Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 228- 237
10 Pages
PENGARUH BUDAYA KERJA, KEMAMPUAN DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA 1)
Muhammad Syawalid 1, Nurdasila Darsono 2, T. Roli Ilhamsyah Putra 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine (1) the working culture, ability, commitment, employee performance and organizational performance, (2) the influence of culture, ability and commitment to both simultaneously and partially on the performance of employees, (3) the influence of culture, capabilities and commitment of both simultaneously and partially on the performance of the organization (4) the performance of employees on performance (5) the amount of work culture, ability and commitment indirectly to the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya district through employee performance. This research was conducted at the Regional Secretariat of Aceh Jaya district. The object of this research work culture, ability, commitment to employee performance and organizational performance. The results showed that the work culture, ability, commitment, employee performance and organizational performance has been going well. The results also prove that the work culture, ability and commitment either simultaneously or partial positive and significant impact on employee performance, then work culture, capability and commitment of both simultaneously and partially also affect the performance of the organization. Employee performance also has a direct influence on the performance of the organization as well as the indirect effect working culture, capability and commitment of both simultaneously and partially on the performance of the organization through the performance of employees at the Regional Secretariat of Aceh Jaya district..
Keywords Work
Culture, Capability, Organizational Performance.
Commitment,
Employee
Performance
and
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Budaya kerja, kemampuan, komitmen, kinerja pegawai dan kinerja organisasi, (2) pengaruh budaya kerja, kemampuan dan komitmen baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai, (3) pengaruh budaya kerja, kemampuan dan komitmen baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi (4) kinerja pegawai terhadap kinerja (5) besarnya budaya kerja, kemampuan dan komitmen secara tidak langsung terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya melalui kinerja pegawainya. Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Objek penelitian ini budaya kerja, kemampuan, komitmen terhadap kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja, kemampuan, komitmen, kinerja pegawai dan kinerja organisasi sudah berjalan dengan baik. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa budaya kerja, kemampuan dan komitmen baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, kemudian budaya kerja, kemampuan dan komitmen baik secara simultan maupun parsial juga berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja organisasi serta adanya pengaruh tidak langsung budaya kerja, kemampuan dan komitmen baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Kata kunci :
Budaya Kerja, Kemampuan, Komitmen, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi.
memberikan
PENDAHULUAN Kinerja pelayanan pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten
Aceh
Jaya
dalam
pelayanan
masyarakat
di
Kabupaten Aceh Jaya tersebut masih belum mampu memberikan rasa puas dan nyaman bagi Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 228
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebagian masyarakat Kabupaten Aceh Jaya, hal
kepada setiap pegawai,
ini dapat dilihat dari standar pelayanan yang
konfirmasi terhadap surat-surat masuk maupun
ditetapkan belum mampu direalisasikan oleh
keluar
seluruh pegawai Sekretariat tersebut, dan ini
penggunaan anggaran organisasi yang belum
juga berkaitan dengan kualitas sumber daya
mencapai
manusia yang masih mampu ditingkatkan oleh
pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh
Pemerintah daerah dalam rangka peningkatan
Jaya.
kualitas sumber daya manusia yang handal, berwibawa dan berkompetensi tinggi.
Jaya
yang
masih
standar
Kinerja
penanganan dan
kurang
yang
baik
diharapkan
pegawai
pada
serta
oleh
Sekretariat
Daerah Kabupaten Aceh Jaya merupakan hasil
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
merupakan
oleh pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
salah
satu
instansi
pemerintahan yang mempunyai tugas dan
Aceh Jaya
fungsi utama memberikan pelayanan kepada
tanggung-jawabnya. Berdasarkan pengamatan
masyarakat khususnya di Kabupaten Aceh Jaya,
yang penulis lakukan pada Sekretariat Daerah
sehingga
Kabupaten Aceh Jaya ternyata kinerja yang
setiap
pegawai
dituntut
untuk
sesuai dengan bidang tugas dan
menunjukkan kinerja yang diharapkan oleh
dicapai
organisasi. Kinerja pegawai pada Sekretariat
menunjukkan
Daerah Kabupaten Aceh Jaya saat ini banyak
diharapkan oleh pimpinan. Hal ini dapat dilihat
mendapatkan sorotan dari para pemerhati
dari budaya kerja pegawai dalam memberikan
kinerja pemerintah, terutama dengan masih
pelayanan kepada masyarakat
rendahnya kinerja pegawai dalam memberikan
rendah, sehingga kontribusi yang diberikan
pelayanan kepada masyarakat.
pegawai
Tidak tercapainya kinerja pegawai yang
oleh
bagi
pegawai kinerja
masih
sebagaimana
organisasi
belum yang
masih relatif
menjadi
tidak
maksimal.
diharapkan pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Budaya yang berlaku di Sekretariat
Aceh Jaya dapat dilihat adanya beberapa
Daerah Kabupaten Aceh Jaya merupakan wujud
pegawai yang
masih kurang disiplin ketika
nyata dari aktualisasi budaya organisasi dimana
masuk jam kantor dan pulang jam kantor juga
merupakan suatu program yang komprehensif
ada yang tidak tepat waktu. Disamping itu, para
dalam melakukan percepatan dalam upaya
pegawai ada juga yang belum melaksanakan
pembaharuan
pekerjaan
dan
secara lebih efisien dan efektif. Apabila budaya
tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan.
kerja tersebut berjalan dengan baik maka akan
Kondisi
mendorong timbulnya kinerja karyawan yang
sebagaimana
tersebut
tugas
dapat
pokok
mempengaruhi
pelayanan kepada masyarakat menjadi kurang
kegiatan
operasional
pabrik
baik pula.
maksimal sehingga tidak terlaksananya tugas
Kemudian selain dari budaya kerja
pelayaanan yang telah diberikan oleh pimpinan
faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja
229 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten
pimpinan, hal ini dapat dilihat dari banyak
Aceh Jaya adalah masalah kemampuan sumber
masalah
daya manusia yang dimiliki oleh organisasi
diselesaikan oleh pegawai Sekretariat Daerah
tersebut. Permasalahan yang dihadapi oleh
Kabupaten Aceh Jaya
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya ini
dengan masalah penyelenggaraan pemerintah
terkait dengan sumberdaya manusianya yang
yang bersih dan berwibawa. Berdasarkan data
ada di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya
yang
adalah terjadinya tingkat turnover karyawan
Kabupaten Aceh Jaya, saat ini Sekretariat
yang tinggi dengan alasan yang kurang jelas
Daerah Kabupaten Aceh Jaya didukung oleh
yaitu pemindahan dari satu bidang ke bidang
sumber daya manusia berjumlah sebanyak 129
lain, sebagian beralasan kurang sesuainya
orang. Keseluruhan pagawai bekerja sesuai
tingkat kompensasi yang diberikan dan kondisi
dengan tugas dan tangung jawab mereka
lingkungan kerja terutama teman sekerja yang
masing-masing. Namun dalam kenyataan tugas
tidak
dan
harmonis,
sehingga
karyawan
yang
belum
diperoleh
sepenuhnya
terutama berkaitan
dari
tanggungjawab
Sekretariat
dari
memutuskan untuk pindah dari satu bagian ke
pegawai
bagian lain maupun pindah instansi.
memberikan
kontribusi
meningkatkan
kinerja
Fenomena berkaitan dengan komitmen organisasi pegawai dapat dilihat dari masih
tersebut
dapat
masih
Daerah
masing-masing belum
mampu
nyata
dalam
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Aceh Jaya secara lebih baik.
rendahnya tingkat pengabdian pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga banyak pekerjaan yang menjadi terbengkalai,
KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi Organisasi merupakan suatu struktur
kemudian masih banyak pegawai yang kurang berhasil
dalam
mencapai
kinerja
yang
diharapkan oleh organisasi, disamping itu faktor kemauan pegawai yang juga masih relatif rendah terutama kemauan dalam memberikan pelayanan
yang
lebih
maksimal
kepada
masyarakat serta kurangnya tercapai target kerja yang diharapkan oleh organisasi, sehingga kinerja yang diharapkan oleh organisasi akan benar-benar terwujud. Fenomena berkaitan dengan kinerja yang terjadi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya saat ini masih relatif kurang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama
bersama-sama
secara
mencapai
tertentu tujuan
untuk tertentu.
Menurut Pradjudi Armosudiro organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Organisasi
ialah
setiap
bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 230
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana
Kinerja Karyawan Kinerja
karyawan
mengacu
pada
terdapat seseorang / beberapa orang yang
prestasi seseorang yang diukur berdasarkan
disebut atasan dan seorang / sekelompok orang
standar atau kriteria yang ditetapkan oleh
yang disebut dengan bawahan.” (Armosudiro,
perusahaan/organisasi.
2006:12)
mencapai kinerja sumber daya manusia tinggi
Sebuah
organisasi
dapat
terbentuk
dimaksudkan
guna
untuk
meningkatkan
kinerja
keseluruhan.
Kinerja
karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
organisasi
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
sebenarnya meupakan konsep yang sangat
dengan perwujudan eksistensi
sekelompok
kompleks, baik definisi maupun pengukurannya
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang sering menjadi tantangan bagi peneliti
yang dianggap baik adalah organisasi yang
teori manajemen dan perilaku organisasi,
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
karena bersifat multidimensional. Sehingga
disekitarnya, karena memberikan kontribusi
pengukuran
seperti pengambilan sumber daya manusia
menginteraksikan dimensi pengukuran yang
dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
beragam.
sehingga menekan angka pengangguran. Kinerja
organisasi
secara
Pengelolaan
kinerja
hendaknya
Robbins (2007 : 212), mendefinisikan
merupakan
prestasi kerja karyawan sebagai hasil kerja
indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai
seseorang karyawan selama periode tertentu
dan
suatu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai
misalnya standar, target/sasaran atau kriteria
dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output)
disepakati bersama.
mencerminkan
keberhasilan
dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh
Faktor kritis yang berkaitan dengan
seluruh komponen organisasi terhadap sumber-
keberhasilan jangka panjang organisasi adalah
sumber tertentu yang digunakan (input).
kemampuan untuk mengukur seberapa baik
Kinerja organisasi adalah totalitas
karyawannya
bekerja
menggunakan
guna
memastikan
hasil kerja yang dicapai suatu organisasi
informasi
tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa,
pelaksanaannya
kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari
sekarang dan terus meningkat sepanjang waktu.
tingkatan
dapat
Teknik yang paling tua yang digunakan
mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
manajemen adalah melalui penilaian kinerja
yang
(performance apprasial). Penilaian kinerja dapat
sejauh
sudah
mana
organisasi
ditetapkan
sebelumnya”.
(Surjadi,2009:7).
tersebut
serta
memenuhi
pula menjadi sumber kerisauan dan frustasi bagi manajer dan karyawan.
231 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
standar-standar
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Jadi untuk menilai kinerja karyawan
individu terkuat dari salah satu individu di
dibutuhkan penilaian kerja. Dalam penilaian
organisasi tersebut. Semangat terkuat itu pada
kinerja dinilai kontribusi karyawan kepada
umumnya
organisasi selama periode tertentu. Melalui
pemimpin
penilaian
mendapatkan
menggerakkan dan mempengaruhi semangat
informasi mengenai seberapa baik ia bekerja
dari individu lainnya, kemudian menyatukan
jika dibandingkan dengan standar organisasi.
dalam satu irama kerja yang sama.
kinerja,
karyawan
merupakan organisasi
semangat tersebut
milik
yang
akan
Dengan kata lain karyawan mendapatkan umpan balik atas kinerja mereka sebagai
Kemampuan Kemampuan
pedoman perilaku di masa depan. Sehingga diperlukan penilaian kinerja yang dilakukan secara benar dan tepat agar hasilnya dapat dijadikan informasi terhadap fokus strategik
dimaksudkan
sebagai
kesanggupan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan.
Kemampuan
ini
mengandung
berbagai unsur seperti kemampuan manual dan intelektual, bahkan sampai pada sifat-sifat
organisasi.
pribadi yang dimiliki. Unsur-unsur ini juga mencerminkan
Budaya Kerja
pendidikan,
latihan
dan
Menurut Hartanto (2009) Budaya dapat
kemampuan yang dituntut sesuai rincian kerja
didefinisikan sebagai totalitas dari keyakinan,
(Zainun, 2004). Kemampuan disini merujuk
sikap, pola perilaku, kelembagaan, seni, tradisi
pada
dan produk pikiran manusia yang menjadi
mengerjakan
karakteristik dari suatu komunitas di dalam
pekerjaan
suatu lingkungan sosial. Budaya terbentuk dari
kemampuan merupakan sifat (bawaan atau
berbagai simbol, ritual, dan tata nilai, keyakinan,
dipelajari)
gagasan, makna serta pola perilaku yang
melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan
banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-
mental atau fisik.
hari.
suatu
kapasitas berbagai
(Gibson
yang
et
individu
tugas al.
untuk
dalam suatu 2006),
memungkinkan
yaitu
seseorang
Kemampuan terdiri atas dua unsur Lebih
lanjut
Hartanto
(2009)
pokok yaitu kemampuan intelektual dan fisik.
mendifinikan budaya kerja adalah suatu sistem
Kemampuan
makna yang terkait dengan kerja, pekerjaan dan
mengerjakan kegiatan mental, yaitu kegiatan-
interaksi kerja yang disepakati bersama dan
kegiatan
digunakan di dalam kehidupan kerja sehari-hari.
pemikiran.
Lahirnya budaya kerja di suatu organisasi
mengarah pada kemampuan yang diperlukan
merupakan hasil perpaduan dari semangat kerja
untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut
sama
stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan
antar
dipengaruhi
individu oleh
karyawan
semangat
dengan
terbesar
dan
intelektual
yang
rumit
Sedangkan
diperlukan
dan
untuk
memerlukan
kemampuan
fisik
serupa. Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 232
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sulistiyani
dan
Rosidah
(2003)
mengatakan bahwa kemampuan terbentuk dari sejumlah
kompetensi
dimiliki
memberikan status bagi individu.
oleh
Komitmen menunjukkan keyakinan dan
karyawan. Konsep ini jauh lebih luas, karena
dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
dapat
kompetensi.
(goal) yang ingin dicapai oleh organisasi.
Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor
Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan
pembentuk kemampuan.
karena individu memiliki ikatan emosional
mencakup
yang
memberikan kepuasan hidup, dan pekerjaan
sejumlah
terhadap organisasi yang meliputi dukungan Komitmen Pegawai
moral dan menerima nilai yang ada serta tekad
Konsep tentang komitmen karyawan terhadap organisasi ini (disebut pula dengan
dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi Supriyono, (2004:601).
komitmen kerja) yang mendapat perhatian dari manajer maupun ahli perilaku organisasi,
METODE PENELITIAN
berkembang dari studi awal mengenai loyalitas
Lokasi dan Objek Penelitian
karyawan yang diharapkan ada pada setiap
Penelitian
ini
dilaksanakan
pada
karyawan. Komitmen kerja atau komitmen
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya
organisasi merupakan suatu kondisi yang
dengan objek penelitian adalah pengaruh
dirasakan
dapat
budaya kerja, kemampuan, komitmen terhadap
kuat
kinerja pegawai dan kinerja Sekretariat Daerah
oleh
menimbulkan
karyawan
perilaku
yang
positif
yang
terhadap organisasi kerja yang dimilikinya.
Kabupaten Aceh Jaya.
Menurut Steers dan Porter (2003 : 520) suatu bentuk komitmen kerja yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga melibatkan
hubungan
organisasi
kerja
yang
yang
aktif
dengan
memiliki
tujuan
memberikan segala usaha demi keberhasilan
Mowday (2002:64) mendefinisikan komitmen kerja sebagai kekuatan relatif dari individu
dan
keterlibatannya
dengan organisasi kerja. Sementara Mitchell (2002:136)
memandang
komitmen
kerja
sebagai suatu orientasi nilai terhadap kerja yang menunjukkan
bahwa
memikirkan
pekerjaannya,
233 -
Populasi
yang
dimaksud
dalam
penelitian ini adalah seluruh para pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah
organisasi kerja yang bersangkutan.
identifikasi
Populasi dan Sampel
individu
sangat pekerjaan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Kabupaten Aceh Jaya dengan jumlah 135 orang. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik sensus, karena melibatkan seluruh populasi dalam penelitian untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala modelling (SEM) dengan bantuan program
dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan
Amos 22. Model persamaan SEM adalah
yang didasarkan pada hasil analisis hasil
sekumpulan
tersebut.
teknik-teknik
statistikal
yang
memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan
relatif
rumit
secara
simultan
(Ferdinand, 2006 : 181).
Sebagaimana
dijelaskan
seblumnya
bahwa penelitian ini menerapkan analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM)
Tampilnya model yang rumit membawa
sebagai upaya pengujian hipotesis. Model
dampak bahwa dalam kenyataannya proses
teoritis dalam penelitian ini telah digambarkan
pengambila
pada bab II dimana model penelitian tersebut
keputusan
manajemen
adalah
sebuah proses yang rumit atau merupakan
terdiri dari 25 indikator untuk menguji adanya
sebuah proses yang multidimensional dengan
hubungan kausalitas antara variabel-variabel
berbagai
yang dihipotesiskan.
pola
hubungan
kausalitas
yang
berjenjang. Oleh karenanya dibutuhkan sebuah model sekaligus alat analisis yang mampu mengakomodasi penelitian multidimensional itu. Keunggulan aplikasi penelitian
manajemen
kemampuannya
SEM
adalah
untuk
dalam karena
mengkonfirmasi
dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dalam manajemen serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan yang secara teoritis ada (Ferdinand, 2006 : 5).
Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara full model, setelah dilakukan analisis terhadap tingkat uni dimensionalitas dari indikatorindikator pembentuk variabel laten yang diuji dengan confirmatory factor analysis. Analisis hasil pengolahan data pada tahap full model SEM
dilakukan
dengan
melakukan
uji
kesesuaian dan uji statistik. Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM ditampilkan
HASIL PEMBAHASAN Proses dan Hasil Analisis Data
pada Gambar 1.
Analisis data yang adalah digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling melakukan
(SEM)
dengan
pengujian
terlebih dahulu
dimensi-dimensinya
dengan confirmatory factor analysis. Evaluasi terhadap model SEM juga akan dianalisis mendapatkan dan mengevaluasi kecocokan model yang diajukan. Setelah diketahui semua hasil pengolahan data, selanjutnya akan dibahas
Gambar 1. Hasil pengujian model (SEM)
structural
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
equation
- 234
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil tersebut menunjukkan bahwa
meningkatkan kinerja pegawai, dapat dilihat
model yang digunakan dapat diterima dengan
dari promosi yang dilakukan oleh pimpinan
tingkat signifikansi sebesar 0,062 menunjukkan
karena pegawai yang bersangkutan mempunyai
sebagai suatu model persamaan struktural yang
kemampuan untuk menduduki jabatan tertentu,
baik. Indeks pengukuran TLI, CFI, CMIN/DF
pendidikan yang memadai menjadi salah satu
dan RMSEA berada dalam rentang nilai yang
faktor peningkatan kemampuan pegawai, masa
diharapkan meskipun GFI dan AGFI diterima
kerja yang dimiliki oleh pegawai mampu
secara marginal, karena diperoleh nilai GFI dan
meningkatkan kemampuan pegawai dalam
AGFI dibawah nilai yang telah ditetapkan (Cut
menjalankan tugasnya, pangkat dan golongan
of Value).
yang dimiliki oleh pegawai karena adanya faktor kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
Implikasi Penelitian Hasil implikasi
dan jabatan yang dimiliki oleh pegawai
penelitian
bahwa
ini
budaya
memberikan kerja
akan
memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja
pegawai
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Aceh Jaya. Peningkatan kinerja pegawai berdasarkan variabel budaya kerja dapat dilihat dari struktur organisasi yang ada mendukung
terhadap
semua
kepentingan
pegawai, standar kerja yang ditetapkan oleh pimpinan dapat dijalankan dengan baik oleh pegawai,
pegawai
mendapatkan
tanggung
jawab yang berbeda sesuai dengan bidang masing-masing pegawai maupun pimpinan memberikan penghargaan kepada pegawai yang dinilai berprestasi. Implikasi variabel
hasil
kemampuan
penelitian
terhadap
menunjukkan
bahwa
memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja pegawai, dimana kemampuan yang oleh
pegawai
akan
memberikan
dampak terhadap peningkatan kinerja pegawai. Indikasi 235 -
dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan. Sedangkan
implikasi
adanya
kemampuan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
dapat
mengenai
komitmen organisasi terhadap peningkatan kinerja pegawai juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai, dimana komitmen
organisasi
yang
dimiliki
oleh
pegawai akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja pegawai. hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Hussami, dimana komitmen organisasi memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja pegawai. Indikasi adanya komitmen organisasi dapat meningkatkan kinerja pegawai, dapat dilihat dari adanya
kemampuan yang dimiliki oleh pegawai juga
dimiliki
mengindikasikan adanya kemampuan yang
kesesuaian antara
tujuan dan nilai-nilai yang dipegang oleh pegawai dengan tujuan dan nilai-nilai oganisasi, pegawai merasa loyal terhadap organisasi, pegawai
bersedia
melakukan
usaha
yang
bermanfaat bagi organisasi, kemudian pegawai akan menghabiskan sisa karirnya di organisasi ini serta merasa bangga bekerja pada organisasi tersebut.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Kesimpulan
1. Standar
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
kerja
yang
ditetapkan
oleh
bahwa
pimpinan harus dapat dijalankan dengan
budaya kerja berpengaruh positif dan
baik oleh seluruh sumber daya organisasi
signifikan
dalam
terhadap
kinerja
pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. 2. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kemampuan signifikan
berpengaruh terhadap
positif
kinerja
rangka
meningkatkan
kinerja
pegawai. 2. Seluruh sumber daya organisasi pada
dan
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya
pegawai
harus meningkatkan kemampuan masing-
Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. 3. Hasil penelitian in juga membuktikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
masing sehingga mencerminkan dan sesuai dengan
pangkat
yang
3. Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai negeri
Aceh Jaya.
Kabupaten
bahwa budaya kerja berpengaruh positif
golongan
disandangnya.
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
4. Hasil penelitian lain juga membuktikan
dan
sipil
pada Aceh
Sekretariat Jaya
harus
Daerah dapat
memenuhi target yang telah ditentukan. 4. Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat
pegawai dan Sekretariat Daerah Kabupaten
Daerah Kabupaten Aceh Jaya.
Aceh Jaya
secara
keseluruhan,
maka
5. Kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
seluruh pegawai negeri sipil harus mampu
juga berpengaruh positif dan signifikan
memberikan pelayanan dengan baik kepada
terhadap
masyarakat
kinerja
Sekretariat
Dearah
Kabupaten Aceh Jaya. 6. Hasil
penelitian
prosedur
terhadap
komitmen
organisasi membuktikan bahwa komitmen organisasi signifikan
berpengaruh terhadap
positif
kinerja
dan
Sekretariat
Daerah Kabupaten Aceh Jaya.
dengan standar
cara
menyusun
pelayanan
dan
mempublikasikannya kepada masyarakat. 5. Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya sebagai
suatu
melakukan
organisasi
juga
upaya-upaya
harus guna
meningkatkan pelayanannya, baik kepada
7. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
organisasi/institusi lain, kepada kelompok
kinerja pegawai berpengaruh positif dan
masyarakat, maupun kepada masyarakat
signifikan
secara pribadi.
terhadap
kinerja
Sekretariat
Dearah Kabupaten Aceh Jaya.
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 236
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala DAFTAR KEPUSTAKAAN Armosudiro. 2006. Budaya Erlangga. Jakarta.
Organisasi,
Chatab. 2007. Manajemen Tenaga Kerja. Liberty, Yogyakarta. Gibson., Ivannenich,, and Donnelly. 2003. Organisasi. Edisi ke Lima, Erlangga, Jakarta. Gomes, C. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi, Yogyakarta. Hartanto. 2009. Metodologi Penelitian. PT. Andi Offset, Semarang. Jones.
2000. Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja. Erlangga, Jakarta.
Mangkunegara. 2008. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. PT. Refika Aditama, Bandung. Mangkuprawira. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya, Bandung. Mathis, Robert L, Jackson, John H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta. Mitchell. 2002. Management and Supervisor. Alih Bahasa : Mas’ud, PT. Pertija, Jakarta. Mowday. 2002. Manajemen Kinerja. Thompson Learning Asia, Singapore. Mulyadi. 2009. Auditing Pendekatan Terpadu. Salemba Empat, Jakarta. Rivai, V. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins S. P. 2006. Manajemen. PT. Indeks, Jakarta. Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi. PT. Indeks, Jakarta. 237 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Schein. 2005. Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore. Sobandi. 2006. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Gunung Agung, Jakarta. Steers dan Porter. 2003. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta. Supriyono. 2004. Pengukuran Kinerja Karyawan. Rineka Cipta, Jakarta. Surjadi. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Wahjisumidjo. 2002. Kepemimpian dan Motivasi. Cetakan III,Ghalia, Jakarta. Zainun. 2004. Manajemen Kinerja. Rineka Cipta, Jakarta.