Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 101- 111
11 Pages
PENGARUH KETELADANAN KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN PERATURAN TERHADAP DISIPLIN DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH JAYA
1)
Aulia Sofyan1, Muhammad Adam2, M. Shabri Abd. Madjid3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
ABSTRACT: The purpose of this research is; 1) To determine the effect of exemplary leadership and simultaneous application of rules and partial to discipline officers in Aceh Jaya District Health Office; 2) To determine the effect of exemplary leadership, implementation of regulations, and discipline simultaneously and partially on the performance of officials in Aceh Jaya District Health Office: 3) To determine the effect of indirect exemplary leadership and implementation of regulations on performance through discipline officers in Aceh Jaya District Health Office. Data collection techniques in this study using data pimer the method of data collection using kuisioner that is done by distributing a list of questions (questionnaire) to the respondent, that officer Aceh Jaya District Health Office. Data analysis using path analysis model (path analisys) to examine the effect of exogenous variables to endogenous variables. Keywords: Example of leadership, the application of the regulations, the discipline and performance of Employees. Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui pengaruh keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan secara simultan dan parsial terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya; 2) Untuk mengetahui pengaruh keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan, dan disiplin pegawai secara simultan dan parsial terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya; 3) Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data pimer dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner yaitu dilakukan dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden, yaitu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Analisa data menggunakan model analisis jalur (path analisys) untuk menguji pengaruh variabelvariabel eksogen terhadap variabel endogen. Kata Kunci : Keteladanan Kepemimpinan, Penerapan Peraturan, Disiplin, dan Kinerja Pegawai. sebanyak 23 kabupaten/kota. Aceh memiliki
PENDAHULUAN Aceh
merupakan
provinsi
yang
PNS.
Yang
menyebar
di
Satuan Kerja
terletak di ujung barat Pulau Sumatera dan
Perangkat Aceh pada tahun 2012 sebanyak
sebagai batas paling barat negara Indonesia,
9010 pegawai dengan mayoritas 56,68 persen
memiliki
merupakan golongan III dan 32,17 persen
jumlah
wilayah
administrasi
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 101
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala golongan II. Sisanya sebesar 1,80 persen
penetapan jam kerja, disiplin berpakaian,
persen golongan I dan sebesar 9,34 persen
disiplin pelaksanaan pekerjaan, dan peraturan
golongan IV.
tentang apa yang dapat dan tidak dapat
Kabupaten Aceh Jaya yang terbentuk pada tanggal 22 Juli tahun 2002 merupakan
dilakukan oleh para pegawai selama dalam organisasi/instansi.
salah satu kabupaten baru di Aceh hasil
Berdasarkan latar belakang di atas,
pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat. Aceh
peneliti tertarik untuk meneliti keteladanan
Jaya memiliki wilayah administrasi terdiri dari
kepemimpinan
9 kecamatan, 21 mukim dan 172 desa, dengan
terhadap kinerja pegawai melalui disiplin yang
ibukota kabupaten terletak di Calang, yakni
penulis tuangkan dalam penelitian yang judul
suatu wilayah yang terletak di Krueng Sabee.
“Pengaruh Keteladanan Kepemimpinan Dan
dan
penerapan
peraturan
Pada penelitian awal yang dilakukan
Penerapan Peraturan Terhadap Disiplin Dan
pada Dinas kesehatan, peneliti melakukan
Dampaknya Pada Kinerja Pegawai Dinas
observasi lapangan selama seminggu. Pada
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya”.
hari senin,yang menjadi awal hari kerja terlihat tingkat kehadiran PNS lebih tinggi, hal ini
KERANGKA PENELITIAN
terlihat dari absensi PNS yang hampir penuh.
Pengaruh Keteladanan Terhadap Disiplin Kerja
Hal ini terjadi mungkin dikarenakan adanya inpeksi mendadak. Di hari selasa, Rabu dan
Teknik
Kepemimpinan
pemberian
teladan
Kamis, PNS mulai terlihat datang telat dan
kepemimpinan menurut (Syafi’ie, 2003:45)
sering duduk di warung kopi di saat jam kerja.
adalah “strategi atau cara yang dilakukan oleh
Hari Jumat, PNS mulai banyak yang tidak
pemimpin melalui pemberian keteladanan atau
hadir,
dikarenakan
contoh kepada bawahan atau pegawai”. Dari
banyaknya PNS yang bukan putra daerah
definisi tersebut dapat dipahami bahwa Teknik
sudah tidak masuk kantor lagi dan langsung
keteladanan merupakan upaya atau cara yang
pulang ke kampung halaman masing-masing.
dilaksanakan oleh pemimpin dengan tujuan
ini
kemungkinan
Fenomena ini telah menyebabkan
agar pegawai mau meniru segala perbuatan
proses administrasi tidak berjalan dengan baik.
yang dilakukannya. Dari keteladan pimpinan
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan
tersebut diharapkan bawahan atau pegawai
peningkatan kinerja para aparatur pemerintah
dapat
melalui peningkatan disiplin. Menurut Saydam
kinerjanya. Tujuan dari Keteladanaan yang
(2005:284)
sikap
diberikan oleh pemimpin selain peniruan
ketersediaan dan kerelaan seseorang untuk
pegawai terhadap perbuatan-perbuatan yang
mematuhi dan mentaati segala norma peraturan
dilakukan oleh pemimpin juga bertujuan untuk
yang berlaku di sekitarnya, termasuk dalam
meningkatkan kepercayaan yang diberikan
disiplin
merupakan
lebih
disiplin
dan
meningkatkan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 102
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala oleh pegawai, dengan adanya kepercayaan
Disiplin yang baik mencerminkan
tersebut pegawai tidak ragu-ragu lagi ketika
besarnya rasa tanggung jawab seseorang
ada ajakan untuk melakukan sesuatu.
terhadap
tugas-tugas
yang
diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, Pengaruh Penerapan Peraturan Terhadap Disiplin Kerja
semangat
kerja, dan terwujudnya
tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh Penerapan
peraturan
yang
baik
dilingkungan instansi tentunya akan membuat para pegawai instansi tersebut menjadi lebih disiplin
dalam
melaksanakan
tugasnya.
Dengan semakin disiplin seorang pegawai
karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya
Negeri Sipil (PNS) saat ini adalah dalam penegakan peraturan yang akan membuat pegawai
menjadi
disiplin.
Pelanggaran-
pelanggaran yang sering dilakukan oleh PNS menunjukkan bahwa disilplin PNS jauh dari kata baik. Hal inilah yang perlu dibuktikan bahwa penerapan peraturan yang baik akan meningkatkan
disiplin
kerja
dan
akan
Kinerja
Kinerja memiliki kaitan yang sangat erat dengan disiplin kerja karyawan. Alasan dari hal ini karena kedisiplinan meruapkan fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia (Hasibuan, 2003:193). Semakin
baik
disiplin
karyawan,
maka
semakin tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik,
sulit
bagi
organisasi
perusahaan
mencapai hasil yang optimal.
103 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
bawahannya
karyawan
dapat
dikelompokkan ke dalam: tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah. Dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai keseluruhan ‘unjuk kerja’ dari seorang karyawan. Di sini dapat diindikasikan bahwa semakin disiplin seorang karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat kinerjanya.
berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
para
tersebut mempunyai disiplin yang baik.
tentunya akan membuat kinerja semakin baik. Yang menjadi permasalahan umum Pegawai
jika
Hubungan
disiplin
dan
kinerja
merupakan suatu hal yang sinergi. Sebagai buktinya semakin tinggi disiplin seseorang dalam bekerja, maka hal tersebut akan berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan.
Seorang karyawan yang memiliki dedikasi yang baik cenderung akan melakukan tugas yang dibebankan dengan tepat waktu dan hasil yang optimal. Sehingga dari sini kita dapat melihat
kinerja
seseorang
dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan.
karyawan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Keteladanan Kepemimpinan dan Penerapan Peraturan Terhadap Kerja Pegawai Melalui Disiplin Kerja
Hipotesis Dari model penelitian yang telah digambarkan di atas, maka dikembangkan
Keteladanan
kepemimpinan
yang
diperlihatkan oleh seorang pimpinan terhadap
hipotesis penelitian ini : 1.
bawahannya, tentunya akan membuat pegawai meniru
perbuatan
yang
dilakukan
semakin
baik
pula
karyawan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 2.
yang
yang
ada.
Semakin
3.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 4.
tingkat disiplin meningkat dan tentunya akan
Kabupaten Aceh Jaya. 5.
yang optimal. Sehingga dari sini kita dapat seseorang
pengaruh
keteladanan
kinerja pegawai di Dinas Kesehatan
dipengaruhi oleh keteladanan kepemimpinan,
Kabupaten Aceh Jaya. 6.
Berdasarkan kerangka pemikiran di
Terdapat pengaruh penerapan peraturan secara parsial terhadap kinerja pegawai di
atas, maka skema dari penelitian dapat dilihat seperti Gambar 2.2. di bawah ini.
Terdapat
kepemimpinan secara parsial terhadap
karyawan
penerapan peraturan dan faktor kedisiplinan.
keteladanan
kinerja pegawai di Dinas Kesehatan
yang baik cenderung akan melakukan tugas
kinerja
pengaruh
disiplin pegawai secara simultan terhadap
Seorang karyawan yang memiliki dedikasi
melihat
Terdapat
kepemimpinan, penerapan peraturan, dan
berdampak pada peningkatan kinerja pegawai.
yang dibebankan dengan tepat waktu dan hasil
Terdapat pengaruh penerapan peraturan secara parsial terhadap disiplin pegawai di
pegawai
mengikuti peraturan yang akan membuat
keteladanan
Kabupaten Aceh Jaya.
akan membuat pegawai untuk mematuhi peraturan
pengaruh
disiplin pegawai di Dinas Kesehatan
tidak
melihat siapa yang dikenai sanksi, tentunya
Terdapat
kepemimpinan secara parsial terhadap
yang berdampak terhadap kinerja pegawai. peraturan
keteladanan
secara simultan terhadap disiplin pegawai
mengikuti segala peraturan dan disiplin kerja
Penerapan
pengaruh
kepemimpinan dan penerapan peraturan
oleh
pimpinan. Semakin baik keteladanan seorang pimpinan
Terdapat
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 7.
Terdapat
pengaruh
disiplin
pegawai
secara parsial terhadap kinerja pegawai di
X1
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Y X2
Z
8.
Terdapat
tidak
langsung
keteladanan kepemimpinan dan penerapan peraturan
Gambar 2.2. Skema penelitian
pengaruh
terhadap
kinerja
pegawai
melalui disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 104
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9.
Terdapat
pengaruh
tidak
langsung
keteladanan pimpinan terhadap kinerja
Kuesioner diantar langsung kepada responden di tempat kerja.
pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya melalui disiplin di Dinas
Skala Pengukuran Skala
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 10. Terdapat
pengaruh
tidak
langsung
penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya melalui disiplin di Dinas
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2006:86) adalah sebagai berikut
“Skala
mengukur
sikap,
Likert
digunakan
pendapat
dan
untuk persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya.
fenomena sosial.” METODELOGI PENELITIAN Operasional Variabel
Lokasi dan Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Objek penelitian ini adalah pegawai Dinas Kesehatan
endogen
adalah
variabel
operasional dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori variabel bebas (eksogen), yaitu variabel keteladanan pimpinan (X1) dan
Kabupaten Aceh Jaya.
penerapan peraturan (X2),varaiabel mediasi,
Populasi dan Sampel Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal mana yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Populasi penelitian ini adalah semua pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya berjumlah 71 orang. Karena semua populasi dijadikan sampel, maka sifat penelitian ini adalah penelitian sensus.
yaitu disiplin (Y), serta variabel bebas (endogen), yaitu kinerja pegawai (Z). Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan dengan analisa item, dimana setiap nilai yang diperoleh untuk setiap item dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel. Uji korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment, dengan syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,50 (taraf signifikansi
Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
dalam
menggunakan
data
primer
pengumpulan
data
penelitian
ini
dengan
metode
menggunakan
kuisioner
yaitu
dilakukan
dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden, yaitu pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 105 -
Variabel
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
5%) (Sugiyono, 2006:116). Pengujian
dilakukan
dengan
menggunakan teknik alfa cronbach, yaitu koefisien
keandalan
yang
menunjukkan
seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Semakin dekat alfa cronbach dengan 1,
variabel disiplin pegawai , dan variabel
semakin tinggi keandalan konsistensi internal.
keempat
yaitu
variabel
memperoleh nilai r Asumsi Klasik
kinerja
pegawai
di atas 0,5 dengan
demikian seluruh item pertanyaan dinyatakan
Uji Asumsi Klasik ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi yang
valid dan dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.
dipergunakan memenuhi asumsi regresi linear klasik. Model regresi valid bila bebas dari
Hasil Pengujian Reliabilitas
masalah asumsi klasik. Pada saat analisis
Berdasarkan hasil pengujian dapat
regresi sering muncul beberapa masalah yang
diketahui bahwa alpha untuk masing-masing
termasuk dalam pengujian asumsi klasik, yaitu
variabel yaitu variabel keteladanan pimpinan
ada
(X1), variabel penerapan peraturan (X2),
tidaknya
masalah
normalitas,
heterokedastisitas, dan multikolinieritas.
variabel disiplin pegawai (Y), dan variabel kinerja pegawai (Z) dapat disimpulkan bahwa
Analisis Jalur (Path Analisys)
variabel tersebut handal, dikarenakan semua
Analisa data menggunakan model analisis jalur (path analisys) untuk menguji pengaruh variabel-variabel eksogen terhadap variabel endogen. Struktur model analisis jalur (path analisys) dapat dilihat pada Gambar 3.1.
ε1
X1
ρ3zx1 ρ5zy
ρ1yx1 Y
ε2
keandalan memenuhi kredibilitas Cronbach Alpha sebagaimana yang jadi persyaratan oleh Sekaran dimana keandalan dalam kisaran 0,60 – 0,70 bisa diterima dan > 0,80 adalah baik. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Untuk menghasilkan data yang akurat suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas
Z
ρ2yx2 X2
variabel penelitian menunjukkan pengukuran
ρ4zx2
dari asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Hasil pengujian terhadap normalitas, multikolinearitas, Dari Gambar 3.1
Gambar 3.1. Model Struktur HASIL PEMBAHASAN
di atas, didapat formulasi dua persamaan analisis jalur sebagai berikut: Persamaan I
Hasil Pengujian Validitas Dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) dapat dilihat bahwa untuk item pernyataan variabel keteladanan pimpinan, penerapan peraturan,
Y = ρ1yX1 + ρ2yX2 + ε1
Persamaan II Z = ρ3zX1 + ρ4zX2 + ρ5zY + ε2 Keterangan persamaan : Y
= Disiplin Pegawai
Z
= Kinerja Pegawai
X1
= Keteladanan Pimpinan Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 106
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala X2
= Penerapan Peraturan
kriteria penerimaan hipotesis telah terpenuhi.
ρ 1,2,..5
= Koefisien regresi
Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat
ε1 & ε2 = Structural error Dan
heteroskedastisitas
kepercayaan 1%, maka dapat dijelaskan bahwa terhadap
keteladanan pimpinan memperoleh nilai thitung
kedua persamaan regresi menunjukkan bahwa
sebesar 5,208 dan nilai sig t sebesar 0,000,
kedua persamaan regresi tersebut terbebas dari
nilai sig t tersebut masih jauh di bawah nilai
masalah asumsi klasik.
nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas
Pengujian Hipotesis 1:
persyaratan penerimaan hipotesis.
Jika dilihat dari nilai beta bahwa dua variabel eksogen secara simultan mempunyai
Pengujian Hipotesis 3: Untuk variabel penerapan peraturan
pengaruh terhadap variabel endogen. Hal ini di tunjukkan dengan semua nilai ρ ≠ 0. Terlihat bahwa keteladanan pimpinan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ1) sebesar 0,448 yang dapat diartikan
bahwa
keteladanan
pimpinan
mempunyai pengaruh yang positif terhadap disiplin pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. Variabel penerapan peraturan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ2) sebesar 0,461 yang dapat diartikan bahwa penerapan peraturan mempunyai pengaruh yang positif terhadap disiplin pegawai Dinas Kesehatan
memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,461, berdasarkan (ρ2yx2)2 yaitu (0,461)2 maka menghasilkan nilai pengaruh sebesar 0,21 yang dapat diartikan ρ ≠ 0. Dengan demikian hipotesis penerapan peraturan berpengaruh secara parsial terhadap disiplin pegawai dapat diterima karena kaidah penerimaan hipotesis telah terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada tingkat
kepercayaan
dijelaskan
bahwa
1%,
maka
penerapan
dapat
peraturan
memperoleh nilai thitung sebesar 5,383 dan nilai sig t sebesar 0,000, nilai sig t tersebut masih
Kabupaten Aceh Jaya.
jauh di bawah nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan
Pengujian Hipotesis 2: Variabel
keteladanan
pimpinan
hipotesis.
memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,448, berdasarkan cara melihat pengaruh analisis jalur (ρ1yx1)2 yaitu (0,448)2 maka menghasilkan nilai 0,20 yang dapat diartikan bahwa ρ ≠ 0, ini berarti bahwa variabel keteladanan pimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin pegawai. Dengan
demikian
hipotesis
keteladanan
pimpinan berpengaruh secara parsial terhadap disiplin pegawai dapat diterima dikarenakan
Pengujian Hipotesis 4: Jika dilihat dari nilai beta bahwa dua variabel eksogen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel endogen. Hal ini di tunjukkan dengan semua nilai ρ ≠ 0. Terlihat bahwa keteladanan pimpinan memperoleh nilai koefisien regresi (ρ3) sebesar 0,290 yang dapat diartikan
bahwa
keteladanan
pimpinan
mempunyai pengaruh yang positif terhadap 107 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Untuk variabel penerapan peraturan
Aceh Jaya. Variabel penerapan peraturan
memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,043
memperoleh nilai koefisien regresi (ρ4) sebesar
berdasarkan formula untuk mencari pengaruh
0,043 yang dapat diartikan bahwa penerapan
analisis jalur (ρ4zx2)2 yaitu (0,043)2 maka
peraturan mempunyai pengaruh yang positif
diperoleh nilai pengaruh sebesar 0,002 yang
terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan
dapat diartikan ρ ≠ 0. Dengan demikian
Kabupaten
disiplin
hipotesis penerapan peraturan berpengaruh
memperoleh nilai koefisien regresi
secara parsial terhadap kinerja pegawai dapat
(ρ5) sebesar 0,524 yang dapat diartikan bahwa
diterima karena kaidah penerimaan hipotesis
disiplin pegawai mempunyai pengaruh yang
telah terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada
positif
tingkat
pegawai
Aceh Jaya.
terhadap
Variabel
kinerja
pegawai
Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya.
kepercayaan
dijelaskan
bahwa
1%,
maka
penerapan
dapat
peraturan
memperoleh nilai thitung sebesar 0,424 dan nilai Pengujian Hipotesis 5: Variabel
sig t sebesar 0,673, nilai sig t tersebut masih
keteladanan
pimpinan
memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,290 berdasarkan formula untuk mencari pengaruh 2
analisis jalur (ρ3zx1) yaitu (0,290)
2
maka
didapat nilai pengaruh sebesar 0,08 yang dapat diartikan bahwa ρ ≠ 0 dan variabel keteladanan
jauh di atas nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi batas persyaratan penerimaan hipotesis, dengan demikian secara t test penerapan
peraturan
tidak
berpengaruh
siginifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya.
pimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Dengan
keteladanan
demikian
Hasil pengujian pengaruh variabel
terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan
disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai
Kabupaten
diterima
memperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,524,
dikarenakan kriteria penerimaan hipotesis telah
berdasarkan formula untuk mencari pengaruh
terpenuhi. Jika dilihat dari nilai sig t pada
analisis jalur (ρ5zx3)2 yaitu (0,524)2 maka
tingkat
diperoleh nilai pengaruh sebesar 0,27. Hal ini
Aceh
Jaya
kepercayaan bahwa
1%,
secara
Pengujian Hipotesis 7:
parsial
dijelaskan
berpengaruh
hipotesis
dapat
maka
keteladanan
dapat
pimpinan
menunjukkan
variabel
disiplin
pegawai
memperoleh nilai thitung sebesar 2,872 dan nilai
memperoleh nilai ρ ≠ 0 dan mempunyai
sig t sebesar 0,005, nilai sig t tersebut masih
pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja
jauh di bawah nilai nilai sig. atau nilai α 0.01
pegawai. Dengan demikian hipotesis disiplin
yang menjadi batas persyaratan penerimaan
pegawai berpengaruh kinerja pegawai dapat
hipotesis.
diterima. Jika dilihat dari nilai sig t pada
Pengujian Hipotesis 6:
tingkat
kepercayaan
1%,
maka
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
dapat - 108
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dijelaskan bahwa displin memperoleh nilai
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat
thitung sebesar 4,348 dan nilai sig t sebesar
dijelaskan bahwa pengaruh tidak langsung
0,000, nilai sig t tersebut masih jauh di bawah
keteladanan pimpinan, penerapan peraturan
nilai nilai sig. atau nilai α 0.01 yang menjadi
dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai
batas persyaratan penerimaan hipotesis.
memperoleh nilai sebesar 47,64%. Sedangkan pengaruh langsung keteladanan pimpinan,
Pengujian Hipotesis 8: Berdasarkan
penerapan peraturan, dan disiplin pegawai
hasil
output
SPSS
menghasilkan analisis jalur seperti Gambar dibawah ini:
yang memperoleh nilai persentase sebesar 35,59%, pengaruh tidak langsung lebih besar persentasenya
X1
0,420* 0,290*
0,448*
pengaruh
langsung. Ini membuktikan bahwa disiplin pegawai sukses menjadi variabel mediasi antara keteladanan pimpinan dan penerapan
0,524* Y
0,406
0,408
dibandingkan
Z
peraturan terhadap kinerja pegawai.
0,461* X2
0,043
Pengujian Hipotesis 9: Keteladanan
Keterangan: * menunjukkan siginifikansi pada tingkat 1%. Gambar 4.5. Hasil model analisis jalur
pengaruh
tidak
pimpinan langsung
memiliki
lebih
besar
dibandingkan pengaruh langsung terhadap kinerja melalui hubungan dengan variabel
Tabel 4.12. Pengaruh langsung dan tidak langsung keteladanan kepemimpinan, penerapan peraturan dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai. Pengaruh Langsung 1. Pengaruh langsung X1 terhadap Z 2. Pengaruh langsung X2 terhadap Z 3. Pengaruh langsung Y terhadap Z Total pengaruh langsung 4. Pengaruh tidak langsung X1 - Y – Z : 5. Pengaruh tidak langsung X2 - Y – Z : Total pengaruh tidak langsung
disiplin
pegawai,
ini
terlihat
dari
hasil
perkalian pada tabel di atas menunjukkan nilai pengaruh
langsung
pengaruh
tidak
sebesar
langsung
8,41%
sebesar
dan 23,48.
(0,290 x 0,290) x 100 = 8,41% (0,043 x 0,043) x 100 = 0,18% (0,524 x 0,524) x 100 = 27% 35,59%
Kondisi ini memperlihatkan bahwa variabel
(0,448 x 0,524) x 100 = 23,48%
Kabupaten Aceh Jaya melalui hubungan tidak
disiplin pegawai adalah benar sebagai variabel mediasi karena telah memperbesar pengaruh variabel
keteladanan
pimpinan
terhadap
variabel kinerja pegawai Dinas Kesehatan
langsungnya. (0,461 x 0,524) x 100 = 24,16%
Hasil bahwa
47,64%
langsung
tersebut
hiptesis
dapat
terdapat
keteladanan
disimpulkan
pengaruh
pemimpin
tidak
terhadap
kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas 109 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kesehatan
Kabupaten
Aceh
Jaya
dapat
diterima.
4. Keteladanan peraturan,
pimpinan, dan
penerapan
disiplin
pegawai
berpengaruh secara simultan terhadap Pengujian Hipotesis 10: Penerapan pengaruh
tidak
kinerja pegawai di Dinas Kesehatan
peraturan langsung
memiliki lebih
besar
dibandingkan pengaruh langsung terhadap kinerja melalui hubungan dengan variabel disiplin pegawai ini terlihat dari hasil perkalian pada tabel di atas yang menunjukkan pengaruh langsung memperoleh nilai persentase sebesar 0,18%
dan
pengaruh
tidak
langsung
memperoleh nilai persentase sebesar 24,16%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel disiplin pegawai merupakan variabel mediasi dalam hubungan memperbesar pengaruh variabel penerapan peraturan terhadap variabel kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya.
Kabupaten Aceh Jaya. 5. Secara
parsial
keteladanan
pimpinan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 6. Secara
parsial
penerapan
peraturan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya walaupun nilai pengaruh tergolong kecil. 7. Secara
parsial
disiplin
pegawai
berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 8. Terdapat
pengaruh
tidak
langsung
keteladanan pemimpin dan penerapan peraturan terhadap kinerja pegawai melalui disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, hal ini terlihat dari nilai
KESIMPULAN DAN SARAN
persentase pengaruh tidak langsung yang
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat
1. Keteladanan pimpinan dan penerapan peraturan berpengaruh secara simultan disiplin
pegawai
di
Dinas
parsial,
keteladanan
pimpinan
berpengaruh terhadap disiplin pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 3. Secara
parsial,
pengaruh
tidak
langsung
penerapan
peraturan
berpengaruh terhadap disiplin di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya.
pegawai
melalui
disiplin
di
Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, hal ini terlihat dari nilai persentase pengaruh tidak langsung yang lebih besar dari pengaruh
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 2. Secara
9. Terdapat
keteladanan pemimpin terhadap kinerja
diambil dari penelitian ini adalah:
terhadap
lebih besar dari pengaruh langsung.
langsung. 10. Terdapat penerapan pegawai
pengaruh
tidak
peraturan
terhadap
melalui
disiplin
langsung
di
kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, hal ini terlihat dari nilai persentase pengaruh tidak
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 110
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala langsung yang lebih besar dari pengaruh
peningkatan kinerja seperti, budaya
langsung.
organisasi, struktur organisasi, sistem organisasi dan lain sebagainya.
Saran
b. Juga disarankan untuk menggunakan Adapun saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
variabel dan metode yang sama namun, tetapi lokasi penelitiannya berbeda.
1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya
DAFTAR KEPUSTAKAAN
a. Disamping
itu
perlu
adanya
peningkatan keteladanan dalam hal ini adalah keteladanan pimpinan, walaupun keteladanan pimpinan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara tidak
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2008. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
langsung terhadap kinerja pegawai namun untuk meningkatkan kinerja pegawai diperlukan contoh teladan yang baik dari seorang pimpinan. b. Agar kinerja pegawai lebih optimal, maka perlu diperhatikan mengenai penerapan
peraturan
yang
dalam
penelitian ini pengaruh terlihat sangat
Saydam, G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan. Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Buku Kedua. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung: CV Alvabeta.
kecil terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya. 2. Untuk variabel disiplin pegawai, yang hasil dalam penelitian ini mempunyai peran sebagai variabel mediasi yang baik, dimana terlihat dari hasil bahwa disiplin pegawai mampu menjadi mediasi bagi variabel keteladanan peraturan
pimpinan dalam
dan
penerapan
meningkatkan
kinerja
pegawai. 3. Untuk peneliti selanjutnya, a. Perlu dikaji lebih mendalam variabelvariabel lain yang tidak masuk dalam penelitian 111 -
yang
terkait
dengan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN.