e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V Ni Luh Putu Tika Rusmayanthi1, Kt. Gading2, Made Suarjana3 1,3Jurusan
PGSD, 2Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: tikarusmayanti94gmail.com1. Ketutgading35gmail.com2.
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan mind mapping dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung pada siswa kelas V SD di Gugus XIV Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini termasuk penelitian quasi experiment dengan rancangan posttest-only control group desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas V SD di Gugus XIV, sampel penelitian adalah SD N 2 TukadMungga dan SD N 3 TukadMungga. Pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan metode tes hasil belajar IPA. Analisis menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan mind mapping dan model pembelajaran langsung. Hasil Penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran model Think Talk Write (TTW) dengan pembelajaran langsung(Fhitung = 12,73 dengan sig=0,001).(2) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran model Think Talk Write (TTW) dengan pembelajaran langsung (Fhitung = 7,961 dengan sig = 0,008). Jadi,model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan mind mapping berpengaruh terhadap aktivitas belajar hasil belajar IPA pada siswa kelas V di Gugus XIV Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: Model TTW, aktivitas, hasil belajar.
Abstract The aim of this research to determine the difference the learning activities and learning result of Natural Sciencestudent that learning with model Think Talk Write (TTW) assisted the mind mapping and student that learning with direct learning model in fifth grade Elementary School students in Five Cluster Buleleng District, in academic year 2015/2016. This research including quasi- experimental design with posttest- only control group design. This research population is all of fifth grade Elementary School in fourteen Cluster, research sample is Elementary School 2 Tukad Mungga and Elementary School 3 Tukad Mungga. The research sample was chosen by random sampling technique. Method of data collection done with a test method with the test instrument of learning result. Analyzed using descriptive statistics and Multivariate (MANOVA). The result of research showed there were significant differences in learning activities and Natural Science learning result between students those who tought with learning model Think Talk Write (TTW) assisted mind mapping and those who tought direct learning model. The result of this study showed (1) there were significant differences of learning activities between the groups of students who those who tought with learning model Think Talk Write (TTW) assisted mind mapping and those who tought direct learning model(Fcount = 12,73 with sig = 0,001).(2) there were significant differences of Natural
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 Science learning between the groups of students who those who tought with learning model Think Talk Write (TTW) assisted mind mapping and those who tought direct learning model(Fcount = 7,961 with sig =0,001. So,Talk Write (TTW) learning model assisted mind mapping has an influence to thelearning result of Natural Science subject in fifth grade Elementary School students in Cluster XIV Buleleng District,in academic year 2015/2016. Key words: TTW Model, activities, learning
PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting di berbagai sektor kehidupan. Pendidikan yang berkualitas akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan merupakan sarana yang penting untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas daripemerintah.Seyogyanya menjadi kepedulian semua komponen bangsa, karena kualitas masa depan bangsa sangat tergantung pada kualitas pendidikannya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan. Namun pada kenyataannya, upaya-upaya tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya dalam bidang IPA hasil belajar belum menggembirakan. Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 7 Januari 2016 dengan guru di SD gugus XIV Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar IPA pada ulangan tengah semester 1 tahun ajaran 2015/2016 belum melampaui KKM. Rata-rata KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA di SD gugus XV adalah 72. Hal ini dapat diketahui dari arsip belajar IPA kelas V di gugus XV Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Dari jumlah keseluruhan siswa hanya 60% yang tuntas dan 40% yang belum tuntas. Hal tersebut menunjukkan beberapa siswa saja yang mampu mencapai hasil belajar IPA yang maksimal. Hal ini menandakan ketidakseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, yang tentunya mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar IPA masih rendah. Untuk itu diharapkan
terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA agar menjadi baik dan sesuai dengan pencapaian pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) berbantuan mind mapping dalam proses pembelajaran. Model ini dipandang cocok untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Hasil observasi, menunujukkan guru kurang mengoptimalkan pengajuan masalah-masalah real yang ada dalam fenomena kehidupan berkaitan dengan materi pelajaran yang dibelajarkan. Hal ini menyebabkan siswa merasa belajar hanya untuk membahas materi-materi yang terkait dengan soal-soal ulangan umum tanpa mengetahui manfaat dari materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran hanya berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali siswa untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan atau waktu jangka panjang. Kedua, metode pembelajaran IPA yang diterapkan guru cenderung pembelajaran terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan(teacher centered) sehingga siswa cenderung sebagai pendengar pasif. Dalam pembelajaran, siswa hanya dipandang sebagai kertas putih yang siap diisi dengan konsep-konsep sehingga guru dalam mengajarkan konsep-konsep IPA terfokus pada upaya untuk menuangkan sebanyak mungkin pengetahuan yang dimiliki kepada siswa melalui metode informasi yang sangat dominan, diikuti dengan metode diskusi dan latihan dengan frekuensi yang sangat terbatas. Ketiga, siswa yang aktif dalam pembelajaran hanyalah siswa yang pintar, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan kurang hanya menjadi
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
pendengar dan hanya menunggu perintah dari guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran rendah. Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang IPA pada tanggal 7 Januari 2016 menunjukkan; Pertama, guru belum optimal dalam menggunakan IT untuk menunjang pembelajaran menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik dan kurang inovatif. Kedua, pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa tampak bosan dalam pembelajaran sehingga siswa pasif saat menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Ketiga, siswa tidak serius dan tidak bergairah dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pemerolehan pengetahuan dalam pembelajaran yang di dapat oleh siswa. Dengan demikian maka upaya pemecahan masalah adalah dengan dilaksanakan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write) berbantuan mind mapping terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V gugus XIV Kecamatan Buleleng Tahun 2015/2016. Model Think Talk Write Pembelajaran merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Huinker dan Laughlin.Model pembelajaran Think Talk Write didasarkanpada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Dalam model pembelajaran ini, peserta didik didorong untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Metode ini merupakan metode yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara peserta didik yang kemudian diungkapkan melalui tulisan. Dengan berbantuan menggunakan mind mapping merupakan peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun. Manfaat yang didapatkan dengan mencatat menggunakan metode mind mapping
adalah mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara melihat gambar besar suatu persoalan sekaligus informasi secara detail. Langkah–Langkah Membuat Mind mapping :Buzan (2007:10), terdapat lima langkah mudah dalam membuat mind mapping yaitu. 1)Menggunakan selembar kertas kosong tanpa garis dan pulpen berwarna. 2) Buatlah sebuah gambar yang merangkum subjek utama di tengahtengah kertas. 3)Buatlah beberapa garis tebal berlekuk-lekuk yang menyambung dari tengah kertas, masing-masing untuk setiap ide utama yang ada mengenai subjek yang dibuat. 4)Berilah nama pada setiap ide dan buatlah gambar-gambar kecil mengenai masing-masing ide tersebut. Dan setiap kata penting dalam Map digaris bawah, yang mana merupakan kata-kata kunci penting. 5)Dari setiap garis yang ada, dapat menarik garis penghubung lainnya, yang menyebar seperti cabang pohon. Dan tambahkan buah pikiran kita kesetiap ide, yang melambangkan detail-detail yang dipikirkan. disamping pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Bertitik tolak dari kajian teori tersebut di atas, diduga terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS. METODE Langkah-langkah yang harus dilaksanakan adalah dari delapan sekolah dipilih dua sekolah sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan random sampling. Tahap pertama dilakukan secara random dengan sampel lima sekolah yang ada di Gusus XIV Kecamatan Buleleng. Dari hasil sampling tahap pertama diambil empat sekolah yang ada di Gugus XIV Kecamatan Buleleng sebagai sampel penelitian. Kemudian dari empat sekolah yang terpilih, dipilah lagi secara random kelas IV yang nantinya akan dikelompokkan menjadi kelas eksperimen dan kelas
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
kontrol. Dengan melukukan hal tersebut, terpilih kelas IV dari SD Negeri 3 Tukadmungga dan SD Negeri 1 Tukadmungga sebagai kelas kontrol dan kelas IV dari SD Negeri 2 Tukadmungga dan SD Negeri 2 Pemaron sebagai kelas eksperimen. Semua siswa pada kelas tersebut adalah sampel penelitian.Dari sampel tersebut akan diambil 33% dengan motivasi berprestasi tinggi dan 33 % dengan motivasi berprestasi rendah sehingga jumlah sampel menjadi 80 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi serta data tentang hasil belajar IPA siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar. Untuk memenuhi kualitas isinya, terlebih dahulu dilakukan expertjudgment oleh dua pakar guna mendapatkan kualitas tes yang baik. Setelah itu dilakukan uji coba instrument untuk mengetahui kesahihan (validitas dan keterandalan (reliabilitas) dengan bantuan program Microsoft Excel. Data penelitian ini dianalisis secara bertahap, meliputi : deskripsi data, uji prasyarat, dan uji hipotesis. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran data, dan uji homogenitas varians..Untuk mengetahui normalitas data mengunakan statistic Kolmogrov-Smirnov Test dan ShapiroWilks Test menggunakan bantuan program SPSS-16 for windows. Sedangkan pengujian homogenitas varians menggunakan uji digunakan uji Levene’s dan uji Box’M. Berdasarkan uji normalitas data, diperoleh hasil bahwa semua data skor hasil belajar IPA berdistribusi normal dengan dengan harga p<0,05. Sedangkan untuk pengujian homogenitas varians menggunakan uji levene’s diperoleh harga sig= 0,582 untuk variabel aktivitas belajar dan variabel hasil belajar IPA dengan sig.=0,809 Dengan demikian semua kelompok dikatakan homogeny.
Mengacu pada uji prasyarat, yakni uji normalitas dan uji homogenitas varians, dapat disimpulkan bahwa data dari semua kelompok berasal dari data berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama atau homogen. Dengan demikian uji hipotesis dengan Multivariate Analysis of Varians(MANOVA)dapat dilanjutkan. Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah teknik Multivariate Analysis of Varians (MANOVA). HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian ini menyajikan deskripsi data aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus XIV Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng baik dari kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu 1)aktivitas belajar siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran Model Think Thalk Write (TTW) berbantuan mind mapping, 2) aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan tidak mendapat perlakuan Model PembelajaranThink Thalk Write (TTW) berbantuan mind mapping, 3) hasil belajar IPA siswa yang mendapat perlakuan Model Pembelajaran Think Thalk Write (TTW) berbantuan mind mapping, dan 4) hasil belajar IPA siswa yang tidak mendapat perlakuan Model Pembelajaran Think Thalk Write (TTW) berbantuan mind mapping.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu dengan desain“Posttest-Only ControlGroup Desain”yang dianalisis menggunakan Multivariate Analysis of Variance(MANOVA). Perhitungan ukuran sentral (rerata, modus, median) dan ukuran penyebaran data (standar deviasi) memberikan hasil seperti yang tercantum pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Deskriptif Statistik Jumlah subjek Mean Median Modus Standar Deviasi Varians Rentangan Skor Terendah Skor Tertinggi Jumlah
A1 Y1 18 30,66 31,00 30 2,566 6,588 9 25 34 552
A2 Y2 18 18,00 18,00 18 1,977 3,912 8 12 20 315
Y1 17 27,41 27,00 24 2,829 8,007 8 24 32 466
Y2 17 15,52 16,00 16 2,154 4,640 9 11 20 264
pembelajaran bukan model Think Talk Write. Dari frekuensi data aktivitas belajar dan histogram yang menunjukkan skor aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan mind mapping disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas dan hasil belajar IPA siswa pada kelompok pembelajaran model Think Talk Write lebih besar dari rata-rata aktivitas dan hasil belajar IPA siswa pada kelompok siswa yang dibelajaran dengan
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi data aktivitas belajar siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan mind mapping Titik Tengah Frekuensi Frekuensi No. Interval (X) Absolut (f) Komulatif (F) 1 25 – 26 25,5 2 2 2 27 – 28 27,5 1 3 3 29 – 30 29,5 5 8 4 31 – 32 31,5 5 13 5 33 – 34 33,5 5 18 Jumlah 18 Tabel 4.4 Data aktivitas belajar siswa yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran TTW berbantuan mind mapping No. 1 2 3 4 5
Interval 24 – 25 26 – 27 28 – 29 30 – 31 32 – 33 Jumlah
Titik Tengah (X) 24,5 26,5 28,5 29,5 32,5
5
Frekuensi Absolut (f) 5 4 4 2 2 17
Frekuensi Komulatif (F) 5 9 13 15 17
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini men Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.4 secara visualisasi aktivitas belajar siswa antara yang mendapat perlakuan model pembelajaran TTW berbantuan mind mapping (eksperimen)dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran TTW berbantuan mind mapping (kontrol) dapat disajikan dalam histogram pada gambar berikut ini.
11,5 sampai 12,5 pada kelas eksperimen diperoleh 2 orang anak dan pada kelas kontrol diperoleh 1 orang anak. Sampai pada interval skor 19,5 sampai 20,5 pada kelas eksperimen diperoleh 3 orang anak dan pada kelas kontrol diperoleh 1 orang anak. Sebelum melakukan uji hipotesis selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis. Uji normalitas sebaran data dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal pada empat kelompok data dalam penelitian ini, yaitu (1) aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen, (2) hasil belajar IPA pada kelas eksperimen, (3) aktivitas belajar pada siswa kelompok kelas kontrol, (3) hasil belajar IPA pada kelas kontrol. Uji normalitas sebaran data dilakukan dengan bantuan SPSS-16.0 for windows uji statistik Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikan 0,05. Uji ini dilakukan terhadap data post-test terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Apabila nilai signifikansi lebih besar daripada signifikansi(α )maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Normalitas sebaran data diuji dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk menggunakan bantuan SPSS-16.0 for windows diperoleh hasil seperti yang disajikan pada tabel 4.10 sebagai berikut.
Gambar 4.1 Histogram skor aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan deskripsi data dan perhitungan tabel frekuensi untuk hasil belajar akan di sajikan pada histogram di bawah ini.
Gambar 4.2 Histogram skor hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari histogram diatas dimulai dari interval skor hasil belajar IPA siswa yaitu
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Tabel. 4.10 Hasil Uji Normalitas Data
sama menggunakan uji Box’s M menghasilkan angka signifikansi sebesar 0,704 dan secara terpisah menggunakan uji Levene’s Test menghasilkan angka signifikansi sebesar 0,582 untuk variabel aktivitas belajar dan angka signifikansi sebesar 0,809 untuk variabel hasil belajar. Hasil dapat ditampilkan pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 sebagai berikut.
Berdasarkan data pada tabel diatas, menunjukkan bahwa statistik Kolmogorov-Smirnov memiliki angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan semua sebaran data aktivitas belajar dan hasil belajar sudah berdistribusi normal. Uji homogenitas varians menggunakan bantuan program SPSS16.0 for windows pada taraf signifikansi 0,05. Uji homogenitas secara bersama-
Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Box’M Box’s Test of Equality of Covariance Matrices a Box’M F df1 df2 Sig.
1.504 .468 3 2.216E5 .704
Tabel 4.12 Hasil Uji Levene’s Aktivitas Belajar Hasil Belajar
F .308
Df1 1
.059
1
Hasil analisis menunjukkan bahwa angka signifikansi yang dihasilkan baik secara bersama- sama maupun terpisah lebih besar dari 0,05. Setelah uji prasyarat diperoleh maka akan dilanjutkan dengan
Df2 33
sig .582
33
.809
hasil Hipotesis yang diperoleh dari Uji MANOVA. Berikut pada tabel 4.15 adalah hasil uji MANOVA dengan bantuan SPSS-16.
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Tabel 4.15 Hasil Uji MANOVA
Berdasarkan hasil uji analisis multivariate test Hipotesis I data aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TTW dan bukan model pembelajaran TTW menghasilkan harga F sebesar 12,73, df = 1, dan Sig = 0,001. Ini berarti signifikansi lebih keci dari 0,05. Hal ini berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan terhadap aktivitas belajar antara siswa yang belajar dengan model TTW dengan yang bukan model TTW pada mata pelajaran IPA kelas V SD Gugus XIV Kecamatan Buleleng.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian, maka dapat di tarik simpulan sebagai berikut. Saran digunakan untuk memperbaiki pembelajaran dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1) Terdapat perbedaan aktivitas belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran yang tidak mendapatkan pembelajaran Think Talk Write (TTW) (F= 12,73 : p < 0,05). Skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih tinggi sebesar 30,66 dari skor ratarata aktivitas siswa yang mengikuti pembelajaran yang tidak mendapatkan pembelajaran Think Talk Write (TTW) sebesar 27,41. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran yang tidak mendapatkan pembelajaran Think Talk Write (TTW) (F= 7,961: p < 0,05). Skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih tinggi sebesar 18,00 dari skor ratarata aktivitas siswa yang mengikuti pembelajaran yang tidak mendapatkan
Uji Hipotesis II Hasil analisis data hasil belajar IPA siswa yang mengikuti model pembelajaran TTW dengan model bukan TTW diperoleh nilai F sebesar 7, 961, df=1, dan sig= 0,008. Ini berarti signifikansi lebih kecil dari, 0,05. Dengan demikian, hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima. Jadi, berdasarkan hasil analisis hipotesis pertama adalah terdapat perbedaan secara signifikan terhadap hasil belajar kelas V pada mata pelajaran IPA SD Gugus XIV Kecamatan Buleleng antara yang mengikuti pembelajaran TTW dan tidak mendapat perlakuan pembelajaran TTW.
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
pembelajaran Think Talk Write (TTW) sebesar 15,52.
Tony Buzan. 2007. Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yeni Sugiarti, Ni Luh Putu. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write)Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesiasiswa Kelas V Sd Gugus 1 Kecamatan Kediri Tahun Ajaran 2013/2014”. e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014. Yoga Sentana Utama, I Wayan. 2014 “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. ”. eJournal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014.
SARAN Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. Dengan diterapkannya model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbantuan mind mapping, siswa diharapkan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
DAFTAR RUJUKAN Agung, A.A Gede. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Arini dan Astawan. 2014.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja : Undiksha Press. Candiasa, I Made. 2010 Nunuk Suryani dan Leo Agung. 2012.Strategi Belajar dan Mengajar.Yogyakarta:Ombak. Dantes, Nyoman.2013. Metode Penelitian.Yogyakarta: Andi Offset Desy Ambari, 2013. “Ni Luh Putu. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Gugus 1 Kecamatan Tegallalang” e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Guilford,J.P. 1987. Fundamental statistik in psychology and education. Tokyo:University of Southern California. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Tony Buzan. 2007. Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
9