PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BILLING DI HOTEL PURI YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Ariri Tripurwo Kuncoro 11.22.1385
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
Designing Information System of Billing on Hotel Puri Yogyakarta Perancangan Sistem Informasi Billing di Hotel Puri Yogyakarta
Ariri Tripurwo Kuncoro Kusnawi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Developments in the field of information technology makes a lot of companies in the field of hospitality began developing administrative system by using information technology. Billing information system based on Java was developed at Puri, the system is processing the data reservation process both check-in and check-out as well as the calculation of income per month rent. Hotel Puri is located in Malioboro, Yogyakarta. The system that is formed when using manual systems prevalent shortcomings. Examples of deficiencies in data recording is still manual, reservations, billing, data check in, check out the data and other data. For the development of its new system needed to be able to fix the old system used during this place.On this thesis, the application process begins with the design analysis to implementation. To get the new design takes the field survey. Includes creating a design created a new DFD and ERD. Application of the new billing system will be implemented at Hotel Puri to make the system becomes more computerized and data can be stored properly in the database. The system will ease the task of employee information and provide accurate information. Information systems developed billing receipts Programming Languages Java, NetBeans IDE 7.0 text editor and MySQL database.
Keywords: information systems, billing, java, NetBeans IDE 7.0, MySQL
3
1.
Pendahuluan Hotel merupakan suatu tempat penginapan atau tempat istirahat yang
diperuntukkan bagi setiap kalangan yang ingin melakukan aktifitas check in. Bisnis perhotelan sangat marak di Indonesia. Hampir semua provinsi di negeri ini telah memiliki hotel. Hotel dapat berkembang dimana saja, baik di kota besar maupun kecil. Hotel kini telah berkembang menjadi industri yang handal, menjadi salah satu penopang utama di dalam pembangunan pariwisata di negara ini. Prospek yang sangat menjanjikan dari bisnis hotel sangat menarik minat perusahaan-perusahaan dan organisasi untuk tidak ketinggalan ikut meramaikan bisnis perhotelan di Indonesia. Dari sekian banyak hotel yang tersebar di seluruh Indonesia, Hotel Puri Yogyakarta merupakan salah satu hotel yang baru saja ikut meramaikan bisnis perhotelan di Indonesia yang berada di Yogyakarta. Hotel Puri Yogyakarta mulai beroperasi bulan Agustus 2006 yang berada di lokasi yang strategis yaitu di JL.Sosrokusuman No.22 Malioboro. Hotel Puri merupakan penginapan kelas Melati satu,dimana setiap tamu yang ingin melakukan check in harus memenuhi persyaratan yang diajukan yaitu meninggalkan kartu identitas , missal : KTP, SIM, atau membayar uang sewa dimuka baik secara tunai ataupun DP (Down Payment) yaitu dimana customer membayar membayar lebih dahulu sebagian dana biaya yang dikenakan dan sisa biaya yang belum dibayar akan dibayar lain waktu. Dalam kesehariannya proses kerja karyawan masih manual dan belum terkomputerisasi sama sekali. Sehingga dari pencatatanpesanan kamar,pencatatan tamu yang check in, serta pembuatan nota tagihan masih manual, tidak hanya itu, pembukuannyapun masih manual 2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai tujuan. (Raymond, 1996:9) Menurut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2005:1) 2.2
Konsep Dasar Informasi Sumber dari informasi adalah data. Data yang merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. (Jogiyanto, 2005:8) 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
1
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sistem informasi adalah suatu
sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005:11). 3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis Sistem
3.1.1
Pengertian Analisis Sistem Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang
menjadi dasar keberhasilan sistem yang nantinya akan dihasilkan. Tahap analisis sangat penting dilakukan untuk menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Tujuan dari analisis adalah untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya. Dalam analisis sistem, pengidentifikasi masalah merupakan tahapan awal yang harus dilakukan. Masalah yang dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang menghambat proses pengembangan sistem. Permasalahan yang ada harus ditindaklanjuti untuk ditemukan solusi pemecahan sebagai alternatif agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 3.1.2
Identifikasi Masalah Permasalahan yang timbul dalam proses pengolahan data kependudukan antara
lain : a. Proses pendataan tamu hotel seperti pencatatan data tamu yg check in kurang maksimal karena masih menggunakan sistem manual. b. Proses pencatatan pesanan kamar juga masih manual sehingga bisa menyebabkan kesalahan saat ada tamu yang menanyakan. c. Proses pembuatan laporan dan nota tagihan sehingga informasi yang diperoleh tidak selalu akurat. d. Proses pembukuan juga masih manual dan sering hilang sehingga data yang ada seringkali tidak lengkap. 3.1.3 Analisis Kelemahan Sistem Untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada Hotel Puri , harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan
2
pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES (Performance, information, economy, control, eficiency, dan services). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama.Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja. 1. Analisis Kinerja (Performance) Kinerja adalah kemampuan menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran segera tercapai. Kinerja dapat diukur dari jumlah produksi (Throughput) dan waktu tanggap (Response Time). Throughput adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan saat waktu tertentu, jadi seberapa maksimal waktu yang dapat dikerjakan oleh pegawai dalam waktu tertentu. Response Time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan di tambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut dengan melihat berapa lama waktu yang diperlukan oleh pegawai dalam melakukan pekerjaan yang dapat dikatakan efektif. Hasil observasi di Hotel Puri pelayanan masih lambat dalam pelayanan Tamu Hotel, proses pencatatan data pemesanan membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit. Sedangkan respone time pemrosesan data memerlukan banyak waktu karena kegiatan pencatatan masih dilakukan secara manual, dalam pencarian data juga masih memerlukan waktu yang lama karena harus mencari data – data pada arsip yang masih berupa kertas - kertas. Pada sistem yang berjalan saat ini gagal jika dilihat dari pelayanan dan waktu responnya terhadap tamu. Sehingga Hotel Puri benar-benar membutuhkan perbaikan atas sistem yang berjalan saat ini. Dengan sistem yang baru, waktu tanggap lebih cepat, dan tamu yang dilayani lebih banyak. 2. Analisis Informasi (Information) Sistem yang dilakukan secara manual belum bisa menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Hal ini dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan, sehingga informasi laporan dihasilkan kurang akurat. Sistem yang diusulkan ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut benar-benar terjadi atau sesuai dengan keadaan, tidak ditambah ataupun dikurangi. Informasi harus jelas mencerminkan maksudnya karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi kesalahan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Pada Hotel Puri yag masih menggunakan sistem lama yang bersifat arsip-arsip yang banyak dan tidak tertata, menimbulkan kesalahan-kesalahan penyusunan data. Sehingga informasi yang disampaikan menjadi tidak jelas dan tidak akurat.
3
Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Pada Hotel Puri, informasi yang bersifat arsip menyebabkan informasinya kurang tepat waktu, misalnya ketika Manajer akan mengambil keputusan terhadap suatu kebijakan menjadi terhambat. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Pada Hotel Puri, penataan arsip data tamu sering tidak sesuai karena datadata tersebut masih terpisah-pisah. Masalah-masalah
tersebut
membutuhkan
sistem
baru
yang
bersifat
terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat dan tepat waktu serta relevan. 3. Analisis Ekonomi (Economic) Analisis ekonomi merupakan analisis yang berhubungan dengan masalah biaya. Pada Hotel Puri membutuhkan biaya yang lebih besar untuk menyediakan sarana yang mendukung proses pengolahan data. Misalnya untuk pembiayaan pembelian peralatan seperti alat tulis, pembiayaan untuk Sumber Daya Manusia yang digunakan. Dengan menggunakan sistem yang baru, biaya yang digunakan dapat dikurangi. 4. Analisis Pengendali (control) Pengendalian digunakan untuk mengurangi penyalahgunaan dari sistem, mendeteksi penyalahgunaan dari sistem, dan menjamin keamanan data dari pihak luar yang tidak berkepentingan serta menjamin keamanan data yang di simpan, untuk dijadikan informasi yang berkualitas. Sistem pengolahan data tamu secara manual akan sulit melakukan kontrol karena pemprosesan data dilakukan oleh manusia. Pada sistem lama, dokumen yang dicatat di kertas sering rusak bahkan hilang karena berbagai sebab yang sebagian besar dikarenakan oleh kelalaian pegawai, sehingga keamanan data tidak terawat dan tidak terjamin. Dengan
menggunakan
sistem
pengolahan
secara
terkomputerisasi,
pengendalian data akan lebih mudah dilakukan. 5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi berkaitan dengan bagaimana suatu sumber daya dapat digunakan dengan pemborosan seminimal mungkin. Pada Hotel Puri sistem yang lama proses pencatatan dan pengolahan data tamu masih dilakukan dengan manual, sehingga membutuhkan alat tulis untuk melakukan setiap pencatatan. Selain itu alat-alat tulis yang disediakan juga sering hilang atau rusak, sehingga sistem lama bisa dikatakan kurang
4
efisien karena lebih banyak pemborosan. Waktu yang digunakan untuk melakukan pencatatan juga lama, sehingga waktu banyak terbuang. 6. Analisis Pelayanan (Service) Pelayanan adalah hal yang menentukan apakah suatu organisasi dapat mencapai tujuan dari pembentukan kebijakan atau tidak. Fokus analisis pelayanan adalah tinjauan sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Sejauh ini pelayanan Hotel Puri terhadap tamu tidak memuaskan. Tamu hotel harus menunggu lama. Sehingga Hotel Puri membutuhkan sistem yang baru untuk meningkatkan pelayanan terhadap Tamu yang akan check in. 3.1.4
Analisis Kebutuhan Sistem
3.1.4.1 Kebutuhan Fungsional (functional requirement) 1. Manager Manager adalah user yang mengendalikan sistem pada bagian server, pada user ini kendali penuh terhadap sistem ini dilakukan mulai dari olah data tamu, transaksi pemesanan sampai dengan macam – macam laporan baik laporan keuangan sampai laporan data tamu. Berikut adalah detail kebutuhan fungsional dari user manager : a.
Bisa mengolah data kamar.
b.
Bisa mengolah data jenis.
c.
Bisa mengolah data petugas atau receptionist.
2. Admin/Receptionist Receptionist adalah petugas yang mengolah data tamu dan data transaksi pemesanan suatu kamar. Berikut adalah detail kebutuhan fungsional dari receptionist. a. Mengolah data tamu b. Mengolah data transaksi pemesanan 3.1.4.2 Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan nonfungsional merupakan faktor-faktor pendukung sistem agar sistem bekerja optimal. Berikut adalah kebutuhan nonfungsionalnya : 1. Kebutuhan perangkat keras untuk server aplikasi
a.
Processor Intell Dual Core 620 (Box)
b.
Motherboard Gigabyte GA-G31M-ES2L
c.
Memory DDR 2 Visipro 2Gb
d. Hard Disk Samsung 250 Gb Sata e. Monitor LED 16” Acer f. Mouse Genius Netscrool 120 PS/2 5
g. Keyboard LOGITECH Classic keyboard PS/2 K100 h. Stabilizer Kasugawa i. UPS Prolink Pro j. Printer Cannon IP 2770 Standart k. Cassing chassis A-Open ES-55G l. DVD-RW Lite on Sata 2.
Kebutuhan perangkat lunak untuk klien dan server aplikasi Microsoft windows XP Profesional sebagai sistem operasi
3.
Sumber Daya Manusia (Brainware) Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam pengembangan suatu
sistem. Dalam pengembangan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti kinerja sistem, dapat mengoperasikan sistem, dan memelihara sistem.Kebutuhan
tahapan
pembuatan sistem adalah : a. Analis Sistem, bertugas mempelajari, menganalisa, dan memberikan penjelasan sistem yang dibuat. b. Programmer, bertugas merancang program sesuai dengan spesifikasi sistem yang diarahkan oleh analis ke dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. c. Operator, bertugas untuk mengoperasikan sistem yang telah dibuat berupa penginputan dan pengeditan data. 3.1.5
Analisis Kelayakan Sistem Tujuan dari analisis kelayakan sistem adalah untuk mengetahui apakah sistem
baru yang telah dibuat sudah layak atau belum. Hal tersebut dimaksudkan agar sistem yang dibuat benar-benar bermanfaat. 3.1.5.1 Analisis Kelayakan Operasional Kelayakan operasional berhubungan dengan beberapa aspek. Sistem dikatakan layak secara operasional jika telah menyelesaikan masalah yang ada pada sistem yang lama, memenuhi tujuan serta menghasilkan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Dalam segi pengoperasiannya, sistem informasi ini
dibuat user friendly
sehingga mudah untuk digunakan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka sistem informasi ini layak untuk diterapkan. 3.1.5.2 Analisis Kelayakan Hukum Perancangan sistem dikatakan layak secara hukum jika hasil dari perancangan sistem tidak boleh menimbulkan masalah di kemudian hari akibat melanggar hukum yang berlaku, misalnya kelayakan dalam legalitas perangkat lunak yang digunakan.
6
Sistem informasi ini dirancang dengan memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku. Berdasarkan uraian di atas, maka sistem dapat dikatakan layak secara hukum. 3.1.5.3 Analisis Kelayakan Teknologi Secara teknis, teknologi yang digunakan untuk pengembangan sistem mudah didapatkan. Perangkat keras dan perangkat lunak untuk membangun aplikasi ini sudah banyak tersedia di pasaran dan telah banyak pihak yang sudah menggunakannya. Penggunaan teknologi komputer dapat diterapkan dalam sistem baru karena system lama masih manual. System baru ini diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari system yang lama. 3.1.5.4 Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan system informasi dianggap sebagai investasi, yaitu pengeluaran sumber daya untuk mendapatkan manfaat dimasa yang akan datang. Sebuah sistem yang dikembangkan dapat dinyatakan layak secara ekonomi apabila manfaat yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian aspek untung rugi jadi pertimbangan utama dalam pengembangan sistem. Agar tidak terjadi pemborosan sumber daya maka perlu dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan manfaat untuk menentukan apakah proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. 3.1.5.5 Komponen-Komponen Biaya Untuk menganalisis biaya atau efektifitas, diperlukan komponen biaya. Biaya yang berhubungan dengan pengembangan Sistem Informasi Billing pada Hotel Puri meliputi pembiayaan perangkat keras. 3.2
Perancangan Sistem Perancangan sistem bagian awal dari pembuatan sistem informasi dimana
tahapan ini bertujuan untuk memberikan ketentuan bentuk dan proses pada perangkat lunak yang dibuat agar pembuatan program tidak menyimpang dari aturan dan hasil analisis yang telah diterapkan pada perancangan program.
7
3.2.1
Flowchart sistem yang diusulkan Kamar
Bed
Customer
Input Kamar
Input Bed
Input Customer
Olah Data Kamar
Olah Data Bed
Olah Data Customer
Kamar
Bed
Customer
Data Kamar
Data Bed
Data Customer
Pembuatan Lap.Customer
Laporan Customer
Input Dp Input Check In
Olah Data Dp Olah Data Check In
Input Bed Input Check Out
Kwitansi Dp
Olah Data bed
Check In
Olah Data Check Out Pembuatan Lap. Check In
Trans_Bed
Pembuatan Lap. Check Out
Kwitansi
Trans_bayar
Laporan Check In
Gambar 3.1 Flowchart
8
Pembuatan Lap Check Out
Pembuatan Lap. Trans_Bayar
Laporan Check Out
Laporan Trans_Bayar
3.2.2
Diagram Konteks Sistem Billing yang Diusulkan
Admin
Costumer
Data Kamar, Data Bed, 0 Bill
Data Check In, Check
Sistem
Out, Data Customer,Dp
Billing Perhotelan
Laporan Data Customer,Check
Manajer
In,Check Out, Laporan Keuangan
Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Billing yang diusulkan 3.2.3
DFD Level 0
Gambar 3.3 DFD Level 0
9
3.2.4
DFD Level 1 Proses Master/Pendataan (Diagram Detail )
1.1P
Admin
Data
Rekam
D1
Kamar
Kamar Proses Data Kamar Data Bed
Rekam Data Bed
Proses Data Data Customer
Bed
D2
1.2P
1.3P
Rekam Data D3
Customer
Bed
Customer
Proses Data Gambar 3.4 Level 1 Proses Master/Pendataan(Diagram Detail) DFD Level 1 Proses Transaksi (Diagram Detail ) Customer
D1 Kamar Ambil Data Kamar
ADMIN Data Dp
Data Customer
Dp
D3 Customer
Kwitansi Dp
D7 Trans_Bayar
Trans_Bayar
Dp
D8 Dp Customer
Data Check In
Kamar
Check In
D4 Trans_CheckIn
Ambil Data Check In Bed
Trans_Bed
D6 Trans_Bed
Ambil Data Dp
3.2.4
Ambil Data Bed Ambil Data Check In Customer
Bill
Check Out Data Check Out Data Trans_Bayar
D7 Trans_Bayar
Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Transaksi
10
D5 Trans_CheckOut
3.2.5 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan (Diagram Detail ) 3.1P LAPORAN CUSTOMER
D3 Customer
3.2P LAPORAN CHECK IN
D4 Trans_CheckIn
Manager 3.3P LAPORAN CHECK OUT
D5 Trans_CheckOut
3.4P LAPORAN KEUANGAN
D7 Trans_Bayar
Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan 3.3
Perancangan Input dan Output Program
3.3.1
Rancangan Form Menu
SISTEM INFORMASI BILLING HOTEL PURI MASTER
TRANSAKSI
LAPORAN
PROGRAM
Jenis Kamar
Check In
Customer
Logout
Pengguna
Check Out
Bed
Pengaturan
Kamar
Trans Bed
Kamar
Keluar
Customer
Check In
Bed
Check Out Trans Bed
Gambar 3.7 Rancangan Form Menu 4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Program
11
Tahap
implementasi
system
(system
implementation)
merupakan
tahap
meletakkan system supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Implementasi juga merupakan penerapan dari elemen-elemen yang telah didesain dalam bentuk pemrograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan. 4.1.1
Kegiatan Implementasi
Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan Database 2. Pembuatan Program 3. Pengetesan Sistem 4.1.2
Pembuatan Database Pada implementasi databaseakan membahas tentang pembuatan database dan
tabel-tabel pada aplikasi system informasi billing hotel, berikut proses pembuatan tabel dan databasenya. 4.1.3
Pembuatan Program
1. Menyiapkan form dan program utama Dalam pembuatan program yang pertama yaitu menyiapkan form dan menu utama. Form utama akan mengendalikan jalannya semua pengolahan yang ada di sistem informasi billing hotel. Agar pengolahan dapat berjalan dengan sesuai prosedur yang telah ditentukan maka harus membuat media pemanggilan untuk setiap pengolahan data. 2. Membuat form utama dan menu Form utama merupakan halaman yang berada paling depan ada saat program dijalankan. Form utama biasanya digunakan untuk mengontrol semua modul atau bagian program yang ada di dalam system yang dibuat. Di dalam form utama, kita dapat mengontrol program-program lain dengan cara mengaitkannya dengan link. Link tersebut dapat dibuat dengan menggunakan tombol. berikut ini
12
Gambar 4.1 Pembuatan Menu Utama 3. Membuat Program Master Data a. Program Data Customer Data Customer digunakan untuk menyimpan data customer. Setiap proses pengolahan transaksi hotel memerlukan data customer.
Gambar 4.2 Pembuatan Form Customer b. Program Data Kamar Data kamar digunakan untuk menyimpan data kamar.
Gambar 4.5 Pembuatan Form Data Kamar
13
c.
Program Data Bed Digunakan untuk menyimpan data bed. Berikut ini akan ditampilkan listing pembuatan tombol edit untuk form Data Bed.
d. Program Data Jenis Kamar Digunakan untuk menyimpan data jenis kamar. Setelah kita melakukan input data jenis kamar, lalu kita klik tombol simpan. Maka data akan disimpan di database. e. Program Data Pengguna Digunakan untuk menyimpan data pengguna. f.
4.1.4
Menyiapkan class untuk koneksi
Pengetesan Program Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pada pengetesan program, masing-masing program yang telah berjalan dengan benar dan baik bukan berarti program tersebut juga akan berjalan dengan program yang lainnya dalam system dengan baik. Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasi perlu dites kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output dengan program lainnya. 1. Kesalahan Kode Pemrograman (syntax error) Kesalahan ini terjadi jika kode program yang ditulis tidak sesuai dengan prosedur penulisannya. 2. Kesalahan Proses (run time error) Kesalahan ini menyebabkan program berhenti sebelum waktunya selesai karena compiler menemukan kondisi yang belum terpenuhi dan tidak layak untuk dikerjakan. Kesalahan ini juga relatif mudah ditemukan, karena juga ditunjukkan letak serta sebab kesalahan.
14
3. Kesalahan Logika (logical error) Kesalahan ini terjadi pada logika program yang dibuat. Kesalahan ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahan dan tetap akan didapatkan hasilnya hasil proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan ini merupakan kesalahan yang berbahaya, hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang menggunakannya.
4.2
Manual Installasi
4.3
Pengujian Sistem Pengujian system dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat program
aplikasi yang telah dirancang. Pengujian dilakukan dengan membandingkan system lama dengan system baru dalam proses di segala aspek.
4.3.1
Black Box Testing Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang
disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau megeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Jika da unit yang tidak sesuai outputnya maka untuk menyelesaikannya diteruskan dengan pengujian kedua, yaitu white box testing. 4.3.2
White Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk
meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki kemudian di-compile ulang. 4.4
Pemilihan dan Pelatihan Personil Pemilihan personil yang sangat penting karena personil-personil tersebut yang
nantinya akan terlibat langsung dengan program aplikasi yang telah dibangun oleh analis dan programmer untuk memenuhi kebutuhan. Jika personil tidak mendapatkan latihan yang baik, maka program aplikasi tidak dapat dijalankan dan itu berarti program aplikasi yang telah dirancang tidak bermanfaat bagi hotel dan akan mengakibatkan kerugian bagi pihak hotel yang telah mengeluarkan dana untuk mendapatkan program tersebut.
4.5
Konversi Sistem Konversi
system
merupakan
suatu
proses
untuk
menerapkan
atau
mengimplementasikan suatu system baru agar dapat dioperasikan secara tepat dan benar. Pendekatan yang lebih sesuai dengan resiko yang relative kecil adalah dengan
15
menggunakan konversi parallel, yaitu mengoperasikan system yang lama dan system yang baru secara bersama-sama selama periode waktu tertentu. Kebaikan konversi parallel adalah memberikan keamanan yang tinggi dari resiko kegagalan system yang baru. Jika system yang baru gagal maka system yang lama bisa beroperasi. Sedangkan kekurangan dari system ini adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan karena harus menjalankan dua system secara bersamaan. Akhir dari sebuah konversi dapat diambil kesimpulan apakah system lama masih terus digunakan atau dihentikan.
4.6
Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan dilakukan untuk perangkat system ataupun system itu sendiri. Hal
ini bertujuan agar system dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan perangkat system sendiri dimulai dari perangkat keras dimana sistenm dijalankan dan dikontrol. Pemeliharaan perangkat system dapat dilakukan dengan berkala secara teratur.
4.7
Manual Program Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program.
Perancangan manual program dilakukan bila seluruh rancangan database dan perancangan input serta output aplikasi telah selesai. Diharapkan dengan manual program ini, penggunaan aplikasi menjadi sesuai prosedur yang baik dan hasil sesuai harapan. 5.
Penutup
5.1
Kesimpulan Berdasarkan uraian penjelasan dan pembahasan pada keseluruhan bab pada
skripsi “Sistem Informasi Billing di Hotel Puri Yogyakarta” maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Diterapkannya sistem informasi yang baru, memberikan penghematan waktu dalam mengolah data hotel. Proses pengolahan dengan sistem yang lama dapat memakan waktu 15 menit, sedangkan sistem yang baru dapat melakukan proses pengolahan data dalam waktu 5 sampai 7 menit . 2. System informasi billing yang diusulkan dapat meringankan pekerjaan admin. Karena admin akan lebih mudah dalam mengolah data hotel untuk dijadikan laporan. Selain itu, data yang dihasilkan akan lebih akurat kebenarannya.
5.2
SARAN Penulis menyadari dalam pembuatan system ini masih terdapat banyak
kekurangan yang dapat diperbaiki maupun dilengkapi oleh pengembang selanjutnya. Maka penulis menyarankan kepada Hotel Puri Yogyakarta dan semua pihak yang terlibat di dalamnya supaya dapat memperbaiki dan memperhatikan hal-hal seperti berikut ini:
16
1. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kegiatan pengolahan data, perlu ditingkatkan ketelitian personil untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam sistem, oleh karena itu diperlukan adanya tenaga ahli yang menguasai bidang komputer yang telah dikembangkan. 2. Perlu pemeliharaan sistem secara rutin dan berkala, agar tidak terjadi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan seperti virus-virus yang bisa merusak program. 3. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan lagi dengan interface yang lebih baik dan menarik serta perlu diterapkan secara terarah, terpadu dan menyeluruh. 4. Sebuah software yang baik hendaknya selalu diperbaharui secara teratur, sehingga tidak ketinggalan dengan teknologi yang berkembang. 5. Keamanan
aplikasi
harus
terjamin,
sehingga
isinya
dapat
dipertanggungjawabkan.
Daftar Pustaka Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. McLeod, Raymond Jr. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.
17