tingkat RataData Tahun 2009 Rata (Rp) Pertumbuhan (%) 368,605,810,110
C
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
445,726,033,444
490,152,419,236
539,014,442,654
592,755,063,276
651,861,484,501
439,153,672,142
483,069,039,356
531,375,943,292
584,513,537,621
642,964,891,383
5,017,950,061
8.63
5,921,420,378
6,432,438,956
6,987,558,438
7,590,584,731
8,245,652,194
-
-
650,940,924
-
-
-
-
-
650,940,924
650,940,924
650,940,924
650,940,924
650,940,924
6,864,803,641
5.41
7,627,667,371
8,040,324,176
8,475,305,714
8,933,819,753
9,417,139,401
6,864,803,641
5.41
7,627,667,371
8,040,324,176
8,475,305,714
8,933,819,753
9,417,139,401
10,550,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,550,000
-
-
-
-
-
-
453,353,700,814
498,192,743,412
547,489,748,367
601,688,883,029
661,278,623,902
Pembiayaan Pengeluaran 1 Pembentukan Dana Cadangan 2 Pembayaran Pokok Utang Total Belanja Wajib dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Mengikat Serta Prioritas
Tahun 2012
10.00
4 Belanja Bagi Hasil Belanja Langsung 3 Belanja Jasa Kantor (telepon, air, listrik dan sejenisnya)
Tahun 2011
362,936,919,125
3 Belanja Bunga
B
Proyeksi ( Rupiah )
375,481,163,751
Berdasarkan tabel
diatas, dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan
pada Tahun 2009 (karena data Tahun 2010 belum tersedia), dapat diprediksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama untuk 5 (lima) tahun yang akan datang dengan asumsi tingkat rata-rata pertumbuhan pada masing-masing komponen adalah sama setiap tahunnya
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-19
3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan Tabel III-16 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Agam No
Proyeksi (Rp.000,-)
Uraian
Tahun 2011
1 Pendapatan
Total Penerimaan Dikurangi ; 4 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kapasitas Riil Kemampuan Anggaran
Berdasarkan tabel
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
700,028,070
767,624,308
845,380,475
935,362,799
1,040,128,490
-
-
-
-
-
6,587,705
2,707,399
1,112,681
457,287
187,935
706,615,775
770,331,707
846,493,156
935,820,086
1,040,316,425
453,353,701
497,780,087
546,642,110
600,382,731
659,489,152
253,262,074
272,551,621
299,851,046
335,437,355
380,827,273
2 Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda) 3 Sisa Lebih Riil Pembiayaan(Perhitungan) Anggaran
Tahun 2012
diatas, dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan
pada Tahun 2009 (karena data Tahun 2010 belum tersedia), dapat diprediksi Pendapatan, Sisa Lebih Riil Pembiayaan (Perhitungan) Anggaran serta Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan mengikat serta prioritas utama, dengan asumsi tingkat pertumbuhan pada masing-masing komponen adalah sama setiap tahunnya. Untuk melihat seberapa besar nilai Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran yang sesungguhnya, kita dapat melihat pada tabel berikut: Tabel III-17 Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten Agam
No
Uraian
1 Saldo Kas Neraca Daerah Dikurangi : 2 Kewajiban Kepada Pihak Ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan 3 Kegiatan Lanjutan Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
2008 (n-3) Rp.
2009 (n-2) Rp.
94,902,923,305.36
39,002,978,546.36
8,664,043.00 27,416,000,000.00 67,478,259,262.36
39,002,978,546.36
III-20
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan saldo kas neraca daerah dari Rp.94.902.923.305,36 pada Tahun 2008 menjadi Rp..39.002.978.546,36 pada Tahun 2009 (sekitar 58,90%). Tahun 2008, nilai Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran tidak sama dengan angka pada Saldo Kas Neraca Daerah. Hal ini disebabkan karena pada tahun ini masih ada kewajiban kepada Pihak Ketiga yang belum terselesaikan sampai dengan akhir tahun, dan kegiatan lanjutan. Sehingga nilai Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran yang dapat dipergunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah menjadi berkurang. Sementara untuk Tahun 2009, nilai Saldo Kas Neraca Daerah langsung menjadi nilai dari Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran. Kemudian, untuk mendapatkan gambaran Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran untuk beberapa tahun kedepan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. III-18 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Agam No
Data Tahun Tingkat 2009 (Rp) Pertumbuhan ( % ) Tahun 2011
Uraian
1 Saldo Kas Neraca Daerah
39,002,978,546
(58.90)
Dikurangi ; 2 Kewajiban Kepada Pihak ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan
-
-
3 Kegiatan Lanjutan
-
-
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
39,002,978,546
Proyeksi (Rupiah)
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
6,587,704,982
2,707,399,384
1,112,680,584
457,286,830
187,934,658
6,587,704,982
2,707,399,384
1,112,680,584
457,286,830
187,934,658
Berdasarkan tabel diatas, dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan Tahun 2009 (karena data Tahun 2010 belum tersedia), dapat diprediksi saldo kas neraca, kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan sampai dengan akhir tahun dan kegiatan lanjutan untuk 5 (lima) tahun yang akan datang dengan asumsi tingkat pertumbuhan pada masing-masing komponen adalah sama setiap tahunnya. Berhubung pada Tahun 2009 kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan sampai dengan akhir tahun dan kegiatan lanjutan tidak ada, maka yang dapat dihitung adalah saldo kas neraca daerah. Dari Rp. 39.002.978.546,- pada Tahun 2009 dengan asumsi tingkat pertumbuhan/(pengurangan) sama setiap tahunnya sebesar
(58.90%),
pada
Tahun
2015
saldo
kas
neraca
daerah
menjadi
Rp.187.934.658,-.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
III-21
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1
Permasalahan Pembangunan Sesuai gambaran umum daerah dan hasil evaluasi pelaksanaan RPJM
Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010, ditemukan beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga permasalahan – permasalahan ini tidak menjadi penghambat untuk perwujudan Visi dan Misi Kabupaten Agam lima tahun ke depan. Beberapa
permasalahan
tersebut
akan
diuraikan
menurut
aspek-aspek
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
4.1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Permasalahan pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut : 4.1.1.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2009 melemah dari 6,38 persen menjadi 4,9 persen. Tahun 2010 terjadi pertumbuhan sebesar 5,66. 2. Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) pada Tahun 2010 sebanyak 18.686. atau 17,23% dari jumlah rumah tangga.
4.1.1.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia memiliki arti penting dan strategis dalam proses pembangunan. Sasaran peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia secara menyeluruh tercermin dari: 1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan. 2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 3. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial. 4. Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga berkualitas. Sasaran peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia secara menyeluruh tercermin dari kecenderungan semakin membaik dan meningkatnya Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
1 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-1
4.1.1.2.1
Pendidikan
1. Angka Melek Huruf Kondisi Tahun 2010 penduduk usia di atas 15 tahun yang belum dapat membaca dan menulis terdapat sebanyak 1.417 orang, tersebar pada 13 kecamatan. Kecamatan Banuhampu, Ampek Angkek dan Tilatang Kamang sudah mencapai angka melek huruf 100 %. Sementara itu, Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Ampek Nagari, Malalak dan Palupuh jumlah penduduk usia di atas 15 tahun yang tidak bisa membaca dan menulis masih tinggi. 2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah yang ditargetkan selama 9 tahun ternyata sampai akhir Tahun 2010 baru mencapai 8,5 tahun. Dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Agam, belum satupun kecamatan yang sudah mencapai angka ratarata lama sekolah 9 tahun. Oleh karena itu perlu upaya yang lebih konkrit, sehingga target angka rata-rata lama sekolah 9 tahun ini dapat dicapai. Beberapa kecamatan yang perlu mendapat perhatian khusus adalah Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Raya, Malalak, Palembayan dan Palupuah. 3. Angka Partisipasi Kasar (APK) Dari 16 kecamatan terdapat 5 (lima) kecamatan memiliki APK Tingkat SD/MI masih rendah, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Ampek Nagari, Malalak, Banuhampu, Ampek Angkek dan Kamang Magek. APK tingkat SMP/MTs masih rendah pada 6 (enam) kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Ampek Nagari, Malalak, Banuhampu, Ampek Angkek dan Kamang Magek. APK Tingkat SMA/SMK/MA yang masih rendah terdapat di 11 (sebelas) kecamatan dan hanya 5 (lima) kecamatan yang APK nya termasuk tinggi yaitu : Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Raya, Sungai Pua, Canduang, dan Kamang Magek. Dapat disimpulkan bahwa APK untuk tingkat SD/MI relatif lebih tinggi dibandingkan dengan APK tingkat SMP/MTs dan APK tingkat SMA/SMK/MA. 4. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) dari Tahun 2006 sampai dengan 2010 meningkat dari 31,98 % menjadi 38,08 % pada tingkat SD. Sedangkan tingkat SMP pada Tahun 2006 sebesar 20.77% meningkat menjadi 25,81% pada Tahun 2010. Selanjutnya pada tingkat SMA Tahun 2006 sebesar 13.80% meningkat menjadi 16.54% pada Tahun 2010. APT untuk perguruan tinggi dari 3,65% pada Tahun 2006 menjadi 5,59% pada Tahun 2010. Data tersebut
2 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-2
menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat hanya dapat menyelesaikan pendidikan
sampai
tingkat
SD.
Apabila
dikaitkan
dengan
aspek
ketenagakerjaan, sebagian besar tenaga kerja yang tersedia baru tamat Sekolah Dasar atau sederajat. Oleh karena itu, dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat dan kompetitif, upaya untuk mewujudkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mutlak menjadi prioritas untuk 5 tahun ke depan. 5. Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan penduduk usia 7 hingga 18 tahun yang terdaftar pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA kemudian dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah ditingkat pendidikan tertentu. APM di Kabupaten Agam selama 5 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006 APM untuk tingkat pendidikan SD/MI sebesar 90,11% meningkat menjadi 91.54% pada Tahun 2010. Dari data tersebut terlihat bahwa kenaikan APM setiap tahunnya relatif lamban, sehingga belum mampu memenuhi target APM tingkat SD/MI sebesar 100%. Dilihat dari kecamatan, hanya 5 (lima) kecamatan yang berhasil memenuhi dan melampau target yaitu : Kecamatan Tilatang Kamang (107,20%), Kecamatan Sungai Pua (105,40%), Kecamatan Ampek Angkek (103,33%), Kecamatan Banuhampu (102,99) dan Kecamatan Kamang Magek (102,75%). Sebanyak 10 kecamatan yang capaiannya berkisar antara 80% - 97% dan 1 kecamatan yang capaiannya dibawah 80% yaitu Kecamatan Palembayan yang hanya mencapai 78,19%. Demikian juga halnya dengan APM untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2006 APM tingkat SMP/MTs sebesar 73,88% meningkat menjadi 76,14% pada Tahun 2010. Pergerakan peningkatan APM untuk tingkat SMP/MTs ini juga termasuk lamban, sehingga belum mampu memenuhi target yang ditetapkan sebesar 85%. Untuk APM tingkat pendidikan SMP/MTs ini, hanya ada 3 Kecamatan yang mencapai target yaitu Kecamatan Ampek Angkek (86,25%), Kecamatan Banuhampu (85,95%) dan Kecamatan Tilatang Kamang (85,20%) dan 13 kecamatan lainnya capaiannya berkisar antara 65,51% - 82,43%. Kecamatan yang terendah capaiannya adalah Kecamatan Ampek Nagari sebesar 65,51%. Kondisi yang sama juga terjadi pada APM tingkat pendidikan SMA/SMK/MA. Dalam
5
tahun
terakhir
memang
terjadi
peningkatan
APM,
namun
peningkatannya masih sangat rendah. Tahun 2006 APM untuk jenjang
3 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-3
SMA/SMK/MA adalah sebesar 61,67% hanya meningkat menjadi 64,24% pada Tahun 2010. Sebanyak 5 (lima) kecamatan capaian APM nya di atas 75% yaitu : Kecamatan Banuhampu (79,45%), Kecamatan Ampek Angkek (79,00%), Kecamatan Tilatang Kamang (78,78%), Kecamatan Sungai Pua (77,51%) dan Kecamatan Kamang Magek (77,51%). Sementara itu sebanyak 10 kecamatan capaian APM berkisar antara 50,42% - 64,49% dan 1 kecamatan dengan capaian dibawah 50% yaitu Kecamatan Malalak yang hanya sebesar 46,06%. 6. Angka Partisipasi Sekolah Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah ukuran daya serap pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk jenjang pendidikan dasar selama 5 Tahun terakhir menunjukkan kecendrungan peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Sekolah untuk tingkat pendidikan SD/MI sebesar 88,80% meningkat menjadi 89,93% pada Tahun 2007. Pada Tahun 2008 meningkat menjadi 90,10% dan meningkat lagi menjadi 91,31% pada Tahun 2009 sedangkan pada Tahun 2010 mencapai 91,83%. Dari 16 kecamatan yang ada, sebanyak 5 ( lima ) kecamatan dengan Partisipasi Sekolah berada dibawah angka Kabupaten Agam yaitu sebanyak 6 (enam) kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek. Demikian juga halnya dengan Angka Partisipasi Sekolah untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Sekolah untuk tingkat pendidikan SMP/MTs sebesar 72,25%, meningkat menjadi 73,36% pada Tahun 2007, meningkat menjadi 73,97% pada Tahun 2008 dan menjadi 74,31% pada Tahun 2009 sedangkan pada Tahun 2010 mencapai 75,28%. Dari 16 kecamatan yang ada, Angka Partisipasi Sekolah Tingkat Pendidikan SMP/MTs berada dibawah angka Kabupaten Agam yaitu sebanyak 6 (enam) kecamatan, yaitu : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek. Selanjutnya Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk jenjang pendidikan menengah selama 5 tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang berflutuasi. Pada Tahun 2006 Angka Partisipasi Sekolah
sebesar 66,93%
meningkat menjadi 70,96% dan cendrung menurun pada tiga tahun berikutnya sehingga menjadi 68,17% pada Tahun 2010. Kondisi ini perlu menjadi perhatian
4 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-4
yang lebih serius untuk menghindari terjadinya penurunan APS pada tahuntahun mendatang. 7. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana pelayanan pendidikan, antara lain gedung sekolah. Selama 5 tahun terakhir terjadi kecenderungan penurunan rasio jumlah gedung sekolah SD/MI dengan jumlah penduduk usia 7- 12 tahun dari 154 pada Tahun 2006 menjadi 150 pada Tahun 2010, walaupun pada tahun 2007 terjadi peningkatan menjadi 156. Sedangkan rasio jumlah gedung sekolah SMP/MTs dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun cenderung meningkat dari 262 pada Tahun 2006 menjadi 299 pada Tahun 2010. Secara umum rasio gedung sekolah SD/MI dan SMP/MTs dengan jumlah penduduk usia untuk masing-masing tingkatan pendidikan tersebut sudah memenuhi standar ideal, namun untuk beberapa kecamatan masih mengalami kekurangan Unit Sekolah Baru yaitu di Kecamatan Banuhampu dan Tanjung Mutiara. Sedangkan untuk tingkat SMA/SMK/MA kekurangan Unit Sekolah Baru di Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Matur dan Kecamatan Malalak. 8. Rasio Guru dan Murid Disamping faktor ketersediaan sarana gedung sekolah, faktor lain yang sangat menentukan dalam pembangunan bidang pendidikan adalah ketersediaan guru untuk masing-masing jenjang pendidikan. Rasio guru dengan murid untuk jenjang pendidikan SD/MI mengalami perkembangan yang berfluktuasi, artinya dari Tahun 2006 sampai Tahun 2008 kecenderungannya mengalami penurunan dari 17 menjadi 14, namun pada 2 tahun berikutnya mengalami peningkatan menjadi 16. Sementara itu rasio guru terhadap murid untuk jenjang pendidikan SMP / MTs rasionya cenderung konstan selama 5 tahun, yaitu pada angka rasio 12. Dilihat dari segi kelayakan mengajar, maka sebanyak 500 orang atau sekitar 15,1% dari 3.313 guru SD/MI yang ada termasuk kategori guru yang tidak layak mengajar, karena hanya mempunyai ijazah SLTA ke bawah. Seharusnya guru yang mengajar di tingkat sekolah SD/MI ini adalah guru yang memiliki ijazah Diploma 2 PGSD dan yang lebih tinggi; Kemudian sebanyak 80 orang atau sekitar 3,4% dari 2.550 orang guru SMP/MTs yang tidak layak mengajar, karena hanya memiliki ijazah Diploma I ke bawah.
5 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-5
Seharusnya guru yang mengajar ditingkat sekolah ini minimal memiliki ijazah Diploma III Keguruan; Selanjutnya sebanyak 72 orang atau sekitar 3,7 % dari 1.940 orang guru SMA/SMK/MA yang tidak layak mengajar, karena hanya memilki ijazah Diploma II dan yang lebih rendah. Seharusnya guru yang mengajar ditingkat SMA/SMK/MA adalah guru yang memiliki ijazah minimal Sarjana Keguruan dan yang lebih tinggi; Sarana dan prasarana pendidikan masih perlu ditingkatkan terutama di nagarinagari yang jauh dari pusat kota kecamatan, disamping penempatan guru yang belum merata.
4.1.1.2.2
Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang sangat menentukan dalam pembangunan sumber daya manusia. Seiring dengan prioritas pembangunan dibidang kesehatan merupakan salah satu sektor yang mendapat perhatian. Kondisi pembangunan sektor kesehatan ditandai dengan beberapa indikator yaitu : Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Umur Harapan Hidup dan penderita Gizi Kurang. Pembangunan dibidang kesehatan selama kurun waktu 2005-2009 telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Hal ini terlihat dari hasil cakupan program dan kegiatan bidang kesehatan yang cenderung meningkat dibandingkan dengan kondisi pada 5 tahun sebelumnya. Dari beberapa indikator utama di bidang kesehatan, jelas terlihat peningkatan cakupan yang sangat signifikan. Disamping keberhasilan yang telah dicapai, pada sisi lain masih ada beberapa cakupan indikator kegiatan yang belum mencapai sasaran antara lain: 1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Angka Kelangsungan Hidup Bayi diartikan sebagai probabilitas bayi untuk hidup sampai berusia 1 tahun. Berdasarkan laporan tentang Kematian Bayi di Kabupaten Agam selama Tahun 2010, diperoleh Angka Kematian Bayi sebesar 16 per 1.000 Kelahiran Hidup. Dari Angka Kematian Bayi tersebut diketahui Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kabupaten Agam adalah sebesar 984. Dari 16 kecamatan yang ada, terdapat beberapa kecamatan dengan AKBH-nya diatas AKBH Kabupaten Agam, yaitu : Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Matur, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Malalak, Kecamatan
Banuhampu,
Kecamatan
Canduang,
Kecamatan
Tilatang
6 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-6
Kamang dan Kecamatan Palembayan. Oleh karena itu ada beberapa kecamatan yang perlu diwaspadai yaitu: Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Baso, Kecamatan Kamang Magek dan Kecamatan Palupuah. 2. Angka Usia Harapan Hidup Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan sekali setiap 10 tahun yang dimulai pada Tahun 1970, maka usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Agam cenderung meningkat. Kalau Sensus Tahun 1970 Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Agam adalah 47,7 tahun, maka sensus Tahun 1980 meningkat menjadi 52,2 tahun dan sensus Tahun 1990 meningkat menjadi 59,8 tahun, selanjutnya Sensus Tahun 2000 Angka Harapan Hidup meningkat lagi menjadi 65,5 tahun dan pada Tahun 2010 diperkirakan Usia Harapan Hidup mencapai 68,7 tahun. 3. Balita Gizi Kurang Berdasarkan data dan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, jumlah Balita Gizi Kurang di Kabupaten Agam tercatat sebanyak 47.904 orang atau sekitar 13,65% dari total jumlah balita. Berdasarkan pengelompokkan kecamatan dengan Prevalensi Gizi Kurang yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Sedunia (WHO), maka Kabupaten Agam termasuk dalam kelompok sedang, karena berada pada interval 10-19%. 4. Rasio Posyandu per-satuan Balita Selama 5 tahun terakhir, rasio posyandu terhadap balita pada Tahun 2006 adalah 18.80 per 1.000 kemudian turun menjadi 18.00 per 1.000 pada Tahun 2007 dan meningkat lagi menjadi 18,23 per 1.000 Tahun 2008 dan angka ini sama dengan Tahun 2009 sedangkan pada Tahun 2010 menurun lagi menjadi 17.28 per 1.000. Walaupun ada kecendrungan penurunan, tetapi berdasarkan rasio tersebut, jumlah Posyandu di Kabupaten Agam sudah mencukupi. Namun demikian yang perlu menjadi perhatian adalah agar Posyandu tersebut dapat lebih dioptimalkan fungsi dan keberadaannya di masyarakat sehingga tujuan kegiatan posyandu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat betul-betul dapat dirasakan. 5. Rasio Puskesmas dan Pustu per Satuan Penduduk Berdasarkan rasio Puskesmas terhadap penduduk Kabupaten Agam, jumlah Puskesmas di Kabupaten Agam sudah mencukupi. Artinya dengan jumlah
7 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-7
penduduk Kabupaten Agam sebanyak 455.484 jiwa dengan jumlah Puskesmas sebanyak 22 unit, maka 1 Puskesmas akan melayani sebanyak 20.700 jiwa penduduk, sedangkan standar nasional 1 Puskesmas idealnya melayani sebanyak 25.000 jiwa penduduk. Namun demikian masih perlu dipertimbangkan untuk membangun Puskesmas pada daerah-daerah tertentu dengan pertimbangan seperti : daerah yang terisolir dan daerah perkebunan karena sulit diakses dengan transportasi umum,. Selanjutnya dengan jumlah Puskesmas Pembantu terhadap jumlah penduduk dapat disimpulkan bahwa secara jumlah Puskesmas Pembantu sudah mencukupi. Dengan jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 120 unit dan jumlah penduduk sebanyak 455.484 maka 1 Puskesmas Pembantu melayani sebanyak 3.796 jiwa, sedangkan standar nasional 1 unit Puskesmas Pembantu idealnya melayani 5.000 jiwa. Sama halnya dengan Puskesmas, maka penambahan Puskesmas Pembantu dapat dilakukan untuk daerah yang sulit dijangkau dan daerah pemukiman baru. 6. Rasio Dokter per Satuan Penduduk Perkembangan jumlah dokter di Kabupaten Agam selama 5 tahun terakhir sangat lamban. Pada Tahun 2006 jumlah dokter hanya sebanyak 53 orang, kemudian pada Tahun 2007 menjadi 58 orang dan jumlah ini sama dengan Tahun 2008. Kemudian pada Tahun 2009 bertambah menjadi 63 orang dan pada Tahun 2010 sebanyak 65 orang. Apabila dikaitkan dengan standar pelayanan kesehatan terpadu, idealnya 1 orang dokter melayani 2.500 jiwa penduduk. Berdasarkan kondisi tersebut maka Kabupaten Agam dengan jumlah penduduk pada Tahun 2010 sebesar 455.484 jiwa seharusnya memiliki dokter sebanyak 189 orang. Dari data yang ada tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah dokter di Kabupaten Agam belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian untuk perencanaan pengadaan tenaga dokter untuk tahun mendatang.
4.1.1.2.3
Pertanahan
Masalah yang sering dihadapi adalah sengketa tanah yang terjadi antar kelompok masyarakat, antara masyarakat dengan perusahaan/investor ataupun antara masyarakat dengan pemerintah. Seperti sengketa tanah ulayat, HGU Perkebunan, klaim tanah hibah atas fasilitas publik dan lain sebagainya.
8 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-8
Disamping itu sengketa tapal batas antar nagari maupun antar daerah juga sering terjadi. Beberapa kasus yang belum dapat diselesaikan antara lain batas Nagari Salareh Aia dan Nagari Sitalang, Nagari Lubuk Basung dan Nagari Kampung Pinang dan Nagari Simarasok dengan Nagari Sungai Janiah. Segenap permasalahan tersebut, lebih banyak menyangkut persoalan ulayat/adat. Kondisi tersebut secara langsung berpengaruh terhadap upaya fasilitasi penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
4.1.2 Aspek Pelayanan Umum 4.1.2.1 Pekerjaan Umum 1. Total panjang jaringan jalan di Kabupaten Agam adalah 1.711,20 km. Sepanjang 751,76 km atau 43,93 % dengan kondisi mantap dan lebih dari 50% dalam keadaan rusak berat dan ringan. 2. Rasio jaringan irigasi dibandingkan dengan luas lahan budidaya Tahun 2010 adalah 14,28. yang berarti 1 km jaringan irigasi melayani 14,28 km2 lahan pertanian. 3. Persentase rumah tinggal bersanitasi Tahun 2010 sebesar 12.15 %, lebih separuh tidak bersanitasi. 4. Rasio tempat pembuangan sampah Tahun 2010 hanya sebesar 116,78 m3 per 1000 jumlah penduduk. 5. Panjang jalan yang dilalui roda empat per jumlah penduduk adalah sebesar 0,38 %, berarti tidak sampai 1 % dari jumlah penduduk yang terlayani dengan yang dilalui kendaraan roda empat. 6. Panjang jalan yang mempunyai trotoar dan drainase sebesar 6,26 %. Untuk jaringan jalan perkotaan, karena tidak semua jaringan jalan membutuhkan trotoar dan drainase. 7. Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik (bendung dan jaringan) Tahun 2010 hanya 9,04 % dari total jumlah jaringan irigasi, lebih separuhnya tidak dalam kondisi baik. 8. Rasio rumah layak huni Tahun 2010 adalah 98,45 %, yang berarti 1,55 % yang tidak layak huni. Secara fisik rumah yang ada di Kabupaten Agam sudah layak huni.
9 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-9
9. Rasio permukiman layak huni Tahun 2010 baru hanya 9,17 %, berarti sebagian besar permukiman belum layak huni atau belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
4.1.2.2 Perumahan 1. Rasio rumah tangga pengguna jaringan air bersih (PDAM dan Pamsimas) adalah sebesar 38.37% dari jumlah rumah tangga, berarti sebagian besar penduduk belum menggunakan jaringan air bersih. 2. Rasio rumah tangga pengguna listrik adalah sebesar 90,91 %, berarti masih ada 9,09 % yang belum teraliri listrik. 3. Rasio rumah tangga bersanitasi adalah 12,15 % dari rumah tangga yang ada, berarti sebagian besar rumah tangga belum mempunyai sanitasi.
4.1.2.3 Penataan Ruang 1. Belum optimalnya penerapan konsep tata ruang. Kendali penerapan konsep tata ruang berada pada instansi/pejabat yang berwenang mengeluarkan perizinan untuk setiap aktivitas pembangunan dan usaha. Sementara pihak - pihak yang berwenang tersebut banyak yang belum memahami konsep tata ruang dan arti penting penerapannya untuk menjaga dan mempertahankan kualitas lingkungan. Di sisi masyarakat sendiri, kesadaran untuk mengurus perizinan baik untuk membangun atau berusaha sangat rendah dengan alasan ketidaktahuan, biaya, bahkan manfaatnya untuk mereka sendiri. 2. Rasio ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan ibukota Kabupaten Agam (Lubuk Basung), dalam penataan ruangnya telah diperuntukkan 17 Ha namun belum dikelola. 3. Ketataan terhadap RTRW masih rendah, dimana realisasi RTRW per rencana peruntukannya hanya berkisar 15%. (Penerapan Tata Ruang yang belum optimal).
4.1.2.4 Perhubungan Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
10 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-10
dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi: 1.
Uji tipe yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor yang dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya.
2.
Uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di jalan, meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji. Rasio uji kir adalah 74,62 % dari jumlah kendaraan wajib uji (3.583). seyogyanya seluruh kendaraan wajib mengikuti uji kir.
4.1.2.5 Lingkungan Hidup Beberapa permasalahan di Bidang lingkungan yang dihadapi adalah: 1.
Rusaknya hutan lindung di kawasan Danau Maninjau seluas 1.500 Ha akibat gempa bumi pada Tahun 2009 yang diiringi dengan longsor;
2.
Meningkatnya luas lahan kritis yang mencapai 87.174 Ha (± 39%) dari luas Wilayah Kabupaten Agam;
3.
Pemanfaatan sumberdaya alam yang belum terkelola dengan baik sehingga
menyebabkan
penurunan
kualitas
lingkungan
seperti
pemanfaatan Kawasan Danau Maninjau, sumber energi terbarukan dan pengembangan potensi wisata belum berjalan secara sinegis; 4.
Seringnya terjadi banjir dan longsor yang disebabkan oleh tingginya curah hujan sementara daerah tangkapan air mulai berkurang;
5.
Lemahnya penanggulangan sampah;
6.
Penurunan luas kawasan hutan dan kawasan resapan air serta meningkatnya luas DAS kritis sekitar 650 Ha yang disebabkan alih fungsi lahan untuk perkebunan, pertanian dan pemukiman serta adanya penebangan liar;
7.
Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan masalah dunia yang mempengaruhi sistem pertanian secara langsung dan berdampak timbulnya bencana alam lainnya.
11 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-11
8.
Pemanasan
global
merupakan
bencana
yang
terjadi
karena
terganggunya keseimbangan alam dan kesemuanya murni akibat perbuatan
manusia.
Diantaranya
adalah
kegiatan
industrialisasi,
pertanian, transportasi, perubahan tata guna lahan, pembangkit energi, peningkatan produksi gas metan yang dihasilkan oleh sampah terbuka, pemakaian freon, emisi gas buang dll menghasilkan timbulan gas rumah kaca seperti CO2 , CH4 dan N2O. Selanjutnya gas rumah kaca tersebut menyebabkan peningkatan suhu di muka bumi (pemanasan global). 9.
Pemanasan global pada prosesnya menyebabkan terjadinya perubahan seperti meningkatnya suhu air laut yang selanjutnya meningkatkan penguapan di udara dan berubahnya pola curah hujan serta tekanan udara.
10. Tekanan lingkungan hidup yang cukup berarti juga adalah faktor kependudukan dan kemiskinan yang menimbulkan permasalahan sanitasi, penyediaan air bersih, persampahan dan lain-lain menyebabkan potensi pencemaran dan kerusakan lingkungan serta penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Disamping itu aktivitas pertanian, perkebunan, perikanan, transportasi, industri, pertambangan dan kegiatan lainnya juga memberi kontribusi yang tidak dapat dipandang ringan terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat ditarik issu strategis sebagai berikut: 1. Penerapan tata ruang yang belum optimal 2. Penurunan kualitas lingkungan 3. Kabupaten Agam merupakan daerah rawan bencana
4.1.2.6 Kependudukan dan Catatan Sipil Berdasarkan data Agam Dalam Angka 2010, rasio penduduk yang bekerja adalah sebesar 96 %, ini berarti bahwa sebanyak 7.793 orang penganggur (angkatan kerja Kabupaten Agam masih menganggur).
4.1.2.7 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bidang Perlindungan anak masih belum mendapatkan perhatian yang memadai ditandainya tidak adanya data dan program kegiatan menyangkut perlindungan anak pada tahun belakangan ini.
12 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-12
4.1.2.8 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran Kabupaten Agam masih tergolong tinggi dibanding angka Nasional. TFR Kabupaten Agam 3,4 sedangkan nasional 2,1. Sementara pemerintah menargetkan TFR Tahun 2010 sebesar 1,3. Ini berarti Pemerintah daerah belum berhasil dalam bidang keluarga berencana.
4.1.2.9 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 1. Produk usaha kecil dan menengah kurang mempunyai daya saing di pasaran karena teknik pengemasan yang kurang menarik. Jaminan halal, kebersihan dan higienis masih perlu ditingkatkan serta kontinuitas produksi. 2. Rendahnya
pemanfaatan
teknologi.
Pemanfaatan
teknologi
dalam
produksi dan pemasaran masih sangat terbatas sehingga efisiensi rendah dan upaya peningkatan kualitas sulit dilakukan yang berakibat pada rendahnya daya saing. 3. Kesulitan modal. Sebagian besar usaha kecil mengalami kesulitan modal untuk mengembangkan usahanya sementara akses terhadap lembaga pembiayaan
terutama
perbankan
juga
sangat
terbatas.
Karena
mengandalkan akumulasi keuntungan sebagai sumber dana, maka pertumbuhan usaha menjadi lambat sekali. 4. Lemahnya manajemen usaha. Usaha kecil yang dibangun dengan spirit wirausaha yang kuat biasanya tidak didukung oleh perencanaan yang baik dan pengusahanya tidak dibekali dengan keterampilan manajemen yang baik sehingga mengalami berbagai kesulitan dalam pengembangan usahanya
seperti
pengendalian
mutu,
pengelolaan
personil,
pengembangan pasar dll. 5. Lingkungan usaha yang kurang kondusif. Dalam pemasaran, seringkali usaha kecil dan koperasi menghadapi persaingan yang tidak seimbang dengan usaha skala lebih besar yang sudah memanfaatkan teknologi dengan baik.
4.1.2.10 Penanaman Modal Masih rendahnya investasi yang disebabkan oleh permasalahan lahan dan kurangnya infrastruktur untuk menunjang kegiatan tersebut.
13 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-13
4.1.2.11 Kepemudaan dan Olah Raga Belum tersedianya sarana dan prasana olah raga untuk mendukung kegiatan kepemudaan dalam rangka pengembangan bakat, hal ini disebabkan karana terbatasnya sumberdaya dalam mewujudkannya.
4.1.2.12 Kebudayaan 1.
Belum adanya wadah yang melakukan pengkajian terhadap penerapan nilai sosial budaya
2.
Belum dapatnya masyarakat mengenal secara mudah adat salingka nagari
3.
Masih kurangnya peran tokoh adat dalam penerapan nilai adat dan budaya ditengah masyarakat
4.
Masih kurangnya pemeliharaan benda cagar budaya
5.
Masih perlunya pengembangan benda cagar budaya untuk daya tarik wisata
6.
Belum
adanya
dokumen
kebijakan
pengembangan
nilai
dan
pengelolaan kekayaan budaya 7.
Masih kurangnya pembinaan terhadap sanggar kesenian anak nagari
8.
Belum
tersedianya
sarana
dan
prasarana
pendukung
dalam
pengelolaan keragaman budaya 9.
Masih kurangnya penampilan seni dan budaya anak nagari baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional .
4.1.2.13 Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Penyelenggaraan pemerintahan masih memiliki keterbatasan dalam hal memahami peraturan perundang-undangan dalam mengelola administrasi keuangan, pemerintahan, perencanaan serta pelaksanaan kegiatan
4.1.2.14 Ketahanan Pangan 1.
Masih
rentannya
ketersediaan
pangan
dalam
pemenuhan
gizi
masyarakat, hal ini disebabkan karena masyarakat sangat tergantung dengan beras.
14 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-14
2.
Produksi pangan masyarakat sering mengalami penurunan nilai karena belum memiliki gudang penyimpanan
3.
Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung produksi pangan serta belum optimalnya pemanfaatan lahan.
4.
Terjadinya alih fungsi lahan produktif menjadi areal pemukiman baru, dan tidak adanya cetak sawah baru pengganti lahan yang hilang.
5.
Terjadinya iklim yang ekstrim yang menyebabkan terancamnya produksi pangan masyarakat.
4.1.2.15 Pemberdayaan Masyarakat Nagari 1. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan nagari 2. Masih kurangnya sarana dan prasarana transportasi di nagari 3. Terbatasnya modal untuk peningkatan perekonomian masyarakat nagari 4. Masih kurangya keterlibatan kaum perempuan dalam pengambilan keputusan di nagari. 5. Belum tersedianya profil nagari 6. Belum optimalnya partisipasi masyarakat untuk pembangunan nagari
4.1.3 Fokus Layanan urusan Pilihan 4.1.3.1 Pertanian 1. Belum optimalnya produktifitas pertanian, peternakan dan perikanan. Kondisi ini dipengaruhi oleh masih rendahnya sumber daya pelaku usaha pertanian rakyat, rendahnya skala usaha, masih rendahnya adopsi dan penerapan teknologi pertanian, masih kurang optimalnya peranan lembaga-lembaga pertanian. 2. Masih rendahnya produktifitas petani dan skala usahanya serta terbatasnya sumber modal. 3. Panjangnya rantai pemasaran produk pertanian dari sumber produksi menuju pasar. 4. Masih rendahnya nilai tukar produk pertanian dibanding dengan biaya produksi. 5. Masih rendahnya inovasi petani dalam penggunaan iptek 6. Berkurangnya luas kepemilikan lahan yang dikelola petani
15 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-15
7. Masih rendahnya kesejahteraan petani, tercermin dari rendahnya peningkatan nilai tukar petani dan masih rendahnya produktifitas petani.
4.1.3.2 Kehutanan Tingginya kerusakan pada kawasan hutan yang meliputi kawasan hutan konversi dan hutan produksi serta hutan kemasyarakatan yang disebabkan adanya perambahan hutan, pembukaan lahan baru dan perlakuan lahan yang tidak sesuai dengan kontur.
4.1.3.3 Pariwisata 1. Masih kurangnya promosi potensi pariwisata 2. Masih
kurangnya
pelaksanaan
event-event
pariwisata
dalam
meningkatkan arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan 3. Belum terpeliharanya objek-objek wisata secara optimal 4. Belum tersedianya objek wisata yang representatif 5. Belum lengkapnya dokumen pendukung pengembangan kepariwisataan. 6. Masih rendahnya kemampuan sumberdaya manusia dalam pengelolaan kepariwisataan.
4.1.3.4 Kelautan dan Perikanan 1. Masih belum optimalnya pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau serta padang lamun. 2. Belum optimalnya pembinaan nelayan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan terbatasnya alat-alat penangkap ikan. 3. Terbatasnya sumberdaya manusia dalam penggunaan iptek 4. Belum
optimalnya fungsi tempat
pelelangan ikan dalam
upaya
perlindungan harga ikan. 5. Terbatasnya ketersediaan bibit unggul yang sesuai dengan kondisi daerah. 6. Berkurangnya jumlah kolam masyarakat sebagai sarana pembesaran ikan. 7. Belum adanya pabrik pakan ikan di daerah untuk memenuhi kebutuhan petani.
16 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-16
8. Pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya dan perikanan tangkap belum maksimal, karena masih sangat banyak potensi budidaya yang belum dimanfaatkan, sarana prasarana tangkap dan pendukungnya perlu ditingkatkan.
4.1.3.5 Perdagangan 1. Masih kurangnya industri rumah tangga yang memiliki standar minimal kualitas produksi. 2. Terbatasnya akses permodalan untuk pengembangan usaha serta lemahnya jejaring usaha. 3. Masih kurangnya sarana dan prasarana pasar. 4. Belum optimalnya pengelolaan dan manajemen pasar
4.2
Isu-isu strategis Analisis isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika. Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dimasa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi penting yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknyaakan menghilangkan peluang ap[abila tidak dimanfaatkan, oleh karemna itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan diatas, diakumulasikan menjadi tujuh isu strategis yang selanjutnya akan mempengaruhi / mendasari perumusan strategi dan arah kebijakan. 1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Bidang Pemerintahan Pembagunan Pemerintahan harus berorientasi pada upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan akuntabel dengan menjalin kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat serta menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik antar pemerintah (Provinsi, Kabupaten dan Kota serta
17 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-17
Pusat), perwujudan supremasi hukum dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Dalam
pelaksanaan
reformasi
Birokrasi
di
bidang
pemerintahan diarahkan pada kepemimpinan yang dialogis disetiap tingkatan. Kepemimpinan yang dialogis ini merupakan pengejewantahan dari sifat kepemimpinan demokratis serta merupakan implementasi dari konsep aspiratif yang dianut. Pemerintahan yang bersih, tanpa korupsi dan berkeadilan bermakna bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan baik, transparan bebas KKN, akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab harapan masyarakat berupa pemerintahan yang bersih , profesional dan mampu memberikan pelayanan yang bailk. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good overnance), tranparan dan bebas dari tindakan-tindakan yang mengarah kepada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan Pembangunan sumber daya manusia dilakukan melalui optimalisasi pelayanan bidang pendidikan dan Kesehatan. Pendidikan adalah kebutuhan dasar yang harus mendapatkan perhatian pemerintah dan selalu harus teridentifikasi
kondisinya
untuk
melakukan
pembangunan
yang
berkelanjutan. Pelayanan pendidikan harus dilakukan dengan profesional dan dikelola oleh sumberdaya yang berkompeten. pendidikan merupakan penanaman investasi masa depan bangsa yang tidak dapat dikelola dengan asal-asalan karena sangat mahal nilainya. Sama halnya pendidikan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia, Pencapaian status kesehatan dan gizi masyarakat merupakan kinerja sistem kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah serta berbagai komponen masyarakat. Kinerja pembangunan kesehatan dicapai melalui pendekatan yaitu; upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, ketersediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, manajemen dan informasi kesehatan serta pemberdayaan kesehatan. Keenam pendekatan ini saling terkait dengan berbagai sitem lain antara lain dengan sistem pendidikan, sestem ekonomi dan sistem budaya. Status kesehatan dan gizi masyarakat diukur dari umur harapan hidup, angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan prevalensi kekurangan gizi pada balita.
18 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-18
3. Penerapan Tata Ruang yang belum optimal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Agam Tahun 2004-2014 belum sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada perencanaan, sehingga terjadi inkonsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana tata ruang wilayah serta lemahnya pengendalian dan penegakan hukum terhadap pemanfataan tata ruang, untuk itu dalam rencana pembangunan Kabupaten Agam lima tahun kedepan ditetapkan sasaran dan arah kebijakan penataan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2015-2030. Sasaran yang akan dicapai dalam dalam penerapan tata ruang di Kabupaten Agam adalah terlaksananya pemanfaatan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang daerah melalui pengawasan dan pengendalian. Arah kebijakan adalah (1) peningkatan peran aktif masyarakat dalam penataan ruang dan pertanahan, (2)pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai peruntukan dan (3) penertiban penyalahgunaan peruntukan ruang. 4. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Pemberdayaan masyarakat adalah aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembangunan
kedepan,
fungsi
pemberdayaan
harus
diterapkan secara bertahap dan untuk mengurangi tumbuhnya sifat konsumtif masyarakat, dan menumbuhkan sifat produktif, inovatif dan kreatif. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang unggul dengan memperhatikan pertanian, pariwisata, industri kecil menengah dan koperasi. Tapi pembangunan ekonomi tidak bisa hanya memperhatikan komponen pertumbuhan ekonomi saja, tatapi juga harus memperhatikan pemerataan pendapatan. Untuk itu, pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Sementara itu, untuk menjamin
keberlanjutan
pertumbuhan
ekonomi,
terus
diupayakan
pergeseran struktur ekonomi primer atau pertanian ke sektor sekunder dan tersier
atau
industri
dan
jasa
guna
menanggulangi
keterbatasan
ketersediaan lahan dan kejenuhan input.
19 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-19
5. Masih tingginya angka kemiskinan Dalam pelaksanaan penurunan angka kemiskinan, dibagi kedalam 3 kluster: (1) program penanggulangan kemiskinan yang sasarannya individu atau keluarga yang mencakup bantuan langsung keluarga sasaran, bantuan pendidikan
dan
bantuan
kesehatan;(2)
program
kemiskinan
yang
sasarannya adalah masyarakat atau program kemiskinan pemberdayaan masyarakat bertujuan meningkatkan keberdayaan kelompok-kelompok masyarakat agar dapat memaksimalkan fungsinya yang akan berdampak pada menurunkan kemiskinan dan pengangguran (3) penanggulangan kemiskkinan yang sasarannya adalah usaha mikro dan kecil dengan tujuan peningkatan akses permodalan dan sumber daya lainnya bagi usaha mikro dan kecil. 6. Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup Sumber daya alam dan lingkungan hidup mempunyai dua fungsi penting sebagai penyedia bahan baku bagi pembangunan ekonomi dan sebagai pendukung sistem kehidupan. Untuk itu agar pembangunan dan kehidupan manusia dapat terus berlanjut, maka pengelolaan dan pemanfaatan LH harus dilakukan secara rasional, efisien, bijaksana dan berkelanjutan. Dengan menelaah kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup saat ini apabila tidak diantisipasi dengan kebijakan dan tindakan yang tepat akan dihadapkan pada tiga ancaman yaitu krisis pangan, krisis air dan krisis energi, dan ini perlu diwaspadai agar tidak berdampak buruk pada masyarakat. 7. Kabupaten Agam yang Rawan Bencana Alam
Selanjutnya berdasarkan isu-isu strategis tersebut ditetapkan delapan agenda utama yang merupakan pengelompokan secara garis besar dari prioritas yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi. Agenda 8 ( delapan ) Utama : 1. Peningkatan Kemampuan Pelayanan Lembaga Pemerintahan Daerah 2. Penguatan Kemampuan Keuangan Daerah dalam Rangka Pembiayaan Pembangunan 3. Peningkatan
Pembangunan
Sarana
dan
Prasarana
Wilayah
dan
Pengembangan Kawasan Perkotaan 4. Penerapan Norma Agama dan Adat
20 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-20
5. Peningkatan Kompetensi dan Peran serta Masyarakat dalam Pembangunan 6. Percepatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 7. Peningkatan
Pembangunan
Sarana
dan
Prasarana
Wilayah
dan
Pengembangan Kawasan Perkotaan 8. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat. 9. Perbaikan dan pemeliharaan lingkungan hidup Dari masing-masing agenda utama dirumuskan prioritas sebagai berikut : 1. Peningkatan kemampuan pelayanan lembaga pemerintahan daerah a.
Meningkatkan kapasitas aparatur dan budaya kerja untuk peningkatan kinerja aparatur
b.
Pelaksanaan supremasi hukum
c.
Sinkronisasi kebijakan bagi perwujudkan pakta integritas dalam urusan pemerintah.
d.
Perbaikan koordinasi dan sinkronisasi program untuk pemberdayaan masyarakat.
2. Penguatan kemampuan Keuangan daerah dalam rangka pembiayaan pembangunan a.
Peningkatan sumber pembiayaan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
b.
Peningkatan pengelolaan potensi PAD
3. Peningkatan penerapan Norma Agama dan Adat a.
Meningkatkan peran tokoh agama dan adat serta cerdik pandai dalam pembangunan
b.
Memberdayakan kelembagaan masyarakat adat
c.
Peningkatan pendidikan keagamaan dan adat
4. Peningkatan kompetensi dan peran serta masyarakat dalam pembangunan. a.
Pengembangan Model pembangunan partisipatif untuk peningkatan partisipasi
b.
Peningkatan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat
c.
Pengembangan kelompok masyarakat peduli untuk mediasi dalam partisipasi publik
5. Percepatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
21 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-21
a.
peningkatan mutu pelayanan kesehatan untuk mencapai target MDGs
b.
peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai target MDGs
c.
peningkatan pemberdayaan perempuan, pengarusutamaan gender dan pemuda
6. Peningkatan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
wilayah
dan
pengembangan kawasan perkotaan a.
Pemantapan pusat-pusat pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan
b.
Peningkatan akses pemukiman dan Perbaikan akses ke pusat-pusat pelayanan
c.
Pengembangan model kerjasama pembangunan antar lembaga dan antar daerah
d.
Peningkatan infrastruktur ibukota kabupaten dan ibukota Kecamatan
e.
Peningkatan penataan ruang daerah
f.
Pembenahan sistem transportasi daerah
7. Peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal dan jaringan usaha a. Revitalisasi pasar b. Pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi c. Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dan kelautan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung ketahanan dan keamanan pangan d. Peningkatan akses permodalan dan penguatan lembaga keuangan e. Pengembangan Pariwisata Daerah f. Pembangunan Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Perbaikan dan pemeliharaan lingkungan hidup a. Peningkatan perlindungan dan konservasi
Sumber Daya Alam dan
lingkungan. b. Peningkatan kapasitas dalam mitigasi dan penanggulangan bencana. Kelemahan 1. Kabupaten Agam merupakan kawasan yang rawan bencana alam 2. Kesenjangan pertumbuhan antar wilayah, terutama antara Agam wilayah barat dengan Agam wilayah timur 3. Ketersediaan infra struktur yang belum memadai
22 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
IV-22
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi Jangka Menengah Daerah Untuk meletakkan landasan yang lebih kuat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Agam, maka ditetapkanlah Visi Daerah untuk jangka waktu 2010-2015 sebagaimana tertera dibawah ini :
Mewujudkan Kabupaten Agam Yang Agamais, Lestari, Adil, Mandiri, dan Indah (ALAMI) dalam Rangka Memperkokoh Landasan Mencapai Agam Mandiri, Berprestasi yang Madani
Dalam Visi tersebut terkandung 5 (lima) nilai untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, yaitu sebagai berikut : Nilai yang pertama adalah “ Agamais “ yang maksudnya adalah Kabupaten Agam menjunjung tinggi nilai-nilai Agama dan Adat serta konsisten dalam melaksanakannya. Nilai yang kedua adalah “ Lestari ”, dengan maksud terwujudnya kondisi lingkungan yang lestari dan memiliki daya dukung untuk kehidupan hari ini dan dimasa yang akan datang. Juga menjunjung tinggi tatanan masyarakat yang berbudaya luhur sebagai modal dasar dalam membangun pranata sosial. Nilai yang ketiga adalah “ Adil ”, nilai ini merupakan pola pelaksanaan pemerintahan. baik dalam konteks kewilayahan, perbedaan topografi, maupun semangat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Nilai yang keempat adalah “ Mandiri ”, hal ini diperlukan sebagai semangat dan karakter masyarakat Kabupaten Agam yang tangguh dan ulet sehingga mampu mengatasi permasalahannya dengan arif dan bijaksana. Nilai yang kelima adalah “ Indah ”, nilai ini diterjemahkan bagaimana upaya kita mewujudkan keindahan sebagai bentuk kebersamaan, persaudaraan, kekerabatan, serta kepedulian kepada lingkungan hidup dan pengabdian kita kepada Allah.
1 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-1
5.2 Misi Jangka Menengah Daerah Sesuai dengan harapan mewujudkan Kabupaten Agam Yang “ALAMI” maka ditetapkan Misi Pembangunan Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 sebagai upaya dalam mewujudkan Visi sebagai berikut : 1.
Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik, Bersih dan Profesional. Misi mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional adalah merupakan persyaratan penting untuk dapat mendorong proses pembangunan daerah secara cepat dan merata. Hal ini sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Dalam kondisi demikian, tata pemerintahan berjalan secara demokratis, taat hukum, transparan, menerapkan sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan secara terpadu yang berlandaskan pada partisipasi masyarakat serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotime (KKN). Dengan cara demikian diharapkan akan dapat diwujudkan pola pemerintahan daerah yang efektif, efisien, bersih dan berwibawa serta didukung oleh partisipasi aktif masyarakat secara keseluruhan.
2.
Mewujudkan Masyarakat yang Agamais dan Beradat. Misi mewujudkan masyarakat yang Agamais dan Beradat bertujuan untuk mencapai Kabupaten Agam yang Agamais, yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Agama dan Adat serta konsisten dalam melaksanakannya. Landasan filosofis ini sudah dimiliki sejak lama, sehingga kedepan perlu terus dipelihara dan diterapkan dalam tata kehidupan masyarakat. Ciri-ciri tata kehidupan yang demikian antara lain adalah : taat beragama, berakhlak mulia, jujur, peduli sesama manusia, serta peduli terhadap masa depan dan keselamatan masyarakat dan bumi ciptaan Tuhan.
3.
Mewujudkan Kemandirian Sosial dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Misi untuk mewujudkan kemandirian sosial dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumber daya manusia yang berkualitas tersebut akan dapat diwujudkan melalui tiga pilar utama yaitu : pendidikan yang bermutu
2 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-2
tinggi disemua strata, pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan derajat kesehatan yang tinggi dan merata keseluruh pelosok daerah dan lapisan masyarakat. Termasuk dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah adanya disiplin dan etos kerja yang baik sehingga tingkat efisiensi dan produktivitas tenaga kerja menjadi cukup tinggi serta terdapatnya kesetaraan gender. 4.
Mewujudkan Kemajuan Daerah dan Keseimbangan Pembangunan Antar Kawasan Dan Wilayah. Misi mewujudkan kemajuan daerah dan keseimbangan pembangunan antar kawasan dan wilayah merupakan unsur penting yang perlu dilaksanakan dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan, memacu
pertumbuhan
ekonomi
dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 5.
Mewujudkan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Misi
untuk
mewujudkan
peningkatan
laju
pertumbuhan
ekonomi,
kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan unsur penting untuk mewujudkan kemandirian daerah dengan mendorong peningkatan produktifitas masyarakat dan daya saing daerah melalui pengembangan ekonomi agribisnis dan agroindustri serta industri jasa. Usaha ekonomi yang demikian akan dapat diwujudkan dengan penciptaan persaingan yang sehat dalam dunia usaha, mencegah timbulnya monopoli dan monopsoni serta ketidakadilan dalam berusaha, mengembangkan kewirausahaan
daerah,
menyediakan
prasarana
dan
sarana
pembangunan yang berkualitas secara merata ke seluruh pelosok daerah dan mewujudkan kepastian hukum dan iklim investasi yang kondusif bagi para investor. 6.
Mewujudkan
Pembangunan
yang
Berkelanjutan,
Berwawasan
Lingkungan dan Ramah Bencana. Misi
untuk
mewujudkan
pembangunan
yang
berkelanjutan
dan
berwawasan lingkungan juga tidak kalah pentingnya untuk dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan dalam jangka panjang, serta menyiapkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
3 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-3
dalam menghadapi bencana. Kualitas lingkungan hidup yang baik dan menyenangkan akan dapat diwujudkan melalui pencegahan polusi udara, pengotoran air, mengupayakan lingkungan yang bersih dan segar, serta menerapkan rencana tata-ruang secara konsekuen. Termasuk dalam hal ini adalah pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang dapat diupayakan dengan memelihara kawasan hutan lindung, mencegah eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, memelihara cadangan air, memelihara biota laut dan meningkatkan konservasi alam serta reboisasi hutan secara teratur dan terus menerus.
5.3 Tujuan dan Sasaran Adapun tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi, melaksanakan Misi dan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Misi.1 : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik, Bersih dan Profesional Tujuan misi RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik adalah ; 1. Meningkatkan Kemampuan Pelayanan Lembaga Pemerintah Daerah. Kemampuan memberikan pelayanan oleh lembaga-lembaga pemerintah daerah kepada masyarakat adalah merupakan salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan suatu pemerintahan yang baik, ini sangat berkaitan dengan fungsi pemerintah sebagai unsur pelayanan publik. Walaupun dalam pelaksanaan RPJMD 2005 – 2010, unsur pelayanan publik sudah mendapatkan penghargaan, namun untuk RPJMD 2010-2015 kemampuan pelayanan lembaga pemerintah daerah perlu lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan. 2. Meningkatkan Kemampuan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Pembiayaan Pembangunan. Dukungan finansial dalam pelaksanaan roda pemerintahan
terutama
dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik, adalah sangat penting dan
menentukan,
disamping
kemampuan
pelayanan
itu
sendiri.
4 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-4
Dukungan keuangan ini terutama ditujukan untuk meningkatkan sarana prasarana
pendukung
pelaksanaan
pemerintahan
daerah
dan
operasional pelayanan pemerintahan. Dengan kondisi dan potensi keuangan daerah Kabupaten Agam yang sangat terbatas dan masih mengandalkan subsidi dana dari pusat, maka efisiensi dan efektifitas penggunaan dan pengelolaan keuangan daerah harus terus ditingkatkan sehingga bermanfaat maksimal untuk kepentingan masyarakat . 3. Meningkatkan Penegakan Supremasi Hukum Dengan hasil pelaksanaan pembangunan, sejalan dengan perubahan era pemerintahan demokratis ditambah dengan kemajemukan kondisi kemasyarakatan, penegakkan supremasi hukum semakin dibutuhkan dan penting dalam menciptakan pemerintahan yang bersih, tertib dan adil serta bebas dari segala tindakan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) Sesuai dengan Visi dan Misi Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagaimana dirinci pada tabel berikut :
Tabel V.1 Tujuan dan Sasaran dalam Mewujudkan Misi 1 MISI
TUJUAN
1
2
Misi I : Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional.
SASARAN 3
1. Meningkatkan Kemampuan Pelayanan Lembaga Pemerintahan Daerah
1.
Meningkatnya kapasitas kinerja dan aparatur Pemerintah daerah
2
Terwujudnya pelayanan yang profesional dalam mendukung kegiatan DPRD
3
Penataan SKPD sejalan dengan prinsip structure follow function
4
Meningkatnya pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan pemerintahan
5
Perbaikan kualitas pelayanan publik
6
Terwujudnya tertib administrasi kependudukan
7
Terlaksananya penyelesaian permasalahan dalam masyarakat melalui pendekatan persuasif dan musyawarah
5 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-5
Sambungan Tabel V-1
MISI
TUJUAN
2.
SASARAN
Pelaksanaan supremasi hukum
8
Penyediaan tanah untuk kepentingan umum dan pemerintah
9
Meningkatnya tata administrasi pemerintahan dan otonomi daerah
10
Mensinkronkan kebijakan Nasional, Kebijakan Pemerintahan Provinsi dengan Kebijakan Kabupaten dalam meningkatkan pemantapan sistem perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan
11
Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang penelitian dan pengembangan
12
Terwujudnya perpustakaan dan kearsipan daerah sebagai sumber rujukan informasi
1
2
3
Meningkatkan kemampuan dan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka pembiayaan pembangunan
Melakukan pengkajian dan penyesuaian produk hukum daerah/peraturan daerah dan produk hokum nagari sebelum ditetapkan sehingga produk hukum tersebut lebih aspiratif dan akomodatif sesuai dengan kewenangan/urusan dan norma hukum yang berlaku
. Terlaksananya penegakan perda, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
1
Terwujudnya optimalisasi pendapatan daerah dan pendapatan nagari
2
Tersedianya dokumen dan pertanggungjawaban anggaran
3
Terwujudnya pengelolaan aset daerah dan nagari yang akurat dan akuntabel
6 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-6
Misi.2 : Mewujudkan Masyarakat yang Agamais dan Beradat Tabel V.2 Tujuan dan Sasaran dalam Mewujudkan Misi 2 MISI Misi II: Mewujudkan masyarakat yang Agamais dan Beradat
TUJUAN
SASARAN
1. Meningkatkan peran dan fungsi alim ulama dalam penerapan kehidupan sesuai dengan norma agama
1. 80% para Da'i, Imam dan Khatib sudah mendapatkan pembekalan dan pelatihan sampai akhir tahun 2015
2. Meningkatkan peran dan fungsi ninik mamak dalam penerapan kehidupan masyarakat yang dilandasi dengan ABS-SBK
2. 80% para ninik mamak, bundo kanduang dan pemuda sudah mendapatkan pelatihan sampai akhir tahun 2015
3. Meningkatkan pembinaan akhlakul karimah diseluruh lapisan masyarakat Agam
3. Terlaksananya pelatihan/training ESQ pada 50% pimpinan dan staf SKPD
4. Meningkatkan dan memantapkan program MDW/MDA plus dalam upaya pembinaan ABSSBK
5. Terlaksananya serifikasi guru terhadap 10% dari guru MDA/TPA
5. Meningkatkan peran pondok pesantren dan Islamic center sebagai pencetak kader ulama/Dai
7. Berdirinya 2 unit pondok pesantren/Islamic Boarding school bertaraf nasional sharing dengan perantau
4. Terlaksananya pesantren kilat remaja /pemuda dan pesantren Ramadan/ESQ disetiap sekolah sebanyak 75% dari sekolah yang ada
6. Terentaskannya buta huruf Alquran sebesar 25% sampai tahun 2015
8. Berdirinya 1 unit Islamic center daerah yang bertaraf nasional
7 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-7
Misi.3 : Mewujudkan Kemandirian Sosial dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Tabel V.3 Tujuan dan Sasaran dalam Mewujudkan Misi 3 MISI Misi III: Mewujudkan kemandirian sosial dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
TUJUAN 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai MDGs 2015
SASARAN 1. Meningkatnya Angka Kelangsungan Hidup Bayi dari 969/1.000 pada tahun 2010 menjadi 983/1.000 pada tahun 2015 2. Meningkatnya umur harapan hidup dari 68,7 tahun pada tahun 2010 menjadi 72 pada tahun 2015 3. Menurunnya persentase balita gizi buruk dari 13,65% pada tahun 2010 menjadi 9,75% pada tahun 2015 4. Menurunnya angka kematian
ibu melahirkan dari 150 pada Tahun 2010 menjadi 102 pada Tahun 2015 5. Meningkatnya Indikator Pelayanan; BOR dari 36,72% Pada Tahun 2010 menjadi 75% pada tahun 2015,LOS dari 3 hari tahun 2010 menjadi 6 hari tahun 2015,TOI dari 3,06 hari tahun 2010 menjadi 3 hari tahun 2015,BTO dari 58 kali tahun 2010 menjadi 40 kali tahun 2015 6. Menurun prevalensi gizi kurang dari 17% pada Tahun 2010 menjadi < 15% pada Tahun 2015
2. Meningkatkan mutu pendidikan untuk mencapai Target MDGs 2015
1. Meningkatnya Angka Melek Huruf dari 99.53% pada tahun 2010 menjadi 99.98% pada tahun 2015 2. Meningkatnya Angka rata-rata lama sekolah (Tahun) dari 8.3 tahun pada tahun 2010 menjadi 12 tahun pada tahun 2015 3. Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dari 94,21% pada tahun 2010 menjadi 94,51% pada tahun 2015 4. Meningkatnya Angka Pendidikan yang Ditamatkan dari 21,51% pada tahun 2010 menjadi 30,60% pada tahun 2015 5. Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) dari 77,31% pada tahun 2010 menjadi 90% pada tahun 2015
8 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-8
Sambungan Tabel V-3
MISI
TUJUAN
SASARAN 6. Meningkatnya angka partisi-pasi murni (APM) jenjang : SMA/ SMK/MA/Paket C dari 64,24 % pada Tahun 2010 menjadi 69.24 % pada Tahun 2015 7. Meningkatnya angka partisi-pasi kasar (APK) jenjang SMA/AMK/MA/Paket C dari 80,57% pada Tahun 2010 menjadi 85,37 % pada Tahun 2015 8. Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) dari 81,46% pada Tahun 2010 menjadi 91,46% pada Tahun 2015
3. Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan, Pengarusutamaan Gender dan Anak
1. Meningkatnya persentase perempuan di lembaga pemerintah dari 18.30% pada tahun 2010 menjadi 24.90% tahun 2015 2. Menurunnya angka pengangguran terbuka perempuan dasri 7 % tahun 2010 menjadi 6% tahun 2015 3. Meningkatnya akses dan kualitas layanan perempuan dan anak korban tindak kekerasan dari 5 orang tahun 2010 menjadi 17 orang tahun 2015 4. Terfasilitasinya forum anak daerah kebupaten agam 5. Terkoordinasinya upaya kesejahteraan dan perlindungan anak dengan SKPD terkait dalam rangka pemenuhan hak-hak anak
4. Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1. Menurunnya raata-rata jumlah anak per keluarga dari 3,8 pada tahun 2010 menjadi 3,4 pada tahun 2015 2. Meningkatnya rasio akseptor KB dari 845/1.000 pada tahun 2010 menjadi 870/1.000 pada tahun 2015 3. Meningkatnya cakupan peserta KB aktif dari 63,21% pada tahun 2010 menjadi 66,00% pada tahun 2015 4. Menurunnya jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dari 28,351 pada tahun 2010 menjadi 26,926 pada tahun 2015
9 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-9
Sambungan TabelV-3
MISI
TUJUAN
SASARAN
5. Meningkatkan cakupan pelayanan angkatan kerja
1. Meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja dari 67,59% pada tahun 2010 menjadi 75.00% pada tahun 2015 2. Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja dari 78,20% pada tahun 2010 menjadi 85.00% pada tahun 2015
Misi 4 :
Mewujudkan Kemajuan Daerah dan Keseimbangan Pembangunan Antar Kawasan Dan Wilayah. Makna kata Mandiri dalam kalimat Visi, mengungkapkan suatu daerah dalam mencapai kemajuan harus mampu meningkatkan kemandirian, sesuai dengan arah dari Otonomi Daerah. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan tabel dibawah ini : Tabel V.4 Tujuan dan Sasaran dalam Mewujudkan Misi 4 Misi
Misi IV:Mewujudkan kemajuan daerah dan keseimbangan pembangunan antar kawasan dan wilayah
Tujuan 1. Meningkatkan pemerataan pembangunan antar wilayah dan kawasan
Sasaran 1. Meningkatnya pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh 2. Meningkatnya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur daerah 3. Meningkatnya infrastruktur ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan 4. Meningkatnya pengembangan perumahan dan permukiman
2. Meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, kawasan dan pusat pelayanan
1. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana perhubungan 2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi 3. Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal
10 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-10
Untuk mencapai Misi Mewujudkan kemajuan daerah dan keseimbangan pembangunan antar kawasan dan wilayah telah ditetapkan 2 (dua) tujuan. Berdasarkan tabel sesuai dengan isu-isu strategis Infrastruktur dimana masih adanya kesenjangan antar wilayah dalam Kabupaten Agam. Ketimpangan pembangunan antara Agam Wilayah Timur dan Barat, dimana Agam Wilayah Timur dipengaruhi oleh perkembangan Kota Bukittinggi. Masih terbatasnya penyediaan prasarana dan sarana dalam mendukung pengembangan wilayah. Untuk mencapai tujuan Daerah dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan Sarana maupun Prasarana Wilayah. Pengembangan kawasan perkotaan merupakan salah satu faktor yang menonjol dalam menentukan indikator keberhasilan pembangunan. Sebab tolok ukur kemajuan pembangunan suatu daerah akan terlihat dari seberapa cepat pertumbuhan kota-kotanya. Untuk itu, guna mewujudkan pengembangan kawasan perkotaan baik Ibukota Kabupaten maupun Ibu Kota Kecamatan, Pemerintah Kabupaten telah memprogramkan langkah-langkah pengembangan untuk menyikapi kondisi yang ada seperti terbatasnya sarana prasarana insfrastrustur perkotaan. Menjadikan kota sebagai pusat jasa, perdagangan dan industri dengan penumbuhan dan peningkatan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal 1. Pengembangan Kawasan Perkotaan Secara umum, sarana dan prasarana infrastruktur perkotaan di Kabupaten Agam masih sangat terbatas. Disamping itu penataan kota juga masih belum semua dituangkan dalam bentuk peraturan daerah yang dapat mengikat semua komponen pelaksana pembangunan. Pada tahap awal RPJP Kabupaten Agam yang dituangkan pada RPJM 2010-2015 pengembangan kawasan perkotaan bertujuan mewujudkan kawasan perkotaan yang representatif melalui : a. Mengembangkan kawasan perkotaan Ibukota Kabupaten b. Mengembangkan kawasan perkotaan Ibukota Kecamatan Sasaran yang harus dicapai : a. Terwujudnya pengembangan Kota Lubuk Basung sebagai Ibukota Kabupaten dan Ibukota Kecamatan b. Terwujudnya pengembangan Ibukota Kecamatan se - Kabupaten Agam
11 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-11
Kegiatan pokok pendukung program ini adalah Pengadaan infrastruktur kota baik sebagai Ibukota Kabupaten maupun sebagai Ibukota Kecamatan. Idealnya seluruh jalanan harus telah tertata jaringan listrik, air bersih, drainase dan trotoarnya seiring dengan pembangunan jalan itu sendiri. Berarti persentase yang belum terbenahi masih sangat tinggi. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pemerintah. Pada program ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan untuk melengkapi sarana dan prasarana Kota. Dengan telah terbangunnya beberapa gedung Kantor di Ibukota Kabupaten di Lubuk Basung, berarti telah tersedia gedung kantor sebagai Prasarana Pelayanan Pemerintahan + 40% dan masih 60% lagi yang belum memenuhi standar pelayanan minimal dan harus dibenahi baik pembangunan gedung baru maupun rehab/penambahan ruang. 2. Perhubungan Darat Pada akhir RPJMD Kabupaten Agam 2006 – 2010, peningkatan infrastruktur untuk mendorong percepatan pembangunan bidang angkutan jalan raya di Kabupaten Agam, dihadapkan pada kondisi adalah sebagai berikut: a. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas prasarana laulintas. b. Masih terbatasnya jangkauan pelayanan transportasi umum. c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat berlalu lintas. d. Masih terbatasnya SDM. Dalam rangka peningkatan infrastruktur untuk mendorong percepatan pembangunan bidang jalan adalah : a. Meningkatkan kondisi Prasarana LLAJ. b. Meningkatkan kelayakan dan jumlah sarana LLAJ; c. Menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan kualitas pelayanan angkutan. d. Meningkatkan jangkauan pelayanan transportasi umum. e. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. f.
Meningkatkan
SDM
dalam
perencanaan
pembinaan
dan
penyelenggaraan LLAJ. 3. Perumahan dan Pemukiman Peningkatan Infrastruktur untuk mendorong Percepatan Pembangunan bidang perumahan dan permukiman di Kabupaten Agam, dihadapkan pada kondisi sebagai berikut:
12 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-12
a. Masih banyak masyarakat yang belum mempunyai hunian yang layak b. Masih terbatasnya prasarana dan sarana dasar bagi kawasan perumahan Dalam rangka peningkatan infrastruktur untuk mendorong Percepatan Pembangunan bidang perumahan dan permukiman, sasaran yang hendak dicapai berdasarkan RPJMD Kabupaten Agam adalah : a. Memberikan pelayanan bagi masyarakat untuk mempergunakan kredit kepemilikan rumah sehingga terpenuhinya kebutuhan hunian bagi masyarakat. b. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan rumah sederhana dan sederhana sehat c. Meningkatkan fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah dalam penyediaan lahan, prasarana dan sarana lingkungan d. Penyediaan bantuan perbaikan rumah bagi keluarga miskin Pembangunan di bidang perumahan merupakan urusan wajib yang dilaksanakan bersamaan dengan urusan pekerjaan umum oleh Dinas Pekerjaan Umum. Melalui program peningkatan sarana dan prasarana telah dilaksanakan pembangunan prasarana perumahan dan pemukiman seperti pembangunan jalan lingkungan pada kawasan tertentu. Tujuannya untuk membuka kawasan dan akses perhubungan antar daerah, antar kawasan pendidikan, kawasan pertanian dan antar kawasan pemukiman penduduk pada daerah dan kawasan pertumbuhan, sehingga dapat membuka keterisolasian
suatu
kawasan.
Pelaksanaan
program
pengembangan
perumahan ini memerlukan adanya standar Harga Satuan Pokok Pekerjaan (HSPK).
Misi.5 : Mewujudkan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja, dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Terkait dengan Visi untuk mewujudkan Kabupaten Agam yang Mandiri dan berdasarkan isu-isu strategis yang ada di Kabupaten Agam diantaranya : 1. Melambatnya pertumbuhan ekonomi, pada tahun 2007 dan 2008 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam 6,37 % dan 6,38 %.
13 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-13
Tahun 2009 melambat menjadi 4,9 % dan pada tahun 2010 sedikit membaik menjadi 5,2 % (angka sementara). 2. Masih tingginya angka kemiskinan, berdasarkan data sampai tahun 2009 jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Agam yaitu 18.686 KK atau 17,23 % dari jumlah rumah tangga di Kabupaten Agam atau 18,63 % dari jumlah penduduk.
Untuk menjawab permasalahan dan isu-isu strategis tersebut ditetapkan tiga tujuan pokok dari misi Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat yaitu 1) Mewujudkan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, 2) Mewujudkan peningkatan kesempatan kerja, dan 3) Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sasaran pokok misi tersebut adalah : 1) Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dari 5,2 pada tahun 2010 menjad 7,2 pada tahun 2015; 2). Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, industri, perdagangan, sektor hotel dan restoran terhadap PDRB; 3) Meningkatnya serapan tenaga kerja di berbagai lapangan usaha; 4) Meningkatnya pendapatan perkapita; dan 5) Mengurangi angka kemiskinan. Selanjutnya tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan lebih rinci sesuai dengan sektor dan sub sektor yang secara akumulasi akan mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran pokok
sebagaimana
dapat dilihat pada
Tabel V.5. dibawah ini :
Tabel V.5. Tujuan dan Sasaran dari Misi 5 MISI 1 Misi V: Mewujudkan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
TUJUAN
SASARAN
2 3 1. Meningkatkan produksi 1. Meningkatnya produksi dan dan produktivitas produktivitas komoditi tanaman pertanian, perikanan pangan dan kelautan dalam 2. Meningkatnya kawasan sentra rangka meningkatkan produksi sayuran, buah-buahan kesejahteraan petani dan tanaman hias serta mendukung 3. Meningkat dan berkembangnya ketahanan dan kelompok usaha pengolahan keamanan pangan hasil pertanian 4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat petani miskin
14 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-14
Sambungan Tabel V-5 MISI
TUJUAN
SASARAN 5. Meningkatnya penerapan manjemen pembangunan pertanian yang akuntabel dan good governance 6. Meningkatnya produksi perkebunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan 7. Meningkatkan pengelolaan pasca panen dan akses pemasaran hasil produksi perkebunan 8. Peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok usaha tani perkebunan 9. Meningkatnya PNBP sektor perkebunan 10. Meningkatnya populasi dan produksi daging 11. Meningkatkan mutu bahan pangan asal hewan 12. Meningkatkan usaha pengolahan dan pemasaran komoditi peternakan 13. Meningkatkan sumberdaya dan kelembagaan peternakan 14. Perlindungan masyarakat dari resiko penyakit Zoonosis 15. Meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan daerah
2. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
16. Peningkatan kesejahteraan dan kelembagaan petani 17. Meningkatkan produksi perikanan budidaya dan tangkap 18. Meningkatkan pelestarian dan pengawasan terhadap sumberdaya kelautan dan perikanan 19. Meningkatkan pengelolaan pasca panen 1. Meningkatnya keterampilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, packaging , TTG dll) 2. Meningkatnya kemitraan antara UMKM dengan pengusaha besar 3. Meningkatnya jumlah pelaku usaha kecil pengolahan sehingga meningkatkan nilai tambah produk dan penyerapan tenaga kerja 4. Meningkatkan akses pemasaran produk UMKM
15 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-15
Sambungan Tabel V-5 MISI
TUJUAN
SASARAN 5. Meningkatkan akses pelaku usaha terhadap permodalan 6. Tersusunnya Road Map industri kecil dan menengah dan dibentuknya kawasan sentrasentra produksi. 7. Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat di Nagari 8. Meningkatnya pemberdayaan koperasi
3. Revitalisasi Pasar Tradisonal
1. Meningkatnya sarana prasarana pasar 2. Meningkatnya peran pengelola pasar dalam memanajemen pasar. 3. Meningkatnya perlindungan konsumen
4. Pengembangan Pariwisata Daerah
1. Meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Agam. 2. Meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan di Kabupaten Agam .
5. Peningkatan Investasi Daerah
1. Meningkatnya jumlah investor yang tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Agam 2. Meningkatnya nilai investasi di Kabupaten Agam
6. Penurunan jumlah Rumah tangga miskin
1. Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin Kabupaten Agam.
16 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-16
MISI.6
:
Mewujudkan Pembangunan Yang Lingkungan dan Ramah Bencana
Berkelanjutan,
Berwawasan
Tabel V.6 Tujuan dan Sasaran dalam Mewujudkan Misi 6
Misi VI : Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan ramah bencana
SASARAN
TUJUAN
MISI
Meningkatkan penataan ruang daerah
Terwujudnya peningkatan kelestarian sumber daya alam
Terwujudnya kebersihan dan keindahan lingkungan
Meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam mitigasi dan penanggulangan bencana
1
Pemantapan regulasi penataan ruang daerah sebagai acuan pelaksanaan pembangunan
2
Terwujudnya konsistensi pelaksanaan pembangunan dengan perencanaan daerah
3
Terlaksananya pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang daerah melalui pengawasan dan pengendalian Tercapainya peningkatan kualitas lingkungan hidup Peningkatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam dalam rangka menanggulangi pemanasan global dan dampak perubahan iklim
1 2
1
Terpeliharanya kebersihan lingkungan melalui peningkatan pengelolaan persampahan
2
Terwujudnya kota hijau yang asri dan produktif
1
terlaksananya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana
2
terlaksananya penanganan tanggap darurat bila terjadi bencana
3
meningkatnya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca bencana
4
Penanganan pengungsi pasca bencana
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan hubungan antara tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan isu strategis daerah. Bahwa isu-isu strategis bidang lingkungan hidup adalah 1) Penerapan tata ruang yang belum optimal, 2) Penurunan kualitas lingkungan dan 3) Kabupaten Agam merupakan daerah rawan bencana. Isuisu ini juga berkaitan erat dengan visi kepala daerah yaitu lestari dan indah. Berdasarkan hal tersebut maka ditetapkan 4 tujuan pembangunan bidang lingkungan untuk dapat melaksanakan misi keenam yaitu Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan ramah bencana. Masing-masing tujuan akan lebih diarahkan pada sasaran-sasaran yang telah ditetapkan seperti tercantum pada tabel diatas.
17 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
V-17
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Sesuai dengan Visi RPJP Kabupaten Agam untuk mewujudkan Kabupaten Agam yang Mandiri, Berprestasi yang Madani, yang mengandung dua tujuan utama yaitu untuk mewujudkan Kabupaten Agam yang Mandiri dan Kabupaten Agam yang Berprestasi dengan landasan masyarakat yang Madani. Visi ini sejalan dengan amanat UUD 45 untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Maka sesuai dengan prioritas pembangunan, secara garis besarnya strategi pembangunan Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 sebagai berikut: 1. Membangun, mengembangkan dan memelihara seluruh asset dan sumber daya Kabupaten Agam mencakup sumber daya manusia, sosio-kultur, nilainilai intelektual dan kreatifitas lingkungan hidup dan infrastruktural. 2. Peningkatan kearifan lokal sebagai basis bagi penguatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan yang dilandasi oleh falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. 3. Pemerataan program pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah guna mendorong kemandirian melalui peningkatan keunggulan dan daya saing sesuai dengan semangat otonomi daerah. 4. Pengembangan kapasitas daerah sesuai dengan potensi daerah dan peluang
dasar
yang
dilandasi
oleh
mekanisme
untuk
penguatan
kelembagaan dan sumber daya manusia. 5. Pengembangan jejaring kerjasama (networking) regional, nasional dan internasional dalam kerangka peningkatan daya saing produktivitas daerah. Visi, misi, tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Agam periode Tahun 2010-2015, strategi dan arah kebijakan tergambar dalam tabel di bawah ini.
VI - 1 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Tabel VI.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Misi 1: Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional TUJUAN 1.1
Meningkatkan Kemampuan Pelayanan Lembaga Pemerintahan Daerah
SASARAN
STRATEGI
Meningkatnya kapasitas dan kinerja aparatur pemerintah daerah
Peningkatkan kapasitas aparatur dan budaya kerja untuk peningkatan kinerja aparatur
KEBIJAKAN Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia, dan ketatalaksanaan Meningkatkan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan SDM Aparatur
Terwujudnya pelayanan yang profesional dalam mendukung kegiatan DPRD
Peningkatan pelayanan yang profesional dalam mendukung kegiatan DPRD
Meningkatkan dan Menguatkan kapasitas pelayanan pada kegiatan DPRD
Penataan SKPD sejalan dengan prinsip structure follow function
Peningkatan kinerja SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Meningkatkan ketatalaksanaan organisasi pemerintahan yang efektif dan efisien Meningkatkan pelayanan kedinasan KDH
Meningkatnya pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan pemerintahan
Peningkatan pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan pemerintahan
Meningkatan akuntabilitas kinerja SKPD Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM Pemeriksaan Meningkatkan pengendalian dan evaluasi pembangunan
Perbaikan kualitas pelayanan publik.
Peningkatan kualitas pelayanan publik secara efektivitas dan akuntabilitas
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik
Peningkatan pelayanan publik melalui penggunaan teknologi dalam penyampaian informasi
Meningkatkan transparansi, partisipasi dan mutu layanan melalui peningkatan akses dan sebaran informasi
Menyusun standar pelayanan yang cepat, murah dan mudah dalam setiap produk layanan pemerintah
Meningkatkan sarana dan prasarana telekomunikasi dan informasi Menyiapkan kelompok informasi masyarakat di setiap kecamatan Terwujudnya tertib administrasi kependudukan
Penataan kelembagaan dan sistem informasi administrasi kependudukan dan catatan sipil
VI - 2 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan dan catatan sipil
Sambungan Tabel VI-1 TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatnya penyelesaian permasalahan dalam masyarakat melalui pendekatan persuasif dan musyawarah
Meningkatkan penyelesaian konflik dengan dan diantara masyarakat
Peningkatan penyelesaian konflik di tengah masyarakat
penyediaan tanah untuk kepentingan umum dan pemerintah
Pembangunan fasilitas pelayanan pemerintah dan umum di atas lahan milik pemerintah
Menyediakan dan membangun fasilitas pelayanan pemerintah dan umum
Meningkatnya tata administrasi pemerintahan dan otonomi daerah
Peningkatan pengelolaan tata administrasi pemerintahan dan otonomi daerah
Meningkatkan pengelolaan tata administrasi pemerintahan dan otonomi daerah
Penguatan administrasi tata pemerintahan nagari
Meningkatkan administrasi tata pemerintahan nagari
Mensinkronkan kebijakan Nasional, Kebijakan Pemerintah Provinsi dengan Kebijakan Kabupaten, meningkatnya pemantapan sistem perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan
Sinkronisasi kebijakan bagi perwujudan pakta integritas dalam urusan pemerintahan
Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi perencanaan / pembangunan
Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penelitian dan pengembangan
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan
Meningkatkan penelitian dan pengembangan dibidang penyelenggaraan pemerintahan
Mewujudkan perpustakaaan dan kearsipan sebagai sumber rujukan informasi.
Peningkatan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan
Melaksanakan pembinaan teknis kearsipan secara profesional
Menjadi fasilitator mediator penyelesaian konflik di tengah masyarakat
Meningkatkan koordinasi perencanaan, pelaksanaan pembangunan dengan instansi vertikal
Melaksanakan pelatihan petugas kearsipan SKPD/Kec/ Nagari Menyusun Jadwal Retensi Arsip (JRA) Kepegawaian, Keuangan dan Umum
VI - 3 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-1 TUJUAN
1.2
Pelaksanaan supremasi hukum
SASARAN
STRATEGI
Melakukan pengkajian dan penyesuaian produk hukum daerah/peraturan daerah dan produk hokum nagari sebelum ditetapkan sehingga produk hukum tersebut lebih aspiratif dan akomodatif sesuai dengan kewenangan/urusan dan norma hukum yang berlaku
Peningkatan pengkajian dan pembuatan produk hukum yang aspiratif dan akomodatif
Terlaksananya penegakan perda, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
Peningkatan penerapan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
KEBIJAKAN Menyusun dan menata produk hukum daerah dan produk hokum nagari yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum masyarakat yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan nasional Mewujudkan supremasi hukum dan hak azazi manusia dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menyusun, menyiapkan dan melengkapi Peraturan/ ketentuan, SDM dan sarana prasarana pendukung terhadap penyelenggaraan kententraman dan ketertiban umum Meningkatkan koordinasi, sosialisasi, patroli dan razia terhadap peraturan dan ketentuan yang menyangkut dengan ketentraman dan ketertiban umum,
1.3
Meningkatkan kemampuan dan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka pembiayaan pembangunan
Terwujudnya optimalisasi pendapatan daerah dan pendapatan nagari
Peningkatan PAD dan pengelolaan keuangan
Meningkatkan pengelolaan PAD dan nagari, Keuangan dan aset daerah yang transparan dan akuntabel
Tersedianya dokumen dan pertanggungjawaban anggaran
Menyiapkan dokumen dan pertanggungjawaban anggaran
Menyediakan dan melengkapi dokumen dan petanggungjawaban anggaran
Terwujudnya pengelolaan aset daerah dan nagari yang akurat dan akuntabel
Peningkatan Pengelolaan aset daerah sesuai aturan perundang-undangan
Meningkatkan pengelolaan asset daerah dan nagari secara benar dan akurat
VI - 4 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
6.1 Strategi
Misi 1: Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional
Dari tabel yang akan dipaparkan berikut telihat bahwa dalam pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 sesuai dengan Visi dan Misi Bupati kepala daerah terpilih, khusus misi pertama untuk Mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik, Bersih dan Profesional dengan 3 tujuan dan 15 sasaran. Untuk mencapai tujuan pertama yaitu meningkatkan kemampuan pelayanan lembaga pemerintahan daerah dilakukan dengan strategi : 1.
Peningkatan kapasitas dan budaya kerja aparatur.
2.
Peningkatan pelayanan profesional dalam mendukung kegiatan DPRD.
3.
Peningkatan kinerja SKPD sesuai dengan tupoksi.
4.
Peningkatan
pengawasan
internal
dan
pengendalian
pelaksanaan
pemerintahan. 5.
Peningkatan kualitas, efektifitas dan akuntabilitas pelayanan publik.
6.
Peningkatan sarana, prasarana dan sistem pelayanan publik.
7.
Peningkatan kualitas pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
8.
Peningkatan pendekatan persuasif dan musyawarah dalam mengatasi konflik di tengah masyarakat.
9.
Penyediaan bangunan sarana parasarana fasilitas pelayanan pemerintah dan umum.
10. Peningkatan pengelolaan tata administrasi pemerintahan dan otonomi daerah. 11. Peningkatan sinkronisasi kebijakan bagi perwujudan pakta integritas dalam urusan pemerintahan. 12. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah. Sedangkan untuk tujuan kedua meningkatkan kemampuan dan pengelolaan keuangan daerah dalam pembiayaan pembangunan dilakukan dengan strategi antara lain ; 1. Peningkatan pengelolaan perpustakaan dan kearssip an daerah 2. Peningkatan pengelolaan dan pengawasan pengunaan keuangan daerah secara efisien dan efektif 3. Peningkatan pendataan dan pengelolaan sumber pendapatan keuangan daera 4. Peningkatan pendataan dan pengelolaan asset daerah secara akurat 5. Penyediaan dokumen administrasi keuangan daerah
VI - 5 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sementara untuk mecapai tujuan ketiga dalam meningkatkan pelaksanaan supremasi hukum dilakukan dengan strategi ; 1. Peningkatan pengkajian dan pembuatan produk hukum yang aspiratif dan akomodatif 2. Penegakan supermasi hukum dan hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat 3. Peningkatan kemampuan profesionalisme aparat penegak ketentraman dan ketertiban 4. Peningkatan kerjasama dengan kepolisian dalam penegakan perda dalam upaya perlindungan masyarakat
Dengan strategi yang telah ditetapkan dalam menjalan misi mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional dilakukan dengan arah kebijakan sebagai berikut ; 1. Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dalam aspek kelembagaan dan ketatalaksanaan 2. Meningkatkan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan aparatur 3. Meningkatkan dan menguatkan kapasitas pelayanan pada kegiatan DPRD 4. Meningkatkan ketatalaksnaan organisasi perangkat pemerintah daerah yang lebih efektif dan efisien 5. Meningakatkan akuntabilitas kinerja SKPD 6. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM pengawas/pemeriksa 7. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan dengan evaluasi pelaksanaan pembangunan 8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik secara prima dan profesional 9. Melengkapi dan memperbaiki standar pelayanan publik yang cepat, mudah dan murah 10. Membentuk kelompok-kelompok pelayanan dan akses informasi masyarakat 11. Meningkatkan tranpormasi atau akses dan tranparansi layanan melalui elektronik 12. Meningkatkan sarana dan prasarana telekomunikasi dan informasi pelayanan 13. Menata kelembagaan dan sistem informasi administrasi kependudukan dan catatan sipil 14. Meningkatkan sosial kontrol untuk mengurangi komflik di tengah masyarakat
VI - 6 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
15. Menjadi fasilitator dan mediator penyelesaian komflik di tengah masyarakat 16. Membangun
dan
menyediakan
sarana
prasarana faslitas
pelayanan
pemerintahan dan umum 17. Meningkatkan pengelolaan tata administrasi pemerintahan danotonomi daerah 18. Meningkatkan administrasi tata pemerintahan nagari 19. Meningkatkan
koordinasi
integritas
dan
singkronisasi
perencanaan/
pembangunan daerah dengan seluruh perangkat daerah dan pelaku pembangunan daerah 20. Meningkatkan koordinasi perencana an, pelaksanaan pembangunan daerah dengan instansi vertikal 21. Meningkatkan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah 22. Meningkatkan
dan
menggalakkan
animo
baca
masyarakat
melalui
perpustkaan daerah 23. Mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan petugas kearsipan di SKPD dan Nagari 24. Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan pengunaan keuangan daerah secara efisien dan efektif 25. Meningkatkan pendataan dan pengeolaan sumber - sumber pendapatan keuangan daerah 26. Meningkatkan pendataan dan pengelolaan asset-asset daerah secara akurat 27. Menyediakan dan melengkapi dokumen-dokumen administrasi keuangan daerah 28. Menyusun dan mendata produk hukum daerah sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 29. Meningkatkan penerapan supermasi hukum dan perlindungan hak asasi manusia dalam mewujutkan masyarakat yang adil dan aman 30. Meningkatkan kemampuan profesionalisme aparat penegak ketentraman dan ketertiban umum 31. Meningkatkan kerjasama dengan kepolisian dalam penegakan perda dalam upaya perlindungan Masyarakat
VI - 7 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Tabel VI.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Misi 2: Mewujudkan Masyarakat Agamis Dan Beradat Tujuan
Sasaran
2.1 Meningkatkan peran dan fungsi alim ulama dalam penerapan kehidupan sesuai dengan norma agama
80% Para Da'i, Imam dan Khatib yang mendapat pembekalan dan pelatihan sampai akhir tahun 2015
2.2 Meningkatkan peran dan fungsi ninik mamak dalam penerapan kehidupan masyarakat yang dilandasi dengan ABS-SBK
80% para ninik mamak, bundo kanduang dan pemuda sudah mendapatkan pelatihan sampai akhir Tahun 2015
2.3 Meningkatkan pembinaan akhlakul karimah diseluruh lapisan masyarakat Agam
Strategi
Arah Kebijakan
Peningkatan peran tokoh agama dalam aspek pembangunan derah
mewujudkan peningkatan kapasitas tokoh agama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat
Peningkatan dan pemberdayaan lembaga keagamaan
mewujudkan peningkatan fungsi dan peran lembaga keagamaan
Peningkatan peran tokoh adat, cerdik pandai dalam pembangunan
mewujudkan peningkatan kapasitas tokoh adat dalam memberikan pemahaman adat kepada masyarakat
Peningkatan dan pemberdayaan lembaga adat
mewujudkan peningkatan fungsi dan lembaga adat
Terlaksananya pelatihan/training ESQ pada 50% pimpinan dan staf SKPD
Peningkatan pemahaman nilai-nilai moral dan agama bagi aparatur pemerintah daerah
Mewujudkan peningkatan nilai-nilai moral dan agama bagi aparatur pemerintah
Terlaksananya pesantren kilat remaja /pemuda dan pesantren Ramadan/ESQ disetiap sekolah sebanyak 75% dari sekolah yang ada
Peningkatan pemahaman nilai-nilai moral dan agama bagi remaja dan pemuda
Mewujudkan peningkatan nilai-nilai moral dan agama bagi remaja/pemuda
VI - 8 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-2 Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
2.4 Meningkatkan dan memantapkan program MDW/MDA plus dalam upaya pembinaan ABSSBK
Terlaksananya sertifikasi guru 10% dari guru MDA/TPA
Peningkatan kompetensi guru MDA/TPA
Mewujudkan peningkatan kompetensi guru MDA/TPA melalui ujian sertifikasi
Terentaskannya buta huruf Alquran sebesar 25% sampai tahun 2015
Peningkatan kemapuan baca Alquran bagi masyarakat
Mewujudkan peningkatan dan pengembangan MDA/TPA
2.5 Meningkatkan peranpondok pesantren dan Islamic center sebagai pencetak kader ulama/Dai
Berdirinya 2 unit pondok pesantren/Islamic Boarding school bertaraf nasional sharing dengan perantau
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan
Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan yang bertaraf nasional dan bermutu
Berdirinya 1 unit Islamic center daerah yang bertaraf nasional
VI - 9 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Tabel VI.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Misi 3: Mewujudkan Kemandirian Sosial Dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia TUJUAN 3.1
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai MDGS 2015
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Angka Kelangsungan Hidup Bayi dari 969/1.000 pada Tahun 2010 menjadi 983/1.000 pada Tahun 2015
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita serta keluarga
mewujudkan peningkatan pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya umur harapan hidup dari 68,5 pada Tahun 2010 menjadi 72 Tahun 2015;
Peningkatan promosi kesehatan dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana penyuluhan
Menurunnya persentase balita gizi buruk dari 13,65% pada Tahun 2010 menjadi 9,75% pada Tahun 2015
Peningkatan Status Gizi Masyarakat
mewujudkan peningkatan pembinaan dan penyuluhan gizi bagi masyarakat
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 150 pada Tahun 2010 menjadi 102 pada Tahun 2015
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita serta keluarga
Meningkatnya Indikator Pelayanan; BOR dari 36,72% Pada Tahun 2010 menjadi 75% pada tahun 2015,LOS dari 3 hari tahun 2010 menjadi 6 hari tahun 2015,TOI dari 3,06 hari tahun 2010 menjadi 2,5 hari tahun 2015,BTO dari 58 kali tahun 2010 menjadi 40 kali tahun 2015
3.2
Meningkatkan mutu pendidikan untuk mencapai Target MDGs 2015
Menurun prevalensi gizi kurang dari 17% pada Tahun 2010 menjadi < 15% pada Tahun 2015
Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Meningkatnya Angka Melek Huruf dari 99.53% pada Tahun 2010 menjadi 99.98% pada Tahun 2015
Peningkatan dan Perluasan Jangkauan Pelayanan Pendidikan
mewujudkan peningkatan ketersediaan layanan pendidikan
Meningkatnya Angka rata-rata lama sekolah (Tahun) dari 8.3 tahun pada Tahun 2010 menjadi 12 tahun pada Tahun 2015
Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan
mewujudkan peningkatan keterjangkauan layanan pendidikan
Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dari 94,21% pada Tahun 2010 menjadi 94,51% pada Tahun 2015
Peningkatan Profesionalisme dan Distribusi Tenaga Guru
mewujudkan peningkatan kualitas/mutu dan relevansi pelayanan pendidikan
Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) dari 77,31% pada tahun 2010 menjadi 90% pada Tahun 2015
Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Yang Berkualitas
mewujudkan peningkatan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan
Meningkatnya Angka Pendidikan yang Ditamatkan dari 21,51% pada tahun 2010 menjadi 30,60% pada tahun 2015
VI - 10 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-3 TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya angka partisi-pasi murni (APM) jenjang : SMA/ SMK/MA/Paket C dari 64,24 % pada Tahun 2010 menjadi 69.24 % pada Tahun 2015 Meningkatnya angka partisi-pasi kasar (APK) jenjang SMA/AMK/MA/Paket C dari 80,57% pada Tahun 2010 menjadi 85,37 % pada Tahun 2015 Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) dari 81,46% pada Tahun 2010 menjadi 91,46% pada Tahun 2015 3.3
Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan, Pengarus utamaan Gender dan Anak
Meningkatnya persentase perempuan di lembaga pemerintah dari 18.30% pada tahun 2010 menjadi 24.90% tahun 2015
Peningkatan efektivitas kelembagaan PUG dalam manajemen kebijakan program pembangunan yang responsif gender
Peningkatan pemahaman para pemangku kepentingan terkait akan pentingnya pembangunan responsif gender.
Menurunnya angka pengangguran terbuka perempuan dasri 7 % tahun 2010 menjadi 6% tahun 2015
Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam sektor pembangunan
Mewujudkan peningkatan akses dan kualitas layanan perlindungan terbaik perempuan
Meningkatnya akses dan kualitas layanan perempuan dan anak korban tindak kekerasan dari 5 orang tahun 2010 menjadi 17 orang tahun 2015
Peningkatan upaya pendidikan pelatihan dan peran serta kesejahteraan gender dalam pembangunan
Terfasilitasinya forum anak daerah kebupaten agam
Peningkatan upaya pemenuhan hak anak untuk hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi dalam proses keberlangsungan kehidupan anak serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Meningkatnya peran forum anak dalam pembangunan
Terkoordinasinya upaya kesejahteraan dan perlindungan anak dengan SKPD terkait dalam rangka pemenuhan hak-hak anak
Peningkaatan koordinasi pelaksanaan dan sinkronisasi kebijakan yang terkait dengan upaya kesejahteraan dan perlindungan anak
Mewujudkan anak yang berakhlakmulia, cerdas, sehat, berkualitas dan mampu berperan serta secara optimal dalam pembangunan
VI - 11 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-3 TUJUAN 3.4
3.5
Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Meningkatkan cakupan pelayanan angkatan kerja
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Menurunnya rata-rata jumlah anak per keluarga dari 3,8 pada Tahun 2010 menjadi 3,4 pada Tahun 2015
Pengendalian laju pertum-buhan dan pertambahan jumlah penduduk
Mewujudkan peningkatan pengendalian pertambahan penduduk
Meningkatnya rasio akseptor KB dari 845/1.000 pada Tahun 2010 menjadi 870/1.000 pada Tahun 2015
Peningkatan kepesertaaan dan akses pelayanan serta penyediaan pelayanan KB bagi penduduk miskin
mewujudkan peningkatan mutu pelayanan KB terutama bagi penduduk miskin
Meningkatnya cakupan peserta KB aktif dari 63,21% pada Tahun 2010 menjadi 66,00% pada Tahun 2015
Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyediaan layanan KB dan kesehatan reproduksi.
mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana dan pelayanan kesehatan reproduksi
Menurunnya jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dari 28,351 pada Tahun 2010 menjadi 26,926 pada Tahun 2015
Peningkatan akses dan kualitas keluarga pra sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
mewujudkan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
Meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja dari 67,59% pada Tahun 2010 menjadi 75.00% pada Tahun 2015
Peningkatan kesempatan kerja bagi tenaga kerja
Mewujudkan peningkatan peluang kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif
Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja dari 78,20% pada Tahun 2010 menjadi 85.00% pada Tahun 2015
Peningkatan partisipasi angkatan kerja
Mewujudkan dan mendorong pembentukan peluang kerja bagi masyarakat
VI - 12 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Tabel VI.4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Misi 4: Mewujudkan Kemajuan Daerah Dan Keseimbangan Pembangunan Antar Kawasan Dan Wilayah Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah kebijakan
4.1 Meningkatkan pemerataan pembangunan antar wilayah dan kawasan
Meningkatnya Pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Pemantapan pusat-pusat pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan
Pengembangan wilayah strategis cepat tumbuh
Meningkatnya Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur daerah
Peningkatan infrastruktur Daerah
Pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan
Meningkatnya infrastruktur ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan
Peningkatan akses pemukiman dan Perbaikan akses ke pusat-pusat pelayanan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Jalan dan jembatan
Meningkatnya pengembangan perumahan dan permukiman
Pengembangan perumahan dan permukiman.
Peningkatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Irigasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemerintahan/ perkantoran Pembangunan sarana dan prasarana Drainase perkotaan Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi perkotaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air bersih Perkotaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Perkotaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Utilitas Perkotaan : (Jaringan penerangan Umum, Telekomunikasi, Listrik) Pembangunan jalan dan jembatan pedesaan/pemukiman Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pemukiman pembangunan sarana dan prasarana sanitasi pemukiman
VI - 13 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-4 Tujuan 4.2 Meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, kawasan dan pusat pelayanan
Sasaran Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana perhubungan
Strategi Pembenahan sistem transportasi daerah
Arah kebijakan Penyusunan pedoman dan arahan perencanaan pembangunan perhubungan daerah
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Meningkatkan ketersediaaan sarana dan prasarana Lalu lintas
Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal
Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Membangun sistem pelayanan perizinan yang memperlancar, mempermudah dan memberi kepastian Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan perintis Meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan Perbaikan sistem dan manajemen Transportasi
VI - 14 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
MISI.4: Mewujudkan Kemajuan Daerah Dan Keseimbangan Pembangunan Antar Kawasan Dan Wilayah. Berdasarkan tabel diatas Untuk Mewujudkan kemajuan daerah dan keseimbangan pembangunan antar kawasan dan wilayah. Secara ringkas strategi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pemantapan pusat-pusat pengembangan kawasan untuk percepatan pembangunan, 2. Peningkatan Infrastruktur untuk mendorong Percepatan Pembangunan bidang jalan di Kabupaten Agam, dihadapkan pada kondisi adalah sebagai berikut: a.
Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas prasarana jalan dan jembatan
b.
Masih adanya wilayah yang masih terisolir, yang belum bisa ditempuh kendaraan roda 4.
c.
Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan prasarana jalan.
3. Peningkatan akses pemukiman dan Perbaikan akses ke pusat-pusat pelayanan, Dalam rangka peningkatan infrastruktur untuk mendorong Percepatan Pembangunan bidang jalan 4. Pengembangan
perumahan
dan
permukiman,
Pengembangan
perumahan dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (bedah rumah). Melalui program peningkatan sarana dan prasarana telah dilaksanakan pembangunan prasarana perumahan dan pemukiman seperti pembangunan jalan lingkungan pada kawasan tertentu 5. Pembenahan sistem transportasi daerah, Dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana perhubungan khususnya pembangunan terminal Simpang Gudang Manggopoh, karena lahan masih belum seluruhnya bebas, maka diupayakan fasilitasi penyelesaian pembebasan tanah dengan pemilik lahan, namun sampai akhir Tahun Anggaran 2009 masih dapat terselesaikan. Sedangkan untuk Tempat Pengujian Kendaraan bermotor, sebagaimana disampaikan diatas, fasilitas yang ada sekarang di Gadut merupakan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dipinjamkan ke Pemerintah Kabupaten Agam. Pemerintah Kabupaten Agam sudah merencanakan untuk pembangunan Tempat Pengujian sendiri, namun masih terkendala dengan pembebasan lahan. VI - 15 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Misi.5: Mewujudkan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyakat. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam periode 2005 – 2010 pernah mencapai tingkat yang cukup baik, bahkan melampaui target nasional, namun kemudian kembali melambat disebabkan karena pengaruh ekonomi global dan dampak bencana alam yang menimpa Sumatera Barat. Untuk mengembalikan tingkat pertumbuhan ekonomi ke 6,3 sampai 7,2 pada Tahun 2015 Pemerintah Daerah harus mampu merumuskan strategi yang jelas, logis dan berdampak nyata terhadap peningkatan produksi dan nilai tambah
produk
yang
selanjutnya
akan
meningkatkan
pendapatan
masyarakat, lebih luas diharapkan ndapat mendukung kemandirian daerah. Melihat potensi berbagai sektor dan kenyataan bahwa Kabupaten Agam
adalah
daerah
Agraris
maka
aspek
peningkatan
produksi,
produktifitas dan nilai tambah sektor pertanian dengan sub-sub sektornya menjadi fokus pengembangan ekanomi. Disamping itu pengembangan usaha mikro, industri kecil dan menengah terutama yang bergerak dalam pengeolahan hasil pertanian diharapkan akan mampu meningkatkan nilai tambah produk yang didukung dengan peranan
koperasi dan lembaga-
lembaga keuangan masyarakat. Selanjutnya pengembangan industri ini diharapkan juga mampu mendukung berkembangnya industri pariwisata dan jasa-jasa lainnya. 1. Strategi dan Arah Pengembangan Sektor Pertanian. Sektor pertanian sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam
membentuk
PDRB
mempunyai
potensi
yang
besar
untuk
dikembangkan. Selama kurun waktu 2005 – 2009 meskipun pertumbuhan ekonomi berfluktuasi namun kontribusi sektor pertanian terus meningkat oleh karena itu peningkatan nilai tambah sektor pertanian akan memberi dampak yang nyata terhadap total nilai PDRB dan produktivitas Daerah. Disamping peningkatan kontribusi terhadap PDRB pembangunan sector pertanian diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan pangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khusunya
petani,
serta untuk
mendorong
tumbuhnya industri pengolahan sehingga meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk serta menyerap tenaga kerja. Dari segi penyerapan tenaga kerja pada Tahun 2009 sektor pertanian menyerap 46,22 persen penduduk yang bekerja.
VI - 16 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Hampir semua sub sektor lingkup pertanian berpeluang besar untuk dikembangkan seperti tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Intensifikasi, ekstensifikasi dan optimalisasi penggunaan lahan pekarangan, lahan tidur serta pengaturan alih fungsi lahan merupakan langkah-langkah yang perlu terus ditingkatkan dan didukung dengan peningkatan sarana prasarana serta ifrastruktur. 2. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan (lahan basah) erat kaitannya dengan ketersediaan air yang diperoleh secara alamiah maupun teknis. Rencana peruntukan lahan pertanian lahan basah di Kabupaten Agam hingga Tahun 2015 tersebar di berbagai kecamatan, yaitu : 1) Kecamatan Lubuk Basung, 2) Kecamatan IV Nagari, 3) Kecamatan Palembayan. 4) Kecamatan Tanjung Raya, 5) Kecamatan IV Koto, 6) Kecamatan Banuhampu, 7) Kecamatan Sei Puar, 8) Kecamatan Tilatang Kamang, 9) Kecamatan Kamang Magek, 10) Kecamatan Baso, 11) Kecamatan IV Angkek, 12) Kecamatan Canduang Dari hasil analisis terkait kebutuhan lahan pertanian, memperlihatkan berdasarkan asumsi laju perubahan fungsi lahan sawah 0,40 % per tahun, IP 0,80 % /tahun, peningkatan produktifitas 0,1 KU/HA, peningkatan luas panen 15,44 Ha/Th dan peningkatan luas tanam 16,99 ha/Th maka pada Tahun 2015 dapat diproyeksi bahwa perubahan fungsi lahan terhadap produksi Tahun 2010 – 2015 sebagai berikut : Tabel VI.5 Proyeksi Perubahan Fungsi Lahan Pertanian terhadap Produksi Sawah Tahun 2010-2015 Tahun
Luas Baku Sawah (Ha)
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
IP
Produktivitas (KU/Ha)
Produksi (Ton)
2008
28,682
51,471
51,462
179,42
47,22
243,004
2009
28,652
54,005
52,787
184,23
51,03
269,372
2010
28,537
58,084
52,803
185,03
51,13
269,984
Sumber : Hasil analisa data Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura
Dari Tabel diatas terlihat bahwa penyusutan luas baku sawah pasti terjadi sepanjang tahun, maka perlu regulasi tentang alih fungsi lahan dan antisipasi penyusutan produksi, karena kebutuhan akan bahan pangan tidak akan menurun tetapi akan selalu meningkat. Disamping itu kebutuhan akan stok bahan pangan terutama beras menjadi sangat penting disebabkan VI - 17 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
adanya perubahan iklim yang ekstrim yang dapat mempengaruhi pola tanam dan untuk antisipasi kebutuhan bahan pangan ketika terjadi bencana alam yang datang tidak terduga. Oleh karena itu peningkatan produktifitas menjadi fokus pengembangan pertanian melalui pemanfaatan teknologi, penggunaan bibit unggul serta penggunaan pupuk yang tepat, diringi dengan usaha menekan kehilangan hasil pasca panen. Pengembangan tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayursayuran, buah-buahan dan bunga-bungaan diarahkan ke Kecamatan Ampek Angkek, Baso, Canduang, Sungai Pua, Banuhampu, IV Koto dan Matur, juga diarahkan
untuk
pembentukan
kawasan
sentra
produksi,
kawasan
pengembangan pertanian organik, pemanfaatan lahan terlantar, pemanfaatan pekarangan. Pemanfaatan lahan pekarangan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga terhadap kebutuhan pangan dan gizi. Pengembangan
kawasan
sentra
produksi
diantaranya
kawasan sentra produksi jagung di Kecamatan IV Nagari,
adalah
kangkung di
Kecamatan Lubuk Basung, ubi jalar di Kecamatan Baso . 3. Peternakan. Pembangunan sub sektor peternakan pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewan yang ASUH ( Aman, Sehat, Utuh dan Halal), meningkatkan mutu genetik, populasi dan produksi daging ternak. Disamping itu juga diharapkan untuk dapat meningkatkan tabungan masyarakat, karena pada umumnya di Kabupaten Agam usaha peternakan lebih bersifat sampingan karena waktu yang digunakan untuk usaha ini tidak banyak, namun karena itu pula kebanyakan berskala kecil. Pengembangan peternakan menyebar hampir merata di wilayah Kabupaten Agam. Kawasan peruntukan peternakan dapat dibagi menurut jenis ternak sebagai berikut : a. Ternak besar (sapi, kerbau dan kuda) Ternak sapi berkembang di seluruh Kabupaten Agam terutama di Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan IV Nagari merupakan kawasan pengembangan Sapi Bali. Kecamatan IV Angkek, Tilatang Kamang dan Baso, lebih banyak dikembangkan sapi hasil persilangan yaitu
Simental,
Brahman,
PO
(Peranakan Ongole),
Limousine,
sedangkan di Kecamatan Tanjung Raya dan Malalak dikembangkan Sapi PO dan Brahman. Ternak kerbau dikembangkan di Kecamatan Tanjung Mutiara, Matur, Palembayan,
Lubuk Basung
dan IV Koto.
Kuda di Palupuh, VI - 18
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Palembayan (digunakan untuk kuda beban) Tilatang Kamang, dan IV Angkek banyak digunakan untuk transportasi/bendi dan sebagai kuda pacu. b. Ternak kambing dikembangkan di Kecamatan Kamang Magek, IV Nagari dan Lubuk Basung. c. Ternak Unggas Ayam buras dikembangkan di Kecamatan Tilatang Kamang, Baso, Lubuk Basung dan Tanjung Mutiara, Ayam ras petelur dikembangkan di Kecamatan Tilatang Kamang, Baso dan IV Angkek, Ayam ras pedaging dikembangkan di Kecamatan Tilatang Kamang, Baso, Kamang Magek dan Lubuk Basung, Itik dikembangkan di Kecamatan Tilatang Kamang dan Kamang Magek dengan sistem mina juga mempunyai peluang besar untuk lebih dikembangkan. Sistem integrasi peternakan dengan perkebunan terutama di wilayah Barat Agam dan integrasi peternakan dengan kebun sayuran di wilayah Timur Agam. Program
pengembangan
usaha
peternakan
khususnya
usaha
peternakan sapi, dalam peningkatan populasi secara umum dapat dilakukan melalui
bioteknologi
reproduksi
kawin
suntik/inseminasi
buatan
(IB),
merupakan upaya penerapan teknologi tepat guna yang dalam peningkatan mutu genetik dan jumlah ternak serta pembentukan bibit ternak yang berkualitas. Fokus pengembangan ternak di Kabupaten Agam diarahkan untuk pengembangan sapi, kambing dan itik, dengan alasan sistem pengembangannya berbasis masyarakat Pembangunan peternakan di Kabupaten Agam dikembangkan melalui kebijakan pengembangan kawasan/wilayah, yaitu : 1. Kawasan Integrasi ternak – sayuran 2. Kawasan Integrasi ternak – sawit 3. Kawasan Village Breeding Center (VBC) Kawasan Integrasi ternak dengan sayuran, yaitu pengembangan usaha peternakan yang dilakukan untuk kecamatan-kecamatan yang merupakan penghasil sayuran, antara lain Baso, Ampek Angkek, Tilatang Kamang, Canduang, Kamang Magek, Banuhampu dan Sungai Puar. Kawasan Integrasi ternak dengan sawit, yaitu pengembangan usaha peternakan yang dilakukan untuk kecamatan-kecamatan yang merupakan penghasil sawit, antara lain Lubuk Basung, Tanjung Mutiara dan Ampek Nagari.
VI - 19 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
4. Perkebunan Sub sektor perkebunan di Kabupaten Agam potensinya cukup besar karena didukung oleh lahan yang cukup luas dan iklim yang sesuai. Komoditi tanaman yang dominan dan prospektif untuk dikembangkan di Kabupaten Agam diantaranya adalah kelapa sawit, kelapa dalam, gambir, tebu dan kakao.
Namun
untuk
perkebunan
rakyat
yang
terus
diupayakan
pengembangannya adalah untuk komoditi adalah kelapa dalam, kelapa sawit, kakao, kulit manis dan gambir. Pembudidayaan komoditi perkebunan Kabupaten Agam selain diusahakan oleh masyarakat, juga dikelola oleh Perusahaan Perkebunan Besar swasta nasional (PBSN) yaitu untuk kelapa sawit dan kakao. Sebaran lokasi rencana peruntukan kawasan perkebunan di Kabupaten Agam yaitu : Karet di Kecamatan Ampek Nagari, Palembayan; Kelapa dalam di Kecamatan Tanjung Mutiara, Ampek Nagari, Lubuk Basung; Cengkeh di Kecamatan Tanjung Raya, Matur, Malalak; Casiavera di Kecamatan Tanjung Raya, Matur, Malalak; Pala di Kecamatan Tanjung Raya; Gambir di Kecamatan Palupuh; Kakao tersebar di seluruh Kabupaten Agam. Tabel VI.6
Rencana Luas Peruntukan Perkebunan di Kabupaten Agam Sampai Tahun 2015. komoditi
luas ( ha )
Karet Kelapa Dalam Kelapa Sawit Cengkeh Casivera Kopi Pala Gambir Kakao Vanile
perkebunan rakyat
973 11.363 31.571 418 7.585 3.394 1.046 348 4.682 200
973 11.363 16.738 418 7.585 3.394 1.046 348 3.003 0
PBSN 0 0 14.833 0 0 0 0 0 1.629 0
Sumber ; Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam.
5. Perikanan Pengembangan perikanan terutama perikanan budidaya baik di laut maupun di darat sangat berpeluang karena Kabupaten Agam telah ditetapkan sebagai kawasan sentra produksi perikanan untuk Propinsi Sumatera Barat dengan target produksi perikanan budidaya 90.837 ton dan perikanan tangkap sebesar 3.136 ton pada Tahun 2015. Mengoptimalkan pemanfaatan kolam-kolam rakyat yang selama ini dibiarkan terlantar, air payau, daerah VI - 20 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
aliran sungai dan lain-lain berpeluang hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Agam terutama kecamatan Tanjung Raya. Sistem Mina Padi dikembangkan dalam rangka mendukung program Nasional ; Mina Padi Satu Juta Hektar diarahkan ke kecamatan Tilatang Kamang, Kamang Magek, Palupuah, Baso, Lubuk Basung dan Palembayan, dan system Mina Kebun Rakyat diarahkan di Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Palembayan. Perikanan tangkap di Kecamatan Tanjung Mutiara dengan panjang pantai 43 Km dan luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten Agam 313,04 Km2 dapat ditingkatkan dengan pembenahan sarana prasarana alat tangkap. Rencana pengembanngan perikanan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Agam meliputi ; a. Pusat Kawasan Minapolitan terdapat di kawasan Maninjau b. Sentra pengembangan unit pembenihan rakyat (UPR) Majalaya, Nilem dan pengembangan budidaya minapadi di Kecamatan Ampek Angkek. c. Sentra Budidaya Ikan Air tawar: nila, patin dan majalaya serta Pengembangan Keramba Jaring Apung (KJA) Ramah Lingkungan dan UPR Nila dan Majalaya di sekitar kawasan Danau Maninjau. Untuk pengembangan budidaya di sekitar Danau Maninjau, harus mengacu pada Peraturan Bupati No.22 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Danau Maninjau (jarak KJA dari pantai 50-100 m dan 200 m dari objek wisata), dan adanya zonasi. d. Sentra budidaya ikan patin dan pengolahan lele di Kecamatan Tanjung Raya. e. Sentra pengembangan nila, mas dan lele serta pengembangan UPR di Kecamatan Lubuk Basung Secara
keseluruhan
sektor
pertanian,
perikanan
dan
kelautan
diharapkan dapat tumbuh mencapai 62.% sehingga akan mendorong tumbuhnya sektor lain seperti industri pengolahan, transportasi, perdagangan dan jasa. Diharapkan dapat meningkatkan peyerapan tenaga kerja sampai 50.% dari jumlah penduduk yang bekerja. Pencapaian sasaran dan target-target pembangunan pertanian dan perikanan sebagaimana diuraikan lebih rinci pada BAB VII akan sangat ditentukan oleh peranan Penyuluh Pertanian dan Perikanan. Oleh karena itu VI - 21 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
pemberdayaan penyuluh baik dari segi sumber daya manusianya maupun dukungan
operasionalnya
menjadi
sangat
penting.
Disamping
itu
perberdayaan kelompok tani serta lembaga-lembaga lainnya seperti P3A, HKTI, Taruna Tani dan lain-lain juga perlu ditingkatkan. 6. Industri Pengolahan Selanjutnya sektor yang juga sangat potensial untuk dikembangkan adalah sektor industri pengolahan. Sektor ini potensial karena ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk terutama produk pertanian. Penumbuhan unit usaha pengolahan hasil perikanan dan peternakan sangat penting seiring dengan peningkatan target produksi, serta penumbuhan industri pengolahan sawit untuk menampung hasil kebun rakyat. Pengembangan industri juga diarahkan pada industri makanan ringan dan industri pengolahan tekstil menjadi barang jadi. Walaupun di Kabupaten Agam industri pengolahan masih di dominasi oleh industri kecil dan rumah tangga tetapi industri ini terbukti lebih tahan terhadap gejolak ekonomi global. Perhatian dan dorongan dari pemerintah daerah sangat penting terutama untuk aspek promosi, peningkatan kemampuan manajerial dan kerwira usahaan serta fasilitasi permodalan. Kebijakan yang mengarahkan masyarakat untuk menggunakan produksi sendiri sangat baik untuk membantu peningkatan produksi dan sekaligus media promosi. Penyerapan tenaga kerja pada sektor ini di Tahun 2009 sebesar 12,36.% dari total jumlah penduduk yang bekerja diharapkan meningkat menjadi 20 persen di Tahun 2015. Peningkatan skala industri dari kecil menjadi menengah menjadi indikator sasaran RPJM. 7. Perdagangan dan Pasar. Sub sektor perdaganngan dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran. Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importer ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga lainnya yang tidak mencari untung. Sedangkan perdagangan enceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa merubah sifat, baik barang baru maupun barang bekas. Kontribusi sector perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB
VI - 22 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Kabupaten Agam Tahun 2009 menurut harga berlaku sebesar 14,99.% didominasi oleh sub sector perdagangan yaitu sebesar 14,22 %. Pengembanngan perdagangan sangat penting dan diarahkan untuk mendukung kelangsungan produksi, diantaranya peningkatan nilai ekspor produk-produk perkebunan seperti casiavera, gambir, pinang, kakao dan produk pertanian lainnya dan perikanan serta produk-produk industri rumah tangga dan kerajinan. Dukungan tersebut berupa fasilitasi akses pemasaran produk ke luar negeri maupun dalam negeri, promosi, pengawasan peredaran barang, informasi harga dan perlindungan konsumen. Untuk meningkatkan daya saing produk di pasar regional maupun internasional diperlukan peningkatan dan pengawsan kualitas seperti kadar air, bebas dari mikroorganisme, standar gizi, keamanan dari bahan-bahan kimia berbahaya, kebersihan dan diiringi dengan pengepakan/kemasan yang baik dan menarik dengan informasi produk yang lengkap serta sertifikasi halal. Pasar
merupakan infrastruktur perdagangan yang sangat penting.
Pada umumnya pasar-pasar tersebut masih tradisional. Peranan lembaga pengelola pasar sangat mempengaruhi perkembangan pasar. Sampai tahun 2010 baru 13 pasar yang sudah mempunyai Badan Pengelola Pasar. Pembinaan
terhadap
pengelola/pengurus
pasar
perlu
ditingkatkan
diantaranya bagaimana memanajemen pasar dengan baik seperti penataan tempat berdagangan, aspek kebersihan, kesehatan dan kehalalan barang dagangan, keamanan dan kenyamanan, pemeliharaan pasar, pengelolaan sampah, parkir, pemungutan retribusi, pengelolaan keuangan pasar dan lain sebagainya.
Namun terhadap pembangunan sarana fisik pasar intervensi
Pemerintah Daerah pada umumnya terkendala oleh kepemilikan asset. Mendorong partisipasi pihak ke tiga untuk membangun pasar merupakan salah satu strategi yang perlu ditingkatkan serta memanfaatkan sumbersumber dana lainnya. 8. Koperasi dan Lembaga Keuangan Masyarakat Koperasi adalah badan usaha dan organisasi yang modern yang dikendalikan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Berbagai ketentuan pemerintah tunduk kepada Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992. Pengelolaan koperasi yang mengikuti kaidah-kaidah tersebut akan menjadikan koperasi yang sehat dan kompetitif di tengah beragamnya VI - 23 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
badan usaha. Di tengah kehidupan masyarakat koperasi berfungsi sebagai alat pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan bidang koperasi diarahkan agar koperasi dapat berperan dalam berbagai program pembangunan seperti pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja, penyediaan kebutuhan masyarakat local dan alat pengendalian harga untuk stabilisasi dan dinamisasi perekonomian. Pengembangan koprasi dilakukan dalam bentuk pembinaan dan pelatihan terhadap pengurus. Selanjutnya peranan perbankkan dan Lembaga Keuangan Masyarakat perlu terus dibina dan didorong agar mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Kabupaten Agam telah mempunyai BMT (Baitul Mal Watamwil ) di 82 Nagari, 16 diantaranya sudah mempunyai badan hukum. Ke depan diharapkan semua BMT sudah mempunyai badan hukum dan peranannya perlu ditingkatkan untuk mendorong ekonomi masyarkat. Peranan pemerintah terutama dalam bentuk pembinaan dan pengawasan sangat penting dan perlu ditingkatkan. 9. Pariwisata Pengembangan sektor industri pengolahan haruslah diringi dengan pengembangan sektor perdagangan , hotel dan restoran. Sektor ini saling berkaitan terutama dari apek pemasaran produk dan daya tarik terhadap wisatawan. Dari aspek pemasaran Kabupaten Agam diuntungkan dengan letaknya yang strategis di tengah propinsi Sumatera Barat dan keberadan kota Bukittinggi di pusat Kabupaten Agam. Industri
pariwisata
Kabupaten
Agam
seharusnya
sudah
dapat
memberikan nilai tambah yang semakin besar terhadap PDRB Kabupaten Agam, karena sudah menjadi prioritas destinasi wisata Propinsi Sumatera Barat. Namun Pemerintah Kabupaten Agam harus memberikan perhatian yang lebih terhadap aspek pelayanan dan kenyamanan wisatawan. Sarana prasarana pariwisata harus dibenahi sehingga meningkatkan daya tarik wisatawan untuk tinggal lebih lama di Kabupaten Agam. Tidak hanya menjadi persinggahan saja. Pembenahan lingkungan Danau Maninjau sebagai icon Pariwisata Kabupaten Agam bahkan Sumatera Barat harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan, dengan memperhatikan keterkaitan fungsifungsi Danau Maninjau sebagai destinasi wisata alam dan budaya, sentra produksi perikanan budidaya dan tangkap, sentra produksi tanaman pangan, sumber energi pembangkit listrik dan kelestarian lingkungan serta sumber air VI - 24 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
untuk daerah bagian hilirnya, sehingga pengembangan salah satu fungsi tidak mengganggu atau kontra produktif dengan fungsi yang lain. Kerja sama dengan daerah tetangga terutama Kota Bukittinggi dapat mengangkat peluang promosi pariwisata Kabupaten Agam. 10. Investasi Perkembangan nilai investasi PMDN dan PMA skala nasional sampai Tahun 2010 sebesar Rp. 1.441.507.5490.000,- dan jumlah investor PMDN dan PMA skala nasional yang telah berproduksi komersial sebanyak 7 investor, sedangkan yang dalam tahap persiapan sebanyak 2 perusahaan, dengan rasio daya serap tenaga kerja 676.3, maka untuk percepatan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan terbukanya kesempatan kerja, diperlukan strategi dan kebijakan yang mendukung agar investor berminat berusaha dan menanamkan modalnya di Kabupaten Agam. Kebijakan yang dikembangkan untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif diantaranya adalah peningkatan jaminan keamanan dan kepastian hukum bagi investor dan pemberian insentif, fasilitasi dan informasi potensi investasi bagi investor. Disamping itu untuk mengatasi rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penting serta manfaatnya investasi dalam peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, perlu
dilakukan
upaya-upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap investasi di daerah. Pemerintah disamping mendorong investasi PMDN dan PMA skala Nasional juga akan terus mendorong investasi PMDN skala lokal . 11. Penanggulangan Kemiskinan. Pada periode pembangunan lima tahun yang lalu (RPJMD 2006-2010) telah
banyak
program-program
pengentasan
kemiskinan
yang
telah
dilaksanakan. Jumlah rumah tangga miskin hasil pendataan BPS Tahun 2007 sebanyak 22.647 telah berkurang menjadi 18.686 rumah tangga di Tahun 2010. Tetapi pada kenyataannya angka kemiskinan tersebut belum benarbenar berkurang. Diantara rumah tangga miskin menurut data tersebut (yang masuk Data Base) memang ada yang sudah meningkat taraf hidupnya, namun banyak pula rumah tangga yang dulu hampir miskin sekarang ini malah menjadi miskin. Untuk itu diperlukan pemutakhiran data rumah tangga miskin.
VI - 25 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Dalam perumusan strategi penanggulangan kemiskinan Tahun 2011 – 2015 digunakan data rumah tangga miskin dari BPS sebagai angka awal (Tahun 2010) yaitu sebanyak 18,686 KK . Penanggulangan kemiskinan merupakan tanggung jawab semua pihak. Tidak mungkin dikatakan bahwa pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab sebuah SKPD. Karena itu untuk efektifnya program-program pengentasan kemiskinan sangat diperlukan sinergisitas dan keterpaduan agar program-program tersebut tepat sasaran. Pemerintah Nagari menjadi ujung tombak suksesnya program pengentasan kemiskinan. Perusahaan perusahaan melalui CSR nya (Coorporate Social Responsibility) dan perantau selama ini ikut berperan dalam pengentasan kemiskinan. Ke depan peranan ini harus tetap didorong untuk lebih aktif. Target penurunan angka kemiskinan lima tahun ke depan sebesar 2,5% pertahun dari data awal 18.686 KK diharapkan dapat tercapai. Beberapa program yang sudah dilaksanakan selama ini dapat dilanjutkan seperti penanggulangan kemiskinan berbasis masjid, pembebasan biaya berobat, beasiswa, jaminan kesehatan, beras murah, rehab rumah dan lain-lain. Tetapi yang lebih utama adalah bagaimana program-program yang disusun pemerintah daerah mampu meningkatkan keberdayaan masyarakat miskin, sehingga tidak selalu atau terbiasa bergantung kepada berbagai macam bantuan.
VI - 26 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Tabel VI.7 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Misi 5 : Merwujudkan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tujuan 5.1
Meningkatkan Produksi dan Produktivitas Pertanian, perikanan dan kelautan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung ketahanan dan keamanan pangan
Sasaran Meningkatnya Produksi dan produktivitas komoditi Tanaman Pangan
Meningkatkan kawasan Sentra Produksi Sayuran, Buah- buahan dan tanaman hias
Meningkatnya kelompok usaha pengolahan hasil pertanian
Strategi
Arah Kebijakan
Penerapan sistem pertanian modern, intesifikasi dan optimalisasi pemanfaatan lahan terlantar dan pekarangan serta penerapan berbagai teknologi pertanian
Mengembangkan sistem pertanian modern, intesifikasi dan optimalisasi pemanfaatan lahan terlantar dan pekarangan serta penerapan berbagai teknologi pertanian
Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur serta sarana dan prasana pendukung lainnya.
Peningkatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur serta sarana dan prasana pendukung
Meningkatkan kemampuan usaha tani
Penguatan akses petani terhadap IPTEK dan Permodalan
Meningkatkan peranan penyuluh , dalam penerapan IPTEK serta pembinaan kelembagaan petani
Pemberdayaan penyuluh dan kelembagaan petani
Penumbuhan dan pengembangan Kawasan hortikultura
Pengembangan pertanian organic
Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani.
Pembangunan kawasan komoditas unggulan
Pembinaan dan pendampingan bagi kelompokkelompok usaha pengolahan
Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar dan permodalan
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat petani miskin
Memberikan bantuan sarana produksi, pelatihan dan pendampingan
Pemberdayaan masyarakat petani miskin
Meningkatnya penerapan manjemen pembangunan pertanian yang akuntabel dan good governance
Penyediaan dokumen rencana pembangunan pertanian daerah
Meningkatkan manajemen pembangunan pertanian
VI - 27 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-7 Tujuan
Sasaran Meningkatnya produksi perkebunan yang berkelnjutan dan berwawasan lingkungan
Strategi Pembinaan dan penyuluhan terhadap petani pekebun
Arah Kebijakan Meningkatkan luas panen, peremajaan dan perbaikan teknologi budidaya tanaman perkebunan rakyat Peningkatan dan penyediaan infrastruktur perkebunana Meningkatkan dan mendukungpenggunaan bibit unggul dan bersertifikat
Meningkatkan pengelolaan pasca panen dan kases pemasaran hasil produksi perkebunan
Peningkatan dan pengembagan pengolahan produk perkebunan
Peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok usaha tani perkebunan Meningkatnya PNBP sektor perkebunan
Meningkatkan nilai tambah komoditi perkebunan Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar dan permodalan
Optimalisasi PNBP sektor perkebunan
Adanya regulasi dalam optimalisasi PNBP sektor perkebunan
Meningkatkan kulaitas dan penyediaan infrastruktur peternakan Meningkatnya populasi dan produksi daging
Pemantauan bahan pangan asal hewan di pasar-pasar
Meningkatkan bahan pangan asal hewan
Pengendalian dan pengawasan produksi dan peredaran bahan pangan asal hewan
Meningkatkan usaha pengolahan dan pemasaran komoditi peternakan
Optimalisasi rumah potong hewan dan pasar ternak
Meningkatkan sumberdaya dan kelembagaan peternak
Pembinaan dan pelatihan bagi petani peternak
Memberdayakan peternak dan kelembagaanya
Perlindungan masyarakat dari resiko penyakit Zoonosis
Penyuluhan dan pemberantasan penyakit rabies dan flu burung
Peningkatan upaya pencegahan & penanggulangan rabies dan flu burung
Meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan daerah
Program Pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman
Peningkatan produksi komoditi pangan utama
Meningkatkan sarana prasarana pengolahan dan penyimpanan bahan pangan
pengawasan dan Pengendalian terhadap mutu pangan, distribusi dan pengolahan bahan pangan
VI - 28 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Penyediaan cadangan pangan daerah yang berkualitas
Sambungan Tabel VI-7 Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Peningkatan kesejahteraan dan kelembagaan petani
Penumbuhan kelembagaan tani
peningkatan peranan penyuluh pertanian
Meningkatkan produksi perikanan budidaya dan
Optimalisasi kawasan budidaya ikan
Penyediaan bibit ikan unggul
Pemanfaatan pekarangan untuk budidaya peningkatan luas sarana
Optimalisasi usaha perikanan tangkap
Pembedayaan masyarakat dalam menjaga kelestarian sumberdaya dan ekosistem laut
Peingkatan peranan masyarakat dalam pengwelolaan dan pengawasan kelestarian ekosisten kelatan
Peningkatan upaya perbaikan ekosistem laut yang rusak
Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam rangka pelestarian sumberdaya keklautan dan periukanan
Membina dan pendampingan usaha pengolahan hasil ikan
Penumbuhan usaha pengolahan hasil ikan
Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani
tangkap
Meningkatkan pelestarian dan pengawasan terhadap sumberdaya kelautan dan perikanan
Meningkatkan pengelolaan pasca panen
5.2
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, menengah dan Koperasi
Meningkatnya keteranpilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging , TTG dll) Meningkatnya kemitraan antara UMKM dengan pengusaha besar
Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat kewirausahaan pelaku usaha Meningkatkan kemampuan SDM dan Finansial UKM melalui Fasilitasi Kerjasama dengan BUMN dan perusahaan swasta
Meningkatnya jumlah pelaku usahakecil pengolahan sehingga meningkatkan nilai tambah produk dan penyerapan tenaga kerja Meningkatkan akses pemasaran produk UMKM
Mendorong terbentuknya bapak angkat dari usaha besar terhadap UMKM. ( alih teknologi, penyerapan produk, pelatihan, magang dll Mendorong dan memfasilitasi usaha kecil untuk meningkat menjadi usaha menengah.
Peningkatan fasilitasi bagi UMKM untuk dapat mengikuti event-event promosi dalam dan luar negeri
Mencari informasi/peluang dan memfasilitasi UMKM untuk dapat mengikuti even-even promosi baik di dalam negeri maupun luar negeri dan membuka akses promosi melalui jaringan teknologi informasi Mendorong kalangan menengah ke atas untuk menggunakan produk UMKM
VI - 29 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-7 Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Meningkatkan akses pelaku usaha terhadap permodalan
Mendorong lembaga keuangan yang ada untuk menyediakan kredit dengan persyaratan dan bunga yang ringan
Tersusunnya Road Map industri kecil dan Menengah dan dibentuknya kawasan sentrasentra produksi.
Tersusunnya Road Map industri kecil dan menengah untuk memfasilitasi bantuan dari sumber-sumber dana lainnya.
Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat di Nagari
Meningkatkan pemberdayaa
Membina dan mendorong berperannya koperasi dalam mendukung UMKM
Meningkatnya pemberdayaan koperasi
Mendorong peranan koperasi dalam mendukung UMKM
Mendorong peranan koperasi dalam mendukung UMKM
Peningkatan pembinaan dan pengawasan koperasi Meningkatknya peranan Lembaga Keuangan Masyarakat dalam mendukung peningkatan usaha rumah tangga/kelompok masysyarakat
5.3
Revitalisasi pasar tradisional
Meningkatkan peranan BMT dan LKM dalam mendukung ekonomi rumah tangga dan kelompok masyarakat.
Peningkatan fasilitasi akses masyarakat terhadap BMT LKM lainnya.
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap BMT dan LKM lainnya
Peningkatan Pembinaan dan pengawasan BMT dan LKM lainnya
Meningkatkan kapasitas BMT dan LKM lainnya.
Peningkatan akses permodalan BMT dan LKM dan jaminan pembiayaan oleh BMT dan LKM lainnya.
Meningkatnya peran pengelola pasar dalam memanajemen pasar.
Mendorong dan memfasilitasi pembentukan Lembaga Pengelola Pasar.
Peningkatan pembinaan dan mendorong pengelola pasar untuk mampu mengelola pasar dengan baik.
Meningkatnya sarana prasarana pasar
Mendorong partisipasi pihak ketiga untuk membangun pasar dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Propinsi terkait pendanaan pembangunan pasar.
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pasar
Meningkatkan perlindungan konsumen
Meningkatkan perlindungan konsumen
Peningkatan perlindungan dan keamanan bagi konsumen
Meningkatkan pengawasan terhadap distribusi barang dan jasa.
VI - 30 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-7 Tujuan 5.4
Pengembangan pariwisata Daerah
Sasaran Meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Agam
Strategi Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata Daerah
Meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan di Kabupaten Agam
Arah Kebijakan Pembenahan obyek wisata unggulan
Peningkatan promosi melalui pameran serta event kebudayaan dan pariwisata. peningkaran sarana dan prasarana kepariwisataan
5.5
Peningkatan Investasi daerah
Meningkatnya jumlah investor yang masuk ke Kabupaten Agam
Mewujudkan iklim investasi yang kondusif
Peningkatan jaminan keamanan dan kepastian hokum bagi investor
Meningkatnya nilai investasi
Meningkatkan pelayanan investasi melalui penyederhanaan dalam proses perizinan
Pemberian insentif, fasilitasi dan informasi potensi investasi bagi investor
Menyediakan bahan promosi investasi yang tepat dan akurat 5.6
Penurunan jumlah Rumah tangga miskin
Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin Kabupaten Agam
Melaksanakan program terpadu penanganan rumahtangga miskin
Peningkatan keakuratan arah sasaran program-program penanggulangan kemiskinan.
Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pendampingan, dan bantuan sarana usaha / produk
Peningkatan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan program-program pengentasan kemiskinan.
VI - 31 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Misi. 6: Mewujudkan
Pembangunan
Yang
Berkelanjutan
Berwawasan
Lingkungan Dan Ramah Bencana Sehubungan visi Kepala Daerah terpilih yang menyatakan ”lestari” dan kata ”Indah” sangat erat kaitannya dengan masalah lingkungan dan penataan. Disatu sisi proses pembangunan Kabupaten Agam relatif cepat baik yang dilaksanakan oleh masyarakat maupun pemerintah, disisi lain percepatan pembangunan tersebut tidak diiringi dengan kesiapan daerah dalam mengawasi dan mengendalikan laju pembangunan sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah maupun isu pembangunan berkelanjutan. Hal ini lebih diperparah dengan seringnya Daerah Kabupaten Agam dilanda bencana alam mulai dari gempa, abrasi pantai, bahkan tanah longsor dan banjir sudah menjadi langganan tahunan yang sering melanda beberapa kawasan di Kabupaten Agam. Sehubungan dengan hal tersebut dan mengingat keterbatasan daerah serta beratnya beban pembangunan yang harus diemban maka tidak semua strategi dapat dilaksanakan. Namun dalam periode RPJMD Tahun 20102015 ini pembangunan bidang lingkungan lebih banyak dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan lingkungan yang muncul dalam proses pembangunan dimaksud. Lebih lanjut RPJM menititikberatkan pembangunan bidang lingkungan dengan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut. 1. Strategi dan Arah Pembangunan dalam Penataan Ruang Beberapa hal yang menjadi fokus kebijakan penataan ruang adalah mengatasi permasalahan yang menjadi hambatan saat ini. Mulai dari regulasi, kelembagaan, sampai pada pengawasan dan pengendalian yang juga harus disertai dengan penertiban. Kondisi produk tata ruang saat ini belum lagi mengacu pada peraturan perundangan terbaru. Karena RTRW sebagai regulasi induk penataan ruang di daerah masih dalam proses legalisasi. Sampai akhir Tahun 2010 tahapan yang dilalui baru pada pembahasan di tingkat BKPRD Propinsi. Saat ini masih menunggu rekomendasi Gubernur Sumatera Barat untuk dapat dilanjutkan dalam proses persetujuan substansi di Ditjen Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Setelah ini dokumen perencanaan tata VI - 32 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
ruang lainnya akan diperbaharui guna menyelaraskan dengan amanat UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007. Disisi kelembagaan, Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) juga akan diubah sesuai dengan ketentuan Permendagri No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan ruang Daerah. Selanjutnya BKPRD ini akan bekerja secara ad-hoc dalam merencanakan, mengawasi dan mengendalikan pemanfaatan ruang guna menjamin pelaksanaan pembangunan mengacu pada produk perencana daerah. Permasalahan lain yang dihadapi adalah tidak efektifnya pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan secara administratif. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 1. masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengurus perizinan pemanfaatan ruang. 2. lemahnya pertimbangan aspek-aspek teknis penataan ruang dan lingkungan
dalam
sistem
perizinan
pemanfaatan
ruang
yang
disebabkan lemahnya SDM petugas pengelola perizinan dalam memahami
aspek-aspek
teknis
yang
seharusnya
menjadi
pertimbangan pengeluaran izin. 3. Sistem
dan
mekanisme
perizinan
IMB
yang
kurang
mempertimbangkan luas kawasan sehingga tidak terjangkau oleh petugas yang jumlahnya terbatas. 4. Lebih lanjut tindakan pengawasan, pemantauan dan pengendalian ini belum dibarengi dengan tindakan penertiban untuk lebih menguatkan sikap Pemerintah Daerah dalam menjamin terlaksananya penataan ruang dan lingkungan, sehingga tercapai kondisi ideal yang diinginkan sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. Semua itu bermuara pada rendahnya rasio ketaatan terhadap rencana tata ruang dan rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan. 2. Strategi dan Arah Pembangunan dalam Pelestarian Sumberdaya Alam dalam
rangka
Melaksanakan
Pembangunan
Berkelanjutan
dan
Berwawasan Lingkungan Lingkungan yang lestari pada hakekatnya adalah mengelola interaksi antara manusia dan lingkungan , dalam suatu proses koordinasi dengan VI - 33 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
melakukan
pendekatan
secara
holistik
dan
adaptif,
dalam
konteks
desentralisasi, globalisasi dan good environment governance dengan tujuan akhir keseimbangan antara kualitas lingkungan dan kehidupan. Untuk mencapai lingkungan yang lestari diperlukan proses yang menerus,
intervensi
publik
dalam
pengalokasian
dan
pemanfaatan
lingkungan dan sumber daya alam, untuk memecahkan persoalan lingkungan saat ini dan untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan hidup guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan ada beberapa aspek yang menjadi fokus perhatian pemerintah daerah. Beberapa strategi dan kebijakan bidang lingkungan dititikberatkan pada pelaksanaan program-program penanggulangan permasalahan yang sedang terjadi diantaranya adalah upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup seperti penanggulangan pencamaran Danau Maninjau dan sungai-sungai utama Kabupaten Agam yaitu Batang Agam, Batang Sianok, Batang Antokan, Batang Kalulutan, Batang Tiku, Batang Masang dan Batang Dareh. Permasalahan penurunan tingkat kualitas lingkungan di kawasan Danau Maninjau sudah sampai pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Hal ini tidak terlepas dari beratnya beban yang harus ditanggung oleh danau, yang telah melebihi daya dukungnya. Mulai dari pencemaran air oleh aktivitas ekonomi yang ada di danau dan sekitar sampai pada rusaknya cacthmen area yang disebabkan bencana gempa dan longsor. Kemudian dalam rangka antisipasi dampak pemanasan global dan perubahan iklim dilakukan peningkatan konservasi dan mengurangi tekanan terhadap
lingkungan.
Upaya-upaya
yang
harus
dilakukan
dalam
mengantisipasi dampak pemanasan global tersebut antara lain adalah melaksanakan pengelolaan pemanfaatan air; pengadaan sistem transportasi masal dalam rangka mengurangi emisi gas buang; mencegah kerusakan hutan (penebangan dan kebakaran), melaksanakan penghijauan kembali lahan kritis, serta peningkatan sistem pengolahan sampah. Penanggulangan
lahan
kritis
yang
secara
akumulatif
berada
dikawasan hutan dan non hutan seluas 87.174 Ha perlu mendapatkan perhatian semua pihak dan semaksimal mungkin memberdayakan seluruh sumberdana kegiatan yang ada pada SKPD terkait antara lain Kehutanan, Perkebunan, Pertanian, Lingkungan Hidup dan lain-lain.
VI - 34 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Kemudian dalam rangka pemeliharaan dan perlindungan sumberdaya alam, strategi yang dilaksanakan adalah konservasi sumberdaya air, hutan serta ekosistem laut , pesisir dan pulau-pulau kecil. 3. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan Merujuk pada visi kepala Daerah yang dengan jelas menyebutkan kata ”Indah” tentu tidak terlepas dari masalah kebersihan, pertamanan dan perilaku
seimbang
masyarakat
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu dorongan dan arahan pembentukan perilaku masyarakat melalui regulasi dan sosialisasi serta pengawasan yang intens tentang pola hidup bersih dan indah. Peningkatan sistem pengelolaan persampahan perlu dibenahi dan ditingkatkan. Hal ini dapat dilaksanakan melalui pembenahan manajemen persampahan,
peningkatan
kemampuan
personil
pengelola,
serta
pemenuhan prasarana dan sarana yang memadai guna mendukung terciptanya lingkungan yang bersih. Menfasilitasi penyediaan TPS dan membudayakan pengolahan sampah ditempat secara mandiri merupakan upaya mengurangi timbulan sampah yang harus diangkut ke TPA. Disamping itu melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri merupakan sebuah keharusan. Memisahkan sampah organik dan non organik agar dapat didaur ulang sehingga dapat menjadi barang produktif. Kemudian dalam rangka mewujudkan kota hijau yang asri dan produktif dilaksanakan dengan strategi pembuatan taman kota dan menggerakkan masyarakat guna memanfaatkan semua lahan yang ada untuk menanam tanaman produktif seperti buah-buahan bebagai jenis. Gerakan ini termasuk salah satu cara mewujudkan OBIT (one billion tree) dengan menggalakkan penanaman pohon buah dimanapun dan oleh siapapun. Disamping itu ditingkat rumah tangga juga ditingkatkan kesadaran menanam bunga untuk mewujudkan keindahan lingkungan serta dapur dan apotik hidup untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga. 4. Strategi dan Arah Kebijakan dalam Penanggulangan Bencana Kabupaten Agam merupakan daerah yang sangat rawan bencana, dimana terdapat potensi bencana gempa, gunung meletus, abrasi, akresi, tsunami dan yang paling sering terjadi adalah banjir dan tanah longsor yang VI - 35 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
hampir selalu ada setiap tahun. Untuk itu permasalahan penanggulangan bencana merupakan hal yang mutlak bagi Kabupaten Agam. Strategi penanggulangan bencana disasarkan pada tiga tahapan yaitu kesipsiagaan dan mitigasi, pelaksanaan koordinasi dan tindakan kedaruratan pada saat kejadian bencana serta pelaksanaan recovery pasca bencana berupa rehabilitasi dan reconstruksi prasarana dan sarana ekonomi dan sosial serta rumah-rumah masyarakat. Kebijakan penanggulangan bencana lebih dititk beratkan pada kesiapsiagaan dan mitigasi, dimana 70% dari bobot program penanggulagan bencana merupakan tindakan prefentif antara lain kesiapan bidang regulasi, penguatan kelembagaan peningkatan kapasitas masyarakat dan aparatur dalam menghadapai potensi bencana serta pemenuhan prasarana dan sarana kebencanaan. Sementara 30% lainnya terbagi dalam programprogram kedaruratan serta rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Tabel berikut menyajikan sistematika dan hubungan simetris antar strategi dan arah kejiakan daerah bidang lingkungan hidup
VI - 36 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Tabel VI.8 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Misi 6 : Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Dan Ramah Bencana TUJUAN 6.1 Meningkatkan penataan ruang daerah
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Pemantapan regulasi penataan ruang daerah sebagai acuan pelaksanaan pembangunan
Peningkatan penataan ruang daerah
Penyusunan regulasi penataan ruang daerah
Terwujudnya konsistensi pelaksanaan pembangunan dengan perencaan daerah
Penataan kebijakan daerah
Penerapan kebijakan daerah yang mengacu pada perencanaan Meningkatkan ketaatan terhadap rencana tata ruang
Terlaksananya pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang daerah melalui pengawasan dan pengendalian
Peningkatan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang
peningkatan peran aktif masyarakat dalam penata ruang dan pertanahan Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai peruntukan Penertiban penyalahgunaan peruntukan ruang
6.2 Terwujudnya peningkatan kelestarian sumber daya alam
Tercapainya peningkatan kualitas lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Melakukan pemantauan kualitas lingkungan Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan Penyediaan data dan informasi tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup Penyusunan regulasi bidang lingkungan hidup Pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan
Peningkatan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dalam rangka menanggulangi pemanasan global dan dampak perubahan iklim
Penanggulangan lahan kritis
Rehabilitasi lahan kritis melalui reboisasi/penghijauan kembali Pengembangan kebun bibit dan tanaman hutan rakyat Peningkatan pengamanan dan perlindungan hutan
VI - 37 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Sambungan Tabel VI-8 TUJUAN
SASARAN
STRATEGI Konservasi sumberdaya air
KEBIJAKAN Memelihara daerah tangkapan air dan menjaga kelangsungan fungsi resapan air Membangun tampungan air guna menahan air hujan dan mengurangi air limpasan Peningkatan pengelolaan danau, sungai dan rawa
Konservasi sumberdaya hutan
Penataan batas kawasan hutan
Konservasi ekosistim laut, pesisir dan pulaupulau kecil
Mencegah kerusakan terumbu karang Pelestarian hutan mangrove Peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memelihara ekosistim laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
6.3 Terwujudnya kebersihan dan keindahan lingkungan
Terpeliharanya kebersihan lingkungan melalui peningkatan pengelolaan persampahan
Konservasi kawasan rawa gambut
Perlindungan kawasan gambut
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik
Penetapan regulasi tentang pengelolaan persampahan masyarakat Peningkatan pengawasan terhadap pembuangan sampah ke sungai Pemberian penghargaan atas upaya penciptaan keindahan dan kebersihan lingkungan Peningkatan kemampuan pelayanan persampahan (pengangkutan sampah ke TPA)
Pemenuhan sarana prasarana persampahan
Pembangunan TPA sampah modern Pengadaan utilitas/sarana persampahan
Terwujudnya kota hijau yang asri dan produktif
Pembuatan taman kota
Pembangunan Ruang Terbuka hijau Pembuatan taman pada lokasi-lokasi strategis kota
Menggerakkan masyarakat memanfaatkan lahan yang tersedia dengan menanam tanaman produktif
VI - 38 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
Membudayakan penanaman pohon/buah-buahan disetiap tanah yang tersedia Membudayakan penanaman bunga, dapur hidup dan apotik hidup di tingkat rumah tangga
Sambungan Tabel VI-8 TUJUAN 6.4 Meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam mitigasi dan penanggulangan bencana
SASARAN terlaksananya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana
STRATEGI Menyiapkan acuan dan pedoman penanggulangan bencana
KEBIJAKAN Penyusunan regulasi pengurangan resiko kebencanaan Penyusunan kajian dan pembuatan peta resiko
Melaksanakan upaya Mitigasi /Pengurangan Resiko
Penyusunan kontigensi bencana Penguatan kelembagaan dan sistem koordinasi Peningkatan kesiapsiagaan dan kemampuan SDM pelaksana penanggulangan bencana Penyediaan prasarana dan sarana kebencanaan
terlaksananya penanganan tanggap darurat bila terjadi bencana
Melaksanakan koordinasi tindak tanggap darurat
Penyelamatan korban Pendistribusian logistik, peralatan dan bahan Pelaksanaan pencatatan
meningkatnya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca bencana
Membangun kembali infrastruktur yang rusak
Pelaksanaan rehab rekon, rumah, infrastruktur, sosial budaya dan ekonomi pada wilayah pasca bencana
Penanganan pengungsi pasca bencana
Mengupayakan relokasi dalam daerah atau transmigrasi ke daerah lain
Menfasilitasi pelaksanaan relokasi dalam daerah secara swadaya atau transmigrasi
VI - 39 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN VISI
: Terwujudnya Kabupaten Agam yang Agamis, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah. ` :
MISI 1
Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
4
5
Meningkatnya - Peningkatkan kapasitas kapasitas dan aparatur dan budaya kinerja dan aparatur kerja untuk peningkatan pemerintah daerah kinerja dan aparatur
- Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia, ketatalaksanaan
- Meningkatkan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan SDM Aparatur
Terwujudnya - Peningkatan pelayanan pelayanan yang yang profesional dalam profesional dalam mendukung kegiatan mendukung kegiatan DPRD DPRD
- Peningkatan kinerja SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
7
1 Dokumen
- Pengembangan kapabilitas aparatur 45 125 - Diklat Teknis 20 100 - Diklat Fungsional 432 948 - diklat struktural - menurunnya jumlah - 121 teguran tahun - 32 teguran tahun teguran 2010 2015 pelanggaran disiplin yang dikeluarkan
- Rekruitmen aparatur sesuai dengan Terfasilitasinya agenda - Meningkatkan dan Menguatkan kapasitas kegiatan DPRD dalam pelayanan pada pelaksanaan fungsikegiatan DPRD fungsi DPRD dalam Bentuk
- Meningkatkan ketatalaksanaan organisasi pemerintahan yang efektif dan efisien
6
- Terselenggaranya analisis kebutuhan pegawai
- Fungsi legislasi ( Perda ) - Fungsi Anggaran - Fungsi Pengawasan
penataan SKPD sejalan dengan prinsip structure follow function
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- tertatanya SKPD yang optimal ( sesuai dengan urusan dan potensi daerah )
Rasio pegawai terhadap jumlah
12
BIDANG URUSAN
8
9
- Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
SKPD 10
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
BKD
- Program Pendidikan Otonomi daerah, Kedinasan Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Otonomi daerah, - Program Pembinaan dan Pemerintahan Pengembangan Umum, Administrasi Aparatur Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
BKD
BKD
- menjadi 2,5 % pada tahun 2015 - Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Set. DPRD
- Program peningkatan Pengawasan internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Bag. Organisasi
60
100% 100%
100% 100%
100%
100%
__________________________________________________________________ VII - 1 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
- Meningkatkan pelayanan kedinasan KDH
meningkatnya - Peningkatkan - Meningkatan pengawasan internal pengawasan internal dan akuntabilitas kinerja dan pengendalian pengendalian pelasanaan SKPD pelaksanaan pemerintahan pemerintahan
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Terlaksananya kegiatan pelayanan kedinasan KDH
100%
100%
- jumlah cakupan pembinaan dan pengawasan lembaga pemerintahan daerah
15%
100%
- Tercapai Wajar Tanpa Pengecualian
0%
100%
- meningkatnya kemampuan dalam penanganan kasus - Tersusunnya buku LAKIP dan Penetapan Kinerja Kab. Agam tiap tahunnya - Tersusunnya IKU Pemda - Tersusunnya IKU SKPD
80%
100%
100%
100%
__________________________________________________________________ VII - 2 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1 Dokumen 52 Dokumen
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Peningkatan Kinerja Otonomi daerah, Pelayanan Publik Pemerintahan Pemerintah Daerah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. Program Penataan Otonomi daerah, Kelembagaan, Pemerintahan ketatalaksanaan san Umum, Administrasi Pengawasan setda Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. - Program Penataan Otonomi daerah, Kelembagaan Pemerintahan Ketatalaksanaan Umum, Administrasi dan Kepegawaian Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. Otonomi daerah, - Program peningkatan Pemerintahan pelayanan Umum, Administrasi kedinasan kepala Keuangan Daerah, daerah/ wakil kepala Kepegawaian dan daerah persandian.
SKPD Bag. Organisasi
Bag. Organisasi
BKD
Bag. Umum/ Bag. APUM
- Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Inspektorat
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Bag. Organisasi
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN - Meningkatkan kapasitas dan kapabalitas SDM Pemeriksaan
perbaikan kualitas pelayanan publik,
- Peningkatan kualitas pelayanan publik secara efekttivitas dan akuntabilitas
- Peningkatan pelayanan publik melalui penggunaan teknologi dalam penyampaian informasi
INDIKATOR KINERJA - Jumlah auditor
- Meningkatkan - Terlaksananya pengendalian dan pengendalian evaluasi pembangunan program/kegiatan pembangunan secara berkala - Terlaksananya Rapat evaluasi program/kegiatan pembangunan setiap bulannya - Meningkatkan kualitas - Peningkatan indeks dan kuantitas kepuasan pelayanan publik masyarakat dalam pelayanan publik
- Meningkatkan - Terinformasikannya transparansi, partisipasi potensi-potensi dan mutu layanan hasil pelaksanaan melalui peningkatan pembangunan dan akses dan sebaran pemerintahan informasi daerah - Meningkatkan sarana - Persentase SKPD dan prasarana yang memberikan telekomunikasi dan kontribusi pada informasi website Pemkab Agam sesuai standar data pokok masing-masing SKPD - Persentase komunikasi dan informasi melalui radio komunikasi amatir pada SKPD
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 15 orang
35 orang
60%
85%
100%
100%
60 %
100%
75%
90%
40%
100%
25%
100%
__________________________________________________________________ VII - 3 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. Program Koordinasi Otonomi daerah, Pengendalian Pemerintahan Pembangunan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
SKPD Inspektorat
Bag. AP
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. Program kerjasama Komunikasi dan informasi dengan Informasi mass media.
Kantor Penanaman Modal dan PT/ Bag. Organisasi
Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Komunikasi dan Informasi
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
- Persentase efektifitas, efisiensi dan estetika lingkungan dalam penggunaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang dalam pembangunan menara telekomunikasi seluler. - Menyiapkan kelompok - Terbentuknya informasi masyarakat di kelompok informasi setiap kecamatan masyarakat ( KIM ) Kab. Agam. - Menyusun standar pelayanan yang cepat, murah dan mudah dalam setiap produk layanan pemerintah Terwujudnya tertib administrasi kependudukan
- Penataan kelembagaan dan sistem informasi administrasi kependudukan dan catatan sipil
- Meningkatan kualitas pelayanan kepdundudukan dan catatan sipil
- Kecamatan yang sudah mengoperasionalka n SIAK secara terpadu - Meningkatnya jumlah tenaga pengelola SIAK yang telah dilatih - Meningkatnya persentase cakupan penduduk yang telah memiliki kartu Keluarga dari 80 % pada tahun 2010 menjadi 100% pada tahun 2015. - Meningkatnya persentase cakupan penduduk yang telah memiliki akte kelahiran - Meningkatnya persentase cakupan penduduk yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk kelahiran
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 0%
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
60%
2
16
Penyebarluasan Komunikasi dan informasi yang Informasi bersifat penyuluhan bagi masyarakat.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
0
16
Program Penataan Administrasi kependudukan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
12
80
80%
100%
50%
90%
60%
100%
__________________________________________________________________ VII - 4 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Kependudukan dan Catatan Sipil
NO
SASARAN penyediaan tanah untuk kepentingan umum dan pemerintah
meningkatnya tata administrasi pemerintahan dan otonomi daerah
STRATEGI - Pembanguna fasilitas pelayanan pemerintah dan umum di atas lahan milik pemerintah
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
- Menyediakan dan - tersedianya lahan membangunan fasilitas untuk pelayanan pemerintah pembangunan dan umum fasilitas kepentingan umum dan pemerintah
3 bidang
20 bidang
Program Penataan Pertanahan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Bag. Pertanahan
- penyediaan sertifikasi tanah (400 persil tanah pemerintah yang belum ada sertifikat tahun 2010) dan data base pertanahan milik pemerintah - Tersusunnya dokumen pengendalian kebijakan kepala daerah berupa LKPJ, LPPD dan memori serah terima Kepala Daerah
40 Persil
350 persil
Program Pengembangan sistem informasi pertanahan
Pertanahan
Bag. Pertanahan
15 dokumen
Program pengendalian kebijakan kepala daerah
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Bag. APUM
2 kali
Program peningkatan pelayanan kedinasan KDH/Wakil KDH Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Bag. APUM
- Peningkatan pengelolaan - Meningkatkan tata administrasi pengelolaan tata pemrintahan dan otonomi administrasi daerah pemerintahan dan otonomi daerah
- terlaksananya koordinasi pemeritahan Kabupaten Agam setiap tahun
2 Dokumen
1 kali
- terlaksananya penataan tapal batas administrasi Kabupaten Agam dari 15 Km tahun 2011 menjadi 82 Km tahun 2015 : - Dengan Kab. Tanah Datar - dengan kab. Limapuluh kota - dengan Kab. Pd. Pariaman - dengan Pasaman - pasaman barat - Penyelesaian tapal batas antar nagari
__________________________________________________________________ VII - 5 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Penataan Daerah Otonomi Baru
10 km 17 km 20 km 20 km 10 km 5 km
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA - Terselenggaranya penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan
- Penguatan administrasi - Meningkatkan tata pemerintahan nagari administrasi tata pemerintahan nagari
Mensinkronkan - Sinkronisasi kebijakan kebijakan Nasional, bagi perujutan fakta Kebijakan integritas dalam urusan Pemerintahan pemerintah Provinsi dengan Kebijakan Kabupaten meningkatnya pemantapan sistem perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan
- Meningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi perencanaan / pembangunan
- Meningkatkan kemampuan aparat pemerintahan nagari melalui: - terlatihnya sekretaris nagari dalam menyusun APB Nagari dan RPJM Nagari - Terfasilitasinya pemilihan wali nagari periode berikutnya - pembinaan rutin walinagari - Pembinaan rutin bamus - terlaksananya penilayan kompetensi walinagari - terlaksananya penyerahan urusan kabupaten kepada nagari sesui dengan peraturan - Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran sesuai dengan mekanisme per-UUan terdiri dari: - RPJMD Kab. Agam tahun 2011-2015 - RKPD tiap tahunnya
- KUA dan KUA-P tiap tahunnya - PPAS dan PPAS-P tiap tahunnya
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 16 kecamatan
16 kecamatan
-
82 nagari
18 nagari
64 nagari
82 nagari
82 nagari
16
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Program Pelayanan Umum Pemerintahan di Kecamatan
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. Program Otonomi daerah, Peningkatan Pemerintahan Kapasitas Aparatur Umum, Administrasi Pemerintahan Desa Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
SKPD 16 Kecamatan
BPMPN
16
220 urusan
Program perencanaan pembangunan daerah
0
1
1
5
1
5
1
5
__________________________________________________________________ VII - 6 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA - Evaluasi pelaksanaan RPJMD 2011-2015 ( Tahun III dan V RPJM) - Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan bid. Ekonomi tiap tahunnya
- Meningkatkan sistem akurasi statistik perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah
Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang penelitian dan pengembangan Mewujudkan perpustakaaan dan kearsipan sebagai sumber rujukan informasi.
- Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang penyelenggaraan pemerintahan
- meningkatkan penelitian dan pengembangan dibidang penyelenggaraan pemerintahaan - Peningkatan pengelolaan - melaksanakan perpustakaan dan pembinaan teknis kearsipan kearsipan dan perpustakaan secara profesional
- Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Sosbud tiap tahunnya - Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan bid. Prasarana Wilayah tiap tahunnya - Tersusunya data statistik daerah tiap tahunnya terdiri dari : - Penyusunan dan pengumpulan data PDRB - Penyusunan Agam Dalam Angka - Penyusunan dan pengumpulan data ICOR - Penyusunan dan pengumpulan data IPM
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 0
PROGRAM
SKPD
100%
100%
Program perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
100%
100%
Program Perencanaan Perencanaan Sosial Pembangunan dan Budaya
Bappeda
100%
100%
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik daerah
Statistik
Bappeda
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian. Kearsipan
Bappeda
1
5
1
5
1
5
1
5
- Tersedianya data dan informasi bahan dan hasil penelitian/kajian
- Terlaksannya pedataan dan penataan arsip
BIDANG URUSAN
2
7 uk
__________________________________________________________________ VII - 7 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
56 uk
Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Kantor Arsip & Pustaka
NO
SASARAN
STRATEGI
Melakukan - Peningkatan pengkajian pengkajian dan dan pembuatan produk penyesuaian produk hukum yang aspiratif, hukum akomodatif daerah/peraturan daerah dan prosuk hukum nagari sebelum ditetapkan sehingga produk hukum tersebut lebih aspiratif dan akomodatif sesuai dengan kewenangan/urusan dan norma hukum yang berlaku
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
- Terbangunnya data base informasi kearsipan
0
100%
Perbaikan sistem administrasi kearsipan
Kearsipan
Kantor Arsip & Pustaka
- Terlaksananya pemeliharaan rutin//berkala sarana dan prasarana kearsipan tiap tahunnya
60%
100%
Program Kearsipan pemeliharaan rutin//berkala sarana dan prasarana kearsipan
Kantor Arsip & Pustaka
- Terlaksanya kegiatan perpustakaan keliling untuk pengembangan minat baca (jumlah Kunjungan pustaka keliling pertahun ) - Terlaksananya layanan perpustakaan umum daerah - Bertambahnya koleksi buku perpustakaan - Terlaksanya pengadaan buku bantuan untuk perpustakaan nagari
48 pos
84 pos
Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
Perpustakaan
Kantor Arsip & Pustaka
280 orang
Peningkatan kualitas pelayanan informasi
kearsipan
Arsip dan Pustaka
5 paket
Peningkatan kualitas pelayanan informasi
kearsipan
Arsip dan Pustaka
50 perda
Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Tiap hari kerja
Tiap hari kerja
374
3374 exemplar
-
3280 exemplar
- terlaksanaanya pelatihan petugas pengelola arsip SKPD, Kecamatan dan Nagari dan pelatihan pengelola perpustakaan
37 orang
- Pengadaaan Sarana dan prasarana perpustakaan dan kearsipan
masih kurang
Menyusunan dan - Tersusunnya penataan produk peraturan perda hukum daerah dan sesuai dg produk hukum nagari kebutuhan hukum yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum masyarakat yang mengacu kepada peraturan perundangundangan nasional
10 perda
__________________________________________________________________ VII - 8 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Bagian Hukum
Melakukan pengkajian dan produk NO penyesuaian SASARAN hukum daerah/peraturan daerah dan prosuk hukum nagari sebelum ditetapkan sehingga produk hukum tersebut lebih aspiratif dan akomodatif sesuai dengan kewenangan/urusan dan norma hukum yang berlaku
Peningkatan pengkajian dan pembuatan produk hukumSTRATEGI yang aspiratif, akomodatif
Menyusunan dan penataan produk INDIKATOR hukum KEBIJAKAN daerah dan ARAH KINERJA produk hukum nagari yang disesuaikan - tersedianya buku lembaran daerah dengan perkembangan dan buku informasi dan kebutuhan hukum hukum masyarakat yang mengacu kepada - sosialisasi peraturan daerah dan peraturan perundangperaturan pusat undangan nasional - dihasilkannya keputusan bupati dan peraturan bupati - terbentuknya nagari sadar hukum
- bantuan dan advokasi hukum
Terlaksananya penegakan perda, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
- Peningkatan penerapan - Menyusun, menyiapkan - meningkatnya dan penyelenggaraan dan melengkapi cakupan pelayanan ketentraman dan Peraturan/ ketentuan, pengawasan ketertiban umum serta SDM dan sarana peraturan daerah perlindungan masyarakat prasarana pendukung pada 16 kecamatan terhadap penyelenggaraan kententraman dan - Terfasilitasnya penerbitan Perna ketertiban umum Pekat - Bertambahnya tenaga keamanan dan pengendalian dan ketertiban dan ketentraman - Meningkatkan - Terlaksananya koordinasi, sosialisasi, kegiatan patroli dan razia pelaksanaan dan terhadap peraturan dan pengawasan ketentuan yang penertiban dan menyangkut dengan penindakan ketentraman dan pelanggaran perda - PAM Piket kantor - PAM Tamu dan pejabat negara - PAM Poskotis - PAM unjuk rasa dan kerusuhan - PAM duka dan bencana
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 500 buku/tahun
500 buku/tahun
pada 16 kecamatan
pada 16 kecamatan
650/tahun
650/tahun
10
5 bantuan hukum
30%
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi BIDANG URUSAN Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
Bagian Hukum
SKPD
50
50 bantuan hukum
100%
16 Nagari
82 Nagari
0 orang
60 orang
600 kegiatan
365 hari 12 kali
365 hari 16 kali
15 hari/tahun
19 hari 16 kali
30kali/tahun
34 kali
__________________________________________________________________ VII - 9 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Program Penataan Peraturan PerundangPROGRAM undangan
Program Kesatuan Bangsa peningkatan dan Politik Dalam pemberantasan Negeri penyakit masyarakat
Badan Kesbang linpol/ Satpol PP
Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindakan kriminal
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbang linpol
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbang linpol/ Satpol PP
NO
SASARAN
STRATEGI
Meningkatnya - Meningkatkan penyelesaian penyelesaian konflik permasalahan dalam dengan dan diantara masyarakat melalui masyarakat pendekatan persuasif dan musyawarah
Terujudnya optimalisasi pendapatan daerah dan pendapatan nagari
Tersedianya dokumen dan pertanggungjawaban anggaran Terujudnya pengelolaan aset daerah dan aset nagari yang akurat dan akuntabel
MISI 2
- Peningkatan PAD, pengelolaan keuangan dan aset daerah
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Memfasilitasi dan mediasi penyelesaian komplik di tengah masyarakat
- Terselesainya permasalahan konfik pertanahan antara pemerintah dan masyarakat dari 20 kasus Tahun 2010 menjadi 0 kasus pada tahun 2015
20 kasus
- Melakukan koordinasi forum diskusi politik serta memfasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik
- Terwujudnya koordinasi dengan Parpol tiap tahunnya dan terfasilitasi penyelesaiaanya perselisihan partai politik
100%
- Pembekalan unsur pimpinan ormas, LSM dan OKP - Meningkatkan - peningkatan pengelolaan realisasi penerimaan PAD,keuangan, aset PAD dari Tahun daerah dan aset nagari 2010 yang transparan dan akuntabel - peningkatan cakupan pengelolaan aset daerah dari tahun 2010
Menyediakan dokumen - Menyediakan dan dan pertanggungjawaban melengkapi dokumen anggaran dan petanggung jawaban anggaran - Peningkatan pengelolaan - Meningkatkan aset daerah dan aset pengelolaan aset nagari sesuai dengan daerah dan nagari peraturan perundangsecara benar dan undangan akurat
- tersedianya dokumen dan pertanggungjawaba n anggaran - peningkatan cakupan pengelolaan aset daerah dari tahun 2010
100 orang
15%
6 Perda
10%
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
0 kasus
Program Pertanahan penyelesaian konflikkonflik pertanahan
Bag.Pertanaha n
100%
Program pendidikan Kesatuan Bangsa politik masyarakat dan Politik Dalam Negeri
Badan Kesbang linpol
1000 orang
80%
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan persandian.
DPPKA
30 Perda
60%
Program Peningkatan Mananjemen Asset Daerah
: Mewujudkan Masyarakat yang Agamais dan Beradat CAPAIAN KINERJA
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
__________________________________________________________________ VII - 10 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Da'i, Imam dan Khatib sudah mendapatkan pembekalan dan pelatihan
- Peningkatan peran tokoh - mewujudkan agama dalam aspek peningkatan kapasitas pembangunan derah tokoh agama dalam memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat Ninik mamak, bundo - Peningkatan peran tokoh - mewujudkan kanduang dan adat, cerdik pandai dalam peningkatan kapasitas pemuda sudah pembangunan tokoh adat dalam mendapatkan memberikan pelatihan pemahaman adat kepada masyarakat Terlaksananya Peningkatan pemahaman Mewujudkan pelatihan/training nilai-nilai moral dan peningkatan nilai-nilai ESQ pada 50% agama bagi aparatur moral dan agama bagi pimpinan dan staf pemerintah daerah aparatur pemerintah SKPD
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
- Persentase da'i, Imam dan Khatib sudah mendapatkan pembekalan dan pelatihan
10%
80%
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Nagari
Pemberdayaan Bagian Kesra masyarakat dan desa
- persentase ninik mamak, bundo kanduang dan pemuda sudah mendapatkan pelatihan persentase aparatur pemerintah yang dilatih ESQ
10%
80%
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Nagari
Pemberdayaan Bagian Kesra masyarakat dan desa
8%
50%
program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
kepegawaian
BKD, Korpri, BPM-PN
Terlaksananya pesantren kilat remaja /pemuda dan pesantren Ramadan/ESQ disetiap sekolah sebanyak 75% dari sekolah yang ada
Peningkatan pemahaman nilai-nilai moral dan agama bagi remaja dan pemuda
Mewujudkan peningkatan nilai-nilai moral dan agama bagi remaja/pemuda
persentase remaja/ pemuda yang dilatih ESQ
0%
75%
Pemberdayaan Sosial kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan
Bagian kesra, Dinsosnaker
Terlaksananya sertifikasi guru 10% dari guru MDA/TPA
Peningkatan kompetensi guru MDA/TPA
Mewujudkan peningkatan kompetensi guru MDA/TPA melalui ujian
persentase guru MDA/TPA yang lulus sertifikasi
0%
10%
Bagian kesra, Dinsosnaker, disdik
Terentaskannya buta huruf Alquran sebesar 75% sampai tahun 2015
Peningkatan kemapuan baca Alquran bagi masyarakat
Mewujudkan peningkatan dan pengembangan MDA/TPA
persentase masyarakat yang bisa baca Alquran
Berdirinya 2 unit pondok pesantren/Islamic Boarding school bertaraf nasional sharing dengan perantau
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan
Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan yang bertaraf nasional dan bermutu
jumlah pondok pesantren/islamic Bording school yang dibangun
Pemberdayaan Sosial kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan Pemberdayaan Sosial kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan Pemberdayaan Sosial kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan
MISI 3 NO
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
6%
-
75%
2 unit
: Mewujudkan Kemandirian Sosial dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia INDIKATOR CAPAIAN KINERJA STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
__________________________________________________________________ VII - 11 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Bagian kesra, Dinsosnaker, Disdik
Bagian kesra, Dinsosnaker, Disdik
SKPD
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
Meningkatnya Angka - Peningkatan pelayanan - mewujudkan Kelangsungan Hidup kesehatan bagi ibu, bayi, peningkatan Bayi dari 969/1.000 dan anak balita serta pembinaan dan pada tahun 2010 keluarga pelayanan kesehatan menjadi 984/1.000 masyarakat pada tahun 2015
- Angka Kelangsungan Hidup Bayi
969/1.000
983/1.000
Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Meningkatnya Angka - Peningkatan promosi - mewujudkan usia harapan hidup kesehatan dan peningkatan sarana dari 68,7 tahun penerapan perilaku hidup dan prasarana pada tahun 2010 bersih dan sehat penyuluhan menjadi 71 pada tahun 2015
- Angka Usia Harapan Hidup
68,7 tahun
72 tahun
Upaya Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Menurunnya - Peningkatan Status Gizi persentase balita gizi Masyarakat buruk
- Persentase balita gizi buruk
9,75%
Perbaikan Gizi Masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
102
Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 155 pada Tahun 2010 menjadi 130 pada Tahun 2015 Meningkatnya Indikator Pelayanan RS
- mewujudkan peningkatan pembinaan dan penyuluhan gizi bagi masyarakat Peningkatan pelayanan mewujudkan kesehatan bagi ibu, bayi, peningkatan dan anak balita serta pembinaan dan keluarga pelayanan kesehatan masyarakat
jumlah kematian ibu melahirkan
- 1. Peningkatkan - 1. Mewujudkan - BOR,LOS,TOI, Kualitas&Kuantitas SDM Peningkatan Kualitas & BTO 2. Peningkatan Sarana & Kuantitas SDM 2. Prasarana Fisik maupun Mewujudkan Penunjang. Peningkatan Sarana & Prasarana Fisik maupun Penunjang
13,65%
150
- 36,72 %; 3 hari; - 75 %; 6 hari; 3 - 3,06 hari; 58 kali hari; 40 kali
__________________________________________________________________ VII - 12 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
- Program Pengadaan,Peningk atan Sarana & Prasarana RS; Program Pemeliharaan Sarana & Prasarana RS; Program Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat; Program Standarisasi pelayanan Kesehatan ; Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
BIDANG PELAYANAN,PENU NJANG,PROMLITBA NG.
RSUD
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
Program Pemeliharaan Sarana & Prasarana RS Program Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Program Standarisasi pelayanan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Meningkatnya Angka - Peningkatan dan Melek Huruf Perluasan Jangkauan Pelayanan Pendidikan Meningkatnya Angka - Peningkatan Kualitas, rata-rata lama Relevansi dan Daya sekolah Saing Pendidikan Meningkatnya Angka - Peningkatan Partisipasi Kasar Profesionalisme dan Distribusi Tenaga Guru
- mewujudkan - Angka Melek Huruf peningkatan ketersediaan layanan pendidikan - mewujudkan - Angka rata-rata peningkatan lama sekolah keterjangkauan layanan pendidikan - mewujudkan - Angka Partisipasi peningkatan Kasar kualitas/mutu dan relevansi pelayanan pendidikan
Meningkatnya Angka - Peningkatan - mewujudkan Pendidikan yang Ketersediaan Sarana dan peningkatan Ditamatkan Prasarana Pendidikan kesetaraan dalam Yang Berkualitas memperoleh layanan pendidikan Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) Meningkatnya - Peningkatkan persentase pemaham-an para perempuan di pemangku kepen-tingan lembaga pemerintah terkait akan penting-nya pembangunan yang responsif gender.
99,53%
99,98%
Program Pendidikan Pendidikan Non Formal
8,3 tahun
12 tahun
Program pendidikan Pendidikan menengah
94,21%
94,51%
Program Wajib Belajar pendidikan dasar 9 Tahun
- Angka Pendidikan yang Ditamatkan
21,51%
30,60%
Dinas Pendidkan Pemuda dan Olah Raga
- Angka Partisipasi Murni (APM)
77,31%
0.9
Program Pendidikan Peningkatan Mutu Pendidikan dab tenaga kependidikan Program pendidikan Pendidikan menengah
18,30%
24,90%
Program Keserasian Pemberdayaan Kebijakan Perempuan dan Peningkatan Perlindungan Anak Kualitas Anak dan Perempuan
BPPKB
- Peningkatan - persentase pemahaman para perempuan di pemangku kepentingan lembaga pemerintah terkait akan pentingnya pembangunan responsif gender.
__________________________________________________________________ VII - 13 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Pendidikan
Dinas Pendidkan Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidkan Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidkan Pemuda dan Olah Raga
Dinas Pendidkan Pemuda dan Olah Raga
NO
SASARAN Menurunnya angka pengangguran terbuka perempuan
Meningkatnya akses dan kualitas layanan perempuan dan anak korban tindak kekerasan Terfasilitasinya forum anak daerah kebupaten agam
Terkoordinasinya upaya kesejahteraan dan perlindungan anak dengan SKPD terkait dalam rangka pemenuhan hak-hak anak
STRATEGI Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam sektor pembangunan
Peningkatan upaya pemenuhan hak anak untuk hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi dalam proses keberlangsungan kehidupan anak serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi Peningkaatan koordinasi pelaksanaan dan sinkronisasi kebijakan yang terkait dengan upaya kesejahteraan dan perlindungan anak
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
SKPD
Peningkatan upaya pendidikan pelatihan dan peran serta kesejahteraan gender dalam pembangunan Meningkatnya peran forum anak dalam pembangunan
Jumlah akses dan kualitas layanan perempuan dan anak korban tindak kekerasan Terfasilitasinya forum anak daerah kabupaten agam sebagai pemenuhan hak partisipasi anak
5 orang
17 orang
1 forum
1 Forum
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Mewujudkan anak yang berakhlakmulia, cerdas, sehat, berkualitas dan mampu berperan serta secara optimal dalam pembangunan
Terlaksannya pelatihan TOT SDM Pelayanan dan Pendampingan korban KDRT
-
5 sasaran kelompok
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
3,4
Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BPPKB
870/1.000
Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BPPKB
66,00%
Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BPPKB
Meningkatnya - Peningkatan Komunikasi, - mewujudkan - Cakupan peserta cakupan peserta KB Informasi dan Edukasi penyediaan sarana dan KB aktif aktif (KIE) dan penyediaan prasarana dan layanan KB dan pelayanan kesehatan kesehatan reproduksi. reproduksi
3,8
845/1.000
63,21%
__________________________________________________________________ VII - 14 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
6%
BIDANG URUSAN
Persentase Angka Pengangguran perempuan
Menurunnya rata- Pengendalian laju pertum- - Mewujudkan - Rata-rata jumlah rata jumlah anak per buhan dan pertambahan peningkatan anak per keluarga keluarga jumlah penduduk pengendalian pertambahan penduduk Meningkatnya rasio - Peningkatan - mewujudkan - Rasio akseptor KB akseptor KB kepesertaaan dan akses peningkatan mutu pelayanan serta pelayanan KB terutama penyediaan pelayanan bagi penduduk miskin KB bagi penduduk miskin
7%
PROGRAM
Mewujudkan peningkatan akses dan kualitas layanan perlindungan terbaik perempuan
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
Menurunnya jumlah - Peningkatan akses dan Keluarga Pra kualitas keluarga pra Sejahtera dan sejahtera dan Keluarga Keluarga Sejahtera I Sejahtera I
- mewujudkan - Jumlah Keluarga peningkatan Pra Sejahtera dan kesejahteraan bagi Keluarga Sejahtera I keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I Meningkatnya angka - Peningkatan kesempatan - Mewujudkan - Meningkatnya partisipasi angkatan kerja bagi tenaga kerja peningkatan peluang angka partisipasi kerja kesempatan kerja bagi angkatan kerja dari penduduk usia 67,59% pada tahun produktif 2010 menjadi 75.00% pada tahun 2015 Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja
MISI 4 NO
SASARAN
- Peningkatan partisipasi angkatan kerja
- Mewujudkan dan - Meningkatnya mendorong tingkat partisipasi pembentukan peluang angkatan kerja dari kerja bagi masyarakat 78,20% pada tahun 2010 menjadi 85.00% pada tahun 2015
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
28.351
26.926
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Sosial
BPPKB
67,59%
75,00%
Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Ketenagakerjaan
Sosnakertrans
78,20%
85,00%
Program Peningkatan kwualitas dan produktivitas Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan
Sosnakertrans
: Mewujudkan Kemajuan Daerah dan Keseimbangan Pembangunan antar Kawasan dan Wilayah INDIKATOR CAPAIAN KINERJA STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
Meningkatnya Pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh
- Pemantapan pusat-pusat - Pengembangan - Terlaksananya pengembangan kawasan wilayah strategis cepat pengembangan untuk percepatan tumbuh kawasan strategis pembangunan dan cepat tumbuh
- Terlaksananya pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Meningkatnya Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur daerah
- Peningkatan infrastruktur Daerah
PROGRAM Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
BIDANG URUSAN
SKPD
Pekerjaan Umum
Dinas PU
- Pembangunan sarana dan prasarana jalan dan jembatan
- Terlaksananya Pembangunan infrastruktur Jalan dan Jembatan
- Telah terbangunnya jalan Kabupaten dan jalan Kecamatan dengan kondisi baik sepanjang 511,36 km sampai dengan tahun 2010
Terbangunnya jalan Kabupaten dan jalan Kecamatan smpai tahun 2015 sepanjang 30 km
Program Pekerjaan Umum Pembangunan Jalan Dan Jembatan
Dinas PU
- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Jalan dan jembatan
- Terlaksananya Pemeliharaan infrastruktur Jalan dan Jembatan
- Telah tepelliharanya jalan sepanjang 125,41 km sampai dengan tahun 2010
Terpeliharanya jalan kabupaten sampai tahun 2015 sepanjang 625 km
Program Pekerjaan Umum Pembangunan Jalan Dan Jembatan
Dinas PU
__________________________________________________________________ VII - 15 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Pembangunan Sarana - Terlaksananya dan Prasarana Irigasi Pembangunan infrastruktur Irigasi
- Telah terlaksanya pembangunan/Re habilitasi Irigasi sebanyak 80 unit Daerah irigasi sampai dengan tahun 2010 Meningkatnya - Pembangunan - peningkatan akses - Pembangunan Sarana - Terlaksananya infrastruktur ibukota pemukiman dan dan Prasarana pembangunan Sarana dan kabupaten dan Perbaikan akses ke pusat- Pemerintahan/perkanto Sarana dan Prasarana ibukota kecamatan pusat pelayanan ran Prasarana Pemerintahan/Per Pemerintahan/Perka kantoran ntoran Kabupaten Kabupaten Agam Agam : belum mencukupi atau memadai sampai dengan tahun 2010
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
Terbangun dan terpeliharanya Irigasi sebanyak 150 unit sampai dengan tahun 2015
Program Pekerjaan Umum Pembagunan Irigasi
Dinas PU
Terbangunnya Semua Sarana dan Prasarana perkantoran Kabupaten Agam sampai dengan tahun 2015
Peningkatan Sarana Pekerjaan Umum dan Prasaarana kebinamargaan
Dinas PU
- Pembangunan - Terlaksananya Pembangunan Drainase infrastruktur Perkotaan sampai Drainase Perkotaan dengan tahun 2010 belum sempurna
Terbangunnya Semua Jaringan Darainase Perkotaan Kabupaten Agam sepanjanhg 10 km sampai dengan tahun 2015
Pengembangan Pekerjaan Umum Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan Jariangan pengairan lainnya
Dinas PU
- Pembangunan - Pembangunan sarana - Terlaksananya dan prasarana sanitasi Pembangunan Sanitasi Perkotaan perkotaan infrastruktur Sanitasi sampai dengan Perkotaan tahun 2010 belum baik
Terbangunnya Semua Jaringan Sanitasi perkotaan sepanjang 10 km sampai dengan tahun 2015
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
- Pembangunan Sarana - Terlaksananya dan Prasarana Air Pembangunan bersih Perkotaan infrastruktur Air Bersih Perkotaan
Terbangunnya Semua Jaringan Air Bersih perkotaan sepanjang 10 km sampai dengan tahun 2015
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
- Pembangunan sarana dan prasarana Drainase perkotaan
- Pembangunan Air Bersih Perkotaan sampai dengan tahun 2010 belum memncukupi
__________________________________________________________________ VII - 16 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN - Pembangunan Jalan dan Jembatan Perkotaan
INDIKATOR KINERJA - Terlaksananya Pembangunan infrastruktur Jalan dan jembatan Perkotaan
- Pembangunan Sarana - Terlaksananya dan Prasarana Utilitas Pembangunan Perkotaan : (Jaringan Sarana dan penerangan Umum, Prasarana dan Telekomunikasi, Listrik) Utilitas Perkotaan
Meningkatnya pengembangan perumahan dan permukiman
- Pengembangan perumahan dan permukiman
- Pembangunan jalan dan jembatan pedesaan/pemukiman
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR - Pembangunan Jaringan Jalan dan jembatan Perkotaan belum baik
- Pembangunan Sarana dan Prasarana dan Utilitas Perkotaan belum lengkap sampai dengan tahun 2010
- Terlaksananya Pembangunan infrastruktur Jalan dan jembatan Pedesaan dan pemukiman
- Sudah terbangunnya Jalan dan jembatan Pedesaan sampai dengan tahun 2010 sepanjang 60 km - Telah - Pembangunan sarana - Terlaksananya dan prasarana air Pembangunan terbangunnya bersih pemukiman Sarana dan jaringan air bersih Prasarana air bersih untuk masyarakat pemukiman sebanyak 34.632.KK sampai dengan tahun 2010 - Telah - pembangunan sarana - Terlaksananya dan prasarana sanitasi Pembangunan terbangunnya pemukiman Sarana dan Sarana dan Prasarana sanitasi Prasarana sanitasi Pemukiman Pemukiman sebanyak 14.500. rumah tinggal
__________________________________________________________________ VII - 17 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
Terbangun dan terpeliharanya semua Jalan perkotaan sepanjang 25 km dan Jembatan sebanyak 15 unit serta trotoar sepanjang 10 km sampai dengan tahun 2015 Terbangun dan terpeliharanya semua Sarana dan Prasaran serta Utiltas perkotaan (untuk jaringan penernag jalan sebanyak 100 unit) sampai dengan tahun 2015 Terbangunnya Jalan dan jembatan pedesaan sepanjang 15 km sampai dengan tahun 2015
Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
BIDANG URUSAN
SKPD
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Terbangunnya Jaringan air bersih sebanyak 50.000.KK sampai dengan tahun 2015
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Terbangunnya sarana dan Prasarana sanitasi sebanyak 25.000. unit rumah sampai dengan tahun 2015
Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan
Pekerjaan Umum
Dinas PU
NO
SASARAN Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana perhubungan
STRATEGI - Pembenahan sistem transportasi daerah
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Penyusunan pedoman - Tersusunnya dan arahan dokumen perencanaan Perencanaan pembangunan Jaringan perhubungan daerah perhubungan darat kab.Agam
- Belum tersusunnya dokumen Perencanaan Jaringan perhubungan darat kab.Agam dengan baik sampai dengan tahun 2010
- Meningkatkan kelaikan - Terlaksananya sarana & prasarana Peningkatan LLAJ & angkutan kelaikan sarana & danau prasarana LLAJ & angkutan danau
- Belum sempurnannya kelaikan sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau
- Meningkatkan ketersediaaan sarana dan prasarana Lalu lintas
- Meningkatnya ketersediaaan sarana dan prasarana Lalu lintas
- Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
- Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
Tersusunnya Dokumen pedoman dan arahan perencanaan pembangunan perhubungan daerah sebanyak 9 dokumen sempurna sampai dengan tahun 2015 Meningkatnya kelaikan sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau dengan sempurna sampai dengan tahun 2015
Program Pembagunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Mewujudkan Jaringan Infrastruktar perhubungan yang handal dan terintegrasi antar wilayah
Perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
- Belum lengkapnya ketersediaaan sarana dan prasarana Lalu lintas
Terpenuhinya kelaikan sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau dengan sempurna sampai dengan tahun 2015
Program Pembagunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
- Terlaksananya Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
- Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Terpeliharanya semua sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau dengan sempurna sampai dengan tahun 2015
Program rehabilitasi Perhubungan dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
- Terlaksananya Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
- Telah terlaksananya uji Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor sebanyak 6.212. unit kendaraan
terlaksananya uji Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor sebanyak 7.500. unit kendaraan sampai dengan tahun 2015
Program rehabilitasi Perhubungan dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
__________________________________________________________________ VII - 18 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
NO
SASARAN Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal
MISI 5 NO
SASARAN Meningkatnya produksi dan produktifitas tanaman pangan.
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN - Membangun sistem pelayanan perizinan yang memperlancar, mempermudah dan memberi kepastian
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Terciptanya sistem - Telah terbitnya izin pelayanan perizinan trayek sebanyak yang memperlancar, 1.316 unit mempermudah dan kendaraan sampai memberi kepastian dengan tahun 2010
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Peningkatan Pelayanan Angkutan
Perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Peningkatan Pelayanan Angkutan
Perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
- Meningkatkan - Meningkatnya aksesibilitas pelayanan aksesibilitas dan kepada masyarakat akuntabilitas melalui pelayanan pelayanan kepada perintis masyarakat melalui pelayanan perintis
- Peningkatan keterjangkauan pelayanan transportasi umum yang terpadu dengan pengembangan wilayah
Terlaksananya Peningkatan keterjangkauan pelayanan transportasi umum yang terpadu dengan pengembangan wilayah hingga ± 75 % dari populasi
- Meningkatkan - Meningkatnya kerjasama dan kerjasama dan kemitraan dengan kemitraan dengan pemangku kepentingan pemangku kepentingan
- Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan
Menurunnya pelanggaran, jumlah kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan sebesar ± 25 %
Perhubungan
- Perbaikan sistem dan manajemen Transportasi
- Belum terciptanya personil yang menguasai manajemen transportasi darat yang andal sampai dengan tahun 2010
Peningkatan jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan dan pendidikan ± 29 0rang
Pendidikan
- Terciptanya Perbaikan sistem dan manajemen Transportasi
: Mewujudkan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Peningkatan Pendapatan INDIKATOR CAPAIAN KINERJA STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR - Penerapan sistem - Mengembangkan pertanian modern, sistem pertanian intensifikasi dan modern. Intensifikasi optimalisasi lahan dan ekstensifikasi, terlantar dan pekarangan penerapan berbagai serta penerapan berbagai teknologi pertanian teknologi pertanian
- Meningkatnya produksi Padi (ton/thn) - Jagung (ton/thn)
269,000
24,500
__________________________________________________________________ VII - 19 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
SKPD
Terbitnya izin trayek sebanyak 2.500. unit kendaraan sampai dengan tahun 2015
PROGRAM
282,450 - Program peningkatan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura 282,450
BIDANG URUSAN Pertanian
BKD
SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Pembangunan dan - Peningkatan pemeliharaan infrastruktur pembangunan dan serta sarana prasarana pemeliharaan serta pendukung infrastruktur, serta sarana prasarana pendukung - Meningkatkan peranan - Penguatan akses penyuluh dalam petani terhadap IPTEK penerapan IPTEK serta dan Permodalan pembinaan kelembagaan Petani - Pemberdayaan kelembagaan petani
Meningkatkan Kawasan sentra produksi Sayuran, buah-buahan dan tanaman hias
- Penumbuhan dan - Pembangunan pengembangan kawasan kawasan komoditas sentra produksi unggulan terpadu hortikultura
- Pembangunan sentrasentra pertanian organik berbasis kelompok tani.
Meningkat dan berkembangannya kelompok usaha pengolahan hasil pertanian.
- Pengembangan pertanian organik.
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
- Program Pertanian peningkatan penerapan teknologi pertanian.
- Program penerapan Pertanian sistem pertanian organik.
- Program Pertanian pemberdayaan penyuluh pertanian / perkebunan lapangan. - Meningkatnya luas kawasan sentra produksi sayuran, buah-buahan dan tanaman hias
- Program Pertanian peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
- Program Pertanian pemberdayaan penyuluh pertanian / perkebunan lapangan.
BP4K2P
- Program Pertanian Pengembangan kawasan komoditas unggulan.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
- sayuran organik (ha)
50
70
- buah-buahan (ha)
187
247
- tanaman hias (ha)
1
5
- Jumlah kelompok usaha pengolahan hasil pertanian yang dibina (kelompok)
5
12
- Program Pengembangan pengolahan dan pemasaran produk pertanian.
Pertanian
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
40 Jenis
- Program fasilitasi alat pengolahan panen dan pasca panen.
Pertanian
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
- Pembinaan dan pendampingan bagi kelompok-kelompok usaha pengolahan
- Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil
- Memberikan bantuan sarana produksi, pelatihan dan pendampingan
- Penguatan akses - Jumlah Jenis petani terhadap iptek, Produk Olahan Hasil pasar dan permodalan Pertanian
20 Jenis
__________________________________________________________________ VII - 20 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
NO
SASARAN
STRATEGI
Meningkatnya - Penyediaan dokumen penerapan rencana pembangunan manjemen pertanian daerah pembangunan pertanian/perkebuna n yang akuntabel dan good governance
ARAH KEBIJAKAN - Peningkatan manajemen pembangunan pertanian
INDIKATOR KINERJA - Tersedianya Dokumen perencanaan pembangunan pertanian
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 2 dokumen
3 dokumen
- Meningkatnya penerapan - Peningkatan dan - Tersedianya Data manajemen penerapan manajemen Base dan Dokumen pembangunan pembangunan perencanaan perkebunan yang perkebunan yang pembangunan perkebunan akuntabel dan good akuntabel dan good governnance governnance
Meningkatnya - Mengembangkan teknik produksi perkebunan budidaya tanaman yang berkelanjutan perkebunan. dan berwawasan lingkungan
- Peningkatan luas - Meningkatnya panen, peremajaan dan produksi dan perbaikan teknologi prduktifitas komoditi budidaya tanaman prioritas tanaman perkebunan rakyat perkebunan : - Peningkatan dan Kelapa Dalam (ton) mendukungpenggunaa Karet (ton) n bibit unggul dan bersertifikat - Kelapa Dalam (ton)
32,916
- Kelapa Sawit (ton)
182,740
- Kakao (ton)
- Komoditi Spesifik ( Kulit Manis,gambir dan Pala)
10,648
20%
- Peningkatan dan penyediaan infrastruktur perkebunana
__________________________________________________________________ VII - 21 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
BIDANG URUSAN Perencanaan Pembangunan
- Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
Kepegawaian
SKPD Bappeda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Perkebunan
- Program Pertanian peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Program pengadaan Pertanian bibt unggul perkebunan.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Program Pertanian peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Program Pertanian peningkatan penerapan teknologi 5% dri total produksi pertanian / tahun 2009 (182.740 perkebunan ton)
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
32,916 913
PROGRAM - Program Pengembangan data dan informasi.
34,561 3% dari total produksi tahun 2009 ( 913 ton ) 34,561
75% dari total produksi tahun 2009 (1.064,8 ton )
20%
- Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur perkebunan.
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
NO
SASARAN
STRATEGI
Meningkatkan - Peningkatan dan pengelolaan pasca pengembagan panen dan akses pengolahan produk pemasaran hasil perkebunan produksi perkebunan
Peningkatan - Peningkatan Kapasitas Kapasitas Kelembagaan kelompok Kelembagaan usaha tani perkebunan kelompok usaha tani perkebunan
Meningkatkan PNBP - Meningkatkan PNBP sektor Perkebunan sektor Perkebunan
Peningkatan dan penyediaan ARAH KEBIJAKAN infrastruktur perkebunana
- Meningkatkan nilai tambah komoditi perkebunan
INDIKATOR KINERJA
- Meningkatnya nilai tambah produksi komoditi perkebunan (10 komoditi)
- Penguatan akses - Meningkatnya petani terhadap iptek, kapasitas kelompok pasar dan permodalan. usaha tani perkebunan
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
10 komoditi
5 kelompok
- Peningkatkan - Meningkatnya Pengelolaan jumlah pendapatan Sumberdaya Pertanian daerah dari sektor Perkebunan untuk perkebunan PNBP
20 komoditi
20 kelompok
Program pembangunan, PROGRAM rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur perkebunan.
Dinas Kehutanan dan BIDANG URUSAN Perkebunan SKPD
- Program Pertanian Peningkatan pengolahan produksi Pertanian/Perkebun an - Program peningkatan sarana prasarana pengolahan produksi pertanian / perkebunan - Program Pertanian pemberdayaan penyuluh pertanian / perkebunan lapangan Program Pemberdayaan masyarakat petani miskin - Program Pertanian peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan.
10%
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
BP4K2P
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan Meningkatnya populasi dan hasil produksi ternak
- Meningkatkan populasi - Pengembangan - Meningkatnya ternak dan hasil produksi wilayah sentra produksi populasi ternak ternak. ternak melalui komoditi unggulan dan hasil unggulan. produksi ternak - Peningkatan kualitas dan penyediaan infrastruktur perternakan.
- Sapi (ekor) - Kambing (ekor) - Kerbau (ekor)
- program peningkatan produksi hasil peternakan. 32,723 13,089 18,634
43,393 14,232 19,726
- Produksi daging (kg)
1,649,243
2,455,655
- telur
2,104,797
2,370,495
__________________________________________________________________ VII - 22 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
- Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. - Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Pertanian
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
NO
SASARAN
STRATEGI
INDIKATOR KINERJA
ARAH KEBIJAKAN
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Susu
Meningkatkan mutu - Meningkatkan sarana bahan pangan asal prasarana produksi hewan bahan pangan asal hewan yang ASUH dan SDM pelaku usaha pengolahan hasil.
- Pengendalian dan pengawasan produksi dan peredaran bahan pangan asal hewan.
Menumbuh - Menumbuh kembangkan - Peningkatan SDM kembangkan usaha usaha pengolahan dan petugas dan pelaku pengolahan dan pemasaran komoditi usaha peternakan. pemasaran komoditi peternakan. peternakan. - Peningkatan pengembangan kegiatan pemasaran komoditi peternakan.
- Tersedianya sarana prasarana pengolahan bahan pangan asal hewan yang asuh : - RPH yang mempunyai NKV
214,629
243,540
- Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian / perkebunan). 0
1 unit
- Terbangunnya TPH
0
2 unit
- tersedianya los daging higienis
0
3 unit
- Tersedianya tukang potong terlatih
3
5 orang
- Pelatihan pedagang sapi - Berkembangnya unit pengolahan komoditi peternakan (Unit)
0
20 orang
1
6
-
18 22 6 14
23 27 11 20
- Peningkatan pengembangan kegiatan pemasaran komoditi peternakan.
Meningkatkan sumber daya manusia dan kelembagaan peternakan.
Menurunnya kasus penyakit hewan zoonosis.
- Meningkatkan sumber - Peningkatan mutu daya manusia dan SDM petugas dan kelembagaan peternakan. pelaku usaha peternakan.
- Surveyleance penyakit hewan, pencegahan dan pengobatan penyakit ternak.
- Peningkatan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan dan zoonosis
Program Pengawasan Obat dan makanan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan. - Meningkatnya skala usaha kepemilikan sapi/KK peternak ( 2010, 2-5 ekor) - Meningkatnya jumlah kelembagaan dan kelas kelompok - Berkurangnya kasus penyakit ternak
BIDANG URUSAN
Pertanian
2 -5
3000
__________________________________________________________________ VII - 23 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
5 - 10
7520
SKPD
- Program peningkatan kesejahteraan petani. - program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak - program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan dan SKPD terkait.
Kesehatan
- Program Pertanian peningkatan ketahanan pangan.
- Dendeng Kerupuk Kulit Dadiah Tunjang/Kikil Susu
PROGRAM - Program peningkatan ketahanan pangan / perkebunan
BP4K2P dan SKPD Teknis terkait
Pertanian
Pertanian
BPK2P
Pertanian
Sdina Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan
NO
SASARAN
STRATEGI - Penyuluhan dan pemberantasan penyakit rabies dan flu burung.
Meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan daerah.
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan upaya - Berkurangnya kasus pencegahan dan flu burung (kasus) penanggulangan rabies dan flu burung Berkurangnya kasus rabies
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Kualitas bahan pangan ( beras ) - Jumlah lumbung pangan Nagari - Terpenuhinya Jumlah cadangan pangan (15 % dari kebutuhan bahan pangan setempat) 100 %. - Peningkatan - Terpenuhi standar pengawasan dan sertifikasi produk pengendalian terhadap tanaman pangan mutu pangan, distribusi yang dihasilkan oleh dan pengolahan bahan kelompok tani.( 3 pangan kelompok yang sudah ada yang diukur dengan jumlah kasus ). Peningkatan - Meningkatkan peranan - Peningkatan peranan - Penumbuhan kapasitas dan Penyuluh Pertanian, Penyuluh Pertanian kelembagaan tani kelembagaan petani perikanan dan kehutanan dalam rangka dalam rangka pemberdayaan pemberdayaan kelompok tani dan alih kelembagaan tani. teknologi pertanian.
SKPD
- Program upaya kesehatan masyarakat
Kesehatan
Dinas Kesehatan
27
0
- Program promosi Kesehatan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat - Program Pertanian peningkatan ketahanan pangan (pertanian / perkebunan). - Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Dinas Kesehatan
- Program pengawasan obat dan makanan
Dinas Kesehatan
- Tersedianya bahan pangan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang baik : - Tersedianya bahan pangan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang baik :
BIDANG URUSAN
0
- Meningkatkan ketahanan - Penyediaan cadangan - Tersedianya bahan dan keamanan pangan bahan pangan yang pangan dalam daerah. berkualitas. jumlah, jenis dan kualitas yang baik : - Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan dan penyimpanan bahan pangan. - Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan dan penyimpanan bahan pangan.
PROGRAM
8
90%
4
16
Kesehatan
BP4K2P dan SKPD teknis terkait
90% 4
16 100%
82 Nagari
__________________________________________________________________ VII - 24 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
82 Nagari
- Program Pertanian Perberdayaan Penyuluh Pertanian / perkebunan lapangan
BP4K2P
NO
SASARAN
Meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
- Meningkatkan peran dan - Pemberdayaan petani fungsi Gapoktan. dan Kelembagaan Petani
- Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani.
- Meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan budidaya dan perikanan tangkap.
- Meningkatnya produksi dan produktifitas perikanan budidaya dan tangkap
- Peningkatan penyediaan bibit ikan unggul.
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
37.479,8 ton
90.837 ton
Meningkatkan pengelolaan pasca panen hasil perikanan.
- Meningkatnya keteranpilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakaging , TTG dll)
SKPD BKD, SKPD terkait
Dinas Perikanan dan Kelautan
- Perikanan Budidaya (Air payau (tambak), air tawar, laut )
- Program pengembangan perikanan tangkap
Dinas Perikanan dan Kelautan
- Produksi perikanan tangkap
- Program Kelautan dan Pengembangan Perikanan Kawasan Budidaya laut, air payau, dan air tawar - Program Pertanian pemberdayaan penyuluh pertanian / perikanan.
- Pengembangan Usaha - Penumbuhan usaha Pengolahan Hasil pengolahan hasil Perikanan perikanan (unit)
- Total produksi olahan hasil perikanan ( ton )
Meningkatnya keteranpilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakaging , TTG dll)
BIDANG URUSAN Kepegawaian
- Program Kelautan dan pengembangan Perikanan budidaya perikanan,
- Peningkatan pendampingan kepada kelompok tani pembudidaya ikan dan nelayan. Meningkatkan pengelolaan pasca panen hasil perikanan.
PROGRAM - Program Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur
- Peningkatan - Jumlah pelaku keterampilan pelaku usaha UMKM usaha dan mendorong terlatih 120 orang semangat per tahun kewirausahaan pelaku usaha
251
692.76
600
__________________________________________________________________ VII - 25 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Kelautan dan Perikanan
BP4K2P
350
- Program Kelautan dan optimalisasi Perikanan pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Dinas Perikanan dan Kelautan
1235,25
- Program Koperasi dan UKM pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan
720
- Program Koperasi dan UKM pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
NO
SASARAN Meningkatnya kemitraan antara UMKM dengan pengusaha besar
STRATEGI - Meningkatnya kemitraan antara UMKM dengan pengusaha besar
ARAH KEBIJAKAN
- Mendorong - Fasilitasi pertemuan terbentuknya bapak pelaku UMKM angkat dari usaha dengan pengusaha besar terhadap UMKM. 2 kali setahun ( alih teknologi, masing-masing 40 penyerapan produk, orang pelatihan, magang dll
Meningkatnya - Meningkatkan jumlah - Mendorong dan jumlah pelaku pelaku usahakecil memfasilitasi usaha usahakecil terutama terutama di bidang usaha kecil untuk meningkat di bidang usaha pengolahan sehingga menjadi usaha pengolahan meningkatkan nilai menengah. sehingga tambah produk dan meningkatkan nilai penyerapan tenaga kerja tambah produk dan penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan akses - Meningkatkan akses pemasaran produk pemasaran produk UMKM UMKM
Meningkatkan akses - Meningkatkan akses pelaku usaha pelaku usaha terhadap terhadap permodalan permodalan
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 40
- Bertambahnya jumlah usaha kecil 6 % dari 5.961 Tahun 2009.
- Mencari - Meningkatnya informasi/peluang dan kontribusi sub memfasilitasi UMKM sektor industri untuk dapat mengikuti pengolahan even-even promosi baik terhadap PDRB di dalam negeri dari 10,59 % maupun luar negeri menjadi 12.00 %. dan membuka akses promosi melalui jaringan teknologi informasi - Mendorong masyarakat - Diikutinya even-even Kab. Agam terutama promosi sebanyak kalangan menengah 25 kali dan promosi keatas untuk melalui teknologi memanfaatkan informasi /memakai produk daerah sendiiri
400
5,961
10,59 %
5 kali
- Mendorong lembaga - jumlah bantuan keuangan yang ada modal, dan kredit untuk menyediakan usaha yang kredit dengan diberikan persyaratan dan bunga yang ringan
__________________________________________________________________ VII - 26 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
6,049
12.00 %.
25 kali
PROGRAM - Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
BIDANG URUSAN
SKPD
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
- Program Koordinasi Koperasi dan UKM Pengembangan Ekonomi Daerah dan masyarakat
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dan SKPD terkait
- Program Pengembangan data/informasi
Perencanaan Pembangunan
Bappeda, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
- Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
Perdagangan,
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
NO
SASARAN Tersusunnya Road Map industri kecil dan Menengah dan dibentuknya kawasan sentrasentra produksi.
STRATEGI - Tersusunnya Road Map industri kecil dan Menengah dan dibentuknya kawasan sentra-sentra produksi.
ARAH KEBIJAKAN - Tersusunnya Road Map industri kecil dan menengah untuk memfasilitasi bantuan dari sumber-sumber dana lainnya.
INDIKATOR KINERJA - Tersusunya Road Map industri kecil dan menengah sebanyak 1 paket.
Meningkatnya peran - Meningkatnya peran koperasi dalam koperasi dalam mendukung usaha mendukung usaha kecil kecil dan ekonomi dan ekonomi rakyat di rakyat di Nagari Nagari
- Membina dan mendorong berperannya koperasi dalam mendukung UMKM
Meningkatkan akses - Meningkatkan akses pemasaran produk pemasaran produk UMKM UMKM
- Mencari - Meningkatnya informasi/peluang dan kontribusi sub memfasilitasi UMKM sektor industri untuk dapat mengikuti pengolahan even-even promosi baik terhadap PDRB di dalam negeri dari 10,59 % maupun luar negeri menjadi 12.00 %. dan membuka akses promosi melalui jaringan teknologi informasi - Mendorong masyarakat - Diikutinya even-even Kab. Agam terutama promosi sebanyak kalangan menengah 25 kali dan promosi keatas untuk melalui teknologi memanfaatkan informasi /memakai produk daerah sendiiri
Tersusunnya Road Map industri kecil dan Menengah dan dibentuknya kawasan sentrasentra produksi.
- Tersusunnya Road Map industri kecil dan Menengah dan dibentuknya kawasan sentra-sentra produksi.
- Tersusunnya Road Map industri kecil dan menengah untuk memfasilitasi bantuan dari sumber-sumber dana lainnya.
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 1 paket buku.
- Jumlah koperasi yang mendukung kegiatan ekonomi di masyarakat ( data menyusul )
- Tersusunya Road Map industri kecil dan menengah sebanyak 1 paket.
10,59 %
0 kali
0
__________________________________________________________________ VII - 27 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
12.00 %.
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
- Program Penciptaan Koperasi dan UKM iklim usaha kecil, menengah yang kondusif.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
- Program Pengembangan data/informasi
Perencanaan Pembangunan
- Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
- Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
- Program Penciptaan Koperasi dan UKM iklim usaha kecil, menengah yang kondusif.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
25 kali
2 dokumen
NO
SASARAN
STRATEGI
Meningkatnya peran - Meningkatnya peran koperasi dalam koperasi dalam mendukung usaha mendukung usaha kecil kecil dan ekonomi dan ekonomi rakyat di rakyat di Nagari Nagari
Meningkatkan pemberdayaan koperasi
- Meningkatkan pemberdayaan koperasi
Meningkatnya peran - Meningkatnya peran pengelola pasar pengelola pasar dalam dalam memanajemen pasar. memanajemen pasar.
Meningkatnya sarana prasarana pasar
- Meningkatnya sarana prasarana pasar
ARAH KEBIJAKAN
- Membina dan mendorong berperannya koperasi dalam mendukung UMKM
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Jumlah koperasi yang mendukung kegiatan ekonomi di masyarakat
- Meningkatnya jumlah volume usaha melalui KUD 5 % pertahun dari volume usaha Rp.1.4 M,- di tahun 2009. - Meningkatnya jumlah koperasi yang berbadan hukum
Rp.1.4 M
- peningkatan Jumlah koperasi yang berkualitas
30
- Membina dan - Terbentuk dan mendorong pengelola terbinanya pasar untuk mampu Pengelola pasar di memanajemen pasar 38 pasar. dengan baik seperti penataan administrasi pasar, penataan pasar, sanitasi dan pengelolaan limbah, keamanan lingkungan, keamanan dan kebersihan bahan pangan serta pendistribusian pendapatan pasar. - Meningkatkan - Terbangunnya pembangunan sarana saluran draenase . dan prasarana pasar dan mendorong partisipasi pihak ketiga dalam pembangunan sarana prasarana pasar.
Rp.1,7 M
16
35
PROGRAM
BIDANG URUSAN
- Program Pengembangan data/informasi
Perencanaan Pembangunan
- Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.
Koperasi dan UKM
- Program Koperasi dan UKM pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.
SKPD Bappeda, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
25 - Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
- Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
38 pasar
38 pasar
- program Pembinaan Perdagangan Pengurus/Pengelola Pasar Nagari
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
0
15 pasar
- Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
__________________________________________________________________ VII - 28 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Perdagangan
Meningkatkan
NO
SASARAN
Meningkatkan perlindungan konsumen
STRATEGI
3 Meningkatkan perlindungan konsumen
pembangunan sarana ARAH KEBIJAKAN
dan prasarana pasar dan mendorong partisipasi pihak ketiga dalam pembangunan sarana prasarana pasar. - Peningkatan perlindungan terhadap konsumen.
INDIKATOR KINERJA - Tersedianya tempat penampungan sampah sementara - Terbangunnya los - Dilaksanakannya terra ulang di 38 pasar Nagari.
Meningkatnya - Meningkatnya jumlah - Peningkatan promosi - Jumlah wisatawan jumlah wisatawan wisatawan domestik dan melalui pameran serta meningkat (orang) domestik dan mancanegara yang event kebudayaan dan mancanegara yang berkunjung ke Agam pariwisata. berkunjung ke Agam Meningkatnya rata- - Meningkatnya rata-rata - Peningkatan sarana - Rata-rata lama rata lama tinggal lama tinggal wisatawan di prasarana objek tinggal di wisatawan di Kabupaten Agam yang wisata. Kabupaten Agam ( Kabupaten Agam berimplikasi pada hari) yang berimplikasi meningkatnya - Meningkatnya Pad pada meningkatnya - pengeluaran wisatawan di dari sektor pengeluaran Kabupaten Agam. pariwisata 10 % dari wisatawan di Rp. Tahun Kabupaten Agam. 2010' - Mewujudnya Iklim - Peningkatan jaminan - Jumlah Investor Meningkatnya Investasi yang kondusif di keamanan dan yang mengajukan jumlah investor yang Kabupaten Agam kepastian hukum bagi permohonan tertarik investor penanaman modal menanamkan (investor) modalnya di Kabupaten Agam
Meningkatnya nilai - Meningkatkan pelayanan - Pemberian insentif, - Nilai Investasi di investasi Kabupaten fasilitasi dan informasi Kabupaten Agam investasi melalui Agam potensi investasi bagi (dalam juta rupiah) kemudahan, investor penyederhanaan perizinan penanaman modal - Menyediakan bahan promosi potensi investasi yang lengkap dan akurat.
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR 0
38 pasar
0
20 pasar
4pasar
38 pasar
25,000
1
100,000
3
8
58
1,185.858
1,977.344
886,531
75,000
__________________________________________________________________ VII - 29 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Pembangunan, rehabilitasi dan PROGRAM pemeliharaan sarana dan prasarana pasar.
Dinas Koperasi,
BIDANG URUSAN UMKM, SKPD
Perindustrian dan Perdagangan
- Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
Perdagangan
- Program pengembangan pemasaran pariwisata.
Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- Program Pariwisata pengembangan destinasi pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- Program pengembangan kemitraan pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pariwisata
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
- Program Penanaman Modal Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Bappeda dan Instansi terkait
- Program Peningkatan Iklim Investasi dan realisasi Investasi
Bappeda dan Instansi terkait
Penanaman Modal
- Program Kerjasama Perencanaan Pembangunan Pembangunan
- Program Pengembangan Data dan Informasi
Perencanaan Pembangunan
Bappeda dan Instansi terkait
Bappeda
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
Penanganan Rumah - Meningkatnya - Peningkatan - Menurunnya jumlah Tangga Miskin. kesejahteraan masyarakat keakuratan arah rumah tangga miskin. sasaran programmiskin 12,5 % dari program jumlah rumah penanggulangan tangga miskin tahun kemiskinan. 2010 - Peningkatan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan programprogram pengentasan kemiskinan.
MISI 6 NO
SASARAN Pemantapan regulasi penataan ruang daerah sebagai acuan pelaksanaan pembangunan
menurunnya pesentase rumah tangga miskin sebesar 12,5%
: Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan, Berwawasan Lingkungan dan Ramah Bencana CAPAIAN KINERJA INDIKATOR STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KONDISI AWAL KONDISI AKHIR KINERJA - Peningkatan penataan ruang daerah
- Penyusunan regulasi - Tersedianya payung penataan ruang daerah hukum penataan ruang daerah
PROGRAM - Program perencanaan Pembangunan Ekonomi
PROGRAM
Dokumen - Tersusunnya - Perencanaan Tata penataan ruang regulasi penataan Ruang yang ada belum ruang sesuai mengacu pada peraturan peraturan perundangan yang perundangan berlaku sebanyak : terbaru (RTRW 1. Legalisasi sedang direvisi RTRW Kabupaten dan dokumen lain - 2. RDTRK perkotaan Lubuk Basung sebagai PKL - 3. RDTRK Perkotaan Baso sebagai PKLp - 4. RTR Kawasan Srategis Pesisir - 5. RTR Kawasan Strategis Agropolitan - 6. RTR Kawasan Strategis Nagari tertinggal - 7. RTR Kawasan Strategis berbatasan - 8. RTR Kawasan Strategis dari sudut kepentingan lingkungan (Kawasan Maninjau)
__________________________________________________________________ VII - 30 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
BIDANG URUSAN Perencanaan Pembangunan
BIDANG URUSAN Penataaan Ruang
SKPD Bappeda, SKPT terkait
SKPD Dinas PU
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM
BIDANG URUSAN
- terkoordinasikannya Penataan ruang - Program Pemanfaatan Ruang produk perencanaaan daerah (RTRW, RPJMD, RKPD, RDTR, Master Plan)untuk dipedomani dalam penetapan kebijakan pembangunan - Meningkatkan ketaatan - Meningkatnya rasio - Masih rendahnya - terkoordinasikannya terhadap rencana tata ketaatan terhadap aplikasi program produk perencanaaan ruang produk tata ruang yang mengacu daerah (RTRW, pada perencanaan RPJMD, RKPD, tata ruang (15%) RDTR, Master Plan)untuk dipedomani dalam penetapan kebijakan pembangunan 70% Terlaksananya Peningkatan pengawasan peningkatan peran aktif peningkatan Masih rendahnya Meningkatnya Penataan Ruang - Pengendalian pemanfaatan ruang dan pengendalian masyarakat dalam kesadaran kesadaran ketaatan thd pemanfaatan ruang sesuai dengan pemanfaatan ruang penata ruang dan masyarakat dalam masyarakat dalam RTRW dan produk rencana tata ruang pertanahan pengurusan pengurusan tata ruang lainnya daerah melalui perizinan perizinan menjadi 30% pengawasan dan pemanfaatan ruang pemanfaatan pengendalian ruang (15%) - Pengawasan dan - Meningkatnya rasio - Pengurusan IMB oleh - Meningkatkan pengendalian bangunan ber-IMB ketataatan masyarakat masih pemanfaatan ruang per satuan pengurusan IMB rendah berkisar 1-20 sesuai peruntukan bangunan bangunan pertahun utk wilayah Pemerintah 100% pedesaan dan 50-150 dan bangunan IMB utk wilayah masyarakat 30% perkotaan - Penertiban - Terlaksananya - Banyak bangunan yang - Meningkatnya ketaatan penyalahgunaan penertiban didirikan areal publik thd Perda RTRW dan peruntukan ruang pelanggaran dan kawasan lindung produk tata ruang PERDA tata ruang lainnya menjadi 30% melalui program penertiban Tercapainya Pengendalian Lingkungan Hidup - Pengendalian - Melakukan - Terpenuhinya baku - Aktivitas yang ada di - Danau dapat di peningkatan kualitas pencemaran dan pemantauan kualitas mutu pada pencemaran dan danau sudah melebihi fungsikan kembali lingkungan hidup perusakan lingkungan lingkungan lingkungan perusakan daya dukung dan untuk pariwisata dan hidup bermasalah (air, lingkungan hidup bahan pencemar aktivitas lainnya secara tanah dan udara) sudah melebihi daya berimbang Terwujudnya konsistensi pelaksanaan pembangunan dengan perencaan daerah
- Penataan kebijakan daerah
- Penerapan kebijakan daerah yang mengacu pada perencanaan
- Meningkatnya rasio - Belum semua ketaatan terhadap kebijakan produk perencanaan mengacu pada produk perencanaan daerah
- Terlaksananya operasional labor
tampung. - Belum terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan secara akurat dan berkelanjutan
__________________________________________________________________ VII - 31 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
- Terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan (air, tanah dan udara) 50%
SKPD Bappeda / Dinas PU
Dinas PU
Kecamatan, KPT, Dinas PU
Tim SK4 ; Pol PP
BPLH
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN - Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Keikutsertaan - Terwujudnya kesadaran Agam dalam masyarakat tentang peraihan adipura pengelolaan belum lingkungan berkelanjutan
- Penyediaan data dan - Peningkatan informasi tentang kualitas dan akses sumber daya alam dan informasi lingkungan hidup sumberdaya alam dan lingkungan hidup
- Penyusunan regulasi bidang lingkungan hidup
- Pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan
Peningkatan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dalam rangka menanggulangi pemanasan global dan dampak perubahan iklim
- Penanggulangan lahan kritis
- Meningkatnya kesadaran masyarakat yang dibuktikan dengan peraihan Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru - Tersedianya data dan informasi yang dapat di akses umum berbasis internet
- Penyediaan data dan informasi tentang lingkungan hidup berupa dokumen SLHD yang dikeluarkan setiap tahun - Tersedianya payung - Perda Pengelolaan - Tersedianya hukum pengelolaan Lingkungan Hidup peraturan lingkungan hidup pendukung perda lingkungan hidup 3 paket - Terbina dan - Terbina dan terawasinya - Terdapat 38 perusahaan yang usaha dan atau kegiatan terawasinya seluruh memiliki izin dan dalam pengelolaan perusahaan yang dokumen lingkungan memiliki izin dan lingkungan dokumen lingkungan serta perusahaan lain yang menimbulkan dampak lingkungan
PROGRAM
SKPD
Peningkatan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Lingkungan Hidup
BPLH
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Lingkungan Hidup
BPLH
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Lingkungan Hidup
BPLH
Lingkungan Hidup
BPLH/Dinas Kesehatan
- Terlaksananya - Terdapat 369 institusi penanganan medis dan sampah infeksius …..perusahaan dan limbah B3 pengelola B3 - Rehabilitasi lahan kritis - Berkurangnya lahan - Luas areal lahan melalui kritis kritis 87.314 Ha reboisasi/penghijauan atau ± 39,17 % kembali dari luas wilayah Kab.Agam
- Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan limbah infeksius dan B3 50 % - Tertanggulanginya lahan sangat kritis yang berada di hulu DAS 7500 Ha melalui Program Kehutanan
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rehabilitasi hutan dan lahan
- Pengembangan kebun - Berkurangnya lahan bibit dan tanaman kritis hutan rakyat
- Tertanggulanginya lahan sangat kritis melalui kegiatan lainya (kebun bibit rakyat, kebun hortikultura dll) 7500 Ha
Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
__________________________________________________________________ VII - 32 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
BIDANG URUSAN
Kehutanan
Kehutanan dan Perkebunan
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Peningkatan pengamanan dan perlindungan hutan - Konservasi sumberdaya air
- Tingkat laju - Menurunnya laju - Berkurangnya degradasi hutan dan degradasi hutan degradasi hutan lahan dan lahan saat dan lahan 8000 ini??? Ha - Memelihara daerah - terpelihara dan - Terdapat 4 DAS Utama tangkapan air dan terlindunginya (Indragiri, Masang, menjaga kelangsungan sumber air Antokan dan Mangau ) fungsi DAS dan 18 Embung - Membangun - Mengurangi tampungan air guna fluktuasi debit menahan air hujan dan sungai dengan mengurangi air mengurangi rasio limpasan Qmax dan Qmin - Peningkatan pengelolaan sumberdaya air
- Konservasi sumberdaya hutan
- Penataan batas kawasan hutan
- Menekan ganguan keamanan hutan
- Konservasi ekosistim laut, - Mencegah kerusakan pesisir dan pulau-pulau terumbu karang kecil
- Pelestarian hutan mangrove
- rata-rata rasio - Menurunnya rasio debit 7 sungai debit max dan utama 13,03 debit min menjadi (Qmax = 54.91 9.12 m3/dt dan Qmin = 1.59 m3/dt) - terkelolanya 18 embung - 4 embung belum - terlaksananya dan 7 sungai utama medapat sentuhan normalisasi sungai, pembangunan dan 7 pembangunan sungai memerlukan turap/bronjong penanganan - terjaminnya - Batas kawasan yang - Tertatanya batas perlindungan dan sudah ditata 12 Km dari kawasan hutan pengelolaan 350 km sepanjang 60 Km kawasan hutan (17%) - Terpelihara dan - Penanggulangan - Penanggulangan terlindunginya hutan dari gangguan keamanan gangguan keamanan kebakaran, illegal loging hutan 70% hutan 75% serta berkurangnya konversi hutan - Terjaga dan terpeliharanya terumbu karang
- Terlindunginya tutupan dan kerapatan hutan mangrove
- Peningkatan kesadaran - Terciptanya sinergi masyarakat dalam pemeliharaan menjaga dan ekosistem laut, memelihara ekosistim pesisir dan pulaulaut, pesisir dan pulaupulau kecil antara pulau kecil masyarakat dan pemerintah
- Tutupan terumbu - rehabilitasi karang ± 33 Ha di terumbu karang Kecamatan dan ekosistem Tanjung Mutiara pulau-pulau kecil dalam kondisi 30% 100% rusak - Luas hutan - Meningkatnya mangrove 65 Ha tutupan hutan (bds. Dok. SLHD mangrove Th.2010) terutama pada kawasan rawan abrasi 10 Ha - Rusaknya - Meningkatnya terumbu karang kesadaran dan hutan masyarakat pesisir mangrove oleh dan nelayan kegiatan dalam masyarakat pemeliharaan lingkungan 70%
__________________________________________________________________ VII - 33 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan Pengembangan, Pengelolaan, dan konservasi Sungai, Danau, dan sumberdaya air lainnya Pengembangan, Pengelolaan, dan konservasi Sungai, Danau, dan sumberdaya air lainnya Pengembangan, Pengelolaan, dan konservasi Sungai, Danau, dan sumberdaya air lainnya Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan sumberdaya Alam
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan sumberdaya Alam
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan sumberdaya Alam
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Pekerjaan Umum
Dinas PU
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
DKP
NO
SASARAN Terpeliharanya kebersihan lingkungan melalui peningkatan pengelolaan persampahan
STRATEGI - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik
ARAH KEBIJAKAN - Penetapan regulasi tentang pengelolaan persampahan masyarakat
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Tersedianya payung - Belum ada hukum tentang regulasi tentang manajemen aturan pengelolaan pengelolaan persampahan persampahan
- Peningkatan pengawasan terhadap pembuangan sampah ke sungai
- 21,8% Rumah - meningkatnya kesadaran tangga membuang masyarakat tentang sampah ke sungai kebersihan lingkungan - 80% masyarakat - Pemberian - Meningkatnya penghargaan atas kesadaran perkotaan upaya penciptaan masyarakat menimbun keindahan dan perkotaan dalam sampah di TPS kebersihan lingkungan mengelola sampah yang domestik menghasilkan timbulan 910 m3/Hari Peningkatan Meningkatnya Sampah terangkut kemampuan pelayanan frekwensi 9,79% dari persampahan pengambilan timbulan perhari (pengangkutan sampah di TPS dan sampah ke TPA) meningkatnya volume terangkut - Peningkatan pengelolaan - Terolahnya sampah - Pembuangan sampah persampahan melalui menjadi barang produktif belum terpisah pemisahan sampah organik dan non organik - Pemenuhan sarana prasarana persampahan
- Pembangunan TPA sampah modern
- Pengadaan utilitas/sarana persampahan
BIDANG URUSAN
SKPD
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU
- Menurunnya pencemaran sungai karena sampah 80%
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU
- Menurunnya timbulan sampah yang harus diangkut 50%
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU dan Bagian pertanahan
Pengembangan Lingkungan Hidup kinerja Pengelolaan Persampahan
Dinas PU
- Meningkatnya kemampuan pengelolaan sampah menjadi 50% dari timbulan perhari - Terpilahnya sampah sesuai jenis sehingga dapat didaur ulang dan menjadi barang produktif 50% - 1 TPA Manggis - Terbangunnya 2 - Terlaksananya sistem pengolahan sdh habis masa unit TPA sampah sampah secara sewa dan masih modern untuk modern bersifat open kawasan Agam dumping Timur dan Agam Barat - Jumlah Truk 8 - Terpenuhinya utilitas - Jumlah Truk 4 persampahan unit, ekscavator unit, ekscavator sesuai kebutuhan sampah 0, sampah 2, gerobak sampah , gerobak sampah , TPS 1.182 unit, TPS 1.182 unit, incenerator 1 unit, incenerator 3 unit, container 12 unit container 30 unit
__________________________________________________________________ VII - 34 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
- Terciptanya sinergi pengelolaan sampah oleh masyarakat dan pemerintah
NO
SASARAN Terwujudnya kota hijau yang asri dan produktif
STRATEGI - Pembuatan RTH dan taman kota
- Menggerakkan masyarakat memanfaatkan lahan yang tersedia dengan menanam tanaman produktif
terlaksananya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana
- Peningkatan kapasitas dalam mitigasi dan penanggulangan bencana
terlaksananya kesiapsiagaan bencana
- Menyiapkan acuan dan pedoman penanggulangan bencana
ARAH KEBIJAKAN - Pembangunan Ruang Terbuka hijau
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
- Tertatanya RTH yang sudah diperuntukkan dalam RTRW
- 2 Ha RTH sesuai - Meningkatnya peruntukan RTRW pengelolaan 17 Ha belum dikelola areal yang sebagaimana diperuntukkan mestinya sebagai RTH, taman rekreasi dan olahraga, serta taman mesjid Terciptanya produktivitas Luas lahan kosong dan Tertanamnya 4,75 jt lahan terlantar ± 30.000 Ha* pohon melalui gerakan OBIT (One Billion (data estimasi) dengan Tree) kebutuhan bibit 22,5 jt btg
- Pembuatan taman pada lokasi-lokasi strategis kota
- Terciptanya wajah kota yang asri di Ibukota Kabupaten dan Ibukota kecamatan
- Taman bunga hanya ada dikoridor jalur 2 dan halaman perkantoran
- Membudayakan penanaman pohon/buah-buahan disetiap tanah yang tersedia
- Terciptanya produktivitas lahan
- Banyak lahan kosong dan terlantar
- terciptanya taman bunga di ruangruang publik (koridor jalan dan 17 Ha kawasan yang diperuntukkan sebagai RTH) - Tertanamnya 25 juta pohon melalui gerakan OBIT (One Billion Tree)
- Membudayakan - Terciptanya - Tingginya - Terciptanya keindahan penanaman bunga, keindahan dan ketergantungan rumah dan berkurangnya dapur hidup dan apotik berkurangnya tangga thd bumbu pengeluaran hidup di tingkat rumah pengeluaran dapur dipasaran rumahtangga tangga rumahtangga - Penyusunan - Penyusunan regulasi - Penyusunan pengurangan resiko regulasi regulasi kebencanaan pengurangan resiko pengurangan kebencanaan resiko kebencanaan - Penyusunan regulasi - Tersedianya payung - Belum ada aturan - Tersusunnya Perda pengurangan resiko hukum kebencanaan khusus di daerah, PB, rencana aksi PB kebencanaan masih mengacu pada dan Protap peraturan per-UU pelaksanaan PB secara nasional dan propinsi - Penyusunan kajian dan - Tersedianya dokumen - Baru ada profil daerah - tersusunnya dokumen pembuatan peta resiko kajian resiko bencana rawan bencana kajian dan peta resiko bencana bencana (6 jenis bencana)
__________________________________________________________________ VII - 35 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
PROGRAM
BIDANG URUSAN
Pengelolaan Ruang Lingkungan Hidup Terbuka Hijau
SKPD Dinas PU dan BPLH
Peningkatan produktivitas lahan dan pekarangan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunana
Penataan Pertamanan
Pertamanan dan Kebersihan
Keiapsiagaan penanggulangan bencana
Penanggulangan Bencana
BPBD
Keiapsiagaan penanggulangan bencana
Penanggulangan Bencana
BPBD
Dinas PU /BPLH
NO
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
- Melaksanakan upaya Mitigasi - Penyusunan kontigensi /Pengurangan Resiko Bencana bencana (PRB)
INDIKATOR KINERJA - Kesiapan menghadapi bencana
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR - Belum ada
PROGRAM
BIDANG URUSAN
SKPD
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Keiapsiagaan penanggulangan bencana
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Keiapsiagaan penanggulangan bencana
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Tersusunnya - Keiapsiagaan kontigensi 7 typologi penanggulangan bencana (banjir, tanah bencana longsor, pemanasan global, keracunan ikan, gunung meletus, abrasi pantai dan tsunami)
- Penguatan kelembagaan dan - Terbentuknya lembaga - Telah terbentuk 5 KSB - Terbentuknya 82 KSB sistem koordinasi Penanggulangan (Kelompok Siaga di tingkat Nagari bencana yang kuat dan Bencana) Tingkat jaringan kerja yang solid Nagari sampai ke tingkat jorong - terpenuhinya jumlah petugas secara kualitas maupun kuantitas
- Tersedia 45 org petugas terlatih di BPBD
- Peningkatan kesiapsiagaan dan kemampuan SDM pelaksana penanggulangan bencana
- Terlatihnya petugas kebencanaan dan terbinanya masyarakat peduli bencana
- Tersedia 45 org - Terlatihnya masy. petugas terlatih di Peduli bencana BPBD dan 125 orang sebanyak 25 org masyarakat peduli /nagari bencana pada 4 nagari di Kab. Agam
- Keiapsiagaan penanggulangan bencana
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Penyediaan prasarana dan sarana kebencanaan
- Terlaksananya penyelamatan korban
- Tempat evakuasi masih - Terbangunnya 6 jalur - Keiapsiagaan menggunakan fasilitas evakuasi (15km) dan penanggulangan sosial dan rumah 20 tempat evakuasi bencana masyarakat (untuk mitigasi tsunami, longsor, banjir dan gempa)
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Tersedia 1 perahu karet, 2 unit sepeda motor, 20 baju pelampung
- Tersedianya sarana - Keiapsiagaan penyelamatan korban penanggulangan (perahu karet 4 unit, bencana kendaraan untuk SAR 2 unit mobil dan 10 unti Sepeda motor)
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Tersedianya 4 unit alat - Keiapsiagaan berat berbagai jenis penanggulangan untuk tanggap darurat bencana
Penanggulangan Bencana
BPBD
Penanggulangan Bencana
BPBD
- Pulihnya fingsi - Sudah tersedia 2 unit infrastruktur vital (jalan, alat berat di Dinas PU jembatan, pipa air minum dan infrastruktur lainnya) - Tersedianya sistem peringatan dini dan komunikasi
- Terlibatnya 150 org aparat terlatih dari SKPD terkait dalam satuan reaksi cepat
- Tersedia 10 unit HT di - Tersedianya 8 unit BPBD, 3 unit EWS EWS longsor, banjir, gempa, longsor, gunung meletus, dan tsunami dan kualitas air jaringan internet danau
__________________________________________________________________ VII - 36 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
- Keiapsiagaan penanggulangan bencana
NO
SASARAN terlaksananya penanganan tanggap darurat bila terjadi bencana
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
- Melaksanakan koordinasi tindak - Penyelamatan korban tanggap darurat
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA KONDISI AWAL KONDISI AKHIR
PROGRAM - Tanggap Darurat
BIDANG URUSAN
SKPD
Penanggulangan Bencana
BPBD
- terlaksananya penyelamatan dan evakuasi pada wilayah bencana - Terlayaninya kebutuhan korban dan tersedianya fasilitas penanganan bencana
- Terselamatkan korban bencana 100 %
- terdistribusinya logistik, peralatan kebencanaan, bahan penanganan sementara pada wilayah bencana 100%
BPBD
- Pelaksanaan pencatatan
- tersusunnya perhitungan kerusakan dan kerugian serta kebutuhan penanganan bencana
- tersedianya data kerusakan dan korban
BPBD
- pulihnya infrastruktur publik
- Pendistribusian logistik, peralatan dan bahan penanganan sementara kejadian bencana
meningkatnya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca bencana
- Membangun kembali infrastruktur yang rusak
- Pelaksanaan rehab rekon, rumah, infrastruktur, sosial budaya dan ekonomi pada wilayah pasca bencana
Penanganan pengungsi pasca bencana
- Mengupayakan relokasi dalam daerah atau transmigrasi
- Pelaksanaan relokasi dalam - Semua pengungsi daerah secara swadaya atau terelokasi transmigrasi
- Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana
- pengungsi yg harus direlokasi di Kec. Tj. Raya
__________________________________________________________________ VII - 37 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
- Semua pengungsi terelokasi
Penanggulangan Bencana
BPBD
BPBD
BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Agam
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1
2
1 1 01
URUSAN WAJIB Pendidikan
1 01 01 Program Pendidikan Anak Usia Dini
1 01 02 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) 3
jumlah kelompok belajar Pendidikan Anak Usia Dini
159 klp
2012
2013
2014
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15 klp
170
105 klp
1,050
60 klp
600
60 klp
600
60 klp
600
Rp 16
300 klp
-
150
80
150
88
150
97
-
-
-
-
450
-
80
100
100
150
100
175
100
200
100
225
480
44 sek
44 sek
507 sek
terselenggaranya UN dan UAS setiap tahunnya
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target 4
jumlah Kepala Sekolah dan Guru yang mendapatkan sosialisasi tentang PAUD Jumlah guru yang telah mengikuti pelatihan kompetensi
Tersedianya biaya operasional madrasah setiap tahunnya terwujudnya pembinaan minat, bakat dan krerativitas siswa SD/MI setiap tahunnya
2011
3,020 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 265
850 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 8,880
1,380
44 sek
1,500
44 sek
1,750
44 sek
2,000
44 sek
507 sek
270
507 sek
273
507 sek
276
507 sek
280
507 sek
284 507 sek
1,383
446 sek
446 sekolah
600
446 sekolah
606
446 sek
612
446 sek
618
446 sek
624 446 sek
3,060
terselenggaranya lomba olimpiade sains setiap tahunnya
507 sek
507 sekolah
115
507 sekolah
125
507 sekolah
138
507 sekolah
152
507 sekolah
167 507 sekolah
Tersedianya gedung sekolah SD yang sesuai dengan standar
297
60
21,000
60
21,000
60
21,000
60
21,000
60
21,000
597
105,000
Terehabilitasinya ruang kelas SD yang rusak berat
324
61
5,490
61
6,100
61
6,710
61
7,320
61
7,930
324
33,550
Terehabilitasinya ruang kelas SD yang rusak ringan
560
112
4,480
112
5,040
112
5,600
112
6,160
112
6,720
560
28,000
Meningkatnya biaya operasional untuk SD/MI setiap tahunnya
457
457
4,000
457
4,500
457
5,000
457
5,500
457
6,000
2,742
25,000
Tersedianya gedung sekolah SMP yang sesuai dengan standar
82
7
5,000
7
5,000
7
5,000
7
5,000
7
5,000
117
25,000
Terehabilitasinya ruang kelas SMP yang rusak berat
53
11
990
11
1,100
11
1,210
10
1,200
10
1,300
53
5,800
Terehabilitasinya ruang kelas SMP yang rusak ringan
152
30
1,200
30
1,350
30
1,500
31
1,705
31
1,860
152
7,615
Meningkatnya biaya operasional untuk SMP/MTs setiap tahunnya
117
117
3,000
117
3,500
117
4,000
117
4,500
117
5,000
117
20,000
__________________________________________________________________ VIII - 1 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
2,250 44 sek
17
697
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 01 03 Program Pendidikan Menengah
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Terpenuhinya kebutuhan perlengkapan sekolah
Jumlah guru yang sudah mengikuti penyusunan kurikulum KTSP Jumlah sekolah yang memberikan beasiswa bagi keluarga tidak mampu Jumlah kelompok penyelenggara Paket C terwujudnya pembinaan minat, bakat dan krerativitas siswa SMP / SMA/SMK setiap tahunnya
1 01 04 Program Pendidikan Non Formal
1 01 05 Program Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
2011
2012
507 sekolah
507 sekolah
Rp 110
Target 507 sekolah
150 org
150 org
55
150 org
51sekolah
112 51sekolah
Rp 120
Target 507 sekolah
60
150 org
123 51sekolah
2014 Target
Rp 132
507 sekolah
146
Target 507 sekolah
65
150 org
70
150 org
135
Rp
51sekolah
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
148
51sekolah
Target
Rp
Rp
160 507 sekolah
75 600 org
162
SKPD Penanggung Jawab
51sekolah
668 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 325
680
51sekolah
5 klp
200
5 klp
209
5 klp
229
5 klp
259
5 klp
0
100 sekolah
130
100 sekolah
143
100 sekolah
157
100 sekolah
172
100 sekolah
189 100 sekolah
791
terselenggaranya UN / Try Out SMP dan SMA setiap tahunnya
100 sekolah
100 sekolah
516
100 sekolah
567
100 sekolah
624
100 sekolah
686
100 sekolah
754 100 sekolah
3,147
Tersedianya gedung sekolah SMA/ SMK/MA sesuai dengan standar Terehabilitasinya ruang kelas SMA/ SMK/MA yang rusak berat
10
2
600
2
660
2
700
2
750
2
800
10
3,510
15
3
375
3
450
3
525
3
600
3
675
15
2,625
Terehabilitasinya ruang kelas SMA/ SMK/MA yang rusak ringan
31
6
240
6
270
6
300
6
330
6
360
30
1,500
Meningkatnya biaya operasional SMA/SMK/MA setiap tahunnya
58
58
3,000
58
3,500
58
4,000
58
4,500
58
5,000
58
20,000
Jumlah kelompok pengembangan pendidikan keaksaraan
0
5 klp
62
5 klp
67
5 klp
74
5 klp
81
5 klp
Jumlah peserta yang sudah mengikuti sosialisasi pendidikan non formal Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan non formal sudah mengikuti pelatihan kompetensi
0
90 org
70
90 org
77
90 org
84
90 org
92
90 org
101
450
373 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 424
0
70 org
100
70 org
77
70 org
84
70 org
92
70 org
101
350
454
1.459 org
500 org
32
500 org
35
500 org
38
500 org
42
500 org
46 2.500 org
0
40 org
42
-
-
40 org
44
-
40 org
46 120 org
1 pt
121
Jumlah guru telah mengikuti sertifikasi pendidik Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sudah mengikuti uji kompetensi Terwujudnya sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan setiap tahunnya
5 klp
2013
1 pt
1 pt
100
1 pt
110
__________________________________________________________________ VIII - 2 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
-
1 pt
132
1 pt
284 5 klp
1,181
89 5 klp
145 1 pt
193 Dinas Pendidikan Pemuda dan 132
608
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 01 06 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Kesehatan 1 02 1 02 01 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
1 02 07 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Target
Rp
Rp
Target
32
1 pt
35
0
1 pt
39
1 pt
0
1 pt
60
88 org
60
10 Nagari
64 14 Nagari
64 14 Nagari
64 14 Nagari
64 14 Nagari
64 82 Nagari
320
10 Nagari
Target 56 1.600 org
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
1 pt
88 org
Rp
2014
1 pt
Termonitornya proses belajar dan mengajar untuk semua jenjang pendidikan
Rp
2013
Target 51 1.600 org
1.500 org
Terselenggaranya penilaian kinerja Puskesmas dan kinerja tenaga kesehatan setiap tahunnya
2012
1.600 org
Jumlah tenaga pendidik mendapat penghargaan dan perlindungan Tersusunnya sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik dan tenaga pendidik untuk semua jenjang pendidikan Terpilih dan teridentifikasinya kinerja bidang pendidikan untuk semua jenjang pendidikan
Terbetuknya Forkom Nagari Siaga, Terlatihnya kader Nagari Siaga, kader UKK, petugas UKS, guru UKS, Pengelola Posyandu,
1 02 04 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2011
62 1.600 org
Target 68 1.600 org
Rp
1 pt
38
1 pt
42
1 pt
47 1 pt
42
1 pt
45
1 pt
48
1 pt
51 1 pt
1 pt
66
1 pt
73
1 pt
79
1 pt
86 1 pt
88 org
60
88 org
60
88 org
60
88 org
Rp 311 Dinas Penidikan Pemuda dan Olah Raga 194 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
74 8.000 org
60
SKPD Penanggung Jawab
225 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga 364
440
300 Dinas Kesehatan
Terawasi dan terkendalinya kualitas air minum setiap tahun
16 Kec
16 Kec
44
16 Kec
48
16 Kec
52
16 Kec
56
16 Kec
60 16 Kec
260
Jumlah kecamatan yang melaksanakan makanan tambahan serta vitamin bagi masyarakat, terutama balita gizi buruk, ibu hamil anemia dan KEK
16 Kec
16 Kec
59
16 Kec
65
16 Kec
71
16 Kec
78
16 Kec
85 16 Kec
358 Dinas Kesehatan
Jumlah kecamatan yang melaksanakan penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP) pada balita, kekurangan zat besi bagi ibu hamil, kekurangan vitamin A dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
16 Kec
16 Kec
80
16 Kec
88
16 Kec
97
16 Kec
108
16 Kec
119 16 Kec
492 Dinas Kesehatan
Jumlah Pos Imunisasi yang melaksanakan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah setiap tahunnya Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penanggulangan penyakit menular endemik/ epidemik setiap tahunnya
820 pos
820 pos
31
820 pos
34
820 pos
38
820 pos
42
820 pos
22 Pusk.
22 Pusk.
57 22 Pusk.
63 22 Pusk.
69
22 Pusk.
76 22 Pusk.
__________________________________________________________________ VIII - 3 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
46 820 pos
191 Dinas Kesehatan
83 22 Pusk.
348
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 02 07 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1 02 12 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 1 02 02 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 1 02 09 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2012
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pemusnahan dan karantina sumber penyakit menular setiap tahunnya
22 Pusk.
22 Pusk.
Target 37 22 Pusk.
Jumlah kecamatan yang melaksanakan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah setiap tahunnya Jumlah Puskesmas yang menyediakan informasi dan data dasar bidang kesehatan Jumlah masyarakat yang menjadi peserta jaminan kesehatan daerah Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan bagi ibu melahirkan dan anak Tersebarnya informasi kesehatan kepada masyarakat terutama dalam Pola Hidup Bersih & Sehat
16 Kec
16 Kec
59
22 Pusk.
22 Pusk.
64 22 Pusk.
6.000 org
6.000 org
900
22 Pusk.
22 Pusk.
118 22 Pusk.
16 Kec
1 02 10 Program Obat dan Perbekalan Tersedianya obat generik dan 1 Pt Kesehatan non generik untuk 22 Puskesmas 1 02 11 Program Pengawasan dan Terawasi dan terkendalinya 16 Kec Pengendalian Kesehatan Industri Rumah Tangga Pangan, Makanan Toko Obat dan Kosmetika, Tempat Penjualan Makanan secara rutin setiap tahunnya 1 02 06 Program Pengadaan, Terbangun dan tersedianya 120 unit Peningkatan dan Perbaikan Poskesri Sarana & Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu & Jaringannya 1 02 16 Pengadaan, peningkatan Terwujudnya RS Lubuk Basung 10% sarana dan prasarana RS/RS sebagai rumah sakit yang paru/RS mata melaksanakan pelayanan PONEK tahun 2015 1 02 04 Program Upaya Kesehatan persentase pemenuhan 100% Masyarakat kebutuhan gizi pasien, petugas dan pendonor 1 02 23 Program Promosi Kesehatan
2011
16 Kec
1 Pt
Rp
49
2,100
16 Kec
70.318 org
16 Kec
1 Pt
2013 Rp
Target 41 22 Pusk.
65
16 Kec
70 22 Pusk.
9,159
70.318 org
129 22 Pusk.
54
2,500
16 Kec
1 Pt
2014 Target
Rp 45
22 Pusk.
Target 46 22 Pusk.
71
16 Kec
78
77
22 Pusk.
85 22 Pusk.
9,159 70.318 org
142
22 Pusk.
60
16 Kec
3,000
1 Pt
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
9,159
16 Kec
70.318 org
157 22 Pusk.
66
3,500
16 Kec
1 Pt
Target
Rp
SKPD Penanggung Jawab
Rp
51 22 Pusk.
220
85 16 Kec
358
91 22 Pusk.
387 Dinas Kesehatan
9,159 281.271org
7,740 Dinas Kesehatan
173 22 Pusk.
719 Dinas Kesehatan
72 16 Kec
301 Dinas Kesehatan
4,000 1 Pt
15,100 Dinas Kesehatan
16 Kec
59
16 Kec
64
16 Kec
70
16 Kec
77
16 Kec
85 16 Kec
2 unit
800
2 unit
800
2 unit
800
2 unit
800
2 unit
800 22 Pusk.
4,000 Dinas Kesehatan
30%
150
80%
175
90%
200
95%
225
100%
250 100%
1,000 RSUD
100%
680
100%
735
100%
790
100%
800
100%
839
90%
1 Paket
65
1 Paket
75
1 Paket
100
1 Paket
125
1 Paket
150
5 Paket
300
150 Org
300
150 org
300
620 Org
tingkat ketersediaan sarana/media promosi
1 Paket
jumlah petugas yang sudah mendapatkan peltihan teknik medis dan manajemen jenis pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar
70 Org
70 Org
230 100 Org
250 150 Org
5 Pelayanan
5 Pely
113 12 Pely
20 12 Pely
__________________________________________________________________ VIII - 4 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
20 12 Pely
150 16 Pely
200 16 Pely
355 Dinas Kesehatan
3,844 RSUD
515 RSUD
1,380
503 RSUD
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Program Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
2012 Rp
Target 1 Unit
2013 Rp 4,500
Target
-
1 Unit
-
-
-
tersedianya ruangan VIP dan Klas 1 tersedianya bagsal kulit dan THT
-
-
-
-
-
-
1 Unit
3,500
-
tersedianya bangsal paru dan reonologi
-
-
-
1 Unit
3,500
-
tersedianya bangunan instalasi gizi tersedianya bangunan instalasi laboratorium tersedianya bangunan kamar operasi tersedianya selasar RS tersedianya bahan obat-obatan dan bahan habis pakai tersedianya area parkir dan pagar pengaman RS persentase peserta jamkesmas yang memanfaatkan RS
08 02 Pekerjaan Umum 1 1 1 Program Pembangunan Jalan Terlaksananya Pembangunan Dan Jembatan infrastruktur Jalan Terlaksananya Pembangunan infrastruktur Jembatan Penyelesaian pembangunan jalan utama dua (2) jalur Kota Lubuk Basung. Pembangunan Jalan lingkar Utara dan lingkar Selatan Lubuk Basung. Pembangunan jalan baru Taluak Cingkariang (Lanjutan Jalan Bypass Bukittinggi)
5 Unit
-
2014 Target
Rp
tersedianya instalasi IGD dalam rangka mendukung PONEK
tersedianya rumah dokter spesialis tersedianya bangunan ipal dan jaringan air bersih tersedianya bangunan loundry dan CSSD tersedianya gudang obat rumah sakit dan medical record tersedianya poliklinik yang reprensentatif tesedianya kamar jenazah
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
2011
-
Rp
Target
Target
Rp
-
-
-
- 1 Unit
5,000
-
-
-
- 1 Unit
5,000
-
-
-
-
- 1 Unit
3,500
-
-
-
-
- 1 Unit
3,500
2,200
-
-
-
- 12 Unit
4,000
-
-
-
-
- 1 Unit
1,200
-
-
-
-
- 1 Unit
250
2,500
-
-
-
- 1 Unit
2,500
-
-
6 Unit
1,800
-
-
1 Unit
1,200
-
-
-
1 Unit
-
-
-
-
-
-
1,500
-
-
-
-
- 1 Unit
1,500
-
-
-
-
-
-
-
1 Unit
800
-
- 1 Unit
800
-
-
-
-
-
-
-
1 Unit
350
-
- 1 Unit
350
-
-
-
-
-
-
-
1 Unit
750
-
- 1 Unit
750
1,500 1 Unit
1,500
250 -
1 Unit
-
1 Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 Paket 1 Paket
450 1,300
1 Paket
2,200
1 Paket
2,500
1 Paket
2,700
1 Paket
- 1 Paket 2,700 5 Paket
450 11,400
-
-
-
1 Paket
7,500
-
-
-
-
-
- 1 Paket
7,500
1 Paket
-
-
950 61%
1,000 67%
1,200 73%
1 Unit
1,300 80%
1,400 80%
SKPD Penanggung Jawab
Rp 4,500 RSUD
-
-
-
6 Unit
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
48%
55%
751,76
20 km
15,000
20 km
15,000
20 km
15,000
20 km
15,000
25 km
20,000 25 km
20,000 Dinas PU
5 unit
5,000
5 unit
5,000
5 unit
5,000
5 unit
5,000
7 unit
7,000 7 unit
7,000 Dinas PU
11,000
27 km
15,000
27 km
20,000
27 km
20 km 9 km 8 km
4,000
__________________________________________________________________ VIII - 5 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
10 km
5,000
5,000
5,850 RSUD
81 km
46,000 PU Kab dan Propinsi
20 km
10,000 PU Kab dan Propinsi
27 km
14,000 PU Kab dan Propinsi
10,000
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Pembangunan jalan lokal atau lingkungan, sebagai akses bagi masyarakat yang berada pada kavling bagian belakang sepanjang Jalan Utama. Pembangunan jalan Ambun Pagi – Puncak Lawang – Simpang Kandih – Muko-muko sebagai alternatif kelok 44. Pembangunan gedung (escape building ) dan jalan penyelamat/ evakuasi serta penyediaan peralatan peringatan dini terhadap bahaya gempa dan tsunami Penyelesaian pembangunan jalan Sicincin – Malalak – Bukittinggi yang melewati Kecamatan IV Koto. Pembangunan Rest Area pada ruas jalan Sicincin – Malalak.
1 1
1 1
1 1
2
3
4
2011
Penataan koridor jalan nasional Batas Kota Bukittinggi – Baso. Rencana pembangunan jalan Kolektor Primer (K2): 1. Sicincin – Malalak – Bukittinggi dan Jembatan Ngarai Sianok Rencana Pembangunan jalan kolektor primer (K3) Ambun Pagi – Puncak Lawang – Smp. Kandih – Muko Muko (jalan retribusi alternatif kelok 44) Pembangunan Jalan 1. Pasar Durian – Mutiara Agam 2. Malalak – Sungai Batang 3. Kubu Labuah – Nagari – Padang Galanggang. Program Terlaksananya Pemeliharaan Rehabilitasi/pemeliharaan infrastruktur Jalan Terlaksananya Pemeliharaan Jalan dan jembatan infrastruktur Jembatan Program Peningkatan sarana Terpenuhi dan terpeliharanya dan prasarana kebinamargaan sarana dan prasarana alat-alat berat Penguatan lereng pada daerah rawan longsor di sepanjang sisi jalan raya; Program pengembangan dan Terlaksananya Rehabilitasi pengelolaan jaringan irigasi, Jaringan Irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya
2012 Rp
Target
2013 Rp
Target
2014 Rp
10 km
4,000
10 km
45,000
7 km
4,000
7 km
4,000
7 km
4,000
7 lokasi
3,500
7 lokasi
3,500
7 lokasi
3,500
6 km
6,000
6 km
6,000
6 km
5 lokasi
2,500
4 km
2,000
25 km
20,000
25 km
20,000
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
Target
Rp
SKPD Penanggung Jawab
20 km
Rp 49,000 PU Kab dan Propinsi
21 km
12,000 PU Propinsi
7 lokasi
3,500
6,000.00
2 km
2,000
209 km
5 lokasi
2,500.00
5 lokasi
2,500
5 lokasi
4 km
2,000.00
14,000
8 km 50 km
20,000
7,500 Dinas PU/Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4,000 Dinas PU 40,000 PU Propinsi
Dinas PU
125,41 km
7 unit
10 km
15,000.00
10 km
15,000
5 km 8 km 7 km
5,000 7,000
5 km 8 km
150 km
2,000
7 km 150 km
7,000 2,000
7 km 150 km
7,000.00 2,000
150 km
7,000 2,000
7 km 200 km
10 unit
1,000
10 unit
1,000
10 unit
1,000
10 unit
1,000
20 unit
2,000 20 unit
5,000
1 unit
2,000
1 unit
2,000
1 unit
2,000
1 unit
2,000
2 unit
3,000 2 unit
9,000 Dinas PU
2,500
5 km
2,500
5 km
2,500
5 km
2,500
5 km
1,000
10 unit
1,000
10 unit
1,000
10 unit
1,000
15 unit
10 unit
5,000 7,000
5 km 8 km
5,000.00 7,000.00
30,000
5,000 20 km 7,000 32 km 28 km 7,000 3,000 200 km
5 km
5 km 8 km
20 km
__________________________________________________________________ VIII - 6 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
2,500
1,500 15 unit
20,000 28,000 28,000 9,000 Dinas PU
10,000
4,500 Dinas PU
KODE
1 1
5
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Irigasi
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012
2013
2014 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target Rp 4,000 125 unit
SKPD Penanggung Jawab
Rp 4,000
Target 25 unit
Rp 4,000
Target 25 unit
Rp 4,000
25 unit
Rp 4,000
Target 25 unit
30 DI
9,000
30 DI
9,000
30 DI
9,000
30 DI
9,000
30 DI
9,000 150 DI
36,000 PU Kab dan Propinsi
54 DI
1200
54 DI
1200
54 DI
1,200
54 DI
1,200
54 DI
1,200 54 DI
4,800 PU Kab dan Propinsi
Jumlah irigasi yang dibangun dengan memanfaatkan sungai dan danau Panjang normalisasi alur sungai
1 Unit
3000
2 unit
6000
1 Unit
3000
1 Unit
3000
1 Unit
3,000 6 Unit
15,000 PU Kab dan Propinsi
1 km
5000
1 km
5000
1 km
5000
1 km
5000
1 km
5,000 5 km
20,000 Dinas PU
Panjang Identifikasi titik abrasi
2km
2500
2km
2500
2km
2500
2km
2500
2km
2,500 10
10,000 Dinas PU
1 unit
1000
1 unit
1000
1 unit
1000
1 unit
1000
2 unit
1000m
1000
2500 m
2500
2500 m
2500
jumlah Pembangunan infrastruktur Irigasi jumlah DI dengan fasilitas embung waduk, bendung, pintu air jumlah DI yang mendapatkan perawatan dan pemeliharaan
80 unit
25 unit
1 1
6
Program Pembangunan Gedung kantor
Jumlah Sarana dan Prasarana Pemerintahan/Perkantoran Kabupaten Agam yang dibangun
1 1
7
500 m
500
8
1.000 m
500 m
500
600 m
500
700 m
700
800 m
1 1
9
Panjang infrastruktur Drainase Perkotaan yang dibangun Panjang infrastruktur Sanitasi Perkotaan yang dibangun Terlaksananya Pembangunan infrastruktur Air Bersih Perkotaan
1.000 m
1 1
Program Peningkatan sarana dan prasarana Drainase Program Peningkatan sarana dan prasarana Sanitasi Program Peningkatan sarana dan prasarana Air Bersih
100 kk
500
100 kk
500
100 kk
500
100 kk
1 1
10 Program Peningkatan Sarana dan prasarana Jalan dan Jembatan
Terlaksananya Pembangunan infrastruktur Jalan dan jembatan Perkotaan Peningkatan Ruas Jalan Provinsi Baso-Batusangkar Peningkatan ruas Jalan Padang Lua – Kubang Putiah – Simpang Bukik Batabuah – Lasi – Baso (Promosi menjadi Kolektor Primer). Peningkatan dan pemeliharaan jaringan jalan secara berkala Peningkatan jalan strategis yang menghubungkan Palembayan – Simpang Patai. Peningkatan jalan strategis yang menghubungan Matur – Sitingkai
20 km
15 km
7000
15 km
7000
15 km
7000
-
7 km
3,500
7 km
8 km
4,000.00
10 km
5,000
460 km
1,500.00
460 km
Peningkatan ruas jalan Palupuh – Suliki. Rencana peningkatan jalan arteri primer (K1): Padang Luar – Batas Kota Padang Panjang Padang Sawah – Manggopoh Manggopoh – Batas Kota Pariaman Batas Kota Payakumbuh – Baso Baso - Batas Kota Bukittinggi
0
rusak berat
9 km
9,000.00
Rp 16,000 Dinas PU
2,000 2 unit
5,000 Dinas PU
2000 m
2,000 10000 m
8,000 Dinas PU
800
1000 m
1,000 1.000 m
3,000 Dinas PU
500
400 kk
900 500 kk
2,400 Dinas PU
15 km
7000
20 km
9,000 20 km
30,000 Dinas PU
4,000
7 km
5,000
0
- 21 km
10 km
6,000
15 km
6,500
0
43 km
1,500
460 km
2,000
460 km
2,000
260 km
6 km
4,800
6 km
4,800
4 km
3,000
0
- 16 km
4 km
4,000
4 km
4,000
4 km
5,000
0
- 12 km
13,000 Dinas PU/propinsi
10 km
8,000
10 km
8,000
10 km
8,000
4 km
4,000 40 km
9 km
9,000
9 km
9,000
9 km
9,000
9 km
9,000 45 km
28,000 Dinas PU/propinsi 36,000 Pusat/PU Propinsi
__________________________________________________________________ VIII - 7 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
2,500
12,500 Dinas PU/propinsi 17,500 Dinas PU/propinsi
8,000 Dinas PU/propinsi 12,600 Dinas PU/propinsi
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Rencana peningkatan jalan Kolektor Primer (K2): Baso – Batusangkar Lubuk Basung (Manggopoh) – Kota Bukittinggi (Padang Luar). Lubuk Basung – Sungai Limau Simpang Padang Luar – Baso (promosi) Rencana Peningkatan jalan kolektor primer (K3) Palupuh – Suliki Lingkar Danau Maninjau Lingkar Utara Kota Lubuk Basung Lingkar Selatan Kota Lubuk Basung Ruas Jalan Kabupaten (K4) Peningkatan : Simpang Patai – Palembayan Matur – Sitingkai Durian Kapeh – Muaro Putuih Muaro Putuih – Subang Subang Padang Koto Gadang – Koto Alam Lubuk Basung – Simpang Ampu SP. Ampu – SP. Puduang SP. Puduang – Sp Batu Kambiang SP. Koto Alam – Sp. Batu Kambiang Palembayan – SP. Koto Alam Sp. Sei Pua – Palembayan Sp. Pudiang – Sp. Sei Pua Pasar Lawang – Sp. Pudiang Surau Jua - Pasar Lawang Sp. Matur – Surau Jua Sp. Gadut – Pasa Dama Pasa Dama – S. Pincuran Sp. Pincuran – Air Tabik Sp. Air Tabik – Sei Dareh Sei Dareh – Sngai Guntung Subang-Subang – Tompek Harapan Lapau Andung – Masang Batu Hampa - Kubu Anau Malalak – Hulu Banda Sp. Tj. Alam – Sp. Bukik Batabuah Sp. Bukik Batabuah – Koto Baru
20 km
2012 Rp 20,000
2013 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
SKPD Penanggung Jawab
Target 20 km
Rp 20,000
Target 20 km
Rp 20,000
20 km
Rp 20,000
Target 20 km
Target Rp 20,000 100 km
Rp 80,000 PU Propinsi
17 km
15,000
17 km
15,000
17 km
15,000
17 km
15,000 68 km
60,000 Dinas PU
10 km 8 km 8 km 10 km
8,000 6,400 5,600 8,000
10 km 8 km 8 km 10 km
8,000 6,400 5,600 8,000
10 km 8 km 8 km 10 km 12 km
8,000 6,400 5,600 8,000
10 km 8 km 8 km 10 km
12 km 5 km 4 km
12,000 4,000 3,500
12 km 5 km 4 km
12,000 4,000 3,500
12,000 4,000 3,500
12 km 5 km 4 km
6 km
4,800
6 km
4,800
4,800
Dinas PU
5 km 4 km 6 km
8,000 6,400 5,600 8,000
40 km 32 km 32 km 40 km 48 km
32,000 25,600 22,400 32,000 48,000
6 km
12,000 4,000 20 km 3,500 14 km 4,800 24 km
16,000 14,000 19,200
24 km
19,200
4,800 7,000 10,000 5,000 5,000 5,000 4,000 7,000 5,000 5,000 7,000 7,000
6 km 8 km 10 km 5 km 5 km 5 km 4 km 8 km 5 km 5 km 8 km 8 km
4,800 7,000 10,000 5,000 5,000 5,000 4,000 7,000 5,000 5,000 7,000 7,000
9,000 7,000 4,000 7,000
10 km 8 km 4 km 8 km
28,000 40,000 20,000 20,000 20,000 16,000 28,000 20,000 20,000 28,000 28,000 36,000
4,000
4 km
4,000
4 km
32 km 40 km 20 km 20 km 20 km 16 km 32 km 20 km 20 km 32 km 32 km 9,000 40 km 7,000 32 km 4,000 16 km 7,000 32 km 16 km 4,000 4,000 16 km
6 km 6 km 8 km 10 km 5 km 5 km 5 km 4 km 8 km 5 km 5 km 8 km 8 km
4,800 7,000 10,000 5,000 5,000 5,000 4,000 7,000 5,000 5,000 7,000 7,000
6 km 8 km 10 km 5 km 5 km 5 km 4 km 8 km 5 km 5 km 8 km 8 km
4,800 7,000 10,000 5,000 5,000 5,000 4,000 7,000 5,000 5,000 7,000 7,000
10 km 8 km 4 km 8 km
9,000 7,000 4,000 7,000
10 km 8 km 4 km 8 km
9,000 7,000 4,000 7,000
4 km
4,000
4 km
4,000
4 km
4,000
4 km
4,000
Jl. Koto Panjang-Batang Silasiah (Ruas 394) Jl. Kubu Apa - Gobah (Ruas 228) Palembayan – Data Munti Pasa Bawan – Batu Kambing Anak Aie Dadok – Padang Kajai
2014
8 km 10 km 5 km 5 km 5 km 4 km 8 km 5 km 5 km 8 km 8 km 10 km 8 km 4 km 8 km 4 km 4 km 2 km
4 km 3 km 4 km
4,000 3,000 4,000
__________________________________________________________________ VIII - 8 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
2km
2,000
4 km 3 km 4 km
4,000 3,000 4,000
2 km
28,000 16,000 28,000 16,000 16,000 4,000
2,000 4 km 3 km 4 km
4,000 3,000 4,000
2 km 4 km 3 km 4 km
2,000 4,000 3,000 4,000
2 km
2,000
16 km 12 km 14 km
16,000 12,000 16,000
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012 Rp
Durian Kapeh – Bukik Sariak Durian Kapeh – SP. Mangkua; Sp. Cacang – Cacang Tinggi Kampung Darek – Simpang IV Cacang, Pasar Tiku – Simpang IV Cacang,
1 1
11
1 1
12
1 1
13
1 1
14
1 04
Banda Gadang – Padang Tui, Jalan Gasan Kaciak – Padang Tui, Program Pembangunan Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana Utilitas Sarana dan Prasarana dan Kawasan Utilitas Perkotaan Pembangunan shelter sebagai tempat pengungsian sementara untuk setiap kantong-kantong pemukiman; Program Pembangunan jalan Terlaksananya Pembangunan dan jembatan Pedesaan infrastruktur Jalan dan jembatan Pedesaan dan pemukiman Program Peningkatan sarana Terlaksananya Pembangunan dan prasarana Air Bersih Sarana dan Prasarana air bersih pemukiman Program Peningkatan sarana Terlaksananya Pembangunan dan prasarana Sanitasi Sarana dan Prasarana sanitasi Pemukiman Pembagunan sarana sanitasi sekolah
Lampu jalan
148 km
50 unit
500
2013
2014
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target 5 km 5 km 5 km 5 km
Rp 5,000 5,000 5,000 5,000
Target 5 km 5 km 5 km 5 km
Rp 5,000 5,000 5,000 5,000
Target 5 km 5 km 5 km 5 km
Rp 5,000 5,000 5,000 5,000
Target 5 km 5 km 5 km 5 km
5 km
5,000
5 km
5,000
5 km
5,000
5 km 5 km
5,000 5,000
5 km 5 km
5,000 5,000
5 km 5 km
5,000 5,000
50 unit
500
50 unit
500
50 unit
500
2 unit
7,500
2 unit
8,000
2 unit
9,000
Target 29 km 20 km 20 km 20 km
Rp 20,000 20,000 20,000 20,000
5 km
5,000 20 km
20,000
5 km 5 km
5,000 20 km 5,000 20 km
20,000 20,000
50 unit
Rp 5,000 5,000 5,000 5,000
500 100 unit
SKPD Penanggung Jawab
2,500 Dinas PU
24,500
15 km
5000
15 km
5000
15 km
5000
15 km
5000
20 km
8000 20 km
28,000 Dinas PU
100 kk
500
100 kk
500
100 kk
500
100 kk
500
400 kk
900 500 kk
2,900 Dinas PU
500 m
500
600 m
700
700 m
700
800 m
800
1000 m
1000 1.000 m
3,700 Dinas PU
30 unit
300
30 unit
300
30 unit
300
30 unit
10 rmh/kec
200
10 rmh/kec
300
Dinas PU
Perumahan Program Pembangunan Perumahan
pembangunan perumahan pegawai pada daerah tertinggal (Kecamatan Malalak, Palembayan, Palupuah
200 10 rmh/kec
200 30 Rmh/kec
600 Dinas PU
Penataan Ruang
1 05 1 05 01 Program Perencanaan Tata Ruang
Jumlah Perda tentang RTRW
1 doc
Jumlah Perda tentang RDTR
1doc (RDTR Kec.)
300 275
1 Perda 2 doc (RDTR Kec.)
1000
2 doc (RDTR Kec.)
2 doc (RDTR Kec.)
1doc (RDTR Kec.)
3,375
150 25%
450 Bappeda / Dinas PU
150 25%
350 Dinas PU
5%
75 5%
1 05 03 Program Pengendalian pemanfaatan ruang
Menurunnya pelanggaran terhadap pemanfaatan ruang
20%
5%
50
Meningkatnya rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
10%
10%
50 10%
50 10%
50 10%
50 10%
50 50%
250 Kecamatan, KPM dan PT, Dinas PU
0
5%
75
75
75
75
75 25%
375 Tim SK4 ; Pol PP
5%
50
__________________________________________________________________ VIII - 9 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
5%
5%
50
75 5%
500 8 Perda
5%
5%
75 5%
800
1 05 02 Program Pemanfaatan Ruang Rasio ketaatan terhadap produk perencanaan
Prosentase penertiban pelanggaran PERDA tata ruang
75 5%
800
300 Dinas PU
5%
5%
50
5%
10%
KODE
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012 Rp
Target
2013 Rp
Target
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
Target
Rp
SKPD Penanggung Jawab
Rp
Perencanan Pembangunan
1 06 1 06 01 Program Perencanaan Pembangunan daerah
Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran sesuai dengan mekanisme per-UU-an terdiri dari: RPJMD Kab. Agam tahun 20102015 RKPD KUA dan KUA-P
1 06 02 Program Perencanaan pembangunan ekonomi
PPAS dan PPAS-P Evaluasi pelaksanaan RPJMD Evaluasi Program/kegiatan Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Ekonomi tiap tahunnya
550
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
1 07
525
525
2,975 Bappeda
850
1
1
0
0
0
1
2
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
1
5
1 0 0 1 Paket
Menurunnya jumlah rumah tangga miskin 12.5% dari jumlah rumah tangga miskin 2010 1 06 10 Program Perencanaan sosial budaya
525
1 0 1 1 Paket
1 0 2 312 1 Paket
2,5%
1 1 2 325 1 Paket
2,5%
1 0 2 350 1 Paket
2,5%
1 1 2 375 1 Paket
2,5%
5 2 9 400 5 paket
2,5%
1,762 Bappeda
12.50%
Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Sosbud tiap tahunnya
1 Paket
1 Paket
250 1 Paket
250 1 Paket
275 1 Paket
275 1 Paket
280 5 paket
1,330 Bappeda
Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Prasarana Wilayah tiap tahunnya
1 Paket
1 Paket
300 1 Paket
320 1 Paket
350 1 Paket
360 1 Paket
375 5 paket
1,705 Bappeda
Program Pengembangan Data Tersedianya Dokumen dan Informasi perencanaan pembangunan pertanian Program Kerjasama Tersedianya Data Base dan Pembangunan Dokumen perencanaan pembangunan perkebunan
0
-
1 dok
200
-
-
-
0
-
1 dok
60
-
65
-
70
-
2 Dok
500
2 Dok
500
2 Dok
500
2 Dok
75
1 dok
200 Bappeda
1 dok
270 Bappeda
Perhubungan 1 2
1
1 2
2
Program Penyusunan Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Tersusunnya dokumen Perencanaan Jaringan perhubungan darat kab.Agam Meningkatnya ketersediaaan sarana dan prasarana Perhubungan Meningkatnya ketersediaaan sarana dan prasarana Transportasi darat Meningkatnya ketersediaaan sarana dan prasarana Transportasi danau: pembangunan dermaga pendukung di Muko-muko, Linggai dan Sungai Batang
2 Dok
Pemb 1 unit terminal Pengadaa n Rambu lalin 100 unit
500
4000
300 Pengadaa n Rambu lalin 100 unit
Pemb 1 unit terminal 300 Pengadaa n Rambu lalin 100 unit Pembang unan dermaga 1 unit
__________________________________________________________________ VIII - 10 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
4000
300 Pengadaa n Rambu lalin 100 unit 3000 Pembangu nan dermaga 1 unit
300 Pengadaa n Rambu lalin 100 unit 3000 Pembang unan dermaga 1 unit
500 2 Dok
2,500 Dishubkom info
Pemb 1 unit terminal
8,000 Dishubkom info
300 Pengadaan Rambu lalin 100 unit
1,500 Dishubkom info
3000 3 dermaga
9,000 Propinsi
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
1 2
3
Program Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
pembagunan pelabuhan perikanan serta pelabuhan barang dan jasa terutama sebagai pelabuhan pengumpan di Tiku Terlaksananya Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana Transportasi darat
1 2
4
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
1 2
5
1 2
2012 Rp
Target
2013 Rp
Target
2014 Target
Rp
1 paket
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp 5000
Target
Rp
Target
SKPD Penanggung Jawab
Rp 5,000 Propinsi
Rehab Rambu Lalin 100 unit
200
Rehab Rambu Lalin 100 unit
200
Rehab Rambu Lalin 100 unit
200
Rehab Rambu Lalin 100 unit
200
Rehab Rambu Lalin 100 unit
Terlaksananya Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Uji Kir 3.000 Kend
500
Uji Kir 3.000 Kend
500
Uji Kir 3.000 Kend
500
Uji Kir 3.000 Kend
500
Uji Kir 3.000 Kend
Program Peningkatan sistem pelayanan perizinan
Terciptanya sistem pelayanan perizinan yang memperlancar, mempermudah dan memberi kepastian
Pelayana n perizian tepat waktu
100 Pelayana n perizian tepat waktu
100 Pelayana n perizian tepat waktu
100 Pelayanan perizian tepat waktu
100 Pelayana n perizian tepat waktu
100 Pelayanan perizian tepat waktu
6
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Meningkatnya aksesibilitas dan akuntabilitas pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan perintis
Peningkat an pengelola an terminal angkutan darat
500 Peningkat an pengelola an terminal angkutan darat
500 Peningkat an pengelola an terminal angkutan darat
500 Peningkata n pengelolaa n terminal angkutan darat
500 Peningkat an pengelola an terminal angkutan darat
500 Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat
2,500 Dishubkom info
1 2
7
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan
Sosialisasi / Penyuluh an Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
200 Sosialisasi / Penyuluh an Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
200 Sosialisasi / Penyuluh an Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
200 Sosialisasi/ Penyuluha n Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
200 Sosialisasi / Penyuluh an Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
200 Sosialisasi/ Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
1,000 Dishubkom info
1 2
8
Program Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS daerah
Terciptanya Perbaikan sistem dan manajemen Transportasi
Diklat Teknis 1 Akt
200
200
200
200
200 Diklat Teknis 1 Akt
1,000 Dishubkom info
Penetapa n regulasi Pengelola an Danau 2 paket
140 Penataan pemanfaa tan lingk. kawasan danau 1 paket
1 08
Diklat Teknis 1 Akt
Diklat Teknis 1 Akt
Diklat Teknis 1 Akt
Diklat Teknis 1 Akt
200 Rehab Rambu Lalin 100 unit
1,000 Dishubkom info
500 Uji Kir 3.000 Kend
2,500 Dishubkom info
500 Dishubkom info
Lingkungan Hidup Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Terpenuhinya baku mutu pada lingkungan bermasalah (air, tanah dan udara)
Aktivitas yang ada di danau sudah melebihi daya dukung dan bahan pencemar sudah melebihi daya tampung.
1000 Penuruna n sumber pencemar an 30 %
__________________________________________________________________ VIII - 11 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
100 Pemulihan kualitas air 20%
150 Pemuliha n kualitas air 40%
150 Danau dapat di fungsikan kembali untuk pariwisata dan aktivitas lainnya secara berimbang
1,540 BPLH
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Terlaksananya operasional labor
Belum terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan secara akurat dan berkelanjutan
operasinal labor utk pemantau an kualitas air
Terwujudnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan lingkungan berkelanjutan
Keikutsertaan 1 paket Agam dalam peraihanan penghargaan bidang lingkungan belum ada prestasi
2012 Rp
Target 436 operasinal labor utk kalibrasi alat dan pemantau an kualitas air dan tanah
10
2 paket
125 1 dok
2013 Rp Target 1000 operasinal labor, pengadaa n alat, kalibrasi dan pemelihar aan utk pemantau an kualitas air, tanah dan udara 100 3 paket
Target Rp 1000 operasinal labor, pengadaan alat, kalibrasi dan pemelihara an utk pemantaua n kualitas air, tanah dan udara 150
3 paket
Rp Target 1000 operasinal labor, pengadaa n alat, kalibrasi dan pemelihar aan utk pemantau an kualitas air, tanah dan udara 150 3 paket
tersusunnya dokumen SLHD
0
1 dok
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Tersedianya perda tentang pengelolaan lingkungan hidup
0
1 perda
20
Terbina dan terawasinya usaha dan atau kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Terdapat 38 perusahaan yang memiliki izin dan dokumen lingkungan
Pembinaa n 15 perusaha an
45 Pembinaa n 38 perusaha an (dan perusaha an lain sesuai penamba han)
120 Pembinaa n 38 perusaha an (dan perusaha an lain sesuai penamba han)
120 Pembinaan 38 perusahaa n (dan perusahaa n lain sesuai penambah an)
120 Pembinaa n 38 perusaha an (dan perusaha an lain sesuai penamba han)
Terlaksananya penanganan sampah infeksius dan limbah B3
Terdapat 369 institusi medis dan …..perusahaan pengelola B3
Pengawas an sumber limbah
45 Penyediaa n incenerato r untuk melayani Agam Barat
500 Penyediaa n incenerato r untuk melayani AgamTim ur
500 Pengelolaa n limbah 50 %
200 Pengelola an limbah 50 %
100
__________________________________________________________________ VIII - 12 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1 perda
170 1 dok
2015
Peningkatan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
2 perda
170 1 dok
2014
70
-
170 1 dok
-
-
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
SKPD Penanggung Jawab
Target Rp 1000 Terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan (air, tanah dan udara) 50%
Rp 4,436 BPLH
150 Meningkatnya kesadaran masyarakat yang dibuktikan dengan peraihan Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
560 BPLH
170 5 dok
805 BPLH
4 perda 120 Terbina dan terawasinya seluruh perusahaan yang memiliki izin dan dokumen lingkungan serta perusahaan lain yang menimbulkan dampak lingkungan 200 Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan limbah infeksius dan B3 50 %
190 BPLH
525 BPLH
1,445 BPLH dan Dinkes
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Rehabilitasi hutan dan lahan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Berkurangnya lahan kritis
Berkurangnya degradasi hutan dan lahan 20%
Pengembangan, Pengelolaan, Mengurangi fluktuasi debit sungai dan konservasi Sungai, dengan mengurangi rasio Qmax Danau, dan sumberdaya air dan Qmin lainnya terkelolanya 18 embung dan 7 sungai utama
terjaminnya perlindungan dan pengelolaan kawasan hutan
2014
SKPD Penanggung Jawab
Rp 6,750
Target 1500 Ha
Rp 6,750
1500 Ha
Rp 6,750
Target 1500 Ha
Target Rp 6,750 Tertanggulangi nya lahan sangat kritis yang berada di hulu DAS 7500 Ha melalui Program Kehutanan dan
Rp 33,750 Kehutanan dan Perkebunan
1500 Ha
6,750
1500 Ha
6,750
1500 Ha
6,750
1500 Ha
6,750
1500 Ha
33,750 Kehutanan dan Perkebunan
750 Ha
3,375
750 Ha
3,375
750 Ha
3,375
3,375
750 Ha
6,750 Tertanggulangi nya lahan sangat kritis melalui kegiatan lainya (kebun bibit rakyat, kebun hortikultura dll) 7500 Ha 3,375 3750 ha
rata-rata rasio debit 7 sungai utama 13,03 (Qmax = 54.91 m3/dt dan Qmin = 1.59 m3/dt) 4 embung belum normalisa medapat si sungai sentuhan Batang pembangunan Tiku 1 km dan 7 sungai (Proyek memerlukan Multiyear penanganan Th ke 3)
- Pembang unan embung 1 Unit 1,500
normalisa si sungai Batang Tiku (Proyek Multiyear Th ke 4) dan anak sungainya
Batas kawasan Penataan yang sudah ditata batas 20 12 Km dari 350 km km
75
Penataan batas 10 km
1200 Pembang unan embung 1 Unit 10,000
normalisa si sungai Batang Tiku (Proyek Multiyear Th ke5) dan anak sungainya
12000 Perbaikan tebing sungai dan pembangun an bronjong
45 Penataan batas 10 km
__________________________________________________________________ VIII - 13 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target 1500 Ha
Perbaikan tebing sungai dan pembangun an bronjong
Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam
2013
Rp 6,750
Luas areal lahan 1500 Ha kritis 87.314 Ha atau ± 39,17 % dari luas wilayah Kab.Agam
2000 Ha
2012
750 Ha
1200 Pembangu nan embung 1 Unit 10,000 normalisasi sungai Batang Agam dan anak sungainya
1500
Perbaikan tebing sungai dan pembanguna n bronjong
45
Penataan batas 10 km
1200 Pembang unan embung 1 Unit 10,000
normalisa si sungai Batang Agam dan anak sungainya
2000 Perbaikan tebing sungai dan pembangun an bronjong
45 Penataan batas 10 km
1,200 Menurunnya rasio debit max dan debit min menjadi 9.12 10,000 terlaksananya normalisasi sungai….
2,000
45 Tertatanya batas kawasan hutan sepanjang 60 Km (17%)
16,875 Kehutanan dan Perkebunan dan BPLH 4,800 Dinas PU
41,500 Dinas PU
17,500 Dinas PU
255 BPLH
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Terpelihara dan terlindunginya hutan dari kebakaran, illegal logging serta berkurangnya konversi hutan
Terjaga dan terpeliharanya terumbu karang
Pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan
2011
Penanggulangan gangguan keamanan hutan 70%
Penanggu langan gangguan keamanan hutan 75% Tutupan terumbu 1 paket karang ± 33 Ha dengan kondisi 70% rusak
Rp
Target 84 Penanggula ngan gangguan keamanan hutan 75%
50
2 paket
Rp
Target
2014 Target
Rp
Target 120 Penanggula ngan gangguan keamanan hutan 75%
100
100
100
2 paket
20
2 paket
Luas lahan gambut 1.835 Ha
-
Penanam an kaswarina pada kawasan gambut berpasir 20 Ha
20
Terciptanya sinergi pemeliharaan ekosistem laut, pesisir dan pulaupulau kecil antara masyarakat dan pemerintah
Rusaknya terumbu karang dan hutan mangrove oleh kegiatan masyarakat
Sosialisasi perlindun gan lingkunga n kepada masyarak at pesisir dan nelayan
-
Gerakan peduli terumbu karang 5 Ha
150 Gerakan peduli mangrove 15 Ha
150
-
-
1 Perda Persampa han
25 1 Protap penangan an sampah
25
Sosialisasi peduli lingkunga n bersih dan indah
- Sosialisasi penangan an sampah mandiri thd masy. 2 kali
50 Operasion al Pengawas an dan Pembersi han sampah sungai
75 Operasion al Pengawas an dan Pembersih an sampah sungai
21,8% Rumah tangga membuang sampah ke sungai
Rp
120 Penanggulan gan gangguan keamanan hutan 75%
Terlindunginya kawasan gambut
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan
2015
120 Penanggula ngan gangguan keamanan hutan 75%
Luas hutan mangrove 65 Ha (bds. Dok. SLHD Th.2010)
Belum ada regulasi tentang aturan pengelolaan persampahan masyarakat
20
2013
Terlindunginya tutupan dan kerapatan hutan mangroove
Tersedianya payung hukum tentang manajemen pengelolaan persampahan
Rehabilita si hutan mangrove 2 Ha
2012
Rehabilita si hutan mangrove 2 Ha
20 Rehabilita si hutan mangrove 2 Ha
__________________________________________________________________ VIII - 14 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
-
2 paket
20 Rehabilitas i hutan mangrove 2 Ha
Rehabilita si hutan mangrove 2 Ha
- peningkata n vegetasi mangrapve pada kawasan rawa gambut 20 Ha
20 peningkat an vegetasi bakau pada kawasan rawa gambut 20 Ha 150 Gerakan peduli mangrove 15 Ha
Gerakan peduli terumbu karang 5 Ha
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD Target Rp 120 Penanggulang an gangguan keamanan hutan 75%
Rp 564 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
100 rehabilitasi terumbu karang dan ekosistem pulau-pulau kecil 27 % 20 Meningkatnya tutupan hutan mangrove terutama pada kawasan rawan abrasi sepanjang 10 Ha 20 terlindunginya kawasan gambut sebagai penyerap CO2
450 BPLH
150 Meningkatnya kesadaran masyarakat pesisir dan nelayan dalam pemeliharaan lingkungan pesisir 70%
600 BPLH
Terciptanya sinergi pengelolaan sampah oleh masyarakat dan pemerintah 75 Operasion al Pengawas an dan Pembersi han sampah sungai
SKPD Penanggung Jawab
75 Menurunnya pencemaran sungai karena sampah 80%
100 BPLH
60 Hutbun, DKP, BPLH
50 Dinas PU
275 Dinas PU
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Meningkatnya kesadaran masyarakat perkotaan dalam mengelola sampah domestik
80% masyarakat perkotaan menimbun sampah di TPS yang menghasilkan timbulan 910 m3/Hari
Meningkatnya frekwensi pengambilan sampah di TPS dan meningkatnya volume terangkut
Sampah terangkut 9,79% dari timbulan perhari
Terolahnya sampah menjadi barang produktif
Terlaksananya sistem pengolahan sampah secara modern
Terpenuhinya sarana dan utilitas persampahan sesuai kebutuhan
Sosialisasi penangan an sampah mandiri thd masy.
2012 Rp
Target 50 menggala kkan pengolah an sampah mandiri
2013 Rp
Target 50 Penilaian dan pemberia n pengharg aan budaya hidup bersih pada masyarak at 650 Meningkat kan volume sampah terangkut mjd 1x sehari
2014 Rp
Target 75 Penilaian dan pemberian pengharga an budaya hidup bersih pada masyaraka t
Rp
Target 75 Penilaian dan pemberia n pengharg aan budaya hidup bersih pada masyarak at 1000 Meningkat kan volume sampah terangkut mjd 1x sehari
Rp
Target 75 Menurunnya timbulan sampah yang harus diangkut 50%
1000 Meningkatnya kemampuan pengangkutan sampah menjadi 50% dari timbulan perhari
SKPD Penanggung Jawab
Rp 325 Dinas PU
Meningkat kan frekwensi pengangk atan sampah dari TPS dari 2x1 mgg mjd 3x1 mgg Pembuangan Penyediaa sampah belum n tong terpisah sampah dgn pemisaha n jenis sampah + mesin pengolah sampah 1 unit 1 TPA Manggis Penyediaa sdh habis masa n lahan sewa dan masih TPA bersifat open Agam dumping Barat 20 Ha
380 Meningkat kan frekwensi pengangk atan sampah dari TPS menjadi 1x2 hari 100 Penyediaa n tong sampah dgn pemisaha n jenis sampah + mesin pengolah sampah 1 unit 125 Penyediaa n lahan TPA Agam Barat 20 Ha (lanjutan)
100 Sosialisasi dan pelaksana an Pengolah an sampah 3R pada 2 lokasi percontoh an 300 Penyediaa n lahan TPA Agam Timur 20 Ha
100 Melaksana kan 3R pada masyaraka t 15%
20 Melaksan akan Pengolah an 3R pada masyarak at mjd 30%
20 Terpilahnya sampah sesuai jenis sehingga dapat didaur ulang dan menjadi barang produktif 50%
300 Pendampi ngan Pembangu nan TPA Modern (Multiyear) tahun I
350 Pendampi ngan Pembang unan TPA Modern (Multiyear) tahun II
350 Terbangunnya 2 unit TPA sampah modern untuk kawasan Agam Timur dan Agam Barat
1,425 Dinas PU dan Bagian pertanahan
Jumlah Truk 4 Pengadaa unit, ekscavator n 1 unit sampah 0, betor ambrol sampah 2 unit , TPS 1.182 unit, container 12 unit
300 Pengadaa n betor sampah 4 unit, ambrol 1 unit, tiper 1 unit, container 5 unit
840 Penamba han ambrol 1 unit, tiper 1 unit, TPS 50 unit
850 Penyediaa n betor 6 unit, escavator 1 unit
1510 pengadaa n dan pemelihar aan container menjadi 30 unit
900 Jumlah Truk 6 unit, ekscavator sampah 2, gerobak sampah , TPS 1.182 unit,container 30 unit
4,400 Dinas PU
__________________________________________________________________ VIII - 15 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1000 Meningkat kan volume sampah terangkut mjd 1x sehari
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
4,030 Dinas PU
340 Dinas PU
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Peningkatan produktivitas lahan dan pekarangan
Keiapsiagaan dan mitigasi penanggulangan bencana
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012 Rp
Target 20 Perlindun gan dan pengelola an RTH 2 Ha
2013 Rp
Target 50 Penanam an Pohon di areal RTH SC
2014 Rp
Target
Rp
Target 50 Perlindun gan dan pemelihar aan RTH
Tertatanya RTH yang sudah diperuntukkan dalam RTRW
2 Ha RTH sesuai peruntukan RTRW belum dikelola sebagaimana mestinya
Menggala kkan penanam an pohon pada koridor jalan kota
Terciptanya wajah kota yang asri di Ibukota Kabupaten dan Ibukota kecamatan
Taman bunga hanya ada dikoridor jalur 2 dan halaman perkantoran
Menggala kkan penanam an bunga di seluruh halaman kantor
20 Pembuata n taman bunga dihalaman mesjid
80 Pembuata n taman bunga pada areal parkir GOR
250 Perlindung an dan pemelihara an taman
650 Perlindun gan dan pemelihar aan taman
Terciptanya produktivitas lahan
Luas lahan kosong dan terlantar ± 30.000 Ha* (data estimasi) dengan kebutuhan bibit 22,5 jt btg
Jumlah rumah tangga yg memanfaatkan pekarangan 60%
Belum ada aturan khusus di daerah, masih mengacu pada peraturan per-UU secara nasional dan propinsi
9000 Menggala kkan penanam an pohon pada lahan yang tersedia 1 juta pohon 25 Meningkat nya jumlah rumah tangga yg memanfaa tkan pekarang an mjd 70% 50
9000 Menggala kkan penanam an pohon pada lahan yang tersedia 1 juta pohon 25 Meningkat nya jumlah rumah tangga yg memanfaa tkan pekarang an mjd 80%
Tersedianya payung hukum kebencanaan
6750 Menggala kkan penanam an pohon pada lahan yang tersedia 1 juta pohon 20 Meningkat nya jumlah rumah tangga yg memanfaa tkan pekarang an mjd 65% 25 1 Perda PB
9000 Menggalak kan penanama n pohon pada lahan yang tersedia 1 juta pohon
Terciptanya keindahan dan berkurangnya pengeluaran rumahtangga melalui pemanfaatan lahan pekarangan dgn tanaman hias, bumbu dapur dan tanaman obat
Menggala kkan penanam an pohon pada lahan yang tersedia 750.000 pohon Menggala kkan penanam an bunga dan bumbu dapur di tingkat rumah tangga 2 paket dok (Protap dan rencana aksi PB)
__________________________________________________________________ VIII - 16 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
50 Penanama n Pohon di areal RTH SC
25 Meningkat nya jumlah rumah tangga yg memanfaat kan pekaranga n mjd 75%
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target 50 Meningkatnya pengelolaan 17 Ha areal yang diperuntukkan sebagai RTH, taman rekreasi dan olahraga, serta taman mesjid 650 terciptanya taman bunga di ruang-ruang publik (koridor jalan dan 17 Ha kawasan yang diperuntukkan sebagai RTH)
9000 Tertanamnya 4,75 jt pohon melalui gerakan OBIT (One Billion Tree)
25 Terciptanya keindahan dan berkurangnya pengeluaran rumahtangga
Tersusunnya Perda PB, rencana aksi PB dan Protap pelaksanaan PB
SKPD Penanggung Jawab
Rp 220 Dinas PU
1,650 Dinas PU
42,750 Hutbun, PU, Pertanian dan seluruh SKPD beserta masyarakat
120 Pertanian, BP4K2P, TPPKK
75 BPBD
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012 Rp
Target 70 Penyusun an kajian dan peta resiko dampak pemanasa n global
2014 Target
Rp
Sosialisasi Kajian meteorolo gi oleh BMKG
Target 10 Penyusun an kajian dan peta resiko banjir dan longsor
Belum ada
kontijensi banjir dan tanah longsor
150 kontijensi dampak pemanasa n global
150 kontijensi abrasi pantai dan tsunami
150 kontijensi keracunan ikan dan gunung meletus
Terbentuknya lembaga Telah terbentuk 5 Pembentu Penanggulangan bencana yang KSB (Kelompok kan 10 kuat dan jaringan kerja yang solid Siaga Bencana) KSB di sampai ke tingkat jorong Tingkat Nagari Tk. Nagari
50 Pembentu kan 16 KSB di Tk. Nagari
50 Pembentu kan 17 KSB di Tk. Nagari
50 Pembentu kan 17 KSB di Tk. Nagari
50 Pembentu kan 17 KSB di Tk. Nagari
terpenuhinya jumlah petugas Tersedia 45 org Pelatihan secara kualitas maupun kuantitas petugas terlatih di koordinasi BPBD tindak tanggap darurat thd 30 petugas Pembangunan shelter sebagai Kawasan Tiku V tempat pengungsian sementara Jorong yang untuk setiap kantong-kantong berkontur landai pemukiman sejauh ±4 km dari garis pantai belum memiliki shelter Pembangunan jalur-jalur Jalur evakuasi 7 lokasi evakuasi tsunami belum optimal
150 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 2 unit
150 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 7,500.00 2 unit
150 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 8,000.00
2 unit
150 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 9,000.00 -
3,500.00
3,500.00
7 lokasi
70 Penyusuna n kajian dan peta resiko keracunan ikan dan gunung meletus
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Baru ada profil daerah rawan bencana
Tersedianya dokumen kajian resiko bencana
Rp
2013
Rp
Target 70 Penyusun an kajian dan peta resiko abrasi dan tsunami
Target
Rp
tersusunnya dokumen kajian dan peta resiko bencana (7 jenis bencana : banjir, tanah longsor, pemanasan global, keracunan ikan, gunung meletus, abrasi pantai dan tsunami)
SKPD Penanggung Jawab
Rp 290 BPBD
70 Kesiapan rencana aksi menghadapi bencana
3,500.00
7 lokasi
__________________________________________________________________ VIII - 17 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
7 lokasi
150
3,500.00
Tersusunnya kontigensi 7 typologi bencana (banjir, tanah longsor, pemanasan global, keracunan ikan, gunung meletus, abrasi pantai dan tsunami) 50 Terbentuknya 82 KSB di tingkat Nagari
600 BPBD
150 Terlibatnya 150 org aparat terlatih dari SKPD terkait dalam satuan reaksi cepat
750 BPBD
-
250 BPBD
24,500 BPBD/PU
14,000 BPBD/PU
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Terlatihnya petugas kebencanaan dan terbinanya masyarakat peduli bencana
Tersedia 45 org petugas terlatih di BPBD dan 125 orang masyarakat peduli bencana pada 4 nagari di Kab. Agam
Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
Terlaksananya penyelamatan korban
Tempat evakuasi masih menggunakan fasilitas sosial dan rumah masyarakat
Pemb. 2 Jalur evakuasi tsunami (5km) danpenet apan tempat evakuasi
Tersedia 1 perahu karet, 2 unit sepeda motor, 20 baju pelampung
Pengadaa n 1 unit perahu karet
Pulihnya fungsi infrastruktur vital (jalan, jembatan, pipa air minum dan infrastruktur lainnya)
Sudah tersedia 2 unit alat berat di Dinas PU
Tersedianya sistem peringatan dini dan komunikasi
Tersedia 10 unit HT di BPBD, 3 unit EWS gempa, longsor, tsunami dan kualitas air danau
Pelaksanaan Tanggap Darurat Bencana terlaksananya penyelamatan dan evakuasi pada wilayah bencana
Terlayaninya kebutuhan korban dan tersedianya fasilitas penanganan bencana
-
-
Pemasan gan 1 unit EWS longsor dan sistem informasi berbasis internet Disediaka n sesuai kemampu an Disediaka n sesuai kemampu an
2012 Rp
Target 175 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
2 000
Pemb. / penetapa n tempat evakuasi banjir
100 Pengadaa n 1 unit perahu karet dan 1 unit mobil SAR; 2 sepeda motor - Pengadan 1 paket alat berat
150
-
5000 Disediaka n sesuai kemampu an 5000 Disediaka n sesuai kemampu an
2013 Rp
Target 175 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
500
Pemb. / penetapa n tempat evakuasi banjir
600 Pengadaa n 1 unit perahu karet dan 1 unit mobil SAR; 2 sepeda motor 2000
-
2014 Target
Rp
175 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
500
Rp
Target 175 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
Rp
Target 175 Terlatihnya masy. Peduli bencana sebanyak 25 org /nagari
SKPD Penanggung Jawab
Rp 875 BPBD
Pemb. 2 Jalur evakuasi tsunami (5km) danpeneta pan tempat evakuasi
2 000 Pemb. 2 Jalur evakuasi tsunami (5km) danpenet apan tempat evakuasi
2 000 Terbangunnya 6 jalur evakuasi (15km) dan 20 tempat evakuasi (untuk mitigasi tsunami, longsor, banjir dan gempa)
600 Pengadaa n 3 unit sepeda motor
75 Pengadaa n 3 unit sepeda motor
75 Tersedianya sarana penyelamatan korban (perahu karet 4 unit, kendaraan untuk SAR 2 unit mobil dan 10 unti Sepeda motor) - Tersedianya 4 unit alat berat berbagai jenis untuk tanggap darurat 150 Tersedianya 8 unit EWS longsor, banjir, gunung meletus, dan jaringan internet
1,450 BPBD
5000 Terselamatkan korban bencana 100 %
25,000 BPBD
5000 terdistribusinya logistik, peralatan kebencanaan, bahan penanganan sementara pada wilayah bencana 100%
25,000
- Pengadan 1 paket alat berat
2000
-
- Pemasan gan 2 unit EWS gunung meletus
500 Pemasang an 1 unit EWS banjir
150 Pemasan gan 1 unit EWS longsor
5000 Disediaka n sesuai kemampu an 5000 Disediaka n sesuai kemampu an
5000 Disediakan sesuai kemampua n 5000 Disediakan sesuai kemampua n
5000 Disediaka n sesuai kemampu an 5000 Disediaka n sesuai kemampu an
__________________________________________________________________ VIII - 18 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
7,000 Dinas PU
4,000 Dinas PU
950 BPBD
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target tersusunnya perhitungan kerusakan dan kerugian serta kebutuhan penanganan bencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana
Dilaksana kan sesuai keadaan terlaksananya rehab rekon, rumah rusak 27 pelaks. rumah, infrastruktur publik, pada ribu unit , jalan Rehabwilayah pasca bencana 959,44 km rusak, rekon jembatan 12 unit rumah, rusak, irigasi 45 jalan, unit rusak jembatan dan irigasi terfasilitasinya pelaksanaan relokasi pengungsi
1 09
-
Terdapat 2998 orang pengungsi yg harus direlokasi di Kec. Tj. Raya dan Malalak
2012 Rp
Target 200 Dilaksana kan sesuai keadaan 50000 pelaks. Rehabrekon rumah, jalan, jembatan dan irigasi -
1 paket
2013 Rp
Target 200 Dilaksana kan sesuai keadaan 50000 pelaks. Rehabrekon rumah, jalan, jembatan dan irigasi 100
2014 Target
Rp
200 Dilaksanak an sesuai keadaan 50000
pelaks. Rehabrekon rumah, jalan, jembatan dan irigasi
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target 200 Dilaksana kan sesuai keadaan 50000 pelaks. Rehabrekon rumah, jalan, jembatan dan irigasi
1 paket
100
1 paket
100
1 paket
10000 2 bidang
10000
2 bidang
10000 2 bidang
50 10 bidang
50 10 bidang
Rp
Target 200 tersedianya data kerusakan dan korban
SKPD Penanggung Jawab
Rp 1,000
50000 Terlaksananya rehab rekon infrastruktur publik dan rumah-rumah masyarakat
250,000 BPBD
100 terlaksananya relokasi 2998 org pengungsi
400 BPBD
Pertanahan Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Program Pengembangan sistem informasi pertanahan
tersedianya lahan untuk pembangunan fasilitas kepentingan umum dan pemerintah
1 bidang
penyediaan tanah untuk kawasan perumahan pegawai di Kecamatan Malalak. Palembayan, Palupuh
0
penyediaan sertifikasi tanah (650 persil tanah pemerintah yang belum ada sertifikat tahun 2010) dan data base pertanahan milik pemerintah
22 persil sudah terbit 65
10 Kasus
Program penyelesaian konflik- Terselesaikannya permasalahan konflik pertanahan konfik pertanahan antara pemerintah dan masyarakat dari 10 kasus Tahun 2010 menjadi 0 kasus pada tahun 2015
1 10
2011
0
500 2 bidang
0
0
0 10 bidang
26 sertifikat
65
150 sertifikat
375
200 sertifikat
500
200 sertifikat
500
10 kasus
150
2 kasus
150
2 kasus
150
2 kasus
150
2950
1 Set Tower + 12 Unit PC
200
0
10000 9 bidang
40,500 Bag. Pertanahan
50 30 bidang
150 Bag. Pertanahan
75 sertifikat
187.5 650 persil
1,628 Bag. Pertanahan
2 kasus
150 18 kasus
0
0 18 Set
750 Bag. Pertanahan
Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 Program Penataan administrasi Kependudukan
Tersedianya Sarana dan Prasarana operasional SIAK secara terpadu (tower, Acess Point, Komputer, dll) Meningkatnya jumlah tenaga pengelola SIAK yang telah dilatih Persentase cakupan penduduk yang telah memiliki Kartu Keluarga dari 80 % pada tahun 2010 menjadi 100% pada tahun 2015. Meningkatnya persentase cakupan penduduk yang telah memiliki akte kelahiran
5 Set
17 Set
0
0
0
Kependudukan dan Catatan Sipil
12 orang
70 Orang
70
85 orang
100
25 orang
50
25 orang
50
25 orang
50.000 KK
28.250 KK
534
19800
79
23760
95
28512
114
34214
35.000 Akta
245 45.000 Akta
200.234 Akta
3,150 Dinas
315 45.000 Akta
__________________________________________________________________ VIII - 19 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
315 50.000 Akta
350 40.000 Akta
50 85 orang 137 131.000 KK
280 412.000 Akta
320 959
1,505
Program Penataan administrasi Kependudukan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Persentase cakupan penduduk yang wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP)
0
370.803 org
2012 Rp
Target
2013 Rp
4700 58.000 org
Target
1740
2014 Target
Rp
9000 org
Rp
270 10000 org
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Target
Target
Rp
300
12000
360 400.000 Orang
35
2 kelompok
SKPD Penanggung Jawab
Rp 7,370
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 03 1 Program Keserasian Kebijakan Tersosialisasinya Pogram Peningkatan Kualitas Anak keserasian kebijakan peningkatan dan Perempuan kesejateraan dan perlindungan anak kepada kelompok masyarakat
3 Kelompok
Terkoordinasinya program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan dengan SKPD terkait Terfasilitasinya forum anak daerah kabupaten Agam sebagai pemenuhan hak partisipasi anak
1 03 2 Program Peningkatan Peran Meningkatnya fungsi dan peran Serta dan Kesetaraan Gender lembaga terkait dengan gender dalam Pembangunan dan anak Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Terfasilitasinya perempuan dan anak korban tindak kekerasan tahun 2010
1 Forum
2 kelompok
25
20 SKPD
10 20 SKPD
15 20 SKPD
15 20 SKPD
15 20 SKPD
15 20 SKPD
15
1 Forum
75
1 Forum
35
1 Forum
30
1 Forum
75
50
6.904 orang
55
6.884 orang
55
6.864 orang
75
6.844 orang
1 Forum
6944 orang
6.924 orang
5 orang
1 03 3 Program Peningkatan Kualitas Terlaksananya pelatihan TOT Hidup dan Perlindungan SDM Pelayanan dan Perempuan Pendampingan korban KDRT 5 sasaran
-
2 kelompok
-
-
3
-
- 2 sasaran
- Pengurus P2TP2A
v
- Guru BP
v
35
25
1 03 2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Meningkatnya persentase organisasi perempuan dalam pengarustamaan gender dan anak
3
150 1 sasaran
- SKPD dan Instansi Vetikal - TKSK Kecamatan - LSM/LSOM terkait Meningkatnya fungsi dan peran lembaga terkait dengan dengan dan anak
2 kelompok
35
2 kelompok
25
3
60 1 sasaran
25
3
60 1 sasaran
35
10 kelompok
1 Forum
165 BPP-KB
70
230
75 6.844 orang
310 BPP-KB
25 12 orang
100 BPP-KB
75
345 BPP-KB
5 sasaran
v v 16 Kec
40%
16 Kec
85
16 Kec
90
16 Kec
95
16 Kec
100
v 16 Kec
50%
44
60%
50
70%
60
80%
70
90%
__________________________________________________________________ VIII - 20 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
105 16 Kec
80 90%
475 BPP-KB
304 BPP-KB
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
1 03 3 Program Peningkatan Peran Menurunnya angka Serta dan Kesetaraan Gender pengangguran dan dalam Pembangunan meningkatnya keterampilan perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1 12 1 04 1 Program Keluarga Berencana Meningkatnya cakupan pelayanan KB Aktif 1 04 2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 1 04 3 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri 1 04 4 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri 1 04 5 Program DAK Bidang Keluarga Berencana 1 04 5 Program Pelayanan kontrasepsi
1 13
2011
16 Kec
16 Kec
72%
75%
2012 Rp 52
Target 16 Kec
120
2013 Rp 55
Target 16 Kec
80%
150
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
60
16 Kec
Rp 65
Target 16 Kec
85%
175
90%
200
95%
Target
Rp
70 16 Kec
225 95%
SKPD Penanggung Jawab
Rp 302 BPP-KB
870 BPP-KB
Meningkatnya penyebarluasan informasi kesehatan reproduksi remaja Meningkatnya fasilitasi terhadap masyarakat peduli KB
16 Kec
16 Kec
15
16 Kec
20
16 Kec
25
16 Kec
30
16 Kec
35 16 Kec
125 BPP-KB
16 Kec
16 Kec
135
16 Kec
150
16 Kec
165
16 Kec
180
16 Kec
215 16 Kec
845 BPP-KB
Meningkatnya pengelolaan data dan informasi Program KB
16 Kec
16 Kec
110
16 Kec
115
16 Kec
120
16 Kec
125
16 Kec
130 16 Kec
600 BPP-KB
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan Keluarga Berencana terlayaninya peserta aseptor
1 pt
1 pt
80%^/16 kecamatan
1,215
100%^/16 kecamata n
1 pt
120 100%^/16 kecamata n
1,500
1 pt
120 100%^/16 kecamata n
1,750
1 pt
120
100%^/16 kecamatan
2,000
1 pt
120 100%^/16 kecamata n
2,500 5 pt
120
100%^/16 kecamatan
8,965 BPP-KB
600 BPP-KB
Sosial
1 05 1 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1 05 2 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan korban bencana yang mendapat pelayanan psikologis Persentase KK yang mendapat pelayanan peningkatan sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial Tertanggulanginya korban bencana alam secara optimal Persentase KK miskin yang mendapat bantuan KUBE Jumlah pelaku usaha kesejahteraan sosial yang mendapat pembinaan Jumlah pejuang dan perintis kemerdekaan yang diayomi setiap tahunnya persentase aparatur pemerintah yang dilatih ESQ persentase remaja/ pemuda yang dilatih ESQ
100%
100%
30
100%
30
100%
30
100%
30
100%
10%
50
20%
500
30%
750
40%
1,000
50%
100%
55
100%
250
100%
350
100%
400
100%
450 100%
-
10%
11
20%
25
30%
50
40%
75
50%
100 75%
-
90 org
30
90 org
40
90 org
50
90 org
60
90 org
70 450 org
250
110 org
65
110 org
70
110 org
75
110 org
80
110 org
85 110 org
375
8%
-
-
18%
50
28%
50
39%
55
50%
60 50%
215 BKD, Korpri, BPM-PN
0%
-
-
20%
52
40%
52
60%
52
75%
50 75%
206 Bagian kesra, Dinsosnaker
-
100%
110 org
__________________________________________________________________ VIII - 21 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
30 100%
1,250 75%
150 Dinsosnakert rans
3,550
1,505 261 Dinsosnakert rans
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan
1 14
2011 Target
2012
persentase guru MDA/TPA yang lulus sertifikasi
0%
-
Rp -
Target 2,5%
persentase masyarakat yang bisa baca Alquran
6%
-
-
23%
jumlah pondok pesantren/Islamic Boarding School yang dibangun
0
2013 Rp 15
Target 5%
25
40%
1 Unit
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
15
7,5%
Rp 15
Target 10%
25
57%
25
75%
2,500
Target
Rp 15 10%
25 75%
1 unit
2,500 2 unit
SKPD Penanggung Jawab
Rp 60 Bagian kesra, Dinsosnaker 100 Bagian kesra, Dinsosnaker 5,000 Bagian kesra, Dinsosnaker
Ketenagakerjaan
1 06 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1 15
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
Persentase pencari kerja yang mendapatkan informasi tentang bursa tenaga kerja
-
50%
18
60%
50
70%
75
80%
100
90%
150 90%
393 Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi
Persentase perusahaan yang melaksanakan perlindungan hukum dan jaminan sosial bagi tenaga kerja setiap tahunnya
-
50%
15
60%
20
70%
25
80%
30
90%
35 90%
125 Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi
Persentase perusahaan yang melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
-
50%
35
60%
40
70%
45
80%
50
90%
60 90%
230
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Terlaksananya pelatihan kewirausahaan bagi pelaku usaha UMKM.(Jumlah UMKM 11958 UMKM) meningkatnya jumlah UMKM yang bermitra dengan BUMN
150 UMKM
0
0
100 UMKM
75
100 UMKM
75
100 UMKM
80
100 UMKM
80
550 UMKM
310
135 UMKM
0
0
90 UMKM
40
90 UMKM
40
90 UMKM
50
90 UMKM
50
180
Penyelenggaraan pelatihan manajemen usaha bagi UMKM
60 UMKM
0
0
90 UMKM
40
90 UMKM
55
90 UMKM
56
90 UMKM
Penjajakan pasar produk UMKM komoditi agro.
15 UMKM
0
0
6 kali
60
6 kali
60
6 kali
60
6 kali
Terfasilitasinya kemitraan usaha bagi 450 UMKM. Penyelenggara an pelatihan manajemen usaha bagi 450 UMKM Penjajakan pasar produk UMKM komoditi agro 30 kali.
Fasilitasi peningkatan mutu packaging produk UMKM
22 UMKM
0
0
20 UMKM
30
20 UMKM
35
20 UMKM
40
20 UMKM
Fasilitasi peningkatan mutu packaging produk 80 UMKM
155
60
211
255
75
50
__________________________________________________________________ VIII - 22 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustria n dan Perdaganga n.
n.
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi dalam mendukung UMKM
Program pengembangan Penyelenggaraan pembinaan sistem pendukung usaha bagi terhadap UMKM dan Pedagang usaha mikro kecil dan Mikro/PKL. menengah.
Penyelenggaran promosi produk UMKM.
jumlah pedagang kaki lima /UMKM yang mendapatkan sarana pengembangan pemasaran Penyusunan kebijakan tentang usaha kecil menengah.
Fasilitasi pengembangan usaha kecil dan menengah.
Program Peningkatan Kualitas Peningkatan sarana dan Kelembagaan Koperasi. prasarana pelatihan perkoperasian.
Program Peningkatan Kualitas Meningkatnya jumlah koperasi Kelembagaan Koperasi dan yang berbadan hukum LKM
jumlah koperasi berkinerja sehat
2013
2014
Target 30 koperasi
Rp 90
Target 30 koperasi
Rp 90
150 UMKM
75
150 UMKM
75
150 UMKM
75
0
0
1 Paket
150
0
0
0
18 UMKM
250
0
0
40 UMKM
0
0
0
0
0
0
1475 PKL
0
19 UMKM
0
30 PKL/UMKM
267
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp 100
Target 30 koperasi
Rp 100
150 UMKM
85
150 UMKM
90
0
0
0
0
0
18 UMKM
250
18 UMKM
250
18 UMKM
250
65
40 UMKM
75
40 UMKM
80
40 UMKM
85
30 PKL/UMK M
150
30 PKL/UMK M
150
30 PKL/UMK M
150
30 PKL/UMK M
150
0
0
0
1 dokumen
150
-
150 UMKM
69
150 UMKM
69
150 UMKM
69
150 UMKM
69
150 UMKM
69
0
0
1 koperasi
10
1 koperasi
10
1 koperasi
10
1 koperasi
10
5%
50
10%
50
15%
50
20%
50
50%
250
20
12 koperasi
35
18 koperasi
38
24 koperasi
41
30 koperasi
45
0
Peningkatan jaringan kerja sama antar lembaga
2012 Rp 0
30 koperasi
Pembuatan data base Produk UMKM
Program Penciptaan iklim usaha kecil, menengah yang kondusif.
2011
135 4 koperasi
__________________________________________________________________ VIII - 23 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
30 koperasi
-
-
0
Target Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi dalam mendukung UMKM 120 kperasi Penyelenggara an pembinaan terhadap 450 UMKM dan Pedagang Mikro/PKL. Pembuatan data base Produk UMKM 1 paket Penyelenggara n promosi produk UMKM 96 kali. Peningkatan jaringan kerja sama antar lembaga Pengembanga n sarana produk UMKM
SKPD Penanggung Jawab
Rp 380
400
150
Dinas Koperasi,UM KM, Perindustria n dan Perdaganga n.
1000
305
600
tersedianya dokumen kebijakan tentang usaha kecil menengah
150
750 UMKM yang mendapatkan fasilitasi 6 koperasi
345
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
40
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustria n dan Perdaganga n.
333
450
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
165
179
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Jumlah BMT yang berbadan hukum
1 16
Jumlah Investor yang mengajukan permohonan penanaman modal
Fasilitasi dan Informasi Potensi Investasi bagi Investor Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Nilai Investasi Kabupaten Agam
Program kerjasama Pembangunan Realisasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah
16
Rp 0
Target 20
2013 Rp 150
Target 40
2014 Target
Rp 200
60
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp 250
Target 82
Target
Rp 300
SKPD Penanggung Jawab
Rp
8
16
Profil dan master 0 plan 6 sektor usaha 1,185,858 1.344.155
20
32
20
40
30
48
40
56
0
1
100
2
100
4
100
6
220
1.502.452
3 paket
250
1.660.750
75
3 paket
250
1.819.047
75
3 paket
250
1.977.344
75
3 paket
40 56
100 6 profil dan master plan 250
1.977.344
75 12 Paket
150 KPT dan Penanaman Modal 400
1,220 KPT dan Penanaman Modal 300 KPT dan Penanaman Modal
0
0
0
Program Pengembangan Nilai terbinanya Kelompok kajian Nilai Budaya Budaya/Adat Jumlah nagari yang telah menyusun buku adat selingka nagari tersedianya dokumen kebijakan pengembangan nilai-nilai budaya daerah jumlah tokoh adat dan budaya yang dilatih
0
0
0
0
0 4 Kelompok 0 16 nagari
0
0
0 1 Dokumen
50
0
0
0 600 orang
75 600 orang
75 600 orang
75 600 orang
75 2400 orang
300 Dis Bubpar
program pengelolaan kekayaan budaya
Jumlah Benda Cagar Budaya, museum dan rumah baca yang Mendapat Pemeliharaan
0
5 BCB
65 37 BCB
285
Jumlah Benda Cagar Budaya yang dikembangkan
0
Tersedianya dokumen kebijakan pengelolaan kekayaan budaya daerah
Kebudayaan
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
1 18
16
2012
Penanaman Modal Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
1 17
2011
40 4 Kelompok 160 16 nagari
0
40 4 Kelompok 160 16 nagari
0
0
40 4 Kelompok 160 16 nagari
0
0
25
8 BCB
65
8 BCB
65
8 BCB
65
8 BCB
0
0
2 BCB
200
2 BCB
200
2 BCB
200
2 BCB
0
0
0
1 Dokumen
50
0
Jumlah Sanggar Seni dan budaya Anak Nagari yang dibina
0
15 Sanggar
23
36 Sanggar
350
36 Sanggar
350
36 Sanggar
Tersedianya sarana panggung kesenian medan nan balinduang di setiap kecamatan
0
0
0
2 unit
300
2 unit
300
2 unit
0
0
0
40 16 kelompok 160 64 nagari
0 1 Dokumen
200 8 BCB
160 Dis Bubpar 640
50
800
0
0 1 Dokumen
50
350
36 Sanggar
350 159 Sanggar
1,423 Dis Bubpar
300
2 unit
300 8 unit
1,200
Kepemudaan Dan Olahraga Pengembangan kebijakan dan meningkatnya jumlah klub olah raga 95 klub manajemen olah raga dari 82 Klub thn 2010 menjadi 132 Klub pada thn 2015 82 unit peningkatan sarana dan prasaran meningkatnya jumlah sarana olah olah raga raga dari 82 unit thn 2010 menjadi 162 Unit pada thn 2015
95 klub
0
75 102 klub
0
126 unit
75 112 klub
20,000
__________________________________________________________________ VIII - 24 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
140 unit
75 122 klub
30,000
158 unit
75 132 klub
40,000
162 unit
75 132 klub
375 Disdikpora
50,000 162 unit
140,000 Disdikpora
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Peningkatan Peran serta kepemudaan
1 19
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
terinventarisasinya potensi pemuda di 16 Kecamatan
0
jumlah kelompok pemuda pelopor yang dibina
2 kelompok
4 kec 0
2012 Rp 20
Target 4 kec
0 4 Kelompok
2013 Rp 20
Target 4 kec
20 4 Kelompok
2014 Target
Rp 20
4 kec
20 4 Kelompok
Rp 20
Target 4 kec
20 4 Kelompok
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
Rp
20 16 kec 20 16 Kelompok
Rp 100 Disdikpora 80
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindakan kriminal
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
Program pendidikan politik masyarakat
Program Kesiapsiagaan penanggulangan bencana
Terlaksananya peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Terlaksananya kegiatan pelaksanaan dan pengawasan penertiban dan penindakan pelanggaran perda PAM Piket kantor PAM Tamu dan pejabat negara PAM Poskotis PAM unjuk rasa dan kerusuhan PAM duka dan bencana Terlaksananya cakupan pelayanan pengawasan peraturan daerah pada 16 kecamatan tiap tahunnya. Terfasilitasinya penerbitan Perna Pekat Terwujudnya koordinasi dengan Parpol tiap tahunnya dan terfasilitasinya penyelesaian perselisihan partai politik Pembekalan unsur pimpinan ormas, LSM dan OKP Tersedianya payung hukum kebencanaan
Tersedianya dokumen kajian resiko bencana
12 bulan
365 hari 12 kali 15 hari/tahun ….. 30kali/tahun 100%
16 perna 100%
100 orang
12 bulan
1389 12 bulan
120
720
365 hari 12 kali 15 hari 12 kali 30 kali 100%
365 hari 13 kali 16 hari 13 kali 31 kali 140 100%
16 perna
120
750
154
100%
70 orang
150 70 orang
120
365 hari 14 kali 17 hari 14 kali 32 kali 145 100%
16 perna
100%
Belum ada aturan 1 Perda khusus di daerah, PB masih mengacu pada peraturan per-UU secara nasional dan propinsi Baru ada profil daerah rawan bencana
1389 12 bulan
1389
12 bulan
775
120
150
365 hari 15 kali 18 hari 15 kali 33 kali 100%
16 perna 160
100%
155 70 orang
1389 12 bulan
850
365 hari 16 kali 19 hari 16 kali 34 kali 160 100%
16 perna 165
100%
160 70 orang
120
18 perna 179
100%
165 70 orang
2 paket dok (Protap dan rencana aksi PB) Penyusun an kajian dan peta resiko banjir dan longsor
__________________________________________________________________ VIII - 25 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Penyusun an kajian dan peta resiko dampak pemanasa n global
Penyusuna n kajian dan peta resiko keracunan ikan dan gunung meletus
Penyusun an kajian dan peta resiko abrasi dan tsunami
1389 60 bulan
850
6,945 Kesbangpol
3,945 Satpol PP
165 100%
82 perna
760 Satpol PP
- Satpol PP
179 100%
837 Kesbangpol
170 350 Orang
800
Tersusunnya Perda PB, rencana aksi PB dan Protap pelaksanaan PB
- BPBD
tersusunnya dokumen kajian dan peta resiko bencana (7 jenis bencana : banjir, tanah longsor, pemanasan global, keracunan ikan, gunung meletus, abrasi
- BPBD
penanggulangan bencana
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Kesiapan menghadapi bencana
Progam Kesiapsiagaan penanggulangan bencana
2011
2012 Rp
Target kontijensi banjir dan tanah longsor
Belum ada
2013 Rp
Target 70 kontijensi dampak pemanasa n global
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
80 kontijensi keracunan ikan dan gunung meletus
Rp
Target 90 kontijensi abrasi pantai dan tsunami
Rp
Target
320 BPBD
458 BPBD
60 Pembentu kan 16 KSB di Tk. Nagari
70 Pembentu kan 17 KSB di Tk. Nagari
70 Pembentu kan 17 KSB di Tk. Nagari
75 Pembentu kan 17 KSB di Tk. Nagari
terpenuhinya jumlah petugas Tersedia 45 org Pelatihan secara kualitas maupun kuantitas petugas terlatih di koordinasi BPBD tindak tanggap darurat thd 30 petugas Terlatihnya petugas Tersedia 45 org Pelatihan kebencanaan dan terbinanya petugas terlatih di masy. masyarakat peduli bencana BPBD dan 125 Siaga orang masyarakat bencana ± peduli bencana 400 org pada 4 nagari di Kab. Agam Terlaksananya penyelamatan Tempat evakuasi Pemb. korban masih Jalur menggunakan evakuasi fasilitas sosial tsunami dan rumah dan 4 masyarakat tempat evakuasi Tersedia 1 perahu karet, 2 unit sepeda motor, 20 baju pelampung
90 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 150 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
90 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 150 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
90 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 150 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
90 Pelatihan koordinasi tindak tanggap darurat thd 30 petugas 150 Pelatihan masy. Siaga bencana ± 400 org
98 Terlibatnya 150 org aparat terlatih dari SKPD terkait dalam satuan reaksi cepat 150 Terlatihnya masy. Peduli bencana sebanyak 25 org /nagari
200
200
200
Pemb. Jalur evakuasi longsor dan 4 tempat evakuasi 300 Pengadaa n 1 unit perahu karet dan 1 unit kend SAR
210
0 Pengadan 1 paket alat berat
1590
230 Terbangunnya 10 jalur evakuasi dan 20 tempat evakuasi untuk mitigasi tsunami, longsor, banjir 300 Tersedianya sarana penyelamatan korban (perahu karet 4 unit, kendaraan untuk SAR 4 unit) 0 Tersedianya 2 unit alat berat berbagai jenis untuk tanggap darurat
Pulihnya fungsi infrastruktur vital (jalan, jembatan, pipa air minum dan infrastruktur lainnya)
Sudah tersedia 2 0 unit alat berat di Dinas PU
Pengadaa n 1 unit perahu karet dan 1 unit kend SAR
0 Pengadan 1 paket alat berat
Pemb. Jalur evakuasi longsor dan 4 tempat evakuasi 300 Pengadaa n 1 unit perahu karet dan 1 unit kend SAR
1500
__________________________________________________________________ VIII - 26 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
0
Pemb. Jalur evakuasi gempa dan 4 tempat evakuasi 300 Pengadaa n 1 unit perahu karet dan 1 unit kend SAR
0
Rp
80 Tersusunnya kontigensi 7 typologi bencana (banjir, tanah longsor, pemanasan global, keracunan 75 Terbentuknya 82 KSB di tingkat Nagari
Terbentuknya lembaga Telah terbentuk 5 Pembentu Penanggulangan bencana yang KSB (Kelompok kan 10 kuat dan jaringan kerja yang solid Siaga Bencana) KSB di sampai ke tingkat jorong Tingkat Nagari Tk. Nagari
Pemb. Jalur evakuasi banjir dan 4 tempat evakuasi
SKPD Penanggung Jawab
350 BPBD
750 BPBD
1,040
1,200
3,090 Dinas PU
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Tersedianya sistem peringatan dini dan komunikasi
terlaksananya penyelamatan dan evaluasi pada wilayah bencana
Tersedia 10 unit HT di BPBD, 3 unit EWS gempa, longsor, tsunami dan kualitas air danau
-
Terlayaninya kebutuhan korban dan tersedianya fasilitas penanganan bencana
Pemasan gan 1 unit EWS longsor dan sistem informasi berbasis internet Disediaka n sesuai kemampu an Disediaka n sesuai kemampu an
2012 Rp 150
Target 0
2013 Rp
Target 0 Pemasan gan 2 unit EWS gunung meletus
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
300 Pemasang an 1 unit EWS banjir
Rp
Target 300 Pemasan gan 1 unit EWS longsor
Disediaka n sesuai kemampu an Disediaka n sesuai kemampu an
Disediaka n sesuai kemampu an Disediaka n sesuai kemampu an
Disediakan sesuai kemampua n Disediakan sesuai kemampua n
Disediaka n sesuai kemampu an Disediaka n sesuai kemampu an
Dilaksana kan sesuai keadaan
Dilaksana kan sesuai keadaan
Dilaksanak an sesuai keadaan
Dilaksana kan sesuai keadaan
Target
Rp
300 Tersedianya 5 unit EWS longsor, gunung meletus, jaringan internet
-
Dilaksana kan sesuai keadaan
terlaksananya rehab rekon, rumah, infrastruktur, sosial budaya dan ekonomi pada wilayah pasca bencana
terlaksananya relokasi pengungsi
1 20
0
0
0
100%
200
0
0
0
0
0
Rp 1,050 BPBD
Terselamatkan korban bencana 100 %
BPBD
terdistribusinya logistik, peralatan kebencanaan, bahan penanganan sementara pada wilayah bencana 100% tersedianya data kerusakan dan korban
tersusunnya perhitungan kerusakan dan kerugian serta kebutuhan penanganan bencana
SKPD Penanggung Jawab
Terlaksananya rehab rekon infrastruktur publik dan rumah-rumah masyarakat 0 100%
BPBD
200 BPBD
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan,Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan persandian Program peningkatan Terfasilitasinya agenda kegiatan kapasitas lembaga perwakilan DPRD dalam pelaksanaan fungsirakyat daerah fungsi DPRD dalam Bentuk
Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
8000
- Fungsi legislasi ( Perda ) - Fungsi Anggaran - Fungsi Pengawasan Terlaksananya kegiatan pelayanan kedinasan KDH
12 100% 100% 100%
8800
1150
12 100% 100% 100%
9600
1300
12 100% 100% 100%
12000
1600
12 100% 100% 100%
125000
1900
12 100% 100% 100%
60 100% 100% 2000
163,400 Sek.DPRD
60
7,950 Bag. Umum
terlaksananya rakor pemda kab. Agam peningkatan realisasi penerimaan PAD dari Tahun 2010
100%
100%
75
100%
150
100%
175
100%
200
100%
225 100
15%
15%
2300
15%
2500
15%
2800
15%
2900
20%
3000 80%
13,500 DPPKA
peningkatan cakupan pengelolaan aset daerah dari tahun 2010
15%
15%
2300
15%
2500
15%
2800
15%
2900
20%
3000 80%
13,500 DPPKA
__________________________________________________________________ VIII - 27 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
825 Tapum
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target tersedianya dokumen dan pertanggungjawaban anggaran (Perbub dan Perda)
Program Peningkatan Mananjemen Asset Daerah
peningkatan cakupan pengelolaan aset daerah dari tahun 2010 Program peningkatan sistem jumlah cakupan pembinaan dan pengawasan internal dan pengawasan lembaga pengendalian pelaksanaan pemerintahan daerah kebijakan KDH Tercapai Wajar Tanpa Pengecualian meningkatnya kemampuan dalam penanganan kasus Tersedianya buku LAKIP dan TAPKIN Kabupaten Tersusunnya IKU Pemda Tersusunnya IKU SKPD
Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur Program Koordinasi Pengendalian Pembangunan
Program Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik Pemerintah Daerah
Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Kepegawaian Setda
2011
100%
1 Perda dan 1 Perbub
131
Target 1 Perda dan 1 Perbub
20%
10%
490
15%
15%
750
0%
0%
80%
80%
100%
Rp
100%
2013 Rp 167
Target 1 Perda dan 1 Perbub
10%
490
10%
800
90% 116
100%
120
2014 Target
Rp
Rp
Target
202
1 Perda dan 1 Perbub
220
Target 1 Perda dan 1 Perbub
Rp
10%
490
10%
490
10%
490 70%
2,450 DPPKA
10%
825
40%
850
25%
875 100%
4,100 Inspektorat
240
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
150 100%
100%
150
100%
150
1 Dokumen
0
52 Dokumen
52 Dokumen
Terlaksananya pengendalian program/kegiatan pembangunan secara berkala Terlaksananya Rapat evaluasi program/kegiatan pembangunan setiap bulannya Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan metode manual praktis berbasis partisipasi masyarakat Terwujudnya prestasi daerah dibidang pelayanan publik Tersedianya Standar Pelayanan Minimal bagi perangkat daerah Tersedianya Standar Pelayanan Publik bagi unit pelayan publik Tersusunnya SOP (Standar Operating Procedure) Terlaksananya monitoring dan evaluasi bagi unit pelayanan publik yang telah mengaplikasikan metode manual praktis Terevaluasinya organisasi perangkat daerah serta uraian tugas dan fungsi SKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80
250
100%
300
100%
10
100
100%
320
100%
15
100%
345
100%
Rp 960 DPPKA
1 Dokumen
8
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
0
Jumlah auditor yang mengikuti diklat
Tersusunnya dan tersedianya Buku Analisis Jabatan seluruh SKPD
2012
150
686 Bagian Organisasi
330 Inspektorat
100%
400 100%
100%
100%
-
73 100%
135
100%
135
100%
140
100 %
100%
45
100%
65
100%
65
100 %
65 4 Penghargaan
240
100%
25
100%
15
100 %
105
100%
15
100%
15
100 %
65 13 Bidang pada 10 SKPD 15 16 Kecamatan
100%
80
100%
60
56 SKPD
140
100%
15 100%
15
100%
15
4 Bidang
45
100%
100
35 100%
100
100%
100
100%
170
100%
170
__________________________________________________________________ VIII - 28 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
100%
150 44 unit
1,615 Bag. AP
100
633 Bag. Org
45
435 Bag. Org
340
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Penataan Daerah Otonomi Baru
Program pengendalian kebijakan kepala daerah
Program Pelayanan Umum Pemerintahan di Kecamatan
1 21 01 Program Pendidikan 1 21 Kedinasan
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Terlayaninya PNS, PTT dan Pegawai Sukarela dilingkungan Setda Tersusunnya perda sesuai dg kebutuhan hukum tersedianya buku lembaran daerah dan buku informasi hukum sosialisasi peraturan daerah dan peraturan pusat dihasilkannya keputusan bupati dan peraturan bupati terbentuknya nagari sadar hukum
100%
100%
100%
10
terlaksanannya bantuan dan advokasi hukum terlaksananya penataan tapal batas administrasi Kabupaten Agam dari 15 Km tahun 2011 menjadi 82 Km tahun 2015 : Dengan Kab. Tanah Datar dengan kab. Limapuluh kota dengan Kab. Pd. Pariaman dengan Pasaman Pasaman Barat Penyelesaian tapal batas antar nagari Pembangunan Gapura disetiap perbatasan dengan kota/kabupaten lain Tersusunnya dokumen pengendalian kebijakan kepala daerah berupa LKPJ, LPPD dan memori serah terima Kepala Daerah Terselenggaranya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan Pengembangan kapabilitas aparatur melalui : Diklat Teknis Diklat Fungsional Diklat struktural menurunnya jumlah teguran pelanggaran disiplin yang dikeluarkan Rekruitmen aparatur sesuai dengan kebutuhan daerah
70% 0
15 km
2012 Rp
Target 11 100%
2013 Rp 5
Target 100%
2014 Target
Rp 5
100%
Rp 5
Target 100%
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
Rp
5 Pegawai
Rp 31
750 10 perda
760 10 perda
790 10 perda
960 10 perda
1060 50 perda
0
500 buku /tahun
500 buku /tahun
500 buku /tahun
500 buku /tahun
500 buku /tahun
500 buku /tahun
0
16 kec./thn 650/tahun
16 kec./thn 650/tahun
16 kec./thn 650/tahun
16 kec./thn
16 kec./thn 650/tahun
16 kec./thn
-
0
650/tahun
-
0
10 nagari
10 nagari
10 nagari
10 nagari
50 nagari
-
100%
100%
100%
100%
100%
130
20 km
250
20
650/tahun 10 nagari 100% 250
10 km
140
17 km
250 82
10 10 20 10 10 5 belum tertata
2 laporan
1
2 laporan
16 kec.
100 2 laporan
150
1
125 2 laporan
5280
16 kec.
Rasio pegawai 2,1 % terhadap jumlah penduduk 1,99% pada Tahun 2010
150 2 laporan
16 kec.
1
175 4 laporan
549
60 40 100 25
200 190 400 600
60 60 112 18
210 210 450 630
70 80 125 11
250 340 480 670
90 100 100 5
150
2,2 %
160
2,3 %
170
2,4 %
180
2,5 %
__________________________________________________________________ VIII - 29 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
5440
150
16 kec.
1000
33
1
5120
45 Orang 20 Orang 432 Orang 121 teguran tahun 2010
150
1160
5760
16 kec.
1375
1,020 Bag. Tapum
10 km 15 km 20 km 20 km 10 km 5 km
5
10
4,320 Bagian Hukum -
150 1
600
350 15 laporan
900 Bag. Tapum
5920 16 kec.
1450 3200 400 400 710
125 Orang 100 Orang 948 Orang 32 teguran tahun 2015
190 menjadi 2,5 % pada tahun 2015
27,520 Kecamatan
4,985 BKD 3,860 1,140 1,730 3,159
850 -
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Program Penataan Kelembagaan Ketatalaksanaan dan Kepegawaian Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Mengintensifikasikan Penanganan Pengaduan Masyarakat Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Standarisasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SPTSP)
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012
Tersedianya data kepegawaian
100%
100%
82
Target 100%
Terselenggaranya analisis kebutuhan pegawai
100%
100%
1655
Pelaksanaan Pelayanan Publik berbasis teknologi informasi. Tersedianya SIMpel Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat secara intensif terlaksananya monitoring, evaluasi dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang pelayanan terpadu meningkatnya kualitas pelayanan perizinan/non perizinan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Rp
10 perizinan
0%
2013 Rp 100
Target 100%
100%
1700
50%
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
120
100%
150
Target 100%
Rp
100%
1735
100%
1740
100%
250
70%
50
80%
50
100%
60 100%
75%
25
80%
30
90%
35
100%
50 100%
10
30 perizinan
30
40 perizinan
40
50 perizinan
50
so
0
1 buku
105
1 buku
120
1 buku
130
1 buku
170 100%
1800 1 Dokumen
50 180 perizinan
140 5 buku
SKPD Penanggung Jawab
Rp 622 Bag.Org
8,630 BKD
410 Kantor Penananam an Modal 140 dan Pelayanan Terpadu 180
495
Ketahanan Pangan Program peningkatan Meningkatnya pengetahuan ketahanan pangan Pertanian / masyarakat terutama masyarakat perkebunan miskin tentang keamanan pangan dan penganeka ragaman pangan melalui Terlaksananya / diikutinya lombalomba cipta menu dan ketahanan pangan tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Pusat setiap tahun(4 paket)
2 paket
4 paket
Beroperasinya lumbung pangan. ( unit )
2 unit
Terpantaunya / terpenuhinya cadangan pangan daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan.
15 % dari Kebutuhan pangan daerah
Terjaminnya keamanan bahan pangan asal komoditi peternakan dengan pemeriksaan ternak..
Pemeriksaan sampel bahan pangan asal hewan 5 paket.
50
2 paket
80
2 paket
85
2 paket
70
2 paket
75
-
4 paket
150
4 paket
200
4 paket
250
4 paket
250
4 paket
250
2 unit
50
2 unit
50
2 unit
60
2 unit
60
2 unit
75
15 % dari Kebutuha n pangan daerah 4250 ekor
65
15 % dari Kebutuha n pangan daerah 4500 ekor
76
15 % dari Kebutuha n pangan daerah 5000 ekor
78
15 % dari Kebutuhan pangan daerah 5250 ekor
80
15 % dari Kebutuha n pangan daerah 5500 ekor
80
1 paket
75
75
1 paket
75
75
__________________________________________________________________ VIII - 30 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1 paket
90
80
1 paket
90
80
1 paket
100
100
Terlaksananya sosialisasi 10 paket.
Terlaksananya / diikutinya lomba-lomba cipta menu dan ketahanan pangan tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Beroperasinya lumbung pangan. ( unit ) Terpenuhinya kebutuhan stok cadangan bahan pangan. Pemeriksaan ternak potong pada RPH dan luar RPH 23.750 ekor..
BP4K2P 360
1100
295
379
430
410
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012 Rp
Target
2013 Rp
Target
2014 Rp
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
Rp
Target
Rp
Tersedianya sarana prasarana pengolahan bahan komoditi unggulan . RPH yang mempunyai NKV
0
0
0
1 unit
500
0
0
0
0
0
0
Terbangunnya tempat pemotongan hewan Tersedianya los daging yang hygienis
0
0
0
1 unit
200
1 unit
200
0
0
0
0
0
0
0
1 unit
200
1 unit
200
1 unit
200
0
0
Tersedianya tukang potong terlatih.
3
0
0
1
10
1
10
1
10
0
0
Pelatihan pedagang daging
0
0
0
10
20
0
0
10
20
0
0
1
1
15
1
15
1
15
1
15
1
15
Susu/dadiah. (unit)
22
1
15
1
15
1
15
1
15
1
15
Kulit/kerupuk.( unit)
18
1
15
1
15
1
15
1
15
1
15
6
1
15
1
15
1
15
1
15
1
15
2 unit
65
2 unit
65
2 unit
75
2 unit
75
2 unit
75
60 Org
50
60 Org
75
60 Org
75
60 Org
100
60 Org
100
Peningkatan RPH L.Basung berstandar NKV. Terbangunnya TPH 2 unit. Terbangunnya los daging yang hygienis 3 unit Tersedia tukang potong terlatih 5 orang Tersedia pedagang daging terlatih 20 orang.
SKPD Penanggung Jawab
500
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
200 600
30
40
Berkembangnya unit usaha pengolahan komoditi peternakan: Daging/dendeng. (unit)
Tulang dan tunjang.(unit)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Terpeliharanya lumbung pangan sehingga dapat berfungsi dengan baik. Pembinaan, Pelatihan dan Pendampingan Gapoktan Terlaksananya temu lapang, temu wicara, Temu Teknis, Rembug Tani dan mimbar Terlaksananya Seleksi Kelembagaan Kelompok Tani Tk. Kec, Kab, Prop & Nasional Pendirian Pustaka SDM BP4K2P
Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan bagi Penyuluh (Tingkat Ahli/Terampil/Alih Jenjang)
60 Org
100% 100%
0%
50%
5 Kali 4 paket
0
160 Org
20 50
0
250
5 Kali 4 paket
1 Unit
160 Org
40 75
100
250
__________________________________________________________________ VIII - 31 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
5 Kali 4 paket
1 Unit
160 Org
40 75
150
300
5 Kali 4 paket
1 Unit
160 Org
50 100
200
350
5 Kali 4 paket
1 Unit
160 Org
50 100
250
350
Jumlah unit usaha pengolahan dendeng 6 unit Jumlah unit usaha pengolahan susu 27 unit Pengolah kulit 23 unit Pengolah tunjang/kikil 11 unit
75
75
75 75
355
Meningkatnya pengetahuan Gapoktan ttg Pengelolaan Terlaksananya temu lapang, temu wicara, Terlaksananya Seleksi Kelembagaan Terbangunnya Pustaka SDM BP4K2P Terfasilitasnya Pendidikan dan Pelatihan bagi
400 200 400
700
1500
BP4K2P dan SKPD teknis terkait.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
BP4K2P dan SKPD teknis terkait.
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Study Banding/Magang Petani
Program Perberdayaan Penyuluh Pertanian.
1 22
2011
Pengembangan Demplot Teknis Usaha Agribisnis Penilaian Penyuluh dan Petani Berprestasi/Teladan Terlaksananya kunjungan lapangan penyuluh pertanian 100 %. Terlaksananya penilaian kredit point penyuluh pertanian ( % ). Tersusunnya programa kegiatan tahunan Penyuluh Pertanian. Kecamatan dantraining kabupaten Terlaksananya penyuluh pertanian di tingkat BPP se Kabupaten Agam. Meningkatnya sarana prasarana penyuluh ( % ).
2012
2013
2014 Target
50%
10 Org
Rp 25
Target 20 Org
Rp 50
Target 25 Org
Rp 75
25 Org
Rp 75
Target 40 Org
Rp 100
1 Paket
1 Paket
20
4 Paket
40
4 Paket
60
4 Paket
100
4 Paket
100
100%
4 paket
50
4 paket
100
4 paket
100
4 paket
150
4 paket
150
100%
100%
450
100%
450
100%
475
100%
475
100%
480
100%
100%
50
100%
60
100%
60
100%
75
100%
75
2 paket
2 paket
90
2 paket
90
2 paket
90
2 paket
90
2 paket
25
2 kali 16 kec
2 kali 16 kec 30
20
2 kali 16 kec 30
30
2 kali 16 kec 20
35
2 kali 16 kec 20
50
2 kali 16 kec 0
50
50%
45
100
150
100
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target Terlaksananya Study Banding/Magan Bertambahnya Demplot Teknis Usaha Terlaksananya Penilaian Penyuluh dan Tersedianya biaya operasinal Adanya dokumen perencanaan Pelaksanaan Training penyuluh 2 kali
100
Rp 325 320 550 BP4K2P
2330 320 385 185 495
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 22 18 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
Meningkatkan kemampuan aparat pemerintahan nagari melalui: terlatihnya sekretaris nagari dalam menyusun APB Nagari dan RPJM Nagari Terfasilitasinya pemilihan wali nagari periode berikutnya pembinaan rutin walinagari
200
200
200
200
200
BPMPN 1,000
12 nagari
0
0 82 nagari
18 nagari
2 nagari
2 nagari
82 nagari
82 nagari
75
0
0
0
0
0 82 nagari 75
Pembinaan rutin bamus terlaksananya penilaian kompetensi walinagari terlaksananya penyerahan urusan kabupaten kepada nagari sesuai dengan peraturan
16 16 nagari
60 nagari 82 nagari
64 nagari
82 nagari
82 nagari
82 nagari 16
16 nagari
16 nagari
16 nagari
16 nagari
88
44
44
44
-
220 urusan -
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa Pemberdayaan Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Nagari Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Diperolehnya Nagari mandiri dan berprestasi Pembinaan Perangkat Nagari
16 Nagari
16 Nagari
107.5 16 Nagari
110 16 Nagari
115 16 Nagari
117 16 Nagari
120 64 Nagari
570 BPMPN
82 Nagari
82 Nagari
50 82 Nagari
55 82 Nagari
60 82 Nagari
65 82 Nagari
70 82 Nagari
300 BPMPN
Nagari Dapat Mengelola Keuangan Nagari
82 Nagari
82 Nagari
35 82 Nagari
40 82 Nagari
45 82 Nagari
55 82 Nagari
60 82 Nagari
235 BPMPN
Terlaksananya Pemberdayaan RTM dan UMKM Melalui SPMN, UEM - SP dan Pasar Nagari
45 nagari
45 Nagari
75 45 Nagari
75 45 Nagari
75 45 Nagari
75 45 Nagari
75 45 Nagari
375 BPMPN
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Terlaksananya Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Kegiatan PNPM dan P2SPP Sesuai PTO Persentase Da'i imam dan khatib sudah mendapatkan pembekalan dan pelatihan
10000 82 Nagari
87,000 BPMPN
16 kec
10%
18,000 16 kec
50%
24000 16 kec
100
__________________________________________________________________ VIII - 32 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
60%
20000 16 kec
120
70%
15000 16 kec
130
80%
150 80%
500 Bagian Kesra
KODE
1 23
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
2012 Rp
Target 50%
2013 Rp 100
Target 60%
2014 Target
Rp 120
70%
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp 130
Target 80%
Target
Rp
Persentase ninik mamak, bundo kanduang dan pemuda sudah mendapatkan pelatihan
10%
Tersusunya data statistik daerah tiap tahunnya terdiri dari :
1
Penyusunan dan pengumpulan data PDRB Penyusunan Agam Dalam Angka
1
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
5 doc/thn
1
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
5 doc/thn
Penyusunan dan pengumpulan data ICOR Penyusunan dan pengumpulan data IPM
1
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
5 doc/thn
1
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
1 doc/thn
5 doc/thn
150 80%
SKPD Penanggung Jawab
Rp 500 Bagian Kesra
350
400
400
425
435
2,010
Bappeda
Kearsipan Penyelamatan dan pelestarian Terlaksannya pendataan dan dokumen/arsip daerah penataan arsip (Unit Kerja) Perbaikan sistem administrasi kearsipan Program pemeliharaan rutin//berkala sarana dan prasarana kearsipan
1 25
2011
Statistik Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik daerah
1 24
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Terbangunnya data base informasi kearsipan Terlaksananya pemeliharaan rutin//berkala sarana dan prasarana kearsipan tiap tahunnya terlaksananya pelatihan petugas pengelola arsip SKPD, kecamatan, dan nagari pengadaan sarana dan prasarana kearsipan
7 uk
0
7 uk
0 60%
37
kurang
70
13
19
75
100%
30
100%
14
28
100%
80
15
47
100%
85
16
56 uk
100%
90 56 uk
310 Kantor Arsip Pustaka
100%
30
17 100%
58
40 orang
100 41 orang
101 41 orang
101 42 orang
102 42 orang
102 200orang
406
1paket
120
1paket
120
1paket
120
120
120 5 paket
480
75%
160
80%
168
80%
176.4
85%
185.22
90%
-
4 Kec
60
4 Kec
60
4 Kec
60
4 Kec
1paket
1paket
Komunikasi dan Informasi 15 Program kerjasama informasi dengan mass media.
16 Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi
Terinformasikannya potensipotensi dan hasil pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan daerah
60%
Jumllah Kecamatan yang membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
0
Persentase media mitra yang menyampaikan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah pada masyarakat melalui media cetak dan media elektronik
65%
75%
680
100%
800
100%
1000
100%
1200
100%
1500 100%
Persentase SKPD yang memberikan kontribusi pada website Pemkab Agam sesuai standar data pokok masingmasing SKPD
40%
60%
23
80%
50
100%
50
100%
50
100%
50 100%
-
__________________________________________________________________ VIII - 33 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
194.481 90%
60 16 Kec
884 Bagian Humas
240 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika 5,180 Bagian Humas
223 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika
KODE
1 27
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
2012
Persentase SKPD yang tersambung jaringan komputer
70%
70%
50
Target 73%
Rp
persentase layanan akses internet untuk SKPD
75%
75%
30
pembinaan warnet saesuai aturan norma adat dan agama
0%
25%
Persentase komunikasi dan informasi melalui radio komunikasi amatir pada SKPD
0
Persentase efektifitas, efisiensi dan estetika lingkungan dalam penggunaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang dalam pembangunan menara telekomunikasi seluler.
0
2013
100
Target 77%
85%
50
5
50%
25%
20
5%
Rp
48 pos
53 pos
Bertambahnya koleksi buku perpustakaan
13400
374 buku
Terlaksanya pengadaan buku bantuan untuk perpustakaan nagari terlaksananya pelatihan pengelola perpustakaan
13400
0
pengadaan srana dan prasarana perpustakaan
1 paket
2014 Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
Rp
SKPD Penanggung Jawab
100
80%
100
Target 86%
90%
50
100%
50
100%
50 100%
5
70%
5
100%
5
100%
5 100%
50%
30
75%
20
100%
20
100%
20 100%
12
20%
200
30%
5
40%
5
50%
5 50%
85
63 pos
90
73 pos
95
84 pos
84 pos
100 84 pos
470 Kantor Arsip Pustaka
100 86%
Rp 450 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika 230 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika 25 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika 110 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika 227 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika
Perpustakaan Pengembangan budaya baca Terlaksanya kegiatan perpust dan pembinaan perpustakaan keliling untuk pengembangan minat baca (jumlah Kunjungan pustaka keliling pertahun )
2 01
2011
37
16 orang 1paket
100
100 510 buku
100 700 buku
100 800 buku
100 100 buku
100 3374 exemplar
500 Kantor Arsip Pustaka
0 820 buku
820 buku
820 buku
820 buku
3280 exemplar
Kantor Arsip Pustaka
75 16 orang
75 16 orang
75 16 orang
75 16 orang
120
1paket
120
URUSAN PILIHAN Pertanian
__________________________________________________________________ VIII - 34 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1paket
120
1paket
120
1paket
75 80 orang 120 5 paket
300 Kantor Arsip Pustaka 480 Kantor Arsip Pustaka
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
2 01 01 Program peningkatan produksi Meningkatnya ketersediaan dan 50% pertanian tanaman pangan penggunaan bibit unggul dan hortikultura tanaman pangan dan hortikultura oleh petani melalui pembuatan demplot.
Ketersediaan bersih unggul 50 % dari luas sawah
Tersertifikasinya bibit unggul tanaman pangan sebanyak 10 jenis.
1 Jenis
Terawasinya peredaran pupuk dan pestisida untuk kebutuhan petani.
75%
360 Unit
2012
2013
2014
Rp 20
Target 4 paket
Rp 25
Target 4 paket
Rp 25
2 kelompok.
150
2 kelompok.
150
2 kelompok.
200
0
0
3
75
3
80%
80
85%
85
5 unit
150
5 unit
185
4 paket
Meningkatnya produksi ketersediaan benih pada penangkar benih 75 %
Meningkatnya jumlah alsintan yang dapat dimanfaatkan oleh petani / kelompok tani. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian.
2011
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp 27
Target 4 paket
Rp 27
2 kelompok.
250
2 kelompok.
175
75
2
80
2
80
90%
90
95%
95
100%
100
5 unit
200
5 unit
300
5 unit
300
4 paket
Target Terlaksananya pembuatan demplot tanaman pangan 20 paket.
Rp 124
Bertambahnya jumlah penangkar benih sebanyak 10 kelompok. Jumlah bibit unggul yang telah bersertifikasi 30 jenis.
925
Terpenuhinya kebutuhan pupuk dan pestisida untuk kebutuhan petani 75 %. Jumlah Alsintan pada tingkat petani : unit
450
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
310
1135
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
Meningkatnya pengetahuan dan penggunaan teknologi pertanian terpadu oleh petani/kelompok tani melalui :
SLPHT
384 unit/Keltan
515 unit
1802.5
484 unit
1694
450 unit
1575
500 unit
1750
500 unit
1750
Penyediaan sarana prasarana pengendalian OPT.
0
1 paket
0
1 paket
150
1 paket
200
1 paket
225
1 paket
250
Terselenggaranya gerakan Pengendalian OPT
30%
1 paket
50
1 paket
65
1 paket
75
1 paket
85
1 paket
100
2500 Ha
800 Ha
800
750 Ha
750
900 Ha
900
1200 Ha
1200
1200 Ha
1200
Program peningkatan produksi Meningkatnya luas lahan yang pertanian tanaman pangan memanfaatkan JITUT . dan hortikultura
SKPD Penanggung Jawab
__________________________________________________________________ VIII - 35 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
2500 unit
8571.5
825 5 paket 5 paket Luas lahan yang memanfaatkan JITUT 2.500 ha.
375 4850
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
Program peningkatan produksi pertanian tanaman pangan Bidang Urusan dan hortikultura KODE
Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012
2013
2014 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
600 Ha
Rp 600
Target 750 Ha
Rp 750
Target 900 Ha
Rp 900
1200 Ha
Rp 1200
Target 1200 Ha
Rp 1200
meningkatnya luas lahan yang 300 Ha memanfaatkan cadangan air dari embung/dam parit.
50 Ha
100
50 Ha
100
50 Ha
100
50 Ha
150
50 Ha
150
Meningkatnya luas lahan yang memanfaatkan irigasi air permukaan.
50 Ha
1200
50 Ha
1200
50 Ha
1400
50 Ha
1500
50 Ha
2000
5 Km
900
5 Km
900
5 Km
1200
5 Km
1200
5 Km
1250
0
0
50 Ha
2500
50 Ha
2500
50 Ha
3000
50 Ha
3000
Maningkatnya luas lahan yang memanfaatkan JIDES.
1250 Ha
200 Ha
lancarnya pengangkutan sarana produksi dan hasil pertanian dengan dibangunnya jalan usaha tani. Meningkatnya produksi dengan 50 Ha mencetak sawah baru
50%
Target Luas lahan yang memanfaatkan JIDES 2. Ha. Luas lahan yang memanfaatkan cadangan air dari embung/dam parit 500 Ha. Luas lahan yang memanfaatkan irigasi air permukaan 500 Ha. Dibangunnya jalan usaha tani sepanjang 25 km. Luas sawah yang dicetak baru (Ha)
Rp 4650
600
7300
5450
11000
Program fasilitasi alat meningkatnya pemanfaatan alat pengolahan panen dan pasca pengolahan panen panen.
Program peningkatan teknologi,penerapan sistem pertanian organik.
- Power threser.
210 Unit
10 unit
10 unit
10 unit
10 unit
10 unit
- Corn Seller.
70 Unit
4 unit
4 unit
4 unit
4 unit
4 unit
- Terpal pasca panen.
1000 Lembar
200 lembar
200 lembar
200 lembar
200 lembar
200 lembar
Jumlah pengadaan penggiling padi .
6 Unit
2 unit
1000
2 unit
1000
2 unit
1500
2 unit
2000
2 unit
2000
Pelaksanaan bimbingan teknis penekanan kehilangan hasil panen .
70 %
2 paket
50
2 paket
75
2 paket
75
2 paket
80
2 paket
90
4 paket
90
4 paket
90
4 paket
90
4 paket
150
4 paket
150
meningkatnya kemampuan petani 45 Unit/Keltan melalui sekolah lapang pertanian organik.
75000
__________________________________________________________________ VIII - 36 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Power threser 50 unit. Corn Seller 20 unit Terpal pasca panen 1000 lembar. Jumlah pengadaan penggiling padi 10 unit. Pelaksanaan bimbingan teknis penekanan kehilangan hasil panen 10 paket. Jumlah sekolah lapang pertanian organik 20 paket.
Dinas Pertanian Tanaman SKPD Pangan, Penanggung Hortikultura dan Jawab Peternakan
75000 0
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
0
7500
370
570
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Meningkatnya luas tanam sayuran organik.
100 Ha
0
maningkatnya jumlah demplot pertaniann organik .
12 Demplot
meningkatnya jumlah kelompok tani yang disertifikasi.
Terolahnya limbah pertanian dengan adanya rumah kompos.
6 Unit
Kembali dan meningkatnya 100 Ha produksi lahan yang direklamasi.
Program pengembangan Meningkatnya populasi jeruk 200 Ha kawasan komoditas unggulan. madu di kawasan sentra produksi 50 ha/th.
2012 Rp 0
2 paket
0
Meningkatnya jumlah petani yang 65 Orang mengikuti magang
Program Pengembangan pengolahan dan pemasaran produk pertanian.
2011
2013
2014 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target 100 Ha
Rp 45
Target 100 Ha
Rp 55
100 Ha
Rp 60
Target 100 Ha
Rp 60
2 paket
75
2 paket
75
2 paket
80
2 paket
80
Rp 220
Jumlah demplot pertaniann organik 10 Jumlah kelompok tani yang disertifikasi 50 kelompok.
310
10 klp
15
10 klp
50
10 klp
75
10 klp
75
10 klp
75
50 orang
15
50 orang
75
50 orang
75
50 orang
75
50 orang
75
Jumlah petani yang mengikuti magang 250 orang)
315
3 Unit
75
3 Unit
75
3 Unit
90
3 Unit
120
3 Unit
150
510
100 Ha
600
100 Ha
600
100 Ha
650
100 Ha
650
100 Ha
750
50 ha
150
50 ha
150
50 ha
155
50 ha
160
50 ha
175
Terolahnya limbah pertanian melalui rumah kompos ebanyak 20 unit. Luas lahan yang direklamasi 5000 Ha. Luas areal kawasan sentra produksi jeruk madu (250 ha).
Meningkatnya ketersediaan bibit buah durian kamang dan manggis .
0
10.000 batang
100
10.000 batang
100
10.000 batang
150
10.000 batang
150
10.000 batang
150
Berkembangnya kelompok pembudidaya tanaman hias raphis dan bunga potong 2 kelompok per tahun.
0
2 kelompok
20
2 kelompok
25
2 kelompok
50
2 kelompok
50
2 kelompok
60
75%
1 paket
20
1 paket
30
1 paket
30
1 paket
50
1 paket
50
Meningkatnya pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen melalui pelatihan.
Target Luas tanam pengenbangan sayuran organik 500 Ha.
__________________________________________________________________ VIII - 37 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Jumlah pengadaan bibit buah unggulan daerah sebanyak 50.000 batang. Jumlah kelompok pengembang raphis dan bunga potong. Terlaksananya pelatihan petani 5 paket.
Dinas Pertanian Tanaman SKPD Pangan, Penanggung Hortikultura dan Jawab Peternakan
290
3250
790
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
650
205
180
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
Program pemberdayaan mayarakat petani miskin
2012
2013
2014
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
2
Rp 60
Target 2
Rp 75
Target 2
Rp 80
Target
75%
2
Rp 80
Target 2
Rp 80
Meningkatkan peran kelembagaan UP3HP 5 unit. Terpantaunya perkembangan harga pasar.
9 UP3HP
3
75
3
75
3
75
3
75
2
75
75%
10 lokasi
50
10 lokasi
50
10 lokasi
65
10 lokasi
65
10 lokasi
70
Terbentuk dan terbinanya LKMA 10 unit. Terlaksananya bimbingan teknis LM3.
75 LKMA
5 unit
35
5 unit
40
-
0
1 paket
50
1 paket
50
1 paket
50
1 paket
50
1 paket
60
Meningkatnya permodalan usaha tani melalui fasilitasi permodalan.
20%
1 paket
75
1 paket
100
1 paket
150
1 paket
200
1 paket
250
Meningkatnya pemasaran produk unggulan daerah dengan mengikuti even promosi.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian.
2011
Meningkatnya Jumlah petani miskin yang mendapat bantuan 1000 KK.
3125 KK Miskin
200 KK
200 KK
-
200 KK
-
200 KK
200 KK
Terlaksananya pelatihan petani miskin 5 paket.
75%
1paket
0
1paket
50
1paket
60
1paket
75
1paket
75
Tersedianya informasi mengenai kelembagaan petani..
20%
0
0
1 paket
150
0
0
0
0
1 paket
150
Meningkatnya ketersediaan data/informasi pertanian. Meningkatnya jumlah profil pertanian 2 paket. Program peningkatan sumber Meningkatnya pengetahuan dan daya aparatur. keterampilan petugas teknis dan non teknis.
75%
1
15
1
25
1
25
1
30
1
30
0
1.
15
0
60
0
60
0
60
1
0.75
75%
10
25
10
75
10
75
10
75
10
80
Program peningkatan produksi Meningkatnya Produksi 5 komoditi strategis perkebunan Komoditi unggulan perkebunan dan 2 Komoditi spesifik Kabupaten Agam
10%
Program Penyusunan data base pertanian.
500
5%
1500
5%
__________________________________________________________________ VIII - 38 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1500
5%
2000
5%
2000
5%
Target Jumlah even promosi yang diikuti.
Rp 375
Berkembangny a 15 UP3HP Jumlah pasar sentra produksi 10 lokasi..
375
Jumlah LKMA 10 unit Terlaksananya bimbingan teknis LM3 5 paket. Memfasilitasi permodalan usaha tani 5 paket Jumlah petani miskin yang mendapat bantuan 1000 KK.
75
Terlaksananya pelatihan petani miskin 5 paket.
300
DinasSKPD Penanggung Pertanian Jawab Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Peternakan
260
775
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
0
260
300
Tersedianya data /informasi pertanian 95 %
320.75
Terlatihnya 80 petugas taknis
330
Peningkatan Produksi 5 Komoditi unggulan perkebunan
0.25
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan. Dinas Kehutanan dan Pariwisata.
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Progam peningkatan penerapan teknologi perkebunan
Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur perkebunan.
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Meningkatnya upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan 5 % setiap tahun.
50%
5%
Meningkatnya peremajaan tanaman kelapa .
75%
150 Ha
2012 Rp 75
2013
2014
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target 5%
Rp 150
Target 5%
Rp 150
Target 5%
Rp 150
Target 5%
Rp 150
150 Ha
150
150 Ha
175
150 Ha
200
150 Ha
300
Target Terlaksananya pengendalian OPT perkebunan sampai 75 %. Terlaksananya peremajaan tanaman kelapa seluas 750 Ha.
Meningkatnya kelancaran proses produksi dan pemasaran hasil perkebunan dengan : 15 Km
750
20 Km
0
0
2 unit
5 paket
500
5 paket
500
5 paket
500
5 paket
500
5 klp
75
5 klp
75
8 klp
120
10 klp
5 unit
5 unit
150
5 unit
150
Meningkatnya nilai tambah hasil tanaman gambir dengan pengadaan UPH Meningkatnya nilai tambah kelapa.
2 unit
2 unit
150
2 unit
3 unit
3 unit
45
Meningkatnya nilai tambah hasil tanaman kakao rakyat. Meningkatnya pemeliharaan rutin / berkala sarana prasarana teknologi tepat guna perkebunan.
3 unit
3 unit 100%
Pembangunan irigasi tanah dangkal Meningkatnya penggunaan bibit unggul tanaman perkebunan (Kelapa, kakao, pala, kelapa sawit, karet).
belum optimal
Terbinanya kelompok tani/petani penangkar komoditi perkebunan
5 klp
Program pengadaan sarana Meningkatnya nilai tambah hasil pengolahan hasil perkebunan. tanaman tebu dengan pengadaan UPH 5 unit pertanun.
Rp 675
100%
100
100
25 Km
125
2000
terpelihara dan terbangunnya jalan produksi 105 Km
5 paket
500
25 paket
150
12 klp
200
5 unit
175
5 unit
175
200
2 unit
200
2 unit
3 unit
75
3 unit
75
75
3 unit
100
3 unit
100
100%
100
100%
2 unit
__________________________________________________________________ VIII - 39 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
25 KM
1500
4 unit
30 Km
SKPD Penanggung Jawab Dinas Kehutanan dan Perkebunan
825
0
Pemeliharaan dan pembangunan 10 Km jalan produksi
Program pengadaan bibt unggul perkebunan.
2011
Dinas Kehutanan dan Pariwisata.
4 unit
2500
Terbinanya 12 klp tani penangkar. Jumlah UPH tebu 25 unit.
620
200
Jumlah UPH gambir 10 unit.
750
3 unit
75
UPH kelapa terpadu 15 unit.
270
100
3 unit
100
100%
100
UPH kakao 15 unit. Persentase terpeliharanya sarana prasarana teknologi tepat guna perkebunan .
375
100
650
500
Dinas Kehutanan dan Perkrbunan .
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian.
Meningkatnya akses petani dan kelompok tani dalam pemodalan untuk pengembangan perkebunan komoditi unggulan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian.
Meningkatnya investasi dalam pengembangan komodti perkebunan
Pengelolaan Potensi Sumberdaya Perkebunan
Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Sektor Perkebunan
Program Pengembangan perencanaan perkebunan.
Tersusunnya Produk hukum setingkat Perda tentang PNBP sektor Perkebunan Meningkatnya ketersediaan data/informasi perkebunan.
2013
2014 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
Rp 130
Target 8 Klp
Rp 140
Target 4 klp
Rp 150
16 klp
Rp 170
Target 20 klp
Rp 190
3
90
3
90
3
90
3
90
3
90
Terfasilitasinya usaha investasi penanaman modal 3 komoditi unggulan perkebunan
2%
60
4%
60
6%
70
8%
80
10%
90
0
1 judul
50
2 judul
50
3 judul
50
-
1 paket
1
25
1
25
1
30
1
30
1
35
Meningkatnya 360 penerimaan daerah dari pengelolaan sektor PNBP sektor perkebunan Lahirnya 3 150 judul Perangkat Hukum Buku 145 statistikperkebu nan 5 paket,
2
150
4
150
6
160
8
190
10
200
1,000
10,000
1,000
10,000
Jumlah sapi yang didistribusikan 3.900 ekor
15
Jumlah kambing yang didistribusikan 1170 ekor.
40
Jumlah itik yang didistribusikan 11.550 ekor.
2012
4 klp
Profil produk unggulan perkebunan dan profil peluang investasi perkebunan 10 komoditi.
Program Peningkatan produksi Peternakan.
2011
0
800
8,000
-
600
6,000
500
5000
300
600
300
600
210
420
210
420
150
300
1,980
30
1,980
30
2,475
60
2,475
60
2,640
60
__________________________________________________________________ VIII - 40 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Terfasilitasinya petani dan kelompok tani pekebun dalam kegiatan Revitalisasi Perkebunan 20 kelompok tani/koperasi
Profil produk unggulan perkebunan dan profil peluang investasi perkebunan 10 komoditi. Jumlah sapi yang didistribusikan 3.900 ekor Jumlah kambing yang didistribusikan 1170 ekor. Jumlah itik yang didistribusikan 11.550 ekor.
Rp 780
SKPD Penanggung Jawab Dinas Kehutanan dan Perkebunan
450 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan
850
39000 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2340 Hortikultura dan Peternakan
240
Program Peningkatan produksi Peternakan.
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Terpeliharanya ternak sapi, kambing dan itik dengan optimal.
50
Terpeliharanya dan terpantaunya perkembangan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat.
bimbingan secara bekala
Tersedianya dan terpeliharanya bibit sapi 3.900 ekor, kambing 1.170 ekor, itik 11.550 ekor dan bantuan kandang kepada masyarakat miskin Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
2012
Terlaksananya pemeliharaan dan 75 kali pencegahan penyakit ternak. Meningkatnya pencegahan penularan penyakit rabies.
1500 ekor
Meningkatnya pencegahan penularan penyakit menular flu burung.
75 unit
2013
2014
Rp 75
Target 50
Rp 120
Target 40
Rp 150
Target
80
bimbingan secara bekala
80
bimbingan secara bekala
80
bimbingan secara bekala
80%
Meningkatnya pengetahuan 2 kali petani peternak tentang penyakit zoonosis. Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur peternakan.
2011
80%
80%
30
Rp 150
Target 30
Rp 200
80
bimbingan secara bekala
80
80%
SKPD Penanggung Jawab
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
Rp
Jumlah kandang sapi yang didistribusikan sebanyak 200 unit.
695
400
80%
0
100 kali
100
100 kali
100
120 kali
100
120 kali
120
135 kali
135
4500 ekor
50
3000 ekor
40
3000 ekor
45
4500 ekor
60
3000 ekor
75
100 unit
10
100 unit
10
100 unit
15
100 unit
15
100 unit
20
-
0
2 kali
40
2 kali
40
2 kali
50
2 kali
60
Pemeriksaan penyakit ternak 575 kali. Pemusnahan hewan pembawa rabies dan penguburan Penyemprotan kandang ayam pada wilayah kasus flu burung 100 unit pertahun Pelaksanaan sosialisasi 8 kali.
555
270
70
190
Pemeliharaan dan rehabilitasi UPT Matur .
0
1 paket
75
1 paket
75
1 paket
100
1 paket
100
1 paket
100
Sarana prasarana pembibitan ternak 1 unit.
450
Meningkatnya kelancaran transportasi barang dan jasa.
0
2 km
2000
-
0
2 km
2000
0
2000
2 km
2500
8500
Meningkatnya ketersediaan air untuk pembibitan ternak dan kebun rumput.
0
-
0
1 unit
100
-
0
1 unit
100
-
0
Panjang jalan produksi yang dibangun 6 Km. Pembangunan
Meningkatnya ketersediaan air untuk pembibitan ternak dan kebun rumput.
0
200
irigasi tanah dangkal 2 unit. 1 unit
600
-
Kehutanan
__________________________________________________________________ VIII - 41 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
1 unit
600
-
1 unit
600
Pembangunan irigasi air permukaan 3 unit.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
1800
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Program Rehabilitasi hutan dan lahan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Berkurangnya lahan kritis
Luas areal lahan 1500 Ha kritis 87.314 Ha atau ± 39,17 % dari luas wilayah Kab.Agam
1500 Ha
Program Perlindungan dan Berkurangnya degradasi hutan konservasi sumberdaya hutan dan lahan
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan sumberdaya Alam
2 04
2012
2013
2014 Target
2015
Rp 6,750
Target 1500 Ha
Rp 6,750
Target 1500 Ha
Rp 6,750
1500 Ha
Rp 6,750
Target 1500 Ha
6,750
1500 Ha
6,750
1500 Ha
6,750
1500 Ha
6,750
1500 Ha
Rp Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Penuruna n laju degradasi 1500 Ha
Penuruna n laju degradasi 1500 Ha
terjaminnya perlindungan dan pengelolaan kawasan hutan 350 km
Batas kawasan Penataan yang sudah ditata batas 20 12 Km dari 350 km km
75 Penataan batas 10 km
45 Penataan batas 10 km
45 Penataan batas 10 km
45 Penataan batas 10 km
45 Tertatanya batas kawasan hutan sepanjang 25 Km (7%)
255 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Terpelihara dan terlindunginya hutan dari kebakaran, illegal loging serta berkurangnya konversi hutan
Penanggulangan gangguan keamanan hutan 70%
84 Penanggu langan gangguan keamanan hutan 75%
120 Penanggu langan gangguan keamanan hutan 75%
120 Penanggul angan gangguan keamanan hutan 75%
120 Penanggu langan gangguan keamanan hutan 75%
120 Penanggulang an gangguan keamanan hutan 75%
564 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Terjaga dan terpeliharanya terumbu karang
Tutupan terumbu 1 paket karang 70% dari 27,5 Ha di Kecamatan Tanjung Mutiara
50
100
100
100
100 rehabilitasi terumbu karang dan ekosistem pulau-pulau kecil 30%
450 Dinas DKP dan BPLH
Terlindunginya tutupan dan kerapatan hutan mangrove
Luas hutan Rehabilita mangrove 65 Ha si hutan (bds. Dok. SLHD mangrove Th.2010)
2 paket
-
2 paket
50 Rehabilita si hutan mangrove 5 Ha
Pariwisata
__________________________________________________________________ VIII - 42 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
2 paket
50 Rehabilita si hutan mangrove 5 Ha
Penuruna n laju degradasi 2000 Ha
Target Rp 6,750 Tertanggulangi nya lahan sangat kritis yang berada di hulu DAS 7500 Ha melalui Program Kehutanan 6,750 Tertanggulangi nya lahan sangat kritis melalui kegiatan lainya (kebun bibit rakyat, kebun hortikultura dll) 7500 Ha Menurunnya laju degradasi hutan dan lahan 8000 Ha
SKPD Penanggung Jawab
jumlah Penuruna penurunan n laju degradasi hutan degradasi 1500 Ha
Penanggu langan gangguan keamanan hutan 75%
Penurunan laju degradasi 1500 Ha
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2 paket
50 Rehabilitas i hutan mangrove 5 Ha
Rehabilita si hutan mangrove 5 Ha
50 Meningkatnya tutupan hutan mangrove terutama pada kawasan rawan abrasi sepanjang 20 Ha
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
200
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Program pengembangan pemasaran pariwisata.
Program pengembangan destinasi pariwisata.
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target Tersedianya bahan pendukung promosi pariwisata.
2 05
0
Jumlah Frekwensi promosi pariwisata melalui mas media dan teknologi informasi ( internet )
2 kali
Jumlah frekwensi event-event promosi pariwisata baik di dalam maupun di luar negeri .
2 event
Jumlah objek wisata unggulan yang representatif. Jumlah objek wisata yang terpelihara.
Program Pengembangan Kemitraan
2011
0
4 Objek Wisata
2012 Rp
1 paket
17.5
Target 1 paket
15
40 kali
9 kali
2 event
2013 Rp
275 13 event
0
0
8 Objek Wisata
1 objek wisata
Target 1 paket
41
40 kali
16000
1 objek wisata
Target
Rp
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
50
1 paket
50
Target 1 paket
41
40 kali
41
40 kali
870
13 event
870 13 event
870 54 event
1000
1 objek wisata
500
1 objek wisata
500 4 Objek Wisata
18,000
640
870 13 event
70 10 Objek wisata 100
50
2014
Rp
50 5 paket
Rp 218
41 169 kali
179
125 14 Objek wisata
150 16 objek wista
175 16 objek wisata
1 dokumen
150
2 dokumen
250 2 dokumen
250
2 dokumen
250 8 dokumen RIPDA 1,000
0
1 dokumen
Jumlah Pembinaan kemitraan kepariwisataan
0
0
0
4 kali
200
4 kali
200
4 kali
200
4 kali
Jumlah kelompok sadar wisata yang dibina
0
0
0
10 Pok Darwis
50
10 Pok Darwis
50
10 Pok Darwis
50
10 Pok Darwis
200 8 kali
50 20 Pok Darwis
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
3,755
120 12 Objek wisata
Jumlah dokumen kepariwisataan
SKPD Penanggung Jawab
800
200
Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan
program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut dan Payau
Meningkatnya ketersediaan bibit bibit ikan unggul
340 juta ekor bibit (Nila,mas, lele)
Meningkatnya Produksi Perikanan Budidaya Meningkatnya pendapatan Kepala Keluarga Miskin
38.480 ton
Berkembangannya Usaha Budidaya Laut dan Payau
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Meningkatnya pendapatan masyarakat pesisir melalui kegiatan KUB Program Peningkatan Mitigasi Berkurangnya Dampak Bencana Bencana Alam Laut dan terhadap masyarakat pesisir perkiraan iklim laut Meningkatnya luasan hutan mangrove dan terumbu karang
435 KK miskin berusaha pada sektor kelautan dan perikanan Belum ada budidaya laut dan payau
393 juta
125
428
150
470
175
530
200
600
225
600 juta ekor
875
48011
75
60020
100
73802
125
90837
150
100000
175
100.000 ton
625
50
500
50
525
50
550
50
575
50
600
Rp. 2 juta / KK / bulan
2650
0
0
1 paket
100
1 paket
100
2 paket
200
3 paket
300
8 Paket
800
3 KUB
160
4 KUB
180
4 KUB
200
3 KUB
150
34 KUB
810
2 Ha
300
2 Ha
200
2 Ha
300
2 Ha
400
Penghijauan Pesisir 8 Ha
1.4
20
2 Ha
20
2 Ha
20
2 Ha
25
Meningkatnya Luasan Hutan
85
2 Ha
18 KUB
Penghijauan Kawasan Pesisir dengan cemara laut 5 Ha Mangrove 65 Ha 0
0
__________________________________________________________________ VIII - 43 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan.
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011
2012
2013
2014
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
0 0
0 0
1 dokumen
150
0
0
0
0
0
0
2 paket
125
3 paket
200
1 paket
1 paket
100
2.966,1
1600
3.534,5
1600
3.841
4.654
1800
4.768 ton
7000
1 unit
3.000
3.000
1 unit
12000
Terumbu karang 27,5 Ha+E63 yang baik 30% Tersedianya Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir.
Peningkatan Kegiatan Budaya Meningkatnya Peran serta Kelautan dan Wawasan Masyarakat dalam Pelestarian Maritim Kepada Masyarakat budaya laut
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
0
Tingkat peran serta masyarakat dalam pelestarian budaya laut baru 30 %
Meningkatnya produksi perikanan 2.723,30 ton melalui motorisasi alat tangkap
2.826,7
200
,- Laut = PPI ,- Danau = PUD Terpeliharanya sarana dan prasarana TPI Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pelestarian sumber daya kelautan.
Meningkatnya Pelayanan sektor Kelautan dan perikanan kepada Masyarakat Terjaganya Kelestarian SDKP
Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana
Tersedianya PPNS Perikanan Tersedianya Sarana Prasarana Pengawasan
3.000
1800
3.000
Target Rp Mangrove dan terumbu karang dalam keadaan baik. Tersedianya 150 Dokumen Pengelolaan Wilayah Pesisir. 11 paket (550 725 orang) ,@ 1 paket 50 orang
1 unit
750
2
1500
4
6000
4
6000
1 1 unit
14250
1 paket
50
3 paket
160
4 paket
200
3 paket
175
2 paket
120
13 paket
705
4 pkt
4000
5 pk
5000
6 pkt
6500
8 pkt
8000
9 pkt
9500
32 pkt
2 Kelompok POKMAS
0
0
10 klp
200
10 klp
200
10 klp
200
10 klp
200
50 klp
Belum Terbentuk Forum Penanganan Tindak Pidana Perikanan Kab.Agam Belum ada PPNS Perikanan 1 Unit Kapal Pengawas perikanan 2 Lokasi
0
0
1
100
0
0
0
0
0
0
2
70
2
70
2
70
2
70
2
70
0
0
2
400
2
400
2
400
2
400
Terbentuknya 100 Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Kab.Agam Terdapatnya 10 350 orang PPNS 1600
2
45
3
150
3
150
3
150
3
150
14 Angkatan
600
6 Aktn
270
8 Aktn
45
12 Aktn
45
12 Aktn
45
38 Aktn
4950
4
60
4
60
4
45
3
45
19 unit
270
5 kali
75
5 kali
75
5 kali
75
5 kali
75
25 kali
375
1 unit
Terlaksananya Sosialisasi penegakan hukum dan perikanan dan kelautan Program Pengembangan Peningkatan SDM Penyuluh Saat ini belum Sistem Penyuluhan Perikanan perikanan dan pengolahan ikan. tersedia Peningkatan Sarana Penyuluh Perikanan
5 unit Honda
Lomba Kelompok Perikanan (PENAS)
Juara II Lomba Pengolahan Ikan tingkat nasional
4
60
__________________________________________________________________ VIII - 44 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
33000
800
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan.
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come) Target
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi Meningkatnya perikanan. Sarana dan Prasarana pemasaran produksi perikanan. Promosi Hasil Produk Perikanan Produk bernilai tambah
2 06
2011
2012
2013
2014 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
Belum tersedia dana
32 unit
Rp 90
Target 5 unit
Rp 500
Target 7 unit
Rp 700
10 unit
Rp 1000
Target 10
Rp 1000
34 Unit
329
Satu Pameran IFE
0
0
4 pkt
200
5 pkt
250
5 pkt
250
5 pkt
250
22 paket
950
Belum terlaksana
0
0
5 klp
500
6 klp
600
5 klp
500
5 klp
500
25 KLP
2500
40 orang
75
50 orang
75
50 orang
80
50 orang
80
SKPD Penanggung Jawab
Rp Dinas Kalautan dan Perikanan
Perdagangan Pembinaan Pengurus/Pengelola Pasar Nagari
jumlah pengurus pasar yang mendapatkan pelatihan
0
0
Terlaksananya 310 pembinaan terhadap pengelola pasar sebanyak190 orang. Terbentuk 285 nya lembaga Pengelola Pasar di 41 pasar. Tersusun 300 nya anggaran pendapat an dan pengeluar an keuangan dan aset di 41 pasar. 3000 9 pasar sesuai 12000 standart
Terbentuknya Lembaga 12 pasar Pengelola pasar dengan Surat Keputusan.
14
10
20
50
25
75
35
75
42
75
Tersusunnya anggaran pendapatan dan pengeluaran pasar serta tertatanya aseet pasar dengan baik.
14 pasar
16
20
20
50
28
75
35
75
42
80
Program Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar.
tersedianya pasar nagari sesuai dengan standart
1 pasar
0
0
2 pasar
3000
2 pasar
3000
2 pasar
3000
2 pasar
Rehabilitasi sarana prasarana pasar. Meningkatnya Pemeliharaan sarana dan prasarana pasar.
3 paket
0
0
2 paket
750
3 paket
1200
3 paket
1500
4 paket
1800
12 paket
5250
0%
0
2 paket
750
3 paket
1200
3 paket
1500
4 paket
1800
12 paket
5250
Meningkatnya perlindungan terhadap konsumen melalui tera ulang .
38 pasar
25
38 pasar
75
38 pasar
80
38 pasar
90
38 pasar
100
Terlaksananya 370 tera ulang di 38 pasar.
Meningkatnya pengawasan terhadap barang dan jasa.
38 pasar
25
38 pasar
75
38 pasar
80
38 pasar
90
38 pasar
100
Terlaksananya 370 pengawasan peredaran barang di 38 pasar.
Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
3 paket%
__________________________________________________________________ VIII - 45 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
Program peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan
tersosialisasinya perdagangan dan tercatatnya harga sembako
Program pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
terlaksanya bazar di ibukota kabupaten dan kecamatan
2012
2013
2014 Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015
Target
SKPD Penanggung Jawab
16 pasar
0
Rp 0
Target 16 pasar
Rp 70
Target 16 pasar
Rp 85
16 pasar
Rp 90
Target 16 pasar
Rp 100
16 pasar
345
Rp Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
8 kecamatan
4 kecamatan
93
6 kec.
125
6 kec.
140
8 kec
175
8 kec
175
16 kec
708
Dinas Koperindag
Perindustrian Pengembangan sistem inovasi jumlah kelompok IKM yang teknologi industri menerapkan teknologi tepat guna
1 unit
Program peningkatan kapsitas jumlah pelaku usaha IKM dengan IPTEK sistem produksi pengembangan sistem teknologi industri
15 kelompok
15 unit
46
20 unit
55
30 unit
80
40 unit
95
50 unit
110 155 unit
2 kel.
21
5 kel
125
6 kel
200
7 kel
250
8 kel
300 28 IKM
15 IKM
60
20 IKM
75
30 IKM
110
40
150 105 IKM
250
10keg.
300
15 keg.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
386 Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
896 pengembangan IKM
jumlah IKM yang difasilitasi terhadap pemanfaatan sumber daya
0
0
0
jumlah IKM yang bermitra dengan pihak swasta
0
0
0 5 kegiatan
Jumlah IMKM yang mendapatkan pembinaan dalam rangka memperkuat kluster Peningkatan kemampuan Jumlah IKM yang mendapat pemanfaatan teknologi industri pembinaan kemampuan teknologi industri
150 8 kegiatan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
395 1,150
450 38 Kegiatan
1 IKM
1 IKM
4.5
2 IKM
10
4 IKM
20
6 IKM
30
10 IKM
50 23 IKM
115
12 IKM
10 IKM
46
25 IKM
90
40 IKM
120
50 IKM
180
60 IKM
210 197 IKM
646
-
__________________________________________________________________ VIII - 46 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
KODE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capain Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (.000.000 )
Indikator Kinerja Program Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun 2010 (Out Come)
2011 Target
2012 Rp
Target
2013 Rp
__________________________________________________________________ VIII - 47 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
Target
2014 Rp
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2015 Rp
Target
Rp
Target
Rp
SKPD Penanggung Jawab
BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Agam No.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1) NO
(2) BIDANG URUSAN/INDIKATOR
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1.1 Pertumbuhan PDRB (%)
5,2
6,3
6,5
6,6
6,9
7,2
7,2
13,700,000
14,700,000
15,200,000
16,300,000
17,000,000
17,000,000
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
12,5%
99.53%
99,75
99,81
99,87
99,93
99,99
99,99
8,3
8,44
8,58
8,72
8,86
9
9
1.3 PDRB per kapita 1.7 persentase penurunan Rumah tangga miskin 1.8 Angka kriminalitas yang tertangani Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1 Pendidikan 1.1 Angka melek huruf (%) 1.2 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 1.3 Angka partisipasi kasar tingkat semua tingkat 103,87
103,90
103,93
103,96
104,00
104,03
104,03
Angka partisipasi kasar tingkat SMP/MTs (%)
95,00
95,05
95,10
95,15
95,20
95,25
95,25
Angka partisipasi kasar tingkat SMA/SMK/MA (%)
83,77
83,87
83,97
84,07
84,17
84,24
84,24
21,51
21,55
21,60
21,65
21,70
21,75
21,75
Angka pendidikan yang ditamatkan SD/MI (%)
38,08
39,97
41,86
43,75
45,64
47,53
47,53
Angka pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs (%)
25,81
27,07
29,59
31,48
33,37
25,26
25,26
Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA (%)
16,54
18,43
20,32
22,21
24,10
25,28
25,28
5,59
6,77
8,66
10,55
12,44
14,33
14,33
77,31
79,85
82,38
84,92
87,46
90
90
1.5.1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
91,54
93,23
94,92
96,62
98,31
100
100
1.5.2 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B (%)
76,14
77,91
79,68
81,46
83,23
85
85
1.5.3 Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C (%)
64,24
66,39
68,54
70,70
72,85
75
75
969/1000
979/1000
980/1000
981/1000
982/1000
983/1000
983/1000
68,7
69
69.9
70.6
71.2
72
72
13,65
12,87
12,09
11,31
10,53
9,75
9,75
Angka partisipasi kasar tingkat SD/MI (%)
1.4 Angka pendidikan yang ditamatkan (%)
Angka pendidikan yang ditamatkan PT (%) 1.5 Angka Partisipasi Murni (%)
2 Kesehatan 2.1 Angka kelangsungan hidup bayi /1000 2.2 Angka usia harapan hidup (tahun) 2.3 Persentase balita gizi buruk (%) 3 Pertanahan
__________________________________________________________________ IX - 1 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
No.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Tahun 2010
Target Capaian Setiap Tahun Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Fokus Seni Budaya dan Olahraga 1 Kebudayaan 1.1 Jumlah grup kesenian
159
159
159
159
159
159
159
2 Pemuda dan Olahraga 2.1 a.
Jumlah klub olahraga
82
92
102
112
122
132
132
2.2 b.
Jumlah sarana dan prasarana olahraga
95
95
126
140
158
162
162
ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib 1 Pendidikan 1.1 Pendidikan dasar: 853/1000
873/1000
892/1000
911/1000
931/1000
950/1000
950/1000
1.1.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah per 10000
55,4/10000
56,3/10000
57,3/10000
58,2/10000
59,1/10000
60/10000
60/10000
1.1.3 Rasio guru/murid per 10000
27,3/10000
28,9/10000
30,4/10000
31,9/10000
33,5/10000
35/10000
35/10000
1,05/1000
1.24/1000
1,43/1000
1,62/1000
1,81/1000
2/1000
2/1000
1.1.1 Angka partisipasi sekolah per 1000
1.1.4 Rasio guru/murid per kelas rata-rata /1000 1.2 Pendidikan menengah:
682/1000
695/1000
709/1000
723/1000
736/1000
750/1000
750/1000
31,3/10000
33/10000
34,8/10000
36,5/10000
38,3/10000
40/10000
40/10000
7,6/10000
8,6/10000
8,5/10000
9/10000
9,5/10000
10/10000
10/10000
0,9/1000
1.0/1000
1,2/1000
1,3/1000
1.4/1000
1,5/1000
1,5/1000
99.53
99.98
100
100
100
100
65,29%
72,23%
79,17%
86,12%
93,06%
100%
100%
82,32
85,86
89,39
92,93
96,46
100
100
1.5.1 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI (%)
0,17
0,15
0,12
0,10
0,07
0,05
0,05
1.5.2 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs (%)
1,21
0,14
0,11
0,07
0,04
0,01
0,01
1.5.3 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA (%)
1,04
0,84
0,64
0,44
0,24
0,04
0,04
1.6.1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI (%)
99,07
99,28
99,44
99,63
99,81
100
100
1.6.2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (%)
92,07
92,66
93,24
93,83
94,41
95
95
1.6.3 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (%)
86,05
86,84
87,63
88,42
89,21
90
90
1.6.4 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (%)
99,97
99,98
99,99
100
100
100
100
1.6.5 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%)
80.03
82,02
84,02
86,01
88.01
90
90
1.2.1 Angka partisipasi sekolah per 1000 1.2.2 Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah per 10000 1.2.3 Rasio guru terhadap murid /10000 1.2.4 Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata per 1000 1.2.5 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%) 1.3 Fasilitas Pendidikan: 1.3.1 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 1.3.2 Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik (%) 1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): 1.5 Angka Putus Sekolah:
1.6 AngkaKelulusan:
__________________________________________________________________ IX - 2 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
No.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Tahun 2010
Target Capaian Setiap Tahun Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
2 Kesehatan 2.1 Rasio posyandu per satuan balita 2.2 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
17.28/1000
17.82/1000
18.37/1000
18.91/1000
19.96/1000
20/1000
20/1000
0.05/1000
0.07/1000 1
0.08/1000 1
0.09/1000 1
0.1/1000 1
0.1/1000 1
1
0.06/1000 1
2.4 Rasio dokter per satuan penduduk
0.143/1000
0.145/1000
0.147/1000
0.148/1000
0.149/1000
0.150/1000
0.150/1000
2.5 Rasio tenaga medis per satuan penduduk
0.151/1000
0.152/1000
0.154/1000
0.156/1000
0.158/1000
0.160/1000
0.47
2.6 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%)
92.66
93.13
93.6
94.07
94.54
95
2.34
2.7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)
78.19
80
83
86
88
90
16.81
2.8 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%)
72.11
75
85
90
95
100
3.36
100
100
100
100
100
100
100
93.35
93.5
93.75
94
94.25
9500
9500
2.11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (%)
100
100
100
100
100
100
100
2.12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%)
100
100
100
100
100
100
100
62.91
65
72
75
77
80
80
2.14 Cakupan puskesmas (%)
1.38
1.4
1.42
1.44
1.46
1.48
1.48
2.15 Cakupan pembantu puskesmas (%)
1.46
1.48
1.5
1.52
1.54
1.56
1.56
2.3 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
2.9 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%) 2.10 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%)
2.13 Cakupan kunjungan bayi (%)
3 PekerjaanUmum 3.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 3.2 Rasio Jaringan Irigasi
751,76
798
825
900
1090
1150
1150
14,28
19,28
24,28
29,28
34,28
39,28
39,28
3,73
3,73
3,73
3,73
3,73
4,73
4,73
3.4 Persentase rumah tinggal bersanitasi
12,15
17,15
22,15
27,15
32,150
37,15
37,15
3.7 Rasio rumah layak huni
98,45
98,45
98,45
98,45
98,45
99,00
99,00
14,31
17,31
20,31
23,31
26,31
26,31
3.3 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
3.8 Rasio permukiman layak huni 3.9 Panjang jalan dilalui Roda 4 3.10. Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) 3.11 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) 3.12 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air ( minimal 1,5 m)
9,17 11,31 160.6
200
230
265
288
300.5
751,76
801,76
851,76
901,76
951,76
1.001,76
1.001,76
11,26
16,26
21,26
26,26
31,26
31,26
6,26
4 Perumahan 4.1 Rumah tangga pengguna air bersih (%)
38.37 90,91
48,37
58,37
68,37
78,37
88,37
88,37
4.2 Rumah tangga pengguna listrik (%)
91,91
92,91
93,91
94,91
95,91
95,91
4.3 Rumah tangga ber-Sanitasi (%)
12,15
17,15
22,15
27,15
32,150
37,15
37,15
4.4 Lingkungan pemukiman kumuh
__________________________________________________________________ IX - 3 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
No.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
4.5 Rumah layak huni
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun 2010 117.515.
Tahun 2011 121.04
Tahun 2012 124.672
Tahun 2013 128.412
Tahun 2014 132.264
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD Tahun 2015 136.232 136.232
5 Penataan Ruang 6 Perencanaan Pembangunan 6.1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
6.2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
6.3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
100
100
100
100
100
100
2352
2400
2430
2500
2555
2700
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,8
7.3 Jumlah uji kir angkutan umum
74,62
78,62
82,62
86,62
90,62
94,62
94,62
7.6 Kepemilikan KIR angkutan umum
2.743
3.12
3.115
3.413
3.583
3.800.
3.800.
1
1
1
1
1
1
1
76.000.
76.000.
80.000.
80.000.
80.000.
80.000.
80.000.
1.292
1.357
1.424
1.496
1.57
1.600.
1.600.
19,17
29,17
39,17
49,17
59,17
59,17
9.1 Persentase luas lahan bersertifikat
26
50
75
79
100
350
9.2 Penyelesaian kasus tanah Negara
4
4
4
4
4
20
6.4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 7 Perhubungan 7.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 7.2 Rasio ijin trayek
7.7 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) (hari) 7.8 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum 7.9 Pemasangan Rambu-rambu 8 Lingkungan Hidup 8.2 Persentase Penduduk berakses airminum
16,19
8.3 Persentase Luas pemukiman yang tertata
9,17
9 Pertanahan
9.3 Penyelesaian izin lokasi
2
10 Kependudukan dan Catatan Sipil 10.1 Rasio bayi penduduk berKTP per satuan penduduk 10.2 berakte kelahiran (%)
58
60
70
80
85
90
100
10.4 Kepemilikan KTP (%)
60
70
80
85
100
100
100
10.5 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
292
600
700
800
850
900
900
10.6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
75% Sudah
80% Sudah
100% Sudah
100% Sudah
100% Sudah
100% Sudah
100% Sudah
845/1000 PUS
889/1000 PUS
900/1000 PUS
935/1000 PUS
945/1000 PUS
945/1000 PUS
960/1000 PUS
10.7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 12.2 Rasio akseptor KB 12.3 Cakupan peserta KB aktif 12.4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
72%
75%
80%
85%
90%
95%
95%
24405
23,795
23,195
22,575
21,965
20,744
20,744
__________________________________________________________________ IX - 4 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
No.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Tahun 2010
Target Capaian Setiap Tahun Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
13 Sosial 14 Ketenagakerjaan 14.1 Angka partisipasi angkatan kerja (%)
67.59
69.07
70.55
72.03
73.51
75
14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)
78.2
79.56
80.92
82.28
85.64
85
15 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 15.1 Persentase koperasi aktif 15.4 Usaha Mikro dan Kecil
69,3
70
71
73
76
80
80
5961
0,5%
1,5%
3%
4%
6%
6318
16 Penanaman Modal 16.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 16.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) 16.3 Rasio daya serap tenaga kerja 16.4 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
20
21
22
23
24
25
25
4,848,926.21
5,473,306.22
6,092,294.63
6,705,874.84
7,314,078.46
7,916,890.48
7,916,890.48
279
279
285
285
290
290
290
63.298
65.383
65.593
66.800
66.000
66.210
393.284
19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 19.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah (Paket)
100 1
100 1
150 1
200 1
200 1
300 1
1000 1
3.07
3.34
3.62
4.79
3.79
4.17
4.17
79.38 5.2
70.6
77.65
79.96
79.96
79.36
79.36
Ada
6.3 Ada
6.5 Ada
6.6 Ada
6.9 Ada
7.2 Ada
7.2 Ada
365
100% 365
100% 365
100% 365
100% 365
100% 365
100% 365
36.6
36.6
36.6
36.6
37.96
37.96
37.96
60
60
60
60
60
60
20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 20.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 20.2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 20.4 Pertumbuhan ekonomi (%) 20.6 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah 20.7 Penegakan PERDA 20.8 Cakupan patroli petugas Satpol PP 20.10 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten 20.14 Sistim Informasi Manajemen Pemda (%) 20.15 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat 21 Ketahanan Pangan 21.1 Regulasi ketahanan pangan
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
21.2 Ketersediaan pangan utama (%)
100
100
100
100
100
100
100
23.1 Buku ”kabupaten dalam angka”
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
23.2 Buku ”PDRB kabupaten”
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 23 Statistik
24 Kearsipan
__________________________________________________________________ IX - 5 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
No.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
24.1 Pengelolaan arsip secara baku (%)
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Tahun 2010 17.5
Target Capaian Setiap Tahun Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Tahun 2015
17.5
33.9
50
83.9
100
100
12.000
0,045 12.000
0,050 12.250
0,055 12.500
0,060 12.750
0,065 13.000
0,065 13.250 25
25 Komunikasi dan Informatika 25.1 Rasio warnet terhadap penduduk 25.2 Jumlah penyebaran informasi penyelenggaraan Pemda
0,044 25
25
26
28
29
30
25.4 Web site milik pemerintah daerah
1
1
1
1
1
1
1
25.5 Pameran/expo
2
2
4
4
4
4
18
25.6 Kelompok Informasi Masyarakat
1
1
2
3
4
6
16
25.7 Dokumentasi kegiatan Pemerintah Daerah
1
1
1
1
1
1
5
25.3 Jumlah surat kabar nasional/lokal (buah)
26 Perpustakaan 31
35
35
37
40
45
35
26.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
2.985
3.11
3.421
3.832
4.164
4.628
4.623
26.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
8.655
374
510
700
800
800
12.039
13
26.1 Jumlah perpustakaan
Fokus Layanan Urusan Pilihan 1 Pertanian 1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (%) 1.2 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB (%) 4.1 Kunjungan wisata
11.6
15.85
12
12.1
12.35
23.63
24.5
25.7
26.5
26.5
27
25000
40000
55000
70000
85000
100000
100000
48011
60020
73802
90000
90831
90837
90837
2628
2765
2931
3136
3136
3136
3136
5 Kelautan dan Perikanan 5.1 Produksi perikanan 5.2 Produksi Konsumsiperikanan ikan 5.4 kelompok nelayan
__________________________________________________________________ IX - 6 RPJMD Kabupaten Agam tahun 2010-2015
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Agam Tahun 20052025, Rancangan RTRW Kabupaten Agam Tahun 2010-2030, dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Propinsi Sumatera Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, yang memuat Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih Tahun 2010-2015.
10.1
Pedoman Transisi RKPD Tahun 2016 RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 dapat digunakan sebagai
pedoman penyusunan dan acuan RKPD Tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan pembangunan dan program pembangunan dapat berlanjut, sedangkan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 telah habis masa berlakunya. Untuk mengisi kekosongan perencanaan pembangunan daerah Tahun 2016, dimana tahun yang bersangkutan pemerintah daerah sudah diharuskan menyusun RKPD Tahun 2016 sebagai pedoman dan acuan rancangan KUA APBD Tahun 2016 yang diperlukan sebagai pedoman dan acuan rancangan KUA APBD Tahun 2016 yang diperlukan sebagai pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Proses penyusunan RPJMD Tahun 2016-2020 memerlukan waktu cukup lama berdasarkan masa jabatan bupati terpilih hasil Pilkada Tahun 2015. Selanjutnya Bupati sebagai kepala daerah terpilih dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun 2015 tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan rancangan RKPD Tahun 2015 berikut penyusunan RKPD Tahun 2015.
10.2
Kaidah Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Agam Tahun 2011-2015, merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
X-1
(SKPD)
dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), perencanaan penganggaran serta merupakan pedoman bagi pemerintah Nagari dalam menyusun RPJM Nagari. RPJMD Kabupaten Agam akan menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Agam untuk Tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015. Sehubungan dengan ini ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1.
RPJMD
Kabupaten
Agam
Tahun
2010-2015
dilaksanakan
dengan
mengarahkan semua potensi dan kekuatan daerah yang sepenuhnya dijalankan secara bersama dan diarahkan oleh Bupati dalam kewajiban menyelenggarakan pemerintahan daerah; 2.
RPJMD Kabupaten Agam
Tahun 20110-2015 dilaksanakan dengan
koordinator Sekretaris Daerah, sebagai pelaksana harian penyelenggaraan pemerintahan daerah; 3.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Agam.
4.
Program-Program yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 dilaksanakan secara operasional oleh SKPD
di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Agam yang didukung instansi vertikal yang ada di wilayah Kabupaten Agam, Pemerintah Nagari, serta masyarakat termasuk dunia usaha. Oleh karena itu, SKPD Kabupaten Agam wajib menyusun Rencana Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. 5.
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 merupakan panduan pemerintah nagari dalam menyusun RPJM Nagari yang selanjutnya berfungsi untuk menyusun Rencana Strategis Nagari.
6.
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 perlu mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam agar terwujud prinsip keselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah.
10.3 Pengendalian dan Evaluasi 1.
Dalam
rangka
meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Agam Tahun 20102015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Agam berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi terhadap penjabaran
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
X-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 ke dalam Rencana Strategis SKPD Kabupaten Agam. 2.
Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 dilakukan pada tahun ketiga dan pada akhir masa jabatan Bupati terhadap indikator kinerja misi, sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap indikator kinerja program dengan data yang diperoleh dari lembaga resmi atau melakukan survey yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Agam.
BUPATI AGAM,
INDRA CATRI
RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015
X-3