Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 108- 117
10 Pages
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH Ratna Murida1, Mukhlis Yunus2, Amri2 1
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh (2) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh, (3) untuk mengetahui besarnya pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh, (4) Untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Lokasi penelitian di lakukan pada Sekretariat Daerah Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 123 orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua menunjukkan bahwa kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah Aceh. Pembuktian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan emosional dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Kata Kunci:
Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional, Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi
sebesar Rp 634,64 milyar atau 84,54%.
I. PENDAHULUAN Saat ini, fenomena yang berkaitan
Sedangkan realisasi anggaran untuk tahun 2013
dengan kinerja organisasi pada Sekretariat
sampai dengan Juni sebesar Rp 116,10 milyar
Daerah
atau 50,03% dari pagu yang dialokasikan
Aceh
organisasi
adalah
dalam
rendahnya
merealisasikan
kinerja program-
sebesar Rp 232,06 milyar.
program pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Hal ini tergambar dari tidak tercapainya sasaran kinerja tahunan yang telah ditetapkan. Sasaran target kerja rata-rata yang dicapai hanya berkisar 84.54% dari rencana kerja.
Capaian
itu terlihat
dari
realisasi
anggaran pada Sekretariat Daerah Aceh . Selama periode 2008-2012, anggaran total untuk Sekretariat Daerah Aceh dialokasikan sebesar Rp 750,74 milyar dengan realisasi
Rendahnya
kinerja
pegawai
pada
Sekretariat Daerah Aceh dapat dilihat dengan adanya pegawai yang masuk dan pulang kantor tidak tepat waktu. Indikasi lainnya adalah masih ada pegawai menandatangani daftar hadir padahal yang bersangkutan tidak berada di ruangan. Disamping itu, para pegawai juga tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas
pokok
diberikan.
dan
tanggung
Kondisi
jawab
tersebut
Volume 2, No. 1, November 2013
yang dapat - 108
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat
ketat. Perilaku mendukung adalah sejauhmana
seperti tidak terlaksananya tugas pelayaanan
seorang pemimpin melibatkan diri dalam
yang telah diberikan oleh pimpinan kepada
komunikasi dua arah, misalnya mendengar,
setiap pegawai, penanganan dan konfirmasi
menyediakan
terhadap surat-surat masuk maupun keluar yang
interaksi, dan melibatkan para pegawai dalam
masih kurang baik serta penggunaan anggaran
pengambilan
organisasi yang belum mencapai standar yang
kepemimpinan pada Sekretariat Daerah (Setda)
diharapkan oleh organisasi.
Aceh masih perlu adanya inovasi berupa
Setiap organisasi selalu mengharapkan agar produktivitas kerja para pegawainya dapat terus meningkat. Namun dalam kenyataannya, yang
mendukung untuk
mencapai
tujuan
tersebut, sering kurang mendapat perhatian,dan
bekerja para pegawai. Memang diakui, ada beberapa pegawai akan bekerja dengan baik jika diawasi. Tetapi akan berbeda halnya jika para pegawai bekerja dengan kemauannya sendiri atau dengan semangat kerja yang baik. Oleh karena itu peran kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat dan
Perilaku seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahan dapat dikelompokkan dalam komunikasi satu arah dan komunikasi arah.
Seorang
pemimpin
untuk
mempengaruhi dan mengarahkan pegawai dapat dirumuskan sejauhmana seorang pemimpin melibatkan dalam komunikasi satu arah. Bentuk pengaruh dan pengarahan dalam komunikasi satu arah ini antara lain menetapkan peranan yang
seharusnya
dilakukan
pengikut,
memberitahukan tentang apa yang seharusnya dikerjakan, dan melakukan pengawasan secara 109 -
keputusan,
artinnya
mendorong maupun mengarahkan pegawai agar bisa semangat dalam bekerja sehingga dapat berkinerja
tinggi
sesuai
dengan
harapan
organisasi. Kecerdasan
emosional
mencakup
pengendalian diri pegawai terhadap hal-hal yang harus dilakukan maupun dihindari dalam menjalankan pekerjaan. Kecerdasan emosional tergambar dengan adanya semangat dalam bekerja, ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, tidak mudah frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih – lebihkan kesenangan mengatur suasana hati dan menjaga
kegairahan tersebut.
dua
memudahkan
terobosan-terobosan yang dapat mempengaruhi,
tidak adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja dan kegairahan
dukungan,
Volume 2, No. 1, November 2013
agar
beban
stress
tidak
melumpuhkan
kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik–baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konfliks, serta untuk memimpin orang–orang yang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri. Fakta dari masih rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh pegawai dapat dilihat dari kurangnya pegawai dalam mengendalikan emosi, pegawai kurang mampu mengenal orang lain secara baik serta
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pegawai
kurang
mampu
memotivasi
diri
3.
Bagaimana
pengaruh
kinerja
pegawai
sendiri. Disamping itu, pegawai kurang mampu
terhadap kinerja organisasi Sekretariat
memotivasi dirinya sendiri, serta pegawai
Daerah Aceh.
kurang mampu menjaga hubungan antara
4.
pimpinan maupun hubungan sesama pegawai.
Berapa besar pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan emosional dan
Secara umum, kesuksesan organisasi
budaya
organisasi
terhadap
kinerja
Sekretariat Daerah (Setda) Aceh dapat terlihat
organisasi Sekretariat Daerah Aceh melalui
dari kinerjanya secara keseluruhan. Hal tersebut
kinerja pegawai.
tergambar dari optimalisasi pencapaian tujuan dari suatu organisasi dapat diwujudkan sesuai
III. Tujuan Penelitian
dengan
1.
target
yang
telah
direncanakan.
Untuk
mengetahui
pengaruh
Pencapaian kinerja organisasi tidak terlepas dari
kepemimpinan, kecerdasan emosional dan
adanya peran sumber daya manusia. Hal ini
budaya organisasi baik secara simultan
terjadi karena manusia merupakan salah satu
maupun parsial terhadap kinerja pegawai
aset penting dari sebuah organisasi. Sehingga
pada Sekretariat Daerah Aceh.
kepemimpinan dan pegawai yang mempunyai kemampuan
dalam
hal
Untuk
mengetahui
pengaruh
kecerdasan
kepemimpinan, kecerdasan emosional dan
emosional maupun budaya organisasi dalam
budaya organisasi baik secara simultan
meningkatkan
maupun parsial terhadap kinerja organisasi
kinerja
ini
2.
pegawai
dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga akan tercapai kinerja yang diharapkan oleh
Sekretariat Daerah Aceh. 3.
organisasi.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh.
4.
II. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana
pengaruh
kecerdasan
emosional
kepemimpinan, dan
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung kepemimpinan, kecerdasan
budaya
emosional dan budaya organisasi terhadap
organisasi baik secara simultan maupun
kinerja organisasi melalui kinerja pegawai
parsial terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Aceh.
Sekretariat Daerah Aceh. 2.
Bagaimana
pengaruh
kecerdasan
emosional
kepemimpinan, dan
budaya
organisasi baik secara simultan maupun parsial
terhadap
kinerja
Sekretariat Daerah Aceh.
organisasi
IV. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Organisasi Beberapa
pakar
ilmu
manajemen
memberikan definisi kinerja organisasi secara berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal ini seperti diutarakan oleh Wibowo, (2009:4), Volume 2, No. 1, November 2013
- 110
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bahwa
kinerja
merupakan
yakni : (1) Kualitas. Hasil pekerjaan yang
implementasi dari rencana yang telah disusun
dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi
tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh
tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.
sumber
(2) Kuantitas. Jumlah yang dihasilkan atau
daya
kemampuan,
organisasi
manusia
yang
kompetensi,
kepentingan.
Kinerja
ditunjukkan
oleh
memiliki
motivasi organisasi
bagaimana
dan
jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan. (3)
juga
Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan
proses
pada
waktu yang
telah
ditetapkan
serta
berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
tersebut.
aktivitas yang lain. (4) Efektivitas. Pemanfaatan
Sedangkan (Performance)
konsep
dapat
didefinisikan
sebuah pencapaian hasil atau
kinerja
secara maksimal sumber daya yang ada pada
sebagai
organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan
degree
of
mengurangi kerugian. (5) Kemandirian, yaitu
accomplishtment (Keban, 2004). Hal ini berarti
dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna
bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat
menghindari
dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat
Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara
mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
pegawai dengan organisasinya dan (7) tanggung
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
jawab pegawai terhadap organisasinya.
hasil
yang
merugikan.
(6)
Berdasarkan pemaparan berbagai teori di
atas
tentang
disimpulkan
kinerja
bahwa
organisasi
kinerja
dapat
Kepemimpinan
organisasi
Beberapa
pendapat
mengenai
merupakan gabungan kinerja dari masing-
kepemimpinan salah satunya adalah pendapat
masing
yang dikemukakan oleh Rivai (2004:115),
individu
dalam
mencapai
tujuan
organisasi. Hal ini sesuai juga dengan tujuan
bahwa
dari organisasi yaitu pencapaian kinerja secara
mempengaruhi
bersama-sama yang dilakukan oleh pegawai.
komunikasi
Indikator
dari
kinerja
kepemimpinan
itu
banyak
untuk
adalah orang
mencapai
upaya melalui
tujuan,
cara
organisasi
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau
berdasarkan pendapat Ambar (2003:77) adalah
perintah, tindakan yang menyebabkan orang
masukan (input), proses (process), keluaran
lain
(output), hasil (outcomes), manfaat (benefit)
menimbulkan
dampak (impact).
dinamis
bertindak
atau
merespons
perubahan
penting
yang
positif,
dan
kekuatan
memotivasi
dan
mengkoordinasikan organisasi dalam rangka Kinerja Pegawai
mencapai
tujuan,
kemampuan
untuk
Soedjono (2005:94) menyebutkan 7
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan
(tujuh) kriteria yang dapat digunakan untuk
diantara bawahan agar tujuan organisasional
mengukur kinerja pegawai secara individu
dapat tercapai.
111 -
Volume 2, No. 1, November 2013
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pendapat tersebut jaga diperkuat oleh Siagian
(2002:62)
menyatakan
emosional akan memberikan kesadaran, yakni
bahwa
kesadaran diri atau awareness, yang merupakan
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
kemempuan emosi paling penting untuk melatih
untuk
semua
mempengaruhi
orang
lain
(para
control.
Kecerdasan
emosional
bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang
menjadikan seseorang mampu untuk mengenali
lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
diri, berempati, mencintai, berasosiasi dan dapat
meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak
menyambut kesedihan dan kegembiraan secara
disenanginya.
lepas.
Robbins
(2006:39)
mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu
Budaya Organisasi
kelompok kearah tercapainya tujuan.
Budaya organisasi dapat digambarkan secara khas kaitannya dengan cara orang-orang berpikir, yang mengarahkan kepada bagaimana
Kecerdasan Emosional Emotional
intelligence
mencakup
mereka bertindak. Budaya organisasi menurut
pengendalian diri, semangat, dan ketekunan
Peter
serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
organisasi sebagai suatu pola dari asumsi-
dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan
asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau
untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi,
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu
tidak melebih–lebihkan kesenangan mengatur
dengan
suasana hati dan menjaga agar beban stress
mengatasi
tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk
masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal
membaca perasaan terdalam orang lain (empati)
dan integrasi internal yang sudah berjalan
dan berdoa, untuk memelihara hubungan
dengan cukup baik, sehingga, perlu diajarkan
dengan sebaik–baiknya, kemampuan untuk
kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang
menyelesaikan konfliks, serta untuk memimpin
benar untuk memahami, memikirkan dan
orang–orang yang dikuasai dorongan hati yang
merasakan berkenaan dengan masalah-masalah
kurang memiliki kendali diri Cooper dan
tersebut. Jones (2000:158) menjelaskan bahwa
Sawaf, (2002).
budaya organisasi ialah suatu bentuk acuan
Salovey
&
Mayer,
(2006),
mendefinisikan kecerdasan emosi menjadi 5
dan
Watermen
maksud atau
agar
(2006:41),
organisasi
menanggulangi
Budaya
belajar masalah-
interaksi para anggota organisasi dan bentuk acuan interaksi dengan pihak luar
(lima) wilayah utama : (1) Mengenali emosi diri
Indikator budaya organisasi menurut
(2) Mengelola emosi (3) Memotivasi diri
Schermerhorn (2003) meliputi antara lain:
sendiri (4) Mengenali emosi orang lain (5)
kepatuhan terhadap aturan yang berlaku dalam
Membina hubungan. Dari pendapat Goleman
lingkungan
(2004) dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
pekerjaan
organisasi, yang
anggapan
dilakukan
oleh
Volume 2, No. 1, November 2013
terhadap pegawai, - 112
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penyelesaian pekerjaan yang dilakukan oleh
B. Populasi dan Sampel
pegawai dengan tepat waktu, ketepatan waktu
Populasi dalam penelitian ini adalah
dalam menjalankan pekerjaan seperti masuk
seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh
dan pulang kantor tepat waktu dan pola
yaitu sebanyak 581 orang. Pengambilan sampel
komunikasi yang terjalin antara bawahan
dilakukan
dengan pimpinan.
sampling technique, dengan jumlah sampel
dengan
metode
by
probability
sebanyak 123 orang. Hipotesis Ha1 : Kepemimpinan, kecerdasan emosional dan
budaya
organisasi
baik
secara
C. Operasional Variabel
simultan maupun parsial berpengaruh
dalam
terhadap
motivasi perilaku untuk mencapai tujuan
kinerja
pegawai
pada
Sekretariat Daerah (Setda) Aceh.
dan
:
budaya
organisasi
baik
secara
:
tujuan
untuk
organisasi,
memperbaiki
kelompok dan budayanya.
Kecerdasan Emosional (X2), Kemampuan
simultan maupun parsial berpengaruh
untuk memonitor perasaan dan emosi
terhadap kinerja organisasi Sekretariat
dirinya dan orang lain untuk membedakan
Daerah (Setda) Aceh.
antara
Kinerja pegawai berpengaruh terhadap
informasi
kinerja organisasi Sekretariat Daerah
pikiran dan tindakan seseorang.
(Setda) Aceh. Ha4
menentukan
mempengaruhi
Ha2 : Kepemimpinan, kecerdasan emosional
Ha3
Kepemimpinan (X1), proses mempengaruhi
Terdapat
pengaruh
kepemimpinan,
tidak
langsung
keduanya, tersebut
mengarahkan
organisasi
organisasi
Daerah
Aceh
melalui kinerja pegawainya.
untuk
mengarahkan
dan
nilai-nilai
yang
berkembang dalam suatu organisasi dan
dan budaya organisasi terhadap kinerja Sekretariat
menggunakan
Budaya Organisasi (X3), Sistem penyebaran kepercayaan
kecerdasan emosional
dan
perilaku
anggota-anggota
Kinerja pegawai (Y), Prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara
V. METODE PENELITIAN
nyata dengan standar kerja yang ditetapkan
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
dalam
Penelitian dilakukan pada Sekretariat Daerah Aceh sedangkan yang menjadi objek
melaksanakan
tugas
sebagai
pegawai.
Kinerja
Organisasi (Z), Sejauh mana
penelitian adalah Pengaruh Kepemimpinan,
organisasi dapat mencapai tujuan yang
Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi
didasarkan
Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya
ditetapkan sebelumnya.
Pada Kinerja Sekretariat Daerah (Setda) Aceh. 113 -
Volume 2, No. 1, November 2013
pada
tujuan
yang
sudah
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Responden Kkrakteristik
responden
dalam
penelitian ini meliputi jenis kelamin responden, tingkat usia responden, pendidikan terakhir responden, dan status perkawinan maupun penghasilan dari responden. Berdasarkan hasil penelitian,
penulis
mengidentifikasi
karakteristik responden seperti pada tabel 1:
Uraian
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 2. Usia responden: < 20 tahun 20 s/d 29 tahun 30 s/d 39 tahun 40 s/d 49 tahun > 50 tahun 3. Status perkawinan Menikah Belum menikah 4. Pendidikan terakhir SLTA Diploma Sarjana Pascasarjana 5. Masa Kerja < 3 tahun 3 - 8 tahun 9 - 14 tahun 15 - 20 tahun > 21 tahun 5. Penghasilan 2.000.000 - 2.999.999,3.000.000 - 3.999.999,4.000.000 - 4.999.999,5.000.000 - 5.999.999,> Rp. 6.000.000,Jumlah
Frek
kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan budaya
organisasi
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (68,938 > 2,690) pada tingkat signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
Tabel 1.Karakteristik Responden No.
Pengaruh Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Aceh Secara simultan variabel
Persen
secara simultan kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan budaya organisasi berpengaruh
1.
80 43
65.0 35.0
0 22 57 36 8
0.0 17.0 46.3 29.3 6.5
84 39
68.3 31.7
24 30 63 6
19.5 24.4 51.2 4.9
22 31 33 30 7
17.9 25.2 26.8 24.4 5.7
19 26 25 22 31 123
15.4 21.1 20.3 17.9 25.2 100.0
signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Hasil
penelitian
ini
memberikan
implikasi bahwa kepemimpinan yang berlaku di Sekretariat Daerah Aceh dapat berdampak terhadap
peningkatan
kinerja
pegawai,
kemudian kecerdasan emosional yang dimiliki oleh pegawai juga dapt berdampak terhadap peningkatan kinerja serta budaya organisasi juga berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh
Sumber : Data Primer, 2013 (diolah)
. Pengaruh Parsial Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil olahan data dapat disimpulkan
bahwa
kepemimpinan
secara
positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pegawai Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05.
Pengaruh Parsial Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Kemudian variabel kecerdasan emosional secara positif berpengaruh signifikan Volume 2, No. 1, November 2013
- 114
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap kinerja pegawai pegawai Sekretariat
sebesar 0,612, artinya sebesar 61,2% perubahan
Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai
didasarkan kinerja organisasi dapat dijelaskan
signifikan 0,015 < 0,05.
oleh perubahan dari variabel kepemimpinan dan kecerdasan emosional, budaya organisasi dan
Pengaruh Parsial Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian terhadap variabel budaya organisasi dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Hasil penelitian terhadap variabel budaya organisasi juga diperoleh nilai koefisien beta
sebesar
0,256,
Hasil
analisis
kecerdasan emosional, dan budaya organisasi signifikan
terhadap
0,388 artinya sebesar 38,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi dan kinerja pegawai
ini
menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan,
berpengaruh
kinerja pegawai, sedangkan selebihnya sebesar
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi Hasil
kinerja rerata
Kepemimpinan,
Kecerdasan
Emosional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Pada Sekretariat Daerah
sebesar
penelitian
deskriptif
secara
simultan
variabel kepemimpinan, kecerdasan emosional
4,462,
dimana
responden
mempunyai persepsi positif terhadap variabel kepemimpinan.
Hasil
pengujian
hipotesis
terhadap variabel kepemimpinan secara positif berpengaruh
Aceh Hasil
secara
terhadap variabel kepemimpinan diperoleh nilai
pegawai Sekretariat Daerah Aceh.
Pengaruh
penelitian
signifikan
terhadap
kinerja
organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 < 0,05
dan budaya organisasi serta kinerja pegawai berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (62,562 > 2,690) pada tingkat signifikansi 0,0001. Hal ini berarti variabel kepemimpinan, kecerdasan emosional, budaya organisasi dan kinerja
pegawai
berpengaruh
secara
terhadap
bersama-sama
kinerja
organisasi
Sekretariat Daerah Aceh. Besarnya pengaruh secara simultan dari keempat variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi (R2) pengaruh keempat variabel ini terhadap kinerja organisasi adalah 115 -
Volume 2, No. 1, November 2013
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Organisasi Hasil terhadap
penelitian
variabel
secara
kecerdasan
deskriptif emosional
diperoleh nilai rerata sebesar 4,512, dimana responden mempunyai persepsi positif terhadap variabel kecerdasan emosional. Hasil penelitian terhadap
variabel
kecerdasan
emosional
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang sebesar 0,022 < 0,05.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh
Budaya
Organisasi
Terhadap
2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua
Kinerja Organisasi
menunjukkan
Hasil penelitian secara deskriptif terhadap
kecerdasan emosional, budaya organisasi
variabel budaya organisasi diperoleh nilai rerata
baik
sebesar 3,886, dimana responden mempunyai
berpengaruh terhadap kinerja organisasi
persepsi
pada Sekretariat Daerah Aceh.
positif
terhadap
variabel
budaya
organisasi. Hasil penelitian terhadap variabel budaya
organisasi
berpengaruh
secara
bahwa
kepemimpinan,
simultan
maupun
parsial
3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
signifikan
kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh
terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah
terhadap peningkatan kinerja organisasi
Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,009
pada Sekretariat Daerah Aceh.
< 0,05.
4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat
pengaruh
tidak
langsung
Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kinerja
kepemimpinan, kecerdasan emosional dan
Organisasi
budaya
Pengaruh kinerja pegawai (Y) memiliki koefisien jalur sebesar 0,979 dengan p=0,000.
organisasi
organisasi
melalui
terhadap
kinerja
kinerja
pegawai
Sekretariat Daerah (Setda) Aceh.
Pada tingkat signifikansi α=5% atau 0,05 maka nilai p 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
B. Saran – Saran
bahwa, pengaruh kinerja pegawai (Y) terhadap
1. Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh (Z)
pegawai pegawai pada Sekretariat Daerah
adalah positif dan signifikan. Berdasarkan hasil
Aceh berdasarkan variabel kepemimpinan,
pengujian hipotesis ketiga secara parsial dapat
hendaknya pimpinan dapat menciptakan
disimpulkan
bahwa
disiplin bagi setiap pegawai dalam bekerja
berpengaruh
signifikan
kinerja
pegawai
terhadap
kinerja
organisasi pegawai Sekretariat Daerah Aceh.
2. Kecerdasan Sekretariat
emosional Daerah
pegawai
Aceh
yang
pada perlu
mendapatkan perhatiaan adalah pegawai VI. Kesimpulan dan Saran
harus mampu menempatkan diri pada sudut
A. Kesimpulan
pandang orang lain dan menghargai.
1. Hasil
penelitian
kepemimpinan,
menunjukkan
3. Masalah budaya organisasi hendaknya juga
emosional,
menjadi
perhatian
budaya organisasi baik secara simultan
masalah
anggapan
maupun
terhadap
pekerjaan yang harus dilakukan sesuai
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah
dengan kemampuan dan tanggung jawab
Aceh.
sesuai tugas dan fungsinya.
parsial
kecerdasan
bahwa
berpengaruh
pimpinan,
terutama
pegawai
terhadap
Volume 2, No. 1, November 2013
- 116
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4. Dalam pegawai
rangka
meningkatkan
pegawai,
mendapatkan
kinerja
hendaknya
perhatian adalah
perlu pegawai
Keban, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Watermen dan Peter (2006), Culture Organization, Rineka Cipta, Jakarta.
harus dapat memanfaatkan secara maksimal (efektivitas) sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan kinerja
VII. DAFTAR PUSTAKA Ambar Teguh, Sulistiyani dan Rosidah, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Cooper dan Sawaf, (2002), Executive EQ, Kecrdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, Alih Bahasa Alex Tri Kontjoro, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goleman Daniel. (2004). Emotional Intelligence. Alih Bahasa Alex Tri Kuncoro W. Jakarta, Gramedia
117 -
Volume 2, No. 1, November 2013
Rivai Vehitzal, (2004), Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Salovey & Mayer, (2006), Emotional Intellegent,: Whay Can Matter More Than IQ, NY. Bantam Book. Schermerhorn John R. (2003) Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Siagian Sondang (2002), Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta. Simanjuntak, (2005), Manajemen Kinerja, Penerbit Andi, Yogyakarta. Soedjono (2005), Manajemen Tenaga Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Kerja,
Wibowo, (2009), Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.