ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN HANDPHONE PADA JUNIOR CELLULER DI AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh : Anggun Saindriyono 06.12.1901
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
1
2
ANALYSIS AND DESIGN INFORMATION SYSTEMS SALES MOBILE AT JUNIOR CELLULER IN AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN HANDPHONE PADA JUNIOR CELLULER DI AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA Anggun Saindriyono Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Currently very rapid technological developments. This strongly supports and is required to help the smooth performance and presentation of information in an institution or company. Application of information technology as a means for data processing, data depository, and disseminate information quickly and accurately. Created useful technologies to facilitate and help load activity in everyday life. Computer-based information technology is one technology that tends to be more easily and quickly accepted by the community. Research methodology starts by collecting data, collected data was processed after the system starting from system analysis, system design, system testing and implementation of the system. By making application of the sale, it will assist in conducting counter-party data processing relating to the sale and purchase transactions.
Keywords : technology, systems, information counters, the buyer.
3
1,. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang secara cepat, saat ini menuntut kita untuk dapat mengikutinya, salah satu dari teknologi ini adalah kecanggihan seperangkat alat elektronik yang dapat bekerja secara cermat dan cepat yaitu komputer. Komputer berfungsi membantu tugastugas manusia sehingga memberikan manfaat yang cukup besar. Dalam hal ini, bukan berarti manusia tidak dapat mengerjakan apa yang dikerjakan komputer. Komputer dapat bekerja lebih cepat, cermat, tepat dan akurat, komputer juga dapat menyimpan banyak memori dalam bentuk file tertentu dengan aman. Dan berbagai fungsi yang ada dalam suatu perusahaan, fungsi pemasaran adalah salah satu fungsi yang sangat penting dan harus diperhatikan serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya pemasaran adalah salah satu faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Secara tidak langsung untuk mencapai sukses pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang menguntungkan dalam jangka panjang. Begitu pula dengan Junior Celluler, counter ini sebagai salah satu industri yang bergerak dalam bidang jasa, harus selalu meningkatkan pelayanan untuk memberikan kepuasan bagi para tamutamunya. Pada counter ini alat yang digunakan untuk meningkatkan operasi dalam suatu usaha penyajian laporan masih menggunakan sistem manual. Sebagai akibat pelayanan kepada para tamu-tamunya dan laporan sistem penjualan pada atasan menjadi lebih lama. Selaran dengan berkembanganya perekonomian sekarang ini, khususnya bagi perkembangan bisnis celluler agak menurun, maka setiap hari harus berusaha membuat counter tersebut menjadi lebih baik dengan demikian sistem komputerisasi diperlukan guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, terutama dalam hal penjualan, 2.
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Pengertian Sistem Untuk memahami makna sistem digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan elemen.
1. Pendekatan Prosedur Yaitu semua kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan. 2. Pendekatan Elemen
4
Yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem. 2.1.2
Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. 2.2
Konsep Dasar Informasi
2.2.1
Pengertian Informasi John Burch dan Gary Grundit Ski mendefinisikan informasi sebagai berikut “ Informasi adalah data yang telah di letakkan dalam konteks yang lebih berarti yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan dalam pembuatan keputusan “. Dari definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah : a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak yang menerimanya. b. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. c.
Digunakan untuk pengambilan keputusan.
a. Kualitas Informasi Informasi yang berkualitas tentu akan membangun fungsional manajemen dalam mengambil keputusan organisasi. Informasi internal atau eksternal harus berkualitas. Untuk itu sebagai ukuran sebuah informasi dapat dilihat sebagai berikut : 1) Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin mungkin mengalami banyak gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. 2) Tepat waktu (Up to date) Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah asing tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkanya. 3) Relevan (Relevance)
5
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dengan lainya adalah berbeda. 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995).
2.4
Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level
manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM (sistem informasi manajemen) didefinisikan oleh George M.Scott sebagai berikut : Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi. 2.5
Konsep Penjualan Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang
lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah penjualan dapat diartikan sebagai berikut : “menjual adalah ilmu dan seni untuk mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan”. Konsep tersebut mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukan penolakan pembelian sehingga harus dibujuk untuk membeli. Konsep tersebut juga mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian. Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut: 1.
Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari produknya.
2.
Para konsumen tidak akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak tanpa mendapat dorongan.
3.
Para pembeli kemungkinan akan melakukan pembelian lagi, seandainya tidak membeli masih ada konsumen lain. 2.6 Konsep Arsitektur sistem
6
Dalam hal arsitektur adalah perencanaan bagaiman sistem akan didistribusikan di antara komputer-komputer yang ada dan perangkat lunak dan perangkat keras apa yang akan digunakan untuk masing-masing komputer 2.6.1
Konsep Arsitektur Stand Alone
Pada arsitektur ini database dan aplikasi database ditempatkan pada mesin(computer) yang sama. Arsitektur ini adalah arsitektur yang paling sederhana dan dirancang untuk single user. Database yang digunakan adalah database lokal. 2.6.2
Konsep Arsitektur Client Server
Arsitektur ini merupkan dari dua
komponen utama yaitu client dan server. Apliksi database
berada pada mesin client. Sedangkan pada server terdapat remote database sever dan database yang akan diskses. Aplikasi jenis ini juga sering disebut sebagai two-tiered application. Jika aplikasi juga ditempatkan di mesin yang sama dengan server yang berisi remote database server, aplikasi ini juga tetap disebut two-tiered application, karena aplikasi dan database server beroperasi pada dua sistem independent yang berbeda. 2.7
Konsep Pemodelan Sistem 2.7.1
Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan
antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman. 2.7.2
Data Flow Diagram (DFD) Pemodelan Proses yakni mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu.
Ada banyak cara untuk
merepresentasikan proses model. Salah satu cara yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD).
Ada 2 jenis DFD yaitu DFD Logis dan DFD Fisik.
DFD logis
menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana user akan menjalankan sistem tersebut sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model berikut implementasi pemrosesan informasinya.
7
2.8
Sistem Informasi Penjualan Sistem informasi penjualan dapat didefinisikan sebagai berikut : “sistem informasi penjualan adalah suatu struktur yang berlanjut dan saling berkait dari orang, peralatan dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menyaring, menganalisis dan mengembangkan informasi yang spesifik, tepat waktu dan teratur untuk digunakan oleh para pengambil keputusan dibidang
penjualan
dengan
tujuan
menyempurnakan
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengendalian penjualan. 2.8.1
Perancangan Sistem Basis Data Merancang database merupakan hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang.
a. Teknik Normalisasi Merupakan
proses
pengelompokan
data
elemen
menjadi
tabel-tabel
yang
menunjukkan entity dan relasinya, pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi apakah ada kesulitan saat menambah, mengubah, mencoba atau menghapus data suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut di pecah pada beberapa table lagi, atau dengan kata lain bahwa perancangan belum mendapat hasil yang optimal. b. Field Atau Atribute Kunci Dalam setiap field selalu terdapat kunci yang berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record: 1) Candidate Key Adalah satu atribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. 2) Primary Key Adalah satu atribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik tetapi dapat juga mewakili setiap kejadian dari suatu entity. 3) Alternative Key Adalah kunci kandidat yang tidak digunakan sebagai primary key. 4) Foreign Key Adalah suatu atribute yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya. c. Kekurangan dalam Basis Data
8
Suatu basis data yang baik memiliki beberapa kekurangan yang di perhatikan pada pembuatan file data base nya, antara lain sebagai berikut: 1)
Redundansi dan Inkonsistensi Data Redundansi berarti melakukan penyimpanan data yang sama di beberapa tempat. Hal ini menyebabkan pemborosan atau in-efisiency dan menimbulkan inkonsistensi data karena bila terjadi perubahan data maka data harus di rubah di beberapa tempat.
2)
Security Data Basis data yang baik, menerapkan aturan-aturan yang berhubungan dengan keamanan sistem. Hal ini membuat tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data. Keamanan tersebut juga dapat diatur dan disesuaikan baik di tingkat basisdata atau aplikasinya.
3)
Data Integrity Di depan sudah dijelaskan bahwa dalam sebuah sistem basis data berisikan banyak file database yang saling berhubungan. Integritas data yang dimaksud menyangkut bagaimana mengatur kaitan antar file tersebut agar dapat melakukan transaksitransaksi secara efisiensi.
4)
Data Acces Pada suatu database perlu dibuat suatu manajemen pengelolaan untuk mengakses data yang dikenal sebagai DBMS (Data Management System). Hal itu dilakukan supaya data dalam basis data harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan mempunyai hak untuk mengaksesnya.
5)
Data Independence Sebuah program dalam sistem basis data, harus dipisahkan dengan database yang ada. Ini artinya perintah DBMS terhadap database karena apapun perubahan terhadap database semua perintah akan stabil tanpa ada yang dirubah.
2.12
Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui, serta menguji, menginstal dan memulai penggunaan sistem yang baru. Secara umum tujuan dari tahap implementasi ini adalah untuk melaksanakan uji coba atas konsep pengembangan sistem yang telah disusun. Dalam tahap ini kegiatan dititik beratkan pada penelitian apakah konsep sistem yag telah disusun itu dapat dilaksanakan dengan benar atau tidak. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :
9
1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan terpusat (integrated information system) agar dapat diolah sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi. 2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi informasi yang dibutuhkan. 3. Melakukan penerapan serta peralihan sistem lama ke sistem yang baru sebagai keputusan terakhir dalam tahap pembangunan / pengembangan sistem informasi yang dibarengi dengan pembuatan laporan pengembangan sistem untuk keperluan pamakai.
3.ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Definisi Analisis Sistem menurut Mc Leod adalah suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada. Menurut
Pressman
yakni
kegiatan
menemukan
atau
mengidentifikasikan
masalah,
mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem. Sedangkan menurut Yourdan suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data. Adapun secara umum analisis sistem yakni memandang, mengamati dan menyimpulkan konsep sistem berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.
3.2 .1Analisis Kelemahan Sistem Analisis terhadap kelemahan sistem lama bertujuan untuk menunjukkan masalah-maslah yang menggangu sistem lama. Untuk mengidentifikasi masalahmasalah yang ada maka dilakukan analisis PIECES, yaitu analisa terhadap Performance (kinerja), Information (Informasi), Economy (Ekonomi), Control (Pengendalian), Efficiency (Efisiensi) dan Service (Layanan). Hasil analisa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat
sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah
produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Jumlah produksi (throughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama waktu
10
tertentu. Waktu tanggap (response time) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. Melihat kondisi dan situasi dilapangan, kinerja Counter Junior Celluler dalam pengolahan data penjualan selama ini masih bersifat manual sehingga pemrosessan data masih kurang efektif jika ditinjau dari troughput dan response time, hal ini dilihat dari dalam proses pencarian data, pembuatan laporan masih menggunakan manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. (b) Analisis Informasi (Information) Laporan-laporan yang sudah diproses akan digunakan sebagai informasi yang sangat dibutuhkan oleh manajemen didalam pengambilan keputusan. Analisis informasi bertujuan untuk menganalisis kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang berkualitas. Kualitas suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Tepat waktu (Up to date), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Dari hasil analisis terhadap informasi yang ada pada Counter Junior Celluler, didapatkan bahwa informasi yang dihasilkan masih sering terjadi kesalahan dan tidak tepat waktu serta menghasilkan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang mengakibatkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak berkualitas. (c) Analisis Ekonomi (Economy) Analisi ekonomi adalah penilaian terhadap sistem dalam pengurangan biaya dan keuntungan yang didapat dari sistem yang dikembangkan. Sistem ini akan memberikan penghematan
biaya operasional dan meningkatkan keuntungan
perusahaan. Secara ekonomis sistem yang ada saat ini membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit seperti untuk membeli accessories, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan biaya yang dikeluarkan oleh Counter Junior Celluler sangat tidak seimbang dengan manfaat yang didapatkan.
(d) Analisis Kontrol (Control)
11
Sistem yang digunakan harus dapat mengamankan data dari kerusakkan, misalnya dengan membuat back up data. Selain itu, sistem yang digunakan harus dapat digunakan untuk mengamankan data dari akses yang tidak diijinkan. Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa sistem Counter Junior Celluler yang sedang berjalan sangat tidak aman, karena tidak adanya pembatasan hak akses terhadap informasi yang ada. Laporan-laporan dan dokumen-dokumen yang ada masih diletakkan secara terbuka dan sembarangan di kantor sehingga orang lain dengan mudah mengakses informasi yang ada. (e) Analisis Efisiensi (Efficiency) Analisis
efisiensi
berhubungan
dengan
sumber
daya
yang
ada
guna
meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem yang dikembangkan adalah pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi manusia, informasi, waktu, biaya, dan peralatan. Pemakaian waktu dan sumber daya manusia yang tidak tepat dapat menyebakan pemborosan. Pada sistem lama dibutuhkan waktu yang lama untuk mengolah datadata dan membuat laporan-laporan. (f) Analisis Layanan (Service) Layanan
merupakan
salah
satu
aspek
yang
sangat
penting
didalam
kelangsungan suatu perusahaan. Oleh karena itu layanan terhadap pelanggan maupun karyawan haruslah ditingkatkan secara maksimal supaya bisnis berjalan dengan lancar. Dalam sistem lama pelayanan terhadap karyawan masih sangat buruk, karena karyawan masih harus membutuhkan waktu yang lama untuk membuat laporan yang juga memerlukan ketelitian yang sangat tinggi sehingga terkadang bisa membuat karyawan stres. Sedangkan pelayanan terhadap pelanggan juga masih sangat buruk karena dalam satu pelayanan membutuhkan waktu yang lama, sehingga membuat pelanggan tidak puas.
4. PEMBAHASAN 4.1
KONVERSI SISTEM Konversi sistem merupakan proses untuk menempatkan sistem baru agar siap untuk
diimplementasikan. Adapun konversi sistem yang diterapkan pada counter junior celluler adalah : 1. Konversi Pararel Pendekatan konversi pararel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu. Kedua sistem ini dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar telah beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama dihentikan.
12
Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan konversi langsung. Kelebihan dari pendekatan ini terletak pada penyediaan proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Jika sistem yang baru gagal, sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahan dari pendekatan ini adalah terletak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai jalanya dua sistem.
Dalam analisis dan desain aplikasi ini digunakan pendekatan konversi pararel dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Sistem baru yang dibuat belum tentu berhasil, sehingga perlu adanya perlindungan atau proteksi terhadap jalanya sistem yang lama tetapi dalam jangka waktu tertentu. b. Selama jangka waktu yang ditentukan sistem lama dan sistem baru beroperasi secara bersama, sehingga dapat dilihat apakah sistem yang baru sudah dapat berjalan dengan baik dan benar atau belum. c.
Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan sistem baru tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya maka masih ada sistem yang lama.
5.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan perancangan yang penulis kerjakan dan mengacu pada rumusan masalah yang ada yaitu Bagaimana membangun sebuah sistem informasi penjualan handphone pada Junior Celluler dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun sistem informasi penjualan yang mampu memudahkan pihak Junior Celluler dalam pengolahan data, yaitu :
1. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga mengakibatkan keterlambatan arus informasi kepada pihak perusahaan. Dengan sistem baru keterlambatan arus informasi dapat dicegah karena pengolahan data, pencarian data, dan pembuatan laporan sudah dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas, dan dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat dan relevan 2. Sistem informasi pada bagian penjualan dapat meningkatkan pelayanan dan kemudahan terhadap Counter Junior Celluler dan pembuatan laporan. 5.2 Saran 1.
Kesempurnaan dan keluwesan dari suatu sistem bersifat relative berdasarkan pada cara
pandang dan konsep dari setiap pemikiran yang berbeda serta memiliki alur yang bervariasi. Karena system ini dibangun berdasarkan alur pemikiran penulis, maka untuk hasil yang lebih baik dan maksimal diperlukan saran dari pihak manapun untuk melengkapi kekurangan yanga ada.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jogianto HM. (1990).Analisis dan Desain sistem informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis.Andi offset.yogyakarta. (Hal 1-2)
Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset, Halaman 15.
Marlinda S.kom, Linda.(2004).Sistem Basis Data.Andi Offset.Yogyakarta. (Hal 1)
Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information Sistem, (New Jersey: Prentice-Hall, 1983), hal. 6
http://www.amazon.com/ tanggal 09 desember 2009
14