PENGARUH MEDIA SIMULASI KOMPUTER TERHADAP MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS X PADA KONSEP FLUIDA STATIS (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 2 Tangerang)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh NUR NOVIANA 1111016300012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK
Nur Noviana (1111016300012). Pengaruh Media Simulasi Komputer Terhadap Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa kelas X pada konsep fluida statis. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Kota Tangerang pada kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas MIA 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2016. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dan nontes berupa angket. Data hasil instrumen tes dan nontes dianalisis secara kuantitatif. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji t didapatkan asymp sig.(2-tailed) sebesar 0,02 dan nilai probabilitas sebesar 0,05, terlihat bahwa nilai asymp sig(2-tailed) lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas. Artinya terdapat pengaruh media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa pada konsep fluida statis. Rata-rata jumlah miskonsepsi siswa yang menggunakan media simulasi komputer lebih rendah dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media powerpoint. Miskonsepsi siswa kelas eksperimen lebih rendah pada jenjang kognitif C2, C3, dan C4. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi memiliki daya dukung terhadap proses pembelajaran pada kategori baik sekali dengan persentase sebesar 80,4% dari siswa dan sebesar 82,3% dengan kategori baik dari para Ahli media.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Simulasi komputer, Miskonsepsi, Fluida Statis
iv
ABSTRACT
Nur Noviana (1111016300012). The Effect of Computer Simulation towards Misconception of grade X students on Static Fluid Concepts. A Skripsi of Physical Education Program Study of Department of Natural Sciences of Faculty of Tarbiyah and Teachers Training Syarif Hidayatullah State Islamic University, 2016. This study aims to determine the effect of computer simulation towards the misconceptions of grade X students on static fluid concepts. This research was conducted at SMAN 2 Kota Tangerang in X MIA 2 as the experimental class and X MIA 1 as the control class. This research was conducted on February 2016. This study used a quasi-experimental methods with a nonequivalent control group design. The sample was chose by using purposive sampling techniques. The instrument used is the test instrument in the form of multiple choice objective test and non-test instrument in the form of questionnaire. Data from both instruments were analyzed quantitatively. Based on the results of hypothesis testing by using t test calculations was obtained asymp sig. (2-tailed) is 0.02 and a probability value is 0.05, it showed that the asymp sig (2-tailed) value is smaller than the probability value. This means that there is an effect of computer simulation towards the students’ misconceptions on static fluid concept. The average number of students’ misconceptions who used instructional media computer simulation is lower than the students who used powerpoint media. Students’ misconception in experiment class is lower on the cognitive level C2, C3, and C4. Learning activity by using computer-based learning media simulation models has the carrying capacity of the learning process in categories of very good with a percentage of 80.4% for students and amounted to 82.3% in categories of good for media very good.
Key Word: learning Media, Computer Simulation, Missconception, Static Fluid
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita tetap istiqomah dijalan-Nya. Amin. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Simulasi Komputer Terhadap Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X Pada Konsep Fluida Statis”. Penulis menyadari bahwa ini tersusun berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada: 1. Especially, big thanks to my mother, my endless love, my everything, my father, my little brother and sister,my big famly, without all of you i’m nothing. 2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Baiq Hana Susanti, M. Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dwi Nanto. Ph.D. , Ketua Program Studi Pendidikan Fisika. 5. Iwan Permana Suwarna, M.Pd. Selaku dosen pembimbing pertama yang selalu memerikan bimbingan dan arahan, walaupun kadang agak sedikit dibikin baper terus nangis hehe, tapi big thanks to you, Sir. 6. Drs. Hasian Pohan, M.Si. Selaku dosen pembimbing kedua yang selalu memberikan bimbingan, arahan, wejangan dunia akhirat yang inshaallah bermanfaat unntuk dunia dan akhirat saya. 7. Tatang, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 2 Tangerang yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk melaksanakan penelitian ini.
vi
8. Kisamuddin, M.Pd., selaku guru fisika di SMA Negeri 2 Tangerang yang selalu memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian dan selama penyusunan skripsi. 9. Bapak/Ibu Guru, staf serta pegawai SMA Negeri 2 Tangerang terima kasih atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan selama Penelitian. 10. Kepada Cucok Rumpi para womenpreuneur di dunia dan akhirat (Ardilla Ayu Febrina, Faramudita Dwi Iriyani, Khikmatul Mungawanah, Maisya Anjani, Mutia Firdausa, Rachmawati, Rizky Amalia, Shinta Fitriyani, Umi Sultra, Yusina Fadla Ilmi) yang tiada henti memberi semangat, tak pernah lelah menjadi teman rumpi, selalu menjadi bahu untuk bersandar, yang menjadi teman untuk berantem, tapi selalu mengulurkan tangan tanpa perlu diminta dan mendengarkan keluh kesah. Sumpah ini gak peresss hehehe 11. My A yang selalu memberikan semangat. 12. Tak lupa kepada teman-teman FISIKA 2011 seperjuangan yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama perkuliahan love you All. 13. Kepada semua pihak yang terkait yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan penulisan selanjutnya. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Jakarta, Mei 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..........................................
ii
ABSTRAK ..................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
3
C. Pembetasan Masalah .................................................................
4
D. Rumusan Masalah ....................................................................
4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
4
F. Manfaat Penelitian .....................................................................
5
BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori .............................................................................
6
1. Media Pembelajaran ..............................................................
6
a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................
6
b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ..........................................
7
c. Fungsi media pembelajaran ..............................................
8
d. Manfaat Media Pembelajaran ...........................................
10
e. Karakteristik Media pembelajaran ....................................
10
2. Pembelajaran Berbasis Komputer ..........................................
12
a. Model Drill .......................................................................
12
b. Model tutorial ....................................................................
13
c. Model Simulasi .................................................................
13
viii
d. Model Games ....................................................................
13
3. Pembelajaran Model Simulasi................................................
14
a. Pengertian Pembelajaran Model Simulasi ........................
14
b. Prinsip-Prinsip Pengembangan Model Simulasi ...............
14
c. Keuntungan Model Simulasi ............................................
15
d. Keterbatasan Model Simulasi ...........................................
16
e. Tipe-Tipe Model Simulasi ................................................
16
f. Animasi prosedural ............................................................
17
g. Langkah-Langkah Pembuatan Model Simulasi ................
18
h. Komponen Model Simulasi ..............................................
18
4. Adobe Flash............................................................................
19
5. Miskonsepsi ...........................................................................
26
a. Definisi Miskonsepsi ........................................................
26
b. Miskonsepsi dan Konsep Alternatif ..................................
28
c. Miskonsepsi, Status dan Sifat ...........................................
28
d. Terbentuknya Miskonsepsi ................................................
28
e. Penyebab Miskonsepsi ......................................................
30
f.Cara Mendeteksi Miskonsepsi ............................................
31
g. Certanty of Response Index(CRI) ......................................
32
B. Kajian Materi subjek Konsep Fisika ..........................................
35
C. Hasil Penelitian Relevan ..........................................................
41
D. Kerangka Berpikir ......................................................................
43
E. Hipotesis Penelitian ..................................................................
45
BAB III METODOLOGI PENNELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................
46
B. Metode Penelitian ......................................................................
46
C. Desain Penelitian .......................................................................
46
D. Populasi dan Sampel .................................................................
47
E. Variabel Penelitian ...................................................................
47
F. Teknik Pengambilan Data..........................................................
47
G. Instrumen Penelitian .................................................................
47
ix
H. Kalibrasi Instrumen ....................................................................
51
I. Teknik Pegambilan Data ............................................................
56
J. Hipotesis Statistik .......................................................................
62
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .........................................................................
63
B. Pembahasan ...............................................................................
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...............................................................................
86
B. Saran ..........................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..
88
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Title Bar......................................................................................
20
Gambar 2.2Menu Bar ...................................................................................
20
Gambar 2.3 Timeline Panel ..........................................................................
21
Gambar 2.4 Properties Panel .......................................................................
21
Gambar 2.5 Stage .........................................................................................
21
Gambar 2.6 Toolbox .....................................................................................
22
Gambar 2.7 Components Panel ....................................................................
22
Gambar 2.8 Color Mixwr Panel ...................................................................
22
Gambar 2.9 Library Panel ...........................................................................
23
Gambar 2.10 Layer .......................................................................................
25
Gambar 2.11 Timeline ..................................................................................
25
Gambar 2.12 Keyframe .................................................................................
26
Gambar 2.13 ActionScript ............................................................................
26
Gambar 2.14 Adobe Flash Palyer 10 ...........................................................
26
Gambar 2.15 Peta Konsep ............................................................................
35
Gambar 2.16 Bejana Berhubungan ..............................................................
38
Gambar 2.17 Gaya Archimides dan penerapannya ......................................
39
Gambar 2.18 Hidrolik ...................................................................................
39
Gambar 2.19 Bagan Kerangka berfikir ........................................................
44
Gambar 4.1 Diagram Profil Miskonsepsi Siswa pada saat pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Tiap Indikator ..............
63
Gambar 4.2 Diagram Profil Miskonsepsi Siswa pada saat posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Tiap Indikator ..............
66
Gambar 4.3 Diagram Persentase Miskonsepsi Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Jenjang Kognitif pada Saat pretest .............
71
Gambar 4.4 Diagram Persentase Miskonsepsi Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Jenjang Kognitif pada Saat posttest ........... Gambar 4.5 Grafik N-Gain Penurunan Miskonsepsi Kelas Eksperimen xi
72
dan Kelas Kontrol ....................................................................
73
Gambar 4.6 Perahu .......................................................................................
83
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Penyebab Miskonsepsi Siswa .............................................
30
Tabel 2.2 Skala Respon Certainty of Response Index ..................................
33
Tabel 3.1.Desain Penelitian .........................................................................
46
Tabel 3.2.Kisi-Kisi Instrumen Miskonsepsi pada Konsep Fluida Statis .......
49
Tabel 3.3. Skala Respon Certainty of Response Index .................................
50
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Nontes Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model Simulasi .........................................................
51
Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ........................................
52
Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Intrumen. .........................................................
53
Tabel 3.7 Kriteria Interpertasi Indeks Reliabilitas .......................................
54
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes. ............................................
54
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Beda . .................................................................
55
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya pembeda Instrumen Tes. ....................................
55
Tabel 3.11 Kategori Indeks Kesukaran . .......................................................
56
Tabel 3.12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes. .................................
56
Tabel 3.13 Skala Respon Certainty of Response Index . .............................
57
Tabel 3.14 Ketentuan CRI Untuk Membedakan Tahu Konsep, Miskonsepsi, dan Tidak Paham Konsep pada Siswa........................................
57
Tabel 3.15 Kategori Uji Normalitas. .............................................................
58
Tabel 3.16 Kategori Uji Homogenitas Berdasarkan Uji Fisher ....................
59
Tabel 3.17 Kategori Uji Hipotesis . .............................................................
61
Tabel 3.18 Kategori Angket Siswa. ..............................................................
62
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Jumlah Miskonsepsi yang Dialami Siswa saat pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. .........................................................................................
xiii
65
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Jumlah Miskonsepsi yang Dialami Siswa saat posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. .........................................................................................
68
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Jumlah Siswa Yang Mengalami Miskonsepsi pada Hasil pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
69
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Jumlah Siswa Yang Mengalami Miskonsepsi pada Hasil pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
69
Tabel 4.5 Hasil Persentase Penurunan Jumlah Miskonsepsi. .......................
70
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Saphiro-Wilk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ........................................................................
74
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas pretest dan posttest. ............
75
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis. .......................................................................
75
Tabel 4.9 Hasil Angket Response Siswa Mengenai Media Simulasi Komputer .......................................................................................................................
77
Tabel 4.10 Hasil Angket Response Pengguna dan Para Ahli Mengenai Media Simulasi Komputer .......................................................................
77
Tabel 4.11 Analisis Data Kualitatif Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model Simulasi pada Konsep Fluida Statis .................
xiv
84
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN A. RPP Kelas Eksperimen. .............................................................
93
B. RPP Kelas Kontrol. ....................................................................
154
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN A. Instrumen Tes............................................................................
214
1. Kisi-kisi Instrumen..............................................................
214
2. Soal Instrumen Tes. ............................................................
215
B. Analisis Hasil Uji Instrumen. .....................................................
224
1. Uji Validitas Butir soal. .......................................................
224
2. Uji Taraf Kesukaran.............................................................
255
3. Uji Daya Pembeda. ..............................................................
256
C. Lembar Jawaban. ........................................................................
257
E. Instrumen Nontes (Angket). .......................................................
258
F. Lembar Validasi Ahli Media. .....................................................
259
LAMPIRAN C ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Data Awal Identifikasi Miskonsepsi . ........................................
268
B. Hasil Pretest. ..............................................................................
272
1. Hasil pretest kelas kontrol ...................................................
272
2. Hasil pretest kelas eksperimen .............................................
278
C. Hasil Posttest. .............................................................................
284
1. Hasil posttest kelas kontrol .................................................
284
2. Hasil posttest kelas eksperimen ...........................................
292
D. Hasil Pretest. ..............................................................................
298
1. Rekapitulasi pretest kelas kontrol .......................................
298
2. Rekapitulasi pretest kelas eksperimen..................................
300
E. Hasil Posttest. .............................................................................
302
1. Rekapitulasi posttest kelas kontrol ......................................
302
2. Rekapitulasi posttest kelas eksperimen ................................
304
xv
F. Data Penurunan Miskonsepsi. ....................................................
306
1. Rekapitulasi posttest kelas kontrol ......................................
306
2. Rekapitulasi posttest kelas eksperimen ................................
308
G. Hasil Uji Normalitas...................................................................
309
H. Hasil Uji Homogenitas. ..............................................................
310
I. Hasil Uji Hipotesis. ....................................................................
311
J. Data Persentase Kognitif. ...........................................................
312
K. Data Hasil Angket Respon Siswa...............................................
314
L. Data Hasil Angket Respon ahli media. ......................................
317
LAMPIRAN D PRINT SCREEN MEDIA PEMBELAJARAN. ...............
318
LAMPIRAN E SURAT-SURAT PENELITIAN A. Surat Keterangan Penelitian. ......................................................
325
B. Lembar Uji Referensi. ................................................................
326
C. Biodata Penulis. .........................................................................
235
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Belajar fisika pada hakikatnya bukanlah kumpulan fakta-fakta dan prinsip-
prinsip, namun lebih menekankan siswa untuk mencari, menemukan dan menganalisis fakta dan prinsip yang didapat.1 Konsep-konsep yang perlu diketahui dalam fisika tersebut ada yang bersifat konkret dan abstrak yang sangat erat hubungannya dengan fenomena alam. Pada pembelajaran fisika masih ditemukan miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah, inilah yang disebut dengan miskonsepsi atau salah konsep.2 Miskonsepsi pada bidang fisika meliputi banyak subbidang seperti mekanika, fluida, termodinamika, optika, bunyi dan gelombang, listrik dan magnet, dan fisika modern.3 Berikut ini miskonsepsi yang ditemukan pada materi fluida statis oleh Wasis yaitu: benda tenggelam dalam air karena benda lebih berat daripada air. Miskonsepsi yang lain ditemukan oleh Henny yaitu: (1) siswa berpendapat bahwa tekanan hidrostatis terbesar terjadi pada bagian atas zat cair karena memiliki energi potensial paling besar; (3) tekanan hidrostatis maksimum pada zat cair tepat berada di tengah-tengah karena tekanan total yang terjadi berasal dari atas, bawah dan samping; (4) benda yang berat pasti akan tenggelam dalam zat cair, benda yang volumenya/bentuknya besar pasti tenggelam dalam zat cair, dan zat padat pasti akan tenggelam dalam zat cair.4 Berdasarkan hasil identifikasi miskonsepsi yang dilakukan peneliti pada 36 siswa kelas XI MIA di SMAN 2 Tangerang. Diperoleh informasi bahwa siswa kelas XI masih ditemukan miskonsepsi pada konsep fluida statis sebagai berikut: 1
Harijadi dan Dwi Sulisworo, “Efektivitas Pembelajaran Simulasi Komputer Pra Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Fisika di SMP Negeri 1 Ponorogo” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, ISSN : 0853-0823 (2014), (di unduh : Rabu, 30 Februari 2016 pukul 09.00 wib), h. 225. 2 Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika, ( Jakarta : Grasindo, 2005), h. 2. 3 Ibid., h. 7. 4 Marwiah, “Penggunaan Conceptual Change Model Berbantuan Media Simulasi Virtual Untuk Menurunkan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi dan Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMK pada Materi Fluda Statis,” Skripsi pada Universitas Pendidikan IndonesiaBandung, Bandung, 2014, h. 3, tidak dipublikasikan.
1
2
menyelidiki hukum utama hidrostatis 29,61%, memformulasikan hukum Pascal 61,09%, menganalisis hukum archimides 20,8%, menerapkan konsep terapung, melayang dan tenggelam 19,39%, menerapkan hukum Archimides pada kehidupan sehari-hari 6,09%, menerapkan konsep kapilaritas 13,85%, menyelidiki viskositas pada fluida 51,65% dan menerapkan hukum Stokes 8,2%. Dan di peroleh informasi bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran fisika sebesar 75 di SMAN 2 Tangerang. Akan tetapi pada konsep fluida statis, siswa memperoleh nilai rata-rata 62,5. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM. Adapun penyebab terjadinya miskonsepsi dan hasil belajar yang rendah yaitu: pertama fluida statis merupakan konsep yang memerlukan media untuk memvisualisasikan. Kedua guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar sehingga membuat siswa sulit memahami konsep fluida statis. Ketiga guru kurang aplikatif dalam menjelaskan konsep sehingga konsep sulit untuk dipahami siswa. Keempat guru jarang menggunakan media pembelajaran, guru hanya menggunakan media konvensional seperti papan tulis. Kondisi pembelajaran seperti itu menuntut diperlukannya suatu media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk gambar animasi lebih bermakna dan menarik, lebih mudah diterima, dipahami, dan lebih dapat memotivasi yang mampu memberikan penjelasan pelajaran, sehingga mampu memfasilitasi siswa untuk mencapai pemahaman konsep. Terutama dalam pemahaman konsep fluida statis. Konsep fluida statis merupakan konsep yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran fisika, meskipun konsep ini telah dipelajari siswa sejak sekolah menengah pertama, tetapi pada kenyataanya banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dan kesulitan untuk mengaplikasikan konsep fluida statis dan berbagai permasalah yang berkaitan dengan fenomena fluida statis dalam kehidupan sehari–hari. Oleh karena itu bagi setiap guru agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar yang inovatif dan efektif yang dapat mengatasi miskonsepsi dan rendahnya hasil belajar. Salah satu media pembelajaran yang diprediksi dapat menjadi solusi adalah simulasi komputer. Model simulasi salah satu strategi
3
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. 5 Semacam virtualisasi dari objek maupun materi fisika menggunakan sebuah software bernama Adobe Flash. Simulasi mungkin melibatkan dialog peserta, manipulasi materi dan perlengkapan, atau interaksi dengan komputer.6 Metode pembelajaran simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta didik (ranah kognitif maupun keterampilan).7 Siswa akan mendapatkan konsep ilmiah melalui pembelajaran menggunakan media simulasi komputer sehingga mampu menjelaskan secara ilmiah fenomena fisika. Penelitian Suhandi dkk
menunjukkan bahwa simulasi virtual dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa dan meminimalkan miskonsepsi.8 Dari uraian di atas diharapkan simulasi komputer tersebut mampu dimanfaatkan
dalam
pemberian
pada
materi
ajar
fluida
statis
dan
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari, hingga miskonsepsi yang terjadi pada konsep fluida statis dapat melami penurunan yag signifikan. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan “Pengaruh Media Simulasi Komputer Terhadap Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Konsep Fluida Statis”
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut: 1.
Miskonsepsi terjadi pada konsep fluida statis. 5
Rusman, Model –Model Pembelajaran, Ed.2.cet.4 (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 309. 6
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology and Media for Learning, diterjemahkanoleh Arif Rahman dengan judul Teknolgi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2012), h. 43. 7 Harijadi dan Dwi Sulisworo, “Efektivitas Pembelajaran Simulasi Komputer Pra Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Fisika di SMP Negeri 1 Ponorogo” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, ISSN : 0853-0823 (2014), (di unduh : Rabu, 30 Februari 2016 pukul 09.00 wib), h. 226. 8 Herni Yuniarti Suhendi, dkk, “Peningkatan Pemahaman Konsep dan Profil Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Hasil Diagnosis Menggunakan Pembelajaran ECIRR Berbantuan Simulasi Virtual dengan Instrumen Three-Tier Test”, Prosiding Mathematics and Sciences, (2014), h. 206.
4
2.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran di sekolah masih kurang.
3.
Media pembelajaran yang digunakan kurang memvisualisasikan materi ajar
4.
Pembelajaran masih bersifat teacher center dan siswa bersifat pasif
C.
Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dibatasi pada aspek sebagai
berikut: 1.
Media pembelajaran yang digunakan merupakan simulasi komputer berbasis Computer Assisted Instructions (CAI).
2.
Tipe simulasi yang digunakan adalah simulasi proses, model simulasi yang memperbolehkan atau membiarkan siswa untuk bereksperimen pada situasi “bagaimana jika” dalam lingkungan yang aman.9
3.
Pengukuran miskonsepsi menggunakan instrumen miskonsepsi Certainty of Response Index (CRI).
D.
Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain: 1.
Apakah terdapat pengaruh media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa?
2.
Bagaimana miskonsepsi siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media simulasi komputer?
3.
Bagaimana penurunan miskonsepsi pada ranah kognitif siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media simulasi komputer?
E.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah antara lain: 9
Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan : Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan Pembelajaran online, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 65.
5
1.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa
2.
Untuk mengetahui bagaimana miskonsepsi siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media simulasi komputer
3.
Untuk mengetahui bagaimana penurunan miskonsepsi pada ranah kognitif siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media simulasi komputer
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.
Peneliti, menjadi pengalaman dan masukan dalam meremidiasi miskonsepsi siswa menggunakan simulasi komputer.
2.
Guru, menjadi informasi dan inovasi yang dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam meremidiasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa, sehingga kuantitas miskonsepsi siswa berkurang pada konsep fluida statis.
3.
Pembaca, diharapkan dapat menjadi informasi, referensi untuk penelitian selanjutnya atau sebagai metode yang praktis unntuk pemecahan masalah dalam proses pembelajaran terkait remidiasi miskonsepsi.
4.
Siswa, menumbuhkan minat belajar siswa dan dapat meningkatkan pemahaman konsep fluida statis siswa.
BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERFIKIR A.
Kajian Teori
1.
Media Pembelajaran
a.
Pengertian Media pembelajaran Kata “media” berasal dari kata Latin, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfia kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.1 Dalam bahasa Arab, media disebut „wasail‟ betuk jama‟ darri „wasilah‟ yakni sinonim al-wasth yang artinya „tengah‟. Kata „tengah‟ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara atau yang mengantarai kedua sisi tersebut.2 Geerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membnagun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.3 Kemudian banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan, bahwa media adalah sebagai berikut. Menurut Schram, mengemukakan bahwa teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajar. Jadi media adalah perluasan dari guru.4 Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerimaan pesan (a receiver). Heinich mencontohkan 1
Rudi Susilana dan Cepi Riyana , Media Pembelajaraan: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h. 6. 2 Yuhdi munahdi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2008), h. 6. 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), h. 3. 4 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, loc. cit.
6
7
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur.5 Kemudian National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.6 Istilah “media”bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa inggris art) dan logos (bahasa indonesia “ilmu”).7 Association of Education and Communication Technology (AECT) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam linkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dan menurut Miarso Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.8 Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah wadah beserta komponen yang tercakup didalamnya yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) yang mampu merangsang pikiran, perhatian, dan kemauan siswa untuk melakukan pembelajaraan, seingga tercapainya tujuan pembelajaran.
b.
Ciri- ciri media pembelajaran Ciri – ciri media pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach & Ely
antara lain : 1)
Ciri fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau obyek. Dengan ciri ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadin atau obyek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 5
Ibid, h. 6. Ibid., 7 Azhar Arsyad, op. cit., h. 5. 8 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, loc. cit. 6
8
2)
Ciri manipulatif (Manifulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Misalnya, kejadian yang dalam waktu berharihari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga mebit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recorging. 3)
Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.9
c.
Fungsi Media Pembelajaran Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan
beberapa hal berkut ini : 1)
Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2)
Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
3)
Media pembelajaran dalam peggunaanya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.
4)
Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakan hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.
5)
Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.
6)
Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar – mengajar.
9
Azhar Arsyad, op. cit., h. 12-14.
9
7)
Media pembelajaran meletakkan dasar – dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.10
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan pada dua hal11. Pertama, analisis fungsi yang didasarkan pada medianya, yakni: 1)
Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.
2)
Fungsi semantik Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
3)
Fungsi manipulatif
Kedua, analisis yang didasarkan pada penggunanya, yaitu: 1)
Fungsi psikologis Yakni fungsi yang terdiri dari fungsi atensi, afektif, kognitif, imajinatif dan motivasi.
2)
Fungsi Sosio-kultural Yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran.
Sedangkan Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu : 1)
Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau m enyertai teks materi pelajaran.
2)
Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
10
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op. cit., h. 10. Yuhdi munahdi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2008), h. 36. 11
10
3)
Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan
bahwa
lambang
visual
atau
gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4)
Fungsi Kompensatoris media pengajarn terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu
siswa
yang
lemah
dalam
membaca
untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan meningatnya kembali.12 d.
Manfaat Media pembelajaran
Media pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut: 1)
Membuat konkrit konsep - konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.
2)
Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat kedalam lingkungan belajar.
3)
Menampilkan objek terlalu besar atau kecil. Misal guru akan menyaampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat terbang, pasar, candi, dsb.
4)
Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dengan media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan.13
e.
Karakteristik Media Pembelajaran Karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan
belajar mengajar khususnya indonesia, yaitu:14 1)
12
Media grafis,
Azhar, op. cit., h. 17 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op. cit., h. 10 -11. 14 Arif S. Sadiman, dkk, MEDIA PENDIDIKAN :Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2005), h. 27-81 13
11
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Banyak jenis media grafis ,beberapa diantaranya: Gambar/Foto, Sketsa, Diagram, Bagan/ Chart, Grafik(Graphs), Kartun, Poster, Peta atau Globe, Papan Flanel/ Flannel Board, Papan Buletin / Bulettin Board. 2)
Media audio Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat
diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. 3)
Media audio Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera
pendengaran. Pesan yang
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. 4)
Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan
dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas diantara mereka adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran; terlebih dahulu. Adakalanya media jenis ini disertai rekaman audio, tapi ada pula yang hanya visual saja. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai, film rangkai,
overhead
proyektor,
microprojection dengan microfilm.
proyektor
opaque,
tachitoscope,
12
2.
Pembelajaran Berbasis Komputer Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran terbagi atas dua macam
penerapan, yaitu dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Instruction-CAI) dan pembelajaran berbasis komputer (Computer based Instruction-CBI).15 CBI yaitu bentuk kegiatan belajar yang melibatkan komputer sebagai bahan belajar atau sebagai alat bantu. CAI memposisikan komputer sebagai alat bantu dalam belajar, materi belajar sudah dikemas dan diprogram untuk dipelajari secara mudah oleh siswa16 Dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemaanfaatan komputer untuk pembelajaran ini adalah sama. Perbedaan yang menonjol di antara keduanya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan. Pada CAI perangkat lunak yang digunakan berfungsi membantu guru dalam proses pembelajaran, seperti multi media, alat bantu dalam presentasi maupun demonstrasi atau sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun pembelajaran berbasis komputer CBI mempunyai fungsi lebih luas. Perangkat lunak dalam CBI di samping bisa dimanfaatkan sebagai CAI, juga bisa dimanfaatkan dengan fungsi sebagai sistem pembelajaran individual (individual learning). Pada CBI, siswa berinteraksi langsung dengan media interaktifberbasis komputer, sementara guru bertindak sebagai desainer dan programmer pembelajaran.17 Berikut ini adalah model-model pembelajaran berbasis komputer (CAI): a.
Model Drills Model Drill pada CAI merupakan satu teknik pembelajaran
berbantuan komputer yang bertujuan untuk memberikan pengalamanpengalaman belajar pada diri siswa melalui penyelidikan latihan-latihan soal. Model drills dalam pembelajaran berbasis komputer salah satu strategi yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.18 15
Rusman, Model –Model Pembelajaran, Ed.2.cet.4 (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014), h. 287. 16 Rudi Susilana dan Cepi Riyana , op.cit., h.139. 17 Rusman, loc. cit. 18 Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan Pembelajaran Online (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 61.
13
b.
Model Tutorial Model tutorial adalah Pembelajaran melalui komputer dimana siswa
dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal. Model tutor sangat menuntut siswa menguasai materi secara tuntas, sehingga sebelum setiap segmen materi terkuasai belum bisa berlanjut ke materi selanjutnya. Tutorial berisi: tujuan, materi, dan evaluasi. Tujuan model tutorial adalah memberikan kepuasan atau pemahaman secara tuntas kepada siswa mengenai materi pelajaranyang dipelajari. c.
Model Simulasi Model simulasi merupkan salah satu strategi pembelajaran yang
bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui tiruan-tiruan yang mendekati bentuk sebenarnya. Menurut Lilie “Simulation differ from both simulasis and drill and practice program in the interaction of the learners are not responses to question but rather decisions they make in a role playing simulation”.19 Model simulasi adalah model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasisimulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan perpaduan warna yang serasi dan harmonis.20 d.
Model Games Model Games adalah model pembelajaran berbasis komputer dengan
menggunakan format permainan, yang bertujuan untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar unutuk menambah kemampuan siswa. Untuk pembelajaran Games lebih dikenal dengan instruction Games ini memiliki kompetensi dasar sebagai
19
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaraan: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h. 65. 20 Rusman, Model –Model Pembelajaran, Ed.2.cet.4 (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014), h. 309.
14
pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.21
3.
Simulasi Komputer
a.
Pengertian Simulasi Komputer Model simulasi salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruantiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko.22 Simulasi mungkin melibatkan dialog peserta, manipulasi materi dan perlengkapan, atau interaksi dengan komputer.23 Model simulasi adalah model yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan memadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan perpaduan warna yang serasi dan harmonis.24 Secara umum, tahapan materi, model simulasi adalah sebagai berikut : pengenalan, penyajian informasi (simulasi 1, simulasi 2, dan seterusnya), pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respon, pemberian feedback tentang respon, pembetulan, segmen pengaturan pengajaran, dan penutup.25
b.
Prinsip – Prinsip Pengembangan Simulasi
Membuat simulasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1)
Simulasi berarti tiruan dari kondisi dan situasi sebenarnya, semakin tiruan tersebut mendekati hasilnya maka semakin baik simulasi tersebut. Model simulasi harus menyajikan program interaktif antara
21
Ibid., h. 313-314. Ibid., h. 309. 23 Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology and Media for Learning, diterjemahkanoleh Arif Rahman dengan judul Teknolgi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2012), h. 43. 24 Rusman, loc. cit. 25 Ibid., h. 309. 22
15
pengguna dan program juga realitas objek yang disimulasikan harus tetap terjaga. 2)
Simulasi membutuhkan akurasi data dari objek ril yang disimulasikan meski objek dalam simulasi dibuat miniatur namun perlu disajikan skala perbandingannya. Baik panjang, lebar, berat bentuk maupun prosesnya.
3)
Materi simulasi haruslah menampilkan objek-objek yang sulit, langka, berbahaya, membutuhkan biaya yang tinggi apabila siswa harus menggunakan objek nyata sebagai media pembelajaran. Dengan menggunakan simulasi hal-hal tersebut dapat teratasi, siswa dapat memperoleh pengamalan belajar yang bermakna melalui simulasi.
4)
Simulasi menuntut interaksi siswa lebih tinggi, ketika mempelajari materi melalui simulasi siswa tidak hanya melihat, namun terlibat langsung berinteraksi dengan program, siswa harus difasilitasi untuk mencoba, mengamati, mencoba lagi dengan situasi yang berbeda, seolah siswa terlibat dalam simulasi tersebut secara nyata.26
c.
Keuntungan Model Simulasi27 1)
Keamanan. Simulasi menyediakan cara yang aman untuk terlibat dalam pengalaman belajar.
2)
Reka ulang sejarah. Simulasi mungkin satu-satunya cara untuk terlibat dalam situasi, misalnya memainkan peran dalam sejarah Romawi Kuno.
3)
Langsung dilaksanakan. Para siswa mengalami kesempatan untuk pengalaman langsung.
4)
Berbagi tingkat kemampuan. Para siswa dengan seluruh tingkatan kemampuan bisa disertakan dalam pengalam belajar
26
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op. cit, h. 156-157. Sharon E. Smaldino, dkk, op. cit, h. 44.
27
16
d.
Keterbatasan Model Simulasi28 1)
Representasi yang diragukan. Sebuah simulasi mungkin tidak sepenuhnya representatif, atau memberikan rasa aman yang palsu bagi beberapa siswa.
2)
Kompleksitas. Sebuah aktivitas mungkin menjadi terlalu kompleks dan mendalam untuk suasan ruang kelas.
3)
Sesuatu yang baru mungkin sulit. Mungkin sulit untuk menciptakan simulasi baru untuk suasana kelas.
4)
Keharusan menanya ulang. Guru harus menyediakan waktu setelah percobaan untuk “menanya-ulang” tentang pengalaman mereka selama simulasi.
e.
Tipe - Tipe Model Simulasi Menurut Alessi dan Trollip yang bahwa model simulasi terbagi kedalam
empat kategori, meliputi: 1)
Simulasi fisik
Simulasi fisik adalah model simulasi fisik dengan beberapa aspek fisik yang sebenarnya, seperti kokpit pesawat. 2)
Simulasi prosedural
Simulasi prosedural adalah model simulasi yang menyajikan serangkaian tindakan yang merupakan prosedur tertentu yang harus dipelajari, seperti mendiagnosis kesalahan dalam sirkuit elektronik otomotif. 3)
Simulasi situasional
Simulasi situasional adalah model simulasi yang merupakan interaksi manusia dengan lingkungan atau orang lain. 4)
Simulasi proses
Simulasi proses adalah model simulasi yang memperbolehkan atau membiarkan siswa untuk bereksperimen dengan situasi “bagaimana jika” dalam lingkungan yang aman.29
28
Ibid., Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan : Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan Pembelajaran online, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 65. 29
17
Menurut Gredler membedakan antara dua jenis simulasi yaitu simulasi simbolik dan simulasi pengalaman. 1)
Simulasi simbolik
Pada simulasi simbolik siswa bukan peserta aktif dari lingkungan Program. Meskipun siswa dapat mengeksekusi salah satu dari beberapa tugas seperti memprediksi tren populasi simulasi demografi. 2)
Simulasi pengalaman
Pada simulasi pengalaman membenamkan siswa dalam keadaan yang rumit, merubah lingkungan di mana siswa sebagai komponen aktif. Mereka memungkinkan siswa untuk mengeksekusi strategi pemecahan masalah multidimensi sebagai bagian dari peran mereka dalam program.30 Menurut De Jong dan Van Jooling simulasi komputer dibagi menjadi beberapa kategori utama, yaitu: 1)
Simulasi yang berisi model konseptual
Model konseptual meliputi prinsip, konsep, dan fakta terkait dengan sistem yang ditinjau. 2)
Simulasi yang berisi model operasional
Simulasi ini meliputi urutan prosedur operasi kognitif dan non-kognitif yang dapat diterapkan pada sistem simulasi. Model operasional biasanya digunakan untuk pengalaman sedang belajar.31 f.
Animasi prosedural Animasi prosedural adalah jenis animasi komputer, yang digunakan untuk
secara otomatis menghasilkan animasi secara real-time untuk memungkinkan serangkaian lebih beragam tindakan daripada sebenarnya dapat dibuat dengan menggunakan animasi yang telah ditetapkan.
30
Sami Sahin, “Computer Simulations In Science Education: Implications For Distance Education”, Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE, Volume: 7 Number: 4 Article: 12 , ISSN 1302-6488 (2006), (di unduh : Minggu , 22 februari 2015 pukul 21.30 wib) h. 136. 31 Ibid.,
18
Animasi prosedural digunakan untuk mensimulasikan sistem partikel (asap, api, air), kain dan pakaian, dinamika benda tegar, dan fluida dinamika, serta animasi karakter. Jenis-jenis animasi prosedural terdapat dua kategori besar animasi prosedural yaitu: 1)
Fisika berbasis penawaran modeling / animasi dengan hal-hal yang tidak hidup. Fisika berbasis model / animasi mengacu pada teknik yang meliputi berbagai parameter fisik, serta informasi geometris, menjadi model. Perilaku model yang disimulasikan menggunakan dengan baik-tahu hukum-hukum fisika alam. Fisika berbasis model / animasi dapat dianggap sebagai sub-set animasi prosedural dan termasuk sistem partikel, dinamika fleksibel, dinamika benda tegar, dinamika fluida, dan dinamika bulu / rambut.
2)
Alife (kehidupan buatan) berkaitan dengan hal-hal yang hampir hidup.32
g.
Langkah – langkah produksi model simulasi
Perencanaan produksi model simulasi,meliputi:
h.
1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model simulasi
2)
Perecanaan Program PBK simulasi (GBPPBK)
3)
Flowchart PBK model simulasi33
Komponen Model Simulasi Seperti yang telah disinggung dalam langkah-langkah model. Model
simulasi diatas,komponen-komponen dalam model simulasi secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut : 1)
Pembuka (Start / Introduction). Program simulasi diawali dengan tampilan animasi opening program, kemudian tampilan input identitas pengguna. Hal ini penting agar siswa merasa terlibat secara langsung dalam pembelajaran model simulasi.
32
http://www.utdallas.edu/atec/midori/Handouts/procedural_animation.htm Rusman, Model –Model Pembelajaran, Ed.2.cet.4 (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014), h. 309. 33
19
2)
About Program. Berisi penjelasan tentang deskripsi singkat program mirip
dengan
sinopsis
dan
penjelasan
identitas
program,
misalnya;”Program adalah ini Computer Based Intruction (CBI) model simulasi, melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pengtahuan nyata melalui objek-objek tiruan“. 3)
Menu materi. Satu program CBI khususnya Model Simulasi akan berisi beberapa materi, sebaikanya dibuat satu tampilan menu materi yang menggambarkan peta materi, dengan demikian siswa mengetahui berapa banyak materi yang harus dipelajari dan mengetahui urutannya.
4)
Present of Information. Informasi yang ditampilkan dalam model Simulasi adalah menggabungkan antara informasi berbasis teks dengan animasi atau video.34
4.
Adobe Flash Saat ini ada bahasa pemrograman dan aplikasi yang dapat digunakan untuk
pembuatan animasi, antara lain bahasa pemrograman pascal C, C++, fortran, basic, flash dan lain-lain.35. Flash merupakan salah satu perangkat lunak yang sering digunakan untuk membuat animasi.36 Setiap software memiliki kekurangan dan kelebihan, begitupun dengan flash. Selain memiliki kemampuan untuk menggambar, flash juga bisa menganimasikannya. Meskipun efek-efek gambar flash tidak terlalu canggih dan tidak terlalu beragam, tapi flash sudah cukup untuk menggambarkan objek-objek agar terlihat cantik dan artistik.37 Animasi dengan menggunakan flash dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu frame by frame dan tweened animation.38 Frame by frame animation menggunakan gambar yang berbeda di setiap frame, sedangkan untuk tweened 34
Rudi Susilana dan Cepi Riyana , op. cit, h. 160-162. Afrizal Mayub, E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 4. 36 Priyanto Hidayatullah, M. Amarullah Akbar, Zaky Rahim, Animasi Pendidikan Menggunakan Flash: Membuat Presentasi Visualisasi Materi Pelajaran Lebih Menarik, (Bandung, Informatika, 2011), h. 18. 37 Priyanto, h. 18 38 Afrizal, h. 29. 35
20
animation kita tinggal menentukan posisi frame awal dan akhir, kemudian flash akan mengerjakan animasi di antara awal dan akhir (frames in between). Di dalam flash, kita juga dapat membentuk animasi dengan bentuk actonscript. Contoh penggunaan ActionScript adalah untuk mensimulasikan mobil yang bergerak dengan kecepatan dan percepatan tertentu melalui pemasukkan rumus fisika, matematika atau rumus lainnya.39 Berikut ini merupakan area kerja yang ada pada adobe flash:40 a.
Title Bar, merupakan judul program yang sedang aktif atau nama file yang sedang digunakan. Tampilan tittel bar pada adobe flash bisa dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Title Bar
b.
Menu Bar, berisikan perintah operasi yang ada di adobe flash seperti file, edit, view, indert, modify, text, commands, control, debug, window dan help. Untuk area kerja menu bar ditunjukkan oleh gambar berikut.
Gambar 2.2 Menu Bar
c.
Timeline panel, yaitu panel yang digunakan untuk pengaturan layer, timing objek, pengaturan panjang atau lamanya durasi dari movie yang dibuat. Timeline panel pada adobe flash bisa dilihat pada gambar 2.3.
39 40
Afrizal, h, 19. Priyanto, h, 19-22.
21
Gambar 2.3 Timeline Panel
d. Propertis panel, panel yang menampilkan informasi-informasi yang berkaitan dengan objek yang sedang aktif, seperti gambar, teks, stage dan lain-lain. Tampilan properties panel bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.4 Properties Panel
e.
Stage, adalah halaman kerja yang digunakan untuk menempatkan berbagai macam objek flash yang akan ditampilkan. Halaman kerja atau stage yang terdapat pada adobe flash bisa dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Stage f.
Toolbox, yaitu kumpulan tool atau peralatan yang mempunyai fungsi-fungsi tersendiri untuk berbagai keperluan seperti desain editing dan pengaturan
22
gambar atau objek. Peralatan yang biasa digunakan pada adobe flash bisa dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Toolbox g.
Components Panel, merupakan panel yang berisi komponen-komponen flash untuk membuat aplikasi yang dibuat lebih interaktif. Gambar 2.7 berikut ini memperlihatkan tampilan components panel.
Gambar 2.7 Components Panel
h.
Colour Mixer Panel, adalah panel yang berfungsi mengatur warna dari gambar atau objek. Gambar 2.8 berikut ini adalah tampilan dari colour mixer panel yang ada pada adobe flash.
Gambar 2.8 Color Mixer Panel i.
Library Panel, yaitu panel yang menyimpan objek-objek seperi movie, graphic, button, sound, video dan lain-lain yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. Berikut ini merupakan tampilan library panel.
23
Gambar 2.9 Library Panel
Selain area-area kerja yang telah dijelaskan di atas, adobe flash juga memberikan fasilitas sebagai berikut: a.
Halaman Start, halaman yang pertama kali muncul ketika mulai tampilan.
b.
Toolbox, perangkat yang sangat penting dalam pembuatan flash. Berikut ini merupakan penjelasan setiap tool yang ada di toolbox.
1)
Arrow tool (V) disebut juga selection tool, berfungsi untuk memilih atau menyeleksi suatu objek.
2)
Subselection Tool (A) berfungsi menyeleksi bagian objek lebih detail daripada selection tool.
3)
Free Transform Tool (Q) berfungsi mentransformasi objek yang terseleksi.
4)
3D Rotation Tool digunakan untuk memanipulasi objek menjadi gambar tiga dimensi.
5)
Gradient Transform Tool (F) berfungsi untuk mentransformasikan warna dari fill objek yang terseleksi.
6)
Lasso Tool (S) digunakan untuk melakukan seleksi dengan menggambar sebuah garis seleksi.
7)
Pen Tool (P) digunakan untuk menggambar garis dengan bantuan titiktitik dalam pembuatan garis, kurva atau gambar.
8)
Add Anchor Point Tool (=) berfungsi untuk menambah Anchor point dari garis, kurva atau gambar.
9)
Delete Anchor Point Tool (-) berfungsi untuk menghapus point dari garis, kurva atau gambar.
24
10)
Convert Anchor Tool (C) berfungsi untuk mengkonversi garis, kurva atau gambar.
11)
Text Tool (T) berfungsi untuk membuat objek teks.
12)
Line Tool (N) digunakan untuk menggambar atau membuat garis.
13)
Rectangule Tool (R) digunakan untuk menggambar persegi panjang atau bujur sangkar.
14)
Oval Tool (O) digunakan untuk membuat bentuk bulat atau oval.
15)
Poly Star Tool digunakan untuk menggambar brntuk dengan jumlah segi yang diinginkan.
16)
Pencil Tool berfungsi untuk membuat garis.
17)
Brush Tool (B), berfungsi menggambar bentu garis-garis dan bentukbentuk bebas
18)
. Spray Brush Tool (B), berfungsi menggambar dengan teknik spray, yaitu menyemprotkn warna atau symbol.
19)
Deco Tool (U), berfungsi menggambar corak dekoratif dengan menggunakan symbol graphic.
20)
Bone Tool (M) digunakan untuk membuat animasi pertulangan dengan menambahkan titik sendi pada objek
21)
Bind Tool (M), berfungsi untuk mengedit dan memodifikasi titik sendi dari peranti Bone tool.
22)
Ink Bottle (S) digunakan untuk mengubah warna garis, lebar garis dan style garis atau garis luar sebuah bentuk.
23)
Paintbucket Tool (K) digunakan untuk mengisi area-area kosong atau digunakan untuk merubah warna area sebuah objek yang sudah diwarnai.
24)
Eyedropper Tool (I) digunakan untuk mengambil sampel sebuah warna dari gambar atau objek.
25)
Eraser Tool (E) berfungsi untuk menghapus objek.
26)
Hand Tool (H) digunakan untuk menggeser tampilan stage tanpa merubah perbesaran.
27)
Zoom Tool (M,Z) digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan objek.
25
Stroke Color, digunakan untuk memilih atau memberi warna pada
28)
suatu garis. 29)
Fill Color, berfungsi untuk memilih atau memberi warna pada sebuah objek.
30)
Black and White digunakan hanya untuk memilih warna hitam dan putih saja.
31)
Swap color digunakan untuk menukar warna fill dan stroke sebaliknya dari suatu gambar dan objek
32)
c.
No Color digunakan untuk menghilangkan warna fill suatu objek.
Layer, merupakan kanvas sebuah lukisan. Jumlah layer bisa lebih dari satu atau bahkan berlapis-lapis. Layer yang posisinya paling depan dan layer yang berada di bawahnya akan mengikuti objek dibelakangnya. Tampilan layer pada adobe flash bisa dilihat pada gambar 2.10 di bawah ini.
Gambar 2.10 Layer d.
Timeline atau garis waktu, berfungsi untuk menempatkan objek pada fungsi waktu tertentu. Untuk timeline pada adobe flash ditunjukkan oleh gambar 2.11.
Gambar 2.11 Timeline
e.
Keyframe, adalah sekumpulan frame-frame yang berisi objek di dalam timeline. Keyframe yang berisi ditandai dengan bulatan, sedangkan keyframe yang tidak berisi objek ditandai dengan bulatan kosong dan disebut dengan blank keyframe. Tampilan keyframe pada adobe flash bisa dilihat pada gambar 2.12 berikut ini.
26
Gambar 2.12 Keyframe
f.
ActionScript adalah bahasa pemrograan di flash, fungsinya adalah untuk mengontrol objek, animasi, navigasi untuk membuat program yang lebih interaktif. Gambar 2.13 berikut ini merupakan tampilan dari ActionScript.
Gambar 2.13 ActionScript g.
Adobe flash player, digunakan untuk menjalankan file-file yang berekstensi .swf (schock wave flash). Untuk tampilan adobeflash player bisa dilihat pada gambar 2.14.
Gambar 2.14 adobe Flash player 10 Setelah animasi selesai dibuat, maka file akan disimpan. Penyimpanan file pada flash terdiri dari dua jenis, yaitu file utama (.fla) dan file hasil ekspor (.swf). 1)
File utama adalah file yang menyimpan objek-objek flash. File ini dapat dirubah atau diedit isinya.
2)
File hasil ekspor adalah file yang bisa dibuka melalui adobe flash juga flash player, namun isinya tidak bisa dirubah atau diedit.
27
5.
Miskonsepsi
a.
Definisi Miskonsepsi Menurut Berg Hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dalam dua
dasawarsa terakhir rakhir ini dalam bidang pengajaran fisika, menunjukkan bahwa salah satu sumber kesulitan utama dalam pelajaran fisika adalah akibat terjadinya kesalahan konsep atau miskonsepsi pada diri siswa.41 Osborne memberi beberapa nama, yaitu ada yang menyebutnya “children‟science”, “misconception”, alternatif framework”, “alternatif conception”, atau “children‟s idea”, namun istilah miskonsepsi seringkali lebih banyak mewakili semua istilah tersebut.42 Berikut ini merupakan definisi miskonsepsi menurut beberapa tokoh: 1)
Saleem Hasan Miskonsepsi sebagai struktur kognitif (pemahaman) yang berbeda dari pemahaman yang telah ada dan diterima dilapangan, dan struktur kognitif ini dapat menggangu penerimaan ilmu pengetahuan baru.43
2)
David Hammer
miskonsepsi sebagai “strongly held cognitive structures that are different from the accepted understanding in a field and that are presumed to interfere with the acquisition of new knowledge,” yang berarti bahwa miskonsepsi dapat dipandang sebagai suatu konsepsi atau struktur kognitif yang melekat dengan kuat dan stabil dibenak siswa yang sebenarnya menyimpang dari konsepsi yang dikemukakan para ahli, yang dapat menyesatkan para siswa dalam memahami fenomena alamiah dan melakukan eksplanasi ilmiah.44
41
Yuyu R. Tayubi, “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”, Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 24, 2005, h. 4. 42 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 153. 43 Saleem Hasan, et.al, “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”, Journal of Physic Educ, Vol. 5, 1999, h. 294. 44 Yuyu R. Tayubi, “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”, Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 24, 2005, h. 4.
28
3)
Feldsine Miskonsepsi adaalah suatu kesalahan dan hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep.45 Dari beberapa definisi para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
miskonsepsi adalah suatu kesalahan pemahaman suatu konsep yang ditunjukkan dengan kesalahan dalam menjelaskan dalam bahasanya dan dapat mengganggu penerimaan ilmu pengetahuan baru.
b.
Miskonsepsi dan Konsep Alternatif Kebanyakan penelitian modern lebih suka menggunakan istilah konsep
alternatif dari pada miskonsepsi. Alasan mereka adalah:46 1)
Konsep alternatif lebih menunjuk pada penjelasan berdasarkan pengalaman yang dikonstruksikan oleh siswa sendiri.
2)
Memberikan penghargaan intelektual kepada siswa yang mempunyai gagasan tersebut.
3)
Kerap kali konsep alternatif secara kontekstual masuk akal dan juga berguna untuk menjelaskan beberapa persoalan yang sedang dihadapi siswa.
c.
Miskonsepsi, Status, dan Sifat Berdasarkan hasil penelitian Driver yang dilakukan pada siswa-siswa
tingkat menengah untuk menemukan miskonsepsi dalam topik-topik: “Light, electric and simple circuits, heat and temperature, force and motion, the gaseous state, the particulate nature of matter in the gaseous phase, beyond appearances: the conservation of matter under physical and chemical transformations”, beliau mengemukakan hal-hal berikut:47 1)
Miskonsepsi bersifat pribadi. Setiap siswa memberikan berbagai interpretasi menurut caranya sendiri.
45
Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), Cet. I, h. 4-5. 46 Ibid., h. 5. 47 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 154.
29
2)
Miskonsepsi bersifat stabil. Sering kali gagasan siswa yang berbeda dengan gagasan ilmiah tetap dipertahankan walaupun guru sudah memberikan suatu kenyataan yang berlawan.
3)
Bila menyangkut koherensi, siswa tidak merasa butuh pandangan yang koheren sebab interpretasi dan prediksi tentang peristiwa-peristiwa alam praktis kelihatannya cukup memuaskan.
d.
Terbentuknya Miskonsepsi Driver mengemukakan bagaimana terbentuknya miskonsepsi dalam
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:48 1)
Siswa cenderung mendasarkan berpikirnya pada hal-hal yang tampak dalam suatu situasi masalah.
2)
Siswa hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu dalam suatu situasi. Hal ini disebabkan karena siswa lebih cenderung menginterpretasikan suatu fenomena dari segi sifat absolut benda-benda, bukan dari segi interaksi antara unsur-unsur suatu sistem.
3)
Siswa lebih cenderung memperhatikan perubahan daripada situasi diam.
4)
Bila siswa-siswa menerangkan perubahan, cara berpikir mereka cenderung mengikuti urutan kausal linier.
5)
Gagasan yang dimiliki siswa mempunyai berbagai konotasi; gagasan siswa lebih inklusif dan global.
6)
Siswa
kerap
kali
menggunakan
gagasan
yang
berbeda
untuk
menginterpretasi situasi-situasi yang oleh para ilmuwan digunakan cara yang sama.
48
Ibid., h. 154.
30
e.
Penyebab Miskonsepsi Para peneliti miskonsepsi menemukan berbagai hal yang menjadi
penyebab miskonsepsi pada siswa. Secara garis besar, penyebab miskonsepsi dapat diringkas dalam lima kelompok, seperti pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi Siswa49 Sebab Utama Siswa
Guru/pengajar
Buku teks
Konteks
Cara mengajar
49
Sebab Khusus 1. Prakonsepsi 2. Pemikiran asosiatif 3. Pemikiran humanistik 4. Reasoning yang tidak lengkap/salah 5. Intuisi yang salah 6. Tahap perkembangan kognitif siswa 7. Kemampuan siswa 8. Minat belajar siswa 1. Tidak menguasai bahan, tidak kompeten 2. Bukan lulusan dari bidang ilmunya 3. Tidak membiarkan siswa mengungkapkan gagasan atau ide 4. Relasi guru-siswa tidak baik 1. Penjelasan keliru 2. Salah tulis, terutama dalam rumus 3. Tingkat kesulitan penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa 4. Siswa tidak tahu membaca buku teks 5. Buku fiksi sains terkadang konsepnya menyimpang demi menarik pembaca 6. Kartun sering memuat miskonsepsi 1. Pengalaman siswa 2. Bahasa sehari-hari berbeda 3. Teman diskusi yang salah 4. Keyakinan dan agama 5. Penjelasan orang tua atau orang lain yang keliru 6. Konteks hidup siswa (TV, radio, film yang keliru) 7. Perasaan senang/tidak senang bebas atau tertekan. 1. Hanya berisi ceramah dan menulis 2. Langsung ke dalam bentuk matematika 3. Tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa 4. Tidak mengoreksi pekerjaan rumah yang salah 5. Model analogi 6. Model praktikum 7. Model diskusi 8. Model demonstrasi yang sempit 9. Non-multiple intelligences
Suparno, op. cit., h. 53.
31
f.
Cara Mendeteksi Miskonsepsi Berikut ini merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
miskonsepsi: 1)
Wawancara Diagnosis
Wawancara dapat membantu kita dalam mengenal secara mendalam letak miskonsepsi siswa dan mengapa siswa sampai pada pemahaman seperti itu. Selanjutnya guru dapat mengarahkan siswa sehingga siswa menyadari kesalahannya. Bila siswa sadar akan miskonsepsinya, maka selanjutnya miskonsepsi tersebut akan lebih mudah. 50 2)
Penyajian Peta Konsep
Konsepsi siswa juga dapat diperkirakan dengan peta konsep yang bentuknya tentu saja berbeda dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa terhadap suatu konsep. Oleh karena itu penelusuran pengetahuan awal (prior knowledge) siswa dapat dilakukan dengan bantuan peta konsep.51 Peta konsep yang mengungkapkan hubungan berarti antar konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok, yang disusun secara hierarkis, dengan jelas dapat mengungkapkan miskonsepsi, siswa yang digambarkan dalam peta konsep.52 3)
Tes Multiple Choice dengan alasan Terbuka
Pada tes ini siswa harus menjawab dan menulis mengapa ia mempunyai jawaban seperti itu. Jawaban-jawaban yang salah dalam pilihan ganda ini selanjutnya akan dijadikan bahan tes selanjutnya. Berdasarkan hasil jawaban yang tidak benar dalam pilihan ganda tersebut, peneliti dapat mewawancarai siswa untuk meneliti bagaimana cara siswa berpikir dan mengapa mereka memiliki pola pikir seperti itu.53
50
Suparno, op. cit., h. 107-108. Muhammad Taufiq, “Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika pada Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1, Vol. 2, 2012, h. 199, (http://jornal.unnes.ac.id/index.php/jpii). 52 Suparno, op. cit., h. 121. 53 Ibid., h. 123. 51
32
4)
Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak diajarkan.54 Dari kegiatan diskusi tersebut, peneliti atau guru dapat mendeteksi gagasan atau pola pikir siswa yang tepat atau tidak. Cara mendeteksi miskonsepsi siswa dengan metode diskusi ini sangat cocok untuk diterapkan pada kelas yang besar.55 5)
Praktikum dengan Tanya Jawab
Kegiatan praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan siswa dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi terjadinya miskonsepsi pada siswa atau tidak. Selama praktikum disarankan agar guru selalu bertanya mengenai konsep pada kegiatan praktikum dan memperhatikan bagaimana siswa menjelaskan persoalan dalam praktikum tersebut.56 6)
Tes Esai Tertulis
Dari tes esai tertulis maka dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa siswa dalam bidang apa. Setelah ditemukan miskonsepsinya, dapatlah beberapa siswa di wawancarai untuk lebih mendalami mengapa mereka memiliki gagasan seperti itu. Berdasarkan wawancara tersebut maka akan terlihat darimana miskonsepsi itu dibawa.57
g.
Certainty of Response Index (CRI) Metode Certainty of Response Index ini merupakan metode yang
diperkenalkan oleh Saleem Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L. Kelley untuk mengukur suatu miskonsepsi yang tengah terjadi. Dengan metode CRI, responden diminta untuk memberikan tingkat kepastian dari kemampuan mereka sendiri dengan mengasosiasikan tingkat keyakinan tersebut dengan pengetahuan, konsep, atau hukum.58
54
Ibid., h. 127. Ibid., h. 127-128. 56 Ibid., h. 128 57 Ibid., h. 126. 58 Saleem Hasan, et.al, “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”, Journal of Phys. Educ, Vol. 5, 1999, h. 294. 55
33
Metode CRI ini meminta responden untuk menjawab pertanyaan disertai dengan pemberian derajat atau skala (tingkat) keyakinan responden dalam menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga metode ini dapat menggambarkan keyakinan siswa terhadap kebenaran dari jawaban alternatif yang direspon. Setiap pilihan respon memiliki nilai skala, yaitu:59 Tabel 2.2 Skala Respon Certainty of Response Index CRI Y TY R
Kriteria
Kategori B(benar) Paham Konsep
S(salah) Miskonsepsi
Tidak Yakin
Tidak Paham Konsep
Tidak Paham Konsep
Ragu-ragu
Tidak Paham Konsep
Tidak Paham Konsep
Yakin
Berdasarkan tabel tersebut, skala CRI ada 3 yakin(Y), Tidak yakin(TY) dan ragu-ragu(R). Jika derajat keyakinan rendah atau ragu ragu menyatakan bahwa responden menjawabnya dengan cara menebak, terlepas dari jawabannya benar atau salah. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak paham konsep. Jika nilai CRI yakin, dan jawaban benar maka menunjukkan bahwa responden paham konsep (jawabannya beralasan) Jika nilai CRI yakin, jawaban salah maka menunjukkan miskonsepsi. Jadi, seorang siswa mengalami miskonsepsi atau tidak paham konsep dapat dibedakan dengan cara sederhana yaitu dengan membandingkan benar atau tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban (CRI) yang diberikan untuk soal tersebut. Dari hasil tabulasi data setiap siswa dengan berpedoman kombinasi jawaban yang benar dan salah serta berdasarkan tinggi rendahnya nilai CRI, kemudian data diagnosis dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu siswa yang paham akan materi, miskonsepsi, dan sama sekali tidak paham.
59
Iwan Permana Suwarna, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Mata Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certanty of Response Index) Termodifikasi” Jurnal Laporan Lemlit, (2013), ( Jakarta : Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah), h. 4. (di unduh: Kamis,25 desember 2014 pukul 22.00 wib).
34
Adapun fungsi metode CRI berdasarkan penelitian Saleem et.al., yaitu:60 1)
Alat menilai kepantasan/sesuai tidaknya penekanan suatu konsep di beberapa sesi.
2)
Alat diagnostik yang memungkinkan guru memodifikasi cara pengajarannya
3)
Alat penilai suatukemajuan/sejauh mana suatu pengajaran efektif.
4)
Alat membandingkan keefektifan suatu metode pembelajaran termasuk teknologi, strategi. pendekatan yang diintegrasikan di dalamnya. Apakah mampu meningkatkan pemahaman dan menambah kecakapan siswa dalam memecahkan masalah.
60
Ibid., h. 299.
35
B.
Kajian Materi Subjek Konsep Fisika61 Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Viskositas dan tegangan permukaan
Hukum Pascal
Mengarah pada
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Tekanan Fluida Statis
Gaya angkat keatas
Mengarah pada dan
Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
Gambar 2.15 Peta Konsep Fluida Statis
61
Marthen Kanginan, Fisika SMA Kelas XI Semester 2, (Jakarta : Erlangga,2007), h. 78.
36
1.
konsep Fluida Pada waktu di sekolah tingkat pertama, telah dikenalkan ada tiga jenis
wujud zat, yaitu: zat padat, zat cair dan gas. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Fluida
secara
umum
dibagi
menjadi
dua
macam,
yaitu
fluida
tak
bergerak(hidrostatis) dan fluida bergerak (hidrodinamis).62
a.
Pengertian tekanan Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu
bidang dibagi dengan luas bidang itu. Dan secara matematis dirumuskans ebagai berikut:63 P=
(2.1)
Keterangan: P : Tekanan (N.m-2 ) F : Gaya pada penampang (N) A : Luas penampang (m2)
b.
Satuan dan dimensi tekanan
Satuan SI untuk gaya adalah N dan luas adalah m2, maka :
Satuan tekanan =
=
(2.2)
Dan untuk menghormati Blaise Pascal, seorang ilmuwan berkebangsaan Prancis yangmenemukan prinsip Pascal, maka satuan tekanan dalam SI dinamakan juga dalam Pascal (disingkat Pa), 1 Pa = 1 N.m-2. Untuk keperluan lain dalam
62
Purwoko dan Fendi, Physic For Senior High School Year XI, (Jakarta: Yudhistira, 2010),
h. 204. 63
Marthen Kanginan, op. cit., h. 80.
37
pengukuran, besaran tekanan juga biasa dinyatakan dengan: atmosfere (atm), cmraksa (cmHg), dan milibar (mb). Dalam hal ini perlu dipertegas bahwa istilah tekanan dan gaya jelas berbeda. Konsep tekanan dalam fisika khususnya dalam bahasan fluida: hidrostatika dan hidrodinamika, kedua istilah tersebut menjelaskan besaran yang berbeda dengan karakteristik yang berbeda. Tekanan fluida bekerja tegak lurus terhadap permukaan apa saja dalam fluida tidak perduli dengan orientasi permukaan (tegak, mendatar atau miring). Tekanan tidak memiliki arah tertentu dan termasuk besaran skalar. Tetapi gaya adalah besaran vektor, yang berarti memiliki arah tertentu.64
2.
Tekanan Hidrostatis65
a.
Pengertian tekanan hidrostatis Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair (fluida) yang hanya disebabkan
oleh beratnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, maka makin berat zat cair itu, sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan zat cair pada dasar wadah. Dengan kata lain pada posisi yang semakin dalam dari permukaan, maka tekanan hidrostatis yang dirasakan semakin besar. Dan tekanan hidrostatis tersebut dirumuskan sebagai berikut: Ph = ρ . g . h
(2.3)
Keterangan: ρ : massa jenis fluida (kg.m-3) g : percepatan gravitasi bumi (10 m.s-2) h : kedalaman fluida dari permukaan (m) Jika dalam satu wadah terdiri dari n jenis zat cair yang tak bercampur (massa jenisnya berbeda), maka tekanan hidrostatis pada dasar wadah tersebut adalah 64
Ibid., h. 81. Marthen Kanginan, op. cit., h. 83.
65
38
merupakan total jumlah tekanan hidrostatis oleh masing-masing jenis zat cair (fluida).
b.
Hukum Pokok Hidrostatika Untuk semua titik yang terletak pada kedalaman yang sama maka tekanan
hidrostatikanya sama. Oleh karena permukaan zat cair terletak pada bidang datar, maka titik-titik yang memiliki tekanan yang sama terletak pada suatu bidang datar. Jadi semua titik yang terletak pada bidang datar didalam satu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama, ini dikenal dengan hukum pokok hidrostatika.66
Gambar 2.16 Bejana Berhubungan 3.
Gaya Archimides dan Penerapannya67
a.
Pengertian gaya apung Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas
sehingga benda kehilangan sebagian beratnya. Gaya keatas ini disebut dengan gaya apung, yaitu gaya ke atas yang dikerjakan oleh zat cair pada benda. Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat cair selalu mengantikan volum zat cair yang sama dengan volum benda itu sendiri. Sehingga persamaan diatas dapat juga ditulis menjadi:
66
Munasir, Modul.FIS.13 Fluida Statis, (diunduh : minggu, 28 desember 2014 pukul 11.00 wib), h. 7- 39. 67 Marthen Kanginan, op. cit., h. 101-103.
39
Gambar 2.17 Diagram Bebas
Fa = m . g
(2.4)
Fa = ρf .Vbf .g
(2.5)
Keterangan: mf : massa fluida (kg) ρf : massa jenis fluida (kg/m3) Vbf : volume benda dalam fluida (m3) g : percepatan gravitasi bumi (g = 9,8 m/s2)
4.
Hukum Pascal dan Penerapannya68 Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan
sama besar ke segala arah, ini adalah prinsip Pascal. Sebagai contoh sederhana aplikasi dari hukum Pascal adalah dongkrak hidrolik. Dengan menggunakan prinsip Pascal, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.18 Hidrolik Dongkrak hidrolik terdiri dari benjana dengan dua kaki (kaki 1 dan kaki 2) yang masing masing diberi penghisap. Penghisap 1 memiliki luas penampang A1( 68
Ibid., h. 95.
40
lebih kecil) dan Penghisap 2 memiliki luas penampang A2( lebih besar). Bejana diisi dengan cairan. Jika penghisap 1 ditekan dengan gaya F1, zat cair akan menekan penghisap 1 ke atas dengan gaya PA1 sehingga terjadi keseimbangan pada penghisap 1 maka berlaku F1 = PA1 Dan
(2.6)
F2 = PA2 Dan diperoleh formulasi dengan mensubtitusikan keduanya.
=
(2.7)
Keterangan: F1 : Gaya pada penampang 1(N) F2 : Gaya pada penampang 2(N) A1 : Luas penampang 1 (m3) A2 : Luas penampang 2 (m3) 5.
Viskositas Fluida yang mengalir melalui suatu permukaan diam akan mengalami
gesekan yang berlawanan arah dengan arah alirannya. Viskositas merupakan kecenderungan untuk menghambat aliran dalam fluida.:69
Fs = 6πrηv (2.8) Keterangan:
Fs : gaya gesek Stokes (N) r : jari-jari bola (m) η : Koefisien viskositas benda (Pa.s) v : Kelajuan bola ( ms-1)
69
Purwoko dan Fendi, Physic For Senior High School Year XI, (Jakarta: Yudhistira, 2010), h. 214-216.
41
6.
Kapilaritas Gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler disebut gejala
kapilaritas. Naik turunnya permukaan zat dalam pipa kapiler dipengaruhi gaya tegangan permukaan dan berat zat cair itu sendiri.70
C.
Hasil Penelitian Relevan
1.
Media simulasi eksperimen berbasis komputer tersebut dapat memperjelas konsep dari teori radioaktivitas. Program simulasi eksperimen ini dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai persiapan sebelum melakukan eksperimen sesungguhnya di laboratorium sekolah, ataupun untuk memperdalam pengetahuan setelah dilakukan eksperimen di laboratorium. Program simulasi eksperimen ini dapat dimanfaatkan pula oleh guru sebagai media pengajaran di kelas.71
2.
Implementasi simulasi PhET dan KIT sederhana untuk mengajarkan keterampilan psikomotor siswa pada pokok bahasan alat optik dapat menuntaskan hasil belajar psikomotor siswa.72
3.
Penggunaan simulasi komputer " Berat dan massa " membantu siswa belajar konsep fisika berat badan dan massa, baik menggunakan sendiri atau bersama-sama dengan kegiatan " hands-on". Total gainnya lebih tinggi 40 %-58% bagi siswa yang menggunakan simulasi komputer, sedangkan untuk siswa yang hanya menggunakan kegiatan eksperimental total gainnya 20% 37%. Namun, siswa dari guru D di kelas Y memperoleh keuntungan terbaik, sesuai dengan pemahaman yang lebih baik dari konsep berat dan massa. Dengan demikian, efektivitas simulasi komputer tergantung pada peran guru dalam pelaksanaannya. 70
Ibid., h. 220. Herwinarso,”Pembuatan Simulasi Eksperimen Berbasis Komputer dengan memanfaatkan Tabung Geiger Muller dan Ratemeter sebagai Media Pembelajaran Praktikum Fisika Modern di SMA” Jurnal Magister Scientiae , ISSN: 0852-078X, Ed.3 No.1, (Maret 2012) (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 21.33 wib), h. 45. 72 S. Prihatiningtyas, “Implementasi Simulasi Phet Dan Kit Sederhana Untuk Mengajarkan Keterampilan Psikomotor Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Optik” JPII 2 (1) (2013) (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 21.00 wib),h. 18 – 22. 71
42
“the use of the computer simulation “Weight and mass” helped students learn the physics concepts of weight and mass, either use alone or together with “hands-on” activities. The total gains (GT) were higher (~40-58%) for students who used the computer simulation, whereas for students who used only experimental activities the total gains were ~20-37%. However, students of teacher D in class Y obtained the best gains, corresponding to a better comprehension of the concepts of weight and mass. Thus, the efficacy of computer simulations depends on the teacher‟s role in its implementation.73
4.
Melalui implementasi pembelajaran dengan media simulasi komputer diperoleh rerata skor siswa sebesar 8,01, n-gain ternormalisasi 79,26% serta penurunan tingkat miskonsepsi sebesar 39,75%. Pembelajaran kooperatif dengan simulasi komputer lebih baik dari pembelajaran kooperatif tanpa menggunakan simulasi komputer yang dibuktikan melalui uji beda dengan taraf signifikansi 5% serta perbandingan rerata nilai n-gain. Disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif menggunakan simulasi komputer cukup efektif dalam mengatasi miskonsepsi fisika konsep mekanika yang dialami oleh siswa SMA.74
5.
Model pembelajaran ECIRR berbantuan media simulasi virtual secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa daripada model pembelajaran tradisional berbantuan media simulasi virtual pada taraf kepercayaan 95 % (signifikansi 0,05) terlihat dari kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar daripada kelas kontrol dengan rata-rata n-gain sebesar 74,81% (0,75 – kategori tinggi), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 36,65% (0,37 – kategori sedang).75
6.
Penggunaan simulasi komputer dalam pendidikan tinggi memang bisa menjadi strategi berharga jika digunakan sebagai suplemen untuk tradisional 73
Cândida Sarabando,”Contribution of a Computer Simulation To Students‟ Learning of The Physics Concepts of Weight and Mass”, Procedia Technology 13 ( 2014 ), (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 20.00 wib), h. 112 – 121. 74 Sahrul Saehana, “Pengembangan Simulasi Komputer Sebagai Media Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Dilakukan untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika Konsep Mekanika Pada Siswa Kelas X SMA Di Kota Palu” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY ISSN 0853-0823 ( 2009 ), (di unduh : Rabu, 30 September 2014 pukul 09.00 wib), h. 286. 75 Herni Yuniarti Suhendi,dkk, “Peningkatan Pemahaman Konsep dan Profil Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Hasil Diagnosis Menggunakan Pembelajaran ECIRR Berbantuan Simulasi Virtual dengan Instrumen Three-Tier Test” Prosiding Mathematics and Sciences Forum , ISBN 978-602-0960-00-5 (2014), (di unduh : Rabu, 30 September 2014 pukul 09.00 wib), h. 205.
43
kuliah dan tatap muka dalam format hybrid, namun, penelitian tambahan diperlukan untuk mengkonfirmasi nilai untuk belajar jarak jauh. “The use of computer simulation to compare student performance in traditional versus distance learning environments” by Retta Sweat Guy and Millicent Lownes-Jackson. The present study indicates that the use of computer simulations in higher education can indeed be a valuable strategy if used as a supplement to traditional face-to-face lectures and in a hybrid format, yet, additional research is needed to confirm its value to distance learning environments.76 7.
Pembelajaran fisika dengan metode simulasi komputer pra eksperimen lebih efektif meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dibandingkan dengan yang mengikuti pembelajaran fisika dengan metode eksperimen langsung thit=39.71 > ttab=1.67 pada taraf signifiksi 95%. Peningkatan aktivitas belajar fisika pada peserta didik yang lebih tinggi pada pembelajaran simulasi komputer pra eksperimen yaitu 23.67% dibandingkan dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran eksperimen langsung 11.47%.77
D.
Kerangka Berpikir Faktor yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan siswa dalam belajar ialah
metode pembelajaran. Jika guru tidak pandai memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaaran, siswa akan sulit pula dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Penggunaan metode yang tidak tepat dalam pembelajaran dapat menyebabkan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Selain metode mengajar, keberhasilan siswa tidak terlepas dari aktivitas belajar siswa yang meliputi aktifitas memahami, berlatih, berdiskusi, dan sebagainya. Dan diperlukannya inovasi media pembelajaran yang dapat meremidiasi miskonsepsi yang terdapat pada konsep fluida statis. Kerangka berpikir dari peneliti dapat dilihat pada bagan berikut: 76
Retta Sweat Guy dan Millicent Lownes-Jackson, “The Use Of Computer Simulation To Compare Student Performance In Traditional Versus Distance Learning Environments”, Issues in Informing Science and Information Technology, volume 12, (2015), (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 20.00 wib), h. 95-109. 77 Harijadi dan Dwi Sulisworo, “Efektivitas Pembelajaran Simulasi Komputer Pra Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Fisika di SMP Negeri 1 Ponorogo” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, ISSN : 0853-0823 (2014), (di unduh : Rabu, 30 Februari 2016 pukul 09.00 wib), h. 229.
44
Masalah 1. Miskonsepsi terjadi pada konsep fluida statis 2. Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran disekolah masih kurang 3. media pembelajaran yang digunakan kurang memvisualisasikan materi ajar 4. pembelajaran masih bersifat Teacher center dan siswa bersifat pasif
Pembuatan media pembelajaran untuk mengatasi masalah yang ada yaitu dengan membuat media pembelajaran berbasis komputer model simulasi pada konsep fluida statis
1. Miskonsepsi yang terjadi pada fluida statis mengalami penurunan 2.Guru lebih aplikatif dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer 3.Media pembelajaran berbasis komputer model simulasi dapat memvisualisasikan materi fluida statis yang diajarkan 4. Siswa bersifat aktif dalam pembelajaran
Media pembelajaran simulasi komputer dapat menurunkan miskonsepsi siswa pada konsep fluida statis
Gambar 2.19 Bagan Kerangka Berpikir
45
E.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka hipotesis penelitian yang dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Terdapat Pengaruh Media Simulasi Komputer Terhadap Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Konsep Fluida Statis”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 2 Tangerang yang terletak di Jalan
Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang. Pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
B.
Metode Penelitian Penelitian
yang
dilaksanakan
menggunakan
metode
penelitian
eksperimental semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk memeperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh dengan eksperimen sebenarnya. Penelitian eksperimen semu ini digunaakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.1
C.
Desain Penelitian Desain penelitian yang rencananya akan digunakan dalam penelitian ini
adalah Nonequivalent control group desain. Dimana penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.2 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen
Y1
O
Y2
Kontrol
Y1
O1
Y2
1
Sugiyono, Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet.8, h. 114. 2 Ibid., h. 116.
46
47
Keterangan : O:Perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan simulasi komputer. O1:Perlakuan pada kelas kontrol dengan menggunakan media pembelajaran Power Point. Y1: Hasil pre-test Y2 : Hasil post-test
D.
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.3 Populasi dilibatkan dalam penelitian ini adalah kelas X MIA SMAN 2 Tangerang sebagai sumber data. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.4 X MIA 1 sebagai kelas kontrol dan X MIA 2 sebagai kelas eksperimen.
E.
Variabel Penelitian Variabel penelitian yang terdiri dari:
1.
Variabel bebas : Media pembelajaran berbasis komputer model simulasi.
2.
Variabel terikat : Miskonsepsi Siswa SMA kelas X pada Konsep Fluida Statis
F.
Teknik Pengambilan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
tes dan nontes. Untuk tes menggunakan tes objektif dengan dua tahap yaitu pretest dan posttest sedangkan untuk nontes menggunakan angket untuk mengetahui hasil respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi dalam pembelajaran fisika pada konsep fluda statis. 3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,2013), h.173-174. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), cet.13, h. 124.
48
G.
Instrumen Penelitian Pada penelitian ini digunakan dua instrumen untuk memperoleh data
penelitian, yaitu sebagai berikut: 1.
Instrumen Tes Intrumen tes yang digunakan adalah tes objektif yang dilengkapi dengan
metode CRI (Certainty of Response Index) digunakan untuk menganalisis siswa yang mengalami miskonsepsi, sekaligus membedakannya dengan siswa yang tidak paham konsep. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan lima opsi jawaban untuk masing-masing soal tes yang penyusunannya disesuaikan dengan Kurikulum 2013 yang berlaku di sekolah. Dalam tes objektif siswa dituntut untuk memilih kemungkinan jawaban yang telah tersedia dan atau memberi jawaban singkat atau mengisi titik-titik ditempat yang tersedia.5 Multiple choice terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (options). Kemungkinan jawaban opsi terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distractor).6
5
Drs. Slameto. Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), Cet 1, h. 40. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. I, h. 183. 6
49
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Miskonsepsi pada Konsep Fluida Statis N o
1
2
3
4
5
6
7
8
Indikator RPP
Menyelidiki hukum utama hidrostatis
Memformulasikan hukum Pascal
Menganalisis Hukum Archimedes
Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan seharihari
Menerapkan konsep kapilaritas Menyelidiki viskositas pada fluida
Menerapakan Hukum Stokes
Indikator Soal
Aspek No Kognit Soal if
Mengidentifiaksi besarnya tekanan hidrostatis 1 pada beberapa titik dengan ketinggian sama Mengidentifikasi keadaan dua buah fluida 2 dalam bejana berhubungan Menentukan pada permukaan kubus manakah 20 yang memiliki tekanan terbesar Mesmahami tekanan diteruskan kesegala arah 3 oleh fluida dengan sama besar Menentukan gaya yang dihasilkan oleh 4 perangkat hidrolik Disajikan 5 perangkat hidrolik. Siswa diminta menentukan perangkat hidrolik yang 5 menghasilkan gaya terbesar Membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume sama dan 6 massa berbeda Membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa 7 berbeda namun volume tercelup sama Memprediksikan posisi fluida yang berbeda 8 massa jenis dalam satu wadah Memprediksikan posisi benda dalam fluida yang berbeda massa jenisnya Memprediksikan posisi fluida yang berbeda kekentalannya dalam satu wadah Memprediksikan posisi benda yang sejenis dalam air. Jika ukuran benda diperbesar Memprediksikan kenaikan air dalam tabung jika benda yang memiliki volume sama namun massanya berbeda dimasukan kedalam air Menyatakan berat benda dalam air jika diketahui berat benda dalam udara membanadingkan massa benda dan massa fluida yang tumpah Menyelidiki faktor yang menyebabkan balon helium melayang dan balon CO2 jatuh Memprediksikan air yang akan terisi pada wadah. Menentukan aplikasi kapilaritas dari empat pernyataan yang diberikan Memprediksi letak gabus pada fluida kental yang salah satu dindingnya berjalan Membandingkan kecepatan menetes tiga buah fluida yang kekentalannya berbeda Membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya
C2 C2 C4 C2 C2 C4
C4
C4 C3
9
C3
21
C3
10 11 12
C3
C3 C2
13
C3
14
C3
15
C3
16
C3
17
C3
19
C4
18
C4
22
C2
50
Berdasarkan petunjuk soal, siswa diminta untuk merespon satu skala dari tiga skala CRI yang disebut tiga skala yakin(Y), tidak yakin(TY), dan raguragu(R) pada masing-masing item tes. Metode CRI ini meminta responden untuk menjawab pertanyaan disertai dengan pemberian derajat atau skala (tingkat) keyakinan responden dalam menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga metode ini dapat menggambarkan keyakinan siswa terhadap kebenaran dari jawaban alternatif yang direspon. Setiap pilihan respon memiliki nilai skala, yaitu:7 Tabel 3.3 Skala Respon Certainty of Response Index CRI Y TY R
2.
Kriteria
Kategori B(benar) Paham Konsep
S(salah) Miskonsepsi
Tidak Yakin
Tidak Paham Konsep
Tidak Paham Konsep
Ragu-ragu
Tidak Paham Konsep
Tidak Paham Konsep
Yakin
Instrumen Nontes Instrumen nontes yang digunakan berupa angket. Angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.8 Angket digunakan untuk mengetahui respon atau persepsi siswa terhadap penggunaan media simulasi komputer dalam pembelajaran fisika pada fluida statis. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala Likert yang berbentuk ratingscale, dimana siswa menjawab pernyataan-pernyataan dengan pilihan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), cukup (C), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Kisi-kisi instrumen nontes dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini.
7
Iwan Permana Suwarna, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Mata Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certanty of Response Index) Termodifikasi” Jurnal Laporan Lemlit, (2013), ( Jakarta : Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah), (di unduh: Kamis,25 desember 2014 pukul 22.00 wib). 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet.13, h. 199.
51
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Nontest Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model Simulasi
NO
Indikator Angket
1
Tampilan desain pada media pembelajaran berbasis komputer model simulasi Penyajian materi Penggunaan media pembelajaran model simulasi dalam proses pembelajaran Kejelasan dan keefektifan bahasa yang digunakan Jumlah
2 3 4
H.
Media Pembelajaran Jumlah Model Simulasi Soal Positif Negatif
Kalibrasi Instrumen Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes yang digunakan untuk
mengukur miskonsepsi dikalibrasikan terlebih dahulu melalui beberapa uji dibawah ini: 1.
Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan (kesahihan) suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.9 Tes diujicobakan kepada kelompok yang bukan merupakan subyek penelitian yaitu Kelas XI MIA di SMAN 2 Tangerang, kemudian dari hasil ujicoba tersebut tiap butir soal dihitung validitas setiap butir soalnya. Untuk melihat validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi biserial. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien biserial antara skor butir soal dengan skor total tes adalah10
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. I, h. 80. 10 Ibid., h. 93.
52
Keterangan: rpbi
= Koefisien korelasi poin biserial
Mp
= Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
Mt
= Rerata skor total
SDt
= Standar deviasi dari skor proporsi
p
= Proporsi siswa yang menjawab benar, dengan rumus11
q = Proporsi siswa yang menjawab salah, dengan rumus12
Adapun kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r dapat diliaht tabel 3.5 sebagai berikut:13 Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r No 1 2 3 4 5
Interval Koefisien 0,80 - 1,00 0,60 - 0,79 0,40 - 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,19
Tingkat Hubungan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.9
11
Ibid. Ibid. 13 Drs. Slameto. Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), Cet 1,h. 215. 12
53
Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Statistik Jumlah Soal Jumlah Siswa
Butir soal 22 36 1, 2, 6,7,8,9,10, 11,12,13,15,16, 17,18,19,20,22 17 77,2%
Nomor Soal Valid Jumlah soal Valid Persentase(%)
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas terlihat bahwa dari 22 soal yang diujikan terdapat 17 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Reliabilitas
yang digunakan menggunakan rumus Alpha yaitu:14
Keterangan: r11 ∑σb
= realibilitas instrumen 2
= jumlah varians butir
σt 2
= varians total
n
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Dimana:15
X
2
X
2
N
2
N
Keterangan:
14
σ2
= varians total
∑ X2
= jumlah kuadrat skor total tiap item
(∑ X)2
= kuadrat jumlah skor total tiap item
N
= Jumlah siswa yang mengikuti tes
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. I, h. 122. 15 Ibid., h.123.
54
Kriteria interpretasi indeks reliabilitas dapat diliaht pada tabel 3.7 berikut ini :16 Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Indeks Reliabilitas Interval Koefisien 0,81≤ r11≤1,00 0,61≤ r11 ≤0,80 0,41≤ r11 ≤0,60 0,21≤ r11 ≤ 0,40 0,00≤ r11 ≤0,20
Tingkat Hubungan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.9. Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Statistik R11 Kesimpulan
Butir soal 0.8 Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, terliahat bahwa hasil uji reliabilitas instrumen ter yang didapat sebesar 0,8 dan termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
1.
Daya Beda Daya Pembeda adalah kemampuan suatu butir item untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah:17 D= Keterangan: D = Indeks daya beda BA = banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal BB = banyak siswa kelas bawah yan menjawab benar untuk setiap butir soal JA = jumlah siswa kelas atas JB = jumlah siswa kelas bawah
16
Drs. Slameto. Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), Cet 1,h. 215 . Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.9, h. 228. 17
55
Adapun klasifikasi daya beda dapat dilihat dibawah ini:18 Tabel 3.9 Kalsifikasi daya beda Nilai 0,00 - 0,20 0,21 - 0,40 0,41 - 0,70 0,71 – 1,00 <0,00 (negatif)
Keterangan Buruk (poor) Cukup (satisfactory) Baik (good) Baik sekali (excellent) Tidak Baik
Hasil uji daya pembeda intrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kriteria Soal Tidak Baik Buruk Cukup Baik Baik Sekali Jumlah 2.
Butir Soal Jumlah Soal Persentase 1 4,54% 3 13,63% 2 9,08% 10 45,40% 6 27,24% 22 100%
Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir
soal dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Rumus taraf kesukaran adalah sebagai berikut:19 P=
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta tes
18
Ibid., h. 232. Ibid., h. 223.
19
56
Kriteria taraf kesukaran yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun penentuan kategori indeks kesukaran soal didasarkan pada Tabel 3.11 berikut:20 Tabel 3.11 Kategori Indeks Kesukaran Rentang nilai P 0,00 ≤ P < 0.30 0,31 ≤ P < 0.70 0,71 ≤ P < 1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.9. Tabel 3.12 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kriteria Soal Mudah Sedang Sukar Jumlah
Butir Soal Jumlah Soal Persentase 6 27,24% 8 36,32% 8 36,32% 22 100%
I.
Teknik Analisis Data
1.
Penilaian dan Pengelompokkan Data Data hasil tes objektif yang dilengkapi CRI serta wawancara kemudian
dianalisis, dan dibagi ke dalam dua kategori yaitu data kuantitatif dan kualitatif. a.
Penilaian Untuk menilai tes objektif pilihan ganda, penilaian yang digunakan
menggunakan sebagai berikut:21
20
Ibid., h. 225. Iwan Permana Suwarna, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Mata Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certanty of Response Index) Termodifikasi” Jurnal Laporan Lemlit, (2013), ( Jakarta : Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah), h.4 (di unduh: Kamis,25 desember 2014 pukul 22.00 wib). 21
57
Tabel 3.13 Skala Penilaian Tes Objektif
b.
NO
Bentuk Soal
Nilai
Keterangan
1 2
Benar Salah
1 0
Jika jawaban benar Jika jawaban salah
Pengelompokan Data Berdasarkan perolehan data setiap siswa, kemudian data dianalisis dengan
berpedoman pada kombinasi jawaban yang diberikan (benar atau salah) dengan nilai CRI. Sehingga dapat diketahui persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep. Pada tabel 3.14 merupakan ketentuan untuk menentukan kriteria tersebut. Tabel
3.14
CRI Y TY R
Ketentuan CRI untuk Membedakan Tahu Konsep, Miskonsepsi,dan Tidak Paham Konsep pada Siswa22 Kriteria
Kategori B(benar) Paham Konsep
S(salah) Miskonsepsi
Tidak Yakin
Tidak Paham Konsep
Tidak Paham Konsep
Ragu-ragu
Tidak Paham Konsep
Tidak Paham Konsep
Yakin
Dari hasil tabulasi data setiap siswa dengan berpedoman kombinasi jawaban yang benar dan salah serta berdasarkan nilai CRI, kemudian data diagnosis dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu siswa yang paham akan materi, miskonsepsi, dan tidak paham konsep. Perhitungan presentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut yaitu:23 P=
22
x 100%
Iwan Permana Suwarna, “Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Mata Pelajaran Fisika Melalui CRI (Certanty of Response Index) Termodifikasi” Jurnal Laporan Lemlit, (2013), ( Jakarta : Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah), h. 4. (di unduh: Kamis,25 desember 2014 pukul 22.00 wib). 23 Anas sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008). h. 43.
58
Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi jumlah jawaban benar N = Jumlah soal
2.
Uji Prasyarat Analisis Data Tes Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan beberapa uji prasyarat statistik
untuk menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam uji hipotesis tersebut. a.
Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Pada peneliatian ini uji normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat (kai kuadrat), yaitu :24
=Σ Keterangan: = nilai tes kai kuadrat f0
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= Frekuensi yang diharapkan
Penentuan kategori uji normalitas berdasarkan pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada tabel 3.15 berikut ini: Tabel 3.15 Kategori Uji Normalitas Rentang nilai Xh2 Xh2hitung > Xh2tabel Xh2hitung < Xh2tabel b.
Kategori distribusi data tidak normal distribusi data normal
Uji Homogenitas Uji homogenesis dillakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keaadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenitasan populasi. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa 24
Ibid., h. 361.
59
skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan rumus :25 =
=
Keterangan: S1 : standar deviasi data kelompok eksperimen S2 : Standar deviasi data kelompok kontrol Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada Tabel 3.16 berikut ini: Tabel 3.16 Kategori Uji Homogenitas Berdasarkan Uji Fisher Rentang nilai F Fhitung< Ftabel Fhitung>Ftabel 3.
Kategori Data dinyatakan homogeny Data dinyatakan tidak homogeny
Analisis Data Tes Analisis data tes menggnakan uji hipotesis yang dilakukan unruk
mengetahui adanya pengaruh simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah uji t. Uji t adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kelompok yang berbeda dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kontrol) tersebut. Setelah melakukan uji hipotesis, diharuskan melakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu, karena hasil kedua uji tersebut akan menentukan rumus uji hipotesis yang akan digunakan. Akan tetapi ada beberapa kondisi yang dihasilkan setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas. Berikut ini beberapa asumsi dan kehomogenan varians serta uji hipotesis yang harus digunakan.
25
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dilengkapi Dengan Output Program SPSS, (Jakarta: PT Roesmita Sampurna, 2010), h. 120.
60
a.
Data terdistribusi normal dan homogen Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis
dengan analisis statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:26 t = √
Dimana
dsg = √ Keterangan: = rata-rata datakelompok eksperimen = rata-rata data kelompok kontrol dsg= Standar deviasi gabungan data kedua kelompok = Standar deviasi data kelompok eksperimen = Standar deviasi data kelompok kontrol = jumlah data kelompok eksperimen = jumlah data kelompok kontrol
b.
Data terdistribusi normal dan tidak homogen Untuk data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, maka pengujian
hipotesis dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: 27 t= √
26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet.13, h.181. 27 Ibid, h. 273.
61
Penentuan kategori uji hipotesis t didasarkan pada tabel 3.17 berikut ini: Tabel 3.17 Kategori Uji Hipotesis (Uji t) Rentang nilai t thitung > ttabel thitung > ttabel 4.
Kategori Ha diterima dan Ho ditolak Ha ditolak dan Ho diterima
Analisis Data Nontes Dalam penelitian ini, analisis data instrumen nontes menggunakan teknik
analisis data desskriptif. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Menganalisis data angket yang menggunakan skala Likert dengan gradasi dari saangat positif sampai sangat negatif dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap jawaban. Kategori pemberian skor angket siswa dapat dilihat pada Tabel 3.18 di bawah ini.28 Tabel 3.18 kategori Angket Siswa Pernyataan Positif Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Cukup (C) Setuju (S) Sangat Setuju (SS) Selanjutnya, menggunakan rumus :
data
dari
Pernyataan Negatif Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Cukup (C) Setuju (S) Sangat Setuju (SS)
Skor 1 2 3 4 5 angket
diolah
secara
kuantitatif
Skor 5 4 3 2 1 dengan
29
P=
x 100%
Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi jumlah jawaban benar N = Jumlah soal
28
Riduan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 16. 29 Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan Ed 1, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), Cet 24, h. 43.
62
Persentase nilai angket yang sudah didapatkan, kemudian dikonversi ke dalam nilai kualitatif sesuai dengan tabel 3.19 di bawah ini.30 Tabel 3.19 Kategori Angket Siswa Rentang Nilai 0-20% 21-40% 41-60% 61-80% 81- 100% J.
Kategori Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat
Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Hipotesis alternatif (Ha)
:Terdapat pengaruh penggunaan media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa SMA kelas X pada konsep fluida statis
Hipotesis nol (Ho)
:Tidak
terdapat
pengaruh
penggunaan
media
simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa SMA kelas X pada konsep fluida statis
30
Riduan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 18.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian Pada subbab ini diuraikan gambaran umum dari data penelitian yang telah
diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan hasil pretest, posttest menggunakan tes objektif dengan metode CRI (Certanty of Response Index) jumlah 22 butir soal dan lembar observasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. 1.
Hasil Pretest Hasil pretest oleh siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan siswa
kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini disajikan dalam diagram berikut: 60
Persentase Miskonsepsi
50
56.66 52.5
58.75
55.5
53
51
49.16 44.16 41.66
42.5
45
44.1 42.5
40
35 28.75
30
kontrol 20
eksperimen
20 10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
Indikator RPP
Gambar 4. 1 Diagram Profil Miskonsepsi Siswa Pada Saat Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pada Tiap Indikator Keterangan Indikator: 1. Menyelidiki hukum utama hidrostatis 2. Memformulasikan hukum Pascal 3. Menganalisis hukum Archimides 4. Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam
5. 6. 7. 8.
63
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari Menerapkan konsep kapilaritas Menyelidiki viskositas pada fluida Menerapkan Hukum Stokes
64
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, terlihat bahwa perbedaan hasil pretest yang didapat kelas kontrol dan eksperimen pada beberapa indikator soal. Pada indikator nomor 1 menyelidiki hukum utama hidrostatis terdapat 42,50% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 52,50% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 2 memformulasikan hukum Pascal terdapat 56,66% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 49,16% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 3 menganalisis hukum Archimedes terdapat 53% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 58,75% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 4 menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam terdapat 41,66% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 44,16% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 5 menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari terdapat 55,50% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 44,10% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 6 menerapkan konsep kapilaritas terdapat 42,50% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 51,00% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 7 menyelidiki viskositas pada fluida 28,75% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 20,00% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 8 menerapakan Hukum Stokes 45% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 35% siswa pada kelas eksperimen. Indikator nomor 2 memformulasikan hukum Pascal, kelas kontrol mengalami miskonsepsi tertinggi sebesar 56,66% siswa. Sementara pada kelas eksperimen miskonsepsi tertinggi terdapat pada indikator nomor 3 \ menganalisis hukum Archimides dengan persentase miskonsepsi siswa sebesar 58,75%. Untuk indikator nomor 7 menyelidiki viskositas pada fluida, kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami miskonsepsi terendah dengan persentase sebesar 28,75% dan 20% siswa. Pada indikator memformulasikan hukum Pascal, menerapkan hukum Archimides dalam kehidupan sehari-hari, menyelidiki viskositas pada fluida dan menerapkan hukum Stokes, kelas kontrol mengalami miskonsepsi lebih tinggi
65
dibandingkan kelas eksperimen. Sedangkan pada indikator menyelidiki hukum utama hidrostatis, menganalisis hukum Archimides, menerapkan konsep terapung, melayang dan tenggelam dan menerapkan konsep kapilaritas, kelas eksperimen mengalami miskonsepsi yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol Tabel 4. 1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Jumlah Miskonsepsi yang Dialami Siswa Saat Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran data Miskonsepsi Tertinggi Miskonsepsi Terendah Rata – rata Median Modus Standar Deviasi
Jumlah Miskonsepsi Yang Dialami Siswa pada Saat Pretest (soal) Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 16 17 (72,7%) (77,3%) 0 0 (0%) (0%) 10,3 10,4 10,5 11 13 10 3,6 3,4
Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pretest dengan menggunakan intrumen tes miskonsepsi sebanyak 22 butir soal, terlihat bahwa miskonsepsi terendah yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 0 soal. Selanjutnya untuk miskonsepsi tertinggi pada kelas eksperimen sebanyak 16 soal dan pada kelas kontrol miskonsepsi yang terjadi pada siswa sebanyak 17 soal. Selain itu perolehan miskonsepsi rata-rata pada kelas eksperimen sebanyak 10,3, sedangkan miskonsepsi rata-rata kelas kontrol adalah sebanyak 10,4. Selanjutnya, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen 10,5 dan kelas kontrol 11. Frekuensi miskonsepsi yang paling banyak muncul atau modus pada kelas eksperimen 13 soal dan kelas kontrol 11 soal. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 3,6, sementara kelas kontrol adalah 3,4.
66
2.
Hasil Posttest Hasil posttest oleh siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan siswa
kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini disajikan dalam diagram berikut: 60 Presentase Miskonsepsi
50.83 46.25 42.5 41.66 40.5 40 31.5 30 28.33 27.5
50 40 30 30
35
22
kontrol
20
Eksperimen
15 7.5
10
3.75
0 1
2
3
4
5
6
7
8
Indikator RPP
Gambar 4. 2 Diagram Profil Miskonsepsi Siswa Pada Saat Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pada Tiap Indikator Keterangan Indikator: 1. Menyelidiki hukum utama hidrostatis 2. Memformulasikan hukum Pascal 3. Menganalisis hukum Archimides 4. Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam
5. 6. 7. 8.
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari Menerapkan konsep kapilaritas Menyelidiki viskositas pada fluida Menerapkan hukum Stokes
Berbeda dengan hasil pretest, berdasarkan Gambar 4.1 diatas, terlihat bahwa perbedaan hasil posttets yang didapat kelas kontrol dan eksperimen pada beberapa indikator soal. Pada hasil posttest miskonsepsi yang terjadi pada siswa mengalami penurunan. Pada indikator nomor 1 menyelidiki hukum utama hidrostatis terdapat 30,00% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 22,00% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 2 memformulasikan hukum Pascal terdapat 50,83% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 42,50% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 3 menganalisis hukum Archimedes terdapat 46,25% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 40% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 4
67
menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam terdapat 41,66% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 28,33% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 5 menerapkan hukum Archimides dalam kehidupan sehari-hari terdapat 40,50% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 31,50% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 6 menerapkan konsep kapilaritas terdapat 27,5% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 30% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 7 menyelidiki viskositas pada fluida 15% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 3,75% siswa pada kelas eksperimen. Pada indikator nomor 8 menerapakan Hukum Stokes 35% siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelas kontrol dan 7,50% siswa pada kelas eksperimen. Untuk indikator nomor 2 memformulasikan hukum Pascal, kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami miskonsepsi tertinggi, sebesar 50,83% siswa dan 42,5%. Untuk indikator nomor 7 menyelidiki viskositas pada fluida, kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami miskonsepsi terendah dengan persentase sebesar 15% dan 3,75% siswa. Pada indikator menyelidiki hukum utama hidrostatis, memformulasikan hukum Pascal, menganalisis hukum Archimides, menerapkan konsep terapung, melayang dan tenggelam, menerapkan hukum Archimides dalam kehidupan sehari-hari, menyelidiki viskositas pada fluida dan menerapkan hukum Stokes, kelas kontrol mengalami miskonsepsi lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Sedangkan pada indikator menerapkan konsep kapilaritas saja kelas eksperimen mengalami miskonsepsi yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari hasil posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut :
68
Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Jumlah Miskonsepsi yang Dialami Siswa Saat Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pemusatan dan Penyebaran Data
No 1
Miskonsepsi Tertinggi
2 3 4 5 6
Miskonsepsi Terendah Rata - rata Median Modus Standar Deviasi
Jumlah Miskonsepsi yang Dialami Siswa pada Saat Posttest (soal) Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 11 14 (50%) (63,6%) 0 2 6,2 8,2 6 8 5 10 2,53 2,90
Berdasarkan tabel di atas, Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan posttest dengan menggunakan intrumen tes miskonsepsi sebanyak 22 butir soal terlihat bahwa miskonsepsi terendah yang diperoleh kelas eksperimen sebanyak 0 soal dan kelas kontrol sebanyak 2 soal. Selanjutnya untuk miskonsepsi tertinggi pada kelas eksperimen sebanyak 11 soal dan pada kelas kontrol miskonsepsi yang terjadi pada siswa sebanyak 14 soal. Selain itu perolehan miskonsepsi rata-rata pada kelas eksperimen sebanyak 6,2, sedangkan miskonsepsi rata-rata kelas kontrol adalah sebanyak 8,2. Selanjutnya , median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen 6 dan kelas kontrol adalah 8. Frekuensi miskonsepsi yang paling banyak muncul atau modus pada kelas eksperimen 5 dan kelas kontrol 10 soal. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 2,53, sementara kelas kontrol adalah 2,9.
3.
Rekapitulasi Data Miskonsepsi Hasil Pretest dan Posttest
a.
Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang terdiri dari 40 siswa, diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut:
69
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Jumlah Siswa yang Mengalami Miskonsepsi Pada Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N o 1 2 3
Banyak Siswa ysng Mengalami Miskonsepsi Perindikator Pretest Posttest Kelas Kelas Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Miskonsepsi 24 23 17 20 Tertinggi ( 58,75%) (56,6%) (42,5%) (50,83%) Miskonsepsi 8 12 2 6 Terendah (20%) (28,75%) (3,75%) (15%) Rata – rata 18 18 10 14 Berdasarkan pada table di atas, pada saat pretest menunjukkan bahwa Pemusatan dan Penyebaran data
persentase tertinggi jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 58,75% pada kelas eksperimen dan sebesar 56,6% pada kelas kontrol. Dan untuk persentase terendah jumlah siswa yang mengalami miskonnsepsi sebesar 20% pada kelas eksperimen dan 28,75% pada kelas control. Pada saat posttest terjadi penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesentase tertinggi jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 42,5%, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 50,83%. Dan persentase terendah jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 3,75% pada kelas eksperimen dan 15% pada kelas kontrol. Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Miskonsepsi yang Dialami Siswa Pada Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol N o 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran data Miskonsepsi Tertinggi Miskonsepsi Terendah Rata – rata Median Modus Standar Deviasi
Jumlah Miskonsepsi yang Dialami Siswa Pretest Posttest Kelas Kelas Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol 16 17 11 14 (72,7%) (77,3%) (50%) (63,6%) 0 0 0 2 (0%) (0%) (0%) (9,1) 10,3 10,4 6,2 8,2 10,5 11 6 8 13 10 5 10 3,6 3,4 2,53 2,90
70
Sebelum melakukan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa miskonsepsi yang dialami siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memilki kemapuan awal yang hampir sama sebelum diberikan perlakuan. Setelah melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen dengan memberikan perlakuan berupa penggunaan media simulasi komputer dan kelas kontrol menggunakan media pembelajaran Ms.Power Point, dilakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapat perlakuan. Berdasarkan hasil posttest, terjadi penurunan miskonsepsi yang dialami siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Namun penurunan miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Penurunan
terlihat
dari rata - rata miskonsepsi yang dialami siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penurunan rata-rata (mean) pada kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol sebesar 4,1. Untuk lebih jelas melihat perbedaan kategori persentase penurunan miskonsepsi siswa pada saat pretest dan posttest di kelas eksperimen dan kelass kontrol. Berikut dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Tabel Persentase Penurunan Jumlah Miskonsepsi Siswa
b.
Kategori Penurunan Miskonsepsi undefinie
kontrol
%
Eksperimen
%
7
1 siswa
Tinggi
0 siswa
17,5 0
4 siswa
2,5 10
Sedang
12 siswa
30
20 siswa
50
Rendah
21 siswa
52,5
15 siswa
37,5
Banyak Siswa
Miskonsepsi Ranah Kognitif Miskonsepsi siswa untuk setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada
Gambar 4.3 di bawah ini:
71
51
persentase Miskonsepsi
52.00 50.00
48.25 47.5
48.00 46.00
44.58
45 42.92
44.00
eksperimen kontrol
42.00 40.00 38.00 c2
c3
c4
Ranah Kognitif
Gambar 4.3 Diagram Persentase Miskonsepsi Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen pada Jenjang Kognitif Saat Pretest Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa persentase miskonsepsi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam menjawab soal pada setiap ranah kognitif. Pada saat pretest, persentase miskonsepsi kemampuan memahami siswa (C2) pada kelas kontrol sebesar 45% sementara pada kelas eksperimen sebesar 44,58%, pesentase miskonsepsi kemampuan menerapkan siswa (C3) sebesar 48,25% pada kelas kontrol sementara pada eksperimen sebesar 51%. Terkait pesentase miskonsepsi kemampuan menganalisis siswa (C4), persentase siswa yang diperoleh kelas kontrol sebesar 47.50% sementara pada kelas eksperimen sebesar 42,92%.
72
39
PersentaseMiskonsepsi
40.00
34.58
35.00
30.5
36.67 31.25
30.00 25.00 20.00
17.92
eksperimen
15.00
kontrol
10.00 5.00 0.00 c2
c3
c4
Ranah Kognitif
Gambar 4.4 Diagram Persentase Miskonsepsi Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen pada Jenjang Kognitif Saat Posttest Berbeda dengan hasil pretest, persentase miskonsepsi hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam menjawab soal setiap ranah kognif. persentase miskonsepsi kemampuan memahami siswa (C2) pada kelas kontrol sebesar 34,58% sementara pada kelas eksperimen sebesar 17,92%, pesentase miskonsepsi kemampuan menerapkan siswa (C3) sebesar 39% pada kelas kontrol sementara pada eksperimen sebesar 30,50%. Terkait pesentase miskonsepsi kemampuan menganalisis siswa (C4), persentase siswa yang diperoleh kelas kontrol sebesar 36,67% sementara pada kelas eksperimen sebesar 31,25%. Berdasarkan hasil di atas dapat diketahuai bahwa persentase miskonsepsi siswa dalam menjawab soal setiap ranah kognitif mengalami penurunan. Terlihat dari persentase miskonsepsi pada setiap ranah yang mengalami penurunan pada saat posttest. Pada ranah kemampuan memahami siswa (C2) persentase miskonsepsi siswa kelas kontrol mengalami penurunan sebesar 10,42%, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 26,66%. Pada ranah kemampuan menerapkan siswa (C3) persentase miskonsepsi siswa kelas kontrol mengalami penurunan sebesar 9,25%, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 20,5%. Pada ranah kemampuan menganalisis siswa (C4) penurunan persentase miskonsepsi siswa kelas kontrol sebesar 10,83% dan pada kelas eksperimen 11,67%.
73
Penurunan miskonsepsi siswa kelas ekaperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Penurunan terbesar pada kelas eksperimen terjadi pada ranah kemampuan memahami siswa (C2) sebesar 26,66%. Hal tersebut diperkuat dengan perbedaan rata-rata persentase penurunan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk lebih jelas melihat perbedaan penurunan miskonsepsi siswa pada di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini: 30.00% 25.00%
Persentase
20.00% kelas kontrol
15.00%
kelas esperimen 10.00% 5.00% 0.00% c2
c3
c4
Gambar 4.5 Grafik Penurunnan Miskonsepsi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.5 tampak bahwa pada umumnya kelas eksperimen mengalami penurunan miskonsepsi yang lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Terlihat dari garafik pada kelas eksperimen lebih menukik mengalami penurunan dibandingkan dengan grafik pada kelas kontrol.
4.
Hasil Uji Prasarat Analisis
a.
Uji Normalitas Miskonsepsi Siswa Pengujian normalitas dilakukan terhadap kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Hasil uji normalitas dengan menggunakan rumus uji Saphiro-Wilk menggunakan software program SPSS Versi 22 adalah sebagai berikut:
74
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pretest Statistik
Asymp. Sig Alpha (α) Keputusan
Posttest
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
0,260
0,055
0,345
0,567
Data terdistribusi normal
Data terdistribusi normal
0,05 Data terdistribusi normal
Data terdistribusi normal
Output perhitungan uji normalitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C. Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa nilai signifikansi untuk uji normalitas dengan Saphiro-Wilk kelas kontol sebesar 0,260 saat pretest dan 0,345 saat posttest. Nilai pada signifikansi pada kelas kontrol lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diperoleh dari kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji normalitas kelas eksperimen sebesar 0,055 saat pretest dan 0,567 saat posttest. Nilai pada signifikansi pada kelas eksperimen lebih besar dari 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diperoleh dari kelas eksperimen berdistribusi normal. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas jika angka signifikan (Sig) > 0,05, maka dinyatakan data terdistribusi normal. Maka dapat dikatakan kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki data yang berdistribusi normal. b.
Uji Homogenitas Data Miskonsepsi Pengujian Homogenitas dilakukan pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Hasil yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 dibawah ini:
75
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretes dan Posttest Pretest Statistik
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Asymp. Sig Alpha (α)
Posttest Kelas Kontrol
0,965
Kelas Eksperimen
0,105 0,05
Data Homogen
Keputusan
Data Homogen
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, diperoleh angka signifikan saat pretest pada kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,965 dan saat posttest diperoleh angka signifikan
sebesar
0,105.
Kriteria
Uji
homogenitas
dilakukan
dengan
membandingkan angka signifikan Asymp. Sig dengan nilai alpha (α), dengan ketentuan, jika angka signifikan (Sig) lebih besar dari α (0,05), maka data dikatakan homogen, sebaliknya jika angka signifikan (Sig) lebih kecil dari α (0,05), maka data dikatakan tidak homogen. sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelas sama, artinya kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang homogen, baik pada saat pretest maupun saat posttest. 5.
Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat statistik, diperoleh bahwa kedua data
terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis test statistik parametrik. Perhitungan utuk menentukan thitung menggunakan rumus uji t dengan software program SPSS Versi 22 adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Statistik
Posttest
Kelas Kontrol
Kelas Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Eksperimen Sig. (2-tailed) 0,845 0,02 Alpha (α) 0,05 Ho ditolak Ha diterima Keputusan Ha diterima Ho ditolak Pada tabel di atas terlihat nilai hasil uji hipotesis pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, pada uji hipotesis tampak bahwa nilai kedua kelompok sebelum
76
diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,845 lebih besar dibandingkan nilai Alpha (α), sehingga hipotesis nol(Ho) diterima dan hipotesis alternatif(Ha) ditolak. Sedangkan pada uji hipotesis tampak bahwa nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan nilai sig.(2tailed) sebesar 0,02 lebih kecil dibandingkan nilai Alpha (α), sehingga hipotesis nol(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif(Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa kelas X pada konsep fluida statis. Hal tersebut juga didukung dari rata-rata miskonsepsi siswa pada kelas eksperimen yang lebih rendah dibandingkan ratarata miskonsepsi siswa pada kelas kontrol pada saat posttest sebesar 6,2. Sementara miskonsepsi rata-rata kelas kontrol sebesar 8,2. 6.
Hasil Analisis Data Angket Data nontes berupa angket respon siswa terhadap media pembelajaran
berbasis komputer model simulasi pada konsep fluida statis diperoleh dari kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.9
77
Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa Mengenai Media Simulasi Komputer
NO
Indikator Angket
1
Tampilan desain pada media pembelajaran berbasis komputer model simulasi Penyajian materi Penggunaan media pembelajaran model simulasi dalam proses pembelajaran Kejelasan dan keefektifan bahasa yang digunakan Jumlah
2 3 4
Kelas Eksperimen Persentase Kesimpulan 80,33% Baik Sekali 78% 81,5%
Baik Baik sekali
81,75%
Baik Sekali
80,4%
Baik Sekali
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa secara keseluruhan penggunaan simulasi komputer pada konsep fluida statis mendapatkan rata-rata persentase keseluruhan indikator sebesar 80,4%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media simulasi komputer mendapat respon yang baik sekali dari siswa dalam mempelajari konsep fluida statis. Tabel 4.10 Hasil Angket Respon Pengguna dan Para Ahli Mengenai Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model Simulasi NO
Indikator Angket
1
Tampilan desain pada media pembelajaran berbasis komputer model simulasi Penyajian materi Penggunaan media pembelajaran model simulasi dalam proses pembelajaran Jumlah
2 3
Kelas Eksperimen Persentase Kesimpulan 83,8%
Baik Sekali
86,62%
Baik Sekali
78,66%
Baik
82,3%
Baik Sekali
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi pada konsep fluida statis mendapatkan rata-rata persentase keseluruhan indikator sebesar 82,3%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi mendapat respon yang baik sekali dari pengguna dan juga ahli media dalam penggunaan simulasi komputer pada konsep fluida statis.
78
B.
Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMAN 2 Tangerang mengenai
pengaruh media pembelajaran berbasis komputer model simulasi terhadap miskonsepsi siswa. Berdasarkan hasil pretest, diketahuai bahwa miskonsepsi yang terjadi di kelas eksperimen dan kelas kontrol ketika pretest tidak jauh berbeda yaitu: 10,3 dan 10,4. Hal tersebut terjadi karena kedua kelas sama-sama belum diberikan perlakuan. Dan berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji t test didapatkan asymp sig.(2-tailed) pada saat posttest sebesar 0,02 dan nilai probabilitas sebesar 0,05, terlihat bahwa nilai asymp sig(2-tailed) lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas. Artinya tidak terdapat pengaruh media pembelajaran berbasis komputer model simulasi terhadap miskonsepsi siswa pada konsep fluida statis. Pada saat pretest miskonsepsi tertinggi yang terjadi pada kelas kontrol terdapat pada indikator memformulasikan hukum Pascal sebesar 56,66% siswa. Sementara pada kelas eksperimen miskonsepsi tertinggi terdapat pada indikator menganalisis hukum Archimides dengan persentase miskonsepsi siswa sebesar 58,75%. Dan pada indikator menyelidiki viskositas pada fluida, kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami miskonsepsi terendah dengan persentase sebesar 28,75% dan 20% siswa. Pada saat pretest miskonsepsi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam menjawab soal pada setiap ranah kognitif. Untuk miskonsepsi tertinggi yang terjadi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat pada ranah kemampuan menerapkan siswa (C3) sebesar 48,25% dan sebesar 51%. Pada ranah kognitif (C4) kemapuan menganalisis kelas eksperimen mengalami miskonsepsi terendah sebesar 42,92%. Sedangkan pada kelas kontrol ranah kognitif (C 2) yang mengalami miskonsepsi terendah sebesar 45%. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan media simulasi komputer pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan media pembelajaran Ms. Power Point, terjadi perbedaaan rata-rata miskonsepsi yang dialami siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan terhadap kelas kontrol dan eksperimen miskonsepsi yang terjadi pada siswa di kelas kontrol
79
sebesar 8,2 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 6,2. Pada saat posttest, miskonsepsi tertinggi yang terjadi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat pada indikator memformuulasikan hukum pascal sebesar 42,5% dan 50,83%. Sedangkan untuk miskonsepsi terendah yang terjadi pada kelas kontrol kelas eksperimen terdapat pada indikator menyelidiki viskositas pada fluida sebesar 15% dan 3,75%. Penurunan miskonsepsi yang terjadi pada kelas eksperimen lebih unggul daripada penurunan miskonsepsi yang terjadi pada kelas kontrol. Diperkuat dengan hasil persentase penurunan miskonsepsi yang dialami siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol persentase penurunan miskonsepsi sebesa 10,1% sedangkan pada kelas eksperimen persentase penurunan miskonsepsi yang dialami siswa sebesar 18,5%. Pada kelas kontrol ada sebanyak 7 siswa yang tidak mengalami penurunan miskonsepsi, melainkan mengalami penambahan miskonsepsi, Sedangkan pada kelas eksperimen hanya terdapat 1 siswa yang mengalami penambahan miskonsepsi Pada saat posttest, miskonsepsi tertinggi yang terjadi pada kelas kontrol terdapat pada ranah kognitif kemampuan menerapkan(C3) sebesar 39%, sedangkan pada kelas eksperimen miskonsepsi tertinggi terjadi pada ranah kemapuan menganalisis(C4) sebesar 31,25%. Dan untuk miskonsepsi terendah yang dialami kelas kontrol maupun kelas eksperimen terdapat pada ranah kemampuan memahami(C2) sebesar 34,58% dan 17,92%. Hal tersebut menunjukkan miskonsepsi siswa yang menggunakan media simulasi komputer pada konsep fluida statis lebih rendah dibandingkan miskonsepsi siswa yang menggunakan media powerpoint. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sahrul Saehana, dkk. Model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media simulasi komputer ternyata memiliki perbedaan cukup signifikan
dibandingkan
dengan
model
pembelajaran
kooperatif
tanpa
menggunakan media simulasi komputer1 1
Sahrul Saehana, “Pengembangan Simulasi Komputer Sebagai Media Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Dilakukan untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika Konsep Mekanika Pada Siswa Kelas X SMA Di Kota Palu” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY ISSN 0853-0823 ( 2009 ), (di unduh : Rabu, 30 September 2014 pukul 09.00 wib), h. 288.
80
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji t test didapatkan asymp sig.(2-tailed) sebesar 0,02 dan nilai probabilitas sebesar 0,05, terlihat bahwa nilai asymp sig(2-tailed) lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas. Artinya terdapat pengaruh media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa pada konsep fluida statis. Hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi siswa mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko2. Dan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mempertajam penjelasan dari kegiatan demonstrasi fenomena dengan mengguanakan alat peraga. sehingga hal tersebut dapat membantu siswa untuk memperbaiki dan mengkonstruksi konsepsinya, sehingga akan terhindar dari kekeliruan konsep. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Hikmat, dkk. Penerapan strategi konflik kognitif berbantuan median simulasi virtual dalam pembelajaran fisika berorientasi perubahan konseptual dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA dengan kategori peningkatan tinggi.3 Dan juga sejalan dengan hasil penelitian A. Suhandi, dkk, berdasarkan data hasil penelitian serta analisisnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan media simulasi virtual dapat lebih meningkatkan
efektivitas
pendekatan
pembelajaran
konseptual
dalam
meningkatkan pemahaman konsep dan meminimalkan kuantitas miskonsepsi.4 Pada penelitian penurunan miskonsepsi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat beberapa siswa yang persentase penurunan miskonsepsi bernilai Minus, sehingga beberapa siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen 2
Rusman, Model –Model Pembelajaran, Ed.2.cet.4 (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 309. 3
Hikmat, dkk, “Strategi Konflik Kognitif Berbantuan Media Simulasi Virtual dalam Pembelajaran Fisika Berorientasi Pengubahan Konseptual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan menurunkan Kuantitas Siswayang Miskonsepsi”. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, ISSN : 0853-0823, (26 April 2014), (di unduh : Senin, 21 Maret 2016 pukul 10.00 wib), h. 347. 4 A.Suhandi, dkk, “Efektivitas Penggunaan Media Simulasi Virtual pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Meminimalkan Miskonsepsi”. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 12 No. 2, ISSN: 1412-0917, (Desember 2008), (di unduh : Senin, 21 Maret 2016 pukul 10.00 wib), h. 6.
81
masuk kedalam kategori tidak terdefinisi. Hal tersebut diartikan bahwa siswa tidak mengalami penurunan miskonsepsi, melainkan pada siswa tersebut miskonsepsi yang terjadi semakin meningkat jumlahnya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor. Baik faktor eksternal maupun faktor internal. Pada saat proses pembelajaran siswa tidak melakukan simulasi secara serius, sehingga perubahan variabel-variabel pada media simulasi tersebut tidak dapat dipahami dengan baik. Faktor lainnya adalah ketika pembelajaran konsep fluida statis beberapa siswa berhalangan untuk hadir sehingga siswa tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran menggunakan simulasi tersebut secara keseluruhan. inteligensi, minat, motivasi, dan lingkungan belajar tidak terkontrol. Pada penelitian ini miskonsepsi yang diteliti hanya pada ranah kognitif jenjang memahami(C2), menerapkan (C3) dan menganalisis (C4). Jika dilihat dari setiap jenjang pada ranah kognitif, hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami penurunan untuk setiap jenjangnya. Namun, penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi lebih unggul dalam menurunkan miskonsepsi pada semua jenjang kognitif dibandingkan media powerpoint. Hal ini didukung oleh penurunan miskonsepsi hasil pretest dan posttest kelas eksperimen menunjukkan bahwa media simulasi komputer dapat menurunkan miskonsepsi kemampuan memahami(C2) sebesar 44,58% saat pretest menjadi 17,92% saat Posttest terjadi penurunan sebesar 26,93%. Pada media simulasi komputer yang digunakan pada saat pembelajaran merupakan pola pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam belajar, karena melakukan sendiri dan juga memperhatikan setiap variabel selama melakukan simulasi. Dengan menggunakan model simulasi proses pembelajaran menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas, siswa tidak hanya mempelajari tentang sesuatu tetapi siswa secara aktif menemukan, melakukan perubahan, memperhatikan atau mengamati variable-variabel dalam aktivitas pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tersebut siswa menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya dan yang dimiliki lingkungannya. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam mengembangkan pemahaman dan penalaran siswa tanpa harus ada penyeragaman atau pemaksaan
82
untuk mengikuti pemahaman guru, siswa diberikan ruang bebas untuk menggali potensi dan pemahamannya masing-masing. Tampilan yang interaktif dan dapat diulang akan sangat membantu siswa dalam membangun konsep sainsnya karena siswa dapat melakukan pengamatan secara berulang-ulang terhadap konsep yang sama. Tentu hal ini akan membantu siswa memahami konsep secara mendalam. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh W. Iwantara,dkk yang menyatakan bahwa semakin banyak indera yang dilibatkan dalam pembelajaran, semakin banyak informasi yang didapat, sehingga berpengaruh pada semakin tingginya pemahaman konsep siswa.5 Karena pada media pembelajaran berbasis komputer model simulasi banyak indera yang digunakan dalam proses pembelajarannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Yuda Kristiawan yang menyatakan bahwa Penggunaan strategi pengajaran interaktif membantu meningkatkan level pemahaman siswa. Intervensi animasi dan simulasi komputer dalam pembelajaran kelas membuat perbedaan pembelajaran lebih nyata seperti interpretasi lisan, vektor dan repesentasi diagram dalam fisika 6. Pada ranah kognitif menerapkan (C3), baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama sama mengalami penurunan miskonsepsi. Namun, penurunan yang dialami kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada media pembelajaran berbasis komputer model simulasi berisi fenomena-fenomena dan juga alat alat yang menerapkan konsep fluida statis dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga ketika siswa dihadapkan pada soal pada ranah C3 siswa dapat memjawabnya dengan benar dan tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi. Seperti pada pertanyaan " Sebuah kapal bergerak dari laut ke sungai. Jika saat di laut, air laut mengenai batas 2. Lalu saat kapal berada di sungai, air sungai akan mengenai batas...”.
5
W Iwantara, dkk, “Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, (2014), h. 8 ). (di unduh : Selasa, 22 Maret 2016 pukul 20.00 wib), h. 6. 6 Yudha Kristiawan, “Bahan Ajar Integratif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa Materi Pokok Optik Geometri Dan Alat Optik”. Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.4, (Desember 2014), (di unduh : Selasa, 23 Maret 2016 pukul 08.00 wib), h. 236.
83
Gambar 4.6 Perahu Pada pertanyaan yang diajukan, siswa diminta untuk memprediksikan apa yang terjadi ketika sebuah kapal tersebut berjalan menuju fluida dengan massa jenis yang berbeda. Setelah dilakukan perlakuan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, kedua kelas mampu memprediksi apa yang terjadi pada kapal tersebut, tetapi kemampuan pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Miskonsepsi pada kemampuan menganalsis(C4) juga dapat diturunkan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi. Hal ini terlihat dari hasil pretest dan posttest siswa kelas ekasperimen pada ranah kognitif kemampuan mmenganalisis. Pada saat pretest persentase miskonsepsi siswa sebesar 42,92%, sedangkan pada saaat posttest persentase miskonsepsi siswa menjadi 31,25%. Hal ini disebabkan pada media pemebelajaran berbasis komputer model simulasi ini disajikan beberapa masalah yang membuat siswa menganalisa permasalahan dan mencari pemecahan masalah yang ada sehingga kemampuan siswa unntuk menganalisis semakin meningkat dan menyebabkan terjadinya penurunan miskonsepsi. Hal ini sejalan dengan penelitian Dedi H.S, dkk. Simulasi dalam komputer yang digunakan di dalam pembelajaran merupakan media yang sangat baik untuk meningkatkan proses belajar dengan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengembangkan keterampilan di dalam mengidentifikasi masalah, mengorganisasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi.7
7
Dedi .H.S, Dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Eksperimen Riil Dan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 21, Nomor 3. (Desember 2015). (di unduh : Selasa, 22 Maret 2016 pukul 20.00 wib), h. 6.
84
Berdasarkan angket respon siswa terhadap penggunaan media simulasi komputer. Terlihat bahwa siswa sangat antusias dan termotivasi dalam pembelajaran dengan menggunakan media pemebalajaran ini hal tersebut berdasarkan respon siswa mengenai penilaian media pembelajaran yang digunakan secara keseluruhan mendapatkan nilai sebesar 80,4% dengan kategori baik sekali. Pada saat pernyataan pada angket respon siswa “Tampilan media menarik dan tidak membosankan” umumnya siswa menyatakan dengan nilai 4 dan 5 dengan kriteria baik dan baik sekali. Pada pernyataan “Media pembelajaran memotivasi siswa untuk melakukan pembelajaran”. umumnya siswa menyatakan dengan nilai 4 dan 5 dengan kriteria baik dan baik sekali. Selain data berupa angka seperti pada Tabel 4.10, juga diperoleh data kualitatif berupa komentar ahli media seperti pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Analisis Data Kualitatif Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Model Simulasi Pada Konsep Fluida Statis Ahli Media Yanti Herlanti, M.Pd Adhi Riyadhi
Kritik Kurang instruksi pada setiap slide atau simulasi Simulasi mengenai hukum Archimides masih terjadi kekeliruan Kurangnya evaluasi pembelajaran
Saran Penambahan instruksi pada setiap slide atau simulasi Perbaikan pada simulasi mengenai hukum Archimides Muhammad 1. Penambahan latihan soalAbdul Hadi, soal yang beragam dengan S.Si, M.T.I metode random dalam penampilannya, seperti adanya bank soal. 2. Diberikannya database, sehingga terdapat histori dari tiap pengguna agar kemudian dapat dilakukan evaluasi pembelajaran Tabel 4.11 meunjukkan mengenai respons ahli media mengenai kelayakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi pada konsep fluida statis. Respon yang diberikan para ahli media terhadap media tersebut sacara keseluruhan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi pada konsep fluida statis mendapatkan rata-rata persentase keseluruhan indikator sebesar 82,3%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media simulasi komputer mendapat respon yang baik sekali.
85
Berdasarkan penjelasan di atas, secara keseluruhan pembelajaran menggunakan media simulasi komputer ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran secara dengan menggunakan Ms. Power Point. Oleh sebab itu dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media simulasi komputer dapat menurunkan miskonsepsi siswa pada konsep fluida statis. Namun penggunaan media pembelajaran ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu: masih terbatasnya varian simulasi mengenai fenomena fluida statis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada 40 siswa kelas eksperimen, maka
kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1.
berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji t test didapatkan asymp sig(2-tailed) sebesar 0,02 dan nilai probabilitas sebesar 0,05, terlihat bahwa nilai asymp sig(2-tailed) lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas. Artinya terdapat pengaruh media simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa SMA kelas X pada konsep fluida statis.
2.
Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media simulasi komputer pada kelas eksperimen. Penurunan miskonsepsi yang terjadi pada kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol terlihat dari rata-rata penurunan miskonsepsi pada kelas eksperimen sebesar 18,5% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 10,1%.
3.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
penurunan
jumlah
rata-rata
miskonsepsi ranah kognitif pada kelas eksperimen lebih unggul dari pada kelas kontrol. Pada ranah kemampuan memahami(C2) persentase penurunan kelas eksperimen sebesar 26,66%, sedangkan pada kelas kontrol 10,42%. Pada ranah kemampuan menerapkan (C3) persentase penurunan kelas eksperrimen sebesar 20,50%, sedangkan pada kelas kontrol 9,25%. Dan pada ranah kemampuan menganalisis(C4) persentase penurunan kelas eksperimen sebesar 11,67%, sedangkan pada kelas kontrol 10,83%. B.
Saran Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut: 1.
Simulasi yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas pada varian simulator, sehingga perlu ditambahkan beberapa varian simulator.
86
87
2.
Model simulasi ini tidak hanya dapat diterapkan pada konsep fluida statis saja tetapi juga dapat diterapkan pada konsep lainnya yang lebih abstrak dan lebih mikroskopis untuk dilihat kasat mata.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronal h. Pemilihan dan Pengembangan Untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali, 1987. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. -----. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, 2013. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers, 2009. Darmawan, Deni. Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan Pembelajaran Online. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Ed van den Berg, “Alternative Conceptions in Physics and Remediation”, Course Material, Philippines, 2004. H.S, Dedi. Dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Eksperimen Riil Dan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 21, Nomor 3, 2015. (di unduh : Selasa, 22 Maret 2016 pukul 20.00 wib. Harijadi. Dkk. “Efektivitas Pembelajaran Simulasi Komputer Pra Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Fisika di SMP Negeri 1 Ponorogo” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, ISSN : 0853-0823 (2014), (di unduh : Rabu, 30 Februari 2016 pukul 09.00 wib), h. 225. Hasan, Saleem, et.al. “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”, Journal of Physic Educ, Vol. 5, 1999. Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, 2008. Herwinarso. “Pembuatan Simulasi Eksperimen Berbasis Komputer dengan memanfaatkan Tabung Geiger Muller dan Ratemeter sebagai Media Pembelajaran Praktikum Fisika Modern di SMA” Jurnal Magister Scientiae , ISSN: 0852-078X, Ed.3 No.1, 2012. (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 21.33 wib). Hikmat, dkk. “Strategi Konflik Kognitif Berbantuan Media Simulasi Virtual dalam Pembelajaran Fisika Berorientasi Pengubahan Konseptual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan menurunkan Kuantitas Siswayang Miskonsepsi”. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, 88
89
Yogyakarta, ISSN : 0853-0823,2014. (di unduh : Senin, 21 Maret 2016 pukul 10.00 wib). Iwantara, W. dkk. “Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.4, 2014. (di unduh : Selasa, 22 Maret 2016 pukul 20.00 wib). Kanginan, Marthen. Fisika SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta : Erlangga, 2007. Kristiawan, Yudha. “Bahan Ajar Integratif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa Materi Pokok Optik Geometri Dan Alat Optik”. Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.4, 2014. (di unduh : Selasa, 23 Maret 2016 pukul 08.00 wib. Mahardika, Ria. “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis Pada Konsep Sel” Laporan penelitian pada Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014. Tidak diterbitkan. (di unduh: Kamis,25 desember 2014 pukul 22.00 wib). Marwiah, “Penggunaan Conceptial Change Model Berbantuan Media Simulasi Virtual Untuk Menurunkan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi dan Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMK pada Materi Fluda Statis,” Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2014. tidak dipublikasikan. Munahdi, Yuhdi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press, 2008. Munasir, Modul.FIS.13 Fluida Statis, (diunduh : minggu, 28 desember 2014 pukul 11.00 wib). Prihatiningtyas, S. “Implementasi Simulasi Phet Dan Kit Sederhana Untuk Mengajarkan Keterampilan Psikomotor Siswa Pada Pokok Bahasan Alat Optik” JPII 2 (1). 2013. (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 21.00 wib). Purwoko dan Fendi. Physic For Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira, 2010. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula cet. 7. Bandung: Alfabeta, 2011. Rusman. Model –Model Pembelajaran, Ed.2.cet.4. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014. Sadiman, Arif. S. MEDIA PENDIDIKAN :Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2005.
90
Saehana, Sahrul. “Pengembangan Simulasi Komputer Sebagai Media Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Dilakukan untuk Meminimalisir Miskonsepsi Fisika Konsep Mekanika Pada Siswa Kelas X SMA Di Kota Palu” Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY ISSN 08530823, 2009. (di unduh : Rabu, 30 September 2014 pukul 09.00 wib). Sahertian, Piet A. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008. Sahin, Sami. “Computer Simulations In Science Education: Implications For Distance Education”, Turkish Online Journal of Distance EducationTOJDE, Volume: 7 Number: 4 Article: 12 , ISSN 1302-6488. 2006. (di unduh : Minggu , 22 februari 2015 pukul 21.30 wib). Sarabando, Cândida. ”Contribution of a Computer Simulation To Students’ Learning of The Physics Concepts of Weight and Mass”, Procedia Technology 13, 2014. (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 20.00 wib). Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet. I. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Slameto. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001. Smaldino, Sharon E. Dkk. Instructional Technology and Media for Learning: Teknolgi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2012. Subhana, M. dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia,2005. sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Sugiyono. Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Cet.8. Bandung: Alfabeta,2010. Suhandi, A. dkk. “Efektivitas Penggunaan Media Simulasi Virtual pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Meminimalkan Miskonsepsi”. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 12 No. 2, ISSN: 1412-0917, 2008. (di unduh : Senin, 21 Maret 2016 pukul 10.00 wib). Suhendi, Herni Yuniarti, dkk, Peningkatan Pemahaman Konsep dan Profil Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Hasil Diagnosis Menggunakan Pembelajaran ECIRR Berbantuan Simulasi Virtual dengan Instrumen ThreeTier Test, Prosiding Mathematics and Sciences, 2014.
91
Suparno, Paul. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. Jakarta : Grasindo, 2005. Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. Media Pembelajaraan: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung : Wacana Prima, 2009. Sweat Guy, Retta dan Lownes-Jackson, Millicent. “The Use Of Computer Simulation To Compare Student Performance In Traditional Versus Distance Learning Environments”, Issues in Informing Science and Information Technology, volume 12, 2015. (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 20.00 wib) Taufiq, Muhammad. “Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika pada Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1, Vol. 2, 2012. (http://jornal.unnes.ac.id/index.php/jpii). Tayubi,Yuyu R. “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”, Jurnal Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 24, 2005. Wazis H, Sa’ad dan Sulistyowati. “Pengembangan Komputer Pembelajaran (CAI) Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Mata Pelajaran Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya” Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, 2010. (di unduh : Kamis,25 desember 2014 pukul 21.45 wib). Wilis Dahar, Ratna. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan
: SMAN 2 TANGERANG
Kelas/Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Statis
Pertemuan
: 1 (satu)
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
153
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan ) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melakukan diskusi. 3.7. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C.
Indikator Pembelajaran
1.
Menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis dengan benar
2.
Mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar
3.
Menentukan pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan benar
4.
Menganalisis hukum utama Hidrostatis dengan benar
154
5.
Menerapkan hukum Pascal dengan tepat
6.
Menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan sama besar dengan baik
7.
Menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa mampu menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
2.
Siswa mampu mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
3.
Siswa mampu Menentukan pada permukaan manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan melalui slide penjelasan Hukum Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
4.
Siswa mampu menganalisis hukum utama Hidrostatis dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
5.
Siswa mampu menerapkan hukum Pascal dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Pascal pada Power point fluida statis
6.
Siswa mampu menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan baik melalui slide penjelasan Hukum Pascal pada Power point fluida statis
7.
Siswa mampu menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat melalui slide penjelasan Hukum Pascal pada Power point fluida statis
155
E.
Materi Pembelajaran
Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Hukum Pascal
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Viskositas dan tegangan permukaan
Mengarah pada Tekanan Fluida Statis Gaya angkat keatas Mengarah pada dan Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
156
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Metode
: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya Jawab
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1.
Media
2.
Sumber belajar :
: Power Point mengenai materi fluida statis ,Laptop, Proyektor dan spidol
a. Buku paket Fisika kelas X Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. b. Lembar kerja siswa (LKS) Fisika.
157
H.
No 1.
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru
Alokasi Waktu
Siswa
Orientasi: dengan Siswa menjawab salam dan berdoa memulai pelajaran dan mengucapkan salam dan mengajak siswa sebelum mempersiapkan laptop untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru
membuka
pelajaran
pembelajaran.
Apersepsi: Guru memberikan pertanyaan sekilas kepada siswa terkait materi fluida statis
Siswa menjawab pertanyaan dari guru 20 menit tentang peristiwa yang berkaitan dengan
yang akan diajarkan. Ada yang bisa menjelaskan mengenai
materi yang akan dibahas .
peistiwa penyemprotan pengharum ruangan pada sudut kiri tetapi orang lain
yang
disudut
kanan
dapat
mencium wangi? Motivasi:
Siswa
memperhatikan
Guru memberikan permasalahan yang menjawab
permasalahan
guru
dan
yang
telah
158
berkaitan dengan materi fluida statis yang diberikan oleh guru. akan diajarkan Pernahkah kalian berenang? mengapa semakin dalam kita berenang, tekanan airnya semakin besar? Tujuan:
Siswa
memperhatikan
tujuan
dan
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran indikator yang akan dicapai selama pada pertemuan kali ini,antara lain: pembelajaran.
Siswa mampu menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis
dengan
benar melalui slide penjelasan Hukum Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
Siswa
mampu
mengidentifikasi
keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar melalui slide
penjelasan
Hukum
Utama
159
Hidrostatis pada Power point fluida statis
Siswa
mampu
Menentukan
pada
permukaan manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan melalui slide penjelasan Hukum Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
Siswa mampu menganalisis hukum utama melalui
Hidrostatis slide
dengan
penjelasan
benar Hukum
Utama Hidrostatis pada Power point fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum Pascal dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Pascal pada Power point fluida statis
Siswa mampu menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan baik melalui slide penjelasan
160
Hukum Pascal pada Power point fluida statis
Siswa mampu menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat melalui slide penjelasan Hukum Pascal pada Power point fluida statis
161
2.
Kegiatan Inti
Mengamati: Guru
memberikan
menggunakan
koin
yang
memperhatikan demonstrasi demostrasi Siswa dicelupkan menenai hukum hidrostatis dan hukum
kedalam sebuah bejana yang berkaitan pascal yang diberikan oleh guru. dengan hukum hidrostatis dan demostrasi menggunakan sebuah tabung labu atau balon yang diberi lubang setiap sisinya yang berkaitan dengan hukum pascal kepada siswa. 100 menit
Menanya: Guru memberikan kesempatan kepada mengenai Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan penerapan hukum hidrostatis dan hukum dengan slide yang ditampilkan pada pascal yang ditampilkan pada Power media pembelajaran siswa
untuk
bertanya
point flluida statis
Mengeksplorasi: Guru
membimbing
Siswa melakukan simulasi mengenai siswa
untuk penerapan konsep tekanan hidrostatis,
162
melakukan kegiatan simulasi mengenai hukum Pascal pada media pembelajaran hukum hidrostatis dan hukum pascal yang telah disediakan. menggunakan
media
pembelajaran
berbasis komputer model simulasi.
Mengasosiasikan:
Siswa mengerjakan LKS fisika mengenai
Guru mengistruksikan masing masing hukum hidrostatis dan hukum pascal siswa untuk mengerjakan LKS fisika sesuai dengan media pembelajaran yang mengenai hukum hidrostatis dan hukum ditampilkan pascal sesuai Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasikan jawaban LKS
Guru menyimak dan membimbing siswa yang telah dikerjakan berdasarkan hasil saat mempresentasikan jawaban LKS simulasi yang dilakukan. yang telah dikerjakan. 3.
Penutup
Guru mereview pembelajaran yang telah Siswa memperhatikan kesimpulan yang dilakukan.
telah dijelaskan oleh guru.
Guru menutup kegiatan pembelajaran Siswa menjawab salam dan mencatat
163
dengan salam dan meminta siswa untuk tugas yang diberikan oleh guru.
15 menit
mempelajari materi fluida statis mengenai hukum archimides
164
Soal Evaluasi Pertemuan 1 FLUIDA STATIS
NO 1
SOAL
PEMBAHASAN
SCORE
Seorang perawat menggunakan suntikan yang Jawab berdiameter 4 cm supaya tekanan zat cairnya 105 Diketahui : d = 4 cm = 4.10-2 m Pa berarti gaya yang bekerja pada suntikan r = 2 cm = 2.10-2 m adalah… P = 105 Pa Ditanya : F = ….? Penyelesaian : P=
10
F = P. A F = P. ( ) 5 F = 10 .(3,14 . (2.10-2)2) F = 125,6 N 2
Perhatikan gambar bejana di bawah ini!
Jawab: Titik T Tekanan hidrostatis dirumuskan dengan : 20
Tekanan hidrostatis paling besar terletak pada titik... berikan alasan!
Tekanan hidrostatis berbanding lurus dengan kedalaman benda, semakin dalam letak suatu benda dalam zat cair, maka semakin besar
165
Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
3
tekanan hidrostatisnya. Jawab: a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
20 Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m, tentukan : a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan b) tekanan total yang dialami ikan
b)
tekanan
total
yang
dialami
ikan
Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa Jawab: 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Hukum Pascal Data : F1 = F F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N A1 : A2 = 1 : 250 4
20 Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa terangkat!
166
Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban.
Jawab: Data: m = 250 kg r1 = 2 cm r2 = 18 cm w = mg = 810 N F =…. Jika diketahui jari-jari (r) atau diameter (D) pipa gunakan rumus:
5
20
Jika jari-jari pada pipa kecil adalah 2 cm dan jari-jari pipa besar adalah 18 cm, tentukan besar gaya minimal yang diperlukan untuk mengangkat beban 81 kg !
Diperoleh
167
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar!
Jawab: Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
6
7
20
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)! Sebuah pipa U yang diisi minyak dan air dalam keadaan stabil tampak seperti gambar.
Jawab: Tekanan hidrostatis di titik A sama dengan tekanan hidrostatis di titik B. Cari ketinggian
20
168
air, kemudian selisihnya dengan tinggi minyak:
Massa jenis air = 1000 kg.m– 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m– 3, maka perbedaan ketinggian (Δ h) adalah…..
169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMAN 2 TANGERANG
Kelas/Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Statis
Pertemuan
: 2 (dua)
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
170
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan ) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melakukan diskusi. 3.7. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari. C.
Indikator Pembelajaran
1.
Menganalisis Hukum Archimedes
2.
Membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan benar
3.
Membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar
4.
Menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar
5.
Memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar
6.
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari dengan benar
171
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa mampu menganalisis Hukum Archimedes dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
2.
Siswa mampu membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
3.
Siswa mampu membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar melalui video Hukum Archimides pada Power point fluida statis
4.
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
5.
Siswa mampu memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
6.
Siswa mampu menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
172
E.
Materi Pembelajaran
Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Hukum Pascal
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Viskositas dan tegangan permukaan
Tekanan Fluida Statis
Mengarah pada
Gaya angkat keatas Mengarah pada dan Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
173
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Metode
: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya Jawab
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Power point mengenai materi fluida statis ,Laptop, Proyektor dan spidol
2. Sumber belajar
:
a. Buku paket Fisika kelas X Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. b. Lembar kerja siswa (LKS) Fisika..
174
c.
No 1.
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru
Alokasi Waktu
Siswa
Orientasi: dengan Siswa menjawab salam dan berdoa memulai pelajaran dan mengucapkan salam dan mengajak siswa sebelum mempersiapkan laptop untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru
membuka
pelajaran
pembelajaran. Apersepsi: 10 menit Guru memberikan pertanyaan sekilas kepada siswa terkait materi fluida statis yang akan diajarkan. Apakah
tentang peristiwa yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas .
kalian
perahu?mengapa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
perahu
melihat tidak
tenggelam? Motivasi: Guru memberikan permasalahan yang berkaitan dengan materi fluida statis yang
Siswa
memperhatikan
menjawab
permasalahan
guru
dan
yang
telah
175
akan diajarkan Pernahkah
diberikan oleh guru. kalian
melihat
kapal
selam?bagaimana sistem kerja kapal selam sehingga kapal selam bisa terapung, melayang dan tenggelam? Tujuan:
Siswa
memperhatikan
tujuan
dan
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran indikator yang akan dicapai selama pada pertemuan kali ini,antara lain: pembelajaran.
Siswa mampu menganalisis Hukum Archimedes dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
Siswa mampu membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan
benar
melalui
slide
penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
176
Siswa mampu membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar melalui video Hukum Archimides pada Power point fluida statis
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
Siswa
mampu
memprediksikan
posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar
melalui
slide
penjelasan
Hukum Archimides pada Power point fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-
177
hari dengan benar melalui slide penjelasan Hukum Archimides pada Power point fluida statis
178
2.
Kegiatan Inti
Mengamati: Guru memberikan beberapa fenomena Siswa memperhatikan fenomena menenai yang berkaitan dengan hukum hukum Archimides, keadaan suatu benda Archimides, keadaan suatu benda saat saat tercelup di fluida yang diberikan oleh guru. tercelup di fluida
Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan
Menanya:
Guru memberikan kesempatan kepada dengan animasi yang ditampilkan pada siswa untuk bertanya mengenai animasi media pembelajaran berbasis komputer model simulasi
penerapan hukum Archimides
100 menit Siswa melakukan simulasi mengenai
Mengeksplorasi: Guru
membimbing
melakukan
kegiatan
menggunakan
media
siswa
untuk penerapan konsep hukum Archimides. simulasi
pembelajaran
berbasis komputer model simulasi.
179
Mengasosiasikan: Guru mengistruksikan masing masing Siswa mengerjakan LKS fisika mengenai siswa untuk mengerjakan LKS fisika hukum Archimides sesuai dengan hasil mengenai
hukum
Archimides
sesuai simulasi yang dilakukan dengan hasil simulasi yang dilakukan. Mengkomunikasikan:
\
Guru menyimak dan membimbing siswa Siswa mempresentasikan jawaban LKS saat mempresentasikan jawaban LKS yang telah dikerjakan berdasarkan hasil yang telah dikerjakan. simulasi yang dilakukan. 3.
Penutup
Guru mereview kesimpulan pembelajaran Siswa mencatat kesimpulan yang telah 25 menit yang telah dilakukan.
dijelaskan oleh guru.
180
Soal Evaluasi Pertemuan 2 FLUIDA STATIS
NO
SOAL
1
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut, adalah definisi dari hukum...
2
3
PEMBAHASAN
Jawab: Hukum Archimedes adalah gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut Bagaimana hubungan anatara volume benda, Jawab: massa jenis benda dan Kerapatan benda pada Hukum Archimedes dirumuskan dengan : suatu benda yang tercelupn dalam flida Fa = . g.V Gaya apung berbanding lurus dengan massa jenis benda, gaya gravitasi dan volema benda yang tercelup dalam fluida Seorang anak memasukkan benda M bermassa Jawab: 500 gram ke dalam sebuah gelas berpancuran Data : berisi air, air yang tumpah ditampung dengan mb = 500 g = 0,5 kg sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambar mf = 200 g = 0,2 kg berikut: Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya
SCORE
10
10
20
181
gaya apung sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3).
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di dalam air!105 N/m, tentukan : a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan b) tekanan total yang dialami ikan Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan ditunjukkan oleh gambar berikut! gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang. 4
20
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari
182
volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
5
Berat sebuah benda di udara 5 N. Apabila benda ditimbang di dalam air (massa jenis air = 1000 kg/m3) beratnya menjadi 3,2 N. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 maka massa jenis benda adalah…
Jawab: Berat benda di udara = Berat benda (w) = 5 Newton Berat benda di dalam air = 3,2 Newton Massa Jenis air = 1000 kg/m3 Percepatan Gravitasi = 10 m/s2 Massa benda : w = m g —> m = w : g = 5 N : 10 m/s2 = 0,5 kg Ditanya : Massa Jenis benda ? Jawab : Berat benda di dalam air lebih kecil karena adanya Gaya Apung. Gaya Apung = Berat benda di udara – Berat benda di dalam zat cair Gaya Apung = 5 Newton – 3,2 Newton = 1,8
20
183
Newton
Massa jenis Benda : Massa Jenis = Massa : Volume = 0,5 kg : 0,00018 m3 = 2780 kg/m3 6
Sebuah balok es mengapung di atas air, seperti Jawab: pada gambar di bawah ini. Diketahui : = 1000 kg/ Ditanya : berapa % bagian terapung = …? Penyelesaian : Hukum Archimedes FApung = FBerat ialah 920 kg/m3. = 1000 kg/m3. bagian es yang terletak di atas permukaan air ialah… =
20
Bagian yang tenggelam ialah 0,92, maka bagian yang terapung ialah 0,08
184
Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan Jawab: massa jenis 2,5 x 103 kg.m-3. Bila massa jenis air 1.000 kg.m-3 dan percepatan gravitasinya 10 Diketahui : Wu = 25 N 2,5 x 103 kg.m-3 m.s-2, maka berat kaca di dalam air ialah… 1.000 kg.m-3 g = 10 m/s2 Ditanya : Wair…..? Penyelesaian : W = m.g m= 7
20 Wu – FA = Wair (
185
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMAN 2 TANGERANG
Kelas/Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Statis
Pertemuan
: 3 (tiga)
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
186
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan ) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melakukan diskusi. 3.7. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari. C.
Indikator Pembelajaran
1.
Menunjukkan fluida yang akan terisi pada bejana.
2.
Membandingkan kecepatan menetes tiga buah fluida yang kekentalannya berbeda dengan benar
3.
Menerapkan konsep kapilaritas
4.
Membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya dengan benar
5.
mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya
6.
Menerapakan Hukum Stokes
187
D.
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menunjukkan fluida yang akan terisi pada bejana dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis
Siswa mampu membandingkan kecepatan menetes fluida yang kekentalannya berbeda dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis
Siswa mampu menerapkan konsep kapilaritas dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis
Siswa mampu memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum stokes pada kehidupan sehari-hari dengan benar melalui slide penjelasan hukum Stokes pada Power point fluida statis
188
E.
Materi Pembelajaran
Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Hukum Pascal
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Viskositas dan tegangan permukaan
Tekanan Fluida Statis
Mengarah pada
Gaya angkat keatas Mengarah pada dan Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
189
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Metode
: 1. Ceramah 2. Simulasi 3. Tanya Jawab
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Power point mengenai materi Fluida Statis dengan mengunakan Macromedia Flash
,Laptop, Proyektor dan spidol 2. Sumber belajar
:
d. Buku paket Fisika kelas X Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. e. Lembar kerja siswa (LKS) Fisika..
190
H.
No 1.
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru
Alokasi Waktu
Siswa
Orientasi: dengan Siswa menjawab salam dan berdoa memulai pelajaran dan mengucapkan salam dan mengajak siswa sebelum mempersiapkan laptop untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru
membuka
pelajaran
pembelajaran. Apersepsi: 10 menit Guru memberikan pertanyaan sekilas kepada siswa terkait materi fluida statis yang akan diajarkan.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang peristiwa yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas .
Bagaimana lampu pertromak yang digunakan oleh para nelayan dapat menyala dan memberikan penerangan dalam mencari ikan? Motivasi: Guru memberikan permasalahan yang
Siswa
memperhatikan
menjawab
permasalahan
guru
dan
yang
telah
191
berkaitan dengan materi fluida statis yang diberikan oleh guru. akan diajarkan Jika sebuah kelereng di lemparkan ke dalam air dan susu kental, fluida manakah
yang
akan
membuat
kelereng lebih cepat mencapai dasar? Tujuan: Guru menyebutkan tujuan pembelajaran Siswa
pada pertemuan kali ini,antara lain: Siswa mampu menunjukkan fluida
memperhatikan
tujuan
dan
indikator yang akan dicapai selama pembelajaran.
yang akan terisi pada bejana dengan benar
melalui
slide
penjelasan
kapilaritas pada Power point fluida statis Siswa kecepatan
mampu menetes
membandingkan fluida
yang
kekentalannya berbeda dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis
192
Siswa mampu menerapkan konsep kapilaritas dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis Siswa mampu memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar melalui slide penjelasan kapilaritas pada Power point fluida statis Siswa mampu menerapkan hukum stokes pada kehidupan sehari-hari dengan benar melalui slide penjelasan hukum Stokes pada Power point fluida statis
193
194
2.
Kegiatan Inti
Mengamati: Guru memberikan beberapa fenomena Siswa memperhatikan fenomena menenai yang berkaitan dengan hukum gejala kapilaritas dan hukum stokes yang Archimides, keadaan suatu benda saat diberikan oleh guru. tercelup di fluida
Menanya: Guru memberikan kesempatan kepada Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan siswa untuk bertanya mengenai animasi dengan animasi yang ditampilkan pada penerapan hukum Archimides
media pembelajaran
100 menit
Mengeksplorasi: Guru
membimbing
melakukan
siswa
pembelajaran
untuk siswa melakukan pembelajaran mengenai mengenai konsep gejala kapilaritas dan hukum
konsep gejala kapilaritas dan hukum stokes. stokes. .
195
Mengasosiasikan: Guru mengistruksikan masing masing Siswa mengerjakan LKS fisika mengenai siswa untuk mengerjakan LKS fisika gejala kapilaritas sesuai dengan hasil mengenai gejala kapilaritas dan hukum diskusi bersama teman kelompok stokes. Mengkomunikasikan: Guru menyimak dan membimbing siswa Siswa mempresentasikan jawaban LKS saat mempresentasikan jawaban LKS yang telah dikerjakan berdasarkan hasil yang telah dikerjakan. diskusi 3.
Penutup
Guru mereview kesimpulan pembelajaran Siswa mencatat kesimpulan yang telah 25 menit yang telah dilakukan.
dijelaskan oleh guru.
196
Soal Evaluasi Pertemuan 3 FLUIDA STATIS
NO 1
SOAL
SCOR
PEMBAHASAN
E
Sebuah bola yang terbuat dari logam bergerak Jawab: vertical kebawah dengan kelajuan konstan 2,4 Dik : V = 2,4 cm/s = 0,024 m/s cm/s di dalam suatu fluida yang mempunyai r = 3 cm = 0,03 m massa jenis 3 gr/cm3. Jika jari-jari bola tersebut 3 3 b = 9 gr/cm = 9000 kg/m 3 mm dan massa jenisnya 9 gr/cm3. Tentukan 3 3 f = 3 gr/cm = 3000 kg/m viskositas fluida tersebut, jika g = 10 m/s2 g = 10 m/s2 Dit : ? Jawab : ( 0,024 m/s =
20
)
(9000-3000)
= 5 Pa.s 2
Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa Jawab: kapiler merupakan gejala kapilaritas. Sebutkan Contoh gejala kapilaritas antara lain : fenomena yang termasuk gejala kapilaritas a. Meresapnya air pada dinding rumah adalah….. b. Meresapnya minyak melalui sumbu kompor c. Meresapnya air pada kertas
10
197
d. Naiknya air dari tanah sampai ke daun Perhatikan gambar berikut, air berada dalam Jawab: sebuah pipa kapiler dengan sudut kontak sebesar Data soal: θ. r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m cos θ = 0,55 γ = 0,072 N/m g = 10 m/s2 ρair = 1000 kg/m3 h = .... 3
Rumus kenaikan zat cair pada suatu pipa kapiler
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, tegangan permukaan air 0,072 N/m dan cos θ = 0,55 tentukan tentukan ketinggian air dalam pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m3)
4
Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 × 10−3N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!
20
Masuk datanya
Jawab: Data: r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m η = 110 × 10−3 N.s/m2 ν = 5 m/s
20
198
Ff =..... Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang terjadi jika benda bentuknya BOLA dirumuskan:
dimana Ff = gaya gesekan di dalam fluida η = koefisien viskositas fluida r = jari-jari benda ν = kecepatan gerak benda sehingga besarnya gesekan
5
Sebuah gotri yang berjari-jari 5,5 × 10−3 m terjatuh ke dalam oli yang memiliki massa jenis 800 kg/m3 dan koefisien viskositasnya 110 × 10−3 N.s/m2. Jika massa jenis gotri 2700 kg/m3, tentukan kecepatan terbesar yang dapat dicapai gotri dalam fluida!
Data: Bendanya gotri, berbentuk bola. r = 5,5 × 10−3 ρb = 2700 kg/m3
20
Fluidanya oli. ρf = 800 kg/m3
199
η = 110 × 10−3 N.s/m2 νT =.....? Kecepatan terbesar yang dicapai gotri dalam fluida dinamakan kecepatan terminal atau νT. Rumus kecepatan terminal untuk benda berbentuk bola:
sehingga:
200
I.
Proses Penilaian
1.
Jenis / Teknik Penilaian a.
2.
Penilaian kognitif : menilai evaluasi akhir pembelajaran dan tugas siswa.
Bentuk Instrumen a.
Tes
: Soal Pilihan Ganda sebanyak 22 soal
b.
Nontes
: angket
Tanggerang, Januari 2016 Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran Fisika
( __________________ )
( Nur Noviana )
NIP : ……………………
NIM : 1111016300041
201
202
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan pertama) HUKUM UTAMA HIDROSTATIS Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu :
203
Siswa mampu menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu Menentukan pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menganalisis hukum utama Hidrostatis dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
D. SOAL
1. Berdasarkan hukum utama hidrostatis, jika fluida Air dituangkan ke dalam bejana, bagaimana ketinggian fluida didalam benjana berhubungan? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………... 2. Berdasarkan hukum utama hidrostatis, jika fluida minyak dituangkan ke dalam bejana, bagaimana keaadan fluida didalam benjana berhubungan? Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………...
3. Jika dimasukkan 2 ikan kecil identik kedalam benjana berhubungan tersebut, dengan keadaan ikan A berada di dekat permukaan fluida (air) dan ikan B berada didasar apakah tekanan hidrostatis yang di alami kedua ikan tersebut sama besar?
204
Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 4. Keadaan kedua ikan masih sama seperti soal pada nomor 3 tetapi Fluida di ganti dengan fluida (minyak) yang massa jenisnya lebih kecil dari Massa jenis fluida pertama (air), apakah tekanan hidrostatis yang dialami kedua ikan tersebut sama seperti saat fluida yang digunakan adalah air! Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 5. Bagaimana hubungan ketinggian dan massa jenis terhadap besarnya tekanan hidrostatis? Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 6. Tuliskan kesimpulan dari yang telah dipelajari! Tuliskan perumusan besarnya tekanan hidrostatis? Jawab:………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
205
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan pertama) HUKUM PASCAL Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu : Menerapkan hukum Pascal dengan tepat
206
Menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan sama besar dengan baik Menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat
D. SOAL
1. Terdapat sebuah dongkrak pipa U dengan keadaan kaki A dan kaki B Sejajar, kemudian di beri beban di kaki B Bagaimana yang terjadi dengan dongkrak tersebut? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2. Apa yang harus dilakukan agar permukaan dikedua kaki sama tinggi? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Jika dalam Sebuah Car wash menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat mobil yang akan dicuci. Bagaimanakah gaya yang harus diberikan agar mobil tersebut dapat terangkat dan bisa dicuci oleh pegawai car wash tersebut? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 4. Apakah yang akan terjadi bila gaya yang diberikan lebih kecil dari berat Mobil yang akan diangkat? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 5. Apakah yang akan terjadi bila gaya yang diberikan lebih besar dari berat Mobil yang akan diangkat?
207
Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Tulislah kesimpulan dari hasil yang telah di diskusikan! Tuliskan perumusan hukum Pascal? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
208
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan Kedua) HUKUM ARCHIMIDES Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu :
209
Siswa mampu menganalisis Hukum Archimedes dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
D. SOAL 1. Saat sebuah batu ditimbang dengan neraca pegas, berat sebuah batu saat di udara menunjukkan nilai 10 N. Ketika batu yang sama ditimbang saat berada didalam air, apakah berat batu tersebut akan tetap sama?? Jawab:……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………… 2. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi?
210
Jawab:……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………… 3. Berdasarkan simulasi hukum Archimides, dapat kita lihat bahwa terjadi beberapa keaadan terhadap 3 buah jenis benda yang berbeda yang dicelupkan ke dalam benjana berisi fluida. Sebutkanlah keadaan ketiga benda tersebut( kayu,spons,perak) Jawab:……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………… 4. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab:……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………… 5. Berdasarkan yang telah dipelajari apakah gaya apung ke atas mempengaruhi keadaan suatu benda saat di masukkan kedalam fluida?mengapa demikian? Jawab:……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………… 6. Rumuskan kesimpulan dari hasil yang telah dipelaajari! Tuliskan perumusan hukum Archimides? Jawab:……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …
211
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan Ketiga) KAPILARITAS DAN HUKUM STOKES Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
212
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu :
Siswa mampu menerapkan konsep kapilaritas dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis.
Siswa mampu menyelidiki viskositas pada fluida dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis.
Siswa mampu membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya dengan benar melalui simulasi Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya dengan benar melalui Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis
D. SOAL 1. Apa yang dimaksud dengan kapilaritas? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………… 2. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluida saat fluida(Air) dimasukkan kedalam sebuah bejana? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………… 3. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluida saat fluida(Raksa) dimasukkan kedalam sebuah bejana Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………
213
4. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………… 5. Saat pipa kapiler di masukkan kedalam bejana A yang berisi fluida Air dan bejana B yang berisi fluida raksa, bagaimanakah keadaan masing masing fluida didalam pipa kapiler? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………… 6. Bagaimanakah waktu yang dibutuhkan setiap fluida dengan perbedaan viskositas untuk berpindah wadah dengan meresap melalui tissue? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………… 7. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Satuan Pendidikan
: SMAN 2 TANGERANG
Kelas/Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Statis
Pertemuan
: 1 (satu)
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
93
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan ) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melakukan diskusi. 3.7. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C.
Indikator Pembelajaran
1.
Menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis dengan benar
2.
Mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar
3.
Menentukan pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan benar
4.
Menganalisis hukum utama Hidrostatis dengan benar
5.
Menerapkan hukum Pascal dengan tepat
94
6.
Menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan sama besar dengan baik
7.
Menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa mampu menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
2.
Siswa mampu mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
3.
Siswa mampu Menentukan pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
4.
Siswa mampu menganalisis hukum utama Hidrostatis dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
5.
Siswa mampu menerapkan hukum Pascal dengan benar melalui simulasi Hukum Pascal pada software simulasi fluida statis
6.
Siswa mampu menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan baik melalui simulasi Hukum Pascal pada software simulasi fluida statis
7.
Siswa mampu menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat melalui simulasi Hukum Pascal pada software simulasi fluida statis.
95
E.
Materi Pembelajaran
Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Hukum Pascal
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Viskositas dan tegangan permukaan
Mengarah pada Tekanan Fluida Statis Gaya angkat keatas Mengarah pada dan Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
96
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Metode
: 1. Diskusi 2. Simulasi 3. Tanya Jawab
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1.
Media
: software simulasi Fluida Statis dengan mengunakan Macromedia Flash ,Laptop, Proyektor dan
spidol 2.
Sumber belajar : a. Buku paket Fisika kelas X Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. b. Lembar kerja siswa (LKS) Fisika.
97
H.
No 1.
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru
Alokasi Waktu
Siswa
Orientasi: dengan Siswa menjawab salam dan berdoa memulai pelajaran dan mengucapkan salam dan mengajak siswa sebelum mempersiapkan laptop untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru
membuka
pelajaran
pembelajaran.
Apersepsi: Guru memberikan pertanyaan sekilas kepada siswa terkait materi fluida statis
Siswa menjawab pertanyaan dari guru 20 menit tentang peristiwa yang berkaitan dengan
yang akan diajarkan. Ada yang bisa menjelaskan mengenai
materi yang akan dibahas .
peistiwa penyemprotan pengharum ruangan pada sudut kiri tetapi orang lain
yang
disudut
kanan
dapat
mencium wangi? Motivasi:
Siswa
memperhatikan
Guru memberikan permasalahan yang menjawab
permasalahan
guru
dan
yang
telah
98
berkaitan dengan materi fluida statis yang diberikan oleh guru. akan diajarkan Pernahkah kalian berenang? mengapa semakin dalam kita berenang, tekanan airnya semakin besar? Tujuan:
Siswa
memperhatikan
tujuan
dan
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran indikator yang akan dicapai selama pada pertemuan kali ini,antara lain: pembelajaran.
Siswa mampu menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis
dengan
benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa
mampu
mengidentifikasi
keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis
99
pada software simulasi fluida statis
Siswa
mampu
permukaan
Menentukan
kubus
manakah
pada yang
memiliki tekanan terbesar dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menganalisis hukum utama
Hidrostatis
melalui
simulasi
dengan Hukum
benar Utama
Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum Pascal dengan benar melalui simulasi Hukum Pascal pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan baik melalui simulasi Hukum
100
Pascal pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat melalui simulasi Hukum Pascal pada software simulasi fluida statis
101
2.
Kegiatan Inti
Mengamati: Guru
memberikan
menggunakan
koin
yang
memperhatikan demonstrasi demostrasi Siswa dicelupkan menenai hukum hidrostatis dan hukum
kedalam sebuah bejana yang berkaitan pascal yang diberikan oleh guru. dengan hukum hidrostatis dan demostrasi menggunakan sebuah tabung labu atau balon yang diberi lubang setiap sisinya yang berkaitan dengan hukum pascal kepada siswa. 100 menit
Menanya: Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai simulasi Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan penerapan hukum hidrostatis dan hukum dengan animasi yang ditampilkan pada pascal yang ditampilkan pada media media pembelajaran berbasis komputer model simulasi pembelajaran model simulasi.
Mengeksplorasi: Guru
membimbing
siswa
untuk Siswa melakukan simulasi mengenai
102
melakukan kegiatan simulasi mengenai penerapan konsep tekanan hidrostatis, hukum hidrostatis dan hukum pascal hukum Pascal pada media pembelajaran menggunakan
media
pembelajaran yang telah disediakan.
berbasis komputer model simulasi.
Mengasosiasikan: Guru mengistruksikan masing masing Siswa mengerjakan LKS fisika mengenai siswa untuk mengerjakan LKS fisika hukum hidrostatis dan hukum pascal mengenai hukum hidrostatis dan hukum sesuai dengan hasil simulasi yang pascal sesuai dengan hasil simulasi yang dilakukan dilakukan. Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasikan jawaban LKS
Guru menyimak dan membimbing siswa yang telah dikerjakan berdasarkan hasil saat mempresentasikan jawaban LKS simulasi yang dilakukan. yang telah dikerjakan. 3.
Penutup
Guru mereview pembelajaran yang telah Siswa memperhatikan kesimpulan yang dilakukan.
telah dijelaskan oleh guru.
103
Guru menutup kegiatan pembelajaran Siswa Menjawab salam dan mencatat dengan salam dan meminta siswa untuk tugas yang diberikan oleh guru.
15 menit
mempelajari materi fluida statis mengenai hukum archimides, kapilaritas dan hukum stokes yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya.
104
Soal Evaluasi Pertemuan 1 FLUIDA STATIS
NO 1
SOAL
PEMBAHASAN
SCORE
Seorang perawat menggunakan suntikan yang Jawab 5 berdiameter 4 cm supaya tekanan zat cairnya 10 Diketahui : d = 4 cm = 4.10-2 m Pa berarti gaya yang bekerja pada suntikan r = 2 cm = 2.10-2 m adalah… P = 105 Pa Ditanya : F = ….? Penyelesaian : P=
10
F = P. A F = P. ( ) 5 F = 10 .(3,14 . (2.10-2)2) F = 125,6 N 2
Perhatikan gambar bejana di bawah ini!
Jawab: Titik T Tekanan hidrostatis dirumuskan dengan : 20
Tekanan hidrostatis paling besar terletak pada titik... berikan alasan!
Tekanan hidrostatis berbanding lurus dengan kedalaman benda, semakin dalam letak suatu benda dalam zat cair, maka semakin besar
105
Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
3
tekanan hidrostatisnya. Jawab: a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
20 3
Jika massa jenis air 1000 kg/m , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m, tentukan : a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan b) tekanan total yang dialami ikan
b)
tekanan
total
yang
dialami
ikan
Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa Jawab: 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Hukum Pascal Data : F1 = F F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N A1 : A2 = 1 : 250 4
20 Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa terangkat! 106
Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban.
Jawab: Data: m = 250 kg r1 = 2 cm r2 = 18 cm w = mg = 810 N F =…. Jika diketahui jari-jari (r) atau diameter (D) pipa gunakan rumus:
5
20
Jika jari-jari pada pipa kecil adalah 2 cm dan jari-jari pipa besar adalah 18 cm, tentukan besar gaya minimal yang diperlukan untuk mengangkat beban 81 kg !
Diperoleh
107
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar!
Jawab: Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
6
7
20
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)! Sebuah pipa U yang diisi minyak dan air dalam keadaan stabil tampak seperti gambar.
Jawab: Tekanan hidrostatis di titik A sama dengan tekanan hidrostatis di titik B. Cari ketinggian
20
108
air, kemudian selisihnya dengan tinggi minyak:
Massa jenis air = 1000 kg.m– 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m– 3, maka perbedaan ketinggian (Δ h) adalah…..
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Satuan Pendidikan
: SMAN 2 TANGERANG
Kelas/Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Statis
Pertemuan
: 2 (dua)
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
110
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan ) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melakukan diskusi. 3.7. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari. C.
Indikator Pembelajaran
1.
Menganalisis Hukum Archimedes
2.
Membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan benar
3.
Membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar
4.
Menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar
5.
Memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar
6.
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari dengan benar
111
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa mampu menganalisis Hukum Archimedes dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
2.
Siswa mampu membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
3.
Siswa mampu membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
4.
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
5.
Siswa mampu memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
6.
Siswa mampu menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
112
E.
Materi Pembelajaran
Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Hukum Pascal
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Viskositas dan tegangan permukaan
Tekanan Fluida Statis
Mengarah pada
Gaya angkat keatas Mengarah pada dan Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
113
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Metode
: 1. Diskusi 2. Simulasi 3. Tanya Jawab
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Software simulasi Fluida Statis dengan mengunakan Macromedia Flash ,Laptop, Proyektor
dan spidol 2. Sumber belajar
:
a. Buku paket Fisika kelas X Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. b. Lembar kerja siswa (LKS) Fisika..
114
c.
No 1.
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru
Alokasi Waktu
Siswa
Orientasi: dengan Siswa menjawab salam dan berdoa memulai pelajaran dan mengucapkan salam dan mengajak siswa sebelum mempersiapkan laptop untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru
membuka
pelajaran
pembelajaran. Apersepsi: 10 menit Guru memberikan pertanyaan sekilas kepada siswa terkait materi fluida statis yang akan diajarkan. Apakah
tentang peristiwa yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas .
kalian
perahu?mengapa
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
perahu
melihat tidak
tenggelam? Motivasi: Guru memberikan permasalahan yang berkaitan dengan materi fluida statis yang
Siswa
memperhatikan
menjawab
permasalahan
guru
dan
yang
telah
115
akan diajarkan Pernahkah
diberikan oleh guru. kalian
melihat
kapal
selam?bagaimana sistem kerja kapal selam sehingga kapal selam bisa terapung, melayang dan tenggelam? Tujuan: Guru menyebutkan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini,antara lain:
Siswa Siswa mampu menganalisis Hukum Archimedes dengan benar melalui
memperhatikan
tujuan
dan
indikator yang akan dicapai selama pembelajaran.
simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan
benar
melalui
simulasi
Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
116
Siswa mampu membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda
dengan
benar
melalui
simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa
mampu
memprediksikan
posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar
melalui
simulasi
Hukum
Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-
117
hari dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
118
2.
Kegiatan Inti
Mengamati: Guru memberikan beberapa fenomena Siswa memperhatikan fenomena menenai yang berkaitan dengan hukum hukum Archimides, keadaan suatu benda Archimides, keadaan suatu benda saat saat tercelup di fluida tercelup di fluida
Menanya:
Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan
Guru memberikan kesempatan kepada dengan animasi yang ditampilkan pada siswa untuk bertanya mengenai animasi media pembelajaran berbasis komputer penerapan hukum Archimides
model simulasi 100 menit
Mengeksplorasi: Guru
Siswa melakukan simulasi mengenai
membimbing
melakukan
kegiatan
menggunakan
media
siswa
untuk penerapan konsep hukum Archimides. simulasi
pembelajaran
berbasis komputer model simulasi.
119
Siswa mengerjakan LKS fisika mengenai hukum Archimides sesuai dengan hasil
Mengasosiasikan:
Guru mengistruksikan masing masing simulasi yang dilakukan siswa untuk mengerjakan LKS fisika mengenai
hukum
Archimides
sesuai
dengan hasil simulasi yang dilakukan.
Siswa mempresentasikan jawaban LKS
Mengkomunikasikan:
yang telah dikerjakan berdasarkan hasil
Guru menyimak dan membimbing siswa simulasi yang dilakukan. saat mempresentasikan jawaban LKS yang telah dikerjakan. 3.
Penutup
Guru mereview kesimpulan pembelajaran Siswa mencatat kesimpulan yang telah 25 menit yang telah dilakukan.
dijelaskan oleh guru.
120
Soal Evaluasi Pertemuan 2 FLUIDA STATIS
NO
SOAL
1
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut, adalah definisi dari hukum...
2
3
PEMBAHASAN
Jawab: Hukum Archimedes adalah gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut Bagaimana hubungan anatara volume benda, Jawab: massa jenis benda dan Kerapatan benda pada Hukum Archimedes dirumuskan dengan : suatu benda yang tercelupn dalam flida Fa = . g.V Gaya apung berbanding lurus dengan massa jenis benda, gaya gravitasi dan volema benda yang tercelup dalam fluida Seorang anak memasukkan benda M bermassa Jawab: 500 gram ke dalam sebuah gelas berpancuran Data : berisi air, air yang tumpah ditampung dengan mb = 500 g = 0,5 kg sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambar mf = 200 g = 0,2 kg berikut: Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya gaya apung sama besar dengan berat fluida
SCORE
10
10
20
121
yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3).
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di dalam air!105 N/m, tentukan : a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan b) tekanan total yang dialami ikan Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan ditunjukkan oleh gambar berikut! gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang. 4
20
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari
122
volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
5
Berat sebuah benda di udara 5 N. Apabila benda ditimbang di dalam air (massa jenis air = 1000 kg/m3) beratnya menjadi 3,2 N. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 maka massa jenis benda adalah…
Jawab: Berat benda di udara = Berat benda (w) = 5 Newton Berat benda di dalam air = 3,2 Newton Massa Jenis air = 1000 kg/m3 Percepatan Gravitasi = 10 m/s2 Massa benda : w = m g —> m = w : g = 5 N : 10 m/s2 = 0,5 kg Ditanya : Massa Jenis benda ? Jawab : Berat benda di dalam air lebih kecil karena adanya Gaya Apung. Gaya Apung = Berat benda di udara – Berat benda di dalam zat cair Gaya Apung = 5 Newton – 3,2 Newton = 1,8
20
123
Newton
Massa jenis Benda : Massa Jenis = Massa : Volume = 0,5 kg : 0,00018 m3 = 2780 kg/m3 6
Sebuah balok es mengapung di atas air, seperti Jawab: pada gambar di bawah ini. Diketahui : = 1000 kg/ Ditanya : berapa % bagian terapung = …? Penyelesaian : Hukum Archimedes FApung = FBerat ialah 920 kg/m3. = 1000 kg/m3. bagian es yang terletak di atas permukaan air ialah… =
20
Bagian yang tenggelam ialah 0,92, maka bagian yang terapung ialah 0,08
124
Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan Jawab: massa jenis 2,5 x 103 kg.m-3. Bila massa jenis air 1.000 kg.m-3 dan percepatan gravitasinya 10 Diketahui : Wu = 25 N 2,5 x 103 kg.m-3 m.s-2, maka berat kaca di dalam air ialah… 1.000 kg.m-3 g = 10 m/s2 Ditanya : Wair…..? Penyelesaian : W = m.g m= 7
20 Wu – FA = Wair (
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Satuan Pendidikan
: SMAN 2 TANGERANG
Kelas/Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Fluida Statis
Pertemuan
: 3 (tiga)
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
126
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar 1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya. 2.1.
Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan ) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melakukan diskusi. 3.7. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari. C.
Indikator Pembelajaran 1. Menerapkan konsep kapilaritas dengan benar 2. Menyelidiki viskositas pada fluida dengan benar 3. Membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya dengan benar 4. Mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya dengan benar
127
5. Menentukan fenomena kapilaritas dari empat pernyataan yang diberikan dengan benar
D.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menerapkan konsep kapilaritas dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis. 2. Siswa mampu menyelidiki viskositas pada fluida dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis. 3. Siswa mampu membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya dengan benar melalui simulasi Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis 4. Siswa mampu mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya dengan benar melalui Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis 5. Siswa mampu Menentukan fenomena kapilaritas dari empat pernyataan yang diberikan dengan benar melalui simulasi Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis
128
E.
Materi Pembelajaran
Ditandai dengan
Fluida Statis
memiliki
Diatur oleh Tekanan Hidrostatika
Hukum Pascal
serta
Energi Kinetik Dan Energi Potensial
Viskositas dan tegangan permukaan
Tekanan Fluida Statis
Mengarah pada
Gaya angkat keatas Mengarah pada dan Dongkrak Hidrolik Pompa Hidrolik
Hukum Archimides
129
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pendekatan Saintifik
Metode
: 1. Diskusi 2. Simulasi 3. Tanya Jawab
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: Software simulasi Fluida Statis dengan mengunakan Macromedia Flash ,Laptop, Proyektor
dan spidol 2. Sumber belajar
:
3. Buku paket Fisika kelas X Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. 4. Lembar kerja siswa (LKS) Fisika.
130
H.
No 1.
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru
Alokasi Siswa
Waktu
Orientasi: dengan Siswa menjawab salam dan berdoa memulai pelajaran dan mengucapkan salam dan mengajak siswa sebelum mempersiapkan laptop untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru
membuka
pelajaran
pembelajaran. Apersepsi: 10 menit Guru memberikan pertanyaan sekilas kepada siswa terkait materi fluida statis yang akan diajarkan.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang peristiwa yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas .
Apakah kalian pernah meminum air? Apakah kalian pernah memium sirup saja tanpa diberi air?bagai mana keadaan
air
atau
sirup?adakahh
perbedaanya?
131
Motivasi:
Siswa
memperhatikan
Guru memberikan permasalahan yang menjawab permasalahan berkaitan dengan materi fluida statis yang diberikan oleh guru.
guru
dan
yang
telah
akan diajarkan Bagaimana lampu pertromak yang digunakan oleh para nelayan dapat menyala dan memberikan penerangan dalam mencari ikan?
Tujuan:
Siswa memperhatikan tujuan dan Guru menyebutkan tujuan pembelajaran indikator yang akan dicapai selama pada pertemuan kali ini,antara lain: pembelajaran. Siswa mampu menerapkan konsep kapilaritas dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis. Siswa mampu menyelidiki viskositas pada fluida dengan benar melalui
132
simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis. Siswa
mampu
membandingkan
kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya dengan benar melalui simulasi Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis Siswa
mampu
mengetahui
bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui
penyebabnya
dengan
benar melalui Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis Siswa
mampu
Menentukan
fenomena kapilaritas dari empat pernyataan yang diberikan dengan benar
melalui
simulasi
Hukum
Stokes pada software simulasi fluida statis
133
134
2.
Kegiatan Inti
Mengamati: Guru memberikan beberapa fenomena Siswa memperhatikan fenomena menenai yang berkaitan dengan kapilaritas dan gejala kapilaritas dan hukum stokes yang diberikan oleh guru.
hukum Stokes
Menanya: Guru memberikan kesempatan kepada Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan siswa untuk bertanya mengenai animasi dengan animasi yang ditampilkan pada penerapan Kapilaritas dan Hukum Stokes
media pembelajaran berbasis komputer model simulasi 100 menit
Mengeksplorasi: Guru
membimbing
melakukan
kegiatan
menggunakan
media
siswa
untuk Siswa melakukan simulasi mengenai simulasi penerapan konsep Kapilaritas dan Hukum
pembelajaran Stokes berbasis komputer model simulasi.
135
Mengasosiasikan: Guru mengistruksikan masing masing Siswa mengerjakan LKS fisika mengenai siswa untuk mengerjakan LKS fisika Kapilaritas dan Hukum Stokes sesuai mengenai Kapilaritas dan Hukum Stokes dengan hasil simulasi yang dilakukan sesuai dengan hasil simulasi yang dilakukan. Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasikan jawaban LKS Guru menyimak dan membimbing siswa yang telah dikerjakan berdasarkan hasil saat mempresentasikan jawaban LKS simulasi yang dilakukan. yang telah dikerjakan. 3.
Penutup
Guru mereview kesimpulan pembelajaran Siswa mencatat kesimpulan yang telah 25 menit yang telah dilakukan.
dijelaskan oleh guru.
136
Soal Evaluasi Pertemuan 3 FLUIDA STATIS
NO 1
SOAL
SCOR
PEMBAHASAN
E
Sebuah bola yang terbuat dari logam bergerak Jawab: vertical kebawah dengan kelajuan konstan 2,4 Dik : V = 2,4 cm/s = 0,024 m/s cm/s di dalam suatu fluida yang mempunyai r = 3 cm = 0,03 m massa jenis 3 gr/cm3. Jika jari-jari bola tersebut 3 3 b = 9 gr/cm = 9000 kg/m 3 mm dan massa jenisnya 9 gr/cm3. Tentukan 3 3 f = 3 gr/cm = 3000 kg/m viskositas fluida tersebut, jika g = 10 m/s2 g = 10 m/s2 Dit : ? Jawab : ( 0,024 m/s =
20
)
(9000-3000)
= 5 Pa.s 2
Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa Jawab: kapiler merupakan gejala kapilaritas. Sebutkan Contoh gejala kapilaritas antara lain : fenomena yang termasuk gejala kapilaritas a. Meresapnya air pada dinding rumah adalah….. b. Meresapnya minyak melalui sumbu kompor c. Meresapnya air pada kertas
10
137
d. Naiknya air dari tanah sampai ke daun Perhatikan gambar berikut, air berada dalam Jawab: sebuah pipa kapiler dengan sudut kontak sebesar Data soal: θ. r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m cos θ = 0,55 γ = 0,072 N/m g = 10 m/s2 ρair = 1000 kg/m3 h = .... 3
Rumus kenaikan zat cair pada suatu pipa kapiler
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, tegangan permukaan air 0,072 N/m dan cos θ = 0,55 tentukan tentukan ketinggian air dalam pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m3)
4
Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 × 10−3N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!
20
Masuk datanya
Jawab: Data: r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m η = 110 × 10−3 N.s/m2 ν = 5 m/s
20
138
Ff =..... Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang terjadi jika benda bentuknya BOLA dirumuskan:
dimana Ff = gaya gesekan di dalam fluida η = koefisien viskositas fluida r = jari-jari benda ν = kecepatan gerak benda sehingga besarnya gesekan
5
Sebuah gotri yang berjari-jari 5,5 × 10−3 m terjatuh ke dalam oli yang memiliki massa jenis 800 kg/m3 dan koefisien viskositasnya 110 × 10−3 N.s/m2. Jika massa jenis gotri 2700 kg/m3, tentukan kecepatan terbesar yang dapat dicapai gotri dalam fluida!
Data: Bendanya gotri, berbentuk bola. r = 5,5 × 10−3 ρb = 2700 kg/m3
20
Fluidanya oli. ρf = 800 kg/m3 139
η = 110 × 10−3 N.s/m2 νT =.....? Kecepatan terbesar yang dicapai gotri dalam fluida dinamakan kecepatan terminal atau νT. Rumus kecepatan terminal untuk benda berbentuk bola:
sehingga:
140
Tanggerang, Januari 2016 Kepala Sekolah
Guru Mata
Pelajaran Fisika
( __________________ )
( Nur Noviana )
NIP : ……………………
NIM.1111016300012
141
142
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan pertama) HUKUM UTAMA HIDROSTATIS Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu :
143
Siswa mampu menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu Menentukan pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menganalisis hukum utama Hidrostatis dengan benar melalui simulasi Hukum Utama Hidrostatis pada software simulasi fluida statis
D. SOAL
1. Berdasarkan simulasi hukum utama hidrostatis, jika fluida Air dituangkan ke dalam bejana, bagaimana ketinggian fluida didalam benjana berhubungan? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………... 2. Berdasarkan simulasi hukum utama hidrostatis, jika fluida minyak dituangkan ke dalam bejana, bagaimana keaadan fluida didalam benjana berhubungan? Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………...
3. Jika dimasukkan 2 ikan kecil identik kedalam benjana berhubungan tersebut, dengan keadaan ikan A berada di dekat permukaan fluida (air) dan ikan B berada didasar apakah tekanan hidrostatis yang di alami kedua ikan tersebut sama besar?
144
Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 4. Keadaan kedua ikan masih sama seperti soal pada nomor 3 tetapi Fluida di ganti dengan fluida (minyak) yang massa jenisnya lebih kecil dari Massa jenis fluida pertama (air), apakah tekanan hidrostatis yang dialami kedua ikan tersebut sama seperti saat fluida yang digunakan adalah air! Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 5. Bagaimana hubungan ketinggian dan massa jenis terhadap besarnya tekanan hidrostatis? Jawab:……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 6. Rumuskan kesimpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan! Tuliskan perumusan besarnya tekanan hidrostatis? Jawab:………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
145
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan pertama) HUKUM PASCAL Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu : Menerapkan hukum Pascal dengan tepat
146
Menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan sama besar dengan baik Menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik dengan tepat
D. SOAL
1. Terdapat sebuah dongkrak pipa U dengan keadaan kaki A dan kaki B Sejajar, kemudian di beri beban di kaki B Bagaimana yang terjadi dengan dongkrak tersebut? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2. Apa yang harus dilakukan agar permukaan dikedua kaki sama tinggi? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Jika dalam Sebuah Car wash menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat mobil yang akan dicuci. Bagaimanakah gaya yang harus diberikan agar mobil tersebut dapat terangkat dan bisa dicuci oleh pegawai car wash tersebut? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 4. Apakah yang akan terjadi bila gaya yang diberikan lebih kecil dari berat Mobil yang akan diangkat? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 5. Apakah yang akan terjadi bila gaya yang diberikan lebih besar dari berat Mobil yang akan diangkat?
147
Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Rumuskan kesimpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan! Tuliskan perumusan hukum Pascal? Jawab:………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
148
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan Kedua) HUKUM ARCHIMIDES Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu :
149
Siswa mampu menganalisis Hukum Archimedes dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu membandingkan gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida dengan benar melalui Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari dengan benar melalui simulasi Hukum Archimides pada software simulasi fluida statis
D. SOAL 1. Saat sebuah batu ditimbang dengan neraca pegas, berat sebuah batu saat di udara menunjukkan nilai 10 N. Ketika batu yang sama ditimbang saat berada didalam air, apakah berat batu tersebut akan tetap sama?? Jawab:………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 2. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi?
150
Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 3. Berdasarkan simulasi hukum Archimides, dapat kita lihat bahwa terjadi beberapa keaadan terhadap 3 buah jenis benda yang berbeda yang dicelupkan ke dalam benjana berisi fluida. Sebutkanlah keadaan ketiga benda tersebut( kayu,spons,perak) Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 4. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 5. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan apakah gaya apung ke atas mempengaruhi keadaan suatu benda saat di masukkan kedalam fluida?mengapa demikian? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 6. Rumuskan kesimpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan! Tuliskan perumusan hukum Archimides? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
151
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (Pertemuan Ketiga) KAPILARITAS DAN HUKUM STOKES Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
: Fisika
Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
A. Petunjuk Belajar
Baca buku-buku Fisika kelas X SMA semester 1 dan buku lain yang relevan dan berkaitan dengan materi Fluida Statis dan Penerapannya untuk memperkuat konsep dan pemahaman anda.
Lakukan simulasi dan diskusikan dengan teman sekelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS.
Jawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS dengan benar.
Tanyakan pada guru pembimbing jika ada hal-hal yang kurang jelas
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah guru melakukan simulasi, tanya jawab dan diskusi kelompok, diharapkan siswa mampu :
152
Siswa mampu menerapkan konsep kapilaritas dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis.
Siswa mampu menyelidiki viskositas pada fluida dengan benar melalui simulasi Kapilaritas pada software simulasi fluida statis.
Siswa mampu membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya dengan benar melalui simulasi Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis
Siswa mampu mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya dengan benar melalui Hukum Stokes pada software simulasi fluida statis
D. SOAL 1. Apa yang dimaksud dengan kapilaritas? Jawab:………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 2. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluida saat fluida(Air) dimasukkan kedalam sebuah bejana? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 3. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluida saat fluida(Raksa) dimasukkan kedalam sebuah bejana Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 4. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab:………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
153
5. Saat pipa kapiler di masukkan kedalam bejana A yang berisi fluida Air dan bejana B yang berisi fluida raksa, bagaimanakah keadaan masing masing fluida didalam pipa kapiler? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 6. Bagaimanakah waktu yang dibutuhkan setiap fluida untuk berpindah wadah dengan meresap melalui tissue? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 7. Bagaimanakah waktu yang dibutuhkan setiap fluida untuk berpindah wadah dengan meresap melalui tissue? Jawab:………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 8. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab:………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
214
KISI - KISI INSTRUMEN FLUIDA STATIS N o
1
2
3
4
5
Indikator RPP
Menyelidiki hukum utama hidrostatis
Memformulasikan hukum Pascal
Menganalisis Hukum Archimedes
Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan seharihari
6
Menerapkan konsep kapilaritas
7
Menyelidiki viskositas pada fluida
8
Menerapakan Hukum Stokes
Indikator Soal Mengidentifiaksi besarnya tekanan hidrostatis pada beberapa titik dengan ketinggian sama Mengidentifikasi keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan Menentukan pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar Mesmahami tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan sama besar Menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik Disajikan 5 perangkat hidrolik. Siswa diminta menentukan perangkat hidrolik yang menghasilkan gaya terbesar Membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume sama dan massa berbeda Membandingkan gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda namun volume tercelup sama Memprediksikan posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah Memprediksikan posisi benda dalam fluida yang berbeda massa jenisnya Memprediksikan posisi fluida yang berbeda kekentalannya dalam satu wadah Memprediksikan posisi benda yang sejenis dalam air. Jika ukuran benda diperbesar Memprediksikan kenaikan air dalam tabung jika benda yang memiliki volume sama namun massanya berbeda dimasukan kedalam air Menyatakan berat benda dalam air jika diketahui berat benda dalam udara membanadingkan massa benda dan massa fluida yang tumpah Menyelidiki faktor yang menyebabkan balon helium melayang dan balon CO2 jatuh Memprediksikan air yang akan terisi pada wadah. Menentukan aplikasi kapilaritas dari empat pernyataan yang diberikan Memprediksi letak gabus pada fluida kental yang salah satu dindingnya berjalan Membandingkan kecepatan menetes tiga buah fluida yang kekentalannya berbeda Membandingkan kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya mengetahui bagaimana kecepatan bola yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya
Aspek No Kogni Soal tif 1
C2
2
C2
20
C4
3
C2
4
C2
5
C4
6
C4
7
C4
8
C3
9
C3
21
C3
10 11 12
C3
C3 C2
13
C3
14
C3
15
C3
16
C3
17
C3
19
C4
18
C4
22
C2
INSTRUMEN SOAL CRI PILIHAN GANDA FLUIDA STATIS
Mata Pelajaran Kelas/ Semester Tahun Ajaran
Indikator RPP Mengidentifi kasi hukum utama hidrostatis
: Fisika :X/2 : 2014 – 2015
Bentuk Soal Waktu Jumlah Butir Soal
Indikator Soal
No Soal
Menunjukkan besar tekanan hidrostatis dari grafis bejana berhubungan dengan data fisis terkait hukum utama hidrostatis
1
: Pilihan Ganda : 90 menit : 22
Soal
Amati fenomena fluida statis pada gambar dibawah ini,
Jawaban
E. Semua titik memiliki tekanan sama besar .
Aspek Kogniti f C2
Semakin besar ketinggian fluida dari permukaan akan semakin besar tekanannya
Titik manakah yang memiliki tekanan hidrostatis yang sama besar? A. Titik A B. Titik B C. Titik C D. Titik D E. Semua titik memiliki tekanan sama besar
215
Mengidentifikas 2 i keadaan dua buah fluida dalam bejana berhubungan
Kondisi manakah yang benar jika minyak dan air dimasukkan kedalam sebuah pipa U? C. A.
B.
Menentukan 20 pada permukaan kubus manakah yang memiliki tekanan terbesar
C2
D.
E.
A. C. Kubus dicelupkan ke dalam air.
agar tekanan hidrostatis pada bejana sama. Karena P1 = P2
E. Semua Sisi sama besar
C4
E adalah terbesar Air menekan seluruh sisi kubus sama besar
Urutkanlah tekanan hidrostatis yang bekerja pada kubus dari yang terbesar? A. D, B, A, E dan C. A,B,C,D dan E C D. E,D,C,B dan A B. B,D, A, E dan E. semua sisi sama besar
216
Menerapkan hukum Pascal
Menunjukkan tekanan diteruskan kesegala arah oleh fluida dengan sama besar
3
Perhatikan pipa labu seperti gambar disamping. Jika pada bagian atas yang berklep diberi gaya F. sisi labu diberi 4 buah lubang yang identik manakah lubang yang akan mengeluarkan fluida terbanyak ? A. A B. B C. C
Menentukan gaya yang dihasilkan oleh perangkat hidrolik
4
E. semua benar
C2
Tekanan pada fluida akan diteruskan kesegala arah dengan sama besar
D. B dan C E. semua benar
Sebuah pompa udara disambungkan dengan wadah berpiston berisi gas. Luas penampang pompa adalah A dan luas penampang wadah 4A. Pada wadah diletakan batu seberat 100 N. apakah yang terjadi jika pompa udara ditekan oleh gaya sebesar 25 N? A. Piston tidak bergerak D. Piston akan B. Piston akan naik naik sedikit cukup jauh E. Piston akan C. Piston akan turun turun sedikit cukup jauh
A. Piston tidak bergerak
C2
Gaya yang diberikan akan menjadi sama besar dengan berat benda karena tekanannya sama
217
Siswa menunjukkan gaya angkat terbesar dari 5 buah gambar perangkat hidrolik
Menganalisis Hukum Archimedes
5
Membandingka 6 n gaya angkat antara dua buah benda yang identik dengan massa jenis yang berbeda ke dalam fluida yang sama
Manakkah gambar dibawah ini yang menunjukkan gaya angkat terkecil?
C4
C A.
D.
B.
E.
Semakin besar luas penampang maka gaya yang dihasilkan semakin besar.
C. Sebuah kelereng A dimasukan C. 1 : 1 pada wadah berisi air. Lalu pada gelas B dimasukan Semakin besar kelereng yang terbuat dari besi benda tercelup, dengan volume yang sama besar gaya angkat tetapi massanya jenisnya 3 kali lebih besar dari kelereng A. bagaimanakah perbandingan gaya angkat terbesar? A. A6 : 1 D. 1 : 3 B. 3 : 1 E. 1 : 6 C. 1 : 1
C4 volume semakin
218
Menerapkan konsep terapung, melayang, dan tenggelam
Membandingkan 7 gaya angkat benda pada dua buah benda yang memiliki volume dan massa berbeda
Sebuah batu bervolume V dan c. 1 : 1 bermassa M dimasukan kedalam bejana A, seluruh bagian batu Semakin besar volume tenggelam di air seperti pada benda yang tercelup, gaya gambar. Pada bejana B angkat semakin besar dimasukan bongkahan es bervolume 2V dan massa 2 M, setengah dari es tersebut tenggelam dalam air. Bagaimana perbandingan gaya angkat pada batu dan es? A. 1 : 4 D. 2 : 1 B. 1 : 2 E. 4 : 1 C. 1 : 1
C4
Memprediksika n posisi fluida yang berbeda massa jenis dalam satu wadah
Perhatikan data fisis fluida pada tabel dibawah ini:
C3
8
Fluida Air Minyak Es
Massa (kg) 100 M 80 M 9,2 M
Volume (m3)
D. Semakin besar massa jenis akan semakin tenggelam
Jika fluida di masukan ke dalam bejana, manakah gambar yang benar? A. D.
219
B.
E.
C.
Gambar beri keterangan
220
Membedakan posisi benda dalam fluida yang berbeda massa jenisnya
9
Sebuah kapal bergerak dari laut ke sungai. Jika saat di laut, air laut mengenai batas 2. Lalu saat kapal berada di sungai, air sungai akan mengenai batas …. A. >2 D. < B. ≥ 2 2 C. 2 E. ≤2
A. >2
C3
Massa jenis air sungai lebih kecil dari massa jenis laut
221
Membedakan posisi fluida yang berbeda kekentalannya dalam satu wadah
21
Tiga buah fluida dengan data fisis seperti pada tabel dimasukan kedalam satu wadah. Jenis Viskositas Massa fluida (N.s/m2) (kg) Air 1.10-3 10 -3 Oli 110.10 8,8 Darah 4.10-3 10,4
a.
b.
d.
e.
B Semakin besar massa jenis semakin tenggelam Bagaimana kah posisi ketiga fluida tersebut jika di masuikkan kedalam bejana yang sama
c.
215
Menerapkan hukum Archimedes pada kehidupan sehari-hari
Menunjukkan posisi benda yang berbeda ukuran dalam fluida
10
Sebuah balok kayu A bermassa 100 gram terapung pada wadah berisi air. Bila balok kayu B (kayu sejenis) yang dimasukan ke dalam air memiliki massa B 8000 gram, maka bagaimanakah Tenggelam,terapung, dan kondisi balok melayangnya suatu benda tersebut? tergantung pada besarnya massa jenis benda tersebut A terhadap fluida. D ,
B .
C3
E
C .
216
Menunjukkan kenaikan fluida dalam tabung jika benda yang memiliki volume sama namun massanya berbeda dimasukan kedalam fluida
11
Sebuah kelereng A dimasukan kedalam gelas ukur, akan menaikan ketinggian fluida sebesar 1 satuan. jika kelereng yang terbuat dari besi yaitu kelereng B dengan volume yang sama dimasukan ke dalam gelas ukur, maka berapakah kenaikan air … A. Naik > 1 satuan D. Turun < 1 satuan B. Naik ≥ 1 satuan E. Turun ≤1 satuan C. Naik 1 satuan
C Naik 1 satuan
C3
Volume kelereng yang tercelup sama
217
Menyatakan berat benda dalam air jika diketahui berat benda dalam udara
12
Berat balok yang ditimbang di udara adalah 6 N. Jika balok yang ditimbang di dalam air, Berapa berat benda jika ditimbang didalam air? A. < 6 N D. > 6 B. ≤6 N N C. 6 N E. ≥ 6 N
A.<6N
C2
Terdapat gaya angkat yang mempengaruhi berat benda
218
membandingka n massa benda dan massa fluida yang tumpah
13
Menunjukkan faktor yang menyebabkan balon helium melayang dan balon CO2 jatuh
14
Balok bernassa A. 1 : 8 C3 jenis 800 kgm-3 yang dimasukan Massa jenis air lebih besar ke dalam air, dari kayu dan volume mengakibatkan keduanya sama air dalam bejana tumpah seperti gambar. Jika massa bejana kecil diabaikan. Maka bagaimanakah massa air yang tumpah dibandingkan dengan massa balok? A. 1 : 8 D. 1/5 : 1 B. 1 : 4 E. 5 : 4 C. 1 : 1 ketika balon A diisi dengan gas B. Perbedaan massa jenis C3 Helium, balon tersebut balon melayang di udara. Sedangkan balon B yang ditiup dengan Gas yang memiliki massa mulut terjatuh di lantai. Apakah jenis yang lebih kecil akan yang menyebabkan balon yang melayang di udara berisi helium (A) dapat terbang sedangkan balon yang ditiup (B) tidak dapat terbang? A. Perbedaan massa D. Ukuran gas dalam balon balon B. Perbedaan massa E. Perbedaan tekanan jenis balon C. Karakteristik gas
219
Menerapkan konsep kapilaritas
Menunjukkan fluida yang akan terisi pada bejana.
15
Menentukan 16 fenomena kapilaritas dari empat pernyataan yang diberikan
Sebuah kain diletakkan pada bejana A yang berisi fluida seperti gambar 1. Kemudian fluida perlahan-lahan menetes ke bejana B melalui kain. Apakah yang akan terjadi jika posisi bejana ditukar seperti gambar 2? A. Kain yang basah hanya yang terkena air B. Setengah kain basah C. Seluruh kain basah namun tidak menetes D. Kain basah dan air menetes sedikit lalu berhenti E. Air menetes melalui kain dan mengisi ember B
E. Air menetes melalui kain dan mengisi ember B
Perhatikan pernyataan dibawah! 1) Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor 2) Naiknya air dari akar ke daun 3) Meresapnya air pada dinding tembok 4) Naiknya air pada sedotan Pada penyataan di atas manakah yang merupakan contoh dari kapilaritas? A. 1 dan 2 D. 1, 2, dan 4 B. 1 dan 3 E. 1, 2, dan 3 C. 1 dan 4
E. 1, 2, dan 3
C3
Air naik melalui serat kain (pipa kapiler)
C3
Naiknya cairan pada pipa kapiler
220
Menyelidiki viskositas pada fluida
Memprediksi letak gabus pada fluida kental yang salah satu dindingnya berjalan
17
Membandingka n kecepatan menetes tiga buah fluida yang kekentalannya berbeda
19
Menerapakan Membandingka
18
Beberapa gabus diletakan pada wadah berisi minyak. Jika salah satu dinding dapat bergerak seperti pada gambar. Gambarlah letak gabus sesaat kemudian!
C3
D. Minyak kental sehingga terjadi gesekan dan terdapat gradiasi ke cepatan air
A.
D.
B.
E.
C. Air, minyak, dan oli diteteskan dari tabung sejenis seperti pada gambar jika tutup pipa dilepas secara bersamaan. Urutkanlah cairan mana yang akan habis terlebih dahulu! A. Oli – minyak – air D. Minyak – oli – air B. Air – minyak – oli E. Air – oli – minyak C. Minyak – air – oli Fluida dengan data fisis seperti pada tabel dibawah ini
B. Air – minyak – oli
C4
Semakin kental akan semakin besar gaya gesek
A. 1 – 3 – 2
C4
221
Hukum Stokes
n kecepatan benda dalam fluida yang berbeda viskositasnya
ditempatkan pada bejana yang identik. Semakin kecil viskositas semakin cepat benda jatuh No Fluida Viskositas (N.s/m2) 1 Air 1.10-3 2 Oli 110.10-3 3 Darah 4.10-3
Massa (kg) 10 8,8 10,4
Jika bola identik dijatuhkan ke dalam fluida secara bersamaan,
Urutkan bola yang jatuh lebih cepat, jika massa dan volume bola sama!
mengetahui bagaimana kecepatan bola
22
A. 1 – 3 – D. 2 – 1 – 2 3 B. 1 – 2 – E. 3 – 2 – 3 1 C. 2 – 3 – 1 Bagaimanakah kecepatan bola besi yang jatuh pada tabung berisi oli, adakah perubahan kecepatan pada posisi a, b, dan c?
C. Konstan
C2
gaya stokes terus bertambah
222
yang dijatukan pada fluida kental dan mengetahui penyebabnya
A. diperlambat D. dipercepat lalu konstan B. dipercepat E. diperlambat lalu C. konstan konstan
hingga kecepatan konstan
223
224
VALIDITAS INSTRUMEN
Jumlah Subyek = 36 Klp atas/bawah(n) = 10 Butir Soal = 22 No Butir No Butir Korelasi Baru Asli 1 1 0,630 2 2 0,747 3 3 NAN 4 4 0,365 5 5 0,280 6 6 0,482 7 7 0,776 8 8 0,504 9 9 0,654 10 10 0,646 11 11 0,398 12 12 0,634 13 13 0,450 14 14 0,299 15 15 0,645 16 16 0,739 17 17 0,579 18 18 0,408 19 19 0,540 20 20 0,402 21 21 -0,143 22 22 0,570
Statistik Jumlah Soal Jumlah Siswa Nomor Soal Valid Jumlah soal Valid Persentase(%)
Signifikansi Sangat Signifikan Sangat Signifikan NAN Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan
Butir soal 22 36 1, 2, 6,7,8,9,10, 11,12,13,15,16, 17,18,19,20,22 17 77,2%
225
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek Klp atas/bawah(n) Butir Soal No No Butir Butir Baru Asli 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20 20 21 21 22 22
= 36 = 10 = 22 Jumlah Betul
Kriteria Soal Mudah Sedang Sukar Jumlah
18 12 0 2 31 9 8 11 24 20 10 7 18 26 12 11 9 13 26 31 22 5
Tingkat Kesukaran (%) 50,00 33,33 0,00 5,56 86,11 25,00 22,22 30,56 66,67 55,56 27,78 19,44 50,00 72,22 33,33 30,56 25,00 36,11 72,22 86,11 61,11 13,89
Keterangan Sedang Sedang Sangat Sukar Sangat Sukar Sangat Mudah Sukar Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Mudah Sedang Sangat Mudah Sukar Sedang Mudah Sangat Mudah Sedang Sangat Sukar
Butir Soal Jumlah Soal Persentase 6 27,24% 8 36,32% 8 36,32% 22 100%
256
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek
= 36
Klp atas/bawah(n)
= 10
Butir Soal
= 22
No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kriteria Soal Tidak Baik Buruk Cukup Baik Baik Sekali Jumlah
Kel. Atas
Kel. Bawah
Beda
Indeks DP (%)
Keterangan
10 9 0 2 9 6 8 6 10 10 6 6 7 8 8 8 6 6 10 10 5 5
2 0 0 0 6 1 0 0 1 1 1 0 2 4 1 0 0 1 3 6 7 0
8 9 0 2 3 5 8 6 9 9 5 6 5 4 7 8 6 5 7 4 -2 5
80,00 90,00 00,00 20,00 30,00 50,00 80,00 60,00 90,00 90,00 50,00 60,00 50.00 40,00 70,00 80,00 60,00 50,00 70,00 40,00 -20,00 50.00
Baik Sekali Baik Sekali Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Cukup Tidak Baik Baik
Jumlah Soal 1 3 2 10 6 22
Butir Soal Persentase 4,54% 13,63% 9,08% 45,40% 27,24% 100%
257
LEMBAR JAWABAN TES (MOHON BACA PETUNJUK DAN KETERANGAN PADA BAGIAN BAWAH)
Nama: Kelas : X MIA … Pelajaran : FISIKA Petunjuk: 1. Beri tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban A, B, C, D, atau E 2. Beri tanda ceklis (√) untukrespon tingkat keyakinan Anda dalam menjawab soal PILIHAN JAWABAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
(A)
(B) (C) (D)
(E)
TINGKAT KEYAKINAN TIDAK RaguYAKIN YAKIN Ragu
258
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA SIMULASI KOMPUTER PADA KONSEP FLUIDA STATIS
Hari/Tanggal : Jenis Kelamin : P/L * Petunjuk Pengisian: 1. Angket ini terdiri dari 10 butir pernyataan. Perhatikan baik-baik setiap butir pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran menggunakan media pembelajaran model simulasi. 2. Berilah tanda checklist Anda pada kolom yang telah disediakan. 3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi dengan benar. Keterangan Pilihan Jawaban: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju C : Cukup S : Setuju SS : Sangat Setuju
No
Pertanyaan
1
Tampilan text dalam media model simulasi jelas
2
5
Penyampaian sangat jelas, sehingga materi yang disampaikan mudah dipahami Tampilan media menarik sehingga tidak membosankan Tampilan media sistematis, runut, dan alur logika jelas Kejelasan petunjuk penggunaan dan bahasa
6
Pengunaan huruf, warna, gambar, suara dengan baik
7
Meningkatkan motivasi belajar
3 4
STS TS
C
S
SS
259
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA MEDIA SIMULASI KOMPUTER PADA KONSEP FLUIDA STATIS SMA KELAS X Judul
: PENGARUH MEDIA SIMULASI KOMPUTER TERHADAP
MISKONSEPSI SISWA KELAS X PADA KONSEP FLUIDA STATIS Penyusun
: Nur Noviana
Pembimbing : Iwan Permana Suwarna, M.Pd. Drs. Hasian Pohan, M.Si. Petunjuk:
Lembar validasi ini untuk diisi oleh ahli media
Tujuan lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi aspek media
Penilaian dibeerikan dengan rentang sebagai berikut
1 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Mohon diberi tanda check list (√) pada kolom 1.2.3.4.dan 5 sesuai dengan pendapat penilai secara objektif. Komentar dan saran mohon diberikan pada kolom yang disediakan
A.
Media Pembelajaran
Media ini merupakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi yang telah dibuat oleh penulis skripsi dan telah divalidasi oleh ahli media
260
B. N O
Aspek Materi ASPEK
INDIKATOR
a. b. 1 Pembelajaran c. d. e. a. b.
2
Substansi Media
c. d. e. f. g. a. b. c.
3
Desain
d. e. f. g.
Interaktivitas Pemberian dan penumbuhan motivasi belajar Melibat beberapa indera Fungsi yang diharapkan(menunjang pembelajaran Kemudahan untuk pahami Efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu Efektivitas untuk mengatasi keterbatasan alat peraga Kehandalan program(tingkat error tolerance) Maintainance (kemudahan pemeliharaan/pengelolaan) Usability(Kemudahan Penggunaan/pengoperasian) Compatibility(dapat dijalankan di beberapa OS/ komputer lain Kemudahan tombol navigasi untuk mengetahui posisi Tampilan media simulasi mempermudah bagianbagian dari isi materi Komposisi warna dan tampilan media simulasi menarik Kesederhanaan(rapi, teratur, tidak bercampur dengan bahan-bahan yang tidak relevan,objek yang tidak perlu atau latar belakang yang menggangu) Keseimbangan(ukuraan tampilan media simulasi dan teks yang disajikan) Menggunakan navigasi dasar (tombol next, back, close, dan lain-lain) Respresentasi animasi terhadap objek yang sebenernya Teks, gambar, animasi, sesuai dengan kebutuhan media dan mendukung materi ajar
SKOR 1 2 3 4 5 V V V V V V V V V v V V V V V
V V V V
262
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA MEDIA SIMULASI KOMPUTER PADA KONSEP FLUIDA STATIS SMA KELAS X Judul
: PENGARUH MEDIA SIMULASI KOMPUTER TERHADAP
MISKONSEPSI SISWA KELAS X PADA KONSEP FLUIDA STATIS Penyusun
: Nur Noviana
Pembimbing : Iwan Permana Suwarna, M.Pd. Drs. Hasian Pohan, M.Si. Petunjuk:
Lembar validasi ini untuk diisi oleh ahli media
Tujuan lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi aspek media
Penilaian dibeerikan dengan rentang sebagai berikut
1 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik
Mohon diberi tanda check list (√) pada kolom 1.2.3.4.dan 5 sesuai dengan pendapat penilai secara objektif. Komentar dan saran mohon diberikan pada kolom yang disediakan
A.
Media Pembelajaran
Media ini merupakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi yang telah dibuat oleh penulis skripsi dan telah divalidasi oleh ahli media
263
B. N O
Aspek Materi ASPEK
INDIKATOR
a. b. 1 Pembelajaran c. d. e. a. b.
2
Substansi Media
c. d. e. f. g. a. b. c.
3
Desain
d. e. f. g.
Interaktivitas Pemberian dan penumbuhan motivasi belajar Melibat beberapa indera Fungsi yang diharapkan(menunjang pembelajaran Kemudahan untuk pahami Efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu Efektivitas untuk mengatasi keterbatasan alat peraga Kehandalan program(tingkat error tolerance) Maintainance (kemudahan pemeliharaan/pengelolaan) Usability(Kemudahan Penggunaan/pengoperasian) Compatibility(dapat dijalankan di beberapa OS/ komputer lain Kemudahan tombol navigasi untuk mengetahui posisi Tampilan media simulasi mempermudah bagianbagian dari isi materi Komposisi warna dan tampilan media simulasi menarik Kesederhanaan(rapi, teratur, tidak bercampur dengan bahan-bahan yang tidak relevan,objek yang tidak perlu atau latar belakang yang menggangu) Keseimbangan(ukuraan tampilan media simulasi dan teks yang disajikan) Menggunakan navigasi dasar (tombol next, back, close, dan lain-lain) Respresentasi animasi terhadap objek yang sebenernya Teks, gambar, animasi, sesuai dengan kebutuhan media dan mendukung materi ajar
SKOR 1 2 3 4 5 V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL SIMULASI PADA KONSEP FLUIDA STATIS SMA KELAS X Judul
:
PENGARUH
MEDIA
PEMBELAJARAN
BERBASIS
KOMPUTER MODEL SIMULASI TERHADAP MISKONSEPSI SISWA KELAS X PADA KONSEP FLUIDA STATIS Penyusun
: Nur Noviana
Pembimbing : Iwan Permana Suwarna, M.Pd. Drs. Hasian Pohan, M.Si. Petunjuk:
Lembar validasi ini untuk diisi oleh ahli media
Penilaian dibeerikan dengan rentang sebagai berikut
Tujuan lembar validasi ini adalah untuk mengevaluasi aspek media 1 = Tidak Baik
2 = Kurang Baik 3 = Cukup 4 = Baik
5 = Sangat Baik
Mohon diberi tanda check list (√) pada kolom 1.2.3.4.dan 5 sesuai dengan
pendapat penilai secara objektif. Komentar dan saran mohon diberikan pada kolom yang disediakan
A.
Media Pembelajaran
B.
Aspek Materi
Media ini merupakan media pembelajaran berbasis komputer model simulasi yang telah dibuat oleh penulis skripsi dan telah divalidasi oleh ahli media NO 1
ASPEK
a. b. Pembelajaran c. d. e. a. b.
2
Substansi Media
c. d. e. f. g. a. b. c.
3
Desain
d. e. f. g.
INDIKATOR
Interaktivitas Pemberian dan penumbuhan motivasi belajar Melibat beberapa indera Fungsi yang diharapkan(menunjang pembelajaran Kemudahan untuk pahami Efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu Efektivitas untuk mengatasi keterbatasan alat peraga Kehandalan program(tingkat error tolerance) Maintainance (kemudahan pemeliharaan/pengelolaan) Usability(Kemudahan Penggunaan/pengoperasian) Compatibility(dapat dijalankan di beberapa OS/ komputer lain (dites di windows OS) Kemudahan tombol navigasi untuk mengetahui posisi Tampilan media simulasi mempermudah bagianbagian dari isi materi Komposisi warna dan tampilan media simulasi menarik Kesederhanaan(rapi, teratur, tidak bercampur dengan bahan-bahan yang tidak relevan,objek yang tidak perlu atau latar belakang yang menggangu) Keseimbangan(ukuraan tampilan media simulasi dan teks yang disajikan) Menggunakan navigasi dasar (tombol next, back, close, dan lain-lain) Respresentasi animasi terhadap objek yang sebenarnya Teks, gambar, animasi, sesuai dengan kebutuhan media dan mendukung materi ajar
SKOR 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
C. Komentar dan Saran 1. Penambahan latihan soal-soal yang beragam dengan metode random dalam penampilannya, seperti adanya bank soal. 2. Diberikannya database, sehingga terdapat histori dari tiap pengguna agar kemudian dapat dilakukan evaluasi pembelajaran
Jakarta, 21 Maret 2016 Pakar media
Muhammad Abdul Hadi, S.Si, M.T.I
MISKONSEPSI YANG DIALAMI SISWA KELAS XI NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Reni B Dita A Safira M Hanifa Izaz Zaqi Tasya A Rizky D Vera M Zaki Rafi S Zahran Agustine.S Dandya Ega Ardi Iqbal Rekha Angela Liem Shintya Javingka Shevira Alvin Fadel Rafael Omita
1 B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y S+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
2 B+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y
3 S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+TY S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y
4 S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y
5 S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y
6 B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y
7 B+TY B+TY S+Y S+Y S+Y B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y S+Y S+Y B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y S+TY S+TY B+TY B+TY
8 B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
9 B+TY B+TY S+Y S+Y S+Y B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y S+Y S+Y B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y S+TY S+TY B+TY B+TY
10 S+TY B+Y B+TY S+TY S+TY S+TY S+TY B+TY S+TY B+Y S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+Y S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY
NOMOR SOAL 11 12 S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y B+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y B+Y B+TY S+TY B+Y S+TY B+Y S+Y B+Y S+Y B+Y S+Y B+Y S+Y B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y S+Y B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y
13 S+Y S+Y S+TY S+Y S+TY S+TY S+Y S+TY S+TY B+Y S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+Y S+TY
14 B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y s+Y B+Y B+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
15 B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
16 B+Y B+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y B+TY B+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
17 S+TY B+TY B+TY S+TY B+Y S+TY B+TY S+Y S+TY B+Y S+TY S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY B+TY B+TY B+TY S+TY
18 S+TY S+TY B+TY B+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY S+TY B+TY B+TY S+TY S+TY S+TY
19 S+Y S+Y S+Y B+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y B+Y S+Y
20 B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY S+Y B+TY S+TY B+TY B+TY S+Y S+Y B+TY B+TY S+TY B+TY
21 B+Y B+Y B+Y S+Y B+Y B+Y S+Y S+Y B+Y S+TY B+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y B+TY S+TY B+Y B+Y S+Y B+Y B+Y B+Y B+TY
268
22 B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Attiyah Febi J Nurchoiri Marifah Handrian Yuda G Adananto AdIb Yegi W Reihan M
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
S+TY S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y
S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y
S+Y S+Y S+Y S+TY S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y B+Y
B+TY S+Y S+Y B+TY B+TY S+Y S+Y S+Y B+TY B+TY
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
B+TY S+Y S+Y B+TY B+TY S+Y S+Y S+Y B+TY B+TY
B+TY S+TY S+TY S+TY B+TY B+TY B+TY S+TY S+TY S+TY
S+TY S+TY S+TY B+TY B+TY S+TY B+TY S+TY S+TY B+TY
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+Y
B+TY S+TY S+TY S+TY S+TY B+TY S+Y S+TY S+TY B+TY
B+Y S+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y
S+TY B+TY S+TY B+TY S+TY B+TY S+TY B+TY S+TY S+Y
S+TY S+Y S+TY S+Y S+Y S+TY S+TY S+TY S+Y B+Y
S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y S+Y
B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY B+TY
B+Y B+TY B+Y S+TY B+TY B+Y B+TY B+Y B+TY S+TY
Keterangan: B
: BENAR
S
: SALAH
Y
: YAKIN
TY
: TIDAK YAKIN
269
B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y B+Y S+TY B+Y B+Y
ANALISIS MISKONSEPSI YANG DIALAMI SISWA KELAS XI NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Reni B Dita A Safira M Hanifa Izaz Zaqi Tasya A Rizky D Vera M Zaki Rafi S Zahran Agustine.S Dandya Ega Ardi Iqbal Rekha Angela Liem Shintya Javingka Shevira Alvin Fadel Rafael Omita Attiyah Febi J
1 PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK MK MK PK PK PK PK MK PK PK PK PK PK PK PK
2 PK TPK PK PK PK PK PK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK TPK PK PK PK TPK PK TPK PK PK PK
3 MK MK MK MK MK MK TPK MK MK TPK TPK MK MK MK MK MK MK MK MK TPK MK MK MK MK MK MK TPK TPK
4 MK MK MK MK TPK MK MK MK TPK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK
5 MK MK MK MK TPK MK MK MK MK TPK MK TPK MK MK MK MK MK MK MK MK MK TPK MK MK MK MK MK MK
6 PK PK PK PK PK PK PK MK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK TPK PK PK PK
7 TPK TPK MK MK MK TPK TPK TPK TPK MK TPK TPK TPK TPK MK MK MK TPK TPK TPK TPK MK MK MK TPK TPK TPK MK
8 PK PK PK PK PK PK PK PK PK TPK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK
9 TPK TPK MK MK MK TPK TPK TPK TPK MK TPK TPK TPK TPK MK MK MK TPK TPK TPK TPK MK MK MK TPK TPK TPK MK
10 TPK PK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK PK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK MK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
NOMOR SOAL 11 12 13 TPK PK MK TPK PK MK TPK PK TPK TPK PK MK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK MK TPK PK TPK TPK PK TPK PK TPK PK TPK PK TPK TPK PK TPK MK PK TPK MK PK TPK MK PK TPK MK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK MK PK TPK TPK PK MK TPK PK TPK TPK PK TPK TPK PK TPK
14 PK PK PK PK PK PK PK MK PK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK MK PK PK PK PK PK MK
15 PK PK PK PK PK PK PK PK PK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK
16 PK TPK PK PK PK PK PK PK PK MK TPK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK
17 TPK TPK TPK TPK PK TPK TPK MK TPK PK TPK TPK MK MK MK MK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
18 TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK MK
19 MK MK MK PK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK PK MK MK MK
20 TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK MK TPK TPK TPK TPK MK MK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
21 PK PK PK MK PK PK MK MK PK TPK PK TPK PK PK PK PK MK TPK TPK PK PK MK PK PK PK TPK PK TPK
270
22 PK PK PK PK PK PK PK MK TPK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK TPK PK PK PK
29 30 31 32 33 34 35 36
Nurchoiri Marifah Handrian Yuda G Adananto AdIb Yegi W Reihan M JUMLAH MK Persen(%)
PK PK PK PK PK PK PK PK
PK PK TPK PK PK PK PK PK
MK MK MK MK TPK MK MK MK
MK MK MK MK MK MK MK MK
MK TPK MK MK MK MK MK MK
PK PK PK PK PK TPK PK PK
MK TPK TPK MK MK MK TPK TPK
PK PK PK PK PK PK PK PK
MK TPK TPK MK MK MK TPK TPK
TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
PK PK PK PK PK PK PK MK
TPK TPK TPK TPK MK TPK TPK TPK
PK PK PK PK PK PK PK PK
PK PK PK PK PK PK PK PK
PK PK PK PK PK PK PK PK
TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK MK
TPK MK MK TPK TPK TPK MK PK
MK MK MK MK MK MK MK MK
TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
PK TPK TPK PK TPK PK TPK TPK
PK PK PK PK PK TPK PK PK
3 8,33
0 0
29 80,5
34 94,4
31 86,1
1 2,77
15 41,6
0 0
15 41,6
1 2,77
5 13,8
1 2,77
6 16,6
3 8,33
0 0
1 2,77
6 16,6
4 11,1
34 94,4
3 8,33
5 13,8
1 2,77
Keterangan: PK
: Paham Konsep
MK
: Miskonsepsi
TPK
: Tidak Paham Konsep
271
DATA JAWABAN DAN TINGKAT CRI PADA PRETEST KELAS KONTROL SOAL NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
C
A
A
B
E
E
D
B
A
C
JAWABAN BENAR E
C
E
E
A
C
C
C
D
A
B
B
ABDUL AZIZ AHCMAD HAFIDZ AHCMADA AIRLANGGA ADHADANUR PUTRI
E+Y
B+TY
A+TY
B+Y
D+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
D+Y
A+TY
C+Y
E+Y
A+Y
B+TY
C+Y
D+Y
E+Y
D+Y
A+Y
A+Y
D+Y
E+Y
D+Y
C+Y
C+TY
D+Y
B+Y
D+Y
E+Y
E+TY
B+TY
C+TY
D+Y
C+Y
B+TY
C+TY
E+Y
C+TY
B+TY
A+Y
A+TY
D+TY
E+Y
A+TY
A+TY
C+Y
C+TY
B+TY
B+Y
B+Y
B+TY
D+Y
E+TY
E+Y
B+Y
B+Y
D+Y
B+TY
A+Y
A+TY
D+Y
B+TY
D+TY
E+TY
A+Y
A+Y
D+TY
D+TY
D+Y
A+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
C+Y
D+TY
E+Y
A+Y
A+Y
E+TY
C+Y
B+Y
A+Y
D+Y
E+Y
A+Y
D+Y
ADHANI PUTRI ADHITYA HAIDAR ADINDA HAYUCALYA
A+Y
D+TY
D+Y
A+Y
B+TY
C+Y
D+Y
C+TY
C+TY
A+Y
D+Y
A+Y
D+Y
A+Y
B+TY
A+Y
C+TY
E+Y
A+TY
C+Y
C+TY
B+TY
E+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
E+Y
A+TY
E+Y
A+TY
C+TY
E+Y
E+Y
D+Y
A+Y
C+Y
E+Y
B+TY
E+Y
B+TY
D+Y
A+Y
E+TY
C+TY
C+Y
B+Y
B+TY
A+Y
E+Y
B+Y
B+Y
D+Y
A+Y
B+TY
D+Y
C+Y
A+Y
B+TY
C+Y
C+Y
C+Y
E+TY
E+Y
D+TY
E+Y
AULIA FAUZIA
E+Y
B+Y
E+Y
B+TY
C+Y
A+TY
B+TY
D+TY
A+Y
A+Y
A+TY
B+Y
E+Y
A+Y
B+TY
D+Y
C+TY
D+Y
A+TY
B+Y
A+Y
B+Y
AULIA RAHMA
E+Y
D+Y
E+Y
B+TY
B+Y
A+TY
D+TY
E+TY
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
B+Y
A+Y
D+TY
A+Y
A+TY
D+Y
B+TY
B+Y
A+Y
D+Y
DAFFA SATRIA
C+Y
E+TY
C+Y
E+Y
E+Y
D+Y
C+Y
A+Y
E+Y
B+Y
A+Y
C+Y
C+Y
A+Y
C+Y
C+Y
D+Y
C+Y
D+Y
C+Y
A+Y
E+Y
DAVA ANDIKA
D+TY
E+TY
C+Y
A+Y
C+TY
C+TY
A+Y
B+Y
D+Y
B+Y
B+Y
C+Y
A+TY
D+TY
D+TY
A+TY
D+TY
B+TY
C+TY
B+Y
A+Y
D+TY
EKI PUTRA
E+Y
E+Y
A+Y
A+Y
A+TY
B+Y
A+Y
A+TY
C+TY
B+Y
C+TY
C+Y
A+Y
E+Y
A+Y
E+Y
B+Y
D+TY
B+Y
A+TY
E+Y
A+Y
ELSEN HEMA FITRI NURFENCI
B+TY
A+TY
D+Y
C+Y
A+Y
B+Y
E+Y
E+Y
C+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+Y
A+Y
C+Y
E+Y
A+Y
D+Y
A+TY
B+Y
A+Y
D+Y
A+TY
D+Y
B+Y
A+TY
E+TY
E+Y
E+TY
D+TY
A+Y
C+Y
D+TY
B+Y
B+Y
B+Y
A+Y
C+Y
E+Y
A+Y
D+Y
B+Y
C+Y
E+Y
GALIH QOIRUL GILANG AGUSTI
E+Y
B+Y
A+TY
C+Y
A+Y
A+Y
E+TY
B+TY
A+TY
A+Y
B+TY
C+TY
E+Y
A+Y
C+Y
D+Y
D+Y
E+Y
B+TY
C+TY
A+Y
B+TY
E+Y
D+Y
A+TY
C+Y
D+Y
A+TY
B+Y
D+TY
B+Y
E+Y
D+TY
D+Y
D+TY
A+Y
C+Y
A+Y
B+Y
E+Y
E+TY
A+Y
E+Y
D+Y
GILBERT JENNY AZZAHRA
E+Y
A+TY
C+TY
C+TY
A+Y
E+Y
D+Y
E+TY
E+Y
A+Y
E+TY
E+Y
C+TY
C+TY
A+TY
E+Y
C+TY
E+Y
A+Y
A+TY
D+Y
B+Y
C+TY
A+TY
C+Y
B+Y
D+Y
B+TY
A+Y
A+Y
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
A+Y
A+Y
A+TY
A+Y
A+TY
D+Y
A+TY
B+Y
A+Y
C+TY
JESICCA JULLIE
C+Y
B+TY
D+TY
B+TY
B+TY
B+Y
D+TY
A+TY
E+Y
A+Y
C+Y
C+Y
B+Y
C+Y
D+TY
C+Y
C+Y
C+Y
B+TY
B+Y
E+TY
D+Y
KAMILA AULIA KAREL PRASSETYA KARINA AKILAH MUHAMAD ICHSAN
B+Y
E+TY
D+Y
B+Y
C+Y
D+TY
B+Y
D+Y
E+Y
A+Y
C+Y
B+TY
E+Y
E+Y
D+Y
E+Y
E+Y
A+Y
C+Y
B+Y
E+Y
E+TY
B+TY
A+TY
D+Y
A+Y
B+Y
C+Y
A+Y
E+Y
B+TY
A+Y
C+TY
E+Y
D+Y
D+Y
D+Y
B+TY
C+TY
D+Y
D+Y
B+Y
C+TY
D+Y
D+TY
A+Y
C+TY
A+TY
E+TY
E+TY
A+Y
B+TY
B+TY
D+TY
D+TY
B+TY
C+TY
B+TY
E+TY
C+Y
D+Y
E+Y
C+TY
D+TY
D+TY
C+TY
E+Y
B+TY
A+TY
B+TY
D+TY
A+TY
E+TY
A+TY
A+TY
E+TY
E+TY
D+TY
D+TY
A+Y
A+TY
D+TY
E+TY
E+Y
D+TY
A+TY
B+TY
B+TY
272
MUHAMAD KAWARIZMI MUHAMAD RAIHAN MUHAMMAD ABI MUHAMMAD AFIF MUHAMMAD ALDI MUHAMMAD ALFARIZI MUHAMMAD RAIHAN RAINNER IVANON RUTH GABIRELLA
E+Y
B+TY
A+Y
B+Y
B+Y
E+Y
D+Y
A+Y
A+TY
C+Y
B+Y
E+Y
C+Y
A+Y
E+Y
C+Y
B+TY
B+TY
A+TY
E+Y
C+Y
B+Y
E+TY
E+TY
B+Y
E+Y
B+TY
A+TY
B+Y
B+TY
D+Y
C+Y
D+TY
A+Y
E+TY
A+Y
C+Y
B+Y
E+TY
C+Y
B+TY
D+TY
E+Y
E+TY
E+Y
D+Y
D+Y
A+Y
D+Y
A+Y
A+Y
E+TY
B+Y
D+Y
D+TY
A+Y
B+Y
A+Y
D+Y
D+Y
C+TY
E+Y
A+Y
B+Y
A+Y
E+Y
E+Y
A+Y
E+Y
A+Y
B+Y
B+TY
C+Y
D+TY
A+Y
A+Y
D+TY
D+Y
A+Y
A+Y
E+Y
B+Y
E+TY
E+Y
B+Y
B+Y
E+TY
D+Y
E+Y
C+Y
E+Y
B+Y
B+Y
B+Y
D+Y
A+Y
E+Y
B+Y
B+Y
C+Y
C+TY
A+Y
A+TY
E+Y
B+Y
E+Y
D+Y
C+Y
A+Y
D+Y
D+TY
B+Y
E+Y
B+Y
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
E+Y
D+Y
B+Y
D+Y
B+TY
B+Y
E+Y
C+Y
A+TY
D+TY
E+TY
B+TY
A+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+TY
B+Y
B+Y
E+Y
B+Y
E+Y
C+Y
E+Y
B+Y
D+Y
E+Y
A+Y
E+Y
A+Y
C+Y
E+Y
A+Y
E+Y
E+Y
B+Y
E+TY
A+Y
D+Y
B+TY
D+TY
E+Y
D+TY
D+TY
C+Y
E+TY
E+TY
B+TY
D+Y
C+TY
C+TY
B+TY
D+Y
E+Y
B+TY
B+TY
D+TY
D+Y
D+Y
E+Y
D+TY
A+TY
E+TY
C+Y
A+TY
A+TY
C+TY
B+Y
B+Y
E+Y
A+Y
E+Y
E+TY
E+Y
D+Y
B+TY
D+TY
D+Y
A+TY
C+TY
SALSABILLA
D+Y
E+Y
A+Y
C+TY
B+Y
D+TY
E+TY
B+TY
A+Y
A+Y
E+Y
E+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+Y
C+TY
D+Y
A+TY
C+Y
D+Y
B+TY
SATRIO UGO
E+Y
A+TY
A+TY
C+Y
B+Y
D+Y
E+Y
E+TY
B+TY
D+Y
B+TY
E+Y
A+Y
A+Y
E+Y
A+Y
C+Y
E+Y
A+Y
E+Y
E+Y
D+Y
SELVI ILLENE VINAYA MAHAPUTRI
E+TY
A+Y
C+Y
E+Y
D+Y
B+Y
E+Y
E+Y
B+TY
C+TY
B+Y
E+Y
A+Y
A+Y
B+TY
B+Y
B+Y
B+TY
D+Y
B+Y
C+Y
D+Y
D+Y
E+Y
C+TY
D+Y
D+Y
B+Y
B+TY
D+TY
E+TY
A+Y
A+Y
B+TY
C+TY
A+Y
E+TY
E+Y
D+Y
E+Y
D+Y
D+Y
E+TY
E+Y
VINCENTIA
D+Y
D+Y
B+TY
C+Y
B+Y
B+Y
B+TY
D+TY
C+TY
A+Y
C+Y
B+TY
E+TY
A+Y
A+TY
C+Y
B+Y
E+Y
D+Y
C+Y
D+TY
D+Y
WINDY AMELIA YASMI NABILLA
B+Y
D+TY
B+Y
C+TY
C+Y
D+Y
D+Y
A+Y
C+Y
A+Y
C+Y
B+TY
C+TY
A+Y
E+Y
C+Y
D+Y
E+Y
C+TY
B+Y
D+TY
C+TY
C+Y
C+Y
A+TY
D+Y
A+Y
E+Y
D+Y
B+Y
C+Y
D+Y
E+Y
A+Y
C+TY
B+TY
C+TY
E+Y
B+TY
D+Y
B+TY
A+TY
E+Y
B+TY
ZURMAINI
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
C+Y
A+Y
B+Y
E+TY
A+TY
B+Y
A+TY
B+TY
A+Y
D+Y
A+Y
C+Y
E+Y
D+TY
A+TY
B+Y
A+Y
C+TY
Keterangan: Pilihan Jawaban
: A,B,C,D,E
Y
:Yakin
TY
:Tidak Yakin
R
:Ragu-ragu
273
DATA JAWABAN BENAR,SALAH, DAN TINGKAT CRI PADA PRETEST KELAS KONTROL SOAL
NAMA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ABDUL AZIZ
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
AHCMAD HAFIDZ AHCMADA AIRLANGGA ADHADANUR PUTRI
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
ADHANI PUTRI
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
ADHITYA HAIDAR ADINDA HAYUCALYA
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
AULIA FAUZIA
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
AULIA RAHMA
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
DAFFA SATRIA
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
DAVA ANDIKA
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
EKI PUTRA
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
ELSEN HEMA
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
FITRI NURFENCI
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
GALIH QOIRUL
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
GILANG AGUSTI
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
GILBERT
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+TY
S+TY
B+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
JENNY AZZAHRA
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+TY
JESICCA JULLIE
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
KAMILA AULIA
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
KAREL PRASSETYA
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
KARINA AKILAH
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+TY
B+TY
B+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+TY
MUHAMAD ICHSAN MUHAMAD KAWARIZMI MUHAMAD RAIHAN
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+TY
S+TY
B+TY
B+Y
B+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
MUHAMMAD ABI
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
MUHAMMAD AFIF
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
274
MUHAMMAD ALDI MUHAMMAD ALFARIZI MUHAMMAD RAIHAN
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
RAINNER IVANON
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
B+TY
S+Y
S+TY
S+TY
B+TY
S+Y
B+Y
S+TY
B+TY
S+TY
S+Y
RUTH GABIRELLA
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
SALSABILLA
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
SATRIO UGO
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
SELVI ILLENE VINAYA MAHAPUTRI
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
B+TY
B+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
VINCENTIA
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
B+TY
S+TY
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
WINDY AMELIA
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
B+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
YASMI NABILLA
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
ZURMAINI
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
B+TY
Keterangan: B
: Benar
S
: Salah
Y
:Yakin
TY
:Tidak Yakin
R
:Ragu-ragu
275
DATA ANALISIS PAHAM KONSEP,MISKONSEPSI, DAN TIDAK PAHAM KONSEP PRETEST KELAS KONTROL NAMA
SOAL
Jumlah Miskonsepsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ABDUL AZIZ
13
PK
TP
TP
M
M
M
M
M
M
M
TP
M
M
PK
TP
M
M
PK
PK
M
PK
M
AHCMAD HAFIDZ
10
PK
M
M
TP
M
M
M
M
TP
TP
TP
M
PK
TP
TP
M
TP
TP
M
TP
TP
M
AHCMADA A
9
TP
TP
M
TP
TP
M
M
TP
PK
TP
M
PK
M
M
TP
M
TP
M
TP
TP
TP
M
ADHADANUR PUTRI
13
M
TP
TP
M
PK
M
M
M
PK
M
TP
M
M
PK
TP
M
M
M
PK
M
PK
M
ADHANI PUTRI
9
M
TP
M
M
TP
PK
M
TP
TP
PK
M
M
M
PK
TP
M
TP
PK
TP
M
TP
TP
ADHITYA HAIDAR
9
PK
M
TP
M
PK
M
TP
M
TP
TP
M
M
M
PK
TP
M
TP
PK
TP
M
PK
TP
ADINDA HAYUCALYA
10
TP
PK
M
TP
PK
M
M
M
PK
PK
TP
M
PK
PK
TP
M
M
M
TP
M
TP
M
AULIA FAUZIA
8
PK
M
PK
TP
M
TP
TP
TP
M
PK
TP
M
M
PK
TP
M
TP
M
TP
PK
PK
M
AULIA RAHMA
8
PK
M
PK
TP
M
TP
TP
TP
M
PK
TP
M
M
PK
TP
M
TP
M
TP
PK
PK
M
DAFFA SATRIA
15
M
TP
M
PK
M
M
PK
M
M
M
M
M
PK
PK
M
M
M
M
PK
M
PK
M
DAVA ANDIKA
5
TP
TP
M
M
TP
TP
M
M
PK
M
PK
PK
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
PK
PK
TP
EKI PUTRA
15
PK
M
M
M
TP
M
M
TP
TP
M
TP
M
M
M
M
M
M
TP
M
TP
M
M
ELSEN HEMA
13
TP
TP
M
M
PK
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
M
M
M
M
TP
PK
PK
M
FITRI NURFENCI
12
TP
M
M
TP
TP
M
TP
TP
M
M
TP
PK
M
M
M
M
PK
M
PK
PK
M
M
GALIH QOIRUL
6
PK
M
TP
M
PK
M
TP
TP
TP
PK
TP
TP
M
PK
TP
M
M
PK
TP
TP
PK
TP
GILANG AGUSTI
13
PK
M
TP
M
M
TP
M
TP
M
M
TP
M
TP
PK
M
M
M
PK
TP
M
M
M
GILBERT
8
PK
TP
TP
TP
PK
M
M
TP
M
PK
TP
M
TP
TP
TP
M
TP
PK
M
TP
M
M
JENNY AZZAHRA
11
TP
TP
M
M
M
TP
M
M
PK
M
M
M
M
PK
TP
M
TP
M
TP
PK
PK
TP
JESICCA JULLIE
11
M
TP
TP
TP
TP
M
TP
TP
M
PK
M
M
M
M
TP
M
M
M
TP
PK
TP
M
KAMILA AULIA
15
M
TP
M
M
M
TP
M
M
M
PK
M
TP
M
M
M
M
PK
M
M
PK
M
TP
KAREL PRASSETYA
11
TP
TP
M
M
M
PK
M
M
TP
PK
TP
M
M
M
M
TP
TP
M
PK
PK
TP
M
KARINA AKILAH
4
TP
M
TP
TP
TP
TP
M
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
M
M
PK
TP
TP
TP
TP
MUHAMAD ICHSAN
0
PK
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
PK
TP
TP
TP
PK
TP
TP
TP
TP
MUHAMAD KAWARIZMI
13
PK
TP
M
M
M
M
M
M
TP
M
PK
M
PK
PK
M
M
TP
TP
TP
M
M
M
MUHAMAD RAIHAN
7
TP
TP
M
PK
TP
TP
M
TP
PK
M
TP
M
TP
PK
M
PK
TP
M
TP
TP
M
TP
MUHAMMAD ABI
14
PK
M
M
M
M
M
M
TP
M
M
TP
M
M
PK
M
M
TP
PK
M
PK
PK
M
MUHAMMAD AFIF
8
PK
M
PK
M
PK
TP
PK
TP
M
PK
TP
M
M
PK
M
PK
TP
PK
M
PK
TP
M
MUHAMMAD ALDI
12
PK
PK
PK
M
M
M
M
M
M
M
PK
M
TP
PK
TP
M
M
PK
PK
M
PK
M
276
MUHAMMAD ALFARIZI
9
TP
M
PK
M
TP
TP
TP
TP
M
M
PK
M
TP
M
M
M
TP
TP
TP
TP
PK
M
MUHAMMAD RAIHAN
17
PK
M
TP
M
M
M
M
M
M
M
PK
M
M
PK
M
M
M
PK
M
M
M
M
RAINNER IVANON
7
TP
M
M
TP
TP
M
TP
TP
M
TP
TP
TP
M
TP
TP
TP
M
PK
TP
TP
TP
M
RUTH GABIRELLA
9
M
M
TP
TP
TP
PK
TP
TP
TP
M
PK
M
M
M
TP
M
M
TP
TP
M
TP
TP
SALSABILLA
14
M
M
M
TP
M
TP
TP
TP
M
PK
M
M
M
M
M
M
TP
M
TP
M
M
TP
SATRIO UGO
14
PK
TP
TP
M
M
M
M
TP
TP
M
TP
M
M
PK
M
M
M
PK
M
M
M
M
SELVI ILLENE
11
TP
M
M
PK
M
M
M
M
TP
TP
PK
M
M
PK
TP
PK
M
TP
PK
PK
M
M
VINAYA MAHAPUTRI
10
M
M
TP
M
M
M
TP
TP
TP
PK
M
TP
TP
PK
TP
M
M
PK
PK
M
TP
M
VINCENTIA
10
M
M
TP
M
M
M
TP
TP
TP
PK
M
TP
TP
PK
TP
M
M
PK
PK
M
TP
M
WINDY AMELIA
11
M
TP
M
TP
M
M
M
M
M
PK
M
TP
TP
PK
M
M
M
PK
TP
PK
TP
TP
YASMI NABILLA
12
M
PK
TP
M
PK
M
M
M
M
M
M
M
TP
TP
TP
M
TP
M
TP
TP
M
TP
ZURMAINI
11
M
TP
M
M
M
M
M
TP
TP
M
TP
TP
M
M
M
M
PK
TP
TP
PK
PK
TP
JUMLAH MISKONSEPSI
417
12
19
20
23
20
25
25
17
19
18
13
28
23
10
17
33
19
15
8
15
12
24
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C3
C3
C3
C3
C3
C4
C4
C2
C2
C3
C2
C2
C3
C2
Keterangan: PK
:Paham Konsep
M
:Miskonsepsi
TP
:Tidak Paham Konsep
ΣM
:Jumlah Miskonsepsi
277
C2
DATA JAWABAN DAN TINGKAT CRI PADA PRETEST KELAS EKSPERIMEN SOAL NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
JAWABAN BENAR E
C
E
E
A
C
C
C
D
A
B
B
C
A
A
B
E
E
D
B
A
C
ADITYA I.B
D+Y
C+Y
D+Y
D+TY
A+TY
C+Y
B+TY
D+Y
C+Y
C+Y
B+Y
B+TY
D+Y
A+Y
B+TY
E+Y
D+Y
E+TY
C+TY
B+Y
A+Y
D+Y
ADITYA I
C+Y
B+Y
A+TY
D+Y
A+Y
D+Y
C+TY
E+Y
A+Y
D+Y
E+Y
C+TY
D+TY
A+Y
E+Y
B+TY
D+Y
B+Y
B+TY
C+Y
E+TY
B+Y
ADLI M.S
D+Y
D+TY
E+Y
B+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+TY
D+Y
B+Y
A+TY
A+Y
C+Y
A+Y
D+Y
A+Y
E+TY
D+Y
C+TY
A+TY
A+TY
A+Y
ADZRA J.R
B+Y
D+Y
E+Y
A+Y
A+Y
D+Y
B+Y
B+TY
D+Y
A+Y
C+TY
D+Y
E+Y
A+Y
A+TY
C+Y
C+Y
A+Y
D+TY
B+Y
A+Y
C+Y
AULIYA C.J.D
E+Y
E+Y
C+Y
E+TY
E+Y
B+TY
A+Y
B+Y
B+Y
A+Y
B+Y
E+TY
E+Y
A+Y
B+TY
D+Y
B+Y
D+Y
D+Y
B+Y
C+TY
S+Y
AWANG .A
C+Y
B+Y
B+Y
C+Y
A+TY
B+TY
D+Y
D+Y
C+Y
A+Y
B+Y
C+TY
D+Y
A+Y
C+Y
C+TY
C+TY
D+TY
D+Y
B+Y
A+Y
S+Y
AZARINE S.S
A+TY
C+Y
D+Y
B+TY
B+TY
A+TY
C+TY
C+TY
C+Y
S+Y
E+TY
E+Y
E+Y
B+TY
B+Y
C+Y
E+TY
E+TY
C+TY
S+Y
B+TY
C+TY
BAGAS S.N
E+TY
C+Y
C+Y
B+Y
A+Y
C+Y
B+Y
B+Y
E+Y
A+Y
B+TY
A+Y
C+TY
A+Y
A+TY
E+Y
C+Y
E+Y
A+Y
B+Y
A+Y
E+Y
BELINDA E.S
B+TY
D+Y
B+TY
C+TY
D+Y
A+Y
B+TY
D+Y
E+Y
C+Y
A+TY
A+TY
A+Y
B+Y
D+TY
B+TY
D+TY
C+TY
C+TY
E+TY
B+TY
E+TY
DELIAN H
E+Y
C+Y
E+Y
A+Y
A+Y
E+Y
D+Y
E+Y
C+Y
B+Y
A+Y
C+Y
C+Y
A+Y
E+Y
E+Y
D+Y
C+Y
C+Y
E+Y
C+Y
D+TY
DENIS R
D+Y
B+Y
E+Y
D+Y
A+Y
D+Y
A+Y
E+Y
D+Y
D+Y
B+Y
C+Y
C+Y
E+Y
B+Y
A+Y
A+Y
B+Y
E+Y
B+Y
A+Y
B+Y
DEWA N
E+Y
A+Y
A+Y
B+Y
A+Y
B+Y
B+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
E+Y
C+Y
A+Y
A+TY
D+Y
C+Y
A+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
FADHEL
E+Y
C+Y
A+TY
E+Y
A+Y
C+Y
D+TY
C+TY
E+TY
A+Y
D+TY
B+TY
C+Y
B+TY
E+TY
E+TY
B+TY
E+Y
S+TY
B+Y
A+Y
C+TY
FADHIL
A+Y
D+Y
E+Y
A+Y
E+Y
A+Y
E+Y
D+Y
D+Y
A+Y
B+Y
D+Y
E+Y
C+Y
D+Y
E+Y
D+TY
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
FARAH S
D+Y
C+TY
D+Y
D+TY
C+Y
C+TY
D+Y
C+Y
A+Y
C+Y
D+Y
A+Y
D+Y
A+Y
C+Y
B+TY
D+Y
E+Y
C+Y
B+Y
A+Y
A+Y
GITA S
C+Y
B+Y
C+Y
C+Y
E+Y
D+Y
C+TY
B+TY
D+Y
C+TY
C+TY
D+TY
B+Y
B+TY
B+Y
E+Y
D+Y
D+Y
E+TY
B+Y
A+Y
C+Y
GITA V
B+Y
E+TY
B+Y
A+Y
A+Y
E+Y
A+Y
A+Y
C+Y
B+Y
E+Y
C+Y
A+Y
A+Y
E+Y
B+Y
B+Y
B+TY
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
GIZKA A
E+Y
E+Y
E+Y
D+Y
D+Y
E+TY
B+Y
A+Y
E+Y
A+Y
A+Y
E+Y
B+Y
A+Y
B+TY
D+Y
C+Y
D+Y
A+Y
D+Y
A+Y
A+Y
ISMI A
D+Y
C+TY
D+Y
A+TY
B+Y
C+Y
D+Y
C+TY
B+Y
S+Y
A+Y
B+Y
D+Y
D+TY
B+Y
D+TY
E+TY
E+Y
E+Y
C+TY
A+Y
B+Y
JIHAN S.N
C+Y
D+Y
C+Y
B+Y
A+Y
B+Y
E+Y
C+Y
C+Y
C+Y
B+Y
A+Y
C+Y
A+Y
D+Y
C+Y
D+Y
B+Y
E+Y
B+Y
D+Y
B+Y
JULIET V
C+Y
B+Y
B+Y
A+Y
E+Y
D+Y
C+TY
B+TY
D+Y
D+TY
A+TY
E+TY
D+TY
A+Y
C+Y
E+Y
A+TY
D+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+Y
KEYZA T.W
A+TY
D+TY
D+Y
C+Y
A+Y
B+Y
B+Y
E+Y
E+Y
C+TY
E+TY
C+TY
A+TY
D+TY
B+Y
E+Y
C+TY
A+Y
C+TY
C+TY
E+TY
C+TY
KHAIRUNNISA
D+Y
D+Y
E+Y
D+Y
A+Y
E+Y
A+Y
E+TY
D+Y
A+Y
D+TY
C+Y
E+Y
A+Y
A+TY
A+Y
A+Y
C+Y
D+TY
B+Y
A+Y
C+Y
M. ANUGERAH
E+Y
C+Y
A+Y
A+Y
B+TY
D+Y
D+Y
D+TY
A+Y
B+Y
E+Y
D+Y
C+Y
A+Y
E+Y
D+Y
A+Y
E+Y
B+TY
B+Y
C+Y
D+Y
M. BAYU
A+Y
A+TY
C+Y
E+Y
B+TY
C+TY
B+TY
D+Y
E+TY
D+Y
A+TY
B+TY
E+TY
A+Y
C+TY
E+Y
C+Y
D+Y
E+TY
B+Y
B+TY
D+TY
278
M. FIKRI
E+Y
C+Y
D+Y
D+TY
A+Y
C+Y
B+Y
B+Y
C+Y
A+Y
E+TY
A+Y
C+Y
A+Y
D+Y
E+Y
D+Y
A+TY
B+Y
D+TY
B+TY
B+TY
M.HAIKAL
C+Y
D+TY
C+TY
B+Y
B+Y
B+Y
C+Y
B+Y
D+Y
A+Y
A+Y
E+Y
B+Y
D+Y
A+Y
D+Y
B+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
B+Y
M. IKHSAN
E+TY
A+Y
A+TY
C+TY
A+Y
A+Y
D+Y
D+TY
B+TY
B+TY
D+Y
C+Y
A+Y
A+Y
B+Y
C+TY
C+Y
A+Y
D+Y
B+Y
A+TY
D+Y
M.IRFI
D+Y
C+Y
B+Y
B+TY
B+TY
C+Y
B+TY
B+TY
B+Y
C+Y
B+Y
E+TY
D+TY
A+Y
E+TY
E+Y
A+Y
E+Y
A+Y
B+Y
A+Y
B+Y
NIKEN S
E+Y
B+Y
E+Y
D+TY
E+Y
B+Y
B+TY
E+Y
E+Y
A+Y
B+Y
C+Y
D+Y
C+Y
C+TY
C+Y
A+Y
B+TY
C+TY
C+Y
A+Y
A+Y
NURAINI R N
E+Y
C+Y
B+TY
C+TY
B+TY
B+TY
A+TY
E+TY
C+TY
A+Y
A+TY
A+Y
A+TY
B+TY
D+TY
A+Y
C+TY
C+TY
E+TY
A+TY
B+TY
E+TY
NURFAUJI R
E+Y
B+Y
C+Y
B+Y
A+Y
D+Y
A+Y
D+Y
C+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+Y
A+Y
D+TY
E+Y
D+Y
B+Y
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
NYOMAN P
B+Y
A+TY
E+Y
B+TY
A+Y
D+TY
B+Y
B+TY
D+Y
C+TY
B+Y
C+Y
C+Y
A+Y
C+TY
C+Y
C+Y
B+Y
A+TY
A+TY
D+TY
B+Y
RISMAWARDANI
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
B+TY
E+Y
E+TY
A+Y
C+TY
B+Y
E+Y
A+Y
B+TY
C+TY
C+Y
C+Y
A+Y
C+TY
A+TY
A+TY
E+TY
D+TY
RIZQI D
D+Y
E+TY
E+Y
D+TY
A+Y
A+Y
B+TY
A+TY
B+TY
E+TY
B+Y
D+Y
E+TY
A+Y
B+TY
E+Y
B+TY
D+TY
E+TY
B+Y
C+TY
B+Y
ROGERY S
C+TY
C+Y
D+Y
C+TY
B+TY
E+TY
E+Y
B+TY
A+Y
D+TY
A+Y
D+TY
E+TY
C+TY
B+TY
E+TY
A+TY
E+Y
C+TY
A+TY
C+Y
A+TY
SHALSA V
C+TY
B+Y
B+Y
C+Y
E+Y
B+TY
A+Y
A+Y
C+Y
B+Y
B+Y
E+Y
D+Y
C+Y
E+Y
C+TY
D+Y
A+Y
B+TY
C+TY
D+TY
E+TY
SHEANNE
D+Y
D+TY
A+TY
B+Y
A+Y
A+TY
D+TY
E+Y
D+Y
C+TY
B+Y
D+TY
B+TY
A+Y
E+Y
A+Y
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
A+Y
B+Y
YOVANOV J
B+TY
D+Y
C+Y
A+Y
D+Y
E+Y
B+TY
E+Y
A+TY
A+Y
E+Y
C+TY
C+Y
B+Y
E+Y
A+Y
C+Y
E+Y
C+TY
B+Y
C+TY
D+TY
YOVITA S
A+TY
B+Y
D+Y
D+TY
E+Y
D+Y
B+Y
D+Y
E+TY
A+Y
D+Y
A+Y
C+Y
B+TY
E+Y
E+Y
D+Y
E+Y
E+Y
B+Y
D+Y
C+TY
Keterangan: Pilihan Jawaban
: A,B,C,D,E
Y
:Yakin
TY
:Tidak Yakin
R
:Ragu-ragu
279
DATA JAWABAN BENAR,SALAH, DAN TINGKAT CRI PADA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
SOAL NAMA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ADITYA I.B
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
B+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
ADITYA I
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
ADLI M.S
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+TY
B+TY
S+Y
ADZRA J.R
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+Y
B+Y
B+Y
AULIYA C.J.D
B+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
AWANG .A
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
AZARINE S.S
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+TY
S+Y
S+TY
B+TY
BAGAS S.N
B+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
BELINDA E.S
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
DELIAN H
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
DENIS R
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
DEWA N
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
FADHEL
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+TY
B+TY
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+TY
FADHIL
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
FARAH S
S+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+Y
B+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
GITA S
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
GITA V
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
GIZKA A
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
ISMI A
S+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+TY
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
JIHAN S.N
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
JULIET V
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
KEYZA T.W KHAIRUNNISA
280
M. ANUGERAH
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
M. BAYU
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
B+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
M. FIKRI
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
M.HAIKAL
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
M. IKHSAN
B+TY
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
M.IRFI
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
NIKEN S
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
NURAINI R N
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
NURFAUJI R
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
NYOMAN P
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
RISMAWARDANI
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
RIZQI D
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
ROGERY S
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
SHALSA V
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
SHEANNE
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
YOVANOV J
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
YOVITA S
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+TY
Keterangan: B
: Benar
S
: Salah
Y
:Yakin
TY
:Tidak Yakin
R
:Ragu-ragu
281
DATA ANALISIS PAHAM KONSEP,MISKONSEPSI, DAN TIDAK PAHAM KONSEP PRETEST KELAS EKSPERIMEN NAMA
SOAL
ΣM 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ADITYA I.B
9
M
PK
M
TP
TP
PK
TP
M
M
M
PK
TP
M
PK
TP
M
M
TP
TP
PK
PK
M
ADITYA I
13
M
M
TP
M
PK
M
TP
M
M
M
M
TP
TP
PK
M
TP
M
M
TP
M
TP
M
ADLI M.S
9
M
TP
PK
M
PK
M
M
TP
PK
M
TP
M
PK
PK
M
M
TP
M
TP
TP
TP
M
ADZRA J.R
10
M
M
PK
M
PK
M
M
TP
PK
PK
TP
M
M
PK
TP
M
M
M
TP
PK
PK
PK
AULIYA C.J.D
11
PK
M
M
TP
M
TP
M
M
M
PK
PK
TP
M
PK
TP
M
M
M
PK
PK
TP
M
AWANG .A
10
M
M
M
M
TP
TP
M
M
M
PK
PK
TP
M
PK
M
TP
TP
TP
PK
PK
PK
M
AZARINE S.S
8
TP
PK
M
TP
TP
TP
TP
TP
M
M
TP
M
M
TP
M
M
TP
TP
TP
M
TP
TP
BAGAS S.N
10
TP
PK
M
M
PK
PK
M
M
M
PK
TP
M
TP
PK
TP
M
M
PK
M
PK
PK
M
BELINDA E.S
8
TP
M
TP
TP
M
M
TP
M
M
M
TP
TP
M
M
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
DELIAN H
15
PK
PK
PK
M
PK
M
M
M
M
M
M
M
PK
PK
M
M
M
M
M
M
M
TP
DENIS R
15
M
M
PK
M
PK
M
M
M
PK
M
PK
M
PK
M
M
M
M
M
M
PK
PK
M
DEWA N
13
PK
M
M
M
PK
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
TP
M
M
M
PK
PK
PK
M
FADHEL
0
PK
PK
TP
PK
PK
PK
TP
TP
TP
PK
TP
TP
PK
TP
TP
TP
TP
PK
TP
PK
PK
TP
FADHIL
13
M
M
PK
M
M
M
M
M
PK
PK
PK
M
M
M
M
M
TP
PK
PK
PK
PK
M
FARAH S
13
M
TP
M
TP
M
TP
M
PK
M
M
M
M
M
PK
M
TP
M
PK
M
PK
PK
M
GITA S
11
M
M
M
M
M
M
TP
TP
PK
TP
TP
TP
M
TP
M
M
M
M
TP
PK
PK
PK
GITA V
14
M
TP
M
M
PK
M
M
M
M
M
M
M
M
PK
M
PK
M
TP
PK
PK
PK
M
GIZKA A
15
PK
M
PK
M
M
TP
M
M
M
PK
M
M
M
PK
TP
M
M
M
M
M
PK
M
ISMI A
11
M
TP
M
TP
M
PK
M
TP
M
M
M
PK
M
TP
M
TP
TP
PK
M
TP
PK
M
JIHAN S.N
16
M
M
M
M
PK
M
M
PK
M
M
PK
M
PK
PK
M
M
M
M
M
PK
M
M
JULIET V
8
M
M
M
M
M
M
TP
TP
PK
TP
TP
TP
TP
PK
M
M
TP
TP
PK
PK
PK
PK
KEYZA T.W
9
TP
TP
M
M
PK
M
M
M
M
TP
TP
TP
TP
TP
M
M
TP
M
TP
TP
TP
TP
KHAIRUNNISA
10
M
M
PK
M
PK
M
M
TP
PK
PK
TP
M
M
PK
TP
M
M
M
TP
PK
PK
PK
M. ANUGERAH
13
PK
PK
M
M
TP
M
M
TP
M
M
M
M
PK
PK
M
M
M
PK
TP
PK
M
M
282
M. BAYU
7
M
TP
M
PK
TP
TP
TP
M
TP
M
TP
TP
TP
PK
TP
M
M
M
TP
PK
TP
TP
M. FIKRI
9
PK
PK
M
TP
PK
PK
M
M
M
PK
TP
M
PK
PK
M
M
M
TP
M
TP
TP
TP
M.HAIKAL
12
M
TP
TP
M
M
M
PK
M
PK
PK
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
PK
PK
M
M. IKHSAN
10
TP
M
TP
TP
PK
M
M
TP
TP
TP
M
M
M
PK
M
TP
M
M
PK
PK
TP
M
M.IRFI
8
M
PK
M
TP
TP
PK
TP
TP
M
M
PK
TP
TP
PK
TP
M
M
PK
M
PK
PK
M
NIKEN S
12
PK
M
PK
TP
M
M
TP
M
M
PK
PK
M
M
M
TP
M
M
TP
TP
M
PK
M
NURAINI R N
2
PK
PK
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
PK
TP
M
TP
TP
TP
M
TP
TP
TP
TP
TP
TP
NURFAUJI R
13
PK
M
M
M
PK
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
TP
M
M
M
PK
PK
PK
M
NYOMAN P
7
M
TP
PK
TP
PK
TP
M
TP
PK
TP
PK
M
PK
PK
TP
M
M
M
TP
TP
TP
M
RISMAWARDANI
11
M
M
PK
M
TP
M
TP
M
TP
M
M
M
TP
TP
M
M
M
TP
TP
TP
TP
TP
RIZQI D
5
M
TP
PK
TP
PK
M
TP
TP
TP
TP
PK
M
TP
PK
TP
M
TP
TP
TP
PK
TP
M
ROGERY S
5
TP
PK
M
TP
TP
TP
M
TP
M
TP
M
TP
TP
TP
TP
TP
TP
PK
TP
TP
M
TP
SHALSA V
14
TP
M
M
M
M
TP
M
M
M
M
PK
M
M
M
M
TP
M
M
TP
TP
TP
TP
SHEANNE
9
M
TP
TP
M
PK
TP
TP
M
PK
TP
PK
TP
TP
PK
M
M
M
M
TP
M
PK
M
YOVANOV J
11
TP
M
M
M
M
M
TP
M
TP
PK
M
TP
PK
M
M
M
M
PK
TP
PK
TP
TP
YOVITA S JUMLAH MISKONSEPSI
12
TP
M
M
TP
M
M
M
M
TP
PK
M
M
PK
TP
M
M
M
PK
M
PK
M
TP
411
RANAH KOGNITIF
21
20
22
23
13
23
24
23
22
16
15
26
17
7
22
30
28
18
10
6
5
23
C2
C2
C3
C2
C2
C3
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C2
C3
C3
C3
C3
C3
C4
C4
C2
Keterangan: PK
:Paham Konsep
M
:Miskonsepsi
TP
:Tidak Paham Konsep
ΣM
:Jumlah Miskonsepsi
283
DATA JAWABAN DAN TINGKAT CRI PADA POSTTEST KELAS KONTROL SOAL NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
JAWABAN BENAR E E+Y
C C+Y
E E+Y
E E+Y
A A+Y
C C+Y
C C+Y
C C+Y
D D+Y
A A+Y
B B+Y
B B+Y
C C+Y
A A+Y
A B+R
B B+TY
E E+Y
E E+Y
D D+Y
B B+Y
A A+Y
C D+Y
E+Y
E+Y
S+Y
S+Y
A+Y
C+Y
A+TY
D+Y
D+TY
A+Y
B+Y
C+TY
B+Y
A+Y
B+TY
E+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
B+Y
E+Y
C+TY
E+Y
E+TY
B+Y
A+Y
B+TY
A+TY
A+TY
A+T Y
E+Y
B+Y
D+TY
A+Y
A+R
D+Y
B+Y
A+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
C+Y
E+Y
A+Y
A+Y
C+Y
B+TY
A+TY
E+TY
B+Y
E+Y
C+TY
C+Y
A+Y
E+TY
D+TY
E+Y
D+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
C+Y
C+Y
A+Y
D+Y
D+Y
D+Y
D+TY
A+Y
C+Y
B+TY
E+TY
E+Y
D+TY
A+Y
D+TY
D+Y
C+TY
E+Y
A+TY
B+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+Y
B+Y
C+Y
B+Y
D+Y
C+TY
B+TY
B+Y
C+Y
B+Y
E+Y
C+Y
A+Y
E+TY
E+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+TY
E+Y
D+Y
B+Y
C+Y
A+Y
C+TY
E+TY
B+Y
C+Y
A+Y
C+Y
A+Y
C+Y
A+Y
D+Y
A+Y
E+Y
D+Y
A+R
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+TY
A+Y
A+TY
B+Y
C+Y
A+Y
C+Y
A+TY
D+Y
A+Y
E+Y
A+Y
C+TY
B+Y
C+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
A+TY
A+Y
B+Y
A+Y
C+TY
D+Y
D+Y
B+TY
A+Y
C+Y
A+TY
E+TY
A+Y
B+TY
C+Y
B+TY
C+Y
C+TY
C+Y
A+Y
D+Y
E+Y
C+Y
C+TY
B+Y
A+Y
B+Y
D+Y
D+TY
B+Y
C+Y
E+Y
E+Y
C+Y
A+Y
B+Y
C+Y
E+Y
C+Y
B+R
D+TY
A+Y
E+Y
D+TY
C+Y
C+TY
E+TY
B+TY
A+Y
B+TY
C+TY
A+Y
C+Y
E+TY
B+Y
E+TY
A+TY
D+TY
C+TY
C+Y
D+TY
E+Y
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
B+Y
E+Y
C+TY
A+Y
A+Y
B+Y
A+TY
A+Y
A+Y
B+Y
C+Y
A+Y
A+Y
C+Y
A+Y
A+Y
E+TY
A+Y
B+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+Y
E+Y
D+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+Y
A+Y
E+TY
A+Y
E+Y
C+Y
A+Y
C+Y
C+Y
E+Y
A+Y
A+Y
B+Y
A+Y
D+Y
E+Y
A+TY
E+Y
A+Y
D+Y
E+Y
A+Y
E+Y
A+Y
E+Y
A+Y
A+Y
C+TY
A+Y
D+Y
D+TY
B+TY
A+TY
E+TY
B+Y
C+TY
C+TY
E+Y
B+Y
B+TY
B+TY
E+Y
E+TY
D+TY
E+TY
D+Y
E+R
E+TY
A+TY
A+TY
A+Y
A+TY
C+Y
E+TY
E+Y
C+TY
B+Y
A+Y
E+Y
E+Y
B+Y
E+Y
D+Y
E+Y
E+Y
D+Y
E+Y
B+TY
E+Y
E+Y
B+Y
E+Y
B+Y
C+Y
E+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
C+TY
C+TY
E+Y
C+Y
E+Y
B+Y
A+Y
B+Y
B+TY
A+TY
D+Y
E+Y
D+Y
B+TY
C+Y
A+Y
E+Y
E+Y
E+Y
B+Y
C+TY
A+Y
A+Y
D+Y
B+Y
C+Y
C+Y
B+TY
A+Y
D+Y
C+TY
B+Y
E+TY
C+Y
C+Y
D+Y
D+TY
A+Y
E+Y
E+Y
E+Y
D+TY
B+TY
B+Y
A+Y
B+Y
ABDUL AZIZ AHCMAD H
AHCMADA A ADHADANUR P ADHANI PUTRI ADHITYA H ADINDA H AULIA FAUZIA AULIA RAHMA DAFFA SATRIA DAVA ANDIKA EKI PUTRA ELSEN HEMA FITRI NURFENCI GALIH QOIRUL GILANG AGUSTI GILBERT JENNY A
284
E+Y
S+Y
D+Y
D+Y
B+Y
S+Y
D+Y
A+Y
D+Y
C+R
C+Y
D+TY
A+Y
A+Y
E+Y
A+Y
D+TY
C+Y
A+TY
B+Y
A+Y
C+TY
C+Y
D+Y
B+Y
E+Y
B+Y
S+Y
B+Y
A+Y
E+Y
C+Y
E+TY
B+TY
B+Y
A+Y
D+Y
A+Y
E+Y
C+Y
D+Y
E+TY
A+Y
A+Y
E+Y
E+TY
A+TY
D+TY
A+Y
C+Y
C+Y
E+Y
D+Y
A+Y
B+Y
A+Y
C+Y
A+Y
D+Y
C+Y
E+Y
B+TY
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
E+TY
B+TY
A+TY
E+Y
D+Y
S+Y
A+Y
E+Y
D+Y
A+Y
B+TY
C+TY
A+Y
A+Y
E+Y
B+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
E+Y
E+Y
B+TY
C+TY
S+TY
C+Y
C+Y
A+Y
A+Y
B+Y
C+TY
B+TY
A+Y
A+TY
B+Y
C+TY
D+TY
C+TY
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
E+TY
E+Y
C+Y
A+Y
S+Y
A+TY
B+TY
A+Y
A+Y
B+Y
E+TY
A+TY
C+TY
C+Y
B+Y
C+TY
A+Y
B+TY
B+Y
A+Y
D+Y
E+Y
C+Y
C+TY
C+Y
E+Y
S+Y
A+Y
C+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+TY
A+TY
C+Y
C+Y
C+TY
D+Y
A+Y
D+Y
A+Y
A+Y
A+Y
E+Y
C+Y
D+Y
C+Y
E+Y
S+R
B+TY
E+TY
B+TY
A+Y
B+Y
D+TY
C+Y
A+Y
D+TY
A+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
E+Y
C+Y
E+Y
D+Y
A+Y
S+R
C+TY
C+Y
D+Y
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+TY
B+Y
B+Y
E+Y
E+TY
B+Y
A+Y
C+Y
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
S+Y
C+Y
D+TY
E+Y
A+Y
D+Y
C+Y
B+TY
A+Y
B+Y
E+Y
E+Y
B+Y
E+Y
B+Y
B+Y
B+Y
E+Y
C+TY
B+Y
B+Y
A+Y
S+TY
D+Y
E+Y
D+TY
A+Y
E+Y
B+Y
B+TY
A+Y
E+TY
A+Y
A+TY
C+Y
D+Y
E+Y
A+Y
C+TY
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
C+Y
D+Y
E+Y
B+TY
E+TY
E+Y
C+Y
C+TY
A+Y
E+Y
B+TY
E+Y
E+Y
A+TY
B+Y
A+Y
D+TY
E+Y
B+Y
E+Y
E+Y
D+Y
S+TY
A+TY
C+TY
D+TY
D+T Y
E+TY
A+TY
D+Y
A+Y
E+TY
E+TY
E+Y
C+Y
B+TY
C+Y
A+Y
A+Y
E+Y
C+Y
E+Y
B+Y
E+TY
S+Y
B+TY
A+Y
A+TY
A+Y
D+TY
B+TY
E+Y
A+Y
B+Y
E+Y
B+TY
D+Y
C+TY
B+Y
A+Y
B+TY
E+Y
A+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
C+TY
B+TY
E+Y
A+Y
E+Y
A+TY
A+TY
A+Y
C+Y
A+Y
E+Y
B+Y
C+TY
D+Y
A+Y
C+TY
E+Y
A+TY
A+Y
E+TY
B+TY
S+TY
D+TY
E+Y
C+Y
D+Y
A+Y
C+Y
A+Y
A+Y
C+Y
C+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
E+Y
D+Y
C+Y
C+Y
B+TY
S+Y
B+Y
D+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+Y
E+Y
A+Y
C+Y
C+Y
E+Y
E+Y
C+TY
B+Y
A+Y
D+TY
E+Y
E+TY
D+Y
D+TY
D+Y
S+TY
D+Y
E+Y
C+TY
A+Y
A+Y
E+Y
C+Y
A+Y
D+Y
A+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
C+Y
A+Y
E+Y
C+Y
E+Y
D+Y
C+TY
S+TY
C+Y
E+Y
D+Y
A+Y
E+TY
E+Y
C+Y
A+Y
D+Y
A+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
B+Y
E+Y
D+TY
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
A+TY
D+Y
D+Y
A+Y
D+Y
E+Y
C+Y
A+Y
B+TY
E+TY
D+TY
E+Y
A+Y
B+Y
E+Y
B+Y
D+Y
C+Y
C+TY
D+TY
A+Y
S+TY
C+TY
B+TY
A+TY
E+Y
C+TY
D+TY
E+TY
A+Y
D+Y
E+TY
C+Y
A+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
S+Y
E+Y
C+Y
D+TY
A+Y
C+Y
A+Y
C+Y
A+Y
E+Y
D+TY
E+Y
E+Y
D+Y
D+Y
A+Y
B+Y
JESICCA JULLIE KAMILA AULIA KAREL P KARINA A M. ICHSAN M. KAWARIZMI M. RAIHAN M. ABI M. AFIF M. ALDI M. ALFARIZI M. RAIHAN
RAINNER I RUTH .G SALSABILLA SATRIO UGO SELVI ILLENE VINAYA M VINCENTIA WINDY AMELIA YASMI NABILLA ZURMAINI
285
Keterangan: Pilihan Jawaban
: A,B,C,D,E
Y
:Yakin
TY
:Tidak Yakin
R
:Ragu-ragu
286
DATA JAWABAN BENAR, SALAH DAN TINGKAT CRI PADA POSTTEST KELAS KONTROL SOAL NAMA 1 ABDUL AZIZ AHCMAD H AHCMADA A ADHADANUR P ADHANI PUTRI ADHITYA H ADINDA H AULIA FAUZIA AULIA RAHMA DAFFA SATRIA DAVA ANDIKA EKI PUTRA ELSEN HEMA FITRI NURFENCI GALIH QOIRUL GILANG AGUSTI GILBERT JENNY A
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+R
B+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+TY
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+TY
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+TY
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+R
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+R
B+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+R
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
S+TY
S+Y
S+TY
B+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+R
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+TY
B+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
B+TY
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
287
JESICCA JULLIE KAMILA AULIA KAREL P KARINA A M. ICHSAN M. KAWARIZMI M. RAIHAN M. ABI M. AFIF M. ALDI M. ALFARIZI M. RAIHAN RAINNER I RUTH .G SALSABILLA SATRIO UGO SELVI ILLENE VINAYA M VINCENTIA WINDY AMELIA YASMI NABILLA ZURMAINI
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+R
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
B+TY
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+R
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+R
B+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+TY
S+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+TY
B+Y
S+Y
B+TY
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+TY
B+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
B+Y
B+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+TY
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+TY
S+Y
B+TY
S+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
B+Y
S+TY
B+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+Y
S+TY
S+TY
B+Y
S+TY
B+TY
S+TY
S+TY
S+Y
S+TY
S+TY
S+TY
B+Y
S+Y
S+TY
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+TY
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+TY
B+Y
S+Y
S+Y
B+Y
B+Y
S+Y
S+TY
B+Y
B+Y
B+Y
S+Y
B+Y
S+Y
288
Keterangn: B
: Benar
S
: Salah
Y
:Yakin
TY :Tidak Yakin R
:Ragu-ragu
289
DATA ANALISIS PAHAM KONSEP,MISKONSEPSI, DAN TIDAK PAHAM KONSEP POSTTEST KELAS KONTROL
NAMA
SOAL
ΣM 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ABDUL AZIZ
7
PK
M
M
M
PK
PK
M
M
PK
PK
PK
TP
M
PK
TP
TP
PK
PK
PK
PK
PK
M
AHCMAD H
7
PK
M
M
M
PK
PK
TP
M
TP
PK
PK
TP
M
PK
TP
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
AHCMADA A
5
PK
TP
PK
TP
M
M
TP
TP
TP
TP
M
PK
TP
PK
TP
M
M
TP
PK
PK
PK
TP
ADHADANUR P
5
PK
PK
PK
M
PK
PK
TP
TP
TP
M
M
TP
PK
PK
TP
TP
PK
M
PK
PK
PK
M
ADHANI PUTRI
10
M
PK
M
M
M
M
TP
M
M
TP
TP
M
TP
PK
TP
M
TP
PK
TP
PK
PK
M
ADHITYA H
7
PK
PK
M
M
M
M
TP
TP
M
M
PK
M
PK
PK
TP
TP
PK
PK
PK
PK
PK
TP
ADINDA H
9
PK
M
M
M
PK
TP
TP
M
PK
PK
M
M
PK
PK
M
M
PK
M
TP
PK
PK
TP
AULIA FAUZIA
11
PK
M
PK
PK
TP
M
TP
M
M
PK
M
TP
M
PK
M
M
TP
M
TP
PK
M
M
AULIA RAHMA
10
M
TP
M
M
PK
TP
M
M
TP
PK
M
TP
TP
PK
TP
M
TP
M
TP
M
PK
M
DAFFA SATRIA
11
PK
PK
TP
M
PK
M
M
TP
M
M
M
M
PK
PK
M
M
PK
M
TP
TP
PK
M
DAVA ANDIKA
5
TP
PK
TP
TP
TP
M
TP
TP
M
M
TP
PK
TP
TP
TP
TP
M
TP
M
PK
PK
TP
EKI PUTRA
11
PK
M
PK
TP
PK
M
M
TP
M
PK
PK
M
M
PK
M
M
M
TP
M
PK
PK
M
ELSEN HEMA
13
PK
PK
PK
M
PK
M
M
M
M
TP
M
M
PK
PK
M
M
PK
M
M
PK
PK
M
FITRI NURFENCI
10
PK
TP
PK
M
M
M
M
M
M
M
M
M
TP
PK
M
TP
TP
TP
TP
PK
TP
TP
GALIH QOIRUL
4
PK
M
TP
TP
M
TP
TP
TP
PK
TP
TP
TP
TP
PK
TP
M
TP
PK
TP
PK
PK
M
GILANG AGUSTI
12
PK
M
PK
M
M
M
M
M
TP
M
M
PK
M
M
M
M
PK
PK
PK
PK
TP
TP
GILBERT
8
PK
PK
PK
M
PK
M
TP
TP
PK
PK
M
TP
PK
PK
M
M
PK
M
TP
M
PK
M
JENNY A
10
M
PK
M
TP
PK
M
TP
M
TP
M
M
M
TP
PK
M
M
PK
TP
TP
PK
PK
M
JESICCA JULLIE
12
PK
M
M
M
M
M
M
M
PK
TP
M
TP
M
PK
M
M
TP
M
TP
PK
PK
TP
KAMILA AULIA
14
M
M
M
PK
M
M
M
M
M
M
TP
TP
M
PK
M
M
PK
M
PK
TP
PK
M
KAREL P
5
PK
TP
TP
TP
PK
PK
PK
M
PK
PK
PK
M
PK
PK
M
M
PK
TP
PK
PK
PK
M
KARINA A
6
TP
TP
TP
PK
M
M
M
M
PK
PK
TP
TP
M
PK
M
PK
PK
PK
PK
PK
PK
TP
M. ICHSAN
2
PK
M
PK
TP
TP
TP
PK
PK
M
PK
PK
TP
TP
PK
TP
PK
TP
TP
TP
PK
PK
TP
M. KAWARIZMI
6
PK
TP
PK
M
PK
M
TP
TP
M
PK
PK
TP
TP
TP
M
PK
TP
M
TP
PK
PK
M
M. RAIHAN
13
PK
PK
TP
M
M
M
M
TP
M
M
M
TP
TP
M
M
TP
M
M
PK
M
PK
M
M. ABI
5
PK
PK
M
M
M
TP
TP
TP
TP
PK
PK
TP
PK
PK
TP
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
M. AFIF
4
PK
PK
PK
M
PK
TP
TP
PK
PK
PK
M
TP
M
PK
TP
PK
M
PK
TP
PK
PK
PK
290
M. ALDI
10
PK
PK
PK
PK
PK
M
PK
TP
M
PK
M
M
TP
PK
M
M
PK
M
M
PK
M
M
M. ALFARIZI
8
PK
TP
M
M
PK
TP
M
M
TP
PK
M
PK
TP
PK
TP
M
TP
M
PK
M
PK
TP
M. RAIHAN
8
PK
M
M
M
PK
PK
M
M
TP
TP
M
M
TP
PK
M
TP
PK
PK
TP
PK
PK
TP
RAINNER I
6
PK
M
PK
PK
M
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
M
PK
TP
TP
PK
M
TP
M
PK
M
RUTH .G
7
PK
PK
PK
M
TP
M
TP
M
TP
PK
TP
TP
M
PK
M
M
TP
M
TP
PK
PK
TP
SALSABILLA
11
PK
M
M
M
M
M
TP
TP
M
PK
M
TP
TP
PK
M
M
PK
M
TP
M
PK
TP
SATRIO UGO
10
PK
TP
M
TP
TP
TP
TP
M
M
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
SELVI ILLENE
11
PK
M
M
M
TP
M
M
TP
PK
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
TP
PK
PK
TP
VINAYA M
9
PK
TP
M
TP
M
TP
M
M
TP
PK
M
M
PK
PK
M
TP
PK
PK
PK
PK
M
M
VINCENTIA
6
PK
PK
PK
M
TP
TP
PK
M
PK
PK
TP
M
PK
PK
M
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
WINDY AMELIA
9
PK
TP
M
M
TP
M
TP
M
PK
PK
M
M
PK
PK
TP
TP
TP
PK
M
PK
M
M
YASMI NABILLA
4
M
PK
TP
TP
PK
TP
TP
TP
TP
M
TP
TP
TP
PK
M
TP
M
TP
PK
PK
PK
TP
ZURMAINI
7
PK
PK
PK
PK
PK
M
M
PK
TP
PK
M
M
PK
PK
M
TP
PK
PK
PK
M
PK
M
JUMLAH MISKONSEPSI RANAH KOGNITIF
5
14
17
24
14
23
16
21
15
12
23
17
13
2
25
24
6
16
5
7
4
24
C2
C2
C3
C2
C2
C3
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C2
C3
C3
C3
C3
C3
C4
C4
C2
Keterangan: PK
:Paham Konsep
M
:Miskonsepsi
TPK
:Tidak Paham Konsep
ΣM
:Jumlah Miskonsepsi
291
DATA JAWABAN DAN TINGKAT CRI PADA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN SOAL NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
E
E
D
B
A
C
JAWABAN BENAR E
C
E
E
A
C
C
C
D
A
B
B
C
A
A
B
ADITYA I.B
E+Y
C+Y
C+Y
E+TY
A+TY
B+Y
C+TY
D+Y
D+Y
B+TY
B+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+TY
B+TY
D+TY
D+Y
B+TY
B+Y
A+Y
C+TY
ADITYA I
E+Y
A+TY
A+TY
C+Y
C+Y
C+TY
A+Y
C+TY
C+Y
A+TY
D+Y
D+TY
D+Y
A+Y
B+Y
D+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
ADLI M.S
E+Y
C+TY
E+Y
E+TY
D+Y
D+Y
C+TY
B+Y
D+Y
A+TY
C+Y
E+TY
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
C+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
ADZRA J.R
E+Y
D+Y
E+Y
D+Y
A+Y
A+Y
C+TY
B+TY
D+Y
A+Y
B+Y
B+TY
E+Y
A+Y
A+TY
B+TY
A+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
AULIYA C.J.D
E+Y
C+TY
E+TY
E+TY
C+Y
C+Y
C+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+Y
E+Y
E+Y
A+Y
C+Y
E+Y
A+Y
B+Y
E+Y
B+Y
A+Y
E+Y
AWANG .A
E+Y
C+Y
A+Y
B+Y
B+TY
C+TY
C+TY
C+TY
E+Y
A+Y
D+Y
E+Y
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
A+TY
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
AZARINE S.S
E+Y
C+Y
A+Y
E+TY
A+Y
B+Y
C+TY
B+Y
D+Y
A+Y
A+TY
B+Y
B+TY
B+Y
A+TY
B+TY
E+TY
E+Y
D+TY
B+Y
A+Y
C+Y
BAGAS S.N
E+Y
C+TY
C+Y
A+Y
A+Y
D+Y
B+Y
D+Y
C+Y
A+Y
B +Y
B+Y
A+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
BELINDA E.S
E+Y
C+Y
B+Y
E+Y
A+Y
D+Y
C+TY
C+TY
C+Y
A+TY
B+TY
B+TY
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
DELIAN H
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
A+Y
S+Y
C+TY
D+TY
A+TY
B+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
C+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
E+Y
C+TY
DENIS R
E+TY
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
E+Y
C+TY
A+Y
D+Y
A+TY
B+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
C+Y
B+Y
B+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+Y
DEWA N
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
A+Y
D+Y
C+TY
D+TY
A+Y
C+Y
B+TY
B+TY
A+Y
D+Y
C+Y
E+Y
D+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
FADHEL
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
C+Y
C+Y
C+TY
D+Y
A+Y
B+Y
B+TY
B+Y
A+TY
A+TY
B+TY
E+TY
E+Y
D+TY
B+Y
A+Y
C+TY
FADHIL
E+Y
C+Y
E+Y
B+Y
A+Y
D+Y
C+TY
C+TY
D+TY
A+Y
C+Y
A+Y
D+Y
A+Y
B+Y
D+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
B+Y
FARAH S
E+Y
D+Y
E+Y
D+Y
A+TY
C+Y
C+TY
C+TY
D+TY
C+Y
E+Y
C+Y
E+Y
A+Y
B+Y
A+Y
D+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
GITA S
A+Y
B+Y
D+Y
D+Y
A+Y
C+TY
D+Y
B+Y
D+TY
A+Y
D+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+TY
A+Y
C+TY
GITA V
E+Y
C+Y
B+Y
B+Y
A+Y
E+Y
C+TY
C+TY
D+TY
A+Y
B+TY
B+TY
B+Y
A+Y
A+Y
B+TY
E+Y
E+TY
D+TY
B+Y
A+Y
C+TY
GIZKA A
E+Y
C+Y
E+TY
A+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+TY
D+TY
A+Y
D+Y
B+TY
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+TY
A+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
ISMI A
E+Y
C+TY
E+TY
C+Y
A+Y
C+TY
E+Y
C+TY
D+Y
A+Y
E+Y
A+Y
B+TY
A+Y
C+Y
A+Y
C+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
JIHAN S.N
B+Y
S+Y
C+Y
D+Y
A+Y
D+Y
B+Y
C+Y
D+Y
C+Y
E+Y
A+Y
B+Y
A+Y
A+Y
C+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
JULIET V
E+Y
C+Y
C+Y
D+Y
A+TY
A+Y
A+Y
E+Y
D+Y
A+TY
B+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
KEYZA T.W
E+Y
C+TY
E+TY
E+TY
A+TY
C+TY
C+TY
E+Y
A+Y
A+TY
D+Y
B+TY
B+Y
A+Y
B+Y
C+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
KHAIRUNNISA
E+Y
B+Y
C+Y
A+Y
A+Y
B+Y
C+TY
C+TY
D+Y
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
M. ANUGERAH
E+Y
D+Y
D+Y
B+Y
A+Y
B+Y
C+TY
D+Y
D+Y
A+Y
B+TY
E+Y
B+TY
A+Y
A+TY
D+Y
E+Y
B+Y
D+Y
B+Y
A+Y
A+Y
M. BAYU
E+TY
C+TY
B+Y
E+TY
A+Y
C+TY
C+TY
C+TY
D+Y
A+Y
B+Y
E+Y
E+Y
A+Y
A+TY
E+TY
A+Y
D+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
M. FIKRI
E+Y
C+Y
A+Y
D+Y
A+TY
C+TY
D+Y
C+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+Y
292
M.HAIKAL
E+Y
C+Y
E+Y
E+TY
C+Y
C+Y
B+Y
C+Y
D+Y
B+Y
E+Y
B+TY
B+TY
A+Y
D+Y
E+Y
C+Y
A+Y
C+Y
B+Y
A+Y
C+TY
M. IKHSAN
E+Y
C+Y
E+TY
E+TY
A+Y
D+Y
E+Y
C+TY
D+TY
A+Y
B+Y
B+Y
C+Y
A+Y
B+Y
E+Y
E+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
M.IRFI
E+Y
C+TY
A+Y
E+TY
A+TY
B+Y
D+Y
B+Y
E+Y
A+TY
B+TY
D+Y
B+TY
A+Y
A+TY
B+TY
B+Y
C+Y
D+TY
B+Y
A+Y
C+Y
NIKEN S
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
A+Y
E+Y
E+Y
C+TY
A+Y
E+Y
D+Y
C+Y
C+Y
A+Y
A+TY
C+Y
D+Y
D+Y
A+Y
B+Y
A+Y
C+TY
NURAINI R N
E+TY
C+Y
E+TY
E+TY
A+Y
A+Y
C+TY
C+TY
D+TY
A+Y
D+Y
B+TY
B+Y
A+Y
A+TY
C+Y
E+TY
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
NURFAUJI R
E+Y
C+TY
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
C+TY
D+TY
A+Y
B+TY
B+TY
C+Y
A+Y
A+TY
A+Y
E+Y
B+Y
D+Y
B+Y
A+Y
E+Y
NYOMAN P
E+Y
C+Y
E+Y
C+Y
A+Y
D+Y
C+TY
B+Y
D+Y
C+Y
C+Y
B+TY
D+Y
A+Y
A+TY
A+Y
E+TY
E+TY
D+Y
B+TY
A+Y
C+TY
RISMAWARDANI
E+Y
C+TY
C+Y
B+Y
A+Y
C+TY
C+TY
C+TY
D+TY
A+TY
B+TY
B+TY
B+TY
A+TY
A+Y
B+TY
E+TY
E+TY
D+TY
B+TY
A+Y
C+TY
RIZQI D
E+TY
C+TY
E+TY
E+TY
A+TY
C+TY
A+Y
A+Y
D+Y
A+TY
B+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+TY
D+Y
C+Y
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
B+Y
ROGERY S
E+TY
B+Y
E+Y
D+Y
D+Y
B+Y
B+Y
C+TY
D+TY
A+Y
B+Y
B+TY
B+Y
A+Y
A+TY
B+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
SHALSA V
E+Y
C+Y
E+TY
E+Y
A+Y
C+TY
D+Y
C+TY
D+TY
A+Y
B+TY
D+Y
B+Y
A+Y
A+TY
D+Y
E+Y
C+Y
D+Y
B+Y
A+Y
D+Y
SHEANNE
E+TY
C+Y
D+Y
A+Y
D+Y
C+TY
C+TY
A+Y
D+TY
A+Y
B+TY
E+Y
B+TY
C+Y
A+TY
B+TY
D+Y
E+TY
D+TY
B+TY
A+Y
C+Y
YOVANOV J
E+Y
C+Y
E+Y
E+Y
B+Y
A+Y
C+TY
C+TY
B+Y
A+TY
B+Y
C+Y
B+TY
A+Y
B+Y
B+Y
E+TY
E+TY
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
YOVITA S
E+Y
C+Y
B+Y
E+Y
A+Y
B+TY
C+TY
C+TY
C+Y
A+Y
B+Y
B+TY
B+Y
A+Y
E+Y
B+TY
E+Y
E+Y
D+Y
B+Y
A+Y
C+TY
Keterangan: Pilihan Jawaban
: A,B,C,D,E
Y
:Yakin
TY
:Tidak Yakin
R
:Ragu-ragu
293
DATA JAWABAN BENAR, SALAH DAN TINGKAT CRI PADA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN SOAL NAMA 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ADITYA I.B
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+TY
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
S+TY
S+Y
S+TY
A+Y
A+Y
B+TY
ADITYA I
A+Y
S+TY
S+TY
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
B+TY
S+Y
B+TY
S+Y
S+TY
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
ADLI M.S
A+Y
B+TY
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
S+TY
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
ADZRA J.R
A+Y
S+Y
A+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
S+TY
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
AULIYA C.J.D
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
S+Y
AWANG .A
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+TY
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
S+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
AZARINE S.S
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
A+Y
S+TY
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
BAGAS S.N
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
BELINDA E.S
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
DELIAN H
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
DENIS R
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
DEWA N
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
FADHEL
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
FADHIL
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
FARAH S
A+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
GITA S
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
B+TY
GITA V
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
GIZKA A
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
ISMI A
A+Y
B+TY
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
JIHAN S.N
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
JULIET V
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
KEYZA T.W
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
KHAIRUNNISA
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
M. ANUGERAH
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
M. BAYU
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
M. FIKRI
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
294
M.HAIKAL
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
M. IKHSAN
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
M.IRFI
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
NIKEN S
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
NURAINI R N
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
NURFAUJI R
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
NYOMAN P
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
S+Y
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
A+Y
B+TY
RISMAWARDANI
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
RIZQI D
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
S+Y
A+Y
B+TY
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
S+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
ROGERY S
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
SHALSA V
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
S+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
SHEANNE
B+TY
A+Y
S+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
B+TY
S+Y
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
YOVANOV J
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
S+Y
S+Y
B+TY
B+TY
S+Y
B+TY
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
S+Y
A+Y
B+TY
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
YOVITA S
A+Y
A+Y
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
B+TY
B+TY
S+Y
A+Y
A+Y
B+TY
A+Y
A+Y
S+Y
B+TY
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
A+Y
B+TY
Keterangn: B
: Benar
S
: Salah
Y
:Yakin
TY :Tidak Yakin R
:Ragu-ragu
295
DATA ANALISIS PAHAM KONSEP,MISKONSEPSI, DAN TIDAK PAHAM KONSEP POSTTEST KELAS EKSPERIMEN NAMA
SOAL
ΣM 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ADITYA I.B
6
PK
PK
M
TP
TP
M
TP
M
PK
TP
PK
M
M
PK
TP
TP
TP
M
TP
PK
PK
TP
ADITYA I
9
PK
TP
TP
M
M
TP
M
TP
M
TP
M
TP
M
PK
M
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
ADLI M.S
5
PK
TP
PK
TP
M
M
TP
M
PK
TP
M
TP
PK
PK
TP
TP
PK
M
PK
PK
PK
TP
ADZRA J.R
6
PK
M
PK
M
PK
M
TP
TP
PK
PK
M
TP
M
PK
TP
TP
M
TP
PK
PK
PK
TP
AULIYA C.J.D
11
PK
TP
TP
TP
M
PK
TP
M
M
PK
PK
M
M
PK
M
M
M
M
M
PK
PK
M
AWANG .A
5
PK
PK
M
M
TP
TP
TP
TP
M
PK
M
M
PK
PK
TP
TP
TP
TP
PK
PK
PK
TP
AZARINE S.S
4
PK
PK
M
TP
PK
M
TP
M
PK
PK
TP
PK
TP
M
TP
TP
TP
PK
TP
PK
PK
PK
BAGAS S.N
7
PK
TP
M
M
PK
M
M
M
M
PK
PK
PK
M
PK
TP
TP
PK
TP
PK
PK
PK
TP
BELINDA E.S
3
PK
PK
M
PK
PK
M
TP
TP
M
TP
TP
TP
PK
PK
TP
TP
PK
TP
PK
PK
PK
TP
DELIAN H
4
PK
PK
PK
PK
PK
M
M
TP
TP
TP
PK
TP
TP
PK
PK
M
PK
PK
PK
PK
M
TP
DENIS R
7
TP
PK
PK
PK
PK
M
TP
M
PK
TP
PK
M
PK
PK
M
M
M
M
PK
PK
PK
PK
DEWA N
7
PK
PK
PK
PK
PK
M
M
TP
TP
PK
M
TP
TP
PK
M
M
PK
M
PK
PK
PK
M
FADHEL
0
PK
PK
PK
PK
PK
PK
PK
TP
PK
PK
PK
TP
PK
TP
TP
TP
TP
PK
TP
PK
PK
TP
FADHIL
8
PK
PK
PK
M
PK
M
TP
TP
TP
PK
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
FARAH S
10
PK
M
PK
M
TP
PK
TP
TP
TP
M
M
M
M
PK
M
M
M
PK
PK
PK
PK
M
GITA S
8
M
M
M
M
PK
TP
M
M
TP
PK
M
M
PK
PK
TP
TP
PK
PK
PK
TP
PK
TP
GITA V
3
PK
PK
M
M
PK
M
TP
TP
TP
PK
TP
TP
PK
PK
PK
TP
PK
TP
TP
PK
PK
TP
GIZKA A
6
PK
PK
TP
M
PK
M
M
TP
TP
PK
M
TP
PK
PK
TP
TP
TP
M
PK
PK
PK
M
ISMI A
8
PK
TP
TP
M
PK
TP
M
TP
PK
PK
M
M
TP
PK
M
M
M
TP
PK
PK
PK
M
JIHAN S.N
10
M
M
M
M
PK
M
M
PK
PK
M
M
M
PK
PK
PK
M
PK
PK
PK
PK
PK
TP
JULIET V
7
PK
PK
M
M
TP
M
M
M
M
TP
PK
TP
M
PK
TP
TP
PK
PK
PK
PK
PK
TP
KEYZA T.W
5
PK
TP
TP
TP
TP
TP
TP
M
M
TP
M
TP
PK
PK
M
M
PK
PK
PK
PK
PK
TP
KHAIRUNNISA
6
PK
M
M
M
PK
M
TP
TP
PK
PK
TP
TP
TP
PK
PK
M
PK
PK
PK
PK
PK
M
M. ANUGERAH
9
PK
M
M
M
PK
M
TP
M
PK
PK
TP
M
TP
PK
TP
M
PK
M
PK
PK
PK
M
M. BAYU
6
TP
TP
M
TP
PK
TP
TP
TP
PK
PK
PK
M
M
PK
TP
TP
M
M
PK
PK
PK
M
M. FIKRI
5
PK
PK
M
M
TP
TP
M
TP
M
PK
M
TP
PK
PK
TP
TP
PK
TP
PK
PK
PK
PK
296
M.HAIKAL
9
PK
PK
PK
TP
M
PK
M
PK
PK
M
M
TP
TP
PK
M
M
M
M
M
PK
PK
TP
M. IKHSAN
5
PK
PK
TP
TP
PK
M
M
TP
TP
PK
PK
PK
M
PK
M
M
PK
TP
PK
PK
PK
TP
M.IRFI
8
PK
TP
M
TP
TP
M
M
M
M
TP
TP
M
TP
PK
TP
TP
M
M
TP
PK
PK
PK
NIKEN S
11
PK
PK
PK
PK
PK
M
M
TP
M
M
M
M
M
PK
TP
M
M
M
M
PK
PK
TP
NURAINI R N
3
TP
PK
TP
TP
PK
M
TP
TP
TP
PK
M
TP
PK
PK
TP
M
TP
TP
PK
PK
PK
TP
NURFAUJI R
8
PK
TP
M
M
PK
M
M
TP
TP
PK
TP
TP
M
PK
TP
M
PK
M
PK
PK
PK
M
NYOMAN P
7
PK
PK
PK
M
PK
M
TP
M
PK
M
M
TP
M
PK
TP
M
TP
TP
PK
TP
PK
TP
RISMAWARDANI
2
PK
TP
M
M
PK
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
PK
TP
TP
TP
TP
TP
PK
TP
RIZQI D
5
TP
TP
TP
TP
TP
TP
M
M
PK
TP
PK
TP
TP
PK
TP
M
M
TP
PK
PK
PK
M
ROGERY S
5
TP
M
PK
M
M
M
M
TP
TP
PK
PK
TP
PK
PK
TP
TP
PK
PK
PK
PK
PK
TP
SHALSA V
5
PK
PK
TP
PK
PK
TP
M
TP
TP
PK
TP
M
PK
PK
TP
M
PK
M
PK
PK
PK
M
SHEANNE
7
TP
PK
M
M
M
TP
TP
M
TP
PK
TP
M
TP
M
TP
TP
M
TP
TP
TP
PK
PK
YOVANOV J
5
PK
PK
PK
PK
M
M
TP
TP
M
TP
PK
M
TP
PK
M
P
TP
TP
PK
PK
PK
TP
YOVITA S
3
PK
PK
M
PK
PK
TP
TP
TP
M
PK
PK
TP
PK
PK
M
TP
PK
PK
PK
PK
PK
TP
JUMLAH MISKONSEPSI RANAH KOGNITIF
2
7
18
20
7
24
18
14
12
5
17
16
13
2
12
20
11
13
3
0
1
5
C2
C2
C3
C2
C2
C3
C3
C3
C4
C4
C4
C4
C4
C2
C3
C3
C3
C3
C3
C4
C4
C2
Keterangan: PK
:Paham Konsep
M
:Miskonsepsi
TP
:Tidak Paham Konsep
ΣM
:Jumlah Miskonsepsi
297
298
HASIL PRETEST KELAS KONTROL Perolehan data Miskonsepsi terendah hingga Miskonsepsi tertinggi berdasarkan hasil pretest yangdidapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:
0
4
5
6
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
9
10
10
10
10
11
11
11
11
11
11
12
12
12
13
13
13
13
13
14
14
14
15
15
15
17
1. Miskonsepsi tertinggi (Max) : 17 2. Miskonsepsi teresndah (Min) : 0 Titik Tengah Frekuensi
Batas
Interval
(f)
Kelas
(xi)
xi2
fi . xi
fi . xi2
0-2
1
-0,5
1
1
1
1
3-5
2
2,5
4
16
8
32
6-8
7
5,5
7
49
49
343
9-11
15
8,5
10
100
150
1500
12-14
11
11,5
13
169
143
1859
15-17
4
14,5
16
256
64
1024
Jumlah
40
591
415
4759
3. Modus
: 11
299
4. Mean
: 10,425
Mean = = = 10,425 5. Median
: 11
Median= = = = 11
6. Standar Deviasi S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
3,4
:
300
HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Perolehan data Miskonsepsi terendah hingga Miskonsepsi tertinggi berdasarkan hasil pretest yangdidapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut: 0
2
5
5
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
12
12
12
13
13
13
13
13
13
14
14
15
15
16
16
1. Miskonsepsi tertinggi (Max) : 16 2. Miskonsepsi terendah (Min) : 0 Titik Tengah Frekuensi
Batas
Interval
(f)
Kelas
(xi)
xi2
fi . xi
fi . xi2
0-2
2
-0,5
1
1
2
2
3-5
2
2,5
4
16
8
32
6-8
6
5,5
7
49
43
294
9-11
15
8,5
10
100
150
1500
12-14
11
11,5
13
169
143
1859
15-17
4
14,5
16
256
64
1024
Jumlah
40
591
410
4711
3. Modus
: 13
4. Mean
: 10,3
301
Mean = = = 10,3 5. Median Median= = = = 10,5 6. Standar Deviasi S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
3,61
: 10,5
302
HASIL POSTTEST KELAS KONTROL Perolehan data Miskonsepsi terendah hingga Miskonsepsi tertinggi berdasarkan hasil Posttest yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut: 2
4
4
4
5
5
5
5
5
6
6
6
6
7
7
7
7
7
8
8
8
9
9
9
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
12
12
13
13
14
1. Miskonsepsi tertinggi (Max) : 14 2. Miskonsepsi teresndah (Min) : 2 3. Jangkauan : 14 – 2 = 12
Frekuensi Interval (f) 2-3 1 4-5 8 6-7 9 8-9 6 10-11 11 12-13 4 14-15 1 Jumlah 40
4. Modus 5. Mean
Titik Batas Tengah (xi) Kelas xi2 1,5 2,5 6,25 3,5 3,5 12,25 5,5 5,5 30,25 7,5 7,5 56,25 9,5 9,5 90,25 11,5 11,5 132,25 13,5 13,5 182,25 509,75
: 10 : 8,2
Mean = = = 8,4
fi . xi 2,5 28 49,5 45 104,5 46 13,5 289
fi . xi2 6,25 98 272,25 337,5 992,75 529 182,25 2418
303
6. Median
:8
Median= = = =8 7. Standar Deviasi S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
2,90
:
304
HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN Perolehan data Miskonsepsi terendah hingga Miskonsepsi tertinggi berdasarkan hasil Posttest yangdidapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut: 0
2
3
3
3
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
9
9
9
10
10
11
11
1. Miskonsepsi tertinggi (Max) : 11 2. Miskonsepsi terendah (Min) : 0 3. Jangkauan : 11 – 0 = 11
Interval
Frekuen si (f)
Batas Kelas
0-1 2-3 4-5 6-7 8-9 10-11 Jumlah
1 5 11 11 8 4 40
-0,5 1,5 3,5 5,5 7,5 9,5
4. Modus 5. Mean
:5 : 6,2
Mean =
= = 6,2 6. Median
:6
Titik Tengah (xi) 0,5 2,5 4,5 6,5 8,5 10,5
xi2
fi . xi
fi . xi2
0,5 6,25 20,25 42,25 72,25 110,25 251,75
0,5 12,5 49,5 71,5 68 42 244
0,5 31,25 222,75 464,75 578 441 1738,25
305
Median= = = =6 7. Standar Deviasi S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
√
S=
2,53
:
306
Data Penurunan Miskonsepsi Siswa Kelas Kontrol
1
ABDUL AZIZ
13
59,1
7
31,8
Persentase penurunan miskonsepsi 27,3
2
AHCMAD HAFIDZ
10
45,5
7
31,8
13,6
3
AHCMADA A
9
40,9
5
22,7
18,2
4
ADHADANUR PUTRI
13
59,1
5
22,7
36,4
5
ADHANI PUTRI
9
40,9
10
45,5
-4,5
6
ADHITYA HAIDAR
9
40,9
7
31,8
9,1
7
ADINDA HAYUCALYA
10
45,5
9
40,9
4,5
8
AULIA FAUZIA
8
36,4
11
50,0
-13,6
9
AULIA RAHMA
8
36,4
10
45,5
-9,1
10
DAFFA SATRIA
15
68,2
11
50,0
18,2
11
DAVA ANDIKA
5
22,7
5
22,7
0,0
12
EKI PUTRA
15
68,2
11
50,0
18,2
13
ELSEN HEMA
13
59,1
13
59,1
0,0
14
FITRI NURFENCI
12
54,5
10
45,5
9,1
15
GALIH QOIRUL
6
27,3
4
18,2
9,1
16
GILANG AGUSTI
13
59,1
12
54,5
4,5
17
GILBERT
8
36,4
8
36,4
0,0
18
JENNY AZZAHRA
11
50,0
10
45,5
4,5
19
JESICCA JULLIE
11
50,0
12
54,5
-4,5
20
KAMILA AULIA
15
68,2
14
63,6
4,5
21
KAREL PRASSETYA
11
50,0
5
22,7
27,3
Skor Miskonsepsi No
Nama
pretest
%
posttest
%
307
22
KARINA AKILAH
4
18,2
6
27,3
-9,1
23
MUHAMAD ICHSAN
0
0,0
2
9,1
-9,1
24
MUHAMAD KAWARIZMI
13
59,1
6
27,3
31,8
25
MUHAMAD RAIHAN
7
31,8
13
59,1
-27,3
26
MUHAMMAD ABI
14
63,6
5
22,7
40,9
27
MUHAMMAD AFIF
8
36,4
4
18,2
18,2
28
MUHAMMAD ALDI
12
54,5
10
45,5
9,1
29
MUHAMMAD ALFARIZI
9
40,9
8
36,4
4,5
30
MUHAMMAD RAIHAN
17
77,3
8
36,4
40,9
31
RAINNER IVANON
7
31,8
6
27,3
4,5
32
RUTH GABIRELLA
9
40,9
7
31,8
9,1
33
SALSABILLA
14
63,6
11
50,0
13,6
34
SATRIO UGO
14
63,6
10
45,5
18,2
35
SELVI ILLENE
11
50,0
11
50,0
0,0
36
VINAYA MAHAPUTRI
10
45,5
9
40,9
4,5
37
VINCENTIA
10
45,5
6
27,3
18,2
38
WINDY AMELIA
11
50,0
9
40,9
9,1
39
YASMI NABILLA
12
54,5
4
18,2
36,4
40
ZURMAINI
11
50,0
7
31,8
18,2
10,425
47,4
8,2
37,3
10,1
Rata-Rata
308
Data Penurunan Miskonsepsi Siswa Kelas Eksperimen
1
ADITYA I.B
9
40,9
6
27,3
Persentase Penurunan Miskonsepsi 13,6
2
ADITYA I
13
59,1
9
40,9
18,2
3
ADLI M.S
9
40,9
5
22,7
18,2
4
ADZRA J.R
10
45,5
6
27,3
18,2
5
AULIYA C.J.D
11
50,0
11
50,0
0,0
6
AWANG .A
10
45,5
5
22,7
22,7
7
AZARINE S.S
8
36,4
4
18,2
18,2
8
BAGAS S.N
10
45,5
7
31,8
13,6
9
BELINDA E.S
8
36,4
3
13,6
22,7
10
DELIAN H
15
68,2
4
18,2
50,0
11
DENIS R
15
68,2
7
31,8
36,4
12
DEWA N
13
59,1
7
31,8
27,3
13
FADHEL
0
0,0
0
0,0
0,0
14
FADHIL
13
59,1
8
36,4
22,7
15
FARAH S
13
59,1
10
45,5
13,6
16
GITA S
11
50,0
8
36,4
13,6
17
GITA V
14
63,6
3
13,6
50,0
18
GIZKA A
15
68,2
6
27,3
40,9
19
ISMI A
11
50,0
8
36,4
13,6
20
JIHAN S.N
16
72,7
10
45,5
27,3
21
JULIET V
8
36,4
7
31,8
4,5
Skor Miskonsepsi No
Nama
pretest
%
posttest
%
309
22
KEYZA T.W
9
40,9
5
22,7
18,2
23
KHAIRUNNISA
10
45,5
6
27,3
18,2
24
M. ANUGERAH
13
59,1
9
40,9
18,2
25
M. BAYU
7
31,8
6
27,3
4,5
26
M. FIKRI
9
40,9
5
22,7
18,2
27
M.HAIKAL
12
54,5
9
40,9
13,6
28
M. IKHSAN
10
45,5
5
22,7
22,7
29
M.IRFI
8
36,4
8
36,4
0,0
30
NIKEN S
12
54,5
11
50,0
4,5
31
NURAINI R N
2
9,1
3
13,6
-4,5
32
NURFAUJI R
13
59,1
8
36,4
22,7
33
NYOMAN P
7
31,8
7
31,8
0,0
34
RISMAWARDANI
11
50,0
2
9,1
40,9
35
RIZQI D
5
22,7
5
22,7
0,0
36
ROGERY S
5
22,7
5
22,7
0,0
37
SHALSA V
14
63,6
5
22,7
40,9
38
SHEANNE
9
40,9
7
31,8
9,1
39
YOVANOV J
11
50,0
5
22,7
27,3
40
YOVITA S
12
54,5
3
13,6
40,9
10,3
46,7
6,2
28,2
18,5
Rata-Rata
309
UJI NORMALITAS 1.
Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen pada saat pretest
kelas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kontrol ,093 40 ,200* eksperimen ,106 40 ,200* *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction nilai
,966 ,946
40 40
,260 ,055
Kerena jumlah siswa dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat pretest berjumlah 40 siswa, sehingga uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro-Wilk. Pada kelas kontrol nilai sig. Sebesar 0,260, data dikatakan normal karena signifikan lebih dari 0,05. Dan Pada kelas eksperimen nilai sig. Sebesar 0,055, data dikatakan normal karena signifikan lebih dari 0,05. 2.
Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Eksperimen pada saat posttest
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig. nilai kontrol ,129 40 ,089 ,969 40 ,345 * eksperimen ,114 40 ,200 ,977 40 ,567 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Kerena jumlah siswa dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat posttest berjumlah 40 siswa, sehingga uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Shapiro-Wilk. Pada kelas kontrol nilai sig. Sebesar 0,345, data dikatakan normal karena signifikan lebih dari 0,05. Dan Pada kelas eksperimen nilai sig. Sebesar 0,576, data dikatakan normal karena signifikan lebih dari 0,05.
310
UJI HOMOGENITAS 1. Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada saat pretest Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic nilai
df1
df2
Sig.
Based on Mean
,002
1
78
,965
Based on Median
,010
1
78
,920
,010
1
77,999
,920
,004
1
78
,952
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
jika angka signifikan (Sig) Based on Mean lebih besar dari α (0,05), maka data dikatakan homogen, sebaliknya jika angka signifikan (Sig) lebih kecil dari α (0,05), maka data dikatakan tidak homogen, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelas sama. Pada saat uji homogenitas pretest didapat sig. Based on Mean sebesar 0,965 artinya kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang homogen dan varians kedua kelas sama. 2. Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada saat posttest Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic nilai
df1
df2
Sig.
Based on Mean
2,683
1
78
,105
Based on Median
2,653
1
78
,107
2,653
1
77,989
,107
2,662
1
78
,107
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
jika angka signifikan (Sig) Based on Mean lebih besar dari α (0,05), maka data dikatakan homogen, sebaliknya jika angka signifikan (Sig) lebih kecil dari α (0,05), maka data dikatakan tidak homogen, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelas sama. Pada saat uji homogenitas posttest didapat sig. Based on Mean sebesar 0,105 artinya kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang homogen dan varians kedua kelas sama.
UJI HIPOTESIS
1. Uji hipotesis kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat pretest Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
Std. Error F nilai
Equal variances assumed
Sig. ,002
t ,965
Equal variances not assumed
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Difference
Lower
Upper
,197
78
,845
,15000
,76282
-1,36865
1,66865
,197
77,961
,845
,15000
,76282
-1,36867
1,66867
Pada uji hipotesis tampak bahwa nilai kedua kelompok sebelum diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,845 lebih besar dibandingkan nilai Alpha (α) sebesar 0,005, sehingga hipotesis nol(Ho) diterima dan hipotesis alternatif(Ha) ditolak. Dengan diterimanya Ho pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa kelas X pada konsep fluida statis. 2. Uji hipotesis kelas kontrol dan kelas eksperimen pada saat posttest Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
Std. Error F nilai
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. 2,683
t ,105
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Difference
Lower
Upper
3,289
78
,002
2,00000
,60807
,78943
3,21057
3,289
75,724
,002
2,00000
,60807
,78886
3,21114
Pada uji hipotesis tampak bahwa nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,002 lebih kecil dibandingkan nilai Alpha (α) sebesar 0,005, sehingga hipotesis nol(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif(Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan simulasi komputer terhadap miskonsepsi siswa kelas X pada konsep fluida statis.
311
312
DATA MISKONSEPSI RANAH KOGNITIF Nomor Soal 1
Jumlah Miskonsepsi Tiap Butir Soal Pretest Posttest kontrol Eksperimen kontrol Eksperimen 5 2 12 21
Ranah Kognitif C2
2
19
20
14
7
C2
3
20
22
17
18
C4
4
23
23
24
20
C2
5
20
13
14
7
C2
6
25
23
23
24
C4
7
25
24
16
18
C4
8
17
23
21
14
C4
9
19
22
15
12
C3
10
18
16
12
5
C3
11
13
15
23
17
C3
12
28
26
17
16
C3
13
23
17
13
13
C3
14
10
7
2
2
C2
15
17
22
25
12
16
33
30
24
20
c2
17
19
28
6
11
c3
18
15
18
16
13
c4
19
8
10
5
3
20
15
6
7
0
C4
21
12
5
4
1
C4
22
24
23
24
5
C2
313
C2
45%
44,58%
34,58%
17,92%
Penurunan Miskonseepsi Ranah Kognitif 10,42% 26,66%
C3
48,25%
51%
39%
30,50%
9,25%
20,50%
C4
47,50%
42,92%
36,67%
31,25%
10,83%
11,67%
Ranah Pretest Pretest Posttest Posttest Kognitif Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
314
Konversi Data Respon Siswa Terhadap Simulasi Komputer Pada Kelas Eksperimen NAMA Aditya I.B Aditya I Adli M.S Adzra J.R Auliya C.J.D Awang .A Azarine S.S BagaS S.N Belinda E.S Delian H DeniS R Dewa N Fadhel Fadhil Farah S Gita S Gita V Gizka A I4mi A Jihan S.N Juliet v Keyza T.W Khairunnisa M. Anugerah M. Bayu M. Fikri M.Haikal M. Ikhsan M.Irfi Niken S Nuraini R N Nurfauji R Nyoman P Rismawardani Rizqi D Rogery S
1 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
Nomor Pertanyaan 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
315
Shalsa V Sheanne Yovanov J Yovita S JUMLAH
4 4 4 4 3,975
4 3 3 4 3,9
3 4 4 4 4,15
4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3,925 4,05 4,125 4,075
316
DATA HASIL ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA SIMULASI KOMPUTER PADA KONSEP FLUIDA STATIS
NO
Indikator Angket
1
Tampilan desain pada media pembelajaran berbasis komputer model simulasi Penyajian materi Penggunaan media pembelajaran model simulasi dalam proses pembelajaran Kejelasan dan keefektifan bahasa yang digunakan Jumlah
2 3 4
Kelas Eksperimen Persentase Kesimpulan 80,33% Baik Sekali 78% 81,5%
Baik Baik sekali
81,75%
Baik Sekali
80,4%
Baik Sekali
DATA ANGKET RESPON AHLI MEDIA
NO 1
Ahli Media Yanti Herlanti, M.Pd
Nilai 3,67(73,4%)
Kritik Kurang instruksi pada setiap slide atau simulasi
Saran Penambahan instruksi pada setiap slide atau simulasi
2
Adhi Riyadhi, M.Si
3,94(78,9%)
Simulasi mengenai hukum Archimides masih terjadi kekeliruan
Perbaikan pada simulasi mengenai hukum Archimides
3
Muhammad Abdul Hadi, S.Si, M.T.I
4,73 (94,7%)
Kurangnya evaluasi pembelajaran
1. Penambahan latihan soalsoal yang beragam dengan metode random dalam penampilannya, seperti adanya bank soal. 2. Diberikannya database, sehingga terdapat histori dari tiap pengguna agar kemudian dapat dilakukan evaluasi pembelajaran
317
318
319
320
321
322
BIODATA PENULIS NUR NOVIANA. Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Sahli dan Nurhaeti. Lahir di Tangerang pada tanggal 02 November 1993, bertempat tinggal di jalan Randu Raya rt 03/01 No. 9, kelurahan Margasari, kecamatan Karawaci, cimone, kota Tangerang. Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diataranya SDN Cibodas lulus tahun 2005, SMPN 2 Tangerang lulus tahun 2008, dan SMAN 2 Tangerang lulus tahun 2011. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2011 melalu jalur UMB Email :
[email protected]