PERANAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO
JURNAL Oleh ROSALINA HIPI NIM. 153 410 036
JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PROGRAM STUDI S1 PG-PAUD
2014
PERANAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO Rosalina Hipi Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo Samsiah, Pupung Puspa Ardini ABSTRAK Rosalina Hipi. 2014. Peranan Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Di Kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Samsiah, S.Pd, M.Pd Dan Pembimbing II Pupung Puspa Ardini, S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu belum optimalnya Peranan Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Di Kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan prosedur pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data adalah guru. Hasil penelitian ditemukan Peran Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Di Kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo, yakni guru belum maksimal dalam menjalankan perannya dalam menerapkan model pembelajaran kelompok. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu peran guru dalam menerapkan model pembelajaran kelompok di kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo telah dijalankan namun belum maksimal. Dimana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa terdapat tiga peran guru yang menunjang dalam model pembelajaran kelompok yakni guru sebagai perencana, guru sebagai pengelola dan guru sebagai pelaksana. Dan dalam menjalankan ketiga peran tersebut guru mengalami beberapa kendala diantara menyangkut kesiapan guru, Media serta kesiapan peserta didik serta kesesuaian atau ketepataan penataan ruang kelas yang belum sesuai dengan ketepataan penataan ruang kelas sesuai dengan model pembelajaran kelompok.
Kata Kunci : Peran Guru Dan Pembelajaran Kelompok
Rosalina Hipi, jurusan PG PAUD Universitas Negeri Gorontalo, Samsiah S.Pd, M.Pd, Dosen Jurusan PG PAUD Universitas Negeri Gorontalo, Pupung Puspa Ardini S.Pd, M.Pd, Dosen Jurusan PG PAUD Universitas Negeri Gorontalo.
Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami pesrta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Guru dituntut memahami berbagai model pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal. Mulyasa (2003: 21). Guru TK dituntut mampu menyusun model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan fisik dan psikologi anak taman kanak-kanak (TK). Karena kemampuan sekolah dan guru sangat bervariasi, maka Depertemen Pendidikan Nasional memandang perlu menyusun pedoman pembelajaran di TK, untuk membantu guru menyusun model pembelajaran di sekolah masing-masing, (Samsudin, 2008: 27). Soekamto dkk, (Fadillah, 2012: 182) yang di maksud dengan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistemmatias dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran adalah suatu rancangan untuk menggambarkan rincian dan penciptaan lingkungan yang menjadikan anak untuk berinteraksi dalam pembelajaran
sehingga
terjadi
perubahan
/perkembangan
pada
diri
anak. Komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah metode, alat/sumber belajar dan teknik evaluasi. Sesuai hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada kelompok B di TK
Negeri
Pembina
Kecamatan
Sipatana,
ditemukan
bahwa
Model
pembelajaran kelompok sudah di terapkan namun, belum optimal dikarenakan masih kurangnya pemahaman guru tentang model pembelajaran kelompok. Hal ini terlihat pada saat melakukan rolling kegiatan, terdapat beberapa anak menyelesaikan tugas dari roling kegiatan sebelum waktu yang di tentukan, sehingga membuat guru bingung kegiatan apa yang harus di berikan pada anakanak tersebut agar mereka tidak mengganggu teman. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan, dan media yang digunakan tidak bervariasi serta sering tidak sesuai dengan tema/sub tema kegiatan pembelajaran. Dari penjelasan tersebut maka rumusan permasalahan
yang diajukan dalam skripsi ini adalah: Bagaimana Peranan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kelompok di kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo?. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan guru dalam menerapkan model pembelajaran Kelompok di kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan rujukan serta menambah pengetahuan tentang peranan guru dalam menerapkan model Pembelajaran Kelompok. Secara Praktis yaitu 1. Manfaat untuk sekolah, sebagai salah satu bahan rujukan yang berstandar bagi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Khusunya dalam penerapan model pembelajaran kelompok. 2. Manfaat untuk guru, Sebagai bahan informasi kepada guru dalam perencanaan pembelajaran serta pengelola kelas dalam model pembelajaran kelompok. 3. Manfaat untuk anak, Memberikan maanfaat yang besar bagi anak, terutama dalam proses model pembelajaran kelompok meningkatkan hasil belajarnya. 4. Manfaat untuk peneliti, Bagi peneliti penelitian ini sangat diperlukan dalam rangka menambah wawasan dalam penelitian ilmiah. 1. Pengertian Peran Usman (Eko, 2013) mengemukakan peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku. Dan Menurut Biddle dan Thomas (Fahir, 2013) Peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi dan lain-lain. Berdasarkan Peran adalah konsep mengenai perilaku individu dalam kehidupan masyarakat dengan memperhatikan hak dan kewajiban serta peraturan-peraturan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan peranan adalah
konsep perilaku dalam kehidupan masyarakat yang telah dilakukan atau dilaksanakan dengan memperhatikan hak dan kewajibannya. 2.
Pengertian Peran Guru Menurut Hadari Nawawi (DKPMM, 2011) bahwa pengertian guru dapat
dilihat dari dua sisi. Pertama secara sempit, guru adalah ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang yang kerjanya mengajar dan memberikan pelajaran di kelas. Sedangkan secara luas diartikan guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing. Adapun peran guru menurut beberapa para ahli sebagai berikut : Menurut Syaodih (Mulyasa, 2003: 13) mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Menurut Djamarah (2005: 43-48) Banyak peranan yang di perlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru yaitu : 1. Korektor, 2. Inspirator, 3. Informator, 4. Organisator, 5. Motivator, 6. Inisiator, 7. Fasilitator, 8. Pembimbing, 9. Demonstrator, 10. Pengelola kelas, 11. Mediator, 12. Supervisor, 13. Evaluator. Guru
memiliki
beberapa
peran
yang
sangat
penting
dalam
mengembangkan potensi pada diri peserta didik secara optimal. Dan dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga peran guru yang dapat menunjang model pembelajaran kelompok yaitu Peran guru dalam perencanaan, guru sebagai pengelola kelas dan guru sebagai pelaksana. Dimana guru dituntut harus mampu menyusun perencanaan, dan guru mampu menjalankan
atau
melaksanakan
kegiatan
mengelola kelas serta mampu pembelajaran
dalam
upaya
meningkatkan hasil belajar anak. 3. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, menfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri pesrta didik. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar
terjadi karena pembelajaran. Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang menunjukkan kegiatan guru dan siswa, karena sebelumnya kita menggunakn istilah “proses belajar-mengajar” dan “pengajaran”. Istilah merupakan terjemahan dari kata “instruction” (Menurut Winataputra, dkk, 2009: 1.18). Menurut Samatowa (2002: 5) Pembelajaran adalah kegiatan yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,dan prosedur yang saling mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah serangkaian proses yang di lakukan oleh individu atau kelompok untuk perubahan yang lebih baik, adapun perubahan yang dimaksud yaitu perilaku dan pengetahuan. Pembelajaran tidak hanya dilakukan melalui jalur pendidikan tetapi dengan pengalaman hidup serta mampu menerima informasi dari orang lain dengan benar kita juga dapat memperoleh pengetahuan. 4.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran di TK/RA Menurut Samsudin (2008: 29) Dalam melaksanakan pembelajaran di TK
perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Bermain sambil Belajar dan Belajar Seraya Bermain, 2. Pembelajaran Berorientasi pada Perkembangan Anak, 3. Pembelajaran Berorientasi pada Kebutuhan Anak, 4. Pembelajaran Berpusat pada Anak, 5. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik, 6. Kegiatan Pembelajaran yang PAKEM, 7. Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup, 8. Pembelajaran Didukung oleh Lingkungan yang Kondusif, 9. Pembelajaran yang Demokratis, 10. Pembelajaran yang bermakna. 5. Model Pembelajaran Kelompok Menurut Syahrillah (2012) Model pembelajaran kelompok adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok (biasanya menjadi tiga kelompok), masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda. Dalam satu pertemuan, anak didorong harus mampu menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain selama dalam kelompok lain masih ada tempat. Model pembelajaran merupakan salah
satu diantara beberapa model pembelajaran. Model pembelajaran kelompok merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak, dimana dalam menerapkan model pembelajaran ini anak dibagi dalam beberapa kelompok dengan kegiatan berbeda dan setiap anak memiliki hasil karya/tugas sendiri. Dengan model pembelajaran kelompok diharapkan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab. 1. Perencanaan Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memberikan arah yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Komponen-komponen dalam rencana pembelajaran yang meliputi tujuan yang ingin dicapai, konsep yang ingin dibangun, metode, sarana, dan rencana waktu pelaksanaan merupakan acuan bagi pendidik dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang sistematis. Perencanaan pembelajaran hendaknya merupakan satu kesatuan utuh yang mengacu kepada Standar Perkembangan dan disusun secara bertahap, dan sistematis, mulai dari Rencana Pembelajaran Tahunan (RPT), Rencana Pembelajaran Bulanan (RPB), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), hingga Rencana Kegiatan Harian (RKH). 2. Penerapan dalam Pembelajaran Kelompok Adapun strategi yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran kelompok ini adalah sebagai berikut : 1. Pengelolaan Kelas Pengelolaan
kelas
yang
meliputi
penataan
ruangan
maupun
pegorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. 2. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Kegiatan Pendahuluan/Awal, 2. Kegiatan Inti, 3. Istirahat/Makan, 4. Penutup 3. Penilaian Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap
perkembangan peserta didik. Segala catatan guru digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian. 6. Peran Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Guru TK memiliki peran dalam mengembangkan potensi pada diri anak secara optimal sebagai dasar menuju jenjang pendidikan lainnya. Namun guru harus menyadari bahwa dalam mengembangan potensi setiap anak guru harus menyesuaikan dengan kemampuan, minat dan bakat anak, dimana setiap anak memiliki taraf perkembangan yang berbeda, maka dari itu guru Taman KanakKanak harus memiliki wawasan luas, kreatif dan tanggap. Guru TK dituntut untuk mampu menyusun model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran kelompok merupakan salah satu diantara model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak, dimana dalam penerapan model pembelajaran kelompok disesuaikan dengan prinsipprinsip pembelajaran. Dalam penerapan model pembelajaran kelompok peran guru sangatlah penting. Adapun tiga peran guru yang menunjang penerapan model pembelajaran kelompok yakni Guru sebagai perencana diharapkan dengan perannya guru mampu mampu menyusun perencanaan yang sesuai dengan model pembelajaran kelompok, dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, serta metode, sarana dan alokasi waktu. Peran guru sebagai pengelola kelas dalam menerapkan model pembelajaran kelompok guru diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik, yang meliputi penataan ruangan dan pengorganisasian peserta didik yang disesuaikan dengan program yang direncanakan. Dan peran guru sebagai pelaksana diharapkan guru mampu menjalankan perannya dalam menerapkan model pembelajaran kelompok. METODE PENELITIAN Peneliti melakukan penelitian di TK pembina Kecamatan Sipatana Lokasi ini sesuai dengan tujuan penelitian mengenai peran guru dalam menerapkan model pembelajaran kelompok di kelompok B2. Adapun subjek yang diteliti adalah guru. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan kualitatif deskriptif. Kehadiran Peneliti bertindak mengumpul data dan
pengamatan partisipan. Data dalam penelitian ini berupa data deskriptif kualitatif yakni peran guru dalam menerapkan model pembelajaran kelompok di kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber data primer yakni : Guru kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. 2. Sumber sekunder, yakni : buku, referensi yang menunjang jalannya kegiatan penelitian. Prosedur Pengumpulan Data yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Analisis Data, data yang di peroleh dari penelitian ini akan dianalisis secara sistematis dengan melalui tiga tahapan analisis data sebagai berikut: 1. Mereduksi data, 2. Penyajian data, 3. Verifikasi data. Pengecekan Keabsahan Data, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tiga kriteria yakni kredibilitas, kepastian, dan keberuntungan. Tahap-tahap penelitian ini dibagi dalam delapan tahapan yakni: 1. Mengadakan peninjauan awal untuk mengetahui permasalahan yang ada, 2. Membuat rumusan masalah mengacu pada permasalahan yang ditemukan
dilapangan, 3. Menyiapkan kisi-kisi instrumen, 4. Menyiapkan
pedoman wawancara dan observasi 5. Mengadakan observasi dan wawancara 6. Menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi dan wawancara, 7. Membuat laporan akhir penelitian. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada guru kelompok B2 di peroleh gambaran mengenai 1. Guru sebagai perencanan. Guru menyusun Perencanaan pembelajaran pada kegiatan KKG, kemudian perencanaan tersebut di kemas untuk perencanan tahunan, dan untuk penyusunan perencanaan kelompok telah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran, namun untuk penerapan model pembelajaran kelompok kadang kala tidak sesuai dengan perencanan, hal tersebut karena guru mengalami kendala dalam menyediakan media pembelajaran yang harus di sesuaikan dengan tema hari ini. Dan hasil observasi mengenai 2. Guru sebagai pengelola. Dalam menjajalankan perannya sebagai pengelola kelas guru kelompok B2 belum maksimal hal ini dikarenakan ketepatan guru dalam penataan ruang kelas dengan model pembelajaran
kelompok belum sesuai. Serta hasil observasi mengenai 3. Peran guru sebagai pelaksanaan, dalam menerapkan model pembelajaran kelompok guru telah menjalankan perannya sebagai pelaksana cukup baik, namun guru beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Hasil wawancara diperoleh data sebagai berikut: tiga peran guru yang dapat menunjang model pembelajaran kelompok yaitu Peran guru dalam perencanaan, guru sebagai pengelola kelas dan guru sebagai pelaksana telah dijalankan namum masih menemui beberapa kendala. PEMBAHASAN Berdasarkan kajian dan hasil penelitian mengenai peran guru dalam menerapkan model pembelajaran kelompok maka pembahasan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Peran Guru Sebagai Perencana Peran guru sebagai perencana merupakan salah satu peran guru yang dapat menunjang dalam menerapkan model pembelajaran kelompok. Sebelum mengajar hendaknya guru memahami program kegiatan belajar TK yang meliputi tujuan pendidikan, cara belajar, cara menggunakan dan memanfaatkan sarana, cara menilai hasil perkembangan anak. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran guru harus memiliki wawasan luas, tanggap dan kreatif agar anak tidak bosan dengan kegiatan yang dirancang guru. Dan dari hasil penelitian ditemukan bahwa guru telah menjalankan perannya sebagai perencana, dimana guru menyusun perencanaan model pembelajaran kelompok telah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi pembelajaran dirancang sesuai dengan tahap perkembangan anak, mampu memenuhi kebutuhan belajar anak, menyeluruh (mencakup semua aspek perkembangan), pembelajaran memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan dapat dilaksanakan, serta pembelajaran mampu mengoptimalkan potensi lingkungan. Namun, dalam pelaksanannya masih ada kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menjalankan perannya dalam menerapkan model pembelajaran kelompok yakni: kesiapan guru dalam proses belajar mengajar dimana dalam model pembelajar harus membimbing dan mengawasi peserta didik di setiap kelompok. Media pembelajaran dimana
kurangnya kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran yang menarik minat belajar anak, sebagaimana menurut Nana Syaodih Sukmadinata (dalam Samsiah 2011; 4) media mengajar merupakan segala macam bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar. Dan kesiapan anak dalam menerima pembelajaran menjadi salah satu kendala dalam penyusunan perencanaan pembelajaran dimana guru sulit menemukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan anak. 2. Peran Guru Sebagai Pengelola Kelas Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru. Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian pembelajaran yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa peran guru sebagai pengelola kelas dalam menerapkan model pembelajaran kelompok di kelompok B telah dijalankan dimana dalam menjalankan perannya sebagai pengelola kelas guru selalu inovatif dalam menyediakan lingkungan belajar yang dapat mengembangan aspek-aspek perkembangan anak dengan menyesuaikan kesediaan sarana dan prasarana yang ada, serta dalam penataan ruangan maupun mengorganisasikan peserta didik guru telah mengetahui hal-hal yang perlu di perhatikan dalam mengelola kelas untuk menerapkan model pembelajaran kelompok yang meliputi: memperhatikan posisi penataan perabotan kegiatan belajar anak yang nyaman, dan sesuai dengan perencanaan pembelajaran serta mampu mengembangkan kecerdasaan anak melalui kegiatan pembiasaan. Namun dalam menjalankan perannya sebagai pengelola kelas guru menghadapi beberapa kendala yakni: pengelola kelas guru memperoleh kendala berupa media yang menjunjang pembelajaran yang sesuai dengan tema serta kurangnya tenaga pendidik, karena guru sulit mengawasi anak-anak dalam kelompok. Dan dari observasi serta wawancara hasilnya menunjukan bahwa dalam menerapkan model pembelajaran kelompok penataan ruang kelasnya belum sesuai dengan ketentuan penataan ruang kelas untuk model pembelajaran kelompok namun
guru memiliki alasan mengapa penataan ruang kelasnya tidak sesuai dengan skema penataan ruang kelas. 3. Guru sebagai pelaksana Peran guru sebagai pelaksana merupakan salah satu peran guru yang menunjang model pembelajaran kelompok. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar taman kanak-kanak berdasarkan buku pedoman kegiatan belajar mengajar Depdiknas di bagi atas pengorganisasian kelas, penggunaan sarana belajar mengajar, dan melakukan kegiatan belajar mengajar. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah: 1. menciptakan suasana yang aman, nyaman, bersih, dan menarik. 2. pembelajaran berpusat pada anak, 3. Pemilihan metode dan alat bermain yang bervariasi,
4.
Kegiatan
pembelajaran
dilakukan
secara
bertahap,
berkesinambungan dan bersifat pembiasaan, 5. Teknik dan alat penilaian sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, setiap guru melaksanakannya berdasarkan perencanaan yang sudah di tetapkan, dengan begitu proses belajar mengajar pun akan terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa peran guru sebagai pelaksana dalam menerapkan model pembelajaran kelompok di kelompok B telah dijalankan dengan baik dimana guru telah memperhatikan mengenai pengorganisaian kelas serta pengorganisasian kegiatan belajar dan evalusi kegiatan pembelajaran. Namun dalam dalam menjalankan perannya sebagai pelaksana dalam menerapkan model pembelajaran kelompok guru menemui beberapa kendala yaitu kesiapan anak, alokasi pembelajaran dan media pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Dari uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran guru dalam menerapkan model pembelajaran kelompok di kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo telah dijalankan namun belum maksimal. Dimana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa terdapat tiga peran guru yang menunjang dalam model pembelajaran kelompok
yakni guru sebagai perencana, guru sebagai pengelola dan guru sebagai pelaksana. Dan dalam menjalankan ketiga peran tersebut guru
mengalami
beberapa kendala diantara menyangkut kesiapan guru, Media serta kesiapan peserta didik serta kesesuaian atau ketepataan penataan ruang kelas yang belum sesuai dengan ketepataan penataan ruang kelas sesuai dengan model pembelajaran kelompok. 2. Saran Dari hasil penelitian yang dijelaskan sebelumnya, maka ada beberapa saran yang dapat di ajukan yaitu : 1. Diharapkan bagi sekolah agar menjadikan model pembelajaran kelompok sebagai salah satu bahan rujukan yang berstandar dalam meningkatkan hasil belajar anak. 2.
Diharapkan kepada guru agar menjadikan penelitian ini sebagai bahan salah satu informasi dalam merencanakan dan mengelola kelas untuk model pembelajaran kelompok.
3.
Diharapkan dengan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan hasil belajar anak.
4.
Diharapkan kepada peneliti agar kiranya penelitian ini menjadi salah satu acuan yang dapat menambah wawasan dalam penelitian ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Bahri Syaiful. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta : PT Asdi Mahasatya Dkpmm.
2011.
Pengertian
Guru
menurut
Para
Ahli.
Diakses
dari
http://dkpmm.wordpress.com/2011/12/21/pengertian-guru-menurutpara-ahli/. (di download tanggal 6 Desember 2013) Eko.
2013.
Pengertian
Peranan.
Diakses
dari
http://www.ras-
eko.com/2013/05/pengertian-peranan.html. (di download tanggal 6 Desember 2013) Fadillah, Muhamad. 2012. Desaian Pembelajaran Paud Tinjau teoretik & Praktik. Yogyakarta : Ar-Ruzz media
Fahir. 2013. Teori Peran dan Definisi Peran menurut Para Ahli. Diakses dari http://fahir-blues.blogspot.com/2013/06/teori-peran-dan-definisi-peranmenurut.html. (di download tanggal 6 Desember 2013) Mulyasa, Enco. 2003. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Rosda Samsiah. 2011. Bahan ajar Program Pendidikan TK. Samatowa, Usman. 2002. Pembelajaran terpadu. Gorontalo: Raisal Samsudin, 2008. Pebelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada Media Group Syahrillah. 2012. Pelaksanaan pembelajaran model kelompok pada paud. Diakses dari http://syahrillah.wordpress.com/2012/11/12/pelaksanaanpembelajaran-model-kelompok-pada-paud/ (di download tanggal 10 Desember 2013) Winataputra Udin, dkk. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka