Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 21- 30
10 Pages
PENGARUH KOMPETENSI,KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PIDIE JAYA 1)
Safrizal 1, Hafasnuddin 2, Syafruddin Chan 2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The performance of organizations can be seen from the degree to which the organization can achieve the goals based on predetermined goals. Given that an organization's mission is to achieve certain goals that have been set previously, then the information on the performance of the organization is very important thing. Problem Formulation. The above description and issues become the focus of this study. 1.How are the influence of competence, leadership and communication partially and simultaneously on employee performance Pidie Jaya District Secretariat. 2.How are influence of competence, leadership, communication and performance of employees partially and simultaneously to the performance of Pidie JayaDistrict Secretariat .3. How are the influence employee performance against the performance Pidie Jaya District Secretariat Sampel is part of the intended population to be studied. The sample used in this study were 62 employees working at the Regional Secretariat Pidie Jaya district. Hypothesis 1Stating "Competence, Leadership and Communication jointly have a significant effect on employee performance" acceptable. In this case the calculated F value 58.543 while F table has a mean value of 2,764 F count> F table, so that the research hypothesis is accepted. Hypothesis 2 Stating "Competence, Leadership and Communication jointly have a significant impact on organizational performance" acceptable. In this case the calculated F value 60.716 while F table has a mean value of 2,764 F count> F table, so that the research hypothesis is accepted. Hypothesis 3, Results of research on employee performance variable (Y) obtained t value of 13.002 while the value ttable 1,654. It shows that thitung> table dengantingkat significantly by 0.00001. Thus the results of statistical calculations show that in partial Employee Performance (Y) significantly positive effect on Organizational Performance (Z) Keywords:
Competence, Leadership, Communication Organizational Performance
Employee
Performance
and
Abstrak: Kinerja suatu organisai dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Mengingat bahwa misi suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya,maka informasi tentang kinerja organisasi suatu hal yang sangat penting. Rumusan Masalah. Memperhatikan uraian di atas maka permasalahan yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Bagaimana pengaruh kompetensi, kepemimpinan dan komunikasi secara simultan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.2.Bagaimana pengaruh kompetensi, kepemimpinan, komunikasi dan kinerja pegawai secara simultan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.3.Bagaimana pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.Sampel adalah sebagian dari populasi dimaksud yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 62 pegawai yang bekerja pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Hipotesis 1 penelitian yang menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan” diterima. Pada kasus ini F hitung memiliki nilai 58,543 sedangkan F Tabel memiliki nilai 2,764 ini berarti F hitung > F table, sehingga hipotesis penelitian diterima. Hipotesis 2 penelitian yang menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi” diterima. Pada kasus ini F hitung memiliki nilai 60,716 sedangkan F Tabel memiliki nilai 2,764 ini berarti F hitung > F table, sehingga hipotesis penelitian diterima. Hipotesis 3, Hasil penelitian terhadap variabel Kinerja
21 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Karyawan (Y) diperoleh nilai t hitung sebesar 13,002 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,654. Ini menunjukkan bahwa thitung > tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,00001. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kinerja Pegawai (Y) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja Organisasi (Z). Kata Kunci : Kompetensi, Kepemimpinan, Komunikasi Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisas
berikut : Pada Kinerja Organisasi, hasil
PENDAHULUAN Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
yang
ditunjukkan
atas
pencapaian
pegawai negeri sipil akan dipengaruhi oleh
pelaksanaan tugas suatu organisasi adalah
kompetensi,
dan
memaksimalkan sasaran, tujuan, misi dan
komunikasi yang dirasakan dan dialami
visi organisasi. Pada realisasinya hasil
oleh pegawai negeri sipil tersebut dalam
yang ditunjukkan atas pencapaian kinerja
menjalankan
pemerintahan
organisasi terlihat dari serapan anggaran
sehari-hari. Oleh karena itu jelaslah bahwa
dari 12,196,756,847 yang teralisasi adalah
kompetensi,
Rp
kepemimpinan
organisasi
kepemimpinan
dan
10,602,212,258
dan
silpa
Rp
komunikasi akan mempengaruhi kinerja
1,554,544,589, (87,25%) sudah mendekati
pegawai negeri sipil dimanapun pegawai
baik.
negeri sipil itu ditugaskan, termasuk yang bertugas
di
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten Pidie Jaya.
Untuk Kinerja Pegawai, pencapaian kegiatan dengan kualitas kerja yang baik, tepat waktu sesuai dengan rencana kerja
Kinerja suatu organisai dapat dilihat
yang telah ditentukan menjadi acuan.
dari tingkatan sejauh mana organisasi
Selama ini kinerja pegawai di ukur dengan
dapat mencapai tujuan yang didasarkan
DP3, yang di buat sendiri oleh pegawai
pada
yang
tujuan
yang
sudah
ditetapkan
bersangkutan,
kemudian
atasan
sebelumnya. Mengingat bahwa misi suatu
menandatangani, jadi
organisasi
itu adalah untuk mencapai
pegawai tidak akurat , dari segi disiplin
tertentu yang telah ditetapkan
kurang dan banyak yang tidak ada
tujuan
sebelumnya,
maka
informasi
tentang
pekerjaan
yang
penilaian kinerja
akan
dikerjaan.
kinerja organisasi suatu hal yang sangat
Komunikasi, yang baik antara atasan,
penting.
tentang
kinerja
bawahan dan sesama pegawai sehingga
digunakan
untuk
suatu pesan yaitu informasi, gagasan,
mengevaluasi apakah proses kerja yang
emosi, maksud, perasaan, atau segala
dilakukan organisasi selama ini sudah
sesuatunya
sejalan dengan tujuan yang diharapkan.
dipahami sehingga
Ringkasan tentang fenomena masalah pada
lingkungan kerja yang baik menjadi acuan.
penelitian ini seperti terlihat sebagai
Sedangkan
organisasi
Informasi dapat
dapat
pada
diterima maupun akan menimbulkan
kenyataannya
telah
Volume 4, No. 4, November 2015
- 22
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mendekatiideal. Komunikasi sudah mulai
dalam bentuk tesis dengan judul “Pengaruh
terjalin baik antara atasan, bawahan dan
Kompetensi,
sesama pegawai di Setdakab Pidie Jaya
Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
sekarang ini . Ini terlihat pada perhatian
Serta Dampaknya Pada Kinerja Sekretariat
atasan
Daerah Kabupaten Pidie Jaya”.
terhadap bawahannya dan segala
Kepemimpinan
dan
informasi tentang pekerjaan dan organisasi KAJIAN KEPUSTAKAAN
diterima dengan baik oleh pegawai. Kepemimpinan yang mempunyai keterampilan teknis g yang dimilikinya, akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih baik (managerial skill). Sebenarnya di PNS itu sering kali terjadi pergantian posisi jabatan, jadi kadang pada pergantian tersebut ada yang kurang sesuai dengan ilmu dan jabatan yang di emban. Jadi perlu penyesuaian yang mungkin tidak cepat antara atasan dengan bawahannya. Kompetensi keahlian dan pengetahuan yang dimiliki pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibebankan
kepadanya
dapat
maksimal digunakan. Ada sebahagian pegawai
yang
keahlian
pengetahuannya tidak
dan
sesuai dan tidak
mendukung dengan pekerjaannya saat ini sehingga pegawai tersebut perlu waktu untuk
penyesuaian
atas
pelaksanaan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang kompetensi,
kepemimpinan
dan komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
khususnya
pemerintahan
daerah lingkungan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya sebagai suatu karya ilmiah 23 -
Menurut R. Palan (2003:5) istilah “kompetensi Inggrisnya
yang
dalam
bahasa
“competencies,
disebut
competence dan competent” dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan
sebagai
kompetensi, kecakapan dan keberdayaan, merujuk
pada
keadaan
atau
kualitas
mampu dan sesuai” Ada 5 (lima) karakteristik yang membentuk kompetensi yakni : 1) Faktor pengetahuan meliputi masalah teknis,
administratif,
proses
kemanusiaan, dan sistem. 2) Keterampilan;
merujuk
kemampuan
pada
seseorang
untuk
melakukan suatu kegiatan. 3) Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang,
seperti
kepercayaan
seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi.
pekerjaannya sehari-hari.
pentingnya
Kompetensi
Volume 4, No. 4, November 2015
4) Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik tanggapan
fisik terhadap
dan
konsistensi
situasi
atau
informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan
untuk
dibawah tekanan.
tetap
tenang
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 5) Motif;
merupakan
emosi,
hasrat,
yang dicapai dengan peran serta tenaga
kebutuhan psikologis atau dorongan-
kerja
persatuan
dorongan lain yang memicu tindakan.
perjam).
waktu
(biasanya
2. Cardosa menyatakan bahwa kinerja Komunikasi
pegawai adalah ungkapan seperti output,
Komunikasi
merupakan
aktivitas
dasar manusia karena komunikasi ini menyentuh
semua
bidang
kehidupan
manusia. Tidak ada dalam kehidupan manusia yang
tidak akan terlibat dalam
komunikasi. Komunikasi adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
efisiensi
serta
efektivitas
sering
dibutuhkan dengan produktivitas. 3. Mangkunegara
menyatakan
kinerja
pegawai itu adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai
oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
penyalurnya. Menurut David L. Geotsch Staniley
B.
Davis
(2002)
bahwa
Kinerja Organisasi
“Komunikasi adalah peralihan suatu pesan (informasi,
gagasan,
emosi,
Organisasi
ialah
setiap
bentuk
maksud,
persekutuan antara dua orang atau lebih
perasaan, atau segala sesuatu) baik yang
yang bekerja bersama serta secara formal
diterima maupun dipahami.
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” (Armosudiro,2006:12) METODE PENELITIAN
Sumber: Stephen Robbins-Timothy judge (2008:7).
Populasi
A.
Pegawai
yang
dipilih
adalah
Negeri Sipil (PNS) adalah
merupakan pegawai Sekretariat Daerah
Gambar 1. Proses Komunikasi
Kabupaten Pidie Jaya.Menurut Indriantoro Kinerja Pegawai Dalam beberapa
ahli
dan
Mangkunegara mendefinisikan
(2006:9) kinerja
pegawai sebagai berikut: 1. Kurisyanto
menyatakan
Supomo
(2002)
Sampel
adalah
sebagian dari populasi dimaksud yang akan diteliti.
Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 62 pegawai kinerja
pegawai adalah perbandingan hasil
yang bekerja pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Volume 4, No. 4, November 2015
- 24
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 1. Hasil Analisis Uji Korelasi (R) dan Determinasi (R). R R Square a 1 .867 .752 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Adjusted R Square .739
Model
Std. Error of the Estimate .28807
Berdasarkan dari data tersebut di Gambar 2. Hubungan kompetensi, kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja.
atas maka diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,867 dimana dengan nilai tersebut terdapat hubungan antara variabel bebas
Dari gambar di atas dapat dibuat
persamaan
struktural
2
sebagai berikut:
dengan variabel terikat sebesar 86,7%. Artinya
variabel
kinerjakaryawan
mempunyai hubungan korelasi yang kuat
Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3 + ρyx4X4+ ρyε2
dengan
variabel
Kompetensi
(X1)
kepemimpinan (X2) dan Komunikasi (X3),
Di mana :
sebesar 62,5%.
Y = Kinerja Sekretariat Kabupaten Pidie Jaya X1 = Variabel Kompetensi X2 = Variabel Kepemimpinan X3 = Variabel Komunikasi X4 = Variabel Kinerja Pegawai e = Error Term
Daerah Pengaruh Secara Simultan antara Variabel Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Tabel 2. Hasil Uji Analisis Simultan (F).
HASIL PEMBAHASAN
Model 1 Regression Residual
Analisis Regresi Linier Berganda
Total
Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Koefisien determinasi dalam regresi linear
berganda
digunakan
untuk
mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel
independen
secara
serentak
terhadap variabel independen. Koefiesien determinasi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
Sum of Squares 14.574 4.813 19.387
Mean Square 4.858 .083
df 3 58
F 58.543
Sig. a .000
61
Dari Tabel diatas terlihat bahwa nilai regresi memiliki tingkat signifikansi 0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilai Sig<α, ini berarti hipotesis penelitian yang
menyatakan
“
Kompetensi,
Kepemimpinan dan Komunikasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan” diterima.
Pada kasus ini F hitung
memiliki nilai 58,543 sedangkan F Tabel memiliki nilai 2,764 ini berarti F hitung > F table, sehingga hipotesis penelitian 25 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diterima. Pengaruh Secara Parsial antara Variabel Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada bagian berikut akan diuji pengaruh secara parsial dari variabel
Hubungan Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Korelasi hubungan
0,378
variabel
menunjukkan
kompetensi
dan
komunikasi, walaupun positif dan searah, namun derajatnya relative lemah. Korelasi kedua variabel tersebut significant, karena
terkait : Tabel 3. Hasil Analisis Uji Koefisien Parsial (Uji-t).
angka sig 0,002< 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut adalah significant. Korelasi
0,290
menunjukkan
hubungan variabel kepemimpinan dan komunikasi, walaupun positif dan searah, Hasil
penelitian
terhadap
variabel
namun derajatnya relative lemah. Korelasi kedua variabel tersebut significant, karena angka sig 0,022< 0,05 maka hubungan kedua
variabel tersebut adalah tidak
significant. Kompetensi (X1) diperoleh nilai t_hitung sebesar 3,323, sedangkan nilai t_ tabel
sebesar
1,654.
Hasil
ini
Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi
menunjukkan bahwa t hitung > t table Koefisien determinasi dalam regresi
dengan tingkat signifikan sebesar 0,00001. Dengan
demikian
hasil
perhitungan
statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kompetensi (X1) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten
linear
berganda
digunakan
untuk
mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel
independen
secara
serentak
terhadap variabel independen. Koefiesien determinasi dapat dilihat pada Tabel
IV-
17 berikut ini :
Pidie Jaya.
Tabel 4. Hasil Analisis Uji Korelasi (R) dan Determinasi (R). Gambar IV-1 Model 1
Gambar 3.
Hubungan Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan.
R a .871
R Square .758
Adjusted R Square .746
Std. Error of the Estimate .28142
Berdasarkan dari data tersebut di atas maka diperoleh nilai koefisien korelasi Volume 4, No. 4, November 2015
- 26
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebesar 0,871 dimana dengan nilai tersebut
terkait :
terdapat hubungan antara variabel bebas
Tabel 6. Hasil uji analisis parsial.
dengan variabel terikat sebesar 87,1%. Artinya
variabel
kinerja
organisasi
mempunyai hubungan korelasi yang kuat dengan
variabel
Kompetensi
Hasil penelitian terhadap variabel
(X1)
kepemimpinan (X2) dan Komunikasi (X3), sebesar 87,1%.
Kompetensi
(X1)
menunjukkan
bahwa secara parsial variabel Kompetensi Pengaruh Secara Simultan antara Variabel Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi Tabel 5. Hasil Uji Analisis Simultan (F).
(X1) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Pidie Jaya.Hasil
penelitian
terhadap
variabel
Kepemimpinan (X2) menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kepemimpinan (X2) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
kinerja
organsisi
Sekretariat
Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Dari Tabel diatas terlihat bahwa nilai regresi memiliki tingkat signifikansi 0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilai Sig<α, ini berarti hipotesis penelitian yang menyatakan “ Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi secara bersama-sama memiliki terhadap
pengaruh kinerja
yang
organisasi”
Hasil
penelitian terhadap variabel Komunikasi (X3) menunjukkan bahwa secara parsial variabel Komunikasii (X3) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pidie Jaya.
signifikan diterima.
Pada kasus ini F hitung memiliki nilai
Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi
60,716 sedangkan F Tabel memiliki nilai
Koefisien determinasi dalam regresi
2,764 ini berarti F hitung > F table,
linea
sehingga hipotesis penelitian diterima.
mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel
Pengaruh Secara Parsial antara Variabel Kompetensi, Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi Pada bagian berikut akan diuji pengaruh secara parsial dari variabel 27 -
Volume 4, No. 4, November 2015
berganda
independen
digunakan
secara
untuk
serentak
terhadap variabel independen. Koefiesien determinasi dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini :
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 7. Hasil Analisis Uji Korelasi (R) dan Determinasi (R).
Model 1
R
R Square Adjusted R Square .859 .738 .734 a
Std. Error of the Estimate .28816
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara Variabel Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan hasil koefisien dari regressi yang telah dilakukan menunjukkan
Berdasarkan dari data tersebut di atas
pengaruh langsung dari berbagai variabel
maka diperoleh nilai koefisien korelasi
yang diteliti, terlihat pada Gambar 4
sebesar 0,859 dimana dengan nilai tersebut
berikut ini.
terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 85,9%. Artinya
variabel
kinerja
organisasi
mempunyai hubungan korelasi yang kuat dengan variabel Kinerja karyawan (y), sebesar 87,1%. Gambar 4.
Pengaruh Variabel Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi
Pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja organisasi.
Tabel 8. Hasil Uji Analisis Parsial (Uji t) Sedangkan
pengaruh
langsung,
pengaruh tidak langusng dan pengaruh total yang ditunjukkan oleh hubungan antara variabel independent, mediating dan dependent dapat dilihat pada tabel IV-24 berikut ini. Hasil penelitian terhadap variabel
Tabel
9.
Kinerja Karyawan (Y) diperoleh nilai t hitung sebesar 13,002 sedangkan nilai
Pengaruh Langsung, Langsung dan Total. Langsung
No
Pengaruh
1
Kompetensi --->Kinerja Pegawai
0.211
0
0.211
2
Kepemimpinan -->Kinerja Pegawai
0.197
0
0.197
3
Komunikasi -->Kinerja Pegawai
0.625
0
0.625
4
Kompetensi --->Kinerja Organisasi
0.301
0.256
0.557
5
Kepemimpinan --> Kinerja Organisasi
0.246
0.168
0.414
6
Komunikasi --> Kinerja Organisasi
0.520
0.532
1.052
7
Kinerja Pegawai --> Kinerja Organisasi
0.851
0
0.851
ttabel sebesar 1,654. Ini menunjukkan bahwa
thitung>tabel
signifikan
sebesar
demikian
hasil
menunjukkan
dengantingkat
0,00001.
Dengan
perhitungan
statistik
bahwa
secara
parsial
variabel Kinerja Pegawai (Y) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kinerja
Tidak
Tidak Total Langsung
Organisasi (Z)
Volume 4, No. 4, November 2015
- 28
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KESIMPULAN DAN SARAN
Kinerja Karyawan bagi peningkatan
Kesimpulan
Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten
1.
Berdasarkan hasil pengujian statistik
Pidie
uji-t
meningkatkan Kinerja Organisasi nya,
dapat
disimpulkan
Kompetensi,
Kepemimpinan
Komunikasi
berpengaruh
bahwa dan secara
dipandang
Kinerja
Organisasi
perlu
yang
dihasilkan oleh merupakan wujud dari
parsial terhadap Kinerja Karyawan,
kinerja
demikian juga dengan dampaknya
menjalankan kegiatan operasionalnya
bahwa Kompetensi ,Kepemimpinan,
memberikan
Komunikasi dan kinerja karyawan
masyarakat Aceh.
berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan Daerah
2.
karena
Jaya
Kinerja
Kabupaten
Sekretariat Pidie
Jaya.,
setiap
2. Untuk Organisasi
pegawainya
pelayanan
yang
kepada
meningkatkan
Kinerja
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Pidie Jaya, maka yang
dimana t hitung>t tabel.
harus dilakukan oleh pimpinannya
Berdasarkan hasil pengujian statistik
adalah
uji-F
bahwa
memimpin organisasi dan Lingkungan
dan
kerja sesuai dengan ketentuan yang
dapat
disimpulkan
Kompetensi,
Kepemimpinan
Komunikasi
berpengaruh
secara
memperbaiki
kemampuan
berlaku yang telah ditetapkan.
simultan terhadap kinerja karyawan, demikian juga dengan dampaknya bahwa Kompetensi, Kepemimpinan, Komunikasi dan kinerja karyawan berpengaruh secara simultan terhadap peningkatan
Kinerja
Sekretariat
Daerah Kabupaten Pidie Jaya, dimana F hitung>F tabel. Saran Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi saran dan rekomendasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain selain Kompetensi, Kepemimpinan 29 -
,Komunikasi
dan
Volume 4, No. 4, November 2015
DAFTAR KEPUSTAKAAN Ferdinand, Augusty, 2006, Structural Equation Modeling Dalam PenelitianManajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Effendy, Onong S. 2003. Ilmu Komunikasi. Bandung: Rosdakarya. Gering Supriyadi dan Suradji,2003. Kepemimpinan dalam Ragam Budaya, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P., 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Hair, J.F.,Jr.,R.E. Anderson, R.L., Tatham & W.C. Black, (1995), Multivariate Data Analysis With Readings, Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang, 2002, Metodologi Penelitiaan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta. Iskandar. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial ( Kuantitatif dan Kualitatif).
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Karyadi, 2004, Kepemimpinan (Leadership), Politea, Bogor. Ndraha, Taliziduhu. 2003, Budaya Organisasi, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Mar’at. 2001. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran. Jakarta Ghalia Indonesia. Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi, Badan Penerbit,BP-UNDIP.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 30