Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 1- 10
PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS SOSIAL ACEH Muttaqin1, Mukhlis Yunus2, M. Shabri Abd. Majid 3 1)
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study is to determine (1) whether the internal motivation, external motivation employee performance and employee productivity Social Service of Aceh has been going well (2) the effect of internal motivation and external motivation either simultaneously or partially on employee productivity (3) the influence internal motivation and external motivation either simultaneously or partially on the performance of the organization, (4) the effect of labor productivity on the performance of society together, (5) whether the work productivity mediates the influence of internal motivation and external motivation either simultaneously or partially on the performance of the organization Social Service Aceh. Location of the research done at the Department of Social Aceh, the number of respondents 121people employees, where the sampling technique is done with simple random sampling technique to select a sample that regardless of background or status of the respondents. The results showed that internal motivation, external motivation employee performance and employee productivity Social Service of Aceh has been going well, the internal motivation and external motivation simultaneous or partial effect on employee productivity, internal motivation and external motivation simultaneously or in partial effect on organizational performance, the results also showed that labor productivity affect the performance of the organization, as well as the internal motivation and external motivation affects organizational performance through employee productivity Social Service Aceh. Keywords: Internal Motivation, External Motivation, Productivity and Organization Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah motivasi internal, motivasi eksternal kinerja pegawai dan produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh sudah berjalan dengan baik (2) pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal baik secara simultan maupun parsial terhadap produktivitas kerja pegawai (3) pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi, (4) pengaruh produktivitas kerja terhadap kinerja orgnisasi, (5) apakah produktivitas kerja memediasi pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. Lokasi penelitian di lakukan pada Dinas Sosial Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 121orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling yaitu memilih sampel tanpa membedakan latar belakang atau status dari responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi internal, motivasi eksternal kinerja pegawai dan produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh sudah berjalan dengan baik, Motivasi internal, dan motivasi eksternal secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai, motivasi internal, dan motivasi eksternal secara simultan maupun secara secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi, serta motivasi internal, dan motivasi eksternal berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh Kata kunci : Motivasi Internal, Motivasi Eksternal, Produktivitas dan Kinerja Organisasi
1-
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tergantung pada aspek sumber daya manusia.
PENDAHULUAN
Dinas Sosial Aceh merupakan salah
Faktor sumber daya manusia ini merupakan
lembaga vertikal pada Pemerintahan Aceh,
elemen yang harus diperhatikan oleh Dinas
dimana dalam melaksanakan kegiatannya selalu
Sosial Aceh, terutama bila mengingat bahwa
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
era perdagangan bebas akan segera dimulai,
ditetapkan sebelumnya. Adapun tujuan yang
pada tahun 2015, dimana iklim kompetisi yang
ingin dicapai oleh Dinas Sosial Aceh yaitu
dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini memaksa
untuk menangani berbagai masalah sosial di
setiap organisasi harus dapat bekerja dengan
masyarakat Aceh, memenuhi kebutuhan dasar
lebih efisien, efektif dan produktif. Jadi
hidup dan mewujudkan taraf kesejahteraan
pegawai Dinas Sosial Aceh dapat dipandang
sosial dengan mengedepankan inisiatif dan
sebagai faktor penentu karena di tangan mereka
peran
memanfaatkan
segala inovasi akan di realisir dalam upaya
potensi dan sumber-sumber sosial tempat dan
mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan
lingkungannya. Namun dalam kenyataannya
fungsi dan tugas pokok Dinas Sosial Aceh.
aktif
masyarakat,
tujuan yang telah ditetapkan tersebut belum
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang
dapat terlaksana dengan baik, sehingga terjadi
diemban oleh Dinas Sosial Aceh, maka
banyak keluhan dalam masyarakat, terutama
diharapkan bahwa Dinas Sosial Aceh dapat
berkenaan kehidupan sosial di masyarakat.
memberikan andil positif terhadap semua
Dimana misi yang ingin dicapai oleh Dinas
kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya,
Sosial
setiap pegawai diharapkan memiliki motivasi
Aceh
produktivitas
dalam kerja
meningkatkan dengan
kerja yang tinggi, disiplin kerja, memiliki
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial
kompetensi, serta memiliki tingkat pendidikan
yang berkualitas, adil dan terjangkau dalam
yang
rangka
meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.
meningkatkan
Penyandang
Masalah
adalah
taraf
kesejahteraan
Kesejahteraan
memadai
sehingga
nantinya
akan
sosial
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan
(PMKS) di Provinsi Aceh serta meningkatkan
produktivitas kerja pegawai adalah dengan
pelayanan kesejahteraan sosial, transparan dan
meningkatkan
akuntabel menuju masyarakat Aceh yang
merupakan hal yang sangat penting untuk
berkesejahteraan sosial.
diperhatikan oleh pihak manajemen bila mereka
Satu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan
berbagai
aktivitas
di
dalam
menginginkan memberikan
motivasi
kerja.
setiap
Motivasi
pegawai
kontribusi
positif
dapat terhadap
organisasi dalam mencapai tujuan bukan hanya
pencapaian tujuan Dinas Sosial Aceh.. Karena
tergantung pada pada keunggulan teknologi,
dengan
dana operasi yang tersedia, sarana ataupun
memiliki
prasarana
melaksanakan
yang
dimiliki,
melainkan
juga
motivasi,
seorang
semangat tugas
pegawai
akan
tinggi
dalam
yang yang
dibebankan
Volume 3, No. 2, Mei 2014
-2
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepadanya. Tanpa motivasi, seorang pegawai
dengan memberikan reward. Agar pengaruh
tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar
reward dapat digunakan secara maksimal,
atau bahkan melampaui standar karena apa
manajer perlu, menghormati keberagaman dan
yang menjadi motif dan motivasinya dalam
perbedaan individu, Secara jelas memahami apa
bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang
yang orang lain inginkan dari suatu pekerjaan
pegawai memiliki kemampuan operasional
dan mengalokasikan rewards untuk memuaskan
yang baik bila tidak memiliki motivasi dalam
kebutuhan individu dan organisasi.
bekerja, hasil akhir dari pekerjaannya tidak akan memuaskan. Tidak
Mengingat pentingnya motivasi, maka wujud perhatian pihak manajemen mengenai
optimalnya
kinerja
organisasi
masalah motivasi pegawai dalam bekerja ialah
Dinas Sosial Aceh disebabkan oleh rendahnya
melakukan
motivasi kerja pegawai baik motivasi internal
motivasi pada pegawai di perusahaan melalui
dan eksternal yang dimiliki oleh pegawai.
serangkaian usaha tertentu sesuai dengan
Rendahnya motivasi internal yang disebabkan
kebijakan
oleh rendahnya dorongan untuk melakukan
pegawai dalam bekerja akan tetap terjaga.
tindakan yang berasal dari dalam diri pegawai
Untuk
bersangkutan, sedangkan motivasi eksternal
organisasi harus mengetahui motif dan motivasi
merupakan motivasi yang berfungsi dengan
yang diinginkan oleh para pegawai. Satu hal
adanya faktor dorongan dari luar individu
yang harus dipahami bahwa orang mau bekerja
Motivasi yang timbul dalam diri seorang
karena mereka ingin memenuhi kebutuhannya,
pegawai diharapkan akan menjadi dorongan
baik
yang
untuk
kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi
melakukan suatu pekerjaan dalam rangka
atau non materi, kebutuhan fisik maupun
memenuhi
rohaniah.
kuat
bagi
seorang
keinginan
atau
pegawai
kebutuhannya,
terutama keinginan untuk bekerja menjadi lebih baik lagi.
dengan
organisasi, memotivasi
kebutuhan
Dalam
sehingga pegawai,
yang
suatu
jalan
disadari
organisasi
memberi
motivasi pimpinan
maupun
perlu
memperhatikan tentang produktivitas kerja, agar
Untuk memotivasi orang lain, kita dapat memberi
usaha
penghargaan,
sasaran yang ingin dicapai terlaksana dengan baik
menghargai,
sesuai dengan yang direncanakan. Jika suatu
menciptakan pekerjaan yang lebih menarik,
organisasi tidak mencapai produktivitas kerja sesuai
menjadi
memberi
dengan yang direncanakan, maka organisasi
tantangan, serta menolong tapi tidak melakukan
tersebut belum mampu mengarahkan anggota
sesuatu bagi orang lain yang sebenarnya dapat
organisasinya sehingga organisasi akan sulit
dilakukan oleh dirinya sendiri.
berkembang.
pendengar
yang
baik,
Salah satu hal yang dapat dilakukan manajer untuk memotivasi bawahannya adalah 3-
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KAJIAN KEPUSTAKAAN
pula sebagai tingkat pencapaian hasil atau
Kinerja Organisasi
degree of accomplishment. Dalam konteks ini,
Beberapa
pakar
manajemen
kinerja harus menggambarkan hasil, bukan
memberikan definisi kinerja organisasi secara
kemampuan, cara atau perilaku. Mungkin
berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal
kemampuan, cara atau perilaku menentukan
ini seperti diutarakan oleh Wibowo (2009:4),
atau
bahwa
ketercapaian, tetapi bukan menjadi bagian dari
kinerja
ilmu
organisasi
merupakan
implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber
daya
kemampuan,
manusia
yang
kompetensi,
kepentingan.
Kinerja
ditunjukkan
oleh
memiliki
motivasi organisasi
bagaimana
dan juga proses
berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian kinerja organisasi menurut pendapat
(Ambar,
kombinasi
dari
2003:74)
kemampuan,
merupakan usaha
dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja organisasi merupakan gabungan dari kemampuan pegawai dalam mencapai tujuan bersama yaitu tujuan organisasi. Sedangkan konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishment (Keban, 2004). Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sejalan
dengan
perkembangan
modernisasi sistem manajemen,kinerja tidak semata dinilai dari sisi personal atau pegawai saja; tetapi kinerja secara umum harus diartikan
mempengaruhi
hasil
atau
tingkat
hasil tersebut. Produktivitas Pegawai Menurut
Sinungan
(2003:12),
produktivitas adalah suatu pandangan antara hasil keluaran (output) dan masukan (input). Arti yang luas bahwa produktivitas sebagai tingkatan
efisiensi
barang-barang
dan
atau
memproduksikan
jasa.
Produktivitas
mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap
sumber-sumber
dalam
memproduksikan barang-barang. Menurut
Simanjuntak
(2000:23),
memberikan pengertian tentang produktivitas, yaitu mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hasil yang dicapai besoknya juga harus lebih baik dan meningkat atau lebih banyak dari yang diperoleh hari ini. Whitmore
dalam
Sedarmayanti
(2001:12) menegaskan bahwa Produktivitas sebagai ukuran atas penggunaan sumber daya dalam
suatu
organisasi
yang
biasanya
dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Sedarmayanti (2001:12) menyebutkan produktivitas individu
kerja
merupakan
menunjukkan perbandingan
Volume 3, No. 2, Mei 2014
bahwa dari -4
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala efektivitas keluaran (pencapaian untuk kerja
harus menyangkut; pendidikan dan latihan,
maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan
seleksi
(tenaga
dimiliki dan disiplin kerja.
kerja)
yang
mencakup
kuantitas,
kualitas dalam waktu tertentu. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluarannya yang merupakan indikator daripada kinerja karyawan dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai produktivitas
yang
tinggi
dalam
suatu
organisasi. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah performance atau
appraisal
penilaian
kinerja
yang
merupakan suatu penggambaran sistematis tentang individu atau kelompok yang berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan dalam suatu pekerjaan sebagai bentuk evaluasi bagi individu yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan
organisasinya. Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input. Output merupakan keluaran, baik yang berbentuk barang maupun jasa. Sedangkan input adalah masukan, yang meliputi tenaga kerja, modal kerja, dan satuan waktu kerja. Di samping itu perlu dipertimbangkan kelebihan tenaga kerja disatu pihak dan kekurangan ketrampilan dipihak lain, tingkat pendidikan menentukan ketrampilan untuk dipekerjakan dalam suatu perusahaan. Untuk mendapatkan kesinambungan antara jumlah tenaga kerja dan ketrampilan, diperlukan model, metode dan tehnik pengukuran. Hal tersebut 5-
Volume 3, No. 2, Mei 2014
dan
penempatan,
bakat
yang
Motivasi Motivasi merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memberi daya, arah dan memelihara tingkah laku yang bersangkutan. Dalam kehidupan kita seharihari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada
para
karyawan,
sehingga
mereka
bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa. Menurut Saydam (2006:325). "motivasi merupakan
suatu
mencerminkan
proses interaksi
psikologis
yang
antara
sikap,
kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang". Menurut Robbins (2006:530), motivasi adalah "kerelaan untuk mengarahkan segenap upaya untuk mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu". Motivasi merupakan proses psikologis yang berlangsung dalam interaksi antar kepribadian yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan sebagai manusia. Dari proses ini dihasilkan dorongan (motif) berupa kehendak. Kemauan dan keinginan untuk bertindak atau berbuat melalui pengambilan keputusan. Menurut Hasibuan (2006:95), motivasi adalah
"pemberian
daya
penggerak
yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala daya upaya untuk
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mencapai kepuasan". Sedangkan pengertian
seseorang menyusun motivasi internal orang
kerja adalah "sejumlah aktivitas fisik dan
tersebut.
mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan".
pribadinya
dengan
pandangan,
yang
Dari berbagai pengertian motivasi dan
Kekuatan
ini
mempengaruhi
menentukan menurut
berbagai
giliran
untuk
pengertian kerja di atas, dapat disimpulkan
memimpin tingkah laku dalam situasi yang
bahwa pada dasarnya motivasi kerja adalah
khusus.
suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dalam
rangka
memenuhi
keinginan
atau
kebutuhannya, baik yang dipengaruhi oleh faktor intern maupun faktor ekstern organisasi. Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang
dapat
menggerakkan
mendorong, dan
mengaktifkan,
mengarahkan
perilaku
seseorang. Dengan kata lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai, Prabu dan Martoyo (2003). Motivasi ada dalam diri manusia terdorong oleh karena adanya keinginan untuk hidup, keinginan untuk memiliki sesuatu, keinginan akan kekuasaan dan keinginan akan adanya pengakuan. Menurut Handoko (2001), jika di lihat atas dasar fungsinya motivasi terbagi atas: (1) motivasi internal dan (2) motivasi eksternal. Motivasi internal yaitu motivasi yang berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar, dalam diri individu sudah ada suatu dorongan untuk melakukan tindakan. Motivasi eksternal yaitu motivasi yang berfungsi dengan adanya faktor dorongan dari luar individu.
kebutuhan,
Teori
motivasi
eksternal
meliputi
kekuatan yang ada diluar diri individu seperti halnya meliputi
faktor pengendalian oleh manajer hal-hal
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan seperti upah/gaji, keadaan kerja, kebijaksanaan dan pekerjaan yang mengandung penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab. METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data akurat dan dapat diuji kebenarannya serta keterangan yang mendukung penulisankarya akhir ini, maka penulis mengadakan penelitian yaitu pada Dinas Sosial Aceh, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah motivasi internal dan eksternal
produktivitas
pegawai
kinerja
organisasi Dinas Sosial Aceh. Teknik Pengumpulan Data Guna mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan penelitian ini, maka pengumpulan
data
dilakukan
melalui
penyebaran kuisioner yaitu pengumpulan data yang terdiri dari daftar pertanyaan kepada
Motivasi Internal Bebagai
Motivasi Eksternal
keinginan
dan
pegawai Dinas Sosial Aceh.
harapan yang terdapat di dalam diri pribadi Volume 3, No. 2, Mei 2014
-6
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala X2 = Motivasi Eksternal
Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
ρ = Koefisien jalur ε1, danε2
= Structural error
adalah analisis jalur (path analysis). Asumsiasumsi standar yang harus dipenuhi sebelum
HASIL PEMBAHASAN
membangun model path analysis antara lain:
Pengaruh Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Organisasi Dinas Sosial Aceh
(1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi
Hasil
normal; (5) tidak ada multikolinierriti; dan (6)
penelitian
secara
simultan
semua variable terukur, minimal dalam skala
menyebutkan bahwa variabel motivasi internal
interval.
dan motivasi eksternal berpengaruh signifikan
Model jalur sesuai dengan kerangka
terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas
pemikiran dapat diilustrasikan pada gambar 1
Sosial Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung >
berikut ini:
Ftabel (27,602 > 3,073) pada tingkat signifikansi 1%.
X1 PZ1 X1 rX2
PYZ
Y
X1
X2
Motivasi Internal secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Sosial Aceh
PY X1
PZ1 PY X2 X2
ε 1
Z
Nilai koefisien motivasi internal sebesar ε
2
Gambar 1. Diagram Jalur
Berdasarkan Gambar 1 maka dapat dirumuskan tiga persamaa analisis jalur untuk menjawab semua tujuan penelitian ini sebagai
0,238, artinya setiap peningkatan motivasi internal
meningkatkan
jalur substruktur 1 adalah: Y = ρZX1 + ρZX2 + ε1.................... (1) Z = ρYX1 + ρYX2 + ρYZ+ε2........ (2) dimana: Y = Produktivitas Kerja
7-
1
satuan,
produktivitas
maka
kerja
akan
pegawai
sebanyak 0,238 pada satuan skala likert. Motivasi eksternal secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Sosial Aceh
berikut: Persamaan matematis untuk diagram
sebanyak
Motivasi koefisien
eksternal
sebesar
0,435,
diperoleh
nilai
artinya
setiap
peningkatan motivasi eksternal sebanyak 1 satuan, maka
akan
meningkatkan kinerja
pegawai sebanyak 0,435 pada satuan skala likert. Adapun sub struktur untuk persamaan 1
Z = Kinerja Organisasi
pengaruh
X1 = Motivasi Internal
eksternal teradap produktivitas kerja pegawai
Volume 3, No. 2, Mei 2014
motivasi
internal
dan
motivasi
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dinas Sosial Aceh adalah sebagai berikut: Z = 0,238X1 + 0,435X2 + ε1
juga dapat ditunjukkan pada gambar 2
Adapun sub struktur untuk persamaan 1 pengaruh
motivasi
internal
Berdasarkan uraian pengaruh antar variabel
dan
sebagai berikut:
motivasi
eksternal teradap produktivitas kerja pegawai
0, 565
kerja
pegawai
0,69 2
Y
Z
0485
0,435
10,564 = 0,436
X
Hasil penelitian secara simultan variabel motivasi internal, motivasi eksternal serta
0,427
0,238
Motivasi internal dan motivasi eksternal secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh
produktivitas
1
Dinas Sosial Aceh adalah sebagai berikut: Z = 0,238X1 + 0,435X2 + ε1
e= 1-0,319 = 0,681
X
2
Gambar 2. Hasil Estimasi Jalur Sub Struktur 2
berpengaruh
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dijelaskan
signifikan terhadap kinerja Dinas Sosial Aceh.
persamaan sub struktur 2 dalam penelitian ini
Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (76,270
adalah:
> 3,073) pada tingkat signifikansi 1%.
Z = 0,238X1 + 0,435X2
Motivasi internal secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh
Y = 0,427X1 + 0,485X2 + 0,692Z
Berdasarkan persamaan analisis jalur di
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
atas dapat dilihat bahwa variabel motivasi
motivasi internal diperoleh nilai koefisien
internal, motivasi eksternal dan produktivitas
sebesar 0,427, artinya setiap peningkatan
kerja
motivasi internal sebanyak 1 satuan, maka akan
berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas
meningkatkan kenaikan produktivitas kerja
Sosial
pegawai sebesar 0,427 pada satuan skala likert.
simultan dari ketiga variabel ini dapat dilihat
Motivasi eksternal secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh. Kemudian motivasi eksternal diperoleh
pegawai Aceh.
secara
Besarnya
bersama-sama pengaruh
secara
dari nilai koefisien determinasinya, yaitu sebesar 0,564. Ini berarti bahwa sebesar 56,4% perubahan kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel
nilai koefisien sebesar 0,485, artinya setiap
motivasi
internal,
motivasi
eksternal
dan
peningkatan motivasi eksternal sebanyak 1
motivaisi kerja sedangkan selebihnya sebesar
satuan, maka akan meningkatkan kenaikan
0,436 (43,6%) dijelaskan oleh faktor selain
produktivitas kerja pegawai sebanyak 0,485
motivasi internal serta motivasi eksternal.
pada satuan skala likert.
Volume 3, No. 2, Mei 2014
-8
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KESIMPULAN DAN SARAN
organisasi berkaitan dengan peningkatan
Kesimpulan
produktivitas kerja maupun peningkatan
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh.
motivasi internal, motivasi eksternal kinerja
3. Motivasi internal, dan motivasi eksternal
pegawai dan produktivitas kerja pegawai
menjadi salah satu faktor yang dapat
Dinas Sosial Aceh sudah berjalan dengan
dijadikan indikator bagi pimpinan baik
baik.
secara langsung maupun tidak langsung
2. Motivasi internal, dan motivasi eksternal secara
simultan
maupun
parsial
berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh.
terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai. 4. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Dinas Sosial
3. Motivasi internal, dan motivasi eksternal
Aceh, berkaitan dengan faktor motivasi
secara simultan maupun secara secara
internal, dan motivasi eksternal
parsial
diberikan oleh pimpinan dalam rangka
berpengaruh
terhadap
kinerja
organisasi Dinas Sosial Aceh.
meningkatkan
4. Produktivitas kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh, hal ini membuktikan bahwa produktivitas kerja yang
tinggi
para
pegawai
mampu
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
5. Motivasi internal, dan motivasi eksternal berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui produktivitas kerja pegawai Dinas Sosial Aceh. Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai pengaruh baik secara langsung
dan
tidak
langsung
dalam
meningkatkan produktivitas kerja pegawai maupun kinerja organisasi. 2. Motivasi internal, dan motivasi eksternal dapat menjadi referensi bagi pimpinan dalam 9-
pengambilan
kebijaksanaan
Volume 3, No. 2, Mei 2014
produktivitas
kerja
yang dan
peningkatan kinerja organisasi Dinas Sosial Aceh di masa yang akan datang. DAFTAR KEPUSTAKAAN Edi P., (2008) Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta. Ghozali, I., (2002) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo & Sudita., (2000) Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, Jogjakarta: Erlangga. Handoko, T. H., (2001) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta BPFE Hasibuan. H. M SP., (2006) Organisasi dan Motivasi, Jakarta: Bumi Aksara. Hersey, P & Kenneth B., (2005) Manajemen Prilaku Organisasi; Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Alih bahasa: Agus Dharma. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hicks dan Gullet., (2002) Manajemen Personalia, Teknik dan Konsep Modern, Diterjemahkan oleh: Agus Dharma,, Jakarta Erlangga, Edisi Ketiga. Hidayat., (2005) 8 Etos Kerja Profesional, Navigator Anda Menuju Sukses, Institut Dharma Mahardika, Jakarta. Prabu dan Martoyo., (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Keberhasilan, Jakarta, CV. Haji Masagung. Robbins, SP., (2006) Perilaku Organisasi: Konsep, Kontraversi, Aplikasi, Jakarta: PT. Prihallindo. Santoso S., (2006) SPSS Versi 10,01, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Saydam, G., (2006) Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Simanjuntak, P J. & Saifuddin., (2000) Produktivitas Kerja, Pengantar dan Ruang Lingkupnya. Jakarta, LP3ES Singgih, (2004) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.
Sinungan, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.
Soedermayanti, (2001) Tata kerja dan produktifitas kerja, Bandung: Mandor Jaya Sugiyono, (2007) Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Supardi dan Anwar., (2004) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta. Syarif, R., (2000) Produktivitas. Jakarta: Depdikbud. Umar, H., (2001) Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyosumidjo, (2003) Kepemimpian dan Motivasi, Jakarta Cetakan III, Alfabeta. Wibowo, (2009) Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 10