PENGARUH STRATEGI PQ4R TERHADAP HASIL RELAJAR SISWA (Kuasi Eksperimen di SMA Darul Maarii)
SKRIPSI Diajukm Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
··111 Oleh
AFRINAWAlmerln..
NIM: 105016100*90 Tgt ,'Jn. lnrluk
kJ:isifikasi
......................................
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1431 H/2010M
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAl\.L\RTA .
LEMEAR PENGESAHAN Skripsi berjudul:" Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa" diajukan kepada Fakultas llrnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalarn Ujian Munaqasah pada 19 April 20 I 0 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalarn bidang pendidikan IPA Biologi.
Jakaita, Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Ketua Panitia (Ketua .Jurusan) Baig Hana Susanti. M.Sc NIP : 19700209 200003 2 00 I Sekretaris Jurusan Nengsih Juanengsih M.Pd NIP : 197905 I 0 200 604 2 00 I Penguji I Dr. Sujiyo Miranto. M.Pd NIP : 19681228 200003 1 004 Penguji II Yanti Herlanti, M.Pd NIP: 19710119 200801 2 010 Mengetahui, Dekan FITK
April 20 I 0
LEMBAR PENGESAHAN
"PENGARUH STRATEGI PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA"
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas !lmu Tarbiyah Dan Keguruan UJN SyarifHidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)
OLeh: Afrinawati NIM: 105016100490
Di Bawah Bimbingan Pembimbing I
r
Bai Hana Susan i M.Sc NIP : 19700209 20 00 2 001
Pembimbing II
Nengsih Juanengsih M,Pd NIP: 19790510 200 604 2 001
PROGRAM STUD! PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010 M
ABSTRAK
Afrinawati, "Pengarnh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa", skripsi, (Eksperimen di kelas I SMA Darul Ma'arif Jakarta Selatan), Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Falmltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang sampelnya 26 siswa untuk kelas eksperimen dan 26 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif berbentuk piilihan ganda yang terdiri dari 35 butir soal. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan "t" test, diperoleh basil bahwa terdapat pengaruh terhadap basil belajar siswa melalui strategi PQ4R. Hal ini dapat dilihat dengan harga thitung > tiabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu 8,02>2,00.
Kata Kunci: Strategi PQ4R, Hasil Belajar
ABSTRACT Afrinawati, "The Influence Of PQ4R Strategy To Result Of Students' Achievement Biology", BA Thesis, (eksperiment studi at first grade SMA Darul Ma'arif South Jakarta), Program Of The Biological Education Study, Major Of Natural Sciences Education, Faculty Of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta, March 2010. The research aim to know the influence of PQ4R strategy to result of students' achievement in biology. method used at this research in quasi ekperiment, sample consisted of 26 student ineksperimen class and 26 student in control class. Instrument used is objective, test whith 35 items. Base of calculation result use the formula "t" test, there are influence of PQ4R strategy to result of learning biology. This result visible from t,0 ,,,,1 >tiable at significant level is 0, 05, that is 8,02> 2, 00
Keys: PQ4R strategy, students' achivement
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala pttji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia kepada jalan yang benar, Amin. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: l. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA dan juga Dosen Pembimbing I, atas segala bimbingan, pengarahan dan waktu serta motivasinya bagi penulis. 3. Nengsih .Tuanengsih M.Pd., selaku pembimbing II, atas segala bimbingan, pengarahan dan saran, motivasi dan waktunya kepada penulis dengan penuh kebijakan dan kesabaran. 4. Zulfiani MPd, terimakasih atas arahan, waktu dan motivasi yang diberikan kepada penulis. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Biologi, yang telah dengan tulus ikhlas mencurahkan ilmu dan mendidik penulis, semoga ilmu yang telah penulis peroleh dapat bermanfaat. 6. Kepala dan Staf perpustakaan FITK dan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan buku-buku yang diperlukan penulis dalam menyusun skripsi. 7. Kepala sekolah SMA Darul Ma'arif Dra. Hj. Syarifah, M.Pd. yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis. 8. Ibu Siti Zulaiha sebagai guru bidang studi Biologi SMA Darul Maarif yang telah yang telah memberi kesempatan dan waktu kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.
LEMBARPERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini diantaranya: 1. Ayah dan Amak tercinta yang telah mencurahkan segala doa, kasih sayang, dan segala motivasinya dengan dengan penuh keikhlasan kepada penulis, semoga Allah SWT selalu mengasihi dan meridhoinya. Ini hadiah terindah untuk pe1juanganmu . 2. Mama dan pak tuo terimakasih do'a dan dorongannya semoga Allah SWT selalu Mengasihi dan Meridhoinya. 3. Rizkan abdurahman adik tersayang, yang tel ah ban yak memberikan motivasi serta doa-doanya bagi penulis. 4. Yanti Damayanti S.Pd dan Sesilia Hari Putri terima kasih semangat, kesabaran dan dorongannya selama ini 5. Teman-teman Biologi 2005 Siti Aisyah, Ityanu Rahmatin, Rima Ulfah Dewi dll. Terimakasih atas amanah dan motivasi yang telah diberikan selama ini.
Jakarta, Maret 2010
Penulis
DAFTARISI j
Um bar Pengesahan ......................................................................................
i
Abstrak..--·--·······-------------,-·--···
ii
Kata Pengantar .........................................................................................
iv
Lembar Persembahan ..........................................................................................
vi
Daftar lsi---····-·-···-·-·---------·-·-·-------··-··
vii
Daftar Tabel ............................................................................................
x
Daftar Garn bar ••.••.•..•.•••••.••.•••.••.•..•.........••..•...••.•.•.•••••.••••.••••.•.••.•.•.••.•.•.
xi
Daftar Lampiran ...................·-··--·-----·-·----··-····-··-·
xii
BABI
BABII
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................
1
B. Identifikasi Masalah. .. .. ...... .. ....... .. .... ...... ... .. ... .. ... .. ....
5
C. Pembatasan Masalah.... ........ .............. ... ....... .......... .. ..
5
D. PermusanMasalah.....................................................
6
E. Manfaat Penelitian .................... ................... ..............
6
LANDASAN
TEORI,
KERANGKA
BERFIKJR
DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori...........................................................
7
1. Hakikat Strategi Belajar........................... .. .. ..
7
2. Hakikat Strategi Belajar PQ4R......................
11
3. HakikatHasil BelajarBiologi........................
18
a. Hakikat Belajar .... ......................... ..... .. ....
18
b.HakikatHasil Belajar...............................
22
c.Prinsip-Prinsip Belajar .............................
27
d.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar......................................................
29
4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa..........................
34
B. Hasil Penelitian YangRelevan..................................
35
D. Hipotesis Penelitian ................................................. . BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .......•..............................................
39
B. Waktu Dan Tempat Penelitian ..................................
39
C. Metodologi Penelitian ...............................................
39
I. Desain Penelitian...........................................
39
2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R .................
41
D. Variabel Penelitian....................................................
42
E. Populasi Dan Sampel ................................................
42
F.
~feknik
Pengun1pulan Data........................................
43
G. Instrumen Penelitian..................................................
43
H. Kalibrasi lnstrumen ...................................................
44
1. Validitas Instrumen .......................................
44
2. Reliabilitas Tes..............................................
45
3. Tingkat Kesukaran ........................................
46
4. Daya Pembeda...............................................
47
Teknik Analisis Data.................................................
48
I. Analisis Data Kuantitatif...............................
48
a. Normal Gain............................................
48
b. Uj i Normalitas ,........................................
48
c. Uji Homogenitas .....................................
49
d. Uji Hipotesis Statistik" uji t" .................
49
2. Anal is is Kualitatif .........................................
50
I.
BAB IV
38
IIASIL DAN PEMBAHASAN
A. Basil Penelitian .........................................................
5I
I. Data Basil Belajar ...........................................
5I
a. Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol .............................................
5I
b. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .............................................
52
2. Data Hasil Observasi ....................................
56
BABV
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data............................
57
1. Uji Normalitas..............................................
57
2. Uji Homogenitas ..........................................
59
3. Pengujian Hipotesis......................................
59
C. Pembahasan.............................................................
61
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................
65
B. Saran.......................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
66
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................
36
Tabel 4.1. Data Nilai Pretest dan Postles! se1ta N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol.......................................................
54
Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa Berdasarkan Pre test dan
Post test...............................................................................
55
Tabel 4.3. Rekap Skor Basil Belajar Konsep Bakteri Kelompok Eksperim en .. .. ..... ... ..... ..... .. ..... ...... .. ... ....... .... ... ...... . ......... ....
55
Tabel 4.4. Rekap Skor Basil Belajar Biologi Konsep Bakteri Kelompok Kontrol ................................................................................
56
Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar ...........
57
Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen .................................
58
Tabel 4.7. Uji N01malitas Kelompok Kontrol .......................................
59
Tabel 4.8. Perhitungan Uji Bomogenitas...............................................
59
Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Nilai N-g_ain dengan "t tesf' Kelompok Eksperimen dan Kontrol .....................................
61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Strategi Pembelajaran dan [stilah-lstilah yang Terkait...
10
Gambar 2.2 : Tiga Ranah Hasil Belajar .................................................
22
Bagan 2.1
: Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar............ ..... ......
29
Bagan 2.2
: Faktor Lain yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..............
33
Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Fikir ......................................................
38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen.........................................................................
70
Lampiran 2. Bahan Bacaan Kelas Eksperimen ......................................
78
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol.
92
Lampiran 4. Kisi-Kisi lnstrumen Tes.....................................................
98
Lampiran 5. Instrumen Hasil Analisis ...................................................
l 06
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Item Soal .......................................
112
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas lnstrumen ....................
114
Lampiran 8. Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes....
116
Lampiran 9. Skor Hasil Belajar Siswa .................................................
117
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru...................................................
119
Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa ..................................................
122
Lampiran 121. Persiapan Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan Kontrol ..............................................................................
125
Lampiran 13. Uji Normalitas ..................................................................
139
Lampiran 14. Uji Homogenitas...............................................................
148
Lampiran 15. Persiapan Uji Hipotesis ....................................................
152
Lampiran 16. Pengujian Hipotesis..........................................................
157
BABI PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dalam masyarakat menuntut manusia untuk
memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai, salah satu tumpuan penting yaitu pendidikan yang dapat menjadi wahana untuk menciptakan SOM yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan yaitu: Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem penclidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab 1 tantangan zaman yang selalu berubah. Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan yang berasal dari pemikiranpemikiran filosofis, teoritis, penelitian empiris dalam praktik pendidikan. Pendiclikan dapat diai1ikan sebagai usaha sadar clan tereneana untuk mewujudkan suasana belajar clan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki
kekuatan
spiritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri,
kepribaclian, keeerdasan, akhlak mulia, se11a keterampilan yang cliperlukan dirinya dan masyarakat. 2 Pendiclikan diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi pribadi-pribacli anggota masyarakat yang mandiri. Pribadi yang mancliri adalah pribadi yang secara mandiri mampu berpikir, menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, melihat permasalahan serta menemukan cara pemecahan baru yang bernalar dan lebih dapat clipertanggungjawabkan. Pencliclikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak cliclik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri clan sebagai anggota 1 Undang-Undang dan Peraturan Pen1erintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islan1 Departe1nan Agama Rl, 2006), him 48
2
Asianbrain. Pengertian Pendidikan. tersedia dalmn http://\V\V\V.anneahira.con1/artikelpend idi kan/ pen ger ti an-pend id ikan, htn1
2
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada dan mampu melakukan perubahan dan menciptakan sesuatu yang barn. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pada pasal II ayat 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
3
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangs£ Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan seperti perubahan kurikulum, waj ib belajar sembilan tahun, penataan organisasi, peningkatan cara belajar siswa, pelatihan guru dan lainnya. Menurut Moh. Surya belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku barn secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 4 Dari pengertian tersebut terlihat bahwa siswa adalah pelaku dari proses belajar sesuai dengan standar proses yang tersirat dalam Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab IV yaitu interaktif yang menjadikan pol a belajar siswa aktif (active learning) sebagai bukti perubahan paradigma belajar. 5 Sesuai dengan "otonomi guru' yang tersirat dalam KTSP, kualitas profesionalisme seorang guru tidak hanya tercermin dalam kemampuan guru dalam menyusun KTSP tetapi juga dalam implementasinya di dalam kelas. 6 pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa mernpakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan pemilihan sebuah metode akan berpengaruh terhadap basil belajar dan keberhasilan siswa tersebut dalam mengikuti pembelajaran. 7
3
-Undang-Undang . .. , hlin. 8 Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dala111 Be/ajar_tersedia dalam http;//ca fest udi 06 I .word press .com/2 00 8/09I I II pen gerti an-be lajar-d an-peru bahan-pr iIaku-dal ambe 1ajar/ 5 Peraturan Pen1crintah Repub!ik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Eko Jaya: 2005), him 23 6 Yusri Panggabean dkk, Strategi, Ai/ode! dan Eva!uasi, (Bandting, Bina Media Infonnasi, 2007), him. 36 7 Tda Sriyanti, Penerapan Model Pe111be/ajara11 Jnteraktif Berbasis Konsep, Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. 1 No. I, Februari 2009, hhn. 23 4
3
Setiap metode (strategi) memiliki kekhasan tersendiri seperti yang dikemukakan Killen dalam Wina Sanjaya
"no teaching strategy is better then others in all circumtances, so you have to able to use variety of teaching stretegies, and make rational decision about when each of the teaching strategies is likely most effective"~ Berdasarkan pernyataannya tersebut dijelaskan bahwa guru harus mampu untuk memilih strategi yang cocok dengan topik dan keadaan siswa. Namun j ika bahan pelajaran tan pa memperhatikan metode akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.9 Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh banyak ha!, salah satunya adalah faktor guru. Menurut Goodlad dalam Asep Saepudin dari 75% proses pengajaran di kelas didominasi oleh guru dengan informasi verbal. 10 Tidak bervariasinya metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas menjadikan siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran, akibatnya proses pembelajaran terpusat pada guru dan siswa pasif, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Menurut Weinsten Meyer dalam Trianto pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotivasi cliri sencliri yang menjadikan siswa menjadi pembelajar mandiri. 11 Biologi sebagai cabang pendidikan sains mengggunakan model empiris yang sistematis untuk mempelajari fenomena alam, prinsip pembelajaran Biologi adalah mengeksplorasi fakta yang aktual sehingga siswa dapat merespons clan
memberikan ruang kepada siswa untuk menganalisa,
mengevaluasi dan mencipta, oleh karena itu sangat dibutuhkan pembelajaran
8
Wina Sanjaya, Pe111be/ajaran Dala1n b11ple111entasi Kurikulun1 Berbasis Kon1petensi, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.103 9 Syaiful Bahri Djan1arah, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), hlm.76 10 Asep Saepudin, Pengajaran Ber.fikir: Suatu Konsep Pengen1bangan Proses Be/ajar Mengajar, dalam jurnal TEKNODIK, no. I 7, th. ke-9, Desember 2005, him. I 13 11 Trianto, lvlode/-lvfodel Pe111belajaran !novatif Berorientasi Konstrktivisn1e ,(Jakarta: Prestasi Puslaka,2005), him. 143
4
yang bersifat student centered yang memberikan pengalaman langsung atau siswa ditekankan untuk aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Cain dan Evan sains mengandung empat ha! yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Sains sebagai konten berarti bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat diterima kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti sains rnerupakan suatu produk atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Sains sebagai sikap berarti dalarn sains terkandung sikap jujur, objektif. Sains sebagai teknologi berarti sains memiliki keterkaitan dengan lingkungan seharihari.12
Atas dasar pernikiran tersebut rnaka model pembelajaran yang perlu dikembangkan perlu penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah peningkatan mutu dalam pendidikan sains atau
Biologi tersebut adalah dengan
menerapkan
pembelajaran yang
menitikberatkan pada keterarnpilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan dalam menyelesaikan masalah, keterarnpilan dalam rnengamati obyek, ketera111pilan dala111 rnengarnbil keputusan, keterarnpilan dalam menganalisis data, berfikir secara logis, sisternatis serta keterampilan dalam rnengajukan pertanyaan. Sehingga pernbelajaran akan lebih menitikberatkan kepada siswa dan siswa aktif dalarn rnengikuti kegiatan belajar mengajar. Penggunaan cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran. 13 Pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran Sains Biologi banyak 111engacu pada pendekatan pembelajaran keterampilan
proses. Namun
pelaksanaannya belum maksimal, yang dapat dilihat dari keterampilan siswa yang masih kurang dalam menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari konsep-konsep biologi sehingga basil yang diinginkan tidak maksimal.
12
Nuryani y rustan1an dkk., Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, (Malang; Universitas Negeri Malang, 2005), Cet. I, hlm.74 13 Sudannan, Peningkatan Pen1aha111an Dan Daya Ing at Sisu1a lv!elalui Strategi Previe1v, Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Revie1v (PQ4R) tersedia dalain http://j urna 11 ipi .\.Vordpress. co 1n/j r i-vo 1un1e-4/ no in or-2/ sud annan/
5
Penyebab lain yang sering mengakibatkan rendahnya basil belajar Biologi yaitu siswa sering tidak hafal dengan konsep, sebagai materi pembelajaran yang penuh dengan konsep yang bersifat menjelaskan maka Biologi harus dapat dipahami dan diingat dengan baik oleh siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang menitikberatkan kepada siswa dan siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar adalah strategi belajar PQ4R. Strategi PQ4R adalah strategi belajar yang merupakan bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa memahami apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku.
14
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan memberikan kepastian. Strategi ini membantu memindahkan informasi dari memorijangka pendek ke memorijangka panjang. Dengan
demikian
diharapkan
penggunaan
strategi
15
PQ4R
dalam
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk · melakukan pengkajian secara teoritis maupun praktis permasalahan ini dengan judul: "Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa"
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: I. Model dan metode belajar yang menoton.
2. Siswa pasif dalam menerima materi pembelajaran. 3. Pembelajaran sering bersifat teacher centered 4. Siswa tidak memahami konsep dengan baik. 5. Rendahnya hasil belajar siswa
14
15
Trianto, Model ... , him. 146 Trianto, Model .. .,hlm. 146
G
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi pad a: I. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X (sepuluh) semester I
(satu) tahun ajaran 2009/2009. 2. Strategi belajar yang digunakan yaitu PQ4R yang terdiri dari 6 tahapan (preview, question, read, reflect, reciete, review). 3. Hasil belajar yang diukur difokuskan pada aspek kognitif.
D. Perumusan Masalah Rumusan
masalah
yang
diajukan
dalam
penelitian
1111
adalah
"Bagaimanakah pengaruh strategi PQ4R terhadap basil bclajar siswa'!"
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya; l. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi wahana ilmiah dalam
mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama perkuliahan dan memberikan gambaran yang jelas tentang pembelajaran strategi PQ4R pada tingkat SMA dalam meningkatkan basil belajar. 2. Memberikan wacana dan bidang kajian bagi berbagai kalangan dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih baik.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN IIlPOTESIS
A. Landasan Teori 1. Hakikat Strategi Belajar Secara umum strategi berarti suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam berusaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 1 Strategi memiliki makna yang sama dengan teknik, kiat atau taktik. Strategi merupakan pola umum rentetan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan te11entu. 2 Strategi diartikan sebagai suatu rencana kegiatan yang dirancang sesama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau didukung oleh hasil pemulihan pengetahuan atau keterampilan yang sudah dikuasai. 3 Menurut Gibbs strategi adalah rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan biaya sekecil mungkin. Menurut Ivor D Davies strategi berarti rencana pokok mengenai pencapaian, berberapa tujuan yang lebih umum. 4 Strategi dapat diartikan bagaimana cara isi pelajaran disajikan atau dipresentasikan dalam lingkungan pembelajaran. 5 Menurut Puspitasari dalam Penelitian Tindakan Kelas, strategi-strategi belajar merupakan pembelajaran yang mengajarkan siswa bagaimana belajar, mengingat, berpikir dan bagaimana memotivasi diri sendiri. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sebagian besar tergantung pada kepandaian siswa belajar secara mandiri sekaligus memonitor hasil belajarnya6
1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Be/ajar J\1engajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),
hlm.5 2
Wina Sanjaya, Pe111belajaran Dala111 lmple1nentasi Kurikuhon Berbasis Ko1npetensi, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm.99 3 Nuryani rustaman, Strategi Be/ajar Aiengajar Bioiogi, (Malang: UNM,2005), hlm.4 4 Yusri Panggabean dkk, Strategi, lv!odel dan Evaluasi, (Bandung, Bina Media Informasi, 2007), him 45 5 Yusri Panggabean dkk, Strategi, ... , hln1 46 6 Uyad. Pene!itian Tindaka11 Ke/as tersedia da!am http://uyad.blogspot.com/2008/04/ncnclitian-tindakan-kclas.htn1l
7
8
Strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, tennasuk proses memori dan metakognitif. Menurut Pressley dalam Trianto strategi belajar adalah operator-operator kognitif dan di atas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas (belajar) melalui prilaku dan proses berfikir siswa
7
dan diukur
8
Strategi belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Sedangkan posisi guru, lcbih diharapkan mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk membimbing siswa. Menurut Puspitasari dalam Muhamad Ali strategi-strategi belajar juga dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi tersebut lebih dekat pada basil belajar kognitif dari pada tujuan belajar perilaku. 9Tujuan kognitif tradisional yang diharapkan adalah siswa dapat memahami sebuah wacana dalam buku. 10 Pencapaian suatu tujuan pembelajaran turut ditentukan oleh ketcpatan penggunaan strategi pembelajaran. 11 Menurut Wienstein dan Meyer Tujuan utama pengajaran strategi bclajar adalah mengajarkan siswa untuk bclajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri 12 atau pembelajar mandiri (self
regulated learner). Menurut Arends dalam Trianto ada empat hal yang dapat dilakukan oleh siswa agar dapat belajar mandiri yaitu: a. Secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu. b. Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah te11entu yang dihadapi. 7
Trianto, A1odel-Afodel Pen1belajaran fnovatif Berorientasi Konstrktivis111e,(Jakarta: Prestasi Pustaka,2005) hlin. 85 8 9
Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 86 Muhainad ali. J\1ode/ pen1belajaran PQ4R
tersedia
dalmn
http://Jnuhan1n1adaliton1acoa.blogspot.co1n/2009/04/n1odel-ncn1bclajaran-p~J4r.htn1[ 0
Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 152 Bambang Sutjipto, Penggunaan Metoda Pen1be/ajaran (Suatu 1\1etaanalisis Kajian Tesis Program Pasca Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODIK, no. 12, th. Kc-7, oktober 2003, hlm.81 12 Asianbrain, Strategi Be/ajar dalain b.!!n://\-V\V\V.anncahira.coin/dunia-bclajar/stratcei'
11
bclajar.htin
9
c. Me1tionitor keefektifan strategi tersebut. d. Cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut sampai masa!ah tersebut terselesaikan. 13 Menurut Djamarah Sain dalam Trianto ada empat strategi dalam belajar mengajar yaitu: a. Mengidentifikasi, menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, taktik dan teknik belajar mengajar paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam kegiatan pembelajarannya. d. Menetapkan batas minimal keberhasilan atau kriteria standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam evaluasi belajar mengajar, dan dapat dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem intruksional secara keseluruhan. 14 Langkah -langkah mengajarkan strategi belajar yaitu: a. Memberi tahu siswa bahwa mereka diajarkan strategi belajar agar fokus. b. Menunjukan hubungan positif penggunaan strategi belajar terhadap hasil belajar. c. Memeragakan strategi yang diajarkan. d. Menjelaskan kapan dan mengapa suatu strategi digunakan. e. Memberi penguatan kepada siswa yang menggunakan strategi belajar. f.
Memberikan praktik yang beragam dalam pemakaian strategi belajar.
g. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan strategi belajar tertentu. 13
14
Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m 155 Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m. 144-145
JO
h. Mengevaluasi penggunaan strategi belajar dan mendorong s1swa 15 melakukan evaluasi mandiri. Berdasarkan teori kognitif dan pemprosesan informasi terdapat empat jenis strategi-strategi belajar yakni: a. Strategi
mengulang;
mengulang
sederhana
dapatt
membantu
mempertahankan infonnasi dalam memori jangka pendek. b. Strategi organisasi; strategi peningkatan keberrnaknaan informasi baru melalui struktur pengorganisasian yang sesuai dengan informasi tersebut. c. Strategi elaborasi; proses penambahan rincian sehingga lcbih bermakna. d. Strategi
metakognitif;
berrhubungan
dengan
s1swa
pemikiran
bagaimana untuk menggunakan strategi tertentu dengan tepat. 16 Untuk menjelaskan proses pembelajaran dapat dimulai dengan istilah pendekatan,
kemudian dijabarkan pada model pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik baru. menjelaskan hierarki tersebut digambarkan sebagai berikut:
r
l
17
~Pciluek;t;;pe;J"ibe1njirratt-1
(Studt~~~~' Tl'ad1ei· ~1tcre~ ----......,,____.......---
i~"Strn!egi Pc111l1dajiirM'-~ i (expositio11·di$co\'Cl)' learning_ or
j
grottp·iwlivid1rnl lc:irni11g,)
-<
'"·,..
Teb1ik tt;m Ta~tik Pcmt;,·h~jam11
($pC"Si!1k, itdividua!, unik)
Gambar 2.1 Strategi Pembelajaran dan lstilah-lstilah yang Terkait 15
Trianto, Aiode/-1\1odel ... ,h!n1. 88
16
Trianto, Jvfode/-1\1odel ... ,hlm. 156
17
Wina Sanjaya, Pen1belajaran ... , hhn. 100
Untuk
lI
2. Hakikat Strategi Bela.jar PQ4R Strategi PQ4R di kembangkan oleh Thomas dan Robinson merupakan pengembangan dari strategi SQ3R (survey, question, read, reciete, review) yang beguna untuk meningkatkan pemahaman dalam kegiatan membaca. the
PQ4R strategy is an individualized method for improving reading comprehension 18 Strategi belajar PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu siswa mengingat apa yang telah mereka baca dan membantu kegiatan belajar mengajar di kelas dengan kegiatan membaca buku. 19 Teori deskriptif menyatakan bila isi I materi pelajaran (kondisi) diorganisasikan dengan menggunakan model elaborasi (metode), maka peroleban belajar atau resistansi (basil) akan meningkat. 20 Strategi elaborasi adalah suatu pembelajaran yang membantu siswa dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan penemuan hubungan-hubungan terdiri dari analogi, catatan matriks dan PQ4R. 21 PQ4R is a strategy that helps individ11als focus 011
mentally organizing information and making it meaningful. 22 Strategi PQ4R membantu
s1swa
untuk
mengorganisasi
informasi
dan
membuat
pembelajaran Jebih bennakna. Oleh karena itu strategi ini cocok digunakan pada konsep yang bersifat deklarati f dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratifyaitu pengetahuan yang dimiliki olch pembelajar tentang sesuatu seperti syair, fakta, aturan dan lainnya. Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh siswa bagaimana dapat
18 !Vluskingu1n Collage, General-P111pose Learning Strategies Reading Co111prehension
tersedia dalatn http://\V\V\v.buddies.org/articles/refil!.il.1g,.illif, h!1n. 68-69 19 Trianto, Model-Model ... ,hlm. 146 20
Asri Budiningsih, Be/ajar dan Pe111belajara11, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2005), hln1. 13 Uyad. Penelitian ... 22 Boise State University~ Reading Text Book tersedia dalan1 http://tutor in 12.. boiscstate.cdu/studyi nr!./pd ti'Readi ngo/o20a%20Textbook. pd thttp://tutoring. boiscst ate.edu/studvin!"!/pdf/Rcading%20a%20Tcxtbook.pdf 21
12
111elakukan
sesuatu,
seperti
111elakukan
pe111bagian
pecahan,
111endekla111asikan sajak dan lainnya. 23 Dapat dikatakan bahwa PQ4R adalah prosedur analisis 111embaca untuk me111bimbing siswa dala111 111empelajari teks secara siste111atis melalui prosedur Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review. Siswa secara aktif memproses isi teks dengan pendekatan yang 111irip dengan rnetode tradisional dala111 111empelajari teks secara independen sehari-hari. Dengan menerapkan pendekatan ini dikelas siswa mendapatkan pengalarnan strategi yang dapat mereka terapkan saat belajar sendiri. Sebagai prosedur analisis dalarn rnembaca, PQ4R rnembuat pembelajaran teks oleh siswa rnenjadi rutinitas sehari-hari. Strategi PQ4R 111emberi kemungkinan para siswa untuk belajar seeara siste111atis, efektif dan efisien dalarn menghadapi berbagai rnateri
l\if11-.
Menurut Nur, strategi ini lebih efisien dipergunakan untuk belajar, karena siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meninjau bacaan atau materi ajar sampai tahap meninjau ulang rnateri tcrsebut. 2'1 Penggunaan strategi elaborasi dengan strategi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, dan Review), dapat mernperlihatkan pcrnbelajaran sebagai proses penambahan rincian pada skernata yang telah ada di otak untuk 111e111buat infonnasi baru agar 111udah diingat atau dipelajari, sehingga pe111belajaran akan 111enjadi lebih bermakna. Penggunaan strategi PQ4R secara
sistematis
dapat
membantu
siswa
mengetahui,
111emahami,
menerapkan, 111enganalisis, rnensintesis, dan mengevaluasi apa yang rnereka baca.
23
ivtoharnad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, (Surabaya;Unesa- University Press, 2000),
hlm.16 21 • I
Nyon1an Se!an1at, hnplen1entasi 1\fodel Pe111belajara11 Kooperal[( dengan Afe!ode PQ4R Berbantu LKiVJ Untuk A1eningkatakan Kualitas pe111belajaran Ki111ia Analitik Kua/itati);
(Laporan Penelitian Jurusan Pend. Kin1ia, Fakultas Pend. MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, 2006), him. 9
13
Karakteristik strategi PQ4R yaitu: a. Mengacu pada perilaku dan proses berpikir, terrnasuk proses rnernori dan metakognitif, yang secara langsung terlibat dalarn menyelesaikan tugas belajar. b. Mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan sendiri, sehingga mernbentuk siswa sebagai pembelajar mandiri rnelalui kegiatan mendiagnosa suatu pembelajaran tertentu, mernilih strategi belajar untuk menyelesaikan belajar yang dihadapi, memonitor keefektifan strategi yang digunakan sehingga siswa terrnotivasi untuk tcrlibat dalam situasi belajar, sampai masalah terselesaikan 25 Langkah-langkah yang harus dilakukan pada strategi PQ4R yaitu
a. Preview Siswa diberikan tugas membaca cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utarna, tujuan umum dan rangkuman, scrta rumusan isi bacaan. Tahap ini bertujuan agar siswa mcmpcrolch sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Siswa dirninta untuk memperhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan siswa memberikan keseluruhan ide yang ada. Pada
aktivitas preview
ini,
guru
pcrlu
mcmbanlu
dan
rnendorong siswa untuk merneriksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian
(sub heading), istilah dan kata kunci, serta rangkuman. Dalam melakukan preview, siswa dianjurkan untuk menyiapkan pensil, kertas, dan stabilo untuk menandai bagian-bagian terlentu. 13agianbagian tertentu ini akan mernpennudah menyusun bahan pertanyaan pada langkah selanjutnya.
,.
-' Stefania, ll1akalah lnovatiftersedia dalain h!.ill://stefaniaportofolio.blogspot.co1n/2008 12 Ol archive.htn1l
14
b. Question Siswa mendalami topik dan judul utama dengan mengajukan pertanyaan
yang jawabannya dapat
ditemukan
dalam
bacaan
tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri. Pada langkah
question ini, guru perlu memberi petunjuk atau contoh kepada siswa untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Pengalaman menunjukan bahwa apabila seseorang membaca untuk sejumlah menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat siswa membaca lebih hati-hati secara seksama serta akan dapat membantu mengingat apa yang mereka baca.
26
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya digunakan untuk menggali informasi, baik adrninistrasi maupun akademis, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon
pada
sis\va,
1nengetahui
sejauh
1nana
keingintahuan
SIS\Va,
rnengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa lebih banyak Jagi pertanyaan dari siswa dan untuk rnenyegarkan kembali pengetahuan siswa. 27
c. Read Siswa ditugaskan rnembaca bahan bacaan secara cermat dengan rnengajukan pengecekan pada langkah kedua. Pada langkah ini siswa mernbaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang telah disusun. Siswa konsentrasi rnencari jawaban dari pertanyaan yang telah dibuatnya sendiri dengan stabilo, pulpen, maupun ala! penanda lainnya. Guru perlu meminta siswa rnembaca secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun. Dalam ha! ini, membaca aktif berarti juga membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan tadi. Selain itu 26
Trianto, ... , h. 148 NiningWirdaningsih, Pengaruh Metode SQJR Terhadap Hasil Be/ajar pada Ko11.rep Orga11isa.ri Kehidupan, (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi, lurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), h. 12 27
15
juga menggarisbawahi kata-kata kunci dari teks yang dibaca. Selain itu, pada tahap ini siswa dapat memahami gambar dan diagram yang ada didalam teks. Pemahaman gambar dalam tahap ini didukung olch Mary Catherine. Swanson.
28
d. Reflect
Siswa melakukan refleksi sampil
membaca dengan cara
menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan infonnasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui. Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Siswa mengendapkan apa yang
baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Refleksi
merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. 29 Pada tahap ini siswa mencoba memecahkan masalah-masalah yang disimulasikan dan menciptakan gambaran visual
dari
bacaan.
Mereka
mencoba
untuk
menghubungkan
informasi baru didalam bacaan dengan apa yang telah dikelahui. Pengetahuan Pengetahuan
yang
yang
bennakna
dimiliki
siswa
diperolch diperluas
dari
proses.
melalui
konteks
pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Dengan begitu, siswa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya
e. Recite Siswa diminta untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting sccara nyaring dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dari
28
Nining Wlrdaningsih, Penga11th . ., h. 13
29
Trianto, Model-A1odel ... , h. 113
16
catatan-catatan yang terdahulu dan berlandaskan ide pada s1swa, siswa diminta untuk membuat intisari materi pelajaran.
Reciting membantu siswa memonitor pemahamannya dan memberikan
informasi
kapan.
Selain
itu,
siswa
membentuk
kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, walaupun ada beberapa siswa yang merasa keberatan dengan pasangan teman kelompoknya, sehingga guru maupun observer memberi pengarahan dan pengertian kepada beberapa siswa tersebut. Pengkordinasian kclompok ini sesuai dengan pernyataan dari The Electronic Learning Community dalam "Reading Strategies for All Content Area" yaitu pada tahap review dapat dilakukan dengan membentuk kelompok diskusi. Siswa melakukan tanya jawab dengan teman kelompoknya dengan tidak melihat catatan.
Melakukan tanya jawab
1111
sesuai
dengan
pernyataan yang diadopsi dari Penn State University yaitu pada tahap ricite, dapat melakukan tan ya jawab dengan diri sendiri atau teman. 30 f.
Review Siswa diminta untuk mengulang kembali seluruh catalan singkat yang telah dibuatnya, mengulang kembali scluruh bacaan bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pada langkah ini siswa meninjau ulang seluruh jawaban alas pertanyaan pada langkah kedua dan ketiga. Review yang efektif memasukan lebih banyak informasi yang baru dalam memori jangka panjang. Membaca ulang merupakan salah satu bentuk review, tetapi mencoba menjawab pertanyaan kunci tanpa mengacu atau melihat pada buku adalah cara yang terbaik. Review juga dapal dilakukan dengan
menyimpulkan
informasi
yang
d ipelajari
dcngan
menggambar grafik, menulis kesimpulan, berpartisipasi dalam lim diskusi atau dengan belajar kelompok untuk ujian. Pada tahap ini diharapkan siswa selain dapat membandingkan pengetahuan juga 30
Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , h. 13
17
mengingatkan kembali tentang apa saja yang mereka pelajari selama pembelajaran. Keenam langkah tersebut menurut Anderson dalam Ahmad Sulhan strategi PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi bermakna dan melibatkan potensi siswa dalam menguraikan secara lebih rinci informasi ke dalam suatu jawaban yang memadai. Hal tersebut dapat membantu siswa secara efektif menghafal informasi dari
bacaan,
mengaktifkan pengetahuan awal, dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi barn dan apa yang telah diketahui31 dan membantu siswa memahami materi pelajaran, terutama terhadap materimateri yang lebih sulcar dan menolong siswa untulc berkonsentrasi lebih lama. Langkah-langkah dalam strategi PQ4R mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, sistematis dan bertujuan dalam membaca sebuah bacaan, sehingga pembaca lebih Jama mengingat setiap gagasan pokok suatu bacaan dan hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan strategi PQ4R dapat lebih memuaskan Strategi PQ4R memiliki keunggulan sebagai berikut: a. Tepat digunakan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. b. Dapat membantu siswa yang memiliki daya ingat yang lemah dalam menghafal konsep pembelajaran. c. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan. d. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya, e. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang Juas.
31
Ahmad Sulhan, Upaya Me11i11gkatka11 Prestasi Be/ajar Si>wa Dmgan Me11ggtmaka11 Strategi Elahorasi Melalui Metode PQ4R Da/am PembelajmJiii1'endidi/am Agama Islam Di KP/nr; Vil .flnm lrJpu,m 1-'\ MntnrFn»
~ltrin.::1
ffNM
fM~tl'l~n..-nP.mnc:t::llc~::ln
TTNM Mi:ati:ari:am
18
Kelemahan strategi PQ4R yaitu: a. Tidak tepat digunakan dalam penbrajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti keterampilan. b. Sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku paket tidak tersedia di sekolah c. Tidak efektif digunakan di kelas yang memiliki jumlah siswa yang besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan. 32
3. Hakikat Basil Belajar Biologi
a. Hakikat Belajar Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai sebuah perubahan yang disertai dengan pengalaman, perubahan yang dihadapi berupa perubahan sikap dan mental. Adapun pengertian belajar menurut Hilgard dan Bower dalam buku Theories Of Learning (1975) mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap
situasi
tertentu
yang
disebabkan
oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan. kematangan atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang
(misalnya
kelelahan,
pengaruh
obat,
dan
sebagainya). 33 Writig dalam bukunya Psyco/ogy Of Learning seperti di kutip Muhibin Syah mendefinisikan belajar sebagai any relativity permanent
change in any organism's behavioria/ that accurs as a result of experience yaitu perubahan relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai basil dari penh'lllaman. 34 32 33
Muhamad Ali. Model ... Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidika11, (Bandung; Roi
34 Mnhih-in ~u~h
Pc-flrnlruri Ph'tulirliZ..rn1 TLnlhrrn P02vl.,.Jn•rln-n Rhl-tr
fn.,.....,rlnnrr· J>.-...,rl:.,.
19
Menurut Reber defenisi belajar dioatasi dengan dua macam definisi. Pertama belajar adalah The proses of aquiring knowledge, yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, a relativity pennenent
cange in respont potentiality which accurs as a result of reinforced prectice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif Ianggeng sebagai basil latihan yang diperkuat.35Jadi menurut Reber belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan yang dapat mengubah kemampuan bereaksi seseorang yang bersifut permenen jika dilaknkan suatu latihan. Belajar merupakan suatu proses yang bersifut internal. Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedennlcian rupa sehingga perl:matannya berubab dari sebelum ia mengalami situasi itu ke sesudah ia mengalami situasi tadi. 36 Skiner dalam Educational
Physicology: The Teaching-Learning Proses, berpendapat babwa belajar merupakan sebuah proses adaptasi yang berlangsung secara progresif, dan Skiner percaya babwa adaptasi akan mendatangkan basil yang optimal jika diberi penguat (reinforcer)3 1 Belajar mennrut Howard L.Kingsley sebagai beriknt: learning is
the process by wich behavior (in the broarder sense) is orginated or changed through practice or training. Belajar merupakan suatu proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.38 Sedangkan belajar mennrut Crow dan Crow dalam buku
educational physicology menyatakan belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Dengan adanya proses adaptasi terliadap sesuatu yang menunjukan adanya perobaban yang
35
Muln"bin Syah, P!iifulogi ... , Wm.91 Ngalim Purwanto, Psikologi. .. ,hlm.84 37 Muht"bin Syah, Psikologi ... , him. 90 36
33
Ahn Ahmadi dan Widodn Sunrivnnn_ p_~fknlnui RPlninr (Jakm-rn· RhinPlc~
rint-i:.7001\
20
progresif dari tingkah laku yang memuaskan minat individu untuk •
•
mencapat tuJuan.
39
Menurut Mtihibin Syah belajar dipahami sebagai tahapan pernbahan seluruh tingkah Iaku individu yang relatif menetap sebagai basil pengaJaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku tersebut timbul alaDat proses kematangan.
40
Menurut Slameto belajar adaJah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleb perubahan tingkah laku yang barn secara keseluruhan, sebagai basil peugalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.41 Menurut Harlod Spears learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction, dengan kata lain belajar adaJah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengarkan dan mengikuti aiah tertentu.42 Jadi dari berberapa peudapat di atas diperoleh bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku terbadap sesuatu yang diaJabatkan oleb stimulus berulang-ulang yang memiliki tujuan dan menyangkut aspek kepribadian baik fisik manpun psikis yang diperoleb timbul aJa'bat proses kematangan. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Abin Syamsudin bahwa belajar selaJu menunjukan kepada suatu
proses
perubahan prilaku atau pn'badi seseorang berdasarkan praktik atau pengaJaman tertentu.43 Perubahan tingkah laku dalam diri individu memiliki banyak jenis
dan tidak keseluruhan pernbahan dalam arti belajar. Abu Ahmadi
39
Alex Sobur, Psilwlogi Umum, (Bandung, Pustaka Setia, 2003), hlm.220 Muhibin Syah, Psilwlogi ... ,him. 92 41 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta,
40
2003}, h. 2 42 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teari dan Aplikasi Paik.em, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009}, him. 2 43
Ahin Sv~m~rufin M~lnnnn
P~ilrnlnai YononrliAilrnn
PornHn"l-nl
'{"._.1,,. .....
1>h-,..,.:,...,,,,.,...
21
mengemukakan perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut: I) Perubahan yang te1jadi secara sadar,individu yang belajar akan menyadari terj ad inya perubahan atau sekurang-kurangilya merasakan telah terjadinya perubahan dalam dirinya. 2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna dalam kehidupan dan proses belajar berikutnya. 3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif, perubahan tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri dan perubahan yang terjadi senantiasa bertujuan ke arah yang lebih baik. 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang hendak dicapai 6) Perubahan mencakup segala aspek tingkah laku, jika seseorang belajar
sesuatu,
sebagai
hasilnya
akan
keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
memperoleh
44
Dilihat dari tujuan dan basil yang diperoleh dari kegiatan belajar maka terdapat delapan jenis belajar, yaitu: I) Belajar abstrak, jenis belajar ini dengan menggunakan caracara
berpikir abstrak yang bertujuan untuk memecahkan
masalah dan memperoleh pemahaman yang abstrak. 2) Belajar keterampilan, tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu. 3) Belajar sosial, bertujuan kepada penguasaan keterampilan atau pemecahan masalah-masalah sosial. 4) Belajar pemecahan masalah,
bertujuan untuk memperoleh
kemampuan atau keterampilan memecahkan berbagai masalah secara rasional dan logis. 44
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, ... , h. 121-123
22
5) Belajar
rasional,
yaitu
belajar
dengan
menggunakan
kemampuan berfikir secara rasional, yang menjadi tujuannya adalah kemampuan menggunakan konsep dan prinsip. 6) Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan kebiasaan baru dari kebiasaan yang sudah ada, yang bertujuan agar kebiasaan baru lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau bersifat kontekstual. 7) Belajar apresiasi, bertujuan agar individu memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skill). 8) Belajar pengetahuan atau studi, yaitu jenis belajar yang bertujuan
untuk
memperoleh
atau
menambah
sejumlah
pemahaman, pengertian dan informasi tentang pengetahuan4-
pengetahuan tertentu. ,
b. Hakikat Hasil Belajar Hasil belajar memiliki dua kata dasar yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan mengalami perubahan prilaku dari prilaku sebelumnya, hubungan tersebut digambarkan Gronlund sebagai berikut: 46
~--p-u1_n_·1_~H
Learning experience
Belajar menghasilkan
berbagai
macam
1-1
Learning outcome
tingkah
laku yang
berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, informasi dan
15 ' 46
Alex Sobur, psikologi. .., him 240-242 Rini Susanti. Hasil Be/ajar Model Eva/uasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal TEKNODIK no. 17 th. Ke-9 desember 2005, him. 189
23
nilai. Berbagai macam tingkab laku yang berlainan disebut dengan kapabilitas sebagai basil belajar.
47
Hasil belajar lazim dikenal dengan istilab scolastic achievment atau
academic achievment. Menurut Morison dalam Abin Syamsudin basil belajar merupakan perubaban sunggub-sunggub dalam prilaku dan pribadi seseorang yang bersifat permanen. 48 Sedangkan Reigelutb berpendapat bahwa basil belajar adalah pengaruh yang memberi suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang berbeda.
49
Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip Slameto dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan hasil belajar bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu: kemampuan
intelektual,
strategi
kemampuan motorik dan sikap.
kognitif,
informasi
verbal,
50
Lima kemampuan tersebut dijelaskan sebagai berikut: I) Kemampuan intelektual (intelectual skill) Yaitu
kemampuan
yang
dimiliki
seseorang
untuk
berhubungan dengan lingkungan dan mempresentasikannya dalam bentuk lambang yang digunakan untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubungkan konsep dan dapat dihasilkan suatu pengertian serta memecabkan suatu persoalan.
47
Nurdin Ibrahiin, Hubungan Antara Keterbacaan Madu/ Dan Motivasi Berprestasi Dengan !Jasil Pen1be/ajaran Sejarah, dalam jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember 2005, him. 140 48 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan ... , him. 168 49
Nurdin Ibrahin1, Hubungan Te111pat Tutorial Tatap Muka Dengan Has[/ Be/ajar Si.nva SLTP Terbuka dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember 2003, him. 49 50 Slameto, Be/ajar ... , him 25
24
2) Strategi kognitif (cognitive strategies) Kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitif dan mental, yang meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 3) Informasi verbal (verbal information) Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan. 4) Kemampuan motorik Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan jasmani dan anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani. 5) Sikap (attitude) Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu. 51 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley membagi tiga macarn hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan cita-cita. 52 Sementara itu, Moh. Surya mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam : I) Kebiasaan; seperti: peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar. 2) Keterampilan;
seperti:
menulis dan
berolah
raga yang
meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu
51
Din1yati dan Mudjiono, Be/ajar Dan Pe111be/ajaran, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 11-12 52 Nana Sudjana, Penilaian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Re1naja Rosdakarya, 200 I), him. 23
25
memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. 3) Pengamatan;
yakni
proses menerima,
menafsirkan,
dan
memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar. 4) Berfikir asosiatif yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat. 5) Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti "bagaimana" (how) dan "mengapa" (why). 6) Sikap yakni kecenderungan yang relatifmenetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan. 7) Inhibisi (menghindari ha! yang mubazir). 8) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu). 9) Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
53
Hasil be lajar merupakan tolok ukur berhasil atau tidaknya tindakan seseorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar yang dibebankan pada siswa sehingga terlihat perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Penentu berhasil atau tidaknya hasil belajar adalah siswa, karena siswa bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya untuk menjalankan proses belajar mengajar dari gurunya. Hasil belajar lebih dikenal dengan taksonomi bloom dengan cara mengklasifikasikan
hal-hal
yang
kompleks,
maksudnya
mengklasifikasikan secara bertingkat dari kemampuan yang paling
53
Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Peri/aku Dala111 Behijar_tersedia da!a1n http;//ca festu di 061 .word press. corn /2008/09I11 /pen gerti an- be laj ar-dan-peru bahan-p ri Iaku-dal ambel ajar/
26
sederhana ke tingkat yang kompleks. Dalam ha! ini tujuan belajar dibagi menjadi berberapa domain yaitu: I) Cognitive domain (ranah kognitit), yeng berisi prilaku-prilaku yang
menekankan
knowledge
(pengetahuan,
ingatan),
comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menemukan hubungan),
synthesis
(mengorganisasikan,
merencanakan,
membentuk bangunan baru), evaluation (menilai). 2) Affective domain (ranah afektit) berisi prilaku-prilaku yang menekankan receiving (sikap menerima), responding (sikap memberikan
respon),
valuing
(menilai),
organization
(organisasi), characterization (karakterisasi). 3) Physicomotor domain (ranah psikomotorik), berisi prilakuprilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. 54
affektif
Gambar 2.2 Tiga Ranah Hasil Belajar Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal cenderung menunjukan basil yang berciri sebagai berikut:
54
Agus Supriyono, Cooperative ... , him. 6-7
27
I) Kepuasaan
dan
kebanggaan
yang · dapat
menumbuhkan
motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. 2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya. 3) Has ii belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya. 4) Hasil
belajar yang diperoleh
siswa secara menyeluruh
(komprehensif). 5) Kemampuan
siswa
mengendalikan
untuk
dirinya
mengontrol
terutama
dalam
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
atau
menilai,
menilai
dan
55
Dengan demikian hasil belajar merupakan ·kualitas kemampuan yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
c. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip belajar sebagai dasar pembelajaran yang digunakan sebagai upaya meningkatkan pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan
perhatian
dan
langsung/berpengalaman.
motivasi,
keaktifan,
Pengulangan,
tantangan,
keterlibatan balikan
dan
penguatan serta perbedaan individual I) Perhatian dan motivasi Dalam teori belajar pengolahan informasi tanpa ada perhatian tidak bisa atau memungkinkan untuk terjadinya proses belajar. Perhatian akan belajar akan timbul bila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan. Motivasi yaitu suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi
perbuatan atau tingkah
laku untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk mencapai tujuan tertentu. 55
Nana Sudjana, Pene/itian .. ., hhn. 56~57
28
2) Keaktifan 13elajar hanya mungkin te1jadijika anak mengalami sendiri. Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk diri sendiri, maka inisiatif datang dari siswa dan guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah. 3) Keterlibatan langsung/berpengalaman. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik secara individual
maupun
kelompok ,..-OeRgan
masalah (problem solving) . 4) Pengulangan
cara mrm.. ec.. ah..ken....
PERPUSTA~N U;AMA UIN SYAHID JAKARTA
Belajar adalah upaya untuk melatih daya-daya yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan rnengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. 5) Tantangan Dalam sebuah situasi belajar s1swa akan menemukan hambatan dalam belajar yang dikenal dengan tantangan belajar. Jika siswa tuntas menghadapi tantangan tersebut malca tujuan pembelajaran siswa akan tercapai, demikian juga sebaliknya. Agar muncul motif yang kuat untuk rnengatasi hambatan maim bahan belajar/materi belajar harus dibuat menantang sehingga menimbulkan gairah dan semangat dalam diri siswa untuk mempelajarinya. 6) Balikan dan penguatan Siswa akan merasa bersemangat jika hasil yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar menunjukan
hasil yang
maksimal. Namun dorongan (semangat) bisa bersifat penguatan negatif maupun penguatan positif.
' '
29
7) Perbedaan individual Perbedaan individual sangat berpengaruh pada cara dan basil belajar seseorang seperti perbedaan karakter dan psikis seseorang. Pada sistem konvensional, perbedaan ini sering diabaikan sehingga siswa tidak berkembang sesuai dengan kemampuannya. Adapun
56
prinsip-prinsip
belajar yang terdapat
dalam
Agus
Suprijono yaitu: 1) Perubahan prilaku sebagai hasil belajar Adapun ciri-ciri perubahan prilaku sebagai hasil belajar yaitu: a) Perubahannya disadari. b) Kontinue
atau
berkesinambungan
dengan
prilaku
lainnya. c) Fungsional atau bermanfaat. d) Positif. e) Aktif
sebagai
usaha
yang
direncanakan
dan
dilaksanakan. f) Tetap.
g) Bertujuan dan terarah. h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. 2) Belajar sebagai proses Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik. Bel ajar merupakan kesatuan fungsional dari ketiganya. 3) Belajar merupakan pengalaman. 57
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 58
56
Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar... , him. 42-49 Agus Supridjono, Cooperative ... , him. 4-5 58 Ngalim Pt1r\vanto, Psiko/ogi ... ,hln1. l06-107
57
30
Instrumental input
I
Raw input
I I
Teaching learning proses
I
Out put
I
I
' Environmental input Bagan 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Bagan di atas menunjukan bahwa raw input (kemampuan awal siswa) merupakan bahan yang perlu diolah melalui proses belajar mengajar (Teaching learning proses). Dalam proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pendukung proses belajar mengajar yang dirancang untuk mencapai out put yang maksimal. Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud raw input adalah siswa yang memiliki karakteristik tertentu baik secara fisiologi maupun psikologis. Instrumental input adalah faktor yang sengaja dirancang atau
dimanipulasikan
seperti
kurikulum
atau
bahan
pelajaran, guru yang memberikan pelajaran, sarana dan prasarana dan lainnya. Instrumental input sangat berperan dan menentukan dalam pencapaian hasil/out put yang dikehendaki. Menurut Ngalim purwanto, hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. I) Faktor dalam, terdiri atas a) Faktor psikologi yang meliputi kondisi fisik dan kondisi panca indra. Misalnya, kesehatan sangat mempengaruhi basil belajar. Siswa yang sehat akan dapat belajar dengan baik. Sementara siswa yang tidak sehat akan sulit belajar
31
dengan
baik.
Ketidaknormalan
sebuah
indra
akan
mempersulit siswa dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh, siswa yang mempunyai kekurangan pendengaran akan sulit menerima informasi yang diberikan oleh guru ketika guru berceramah. b) Faktor psikologis, yang meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif. Menurut Thomas F.Staton seperti dikutip Sardirnan, faktor psikologis diuraikan sebagai berikut: (! ). Motivasi, yaitu keinginan atau dorongan untuk belajar. Motivasi dalam ha! ini meliputi dua ha!, apa yang akan dipelajari dan mengapa ha! tersebut patut dipelajari, kedua ha! ini sebagai dasar yang baik untuk belajar. (2). Konsentrasi,
dalam
belajar
terkadang
s1swa
perhatian namun tidak konsentrasi, akibatnya rnateri yang masuk kedalarn fikiran rnempunyai kecendrungan
berkesan
namun
sarnar-samar
dalam kesadaran. Kesadaran tersebut mungkin jelas bagi seseorang untuk mernahami secara urnurn apa yang telah dilihat atau didengarnya, tapi tidak cukup kuat untuk membuat kesan tersebut bertahan lama. Pada umumnya hal ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi, sehingga hasil belajar cepat lupa. (3). Reaksi, didalam kegiatan belajar mernbutuhkan reaksi yang melibatkan kewaspadaan,
ketangkasan mental,
perhitungan,
ketekunan
dan
kecerrnatan untuk mengungkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana yang telah diungkapkan oleh guru.
33
b) Faktor instrumen yang meliputi kurikulum atau bahan pelajaran guru/ pengajar, sarana dan prasarana, administrasi 60 . I manaJemen. alam
lingkungan
<
Sosial
Luar
l instrumental \
Kurikulum/ bahan pelajaran Guru/ pengajar sarana/ prasarana Administrasi/ manajemen
Faktor kondisi fisik
Fisiologi
<
Kondisi panca indra
Dal am
Bakat Mina!
psikologi
kecerdasan Motivasi kemampuan kognitif
Bagan 2.2 Faktor Lain yang Mempengaruhi Basil Belajar61 Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada berberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: I) Faktor-faktor stimulus belajur, mencakup panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal. 60 61
Ngalin1 Pun.vanto, Psikologi... ,hlin.107 Ngalim Purwanto, Psiko/ogi... ,hlm.106-107
34
2) Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, over
learning dan drill, penggunaan modalitet indra, resitasi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif. 3) Faktor-faktor
individual,
mencakup
kernatangan,
usia
kronologis, perbedaan jenis kelarnin, pengalaman sebelumya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani dan motivasi. 62
4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit untuk dipelajari oleh siswa sekolah, karena
memiliki konsep yang
banyak dan susah untuk diingat. Selain itu siswa bosan dengan model atau strategi pembelajaran yang monoton. Akibatnya siswa cenderung sulit untuk menghafal konsep. Oleh karena itu guru biologi di tun tut untuk kreatif mencari model atau strategi belajar yang rnenarik, menyenangkan dan bervariasi sehingga dapat menurnbuhkan minat siswa
untuk menyenangi
pelajaran biologi dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Strategi PQ4R rnerupakan salah satu strategi yang bersifat student
centered sehingga lebih menyenangkan bagi siswa, siswa dapat rnengajukan pertanyaan ke diri sendiri dan siswa dapat rnenggali sebanyak mungkin pengetahuan dari kegiatan membaca buku sehingga siswa lebih mudah rnenge1ti dengan konsep. Sesuai dengan yang ditemukan oleh Paris dan King dalam Endang Susanti bahwa
62
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, .... him. 130-138
35
penguasaan siswa lebih baik jika mereka diajarkan untuk bertanya pada diri mereka sendiri. 63 Implementasi pembelajaran strategi PQ4R dimulai dengan tahap preview siswa diminta untuk membaca sekilas bacaan sehingga siswa
memiliki sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari, tahap question siswa mengajukan pertanyaan untuk mendalami topik dan
mencoba menjawabnya sendiri, tahap read siswa membaca bahan bacaan dan melakukan pengecekan pada tahap kedua, tahap reflect siswa mencoba untuk mengvisualisasikan dan mencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan dari guru sehingga siswa dapat melakukan tanya jawab atau diskusi dengan teman dan dapat berbagi informasi, tahap reciete siswa membuat intisari pelajaran, tahap review siswa membaca intisari dan mengulangi jika terdapat kekurangan. Berdasarkan penjelasan tersebut strategi PQ4R diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar Biologi siswa.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berikut ini, beberapa hasil penelitian lain yang relevan mengenai strategi PQ4R dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang yaitu: Pertama, Uum Sumiyati pada jenjang
SMP atau MTs dengan judul
Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa siswa yang diajarkan dengan
metode PQ4R mempunyai hasil
belajar yang
lebih
tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. 64 Kedua, Uyad pada jenjang SMA dengan judul Penggunaan Metode PQ4R Terhadap Prestasi Belajar Kimia Pada Kompetensi Dasar Struktur Atom dan Sistem Periodik. Hasil penelitiannya menunjukan pembelajaran
63 Endang Susanti, Strategi Metakognitif Da/am Pembe/ajaraan Kooperatif Untuk 1Vfeningkatka11 Kualitas Proses Pe1nbe/ajaran Genetika di S1VIA, dalam jurnal ilmu pendidikan, no. I, Februari 2005, him. 63 64 Uum Su1niyati, Pengaruh Metode Pen1be!ajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Be/ajarSiswa, (skripsi prodi Biologi,jurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), h. 61
36
dengan penerapan metode PQ4R pada konsep struktur atom dan sistem periodik unsur dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas X A SMA Titian Teras Muaro Jambi tahun pelajaran 2006/2007. 65 Ketiga, Muhamad Ali pada jenjang SMP dengan judul Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode PQ4R. Hasil penelitiannya menunjukan penerapan model pembelajaran strategi belajar elaborasi metode PQ4R dapat peningkatan prestasi belajar siswa SMP konsep kelangsungan hid up organisme. 66 Keempat, Eko Supriyato di FKIP UMS dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Elaborasi (studi eksperimen pengorganisasian bahan perkuliahan pada jurusan Biologi). Hasil penelitiannya menunjukan strategi elaborasi memberikan dampak yang signifikan dalam pengorganisasian materi. 67 Kelima, Gusti Ayu Mahayukti pada jenjang SLTP dengan judul Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kulaitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa pembelajaran generatif dengan metode PQ4R dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, menurunkan miskonsepsi, meningkatkan basil belajar, meningkatkan aktivitas belajar dan kualitas pengajaran guru.68
65 66
67
Uyad, Penelitian ... Muhamad Ali. Model ...
Eko Suprianto, Peningkatan Prestasi Be/ajar lv!elalui Penerapan Model Pe1nbelajaran Elaborasi (studi eksperilnen pengorganisasian bahan perku/iahan padajurusan Biologi), dalam jurnal penilitian ilmu-ilmu pendidikan sosial, vol. 3 No. l Th 2002, h. 62-74 68 Gusti Ayu Mahayukti , Penge1nbangan Model Pembelajaran Generatif Dengan A1etode PQ4R Dala111 Upaya Meningkatkan Kulaitas Pen1be!ajaran 1Vfaten1atika SiSlva Ke/as II B SL7'P Laboratoriun1 !KIP Negeri Singaraja, dalam jurnal pendidikan dan ilmu pengajaran, no.2, th. 36, April th. 2003, h. 10
37
C. Kerangka Pikir Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan s1swa yang bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga dapat mengubah prilaku seseorang secara bertahap. Sains sebagai konten berarti bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat diterima.
Biologi
merupakan
salah
satu
pelajaran
sains
yang
banyak
menggunakan sains sebagai konten, maka Biologi berisikan konsep-konsep yang telah ada yang menuntut siswa untuk hafal dan paham. Dalam belajar Biologi siswa lebih dituntut aktif salah satunya dengan membaca dan memahami konsep yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan suasana belajar yang bersifat student centered.
Namun sistem pembelajaran yang be1jalan pada saat sekarang ini masih bersifat
teacher centered, sehingga belum mcndukung untuk rnenjadikan
siswa aktif dan mengakibatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Guru Biologi masih banyak mengajar dengan asumsi tersembunyi guru scbagai pengisi dan 111urid sebagai yang diisi. Otak 111urid clipandang scbagai save
deposit box, dimana pengetahuan ditransfer sebanyak mungkin kc dalam otak murid dan dapat dipanggil sewaktu-waktu. Dalam model pembelajaran konvensional terkadang guru mengabaikan sudah sejauh mana murid mampu menghafal konsep atau teori-teori, sehingga kebanyakan siswa hanya mengingat sesaat yang disimpan di short term memory. Oleh karena itu, untuk mempelajari Biologi maka digunakan scbuah strategi yang dapat memudahkan siswa menghafal konsep yang ada sehingga Biologi lebih mudah untuk dipahami. Oleh sebab itu digunakan strategi PQ4R yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Strategi ini dapat meningkatkan kemampuan konstruktif dan mcngarah kcpada penguasaan materi belajar siswa.
serta hasilnya dapat diukur melalui peningkatan hasil
38
Teacher centered Siswa tidak hafal konsep
Hasil belajar Belum memuaskan
Strategi PQ4R
Student centered Siswa hafal konsep
Peningkatan hasil belajar Gambar 2.3 Bagan Kerangka Fikir
D. Hipotesis Penelitian
Dari kajian teori dan penyusunan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: "terdapat pengaruh pembelajaran strategi PQ4R terhadap hasil belajar Biologi siswa" Ho
=
tidak terdapat pengaruh positif hasil belajar antara siswa yang belajar dengan strategi PQ4R dengan siswa konvensional
Ha
=
terdapat pengaruh positif hasil belajar antara siswa yang belajar dengan strategi PQ4R dengan siswa konvensional
BAB ill METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2009-2010 di SMA Darul Ma'arif yang beralamat di jalan RS fatmawati no 145 Cipete Jakarta Selatan.
C. Metodologi Penelitian 1. Des;iin Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan kuasi eksperimen yaitu metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat mdalui adanya perlakuan dan menguji perubahan akibat perlakuan terse but. Dalam desain eksperimen ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan strategi belajar PQ4R. Sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan biasa (kelas konvensional). Desain penelitian yang digunakan yaitu nonrandomized control group pretest-postest design 1 Kelompok
Pretest
Variabel terikat
Posttest
A. Eksperimen
YI
XI
Y2
B. Kontrol
YI
-
Y2
Keterangan XI: pembelajaran dengan strategi PQ4R X2 : pembelajaran tanpa strategi PQ4R 1
Sukardi, 1Vfetodologi Penelitian Pendidikan Ko1npetensi Dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). him. 186
39
40
Berdasarkan desain penelitian di atas, kedua kelompok diberikan soal
pretest dan posttest yang sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas kontrol dan eksperimen maka hasil akhir dibandingkan (diuji perbedaannya). Perbedaan yang signifikan antara kedua tes akhir dan tes awal yang te1jadi pada kelompok eksperimen menunjukan pengaruh dari perlakuan yang dilakukan. Alur penelitian disingkat sebagai berikut:
Kelns ko11trol
Kelns Ekspe-rimen
pretest
pretest
-Aktivi_t_Us 1:{~1_11~el_rijn~fii1 konvensionaf
Aktivitns pembelajnrnn Strategi P.Q4R,
Pastiest
Gambar 3.1 Alur Penelitian
41
2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R LangkahIangkah Langkah I Preview
Langkah 2 question
Langkah 3 read
Langkah 4 reflect
Langkah 5
reciete
Langkah 5 rivierv
Tingkah laku guru
Aktivitas siswa
a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan cepat kepada siswa untuk dibaca untuk menemukan ide pokok/ b. Menginfonnasikan kepada tujuan pembelajaran yang hendak bagaimana dicapai sis\va menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak d icapai a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan s1swa agar memperhatikan dari guru makna dari bacaan b. Membuat pe1ianyaa11 yang telah dibuat b. Memberikan tu gas kepada untuk membuat siswa pertanyaan dari icle pokok Memberikan tu gas kepacla Membaca secara aktif sambil siswa untuk membaca dan memberikan tanggapan terhadap menanggapi/menjawab apa yang telah dibaca clan pertanyaan yang telah disusun menjawab pertanyaan yang dibuat sebelumnya Mensimulasi/ Bukan sekeclar n1enghaf'al clan tnenginfonnasikan 1nateri yang 111engingat materi pelajaran ta pi ada pada bahan bacaan meneoba 111en1ccahkan 1nasalah dari inforrnasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan .-Mernin ta siswa membuat inti a. Menanyakan clan 111cnja\vab pertanyaan-pertanyaan sari dari seluruh pembahasan pelajaran b. Melihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya e. Membuat inti sari dari pembahasan keseluruhan -a. Menugaskan siswa a. Membaea intisari yang telah intisari yang membaea dibuatnya kembali dibuatnya dari rincian ide b. Mernbaea bahan pokok yang ada dalam baeaan SIS\Va jika masih benaknya belum yakin dengan jawaban b. Meminta siswa membaca yang dibuatnya kembali bahan baeaan, jika masih belum yakin dengan baeaannya
42
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu:
I. Variabel independent (variabel bebas) adalab strategi PQ4R yang disimbolkan dengan X 2. Variabel dependent (variabel terikat) adalab basil belajar siswa, disimbolkan dengan Y
no
Variabel
Definisi konseptual
Definisi operasional
1.
X. strategi PQ4 R
Strategi belajar PQ4R merupakan salab satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu siswa mengingat apa yang mereka baca
strategi belajar dapat dilibat dari bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir dan bagaimana siswa memotivasi diri sendiri.
2
Y. basil belajar siswa
Hasil belajar perubaban kepandaian atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tabap demi tabap
Hasil belajar dalam ranab kognitif mencakup aspek ingatan (Cl), pemabaman (C2), penerapan(C3)
E. Populasi dan Sampel I. Populasi Populasi penelitian menurut Babbie adalab elemen penelitian yang bidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target basil penelitian. 2 a. Populasi target adalah selurub siswa SMU Darul Maarif semester 1 tahun ajaran 2009/2010. b. Populasi terjangkau adalah siswa kelas X (sepuluh) tahun ajaran 2009/2010 2
Sukardi, Metodo/ogi ... ,him. 53
43
2. Sampel Sampel adalah sebagian jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. 3 Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak 2 kelas. Kelas pertama sebagai kontrol dan kelas kedua sebagai kelas eksperimen. Masing-masing kelas terdiri dari 26 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan pwposive sampling yaitu penentuall kelas didasarkan pada pertimbangan guru.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunaan tes dan observasi. Sumber data
Jenis data
Teknik
Instrumen
pengumpulan data
penelitian
Siswa
Hasil belajar siswa Melaksanakan pretest dan sebelum dan sesudah dilakukan posttest perlakuan dengan strategi PQ4R
Butir soal pilihan ganda
Siswa dan guru
Proses
Lembar eek
observasi
G. Instrumen Penelitian I. Tes objektif Test ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang materi bakteri. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasarkan KTSP yang disesuaikan dengan
standar
pengelompokan
kompetensi makhluk
yaitu
hidup,
memahami dengan
prinsip-prinsip
kompetensi
dasar
mendeskripsikan ciri-ciri archaeubacteria dan eubacteria serta peranannya dalam
kehidupan.4
Penjabaran
konsep
menjadi
butir-butir
soal
memperhatikan ranah pengetahuan (Cl), pemahaman (C2) dankasi konsep (C3) Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah test 3
Sukardi, A1etodologi ... , hlm. 54 BSNP, Panduan Penyusunan Kuriku/u1n Tingkat Saluan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan lvfengengah, (Jakarta, 2006), him 453 4
44
kognitif berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 butir soal dengan 5 pilihan jawaban.5 2. Daftar eek Observasi dilakukan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenamya maupun buatan. Observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R. Peneliti mengambil observerlpengamat dari guru mata pelajaan Biologi. Sebelum menerapkan strategi PQ4R, peneliti bersama obsever mendiskusikan perencanaan pembelajaran strategi PQ4R diantaranya fase-fase yang harus dilakukan oleh guru dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan strategi PQ4R, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses belajar berlangsung, peneliti (guru) dan siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik. Data hasi I observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung tentang aktivitas siswa dan guru pada proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan checklist (lihat lampiran 10-11 ).
H. Kalibrasi instrumen l. Validitas instrumen
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi. 6 Rumus-rumus yang digunakan untuk keperluan pengujian test variabel hasil belajar, dihitung validitas butir soal atau validitas item dengan cara menghitung korelasi antara skor tiap butir soal (X) dengan skor total (Y). Dengan rumus korelasi biserial
5
Lampi ran 4, him. 98-105 Ahmad Sofyan dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi (Jakarta: UIN Press, 2006), cet I, him. I 05 6
45
Rumusnya7 Ypbi-
Mp-Mt~ St
q
keterangan Yvbi
= koefisien korelasi biserial
Mp= rerata skor dari subjek yang menjawab betul Mt = rerata skor total St= standar deviasi dari skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar
Q = proporsi siswa yang menjawab salah Dengan besar koefisien korelasi sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,00: sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800: tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600: cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400: rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200: sangat rendah Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada validitas konstruk. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir yang terdapat dalam indikator. Berdasarkan validitas konstruk dan empiris 8 dari 40 butir soal yang diberikan kepada siswa 35 butir soal dianggap valid.
2. Reliabilitas tes Reliabilitas diartikan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan konsisten. 9 Untuk mengukur reliabilitas soal dapat menggunakan metode
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet.Vll, him. 79 8 Lampiran 6, him 102-103 9 Ahmad sofyan dkk ... ., h. I 05
46
belah dua atau split-half method dengan menggunakan rumus Spearman . . 10 Brown. Ad apun perh 1tungannya yaitu: rll= 2r112112 I+ r112112
Keterangan rl/2112
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes =
koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan
Berdasarkan pengujian reliabilitas instrumen tes melalui Spearman Brown diperoleh reliabilitas tes 0.76
11
3. Tingkat kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Dicari dengan menggunakan rumt1s:
12
P=!!_ JS Keterangan P
: Jndeks kesukaran
B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS
: Jum !ah seluruh siswa pese1ia tes
Adapun koefisien tingkat kesukaran dibedakan alas: antara 0,01 sampai dengan 0,03: sukar antara 0,30 sampai dengan 0, 70: sedang antara 0, 70 sampai dengan 1.00: mudah Dalam penelitian ini, taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggggunakan anates. Adapun hasilnya yaitu 2,5% ( 1 butir soal) soal kategori sangat mudah, 7,5% (3 butir soal) soal kategori mudah, 57,5 % (23 butir soal) soal kategori sedang, 20% (8 butir soal) soal kategori sukar dan 12,5% (5 butir soal) soal kategori sangat sukar.
w Suharsimi Arikunto, Dasar..., h. 93 Lampiran7, him 114-115 12 Suharsimi Arikunto, Dasar ... , h. 208-210 13 Lampiran 8, him 116 11
13
47
4. Daya pembeda Daya Pembeda soal adalah kemampuan suatu soal antara
siswa
yang
berkemampuan
tinggi
dengan
membedakan siswa
yang
berkemampuan rendah. Seluruh peserta tes akan dibagi dalam kelompok
upper group (kelompok atas) dan loiver group (kelompok bawah). Adapun cara menentukan daya beda dapat menggunakan rumus berikut:
14
Keterangan D
: indeks daya beda
BA
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
Bn
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
J.,
: banyaknya peserta kelompok atas
JB
:
banyaknya pese11a kelompok bawah
Klasifikasi claya beda dibedakan atas 15 < 0.00 (negatil): tidak baik (soal di buang)
Antara 0.00 sampai dengan 0.20: jelek Antara 0.20 sampai de1igan 0.40: cukup Antara 0.40 sampai dengan 0.70: baik Antara 0.70 sampai dengan 1.00: baik sekali Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butirsoal dihitung dengan menggunakan anates. lndeks daya pembeda dinyatakan dalam bentuk persentase. Adapun hasilnya yaitu soal kategori jelek 33% (13 butir soal), soal kategori cukup 28% (I I butir soal) soal kategori
14
Suharsin1i Arikunto,dasar. .., him. 213
15
Suharsimi Arikunto,dasar..., him. 218
48
baik 23% (9 butir soal), dan soal kategori baik sekali 17% (7 butir soal). 16 I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif
a. Normal gain Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan oleh gum. Rumus Uji . 17 normaI gam
g=
Skar posies - Skar pretes Skar ideal - Skar pretes
Dengan kategorisasi perolehan: 18 g tinggi: nilai (
) >0.70 g sedang: nilai 0.70 > () > 0.3 g rendah: nilai ():< 0.3
b. Uji Normalitas Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi nmmal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji Lilliefors 19• Lo = F(Zi) - S(Zi) Keterangan: Lo
= Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku S(Zi) = Proporsi augka baku Kriteria pengujian: Lhitung < 1mbe1; data berdistribusi normal 16 17
Lampiran 8, him 116
Meltzer, 11The H.elationship bet\veen Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible 0 1-lidden Vatiable0 in Diagnostic Pretes Scores. A1nerican Journal Physics. 70 (12), 1259-1268. 2002. 18 Hake, 11 Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University. 19 Suc\jana, Metode Slalislik,(Bandung: Tarsito, 2001), hlrn.466
49
Lh;tung > Ltabei; data berdistribusi tidak normal Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, malrn dilakukan uji homogenitas melalui Uji Fisher.
c. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah
UJI
Fisher, dengan
20
langkah-langkah sebagai berikut :
I) Hipotesis. 2) Bagi data menjadi dua kelompok.
3) Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya. 4) Tentukan Fh;tung dengan rurnus :
F
= S,2 = var ians terbesar S 22
var ians terkecil
5) Tentukan kriteria pengujian :
a)
Jika
Fhitung
s;
Fiabel
1naka H0 diterin1a, yang bcrarti
varians kedua populasi bomogen. b)
Jika F1;;tcmg > Frnbel maka H 0 ditolak, yang bcrarti varians kedua populasi ticlak bomogen.
d. Uji Hipotesis Sta!istik "Uji t" Uji hipotesis test kognitif menggunakan uji T normalitas
menunjukan data
normal
clan
jika basil
rncnggunakan
UJI
Wilcoxonjika basil normalitas menunjukan tidak normai. 21 Adapun langkah-langkab pengujian hipotesis sebagai berikut:
I) Rumuskan Hipotesis Ho= µI= µz
Ha=µ1> µz
20
21
him 271
Sucijana, 1\1/etade ... h.249 1-IET Ruscffendi, Statistika Dasar Llntuk Pendidikan,(bandung: !!(JP bandung, 1998),
50
µ 1 : Rata-rata hasil
belajar siswa yang
menggunakan
strategi PQ4R ~t 2
:
Rata-rata hasil belajar siswa tan pa rnenggunakan
strategi PQ4 R 2) Tentukan Uji Statistik 22 t=
Xi- x; s"Ii/l+l ni nz
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
X1 = Rata-rata hasil belajar Biologi siswa dari kelompok
eksperimen
X2
= Rata-rata hasil
belajar Biologi siswa dari kelompok
kontrol S
=
Standar Deviasi
n1
=
Jumlah sampel kelompok eskperimen
n2
=
Jumlah sampel kelompok kontrol
3) Tentukan Kriteria Pengujian Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan
dengan
operasi
perhitungan,
pengujiannya
dengan melihat perbandingan antara t hitung dan t tabel.
4) Lakukan Pengambilan Kesimpulan Jika
operasi
perhitungan
pada
langkah
sebelumnya
ternyata: a)
Jika t Hitung '.St Tabel, maka terima Ho
b)
Jika t Hitung < t Tabel, maka tolak Ho
2. Analisis Knalitatif Data yang diperoleh dari hasil observasi akan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data yang terkait dengan topik yang dihimpun, kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskripsi. 22
HET Ruseffendi, Stafistika ... , h.315-316
I
BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Berikut disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari pretest dan post/est.
1. Data Hasil Belajar a.
Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh data sebagai berikut: kelompok data eksperimen
kontrol
N
26
26
Nilai maksimum
46
49
Nilai minimum
17
20
32,27
30,27
6,3
7,18
Rata-rata Standar deviasi
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai pretest pada kelompok eksperimen adalah 32,27. 1 Rata-rata pretest pada kelompok eksperimen termasuk kategori kurang. Sedangkan ratarata nilai pretest pada kelompok kontrol adalah 30,27. 2 Rata-rata pretest pada kelompok kontrol termasuk kategori kurang.
Berdasarkan eksperimen
dan
kategori kontrol
berikut:
1 2
Lampiran 12, him. 125-138 Lampiran 12, him. 125-138
'i I
nilai dapat
rata-rata dilihat
pretest
kelompok
pada
histrogram
52
25 20
.i
15
-;;
10
·~
5
e=
0
""
<20
2039
4049
5059
6069
7079
8089
90100
kategori nilai
Gambar. 4. I. Diagram Garis Perbedaan nilai rata-rata pretest kedua kelompok Dari histogram tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai antara 20-39 sebesar 23 siswa atau sebesar 88.5%.
b.
Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh data sebagai berikut: kelompok Data
eksperimen
kontrol
N
26
26
Nilai maksimum
77
57
Nilai minimum
46
34
61,88
46
8,2
5,89
Rata-rata Standar deviasi
Dari hasil tersebut juga, diketahui bahwa rata-rata nilai posttest pada kelompok eksperimen adalah 61,88. 3 Rata-rata posttest pada kelompok eksperimen termasuk kategori cukup . Sedangkan rata-rata 3
Lampiran 12, him. 125-138
54
Tabel 4. l. Data Nilai Pretest dan Posttest serta N-gain Kelornpok Eksperimen dan Kontrol
no
Kelornpok kontrol pretest post/est ngain
Kelornpok eksperimen ngain pretest post/est
I
29
46
0.239
29
46
0.239
2
29
49
0.282
32
69
0.544
3
32 23 34
37 46 43
0.074
29
71
0.592
0.299
29
0.592
0.136
29
71 63
46
8
26
0 0.338 0.419
29
7
46 23
9 10
26 20
11
49
57 46
0.27 0.463 -0.06
29 34 40
12
37
43
0.095
13
23
34
0.143
14 15
23
46
0.299
52
16
37 23
43
0.238 0.26
17
32
57
0.368
18 19
29 32
37 46
0.113 0.206
20 21 22
43 29 37
49 43
0.105
37
0.197 0
23 24
29
49
0.282
29
37
0.113
32 34 46 34 17 37 40 26 34 32 43 29 26
25
34
57
0.348
26
32
46
~
806
4 5 6
rata2 SD f---· Var
49 57
37 23
51 57
0.479 .
0.31 0.317
49
0.338
74
0.634
66 60
0.485 0.333
60
0.412
69 57
0.53 0.204
GO
0.394
57
0.482
46
0.143
57 66
0.283 0.541
66 60 69
0.485 0.412 0.456
69
0.563
77
0.689
40
69
0.483
0.206
23
66
1198
5.432
833
1625
0.558 11.5
30.27
46
7.18 51.81
5.89 34.7
0.209 0.132
32.27 6.3
61.88 8.2
0.017
39.94
67.32
46
-
0.442 0.139 0.019
·-
-.
.~-···---~----·~-·
55
Sebagian besar nilai N-gain kelompok eksperimen adalah kategori sedang denganjumlah siswa 23 orang atau sebesar 88,5%. pada kelompok !control
sebagian besar nilai N-gain
adalah kategori kurang dengan
jumlah siswa 15 orang atau sebesar 57.7%.
Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa Berdasarkan Pretest dan Pastiest Kelompok Ekspcrimen Frckuensi
Kategori
Kelompok Kontrol
Persentase
N-gain
Frelrnensi
Pcrscntasc
N-gain
Tinggi
0
0%
0
0%
Sedang
23
88,5 %
11
42,3 %
Rendah
3
11,5%
15
57.7%
I) Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Eksperirnen Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) N-Gain sebesar 0.44, standar deviasi 0.14, dan varians 0.019. Hal ini menunjukkan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa secara langsung tarnpak dari rata-rata nilai N-Gain sebesar 0.44 yang termasuk kategori sedang. 5 Tabel 4.3. Rekap Skor Hasil Belajar Konsep Bakteri Kelornpok Eksperimen Data
TesAwal
Tes Akhir
N
26
26
32.27
61.88
0.44
6.3
8.2
0.14
39.94
67.32
0.019
Rata-rata SD Vari ans
5
N-Gain
I-lake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University
56
2) Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Kontrol Dari label di atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) N-Gain sebesar 0.21, standar deviasi 0.13, dan varian 0.016 .. Hal ini menunjukkan besamya peningkatan penguasaan konsep siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-Gain sebesar 0.21 yang termasuk kategori rendah.6 Tabel 4.4. Rekap Skor Hasil Belajar Biologi Konsep Bakteri Kelompok Kontrol Data
TesAwal
Tes Akhir
N
26
26
30.27
46
0.21
7.18
5.89
0.13
51.81
34.7
0.017
Rata-rata SD Varians
N-Gain
2. Data Hasil Observasi Berdasarkan basil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran terlihat bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan tahap-tahap pada strategi PQ4R. Pada observasi guru, terlihat bahwa pengajar telah melakukan tahap dengan baik. Persentase pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 100%, sedangkan persentase pada pertemuan ketiga sebesar 89%7 • Pada pertemuan ketiga guru tidak membimbing siswa secara langsung untuk membuat pertanyaan seperti
pertemuan sebelumnya,
guru
hanya
mengawasi siswa. Hal ini dilakukan agar siswa mampu belajar mandiri untuk membentuk pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada lembar observasi siswa pada pertemuan pertama lebih dari 50% siswa telah melakukan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan berjalannya strategi PQ4R sebesar 72% 8 •
Sedangkan 28% lainnya
menyatakan bahwa kurang dari 50% siswa yang bisa untuk menyebutkan 6
Hake, "Analyzing Change, ... Lampiran 10, him. 119-121 8 Lampiran II, him 122-124 7
57
kaitan virus dan bakteri dan memecahkan masalah yang diberikan guru pada tahapan reflect.
Karena kebanyakan
siswa tidak memiliki
pengetahuan yang luas mengenai bakteri. Pada observasi siswa pertemuan kedua lebih dari 50% siswa telah melaksanakan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan telah berjalannya strategi sebesar 86 %9 sedangkan 14% lainnya menyatakan bahwa kurang dari 50% siswa yang bisa menyebutkan kaitan antara struktur tubuh dengan cara hidup dan reproduksi bakteri. Pada observasi siswa pertemuan ketiga lebih dari 50% siswa telah melaksanakan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan telah be1jalannya strategi sebesar 100%!0. Siswa sudah bisa melaksanakan strategi dengan baik dan sudah bisa mempelajari materi bakteri dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang dihubungkan dengan hasil belajar siswa maka diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada pertemuan pertama 54, pertemuan kedua 55, pertemuan ketiga 62. Basil ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat pada setiap pertemuan. Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar Pertemuan I
Pertemuan 2
Pertemuan 3
54
55
62
x nilai siswa
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis,
maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengujian prasyarat analisis, berupa uji normalitas dan uji homogenitas. I. Uji Nonnalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Lilliefors. Kriteria uji 9
Lampiran 11, him 122-124 Lampiran 11, him 122-124
10
58
n01malitas adalah Ho ditolak jika L0 lebih besar dari L.abeb dan jika L0 lebih kecil dari Ltabel maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan j ika Ho ditolak berarti data penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. 1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Pada kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
Lilliefors.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
uji
normalitas pretest dan posttest pada kelompok eksperimen diperoleh Lo (L111tung) pretest sebesar 0,092
11
,
Lo (L1111ung) posttest sebesar
0.1243 12 dan Lo (L 1111ung) N gain sebesar 0,1591 13 dengan sampel sebesar 26 siswa dan taraf signifikansi 0,05, maka L label sebesar 0, 161. Dari data di atas dapat diketahui Lo pretest, posttest dan N gain < Ltnbeb yaitu 0,092 dan 0,1243 dan 0,1591<0,161, maka hipotesis no! (Ho) diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel kelompok eksperimen berdistribusi normal. Hasilnya tampak pada tabel berikut: Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Lo (Lhitung)
a
Kelompok Eksperimen
0,05
Pretest
Postest
N gain
0,092
0,1243
0,1591
Ltabcl
Kesimpulan
0,161
Ho diterima
2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest pada kelompok kontrol diperoleh Lo (Lhitung) pretest sebesar 0,14 14, Lo (L111rung) posttest sebesar 0.158 15 , dan Lo (LhitunJ N gain sebesar
11
Lampiran Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran
12
13, him. 13, him. 13, him. 13, him. 13, him.
139-147 139-147 139-147 139-147 139-147
59
0,0761 16 dengan sampel sebesar 26 siswa dan taraf signifikansi 0,05, maka L tabel sebesar 0, 161. Dari data di atas dapat diketahui Lo pretest, posttest dan N gain < L.abcJ, yaitu 0,14 dan 0,158 dan 0,0761 < 0,161, maka hipotesis nol (Ho) diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasilnya tampak pada label berikut: Tabel 4.7. Uji Normalitas Kelompok Kontrol Lo (Ltutung)
a
Kelompok Eksperimen
Pretest
Postest
N gain
0,14
0,158
0,0761
0,05
Ltabcl
Kesimpulan
0,161
I-Io diterima
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F (Fisher). Kriteria uji homogenitas adalah I-Io ditolak jika F11it lebih besar dari Ftab dan j ika F11it lebih kecil dari Fiab maka Ho diterima. Dengan diterimanya I-Io berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen. Tabel 4.8 Perhitungan Uji I-Iomogenitas Kelompok Fhitung Ftabel
a
0,05
Pretest
1.297"
Posttest
1 94'"
N gain
1.12'>
'
1.92
Dan has1l tersebut d1ketahm bahwa mlai Fhitung
Keputusan
I-lo diterima untuk pretest Fiabel· Dengan
demikian, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa varian dua kelompok tersebut sama pada pretest.
16 17
Lampiran 13, him. 139-147
Lampiran 14, him 148-152 18 Lampiran 14, him 148-152 19 Lampiran 14, him 148-152
60
3. Pengujian Hipotesis Setelah melakukan uji nonnalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi nonnal dan bersifat homogen pada kelompok pretest, namun pada kelompok posttest tidak homogen. Maka dari itu pengujian hipotesis menggunakan "t" test pada kelompok pretest dan t' test pada kelompok posttest. T test yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep Bakteri. T' test dilakukan dengan membandingkan pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. Berdasarkan
hasil
perhitungan
diperoleh
thitung
untuk
membandingkan pretest kelompok kontrol dan eksperimen sebesar 2,2620 dengan db sebesar 25 dan taraf signifikansi 0,05 maka t1abel diperoleh 2,00, kareta thitung > t1abe1 (2,26>2,00), dan pada taraf signifikansi 0.01 maka !1abel diperoleh 2,65 maka thitung < ltobel (2,26< 2,65) maka disimpulkan terdapat tidak terdapat perbedaan nilai siswa antara kelas eksperimen dan kelas control pada taraf signifikansi 1%. Sedangkan thitung untuk membandingkan posttest kelompok kontrol dan eksperimen sebesar 8,0221 dengan db sebesar 25 dan taraf signifikansi 0,05 maka ltabel diperoleh 2,00, kareta thitnng > l1abel (8,02>2,00) maka disimpulkan bahwa strategi PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep bakteri. Untuk membuktikan adanya pengaruh strategi PQ4R terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maka dilakukan tes uji N gain. Dari hasil perhitungan Pengujian hipotesis rerata Ngain kedua kelompok, diperoleh t11 itung sebesar 6,422 , dengan dk (derajat kebebasan) sebesar 50 (26 + 26 - 2) tidak ada pada label sehingga menggunakan dk yang mendekati yaitu 60 maka diperoleh tiabel pada taraf signifikasi 0,05 sebesar 2,00. Karena didapat perhitungan nilai N-gain kelompok 20
21 22
Lampiran 15, him. 152-155 Lampiran 15, him. 152-155 Lampiran 16, him. 157-158
61
eksperimen dan kontrol thitung > t1abcl (6,4 > 2,00). Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang sigifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Nilai N-gain dengan "t test" Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok
Jumlah
Eksperimen
NA=26
kontrol
Nb=26
Dk
50
Ra ta-
T
T
rata
hitung
tabel
6,4
2,00
0.44 0.21
Keputusan
Ha diterima
C. Pembahasan
Dari hasil data pada tabel 4.1 diperoleh rata-rata N gain setelah kegiatan strategi PQ4R mengalami peningkatan sebesar 0.44 yang tennasuk dalam kategori sedang. Selain data N gain, dapat dilihat pengaruh basil belajar siswa dengan strategi PQ4R dalam rata-rata nilai posttest sebesar 61.88, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 46. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat membaca pada kelas kontrol lebih rendah dan umumnya siswa lebih senang mendengarkan guru menerangkan materi pelajaran di depan kelas dibandingkan dengan kegiatan membaca buku atau membaca infonnasi secara mandiri. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa thitung > t tabcl (8,02 > 2,00) berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis no! (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi PQ4R berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Perolehan Ngain rata-rata 0.44 pada kelompok eksperimen termasuk dalam kategori sedang, ha! ini dipengaruhi oleh berberapa faktor yaitu siswa masih kurang terampil dalam membuat intisari, mengemukakan pertanyaan yang penting, dan memecahkan masalah. Dalam pelaksanaan strategi PQ4R oleh guru, strategi ini telah berjalan dengan baik dan guru melaksanakan keseluruhan tahapan-tahapannya. Strategi
62
PQ4R dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang cukup banyak dengan baik. Hal ini terlihat dari lembar observasi guru yang menyatakan I 00% tahapan terlaksana pada pertemuan pertama dan kedua, sedangkan ketiga keterlaksanaan tahapan sebanyak 98%. Ketidakterlaksanaan strategi ini sebanyak 12% digunakan guru untuk membimbing siswa menjadi pembelajar mandiri sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sehingga kulaitas bimbingan guru kepada siswa juga dapat meningkat. Pelaksanaan strategi PQ4R terhadap siswa pada tahapan reflect memiliki persentase sebesar 14% dari jumlah keseluruhan siswa pada pertemuan pe11ama, hal ini disebabkan karena siswa kurang mengerti dengan bahan bacaan yang telah dibaca sebelumnya. Pada tahapan ini peranan kelompok sangat penting karena anggota kelompok dapat saling membagi informasi dengan melakukan tanya jawab sehingga aktivitas siswa dapat meningkat. Siswa juga dapat mengemukakan beberapa pandangannya dari masalah yang diajukan. Untuk mengatasi ha! tersebut maka dibutuhkan tahap berikutnya yaitu reciete dan review dengan tujuan agar siswa kembali mengulangi pelajarannya dan mencatat bagian-bagian yang penting sehingga materi dapat diingat dengan baik. Sedangkan untuk tahapan read dan review hanya sekitar 50 % siswa yang melaksanakan dengan baik. Pada tahapan read banyak siswa yang kurang memahami bacaan dengan baik karena siswa terbiasa dengan materi yang selalu disaj ikan oleh guru. Hal lain yang menyebabkan kurangnya tahapan ini yaitu adanya anggapan membaca buku adalah sesuatu ha! yang membosankan dan materi yang terlalu banyak harus dihafalkan. Guru berperan sebagai motivator agar siswa tidak mudah menyerah. Sebelum tahapan ini, siswa harus dibimbing dalam tahapan question agar dalam tahapan read menjadi lebih terarah dan siswa menjadi lebih hati-hati dalam membaca buku dan menandai hal-hal pen ting yang terdapat dalam bahan bacaan. Dalam tahapan review siswa yang laki-laki
banyak yang tidak
mengerjakan dengan alasan semua sudah terdapat di buku, dan guru menekankan kepada siswa untuk tetap mengerjakan menulis intisari pada
64
penggunaan strategi PQ4R akan bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Uyad dan Uum Sumiati yang memberikan
hasil,
pembelajaran
dengan
menggunakan
PQ4R dapat
meningkatkan hasil belajar dan siswa yang diajarkan dengan PQ4R mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional.
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian statistik yang dilakukan
memberikan kesimpulan bahwa: 1.
Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen (yang menggunakan strategi PQ4R) lebih besar (61,88) dari kelompok kontrol (46). Dengan perbedaan yang signifikan (thitung 8,02 > liabel 2,00).
2.
N gain pada kelompok eksperimen (yang menggunakan strategi PQ4R) lebih besar (0,44) dari kelompok kontrol (0,21). Basil uji T menunjukan perbedaan yang signifikan (thitung 6,4 > liabel 2,00).
B. Saran
Basil belajar siswa yang menggunakan strategi PQ4R lebih baik dari pada kelas konvensional, oleh karena itu disarankan: 1. Guru yang menggunakan strategi PQ4R dengan syarat: a. Guru harus mengembangkan bahan bacaan yang lain b. Guru harus memastikan semua tahapan terlakasana c. Mengkoordinasikan siswa untuk aktif d. Mengkondisikan siswa untuk terus membaca 2. Bagi peneliti lain, diharapkan melakukan penelitian dengan konsep yang sama namun bahan bacaan yang berbeda.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2001. Psikologi Be/ajar. Rhineka Cipta: Jakarta Ali, Muhamad. Model pembelajaran PQ4R tersedia dalam http://muhammadalitomacoa.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaranpq4r.html [15 juli 2009] Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta Asianbrain, Strategi Be/ajar dalam http://www.anneahira.com/duniabelajar/strategi-belajar.htm [6 des 2009] ---~
Pengertian Pendidikan tersedia dalam http://www.anneahira.com/artikel-pendidikan/pengertian-pendidikan.htm J1Q maret 20 JO]
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Mengengah: Jakarta Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta Collage, Muskingum. General-Purpose Learning Strategies Reading Comprehension tersedia dalam http://www.buddies.org/articles/reading.pdf, him. 68-69 [29 des 2009] Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar Dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Be/ajar Mengajar. Rhineka Cipta: Jakarta Hake, Rhicard R. Analyzing Change/Gain Scores. Dept. of Physics, Indiana University. Ibrahim, Nurdin. 2005. Hubungan Antara Keterbatasan Modul Dan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Pembelajaran Sejarah. Dalam jumal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9 _ _ _ . 2005. Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka Dengan Hasil Be/ajar Siswa SLTP Terbuka dalamjumal TEKNODIK no.12, th.-7 Mahayukti, Gusti Ayu. 2003. Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kulaitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium !KIP
67
Negeri Sisingaraja. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No. 2 th Ke36 Makmun, Abin Syamsudin. 2005. Psikologi Kependidikan Perangkat System Pengajaran Modul. PT Remaja Rosda Karya: Bandung Meltzer. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible "Hidden Variable" in Diagnostic Pretes Scores. Dalam American Journal Physics. 70 (12) Nur, Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Be/ajar. UNESA University Press: Surabaya Pangabean, Yusri dkk. 2007. Strategi. Model Dan Evaluasi. Bina Media Informasi: Bandung Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan.Rosda Karya: Bandung Ruselfendi, HET.1998. Statistika Dasar Untuk Pendidikan. !KIP Bandung: Bandung Rustaman, Nuryani Y dkk.,2005. Strategi Be/ajar Mengajar Biologi. Universitas Negeri Malang: Malang Saepudin, Asep. Pengajaran Berfikir: Suatu Konsep Pengembangan Proses Be/ajar Mengqjar. Dalamjurnal TEKNODIK, no. 7, th. ke-9 Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kencana.: Jakarta Sardiman. 2003. Interaksi Dan Jvlotivasi Be/ajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Selamat, I Nyoman. 2006. Jmplementasi Model Pembelajaran Kooperatif Denggan Metode PQ4R Berbantu LKM Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Analitik Kualitatif. Laporan penelitian jurusan Pendidikan Kima MIPA. Universitas Pendidikan Ganesha Slameto. 2001. Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rhineka Cipta: Jakarta Sofyan. Ahmad dkk. 2006. Evaluast pembelqjaran IPA berbasis kompetensi. VIN Press: Jakarta Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia: Bandung
68
Sriyanti,Ida. 2009. Penerapan Model Pembe/qjaran InteraktifBerbasis Konsep, Dalam Jumal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. I No. I Sudarman. Peningkatan Pemahaman Dan Daya Ingat Siswa Melalui Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Review (PQ4R) tersedia dalam http://jurnallipi.wordpress.com/jpi-volume-4/nomor-2/sudarman/ [6 des 2009] Sudjana. 200 I. Metode Statistika. Tarsito: Bandung Sudjana, Nana. 2001. Penelitian Hasil Proses Be/ajar Mengajar PT. Remaja Rosda Karya: Bandung Sudrajat, Akhmad. Strategi Be/ajar tersedia dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 I /12/model-pembelaj aran-2/ [15 juli 2009] Sukardi. 2008. Me!odologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Prakteknya. PT Bumi Aksara: Jakarta Sulhan, Ahmad. 2007. Upaya Meningkatkan Prestasi Be/ajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII Snip Negeri 15 Mataram. Skripsi Universitas Negeri Mataram. Mataram. Tidak dipublikasikan Uum. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Dalam Sumiyati, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi UIN Jakarta: Jakaita Suprianto Eko. 2002. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pengajaran Elaborasi, dalam jurnal penelitian ilmu-ilmu sosial, No. 1 Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Susanti,Endang. 2005. Strategi Metakognitif Dalam Pembelajaraan Kooperatif Untuk Meningkatkan Kulaitas Proses Pembelajaran Genetika di SMA, Dalam Jurnal Ilmu Pendidikan-, no. I Susanti,Rini.2005. Hasil Be/ajar Model Evaluasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal TEKNODIK no. 17th. Ke-9 Sutjipto, Bambang. 2003. Penggunaan Metoda Pembelajaran (Suatu Metaanalisis Kajian Tesis Program Pasco Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODJK, no. 12, th. Ke-7
69
Stefania, Maka/ah Inovatiftersedia dalam http://stefaniaportofolio.blogspot.com/2008 12 01 archive.html (15 juli 2009} Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Remaja Rosda Karya: Bandung_ Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka: Surabaya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman Agama RI. 2006. UndangUndang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Jakarta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005 Eko Jaya: Jakarta University, Boise State. Reading Text Book tersedia dalam http:/!tutoring. boisestate.edu/studying/pdf/Reading%20a%20Textbook. pdf [ 29 des 2009} Uyad. Penelitian Tindakan Ke las tersedia dalam http://uyad.blogspot.com/2008/04/penelitian-tindakan-kelas.html (15 juli 2009} Wirdaningsih, Nining. 2008. Pengaruh metode SQ3R Terhadap Hasil Be/ajar Pada Konsep Organisasi Kehidupan. Skripsi UIN Jakarta: Jakarta Anonim. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar_tersedia dalam http;//cafestudi06 J•wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajardan-perubahan-prilaku-dalam-belajar/ [15 juli 2009] ·
71
B. Peta Konsep
72
C. Metode Pembelajaran
1. Strategi: Strategi PQ4R 2. Metode: Ceramah, Tanyajawab D. Baha n d an Al at P em be Ia1aran . Per siswa Per kelas Buku panduan Papan tulis Buku catatan Media pembelajaran spt gambar
E. Langkah-Iangkah pembelajaran Pertemuan kc 1 tahap
kegiatan guru siswa Menyimak informasi dari pendahuluan Menginformasikan tujuan pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan yang relevan dengan materi berberapa contoh hubungan sekarang (apakah bakteri bakteri dengan virus sama dengan virus) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan siswa gambar bakteri dan pertanyaan apa yang menjadi archabacteria perbedaan Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan inti secara global materi guru perbedaan eubacteria dan archabacteria serta ciri-ciri bakteri preview a. Memberikan bahan Membaca selintas dengan bacaan mengenai bakteri cepat untuk menemukan ide pokok/ iujuan pembelajaran kepada siswa untuk yang hendak dicapai. Dan dibaca b. Menginformasikan siswa memberikan tanda pada bagian bacaan yang kepada siswa bagimana menemukan ide pokok/ dianggap penting tt[iuan pembelajaran yang hendak dicapai question a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan siswa agar memperhatikan penjelasan dari guru
waktu 2 menit
2 menit
lmenit
10 menit
5 menit
4 men it
73
makna dari bacaan b. Jv!emberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok read !V!em berikan tugas kepada siswa untuk membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
penutup
b. !V!embuatpertanyaan dari ide pokok
5 menit !V!embaca lembar bacaan secara aktif sambil memberikan tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang dibuat pada fase sebelumnya
reflect !V!ensimulasi/ Siswa mendengarkan mengiformasikan materi yang informasi dan mengingat ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan mencoba memecahkan masalah (pada tahap pendahuluan) dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan reciete !V!eminta siswa membuat inti a. !V!enanyakan dan sari dari seluruh pembahasan menjawab pertanyaanpelajaran pertanyaan b. !V!elihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya c. !V!embuat intisari dari pembahasan keseluruhan riview a. !V!enugaskan siswa a. !V!embaca intisari yang membaca intisari yang telah dibuatnya dibuatnya dari rincian ide b. !V!embaca kembali pokok yang ada dalam bahan bacaan siswajika benaknya masih belum yakin b. !V!eminta siswa membaca denganjawaban yang kembali bahan bacaan, jika dibuatnya masih belum yakin dengan bacaannya
5 men it
Guru meminta siswa merangkum pelajaran Guru mengoreksi rangkuman
5 men it
Siswa membuat dan mengumpulkan rangkuman
3 menit
3 menit
men it
74
Pertemuan ke 2 tahap
kee:iatan e:uru siswa Menyimak informasi dari pendahuluan Menginformasikan tujuan pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan yang relevan dengan materi kemungkinan cara hidup dan sekarang (berdasarkan reproduksi berdasarkan struktur yang dimiliki oleh struktur yang dimiliki oleh bakteri bagaimana cara bakteri hidupnya dan reproduksi bakteri) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa hal tersebut bisa te~jadi Guru mempresentasikan inti Siswa menyimak keterangan secara global cara hidup dan guru reproduksi bakteri bakteri preview a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas lembar proses cara hidup dan bacaan dengan cepat untuk reproduksi bakteri kepada menemukan ide pokok/ siswa untuk dibaca tujuan pembelajaran yang b. Menginformasikan kepada hendak dicapai siswa bagaimana menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai question a.Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan siswa agar memperhatikan dari guru makna dari bacaan b.Membuat pertanyaan yang b.Memberikan tugas kepada telah dibuat siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok read Memberikan tugas kepada Membaca secara aktiflembar siswa untuk membaca dan bacaan sambil memberikan rnenanggapi/menjawab tanggapan terhadap apa yang pertanyaan yang telah telah dibaca dan menjawab disusun sebelumnya pertanyaan yang di buat reflect Mensimulasi/ Siswa rnendengarkan rnengiformasikan materi yang inforrnasi dan mengingat
Waktu
2 menit
2 menit
I menit
10 menit
5 menit
4 menit
5 menit
5 menit
75
ada pada bahan bacaan
reciete Meminta siswa membuat inti sari dari seluruh pembahasan pelajaran
materi pelajaran dan mencoba memecahkan masalah (pada tahap pendahuluan) dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan 3 menit a.Menanyakan dan menjawab pertanyaanpertanyaan b.Melihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya c.Membuat intisari dari pembahasan keseluruhan
rivie-,,v
penntup
a.Menugaskan siswa membaca intisari yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam benaknya b.Meminta siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan bacaannya Guru meminta siswa merangkmn pelajaran Guru mengoreksi rangkuman siswa
Pertemuan ke 3 tahap
3 menit a.Membaca intisari yang telah dibuatnya b.Membaca kembali bahan bacaan siswa jika masih belum yakin dengan jawaban yang dibuatnya
Siswa membuat dan mengumpulkan rangkuman
ke!!iatan !!Uru siswa Menyimak informasi dari pendahuluan Menginformasikan tujuan pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan yang relevan dengan materi berberapa contoh kegunaan sekarang (berdasarkan bakteri dan kerugian yang reproduksinya, apakah ditimbulkan bakteri dapat menguntungkan atau merugikan )
5 menit menit
Waktn 2 menit
2 menit
76
inti
Guru memperlihatkan kepada siswa gambar roti busuk, obat-obatan, dan lainnya yang diakibatkan oleh bakteri Guru mempresentasikan secara global materi keuntungan dan kerugian yang diakibatkan bakteri preview a. Memberikan bahan bacaan peranan bakteri dan be carefull..bakteri mematikan dalam makanan kepada siswa untuk dibaca b. Menginformasikan kepada siswa bagimana menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai question a. Menginformasikan kepada siswa agar memperhatikan makna dari bacaan b. Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok read Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya reflect Mensimulasi/ mengiformasikan materi yang ada pada bahan bacaan
reciete Meminta siswa membuat inti sari dari seluruh pembahasan
Siswa memberikan pertanyaan kenapa hal tersebut bisa terjadi
I menit
Siswa menyimak keterangan guru
10 menit
4 menit Membaca selintas dengan cepat untuk menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
5 menit a. Memperhatikan penjelasan dari guru b.Membuat pertanyaan yang telah dibuat
5 menit Membaca secara aktif sambil memberikan tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan menjawab oertanyaan yang di buat 3 menit Siswa mendengarkan informasi dan mengingat materi pelajaran dan mencoba memecahkan masalah (pada tahap pendahuluan) dari informasi yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan 3 menit a.Menanyakan dan menjawab oertanyaan-
77
pelajaran
penutup
pertanyaan b.Melihat catatan I intisari yang telah dibuat sebelumnya c.Membuat intisari dari pembahasan keseluruhan
riview a. Membaca intisari yang a. Menugaskan siswa membaca intisari yang telah dibuatnya dibuatnya dari rincian ide b.Membaca kembali bahan pokok yang ada dalam bacaan siswa jika masih benaknya belum yakin dengan b. Meminta siswa membaca jawaban yang dibuatnya kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan bacaannya Guru meminta siswa Siswa membuat dan merangkum pelajaran mengumpulkan rangkuman Guru mengoreksi rangkuman siswa
F. alat dan sumber belajar Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, 2007 B. LKK Biologi kelas X C. Buku-buku, internet dan sumber lain yang relevan G. penilaian A. Tugas membuat resume (individu)
B. LKK (individu)
Mengetahui,
Dilaksanakan,
Kepala Sekolah
Guru Biologi
I Afrinawati )
NIP .................................. .
3 menit
5 menit menit
78
Lampiran2 BAHAN BACAAN KELAS EKSPERIMEN*
Pertemnan ke 1 EUBACTERIA Bakteri adalah organisme mikroskopis bersel satu yang tidak mempuµyai membran nukleus ataupun membran organel sel. Bakteri merup~kan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih terse bar luas dibandingkan mahluk hid up yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu: I. Organisme uniselular (Bersel satu) 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata I s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hid up di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
79
2. Struktur tambahan (dimiliki olehjenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora Struktur Dasar Sel Bakteri
-----~
..
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAl·liD JAKARTA
Struktur dasar bakteri :
I.
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. 3. Sitoplasma adalah cairan sel. 4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. 5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Struktur tambahan bakteri :
I.
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2.
Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
· _'
80
3.
Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4.
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5.
V akuola gas terdapat
pada
bakteri
yang hid up
di
air dan
berfotosintesis. 6.
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus : a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan c.
Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi em pat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
82
BentukwBentuk Bakteri Spirilia
Spiral
A/at Gerak Bakteri Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan
bakteri
bergerak
menuju
menguntungkan
dan menghindar dari
kondisi
lingkungan
yang
lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu A. Monotrik
: bila hanya berjumlah satu A
contoh
B. Lofotrik
c.
: Pseudomonas aeroginosa B
: bila banyak flagellum disatu sisi
Contoh
: Pseudomonas fluorescen, Proteus mirabilis
Amfitrik
: bila banyak flagellum dikedua ujung
Contoh
: Chromobacterium, Violaceum
D. Peritrik Contoh
-~J"',__,~J"""'
rx
~
c~~/',.--
D
""/" -~~~~ \~~x:;z '-._.,
.~·,,
: bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri : Borrellia novyi, Proteus Vulgaris, Salmonella typhosa,
Escherichia coli. E. Atrik contoh
: Tidak mempunyai flagel : Clostridium tetani.
ARCHAEBACTERIA Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidaglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria hidup di lingkungan ekstrim
83
Berdasarkan lingkungannya archaebacteria dibedakan menjadi 3 macam yaitu: a. Bakteri metanogen Bakteri yang menghasilkan gas metana dari hydrogen dan C02 • cth Methanobacterium
b. bakteri halofil bakteri yang hidupdi lingkunga yang memiliki kadar garam tinggi. Cth: Halobacterium c. bakteri thermosiadofil bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim panas dan asam. cth: Sulfolobus dan Thermoplasma Pertemuan Ke 2 Cara Hidup Bakteri
Berdasarkan cara memperoleh makanan bakteri dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof. a. heterotrof: yaitu bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain. Bakteri ini terbagi 2 yaitu: •
bakteri saproftt: bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme. Cth Lactobacillus bulgaricus (bakteri dalam pembuatan yoghurt), Mycobacterium ( bakteri pengurai sampah)
•
bakteri parasit: bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Cth Mycobacterium tubercolosis ( penyebab TBC pada manusia), Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan temak), Clostridium tetani (penyebab tetanus)
b. autotrof, yaitu bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri . bakteri ini dibedakan berdasarkan asal energi untuk mensintesis makanannya yaitu: •
bakteri fotoautotrof: bakteri yang menggunakan cahaya matahari untuk menyusun makanannya. Cth Thiocystis sp
84
•
bakteri kemoautotrof: bakteri yang menggunakan energi kimia untuk
mensisntesis
makanannya.
Cth
nitrosomonas
dan
nitrosococcus ( mengoksidasi amoniak menjadi senyawa nitrit), nitrosobacter ( mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat)
berdasarkan kebutuhan untuk merombak makanannya agar memeproleh energi dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob a. aerob: yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya,
cth
nitrosomonas,
nitrosobacter,
nitrosococcus
b. anaerob, yaitu bakteri yang tidak membetuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya , biasanya dikenal dengan istilah fermentasi. Bakteri an aerob dibedakan menjadi 2 yaitu: •
bakteri anaerob obligat: hanya dapat hidup jika tidak terdapat oksigen, cth: Clostridium botulinum
•
bakteri aerob: dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Cth: Eschericia coli dan Lactobacillus.
Cara Perkembangbiakan Bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif
= tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
85
I. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke set bakteri yang lainnya.
Sel Rekombinasi
Kromosom
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu set bakteri ke set bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
Sel Rekombinan
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif. 5i::I
11-~ld!.!r!
86
Pertemuan Ke 3 Bakteri yang menguntungkan
a.
Eubacteria •
Penguraian cth: Eschericia coli
•
Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi cth: Acetobacter (pembuatan asam cuka), Laclobacillus bulgaricus ( pembuatan yoghurt), Acetobacter xylinum
( pembuatan nata de coco)
Lactobacillus casei ( pembuatan keju dan yoghurt) •
Bereran dalam siklus nitrogen, cth Rhizobium leguminorsum yang hidup bersimbiosis dengan kacang-kacangan
•
Penyubur tanah cth Nitrosomonas, Nitrosococcus
•
Penghasil antibiotik, cth Bacillus subtilis
•
Penelitian rekayasa genetika
•
Pembuatan zat kimia cth C/ostridium acetobuthylinum dalam pembuatan aseton dan butanol
b.
Archaebacteria •
Pembusukan sampah cth Melhanobac/erium
Bakteri yang merugikan
a.
Eubacteria •
Pembusukan makanan cth: Closlridium bolulinum
•
Penyebab penyakit pada manusia, cth: Mycobac/erium tubercolosis (penyebab TBC pada manusia), Vibrio cholera ( penyebab penyakit kolera), Clos/ridium tetani (penyebab tetanus)
•
Penyebab penyakit pada hewan cth: Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada sapi)
•
Penyebab penyakit pada tanaman budidaya cth: Pseudomonas solanacearum
(penyebab
lombok,terung
dan
penyakit
tembakau),
(penyebab tumor pada tumbuhan)
pada
tanaman
Agrobacteriwn
omat,
turmafaciens
87
b.
Archaebacteria •
Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan denga menguunakan garam.
Penangggulangan terhadap bakteri yang merugikan a.
pengawetan dan pengolahan makanan
• • •
Pemanisan
•
Pengasaman
• • •
Pengasinan
Pengeringan Pengaspan
Pendinginan Pasteurisasi,
pemanasan
dengan
suhu
63-72°C
selama
15-30
menit.pasteurisasi dilakukan pada suhu untuk mematikan bakteri pantogen •
Sterilisasi, pemaanasan dengan menggunakan udara panas atau uap panas bertekanan tinggi dengan menggunakan autoklaf
b.
kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan •
Menjaga kebersihan lingkungan
•
Menjaga kebersihan badan dengan mandi dan mencuci tangan sebelum makan
•
Melakukan olah raga secara teratur
•
Makan makanan yang bergizi
•
Cukup istirahat.
88
Be Careful ...... Bakteri Mematikan Dalam Makanan
Kemajuan teknologi pangan yang pesat mendorong pertumbuhan industri makanan kaleng di Indonesia. Bagaimana kiat memilih makanan dalam kaleng agar terhindar dari penyakit yang ditularkau lewat makanan ifoodborne disease)? Ketika sudah letih bekerja dan bingung mau masak apa, makanan kaleng menjadi pilihan praktis. Bahkan, di hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru berbagai makanan kaleng yang dikemas dalam keranjang parse! bisa menjadi penyerta kartu ucapan selamat. Namun demikian kerap orang bertanya, amankah mengkonsumsi produk makanan awetan ini dari segi kesehatan? Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan agar tahan lama. Di dalam bukunya yang sangat terkenal, Thermobacteriology in Food Processing, Prof. Dr. C.R. Stumbo mengatakan bahwa makanan yang dikalengkan secara hermitis (penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, mikrobia atau bahan asing lain) merupakan produk teknologi pengawetan yang sudah lama dikenal. Teknologinya ditemukan Nicholas Appert; sekitar 200 tahun lalu lewat riset pengalengan buah-buahan, sayuran dan daging dengan pemanasan (sterilisasi komersial). Atas karyanya yang luar biasa itu -fenomena pemanasan saat itu menjadi perdebatan ilmuwan tingkat dunia- Appert memperoleh hadiah 12.000 Franc dari pemerintah Prancis. Proses Sterilisasi
Makanan yang diawetkan dengan proses sterilisasi komersial, masih mengandung mikroba tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi penyimpanan yang normal. Proses sterilisasi ini merupakan upaya penghancuran mikroba patogen beserta sporanya. Karena ada spora bakteri tertentu yang tahan terhadap suhu tinggi, sterilisasi harus dilakukan pada suhu 2500F (12 JOC) dengan menggunakan uap panas (autoklav) selama 15 menit. Produk selanjutnya ditutup secara hermitis sehingga tidak memberi kesempatan mikroba masuk kembali. Lamanya pemanasan dan tingginya suhu
89
sangat tergantung pada derajat keasaman (pH) produk. Semakin rendah pH produk, misalnya sari buah, makin rendah suhu pemanasan yang digunakan. Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya simpan (shelf life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet. Tetapi, seperti sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap mengalami penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan. Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai pengolahan di pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi mutu yang baik. Tidak satu jenis makanan pun yang memiliki daya simpan tak terbatas alias memiliki mutu yang baik sepanjang segala abad, meski sudah mengalami pengolahan dengan teknologi tinggi seperti HTST (high temperature short time) atau UHT (ultra high temperature) pada susu ultra, serta pembekuan dan bahkan freeze drying. Ini mtinya, tidak ada jaminan sehat mengkonsumsi makanan kaleng. Bakteri Berbahaya Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu sterilisasi dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan, semakin
rendah
daya
simpannya
(shelf
life
loss).
Kemunduran daya simpan ini disebut kadaluwarsa. Bila menggunakan bahan baku yang baik, proses pemanasan sempurna dan bahan pengemas yang tidak berbahaya, maka daya simpan makanan kaleng dapat mencapai tiga tahun. Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan tertentu, dalmn arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat. Namun, penyimpanan pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang masa simpan. Di sisi lain penyimpanan pada tempat yang lembab dan basah dapat melahirkan proses pengkaratan yang tidak diinginkan. Kerusakan yang lain dapat terjadi karena kurang sempurnanya pengolahan. Misalnya, selama proses sterilisasi, terjadi kebocoran kecil pada sambungan kaleng yang menggelembung, tetapi kemudian tertutup kembali setelah pendinginan.
90
Bila dalam proses pendinginannya digunakan air kurang bersih, dapat dipastikan mikroba pembusuk akan hadir dalam kaleng melalui lobang kecil tersebut. Pada gilirannya, bila kondisi penyimpanan mendukung maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dan kelak memproduksi racun. Bisa Menyebabkan Kematian Ada beberapa hal yang hams diwaspadai supaya kita terhindar dari toksin (racun) Clostridium botulinum yang kerap hadir dalam makanan kaleng. Bakteri yang berbahaya ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak ada udara (anaerobik) dan mampu melindungi diri dari suhu yang agak tinggi (termofilik) dengan jalan membentuk spora. Cara hidup yang demikian memungkinkan bakteri ini dapat hidup pada makanan kaleng, terutama pada jenis-jenis makanan yang bahan bakunya daging, ikan, sayur yang pHnya di atas 4,6 alias nilai keasaman relatif rendah. Bila kondisi pertumbuhannya sesuai, toksin botulinum yang sangat berbahaya itu bisa dihasilkan. Jika dikonsumsi maka racun tersebut akan menyerang susunan saraf dan dampaknya bisa melumpuhkan, menyulitkan pernapasan serta menyebabkan kematian.
Lima Kelompok Kerusakan makanan kaleng yang sudah mulai mengalami kerusakan atau kebusukan dapat dilihat dari kondisi kaleng yang sudah mengalami penggembungan. Namun, ada juga yang tidak terdekteksi dari luar, karena kedua ujung kaleng datar. Kerusakan produk makanan kaleng yang perlu diwaspadai, dapat dikelompokkan sebagai berikut: •
Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang tidak terhancurkan selama proses sterilisasi
•
Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung.
91
•
Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen, sedang ujnng yang lain sudah cembnng. Jika ditekan akan cembnng ke arah berlawanan.
•
Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam.
•
Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari.
Kiat Mengkonsumsi Tanpa Was-was .. ! Kiat
sehat
mengkonsumsi
makanan
kaleng,
paling tidak
harus
mpertimbangkan lima ha! berikut: •
Jangan
mengkonsumsi
makanan
kaleng
yang
dicurigai
sudah
menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng kembung, berkarat, penyok, dan bocor. •
Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit sampai 15 menit sebelum dikonsumsi.
•
Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa. Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal kadaluwarsa. Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena keawetannya
sudah
tak
sama
dengan
produk
awalnya.
Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut harus dibuang.
Cata tan
*
Selain menggunakan bacaan dari guru, siswa tetap menggunakan buku cetak (paket) sebagai acuan.
92
Lampiran3 RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN (RPP)
KELASKONTROL Nama Sekolah
: SMA Darul Maarif
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X (sepuluh) I 1 (satu)
Pertemuau Ke-
: 1-3
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit (3 x pertemuau)
Standar Kompetensi :2.Memahami
prinsip-prinsip
pengelompokkan
makhluk hidup Korn petensi Dasar
:2.2 Mendeskripsikau ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria dan perauannya bagi kehidupan
Iudikator Pertemuau I
1. Menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri Pertemuau II
2. Menjelaskan cara hidup bakteri 3. Menjelaskan reproduksi bakteri Pertemuau III
4. Menjelaskan perauan bakteri dalam kehidupan manusia 5. Menjelaskan cara penanggulangan bakteri yang merugikan manusia
A. Tujuan Pembelajaran:
Siswamampu l. Membedakan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri 3. Menjelaskan cara hid up bakteri 4. Menjelaskan reproduksi bakteri
93
5. Menjelaskan peranan bakteri dalam kehidupan manusia 6. Menjelaskan cara penanggulangan bakteri yang merugikan manusia
B. Peta Konsep
94
C. Metode Pembelajaran
1. Strategi: Outline sederhana 2. Metode:Ceramah, Tanyajawab . D. Baba n dan Alat p embeI a.1aran Per siswa Per kelas Buku panduan Papan tulis Buku catatan Media pembelajaran spt gambar
E. Langkah-Langkab Pembelajaran Pertemnan kc 1 tahap kegiatan waktu guru siswa Menyimak informasi dari 2 menit pendahuluau Menginformasikan tujuan pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Siswa menyebutkan 2 menit Mengingatkan materi lalu yang relevan dengan materi berberapa contoh persamaan sekarang (apakah bakteri dan perbedan yang diketahui sama deng:an virus) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan 1 menit pernyataan struktur apa yang siswa gambar bakieri dilihat Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 men it inti secara global materi guru perbedaan bakteri dan archabacteria serta ciri-ciri bakteri Guru meminta siswa untuk Siswa mebentuk kelompok 5 men it membuat kelompok diskusi diskusi Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit membuat outline sederhana sederhana mengenaiperbedaan archaebacteria dan eubacteria serta ciri-ciri bakteri Perwakilan siswa Guru meminta perwakilan 15 menit kelompok untuk menjelaskan menjelaskan dan siswa lain kembali di depan kelas menyimak penntup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak pernyataan 5 menit mengulang pelajaran di guru rumah dan membaca materi selanjutnya
95
Pertemuan ke 2 tahap
kee;iatan e:urn siswa Menyimak informasi dari Menginformasikan tujuan pendahuluan pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Siswa menyebutkan Mengingatkan materi lalu (berdasarkan struktur yang kemungkinan cara hidup dan dimiliki oleh bakteri reproduksi berdasarkan bagaimana cara hidupnya dan struktur yang dimiliki oleh reproduksinya) bakteri Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa ha! tersebut bisa terjadi Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan inti secara global cara hidup dan guru reproduksi bakteri bakteri Guru memperlihatkan Siswa memperhatikan guru gambar yang menjelaskan tentang reoroduksi bakteri Guru meminta siswa untuk Siswa membentuk kelompok membuat kelompok diskusi diskusi Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline membuat outline sederhana sederhana mengenai cara hidup dan reproduksi bakteri Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa kelompok untuk menjelaskan me1tjelaskan dan siswa lain menvimak kembali di deoan kelas penutup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak pemyataan mengulang pelajaran di guru rumah dan membaca materi selaI\iutnya
waktn
2 menit
2 menit
I menit
10 menit
5 menit
I menit 5 menit
15 menit
4 men it
96
Pertemuan ke 3 tahap
kel(iatan
guru siswa Menyimak informasi dari pendahuluan. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan menuliskan guru kompetensi yang akan dicapai Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan (berdasarkan reproduksinya, berberapa contoh kegunaan bakteri dan kerugian yang apakah bakteri dapat menguntungkan atau ditimbulkan merugikan) Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan siswa gambar yakult pertanyaan kenapa ha! tersebut bisa terjadi Siswa menyimak keterangan Guru mempresentasikan inti secara global peranan bakteri guru dalam kehidupan dan penanggulangan bakteri Guru memperlihatkan Siswa memperhatikan guru gambar berberapa produk yang menggunakan bakteri dan menjelaskan peranan bakteri Guru meminta siswa untuk Siswa membentuk kelompok membuat kelompok diskusi diskusi Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline membuat outline sederhana sederhana mengenai peranan bakteri dan penanggulangannya Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa kelompok untuk menjelaskan menjelaskan dan siswa lain kembali di depan kelas menyimak Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak peruyataan penutup mengulang pelajaran di guru rum ah
F. alat dan somber belajar Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, 2007 B. LKK Biologi kelas X C. Buku-buku, internet dan sumber lain yang relevan
Waktn
2 menit
2 menit
I menit
10 menit
5 menit
I menit 5 menit
15 menit
4 menit
97
G. penilaian A. Tugas rnernbuat resume (individu)
B. LKK (individu)
Mengetahui,
Dilaksanakan,
Kepala Sekolah
Guru Biologi
( Afrinawati ) NIP .................................. .
98
Lampiran 4 KISI-KISI INSTRUMEN TES
Indikator
No
Soal
Jenjang
1
Mengidentifikasi Cl
2
Memilih
Cl
3
Memilih
Cl
4
Menyocokkan
C2
Apakah bagian bakteri yang digunakan sebagai tempat fotosintesis? A. nukleus B. ldorosom C. fimbria D. vakoala gas E. granula Bahan makanan agar tetap segar dalamjangka waktu yang lama harus di awetkan. Manakah yang bukan termasuk cara pengawetan susu? A. pateurisasi B. pemanasan sampai suhu 70°C C. pengeringan D. sterilisasi E. pengasinan Manakah yang bukan bentuk-bentuk bakteri? A. Sarcina B. Basil C. Spiral D. Kokus E. Pseudo Berikut ini adalah nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan. Manakah pasangan yang benar dari bakteri dan penyakit yang ditimbulkan? Opsi
Nama bakteri
A
Di12lococcus 12.neumoniae My_cobacterium tuberculosis Neiseria meningitis Tre12onema 12.ertenue Clostridium tetani
B
c D E 1'..
,f ,... ......... : ,.:J ,... ....
+: .r: l,~~:
T"'\!--L---'- ,. ___ L_L
--------~- --
Kunci Jawaban B
c
E
B
Penyakit yang ditimbulkan Asma TBC Radang paru-paru Radang otak Lukananah -
--- - -
-'-. _l - 1 -
•1 •1
•
~
99
6
Memperkirakan
C3
7
Menerangkan
C2
8
Menjelaskan
C2
9
Memberi nama
Cl
A. Protista B. Bakteri C. Virus D. Prokariot E. Protozoa Bakteri penyebab tetanus hanya dapat dibunuh A dengan pemanasan yang lama di atas titik didih. Apakah yang menjadi indikasi pada peristiwa tersebut? A. memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan B. melindungi diri sendiri dengan menyekresikan antibiotic C. mensekresikan endotoksin D. autotrof E. menghasilkan endospora Membentuk apakah jika kondisi bakteri dalam D keadaan tidak menguntungkan? A. Eksospora B. Askospora C. Zoospora D. Endospora E. Kapsul Bakteri nitrat merupakan bakteri yang bersifat D autotrof, apakah yang dimaksud? A. Hidup tanpa menggunakan oksigen B. Hidup dari senyawa organik C. Hidup tanpa menggunakan cahaya D. Hidup dari senyawa anorganik E. Hidup tanpa cahaya dan oksigen Apakah nama struktur bakteri di samping? A
.
.
---·---~
(r-··c1 \<.,J"-;__;
'" ')(.'' \~,.,-' ~J\ i--:_-_ '°':' :I ,)();
',_ r_~.(_~l ~/l ---"·.._~~~~-"~--
10
Menerangkan
Cl
A. Diplococcus B. Diplobacillus C. Streptococcus D. Staphylococcus E. Spirosetes Dimanakah letak materi genetik pada bakteri? A. Nukleoid
A
100
11
Menjelaskan
C2
12
Memberi contoh
C2
13
Memberi contoh
C2
14
Memilih
Cl
15
Memilih
Cl
B. Nukleus C. Sitoplasma D. Nukleosom E. Nukleoplasma Berdasarkan jumlah flagel, disebut apakah bakteri yang memiliki struktur berikut?
A. Amfitrik B. Lofotrik C. Monotrik D.Peritrik E. Atrik Manakah yang termasuk bakteri anaerob fakultatif ? A. E coli B. Salmonela C. Clostridium tetani D. Shigella E. Clostridium botulinum Manakah yang bukan bakteri menguntungkan? A Vibrio cholerae B. Lactobacillus bulgaricus C. Rhizobium leguminosarum D. Bacillus subtilis E. Nitrosomonas Pengawetan makanan dari bakteri telah dilakukan sejak lama dengan cara tradisional. Manakah yang bukan pengawetan tradisional? A. pengasapan B. sterilisasi C. pengasaman D. pemanasan secara berulang E. engasinan Berikut ini adalah bagian-bagian sel: ) ribosom 2) mitokondria 3) ranula enyim anan
c
A
A
B
c
101
16
Menjelaskan
C2
17
Memberi contoh
C2
18
Membedakan
C2
19
Memberi contoh
C2
20
Mengidentifikasi Cl
4) dinding sel 5) retikulum endoplasma 6) membran plasma Manakah bagian-bagian sel yang dimiliki bakteri adal ah? A. 1, 2, 3, 4, 5, 6 B. 1, 2, 4, 5, 6 C. 1, 3, 4, 6 D. 2, 3, 4, 6 E. 2, 4, 5, 6 Apakah nama cara reproduksi bakteri yang dilakukan dengan perantaraan virus? A. transformasi B. konjugasi C. transduksi D. transkripsi E. translasi Genus bakteri apakah yang digunakan untuk memisahkan tembaga dari berbagai campuran logam? A. Thiobacillus B. Pseudomonas C. Acetobacter D. Lactobacillus E. Streptococcus Apa Perbedaan utama antara archaebacteria dan eubacteria? A. membentuk metanogen B. tidak dapat berfotosintesis C. kandungan peptidoglikan pada dinding sel D. membrane inti sel E. reproduksi sel bakteri Bakteri apakah yang dimanfaatkan untuk pembuatan Nata de coco? A. Acetobacter B. Acetobacter xylinum C. Streptococcus lactis D. Lactobacillus sp. E. Lactobacillus cesei Bacillus antracis merupakan bakteri penyebab penyakit antrak pada hewan, tentukan bentuk bakteri terse but? A. bulat
c
A
c
B
B
102
B. C. D. E. 21
Mengidentifikasi Cl
22
Memberi nama
Cl
23
Menjelaskan
C2
24
Menidentifikasi
Cl
25
Memberi contoh
C2
26
Menjelaskan
C2
batang spiral anggur rantai
Apakah kandnngan spesifik dinding sel bakteri? A. kapsul B. peptidaglikan C. fosfolipid D. polisakarida E. gram positif Apakah nama rambut halus pada struktur bakteri? A. pilus B. bulu getar C. granula D. flagellum E. buluapi Melalui apakah reproduksi seksual bakteri ? A pembelahan biner B. rekombinasi C. transformasi D. tranduksi E. konjugasi Apa zat penyusun dinding sel cyanobacteria? A. protein B. lipoprotein c. kitin D. peptidoglikan E. karbohidrat Apa contoh cyanobacteria yang berperan dalam pembuatan makanan suplemen atau protein sel tunggal? A. Bacillus subtilis B. Nitrosomonas C. Spirulina D. Anabaena E. Cycas Dimanakah kondisi lingknngan hidup bakteri halofil? A. kadar garam tinggi B. kadar garam rendah C. suhu tinggi
B
A
B
D
c
A
104
32
Menghubungkan C3
33
Memberi nama
Cl
34
Menyatakan secara luas
C2
35
Mengidentifikasi Cl
36
Mengidentifikasi Cl
37
Mendifinisikan
Cl
E. 3 Eubacteria dan archaebacteria dianggap sebagai D 2 kingdom yang berbeda. Apakah yang menjadi persamaan keduanya? A. tidak memiliki klorofil B. tidak memiliki dinding sel C. tidak memiliki inti sel D. tidak memiliki membrane inti sel E. tidak memiliki struktur yang jelas Apakah bentuk strnktur bakteri di bawah ini ? A A. basil B. kokus C. sarkina D. koma E. s iral Kenapa bakteri patogen dapat merngikan A organisme lain? A. Karena dapat menyerap makanan dari inang yang ditumpanginya B. Karena menimbulkan penyakit C. Karena menjadi organisme perantara dalam penyebaran vims HIV D. Karena dapat menyerap makanan dari sisa-sisa organisme E. Karena dapat menyebabkan kematian or anisme inan a Diplococus pneumonia adalah penyebab E penyakit pneumonia (parn-paru) pada manusia. apakah bentuk bakteri tersebut? A. Streptococcus B. Streptobacil C. staphylococcus D. Monobacil E . Di lobacil Manakah dari pemyataan ini yang tidak D termasuk strnktur dasar bakteri? DNA B. ribosom C. Dinding sel D. Flagel E. Sito lasma Apa nama bakteri yang hldup dengan cara D memanfaatkan sisa-sisa produk buan an
105
38
Memberi contoh
C2
39
Mengbubungkan
C3
40
Memperkirakan
C2
organisme? A. heterotrof B. Autotrof C. Parasit D. Saprofit E. anaerob Apa Bakteri yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan yoghurt? A.Lactobacillus bulgaris B. Rhyzobium leguminosorum C. Pseudomonas solancearum D. Nitrosomonas sp E. Bacilus volymixa Bakteri yang dipelihara dalam medium anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu berarti bahwa bakteri tersebut? A. dapat membentuk asan1 amino sendiri B. memakai zat anorganik sebagai sumber energi C. hidup secara kemoautotrof D. mengambil zat organik dari substratnya E. bisa hidup tanpa apapun Cara apakah yang digunakan untuk mengatasi serangan bakteri yang merugikan pada ikan basah? pasteurisasi B. pengasinan C. pemanisan D. sterilisasi E. pengapuran
A
B
B
106
Lampiran 5
INSTRUMEN HASIL ANALISIS NAMA KELAS Jawablah pertanyaan berilmt ini dengan menyilangi (X) jawaban yang kamu anggap benar
1. Bahan makanan agar tetap segar dalam jangka waktu yang lama harus di awetkan. Manakah yang bukan termasnk cara pengawetan susu ? A. pateurisasi B. pemanasan sampai suhu 70°C C. pengeringan 2. Manakah yang bukan bentuk-bentuk bakteri? A. Sarcina B. Basil C. Spiral
D. sterilisasi E. pengasinan
D. Kokus E. Pseudo
3. Berikut ini adalah nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan. Manakah pasangan yang b enar dan. b a kten. dan oenyaki tyang d.1tlm . b ulkan.?
Onsi A B
c D E
Nama bakteri Di12.lococcus 12.neumoniae My_cobacterium tuberculosis Neiseria meningitis Tre12.onema 12.ertenue Clostridium tetani
Penvakit yang di timbulkan Asma TBC Radang paru-paru Radang otak Luka nanal1
4. Disebut apakah organisme yang tidak memiliki membran inti? A. Protista D. Prokariot B. Bakteri E. Protozoa C. Virus 5. Membentuk apakahjika kondisi bakteri dalam keadaan tidak menguntungkan? B. Eksospora D. Endospora B. Askospora E. Kapsul C. Zoospora 6. Bakteri nitrat merupakan bakteri yang bersifat autotrof, apakah yang dimaksud? A. Hidup tanpa menggunakan oksigen B. Hidup dari senyawa organik C. Hidup tanpa menggw1akan cahaya D. Hidup dari senyawa anorganik E. Hidup tanpa cahaya dan oksigen
107
7. Apakah nama struktur bakteri di samping? A. Diplococcus B. Diplobacillus C. Streptococcus D. Staphylococcus E. Spirosetes
8. Dimanakah letak materi genetik pada bakteri? A. Nukleoid B. Nukleus C. Sitoplasma
D. Nukleosom
E. Nukleoplasma
9. Berdasarkan jumlah flagel, disebut apakah bakteri yang memiliki struktur berikut?
A.Amfitrik B. Lofotrik C. Monotrik
D. Peritrik E. Atrik
I 0. Manakah yang te1masuk bakteri anaerob fakultatif? A.E~
n~~&
B. Salmonela C. Clostridium tetani
E. Clostridium botulinum
11. Manakah yang bulmn bakteri menguntungkan?
A. Vibrio cholerae B. Lactobacillus bulgaricus C. Rhizobium leguminosarum
D. Bacillus subtilis E. Nitrosomonas
12. Pengawetan makanan dari bakteri telah dilakukan sejak lama dengan cara tradisional. Manakah yang bukan pengawetan tradisional? A. pengasapan D. pemanasan secara berulang B. sterilisasi E. pengasinan C. pengasaman 13. Berikut ini adalah bagian-bagian sel: I) ribosom 2) mitokondria 3) granula penyimpanan
4) dinding sel 5) retikulum endoplasma 6) membran plasma
108
Manakah bagian-bagian sel yang dimiliki bakteri adalah? A. 1, 2, 3, 4, 5, 6 B. 1, 2, 4, 5, 6 C.1,3,4,6 D. 2, 3, 4, 6 E. 2, 4, 5, 6 14. Apakah nama cara reproduksi bakteri yang dilakukan dengan perantaraan virus? A. transformasi D. transkripsi B. konjugasi E. translasi C. transduksi 15. Genus bakteri apakah yang digunakan untuk memisahkan tembaga dari berbagai campuran logam? A. Thiobacillus D. Lactobacillus E. Streptococcus B. Pseudomonas C. Acetobacter 16. Perbedaan utama antara archaebacteria dan eubacteria adalah .... D. membrane inti sel A. membentuk metanogen B. tidak dapat berfotosintesis E. reproduksi sel bakteri C. kandungan peptidoglikan pada dinding sel 17. Bakteri apakah yang dimanfaatkan untuk pembuatanNata de coco?
A. Acetobacter B. Acetobacter xylinum C. Lactobacillus cesei
D. Streptococcus lactis E. Lactobacillus sp.
18. Bacillus antracis merupakan bakteri penyebab penyakit antrak pada hewan, tentukan bentuk bakteri tersebut? A. bulat D. anggur B. batang E. rantai C. spiral 19. Apakan nama rambut halus pada struktur bakteri? A. pilus B. bulu getar C. granula
D. flagellum E. bulu api
20. Melalui apakah reproduksi seksual bakteri ? A. pembelahan biner B. rekombinasi genetik C. transformasi
D. tranduksi E. konjugasi
110
B. tidak memiliki dinding sel C. tidak memiliki inti sel D. tidak memiliki membrane inti sel E. tidak memiliki struktur yang jelas 29. Apakab bentuk struktur bakteri di bawab ini?
A. basil B. kokus C. sarkina
D. koma E. spiral
30. Kenapa bakteri patogen dapat merugikan organisme lain? A. Karena dapat menyerap makanan dari inang yang ditumpanginya B. Karena menimbulkan penyakit C. Karena menjadi organisme perantara dalam penyebaran virus HIV D. Karena dapat menyerap makanan dari sisa-sisa organisme E. Karena dapat menyebabkan kematian organisme inangnya. 31. Diplococus pneumonia adalab penyebab penyakit pneumonia (paru-paru) pada bentuk bakteri tersebut?. manusia. apakab A. Streptococcus D. Monobacil E . Diplobacil B. Streptobacil C. staphylococcus 32. Manakab dari pemyataan ini yang tidak termasuk struktur dasar bakteri? A. DNA D. Flagel B. ribosom E. Sitoplasma C. Dinding sel
33. Apa nama bakteri yang hidup dengan cara memanfaatkan sisa-sisa produk buangan organisme? A. heterotrof D. Saprofit B. Autotrof E. anaerob C. Parasit
34. Apa Bakteri yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan yoghurt? A. Lactobacillus bulgaris D. Nitrosomonas sp B. Rhyzobium leguminosorum E. Bacilus polymixa C. Pseudomonas solancearum
111
35. Balcteri yang dipelihara dalam medium anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu berarti bahwa bakteri tersebut ... A. dapat membentuk asam amino sendiri B. memakai zat anorganik sebagai sumber energi C. hidup secara kemoautotrof D. mengambil zat organik dari substratnya E. bisa hidup tanpa apapun
112
Lampiran6 Perhitnngan Validitas Item Soal Langkah J Menyiapkan tabel perhitungan validitas Langkah 2 Mencari skor mean dari skor total yaitu Mt dengan rnenggunakan rumus :
Mt= L;Xt N
Aft= 599 37 Mt= 16.19 Langkah 3 Mencari deviasi standar total yaitu dengan rumus :
SDt=
Diketahui : L;Xt=10509; L;Xt=599; N=37; jadi : ~--~-~2
SDt
= 10509 -[599] 37
37
SDt
= ..}284.027-(16.19 )'
SDt
=.J284.03 -
262.12
SDI = .J21.94 SDt = 4.68 Langkah 4 Mencari perhitungan Mp dari tiap butir I s/d 40 Langkah5 Mencari atau menghitung koefisien korelasi (rbis dari item 1 s/d 40) menggunakan rumus Koefisien Point Biserial. Adapun perhitungannya yaitu: Contoh soal No. 12 Mp= 17.79 Mt~ 16.19 SD~ 4.68 p ~ 0.784 q ~ 0.216 ftabel = 0,312 Maka, rb;,
= Mp -
Mt SDI
{i
"fq
= 17.79-16.19 ~0.784
r
4.68 0.216 rb,., = 0.34 l 88xl.905 l b"
rb'·' frnbcl
= 0.651
< fhnung maka untuk soal no 3 layak untuk dipakai (valid)
!3 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 29 29 8
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 32 32 5
5 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 13 13 24
516 18 0.6 vali
533 17 0.2 inval
251 108 321 19.3 15 18 0.48 ·0.1 0.3 valid inval val!
6 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 7 7 30
7 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 18 18 19
8 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 11 11 26
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 22 22 15
212 410 19 19 0.4 0.6 valid van
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 35 34 17
11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8 8 29
139 17 0 0.1 inval inval
12 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 12 12 25
13 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 17 17 20
196 290 16.3 17 0.02 0.2 invali inval
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 29 29 8
15 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 15 22
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 17 17 20
506 17 0.5 vall
251 331 17 19 0.1 0.6 invali valid
17 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 13 13 24
18 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 15 15 22
19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 17 20
20 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 22 22 15
21 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 13 13 24
213 16 0 inval
277 18 0.4 val/
322 19 0.5 valid
376 205 17 16 0.2 ..Q lnvali inva
22 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 9 9 28
23 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 33
24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 4 33
25 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 11 11 26
26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 14 14 23
27 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 13 13 24
28 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 13 13 24
29 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
26
30 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 29
147 16 0 Inval
74 19 0.2 inval
71 18 0.1 lnva
220 20 0.5 valid
255 18 0.3 valid
224 17 0.2 inva
208 16 -0 inva
181 16 0 inva
137 74 17 19 0.1 0.2 inval inva
11 11
31 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 4 33
32 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 10 10 27
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 19 19 18
34 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 25 25 12
35 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 14 14 23
36 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 5 5 32
37 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 12 12 25
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 30 30 7
39 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 19 19 18
40 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 23 23 14
196 20 0.4 valid
360 19 0.6 valid
430 17 0.3 inva
278 20 0.6 vall
92 18.4 0.18 invali
213 18 0.2 in val
520 17.3 0.5 valid
319
368 16
16.8
x
20 17 21 20 25 22 18 23 22 16 17 24 17 16 15 23 19 10 11 12 10 9 13 12 14 16 15 11 9 7 18 9 18 16 16 18 20 599 st
4.7
0.13 ·0.1 inva!i invalid
114
Lampiran 7 Hasil Perbitnngan Uji Reliabilitas Instrumen nama
A B
c D E F
G H I
J K L M
N 0 p Q
R
s T
u
v w x y
z AA AB AC AD AE AF AG AH Al AJ AK
l: rxv
x 10 9
12 11 12 13 11 11 10 7 9 11 9 9 8 13 9 5 6 6 5 3 6 6 8 6 6 4 3 4 7 3 9 5 9 9
11 295 0.61187
v
x2
v2
xv
10
100 81 144 121 144 169 121 121 100 49 81 121 81 81 64 169 81 25 36 36 25 9 36 36 64 36 36 16 9 16 49 9 81 25 81 81 121 2655
100 64 81 81 169 81 49 144 144 81 64 169 64 49 49 100 100 25 25 36 25 36 49 36 36 100 81 49 36 9 121 36 81 121 49 81 81 2702
100 72 108 99 156 117 77 132 120 63 72 143 72 63 56 130 90 25 30 36
8 9 9 13 9 7 12 12 9
8 13 8 7 7 10 10 5 5 6 5 6 7 6 6 10 9 7 6 3 11 6 9
11 7 9 9 304
25
18 42 36 48 60 54 28 18 12 77
18 81 55 63 81 99 2576
115
Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan metode belah dua atau split-half method
dengan menggunakan rumus Spearman Brown.
Adapun perhitungannya yaitu
rl 1 =
2
r112112
I+ rl/2112 Keterangan
r 1/2!12 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes R 11
koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan
=
Diketahui
rl I=
2
r,12l 12 =
rll2ll 2
I+ rllwz 2x0.61
I+ 0.61 =0.76
0.61, jadi:
116
Lampiran 8 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran lnstrumen Tes No Butir Baru I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 J7 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Indeks Daya Pembeda (%)
Tingkat Kesukaran
0.00 40.00 60.00 20.00 50.00 -10.00 40.00 50.00 90.00 0.00 10.00 0.00 20.00 60.00 20.00 80.00 0.00 50.00 70.00 30.00 -10.00 10.00 20.00 10.00 70.00 40.00 20.00 -10.00 20.00 10.00 10.00 60.00 80.00 20.00 80.00 20.00 20.00 50.00 20.00 -20.00
Sedang Sedang Mudah Sangat mudah Sedang sukar Sedang Sangat sukar Sedang Sangat sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sangat sukar Sangat sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sangat sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat sukar Sedang Mud ah Sedang Sedang
posttest kelompok kontrol I
ll
'\'
I
16 17 13 16 15 16 17 20 16 20 16 15 12 16 19 15 20 13 16 17 15 I3 17 13 20 _JQ_
II
li
•
I
II
I '
I
I I
Ii m
•
~
-
Ii I
I m
• I
I
- .. -
•
. LL
-~
-
-L
-
-L -
-
~
-L
- 'LL
-'- '-'L
LL
""
-i iii m
~
I m
-
Ititl
c...!!2..
ngan 1111
Pertemuan ke I
11111
Pertemuan ke II
11111
Pe1temuan ke III
118
119
Lampiran 10 LEMBAR OBSRVASI GURU Hari/ tanggal : Selasa 27 oktober 2009 Observer
: ibu eha Penilaian
kegiatan
no
Ya
I
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2
Pada fase preview guru memberikan
" '1
bahan bacaan dan membimbing siswa menemukan ide pokok 3
Pada fase question guru membimbing
'1
siswa untuk membuat pe1tanyaan
4
Pada fase read guru membimbing siswa
'1
membaca dan menjawab pertannyaan 5
Pada fase reflect guru mernberikan
'1
informasi yang berhubungan dengan materi dan mengkaitkannya dengan bahan bacaan
6
Pada fase reciete guru meminta siswa
'1
membuat intisari, menanyakan dan menjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa 7
Pada fase review guru membimbing
'1
siswa dalam membuat intisari
8
Guru melakukan pemantapan materi
'1
9
Guru mengumpulkan rangkuman
'1
pembelajaran siswa skor
100%
tidak
120
LEMBAR OBSRVASI GURU
Hari/ tanggal : Senin 2 november 2009 Observer
: ibu eha kegiatan
no
Penilaian Ya
I
Guru menyampaikan tujuan
-I
pembelajaran 2
Pada fase preview guru memberikan
.y
bahan bacaan dan membimbing siswa rnenemukan ide pokok 3
Pada fase question guru membimbing
.y
siswa untuk mernbuat pertanyaan 4
Pada fase read guru membirnbing siswa
.y
membaca dan rnenjawab pertannyaan 5
Pada fase reflect guru mernberikan
.y
informasi yang berhubungan dengan materi dan rnengkaitkannya dengan bahan bacaan
6
Pada fase reciete guru rnerninta siswa
.y
mernbuat intisari, menanyakan dan rnenjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa
7
Pada fase review guru rnernbirnbing
.y
siswa dalam rnernbuat intisari
8
Guru rnelakukan pernantapan rnateri
.y
9
Guru rnengurnpulkan rangkuman
.y
pembelajaran siswa skor
100%
tidak
121
LEMBAR OBSRVASI GURU Hari/ tanggal : Selasa 3 november 2009 Observer
: ibu eha
no
kegiatan
Penilaian Ya
I
Guru menyampaikan tujuan
tidak
'1
pembelajaran 2
Pada fase preview guru memberikan
./
bahan bacaan dan membimbing siswa menemukan ide pokok 3
Pada fase question guru membimbing
'>/
siswa untuk membuat pe1ianyaan 4
Pada fase read guru membimbing siswa
'>/
membaca dan menjawab pertannyaan 5
Pada fase reflect guru memberikan
'>/
infonnasi yang berhubungan dengan materi dan mengkaitkannya dengan bahan bacaan
6
Pada fase reciete guru meminta siswa
'>/
membuat intisari, menanyakan dan menjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa 7
Pada fase review guru membimbing
'>/
siswa dalam membuat intisari
8
Guru melakukan pemantapan materi
9
Guru mengumpulkan rangkuman
'>/ '>/
pembelajaran siswa skor
89%
122
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI SISWA Hari/ tanggal : Selasa 27 oktober 2009 Observer
: ibu cha
kegiatan
no
<50% I
Siswa menyebutkan
Penilaian Lebih kurang 50%
>50%
...J
berberapa persamaan antara bakteri dengan virus 2
...J
Pada fase preview siswa membaca selintas untuk menemukan ide pokok bacaan
3
...J
Pada fase question siswa membuat pertanyaan
4
...J
Pada fase read siswa menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada fase question
5
Pada fase reflect siswa
...J
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru 6
Pada fase reciete siswa
...J
membuat inisari 7
Pada fase rivew siswa
...J
membaca dan melengkapi intisari bacaan skor
29%
43%
29%
123
LEMBAR OBSERVASI SISWA Hari/ tanggal : Senin, 2 november 2009 Observer
no
: ibu eha
kegiatan <50%
I
Siswa menyebutkan
Penilaian Lebih kurang 50%
>50%
'1
berberapa cara hidup dan reproduksi bakteri 2
'1
Pada fase preview siswa membaca selintas untuk menemukan ide pokok bacaan
3
'1
Pada fase question siswa membuat pertanyaan
4
'1
Pada fase read siswa menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada fase question
5
Pada fase reflect siswa
'1
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru
6
'1
Pada fase reciete siswa membuat inisari
7
'1
Pada fase rivew siswa membaca dan melengkapi intisari bacaan skor
14%
14%
72%
124
LEMBAR OBSERVASI SISWA Hari/ tanggal : Selasa 3 november 2009 Observer
no
: ibu cha kegiatan <50%
I
Siswa menyebutkan
Penilaian Lebih kurang 50% -.J
>50%
berberapa peranan bakteri
2
Pada fase preview siswa
'1
membaca selintas untuk menemukan ide pokok bacaan
3
'1
Pada fase question siswa membuat pertanyaan
4
'1
Pada fase read siswa menjawab pe11anyaan yang telah dibuat pada fase question
5
Pada fase reflect siswa
'1
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru 6
Pada fase reciete siswa
'1
membuat inisari 7
Pada fase rivew siswa
'1
membaca dan melengkapi intisari bacaan skor
43%
57%
125
Lampiran 12 Persiapan Distribnsi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan Kontrol Perhitungan Data Berdasarkan Nilai pre test Tabel Data Kemampuan Akhir (pretest) Kelompok Eksperimen No Subjek l 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XA
Frek
%
17 23 26 29 32 34 37 40 43 46
1 2 2 7 3 4 2 3 I I NA=26
3,8 7,7 7,7 26.9 11.5 15.4 7,7 11.5 3,8 3,8
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas hasil Pretest Kelompok Eksperimen a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil R=46-17 =29 b. Banyaknya Kelas Interval K = I + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa Maka, K = 1 + 3.3 log 26 = 5.67 = 6 (dibulatkan) c. Panjang Kelas Interval
. R
l=-
K Keterangan : I= Panjang interval kelas R=Range K = Banyaknya kelas interval Maka, . 29 1=6 i = 4,8 di bulatkan = 5
126
Data Distribusi Frekuensi, Perbitungan Mean, Median, Modus, Sim pangan Baku (Standar Deviasi) dan Varians Basil Tes Kemampuan Awai (Pre test) Kelompok Eksperimen a. Data Distribusi Frekuensi Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen No
I
2 3 4 5 6
Interval Ke las
Titik Tengah (XA)
XA
17-21 22-26 27-31 32-36 37-41 42-46
19 24 29 34 39 44
361 576 841 1156 1521 1936
2
Frekuensi Absolut
Komulatif
1 4 7 7 5 2 NA=26
1 5 12 19 24 26
Batas Nyata 16,5 -21,5 21,5 - 26,5 26,5-31,5 31,5- 36,5 36,5-41,5 41,5 -46,5
b. Perhitungan Nilai Mean x-LFX N Keterangan :
X
= Nilai Mean
L FX
= Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi = Jumlah Siswa
N Maka, -
839 26
X==
32.27
c. Median (Me) Me=!+
h·2 N- Fkb] [ Fi xi
Keterangan: Me =Median I = Batas Bawah Kelas median N = Jumlah siswa dalam kelompok Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median i = Panjang kelas interval
2
FXA
FXA
19 96 203 238 195 88 839
361 2304 5887 8092 7605 3872 28121
127
Maka, 2 Me=31.5+[h· :-ll
lx5
=34 d. Modus (Mo) Mo
=I+[
Mo
2 =31,s+[--]xs
Fa ]xi Fa+Fb Keterangan : Mo =Modus I = Batas bawah kelas modus Fa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya Fb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya i = Panjang kelas interval Maka, 2+3
= 32.5 e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD=
L,~x'
-(L,:x)'
Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Deviasi) 2 I, FX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya masing-masing Maka, ~-----
SD= 28436 -(844)'
26
26
= -.}!093,69-1053,75 =-J39,94 = 6,3
f.
Varians (S 2) S2 = SD2
128
Maka, 82 = (6,3)2 = 39,94
Tabel. Data Kcmampuan Akhir (Pretest) Kelompok Kontrol No Subjek l 2 3 4 5 6 7 8 9 JO
Xs
Frek
%
20 23 26 29 32 34 37 43 46 49
l 5 2 6 4 2 3 1
3,8 19.2 7.7 23 15.4 7.7 11.5 3,8 3,8 3,8
I
1 NA=26
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas basil pretest Kelompok Kontrol a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil R =49-20 =29 b. Banyak:nya Kelas Interval K = 1 + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa Maka, K = I + 3.3 log 26 =5.67 = 6 (dibulatkan) c. Panjang Kelas Interval . R l=K Keterangan : I= Panjang interval kelas
129
R=Range K = Banyaknya kelas interval Maka, . 29 /=-
6 l = 4,8 = 5 (dibulatkan)
Data Distribusi Frekuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan Baku (Standar Deviasi) dan Varians Hasil Tes Kemampuan Awai (Pre tes) Kelompok Koutrol a. Data Distribusi Frekuensi Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Kontrol No
Interval Ke las
I 2 3 4 5 6
20 -24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40-44 45 -49
Titik Tengah (Xs) 22 27 32 37 42 47
Frekuensi Xs
2
484 729 1024 1369 1764 2209
Absolut Komulatif 6 8 6 3 I 2
6 14 20 23 24 26
Batas Nyata 19.5-24.5 24.3 -29.5 29.5 - 34.5 34.5-39.5 39.5 -44.5 44.5 -49.5
b. Perhitungan Nilai Mean
x-LFX N Keterangan :
X
=
Nilai Mean
L FX
=
Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa
N Maka,
x
=
= 787
26 =
30,27
c. Median (Me)
Me=l+
[
J;;_.2 N- Fkbl xi Fi
2
FXs
FXs
132 216 192 111 42 94 787
2904 5832 6144 4107 1764 4418 25169
130
Keterangan: =Median I = Batas Bawah Kelas median N = Jumlah siswa dalam kelompok Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median = Panjang kelas interval
Me
Maka,
Me=24,5+
Yi2 26- 61 [ " 9 x4
=28,4 d. Modus (Mo)
Mo
=I+[ Fa+Fb Fa ]xi
Keterangan : Mo =modus I = batas bawah kelas modus Fa = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya Fb = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya i = panjang kelas interval Maka, . 2 Mo =24,5
+[--]xs 2+2
=27 e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD=
2.~x'
-(I:xJ
Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Deviasi) = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
2.FX'
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya masing-masing Maka,
131
SD= 25169 26
-(787)
2
26
= ,J968.04-916.23 =.J51.81 = 7,18 f.
V arians (8 2
S
=
2
)
SD 2
Maka,
s2 =
(7,18)2
=51,81
132
Perhitungan Data Berdasarkan Nilai Posttest Tabel Data Kemampuan Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen No Subjek I 2 3
4 5 6 7 8
9 10 11
XA
Frek
%
46 49 51 57 60 63 66 69 71 74 77
2 1 I 4 4 I 4 5 2 I 1 NA=26
7.6 3.8 3.8 15.4 15.4 3.8 15.4 19.2 7.6 3.8 3.8
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas hasil Postes Kelompok Eksperimen d. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil R = 77-46 = 31 e. Banyaknya Kelas Interval K = 1 + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa Maka, K = 1 + 3.3 log 26 =5.67 = 6 (dibulatkan) f. Partjang Kelas Interval
. R
l=-
K Keterangan : I= Panjang interval kelas R=Range K = Banyaknya kelas interval Maka, . 31 l=-
6 i= 5
134
Maka,
Me=63.5+[~· 2:-l3 ]x5
=63.5+0 = 63.5 d. Modus (Mo) Mo =I+[
Fa ]xi Fa+Fb Keterangan : Mo =Modus I = Batas bawah kelas modus Fa = Sel isih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya Fb = Selisib antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya i = Panjang kelas interval Maka,
4 Mo =63,5+[--]x5 4+ 6 = 63,5 + 2 = 65,5 e. Simpangan Baku (Standar Deviasi) SD=
L,~x'
-[I_:x)'
Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Devias1) 2 FX = Jumlab dari basil perkalian antara Midpoint yang tel ab dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing = Jumlab dari basil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya masing-masing Maka,
L
2
SD= 101322.5 (1609) 26 26
=~3897.02-3829.70 =~67.32 =8,2
135
f. Varians (S 2) S2 = SD2 Maka,
s2 = (8,2) 2 = 67.32
Tabel. Data Kemampuan Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol
No Subjek I
2 3 4 5 6 7
Xn
Frek
%
34 37 43 46 49 52 57
1 4 4 8 4
3.8 15.4 15.4 30.8 15.4 3.8 15.4
I
4 NA=26
Perhitungan Kelas dan Interval Kelas basil Postes Kelompok Kontrol a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil R=57-34 =23 b. Banyaknya Kelas Interval K = 1 + 3.3 log N Keterangan : K = Banyaknya kelas interval N = Jumlah siswa Maka, K = 1 + 3.3 log 26 = 5.67 = 6 (dibulatkan) c. Panjang Kelas Interval R i=K Keteran gan : I= Panjang interval kelas R =Range K = Banyaknya kelas interval
136
Maka, . 23
l=-
6 i = 3.8 = 4 (dibulatkan) Data Distribusi Frckuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan Baku (Standar Deviasi) dan Varia11s Hasil Tes Kemampnan Akhir (Postes) Kelompok Kontrol a. Data Distribusi Frekuensi Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pastes Kelompok Kontrol No
Interval Ke las
I 2 3 4 5 6
34-37 38-41 42-45 46-49 50-53 54-57
Titik Tengah (Xn) 35.5 39.5 43.5 47.5 51.5 55.5
Frekuensi Xs
2
1260.25 1560.25 1892.25 2256.25 2652.25 3080.25
Absolut Komulatif 5 0 4 12 I 4
5 5 9 21 22 26
Batas Nyata 33.5 - 37.5 37.3 -41.5 41.5 -45.5 45.5-49.5 49.5 - 53.5 53.5 -57.5
FXs
177.5 0 175 570 51.5 222 1196
6301.25 0 7569 27075 2652.25 12321 55918.5
b. Perhitungan Nilai Mean
X=LFX N Keterangan :
X
= Nilai Mean
L FX
= Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N Maka,
=
Jumlah Siswa
x = 1196 26 =46 c. Median (Me)
Me=!+
f;_.2 NFkbl xi Fi [
Keterangan: Me =Median
2
FXB
--~ l/TAMA
PER~TAl<'l\AN
UIN SYAi 1iu J/\lv\RTA
·-
137
I N Fkb i
= Batas Bawah Kelas median = Jumlah siswa dalam kelompok = Frekuensi komulatif dibawah kelas median = Panjang kelas interval
Maka,
Me=45,5+
[
}2'2 "126- 9] x4 2
= 45,5 + 2.8 = 48.3
d. Modus (Mo)
]xi
Mo=l+[
Fa Fa+Fb Keterangan : =modus Mo I = batas bawah kelas modus Fa = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya Fb = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya i = panjang kelas interval Maka, 8 Mo =45,5 -]x4 8+ 11 = 45.5 + 1.68 =47,18
+[-
e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
SD=
L.~x'
-(I:xJ
Keterangan : SD = Simpangan baku (Standar Deviasi) 'L.FX' = Jumlah dari basil perkalian antara Midpoint yang telah dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya masing-masing Maka,
138
2
SD= 55918,5
26
(1196) 26
=.J2150.7 -2116 =.J34.7 =5.89
f.
Varians (S 2) S2 = SD2 Maka,
S2 = (5,89)2 =
34,7
139
Lampiran 13 Uji Normalitas Ho : populasi berdistribusi normal Hi : Populasi berdistribusi tidak normal Kriteria Hipotesis : Jika L0 > Ltab, maka Ho ditolak Jika Lo < Liab, maka Ho diterima langkah Perhitungan Normalitas dengan Uji Liliifeors 1. Kolom Xi Data diurutkan dari nilai terkecil sampai nilai terbesar 2. Kolom Zi
. Xi-X Zl = - - -
s
3. Kolom F(Zi) Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0.5 + Zi Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi)
=
0.5 - Zi
4. Kolom S(Zi)
S(Zi) = nomor responden jumlah responden 5. Kolom F(Zi) - S(Zi) Menentukan harga mutlak dan selisih F(Zi) dan S(Zi) 6. Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisih tersebut untuk mendapatkan Lo
142
C. N gain
no
xi
ZI
f(zi)
s(zi)
f(zi)-s(zi)
I
-0.06
-2.04
0.0207
0.0385
-0.0178
2
0
-1.58
0.0571
0.0769
-0.0198
3
0
-1.58
0.0571
0.1154
-0.0583
4
0.074
-1.02
0.1539
0.1538
5.4E-05
5
0.095
-0.86
0.1949
0.1923
0.00259
6
0.105
-0.79
0.2148
0.2308
-0.016
7
0.113
-0.73
0.2327
0.2692
-0.0365
8
0.113
-0.73
0.2327
0.3077
-0.075
9
0.136
-0.55
0.2912
0.3462
-0.055
10
0.143
-0.5
0.3085
0.3846
-0.0761
11
0.197
-0.09
0.4641
0.4231
0.04!02
12
0.206
-0.02
0.492
0.4615
0.03046
13
0.206
-0.02
0.492
0.5
-0.008
14
0.238
0.22
0.5871
0.5385
0.04864
15
0.239
0.23
0.591
0.5769
0.01408
16
0.26
0.39
0.6517
0.6154
0.03632
17
0.27
0.46
0.6772
0.6538
0.02335
18
0.282
0.55
0.7088
0.6923
0.01649
19
0.282
0.55
0.7088
0.7308
-0.022
20
0.299
0.68
0.7518
0.7692
-0.0174
21
0.299
0.68
0.7518
0.8077
-0.0559
22
0.338
0.98
0.8365
0.8462
-0.0097
23
0.348
1.05
0.8531
0.8846
-0.0315
24
0.368
1.2
0.8849
0.9231
-0.0382
25
0.419
1.59
0.9441
0.9615
-0.0174
26
0.463
1.92
0.9726
I
-0.0274
')
5.432
rata2
0.209
SD
0.132
Var
0.017
143
Dari tabel diatas diperoleh L0 pre test= 0.14 dan post test= 0, 158 dan n gain= 0,076 Dengan n= 26 didapat Lwb 0.161 Interpretasi data: karena L0 < Ltab (0.14 dan 0,158 dan 0,076< 0.161), maka Ho diterima yakni populasi kelompok kontrol berdistribusi normal
145
b.post test no
Xi
Zi
F(Zi)
S(zi)
F(zi) S(zi)
1
46
-1.97
0.0244
0.0385
0.014
2
46
-1.97
0.0244
0.0769
0.053
3
49
-l.61
0.0537
0.1154
0.062
4
51
-1.37
0.0853
0.1538
0.069
5
57
-0.66
0.2546
0.1923
0.0623
6
57
-0.66
0.2546
0.2308
0.0238
7
57
-0.66
0.2546
0.2692
0.015
8
57
-0.66
0.2546
0.3077
0.053
9
60
-0.3
0.3821
0.3462
0.0359
lO
60
-0.3
0.3821
0.3846
0.003
11
60
-0.3
0.3821
0.4231
0.041
12
60
-0.3
0.3821
0.4615
0.079
13
63
0.06
0.5239
0.5
0.0239
14
66
0.42
0.6628
0.5385
0.1243
15
66
0.42
0.6628
0.5769
0.0859
16
66
0.42
0.6628
0.6154
0.0474
17
66
0.42
0.6628
0.6538
0.009
18
69
0.78
0.7823
0.6923
0.09
19
69
0.78
0.7823
0.7308
0.0515
20
69
0.78
0.7823
0.7692
0.0131
21
69
0.78
0.7823
0.8077
0.025
22
69
0.78
0.7823
0.8462
0.064
23
71
1.02
0.8461
0.8846
0.039
24
71
1.02
0.8461
0.9231
0.077
25
74
1.37
0.9162
0.9615
0.045
26
77
1.73
0.9582
I
0.042
Ix
1625
rata2
62.5
SD
8.37257
varian
70.1
147
Dari tabel diatas diperoleh L0 pre test= 0.092 danpost test= 0, 1243 dan n gain= 0,159 Dengan n= 26 didapat Ltab 0.161 lnterpretasi data: karena L 0 < Ltab (0.092 dan 0,1243 dan 0, 159< 0.161), maka Ho diterima yakni populasi kelompok eksperimen berdistribusi normal
148
Lampiran 14 Uji Homogenitas
A. Perhitungan Uji Homogenitas Pre test Kedua kelompok Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
s
Varians TBTbesar
2
Fhitung = S
2
=
Varians Terkocil
Dengan langkah sebagai berikut: I . Hipotesis Ho
=Data yang memiliki varians homogen
Ha
= Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian a. Jika Fhitung < Fc1 bel maka Ho diterima, yang berarti kedua vanans homogen b. Jika Fhitung > Fc,bel maim Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen 3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian terkccil). db 1
= n - I = 26 - I = 25
db2
= n - I = 26 - I = 25
4. Menentukan nilai Fmtung :
- sS
Fhitung -
Diketahui
Varians Tf1Tbesar
2 1 2
=
Varians Te'l"kscil
: S Terbesar = 51,81 : S Terkecil = 39,94
F hitung
= 51,81 = 1297 39,94
5. Menentukan Nilai F1abel
,
149
Unn1k db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat pada F tabel, maka digunakan db penyebut dan db pembilang yang terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:25,30).Adapun F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf signifikansi 5 % adalahl,92. Karena
Fhitung
<
F1nbel
(1,297 < 1,92), ini berarti Ho diterima, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.
B. Perhitungan Uji Homogenitas Post Test Kedua kelompok 1. Hipotesis
Ho
= Data yang memiliki varians homogen
Ha
=Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian c. Jika
Fhitung
<
F1nbeJ
maka Ho diterima, yang berarti kedua varians
homogen d. Jika F11ilung >
F1abel
maka Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak
homogen 3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian terkecil). db1
= n - l = 26 - I = 25
db2
= n - I = 26 - I = 25
4. Menentukan nilai Frniung:
- sS Fhitung Diketahui
Varian.s Te-rbesar
2 l
2
=
Varians Te'"kscil
: S Terbesar =67,32
: S Terkecil = 34, 7 Fhitung
= 67,32 =I 94 34,7 ,
5. Menentukan Nilai Fiabel Unn1k db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat pada F ta be I, maka digunakan db penyebut dan db pem bilang yang
150
terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:26,30).Adapun F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf signifikansi 5 % adalah 1,92. Karena Fhitung < Ftaboi (1,94 < 1,92), ini berarti Ho ditolak, maka dapat dimbil kesimpulan bahwa kedua data tidak memiliki varians homogen.
C. Perhitungan Uji Homogenitas N gain Kedua kelompok 1. Hipotesis Ho
=Data yang memiliki varians homogen
Ha
= Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian a.
Jika Fhitung < F1abe1 maka Ho diterima, yang berarti kedua varians homogen
b.
Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian terkecil). db1
= n - 1 = 26 - I = 25
db2
= n - I = 26 - 1 = 25
4. Menentukan nilai Fm1ung :
- sS Fhitung Diketahui
Varians Terbssar
2 I
2
=
Varians Tsrkecil
: S Terbesar =0.019 : S Terkecil = 0.017
Fhitung
= 0.019=1.12 0.017
5. Menentukan Nilai F1abel Untuk db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat pada F tabel, maka digunakan db penyebut dan db pembilang yang terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:26,30).Adapun
151
F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf signifikansi 5 % adalahl,92. Karena
Fh;tung
<
Ftabel
(1, 12 < 1,92), ini berarti Ho diterima, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen
152
Lampiran 15 PERSIAPAN UJI HIPOTESIS (UJI T) Tabel Perhitnngan "t" test pada Pre Test Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol subjek
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
gain (d)
xd=(d-md)
xd2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
17 23 23 26 26 29 29 29 29 29 29 29 32 32 32 34 34 34 34 37 37 40 40 40 43 46 833 32.27
20 23 23 23 23 23 26 26 29 29 29 29 29 29 32 32 32 32 34 34 37 37 37 43 46 49 806 30.27
-3 0 0 3 3 6 3 3 0 0 0 0 3 3 0 2 2 2 0 3 0 3 3 -3 -3 -3 27
-4.04 -1.04 -1.04 1.96 1.96 4.96 1.96 1.96 -1.04 -1.04 -1.04 -1.04 1.96 1.96 -1.04 0.96 0.96 0.96 -1.04 1.96 -1.04 1.96 1.96 -4.04 -4.04 -4.04 -0.04
16.3216 1.0816 1.0816 3.8416 3.8416 24.6016 3.8416 3.8416 1.0816 1.0816 1.0816 1.0816 3.8416 3.8416 1.0816 0.9216 0.9216 0.9216 1.0816 3.8416 1.0816 3.8416 3.8416 16.3216 16.3216 16.3216 136.962
)
mean
153
Uji Kesamaan Rata-Rata
1. mencari mean dari perbedaan pretest kelas eksperimen dan kontrol 27 Md= "L,d = =104 n 26 ' 2. mencari nilai t
Md t=-.====
L,Xd' N(N-1)
-;==l=.0=4= = 1,04 = 2 26 0.46 , 136,962 26(26-1)
db= 26 -1 = 25 ttabel
(a.= 0,05) = 2,00
Karena thitung > ttabcl (2,26 > 2,00), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pretest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang signifikan.
154
Perhitungan "t" test pada Postest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol
SD dan mean kelompok eksperimen 2
Sehingga varians, S
=
8,2
2
=
Sehingga varians, S
=
5,89
8,2 dan 61,88
67,24 = 5,89 dan 46
SD dan mean kelompok kontrol 2
=
2
=
34, 7
t=H ,
x-y
t'=
61,88 - 46 = 15,88 = 8.02 67,24 34,7 ~3.92 --+-·26 26
Setelah
lhitung diperoleh,
kemudian menentukan ltabcl dengan berkonsultasi
pada tabel "t". Dengan df sebesar 50 taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel maka digunakan dfyang mendekati yaitu 60 scbesr.; 2,00.
Karena t111tung >
11abcl
(8.02 > 2,00), maka dapat disimpulkan bah\¥a terdapat
perbedaan postest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang signifikan
155
Tabet Perhitungan "t" test Nilai N-gain Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol subjek 1
Kelompok Kelompok eksoerimen kontrol 0.143 -0.06
gain (d)
XD=(d-md)
xd2
0.203
-0.03
0.0009
2
0.204
0
0.204
-0.029
0.00084
3
0.239
0
0.239
0.006
3.6E-05
4
0.283
0.074
0.209
-0.024
0.00058
5
0.31
0.095
0.215
-0.018
0.00032
6
0.317
O.l05
0.212
-0.021
0.00044
7
0.333
0.113
0.22
-0.013
0.00017
8 9
0.338
0.113
0.225
-0.008
6.4E-05
0.394
0.136
0.258
0.025
0.00063
10
0.412
0.143
0.269
0.036
0.0013
11
0.412
0.197
0.215
-0.018
0.00032
12
0.456
0.206
0.25
0.017
0.00029
13
0.479
0.206
0.273
0.04
0.0016
14
0.482
0.238
0.244
0.011
0.00012
15
0.483
0.239
0.244
0.011
0.00012
16
0.485
0.26
0.225
-0.008
6.4E-05
17
0.485
0.27
0.215
-0.018
0.00032
18
0.53
0.282
0.248
0.015
0.00023
19
0.541
0.282
0.259
0.026
0.00068
20
0.544
0.299
0.245
0.012
0.00014
21
0.558
0.299
0.259
0.026
0.00068
22
0.563
0.338
0.225
-0.008
6.4E-05
23
0.592
0.348
0.244
0.011
0.00012
24
0.592
0.368
0.224
-0.009
8.IE-05
25
0.634
0.419
0.215
-0.018
0.00032
26
0.689
0.463
0.226
-0.007
4.9E-05
I
11.498
5.432
6.065
0.007
0.01048
rata2
0.442
0.209
156
Uji Kesamaan Rata-Rata I. mencari mean dari perbedaan pretest kelas eksperimen dan kontrol
Md= Id= 6.065 = 0.233 26
n
2. mencari nilai t t
= -r==M.=d== = -;==0.=23=3= = 0.233 = 58 02
IXd
2
N(N-1)
0.01048
---
0.004
,
26(26-1)
db= 26 -I = 25 t1ubel (a= 0,05) = 2,00
Karena th;iuug > tL,bel (2,26 > 2,00), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pretest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang signifikan.
157
Lampiran 16 PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan "t" test, berikut langkah-langkah perhitungannnya: a.
Merumuskan Hipotesis Ho= µi=µ2 Ha= µi > ft2
b.
Menentukan kriteria pengujian Jika thitung < t,abeh maka Ho diterima Jika lbitung > ttabeh maka Ho ditolak Dengan taraf signfikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) 26 + 26 - 2 = 50
c.
Menentukan uji statistik Nilai N-gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol kelas
mean
N
SD
eksperimen
0,442
26
0, 139
kontrol
0,209
26
0,132
Sehingga varians kelompok eksperimen (S2 )=O,139 2 = 0,0 l 9 Sehingga varians kelompok kontrol, (S2) = 0, 1322 = 0,017
S2=
(n, -1)s,2 + (n2 - l)s2 2 n 1 +n 2 -2 (26 -1 )o,019
+ (26 -1 )o,017
26 + 26-2 0,475 + 0,425 50 = 0,018 S= ~0.018 =0,13
158
0 ,442 0 ,13
- 0 ,209
/_l_ + "26 26
0 ,233 0,13 * 0,28
=
0, 233 0, 0364
=6,4
Setelah t11 ;1ung diperoleh, kemudian menentukan liabcl dengan berkonsultasi pada label "!". Dengan df sebesar 50 taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel maka digunakan dfyang mendekati yaitu 60 sebesar 2,00. d. Melakukan pengambilan kesimpulan Karena didapat perhitungan N-gain kelompok eksperimen dan kontrol th;iung > liabeI (6.4 > 2,00), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar biologi siswa.
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFRENSI Nama NIM Fakultas Jurusan Prodi Ju du I Pembimbing
NO
: AFRINAWATI : I 05016100490 : Ilmu Tarbiyah dan Kegururan : Ilmu Pengetahuan Alam : Biologi : Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Basil Belajar Siswa : I. Baig Hana Susanti, M. Sc II. Nengsih Juanengsih, M.Pd
Footnote
BABI Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman Agama RI, 2006), him 48 2
Asianbrain. Pengertian Pendidikan. tersedia dalam http://www. an neah i ra. com/arti kelpen di cl ika n/pen gertia n-pend id ikan. htm
3
Undang-Undang .. ., him. 8
4
Anonim. Pengertian Belajar Dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar tersedia dalam http;//cafestudi06 I. wordpress.com/2008/09/11 /peng ert ian-bel ajar-dan-peru bahan-pri laku-dalam-bel ajar/
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Eko Jaya: 2005), him 23
6
Y usri panggabean dkk, Strategi .. ., him. 36
7
Ida Sriyanti, Penerapan Model Pembel
8
Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Bcrbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2005), him. I 03
Paraf pembimbing I
Paraf pembimbing II
9
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar lv!engajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 76
IO
Asep Saepudin, Pengajaran Berfikir: Suatu Konsep Pengembangan Proses Belajar lvlengajar, dalam jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember 2005, him. 113
11
Trianto, lvlodel-lvlodel Pembelajaran lnovatif Berorientasi Konstrktivisme ,(Jakarta: prestasi pustaka,2005) him. 143
12
Nuryani y rustaman dkk., Strategi Belajar lv!engajar Biologi, (lvlalang; Universitas Negeri lvlalang, 2005), Cet I, hlm.74
13
Sudarman, peningkatan pemahaman dan daya ingat siswa melalui strategi preview, question, read, reflect, reciete, dan review (PQ4R) tersedia dalam http://ju rn a11ipi.word12ress. com/j pi-vol u 111 e-4/nomor2/sudarman/
14
Trianto, lvlodel-lvlodel ... , him. 146
15
Trianto, lvlodel-lvlodel .. .,him. 146
y
VV'j
y
~
Sf.
VO
y·
J
~· qt
~
'I\)
.
vvy '
"1
BAB II
y
~
v
'1
v
vi
~
1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar lvlengajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), hlm.5
2
Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam lmplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakaita: Kencana, 2005), hlm.99
3
Nuryani rustaman, Strategi Belajar lvlengajar B iologi, (lvlalang: UNM,2005), hlm.4
4
Yusri panggabean dkk, Strategi, .. ., him 45
5
Yusri panggabean dkk, Strategi, .. ., him 46
~·
6
Uyad. Penelitian Tindakan Kelas tersedia dalam httQ ://uxad. bIOt!SQot. com/2 00 8/04/pe ne I iti anti nclakan-kelas.htm I
~
~ Y"O
7
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrktivisme,(Jakaita: prestasi pustaka,2005) him. 85
8
Trianto, Model-Model .. .,him 86
9
Muhamad ali. Model pembelajaran PQ4R tersedia dalam httg ://mu ham mada Ii tomacoa. b Iogsllot.com/2009/04/ 111 odel-gem be la jaran-gg4r. htm I
IO
Trianto, Model-Model .. .,him 152
II
Bambang sutjipto, Penggunaan Metoda Pembelajaran (Suatu Metaanalisis Kajian Tesis Program Pasca Sarjana UNJ, dalam jurnal TEKNODIK, no. 12, th, Ke-7, oktober 2003, hlm.81
12
Asianbrain, strategi belajar dalam httg://www .an nea hi ra. com/dun ia-be la jar/strategibelajar.htm
$'
'
"rO '
~
lVQ
y'
-
'
y·
~
v
~
-
\
13
Trianto, Model-Model .. .,him 155
y
14
Trianto, Model-Model .. .,him. 144-145
~
15
Trianto, Model-Model .. .,him. 88
~
16
Trianto, Model-Model .. .,him. 156
q--
11
17
Wina Sanjaya, Pembelajaran .. ., him. 100
c/
Y1
18
Muskingum Collage, General-Purpose Learning Strategies Reading Comprehension tersedia dalam http://www.buddies.org/articles/reading.Qdf, him. 68-69
~·
vvo
v
4
'11
'
19
Trianto, Model-Model .. .,hlm. 146
20
Asri budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rhinek.a Cipta, 2005), him. 13
21
Uyad. Penelitian ...
22
Boise State University, Reading Text Book tersedia dalam
~
<;· ~·
f
Y'Q -
~
htt12://tutorin g. boi sestate.ed u/studyin g/gdf/Read ing %20a%20Textbook.gdfhttg://tutoring.boisestate.edu /studying/gdf/Reading%20a%20Textbook.gdf 23
Mohamad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, (Surabaya: Unesa- University Press, 2000), hlm.16
24
I Nyoman Selamat, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode PQ4R Berbantu LKM Untuk Meningkatakan Kualitas pembelajaran Kimia Analitik Kualitatif, (Laporan Penelitian Jurusan Pend. Kimia, Fakultas Pend. MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, 2006), him. 9
25
Stefania, Makalah lnovatiftersedia dalam httg ://stefa n iaporto fo Ii o. b logsgot. com/2008 12 01 archive.html
26
Trianto, Model-Model. .. , him. 148
27
Nining Wirdaningsih, Pengaruh Metode SQ3R Terhadap Has ii Be/ajar pada Konsep Organisasi Kehidupan, (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), him. 12
·~·
~
~
y· .y·
Y1
9"
1
'I
'f'Q
y
~
28
Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , him. 13
29
Trianto, Model-Model ... , him. 113
<5
V"Q
30
Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , h. 13
l/
Y'1J
31
Ahmad sulhan, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII Smp Negeri 15 Mataram, Skripsi UNM (Mataram;perpustakaan UNM Mataram, 2007). Tidak dipublikasikan
y
32
Muhamad ali. Model ...
v
33
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung:Rosdakarya,2000), hlm.84
)'
1"Q
-
vvt '
f1)
48
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan ... ,him. 168
49
Nurdin ibrahim, Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka Dengan Hasil Belajar Siswa SLTP Terbuka dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember 2003, him. 49
%'.
'1
~-
'<1i '
V'
"lb
'l'Q
y'
ry
y'
"')
50
Slameto, Be/ajar .. ., him 25
51
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 11-12
52
Nana Sudjana, Penilaian 1-Iasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), him. 23
53
Anonim. Pengertian Belajar Dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar tersedia dalam http;//cafestudi061. wordpress.com/2008/09/11/peng ertian-belajar-dan-perubahan-prilaku-dalam-belajar/
54
Agus supriyono, Cooperative .. ., him. 6
y
re
55
Nana sudjana, Penelitian ... , him. 56-57
y
Yb
56
Dimyati dan Mudjiono, Belajar... , him. 42-49
~
57
Agus supridjono, Cooperative .. ., him. 4-5
y
~ VV'l)
58
Ngalim Purwanto, Psikologi ...,hlm.106-107
y
Vi
59
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada,2003), hlm.2021
y·
rt
60
Ngalim Purwanto, Psikologi ... ,hlm.107
61
Ngalim Purwanto, Psikologi ...,hlm. l 06-107
62
Abu Ahmadi dan widodo supriyono, ... , h. 130-138
63
Endang susanti, Strategi MetakognitifDalam Pembelajaraan KooperatifUntuk Meningkatkan Kulitas Proses Pembelajaran Genetika di SMA, dalamjurnal ilmu pendidikan, no. 1, Februari 2005,
y y
y·
c;, .
-
-
tj ~. ~
0)
hlm. 63 BAB III Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). him. 186
y·
'l"'o
2
Sukardi, Metodologi .. ., him. 53
{}"
. ~
0
0
Sukardi, Metodologi. . ., him. 54
4
BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Saluan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Mengengah, (Jakarta, 2006), him 453
I
5
Ahmad sofyan dkk. Evaluasi pembelajaran IPA berbasis kompetensi (Jakarta: UIN Press, 2006), cet I, him. I 05
v <;-·
~ .
~
C;/
vvo
v
.
VO -
6
Suharsimi Arikunto, Oasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet.Vll, him. 79
7
Ahmad sofyan dkk ... ., him. I 05
(-
8
Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , him. 93
y
9
Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , him. 219-220
v
10
Suharsimi Arikunto, Dasar .. ., him. 213
t;,-
WO
11
Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , hlm.218
q
'"1
12
Meltzer,"The Relationship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible "Hidden Variable" in Diagnostic Pretes Scores. American Journal Physics. 70 (12), 1259-1268. 2002.
v
~
i
'
'1 '
~ .
13
Hake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University.
14
Sudjana, Metode Statistik,(Bandung: tarsito, 2001), him. 466
15
Sudjana, Metode ... hlm.249
€;
'M
c.;·
Vo
CJ
\"'j
/"\
16
17
HET Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk Pendidikan,(bandung: IKIP bandung, 1998), him 271 HET Ruseffendi, Statistika ... , hlm.315-316
~
\
~
C:
vr
k
Ir(
\
BAB IV I
Hake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University
Pembimbing I
Bai Hana Susa ti M.Sc NIP : I 9700209 00 03 2 00 I
Pembim bing II
Nengsih Juanengsih M.Pd NIP: 19790510 200 604 2 001
'
NILAI KRITIS L UNTUK UJI LllllEFOHS •
Ukuran . Sampel ·
·raraf Nyata (al .
..
.
0,01
0,05
.0' 1 0
0'15
0,20
.
n
=
4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25
JO·
'
n
>
30
0,417
0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 . 0 2?J4. ' 0,284 . 0,275 0,2 68 • 0,261 0,257 0,250
0,245 ' 0,239 0,235 0,231 · 0,2QO 0;187 1,031
vn
D,886v"
0,352 0,315 0,294 0,276 0,261 0,249 0,239 0,230 0,223 . 0,214 0,207 0)01 .. 0, 185 0,289 0, 184 0, U9 0, 174 0, 158 0, 144 0,805
vn
vn
0 .381 0,337 0,319 0,300 0,285 0,271 0,258 0,249 0,242 0,234 . 0,227 0,220 0 ,2.13 0,206 .. 0,200 0, 195 0, 190 . 0,173 .
O>il\rf'l1 .
!•. · ' " .,.
'
0,319 0,299 0,277 0,258 0,244 0,233 0,224 0,217 0,212 0,202 0, 194 0' 187 0, 132 0' 177 0, 173 0, 169 0, 166 0, 147 D, 136 0,763
0,300 0,285 . 0,265 0,247 . 0,_2 33 0,223 0 215 .. ' 0,206 0, 198 0,190. 0, 133 0, 177 Q, 173 0, 169 0, f66 0, 163 . 0, 160 0, 142 0, 131 0,736
vn
vn.
rnr: ConCNer, W.J., Prac.tical Nonparametric .Statistics, John Wiley & Sons, In
1973.
,LJAS [)JllAWAll LENCI< UNG AN NOl!,,\JAL Ci'J',\ND,\ll /Jari 0 kc BHangan dnlam b;idan da(Lar mcnyaC1k;"1n dr.:dn1aJ).
0,0 0,1 0,2 0,3
0,4
0
l
0000
0040 0'138 0832 1217 1591
'tl'ii!f' .8.w >,;.;
·0793 1179 155{
2
0080
3
~-·255
4':6.ZH~ .
ID
0,$
0,7 0,8 0,9 1,0 l, J 1,2 1.3
1915 2258 2580
J 950
1985
??~l ·~
'izlrill ·~
2,6:12 2910
J!59
31·$fi'i1
J-11.) .1G'13
3·1:1!!
:IH 4 ~J
.16fl5 :ikn9
iii3 z
4049
'
.,
:1207 .fv:t
~11 ~2
1,5' 1.0
,1.1,=, :2
.13.15 .1.;5;3
1. 7
.1.=is.1
.1:)G•t
l ,B l)l
10-11 ·11 L1
46·19 .\ / 19
2,0 2.. I
.\ /?'2
l i 7 R. -I H:!(i
2.2
·IK2l -1,-;i; I
2.3
-IH~:J
~-4
-1\11 R
·I XG-l :11196 ·1920
1.s
4 \t38
!,fl.JO
1953
-i0ss ·
4D/4 4 98 J
2,6 2.,7
,t,9 1.9
·rn6 ;;·
,),0
rnRi
'Ji.I '
·I HOO 4993 ·1995 4997
:..2 3,3 ) 1
.
• J,5
4998
3,fi
.Jg!JH
2939 3212
5
6
7
8
0199
0239 0635 1026
O{fjg''
iji;27!(l(if
0319 0714 1103 1480 1841
•'\'\"<'I<~·':".',:~
0 910 1293. 166'1
0.948 1331 '1700
,, -.,· .. ···~"M~
~2)},~ lf'!)'i' =il,.•.. . 2h'i"3
2054
!J'P,'ll)!i' . 2123
g;m!\f 2704
29f)7
2il~6
,12:rn
32n4·
3·1!<5
3508 3729 3925 4099~ ·125 l
j4Gl 368G
.3·108
4066 -1222
-10H2 -12.16
iiA' ~:;1:..~ !l...©
!.1
J.1 ;i ~
232·1
~~1Nli~
3~07
4357 .. '1370 .14 84 -14 7 ·I 458'2 4 573 4656~; 4664 4732 '1.726
431\2 ·1495 4591 4671 4738
4783 4H30. 4868 ·1398 1922
•1788 -1834 4871 4901 4925
H93 4838 4875,f 4904 ·1927
·1966 4H7S 1982
4941 4'956 4967 4976 4982
4943, 4957 4968 4977 4983
4959 4969 4977 4084
4987 4991 4993 4995 4997
4987 4991 4994 4995 4 997
·1998 4998
4~9R ~999
49~5
Q~~·&
~-,
p~~? 1368 __
J1.Qf>lj) ~11i'7~
~~;"'<'•1:>1:-"'
2422 2454 2734 2761 3023 ~ 3051 )i~iili ~-~ &~$'~is~ 3531 3749 3944 41L5 ~Z$5f
0,;I 1~'l)::t~ };A•;'.' "•
1808 2157 24D6 2704 3078 3340 ~,577~
3Ti0 ·J96Zf
3190
4131 4279
3980 4147 ·1292
4394
1'!06
·1505
1)31S
4599 4678 4 74-0'
·1608 ·168Ji 4750
nga
4803 4846 4881 •1909 4931
·1808 4850 4884 491 l
4948 4901 4971 4979 4985
1949 ·1962 4972 497S 4985 ·1989 1992 4995 ·1996
4842 4878 4906 492!! 4 946 ·1960 4~7Q
<1978 498,4 4989 4994 . 49, 1
4S89 ·1992 4994. 4996 4997
4998
4998
4998
4998 "
-..rn
.tQQO
1000
499·1 49,96 4997
1064
•355·~ !}
4988 -1992 4994 -1996 4997
4988 .J9Sl
z
0
M,20
·-~'
0,5
--
'•~
?:H s . . !.Q,llil
~,ji:,t~
'1
,,..
4~92
4~6
~,..""'
4418 ·1545 46lq -1693 •1756
.
2190 2518' 2823. 3106
9 035Q
0'154
1141 1517 1879 !~-2~2~·
·.. . :"1&49.:' 2852
;f;Js:;
3133 3389
.•35~sff 3810 3997 41_62 4306
3621 38i!O 40).5 41~17 4319
4429 4535 4625 ·1761
44'11 4545;• 463:5 4706 4767
4812 4854 4887' 4913 4934
4817 4857 4899 4916 ·1936
495]
4963 4973 4980 4986
4952 4964 4974 4981 4986
49n?
4990 4993 4995 4996 4997
4990 49°93 4995 4997 4998
,;993
4998
4998
'1932
'4699
Nukilan Tabel Nilai "I" Untuk Berbagai dt: .
df atau
Harga Krifik 'r' Pada Taraf Signifikansi:
db
1 2 3 4 5 6 ·7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 25
'
5%
1%
12,71 4,30 3,18 2,78 2,57 2,45 2,36 2,31 2,26. 2,23 2,20 2,18 2,.16 2,14 2, 13 2,12 2, 11 2,10 2,09 2;09 2,08 2,07 2,06
63,66 9 92 . ' 5,84 4,60 4,03 . 3,71 3,50 3,36 3,25 3 I 17 3, 11 • 3 J 06 3,'01 ·. 2,98 2,95 2,92 2 •90 2,88 2,86 2,84 2,83 2,82 2,81 2,80
? 011
"~"
2,07
..
'
'
:~.
.
Harga Kritik "I" Pada Tara! Signifikansi:
df aiau db I
26
2i
I'
28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100 125 150 200 300
400 500 1000
5% 2,0C 2,05 2,05
4 ~ 2,03 2,02 2,02 2,01 2,00 2,00 1,99 1,99 1,98 1,98 1,98 1 97 ' 1,97 1,97 1,96 1,96
. ·1% 2,78 2,77 2,1'6 2,76 2,75 2,72 2,71 2,69 2,68 2,65 2,65 2,64 2,63 2,63 2,62 2,61 2,60 2,59 2,59 . 2,59 ; 2,58
.
',
~
~;~
1lil ih~l~nt li..:bn J}i,ft~r
an Fp..;-~~is .\-1.u l!nlult
0
1..n Hari.
-.--·---
FP
------·-·--···--- --· - -.--·----
vi ..
z
. :I
4
5
i;
·221> Zit,;25
230 !)764
19,J3 ~.:t:J
19,36 l~.n !l!l,3-1 99,J6
l9,J8 19,39 !nl,.1H !i9,10
2R,2l
8,9< 27,91
B,HR H,R1 Zi,67 27.·J!}
~7,.i-1
,s-1 ·s,ss &,39 6,26 .00 16,69 ,IS,91! -.1.s •.s2
6,16 !S,21
li,09
h,0·1
6,00
14;~8
11.~U
:9
b,-11 5,19 &,05 12,()1: 11,39 lC:.97
1,95 10,'67
.J,SR l0,15
"· 71: . {,5:! !),7Jf ~.IS
.f,39 S,75
4,Za H,fl
-1.Zl H,2fi
..j
·1,35
·l,12
3,97
5
B,4S
1 ,H5
7, j6
J,H7 7 ,1 !J
7 ,00
fi . .
5
1,07 7,59
.1-,H·J . .7,01
J,11!l 6,o;I
!
;i.~
J,6:1
?
ti.~v~
a. 11
WO
llG
~
51:03
"°" 1,01
rn.u 19,25 )9,oO 09,17 Sll,ZS W,30
,SS '9,'lit 9,12 ,81 W,46 2H;7J
i7 11 )2
9.01
7
"
9
ZJ~
237
5RS,
:S!l:ZR
2JO 59.!1 l
241 ll022
.1,:;x
1\.07
242 60S.6
12 .....
Il
24-4
l1
IG
Z-15
246
Gl·l2
5JflS'
20
2~
2-<8: !49 6.Z-08 !5"2.J4
JO
40
250
251
15~~
62.a..&
B.3-3 26,12
5,70 l3,69
.S.53 JJ,6l
5.6<1 J:l,57
S,5S
S,5-1
5,53
13,52
13,48
n.~6
4,<-l
<.<2
-1,33· '9,07
<.~
9,17
-1 •.(0 9,1:1
<,37
9,2<
9,0•
9,02
J,75 1.0'4
J,7Z 7,02
J,71.
J,69
:l.113
3,f.7
6,9{}
fl.9-{
6,90
~.s.s
J.J~
J:,3::?
J,2H 5, 1:-1
3,25 5. 70
3~2J
1)-1,.1)5
J.13 fi, 7ll
.:.:-<
~.:1--0
S,61
5,65
:1.12/ :J,(18 5.!!H' ."i,20
:J.05 &,11
~,OJ
J,Q{)
2;9ii l,91
2,93
!'i,00
2.98 ·l.Uti
2.91
s.rHJ
·1,l!ll
·1.~R
i.w
2.ll~
:l.Hn · :l, 1-;
2.7G 2,7.1 1,11. Llli
1.72 1.:L1
. l.~1
-',6-3
J:,6.{
-{,6-0
-t,U
{,4~
·9,89
~.77
9,68
9,~i
.f,b-J 9,47
{)&0
9.%
S,311
9,29
-1, I 5 R,I 0
{,JO.
4,06
4,03
J,92 7,52
J,~l
7 ,1 'J
J,% 7 ;60
J.~·~
7,37
4. (){) i ,71
J,ll7
7/JH
7 .31! . 7 ,JI /7 ;J-1
.J,77 7 ,1-1
J,7J fi,.4 I
J,68
J,6J 6,62
.1,r;o
J,57 G,·17
,1,fi'.2 6,.15
J,,9 fi.27
J,~<
J,J.'\
I
.S.~>H
.1,.':itl Ii, I 0
J; 11
J
J,J·1 · J,.1 I
.1,28
··.J.2.1
fi,O:J
5,\11
5,82
G. 7-1
5Ji7 . :::..rl-fi
:1,2:1 ;1, 17
;1,1x
J,IJ
3,IU
:J,07
:l,:J;)
.~.2(i
5,JH
-ri.r1 · ~5,t)(J'
6.9J
6.~1
5,91 5.R7 l·l,:n .1.1.2.1
S,M H,15
.'
5,7-1
-5,71
11,0'l · 13,93 lJ,l\J
5,ll(l
13,7-1
C,15
:t,:!0 J,lri ·6, ltl · s,:Hi
J.U:l . 2.VK
·l,!l2
---···---·---·---..·--·------. ------·----- ...... _~:~,"~··
..
2.v:i 1,fi·u
5,77
J,4 l fi,D7
1.1:i
2.M. 1,1;1
J,:"rli
a.&7
r.r. 1
----,-~
8,~
::.·
1, t.'l
a.&-1
IV,&¢ 99,&0
B.• ~
1,70
a,29
25-4 63&!
26,27 26.23 :l1;,l8 2tl,14
a.oz
1,71 l.0,0(,
:,,fi:J•
Z.H UJ.i>l
a.ss
B,6-4
<,78 10,15
;1.:n
!l5"' 6352
ZS,:W
a,G>
4,82 l0,27
5)U}
21S:I 633-t
8,60
a.11
a,,,,;
=
2\.,92 26,8J 26,69 25,IXI 21i,50 ·u,-1)
1-1..-15
3,JH
St'O
IU,0 9-9. l2 !>!J,·IJ 99,H S'.1,46 W,<6 V9,17 99,48 PS,!R 99,H !.>9,<9 99.<9 99.00
~.% H,54
fi,(}{~
200
19,40 U9.,ll
H.~
,:n1
25~ 253 6302· ~23
l 00.
fiJD-0'
8. 7 G B,7< 27,JJ 27.05
F.,71
1f; .
00
2,J 608-Z
8, 7,8 27,2J
J,7~
ll.ll l
10
1!'1. pc"'...blJ..111ni
:i.71
.
2
3
'
5
Ii
i
!I
h
IU
11
1:.:.
~~~~~~~~~~~~-~·~~-
l,10
3,71"
:lt·1H
:l,:l~\
r.ss •.ss·
.s.99
s..:4
~.!Jti
J.!>~I
:1,.10
1,W
c..22
f>,61
:$,2(1 5,J:!
::!.,Ha • :1, I~)
:i.:!6
:.~13·
5,4. l
5,95
:1.1 I 5,0
:1.~!2
s.:1!1
:1.1.1
s.:.n
2,\l?
..z.~11 ·- 2.~11
·I .~1 !!-
l,K:\
·1.iX
J,l}~
:t.O I
:!,~IS
5,01
·l,8K
t,7 l
2.G~ 2,61 4,12 . 4,05
~.!)~
-!,Ol
2,55 3,96
:!,65 4,JO
2,lil A,Q2
2,51 ·~.n
2,5.J :J,85
2,50 3,80
2,11 3,14'
2.<-.\ 3,JO
3,66
·2,.Hl, ·a.s5·
2.,35
:?,.'.15
2,31
3;4~
3, lli
3,41
2,32 3,31
2,28
2.:.!f~'
3,30
3,,27
2.1~1
:z:14
Z,70
.t,-10
1,2.9
-1;21
:!, 1 (! 1.:10
'.!,11 -1,:!:.!
'.!,!•~
Z.t> I
1,6U
2,5-1
2,S.O.
2, lU
2,-1.2:'
-1.lL\
·1.05
J,88
J,85
:1.7~
3,:70
3,61
:!,li1 l,lll
'.!,t;:1 •1.n:f
!!,tiO 3.!>c:
·1,S~
~.51
:!,-Hi
5:42 .
~:0~1
:!,lillt :1.ll·I
~.51i
:l,tl!/
:l,."1 :.i :1,HO
:~.!!1
~.t):\
~.till
-1,5.0
-t.:l.9
:~. 71 :1,jO
:.!.,1?
J.·11
J,lH
J,n:~
2,9:!
2,H I
5,20
·!,KO
.t,02
4,..i 1
:.r,·1-1.
:1,:14 5,50.
3, fl.
:!,H6
:!.X~~
:!, 1'7
~.0.1
·1.
-1.,46
~.2«
3.li~
J.~
.:J,OG
:?,59
·l,SU
-i,:12
-:.:,10 ·1,1·1
:!,t,;.j
5,·)2.
:!,';;10 ~.Sff
··:t,1~
6,3,6·
·l,tl\l
:J..H~
:\,6:.t
:l,2.·i
:J,Ol
2,86
4,11
4,.\4
2,tHi ·1,03
:!,:':>!) :I.KU
:!,I~
5,29
2,14 4,20
:t.,51
6,23
3,1~
3.,5-;.
.1,2.0 :5, 1.~.~
2.96
.:!.1:\1
:!,10
Z,liL
:l 5U
'> 3~
2.55
2,54
3,93
3,91
2,11 3,62
3,60
2,31 3,33
2.30 3,33
3,21
2,22 3,18
2.21 3,16
3,00
:!,4:?
2,40
i,42
2,3!:1
3,65'
.:!.1.µ·. :1,1q. .J,5,9
3,51
. :!,!>.'J
Z,·l tr
;1,:IV 3,5l'
i.21·
2,:?.4 .·· 2,2!
·~.70
!.!,-t.\ JJi:.!
2,.:.!l
:l,8-0
3.43 . .J,J~·
..:t,26
3,2(
~.14
2,19 3, IJ
2,16. 3,06
2,l-t 3,02
') 25
2,lli. · 2.JS
2,1 :I
:!.10
2.08
3,07.
3,0-0
2,97
2,92
2,89
2,07 2,81
2,13 2,9-6
2,09 <2,.89
2,01
2,0·l
2,80
2,86
2,02 2,11
2,01 2,75
2,,08 2;86
2,04
~.02
2,9i
2,19
2,16
i,99 2,70
1,97 2,61
l,% 2,65
~.O.\
2,00
l.9tl
! ,9!'>
l ,93
1,92
2,/8
2,11
2,68
i,62
2,59
'1,51
2,49
2,35
:f)I
;!,-18
:t,·13
'.l,:1!>
Cl.7 3
3,!i1
3,50
3,IB
:!,J3 J,36
;:;z9· :3:2Q
·2,21 ·3,12
:!,·IS J,til
2:12
:2,."J"l
•• '):!
., ?t)
3,55
J,1&
2,2< 3,18.
:a,20· 3,10
:I, 16
3,ti!)
2, l fl 3,00
•]
;:·J1 _;:2s
·>~
3,01
2.2~
2,13
:!ti fl. ~J._."l9
:!,·ll
·:t.,J.:{
:!.:.!~
':i,23
~. 7,fJ
.!!~68
'1,J'.I
4,6,;... 1;1.3;;. . ~.I U.! •3 ..93"
2,19
.3,$2
·J,45
'3,.15
3,27
3,16
3,08
"·"3
2,17 4..~?.
:!, 1f) .J,OQ
:?, ll
:z.:.i1
z.:i.1
'.l,'.l!l
2, 15
2,1 r
J,-1-1
.3,J';'
;J.21
2,:l5 .J,1,9
2,19
·:JJ, I
;J,0.1
3,00
.2,9-f
2,07 ·2,83
...214 4i\ 1
·:t.,-1:J a,5:!
;!,:.iH
:!,:1.1
2.:11
!!.'Zli
:I, 1 5
l,%
l,9-t
\ ,9\
-:1,:.10
'3, 19
3,00
2,07 2,84
2,00
J,:ltl
:l, l l 2,92
2,UZ
:l,•l3
2,76
2,10
2,63
2,60
2,54
1,90 2,51
.,,.....
~~J 1,lH 2,12 3,13 . .3,05 · 2,9~·
·z.17
J .~9.
l ,!7Q. '2,63
l,87 2,.(7
l,S-1
2,56
1,90 2,53
l,8S
·2.6~
~.9:?..
·2,8S
2,H
2,.(2
:!,OS ·2.ao
:!,00
l,96
1.8<
2,W
1,89 2,51
1$1.
2,'l2
l,93 2,58
~.47
Z,42
J ,v"" 2,38
2,:-.?
l ,91 '2.53
1,81
l ,ti-1
1,81
1,8-0
2,-1€
2,-12
2,3";
2,23
3,SS
J.,
6,Q\
§~O.~
J,52
3,ll 5,0.1
.2. iJ-0
s.~:r
2',61 4,17
:!.11:!
5,1·1
tu
::?,10 ·l,:15
·I,-\(',
·1,HS
,.
2,7·\ .. 1.:13
:!.Hti
J.OH
·> j{I
:.!,11 .t,i 1
4,!l-<
~.~.'Li
·I.»~
1'. 14
:?,tt:? ·l,5::!
.1.t::r
:l:Ko
•~. i :.
:!,Xii ·l,liO
:l_O!?
">,llli
6.70
fi.5t
·l,11
:~.ni
·l.5~
-i ..~Q
:!,!:.5
2,tili
Z,5h
!!,&I
4,01
3.8.5
3,7 l
~.6:!
!!,55 ll,11
2,1 »
:3,9~
3,49
3,10
:t.,8i
2,11
2,00
s.~5
4,94
4.4~
4,10
•3,81
2,52 3,7!
3,41 5,18
J,07 4,81
:.!,ll·I 4,31
2,t.H~
2,51
2,.,,,
4,04
3,81
3,6S
3,6;J.
:!, '..!h
'.!.,:ll 3, J 2
~.-15
:.!,-10
~.35
:!,JI
3,56
·31·l~
3,31
3,30
2,·1.'.! ~.SI
2.:~7 3,.10-
'..!,:11
_.i,:!:-+
a..20 .. ;?:is
2,0!>
3,3 r
~.:.!tl 3.~.i
·S,1.7
3,01
2.8~
-.)
2,99
~O~
I
zoo
2,0{.
2,11
•
1,t\S
l .Sl
J. 78 '.? .31
3,·l·I
3,05
'..!.l:i:!
2,tifi
J,~,'.--
:l,.11
2,.10
~,;!()
:!,2ti
2,:lJ
'i, 18
2,IJ
2,07
l,~
·~3
·1.82
·!,31
3,99
3,7~
3,59
..
2,35
5, 12
3 ·15
~.JS·
!\,jG
3...1g
:J,\2
J,0·2
7,94
2,83
~15
2.~
~u
3,·12 5,66
3.(..i~\
. 2,80 4.76 4,26
2,64 3,tl4
:!,53 3, 71
2,-\S 3,54
.:?,:\)'\ ;l,4 l
:!,:ri 3,:io
~.:!~
:l,:!·I .1, J.l
'.l,:10 3,07
:!, 14 :.?,97
~.10 ·2.0-1 2,89 12,78
1,00 2,70
J,91>
l,9,1
l,&8
·1,84
1 82·
l 79
l,';7
1,76
2,fi2
2,53
2,48
~.4!
2:31 . £32
2,2$
2,26
~l,21
.,::.~i·-,.
,. ,;._._. ---i-. ·;. J;;,;.l'bkt>;,.··,:q-(
.-\ .. ox pcmbil111oc
·-
@
i.n .
7&
100
"°" .Wl
l,.ll2 ?,3'
l .so l,Jl
""'
1,ll-5
1.7'
1.1.c.
1.7~
1,11 . 2,l3
1,ll
l.M 2,32
1,77
i.1~
1,n
1.11
1,29
2.2..l
l:,17
:!,.11
l,tz
1,75
l,76
l~
l.2~
2,2&
1,72 l,19
l .7<> 2,H
2,1::
l.76 :r,15
1.1~
1,71
l,!Sl! .•' l.'7
Z,Zl
i,lS
:r:,l :Z
::Z,JO
l,7l 2,18
l,t'i9 2,13
1,67
.1,6!>
Z,09
2,05
1,6& 2.06
2,tu.
,4-0
3,01
'2,7H
2,52
• 2,51
,SJ
4,12
-4,:!2
J,9-0
J,67
J,S.O
J,3G
2,JO J,25
.~a
1.9'9 3,f.H
l,75 ~.lR.
:z.s.o
2,-4S J,CJ
2,"41
2,1B J.21
2,1../. J,)J
2,16
1,11
2,06
2,00
l,W
3,-tG
2,J.-t J,J1
2,:N
J,U
J,05
2.99
2,8~
2,St
'.Z,10
2,~2
,J7
2.89
2,7<
2,J!)
2..:J2
2,27
2,22
J,59
U,12
J,2.S
J,17
J,09
2,1 $ 2,%
2,0&
4.,1.t
2,ll\ J,02
l,10
-t.6 t
2,59 J,S2
2,"'7
,&J
l.~
2,11
1,11"9 2,&S
2.&B
1.w 2.5-0
J,es
2. rn
2,J1
2,30 J,2G
2.25
2.lJ
1,97
1µ
t,!'O
2,9J
2,)4
'2,\5..J
1,9l 2,55
1,U
2,98
l,O:S 2,RJ
1 .D3
J, IJ.
1,20 J,06
2.ld
J,39
7,(7
·1,:t.il
?,.lJ
2
,57
,J5
<.
J
5
7
0
ij
·2,40
1,36
12
!{
16
l:O
u
'.1,::22
1,1 s
2,ll
l,09
J.Q-IJ
J,OJ
2,9J
2,8!)
2,0Z 2,1'
l,9a 2,tl
.1,M 1~ 2,&11 · 2,<9 l,92 2,&-4
l,87 2,-to
2.~o
l.Jll> 2.
JO
11
2,2G J, 17
1,05
:)0
2,H l.M
1,59
.
2.%
2,13
Z,57
•,6-0
i,l l
. J,79
,J...(
.1.95.
:Z,7 l -1,07
2,5$ J, 7 5
2,H
2,:J<; J,36
1,29 J,23
J,2< J,l l
2,19
2,15
l,12
2.o-<
2.oz
1,1'6
J,91
1.a1
l;a1
1,78
1,75
J,6J
3,0J
2,95
2.!i-0
1,i.-0
2,11
2,G.0
Z,52
2,-'-i
2.J5
2,30
. 2.22
2,<J J,50
2,35 J,33
2.2R J,20
:t.,22
2,!8
:Z, 10 2,31
2,05 2,71
1.~
J, (){)
2,1. .( 2,92
l,00 .
J,08
2,6-8
1,51
l,W. 2,.(9'
l,B& 2,.(i
l;M 2,32
2,27
1,73 1,71 2,10 . 2,15
2,10
2, n
1.0< J,J-0
1.:11
2.:1 2,16 J,06 . 2,98
2,11
2.09
2,0-l l,7<
l,9'.l 2,66
2:i;5
l,'6 2,14
1,72 l,15
1,69 l,SJ
l.U 2.07
1,61
2,90
2.~•
!,&<
J, lT
2,03"
l:.OI
1,\ 0 1.U
2,01
1,01
l,91
l,91
I,SS
1,82
i;i:a
2,62
2,51
2,n
2:3'
2.2s
1,5<,;l 2,1.l
l,&-t
2,70
1.7'!' 2,20
l,67
2,80.
:.a.a
l.,0,1
l,61 1.9.3
1,%
1,06 2,16
2, (){)
l.~6
l,89
2,2:1
2,15
.}1.67 2.~
1.6< 2,0-i
l,&1
2,{1
1,8-0 2,J-0
1,71
l,5'!
l,IH 2,JS
1,7.C
1,U
l,U
l,S.t 1,:H
1,91
.<5-~ <.57 ,JJ
. 2;9.J .
2~~, 0
Z,b.i
52
<,5<
•.o<
3,73
.Jl lll
l.92 -1,61
1,59 <.n2
2,53 J.10
,lO
1.90
2,61
'l,51
2,.(0
.3-l
-!,-16
3,97
3,55
3,<2
,2"
::,za
2,3R
~.<2
l.65 :i,9J
:i ..i 9
,19
3,61
u
l.ll
Z,< a
25
~.JS
J,SO
25
2,85
in
1..84 i.Jl
n 15
21 23
J,17
l YJ
l,89 2,17
).':i!5) 1,79
~ 2.2~
2.32 3,25
2,2.S
2,19
0.12
J,01
2,30 3,11
:Z,23 J,OB
2.17 2,97
2, l :z
1,o.B
J,:ui
2,ll9
2,82.
2,36 3,35
2,28 l.l ~
2.21 J.O<
2,15
.2.10
J.58
2,9-l
'.?,U
l,62 J,U.
2,{6 J,!>-4
2,35
2,26
2,)9
:!, 1 ~
Z,09.
2.0~.
2.02
1,%
3,JZ
J,15
J,0'.l
2,91
2,8:?
2.75
2,69
2,69
2,61
1,"
Z,J-l
l,15
l,18
2,00
3,51
J,:29
3,12
2,99
2,01 ;?,KO
2,04
3,8:
2.12 2,B8
2,7J
1,66
l ,!}S 2,S-G
1,,gJ
2,59
2,32 3,:Hi
2, 11 2,M
2,0:Z
1,!W
l,S1
1;1a
:Z:,10
1.n
2,17
2.CT·I
1,9 t :i,5-l
1,~9
3,10
2,11 2,96
2,0<1
3,KO
2,H 3,49
z.~z.:
~.l9
:Z,·\6
2,35
2,28
l,17
2.Jl 3,24
2.23
.2,15
2,10
2,06
2,01
2,a:i
1.n
1,91
l,ta
2,15
2,M
2,61-··1;s2
i.ff·
1.s1
J,Oi . 2,91
l,91
1, ll-0
1,87 2,U
21
2.82
2.~8
2,43
l.%
i.26
3,n
3,{R
2,1·1 2,9·1
2,06 2~78
1.77
l.M
l ,"-<
l.~
1,S7
·-:!.OJ
l,R?
l,OJ ·. 1,B7
1,B2
1,18
t;h
l,62
1,51
l.~
:Z,61
2,5.(
2, 1:l
2,J5
2,26
2,17
l,6J 2,ll
1,0.S.
2,i2
2,o.;
2,00
1,9-<
I ,>
1>5. ! $!
l ,92
!,X5
l,iO . l. 71 l,1.(
.l.1>1
2,22
1,57 l,05
l,O
2.~o
1,l:iO. l,J2
1,,3
2,51
1,00
l,n
I, \'O
1,5-t l,M
1,.1-i 1.1-l
l,00
1,0<
1,79
l,59
2,19
l,97
l,9~
l,Sft l,U
1,5.J
2,Ji
l,U 2,05
1,6 l
2,49
1,14
1,5 l l ,t l
1,M
1,6'
l,l\C 1,9~
l.&<. I ,RS
l,H
l,Ol
1,57 1,91
l ,'51
2:,00
l ,1'-0
1,7 :5
I.~
1_.S! l ,9l
l.&&
l.52
I.~
!,
:.oo
I .I<&
!,Al
1,15
l,H
1,62 t ,98
l ,.s.I l ,85
1,51 '
t,,a· l,H
J.9¢
t.M
1,7&
l,7l
z:n·
1.n
1,H 2,ZQ
1,12
•
~
Y;rr
1,6&
'.i)~
2~ir.
l,06
1,75 2,22
l,71 2,13
2.0<
20
Ul
2.57
2,.,2
2,JO
-UI
2.22
2,1-4
JO
l,W
2.~
3,16
3,·U
3.22
J,OS
2,VZ
2.~2
2,7J
2,00 2,65
19
't,f/J
1,11
2,_30
7,21
2,H' l,03
03
s.n
l.~
:t, 1.S
;,1i
1,%
1,\l\l
l,1\-0
l,19
J,04
~1;-.to·
1,61
·1.~
I ,5J
l,S-0 . l,l7
2,58
2,1~
1,10
2,6{
1.1<
·1,n~
2,90
2,0J l,71
1,99
J,20
2.2r.
2,20
I ,<5
2.11
2.02
1.%' 1.M
1,Ri
l,H
\.70
---··---·---------... -
,-
__-
2,80 ·-··--
1,91 2,>0
-
l.~o
2,JO
l,~5
- -·---··-·---"----~
1,57
1.74
DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA FITK JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR)
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit No. Revisi:
5 Januari 2009 00
Hal
1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.Ol/F.l/PP.00.9/ ............ ./2009 Lamp. Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, I September 2009
Kepada Yth 1. Baiq Hana Susanti, M.Sc 2. Nengsih Juanengsih M.Pd Pembimbing Skripsi Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama NIM Semester Jurusan Judul Skipsi
Afrinawati 105016100490
VIII Pendidikan IPA - Biologi : "Pengaruh Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa".
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 6 Juli 2009, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'a/aikum wr. wb.
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
DARUL MA'ARIF STATUS TERAKREDITASI : A Jal an R.S. Fatmawati No. 45 Cipete Jalrnrta Sela tan 1241 o Telp. (021) 7694 127, 7666 786 Fax. (021) 7668 744
SURAT KETERANGAN No : 095/SMA DM/XII/2009
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Dra. Hj. Syarifah, M.Pd.
Jabatan
: Kepala SMA Darul Ma'arif
Alamat
: JI. R.S.Fatmawati No. 45 Cipete Selatan Cilandak Jakarta Selatan
Menerangkan Nama
: Afrinawati
NIM
: 105016100490
Tempat, Tanggal Lahir
: Koto Baru,28 September 1987
Jurnsan
:IPA- Biologi
Fakultas
:Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan (FITK)
Alamat
: Jln KH Mas Mansyur Rt 06 Rw. 11 No. 43 Kunciran Ciledug Tanggerang
Nama tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan penelitian di SMA Darul Ma' arif dengan judul skripsi " Pengaruh Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa" terhitung dari tanggal 26 Oktober 2009 s.d. 11 November 2009
Demikian surat keterangan ini
kami buat, semoga dapat dipergunakan sebagairnana
mestinya.
Jakarta, 19 Desember 2009