Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DI DESA SIDAN KEC. GIANYAR, KAB. GIANYAR TAHUN 2015 I Made Budiyanto, NIM : 0914011087 Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendiidkan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar, (2) besar pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kausal. Populasi adalah seluruh konsumen sepeda motor merek Honda di Desa Sidan dengan jumlah sampel 100 orang dengan teknik non probability sampling yaitu accidental sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif, sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Kemudian diolah dengan analisis regresi linear sederhana menggunakan Statistical Package of the Social Science (SPSS) 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ditunjukan dari nilai t hitung>ttabel (14,671>1,985) dengan taraf signifikan 0,000>0,05, (2) besar pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar dilihat dari R Square sebesar 0,687atau 68,7%. Kata kunci :keputusan pembelian, persepsi kualitas
Abstract This research aims to understand (1) the influence perceptions of quality of the decision of the purchase of a motorcycle brand Honda in the village of Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar, (2) how much influence perception of the quality of the decision of the purchase of a motorcycle brand Honda in the village of Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. This research using a causal research. The population is a whole consumers motorcycle brand Honda in the village Sidan with the total sample 100 people to technique non probability of sampling the accidental sampling. The kind of data that used in this research was data qualitative and quantitative data, the data used is primary and secondary data. Data collection method used is the questionnaire and interview. Then mixed with regression analysis linear simple using Statistical Package of the Social Science (SPSS) 16.0 for windows. The research results show that (1) perception the quality of significant of the decision the purchase demonstrated from value t count > t table (14,671>1,985) with the economic situation of significant 0,000>0.05, (2) big the influence of perception the quality of the decision the purchase motorcycle brand Honda in the Sidan village, Kec. Gianyar Kab. Gianyar seen from R square of 0,687 or 68,7%. Keyword : Decision to buy, perception quality.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
PENDAHULUAN Ketatnya persaingan antar perusahaan membuat produsen harus berfikir lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam persaingan yang semakin kompetitif ini konsumen relatif lebih mudah berpindah ke perusahaan pesaing. Perpindahan ke perusahaan pesaing erat hubungannya dengan kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan itu sendiri. Karena sekarang konsumen semakin pintar dalam memilih barang yang akan dibeli, para konsumen akan membeli barang yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang bersaing. Pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi, ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Engel, 2001 membagi pengambilan keputusan kedalam tiga jenis, yaitu: pengambilan keputusan yang luas (extended decision making), pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making), dan pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual decision making). Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan keanekaragaman perilakunya maka produsen harus benarbenar tanggap untuk melakukan pengamatan terhadap apa yang menjadi keinginannya. Menurut Solomon (2002:6) Consumer behavioris the study of the proceses involved when individuals or groups select, purchase useor dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires. Jadi pada dasarnya pengusaha mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui produk yang ditawarkan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal datangnya dari luar khususnya dari produsen dalam upayanya memberikan rangsangan kepada konsumen untuk memakai barang atau jasa yang mereka tawarkan, menurut Kotler (2009:280) bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi.
Persepsi konsumen terhadap suatu produk akan menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan pilihan produk mana yang akan dibeli. Jika persepsi tersebut tinggi maka konsumen akan tertarik dan mengevaluasi masukanmasukan informasi yang mereka dapat mengenai barang tersebut untuk kemudian membelinya. Untuk menghasilkan persepsi yang tepat bagi konsumen, perusahaan hendaknya memperhatikan kriteria evaluasi kualitas produk atau jasa yang ditawarkan dengan cara terus menerus, karena orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari namun cenderung akan mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka untuk membeli produk tesebut. Konsumen akan menetapkan berbagai kriteria dalam melakukan keputusan pembelian dan memakai produk tersebut. Berbagai hal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan atau tidak melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk dan merek antara lain, salah satunya adalah cara memandang suatu produk (persepsi). Contohnya, banyaknya konsumen yang beralih dari produk sepeda motor yang sering dibelinya ke produk sepeda motor merek lain dikarenakan kurangnya stimuli atau rangsangan yang mereka terima dari lingkungan sekitar maupun dari iklan yang sering mereka jumpai di media cetak atau televisi. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas. Setiadi (2003: 160) Persepsi merupakan salah satu pembentuk sikap konsumen terhadap suatu objek (produk dan merek). Bahkan sering terjadi, bahwa persepsi konsumen terhadap obyek tersebut menjadi faktor yang menentukan preferensi dan keputusan konsumen. Persepsi yang dimiliki konsumen biasanya mempunyai dampak dan implikasi strategis bagi perusahaan pemasar, karena konsumen membuat keputusan-keputusan berdasarkan pada persepsi konsumen bukan berdasarkan kenyataan atau realita
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
yang ada secara obyektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa persaingan yang terjadi antar perusahaan bukan lagi persaingan antar produk secara langsung tetapi persaingan persepsi di dalam pikiran konsumen. Walaupun demikian keputusan pembelian konsumen tetap dapat dilihat melalui berbagai atribut yang dipertimbangkan dan dievaluasi konsumen antara lain yaitu perspektif kognitif dan perspektif afektif mereka. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus, dan harga yang cukup bersaing. Hal ini ditunjukkan pada semakin maraknya bisnis ini dengan perkembangan yang spektakuler. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Persaingan yang sangat ketat juga dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang ada dalam industri sepeda motor di Indonesia yang menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), saat ini terdapat 77 perusahaan assembling, manufaktur dan importir sepeda motor di Indonesia yang tercatat di Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag). Dari jumlah tersebut, 6 diantaranya anggota AISI yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kymco, dan Piaggio, serta 71 perusahaan lainnya di luar keanggotaan AISI. Dilihat dari banyaknya perusahaan yang berada dalam industri sepeda motor yang menawarkan hasil produksinya dalam keunggulan masingmasing menunjukkan bahwa persaingan pada industri sepeda motor saat ini sangatlah ketat (Miranti,2004). Dyonisius Beti (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan pasar sepeda motor akan lebih panjang mengingat populasi sepeda motor dibanding jumlah penduduk relatif kecil. Kalau di Thailand 1:4, artinya 4 orang per 1 motor, di Jakarta rasionya belum mencapai 1:5. Bahkan untuk ratarata wilayah di Indonesia baru mencapai 1:7,8. Selain itu tingkat PDB Indonesia yang relatif rendah menunjukkan indikasi sepeda motor masih menjadi sarana transportasi yang dapat dijangkau dibanding mobil.
Dikenal bahwa yang bermain dalam pangsa pasar sepeda motor di Indonesia adalah “the big four”, empat produsen besar dari negeri matahari terbit Nippon atau Jepang yang biasa di ucapkan dalam bahasa Indonesia. Memang ada beberapa produsen lainnya yang ikut menyemarakkan persaingan pasar tetapi mereka biasanya hanya sekilas lewat tanpa ada eksistensi yang lebih lanjut. Sebagai penguasa pasar sepeda motor Indonesia HONDA, YAMAHA, SUZUKI, dan KAWASAKI tidak lepas dari persaingan ketat untuk menjadi yang nomor satu (market leader). Memang tidak mudah menjadi yang terbaik selain harus menyediakan kualitas terbaik juga ada faktor pola perilaku konsumen yang tidak mudah ditebak apalagi di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, sehingga memiliki ragam pola perilaku yang berbeda pula. Dalam keputusan membeli barang, konsumen seringkali lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun seringkali pula peranan tersebut dilakukan oleh beberapa orang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi, pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh (influence), pengambilan keputusan (decider), pembeli (buyer), pemakai (user). (Kotler, 2009: 246). Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah diiringi dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat serta mudahnya akses kepemilikan kendaraan sepeda motor telah menambah maraknya persaingan bisnis. Globalisasi mengakibatkan dunia menjadi satu kesatuan yang besar, jarak antara satu belahan bumi dengan yang lainnya menjadi semakin dekat dan singkat, ditambah lagi dengan semakin terbukanya sekat ekonomi antara negara yang satu dengan negara yang lain semakin mendorong ekonomi bebas. Industri motor merupakan salah satu contoh menarik dalam persaingan bisnis. Sepeda motor hanya didominasi oleh
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
produk motor buatan HONDA, YAMAHA,
SUZUKI, KAWASAKI.
Tabel 1. Penjualan Sepeda Motor Di Kabupaten Gianyar (dalam unit) Tahun 2015 Merek 2011 2012 2013 2014 Honda 66.205 58.504 53.525 71.864 Yamaha 30.565 36.464 45.837 61.638 Suzuki 27.299 14.226 15.925 19.843 Kawazaki 1.853 842 958 1.010 Lain-lain 808 869 903 671 Total 126.730 110.905 117.148 155.026 Sumber : http : //www.kompas.com.2015 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa Honda begitu kuat sebagai pemimpin pasar dalam industri sepeda motor di Indonesia. Hal ini terlihat dari tingginya penjualan sepeda motor Honda yang lebih tinggi dari para pesaingnya. Diantara keempat produsen sepeda motor tersebut Honda menempati posisi yang dominan di dalam industri sepeda motor Indonesia. Sedangkan ketiga produsen yang saling bersaing untuk memperebutkan posisi kedua dengan selisih yang tipis. Dari penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Desa Sidan, Kec.Gianyar, Kabupaten Gianyar Tahun 2015”. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi linear sederhana. Variabel
Variabel Penelitian Persepsi Kualitas
Tabel 3.1 Definisi Operasional Defenisi Operasional Dimensi Penilaian pelanggan terhadap keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. Tjiptono (2005:40)
Kinerja
Pelayanan Ketahanan
Kehandalan
Karakteristik Produk Kesesuaian Dengan Spesifikasi Benefit
Keputusan
bebas dalam penelitian ini adalah persepsi kualitas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Dari variabel penelitian tersebut dapat ditentukan instrumen penelitian dan desain sampel yang digunakan. Setelah instrumen penelitian dan desain sample ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner tentang variabel penelitian. Data yang telah terkumpul kemudian diolah menggunakan analisis kuantitaif. Data yang telah diolah dibahas dan diinterpretasikan. Dari pembahasan dan interpretasi hasil penelitian tersebut kemudian disimpulkan dan diberikan saran Definisi operasional penelitian ini akan memaparkan tentang hal yang diteliti di Desa Sidan, Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar. Adapun definisi operasional pada penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut.
Suatu proses
Indikator Karakteristik Operasional Pelayanan Umur Ekonomis Konsistensi dan Kinerja Tambahan Karakteristik Kualitas Proses Manufaktur Manfaat
Skala Ukur Ordinal
Ordinal
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Pembelian
pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya (Kotler, 2005).
Association
Prioritas dalam membeli
Frekuensi pembelian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidan, Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar. Subjek penelitian ini adalah seluruhkonsumen sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. Objek dalam penelitian ini adalah persepsi kualiatas tentang sepeda motor merek Honda. Menurut Sugiyono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Sementara Singarimbun (1998), menyatakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang cirinya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen sepeda motor Honda di Desa Sidan Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan non probability sampling yaitu accidental sampling. Pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Pengambilan sample di dalam penelitian ini akan diambil di tiga tempat yaitu di Dealer Aries, Dealer 63, dan di Showroom Dewa Ardika. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asli yaitu responden. Dalam hal ini sumber data primernya adalah informasi yang
pembelian produk Karakteristik merek Prioritas dalam membeli Produk yang ditawarkan Perasaan puas Ketertarikan untuk membeli ulang (Wahyuni, 2008)
dikumpulkan dari jawaban responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data yang terlebih dahulu telah dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain di luar peneliti. Contoh, data pegawai, struktur organisasi dan uraian tugas. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari penelitian terdahulu, literatur-literatur, media cetak (surat kabar dan majalah), dan media elektronik (internet). Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif berupa skor jawaban dari responden, yaitu seluruh konsumen sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Observasi Pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung serta mencatat fenomena yang terjadi dilokasi penelitian. 2) Kuesioner Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan dengan menyiapkan pertanyaanpertanyaan yang terstruktur kepada seluruh responden dengan tujuan untuk mengumpulkan jawaban-jawaban yang akhirnya dijadikan data dalam penelitian ini. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner yang disebarkan kepada responden, yaitu konsumen sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. Kuesioner yang dirancang dengan menggunakan Skala Likert. Jawaban setiap item instrumen yang
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukkan tabel berikut. Tabel 3.2 Skala Likert pada Pertanyaan Tertutup Pilihan Jawaban Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Pengujian Instrumen 1) Uji Validitas Menurut Sugiyono (2009:109) validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas instrument menggunakan teksin analisis korelasi product moment pearson dan menggunakan bantuan SPSS 16,0 for windows untuk memudahkan mengolah data penelitian. Instrumen “uji validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor dengan total indikator variabel, kemudian hasil korelasinya dibandingkan dengan nilai kritis pada signifikan 0,05” (Sugiyono, 2010 :109). Syarat minimum instrument penelitian dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel. 2) Uji Reliabilitas Arikunto (2005: 178) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Pada penelitian ini pengukuran reliabilitas dapat dilakukan hanya sekali dan kemudian mengukur korelasi antar jawaban dari pertanyaan. Uji validitas dan reliabilitas dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Metode Analisis Data 1) Analisis RegresiLinear Sederhana Analisis data dilakukan dengan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh tiap variabel independen terhadap variabel dependen.
Persamaan regresi untuk menguji hipotesishipotesis yang diajukan dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. Y = α + β1X Keterangan: Y = Keputusan pembelian α = Konstanta β = Koefisien regresi X = persepsi kualitas 2) Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2009) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal.Kriteria yang digunakan adalah jika hasil analisis uji normalitas menunjukkan bahwa persamaan regresi linear sederhana berdistribusi normal maka model regresi tersebut baik, dikarenakan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. 3) Uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t) Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas yaitu persepsi kualitas (X) secara individual dalam menerangkan variabel terikat keputusan pembelian (Y). 4) Koefisien Determinasi Analisis ini bertujuan untuk mengetahui atau menentukan seberapa besar pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian. Untuk menghitung koefisien determinasi (R square) menggunakan program SPSS 16.0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Honda Di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab.
Gianyar Tahun 2015
Tabel 4.1 Uji Parsial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 2.692 1.074 persepsi kualitas .552 .038 Sumber : data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa variabel persepsi kualitas memiliki nilai thitung sebesar 14,671 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,985 yang berarti bahwa thitung< ttabel atau p-value = 0,000, > α = 0,05, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas memiliki pengaruh yang
Standardized Coefficients Beta .829
T 2.507 14.671
Sig. .014 .000
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. Besar Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar Tahun 2015
Tabel 4.2 Hasil Uji Determinasi Model Summaryb Model R 1 .829a
R Square .687
Adjusted R Square .684
Untuk nilai dari R2 bisa dilihat dari R Square pada tabel 4.2 sebesar 0,687. Ini menunjukkan bahwa presentase besarnya persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sebesar 68,7% dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan di dalam penelitian.
Coefficients
Analisis Regresi Linear Sederhana Berdasarkan pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui persamaan garis regresi linear sederhana, pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar digunakan analisis koefisien beta.Besarnya koefisien beta yaitu dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Parsial
a
Unstandardized Coefficients Model 1
Std. Error of the Estimate 2.057091
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
2.692
1.074
persepsi kualitas
.552
.038
Beta .829
T
Sig.
2.507
.014
14.671
.000
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.3 dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dapat dibuat persamaan garis regresi. Persamaan garis
regresi yang dapat dibuat untuk menggambarkan pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Ŷ = 2.692 + 0.552X Keterangan: Ŷ =keputusan pembelian, X =persepsi kualitas, Persamaan garis regresi tersebut mengartikan bahwa pada saat nilai X (persepsi kualitas) bernilai 0 atau konstan, maka nilai Y (keputusan pembelian) sebesar 2.692. Setiap ada kenaikan variabel bebas baik X (persepsi kualitas) sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Y (keputusan pembelian) sebesar nilai koefisien beta masing-masing variabel bebas dikalikan dengan besarnya kenikan yang terjadi. Misalnya, setiap terjadi kenaikan X (persepsi kualitas) sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan Y (keputusan pembelian) sebesar 0,552 atau 55,2%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar, dapat diketahui bahwa persepsi kualitas dapat mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar Tahun 2015. Melalui analisis regresi linear sederhana, membuktikan persepsi kualitas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan memiliki nilai thitung sebesar 14,671, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,985 yang berarti bahwa thitung > ttabel dan dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar. Melalui uji Determinasi, membuktikan besar pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Desa Sidan, Kec. Gianyar Kab. Gianyar sebesar 0,687 (dilihat dari R square). Ini menunjukan bahwa persentase besarnya persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian sebesar 68,7% dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan di dalam penelitian.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat dari Durianto, et al., 2004 yang menyatakan persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Variabel persepsi kualitas memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda oleh konsumen yaitu sebesar 14,671. 2. Variasi keputusan pembelian dijelaskan oleh variabelpersepsi kualitas sebesar 0,687 atau 68,7% sedangkan sisanya 0,313 atau 31,3% dijelaskan oleh variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model. Saran Dari hasil penelitian yang ada dan berdasarkan pada simpulan yang telah diperoleh, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. 1) Mengingat hasil yang diperoleh bahwa persepsi kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, hendaknya pimpinan produk sepeda motor Honda dapat lebih memberikan perhatian pada penerapan persepsi kualitas agar dapat menambah keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. 2) Penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel-variabel baru yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda seperti; Program Promosi (Bella, 2009), Citra Merek, Nama Merek, dan Brand Awareness (Fepria, 2009) sehingga mampu memberikan nilai indeks yang lebih tinggi serta dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti. 3) Penelitian mendatang dalam pengambilan sampel dan daerah yang digunakan untuk menyebarkan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
kuesioner hendaknya menggunakan objek lokasi penelitian yang lebih luas dan merata di seluruh Kabupaten Gianyar sehingga wilayah penelitian tidak hanya berkisar dengan wilayah yang diketahui peneliti. 4) Pengisian kuesioner harus benar-benar dipantau agar tidak ada jawaban yang kosong dan tidak terjadi kesalahan pengisian serta yang lebih utama adalah pembuatan butir-butir pertanyaan harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kebingungan responden dalam mengisi dan jawaban yang dihasilkan dapat merepresentasikan hal-hal yang ditanyakan.
RisetEkuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Engel, James F, et al. 1994. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Jakarta: Binarupa Akasara.
Daftar Pustaka Astuti, Sri Wahjuni dan I Gde Cahyadi. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan di Surabaya atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Majalah Ekonomi. Tahun XVII. No. 2.Agustus.hal. 145 – 156.
Ferdinand,
Bella, Benazhar. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Program Promosi, Persepsi Merek, Motivasi, dan Sikap Konsumen Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki di Kota Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Chapman, Joe dan Russ Wahlers. 1999. A Revision and Empirical Test of the Extended Price Perceived Quality Model. Journal of Marketing. p. 53-64. Dharmmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual sebagai Panduan bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.Vol.14 (3).hal 73-78. Durianto, Darmadi, et al. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
Fepria, Reymas Herradi. 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Terhadap Kualitas, Nama Merek dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Padat Lifebuoy di Ungaran. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Augusty. Penelitian Semarang: UNDIP.
2006. Metode Manajemen. Badan Penerbit
Ghozali, Imam, 2009. Ekonmiterika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro
Kotler,
Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
………… 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Lindawati. 2005. Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek pada Produk Merek “Lifebouy” di Surabaya. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol. 4 (1). hal.47-70.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Miranti, Ermina. 2004. Prospek Industri Sepeda Motor di Indonesia. Economic Review Journal. No. 198. Muafi dan M.I. Effendi. 2001. Mengelola Ekuitas Merek: Upaya Memenangkan Persaingan di Era Global. EKOBIS. Vol.2. No.3. Muchsin, Noorhudha, et al. 2002. Analisis Sikap Konsumen dalam Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex dan Kanzen di Kota Malang. Universitas Brawijaya Malang. Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet. Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta. Erlangga Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Wahyuni, D.U. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 10 (1). hal.30-37. Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: CV Dikalia. http://www.aisi.or.id. Diakses Tanggal 7 November 2009. http://www.astra-honda.com. Diakses Tanggal 12 Maret 2010. http://www.topbrand-award.or.id. Diakses Tanggal 20 Februari 2010.