PENGARUH TEMPAT PANTI MANDI UAP BANDUNGAN TERHADAP MOBILITAS SOSIAL MASYARAKAT KELURAHAN BANDUNGAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh : WIWIT ARIYANI NIM : 152007015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012 i
LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH TEMPAT PANTI MANDI UAP BANDUNGAN TERHADAP MOBILITAS SOSIAL MASYARAKAT KELURAHAN BANDUNGAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
Disusun Oleh : WIWIT ARIYANI 152007015 SKRIPSI
Telah diujioleh Tim Penguji pada Hari Rabu 6 Juni 2012 Nama
Tanda Tangan
Tanggal
.........................
.....................
.........................
.....................
.........................
....................
1. Drs.Tri Widiarto, M.Pd Pembimbing I / Penguji 2. Dra.Emy Wuryani, M.Hum Pembimbing II / Penguji 3. Wahyu Purwiyastuti, S.S, M.Hum Penguji
Mengetahui
Sunardi, S.Pd, M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si Dekan FKIP-UKSW
ii
iii
MOTTO
Jangan takut untuk mengambil suatu langkah besar bila memang itu diperlukan. Kita takkan bisa meloncati sebuah jurang dengan dua lompatan kecil.
Whoever is capable of not minding what others say, is a man on the path to wisdom. You no longer take insults seriously, therefore you are ready for the next step. (Paulo Coelho)
PERSEMBAHAN “Untuk Ayahku Suparman, Ibuku Sulastiya dan Kakakku SulistyaTersayang”
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan serta dukungan berbagai pihak, baik secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada : 1. Ayah dan Ibuku, kakakku yang selalu mendukung penulis baik itu materiil maupun spirituil dalam penulisan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Tri Widiarto M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk membimbing penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dra. Emy Wuryani, M.Hum, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan skripsi ini. 4. Bapak Sunardi, S. Pd, M.Pd, selaku kepala sekaligus dosen Program Studi Sejarah FKIP-UKSW, yang telah membekali pengetahuan dan dorongan selama penulis belajar dan menyusun skripsi ini. 5. Bapak Drs. A.H Naiola, M.A, selaku dosen program studi sejarah yang telah membekali pengetahuan dan dorongan selama penulis belajar dan penyusunan skripsi ini. 6. Ibu Wahyu Purwiyastuti, S. S, M.Hum, selaku dosen Program Studi Sejarah yang telah membekali pengetahuan dan dorongan selama penulis belajar dan penyusunan skripsi ini. 7. Sahabat spesialku Yosaphat Sigit Kurniawan, yang telah membantu menyediakan sarana serta dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi. 8. Sahabatku Herning Wahyuningtyas serta teman-teman angkatan 20072008 yang lain yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.
v
Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan, saran-saran dari berbagai pihak akan penulis terima dengan senang hati.
Salatiga, 06 Juni2012
Penulis
vi
ABSTRAKSI Wiwit Ariyani, 152007015, 2012, Pengaruh Tempat Panti Mandi Uap Bandungan Terhadap Mobilitas Sosial Masyarakat Kelurahan Bandungan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Skripsi : Program Studi Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Pembimbing I: Drs. Tri Widiarto, M.Pd Pembimbing II: Dra. Emy Wuryani, M.Hum. Prostitusi yang ada di Bandungan termasuk jenis pelacuran terselubung, namun sekarang ini sudah diakui dan dilindungi oleh pihak berwenang. Namun tidak ada peraturan yang secara ketat mengatur praktek pelacuran itu, maka pada perkembangannya keadaan ini memberikan dampak yang lebih dalam masyarakat, yakni berkaitan dengan longgarnya norma hubungan antar jenis. Hal ini terbukti bahwa banyak kasus para pelacur yang masih bersuami dan mendapat ijin dari suami untuk bekerja sebagai pelacur, serta banyaknya kasus kumpul kebo. Pengaruh tempat Panti Mandi Uap Bandungan terhadap mobilitas sosial masyarakat kelurahan Bandungan perlu untuk ditelitikarenaingin mengungkap praktek pelacuran yang berlangsung di Panti Mandi akibat adanya dorongan atau faktor dari segi ekonomipada masyarakat pedesaan yang berpengaruh terhadap mobilitas sosial di sekitarnya. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, observasi dan wawancara secara langsung peneliti menemukanbahwa banyak pihak yang ikut berperan di dalamnya. Pengaruh yang dirasakan oleh para pelacur, germo, juga para mucikari yang bekerja di jaringan prostitusi ini mampu memberi nilai ekonomi lebih bagi mereka. Dari munculnya praktek prostitusi di Panti Mandi Uap ini mampu merubah status sosial golongan mereka yang tadinya rendah menjadi lebih tinggi kedudukannya. Seperti yang diungkapkan oleh E, sebelum ia menjadi pelacur, kondisi rumahnya sangat memprihatinkan, karena terbuat dari bambu. Setelah empat tahun menjadi anak buah germo sedikit demi sedikit keadaan rumah tangganya berubah, begitu pula dengan kondisi Germo P, J dan K sebagai pengeola panti mandi uap yang semakin lama semakin lebih baik kondisi kehidupannya dengan jumlah pelanggan yang semakin bertambah dan materi yang tercukupi. Kemajuan ini juga dirasakan oleh calo atau mucikari yang memperoleh keuntungan dari hasil ia bekerja dengan para germo yang pekerjaannya menjamin keamanan dan mencarikan langganan bagi para pelacur yang belum laku. Ini sebagai bukti prostitusi pada Panti Mandi Uap berdampak besar dalam perubahan atau mobilitas sosial masyarakat di Bandungan. Kata Kunci : Panti Mandi Uap, Prostitusi, Mobilitas Sosial
vii
ABSTRACT
Wiwit Ariyani, 152007015, 2012, Influence of Steam Bath Parlor To Social Mobility Society of Bandungan of District of Bandungan of Sub-Province Semarang, Thesis for a History Departement Faculty of Pedagogy and Teacher Training, Satya Wacana Christian University, Salatiga.Counselor I : Drs. Tri Widiarto, M.Pd Counselor II : Dra. Emy Wuryani, M.Hum. Prostitution of exist in Bandungan is including prostitution type under cover, but now already recognize and protected by the government. But no rules who that prostitution practical, so on the regress give some effect related to its diffuse is relation norm of between type. This matter is proven by that many case of all prostitute which still have husband to and get the permission from husband to work as prostitute, and also to the number of case live in sin. The influence ofSteam Bath Parlor Bandungan against social mobility societies District Bandungan need to uncover the practices examined, for want of prostitution that take place to the lack of encouragement or factor in terms of economy in rural communities that affect social mobility in surroundings. By using the method of the study library, observation and interviews directly, researcher found that the many people who contributed in it. Influence felt by the prostitute, Pimp, as well as the pimps who are working in prostitution networks is able to provide more economic value to them. From the emergence of prostitution in The steam bath is capable of changing the social status of those who used the low became higher ranking bishops. As revealed by E, before she became a prostitute, her condition was very poor, because it is made of bamboo. After four years of being a courtier pimp little by little the State bylaws changed, so did the condition of Pimp c, J and K as the pengeola orphanages steam bath which is getting increasingly better conditions of life to the number of customers that are growing and material that is awarded. Progress is also perceived by touts or pimps who have benefited from the proceeds he worked with the pimp's work is ensuring security and by raising subscriptions for the prostitutes who have not been successful. This as evidence of prostitution in Steam Bath Parlor have a major impact on social mobility or changes in society Bandungan Key Words : Steam Bath Parlor, Prostitution, Social Mobility
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ......................................................
ii
PERNYATAAN ............................................................................................
iii
LEMBAR PRIBADI MOTTO .......................................................................
iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................
v
ABSTRAKSI .................................................................................................
vi
ABSTRACT ...................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan ............................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
6
BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Prostitusi ..........................................................................
7
B. Sejarah Prostitusi di Indonesia ...........................................................
8
C. Penyebab Timbulnya Prostitusi .........................................................
11
D. Motif-motif yang Melatar belakangi Prostitusi ..................................
12
E. Jenis-jenis Prostitusi ...........................................................................
13
F. Mobilitas Sosial .................................................................................
15
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ................................................................................
24
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ...........................................................
24
C. Data dan Sumber Data .......................................................................
25
D. Tekhnik Pengumpulan Data ...............................................................
25
ix
E. Validitas Data .....................................................................................
26
F. Teknik Analisis Data ..........................................................................
27
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Praktek Pelacuran ...................................................................
29
1. Lokasi Pelacuran ..........................................................................
29
2. Praktek Pelacuran .........................................................................
29
2.1 Pelacuran yang Berlangsung Di Bandungan ..........................
30
2.2 Peran Serta Calo/ Mucikari Dalam Praktek Pelacuran ..........
32
3. Nama-Nama Germo .....................................................................
33
3.1 Germo J ..................................................................................
33
3.2 Germo K .................................................................................
33
3.3 Germo P .................................................................................
33
B. Pelacur di Bandungan ........................................................................
33
Data Umum Mengenai Pelacur di Bandungan ...................................
33
1. Umur Pelacur .........................................................................
33
2. Pendidikan Pelacur .................................................................
34
3. Status Perkawinan ..................................................................
35
C. Sistem Pelayanan Dan Tarif Pelacur di Bandungan ..........................
36
1. Pelayanan Pelacuran di Panti Mandi Uap atau Rumah Germo ....
37
2. Jam-Jam Dan Hari Kerja Pelacur .................................................
42
3. Tingkatan Pelacur ........................................................................
42
4. Tarif Germo K ..............................................................................
43
5. Tarif Germo J dan Germo P .........................................................
44
6. Pelacur Panggilan Dan Tarifnya ..................................................
47
D. Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Berkembangnya Pelacur di Bandungan .........................................................................................
48
1. Faktor Pembangunan Sarana Wisata ...........................................
49
2. Faktor Ekonomi ...........................................................................
50
3. Kurangnya Persepsi Tentang Kesucian Perkawinan ....................
52
4. Kurangnya Penghayatan Terhadap Ajaran Agama ......................
53
5. Faktor Kejiwaan ...........................................................................
56
x
E. Sikap dan Pandangan Masyarakat Terhadap Keberadaan Pelacur ....
59
1. Sikap dan Pandangan Pemerintah dan Masyarakat .....................
59
2. Sikap dan Pandangan dari Pusat Kesehatan Masyarakat .............
60
3. Sikap dan Pandangan Dari Pemuda .............................................
60
4. Sikap dan Pandangan Orang Tua, Suami, dan Keluarga .............
61
F. Pengaruh Tempat Panti Mandi Uap Terhadap Mobilitas Sosial Masyarakat Kelurahan Bandungan ....................................................
64
1. Pengaruh Terhadap Nilai Kesucian Perkawinan ..........................
67
2. Pengaruh Terhadap Anak-anak dan Remaja ................................
68
3. Pengaruh Pelacuran Terhadap Kesehatan ....................................
70
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................
72
B. Saran ..................................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
77
LAMPIRAN – LAMPIRAN .........................................................................
80
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Lokasi Penelitian ................................................................................80 2. Data Monografi Desa .................................................................................81 3. Daftar Pertanyaan .......................................................................................84 4. Pedoman Wawancara .................................................................................86
xii
DAFTAR TABEL dan GRAFIK
Tabel 1 ( Umur Pelacur ) …………………....................................................34 Tabel 2 ( Pendidikan Pelacur ) ……………....…………………................... 35 Tabel 3 ( Status Perkawinan Pelacur ) ……………………….….................. 35 Tabel 4 ( Pembagian Bayaran Antara Pelacur dan Germo ) …….................. 43 Tabel 5 ( Tarif Pelacur Berdasarkan Kelas )……………………................... 44 Tabel 6 (Pembagian Bayaran Antara Germo, Pelacur, dan Calo ) ................. 45 Grafik 1 (Perubahan Sosial Vertikal Naik Masyarakat Bandungan ) ............ 67
xiii