PENGARUH PERILAKU BUDAYA DINAMISME TERHADAP KUALITAS KEIMANAN MASYARAKAT DI DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011-2012
SKRIPSI Di ajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
OLEH
FITRIA UMI ANISAH NIM 11107136 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama
: Fitria Umi Anisah
NIM
: 11107136
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: PENGARUH PERILAKU BUDAYA DINAMISME TERHADAP KUALITAS KEIMANAN MASYARAKAT DI DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011-2012
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, 11 September 2012 Pembimbing
Mufiq, S.Ag., M.Phil NIP. 19690617 199603 1 004
SKRIPSI PENGARUH PERILAKU BUDAYA DINAMISME TERHADAP KUALITAS KEIMANAN MASYARAKAT DI DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011-2012
Disusun Oleh : FITRIA UMI ANISAH NIM 11107136
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 7 Maret 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: Nama Lengkap : Nama Lengkap : Nama Lengkap : Nama Lengkap : Nama Lengkap
________________ ________________ ________________ ________________ ________________
Salatiga, ……………….. Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. …………………….
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Fitria Umi Anisah
NIM
: 11107136
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 11 September 2012 Yang menyatakan
Fitria Umi Anisah
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dalam rangka disiplin
ilmu,
maka
setiap
mahasiswa
yang telah
menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan ini penulis menulis skripsi dengan judul “PENGARUH PERILAKU BUDAYA DINAMISME TERHADAP KUALITAS KEIMANAN MASYARAKAT DI DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011”. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga beserta seluruh stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu. 2. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat bermanfaat dan berharga, sehingga penulis dapat mewujudkan skripsi ini. 3. Bapak dan Ibu yang telah memberikan banyak pengorbanan dan do’anya yang tidak terhitung oleh apapun. 4. Bapak Lurah Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, yang telah menyediakan waktu dan informasi serta data-data yang penulis butuhkan
dan tidak lupa staf Kelurahan yang telah banyak membantu demi selesainya skripsi ini. 5. Suami dan anakku yang selalu menjadi sumber inspirasi penulis untuk menjadi lebih baik. Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan dalam bentuk format atau isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis butuhkan guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan skripsi ini, penulis akan menyambut dengan lapang dada dan berterima kasih. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Amin.
Salatiga, 11 September 2012 Yang menyatakan
Fitria Umi Anisah
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Orang-orang mukmin yang paling utama Islamnya adalah orang yang selamat dari lisannya dan tangannya dan orang-orang mukmin yang paling utama. Imannya adalah yang paling baik akhlaknya. (H.R.Tabroni dan Ibnu Umar)
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada : · Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu mendo’akan dan memberi motivasi demi suksesnya skripsi ini. · Suamiku tercinta yang senantiasa memberikan dorongan moral maupun material demi suksesnya penulisan skripsi ini · Anakku tersayang yang selalu memberikan semangat demi suksesnya penulisan skripsi ini. · Seluruh teman-teman seperjuanganku, PAI D 2007 khususnya almarhum sahabatku Fita Setiyani. · Pembaca yang budiman.
DAFTAR ISI
SAMPUL ...........................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ......................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................
vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................
vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI .....................................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................
1
B. Penegasan Istilah ...........................................................................................
4
C. Rumusan Masalah .........................................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................
7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................
7
F. Hipotesis .......................................................................................................
8
G. Metode Penelitian .........................................................................................
8
H. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................................ 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Masalah Kebudayaan Dinamisme .................................................................. 13 1. Pengertian Kebudayaan Dinamisme ........................................................ 13
2. Hukum Dalam Islam Tentang Dinamisme ............................................... 15 3. Macam-macam Benda Dinamisme .......................................................... 15 B. Keterkaitan Dinamisme dan Kebudayaan Jawa .............................................. 16 C. Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan ...................................................... 16 D. Wujud Kebudayaan ....................................................................................... 17 E. Dinamisme Dalam Pandangan Islam ............................................................. 18 F. Kualitas Keimanan ........................................................................................ 19 1. Pengertian Kualitas Keimanan ................................................................. 19 2. Faktor Yang Menurunkan Kadar Iman ..................................................... 20 3. Faktor Yang Menaikkan Kadar Iman ....................................................... 22 G. Hubungan Kebudayaan Dinamisme dan Kualitas Keimanan .......................... 25 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Mlilir ....................................................................... 26 1. Lokasi Desa Mlilir ................................................................................... 26 2. Keadaan Masyarakat Desa Mlilir ............................................................. 26 3. Objek Penelitian ...................................................................................... 27 4. Fasilitas Desa Mlilir ................................................................................ 27 5. Kegiatan di Desa Mlilir ........................................................................... 27 6. Struktur Pengurus Desa Mlilir ................................................................. 30 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Tentang Kebudayaan Dinamisme ............................................ 38 B. Analisis Data Tentang Kualitas Keimana ...................................................... 44 C. Analisis Data Tentang Kepercayaan Dinamisme Dengan Kualitas Keimanan
48
D. Analisis Uji Hipotesis .................................................................................... 52 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 53 B. Saran ............................................................................................................. 54 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 55 DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
ABSTRAK
Anisa, Fitria Umi. 2012. PENGARUH PERILAKU BUDAYA DINAMISME TERHADAP KUALITAS KEIMANAN MASYARAKAT DI DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 – 2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Mufiq, S.Ag., M.Phil. Kata Kunci : Kebudayaan Dinamisme dan kualitas keimanan masyarakat. Penelitian ini diadakan guna mengetahui apakah ada hubungan antara kebudayaan dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di Desa Mlilir. Pertanyaan utama yang ingin dijaawb pada penelitian ini adalah : (1) Bagaimana Perilaku Budaya dinamisme di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 20112012? (2) Bagaimana kualitas keimanan masyarakat didesa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2011-2012? (3) Adakah pengaruh antara perilaku budaya dinamisme terhadap kualitas keimanan didesa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2011-2012? Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode angket observasi dan wawancara sebagai tambahan. Latar belakang penulis melakukan penelitian ini karena masih banyaknya masyarakat di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang menganut atau mempercayai aliran dinamisme. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata (1) Kebudayaan di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada umumnya sedang yaitu sebesar 53,33% (2) Kualitas keimanan di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada umumnya sedang yaitu sebesar 50% (3) ternyata ada pengaruh antara perilaku budaya dinamisme terhadap kualitas keimanan di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2011-2012. Hal ini terbukti karena Rxy lebih rendah dari pada r tabel (r product moment) yaitu 1,889 yang mana N = 60 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar 0,245 dan nilai r signifikan 1% sebesar 0,330 sehingga hipotesis dapat diterima.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini yaitu zaman modern, masih banyak masyarakat yang tidak bisa meninggalkan sebuah kebudayaan yang terbawa dari nenek moyang. Kadang sebuah kebudayaan itu sangat erat kaitannya dengan tingkat kepercayaan seseorang tentang suatu hal yang di anggapnya keramat dan wajib untuk dilakukan. Kepercayaan itu ada ketika seseorang yakin akan suatu hal, entah itu hal yang disakralkan atau tidak. Makna kepercayaan tidak hanya dari keyakinan tapi juga dari hati. Jika dari dua sudut ini sudah menyatu maka tak akan seorangpun mampu untuk mengubahnya. Sebelum memperbincangkan tentang keyakinan seseorang terhadap suatu hal, maka hal yang lebih menarik adalah keimanan seseorang yang menyangkut dengan kebudayaan dinamisme. Tingkat keyakinan orang itu berbeda-beda. Orang jawa ada yang memiliki keyakinan tentang suatu hal sangat tinggi, padahal menurut kita jauh dari anganangan
bahkan secara ilmu sulit untuk dipercaya. Tapi kita juga perlu ingat
bahwasannya
masyarakat Indonesia punya hak yaitu hak untuk berfikir yang
dilindungi undang-undang Masyarakat bebas untuk memilih keyakinan atas kehendaknya sendiri (UUD pasal 29 ayat 2)
Anggapan suatu masyarakat mengenai kebudayaan dinamisme sangat kental dalam kehidupan masyarakat di desa Mlilir kecamatan Bandungan. Hal-hal kecil yang kadang tidak bisa dinalar harus dipatuhi. Kebudayaan biasanya di katakan sebagai proses atau hasil cipta, rasa dan karya manusia dalam upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal dari alam sekelilingnya. (Simuh,2003:1) Kepercayaan terhadap roh-roh dan tenaga-tenaga yang ghaib meresapi seluruh kehidupan baik kehidupan manusia seorang seorang , maupun kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan. Pikiran dan perbuatan tertuju bagaimana mendapat bantuan dari ruh-ruh yang baik-baik dan bagaimana menjauhkan pengaruh roh-roh yang menganggu atau menghalangi. Atau kalau tenaga-tenaga ghaib itu dianggap tidak berpribadi, bagaimana memperkuat diri dengan tenaga-tenaga yang ghaib atau bagaimana menguasainya untuk dapat memakainya buat kepentingan diri atau masyarakat. (Simuh,2003;43) Ciri khas religi animisme-dinamisme adalah menganut kepercayaan ruh dengan dan daya ghaib yang bersifat aktif. Prinsip ruh aktif menurut kepercayaan animisme adalah bahwa ruh orang mati tetap hidup bahkan menjadi sakti seperti dewa, bisa mencelakakan atau mensejahterakan masyarakat manusia. Dunia ini juga di huni oleh berbagai macam ruh ghaib yang bisa membantu atau menggangu kehidupan manusia. Seluruh ritus atau meditasi religi animisme-dinamisme
di
maksudkan untuk berhubungan dan mempengaruhi ruh dan kekuatan ghaib tersebut, bahkan melalui meditasi atau dukun prewaangan dijalin hubungan langsung untuk meminta bantuan dengan ruh dan kekuatan ghaib. (Simuh,2003;41).
Kebudayaan dinamisme di desa Mlilir yang sangat mencolok adalah terletak pada benda- benda kuno yang dianggap mempunyai kekuatan yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang menyimpannya. Salah satu contohnya adalah ‘akik’. Bentuk tradisi atau kebudayaan seperti inilah yang saat ini masih berkembang dari dulu sampai sekarang. Yang lebih ekstrim jika orang tersebut mempunyai benda berupa jenglot atau betorokolo. Hanya saja benda seperti jenglot memang jarang sekali ditemui karena benda satu ini kadang sangat membahayakan bagi pemiliknya, jenklot atau semacamnya tidak mudah di miliki karena jika ingin memilikinya maka dibutuhkan sebuah kekuatan dan usaha yang luar biasa . Benda lain yang penulis sering jumpai adalah lulang menjangan, begitu para pemiliknya mengatakan. Pada dasarnya lulang ini atau kulit ini sama seperti kulit binatang lainnya hanya bedanya kulit ini di percayai memiliki kekuatan yang dahsayat yang bisa memberikan manfaat bagi pemiliknya.. Lain halnya dengan merah delima yaitu semacam permata merah tetapi merah delima ini mempunyai wadah khusus atau sarang seperti buli-buli atau seperti vas bunga kecil berwarna seperti pecahan kaca. Akan tetapi benda merah delima ini sangat berbahaya walau tidak melebihi kekuatan dari jenglot atau betoro kali. (hasil wawancara dengan narasumber) Entah kenapa cara berfikir masyarakat desa Mlilir masih seperti itu. Hal-hal tersebut mendorong penulis
untuk mengkaji lebih jauh tentang
kebudayaan
dinamisme di desa Mlilir. Penulis berkeinginan meneliti PENGARUH PERILAKU BUDAYA DINAMISME TERHADAP KUALITAS KEIMANAN MASYARAKAT
DI DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011-2012”
B. Penegasan Istilah Untuk memudahkan atau menjaga agar tidak terjadi kesalah pahaman serta sebagai langkah awal menyatukan persepsi ini,maka perlu di diberikan batasan dan penegasan dari judul sebagai berikut :
1. Kebudayaan dinamisme a. Kebudayaan Kebudayaan adalah hasil atau mengenai sesuatu yang sudah berkembang. (WJS Poerwadarminta, 2006 :180)
b. Dinamisme Dinamisme adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos, sedangkan dalam bahasa Inggris berarti dynamic dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan arti kekuatan, daya, atau kekuasaan. Definisi dari dinamisme memiliki arti tentang kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang diyakini memiliki
kekuatan
ghaib.
(
zonadiskusi.blogspot.com/.../animisme-dan-
dinamisme.html - Tembolok - Mirip di unduh pada tanggal 11 September 2010) Jadi kebudayaan dinamisme adalah anggapan atau keyakinan mengenai sesuatu benda yang dianggap mempunyai kekuatan dan dapat bermanfaat bagi pemiliknya. Benda-benda dinamisme antara lain adalah
a) Akik atau cincin b) Jengklot c) Semar mesem d) Betoro kali e) Lulang menjangan f) Keris g) Merah delima h) Keong buntet Adapun indikator mengenai anutan kebudayaan dinamisme adalah sebagai berikut : a. Menyimpan benda-benda kuno. b. Hadis dan Al-qur’an bukan sebagai panutan dalam menentukan jawaban dalam kehidupan. c. Dalam setiap kegiatan selalu mengkaitkan dengan hal yang mistik. d. Tingkat kejawen lebih tinggi. e. Tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan 2. Kualitas keimanan masyarakat a. Kualitas adalah”baik buruknya suatu benda”. ( WJS. Poerwadarminta,2006; 621). Kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (definisi pengertian.com/2011/pengert…) b. Keimanan
Keimanan: “keyakinan, ketetapan hati dan keteguhan hati”. ( WJS. Poerwadarminta,2006;439) c.Masyarakat Masyarakat: “sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan
yang
mereka
anggap
sama”.
(Kamus
besar
bahasa
Indonesia,2007;721) Jadi kualitas keimanan masyarakat adalah baik buruknya keyakinan yang di percayai oleh sejumlah manusia yang terikat oleh kebudayaan yang sama. Adapun indikator mengenai kualitas keimanan masyarakat antara lain a. Intensitas dalam melaksanakan ibadah. b. Meyakini rukun iman. c. Keterlibatan emosi dalam kegiatan religi. d. Kesungguhan dalam melakukan kajian keislaman. e. Ketepatan waktu dalam melakukan ibadah. f. Pemahaman mengenai keimanan. g. Menghadiri majelis ta’lim. h. Mampu berinteraksi secara baik dengan masyarakat. i.
Terjadinya rasa kasih sayang antar umat beragama.
j.
Menjaga tali ukhuwah islamiyah.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang hendak di teliti adalah:
2. Bagaimana perilaku budaya dinamisme di desa Mlilir kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2011-2012? 3. Bagaimana kualitas keimanan masyarakat di desa Mlilir kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2011-2012? 3
Adakah pengaruh perilaku budaya dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat
di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
tahun 2011-2012? D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perilaku budaya dinamisme di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2011-2012. 2. Untuk Mengetahui kualitas keimanan masyarakat di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2011-2012. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perilaku budaya dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2011-2012. E. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan masyarakat pada umumnya. Adapun berbaggai manfaat yang di harapkan itu antara lain sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Untuk mengembangkan kajian tentang kepercayaan dinamisme dalam keimanan masyarakat.
2. Manfaat Praktis. a. Sebagai bahan masukan bagi para tokoh masyarakat khususnya masyarakat dusun Mlilir Kecamatan Bandungan, agar mengerti tentang bagaimana dinamisme itu. b. Sebagai bahan masukan masyarakat untuk meningkatkan kualitas keimanan mereka kepada Allah SWT. F. Hipotesis Menurut Sutrisno Hadi hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya. ( Sutrisno Hadi, 1981 :63) Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi hipotesis pada penelitian ini adalah : ada hubungan antara kebudayaan dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat. Artinya semakin tinggi kebudayaan dinamisme seseorang maka semakin kurang kualitas keimanan masyarakat terhadap Tuhannya. G. Metode Penelitian. 1.Populasi dan sample Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang cirri-cirinya akan diduga. (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995:152). Populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, karena mayoritas penduduk Desa Mlilir ini masih banyak yang percaya dengan dinamisme. Suharsimi Arikunto memberikan patokan jika populasinya kurang dari 100 penelitiannya di jadikan penelitian populasi, tetapi jika lebih dari 100 maka di ambil
sampelnya 10-15% atau sesuai kemampuan (Suharsimi Arikunto, 1984 : 62). Maka penulis mengambil sampelnya sebanyak kurang lebih 10% dari total populasi yaitu 60 orang. 2.Teknik Pengumpulan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode Angket Angket atau kuersioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. ( Suharsimi Arikunto,1991 : 325) Teknik angket sering disebut pula interview tak langsung karena tidak mengharuskan peneliti menghadapkan langsung dengan responden. Teknik penulisan ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai sampai dimana tingkat kepercayaan dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang? b. Metode interview Adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi yang diwawancarai. . ( Suharsimi Arikunto,1989:145). Misalnya wawancara langsung dengan narasumber yaitu orang yang mempunyai bendabenda dinamisme. c. Dokumentasi
Dokumen mempunyai arti barang-barang tertulis. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang situasi-situasi umum berkaitan dengan keadaan masyarakat desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupatenn Semarang. d.Observasi Sebagai teknik ilmiah observasi di artikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Suharsimi Arikunto, 1991:149). Adapun alasan penggunaan metode ini adalah sebagai pelengkap. 3.Tehnik analisis data Penelitian ini dianalisis dengan menggunakn teknik analisis data deskriptif, yaitu data yang ada disusun , dijelaskan dan dianalisis. Penulis menggunakan metode statistik yaitu teknik matematika dalam mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis bentuk angket, berdasarkan data yang terkumpul, disajikan dalam bentuk tabel dan di analisis dengan cara statistik dengan teknik product moment. Adapun data yang di analisis meliputi :
a. Perhitungan persentase frekuensi P = F x 100 % N Keterangan : P
: Prosentase
F
: Frekuensi
N
: Jumlah responden
b. Mengenai data tentang pengaruh kepercayaan dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat, dianalisis dengan product moment yang dirumuskan sebagai berikut. r xy =
nS XY - SX SY nSX² - ( SX )² n SY² - ( SY )²
Keterangan
:
r: Koefisien korelasi antara X dan Y X: Variabel pertama kepercayaan dinamisme di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Y: Variabel kedua kualitas keimanan masyarakat Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang XY: Perkalian antara X dan Y N: Jumlah responden H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mengetahui pembahasan skripsi ini dengan baik, penulis sampaikan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan berisi Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Landasan teori berisi masalah kebudayaan dinamisme, pengertian kebudayaan dinamisme, macam-macam benda-benda dinamisme, hukum dalam Islam tentang dinamisme, keterkaitan dinamisme dan kebudayaan Jawa, hubungan manusia dengan kebudayaan, wujud kebudayaan,
kualitas keimanan, pengertian
kualitas keimanan, faktor-faktor yang menurunkan kadar keimanan, faktor-faktor yang menaikkan kadar iman, hubungan antara kebudayaan dinamisme dan kualitas keimanan. Bab III Laporan hasil penelitian berisi gambaran umum Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, lokasi Desa Mlilir Kecamatan Kabupaten Semarang, keadaan Masyarakat Desa Mlilir, objek penelitian, fasilitas Desa Mlilir, kegiatan Desa Mlilir, struktur Pengurus Desa, penyajian Data, jawaban Angket Kebudayaan Dinamisme, kualitas Keimanan masyarakat Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang BAB IV Analisis data berisi, analisis Data tentang Kebudayaan Dinamisme, analisis Data tentang Kualitas Keimanan Masyarakat, analisis Data tentang Kebudayaan Dinamisme dengan Kualitas Keimanan masyarakat di desa Mlilir dan analisis Uji Hipotesis BAB V Penutup berisi kesimpulan dan saran serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran
BAB II LANDASAN TEORI
I.
Masalah Kebudayaan Dinamisme 1. Pengertian Kebudayaan Dinamisme Kebudayaan Dinamisme adalah adat istiadat yang telah dibawa oleh nenek
moyang mengenai kepercayaan pada benda yang dianggap memiliki kekuatan ghaib, Dinamisme dalam kaitan agama dan kepercayaan adalah pemujaan terhadap roh sesuatu yang tidak tampak mata. Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu seperti pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka yang mereka miliki seperti batu hitam atau batu merah delima. Batu merah delima adalah batu kecil seperti permata berwarna merah dan terdapat buli-buli sebagai sarang atau wadahnya. ( berdasarkan wawancara dengan narasumber). Pada dasarnya kebudayaan dinamisme pada manusia terbentuk berdasarkan pada keadaan mayarakat itu tinggal. Masyarakat jawa, khususnya masyarakat desa Mlilir masih memiliki kepercayaan terhadap dunia mistik yang kuat. Kebudayaan dinamisme
merupakan salah satu tingkatan dimana manusia mempuyai suatu
anggapan mengenai hal yang dianggap sakral yang tidak bisa dinalar oleh akal pikiran, akan tetapi harus ia lakukan. Anggapan itu pula yang sekarang ini masih berkembang di masyarakat desa Mlilir kecamatan Bandungan yang biasa mereka sebut dengan adat. Adat itu artinya bukan saja lebih luas tetapi teristimewa lebih
dalam. Dalam hubungan adat yang mengatur seluruh kehidupan dan yang di kuasai oleh ruh-ruh dan tenaga-tenaga yang ghaib itulah masyaraka konservatif dan statis sifatnya. Pusatnya terletak pada masa yang silam, pada waktu nenek moyang menetapkan adat yang abadi. (Simuh,2003:44). Dilihat dari sejarah desa Mlilir sendiri, desa ini dahulu adalah desa di mana hamper 70 % mayoritas penduduknya memeluk agama Islam kejawen. Ajaran ini sangat mengkaitkan tradisi-tradisi peninggalan masyarakat terdahulu. Sehingga sampai saat ini pun masyarakat desa mlilir patuh terhadap apa yang dianutnya. Berbagai hal yang di lakukan ataupun yang terjadi di desa mlilir ini selalu dikaitkan dengan ajaran nenek moyang. Bahkan sekarang setelah banyak masyarakat yang menyadari hal ini, orang tua yang sudah lama tinggal di desa ini pun masih menganut kepercayaan ini. Walaupun demikian masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan dinamisme yang tinggi atau tingkat kepercayaan dinamisme yang rendah dapat saling berhubungan dengan baik. Pandangan tentang dinamisme, khususnya bagi masyarakat desa Mlilir sangatlah variatif, artinya sangat tergantung pada kondisi masing-masing objek yang dipercaya mempunyai benda-benda yang mempunyai kekuatan tertentu. Kalangan terpelajar yang terbiasa menganut pola berfikir logis, dan rasional memandang dinamisme sebagai suatu penghalang kemajuan, dan yang setia mempercayai dinamisme dianggap kuno, menyesatkan bahkan primitif. Dinamisme adalah dongeng, bukan sejarah, dan bukan juga kisah-kisah suci.
tiada lain
2. Hukum dalam Islam tentang Dinamisme Islam mengajarkan bahwasannya segala sesuatu yang berhubungan pada kepercayaan hanyalah pada Allah SWT. Seperti dalam Q.S Al-Ikhlas
#·qàÿà2
¼ã&©! ` ä3 tƒ öN s9ur ÇÌÈ ô‰ s9qムöN s9ur ô$Î#tƒ öN s9 ÇËÈ ß‰ yJ ¢Á 9$# ª! $# ÇÊÈ î‰ ym r& ª! $# uqèd ö@ è% ÇÍÈ 7‰ ym r&
Artinya
: (1)Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.(2) Allah tempat meminta segala sesuatu.(3) Allah tidak beranak dan tidak pula di peranakkan. (4) Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
Walaupun pada dasarnya dinamisme berkembang pada masyarakat Islam terutama masyarakat Islam jawa, tapi Allah SWT pernah mengatakan bahwa barang siapa yang melakukan syirik maka dia kekal selamanya di neraka. Allah SWT tidak pernah bermain-main dalam setiap firmannya. Agama Islam di jawa tidak lepas dari peranan Walisongo. Walisongo adalah tokoh-tokoh
penyebar
di
Jawa
pada
abad
15-16
yang
telah
berhasil
mengkombinasikan aspek-aspek sekuler dan spiritual dalam memperkenalkan Islam pada masyarakat di jawa. Di jawa penyebaran agama Islam harus berhadapan dengan dua jenis lingkungan yaitu budaya kejawen yaitu lingkungan budaya istana yang telah menjadi canggih dengan unsur hinduisme dan budaya pedesaan yang hidup dalam animisme dan dinamisme. 2. Macam-macam benda Dinamisme Dalam kepercayaan dinamisme yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang memiliki kekuatan ghaib ada beberapa jenis. Jenis kepercayaan dinamisme itu antara lain adalah sebagai berikut :
a) Jengklot b) Semar mesem c) Betoro kali d) Lulang menjangan e) Keris f) Merah delima g) Keong buntet h) Akik atau cincin B. Keterkaitan Dinamisme dan kebudayaan di Jawa Orang-orang jawa secara sederhana dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang cenderung menekankan bagian jawa dari warisan cultural mereka dan menganggap afiliasi Muslim mereka sebagai hal yang sekunder. (Andrew Beatty, 2001 : 221). Bagi orang jawa , dunia mengandung simbolisme dan melalui symbol-simbol inilah seseorang merenungkan kondisi manusia dan berkomunikasi dengan Tuhan. Sebelum Islam masuk di jawa, masyarakat jawa menganut budaya Hindu-budhaAnimistis yang telah berakar kuat. Kebudayaan masyarakat di jawa sebenarnya seirama dengan suku bangsa pendatang dimana secara tegas tidak diketahui suku bangsa mana yang datang. C. Hubungan manusia dengan Kebudayaan Dengan kehendak Allah SWT manusia diciptakan sebagai khalifah-NYA di muka bumi ini. Allah maha kuasa dan maha pencipta yang telah menciptakan alam
semesta beserta isinya termasuk manusia. Dari hasil-hasil budaya manusia itu dapat di bagi menjadi 2 macam yaitu 1. Kebudayaan jasmaniah (kebudayaan fisik) yang meliputi benda-benda ciptaan manusia misalnya adalah perlengkapan hidup. 2. Kebudayaan rohaniah (non material) semua itu hasil ciptaan manusia yang tidak bisa diraba misalnya adalah religi dls. (Notowidagdo,2003 ;27) Berdasarkan pendapat Notowidagdo, maka kepercayaan mengenai animisme dan dinamisme termasuk pada golongan kebudayaan jasmaniah. D. Wujud Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan ada tiga macam: 1. Wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan dan sebagainya. 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifat abstrak, tak dapat di raba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu computer dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia banyak hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan satu sistem, disebut sistem budaya atau cultural system yang dalam bahasa Indonesia adalah adat istiadat.
Wujud kedua adalah yang di sebut sistem sosial atau social system yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitasaktivitas manusia yang berintregrasi satu dengan yang lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa di observasi, difoto dan didokumentasikkan. Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya konkret berupa benda-benda yang bisa di raba, difoto, dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan masyarakat tidak terlepas satu sama lainnya. (Notowidagdo,2003 ;31-32) E. Dinamisme dalam pandangan Islam Sebelum agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia, masyarakat telah mengenal dan memiliki suatu kepercayaan sebagai pedoman dalam kehidupan mereka. Kepercayaa itu adalah animisme dan dinamisme. Dalam agama Islam sumber kekuatan alam adalah ALLAH SWT bisa dikenali dalam asmaul husna dan oleh karenanya konsep yang di tegak luruskan adalah ketakwaan ( takut hanya pada Allah SWT saja). Dan sebagai hamba hanya bisa berharap / keinginannya yang disertai usaha dan hasil yang terjadi semuanya diserahkan pada Allah SWT semata. Maka, dengan ketakwaan itu di harapkan semua mendapatkan hidayah menuju jalan lurus yang di penuhi ridho-NYA. Dalam QS Fush-shilat ayat 37
ِﱠِا
اﻟﺸِﮫ ِﱠﻤ ْﺲ ُ و َ اﻟ ْ ﻘ َﻤ َ ﺮ ُ ﻻ ﺗ َﺴ ْ ﺠ ُ ﺪ ُوا ﻟ ِﻠﺸ ﱠ ﻤ ْﺲ ِ و َ ﻻ ﻟ ِﻠ ْ ﻘ َﻤ َﺮ ِ و َ اﺳ ْ ﺠ ُ ﺪ ُوا اﻟﻠ ﱠ ﯿِْيﻞ ُﺧ َوﻠ َﻘ َاﻟﻨﮭ ﱠو َﮭُﻦ ﱠَﺎﻣر ُِﻦ ْو َآﯾ َﺎﺗ ﻟ ﱠﺬ ْ ُون َِن ْ ﻛ ُﻨ ْﺘ ُﻢ إ ِ ﯾﱠﺎه ُ ﺗ َﻌ ْ ﺒُﺪ إ
Artinya dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.
Islam mengajarkan bahwa orang tidak boleh menyembah selain pada Allah SWT, sebagai kaum muslim harus waspada mengenai hal seperti ini. Benda adalah tetap benda, apakan itu berwujud batu ataukah yang lainnya tetap saja sama. Kesemuanya itu tidak mungkin mengandung kekuatan ghaib. F.Kualitas Keimanan 1.Pengertian Kualitas Keimanan Kualitas:”baik buruknya suatu benda”. ( WJS. Poerwadarminta, 2006;621). Keimanan: “keyakinan, ketetapan hati dan keteguhan hati”. ( WJS. Poerwadarminta, 2006:439). “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi.” (QS al-Hajj:11).
îpuZ÷FÏù çm÷Ft/$|¹ r&÷b Î)ur (¾ÏmÎ/ ¨b r'yJ ôÛ $#îŽöyz ¼çmt/$|¹ r&÷b Î*sù (7$ öym 4’n?tã ©! $#߉ ç7÷ètƒ ` tB Ĩ $¨Z9$#z` ÏBur
ÇÊÊÈ ßûüÎ7ßJ ø9$#ãb #uŽô£ ã‚ ø9$#uqèd y7 Ï9ºsŒ 4notÅz Fy $#ur $u‹÷R‘‰ 9$#uŽÅ£ yz ¾ÏmÎgô_ ur 4’n?tã |= n=s)R$# Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi[980]; Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang[981]. rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
Pernyataan Allah tersebut menggugah kita sebagai hamba-hambaNya untuk senantiasa memahami posisi diri: sedang dalam keadaan berimankah atau masih berada di tepi. Orang yang berada di tepi ini tak lain adalah orang yang mengaku beriman kepada Allah tetapi tidak dengan penuh keyakinan. Tanda-tandanya, jika memperoleh kebaikan, tetaplah ia dalam keadaan demikian. Kebaikan-kebaikan
tersebut tidak membuatnya tergugah untuk meningkatkan keimanan atau rasa syukur kepada Allah. Yang perlu diingat, orang yang berada dalam keadaan demikian sangat labil jiwanya. Sehingga, Allah mengingatkan, “Jika orang tersebut ditimpa suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang” (QS al-Hajj: 11), atau kembalinya ia kepada kekafiran . Tanda-tanda yang disebutkan Allah di atas kiranya sudah cukup jelas dan mungkin tidak sedikit dilakukan oleh sebahagian kita. Kita tidak menyadari kalau sedang menikmati kebaikan-kebaikan yang diberikan Allah, sehingga semua itu jarang disyukuri dengan mempertebal keimanan kepadaNya. Sedangkan ketika sedikit merasa terjepit, segala cara yang dilarang dan bahkan mengundang laknat Allah, dilakukan, tak terkecuali melakukan syirik. Keadaan kita yang demikian sesungguhnya merugikan diri kita sendiri. Sebagaimana peringatan Allah, “Rugilah ia (yang demikian itu) di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata (QS al-Hajj: 11).
2). Faktor-faktor yang menurunkan kadar keimanan .
a) Bodoh terhadap ilmu syar’i
Ilmu adalah sumber dari segala kebaikan, maka sebaliknya bahwa kebodohan adalah sumber dari keburukan. Orang yang bodoh akan mudah tejatuh ke dalam jurang kekufuran dan kesesatan.
b) Mengerjakan amal-amal maksiat
Sebagaimana telah disebutkan bahwa iman bertambah dengan melakukan ketaatan, maka iman pun akan berkurang dengan perbuatan maksiat dan dosa, karena dosa adalah kotoran yang akan mengotori hati orang yang beriman.
c) Mengikuti seruan-seruan syaithon.
Syaithan telah berjanji akan menyesatkan bani adam, maka dia akan berusaha memalingkan mereka dari segala bentuk ketaatan. Allah berfirman menceritakan perkataan iblis,
öN Ík‰É‰ ÷ƒr& Èû÷üt/ .` ÏiB O ßg¨Yu‹Ï?Uy §N èO ÇÊÏÈ tLìÉ)tFó¡ ãKø9$#y7 sÛ ºuŽÅÀ öN çlm; ¨b y‰ ãèø%V{ ‘ ÏZoK÷ƒuqøî r&!$yJ Î6sù tA $s% ÇÊÐÈ šú
ïÌÅ3 »x© öN èd tsVø.r&߉ ÅgrB Ÿw ur (öN ÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ ` tã ur öN ÍkÈ]»yJ ÷ƒr&ô` tã ur öN ÎgÏÿù=yz ô` ÏBur
Artinya : “Iblis menjawab: ‘Karena engkau telah menyesatkan aku pasti aku akan menghalangi mereka dari jalanMu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur .’” ( QS. Al-A’raf : 16-17 ) d) Bergaul dengan teman-teman yang jelek
Merupakan tabiat manusia bahwa dia akan meniru dan mengikuti teman atau kerabat dekatnya, maka apabila yang menjadi tamannya adalah seorang yang buruk perangainya maka niscaya dia akan menjadi sepaerti temannya itu. (http : //dzikra.com/kiat-meningkatkan-keimanan, di unduh pada tanggal 3 maret 2012)
3). Faktor-faktor yang menaikkan kadar iman
b) Mempelajari ilmu syar’i
Keutamaan mempelajari ilmu syar’i sangatlah banyak diantaranya adalah Allah akan mengangkat derajat seorang mu’min yang berilmu melebihi orang yang tidak memiliki ilmu. Sebagaiman yang Allah firmankan,
(öN ä3 s9 ª! $#Ëx |¡ øÿtƒ (#qßs |¡ øù$sù ħ Î=»yf yJ ø9$# † Îû(#qßs ¡ xÿs? öN ä3 s9 Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ) (#þqãZtB#uä tûïÏ%©!$# $pkš‰r'¯»tƒ 4;M »y_ u‘yŠ zO ù=Ïèø9$# (#qè?ré& tûïÏ%©!$#ur öN ä3 ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# ª! $# Æì sùötƒ (#râ“à± S$sù (#râ“à± S$# Ÿ@ ŠÏ% #sŒÎ)ur ÇÊÊÈ ×ŽÎ7yz tb qè=yJ ÷ès? $yJ Î/ ª! $#ur Artinya, “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” ( QS. Al-Mujadilah : 11 ) Apabila seseorang menguasai ilmi syar’I maka dia akan mengetahui hal-hal yang dicintai Allah dan yang dibenci Allah, dan mengetahui hal-hal yang dapat mendekatkan dia kepada Allah serta hal-hal yang dapat menambah keimanannya.
c) Memperbanyak membaca Alquran dan men-tadabburi-nya. Allah menurunkan Alquran sebagai rahmat dan penerang untuk hamba-Nya. Allah berfirman,
ÇËÒÈ É= »t6ø9F{ $#(#qä9'ré&t©.x‹ tFuŠÏ9ur ¾ÏmÏG»tƒ#uä (#ÿrã/£‰ u‹Ïj9 Ô8 t»t6ãB y7 ø‹s9Î)çm»oYø9t“Rr&ë= »tGÏ. Artinya: “Kitab Alquran yang kami turunkan kepadamu yang penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang memiliki akal dapat mengambil pelajaran.” (QS. Shad: 29 )
Barang siapa yang mentadabburi ayat-ayat Allah dia akan mengetahui besarnya kekuasaan dan keagungan Allah sehingga imannya pun akan bertambah.
d) Memahami nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.
Jika seseorang memahami dengan benar indahnya nama-nama Allah dan sempurnanya sifat-sifat-Nya maka kecintaannya kepada Allah dan pengharapannya kepada-Nya akan bertambah, sehingga dia akan semakin khusyu’ dalam melaksanakan ibadah.
e) Menghayati perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan menghayati kehidupan Rasulullah kita mengetahui bagaimana semangat beliau dalam menyampaikan risalah Allah walaupun banyaknya rintangan yang dihadapinya,
sehingga kitapun dapat
mengambil pelajaran darinya untuk
meningkatkan iman kita.
f) Menghayati keagungan-keagungan syari’at islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan syariat-Nya dengan segala kesempurnaan, tidak ada cacat padanya, Jika seorang mu’min manghayati hal ini maka ia akan mengetahu bahwa Allah tidaklah menurunkan syariatNya untuk menyusahkan hamba-Nya. Maka jika hal ini telah diketahui maka hendaknya bagi setiap muslim bersemangat dalam beramal dengan ikhlas.
g) Mentadabburi ciptaan-ciptaan Allah.
Jika kita perhatikan makhluk-makhluk ciptaan Allah baik dari yang paling besar sampai yang terkecil, niscaya kita akan mendapatkan hal-hal yang sungguh menakjubkan. Lihatlah matahari, betapa cahayanya begitu terang menyinari alam ini. Tidak berhenti sampai disitu saja, perhatikanlah betapa banyak manfaat dari sinar matahari ini yang kalau kita mau jabarkan maka sungguh tak terhingga jumlahnya. Lalu bagaimana matahari tersebut tidak pernah redup walau sehari saja, tidak seperti lampu yang lama-kelamaan akan berkurang fungsionalitasnya. Mataharipun selalu terbit dari tempatnya, dan tidak seharipun terbit dari arah yang berlawanan. Inilah matahari yang merupakan makhluk Allah yang sering kita konsumsi nikmatnya, akan tetapi kita jarang memperhatikannya secara detail. Dan makhluk Allah sungguh banyak tidak terbatas matahari saja, maka banyak pula hal-hal yang mengagumkan dibalik penciptaan-Nya tersebut, yang pada akhirnya kita harus jujur bahwa Sang Pencipta segala makhluk-makhluk itu pasti Maha Agung Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sudah selayaknya ini menjadi sarana kita untuk menambah keimanan kita pada-Nya
h) Bersemangat dalam mengamalkan amal-amal shalih dengan ikhlas.
Karena sesungguhnya setiap amal shalih yang dikerjakan oleh seorang mu’min dengan ikhlas akan menambah keimanannya, karena iman bertambah dengan banyaknya amal ketaatan yang dilakukan seorang mu’min. Oleh karena itu, suatu keharusan bagi seorang mu’min untuk berusaha mengikhlaskan niatnya dan bersungguh sungguh dalam beramal.
i) Bergaul dengan orang-orang shalih.
Tidak diragukan lagi bahwa berteman dengan orang-orang yang shalih adalah sebab meningkatnya iman seseorang karena di dalam bergaul dengan mereka seseorang akan sering mendapatkan nasehat dan peringatan yang bermanfaat untuk dirinya. (http : //dzikra.com/kiat-meningkatkan-keimanan, di unduh pada tanggal 3 maret 2012)
G. Hubungan Kebudayaan Dinamisme dan Kualitas Keimanan Agama diperlukan dalam kehidupan manusia untuk memberi arah kesadaran agar etika keberbudaya lebih bermakna dan memiliki inspirasi yang substansif. Sementara itu agama juga memerlukan medium berbudaya. Agama eksis dalam kehidupan manusia, sebab agama hanya
bisa diwujudkan secara nyata dalam
belantara kehidupan budaya manusia (Thoha Hamim, 2007 : 135 ). Agama-agama itu ada sebagai institusionalisasi dari pengalaman iman kepada Allah. Sehingga agama merupakan sebuah perwujudan system keimanan yang terorganisir. Dalam kodratnya manusia sesungguhnya mempunyai kebebasan untuk memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan pribadinya. Allah menegaskan dalam al- Qur’an bahwa Allah menawarkan pada manusia
untuk memilih jalan iman atau jalan kufur. Jika
di sini Allah jelas
mengatakan seperti itu maka jelas bahwa percaya dan yakin pada benda yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib atau menganut musyrik.
ajaran dinamisme adalah
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A.Gambaran Umum Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 1. Lokasi Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Lokasi penelitian mengenai kepercayaan dinamisme adalah di dusun Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2012. Terdiri dari 4 rukun tetangga dengan jumlah jiwa 1456 jiwa ( berdasarkan data terakhir 2007). Luas wilayah dusun mlilir adalah 132.456 m² degan batasan batasan sebagai berikut : Sebelah timur
:
Berbatasan dengan desa Baran kecamatan Ambarawa.
Sebelah barat
:
Berbatasan dengan desa Duren kecamatan Bandungan.
Sebelah utara
:
Berbatasan dengan desa Blater kecamatan Bandungan.
Sebelah selatan
:
Berbatasan dengan desa Baran kecamatan Ambarawa.
2. Keadaan Masyarakat Desa Mlilir Kondisi Desa Mlilir yang begitu subur membuat sebagian besar masyarakat di Desa Mlilir berprofesi sebagai petani sayur mayur. Menurut perhitungan persentase keadaan penduduknya, 67 % adalah petani sayur mayur. Kemudian untuk masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang 17% yaitu terdiri dari pedagang sayur dan pedagang sembako di pasar. Petani terdiri dari kalangan orang tua dan untuk kalangan pemuda mereka sebagian besar memilih kerja di pabrik sekitar dengan prosentasenya adalah 12%. 4% terdiri dari PNS, wiraswasta dan yang lainnya.
Penghasilan mereka tidak menentu karena mata pencaharian terutama petani mereka sangat mengandalkan cuaca tiap musim kemarau mereka menanam sayur sayuran walaupun hanya 3% saja, desa Mlilir kondisi kehidupannya masih relatif murah. Mereka kebanyakan tiap hari mengkonsumsi sayuran yang mereka tanam.. 3. Objek Penelitian Masyarakat desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang terutama Rt 03 RW IV yang beragama Islam yang sudah mempunyai KK tersendiri berjumlah 60 orang. 4.Fasilitas Desa Mlilir Fasilitas yang bisa didapatkan di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan kabupaten Semarang adalah sebagi berikut : a. PAUD Mawar Sari b. RA Mlilir c. SDN Mlilir c. Pondok Pesantren d. Layanan Kesehatan Desa atau POLINDES 5. Kegiatan di Desa Mlilir Kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Mlilir adalah sebagai berikut : a. Jamaah Pengajian ibu-ibu malam Senin. Jamaah pengajian ibu-ibu di sini dibagi menjadi 2 kelompok, karena jumlah jamaahnya sangat banyak. Akan tetapi setiap pelaksanaanya dilakukan serentak yaitu setelah sholat maghrib.
b. Jamaah Pengajian rutin Bapak-bapak malam Selasa. Jamaah ini hanya terdiri dari 1 kelompok saja karena jumlah jamaah yang ikut sedikit. Sebagian besar jamaahnya ikut dalam jamaah pengajian manaqib. Dan jadwal untuk jamaah ini adalah setiap hari Senin, malam Selasa setelah sholat isya’. c. Jamaah manaqib bapak-bapak. Beranggota hampir 2 kali jumlah jamaah pengajian malam Selasa. Jadwalnya adalah setiap malam Kamis. d. Jamaah Yasinan Pemuda malam Jum’at. Jamaah ini terdiri dari pemuda yang belum menikah sampai orang dewasa laki-laki yang sudah menikah akan tetapi masih muda atau di kategorikan belum tua. Tujuan dari diselenggarakan pengajian ini untuk memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi pemuda masyarakat Desa Mlilir agar tidak melakukan tindakan atau perbuatan yang bisa merugikan dinya sendiri atau orang lain. Misalnya adalah minum-minuman keras. e. Pelatihan Rebana tiap malam Rabu 2 minggu sekali Kegiatan ini dikhususkan untuk bapak-bapak yang berminat saja, dan untuk pelaksanaannya adalah pada pukul 20:00 pada setiap hari Selasa dan dilaksanakan 2 minggu sekali karena pelatihan ini membutuhkan tempat. f. Pengajian selapanan tiap Jum’at Legi. Pengajian selapan ini diambilkan dana dari masjid karena pelaksanaan pengajian ini adalah di masjid desa Mlilir. Pengajian ini juga mengundang penceramah dari luar dan pengajian ini berlaku bagi siapa saja yang akan mengikutinya.
g. Tahtimul Qu’an tiap malam Jum’at. Di samping mempunyai tujuan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, tahtimul qur’an juga bertujuan untuk menggalang dana dari masyarakat untuk menambah kas masjid di Desa Mlilir karena masih dalam tahap pembangungan. Setiap 1 nama orang yang sudah meninggal didoakan , maka di kenai biaya Rp 1000,-. h. Posyandu setiap tanggal 16 tiap bulannya. Bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memeriksakan atau berobat secara gratis di POSYANDU ini. Bukan hanya itu, di tempat ini khususnya bayi sampai balita di data dengan baik kesehatannya. POSYANDU ini dilakukan setiap tanggal 16 di tempat Pak Kadus (Kepala Dusun) i. Kerja bakti setiap 2 minggu sekali. Dilakukan guna membersihkan lingkungan sekitar masing-masing agar terjaga dengan baik. Jika memang sangat di perlukan maka tidak hanya 2 minggu sekali tetapi juga bisa 1 minggu sekali.
6. Struktur Pengurus Desa Mlilir SUSUNAN PERANGKAT DESA MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG 2012
Kepala Desa
: Syamsul Choiri
Sekretaris Desa
: Wiwik Irianti
Kadus Mlilir
: Sutiyo
Kadus Kauman
: Abdul Wahid
Kadus Jurang Belik
: Jamhari
Kadus Karang Talun : Hartanto Kadus Prampelan
: Agus Pramono
Kaoordinator desa
: Zumiyati, Catur Budi Wismarwatiningsih dan Jumuali
TABEL 1 Daftar nama-nama KK NO
NAMA
UMUR
1
Aminuddin
41 Tahun
2
Arisman
42 Tahun
3
Budi Pramono
51 Tahun
4
Budiyono
55 Tahun
5
Cipto Mugiyono
84 Tahun
6
Gampang
37 Tahun
7
Hadi Sunyoto
55 Tahun
8
Heriyanto
30 Tahun
9
Idris
52 Tahun
10
Imam Prasetyo
30 Tahun
11
Isroni
37 Tahun
12
Istoharoh
41 Tahun
13
Jasmu
60 Tahun
14
Jumadi
63 Tahun
15
Kamso
75 Tahun
16
Kasiro
55 Tahun
17
Kasiyadi
45 Tahun
18
Kasmadi
56 Tahun
19
Kasmuri
67 Tahun
20
Komari
66 Tahun
21
Kusrin
50 Tahun
22
M. Zahri
40 Tahun
23
Mariono
29 Tahun
24
Marmen
57 Tahun
25
Marto Isan
71 Tahun
26
Marwoto
53 Tahun
27
Mulyati
67 Tahun
28
Muriah
39 Tahun
29
Nur Abidin
53 Tahun
30
Parwo
58 Tahun
31
Riwayadi
52 Tahun
32
Rofiq Wismono
31 Tahun
33
Ruswanto
43 Tahun
34
Sadari
32 Tahun
35
Sarmin
46 Tahun
36
Sholahuddin
30 Tahun
37
Singgih Edi Widodo
43 Tahun
38
Sislani
33 Tahun
39
Slamet Paiden
53 Tahun
40
Subari
61 Tahun
41
Sugeng
41 tahun
42
Sulewo
52 Tahun
43
Sulimin
64 Tahun
44
Surowo
34 Tahun
45
Sutarno
47 Tahun
46
Sutiyo
57 Tahun
47
Sutoyo
50 Tahun
48
Suwardi
61 Tahun
49
Toat Sanjaya
48 Tahun
50
Trisnadi
64 Tahun
51
Tumbbar
77 Tahun
52
Untung Raharjo
55 Tahun
53
Wakidi
57 Tahun
54
Wakidi
37 Tahun
55
Warno
65 Tahun
56
Wartono
50 tahun
57
Wicara
34 Tahun
58
Widi atmoko
28 Tahun
59
Yahrodin
67 Tahun
60
Yasmin
57 Tahun
B.Penyajian Data
1. Jawaban Angket Kebudayaan Dinamisme TABEL II Jawaban Mengenai Kebudayaan Dinamisme
Jawaban No Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
A 4 2 1 4 1 2 2 2 1 1 0 1 3 3 2 3 1 3 3 4 3 4 2 2 2 5 2 3
B 4 8 6 3 3 6 6 5 7 5 4 5 4 3 4 6 4 2 5 4 3 4 5 5 5 2 5 2
Nilai
C 2 0 3 3 6 2 2 3 2 4 6 4 3 4 4 1 5 5 2 2 4 2 3 3 3 3 3 5
A 3 12 6 3 12 3 6 6 6 3 3 0 3 9 9 6 9 3 9 9 12 9 12 6 6 6 15 6 9
B 2 8 16 12 6 6 12 12 10 14 10 8 10 8 6 8 12 8 4 10 8 6 8 10 10 10 4 10 4
C 1 2 0 3 3 6 2 2 3 2 4 6 4 3 4 4 1 5 5 2 2 4 2 3 3 3 3 3 5
Jml 22 22 18 21 15 20 20 19 19 17 14 17 20 19 18 22 16 18 21 22 19 22 19 19 19 22 19 18
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 2 3 5 2 3 3 2 2 1 4 5 0 4 1 1 2 3 4 2 2 3 4 2 1 1 1 3 2 2 2 2
1 5 6 2 3 4 6 5 6 2 3 2 8 1 7 5 5 4 4 6 2 5 3 7 5 5 5 3 5 2 5 5
5 3 1 3 5 3 1 3 2 7 3 3 2 5 2 4 3 3 2 2 6 2 3 1 4 4 4 4 3 6 3 3
12 6 9 15 6 9 9 6 6 3 12 15 0 12 3 3 6 9 12 6 6 9 12 6 3 3 3 9 6 6 6 6
2 10 12 4 6 8 12 10 12 4 6 4 16 10 14 10 10 8 8 12 4 10 6 14 10 10 10 6 10 4 10 10
5 3 1 3 5 3 1 3 2 7 3 3 2 1 2 4 3 3 2 2 6 2 3 1 4 4 4 4 3 6 3 3
19 19 22 22 17 20 22 19 20 14 21 22 18 19 19 17 19 20 22 20 16 21 21 21 17 17 17 19 19 16 19 19
2 .Kualitas Keimanan masyarakat Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang TABEL III Jawaban angket Kualitas Keimanan No A
B
C
3
2
1
JML
5 4 5 2 1 3 2 4 2 1 1 4 3 2 1 3 2 2 4 1 1 2 3 2 5 5 1 2 1 2 2 4 3
1 3 4 4 6 2 4 4 3 7 4 3 4 5 4 3 4 5 3 7 5 3 3 5 3 3 4 3 6 4 5 2 4
4 3 1 4 3 5 4 2 5 2 5 3 3 3 5 4 4 3 3 2 4 5 4 3 2 2 5 5 3 6 3 4 3
15 12 15 6 3 9 6 12 6 3 3 12 9 6 3 9 6 6 12 3 3 6 9 6 15 15 3 6 3 6 6 12 9
2 6 8 8 12 4 8 8 6 14 8 6 8 10 8 6 8 10 6 14 10 6 6 10 6 6 8 6 12 8 10 4 8
4 3 1 4 3 5 4 2 5 2 5 3 3 3 5 4 4 3 3 2 4 5 4 3 2 2 5 5 3 6 3 4 3
21 21 24 18 18 18 18 22 17 19 16 21 20 19 16 19 18 19 21 19 17 17 19 19 23 23 16 17 18 20 19 20 20
Respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 4 2 3
5 5 2 2 3 5 6 3 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 2 6 5 3 2 6 4
3 3 6 5 3 1 2 5 4 3 5 3 3 3 4 5 3 4 3 5 5 1 4 5 4 2 3
6 6 6 9 12 12 6 6 9 9 3 9 6 6 6 6 6 6 6 3 9 9 3 6 12 6 9
10 10 4 4 6 10 12 6 6 8 8 8 10 10 8 6 10 8 10 8 4 12 10 6 4 12 8
3 3 6 5 3 1 2 5 4 3 5 3 3 3 4 5 3 4 3 5 5 1 4 5 4 2 3
19 19 16 18 21 23 20 17 19 20 16 20 19 19 18 17 19 18 19 16 18 22 17 17 20 20 20
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah yang di ambil selanjutnya adalah menganalisis data. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari pokok permasalahan yang di tanyakan. Adapun tujuan penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan dalam bab pendahuluan yaitu : 1. Untuk mengetahui perilaku budaya dinamisme di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2012. 2. Untuk Mengetahui kualitas keimanan masyarakat di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2012. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perilaku budaya dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2012. A. Analisis Data tentang Kebudayaan Dinamisme Analisis yang pertama adalah tentang kebudayaan dinamisme. Data ini di peroleh dari hasil penyebaran angket yang terdiri dari 10
pertanyaan, masing-
masing pertanyaan disediakan 4 alternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut : 1. Alternatif Jawaban A dengan nilai 3 2. Alternatif Jawaban B dengan nilai 2 3. Alternatif Jawaban C dengan nilai 1
TABEL IV Jawaban angket Kebudayaan Dinamisme Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2012 No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Res
A
B
C
3
2
1
Jml
1
3
2
1
2
2
3
3
2
3
1
1
8
2
16
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
8
0
22
3
3
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
6
3
18
4
2
1
2
1
2
1
2
3
3
2
2
5
3
19
5
1
2
1
2
1
1
1
3
2
1
1
3
6
15
6
2
3
1
2
2
2
3
2
2
1
2
6
2
20
7
1
2
2
2
3
1
3
1
2
2
2
6
2
20
8
3
2
1
3
2
2
1
2
1
2
2
5
3
19
9
2
1
2
2
2
2
2
3
1
2
1
7
2
19
10
1
1
2
2
2
1
3
2
2
1
1
5
4
17
11
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
0
4
6
14
12
2
3
1
1
2
2
1
1
2
2
1
5
4
17
13
3
2
2
1
3
3
2
1
2
1
3
4
3
20
14
1
1
3
2
1
3
3
2
1
2
3
3
4
19
15
2
2
3
2
1
2
1
3
1
1
2
4
4
18
16
1
3
2
2
3
3
2
2
2
2
9
6
1
22
17
2
2
1
1
3
1
1
1
2
2
1
4
5
16
18
3
1
1
1
2
1
3
2
3
1
3
2
5
18
19
3
2
1
2
3
2
2
3
2
1
3
5
2
21
20
3
3
2
1
3
3
2
2
1
2
4
4
2
22
21
2
2
3
2
3
1
1
1
1
3
3
3
4
19
22
2
1
1
1
3
1
1
2
1
3
2
3
5
17
23
1
2
1
2
3
2
1
3
2
2
2
5
3
19
24
1
2
1
2
3
3
2
1
2
2
2
5
3
19
25
1
2
3
1
2
2
3
2
2
1
2
5
3
19
26
3
3
2
3
3
1
1
3
1
2
15
4
3
22
27
3
3
1
2
1
2
2
2
1
2
2
5
3
19
28
3
3
1
3
1
1
3
2
1
2
3
2
5
18
29
3
1
1
3
2
1
3
1
3
1
4
1
5
19
30
2
2
3
2
3
1
1
1
2
2
2
5
3
19
31
2
3
2
2
3
3
2
2
2
1
3
6
1
22
32
3
2
3
1
3
3
2
3
1
1
5
2
3
22
33
1
1
2
2
3
3
1
2
1
1
2
3
5
17
34
3
2
3
2
2
3
1
1
2
1
3
4
3
20
35
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
6
1
22
36
2
1
2
1
2
2
1
3
3
2
2
5
3
19
37
1
2
2
2
1
3
2
2
2
3
2
6
2
20
38
2
1
1
1
1
1
2
1
1
3
1
2
7
14
39
3
3
2
1
2
3
1
2
1
3
4
3
3
21
40
3
2
3
1
3
3
1
3
1
2
5
2
3
22
41
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
0
8
2
18
42
1
1
1
3
3
1
2
1
3
3
4
1
5
19
43
2
1
2
2
2
2
3
2
1
2
1
7
2
19
44
1
1
2
3
1
2
2
2
1
2
1
5
4
17
45
1
2
2
3
2
2
1
3
2
1
2
5
3
19
46
1
3
1
3
2
1
2
2
2
3
3
4
3
20
47
1
3
3
3
1
3
2
2
2
2
12
8
2
22
48
2
2
3
2
2
3
1
2
1
2
2
6
2
20
49
3
3
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
6
16
50
2
3
2
1
2
2
2
1
3
3
3
5
2
21
51
3
1
2
1
1
3
3
2
1
3
4
3
3
21
52
3
2
2
1
2
2
3
2
1
2
2
7
1
21
53
3
2
1
2
1
1
2
2
1
2
1
5
4
17
54
2
2
2
3
1
2
1
1
1
2
1
5
4
17
55
1
2
2
1
2
3
1
1
2
2
1
5
4
17
56
3
3
2
2
1
1
1
2
3
1
3
3
4
19
57
3
2
3
1
1
2
2
1
2
2
6
10
3
19
58
1
1
1
1
1
1
3
2
3
2
2
2
6
16
59
2
2
2
2
1
2
1
1
3
3
2
5
3
19
60
1
1
2
3
2
2
1
2
3
2
2
5
3
19
1. Mencari interval Kebudayaan Dinamisme dari data di atas. Dapat di ketahui bahwa
nilai
tertinggi adalah 22 dan nilai terendah adalah 14 Kemudian di
intervalkan sebagai berikut : I = (xt – xr)+ 1 Ki Keterangan : I
= interval ideal
Xt
= Nilai tertinggi ideal
Xr
= Nilai terendah ideal
Ki
= Kelas Interval I= (22- 14)+1 3 = 8 +1 3 =3 Kemudian di masukkan kedalam tabel untuk mengetahui kebudayaan
dinamisme. TABEL V Interval Kebudayaan Dinamisme di Desa Mlilir Nilai Interval
Jumlah Responden
Nilai nominal
14-16
6
Rendah
17-19
32
Sedang
20-22
22
Tinggi
2. Mencari Prosentase masing-masing kategori Kategori Rendah
Kategori Sedang
=
6 x 100% 60
=
10 %
= 32 x 100% 60
Kategori Tinggi
=
53,33%
=
22x 100 % 60
=
33,66%
Prosentase kebudayaan Dinamisme di Desa Mlilir No
Kebudayaan
Frekuensi
Presentase
Dinamisme 1
Rendah
6
10%
2
Sedang
32
53.33%
3
Tinggi
22
33,66 %
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kebudayaan dinamisme di Desa Mlilir yang masih tinggi berti sangat percaya terhadap kebudayaan dinamisme adalah sebanyak 33,66 %, dan mayoritas penduduk yang sedang atau antara percaya tak percaya adalah sebanyak 53.33%. dan yang rendah kepercayaannya adalah 10%
B. Analisis Data tentang Kualitas Keimanan Masyarakat TABEL VI Jawaban angket kualitas keimanan di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 2012 No resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3
3 1 2 3 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3 3
1 2 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 2 3 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 1 1
3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 2 1 1 2 3 3
1 2 2 1 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 1 1 2 2 1 1 2 3 3 2
3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2
2 3 2 1 2 1 1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 1 3
1 2 3 1 2 3 1 1 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 2 3 3 2 1
3 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 3
1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 3 2 3 2
A 3 5 4 5 2 1 3 2 4 2 1 1 4 3 2 1 3 2 2 4 1 1 2 3 2 5 5
B 2 1 3 4 4 6 2 4 4 3 7 4 3 4 5 4 3 4 5 3 7 5 3 3 5 3 3
C 1 4 3 1 4 3 5 4 2 5 2 5 3 3 3 5 4 4 3 3 2 4 5 4 3 2 2
Jml 21 21 24 18 18 18 18 22 17 19 16 21 20 19 16 19 18 19 21 19 17 17 19 19 23 23
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
2 1 2 1 1 2 3 3 2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 3 3 1 1 1 2 3
2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 3
1 3 2 1 2 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2
1 3 1 1 2 3 3 2 1 1 1 2 3 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 1
1 1 1 2 3 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 3 3 2 3 2 2 1 2 1
1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2
1 1 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 1 1 1 2 2
2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 4 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2
1 2 1 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 4 2 3
4 3 6 4 5 2 4 5 5 2 2 3 5 6 3 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 2 6 5 3 2 6 4
5 5 3 6 3 4 3 3 3 6 5 3 1 2 5 4 3 5 3 3 3 4 5 3 4 3 5 5 1 4 5 4 2 3
16 17 18 20 19 20 20 19 19 16 18 21 23 20 17 19 20 16 20 19 19 18 17 19 18 19 16 18 22 17 17 20 20 20
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah : 1. Mencari interval kualitas keimanan. Dari data di atas dapat di ketahui bahwa nilai tertinggi adalah 24 dan nilai terendah adalah 16 kemudian diintervalkan dengan rumus : I = (xt – xr)+ 1 Ki Keterangan : I
= Interval ideal
Xt
= Nilai tertinggi
Xr
= Nilai terendah
Ki
= Kelas Interval
I= ( 24-16) + 1 3 I= 8+1 3 I= 9 3 I= 3
Kemudian dimasukkan kedalam tabel untuk mengetahui kualitas keimanan. TABEL VII Interval kualitas keimanan di Desa Mlilir Nilai Interval
Jumlah Responden
Nilai nominal
16-18
24
Tinggi
19-21
30
Sedang
22-24
6
Rendah
2. Mencari Prosentase masing-masing kategori Kategori Tinggi
= 24 x 100% 60 = 40 %
Kategori Sedang
= 30 x 100% 60 = 50 %
Kategori Rendah
= 6 x 100 % 60 = 10 %
Prosentase Kualitas Keimanan di Desa Mlilir No
Kualitas
Frekuensi
Presentase
Keimanan 1
Tinggi
24
40 %
2
Sedang
30
50 %
3
Rendah
6
10 %
Dari perhitungan di atas dapat di ketahui bahwa Kualitas Keimanan di Desa Mlilir masih sedang yaitu 50 % karena termasuk kategori sedang, sedangkan kategori tinggi adalah sebesar 40 % dan kategori rendah sebesar 10 %. C. Analisis
Data
tentang
Kepercayaan
Dinamisme
dengan
Kualitas
Keimanan masyarakat di desa Mlilir Analilis yang ketiga adalah mengenai pengaruh kebudayaan dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupatan Semarang tahun 2012, dalam penyajian data pada bab ini dan di korelasikakan dalam tabel koefisien kolerasi dimana kebudayaan dinamisme sebagai variable X dan kualitas keimanan sebagai Y. untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel berikut ini : TABEL VII No
X
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
22 22 18 19 15 20 20 19 19 17 14 17 20 19 18 22 16 18 21
21 21 24 18 18 18 18 22 17 19 16 21 20 19 16 19 18 19 21
20 22 19 21 19 17 22 17 17 23 19 19 24 19 19 25 19 23 26 22 23 27 19 16 28 18 17 29 19 18 30 19 20 31 22 19 32 22 20 33 17 20 34 20 19 35 22 19 36 19 16 37 20 18 38 14 21 39 21 23 40 22 20 41 18 17 42 19 19 43 19 20 44 17 16 45 19 20 46 20 19 47 22 19 48 20 18 49 16 17 50 21 19 51 21 18 52 21 19 53 17 16 54 17 18 55 17 22 56 19 17 57 19 17 58 16 20 59 19 20 60 19 20 Untuk Melakukan analisis tentang pengaruh kebudayaan dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun 2012, maka penulis menggunakan teknik analisa statistik, dalam hal ini penulis menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut : r xy =
nS XY - SX SY nSX² - ( SX )² n SY² - ( SY )²
Keterangan
:
R
: koefisien korelasi antara X dan Y
X
: variable pertama kepercayaan dinamisme di Desa Mlilir
Y
: variable kedua kualitas keimanan masyarakat Desa Mlilir
XY
: perkalian antara X dan Y
N
: jumlah responden
TABEL VIII Tabel Kerja Product Moment Koefisien Kolerasi Pengaruh Kebudayaan Dinamisme Terhadap Kualitas Keimanan Masyarakat Di Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang No
X
Y
X²
Y²
X.Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
22 22 18 19 15 20 20 19 19 17
21 21 24 18 18 18 18 22 17 19
484 484 324 361 225 400 400 361 361 289
441 441 576 324 324 324 324 484 289 361
462 462 432 342 270 360 360 418 323 323
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
14 17 20 19 18 22 16 18 21 22 19 17 19 19 19 16 19 18 19 19 22 22 17 20 22 19 20 14 21 22 18 19 19 17 19 20 22 20 16 21 21 21 17 17
16 21 20 19 16 19 18 19 21 19 17 17 19 19 23 23 16 17 18 20 19 20 20 19 19 16 18 21 23 20 17 19 20 16 20 19 19 18 17 19 18 19 16 18
196 289 400 361 324 484 256 324 441 484 361 289 361 361 361 256 361 324 361 361 484 484 289 400 484 361 400 196 441 484 324 361 361 289 361 400 484 400 256 441 441 441 289 289
256 441 400 361 256 361 324 361 441 361 289 289 361 361 529 529 256 289 324 400 361 400 400 361 361 256 324 441 529 400 289 361 400 256 400 361 361 324 289 361 324 361 256 324
224 357 400 361 288 418 288 342 441 418 323 289 361 361 437 368 304 306 342 380 418 440 340 380 418 304 360 294 483 440 306 361 380 272 380 380 418 360 272 399 378 399 272 306
55 56 57 58 59 60 Jml
17 19 19 16 19 19 1137
22 17 17 20 20 20 1139
289 361 484 256 361 361 21916
484 289 289 400 400 400 21839
374 323 323 320 380 380 21620
Dengan melihat tabel di atas maka dengan rumus kolerasi product moment dapat secara langsung di gunakan . Adapun perhitungannya sebagai berikut : r xy =
nS XY - SX SY nSX² - ( SX )² n SY² - ( SY )²
r xy =
60 (21620) - (1137) (1139) 60 (21916) (1137)² 60 (21839) (1139)²
=
=
1297200 - 1295043 1314960 1292769
1310340 1297321
2157 1141,8
= 1,889
C. Analisis Uji Hipotesis Setelah data di analisis dengan menggunakan tehnik kolerasi product moment, di peroleh nilai rxy = 1,889 kemudian dibandingkan dengan tabel r product moment n = 60. Pada taraf signifikan 5 % adalah signifikan 1 % adalah 0.330
0,254 , pada taraf
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa hal-hal sebagai berikut : 1.Tingkat perilaku budaya
dinamisme ditunjukkan oleh kondisi
variable X yakni ; kebudayaan dinamisme sangat bervariasi yaitu, kebudayaan dinamisme pada kategori tinggi adalah sebesar 9 responden atau sebesar 22 %, pada kategori sedang adalah sebesar 36,66 responden atau sebesar 53.33 % , pada kategori rendah adalah sebesar 6 responden atau sebesar 10 %. 2. Tingkat Kualitas keimanan Masyarakat ditunjukkan oleh variable Y yakni ; Kualitas keimanan sangat bervariasi yaitu kualitas keimanan pada kategori tinggi adalah sebesar 24 responden atau sebesar 40 %, pada kategori sedang adalah sebesar 30 responden atau sebesar 50 %, pada kategori rendah adalah sebesar 6 responden atau sebesar 10 %. 3. Hasil Uji hipotesis Pengaruh Variable X terhadap Variable nilai Y. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, di ketahui nilai antara kolerasi X dan Y adalah sebesar 1,889. Setelah dikonsultasikan dengan tabel harga, pada tahap signifikasi 5 % yaitu 0.254 dan pada taraf signifikasi 1 %. Yaitu 0. 330. jadi, nilai Rxy lebih tinggi di bandingkan dengan taraf signifikasi. Jadi dengan demikian hipotesi berbunyi “ ada pengaruh perilaku budaya dinamisme terhadap kualitas keimanan masyarakat di desa Mlilir, Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang tahun 2012” terbukti yang berarti tinggi rendahnya perilaku budaya dinamisme, berpengaruh terhadap
kualitas
keimanan.
B. Saran-saran
2. Mengingat peran orang tua sangat penting bagi perkembangan spiritual anak, maka hendaknya orang tua selalu mengawasi
dan lebih proaktif dalam
membantu meningkatkan keimanan anak. 3. Masyarakat harus lebih berfikir secara logis dan menggunakan logika, agar cara pandang mengenai dinamisme berkurang. 4. Masyarakat harus ikut serta dalam kegiatan keagamaan, sebagai sarana untuk mempertebal keimanan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta 2. Beatty, Andrew.2001. Variasi Agama di Jawa. Jakarta : Raja Grafindo Persada 3. Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM 4. Hamim, Thoha. 2007. Resolusi Konflik Islam Indonesia. Salakan Baru : PT LKIS Pelangi Aksara 5. Http : //dzikra.com/kiat-meningkatkan-keimanan 6. Http : // definisi pengertian.com/2011/pengertian. 7. Notowidagdo. 2002. Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Alqur’an dan Hadits. Jakarta : Raja Grafindo Persada 8. Masrisingarimbun, Effendi Sofyan.1983. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta : Rasma Agung 9. Poerdarminta,WJS. 2006. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta 10. Simuh. 2003. Sufisme Jawa. Bandung : Bentang 11. Undang- undang Dasar pasal 29 ayat 2