PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LUKIS JARI/FINGER PAINTING KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA SINGARAJA
Galih Efendi, I Ketut Sudita, Agus Sudarmawan Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Mengetahui alat dan bahan yang dipergunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja (2) Mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja, dan (3) Mengetahui hasil karya lukis jari/finger painting anak– anak di TK Negeri Pembina Singaraja. Penelitian ini merupakan penelelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan melalui wawancara dan penyebaran angket, dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh, (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lukis jari/finger painting di TK Negeri Pembina Singaraja antara lain (ember, panci, kompor, sendok, gelas, kain lap, kain celemek, taplak meja plastik), bahan (tepung maizena/tepung kanji, pewarna makanan, sabun cair, minyak goreng, air, tepung beras, dan kertas gambar A4). (2) Proses pembelajaran lukis jari/finger painting dilakukan dengan sistem area, berdampingan dengan pembelajaran lainya, guru menyiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, kemudian mendemonstrasikan cara penggunaan media, serta membimbing siswa dalam pembelajaran lukis jari/finger painting, selesai pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap karya anak-anak dengan portofolio melihat proses dan hasil kerja siswa. (3) Hasil karya lukis jari/finger painting anak-anak kelompok B TK Negeri Pembina Singaraja beraneka ragam, namun dikelompokan pada kedekatan perkembangan anak menurut teori perkembangan kesenirupaan anak Victor Lowenfield, dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak cenderung mengacu pada tingkat perkembangan masa coreng-moreng, dan masa pra-bagan, tema karya yang terlihat cenderung mengacu pada bentuk taman bunga, pemandangan, hewan, sampai manusia. Kata kunci : Pembelajaran, lukis jari/finger painting, alat dan bahan, hasil karya.
Abstract This study aims to (1) To know the tools and materials that used to learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja (2) To know the proces of learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, and (3) to know the result of finger painting children in kindergarten Negeri Pembina Singaraja. This study to survey examination with qualitative descriptive approach, the research conducted through interviews and questionnaire, continued with observation and documentation. Results obtained, (1) Tools and materials that used in learning finger painting in kindergarten Negeri Pembina Singaraja, among others (buckets, pans, stove, spoon, glass, cloth, fabric aprons, plastic tablecloths), materials (cornstarch/flour, food
1
coloring, liquid soap, cooking oil, water, rice flour, and drawing paper A4). (2) The learning process of finger painting done with the system area, accompany to the orther learning, teachers prepare media and equipment for learning, then demonstrate how to use the media, as well as guiding students in the learning finger painting, after finished learning, teacher evaluation the work of children to see the portfolio process and the work of students. (3) The work of finger painting children in group B kindergarten Negeri Pembina Singaraja are variation and different, but grouped in similary to a child's development according to the theory of development child’art Victor Lowenfield, and the results largely the work of children tended to refer to the level of future development streaks - mottle, and pre-charts, the theme of works that looks likely refers to the shape of the flower garden, landscape, animals, to humans. Keywords: Learning, finger painting, tools and materials, masterpiece.
PENDAHULUAN
pembelajaran
dengan
cara
yang
Pendidikan merupakan landasan
nyaman serta mudah dipahami oleh
dasar untuk mencapai bangsa yang
siswa. Sehingga pembelajaran akan
memiliki sumber daya manusia tinggi.
menyenangkan dan memicu terjadinya
Pendidikan
memegang
peran
interaksi belajar antara siswa dan guru.
penting dalam upaya mematangkan perkembangan seorang
yang
anak,
perkembangan kemampuan
pada
anak pada masa pra-sekolah, yakni
yakni
melibatkan
berkisar usia 0-6 tahun, pada masa ini
fisik,
motorik,
pendidikan amat tepat diberikan karena
sosial,
anak mengalami pematangan fungsi
bicara,
terjadi
Anak usia dini adalah golongan
emosi,
moral, juga kreativitas.
fisik dan psikisnya dalam menerima
UU No.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan
rangsangan sebagai hal baru.
nasional,
Dewasa ini, pendidikan anak usia
adalah
dini seperti taman kanak-kanak amatlah
sebagai ”proses interaksi peserta didik
menjadi favorit bagi orang tua yang
dengan pendidik dan sumber belajar
ingin
pada suatu sumber belajar (UU No.20,
anaknya,
2003).”
merupakan usaha pemerintah dalam
menyatakan
pembelajaran
Artinya
mempersiapkan
guru segala
harus keperluan
meningkatkan
kualitas
taman
memaksimalkan
kanak-kanak
pendidikan
jenjang
materi
serta
terprogram dalam pendidikan selama 2
administrasinya, berdasarkan sumber
tahun, yakni masa kelompok TK A,
belajar yang tepat dan relevan. Guru
selama satu tahun pertama, kemudian
juga berperan menyampaikan materi
berlanjut pada kelompok TK B pada
media,
2
taman
pada
dalam pembelajaran, baik dari segi pembelajaran,
dasar,
belajar
kanak-kanak
masa
berikutnya,
Pada
jenjang
Lukis
jari/finger
painting
pendidikan anak usia dini, pembelajaran
merupakan kegiatan pembelajaran yang
diterapkan berdasarkan permainan.
diterapkan
di
Linda dalam Yus (2011:33) menyatakan
sederajat,
yakni
bahwa, bermain merupakan peluang
menggunakan
bagi anak untuk melakukan berbagai
tangan
hal. Situasi itulah yang membuat anak
langsung dan pewarna cair sebagai
belajar.
medianya.
Dengan
demikian,
bermain
lingkungan
TK
kegiatan
seluruh
sebagai
melukis
bagian
alatnya
Lukis
jari/finger
dan
jari
secara
painting
merupakan cara anak belajar. Belajar
adalah salah satu bentuk ekspresi yang
tentang apa saja, belajar tentang obyek,
timbul secara spontan.
kejadian, situasi dan konsep (misalnya
Menurut
(dalam
Zuliatin, 2013:186), “Finger painting
halus, kasar dan lain-lain. Pembelajaran
Sumanto
berdasarkan
adalah jenis kegiatan membuat gambar
permainan biasanya diterapkan dalam
yang
kegiatan
memadukan
kesenian,
Kegiatan
dilakukan warna
dengan (pasta
cara mentari)
pembelajaran seni diprioritaskan dalam
secara langsung dengan jari tangan
upaya
motorik,
secara bebas di atas bidang gambar.
terutama kemampuan motorik halus
Batasan jari di sini adalah semua jari
anak.
tangan,
pengembangan
Menurut
Elizabeth
“pengembangan
tangan,
sampai
pergelangan tangan.”
(1995:150)
motorik
telapak
berarti
Kegiatan lukis jari/finger painting
perkembangan pengendalian gerakan
memberikan pembelajaran pada anak
jasmaniah
dengan kegiatan yang menyenangkan,
melalui
kegiatan
pusat
syaraf, urat syaraf, dan otot yang
bermain-main
terkoordinasi.
menggunakan
Pengendalian
tersebut
dengan
warna,
tangannya
serta secara
berasal dari perkembangan reflek dan
langsung tanpa harus dibatasi alat,
kegiatan masa pada waktu lahir.”
menjadikan anak lebih bebas dalam
Anak keterampilan
menerima yang
melatih
berbagai
berkraetivitas.
tingkat Namun pada umumnya kegiatan
perkembangan koordinasi motorik halus
pembelajaran
anak, misalnya dalam kegiatan lukis
lukis
jari
ini
kurang
popular, dibandingkan dengan kegiatan
jari/finger painting.
kesenian lainya. Lingkungan sekolah 3
biasanya lebih memilih pembelajaran
yang
lain, seperti menggambar, mewarnai,
memotivasi dan meningkatkannya di
melipat kertas, dan sebagainya.
lingkungan pendidikan.
Kegiatan lukis jari/finger painting
lebih
luas,
sehingga
akan
.
ini terkadang kurang diperhatikan dalam segi
keamanan
penggunaan
serta
pelaksanaannya.
yang
aman
serta
METODE
media
Perlu
media
higienis
untuk
Pendekatan dalam penelitian ini adalah
pendekatan
digunakan dalam pembelajaran, terlebih
menggunakan
anak-anak yang menggunakan.
deskriptif kualitatif.
Selain
itu
survei
metode
dengan penelitian
“Penelitian
pelaksanaan
deskriptif
pembelajaran lukis jari/finger painting
merupakan penelitian yang berusaha
haruslah dilakukan secara terbimbing
menggambarkan
oleh guru, sehingga media dapat secara
menginterprestasikan
maksimal digunakan, yakni melibatkan
dengan apa adanya.” (Best dalam
semua bagian jari dan telapak tangan
Pranata, 2012:42). Peneliti melakukan
untuk melatih motorik halus anak.
penelitian apa adanya sesuai dengan
Adapun bertempat
di
lokasi TK
penelitian
Negeri
dan obyek
sesuai
yang terjadi dilapangan dan melaporkan
Pembina
segenap
Singaraja, yakni sebagai TK Negeri di
tersebut
Singaraja yang menjadi panutan bagi
deskriptif,
TK lain yang berada di sekitarnya,
serangkaian
khususnya
menjabarkan informasi tersebut.
dalam
penerapan
pembelajaran lukis jari/finger painting.
terkait
persiapan
penyiapan
alat
dan
teknik
bentuk
laporan
menggunakan
pengumpulan
peneliti teknik
observasi,
dengan
untuk
data teknik
kuesioner/angket, serta
teknik
Lokasi Penelitian Bertempat di
kelompok B di TK Negeri Singaraja. bertujuan
diperoleh
dokumentasi.
karya lukis jari/finger painting anak-anak
ini
yang
kata-kata
wawancara,
bahan, proses pembelajaran, serta hasil
Penelitian
yakni
dilakukan
pembelajaran
media,
dalam
Adapun
Penelitian ini akan membahas mengenai
informasi
TK Negeri Pembina Singaraja, di Jl. agar
Tekukur
No.16
Singaraja.
Dengan
pembelajaran lukis jari/finger painting
subjek penelitian kelompok B TK Negeri
dapat tersosialisasikan di lingkungan
Singaraja, 2015. Yang terdiri atas 5 4
kelompok kelas B, yakni kelompok B.1,
proses pembelajaran berlangsung, serta
B.2, B.3, B.4 dan B.5. Dengan jumblah
hasil karya lukis jari/finger painting
total sebanyak 57 siswa (26 laki-laki, 31
anak-anak, sebagai pelengkap data
perempuan).
penelitian yang peneliti cari. Instrumen Penelitian
a. Wawancara
Menurut Suyanto dan Sutinah
Wawancara ini dilakukan dengan mengajukan langsung
pertanyaan
terkait
(2005:59)
secara
pembelajaran
sekolah
data primer dari responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah
sebagai
penelitian”. Dalam hal ini, perangkat alat
narasumbernya, kemudian dilanjutkan
yang
dengan penyebaran kuesioner/angket kepada
sejumblah
pelengkap berupa
data
guru
jawaban
responden
peneliti
pengumpulan
sebagai
wawancara,
penelitian
merupakan “perangkat untuk menggali
lukis
jari/finger painting kepada guru serta kepala
instrumen
Pedoman
yang
gunakan
data
dalam
diantaranya:
wawancara,
2)
1)
Lembar
pertanyaan kuesioner/angket, 3) Jadwal
secara
kegiatan observasi dan alat mencatat
tertulis.
(buku dan bolpoin), 4) Kamera HP/Tab. b. Observasi Peneliti
melakukan
observasi
Analisis Data
untuk mengamati segala tindak kegiatan
Melalui
pelaksanaan
pembelajaran
jari/finger
painting
Pembina
Singaraja,
temuan-temuan terjadi
dalam
di
TK
serta
lukis
wawancara,
kuesioner/angket,
serta
observasi
Negeri
diperoleh data berupa informasi aktual
mencari
terkait pelaksanaan pemebelajaran lukis
yang
kemungkinan
jari/finger
painting
proses
pembelajaran,
Pembina
Singaraja.
di
TK
Data
Negeri tersebut
yakni terkait aktivitas guru dan siswa
selanjutnya dianalisis secara deskriptif,
dalam proses belajar mengajar mulai
yakni menggunakan pemilihan kata-kata
dari
untuk
pembuka
sampai
penutup
pembelajaran.
menjabarkan
diperoleh. dokumentasi
c. Dokumentasi
pelaksanaan
Dokumentasi dilakukan dengan
informasi
Kemudian diperoleh
yang melaui
foto
terkait
pembelajaran
lukis
jari/finger painting, serta hasil karya
mengambil gambar foto kejadian saat 5
lukis jari/finger painting anak-anak. Hasil
dalam pembelajarannya, maupun yang
karya lukis jari/finger painting anak-anak
tidak diberi tematik tertentu.
selanjutnya akan dianalisis berdasarkan kecenderungan
bentuk
visual
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
muncul dari perkembangan usia anak
Melalui
menurut teori perkembangan seni rupa anak
Victor
Lowenfield.
menggunakan
analisis
diperoleh
dan
tema
sesuai
bentuk
sebagai berikut.
anak.
A. Alat dan Bahan yang Dipergunakan dalam Pembelajaran Lukis Jari/Finger Painting di TK Negeri Pembina Singaraja
A. Analisis Domain Analisis domain dilakukan oleh peneliti untuk mengelompokkan data berdasarkan usia anak secara umum.
a. Alat
B. Analisis Taksonomi hasil
analisis
1. Panci untuk wadah mencampur
domain
bahan adonan tepung.
berdasarkan usia, kemudian dianalisis
2. Sendok makan untuk mengaduk
secara taksonomi untuk mengolah data
adonan tepung.
agar lebih terfokus, yakni berdasarkan domain-domain
perkembangan
3. Kompor gas untuk memanaskan
seni
adonan tepung.
rupa anak menurut Victor Lowenfield,
4. 3 mangkuk kecil untuk memisahkan
dengan tingkat perkembangan anak
adonan tepung dalam pemberian
usia dini yakni Masa Coreng Moreng
warna.
(usia 2-4 tahun), dan Masa Pra-bagan
5. Taplak meja plastik atau kertas
(usia 4–7 tahun).
Koran untuk melapisi meja dalam
C. Analisis Tema
pembelajaran agar tidak kotor.
Analisis tema dilakukan untuk memperoleh kecenderungan
bahwa,
TK Negeri Pembina Singaraja adalah
yang
muncul dari karya hasil lukis jari anak-
karya
informasi
pembelajaran lukis jari/finger painting di
analisis taksonomi, serta menggunakan analisis
wawancara,
penyebaran angket, serta observasi
Yakni
domain
kegiatan
data obyek
6. Kain
berupa yang
lap
basah
untuk
membersihkan tangan anak-anak
anak
dalam pembelajaran lukis jari/finger
gambarkan pada karya lukis jari/finger
painting.
painting, baik yang diberikan tematik 6
7. Ember berisi air untuk mencuci tangan
anak-anak
pembelajaran
lukis
dengan sistem area, yakni membuat
setelah
kelompok pada setiap pembelajaran,
jari/finger
kemudian anak bergilir untuk mengikuti
painting.
kegiatan pembelajaran. Pada sistem
b. Bahan
area ini
1. Tepung
kanji/maizena
untuk
yakni
mencampur
menerapkan
metode
pembelajaran “belajar sambil bermain”,
sebagai
bahan utama media. 2. Air
guru
tepung
anak
diajak
bermain
sambil
belajar mengerjakan tugas-tugas yang
sehingga menjadi adonan.
diberikan.
3. Pewarna makanan untuk memberi
Adapun
pelaksanaan
pembelajaran lukis jari yang terjadi
warna adonan tepung.
adalah sebgai berikut.
4. Minyak goreng untuk campuran
1. Pada
setiap
kelas
adonan agar tidak lengket sewaktu
mempersiapkan
digunakan.
pembelajaran
baik
administrasi,
maupun
5. Sabun cuci cair untuk campuran adonan agar mudah dibersihkan
segala
guru keperluan
dari
segi media
pembelajaran berupa adonan warna.
apabila telah selesai digunakan.
2. Media
6. Kertas gambar A4 untuk media
warna
merupakan
tempat melukis anak-anak.
pembelajan
adonan
dari
yang tepung
kanji/maizena dibuat oleh guru kelas masing-masing, dengan serangkaian
B. Proses
Pelaksanaan
proses
pembuatan
yakni
a)
Pembelajaran Lukis Jari/Finger
Mencampurkan tepung kanji/maizena
Painting di TK Negeri Pembina
dengan air. b) Memanaskan adonan
Singaraja
tepung menggunkan kompor dengan
Proses
pembelajaran
api kecil sambil terus diaduk agar
lukis
tidak mudah mengental. c) Setelah
jari/finger painting yang berlangsung di
adonan bertekstur halus dan bening
TK Negeri Pembina Singaraja rata-rata memiliki
kesamaan
pada
adonan
setiap
kegiatan
pembelajaran
dicampur
Kemudian adonan dibagi menjadi
kegiatan pembelajaran lain, seperti IPA, Bahasa.
dan
minyak goreng serta sabun cair. d)
kelasnya, yakni berdampingan dengan
Matematika,
diangkat
beberapa
Sehingga
bagian
untuk
campuran pewarna makanan.
dilakukan 7
diberi
3. Setelah media siap, pembelajaran lukis
jari/finger
painting
7. Evaluasi
diawali
jari/finger
pada painting
kegiatan
lukis
ini
dilakukan
menggunakan
penilaian
dengan penyiapan segala keperluan
dengan
pembelajaran di dalam kelas, seperti
portofolio, melalui proses kerja dan
menata meja belajar siswa, melapisi
hasil yang anak buat, penilaian
menggunakan
taplak
menggunakan 4 kritera yakni belum
bekas,
memasangkan
serta
plastik/koran kain
berkembang
(BB)
dengan
nilai
celemek pada setiap baju siswa yang
bintang 1, mulai berkembang (MB)
mengikuti kegiatan lukis jari/finger
dengan nilai bintang 2, berkembang
painting.
sesuai harapan (BSH) dengan nilai
4. Selanjutnya contoh
guru
menunjukan
karya
jadi,
bintang 3, serta berkembang sangat
serta
mengenalkan
dan
mendemonstrasikan
cara
baik (BSB) dengan nilai bintang 4. C. Hasil Karya Lukis Jari/Finger Painting Anak-Anak di TK Negeri Pembina Singaraja
penggunaan media warna di depan kelas, cara yang guru contohkan adalah
menggunakan
bagian
jari
seluruh
tangannya
untuk
mewarnai media kertas. 5. Setelah dicontohkan cara kerjanya, kemudian untuk
guru
menyuruh
anak
kegiatan
lukis
melakukan
jari/finger painting pada kelompok
Gambar. Karya Lukis Jari/Finger Painting Bayu Tangkas. (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
pertama area seni, kegiatan ini dibimbing dan didampingi guru. 6. Setelah selesai melakukan kegiatan melukis, pertama
anak-anak disuruh
kelompok
untuk mencuci
tangan, kemudian berganti giliran dengan kelompok lain, karya yang telah
selesai
dikumpulkan
dibuat guru
anak-anak
untuk
Gambar. Karya Lukis Jari/Finger Painting Pandi. (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
diberi
identitas serta dievaluasi. 8
Hasil
karya
jari/finger
pembelajaraan lukis jari/finger painting,
painting anak–anak kelompok B, di TK
di TK Negeri Pembina Singaraja dapat
Negeri
ditarik keimpulan sebagai berikut.
Pembina
lukis
Singaraja
setelah
dianalisis dan diamati oleh peneliti terkait
tingkat
masa
Alat dan bahan yang digunakan
perkembangan
dalam pembelajaran
menurut teori perkembangan seni rupa
painting
Vicktor Lowenfield, serta tematik bentuk
Singaraja, terbilang aman dan higienis
obyek yang muncul pada karya lukis
untuk digunakan dalam pembelajaran
jari/finger painting, kelompok B di TK
anak-anak, adapun alat tersebut adalah
Negeri Pembina Singaraja, yakni 57
(Panci, Sendok makan, Kompor gas, 3
anak, diperoleh data sebanyak 29 anak
mangkuk kecil, Taplak meja plastik atau
berada
perkembangan
kertas koran, Kain lap basah, Ember)
mencoreng, 22 anak berada pada masa
serta bahan (Tepung kanji/maizena, Air,
perkembangan
Pewarna
pada
masa
pra-bagan,
serta
6
orang anak tidak ikut serta dalam
di
TK
lukis jari/finger
Negeri
makanan,
Pembina
Minyak
goreng,
Sabun cuci cair, Kertas gambar A4).
kegiatan pembelajaran, adapun tematik
Pelaksanaan
pembelajaran
bentuk visual yang anak gambarkan
dilakukan dengan sistem area, dengan
pada karya, sebanyak 19 anak melukis
menerapkan
taman bunga, lengkap dengan tanaman
belajar sambil bermain. Pembelajaran
bunga, pohon, awan, serta kupu-kupu,
lukis jari/finger painting dilaksanakan
25
anak
dengan menyiapkan media warna, dan
seperti
keperluan pembelajaran di dalam kelas,
gunung kembar, matahari, awan, dan
seperti menata meja belajar siswa,
burung, 1 anak melukiskan bentuk ikan
melapisi
sederhana, 1 orang anak menggunakan
plastik/koran
cetakan
sisanya
memasangkan kain celemek pada baju
goresan
siswa. Selanjutnya guru menunjukan
anak melukis abstrak, 2
melukiskan
melukiskan
pemandangan
tangan,
serta
cipratan
atau
sederhana tanpa bentuk.
contoh
metode
pembelajaran
menggunakan bekas,
karya
jadi,
taplak serta
serta
mendemonstrasikan cara penggunaan media warna, kemudian guru menyuruh PENUTUP
di
anak untuk melukis. Setelah selesai
Berdasarkan uraian pembahasan
melukis,
atas,
mencuci tangan, dan karya yang telah
terkait
pelaksanaan 9
anak-anak
disuruh
untuk
selesai dibuat anak-anak dikumpulkan guru
untuk
diberi
identitas
Warna. Jombang: Darul’Ulum.
serta
dievaluasi. Hasil
karya
lukis
jari/finger
painting anak–anak kelompok B, di TK Negeri Pembina Singaraja, sebanyak 29 anak berada pada masa perkembangan mencoreng, 22 anak berada pada masa perkembangan pra-bagan, serta 6 anak tidak ikut serta dalam pembelajaran, dengan tematik bentuk 19 anak melukis taman bunga, 25 anak melukis abstrak, 2 anak melukiskan pemandangan, 1 anak
melukiskan
sederhana, cetakan
1
anak
tangan,
bentuk
ikan
menggunakan serta
sisanya
melukiskan cipratan.
DAFTAR PUSTAKA Elizabeth, B.Hurlock 1995. Perkembangan Anak (jilid 1 dan 2). Jakarta: ERLANGGA. Pranata, I P Agus Yusma.2012. Gambar karya anak-anak penyandang Tunagrahita di SLB/C kecamatan Bayangkari Tabanan. Singaraja: Undiksha. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentng Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokus Media. Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak–Kanak. Jakarta: Kencana. Zuliatin, Dkk. 2013. Pengaruh Seni Finger Painting Terhadap Pengetahuan 10
Universitas
11