PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP RETENSI SISWA PADA KONSEP FOTOSINTESIS (Kuasi Eksperimen di SMPN 56 Jakarta)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
OLEH RIZAL GUNTARA 108016100060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis disusun oleh Rizal Guntara Nomor Induk Mahasiswa 108016100060. Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 24 April 2014
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd NIP. 19650115 198703 1 020
Meiry Fadilah Noor, M.Si NIP. 19800516 200710 2 001
ABSTRAK
Rizal Guntara, NIM 108016100060, “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Rentensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis (Di SMP Negeri 56 Jakarta Selatan. Skripsi, Program Studi Biologi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap retensi biologi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 56 Jakarta Selatan pada bulan Januari 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun sampel penelitian adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari kelas VIII-F sebagai kelas eksperimen dan VIII-E sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dan daya ingat siswa berupa tes pilihan ganda (objektif). Analisis data posttest kedua kelompok menggunakan uji-t, dan persentase retensi. Data hasil perhitungan hipotesis diperoleh hasil thitung sebesar 4,486 dan ttabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 2,000, maka thitung>ttabel. Data hasil perhitungan retensi diperoleh hasil rata-rata kelompok eksperimen sebesar 99% dan rata-rata kelompok kontrol sebesar 95%. Maka dapat disimpulkan menolak Ho dan Ha diterima, yang menyatakan terdapat pengaruh media audio visual terhadap retensi siswa pada konsep fotosintesis.
Kata Kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar Siswa, Retensi, Fotosintesis
i
ABSTRACT Rizal Guntara, NIM 108016100060, “The Effect of Using Audio Visual Media through Student’s Retention in Photosynthesis (at SMP Negeri 56 South Jakarta ). Skripsi, Biology Program, Natural Science Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The objective of this reseach is to find the effect of using audio visual media through student’s biology retention. This research was held in SMP Negeri 56 South Jakarta on January 2013. This a quasi exsperiment research with nonequivalent control group design. The writer use purposive sampling to obtain the sample in this reseach. The sample in this research is students in class VIII-F as the experiment class and class VIII-E as the control class. The instrument used to measure student’s retention and achievement in this research is an objective test. The post-test score from both experiment and control class was analyze by using t-test, and the retention prosentage. The data interpreation of the hypothesis found that the value of is 4,486. The value of t-table at significance 5 is 2000, means . The data finding of student’s retention in experiment class 99% meanwhile in the control class is 95%. The research finding showed that is rejected and is accepted, that there is a significant effect of using audio visual media through student’s retention in photosyntesis. Keywords: Audio Visual Media, student’s achivement, retention, photosyntesis.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb Alhamdulillah wa syukrulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas segala karunia dan rahmat-Nya, hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang setia pada ajarannya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 pada Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 4. Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd., Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan arahannya dan Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahannya dan selalu ada ketika peneliti kesulitan dalam penelitian ini. 5. Bapak Dr. Ahmad Otjin Kusnadie, M.Pd., Kepala SMP Negeri 56 Jakara yang telah memberikan izin penelitian dan Ibu QGN. Lely Abul, S.Pd., guru mata pelajaran IPA, yang telah membantu dan memberikan saran selama penelitian. 6. Orang tua tercinta, yang telah mendukung penulis dalam penelitian ini maupun dalam penyusunan skripsi ini dari segi moral maupun material.
iii
iv
7. Kawan-kawan kelas Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2008, Iqbal, Lita, Udin, Irfan, dll, yang telah mendukung penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabat: Rian dan Yogie. Terima kasih atas bantuan karena telah mengijinkan peneliti menginap di kontrakan kalian. Juga kepada Fitri yang telah sabar memberikan motivasi dan semangat agar skripsi ini cepat selesai. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik sebagai referensi maupun untuk menambah wawasan mengenai pengaruh media audio visual terhadap retensi siswa pada konsep fotosintesis. Wassalamu’alaikum wr. wb. Jakarta, 24 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................. v DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4 D. Perumusan Masalah .......................................................................... 5 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori .................................................................................. 6 1. Media Pembelajaran.................................................................... 6 a. Pengertian Media Pembelajaran............................................ 6 b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ................................................ 9 c. Prinsip-prinsip Penggunaan Media ....................................... 10 d. Fungsi Media Pembelajaran .................................................. 11 2. Media Audio Visuak (Video)....................................................... 14 a. Pengertian Media Audio Visual (Video) ............................... 14 b. Sejarah Perkembangan Media Audio Visual (Video) ........... 16 c. Sifat-sifat Bahan Audio Visual .............................................. 19 3. Belajar ......................................................................................... 19 a. Pengertian Belajar ................................................................. 19 b. Prinsip-prinsip Pembelajaran ................................................ 21 c. Faktor-faktor Belajar ............................................................. 23
v
4. Retensi (Daya Ingat) ................................................................... 25 a. Pengertian Retensi ................................................................ 25 b. Jenis-jenis Ingatan ................................................................. 28 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan .......................... 30 d. Prinsip-prinsip Ingatan Dalam Belajar.................................. 30 5. Fotorsintesis ................................................................................ 31 B. Hasil Penelitian yang relevan ............................................................ 37 C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 38 D. Perumusan Hipotesis ......................................................................... 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitain ........................................................... 41 B. Metode dan Desain Penelitian........................................................... 41 C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 42 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 43 E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 43 F. Kalibrasi Instrumen ........................................................................... 44 G. Teknik Analisis Data......................................................................... 49 H. Hipotesis Statistik ............................................................................. 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................. 54 1. Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................... 54 2. Deskripsi Data Postes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................... 55 3. Deskripsi Data Retes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................................... 56 4. Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...................................................................... 57 B. Analisis Data Tes Hasil Belajar ........................................................ 58 1. Uji Prasyarat Sampel................................................................... 58
vi
a. Uji Normalitas ....................................................................... 58 b. Uji Homogenitas ................................................................... 59 2. Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 59 a. Uji Normalitas ....................................................................... 59 b. Uji Homogenitas ................................................................... 60 3. Uji Prasyarat Retensi................................................................... 61 a. Uji Normalitas ....................................................................... 61 b. Uji Homogenitas ................................................................... 61 4. Pengujian Hipotesis .................................................................... 62 a. Uji Hipotesis Pretes............................................................... 62 b. Uji Hipotesis Postes .............................................................. 63 c. Uji Hipotesis Retes ............................................................... 64 C. Pembahasan....................................................................................... 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 68 B. Saran ................................................................................................. 68 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69 LAMPIRAN ................................................................................................. 72
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1
Desain Penelitian Pretest-Posttest-Retest Control Group Degign ....................................................................... 41
Tabel
3.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 43
Tabel
3.3
Pemetaan Kisi-kisi Instrumen ................................................ 44
Tabel
3.4
Kriteria Reabilitas Soal .......................................................... 46
Tabel
3.5
Kriteria Taraf Kesukaran ....................................................... 47
Tabel
3.6
Klasifikasi Daya Pembeda ..................................................... 48
Tabel
4.1
Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 54
Tabel
4.2
Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................. 55
Tabel
4.3
Hasil Retes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................... 56
Tabel
4.4
Hasil Rata-rata N-gain dan Retensi ........................................ 58
Tabel 4.5 Hasil
Uji
Normalitas
Pretes Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...................................... 58 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...................................... 59 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...................................... 60 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...................................... 60 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ...................................... 61 Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Retes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....................................... 62
viii
ix
Tabel 4.11 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................ 62 Tabel 4.12 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................ 64 Tabel 4.13 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Retes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................ 64
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman E. Dale ................................................. 8 Gambar 2.2 Proses Komunikasi yang Gagal Tanpa Bantuan Media ...................................................................................... 13 Gambar 2.3 Proses Komunikasi yang Berhasil Dengan Bantuan Media ..................................................................... 14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen .............................................................. 72 Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol..................................................................... 87 Lampiran 3 Soal Latihan ............................................................................... 102 Lampiran 4 Bentuk Media Power Point ....................................................... 106 Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen .................................................................... 114 Lampiran 6 Soal Instrumen yang Dipakai Penelitian ................................... 126 Lampiran 7 Data Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..................................................................... 133 Lampiran 8 Data Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..................................................................... 148 Lampiran 9 Data Hasil Retes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..................................................................... 163 Lampiran 10 Daftar Nilai N-Gain dan Retensi ............................................. 178 Lampiran 11 Hasil Anates ............................................................................. 186 Lampiran 12 Surat-surat ................................................................................ 206
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM). Proses pendidikan diimplementasikan melalui lembaga pendidikan formal seperti pendidikan dasar sampai tingkat tinggi. Pendidikan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman, berakhlakul mulia, kreatif, dan bertanggung jawab. Tentang pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 (1) yaitu:“Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.” Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas. “Guru yang berkualitas ini adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional”.1 Pada pelaksanaan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan dalam penggunaan media pembelajaran. Bahkan dalam era reformasi yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, informasi tersebar meluas dan seketika. Oleh karena itu, guru perlu menyajikan informasi dalam berbagai 1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), h. 1
1
2
bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong pembaharuan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi kedalam pembelajaran. Dengan keadaan itu guru dituntut agar mampu menggunakan atal-alat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Guru juga dituntut sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.2 Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.3 Media pembelajaran juga merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta menunjang pendidikan dan pelatihan. Keberadaan media tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran biologi. Pemilihan penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan merasa senang dalam mengikuti pelajaran. Jika pembelajaran yang diselenggarakan tersebut membuat siswa merasa senang, maka siswa dapat dengan mudah menangkap dan mencerna materi pelajaran tersebut. Dengan demikian, tujuan pembelajaran pun akan tercapai dengan efektif dan efisien. 2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), h. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), cet ke-3, h. 120 3
3
Pembelajaran biologi menuntut siswa untuk menguasai kemampuan berdaya visualisasi yang tinggi, dan kemahiran dalam menggambarkan objek keseluruhan. Siswa juga dituntut untuk menjelaskan pelajaran biologi secara visual konsep, prinsip, dan langkah dalam setiap objek biologi. Namum pada dasarnya beberapa konsep yang terdapat dalam biologi merupakan konsep yang abstrak (tidak dapat dilihat langsung baik secara ukuran maupun secara proses biologinya). Oleh karena itu, pembelajaran biologi yang memerlukan daya imajinasi tinggi, dapat dibantu dengan media bergambar dan ber-audio visual. Media yang bergambar dan bersuara (audio visual) dapat membantu pembelajaran yang membutuhkan demonstrasi yang sulit menjadi mudah, dan sebaliknya, sehingga pada waktu mengajar guru lebih mudah menyajikan konsep. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya. Penggunaan media audio visual akan menuntun siswa dalam meningkatkan kemampuan persepsi dan meningkatkan pengertian siswa. Tidak hanya itu, media video yang bersifat dapat dilihat dan didengar (audio visual) juga akan membantu untuk mengalihkan perhatian siswa kepada materi yang diajarkan. Sehingga media video dapat meningkatkan kemampuan retensi (daya ingat siswa).4 Mata pelajaran biologi yang sebagian besar materinya berisikan pengertian-pengertian, istilah-istilah, dan bahasa-bahasa yang pada umumnya sulit untuk dilafalkan dan diingat. Seperti pada konsep fotosintesis yang menggunakan istilah-istilah berdasarkan letak terjadinya beserta senyawa kimia yang berperan dalam proses tersebut. Proses yang terjadi pada konsep fotosintesis tidak dapat dilihat secara langsung, oleh karena itu perlu media video agar penyampaian konsep menjadi mudah. Sehingga, penggunaan media selain menarik perhatian siswa, media dapat dibuat untuk mempercepat proses
4
Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, Terj. dari The Management of Learning oleh Sudarsono, dkk, (Jakarta: Rajawali, 1991), cet. ke-2, h. 152
4
belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang dijelaskan guru. Dengan demikian, seorang guru harus mampu menggunakan media pembelajaran yang mutakhir, sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, tidak membosankan dan dapat meningkatkan retensi (daya ingat) siswa. Namun, media pembelajaran tidak semua efektif diterapkan terhadap semua materi dan mata pelajaran. Oleh karena itu, untuk mengetahui peranan media video terhadap retensi, maka penelitian ini dilakukan dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis”.
B. Identifikasi Masalah 1. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang sering dikatakan sebagai mata pelajaran yang sukar untuk dimengerti dan dipelajari. 2. Kurangnya minat siswa untuk belajar biologi dikarenakan tidak digunakannya media untuk menunjang pembelajaran. 3. Tidak semua media efektif digunakan terhadap semua materi dan mata pelajaran.
C. Pembatasan Masalah Luasnya cakupan masalah yang muncul, maka diperlukan pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi beberapa hal, yaitu: 1. Media audio visual yang dimaksud adalah media video yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan mengedit video yang berasal dari yuotube. 2. Materi biologi dibatasi pada konsep fotosintesis. 3. Retensi yang dimaksud adalah daya ingat peserta didik terhadap hasil belajar domain kognitif jenjang C1 sampai C4.
5
D. Perumusan Masalah Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Apakah Media Audio Visual berpengaruh terhadap retensi siswa?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media audio visual pada konsep Fotosintesis. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Masyarakat a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam pengembangan kurikulum
dan
media
pembelajaran
sains
SMP
serta
merekomendasikan beberapa faktor pendukung kepada pihak penentu kebijakan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengembangan media pembelajaran yang inovatif sebagai wahana pendidikan siswa SMP serta dalam pengembangan kurikulum IPA. c. Sebagai bahan pertimbangan pembuatan program pembelajaran IPA yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. 2. Bagi Peneliti a. Bertambahnya wawasan tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. b. Hasil penelitian maupun beberapa keterbatasan yang dihadapi dapat dijadikan salah satu rujuan untuk pengembangan media pembelajaran selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mempu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam hal ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.5 “Media merupakan alat yang harus ada apabila ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan”.6 Rossi dan Breidle seperti dikutip Wina Sanjaya mengemukakan bahwa “media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.”7 Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan/informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming adalah, “penyebab atau alat yang turut 5
Azhar Arsyad, op. cit., h. 3 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Strategi Pebelajaran sekolah Berstandar Internasional dan Nasional, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010), h. 115 7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2011) cet ke-8, h. 163 6
6
7
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajarsiswa dan isi pelajaran.8 Yudhi Munadi dalam bukunya yang berjudul “Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru” mengemukan bahwa, “media pembelaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.9 Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetak lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafis, diagram, dan lain sebagainya.10 “Sasaran penggunaan media adalah agar peserta didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian peserta didik dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka”.11 Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Bermacam-macam
alat
dapat
digunakan
oleh
guru
untuk
menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan 8
Azhar Arsyad, op. cit., h. 3-4 Yudhi Munadi, op. cit., h. 7-8 10 Wina Sanjaya, op. cit., h. 163-164 11 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, op. cit., h. 116 9
8
pendengaran untuk menghidari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale yang dikutip Wina Sanjaya menyatakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.
abstrak Verbal Lambang visual Visual Radio Film Tv Karyasata Demonstasi Pengamatan Melalui Drama Pengamatan Melalui Benda Tiruan Pengalaman langsung Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman E. Dale12
konkret
Apabila memperhatikan kerucut pengalaman yang dikemukakan Edgar Dale, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan diperoleh;
12
Wina Sanjaya, op. cit., h. 166
9
semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh, maka semakin abstrak pengetahuan siswa. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran: 1) Media grafis, seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafik sering disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunya ukuran panjang dan lebar. 2) Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti padat (soled model), model penampang, model susun, model kerja, model mock up, diorama, dan lain-lain. 3) Media proyeksi, seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP, dan lainlain. 4) Pengguanaan lingkungan sebagai media pendidikan.
Penggunaan media di atas dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertimbangkan proses pengajaran.
b. Ciri-ciri Media Pendidikan Gerlach dan Ely seperti dikutip Azhar Arsyad mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. 1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2) Ciri Manipulatif (manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
10
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recorcing. 3) Ciri Distributif (Distributive property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu, sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang disuatu tempat.13
c. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Prinsip-prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Agar
media
pembelajaran
benar-benar
digunakan
untuk
membelajarkan siswa, Azhar Arsyad mengemukakan sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya: 1) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat
hiburan,
atau
tidak
semata-mata
dimanfaatkan
untuk
mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pembalajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan.
13
Azhar Arsyad, op. cit., h. 12-14
11
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit mamahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. 4) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien. Media yang memperlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. 5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya. Sering media yang kompleks terutama mediamedia mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya. 14
d. Fungsi Media pembelajaran Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan pada pengguanaannya. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni (1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar; (2) fungsi semantik; (3) fungis manipulatif. Kedua, analisis fungsi yang didasarkan pada penggunanya (anak didik) terdapat dau fungsi, yakni (4) fungsi psikologis dan (5) fungsi sosio-kultural.15 Hamalik mengemukakan bahwa:”pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengarug psikologis terhadap siswa.”16 Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Nana Sudjana merumuskan fungsi media pembelajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut:
14
Wina Sanjaya, op. cit., h. 173-174 Yudhi Munadi, op. cit., h. 36 16 Azhar Arsyad, op. cit., h. 15 15
12
1) Media merupakan alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif. 2) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari seluruh situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru. 3) Penggunaan (pemanfaatkan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. 4) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. 5) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. 6) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan kata lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai nilai tinggi. 17 Dari beberapa fungsi di atas, maka media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut: 1) Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki siswa. 2) Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta. 3) Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dan lingkungan. 4) Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan. 5) Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat. 6) Keenam, media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik. 17
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, op. cit., h. 134
13
7) Ketujuh, media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru. 8) Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa. 9) Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.18 Di bahwa ini merupakan ilustrasi proses belajar mengajar tanpa menggunakan media. A
1
A1
A A2 2
Guru
3
B
4 Gambar 2.2 Proses Komunikasi yang Gagal Tanpa Bantuan Media 19 Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil berarti kegagalan dan kekurang berhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca, atau dilihat dan diamatinya. Terlepas dari siapa yang bodoh dan siapa yang pintar, keadaan seperti inilah yang terjadi pada kasus ilustrasi di atas. Siswanya tidak atau kurang berhasil mengencode pesan-pesan yang disampaikan olehnya. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi masalah-masalah belajar 18
Wina Sanjaya, op. cit., h. 171-172 Arief S. Sadiman, at.al., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h. 13 19
14
mengajar. Perbedaan gaya belajar, minta, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan. Di bawah ini merupakan ilustrasi belajar mengajar dengan bantuan media. A A 1 A
Guru 2
A
A 3 A MEDIA A Sumber Pesan
4
Gambar 2.3 Proses Komunikasi yang Berhasil Dengan Bantuan Media20 2. Media Audio Visual (Video) a. Pengertian Media Audio Visual (Video) “Video adalah teknologi pemprosesan sinyal elektronik meliputi gambar gerak dan suara. Piranti yang berkaitan dengan video adalah play back, storage media (seperti pita magnetic dan dist), dan monitor”.21 “Teknologi audio visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan 20 21
Ibid., h. 15 Yudhi Munadi, op. cit., h. 132
15
pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar”.22 Media audio visual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi, dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP, dan peralatan visual lainya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran.23 ”Compact video disc adalah sistem penyimpanan dan rekaman video di mana signal audio-visual direkam pada disket plastik, bukan pada pita magnetik.”24 Pada tahun 1992, Philips mempromosikan Video Compact Disk yang kebanyakan orang mengenalnya sebagai VCD. Vidoe digital ini memanfaatkan format medium CD yang sebelumnya sudah dikenal luas dalam format Audio CD.25 Berikut ini merupakan kelebihan dari video, antara lain: 1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. 2) Video dapat diulang bila perlu untuk menambah kejelasan. 3) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat. 4) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. 5) Mengembangkan imajinasi peserta didik. 6) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistis. 7) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang. 8) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan. 9) Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai. 10) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar. 22
Azhar Arsyad, op. cit., h. 30 Yudhi Munadi, op. cit., h. 113 24 Azhar Arsyad, op. cit., h. 36 25 Yudhi Munadi, op. cit., h. 137-138 23
16
11) Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk evaluasi.26
b. Sejarah Perkebangan Media Audio Visual (Video) Video Disc diperkenalkan di pasar tidak lama setelah perekaman vita video menjadi populer . Video Disc pertama kali dipasarkan oleh Philips dari Belanda di tahun 1972, dan berikutnya oleh Thompson-CSF di Prancis, JVC di Jepang, dan RCA
di Amerika Serikat. Sistem yang dipakai adalah
capacitance system, yakni sistem pemindaian (scan) informasi gambar dan suara dengan menggunakan Tracking arm dan Stylus, sebagaimana layaknya pada turn table audio. Kemudian mengalami perubahan menjadi sistem optik. Produsen yang pertama kali menggunakan optical tracking signal system yang menghubungkan ke sinyal video adalah JVC dari Jepang, produk ini kemudian dikenal dengan sebutan Laser Disc (LD) Teknologi ini berbeda dari teknologi pita video dalam arti informasinya desimpan sebagai spiral lubang-lubang mikro yang dapat dibaca secara optic; galurnya diatur rapat-rapat dipermukaan cakram (disc) datar, bukan dalam bentuk magnetic di permukaan pita; dan dibaca menggunakan laser, bukan oleh head magnetic. Perbedaan utama yang lain adalah player pita video juga sekaligus recorder. Kita dapat merekam di pita video, sedangkan video disc tersedia dalam bentuk yang sudah direkam. Dengan alasan ini, video disc tidak terlalu populer ketika pertama kali diperkenalkan dan belum diterima konsumen dalam skala besar awal tahun 1990-an. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada tahun 1992, Philips mempromosikan video dalam tampilan baru yang disebut Video Compact Disc, yang kebanyakan orang mengenalnya sebagai VCD. Video digital ini memanfaatkan format dalam medium yang sebelumnya sudah dikenal luas dalam format audio CD. Dengan memasukkan informasi dan audio untuk memenuhi ruang 650 MB yang disediakan dalam medium
ini, format
diperkenalkan untuk menjadi tandingan Laser Disc (LD), yang secara fisik 26
Ibid., h. 127
17
bentuknya lebih besar dan lebih berat . teknologi digital yang digunakan adalah teknologi MPEG-1 yang diprakarsai oleh Motion picture Expert Group, sebuah badan internasional yang mengembangkan teknologi kompresi audio dan video. Teknologi MPEG-1 ini agar file yang dihasilkannya dapat efektif memenuhi ruang 650 MB yang disediakan medium . Dengan menggunakan standar VCD ini, sebuah medium dapat menampung muatan audio visual sepanjang 74 menit. Kualitas setara dengan HVS video, dan suara setara dengan kualitas Audio. Baik LD maupun VCD, bukanlah media penyimpan pada kamera, tetapi hanya untuk diputar pada play back-nya masing-masing. Beberapa tahun kemudian, teknologi video cakram ini pun mengalami perkembangan yakni setelah munculnya DVD (1997). DVD adalah sebuah cakram optis yang dapat digunakan untuk menyimpan data kurang lebih 4,7 GB, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD. DVD pada awalnya adalah singkatan dari Digital Video Disc, namun beberapa pihak ingin agar kepanjangannya diganti menjadi Digital Versatile Disc, arti Versatile adalah serab guna, dengan demikian format DVD ini bukan hanya untuk video saja. Tidak seperti LD dan VCD,
DVD
merupakan salah satu storage yang digunakan dalam kamera (handycame). Daya tampung DVD 8 cm hingga saat ini penggunaan DVD memang lebih didominasi oleh Industri Personal Computer dan juga industri perfilman untuk mendistribusikan film mereka ke rumah-rumah dan rental. Teknologi media penyimpan dalam bentuk kepingan DVD ini mengalami pengembangan yang dilakukan Perusahaan Toshiba dan NEC yang pada tahun 2003 melahirkan teknologi baru yaitu HD-DVD yang memiliki daya tampung lebih besar dari DVD biasa hingga 30 GB . HD-DVD (singkatan dari High-Definition DVD) adalah sebuah cakram optik berkepadatan tinggi yang didisain untuk menyimpan data termasuk video definisi tinggi. Pada 2007 ini mulai dipasarkan cakram Blu-ray (Blu-ray Disc disingkat BD) adalah sebuah cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. Nama Blu-ray diambil dari laser biru-ungu yang digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini. Cakram Blu
18
ray dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang dipakai DVD dan piringan kompak. Format saingan Blu-ray yaitu HD-DVD juga menggunakan laser jenis yang sama. Cakram Blu-ray dapat menyimpan 25 GB pada setiap lapisannya dibandingkan dengan 4,7 GB pada DVD. Beberapa pabrik bahkan telah membuat cakram Blu-ray satu lapis dan dua lapis (50 GB) yang dapat ditulis ulang. Beberapa studio film yang mendukung format Bluray bahkan telah merilis film pada cakram berkapasitas 50 GB. Disamping Storage yang telah diuraikan di atas, masih ada beberapa storage yang bisa dimanfaatkan video, yakni hard disk drive (HDD) dan chip memori. Pemanfaatan terhadap keduanya adalah sebagai media penyimpan pada camcorder yang tersedia dipasaran adalah 30, 40, dan 60 GB. Analoginya, untuk kapasitas 60 GB bisa merekam 14 jam 40 menit dengan setting-an high quality (9 Mbps). Bila dibandingkan dengan storage lainnya, kelebihan HDD adalah memiliki kapasitas atau daya tampung yang besar dan pemakaian ulang tidak mempengaruhi kualitas gambar. Walaupun HDD lebih efisien, tapi kemungkinan besar ia kena virus (layaknya terjadi di komputer). Penggunaan
chip
memori
pada
camcorder
didasarkan
pada
pertimbangan bahwa selain ukurannya yang kecil, durasi respon perekaman ke memoti ini lebih cepat dibandingkan dengan ke storage lain, seperti DVD atau miniDV. Selain itu, konsumsi batrei juga hemat daya, fleksibel, dan resiko kehilangan datanya lebih kecil. Dalam kata lain, daya tahan batrei bisa lebih panjang karena daya yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan jika menggunakan storage lain, sebab, tidak ada bagian yang harus diputar di sini. Kapasitas chip memori tertinggi saat ini adalah chip memori SDHC (Dual Memory Flash) sebesar 16 GB, yakni mampu merekam video selama 20 jam 50 menit. Ini setara dengan 23 DVD berukuran 8 cm pemakaian ulang (hapustulis) tidak mempengaruhi kualitas gambar. Chip memori memiliki ketahanan
19
terhadap guncangan daripada HDD karena ia tidak memiliki sistem mekanik, alias 100% digital.27
c. Sifat-Sifat Bahan Audio Visual Guru biasanya dihadapkan dengan demikian banyaknya bahan audio visual, sehingga sering sulit bagi mereka untuk memilih hal-hal yang paling banyak untuk menolongnya dalam tugas-tugasnya. Namun demikian, sekali tujuan-tujuan belajar serta struktur bahannya telah ditentukan, guru lebih mudah memilih bahan-bahan audio visual yang dapat lebih membantu para siswa untuk mencapai tingkat penguasaan yang dibuttuhkan. Untuk memutuskan bahan audio visual mana yang digunakan, biasanya diajukan pertanyaan ”Bagaimana alat bantu ini bisa digunakan sehingga sifat-sifat serta atributnya bisa dimanfaatkan?”. Secara umum Ivor K. Davies menyatakan bahan audio visual mempunyai lima sifat yaitu: 1) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi. 2) Kemampuan untuk meningkatkan pengertian. 3) Kemampuan untuk meningkatkan transfer/pengalihan belajar. 4) Kemampuan untuk memberi penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai. 5) Kemampuan untuk meningkatkan retensi.28
3. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Yaitu proses bertambahnya pengetahuan dan perubahan tingkah laku seseorang menjadi lebih baik. Arief S Sadiman dalam bukunya berpendapat bahwa: “belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorag telah belajar adalah adanya 27 28
Ibid., h. 137-140 Ivor K. Davies, op. cit., h. 152
20
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif)”.29 “Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan”.30 Skinner berpendapat bahwa “belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responya menurun.”31 Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut: 1) kesempatan terjadinya peritiwa yang menimbulkan respons pebelajar, 2) respon si pebelajar, dan 3) konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pebelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.32 Menurut Gagne dalam buku Dimyati, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilias. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif yang dilakukan pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.33
Dari beberapa definisi dari para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:
29
Arief S. Sadiman, at.al., op. cit., h. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, op. cit., h. 11 31 Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) cet ke-3, h. 9 32 Ibid. 33 Ibid., hal. 10 30
21
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan mengetahui ada tidaknya hasil belajar. 2) Perubahan prilaku (Relative Permanent). Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku tersebut bersifat potensial. 4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberi semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lainya memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dimyati dan Murjiono menulis dalam bukunya bahwa prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan:
1) Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian tori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan
22
mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil. 2) Keaktifan Kecendrungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan, dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksa oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. John Dewey misalnya mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah. 3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. 4) Pengulangan Prinsip
belajar
yang
menekankan
perlunya
pengulangan,
barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan mengadakan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna. 5) Tantangan Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mepelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi,
23
artinya tujuan belajar telah tercapai. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan ajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. 6) Balikan dan Penguatan Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F. Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar. 7) Perbedaan Individual Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.34
c. Faktor-Faktor Belajar Prinsip-prinsip belajar yang hanya memberikan petunjuk umum tentang belajar. Tetapi prinsip-prinsip itu tidak dapat dijadikan hukum belajar bersifat mutlak, kalau tujuan belajar berbeda maka dengan sendirinya cara belajar juga harus berbeda, contoh: belajar untuk memperoleh sifat berbeda dengan belajar untuk mengembangkan kebiasaan dan sebagainya. Karena itu, belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. 34
Dimyati, dan Mudjiono, op. cit., h. 42-49
24
Oemar Hamalik menyebutkan faktor-faktor belajar sebagai berikut: 1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya maupun kegiatankegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat. Apa yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara kontinu di bawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap. 2) Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami. 3) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. 4) Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan menimbulkan kepuasan dan men-dorong belajar lebih baik, sedangakan kegagalan akan menimbulkan frustrasi. 5) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman. 6) Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru. 7) Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah kematangan, minat, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan. 8) Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau
25
merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermanfaat bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil. 9) Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. Badan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid yang belajar. 10) Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban.35
4. Retensi (Daya Ingat). a. Pengertian Retensi. Informasi secara tetap masuk pikiran kita melalui indera. Sebagian besar informasi ini segera kita buang tanpa kita sadari. Sedangkan beberapa kita simpan dalam ingatan kita untuk beberapa saat, dan kemudian terlupakan. Bagaimanapun juga, beberapa informasi akan tetap kita simpan bahkan kita simpan untuk selama-lamanya. Yang penting dalam pendidikan adalah memasukan informasi yang berguna, keterampilan, dan sikap ke dalam pikiran siswa dengan cara apapun, sehingga siswa dapat mengingat kembali pengetahuan yang telah mereka simpan jika mereka membutuhkannya. Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Maka dari itu di samping ada yang menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai dengan ucapan dari memory. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat 35
h. 32-33
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010) cet ke-11,
26
kembali yang baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya.36 “Retensi adalah kemampuan untuk mengingat materi (seperti: konsep-
konsep, teorema-teorema) yang telah dipelajari. Seperti ingatan, retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh siswa dalam proses belajarnya”.37 Daya ingat yang baik merupakan kebutuhan setiap siswa untuk belajar optimal. Ini karena hasil belajar siswa di sekolah diukur berdasarkan penguasaan siswa atas materi pelajaran, yang prosesnya tidak terlepas dari kegiatan mengingat (kemampuan menggunakan daya ingat). Maka dengan daya ingat yang baik, siswa akan dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil optimal. Namun, tidak setiap siswa memiliki daya ingat yang baik. Dalam setiap kelas, misalnya, pasti ada siswa yang memiliki daya ingat baik dan ada pula yang memiliki daya ingat buruk.38 Para ahli mencoba untuk mendefinisikan retensi itu sendiri. Berikut ini definisi Retensi menurut beberapa ahli, antara lain: 1) De Porter & Hernacki, menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory. 2) Santrock, ingatan sebagai retensi informasi yang telah diterima melalui tahap : penkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali (retrieval).
36
Heru Setyawan, Memory (Ingatan), Guidance dan Counseling, 2013, (http://denmasngabeihadiningrat.blogspot.com/2013/06/memori-ingatan.html), diakses: 5 Januari 2014 37 Muhammad Yusuf, Teori Pembelajaran: Retensi, artikel, 2011, (http://yusufsila. blogspot.com/2011/10/teori-pembelajaran-retensi.html), diakses: 5 Januari 2014 38 Anthony Zaif, Retensi dan Pemahaman Konsep, artikel, 2014, (http://zaifbio.wordpress.com/2011/11/24/retensi-dan-pemahaman-konsep/), diakses: 5 Januari 2014
27
3) Irwanto, ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. 4) Walgito, ingatan adalah kemampuan psikis untuk memasukan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau.39
Ada 3 tahap yang terjadi pada proses ingatan, yaitu proses memasukkan informasi atau pengkodean, proses penyimpanan, dan proses mengingat. 1) Proses Memasukkan Informasi atau Pengkodean Pada tahap ini terjadi proses memasukkan informasi yang ada dengan mengubah sifat informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifatsifat organisme, seperti simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan sifat organisme. 2) Proses Penyimpanan Tahap kedua ini disebut juga retensi. Pada tahap ini terjadi pengendapan informasi yang telah terkode dalam suatu tempat tertentu. Ketika telah mempelajari sesuatu biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan tilas ingatan (memory traces). 3) Proses Pengingatan Kembali Proses pengingtatan adalah proses mengingat kembali dari apa yang telah disimpan pada tahap kedua tadi. Mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam ingatan untuk suatu keperluan atau kebutuhan.40 Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa retensi adalah kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan keterampilan daya ingat siswa dari materi yang telah disampaikan dalam rentang waktu tertentu.
39
Heru Setyawan, op. cit., diakses: 5 Januari 2014 Bambang Susanto, Ingatan dan Hafalan (Kajian Psikoliguistik), artikel, 2013, (http://bambangsantoso.wordpress.com/2013/05/29/ingatan-dan-hafalan-kajian-psikolinguistik/), diakses: 5 Januari 2014 40
28
b. Jenis-Jenis Ingatan 1) Ingatan Jangka Pendek (short Term Memory) Ingatan jangka pendek (IJpe), yaitu suatu sistem penyimpanan sementara yang dapat menyimpan informasi secara terbatas. Ingatan jangka pendek ini adalah bagian dari ingatan, dimana informasi yang baru saja didapat disimpan. Pikiran memberikan kesempatan kepada informasi untuk disimpan sebentar dalam ingatan jangka pendek kita. Jika kita berhenti memikirkan sesuatu, informasi ini akan hilang dari jangka pendek kita.41 Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam IJPe sangat terbatas,hanya lima hingga sembilan informasi saja yang dapat berada di dalamnya sekaligus. Setiap kali memberikan perhatian ke informasi baru yang berasal dari ingatan sensorial, harus didorong keluar sesuatu yang telah diperhatikan sebelumnya. Misalnya, jika ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi seseorang ketika berlatih mengulang nomor telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke IJPa, maka informasi akan terlempar keluar dan seseorang tersebut harus melihat dan mengingat kembali.42 Suatu proses informasi meliputi bagaimana informasi itu dikodekan, ditransformasikan, diasosiasikan, disimpan, dijaga, ditimbulkan lagi, dan dilupakan. Informasi di ingatan jangka pendek dikodekan secara akustik dan dapat disimpan dalam bentuk suatu, arti, dan penampilan fisik. “Ingatan jangka pendek hanya dapat atau mampu mengingat lima sampai tujuh informasi”.43 Ini sesuai dengan penelitian Yacobs tentang ingatan jangka pendek, Tacobs yang mengadakan penelitian dengan menyebutkan beberapa angka pada pendengar tanpa pola urutan tertentu, kemudian pendengar disuruh menulis kembali kata-kata tersebut, ternyata yang dapat diingat hanya tujuh angka. Dengan menggunakan tanda titik angka, kata dan lainnya menunjukkan hasil yang sama yakni memori jangka pendek terbatas hanya 7 +/- 2 unit.44 41
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Grasindo, 2002),
hal. 153 42
Bambang Susanto, op. cit., diakses: 5 Januari 2014 Sri Esti Wuryani Djiwandono, op.cit.., hal. 154 44 Heru Setyawan, op. cit., diakses: 5 Januari 2014 43
29
2) Ingatan Jangka Panjang (Long Term Memory) Ingatan jangka panjang adalah bagian dari sistem ingatan kita di mana seseorang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. Ingatan jangka panjang diperkirakan mempunyai daya tampung yang tidak terbatas, baik dari segi jumlah informasi yang dapat disimpan maupun dari segi lama waktunya informasi akan disimpan. Kenyataannya yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin tidak pernah lupa suatu informasi yang pernah kita dapat, sebaliknya kita mungkin kehilangan kemampuan untuk menemukan informasi dalam ingatan kita. Davidoff dalam artikel Heru Setyawan menjelaskan bahwa memori jangka panjang (long term memory) diartikan sebagai tempat penyimpanan informasi yang bersifat permanen dibandingkan memori jangka pendek. Memori jangka panjang disebut juga sebagai “gudang” atau tempat penyimpanan informasi yang kapasitasnya tidak terbatas. Memori jangka panjang memungkinkan manusia mengingat kembali informasi masa lalu dan menggunakan informasi yang ada untuk mengerti apa yang terjadi sekarang.45 Craik dan Lockhart menyebutkan bahwa ada satu perbedaan penting antara informasi yang diambil dari ingatan jangka pendek dan informasi yang sudah lama diingat. Perbedaannya adalah seberapa dalam dan telitinya informasi yang telah diproses. Kemudian, Craik dan Lockhart pertama-tama mengusulkan teori pemprosesan informasi mereka sebagai suatu alternatif untuk tiga tahap model. Pertama, elaboration (elaborasi) yaitu menambahkan arti dengan menghubungkan suatu informasi baru dengan kumpulan-kumpulan lain atau dengan pengetahuan yang sudah ada. Hubungan ini terjadi ketika informasi baru digabungkan ke dalam kerangka kerja dan schemata (skema) yang proporsional. Kedua, organization (pengorganisasian) yang dihubungkan dengan elaboration. Informasi yang diorganisasi dengan baik seperti mata pelajaran lebih mudah untuk diingat dari pada informasi yang sepotongsepotong atau sedikit. Ketiga, context (konteks), secara jelas aspek-aspek tertentu dari konteks fisik dan emosi dari bahan pelajaran yang dipelajari 45
Heru Setyawan, op. cit., diakses: 5 Januari 2014
30
bersamaan dengan informasi menjadi bagian dari kerangka kerja yang proporsional. Kemudian, jika siswa mencoba mengingat informasi, belajar akan lebih mudah jika konteksnya sama.46
c. Faktor yang Mempengaruhi Ingatan Di dalam kenyataanya, memang banyak hal yang telah dipelajari sukar sekali bahkan tida dapat lagi direproduksikan dari daya ingatan kita. Peristiwa ini yang disebut lupa. Ada hal yang begitu cepat kita lupakan. Ada pula hal yang baru setelah beberapa lama muncul lagi dalam ingatan kita. Whiterington (1952) melaporkan secara singkat beberapa hasil studi yang menunjukan bahwa hal-hal yang bersifat hapalan (substansi-material) mudah cepat dilupakan dibandingkan hasil proses mental (fungsional-struktural) ,yang lebih tinggi, atau hasil-hasil pengalaman praktik yang berarti (meaningful). Sedangkan hal-hal yang kurang berarti (nama-nama, fakta) atau less maeningful mudah cepat dilupakan. Faktor-faktor yang dapat membawa gangguan dalam daya ingat, atau menjurus kepada kelupaan, antara lain: 1. kalau hasil belajar yang baru mengganggu untuk me-recall hasil terdahulu (retroactive inhibition); 2. kalau hasil belajar terdahulu mengganggu untuk me-recall hasil belajar yang baru (associative inhibition); 3. resency effect, hal-hal yang secara mendadak kita hafalkan menjelang memproduksi lagi (beberapa saat sebelum ujian, misalnya). 47
d. Prinsip-Prinsip Ingatan Dalam Belajar Slameto menulis tentang beberapa prinsip ingatan, yaitu: 1. Belajar yang berarti lebih mudah terjadi dan lebih lama diingat dibanding dengan belajar yang tampaknya tidak ada artinya. Menghafal deretan huruf-huruf yang tidak ada hubungan arti adalah
46
Sri Esti Wuryani Djiwandono, op. cit., hal.155 Abin Syamsuddin Maknun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 169 47
31
sangat
sulit
dan
lama.
Untuk
memudahkannya
guru
perlu
membubuhkan suatu arti sehingga mudah dihafal. 2. Belajar menghubungkan atau merangkaikan dua obyek atau peristiwa menjadi lebih mudah apabila kedua obyek atau peristiwa itu terjadi atau dijumpai dalam urutan yang berdekatan, baik ditinjau dari segi waktu maupun ruang. 3. Belajar
dipengaruhi
oleh
frekuensi
atau
perjumpaan
dengan
rangsangan dan tanggapan yang sama atau serupa yang dibuat. Dalam pelajaran, siswa menjadi makin baik penguasaannya jika mereka diberikan lebih banyak kesempatan untuk mengulang atau berlatih. 4. Belajar tergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Ini berarti bahwa pelajaran
yang
memberikan
kesan
menyenangkan,
menarik,
mengurangi ketegangan, bermanfaat, atau memperkaya pengetahuan lebih efisien dan tersimpan atau memberi kesan yang lebih lama. 5. Belajar sebagai suatu keutuhan yang dapat diukur tidak hanya tergantung pada proses bagaimana belajar itu terjadi, tetapi juga pada cara penilaiannya atau penggunaannya. 48
5. Fotosintesis Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga bergantung pada tumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Peristiwa ini disebut fotosintesis. Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan menggunakan energi cahaya (foton). Tumbuhan mendapatkan energi cahaya ini dari cahaya matahari. Tumbuhan yang dapat memanfaatkan energi cahaya matahari adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. Tumbuhan hijau dan alga hijau mampu melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Proses fotosintesis ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Jika telah mencukupi, 48
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), cet. ke-5, hal. 111-113
32
bahan makanan ini disimpan sebagai cadangan makanan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan. Produk lain dari proses fotosintesis adalah oksigen yang digunakan untuk pernapasan semua makhluk hidup.
Reaksi Kimia Proses Fotosintesis Tumbuhan memerlukan air dan karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis. Air dan mineral diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui akar, kemudian diangkut oleh xilem menuju daun. Karbon dioksida diambil tumbuhan dari udara melalui stomata. Stomata juga berperan sebagai tempat untuk membuang uap air dan gas yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tumbuhan. Setelah sampai di daun air dan karbon dioksida di dalam kloroplas bereaksi membentuk gula dengan bantuan sinar matahari. Bagian daun yang menyerap sinar matahari adalah klorofil. Reaksi kimia dalam proses fotosintesis adalah: Sinar Matahari
6CO2 + 6 H2O
C6H12O6 + 6O2 Klorofil
Pada umumnya, fotosintesis terjadi pada organ daun karena klorofil terdapat di daun, tepatnya pada jaringan palisade. Secara umum, proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap yang diuraikan sebagai berikut. a. Reaksi terang (berlangsung dengan cahaya) Dalam tahap ini, klorofil menyerap energi cahaya untuk memecah molekul air (fotolisis) menjadi ion oksigen dan ion hidrogen.
molekul air
ion hidrogen + ion oksigen
33
b. Reaksi gelap Pada reaksi ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun. Karbon dioksida bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dalam reaksi terang menjadi gula (glukosa). Sama halnya dengan proses memasak, fotosintesis juga memerlukan bahan. Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Bahan tersebut akan membentuk glukosa (molekul gula) dan menghasilkan oksigen. Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui floem. Hasil fotosintesis ini digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila kebutuhan glukosa sudah cukup, maka kelebihan glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sebagai cadangan makanan di dalam akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar misalnya kentang, dalam batang misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan, dan pepaya, dalam biji misalnya kacang hijau. Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin. Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Fungsi stomata adalah untuk pertukaran CO 2 dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas yang berfungsi menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai tenaga dalam proses fotosintesis. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil. Di bawah ini merupakan proses tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis: a. Penyerapan air dan mineral oleh akar Salah satu bahan penting untuk proses fotosintesis adalah air yang diperoleh tumbuhan dari dalam tanah melalui organ akar. Penyerapan air oleh tumbuhan melalui tahapan sebagai berikut. Air akan diserap melalui rambut-
34
rambut akar → masuk ke epidermis akar → korteks → bagian stele (bagian akar yang terdapat jaringan pembuluh angkut) → xilem → dihantarkan ke daun. Air di sela partikel tanah akan masuk ke rambut akar. Kemudian, air dan zat-zat mineral mengalir masuk ke daerah epidermis akar sampai ke korteks secara difusi. Hal ini tejadi karena perbedaan konsentrasi atau jumlah cairan terlarut (mineral). Difusi merupakan proses bergerak atau berpindahnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke yang lebih rendah. Konsentrasi mineral pada bagian manakah yang lebih tinggi? Selanjutnya, air akan masuk ke endodermis dan xilem. Di endodermis, air akan melewati membran selektif permeabel secara osmosis. Osmosis merupakan proses berpindah atau mengalirnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran ini berfungsi sebagai penyaring sehingga hanya mineralmineral yang dibutuhkan yang akan sampai xilem dan diangkut sampai ke daun.
b. Pengangkutan air dari akar ke daun Ada dua proses yang menyebabkan air dapat terkirim sampai ke daun, yaitu tekanan akar dan tarikan transpirasi. Saat partikel mineral banyak yang terkumpul di bagian stele, potensial air akan turun sehingga banyak air yang masuk (terosmosis) ke stele. Banyaknya air yang mengalir dari korteks ke stele ini menghasilkan suatu dorongan besar yang “memaksa” cairan masuk dan naik di dalam xilem. Peristiwa ini yang dimaksud sebagai tekanan akar. Saat siang hari, udara di luar daun lebih kering. Artinya, kandungan air lebih rendah dibanding kandungan air dalam daun. Akibatnya, air dalam daun akan terdifusi keluar melalui stomata. Proses ini disebut sebagai transpirasi. Proses transpirasi menyebabkan tumbuhan kehilangan air. Adanya gaya adhesi dan kohesi yang terjadi antara air dengan sel-sel jaringan mesofil daun maka jaringan ini „menarik‟ air dari jaringan di bawahnya untuk memenuhi kebutuhan air dalam daun yang hilang karena transpirasi. Gaya tarik itu menyebabkan air yang terangkut akar (pada proses tekanan akar) akan mengisi xilem batang dan terus naik ke daun. Proses aliran air dari potensial tinggi
35
ke potensial rendah karena tarikan transpirasi terjadi terus menerus sehingga air dapat sampai ke daun.
c. Pengambilan CO2 oleh stomata Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis lainnya adalah CO2 yang diperoleh tumbuhan dari udara dengan cara difusi dalam bentuk gas melalui stomata. Stomata merupakan ruang keluarnya air saat transpirasi. Agar proses transpirasi dan difusi CO2 ini seimbang, stomata dapat membuka atau menutup. Proses membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi proses osmosis air pada sel-sel penjaga stomata. Saat sel-sel penjaga mengambil air, se-sel tersebut dan celah antarsel penjaga akan membesar sehingga stomata akan terbuka. Sebaliknya, saat air mulai berkurang, sel-sel penjaga akan mengkerut dan celah antarsel akan mengecil, sampai menutup.
d. Transfer hasil fotosintesis dari daun Hasil proses fotosintesis adalah molekul gula (glukosa) dan gas oksigen (O2). Oksigen akan didifusi keluar dari daun melalui stomata untuk dimanfaatkan organisme lain, hewan atau manusia. Glukosa akan disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan sebagai sumber energi metabolisme. Glukosa yang berlebih akan disimpan dalam organ cadangan makanan, seperti umbi batang, umbi akar, atau buah. Proses penyebaran zat hasil fotosintesis ini disebut dengan translokasi. Zat
hasil
fotosintesis
diangkut
pembuluh
tapis
(floem).
Proses
pengangkutannya terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara ujung pipa floem yang telah terisi glukosa dengan ujung pipa lain yang belum terisi. Pada ujung pipa yang terisi glukosa, konsentrasinya akan tinggi sehingga air akan masuk ke floem. Adanya aliran air ini menimbulkan tekanan yang akan mengalirkan gula ke ujung pipa lainnya yang belum terisi. Proses ini terjadi terus di dalam floem yang tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan sehingga zat hasil fotosintesis dapat disebarkan
36
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis: a. Cahaya Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi glukosa. Penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan tergantung dari intensitas cahaya matahari, lama penyinaran, dan panjang gelombang cahaya. b. Konsentrasi karbondioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, jumlah bahan yang dapat digunakan untuk fotosíntesis makin cukup, tetapi kenaikan karbon dioksida harus sesuai dengan intensitas cahaya. c. Suhu Suhu berpengaruh pada kerja enzim-enzim pada tumbuhan dalam proses fotosintesis. Setiap suhu naik 10° C, kerja enzim meningkat 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk proses fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena suhu pada siang hari cukup tinggi sehingga kerja enzim-enzim dapat maksimal. d. Kadar air Air memiliki peranan penting dalam fotosintesis karena merupakan bahan baku fotosintesis. Keberadaan air juga berpengaruh pada kerja stomata. Bila kekurangan air, stomata menutup sehingga CO2 terhalang masuk. Bila air dan CO2 tidak ada, proses fotosintesis tidak dapat dilakukan. e. Tahap pertumbuhan tanaman Laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah daripada tumbuhan dewasa. Bila usia daun makin tua, aktivitas fotosintesis makin lambat. Daun yang menguning mengandung klorofil yang makin sedikit. Keadaan ini menurunkan fungsi kloroplas.
37
B. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Herlanti, Nuryani Y, dan Wawan Setiawan menunjukkan bahwa retensi siswa pada kelompok multimedia lebih tinggi dari pada kelompok non multimedia, ini menandakan multimedia yang mempunyai kekuatan imagery, terbukti mampu menyimpan lebih lama abstraksiabstraksi konsep di dalam struktur kognitif siswa.49 Penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Tapilouw dan Wawan Setiawan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan teknologi multimedia interaktif individual dan pembelajaran menggunakan
teknologi multimedia
interaktif klasikal, dapat meningkatkan pemahaman dan retensi siswa pada konsep sistem saraf. Bahkan, kedua pembelajaran mampu membuat siswa termotivasi mempelajari kembali konsep sistem saraf walaupun pembelajaran telah selesai. Hal ini terbukti dari hasil retensi yang lebih dari 100%. Pembelajaran dengan teknologi multimedia interaktif secara individual mampu membuat siswa mandiri dan aktif dalam belajar, tidak demikian halnya untuk kelas klasikal ketika belajar di kelas karena pembelajaran didominasi oleh guru. 50 Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah Saguni menunjukan bahwa hasil belajar dari semua aspek (retensi, transfer, dan matching) lebih baik apabila materi audio dan visual (narrration) disajikan secara bersamaan karena kapasitas work memory dapat ditingkatkan. Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan modality dalam belajar melalui multimedia dapat meningkatkan hasil belajar. 51 Penelitian yang dilakukan oleh Ahyani Ridhayani dan Binari Manurung dengan judul ”Pengaruh Model dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa Pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah 49
Herlanti, Rustaman, dan Setiawan, “Kontribusi Wacana Multimedia Terhadap Pemahaman dan Retensi Siswa (Studi Kasus pada Pembelajaran Hereditas di Kelas 3 MTs Cimahi)”, Jurnal Pendidikan IPA : Metamorfosa, vol. 2 no 1, April 2007, hal. 29-38 50 Francisca, Wawan, “Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf)”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. 2 no 2, Desember 2008 51 Fatimah Saguni, “Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar”, Jurnal Insan, Vol. 8 No. 3, Desember 2006
38
Serbelawan” menunjukan bahwa terdapat perbedaan retensi antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kontekstual maupun dengan
pembelajaran
langsung, dengan rata-rata retensi siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kontekstual (baik menggunakan animasi komputer maupun media charta) sebesar 77,69 lebih tinggi dari retensi siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (baik menggunakan animasi maupun media charta) dengan rata-rata 74,44.52 Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Widha
Sunarno
dengan
judul
”Pembelajaran Fisika Dengan Media Komputer, Audio Visual, dan Konvensional Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Siswa” menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komputer lebih efektif dari pada proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual, akan tetapi proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual lebih efektif dibandingkan dengan secara konvensional. Ini dapat dilihat dengan menggunakan media komputer memperoleh mean = 43,71; pembelajaran dengan menggunakan media audio visual mendapatkan mean = 42,71; dan pembelajaran secara konvensional memperoleh mean = 41,23.53
C. Kerangka Berpikir Pembelajaran biologi sudah mencapai perkembangan terlebih dalam hal teknologi pembelajaran. Hal ini merupakan tantangan bagi para guru dan siswa untuk mampu menyesuaikan dengan perkembangan itu, sudah kita ketahui apabila tidak menyesuaikan dengan perkembangan zaman maka pembelajaran pun tidak akan mengalami perkembangan bahkan dapat dikatakan terbelakang dan pada akhirnya tidak tercapainya tujuan pendidikan. Dalam praktiknya di sekolah masih ada yang menggunakan teknologi yang kurang variatif dalam artian masih menggunakan satu macam teknologi misalnya
52
Ahyani, Binari, “Pengaruh Model dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa Pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawan”, Jurnal Pendidikan Biologi, vol. 1 no. 3, Desember 2010 53 Widha Sunarno, “Pembelajaran Fisika Dengan Media Komputer, Audio Visual, dan Konvensional Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Siswa”, Paedagogia, jilid 10 no. 1, 2007
39
hanya menggunakan gambar saja. Padahal teknologi pembelajaran itu sangat banyak dan beragam sehingga apabila digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan jenis materi yang diajarkan, maka proses belajar mengajar akan menyenangkan, memotivasi, dan tentunya meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu solusinya adalah faktor keprofesionalan dalam menggunakan atau mengaplikasikan teknologi pembelajaran. Dalam pengertian teknologi pendidikan, media
atau sebagai sumber
belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan, teknik latar, dan peralatan. Dengan semakin masuknya berbagai pengaruh ke dalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak mencetak, tingkah laku (behaviorisme), komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai bentuk seperti modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, radio, video, komputer, dan lain sebagainya masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuannya. Salah satu media pembelajaran adalah media audio visual, dalam hal ini berbentuk video. Namun, yang akan diteliti dalam hal ini adalah pengaruh media tersebut dalam meningkatkan retensi siswa dengan cara menggunakannya yaitu penggunaan
video dengan bantuan proyektor, siswa akan melihat sekaligus
mendengarkan penjelasan materi dari isi tersebut dan setelah itu guru mata pelajaran menjelaskan ulang apa yang telah dijelaskan. Dengan teknik seperti ini akan memberikan suasana berbeda pada gaya belajar peserta didik. Dalam pelajaran biologi, siswa memang harus dapat melihat langsung objek yang dia pelajari supaya lebih memudahkan pemahamannya. Tetapi kemudian, bagaimana dengan materi yang sulit untuk menampilkan objek yang dipelajari atau materi yang bersifat abstrak misalnya mempelajari struktur tubuh gajah, proses metabolisme dalam tubuh, proses fotosintesis, dan lain-lain. Dengan demikian memerlukan media pembelajaran yang mampu menampilkan hal itu semua tanpa harus menggunakan objek aslinya. Dalam hal ini materi yang akan dicobakan dalam uji efektivitas media video ini adalah fotosintesis karena kompleksnya materi ini sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya.
40
Jadi meningkatkan
dapat
disimpulkan
bahwa
media
video
diharapkan
dapat
retensi (daya ingat) peserta ajar dalam materi fotosintesis,
dikarenakan video dapat membantu guru dalam menjelaskan materi ajar dan juga dapat memjelaskan secara visual proses-proses yang terjadi pada saat tumbuhan melakukan fotosintesis.
D. Perumusan Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “penggunaan media audio visual pada konsep fotosintesis memberikan pengaruh terhadap retensi belajar siswa”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013-2014 kelas VIII di SMP NEGERI 56 Jakarta Selatan.
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu), yaitu metode penelitian yang melakukan pengontrolan terhadap salah satu variabel. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel dibagi dua bagian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penggunaan media video dan kelompok kontrol dengan penggunaan media powerpoint. Perbedaan pemahaman pada kedua kelompok perlakuan dapat dilihat dengan menggunakan pretes sebelum pelajaran dimulai, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan. Kemudian dilakukan postes setelah proses belajar mengajar berakhir, tujuannya untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa setelah pembelajaran, dan retes, tujuannya untuk mengukur kemampuan siswa menyimpan konsep dalam memorinya (retensi) terhadap materi yang telah diberikan. Menurut Stewart, Howard, dan James dalam bukunya yang berjudul ”The Psychology of Learning” menyatakan bahwa “Long-term memory is measured in minutes, hours, days, even years. Whenever a task requires retention for more than about a minute, it is considered to be a long-term memory task. Recalling the name of your fourth-grade teacher requires longterm memory, as does recalling course material on final exam”. 54 (memori jangka panjang diukur dengan beberapa menit, beberapa jam, beberapa hari, 54
Stewart H. Hulse, Howard Egeth, James Deese. The Psychology of Learning. (Singapore: McGraw-Hill Book Company, 1980), cet. ke-5, hal. 301
41
42
bahkan bertahun-tahun. Sewaktu-waktu aktifitas mengembalikan ingatan lebih dari 1 menit, hal ini termasuk aktifitas memori jangka panjang. Seperti mengingat kembali nama guru ketika tingkat 4 membutuhkan memori jangka panjang, sebagaimana mengingat materi untuk ujian akhir). Oleh karena itu penulis akan melakukan retes 2 minggu setelah postes untuk menentukan tingkat retensi siswa pada materi fotosintesis. Hal ini pun dilakukan oleh Yanti Herlanti dalam jurnalnya, beliau melakukan retes 2 minggu setelah postes. Adapun desain penelitian disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest-Retest Control Group Design
Kelompok
Pretes
Perlakuan Potes
Retes
Kelompok eksperimen
T1
X1
T2
T3
Kelompok kontrol
T1
X2
T2
T3
Keterangan: X1 : Perlakuan dengan media video pembelajaran X2 : Perlakuan dengan media power point Y1 : Tes awal yang sama pada kedua kelompok (Pretes) Y2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (Postes) Y3 : Retensi C. Populasi dan Sampel 1. Populasi ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.55 Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP NEGERI 56 Jakarta Selatan tahun pelajaran 2013-2014.
55
Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke- 13, h. 117
43
2. Sampel “Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut”.56 “Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu dua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol di kelas VIII. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan Purposive Sampling, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu”.57 Langkah-langkah penentuan sampelnya adalah sebagai berikut; pertama, dari beberapa kelas VIII yang ada di SMP NEGERI 56 Jakarta Selatan, dari beberapa kelas tersebut dirandom untuk ditentukan mana kelompok eksperimen (kelas yang diajar dengan menggunakan media video pembelajaran) dan mana kelompok kontrol (kelas yang diajar dengan penggunaan media power point).
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data melalui tes berupa soal pilihan ganda. Tes soal objektif diberikan sebelum dan sesudah materi diajarkan (pretest, posttest dan retest). Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
Table 3.2 Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
Jenis Data
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen
Pengamatan Proses
Siswa
Hasil belajar sebelum diterapkan media video
Melaksanakan tes awal (pretest)
Butir pertanyaan
Siswa mengisi butir pertanyaan dengan diawasi oleh observer
Siswa
Hasil belajar sesudah diterapkan media video
Melaksanakan tes akhir ( postest)
Butir pertanyaan
Siswa mengisi butir pertanyaan
56
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h.54 57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pedekata Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), cet. ke-14, h. 183
44
Siswa
Daya ingat (retensi) siswa
Melaksanakan retest
Butir pertanyaan
dengan diawasi oleh observer Siswa mengisi butir pertanyaan dengan diawasi oleh observer
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda. Tes ini adalah seperangkat pertanyaan dan/tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang daya ingat (retensi) siswa. Tes ini digunakan untuk memperoleh data penggunaan media video, yang dibuat oleh penulis kepada peserta didik selama pembelajaran. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran biologi melalui media video terhadap retensi siswa. Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen tersebut harus diuji coba terlebih dahulu. Adapun instrumen tes pilihan ganda berjumlah 50 butir soal dan setelah dilakukan uji coba, diperoleh 20 soal pilihan ganda yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dibawah
ini
merupakan
tabel
pemetaan
kisi-kisi
instrumen
berdasarkan indikator dan ranah kognitif yang akan dicapai.
Tabel 3.3 Pemetaan Kisi-Kisi Instrumen
Indikator Menjelaskan pengertian fotosintesis Mendeskripsikan proses reaksi kimia fotosintesis Menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis Mendeskripsikan secara sederhana proses fotosintesis
Nomor soal peranah C1
C2
C3
2, 3
Total 2
11, 12
8
16
21, 22
C4
3 1
23, 24
4
45
Menjelaskan secara proses penyerapan air dan mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 37, 41, Menyebutkan produk hasil dari fotosintesis Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis 6 Total
30, 32,
27, 29, 33, 5
2 44
45
50 3
4
6
4
20
F. Kalibrasi Instrumen 1. Analisis Instrumen Instrumen
yang digunakan
untuk
mengumpulkan
data
harus
dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Untuk menghitung kalibrasi instrumen penelitian ini penulis menggunakan program Anates yang dikembangkan oleh Karno TO dan Wibisono. Berikut langkahlangkah mengguanakan Anates: a. Buka program Anates b. Pilih jalankan Anates pilihan ganda c. Pilih file baru d. Tentukan jumlah subjek/siswa, jumlah butir soal, dan jumlah pilihan jawaban e. Masukan nama/kode subjek pada kolom yang telah disediakan f. Masukan jawaban pada lembar jawaban yang telah diisi masingmasing siswa g. Kembali ke menu utama h. Pilih penyekoran i. Simpan data
46
2. Uji Validitas Menurut Arikunto, “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument”.58 “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validasi soal diuji dengan rumus korelasi product moment.”59
rxy
N XY ( X )( Y )
N X
2
( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
Keterangan : rxy
: Angka
indeks korelasi “r” product moment
N
: Banyaknya peserta tes
∑XY
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y
∑X
: Jumlah seluruh skor X
∑Y
: Jumlah seluruh skor Y
Untuk mengetahui validitas dari butir soal peneliti menggunakan program Anates. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program Anates terdapat 20 soal yang valid dari 50 butir soal.
3. Uji Reliabilitas “Reabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reabilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan.”60 Uji reliabilitas untuk butir soal objektif dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20, yaitu:61 k Vt pq r11 = Vt k 1
58
Ibid., h. 211 Ibid., h. 213 60 Sukardi, op. cit., h. 43 61 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 231 59
47
Keterangan: r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
k
= banyaknya butir pertanyaan
Vt
= varians total
P
= proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)
p
=
q
= Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal
Nilai Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Antara 0,00 sampai dengan 0,20
Kategori Sangat baik Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti menggunakan program Anates. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program anates tersebut diperoleh nilai reliabilitas tes sebesar 0,61 dengan kriteria tinggi.
4. Uji Tingkat Kesukaran Indeks kesukaran soal merupakan merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkanya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.62 Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak 62
Ibid., h. 222
48
terlalu mudah dengan kata lain taraf kesukaran item itu adalah sedang. Taraf kesukaran (difficulty index) dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus:63 P=
B JS
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukara di klasifikasikan dalam tabel sebagai berikut:64 Tabel 3.5 Kriteria Taraf Kesukaran
Nilai (P) 0,00 – 0,30 0,31 − 0,70 0,71 – 1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal, peneliti menggunakan program Anates. Dengan pengujian menggunakan program anates ini maka diperoleh hasil 6 soal kategori mudah 8 soal kategori sedang, dan 6 soal kategori sukar.
5. Daya Pembeda Butir Soal “Daya pembeda tes adalah kemampuan suatu tes untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampua rendah)”.65 Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:
63
Ibid., h. 223 Ibid., h. 225 65 Ibid., h. 226 64
49
Dimana : D
= daya pembeda butir
Ba
= banyaknya subjek kelas atas yang menjawab benar
Ja
= banyaknya subjek kelas atas
Bb
= banyaknya subjek kelas bawah yang menjawab benar
Jb
= banyaknya subjek kelas bawah66
Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Daya Pembeda
Kriteria
Negatif
Soal dibuang (poor)
0,00 - 0,20
Jelek (poor)
0,21 - 0,40
Cukup (satisfactory)
0,41 - 0,70
Baik (good)
0,70 - 1,00
Baik sekali (excellent)
G. Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh peneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil dari penelitian. 1. N-gain Setelah diperoleh data nilai pretes dan postes masing-masing siswa kemudian dilakukan perhitungan normal gain (N-gain). Gain adalah selisih nilai pretes dan postes, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan. Dengan rumus:
N gain
66
Ibid., h. 228
posttest pretest skorideal pretest
50
Dengan kategorisasi sebagai berikut67: g-tinggi g-sedang g-rendah
: nilai (
) 0,70 : nilai 0.70 e” () e” 0.30 : nilai () < 0,30
2. Retensi Kuatnya retensi ditentukan dengan rumus68:
R
retest 100 % posttest
3. Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data keadaan awal populasi terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang akan digunakan adalah Uji Liliefors, dengan rumus:69 Lo = │F (Zi) – S (Zi) │ Keterangan : Lo
= Lobservasi atau harga mutlak terbesar
F (Zi) = Peluang angka baku S(Zi) = Proporsi angka baku Adapun langkah-lagkah pengujiannya sebagai berikut: a. Kolom X Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar b. Kolom Zi Zi =
67
Hake, “Relationship Of Individual Student Normalized Learnig Gates in Mechanics with Gender, High School Physics, and Pretest Scores on Mathematic And Spatial Visualization.” Indiana University (Emetirus), 2425 Hatteras Street, Woodland Hills, dari http://www.physic .indiana.edu/~hake/perc2002h-hake.pdf, diakses: 3 Desember 2013 68 Herlanti, Rustaman, dan Setiawan, op. cit., hal. 29-38 69 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466
51
Ketetangan: Zi = Skor baku X = Nilai rata-rata X = Skor ke i SD = Standar Deviasi c. Kolom F(Zi) Nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel (tabel Z) d. Kolom S(Zi) Kolom ini dicantumkan nilai yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut: S (Zi) = e. Kolom │F (Zi) – S (Zi) │ Merupakan harga mutlak dari selisih F (Zi) dan S (Zi) f. Tentukan nilai L0 dengan harga terbesar dari harga mutlak selisih dan dibandingkan dengan Ltabel dari tabel Liliefors. Dengan kriteria: Lhitung < Ltabel
: Data berdistribusi normal
Lhitung > Ltabel
: Data berdistribusi tidak normal
Ltabel atau nilai kritis untuk uji liliefors dengan n > 30 dan taraf nyata (α) 0,05 adalah Ltabel =
√
g. Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka nilai L0 dikonsultasikan kendalam tabel nilai kritis L dengan taraf signifikan α = 0,05. Kriteria pengujian populasi ini dianggap berdistribusi normal jika L0 lebih kecil dari Ltabel (angka kritis).
4. Uji Homogenitas Uji ini untuk mengetahui seragam atau tidaknya varians sampelsampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan
52
dengan melihat keadaan ke homogenan populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut70: 1) Hipotesis Ha
:
H0
:
2) Tentukan Fhitung dengan rumus Fhitung =
=
dengan
S2 =
3) Tetepkan taraf signifikan (α) 4) Hitung Ftabel dengan rumus: Ftabel = F
(dk varian terbesar – 1, dk varian terkecil – 1)
Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel 5) Tentukan kriteria pengujian H0, yaitu: Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti populasi kedua homogen. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
5. Uji Hipotesis Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji parametik dengan menguji statistik menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05. Rumus yang digunakan adalah Uji t Fisher’s sebagai berikut:71 t hitung
X1 X 2 1 1 Sg n1 n2
Dengan :
(n1 1)S 2 (n2 1)S 2 Sgab = n1 n 2 70
Husaini Usman, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), cet. ke-4, h.
133 71
2
Ibid., h.141
53
Keterangan: X1
: Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
X2
: Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
S12
:
Variansi kelompok eksperimen
S22
:
Variansi kelompok kontrol
n1
: Jumlah siswa kelompok eksperimen
n2
: Jumlah siswa kelompok kontrol
dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut: Terima Ho jika harga –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel Tolak Ha jika harga –ttabel ≥ thitung ≥ +ttabel H. Hipotesis Statistik Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho = μK = μE H1 = μK > μE
Keterangan: Ho = tidak adanya pengaruh media audio visual terhadap daya ingat siswa H1 = terdapat pengaruh media audio visual terhadap daya ingat siswa μE = rata-rata skor hasil tes retensi siswa kelas eksperimen μK = rata-rata skor hasil tes retensi siswa kelas kontrol
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data
yang diperoleh
dalam
penelitian
ini
untuk
menjawab
permasalahan dalam penelitian, hasil belajar berupa aspek kognitif didapatkan dengan menggunakan instrument tes berupa pilihan ganda yang diberikan sebelum pembelajaan (pretes), setelah pembelajaran (postes), dan selang waktu 2 minggu setelah posttes (retest) dari dua kelompok yang berbeda. Data hasil tes hasil belajar baik pretes, postes, dan retest diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan kepada 70 siswa, yang terdiri dari 35 siswa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan, yaitu menggunakan media video dan 35 siswa kelompok kontrol menggunakan media power point.
1. Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Untuk mengetahui hasil belajar siswa, penulis memberikan tes pilihan ganda kepada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebanyak 20 butir soal pilihan ganda yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada konsep fotosintesis yang telah diberikan kepada siswa. Hasil pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol peneliti sajikan pada lampiran 7 dan Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pretes Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Data Mean Median Modus SD
Eksperimen 46,14 46 35,86 9,71
54
Kontrol 49,57 52,90 60,10 10,60
55
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukan hasil rata-rata pretes kelas control lebih besar 3,43 poin dibandingkan dengan rata-rata kelas eksperimen. Data hasil pretes kelompok eksperimen setelah dilakukan perhitungan dan dianalisis lebih lanjut, maka didapat nilai rata-rata/mean kelas eksperimen sebesar 46,14 dengan median/nilai tengah 46, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen sebesar 35,86 dengan standar deviasi 9,71. Adapun hasil data pretes kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata/mean kelas eksperimen sebesar 49,57 dengan median/nilai tengah 52,90, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen sebesar 60,10 dengan standar deviasi 10,60. Dengan demikian dapat disimpulkan nilai rata-rata pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan
2. Deskripsi Data Postes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Setelah dilakukan uji prasyarat sampel pada pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. Dengan demikian,
peneliti
dapat
melanjutkan
penelitiannya
melalui
proses
pembelajaran dengan menggunakan media video pada kelompok eksperimen dan menggunakan media power point pada kelompok kontrol. Adapun data yang diperoleh dari hasil postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada lampiran 8 dan Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Postes Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Data Mean Median Modus SD
Eksperimen 74,14 75,05 83,70 10,11
Kontrol 67,29 69,19 75,92 7,89
56
Berdasarkan Tabel 4.2 data hasil postes kelompok eksperimen setelah dilakukan perhitungan dan dianalisis lebih lanjut, maka didapat nilai ratarata/mean kelas eksperimen sebesar 74,14 dengan median/nilai tengah 75,05, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen sebesar 83,7 dengan standar deviasi 10,11. Adapun hasil data pretes kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata/mean kelas eksperimen sebesar 67,29 dengan median/nilai tengah 69,19, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen sebesar 75,92 dengan standar deviasi 7,89. Data di atas menunjukan bahwa terdapat perbedaan ratarata/mean antara kelompok eksperimen (74,14) dan kelompok control (67,29) yaitu 6,85 poin.
3. Deskripsi Data Retes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Setelah dilakukan uji prasyarat sampel pada postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda dengan selisih point 6,85. Adapun data yang diperoleh dari hasil retest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada lampiran 9 dan Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Retes Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Data Mean Median Modus SD
Eksperimen 72,43 71,80 71,82 9,95
Kontrol 63,71 66,80 75,20 12,74
Berdasarkan Tabel 4.3 data hasil retest kelompok eksperimen setelah dilakukan perhitungan dan dianalisis lebih lanjut, maka didapat nilai ratarata/mean kelas eksperimen sebesar 72,43 dengan median/nilai tengah 71,80,
57
sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen sebesar 71,82 dengan standar deviasi 9,95. Adapun hasil data pretes kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata/mean kelas eksperimen sebesar 63,71 dengan median/nilai tengah 66,80, sedangkan nilai yang sering muncul/modus pada kelas eksperimen sebesar 75,2 dengan standar deviasi 12,74. Data di atas menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata/mean antara kelompok eksperimen (72,43) dan kelompok kontrol (63,71) yaitu 8,72 poin walaupun telah terjadi penurunan rata-rata dari dua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen mengalami penurunan 1,71 poin, sedangkan kelompok kontrol mengalami penurunan 3,58 point.
4. Deskripsi Data Nilai N-Gain dan Retensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen menunjukan peningkatan dari nilai pretes yaitu 46,14 menjadi 74,14. Hal ini menunjukan besar peningkatan hasil belajar siswa sebesar 28 poin. Sedangkan untuk kelas kontrol menunjukan peningkatan dari nilai pretes yaitu 49,57 menjadi 67,29. Hal ini menunjukan besar peningkatan hasil belajar siswa sebesar 17,72 poin. Untuk perhitungan rata-rata nilai n-gain pada kelas eksperimen sebesar 0,52 yang termasuk ke dalam kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata nilai n-gainnya sebesar 0,34 dan termasuk ke dalam kategori sedang. Rata-rata peningkatan hasil belajar kelas eksperimen menunjukan angkat 0,18 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penghitungan data, diperoleh rata-rata nilai retensi kelas eksperimen sebesar 99%, sedangkan rata-rata retensi untuk kelas kontrol memperoleh nilai lebih rendah yaitu 95%. Untuk penyajian data rata-rata n-gain dan retensi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
58
Tabel 4.4 Hasil Rata-rata N-gain dan Retensi
n-gain
Data
Rentensi (%)
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
0.52
0.34
99%
95%
Rata-rata
B. Analisis Data Tes Hasil Belajar 1. Uji Prasyarat Sampel Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat dilanjutkan pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dilakukan uji Liliefors, hasil uji normalitas pada pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada lampiran 7 dan Tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data N Lhitung Ltabel
Pretes Eksperimen 35 0,1148 0,1497
Kontrol 35 0,1016 0,1497
Kesimpulan Berdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 4.5 Dapat diketahui hasil pegujian untuk pretes kelompok eksperimen diperoleh Lhitung= 0,1148 dari tabel harga kritis uji Liliefors taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 35, maka didapatkan Ltabel = 0,1497. Karena Lhitung (0,1148) < Ltabel (0,1497) maka dapat disimpulkan bahwa data populasi hasil pretes kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk pretes kelompok kontrol diperoleh harga Lhitung= 0,1016 dengan Ltabel = 0,1497. Dengan demikian Lhitung (0,1016) < Ltabel (0,1497) maka
59
dapat disimpulkan bahwa data hasil pretes kelompok kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fischer. Syarat uji homogenitas ini yaitu: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel, dan H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel Hasil uji homogenitas pada pretes disajikan pada lampiran 7 dan Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Statistik 2
S Eksperimen S2Kontrol Fhitung Ftabel Kesimpulan
100,32 123,61 1.23 1.80 Homogen
Berdasarkan Tabel 4.6 Dari hasil uji homogenitas untuk data pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh Fhitung = 1.23 dari tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dengan jumlah siswa 70 (n1 = 35, n2 = 35), maka didapat harga Ftabel = 1.80. Berdasarkan hasil diatas, maka Fhitung < Ftabel. Dengan demikian maka data pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diatas adalah homogen.
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 8 dan Tabel 4.7 sebagai berikut:
60
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Postes
Data
Eksperimen 35 0.1177 0.1497
N Lhitung Ltabel
Kontrol 35 0.1283 0.1497
Kesimpulan Berdistribusi Normal
Berdasarkan tabel 4.7 Diketahui bahwa pada postes kelompok eksperimen memiliki Lhitung = 0,1177 dengan harga Ltabel = 0,1497. Dengan demikian maka Lhitung (0,1177) < Ltabel (0,1497). Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil postes kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun postes kelompok kontrol dengan Lhitung = 0,1283 dan Ltabel = 0,1497. Dengan demikian Lhitung (0,1283) < Ltabel (0,1479). Maka dapat disimpulkan bahwa data postes kelompok kontrol berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 8 dan Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Statistik 2
S Eksperimen S2Kontrol Fhitung Ftabel Kesimpulan
122,46 67,27 1,790 1,800 Homogen
Data hasil uji homogenitas untuk postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada Tabel 4.8, diperoleh Fhitung = 1,790 dari tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dengan jumlah siswa 68 (n1 = 35, n2 = 35), maka didapat harga Ftabel = 1,800. Syarat uji homogenitas ini
61
yaitu: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel, dan H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut adalah homogen.
3. Uji Prasyarat Retensi a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Retes Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Data N Lhitung Ltabel
Retest Eksperimen 35 0,1156 0,1497
Kontrol 35 0,1020 0,1497
Kesimpulan Berdistribusi Normal
Berdasarkan tabel 4.9 Diketahui bahwa pada retest kelompok eksperimen memiliki Lhitung = 0,1156 dengan harga Ltabel = 0,1497. Dengan demikian maka Lhitung (0,1156) < Ltabel (0,1497). Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil retest kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun retest kelompok kontrol dengan Lhitung = 0,1020 dan Ltabel = 0,1497. Dengan demikian Lhitung (0,1020) < Ltabel (0,1479). Maka dapat disimpulkan bahwa data postes kelompok kontrol berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas retest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.10 sebagai berikut:
62
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Retes Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Statistik 2
S Eksperimen S2Kontrol Fhitung Ftabel Kesimpulan
91.95 157,00 1,71 1,80 Homogen
Data hasil uji homogenitas untuk retes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada Tabel 4.10, diperoleh Fhitung = 1,71 dari tabel harga distribusi F dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dengan jumlah siswa 68 (n 1 = 35, n2 = 35), maka didapat harga Ftabel = 1,80. Syarat uji homogenitas ini yaitu: H0 diterima jika Fhitung < Ftabel, dan H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data retest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut adalah homogen.
4. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis Pretes Uji hipotesis dua rata-rata hasil pretes yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada lampiran 7 dan Tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Hipotesis Rata-rata Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Keterangan Jumlah sampel X S2
thitung ttabel Kesimpulan
Eksperimen Kontrol 35 35 46,14 49,57 100,32 123,61 −0,4088 2,000 Tidak Berbeda
63
Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 4.11 dengan uji-t pretes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 95% (0,05) dengan derajat kebebasan df = (n1 + n2) – 2 = (35 + 35) – 2 = 68 maka diperoleh ttabel = 2,000 dan thitung = −0,4088. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: Ha
= Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ho
= Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok control
Dimana, kriteria penerimaan dan penolakan H0 adalah: Jika harga –ttabel
thitung
+ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika harga –ttabel
thitung
+ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan kriteria diatas dari data hasil penelitian, maka kriteria hasil penelitian ini yaitu –ttabel
thitung
+ttabel (–2.000
−0,4088
+2.000).
Maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa sampel layak untuk diberi perlakuan agar dapat mengetahui pengaruh perlakuan tersebut pada kelompok yang berbeda yaitu antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Uji Hipotesis Postes Hasil uji kesamaan rata-rata postes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 8 dan Tabel 4.12 sebagai berikut:
64
Tabel 4.12 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Postes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Keterangan Jumlah sampel
Eksperimen 35 74,14 122,46
X S2
thitung ttabel Kesimpulan
Kontrol 35 67,29 62,27 4,286 2,000 Berbeda
Hasil analisa pada tabel 4.12 Dengan uji-t postes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,05 dengan df = (n1 + n2) – 2 = 68 maka diperoleh ttabel = 2,000 dan thitung = 4,286. Berdasarkan hasil di atas maka kriteria hasil penelitian ini yaitu –ttabel
thitung
+ttabel (–
2,000 4,286 +2,000) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian maka terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar biologi siswa yang menggunakan media video pada konsep fotosintesis dibandingkan dengan menggunakan media power point. c. Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis rata-rata retes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji Hipotesis Rata-rata Hasil Retes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Keterangan Jumlah sampel X S2
thitung ttabel Kesimpulan
Eksperimen 35 72,43 91,95
Kontrol 35 63,71 157,00 3,269 2.000 Berbeda
65
Hasil analisa pada tabel 4.13 Dengan uji-t retes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,05 dengan df = (n1 + n2) – 2 = 68 maka diperoleh ttabel = 2,000 dan thitung = 3,269. Berdasarkan hasil di atas maka kriteria hasil penelitian ini yaitu –ttabel
thitung
+ttabel (–
2,000 3,269 +2,000) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor retest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian maka terdapat pengaruh yang signifikan pada daya ingat (retensi) biologi siswa yang menggunakan media video pada konsep fotosintesis dibandingkan dengan menggunakan media power point.
C. Pembahasan Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran menggunakan media video pada kelas eksperimen lebih baik dari pada pembelajaran dengan menggunakan media power point pada kelas kontrol. Karena berdasarkan hasil rata-rata nilai postes biologi dan uji-t nilai n-gain, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Rata-rata hasil yang diperoleh terhadap daya ingat (retensi) terhadap perbedaan antara siswa yang diajar menggunakan media video dengan menggunakan media power point. Hasil retensi siswa kelas eksperimen dan kontrol berbeda dengan kelas eksperimen memperoleh nilai 99%, sedangkan kelas kontrol mendapatkan nilai 95% dengan perbedaan 4%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan retensi siswa dengan menggunakan media audio visual berbeda dibandingkan dengan retensi siswa yang menggunakan media power point. Hal ini senada dengan hasil uji-t yang dilakukan dari nilai retensi kedua kelompok menunjukan bahwa retensi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda nyata. Dengan demikian menunjukan adanya pengaruh media video terhadap retensi siswa pada konsep fotosintesis.
66
Perbedaan hasil tes kemampuan retensi siswa dari dua kelompok disebabkan karena adanya perbedaan media yang digunakan pada saat pembelajaran, khususnya pada materi fotosintesis. Pada kelompok kontrol siswa diajar dengan menggunakan media power point, yakni guru memberi penjelasan mengenai materi yang diajarkan dengan bantuan power point. Siswa dapat mendengarkan guru menerangkan materi dan melihat langsung power point di depan kelas dengan bantuan proyektor. Setelah itu guru memberikan soal dan kemudia siswa diminta untuk mengerjakan latihan sambil berdiskusi dengan kelompoknya. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media video. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi dapat mendengar kembali pemjelasan di dalam video sambil melihat proses-proses dari peristiwa fotosintesis. Setelah itu guru memberikan soal dan kemudia siswa diminta untuk mengerjakan latihan sambil berdiskusi dengan kelompoknya sama seperti yang dilakukan kepada kelas kontrol. Mendengarkan penjelasan dari guru dengan dibantu oleh penjelasan dan gambar bergerak dari video, hal ini lah yang membuat daya ingat siswa kelas eksperimen lebih lama dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yanti Herlanti dengan judul “Kontriusi Wacana Multimedia Terhadap Pemahaman dan Retensi Siswa’, menyimpulkan bahwa rata-rata retensi kelompok multimedia lebih baik dari pada kelompok non multimedia. Rata-rata retensi kelompok non multimedia berkurang 2,87%, sebaliknya pada kelompok multimedia terjadi peningkatan retensi sebesar 10,29%. Ini menandakan tampilan-tampilan multimedia yang mempunyai kekuatan imagery, terbukti mampu menyimpan lebih lama abstraksi-abstraksi konsep di dalam struktur kognitif siswa.71 Begitu pula dengan hasil penelitian Fransisca dan Wawan dengan judul “Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis 71
Teknologi
Multimedia
Interaktif”,
Herlanti, Rustaman, Setiawan, op. cit., h.29-38
menyimpulkan
bahwa
67
pembelajaran dengan menggunakan media berbasi teknologi interaktif sangat berpengaruh terhadap meningkatnya retensi siswa, 105,65 untuk siswa yang menggunakan teknologi multimedia interaktif secara individual dan 102,34 untuk siswa yang menggunakan teknologi multimedia interaktif secara klasikal.72
72
Francisca, Wawan, “Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf)”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. 2 no 2, Desember 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa rata-rata retensi (daya ingat) siswa kelas eksperimen (99%) lebih tinggi dibandingkan dengan retensi kelas kontrol (95%). Ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan pembelajaran menggunakan media audio visual terhadap retensi siswa pada konsep fotosintesis berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji-t didapatkan thitung > ttabel (3,269 > 2,000), maka Ha diterima.
B. Saran Beberapa saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi guru, dapat menjadikan audio visual sebagai salah satu alternatif penggunaan media dalam proses pembelajaran di kelas, sebaiknya media audio visual tidak hanya diterapkan dalam konsep fotosintesis saja, tetapi bisa digunakan untuk konsep lain karena media audio visual dapat meningkatkan retensi/daya ingat siswa. 2. Bagi guru juga diharapkan dapat membuat media audio visual yang menarik bagi peserta didik, video yang kurang menarik tidak akan diperhatikan oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan inovasi-inovasi yang baru
dengan
menggunakan
media
audio
visual,
karena
dalam
penerapannya media pembelajaran ini sangat fleksibel untuk digunakan pada berbagai metode atau model pembelajaran pada tahap penyajian materi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Ahyani, Binari. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa Pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawan.Jurnal Pendidikan Biologi. 1, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pedekata Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. XIV, 2010. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. III, 2006. Bahri Djamarah, Syaiful., dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. III, 2006. Davies, Ivor. K. Pengelolaan Belajar. Terj. dari The Management of Learning oleh Sudarsono, dkk. Jakarta: Rajawali, Cet. II, 1991. Dimyati., dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. III, 2006. Djiwandono, Sri Esti Wuryani. Psikologi Pendidikan.Jakarta : PT. Grasindo, 2002. Francisca, Wawan. Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.2, 2008. H. Hulse, Stewart., Egeth, Howard., Deese, James. The Psychology of Learning. Singapore: McGraw-Hill Book Company, Cet. V, 1980 Hake. Relationship Of Individual Student Normalized Learnig Gates in Mechanics with Gender, High School Physics, and Pretest Scores on Mathematic And Spatial Visualization.Indiana University (Emetirus), 2425 Hatteras Street, Woodland Hills. (http://www.physic. indiana.edu/~hake/perc2002h-hake.pdf). 3 Desember 2013. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. XI, 2010.
69
70
Khoiru Ahmadi, Iif., dan Amri, Sofan. Strategi Pebelajaran sekolah Berstandar Internasional dan Nasional. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010. Maknun, Abin Syamsuddin. Psikologi KependidikanPerangkat Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Sistem
Munadi, Yudhi.Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada Press, 2008. Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007. Saguni, Fatimah. Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar.Jurnal Insan. 8, 2006. Sanjaya,Wina.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media, Cet VIII, 2011. Setyawan,Heru.“Memory (Ingatan)”, (http://denmasngabeihadiningrat.blogspot. com/2013/06/memori-ingatan.html), 5 Januari 2014. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. V, 2010. Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, R&D.Bandung: Alfabeta, Cet. XIII, 2011.
Kualitatif
dan
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003. Sunarno, Widha. Pembelajaran Fisika Dengan Media Komputer, Audio Visual, dan Konvensional Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Siswa.Paedagogia. 10, 2007. Susanto, Bambang. “Ingatan dan Hafalan (Kajian Psikoliguistik”,(http://bambangsantoso.wordpress.com/2013/05/29/ingata n-dan-hafalan-kajian-psikolinguistik/),5 Januari 2014 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. XV, 2010.
71
Usman, Husaini. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. IV, 2009. Yanti, Nuryani, dan Wawan. Kontribusi Wacana Multimedia Terhadap Pemahaman dan Retensi Siswa (Studi Kasus pada Pembelajaran Hereditas di Kelas 3 MTs Cimahi). Jurnal Pendidikan IPA : Metamorfosa. 2, 2007. Yusuf,Muhammad.“Teori Pembelajaran: Retensi”, (http://yusufsila. blogspot.com/2011/10/teori-pembelajaran-retensi.html), 5 Januari 2014. Zaif,
Anthony. “Retensi dan Pemahaman Konsep”, (http://zaifbio. wordpress.com/2011/11/24/retensi-dan-pemahaman-konsep/), 5 Januari 2014.
72
Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SMP Negeri 56 Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII/1
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
: 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
B. Kompetensi Dasar
: 2.2. Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau. C. Indikator
:
1. Menjelaskan pengertian fotosintesis 2. Mendeskripsikan proses reaksi kimia fotosintesis 3. Mendeskripsikan secara sederhana proses fotosintesis 4. Menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis D. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fotosintesis 2. Siswa dapat mendeskripsikan reaksi kimia fotosintesis 3. Siswa dapat mendeskripsikan secara sederhana proses fotosintesis 4. Siswa dapat menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis E. Metode Pembelajaran : 1. Model
: Pembelajaran koorperatif
2. Metode
: Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Materi Ajar
: Pengertian fotosintesis, proses reaksi kimia fotosintesis,
reaksi terang dan gelap Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga bergantung pada tumbuhan.Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari.Peristiwa ini disebut fotosintesis.Fotosintesis adalah proses
73
penyusunan atau pembentukan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan menggunakan energi cahaya (foton). Tumbuhan mendapatkan energi cahaya ini dari cahaya matahari.Tumbuhan
yang dapat memanfaatkan
energi cahaya
matahari adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. Tumbuhan hijau dan alga hijau mampu melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Proses fotosintesis ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Jika telah mencukupi, bahan makanan ini disimpan sebagai cadangan makanan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan. Produk lain dari proses fotosintesis adalah oksigen yang digunakan untuk pernapasan semua makhluk hidup.
1. Reaksi Kimia Proses Fotosintesis Tumbuhan memerlukan air dan karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis. Air dan mineral diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui akar, kemudian diangkut oleh xilem menuju daun.Karbon dioksida diambil tumbuhan dari udara melalui stomata.Stomata membuang
uap
air dan
gas
yang
juga berperan sebagai tempat untuk sudah
tidak
diperlukan
lagi
oleh
tumbuhan.Setelah sampai di daun air dan karbon dioksida di dalam kloroplas bereaksi membentuk gula dengan bantuan sinar matahari.Bagian daun yang menyerap sinar matahari adalah klorofil. Reaksi kimia dalam proses fotosintesis adalah:
Sinar Matahari
6CO2 + 6 H2O
C6H12O6 + 6O2 Klorofil
Sama halnya dengan proses memasak, fotosintesis juga memerlukan bahan. Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Bahan tersebut akan membentuk glukosa (molekul gula) dan menghasilkan oksigen.Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui fotosintesis
ini
digunakan
tumbuhan
untuk
floem.Hasil
pertumbuhan
dan
74
perkembangannya.Apabila
kebutuhanglukosa
sudah cukup, maka kelebihan
glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sebagai cadangan makanan di dalam akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar misalnya kentang, dalam batang misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan, dan pepaya, dalam biji misalnya kacang hijau. Proses
fotosintesis
terjadi di daun yang berwarna
hijau karena
mengandung klorofil yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin.Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Fungsi stomata adalah untuk pertukaran CO2 dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas yang berfungsi menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai tenaga dalam proses fotosintesis. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil. Pada umumnya, fotosintesis terjadi pada organ daun karena klorofil terdapat di daun, tepatnya pada jaringan palisade. Secara umum, proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap yang diuraikan sebagai berikut. a. Reaksi terang (berlangsung dengan cahaya) Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air.Reaksi terang, yang sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari.
molekul air
ion hidrogen + ion oksigen
b. Reaksi gelap Pada reaksi ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun.Karbon dioksida bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dalam reaksi terang menjadi gula (glukosa).
75
G. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru
Siswa
(10
mengucapkan
salam
menit)
salam
Kegiatan Awal
Apersepsi
menjawab
Guru
Siswa
mengikuti
mengkondisikan
instruksi guru
Karakter yang diharapkan Religius
Disiplin
kelas
Motivasi
Jujur
Guru mengabsen
Siswa
siswa
mendengarkan
Memberikan
Siswa
informasi tentang
perkataan guru
tujuan
untu
k mengetahui pengertian fotosintesis, reaksi
kimi
a fotosintesis, proses fotosintesis,
Sikap menghorma ti
pembelajaran yaitu
menyimak
dan
perbedaan reaksi terang dan gelap
76
Inti
Eksplorasi
Guru
Siswa
(55
menanyakanseper
sepengetahuannya
ti
menit)
ti
Siswa
Tertib
apa
menjawab
Menghorma
prose
s fotosintesis
pada
tumbuhan? Guru
memperhatikan
memperlihatkan
video
video
di
kelas
depan dengan
menggunakan Elaborasi
proyektor Guru memberikan
Siswa membentuk
soal
kelompok
latiha
Dispilin
n kepada siswa.
Siswa
Guru memerikan
dan
kesempatan
soal latihan
kepada
berdiskusi
Tertib
mengerjakan
sisw
a untuk
berdiskusi
dan mengerjakan soal latihan Guru membimbing siswa-siswa
siswa
Menghorma
dalam mengerjakan soal latihan Guru beberapa
mempresentasikan menunjuk siswa
untuk mempresentasika
hasil diskusi
ti
77
n hasil diskusi Konfirmas
Guru
i
kepada
bertanya
Siswa bertanya
Jujur
Siswa menyimak
menghargai
Guru memberikan Guru dan siswa
Siswa
Menghorma
penguatan memberikan
memberikan
ti
sisw
a tentang
hal-hal
yang
belu
m diketahui siswa Akhir (15 menit)
kesimpulan
dari
kesimpulan
materi
tentang
pembelajaran
yang
materi tela
h Guru
Jujur
diajarkan
mengadakan
tes
individu/ kuis
Siswa mengerjakan tes/kuis
secara
individu
tanpa
bantuan
teman
kelompoknya untuk
mengukur
seberapa Guru
meminta
jau Tanggung
h pengetahuan yang telah
siswa
untu
didapatkan
hari ini
k
Siswa
mengumpulkan
mengumpulkan
jawaban tes/kuis
jawaban tes/kuis
jawab
78
Guru
Siswa menyimak
Menghargai
memberitahu materi
untuk
pertemuan selanjutnya H. Penilaian 1. Jenis tagihan: kuis 2. Bentuk instrument: Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian. I. Alat dan Sumber 1. Lembar Soal Latihan 2. Laptop dan proyektor 3. Buku IPA 2
Jakarta, November 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
QGN. Lely Abul, S.Pd
Rizal Guntara
79
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SMP Negeri 56 Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII/1
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
: 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
B. Kompetensi Dasar
: 2.2. Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau. C. Indikator
:
1. Menjelaskan secara singkat proses penyerapan air dan mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 2. Menyebutkanproduk dari hasil dari fotosintesis 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis D. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat menjelaskan secara singkat proses penyerapan air dan mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 2. Siswa dapat menyebutkan produk dari hasil dari fotosintesis 3. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis E. Metode Pembelajaran : 1. Model
: Pembelajaran koorperatif
2. Metode
: Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Materi Ajar
:Proses-proses yang terjadi pada saat fotosintesis, produk
dari hasil fotosintesis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis Di bawah ini merupakan proses tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis:
80
1. Penyerapan air dan mineral oleh akar Salah satu bahan penting untuk proses fotosintesis adalah air yang diperoleh tumbuhan dari dalam tanah melalui organ akar. Penyerapan air oleh tumbuhan
melalui tahapan sebagai berikut.Air akan diserap melalui rambut-
rambut akar → masuk ke epidermis akar → korteks → bagian stele (bagian akar yang terdapat jaringan pembuluh angkut) → xilem → dihantarkan ke daun. Air di sela partikel tanah akan masuk ke rambut akar. Kemudian, air dan zat-zat mineral mengalir masuk ke daerah epidermis akar sampai ke korteks secara difusi.Hal ini tejadi karena perbedaan konsentrasi atau jumlah cairan terlarut (mineral). Difusi merupakan proses bergerak atau berpindahnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke yang lebih rendah. Konsentrasi mineral pada bagian manakah yang lebih tinggi?Selanjutnya, air akan masuk ke endodermis dan xilem. Di endodermis, air akan melewati membran selektif permeabel secara osmosis. Osmosis merupakan proses berpindah atau mengalirnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran ini berfungsi sebagai penyaring sehingga hanya mineralmineral yang dibutuhkan yang akan sampai xilem dan diangkut sampai ke daun.
2. Pengangkutan air dari akar ke daun Ada dua proses yang menyebabkan air dapat terkirim sampai ke daun, yaitu tekanan akar dan tarikan transpirasi. Saat partikel mineral banyak yang terkumpul di bagian stele, potensial air akan turun sehingga banyak air yang masuk (terosmosis) ke stele. Banyaknya air yang mengalir dari korteks ke stele ini menghasilkan suatu dorongan besar yang “memaksa” cairan masuk dan naik di dalam xilem.Peristiwa ini yang dimaksud sebagai tekanan akar.Saat siang hari, udara di luar daun lebih kering.Artinya, kandungan air lebih rendah dibanding kandungan air dalam daun. Akibatnya, air dalam daun akan terdifusi keluar melalui stomata. Proses ini disebut sebagai transpirasi.Proses
transpirasi
menyebabkan tumbuhan kehilangan air. Adanya gaya adhesi dan kohesi yang terjadi antara air dengan sel-sel jaringan mesofil daun maka jaringan ini „menarik‟ air dari jaringan di bawahnya
81
untuk memenuhi kebutuhan air dalam daun yang hilang karena transpirasi. Gaya tarik itu menyebabkan air yang terangkut akar (pada proses tekanan akar) akan mengisi xilem batang dan terus naik ke daun. Proses aliran air dari potensial tinggi ke potensial rendah karena tarikan transpirasi terjadi terus menerus sehingga air dapat sampai ke daun.
3. Pengambilan CO2 oleh stomata Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis lainnya adalah CO2 yang diperoleh tumbuhan dari udara dengan cara difusi dalam bentuk gas melalui stomata. Stomata merupakan ruang keluarnya air saat transpirasi. Agar proses transpirasi dan difusi CO2 ini seimbang, stomata dapat membuka atau menutup. Proses membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi proses osmosis air pada sel-sel penjaga stomata. Saat sel-sel penjaga mengambil air, se-sel tersebut dan celah antarsel penjaga akan membesar sehingga stomata akan terbuka. Sebaliknya, saat air mulai berkurang, sel-sel penjaga akan mengkerut dan celah antarsel akan mengecil, sampai menutup.
4. Transfer hasil fotosintesis dari daun Hasil proses fotosintesis adalah molekul gula (glukosa) dan gas oksigen (O2). Oksigen akan didifusi keluar dari daun melalui stomata untuk dimanfaatkan organisme lain, hewan atau manusia. Glukosa akan disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan sebagai sumber energi metabolisme. Glukosa yang berlebih akan disimpan dalam organ cadangan makanan, seperti umbi batang, umbi akar, atau buah. Proses penyebaran zat hasil fotosintesis ini disebut dengan translokasi. Zat
hasil
fotosintesis diangkut
pembuluh tapis (floem).
Proses
pengangkutannya terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara ujung pipa floem yang telah terisi glukosa dengan ujung pipa lain yang belum terisi. Pada ujung pipa yang terisi glukosa, konsentrasinya akan tinggi sehingga air akan masuk ke floem. Adanya aliran air ini menimbulkan tekanan yang akan mengalirkan gula ke ujung pipa lainnya yang belum terisi. Proses ini terjadi terus
82
di dalam floem yang tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan sehingga zat hasil fotosintesis dapat disebarkan
Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosntesis: 1. Cahaya Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi glukosa.Penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan tergantung dari intensitas cahaya matahari, lama penyinaran, dan panjang gelombang cahaya. 2. Konsentrasi karbondioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, jumlah bahan yang dapat digunakan untuk fotosíntesis makin cukup, tetapi kenaikan karbon dioksida harus sesuai dengan intensitas cahaya. 3. Suhu Suhu berpengaruh pada kerja enzim-enzim pada tumbuhan dalam proses fotosintesis. Setiap suhu naik 10° C, kerja enzim meningkat 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk proses fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena suhu pada siang hari cukup tinggi sehingga kerja enzim-enzim dapat maksimal. 4. Kadar air Air memiliki peranan penting dalam fotosintesis karena merupakan bahan baku fotosintesis. Keberadaan air juga berpengaruh pada kerja stomata.Bila kekurangan air,stomata menutup sehingga CO2 terhalang masuk.Bila air dan CO2 tidak ada, proses fotosintesis tidak dapat dilakukan. 5. Tahap pertumbuhan tanaman Laju fotosintesis
jauh lebih tinggi pada tumbuhan
yang sedang
berkecambah daripada tumbuhan dewasa.Bila usia daun makin tua, aktivitas fotosintesis makin lambat. Daun yang menguning mengandung klorofil yang makin sedikit.Keadaan ini menurunkan fungsi kloroplas.
83
G. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru
Siswa
(10
mengucapkan
salam
menit)
salam
Kegiatan Awal
Apersepsi
menjawab
Guru
Siswa
mengikuri
mengkondisikan
instruksi guru
Karakter yang diharapkan Religius
Disiplin
kelas
Motivasi
Jujur
Guru mengabsen
Siswa
siswa
mendengarkan
Memberikan
Siswa
informasi tentang
perkataan guru
menyimak
tujuan
Sikap menghorma ti
pembelajaran yaitu
untu
k mengetahui proses-proses yang terjadi pada saat
fotosintesis,
produk dari hasil fotosintesis,
dan
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis Guru
Siswa
(20
menanyakanseper
sepengetahuannya
menit)
ti apa proses
Inti
Eksplorasi
berjalannya air dari akar ke
menjawab
Menghorma ti
84
daun? Guru
Siswa
memperlihatkan
memperhatikan
video
video
di
kelas
depan
Tertib
dengan
menggunakan
proyektor Elaborasi
Guru
Siswa membentuk
memberikansoal
kelompok
latihan
Dispilin
kepada
siswa.
Siswa
Guru memerikan
dan
kesempatan
soal latihan
kepada
berdiskusi
Tertib
mengerjakan
sisw
a untuk
berdiskusi
dan mengerjakan soal latihan Guru membimbing siswa-siswa
siswa
Menghorma
dalam mengerjakan soal latihan
mempresentasikan
Guru menunjuk
hasil diskusi
beberapa siswa untuk mempresentasika n hasil diskusi
ti
85
Konfirmas
Guru bertanya
Siswa bertanya
Jujur
i
kepada siswa
Siswa menyimak
menghargai
Guru dan siswa
Siswa
Menghorma
memberikan
memberikan
ti
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru memberikan penguatan Akhir (20 menit)
kesimpulan
dari
kesimpulan
materi
tentang
pembelajaran
yang
materi tela
h Guru
Jujur
diajarkan
mengadakan
tes
individu/ kuis
Siswa mengerjakan tes/kuis
secara
individu
tanpa
bantuan
teman
kelompoknya untuk
mengukur
seberapa
jau
h Guru
meminta
pengetahuan yang telah
Tanggung
didapatkan
hari ini siswa
untu
jawab
k
Siswa
mengumpulkan
mengumpulkan
jawaban tes/kuis
jawaban tes/kuis
Guru Siswa menyimak
Menghargai
86
memberitahukan untuk pertemuan selanjutnya
akan
diadakan posttest
H. Penilaian 1. Jenis tagihan: kuis 2. Bentuk instrument: Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian. I. Alat dan Sumber 1. Lembar soal latihan 2. Laptop dan proyektor 3. Buku IPA 2
Jakarta, November 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
QGN. Lely Abul, S.Pd
Rizal Guntara
87
Lampiran 2 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SMP Negeri 56 Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII/1
Pertemuan ke
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
: 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
B. Kompetensi Dasar
: 2.2. Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau. C. Indikator
:
1. Menjelaskan pengertian fotosintesis 2. Mendeskripsikan proses reaksi kimia fotosintesis 3. Mendeskripsikan secara sederhana proses fotosintesis 4. Menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis D. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fotosintesis 2. Siswa dapat mendeskripsikan reaksi kimia fotosintesis 3. Siswa dapat mendeskripsikan secara sederhana proses fotosintesis 4. Siswa dapat menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis E. Metode Pembelajaran : 1. Model
: Pembelajaran koorperatif
2. Metode
: Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Materi Ajar
: Pengertian fotosintesis, proses reaksi kimia fotosintesis,
reaksi terang dan gelap Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga bergantung pada tumbuhan.Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari.Peristiwa ini disebut fotosintesis.Fotosintesis adalah proses
88
penyusunan atau pembentukan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan menggunakan energi cahaya (foton). Tumbuhan mendapatkan energi cahaya ini dari cahaya matahari.Tumbuhan
yang dapat memanfaatkan
energi cahaya
matahari adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. Tumbuhan hijau dan alga hijau mampu melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Proses fotosintesis ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Jika telah mencukupi, bahan makanan ini disimpan sebagai cadangan makanan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan. Produk lain dari proses fotosintesis adalah oksigen yang digunakan untuk pernapasan semua makhluk hidup.
1. Reaksi Kimia Proses Fotosintesis Tumbuhan memerlukan air dan karbon dioksida untuk melakukan proses fotosintesis. Air dan mineral diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui akar, kemudian diangkut oleh xilem menuju daun.Karbon dioksida diambil tumbuhan dari udara melalui stomata.Stomata membuang
uap
air dan
gas
yang
juga berperan sebagai tempat untuk sudah
tidak
diperlukan
lagi
oleh
tumbuhan.Setelah sampai di daun air dan karbon dioksida di dalam kloroplas bereaksi membentuk gula dengan bantuan sinar matahari.Bagian daun yang menyerap sinar matahari adalah klorofil. Reaksi kimia dalam proses fotosintesis adalah:
Sinar Matahari
6CO2 + 6 H2O
C6H12O6 + 6O2 Klorofil
Sama halnya dengan proses memasak, fotosintesis juga memerlukan bahan. Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Bahan tersebut akan membentuk glukosa (molekul gula) dan menghasilkan oksigen.Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui fotosintesis
ini
digunakan
tumbuhan
untuk
floem.Hasil
pertumbuhan
dan
89
perkembangannya.Apabila
kebutuhanglukosa
sudah cukup, maka kelebihan
glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sebagai cadangan makanan di dalam akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar misalnya kentang, dalam batang misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan, dan pepaya, dalam biji misalnya kacang hijau. Proses
fotosintesis
terjadi di daun yang berwarna
hijau karena
mengandung klorofil yang dapat menyerap sinar matahari. Daun memiliki permukaan atas dan bawah yang dilindungi lapisan epidermis yang mempunyai lapisan lilin.Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-selnya terdapat stomata. Fungsi stomata adalah untuk pertukaran CO2 dan O2 dalam proses fotosintesis dan respirasi. Di antara epidermis bawah dan atas terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas yang berfungsi menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai tenaga dalam proses fotosintesis. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil. Pada umumnya, fotosintesis terjadi pada organ daun karena klorofil terdapat di daun, tepatnya pada jaringan palisade. Secara umum, proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap yang diuraikan sebagai berikut. a. Reaksi terang (berlangsung dengan cahaya) Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air.Reaksi terang, yang sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari.
molekul air
ion hidrogen + ion oksigen
b. Reaksi gelap Pada reaksi ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun.Karbon dioksida bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dalam reaksi terang menjadi gula (glukosa).
90
G. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru
Siswa
(10
mengucapkan
salam
menit)
salam
Kegiatan Awal
Apersepsi
menjawab
Guru
Siswa
mengikuti
mengkondisikan
instruksi guru
Karakter yang diharapkan Religius
Disiplin
kelas
Motivasi
Jujur
Guru mengabsen
Siswa
siswa
mendengarkan
Memberikan
Siswa
informasi tentang
perkataan guru
tujuan
untu
k mengetahui pengertian fotosintesis, reaksi
kimi
a fotosintesis, proses fotosintesis,
Sikap menghorma ti
pembelajaran yaitu
menyimak
dan
perbedaan reaksi terang dan gelap
91
Inti
Eksplorasi
Guru
Siswa
(55
menanyakanseper
sepengetahuannya
ti
menit)
ti
Siswa
Tertib
apa
menjawab
Menghorma
prose
s fotosintesis
pada
tumbuhan? Guru
memperhatikan
memperlihatkan
power point
power
point
depan
di kela
s dengan Elaborasi
menggunakan Guru
Siswa membentuk
proyektor memberikansoal
kelompok
latihan
Dispilin
kepada
siswa.
Siswa
Guru memerikan
dan
kesempatan
soal latihan
kepada
berdiskusi
Tertib
mengerjakan
sisw
a untuk
berdiskusi
dan mengerjakan soal latihan Guru membimbing siswa-siswa
siswa
Menghorma
dalam mengerjakan soal latihan Guru beberapa
mempresentasikan menunjuk siswa
hasil diskusi
ti
92
untuk mempresentasika n hasil diskusi Konfirmas
Guru
i
kepada
bertanya
Siswa bertanya
Jujur
Siswa menyimak
menghargai
Guru Guru memberikan dan siswa
Siswa
Menghorma
penguatan memberikan
memberikan
ti
sisw
a tentang
hal-hal
yang
belu
m diketahui siswa Akhir (15 menit)
kesimpulan
dari
kesimpulan
materi
tentang
pembelajaran
yang
materi tela
h Guru
Jujur
diajarkan
mengadakan
tes
individu/ kuis
Siswa mengerjakan tes/kuis
secara
individu
tanpa
bantuan
teman
kelompoknya untuk
mengukur
seberapa Guru
meminta
jau Tanggung
h pengetahuan yang telah
siswa
untu
didapatkan
hari ini
k
Siswa
mengumpulkan
mengumpulkan jawaban tes/kuis
jawab
93
jawaban tes/kuis Guru
Menghargai Siswa menyimak
memberitahu materi
untuk
pertemuan selanjutnya H. Penilaian 1. Jenis tagihan: kuis 2. Bentuk instrument: Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian. I. Alat dan Sumber 1. Lembar soal latihan 2. Laptop dan proyektor 3. Buku IPA 2
Jakarta, November 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
QGN. Lely Abul, S.Pd
Rizal Guntara
94
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SMP Negeri 56 Jakarta Selatan
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII/1
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
: 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
B. Kompetensi Dasar
: 2.2. Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau. C. Indikator
:
1. Menjelaskan secara singkat proses penyerapan air dan mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 2. Menyebutkan produk dari hasil dari fotosintesis 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis D. Tujuan Pembelajaran
:
1. Siswa dapat menjelaskan secara singkat proses penyerapan air dan mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 2. Siswa dapat menyebutkan produk dari hasil dari fotosintesis 3. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis E. Metode Pembelajaran : 1. Model
: Pembelajaran koorperatif
2. Metode
: Diskusi kelompok dan Tanya jawab
F. Materi Ajar
:Proses-proses yang terjadi pada saat fotosintesis, produk
dari hasil fotosintesis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis Di bawah ini merupakan proses tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis:
95
1. Penyerapan air dan mineral oleh akar Salah satu bahan penting untuk proses fotosintesis adalah air yang diperoleh tumbuhan dari dalam tanah melalui organ akar. Penyerapan air oleh tumbuhan
melalui tahapan sebagai berikut.Air akan diserap melalui rambut-
rambut akar → masuk ke epidermis akar → korteks → bagian stele (bagian akar yang terdapat jaringan pembuluh angkut) → xilem → dihantarkan ke daun. Air di sela partikel tanah akan masuk ke rambut akar. Kemudian, air dan zat-zat mineral mengalir masuk ke daerah epidermis akar sampai ke korteks secara difusi.Hal ini tejadi karena perbedaan konsentrasi atau jumlah cairan terlarut (mineral). Difusi merupakan proses bergerak atau berpindahnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke yang lebih rendah. Konsentrasi mineral pada bagian manakah yang lebih tinggi?Selanjutnya, air akan masuk ke endodermis dan xilem. Di endodermis, air akan melewati membran selektif permeabel secara osmosis. Osmosis merupakan proses berpindah atau mengalirnya zat/molekul cair dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran ini berfungsi sebagai penyaring sehingga hanya mineralmineral yang dibutuhkan yang akan sampai xilem dan diangkut sampai ke daun.
2. Pengangkutan air dari akar ke daun Ada dua proses yang menyebabkan air dapat terkirim sampai ke daun, yaitu tekanan akar dan tarikan transpirasi. Saat partikel mineral banyak yang terkumpul di bagian stele, potensial air akan turun sehingga banyak air yang masuk (terosmosis) ke stele. Banyaknya air yang mengalir dari korteks ke stele ini menghasilkan suatu dorongan besar yang “memaksa” cairan masuk dan naik di dalam xilem.Peristiwa ini yang dimaksud sebagai tekanan akar.Saat siang hari, udara di luar daun lebih kering.Artinya, kandungan air lebih rendah dibanding kandungan air dalam daun. Akibatnya, air dalam daun akan terdifusi keluar melalui stomata. Proses ini disebut sebagai transpirasi.Proses
transpirasi
menyebabkan tumbuhan kehilangan air. Adanya gaya adhesi dan kohesi yang terjadi antara air dengan sel-sel jaringan mesofil daun maka jaringan ini „menarik‟ air dari jaringan di bawahnya
96
untuk memenuhi kebutuhan air dalam daun yang hilang karena transpirasi. Gaya tarik itu menyebabkan air yang terangkut akar (pada proses tekanan akar) akan mengisi xilem batang dan terus naik ke daun. Proses aliran air dari potensial tinggi ke potensial rendah karena tarikan transpirasi terjadi terus menerus sehingga air dapat sampai ke daun.
3. Pengambilan CO2 oleh stomata Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis lainnya adalah CO2 yang diperoleh tumbuhan dari udara dengan cara difusi dalam bentuk gas melalui stomata. Stomata
merupakan ruang keluarnya air saat transpirasi. Agar proses
transpirasi dan difusi CO2 ini seimbang, stomata dapat membuka atau menutup. Proses membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi proses osmosis air pada sel-sel penjaga stomata. Saat sel-sel penjaga mengambil air, se-sel tersebut dan celah antarsel penjaga akan membesar sehingga stomata akan terbuka. Sebaliknya, saat air mulai berkurang, sel-sel penjaga akan mengkerut dan celah antarsel akan mengecil, sampai menutup.
4. Transfer hasil fotosintesis dari daun Hasil proses fotosintesis adalah molekul gula (glukosa) dan gas oksigen (O2). Oksigen akan didifusi keluar dari daun melalui stomata untuk dimanfaatkan organisme lain, hewan atau manusia. Glukosa akan disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan sebagai sumber energi metabolisme. Glukosa yang berlebih akan disimpan dalam organ cadangan makanan, seperti umbi batang, umbi akar, atau buah. Proses penyebaran zat hasil fotosintesis ini disebut dengan translokasi. Zat
hasil
fotosintesis diangkut
pembuluh tapis (floem).
Proses
pengangkutannya terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara ujung pipa floem yang telah terisi glukosa dengan ujung pipa lain yang belum terisi. Pada ujung pipa yang terisi glukosa, konsentrasinya akan tinggi sehingga air akan masuk ke floem. Adanya aliran air ini menimbulkan tekanan yang akan mengalirkan gula ke ujung pipa lainnya yang belum terisi. Proses ini terjadi terus
97
di dalam floem yang tersebar di seluruh bagian tubuh tumbuhan sehingga zat hasil fotosintesis dapat disebarkan
Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosntesis: 1. Cahaya Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi glukosa.Penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan tergantung dari intensitas cahaya matahari, lama penyinaran, dan panjang gelombang cahaya. 2. Konsentrasi karbondioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, jumlah bahan yang dapat digunakan untuk fotosíntesis makin cukup, tetapi kenaikan karbon dioksida harus sesuai dengan intensitas cahaya. 3. Suhu Suhu berpengaruh pada kerja enzim-enzim pada tumbuhan dalam proses fotosintesis. Setiap suhu naik 10° C, kerja enzim meningkat 2 kali lipat. Waktu yang baik untuk proses fotosintesis pada tumbuhan adalah siang hari karena suhu pada siang hari cukup tinggi sehingga kerja enzim-enzim dapat maksimal. 4. Kadar air Air memiliki peranan penting dalam fotosintesis karena merupakan bahan baku fotosintesis. Keberadaan air juga berpengaruh pada kerja stomata.Bila kekurangan air,stomata menutup sehingga CO2 terhalang masuk.Bila air dan CO2 tidak ada, proses fotosintesis tidak dapat dilakukan. 5. Tahap pertumbuhan tanaman Laju fotosintesis
jauh lebih tinggi pada tumbuhan
yang sedang
berkecambah daripada tumbuhan dewasa.Bila usia daun makin tua, aktivitas fotosintesis makin lambat. Daun yang menguning mengandung klorofil yang makin sedikit.Keadaan ini menurunkan fungsi kloroplas.
98
G. Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Guru
Siswa
(10
mengucapkan
salam
menit)
salam
Kegiatan Awal
Apersepsi
menjawab
Guru
Siswa
mengikuri
mengkondisikan
instruksi guru
Karakter yang diharapkan Religius
Disiplin
kelas
Motivasi
Jujur
Guru mengabsen
Siswa
siswa
mendengarkan
Memberikan
Siswa
informasi tentang
perkataan guru
menyimak
tujuan
Sikap menghorma ti
pembelajaran yaitu
untu
k mengetahui proses-proses yang terjadi pada saat
fotosintesis,
produk dari hasil fotosintesis,
dan
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis Guru
Siswa
(20
menanyakanseper
sepengetahuannya
menit)
ti apa proses
Inti
Eksplorasi
berjalannya air dari akar ke
menjawab
Menghorma ti
99
daun? Guru
Siswa
memperlihatkan
memperhatikan
power
point
depan
di
Tertib
power point
kela
s dengan menggunakan Elaborasi
proyektor Guru
Siswa membentuk
memberikansoal
kelompok
latihan
Dispilin
kepada
siswa.
Siswa
Guru memerikan
dan
kesempatan
soal latihan
kepada
berdiskusi
Tertib
mengerjakan
sisw
a untuk
berdiskusi
dan mengerjakan soal latihan Guru membimbing siswa-siswa
siswa
Menghorma
dalam mengerjakan soal latihan
mempresentasikan
Guru menunjuk
hasil diskusi
beberapa siswa untuk mempresentasika n hasil diskusi
ti
100
Konfirmas
Guru bertanya
Siswa bertanya
Jujur
i
kepada siswa
Siswa menyimak
menghargai
Guru dan siswa
Siswa
Menghorma
memberikan
memberikan
ti
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru memberikan penguatan Akhir (20 menit)
kesimpulan
dari
kesimpulan
materi
tentang materi
pembelajaran
yang telah diajarkan
Guru mengadakan
Jujur
Siswa tes
individu/ kuis
mengerjakan tes/kuis secara individu tanpa bantuan teman kelompoknya untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan yang telah didapatkan
Guru meminta
hari ini
Tanggung
Siswa siswa untuk
mengumpulkan
mengumpulkan
jawaban tes/kuis
jawaban tes/kuis
jawab
101
Guru
Siswa menyimak
Menghargai
memberitahukan untuk pertemuan selanjutnya
akan
diadakan posttest
H. Penilaian 1. Jenis tagihan: kuis 2. Bentuk instrument: Tes tertulis berbentuk pilihan ganda, isian, dan uraian. I. Alat dan Sumber 1. Lembar soal latihan 2. Laptop dan proyektor 3. Buku IPA 2
Jakarta, November 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
QGN. Lely Abul, S.Pd
Rizal Guntara
102
Lampiran 3 Soal Latihan1 Kelas Eksperimen
1. Apa yang dimaksud dengan proses fotosintesis? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. Dimanakan tempat terjadinya proses fotosintesis? ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Bahan-bahan apa sajakah yang diperlukan dalam proses fotosintesis? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 4. Apa yang dimaksud dengan reaksi terang dan reaksi gelap? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 5. Lengkapilah reaksi kimia dalam proses fotosintesis berikut ini! Sinar Matahari
6X + 6 Y
C6H12O6 + 6 Z Klorofil
X =…………… Y =…………… Z =…………....
103
Soal Latihan 2 Kelas Eksperimen
1. Jelaskan secara ringkas proses dari fotosintesis! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. Dimanakah tempat terjadinya pertukaran COdan O2 pada tumbuhan? ……………………………………………………………………………………………… 3. Dari proses fotosintesis, tumbuhan menghasilkan glukosa yang diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Ketika kebutuhan gulkosa menyukupi, maka tumbuhan akan merubah glukosa menjadi karbohidrat sebagai cadangan makanan. Dimanakah tumbuhan menyimpan cadangan makanan tersebut? Berikan contohnya! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 4. Tuliskan tahapan-tahapan dari proses penyerapan air untuk proses fotosintesis! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
104
Soal Latihan 1 Kelas kontrol
1. Apa yang dimaksud dengan proses fotosintesis? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. Dimanakan tempat terjadinya proses fotosintesis? ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Bahan-bahan apa sajakah yang diperlukan dalam proses fotosintesis? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 4. Apa yang dimaksud dengan reaksi terang dan reaksi gelap? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 5. Lengkapilah reaksi kimia dalam proses fotosintesis berikut ini! Sinar Matahari
6 X +6 Y
C6H12O6 + 6 Z Klorofil
X =…………… Y =…………… Z =…………....
105
Soal Latihan 2 Kelas Kontrol
1. Jelaskan secara ringkas proses dari fotosintesis! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. Dimanakah tempat terjadinya pertukaran COdan O2 pada tumbuhan? ……………………………………………………………………………………………… 3. Dari proses fotosintesis, tumbuhan menghasilkan glukosa yang diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Ketika kebutuhan gulkosa menyukupi, maka tumbuhan akan merubah glukosa menjadi karbohidrat sebagai cadangan makanan. Dimanakah tumbuhan menyimpan cadangan makanan tersebut? Berikan contohnya! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 4. Tuliskan tahapan-tahapan dari proses penyerapan air untuk proses fotosintesis! ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Lampiran 4
FOTOSINTESIS
SK & KD
MATERI
FOTOSINTESIS
INDIKATOR
Oleh Rizal Guntara Pertemuan ke-1
Indikator Standar Kompetesis: Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau
1. M enjelaskan pengertian fotosintesis 2. M endeskripsikan proses kim ia fotosintesis 3. M endeskripsikan secara sederhana proses
fotosintesis 4. M enjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap
106
Apakah tumbuhan memerlukan makanan seperti halnya hewan dan manusia? Bagaimana cara tumbuhan mendapatkan makanan? Pada pembelajaran kelas VII tentang ekosistem, dijelaskan bahwa dalam rantai makanan tumbuhan memegang peranan penting karena bertindak sebagai produsen yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Pengertian fotosintesis Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan menggunakan energi cahaya (foton). Fotosintesis adalah proses pembuatan zat makanan pada tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Fotosintesis adalah proses pengolahan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan cayaha sehingga menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2)
Reaksi kimia fotosintesis
Tempa t proses fo t o sin t e sis
D i b agian m anakah F otosinte sis b e rlangsung ? Pad a um um nya, “p ab rik ” te m p at fotosinte sis ad alah d aun. F otosinte sis b e rlangsung p ad a jaringan tiang (Palisad e ).
Perhatikan reaksi fotosintesis di bawah ini! energi matahari
6H2O + 6CO2
C6H12O6 + 6O2 + 6H2O klorofil
J aringan tiang d an b unga karang m e rup akan b agian yang d ise b ut d aging d aun (m e sofil). D i d alam se l-se lnya te rd ap at b anyak organe l b e rb e ntuk b ulat atau lonjong yang b e rw arna hijau , d ise b ut klorop las . K lorop las b anyak te rd ap at p ad a m e sofil, te rutam a p ad a jaringan tiang.
107
Struktur tumbuhan
Proses fotosintesis Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Bahan tersebut akan membentuk glukosa (molekul gula) dan menghasilkan oksigen. Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui floem untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Jika sudah mencukupi, maka glukosa akan diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sabagai cadangan makanan di akar, batang, buah, atau biji.
1. Struktur dalam pada tumbuhan
3. Membran luar 4. Membran dalam 5. Klorofil
2. Kloroplas
Reaksi terang dan reaksi gelap
la njuta n 1.
A kar m enyerap air dan m ineral dari tanah
2. A ir dan m ineral diangkut m enuju daun oleh
pem buluh xilem
3. S tom ata (m ulut daun) m enyerap karbon dioksida
(C O 2) di udara
4. Klorofil yang terdapat pada jaringan palisade di
dalam daun m enyerap cahaya dan terjadi proses fotosintesis 5. D ari proses tersebut m enghasilkan glukosa (C 6H 12O 6) dan oksigen (O 2) 6. G lukosa akan dialirkan keseluruh tubuh tum buhan oleh pem buluh floem dan oksigen dikeluarkan m elalui stom ata
Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO 2 dari udara. Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH. 2. Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reksi terang dalam fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO 2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme 1.
108
Terima Kasih
109
Fotosintesis
fotosintesis SK & KD
Oleh Rizal Guntara Pertemuan ke-2
M ATE RI
INDIKATOR
In d ikato r S ta n d a r K o m p etesis:
K om p eten si D asar: M en deskrip sikan
M em a h a m i sistem d a la m k eh id u p a n tu m b u h a n
p roses p eroleh an n utrisi dan tran sform asi en ergi p ada tum buh an h ijau
1. M enjelaskan secara singkat proses penyerapan air
dan m ineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun , proses pengam bilan C O 2 oleh stom ata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun 2. M enyebutkan produk hasil fotosintesis 3. M enjelaskan faktor-faktor yang m em pengaruhi fotosintesis
110
A pakah yang dilakukan tum buh an untuk m enjalankan proses fotosintesis? A pa saja faktorfaktor yang dapat m em pengaruh i kinerja fotosintesis? Pada pem belajaran sebelum nya, kita telah m engetah ui bah w a tum buh an dapat m em buat m akanannya sendiri m elalui proses fotosintesis.
P e n g a n g k u ta n A ir k e D a u n
K erja A kar A kar bertugas m enyerap air dan m ineral dari tanah A ir akan diserap m elalui tudung akar lalu dibaw a ke pem buluh angkut yaitu xilem Pem buluh xilem bertugas m em baw a air dan m ineral m enuju daun
L an ju tan
T e r ja d in y a p e n g u a p a n a ir p a d a s ia n g h a r i d i d a u n y a n g m e n g a k ib a t k a n d a u n k e k u r a n g a n a ir S e l d a n ja r in g a n p a d a d a u n a k a n m e n a r ik a ir d a r i ja r in g a n d i b a w a h n y a (a k a r ) u n t u k m e m e n u h i k e b u t u h a n a ir G a y a t a r ik it u m e n y e b a b k a n a ir a k a n t e r a n g k u t m e n u ju d a u n
111
L anjutan
P en gam b ilan C O 2 B ah an lain yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah C O 2 yang tum buh an am bil dari udara m elalui stom ata S tom ata akan terbuka dan tertutup pada saat proses pengam bilan C O 2 dan m engeluarkan O 2
Produk hasil fotosintesis
T ran sfer h asil fotosin tesis Proses fotosintesis m enghasilkan senyaw a glukosa (C6H12O 6) yang ditransfer keseluruh tubuh tum buhan dan oksigen (O 2) yang dikeluarkan m elalui stom ata Glukosa yang berlebih akan disim pan sebagai cadangan m akanan di buah, akar, atau batang.
H asil fo to sinte sis akan d itransfe r /d isalu rka n ke se luruh tubuh tum buh an H asil fo to sinte sis d isalurkan m e lalui pe m buluh angkut, yaitu flo e m H asil fo to sinte sis te rse but d ugunakan untuk pe rtum buh an d an pe rke m bangan tum buh an
112
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis Faktor yang mempengaruhi fotosintesis terbagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. 1. Faktor dari dalam Umur daun Kandungan klorofil Jenis tumbuhan 2. Faktor dari luar Kadar CO2 di udara Ketersediaan air di tanah Suhu dan kelembaban Intensitas cahaya
Terima Kasih
113
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN
Mata Pelajaran Menit
: IPA
Alokasi Waktu
:
Kelas/Semester
: VIII/1
Jumlah Soal
: 45
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Materi Pokok
: Fotosintesis
Standar Kompetensi
: 1. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
Kompetensi Dasar
: 1.2. Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau.
Indikator Pembelajaran
Indikator Soal
1. Menjelaskan pengertian fotosintesis
Mendefinisikan pengertian fotosintesis
No soal 1
2
Soal Proses dimana tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk membuat makanan adalah…. a. respirasi b. fotosintesis c. transfortasi d. ekskresi Peranan penting daun bagi tumbuhan yaitu untuk .... a. pernapasan
40
Jawaban
Jenjang
B
C1
D
C1
114
Menentukan letak terjadinya proses fotosintesis
3
4
5
Menghubungkan tahapan-tahapan proses fotosintesis
6
7
b. menyerap air c. menyebarkan sari-sari makanan d. fotosintesis Proses terjadinya fotosintesis terjadi pada…. a. jaringan palisade b. jaringan Spons c. klorofil d. kloroplas Proses fotosintesis terjadi pada bagian sel yang dinamakan.... a. klorofil b. kloroplas c. mitokondria d. inti sel Organ yang berperan sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis adalah…. a. mitokondria b. stomata c. kloroplas d. epidermis Proses fotosintesis membutuhkan senyawa kimia sederhana dan menghasilkan senyawa kimia kompleks, hubungan tidakyang tepat antara senyawa kimia dengan prosesnya adalah…. a. air reaksi terang b. CO2 reaksi terang c. glukosa reaksi gelap d. O2 reaksi gelap Perhatikan data tahap fotosintesis berikut:
A
C1
A
C1
C
C1
D
C3
D
C3
115
2. Mendeskripsikan proses reaksi kimia fotosintesis
Melengkapi reaksi kimia pada proses fotsintesis
8
B
C3
A
C3
C
C2
12 H2O + 6X + cahaya ------ C6H12O6 + 6Y + 6 H2O
9
Menentukan senyawa pada proses fotosintesis
1. Menghasilkan oksigen dalam reaksi terang 2. Menangkap cahaya matahari 3. Menghasilkan karbondioksida 4. Menghasilkan glukosa Tahapan fotosintesis secara berurutan adalah…. a. 1-2-3-4 b. 2-3-1-4 c. 1-3-2-4 d. 2-1-3-4 Dalam fotosintesis terjadi reaksi sebagai berikut:
10
Agar reaksi tersebut benar maka X dan Y adalah .... a. CO dan O b. CO2 dan O2 c. H2O dan O2 d. O2 dan CO2 Reaksi fotosintesis yang benar adalah… a. 6CO2+6H2O C6H12O6+ 6O2 b. CO2+H2O C6H12O6+ 6O2 c. CO2+H2O C6H12O6+ O2 d. 6CO2+2H2O C6H12O6+ O2 Energi yang digunakan untuk reaksi gelap dalam proses fotosintesis adalah…. a. cahaya matahari b. energi potensial c. energi kimia
116
11
12
13
14
3. Menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis
Menjelaskan reaksi terang pada fotosintesis
15
d. energi alam Pada proses fotosintesis, dari udara bebas tumbuhan mengambil gas…. a. oksigen (O2) b. nitrogen (N2) c. karbondioksida (CO2) d. uap air (H2O) Senyawa yang digunakan untuk melakukan proses fotosintesis adalah…. a. kimia b. organik c. anorganik d. potensial Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis adalah…. a. C6H12O6 b. O2 c. energi d. H2O Bahan yang diambil dari udara bebas pada proses fotosintesis adalah…. a. oksigen b. karbondioksida c. helium d. nitrogen Oksigen yang dihasilkan pada fotosintesis terbentuk pada…. a. reaksi terang saat fotosintesis berlangsung b. reaksi terang sebelum terjadinya fotosintesis c. reaksi gelap saat kurangnya CO 2 di udara d. reaksi gelap saat berlangsung tingginya intensitas cahaya
C
C2
C
C2
D
C2
B
C2
A
C2
117
16
17
Menjelaskan reaksi gelap pada fotosintesis
18
19
4. Mendeskripsikan secara sederhana proses fotosintesis
Menjelaskan proses terjadinya fotosintesis
20
21
Berikut pernyataan yang benar mengenai reaksi terang adalah…. a. reaksi terang berlangsung di stroma b. penguraian CO2 menjadi O2 c. aktivasi klorofil oleh ATP d. pembentukan senyawa NADPH2 dan ATP Fotosintesis terdiri atas dua tahap, pernyataan yang tidak tepat dari fotosintesis adalaha…. a. reaksi terang, yaitu penguraian air yang memerlukan energy cahaya b. reaksi terang, yaitu reaksi yang memerlukan energi cahaya c. reaksi terang, yaitu proses pembentukan senyawa karbohidrat d. reaksi terang, yaitu proses penyusunan oksigen dari air Reaksi gelap pada fotosintesis dinamakan demikian karena…. a. tidak dapat berlangsung siang hari b. berlangsung di tempat gelap c. tidak memerlukan energi cahaya d. terjadi terutama malam hari Berikut pernyataan yang benar mengenai reaksi gelap adalah…. a. reaksi gelap bisa terjadi walaupun reaksi terang tidak terjadi b. reaksi gelap dan reaksi terang berlangsung bersamaan c. produk reaksi terang yang digunakan dalam reaksi gelap adalah ATP dan NADPH2 d. produk reaksi terang yang digunakan dalam reaksi gelap adalah O2 Yang tidak diperlukan untuk proses fotosintesis adalah…. a.air b.oksigen c. karbon dioksida d.sinar matahari Pada fotosintesis, reaksi pengikatan CO2 berlangsung di dalam....
D
C2
C
C2
C
C2
C
C2
B
C1
B
C1
118
22
Menghubungkan suatu senyawa dari proses fotosintesis
23
24
25
5. Menjelaskan secara singkat proses penyerapan air dan
Menghubungkan proses yang terjadi pada saat
26
a. klorofil b. stroma c. stomata d. sitoplasma Pada fotosintesis yang berlangsung di dalam kloroplas terjadi prosesproses…. a.penguraian air oleh energi cahaya matahari b. perubahan energi cahaya menjadi energi kimia c. pengikatan karbon dioksida dari udara d. pengikatan oksigen dari udara CO2 dalam proses fotosintesis masuk ke dalam tumbuhan melalui…. a. akar b. batang c. mulut daun d. bunga reaksi terang cenderung tidak terjadi pada malam hari karena…. a. tidak terdapat cahaya b. turunnya kandungan gas CO2 pada udara c. suhu yang rendah d. hilangnya klorofil Jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari, akan terlihat…. a. cepat tumbuh b. mudah berbuah c. daunnya berwarna hijau tua d. warna daunnya pucat Lebih tepat disebut dengan cara apakah stomata mengambil air…. a. difusi b. osmosis
B
C1
C
C3
A
C3
D
C3
A
C4
119
mineral oleh akar, proses pengangkutan air ke daun, proses pengambilan CO2 oleh stomata, dan proses transfer hasil fotosintesis dari daun
fotosintesis 27
28
29
Melengkapi proses yang terjadi pada saat fotosintesis
30
c. transpor aktif d. pertukaran zat Cara tanaman membawa makanan berupa mineral dari dalam tanah…. a. difusi b. osmosis c. transpor aktif d. pertukaran zat 1. 2. 3. 4.
Transfer hasil fotosintesis Pengambilan CO2 Pengangkutan air dari akar ke daun Penyerapan air dan mineral
V. Floem X. Stomata Y. Xylem Z. akar
Berikut tahapan proses dan organ pada fotosintesis yang tepat adalah…. a. 4Z – 3Y – 2X – 1V b. 1V – 2X – 3Y – 4Z c. 1Y – 2X – 3V – 4Z d. 4Z – 3V – 2X – 1Y Pengangkutan air pada tumbuhan secara berurutan adalah…. a. rambut akar – xilem akar – xilem batang - daun b. rambut akar – floem akar – floem batang - daun c. xilem akar – xilem batang – daun – rambut akar d. floem akar – floem batang – rambut akar – daun Daya isap daun adalah salah satu proses untuk mengangkut air dari akar ke daun, yang dapat terjadi karena .... a. air di daun menguap sehingga daun mengambil air di pembuluh. b. daun memiliki urat-urat daun yang banyak. c. terdapat pembuluh-pembuluh kapiler yang bisa menarik air ke daun.
A
C4
A
C4
A
C4
A
C3
120
31
32
Mengkategorikan proses-proses yang terjadi ketika fotosintesis
33
34
d. adanya tekanan dari akar ke daun. Pembuluh yang mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan adalah pembuluh .... a. xylem b. kapiler c. floem d. kayu Zat makanan hasil fotosintesis diedarkan tumbuhan ke…. a. seluruh bagian tumbuhan b. bagian tumbuhan yang rusak c. daun dan akar d. bunga dan buah Air diangkut dari akar oleh pembuluh (1)…dan hasil fotosintesi s disebarkan keseluruh tubuh oleh pembuluh (2)…. a. (1) xylem, (2) floem b. (1) klorofil, (2) floem c. (1) palisade, (2) xylem d. (1)Penyerapan palisade, (2)airklorofil I. dari akar melalui proses difusi II. Pengangkutan air ke daun melalui pembuluh xylem III. Cahaya diikat oleh organ daun IV. CO2 masuk ke daun melalui stomata Dari pernyataan di atas, yang tidak termasuk kedalam proses fotosintesis adalah…. a. I b. II c. III d. IV
C
C3
A
C3
A
C4
C
C4
121
35
6. Menyebutkan produk hasil dari fotosintesis
Menyatakan produk hasil dari fotosintesis
36
37
38
39
Organ atau jaringan Fungsi Akar (1) (2) Jalur keluar masuknya CO2 dan O2 (3) Membawa hasil fotosintesis Palisade (4) Jawaban yang tepat untuk nomor (2) dan nomor (4) adalah…. a. stomata; tempat terjadinya proses fotosintesis b. xylem; menyerap air dari tanah c. floem; mengikat cahaya d. klorofil; tempat masuknya cahaya Berikut ini bukan merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis adalah…. a. C6H12O6 b. O2 c. energi d. H2O Yang merupakan hasil utama dalam proses fotosintesis adalah …. a. karbohidrat b. uap air c. oksigen d. panas Fotosintesis menghasilkan glukosa, kemudian digunakan untuk membuat berbagai bahan lain yang diperlukan tumbuhan tersebut. Kelebiha n glukosa tersebut disimpan dalam bentuk…. a. selulosa b. karbohidrat c. protein d. lemak Pada proses fotosintesis, tumbuhan menggunakan akar untu k
A
C4
C
C1
A
C1
B
C1
C
C1
122
40
41
7. Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi fotosintesis
Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
42
43
44
pengambilan…. a. zat makanan b. karbondioksida c. air dan mineral d. garam mineral Fotosintesis dari reaksi terang menghasilkan…. a. air b. karbondioksida c. gula dan zat pati d. lemak Oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan melalui…. a. klorofil b. bunga c. kloroplas d. stomata Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis , kecuali…. a. suhu b. umur daun c. jenis tanah d. kadar 2 Faktor yangCO sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis karena keberadaannya terbatas adalah…. a. cahaya b. CO2 c. O2 d. air Faktor yang tidak berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas fotosintesis
C
C1
D
C1
C
C2
B
C2
C
C2
123
Menghubungkan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
45
46
47
Mengkategorikan faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
48
yaitu.... a. penambahan intensitas sinar merah b. penambahan konsentrasi CO2 c. penambahan konsentrasi O2 udara d. suhu optimum fotosintesis Jika tumbuhan kekurangan air maka akan mengakibatkan…. a. stomata tertutup b. stomata terbuka c. stomata terbuka dan tertutup d. stomata menjadi rusak Jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari maka akan mengakibatkan…. a. dapat melakukan reaksi terang b. dapat melakukan rekais gelap c. tidak dapat melakukan reaksi terang d. tidak dapat melakukan reaksi gelap Laju fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini merupakan faktor internal, kecuali.... a. kandungan klorofil b. ketersediaan CO2 c. ketersediaan cahaya matahari d. frekuensi membuka dan menutupnya stomata Laju fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini merupakan faktor eksternal yaitu.... a. kandungan klorofil b. ketersediaan enzim yang mengikat CO2 c. unsur-unsur mineral d. ketersediaan cahaya matahari
A
C3
C
C3
C
C3
C
C4
124
49
50
Perhatikan data di bawah ini: 1. Kekurangan cahaya matahari 2. Ketersediaan air dan CO2yang sedikit 3. Umur daun yang tua 4. Ketidaksempurnaan menutup dan membukanya stomata Data di atas merupakan faktor yang dapat memperlambat proses fotosintesis. Faktor manakah yang dapat merusak organ daun.... a. 1 dan 2 b. 2 dan 4 c. 1 dan 3 d. 3 dan 4 Proses fotosintesis dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Apa yang menyebabkan munculnya faktor internal pada proses fotosintesis.... a. musim kering b. daun yang menua c. dataran tinngi d. terhalangnya cahaya oleh sesuatu
C
C4
B
C4
125
126
Lampiran 6 Nama Kelas
: :
1. Proses dimana tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk membuat makanan adalah… a. Respirasi b. Fotosintesis c. Transfortasi d. Ekskresi 2. Peranan penting daun bagi tumbuhan yaitu untuk .... a. pernapasan b. menyerap air c. menyebarkan sari-sari makanan d. fotosintesis 3. Dimanakah proses terjadinya fotosintesis? a. Jaringan palisade b. Jaringan Spons c. Klorofil d. Kloroplas 4. Proses fotosintesis terjadi pada bagian sel yang dinamakan.... a. klorofil b. kloroplas c. mitokondria d. inti sel 5. Organ manakah yang berperan sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis? a. Mitokondria b. Stomata c. Kloroplas d. Epidermis 6. Proses fotosintesis membutuhkan senyawa kimia sederhana dan menghasilkan senyawa kimia kompleks, hubungan tidak yang tepat antara senyawa kimia dengan prosesnya adalah…. a. Air reaksi terang b. CO2 reaksi terang c. Glukosa reaksi gelap d. O2 reaksi gelap 7. Perhatikan data tahap fotosintesis berikut: 1) Menghasilkan oksigen dalam reaksi terang 2) Menangkap cahaya matahari 3) Menghasilkan karbondioksida 4) Menghasilkan glukosa Tahapan fotosintesis secara berurutan adalah…. a. 1-2-3-4 b. 2-3-1-4 c. 1-3-2-4
127
d. 2-1-3-4
8. Dalam fotosintesis terjadi reaksi sebagai berikut: 12 H2O + 6X + cahaya ------ C6H12O6 + 6Y + 6 H2O Agar reaksi tersebut benar maka X dan Y adalah .... a. CO dan O b. CO2 dan O2 c. H2O dan O2 d. O2 dan CO2 9. Reaksi fotosintesis yang benar adalah… a. 6CO2+6H2O C6H12O6+ 6O2 b. CO2+H2O C6H12O6+ 6O2 c. CO2+H2O C6H12O6+ O2 d. 6CO2+2H2O C6H12O6+ O2 10. Energi yang digunakan untuk reaksi gelap dalam proses fotosintesis adalah…. a. cahaya matahari b. energi potensial c. energi kimia d. energi alam 11. Pada proses fotosintesis, dari udara bebas tumbuhan mengambil gas ... a. oksigen (O2) b. nitrogen (N2) c. karbondioksida (CO2) d. uap air (H2O) 12. Senyawa yang digunakan untuk melakukan proses fotosintesis adalah…. a. kimia b. organik c. anorganik d. potensial 13. Bahan yang digunakan untuk proses fotosintesis adalah…. a. C6H12O6 b. O2 c. Energi d. H2O 14. Bahan yang diambil dari udara bebas pada proses fotosintesis adalah…. a. Oksigen b. Karbondioksida c. Helium d. Nitrogen 15. Oksigen yang dihasilkan pada fotosintesis terbentuk pada… a. Reaksi terang saat fotosintesis berlangsung
128
b. Reaksi terang sebelum terjadinya fotosintesis c. Reaksi gelap saat kurangnya CO 2 di udara d. Reaksi gelap saat berlangsung tingginya intensitas cahaya 16. Berikut pernyataan yang benar mengenai reaksi terang adalah… a. reaksi terang berlangsung di stroma b. penguraian CO2 menjadi O2 c. aktivasi klorofil oleh ATP d. pembentukan senyawa NADPH2 dan ATP 17. Fotosintesis terdiri atas dua tahap, pernyataan yang tidak tepat dari fotosintesis adalaha…. a. Reaksi terang, yaitu penguraian air yang memerlukan energy cahaya b. Reaksi terang, yaitu reaksi yang memerlukan energi cahaya c. Reaksi terang, yaitu proses pembentukan senyawa karbohidrat d. Reaksi terang, yaitu proses penyusunan oksigen dari air 18. Reaksi gelap pada fotosintesis dinamakan demikian karena… a. tidak dapat berlangsung siang hari b. berlangsung di tempat gelap c. tidak memerlukan energi cahaya d. terjadi terutama malam hari 19. Berikut pernyataan yang benar mengenai reaksi gelap adalah… a. reaksi gelap bisa terjadi walaupun reaksi terang tidak terjadi b. reaksi gelap dan reaksi terang berlangsung bersamaan c. produk reaksi terang yang digunakan dalam reaksi gelap adalah ATP dan NADPH2 d. produk reaksi terang yang digunakan dalam reaksi gelap adalah O2 20. Yang tidak diperlukan untuk proses fotosintesis adalah… a.air b.oksigen c. karbon dioksida d.sinar matahari 21. Pada fotosintesis, reaksi pengikatan CO2 berlangsung di dalam... a. klorofil b. stroma c. stomata d. sitoplasma 22. Pada fotosintesis yang berlangsung di dalam kloroplas terjadi proses-proses : a.penguraian air oleh energi cahaya matahari b. perubahan energi cahaya menjadi energi kimia c. pengikatan karbon dioksida dari udara d. pengikatan oksigen dari udara 23. CO2 dalam proses fotosintesis masuk kedalam tumbuhan melalui… a. Akar b. Batang. c. Mulut daun d. Bunga
129
24. reaksi terang cenderungtidak terjadi pada malam hari karena…. a. Tidak terdapat cahaya b. Turunnya kandungan gas CO2 pada udara c. Suhu yang rendah d. Hilangnya klorofil 25. Jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari, akan terlihat… a. Cepat tumbuh b. Mudah berbuah c. Daunnya berwarna hijau tua d. Warna daunnya pucat 26. Lebih tepat disebut dengan cara apakah stomata mengambil air? a. Difusi b. Osmosis c. Transpor Aktif d. Pertukaran zat 27. Bagaimanakah cara tanaman membawa makanan berupa mineral dari dalam tanah? a. Difusi b. Osmosis c. Transpor Aktif d. Pertukaran zat 28. 1. Transfer hasil fotosintesis V. Floem X. Stomata 2. Pengambilan CO2 3. Pengangkutan air dari akar ke daun Y. Xylem 4. Penyerapan air dan mineral Z. akar Berikut tahapan proses dan organ pada fotosintesis yang tepat adalah…. a. 4Z – 3Y – 2X – 1V b. 1V – 2X – 3Y – 4Z c. 1Y – 2X – 3V – 4Z d. 4Z – 3V – 2X – 1Y 29. Pengangkutan air pada tumbuhan secara berurutan adalah… a. rambut akar – xilem akar – xilem batang - daun b. rambut akar – floem akar – floem batang - daun c. xilem akar – xilem batang – daun – rambut akar d. floem akar – floem batang – rambut akar – daun 30. Daya isap daun adalah salah satu proses untuk mengangkut air dari akar ke daun, yang dapat terjadi karena .... a. air di daun menguap sehingga daun mengambil air di pembuluh. b. daun memiliki urat-urat daun yang banyak. c. terdapat pembuluh-pembuluh kapiler yang bisa menarik air ke daun. d. adanya tekanan dari akar ke daun. 31. Pembuluh yang mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan adalah pembuluh .... a. xylem
130
b. kapiler c. floem d. kayu 32. Zat makanan hasil fotosintesis diedarkan tumbuhan ke…. a. Seluruh bagian tumbuhan b. Bagian tumbuhan yang rusak c. Daun dan akar d. Bungan dan buah 33. Air diangkut dari akar oleh pembuluh (1)…dan hasil fotosintesis disebarkan keseluruh tubuh oleh pembuluh (2)…. a. (1) xylem, (2) floem b. (1) klorofil, (2) floem c. (1) palisade, (2) xylem d. (1) palisade, (2) klorofil 34. 1) Penyerapan air dari akar melalui proses difusi 2)Pengangkutan air ke daun melalui pembuluh xylem 3)Cahaya diikat oleh organ daun 4)CO2 masuk ke daun melalui stomata Dari pernyataan di atas, yang tidak termasuk kedalam proses fotosintesis adalah…. a. I b. II c. III d. IV 35. Organ atau jaringan Fungsi Akar (1) (2) Jalur keluar masuknya CO2 dan O2 (3) Membawa hasil fotosintesis Palisade (4) Jawaban yang tepat untuk nomor (2) dan nomor (4) adalah…. a. Stomata; tempat terjadinya proses fotosintesis b. Xylem; menyerap air dari tanah c. Floem; mengikat cahaya d. Klorofil; tempat masuknya cahaya 36. Berikut ini bukan merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis? a. C6H12O6 b. O2 c. Energi d. H2O 37. Yang merupakan hasil utama dalam proses fotosintesis adalah …. a. karbohidrat b. uap air c. oksigen d. panas
131
38. Fotosintesis menghasilkan glukosa, kemudian digunakan untuk membuat berbagai bahan lain yang diperlukan tumbuhan tersebut. Kelebihan glukosa tersebut disimpan dalam bentuk …. a. selulosa b. karbohidrat c. protein d. lemak 39. Pada proses fotosintesis, tumbuhan menggunakan akar untuk pengambilan…. a. Zat makanan b. Karbondioksida c. Air dan mineral d. Garam mineral 40. Fotosintesis dari reaksi terang menghasilkan…. a. Air b. Karbondioksida c. Gula dan zat pati d. Lemak 41. Oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan melalui…. a. Klorofil b. Bunga c. Kloroplas d. Stomata 42. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis, kecuali… a. Suhu b. Umur daun c. Jenis tanah d. Kadar CO2 43. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis karena keberadaannya terbatas adalah? a. Cahaya b. CO2 c. O2 d. air 44. Faktor yang tidak berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas fotosintesis yaitu... a. penambahan intensitas sinar merah b. penambahan konsentrasi CO2 c. penambahan konsentrasi O2 udara d. suhu optimum fotosintesis 45. Jika tumbuhan kekurangan air maka akan mengakibatkan…. a. Stomata tertutup b. Stomata terbuka c. Stomata terbuka dan tertutup d. Stomata menjadi rusak
132
46. Jika tumbuhan kekurangan cahaya matahari maka akan mengakibatkan…. a. Dapat melakukan reaksi terang b. Dapat melakukan rekais gelap c. Tidak dapat melakukan reaksi terang d. Tidak dapat melakukan reaksi gelap 47. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini merupakan faktor internal, kecuali.... a. kandungan klorofil b. ketersediaan CO2 c. ketersediaan cahaya matahari d. frekuensi membuka dan menutupnya stomata 48. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini merupakan faktor eksternal yaitu.... a. kandungan klorofil b. ketersediaan enzim yang mengikat CO2 c. unsur-unsur mineral d. ketersediaan cahaya matahari 49. Perhatikan data di bawah ini: 1) Kekurangan cahaya matahari 2) Ketersediaan air dan CO2yang sedikit 3) Umur daun yang tua 4) Ketidaksempurnaan menutup dan membukanya stomata Data di atas merupakan faktor yang dapat memperlambat proses fotosintesis. Faktor manakah yang dapat merusak organ daun.... a. 1 dan 2 b. 2 dan 4 c. 1 dan 3 d. 3 dan 4 50. Proses fotosintesis dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Apa yang menyebabkan munculnya faktor internal pada proses fotosintesis.... a. Musim kering b. Daun yang menua c. Dataran tinngi d. Terhalangnya cahaya oleh sesuatu
133
Lampiran 7
Data Uji Norrmalitas Pretes Kelompok Eksperimen Resp
X
Zi
F(Zi)
S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
30 30 30 35 35 35 35 35 40 40 40 40 40 45 45 45 45 45 45 50 50 50 50 50 50 55 55 55 55 55 60 60 60 60 65
-1.6622 -1.6622 -1.6622 -1.1473 -1.1473 -1.1473 -1.1473 -1.1473 -0.6323 -0.6323 -0.6323 -0.6323 -0.6323 -0.1174 -0.1174 -0.1174 -0.1174 -0.1174 -0.1174 0.3975 0.3975 0.3975 0.3975 0.3975 0.3975 0.9125 0.9125 0.9125 0.9125 0.9125 1.4274 1.4274 1.4274 1.4274 1.9423
0.0485 0.0485 0.0485 0.1271 0.1271 0.1271 0.1271 0.1271 0.2643 0.2643 0.2643 0.2643 0.2643 0.4562 0.4562 0.4562 0.4562 0.4562 0.4562 0.6517 0.6517 0.6517 0.6517 0.6517 0.6517 0.9719 0.9719 0.9719 0.9719 0.9719 0.9222 0.9222 0.9222 0.9222 0.9738
0.0857 0.0857 0.0857 0.2286 0.2286 0.2286 0.2286 0.2286 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.5428 0.5428 0.5428 0.5428 0.5428 0.5428 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.8571 0.8571 0.8571 0.8571 0.8571 0.9713 0.9713 0.9713 0.9713 1
Lo Hitung Lo Tabel
│F(Zi) S(Zi)│ 0.0372 0.0372 0.0372 0.1015 0.1015 0.1015 0.1015 0.1015 0.1071 0.1071 0.1071 0.1071 0.1071 0.0866 0.0866 0.0866 0.0866 0.0866 0.0866 0.0626 0.0626 0.0626 0.0626 0.0626 0.0626 0.1148 0.1148 0.1148 0.1148 0.1148 0.0491 0.0491 0.0491 0.0491 0.0262 0.1148 0.1497
Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal
134
Data HasilPenelitian a. DaftarDistribusiFrekuensiPretesKelasEksperimen Urutannilaidari yang terkecilhinggaterbesar 303030353535353540404040 4045 45 45 45 45 45 50 50 50 5050 50 55 55 55 55
55 60 60 60 60
65
Banyak data = 35 Nilai tertinggi = 65 Nilai terendah = 30 Rentangkelas( R ) = nilaitertinggi – nilaiterendah = 65 – 30 = 35 Banyak interval kelas (K) K = 1 + 3.3 log n Keterangan : K = Banyaknyakelas N = Jumlahsiswakelaseksperimen Makabanyaknyakelaspadakelaseksperimen K = 1 + 3.3 log n K = 1 + 3.3 log 35 K = 1 + 3.3 x 1.544 K = 6.095 = 6 (pembulatan) Panjangkelas Interval (P) =
=
= 5.8 = 6 (pembulatan)
TabelDaftarDistribusiFrekuensiNilai Pretes KelasEksperimen Nilai
Batas Batas Bawah Atas
Fi
Xi
Xi2
Fi.Xi
fka
Fkb
Frek FrekRelatif Absolut
30 – 35
29.5
35.5
8
33
1089
264
8
35
8
22.86
36 – 41
35.5
41.5
5
39
1521
195
13
27
5
14.29
42 – 47
41.5
47.5
6
45
2025
270
19
22
6
17.14
48 – 53
47.5
53.5
6
51
2601
306
25
16
6
17.14
135
54 – 59
53.5
59.5
5
57
3249
285
30
10
5
14.29
60 – 65
59.5
65.5
5
63
3969
315
35
5
5
14.29
1. Median Menggunakanrumus :Me = Tb + p │
│
Keterangan : Me = median Tb = tepibawah P = panjangkelas n = jumlahsiswa f = frekuensikelas median F = jumlahsemuafrekuensidiataskelas median letak Me =
= 17.5
Kelas median = 42 – 47 Tb
= 41.5
f
=6
F
= 13
Me = Tb + p │ = 41.5 + 6│
│ │
= 46 2. Modus Menggunakanrumus :Mo = Tb + p │
│
Mo = nilai yang seringmuncul Tb = tepibawah P = panjangkelas b1 = frekuensikelas modus – frekuensiterdekatdiatasnya b2= frekuensikelas modus – frekuensiterdekatdibawahnya
136
kelas modus = 30 – 35 Tb
= 29.5
P
=6
b1
=8 – 0=8
b2
=8 – 5=3
Mo = Tb + p │
│
= 29.5 + 6 │
│
= 31.5 + 4.36 = 35.86 PersiapanUjiNormalitas Pretes KelasEksperimen TabelPersiapanUjiNormalitas, Ujihomogenitas Pretes kelasEksperimen Xi
Fi
Xi2
Fi.Xi
Fi.Xi2
33 39 45 51 57 63
8 5 6 6 5 5
1089 1521 2025 2601 3249 3969
264 195 270 306 285 315
8712 7605 12150 15606 16245 19845
Total
35
1639
80163
a. Menentukan Rata-rata (Mean) Menggunakanrumus : X = ∑
.
=
= 46.14
Keterangan :
X = Mean Fi = Menyatakanfrekuensiuntuknilai Xi yang bersesuaian Xi =Menyatakannilaiujian
137
b. MenentukanVarians Menggunakanrumus : Si2 =
∑
.
(∑ (
Keterangan :
.
)
)
Si2 = Varians Fi = Menyatakanfrekuensiuntuknilai Xi yang bersesuaian Xi = Menyatakannilaiujian n = BanyakSiswa Si2 =
∑
.
(∑ (
=
.
)
)
.∑
( (
) )
= = 100.32 c. MenentukanStandarDeviasi SD =
∑
.
(∑ (
.
)
)
= 9.71 = √100.32
UjiNormalitas
PerhitunganUjiNormalitasPretesKelasEksperimen 1. Diketahui: -
Rata-rata X = 46.14 Simpangan Baku (SD) = 9.71 Makacontohperhitungan
=
.
= - 1.649
2. Berdasarkantabelujinormalitas=di dapatharga . Lo = 0.1148 3. MenentukanLtabel Dari hargakritisuntukUjiLilieforsuntuk N = 35 dan Ltabel = 0.1497 Kriteriapengujian
= 0.05, di dapat harga
138
Diterima
Ho
jika
Lohitung
makadapatdisimpulkanbahwa
Ho diterima. Dengandemikian
0.1497
)
data pretes
kelaseksperimenberdistribusi normal. UjiHomogenitas Langkah–langkahpengujian : 1. H0= sampelhomogen Ha= sampeltidakhomogen 2. Mencarivarianmasing-masing a. Kelaseksperimendiperolehvarian S2= 100.32 b. Kelas kontrol diperolehvarian S2= 123.61
=
3. Tentukan F hitungdenganrumus
=
1.23
=
.
=
.
4. Tentukan criteria pengujianyaitu : H0ditolakjikaFhitung>Ftabel H0diterimajikaFhitung
= 0.05
Berdasarkannilaiuntukdistribusi F dengandkpembilang 34 dandkpenyebut 34 =
1.80.TernyatahargaFhitung(1.23)
maka
Ho
diterima.Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwavariankeduapopulasihomog en. AnalisisHipotesis -
Hipotesisterdapatperbedaanhasilpretesantarasiswakelaseksperimendengansisw akelaskontrol
-
Untukdk= (n1 + n2) – 2= (35+35) – 2 = 68 padatarafkepercayaan 0.05 diperolehttabel = 2.000
-
Kriteria Terima H0jikaharga –ttabel≤ thitung≤ +ttabel
139
Tolak Hαjikaharga –ttabel thitung +ttabel ≥ ≥ Dari perhitungandiperolehnilaihitungpretessiswakelaseksperimendengansiswakelas control ditunjukkandalamtabeldibawahini: Nilai Rata – rata ( X )
KelompokKontrol 49.57
KelompokEksperimen 46.14
123.61 35
100.32 35
2
Varians (S ) JumlahSampel
XE
t =
XK
Sgab
1
1
nE
nK
Dimana:
Sgab = nE
1 SE
2
nK
nE
nK
1 SK
2
2
Keterangan : XE :Nilai rata-rata hasilbelajarkelompokeksperimen XK :Nilai rata-rata hasilbelajarkelompokkontrol nE: Jumlahsampelkelompokeksperimen nK: Jumlahsampelkelompokkontrol SE2 :Varianskelompokeksperimen SK2 :Varianskelompok kontrol
XE
t =
Sgab |
XK 1
1
nE
nK
|
Dimana:
Sgab = nE =
=
35
1 SE
2
nE
nK nK
1 100.32 35
3410.88
1 SK 2
35 35
4202.74 68
2
1 123.61 2
140
= 111.965
t =
XE Sgab |
=
XK 1
1
nE
nK
46.14 111.965 |
|
49.57 1 35
1 | 35
3.43
=
111.965 |
2 | 35
= −0.4088 hitung
≤ tidak terdapat perbedaan terhadap hasil antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Diterima dengan kata
H0Kesimpulan : –ttabel≤ t lain -2.000≤−0.4088.≤ +2.000 )
+t maka
pretes
(
141
Data Uji Norrmalitas Pretes Kelompok Kontrol Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
X 30 30 30 35 35 35 40 40 40 40 45 45 45 50 50 50 50 50 55 55 55 55 55 55 55 55 60 60 60 60 60 60 65 65 65
Zi -1.8462 -1.8462 -1.8462 -1.3745 -1.3745 -1.3745 -0.9028 -0.9028 -0.9028 -0.9028 -0.4311 -0.4311 -0.4311 0.0406 0.0406 0.0406 0.0406 0.0406 0.5123 0.5123 0.5123 0.5123 0.5123 0.5123 0.5123 0.5123 0.9840 0.9840 0.9840 0.9840 0.9840 0.9840 1.4557 1.4557 1.4557 Lhitung Ltabel
F(Zi) 0.0329 0.0329 0.0329 0.0853 0.0853 0.0853 0.1841 0.1841 0.1841 0.1841 0.3336 0.3336 0.3336 0.5160 0.5160 0.5160 0.5160 0.5160 0.6950 0.6950 0.6950 0.6950 0.6950 0.6950 0.6950 0.6950 0.8365 0.8365 0.8365 0.8365 0.8365 0.8365 0.9465 0.9465 0.9465
S(Zi) 0.0857 0.0857 0.0857 0.1714 0.1714 0.1714 0.2857 0.2857 0.2857 0.2857 0.3714 0.3714 0.3714 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.9143 0.9143 0.9143 0.9143 0.9143 0.9143 1.0000 1.0000 1.0000
│F(Zi) -S(Zi)│ 0.0528 0.0528 0.0528 0.0861 0.0861 0.0861 0.1016 0.1016 0.1016 0.1016 0.0378 0.0378 0.0378 0.0017 0.0017 0.0017 0.0017 0.0017 0.0479 0.0479 0.0479 0.0479 0.0479 0.0479 0.0479 0.0479 0.0778 0.0778 0.0778 0.0778 0.0778 0.0778 0.0535 0.0535 0.0535 0.1016 0.1497
Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal
142
Data HasilPenelitian a. DaftarDistribusiFrekuensiPretesKelasKontrol Urutannilaidari yang terkecilhinggaterbesar 30 30 30 35 35 35 40 40 40 40 45 45 45 50 50 50 50 50 55 55 5555 55 55 55 55 60 60 60 60 60 60 65 65 65 Banyak data = 35 Nilaitertinggi = 65 Nilaiterendah = 30 Rentangkelas( R ) = nilaitertinggi – nilaiterendah = 65 – 30 = 35 Banyak interval kelas (K) K = 1 + 3.3 log n Keterangan : K = Banyaknyakelas N = Jumlahsiswakelaskontrol Makabanyaknyakelaspada kelas kontrol K = 1 + 3.3 log n K = 1 + 3.3 log 35 K = 1 + 3.3 x 1.380 K = 6.095 = 6 (pembulatan) Panjangkelas Interval (P) =
=
= 5.8 = 6 (pembulatan)
TabelDaftarDistribusiFrekuensiNilai Pretes Kelas Kontrol Nilai
Batas Bawah
Batas Atas
Fi
Xi
Xi2
Fi.Xi
fka
fkb
Frek Absolut
FrekRelatif
30 – 35 36 – 41 42 – 47 48 – 53 54 – 59 60 – 65
29.5 35.5 41.5 47.5 53.5 59.5
35.5 41.5 47.5 53.5 59.5 65.5
6 4 3 5 8 9
33 39 45 51 57 63
1089 1521 2025 2601 3249 3969
198 156 135 255 456 567
6 10 13 18 26 35
35 29 25 22 17 9
6 4 3 5 8 9
17.14 11.43 8.57 14.29 22.86 25.71
143
1. Median Menggunakan rumus :Me = Tb + p │
│
Keterangan : Me = median Tb = tepi bawah P = panjang kelas n = jumlah siswa f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median letak Me =
= 17.5
Kelas median = 48 – 53 Tb
= 47.5
f
=5
F
= 13
Me = Tb + p │
│
= 47.5 + 6│
│
= 52.9 2. Modus Menggunakan rumus :Mo = Tb + p │
│
Mo = nilai yang sering muncul Tb = tepi bawah P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya b2= frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya kelas modus =60 – 65 Tb
= 59.5
P
=6
b1
=9 – 8=1
b2
=9 – 0=9
144
Mo = Tb + p │ = 59.5 + 6 │
│ │
= 60.1 Persiapan Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Pretes kelas Kontrol 2
Fi.Xi
2
Xi
Fi
Xi
33
6
1089
198
39 45 51 57 63
4 3 5 8 9
1521 2025 2601 3249 3969
156 135 255 456 567
13005
Total
35
1767
93411
a. Menentukan Rata-rata (Mean) Menggunakan rumus : X =
∑
.
=
= 49.57
Keterangan :
X = Mean Fi
= Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Xi = Menyatakan nilai ujian b. Menentukan Varians Menggunakan rumus : Si2 =
∑
. (
(∑ )
.
)
Keterangan : Si2 = Varians Fi
= Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Xi = Menyatakan nilai ujian n = Banyak Siswa Si2 =
∑
.
(∑ (
=
.∑
= 123.61
.
( (
)
) ) )
Fi.Xi 6534 6084 6075
25992 35721
145
c. Menentukan Standar Deviasi SD =
∑
.
(∑ (
.
)
)
= 10.60 = √123.61 Uji Normalitas Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol 1. Diketahui : -
Rata-rata X = 49.57
-
Simpangan Baku (SD) = 10.60 Maka contoh perhitungan
=
.
= -1.82
. 2. Berdasarkan tabel uji normalitas=di dapat harga Lo hitung = 0.1016
3. Menentukan Ltabel Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N= 35 dan
= 0.05, di dapat harga
Lo tabel = 0.1497 Kriteria pengujian Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel ( 0.1016< 0.1497) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data pretest kelas kontrol berdistribusi normal
Uji Homogenitas Langkah–langkah pengujian : 1. H0 = sampel homogen Ha= sampel tidak homogen 2. Mencari varian masing-masing a.
Kelas eksperimen diperoleh varian S2= 100.32
b. Kelas kontrol diperoleh varian S2= 123.61
=
3. Tentukan F hitung dengan rumus 4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :
=
=
.
= 1.23
.
H0ditolak jika Fhitung> Ftabel H0 diterima jika Fhitung< Ftabel 5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabeldengan db pembilang n – 1 ( db1= n1 – 1) dan db penyebut n – 1 ( db2= n2 – 1) pada
= 0.05
146
Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 34 = 1.80. Ternyata harga Fhitung(1.23)
Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol
-
Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (35+35) – 2 = 68 pada taraf kepercayaan 0.05 diperoleh ttabel = 2.000
-
Kriteria
Tolak
t perhitungan diperoleh nilai≥hitung pretes siswa kelas eksperimen dengan siswa Terima H0 jika harga –ttabel≤ thitung≤ +ttabel kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: Nilai
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Rata – rata ( X )
49.57
46.14
123.61 35
100.32 35
2
(S ) –ttabel≥ Dari HVarians α jika Jumlah Sampel
XE
t =
Sgab |
+ttabel
hitung
XK 1
1
nE
nK
|
Dimana:
Sgab =
nE
1 SE
nK
2
nE
nK
1 SK
2
2
Keterangan : XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol nE: Jumlah sampel kelompok eksperimen nK: Jumlah sampel kelompok kontrol SE2 : Varians kelompok eksperimen SK2 : Varians kelompok kontrol
147
XE
t =
XK
Sgab
1
1
nE
nK
Dimana:
Sgab =
=
=
nE
1 SE
nK
2
nE 35
1 SK
nK
2
1 100.32
35
35 3410.88
2
35
1 123.61 2
4202.74 68
= 111.965
t =
XE Sgab |
=
XK 1
1
nE
nK
46.14 111.965 |
|
49.57 1 35
1 | 35
3.43
=
111.965 |
2 | 35
=−0.4088
Kesimpulan : –ttabel≥ thitung≥ +ttabel (-2.000 ≥−0.4088≥ +2.000) maka H0 diterima dengan kata lain tidak terdapat perbedaan terhadap hasil postest antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.
148
Lampiran 8
Data Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
X 50 55 55 60 60 60 60 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 85 85 90
Zi -2.3877 -1.8932 -1.8932 -1.3986 -1.3986 -1.3986 -1.3986 -0.4095 -0.4095 -0.4095 -0.4095 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.0851 0.5796 0.5796 0.5796 0.5796 0.5796 0.5796 1.0742 1.0742 1.0742 1.0742 1.0742 1.0742 1.0742 1.5687 L Hitung L Tabel
F(Zi) 0.0087 0.0294 0.0294 0.0823 0.0823 0.0823 0.0823 0.3446 0.3446 0.3446 0.3446 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.5319 0.7157 0.7157 0.7157 0.7157 0.7157 0.7157 0.8577 0.8577 0.8577 0.8577 0.8577 0.8577 0.8577 0.9406
S(Zi) 0.0286 0.0857 0.0857 0.2000 0.2000 0.2000 0.2000 0.3143 0.3143 0.3143 0.3143 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.7714 0.7714 0.7714 0.7714 0.7714 0.7714 0.9714 0.9714 0.9714 0.9714 0.9714 0.9714 0.9714 1.0000
│F(Zi) - S(Zi)│ 0.0199 0.0563 0.0563 0.1177 0.1177 0.1177 0.1177 0.0303 0.0303 0.0303 0.0303 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0681 0.0557 0.0557 0.0557 0.0557 0.0557 0.0557 0.1137 0.1137 0.1137 0.1137 0.1137 0.1137 0.1137 0.0594 0.1177 0.1497
Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal
149
Data Hasil Penelitian a. Daftar Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar 50 55 55 6060 60 60 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75
75 75 75 75 80
8080
80 80 80 85 85
85 85 85 85 85
90
Banyak data = 35 Nilai tertinggi = 90 Nilai terendah = 50 Rentang kelas ( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah = 90 - 50 = 40 Banyak interval kelas (K) K = 1 + 3.3 log n Keterangan : K = Banyaknya kelas N = Jumlah siswa kelas eksperimen Maka banyaknya kelas pada kelas eksperimen K = 1 + 3.3 log n K = 1 + 3.3 log 35 K = 1 + 3.3 x 1.544 K = 6,085= 6 (pembulatan) Panjang kelas Interval (P) =
=
= 6.6 = 7 (pembulatan)
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen Nilai
Batas Bawah
Batas Atas
Fi
Xi
Xi2
Fi.Xi
fka
Fkb
Frek Absolut
Frek Relatif
50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91
49.5 56.5 63.5 70.5 77.5 84.5
56.5 63.5 70.5 77.5 84.5 91.5
3 4 4 10 6 8
53 60 67 74 81 88
2809 3600 4489 5476 6561 7744
159 240 268 740 486 704
3 7 11 21 27 35
35 32 28 24 14 8
3 4 4 10 6 8
8.57 11.43 11.43 28.57 17.14 22.86
150
1. Median Menggunakan rumus :Me = Tb + p │
│
Keterangan : Me = median Tb = tepi bawah P = panjang kelas n = jumlah siswa f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median letak Me =
= 17.5
Kelas median = 71 - 77 Tb
= 70.5
f
= 10
F
= 11
Me = Tb + p │
│
= 70.5 + 7│
│
= 75.05 2. Modus Menggunakan rumus :Mo = Tb + p │
│
Mo = nilai yang sering muncul Tb = tepi bawah P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya kelas modus = 71– 77 Tb
= 70.5
P
=7
b1
= 10 – 4 = 6
b2
= 10 – 6 = 4
151
Mo = Tb + p │ =70.5 + 7 │
│ │
= 79.5 + 4.2 = 83.7 Persiapan Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen Tabel Persiapan Uji Normalitas, Uji homogenitas Postes kelas Eksperimen Xi
Fi
Xi2
Fi.Xi
Fi.Xi2
53 60 67 74 81 88 Jumlah
3 4 4 10 6 8 35
2809 3600 4489 5476 6561 7744
159 240 268 740 486 704 2597
8427 14400 17956 54760 39366 61952 196861
a. Menentukan Rata-rata (Mean) Menggunakan rumus : X =
∑
.
=
= 74.14
Keterangan :
X = Mean Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian Xi = Menyatakan nilai ujian b. Menentukan Varians Menggunakan rumus : Si2 =
∑
. (
(∑ )
.
)
Keterangan : Si2 = Varians Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian Xi = Menyatakan nilai ujian n = Banyak Siswa
152
Si2 =
∑
.
(∑ (
=
. )
.∑
= 122.46
)
( (
) )
c. Menentukan Standar Deviasi SD =
∑
.
(∑ (
.
)
)
= 10.11 = √122.458 Uji Normalitas Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen 1. Diketahui : -
Rata-rata X = 74.14
-
Simpangan Baku (SD) = 10.11 Maka contoh perhitungan
=
.
= - 1.96
= di dapat harga . 2. Berdasarkan tabel uji normalitas Lo hitung= 0.1177 3. Menentukan Lo tabel Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N=35 dan
= 0.05, di dapat harga
Lo tabel = 0.1497 Kriteria pengujian Diterima Ho jika Lohitung< Lotabel(0.1177<0.1497) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data postes kelas eksperimen berdistribusi normal Uji Homogenitas Langkah–langkah pengujian : 1. H0 = sampel homogen Ha= sampel tidak homogen 2. Mencari varian masing-masing a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 122.46
153
b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 62.27 =
3. Tentukan F hitung dengan rumus =
1.790
=
.
=
.
4. Tentukan kriteria pengujian yaitu : H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel H0 diterima jika Fhitung< Ftabel 5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan db pembilang n – 1 (db1=n1 – 1) dan db penyebut n – 1 (db2 = n2 – 1) pada
= 0.05
Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 34 = 2.00.Ternyata
harga
Fhitung (1.790)
(1.800),
maka Ho
diterima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua populasi homogen. Analisis Hipotesis -
Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol
-
Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (35+35) – 2 = 68 pada taraf kepercayaan 0.05 diperoleh ttabel = 2.000
-
Kriteria Dari Hαjika –ttabel ≥ thitung≥ +ttabel Terima Hα jika harga –ttabel≤ thitung≤ +ttabel Tolak perhitungan diperoleh nilai hitung pretes siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
Nilai Rata – rata ( X ) 2
Varians (S ) Jumlah Sampel
Kelompok Kontrol 67.29
Kelompok Eksperimen 74.14
62.27 35
122.46 35
154
XE
t =
Sgab |
XK 1
1
nE
nK
|
Dimana:
Sgab = nE
1 SE
2
nK
nE
nK
1 SK
2
2
Keterangan : XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol nE: Jumlah sampel kelompok eksperimen nK: Jumlah sampel kelompok kontrol SE2 : Varians kelompok eksperimen SK2 : Varians kelompok kontrol
XE
t =
XK
Sgab
1
1
nE
nK
Dimana:
Sgab = nE =
=
35
2
1 SE
nK
nE
nK
35
35
35
2117 .18 68
= 92.415
t =
XE Sgab |
=
XK 1
1
nE
nK
74.14 92.415 |
|
64.29 1 35
2
2
1 122.46
4167 .04
1 SK
1 | 35
1 62.27 2
155
9.85
=
92.415 |
2 35
|
= 4.386 Kesimpulan : –ttabel≥ thitung≥ +ttabel ( -2.000 ≥ 4.286≥ +2.000 ) maka H0 diterima dengan kata lain terdapat perbedaan terhadap hasil postes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.
156
Data Uji Norrmalitas Postes Kelompok Kontrol Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
X 50 55 55 55 60 60 60 60 60 60 65 65 65 65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80
Zi -2.1914 -1.5577 -1.5577 -1.5577 -0.9240 -0.9240 -0.9240 -0.9240 -0.9240 -0.9240 -0.2902 -0.2902 -0.2902 -0.2902 -0.2902 -0.2902 -0.2902 -0.2902 0.3435 0.3435 0.3435 0.3435 0.3435 0.3435 0.9772 0.9772 0.9772 0.9772 0.9772 0.9772 0.9772 0.9772 1.6109 1.6109 1.6109 L Hitung L tabel
F(Zi) 0.0143 0.0606 0.0606 0.0606 0.1788 0.1788 0.1788 0.1788 0.1788 0.1788 0.3859 0.3859 0.3859 0.3859 0.3859 0.3859 0.3859 0.3859 0.6331 0.6331 0.6331 0.6331 0.6331 0.6331 0.8340 0.8340 0.8340 0.8340 0.8340 0.8340 0.8340 0.8340 0.9463 0.9463 0.9463
S(Zi) 0.0286 0.1143 0.1143 0.1143 0.2857 0.2857 0.2857 0.2857 0.2857 0.2857 0.5142 0.5142 0.5142 0.5142 0.5142 0.5142 0.5142 0.5142 0.6857 0.6857 0.6857 0.6857 0.6857 0.6857 0.9142 0.9142 0.9142 0.9142 0.9142 0.9142 0.9142 0.9142 1.0000 1.0000 1.0000
│F(Zi)-S(Zi)│ 0.0143 0.0537 0.0537 0.0537 0.1069 0.1069 0.1069 0.1069 0.1069 0.1069 0.1283 0.1283 0.1283 0.1283 0.1283 0.1283 0.1283 0.1283 0.0526 0.0526 0.0526 0.0526 0.0526 0.0526 0.0802 0.0802 0.0802 0.0802 0.0802 0.0802 0.0802 0.0802 0.0537 0.0537 0.0537 0.1283 0.1497
Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal
157
Data Hasil Penelitian a. Daftar Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar 50 55 55 55 60 60 6060 60 60 65 65 65 65 65 65 65 65 70 70 7070 70
70
75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 Banyak data = 35 Nilai tertinggi = 80 Nilai terendah = 50 Rentang kelas( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah = 80– 50 = 30 Banyak interval kelas (K) K = 1 + 3.3 log n Keterangan : K = Banyaknya kelas N = Jumlah siswa kelas kontrol Maka banyaknya kelas pada kelas kontrol K = 1 + 3.3 log n K = 1 + 3.3 log 35 K = 1 + 3.3 x 1.380 K = 6.095 = 6 (pembulatan) Panjang kelas Interval (P) =
=
=5
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol Nilai
Batas Bawah
Batas Atas
Fi
Xi
Xi2
Fi.Xi
fka
fkb
Frek Absolut
Frek Relatif
50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69
49.5 54.5 59.5 64.5
54.5 59.5 64.5 69.5
1 3 6 8
52 57 62 67
2704 3249 3844 4489
52 171 372 536
1 4 10 18
35 34 31 25
1 3 6 8
2.86 8.57 17.14 22.86
158
70 – 74 75 – 79 80 – 84
69.5 74.5 79.5
74.5 79.5 84.5
6 8 3
72 77 82
5184 5929 6724
432 616 246
1. Median Menggunakan rumus :Me = Tb + p │
│
Keterangan : Me = median Tb = tepi bawah P = panjang kelas n = jumlah siswa f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median letak Me =
= 17.5
Kelas median = 65 – 69 Tb
= 64.5
f
=8
F
= 10
Me = Tb + p │
│
= 64.5 + 5│
│
= 69.19 2. Modus Menggunakan rumus :Mo = Tb + p │
│
Mo = nilai yang sering muncul Tb = tepi bawah P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya b2= frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya kelas modus = 75 – 79 Tb
= 74.5
24 32 35
17 11 3
6 8 3
17.14 22.86 8.57
159
P
=5
b1
=8 – 6=2
b2
=8 – 3=5
Mo = Tb + p │ = 74.5 + 5 │
│ │
= 75.92 Persiapan Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Postes kelas Kontrol Xi
Fi
Xi
52
1
57 62 67 72 77 82 TOTAL
3 6 8 6 8 3 35
2
Fi.Xi
Fi.Xi
2704
52
2704
3249 3844 4489 5184 5929 6724
171 372 536 432 616 246 2425
9747
a. Menentukan Rata-rata (Mean) Menggunakan rumus : X =
∑
.
=
= 67.29
Keterangan :
X = Mean Fi
= Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Xi = Menyatakan nilai ujian
b. Menentukan Varians Menggunakan rumus : Si2 = Keterangan :
∑
.
(∑ (
.
)
)
Si2 = Varians Fi
= Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Xi = Menyatakan nilai ujian n = Banyak Siswa
2
23064 35912 31104 47432 20172 170135
160
Si2 =
∑
.
(∑ (
=
.
)
)
.∑
( (
= 62.27
) )
c. Menentukan Standar Deviasi SD =
∑
.
(∑ (
.
)
)
= 7.89 = √62.27 Uji Normalitas Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol 1. Diketahui : Rata-rata X = 67.29 Simpangan Baku (SD) = 7.89 Maka contoh perhitungan
=
.
= -1.82
. 2. Berdasarkan tabel uji normalitas=di dapat harga Lo hitung = 0.1283
3. Menentukan Ltabel Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N = 35 dan
= 0.05, di dapat harga
Lo tabel = 0.1497 Kriteria pengujian Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel ( 0.1283< 0.1497) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data potes kelas kontrol berdistribusi normal
Uji Homogenitas Langkah–langkah pengujian : 1. H0 = sampel homogen Ha= sampel tidak homogen 2. Mencari varian masing-masing a.
Kelas eksperimen diperoleh varian S2= 122.46
b. Kelas kontrol diperoleh varian S2= 67.27
=
3. Tentukan F hitung dengan rumus 4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :
=
=
. .
= 1.790
161
H0ditolak jika Fhitung> Ftabel H0 diterima jika Fhitung< Ftabel 5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabeldengan db pembilang n – 1 ( db1= n1 – 1) dan db penyebut n – 1 ( db2= n2 – 1) pada
= 0.05
Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 34 = 1.80. Ternyata harga Fhitung(1.790)
Analisis Hipotesis -
Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol
-
Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (35+35) – 2 = 68 pada taraf kepercayaan 0.05 diperoleh ttabel = 2.000
-
Kriteria Terima H0 jika harga –ttabel≤ thitung≤ +ttabel Tolak
perhitungan
harga diperoleh nilai hitung postes siswa kelas eksperimen dengan siswa
kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: Nilai
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
67.29
74.14
62.27
122.46
35
35
Rata – rata ( X ) 2
Varians (S ) Jumlah Sampel
XE
t =
Sgab |
XK 1
1
nE
nK
|
Dimana:
Sgab =
nE
1 SE
nE
nK
2
nK
1 SK
2
2
Keterangan : XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol nE: Jumlah sampel kelompok eksperimen
162
nK: Jumlah sampel kelompok kontrol SE2 : Varians kelompok eksperimen SK2 : Varians kelompok kontrol
XE
t =
XK
Sgab
1
1
nE
nK
Dimana:
Sgab =
=
=
nE
1 SE
nE 35
nK
2
1 SK
nK
2
1 122.46 35
4167 .04
2
35 35
1 62.27 2
2117 .18 68
= 92.415
t =
XE Sgab |
=
XK 1
1
nE
nK
74.14 92.415 |
|
64.29 1 35
1 | 35
9.85
=
92.415 |
2 | 35
=4.386
Kesimpulan : –ttabel≥ thitung≥ +ttabel (-2.000 ≥4.386 ≥ +2.000) maka H0 diterima dengan kata lain tidak terdapat perbedaan terhadap hasil postes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.
163
Lampiran 9 Data Uji Normalitas Retes Kelas Eksperimen Resp
X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
55 55 55 60 60 60 65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 85 85 85 90 90 90
Zi -1.7518 -1.7518 -1.7518 -1.2492 -1.2492 -1.2492 -0.7467 -0.7467 -0.7467 -0.7467 -0.7467 -0.2442 -0.2442 -0.2442 -0.2442 -0.2442 -0.2442 0.2583 0.2583 0.2583 0.2583 0.2583 0.2583 0.2583 0.2583 0.7608 0.7608 0.7608 0.7608 1.2633 1.2633 1.2633 1.7658 1.7658 1.7658 L Hitung L Tabel
F(Zi)
S(Zi)
0.0401 0.0401 0.0401 0.1075 0.1075 0.1075 0.2297 0.2297 0.2297 0.2297 0.2297 0.4052 0.4052 0.4052 0.4052 0.4052 0.4052 0.5987 0.5987 0.5987 0.5987 0.5987 0.5987 0.5987 0.5987 0.7764 0.7764 0.7764 0.7764 0.8962 0.8962 0.8962 0.9608 0.9608 0.9608
0.0857 0.0857 0.0857 0.1714 0.1714 0.1714 0.3143 0.3143 0.3143 0.3143 0.3143 0.4857 0.4857 0.4857 0.4857 0.4857 0.4857 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.7143 0.8286 0.8286 0.8286 0.8286 0.9143 0.9143 0.9143 1.0000 1.0000 1.0000
│F(Zi) S(Zi)│ 0.0456 0.0456 0.0456 0.0639 0.0639 0.0639 0.0846 0.0846 0.0846 0.0846 0.0846 0.0805 0.0805 0.0805 0.0805 0.0805 0.0805 0.1156 0.1156 0.1156 0.1156 0.1156 0.1156 0.1156 0.1156 0.0522 0.0522 0.0522 0.0522 0.0181 0.0181 0.0181 0.0392 0.0392 0.0392 0.1156 0.1497
Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal
164
Data Hasil Penelitian a. Daftar Distribusi Frekuensi Retes Kelas Eksperimen Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar 55 55 55 60 60
60 65 65 65 65
65 70
70 70 70 70 70
75 75 75 75 75
7575
75 80 80 80 80
85 85 85 90 90
90
Banyak data = 35 Nilai tertinggi = 90 Nilai terendah = 50 Rentang kelas ( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah = 90 - 50 = 40 Banyak interval kelas (K) K = 1 + 3.3 log n Keterangan : K = Banyaknya kelas N = Jumlah siswa kelas eksperimen Maka banyaknya kelas pada kelas eksperimen K = 1 + 3.3 log n K = 1 + 3.3 log 35 K = 1 + 3.3 x 1.544 K = 6,085= 6 (pembulatan) Panjang kelas Interval (P) =
=
= 6.67 = 7 (pembulatan)
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Retes Kelas Eksperimen Nilai
Batas Bawah
Batas Atas
Fi
Xi
Xi2
Fi.Xi
fka
Fkb
Frek Absolut
Frek Relatif
55 – 61 62 – 68 69 – 75 76 – 82 83 – 89 90 – 96
54.5 61.5 68.5 75.5 82.5 89.5
61.5 68.5 75.5 82.5 89.5 96.5
6 5 14 4 3 3
58 65 72 79 86 93
3364 4225 5184 6142 7396 8649
348 325 1008 316 258 279
6 11 25 29 32 35
35 29 24 10 6 3
6 5 14 4 3 3
17.14 14.29 40.00 11.43 8.57 8.57
165
1. Median Menggunakan rumus :Me = Tb + p │
│
Keterangan : Me = median Tb = tepi bawah P = panjang kelas n = jumlah siswa f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median letak Me =
= 17.5
Kelas median = 69 - 75 Tb
= 68.5
f
= 14
F
= 11
Me = Tb + p │
│
= 68.5 + 7│
│
= 71.8 2. Modus Menggunakan rumus :Mo = Tb + p │
│
Mo = nilai yang sering muncul Tb = tepi bawah P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya b2 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya kelas modus = 69– 75 Tb
= 68.5
P
=7
b1
= 14 – 5 = 9
166
= 14 – 4 = 10
b2
Mo = Tb + p │ = 68.5 + 7 │
│ │
= 68.5 + 3.32 = 71.82 Persiapan Uji Normalitas Retes Kelas Eksperimen Tabel Persiapan Uji Normalitas, Uji homogenitas Retes kelas Eksperimen Xi
Fi
Xi2
Fi.Xi
Fi.Xi2
58 65 72 79 86 93 Jumlah
6 5 14 4 3 3 35
3364 4225 5184 6142 7396 8649
348 325 1008 316 258 279 2534
20184 21125 72576 24568 22188 25947 186588
a. Menentukan Rata-rata (Mean) Menggunakan rumus : X =
∑
.
=
= 72.43
Keterangan :
X = Mean Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian Xi = Menyatakan nilai ujian b. Menentukan Varians Menggunakan rumus : Si2 =
∑
. (
(∑ )
.
)
Keterangan : Si2 = Varians Fi = Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian Xi = Menyatakan nilai ujian n = Banyak Siswa
167
Si2 =
∑
.
(∑ (
=
. )
.∑
= 91.95
)
( (
) )
c. Menentukan Standar Deviasi SD =
∑
.
(∑ (
.
)
)
= 9.95 = √91.95
Uji Normalitas
Perhitungan Uji Normalitas Retest Kelas Eksperimen 1. Diketahui : Rata-rata X = 72.43 -
Simpangan Baku (SD) = 9.95 Maka contoh perhitungan
=
.
= - 1.96
= di dapat harga . 2. Berdasarkan tabel uji normalitas Lo hitung= 0.1156 3. Menentukan Lo tabel Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N=35 dan
= 0.05, di dapat harga
Lo tabel = 0.1497 Kriteria pengujian Diterima Ho jika Lo hitung< Lo tabel (0.1156< 0.1497) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data retes kelas eksperimen berdistribusi normal Uji Homogenitas Langkah–langkah pengujian : 1. H0 = sampel homogen Ha= sampel tidak homogen 2. Mencari varian masing-masing a. Kelas eksperimen diperoleh varian S2 = 91.95 b. Kelas kontrol diperoleh varian S2 = 157.00
168
3. Tentukan F hitung dengan rumus
= =
=
.
=
.
1.71 4. Tentukan kriteria pengujian yaitu : H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel H0 diterima jika Fhitung< Ftabel 5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan db pembilang n – 1 (db1=n1 – 1) dan db penyebut n – 1 (db2 = n2 – 1) pada
= 0.05
Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 34 = 1.80.Ternyata harga Fhitung
(1.71)
(1.80),
maka Ho
diterima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian kedua populasi homogen. Analisis Hipotesis -
Hipotesis terdapat perbedaan hasil retes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol
-
Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (35+35) – 2 = 68 pada taraf kepercayaan 0.05 diperoleh ttabel = 2.000
-
Kriteria Dari Hαjika
–ttabel ≥
hitung
+ttabel
Tolak t perhitungan diperoleh nilai≥hitung retes siswa kelas eksperimen dengan Terima Hα jika harga –ttabel≤ thitung≤ +ttabel siswa kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
Nilai Rata – rata ( X ) 2
Varians (S ) Jumlah Sampel
t =
XE Sgab |
XK 1
1
nE
nK
|
Kelompok Kontrol 63.71
Kelompok Eksperimen 72.43
157.00 35
91.95 35
169
Dimana:
Sgab = nE
2
1 SE
nK
nE
nK
1 SK
2
2
Keterangan : XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol nE: Jumlah sampel kelompok eksperimen nK: Jumlah sampel kelompok kontrol SE2 : Varians kelompok eksperimen SK2 : Varians kelompok kontrol
XE
t =
XK
Sgab
1
1
nE
nK
Dimana:
Sgab = nE =
=
1 SE
2
nE
35
nK nK 35
35
35
1 157.00 2
5338 .00 68
= 124.475
t =
XE Sgab |
=
XK 1
1
nE
nK
72.43 124.475 |
=
8.72 124.475 |
|
63.71 1 35
2 | 35
2
2
1 91.95
3126 .30
1 SK
1 | 35
170
= 3.269 Kesimpulan : –ttabel≥ thitung≥ +ttabel ( -2.000 ≥ 3.269≥ +2.000 ) maka H0 diterima dengan kata lain terdapat perbedaan terhadap hasil retes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.
171
Data Uji Norrmalitas Retes Kelompok Kontrol Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
X 40 40 40 45 45 45 50 50 50 60 60 60 60 65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 80 80 80 80 80
Zi -1.8611 -1.8611 -1.8611 -1.4686 -1.4686 -1.4686 -1.0761 -1.0761 -1.0761 -0.2912 -0.2912 -0.2912 -0.2912 0.1013 0.1013 0.1013 0.1013 0.1013 0.4937 0.4937 0.4937 0.4937 0.4937 0.4937 0.4937 0.4937 0.8862 0.8862 0.8862 0.8862 1.2786 1.2786 1.2786 1.2786 1.2786 L Hitung L tabel
F(Zi) 0.0314 0.0314 0.0314 0.0721 0.0721 0.0721 0.1423 0.1423 0.1423 0.3859 0.3859 0.3859 0.3859 0.5398 0.5398 0.5398 0.5398 0.5398 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.8106 0.8106 0.8106 0.8106 0.8980 0.8980 0.8980 0.8980 0.8980
S(Zi) 0.0857 0.0857 0.0857 0.1714 0.1714 0.1714 0.2571 0.2571 0.2571 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.7429 0.8571 0.8571 0.8571 0.8571 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
│F(Zi)-S(Zi)│ 0.0543 0.0543 0.0543 0.0993 0.0993 0.0993 0.1148 0.1148 0.1148 0.0145 0.0145 0.0145 0.0145 0.0255 0.0255 0.0255 0.0255 0.0255 0.0550 0.0550 0.0550 0.0550 0.0550 0.0550 0.0550 0.0550 0.0465 0.0465 0.0465 0.0465 0.1020 0.1020 0.1020 0.1020 0.1020 0.1020 0.1497
Jadi Lo Hitung < Lo Tabel, sehingga sampel Berdistribusi Normal
172
Data Hasil Penelitian a. Daftar Distribusi Frekuensi Retes Kelas Kontrol Urutan nilai dari yang terkecil hingga terbesar 40 40 40 45 45 45 50 50 50 60 60 60 60 65 65 65 65 65 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 80 80 80 80 80 Banyak data = 35 Nilai tertinggi = 80 Nilai terendah = 40 Rentang kelas( R ) = nilai tertinggi – nilai terendah = 80 – 40 = 40 Banyak interval kelas (K) K = 1 + 3.3 log n Keterangan : K = Banyaknya kelas N = Jumlah siswa kelas kontrol Maka banyaknya kelas pada kelas kontrol K = 1 + 3.3 log n K = 1 + 3.3 log 35 K = 1 + 3.3 x 1.380 K = 6.095 = 6 (pembulatan) Panjang kelas Interval (P) =
=
= 6.67 = 7 (pembulatan)
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Retes Kelas Kontrol Nilai 40 – 46 47 – 53 54 – 60 61 – 67 68 – 74 75 – 81
Batas Batas Bawah Atas 39.5 46.5 53.5 60.5 67.5 74.5
46.5 53.5 60.5 67.5 74.5 81.5
Fi
Xi
Xi2
Fi.Xi
fka
fkb
Frek Absolut
Frek Relatif
6 3 4 5 8 9
44 50 57 64 71 78
1936 2500 3249 4096 5041 6084
264 150 228 320 568 702
6 9 13 18 26 35
35 29 26 22 17 9
6 3 4 5 8 9
17.14 8.57 11.43 14.29 22.86 25.71
173
1. Median Menggunakan rumus :Me = Tb + p │
│
Keterangan : Me = median Tb = tepi bawah P = panjang kelas n = jumlah siswa f = frekuensi kelas median F = jumlah semua frekuensi diatas kelas median letak Me =
= 17.5
Kelas median = 61 – 67 Tb
= 60.5
f
=5
F
= 13
Me = Tb + p │
│
= 60.5 + 7│
│
= 66.8 2. Modus Menggunakan rumus :Mo = Tb + p │
│
Mo = nilai yang sering muncul Tb = tepi bawah P = panjang kelas b1 = frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat diatasnya b2= frekuensi kelas modus – frekuensi terdekat dibawahnya kelas modus = 75 – 81 Tb
= 74.5
P
=7
b1
=9 – 8=1
b2
=9 – 0=9
174
Mo = Tb + p │ = 74.5 + 7 │
│ │
= 75.2 Persiapan Uji Normalitas Retes Kelas Kontrol Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Retes Kelas Kontrol Xi
Fi
Xi
44
6
50 57 64 71 78 TOTAL
3 4 5 8 9 35
2
Fi.Xi
1936
264
11616
2500 3249 4096 5041 6084
150 228 320 568 702 2232
7500
a. Menentukan Rata-rata (Mean) Menggunakan rumus : X =
∑
.
=
= 63.71
Keterangan :
X = Mean Fi
= Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Xi = Menyatakan nilai ujian b. Menentukan Varians Menggunakan rumus : Si2 =
∑
. (
(∑ )
.
)
Keterangan : Si2 = Varians Fi
= Menyatakan frekuensi untuk nilai Xi yang bersesuaian
Xi = Menyatakan nilai ujian n = Banyak Siswa Si2 =
∑
.
(∑ (
=
.∑
= 157.00
.
)
) ( (
) )
2
Fi.Xi
12996 29480 40328 54756 147676
175
c. Menentukan Standar Deviasi SD =
∑
.
(∑ (
.
)
)
= 12.74 = √157.00 Uji Normalitas Perhitungan Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol 1. Diketahui : -
Rata-rata X = 63.71
-
Simpangan Baku (SD) = 12.74 Maka contoh perhitungan
=
.
= -1.82
. 2. Berdasarkan tabel uji normalitas=di dapat harga Lo hitung = 0.1020
3. Menentukan Ltabel Dari harga kritis untuk Uji Liliefors untuk N = 35 dan
= 0.05, di dapat harga
Lo tabel = 0.1497 Kriteria pengujian Diterima Ho jika Lo hitung < Lo tabel ( 0.1283< 0.1497) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian data retes kelas kontrol berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Langkah–langkah pengujian : 1. H0 = sampel homogen Ha= sampel tidak homogen 2. Mencari varian masing-masing a.
Kelas eksperimen diperoleh varian S2= 91.95
b. Kelas kontrol diperoleh varian S2= 157.00
=
3. Tentukan F hitung dengan rumus 4. Tentukan kriteria pengujian yaitu :
=
=
.
= 1.71
.
H0ditolak jika Fhitung> Ftabel H0 diterima jika Fhitung< Ftabel 5. Harga F tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabeldengan db pembilang n – 1 ( db1= n1 – 1) dan db penyebut n – 1 ( db2= n2 – 1) pada
= 0.05
176
Berdasarkan nilai untuk distribusi F dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 34 = 1.80. Ternyata harga Fhitung(1.71)
Analisis Hipotesis -
Hipotesis terdapat perbedaan hasil pretes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol
-
Untuk dk = (n1 + n2) – 2= (35+35) – 2 = 68 pada taraf kepercayaan 0.05 diperoleh ttabel = 2.000
-
Kriteria
Tolak
t perhitungan diperoleh nilai≥hitung retes siswa kelas eksperimen dengan siswa Terima H0 jika harga –ttabel≤ thitung≤ +ttabel kelas kontrol ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: Nilai
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
63.71
72.43
157.00
91.95
35
35
Rata – rata ( X ) 2
(S ) –ttabel≥ Dari HVarians α jika Jumlah Sampel
XE
t =
Sgab |
+ttabel
hitung
XK 1
1
nE
nK
|
Dimana:
Sgab =
nE
1 SE
nK
2
nE
nK
1 SK
2
2
Keterangan : XE : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen XK : Nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol nE: Jumlah sampel kelompok eksperimen nK: Jumlah sampel kelompok kontrol SE2 : Varians kelompok eksperimen SK2 : Varians kelompok kontrol
177
XE
t =
XK
Sgab
1
1
nE
nK
Dimana:
Sgab =
=
=
nE
1 SE
nE 35
nK
2
1 SK
nK
2
1 91.95
35
35 3126 .30
2
35
1 157.00 2
5338 .00 68
= 124.475
t =
XE
XK
Sgab | =
1
1
nE
nK
72.43 124.475 |
|
63.71 1 35
1 | 35
8.72
=
124.475 |
2 | 35
=3.269
Kesimpulan : –ttabel≥ thitung≥ +ttabel (-2.000 ≥3.269 ≥ +2.000) maka H0 diterima dengan kata lain tidak terdapat perbedaan terhadap hasil retes antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.
178
Lampiran 10 Nilai N-gain Kelompok Eksperimen No. responden
Kelompok Eksperimen pretes
postes
retest
N-Gain
1
55
75
55
0.44
sedang
2
50
70
55
0.40
sedang
3
35
80
55
0.69
sedang
4
40
75
60
0.58
sedang
5
45
80
60
0.64
sedang
6
45
70
60
0.45
sedang
7
50
60
65
0.20
rendah
8
35
75
65
0.62
sedang
9
45
85
65
0.73
tinggi
10
30
70
65
0.57
sedang
11
45
80
65
0.64
sedang
12
60
75
70
0.38
sedang
13
30
50
70
0.29
rendah
14
30
55
70
0.36
sedang
15
40
55
70
0.25
rendah
16
50
70
70
0.40
sedang
17
55
75
70
0.44
sedang
18
50
85
75
0.70
sedang
19
45
90
75
0.82
tinggi
20
35
75
75
0.62
sedang
21
40
60
75
0.33
sedang
22
50
85
75
0.70
sedang
23
40
60
75
0.33
sedang
24
65
75
75
0.29
rendah
25
60
85
75
0.63
sedang
26
55
80
80
0.56
sedang
27
35
75
80
0.62
sedang
28
50
85
80
0.70
sedang
29
45
75
80
0.55
sedang
30
55
80
85
0.56
sedang
31
60
85
85
0.63
sedang
Kategori
179
32 33
40 35
75 60
85 90
0.58 0.38
sedang sedang
34 35
55 60
80 85
90 90
0.56 0.63
sedang sedang
Jumlah Rata-rata SD
1615 46.14 9.71
2595 74.14 10.11
2535 72.43 9.95
18.23 0.52 0.16
sedang
180
Nilai N-gain Kelompok kontrol No. responden
Kelompok Kontrol pretes
postes
retest
N-Gain
1
50
75
60
0.50
sedang
2
35
55
70
0.31
sedang
3
55
60
60
0.11
rendah
4
35
65
70
0.46
sedang
5
40
70
45
0.50
sedang
6
50
60
70
0.20
rendah
7
30
65
70
0.50
sedang
8
65
75
70
0.29
rendah
9
60
75
50
0.38
sedang
10
55
65
70
0.22
rendah
11
50
60
70
0.20
rendah
12
60
75
80
0.38
sedang
13
65
75
65
0.29
rendah
14
55
80
80
0.56
sedang
15
45
75
60
0.55
sedang
16
35
70
70
0.54
sedang
17
60
75
80
0.38
sedang
18
45
55
40
0.18
rendah
19
45
65
65
0.36
sedang
20
50
65
60
0.30
sedang
21
55
70
75
0.33
sedang
22
40
55
45
0.25
rendah
23
40
60
40
0.33
sedang
24
60
75
50
0.38
sedang
25
55
80
65
0.56
sedang
26
55
60
75
0.11
rendah
27
55
65
75
0.22
rendah
28
65
70
75
0.14
rendah
29
40
60
65
0.33
sedang
30
55
65
65
0.22
rendah
31
50
80
80
0.60
sedang
32
30
50
45
0.29
rendah
Kategori
181
33 34 35 Jumlah Rata-rata SD
60 30 60 1735 49.57 10.60
70 65 70 2355 67.29 7.89
80 40 50 2230 63.71 12.74
0.25 0.50 0.25 11.95 0.34 0.14
rendah sedang rendah sedang
182
Nilai Retensi Kelompok Eksperimen No. responden
Kelompok Eksperimen pretes
postes
retest
retensi
1
55
75
55
73%
2
50
70
55
79%
3
35
80
55
69%
4
40
75
60
80%
5
45
80
60
75%
6
45
70
60
86%
7
50
60
65
108%
8
35
75
65
87%
9
45
85
65
76%
10
30
70
65
93%
11
45
80
65
81%
12
60
75
70
93%
13
30
50
70
140%
14
30
55
70
127%
15
40
55
70
127%
16
50
70
70
100%
17
55
75
70
93%
18
50
85
75
88%
19
45
90
75
83%
20
35
75
75
100%
21
40
60
75
125%
22
50
85
75
88%
23
40
60
75
125%
24
65
75
75
100%
25
60
85
75
88%
26
55
80
80
100%
27
35
75
80
107%
28
50
85
80
94%
29
45
75
80
107%
30
55
80
85
106%
31
60
85
85
100%
32
40
75
85
113%
183
33 34
35 55
60 80
90 90
150% 113%
35 Jumlah
60 1615
85 2595
90 2535
106%
Rata-rata SD
46.14 9.71
74.14 10.11
72.43 9.95
99%
184
Nilai Retensi Kelompok kontrol No. responden
Kelompok Kontrol pretes
postes
retest
retensi
1
50
75
60
80%
2
35
55
70
127%
3
55
60
60
100%
4
35
65
70
108%
5
40
70
45
64%
6
50
60
70
117%
7
30
65
70
108%
8
65
75
70
93%
9
60
75
50
67%
10
55
65
70
108%
11
50
60
70
117%
12
60
75
80
107%
13
65
75
65
87%
14
55
80
80
100%
15
45
75
60
80%
16
35
70
70
100%
17
60
75
80
107%
18
45
55
40
73%
19
45
65
65
100%
20
50
65
60
92%
21
55
70
75
107%
22
40
55
45
82%
23
40
60
40
67%
24
60
75
50
67%
25
55
80
65
81%
26
55
60
75
125%
27
55
65
75
115%
28
65
70
75
107%
29
40
60
65
108%
30
55
65
65
100%
31
50
80
80
100%
32
30
50
45
90%
185
33 34 35
60 30 60
70 65 70
80 40 50
114% 62% 71%
Jumlah Rata-rata
1735 49.57
2355 67.29
2230 63.71
95%
SD
10.60
7.89
12.74
43. instrumen penelitian h 186 SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 38 Butir soal = 50 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kode/Nama R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38
Benar 21 23 19 17 19 27 15 28 21 20 20 20 22 19 25 25 23 31 24 25 19 23 21 30 25 20 25 14 14 20 22 24 19 14 26 23 25 25
Salah 29 27 31 33 31 23 35 22 29 30 30 30 28 31 25 25 27 19 26 25 31 27 29 20 25 30 25 36 36 30 28 26 31 36 24 27 25 25
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 21 23 19 17 19 27 15 28 21 20 20 20 22 19 25 25 23 31 24 25 19 23 21 30 25 20 25 14 14 20 22 24 19 14 26 23 25 25
Skr Bobot 21 23 19 17 19 27 15 28 21 20 20 20 22 19 25 25 23 31 24 25 19 23 21 30 25 20 25 14 14 20 22 24 19 14 26 23 25 25
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 21.92 Simpang Baku= 4.13 KorelasiXY= 0.30 Reliabilitas Tes= 0.46 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No.Urut
No. Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor Ganjil Page 1
Skor Genap
Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38
43. instrumen penelitian h 186 9 12 11 10 11 12 6 15 9 11 10 10 11 10 11 9 12 16 11 10 9 13 10 17 12 12 11 7 5 7 14 12 10 10 13 12 13 12
12 11 8 7 8 15 9 13 12 9 10 10 11 9 14 16 11 15 13 15 10 10 11 13 13 8 14 7 9 13 8 12 9 4 13 11 12 13
21 23 19 17 19 27 15 28 21 20 20 20 22 19 25 25 23 31 24 25 19 23 21 30 25 20 25 14 14 20 22 24 19 14 26 23 25 25
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R8 R6 R35 R15 R16 R20 R25 R27
Skor 31 30 28 27 26 25 25 25 25 25
Page 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 3 1 1 1 3
4 4 1 1 1 1 4
5 5 1 1 1 3
6 6 1 1 1 1 1 5
7 7 1 1 1 1 1 5
43. instrumen penelitian h 186 8 9 10 Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 R18 31 1 R24 30 1 R8 28 1 1 R6 27 1 R35 26 1 1 R15 25 1 1 R16 25 1 1 R20 25 1 1 1 R25 25 1 1 1 R27 25 1 1 1 10 5 5
11 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12 12 0
13 13 1 1 1 1 1 5
14 14 1 1 1 1 1 1 1 7
17 17 1 1 1 1 1 1 1 7
18 18 1 1 1 1 1 1 1 7
19 19 1 1
20 20 1 1 1 1 1 1 1 1 8
21 21 0
23 23 1 1 1 1 1 1 1 1 8
24 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25 25 1 1 1 1 1 1 1 1 8
26 26 1 1 1 1 1 5
27 27 0
28 28 1 1 1 1 1 1 1 7
29 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
30 30 1 1 1 1 4
31 31 1 1 1 1 4
32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
34 34 1 1 1 1 1 1 1 1 8
35 35 1 1 1 1 4
36 36 -
37 37 1
38 38 -
39 39 1
40 40 1
41 41 1
42 42 -
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R8 R6 R35 R15 R16 R20 R25 R27
Skor 31 30 28 27 26 25 25 25 25 25
15 15 1 1 1 1 1 1 1 7
16 16 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R8 R6 R35 R15 R16 R20 R25 R27
Skor 31 30 28 27 26 25 25 25 25 25
22 22 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R8 R6 R35 R15 R16 R20 R25 R27
Skor 31 30 28 27 26 25 25 25 25 25
No.Urut 1
No Subyek 18
Kode/Nama Subyek Skor R18 31 Page 3
43. instrumen penelitian h 186 R24 30 1 R8 28 1 R6 27 1 R35 26 R15 25 1 R16 25 1 R20 25 1 R25 25 R27 25 5 2
2 3 4 5 6 7 8 9 10
24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R8 R6 R35 R15 R16 R20 R25 R27
Skor 31 30 28 27 26 25 25 25 25 25
43 43 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 8 6 35 15 16 20 25 27 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R8 R6 R35 R15 R16 R20 R25 R27
Skor 31 30 28 27 26 25 25 25 25 25
50 50 1 1 1 1 1 1 6
44 44 1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 9
1 1 3
1 1 1 1 1 1 7
1 1
45 45 1 1
46 46 1 1 1 1 1 1 1 1 8
47 47 1 1 1 1 1 5
48 48 1 1 1 3
49 49 1 1 2
Kelompok Asor Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R3 R5 R14 R21 R33 R4 R7 R28 R29 R34
Skor 19 19 19 19 19 17 15 14 14 14
Page 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 3 1 1 2
4 4 1 1 1 3
5 5 1 1 1 3
6 6 1 1 1 3
7 7 1 1 1 3
8
9
10
11
12
13
14
43. instrumen penelitian h 186 Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 R3 19 1 1 R5 19 R14 19 1 1 R21 19 1 R33 19 1 R4 17 R7 15 1 R28 14 1 R29 14 1 R34 14 1 5 4 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R3 R5 R14 R21 R33 R4 R7 R28 R29 R34
Skor 19 19 19 19 19 17 15 14 14 14
15 15 1 1 1 3
16 16 0
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R3 R5 R14 R21 R33 R4 R7 R28 R29 R34
Skor 19 19 19 19 19 17 15 14 14 14
22 22 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R3 R5 R14 R21 R33 R4 R7 R28 R29 R34
Skor 19 19 19 19 19 17 15 14 14 14
No.Urut 1 2
No Subyek 3 5
Kode/Nama Subyek Skor R3 19 R5 19 Page 5
11 1 1 1 1 1 1 6
12 1 1
13 1 1 2
14 1 1 1 1 1 1 1 7
17 17 1 1 2
18 18 1 1 2
19 19 1 1
20 20 1 1 2
21 21 1 1
23 23 1 1 1 1 4
24 24 1 1 1 1 1 5
25 25 1 1 1 1 1 1 1 1 8
26 26 1 1 1 1 4
27 27 0
28 28 1 1 1 3
29 29 1 1 1 1 4
30 30 1 1 1 3
31 31 1 1 1 3
32 32 1 1 1 1 1 5
33 33 1 1 1 1 1 1 1 7
34 34 1 1 2
35 35 1 1 1 1 4
36 36 -
37 37 -
38 38 1 -
39 39 1 1
40 40 1 1
41 41 1 -
42 42 -
43. instrumen penelitian h 186 R14 19 R21 19 1 R33 19 1 R4 17 1 R7 15 R28 14 R29 14 R34 14 2 1
3 4 5 6 7 8 9 10
14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R3 R5 R14 R21 R33 R4 R7 R28 R29 R34
Skor 19 19 19 19 19 17 15 14 14 14
43 43 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 3 5 14 21 33 4 7 28 29 34 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R3 R5 R14 R21 R33 R4 R7 R28 R29 R34
Skor 19 19 19 19 19 17 15 14 14 14
50 50 1 1 2
44 44 1 1 2
1 1 1 4
1 1 1 1 1 1 1 9
1 1 4
1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 4
45 45 1 1
46 46 1 1 1 1 1 5
47 47 1 1 1 1 4
48 48 1 1 2
49 49 1 1
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 38 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 50 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kel. Atas Kel. Bawah 10 9 8 8 3 2 4 3 3 3 5 3 5 3 10 5 5 4 5 1 10 6 Page 6
Beda 1 0 1 1 0 2 2 5 1 4 4
Indeks DP (%) 10.00 0.00 10.00 10.00 0.00 20.00 20.00 50.00 10.00 40.00 40.00
43. instrumen penelitian h 186 12 0 1 13 5 2 14 7 7 15 7 3 16 1 0 17 7 2 18 7 2 19 1 1 20 8 2 21 0 1 22 5 1 23 8 4 24 9 5 25 8 8 26 5 4 27 0 0 28 7 3 29 9 4 30 4 3 31 4 3 32 10 5 33 10 7 34 8 2 35 4 4 36 5 2 37 2 1 38 6 4 39 9 9 40 3 4 41 7 6 42 1 4 43 1 1 44 6 2 45 1 1 46 8 5 47 5 4 48 3 2 49 2 1 50 6 2
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
-1 3 0 4 1 5 5 0 6 -1 4 4 4 0 1 0 4 5 1 1 5 3 6 0 3 1 2 0 -1 1 -3 0 4 0 3 1 1 1 4
-10.00 30.00 0.00 40.00 10.00 50.00 50.00 0.00 60.00 -10.00 40.00 40.00 40.00 0.00 10.00 0.00 40.00 50.00 10.00 10.00 50.00 30.00 60.00 0.00 30.00 10.00 20.00 0.00 -10.00 10.00 -30.00 0.00 40.00 0.00 30.00 10.00 10.00 10.00 40.00
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 50 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) 37 97.37 30 78.95 7 18.42 14 36.84 8 21.05 16 42.11 17 44.74 28 73.68 17 44.74 12 31.58 31 81.58 3 7.89 Page 7
Tafsiran Sangat Mudah Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sangat Sukar
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
43. instrumen penelitian h 186 13 9 23.68 14 27 71.05 15 19 50.00 16 2 5.26 17 16 42.11 18 19 50.00 19 6 15.79 20 17 44.74 21 1 2.63 22 7 18.42 23 25 65.79 24 27 71.05 25 32 84.21 26 16 42.11 27 3 7.89 28 15 39.47 29 20 52.63 30 16 42.11 31 14 36.84 32 32 84.21 33 33 86.84 34 17 44.74 35 17 44.74 36 13 34.21 37 5 13.16 38 20 52.63 39 34 89.47 40 14 36.84 41 27 71.05 42 11 28.95 43 5 13.16 44 12 31.58 45 5 13.16 46 30 78.95 47 22 57.89 48 10 26.32 49 5 13.16 50 10 26.32
Sukar Mudah Sedang Sangat Sedang Sedang Sukar Sedang Sangat Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sangat Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sangat Sedang Sedang Sedang Sangat Sedang Sangat Sedang Mudah Sukar Sangat Sedang Sangat Mudah Sedang Sukar Sangat Sukar
Sukar
Sukar
Sukar
Mudah
Sukar Mudah
Sukar Sukar
Sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 50 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Korelasi 0.279 -0.058 0.326 -0.012 0.010 0.357 0.186 0.370 -0.009 0.166 0.324 -0.066 0.208 Page 8
Signifikansi Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan -
43. instrumen penelitian h 186 14 -0.084 15 0.304 Signifikan 16 0.120 17 0.317 Signifikan 18 0.265 19 -0.116 20 0.446 Sangat Signifikan 21 -0.118 22 0.359 Sangat Signifikan 23 0.340 Signifikan 24 0.429 Sangat Signifikan 25 -0.079 26 0.213 27 0.030 28 0.333 Signifikan 29 0.486 Sangat Signifikan 30 0.095 31 0.149 32 0.523 Sangat Signifikan 33 0.432 Sangat Signifikan 34 0.433 Sangat Signifikan 35 0.212 36 0.191 37 0.275 Signifikan 38 0.059 39 0.035 40 0.028 41 0.287 Signifikan 42 -0.301 43 0.046 44 0.305 Signifikan 45 0.122 46 0.259 47 0.232 48 -0.032 49 0.199 50 0.393 Sangat Signifikan
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 50 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA No Butir Baru
No Butir Asli
a
b Page 9
c
d
*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
43. instrumen penelitian h 186 1 0-37** 0-1--2 4+ 2+ 2+ 30** 3 7** 1-1812++ 4 14** 15-2-7++ 5 2-- 26--8** 2-6 0-7++ 15--16** 7 1-- 18--217** 8 128** 3++ 6-9 17** 8++ 10+ 310 7++ 11+ 12** 8++ 11 5--0-31** 2++ 12 15+ 16+ 3** 413 1512++ 2-9** 14 9--27** 1115 19** 8+ 6++ 5++ 16 10++ 22-42** 17 5+ 1216** 5+ 18 34+ 19** 12-19 15+ 46** 13++ 20 10+ 17** 10+ 1-21 13++ 1** 18+ 622 21--7** 8++ 2-23 1-- 10--25** 224 27** 14++ 625 0-0-6--32** 26 16** 14-1-7++ 27 3** 323-9++ 28 15** 6++ 125+ 29 20** 106++ 230 16** 2- 17--331 20--414** 0-32 32** 15--0-33 33** 2++ 2++ 1+ 34 5+ 13-17** 335 17** 7++ 5+ 9+ 36 6+ 9++ 13** 10++ 37 5** 13++ 20-0-38 9+ 20** 27++ 39 2+ 2+ 34** 0-40 15-8++ 14** 1-41 4++ 0-7-27** 42 1-16-11** 10++ 43 16+ 5** 9++ 8+ 44 16-1-12** 9++ 45 5** 32-- 28--46 2+ 5-30** 147 4+ 222** 10-48 3410** 21--49 13++ 9++ 5** 11++ 50 8++ 10** 317--
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Page 10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43. instrumen penelitian h 186 Rata2= 21.92 Simpang Baku= 4.13 KorelasiXY= 0.30 Reliabilitas Tes= 0.46 Butir Soal= 50 Jumlah Subyek= 38 Nama berkas: E:\SKRIPSI RIZAL. SEMAANGAAAAAT\SKRIPSI\HASIL ANATES INTRUMEN PENELITIAN\INSTRUMEN PENELITIAN.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
D.Pembeda(%) 10.00 0.00 10.00 10.00 0.00 20.00 20.00 50.00 10.00 40.00 40.00 -10.00 30.00 0.00 40.00 10.00 50.00 50.00 0.00 60.00 -10.00 40.00 40.00 40.00 0.00 10.00 0.00 40.00 50.00 10.00 10.00 50.00 30.00 60.00 0.00 30.00 10.00 20.00 0.00 -10.00 10.00 -30.00 0.00 40.00 0.00 30.00 10.00 10.00 10.00 40.00
T. Kesukaran Sangat Mudah Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sangat Sukar Sukar Mudah Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sangat Sukar Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sangat Mudah Sedang Mudah Sukar Sangat Sukar Sedang Sangat Sukar Mudah Sedang Sukar Sangat Sukar Sukar Page 11
Korelasi 0.279 -0.058 0.326 -0.012 0.010 0.357 0.186 0.370 -0.009 0.166 0.324 -0.066 0.208 -0.084 0.304 0.120 0.317 0.265 -0.116 0.446 -0.118 0.359 0.340 0.429 -0.079 0.213 0.030 0.333 0.486 0.095 0.149 0.523 0.432 0.433 0.212 0.191 0.275 0.059 0.035 0.028 0.287 -0.301 0.046 0.305 0.122 0.259 0.232 -0.032 0.199 0.393
Sign. Korelasi Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan
43. instrumen penelitian h 186 SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 38 Butir soal = 50 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 9 20 37 38 2 25 32 35 3 11 14 22 1 12 19 36 21 23 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28
Kode/Nama R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6 R9 R20 R37 R38 R2 R25 R32 R35 R3 R11 R14 R22 R1 R12 R19 R36 R21 R23 R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Benar 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27 27 27 27 27 26 26 26 26 25 25 25 25 24 24 24 24 23 22 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
Salah 11 16 18 19 19 21 22 22 22 23 23 23 23 23 24 24 24 24 25 25 25 25 26 26 26 26 27 28 28 28 28 29 29 29 30 34 35 36
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27 27 27 27 27 26 26 26 26 25 25 25 25 24 24 24 24 23 22 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
Skr Bobot 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27 27 27 27 27 26 26 26 26 25 25 25 25 24 24 24 24 23 22 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 25.11 Simpang Baku= 4.89 KorelasiXY= 0.44 Reliabilitas Tes= 0.61 Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No.Urut
No. Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor Ganjil Page 12
Skor Genap
Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38
43. instrumen penelitian h 186 12 14 14 13 13 12 9 17 15 15 13 12 16 15 14 13 15 21 11 12 12 13 11 20 13 14 14 6 7 9 13 13 13 10 12 13 14 14
12 12 11 7 8 15 12 14 12 13 12 12 13 10 18 18 13 18 13 15 11 12 11 14 13 8 14 8 9 13 8 13 9 5 14 11 13 13
24 26 25 20 21 27 21 31 27 28 25 24 29 25 32 31 28 39 24 27 23 25 22 34 26 22 28 14 16 22 21 26 22 15 26 24 27 27
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6
Skor 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27
Page 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 3 1 1 1 3
4 4 1 1 1 1 1 5
5 5 1 1 1 1 1 1 6
6 6 1 1 1 3
7 7 1 1 1 1 4
8
9
10
11
12
13
14
43. instrumen penelitian h 186 Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 R18 39 1 R24 34 1 R15 32 1 1 R8 31 1 1 R16 31 1 1 R13 29 1 1 R10 28 1 1 R17 28 1 1 1 R27 28 1 1 1 R6 27 1 10 6 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6
Skor 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27
15 15 1 1 1 1 1 1 1 7
16 16 1 1 1 1 1 1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6
Skor 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27
22 22 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6
Skor 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27
No.Urut 1 2
No Subyek 18 24
Kode/Nama Subyek Skor R18 39 R24 34 Page 14
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12 1 1 1 1 1 5
13 1 1 1 1 1 1 1 7
14 1 1 1 1 1 1 1 7
17 17 1 1 1 1 1 1 1 7
18 18 1 1 1 1 1 1 6
19 19 1 1 1 3
20 20 1 1 1 1 1 1 6
21 21 1 1 1 1 1 1 1 1 8
23 23 1 1 1 1 1 1 1 1 8
24 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
26 26 1 1 1 1 4
27 27 1 1 1 1 1 1 1 7
28 28 1 1 1 1 1 5
29 29 1 1 1 1 1 1 1 1 8
30 30 1 1 1 1 1 5
31 31 1 1
32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
34 34 1 1 1 1 1 1 6
35 35 1 1 1 1 1 1 6
36 36 -
37 37 1 1
38 38 -
39 39 1 1
40 40 1 -
41 41 1 1
42 42 -
43. instrumen penelitian h 186 R15 32 1 R8 31 1 R16 31 1 R13 29 1 R10 28 R17 28 R27 28 R6 27 1 5 2
3 4 5 6 7 8 9 10
15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
1 1 1 1 1 1 1 7
1 1 1 1 6
1 1 1 1 5
1 1 1 1 1 1 1 9
1 1 2
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6
Skor 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27
43 43 1 1 2
44 44 1 1 1 1 1 1 6
45 45 1 1 1 1 1 5
46 46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
47 47 1 1 1 1 1 1 1 7
48 48 1 1 1 1 1 1 1 1 8
49 49 1 1 1 1 1 1 6
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 18 24 15 8 16 13 10 17 27 6 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R18 R24 R15 R8 R16 R13 R10 R17 R27 R6
Skor 39 34 32 31 31 29 28 28 28 27
50 50 1 1 1 1 4
Skor 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 3 1 1
4 4 1 1 2
5 5 1 1 1 3
6 6 1 1 1 1 4
7 7 1 1 1 1 1 5
8 8 -
9 9 1
10 10 1
11 11 1
12 12 -
13 13 -
14 14 1
Kelompok Asor Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
No.Urut 1
No Subyek 26
Kode/Nama Subyek R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Kode/Nama Subyek Skor R26 22 Page 15
43. instrumen penelitian h 186 R30 22 1 1 R33 22 1 R5 21 1 R7 21 1 R31 21 1 R4 20 1 R29 16 1 R34 15 1 R28 14 1 5 6
2 3 4 5 6 7 8 9 10
30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Skor 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
15 15 1 1 1 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Skor 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Skor 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
No.Urut 1 2 3 4
No Subyek 26 30 33 5
Kode/Nama Subyek Skor R26 22 R30 22 R33 22 R5 21 Page 16
1 2
1 1 1 1 1 6
1 1 2
1 1 1 1 4
1 1 1 1 1 1 7
16 16 0
17 17 1 1 1 1 4
18 18 1 1 1 1 4
19 19 1 1 1 1 4
20 20 1 1 1 3
21 21 1 1 1 1 4
22 22 1 1
23 23 1 1 1 1 1 5
24 24 1 1 1 1 1 5
25 25 1 1 1 1 1 1 1 1 8
26 26 1 1 1 1 4
27 27 0
28 28 1 1 1 3
29 29 1 1 1 3
30 30 1 1
31 31 1 1 1 1 4
32 32 1 1 1 1 1 5
33 33 1 1 1 1 1 1 1 7
34 34 1 1 1 3
35 35 1 1
36 36 1 -
37 37 -
38 38 1 -
39 39 1 1 1 1
40 40 1
41 41 1 -
42 42 1 -
43. instrumen penelitian h 186 R7 21 R31 21 R4 20 1 R29 16 R34 15 R28 14 2 0
5 6 7 8 9 10
7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Skor 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
43 43 1 1 1 1 1 1 6
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 26 30 33 5 7 31 4 29 34 28 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek R26 R30 R33 R5 R7 R31 R4 R29 R34 R28
Skor 22 22 22 21 21 21 20 16 15 14
50 50 1 1 2
44 44 1 1 2
1 2
1 1 1 7
1 2
1 1 1 4
1 1 1 4
45 45 1 1 1 3
46 46 1 1 1 1 1 1 1 1 8
47 47 1 1 1 1 4
48 48 1 1 1 1 1 1 6
49 49 1 1 1 1 1 1 6
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 38 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kel. Atas Kel. Bawah 10 9 8 8 3 1 5 2 6 3 3 4 4 5 10 5 6 6 3 2 10 6 5 2 7 4 7 7 Page 17
Beda 1 0 2 3 3 -1 -1 5 0 1 4 3 3 0
Indeks DP (%) 10.00 0.00 20.00 30.00 30.00 -10.00 -10.00 50.00 0.00 10.00 40.00 30.00 30.00 0.00
43. instrumen penelitian h 186 15 7 3 16 7 0 17 7 4 18 6 4 19 3 4 20 6 3 21 8 4 22 5 1 23 8 5 24 9 5 25 9 8 26 4 4 27 7 0 28 5 3 29 8 3 30 5 1 31 1 4 32 10 5 33 10 7 34 6 3 35 6 1 36 5 2 37 2 0 38 7 2 39 6 7 40 5 2 41 9 4 42 2 4 43 2 6 44 6 2 45 5 3 46 9 8 47 7 4 48 8 6 49 6 6 50 4 2
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
4 7 3 2 -1 3 4 4 3 4 1 0 7 2 5 4 -3 5 3 3 5 3 2 5 -1 3 5 -2 -4 4 2 1 3 2 0 2
40.00 70.00 30.00 20.00 -10.00 30.00 40.00 40.00 30.00 40.00 10.00 0.00 70.00 20.00 50.00 40.00 -30.00 50.00 30.00 30.00 50.00 30.00 20.00 50.00 -10.00 30.00 50.00 -20.00 -40.00 40.00 20.00 10.00 30.00 20.00 0.00 20.00
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) 37 97.37 30 78.95 7 18.42 14 36.84 12 31.58 16 42.11 17 44.74 28 73.68 23 60.53 12 31.58 31 81.58 14 36.84 14 36.84 27 71.05 21 55.26 10 26.32 Page 18
Tafsiran Sangat Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
43. instrumen penelitian h 186 17 16 42.11 18 19 50.00 19 17 44.74 20 17 44.74 21 18 47.37 22 7 18.42 23 25 65.79 24 27 71.05 25 32 84.21 26 16 42.11 27 13 34.21 28 16 42.11 29 20 52.63 30 16 42.11 31 14 36.84 32 32 84.21 33 33 86.84 34 17 44.74 35 17 44.74 36 13 34.21 37 5 13.16 38 20 52.63 39 22 57.89 40 14 36.84 41 27 71.05 42 12 31.58 43 15 39.47 44 11 28.95 45 18 47.37 46 32 84.21 47 22 57.89 48 28 73.68 49 21 55.26 50 9 23.68
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Korelasi 0.283 -0.075 0.325 0.004 -0.002 0.351 0.182 0.363 -0.006 0.172 0.320 -0.041 0.200 -0.057 0.300 0.097 0.313 0.275 Page 19
Signifikansi Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
43. instrumen penelitian h 186 19 -0.096 20 0.446 Sangat Signifikan 21 -0.127 22 0.357 Sangat Signifikan 23 0.348 Signifikan 24 0.425 Sangat Signifikan 25 -0.076 26 0.212 27 0.028 28 0.307 Signifikan 29 0.472 Sangat Signifikan 30 0.098 31 0.133 32 0.523 Sangat Signifikan 33 0.412 Sangat Signifikan 34 0.433 Sangat Signifikan 35 0.233 36 0.192 37 0.290 Signifikan 38 0.047 39 0.021 40 0.043 41 0.274 Signifikan 42 -0.274 43 0.050 44 0.320 Signifikan 45 0.391 Sangat Signifikan 46 0.247 47 0.205 48 -0.009 49 0.197 50 0.374 Sangat Signifikan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 50 Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6
a 0-4+ 7** 14** 9++ 0--
b c 37** 0-2+ 2+ 1-1815-2-17-12** 7++ 15--Page 20
d 1--30** 12++ 7++ 0-16**
* 0 0 0 0 0 0
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
43. instrumen penelitian h 186 7 1-- 18--217** 8 128** 3++ 6-9 23** 5++ 8210 7++ 11+ 12** 8++ 11 5--0-31** 2++ 12 10++ 11+ 14** 313 139++ 2-14** 14 9--27** 1115 21** 6++ 6++ 5++ 16 9++ 15410** 17 5+ 1216** 5+ 18 34+ 19** 12-19 10+ 317** 8++ 20 10+ 17** 10+ 1-21 7++ 18** 10+ 322 21--7** 8++ 2-23 1-- 10--25** 224 27** 14++ 625 0-0-6--32** 26 16** 14-1-7++ 27 13** 1-- 18--6+ 28 16** 6++ 11+ 5+ 29 20** 106++ 230 16** 2- 17--331 20--414** 0-32 32** 15--0-33 33** 2++ 2++ 1+ 34 5+ 13-17** 335 17** 7++ 5+ 9+ 36 6+ 9++ 13** 10++ 37 5** 13++ 20-0-38 9+ 20** 27++ 39 7+ 5++ 22** 4+ 40 15-8++ 14** 1-41 4++ 0-7-27** 42 1-16-12** 9++ 43 11+ 15** 8++ 4+ 44 16-2-11** 9++ 45 18** 21-- 17--46 15--32** 0-47 4+ 222** 10-48 1128** 8--49 5++ 8+ 21** 4+ 50 8++ 9** 417--
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 25.11 Simpang Baku= 4.89 KorelasiXY= 0.44 Reliabilitas Tes= 0.61 Butir Soal= 50 Page 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43. instrumen penelitian h 186 Jumlah Subyek= 38 Nama berkas: D:\HASILA~1\INSTRU~1.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
D.Pembeda(%) 10.00 0.00 20.00 30.00 30.00 -10.00 -10.00 50.00 0.00 10.00 40.00 30.00 30.00 0.00 40.00 70.00 30.00 20.00 -10.00 30.00 40.00 40.00 30.00 40.00 10.00 0.00 70.00 20.00 50.00 40.00 -30.00 50.00 30.00 30.00 50.00 30.00 20.00 50.00 -10.00 30.00 50.00 -20.00 -40.00 40.00 20.00 10.00 30.00 20.00 0.00 20.00
T. Kesukaran Sangat Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar
Page 22
Korelasi Sign. Korelasi 0.140 0.051 0.356 Sangat Signifikan 0.142 0.420 Sangat Signifikan 0.147 0.057 0.335 Signifikan -0.049 0.091 0.306 Signifikan 0.277 Signifikan 0.164 -0.046 0.162 0.532 Sangat Signifikan 0.258 0.186 0.024 0.255 0.340 Signifikan 0.511 Sangat Signifikan 0.280 Signifikan 0.447 Sangat Signifikan 0.054 0.037 0.502 Sangat Signifikan 0.158 0.349 Signifikan 0.280 Signifikan -0.039 0.458 Sangat Signifikan 0.444 Sangat Signifikan 0.310 Signifikan 0.375 Sangat Signifikan 0.191 0.331 Signifikan 0.239 0.063 0.164 0.363 Sangat Signifikan -0.297 -0.152 0.359 Sangat Signifikan 0.274 Signifikan 0.189 0.273 0.112 0.075 0.334 Signifikan