PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP FLUIDA DINAMIS (Eksperimen Kuasi di SMK Mulia Buana)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh ARIFIN BUDI SANTOSO 109016300018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI skripsi berjudul Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Dinamis disusun oleh Arifin Budi Santoso,
NIM.
109016300018, Program
studi Pendidikan Fisika,
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiatr yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, Juni 2016 Yang mengesahkan, Pernbimbing
C9 Dwi Nanto. Ph.D NrP. 19790319 200901
I
009
LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi yarLg berjudul: "Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Terhadap Ilasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis" disusun oleh
Arifin Budi Santoso Nomor Induk Mahasiswa
109016300018, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah lakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 30 Juni 2016
di
memperoleh gelar sarjana
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak
Sl (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Fisika. Jakarta, Juli 2016 Panitia Sidang Munaqasah Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Prodi Fisika) Dwi Nanto. Ph. D NIP. 197903t9 200901 1 009
tr lvlr
Penguji I Iwan Permana Suwarna. M.Pd NIP. 19780504 200901 1 013 Penguji
II
Kinkin Suartini. M.Pd NrP. 19780406 200604 2 003
Dekan Faakultas
Uin Syari
11
Tanda Tangan
vrb#
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKAR'TA
FORM (FR)
rITK Jl. Ir. H. Jtoula No 95 Cipillol l5-112 lilLloilesid
No.
Dokumen
Tgl.
Terbit
: :
No.
Revisi:
: 0l
Hal
FITK-FR-AKD-089
I Maret U1
SURAT PERNIYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah
ini,
Tempat/Tgl.Lahir
ABl rllY p_e?l s-fty-rpso h *NA.ry h .tl lle t teJ t
NIM
.LP.fl.
Jurusan / Prodi
.
Judul Slaipsi
.
Nama
t
a'
[.h2
lf .*. /. ..P.e
..
p.q.q
.L
.8....
.?.*n.d.tdtFp. n .. .?.t s.t b
nmrvh
r
.....
? e.n.v.e! a)
afi n
...
a ,t:*.r .1 n!.q.r,
.....
-
!*rhs.d * p .11 * r : .i......h e..Lq)!].t ...... 5'k"*.... y tdn kn.kt..... I l.:.rde......?t. l rir:. ri...... I,1s.'.r. R'vi.".
Dosen Pembimbing
: 1.. Dwt . .Nsnfu-. Pb, D 2.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasyah"
l akarta,...... l.Yn.. t-olb Mahasiswa Ybs.
AFruv
wt8
2010
ABSTRAK
ARIFIN BUDI SANTOSO (109016300018). Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis. Skripsi Program Studi Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis. Penelitian ini dilakukan di SMK Mulia Buana, Parungpanjang kelas XI (sebelas) pada tahun ajaran 2015/1016. Penelitian berlangsung pada bulan April hingga Mei 2016. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain two group pretest-posttest dan teknik pengambilan sampel Nonequivalent Control Group Design yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan instrument nontes berupa angket. Data hasil instrumen tes dan nontes dialalisis secara kuantitatif, sedangkan data nontes dikonversi ke dalam bentuk kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil terdapat pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai t hitung = 3,21 dan nilai t tabel = 2,064, nilai t hitung > t tabel sehingga H 1 diterima. Nilai rata-rata pembelajaran berbantuan komputer lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul pada jenjang kognitif C 2 ,C 3 ,dan C 4. Kata kunci : pembelajaran berbantuan komputer, hasil belajar, fluida dinamis.
iv
ABSTRACT
ARIFIN BUDI SANTOSO (109016300018). The Effect of Computer Assisted Instruction on Learning Result of Student on Dynamic Fluid Concept. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. This research aims to determine effect of computer assisted instruction on learning result of student on the Concept of Dynamic Fluid . This research was done in May 2016. The method used in this research is a quasi experimental with Nonequivalent control group design and the technique of sampling is purpossive sampling. Instrumen were used in this research are test instrument which a multiple choices and nontest instrument which is questionnaire. test instrument and nontest instrument data will be analized quantitatively, but nontest instrument data will be converted to qualitative. Based on data analysis, the result obtained that there is an effect of computer assisted instruction on learning result of student on dynamic fluid concept. The result of hypothesis testing against posttest data showed that value of t calc = 3,21 and value of t table = 2,064. value of t calc > t table so Ha is accepted. Average of students learning result that uses Computer Assisted Instructional is higher than average of students learning result that uses conventional learning.The result of the experimental group students learning is superior in C2, C3, dan C4 cognitive levels. Keywords : computer assisted instruction, learning result, dynamic fluid
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Dinamis” dimaksudakan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di program studi pendidikan fisika, jurusan pendidikan IPA. Terselesaikannya skripsi ini tepat pada waktunya tidak terlepas dari adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing tunggal yang selalu memberi masukan, waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd, selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran dan pengarahan selama proses perkuliahan. 5. Seluruh dosen dan staf
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6. Ibu Khodijah, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah Mulia Buana yang telah membantu memfasilitasi dalam penelitian ini.
vi
7. Siswa siswa SMK Mulia Buana yang senantiasa memberi dukungan dan kerjasama yang baik. 8. Rekan-rekan seperjuangan prodi fisika angkatan 2009 atas segala mimpi, cita-cita, motivasi dan inspirasi serta semangat yang diberikan selama menuntut ilmu di kampus tercinta. 9. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Surono dan Ibunda Sularni, Adik Deni Prasetyo yang selalu menjadi semangat, motivasi, perhatian, doa, dukungan (moril dan materil), kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 10. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dijadikan masukan bagi guru fisika dan mahasiswa sebagai referensi selanjutnya.
Ciputat,
Juni 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................
ii
ABSTRAK ....................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .................................................................................
v
DAFTAR ISI ................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................
6
C. Pembatasan Masalah
..............................................................
6
..................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ....................................................................
7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
7
D. Rumusan Masalah
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS ........................................................................
8
A. Kajian Teoritis .........................................................................
8
1. Media Pembelajaran .............................................................
8
a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................
8
b. Fungsi Media Pembelajaran .............................................
8
c. Penggunaan Media ..........................................................
11
d. Media Berbasis Komputer ...............................................
12
e. Media Flash ......................................................................
16
2. Hakikat Hasil Belajar ...........................................................
20
3. Materi Fluida ........................................................................
23
viii
B. Penelitian Relevan ....................................................................
27
C. Kerangka Berpikir ...................................................................
29
D. Hipotesis Penelitian .................................................................
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................
32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
32
B. Metode dan Penelitian ..............................................................
32
C. Populasi dan Sampel ..................................................................
32
D. Variabel Penelitian ...................................................................
33
E. Teknik Pengumpulan Sampel ...................................................
33
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
33
G. Instrumen Penelitian .................................................................
34
1. Instrumen Tes ......................................................................
34
2. Instrumen Nontes ................................................................
35
H. Kalibrasi Instrumen .................................................................
36
1. Kalibrasi Instrumen Tes ......................................................
36
a. Validitas ..........................................................................
36
b. Reliabilitas ......................................................................
37
c. Tingkat Kesukaran ...........................................................
38
d. Daya Pembeda ................................................................
38
2. Kalibrasi Instrumen Nontes .............................................
39
I.Teknik Analisis Data ....................................................................
40
1. Analisis Data Tes .................................................................
40
a. Uji Normalitas .................................................................
40
b. Uji Homogentias ...............................................................
41
c. Uji Hipotesis ....................................................................
41
d. Hipotesis Statistik ............................................................
43
2. Analisis Data Non Tes .........................................................
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................
45
A. Hasil Penelitian .........................................................................
45
ix
1. Deskripsi Data ......................................................................
45
2. Hasil Pretest ........................................................................
46
3. Hasil Posttest ........................................................................
47
4. Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar .....................
48
a. Nilai Rata-rata .................................................................
48
b. Hasil Pretest dan Posttest .................................................
48
c. Kemampuan Hasil Belajar ................................................
50
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................
51
a. Uji Normalitas .................................................................
51
b. Uji Homogenitas ..............................................................
52
6. Hasil Uji Hipotesis ..............................................................
52
7. Hasil Analisis Data Nontes ...................................................
53
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................
54
PENUTUP ....................................................................................
56
A. Kesimpulan ..............................................................................
56
B. Saran ........................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… ....
58
BAB V
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Oval Tool ................................................................................
17
Gambar 2.2
Insert Key Frame .....................................................................
18
Gambar 2.3
frame 10 15 20 ........................................................................
18
Gambar 2.4
meteran PAM ..........................................................................
25
Gambar 2.5
Tabung Pitot ............................................................................
26
Gambar 2.6
Sayap pesawat ........................................................................
27
Gambar 2.7
Kerangka Berpikir ...................................................................
30
Gambar 4.1
Diagram nilai rata-rata ……………………………………….
48
Gambar 4.2
Grafik hassil belajar siswa……………………………………
50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Desain Penelitian ....................................................................
32
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...............................................
34
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ..............................................
36
Tabel 3.4
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ..................................
37
Tabel 3.5
Interprestasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ...........................
38
Tabel 3.6
Kriteria Indeks Kesukaran Soal ...............................................
38
Tabel 3.7
Kriteria Daya Pembeda ...........................................................
39
Tabel 3.8
Uji Validasi Instrumen Nontes ...............................................
40
Tabel 3.9
Kriteria Interval Data Nontes .................................................
44
Tabel 4.1
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................................
Tabel 4.2
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................................
Tabel 4.3
47
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................................
Tabel 4.4
46
49
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Uji Liliefors Pretest dan Posttest ..............................................................................
51
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest .......
52
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ..............................................
53
Tabel 4.7
Hasil Angket Respon Siswa ....................................................
54
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran ......................................................
60
1. RPP Kelas Eksperimen ......................................................
60
2. RPP Kelas Kontrol .............................................................
82
Lampiran B Instrumen Penelitian .............................................................
104
1. Instrumen Tes ....................................................................
104
a.
Kisi-Kisi Instrumen Tes ..............................................
104
b.
Rekapitulasi Hasil Instrumen Tes ...............................
121
c.
Instrumen Tes Valid ....................................................
123
d.
Kisi-Kisi Instrumen Nontes ........................................
127
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ..............................................
130
1. Uji Normalitas Pretest dan Posttest ...................................
130
a.
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................
130
b.
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ..........................
130
c.
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ..................
132
d.
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol .........................
133
2. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest .................................
134
a.
Uji Homogenitas Pretest ..............................................
134
b.
Uji Homogenitas Posttest ...........................................
136
3. Uji Hipotesis Pretest dan Posttest .......................................
138
a.
Uji Hipotesis Pretest ....................................................
138
b.
Uji Hipotesis Posttest ..................................................
141
4. Perhitungan Angket ...........................................................
144
5. Story Board media ..............................................................
146
6. Lembar validasi Ahli Media ...............................................
168
7. Lembar validasi Ahli Materi ...............................................
169
xiii
Lampiran D Surat-Surat Penelitian ..........................................................
170
1. Surat Observasi ....................................................................
170
2. Surat Izin Penelitian ............................................................
171
3. Surat Keterangan Penelitian ...............................................
172
4. Uji Referensi .......................................................................
173
5. Biodata Penulis ...................................................................
178
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut individu untuk lebih berkualitas dalam menghadapi tantangan yang ada. Di sisi lain, seiring dengan perubahan zaman, pendidikan juga mempengaruhi kualitas suatu individu, khususnya dalam proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah. Hal tersebut mempengaruhi kualitas pendidikan yang terjadi, sehingga dalam menghadapi perubahan dan tantangan tersebut, kegiatan pembelajaran yang berkualitas sangat dibutuhkan dewasa ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 1 Dengan kata lain, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab melalui proses pendidikan inilah dapat tercipta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, manusia dan pendidikan tidaklah dapat dipisahkan, karena pendidikan dipandang sebagai proses belajar yang ditujukan untuk membangun manusia dengan pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran merupakan kata yang sengaja dipakai sebagai padanan kata dari kata instruction (bahasa inggris). Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas (ruang) formal, pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar mengahar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu, dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. 4, h. 326.
1
2
sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam duru siswa kita sebut pembelajaran. 2 Pendidikan
kejuruan
adalah
bagian
dari
sistem
pendidikan
yang
mempersiapkan siswa agar mampu bekerja dalam bidang tertentu. Pada satuan pendidikan menengah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tujuan untuk meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian,
akhlak
mulia,
serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Diharapkan lulusan SMK mampu memenuhi tuntutan tenaga kerja yang kompeten dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi serta mampu bersaing pada pasar tenaga kerja internasional di era globalisasi. Peran SMK sebagai penyedia tenaga kerja tingkat menengah, menurut penjelasan UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 15 tujuan SMK adalah mempersiapkan siswa agar mampu: (a) bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan keahlian dan keterampilannya, (b) memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, dan (c) mengembangkan diri dikemudian hari melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebagai konsekuensi dari tujuan tersebut yaitu lulusan SMK harus memenuhi standar kompetensi lulusan sehingga secara kualitas mampu memenuhi tuntutan dunia usaha dan industri sesuai bidang keahlian masing-masing serta mampu mengembangkan sikap profesional. Standar kompetensi yang harus dicapai siswa SMK dilaksanakan melalui pembelajaran yang bersifat keterampilan. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang elektronik dan bidang komputer, menuntut dan mendorong penggunanya untuk diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia. Ditambah lagi pada saat sekarang sedang digalakan dan dikembangkan media pembelajaran
2
berbasis
komputer.
Aplikasi
komputer
dalam
Yudhi Munadi. Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008), h.4
pembelajaran
3
memungkinkan berlangsungnya proses belajar yang efektif dan efisien ditinjau dari segi waktu dan pencapaian materi. Adobe flash merupakan media berbasis aplikasi komputer yang memiliki beberapa aspek dalam pengembangan media tersebut, yaitu teks, warna, audio, gambar, dan animasi. 3 Pembelajaran yang efektif memerlukan lingkungan belajar yang mendukung siswa menjadi pembelajar yang aktif sebagai subyek utama dalam proses belajar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Dalam konteks pembelajaran kejuruan, Lucas et.al. menyatakan bahwa: 4 “Consistently good vocational education learning environments are full of opportunities for feedback, both from the ‘teacher’ and, increasingly, from the vocational learner as he or she becomes more and more selfaware and adept at noticing what is going on as he or she learns”. Berdasarkan pernyataan di atas, siswa merupakan pembelajar yang aktif mencari pengetahuan dan pemahamannya. Oleh karena itu, lingkungan belajar dalam pendidikan kejuruan perlu memberikan kesempatan umpan balik, baik dari guru maupun dari siswa sehingga siswa menyadari kemampuan, serta
kemahirannya
dalam belajar. Dengan demikian pembelajaran kejuruan memerlukan perencanaan pembelajaran yang matang yakni pada desain instruksional yang berisikan komponen-komponen pembelajaran, termasuk pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang menarik, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa, merangsang pikiran, dan dapat mendorong terciptanya proses belajar yang maksimal pada diri siswa. 5 Berlangsungnya pembelajaran tidak terlepas dari strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Kegiatan pembelajaran dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya, guru dapat mengetahui bagaimana harus memulai, 3
Laila Nurul Himmah, Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Media Berbasis Komputer Terhadap Kompetensi Siswa Membuat Pola di SMKN 6 Yogyakarta. (Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor ,Juni 2014),., h.234 4 Bill Lucas, et. al.,How to Teach Vocational Education: A Theory of Vocational Pedagogy. (Center for World Learning:University of Winchester,2012), h. 60. 5 Laila Nurul Himmah, loc.cit.
4
menyajikan, dan menutup pelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu, pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimaannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. 6 Beberapa manfaat praktis dalam dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:(1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. (2) Pembelajran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar , interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai sesuai dengan kemampuan dan minatnya. (3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. (4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang. 7 Media pembelajaran bisa menjadi salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran fisika. Salah satu media pembelajaran itu adalah pembelajaran dengan menggunakan aplikasi adobe flash. Menurut penelitian tentang Computer Technology Research (CTR) dalam Munir, menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar, tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar, dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Multimedia dapat menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar, dan dilakukan, sehingga multimedia sangatlah efektif
6
Munadi, op.cit., h.7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ((Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011),cet.15,h.25
7
5
untuk menjadi alat yang lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran. 8 Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar yang dikenal sebagai Computer Assisted Intruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. 9 Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika kelas XI di SMK Mulia Buana didapatkan bahwa hasil belajar fisika di SMK tersebut masih rendah. Rendahnya hasil belajar fisika dapat dikarenakan beberapa hal yaitu konsep yang sulit dan penjelasan guru yang tidak mengena di siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Supardi, dkk bahwa rendahnya mutu pembelajaran Fisika yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang, dikarenakan kekurang tepatan para guru dalam memilih media pembelajaran. 10 Selain itu, diperoleh informasi juga bahwa materi fisika yang sulit dipahami siswa salah satunya adalah fluida dinamis. Fluida dinamis memiliki karakteristik materi yang abstrak, sulit dipahami, matematis, aplikatif, dan bersifat kontekstual. Materi yang abstrak dan aplikatif ini mudah dipahami oleh siswa apabila disampaikan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa dalam memvisualisasikan materi fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari adalah media komputer. Ada beberapa alasan lain yang menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang sulit dimengerti dan tidak diminati siswa. Alasan-alasan tersebut yaitu:.kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit untuk diikuti, media belajar yang kurang efektif, laboraturium yang tidak memadai, kurang tepatnya penggunaan media pembelajaran yang dipilih oleh guru, kurang optimal dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat konvensional, dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan kelas sebagian didominasi
8
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2012) Cet 1, h. 6 9 Azhar Arsyad, op.cit., h.96 10 Supardi U. S, dkk. Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. (Jurnal Formatif 2 (1). 2012), h. 72
6
oleh guru. 11 Selain itu, dari hasil penelitian di salah satu sekolah tempat praktek mengajar yang pernah peneliti lakukan diketahui bahwa siswa kurang mampu mengaitkan pengetahuan baru dari pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya, kurangnya pemahaman aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari, dan hasil belajar siswa masih dibawah KKM yang sudah ditetapkan. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang berminat belajar mata pelajaran fisika, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat melihat keunggulan pembelajaran berbantuan komputer diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran
Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis.”
B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi di antaranya yaitu : 1. Pembelajaran fisika yang sulit dan membosankan 2. Materi fisika yang abstrak dan kurang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. 3. Penggunaan media pembelajaran yang masih sangat minim dalam pembelajaran fisika.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada pengaruh media pembelajaran animasi berbasis kontekstual terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep fluida dinamis. 1.
Pembelajaran
berbantuan
komputer
adalah
media
pembelajaran
yang
menggunakan perangkat komputer dibuat dengan aplikasi adobe flash CS 3,
11
Ibid.,h.72
7
berisi materi yang direlevansikan dengan fenomena-fenomena yang terkait dengan konsep fluida dinamis dalam kehidupan sehari-hari. 2.
Ketercapaian hasil belajar sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam ranah kognitif C1 sampai C4 berdasarkan taksonomi menurut B.S. Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson & Krathwohl.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh pembelajaran komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis?
E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis.
F. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1.
Memberikan alternatif media pembelajaran baru bagi guru, yaitu menerapkan pembelaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis.
2.
Membantu mengkonstruk pengetahuan siswa sehingga siswa mampu memahami konsep pada pelajaran fisika khususnya pada konsep fluida dinamis.
3.
Mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran fisika pada konsep fluida dinamis.
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis 1.
Media Pembelajaran
a.
Pengertian Media Pembelajaran Kata Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Berdasarkan uraian di atas media
pembelajaran
dapat
dipahami
sebagai
segala
sesuatu
yang
dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimaannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. 2
b. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media pembelajaran berdasarkan pada media dan penggunaannya terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: 1) Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain lain. 3 2) Fungsi semantik Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar benar dipahami anak didik. Di muka telah disinggung bahwa bahasa meliputi lambang (symbol) dan isi (content) 1
Azhar Arsyad,Media Pembelajaran, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2011), cet.15,h.3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.7 3 Ibid.,h.37 2
8
10
yakni pikiran dan atau perasaaan yang keduanya telah menjadi totalitas pesan (message), yang tidak dapat dipisahkan. Unsur dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau kata kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. 4 3) Fungsi manipulatif Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. 5 4) Fungsi Psikologis a) Fungsi Atensi Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar. Dengan demikian, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa. 6 b) Fungsi Afektif Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran.
7
c) Fungsi Kognitif Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk bentuk representasi yang mewakili objek objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa. 8 d) Fungsi Imajinatif Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana 4
Ibid.,h.39 Ibid.,h.41 6 Ibid.,h.43 7 Ibid.,h.44 8 Ibid.,h.45 5
11
bagi masa mendatang,atau dapat juga mengambil bentuk fantasi (khayalan) yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik . 9 e) Fungsi Motivasi Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan memahami isi pelajaran yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna. 10 5) Fungsi Sosio Kultural Fungsi media dilihat dari sosio kultural, yakni mengatasi hambatan sosio kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak ( paling tidak satu kelas berjumlah ± 40 orang). 11
c. Penggunaan Media Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media itu seringt disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. 12 Berikut ini akan diuraikan prinsip prinsip pengunnaan dan pengembangan media pembelajaran. Media Pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan kawan, yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dll), media berbasis cetakan (buku, penuntun, 9
Ibid.,h.46 Ibid.,h.47 11 Ibid.,h..48 12 Arsyad, op.cit.,h 81 10
12
buku kerja/latihan dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta, figure/gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio visual (video, film, slide bersama tape, televise), dan media berbasis komputer ( pengajaran dengan bantuan komputer dan video interaktif). 13 d. Media Berbasis Komputer Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer Managed Instruction ( CMI ). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar yang dikenal sebagai Computer Assisted Intruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. 14 Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum meliputi proses instruksional sebagai berikut: 15 a) Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran; b) Mengevaluasi siswa (tes); c) Mengumpulkan data mengenai siswa; d) Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran; e) Membuat catatan perkembangan pembelajran (kelompok atau perseorangan). Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terporgram, tutorial intelijen, drill and practice dan simulasi. Tutorial terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinmais yang telah lebih dulu diprogramkan. Secara berurut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan petanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan kemungkinan kemungkinan jawaban yang telah diprogram oleh guru/perancang), dan berdasarkan hasil analisi itu umpan balik yang sesuai urutan linear dan urutan
13
Ibid.,h.81 Ibid.,h.96 15 Ibid.,h.96 14
13
bercabang digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian materi pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia, semakin luwes program tersebut menyesuaikan dengan perbedaan individual siswa. Media tambahan lain biasa digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti tugas tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboraturium, kegiatan latihan, simulasi, dan interaktif dengan video disc. Manfaat tutorial terprogram akan tampak jika menggunakan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif. 16 Tutorial intelijen berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelijensia artificial, bukan jawaban jawaban tang terprogram yang terlebih dahulu disiapkan oleh perancang pelajaran. dengan demikian, ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dan komputer. Baik siswa dan komputer dapat bertanya atau memberi jawaban. 17 Drill and practice digunakan dengan asumsi bahwa suatu konsep aturan atau kaidah atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Program ini menuntun iswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemampuan menggunakan ketrampilan. Hal terpenting adalah memberikan penguatan secara konstan terhadap jawaban yang benar. Komputer dengan sabar memberikan latihan sampai suatu konsep benar benar dikuasai sebelum pindah pada konsep lainnya. 18 Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Dengan Simulasi, lingkungan pekerjaan yang kompleks dapat ditata hingga menyerupai dunia nyata. simulasi yang menyangkut hidup mati seperti pada bidang kedokteran atau penerbangan dan pelayaran sangat bermanfaat jika tidak dikatakan merupakan cara terbaik memperoleh pengalaman nyata.
16
Ibid.,h.97 Ibid.,h.97 18 Ibid.,h.98 17
14
Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran. 19 Disamping prinsip-prinsip berbasis cetak, prinsip perancangan layar perlu mendapat perhatian untuk pengembangan media berbasis komputer. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk perwajahan teks media berbasis komputer: 20 1. Layar atau monitor komputer bukanlah halaman, tetapi penayangan yang dinamis yang bergerak berubah dengan perlahan-lahan. 2. Layar tidak boleh terlalu padat, bagi ke dalam beberapa tayangan, atau mulailah dengan sederhana dan pelan-pelan, dan tambahkan hingga mencapai tahapan kompleksitas yang diinginkan. 3. Pilihlah jenis huruf normal, tak berhias, gunakan huruf capital dan huruf kecil, tidak menggunakan huruf kapital semua. 4. Gunakan antara 7 – 10 kata perbaris karena lebih mudah membaca kalimat pendek daripada kalimat panjang. 5. Tidak memenggal kata pada akhir baris, tidak memulai paragraph pada baris terakhir dalam satu layar tayangan, tidak mengakhiri paragraf pada baris pertama layar tayangan, meluruskan baris kalimat pada sebelah kiri, namun di sebelah kanan tidak lurus karena lebih mudah membacanya. 6. Jarak dua spasi disarankan untuk tingkat keterbacaan yang lebih baik 7. Pilih karakter huruf tertentu untuk judul dan kata kata kunci, misalnya : a) cetak tebal b) garis bawah c) cetak miring 8. Teks diberi kotak apabila teks itu berada bersama sama dengan grafik atau representasi visual lainnya pada layar tayangan yang sama. 9. Konsisten dengan gaya dan format yang dipilih.
19 20
Ibid.,h.98 Ibid.,h.99
15
Konsep interaktif dalam pembelajran paling erat kaitannya dengan media berbasis komputer. interaksi dalam lingkungan pembelajaran berbasis komputer pada umunya mengikuti 3 unsur yaitu: 21 1. Urut-urutan instructional yang dapat disesuaikan 2. Jawaban atau respon/pekerjaan siswa 3. Umpan balik yang dapat disesuaikan Untuk melibatkan ketrampilan berpikir tingkat yang lebih tinggi, tugas-tugas yang
disajikan
melalui
media
ini
harus
mampu
nmeperkenankan
dan
memperhitungkan jawaban benar yang lebih dari satu, kreatifitas, dan perbedaan pemecahan yang disebabkan oleh pengetahuan awal siswa yang tidak homogen. Untuk meningkatkan kemampuan interaksi media berbasis komputer, saran-saran berikut perlu dipertimbangkan dalam pengembangan media tersebut: 22 1. Pertimbangkan untuk menggunakan rancangan yang berpusat pada masalah, studi kasus, atau simulasi dimana siswa secara mental terlibat dengan penyajian itu. Program seperti ini dimulai dengan menggugah dan melibatkan pikiran siswa secara aktif 2. Buatlah penyajian instruksional singkat, kemudian minta supaya siswa mengolah atau memikirkan informasi yang disajikan itu. 3. Berikan kesempatan untuk berinteraksi sekurang-kurangnya setiap 3 atau 4 layar tayangan, atau setiap satu atau dua menit. 4. Pertimbangkan desain di mana siswa tidak diberi informasi dalam bentuk linear, tetapi mencoba menemukan informasi melalui eksplorasi aktif dalam lingkungan elektronis. 5. Pertimbangkan untuk membolehkan siswa berhubungan dengan pemakai komputer lain melalui model atau papan informasi elektronik. 6. Jangan memaksakan interaksi, misalnya hindari pertanyaann yang semata-mata hanya ingin memperoleh jawaban siswa. 21 22
Ibid.,h.100 Ibid.,h.100
16
e. Media Flash Flash merupakan software yang memiliki kemampuan menggambar sekaligus menganimasikannya, serta mudah dipelajari. Flash tidak hanya digunakan dalam pembuatan animasi, tetapi pada zaman sekarang ini flash juga banyak digunakan untuk keperluan lainnya seperti dalam pembuatan game, presentasi, membangun web, animasi pembelajaran, bahkan juga dalam pembuatan film. 23 Animasi yang dihasilkan flash adalah animasi berupa file movie. Movie yang dihasilkan dapat berupa grafik atau teks. Grafik yang dimaksud disini adalah grafik yang berbasis vektor, sehingga saat diakses melalui internet, animasi akan ditampilkan lebih cepat dan terlihat halus. Selain itu flash juga memiliki kemampuan untuk mengimpor file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain. 24 Flash adalah program grafis yang diproduksi pertama kali oleh Macromedia corp, yaitu sebuah vendor software yang bergerak dibidang animasi web. Macromedia Flash pertama kali diproduksi pada tahun 1996. Macromedia flash telah diproduksi dalam beberapa versi. Versi terakhir dari Macromedia Flash adalah Macromedia flash 8. Sekarang Flash telah berpindah vendor ke Adobe. Semua tools pada dasarnya sama, hanya yang membedakan disini adalah adanya jenis Actionsript 3.0. Action script ini merupakan versi terbaru dari penulisan actionscript di flash. Namun anda jangan khawatir, action script 2.0 masih berlaku di Adobe Flash.25 Jenis-jenis animasi dalam Flash. 26 1. Frame by frame 2. Tweened Animation a. Motion Tween b. Motion Guide c. Shape Tweening 23
Dedy Izham, Cara Cepat belajar adobe flash, (Malang:Ilmu Komputer.com) h.1 Ibid.,h. 1 25 Ibid. 26 Adobe flash,http://11sos.weebly.com/uploads/6/3/5/6/6356347/attachment.pdf Diakses 20 April 2016 24
17
3. Masking 1. Frame by frame Frame by frame adalah animasi yang biasa digunakan pada berbagai aplikasi program pembuat film animasi atau kartun. Pemahaman konsep animasi ini sangat simple, dimana anda memiliki gambar yang banyak yang memiliki sedikit perubahan. Bila gambar ini anda tampilkan secara berurutan maka gambar yang tampak seolaholah merupakan gambar yang bergerak. Konsep ini sama seperti konsep pembuatan film kartun pada jaman dahulu. Meski konsepnya sangat sederhana dan sangat kuno, tapi konsep animasi frame by frame ini masih digunakan apabila semua tipe animasi yang ada dalam flash tidak dapat dilakukan. Dalam pembuatannya animasi frame by frame ini sangat rumit karena anda harus membuat gambar setiap frame yang berbeda agar animasi kelihatan bergerak, tetapi anda dapat membuat animasi dalam bentuk apapun. Sebagai contoh:
27
a) Buat dokumen baru dengan memilih menu FILE, NEW, Flash File (ActionScript 2.0) b) Gambarlah sebuah lingkaran ke dalam Stage, dengan menggunakan OVAL TOOL (berikan warna Kuning pada lingkaran yang dibuat atau sesuaikan dengan warna yang anda inginkan)
Gambar 2.1 Oval Tool
c) Kemudian di Bar Time Line, di frame 5 anda klik kanan pilih Insert Key Frame
27
Ibid.
18
Gambar 2.2 Insert Key Frame d) Sekarang gunakan Selection Tool untuk memilih objek lingkaran. Pada Frame 5 ini anda ganti warna lingkaran menjadi warna Hijau (atau bedakan dari warna sebelumnya) e) Coba ulangi langkah 3 dan 4, untuk Frame 10 15 dan 20. (masing-masing frame bedakan warna lingkarannya).
Gambar 2.3 frame 10 15 20
19
f) Sekarang lihat animasi dengan memilih menu CONTROL, PLAY atau anda bisa menggunakan tombol CTRL + ENTER g) Simpan Hasil pekerjaan anda dengan nama Animasi Frame-nama anda. 2. Tweened Animation a.
Motion Tween Motion Tween adalah fasilitas pada Adobe Flash yang berfungsi untuk
menggerakkan objek dalam satu layer Agar objek yang lain tidak ikut bergerak maka objek tersebut harus diletakkan pada layer yang berbeda. Pada Motion Tween anda dapat menggerakkan objek berdasar posisi maupun berputar, bahkan anda dapat mengubah warnanya. Posisi awal dan posisi akhir pada sebuah gerakan (Tween) ditandai dengan adanya keyframe. Jadi keyframe ini memuat data objeck. Data objek yang dimuat dalam keyframe adalah data posisi, warna, ukuran dan rotasi, disini pun bisa memasang keyframe di tengah-tengah Tween bila anda menginginkan ada perubahan di tengah Tween. 28 b. Motion Guide Motion Tween akan menggerakkan objek dari satu posisi ke posisi yang lain dengan garis lurus. Kalau anda menginginkan gerakan objek tersebut tidak lurus maka anda dapat memasangkan motion guide pada Tween tersebut. Dengan kata lain anda dapat membuat jalur yang akan dilewati gerakan objek Tween mengunakan Motion Guide. Dengan Motion Guide ini anda dapat membuat jalur pergerakan sesuai dengan garis yang anda buat pada layer motion guide. Isi dari layer motion guide ini adalah garis dalam bentuk apa saja, bisa lurus, belok, melengkung dan lain-lain. 29 c.
Shape Tweening Shape Tween adalah fasilitas pada Adobe Flash yang berfungsi untuk
mengubah bentuk objek dalam satu layer. Prinsipnya adalah mengubah atau menTween bentuknya atau shapenya. Dengan Tweening shape, anda dapat membuat 28 29
Ibid. Ibid.
20
efek morphing yang membuat perubahan bentuk satu ke yang lain. Selain menTween shape, Flash juga dapat men-Tween lokasi, ukuran dan warna shape. Objek yang dapat diubah bentuk adalah objek shape. Bila objek tersebut bukan sebuah shape maka anda harus mengubah objek tersebut menjadi objek shape dengan cara menekan Ctrl+B (Break Apart). Contoh objeck bukan objek shape adalah objek Teks. 30 3. Masking Masking adalah fasilitas Adobe Flash yang berfungsi untuk menutup gambar
atau
objek
dan menampilkan gambar atau objek sesuai dengan objek
mask yang anda buat. Misalnya objek mask adalah lingkaran maka bila animasi dijalankan akan tampak objek yang asli tetapi yang terlihat hanya bentuk lingkaran. Masking ini juga dapat dilakukan terhadap Tween dan anda juga dapat melakukan Tween terhadap layer Masking. Dengan metoda Masking anda dapat mengatur objek yang akan ditampilkan dalam sebuah animasi. Metoda Masking akan terlihat dalam stage bila kedua layer dalam keadaan lock. Bila tidak dalam keadaan lock Masking tidak dapat berpengaruh terhadap view stage, tetapi akan tetap berjalan bila animasi dijalankan dalam mode preview. 31
2. Hakikat Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti bidang kognitif, afektif dan psikomotor. 32 Dengan demikian, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 33 Hasil belajar merupakan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang setelah mengikuti pendidikan. Hasil belajar siswa yang merupakan tujuan pengajaran terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 30
Ibid. Ibid. 32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2009), Cet. XIV, h. 3 33 Ibid., h. 22. 31
21
Ketiga aspek tersebut saling terkait dan bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena muara ketiga aspek kompetensi tersebut mengarah kepada kecakapan hidup siswa (life skill). 34 Dalam penelitian ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif saja. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat. Berikut penjelasan enam aspek hasil belajar pada ranah kognitif tersebut: 35 1) Mengetahui (C 1 ), melibatkan pengambilan pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Kedua proses kognitif yang terkait adalah mengenali kembali (recognizing), mengingat (recalling) 2) Memahami (C 2 ), mencakup kemampuan membangun makna dari pesan instruksional, termasuk lisan, tertulis, dan grafis komunikasi. Siswa memahami ketika mereka membangun hubungan antara pengetahuan baru yang diperoleh dengan pengetahuan sebelumnya. 3) Mengaplikasikan (C 3 ), mencakup kemampuan menggunakan prosedur untuk latihan atau memecahkan masalah. Menerapkan terkait erat dengan pengetahuan prosedur. Kategori menerapkan terdiri dari dau proses kognitif yaitu melaksanakan dan mengimplementaskan. 4) Menganalisis (C 4 ), mencakup kemampuan memecah materi menjadi bagianbagian penyusunnya dan menentukan bagaimana bagian-bagian terkait satu sama lain dan struktur keseluruhan atau tujuannya. Sasaran klasifikasi dari menganalisis adalah belajar menentukkan potongan pesan yang relevan atau penting, mengatur potongan-potongan pesan, dan tujuan yang mendasari pesan.
34
Ahmad Sofyan et,al, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.(Jakarta:UIN Press, 2006) hal. 13 35 Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl, A taxonomy for Learning teaching, and assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of educational objectives, (New York: Addison Wesley Longman, Inc., 2001), h. 66-86.
22
5) Mengevaluasi (C 5 ), didefinisikan sebagai memuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup prosesproses kognitif yaitu pemeriksaan dan mengkritisi. 6) Membuat (C 6 ), mencakup kemampuan menempatkan elemen bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan yang koheren atau fungsional; mereorganisasi elemen ke dalam pola baru atau struktur. Menciptakan dikaitkan dengan tiga proses yaitu merumuskan, merencanakan, dan memeproduksi Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar: 36 1) Penerimaan (receiving), mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk menerima rangsangan. 2) Partisipasi (responding), reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. 3) Penilaian/penentuan sikap (valuing), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. 4) Organisasi (organization), pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. 5) Karakteristik nilai (characterization by value or value complex), mencakup keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.. Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu : 37 1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) 2) Keterampilan pada gerakan gerakan dasar 3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain lain. 36 37
Nana Sudjana, op.cit.,h.30 Ibid.,h.30
23
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. 5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. 6) Kemampuan yang berkenaaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpreatif. Berdasarkan penjelasan di atas, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akantetapi, hasil belajar dari pengaruh pembelajaran berbantuan komputer ini melibatkan ranah kognitif saja dan hanya melibatkan empat aspeknya yaitu mengingat (C 1 ), memahami (C 2 ), mengaplikasikan (C 3 ), dan menganalisis (C 4 ). 3. Materi Fluida Hidrodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari gerak fluida (fluida dinamis). Di dalam fluida dinamis, besar tegangan permukaan dipengaruhi oleh kecepatan aliran, massa jenis fluida, serta ketinggiannya. Kelajuan setiap partikelnya belum tentu sama mengingat adanya gesekan antara partikel-partikel fluida dengan dinding wadahnya. Partikel fluida belum tentu bergerak lurus berurutan, tetapi mungkin juga berotasi atau bergerak tidak beraturan. 38 Fluida ideal mempunyai sifat tidak kompresibel (massa jenis tidak bergantung pada tekanan dan tidak bisa dimampatkan), serta alirannya linear dan laminer. Aliran linear merupakan aliran fluida tidak berputar-putar, sedangkan aliran laminer berarti aliran partikel fluida mengikuti garis alir. 1) Persamaan Kontinuitas Debit didefinisikan sebagai banyaknya (volume) fluida yang mengalir tiap satu satuan waktu. Secara matematis, debit dirumuskan dengan: Q = V/t Keterangan: 38
Purwanto dan Fendi H, Fisika 2SMA kelas XI ,(Jakarta: Yudhistira, 2010), hal.111
24
Q = debit (m3/s) V = volume (m3) t = waktu (s) 2) Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli merupakan konservasi energi dalam fluida, dimana laju aliran maupun ketinggian fluida berubah, adalah: P 1 + ½ ρgv 1 2 + ρgh 1 = P 2 + ½ ρgv 2 2 + ρgh 2 P 1 = Tekanan pada pipa 1 (N/m2) P 2 = Tekanan pada pipa 2 (N/m2) ρ = massa jenis air (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) v 1 = kecepatan aliran pada pipa 1 (m/s) v 2 = kecepatan aliran pada pipa 2 (m/s) h 1 = ketinggian pipa 1 dari permukaan tanah (m) h 2 = ketinggian pipa 2 dari permukaan tanah (m) Dari persamaan tersebut jila v 1 > v 2 , maka P 1 < P 2 , artinya jika tempat laju alirannya besar, maka tekanannya kecil. Sebaliknya, di tempat yang laju alirannya kecil, maka tekanannya besar. 3) Aplikasi asas Bernoulli Dalam kehidupan sehari-hari, asas Bernoulli dapat diterapkan pada karburator, kebocoran pada tanki air, pipa venturimeter, pipa pitot, parfum semprot, penyemprot racun serangga, dan sayap pesawat terbang. a. Parfum semprot dan penyemprot nyamuk Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
25
b. Tangki bocor jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya lubang di dinding tangki, kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan Hukum Toricelli.
v = kecepatan aliran yang keluar dari kebocoran (m/s) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = ketinggian permukaan zat cair di atas lubang kebocoran (m)
c. Venturimeter alat ukur kelajuan fluida
v 1 = kelajuan fluida pada pipa 1 g = percepatan gravitasi h = selisih ketinggian fluida pada kedua pipa A 1 = luas penampang pipa 1 A 2 = luas penampang pipa 2
d. Venturimeter dengan manometer salah satu contoh yang sering kita lihat adalah meteran PAM
Gambar 2.4 meteran PAM
26
2( P1 − P2 ) ρ[( A1 / A2 ) 2 − 1]
v1 = p 1 = tekanan pada titik 1 N/m2 p 2 = tekanan pada titk 2 N/m2
ρ = massa jenis fluida kg/m3 v 1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s A 1 = luas penampang 1 m2 A 2 = luas penampang 2 m2 e. Tabung pitot Tabung pitot adalah salah satu alat ukur kelajuan udara pada pesawat
Gambar 2.5 Tabung Pitot
v=
2 ρ ' gh
ρ
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m) g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis gas (kg/m3) ρ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3)
27
f.
Gaya angkat Pesawat
Gambar 2.6 Sayap pesawat F1 − F2 =
1 ρ (v 2 2 − v1 2 ) A 2
F 1 = gaya dorong pesawat ke atas (N) F 2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N) F 1 – F 2 = gaya angkat pesawat (N) v 1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s) v 2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
B. Penelitian Relevan Beberapa penelitian yang terkait dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Fluida Dinamis”, diantaranya: Titi Wurdiyanti dalam jurnal Pengembangan Program Pembelajaran Fisika SMA Berbantuan Komputer mengatakan bahwa pembelajaran fisika berbantuan komputer ini membantu guru dalam menarik minat siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran berbantuan komputer ini pun dapat meningkatkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. 39 Penelitian yang dilakukan oleh Arif Rahman dalam jurnalnya yang berjudul Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah 39
Titi Wurdiyanti. Pengembangan Program Pembelajaran Fisika SMA Berbantuan Komputer, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 2006
28
Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak mengatakan bahwa media pembelajaran fisika berbasis animasi komputer materi pokok bahasan Hukum Newton tentang gerak untuk SMA kelas X telah berhasil dibuat. Media ini termasuk dalam kategori baik sebagai media pembelajaran. Dengan demikian program yang dikembangkan layak dijadikan sebagi media pembelajaran dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. 40 Eka Reny Viajayani dkk. dalam jurnalanya yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan Suhu dan Kalor mengatakan bahwa media yang telah dibuat layak digunakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan suhu dan kalor yang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
41
Hasrul dalam jurnalnya yang berjudul Desain Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash CS3 Pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2 manyimpulkan bahwa mahasiswa memiliki pandangan positif terhadap media pembelajaran Adobe flash CS3 dengan melihat iinterval nilai yang berada pada kategori baik dan sangat baik. Ini berarti media yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran animasi pada matakuliah Instalasi Listrik 2. 42
40
Arif Rahman, Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak,Prosiding Seminar Nasional Penelitian Fakultas MIPA UNY ,2011 41 Eka Reny Viajayani, dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan Suhu dan Kalor, Jurnal Pendidikan Fisika vol.1 No.1,2013 42 Hasrul , Desain Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash Cs3 Pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2,Jurnal MEDTEK, Vol.3 No.2,2011
29
C. Kerangka Berpikir Kemajuan teknologi komputer pada saat ini menuntut dan mendorong penggunanya untuk mampu menggunakan sebaik mungkin, khususnya di bidang pendidikan. Pembelajaran di kelas mengharuskan guru dan siswa memanfaatkan media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah, yaitu media komputer. Media komputer dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar yang efektif dan efisien ditinjau dari segi waktu dan pencapaian materi. Oleh karena itu, guru dapat menerapkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan media komputer, apalagi pada pelajaran yang membutuhkan pemahaman, penjelasan materi yang abstrak, dan kemampuan memvisualisasikan siswa. Seorang guru seharusnya bisa mendesain atau merancang kegiatan belajar mengajar dengan baik agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Poses belajar akan terlaksana dengan baik apabila siswa memahami pelajaran dan mampu menerapkan pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ada pelajaran yang saat ini masih dianggap sulit oleh siswa yaitu pelajaran fisika. Pelajaran fisika di sekolah biasanya disampaikan oleh guru menggunakan metode konvensional, belum memanfaatkan media yang tersedia di sekolah sehingga terkesan monoton, pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered), dan hasil belajar siswa pun rendah. Agar pembelajaran fisika menjadi menyenangkan, mudah dipahami, dan bermakna maka fisika harus disampaikan dengan media yang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Salah satu media pembelajaran fisika yang membantu pemahaman siswa adalah media komputer dengan aplikasi adobe flash. Media komputer tersebut dapat menyajikan informasi berupa materi, rumus, visualisasi aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari yang mudah dan sangat efektif bagi siswa dalam proses pembelajaran. Media komputer ini sebagai alat bantu untuk mendukung pembelajaran di kelas bukan sebagai penyampai materi pelajaran yang
utama.
Media
komputer
dapat
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan, meningkatkan kemampuan visualisasi siswa, menambah motivasi
30
siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Di dalam media komputer ini materi disampaikan dengan ringkas, penjelasan rumus, animasi materi yang abstrak, latihan soal, serta pembahasan soal yang mudah dipahami. Materi fisika yang sesuai dengan karakteristik media tersebut adalah fluida dinamis. Fluida dinamis merupakan konsep yang berkaitan dengan benda yang bergerak. Dalam menjelaskan konsep fluida dinamis seorang guru dapat meggunakan media komputer berupa animasi. Animasi materi fluida dinamis memuat objek yang seolah olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan, sehingga fluida dinamis ini akan mudah dipahami oleh siswa
Masalah Hasil Belajar rendah Motivasi siswa dalam pembelajaran fisika kurang pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) Minimnya penggunaan media pembelajaran.
Pemberian perlakuan Melakukan pembelajaran berbantuan komputer (CAI) dengan aplikasi adobe flash CS 3
1. Proses pembelajaran lebih menarik 2. Motivasi siswa meningkat 3. Materi lebih mudah dipahami dan bermakna
Hasil belajar siswa meningkat
Diagram 2.7 Kerangka Berpikir
31
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di SMK Mulia Buana, Parungpanjang kelas XI (Sebelas) pada tahun ajaran 2015/2016.
B. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitaif dengan metode eksperimen semu. Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen tetapi seperti murni, seolah-olah murni. Karena tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap variabel penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah “Nonequivalent Control Group Design”. 1 Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelas eksperimen menggunakan media komputer dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Postes A B
O1 O1
X1 X2
O2 O2
Keterangan: A B X1 X2 O1 O2
: Kelas kontrol : Kelas eksperimen : Perlakuan kelas dengan konvensional : Perlakuan kelas dengan media komputer : Pretest kelas eksperimen : Posttest kelas eksperimen
C. Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 116.
32
33
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Mulia Buana, Parungpanjang. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 3 Sampel yang diambil adalah siswa kelas XI SMK Mulia Buana, Parungpanjang.
D. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas yaitu pembelajaran dengan menggunakan media komputer, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
E. Teknik Pengumpulan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Purpossive Sample” atau disebut juga dengan sampel bertujuan. Pada Purpossive Sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. 4
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data empiris yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Data dalam penelitian ini adalah data tes dan data non tes. Data tes berupa hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Data non tes berupa angket untuk mengetahui respon siswa dalam penelitian ini, yaitu respon siswa terhadap penggunaan median animasi berbasis kontekstual selama pembelajaran.
2
Ibid., h. 117. Ibid., h. 118. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta,2006) h. 139. 3
34
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian: 1. Instrumen Tes Penggunaan tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 5 Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 soal terdiri 5 pilihan jawaban (a, b, c, d dan e). Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek mulai dari C 1 (mengingat), C 2 (memahami), C 3 (menerapkan) hingga C 4 (menganalisis).
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kompetensi Dasar
Indikator Pembelajaran
Menganalisis Menjelaskan hukum-hukum sifat sifat yang fluida ideal berhubungan Mengaplikasi dengan fluida kan statik dan persamaan dinamik serta debit air penerapannya dalam dalam kehidupan kehidupan sehari sehari sehari-hari Mengaplikasi kan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari Menjelaskan asas 5
Jenjang Kognitif C1
C2
1,2*
3
C3
C4
3
4*,5*, 6*,7,8 ,9*
10
15,16
17*,1 8,19
Jumlah
11*
6
12*,1 3,14
5
5
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.76
35
Bernoulli Mengaplikasi kan persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
27,35
23,26 *,34,3 6*,39, 40
20*,2 1*,24, 25*,2 8*,30, 31
22,29 *,32*, 33*,3 7,38
6
11
14
9
21
40
Keterangan: * butir soal yang valid
2. Instrumen Nontes Instrumen nontes pada peneliti an ini berupa angket. Angket yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa mengenai penerapan media animasi berbasis kontekstual dalam proses pembelajaran fisika pada konsep fluida dinamis. Model angket yang digunakan adalah angket skala Likert yang berbentuk rating-scale, siswa memberikan respon terhadap pernyataan dengan pilihan, STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), C (cukup), S (setuju), SS (sangat setuju). Adapun kisi-kisi instrumen nontes angket respon siswa adalah sebagai berikut
36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Pernyataan
Nomor item
Positif
Negatif
Jumlah item
1.
Respon siswa terhadap mata pelajaran fisika sebelum implementasi pembelajaran berbantuan komputer
1,2,3
1,3
2
3
2.
Implementasi pembelajaran berbantuan komputer
4,5,6
4,5
6
3
3.
Isi pembelajaran berbantuan komputer
7,8,9,
7
8,9
3
4.
Materi media pembelajaran komputer
10,11,12
12
10,11
3
6
6
12
No
Indikator
Jumlah
H. Kalibrasi Instrumen 1.
Kalibrasi Instrumen Tes
a.
Validitas Validitas merupakan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.6 Sebelum guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Skor butir soal untuk tes objektif adalah 0 atau 1, sehingga penghitungannya dapat menggunakan koefisien korelasi biserial. Rumus korelasi biserial adalah sebagai berikut: 7
6
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 105. 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 79.
37
keterangan: : koefisien korelasi biserial M p : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t : rerata skor total S t : standar deviasi dari skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar q : proporsi siswa yang menjawab salah Adapun kriteria penafsiran indeks validitasnya sebagai berikut: 8 Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80-1,00 0,60-0,79 0,40-0,59 0,20-0,39 0,00-0,19
Tingkat Hubungan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
b. Reliabilitas Reliabilitas
sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen
penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. 9 Reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: 10
Keterangan: = Reliabilitas instrumen n = Banyak soal Σpq = jumlah hasil perkalian atara p dan q p = Proporsi subjek yang menjawab benar q = Proporsi subjek yang menjawab salah 8
Ibid., h. 75 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan,( Jakarta:PT.Bumi Aksara,2005),hal.127 10 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 100 9
38
S
= standar deviasi dari tes Kriteria reliabilitas terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Interprestasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi 0,70
c.
Kriteria Realibilitas Tinggi
0,50
Sedang
0,00
Rendah
Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal merupakan salah satu analisis kuantitatif
konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil penghitungan tingkat kesukaran didapat dari perbandingan antara siswa yang menjawab betul dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes/ujian. Indeks kesukaran memiliki nilai rentang dari 0,0– 1,0. Rumus tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: 11
Keterangan: P = Proporsi (Indeks Kesukaran) B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah peserta tes Tingkat kesukaran yang baik adalah: P = 0,5 Untuk menafsirkan tingkat kesukaran, digunakan suatu ketentuan: Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Interval Tingkat Kesukaran 0-0,30 0,31-0,70 0,71-1,00
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Persentase Soal 15 % 82,5 % 2,5 %
d. Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
11
Ibid., h. 208
39
rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus berikut: 12
Keterangan: DP = Daya Pembeda BA = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas BB = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah JA = Jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya JB = Jumlah skor maksimum kelompok bawah yang seharusnya PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Adapun penentuan kriteria daya pembeda soal didasarkan pada ketentuan berikut : 13 Tabel 3.7 Kriteria Daya Pembeda Rentang Nilai 0,00-0,20 0,21-0,40 0,41-0,70 0,71-1,00 2.
Kriteria Jelek Cukup Baik Baik Sekali
Kalibrasi Instumen Nontes Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
para ahli. Pertimbangan ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan dengan butir-butir pertanyaan dalam angket yang diajukan kepada siswa. Pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.15 berikut:
12 13
Ibid.,h.218 Ibid.
40
Tabel 3.8 Uji Validasi Instrumen Nontes No.
Aspek yang Diuji
1
Pengembangan indikator dari setiap tahap pembelajaran Keterwakilan semua tahap pembelajaran oleh indikator yang dikembangkan Penskoran terhadap tiap-tiap indikator Pemilihan kata dan kalimat dalam pengembagan indikator Kejelasan dan efektifan bahasa yang digunakan
2 3 4 5
Baik
Kriteria Cukup Kurang
Saran : .................................................................................................................................... I.
Teknik Analisis Data
1.
Analisis Data Tes
a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang berdistribusi normat atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu Uji Liliefors. 14 Ho = Data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Ha = Data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Langkah-langkah penghitungannya adalah dengan diurutkan data yang didapat dari sampel dari nilai terendah hinga tertinggi, lalu nilai Zi ditentukan dari Xi - X , dimana s = s
∑ (X - X)
2
. Setelah itu tentukan nilai Zt berdasarkan
n -1
tabel Z, lalu disebut F(Zi) hasil nilai tersebut, dengan ketentuan jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0.5 – Luas Zi dan jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0.5 + Luas Zi. Langkah selanjutnya adalah proporsi Z 1 , Z 2 , ......., Zn dihitung yang lebih atau sama dengan Zt, dengan proporsi dinyatakan dengan S(Zi) yang didapat dari penghitungan
14
No. responden . Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) lalu tentukan harga Banyak responden
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Tarsito, 2005), Ed. 6, h. 466.
41
mutlaknya dengan |F(Zi) – S(Zi)|, ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai itu disebut Lo yang dimana nilai Lo adalah max |F(Zi) – S(Zi)| lalu interpretasikan dengan membandingkan nilainya dengan tabel L. L tabel tadi dilihat dari nilai kritis uji Liliefors. Hipotesis untuk uji normalitas adalah jika Lo/L-hitung < L-tabel, maka H o diterima dan sampel berdistribusi normal, dan jika Lo/L-hitung > L-tabel, maka H o ditolak dan sampel berdistribusi tidak normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut: 15 2
S varians terbesar F = 12 = varians terkecil S2 keterangan: F : Homogenitas S 1 2 : varians terbesar S 2 2 : varians terkecil Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut: H o = Data memiliki varians yang homogen H a = Data tidak memiliki varians yang homogen Kriteria hipotesis uji homogenitas untuk menganalisis data dalam penelitian adalah jika F-hitung < F-tabel, maka H o diterima yang berarti varians antara kelas eksperimen dan kontrol homogen. Dan jika F-hitung > F-tabel, maka H o ditolak yang berarti varians antara kelas eksperimen dan kontrol
tidak
homogen. c.
Uji Hipotesis Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji
normalitas dan homogenitas, dan diketahui bahwa data berdistribusi normal dan 15
Ibid.,h. 249.
42
homogen, maka untuk menguji data yang diperoleh menggunakan rumus uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05. Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Rumus uji-t dapat diperlihatkan sebagai berikut: 16
t=
X1 -X2 , dimana sgab = 1 1 sgab + n1 n2
(n 1 - 1)s1 + (n 2 - 1)s 2 (n 1 + n 2 ) - 2 2
2
keterangan: : Rata-rata data kelompok 1 X1 : Rata-rata data kelompok 2 X2 s1 : Standar deviasi kelompok 1 : Standar deviasi kelompok 2 s2 sgab : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2 n1 : Banyaknya data kelompok 1 n2 : Banyaknya data kelompok 2 Setelah nilai t-hitung didapat, kemudian ditarik kesimpulan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Untuk mencari t-tabel, sebelumnya tentukan dulu nilai derajat bebas (db), dengan rumus derajat bebas (db) = (n 1 +n 2 )2, barulah setelah itu lihat nilai t-tabel di tabel t pada taraf signifikan α = 0.05. Kriteria hipotesis uji t untuk menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Jika t-hitung < t-tabel, maka H o diterima dan tidak ada pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis. 2) Jika t-hitung > t-tabel, maka H o ditolak dan ada pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis.
16
Sugiyono, op. cit., h. 181.
43
d. Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian ini adalah: Ho : µ 1 = µ 2 Ha : µ 1 ≠ µ 2 keterangan: Ho = hipotesis nol, tidak ada pengaruh pembelajaran berbantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis Ha = hipotesis alternatif, ada pengaruh pembelajaran berbantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis µ 1 = hasil belajar siswa kelas eksperimen µ 2 = hasil belajar siswa kelas kontrol
2.
Analisis Data Non tes Analisis data instrumen non tes pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis data deskriptif. Instrumen non tes berupa angket ini memiliki pernyataan yang terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket berskala 1 sampai dengan 5, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban. Untuk makna pernyataan positif, yaitu: 17 a) Jawaban “sangat tidak setuju” (STS) diberi nilai 1 b) Jawaban “tidak setuju” (TS) diberi nilai 2 c) Jawaban “cukup” (C) diberi nilai 3 d) Jawaban “setuju” (S) diberi nilai 4 e) Jawaban “sangat setuju” (SS) diberi nilai 5 Sementara, untuk makna pernyataan negatif, yaitu: a) Jawaban “sangat tidak setuju” (STS) diberi nilai 5 b) Jawaban “tidak setuju” (TS) diberi nilai 4 c) Jawaban “cukup” (C) diberi nilai 3 d) Jawaban “setuju” (S) diberi nilai 2
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), 135-136.
44
e) Jawaban “sangat setuju” (SS) diberi nilai 1 Selanjutnya, data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan rumus:
Keterangan: P : Persentase respon siswa F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Jumlah responden Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada tabel sebagai berikut: 18 Tabel 3.9 Kriteria Interval Data Nontes Interval (%) 81-100% 61-80% 41-60% 21-40% 0-20%
18
Kriteria Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Piet A. Sahertian, Prinsisp dan Teknik Supervisi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 55-56.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK Mulia Buana Parungpanjang Bogor dengan mengambil sampel sebanyak 48 siswa, 24 siswa dari kelas XI TAV 2 (kelompok kontrol) dan 24 siswa dari kelas XI TAV 3 (kelompok eksperimen). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest pada konsep fluida dinamis. Pretest
dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh
setelah kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda. Selain menggunakan instrumen tes pada kelompok eksperimen juga diberikan angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah diberikan pembelajaran berbantuan komputer. Kelompok
eksperimen
diberikan
perlakuan
pembelajaran
berbantuan
komputer dengan metode diskusi kelompok, pada kelompok kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan powerpoint dan metode diskusi biasa. Data diambil dengan cara memberikan instrumen tes individu yang sama pada kedua kelompok berupa tes uraian sehingga siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjawab tes dengan benar, waktu yang diberikan adalah 1 jam pelajaran (1 x 60 menit). Sebelum tes digunakan terlebih dahulu dilakukan kalibrasi instrumen dengan mengujicobakan instrumen sebanyak 40 soal pilihan ganda. Uji coba dilakukan pada kelompok diluar kelompok sampel. Setelah dilakukan kalibrasi instrumen terdapat 25 jumlah soal tidak memenuhi syarat kalibrasi, sehingga jumlah soal yang digunakan dalam instrumen tes sebanyak 15 soal.
45
46
Instrumen tes yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya diberikan kepada kelompok sampel. Setelah mendapat hasil tes dan memberikan penilaian, peneliti mencatat keseluruhan nilainya dan mengkalibrasi instrumen tes.
2. Hasil Pretest Berdasarkan hasil perhitungan data pretest pada kelas eksperimen (XI TAV 3) dan kontrol (XI TAV 2) diperoleh pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Pemusatan dan Penyebaran data
Kelas
Nilai Terendah
Eksperimen 7,00
Kontrol 7,00
Nilai Tertinggi
40,00
54,00
Rata rata
25,08
30,08
Median
23,50
34,00
Modus
34,00
34,00
Standar Deviasi
9,31
12,60
Berdasarkan tabel 4.1, nilai terendah pada dua kelas yaitu, kelas eksperimen dan kontrol adalah sama dengan nilai 7,00. Nilai tertinggi pretest pada kelas eksperimen adalah 40,00, sedangkan pada kelas kontrol adalah 54,00. Nilai rata rata yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 25,08, sedangkan pada kelas kontrol adalah 30,08. Perolehan median ( nilai tengah ) yang membagi distribusi data kedalam dua bagian yang sama besar, pada kelas eksperimen dan kontrol hanya mencapai nilai 23,5 dan 34. Nilai yang sering muncul ( modus ) pada kelas eksperimen dan kontrol adalah sama , yaitu 34. Untuk standar deviasi pada kelas eksperimen adalah 9,31, sedangkan pada kelas kontrol adalah 12,60.
47
3. Hasil Posttest Berdasarkan hasil perhitungan data posttest pada kelas eksperimen (XI TAV 3) dan kontrol (XI TAV 2) diperoleh pada tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Pemusatan dan
Kelas
Penyebaran data
Eksperimen
Kontrol
Nilai Terendah
27,00
7,00
Nilai Tertinggi
87,00
67,00
Rata rata
57,58
34,29
Median
60,00
30,5
Modus
60,00
27,00
Standar Deviasi
18,14
17,34
Berdasarkan tabel 4.2, nilai terendah pada kelas eksperimen yaitu 27, sedangkan pada kelas kontrol perolehan nilai terendahnya adalah 7. Nilai tertinggi yang didapat pada kelas eksperimen adalah 87, sedangkan pada kelas kontrol hanya memperoleh nilai 67. Nilai rata rata pada kelas eksperimen yaitu 57,58, sedangkan nilai rata rata pada kelas kontrol, yaitu 34,29. Perolehan median ( nilai tengah ) yang membagi distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar, pada kelas eksperimen dan kontrol hanya mencapai nilai 60 dan 30,54. Nilai yang sering muncul ( modus ) pada kelas eksperimen adalah 60, sedangkan modus pada kelas kontrol adalah 27. Untuk standar deviasi pada kelas eksperimen adalah sedangkan pada kelas kontrol adalah
48
4. Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar a. Nilai Rata rata Nilai rata-rata (mean) kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat pretest dan posttest dapat terlihat pada diagram berikut ini:
57,58
60 50 40 30
25.08
34,29 30,08
pretest posttest
20 10 0
Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata rata pada kelas eksperimen sebesar 32,5 sedangkan pada kelas kontrol meningkat 4,21. Berdasarkan hasil tersebut peningkatan nilai rata rata pada kelas eksperimen lebih besar dibanding dengan kelas kontrol.
b. Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol, maka diperoleh beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data yang dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini
49
Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest Pemusatan dan No Penyebaran Data 1 Nilai Terendah 2 Nilai Tertinggi 3 Median 4 Modus 5 Rata rata 6 Standar Deviasi
Kelas Eksperimen (XI TAV 3) Pretest Posttest 7 27 40 87 23,5 60 34 60 25,08 57,58 9,31 18,14
Kelas Kontrol (XI TAV 2) Pretest Posttest 7 7 54 67 34 30,5 34 27 30,08 34,29 12,60 17,34
Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa saat posttest nilai tertinggi pada kelas eksperimen sebesar 87, dan pada kelas kontol sebesar 67. Sedangkan pada nilai modus, kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 60, dan pada kelas kontrol 30,5. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 57,58, sedangkan pada kelas kontrol 34,29 . Hal ini bisa disimpulkan bahwa pada saat diberikan posttest perolehan nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
50
c. Kemampuan Hasil Belajar Hasil belajar siswa pada ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini: 90%
83%
80%
Presentase kenaikan
70%
58%
60%
50% 46%
50% 40%
38%
63% 55% Pretest Kontrol
36%
39% 34% 27%
30% 20%
Posttest Kontrol 25% 21% 20%
Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen
13%14%
10% 0%
C1
C2
C3
C4
Jenjang Kognitif
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Gambar 4.2 di atas menunjukkan persentase peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada saat
pretest
kemampuan kelas
eksperimen dalam mengingat (C1) sebesar 50%, memahami (C2) sebesar 14%, menerapkan (C3) sebesar 27%, dan menganalisis (C4) sebesar 21%. Pada saat posttest kemampuan kelas eksperimen dalam mengingat (C1) sebesar 46%, memahami (C2) sebesar 59%, menerapkan (C3) sebesar 55%, dan menganalisis (C4) sebesar 63%. Sementara kelas kontrol pada saat pretest kemampuan mengingat (C1) 38%, memahami (C2) sebesar 13%, menerapkan (C3) sebesar 39%, dan mengnalisis (C4) sebesar 25%. Pada saat posttest kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1)
sebesar 83%, memahami (C2) sebesar 36%, menerapkan (C3)
sebesar 34% dan menganalisis (C4) sebesar 20%.
51
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan pada pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kontrol. Untuk menguji normalitas dari keempat data digunakan rumus Uji Liliefors. Hasil uji normalitas yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Uji Liliefors Pretest dan Posttest Pretest Statistik Nilai L hitung Nilai L tabel Keputusan
Posttest
Kelas Eksperimen 0,129 0,173
Kelas Kontrol 0,163 0,173
Kelas Eksperimen 0,1515 0,173
Kelas Kontrol 0,1628 0,173
Data terdistribusi normal
Data terdistribusi normal
Data terdistribusi normal
Data terdistribusi normal
Keterangan: Perhitungan uji normalitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel 4.4 nilai Ltabel diambil dari tabel nilai uji liliefors dengan jumlah sampel 24. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas jika L hitung < L tabel , maka dapat dinyatakan data terdistribusi normal. Nilai L hitung data hasil pretest di kelas eskperimen sebesar 0,135 dan kelas kontrol sebesar 0,163, sementara nilai L tabel dari kedua kelas tersebut sebesar 0,173. Sedangkan nilai L hitung data posttest di kelas kontrol sebesar 0,1515 dan L hitung kelas eksperimen sebesar 0,1628 dengan L tabel sebesar 0,173. Sehingga diambil keputusan bahwa pengujian hipotesis normalitas data hasil pretest dan posttest yaitu nilai L hitung < L tabel , maka dapat dinyatakan kedua data terdistribusi normal.
52
b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data hasil pretest dan posttest. Berikut hasil yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Data Statistik
Pretest Eksperimen Kontrol 86,86 158,86 1,82
Posttest Eksperimen Kontrol 329,38 300,91 1,09
Varian 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,98 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keputusan Homogen Homogen Keterangan: Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai F tabel diambil dari tabel F (uji Fisher) statistik pada taraf signifikansi 5%. Nilai F hitung data pretest di kelas kontrol dan eksperimen sebesar 1,82 sementara nilai F tabel sebesar 1,98. Sehingga diambil keputusan pengujian hipotesis homogenitas untuk data pretest yaitu F hitung < F tabel , maka dinyatakan kedua data homogen. Sedangkan nilai F hitung data posttest di kelas eksperimen dan kontrol sebesar 1,09 dengan F tabel sebesar 1,98. Sehingga diambil keputusan pengujian hipotesis homogentas untuk data posttest yaitu F hitung < F tabel , maka dinyatakan kedua data homogen. Artinya, kedua kelas memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat posttest.
6. Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat statistik, diperoleh bahwa kedua data terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik. Berikut hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
53
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Statistik Pretest Posttest 1,56 3,21 t hitung 2,064 t tabel H 1 ditolak H 1 diterima Keputusan Keterangan: Perhitungan untuk menentukan nilai t hitung disajikan pada lampiran. Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, terilihat bahwa nilai t tabel diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5%. Nilai t hitung data pretest sebesar 1,56 sementara nilai t tabel sebesar 2,064. Sehingga diambil keputusan pengujian hipotesis untuk data pretest yaitu t hitung < t tabel , maka dinyatakan H 1 ditolak. Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fuida dinamis sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan nilai t hitung data posttest sebesar 3,21 sementara nilai t tabel sebesar 2,064. Sehingga diambil keputusan pengujian hipotesis untuk data posttest yaitu t hitung > t tabel , maka dinyatakan H 1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh pembelajaran berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis 7. Hasil Analisis Data Nontes Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing siswa untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.7 dibawah ini:
54
Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Siswa No. 1.
2. 3. 4.
Indikator Angket Respon siswa terhadap pembelajaran fisika sebelum implementasi pembelajaran berbantuan media komputer Implementasi pembelajaran berbantuan media komputer Isi media berbantuan komputer Materi fluida berbantuan media komputer Rata-rata
Pembelajaran berbantuan media komputer Persentase Kesimpulan 72%
Baik
73%
Baik
71%
Baik
69%
Cukup
71%
Baik
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa respon siswa terhadap mata pelajaran fisika sebelum implementasi
media animasi berbasis kontekstual
memperoleh persentase sebesar 72% (baik). Setelah pembelajaran berbantuan media komputer diimplementasikan dalam pembelajaran fisika, persentase respon siswa meningkat menjadi 73%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cenderung lebih menyenangi pembelajaran dengan berbantuan media komputer. Pada indikator ketiga, Isi media berbantuan komputer memperoleh presentasi sebesar 71% (baik). Pada indikator keempat, Materi fluida berbantuan media komputer memperoleh presentase 69% (cukup). Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran berbantuan komputer yaitu 71 % tergolong pada kategori baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, nilai terendah hasil pretest pada kelas eksperimen dan kontrol adalah sama yaitu 7. Nilai terendah pada saat posstest di kelas eksperimen adalah 27, sedangkan kelas kontrol adalah 7. Nilai tertinggi hasil posttest di kelas eksperimen adalah 87, sedangkan pada kelas kontrol memperoleh nilai 67. Nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas kontrol saat diberikan soal pretest adalah 30,08. Nilai rata-rata kelas kontrol pada saat diberikan soal posttest adalah
55
34,29. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar yang rendah pada kelas kontrol. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen pada saat diberikan pretest adalah 25,08 sedangkan nilai rata-ratanya pada saat diberikan soal posttest adalah 57,58. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan adanya peningkatan nilai rata-rata yang cukup tinggi pada kelas eksperimen. Nilai yang diperoleh pada penelitian ini memang tergolong rendah bila dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) di sekolah tersebut 70. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya alokasi waktu mata pelajaran fisika dalam setiap minggunya hanya 1 jam pelajaran ( 1 x 60 menit ) sehingga pembelajarannya kurang maksimal. Pengujian hipotesis dan analisis data menunjukan bahwa terdapat pengaruh dalam pembelajaran berbantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis yang menggunakan uji t terhadap data posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan nilai t hitung = 3,16 dan t tabel = 2,064 sehingga H 1 dapat diterima karena nilai t hitung > t tabel . Berdasarkan nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran berbantuan media komputer lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata (mean) kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Selisih nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 23,51. Selain itu nilai modus yang terdapat pada kelas eksperimen sebesar 60. Keadaan pembelajaran berbantuan media komputer pada konsep fluida dinamis lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Jika dilihat lebih rinci, pembelajaran berbantuan komputer yang diterapkan pada kelas XI SMK MULIA BUANA lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar pada beberapa jenjang kognitif dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Peningkatan hasil pretest dan posttest menunjukan bahwa pembelajaran berbantuan media komputer dapat meningkatkan kemampuan memahami (C 2 ) sebesar 44%, menerapkan (C 3 ) sebesar 28%, dan menganalisis (C 4 ) sebesar 42%.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan terdapat pengaruh pembelajaran berbantuan media komputer terhadap hasil belajar siswa SMK pada konsep fluida dinamis, setelah diterapkannya model ini kepada kelompok sampel. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil nilai rata-rata pretest dan posttest hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak terlalu signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, t hitung > t tabel (3,21 > 2,063) terbukti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan secara signifikan dapat diterima. Siswa-siswa pada kelompok eksperimen cenderung antusias dan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dan memberikan tanggapan yang positif ketika diterapkan pembelajaran berbantuan media komputer, sebagian besar siswa dalam pembelajaran Fisika merasa tidak tegang walaupun sedang mengerjakan posttest pada persoalan fisika subbab fluida dinamis.
B. Saran Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat disarankan: 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbantuan media komputer pada materi lainnya, sehingga bisa mengukur sejauh mana keefektifan media ini. 2. Penelitian ini sebaiknya diujicobakan pada sekolah SMA yang mempunyai alokasi waktu pertemuan yang lebih setiap minggunya dibandingkan dengan SMK. 3. Soal-soal tes hasil belajar diharapkan dapat lebih dikembangkan, mencapai jenjang kognitif C5 dan C6 56
57
4. Penelitian selanjutnya diharapkan memberikan waktu yang lebih lama untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh pembelajaran berbantuan media komputer untuk memotivasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
DAFTAR PUSTAKA Anderson, Lorin W. 2010. A Taxonomy For Learning, Teaching And Asessing. New York: Longman Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Bill Lucas, et. al. 2012. How to Teach Vocational Education: A Theory of Vocational Pedagogy. Center for World Learning. University of Winchester. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama. Hasrul. 2011. Desain Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash Cs3 Pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2. Jurnal MEDTEK, Vol. 3, Nomor 2 Himmah, Laila Nurul. Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Media Berbasis Komputer Terhadap Kompetensi Siswa Membuat Pola di SMKN 6 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 4, Nomor 2. Izham,
Dedy Izham. Komputer.com.
Cara
Cepat
belajar
adobe
flash,
Malang:Ilmu
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press. Munir. 2012. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Purwoko, Fendi H. 2010. Fisika 2 SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira. Rahman, Arif. 2011. Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak. Prosiding Seminar Nasional Penelitian UNY Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sahertian, Piet. A. 2008. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sofyan, Ahmad et,al. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press.
58
59
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara Supardi U. S, dkk. 2012. Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Formatif 2 (1) Viajayani, Reny Eka, dkk. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika vol.1 No.1 Wurdiyanti,Titi. 2013. Pengembangan Program Pembelajaran Fisika SMA Berbantuan Komputer. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
Satuan Pendidikan
: SMK Mulia Buana
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas/Semester
: XI TAV 3 ( kelas eksperimen )
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan Ke-
:1
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
II.
Kompetensi Dasar Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
III.
Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan sifat sifat fluida ideal 2. Mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari hari 3. Mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan ciri ciri fluida ideal 60
2. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari-hari
3. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari-hari V.
Materi Pembelajaran Hidrodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari gerak fluida (fluida dinamis). Di dalam fluida dinamis, besar tegangan permukaan dipengaruhi oleh kecepatan aliran, massa jenis fluida, serta ketinggiannya. Kelajuan setiap partikelnya belum tentu sama mengingat adanya gesekan antara partikel-partikel fluida dengan dinding wadahnya. Partikel fluida belum tentu bergerak lurus berurutan, tetapi mungkin juga berotasi atau bergerak tidak beraturan. 1 Fluida ideal mempunyai sifat tidak kompresibel (massa jenis tidak bergantung pada tekanan dan tidak bisa dimampatkan), serta alirannya linear dan laminer. Aliran linear merupakan aliran fluida tidak berputar-putar, sedangkan aliran laminer berarti aliran partikel fluida mengikuti garis alir. 1) Persamaan Kontinuitas Debit didefinisikan sebagai banyaknya (volume) fluida yang mengalir tiap satu satuan waktu. Secara matematis, debit dirumuskan dengan: Q = V/t Keterangan: Q = debit (m3/s) V = volume (m3) t = waktu (s) A 1 .v 1 = A 2 .v 2
61
VI.
VII.
Metode Pembelajaran -
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Drill
- Diskusi kelompok
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Tahapan Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Apersepsi
yang Guru 1. Menjelaskan apa yang
Siswa
Dikembangkan
Siswa menyimak
Kepekaan, rasa
penjelasan guru.
ingin tahu
Dalam kehidupan sehari hari
Menyimak sambil
Rasa ingin tahu
sangat berkaitan erat dengan
memikirkan apa yang
konsep fluida dinamis
telah diutarakan oleh guru,
sehingga diharapkan bisa
yang di pakai sebagai clue
menerapkan dalam
untuk belajar pada hari itu
dimaksud dengan fluida
(5’)
Nilai Karakter
dinamis dan memberikan contohnya dalam kehidupan sehari hari 2. Memaparkan tujuan pembelajaran
2. Motivasi
62
kehidupan sehari-hari
B. Inti
1. Eksplorasi
(50’)
Menyajikan media animasi
Siswa memperhatikan
Percaya diri,
berbasis kontekstual
penjelasan guru
berpikir logis
mengenai debit air dan persamaan kontinuitas 2. Elaborasi
1. Membagi siswa dalam 12 kelompok
1. Membentuk ke dalam 8 Terampil,kerjasama kelompok
2. Memandu siswa untuk
Rasa mandiri dan
2. siswa berdiskusi
ingin tahu
Menjelaskan hasil diskusi
Komunikatif,
mendiskusikan soal 3. Konfirmasi Meminta perwakilan setiap kelompok siswa untuk
,
percaya diri.
menjelaskan hasil diskusi
C. Penutup (5’)
1. Penarikan
Bersama-sama
dengan Menyimpulkan
Kesimpulan peserta didik dan/atau sendiri pembelajaran
hasil Jujur, percaya diri, cinta ilmu
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan Menjawab
kepada siswa (tertulis)
guru
(bisa
pertanyaan Jujur, percaya diri, dijadikan mandiri
sebagai PR) 63
VIII.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 1. Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2002. FISIKA SMA. Jakarta: Erlangga B. Media Pembelajaran 1. Adobe Flash Player
IX.
Penilaian Hasil Belajar A. Teknik Penilaian •
Penilaian hasil diskusi dan evaluasi
B. Bentuk Instrumen • X.
Tes uraian
Pedoman Penilaian (Terlampir) Jakarta,
Mei 2016
Mengetahui Guru Pamong
Riani Fauziah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Arifin Budi Santoso 109016300018 64
PENILAIAN KOGNITIF -
hasil diskusi dan evaluasi
PENGAMATAN/PENILAIAN AFEKTIF Aspek yang dinilai
No.
Nama Siswa
Peran
Kerja
Kelengkapan Ketepatan
serta
sama
tugas
dalam
dalam
kelompok kelompok
waktu
Jml Skor Nilai
menyerahkan laporan
Keterangan : Penilaian Afektif : 1 = sangat kurang
4 = baik
2 = Kurang
5 = sangat baik
3 = cukup 65
Nilai = (jumlah skor x 100) : 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
Satuan Pendidikan
: SMK Mulia Buana
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas/Semester
: XI TAV 3 ( kelas eksperimen )
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan Ke-
:2
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
II.
Kompetensi Dasar Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
III.
Indikator Pencapaian Menjelaskan asas Bernoulli Mengaplikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan Asas Bernoulli 2. Peserta didik dapat menga 66
3. plikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
V.
Materi Pembelajaran Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli dimana laju aliran maupun ketinggian fluida berubah, adalah: P 1 + ½ ρgv 1 2 + ρgh 1 = P 2 + ½ ρgv 2 2 + ρgh 2 Dari persamaan tersebut jila v 1 > v 2 , maka P 1 < P 2 , artinya jika tempat laju alirannya besar, maka tekanannya kecil. Sebaliknya, di tempat yang laju aliirannya kecil, maka tekanannya besar. aplikasi persamaan Bernoulli 1.
parfum semprot dan penyemprot nyamuk Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
2. tangki bocor Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya lubang di dinding tangki, kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan Hukum Toricelli. 3. Venturimeter alat ukur kelajuan fluida
𝑣 = �2 𝑔 ℎ
4. Venturimeter dengan manometer salah satu contoh yang sering kita lihat adalah meteran PAM
67
v1 =
2( P1 − P2 ) ρ[( A1 / A2 ) 2 − 1]
p 1 = tekanan pada titik 1 N/m2 p 2 = tekanan pada titk 2 N/m2 r = massa jenis fluida kg/m3 v 1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s A 1 = luas penampang 1 m2 A 2 = luas penampang 2 m2
5. Tabung pitot Tabung pitot adalah salah satu alat ukur kelajuan udara pada pesawat
v=
2 ρ ' gh
ρ
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m) 68
g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis gas (kg/m3) ρ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3) 6. Gaya angkat Pesawat
F1 − F2 =
1 ρ (v 2 2 − v1 2 ) A 2
F 1 = gaya dorong pesawat ke atas (N) F 2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N) F 1 – F 2 = gaya angkat pesawat (N) v 1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s) v 2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
ρ = massa jenis udara (kg/m3) VI.
Metode Pembelajaran Ceramah
- diskusi
Tanya jawab drill
69
VII.
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
yang
Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Apersepsi (5’)
Nilai Karakter
Guru
Siswa
Dikembangkan
Guru bertanya tentang
Mendengarkan pertanyaan Jujur, kepekaan
sebuah benda yang setiap
guru dan akan berfikir
hari kita jumpai dalam
sehingga akan
kehidupan sehari hari cara
menimbulkan rasa ingin
kerjanya berdasarkan asas
tahu siswa
Bernoulli seperti parfum semprot 2. Motivasi
Menjelaskan banyak alat alat
Menyimak sambil
Rasa ingin tahu
di kehidupan sehari hari yang memikirkan apa yang bekerja menggunakan prinsip telah diutarakan oleh guru, Bernoulli
yang di pakai sebagai clue untuk belajar pada hari itu
B. Inti
1. Eksplorasi
(50’) 2. Elaborasi
Menampilkan materi
siswa memperhatikan
Percaya
Animasi Asas Bernoulli
penjelasan guru
berpikir logis
1. Menyuruh siswa untuk
Siswa
berpasang- Terampil,kerjasama
pasangan dan
berpasang pasangan
skusi
berdi Rasa mandiri dan
Menjelaskan hasil diskusi
ingin tahu Komunikatif,
,
70
mendiskusikan secara
3. Konfirmasi Meminta perwakilan setiap
diri,
kelompok siswa untuk
percaya diri.
menjelaskan hasil diskusi
C. Penutup
1. Penarikan
Bersama-sama
dengan Menyimpulkan
hasil Jujur, percaya diri,
Kesimpulan peserta didik dan/atau sendiri pembelajaran
(5’)
cinta ilmu
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan Menjawab
kepada siswa (tertulis)
guru
(bisa
pertanyaan Jujur, percaya diri, dijadikan mandiri
sebagai PR) XI.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 1. Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2002. FISIKA SMA. Jakarta: Erlangga B. Media Pembelajaran Aplikasi adobe flash
XII.
Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian •
Penilaian hasil diskusi dan evaluasi
2. Bentuk Instrumen Tes uraian
71
•
XIII.
Pedoman Penilaian (Terlampir) Jakarta,
Mei 2016
Mengetahui Guru Pamong
Riani Fauziah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Arifin Budi Santoso 109016300018
72
PENILAIAN KOGNITIF -
hasil diskusi dan evaluasi
PENGAMATAN/PENILAIAN AFEKTIF Aspek yang dinilai
No.
Nama Siswa
Peran
Kerja
Kelengkapan Ketepatan
serta
sama
tugas
dalam
dalam
kelompok kelompok
waktu
Jml Skor Nilai
menyerahkan laporan
Keterangan : Penilaian Afektif : 1 = sangat kurang
4 = baik
2 = Kurang
5 = sangat baik
3 = cukup Nilai = (jumlah skor x 100) : 20
73
I.
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas/Semester
: XI TAV 3
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan Ke-
: 3 ( kelas eksperimen )
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
II.
Kompetensi Dasar Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
III.
Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan sifat sifat fluida ideal 2. Mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari hari 3. Mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari 4. Menjelaskan asas Bernoulli 5. Mengaplikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan sifat sifat fluida ideal 74
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan debit air dan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari
3. Peserta didik dapat menjelaskan dan mengaplikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari V.
Materi Pembelajaran Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli dimana laju aliran maupun ketinggian fluida berubah, adalah: P 1 + ½ ρgv 1 2 + ρgh 1 = P 2 + ½ ρgv 2 2 + ρgh 2 Dari persamaan tersebut jila v 1 > v 2 , maka P 1 < P 2 , artinya jika tempat laju alirannya besar, maka tekanannya kecil. Sebaliknya, di tempat yang laju aliirannya kecil, maka tekanannya besar. aplikasi persamaan Bernoulli 1. Parfum semprot dan penyemprot nyamuk Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar. 2. Tangki bocor Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya lubang di dinding tangki, kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan Hukum Toricelli. 3. Venturimeter Alat ukur kelajuan fluida
𝑣 = �2 𝑔 ℎ
4. Venturimeter dengan manometer Salah satu contoh yang sering kita lihat adalah meteran PAM 75
v1 =
2( P1 − P2 ) ρ[( A1 / A2 ) 2 − 1]
p 1 = tekanan pada titik 1 N/m2 p 2 = tekanan pada titk 2 N/m2 r = massa jenis fluida kg/m3 v 1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s A 1 = luas penampang 1 m2 A 2 = luas penampang 2 m2
5. Tabung pitot Tabung pitot adalah salah satu alat ukur kelajuan udara pada pesawat
2 ρ ' gh
ρ
76
v=
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m) g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis gas (kg/m3) ρ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3) 6. Gaya angkat Pesawat
F1 − F2 =
1 ρ (v 2 2 − v1 2 ) A 2
F 1 = gaya dorong pesawat ke atas (N) F 2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N) F 1 – F 2 = gaya angkat pesawat (N) v 1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s) v 2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
ρ = massa jenis udara (kg/m3) VI.
Metode Pembelajaran Ceramah
- diskusi
Tanya jawab 77
drill
VII.
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
yang
Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Apersepsi (5’)
Nilai Karakter
Guru
Siswa
Dikembangkan
Guru bertanya tentang
Mendengarkan pertanyaan Jujur, kepekaan
sebuah benda yang setiap
guru dan akan berfikir
hari kita jumpai dalam
sehingga akan
kehidupan sehari hari cara
menimbulkan rasa ingin
kerjanya berdasarkan asas
tahu siswa
kontinuitas, asas Bernoulli seperti parfum semprot 2. Motivasi
Menjelaskan banyak alat alat
Menyimak sambil
Rasa ingin tahu
di kehidupan sehari hari yang memikirkan apa yang bekerja menggunakan prinsip telah diutarakan oleh guru, Asas Kontinuitas dan prinsip
yang di pakai sebagai clue
Bernoulli dalam kehidupan
untuk belajar pada hari itu
sehari hari B. Inti
1. Eksplorasi
(50’)
Guru mereview materi yang
siswa memperhatikan
Percaya
sudah diajarkan dari pertama
penjelasan guru
berpikir logis
diri,
secara singkat Menyuruh siswa untuk
Siswa berkelompok dan Terampil,kerjasama
membuat ke dalam 4
berdiskusi
Rasa mandiri dan
78
2. Elaborasi
kelompok, guru
ingin tahu
menampilkan kuis yang ada dalam media 3. Konfirmasi Meminta perwakilan setiap
Menjelaskan hasil diskusi
kelompok siswa untuk
Komunikatif,
,
percaya diri.
menjelaskan hasil diskusi
C. Penutup (5’)
1. Penarikan
Bersama-sama
dengan Menyimpulkan
hasil Jujur, percaya diri,
Kesimpulan peserta didik dan/atau sendiri pembelajaran
cinta ilmu
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan Menjawab
kepada siswa (tertulis)
guru
(bisa
pertanyaan Jujur, percaya diri, dijadikan mandiri
sebagai PR) XIV.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 1. Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga. 2. Kanginan, Marthen. 2002. FISIKA SMA. Jakarta: Erlangga B. Media Pembelajaran Aplikasi adobe flash 79
XV.
Penilaian Hasil Belajar 3. Teknik Penilaian •
Penilaian hasil diskusi dan evaluasi
4. Bentuk Instrumen • XVI.
Tes uraian
Pedoman Penilaian (Terlampir) Jakarta,
Mei 2016
Mengetahui Guru Pamong
Riani Fauziah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Arifin Budi Santoso 109016300018
80
PENILAIAN KOGNITIF -
hasil diskusi dan evaluasi
PENGAMATAN/PENILAIAN AFEKTIF Aspek yang dinilai
No.
Nama Siswa
Peran
Kerja
Kelengkapan Ketepatan
serta
sama
tugas
dalam
dalam
kelompok kelompok
waktu
Jml Skor Nilai
menyerahkan laporan
Keterangan : Penilaian Afektif : 1 = sangat kurang
4 = baik
2 = Kurang
5 = sangat baik
3 = cukup Nilai = (jumlah skor x 100) : 20
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
V.
Satuan Pendidikan
: SMK Mulia Buana
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas/Semester
: XI TAV 2
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan Ke-
:1
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
VI.
Kompetensi Dasar Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
VII.
Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan sifat sifat fluida ideal 2. Mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari hari 3. Mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari
XVII.
Tujuan Pembelajaran 4. Siswa dapat menjelaskan ciri ciri fluida ideal 82
5. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari-hari
6. Siswa dapat mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari-hari XVIII.
Materi Pembelajaran Hidrodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari gerak fluida (fluida dinamis). Di dalam fluida dinamis, besar tegangan permukaan dipengaruhi oleh kecepatan aliran, massa jenis fluida, serta ketinggiannya. Kelajuan setiap partikelnya belum tentu sama mengingat adanya gesekan antara partikel-partikel fluida dengan dinding wadahnya. Partikel fluida belum tentu bergerak lurus berurutan, tetapi mungkin juga berotasi atau bergerak tidak beraturan. 2 Fluida ideal mempunyai sifat tidak kompresibel (massa jenis tidak bergantung pada tekanan dan tidak bisa dimampatkan), serta alirannya linear dan laminer. Aliran linear merupakan aliran fluida tidak berputar-putar, sedangkan aliran laminer berarti aliran partikel fluida mengikuti garis alir. 2) Persamaan Kontinuitas Debit didefinisikan sebagai banyaknya (volume) fluida yang mengalir tiap satu satuan waktu. Secara matematis, debit dirumuskan dengan: Q = V/t Keterangan: Q = debit (m3/s) V = volume (m3) t = waktu (s) Q1=Q2
A 1 .v 1 = A 2 .v 2
83
XIX.
XX.
Metode Pembelajaran -
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Drill
- Diskusi kelompok
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Tahapan Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Apersepsi
yang Guru 1. Menjelaskan apa yang
Siswa
Dikembangkan
Siswa menyimak
Kepekaan, rasa
penjelasan guru.
ingin tahu
Dalam kehidupan sehari hari
Menyimak sambil
Rasa ingin tahu
sangat berkaitan erat dengan
memikirkan apa yang
konsep fluida dinamis
telah diutarakan oleh guru,
sehingga diharapkan bisa
yang di pakai sebagai clue
menerapkan dalam
untuk belajar pada hari itu
dimaksud dengan fluida
(5’)
Nilai Karakter
dinamis dan memberikan contohnya dalam kehidupan sehari hari 2. Memaparkan tujuan pembelajaran
2. Motivasi
84
kehidupan sehari-hari
B. Inti
1. Eksplorasi
(50’)
Menyajikan materi
Siswa memperhatikan
Percaya diri,
mengenai debit air dan
penjelasan guru
berpikir logis
persamaan kontinuitas 2. Elaborasi
3. Membagi siswa dalam 12 kelompok
3. Membentuk ke dalam 8 Terampil,kerjasama kelompok
4. Memandu siswa untuk
Rasa mandiri dan
4. siswa berdiskusi
ingin tahu
Menjelaskan hasil diskusi
Komunikatif,
mendiskusikan soal 3. Konfirmasi Meminta perwakilan setiap kelompok siswa untuk
,
percaya diri.
menjelaskan hasil diskusi
C. Penutup (5’)
1. Penarikan
Bersama-sama
dengan Menyimpulkan
Kesimpulan peserta didik dan/atau sendiri pembelajaran
hasil Jujur, percaya diri, cinta ilmu
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan Menjawab
kepada siswa (tertulis)
guru
(bisa
pertanyaan Jujur, percaya diri, dijadikan mandiri
sebagai PR)
85
XXI.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 3. Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga. 4. Kanginan, Marthen. 2002. FISIKA SMA. Jakarta: Erlangga B. Media Pembelajaran 2. Powerpoint
XXII.
Penilaian Hasil Belajar A. Teknik Penilaian •
Penilaian hasil diskusi dan evaluasi
B. Bentuk Instrumen • XXIII.
Tes uraian
Pedoman Penilaian (Terlampir) Jakarta,
Mei 2016
Mengetahui Guru Pamong
Riani Fauziah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Arifin Budi Santoso 109016300018 86
PENILAIAN KOGNITIF -
hasil diskusi dan evaluasi
PENGAMATAN/PENILAIAN AFEKTIF Aspek yang dinilai
No.
Nama Siswa
Peran
Kerja
Kelengkapan Ketepatan
serta
sama
tugas
dalam
dalam
kelompok kelompok
waktu
Jml Skor Nilai
menyerahkan laporan
Keterangan : Penilaian Afektif : 1 = sangat kurang
4 = baik
2 = Kurang
5 = sangat baik
3 = cukup 87
Nilai = (jumlah skor x 100) : 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
Satuan Pendidikan
: SMK Mulia Buana
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas/Semester
: XI TAV 2
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan Ke-
:2
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
II.
Kompetensi Dasar Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
III.
Indikator Pencapaian Menjelaskan asas Bernoulli Mengaplikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
IV.
Tujuan Pembelajaran 4. Peserta didik dapat menjelaskan Asas Bernoulli 5. Peserta didik dapat menga 88
6. plikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
VIII.
Materi Pembelajaran Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli dimana laju aliran maupun ketinggian fluida berubah, adalah: P 1 + ½ ρgv 1 2 + ρgh 1 = P 2 + ½ ρgv 2 2 + ρgh 2 Dari persamaan tersebut jila v 1 > v 2 , maka P 1 < P 2 , artinya jika tempat laju alirannya besar, maka tekanannya kecil. Sebaliknya, di tempat yang laju aliirannya kecil, maka tekanannya besar. aplikasi persamaan Bernoulli 7.
parfum semprot dan penyemprot nyamuk Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
8. tangki bocor Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya lubang di dinding tangki, kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan Hukum Toricelli. 9. Venturimeter alat ukur kelajuan fluida
𝑣 = �2 𝑔 ℎ
10. Venturimeter dengan manometer salah satu contoh yang sering kita lihat adalah meteran PAM
89
v1 =
2( P1 − P2 ) ρ[( A1 / A2 ) 2 − 1]
p 1 = tekanan pada titik 1 N/m2 p 2 = tekanan pada titk 2 N/m2 r = massa jenis fluida kg/m3 v 1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s A 1 = luas penampang 1 m2 A 2 = luas penampang 2 m2
11. Tabung pitot Tabung pitot adalah salah satu alat ukur kelajuan udara pada pesawat
v=
2 ρ ' gh
ρ
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m) 90
g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis gas (kg/m3) ρ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3) 12. Gaya angkat Pesawat
F1 − F2 =
1 ρ (v 2 2 − v1 2 ) A 2
F 1 = gaya dorong pesawat ke atas (N) F 2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N) F 1 – F 2 = gaya angkat pesawat (N) v 1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s) v 2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
ρ = massa jenis udara (kg/m3) IX.
Metode Pembelajaran Ceramah
- diskusi
Tanya jawab drill
91
X.
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
yang
Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Apersepsi (5’)
Nilai Karakter
Guru
Siswa
Dikembangkan
Guru bertanya tentang
Mendengarkan pertanyaan Jujur, kepekaan
sebuah benda yang setiap
guru dan akan berfikir
hari kita jumpai dalam
sehingga akan
kehidupan sehari hari cara
menimbulkan rasa ingin
kerjanya berdasarkan asas
tahu siswa
Bernoulli seperti parfum semprot 2. Motivasi
Menjelaskan banyak alat alat
Menyimak sambil
Rasa ingin tahu
di kehidupan sehari hari yang memikirkan apa yang bekerja menggunakan prinsip telah diutarakan oleh guru, Bernoulli
yang di pakai sebagai clue untuk belajar pada hari itu
B. Inti
1. Eksplorasi
(70’) 2. Elaborasi
Menampilkan materi Asas
siswa memperhatikan
Percaya
Bernoulli
penjelasan guru
berpikir logis
2. Menyuruh siswa untuk
Siswa
berpasang- Terampil,kerjasama
pasangan dan
berpasang pasangan
skusi
berdi Rasa mandiri dan
Menjelaskan hasil diskusi
ingin tahu Komunikatif,
,
92
mendiskusikan secara
3. Konfirmasi Meminta perwakilan setiap
diri,
kelompok siswa untuk
percaya diri.
menjelaskan hasil diskusi
C. Penutup
1. Penarikan
Bersama-sama
dengan Menyimpulkan
hasil Jujur, percaya diri,
Kesimpulan peserta didik dan/atau sendiri pembelajaran
(5’)
cinta ilmu
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan Menjawab
kepada siswa (tertulis)
guru
(bisa
pertanyaan Jujur, percaya diri, dijadikan mandiri
sebagai PR) XXIV.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 3. Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga. 4. Kanginan, Marthen. 2002. FISIKA SMA. Jakarta: Erlangga B. Media Pembelajaran Powerpoint
XXV.
Penilaian Hasil Belajar 5. Teknik Penilaian •
Penilaian hasil diskusi dan evaluasi
6. Bentuk Instrumen Tes uraian
93
•
XXVI.
Pedoman Penilaian (Terlampir) Jakarta,
Mei 2016
Mengetahui Guru Pamong
Riani Fauziah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Arifin Budi Santoso 109016300018
94
PENILAIAN KOGNITIF -
hasil diskusi dan evaluasi
PENGAMATAN/PENILAIAN AFEKTIF Aspek yang dinilai
No.
Nama Siswa
Peran
Kerja
Kelengkapan Ketepatan
serta
sama
tugas
dalam
dalam
kelompok kelompok
waktu
Jml Skor Nilai
menyerahkan laporan
Keterangan : Penilaian Afektif : 1 = sangat kurang
4 = baik
2 = Kurang
5 = sangat baik
3 = cukup Nilai = (jumlah skor x 100) : 20
95
IV.
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas/Semester
: XI TAV 2
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan Ke-
:3
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
V.
Kompetensi Dasar Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
VI.
Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan sifat sifat fluida ideal 2. Mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari hari 3. Mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari 6. Menjelaskan asas Bernoulli 7. Mengaplikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
VIII.
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan sifat sifat fluida ideal 2. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan debit air dan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari 96
3. Peserta didik dapat menjelaskan dan mengaplikasikan Persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
VIII.
Materi Pembelajaran Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli dimana laju aliran maupun ketinggian fluida berubah, adalah: P 1 + ½ ρgv 1 2 + ρgh 1 = P 2 + ½ ρgv 2 2 + ρgh 2 Dari persamaan tersebut jila v 1 > v 2 , maka P 1 < P 2 , artinya jika tempat laju alirannya besar, maka tekanannya kecil. Sebaliknya, di tempat yang laju aliirannya kecil, maka tekanannya besar. aplikasi persamaan Bernoulli 1. Parfum semprot dan penyemprot nyamuk Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar. 7. Tangki bocor Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya lubang di dinding tangki, kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan Hukum Toricelli. 8. Venturimeter Alat ukur kelajuan fluida
𝑣 = �2 𝑔 ℎ
9. Venturimeter dengan manometer Salah satu contoh yang sering kita lihat adalah meteran PAM
97
v1 =
2( P1 − P2 ) ρ[( A1 / A2 ) 2 − 1]
p 1 = tekanan pada titik 1 N/m2 p 2 = tekanan pada titk 2 N/m2 r = massa jenis fluida kg/m3 v 1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s A 1 = luas penampang 1 m2 A 2 = luas penampang 2 m2
10. Tabung pitot Tabung pitot adalah salah satu alat ukur kelajuan udara pada pesawat
2 ρ ' gh
ρ
98
v=
h = selisih tinggi permukaan kolom zat cair di dalam manometer (m) g = percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis gas (kg/m3) ρ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3) 11. Gaya angkat Pesawat
F1 − F2 =
1 ρ (v 2 2 − v1 2 ) A 2
F 1 = gaya dorong pesawat ke atas (N) F 2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N) F 1 – F 2 = gaya angkat pesawat (N) v 1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s) v 2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
ρ = massa jenis udara (kg/m3) IX.
Metode Pembelajaran Ceramah
- diskusi
Tanya jawab 99
drill
X.
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
yang
Tahap Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Apersepsi (5’)
Nilai Karakter
Guru
Siswa
Dikembangkan
Guru bertanya tentang
Mendengarkan pertanyaan Jujur, kepekaan
sebuah benda yang setiap
guru dan akan berfikir
hari kita jumpai dalam
sehingga akan
kehidupan sehari hari cara
menimbulkan rasa ingin
kerjanya berdasarkan asas
tahu siswa
kontinuitas, asas Bernoulli seperti parfum semprot 2. Motivasi
Menjelaskan banyak alat alat
Menyimak sambil
Rasa ingin tahu
di kehidupan sehari hari yang memikirkan apa yang bekerja menggunakan prinsip telah diutarakan oleh guru, Asas Kontinuitas dan prinsip
yang di pakai sebagai clue
Bernoulli dalam kehidupan
untuk belajar pada hari itu
sehari hari B. Inti
1. Eksplorasi
(50’)
Guru mereview materi yang
siswa memperhatikan
Percaya
sudah diajarkan dari pertama
penjelasan guru
berpikir logis
diri,
secara singkat Menyuruh siswa untuk
Siswa berkelompok dan Terampil,kerjasama
membuat ke dalam 4
berdiskusi
Rasa mandiri dan
100
2. Elaborasi
kelompok, guru
ingin tahu
menampilkan kuis yang ada dalam media 3. Konfirmasi Meminta perwakilan setiap
Menjelaskan hasil diskusi
kelompok siswa untuk
Komunikatif,
,
percaya diri.
menjelaskan hasil diskusi
C. Penutup
1. Penarikan
Bersama-sama
dengan Menyimpulkan
hasil Jujur, percaya diri,
Kesimpulan peserta didik dan/atau sendiri pembelajaran
(5’)
cinta ilmu
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan Menjawab
kepada siswa (tertulis)
guru
(bisa
pertanyaan Jujur, percaya diri, dijadikan mandiri
sebagai PR) XXVII.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran A. Sumber Belajar 5. Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid 1 terjemahan Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga. 6. Kanginan, Marthen. 2002. FISIKA SMA. Jakarta: Erlangga B. Media Pembelajaran Powerpoint 101
XXVIII.
Penilaian Hasil Belajar 7. Teknik Penilaian •
Penilaian hasil diskusi dan evaluasi
8. Bentuk Instrumen • XXIX.
Tes uraian
Pedoman Penilaian (Terlampir) Jakarta,
Mei 2016
Mengetahui Guru Pamong
Riani Fauziah, S.Pd
Guru Mata Pelajaran
Arifin Budi Santoso 109016300018
102
PENILAIAN KOGNITIF -
hasil diskusi dan evaluasi
PENGAMATAN/PENILAIAN AFEKTIF Aspek yang dinilai
No.
Nama Siswa
Peran
Kerja
Kelengkapan Ketepatan
serta
sama
tugas
dalam
dalam
kelompok kelompok
waktu
Jml Skor Nilai
menyerahkan laporan
Keterangan : Penilaian Afektif : 1 = sangat kurang
4 = baik
2 = Kurang
5 = sangat baik
3 = cukup Nilai = (jumlah skor x 100) : 20 103
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. No 1
Indikator Menjelaskan sifat-sifat fluida ideal
Butir soal
Cara penyelesaian
1. Fluida dinamis adalah.... Kunci jawaban B a. fluida termampatkan b. fluida mengalir c. fluida kental d. fluida diam e. fluida turbulen 2. Fluida ideal harus bersifat stasioner, Kunci jawaban A yaitu.... a. kecepatan pada setiap titik dalam fluida konstan b. tidak mengalami perubahan massa jenis c. tidak mengalami perubahan volume d. tidak menglami gesekan e. kecepatan pada setiap titik dalam fluida berbeda-beda. Kunci jawaban C 3. I.
II
Jenjang kognitif C1
C1
C2
III
IV 104
Dari gambar di atas, manakah yang termasuk garis arus atau aliran laminer ? a. I dan II b. I dan III c. II dan III d. II dan IV e. III dan IV
2.
Mengaplikasikan persamaan debit air dalam kehidupan sehari sehari
4. Besar debit dari suatu aliran yang keluar dari sebuah pipa air yang memiliki luas penampangnya sebesar 5,06 x 10-4 m2 dengan kecepatan rata-rata 0,5 m/s adalah.... a. 0,250 x 10-3 m3/s b. 2,250 x 103 m3/s c. 0,53 x 10-4 m3/s d. 2,53 x 10-4 m3/s e. 4,53 x 10-4 m3/s
Kunci jawaban D Diketahui: A = 5,06 x 10-4 m2 v = 0,5 m/s Q =? jawab 𝑄 = 𝐴. 𝑣 = 5,06 x 10-4. 0,5 = 2,53 x 10-4 m3/s
C3
.5. Sebuah pipa air yang memiliki luas penampang sebesar 4 cm2 digunakan untuk mengisi bak mandi yang bervolume 400 liter. Jika kelajuan air dalam pipa tersebut 2 m/s, maka bak tersebut akan penuh dalam waktu .... a. 4,3 menit b. 6,4 menit c. 7,3 menit d. 8,3 menit e. 9,4 menit
Kunci jawaban D V = 400 liter = 0,4 m3 A = 4 cm2 = 4.10-4 m2 v = 2 m/s t =… ? jawab 𝑄 = 𝐴. 𝑣 = 4.10-4. 2 = 8.10-4 𝑉 𝑡 = 𝑄 = 0,4/8.10-4
C3
t = 500 sekon = 8,3 menit 105
6. Debit air pada sebuah pipa yang berkecepatan 6 cm/s adalah 3,2 m3/s. Berapakah diameter luas penampang pipa tersebut? a. 7,14 m b. 7,44 m c. 7,84 m d. 8,04 m e. 8,24 m
C3
Kunci jawaban C Diket : Q = 8 m3/s V = 72 m3 t = …? Jawab 𝑉 72 𝑡 = 𝑄 = 0,2 = 360 sekon = 6
C3
menit
C3
106
7. Debit air yang mengalir dari sebuah keran sebesar 1 dm3/s. Jika luas penampang keran berukuran 5 cm2, maka kecepatan air mengalir pada keran tersebut adalah a. 2 m/s b. 5 m/s c. 10 m/s d. 15 m/s e. 20 m/s 8. Sebuah pipa air mengalirkan air sebesar 0,2 m3/s untuk mengisi kolam renang yang berukuran 72 m3. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak hingga penuh adalah a. 4 menit b.5 menit c. 6 menit d. 7 menit
Kunci jawaban E Diketahui v = 6 cm/s = 6.10-2 m/s Q = 3,2 m3/s d =….? jawab 𝑄 = 𝐴. 𝑣 Q = ¼ πd2. v 3,2 = ¼ . 3,14. d2.6.10-2 3,2 = 4,71.10-2d2 d2= 3,2 / 4,71.10-2 d2= 67,94 d = √ 67,94 d = 8,24 m Kunci jawaban A Diket : Q = 1 dm3/s = 0,001 m3/s A = 5 cm2 = 5x 10-4m2 Ditanya: v ? 𝑄 𝑣= 𝐴 = 0,001/5x10-4 = 2 m/s
e. 8 menit 9. Jika debit air sungai yang melewati sebuah bendungan dengan luas penampang 3,14 m2 adalah 15,7 m3/s, kecepatan aliran air sungai yang melewati bendungan tersebut adalah... a. 3 m/s b. 4 m/s c. 5 m/s d. 6 m/s e. 7 m/s
3.
Mengaplikasikan persamaan kontinuitas dalam kehidupan sehari hari
Kunci jawaban C Diketahui : A = 140 m2 Q = 700 m3/s Ditanya : v ? Jawab : Q=Aν 𝑄 ν=𝐴 Kecepatan aliran air sungai yang dimaksud adalah :
C3
Kunci jawaban B Diketahui : A 1 = 4 cm2 A 2 = 6 cm2 v 1 = 12 m/s
C3
ν=
15,7 m3 /s 3,14 m2
= 5 𝑚/𝑠
10. Jika penghisap dalam pipa ditekan, Kunci jawaban C maka laju aliran air yang melewati pipa R akan....
a. b. c. d. e.
107
semakin kecil dan tekanannya kecil semakin kecil dan tekanannya besar semakin besar dan tekananya besar semakin besar dan tekanannya kecil sama dengan di A dan tekanannya juga sama 11. Sebuah pipa air luas penampangnya 4 cm2 dan 6 cm2 dialiri air. Pada penampang yang kecil laju aliran adalah 12 m/s . maka laju aliran pada penampang yang besar...
C2
a. 7 m/s b. 8 m/s c. 9 m/s d. 10 m/s e. 11 m/s 12. Sebuah pipa dengan diameter 2 inch ujungnya menyempit dengan diameter 1 inch. Jika kecepatan aliran di bagian pipa berdiameter besar adalah 10 cm/s, maka kecepatan aliran di ujung yang kecil adalah...( 1 inch = 2,54 cm ) a. 40,009 cm/s b. 44,5 cm/s c. 52,009 cm/s d. 44 cm/s e. 45,25 cm/s 13. Sebuah pipa yang terbuat dari beton memiliki dua buah lubang dengan ukuran yang berbeda. Jika salah satu lubang tersebut memiliki diameter sebesar 3 m dan kecepatan 2 m/s. Berapa selisih diameter kedua lubang tersebut jika kecepatan pada lubang yang lain sebesar 4 m/s ? a. 84 cm b. 86 cm c. 88 cm d. 90 cm e. 92 cm
C4
C4
108
Ditanya : v 2 .....? Jawab : 𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 𝐴1 𝑣1 4 𝑥 12 𝑣2 = = = 8 𝑚/𝑠 𝐴2 6 Kunci jawaban A Diket d1= 5,08 cm d2= 2,54 cm v1= 10 cm/s v2= …..? jawab v1.d12 = v2.d22 10. 5,082 = v2. 2,542 258,06 = 6,45 v2 v2 = 258,06/6,45 v2 = 40,009 cm/s Kunci jawaban C Diket d1= 3 m v1= 2 m/s v2= 4 m/s ditanya selisih diameter pipa 1 dan pipa 2 jawab v1.d12 = v2.d22 2.32 = 4.d22 18 = 4.d22 d22 = 18/4 = 4,5 d2 =√4,5 d2 = 2,12 m Selisih = 3 – 2,12 = 0,88 m = 88 cm
4.
Menjelaskan asas Bernoulli
Kunci jawaban E A1= 8cm2 = 8 x 10-4 m2 A2 = 6cm2= 6 x 10-4 m2 v1 = 0,3 m/s t = 5 menit = 300 s V selama 5 menit? 𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 8 x 10-4 . 0,3 = 6 x 10-4. v2 v2 = 0,4 m/s V = A2. v2.t = 6 x 10-4.0,4.300 = 0,072 m3 = 72 liter
C3
15. Hukum Bernoulli didasarkan pada... a. Hukum I Newton b. Hukum II Newton c. Hukum III Newton d. Hukum konservasi energi e. Hukum konservasi momentum
Kunci jawaban D
C1
16. Hukum Bernoulli menjelaskan Kunci jawaban D tentang.... a. kecepatan fluida yang besar pada tempat yang menyempit akan menimbulkan tekanan yang besar pada tempat itu b. pada yang tempat fluida akan memiiki tekanan yang tinggi c. jika fluida ditekan maka akan bergerak dengan kecepatan yang besar d. fluida yang mengalir semakin cepat
C1
109
14. Sebuah pipa yang memiliki luas penampang 8 cm2 mengalirkan air dengan kelajuan 0,3 m/s2. Jika pada ujung pipa terdapat keran dengan luas penampang 6 cm2. Maka, volume air yang keluar dari keran selama 5 menit a. 64 liter b. 66 liter c. 68 liter d. 70 liter e. 72 liter
C2
C2
C2 110
pada tempat yang menyempit akan menimbulkan tekanan yang kecil e. fluida yang melalui pipa yang melebar maka kecepatan dan tekannya akan bertambah .17. Pintu rumah yang semula terbuka Kunci jawaban E akan tertutup ketika angin bertiup kencang dari luar rumah. Hal tersebut disebabkan oleh .... a. tekanan udara di luar sama dengan di dalam b. tekanan udaran di dalam lebih kecil daripada di luar c. tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam d. tekanan udara di dalam lebih besar daripada di luar e. tekanan udara di luar lebih kecil daripada di dalam 18. Andi dengan pamannya sedang Kunci jawaban C bermain di atas 2 perahu boat dengan kecepatan tinggi. Ketika kedua perahu saling sejajar dan berdekatan, perahu tersebut akan berbenturan. Peristiwa tersebut merupakan contoh .... a. Asas Black b. Asas Pascal c. Asas Bernoulli d. Asas Archimedes e. Asas Prescott 19. Joni menggunakan selang untuk Kunci jawaban C menyiram kebun dengan cara sedikit menutup lubang selang, maka yang
5.
Mengaplikasikan persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari hari
Kunci jawaban B v1= 2m/s P1= 105 Pa v2= 8 m/s P2=…? P 1 + 1/2ρv 1 2+ ρgh 1 = P 2 + 1/2ρv 2 2+ ρgh 2 1 1 105+2(1000)22+0 = P 2 +2 (1000)82+0 P 2 = 105 +2000-32000 = 70000 Pa = 0,7 atm
C3
Kunci jawaban A v 1 = 5 m/s v 2 = 15 m/s P 1 – P 2 …? P 1 + 1/2ρv 1 2+ ρgh 1 = P 2 + 1/2ρv 2 2+ ρgh 2 P 1 + 1/2ρv 1 2+ 0 = P 2 + 1/2ρv 2 2+ 0
C3
111
akan terjadi berdasarkan peristiwa tersebut……. a. Volume air yang keluar dari pipa semakin kecil, b. Debit air yang keluar dari pipa semakin kecil c. Tekanan air yang keluar dari pipa semakin kecil d. Jarak pancaran air yang keluar dari pipa semakin dekat e. Kecepatan aliran air yang keluar dari pipa semakin lambat 20. Sebuah pipa mendatar di atas tanah memiliki luas penampang yang berbeda. Pada penampang yang besar air mengalir dengan kecepatan 2 m/s dengan tekanan 105 Pa. Jika, kelajuan air pada penampang yang berukuran kecil 8 m/s, maka tekanan yang dihasilkan…. a. 0,3 atm b. 0,7 atm c. 0,9 atm d. 1,2 atm e. 1,6 atm 21. Air mengalir pada sebuah pipa horizontal yang memiliki luas penampang yang berbeda, penampang besar mengalirkan dengan kecepatan 5 m/s. Jika, kelajuan air pada penampang kecil 15 m/s. Maka, beda tekanan antara kedua penampang adalah… a. 1 atm
b. 2 atm c. 3 atm d. 4 atm e. 5 atm 22. Air mengalir dari bawah ke atas pada pipa yang terpasang di sebuah gedung. ujung penampang pipa berjarak 6 m dari tanah dengan kelajuan 4 m/s pada tekanan 90 kPa. Jika, tekanan pada ujung penampang atas pipa 20 kPa. Maka beda ketinggian antara kedua ujung pipa apabila diketahui luas penampang atas dan bawah masing masing 2 m2 dan 5 m2,yaitu…. a. 0,6 m b. 1,2 m c. 2,8 m d. 3,2 m e. 4,8 m
1
= 2 1000 ( 152- 52) = 100000 Pa= 1 atm v 1 = 4 m/s P 1 = 90 kPa A 1 = 5 m2 P 2 = 20kPa A 2 = 2m2 h 2 – h 1 = …..? A1.v1 = A2.v2 v2 = 5( 4)/2 = 10 m/s P 1 + 1/2ρv 1 2+ ρgh 1 = P 2 + 1/2ρv 2 2+ ρgh 2 h2=
C4
90000+(500)� 42 −102 �+10000(6)− 20000 1000(10)
h2 = 8,8 m h 2 – h 1 = 8,8 – 6 = 2,8 m Kunci jawaban A
C2
112
23. Kelajuan aliran gas yang melalui tabung pitot dipengaruhi oleh: I. Percepatan gravitasi II. Debit gas yang melalui tabung pitot III. Volume gas yang melalui pitot IV. Massa jenis gas yang mealui tabung pitot Pernyataan yang benar adalah a. I dan IV b. II dan III c. III dan IV d. I, II, dan III
1
P1 – P2 = 2 ρ ( v22- v12)
e. II, III, dan IV 24. Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran gas oksigen yang mempunyai massa jenis 1,43 kg/m3. Jika massa jenis zat cair adalah 13600 kg/m3 dan kelajuan aliran gas pada fluida adalah 97,52 m/s maka perbedaan tinggi zat cair pada kedua kaki zat cair adalah... a. 2 cm b. 3 cm c. 4 cm d. 5 cm e. 6 cm 25. Pada sebuah venturimeter tanpa dilengkapi manometer air mengalir pada pipa menyempit dengan kelajuan masing masing 3 m/s dan 5 m/s. Beda tekanan antara kedua pipa tersebut, yaitu… a. 3000 Pa b. 8000 Pa c. 15000 Pa d. 21000 Pa e. 26000 Pa
Kunci jawaban D ρ oks = 1,43 kg/m3 ρ zat cair = 13600 kg/m3 v = 97,52 m/s ditanya h = ? jawab :
C3
2. 𝜌𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟. 𝑔. ℎ 𝑣=� 𝜌𝑜𝑘𝑠 𝑣 2 𝜌𝑜𝑘𝑠
h = 2.𝜌
97,522 .1,43
𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟. 𝑔
h = 2.13600.10 = 0,05 𝑐𝑚 = 5 cm Kunci jawaban B V1 = 3 m/s V2 = 5 m/s P1 – P2…? 1 P1 – P2 = 2 𝑝( 𝑣22 − 𝑣12 )
C3
1
P1 – P2 = 2 ( 1000 ) ( 52 – 32 ) = 8000 Pa
C2
113
26. I. Barometer Kunci jawaban D II. Hidrometer III. Manometer IV. Venturimeter V. Tabung pitot Berdasarkan alat ukur di atas, manakah yang termasuk penerapan Hukum
C1
114
Bernoulli pada lat ukur kelajuan fluida…. a. III, IV dan V b. I, II, dan III c. III dan IV d. IV dan V e. I dan II 27. Teorema Toricelli menjelaskan Kunci jawaban E bahwa….. a. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah b. Semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan mutlak yang sama. c. Gaya gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda terhadap fluida d. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian/seluruhnya ke dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut e. Pada wadah yang ujung atasnya terbuka, kelajuan semburan fluida melalui lubang yang berjarak h meter di bawah permukaan fluida dalam wadah sama seperti kelajuan benda yang yang jatuh bebas dari
ketinggian h 28. Sebuah tangki diisi air hingga mencapai kedalaman 2 m, jika pada sisi tangki air terdapat kebocoran sehingga air mengalir dengan kelajuan 2 m/s, maka tinggi lubang kebocoran pipa dari permukaan air adalah…. a. 20 cm b. 30 cm c. 40 cm d. 50 cm e. 70 cm
C3
Kunci jawaban B v2= 2gh 0,52 = 2. 9,8 . h 0,25 = 19,6 h h = 0,012 m tinggi tangki 1 + 0,012 = 1,0012 meter
C4
Kunci jawaban A
C3
v2=
2gh
22=2.10.h 4= 20h h = 4/20= 0,2 m = 20 cm
v2=
2gh
v = �2.10 ( 𝐻 − ℎ)
=�20 ( 1,25 − 0,45) =√20.0,8 = √16 = 4 m/s
115
29. tangki terisi penuh air pada dinding tangki terdapat satu lubang 1 meter dari dasar tangki. Jika kecepatan air yang keluar dari lubang 0,5 m/s dan g = 9,8 m/s2, maka tinggi tangki tersebut adalah a. 1,0011 m b. 1,0012 m c. 2,0011 m d. 2,0012 m e. 3,0012 m 30. Sebuah tangki berisi air setinggi 1,25 m. Pada tangki terdapat lubang kebocoran 45 cm dari dasar tangki. Berapa kelajan air pada lubang kebocoran (g= 10 m/s2) a. 4 m/s b. 5 m/s c. 6 m/s d. 7 m/s
Kunci jawaban A
Kunci Jawaban C X = 2�ℎ1( 𝐻 − ℎ) = 2 �1 .0,5 = 2 �0,5 = 2. 0,7 = 1,4 m
C3
Kunci jawaban E Jarak pancaran air 𝑅 = 2 �ℎ ( 𝐻 − ℎ
C4
Kunci Jawaban C
C4
Lubang 1 𝑅 = 2 �20 ( 100 − 20 = 80 cm Lubang 2 𝑅 = 2 �50 ( 100 − 50=100 cm Lubang 3 𝑅 = 2 �80 ( 100 − 80 = 80 cm
Q=Av
116
e. 8 m/s 31. Sebuah bak diisi dengan air setinggi 1,5 m. di sisi bak dibuat satu lubang berjarak 0,5 m dari dasar bak. jarak horizontal yang dicapai air adalah a. 1 m b. 1,2 m c. 1,4 m d. 1,6 m e. 1,8 m 32. Lubang Jarak lubang kebocoran dari permukaan air 1 20 cm 2 50 cm 3 80 cm Jika kedalaman air dalam tangki tangki 100 cm, maka pernyataan yang benar adalah…… a. Lubang 1 memiliki jarak pancaran air terjauh b. Lubang 3 memiliki jarak pancaran air terjauh c. Lubang 2 memiliki jarak pancaran air terdekat d. Lubang 2 memiliki jarak pancaran air antara lubang 1 dan 3 e. Lubang 1 dan 3 memiliki jarak pancaran air yang sama 33. sebuah tangki berbentuk silinder dengan jari jari 2 m dan diisi air setinggi 5 m. Jika diujung bawah
𝑉 𝑡
=Av
𝜋𝑅 2 ℎ
t = 𝜋𝑟 2 t=
�2𝑔ℎ 𝑅2 ℎ 2𝑔ℎ 𝑟2�
t = 12
22 5
√2 10 5
=2 s
Kunci Jawaban B
C2
Kunci Jawaban A
C1
117
terdapat lubang dengan jari jari 1 m. Maka berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga air di dalam tangki menjadi habis…. a. 0,5 s b. 1 s c. 2 s d. 3 s e. 4 s 34. Obat nyamuk cair yang mula-mula diam, kemudian diberi gaya yang menyebabkan udara bergerak dengan kecepatan v 2 . Tekanan di dalam penyemprot nyamuk sama dengan tekanan udara luar. Pernyataan yang sesuai dengan penjelasan di atas adalah.... a. cairan obat nyamuk naik setinggi h dan akan tersemprot oleh pengaruh gravitasi b. cairan obat nyamuk naik setinggi h dan akan tersemprot oleh pengaruh kecepatan v 2 c. cairan obat nyamuk naik dengan luas penampang a dan akan tersemprot oleh pengaruh kecepetan v 2 d. cairan obat nyamuk naik setinggi h dan akan tersemprot oleh pengaruh kecepatan gravitasi e. cairan obat nyamuk naik dengan kecepatan v2 dan akan tersemprot oleh pengaruh luas penampang a 35. Penyebab pesawat dapat terbang
C2
C4
118
adalah.... a. perbedaan tekanan aliran udara di bagian sayap pesawat b. pengaturan titik berat pesawat c. gaya angkat dari mesin pesawat d. perubahan momentum dari pesawat e. berat pesawat lebih kecil daripada berat pesawat yang dipindahkan 36. Pernyataan di bawah ini yang berkaitan Kunci Jawaban C dengan gaya angkat pada pesawat terbang yang benar adalah…. a. tekanan udara di atas sayap lebih besar daripada tekanan udara dibawah sayap b. tekanan udara di bawah sayap tidak berpengaruh terhadap gaya ngkat pesawat c. kecepatan aliran udara di atas lebih besar daripada kecepatan aliran udara di bawah sayap d. kecepatan aliran udara di atas sayap lebih kebih kecil daripada kecepatan aliran udara di bawah sayap e. Kecepatan aliran udara tidak memengaruhi gaya angkat pesawat 37. Luas total sayap pesawat terbang Kunci jawaban E 1 sebesar 16m2. Udara mengalir pada 𝐹1 − 𝐹2 = 𝑝( 𝑣22 − 𝑣12 )𝐴 bagian atas dengan kecepatan 50 m/s, 2 1 sedangkan kecepatan aliran udara pada 𝐹1 − 𝐹2 = 1,2( 502 − 402 )16 bagian bawah 40 m/s. Jika, pesawat 2 dalam keadaan seimbang di udara maka = 8640 N berat pesawat….. ( Pudara = 1,2 kg/m3
Kunci Jawaban C 1 𝐹1 − 𝐹2 = 𝑝( 𝑣22 − 𝑣12 )𝐴 2 1 𝐹1 − 𝐹2 = 1,29( 402 − 302 )5 2 = 2257,5 N Berat pesawat 300 kg =30000 N Resultan gaya adalah = = +( F1 – F2) – W = 2257,5 N – 30000 N = - 27742,5 N
C4
Kunci Jawaban A
C2
119
a. 1800 N b. 2680 N c. 5500 N d. 6250 N e. 8640 N 38. Udara mengalir horizontal melalui sayap pesawat sehingga kecepatan di bagian atas pesawat 40 m/s dan di bagian bawahnya 30 m/s. jika massa pesawat 3000 kg dan luas penampang sayap 5 m2, maka besar gaya resultan pada pesawat adalah…..( Pudara = 1,29 kg/m3 ) a. + 27742,5 N b. + 27625 N c. – 27742,5 N d. – 27625 N e. + 25500 N . 39. Pesawat Garuda akan memberangkatkan penumpang menuju Makassar. Jika F1 gaya yang bekerja di bagian atas sayap dan F2 gaya yang bekerja di bagian bawah sayap pesawat. Untuk tetap berada pada ketinggian tertentu, gaya pesawat harus sama dengan berat pesawat. Perumusan yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah.... a. F1– F2 = Wpesawat b. F2– F1= m.g c. F1– F2 > Wpesawat d. F2– F2 < m.g e. F1 = F2 > Wpesawat
40. Sebuah pesawat terbang dapat mengangkasa karena…. a. perbedaan tekanan dari aliran aliran udara di bagian sayap pesawat b. pengaturan titik berat pesawat yang tepat gaya angkat dari mesin pesawat c. gaya angkat dari mesin pesawat d. perubahan momentum dari pesawat e. berat pesawat yang lebih kecil daripada berat udara yang dipindahkan
Kunci jawaban A
C2
120
121
REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN Nomor Soal
Validitas
1
Nilai 0,26
2 3
0,42 0,06
4 5 6 7
0,44 0,44 0,54 0,05
8
0,19
9 10
0,47 0,19
11 12 13
0,42 0,55 0,25
14
0,11
15
0,08
16
0,11
17 18
0,47 0,15
19
0,12
20 21 22
0,56 0,59 0,19
23
0,13
24 25 26 27
0,21 0,41 0,41 0,18
28 29 30
0,39 0,55 0,13
31
0,09
32
0,46
Taraf Daya Pembeda Kesukaran Keputusan Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori Tinggi 0,55 Sedang 0,4 Cukup Tidak Digunakan Tinggi 0,41 Sedang 0,1 Buruk Digunakan Tinggi 0,59 Sedang 0 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,45 Sedang 0,5 Baik Digunakan Tinggi 0,36 Sedang 0,4 Cukup Digunakan Tinggi 0,45 Sedang 0,4 Cukup Digunakan Tinggi 0,09 Sukar 0,2 Cukup Tidak Digunakan Tinggi 0,77 Mudah 0,1 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,59 Sedang 0,5 Cukup Digunakan Tinggi 0,18 Sukar 0 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,41 Sedang 0,4 Cukup Digunakan Tinggi 0,32 Sedang 0,5 Baik Digunakan Tinggi 0,36 Sedang 0,2 Cukup Tidak Digunakan Tinggi 0,27 Sukar 0,1 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,45 Sedang 0,1 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,59 Sedang 0,4 Cukup Tidak Digunakan Tinggi 0,5 Sedang 0,45 Baik Digunakan Tinggi 0,36 Sedang 0 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,36 Sedang 0,2 Cukup Tidak Digunakan Tinggi 0,32 Sedang 0,5 Baik Digunakan Tinggi 0,27 Sukar 0,4 Cukup Digunakan Tinggi 0,5 Sedang 0,4 Cukup Tidak Digunakan Tinggi 0,27 Sukar 0,18 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,54 Sedang 0,36 Cukup Tinggi 0,5 Sedang 0,36 Cukup Digunakan Tinggi 0,5 Sedang 0,36 Cukup Digunakan Tinggi 0,54 Sedang 0,18 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,5 Sedang 0,45 Baik Digunakan Tinggi 0,31 Sedang 0,54 Baik Digunakan Tinggi 0,45 Sedang 0,18 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,27 Sedang 0,09 Buruk Tidak Digunakan Tinggi 0,68 Sedang 0,36 Cukup Digunakan
Reliabilitas
Kategori Nilai Rendah 0,8 Cukup Sangat Rendah Cukup Cukup Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup Sangat Rendah Cukup Cukup Rendah
0,8 0,8
Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah Rendah Cukup Cukup Sangat Rendah Rendah Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup
0,8
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
122 33 34
0,42 0,11
35
0,15
36
0,53
37
0,20
38
0,09
39
0,33
40
0,10
Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Rendah
0,8 0,8
Tinggi Tinggi
0,27 0,45
Sukar Sedang
0,36 0,09
Cukup Buruk
0,8
Tinggi
0,40
Sedang
0,36
Cukup
0,8
Tinggi
0,40
Sedang
0,45
Cukup
0,8
Tinggi
0,36
Sedang
0,18
Buruk
Sangat Rendah Rendah
0,8
Tinggi
0,5
Sedang
0,09
Buruk
0,8
Tinggi
0,5
Sedang
0,36
Cukup
Sangat Rendah
0,8
Tinggi
0,31
Sedang
0,09
Buruk
Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan
123
SOAL INSTRUMEN TES 1. Fluida ideal harus bersifat stasioner, yaitu.... a. kecepatan pada setiap titik dalam fluida konstan b. tidak mengalami perubahan massa jenis c. tidak mengalami perubahan volume d. tidak menglami gesekan e. kecepatan pada setiap titik dalam fluida berbeda-beda. 2. Besar debit dari suatu aliran yang keluar dari sebuah pipa air yang memiliki luas penampangnya sebesar 5,06 x 10-4 m2 dengan kecepatan rata-rata 0,5 m/s adalah.... a. 0,250 x 10-3 m3/s b. 2,250 x 103 m3/s c. 0,53 x 10-4 m3/s d. 2,53 x 10-4 m3/s e. 4,53 x 10-4 m3/s 3. Sebuah pipa air yang memiliki luas penampang sebesar 4 cm2 digunakan untuk mengisi bak mandi yang bervolume 400 liter. Jika kelajuan air dalam pipa tersebut 2 m/s, maka bak tersebut akan penuh dalam waktu .... a. 4,3 menit b. 6,4 menit c. 7,3 menit d. 8,3 menit e. 9,4 menit 4. Jika debit air sungai yang melewati sebuah bendungan dengan luas penampang 3,14 m2 adalah 15,7 m3/s, kecepatan aliran air sungai yang melewati bendungan tersebut adalah... a. b. c. d.
3 m/s 4 m/s 5 m/s 6 m/s
124
e. 7 m/s 5. Sebuah pipa air luas penampangnya 4 cm2 dan 6 cm2 dialiri air. Pada penampang yang kecil laju aliran adalah 12 m/s . maka laju aliran pada penampang yang besar... a. 7 m/s b. 8 m/s c. 9 m/s d. 10 m/s e. 11 m/s 6. Sebuah pipa dengan diameter 2 inch ujungnya menyempit dengan diameter 1 inch. Jika kecepatan aliran di bagian pipa berdiameter besar adalah 10 cm/s, maka kecepatan aliran di ujung yang kecil adalah...( 1 inch = 2,54 cm ) a. b. c. d. e.
40,009 cm/s 44,5 cm/s 52,009 cm/s 44 cm/s 45,25 cm/s
7. Pintu rumah yang semula terbuka akan tertutup ketika angin bertiup kencang dari luar rumah. Hal tersebut disebabkan oleh .... a. tekanan udara di luar sama dengan di dalam b. tekanan udaran di dalam lebih kecil daripada di luar c. tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam d. tekanan udara di dalam lebih besar daripada di luar e. tekanan udara di luar lebih kecil daripada di dalam 8. Sebuah pipa mendatar di atas tanah memiliki luas penampang yang berbeda. Pada penampang yang besar air mengalir dengan kecepatan 2 m/s dengan tekanan 105 Pa. Jika, kelajuan air pada penampang yang berukuran kecil 8 m/s, maka tekanan yang dihasilkan…. a. b. c. d. e.
0,3 atm 0,7 atm 0,9 atm 1,2 atm 1,6 atm
125
9. Pada sebuah venturimeter tanpa dilengkapi manometer air mengalir pada pipa menyempit dengan kelajuan masing masing 3 m/s dan 5 m/s. Beda tekanan antara kedua pipa tersebut, yaitu… a. b. c. d. e. 10. I.
8000 Pa 15000 Pa 21000 Pa 26000 Pa 3000 Pa Barometer II.
Hidrometer III. Manometer
IV. Venturimeter V. Tabung pitot
Berdasarkan alat ukur di atas, manakah yang termasuk penerapan Hukum Bernoulli pada Alat ukur kelajuan fluida…. a. b. c. d. e.
III, IV dan V I, II, dan III III dan IV IV dan V I dan II
11. Sebuah tangki diisi air hingga mencapai kedalaman 2 m, jika pada sisi tangki air terdapat kebocoran sehingga air mengalir dengan kelajuan 2 m/s, maka tinggi lubang kebocoran pipa dari permukaan air adalah…. a. 20 cm b. 30 cm c. 40 cm d. 50 cm e. 70 cm 12. Tangki terisi penuh air pada dinding tangki terdapat satu lubang 1 meter dari dasar tangki. Jika kecepatan air yang keluar dari lubang 0,5 m/s dan g = 9,8 m/s2, maka tinggi tangki tersebut adalah a. 1,0011 m b. 1,0012 m c. 2,0011 m d. 2,0012 m e. 3,0012 m
126
13. Lubang
Jarak lubang kebocoran dari permukaan air 1 20 cm 2 50 cm 3 80 cm Jika kedalaman air dalam tangki tangki 100 cm, maka pernyataan yang benar adalah…… a. b. c. d. e.
Lubang 1 memiliki jarak pancaran air terjauh Lubang 3 memiliki jarak pancaran air terjauh Lubang 2 memiliki jarak pancaran air terdekat Lubang 2 memiliki jarak pancaran air antara lubang 1 dan 3 Lubang 1 dan 3 memiliki jarak pancaran air yang sama
14. Sebuah tangki berbentuk silinder dengan jari jari 2 m dan diisi air setinggi 5 m. Jika diujung bawah terdapat lubang dengan jari jari 1 m. Maka berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga air di dalam tangki menjadi habis…. a. 0,5 s b. 1 s c. 2 s d. 3 s e. 4 s 15. Pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan gaya angkat pada pesawat terbang yang benar adalah…. a. tekanan udara di atas sayap lebih besar daripada tekanan udara di bawah sayap b. tekanan udara di bawah sayap tidak berpengaruh terhadap gaya angkat pesawat c. kecepatan aliran udara di atas lebih besar daripada kecepatan aliran udara di bawah sayap d. kecepatan aliran udara di atas sayap lebih kebih kecil daripada kecepatan aliran udara di bawah sayap e. Kecepatan aliran udara tidak memengaruhi gaya angkat pesawat
127
Kisi- Kisi Instrumen Nontes ( Angket ) Satuan Pendidikan
: SMK Mulia Buana Parungpanjang
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Dinamis
Kelas / Semester
: XI/2
Standar Kompetensi
: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar
: Menganalisis hukum hukum yang berhubungan dengan fluida static dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari
No 1. 2. 3. 4.
Indikator
Nomor item
Respon siswa terhadap mata pelajaran fisika sebelum 1,2,3 implementasi media animasi berbasis kontekstual Implementasi media animasi 4,5,6 berbasis kontekstual Isi media animasi berbasis 7,8,9, kontekstual Materi kontekstual dalam media 10,11,12 animasi berbasis kontekstual Jumlah
Pernyataan Positif Negatif
Jumlah item
1,3
2
3
4,5
6
3
7
8,9
3
12
10,11
3
6
6
12
128
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA ANIMASI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KONSEP FLUIDA DINAMIS
Nama Kelas Sekolah
: ____________________________ : ____________________________ : ____________________________
Petunjuk pengisian : 1. Pada angket ini terdapat 13 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap butir pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran menggunakan modul digital interaktif. 2. Tentukan pilihan anda atas pernyataan yang telah tersedia dengan memberikan checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan pendapat anda. 3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi dengan benar.
Keterangan Pilihan Jawaban: STS
: Sangat tidak setuju
TS
: Tidak setuju
C
: Cukup
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
129
Pilihan Jawaban No. 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10
11
12
Pernyataan Mata pelajaran fisika bagi saya adalah mata pelajaran yang menyenangkan Konsep fisika bersifat matematis sehingga saya kesulitan dalam memahami mata pelajaran fisika Konsep yang dipelajari dalam fisika erat kaitannya dengan kehidupan sehari hari Penggunaan media animasi berbasis kontekstual pada konsep fluida dinamis membuat saya lebih memahami materi fisika Penggunaan media animasi berbasis kontekstual pada konsep fluida dinamis mampu menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar Materi fluida dinamis sulit dipahami jika disajikan melalui media animasi berbasis kontekstual Tampilan animasi dan video dalam media animasi berbasis kontekstual membuat saya lebih memahami konsep fluida dinamis Animasi dan video dalam media animasi berbasis kontekstual cenderung membosankan Ukuran teks dan perpaduan warna dalam media animasi berbasis kontekstual kurang selaras Animasi dan video di dalam media animasi berbasis kontekstual tidak sesuai dengan kehidupan sehari hari Aplikasi konsep yang ditampilkan dalam media animasi berbasis kontekstual kurang relevan dalam kehidupan sehari hari Contoh soal yang terdapat dalam media animasi berbasis kontekstual dekat dengan kehidupan sehari hari sehingga mempermudah dalam memahami materi
SS
S
C
TS
STS
130
UJI NORMALITAS PRETEST DAN POSTTEST PRETEST • Kelas eksperimen X
F 7 14 20 27 34 40
f kum 2 3 4 8 5 2
Jumlah
f.x
2 5 9 17 22 24
24
Mean SD
49 196 400 729 1156 1600
602
1,94027 0,4738
Tabel Z Luas tabel Z
X2
14 42 80 216 170 80
-1,1892 0,381
f.X2 Z 98 -1,94027 588 -1,1892 1600 -0,54542 5832 0,205651 5780 0,956724 3200 1,600501
f(z) 0,0262 0,119 0,2946 0,5793 0,8289 0,9452
s 0,083333 0,208333 0,375 0,708333 0,916667 1
[f(z)-S(z)] 0,057133 0,089333 0,0804 0,129033 0,087767 0,0548
Lhitung = 0,129
17098
0,54542 0,205651 0,956724 1,600501 0,2054 0,0793 0,3289 0,4452
25,08333 9,319996 86,86232
SD2
Diperoleh L tabel = 0,173 , sehingga L hitung < Ltabel artinya daa terdistribusi normal • Kelas kontrol
X 7 14 20 27 34 40
f 1 3 5 2 6 3
f kum 1 4 9 11 17 20
f.x 7 42 100 54 204 120
X2 49 196 400 729 1156 1600
f.X2 Z 49 -1,8314205 588 -1,2760439 2000 -0,8000068 1458 -0,2446302 6936 0,31074644 4800 0,78678354
1
f(z) 0,0336 0,102 0,2119 0,4052 0,6217 0,7832
S 0,041667 0,166667 0,375 0,458333 0,708333 0,833333
[f(z)S(z)] 0,008067 0,064667 0,1631 0,007667 0,086633 0,050133
131
47 54
3 1
23 24
Jumlah 24
Tabel Z Luas tabel Z Mean SD SD2
141 54
2209 2916
722
6627 1,34216016 2916 1,89753678 25374
0,9099 0,958333 0,048433 0,9706 1 0,0294 Lhitung = 0,163
1,831420513 1,27604 0,80001 0,24463 0,310746 0,78678354 1,34216 1,897537 0,4664
0,398
0,2881
0,0948
0,1217
0,2832
30,08333333 12,60405962 158,8623
Diperoleh L tabel = 0,173 , sehingga L hitung < Ltabel artinya daa terdistribusi normal
0,4099
0,4706
132
POSTTEST • Kelas eksperimen X
f 27 34 47 54 60 67 74 80 87
Jumlah
Tabel Z Luas tabel Z
Mean SD SD2
f kum 2 4 2 1 5 3 4 2 1
f.x
2 6 8 9 14 17 21 23 24
24
54 136 94 54 300 201 296 160 87
X2 729 1156 2209 2916 3600 4489 5476 6400 7569
1382
f.X2 1458 4624 4418 2916 18000 13467 21904 12800 7569
Z -1,68513 -1,29943 -0,58314 -0,19744 0,133157 0,518855 0,904552 1,23515 1,620848
f(z) 0,0465 0,0985 0,281 0,4247 0,5517 0,695 0,8159 0,8907 0,9474
s 0,083333 0,25 0,333333 0,375 0,583333 0,708333 0,875 0,958333 1
Lhitung = 0,1515
87156
1,68513
1,29943
0,58314
0,4535
0,4015
0,219
0,19744 0,133157 0,518855 0,904552 0,0753
0,0517
[f(z)-S(z)] 0,036833 0,1515 0,052333 0,007667 0,031633 0,013333 0,0591 0,067633 0,0526
0,195
0,3159
1,23515 1,620848 0,3907
0,4474
57,58333 18,14894 329,3841
Diperoleh L tabel = 0,173 , sehingga L hitung < Ltabel artinya data terdistribusi normal
• Kelas kontrol X
F 7 14 20
f kum 1 4 2
f.x 1 5 7
X2 7 56 40
49 196 400
f.X2 49 784 800
Z -1,5733 -1,16976 -0,82388
f(z) s [f(z)-S(z)] 0,0582 0,041667 -0,01653 0,121 0,208333 0,087333 0,2061 0,291667 0,085567
133
27 34 40 47 54 67
5 2 2 3 3 2
Jumlah
24
Tabel Z Luas tabel Z
Mean SD SD2
12 14 16 19 22 24
135 68 80 141 162 134
729 1156 1600 2209 2916 4489
823
3645 2312 3200 6627 8748 8978
-0,42035 -0,01681 0,329071 0,732604 1,136137 1,885555
0,3372 0,508 0,6293 0,7673 0,8729 0,9699
0,5 0,583333 0,666667 0,791667 0,916667 1
Lhitung = 0,1628
35143
-1,5733
1,16976
0,82388
0,42035
0,4418
0,379
0,2939
0,1628
0,1628 0,075333 0,037367 0,024367 0,043767 0,0301
0,01681 0,329071 0,732604 1,136137 1,885555 0,008
0,1293
0,2673
34,29167 17,34679 300,9112
Diperoleh L tabel = 0,173 , sehingga L hitung < Ltabel artinya data terdistribusi normal
0,3729
0,4699
134
UJI HOMOGENITAS PRETEST DAN POSTTEST PRETEST Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
Keterangan: F = koefisien F tes = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut: 1) Jika
, maka data dinyatakan homogen.
2) Jika
, maka data dinyatakan tidak homogen.
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai
adalah
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai dengan
. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai
(24;24) adalah
135
sebesar 1,98. Maka terlihat nilai ditolak (data dinyatakan homogen).
, sehingga H a diterima dan H 0
136
POSTTEST Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
Keterangan: F = koefisien F tes = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus :
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut: 3) Jika
, maka data dinyatakan homogen.
4) Jika
, maka data dinyatakan tidak homogen.
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai
adalah
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai . Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai
dengan
(24;24) adalah sebesar 1,98.
137
Maka terlihat nilai dinyatakan homogen).
, sehingga H a diterima dan H 0 ditolak (data
138
UJI HIPOTESIS PRETEST DAN POSTTEST PRETEST Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:
dimana Keterangan : = rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2 = varians gabungan kedua kelompok = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2 Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: 1) Jika
, maka
diterima dan
ditolak.
2) Jika
, maka
diterima dan
ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai 1.
adalah sebagai berikut:
Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh: 25,08
(9,32)2
86,86
12,6)2 = 158,86
139
2.
Menentukan nilai standar deviasi gabungan (
dsg =
11,08
3.
Menentukan nilai
4.
Menentukan nilai Derajat kebebasan untuk mencari
adalah
)
140
Pada taraf signifikansi 5% nilai
5.
adalah 2,063
Menguji Hipotesis Karena
6.
untuk
, maka
diterima dan
ditolak.
Memberikan Interpretasi Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan media animasi berbasis kontekstul terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis.
141
POSTTEST Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogen, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:
dimana Keterangan : = rata-rata data kelompok 1 = rata-rata data kelompok 2 = varians gabungan kedua kelompok = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2 Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: 3) Jika
, maka
diterima dan
ditolak.
4) Jika
, maka
diterima dan
ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai 1.
adalah sebagai berikut:
Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh: 57,58
(18,14)2
329,384
17,34)2 = 300,911
2.
Menentukan nilai standar deviasi gabungan (
)
142
dsg =
17,75
3.
Menentukan nilai
4.
Menentukan nilai Derajat kebebasan untuk mencari
Pada taraf signifikansi 5% nilai
adalah
untuk
adalah 2,063
143
5.
Menguji Hipotesis Karena
6.
, maka
ditolak dan
diterima.
Memberikan Interpretasi Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media animasi berbasis kontekstul terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida dinamis.
PERHITUNGAN ANGKET No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AK SH N DG AP EH EI NS H AW B AS DD MR JG MIM IM SJ AW U
1 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4
Indikator 1 2 4 4 4 4 4 2 3 1 5 4 4 4 5 1 1 1 1 2 2 1
3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 2 3 4 5 3 3 3
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4
Indikator 2 5 4 4 5 2 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3
6 4 2 4 3 3 4 1 2 3 4 4 3 1 1 5 4 2 3 3 2
7 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3
Indikator 3 8 2 4 4 4 3 2 5 3 4 4 4 5 2 2 4 3 4 3 3 3
9 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 2 1 3 3 4 4 3
10 2 2 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 2
Indikator 4 11 3 2 4 4 4 4 2 2 5 4 4 4 1 1 1 2 4 3 3 2
144
12 2 5 4 2 5 4 5 4 5 4 5 5 3 3 3 4 5 2 2 5
21 22 23 24
RH MFA H F jumlah Skor
4 5 4 4 95 79%
3 3 1 4 68 57% 72%
5 4 4 4 95 79%
3 5 4 4 93 78%
5 5 5 2 102 85% 73%
2 4 2 2 68 57%
4 4 3 5 97 81%
4 5 3 4 84 70% 71%
4 3 1 2 73 61%
3 3 1 4 84 70%
4 2 2 4 71 59% 69%
71%
145
4 5 5 4 95 79%
Storyboard Media Animasi Berbasis Kontekstual Fluida Dinamis Nama Frame Menu Utama
•
Visual Terdapat logo UIN di bagian tengah tampilan. Logo UIN sebagai identitas pembuatan media
Audio Pada semua halaman / slide terdapat backsound musik instrumental Serta efek suara pada tombol pada saat roll ever (disentuh) dan di klik
•
Adanya efek mengetik computer dari judul sitem, yang menunjukkan pembelajaran ini melalui system komputerisasi
•
Terdapat dua tombol menu, yakni “Belajar” dan “Quiz”. Menu Belajar menuju ke menu materi pembelajaran dan menu Quiz menuju ke menu evaluasi.
• •
Terdapat tombol “close/tutup” Terdapat tombol "Tujuan Pembelajaran", untuk menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dari pembelajaran
146
Menu “Belajar” atau Materi pembahasan Halaman / Slide ke 1
• • • •
Terdapat penjelasan mengenai fluida dinamis dan aliran fluida. Terdapat tombol next untuk ke slide / penjelasan berikutnya Terdapat 4 tombol shortcut (dengan animasi tooltip), menuju ke sub materi, masing masing : 1). Menu 1, menuju pembahasan tentang fluida dinamis/halaman awal materi
2). Menu 2, menuju ke pembahasan Persamaan Kontinuitas,
147
3). Menu 3, menuju ke pembahasan Persamaan Bernoulli
4). Menu 4, menuju ke pembahasan Penerapan Persamaan Bernoulli
148
• •
4 tombol shortcut (dengan animasi tooltip), terdapat di semua slide menu belajar Terdapat tombol close program yang juga terdapat di semua slide menu belajar
Halaman ke 2
149
• • •
Terdapat penjelasan lanjut mengenai aliran fluida / flow line, yaitu Stream Line dan Turbulen Terdapat video simulasi aliran fluida Terdapat tombol lanjut dan kembali
Halaman Ke 3
•
Terdapat penjelasan mengenai Persamaan Kontinuitas, terutama penjelasan untuk menentukan debit pada suatu penampang pada selang waktu tertentu
• •
Terdapat animasi fluida yang mengalir dari A ke v Terdapat tombol lanjut dan kembali
150
Halaman ke 4
•
Terdapat penjelasan lanjut mengenai Persamaan Kontinuitas, yakni menentukan rumus debit akhir dalam waktu t, dan dengan kelajuan v
• •
Terdapat animasi fluida mengalir dalam suatu penampang Terdapat tombol lanjut dan kembali
151
Halaman ke 5
• •
Terdapat pertanyaan interaktif mengenai sistem drainase kota terdapat animasi sistem drainase kota di bawah tanah
Halaman ke 6
•
Terdapat penjelasan lanjut tentang persamaan kontinuitas, yakni
152
fluida ideal
• •
Terdapat animasi aliran fluida yang mengalir menuju permukaan yang lebih sempit Terdapat tombol lanjut dan kembali
Halaman ke 7
• •
Terdapat pertanyaan mengenai persamaan kontinuitas, yakni 1. Menghitung banyaknya bensin yang mengakir tiap detik dan 2. Kelajuan bensin tersebut Terdapat tombol lanjut dan kembali
153
•
Terdapat tombol animasi tooltip untuk menunjukan jawaban dari kedua pertanyaan tersebut
Halaman ke 8
• • •
Terdapat penjelasan pengantar mengenai persamaan Bernoulli Terdapat animasi mengenai persamaan Bernoulli Terdapat tombol lanjut dan kembali
154
Halaman ke 9
• • • •
Terdapat penjelasan lanjut mengenai persamaan bernoulli Terdapat animasi fluida yang mengalir dari penampang yang satu ke penampang lainnya Terdapat tombol lanjut dan kembali Terdapat 4 tombol dengan animasi tooltip, untuk penjelasan lebih detail 1. Tombol Penjelasan 1, menjelaskan bagaimana mendapatkan rumus ΔW 1 = P 1 ΔV 1 2. Tombol penjelasan 2, menjelaskan persamaan ΔV 1 =ΔV 2 =ΔV 3. Tombol penjelasan 3, menjelaskan bagaiman mendapatkan rumus ΔWtot = (P 1 -P 2 ) ΔV=ΔEK 2 – ΔEK 1 4. Tombol penjelasan 4, menjelaskan cara mendapatkan rumus ΔWtot = (P 1 -P 2 ) ΔV=( ½ pv 2 2-½ pv 1 2) ΔV
155
Halaman ke 10
• •
Terdapat penjelasan lanjut dari persamaan Bernoulli, mengenai bagaimana mendapatkan rumus persamaan ΔW gravitasi = -Δmg(h2-h1 )= -ρΔVg(h2-h1) Terdapat animasi fluida yang mengalir dalam pipa yang ketinggiannya berubah tetapi luas penampangnya tetap 156
•
Terdapat 2 tombol dengan animasi tooltip, untuk penjelasan lebih detail
•
Terdapat contoh soal, mengenai persamaan Bernoulli, yakni pertanyaan mengenai perbedaan besarnya tekanan aliran air pada penampang besar dan kecil Terdapat animasi untuk menjelaskan pertanyaan Terdapat tombol dengan animasi tooltip untuk menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut
Halaman ke 11
• •
157
Halaman ke 12
• • •
Terdapat penjelasan mengenai penerapan asas Bernoulli pada venturimeter, terutama tanpa manometer Terdapat animasi yang menunjukan perubahan tinggi air pada pipa karena aliran aii yang mengalir dari penampang besar ke penampang kecil Terdapat 2 tombol dengan animasi tooltip untuk menjelaskan rumus; 1.
2.
158
Halaman ke 13
• • •
Terdapat penjelasan mengenai venturimeter dengan manometer Terdapat animasi perubahan tunggi zat cair pada pipa penampang Terdapat tombol dengan animasi tooltip, yang menjelaskan bagaimana mencari rumus
159
Halaman ke 14
• •
Terdapat penjelasan mengenai penerapan persamaan Bernoulli lainnya, yakni pada alat penyemprot (Parfum) Terdapat animasi parfum semprot
Halaman ke 15
160
• •
Terdapat penjelasan mengenai alat penyemprot serangga, sebagai penerapan persamaan Bernoulli pada alat semprot lainnya Terdapat animasi penyemprot serangga
Halaman ke 16
alaman ke 17
161
•
Terdapat penjelasan mengenai penerapan persamaan Bernoulli lainnya, yakni pada tabung pitot. Serta penjelasan mengenai persamaan tekanan hodrostatik
•
Terdapat gambar dan animasi pipa/tabung pitot untuk mengukur laju aliran gas atau udara pada pipa
Halaman ke 18
162
• • •
Terdapat penjelasan lanjut mengenai penerapan persamaan Bernoulli, yakni menghitung laju keluarnya air dari pada tanki air yang bocor Terdapat animasi air yang keluar dari tanki bocor Terdapat penjelasan rumus persamaan Bernoulli pada tanki bocor
Halaman19
• •
Terdapat penjelasan mengenai penerapan persamaan Bernoulli pada sayap pesawat terbang Terdapat animasi pesawat terbang yang menggunakan asas Bernoulli yang menjelaskan persamaan v1 > v2; p1
163
Halaman 20
164
Halaman Quiz (Tampilan Awal)
•
Tampilan awal menu quiz, terdapat vector anak murid yang sedang mengangkat salah satu tangannya, seolah ingin menjawab pertanyaan
165
Halaman soal/pertanyaan
•
•
Untuk halaman pertanyaan, 1. Bagian atas terdapat kalimat pertanyaan 2. Bagian tengah kiri, terdapat pilihan jawaban 3. Bagian tengah sebelah kanan terdapat animasi yang menjelaskan dari pertanyaan bagian bawah terdapat tombol, 1. kosongkan jawaban, untuk membatalkan jawaban yang telah dipilih agar semua pilihan jawaban kembali kosong/belum ada yang terpilih 2. Kembali, untuk kembali ke halaman/pertanyaan sebelumnya 3. Lewati, untuk skip atau melewati halaman pertanyaan saat ini 4. Cek jawaban, untuk mengetahui benar atau tidaknya jawaban yang sudah dipilih, agar bisa melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya
166
Halaman Hasil
•
• •
Terdapat tampilan hasil dari Nilai dari jawaban yang benar, nilai maksimum yang bisa didapat, jumlah dari pertanyaan yang benar, persentase dari akurasi dalam menjawab petanyaan dan jumlah kesempatan dalam menjawab soal keseluruhan Terdapat tombol lanjut, untuk menyelesaikan tes atau quiz sesuai dengan timeline bar di bagian bawah Terdapat tombol review quiz, untuk me review kembali jawaban dan soal yang telah dikerjakan
167
168
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA ANIMASI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KONSEP KELAS XI
FLUIDADDHilI
Petunjuk:
o o r
Lembar validasi ini untuk diisi oleh ahli media Tujuan lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi media Penilaian diberikan dengan rentang sebagai berikut :
I
= Tidak Baik
5
:
2: Kurang Baik 3: Cukup 4: Baik
o
Sangat Baik
Mohon diberi tanda check list ( v ) pada kolom 1,2,3,4, atan 5 sesuai dengan pendapat penilai secara objektif. Komentar atau saran mohon dapat diberikan padakolom yang disediakan.
NO
ASPEK
I
Subtansi
Media
INDIKATOR
a.
b. c. d.
e. f. g. a,
Desain
a. b. c. d. e. f
SKOR
I
J
2
Interaktifitas Efisiensi penggunam produk ditinjau dari segi waktu Efektifrtas untuk mengatasi keterbatasan alat peraga Kehandalanprogram Maintenanable (kemudahan pemeliharaan/pengelolaan
4
/
) Usability (kemrudahan penggunaan/pengoperasian ) Compatibility ( dapat dijalankan di beberapa OS/ komouter lain ) Komposisi warna dan tampilan animasi menarik Kesederhanaaan ( rapi, teratur, tidak bercampur dengan bahan bahan vans tidak relevan- obiek vans tidak oerlu) Keseimbangan ( ukuran tampilan animasi dan teks yang ditamoilkan) Menggunakan navigasi dasar ( tombol next, back, exil dan lain lain Representasi animasi terhadap objek yang sebenarnya
r-
V
Teks, gambar, animasi sesuai dengan kebutuhan media dan mendukuns materi aiar
Jakarta
2l
Apn120L6
5
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI ANIMASI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KONSEP FLUIDA DINAMIS KELAS XT Petunjuk a a a
Lembar validasi ini untuk diisi oleh ahli media Tujuan lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi media Penilaian diberikan dengan rentang sebagai berikut I = Tidak Baik 2 = Kurang Baik :
: 4: 5: 3
a
A. As
.* t\'.,
:
Cukup
Baik Sangat Baik
Mohon diberi tanda check list ( v ) pada kolom
7,2,3,4, atau 5 sesuai dengan pendapat penilai secara objektif. Komentar atau saran mohon dapat diberikan pada kolom yang disediakan. Media SKOR
;-
Subtansi
Materi
a. b.
-)
Kebenaran materi secara teori dan konsep Ketepatan penggunaan istilah sesuai dengan bidang
keilmuan
c. d. e. f. g. h. i.
j.
Kedalaman materi Teks, gambar, dan animasi sesuai dengan kebutuhan materi dan mendukung materi ai Susunan kalimat mudah dipahami dan sesuai EyD Kesesuaian isi materi pada animasi berbasis kontekiiual dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Uraian materi ciri ciri fluida rnudah dipahami Uraian materi dan rumus tentang persamaan kontinuitas dan debit fluida mudah di Uraian materi dan rumus tentang aplikasi Hukum Bernoulli pada alat ukur kelajuan fluida mudah
Uraian materi dan rumus tentang aplikasi hukum
Bernoulli pada teorema toricelli d,an gaya angkat
k. l.
terbang mudah dioahami
Gambar dan, animasi pada media animasi berbasis kontekstual dapat memvisual isasi fluida dinamis Latihan soal dengan isi materi fluida dinamis
B. Komentar/Saran . . .Vldel .di,^r . ltttwuitl+an ..tY,€"A^l, ..[flr'. h4fl"8:
W
April 2016
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI ANIMASI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KONSEP FLUIDA DINAMIS KELAS XT Petunjuk a a a
Lembar validasi ini untuk diisi oleh ahli media Tujuan lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi media Penilaian diberikan dengan rentang sebagai berikut I = Tidak Baik 2 = Kurang Baik :
: 4: 5: 3
a
A. As
.* t\'.,
:
Cukup
Baik Sangat Baik
Mohon diberi tanda check list ( v ) pada kolom
7,2,3,4, atau 5 sesuai dengan pendapat penilai secara objektif. Komentar atau saran mohon dapat diberikan pada kolom yang disediakan. Media SKOR
;-
Subtansi
Materi
a. b.
-)
Kebenaran materi secara teori dan konsep Ketepatan penggunaan istilah sesuai dengan bidang
keilmuan
c. d. e. f. g. h. i.
j.
Kedalaman materi Teks, gambar, dan animasi sesuai dengan kebutuhan materi dan mendukung materi ai Susunan kalimat mudah dipahami dan sesuai EyD Kesesuaian isi materi pada animasi berbasis kontekiiual dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Uraian materi ciri ciri fluida rnudah dipahami Uraian materi dan rumus tentang persamaan kontinuitas dan debit fluida mudah di Uraian materi dan rumus tentang aplikasi Hukum Bernoulli pada alat ukur kelajuan fluida mudah
Uraian materi dan rumus tentang aplikasi hukum
Bernoulli pada teorema toricelli d,an gaya angkat
k. l.
terbang mudah dioahami
Gambar dan, animasi pada media animasi berbasis kontekstual dapat memvisual isasi fluida dinamis Latihan soal dengan isi materi fluida dinamis
B. Komentar/Saran . . .Vldel .di,^r . ltttwuitl+an ..tY,€"A^l, ..[flr'. h4fl"8:
W
April 2016
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
No. Dokumen Tgl. No. Revisi:
:
FITK-FR-AKD-082
:
01
Terbit :
Hal
1 Maret 2010 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.Ol tF 1 lKM.01 .et.fi5.1..n0rc Lamp. : OutlineProposal Hal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 21 April2016
Kepada Yth. Kepala Sekolah
Sl/K Mulia Buana Parung Panjang Ditempat Assal a m u' al ai ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Narna NIM Jurusan
:
Arifin Budi Santoso
: 109016300018 : Pendidikan Fisika
Semester : XIV (empat belas) Judul Skripsi
:
Pengaruh Media Pembelajaran Animasi Berbasis Kontekstual
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Dinamis adalah benar mahasiswa/i Fakulias llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara/i pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudaraii dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian yang dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama saudara/i, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' al ai ku m wr. wb.
a.n. Dekan Kaprodi Pendidikan Fisika
Dwi Nanto, Ph.D NtP. 197903192009011 1 009 Tembusan: Dekan FITK
1. 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
V
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
4str,l,:rijD\ f,f'@JE"E
I}IULIA BUANA Program Keahlian Administrasi Perkantoran dan Akuntansi
Vr'l?-ttV
Jl. Pesantren No.23 Des. Kabasiran Kec. Parungpanjang-Bogor
Telp. (021) 597n57 Kode Pos 16360
SURAT KETERANGAN Nornor : 033/SMK-MBIVIi2016
Berdasarkan surat
dari UIN Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Nomor
Un.01/F.1/KM.01.3169112015, tanggal
I
April 2A16 , Perihal Surat Permohonan Izin Penilitian.
Kepala SMK Mulia Buana parungpanjang menerangkan bahwa Nama
:
:
.
ARIFIN BUI}I SANTOSO
NIM Fakultas
: 109016300018
JurusanlProdi
: Pendidikan Fisika
: Tarbiyah
Semester :
14
Telah melaksanakan Penelitian
di
SMK Mulia Buana Kec. ParungpanJang Kab. Bogor dengan
judul skripsi "Pengaruh Meilia Pembelajaran Animasi Berbasis Kontekstual Terhudap Hasil Belaiar Siswa pada Konsep
Fluida Dinamis di SMK Mulia Buana Parungpaniang".
Demikianlah surat keterangan
ini kami buat dengan
sebenarya untuk diprgunakan dengan
sebaik-baiknya.
Parungpanj ang, 20 Juni 20 1 6
SMK Mulia Buana
UJI REFERENSI
Nama
Arifin Budi Santoso
NIM
109016300018
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi
Pendidikan IPA/Pendidikan Fisika
Judul Skripsi
Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida
Dinamis :
.
Pembimbing
No
Paraf Pembimbing
Referensi
BAB I
2
I
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utam4 2008), cet. 4, h. 326. Yudhi Munadi. Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.4
J
Laila Nurul Himmah, Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Media Berbasis Komputer Terhadap Kompetensi Siswa Membuat Polq di SMKN 6 Yog'takarta. (Jumal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor .Juni 2014)-h.234
4
Bill Lucas, et. al.,How to Teoch Vocational Education: A Theory of Yocational Pedagogr.,. (Center for World
5
Learning University of Winchest er,20 l2), h. 60. Lula Nurul Himmah, Pengaruh Pembelajaron
6
Berbantuan Media Berbasis Komputer Terhadap Kompetensi Siswa Membuat Pola di SMKN 6 Yog,takarta. (Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor 2, Juri20l4),h.234 Yudhi Munadi. Media Pembelojaran, (Iakarta: Gaung
:
Persada Press, 2008), h.7
7 8
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ((Jakarta: Raj agrafindo Persada, 201 l), cet. 1 5,h.25 Munir, Multimedia Konsep dqn Aplikasi dalam Pendidikan (Bandung: Alfabeta 2012), Cet l, h. 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raiagrafindo Persada, 201 1), cet.1 5 tr.96
b D
D
D u D D D
D
Paraf Pembimbing
No
Referensi
10
Supardi U. S, dkk. Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika.(uroal F ormatif 2 ( l\. 2012\. h. 7 2 Supardi U. S, dkk. Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. (Jumal F ormatif 2 fl\. 2012\. h. 72
11
I 2
J
BAB II Azhar Arsyad,fufedia Pembelajaran,(Jakarta:PT Raj ografindo Persada, 2 0 I I ), cet- 15,h.3 Yudhi Munadi. Media Pembelajaran,(lakarta:Gaung Persada Press, 2008),h. 7 Yudhi Munadi. Media Pembelajaran(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.37
4
Yudhi Munadi. Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.39
5
Yudhi Munadi, Media Pembelajaraz,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.4
6
1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.43
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.44
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.45
9
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.46
10
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.47
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran(Jakarta:Gaung Persada Press, 2008),h.48
t2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT Raj agrafindo P ersada, 20 I I ), cet.
l3
15
16
h.8
I
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jaknrta:PT Raj agrafindo Persada,
l4
/t
20
I I ), cet.
Azhw Arsyad, Media
15, h.8
I
Pembelajaran,(Jaknrta:PT Raj agrafindo Persada, 20 I I ), cet. I 5,h.96 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT Raj agrafindo P ersada, 2 0 I I ), cet. I 5,h.96 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT Raj agrafindo Persada, 20 I I ), cet. I 5,h.97
D D D
D
D
b D D E
D
D D D D D D D
'b
Paraf Pembimbing
No
Referensi
I7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT Raj agrafindo P ersada,
18
24 25
26 27 28 29
30 31
32
33
34 35
20
I I ), cet.
1t h.98
20
I I ), cet. I 5,h.99
2AI
I ), cet. 1t h. I 00
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT 1th. I 00 Dedy lzham, Cara Cepat belajar adabe flash, (Malang:Ilmu Komputer.com) h. I Dedy lzhallrt, Cara Cepat belajar adobe Jlash, (Malang:Ilmu Komputer.com) h. I Dedy lzhalrn, Cara Cepat belajar adobe flosh, Raj agraJindo Persada,
23
1t h.98
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT Raj agr afindo P er s ada,
22
I I ), cet.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta:PT Roj agrafindo P ersada,
2l
20
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jaknrta:PT Raj agrafindo P er s ada,
20
I I ), cet. I 5,h.97
Azher Arsyad, Media Pembelajaran,(Jaknrta:PT Raj agra/indo Persada,
t9
20
20
I I ), cet.
(Malang:Ilmu Komputer. com) h. 1 Adob efl as h,http I I I I sos.weebly.com/uplo adsl 6 I 3 I 5 I 6 I 6 3 5 63 47 I attachment.pdf Diakses 2A Aoril 201 6 Adobefl ash,h@ / I I sos.weebly.com/uploads/6/3 I 5 I 6/ 6 3 56347 I attaclment odf Diakses 20 Aoril 20 I 6 AdobeJlash,hp:l I 11 sos.weebly.com/upload sl 6 13 I 5 / 6 I 6 3 5 63 47 I attachment.odf Diakses 20 Arlrj.l 201 6 Adob efl as h,htlp: I I I 1 sos.weebly.com/uplo adsl 6 I 3 I 5 / 6 I 6 3 5 6347 / attachment odf Diakses 20 Aoril 20 1 6 AdobeJlash,h@ I I I sos.weebly.conr/uplo ads/ 613I 5 I 6/ 6 3 563 47 I attachment pdf Diakses 20 April 20 I 6 Adob eJlash,http:I I I 1 sos.weebly.com/uplo adsl 6 I 3 I 5 I 6 I 6 3 56347 I attachment.pdf Diakses 2A April 2A16 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakary42009), Cet. XIV, h. 3 Nana Sudjanq Penilqian Hasil Proses Belajar Mengaj ar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2009), :
Cet.XIY,h.22 Ahmad Soffan
et al, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Komoetensi"(Jakarta:UlN Press. 2000 hal. I 3 Lorin W. Anderson, David R Krathwohl, A tmonomy for Learnins teachins. qnd assessins: A revision of
D
D
D
D
D
D 2
D
D
D
D D
D D D D
?
D
p
Bloom's Taxonomy of educationnl objectiues, (New York: Addison Wesley Longman, Inc., 2001),h. 6686. 36
37
38 39
Nana Sudjan4 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, @andung: PT.Remaja RosdakaryaZ009), Cet. XlV, h. 30 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya2009), Cet. XIV, h. 30 Purwoko dan Fendi H, Fisika 2SMA kelas XI (Jakarta: Yudhistira 2010), hal. I 1 I
Titi
Wurdiyanti, Pengembangan
Program
Pembelajaran Fisikn SMA Berbantuan Komputer, 40
D-
Jumal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan - 2006 Arif Rahman, Peroncangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak,Prosiding Seminar Nasional Penelitian
T v D
D
UNY,2OII
4t
42
I 2 J
4
Eka Reny Viajayani, dkk, Pengembangan Media
BAB III Sugiyono, Metode Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta" 20ll), cet. 13 h. 116 Sugiyono, Metode Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta 2}ll), cet. 13 h. ll7 Sugiyono, Metode Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, zDll), cet. 13 h. 118 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakti((Jakarta: Rineka Cipta2006) h. 139
5
fuduwan, Belajar Mudqh Penelitian untuk GuruKaryanan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2A09),h.76
6
D
Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan Suhu dan Kalor, Jumal Pendidikan Fisika vol.l No.1.2013 Hasrul , Desain Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash Cs3 Pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2,Jurml MEDTEK, Vo1.3 No.2,2011
Ahmad Soffan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: 20a6),h. 105.
UIN
Jakarta Press,
,D
D )
D
? D
?
7 8
9
Suharsimi Arikunto, D as ar-d as ar Evaluas i Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 2009\.h.79 Suharsimi Arikunto, D as ar-das ar Evaluas i Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara.2009). h. 75
Sukardi, Metodologi Penelitian
Pendidikan,(
5),hal.l27 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),h. 100 Suharsimi Arikunto, D as ar-das ar Ev aluasi P endi diknn (Jakarta: Bumi Aksara- 2009). h.208 Suharsimi Arikunto, Das ar-das ar Ev aluasi P endi dikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),h. 218 Suharsimi Arikunto, D as ar-das ar Ev aluas i P endidikan (Jakarta: Bumi Aksara.2009). h. 218 Sudjana, Metoda Statistikn, (Bandung: Penerbit Tarsito.2005). Ed. 6. h.466 Sudjana, Metoda Statistikn, (Bandung: Penerbit Tarsito. 2005). Ed. 6. h.249 Sugiyono, Metode Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 20ll), cet. 13 h. 181 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidiknn (Bandung: Jakarta: PT.Bumi Aksara,2O0
10
1l
t2 13
14
l5 t6 t7 18
Alfabeta, 201 I ),h. 1 35-1 36 Piet A. Sahertian, Prinsisp dan Telcnik Supervisi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), h. 55-56
u D
D
?
2 D
O
? D D D
D
Jakarta, Juni 2016 Mengetahui, Pembimbing
Dwi Nanto. Ph.D 197903t9 200901 1 009
178
BIODATA PENULIS
ARIFIN BUDI SANTOSO Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Surono Dan Sularni. Lahir di Bandung pada tanggal 11 Mei 1991, bertempat tinggal di jalan Kesatrian V No. 47 RT 023/003 Kelurahan Kebon Manggis Kecamatan Matraman Jakarta Timur.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya, SDN Kepyar 01 Purwantoro lulus tahun 2003, SMP Negeri 1 Purwantoro lulus tahun 2006, dan SMA Negeri 1 Purwantoro lulus tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2009 melalui jalur UMBPTN.