HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERUBAHAN ORGANISASI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA GURU Novia Megawati Robin, Unika Prihatsanti*)
[email protected],
[email protected]*) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro ABSTRAK Motivasi berprestasi merupakan salah satu kebutuhan yang diartikan sebagai suatu dorongan untuk mencapai sesuatu dengan mengatasi segala hambatan. Motivasi berprestasi guru dapat dilihat dengan cara mengetahui persepsi guru terhadap perubahan organisasi di sekolah tersebut. Persepsi perubahan ini adalah berupa penilaian terhadap beralihnya suatu bagian organisasi dari kondisi yang berlaku kini menuju ke kondisi masa yang akan datang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap perubahan organisasi RSBI ke sekolah reguler dengan motivasi berprestasi pada guru di SMAN 1 dan SMAN 2 Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah 173 guru dengan sampel penelitian sebanyak 118 guru. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala motivasi berprestasi (17 item valid) dengan koefisien reliabilitas 0,87 dan skala persepsi terhadap perubahan organisasi RSBI (44 item valid) dengan koefisien reliabilitas 0,94. Analisis regresi sederhana menunjukkan rxy=0,82 dengan p=0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap perubahan organisasi RSBI dengan motivasi berprestasi pada guru di SMAN 1 dan SMAN 2 Semarang. Persepsi perubahan organisasi RSBI memberikan sumbangan efektif terhadap variabel motivasi berprestasi 68% sedangkan 32% berasal dari faktorfaktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Kata Kunci: Motivasi Berprestasi, Persepsi terhadap Perubahan Organisasi, Guru
1
RELATIONSHIP BETWEEN THE PERCEPTION OF ORGANIZATIONAL CHANGE WITH ACHIEVEMENT MOTIVATION ON TEACHERS Novia Megawati Robin, Unika Prihatsanti*)
[email protected],
[email protected]*) Faculty of Psychology Diponegoro University ABSTRACT Achievement motivation is one requirement that is defined as an urge to achieve something by overcoming all obstacles. Achievement motivation can be seen in the way the teacher knows the teacher's perception of the changes in the organization of the school. The perception of this change is a shift of an assessment of the organizational part of the conditions prevailing now heading to the future condition. The study was conducted to determine the relationship between perceptions of organizational change RSBI to regular schools with achievement motivation teacher at SMAN 1 and SMAN 2 Semarang. The population in this study were 173 teachers in the study sample as many as 118 teachers. Determination of the samples was done by using convenience sampling. Collecting data using achievement motivation scale (17 valid items) with a reliability coefficient of 0.87 and the scale of organizational change in perceptions of RSBI (44 valid items) with a reliability coefficient of 0.94. Simple regression analysis showed rxy = 0.82 with p = 0.000 (p < 0.05) , meaning that there is a significant positive relationship between perceptions of organizational change RSBI achievement motivation teacher at SMAN 1 and SMAN 2 Semarang. Perceptions of organizational change RSBI to contribute effectively to the achievement motivation variable 68 % while 32 % comes from other factors that are not revealed in this study. Keywords : Achievement Motivation, Perceptions of Organizational Change, Teacher
2
PENDAHULUAN
dunia. Perjuangan dan pengabdian dari
Latar Belakang
guru tersebut terbukti di awal tahun 2007
Banyak
guru
yang
hidupnya
sampai
2013
dengan
terwujudnya
sederhana dan tidak berkecukupan namun
penerapan UU No.20 Tahun 2003 Pasal 50
tetap bertahan dengan profesinya karena
Ayat 3 yang berbunyi “Pemerintah dan/
guru merupakan tugas mulia yang tidak
atau
bisa diukur dengan uang.
menyelenggarakan
Guru banyak
Pemerintah
Daerah
sekurang-kurangnya
disegani oleh murid dan masyarakat
satu satuan pedidikan pada semua jenjang
karena
pendidikan untuk dikembangkan menjadi
pengabdiannya
dan
pantang
menyerah ditengah keterbatasan fasilitas
satuan
dan perhatian pemerintah. Pada saat ini,
internasional.”Wujud adanya UU tersebut
menjadi guru banyak diburu dan menjadi
menjadi penyemangat para guru untuk
profesi emas. Kesejahteraan yang dari
terus
tahun ke tahun semakin mendukung,
pendidikan yang bermutu di Indonesia
pekerjaan ini menjadikan salah satu tugas
serta diakui secara internasional.
terhormat di masyarakat. Semua yang
pendidikan
memberikan
Layanan
yang
dan
bertaraf
mewujudkan
pendidikan
berhubungan dengan guru akan menjadi
berkualitas
catatan penting bagi masyarakat. Perilaku
program
guru menjadi sorotan bagi perkembangan
Internasional (RSBI) yang dikembangkan
anak didiknya dan dunia pendidikan pada
dan
umumnya.
untuk
jaminan
kualitas
kepada
mengembangkan diri dan kreativitasnya
tepatnya
dimulai
pada
dalam membawakan sebuah ilmu yang ia
Penyelenggaraan
geluti, sehingga ilmu itu bukan hanya
dikawal dengan baik hingga akhirnya
menjadi
harus
Pendidik
sekadar
teori
dituntut
namun
dapat
menjadi nyata terlihat manfaatnya.
tersebut
yang
Rintisan
diawali
Sekolah
diharapkan
selalu
Berstandar
memberikan masyarakat tahun
2006.
ini
terus
program
dihapuskan
dengan
oleh
Mahkamah
Konstitusi pada 8 Januari 2013.
Mereka berjuang menyampaikan
Penghapusan bentuk pendidikan
apa yang mereka miliki untuk akhirnya
yang berlabel RSBI tersebut didasarkan
dapat bermanfaat bagi negeri ini. Sebuah
pada
pengabdian yang sering terabaikan bahkan
Pertimbangan
tersebut
dianggap biasa oleh sebagian besar dari
dikarenakan
banyaknya
kita. Padahal dari seorang guru banyak
sekolah dalam hal pembiayaan.
beberapa
pertimbangan. salah
satunya
diskriminasi
lahir para insinyur, politikus, tokoh-tokoh
Guru yang terus melakukan dan
yang berpengaruh untuk Indonesia bahkan
tertantang untuk melakukan hal yang lebih 3
dari biasanya dapat dikatakan memiliki
secara langsung maupun tidak langsung.
motivasi yang besar. Motivasi ini terus
Berbeda halnya dengan faktor internal
berkembang sampai pada akhirnya guru
yang berasal dari dalam diri guru yang
tersebut
terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis.
mendapatkan
hasil
yang
diinginkan yang biasa disebut dengan
Faktor
motivasi berprestasi.
jasmani fisik guru apakah dalam keadaan
McClelland (dalam Hutapea, 2010)
sehat
fisiologis
atau
merupakan
sakit,
keadaan
sedangkan
faktor
menyatakan bahwa motivasi berprestasi
psikologis adalah faktor yang berupa cita-
adalah suatu usaha mencapai sukses yang
cita,
bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi,
pengalaman
dalam suatu ukuran keunggulan dan
mendorong belajar.
motivasi
itu
muncul
ketika
keinginan,
guru
ingatan,
dan
perhatian,
motif-motif
yang
Keberlangsungan RSBI yang hampir
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
mencapai
tahun
Sama halnya dengan Gill (dalam Hutapea,
diputuskan
dengan
2010)
organisasi sekolah dari RSBI ke sekolah
mendefinisikan
motivasi
untuk
ke
tujuh,
adanya
namun
perubahan
berprestasi sebagai orientasi guru untuk
reguler. George dkk (dalam Winardi, 2005)
tetap berusaha memperoleh hasil terbaik
mengatakan bahwa perubahan organisasi
semaksimal
mungkin
dasar
merupakan tindakan beralihnya sesuatu
kemampuan
untuk
bertahan
organisasi dari kondisi yang berlaku kini,
sekalipun gagal dan tetap berupaya untuk
menuju ke kondisi masa yang akan datang
menyelesaikan
yang
dengan tetap
tugas
sebaik-baiknya
karena merasa bangga untuk mampu
diinginkan
guna
meningkatkan
efektifitasnya.
menyelesaikan tugas dengan baik. Motivasi
berprestasi
juga
Tinjauan Pustaka
dipengaruhi oleh faktor internal dan
Motivasi Berprestasi
eksternal. Menurut Suryabrata (dalam Subowo
&
Martiarini,
2009)
McClelland (dalam Hasibuan, 2007)
faktor
menyatakan bahwa motivasi berprestasi
eksternal merupakan faktor yang berasal
adalah suatu keinginan untuk mengatasi
dari luar guru yaitu berupa faktor non
atau mengalahkan suatu tantangan untuk
sosial dan sosial. Faktor non sosial yaitu
kemajuan dan pertumbuhan. Santrock
faktor yang berada di luar lingkungan
(2003)
sosial berupa suhu, udara, cuaca dan waktu,
berprestasi
sedangkan faktor sosial merupakan faktor
menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu
manusia baik ketika manusia itu hadir 4
juga
mengemukakan sebagai
keinginan
motivasi untuk
standar kesuksesan, dan untuk melakukan
Irwanto (2002) mengartikan persepsi
suatu usaha mencapai kesuksesan.
sebagai
proses
diterimanya
stimulus,
Slavin (2009) menyebut motivasi
hingga stimulus tersebut disadari dan
berprestasi sebagai motivasi pencapaian
dimengerti. Stimulus tersebut bisa berupa
yang diartikan dengan kecenderungan
objek, kualitas, hubungan antar gejala,
umum untuk berjuang demi keberhasilan
maupun peristiwa.
dan memilih keberhasilan/ kegagalan yang
Menurut Griffin (2004) perubahan
berorientasi pada sasaran.
organisasi
merupakan
modifikasi
Menurut McClelland (dalam Thoha,
substantif pada beberapa bagian organisasi.
2007) terdapat karakteristik dari motivasi
Melibatkan hampir semua aspek dari suatu
berprestasi, diantaranya suka mengambil
organisasi yaitu jadwal pekerjaan, dasar
resiko yang moderat (moderate risk),
untuk
memerlukan umpan balik yang segera,
manajemen,
memperhitungkan
organisasi dan orang-orang di dalam
keberhasilan
dan
menyatu dengan tugas.
departementalisasi, mesin-mesin,
rentang rancangan
organisasi itu sendiri.
Menurut Suryabrata (2002) faktor-
George dkk (dalam Winardi, 2005)
faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
mengatakan bahwa perubahan organisasi
berprestasi
eksternal
merupakan kondisi beralihnya sesuatu
merupakan faktor yang berasal dari luar
organisasi dari kondisi yang berlaku kini,
individu yaitu berupa faktor non sosial dan
menuju ke kondisi masa yang akan datang
sosial. Faktor internal merupakan faktor
yang
yang berasal dari dalam diri individu yang
efektifitasnya.
adalah
faktor
terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis.
diinginkan
Aspek-aspek
guna
meningkatkan
persepsi
terhadap
perubahan organisasi RSBI ke sekolah reguler merupakan gabungan antara aspek
Persepsi terhadap Perubahan Organisasi Persepsi adalah pengorganisasian dan
persepsi dari Schiffman (dalam Sukmana,
penginterpretasian terhadap stimulus yang
2003) yaitu aspek kognisi dan afeksi dan
diinderanya sehingga merupakan sesuatu
aspek perubahan organisasi dari Robbin
yang
dan
(dalam Rivai & Mulyadi, 2009) yaitu
merupakan respon yang terintegrasi dalam
struktur, teknologi, setting fisik dan orang.
diri
berarti
individu,
atau
bermakna,
melibatkan
perasaan,
Persepsi
terhadap
perubahan
kemampuan berpikir, dan pengalaman
organisasi RSBI ke sekolah reguler adalah
(Walgito, 2004).
penilaian terhadap beralihnya suatu bagian organisasi dari RSBI ke sekolah reguler 5
sehingga menjadi sesuatu yang berarti
pengambilan
serta
mempertimbangkan
dapat
membentuk
sikap
dan
mempengaruhi perilaku orang tersebut.
berdasarkan kebetulan
hal
lain
kemudahan berada
di
tidak kecuali
saja
tempat
yang tersebut
(Azwar, 2009).
Tujuan Penelitian Penelitian
penelitian
untuk
Teknik analisis data yang digunakan
hubungan
adalah teknik analisis regresi (Anareg)
perubahan
sederhana satu prediktor dengan bantuan
organisasi RSBI ke sekolah reguler dengan
program Statistical Package for Social
motivasi berprestasi guru di SMAN 1 dan
Science (SPSS) for Windows Release versi
SMAN 2 Semarang.
20.0.
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui antara
ini
secara
persepsi
Metode penelitian
bertujuan empiris terhadap
yang ini
digunakan
adalah
dengan
pada
Hasil Penelitian
skala
Hasil uji asumsi (uji normalitas dan
psikologi, yaitu instrument yang dapat
uji linearitas) penelitian ini menggunakan
dipakai untuk mengukur aspek atau atribut
SPSS versi 20,0, sebagai berikut:
afektif (Azwar, 2009). Aitem pada dua
Tabel 1
skala tersebut terdiri dari pernyataan
Uji Normalitas
favorable
dan
unfavorable
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dan
menyediakan empat alternatif jawaban
Persepsi
Motivasi
terhadap
Berpresta
yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak
Perubahan
si
Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
Organisasi N
Jumlah sampel yang akan diambil dengan jumlah populasi sebesar 173
Normal Parametersa,b
subjek dengan tarif kesalahan sebesar 5 %. Berdasarkan hal tersebut, maka yang akan
Most Extreme
dipakai
Differences
sebagai
sampel
adalah
guru
118
118
141.0000
51.5424
15.77730
6.06185
Absolute
.068
.120
Positive
.068
.120
Negative
Mean Std. Deviation
-.061
-.076
SMAN 1 dan SMAN 2 Semarang adalah
Kolmogorov-Smirnov Z
.738
1.308
sebanyak 118 subjek.
Asymp. Sig. (2-tailed)
.647
.065
a. Test distribution is Normal.
Teknik sampling yang digunakan
b. Calculated from data.
dalam pengambilan sampel pada penelitian
Hasil uji normalitas data terhadap
ini adalah teknik convenience sampling. Convenience
sampling
berarti
Skala Motivasi Berprestasi didapatkan
bahwa 6
nilai Kolmogorov-Smirnov = 1,31 dengan
Uji
signifikansi = 0,07 (p>0,05). Hasil di atas
variabel
menunjukkan
data
organisasi dengan motivasi berprestasi
memiliki distribusi normal. data Skala
mendapatkan FLin = 240,538 dengan
Persepsi
Perubahan
signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil ini
Organisasididapatkan nilai Kolmogorov-
menunjukkan bahwa hubungan antara
Smirnov = 0,74 dengan signifikansi = 0,65
kedua variabel tersebut adalah linear. Hasil
(p>0,05). Hasil di atas menunjukkan
tersebut
bahwa sebaran data memiliki distribusi
adanya hubungan positif antara persepsi
normal.
terhadap perubahan organisasi dengan
bahwa
sebaran
terhadap
Model Summaryb R
R Square Adjusted R
.821a
.675
terhadap
menyatakan
bahwa
antara
perubahan
hipotesis
Hubungan antara persepsi terhadap
Square 1
persepsi
hubungan
motivasi berprestasi dapat diterima.
Tabel 2 Model
linearitas
Std. Error of
perubahan organisasi dengan motivasi
the Estimate
.672
berprestasi
3.47252
dapat
digambarkan
dalam
a. Predictors: (Constant), Persepsi terhadap Perubahan
persamaan garis regresi sesuai dengan
Organisasi
hasil yang terdapat pada tabel berikut :
b. Dependent Variable: Motivasi Berprestasi
Tabel 17 Koefisien Persamaan Garis Regresi
Koefisien terhadap
determinasi
perubahan
persepsi
organisasi
dan
Koefisien
Koefisie
Tidak
n
Terstandar
Terstan
motivasi berprestasi ditunjukkan dengan R square sebesar 0,68 yang memiliki arti
Model
bahwa dalam penelitian ini, 68% variasi
dar B
Std.
motivasi berprestasi guru dipengaruhi oleh
kesala
persepsi terhadap perubahan organisasi.
han Konstanta
Sisanya 32% dipengaruhi oleh faktor-
7,05
t
Sig
2,44
0,00
Beta
2,89
0
faktor lain yang tidak diungkap dalam
Persepsi
penelitian ini.
terhadap perubahan
Tabel 3
0,32
0,02
0,82
15,5
0,00
1
0
organisasi
Uji Linieritas dan Hipotesis Nilai F
Signifikansi
Probabilitas
240,538
0,000
p<0,05
Berdasarkan tabel di atas, nilai B konstanta
7,05
artinya
jika
persepsi
terhadap perubahan organisasi diabaikan, 7
maka motivasi berprestasi pada guru
Semarang,
berada
Berarti,
diterima. Hal tersebut menggambarkan
penambahan satu skor variabel persepsi
bahwa ada hubungan yang positif antara
terhadap
persepsi
pada
tingkat
perubahan
7,05.
organisasi,
maka
sehingga
guru
hipotesis
terhadap
dapat
perubahan
variabel motivasi berprestasi mengalami
organisasi RSBI ke sekolah reguler dan
kenaikan sebesar 0,32.
mempengaruhi
tingkat
motivasi
berprestasinya. Koefisien determinasi yang ditunjukkan
Pembahasan Hasil uji hipotesis penelitian yang menggunakan sederhana melalui
teknik
dengan
analisis
bantuan
program
SPSS
variabel
dengan
persepsi
R
square
terhadap
pada
perubahan
regresi
organisasi adalah sebesar 0,68. Angka
komputer
tersebut mengandung pengertian bahwa
versi
20.0
persepsi terhadap perubahan organisasi
diperoleh hasil rxy = 0,82 dengan p = 0,000
dalam
(p<0,05).
tersebut
sumbangan efektif sebesar 68% terhadap
mengindikasikan adanya hubungan antara
variabel motivasi berprestasi pada guru
variabel
SMA N 1 dan SMA N 2 Semarang.
Koefisien
persepsi
korelasi
terhadap
perubahan
penelitian
ini
memberikan
organisasi dengan motivasi berprestasi. Tingkat
signifikan
sebesar
p<0,05
KESIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Kesimpulan
yang signifikan antara persepsi terhadap
Berdasarkan
hasil
analisis,
dapat
perubahan organisasi dengan motivasi
disimpulkan bahwa ada hubungan positif
berprestasi. Nilai positif pada koefisien
dan signifikan antara persepsi terhadap
korelasi menunjukkan bahwa semakin
perubahan organisasi dengan motivasi
positif
perubahan
berprestasi pada guru SMA N 1 dan SMA
organisasi maka semakin tinggi motivasi
N 2 Semarang. Semakin positif persepsi
berprestasi. Sebaliknya, semakin negatif
guru terhadap perubahan organisasi maka
persepsi terhadap perubahan organisasi
semakin tinggi motivasi berprestasi yang
maka semakin rendah motivasi berprestasi.
dimiliki oleh guru. Sebaliknya, semakin
persepsi
Hasil
terhadap
penelitian
tersebut
sesuai
negatif persepsi guru terhadap perubahan
dengan hipotesis yang diajukan bahwa ada
organisasi maka semakin rendah motivasi
hubungan positif dan signifikan antara
berprestasi yang dimiliki oleh guru
persepsi terhadap perubahan organisasi
SMA N 1 dan SMA N 2 Semarang. Hasil
RSBI ke sekolah reguler dengan motivasi
penelitian ini mengungkapkan sumbangan
berprestasi guru SMA N 1 dan SMA N 2
efektif 8
variabel
persepsi
di
terhadap
perubahan
organisasi
sebesar
68%
maka pemberian reward untuk guru
terhadap variabel motivasi berprestasi, dan
sangat diperlukan.
32% motivasi berprestasi dipengaruhi oleh
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
faktor-faktor lain yang tidak diukur pada
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
penelitian ini.
meneliti variabel motivasi berprestasi dan perubahan organisasi, disarankan agar lebih memperhatikan faktor dan
Saran 1.
Bagi
Wakil
Kepala
Kurikulum
aspek
Sekolah
tersebut
Sesuai dengan hasil penelitian di atas,
kesesuaian item.
guru
diharapkan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
tahun dapat terus menjadi lebih baik.
Azwar, S . (2009). Penyusunan skala
Dan memperhatikan beberapa faktor
psikologi.
dari perubahan organisasi itu sendiri lingkungan, antar
anggota
Panduan Rintisan
Jakarta:
Hasibuan, M.S.P. (2007). Organisasi dan motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
maupun pribadi guru tersebut agar
mengembangkan
Hutapea, B. (2010). Studi komparasi
bersemangat pendidikan
Pendidikan
Erlangga.
yang berhubungan dengan pengajaran
semakin
Dinas
Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit
cara
pengarahan ataupun bentuk training
guru
Bertaraf
Griffin, R.W. (2004). Manajemen. Jilid 1.
guru sebagai seorang pengajar perlu dengan
SMA
Nasional.
guru sudah tinggi, akan tetapi kondisi
baik
penyelenggaraan
Internasional (tidak diterbitkan).
penelitian,
diketahui bahwa motivasi berprestasi
diperhatikan,
Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. (2007).
maupun
Bagi Pihak Sekolah hasil
Yogyakarta:
Pelajar.
teknologi,
dengan atasan.
Berdasarkan
dengan
Azwar, S . (2009). Metode penelitian.
agar kualitas pendidikan dari tahun ke
hubungan
juga
DAFTAR PUSTAKA
motivasi berprestasi dengan optimal
diantaranya
begitu
dari variabel
mampu
mempertahankan serta meningkatkan
2.
yang terkait
tentang motivasi berprestasi pada
yang
atlet kempo propinsi DKI Jakarta
lebih baik. Faktor kelelahan dan
ditinjau dari kepribadian. Jurnal
kejenuhan guru didik bisa memicu
Psikobuana,1 , 199-209.
adanya penurunan motivasi mengajar, 9
Irwanto. (2002). Psikologi umum. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rivai,V.,
&
Mulyadi,
Kepemimpinan organisasi.
D.
(2009).
dan
perilaku
Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan
remaja.
Alih
Bahasa: S. B. Adelar dan S. Saragih.
Jakarta:
Penerbit
Erlanggga. Slavin, R.E. (2009). Psikologi pendidikan: Teori dan praktik. Alih Bahasa: M. Samosir. Jakarta: PT Indeks. Subowo,
E
&
Martiarini,
N.(2009).
Hubungan antara harga diri remaja dengan motivasi berprestasi pada siswa SMK Yosonegoro Magetan. Jurnal Psikodinamika, 2, 20-29. Sukmana. (2003). Dasar-dasar psikologi lingkungan. Malang: UMM Press. Suryabrata,
S.
(2002).
Psikologi
pendidikan. Jakarta: Rajawali. Thoha, M. (2007). Perilaku organisasi; konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Walgito, B. (2004). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winardi,
J.
perubahan.
(2004).
Manajemen
Bandung:
Kencana
Prenada Media Group.
10