HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP WANITA BERJILBAB DENGAN MOTIVASI UNTUK MENGGUNAKAN JILBAB PADA REMAJA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh: lhda Mukhlishah Hasbi
101070022973
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP WANITA BERJILBAB DENGAN MOTIVASI UNTUK MIENGGUNAKAN JILBAB PADA REMAJA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh : lhda Mukhlishah Hasbi NIM : 101070022973
Di Bawah Bimbingan
Ors. Choliluddin AS. MA
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab dengan Motivasi untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja" telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari senin tanggal 22 Januari 2007 telah cliterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (Si) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, Januari 2007 Sidang Munaqasyah
Pernbantu Dekan/ Sekertaris Merangkap Anggota
M.Si
Penguji I
~Barnbang Sll!yadi, Ph. D NIP. 150326891
Pe
Ors. C oliluddin AS, MA
Pembimbing II
Ors. Akhrnad Baidun, M.Si NIP. 150318441
KAT A MUTIARA : Kusadari akhirnya Kau tiada duanya, tempat memohon bmaneka pinta, tempat berlindung dari segala mara bahaya. Oh Tuhan mohon ampun alas dosa dan dosa sempatkanlah, aku bertobat hidup dijalan-Mu tuk penuhi kewajibanku sebelum tutup usia kembali pada-Mu.
Sebuah lirik lagu Islam Keluh-kesah bencana Duhai yang malang, jangan berkeluh, Tawakallah! Bila kauserahkan dirimu kepada Sang pemberi, maka kau akan selamat! Semuanya anugerah Semuanya jernih Tanpa Allah, duniamu carut-marut dan ngeri Mengeluhkan orang yang memikul sebutir pasir yang kecil? Keluhan adalah musibah di dalam musibah Dosa di dalam dosa, dan penderitaan! Kalau kau tersenyum saat menghadapi musibah Maka segala bencana menjadi surut dan lenyap Di bawah mentari yang Haq ada titik-titik air embun! Kini duniamu tersenyum Senyuman dari lubuk hati, memancar sumber keyakinan Senyuman bahagia karena pancaran keyakinan Senyuman mempesona karena rahsia keyakinan
MOTTO:
J(mu ada(afi iman 6agi ama( 7\,arena i(mu (e6ifi mulia daripada i6acfafi CJ'etapi i6adafi merupak,an se6uafi i(mu I(mu tidak,6eifaedafi jikg, tidak,mengfiasi(kg,n i6adafi, ([)an i6acfafi tidak,safi jik,a tidaft.6erdasark,an i(mu.
Karya sederhana ini dipersembahkan teruntuk : Ayahanda (Ahn) Drs. H. Hasbi Ramli, SE. MM. M.Si, dan Ibunda tersayang Hj. Siti Hawlah serta kakak-kakak tercinta dan seluruh anggota Besar Keluarga RAMLI AA dan Keluarga SARBINI.
ABSTRAK (a) (b) (c) (d)
Fakultas Psikologi Januari 2007 lhda Mukhlishah Hasbi Hubungan Antara Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab Dengan Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja (e) Xvi+ 96 Halaman (f) Menutup aurat adalah suatu kewajiban dan keharusan bagi setiap wanita muslimah, dan diwajibkan kepada wanita muslimah yang sudah akil baligh/menstruasi. Hal ini terjadi pada usia 10 tahun keatas/tahapan remaja. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri, dan kemana arah yang akan ditentukan. Kewajiban mengenakan busana muslimah/jilbab bukan hanya sebatas kepala saja, tetapi juga menutup tubuh dari atas (kepala) sampai kedua kaki, kecuali telapak tangan. Pakaian yang digunakan harus longgar, sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh wanita, tidak menyerupai laki-laki. Namun kenyataan di lapangan pada saat ini menunjukkan, bahwa remaja muslim menggunakan busana muslimah tidak sesuai dengan syariat Islam, hal ini menimbulkan berbagai macam persepsi baik itu positif atau negatif, dan dari persepsi tersebut akan menimbulkan motivasi pada remaja untuk menggunakan jilbab atau tidak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja. Untuk mengkaji permasalahan tersebut dilakukan studi kuantitatif pada remaja yang berusia 14 - 18 tahun. Responden berjumlah 67 orang yang berada di SMA Yapan Indonesia Sawangan Depok. Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling, dengan menggunakan teknik Whole sampling. Instrument yang digunakan adalah skala, yaitu: (1) Skala Persepsi terhadap Wanita Berjilbab, dan (2) Skala Motivasi untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja. Data diolah dengan menggunakan statistik Product Moment Pearson, dan Alpha Cronbach. Dari uji hipotesis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja sebesar 0,355, maka (sig > 0,05) artinya Ho ditolak, dari hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel yang lebih beragam, baik berdasarkan usia , tingkat pendidikan dan lihgkungan sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan. Karena penelitian yang telah dilakukan ini hanya dapat menjelaskan kelompok sarnpel penelitian yang dimaksud, dan dalam penelitian selanjutnya menggunakan penelitian kualitatif, supaya hasil/data yang didapatkan lebih lengkap, luas, dan lebih rnendalam. (g) Referensi Bacaan: 40 (1980 - 2006)
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Puja dan puji Syukur penulis haturkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia yang telah diberikanNya. Sllalawat beserta salam bagi Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, dimana atas kesemuanya penulis memperoleh kemampuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul " Hubungan Antara Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab Dengan Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja."
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai kesalahan baik itu yang sengaja ataupun tidak sengaja. Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh saat ini bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berl
lbu Ora. Netty Hartati, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi dan lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si, Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Kedua orang tua tercinta, (Alm) Abah Ors. H. Hasbi Ramli, SE. MM. M.Si, yang sebelum meninggal dunia banyak sekali memberikan dorongan materiil ataupun non materil, Beliau adalah seorang sosok yang banyak sekali memberikan motivasi bagi anak-anakmu, dan penulis akan selalu mengenang dari Jubuk hati yang paling dalam. Semoga (Alm) Abah ditempat yang mulia disisi-Nya. Dan juga Mama Hj. Siti Hawlah yang telah menjadi seorang ibu yang tegar dalam menghadapi berbagai banyak cobaan yang telah diberikan Allah kepadamu, dan tiada hentinya memberikan rasa cinta, perhatian, kasih
sayang, dukungan moril, spiritual, dan material yang tulus dan tak terhingga kepada anak-anakmu. 3.
Bapak Ors. Choliluddin AS, MA sebagai dosen pembimbing I yang selalu memberikan arahan dan bimbingan setiap permasalahan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
!bu Ora. Neneng Tati Sumiati sebagai Dasen Penasehat Akademik dari kelas B tahun 2001, yang mau memberikan waktunya untuk mendengar keluhan dari para mahasiswa/I dengan sabar.
5.
lbu Faozah dan lbu Sariah atas waktu dan tenaga yang telah diberikan dalam hal menyelesaikan pengurusan nilai-nilai akademis.
6.
Segenap dosen pengajar, karyawan, dan petugas Perpustakaan Psikologi atas semua curahan ilmu, bantuan, perhatian, dan pelayanan yang diberikan.
7.
Acil Dini Permana Sari, S.Psi. Psi, Acil Rabiatul Adawiyah. S.Ag, Paman Muhammad Ramli, M.Ed dan Paman lsro Ramli, S.Sos atas waktu, tenaga, pikiran, dan semua yang telah acil berikan baik itu dalam membantu menyelesaikan skripsi ini ataupun berbagai masalah yang dihadapi penulis. Telah menjadikan sesosok (pengganti) orang tua yang selalu memberikan rasa kasih sayang, cinta, dan perhatian yang tulus.
8.
Kak Ridho, kak Abduh, dan Azkiya (kak iparku) atas perhatian, kasih sayang, keceriaan, dan bimbingan yang telah kalian berikan.
9.
Semua teman-teman, baik dari PSM UIN yang telah memberi kesempatan berkarya dan mengembangkan potensi diri, SABENI (acil, pengok, agung, ria, !ala, eka, k-inabh), KKN di Cibodas, PKL di Soeharto Heardjan Grogol, Alpha Plus Company, kelas A-D angkatan 2001 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, dan sepupuku Sholatiah yang banyak membantu selama tinggal bersama, berjua11g untuk bisa lulus sama-sama.
10. Ternan-ternan seperjuangan (sutikorn, yeyen, uci) dan seluruh ternanternan kelas B, sernoga kalian bisa rnenyusul karni 11. Sahabat terbaikku (!iii, yunni), adik-adil< yang selalu rnenyayangiku (aris, faqih, laila, tika, sari, rina) yang rnernberikan dukungan, doa yang sangat berarti bagi penulis.
Penulis rnenyadari bahwa dalarn penyajian skripsi ini rnasih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis rnengharapkan, masukan dan kritikan sehat dari pernbaca, sehingga akhirnya tulisan ini berguna bagi sernua pihak.
Jakarta, Januari 2007
Penulis
DAFTAR ISi Halarnan Judul Halarnan Persetujuan
II
Halarnan Pengesahan
iii
Kata-kata Mutiara
iv
Motto dan Persernbahan
v
Abstrak
vi-vii
Kata Pengantar
viii-x
Daftar lsi
xi-xiv
Daftar Tabel
xv
Daftar Bagan
xvi
BAB1
PENDAHULUAN
1-9
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. ldentifikasi Masalah
6
1.3. Pernbatasan dan Perurnusan Masalah .. .. .. .. .. .. .. .... .. .
7
1.3.1. Pernbatasan rnasalah
7
1.3.2. Perurnusan rnasalah
7
1.4. Tujuan Penelitian .... . .. .. . .. .. .. .. .. .... . .. .. . .. .. .. .. .... ......
7
1.5. Manfaat Penelitian .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . ... .. .. . .. .. . .. . .. .. .. ... .. .
8
1.6. Sisternatika Penulisan
8
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
10 - 68
2.1. Persepsi
10
2.1.1. Pengertian persepsi
10
2.1.2. Proses terjadinya persepsi
13
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
13
2.1.4. Macam-macam persepsi . .. . . . .. . . . .. . . . .. . . . .. . . .. .. .
17
2.1.5. Faktor-faktor yang menentukan persepsi
17
2.1.6. Persepsi dalam pandangan Al-Quran
22
. . . .. . . .. . . .
2.2. Motivasi
23
2.2.1. Pengertian motivasi
23
2.2.2. Macam-macam motivasi
27
2.2.3. Fungsi motivasi
34
2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
35
2.3. Jilbab
36
2.3.1. Pengertian jilbab
...................................... .
36
2.3.2. Kriteria jilbab menurut Al-Quran dan As-sunnah ..
r451
2.3.3. Pola (etika) interaksi
47
~-"/
2.3.4. lnteraksi laki-laki dan perempuan clalam Al-Quran dan dalam Hadits Nabi 2.3.5. Akhlak wanita muslimah (Berjilbab) 2.4. Remaja
48 51 52
2.4.1. Pengertian remaja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
53
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
57
2.4.2. Batasan usia remaja
2.4.3. Tahap perkembangan remaja
. . . .. . . .. .. . . .. . . . .. . .
58
2.4.4. Karakteristik remaja
60
2.4.5. Tugas-tugas perkembangan remaja
65
2.5. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab
BAB 3
Deng an Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab . . . . . .. . . .. . .
66
2.6. Kerangka Berfikir . . . . . .. . . . .. . . .... . . . .. . . .. . . . . . . . . ... . . .. .. .... .
67
2.7. Hipotesis Penelitian
68
METODE PENELITIAN
69 - 84
3.1 Jen is Penelitian
. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . .
69
3.1.1. Pendekatan penelitian
69
3.1.2. Metode penelitian ...................................... ..
69
3.2. Definisi variabel dan definisi operasional
70
3.2.1. Definisi variabel 3.2.2. Definisi operasional 3.3. Pengambilan sampel
70
.............................. .
71
....................................... .
72
3.3.1. Populasi dan sampel
72
3.3.2. Teknik pengambilan sample
74
3.4. Pengumpulan data .................................................. .
74
..................... .
74
3.4.1. Teknik pengumpulan data
3.4.2. Instrument pengumpulan data
75
3.4.3. Teknik analisa data
78
3.5. Prosedur penelitian
BAB 4
82
3.5.1. Uji validitas skala
82
3.5.2. Uji reliabilitas
83
PRESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Um urn Subyek Penelitian
85-92 . .. .. . . .. .. . .. . . .. . . . .
86
4.2. Presentasi Data
BAB 5
85
4.2.1. Penyebaran skor responden
86
4.2.2. Pengujian hipotesis
90
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
93 - 96
5.1. Kesimpulan .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .
93
5.2. Diskusi
93
5.3. Saran
96
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
3.1. Skoring respon jawaban
.. . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . .. . . .. . .. . .. .
3.2. Blue print ska la persepsi terhadap wanita berjilbab
.. . . .. . . . . .. .
75 76
3.3. Kisi-kisi penelitian skala persepsi terhadap wanita berjilbab
76
3.4. Blue print skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja..
77
3.5. Kisi-kisi penelitian skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja ............................................................................ 3.6. lnterpretasi Nilai r
. .. .. . ... . . . .. . . . . .. . . .. . . . ... . .. .. . . ... . . . .. . . .. .. . ... . . . .
78 82
4.1. Gambaran umum responden berdasarkan jenis l<elamin, usia, dan tingkatan kelas
.. ... ... .... ... .... .......... .... ..... .. .... .... ... ... . .. . . . . .. . . . .
85
4.3. Kategorisasi persepsi terhadap wanita berjilbab .. . . . . .. . . .. . . . .. . . .. .
87
4.4. Kategorisasi tingkat motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja ............................................................................ 4.5. Deskriptif statistik penyebaran skor responden
... ... ... ... ... ... ....
87 88
4.6. Tabulasi silang skor persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja
. .. .. . . .. . . . . .. . . . .. . . .. . . . .. . .
89
4.7. Korelasi skala persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pad a remaja
.. . . . . .. . . .. .. . . .. . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . . .
91
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Halaman ..........................
17
2.2. Berbagai unsuryang mempengaruhi motif.....................................
36
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Menutup aurat adalah suatu kewajiban dan keharusan bagi setiap wanita muslimah. Menurut pandangan agama Islam pakaian seorang wanita muslimah harus sesuai dengan ketentuan syariat agama Islam, seperti yang dijelaskan Al-Quran dalam surat Al-Ahzab ayat 59, yang berbunyi:
"Hai Nabil Katakan/ah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan para wanita yang beriman, supaya mereka menutup tubuhnya dengan JILBAB, yang demikian supaya mereka lebih patut dikena/ Uilbab itu ciri khas wanita mukrninat), maka mereka pun tidak diganggu. Dan Allah itu Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang ( Al-Ahzab: 59)".
Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT telah mewaj1bkar wani:a muslimah agar menggunakan jilbab. Kewajiban mengenakan jilbab atau menutup aural berlaku untuk setiap wanita yang telah mencapai usia akil baligh. Seseorang yang telah memasuki usia akil baligh, 111aka secara
2
otomatis terkena kewajiban menjalankan syariat agama. Seorang wanita dikatakan telah mencapai akil baligh ketika ia mendapatkan haid (rnenstruasi) pertama. Hal ini biasa terjadi pada usia sekitar 10 tahun atau pada tahapan perkembangan remaja.
l.Jsia remcii
I
;
rntiR"'h i:!ipen~~r4hl ql~h lingkun~cin. •
karein"l mereka ?~PanQ m~ncari identitci~
'
<:jlrjnyl'!.
<
Rernaici
Pfi!rnq9 9~!;:1111
bersikap, sehingga mereka nampak labil, karena proses peralihan dari kanakkanak menuju dewasa.
WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 (tiga) kriteria yaitu biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut: 1. lndividu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. 2. lndividu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman, dalarn Sarlito Wirawan, 2002).
3
Kewajiban rnengenakan busana rnuslirnah atau jilbab, hanya untuk rernaja putri yang telah akil baligh. Menggunakan jilbab untuk rnenutup aurat bukan _, hanya bagian kepala saja, tetapi juga menutup tubuh dari atas (kepala) sarnpai kedua kaki, kecuali telapak tangan. Pakaian yang digunakan juga harus longgar, sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh wanita, tidak menyerupai laki-laki. ltulah beberapa bagian kecil syarat-syarat yang ditentukan dalam berbusana muslimah.
Cara berpakaian dan jilbab yang dikenakan wanita rnuslimah banyak rnodelnya. Cara berpakaian yang dirnaksud yaitu pakaian yang mereka kenakan. Model jilbab yang dikenakan saat ini pun beraneka ragam. Ada yang mengenakan jilbab hanya sebatas menutup kepala saja dengan membiarkan lekuk tubuhnya terbentuk, karena pakaiannya ketat. Banyak pula wanita yang berpegang pada syariat agama Islam. Cara berpakaian muslirnah (berjilbab) yang benar, yaitu menutup seluruh tubuh kecuali rnuka dan telapak tangan dan berpakaian yang longgar.
Sebenarnya jilbab bukan hanya sebagai pakaian lahiriah (fisik) semata, namun juga sebagai pakaian hati. Dimana wanita rnuslimah yang berjilbab harus diikuti pulf'l dengan akhlak yang baik (akhlakul karimah). Pakaian jilbab harus diikuti oleh sifat-sifat yang baik, baik itu menyanglrnt beribadah kepada
4
Allah (Hablumminallah) dan juga dalam bersikap kepada sesama manusia (Hablumminannas).
Alasan-alasan seseorang untuk mengunakan jilbab pun sangat beragam. Keberagaman ini timbul karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti pengetahuan yang didapat dari lingkungan keluarga, ataupun kesadaran dari dalam diri. Abu Fathan dalam bukunya yang berjudul "101 Alasan Mengapa Saya Pakai Jilbab" memaparkan beberapa alasan yang menyebabkan wanita menggunakan jilbab, diantaranya adalah: 1. Bukan hanya gaya-gayaan. 2. Karena ingin taat pada Allah. 3. Jilbab adalah pakaian taqwa. 4. Menjadi mar'ah sholihah. 5. Tanda bersyukur atas nikmat Allah.
Begitu banyak alasan para wanita untuk mengenakan jiibab, sehingga akhirnya memutuskan untuk mengenakan jilbab. Alasan-alasan tersebut terbentuk karena sebelumnya telah ada. persepsi tentang apa itu jilbab, bagaimana berjilbab atau pandangan dirinya tentang wanita berjilbab yang dilihatnya.
5
Persepsi, merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 1996). Persepsi tentang jilbab pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang memberikan persepsi positif terhadap jilbab dan orang yang mengenakannya. Sebaliknya, ada pula yang memberikan persepsi negatif terhadap jilbab dan orang yang mengenakannya.
Jika persepsi yang terbentuk pada individu tentang jilbab dan wanita muslimah yang mengenakannya positif, maka akan timbul dorongan di dalam dirinya untuk mengikuti atau menjadi sama dengan apa yang dipersepsikannya, yaitu mengenakan jilbab.
Dengan persepsi positif tentang jilbab dan wanita muslimah yang menggunakannya akan menjadi motivasi tersendiri untuk mengenakan jilbab. Jika persepsi yang terbentuk pada individu, tentang jilbab dan wanita muslimah yang mengenakannya negatif, maka tidak akan muncul dorongan pribadi atau motivasi untuk mengenakan jilbab.
Hal ini menjadi penting dan menarik bagi penulis untuk melihat, apakah benar persepsi seseorang tentang jilbab dan orang yang mengenakan jilbab dapat mendorong pribadi menjadi termotivasi atau tidak termotivasi mengenakan jilbab. Untuk itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul :
6
"Hubungan antara persepsi terhadap wanita berjilbatb dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja".
1.2. ldentifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah yang dikemukakan adalah: 1. Seperti apa dan berapa banyakah mode berpakaian yang mempengaruhi para wanita berjilbab dalam berbusana? 2. Bagaimanakah tingkah laku yang kurang sesuai dengan busana atau jilbab yang dikenakan baik dalam bergaul pada sesaima wanita ataupun dengan lawan jenis? 3. Seperti apakah tutur sapa yang diucapkan dalam berinteraksi terhadap orang lain? 4. Bagaimana pandangan atau persepsi yang beragarn terhadap wanita berjilbab? 5. Bagaimana motivasi yang ditimbulkan dari berbagai pandangan wanita (remaja) terhadap wanita berjilbab?
7
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1. Pembatasan Masalah Untuk membatasi meluasnya permasalahan penelitian, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Persepsi para wanita (remaja) terhadap wanita berjilbab. 2. Motivasi para wanita (remaja) untuk menggunakan jilbab. 3. Mengetahui hubungan antara persepsi dengan motivasi wanita (remaja) untuk menggunakan jilbab.
1.3.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: "Apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja?".
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah "Mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap motivasi".
8
1.5. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis dapat memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi sosial dan psikologi perkembangan. 2. Secara praktis dapat membantu para para guru-guru/pendidik, orang tua, untuk lebih memberikan pemahaman kepada remaja tentang kewajibabnya sebagai wanita muslimah bagaimana menutup aurat (jilbab) yang sesuai dengan syariat Islam, dan memberikan informasi yang lebih tentang pemahaman menutup aurat.
1.6. Sistematika Penulisan Hasil penelitian ini disusun terdiri dari lima bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub-bab, dengan rincian sebagai berikut: Bab 1
Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab2
Kajian teori, berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, kerangka berfikir, dan hipotesis.
Bab 3
Metodologi penelitian, meliputi: jenis penE!litian, variabel dan definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, dan prosedur penelitian.
9
Bab4
Hasil penelitian, mengemukakan hasil analisis penelitian yang meliputi: gambaran umum subjek, deskripsi hasil penelitian, pengujian hipotesis dan interpretasi hasil.
Bab 5
Penutup, mencakup kesimpulan, diskusi, clan saran.
BAB2 KAJIAN PUSTAKA
2.1. Persepsi 2.1.1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan inforrnasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 1996). Persepsi memberikan rnakna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Terdapat hubungan antara sensasi dengan persepsi. Sensasi bagian dari persepsi. Menafsirkan makna infonnasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori (Desiderata dalam Rakhmat, 1996)
Persepsi, seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan Ricard S. Crutchfield rnenyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter). Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, dan perulangan.
11
Sedangkan faktor personal disebut faktor internal penaruh perhatian (Rakhmat, 1996).
Dalam Kamus Lengkap Psikologi (J.P. Chaplin, 2000) pengertian persepsi ada beberapa macam, yaitu : 1. Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera; 2. Kesadaran dari proses-proses organis; 3. Satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu; 4. Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang; dan 5. Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.
Proses mempersepsi dimulai dengan perhatian, yaitu proses pengamatan selektif. Faktor-faktor perangsang yang penting dalam perbuatan memperhatikan, antara lain perubahan, intensitas, ulan(Jan, kontras, dan gerak. Faktor-faktor organisme yang penting, yaitu minat, kepentingan dan kebiasaan memperhatikan yang telah dipelajari. Persepsi merupakan tahap
12
kedua dalam upaya mengamati dunia kita, mencakup pemahaman dan mengenali atau mengetahui objek-objek, serta kejadian-kejadian.
Orang cenderung akan membentuk kesan atas orang lain berdasarkan informasi terbatas. Hanya dengan melihat seseorang atau sebuah potret selama beberapa menit saja, orang sudah cenderung menilai sebagian besar karakteristik orang tersebut. Meski biasanya individu tidak terlalu percaya pada pendapat yang dibentuk dengan cara demikian. Namun mereka umumnya bersedia menilai intelegensi, usia, latar belakang, ras, agama, tingkat pendidikan, kejujuran, kehangatan orang lain, dan sebagainya (Sears, 1999). Jadi, persepsi adalah proses dimana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu di dalam lingkungannya. Pengetahuan lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi data indera (Gulo dalam Maulana, 2004).
Persepsi menurut penulis adalah suatu proses seseorang dalam melihat, mengamati, mengartikan (menafsirkan) suatu objek, kejadian, peristiwa yang terlihat oleh panca indera kemudian di masukkan ke dalam memori kita sehingga akan membentuk suatu kesan atau makna/arti yang baru bagi individu tersebut.
13
2.1.2. Proses terjadinya persepsi Mempersepsikan sesuatu tidak terjadi begitu saja tetapi ada unsur yang dapat menciptakan sebuah persepsi. Proses yang membuat terjadinya suatu persepsi, dijelaskan seperti berikut ini :
Adanya objek yang mengenai alat indera atau reseptor, lalu diteruskan ke syarat sensori. Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus yang terdiri dari saraf sensori sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan saraf yaitu otak. Tanpa adanya perhatian tidak akan ada persepsi (Walgito dalam Maulana, 2004).
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Persepsi setiap orang dalam memandang suatu objek persepsi akan berbeda satu sama lain, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi (Rakhmat, 1996).
a. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungan. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. lndividu akan memusatkan perhatiannya pada rangsan-rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil sebagai objek pengamatan.
14
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian dapat dibeclakan menjadi dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
1. Faktor Eksternal Hal-hal yang menjadi perhatian seseorang ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional terkaclang disebut determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter). Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain adalah : 1. Gerakan; 2. lntensitas Stimuli; 3. Kebaruan; 4. Perulangan;
2. Faktor Internal 1. Faktor-faktor Biologis. 2. Faktor-faktor Sosiopsikologis.
15
3. Mofio Sosiogenis.
b. Ciri-ciri perangsang Perangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar diantara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan perangsang intensitas rangsangannya paling kuat.
c. Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan, bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar daripada anak-anak orang kaya. Hal ini membuktikan bahwa seberapa besar nilai dan kebutuhan mereka terhadap sesuatu yang mereka Ii hat.
d. Pengalaman Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain hal bagi orang-orang mentawai di pedalaman Siberut atau saudara kita di pedalaman lrian (Abdul Rahman Saleh 8, Muhbib Abdul Wahab, 2004).
16
Menurut Kossen (1993) banyak faktor yang rnenentukan persepsi, diantaranya : 1.
Faktor-faktor keturunan (heredity factors), rnernepengaruhi persepsi secara fisik seperti indera, kognisi, dan lain-lain.
2.
Latar belakang lingkungan dan pengalarnan rnernpunyai pengaruh yang lebih besar atas apa yang seseorang lihat atau dalarn rnernpersepsikan sesuatu.
3.
Tekanan, atau pengaruh ternan sejawat (peer effect). Pengaruh dari seseorang, apalagi ternan dekat, sangat rnernpengaruhi pandangan kita terhadap sesuatu.
4.
Proyeksi. Kecenderungan rnanusiawi untuk rnelernparkan beberapa kesalahan pada orang lain bisa rnenjadikan persepsi terhadap sesuatu berbeda.
5.
Penilaian yang tergesa-gesa, dapat rnenirnbulkan kecerobohan dalarn rnernpersepsi sesuatu yang dapat rnenghasilkan sebuah kesirnpulan yang salah.
6.
Halo effect dan halo karatan (halo rusty effect). Seseorang yang cakap dalarn satu hal juga dianggap cakap untuk hal lain. Asurnsi tersebut dapat rnenirnbulkan halo sehingga akan berpengaruh terhadap pandangan atau persepsi dia terhadap sesuatu.
17
Lebih lanjut, Robbins (2001) membuat skema tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi, yaitu :
Factors in the perceiver Attitudes b. Motives c. Interest d. Experience
a.
Factors in the situation a. Time b. Work setting c. Social setting
e.
Expectations
I
l Perception I I
Factors in target
a.
Novelty
b.
Motion Sounds Size Background proximity
c. d. e. f.
Bagan 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
2.1.4. Macam-macam persepsi
Rakhmat (1999) kemudian membagi persepsi menjadi dua bagian besar, yaitu persepsi interpersonal dan persepsi objek. Persepsi interpersonal adalah persepsi terhadap pada manusia. Persepsi objek adalah persepsi terhadap benda lain selain manusia.
2.1.5. Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi.
a. Kebutuhan. b. Pengalaman Masa Lalu. c. Faktor-faktor Personal ( kerangka rujukan)
18
Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu.
Krech dan Crutchfield (1996) merumuskan beberapa dalil persepsi, yaitu : a. Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objekobjek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi. b. Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Dalil ini berarti mengorganisasikan stimuli yang kita terima tidak lengkap, tetapi kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsistendengan rangkaian stimuli yang kita persepsi. c. Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Datil ini berarti jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras. d. Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain. cenderung ditanggapi :sebagai bagian dari struktur yang sama.
19
Dali! ini umurnnya betul-betul bersifatruktural dalarn
pen1~elornpokkan
objek-
objek fisik, seperti titik, garis, atau balok. Kita segera rnenganggap bentukbentuk segitiga sebgai satu kelornpok, dan titik-titik sebagai kelornpok yang lain. Pada persepsi sosial, pengelompokkan tidak muni struktural sebab apa yang dianggap sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan oleh individu yang lain. Kebudayaan juga berperan dalam melihat kesamaan. Pada rnasyarakat menitikberatkan kekayaan, orang akan mernbagi masyarakat pada dua k:elompok, orang kaya dan muskin. Pada masyarakat yang mengutamakan pendidikan, orang mengenal dua kelompok, kelompok terdidik dan tidak terdidik.
Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya. la menghubungkan dirinya atau mengakrabkan dirinya dengan orang-orang yang rnempunyai prestise tinggi. Terjadilah apa yang disebut "gilt by association" (cemerlang karena hubungan), sebaliknya kredibilitasnya akan berkurang karena duduk berdarnpingan dengan orang yang kredibilitas yang renclah, itu disebut "guilt by association" (bersalah karena hubungan) (Rakhmat, 1996).
20
Menurut Sears (1999), macam-macam faktor yang dapat membentuk kesan, yaitu: 1. Kesan pertama; 2. Kesan menyeluruh; 3. Konsistensi; 4. Pendekatan kognitif.
Dimensi evaluatif merupakan prinsip organisasi paling penting dibelakang kesan pertama. Nampaknya orang memutuskan lebih dulu berapa besar kesukaan atau ketidaksukaannya pada orang lain, kemudian memberikan karakteristik kepada mereka untuk mencocokkan gambaran menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Ada dua segi yang bertentangan mengenai pandangan tcerhadap bagaimana orang memproses informasi tentang orang lain, yaitu : 1. Pendekatan belajar yang menyamaratakan informasi secara mekanis. 2. Pendekatan Gestalt yang membuat orang membentuk kesan yang lebih melekat dan berarti.
Berbagai prasangka perseptual yang dapat diidentifikasi memutarbalikkan penilaian kita atas orang lain, seperti Pengaruh halo dan prasangka positivitas. Pengaruh Halo yaitu kita cenderung berfikir, lbahwa seseorang
21
yang kita sukai yaitu baik dalam segala dimensi sedangkan prasangka positivitas yaitu kita cenderung menyukai semua orang, bahkan mereka yang tidak begitu disukai orang. Penilaian kita atas orang lain tidak selalu cukup akurat. Terutama kita mengalami kesulitan dalam menilai emosi manusia berdasarkan ekspresi wajah mereka.
Kita cukup mudah mengetahui apakah emosi itu positif atau negatif, tetapi kita menemui kesulitan mengendalikan emosi positif atau negatif yang dialami. Namun demikian, terdapat hubungan universal melewati kebudayaan antara emosi tertentu dan ekpresi wajah tertentu. Komunikasi verbal seseorang mungkin merupakan sumber informasi yang paling penting tentangnya. walaupun demikian, informasi yang terlihat dan bahasa memberikan sumbangan besar dan penting.
Persepsi bukan semata fenomena visual saja. Apa pun yang kita "lihat" itu bersifat fisik. Motivasi juga sangat mempengaruhi perhatian. Bila kita lapar, kita memerhatikan iklan-iklan restoran dan makanan. Sama halnya dengan bila kita melihat, bahwa wanita yang memakai jilbab itu menarik, maka akan timbullah suatu persepsi yang kemudian diteruskan dengan motivasi apakah akan mengenakan jilbab atau pun tidak.
22
Ekspektasi (ekspektasi yang dipersepsi) rnungkin rnerupakan unsur terbesar dalarn persepsi. Manusia adalah rnakhluk dengan ,,"kebiasaan yang dipersepsi". Selarna pengalarnan hidup, rnanusia belajar rnengharapkan perilaku tertentu dari orang lain, selain itu juga dari diri rnanusia itu sendiri. Melalui ekspektasi rnanusia rnerasa telah bertindak wajar, puas, dan arnan dalarn rnelakukan asurnsi-asurnsi yang didasarkan pada konsep kekonstanan dunia fisik, yang sebenarnya rnerupakan asurnsi yang keliru (Lynn Wilcox, 2003).
2.1.6 Persepsi Dalam Pandangan Al-Quran Persepsi rnerupakan fungsi psikis penting yang rnenjadi jendela pernaharnan bagi peristiwa dan realitas kehidupan yang dihadapi manusia. Manusia sebagai rnakhluk yang diberikan arnanah kekhalifahan dianugerahi berbagai rnacarn keistirnewaan diantaranya proses dan fungsi persepsi yang lebih rurnit dan lebih kornpleks dibandingkan dengan rnakhluk Allah lainnya. AlQuran rnenyatakan tentang beberapa proses dan fungsi persepsi dirnulai dari proses penciptaan.
QS Al-Mukrnin ayat 12-14, rnenyebutkan proses penciptaan fungsi-fungsi penginderaan dan penglihatan. Dalarn ayat ini tidak disebutkan telinga dan rnata, tetapi sebuah hanya fungsi rnata dan telinga. Kedua fungsi ini (rnata dan telinga)f'l'len,ipa~~nfungsi vital bagi rnanusia dan disebutkan selalu
23
dalam keadaan berpasangan. Beberapa ayat lain juga mengungkapkan hal yang sama, antara lain: 1. Persepsi penginderaan fisik/non fisik
"Kami akan memper/ihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk pada diri mereka sendiri, sehingga je/as/ah bagi mereka bahwa AlQuran itu ada/ah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan sega/a sesuatu? (QS Fussilat: 53)".
2. lsytilaf, pengetahuan peristiwa yang berada jauh dari jangkauan
"Tatkala kafi/ah itu telah keluar (dari negE:ri Mesir) berkata ayah mereka: Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah aka/ (tentu kamu membenarkan a/.:.u) (QS Yusuf." 94)".
2.2. Motivasi 2.2.1 Pengertian Motivasi
Motif dalam bahasa lnggrisnya motive, berasal dari kata motion yang berarti bergerak (Sarlito, 2000). Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Selain istilah
24
motif, dikenal pula dalam psikologi istilah motivasi. Motivasi merupakan istilah umum, yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan akhir dari gerakan atau perbuatan (Sarlito, 2000)
Chaplin (2000) mengemukakan, bahwa motivasi adalah satu variabel yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu didalam organisme yang membangkitkan, mengelolah, mempertahankan, dan me!nyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran. Untuk menuju satu sasaran tersebut manusia bebas untuk memilih, dan pilihan yang ada baik atau buruk, tergantung pada intelegensi dan pendidikan individu, oleh karenanya manusia bertanggung jawab penuh terhadap setiap perilakunya.
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diamati secara langsung, sedangkan gejala perilaku individu dapat diamati secara langsung. Seperti pemilihan tugas-tugas, usaha yang dilakukan, ketekunan, dan suatu perwujudan dari perasaan atau pikiran kedalam wujud kata-kata. Sebagai suatu proses, motivasi berasal dari pembelajaran bagaimana individu menghadapi berbagai masalah, kegagalan atau kemunduran guna mengejar tujuan.
25
Motivasi mencakup aktivitas fisik dan mental. Dalam aktivitas mental diperlukan tindakan kognisi sebagai perencanaan, pengulangan, organisasi, pembuatan keputusan, dan pemecahan masalah (Pintric:h & Schunk, 1996).
Linda L.Davidoff (1991) mengemukakan, bahwa motif atau motivasi digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dalam diri seseorang sebagai akibat dari munculnya suatu kebutuhan. Motif inilah yan!J mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan.motif yang tampak sebagian besar berasal dari pengalaman dikenal sebagai motif
(motive), sedangkan motif yang muncul untuk memenuhi kebutuhan dasar (makan dan minum) dinamakan drive. Tingkah laku manusia tidak selalu dikendalikan oleh akal, tetapi banyak tingkah laku manusia yang dilakukan diluar kontrol manusia.
Setiap perbuatan yang dilakukan manusia baik yang disadari atau tidak disadari pada dasarnya merupakan sebuah wujud untuk menjaga keseimbangan hidup. Jika keseimbangan hidup terganggu, maka akan timbul suatu dorongan untuk melakukan aktivitas guna mengembalikan keseimbangan ini, kadang terjadi atas dasar fisiologis semata tanpa disertai kehendak manusia, seperti tubuh mengeluarkan keringat saat kepanasan.
26
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia sangat memperhatikan konsep keseimbangan (Makhuf dalam Utsman Najati, 2004).
Tenlu/ah mereka berkala: "Sesungguhnya pandangan kamilaf1 yang dikaburkan, bahkan kami ada/ah orang-orang yang kena sihir" (15), Dan sesungguhnya kami le/ah menciplakan gugusan binlang-binlang (di langil) dan Kami le/ah menghiasi langil ilu bagi orang-orang yang memandang-Nya (16), dan Kami menjaganya dari liap-tiap syailan yang lerkuluk (17), /<ecuali syailan yang mencuri-curi (berila) yang dapal didengar (dari malaikal) /a/u dia dikejar o/eh semburan api yang terang (18).Dan Kami le/ah hamparkan bumi dan menjadikan pada gunung-gunung dan Kami lumbuhkan padanya segala sesualu menurul ukurannya (19).(QS Al-Hijr, 1519).
Motivasi menurut penulis adalah suatu kebutuhan dasar yang berasal dari dalam diri ataupun pengaruh lingkungan yang mengakibatkan seseorang untuk melakukan suatu melakukan tindakan/ bertingkah taku untuk memenuhi dari tujuan yang diinginkan individu tersebut
27
2.2.2. Macam-macam Motivasi Motivasi memiliki berbagai macam pendapat dari para al1li, diantaranya: a. Menurut Chaplin (dalam Utsman Najati, 2004). Motivasi dibagi menjadi dua:
1. Psychological drive yaitu dorongan-dorongan yang bersifat fisik, seperti lapar, haus, dan sebagainya.
2. Social motives yaitu dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain seperti dorongan ingin selalu berbuat baik dan etis. Lindzy G.Hall, memasukkan kebutuhan berkelompok, kebutuhan terhadap penghormatan, kebutuhan akan sesuatu yang dicintai ke dalam social
motives.
b. Woodworth & Marquis. Motivasi dibagi menjadi tiga: 1. Kebutuhan-kebutuhan organis yaitu motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam, seperti makan & minum. 2. Motivasi darurat yang mencakup dorongan untuk rnenyelamatkan diri, seperti dorongan untuk membalas, dorongan untul< berusaha. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dalam diri manusia. Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan seseorang, tetapi karena perangsang dari luar. 3. Motivasi objektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau tujuan tertentu disekitar kita.motif ini mencakup kebutuhan untuk
28
ekplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.
c. Davis & Newstrom (1996). Motivasi yang mempengaruhi seseorang dalam bertingkah laku terbagi menjadi empat: 1. Motivasi berprestasi yaitu dorongan untuk mengatasi tantangan untuk maju. Dorongan tersebut harus dikejar agar mencapat satu tujuan. lndividu dengan dorongan ini menginginkan untuk mencapai hasil yang baik dan sukses. Pemenuhan tersebut dilihat sebagai kebutuhan yang penting terutama untuk diri sendiri tidak hanya untuk penghargaan. 2. Motivasi berafiliasi yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang lain dalam basis sosial secara efektif. 3. Motivasi berkompetensi yaitu dorongan untuk mencapai hasil kerja dengan kualitas tinggi. Dorongan untuk menjadi lebih baik terhadap sesuatu mengarahkan individu untuk menunjukkan kualitas kerja yang tinggi. 4. Motivasi berkuasa yaitu dorongan untuk mempengaruhi orang lain dan merubah situasi.
Keempat pola motivasi tersebut menggerakkan dan mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas, baik secara bersama-sama, ataupun terpisah. Dalam suatu aktivitas terkadang hanya digerakkan oleh satu motivasi, tetapi
30
Ayat pertama dijelaskan larangan untuk menafikan kehidupan dunia karena sebenarnya manusia diberikan keinginan dalam dirinya untuk mencintai dunia itu. Hanya saja kesenangan hidup itu tidak diperbolehkan semata-mata hanya untuk kesenangan saja, yang sebenarnya bersifat biologis daripada bersifat psikis. Padahal motivasi manusia harus terarah pada qiblah, yaitu arah masa depan yang disebut al-akhirah, sebuah kondisi yang situasi sebenarnya lebih bersifat psikis. Dan ayat kedua menekankan sebuah motif bawaan dalam wujud fitrah, sebuah potensi dasar. Potensi dasar yang memiliki makna sifat bawaan, mengandung arti bahwa sejak diciptakannya manusia memiliki sifat bawaan yang menjadi pendorong untuk mefakukan berbagai macam bentuk perbuatan tanpa disertai dengan peran aka!, sehingga terkadang manusia tanpa disadari bersikap dan bertingkah faku untuk menuju pemenuhan fitrahnya.
Motivasi dapat hadir dari dua faktor dalam individu dan faktor luar cfiri individu, keduanya sangat berperan dalam berperilaku, faktor tersebut lebih dikenaf dengan faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
Muhibbin Syah (1999) mengefompokkan motivasi ke dalam dua kategori, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
31
1. Motivasi lnstrinsik Yang dimaksud motivasi instrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang tanpa paksaan dari luar dirinya, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik dapat menjadikan seseorang tidak merasa terpaksa dalam mengikuti suatu aktivitas (Muhibbin Syah, 1999).
Sumber-sumber motivasi instrinsik adalah faktor-faktor internal, seperti minat
(interest), kebutuhan (needs), kenikmatan (enjoyment), dan rasa ingin tahu (curiosity). Tipe penentuan tujuan adalah learning goal, berupa kepuasan pribadi dalam menemukan tantangan, individu yang termotivasi secara instrinsik, cenderung memilih tugas yang cukup sulit dan menantang (Woolfolk dalam Holilah, 2005)
2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang muncul apabila ada ransangan dari luar. Pada motivasi ini seseorang melakukan aktivitas atas dasar nilai yang terkandung dalam objek yang menjadi sasaran atau tenclensi tertentu. Karena itu, motivasi eksentrik ini juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalam aktivitasnya dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongandorongan dari luar yang secara tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas tersebut (Muhibbin Syah, 1999).
32
Motivasi ekstrinsik salah satu aktivitas tersebut. Motivasi ekstrinsik seringkali menjadi pengarahan tujuan (Goa/ Directed) dan prioritas suatu tujuan (goal oriented), karena individu yang bersangkutan terdorong; oleh hal-hal diluar dirinya, seperti reward atau punishment (Pintrinch & Schunk dalam Holila, 2005).
lndividu termotivasi melakukan suatu aktivitas demi alasan tertentu, karena motivasi ekstrinsik ini bersumber pada faktor-faktor eksternal, seperti imbalan atau pujian (reward), tekanan sosial (social pressure), atau penghindaran diri dari hukuman (punishment). Tipe penentuan tujuan motivasi ekstrinsik ini adalah performance goal, berupa dorongan untuk penerimaan hasil kerja oleh orang lain. lndividu cenclerung memilih tugas yang sangat mudah atau sangat sulit (Woolfolk dalam Holilah, 2005).
Melihat kajian tentang manusia, manusia hanya terdiri dari dua unsur, yaitu : fisik dan psikis. Maka pembagian motivasi cukup ada dua yaitu motivasi fisiologis dan motivasi psikis yang mencakup motivasi spiritual. W.A Gerungan menyebutkan dengan motivasi biogenetis, motivasi sosi()genetis, dan motivasi teogenetis. Memang, motivasi sprituallah yang cenderung dilupakan oleh para psikologi modern. Padahal dalam keseharian motivasi spiritual dapat dirasakan. Seperti diungkapkan Lindzy, dorongan yang berhubungan dengan aspek spritual dalam diri manusia :selalu ada, seperti
33
dorongan beragama, kebenaran dan keadilan dan sebagainya. Menurut Maslow kebutuhan spiritual manusia merupakan kebutuhan alami yang integritas perkembangan dan kematangan kepribadian individu sangat tergantung pada pemenuhan kebutuhan tersebut.
Motivasi menggunakan jilbab bisa digolongkan dalam motivasi religius. Karena dengan menggunakan jilbab berarti seseorang telah berhasil mencapai suatu tingkat kereligiusannya. Dengan memahami agama secara lebih mendalam.
Ustman Najati (1985), membagi dorongan menjadi dua bagian pokok, yaitu : 1. Dorongan-dorongan fisiologis Fungsi-fungsi fisiologis adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan tubuh, menutup semua kekurangan organis atau kimiawi yang rnenimpanya, dan melawan kegoncangan, kekacauan atau hilangnya keseimbangan yang menimpanya. Macam-macam dorongan fisiologis, yaitu : a. Dorongan-dorongan untuk menjaga diri b. Dorongan mempertahankan kelestarian hidup jenis
Allah telah menciptakan dorongan dari keduanya (manusia dan hewan) dorongan fisiologis untuk melakukan dua tingkah laku penting yang
34
menentukan kelangsungan seluruh jenis. Dua dorongan itu ialah dorongan seksual dan dorongan keibuan.
2. Dorongan Psikis Dorongan psikis pada umumnya merupakan dorongan yang diperoleh berdasarkan dorongan-dorongan fisiologis kita. Dengan kata lain, dorongan psikis merupakan cabang dari dorongan fisiologis yang timbul akibat terjadinya interaksi antara dorongan-dorongan itu dengan berbagai pengalaman individu dan faktor pertumbuhan sosialnya. Dorongan psikis terbagi menjadi empat, yaitu : a. Dorongan memiliki b. Dorongan memenuhi c. Dorongan berkompetensi d. Dorongan beragama
2.2.3 Fungsi Motivasi Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003), motivasi memiliki dua fungsi yaitu: 1. Fungsi mengarahkan (directional function) Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Apabila sasaran atau tujuan tersebut merupakan sesuatu yang diinginkan individu,
35
maka motivasi berperan mendekatkan (approach motivation). Dan apabila tujuan tidak diinginkan individu, maka motivasi berperan menjauhkan sasaran atau tujuan (avoidance motivation). Karena motivasi berkenaan dengan kondisi yang cukup kompleks, maka akan terjadi pula bahwa motivasi sekaligus berperan mendekatkan dan menjauhkan sasaran atau tujuan.
2. Fungsi mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan (activating and energizing function) Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh dan tidak terencana, sehingga kemungkinan tidak akan membawa hasil. Sebaliknya apabila motivasinya besar dan kuat, maka kegiatan atau aktivita:s tersebut akan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terencana dan kemungkinan akan membawa hasil yang besar.
2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ada 3 faktor, yaitu: 1. lnsentif 2. Emosi 3. Kognisi
36
.. lnsentif
r----.
'
Motivasi
Perilaku
Kognisi dan Emosi Pengalaman lalu dan kini
----.
Bagan 2.2. Berbagai unsur yang mempengaruhi motivasi, tampak dalam bagan ini.
Kita menganggap bahwa pengalaman dan insentif serin!~kali mengubah kognisi dan emosi dan akan mengarah pada motivasi. Dengan demikian, dianggap pula bahwa motivasi akan membangkitkan perilaku. Perilaku dapat pula mengubah kognisi dan emosi dan sekaligus menurunkan atau menaikkan taraf motivasi.
2.3 Jilbab 2.3.1 Pengertian Jilbab Jilbab berasal dari bahasa Arab yang jamaknya JalaabiilJ artinya pakaian yang lapang/luas. Pengertiannya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutup aurat wanita, kecuali muka dan kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan saja yang ditampakkan. Dalam pengertian luas, jilbab merupakan pakaian yang luas dan menutup aurat. Kata--kata jalaba berarti
37
menarik, maka badan wanita menarik pandangan dan p13rhatian umum hendaklah ditutup. Menggunakan pakaian pada dasarnya ialah untuk menutup yang perlu ditutupi dan tidak diinginkan diperlihatkan. Yang perlu ditutup adalah badan yakni tempat bersemayamnya ruh/jiwa. Ruh adalah milik Allah semata dan diberikan kepada manusia untuk dijaga baik-baik dan diberikan-Nya petunjuk untuk menjaganya. Di dalam Islam ada lima pokok dasar yang harus dijaga dan dipelihara yaitu ruh, hart.a benda, otak pikiran, keturunan, aurat. Jilbab bukan hanya menutup badan semata badan, tetapi jilbab untuk menghilangkan rasa berahi yang menimbulk.an syahwat. Mak.a agar tidak mengundang syahwat hendak.lah ditutup segaila yang memaluk.an (Fuad Mohd. Fachruddin, 1988)
Memakai jilbab huk.umnya wajib, sebagai suatu keharusan yang pasti atau mutlak bagi wanita dewasa yang mukminat atau muslimat. Dasar yang mewajibkan mukminat untuk memakai jilbab adalah Kitabullah dan Sunnaturrasul. Allah berfirman dalam Al-Qur'an (S.33 Al Ahzab: 59 dan S.24 An Nur: 31). yang berbunyi:
38
"Kalakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memeli'1ara kema/uannya, dan jangan/ah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya. Dan hendak/ah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah mereka, atau putraputra mereka, atau putra-pulra suami mereka, atau saudara /aki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak/Judak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan /aki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang be/um mengerti tentang aural. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan berlaubatlah kamu sekaliar: kepada Allah, hai orang-orang yang /Jeriman supaya kamu beruntung. (An-Nur:31)
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah SWT telah mewajibkan kepada wanita yang beriman supaya mereka menggunakan jilbab atau kerudungnya.
39
Sehubungan dengan turunnya S.24 An-Nur: 31 yang memerintahkan wanita mukminat supaya menggunakan jilbab, maka berikut ini terdapat hadits yang menjelaskan perihal turunnya ayat tersebut, yang berbunyi :
"Berkatalah 'Aisyah : Mudah-mudahan Allah mengasihani (merahmati) para wanita ketika Allah turunkan ayat : Dan ulurkan kerudung-kerudung merka itu hingga ke dadanya. Mereka semua merobek kain-kainnya yang belum berjahit. Lalu mereka gunakan buat kerudung".
Apabila telah berjilbab maka kewajiban berkerudung telah terpenuhi, karena jilbab itu cukup memenuhi syarat tertutupnya aurat wanita.
Faktor-faktor yang menyebabkan orang berjilbab adalah : a. Karena didasari oleh ilmu, iman dan takwa b. Karena hendak menonjolkan eksistensi dan perbedaan dirinya dengan maksud riya. c. Karena ditimpa suatu peristiwa yang menyentuh hati. d. Karena faktor lingkungan, kebudayaan dan pendidikan yang diterimanya e. Karena pengaruh tekanan dari pihak tertentu.
Mereka yang sudah berjilbab sudah boleh dikatakan
bai~:
karena secara
langsung mereka telah menjalani hukum syara' meskipun diantara mereka
40
ada yang dengan sukarela maupun terpaksa. Bagi mereka yang telah berjilbab maka nilai pahala masing-masing di sisi Allah SWT tidaklah sama.
Bagi mereka yang benar-benar beriman serta ikhlas dan lurus Diennya, maka bagi mereka surga sebagaimana yang telah dijanjikan Allah dalam An-Nisa 4
: 143 - 144.
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir) : tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang yang beriman) dan tidak pula kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-ka/i tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. /nginkah kamu mengadakan a/asan yang nyata bagi A/lah untuk menyiksamu?.(An-Nisa:143-144)
lbnu Hazm mengatakan bahwa "Dalam bahasa Arab jilbab merupakan kain bagian luar yang menutupi seluruh tubuh. Sepotong pakaian yang terlalu kecil untuk menutupi tubuh tidak dapat disebut sebagai jilbab. Adapun, sebagaimana dicatat oleh Nasaruddin Umar, jenis-jenis pakaian perempuan
41
dalam vocabulary Arab pada masa Rasulullah SAW dikenal dengan beberapa istilah, yaitu : a. Khimar, pakaian yang menutupi kepala. b. Dir', pakaian yang khusus menutupi bagian badan.
c. Niqab dan Burq, pakaian yang khusus menutupi daerah muka kecuali bola mata. d. ldzar, pakaian berjahit yang menutupi anggota badan sampai ke bagian kaki. e. Rida', pakaian luar yang menutupi bagian atas badan sampai ke bagian bawah diatas idzar.
f. Jilbab, kerudung yang menutupi bagian luar kepala termasuk menutupi dir' dan khimar.
Beberapa istilah yang sering terkait dengan perkara hijab ini, yang yang diantaranya muncul dalam (QS An Nuur 24:31) yaitu khaimaryang bentuk jamaknya adalah khumur, memiliki makna tudung atau s19lendang untuk penutup kepala. Kata ini merupakan bentuk turunan dari akar kata khamara yang berarti menutupi atau menyembunyikan, dan terkai1t pula dengan kata khamr yang berarti anggur, atau secara harfiah "sesuatu yang menutupi atau mendera pikiran atau kepala''. Kemudian istilah juyub yang merupakan bentuk jamak dari kata jayb, sebuah turunan dari kata jawb atau memotong
r··-··-· ......................
dan merujuk kepada belahan (dari pakaian);yang [)erarti bafiwatlltup kepala I!
.if<''+· ·"·'I
'
l Li" l;,'"''
, ·) "'
42
harus menutupi leher dan menggantung di atas dada. Adapun kata kerja tabahraja menandai aktivitas menghiasi sesuatu, merapikan diri, menjadi
tidak alami (palsu), berpakaian untuk diperlihatkan. lni rnenurut llyas, tidak hanya untuk membuat seseorang rnenjadi cantik, tapi juga memamerkan dirinya, untuk rnengembangkan daya tarik seseorang dengan tujuan untuk memancing hasrat.
Dalam QS Al-Ahzab 33:33 terdapat istilah tabarruj yang berarti "rnenampilkan kecantikan", yang turunan kata lainnya adalah buruj yang digunakan dalam beberapa ayat di Al-Qur'an (4: 7; 15:16; 25: 61; 85: 1).
.-. "
Dan hendak/ah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah /aku seperti orang-orang jahi/iah yang dahu/u dan dirikanlah sholat; tunaikan/ah zakat; dan taati/ah Allah dan Rasulnya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghi/angkan dosa dan kamu. hai ah/ulbait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (Al-Ahzab:33)
Buruj artinya "menara" karena visibilitasnya yang jelas, dan "visibilitas" yang jelas dari perempuan pun dapat diakibatkan dari tipe pakaian yang digunakannya. Cara mereka berjal<:rn, atau cara mereka bertingkah laku.
43
Dalam tafsir klasik tabarruj diartikan sebagai, pertama. mengingat atau berjingkrak-jingrak secara menggoda, berjalan dengan cara seksi, mendadani diri sendiri secara lengkap. Kedua bercumbu-cumbuan, berkeletah. Ketiga berias, memperlihatkan dandanan, memamerkan daya tarik tubuh. Tabarruj juga termasuk membuka tudung kepala, mengikatkannya kebelakang yang berlawanan dengan diikat ke depan, yang mengekspos leher, kalung, telinga, dan anting-anting yang dikenakannya.
Dalam pengertian umum tabarruj berarti seorang perempuan yang memperagakan dirinya sendiri di depan publik, termasuk gaya berjalannya yang tak tertutup dan menggunakan kain yang menyingkapkan lekuk tubuh, ornamen, make-up dan sebagainya.
Kaitannya dalam sejarah dunia Islam, Nasaruddin mencatat sejumlah penutup kepala yang dikenal dengan istilah-istilah
yan!~
berbeda-beda di
tiap-tiap bangsa. Cadar yang terkenal di Iran yang berarti "tenda" dalam tradisi Iran cadar itu adalah sepotong pakaian serba membungkus yang menutupi seorang wanita dari kepala hingga ujung kaki. Di India, Pakistan dan Bangladesh dikenal dengan istilah purdah yang berarti "garden" (curtain). Charshafyang dikenal di Turki untuk nama pakaian muslimah,
44
Milayat di Libya, Abaya serta kudung atau kerudung untuk daerah Indonesia. Thailand Selatan, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Beryl Causari Syamwil (Alfathri Adlin, 2005), adalah generasi awal pemakai jilbab di Indonesia, mengamati bahwasanya busana muslimah di Indonesia bukanlah tradisi bar karena sudah ada ketika pertama kali Islam datang, namun masih dalam proses untuk menutup aurat. Dia menunjuk selendang tipis yang dikenakan perempuan Indonesia untuk menunjuk Indonesia untuk menutupi sebagai rambutnya sebagai bukti dari proses menuju jilbab dalam pemahaman seperti hari ini. Pada kenyataannya, (tradisi) kerudung yang telah berkembang di Indonesia khususnya di negara-negara melayu pada umumnya, ternyata memiliki makna yang sepadan dehgan istilah khimaar pada zaman Rasulullah SAW. Namun, "proses" menutup aurat tersebut sempat terhenti ketika Belanda dengan peraturan-peraturannya mewajibkah setiap siswi untuk mehggunakan rok ke sekolah-sekolah hingga tak heran apabila cukup banyak orang yang terkejut ketika isu jilbab dan baju kurung diangkat lagi ke permukaan.
Bangsa Belanda dan Bangsa Eropa lainnya yang tiba di Hindia Belanda bertolak belakang dengan Bangsa Indonesia dalam hal gaya hidup. Muslim dari daerah pusat Islam lainnya, memperkenalkan, mendorong dan memodifikasi gagasan dan simbol religius berkaitan dengan cara
45
bagaimana semestinya bagi seorang Muslim untuk berperilaku di masyarakat, termasuk norma-norma dalam berpakaian. Di Indonesia kontak dengan bagian-bagian dunia Islam lebih lama daripada dengan dataran Eropa, orang-orang Muslim telah meninggalkan bekas lama sebelum orang Belanda dan Eropa hadir dalam situasi ini. Oleh karena itu, pilihan antara mengenakan pakaian yang berdasarkan aturan Muslim atau budaya pribumi telah berlangsung amat lama.
11.3.2 Kriteria Jilbab Menurut Al-Qur'an
Kriteria jilbab bukanlah berdasarkan kepantasan atau mode yang sedang trend, melainkan berdasarkan Al-Qur'an. Seperti yang terdapat dalam Firman Allah SWT :
Tidak pan/as bagi seorang muslim atau muslimat jika Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu hukum, mereka memili/1 hukum lain tentang suatu urusan. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka ia le/ah sesat dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36)
Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam bukunya "Jilbab Al-Mar' ah Al-Muslimah fil Kitabi was Sunati (Jilbab Wanita Muslimah) mengharuskan
46
jilbab itu memenuhi delapan syarat, yaitu: (1) Menutup seluruh badan selain yang dikecualikan, (2) Bukan berfungsi sebagai perhiasan, (3) Kainnya harus tebal, tidak tipis, (4) Harus longgar, tidak ketat, sehingga1 tidak menggambarkan sesuatu dari tubuh, (5) Tidak diberi wewangian atau parfum, (6) Tidak menyerupai laki-laki, (7) Tidak menyerupai pakaian wanita kafir, (8) Bukan libas syuhrah (pakaian popularitas).
Ada dua kategori pakaian yang melekat pada kita. Dua kategoi itu, diyakini sebagai identitas muslimah dan perlindungan bagi para pemakainya.
1. Khimar. Padanannya untuk kata ini adalah penutup
~:epala
atau kerudung.
Sebagaimana ayat An Nuur 31, khimar adalah tradisi Arab pada waktu itu. Sebagai identitas muslimah dan untuk menjauhkan diri dari godaan kaum munafik, khimar yang sebelum diturunkan ayat ini ditelikung di seputar leher dan menjumbaikan khimar tersebut untuk menutupi seputar dada. Jadi khimar harus menjumbai ke bagian dada, sehinQ!ia bisa dibedakan mana perempuan muslimah dan bukan mode kerudungnya. 2. Jilbab. Sebab-sebab diturunkannya ayat yang mensyariatkan jilbab sebagai berikut : masyarakat Arab terdahulu terbagi menjadi dua golongan yaitu merdeka dan hamba sahaya. Perempuan yang merdeka itu termasuk kaum muslimah termasuk kaum muslimah terbiasa bersenang-senang. Ketika itu mereka membiarkan muka mereka terbuka sebagaimana hamba sahaya. Dan ada lagi satu kebiasaan yang lain, ketika malam tiba kadang-
47
kadang mereka membuang hajat ke pedalaman padang pasir. Pria Arab yang suka usil selalu menggoda mereka karena disangka hamba-hamba sahaya. Dilihat dari keterangan di atas bahwa jilbab gaul itu sama dengan khimar, sedangkan jilbab akhwat sama dengan jilbab.
2.3.3 Pola (Etika) lnteraksi Masyarakat sejak zaman dahulu terdiri dari dua bagian, laki-laki dan perempuan. Mereka saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk menunaikan ibadah khusus maupun kegiatan kemasyamkatan pada umumnya. Mereka bukanlah dua bagian yang saling terpisah dan asing satu sama lain, akan tetapi sebaliknya saling memerlukan. Al-Qur'an maupun Sunnah mencatat peristiwa adanya interaksi antara laki-laki dan perempuan sejak zaman dahulu. lni menjadi bukti sejarah bahwa interaksi antara laki-laki dan perempuan bukanlah hal yang baru di zaman yang sudah banyak kerusakan saat ini. Akan tetapi, di zaman-zaman nabi terdahulu, sampai zaman Nabi terakhir Muhammad SAW. dijumpai adanya interaksi kedua jenis makhluk Allah tersebut menandakan kebolehannya.
48
2.3.4 lnteraksi laki-laki dan perempuan dalam Al-Qur'an dan dalam Hadits Nabi
Di dalam Al-Qur'an terdapat kisah Maryam, Al-Qur'an menggambarkan bahwa Nabi Zakaria masuk ke mihrab yang dihuni oleh Maryam. Zakaria berinteraksi dengannya.
Maka Tuhan-nya penerimanya sebagai nazar dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik, dan Allah menjadikan Zakaria peme!iharaannya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Ma1yam di mihrab, ia dapat makan di sisinya, Zakaria berkata, "Hai Matyam dari mana kamu mempero/eh (makanan) ini?" Matyam menjawab, "makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali lmron:37).
Dr. Yusuf Qardhawi men9gambarkan sebuah kisah tentang acanya interaksi laki-laki dan perempuan seraya mengatakan, "tidak bisa dikatakan, bahwa ini merupakan syariat untuk umat sebelum kita, sehingga ia tidak mengikat kita. Sebab Al-Qur'an tidak mengemukakan kisah itu kepacla
l~ita,
melainkan
clidalamnya mengandung petunjuk, peringatan clan pelajaran bagi orangorang yang berakal. Masih banyak lagi riwayat lainnya yang menyatakan bahwa interaksi antara laki-laki dan perempuan di zaman Nabi serta sahabat.
49
Dr. Yusuf Qadrawi membagi pola interaksi antara laki-laki dan perempuan menjadi dua, yaitu : a. lnteraksi Laki-laki dan Perempuan Menurut Al-Qur'an Dalam Al-Qur'an kita mendapatkan kisah Musa diwaktu muda berdialog dengan dua akhwat, yaitu dua putri seorang bapak tua. Dialah Nabi Syu'aib. Musa bertanya kepada keduanya dan mereka pun menjawab secara wajar. Musa bahkan akhimya membantu rnereka dengan sopan.
Dan tatkala ia sampai di sumber air negri Maydan ia menjumpai disana sekumpulan orang-orang yang sedang meminumkan (temaknya), dan ia menjumpai dibe/akang orang banyak itu, dua orang perempuan yang sedang meng/wmbat (temaknya). Musa berkata "Apakah maksudmu {dengan berbuat begitu)?" Kedua perempuan itu menjawab, "Kami tidak dapat meminumkan (temaknya)., sebelum pengemba/R-pengemba/a itu memulangkan (temaknya), sedangkan bapak
50
kami ada/ah orang tua yang telah lanjut usianya. Maka musa memberi minum temak itu untuk (monolong) mereka, kemudian dia kembali kE) tempat teduhlalu berdo'a, "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." Kemudian datang/ah kepada Musa sa/ah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan rasa ma/u, ia berkata, "Sesungguhnya bapakku memanggit kamu agar ia memberi a/asan terhadap (kebaikan)-mu memberi minum (temak) kami." Maka tatka/a Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya)." Syu'aib berkata, "Jangan/ah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu. Sa/ah satu dari kedua perempuan itu berkata, "Ya bapakku ambit/ah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya ia orang yang paling baik yang bisa kamu ambit untuk bekerja (pada kita) ia juga orang yang kuat /agi dapat dipercaya. (Al-Qashash:23-26)
Dr. Yushuf Qardhawi mengomentari kisah-kisah dalam Al-Qur'an yang menggambarkan adanya interaksi antara laki-laki dan perempuan seraya berkata, "Tidak bisa dikatakan, bahwa ini merupakan syari'at untuk umat sebelum kita, sehingga ia tidak mengikat kita.Sebab Al-Qur'an tidak mengemukakan kisah itu kepada kita, melainkan di dalamnya mengandung petunjuk, peringatan dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal. Karena itu, pendapat yang benar ialah bahwa syariat orang sebE!lum kita selama belum dihapus oleh syari'at kita juga berlaku bagi kita."
b. lnteraksi Laki-laki dan Perempuan
Syari'at Islam tidaklah melarang adanya interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai kegiatan yang makruf. Akan tetapi syari'at memberikan batasan dan rambu-rambu agar dalam berinteraksi bisa tetap menjaga kebaikan dan tidak keluar dari koridor syari'at.
51
Diantara etika yang ditetapkan syari'at dalam kaitan dengan interaksi antara laki-laki dan perempuan adalah sebagai berikut: (1) Menutup aurat, (2) Menjaga pandangan, (3) Tidak mendayu-dayukan suara, (4) Keseriusan agenda interaksi, (5) Menghindari jabat tangan pada situasi umum, (6) Memisahkan laki-laki dan perempuan dan tidak berdesakan, (7) Menghindari khalwat, (8) Menjauhi perbuatan dosa. (Menurut Takariawan, dkk, 2003)
2.3.5 Akhlak Wanita Muslimah (Berjilbab) Dalam syariat agama Islam setiap wanita muslimah mernpunyai tata cara dalam berperilaku. Akhlak wanita berjilbab terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Meninggalkan setiap perkara yang dapat merusak kesehatan jasmani dan ruhani. 2. Memelihara diri dengan sifat-sifat yang terpuji. Diantaranya adalah : a. 'lffah, ialah mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu b. Tasawun, ialah menjaga diri dari tingkah laku yang1 tidak senonoh. c. Alwafaa, ialah sikap sabar, tabah hati, dan dapat mengendalikan diri dari pengaruh teman yang tidak berbudi. d. Tawadhu', ialah rendah hati. e. Muruah, ialah sifat yang selalu memelihara diri clari segala perkara yang terlarang dalam agama.
52
f.
Sederhana dafam berbicara dan berpakaian.
g. Zuhud, ialah tidak mengambil bagian dari kehidupan dunia secara berlebih-lebihan. h. Wara', ialah menjauhkan diri dari barang haram dan syuhbat (sifatnya meragukan, antara haram dan halal). Terhadap yang halal dan mubah mengambilnya hanya sekedar yang diperlukan. i.
Qana'ah, iafah merasa cukup dengan apa yang ada dari hasil usahanya.
j.
Hidup bersih.
k. Menjaga lidah.
Diantara kriteria perilaku wanita muslimah (Berjilbab) dia atas sudah cukup mewakili dengan apa yang sesuai dengan perilaku wanita muslimah (Haya,
1996).
2.4. Remaja Masa remaja merupakan suatu masa perkembangan yang berlangsung cepat. Remaja tidak lagi seorang anak - anak dan belum pula menginjak usia dewasa. Pada masa remaja ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang amat pesat. Fisiknya sudah semakin kuat dan menarik, perkembangan
53
emosinya pun sedang bergejolak sehingga semangatnya pun semakin membara.
Penggunaan istilah untuk menyabutkan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada yang memberi istilah : puberty (lnggris), puberteit (Belanda), pubertas (Latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kelaki-lakian. Ada pula yang menggunakan istilah
Adu/escentio (Latin) yaitu masa muda. lstilah Pubescence yang berasal dari kata pubis yang dimaksud pubishair atau rambut disekitar kemaluan. Dengan tumbuhnya rambut itu suatu pertanda masa kanak-kanal< berakhir dan menuju kematangan/kedewasaan seksual (Sri Rumini & Siti Sundari, 2004).
2.4.1. Pengertian Remaja Banyak orang mengatakan masa remaja adalah masa yang paling indah, banyak kesan yang terukir dimasa remaja. Tapi tak bisa dipungkiri pula bahwa masa remaja adalah masa yang rawan, karena p19rubahan baik itu secara fisik ataupun psikisnya. Sebenarnya bagaimana seseorang itu dapat dikatakan remaja? Para ahli memberi definisi tentang siapa remaja itu sebenarnya.
Piaget mengemukakan pandangannya tentang remaja yaitu secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
54
masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tin~1katan
yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Hurlock, 1980).
Monks dkk. (1989), menjelaskan remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase "mencari jati diri" atau fase "topan dan badai". Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya (Mohammad Ali & Mohammad Asrori, 2004).
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait (seperti Biologi dan ilmu faal) remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik di mana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.
Se~cara
anatomis
berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan secara faali alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna pula (Sarlito 'Wirawan Sarwono, 2002). Erikson mengemukakan, bahwa perkembangan ego melalui 8 tahap perkembangan psikososial agar mencapai perkembangan ego yang matang
55
(Singgih D. Gunarsa, 1997). Dan tahapan perkembangan ego, remaja merupakan tahap perkembangan pada tingkatan ke 5.
Tahapan perkembangan pada tingkat 5 masa remaja: dimensi polaritas antara identitas dan kekaburan peran, pada masa remaja terjadi perubahan pertumbuhan, kematangan fisik dan perubahan psikologis. Penguasaan diri pada remaja sudah muiai goyah, kegoncangan ini mempengaruhi integrasi antara id, ego dan superego. Mekanisme pertahanan diri (defenses) seperti sublimasi dari dorongan seksual yang terarah dengan baik, kini berubah dan menuntut perbuatan dengan lawan jenis kelaminnya. Hal ini dapat dipahami karena berada pada masa genital, dimana fungsi ego kini berhadapan dengan peranan superego. Ego membentuk sintesa yang telah lalu dan yang akan dihadapi dengan norma-norma sendiri dalam usahanya menemukan identitas diri, baik yang berhubungan dengan seks, masirarakat, keluarga, dan kepastian mengenai jabatan atau pekerjaan yang
a~:an
dilakukan kelak
(Singgih D. Gunarsa, 1997).
WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 (tiga) kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut, remaja suatu masa dimana :
56
1. lndividu berkernbang dari saat pertarna kali ia rnenunjukan tanda-tanda
seksual sekundernya sarnpai saat ia rnencapai kernatangan seksual. 2. lndividu rnengalarni perkernbangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak rnenjadi dewasa. 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosiat- ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih rnandiri (Muangrnan, 1980 dalarn Sarlito Wirawan Sarwono, 2002).
Pendapat beberapa ahli tersebut penulis dapat rnengarnbil kesirnpulan bahwa rernaja adalah suatu tahapan perkernbangan climrana telah terjadi perubahan baik itu fisik clan psikologis. Secara fisik perubahan itu ditandai dengan berfungsinya alat kelarnin serta bentuk tubuh yang turnbuh lebih kuat dan tidak lagi seperti kanak-kanak. Secara psikologis perkernbangan rernaja ditandai dengan adanya suatu keadaan ernosi yang rneluap-luap clan rnudah berubah-ubah akibat dari perubahan bentuk fisiknya juga. Kenyataan bahwa rernaja harus rnenjalani hidupnya dengan iebih rnandiri clan penuh tanggungjawab serta rnulai rnelepas ketergantungan hidup dari orang - orang disekelilingnya juga rnerupakan hal yang rnenandai perubahan psikologis pada rernaja.
57
2.4.2. Batasan Usia Remaja Menurut Mappiare (1982), masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir (Monammad Ali & Mohammad Asrari, 2004).
Gilmer menyebut masa remaja adalah adolescence
yan1~
kurun waktunya
terdiri atas tiga bagian, yaitu : 1. Preadolesen dalam kurun waktu 1O - 13 tahun 2. Adolesen awal dalam kurun waktu 13 - 17 tahun 3. Adolesen akhir dalam kurun waktu 18 - 21 tahun (Sri Rumini & Siti Sundari, 2004).
Hurlock menggunakan istilah masa puber namun la menjelaskan bahwa puber adalah periode tumpang tindih, karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Pembagiannya sebagai berikut : 1. T ahap prapuber
: wanita 11-13 tahun; pria 14-16 tahun
2. Tahap puber
: wanita 13 - 17 tahun; pria 141 - 17 tahun 6 bulan
58
3. Tahap pasca puber
: wanita 17 - 21 tahun; pria 1"7 tahun 6 bulan - 21
tahun (dalam Sri Rumini & Siti Sundari, 2004).
Zulkifli L. (1992) mengatakan bila ditinjau dari segi perke,mbangan biologis, yang dimaksud remaja ialah mereka yang berusia 12 sampai 21 tahun. Usia 12 tahun merupakan awal pubertas bagi seorang gadis, yang disebut remaja kalau mendapat menstruasi (datang bulan) yang pertama. Sedangl
WHO menetapkan batas usia 1O - 20 tahun sebagai batasan usia remaja (dalam Sarito Wirawan Sarwono, 2002). Sarlito Wirawan Sarwono sendiri memberikan batasan usia masa remaja yaitu 11 - 24 tahun dan belum menikah untuk remaja Indonesia.
2.4.3. Tahap Perkembangan Remaja Ny. Y. Singgih D. Gunarso dan Singgih D. Gunarso (2000) menyebutkan kurun waktu perkembangan remaja adalah : 1. Masa pra remaja kurun waktunya sekitar 11 s.d. 13 tahun bagi wanita dan pria sekitar 12 s.d. 14 tahun.
59
2. Masa remaja awal sekitar 13 s.d. 17 tahun bagi wanita dan bagi pria 14 s.d. 17 tahun 6 bulan.
3. Masa remaja akhir sekitar 17 s.d. 21 tahun bagi wanita dan bagi pria sekitar 17 tahun 6 bulan s.d. 22 tahun.
Petro Blos berpendapat, bahwa perkembangan pada hakikatnya adalah usaha penyesuaian diri (coping), yaitu untuk secara aktif mengatasi stress dan mencari jalan keluar baru dari berbagai masalah. Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perk19mbangan remaja: 1. Remaja awal (early adolescence). Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran - pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap "ego" menyebabkan para remaja awal ini sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa. 2. Remaja madya (middle adolescence). Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ada kecenderungan "narcistic", yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang punya sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli,
60
ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya. 3. Remaja akhir (late adolescence). Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 hal, yaitu : a. minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek b. egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman - pengalaman baru c. terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi d. egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain e. tumbuh "dinding" yang memisahkan diri pribadinya (private se/o dan masyarakat umum (the public) (Sarlito Wirawan Sarwono, 2002).
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam masa perkembangan remaja itu sendiri dibagi ke dalam 3 tahapan perkembangan, yaitu : masa remaja awal, masa remaja tengah dan masa remaja akhir (Sarlito Wirawan Sarwono, 2002).
2.4.4. Karakteristik Remaja Kurt Lewin menggambarkan tingkah laku-tingkah laku yang menurut pendapatnya akan selalu terdapat pada remaja :
61
1. Pemalu dan perasa, tetapi sekaligus juga cepat marah dan agresif sehubungan belum jelasnya batas-batas antara berbagai sektor di lapangan psikologik remaja. 2. Ketidakjelasan batas-batas ini menyebabkan pula remaja terus menerus merasakan pertentangan antar sikap, nilai, ideologi dan gaya hidup. Konflik ini dipertajam dengan keadaan diri remaja yang berada di ambang peralihan antara masa anak - anak dan dewasa, sehingga ia dapat disebut manusia marginal (dalam arti : anak bukan, dewasa pun bukan). la juga tidak punya tempat berpijak yang bisa memberinya rasa aman, kecuali dalam hubungannya dengan teman - teman sebayanya. 3. Konflik sikap, nilai dan ideologi tersebut di atas muncul dalam bentul< ketegangan emosi yang meningkat. 4. Ada kecenderungan pada remaja untuk mengambil posisi yang sangat ekstrim dan mengubah kelakuannya secara drastis, akibatnya sering muncul tingkah lal
Mohammad Ali & Mohammad Asrori (2004) mengemukalkan sejumlah sikap yang menunjukan karal
62
1. Kegelisahan. Sesuai dengan perkembangannya, remaja mempunyai banyak idealisme, angan - angan atau keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan. Namun, sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan yang memadai untuk mewujudkan semua itu. Seringkali angan - angan dan keinginannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuannya. Selain itu, di satu pihak mereka ingin mendapat pengalaman sebanyak - banyaknya untuk menambah pengetahuan, tetapi di pihak lain mereka merasa belum mampu melakukan melakukan berbagai hal dengan baik sehingga tidak berani mengambil tindakan mencari pengalaman langsung dari sumbernya. Tarik - menarik antara angan - angan yang tinggi dengan kemampuannya yang masih belum memadai mengakibatkan mereka diliputi oleh perasaan gelisah. 2. Pertentangan. Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Pertentangan menjadi sering terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara remaja dan orang tua. Akibatnya, pertentangan yang sering terjadi itu akan menimbulkan kebingungan dalam diri remaja itu sendiri maupun pada orang lain. 3. Mengkhayal. Dalam menyalurkan keinginan yang tidak terpenuhi remaja banyak mengkhayal, mencari kepuasan, bahkan menyalurkan khayalannya melalui dunia fantasi. Khayalan tidak selamanya bersifat negatif. Sebab
63
khayalan kadang - kadang menghasilkan sesuatu yang bersifat lmnstruktif, misalnya timbul ide - ide tertentu yang dapat direalisasikan. 4. Aktivitas berkelompok. Remaja senang melakukan kegiatan secara berkeiompok, karena dengan begitu remaja merasa bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi bersama dengan teman
se~;elompoknya.
Karena
remaja merasa bahwa teman sebayanya yang dapat rnengerti apa yang dirasakannya. 5. Keinginan mencoba segala sesuatu. Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena didoron(J oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin be11ualang menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya.
Zulkifli L (1992), juga menyebutkan beberapa karakteristik remaja, diantara adalah: 1. Pertumbuhan fisik. Pertumbuhan fisik remaja mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak - anak dan masa dewasa. Perkembangan fisik mereka jelas terlihat pada tungkal dan tangan, tulang kaki dan tangan, otot - otot tubuh berkembang pesat, sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi, tetapi kepala11ya masih mirip dengan anak - anak.
64
2. Perkembangan seksual. Tanda - tanda Seksual mengalami perkembangan yang kadang - kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan lain - lain. 3. Cara berpikir kausalitas. Cara berpikir kausalitas yaitu menyangkut hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai dapat berfikir kritis tentang apapun yang terjadi dilingkungan sekitarnya. 4. Emosi yang meluap - luap. Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis. 5. Mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Secara biologis manusia terbagi dua jenis, yaitu laki - laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran. 6. Menarik perhatian lingkungan. Pada masa ini remaja rnulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan dalam berbagai kegiatan yang diadakan di lingkungannya. 7. Terikat dengan kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga tak jarang orang tua dinomorduakan sedangkan kelompoknya dinomor satukan.
Dapat penulis simpulkan karakteristik yang terdapat pada remaja adalah : 1. Terjadi perubahan fisik dan psikoiogis. 2. Masa remaja merupakan periode pencarian jati diri.
65
3. Rernaja senang berkelornpok dengan ternan seusianya.
4. Pada rnasa ini rernaja tidak senang diatur oleh orang tuanya ataupun orang dewasa, sehingga rernaja sering rnernbangkan9 perintah orang tuanya.
2.4.5. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Tugas perkernbangan rernaja dirnaksudkan pada upaya rernaja untuk rnerubah tingkah laku kekanak-kanakannya untuk berprilaku dan bersikap secara lebih dewasa. Hurlock, rnenyebutkan tugas-tugas perkernbangan rernaja adalah berusaha:
1. Marnpu rnenerirna keadaan fisiknya. 2. Marnpu rnenerirna dan rnernaharni peran seks usia dewasa. 3. Marnpu rnernbina hubungan baik dengan anggota keiornpok yang berlainan jenis.
4. Mencapai kernandirian ernosional. 5. Mencapai kernandirian ekonorni.
6. Mengernbangkan konsep dan keterarnpilan intelektual yang sangat diperlukan untuk rnelakukan peran sebagai anggota rnasyarakat.
7. Mernaharni dan rnenginternalisasikan nilai -nifai oran9 dewasa dan orang tua. 8. Mengernbangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk rnernasuki usia dewasa.
66
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga (Mohammad Ali & Mohammad Asrari, 2004).
2.5. Hubungan Antara Persepsi terhadap wa111ita Berjiibab Dengan Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab Hubungan antara persepsi terhadap wanita berjiibab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab, adalah hubungan yang positif. Komlasi positif terjadi biia skor pada satu variabel kenyataan diikuti secara korisisten oleh penyebaran skor pada variabel yang lain dengan arah yang sama, yakni skor tinggi pada satu variabel diikuti skor tinggi pada variabel lain, sedang skor rendah diikuti pula oleh skor rendah. Jika para siswi optimis dalam mempersepsikan atau melihat bahwa wanita yang be1jilbab itu suatu yang baik atau menentukan nilai yang tinggi, maka motivasi untuk menggunakan jilbab akan tinggi, sehingga para siswi akan semakin terrnotivasi untuk menggunakan jilbab dan dapat memberikan pemahaman dan manfaat yang banyak untuk dirinya ataupun orang lain dalam segi pergaulan, bagaimana bersikap, bertutur kata dalam berucap, dan lain-lain. Jika para siswi pesimis dalam mempersepsikan wanita berjilbab maka nilai motivasi untuk menggunakan jilbab menunjukkan nilai yang rendah, artinya karena banyak kelemahan atau kejelekan yang ditimbulkan wanita yang berjilbab maka
67
mereka tidak motivasi untuk menggunakan jilbab. Meskipun kedua pernyataan tersebut berlawanan, tetapi korelasinya tetap satu arah, dimana jika persepsi kurang baik maka motivasi rendah dan jika persepsi baik maka motivasi tinggi.
2.6. Kerangka Berfikir Masa remaja merupakan periode yang paling penting dan rawan dalam masa perkembangan manusia. Dalam hal ini penulis mengambil pada masa remaja madya karena pada masa remaja madya cenderung menjadi labil ketika dihadapkan pada sebuah pilihan. Karena memang cara IDerfikir remaja ,, madya belum matang layaknya seperti orang dewasa. Dalam pengambilan keputusan kebanyakan remaja mengambil di:lri pengetahuan atau juga pengalaman yang dia (remaja) dapatkan baik itu dari dalam lingkungan pendidikan ataupun lingkungan keluarga.
Persepsi remaja tentang
wanit!;l•·P.~rjilbab
terbentuk dari pengetahuan agama
yang diperolehnya. Kesa~~ran dari proses-proses organis (persepsi) remaja
,:\ 'ff
adalah dimana dalam diri remaja terdapat kesadaran. Kesadaran muncul akibat suatu informasi yang diterima memory kemudian dimasukkan dan diproses di otak sehingga menimbulkan persepsi.
68
Dengan sendirinya suatu pandangan atau persepsi tentang wanita berjilbab yang diterima remaja tersebut akan menimbulkan suatu pemahaman yang dapat membentuk suatu motivasi. Dari situlah remaja akan mengambil suatu pilihan apakah remaja akan menggunakan jilbab atau tidak menggunakan jilbab sesuai dengan motivasi yang dimilikinya. Baik itu clari dalam diri ataupun melalui dorongan-dorongan dari luar.
2.7. Hipotesis Penelitian Hipotesis Nol (Ho)
:X# Y
X
= variabel bebas
Y
= variabel terikat
Atau dapat dirumuskan tidak terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
Hipotesis Alternatif (Ha) : X # Y X
= variabel bebas
Y
= variabel terikat
Atau dapat dirumuskan terdapat hubungan yang positif antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
BAB3 METODOLOGI PENELITllAN
3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), dianalisis dengan menm1unakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lain (Creswell dalam Alsa, 2003). Sama halnya dengan pendapat yang dinyatakan oleh Creswell, Sulaiman (2002) menyatakan, bahwa data kuantitatif adalah karakteristik dari suatu variabel yang nilainya dinyatakan dalam bentuk bilangan numerik.
3.1.2. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode korelasional sesuai dengan tujuan penelitian yang meneliti apakah ada hubungan antara persepsi terhadap wanita berjilbab clengan motivasi untuk
70
rnenggunakan jilbab pada rernaja dengan rnenggunakan rurnus statistik. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa angka-angka kernudian dianalisis dengan rnenggunakan rurnus statistik.
Menurut Sevilla (1993) penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk rnenentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalarn suatu populasi. Metode korelasional digunakan untuk rnengukur hubungan diantara berbagai variabel, rnerarnalkan variabel terikat (tidak bebas) dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan rneratakan jalan untuk rnernbuat rancangan penelitian eksperirnental (Rahrnat, 1991 ).
3.2. Definisi Variabel dan Definisi Operasio111al 3.2.1. Definisi Variabel Variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan rnenjadi objek pengarnatan penelitian atau juga bisa dikatakan variable adalah faktor-faktor yang berperan dalarn peristiwa afau gejala yang akan diteliti. Fred N. Kerlinger (2003), rnenyebutkan variable adalah symbol atau larnbang yang padanya kita letakkan bilangan atau nilai.
71
Variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (Independent Variabel): persepsi terhadap wanita berjilbab. b. Variabel terikat (Dependent Variabel): motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
3.2.2. Definisi Operasional Operasional variable memuat rincian indikator variable yang digunakan dalam pengukuran. Variable dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap wanita berjilbab dan motivasi untuk menggunakan jilbab pada mmaja. a. Persepsi terhadap wanita berjilbab adalah pandangan seseorang terhadap wanita yang menggunakan jilbab. Persepsi terhadap wanita berjilbab yang dimaksud penulis disini ada empat, yaitu: 1. Kesan pertama; 2. Kesan menyeluruh; 3. Konsistensi; 4. Pendekatan kognitif.
b. Motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja adalah keinginan atau ketertarikan para remaja dengan jilbab sehingga menimbulkan ketertarikan untuk menggunakan jilbab. Motivasi yang dimaksud penulis disini meliputi motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
72
4. Motivasi instrinsik, indikatornya meliputi minat (interest), kebutuhan (needs), kenikmatan (enjoyment), dan rasa ingin tahu (curiosity).
5. Motivasi ekstrinsik, indikatornya meliputi imbalan atau pujian (reward), dan hukuman (punishment).
3.3. Pengambilan Sampel 3.3.1. Populasi dan Sampel Dalam hal ini peneliti menggunakan Whole Sampling dimana pengambilan populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, 2002). Dibatasi sebagai individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMA YAPAN Indonesia yang berlokasi di Sawangan Depok dengan jumlah 67 orang .•Jumlah tersebut telah memenuhi kriteria/karakteristik yang telah ditentukan. Adapun karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa tersebut masih duduk di bangku SMA Yapan Indonesia. 2. Siswa SMA tersebut berjenis kelamin perempuan. 3. Siswi tersebut tidak menggunakan jilbab. 4. Siswa tersebut sudah memasuki masa usia remaja 14-18 tahun.
73
Sample adalah sebagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Pengambilan sample ini dilakukan secara Probability sampling, dimana setiap subjek dalam satu populasi yang memiliki
karakteristik yang sama dengan penelitian ini.
Jumlah suatu sample yang baik harus memenuhi syarat baik ukuran atau besarnya memadai untuk meyakinkan kestabilan ciri-ciri populasi. Populasi siswa SMA Yapan Indonesia Sawangan dari kelas X (SMA kelas 1), XI (SMA kelas 2), XII (SMA kelas 3), berjumlah 303 orang, namun dalam penelitian ini, dari masing-masing kelas ini hanya mengambil siswi per<empuan yang tidak memakai jilbab dan beragama Islam dengan rincian, (SMA kelas 1) X.1 berjumlah 10 orang, X.2 berjumlah 8 orang, X.3 berjumla1h 10 orang, (SMA kelas 2) XI.IPA berjumlah 9 orang, Xl.IPS 1 berjumlah 1:2 orang, Xl.IPS 2 berjumlah 3 orang, dan (SMA kelas 3) XII.IPA berjumlah 8 orang, Xll.IPS 1 berjumlah 4 orang, Xll.IPS 2 berjumlah 3 orang. Jumlah seluruh sampel dalam penelitian, yaitu sebanyak 67 orang. Penetapan jumlah sampel tersebut disesuaikan dengan kemampuan peneliti berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga, dan dana.
74
3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Whole Sampling atau keseluruhan/total sample , dimana sample yang akan diambil adalah seluruh jumlah total subjek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang telah ditentukan.
3.4. Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dapat mengungkap masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket dalam bentuk skala model Likert yang dikembangkan sendiri untuk masing-masing variabel. Skala adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaanpertanyaan (Singarimbun, 1989).
Skala Likert adalah suatu himpunan butir pernyataan
sik;~p
yang kesemuanya
dipandang kira-kira sama dengan "nilai sikap", subjek memanggapi setiap butir itu dengan mengungkapkan taraf setuju (favourable) atau tidak setuju (unfavourable) terhadapnya. Skor-skor untuk butir-butir yang terdapat dalam skala semacam itu dijumlahkan, atau dijumlah dan di rata-rata, untuk mendapatkan skor sikap seorang individu (Kerlinger, 1993).
75
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam skala
modE~I
Likert antara lain
bentuk jawaban skala model Likert menggunakan Hrna kemungkinan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Adapun cara subjek memberikan jawaban terhadap tipe skala model Likert, ialah dengan memberikan tanda silang atau check list ('1} pada salah satu alternatif jawaban berkisar antara 1-5. Untuk item positif (favourable) skornya untuk jawaban SS=5, S=4, R=3, TS=2, STS='I. Untuk
item negatife (unfavourable) sebaliknya, untuk jawaban SS=1, S=2, R=3, TS=4, STS=5 (Sevilla, dkk, 1993).
Tabel 3.1. Skoring Respon Jawaban Respon
Favourable
Unfavourable
SS
5
1
s
4
2
R
3
3
TS
2
4
STS
1
5
3.4.2. lnstrumen Pengumi;>ulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu: 1. Skala Persepsi terhadap wanita berjilbab
76
Oalam penyusunan angket pada skala persepsi terhadap wanita berjilbab, penulis berpedoman pada teori Sears, yaitu Kesan pertama, Kesan menyeluruh, Konsistensi, dan Pendekatan kognitit
Tabel 3.2. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab Aspek
No 1
Kesan pertama
Favourable 1*, 11, 31, 32*, 42*
Unfavourable 23*, 10*, 33,
Jml
10
12*, 22 2
Kesan menyeluruh
Konsistensi
3
4
Pendekatan
2*, 30, 9, 8, 28, 7,
21, 15, 36, 14,
34*, 41
35*, 13*, 29, 24*
25*, 27, 44, 37, 39,
20, 40*, 16, 6*,
19
43*,.3*
4, 5,26, 18
17*, 38
16
12
6
kognitif Total
23
21
44
Tabel 3.3. Kisi-kisi penelitian Skala Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab No
Aspek
Favourable
Unfavourable
Jml
1
Kesan pertama
31, 11
33,22
4
2
Kesan menyeluruh
30,9,8,28, 7,41
29, '14, 36, 15,
11
21
77
3
Konsistensi
27,44,37,39, 19
16,20
7
4
Pendekatan
4, 5,26, 18
38
5
kognitif
17
Total
10
27
2. Skala Motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja Dalam penyusunan angket pada skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja berpedoman pada teori Muhibbin Syah, yaitu motivasi instrinsik (minat/interest, kebutuhan/needs, kenikmatan/enjoyment, rasa ingin tahu/curiosity), dan motivasi ekstrinsik.
Tabel 3.4. Blue Print Skala Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja No
Aspek
Favourable
Unfavourable
Jml
1
Motivasi lnstrinsik
A
Minat/interest
1,16,21,32
6,:26, 37,53
8
B
Kebutuhan/needs
2, 12, 22, 33*, 42
7, 17, 27, 38*,
10
47
c
Kenikmatan/enjoyment 3, 13,23,34,43
8, 18, 28, 39*,
11
48, 51 D
2
Total
Rasa ingin
4*, 11*, 14*, 24*,
9*, 19, 29, 40,
tahu/curiosity
35
49
Motivasi Ekstrinsik
5, 10*, 15, 25,
20", 31, 41,
30*, 36*, 44*, 46*
45", 50, 52*
27
26
10
14
53
78
Tabel 3.5. Kisi-kisi Penelitian Skala Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja No
Favourable
Aspek
Unfavourable
Jml
1
Motivasi lnstrinsik
A
Minat/interest
1, 16,21, 32
6, 26, 37, 53
8
B
Kebutuhan/needs
2, 12,22,42
7, 17,27,47
8
c
Kenikmatan/enjoyment 3, 13,23,34,43
8, 18, 28, 48,
10
51 D
Rasa ingin
35
19,29,40,49
5
5, 15,25
31., 41, 50
6
tahu/curiosity 2
Motivasi Ekstrinsik
Total
17
20
37
Dari kedua tabel di atas terdapat 44 butir pernyataan pacla skala persepsi terhadap wanita berjilbab dan 53 butir pernyataan pada skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
3.4.3. Teknik Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistic, sebagai cara untuk mengetahui h,ubungan antara independent variable (variabel bebas/variabel X) yaitu persepsi terhadap wanita berjilbab, dan
79
dependent variable (variabel terikat/variabel Y) yaitu motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
Validitas menurut Azwar (2000), adalah ketetapan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrument dikatakan valid jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Uji validitas skala dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masingmasing item dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus
product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Azwar, 2003). Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS. Adapun rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
rry=~~~~~~~~~~~~·
-V[L:X2
-
(L:X) 2 I n] [L:Y2
-
(L:Y)2/n]
Keterangan rumus:
rxy
=koefisien korelasi variabel x dengan variabel y
L:XY
= jumlah hasil perkalian skor x dan skor y
80
LX
= jumlah nilai dari tiap butir
LY
=jumlah nilai konstan yang diperoleh individu =jumlah subyek penelitian
n
Reliabilitas adalah konsistensi, keajegan atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2003). Untuk menghitung reabilitas angket digunakan teknik Alpha Cronbach. Rumus ini digunakan untuk mencari reabilitas instrument yang bukan skornya 1-0, dan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah antara ·1-5. Untuk penghitungannya penulis menggunakan program SPSS, dengan rumus sebagai berikut (Azwar, 2003):
a=~n
n-1
Keterangan rumus :
a
= nilai Alpha Cronbach
n
= jumlah item
sot
= standar deviasi dari skor total
(SDi) = jumlah SD dari skor tiap item
SDt2
-
(S0i 2
SDt2
)-l _J
81
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berdistribusi normal, maka analisa data akan menggunakan korelasi product moment untuk pengujian hipotesisnya agar diketahui hubungan antar variabel (Azwar, 2003). Untuk penghitungannya penulis menggunakan program SPSS. Rumus yang digunakan adalah:
L:XY - (L:X) (L:Y)/n r~=~~~~~~~~~~~~
,l[L:X2
-
(L:X) 2 I n] [L:Y2
-
(L:Y) 2/n]
Keterangan rumus: r~
=koefisien korelasi variabel x dengan variabel y
L:XY
= jumlah hasil perkalian skor x dan skor y
L:X
=jumlah nilai dari tiap butir =jumlah nilai konstan yang diperoleh individu =jumlah subyek penelitian
L:Y n
Menurut Guilford seperti dikutip oleh Sutrisno Hadi (1982), prinsip umum yang digunakan untuk menafsirkan nilai r adalah sebagal berikut:
82
Tabel 3.6. lnterpretasi Nilai r Besarnya r
lnterpretasi
0.0-0,20
Sangat rendah
0,20-0,40
Rendah
0,40-0,70
Sedang atau cukup
0,70-0,90
Tinggi
0,90-1,00
Sangat tinggi
Arikunto (1993) menyatakan bahwa ada atau tidaknya korelasi dinyatakan dalam angka indeks. Betapapun kecilnya indeks jika bukan 0.00 dapat diartikan antara dua variabel yang dikorelasikan terdapalt adanya hubungan. Begitu pula dengan tinggi rendahnya korelasi dapat diketahui dari besar kecilnya angka dalam indeks korelasi tersebut.
3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1. Uji Validitas Skala Setelah item yang dibuat diberikan pada 67 subjek penelitian untuk diujicobakan, maka selanjutnya peneliti melakukan uji validitas terhadap dua skala tersebut. Yaitu Skala persepsi terhadap wanita berjilbab dan skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
83
3.5.2. Uji Reliabilitas a. Skala persepsi terhadap wanita berjilbab Nilai reliabilitas pada skala ini secara keseluruhan terletak pada angka. b. Skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja Nilai reliabilitas pada skala ini terletak pada nilai c. Persiapan dan pelaksanaan penelitian 1. Persiapan penelitian a. Dimulai dengan perumusan masalah b. Menentukan variabel yang akan diteliti c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian. d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala persepsi terhadap wanita berjilbab dengan jumlah pernyataan sebanyak 44 item dan skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja clengan jumlah pernyataan sebanyak 53 item. e. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan.
2. Pelaksanaan penelitian Setelah melakukan proses persiapan penelitian, dan kedua alat ukur memenuhi standar validitas, maka skala tersebut dise1barkan sesuai
84
dengan responden penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Yapan Indonesia yang beralokasi di Sawangan Depok.
BAB 4 PRESENTASI DAN ANAllS)ll DATA
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Gambaran umum responden dalam penelitian ini akan diuraikan secara rinci dibawah ini berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkatan k1elas. Subjek dalam penelitian ini adalah 67 siswa (perempuan) yang masih duduk dibangku SMA (Sekolah Menengah Atas) di SMA Yapan Indonesia Sawangan Depok.
Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkatan kelas Data Perempuan
Usia
Tingkatan Kelas
14 tahun 15 tahun 16 tahun 17 Tahun 18 tahun 1 SMA 2SMA 3SMA
Frekuensi 67 orang 7 22 23 13 2 27 21 19
Prnsentase 100% 10,4% 32,8% 34,3% 19,4% 3,1% 40,3% 31,3% 28,4%
86
Dari hasil presentasi data di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini terdiri dari 100% perempuan.
Berdasarkan usia, responden pada penelitian ini yang berusia 14 tahun dengan total prosentase 10,4%, yang berusia 15 tahun dengan total prosentase 32,8%, yang berusia 16 tahun dengan total prosentase 34,4%, berusia 17 tahun dengan total prosentase 19,4%, dan yang berusia 18 tahun dengan total prosentase 3, 1%.
Berdasarkan dari tingkatan kelas, SMA kelas 1 dengan total prosentase 40,3%, SMA kelas II dengan total prosentasi 31,3%, dan SMA kelas Ill dengan total prosentase 28,4%.
4.2. Presentasi Data 4.2.1. Penyebaran Skor Responden Berikut ini peneliti akan menguraikan deskripsi hasil perhitungan statistik skor subjek penelitian, yang dibantu dengan penyajian bentuk tabel. Dalam skala persepsi terhadap wanita berjilbab diketahui mean 95,2836, median 96, standart deviasi 12,05770, range 69, skor terendah 50, dan skor maksimum 119 (Terlampir). Maka dapat diketahui persepsi responden terhadap wanita berjilbab sebagai berikut:
87
Tabel 4.2 Kategorisasi persepsi untuk menggunakan jilbab Klasifikasi Klasifikasi skor
Interval
Jumlah
Prosentase
Negatif
X:>96
50-96
35
52,2%
Positif
96::; x
96-119
32
47,8%
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa !52,2% responden menyatakan persepsi yang negatif terhadap wanita berjilbab, dan 47,8% menyatakan persepsi yang positif terhadap wanita berjilbab.
Dalam skala motivasi untuk memakai jilbab diketahui mean 137,76'12, median 139, standart deviasi 16, 18931, range 91, skor terendah 87, dan skor maksimum 178 (Terlampir). Maka dapat diketahui persepsi responden terhadap wanita berjilbab sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kategorisasi tingkat motivasi untuk menggunakan jiilbab pada remaja Klasifikasi
Klasifikasi skor
Interval
Jumlah
Prosentase
Rendah
x::; 139
87-139
34
50,7%
Tinggi
139::; x
139- 178
33
49,3%
88
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa 50,7% responden (Remaja) memiliki motivasi yang rendah untuk menggunakan jilbab, dan 49,3% responden (Remaja)memiliki motivasi yang tinggi untuk menggunakan jilbab. Adapun hasil dari gambaran deskriptif statistiknya1 dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 4.4 Deskriptif statistic penyebaran skor responden
PERSEPSI MOTIVASI Valid N (listwise)
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
67 67 67
50.00 87.00
119.00 178.00
95.28313 137.7612
12.05770 16.18931
Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti menentukan tingkat atau kualitas persepsi terhadap wanita berjilbab dan motivasi mengguinakan jilbab pada remaja terlebih dahulu. Pengkategorisasian yang dilakukan menggunakan kategorisasi jenjang ordinal, yaitu menempatkan individu kedalam kelompokkelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur (Azwar, 2003).
Dengan demikian, untuk melihat proporsi masing-masing kategori berdasarkan skor hasil perhitungan skala persepsi terhaclap wanita berjilbab
89
dan skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja, maka peneliti membuat tabulasi silang sebagai berikut.
Tabel 4.5 Tabulasi silang skor persepsi terhadap wanita berjilbab dan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja motivasi * persepsi Crosstabulation oerseosi motivasi
Total
neqatif 18
-oositif 16
Total
rendah
Count
tinggi
% of Total Count
26.9% 17
23.9% 16
% ofTotal
25.4% 35
23.9%
Count
32
67
% ofTotal
52.2%
47.8%
100.0%
34 50.7% 33 49.3%
Berdasarkan data hasil tabulasi silang pada tabel di atas, menunjukan dari 67 subjek, terdapat 33 subjek (49,3%) termasuk ke dalam kategori motivasi yang tinggi, dan 34 subjek (50,7%) termasuk ke dalam kategori motivasi yang rendah.
Sedangkan pada kategori persepsi , terdapat 32 subjek (47,8%) termasuk ke dalam kategori tingkat persepsi positif, dan 35 subjek (52,2%) termasuk ke dalam kategori tingkat persepsi negatif_
90
Data hasil penyilangan menunjukkan, 18 subjek (26,9%) yang memiliki motivasi rendah dengan persepsi negatif, 17 subjek (25,4%) yang memiliki motivasi tinggi dengan persepsi negatif, 16 subjek (23,9%) yang memiliki motivasi rendah dengan persepsi positif, dan 16 subjek (23,9%) yang memiliki motivasi tinggi dengan persepsi positif.
Dan deskripsi data-data di atas, mengindikasikan bahwa semakin tinggi motivasi seseorang, maka semakin tinggi persepsi seseorang terhadap wanita berjilbab, dan sebaliknya.
4.2.2. Pengujian Hipotesis pengujian hipoesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel persepsi terhadap wanita berjilbab dengan jumlah skor variable motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja. Rumus korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatn hubungan antar dua variabel. Untuk perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 11.0. Adapun hasilnya dapat dilihat pada table berikut.
91
Tabel 4.6 Korelasi skala persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi menggunakan jilbab pada remaja1 Correlations
I Spearman's rho
I PERSEPSI
PERSEPSJ Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
1.000
.355(**) .003
N
MOTIVASI
MOTJVASI
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
67
67
.355(..)
1.000
.003
N
67
67
** Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tatled).
Berdasarkan table di atas diketahui, bahwa koofesian korelasi antara skala persepsi terhadap wanita berjilbab dengan skala motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja adalah sebesar 0,355. Setelah dibandingkan dengan nilai r 1abe1 untuk sampel 67 orang, diperoleh r 1abe1 sebesar 0,306 pada a = 0,01 dan 0,235 pada a = 0,05
R
hilung
0,355
r
label
(N=67, 0,05) 0,235
r
1abe1
(N=67, 0,01) 0,306
Hal ini menunjukan, bahwa nilai r hitun 9 lebih besar dibandingkan nilai r 1abe1 pada a= 0,01 maupun pada a = 0,05. Dengan demikian, hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
92
terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja diterima. Sedangkan hipotesis null yang menyatakan, bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja ditolak.
Diperoleh pula arah korelasi positif yang menunjukan, bahwa korelasi antar kedua variabel tersebut searah, artinya jika variable persepsi terhadap wanita berjilbab mengalami peningkatan, maka akan diikuti pula dengan peningkatan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja. Begitu juga sebaliknya, jika variabel persepsi terhadap wanita berjilbab mengalami penurunan, maka akan diikuti pula dengan penurunan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
BAB5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai hubungan antara persepsi terhadap wanita berjilbab, dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja. Selanjutnya pada sub bab diskusi akan membahas hasil penelitian, dan akan ditutup dengan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menyimpulkan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja.
5.2. Diskusi Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap 67 subjek responden para remaja di SMA Yapan Indonesia Sawangan, Depok, penulis menemukan bahwa adanya korelasi yang signifikan diantara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada
94
remaja. Terdapatnya hubungan ini, berdasarkan dari hasil yang diperoleh ternyata r hitung (0,355) lebih besar daripada r tabel baik pada a = 0,05 (0,306) maupun a = 0,01 (0,235). lni berarti hipotesis alternatif yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja diterima. Dengan demikian hipotesis null yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antar persepsi terhadap wanita berjilbab dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja ditolak.
Melihat dari hasil jawaban responden mengenai persepsi terhadap wanita berjilbab, terlihat bahwa distribusi sebagian besar responden tentang persepsi terhadap wanita berjilbab pada penelitian ini cukup positif (baik), sebesar 61.2% responden tergolong dalam kategori sedang. Persepsi terhadap wanita berjilbab para remaja dalam penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua wanita berjilbab itu dipandang tidak baik oleh para remaja, hat ini tergantung dari individu, atau sikap yang mereka lihat. Hal ini membuktikan teori yang dikemukakan oleh Sears, bahwa faktor-faktor yang dapat membentuk kesan (persepsi) seseorang dikarenakan kesan pertama, kesan menyeluruh, konsistensi dan pendekatan kognitif.
Dari hasil jawaban responden mengenai motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja, juga terlihat bahwa distribusi sebagian responden penelitian ini
95
sangat positif (baik) dengan motivasi untuk menggunakan jilbab pada remaja, sebesar 61,2% responden tergolong dalam kategori ting!li. Hal ini membuktikan teori yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah, bahwa seseorang akan termotivasi karena dua hal, yaitu yang berasal dari dalam diri/ lnstrinsik dan juga yang diterima dari luar/ ekstrinsik (lingkungan). Di dalam motivasi instrinsik merupakan aspek-aspek internal yang meliputi minat, kebutuhan, kenikmatan, dan rasa ingin tahu.
Hal ini berkaitan dengan banyaknya wanita pada saat ini yang menggunakan jilbab. Penggunaannya pun beragam, baik itu dari segi model, pakaian yang dikenakan, sikap, bahasa dalam pergaulan, dll. Wanita yang menggunakan jilbab pun sudah dapat kita lihat pada sekolah-sekolah, seperti SMA dari situlah para remaja dapat mencermati tentang wanita yang menggunakan jilbab tersebut. Karena pada masa remaja, adalah masa terjadi perubahan pertumbuhan, kematangan fisik dan perubahan psikologis. Penguasaan diri pada remaja sudah muiai goyah, kegoncangan ini mempengaruhi integrasi antara id, ego dan superego. Jadi semakin rendah (buruk) persepsi remaja terhadap wanita yag menggunakan jilbab, maka semal
96
5.3. Saran Sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, untuk itu peneliti memberikan beberapa saran yang bisa dipertimbangkan sebagai penyempurnaan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu: 1. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk mengarnbil sampel yang lebih beragam, baik berdasarkan usia , tingkat pendidikan dan lingkungan sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan. Karena pHnelitian yang telah dilakukan ini hanya dapat menjelaskan kelompok sarnpel penelitian yang dimaksud. 2. Dalam penelitian selanjutnya menggunakan penelitian kualitatif, supaya hasil/data yang didapatkan lebih lengkap dan lebih
mi~ndalam.
DAFTAR
PUST,~KA
1. Buku:
A. Supratikna. (2000). Statistik Psikologi. Jakarta : Penerbit PT Grasindo.
Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta : Penerbit Prenada Media. Abu Muhammad Rasyid Ridha, (2001). Ciri dan Fungsi Wanita Sha/ihah. Solo : Penerbit Pustaka Al-'Alaq. Al-Amili, Ali Usaili. (20020. Nikmatnya Berjilba/J. Jakarta: Penerbit Pustaka Zahra. Al-Barik, Haya Binti Mubarak. (1999). Ensiklopedi Wanita Muslimah. Jakarta : Penerbit Darul Falah. Al-Bilaly, Syaikh Abdul Hamid. (2000). Saudariku, Apa Yang Menghalangimu Untuk Berhijab Edisi Indonesia. Ainu! Haris bin Umar Arifin (terj). Kuwait : Penerbit Daarud Dakwah. Al-Ghifari, Abu. (2004). Kudung Gaul: Berji/bab Tapi Telanjang. Bandung : Penerbit Mujahid Press. Alisuf Subri. (1996). Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : Penerbit Pedoman llmu Jaya. Anshori Umar. (1986). Fiqih Wanita. Semarang: Penerbit CV. Asy Syifa'.
Arina Qonita. (2002). Ji/bab & Hijab. Jakarta : Penerbit Bina Mitra Press.
Cahyadi Takariawan, Abdullah Sunono, Wahid Ahmadi, dan Ida Nur Laila. (2003). Keakhwatan 2: Bersama Tarbiyah Mempersiapkan Akhawat Menjadi Daiyah Seri Materi Tarbiyah. Solo : Penerbit Era lntermedia. Chaplin, James. P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Kartini Kartono (terj). Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Consuelo Sevilla. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press. Davidoff, Linda L. (1988). Psikologi Suatu Pengantar Edisi Kedua. Mari Juniati (terj). Jakarta : Penerbit Erlangga. El-Guindi, Fedwa. (2004). Ji/bab: Antara Kesalehan, Kesopanan, dan Perlawanan. Jakarta : Penerbit PT Serambi llmu Semesta. Elizabeth Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan . .Jakarta: Erlangga. \, Fred N. Kerlinger. (2003). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Harre, Rom & Roger Lamb. (1996). Ensiklopedi Psikologi: Pembahasan dan Evaluasi Lengkap Berbagai Topik, Riset, dan Penemuan Baru Dalam I/mu Psikologi Edisi Indonesia. Danuyasa Asihwardji (terj). Jakarta : Penerbit Arcan. Jalaluddin Rakhmat. (1996). Psikologi Komunikasi Eciisi Revisi. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Lari, Sayid Mujtaba Musawi. (2001). Etika dan Pertumbuhan Spiritual. Jakarta : Penerbit PT Lentera Basritama. Linda L.Davidof. (1991). Psikologi Suatu Pengantar. •Jakarta : Penerbit Erlangga. Masri Singarimbun & Sofian Effendi. (1989). Metode .Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Cet 1. Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara.
Muhammad Ismail. (1992). BeJjabat Tangan Dengan Perempuan. Jakarta : Penerbit Gema lnsani. Muhammad Utsman Najati. (1985). Al-Quran dan I/mu Jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka. _ _ _ _ _ _ _ _ _ . (2000). Psikologi Dalam Tinjauan Hadits Nabi SAW. Jakarta: Penerbit Mustaqiim. Muhibbin Syah. (1999). Psiko/ogi Be/ajar. Jakarta: Penerbit PT Logos Wacana llmu. Nana Syaodih Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Penerbit Rosdakarya. Saifuddin Azwar, MA. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. Sarlito Wirawan Sarwono. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta : Penerbit PT Bulan Bintang. _ _ _ _ _ _ _ _ _ . (2004). Psiko/ogi Rem
Sears, David 0, Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau. (1999). Psikologi Sosial Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga. Singgih D. Gunarsa. (1997). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Penerbit PT BPK Gunung Mulia. Sri Rumini & Siti Sundari. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (1982). Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Wahid Sulaiman. (2002). Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta: Andi. Zulkifli L. (1992). Psikologi Perkembangan. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. 2. Skripsi Muna Eka Sari. (2005). Hubungan Antara Kepuasan Citra Tubuh Dengan Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Nur Holilah. (2005). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peluang Kerja Dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Jakarta. Jakarta : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
3. Majalah: PT. Hikmah Abadi Jaya. (2004). Antara Jilbab Syari'ah dan Jilbab Jahiliyah : Mitos Jilbab dan Khimar. Puteri (Cerdas - Dinamis Trendi), Edisi 04, Januari, hal 40-43.
PT. Variapop Grup. (2006). Cover Story: Natalie Sarah "Kutemukan Keteduhan Dalam Islam". Muslimah (Trend Remaja Islam), tahun IV, No 42, Januari 2006, hal 22-22.
PT. Variasi. (2006). Sosok : Zaskia 'Sarah' Mecca Siap-siap sebelum kiamat. Variasi (Dinamika Kehidupan lslami), Tahun II, Edisi 23, Januari 2006, hal i-2.
SEKOLAH MENENGAH /.\TAS ( SMA YAPAN INDONESIA} STATUS TERAKREDITASI "A" JI. Raya Much tar No. 50 Sawangan Kota Depok Telp. (0251) 612 621 Fax. 612 621 Website : www.ibclycllowpagcs.com/perguruanyapan. E-mail : yapan l [email protected] K. KANWIL DEPDIKBUD PROPINSI JAWA BARAT NO: 005/1.02/KEP./E81·NDS.:8. 05174001. NSS: 304020511022. Akd. 009/C/Kep/1/1990
SURAT KETERANGAN Nomor: 000 I 049-UM I SMA.YPI/ I I 2007.
Yang bcrlanda tangan di bawah ini, Kepala SMA Yapan Indonesia Smvangan Kola Dcpok menerangkan : I. Nama
IHDA MUKHLISHAH
2. NIM
101070022973
3. Fakultas
Psikologi UIN Ciputat Jakarta
4. Alamat
Jl.Pemuda Perum Depok Lama Alam Pennai Blok L/8 Depok 16431
5. Judul Penelitian
Hubungan antara Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab
Dengan
Motivasi
Untuk
Menggunakan Jilbab Benar telah melaksanakan Penelitian di SMA Yapan Indonesia S~wangan Depok pada tanggal 05 Nopember 2006. Demikian Surat Keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
UNIVERSITA.S ISLA!VI NEGERI 'SYARIF HIDAYATULLAH .i1AK1\l\'l'A FAKULTAS l'SIKOLO<;I .II. J\.t·rt:i i\lukti No. 5 t:irt·undcu (:iputat ,Jaka'rta Sl•latan JS-t19 'll·lp. 7..tJJ060 Fa:-.. 7-l71..i71-t
-----.-.------.-.--_-.--.--.-.. -- --.---··'
~.,,,_.,,_-.-----.----~~---.--... .. •. ... ...
Nomor Lamp Hal
..
... ..
•.. ...-.-... .
: E.f'si/OT.01.7 / li ~ / 11/2006
-. IziH Pe11eliUa11 Kcpada Yth. Kepala Sekolah SMA Ya pan Sawangan Depok
Indone~;ia '1
' i\s':;alainu' al,1ikurn Wr. Wb. Deng~-.n
I
hor1nat karni san1puikttn bzihvvil: \! '
Nan1i:l
Tern pat/ tangg::l !2 hir /\la milt
,''
: lkhda Mi:khli~lmh : Ba1;i)armasin, 29 ju ni 1982 : JI: Pcrnw;la Pcrnrn DLJ\P lllok L8 D,e'pok '
adalah benar m
.,
Semestc:r Nllvl [ )rot~ra 111
Tahun i\kad<emik
: x (SepL1luh) : l0l07002:?973 : Slr<1l<1-l' (S-1) : 2UOS I 2006
Schubun~~~1n dcngdn tui~ns pcny\:lcst1i;111 skrijJSi
yt1ng bcrjuLiu!:
"l lubu11g<111 i\nlar<1 l'ersq1si 'i'erhadap \V,mila Be1·jilbi1b Deng
Kepada Yth, Adik-adik SMA Yapan Indonesia Di Tempat
Assalamua'laikum Wr. Wb Saya mahasiswa Fakultas Psikologi UIN (Universitas Islam Negeri) Ciputat Jakarta bermaksud melakukan penelitian mengenai "Hubungan Antara Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab dengan Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab Pada Remaja". Pada saat ini banyak sekali pandangan-pandangan banyak orang termasuk para remaja tentang jilbab maupun kepada wanita yang mengenakan jilbab saat ini. Untuk itu saya ingin mengetahui bagaimana sikap adik-adik menilai tentang jilbab dan wanita yang memakai jilbab tersebut. Sehubungan dengan hal ini, saya mohon kerjasama adik-adik untuk dapat membantu sayo dengan mengisi koesioner penelitian ini. Besar harapan saya, adik-adik semua berSE!dia mengisi koesioner ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan bukan kondisi yang diinginkan. Dalam penelitian ini tidal< ada jawaban yang benar atau salah. Data maupun jawaban adik-adik semua akan terjamin kerahasiaannya. Bantuan adik-adik semua sangat berharga bagi peneliti, yang akan saya lakukan demi pengembangan ilmu pengetahuan dalarn b!dang Psikoiogi pada umumnya. Untuk itu dimohon kiranya, sekali lagi memeriksa kelengkapan jawaban dan jangan sampai ada jawaban yang kosong sebelum dikumpulkan. Atas bantuan dan kerjasama adik-adik berikan, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya,
lhda Mukhlishah
Instrument Persepsi Terhadap Wanita Berjilbab
A. Petunjuk pengisian Dihadapan Anda terdapat sejumlah pernyataan dengan 5 (lima) alternative jawaban. Anda diminta memberi tanda check list
(>J) pada salah satu alternative jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan teliti, jangan sampai ada yang terlewati.
B. ldentitas subjek Nam a
•
Usia : Sekolah Ke las No Tip
C. Jawablah pertanyaan dibawah ini : Apakah dalar.i sehari-hari Anda mengenakan jilbab? oYa o tidak
D. Contoh pengisian SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
R
: Ragu - ragu
TS
: Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
No
Pernyataan
1
s
SS
"
Saya bangga memakai jilbab
E. Item instrument persepsi terhadap wanita berjilbab No
SS
Pernyataan
1
S
R
TS
STS
Ketika melihat pertama kali, model Jilbab itu unik
2
Kebanyakan pakaian wanita berjilbab itu, longgar
3
Sejak dulu wanita berjilbab tidak berubah modelnya
4
Saya fikir, model jilbab itu sangat 1
5
6
c-'
I --------+---j
_l_n
berbudi pekerti Perilaku wanita berjilbab tidak
I I
I ____
Saya fikir wanita berjilbab itu
L f
bervariasi
1
dapat mengekang diri dari 1
perbuatan jahat
1
I
1
1
I
I I
~
[
I
1;
\
1
i
I
!
Kebanyakan wanita berjilbab itu--.! _l~-1-·--~--1~.----!
-
llfendah hati
1·81 Kebanyakan wanita berjilbab itu I sabar
I
9
I Menurut saya kebanyakan berjilbab itu berperilaku baik
110 II Ketika pertama kali, perilaku '
! wanita berjilbab terkesan menutup
I I
f
~
I
diri
I
I Kesan pertama saya, wanita
I
: berjilbab itu selalu menjaga ~
I
1
kebersihan
i-
--1--
----
I 12 I Kesan pertama saya, fungsi jilbab I
i tidak bisa membedakan antara
I I
I I
• muslim dan non muslim '
13
Secara urn um jilbab itu tidak bisa
II
membedakan muslim dan non muslim
I
-+
1
j
1s
1
: \ 16
i
sombong Secara umum wanita berjilbab !tu,
i
pelit Sejak dulu perilaku wanita
'
t-l tt !
14 [ Kebanyakan wanita berjilbab itu,
I
I
---t
I
I --\
1
berjilbab sama saja dengan wanita ,
.
yang tidak memakai jilbab
lI __
[_ _____________ -----~------------l __ 1
1
_j __
j
i
1
I
I I ' ~l _ __J __
17
Saya fikir wanita yang berjilbab dan yang tidak, tidak ada bedanya
18
Saya fikir wanita berjilbab itu terbiasa hidup sederhana
19
Dari dulu wanita berjilbab mudah mendapatkan pekerjaan
21
Kebanyakan wanita berjilbab , sulit bekerja
22
I
I
Ketika melihat wanita berjilbab, dia akan sulit rnendapatkan pekerjaan
23
-r1···1 I
Ketika melihat pertama kali, model
it tt
Kebanyakan pakaian wanita berjilbab itu, seksi
25 I Sejak dulu wanita bGrj!lbab ber'ubah modelnya 26
I
I
jilbab itu norak 24
.
I
Saya fikir wanita berjilbab itu
I I I
selalu baik
1~=-t-:=---cc-c---~----ccc-------+--+---+----+--+-----{
27
Perilaku wanita berjilbab dapat
mengekang diri dari hawa nafsu
I I I --+-----1
)
28 I Kebanyakan wanita berji!bab i t U \ - / I I
sederhana
c._ _ _ '.._ · · · · - - - - - - - - - - - - -
II
1 I
I I
··---.. -~- ...J. _ _ _ 1 _____ ,, __ __L_~------'----.
I i I ..- . - ' •····-···-··
29
Menurut saya, wanita berjilbab itu berperilaku buruk
I I
I I
30
T-L
Menurut saya, wanita berjilbab itu
I
berakhlak mulia 31
t-
Ketika pertama kali, sikap wanita berjilbab itu sangat sopan
32
Kesan pertama saya, fungsi jilbab
I
[ untuk membedakan antara laki-
~3 I
[ 1aki dan perempuan / Kesan pertama saya, wanita
'
l
Il
[ berjilbab itu kurang menjaga kebersihan f
34 ! Secara umum jilbab itu untuk membedakan muslim dan non
I
I
muslim .
35
1
Secara umum wanita berjilbab
I
[
selalu menarik diri
I
I
~n·-----------------------
36 I Kebanyakan wanita berjilbab itu, .k. ' k I Ir
1
.37
Sejak dulu perilaku wanita yang
: I
I
I
I j
. berjilbab lebih baik daripada yang tidak berjilbab ~ 3slsaya fikir wanita be-rjilbab itu -
1
I
[
i --~--l~--1-1
[ terbiasa hidup mewah ,_ _ _i _ _ · - - - - - · - - · · · · · · - - - - - - · - · - · · · · · - - · - · - · - · · · · ·
..
I
I l I j ! j __..L_ L__L _ _:
39
Sejak dulu wanita berjilbab mudah mendapatkan jodoh
140 ,_.
41
Dari dulu wanita berjilbab sulit mendapatkan pekerjaan Kebanyakan wanita berjilbab, mudah bekerja
C------·
42
Ketika melihat wanita berjilbab, dia pasti akan mudah mendapatkan
I jodoh
1431 Pedlaku wanita berjilbab tidak
I
dapat mengekang diri dari hawa nafsu
44
Perilaku wanita berjilbab dapat menjaga diri dari perbuatan jahat
'
!
Selamat bekerja
Instrument Motivasi Untuk Menggunakan Jilbab
A. Petunjuk pengisian Dihadapan Anda terdapat sejumlah pernyataan dengan 5 (lima) alternative jawaban. Anda diminta memberi tanda check list (--./) pada salah satu alternative jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan teliti, jangan sampai ada yang terlewati.
B. Item Instrument Motivasi Untuk Menggunal
I SS I s
Pernyataan
R
TS
STS
1--~1--~~~~~~~~~~~~-~~-l--
1
Saya berjilbab karena kemauan say a
2
Saya ingin memakai jilbab
3
Jilbab itu membuat saya nyaman
4
Saya ingin tahu bagaimana rasanya berjilbab
5
Menurut saya, jika saya memakai
~-
jilbab saya terlihat anggun
I6
Saya berjilbab bukan karena
I
1
Ir-··
1
kemauan saya
I
I
_J____i_
_J__
_
I
I
[
I,
I,
,
·
1
__ E{-l -1 -- .• ~-
~. ~:;"·~;~~~;:~~;t;~b t
untuk memakainya ------------------i---+----+--+----+----1 9 Saya tidak perduli bagaimana rasanya berjilbab 1--1--------------------+----r------l-----+-----+-----I
Menu rut saya, jika saya tidak
10
memakai jilbab saya merasa berdosa Saya ingin tahu bagaimana
11
pergaulan orang-orang berji\bab
~
Saya merasa perlu untuk berjilbab 1
i----------1-----------------+---+---~---~--~-------j
\ 13
Saya tidak merasa terbebani jika
1/
T
memakai jilb_a_b-----------1--------+------+-S3ya ingin tahu bagaimana
J_ _ _ _
14
I
hukum berjilbab
~5-
Menurut saya, jika saya memakai jilbab maka saya terlihat cantik
16
Saya tertarik memakai jilbab
17
Saya merasa tidak perlu memakai
(
Ii
jilbab 18
I
I
memakai jilbab
I
I
Saya acuh tak acuh terh2dap
I
I
I
:
I,
I
1
'
Saya merasa gelisah jika
~~-~~~~~---+-~-~--+-
19
hukum berjilbab
I
lr ____
I 20
Jika saya tidak memakai jilbab,
H (
1
I saya tidal': merasa berdosa
,
1
---1-i-----r-1.
\_.
j L___ ,, _ _ j_ ______________________ ,_ _ _ _ _ _ _ _ _ ., _ _ !
~
! ----
-··-'-----·---L,_
.---~-
21
I
I
Saya mempunyai perhatian yang
I
kuat terhadap jilbab
22
Jilbab sangat penting bagi saya
23
Saya merasa aman jika memakai
T
jilbab
24
I
Saya ingin tahu bagaimana
I
macam-macam/ mode j;lbab
f
I
.
I
..
25
I
perilaku saya akan terjaga
26
I
Menurut saya, jika memakai jilbab
I I
Saya tidak mempunyai perhatian yang kuat terhadap jilbab
I
27
Jilbab tidak penting bagi saya
I
28
Jilbab itu sangat merepotkan
29
Saya tidak perduli bagaimana
I ..
fungsi jilbab bagi saya
30
Menu rut saya, jika memakai jilbab saya akan disanjung orang
31
II
TI
Jika saya memakai jilbab, saya
I '
dianggap kuno
I
C---·
32
Saya selalu terus menerus mengikuti perkembangan jilbab
33
Jilbab adalah kebutuhan yang
H i
•
1I
I
.
jilbab
35
·-
Saya ingin tahu bagaimana fungsi jilbab bagi saya
36
Menurut saya, jika berjilbab saya terlihat alim .
37
Saya tidak terus menerus mengikuti perkembangan jilbab __j
38
Jilbab bukanlah kebutuhan yang mendesak bagi saya
39
Jika memakai jilbab, akan
I
I memakan waktu lama untuk
I
I
memakainy2
40
· - ~·
Saya tidak perduli dengan jilbab
-I
--·
Saya akan diacuhkan jika
141
berjilbab
42
Saya terdorong untuk memakai jilbab
--
43
-·-
Saya merasa leluasa dalam
--+-
-·
bergerak jika berjilbab
.44
l
Menurut saya, jika memakai jilbab saya dipuji banyak orang
45
Jika saya tidak berjilbab, saya
I! [
I 1
/
I I I
dianggap tidak mengikuti mode
146-j Saya sering digoda oran'.J jika I L-·----···-----~ ...- - -....-
I
f
I I
'
I I
I I I
···-i--r·-1~=·I I . . ........J
' I ···-"--------·-·----"--~---~----
,---.---------------,----,--~,----,--,-----
me ma k a i jilbab 1-----1---------------t---,---+--+---t---- -
47
Saya tidak terdorong untuk memakai jilbab
48
Saya merasa sumpek jika memakai jilbab
l------1-----------------1--~,----+---1---t----1
49
Saya tidak ingin tahu bagaimana pergaulan orang-orang berjilbab
50
Menu rut saya, jika saya memakai jilbab saya diolok-olok orang lain
51
Saya merasa sesak nafas jika
I
memakai jilbab
i
I
I
-1 1-1HI_ 1
52
Saya serir.g digoda orang jika
tidak memakai jilbab ,__5_3_-+_S_a_y_a-ti-d-ak-te_rt_a-ri_k_m_e_m_a_k_a_iJ-.il-ba--b--+_
Se/amat bekerja
._ -
1
_,I
j
\
I
I
I
I
I
'SI TER'rlAD/l P W/l NITA BER.llLBAB (TRY OUT) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 111 19 20 21 22 23 1 4 3 3 3 3 3 4 4 " '· 4· 4 3 2 2 2 2 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 :i 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 1 5 4 4 5 5 5 3 3 4 3 5 4 4 5 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 ,, 2 4 4 5 2 4 4 4 4 '· 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 1 2 1 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 5 3 3 5 5 3 4 4 3 5 5 3 3 2 3 3 4 5 4 4 1 5 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 3 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 4 2 5 5 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 4 4 ') /3. 4 4 3 3 4 4 2 3 '· 2 - 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 3 5 3 5 1 4 5 5 3 3 5 5 3 3 3 3 5 5 4 •4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 1 3 4 4 1 4 3 4 3 3 3 3 4 5 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 4 4 3 4 ·-· 2 4 4 2 3 4 3 2 4 1 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 4 2 3 3 3 2 5 3 4 4 1 2 2 3 3 4 5 4 2544334 244 4 4 4 4 4 4 2 5 5 4 4 ..___ 14 1s 13 12 ~~ti> 3 4 4 4 .Ll!JLl~ 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 5 4 4 5 14 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 5 5 3 3 2 2 2 3 4 3 3 5 ,. 4 5 4 4 4 4 4 2 3 ,) 5 3 3 4 2 2 3 4 4 4 5 2 3 3 4 3 2 2 3 7 4 4 3 3 2 1 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3 4 2 4 1 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 2 5 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 1 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 3 3 4 5 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 ,3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 1 3 5 5 5 4 4 4 1 5 :1 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 2._ L 5 5 2,_5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4.. -L~_2.__ 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4~ ~
-
~-
-~-
24 25 26 27 28 29 30 31 32 5 5 4 3 5 4 5 2 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 4 3 5 2 4
4 4 2 5 4 2 5 4 3 3 2 3 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 3 3
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 2 3 2 4 4 3 3 4 3 4
3 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4
2 3 2 3 4 2 5 4 4 4
3 4 2 5 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 2 3 2 4 3 4 3 2 4 4 5 4 4
2 5 2 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 5 4 4
5 5 4
5 5 2 4 5 4 5 4 4 2 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 5 5 4
3
4 2 3 5 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4
4 3 3 4 4
4 4 4
3 4 2 5 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4
4 4 4 3 5 4 5 4 4
5 5 4
4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 1 4
4 5 5 2 4 4 5 5 2 2 2 4 4 2 4 4 5 4 4 2 1 4
33 34 35 36 37 38 39 40 41 4Z 43 44 JI 4 4 4 3
3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4
4 4
4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 2 1 4 4 5 4 4 4
1 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 1 4
3 3 2 1 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 2
3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 3 4 5 5
1 1 4 2 5 5 3 3 3 3 3 2 3 5 2 2 3 4 4
3 1 4
2 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4
5 4 5 4 4
3 4 2 3 3 3 4 3
3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 5 4
3 4 4
3 4 2 1 3 4 4 3
3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3
4~- ~u
4 1 2 2 4 3
4 3 2 4 2 4
4 3 5 3 4 4 4 3 2 4 3 4
4jt5 4 4 4
4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 4
3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 5 4
.
4 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 2 4
4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
13
J ·-
4 2 4 5 4 4 3 2 4 4 4 4 2 5 3
/4 !1 5 5 5 4 4 4 4 5 2
4
4
1!:~
5 3 4 5 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 2 4
5 4 4 3 3 4 5 4 3 2 2 5 3 4 3 2 5 4 4 4 5
11~
4 !4
!5
1:!± 1;~
1· 12 11 i5
-
1•~
1·!£ 11l5 1JJ3
-
1•~
11;s -
11i7
-
1•l_! 1·14 1"'3
-
1<1.~
11~
1•>5
1!~'..Q 1:39 --'-
170 1•~
1•~
1:37 1•52,
1:~
1157
148 1153 1151 1:32 1•54 1155 1•68 1•S2 1'73
~
"
4
5
4
4 4
4 4
2 1 4
5 3 5 4
4
5 4 5 5 5 5 4
4
4
4 3 3 5 2 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4
4
2 5 4 4
5
4
4 4 4 2 4
4
4 5 5 4 4
4 4 5
4 3 2 4 2 2 4 2 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 1 1 3 3 4 4 :J 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 2
4 4
4 4 2 4 4 3 3
2 2 2 2 3 4 4 1 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4
3 2 3 3 3 2 2 3
2 4 1
4
4
4
4
2 4 3 3
5 5 1 4 5
3
2 3 3 4
4 4
3 4
4
2 2 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 1 1 4 4 3 3 2 2
2 5 4 4 3 5 1 4 3 2
4
3 4
1 4 2 4 2 2 2 2 2 4 3 4
3 3
3 4
3 3 4 3 2 3 4 2 2 1 3 3 4 4 4 5 3 3
3 2 2 2 2 2
4
3 4 4
5 3 3 4
4 2 2
4
4 5 2 3 5 5 1 3 4 5 4 2 4 4
5
" ,)
1 2 5 5 4 3 4 4 5 5 4 3 5 5 5 3 4 4 4 2 4 4 5 2
4
4 4 3 3 4 3 4 4
4 5
4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 5
4
3 4 4
4
4
3
5 4 4 3 3
~
4 3 5 5
4 4
4 3 4
2 3 5 3 5 4
5
5
15
4 4
1 4 4 3 4
3 3 5 3 4
4 4 4 4 4
4
3
3 4 2 2 4
4
1
5
4
3 4 4 4 3 4 1
3
4
4
4
4 3 3
4 1
3
4 3 3 6 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4
4
4
4 5 2 3 4 4 2 3 4
4 5 2 3 1 2 2 2 4
3 4 2 3 4 2 4 4 3
5 5
3 2 2 3 3 2 2 2 3 3
5 4 3 3 3 4 4 4
5 4 4 4 3 4 4
4
3 4
4
3
4
4 5 5 4
4 4 2 3
3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 3 4 3 2 1
4
3
4 4
4 3 3 3
4
1 3 4 3 4 3 3
4
3 4
1 4 2 4 5 4
5 4 4 5
5 4
3
4 4
1 5 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4
"4 3 4 4 4
5
5
5
4 4
4
4
4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 2 5 2
3 5 4 4 3 4 5 4 5 3 2 4 2
4 4
3 4 3 3 4 4 4 1 5 4 4
3 4 1 4
3 4 5 4 4 4 4 4 3 4
3
5 4 1 4 4 3 5
5 3 2 3 5 5 4
3 4 3 4 3 3
2 4 3 3
4
3
4 3
4
4 4 3 4 2 2
3 4 3
4 4
4
3
4 4 3
4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3
3
4 4
4
4 5 5 5 4 4
4 3 4
3 4
4
3 4 4 3 1
5 3
4 4 3 4 1 5 4 3 3 5 4 4 2 5 3
4
4
4
3 4 4
5 5 4 4
3 4 1 3
3 4
1 3
4 4 4 4 3 5 3 5 4
5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3
4 4 2 4 3 4 3
3 4 5 5 4 4
5 3 4 3 4 3 4
4
4
4
4
3 3 2
3 2 3 3 4
4
2 3 3 3
3
4 3 3 3 4
4
2 3 4
3 3 3 4 3 4 3 3
4
3 3 3 4
4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 5 4 4 3 4
5 4 4
5 1 2 4
1 4 5 5 4 4 5 4 4 4
5 3 4
4 4 5 <
'
5 2 4 4
3 4
4 4 4
4 4 4 3 5 3 5 5 4 5 5 4 4 3 4 1 4 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4
4
4 4 1 3 2 4 4 4 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 4 3 4 5 2 5 3 4 4 4 4
3 4 3 3 3 5 3 3 3
3 3 2 2 2 3 3 3
1 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2
4 4 4
3 4 5 2 5 4 5 5
3 2 2 3 2 3 3
1 4 5
4 4
3 2 4 4 2 5
3 1
3
3
5 5
4 4 4
4
4 3
4
2 5 4
3 2 4
4 5 4
4
3
4
3 5 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3
3 3 1 2 3
3 4 1 4 4
3
3 5
3 2 1 1 2 2 3 5
3 2 3 3 1 2
,
~
3 4 3 5 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 2 3 2 3 3 3 4
5
4
4
2 3 3 3 2 2
4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 2 5 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3
3
3 4 4
4 2 4 3 3 3 4 3
3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 4
3 3 2 2 3 3 3
1 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4
3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4
3 2 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 4 5 4 3 3 5 3 3 4 3 5
,
3 4 2 4 1 1 3 5 4 5
1': 1;__ 5 1-18
·-
1:~
1d9
··-
1JJ6
1:~~
4
14~
5 4 4 3 5 1 4
i:B6 1!52 1iS8 147 ,.,;.;..
·-
3 5
174 11;)3 1ri7 1'55 143 170
'
1·~
3
~
4 3 4 2 3 4
5
1:·13 1i~
4
3
3 4
-
1(~
1"'9 !_ 11s5
4
~
5 2
·11.;9
11,n 1130 1150 142 1:37 1136
),.
r
···- • • • ,..,_, -•• • " " "''-"""""""""'~ "''-"""''"' ,..,.....,.,. ni;:ml"""" \ 1 n T VU I/
s 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 4 4
5 4
4
4 4 3 3
4
4
3 5 4 3 3 4
5
4 3 4 4 3
17 18 IB
5
20 21 22 23
4 4 4
15 16
"2'
,, 26
25 29 30 31
32 32 34
"
36 37
"'9
4 4
5 4 5 4 3 4
4 3
2 ·1 4 5 4 4
42
4 2 4 3
4;;
4
4,~
•1
40 41
4
J:.' 3
4 3
4 4
4
4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 <1
5
4
4 4 2
3 4
3 5
4
3 4
4 4 4 4 3 4
3 3 3 4
3 2
"" "so 51 57
5
53
4 5 4 2 4 4 3
5d 59
5
4
4
:>f3 5/
4 3 4 3
4 4 2
3 5 4 5 5
54
,,
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 2 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1
4
4
4
3 3 3 3 4
,,
5 4 4
5
-
3
~E
SS
3 3 4 4 4 5 4 3
3 4 4 3 4 3 3 3
3 3
3 4 5 5 3 3
14
2 3 5
4 4
5 3 3
4 4
4
4
3 4
5 2 4 4 2 3 2 2 4 3 3 4 4
3 5
5 3 5 4 4 5 2 4
4 4 3 4
2 5 3 4 3 3 2 4 5 5 5 4 3 2 3 4 3
3
4
3
3 .J
4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 5 4 4 4 2
3
4
5 5 4
5
.
4 4 5 2 4 4 4
4
5 5 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4
6 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 5 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2
4
4 4 5 4
4 4 2 5 3 4 4 3 4 5 4 4 ' 5 4 4 0 4 2 4 5 3
'
3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 3 3 5 5 3 4 3 3 3 4 3 3 , 3
2 4 4 4 3
' 5 3 4
5 4 4 4 4 3
2 4 3
3 3 5 5 4 5 3 3 3 5 3 2 4 4
3
8 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 2 5 4 3 4 0 5 2 4 4 4 4 4 4 4
3 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 5
5 4 5 4 3 3 5 4 2 4 4 4
9 4 3 4 5 3
3 4 5 3 4 3 4 3 5 5
5 4 5 5 2 4 2 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4
3 2 4 2 2 4
3 5 4 5 4 2 4
3 5 2 4 4 3
1U 11
2 3 4 1 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 1 4 5 4 2 5 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 1 3 ' 4 3 4 3 2
3 2 5 3 2 2 4
4 4 3 4 3 2 3 5 2 4 2
4 4 4 4
4 5 5 4 4 5 4 1 4 3 4 4
0 3 5 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4
4 4 4
0 2 4 3 4 4
5 4 3 4 4 4
4 4 5 5 4
4
3 3 4 3 3 4 3
12 13 14 1::. 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 5 4 3 2 4 3 4 1 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 2 3 2 1 4 0 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 ' 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 2 4 4 5 3 2 5 3 4 3 3 3 3 5 3 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 2 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4
'
f6 17 18 19 2l 21 22 23 24 25 26 21 28 25 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 5 4
4 4 2 4
1 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 "
2 4 4 3
4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4
3 5 4
2 4 3 5 3 3 3
3 4 4
2 2 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4
4
4 4 4 2 3 4
' 4 3 3 4 4
4 4 3 2 4 4
3 4 4 4 4 3 5 4 4 4
' 4 4 4
2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 2 4 4 3 3 4
2 4 4
4
2
4
'5
3
5 4 1
·' 4 1
4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 3 3
' 3 4 4 3 5 4 3
2 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4
'4 4 4 1 4 3
"
' 3 5 4 4 4 4 4
'5 5 4 4 4 3 4
'3 3 5 0 4 ' 4 4
'
3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
' 4 4 2 4
"3
4 4 3 3 0 5 4 4
' 4 3 4 5 4 3 4
3
2 4 4
4 5 3
2 4 5
3 4 5 3 3
4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 4 3
' 3 3 3
5 3 3 3 5 4
3
3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3
'3 4 4 4 1 0 3 4 4
'
'3 3 5 4 3 4 2 3 3 ' 4 3 4 3 4 4 4 4
4 3 0 3 1 3 3 3
3 3 4 2 4 5 3 4 4 4 4 4
4 4
4 0 4
'5 4 0 4 4 4
4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 4
4
2
2 3 3
4 4 4 0 4 4 5 4 2 4 4 4 4 5
4
4
4 4 4 4 5 2 2 3 4 3 3 2 4 3
5 4 4 5 4 4
4
4 4 4 5 4 3 5 1 4 4 3 3 4 3
'4
3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4
4
4 4 2 4 5 4 4 4
3 4 3 4 3 3 3 4 4
4
4
4
4
5 3 4 2 3 4 5 4 4 4 4 3 4 1 0 3 4 3 3 3 4
3 4
5 0 4
'3 4
4
3 3 4 2 3 4 5 2 3 4
3 4 4 3
4 4 5 3 4 2
' 4 4 4 0
0 4 5 4 3 2
5
5
5
2
5
3 4
4
1 1 4 3 3 3 4 4 5 3 4
4
4 3 4 4 0 4 4 4 4 4 4 5 3 4
4
4
4 4 4 4 5 5 4 4 4
3 5
5
4
4 4
4
4
4 4 4 4 5 5 4 5 5 4
4 3 4 3 3 4 3
'5 4
4 4 3
4
3 4 5 5 2 4 4
'
4 4
4 0 4 5
3 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5
5 4 4
4 4 3 4
4 4 4
4 4
5
3
4
2
3 4
4 5 4 3 4 5 4 5 4 2 4
'
'4
3 4
3
4
4 5
4
4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4 3 5 2 2 3 3 5 3 5 2 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
3 3 4 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4
5 4 3 4 4 4
130 31 2 4
2 2 4 2 2 2 2 2 3
3 1 2 1 3 3 4 3 2 3 2 4 2 1 2 2
'
'
3 3 3 4 1 3 3 1 1 2 2 2 3 3 1 1 4 3 5 1 4 4 3 1 2 1 2 1 3 2 2
3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4
5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5
'
4 4 4 4 3 4
'
4 4 5 5 4 5 5 5
"5 4 1 4
'
4
32 33 34 35 35 37 38 39 40 41 42 4.:i 44 4:> 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 1 5 4 ' 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 ' 5 4 3 2 1 4 2 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 4 1 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 0 4 4 4 3 5 4 3 2 2 3 3 5 5 3 3 4 ' 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 ' 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 1 5 4 4 3 5 2 5 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 0 0 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 33 3 3 3 3 4 3 4 5 ' 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 3 4 4 ' 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 ' 4 4 0 4 4 4 0 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 1 4 3 4 4 0 4 2 2 3 4 4 3 1 4 4 3 5 3 3 3 5 4 4 4 1 3 3 2 2 2 4 2 3 1 3 4 3 2 4 3 2 3 5 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 1 2 2 4 4 5 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 0 4 4 4 3 3 2 3 ' 4 1 5 5 4 1 5 4 2 4 5 ' 4 4 4 1 5 5 4 5 5, 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 ' ' 2 2 4 2 4 2 3 1 4 4 2 3 2 4 ' 3 2 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 2 5 4 3 3 3 4 4 1 3 1 3 3 3 4 3 4 1 5 2 3 4 5 ' 4 5 1 4 4 3 4 4 3 2 4 5 3 4 ' 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 3 5 1 4 4 4 4 4 2 4 5 5 0 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 2 1 2 2 4 4 3 3 5 5 2 3 2 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 " 3 3 3 3 4 1 5 5 2 5 0 0 5 1 5 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 4 3 2 2 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 '
,
'
'
'
'
'
'
'
' '
"
'
' ' ' '
'
'
'
' '
-
' '
' '
'
, ,
' '
·,
'
4b 47 48 49 2 ' 2 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 0 3 3 5 4 4 4 2 4 4 3 0 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 0 5 4 4 4 4 4 4 4 3 ' 2 4 4 ' 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4 3 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 5 2 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 0 4 5 5 0 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 ' 5 5 3 3 4 3 5 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 0 5 4 4 4 2 4 5 0 4 5 4 3 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 5 5 0 3 3 4 4 3 1 1 2 4 4 4 3 4 2 4 5 4 2 3 3 3
'
'
'
'
so 4
s 4 5 5 4 5 4 5 2 3 5 3 5 4 5 3 5 5 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 ' 0 5 4 4 4 4 4
3 5 4 4 5 4 4 5 0 2 4
4 4 1 4 5 3
51 52 • 53 4 3 3 4 4 4 2 4 2 1 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 0 0 4 4 4 4 1 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 3 3 4 4 3 3 4 2 4 5 4 3 4 2 4 0 5 0 5 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 2 4 5 2 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 2 3 3 4 3 4 4 5 4 0 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 0 5 ' 5 3 5 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 1 4 4 4 4 5 3 0 4 3 4
'
'
' '
'
'
JML 167 1 201 175
186 2 198 1" 1"2 185 18' 182 179 210 207 204 183 171' 211 201 174 187 183 191
203 131 204 f§IT
1® 183 i68 191 185 199
"' 229 19' 1"5 158 193 162 191 204 178 191
,,,213
207 227
""
198 196
210 195 142 195 200 11'
:,. \..J
' ' ,' ' ' ' '
3 3 3 1 3 3 4
3
4
5
5
4
3
5 3 3 2 3 5
3 4 4
4 4 ·1
4
3 2 4 5 3
4
5 4 4 3 4 2 5 4
5 1 3 2 3
3 3 3
'2
4
4
3 5
5 4
5
5
5
3 3 4 3 4 4 5
4 3 3 3 3 2 4
3 4 4
4 3 5 2
4
4
4 4
3 4 4
4
4 4 3 4 3 4 4 4
5
5
5
5
3 3 4 2 3 5 3
4 3 3 2 4
4 4 5 4 2 5 2
5 2
5 4
5 4
4 4
4
3 3 3 3 4 4 3 3
3 4 3 3 2 4 3 4
5 3 3 3 4 4 3 4
5
5
4
2 3
'
' '4
4
'4 5
4 3 5
3 4 3 3 2 4 3 4
5
5
4 4
5 3 5 3 4
'
2 2 4 4
5 4
5 I 4 4 2 4 3 1 5 4 3 4 3 5 I 3 4 I 3
5 5 4
5 4 2 5 4
4 4 3 4 4 4 3 4
3 2 3 1 3 4 3 2
4 4
'
5
4
2
4
5
4
3 4 4 3
4 4 4 4 3
1 4 4 4 3
0
3 4 4 2 2 2 3 4
2 4
4 1 2 2 4 4
2 4 1
'2 4 4 2
5
5
4 3 5 4 4 4 4
4 5
5 4 4
4 4
4 4 3 3 3 4 3 4
4 3
5 3 5 4
3 5
3 2 3 1 3 3 3
4
4 4
5
'
2 4 3 4
2 4 3 5
5 4 3 4
3 4 3 3
' 3 2 4
' 4 4 4 2 4 4 4
' 5'
2
5
5 4 4
5
224
4 3
193 185 194 163 192 203 200
4 3
0
4
5 2 4
' 4 4
'2
5
5
4
4
5
4
4
3
2 3 2
4'
'4
5 4
+.
'1'
Correlations Correlations
I
,..,v"'A"'R"oo"'o"o"7-;p"'c:-::.a:::rson Corrciolion
1-i
!VAR00001 Pearson Correlation
~ig. (2-tailed) ta/
1
I
67
.226
Sig. (2-tailed)
.065
Sig. (2-tailed)
1
67
Pearson Correlation
I
.aoo
6 ,t II
67
67
I
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
Correlations
VAR00002 1
I
Sig. (2-tailed)
VAR00008
total .095
VAR00008
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
67
67
.095
1
total
.445
N
total .717 ..
1
.000
N Pearson Correlation
.11r
Sig (2-tailed)
.000
67
67
N
67
67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.445
N :al
02·· I
.6 <
.000
N
Correlations \R00002
I I
total
.6~~~JI
Sig. (2-tailed)
I
67
I
~-to~t~al~--..;~;,-e"a-::rs:-:oc:n·;c"°o:-:r::cre:;cia:;tc:lo:;;n-j
.065
Pearson Correlation
N
total .226
1
IVAROOOO~ I
1 67
67
Correlation rs s1gnrficant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations \R00003
Pearson Correlation
VAR00003 1
total .170
Sig. (2-tailed)
.169
N :a!
VAR00009
67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
total
.169
N
67
67
Pearson Correlation
67 I _574··1
Sig. (2-tailed)
.ooo
VAR00004 1
I
total .402**
Sig. (2-tailed)
VAR00010
67
67 .402·
Pearson Correlation
Pearson Correlation
67
67
Sig, (2-tailed)
Pearson Correlation
.5G9*
Sig. (2-tailed)
.000
total .367 ..
1
.002
N
1
67
Pearson Correlation
total
67
67
Pearson Correlation
.367"
Sig. (2-tailed)
.002
N
67
1 67
67
Correlation is signrficant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations total .042
VAR00006 1
Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation
.042
Sig. (2-lailed)
.735
N
67
67
Sig. (2-taiied)
67
Correlation is srgnrficant at the 0.01 level (2-ta!led).
al
1
VAR00011 VAR00011
.ODO 67
Pearson Correlation
67
-.029
Correlations
Sig. (2-tailed)
.N
67 .818
N
total .559 ..
VAR00005 1
N
.818
Pearson Correlation
total
Correlations
H00006
67
total -.029
VAR00010 1 I
N
Correlation JS s1gnrficant at the 0.01 level (2-ta!led).
al
i
s·1g. (2-ta"lled)
1
.001
N
Pearson Corr~lation
1
I
Correlations
.001
N
1R00005
67
67
Correlation is signrficant at the 0 .01 level (2-tarled).
Sig. (2-tailed) al
.000
N Pearson Correlation
N
Correlations \R00004
total _574••
VAR00009 1
Sig. (2-tailed)
67
.170
Pearson Correlation
67
67
I i I I
VAR00012 VAR00012
735
1
i
67
I
Sig. (2-tailed)
67 1 I 67
Pearson Correlation
I
total
N Pearson Correlation Slg.
N
(2~tci!ed)
.144
total .144 .243
67 1
.243 67
67
CcrreiZ:t:ons
I
IVAR00013
R00013
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
I
.070 .574 67
1
67
j\j
,1
tot~ __
Pearson Correlation
.070
Sig. (2-tai1ed)
.Jl'"t
N
I I I
lvAR00019
VAR00019
total
.419··1 .000
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-t~i!cd)
total
67
I
Pearson Correlation
67
I
N
67
"".Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
R00014
VAR00014 1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
31
Sig. (2-tailed)
..
.000 67 1
67 .513' .000 67
Pearson Correlation N
Correlations
total .513 .. VAR00020
Pearson Correlation
VAR00020 1
total
_354••
Sig. (2-tai!ed)
N total
67 .354' .003 67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
67
N
. Correlation 1s significant at the 0.01 level {2-tailed).
.003 67 1 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations R00015
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
31
.500" .000 67 1
67 .5oo·
Pearson Correlation
o~~
Sig. (2-tailed) N
Correlations
total
VAR00015 1
II
bf
VAR00021
Pearson Correlation
VAR00021 1
.420 ..
Sig. (2-tailed) N
total
.000 67 1
67 .420 ..
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
67
.000 67
N
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
total
... Correlation 1s s1grnficant at the 0.01 level (2-tatled). 67
Correlations
R00016
Vf.,R00016 II 1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
31
67 608'1 .000 67
Pearson Corre!ation
Sig. (2-tailed) N
Correlations
total
.608 .. .000 67 1
VAR00022
I
Sig. (:!-tailed) N
..
total .382" .001 67 1
67 .382' .001 67
Pearson Correlation
67
'
VAR00022 1
Sig. (2-tailed) N total
... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pearson Correlation
67
. Correlation 1s srgrnficant at the 0.01 level (2-tailed}.
Correlations
R00017
Pearson Correlation
VAR00017 1
Sig. (2-tailed) N >I
67 .342' .005 67
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) 'N
I
I
I'
Correlations
total
.342' .005 67 1
VAROOOZ3
Pearson Correlation
VAR00023 1
total .342.. .005 67 1
Sig. (2-tailed) N total
67 .342 ..
Pearson Correlation
67
Sig. (2-tailed)
.005 67
N
"'. Correletion is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlation is
sig~1ificant
67
at the 0 01 level (2-tai!ed).
Correlations VAR00018 \
R00018
Pearson Correlation Sig_ (2-tailed)
N 11
Pearson Correlation Sig (2-taiied)
N
1
I
.551 ..
I
000 67 1
I'
67 551·1 000 67
I I
Correlations
total
VAR00024
I
1
I
Sig. (:!-tailed)
~-
~
VAR00024 Pearson Correlation N total
67 '
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
"
.319"\
I
total .319 ... .008 67 1
.008 C7
I
C7
Gorreiat1ons
Gvrno;iai1ons
IVAR00025 I '<00025
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
total .049
VAR00031
67
67 total
.049 .694
N
.000
N Pearson Correlation
67 .483*'
Sig. (2-tailed)
.000
N
67
67
total .483 ..
VAR00031 1
Sig. (2-tailed)
.694
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
67 1 67
67
**. Correlation is significant at the 0.01 leve! (2-taited).
Correlations
R00026
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAROOD26 1
.000
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
>I
VAR00032
Pearson Correlation
total
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
67
67 .466.
1
.000 67
N
Correlations
total .466 ..
67
'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
total .271 •
VAR00032 1
.026 67
67 .211·
1
.026 67
67
'"".Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations
VAR00027 RCQ027
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.ODO
N
ii
67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00033
67 1
.ft6*•
.000 67
N
Correlations
total .776 ..
Pearson Correlation
total
VAR00033 1
.488 ..
Sig. (2-tailed)
.000
N
total 67
Pearson Correlation
67 .488.
Sig. (2-tailed)
.000
N
Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed).
67 1 67
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). Correlations
R00028
Pearson Correlation
VAR00028 1
I
Sig. (2-tailed)
31
.000
N Pearson Correlation
67 .653"
Sig. (2-tailed)
.000
N
Correlations
total .653.. VAR00034
67 total 67
Coael.dions
1 67
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
al
I
I
.364·1 .002
N
67
!ota! .364 .. .002 67 1
I
v~ R00035
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
67
al
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
67
67
to~al
VAR00035 1
-.258*
.035
i
67
-25s· 1 .035 I
1
67
67
I
67
Correlations
VAR00030
N
1
Currelatiori is 5ignificant al the 0.05 level (2-tai!ed).
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
67
.149 .227
N Pearson Correlation Sig . (2-tailed) N
tot al
Ccrreiation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.R00030
67
Correlations
VAR00029 Pears011 Correlation Sig. (2-tailed)
total .149 .227
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed).
R00029
VAR00034 1
Sig. (2-tailed)
1
67
Pearson Correlation
1
I I II
total
67 !
.000 67
660"1
1
.ooo
I I
67 i
total I .412*•!
VARQ0036
.6EO*~
VAR00036
total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation
67
Sig. 12-tailed) 67
N
!
.412"1 .001
'2J..
.001
I
~ 67
I
Correiat1ons
Corrf_•1at1011s
.R00037
Pearson Correlation
total .505 ..
\ VAR00037 1
Sig. (2-tailed) 67
total
.000
N u.
1
67
VAR00043 1 I 67
67
Pearson Correlation
.205
1
Sig. (2-tai!ed)
.096
N
67
total .205 .096
N
67
.sos·
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson i:orrelation Sig. (:<-tailed)
.ODO
N al
VAR00043
67
67
Correlation is significant <:1t !he 0.01 levP.I {2-tailed). Correlations
Correlations .R00038
Pearson Correlation
total .514 ..
VAR00038 1
Sig. (2-tailed)
.ODO
N 31
67
67
.s14··
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
.000
N
I
67
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-taited).
Correlations R00039
Pearson Correlation
total .369*'
VAR00039 1
Sig. (2-tailed) ll
.002
N Pearson Correlation
67 .369 ..
Sig. (2-tailed)
.002
N
67 1
67
"'.Correlation is significant
67
at the 0.01 level (2-tai!ed).
Correlations
R00040
Pearson Correlation
VAR00040 1
I
total
.Jog·
Sig. (2-tailed)
.011
N
11
67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
67
.309"
1
.011
N
67
67
'.Correlation is significant at the 0.05 level (2~tal!ed). Correlations
~00041
Pearson Correlation
total .484 ..
VAROOD41 1
Sig. (2-tailed)
.ODO
.N 11
Pearse: Correlation
67 .484 ..
Sig. 12-tailed)
.ooo s1
N
67 1
I
I
67
Correlation is signific<'!nt at the 0.01 level (2-tailed) Correlations
~00042
IVAR00042 I Pearson Corre!ation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation
1 I
.I
67
I
.256' 1
total .256* .036 67
VAR00044
Pearson Correlation
VAROOD44 1
Sig. (2-tailed)
I I
.ODO
N
total
67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
total .691 ..
I
691"1 .000 67
..... Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
67 1 67
11/IU 11 VA_,I
Correlations
I
Correlations
1VA.R00001 1R00001
101<'11
Pearson Correlation
.445..
Sig. (2-tailed)
_533u
Sig. (2-talled)
.000 67
Pearson Correiation
total
67
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
N
N
total
Pearson Correlation
N
I
.000
N al
VAR00007
VAR00007
.000
67
bf
**. Correlation is sionificant at the 0.01 level (2-tailed).
67
Correlation is significan! at the 0.01 level (2-tailed}.
Correlations Correlations
I
VAR00002
~Ru0002
Pearson Correlation
I
Sig. (2-tailed)
i
total
J
.54rl .000
67 al
Pearson Correlation
.547'
Sig. (2-tailed)
.000
N
I
VAR00008
Pearson Correlation
VAR00008 1
Slg. (2-tailed)
I.,,,
.000
N Pearson Correlation
.558'
Sig. (2-tailed)
.000
67
N
67
total .558.. 67 1
67
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
Correlalion is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
Correlations Correl2tior.s R00003
Pearson Correlation
VAR00003 1
Sig. (2-tailed)
VAR00009
67
Pearson Correlation
.546'
Sig. (2-tailed)
.000
N
67
Pearson Correlation
VAR00009 1
.341" .005
N total
1
Pearson Correlation
67 .341 ..
Sig. (2-tailed)
.005
N
67
total
Sig. (2-tailed)
.000
N ll
total .546..
67
67 1
67
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
Correlations
R00004
Pearson Correlation
VAR00004 1
Sig. (2-tailed)
N 11
VAR00010
total .174
Sig. (2-tailed)
.159
N
67
67
Pearson Correlation
.174
1
Sig. (2-tailed)
.159
N
Pearson Correlation
VAR00005 1
total .399"
67 .399..
·Pearson Correlation Sig. 12-tailed)
67
Pearson Correlation
.231
1
Sig. (2-tailed)
.060 67
67
Correlatio11s
VAR00011
67
Pearson Correlation
total
1 67
total .261" .033
N Pearson Correlation
.261'
Sig. (2-tailed)
.033
N
67
VAR00011 1
Sig. (2-tailed)
.001
N
.060
67
.001
N
total .231
67
-
Sig. (2-tailed)
I
total
VAR00010 1
N
67
Correlations ;:00005
Pearson Correlation
67
67 1
67
-
*. Correlation is significant at the
67
0.05 level (2-tailed}.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations <00006
I
Pearson Correlation Sig. (2-lailed)
VAR00006 1
N Pearson Correlation
.558H
Sig. (2-tailed)
000
67
total .558" .000 67 1
VAR00012
Pearson Correlation
VAR00012 1
Sig. (2-tailed)
N total
.000 67
Pearson Correlation
.665"
Sig . (2-tailed)
.ODO
N
total .665""
R7
67
1 F.7
Correiations
Corrciations
IVAR00013 AR00013
Pearson Correl
1
I
Sig. (2-tailed) N ital
total I
61 .385 .. .001 67
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
.3s5·· .001 67 1
Pearson Correlation
total
67 .443..
Sig. (2-taiied)
.000 67
N
.000 67 1 67
"".Correlation is s!9nificant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
VAR00014 1
Sig. (2-tailed) N !al
.443 ..
N Pearson Correlation
Correlations AR00014
total
Sig. (2-tailed)
67
*"'. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
VAR00019 1
Pearson Correlation
VAR00019
67 .213 .084 67
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
total
VAR00020
.213 .084 67 1
VAR00020
Pearson Correlation
total
1
.300' .014 67
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
total
67 .300' .014 67
Sig. (2-tailed) 67
N
1 67
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations ~R00015
Pearson Correlation
VAR00015 1
Sig. (2-tailed) N lal
67 .453 .. .000 67
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
Correlations
total
.453 .. .000 67 1
VAR00021 1
VAR00021
Pearson Correlation
total
N Pearson Correlation
67 .482..
Sig. (2-tailed)
.000 67
Sig. (2-tailed)
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N
total .482" .000 67 1 67
••. Correlation is sif1nificant at the 0.01 level (2-tai!ed). Correlations
\R00016
Pearson Correlation
VAR00016 1
Sig. (2-tailed) N
:al
67 .737' .000 67
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
Correlations
total
.737 .. .000 67 1
VAR00022
VAR00022 1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
total
67
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
Pearson Correlation
.697*'
Sig. (2-tailed) N
.000 67
I
total
.697" .000 67 1 67
*'".Correlation is si9nificant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
>R00017
Pearson Correlation
VAR00017 1
Sig (2-tailed) N
al
67 .485'' .000 57
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
Corielations
total
.485 .. .000 o7 1
VAR00023
Pearson Correlation
VAR00023 1
Sig. (2-tailed) total
67
Correlation ls significant at tile 0.01 :evel (2-tailed).
N Pearson Correlation
67 .562 ..
Sig. (2-tailed)
.000 67
N
total .562**
.000 67 1 67
Correlation is si~rnificant at the 0.01 !eve! (2-tai!ed). Correlations
.R00018
31
Pearson Correlation Sig_ ~2-tailed)
N Pearson Correlation Sig_ (2-tailed) N
VAR00018 1 67 .691' .000 67
Correlat!ons
tJtal
.691 .. .000 67 1
VAR00024 VAR00024
total
67
Pearson Correlation Sig_ (2-tailed)
N ------------· Pearson Correlation
Sig (2-tailed)
I
total .165
67
.181 67
.105
I
181
Correlations
Correlations VAR00025 ~R00025
Pearson Correlation
Sig. (2 ~tailed)
1 67
N !al
I
I
Pearson Correlation
.423 ..I.
Sig. (2-tailed)
.000 67
N
toial .423 ..
VAR00031
I I
67
Sig. (2-tailed)
N
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**.
67
.588""
I
.000 67
1
I 67
Correlations
VAR00026 Pearson Correlation
total .s9s··
1
Sig. (2-tai!ed)
VAR00032
67 .598•
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.ODO 67
N
67 1
I
67
VAK00032 1
Pearson Correlation
totai
.403**
Sig. (2-tailed)
.000
N lal
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations
'ROD026
.000
N Pearson Correlation
total
I
totai .588..
Sig. (2-tailed)
.000 67
VAR0003·i 1
Pearson Correlation
I I
.001
N
total
67
Pearson Correlation Sig. (2-ta.iled)
N
67
.403•
I
1
.001 67
67
*". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
-... Correlation is significant a( the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
\ROD027
Pearson Correlation
VAROD027 1
to:ai .369 ..
Sig. (2-tai!ed) Pearson Correlation
67 .369 ••
Sig. (2-tailed)
.002
N
Pearson Correlation
*".
VAR00028 1
total .61r
Pearson Correlation
al
N Pearson Correlation
67 .619··
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
I
Pearson Correlation
total
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
67
total .s13··
Sig. (2-tailed)
.s13· .000
N
6l
I
1
total
67 .488••
Sig. <2-tailed)
.000
VAR00030
N
67 ·1
67
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2~tailed).
total -.045
Sig. (2-lailed)
Sig. (2-tailed)
.000
Correlations
Pearson Correlation
Pearson Correlation
total .488 ••
Sig. (2-tailed)
67
i
VAR00035 1
N Pearson Correlation
67
Correiations
ii
67
0.01 level (2-tai!ed).
PearSon Correlation
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N
1
.000
VAR00035
.ODO 67
Sig. (2-tailed)
67
Correlations
VARD0029 1
· Pearson Correlation
67 .s21· 67
"*. Correlation is significant at the
Correlations
N
.000
N
67
"*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
Sig. (2-tailed)
67 1
total .521 ..
VAR00034
VAR00034
.ODO
N
R00030
07
67
Correlation i3 significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
,POD028
11
1
.001
N
67
67
-.383"'
Sig. (2-talled)
Correlations
Pearson Correlation
67
Pearson Correlation
total
67
total -.383.. .001
N
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
R00029
VAR00033 1
Sig. (2-tailed)
.002
I
N al
VAR00033
I
VAR00036 VAR00036
-.045 .721
67
I
I
1 I.
Sig (2-lailed)
721 67
Pearson Correlation
total
total .171 .166
N Pearson Correlation
171
Sia. f2-tailedl
1RR
671
I
67
1
Correlations ~00037
Pearson Correlation
11
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Correlations
VAR00037 1
total .372""
Sig. (2-tailed)
Pearson C,orre!ation
total
N Pearson C:orrelation
67 .431"
Sig. (2-tail ed)
.000
Sig. (2-tail ed)
.002 67 .372"'
67 1
.002
N
67
*~.Correlation
Correlations
,00038
Pearson Correlation
VAR00038 1
total .170
VAR00044
67
67
.170
1
Sig. (2-tailed)
.168 67
VAR00044 1
total .127 .306
67 .127
67
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total
67
1
.306 67
67
VAR0004S 1
total .081
Correlations
VAROOQ3g 1
total .246.
Sig. (2-tailed)
VAR00045
Pearson C:orrelation
total
N Pearson C:orre!atlon
Sig. (2-tail ed)
.04S
N Pearson Correlation
I
is significant at the 0.01 lcvel (2·tailed}.
Pearson Correlation
Correlations
Pearson Correlation
67
67
Sig. (2-tailed)
.168
N Pearson Correlation N
<0003g
67 1
Correlations
Sig. (2-tailed) I
total .431 "" .000
N
67
Correlatton 1s significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
VAR00043 1
VAR00043
67
67
.246"
Sig. (2-tailed)
1
Sig. (2-tai led)
.04S
N
.S17
67
N
67
67
67
.081
1
.S17 67
67
. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Correlations
W0040
Pearson Correlation
VAR00040 1
Sig. (2-tailed) 67
67
.S6S"'
Sig. (2-tailed)
total
1
VAR00046 1
67
67
total .303" .013
N ·-Pearson Correlation
67 _303·
67 1
Sig. (2-tailed)
.013 67
67
N
.000
N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N Pearson Correlation
I
total .s5s··
VAR00046
*.Correlation is significant at the 0.05 leve! (2-tailed).
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). Correlations Correlations
t00041
Pearson Correlation
VAROQ041 1
Sig. (2-tailed)
total .sag··
Pearson C:orrelatio;i
total
N Pearson Correlation
.572"
Sig. (2-tailed)
.ODO
Sig. (2-tailed)
.ODO
N Pearson Correlation
67 .sag··
.Sig. (2-tailed)
67 1
67
67
~·.
total _s72·· .000 67
67
N
.000
N
VAR00047 1
Vft.R00047
1 67
67
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
'. Sorre!ation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2-tai!ed). Correlations Correlations
:00042
Pearson Correlation
VAR00042 1
Sig (2-tailed)
Pearson Correlation
total
N Pearson Correlation
.69S""
Sig (2-tailed)
.ODO
Sig. (2-tailed)
.000
N Pearson Correlation
.614"'
Sig. (2-tailed)
000
N
total .614 ..
67
67
67 1
N
67
VAR00048 1
VAR00048
to ta! .69s·· .ODO
67
67
.. - Correlat1on 1s s1gmncant atthe 0.01 level (2-Jailed)_
67 1
6l
Correlations VAR00049
Pearson Correlation
VAR00049 1
Sig. (2-tailed)
.000
N total
total .470 ..
Pearson Correlation
67 .47o·
Sig. (2-tailed)
.000
N
67 1
67
67
"". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations VAR00050 1
VAR00050
Pearson Correlation
total
N Pearson Correlation
67 .451··
Sig. (2-tailed) N
.000
Sig. (2-tailed)
total .451 .. .000 67 1
67
67
..... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
VAR00051
Pearson Correlation
VAR00051 1
Sig. (2-tailed)
.001
N total
total .393""
67
Pearson Correlation
.393"'
Sig. (2-tailed)
.001
N
67 1
67
67
.... Correlation ls significant at the 0.01 level (2-tai1ed). Correlations
VAR00052
VAR00052 1
total .179
67
.148 67
Pearson Correlation
.179
1
Sig. (2-tailed)
.148 67
67
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N total
--
N Correlations
VAR00053
1
VAR00053
Pearson Correlation
total
N Pearson Correlation
.693"'
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
N
total .693.. .000
67
67
*'". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
1 67
O<;;f',,;;><:;,-01
SIB 1
2 3 4
5 6 7 8 ~· 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 4 4 5 4 4
5 4 4 3
19 20 21
4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4
22
5
23 24 25
5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5
18
26 27 28 29 30 31 32 33
4
3
5 5
5
5
50 51 52 53
3
4 5 4 4 5 3 5 4 5
4
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
49
2 3 4 2 3 2 4 2 4 3 3 3 3 4 5 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 5 3 4 4 2 2 4 1 3 3 3
34
48
I
5
5 5 4 4 4
3 3 3 2 3 4 2
'·
2 4 5
2 3 3 5 3 3 3 4 4 3 2 3
4 4 2 4 3
2 3 2 3 2
2 4 4 5 4 4 2 2 3
3
4 3 3 2 4 4 4
4
4
4 4 3 4
2 4
3 4
4 3
l 2· 3 4 4 4 3 4 4 2 3
4
3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2
4 2
3 3 4 2 2 2
4 4 4 4 4 2 2 4 1
3 4 2 4 5
5 4 2 5 3 4
5 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2
4 3 2 4 3
'3 4 4 4 4 4 2 4 4 3
3 3 4 5 4
3 2 5 4 4
r<-n>-'-•••n••
6 4 4 2 2 4 4 2 3 5 5 4 2 3 4
7 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3
3
3
4 3 3 4 4 2 4 5 4 3 3 2 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
4 2 3 2 4 5 4 4 4 4 2
4 3 3 3
2
4 3 4
I
8 3 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 3 3 4 4
5 4 4 4 4 4 3 3
3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
3 3
4
4
5
5
4 4
4 3
4
4
4 3 4
3 4
4
4 4
4 4
9 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 2 4 5 3 4 3 1 4 4 5 2 4 2 4 2 2 4 4 4 3
10 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3
11 2 4 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3
12 4 3 4 5 5 2 4 4 5 4 5 5 3
13 5 3 4 4 4 4 4 4
3
3 3
3
3
3 4 4 4 5 3 3 5 3 3 4 4
4 4 3
2 4 4
3 3
3
3
5 4 2 4 4 4 2
3 3 3 2 3 4 3 3
2 3
3 4
2 4 3 3
'
5 4 4 5 3
5 4 3 4 5 3 3 3 4 4
4
4
4 4 4 4 4 4 3
4
3 4 4 4
14 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 2 5 4 3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
4
4 4 2 4 4 4
2 2 3 3
5
2
2
5
5
5
4 4 4 3
4 3 4 2 3 4 2 4 4 3 5 5 4 4 4 3 3
4 3
4 5 4 3 3 3 4
4 5 4
4 5
4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 1
4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1
5
5
4 2 2 4 4 3 4 4 4
5 4 4 3
2
2 2 3 3 2 2 2
3
4 4 4
3 3 3
4 4 4
2 3
5 5
2 2
4 4
4
4
4 3
4
4 4
15 3 4 2 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3
3 4 4 3 4 2 2 4 4 4
16 2 3 2 3 4 2 5 4 4 4 3 4 2 5
3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 2
3 2 4 3 4 3 2 4 4 5 4 4 3
4 4 3 1 4 3 4 4 5
5 4 4 5 3 4
17 2 5 2 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4
4 3 3 3 4 4 4 3
2 2 4 5 4 4 4 4 3 4 1 5 4 3
3
18 5 5 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 2 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4 4
19 3 4 2 3 5 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3
3 4 4 4 4 3
4
4
4 4 3 4
3
2
4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4
4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4
3 3 4 5 5 4
5 4 4 2
5
4
5
5
5 3 4
3 4
4 4
20 3 4 2 5 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4
21 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 1
22 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5
4
3
4 5 5 2 4
4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5
4 5 5 2 2
2 4 4
2 4 4 5 4 4 2
.,
4 5 4 4 5 1 2
4 1 4 5 5
4 5
23 1 1 4 2 5 5 3 3 3 3 3 2 3 5 2 2 3 4 4 3 1
24 2 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 4
4
4
4 4 1 2 2 4 3 4 3 2 4 2 4 i 4 3 2 2 3
2 3 3 1 4 5
5
4
4
4 2
5
5
3 3 2 4
4
4 4
4 4
3
3 4
3 4 4 5
25 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3
3 3 3 3
26 3 4 2 1 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3
3
4 4 3 5 3 4 4 4 3 2 4 3 4
3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3
5
2
2
4 4 4 3 2
4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4
5 4
4 3 2 3 3 1 2 3 1 3 4 4 4
4
4
5 4 4
3 3 3
4 5 4
4 4 2 5 3
5
4 4 2 4 3
3
27 3 4 4 5 4 1 5
5 5 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 3 3 4 5 4 3
2 2 5 3 4 3 2 5 4 4 4 5 3 4 2 4 1 1 3 5 4
5 4 4 4
5 4
4
JML 84 102 82 94 105 95 106 97 107 108 97 97 94 110 81 96 103 107 105 95 83 109 107 105 75
96 75 101 95
94 92 75 98 98 106
iOi 109 106 94
80 97 72 89 87
89 97 119 116 104 87 118 95 100
~
-
; ;
3
I I I I I
1 3 4
; ;
3 3
I I I I
2 4 2 3 3 212
; JO
4
2
3
3 4 1
4
3 2 3
3 3 3 2 2 3 4 210
3 4 1 4 3 2 4 3
3 4
3 2 3 4 218
3
5 1 4 3 2 3
3 3 3 4 1 1 5 231
4 5 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 5 232
3 4 1 3 4 3
s 5 5
4 4 4
4 4 258
3 4 .2 3 5 3 5 4 5 4 4 4
3 3 257
3 4 1 3 4 4 5 2 3 4 4 2 3 4 231
3 4 1 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 231
3 3 1 3 3 1 2 2 3 4
3 2 1 173
3 4 1 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 4 263
3 4 1 4 3 3 4 4 4 3
3 4 1 4 3 4 5 4 4 4 4
4
4
4 4 252
4
3
3 252
3 4 2 3 3 3
3 2 3
3 4 3 3 3 218
3 4 1 3
3 4 1
4 3 4 4
3 4 3 4 4 2
4
4 3 2
3 3
3 3
4
3 4
4
3
4
3
3 3 4 232
2 3 4 239
4 3 3 267
3 3 2 3 4
3
3 3
3 4
3 3 3 3 4 245
4 4 3 3 4 3 3 4 3 5 4 4 3 4 250
4
5 3 4 4 4 5 1 5 2 4 4 3 4 251
3 5 4 3 4 4 5 5 3 4
4 4 3 3 275
3 3 1 2 3 3 3 2 1 1 2 2 3 5 191
3 4 1 4 4 3 5 4
3 4 3 5 3 4 251
3 3 3 3 3 4
3 4 3 3 3 2
3
3
2 3 2 3 3 3 4 201
2
3 3 3 2 1 4 198
3 5 1 4 3 3 5 4 4 3 4 2 3 4 246
86 111 50 91 96 82 99 84 92 95 95 83 83 103
~ ("
ll UNTUK MENGGUNAKAN JILBAB PADA REMAJA CPENELITIAN
-
2 3 5 4
3 4 4
3
6
7
8
3
3
2
3
4 4 4
4
4 4 4 4
4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3
4
2
5 4
3 3
2 2
3
10
3
4 4 4 3
5 4
3
1
3
4
4 3
4
2 3 3
3
4 4
4
3
4 4 3
5
5
3
3 3
5 3
5 4
5 5
4 3 0 4 4 4 5 4 4 ' 4 3 4
3 3
3
5
2
3
4
4
4
4
4
3 4
3 4
3
3
5
4 4 4 4 4
5 2
3 3 3
3 2 5
3 4 5
4
4
3 3
3
3 3 3
4
5 5
3
4
2
2 4
3 2
4 4 4 4 4
3 5 5
5
4
3
4 3 5
4
3 3 4 4
3 3 4 3
3
4 4
4 3
3 4 4 3 4 4
4
4
4
3
2 5
4 4
3
3 4 4
4
5 4 4
3
4
2
2 3
3 3 3
4
3
' I 3 3
4
4
4
3
5
5
4
4
5 5 5
3
4
4
4
4
3
2
3 2
3
2 4 4 4 5 4 4 4
2
I I
3
I
2
I
4
4 3 4 3 3 3
;
3
4
5
5
''
0 -\
5 3
4 4
5
5 5
3 4
; ;
5 5
5 5 4 5
I
4
4
I
"
4
3 4 3 3
5
3
3
4
4
4 4 3
3 4
4
4 4
5 3 2 4 4 4
4 5 4 4
4 3 3 2 4 3 3 3 5 5 4
5 3 3 3
3
5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 4 5 4 3 3
2
4 4 3 4
3
4
4
4 3
4 3 3
9 A
4
3 5
' ' I
5
3 3
3 3 3 4 4
'
4
2
4 4 4 4 4 3 3
4
I
3
3
4 4
2 3 5 4 3
3 2 4 4 4
2
3 4
3 5 5 3 4 3 4
3 2
11 4 4 4 3 3 4
12
13
14
4
2 3
2 4
3 3
5
4 4 4 4 4
4 4 4
3 4
4 5
3
4 3 4
2
2
3 4 4 3 3 3
3
3 5 3
4 4
3 4 4 4
4 3
2 3
3
2 4 1
5
3
3
3 3 4 4
4 4
2 3 2 3
4 4 4
4
4
3 2
5 2
4
4
4 4
3
3
3 4 3
3 3 4 4 4
4 4 4
4 3
3 4
3 3
5 5 5
5
5
5
4 4 4 1 4
4
4
3 4
4
4
4
3
3 5 4 4 4 4
4
5 5
4
5
3 4
4
3 2 5
2
2
4 4 4 3
3
5 5 4 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 3 3
5
5 3
2
3
5
5
3
4 3 3
3 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
4
4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5
2
2
4
4 4 4 4 4
4
5
5
3 2 5
4 3
4 4
5
5 5
4 4 4
3 2 1 1 4 3 3
5
3
4
5 4
4
5
3 4
5 4
4 4 5 3
4
4
5
3
4 4 4
4
3
3
5
3
2 2
3 5
3 4 4
5 2 2 3
4 5 4 4
4
2 2
2
4
5
5
3 4 1 5 3 4
3 5
4 3 3
3 4
2
3 3 4 4 4 3 4
4
3 4 4 3
3
5
2 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3
4 4
3
3
4 3 4
3 4
3 4 5
3 4 3
4
4
3 4 1 3
3 3
4 4 3
4
4
2 3
5
3
5
4 4 4
4
3
4 4 4 4
5
4 1
4 3 4 4 5 4
4
3
4 4 4 4 3
3
2
4 3 4 3 5 4 4 4 4 4
3
4 4 4 4
3 3 4 4
4 4 4
5
4
3
3
5 5
5
4
4
2
5 4
4
4
3
4 4 3
4
5
2
4
5
5 5
3
4 4 4 4 4 4 5 4 3 4
2
4
3
5
4
3 4 4 4 4
5
4
5 2
5
3 4
3
5
4 5 4 4
3 3
5
4 4 4
3 3 3 3-
4
3
3
3 4
3
4
5
3
4 4 3 5 4
3
2
4 4
3 3 4 4 4
3 4 3
3 5 3 4 3 5 4
3 4
3 3 3 3 3 4
2 4 4
3 4 3 4 3
3 4
3
4
4
5
3
4
3
5
3
2
3 2
2
3 4 4
2
4 4 4 3 4
4
5
3 4 3 5 4
4 4 4 4
5 4 1 4 4 4
3 5
2
4
3
3 3 1
5 4 5 3 4
4 4
3
5
4
4
21
20 4 4 4
3 3
3
3 3 3
3
3 3
3
4
3 2
19
4
4
4
4 4
4 3
5
18
4
4
4
4
17 3
3
4 4
3 2 3 3
5 5
16 3 4 4 3 3 4
4 4 4
3
2
4
15 3 4 4 3 3 4 4 3 3
4 4
4
1 4 4 3 3 4 3
5 4 4 4 5 4 5 4 4 5
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 4 3 4 5 4
23 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4
4
4 4
2 4 4
4 4 4
2 2
3 3 3
5
5
4 4 4 3
4
3 3 3 3 4 3 5 4 3 4
4 4 3
5 2 2
4 3 4
24 4 3
25
22 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4
2 3 3 4 4 3
2
3 3 4 1
4 4
3 2
5 4 4
2 3 4 4 3 5
3
2
3 5
4 4
3
4
4
3
4
2
5 2
5
3
4 1 3 3 4 3 3
4 3 5 4 5 3 4
3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4
5
4 4 4 4
3 5 4 4
5 5 4 4 4 4 3 4
3 3
2
3
3 3 4 4 3
3 3
2 2
5 5 4 4
5
5 3
4 4
4 4
1 4 1 4 4 2 3
5 5
5 4 4 4 4 4 3
2
4
5
5
4 5 4
5 5
5
3 4
26 4 4 4 4 4 4
27 3 3 3 3 4
4 5 4 4
5
2
5
3 4 4 3
4 4 4
4 4 4 4 4 3 5 4
3 4 4 4
5 4 4 5 4
3
3
3 2 3 3 4 3 4 3 4
4
4
5 4
3
4
2
5 3
4
3 2
5
4
3
4 4 5 5 4 4 4
4 3 3
2
4 4
5
5
5
4 4
4
3
5 3 4 3
4 4 1 4 4 3
3 4
5
5
2
2
4
3 4 3 3 4
4 4
3
3
5
3 4 4 4 3 3
3 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
5 5 4
3 4 4 4 4
5 4
5
4 3 4 4 5 4 5
2
5
5
4 4 1 3 4
5
2 3
2
5 3 5 4 4 4 4
3
32
2 3
4 5 4 3 4 4 4 4
5
3 3 4
31
3
4 4 4
3 3
3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
30
4 4 4
5
4 4 5
2
29
5
5 3
3 3 3 3 4 3
3 4 3
28 4
3 2 5 5 4 4 4 5 4
4
3 5
5 5 4 4 4 4 4 4
4 4
2 3 3
3 4 4 4
2 3 4 4
3 4 4 4
2 4 3 4 3 3 3 3 4
5
5
5 2 3 5 3 4 4
3 3 3 3 4
4
3
2
3 3
3 3 4 3 3
3 2 4 4 5 4 4 4
34 3 4
5 4
36 4 4 4
5
5 5
2 5
2
4
4
3 4
5
5
5
3
4
3
5 2 3 5
4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 5
4 4 4 4 4 4
5
3 4
5 3 4 4
5 4 4 3 4 3
4 4
4 3 4 4 4 4 3 5 4 4
5 5
5 5
4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4
5
4 4 3 3 3 3
4 4
2
4 4 3
5
5 3 4 3 5 4 5 3 1
4
4
4
3
3
2
3 3
2 5
5
4 5
37
4
2 5
3
35 4
5
4 4 4 4
4
2
3 5 4
4
4 4
3
4
4
3 5
3 2
4
5
3
3 2 3
5
4 5
3
3 4 4 3
4 4
5
5
2
5
5
4
3 3
2
4 4 4
5
3
3 4 3 3 4
3 4 4 4 3
5
4
33 3 3 4 3
3 3
3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
4
4 4 4 3
5 4
2 3 5 5
3
5 4
5 3 5 5 3 4 3 4 4 5 4 3 4
5 4
5 4 3
5
3
3
4
3
4
4
5
3
4 5
5
4 5 4
4
2
5 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4
5
5
4
4
5 5 5
5 5 5
4 5 5
4 4
4 4 4
4 4
4
4 4
2
3 5
5
3 3 3 5 5
4 4
4 3
3
4
4 4
5 3 4
3
5
5
3
4 4
5
4
4 4
5
5
4 4 4
5 2 4
5 5
5 5
4 4
4
4
4
JML 117 137 145 126 136 145 143 128 138 131 130 131 125 156 149 146 120 124 154 143 126 134 131 147 140 149 87 148 132 146 130 112
139 134 143 178 167 142 138 103 134 112 140 147 123 137 153 170 146 165 148 146 142
j
~
5 3 3 4 4 4 4 3 3 4
3
4 5 2 4 4 4 4
3 4
3 3
4
4
5
3 4
4
3
5
5
5
4
4 2 4 5 3 4 4 3
3 2 4 4 3
4 2 4 4 4
5
5 5
5 4 4 4
3 3 3 1 3 3 4
3
4
4 4 4 4
3 4 3 2 4
3 3 2 3
3 3 3 3 3 3
5
2
5
4
4
'3
4 4 3 4 4 3
3 2 4 4 3 4 4 3
3 4 3
5
5
3 3
4 3 3 3 3 2 4
4
5
5
3 4 4
3
4
5
5 2 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4
5
5
4 2 4 4 4
4 4 4 3 4
5
5
5
3 3
4 3 3
4 4
5
2
4
4
5
2 5
4
2
4
4
3 4 4 4
2 3 5 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
5
4 '
3 1 3 3 3 3 4 3 3
5
2 4 3 4
3 4 4 4
5
3 4 3 3 4 3
5 2
3 3 3 4 4 3
4 3
4
5
3
5 4
4
5
5
3 2 3
4 3
4 2 4
4
4 4
5
5
5 5
3 3 4 3 3 2 4 3 4
4
4
5 4 3 4 4 4
5
5
5
4
3 3 3 3 4
5 5
4 4
4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
5 4 1 4
5
3
4 4
4
3
5 2 2
5
5
5
3 4
4
4
4
4 4
5
5
2 5
4
4
4
4 4 4 3 4
4 4
5
4 4 4 4 4 3
5 4
5 4 4 4
4 3
2 3 2 4 3 3 3 4 4 2
2 2 3 4
5
5
5
4 3 4 4 3
4 1 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4
5
5
4
4
3 5
5 5
4 4 4 4
4 4 4 4
4 2 3 3 3 3 4 3 5 3 5 4 3 5
5
5
3 3 3 3
4 1 4 4 3
3 3 1 4 2 3
5 5
5
5
4 3 4
4 4 4
4 3
2
2
3 2 4
4 4 4
5 2 4
5 4
4
5
4
0
1 4
.3 4
5
5
3
4 2
5 5 5 5 4 4 3 3•
. 5
5 5 3 4 5 3
5
4
4 3
5 2
5 2
4
4
5
5
4
4
162 138 94 138 145 128 162 141 132 140 114 135 144 144
~
"-.\'"
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ITEM PERSEPSI TERHADAP WANITA BERJILBAB Reliability Statistics Cronbach's Aloha
N of Items
.851
44 Item-Total Statistics
item1
151.1791
item2
151.5075
Scale Variance if Item Deleted 201.270 203.951
item3
151.2985
item4
150.5672
item5
151.7313
item6
151.6567
item?
151.7612
190.397
.582
.842
items
151.6418
187.506
.683
.840
item9
Scale Mean if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted __
.174
.851
.022
.856
202.000
.106
.853
199.552
.368
.848
192.351
.515
.844
205.471
-.026
.856
151.4478
189.251
.637
.841
item10
152.3582
207.536
-.098
.858
item11
151.4328
197.098
.311
.848
item12
151.2687
202.139
.060
.856
item13
151.2985
204.697
-.004
.856
item14
151.0448
196.165
.476
.846
item15
151.0597
196.602
.464
.846
item16
151.4478
189.918
.563
.842
item17
151.5672
196.280
.273
.849
item18
151.4478
192.645
.506
.844
item19
152.2687
197.624
.377
.847
item20
150.9701
198.029
.302
.848
item21
151.1343
196.906
.374
.847
"item22
.848
151.1343
197.75A
I
.334
itam23
150.7910
.849
150.9403
.255
.850
item25
151.1791 '
198.047 197.602 ' 205.210
.288
item24
-.004
.854
item26
151.64181 151.4328
196.536
.425
.846
185.280
.747
.838
item28
151.32841
188.436
.611
.841
item29
150.9104 '
198.265
.316
.848
item27
i
item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44
151.2388 151.0149 151.1493 151.0149 150.9552 151.9552 150.7910 152.0448 151.1493 151.8955 151.3284 151.9403 152.0000 151.3582 151.2239
192.063 196.954 197.886 196.288 202.225 212.225 196.895 190.589 193.553 198.610 199.375 195.633 201.182 201.052 184.995
.629 .446 .192 .450 .074 -.309 .364 .443 .467 .325 .258 .442 .211 .141 .647
.842 .846 .852 .846 .855 .8130 .847 .845 .845 .848 .849 .846 .850 .852 .839
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ITEM SKALA MOTIVASI UNTUK MENGGUNAKAN JILBAB Reliability Statistics Cronbach's Alpha .903
N of Items 53 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted item1
188.2537 !
item2
188.5075
item3
188.4478
item4
188.2687
item5
Scale Variance if Item Deleted 316.223
Corrected Item-Total Correlation
Cro nbach's Alpl1a if Item Deleted
___,
.411
.900
313.526
.517
.899
313.827
.516
.899
323.684
.134
.903
188.6119
314.877
.353
.901
item6
188.3731
313.601
.530
.899
item7
188.5522
309.009
.603
.898
item8
188.3433
311.320
.525
.899
item9
188.3731
317.025
.293
.902
item10
189.1940
319.977
.174
.904
item11
188.3731
320.540
.217
.902
item12
188.6119
308.696
.638
.898
item13
188.4776
317.284
.346
.901
item14
188.2090
323.622
.181
.902
item15
188.7761
313.570
.411
.900
item16
188.5821
308.005
.717
.897
item17
18E.4328
314.249
188.4328
307.370
.450 .665
.900
item18 item19
188.3731
313.540
.399
.900
.897
item20
188.4925
319.193
.256
.902
.item21
188.8507
317.159
.455
.900
item22
188.8507
307.765
.673
.897
item23
188.4627
311.495
.530
.899
item24
187.9552
324.498
.132
.903
item25
188.2985
316.516
.387
.901
item26
188.8955
308.853
.564
.898
item27
188.1791
317.240
.328 .
item28
188.1194
312.046
item29
188.1940
313.007
593il .478f I
I
.901
.899 · U .>)0,0!,,·•nao••110
item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36
189.7612 188.0746 188.7910 189.7164 188.6119 188.1493 188.7015
item37 item38 item39 item40 item41
189.0149 188.9403 188.8955 188.0149 187.9552 188.6716 188.7761 189.6269 ! 188.4179 188.5970 188.5672 188.3134.
318.820 I 308.370' 309.643 I
188.4478 188.1045 187.9851 188.7015 188.2090
312.3121 313.883 317.348 321.879 307.38u I
item42 item43 item44 ltem45 ltem46 ltem47 ltem48 ltem49 ltem50 ltem51 ltem52 ltem53
330.366 311.555 316.350 340.994 310.908 316.917 322.849 317.409 322.845 319.550 314.803 315.256 311.769 315.995 324.450 326.217
I
-.099 .558 .364 -.424 .482
.907 .899 .901 .910 .899
.460 .120 .332 .119 .190 .539 .479 .587 .394 .077 .041 .257 .533 .673 .426 .410 .356 .119
.900 .904 .901 .904 .903 .899 .900 .899 .901 .904 .904 .902 .899 .898 .900 .900 .901 .905 .897
.667
I
Descriptives Descriptive Statistics N psp mtv
67 67
Valid N (listwise)
67
Minimum 50.00
I Maximum
87.00
(
119.00
Mean 95.2836
Std. Deviation 12.05770
178.00
137.7612
16.18931
Explore Tests of Normality
I
I
Siq. .007
J
I
Shapiro-Wil~-
I
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df 67 psp .129 a Lilliefors Significance Correction
I
I
Statistic .957
df
I
l
Si . .022
67
Tests of Normality Kolmooorov-Smirnovla\ Statistic
I I
mtv
df
.109 67 .. a L1lhefors Significance Correction
I
Shaoiro-Wilk
Siq.
I
.045
i
Statistic
I
.962
Siq.
df
I
67
.040
Nonparametric Correlations Cor;elations
I Spearman's rho
I psp
mtv
mtv
PSP Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tail~d) N
.. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
1.000
.355(..)
67
.003 67
.355(..)
1.000
.003 67
67
Normal Q-Q Plot of mtv
4
2
"'._E 0
z
-
"O Q)
0
tl
Q)
0..
><
UJ
0
-2
0
0
-4
80
100
120
140
Observed Value
160
180
Normal Q-Q Plot of psp
4
2
"'E ~
0
z
-
't:l Q)
0
( .) Q)
a. ><
UJ
-2
0
-4
60
80
100
Observed Value
120
DESI
Minimum
67 67
Valid N (listwise)
87.00
I I
!
Maximum 178.00 .
Mean
Std. Deviation
137.7612
16.18931
i
I
:
Descriptive Statistics N psp
Minimum
67 67
Valid N (listwise)
I I
Maximum
119.00
50.00 I
oersepsi Missing Mean Median Std. Deviation
Variance Range Minimum Maximum
67 0 95.2836 96.0000 12.05770 145.388 69.00 50.00 119.00
Statistics mtv N
Valid Missing
Mean Median Std. Deviation
Variance RBnge Minimum Maximum Sum
67 0 137.7612 139.0000 16.18931 262.094 91.00 87.00 178.00 9230.00
95.2836
I
I I
Statistics Valid
Mean
I
I
I
FREQUENCIES
N
i
I
Std. Deviation
12.05770
Cases f\1issinQ N Percent 0 .Oo/o
Valid
I motivasi
Percent 100.0%
N *
persepsi
67
n1otivasi • persepsi Crosstabuiation
.
I
! motivasi
I
rend ah tinggi
Count % of Total Count % of Total
Tota!
Count % of Total
persepsi
negatif 18
positif 16
26.9%
23.9%
50.7%
17 25.4%
16
33
23.9%
49.3%
35
32
67
52.2%
47.8%
100.0%
Total 34
Total N 67
Percent 100.0%
1· H-H~~·· 94 105 95 106 97 107 108 97 97 94
I
I
110
81 96 103 107 105 95 83 109 107 105 75 96 75 --
I
.
I
94 92 75
I
93·
98 106 101 109 106 94.. .. 80
·~---·--··
~-
~·--·-·
T I , I
neg at if positif neqatif positif positif positif positif positif positif neqatif positif negatif ne(latif positif positif oositif neaatif neQatif positif positif oositif neaatif neQatif neqatif ..
neaatif neaatif negatif positif pcsitif positif
89
I
:;
I I
119 116
I I
I
r-
I
·-
.__JJositif positif positif ne_gatif negat1f "
I
..•
··-1-··-·:.::::f···--1 ,...,,
~:~~ti~
'°' 118 95 100 86 111 50 91 96 82 99 84 92 95 95 83 83 103
I
I II
positif
.
positif
I
po,iUI
[
positif neqatif oositif negatif positif
I
n~_aj_if
I I
neaatif negatif neg at if posit if
I
~egatif
.
n_egatif neQaiif negatif
____ tI
I I
~-e~a_t~if_ _--<
l____positif
MOTIVASI
.----~-1
140
kor Motivasi
Kategorisasi «7 rcndah ' " 137 rendah __1_4_5_ _ _J _ _ _ _ tingg~i_ _ _-; ·126 rendah 136 rendah 145
~~:
131 i 30 125
···I I I
~:~~:~ __ rendah
-+r___~ti..!l9..g~~---~1
~~~
I
rendah_ _ rend ah
tinggi
_ __c1~4~7___
I
tinggi
-1
I
l
I
~... .
I
153
~i____c~~=~~~=:~~~· ___,I iin
170
tinggi
146 165 148 146 142
i62 138 94 138
128 120 rendah 124 rendah 154 tinggi __1_4_3_ _-+_ _ _ _t_in~g~gi_ _ _. 1 11 126 rendah
J
134
rendah
\
131
rendah
I
162 141 132 ~ ____1_40_ _
r-
!---
114 135
144 144
tinggi
I rend ah t' ____t_ing11_i__ -132-rend~h
I .
I
130 __1_3_S___ ",! _ _ _ _ re_n_da_h_. - - - - - j 134 rendah ------:-------'-'----j 143 tingg~i__ ~
-'17~8'-----t------=ting_gi J __ 16_7 _ _-+-____t::.:.in._g_gi . ~,! _1_4_2___-+_____ti_ng_gi _ _ _...; _1:3_8___ ...l____ rendah , 1 'O"'> i d ' _ ____i~~-·-re~ __an_____ ···--J
=J
j
I
t1ng
I
I
''ngnl
;;~9~;
1_ _ _
. o.ci n"-'g=g~i_ _____,
.
1
rendah
·I
rendah rendah
,l---·--1~4~5---c, 1
149 87 148
---;II I
134 j,1 ----re_n_d_a_h rendah ,_____1_1_2___ 1 __
-------i
---l\
ting_g~i
~ rendah ---'-'-'-cc=.'------1
1
+-I
I I
tinggi tinggi rendah
I
tinggi rendah rend ah tin i .~_ _ _tingg~i_ _
- j