PENGARUH PERSEPSI REMAJA MUSLIMAH TENTANG JILBAB TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB DI DUSUN MENDIRO DESA KALONGAN KEC. UNGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2009
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh HAYU RESPITASARI NIM : 121 07 022
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2 0 10
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Hayu Respitasari
NIM
: 12107022
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar meupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 23 Februari 2010 Yang menyatakan,
HAYU RESPITASARI NIM : 121 07 022
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: HAYU RESPITASARI
NIM
: 121 07 022
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
:
PERSEPSI
REMAJA
TENTANG
MUSLIMAH
JILBAB
PENGARUHNYA
DAN TERHADAP
MOTIVASI BERJILBAB DI DUSUN MENDIRO DESA KALONGAN KEC. UNGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2009
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 23 Februari 2010 Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 19610623 1988003 2 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion No. 03 Telp (0298) 323706 Fax (0298) 323455 Kode Pos 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara HAYU RESPITASARI dengan Nomor Induk Mahasiswa 121 07 022 yang berjudul PERSEPSI REMAJA MUSLIMAH TENTANG JILBAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB DI DUSUN MENDIRO DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009”. Telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Salatiga, 13 Maret 2010 27 Rabi‟ul Awal 1431 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag NIP. 19541002 198403 1 001
Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si. NIP. 19660814 199103 2 003 Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M. Ag NIP. 19610623 198803 2 001
iv
MOTTO Maka sesungguhnya disamping ada kesukaran terdapat pula kemudahan, sesungguhnya didalam kesukaran itubterdapat kemudahan. (QS. Al- Insyroh: 5-6)
“Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs.Al-Ahzab:59)
Berusaha menjadi mahluq yang terbaik di Mata Alloh karena Alloh akan memberikan yang terbaik untuk mahluq-NYA
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu mendo’akan aku dalam menempuh kehidupan ini. 2. Sahabat Penulis TRI WAHYUNI, yang selalu memberiku semangat dan selalu membantuku dalam menyelesaikan skripsiku ini. 3. Sahabat-sahabat tersayang ( Tri, Iin, Ndary, Nanik, Wiwin, Ilman, Reza dan Karti ) yang selalu memberi kehangatan dalam persahabatan, mendukung, memotivasi untuk selalu semangat. Kita telah melalui suka dan duka bersama, dan semua itu sangatlah indah. 4. ibu Dra. Siti Farikhah yang telah meluangkan waktu dan kesabaranya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan 5. Kakak dan adik-adik tersayang ( Mbak Risma, Nila, Nina) yang selalu menemani di rumah. 6. Eyang Kakung, Eyang Putri, Bulek Edi, Om Afif yang menjadi orang tua ke dua. 7. Sahabat-sahabatyang ada di rumah (Anis, Yanti, Muna, dan si kecil Salwa) yang ikut mendo’akanku agar skripsi ini selesai. 8. Bapak Kepala Desa Kalongan dan Perangkat Desa yang memberi data-data yang saya perlukan untuk penyelesaian skripsi ini. 9. Dan semua pihak yang tak bisa saya sebutkan satu per satu, terimakasih untuk semuanya.
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “PERSEPSI REMAJA MUSLIMAH
TENTANG JILBAB DAN
PENGARUHNYA
BERJILBAB
TERHADAP
MOTIVASI
DI
DUSUN
MENDIRO DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009". Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN 2. Fatchurrahman, M.Pd selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd selaku pembimbing yang telah dengan ikhlas dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penilisan skripsi ini.
vii
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 5. Ayah dan ibuku yang selalu mendo‟akan dalam hidupku. 6. Bapak Kepala Desa dan perangkat desa yang telah memberi ijin penelitian ini. 7. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. Amin – amin yarobbal 'alamin Salatiga, 23 Februari 2010
Penulis
viii
ABSTRAK PENELITIAN
HAYU RESPITASARI (NIM 121 07 022) PERSEPSI REMAJA MUSLIMAH TENTANG JILBAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB DI DUSUN MENDIRO DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Adakah Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Berjilbab di Dusun Mendiro Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2009 Penelitian ini menggunakan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 44 responden, menggunakan teknik populasi sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data Persepsi Remaja tentang Jilbab dan data Pengaruhnya Terhadap Motivasi Berjilbab. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan Perspsi Remaja Muslimah tentang Jilbab dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Berjilbab di Dusun Mendiro Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2009. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket yang memperoleh kategori B mencapai nilai 68,7% dari 44 responden yang memandang persepsi tentang jilbab dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval 30 - 33. Sedangkan untuk motivasi berjilbab juga memperoleh kategori sedang mencapai nilai 56,8%, berada pada interval 19 - 26. Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan rtabel. Dengan jumlah subyek 44 responden dengan taraf signifikansi 1%, diperoleh pada tabel N taraf signifikansi 1% = 0,384, dan apabila ditunjukkan dengan hasil rhitung koefisien korelasi r o = 0,4 adalah sama dengan 0,384. Maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab dan pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab di dusun Mendiro desa Kalongan Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2009" hipotesis yang penulis ajukan diterima. Kata Kunci: Persepsi, Muslimah, dan Jilbab.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii PENGESAHAN ...................................................................................... iv MOTTO ................................................................................................. v PERSEMBAHAN .................................................................................. vi KATA PENGANTAR ............................................................................ vii ABSTRAK .............................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................... 5 C. Tujuan Penulisan ........................................................ 5 D. Hipotesis Penelitian ................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ..................................................... 6 F. Definisi Operasional .................................................. 7 G. Metode Penelitian ...................................................... 9 H. Sistematika Penulisan .................................................. 16
x
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi Remaja Muslimah................................................. 18 1. Persepsi ........................................................................ 18 2. Remaja Muslimah .......................................................... 22 B. Motivasi berjilbab............................................................... 22 1. Motivasi......................................................................... 22 2. Jilbab ............................................................................. 25 3. Motivasi berjilbab .......................................................... 47 C. Pengaruh Persepsi remaja muslimah tentang jilbab terhadap motivasi berjilbab................................................. 49 BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009.................................................................................. 57 B. Penyajian Data ................................................................... 60 1. Daftar Responden........................................................... 60 2. Daftar Jawaban Mengenai Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab ................................................................. 62 3. Daftar Jawaban Mengenai Motivasi Berjilbab ................ 62 BAB
IV : ANALISIS DATA A. Analisis Data Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab ................................................................................ 66
xi
B. Analisis Data Motivasi BerjilbabAnalisis Data Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Berjilbab .............................................. 71 BAB
V : PENUTUP A. Kesimpulan................................................................. 79 B. Saran .......................................................................... 80 1. Saran untuk Remaja Muslimah................................... 81 2. Saran untuk Orang Tua .............................................. 81 C. Penutup....................................................................... 81
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Data Menurut Rukun Warga...................................................... 58
Tabel 3.2
Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................... 58
Tabel 3.3
Data Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2009 .......................... 59
Tabel 3.4
Data Nama Responden .............................................................. 60
Tabel 3.5
Daftar Jawaban Angket Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab ........................................................................................ 62
Tabel 3.6
Daftar Jawaban Angket Motivasi Berjilbab................................ 63
Tabel 4.1
Daftar Nilai Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab .............. 67
Tabel4.2
Distribusi Frekuensi Jawaban .................................................... 69
Tabel 4.3
Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaba Persepsi ....................... 70
Tabel 4.4
Daftar Nilai Tentang Distribusi Frekuensi tentang Motivasi....... 71
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jawaban tentang Motivasi Berjilbab .......... 73
Tabel 4.6 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban tentang Motivasi Berjilbab ................................................................................... 74 Tabel 4.7 Persiapan Untuk Mencari Korelasi Antara Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab dengan Motivasi Berjilbab.................. 75
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Agama dipandang sebagai sumber inspirasi manusia dalam bertingkah laku. Bila agama seseorang dinilai baik oleh orang lain, maka baik pula prilakunya. Akan tetapi, bila orang tersebut kurang baik dalam menjalankan perintah agama, maka banyak pula yang menganggap orang tersebut kurang baik prilakunya. Karena orang tersebut dianggap tidak bisa menjalankan perintah agama dengan baik. Dalam hal ini, agama Islam telah mengatur berbagai hal dalam kehidupam manusia yang juga dianggap sebagai petunjuk jalan hidup, termasuk berpakaian dan menutup aurat. Salah satu upaya peningkatan iman dan takwa seorang muslim akan tercermin melalui penampilanya dalam berbusana, dimana penampilannya itu sesuai dengan petunjuk ajaran agama serta selaras dengan ketentuan hukum agamanya (KH. Ali Yafi, 1994:294). Islam sendiri merupakan agama yang di dalamnya terdapat tata cara dalam berpakaian. Islam telah mengemukakan tata cara dalam menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan. Khusus untuk perempuan mereka memiliki aturan menutup aurat sendiri yang khas, yang akan menunjukan jati dirinya sebagai seorang muslimah. Dalam menutup aurat, muslimah menggunakan kain penutup kepala yang dalam Al-qur‟an dikenal dengan istilah Jilbab atau dalam masyarakat Indonesia lebih dikenal dengan “Busana Muslim”.
xiv
Dalam bahasa Arab jilbab berarti kain lebar yang diselimutkan ke pakaian luar, yang menutupi kepala, punggung dan dada yang biasanya dipakai ketika seorang wanita ke luar rumah (Sufyan bin Fuad Basloedan, 2009:32). Sebagai seorang remaja muslimah sewajarnya menggunakan pakaian yang berjilbab , sesuai dengan firman Allah QS. Ar-Nur ayat 31:
Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
xv
Ayat di atas dengan secara tegas menyuruh kaum wanita untuk menjaga kehormatanya dan menutup aurat mereka dari orang yang tidak boleh melihatnya (Nashruddin Baidan, 1999:121). Berpakaian muslim juga dapat mendorong pemakainya untuk berperilaku islami selain itu juga dapat melindungi kulit dari panas matahari. Ayat di atas juga menjelaskan tentang batasan-batasan aurat wanita. Tapi pada kenyataanya, di zaman sekarang banyak wanita yang berpakaian jauh dari aturan islam. Mereka lebih tertarik pada pakaian yang mampu mengundang perhatian lawan jenis mereka (kaum pria) baik itu muhrimnya ataupun bukan muhrimnya. Dengan bangganya para wanita memperlihatkan aurat dan lekuk tubuhnya pada kaum pria. Hal semacam ini, terjadi pada remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang yang merupakan dusun yang agamis di Kecamatan Ungaran Timur. Suatu dusun yang memiliki sebuah pondok pesantren yang dapat digunakan untuk menuntut ilmu agama sehingga para remaja muslimah dapat dengan mudah memperoleh Ilmu Pendidikan Agama terutama tentang kewajiban menutup aurat bagi remaja muslimah. Bahkan sudah bukan hal yang baru lagi bagi remaja muslimah di Dusun Mendiro menggunakan jilbab, karena di dusun Mendiro terdapat sekolah bernuansa Islam yaitu Rodlotul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mewajibkan siswi-siswinya mengenakan jilbab saat pembelajaran berlangsung dimana para remaja muslimah di Dusun Mendiro menempuh pendidikan di sekolah-sekolah tersebut. Ketika sekolah mereka memakai jilbab dan menghadiri acara-acara resmi saja, yaitu:
xvi
1. Pengajian 2. Pertemuan Remaja (itupun jika dalam pertemuan itu dihadiri oleh tokohtokoh masyarakat) 3. Sinoman. Selain acara tersebut mereka sama sekali tidak mengenakan jilbab terlebih lagi jika mereka akan berpergian untuk belanja dan rekreasi, mereka akan berpakaian seperti artis-artis dalam sinetron. Tetapi ada juga beberapa remaja muslimah yang selalu memakai jilbab ketika berpergian. Sungguh ironis karena para remaja muslimah di Dusun Mendiro mengenakan jilbab dalam acara-acara di atas saja tapi jika pergi mereka malah menanggalkan jilbab dan mengenakan pakaian yang memperlihatkan kemolekan tubuh mereka. Berbekal ilmu pengetahuan agama yang dimiliki oleh remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang maka muncul persepsi mereka tentang jilbab atau busana muslim, berangkat dari persepsi itu akan memunculkan motivasi remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang untuk berjilbab atau tidak, semua itu tergantung keimanan dan ketakwaan masing-masing. Seiring
dengan perkembangan zaman,
arti
jilbab mengalami
kemunduran dari arti aslinya. Banyak yang mengartikan jilbab hanya sebagai penutup rambut. Bukan penutup aurat, karena jilbab menjadi tren pada saat ini. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor pendorong para remaja memakai jilbab.
xvii
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, Penulis tertarik untuk meneliti tentang “PERSEPSI REMAJA MUSLIMAH TENTANG JILBAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BERJILBAB DI DUSUN MENDIRO DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang di atas dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 terhadap jilbab? 2. Apa motivasi remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 dalam mengenakan jilbab? 3. Adakah pengaruh antara persepsi remaja muslimah terhadap jilbab dengan motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009?
C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui persepsi remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 tentang jilbab.
xviii
2. Untuk mengetahui motivasi berjilbab pada remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi remaja muslimah tentang jilbab dengan motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 dalam mengenakan jilbab. D. Hipotesis Penelitian Kata hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo" artinya “di bawah" dan “thesa" artinya “kebenaran". Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data permasalahan yang terkumpul (Suharsimi Arikunto 1998: 67) Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab terhadap motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009".
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktik dan teoritik. 1. Praktik a. Memberikan pemahaman tentang persepsi jilbab sesuai ajaran Islam pada remaja muslimah terhadap motivasi berjilbab, baik dari segi positif dan negatif.
xix
b. Memberikan semangat pada remaja muslimah untuk mengenakan jilbab tidak hanya dalam acara tertentu saja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. 2. Teoritik Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan dan dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan, khususnya bagi para remaja muslimah di Dusun Mendiro Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang serta remaja muslimah di daerah lain pada umumnya.
F. Definisi Operasional Berangkat dari urgensi penegasan judul sebuah penelitian maka penulis mempunyai kepentingan untuk mempertegas judul dengan harapan tidak ada kesalahpahaman dalam proses penelitian tersebut. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 karena mereka berasal dari suatu desa yang agamis.Jumlah responden 44, dimana mereka dapat dengan mudah mendapatkan ilmu pengetahuan agama dan sering menggunakan jilbab walaupun hanya dalam acara-acara resmi saja. Sedangkan istilah-istilah yang digunakan dalam judul tersebut antara lain: 1. Persepsi Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu (Suharjo dkk, 2005:376). Sedangkan menurut Slameto dalam bukunya
xx
berjudul “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkunganya. Hubungan ini dilakukan lewat indera, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium (Slameto, 1995:102). 2. Remaja Muslimah Remaja adalah seseorang yang mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin (W.J.S. Poerwadarminta:964). Menurut Drs. Hasan Basri, remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (Hasan Basri, 2004:4). Muslimah adalah muslim wanita (W.J.S. Poerwadarminta:787). Jadi Remaja Muslimah adalah seorang wanita muslim yang sudah dewasa. 3. Motivasi Menurut Williams James motivasi adalah insting yang mirip dengan reflek yakni insting-insting menghasilkan tingkahlaku yang otomatis dalam kondisi-kondisi yang menunjangnya tanpa diketahui arah mana atau untuk tujuan apa tingkahlaku-tingkahlaku tersebut muncul (E. Koeswara, 1986:10).Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Depdikbud, 2007:666). 4. Jilbab Dalam bahasa Arab jilbab berarti kain lebar yang diselimutkan ke pakaian luar, yang menutupi kepala, punggung dan dada yang biasanya xxi
dipakai ketika seorang wanita ke luar rumah (Sufyan bin Fuad Basloedan, 2009:32). Adapun yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah pemahaman remaja muslimah mengenai motivasi berjilbab. Secara keseluruhan penulis meneliti pengaruh persepsi remaja muslimah tentang jilbab dengan motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009. Indikator dari persepsi remaja muslimah adalah : a. Pandangan Muslimah tentang jilbab b. Memakai jilbab hukumnya wajib bagi Muslimah c. Jilbab adalah pakaian Muslimah d. Memakai jilbab membuat nyaman e. Memakai jilbab milindungi diri dari pergaulan bebas Indikator dari motivasi berjilbab adalah : a. Berjilbab kesadaran dari para pemakai (remaja Islam) b. Berjilbab setiap hari c. Berjilbab saat ada acara tertentu d. Mengikuti tren mode e. Berjilbab saat keluar rumah saja
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memperoleh data yang akurat untuk itu diperlukan adanya suatu metode
xxii
penelitian. Untuk memperoleh pemahaman yang komperehensif tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada penelitian diskriptif melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status dan kondisi objek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah deskriptif, yaitu berusaha mendiskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada Mengenai kondisi atau hubungan yang ada. Data deskriptif dikumpulkan melalui angket. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan difokuskan pada remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yakni Oktober-selesai yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1989:67). Sedangkan menurut Sumanto populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi subyek penelitian dan elemen populasi itu satuan analisis (Sumanto, 1995:39). Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi seluruh remaja muslimah, yang berjumlah 50 orang.
xxiii
b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi (Sutrisno Hadi, 1977: 221). Apabila subyek yang diteliti kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Sedangkan jika jumlah subyek lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 20-50% atau lebih. Karena jumlah remaja muslimah 50 orang mempunyai arti kurang dari 100 maka penelitian ini mempunyai arti penelitian populasi. Maka penulis menentukan dengan jumlah sampel seluruh remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Penelitian populasi maksudnya adalah penelitian yang subyek penelitiannya adalah menggunakan semua subyek yang ada dalam populasi. c. Tehnik Sampling Tehnik sampling adalah cara pengambilan sampling. Dalam pengambilan pada penelitian ini penulis menggunakan tehnik total sampling yaitu semua remaja muslimah di ambil untuk menjadi responden. 4. Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Angket Angket adalah instrumen pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban dari para responden (Koencoroningrat, 1997:173). Adapun yang menerima angket dalam pengumpulan data ini adalah seluruh remaja muslimah. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi remaja muslimah
xxiv
terhadap jilbab pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab. Angket yang digunakan
adalah
angket
tertutup,
jawaban
diberikan
dengan
membubuhkan tanda tertentu atau jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal melingkari pilihan yang tersedia. b. Metode Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (1998:236) dokumentasi yaitu laporan tertulis dari suatu peistiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan Struktur organisasi dan Tatanan kerja Desa Kalongan yang berupa foto dan gambar peta Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009. c. Metode Interview Selain metode diatas, penulis juga menggunakan metode bantu yaitu interview. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya ”Manajemen Penelitian” (1990:126) Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari si terwawancara (dalam pembuatan angket). Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi remaja muslimah tentang dan motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009.
xxv
5. Instrumen Penelitian a. Dalam hal ini persepsi remaja muslim tentang jilbab merupakan variabel bebas atau variabel X (Persepsi Remaja Muslimah) b. Motivasi berjilbab merupakan variabel Y (Motivasi Mengenakan Jilbab) untuk menjabarkan langkah selanjutnya. Dalam penelitian ini, setelah
data
menggunakan
terkumpul, analisis
maka
terhadap
langkah data
selanjutnya
yang
diperoleh
adalah untuk
memberikan informasi lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis akan menggunakan skala likert. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh 3 respon yang menunjukkan tingkatan. Misalnya seperti yang telah dikutip yaitu : A = Ya B = Tidak C = Ragu-ragu
6. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh hasil agar bisa di generalisasikan, setiap data yang masuk harus di analisis untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan tes statistik yaitu: a. Untuk mengetahui variasi/analisis pendahuluan digunakan tehnik analisis data prosentase frekuensi dengan rumus: P
F X 100% N
Keterangan : P : Presentase perolehan
xxvi
F : Frekuensi N : Jumlah Responden Analisis ini untuk mengetahui variabel persepsi remaja muslimah tentang jilbab pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab. b. Analisis lanjut Untuk mengetahui hubungan variabel 1 dengan 2 variabel yang digunakan, tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis data koefisien korelasi product moment dengan rumus :
rxy
(X )(Y ) N 2 2 (X ) 2 (Y ) 2 X Y N N XY
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
X
: Jumlah variable X
Y
: Jumlah variable Y
X2 : Kuadrat dari variable X Y2 : Kuadrat dari variable Y N
: Banyaknya sample penelitian
XY : Product dari variable X dan Y : Jumlah (Sutrisno Hadi, 1994:294) Analisis ini merupakan jawaban benar/tidak benar terhadap hipotesis yang diajukan. Metode analisis data merupakan suatu analisis untuk mencari atau mengumpulkan data deskriptif serta data aktual. Maka dalam pengolahan data penulis menganalisis isinya (Sumadi Suryabrata, 1995:65-66). Pada bagian analisis data ini diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkip-transkip wawancara dan bahan-
xxvii
bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuanya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta mengungkapkan hal yang penting dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kuantitatif ini analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam mencerna masalah yang dibahas, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB
I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan
BAB
II : KAJIAN PUSTAKA B. Persepsi Remaja Muslimah 1. Persepsi a. Pengertian b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi 2. Remaja Muslimah C. Motivasi berjilbab
xxviii
1. Motivasi a. Pengertian b. Komponen dan Fungsi Motivasi c. Jenis-jenis Motivasi 2. Jilbab a. Pengertian b. Hukum Mengenakan Jilbab c. Manfaat Menggunakan Jilbab d. Karakteristik Jilbab e. Tipologi Jilbab f. Visualisasi Jilbab Syar‟i 3. Motivasi berjilbab D. Pengaruh Persepsi remaja muslimah tentang jilbab terhadap motivasi berjilbab
BAB
III : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran
Umum
Dusun
Mendiro,
Desa
Kalongan,
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 1. Letak Geografis 2. Keadaan Penduduk 3. Keadaan Sosial Ekonomi 4. Keadaan Sosial Budaya 5. Stuktur Organisasi
xxix
B. Penyajian Data 4. Daftar Responden 5. Daftar Jawaban Mengenai Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab 6. Daftar Jawaban Mengenai Motivasi Berjilbab BAB
IV : ANALISIS DATA C. Analisis Data Persepsi Remaja Muslimah Tentang Jilbab D. Analisis Data Motivasi Berjilbab E. Analisis Data Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Berjilbab
BAB
V : PENUTUP D. Kesimpulan E. Saran 1. Remaja Muslimah 2. Orang Tua F. Penutup
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
xxx
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi Remaja Muslimah 1. Persepsi a. Pengertian Pengertian Persepsi menurut beberapa kamus, yaitu: 1) Kamus Umum Bahasa Indonesia, persepsi dalam tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau proses seseorang mengetahui
beberapa
hal
melalui
panca
indera
(WJS.Poerwadarminto, 1982:675). 2) Kamus sosiologi perception social adalah kondisi-kondisi yang mempengaruhi persepsi terhadap orang lain (Soejono Soekanto, t.th:36). 3) Kamus psikologi, perception adalah proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu; biasanya dipakai dalam persepsi rasa, apabila benda yang kita ingat atau identitaskan adalah obyek yang mempengaruhi organ perasaan (James Drever, 1986:338). Sedangkan menurut Slameto dalam bukunya berjudul “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat
xxxi
inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium (Slameto, 1995:102). Berbeda dengan Stephen P. Robbins dalam bukunya berjudul “Perilaku Organisasi Jilid I”, mengartikan persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Stephen P. Robbins, 1996:124). Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi selalu terkait dengan adanya hubungan antara indera dan lingkungan pelaku persepsi. b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Jalaludin Rakhmad, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ada 3, yaitu: (Jalaludin Rakhmat, 1994:51-58) 1) Perhatian Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli
lainnya
melemah.
Perhatian
terjadi
bila
kita
mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. 2) Faktor-faktor fungsional Faktor fungsional meliputi kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal. Dalam hal ini yang menentukan persepsi
xxxii
bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. 3) Faktor-faktor struktural Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang menimbulkan pada sistem saraf individu. Sedangkan menurut Stephen P. Robbins, individu-individu yang memandang pada satu benda yang sama, kemungkinan akan memiliki persepsi yang berbeda. Hal ini dikarenaka ada faktor yang bekerja untuk membentuk persepsi dan kadang memutar balik persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada pada pihak pelaku persepsi (perceiver), dalam obyeknya atau target yang dipersepsikan atau dalam konteks dari situasi mana persepsi itu dilakukan, diantaranya: (Stephen P. Robbins, 1996:124-125) 1) Pelaku Persepsi Bila seorang individu memandang pada suatu target, dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku pemersepsi individual itu. Diantara karakteristik pribadi yang lebih relevan mempengaruhi persepdi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan (ekspektasi). Faktor-faktor yang dikaitkan pada pelaku pemersepsi itu mempengaruhi apa yang dipersepsikannya.
xxxiii
2) Obyek atau Target Karakteristi-karakteristik dalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Karena target tidak dipandang dalam keadaan terpencil, hubungan suatu target dengan latar
belakangnya
kecenderungan
dapat
untuk
mempengaruhi
mengelompokkan
persepsi.
Seperti,
benda-benda
yang
berdekatan atau yang mirip. 3) Situasi Situasi merupakan konteks penting dalm melihat obyekobyek, peristiwa-peristiwa, atau unsur-unsur lingkungan sekitar yang mempengaruhi persepsi. Seperti, waktu, lokasi atau sejumlah faktor situasional yang dapat mempengaruhi persepsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Faktor pada pemersepsi a. Sikap b. Motif c. Kepentingan d. Pengalaman e. Pengharapan Faktor dalam situasi a. Waktu b. Keadaan atau tempat kerja c. Keadaan sosial
Persepsi
Faktor pada Target a. Hal baru b. Target c. Bunyi d. Ukuran e. Latar belakang f. kedekatan
xxxiv
2. Remaja Muslimah Menurut Drs. Hasan Basri, remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (Drs. Hasan Basri, 2004:4). Remaja adalah seseorang yang mulai dewasa,
sudah
sampai
umur
untuk
kawin
(W.J.S.
Poerwadarminta:964). Muslimah adalah muslim wanita (W.J.S. Poerwadarminta:787). Jadi Remaja Muslimah adalah seorang wanita muslim yang sudah dewasa.
B. Motivasi Berjilbab 1. Motivasi a.
Pengertian Motivasi Motivasi dalam Ensiklopedi Pendidikan adalah untuk berbuat sesuatu harus ada daya penggerak, harus ada sesuatu yang mendorong kita untuk berbuat (Harahab Soegarda Poerbakawatja, 1981:221). Sedangkan dalam Kamus Sosiologi, motivasi adalah faktor yang menyebabkan suatu aktivitas tertentu menjadi dominan, apabila dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas lainnya (Soejono Soekanto, t.th:232). Sedang pengertian motivasi secara terminologi, ada beberapa pendapat diantaranya:
xxxv
1) Menurut Oemar Hamalik Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini dapat membantu menjelaskan tingkah laku yang diamati dan meramalkan tingkah laku orang lain. Menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk ini meramalkan dan menjelaskan tingkah laku lainnnya (Oemar Hamalik, 1995:106). 2) Menurut Sardiman A. M Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan/ mengelakkan perasaaan tidak suka itu (Sardiman, 1994:75). 3) Menurut Mc Donald Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dari
pengertian
yang
dikemukakan
Mc
Donald
ini
mengandung tiga elemen penting: 1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan ini terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada sistem neurofisiologis dalam organisme manusia. 2) Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan (affective arousal). Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif. 3) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi memberikan respons-respons kearah suatu tujuan tertentu.
xxxvi
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai suatu yang komplek. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu (Sardiman, 1994:74). Dari penjelasan-penjelasan tadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah: Keadaan yang timbul dalam diri individu sebagai daya penggerak untuk melakukan aktivitas-aktivitas dalam mencapai tujuan. b.
Komponen dan Fungsi Motivasi Motivasi mempunyai dua komponen yaitu: 1) Komponen dalam: Perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. 2) Komponen luar: Keinginan, dan tujuan yang mengarahkan perbuatan seseorang (Oemar Hamalik, 1995:107). Dari uraian di atas jelaslah motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku. Motivasi memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
xxxvii
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan Oemar Hamalik, 1995:108). c.
Jenis-Jenis Motivasi Berdasarkan jenisnya, motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1) Motivasi Intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motifmotif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya: siswi/remaja muslimah memakai jilbab, karena betul-betul ingin menutup aurat. 2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh siswi/remaja muslimah memakai jilbab karena dia sedang mengikuti mode (Sardiman A. M.,t.th:90).
2. Jilbab a.
Pengertian Jilbab Perintah jilbab itu diturunkan justru untuk menyelamatkan para wanita muslimah, tujuanya tidak lain tidak bukan agar mereka lebih terjaga (Deasylawaty, 2007: 38). Dalam sebuah hadist Rosululloh yang diriwayatkan oleh Ahmad, ketika ayat jilbab ini turun maka serentak istri-istri Rosululloh beserta wanita mukminin mengulurkan jilbab ke tubuhnya: “dari Aisyah RodhiyAllahu „anhu, xxxviii
Rosululloh bersabda: “semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah, yaitu ketika Allah menurunkan firman-Nya: “Hendaklah mereka menutupkan kain ke kerudung dada mereka”, mereka langsung merobek pakaiannya untuk dijadikan jilbab”. Pemakaian jilbab merupakan pelaksanaan perintah Allah SWT dan ketaatan kepada Rasul-Nya Muhammad saw. Kemudian akan bermanfaat untuk kebaikan juga bagi pemakainya, sebab dengan melakukan perintah berjilbab berarti seorang muslim telah beribadah kepada Allah swt. (Anonim, 2009:26). Perintah memakai jilbab pada dasarnya bukan sekedar perintah yang fungsinya hanya hanya melindungi kehormatan wanita , tapi juga merupakan ibadah bagi wanita itu sendiri. Jilbab berasal dari kata jalaba yang berarti menghimpun dan membawa, dahulu lebih dikenal sebagai hijab, yang artinya menyembunyikan manusia dibalik tirai. Menurut Ibn Khaldun, hijab berarti penghalang dan tirai perekat, dan bukan bermakna pakaian. Penggunaannya dimaksudkan sebagai penutup atau penghalang antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman arti hijab bagi wanita dalam Islam adalah agar menutup badannya ketika berbaur dengan laki-laki, tidak mempertontonkan kecantikannya, dan tidak pula mengenakan perhiasan kecuali pada pihak-pihak tertentu (Muhammad Muhyidin, 2007:231).
xxxix
Secara terminologi, kata jalabib adalah bentuk jamak dari jilbab. Pakar tafsir al-Biqo‟i memaknai jilbab sebagai baju yang longgar atau kerudung penutup kepala (Al-Khimar) atau pakaian yang menutupi baju dan kerudung yang dipakainya, atau semua pakaian yang menutupi badan wanita (M.Quraish Shihab, 2004:69). Dalam bahasa Arab jilbab berarti kain lebar yang diselimutkan ke pakaian luar, yang menutupi kepala, punggung dan dada yang biasanya dipakai ketika seorang wanita ke luar rumah (Sufyan bin Fuad Basloedan, 2009:32). Jilbab dan Al-khimar erat kaitannya dengan hijab, karena jilbab menunjukkan fungsi hijab, yaitu fungsi mempertegas dan memperjelas. Artinya, eksistensi jilbab terhadap hijab menjadi penguat bagi eksistensi hijab. Jika kita menyebut jilbab, otomatis kita menyebut bagian dari hijab (Muhammad Muhyidin, 2007:232). Hijab dan jilbab mempunyai maksud yang sama sebagai penutup aurat. Sebagaimana disebutkan dalam Qs.Al-Ahzab ayat 59 yaitu:
Artinya: “Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
xl
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (AlQur‟an dan Terjemah, 2000:384). Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa jilbab mempunyai dua fungsi pokok yaitu: 1) Melindungi kesucian, kehormatan dan kemuliaan sebagai seorang wanita. 2) Untuk
menjaga
identitas
sebagai
wanita
muslimah
yang
membedakannya dengan wanita yang lain. Disamping dua fungsi pokok tersebut jilbab juga mempunyai fungsi tambahan yaitu sebagai pelindung dari suhu panas dan dingin serta sebagai perhiasan. Perhiasan (az-zinah) adalah sesuatu yang termasuk dalam kategori perhiasan yang dipakai wanita untuk berhias diri, baik berupa pakaian maupun perhiasan. Bila mengartikan perhiasan sebagai bentuk tubuh, maka pengertiannya dapat diimplikasikan menjadi tiga macam: (1) kosmetik, seperti celak, lipstik dan bedak; (2) perhiasan, seperti cincin, gelang dan kalung; (3) pakaian, seperti kerudung, baju, dan selendang (Abu Iqbal al-Mahalli, 2003:148). Dari sini dapat disimpulkan bahwa wanita adalah perhiasan. Dan perhiasan wanita itu diupayakan untuk disembunyikan, kecuali yang tidak bisa disembunyikan. Sebagaimana firman Allah dalam QS.
An-Nur:
31
“….dan
janganlah
mereka
menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…”.
xli
Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada (Arsip Fiqh, ICRP-Kolom, http://www.icrp-online.org/diakses 03122009). b.
Hukum Mengenakan Jilbab Sejak Islam mengenal jilbab, sejak itu pula Islam mewajibkan jilbab bagi para perempuan. Menurut Al-Hafidz Ibn Katsir, perintah tentang kewajiban berjilbab dalam Qs.Al-Ahzab:59 bukan hanya untuk istri-istri nabi, anak-anak gadis nabi, tetapi juga wanita-wanita yang beriman. Demi kemuliaan mereka sendiri. Dengan mengulurkan jilbabnya, mereka berbeda dengan wanita-wanita jahiliyah dan budakbudak perempuan pada zaman nabi (Ibrahim bin Fathi bin Abd AlMuqtadir, 2007:5). Dalam Qs.An-Nur ayat 31 disebutkan:
xlii
Artinya:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau puteraputera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budakbudak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (Al-Qur‟an dan Terjemah, 2000:319).
Ayat ini menunjukkan empat hal yang dijadikan argumentasi atas jilbab yaitu: 1) Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah SWT 2) Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatam yang haram 3) Larangan untuk menampakkan perhiasan yang biasa tampak 4) Perintah untuk menutupkan khimar ke dada (Arsip Fiqh, ICRPKolom, http://www.icrp-online.org/diakses 03122009)
xliii
Menurut Syaikh Abu Bakr Al-Jaza‟iri, ayat ini menunjukkan hijab yang paling sempurna dan lebih kuat dari pada ayat sebelumnya. Dengan alasan: “Picuan fitnah karena mendengar suara gelang kaki perempuan yang memukul-mukul kakinya saat berjalan jauh lebih agistatif daripada rangsangan fitnah memandang wajah perempuan dan mendengar ucapannya. Apabila ayat ini Allah mengharamkan wanita memukul-mukul kakinya karena khawatir bila suaranya terdengar akan menyebabkan fitnah bagi pendengarnya, maka pengharaman memandang wajah perempuan yang merupakan pusat keelokannya, lebih dan sangat dikharamkan” (Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir, 2007:5). Selain kedua ayat ini, masih ada ayat-ayat dari Al-Qur‟an yang menjelaskan tentang hukum memakai jilbab yang lain. Serta ada pula hadis yang menjadi penguatkan atas perintah tersebut. Salah satunya adalah hadis menurut Abu Dawud yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. Yang artinya: “Semoga Allah mengasihi kaum wanita Muhajirin generasi pertama. Tatkala Alla menurunkan ayat (Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya) mereka langsung merobek pakaian-pakaian bulunya, lalu digunakan sebagai kerudung” (Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir, 2007:9). c.
Manfaat Menggunakan Jilbab Banyak sekali manfaat jika seorang Muslimah memakai jilbab, dalam buku Arief Ali Baraja halaman 37-46 menyebutkan dan menjelaskan manfaat menggunakan jilbab,yaitu: 1) Selamat dari adzab Allah “Ada dua macam penghuni neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanitawanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan,
xliv
yang di kepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunnya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh”. Dalam hadist riwayat Muslin no. 2128 di atas Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagaian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikan. Atau mereka menggunakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya. Berdasarkan Hadist di atas maka sudah jelas dengan menutup aurot, muslimah dapat terhindar dari api neraka dan dekat dengan surga. 2) Mengundang turunnya pertolongan Allah Dengan berjilbab, kita telah ambil bagian dalam menolong agama Allah. Karena yang dimaksud menolong agama Allah adalah memperjuangkan syari‟at-Nya. Allah berfirman dalam QS. Muhammad: 7
Artinya: “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Al-Qur‟an dan Terjemah, 2000:319).
Dari ayat di atas dapat dipahami, bahwa pertolongan Allah tak akan turun sebelum kita memperjuangkan agama-Nya yang salah satunya adalah mengenakan jilbab. 3) Tanda wanita terhormat
xlv
Ketika seseorang melihat wanita yang berjilbab maka yang pertama terlintas dalam pikirannya adalah wanita itu pasti menjaga kehormatannya. Namun jika yang dilihat penampilannya mirip wanita tuna susila maka orang yang melihat akan berpikir jelek terhadap wanita itu. Allah berfirman QS. Al-Ahzab: 59
Artinya: "Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (AlQur‟an dan Terjemah, 2000:384). 4) Terhindar dari pelecehan Melihat seorang wanita yang mengenakan pakaian tertutup para kaum pria akan menjaga pandanganya sehingga dengan mengenakan jilbab Muslimah akan terhindar dari pelecehan karena ia telah menutup bagian tubuh yang mengundang terjadinnya pelecehan. 5) Menjauhkan diri dari perbuatan nista Berjilbab dapat membuat kita menjauhi tempat-tempat maksiat, karena kita akan malu jika terlihat di tempat seperti itu. 6) Mengundang jodoh yang salih
xlvi
Wanita shalih adalah dambaan laki-laki mulia, dengan mengenakan jilbab maka kita akan dinilai sebagai wanita shalihah sehingga dengan otomatis jodoh yang shalihpun akan segera menghampiri kita. Sesuai dengan hadist nabi yang diriwayatkan oleh Muslim no. 1467 “Dunia adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatan dunia adalah wanita. 7) Terhindar dari tindakan kriminal Dengan mengenakan jilbab secara sempurna insyaAllah akan terhindar dari perampokan dan penodongan karena perhiasan yang kita kenakan tertutupi dan tidak akan terlihat dari luar. 8) Membuat geram musuh-musuh Allah Ketika para wanita memegang teguh jilbab mereka, Allah akan senantiasa mencatatnya sebagai amal shalih, karena perbuatan mereka membangkitkan amarah orang-orang kafir. Firman Allah QS. At- Taubah: 120
120 Artinya : “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orangorang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah dan tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak menginjak suatu tempat yang membangkitkan
xlvii
amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orangorang yang berbuat baik” (Al-Qur‟an dan Terjemah, 2000:186).
d.
Karakteristik Jilbab Banyak remaja Islam di Indonesia yang mengenakan jilbab tapi pada kenyataanya jilbab yang mereka kenakan belum sesuai dengan Jilbab Syar‟i yang dianjurkan oleh agama. Hal ini pastilah disebabkan adanya beberapa faktor yang diantarannya: 1) Adanya trend jilbab gaul 2) Tuntutan pekerjaan yang mengharuskan Muslimah untuk tidak berjilbab. 3) Keadaan suatu negara yang mengartikan Jilbab itu sesuai dengan kondisionalnya. Meskipun demikian Islam tetap memeliki karakteristik jilbab yang syar‟i yang sesuai dengan Al-Quran. Berdasarkan ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Quran maka dapat diambil kesimpulan beberapa karakteristik jilbab syar‟i sebagai berikut: 1) Menutupi seluruh rambut dari berbagai sisi, terutama di bagian kepala depan dan cambang. 2) Menutupi leher, tengkuk dan dada. 3) Tebal dan tidak transparan. 4) Lebar dan tidak ketat atau pendek seperti kerudung-kerudung masa kini. xlviii
5) Baju atau gaun harus panjang menutupi kedua tangan dan telapak kaki. 6) Kenakanlah celana panjang melapisi gaun agar betis tidak terlihat. 7) Menghimpun rambut dengan diikat atau memakai mukena dalam agar tidak nampak atau tidak keluar lewat sana sini. 8) Selalu memakai kerudung khususnya ketika sering keluar rumah. 9) Berbelanja baju dan jilbab dengan harga pantas dan tidak terlalu mahal. Jilbab dan pakaian yang paling baik adalah hasil karya orang-orang Islam, baik buatanmu sendiri, ibumu, saudaramu atau produksi muslimah yang lain (Muhammad Fahd Ats- Tsuwaini,2002:114). Menurut Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir dalam bukunya berjudul Wanita berjilbab vs wanita pesolek, dikemukakan ada delapan syarat yang harus dipenuhi agar pakaian bisa disebut sebagai jilbab syar‟i diantaranya: 1) Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana dalam Qs. Al-Ahzab : 59 “…Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka keseluruh tubuh mereka….” Dari ayat tersebut ada ulama yang berpendapat bahwa mengulurkan jilbab keseluruh tubuh termasuk wajah dan kedua telapak tangan adalah wajib. Dan sebagian ulama lain, berpendapat mewajibkan menutup wajah dan telapak tangan. Akan tetapi mereka tetap sepakat bahwa menutup wajah hukumnya lebih utama. Dan diperbolehkan membuka wajahya selama ia tidak berniat menampakkan kecantikan dan menggoda lawan jenis.
xlix
2) Tidak terbuat dari bahan yang tipis menerawang, sehingga tidak terlihat bentuk tubuh pemakainya. Karena tujuan utama hijab adalah menutupi. 3) Tidak menjadi hiasan by design atau overdecorated dengan beragam warna yang menyolok. 4) Longgar, tidak ketat, tidak memperlihatkan lekuk-lekuk badan, tidak menonjolkan aurat, dan tidak memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang memancing fitnah. 5) Tidak menggunakan parfum yang dapat membangkitkan gairah laki-laki. Sebagaimana hadis yang disetujui oleh Adz-Dzahabi yang artinya: “Sesungguhnya apabila seorang wanita memakai parfum, kemudian melintas di hadapan kaum agar mereka mencium aroma parfumnya, maka ia adalah wanita pezina” 6) Tidak menyerupai busana laki-laki, menurut hadis Abu Hurairah ra. “Nabi melaknat laki-laki yang memakai pakaian ala busana wanita dan wanita yang memakai pakaian ala pakaian laki-laki” 7) Tidak mirip dengan pakaian kaum kafir. Hal ini didasarkan pada sabda nabi: “Barang siapa yang meniru(menyerupai) suatu kaum, maka ia adalah bagian dari mereka” (Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir, 2007:32). 8) Tidak merupakan pakaian syuhroh, yaitu pakaian yang menarik perhatian, dianggap aneh, sedangkan pakaian yang menutup aurat tidak termasuk syuhroh (Sufyan bin Fuad Baswedan, 2007:33).
l
e.
Tipologi Jilbab Menurut M. Subhan Zam-zami, jilbab merupakan fenomena yang membawa pesan beragam. Bila hanya mengikuti satu persepsi, maka akan terjerumus dalam penghakiman yang sewenang-wenang. Dan bila menganut pada asumsi yang salah maka akan menimbulkan masalah yang besar. Paling tidak ada empat tipologi yang bisa dipakai saat melihat fenomena jilbab. Tipologi itu berhubungan dengan motif, bentuk
jilbab
dan
gaya
hidup
pemakainya
diantaranya:
(http://www.mail_archive.com/ikbal_alamien@yahoo_groups.com/ms g02615.html, hlm.12) 1) Jilbab atas alasan teologis Yaitu kewajiban agama. Mereka yang mengenakan jilbab ini akan memahaminya sebagai kewajiban yang tidak bisa ditinggakan. Bentuk jilbab pun sesuai dengan standar-standar syariat, tidak hanya sebagai penutup rambut dan kepala, namun menurut sebagian dari mereka hingga sampai ke dada. Jilbab yang lebar, bila perlu menutupi seluruh tubuh. Perempuan yang mengenakan jilbab seperti ini juga akan berhati-hati dalam bergaul di ruang publik. 2) Alasan Psikologis. Perempuan yang berjilbab atas motif ini, sudah tidak memandang lagi jilbab sebagai kewajiban agama, namun sebagai budaya dan kebiasaan yang bila ditinggalkan, akan membuat
li
suasana hati tidak tenang. Kita bisa menemukan muslimah yang progresif dan liberal masih mengenakan jilbab, karena motif kenyamanan psikologis tersebut. Bentuk jilbab yang dikenakan berbeda dengan model pertama, dan disesuaikan dengan konteks dan fungsinya. Demikian juga dengan gaya hidup yang memakainya, jauh lebih terbuka, dan pergaulan mereka sangat luas, berbeda dari model pertama. 3) Jilbab Modis Jilbab sebagai produk dari fesyen. jilbab model ini dipandang sebagai jawaban terhadap tantangan dunia model yang sangat akrab dengan perempuan, namun disisi lain, ada nilai-nilai agama yang berusaha dipertahankan dan sebagai merek dagang. Munculnya
outlet-outlet
dan
acara-acara
peragaan
busana
muslimah, mampu menghadirkan model jilbab dan busana muslimah yang telah melampaui persoalan agama. Dimana bentukbentuk jilbab tersebut tidak sesuai dengan standar syariat, demikian pula
prilaku
yang
memakainya
(http://www.mail_archive.com/ikbal_alamien@yahoo_groups.com /msg02615.html, hlm.13). Kata seorang ulama dari mereka, bagaimana seorang muslimah bisa mengenakan jilbab yang mini dan transparan, kadang rambut dan leher terlihat, dan dipadukan dengan kaos yang ketat. Arus modernisasi dan fashion pada fenomena ketiga tak bisa dibendung oleh apapun, ia bisa menciptakan fenomena baru.
lii
Dan asumsi-asumsi yang dipakai untuk memandangnya pun tak bisa seperti yang ditunjukkan oleh ulama-ulama itu. Sedangkan di Indonesia, jilbab modis ini sangat menjamur, sangat digemari kawula muda (remaja muslimah) dan kalangan selebritis.
4) Jilbab Politis. Fenomena ini muncul dari kelompok-kelompok Islam yang menggunakan simbol-simbol agama sebagai dagangan politik. Dalam konteks ini, jilbab tidak lagi menjadi persoalan keimanan, kesalehan, dan kesadaran pribadi, namun akan dipaksakan ke ruang publik. Inilah fenomena yang sebenarnya terjadi di Pakistan, di Aceh, dan di beberapa daerah di Indonesia yang berdalih ingin menerapkan syariat Islam. Apabila ada muslimah yang ingin mengenakan jilbab sebagai bentuk keyakinan pribadi, tanpa harus memakai standar pribadi tersebut terhadap orang lain, misalnya, yang memakai jibab lebih soleh dan terhormat dari yang tidak memakai. Disinilah, pihak yang selama ini mencurigai jilbab perlu melihatnya secara cermat. Jilbab sebagai keyakinan pribadi tak perlu dimusuhi. Bila hal ini terjadi, akan menjadi senjata bagi varian keempat untuk mempolitisir peristiwa tersebut. Bila benar, jilbab berhubungan dengan masalah keyakinan dan kesadaran, ia tak perlu peraturan. Disini, jilbab akan dipakai dan dipahami secara sehat, karena sebagai bentuk dari ekspresi keyakinan dan kebebasan.
liii
Jilbab sebagai model pakaian yang bisa memperkaya khazanah busana. Terserah apakah ia dipandang sebagai pakaian agama ataupun pakaian adat-istiadat. Namun, yang pasti dan perlu disadari adalah ia tetaplah sebagai pakaian individu, yang tidak bisa dijadikan sebagai pakaian publik. Apabila jilbab dijadikan pakaian publik atas dasar motif agama, namun orang yang tidak meyakini agama tersebut tetap diwajibkan memakai jilbab, sama saja dengan mewajibkan non-muslim untuk shalat. f.
Visualisasi Jilbab Syar‟i Islam menempatkan wanita di tempat yang sesuai pada tiga bidang, yakni: 1) Bidang Kemanusiaan : Islam mengakui haknya sebagai manusia dgn sempurna sama dengan pria. Umat-umat yang lampau mengingkari permasalahan ini. 2) Bidang Sosial : telah terbuka lebar bagi mereka di segala jenjang pendidikan di antara mereka menempati jabatan-jabatan penting dan terhormat dalam masyarakat sesuai dengan tingkatan usianya masa kanak-kanak sampai usia lanjut. Bahkan semakin bertambah usianya semakin bertambah pula hak-hak mereka usia kanakkanak; kemudian sebagai seorang isteri sampai menjadi seorang ibu yang menginjak lansia yang lebih membutuhkan cinta kasih dan penghormatan. 3) Bidang Hukum Islam : memberikan pada wanita hak memiliki harta dengan sempurna dalam mempergunakannya tatkala sudah
liv
mencapai usia dewasa dan tidak ada seorang pun yang berkuasa atasnya baik ayah suami atau kepala keluarga. Hak-hak ini semua tidak terdapat dalam faham yang menamakan dirinya faham modern yang menyerukan “Emansipasi Wanita” itu dan mengatakan bahwa Islam menghilangkan hak-hak wanita dan memenjarakannya di dalam rumah. Apakah karena Islam tidak menjadikan wanita sebagai dagangan murah yang bisa dinikmati tiap pandangan mata dan pemuas nafsu. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam terhadap mereka dan pendukung mereka sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Imam Bukhari dari Ibnu Mas‟ud Radhiallahu „anhu:
Artinya : “Sesungguhnya termasuk yang didapati manusia dari salah satu ucapan kenabian yang terdahulu adalah : jika kamu tidak mempunyai perasaan malu maka berbuatlah semaumu” Hijab/jilbab yang syar‟i telah diperintahkan oleh Allah SWT padamu. Jangan biarkan hijab anda seperti apa yang mereka kehendaki dengan alasan cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya Allah SWT menghendaki jilbab itu sebagai penutup tubuhmu dari pandangan matamata serigala penjaga rasa malu dan memelihara kehormatanmu. Karena itu jangan anda campakkan rasa malu itu dgn menjauhi perintah-Nya sebaliknya pegang teguhlah perintah itu krn perasaan malu selalu membawa kepada kebaikan. Dalam hadist yang
lv
diriwayatkan
oleh
Bukhari-Muslim
dari
Imran
bin
Hushain
Radhiallahu „anhu Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
Artinya : “Tidaklah rasa malu itu ada kecuali selalu mendatangkan kebaikan” Demikian juga Imam Hakim dan yang lainnya mengeluarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiallahu anhuma Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
Artinya : “Perasaan malu dan iman itu selalu berdampingan bila salah satunya hilang hilanglah yang lainnya” Maka peganglah dengan teguh perkara yang dapat membawa kebaikan dan mendekatkan diri anda kepada Allah SWT. Ketahuilah bahwa kehidupan di dunia ini adalah sementara sedang kehidupan akhirat adalah kekal/selama-lamanya. Jangan anda jual kenikmatan yang abadi itu dengan harta dunia yang sirna ini. Allah Subhanahu wa ta‟ala berfirman
:
Artinya : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. AnNaam 6: 32). Sesuai dengan perkembangan zaman maka berkembang pula model jilbab syar‟i yang dapat membuat muslimah tampil lebih
lvi
anggun dan cantik, berikut adalah tips memakai jilbab sesuai dengan keperluan:
lvii
1) Di Rumah Seorang muslimah pun di haruskan memakai jilbab ketika ada tamu pria yang bukan muhrim, oleh karena itu mereka membutuhkan sebuah jilbab yang praktis. Di bawah ini ada beberapa model jilbab yang bisa digunakan ketika muslimah berada di rumah.
2) Main dan Kuliah Remaja muslimah pada dasarnya sering melakukan aktifitas di luar rumah baik itu pergi ke rumah temannya ataupun pergi berbelanja dan biasannya mereka lebih suka mengenakan sesuatu yang modis, praktis dan santai. Dapat dilihat gambar dibawah ini:
lviii
lix
3) Olah Raga Muslimahpun juga butuh olah raga, dengan menggunakan jilbabpun seorang Muslimah bisa berolah raga dan di bawah ini ada beberapa contoh pakaian yang bisa digunakan Muslimah untuk berolah raga.
4) Pesta Menghadiri pesta atau walimah sudah menjadi hal yang biasa bagi Muslimah sekarang ini. Tampil anggun dan cantik juga dapat dilakukan Muslimah ketika menghadiri pesta, dan beberapa model baju untuk pergi ke pesta ada di bawah ini.
lx
Tips-tips di atas dapat di terapkan oleh beberapa muslimah meskipun ada beberapa model yang tidak sesuai dengan ckiteria jilbab syar‟i namun InsyaAllah bisa menjaga pandangan kaum pria karena pakaian yang digunakan tidak begitu memperlihatkan lekuk tubuh Muslimah. 3. Motivasi berjilbab Dalam kehidupan sehari-hari bisa kita lihat, banyak sekali wanita/remaja muslimah yang menggunakan jilbab dengan berbagai motivasi. Diantaranya, mereka berjilbab karena perintah orang tua, ada yang berangkat dari kesadaran pribadi. Lain lagi dengan mereka yang memakai jilbab, sebagaimana yang banyak kita lihat, ada perempuan yang
lxi
memakai jilbab hanya ketika dia keluar rumah atau menghadiri acaraacara tertentu seperti pengajian, hajatan maupun ketika mereka bekerja (Muhammad Muhyidin, 2007:29). Di Indonesia, mode menjadi unsur berpakaian yang sangat penting, dan pada saat ini berjilbab dianggap sebagai orang yang bermode. Oleh karena itu, ada banyak perempuan di Indonesia yang baru berjilbab. Selanjutnya Sian Powell menjelaskan bahwa jilbab bukan lagi sebagai lambang ibadah, tetapi lambang orang yang bermode saja. Maksudnya kalau berjilbab, menjadi orang yang berpakaian sesuai dengan mode terakhir. Jilbab tidak punya hubungan dengan ketaatan beragama lagi, karena siapa saja bisa berjilbab dan sebagian besar lebih khawatir bagaimana penampilannya kalau berjilbab daripada nilai ketaatan agamanya (Elizabeth Raleigh, 2004:11). Memang ada beberapa perempuan yang berjilbab untuk alasan mode saja, tetapi hanya kelompok minoritas. Hal ini terjadi, mungkin karena suatu trend di Indonesia sekarang untuk dianggap sebagai orang yang lebih beragama, tetapi kalau arti berjilbab tergantung pada orang itu sendiri (Elizabeth Raleigh, 2004:33). Banyak orang berjilbab karena beberapa alasan. Karena mau melindungi sendiri dari hal-hal yang tidak baik dan pergaulan bebas, agar terlihat anggun dan rapi, karena kewajiban, karena perintah Tuhan, supaya tidak diganggu oleh laki-laki dan karena berjilbab nyaman dan aman. Banyak yang mengatakan bahwa kondisi mereka ketika memakai jilbab
lxii
lebih baik daripada sebelum berjilbab, dan bahkan laki-laki lebih menghormati perempuan yang berjilbab (Elizabeth Raleigh, 2004:38). Faktor-faktor yang mendorong berjilbab kebanyakan faktor pribadi, keluarga dan teman, lingkungan masyarakat dan supaya memenuhi perintah Islam. Selain itu juga terdapat faktor lain, seperti: supaya menjadi lebih anggun dan rapi, dari saranan orang tua, lingkungan sekolah. Ada juga yang menganggap dengan memakai jilbab menjadi lebih dekat kepada Tuhan dan ada pula supaya bisa dilihat sebagai perempuan muslimah (Elizabeth Raleigh, 2004:39). Sekarang ini semakin semarak kita lihat perempuan-perempuan muslimah, atas nama HAM memperlihatkan penampilan yang cantik, anggun, gaul, dan mempesona, dia memakai jilbab berdasarkan trend dan mode (Muhammad Muhyidin, 2007:29).
C. Persepsi Remaja Muslimah Terhadap Motivasi Berjilbab Jumlah remaja berjilbab semakin meningkat akhir-akhir ini, yang pasti ada banyak alasan bagi para remaja muslimah. Sebagian memutuskan berjilbab dengan alasan teologis setelah melalui perjuangan panjang dan akhirnya meyakini bahwa itulah pakaian yang diwajibkan Islam. Sebagian memakai jilbab karena dipaksakan oleh aturan, terutama karena peraturan sekolah mengharuskan berjilbab. Sebagian lagi karena alasan psikologis, tidak merasa nyaman karena semua orang dilingkungannya memakai jilbab. Ada lagi karena alasan modis, agar tampak lebih cantik dan trendi, sebagai respon terhadap tantangan dunia model yang sangat akrab dengan perempuan. Ini
lxiii
dibuktikan dengan semakin banyaknya toko-toko busana muslim dan butik yang memamerkan jilbab dengan model mutakhir dan tentu saja dengan harga mahal. Bahkan, ada juga berjilbab karena alasan politis, yaitu memenuhi tuntutan kelompok Islam tertentu yang cenderung mengedepankan simbolsimbol agama sebagai dagangan politik (Siti Musdah Mulia, Memahami Jilbab dalam Islam, http://www.Icrp-Online.Org). Berbagai motivasi remaja muslimah mengenakan jilbab menyebabkan timbulnya persepsi positif dan negatif dikalangan siswa tersebut. Persepsi ini muncul karena adanya perbedaan sikap keberagamaan, latar belakang keluarga,
lingkungan
masyarakat,
latar
belakang
pendidikan
dan
perkembangan zaman. Diantaranya: 1. Segi negatif a. Jilbab merupakan budaya Arab Pada dasarnya jilbab telah ada sebelum Islam datang. Di antara mereka yang telah mengenal jilbab adalah masyarakat di Iran (Persia), kelompok Yahudi dan besar kemungkinan sudah ada di India. Hal ini tidak sesuai dengan yang diungkapkan banyak orang bahwa pemakaian jilbab oleh para perempuan muslimah hanyalah melanjutkan tradisi Arab, atau dengan kata lain, tradisi jilbab merupakan wujud dari kultur Arab. Bahkan kata Eipstein yang dikutip Nasaruddin Umar dalam tulisannya yang pernah dimuat di Ulumul Quran konsep hijâb dalam arti penutup kepala sudah dikenal sebelum adanya agama-agama
lxiv
Samawi (Yahudi dan Nasrani). Bahkan menurut Nasarudin, pakaian seperti ini sudah menjadi wacana dalam Code Bilalama (3.000 SM), kemudian berlanjut di dalam Code Hammurabi (2.000 SM) dan Code Asyiria (1.500 SM). Ketentuan penggunaan jilbab sudah dikenal di beberapa kota tua seperti Mesopotamia, Babilonia, dan Asyiria. (http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=339,Kompas,25/11 /2002). Selain sebagian komunitas Yahudi, komunitas Iran tempo dulupun telah mengenalnya. Bahkan nasib perempuan Iran tempo dulu sangat terkekang. Perempuan dari kelas terpandang tidak akan berani keluar rumah tanpa hijab dan kain kerudung. Mereka tidak diperbolehkan berbaur dengan laki-laki. Dan bagi wanita yang telah menikahpun tidak berhak melihat bapak atau saudaranya sendiri. Perlakuan terhadap perempuan tempo dulu ternyata sangat keras dan mengekang kebebasan mereka, padahal konsepsi seperti ini tidak ada dalam Islam (Muhammad Muhyidin, 2007:57). b. Berjibab agar terlihat trendi Globalisasi Islam terjadi melalui perkembangan televisi dan media massa. Seperti halnya dengan jilbab, yang merupakan akibat gerakan revolusi Islam di negara Iran yang mewajibkan perempuan berjilbab, sampai pada akhirnya jilbab terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia pakaian muslim dan jilbab menjadi popular sekitar tahun 1980. Meskipun popularitas jilbab pada
lxv
dasawarsa itu melalui berbagai hambatan, tetapi jilbab bisa bertahan sampai menjadi mode atau tren sekarang (Elizabeth Raleight, 2004:12). Jilbab yang menjadi tren saat ini sering disebut sebagai “kudung gaul, jilbab gaul, atau jilbab gaya selebritis” oleh para remaja Islam modern. Jilbab seperti ini muncul pada awal tahun 2000 menjelang millennium ketiga di saat media cetak dan elektronik mencapai
puncak
kejayaan.
Era
ini
memberikan
kebebasan
mengekspresikan segala ide yang cenderung kebablasan (Abu AlGhifari, 2004:13). Dalam pandangan Bukhori Muslim, dibolehkan saja meniru cara berbusana muslimahnya selebritis. Adapun yang jadi persoalan adalah “apakah gaya berbusana muslimahnya kaum selebritis itu sudah sesuai dengan syariat Islam atau tidak?”. Seringkali sebagian selebritis berbusana muslimah hanya untuk keperluan acting di layar televisi atau sinetron. Jika gaya berbusana muslimah selebriti sesuai dengan syariat dan tidak dilepas lagi walaupun acara telah selesai maka boleh untuk ditiru. Tipe berjilbab seperti ini dapat dikategorikan sebagai jilbab modis. c. Hipermoralitas jilbab Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur‟an, bahwa jilbab memiliki berbagai fungsi, yang salah satunya adalah untuk menjaga identitas sebagai wanita muslimah yang membedakannya
lxvi
dengan wanita yang lain. Akan tetapi, bila tingkah laku pemakainya merusak nilai dari jilbab itu sendiri, maka percuma seorang wanita memakai jilbab jika citranya telah rusak karena perbuatannya. Disinilah
sesungguhnya
letak
persoalan
dari
tindakan
hipermoralitas perempuan muslimah yang berjilbab. Perempuan muslimah yang berjilbab tetapi melakukan tindakan hipermoral, sesungguhnya telah melecehkan identitas islamnya (Muhammad Muhyidin, 2007:29). Ketika banyak yang mengatakan jilbab hanyalah sebuah kedok atau topeng untuk bertindak amoral, maka perlu dicermati bahwa maksud dari kritik tersebut adalah sikap dan perbuatan perempuan yang berjilbab itu sendiri dan bukan dari jilbabnya (Muhammad Muhyidin, 2007:205). Menurut Muhammad Muhyidin, hipermoralitas muslimah menyangkut dua hal pokok, yaitu: (Muhammad Muhyidin, 2007:206) 1) Sikap dan perbuatan amoral. Seperti: munculnya kasus PSK yang berjilbab, kasus wanita berjilbab yang menjual anaknya, dan sebagainya. 2) Hipermoralitas dalam hal pengenaan atau pemakaian jilbabnya. Seperti: munculnya kudung gaul, jilbab mini, jilbab seksi dan jilbab funky. Dalam pandangan Abu Al-Ghifari terdapat 5 faktor yang menyebabkan terjadinya hipermoralitas, diantaranya:
lxvii
1) Maraknya tayangan televisi atau bacaan yang terlalu berakibat ke mode barat 2) Minimnya pengetahuan anak terhadap nilai-nilai Islam sebagai akibat dikuranginya jam pendidikan agama di sekolah-sekolah umum 3) Kegagalan fungsi keluarga. Seperti, kegagalan orang tua dalam memberikan pendidikan agama yang benar 4) Peran para perancang busana yang tidak memahami dengan benar prinsip pakaian Islam 5) Munculnya mu‟allaf dikalangan artis, atau artis yang mengenakan kerudung. Sehingga segala tingkah laku dan ucapannya menjadi teladan bagi fansnya. Ketika para artis mengenakan kerudung apa adanya, banyak penggemarnya yang ikut-ikutan meniru gaya artis tersebut, termasuk gaya berjilbabnya. mereka yang berpakaian ala artis itu dianggap remaja gaul. Sehingga muncullah istilah Kudung gaul yang akhirnya menjadi tren (Abu Al-Ghifari, 2004:19). 2. Segi positif a. Jilbab sebagai idantitas yang membedakannya dengan yang lain Jilbab dapat berfungsi sebagai identitas diri yang membuatnya berbeda dengan yang lain sehingga seorang perempuam itu mudah dikenal karena jilbabnya yang menjadi ciri khas. Menurut Said AlAsymawi 'illat hukum pada ayat-ayat jilbab atau tujuan dari penguluran jilbab adalah agar perempuan-perempuan merdeka dapat dikenal dan dibedakan dengan perempuan-perempuan yang berstatus lxviii
hamba sahaya dan perempuan-perempuan yang tidak terhormat. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan menyangkut mereka dan agar masing-masing dikenal sehingga perempuan-perempuan merdeka tidak mengalami gangguan dan dengan demikian terpangkas segala kehendak buruk terhadap mereka (Siti Musdah Mulia, Memahami Jilbab dalam Islam,http://www.Icrp-Online.Org). b. Meniru wanita-wanita shalihah Ada remaja muslimah yang berpendapat bahwa remaja yang berjilbab hanya meniru wanita-wanita shalihah. Dalam hal ini terkandung nilai positif bagi pemakainya, karena wanita yang meniru wanita baik akan digolongkan kepada mereka dan wanita yang meniru wanita fasik, maka ia akan digolongkan kepada mereka (Sufyan bin Fuad Baswedan, 2007:33). Sebagaimana sabda Rasulullah:
Artinya : “Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia bagian dari mereka” (Abu Daud, 1993:467) c. Berjilbab agar terhindar dari debu dan sengatan matahari Fungsi lain dari jilbab adalah melindungi tubuh dari hawa panas dan dingin. Serta melindungi kulit dari debu karena jilbab bersifat menutup seluruh tubuh. Sesuai dalam Qs. An-Nahl:81 yaitu:
Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang Telah dia ciptakan, dan dia jadikan bagimu tempattempat tinggal di gunung-gunung, dan dia jadikan bagimu
lxix
Pakaian yang memeliharamu dari panas dan Pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)”. (Al-Qur‟an dan Terjemah, 2000:249). Dalam tafsir jalalain, disebutkan bahwa sebagai tempat berteduh bagimu maksudnya adalah rumah, pohon dan awan yang melindungi dari panas matahari. Sedangkan menurut Ibnu Hajar alAsqalani dan Az-Zajjaj menafsirkannya sebagai pakaian-pakaian yang melindungi dari bahaya panas (Sufyan bin Fuad Baswedan, 2007:67). Al-Qur‟an tidak menetapkan mode atau warna pakaian tertentu, baik ketika beribadah maupun diluar ibadah. Akan tetapi, warna putih merupakan warna yang sangat disenangi dan sering menjadi pilihan nabi Muhammad saw. Bukan karena warna tersebut tidak menyerap panas atau menangkal panas matahari. Tetapi juga mencerminkan kesenangan pemakainya terhadap kebersihan. Selain itu, warna putih juga menunjukkan kesederhanaan (M.Quraish Shihab, 2004:45).
lxx
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Kab. Semarang Tahun 2009 1. Letak Geografis dan Keadaan Penduduk Dusun Mendiro terletak di sebelah selatan desa Kalongan yang ada di wilayah Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang. Adapun batas-batas wilayah adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Kalongan b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gondhoriyo c. Sebelah selatan berbatasan dengan dusun Bulu d. Sebelah barat berbatasan dengan dusun Sigude Secara administratif dusun Mendiro dibagi menjadi enam (6) Rukun Tetangga dan merupaan Rukun Warga ke tujuh (7) di desa Kalongan. Dilihat dari jumlah penduduknya dusun Mendiro mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar di tingkat kelurahan yaitu 949 jiwa. 2. Keadaan Penduduk Dilihat dari segi jumlah penduduk wilayah Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang mempunyai jumlah penduduk sebesar yaitu 949 jiwa, yang terdiri dari laki-laki berjumlah 327 jiwa dan permpuan berjumlah 577 jiwa. Dari 949 penduduk dusun Mendiro mayoritas beragama Islam, dengan kata lain 100% beragama Islam. lxxi
Adapun data penduduk menurut tingkat RT dan tingkat pendidikan di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Penduduk Menurut Rukun Tetangga RT 1 2 3 4 5 6 Jumlah
KK 39 37 35 49 35 55 250
Laki-laki 68 50 47 77 43 87 372
Perempuan 97 96 83 132 54 115 577
Jumlah 165 146 130 209 97 202 949
Tabel 3.2 Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keterangan Tidak sekolah TK/play group(balita) Belum tamat SD Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat akademi/Diploma Sarjana keatas Jumlah
Jumlah 70 194 135 105 131 157 131 26 949
3. Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi penduduk di dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang berdasarkan mata pencaharian tersaji dalam tabel berikut:
lxxii
Tabel 3.3 Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2009 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis pekerjaan PNS Pensiunan Pengusaha Buruh bangunan Buruh industri Buruh tani Petani Pedagang Pengangkutan Lain-lain Jumlah
Jumlah 9 9 14 123 167 70 57 21 13 264 298
4. Keadaan Sosial Budaya Manusia pada dasarnya hidup dan berkembang kerena adanya komunikasi dan interaksi antara sesama dan didukung keberadaan alam sekitarnya. Secara pribadi manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri sehingga manusia memerlukan sosialisasi dengan orang lain. Dari aspek budaya dapat dilihat dari dua (2) aspek, yaitu: a. Aspek Perumahan Bangunan/rumah di Dusun Mendiro tersusun dengan sangat rapi dan setiap rumah memiliki fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan umum. Adapun jarak rumah satu dengan yang lainnya tidak begitu jauh + 5 meter. b. Adat Istiadat Adat istiadat di Dusun Mendiro tidak seperti dusun-dusun lain yang sering mengadakan upacara/ritual khusus, para penduduknya lebih suka mengadakan acara keagamaan seperti pengajian jika ada
lxxiii
sesuatu. Sifat kegotongroyongan juga masih sangat kental hal itu terbukti dengan masih adanya sambatan di dusun tersebut. 5. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi Desa Kalongan terlampir. B. Penyajian Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai persepsi remaja muslimah tentang jilbab terhadap motivasi berjilbab di Dusun Mendiro Desa Kalonga Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun 2009 yang berjumlah 50 responden, namun pada kenyataanya penulis hanya mendapat responden sejumlah 44. Hal itu di karenakan 4 responden bekerja di luar kota dan 2 responden telah menikah Untuk itu penulis mendistribusikan angket yang berisi 30 item peryataan tentang kedua variabel tersebut kepada 44 responden, dengan rincian 15 soal berisi pertanyaan mengenai persepsi remaja muslimah tentang jilbab dan 15 item mengenai motivasi berjilbab 1. Daftar Responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama siswa yang dijadikan objek penelitian. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.4 Daftar Responden Remaja Muslimah Dusun Mendiro Tahun 2009 No 1 2
Responden Anisa Yohan Fatmawati Wahyu Wulansari
Umur (Tahun) 15 19
lxxiv
Alamat RT 01 RT 01
Lanjutan Tabel 3.4 Daftar Responden Remaja Muslimah Dusun Mendiro Tahun 2009 No 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Responden Norma Yulia Nurul Waqidah Widariyati Sulistyaningsih Santi Ina Maya Sofa Tri Puspita Sari Tafrikah Diyah Puji Nasta‟in Riris Ummahatina Sri Riyanti Dwi Ratnasari Widahyanti Isnina Hasni Velayati Lia Fatra Nuril Maula Munadziroh Dewi Permatasari Charisma Arnia Dhanti Irawati Laili Mahmudah Fahmi Anisa Ginarsih Witarni Sri Puspita Astofa Ahsana Damayanti Septiana Putri Lestari Desi Kurniasari Hanik Dewi Zahra Usnatun Khasanah Rofik Winarti Novita Sari Sri Subandriyah Dyah Afrilia Danti Fatma Susi Susanti Ani Ningtyas Ayu Kumala Sasri Ayu Tiwi Prameswari Riris Aviyanti
Umur (Tahun) 15 21 26 15 15 26 21 26 19 28 20 26 15 26 14 14 18 20 25 21 15 21 21 24 20 21 28 23 27 19 16 20 19 15 19 21 15 20 16 20 14 16
lxxv
Alamat RT 01 RT 01 RT 01 RT 01 RT 01 RT 01 RT 01 RT 02 RT 02 RT 02 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 05 RT 05 RT 05 RT 05 RT 05 RT 06 RT 06 RT 06 RT 06 RT 06 RT 06 RT 06 RT 06
2. Data Jawaban Angket Mengenai Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab Adapun hasil penyebaran angket persepsi remaja muslimah tentang jilbab dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : Tabel 3.5 Daftar Jawaban Angket Persepsi Remaja Muslimah Tentang Jilbab No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Inisial 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040
1 B B B B B B B B B B B C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
2 C C C A A B C A B A A A C A C A A A A B A C C A A A A A A C C A A A A B A A A A
3 A A A B B A A B B B B B A B A B A A B B B A A B B B B B B A A B B B B A B A B B
4 A A A A A A A A A A A B A A A A C C A A A A C A A A A A A A A A A A A A A B A A
5 C C C A A B C C A A C A C A C C B B A A C C B A A A A A C C C A C C A B A A A A
6 B B B C C A B C C C C B B C B C A A C C C B A C C C C C C B B C C C C A C A C C
lxxvi
7 A A A B B A A A B B A A A B A A A A B B A A A B B B B B A A A B A A B A B C B B
No. Item 8 9 10 B A B B C B B A B B A A B A A C A A B A B A A C B A A B A A A A C B B B B A B C A A B A B A A C B A C B A A B A A B A A A A C B A B B A C B A A B A A B A A B A A B A A A A C B A B B A C B A A A A C A A C B A A C A A B A A A A C B A A B A A
11 B B B B B C B B A A B A B C B B A A B A B B A B B B B B B B B B B B B C B C A B
12 A B A A A C A A B B A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A C A B B A
13 C B C C C B C A A A A A C C C A C C C A A C C C C C C C A C C C A A C B C B A C
14 C B C A A B C A C C A A C B C A B B A C A C C A C C C C A C B A A A A C A C C A
15 A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A C A A A A
Lanjutan Tabel 3.5 Daftar Jawaban Angket Persepsi Remaja Muslimah tentang Jilbab
No 41 42 43 44
Inisial
1 B B B B
041 042 043 044
2 A A A A
3 A A B B
4 C C A A
5 B B A A
6 A B C C
7 A A B B
No. Item 8 9 10 B A C B A C B A A B A A
11 A A A A
12 A A B B
13 C C A A
14 B B C C
15 A A A A
3. Data tentang Jawaban Angket Motivasi Berjilbab Adapun hasil penyebaran angket tentang Motivasi Berjilbab dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6 Daftar Jawaban Angket Motivasi Berjilbab N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Inisial 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027
1 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
2 B A B A A A A C A A C A A A A A A A A A A A A A A A A
3 A A A A A A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A
4 A A A A A A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A
5 C A B B C C B C B A B A A C B B B B B A B A A A A A B
6 B B B C C C A C C C A A C C B B B B B C B C C C C B B
lxxvii
7 B B B C C C A C C C A A C C B B B B B C B C C C C C C
No. Item 8 9 10 A A B B B B B B B C C C C C C C C C A C C A A C C C C C C C B B C A A C C C C C C C B B C B B C B B C B B C B B C C C C B B C C C C C C C C C C C C C B B B B B C
11 B B A C C C C C C C B C C C C C C C C C C C C C C C C
12 A A A A C C A B A B A A B C A A A A A B A B A A B C C
13 B B B C A A A A C C C A C A A A A A A C A B B B B B B
14 B B B C C C C C C C A A C C A A A A A C A C C C C B B
15 B C C C C C C C C C C A C C C C A C C C A C C C C C C
Lanjutan Tabel 3.6 Daftar Jawaban Angket Motivasi Berjilbab N O 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Inisial 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041 042 043 044
1 A A A A A A A A A A A A A A A A A
2 A A A C A A A A A A A A A A A A A
3 A A A C A A A A A A A A A A A C A
4 A A A C A A A A A A A A A A A A A
5 B A A B A C C C C A C C C B B C C
6 B B B B A C C C C B C C C B B C C
lxxviii
7 C C B C A B B C C B C C C B B C C
No. Item 8 9 10 B B C B A C C A C B C B B B B A A C A A C C C C C C C B B C C C C C C C C C C B B B B B B C C C C C C
11 C C B C B C C A A C A A A A A C A
12 C C B B C B B C C A C C B A C A C
13 B B B C C A A C C C C C B C B C C
14 B B C C C C C C C C C C B C B C C
15 C C C C C C C C C C C C C C C C C
BAB IV ANALISIS DATA
Seluruh data dari hasil penelitian dari penyebaran angket telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proposinya yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu sebagaimana tercatat di bawah ini: 1. Untuk mengetahui persepsi remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 tentang jilbab. 2. Untuk mengetahui motivasi berjilbab pada remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi remaja muslimah tentang jilbab dengan motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 dalam menggunakan jilbab.
Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian di atas maka penulis menganalisis dari tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :
P
F 100% N
Keterangan: P : Prosentase
lxxix
F : Frekuensi N : Jumlah responden Sedangkan
untuk
mengetahui
dari
tujuan
yang
ketiga,
penulis
menggunakan rumus product moment, yaitu:
rxy
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi variable x dan variable y XY: Jumlah hasil kali variabel x dengan y X : Jumlah nilai variabel x Y : Jumlah nilai variabel y N : Jumlah subyek yang diteliti
A. Analisis Data Persepsi Remaja Muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang Tahun 2009 Tentang Jilbab Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 2. Memprosentasikan jawaban 3. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden
lxxx
Tabel 4.1 Daftar Nilai Persepsi Remaja Muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang Tahun 2009 Tentang Jilbab N o
Inisial
1
Jawaban
Nilai
Total
Nominasi
8
31
B
8
6
26
C
18
5
8
31
B
2
24
5
4
33
B
5
2
24
5
4
33
B
6
5
4
18
5
8
31
B
007
6
5
4
18
5
8
31
B
8
008
9
3
3
27
3
6
36
B
9
009
7
6
2
21
6
4
31
B
10
010
8
5
4
24
5
8
37
A
11
011
9
3
3
27
3
6
36
A
12
012
8
6
1
24
6
2
32
B
13
013
6
5
4
18
5
8
31
A
14
014
7
4
4
21
4
8
33
A
15
015
6
5
4
18
5
8
31
B
16
016
9
3
2
27
3
4
34
B
17
017
8
4
3
24
4
6
34
B
18
018
9
4
2
27
4
4
35
B
19
019
8
5
2
24
5
4
33
B
20 S 21 22
020
7
6
2
21
6
4
31
B
021
9
3
3
27
3
6
36
A
022
6
5
4
18
5
8
31
A
23
023
7
3
5
21
3
10
34
A
24
024
8
5
2
24
5
4
35
B
25
025
7
5
3
21
5
6
32
B
26
026
7
5
3
21
5
6
32
B
27
027
7
5
3
21
5
6
32
B
28
028
7
5
3
21
5
6
32
B
29
029
9
3
3
27
3
6
36
A
30
030
6
5
4
18
5
8
31
B
31
031
6
5
4
18
5
8
31
B
32
032
8
5
2
24
5
4
33
B
33
033
9
3
3
27
3
6
36
A
A
B
C
3
1
2
001
6
5
4
18
5
2
002
4
8
3
12
3
003
6
5
4
4
004
8
5
5
005
8
6
006
7
lxxxi
Lanjutan Tabel 4.1 Daftar Nilai Persepsi Remaja Muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang Tahun 2009 Tentang Jilbab
N o
Inisial
34
Jawaban
Nilai
Total
Nominasi
6
36
A
5
4
33
B
18
4
10
32
B
2
24
5
4
35
B
4
4
21
4
8
33
B
8
5
2
24
5
4
33
B
040
8
5
2
24
5
4
33
B
41
041
8
4
3
24
4
6
34
A
42
042
7
5
3
21
5
6
32
B
43
043
8
5
2
24
5
4
33
B
44
044
8
5
2
24
5
4
33
B
A
B
C
3
1
2
034
9
3
3
27
3
35
035
8
5
2
24
36
036
6
4
5
37
037
8
5
38
038
7
39
039
40
1448
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : i
Xt Xr 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket persepsi remaja muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang tahun 2009 tentang jilbab, diperoleh nilai tertinggi adalah 37, dan nilai terendah adalah 26. Dengan
lxxxii
menggolongkan data tersebut ke dalam tiga kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu: 37 26 1 3 12 i 4 3
i
Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi dengan A mendapat nilai 34-37 2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 30-33 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 26-29 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban No 1 2 3
Persepsi Jilbab Tinggi Sedang Rendah
Interval 34-37 30-33 26-29
Frekuensi 13 30 1 44
Kemudian dicari prosentasi. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P
F 100% N
1. Untuk kategori tinggi mengenai persepsi remaja muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang tahun 2009 tentang jilbab, ada 13 responden:
P
13 X 100% = 29, 54% 44
lxxxiii
2. Untuk kategori sedang mengenai persepsi remaja muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang tahun 2009 tentang jilbab ada 30 responden: P
30 X 100% = 68,7% 44
3. Untuk kategori rendah mengenai persepsi remaja muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang tahun 2009 tentang jilbab ada 1 responden: P
1 X 100% = 2, 3% 44
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekunsi mengenai persepsi remaja muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang tahun 2009 tentang jilbab.
Tabel 4.3 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaba Persepsi Remaja Muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang Tahun 2009 Tentang Jilbab No 1 2 3
Motivasi Berjilbab Tinggi Sedang Rendah
Interval 34-37 30-33 26-29
Frekuensi 13 30 1 44
Prosentase 29,54 % 68,7% 2,3% 100 %
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi remaja muslimah Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang tahun 2009 tentang jilbab.
lxxxiv
adalah 29,54% persepsi tinggi, 68,7% untuk persepsi sedang, dan 2,3 % untuk persepsi rendah. B. Analisis Data Motivasi Berjilbab Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang Tahun 2009 Tentang Jilbab Untuk mengetahui tentang motivasi berjilbab. Peneliti menggunakan penilaian yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan nilai tiap jawabab soal tidak sama. Adapun penilaianya sebagai berikut: 1. Soal nomor 1: A= 3, B= 1, C= 2 2. Soal nomor 2-7 kemudian di ikuti nomor 12, 14 dan 15 adalah: A= 1, B= 3, C= 2 3. Soal nomor 8: A= 2, B= 3, C= 1 4. Soal nomor 9 dan 13: A= 3, B= 2, C= 1 Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut: 5. Membuat tabel distribusi frekuensi tentang motivasi berjilbab 6. Memprosentasikan jawaban 7. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden
Tabel 4.4 Daftar Nilai Tentang Distribusi Frekuensi Tentang Motivasi
No
Inisial
1
Jawaban
Total
Nominasi
1
33
A
8
1
32
B
5
9
1
32
B
004
5
1
9
25
C
5
005
5
0
10
27
C
6
006
5
0
10
27
C
A
B
C
001
6
8
2
002
6
3
003
4
lxxxv
No
Inisial
7
Jawaban
Total
Nominasi
5
26
C
1
8
32
B
5
1
9
25
C
010
5
1
9
25
C
11
011
5
4
6
29
B
12
012
13
0
2
24
C
13
013
5
1
9
25
C
14
014
5
0
10
27
C
15
015
7
5
3
31
B
16
016
7
5
3
31
B
17
017
8
5
2
30
B
18
018
7
5
3
31
B
19
019
7
5
3
31
B
20
020
5
1
9
25
C
21
021
8
5
2
30
B
22
022
5
2
8
26
C
23
023
6
1
8
24
C
24
024
6
1
8
24
C
25
025
5
2
8
26
C
26
026
5
6
4
31
B
27
027
4
6
5
32
B
28
028
4
6
5
34
A
29
029
6
4
5
32
B
30
030
6
5
4
31
B
31
031
1
9
5
34
A
32
032
7
4
4
25
C
33
033
7
2
6
32
C
34
034
7
2
6
32
C
35
035
5
0
10
24
C
36
036
5
0
10
24
C
37
037
6
4
5
28
C
38
038
5
0
10
24
C
39
039
5
0
10
24
C
40
040
5
3
7
28
C
41
041
6
6
3
30
B
A
B
C
007
9
1
8
008
6
9
009
10
lxxxvi
No
Inisial
42
Jawaban
Total
Nominasi
2
34
A
0
11
25
C
0
10
24
C
A
B
C
042
5
7
43
043
4
44
044
5 Jumlah
1246
Dari data di atas dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus : i
Xt Xr 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi
Xr
: Nilai terendah
Ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angketmotivasi berjilbab, diperoleh nilai tertinggi adalah 36 dan nilai terendah adalah 24. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu: 36 24 1 3 13 i 4,3 3 i
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut : 1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 34-38 2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai 29-33 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 24-28
lxxxvii
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang Motivasi Berjilbab No 1 2 3
Motivasi Berjilbab Tinggi Sedang Rendah
Interval 34-38 29-33 24-28
Frekuensi 4 15 25 44
Kemudian dicari prosentasi frekuensi motivasi berjilbab. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P
F 100% N
1. Untuk kategori tinggi tentang motivasi berjilbab ada 4 responden : P
4 X 100% = 9,1% 44
2. Untuk kategori sedang tentang motivasi berjilbab ada 15 responden : P
15 X 100% = 34,1% 44
3. Untuk kategori rendah tentang motivasi berjilbab ada 25 responden: P
25 X 100% = 56,8% 44
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tentangmotivasi berjilbab.
Tabel 4.6 Prosentase Distribusi Frekuensi Jawaban Tentang Motivasi Berjilbab No 1 2 3
Perilaku sosial Tinggi Sedang Rendah
Interval 35-42 27-34 19 – 26
lxxxviii
Frekuensi 4 15 25 44
Prosentase 9,1 % 34,1 % 56,8 % 100 %
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi berjilbab pada Dusun Mendiro Desa Kalongan Kec. Ungaran Timur Kabupaten Semarang Tahun 2009 adalah 9,1 % Tinggi, 34,1 % untuk motivasi berjilbab Sedang, dan 18,2 % untuk motivasi berjilbab rendah.
C. Analisis Data Pengaruh Persepsi Remaja Muslimah Tentang Jilbab Dengan Motivasi Berjilbab Di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 Dalam Menggunakan Jilbab Analisis ketiga untuk menjawab pertanyaan atau untuk mengetahui tujuan yang ketiga untuk mengetahui adakah pengaruh antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab dengan motivasi berjilbab di dusun mendiro, desa kalongan, kecamatan ungaran timur, kabupaten semarang tahun 2009 dalam menggunakan jilbab. Maka untuk mengetahui tujuan tersebut penulis menggunakan rumus statistik korelasi product moment angka kasar dengan langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari pengaruh antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab dengan motivasi berjilbab di dusun mendiro, desa kalongan, kecamatan ungaran timur, kabupaten semarang tahun 2009 dalam menggunakan jilbab. 2. Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment.
lxxxix
Tabel 4.7 Persiapan Untuk Mencari Korelasi Antara Persepsi Remaja Muslimah Tentang Jilbab Dengan Motivasi Berjilbab Di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 Dalam Menggunakan Jilbab No
Inisial
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039
31 26 31 33 33 31 31 36 31 37 36 32 31 33 31 34 34 35 33 31 36 31 34 35 32 32 32 32 36 31 31 33 36 36 33 32 35 33 33
33 32 32 25 27 27 26 32 25 25 29 24 25 27 31 31 30 31 31 25 30 26 24 24 26 31 32 34 32 31 34 25 32 32 24 24 28 24 24
961 676 961 1089 1089 961 961 1296 961 1369 1296 1024 961 1089 961 1156 1156 1225 1089 961 1296 961 1156 1225 1024 1024 1024 1024 1296 961 961 1089 1296 1296 1089 1024 1225 1089 1089
1089 1024 1024 625 729 729 676 1024 625 625 841 576 625 729 961 961 900 961 961 625 900 676 576 576 676 961 1024 1156 1024 961 1156 625 1024 1024 576 576 784 576 576
1023 832 992 825 891 837 806 1152 775 925 1044 1088 1085 891 961 1054 1020 1085 1023 775 1080 806 816 840 832 992 1024 1088 1152 961 1054 825 1152 1152 792 768 980 792 792
xc
40 41 42 43 44
040 041 042 043 044 Jumlah
33 34 32 33 33 1448
28 30 34 25 24 1246
1089 1156 1024 1089 1089 47838
784 900 1156 625 576 35798
924 1020 1088 825 792 41631
Diketahui : N
= 44
X
= 1448
Y
= 1246
X2
= 47838
Y2
= 35798
XY
= 41631
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut:
rxy
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
44 41631 14481246
44 547838 1448 44 35798 1246 2
2
1831764 1804208
24104872 20967041575112 1552516 27556 (22008168)(22596) 27556 4972965641 28 27556 705192.6
xci
0.390724 0.4 Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel X dan Y diketahui, maka
untuk
mengetahui
dapat
tidaknya
hipotesis
diterima
harus
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak. Berdasarkan data di atas dengan jumlah responden sebanyak 44 yang dalam rtabel diperoleh hasil 1% = 0,384 sehingga dinyatakan bahwa 0,4=1%. Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesis: “Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab terhadap motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009?” ada pengaruh yang signifikan atau hipotesis diterima.
xcii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan analisis data yang terkumpul tentang pengaruh persepsi remaja muslimah tentang jilbab dan pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 dalam menggunakan jilbab, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 tentang jilbab, kategori tinggi dari persepsi tentang jilbab, dinyatakan dengan 13 responden (29,54%), sedangkan kategori sedang berjumlah 30 responden (68,7%) dan kategori rendah berjumlah 1 responden (2,3%) sehingga mayoritas adalah kategori sedang. 2. Motivasi berjilbab pada remaja muslimah di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009, kategori tinggi dari motivasi berjilbab, dinyatakan dengan 15 responden (9,1%), sedangkan kategori sedang berjumlah 33 responden (34,1%) dan kategori rendah berjumlah 25 responden (56,8%) sehingga mayoritas adalah kategori sedang. 3. Pengaruh persepsi remaja muslimah tentang jilbab dengan motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan
xciii
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009 dalam menggunakan jilbab, dan berdasar hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik dan diperoleh hasil akhir yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab dan pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab di Dusun Mendiro, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Tahun 2009. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesisi dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian hipotesis yang telah penulis ajukan dapat diterima, karena mayoritas remaja muslimah di Mendiro mengenakan jilbab dalam acara tertentu untuk memenuhi kebiasaan yang terjadi di Dusun Mendiro dan karena ada tuntutan berjilbab dalam sekolah, sinoman, kumpulan remaja, dan lain-lain. B. Rekomendasi/Diskusi Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi remaja muslimah tentang jilbab terhadap motivasi berjilbab di dusun Mendiro dikarenakan beberapa sebab, yaitu: 1. Berdasrkan hasil pendistribusian agket persepsi tentang jilbab, yang menjadi modus adalah kategori sedang dengan prosentase 68,7%. Namun dalam angket motivasi, dimana yang menjadi modus adalah kategori rendah dengan prosentase 56,8%. 2. Dusun Mendiro yang memiliki lembaga pendidikan islam yang cukup memadahi yaitu Pondok Pesantren, RA (TK) dan lembaga pendidikan
xciv
formalpun berbasis Islam (MI dan MTs). Akan tetapi semua itu belum bisa menanamkan norma-norma keislaman dalam kehidupan sehari-hari. 3. Lingkungan dusun Mendiro dekat dengan pabrik dan sebagian besar penduduknya bekerja di pabrik termasuk remaja muslimah, dimana pabrik membawa dampak negatif karena jadwal kerjanya yang lama dari pukul 07.00wib-18.00wib membuat remaja muslimah tidak begitu menghiraukan tentang agama. C. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, kiranya penulis dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Remaja Muslimah Hendaknya dapat menerapkan ilmu agama Islam yang telah dimiliki dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam mengenakan jilbab, bahwa mengenakan jilbab itu tidak hanya pada saat sekolah, sinomam, kumpulan remaja, dan acara-acara resmi lainnya tetapi selalu mengenakan jilbab dimanapun dan kapanpun. 2. Bagi Orang Tua Pendidikan yang paling utama adalah dari orang tua, guru dan pendidik lainnya hanyalah pembantu. Jadi seperti apa anak itu ketika dewasa adalah orang tua yang menentukannya, sehingga peranan orang tua sangatlah penting untuk mendidik anak menjadi seorang remaja muslimah yang diharapkan oleh agama Islam.
xcv
D. Penutup Dengan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas terselesainya penulisan skripsi ini. Shalawat beriring salam kepada Rosulullah Muhammad SAW yang menjadi tauladan sekaligus mampu mengubah dan membentuk umat menuju ahlak yang mulia. Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesaikanya penulisan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini terdapat kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya. Atas perhatian dan partisipasi dari pembaca, penulis ucapkan terima kasih.
xcvi
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sadirman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Abdulloh bin Abdul Azis Ali Sa‟ud. 1971. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Yayasan Penterjemah Al-Qur‟an. Abu Daud, 1993. Kitab Terjemah Jilid 4. Semarang:CV. Asy Syifa. Al-Ghifari, Abu. 2004. Kudung Bandung:Mujahid Grafis.
Gaul
Berjilbab
tapi
Telanjang.
Ali Mahalli, Abu Iqbal. 2003. Muslimah Moderen. Yogyakarta:LEKPIM. Ari Kunto, Suharsimi. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Baswedan, Sufyan bin Fuad. 2008. Lautan Mukjizat di Balik Balutan Jilbab. Klaten:Wafa Press. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung:Asy Syamil Cipta Media. Dewan Redaksi Ensiklopedi. 1993. Ensiklopedi Islam Jilid 2. Jakarta:Ichtiar Van Haeve. Drever, James. 1986. Kamus Psikologi. Jakarta:PT. Bina Aksara. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara. Ibrahim bin Fathi bin Abd Al-Muqtadir. 2007. Wanita Berjilbab vs Wanita Pesolek. Jakarta:Amzah. Muhsin bin Zainddin bin Qaasim Abdul. Misteri di Balik Jilbab. Solo:Rumah Zikir. Muhyidin, Muhammad. 2007. Membelah Lautan Jilbab. Jogjakarta:Diva Press. Nawawi, Imam. 1999. Terjemah Riyadus-Solihin. Jakarta:Pustaka Amani. Poerbakawatja Harahab, Soegarda. Jakarta:Gunung Agung.
xcvii
1981.
Ensiklopedi
Pendidikan.
Poerwadarminto, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:PT. Balai Pustaka. Rakhmat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung:Remaja Rosdakarya. Raleight, Elizabeth. 2004. Busana Muslim dan Kebudayaan Populer di Indonesia:Pengaruh dan Persepsi. Malang. Robbins, Stephen P. 1996 (jilid I). Perilaku Organisasi. Jakarta:Prenhallindo. Shihab, M. Quraisy. 2004. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah. Jakarta:Lentera Hati. Slameto. 1995. Belajar dan Jakarta:Rineka Cipta.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhinya.
Soekanto, Soerjono. t.th. Kamus Sosiologi. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Suharso, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang:Widya Karya. Yafie, Ali. 1994. Menggagas Fiqih Sosial. Bandung:Mizan. Siti Musdah Mulia, Memahami Jilbab dalam Islam, (http/www.Icrp-Online.Org) Arsip Fiqh, ICRP-Kolom (http/www.icrp-online.org) http://www.mail_archive.com/ikbal_alamien@yahoo_groups.com/msg02615.ht ml http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=339,Kompas,25/11/2002 http://www.mail_archive.com/ikbal_alamien@yahoo_groups.com/msg02615.ht ml Muslimah, (edisi 16, November 2003) Muslimah, (edisi 32, Maret 2003) Muslimah, (edisi bonus, Mei 2006) Paras No. 15/Tahun II/Desmber 2004 Paras No. 17/Tahun II/Februari 2005 Paras No. 21/Tahun II/Juni 2005
xcviii
INSTRUMEN PENELITIAN Pengantar 1. Dengan angket ini peneliti bermaksud mengetahui peesepsi remaja muslimah tentang jilbab pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab 2. Jawaban yang Anda sampaikan sangat berarti dalam penyusunan skripsi untuk menyelesaikan studi. Atas bantuan dan kerjasama yang baik disampaikan terimakasih. Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah identitas Anda pada kolom yang sudah disediakan, rahasia terhadap pernyataan yang sudah dibuat akan dijamin dengan semestinya. 2. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan di bawah ini, kemudian pilihlah salah satu pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda. 3. Semua pernyataan yang ada dimohon untuk diisi dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. Jika pernyataan tersebut menurut pendapat anda Ya, maka berilah tanda silang (X) pada huruf a. b. Jika pernyataan tersebut menurut pendapat anda Tidak, maka berilah tanda silang (X) pada huruf b. c. Jika pernyataan tersebut menurut pendapat Anda RAGU-RAGU, maka berilah tanda silang (X) pada huruf c. 4. Kejujuran Anda dalam menjawab pernyataan ini sangat diperlukan. Identitas Responden Nama : Alamat : Umur : Variabel Tentang JILBAB”
”PERSEPSI
REMAJA
MUSLIMAH
TENTANG
1. Ketika ada acara seperti : pertemuan remaja, sinoman dan pengajian, para remaja muslimah di dusun Mendiro mengenakan jilbab, tapi ketika hari-hari biasa dia tidak mengenakan jilbab. Setujukah anda jika jilbab yang dipakai oleh para remaja hanya untuk menarik simpati dengan tujuan terkesan alim. a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 2. Setujukah Anda jika semua perempuan mengenakan jilbab? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 3. Menurut Anda, apakah remaja muslimah yang berjilbab telah menunjukkan perilaku yang sholihah (baik)? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 4. Setujukah Anda jika ada pernyataan bahwa lebih baik tidak mengenakan jilbab daripada hanya mengotori nilai dari jilbab? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu
xcix
5. Menurut Anda, apakah remaja muslimah yang berjilbab atas kesadaran sendiri? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 6. Menurut Anda, apakah remaja muslimah yang berjilbab hanya mengikuti tren masa kini? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 7. Menurut Anda, apakah remaja muslimah yang berjilbab bisa melindungi diri dari pergaulan bebas? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 8. Setujukah Anda, bila ada pendapat lebih baik tidak berjilbab daripada mengenakannya tapi kadang-kadang? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 9. Setujukah Anda dengan munculnya jilbab modis pada saat ini? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 10. Menurut anda, apakah jilbab masa kini bisa disebut dengan jilbab syar‟i? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 11. Menurut anda, apakah jilbab yang anda pakai sudah memenuhi kriteria jilbab syar‟i? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 12. Apakah anda mengetahui hukum memakai jilbab bagi Muslimah? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 13. Apakah anda mengetahui kriteria jilbab syar‟i? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 14. Kriteria jilbab syar‟i terdapat dalam Q.S An- Nur:31, apakah anda sudah pernah membacanya? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 15. Ketika Muslimah pergi menghadiri sebuah pesta,ia mengenakan model jilbab yang berbeda ketika ia berada di rumah. Dari pernyataan itu, Apakah anda setuju dengan pengelompokkan model jilbab disesuaikan dengan situasi? a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu INDIKATOR PERSEPSI REMAJA MUSLIMAH TENTANG JILBAB - Perbedaan sikap keberagamaan - Latar belakang keluarga - Lingkungan masyarakat - Perkembangan zaman atau tren - Berjilbab saat di luar
c
INSTRUMEN PENELITIAN Pengantar 1. Dengan angket ini peneliti bermaksud mengetahui peesepsi remaja muslimah tentang jilbab pengaruhnya terhadap motivasi berjilbab 2. Jawaban yang Anda sampaikan sangat berarti dalam penyusunan skripsi untuk menyelesaikan studi. Atas bantuan dan kerjasama yang baik disampaikan terimakasih. Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah identitas Anda pada kolom yang sudah disediakan, rahasia terhadap pernyataan yang sudah dibuat akan dijamin dengan semestinya. 2. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan di bawah ini, kemudian pilihlah salah satu pernyataan yang sesuai dengan pendapat Anda. 3. Semua pernyataan yang ada dimohon untuk diisi dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. Jika pernyataan tersebut menurut pendapat anda Ya, maka berilah tanda silang (X) pada huruf a. b. Jika pernyataan tersebut menurut pendapat anda Tidak, maka berilah tanda silang (X) pada huruf b. c. Jika pernyataan tersebut menurut pendapat Anda RAGU-RAGU, maka berilah tanda silang (X) pada huruf c. 4. Kejujuran Anda dalam menjawab pernyataan ini sangat diperlukan. Identitas Responden Nama : Alamat : Umur : Variabel Tentang ”MOTIVASI BERJILBAB” 1. Menggunakan jilbab harus berdasar kesadaran diri, baik di manapun dan kapanpun a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 2. Memakai jilbab hanya mengikuti teman a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 3. Berjilbab karena aturan di sekolah a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 4. Berjilba dalam acara tertentu saja a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 5. Berjilbab karena mengikuti trend yang sedang mode a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 6. Berjilbab supaya kelihatan anggun a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 7. Menggunakan jilbab agar penampilan terlihat rapi a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 8. Memakai jilbab, karena ingin melindungi diri dari pergaulan bebas
ci
a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 9. Memakai jilbab untuk mendapatkan kenyamanan a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 10. Menggunakan jilbab karena tuntutan pacar a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 11. Menggunakan jilbab untuk terkesan alim a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 12. Mengenakan jilbab karena tinggal di dusun Mendiro a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 13. Berjilbab agar bisa mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak baik a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 14. Berjilbab karena menuruti anjuran orang tua a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu 15. Menggunakan jilbab, karena seluruh anggota keluarga berjilbab a. Ya b. Tidak c. Ragu-ragu INDIKATOR MOTIVASI BERJILBAB: - Berjilbab kesadaran dari para pemakai (remaja Islam) - Berjilbab setiap hari - Berjilbab saat ada acara tertentu - Mengikuti tren mode - Peraturan sekolah
cii
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Hayu Respitasari
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI
NIM
: 121 07 022
Dosen PA
: Fatchurrohman,
M.Pd
i. J a a. N o
b
b. Pelaksana
i. Jenis Kegiatan
a
an
t a n
1 2 3 4 5
6 7 8 9
10
11
12
OSPEK 25-28 Agustus 2005 PLCPP XIV 13-16 September 2005 PANITIA PENYELENGGARA 10 Januari 2007 KEGIATAN IDUL ADHA PANITIA KEGIATAN 17 13-17 AGUSTUS AGUSTUS 2007 2007 SEMINAR NASIONAL ”REFLEKSI 16 Juni 2008 DAN REALITA PROFESIONALISME GURU” SERTIFIKAT “IN HOSE TRAINING 11-12 Juli 2008 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI” PENGURUS PANTI ASUHAN 5 Februari 2006- 8 DARUL YATAMA MENDIRO Maret 2009 SEMINAR SEHARI “MENDIDIK 25 April 2009 ANAK DENGAN RAMAH OTAK” SEMINAR NASIONAL “ 17 Oktober 2008 MEMBERDAYAKAN EKONOMI SYARI,AH DI JAWA TENGAH” BUKA BERSAMA DAN BEDAH 15 September 2008 FILM “PERJUMPAAN INDAH DENGAN RAMADHAN PENUH BERKAH” SEMINAR NASIONAL 24 Januari 2009 ”PEMBERONTAKAN PEREMPUAN” SEMINAR NASIONAL 22 April 2009
ciii
Peserta Peserta Panitia
3 2 3
Panitia
3
Peserta
6
Peserta
2
Pengurus
12
Peserta
2
Peserta
6
Peserta
2
Peserta
6
Pesrta
6
i. J a a. N o
b
b. Pelaksana
i. Jenis Kegiatan
a
an
t a n
13 14
15
16 17 18 19
20 21 22
“DEMOKRASI, KEPEMIMPINAN NASIONAL DAN MASA DEPAN INDONESIA” DEBAT POLITIK KAMMI SARASEHAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN “PERAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN DALAM MENINGKATKAN SPITITUALITAS, INTELEKTUAL DAN MORALITAS BANGSA SERTIFIKAT BEDAH BUKU ”PERJALANAN PANJANG MENGGAPAI IMAN” SEMINAR KEBANGSAAN DEMA IN HOUSE TRAINING “PENDIDIKAN ANAK USIA DINI” SK GURU PAUD SEMAI MUTIARA BANGSA PERENCANAAN SILABUS PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI PERINGATAN NUZUNUL QUR‟AN 16th ANNYVERSARY OF LPM DINAMIKA TAHUN 2006 BEDAH FILM MENGEJAR MATAHARI JUMLAH
14 Juni 2009 9 September 2009
Pesrta Peserta
2 2
12 November 2009
Peserta
2
2 Desember 2009 26-29 Juni 2009
Peserta Peserta
2 2
1 Januari 2009
Guru
4
28 Desember 2009
Peserta
2
Panitia
3
26 September 2006
Peserta
2
12 Mei 2006
Peserta
2
22 September 2006
78
Salatiga, 3 Meret 2010 Mengetahui Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan Drs. Miftahuddin, M. Ag NIP. 19700922 199403 1 002
civ
RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: HAYU RESPITASARI
2. Tempat dan Tanggal lahir : Kab. Semarang, 13 Mei 1987 3. Jenis kelamin
: Perempuan
4. Warga Negara
: Indonesia
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Mendiro RT.3/ 7 Kalongan, Kec.Ungaran Timur, Kab.semarang
7. Riwayat Pendidikan: a. MI Mendiro Kecamatan Ungaran lulus tahun1999 b. MTs Diponegora Mendiro Kecamatan Ungaran lulus tahun 2002 c. SMA Negeri 1 Bergas lulus tahun 2005 d. D2 STAIN Salatiga lulus tahun 2007 e. S1 STAIN Salatiga lulus tahun 2010 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Kalongan, Februari 2010 Penulis
Hayu Respitasari NIM : 121 07 022
cv