PENGARUH MEDIA CD INTERAKTIF SAVVY E-LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP GERAK TUMBUHAN (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh INDAH PRATIWI NIM : 109016100032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H./2014 M.
ABSTRAK
Indah Pratiwi, 109016100032. Pengaruh Media CD interaktif Savvy eLearning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan. penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 3 jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain randomized pretestposttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan adapun penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak (random). Sampel penelitian berjumlah 35 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan media CD interaktif Savvy e-Learning dan 35 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan media power point. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validates dan reliabilitasnya. Analisis pada kedua kelompok menggunakan uji t, diperoleh hasil thitung 2,86 dan ttabel taraf signifikan α= 0,05 sebesar 2,02, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media CD interaktif Savvy e-Learning dalam konsep gerak tumbuhan. Kata kunci
: Media CD interaktif, Hasil Belajar
i
ABSTRACT Indah Pratiwi. 109016100032 The Influence of Savvy e-Learning Interactive CD Media for Learning Outcome in Learning Plant Movement (A Quasi Experiment at MTs Negeri 3 Jakarta). A Thesis, Biology Education Study Program, Departement of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. The aim of this research is to know the influence of using Savvy e-Learning interactive CD media in plant movement concept for learning outcome. This research was conducted at MTs Negeri 3 Jakarta. The research method was used quasi experiment and used randomized pretest-posttest control group design for research design. Sampling was taken with purposive sampling and the determination of experiment class and control class are exercised randomly. The research sample were 35 student for experiment class by using Savvy e-Learning interactive CD media and 35 students for control class by using power point media. Multiple choise objective test that has been tested its validity and reliability used as research instrument. The data analysis used a t test obtained tarithmetic 2,86 and using ttable on a significant level α = 0,05 amounted 2,02, then tarithmetic > ttable. This indicated that there is influence of Savvy e-Learning interactive CD media for learning outcome in plant movement concept. Key words
: Interactive CD Media, learning outcome
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillahirabbilalamiin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan”. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., serta keluarga dan para sahabatnya termasuk kita selaku umatnya. Penyusunan skripsi ini tentunya tidak akan pernah terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Zulfiani, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Nengsih Juanengsih, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Eny S. Rosyidatun, MA selaku dosen pembimbing II, yang telah menyempatkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan serta masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang telah memberikan ilmu dan arahannya selama ini. 6. Ibu Fatma Ratni S.Pd, selaku guru IPA di MTs Negeri 3 Jakarta yang telah membimbing selama penelitian. 7. Seluruh Bapak/Ibu guru dan staf karyawan MTs Negeri 3 Jakarta yang telah membantu kelancaran penulis dalam menjalankan penelitian. 8. Kedua orangtua tercinta dan tersayang, Ayahanda Harry Siswandi dan Ibunda Saripah, yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doan yang tak pernah iii
terhenti untuk kesuksesan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Doa, didikan, nasehat dan semangat yang diberikan senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu untuk senantiasa melakukan yang terbaik. Tak lupa juga untuk kakak dan adik yang selalu mendoakan serta memberikan motivasi kepada penulis untuk menggapai cita-cita. 9. Sahabat-sahabat tersayang Desti Kurniawati, Fitriyati, Elsa Suci Mutiara, Nur Alfy Ilmy, Putriyani, dan Fina Nurul Khotimah terimakasih atas support, doa, pengalaman, dan canda tawa yang menghiasi hari-hari kita. 10. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Biologi 2009 A dan B, yang telah memberikan motivasi yang besar bagi penulis untuk terus maju. 11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tulis satu persatu, semoga Allah membalas kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kemajuan bersama. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kemajuan ilmu pengetahuan bangsa Indonesia......Aamiin. Wassalaamualaikum wr.wb. Jakarta, April 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... v DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 3 C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 3 D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 E. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran.................................................................................... 6 1. Definisi Media Pembelajan ..................................................................... 6 2. Ciri-Ciri dan Fungsi Media Pembelajaran .............................................. 8 3. Klasifikasi Media Pembelajarann ......................................................... 11 4. Multimedia ............................................................................................ 15 5. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia................................................. 18 6. Komputer Sebagai Media Pembelajarann ............................................. 20 7. CD Interaktif Savvy e-Learning ............................................................ 22 B. Hasil Belajar .............................................................................................. 25 1. Definisi Belajar ..................................................................................... 25 2. Pengertian Hasil Belajar ........................................................................ 27 3. Tiga Ranah Hasil Belajar ...................................................................... 29 4. Penilaian dan Tes Hasil Belajar ............................................................ 33 v
5. Hakikat Pembelajarana IPA .................................................................. 35 C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 36 D. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 39 E. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu .................................................................................... 42 B. Metode dan Desain .................................................................................... 42 C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 43 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44 E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 45 F. Kalibrasi Instrumen ................................................................................... 47 1. Uji Validitas .......................................................................................... 48 2. Reliabilitas ............................................................................................ 48 3. Tingkat Kesukaran ................................................................................ 49 4. Daya Pembeda ....................................................................................... 50 G. Teknik Analisis Data................................................................................. 51 1. Pengujian Prasyarat Penelitian .............................................................. 48 a. Normalitas ......................................................................................... 48 b. Homogenitas ..................................................................................... 49 c. N-Gain ............................................................................................... 50 2. Pengujian Hipotesis ............................................................................... 53 H. Hipotesis Statistik ..................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 55 1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................................................................ 55 2. Deskripsi N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55 B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ............................. 56 a. Uji Normalitas ................................................................................... 58 vi
b. Uji Homogenitas ............................................................................... 59 c. Uji Hipotesis ...................................................................................... 60 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 60
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 64 B. Saran ......................................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65 LAMPIRAN ......................................................................................................... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.Desain Penelitian................................................................................... 42 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest ............................................................. 46 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kela Eksperimen dan Kontrol ................ 47 Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Validitas ........................................................... 48 Tabel 3.5. Interpretasi Reliabilitas ........................................................................ 49 Tabel 3.6. Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................................ 49 Tabel 3.7. Interpretasi Daya Beda ......................................................................... 50 Tabel 3.8. Interpretasi N-Gain .............................................................................. 50 Tabel 4.1. Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 55 Tabel 4.2. Nilai N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 56 Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57 Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 57 Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58 Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol59 Tabel 4.7. Hasil Uji t Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 59 Tabel 4.8. Hasil Uji t Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 60
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ....................................................... 7 Gambar 2.2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran .......................................... 8 Gambar 2.3. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ....................................... 19 Gambar 2.4. Tipe-Tipe Pembelajaran Menurut Barry Moris ................................ 15 Gambar 2.5. Sistem Kerja dalam Unit Komputer ................................................. 20 Gambar 4.1. Grafik Nilai N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol . 27
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan Pembelajaran CD Savvy e-Learning ..................................... 67 Lampiran 2. Kegiatan Pembelajaran Power Point .................................................... 88 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar ........................................................ 95 Lampiran 4. Hasil Anates Uji Coba Instrumen Soal ............................................... 110 Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Soal ...................................... 121 Lampiran 6. Instrumen Soal Penelitian Gerak Tumbuhan ...................................... 124 Lampiran 7. RPP Eksperimen dan Kontrol ............................................................. 127 Lampiran 8. LKS Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 147 Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai LKS Kelas Eksperimen dan Kontrol .................... 161 Lampiran 10. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........ 163 Lampiran 11. Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi Data Pretest Kelas Eksperimen ................................................................... 167 Lampiran 12. Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi Data Posttest Kelas Eksperimen ................................................................. 171 Lampiran 13. Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi Data Pretest Kelas Kontrol ......................................................................... 175 Lampiran 14. Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi Data Posttest Kelas Kontrol ........................................................................ 179 Lampiran 15. N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol .............................................. 183 Lampiran 16. Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol........ 187 Lampiran 17. Uji
Homogenitas
Pretest-Posttest
Kelas
Eksperimen
dan
Kontrol ................................................................................................ 192 Lampiran 18. Uji Hipotesis ....................................................................................... 201 Lampiran 19. Kisi-Kisi Penulisan Lembar Observasi............................................... 203 Lampiran 20. Hasil Observasi ................................................................................... 204 Lampiran 21. Uji Referensi ....................................................................................... 208 Lampiran 22. Surat-Surat .......................................................................................... 216 x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada umumnya, pengertian belajar dapat kita kembalikan ke dalam dua jenis pandangan, yakni pandangan tradisional dan pandangan modern. Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “Pengetahuan”, mendapatkan tekanan yang penting, oleh sebab itu pengetahuan memegang peranan utama dalam hidup manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki banyak pengetahuan maka dia akan mendapat kekuasaan. Dan sebaliknya siapa yang kosong pengetahuannya, atau bodoh maka dia akan dikuasai orang lain. Belajar menurut pandangan modern adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Siswa yang belajar dipandang sebagai organisme yang hidup, sebagai satu keseluruhan yang bulat. Ia bersifat aktif dan senantiasa mengadakan interaksi dengan lingkungannya menerima, menolak, mencari sendiri, dapat pula mengubah lingkungannya.1 Lingkungan itu sendiri bersifat luas, diantaranya adalah interaksi dengan media. Media sebagai alat bantu dalam pembelajaran membantu siswa memahami substansi materi pelajaran yang sukar terutama yang rumit dan kompleks. Penggunaan media untuk membantu pembelajaran sudah mulai dirasankan manfaatnya, pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan media untuk membantu pembelajaran. Teknologi informasi dan komputer telah pesat berkembang. Teknologi ini mamiliki pengaruh yang luar biasa. Salah satu implikasinya dapat dirasakan dalam perkembangan media pembelajaran yang sekarang sudah berbantu komputer. Media pembelajaran ini sering juga disebut multimedia pembelajaran.2
1
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), h. 27. Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran Multimedia di Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2010), h. 162. 2
1
2
Inovasi ini memberikan dampak yang luar biasa dalam pembelajaran. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Namun belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru. “Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi dampak
besar
dalam
komunikasi
daan
pendidikan
karena
bisa
mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video dan mengembangkan proses belajar kearah yang lebih dinamis,” ujar pengamat pendidikan Siswo Saraso. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan dengan efektif. Guru juga dituntut mempunyai kemahiran dan diri dalam menggunakan teknologi.3 Kini pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberi kontribusi terhadap proses pembelajaran salah satunya dengan mempermudah dan memperjelas materi yang begitu beragam dan memberikan contoh yang konkrit. Hasil penelitian telah memperlihatkan bahwa media berbantu komputer mampu menunjukkan keunggulan-keunggulan dalam proses pembelajaran yang tentunya membantu para para guru dan staf pengajar dalam penyampaian materi pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh siswa. Media interaktif merupakan salah satu solusi mengatasi masalahmasalah dalam proses pembelajaran karena media interaktif ini siswa tidak hanya mendengar dan melihat video tapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Pembelajaran aktif adalah strategi yang membantu mengatasi tantangan yang melekat pada informasi multimedia, melalui interaksi pengguna. CD Interaktif adalah kemasan informasi yang dapat berisi data, naskah, foto, film/vcd, peta digital, program maupun game yang dikemas dalam satu CD. Melalui CD ini pengguna dapat berinteraksi secara langsung dan memilih 3
Ibid., h. 6.
3
informasi apa
yang diinginkannya. Sejumlah menu disajikan
guna
memudahkan pengguna memilih topik dan jenis yang disediakan. Konsep yang diujikan adalah konsep gerak tumbuhan, karena gerak tumbuhan adalah konsep yang rumit dan terkesan membosankan. Guru sulit untuk menghadirkan tumbuhan secara langsung untuk diamati geraknya. Guru memerlukan media untuk dapat menghadirkan tumbuhan dan menunjukkan gerakannya dengan menggunakan media, salah satunya dengan media CD interaktif Savvy e-Learning. Peneliti memilih CD interaktif Savvy e-Learning karena pada CD ini terdapat banyak contoh gerak tumbuhan yang disajikan dalam bentuk animasi yang menarik. Berbeda dengan CD interaktif lainya yang tidak menunjukkan contoh selengkap yang terdapat dalam CD interaktif Savvy e-Learning. Siswa ditunjukkan hubungan sebab akibat dari gerak tumbuhan. Gerakan tumbuhan yang lambat dapat dipercepat dalam media ini, sehingga waktu lebih efektif. Contohnya dalam mengamati mekarnya bunga pukul empat dan menutupnya daun polong-polongan di malam hari, hal itu tidak dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dikelas, namun media ini dapat mendatangkannya dalam bentuk animasi. Selain itu, siswa ditugaskan mencocokan rangsangan dan gerakan yang sesuai, dengan demikian siswa dapat secara langsung melihat apa yang terjadi pada tumbuhan setelah diberikan rangsangan, contohnya, gerakan menutupnya daun putri malu yang disentuh oleh tangan. Melalui media ini, secara tidak langsung siswa dapat berinteraksi dengan tumbuhan yang tidak memungkinkan untuk dihadirkan di dalam kelas. Hal ini, dapat membatu guru menjelaskan materi dan memudahkan siswa untuk memahami konsep.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan,
peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kurangnya kemampuan guru untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif.
4
2. Pada pelajaran biologi konsep gerak pada tumbuhan merupakan rangkaian konsep yang abstrak. 3. Sulitnya menghadirkan tumbuhan di dalam kelas untuk diamati geraknya.
C. Pembatasan Masalah Untuk menjaga agar masalah tidak bertambah luas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : 1. CD interaktif yang digunakan adalah Savvy e-Learning dari PT Centrinova Solusi Edukasi. 2. Materi biologi dibatasi pada konsep gerak tumbuhan. 3. Hasil belajar siswa difokuskan pada aspekb kognitif yang diukur menggunakan konsep taksonomi Bloom berdasarkan jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dananalisis (C4).
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan CD interaktif Savvy e-Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan?”
E. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian Dalam uraian permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CD interaktif (Savvy e-Learning) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak pada tumbuhan.
2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
5
a. Bagi Guru Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan atau wawasan dan bahan kepustakaan, sehingga menjadi bahan masukan guru dalam merencanakan media pembelajaran yang baik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai, khususnya pada hasil belajar siswa mata pelajaran Biologi dan pada semua pelajaran pada umumnya, agar proses belajar mengajar menjadi efektif.
b. Bagi peneliti Dapat dijadikan pengalaman dalam menerapkan media CD interaktif (Savvy e-Learning) sehingga dapat memacu untuk terus melakukan inovasi dan diharapkan dapat memahami lebih jauh tentang
pemilihan
media
pembelajaran
yang
pembelajaran biologi sebagai bekal dikemudian hari.
tepat
dalam
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Media pembelajaran 1. Definisi Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.1Banyak batasan yang diberikan orang tentang media.Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technologi/ AECT) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan informasi.2 Sebagian orang mengatakan bahwa media pengajaran merujuk pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit seperti yang diungkapkan oleh Marshall McLuhan. Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu eksistensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.3 Sedangkan Romiszowki merumuskan media pengajaran “… as the carries of massage, from some transmitting source (which may be a human being or an intimate object), to the receiver of the massage (which is our case is the learner).” Penyampaian pesan (carries of information) berinteraksi dengan siswa melalui pengindraannya. Siswa dapat juga
1
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2009), Cet.III, h 65. 2 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatnya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), h. 6. 3 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. V, h 201.
6
7
dipanggil untuk menggunakan kombinasi alat indra sekaligus sehingga kegiatan berkomunikasi lebih seksama.4 Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah Dale’s Cone of Experiencee (Kerucut Pengalaman Dale). Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Perlu dicatat bahwa urutan ini tidak berarti proses belajar dan interaksi pembelajaran harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, melainkan dimulai dari jenis pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya.5
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale 4
Ibid., h 202. Azhar Arsyad ,Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. XIII, h. 10. 5
8
Hakikatnya
media
pembelajaran
sebagai
wahana
untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan pada penerima. Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah kompetensi
yang
telah
dirumuskan,
sehingga
dalam
prosesnya
memerlukan media sebagai sub sistem pembelajaran.6
Gambar 2.2. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran
2. Ciri-Ciri dan Fungsi Media Pembelajaran Gerlach & Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. a. Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri
ini
menggambarkan
kemampuan
media
merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian atau objek yang telah direkam dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. 6
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.161.
Mengembangkan
9
b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.Kejadian yang memakan waktu lama dapat disajikan kepada siswa dalam waktu sekejap dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat merubah sikap siswa kearah yang tidak diinginkan. c. Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.7 Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pembelajaran. Seringkali terjadi banyaknya siswa yang tidak atau kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan guru atau pembentukan kompetensi yang diberikan pada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang optimalnya pemberdayaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran diantaranya : a. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat memperjelas, mempermudah, mempercepat penyampaian pesan atau materi pelajaran kepada para siswa, sehingga ini materi pelajaran secara utuh dapat disampaikan pada para siswa.
7
Azhar Arsyad, op. cit., h.12-14.
10
b. Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang mana di dalamnya memiliki sub-sub komponen diantaranya adalah komponen media pembelajaran. c. Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi apa yang akan disampaikan, atau kompensasi apa yang akan dikembangkan untuk dimiliki siswa. d. Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa. Media pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar karena media pembelajaran dapat memberikan bantuan pemahaman siswa yang kurang memiliki kecakapan siswa dalam belajar. e. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitas media pembelajaran sangat memberikan kontribusi terhadap hasil maupun proses pembelajaran. f. Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering terjadi siswa mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan guru lebih bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau salah satu contoh, sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak memahami bentuk, wujud dan karateristik objek. g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. Sering terjadidalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat luas, besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu untuk menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud.8
8
Rusman, op. cit., h.162.
11
Gambar 2.3. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Sebagai alat bantu belajar, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju pencapaiannya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar mengajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media.9
3. Klasifikasi Media Pembelajaran Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan media audiovisual. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film stirp (film rangkai), foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.10
9
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi: Analisis Teori serta Pengaruhnya Terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam Kelas Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011), Cet. I, h 144. 10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sutikno, op. cit., h 67-68.
12
Animasi berarti gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang sedang malakukan kegiatan, dan lain-lain.Konsep dari animasi adalah menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar.Demikian juga tidak dapat menggunakan teks untuk menerangkan informasi.11 Media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Allen, (4) Gerlach dan Ely, dan (5) Ibrahim. Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon. Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi,
buku
mengklasifikasikan,
teks
cetak,
Allen
juga
dan
sajian
mengaitkan
lisan.
Di
antara
jenis
samping media
pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu 11
Ariesto Hadi Sutopo, Multimedia Interaktif dengan Flash, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2003, Cet. I, h. 12.
13
tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada tinggi, sedang, dan rendah. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciriciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan simulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.12 Agar media pengajaran yang dipilih tepat dan sesuai prinsip-prinsip pemilihan, perlu memperhatikan faktor-faktor yang lain, yakni: a. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa. b. Program pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamnanya.
12
I Wayan Satyasa, “Landasan Konseptual Media Pembelajaran”, Makalah disampaikan pada workshop media pembelajaran bagi guru-guru SMA Negeri Banjar Angkan, Bali, 10 Januari 2007, h. 9-10. ( http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf.)
14
c. Sasaran program. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaan. d. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruanan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan maupun ventilasinyaa, situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajarna baik jumlah, motivasi dan kegairahannya. e. Kualitas teknik. Barangkali ada rekaman suara atau gambar-gambar dan alat-alat lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Misalnya suara atau gambar yang kurang jelas, keadaanya telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat yang lainnya.13 Menurut Barry Moris pada tahun 1963 yang menjelaskan kaitan antara media dengan proses pembelajaran, membagi pembelajaran menjadi 4 tipe, yaitu : a. Pola Pembelajaran Tradisional 1 TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN METODE
GURU
SISWA
GURU DENGAN
SISWA
b. Pola Pembelajaran Tradisional 2 TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN METODE
MEDIA
c. Pola Pembelajaran Guru dan Media GURU TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN METODE
SISWA
MEDIA d. Pola Pembelajaran Bermedia TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN METODE
MEDIA
Gambar 2.4. Tipe- Tipe Pembelajaran menurut Barry Moris14 13
Pupuh Fathurrohman dan M. Sutikno, op. cit., h 69. Rusman, op. cit., h. 120-121.
14
SISWA
15
4. Multimedia Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya: a. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar. b. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. c. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan alat yang memungkinkan pemakaian berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. d. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik. e. Multimedia merupakan kombinasi data teks, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi. f. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia.15 Multimedia adalah suatu sistem penyampaian pesan menggunakan berbagai jenis bahan pengajaran yang membentuk suatu unit atau paket. Contoh dari multimedia adalah satu pembelajaran yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual yang dikemas dalam satu paket.16 Suatu komputer multimedia adalah komputer yang mempunyai alat output seperti biasanya, yaitu alat display dan hardcopy, dengan rekaman audio berkualitas tinggi, image berkualitas tinggi, animasi dan rekaman video.Penekanan pada audio dan gambar yang real atau natural merupakan suatu hal yang penting. Realisme dalam menampilkan suatu presentasi
15
Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2010), h. 10-11. 16 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang, dan Mempraktikkannya, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), Cet. 1, h. 96.
16
sangat diperlukan karena dapat membuat kesan bahwa data source yang digunakan lebih baik dan mudah dipahami oleh audiens.17 Multimedia dapat digunakan untuk bermacam-macam bidang pekerjaan, tergantung dari kreatifitas untuk mengembangkannya. Setelah mengetahui defenisi dari multimedia serta elemen-elemen multimedia yang ada, serta aplikasi-aplikasi yang saat ini digunakan pada bidang kehidupan manusia, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari penggunaan multimedia adalah sebagai berikut: a. Multimedia dalam penggunaannya dapat meningkatkan efektivitas dari penyampaian suatu informasi. b. Penggunaan
multimedia
dalam
lingkungan
dapat
mendorong
partisipasi, keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut. c. Aplikasi multimedia dapat meransang panca indera, karena dengan penggunaannya multimedia akan meransang beberapa indera penting manusia, seperti : penglihatan, pendengaran, aksi maupun suara. d. Dalam
pengaplikasiannya
multimedia
akan
sangat
membantu
penggunanya, terutama bagi pengguna awam.18 Program
multimedia
interaktif
dirancang
sebagai
media
pembelajaran disebut program Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI). Multimedia pembelajaran interaktif dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari berbagai media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk menyajikan pesan pembelajaran tertentu. Sedangkan menurut Munir multimedia pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesaan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali.19 17
Ariesto Hadi Sutopo, op cit., h. 3. Hasrul, Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif, Jurnal Medtek, 2(I), 2010, h. 3, (http://ftunm.net/medtek/Jurnal_Medtek_Vol.2_No.1_April_2010/hasrulbakri.pdf). 19 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajara: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 154. 18
17
Beberapa model multimedia interaktif diantaranya: a. Model Drills Model drills dalam pembelajaran berbasis komputer pada dasarnya merupakan
salah
satu
strategi
pembelajaran
yang
bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruana-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya. b. Model Tutorial Pembelajaran berbasis komputer model tutorial merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak komputer yang berisi materi pelajaran. Model tutorial, pola dasarnya mengikuti pembelajaran berprogram tipe brancing dimana konten kurikulum/materi pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan.Respon siswa dianalisis oleh komputer (diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan balik yang benar diberikan.Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. c. Model Simulasi Model simulasi dalam Computer Based Instruction (CBI) pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembalajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melaui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya. d. Model Games Instruction Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas pengalaman menyenangkan, dimana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games. Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah tutorial.Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi
18
dengan cepat dan menarik.Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya.20
5. Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Berikut adalah kelebihan dari multimedia dalam proses belajar dan mengajar. a. Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan multimedia, informasi atau materi pengajaran melalui teks dapat diingat dengan baik jika disertai dengan gambar. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam teori dual coding theory. Menurut teori ini, sistem kognitif manusia terdiri atas dua subsistem, yaitu sistem verbal dan sistem gambar (visual). Jadi, adanya gambar dalam teks dapat meningkatkan memori karena adanya dual coding dalam memori (bandingkan dengan single coding). b. Menurut Reiber, bagian penting lainnya dari multimedia adalah animasi. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian anak didik jika digunakan secara tepat. Animasi dapat membantu proses pelajaran jika anak didik hanya akan dapat melakukan proses kognitif dengan bantukan animasi, sedangkan tanpa animasi proses kognitif tidak dapat dilakukan. Berdasarkan penelitian, peserta didik yang memiliki kekurangan dalam mengikuti pengajaran dengan cara konvensional atau dengan media pengajaran lainnya, akan mampu belajar lebih baik jika menggunakan animasi. c. Menurut teori quantum learning, anak didik memiliki modalitas belajar yang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Keberagaman modalitas belajar ini dapat diatasi dengan menggunakan perangkat media dengan sistem multimedia.21 Keunggulan multimedia pembelajaran adalah :
20
Rusman, op. cit., h. 148. Dina Indriana, op. cit, h. 97.
21
19
a. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron. b. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah, seperti gunung, laut, gajah, dan sebagainya. c. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, berkembangnya bunga, dan lain-lain. d. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh seperti bulan, bintang, matahari, salju, dan lain-lain. e. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi. f. Meningkatkan daya tarik siswa.22 Namun, disamping kekuatan atau kelebihan tersebut, multimedia juga mempunyai kekurangan. Dan, kekurangan yang paling mencolok adalah penyiapan media ini membutuhkan biaya cukup mahal. Selain itu, penggunaan multimedia memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga operasional yang profesional di bidangnya.23
6. Komputer Sebagai Media Pembelajaran Istilah komputer diambil dari bahasa Latin computare yang berartimenghitung (to compute atau to reckon). Definisi komputer disampaikan oleh Hamacher yang dikutip oleh Wahono, “Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi”. Menurut Daryanto bahwa komputer memiliki sifat yaitu bekerja dengan menggunakan tenaga listrik (elektronik), bekerja berdasarkan
22
Niken Ariani dan Dany Haryanto, op. cit,., h. 64. Dina Indriana, op. cit., h.98.
23
20
program, bekerja dalam suatu sistem. Sistem kerja dalam sebuah unit komputer dapat digambarkan sebagai berikut:24
Input Data
Operating System dengan dukungan memori
Disk Drive, Keyboard, Mouse
CPU
Output berupa Informasi
Monitor, Printer
Gambar 2.4. Sistem Kerja dalam Unit Komputer
Dalam upaya mengemas formula pembelajaran melalui media komputer perlu memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan dan budaya setempat. Komputer akan bermanfaat jika berperan sebagai bagian dari sistem pembelajaran. jika komputer hanya sebagai alat-alat saja meskipun canggih, namun tidak ada kontribusinya dalam pembelajaran, maka komputer tersebut tidak bermanfaat bagi proses pembelajaran. komputer merupakan alat atau sarana yang membantu pendidik dalam proses pembelajaran, sehingga bukan diarahkan untuk menggeser perannya sebagai pendidik. Betapapun canggihnya komputer, tidak akan dapat mengalihkan fungsi pendidik, karena pendidik merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. 25 Kini pemanfaatan teknologi telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran salah satunya dengan mempermudah dan memperjelas materi yang begitu beragam dan memberikan contoh yang
24
Rusman, op. cit., h. 177. Munir, Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), h. 161-162. 25
21
konkrit, dalam arti lain komputer dapat didayagunakan sebagai media pembelajaran. Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan menurut Arsyad bahwa: a. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan. b. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi, grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme. c. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban. d. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan program pengajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau. e. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc (CD), video tape, dan lain-lain dengan program pengendalian dari komputer. 26 Media pengajaran berbasis komputer penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan aktivitas belajar dan mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, materi pelajaran, dan instruktur (dalam hal ini komputer yang telah diprogram). Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem, dan inilah yang disebut pengajaran dengan batuan komputer.27 26
Rusman, op cit., h. 178-179. Dina Indriana, op. cit., h. 99
27
22
7. CD Interaktif Savvy e-Learning Media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komputer khususnya.Salah satu alternatif media pembelajaran yaitu penggunaan multimedia interaktif yang dikemas dalam bentuk CD. Multimedia CD interaktif ini dirancang khusus dengan menggunakan bermacam-macam software yang dipadukan dengan bentuk-bentuk media visual seperti video sehingga siswa tidak hanya mendengar, melihat, tapi juga dapat berperan (melakukan sendiri) proses pembelajarannya. Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Disk), maupun alat peraga modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan mutlak diperlukan.Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.Penggunaan CD multimedia interaktif ini diharapkan dari segi waktu dan kejelasan materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.28 CD-ROM adalah salah satu jenis aplikasi komputer yang menyediakan informasi-informasi seperti gambar, musik, dan video. Siswa mampu mencari database CD-ROM yang mengandung ensiklopedia, katalog, serta peta jalan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.29Interaktif yaitu bersifat komunikasi dua arah, artinya program memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan respon, dan melakukan berbagai aktivitas yang akhirnya juga bias direspon balik oleh program multimedia dengan suatu balikan atau feedback. Adanya interaktivitas tersebut merupakan ciri paling menonjol dari suatu program multimedia. Tingkat interaktivitas ini 28
Atno, Efektifitas Media CD Interaktif dan Media VCD Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri di Banjarnegara Ditinjau dari Tingkat Motivasi Belajar, Paramita, 21 (II), h. 215-216, (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1041). 29 Dina Indriana, op. cit.,h. 105.
23
merupakan salah satu tolok ukur dalam menilai kualitas program multimedia pembelajaran interaktif.30 Interaktivitas secara fisik dalam multimedia pembelajaran bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang kompleks.Interaktivitas sederhana misalnya menekan keyboard atau meneklik dengan mouse untuk berpindah halaman (display) atau memasukkan jawaban dari suatu latihan yang diberikan oleh komputer.Interaktivitas yang kompleks misalnya aktivitas di dalam suatu simulasi sederhana dimana pengguna bisa mengubah-ubah suatu variabel tertentu atau di dalam simulasi kompleks dimana pengguna menggerakan suatu joystickuntuk menirukan gerakan mengemudikan pesawat terbang. Keunggulan multimedia dalam interaktivitas adalah media ini secara inheren mampu memaksa pengguna untuk berinteraksi dengan materi, baik secara fisik dan mental.Tentu saja, kemampuan memaksa ini bergantung pada seberapa efektif instruksi pembelajaran mampu menarik pengguna untuk mencoba secara aktif pemelajaran yang disajikan.Sebagai contoh adalah program multimedia pembelajaran yang berisi materi mengenai oscilloscope. Dengan mengunakan multimedia pembelajaran, pengguna akan diajak untuk secara langsung mencoba dan menggunakan simulasi oscilloscope yang tersedia.31 CD interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia dimana terdapat hampir semua konten multimedia yaitu, gambar, video, animasi, teks, pengolahan/editing, serta
pemberian
navigasi untuk menjalankan CD tersebut. Dengan adanya navigasi, maka orang yang yang menjalankan CD tersebut dapat menelusur ke bagianbagian yang diinginkan, sehingga materi lebih jelas dan mendalam.
30
Bambang Warsita, op. cit., h. 156. Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 256-257. 31
24
Sehingga terjadi interaksi antara orang yang menjalankan CD dengan program dan materi yang ada pada CD tersebut.32 CD multimedia interaktif merupakan media pengajaran dan pembelajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyajiannya dengan memanfaatkan komputer. Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat interaktif, yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka secara langsung belajar dan memahami materi pengajaran yang telah disediakan. Dengan cara yang demikian, media pembelajaran ini akan cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa.Media ini bersifat interaktif dan berbentuk multimedia yang memiliki unsur-unsur media secara lengkap, seperti sound, animasi, video, teks, dan grafis.Sehingga, media ini dinamakan CD multimedia interaktif.33 Centrinova memiliki misi untuk menyediakan sistem e-learning yang paling berkualitas dan paling inovatif untuk membantu masyarakat dalam menerapkan cara belajar yang paling efektif. Centrinova mengembangkan produk Savvy e-Learning dalam kategori berdasarkan topik pengetahuan, juga ada yang berdasarkan kurikulum sekolah.34 Pada ajang Indonesia ICT Award 2011, Savvy e-Learning berhasil meraih nominasi dalam kategori e-learning, e-education, content & utilities.Sebagai nominator, Savvy e-Learning mendapatkan kesempatan mengikuti exhibition yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC). Selesai mengikuti exhibition, pada malam penganugerahan INAICTA 2011, diumumkan bahwa Savvy e-Learning berhasil meraih Merit Award untuk kategori e-learning, e-education, content and utilities.35
32
Ahmad Musyaffak, “Cara Asyik Membuat CD Interaktif”, http://ilmukomputer.org, 2 Februari 2013. 33 Dina Indriana, op. cit., h. 116. 34 Savvy e-Learning, “Savvy e-Learning”, www.centrinova.com, 8 Agustus 2013. 35 Savvy e-Learning, “Savvy e-Learning di INAICT 2011”, www.centrinova.com, 3 Maret 2014.
25
B. Hasil Belajar 1. Definisi Belajar Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup (long live educational). Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya. 36Secara psikologis belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan perilaku individu seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman baru, perubahan yang terjadi bukan karena perubahan secara alami atau karena menjadi dewasa yang dapat terjadi dengan sendirinya, namun yang dimaksud perubahan perilaku di sini adalah perubahan yang dilakukan secara sadar dari reaksi dari situasi yang dihadapi.37Untuk memperoleh wawasan tentang pengertian belajar menurut berbagai penulis, pada uraian berikut ini diajukan beberapa definisi tentang belajar. a. Konsep belajar menurut UNESCO, menuntut setiap satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan empat pilar pendidikan baik sekarang dan masa depan, yaitu: (1) learning to know (belajar untuk mengatahui), (2) learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, (3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan (4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).38 b. Menurut Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.39 c. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam 36
Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarta: Referensi, 2012),
h. 80. 37
Ibid, h. 81. Ibid., h. 63. 39 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), h. 1. 38
26
dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini, ada pengertian bahwa belajar adalah penambahan pengetahuan.40 d. Menurut Di Vesta dan Thompson, “Learning is an enduring or permanent change in behavior as a result or experience”, suatu perubahan yang bersifat abadi atau permanen dalam tingkah laku akibat dari pengalaman. Menurut Di Vesta dan Thompson, belajar adalah sesuatu yang penting diketahui oleh tutor/fasilitator oleh karena tugas mereka ialah mengembangkan proses belajar secara efisien dan merupakan hakikat dari peranannya dalam mengubah tingkah laku warga belajar. e. Dahama dan Bhatnagar mengatakan “Any change of behavior which takes place as a result of experience may be called learning”, belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang berlangsung sebagai hasil dari pengalaman. Menurut mereka pengalaman belajar adalah reaksi mental dan fisik terhadap penglihatan, pendengaran, dan perbuatan mengenai sesuatu yang dipelajari dan dengan reaksi mental itu seseorang memperoleh pengertian dan pemahaman yang bermanfaat dalam pemecahan masalah baru. Belajar hanya bisa berlangsung apabila warga belajar bereaksi terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan. Dengan kata lain, warga belajar hendaknya aktif belajar. f. O‟ Connor yang menulis tentang belajar, tidak memberikan definisi secara secara konkret, kecuali menjelaskan proses terjadinya belajar dengan menyatakan bahwa “When information transmitted by the nervous system from the outside world causes a more or less permanent change in future behavior, then learning has taken place”, belajar terjadi apabila informasi yang ditransmisikan oleh sistem saraf 40
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011), h. 20.
27
yang datangnya dari luar menyebabkan terjadinya perubahan dalam tingkah laku pada masa yang akan dating. Kata kuncinya adalah informasi, perubahan, tingkah laku, dan masa datang.41
2. Pengertian Hasil Belajar Belajar terjadi bila ada yang dapat diperhatikan. Jadi belajar terjadi hanya dapat diketahui bila ada sesuatu diingat dan apa yang dipelajari itu. Suatu fakta yang dipelajari harus dapat diingat dengan setelah diajarkan.Akan tetapi dalam waktu tertentu dapat terjadi perubahan, karena yang diingat itu dapat dilupakan sebagian atau seluruhnya.42 Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macammacam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.43 Penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar disebut kemampuan. Menurut Gagne, ada lima kemampuan. Ditinjau dari segi-segi yang diharapkan dari suatu pengajaran atau instruksi, kemampuan itu perlu dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan berbagai macam penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda.44 Sebenarnya hampir seluruh perkembangan atau kemajuan hasil karya juga merupakan hasil belajar, sebab proses belajar tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga ditempat kerja dan di masyarakat. Pada lingkungan kerja, hasil belajar ini sering diberi sebutan prestasi kerja, yang sesungguhnya merupakan sesuatu achievement juga.45
41
Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 8-10. 42 Iif Khoiru Ahmadi, op. cit., h 131-132. 43 Rusman, op. cit., h. 123. 44 Ratna Wilis Dahar, op. cit., h. 118. 45 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet.V, h. 103.
28
Hal-hal yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut capabilities atau kemampuan. Kemampuan-kemampuan tersebut, yaitu: a. Keterampilan intelektual Keterampilan
intelektual
memungkinkan
seseorang berinteraksi
dengan lingkungannya, yaitu kemampuan untuk dapat membedakan, mengabstraksikan suatu
objek, menghubungkan konsep dan dapat
menghasilkan suatu pengertian. b. Strategi kognitif Pengertian strategi kognitif menurut teori belajar modern merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat memilih dan menentukan aktivitas mentalnya dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya. c. Informasi verbal Informasi verbal merupakan kemampuan seseorang untuk menuangkan pengetahuannya dalam bentuk bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. d. Sikap Sikap merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menanggapi dan menilai suatu objek. e. Keterampilan motorik Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan yang bersifat fisik,
melainkan
gabungan
antara
kegiatan
motorik
dengan
keterampilan intelektual.46 Tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.47Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.Tes hasil belajar yang dikembangkan disesuaikan dengan 46
jenjang kemampuan
kognitif.Untuk
penskoran
hasil
tes,
Ratna Wilis Dahar, op. cit., h. 118-124. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet. II, h. 235. 47
29
menggunakan panduan evaluasi yang memuat kunci dan pedoman penskoran setiap butir soal.48
3. Tiga Ranah Hasil Belajar Menurut Bloom dan rekan-rekannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. a. Ranah kognitif merupakan ranah yang banyak melibatkan kegiatan mental atau hasil pemikiran. Terdapat enam jenjang dalam proses berpikir, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 1) Tipe hasil belajar : Pengetahuan Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom.Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkatan rendah yang paling rendah.Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman.Hal ini berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa.49 2) Tipe hasil belajar : Pemahaman Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori.Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya.Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok.Pemahaman tingkat tertinggi adalah pemahaman ektrapolasi.Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalah tentang 48
Ibid., h. 236. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 23 49
30
konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.50 3) Tipe hasil belajar : Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus.Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.51 4) Tipe hasil belajar : Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsurunsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya.Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. 5) Tipe hasil belajar : Sintesis Berpikir sintesis adalah berpikir divergen.Dalam berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan.Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif. 6) Tipe hasil belajar : Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, dan materil.52 b. Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk, menjadi lima jenjang, yakni perhatian atau penerimaan, tanggapan, penilaian/penghargaan, pengorganisasian, dan karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai.53Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks adalah sebagai berikut:
50
Ibid., h. 24. Ibid., h. 25. 52 Ibid., h. 28 53 Ahmad Sofyan, dkk.,Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Press, 2006), Cet. I, h. 20. 51
31
1) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, atau gejala. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang dating dari luar. Hal ini mencangkupketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. 3) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan dari nilai tersebut. 4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubung satu sama lain dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. 5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya54 c. Ranah yang ketiga yaitu ranah psikomotor. Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan untuk bertindak setelah seseorang menerima suatu pengalaman belajar. Ranah psikomotor terbagi menjadi tujuh tingkatan, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas.55 Bagi guru, hasil belajar siswa berguna
untuk melakukan
perbaikan tindak mengajar dan evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar 54
Nana Sudjana, op. cit., h. 30 Ahmad Sofyan, dkk.,op. cit., h. 23.
55
32
tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut.Oleh karena itu, pada tempatnya guru mengadakan analisis tentang hasil belajar siswa di kelasnya.56
4. Tes Hasil Belajar Penilaian
hasil
belajar
pada
dasarnya
adalah
mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan.Pengajar harus mengetahui sejauh mana pembelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan
atau
pembelajaran
sejauh yang
mana
dikelola
tujuan/kompetensi dapat
dari
dicapai.Tingkat
kegiatan
pencapaian
kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.57 Yang dimaksudkan dengan tes hasil belajar atau achievement test ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau dosen kepada mahasiswanya, dalam jangka waktu tertentu.58 Tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar meliputi tes belajar prosuk, tes hasil belajar proses, dan tes hasil belajar psikomotorik. Tes hasil belajar pseikomotorik berupa ketemapilan melaksanakan eksperimen. Tes hasil belajar dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan junci jawabannya serta lembar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa.
56
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), Cet. III, h. 257. 57 Ibid., h. 4. 58 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 33
33
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.Tes hasil belajar yang dikembangkan disesuaikan dengan jenjang kemampuan kognitif.Untuk penskoran hasil tes, menggunakan panduan evaluasi yang memuat kunci dan pedoman penskoran setiap butir soal.59 Tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu.Menurut waktu dibedakan dalam rentang; satu pertemuan (tes akhir pertemuan), satu pokok bahasan (tes akhir pokok bahasan), satu minggu (tes mingguan), setengah catur wulan/ semester (tes tengah cawu/ semester), satu cawu atau satu semester (tes akhir cawu/akhir semsester, satu jenjang pendidikan (tes atau ujian akhir pendidikan).60 Prinsip dasar yang perlu diperhatikan di dalam menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar-benar dapat mengukur tujuan pembelajaran yang telah diajarkan adalah : a. Tes tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan dengan tujuan instruksional. b. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan. c. Mencangkup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan. d. Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. e. Dibuat
seandal
(reliable)
diinterpretasikan dengan baik.
59
Trianto, op. cit., h.235-236. Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 223.
60
mungkin
sehingga
mudah
34
f. Digunakan untuk memperbaiki cara belajar dan cara mengajar guru.61
5. Hakikat Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.62 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris „science‟. Kata „science‟ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin „scientia‟ yang berarti saya tahu.63 Pada hakikatnya, IPA dibangun berdasarkan atas produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan
tentang
alam
maupun
untuk
menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).64 Abad 21 ditandai dengan oleh pesaatnya perkembangan IPA dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA 61
Ngalim Purwanto, op. cit , h. 23-25. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. 1, h. 99. 63 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet.II, h. 76. 64 Ibid., h. 77. 62
35
dan teknologi, mampu berpikir logis, kritis, kreatif, serta dapat berargumen secara benar. Dalam kenyataan, memang tidak banyak peserta didik menyukai bidang kajian IPA, karena dianggap sukar, keterbatasan kemampuan peserta didik, atau karena tak berminat menjadi ilmuwan atau ahli teknologi. Namun demikian, mereka tetap berharap agar pembelajaran IPA disekolah dapat disajikan secara menarik, efisien, dan efektif.65
C. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian skripsi oleh Ahmad Yaisy, yang berjudul “Efektifitas Penggunaan Multimedia (CD Interaktif) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran pada Peserta Didik Kelas VII Semester II SMP Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011” membuktikan bahwa Pembelajaran menggunakan CD interaktif berdampak positif terhadap hasil belajar peserta didik, sebab dalam pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk memahami konsep dengan baik yaitu dengan cara mempraktekan sebuah percobaan untuk menemikan rumus luas dan keliling lingkaran dengan bantuan CD interaktif, hal tersebut sangat berguna untuk memperjelas memudahkan peserta didik untuk belajar karena dengan CD interaktif bisa menvisualisasikan sehingga pelajaran yang abstrak bisa mudah dipahami peserta didik. Hal inilah yang juga akan berdampak positif bagi peserta didik yang pasif, pemalu menjadi pemberani dan bersikap positif pada proses belajar mengajar di kelas. Berdasarkan uji perbedaan rata-rata dua pihak yaitu diperoleh thitung= 2,756 dan ttabel = t(0.95)(70) = 1.9944. karenathitung> ttabel maka signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian, maka hasilnya dapat dikemukakan bahwa adanya perbedaan hasil belajar antara peserta didik kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan CD interaktif dan model pembelajaran konvensional.66 65
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek ,op. cit., h. 101-102. Ahmad Yaisy,“Efektifitas Penggunaan Multimedia (CD Interaktif) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran pada Peserta Didik Kelas VIII Semester II 66
36
Penelitian oleh R. Dhevakrishan, Drs S. Devi dan Chinnaiyan K yang berjudul “Effectiveness of Computer Assisted Instruction (CAI) in Teaching of Mathematics
at
Secondary
Level”,
pada
International
Journal
of
Advancements in Research & Technology melakukan penelitian eksperimen. Penelitian ini membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.pada kelompok eksperimen diberi perlakuan menggunakan Computer Assisted
Instruction
(CAI)
sedangkan
kelas
kontrol
yakni
dengan
menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kelas
yang
diberikan
pembelajaran
menggunakan
komputer
(CAI)
mendapatkan peningkatan hasil belajar yang signifikan dibandingkan kelas dengan metode konvensional.Hal ini menunjukkan keefektifan pembelajaran menggunakan.CAI dapat memudahkan pengajaran dikelas.67 Mudasiru Olalere Yusuf dan Adedeji Olufemi Afolabi yang berjudul “Effects of Computer Assisted Instruction (CAI) on Secondary School Students Performance in Biology” pada The Turkish Online Journal of Educaional Technology
membandingkan
pembelajaran
yang
dikemas
dengan
pembelajaran CAI secara berkelompok dan individu pada pelajaran Biologi di Nigeria. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan Computer Assisted Instruction (CAI) secara berkelompok lebih baik dibandingkan secara individu.Berdasarkan penelitian ini, direkomendasi untuk mengembangkan kemasan CAI untuk belajar Biologi di Nigeria.68 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamzah B. Uno yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Modul dan VCD, serta Pentutoran dan Motivasi
Belajar
terhadap
hasil
Belajar
Mahasiswa
UPBJJ-UT
SMP Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011”, Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang, 2011, h. 78-79, tidak dipublikasikan. 67 R.Dhevakrishnan, et al.., Effectiveness of Computer Assisted Instructions (CAI) in Teaching of Mathematics at Secondary Level, International Journal of Advancements in Research & Technology, 4 (1), 2012, p. 1, ( http://www.science.gov/topicpages/e/effective+mathematics +instruction.html) 68 Mudhasiru Olalere Yusuf, et al., Effects of Computer Assisted Instruction (CAI) on Secondary School Students Performance in Biology,The Turkish Online Journal of Educaional Technology, 9 (1), 2010, p. 62, (http://www.aiou.edu.pk/gmj/GMJ%20Fall%202013_ vol2/Effectiveness%20of%20Computersupported%20Jigsaw%20ii%20Cooperative%20Learning %20Strategy.doc)
37
Gorontalo”bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pentutoran menggunakan media dan motivasi belajar, serta interaksi keduanya terhadap hasil belajar. Berdasarkan data dan hasil pengolahannya dapat ditarik beberapa kesimpulan: Hasil
belajar
mahasiswa
mata
kuliah
pembelajaran
berwawasan
kemasyarakatan yang ditutori menggunakan media modul disertai VCD lebih unggul daripada mahasiswa yang ditutori hanya menggunakan modul. 69 Penelitian
Zhang yang berjudul“Interactive Multimedia-Based e-
Learning: A Study of” pada The American Journal of Distance Educationmeneliti
keefektifan
multimedia
interaktife-learning.
Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa siswa yang diajarkan menggunakan multimedia interaktif e-learning menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakanmultimedia interaktif elearning.70 Penelitian Atno yang berjudul “Efektifitas Media CD Interaktif dan Media VCD Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri di Banjarnegara Ditinjau dari Tingkat Motivasi Belajar” pada Paramita menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang menarik akan memotivasi siswa untuk belajar, karena perasaaan senang dan penuh antusias, sehingga siswa akan lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran. Rata-rata
hasil
belajar
yang
diperoleh
yaitu
dengan
pembelajaran
menggunakan CD interaktif diperoleh rata-rata hasil belajar 76,93 sedangkan dengan menggunakan media VCD diperoleh rata-rata 71,87. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan CD interaktif lebih dapat memotifasi siswa sehingga mendapat hasil belajar yang lebih baik.71
69
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. 1, h. 206. 70 Dhongsong Zang, Interactive Multimedia-Based e-Learning: A Study of Effectiveness, The American Journal of Distance Education, 19 (3), 2005, p. 149, (www.anitacrawley.net/Articles/Interactive%20Multimedia-Based.pdf). 71 Atno, op. cit., h. 219.
38
D. Kerangka Berpikir Hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan pada penerima.Pesan atau bahan ajar yang disampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah kompetensi yang telah dirumuskan.Seiring perkembangan teknologi informasi, perkembangan teknologi dalam media pembelajaran pun ikut berkembang.Penggunaan media pembelajaran berbantu komputer mulai digunakan. Dalam upaya mengemas formula pembelajaran melalui media komputer perlu memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan dan budaya setempat. Komputer akan bermanfaat jika berperan sebagai bagian dari sistem pembelajaran. Jika komputer hanya sebagai alat-alat saja meskipun canggih, namun tidak ada kontribusinya dalam pembelajaran, maka komputer tersebut tidak bermanfaat bagi proses pembelajaran. Komputer merupakan alat atau sarana yang membantu pendidik dalam proses pembelajaran, sehingga bukan diarahkan
untuk
menggeser
perannya
sebagai
pendidik.
Betapapun
canggihnya komputer, tidak akan dapat mengalihkan fungsi pendidik, karena pendidik merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komputer khususnya.Salah satu alternatif media pembelajaran yaitu penggunaan multimedia interaktif yang dikemas dalam bentuk CD. Multimedia CD interaktif ini dirancang khusus dengan menggunakan bermacam-macam software yang dipadukan dengan bentuk-bentuk media visual seperti video sehingga siswa tidak hanya mendengar, melihat, tapi juga dapat berperan (melakukan sendiri) proses pembelajarannya. CD interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia dimana terdapat hampir semua konten multimedia yaitu, gambar, video, animasi, teks, pengolahan/editing, serta
pemberian navigasi untuk
menjalankan CD tersebut. Dengan adanya navigasi, maka orang yang yang menjalankan CD tersebut dapat menelusur ke bagian-bagian yang diinginkan,
39
sehingga materi lebih jelas dan mendalam. Sehingga terjadi interaksi antara orang yang menjalankan CD dengan program dan materi yang ada pada CD tersebut. Dengan beragam media tersebut, maka suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan mutlak diperlukan.Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Penggunaan CD multimedia interaktif ini diharapkan dari segi waktu dan kejelasan materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Terdapat pengaruh penggunaan media CD interaktif (Savvy e-Learning) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak pada tumbuhan.”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 3 Jakarta, yang beralamat di Jalan Pupan No 3B Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap dari tanggal Tahun Ajaran 2013/2014,13 Februari sampai 6 Maret 2014.
B. Metode dan Desain Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yakni quasi eksperiment. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Tujuan menggunakan metode penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh penggunaan CD interaktif Savvy e-Learning yang diberikan pada kelas eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan di kelas VIII. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Pretest-Posttest Control Group Design yang biasa divisualisasikan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas A (Eksperimen) B (Kontrol)
Pretest T1 T1
Perlakuan X1 X2
1
Posttest T2 T2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. III, h. 77.
40
41
Kelompok A maupun B memiliki karakteristik yang sama atau homogen, karena diambil atau dibentuk secara acak (random) dari populasi yang homogen pula. Kelompok demikian diberi nama kelompok acak atau random . Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama. Kemudian kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus (menggunakan media CD interaktif Savvy e-Learning), sedang kelompok B diberi perlakuan seperti biasanya (media power point). Setelah beberapa saat kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir (posttest). Hasil kedua tes akhir diperbandingkan (diuji perbedaannya), demikian juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir, dan antara tes awal dan akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.2 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang adal dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.3 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah: a. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN 3 Jakarta Selatan yang yang dijadikan tempat penelitian tahun pelajaran 2013/2014. b. Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN 3 Jakarta Selatan yang dijadikan tempat penelitian tahun pelajaran 2013/2014.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 204-205. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2010, h. 173.
42
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4 Pertama-tama, sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan) yakni kelas VIII 5, VIII 6, VIII 7, dan VIII 8. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karena sampel yang dibutuhkan hanya dua kelas, maka dilakukan random sampling untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya penentuan sampel untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak (random sampling). Dalam hal ini kelas VIII 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 8 sebagai kelas kontrol. Penentuan secara acak ini dimaksudkan agar peneliti dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak bersikap subjektif. Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampuri subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.5 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas siswa yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan, yaitu berupa tes dan nontes. Untuk tes berupa tes objektif pilihan ganda (pretest dan posttest), sedangkan nontes menggunakan lembar observasi belajar siswa. Adapun urutan rancangan pengumpulan data selama dilakukannya penelitian, adalah sebagai berikut: 1. Melakukan observasi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan kelompok subjek penelitian
4 5
Sugiyono, op. cit., h. 81. Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 177.
43
2. Memberikan pretest ada kedua kelompok/kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan media CD interaktif Savvy e-Learning dalam pembelajaran sistem gerak tumbuhan, sedangkan kelas kontrol menggunakan media power point dalam pembelajaran gerak tumbuhan. 4. Selama pembelajaran berlangsung, observer menilai aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi. 5. Memberikan posttest pada kedua kelompok, yang selanjutnya data yang telah diperoleh dianalisis untuk dijadikan laporan.
E. Instrumen Penelitian 1. Tes hasil belajar (pre test dan post test) Tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu.6Tes ini merupakan tes objektif yang berbentuk pilihan ganda, dengan 4 alternatif pilihan pada setiap butir, yaitu a, b, c, dan d. Materi tes yang diberikan adalah konsep tentang sistem pernapasan. Tes tersebut disusun berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom edisi revisi pada jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Pretest yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Dalam hal ini fungsi pretest adalah untuk melihat sampai di mana keefektifan
pengajaran,
setelah
hasil
pretest
tersebut
nantinya
dibandingkan dengan hasil posttest. Posttest yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran. Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai dimana
6
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 223.
44
pencapaian
siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun
keterampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar.7
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest
Kompetensi Dasar
2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Aspek Kognitif Indikator Menjelaskan macam-macam gerak pada tumbuhan Memberikan contoh gerak endonom, esionom, dan higroskopis Menganalisis rangsangan pada gerak endonom, esionom, dan higroskopis Membandingkan macam-macam gerak esionom Menjelaskan macam-macam gerak, taksis, nasti, dan tropis Memberikan contoh gerak taksis, nasti, tropisme Membandingkan gerak tropisme positif dan tropisme negatif Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dan rangsangannya
C1
C2
1, 2*, 3, 4*, 5, 6*
7*, 8*
C3
C4
9, 10*, 11* 12*, 13*, 14*, 15*
Jumlah Soal Valid
Soal Pretest Postest
5
5
2
2
4
4
16*, 18
19, 20*
17*
3
3
22*, 23, 25,
21,
24,
1
1
33*, 35*
26*, 27, 28*, 29, 36
31, 32, 30*, 34*
6
4
39
41, 42, 43
37*, 38*, 40
2
2
4
4
27
25
45*, 46*, 47* Jumlah
44*, 48, 49, 50
Keterangan : (*) = butir soal valid
7
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 28.
45
2. Lembar Observasi Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa yang tengah diteliti selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan dengan menggunakan kriteria dua kelompok, yaitu penilaian dengan melihat partisipasi siswa apakah di bawah setengah atau diatas setengah dari jumlah siswa. Lembar observasi dengan kriteria dua kelompok akan memudahkan observer dalam menilai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi pembelajaran
membantu siswa
guru
untuk
mengumpulkan
bukti
menginformasikan
tentang
perencanaan
pengajaran.Bukti ini bisa direkam dan digunakan sebagai umpan balik bagi siswa tentang pembelajaran mereka.8 Kisi-kisi lembar observasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen dan Kontrol
No
Kegiatan
1.
Pembukaan
2.
Inti
3. Penutup Jumlah Ket :
Apersepsi Motivasi Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi
Banyaknya Pernyataan Pertemuan Pertemuan ke 1 ke 2 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 2 2 9 9
< > 50% 50% siswa siswa
< 50% siswa : Partisipasi siswa dibawah setengah dari jumlah siswa > 50% siswa : Partisipasi siswa dibawah setengah dari jumlah siswa
F. Kalibrasi Instrumen Analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini berpedoman pada data yang terkumpul. Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data yang telah terkumpul. Analisis statistik yang dilakukan adalah sebagai berikut: 8
Moh. Sholeh Hamid, Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas: Sebuah Panduan Lengkap dan Praktis, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 117.
46
1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Artinya bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.9 Menggunakan rumus kolerasi product moment : ∑
rxy = √{ ∑
∑ ∑
∑
}{ ∑
∑
}
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑ = jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut ∑ = jumlah skor total seluruh siswa pada test = jumlah seluruh siswa = skor tiap siswa pada item tersebut = skor total setiap siswa ∑ = koefisien korelasi/ validitas item
Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Validitas Rentang 0,00 - 0,19 0,20 - 0,39 0,40 - 0,59 0,60 - 0,79 0,80 - 1,00
Kriteria Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
2. Uji Reliabilitas Realibilitas (rely+ability=reability) bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsentrasi. Dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau konsisten.10
r11 =
(
∑
)
Keterangan : r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar 9
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105. 10 Ibid,.
47
q
∑
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q =1 - p) = jumlah hasil perkalian antara p dan q = banyaknya item = standar deviasi dari tes
Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas Rentang 0,00 - 0,19 0,22 - 0,39 0,40 - 0,59 0,60 - 0,79 0,80 - 1,00
Kriteria Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil hitungannya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangannya dari 0,0-1,0.11 Rumus untuk menentukan taraf kesukaran yaitu:
P = Keterangan : P = indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar N = jumlah peserta tes
Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Rentang 0,00 - 0,30 0,31 - 0,70 0,71 - 1,00
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Anates, diketahui soal yang termasuk kriteria sangat mudah adalah nomor 1, 2, 5, 10, 12, 13, 15, 16, 21, 22, 23, 25, 27, 33, 35, 37, 41, 42, 43, 46, 48, dan 49. Soal yang termasuk kriteria mudah adalah nomor 8, 18, 24, 26, 29, 30, 31, 34, dan 47. Soal yang termasuk kriteria sedang adalah nomor 3, 4, 6, 7, 8, 11, 14, 11
Ibid., h. 103
48
28, 32, 36, 38, 39, 44, dan 45. Soal yang termasuk kriteria sukar adalah nomor 9, 17, 19, dan 20. Soal yang termasuk kriteri sangat sukar adalah nomor 40 dan 50. 4. Daya Pembeda Daya pembeda suatu soal tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group).12 Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut : D= Keterangan : D = Daya pembeda soal Ba = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar Bb = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar Ja = Jumlah siswa kelompok atas Jb = Jumlah siswa kelompok bawah
Semua kalibrasi instrumen tes objektif (kognitif) tersebut dihitung menggunakan program Anates. Tabel 3.7 Interpretasi Daya Beda Rentang 0,70 - 1,00 0,40 - 0,70 0,20 - 0,40 0,00 - 0,20
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Buruk
G. Teknik Analisis Data Semua data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Untuk itu dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
12
Ngalim Purwanto, op. cit., h. 120.
49
1. Pengujian Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji kenormalan secara nonparametrik dikenal dengan nama uji Liliefors. Berdasarkan sampel diuji hipotesis nihil bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis alternatif bahwa populasi yang berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian hipotesis nihil tersebut kita tempuh dengan prosedur berikut : 1) terlebih dahulu data sampel diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil, 2) kemudian nilai Zi ditentukan dari tiap-tiap data dengan rumus Zi=
; dengan Zi = bilangan baku,
= nilai rata-rata, x = skor
baku, dan S = standar deviasi total, 3) setelah itu masing-masing nilai Zi ditentukan besar peluangnya berdasarkan tabel Zi (F(Zi)) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel, namun jika Zi < 0, maka F(Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel). 4) Selanjutnya proporsi Z1, Z2,…Zn yang lebih kecil atau sama dengan
Z1
dihitung
dengan
rumus
S
(Zi)
=
5) Setelah diperoleh hasilnya, selisih F (Zi) – S (Zi) dihitung untuk menentukan harga mutlak dan diambil harga mutlak terbesar dari selisih tersebut (L0).13 Kriteria pengujiannya, yaitu: 1) Jika L0 < Ltabel maka H0 diterima, yang berarti data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 13
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010), h. 107.
50
2) Jika L0 > Ltabel maka Ha diterima, yang berarti data sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher,14 yakni dengan rumus: Fh =
dimana, S2=
∑
∑
Keterangan : Fh = Homogenitas S12 = Varians terbesar atau data pertama S22 = Varians terkecil atau data kedua
Kriteria pengujiannya : 1) Jika Fhit < Ftabel maka H0 diterima, yang berarti kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 2) Jika Fhit >Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang homogen. c. N-Gain Setelah diperoleh data nilai pretest dan posttest tiap siswa, kemudian dilakukan perhitungan Normal Gain untuk megetahui peningkatan hasil belajar yang diperoleh dengan menggunakan rumus NGain sebagai berikut : N-gain = Tabel 3.8 Interpretasi N-Gain Rentang 0,7-1,0 0,3 - 0,7 0,0- 0,3 14
Ibid., h. 118.
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
51
2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mean antara dua kelompok, maka dilakukan dengan uji-t. Uji-t adalah statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kondisi perlakuan atau dua kelompok berbeda dengan taraf signifikan α= 0,05. Rumus uji t dapat diperlihatkan sebagai berikut : t
= √
x1 = Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang diajar menggunakan CD interaktif Savvy eLearning x2 = Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang tidak diajar menggunakan CD interaktif Savvy e-Learning n1 = Jumlah sampel eksperimen n2 = Jumlah sampel kelas kontrol S1 = Varians kelompok eksperimen S2 = Varians kelompok kelas kontrol S = Nilai varians gabung
Setelah nilai t-hitung didapat, kemudian ditarik kesimpulan dengan membandingkan thitung dengan ttabel. Untuk mencari ttabel sebelumnya ditentukan nilai derajat bebas (db), dimana rumus derajat bebas (db) = n – 1, selanjutnya adalah lihat nilai ttabel di tabel t pada taraf signifikan α= 0,05.
3. Hipotesis Statistika Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar biologi siswa, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: H0 : µ1 ≤ µ2 Ha : µ1 > µ2
52
Keterangan : H0 Ha µ1 µ2
= Hipotesis nol = Hipotesis alternatif = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada subbab deskriptif data ini dijelaskan gambaran umum dari data yang telah diperoleh.Gambaran tentang data-data ini meliputi nilai rata-rata, median, modus, dan nilai deviasi standar. 1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil yang diperoleh pada pretest
kelas eksperimen dan kelas
kontrol dari penelitian ini disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 4.1 Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi
Pretest
Posttest
Eksperimen
Kontrol
Ekperimen
Kontrol
Nilai Terkecil
20
20
68
60
Nilai Terbesar
60
60
96
88
Rata-rata (Mean)
40,22
41,25
80,00
75,31
95,01
97,67
48
41,55
Deviasi Standar (Standar Deviation, S)
Berdasarkan tabel 4.1, bahwa nilai mean pretest tidak jauh berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah kelas kontrol mendapat perlakuan dengan menggunakan media power pointdan kelas eksperimen dengan menggunakan CD interaktifSavvy e-Learning, nilai mean posttest kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol.
2. Deskripsi N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji N-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar setelah pembelajaran dilakukan oleh guru berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai N-Gain sebagai berikut: 53
54
Tabel 4.2 Nilai N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Deskripsi
Eksperimen
Kontrol
N
35
35
Rendah
-
-
Sedang
85,7%
71,4%
Tinggi
14,3%
28,6%
0,76
0,71
Kriteria
Rata-Rata
Berdasarkan tabel 4.2, bahwa hasil perhitungan N-gain berbeda nyata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.Meskipun kedua kelompok menunjukkan rata-rata N-gain kelas tinggi, namun N-gain kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.Hal ini dapat ditunjukkan grafik berikut ini. 35 30 25 20
rendah
15
sedang
10
tinggi
5 0 Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Gambar 4.1 GrafikNilai N-gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas Uji
normalitas
dengan
menggunakan
uji
Liliefors,
yang
dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, pada taraf signifikan α = 0,05.
55
a. Normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji normalitas pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol α
Kelas
N
Lo (Lhitung)
Ltabel
Kesimpulan
Eksperimen
35
0,05 0,1209
0,1490
Distribusi Normal
Kontrol
35
0,05 0,1145
0,1490
Distribusi Normal
Berdasarkan tebel 4.4, didapatkan Lhitung kelas eksperimen sebesar 0,1209 dan Lhitung kelas kontrol sebesar 0,1145.
Kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 35, didapat Ltabel pada taraf signifikan α= 0,05 sebesar 0,1490. Perbandingan antara Lhitung< Ltabel untuk kelas eksperimen (1,1209< 0,1490) dan untuk kelas kontrol (0,1145 < 0,1490), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji normalitas posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol α
Kelas
N
Lo (Lhitung)
Ltabel
Kesimpulan
Eksperimen
35
0,05 0,1181
0,1490
Distribusi Normal
Kontrol
35
0,05 0,0765
0,1490
Distribusi Normal
Berdasarkan tebel 4.4, didapatkan Lhitung kelas eksperimen sebesar 0,1181 dan Lhitung kelas kontrol sebesar 0,0765. Kelas eksperimen dan kontrol masing-masing dengan jumlah sampel sebanyak 35, didapat Ltabel pada taraf signifikan α= 0,05 sebesar 0,1490.
56
Perbandingan antara Lhitung< Ltabel untuk kelas eksperimen (0,1181<0,1490) dan untuk kelas kontrol (0,0765 < 0,1490), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Uji normalitas menunjukkan bahwa data kelas eksperimen dan data kelas kontrol berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas.Uji
homogenitas
dengan
mengugunakan
uji
Fisher,
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen atau tidak. a. Homogenitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji homogenitaspretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas
N
Α
Eksperimen
35
0,05
Kontrol
35
0,05
Fhitung
Ftabel
1,13
1,89
Kesimpulan Varians homogen
Berdasarkan tabel 4.5 didapat Fhitungpretest untuk kelas eksperimen dan kontrol sebesar 1,13 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel masing-masing sebanyak 35 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diperoleh Ftabel sebesar 1,89. Perbandingan antara Fhitung< Ftabel (1,13 < 1,89), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen.
57
b. Homogenitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji homogenitas posttestpada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas
N
α
Eksperimen
35
0,05
Kontrol
35
0,05
Berdasarkan
tabel
Fhitung
Ftabel
1,18
1,89
4.6
didapat
Kesimpulan Varians homogen
Fhitungpretest
untuk
kelas
eksperimen dan kontrol sebesar1,18pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel masing-masing sebanyak 35 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka diperoleh Ftabel sebesar 1,89. Perbandingan antara Fhitung< Ftabel (1,18<1,89), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen. 3. Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis data, data pretest dan posttest untuk kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. a. Uji hipotesis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil perhitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, dapat diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas
N
Eksperimen
35
40,22
Kontrol
35
41,25
thitung
ttabel
Kesimpulan
0,44
2,02
H0 diterima
58
Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 0,44, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 2,02. Perbadingan antara thitung> ttabel (0,44 > 2,02), maka H0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Uji hipotesis posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 4.8 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas
N
x
Eksperimen
35
80,00
Kontrol
35
75,31
thitung
ttabel
Kesimpulan
2,86
2,02
H0 ditolak
Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 2,86, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 2,02. Perbadingan antara thitung> ttabel (2,86 > 2,02), maka H0 ditolak, artinya rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen berbeda nyata dari hasil belajar biologi siswa kelas kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media CD interaktif Savvy eLearningpada konsep gerak tumbuhan. C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penggunaan CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar biologi setelah digunakan CD interaktif Savvy e-Learning kepada siswa kelas eksperimen. Untuk mengetahui pengetahuan awal kedua kelompok, maka digunakan uji hipotesis (uji t). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pada nilai pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi yang akan menggunakan CD interaktif Savvy e-Learning dan power point.
Dengan
59
demikian kemampuan awal kedua kelompok sama, maka kedua kelompok layak dijadikan sampel. Berdasarkan hasil uji hipotesis posttest thitung≥ ttabel (2,86 ≥ 2,02) maka H0 ditolak. Dengan demikian hasil penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh penggunaan media CD interaktif dalam pembelajaran gerak tumbuhan terhadap hasil belajar biologi.Berdasarkan hasil uji hipotesis posttest, diketahui bahwa hasil belajar siswa kedua kelompok penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan setelah diberikan perlakuan.Dengan rata-rata kelompok
eksperimen
kontrol.Sehingga
dapat
lebih
besar
dibandingkan
disimpulkan
bahwa
rata-rata
penggunaan
kelompok media
CD
interaktifSavvye-Learningterhadap hasil belajar biologi siswa pada kelompok eksperimen lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan media power point pada konsep gerak tumbuhan. Dalam mengukur peningkatan hasil belajar, maka dilakukan juga perhitungan N-gain hasil belajar yang dilihat pada tabel 4.2.Berdasarkan hasil penghitungan, rata-rata kedua kelas termasuk kriteria tinggi, namun pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan peningkatan siswa dikelas eksperimen, bahwa sebanyak 85,7% siswa mengalami peningkatan kriteria tinggi dan 14,3% mengalami peningkatan kriteria sedang, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan kriteria tinggi sebanyak 71,4% dan 28,6% kriteria sedang . Dalam perhitungan N-gain tidak ada satu pun siswa pada kelas eksperimen dan kontrol yang hasilnya termasuk ke dalam kriteria rendah.Hal ini menunjukan seluruh siswa mengalami peningkatan pemahaman dalam konsep gerak tumbuhan. Pada tahap motivasi dan apersepsi, baik siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol melakukan kegiatan yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk membangun menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
60
Pada tahap eksplorasi kelas kontrol dan kelas eksperimen, difasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.Siswa dilibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang konsep gerak tumbuhanyang akan dipelajari. Pada tahap elaborasi siswa kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media power point, sedangkan kelas eksperimen menggunakan media CD interaktif Savvy e-Learning. Perbedaan perlakuan ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CD interaktif Savvy eLearning.Siswa pada kelas eksperimen masih perlu penyesuaian karena masih belum terbiasa menggunakan media seperti ini. Penggunaan model pembelajaran direct instruction dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab dimaksudkan sebagai variasi agar pembelajaran tidak terkesan kaku dan membosankan, serta
membantu
siswa dalam
pencapaian ketuntasan
materi.Sebagai bentuk umpan balik untuk mengukur pemahaman siswa setelah menggunakan media, kedua kelas mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) secara berkelompok.Setelah selesai mengerjakan LKS, beberapa kelompok siswa mempresentasikan jawabannya. Pada tahap konfirmasi, siswa diberikan penguatan terhadap hasil kerja eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.Sebagian besar siswa memperhatikan dengan baik penguatan yang diberikan guru. Pada tahap penutupan, siswa diberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran melalui pertanyaan lisan. Sebagian siswa sudah dapat membedakan macam-macam gerak pada tumbuhan. Selama pembelajaran berlangsung, observer menilai aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi.Berdasarkan perolehan hasil observasi, partisipasi menunjukkan adanya respon yang sama, yaitu lebih dari 50% siswa dalam satu kelas merespon jenis media yang digunakan pada masing-masing kelas. Hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran pada kedua kelompok berjalan dengan baik.
61
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media CD interaktif Savvy e-Learningpada kelas eksperimen mampu memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil belajar, jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan media power point.Keadaan ini menggambarkan bahwa meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak tumbuhan lebih baik dengan menggunakan CD interaktif Savvy e-Learning dibanding dengan menggunakan media power point.Hal ini terjadi karena CD multimedia interaktif merupakan media pengajaran dan pembelajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyajiannya dengan memanfaatkan komputer.Media komputer dengan menggunakan CD ini bersifat interaktif, yang dapat menerima respon balik dari anak didik sehingga mereka secara langsung belajar dan memahami materi pengajaran yang telah disediakan. Dengan cara yang demikian, media pembelajaran ini akan cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa.1 Hal ini sesuai dengan penelitian Atno (STKIP PGRI Pacitan). Ia telah membuktikan bahwa dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, menarik, dan bervariasi, serta tingkat motivasi belajar yang tinggi akan membawa dampak yang positif dalam pencapaian hasil belajar. Penggunaan media CD interaktif memungkinkan siswa lebih tertarik dalam belajar sehingga lebih banyak pengetahuan dan termotivasi dari pada dengan media VCD, karena dalam menggunakan media CD interaktif terjadi interaktivitas antara media pembelajaran dengan siswa.Penelitian ini membuktikan bahwa dengan penggunaan media CD interaktif, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan juga psikomotorik.Secara kognitif, kemampuan memahami materi pembelajaran meningkat dengan tolak ukur hasil belajarnya.2
1
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang, dan Mempraktikkannya, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), Cet. 1, h. 116. 2 Atno, Efektifitas Media CD Interaktif dan VCD Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri di Banjarnegara Ditinjau dari Tingkat Motivasi Siswa, Paramita, 21 (2), h. 224, (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/1041).
,BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media CD Interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak pada tumbuhan di MTsN 3 Jakarta. Nilai ratarata posttest kelas eksperimen sebesar 80,0 dan kelas kontrol sebesar 75,3, menunjukkan kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata hasil belajar lebih baik daripada kelompok kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada taraf signifikan 5%, didapat thitung sebesar 2,86 dan ttabel sebesar 2,02. Nilai ini berada pada daerah penolakan H0, yakni thitung > ttabel (2,86 > 2,02) sehingga H0 ditolak.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian, sebagai berikut 1. Sekolah dapat menyediakan fasilitas computer baik software ataupun hardware sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar agar tercapai hasil belajar yang lebih baik. 2. Guru dapat menggunakan media CD Interaktif sebagai alternatif pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif serta menarik sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. 3. Hendaknya guru membuat perencanaan yang matang dalam mengalokasikan waktu dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media CD interaktif sehingga waktu belajar lebih efektif.
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, I. K., H. A. Setyono, dan S. Amri. Pembelajaran Akselerasi: Analisis Teori serta Pengaruhnya Terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam Kelas Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, Cet. I, 2011. Ariani, Niken, dan D. Haryanto. Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. XIII, 2010. Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press, 2011. Atno. Efektifitas Media CD Interaktif dan VCD Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri di Banjarnegara Ditinjau dari Tingkat Motivasi Siswa, Paramita. 21, 2010. (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita /article/view/1041). Basleman, A. dan S. Mappa. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2011. Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011. Dhevakrishnan, Devi, Chinnaiyan. Effectiveness of Computer Assisted Instruction (CAI) in Teaching of Mathematics at Secondary Level, International Journal of Advancements in Research & Technology. 1, 2012. (http://www.science.gov/topicpages/e/effective+mathematics+instruction.ht ml) Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. III, 2006. e-Learning, Savvy. “Savvy e-Learning INAICTA 2011”, www.centrinova.com , 19 Februari 2014. e-Learning, Savvy. “Savvy e-Learning”, www.centrinova.com, 8 Agustus 2013. 63
64
Fathurrohman, P. dan M. S. Sutikno. Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama, Cet. I, 2007. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994. Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. V, 2005. Hamid, Moh. Sholeh. Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas: Sebuah Panduan Lengkap dan Praktis. Yogyakarta: Diva Press, 2011. Hasrul. Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif, Jurnal Medtek. 2, 2010. Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang, dan Mempraktikkannya. Yogyakarta: Diva Press, Cet. I, 2011. Kadir. Statistik untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010. Mayrinda, D., D. Budiono, dan R. Pratiwi. Pengembangan Media Slide Interaktif Berbasis Power Point Materi Gerak pada Tumbuhan untuk SMP Kelas VIII. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa. Surabaya, 25 Februari 2012, h. 1, (http://fmipa.unesa.ac.id/admin/jurnal/21091122_19795688.pdf). Mukhtar dan Iskandar. Desain Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: Referensi, 2012. Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. IX, 2010. Munir. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012. Musyafaq, Ahmad. “Cara Asyik Membuat www.ilmukomputer.org, 19 Maret 2014.
CD
Interaktif”,
Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013. Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2012.
65
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2007. Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011. Satyasa, I Wayan. “Landasan konseptual Media Pembelajaran”, Makalah disampaikan dalam Workshop Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. 10 Januari. Banjar Angkan Klungkung, 2007. (http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf) Sofyan, A., T. Feronika, dan B. Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press, Cet. I, 2006. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. III, 2009. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. V, 2009. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Sutopo, Ariesto Hadi. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, Cet. I, 2003. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif:Konsep, Landasan, dan Implemetasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) . Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. II, 2010. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, Cet. I, 2007. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2010. Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet I, 2010. Warsita, Bambang . Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
66
Yaisy, Ahmad. “Efektifitas Penggunaan Multimedia (CD Interaktif) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran pada Peserta Didik Kelas VII Semester II SMP Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011”. Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang, 2011, h. 78-79, tidak dipublikasikan. Yusuf, Mudhasiru Olalere dan Adedeji Olufemi Afolabi. Effects of Computer Assisted Instruction (CAI) on Secondary School Students Performance in Biology,The Turkish Online Journal of Educaional Technology. 9, 2010. (http://www.aiou.edu.pk/gmj/GMJ%20Fall%202013_vol2/Effectiveness%2 0of%20Computersupported%20Jigsaw%20ii%20Cooperative%20Learning %20Strategy.doc) Zang, Dhongsong. Interactive Multimedia-Based e-Learning: A Study of, The American Journal of Distance Education. 19, 2005. (www.anitacrawley.net/Articles/Interactive%20Multimedia-Based.pdf).
67 Lampiran 1
KEGIATAN PEMBELAJARAN CD SAVVY E-LEARNING a. Pembukaan
b. Inti (60 menit)
Indikator Pembelajaran Mendeskripsikan macammacam gerak pada tumbuhan
Tayangan PERTEMUAN KE-1
Durasi 2 menit
68
Mengklasifikasi gerak endonom, esionom dan higroskopis
5 menit
69
70
Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis
5 menit
71
72
73
Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme
5 menit
74
75
76
Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif
3 menit
77
PERTEMUAN KE-2 Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dengan rangsangannya
10 menit
78
79
80
Menjelaskan macam-macam gerak taksis, nasti, dan tropisme
10 menit
81
82
83
84
c. Kesimpulan
85
86
87
88
95
Lampiran 3 KISI KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR
Indikator Pembelajaran 1. Menjelaskan macammacam gerak pada tumbuhan
No
2.
3.
4.
5.
Indikator Soal
Aspek Kognitif
Menjelaskan istilah iritabilitas C1
Menyebutkan yang bukan termasuk macam-macam gerak pada tumbuhan
Menyebutkan rangsangan yang tidak mempengaruhi gerak tumbuhan
Menjelaskan pengertian gerak esionom Menjelaskan pengertian gerak endonom
C1
C1
C1
C1
Soal Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut…. a. iritabilitas b. regulasi c. nutrisi d. reproduksi Berikut ini yang bukan termasuk macam-macam gerak tumbuhan adalah…. a. esionom b. endonom c. higroskopis d. kifosis Berikut ini rangsang yang dapat ditanggapi tumbuhan, kecuali…. a. cahaya b. sentuhan c. gravitasi d. udara Gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, dapat berupa fisik, kimia, dan mekanik disebut….. a. esionom c. higroskopis b. endonom d. geotropisme Gerak yang rangsangannya berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri disebut…. a. esionom b. higroskopis
Kunci
A
D
D
A
C
96
6.
Menjelakan pengertian gerak higroskopis C1
7.
Menunjukkan gerak higroskopis
C3
8.
Mengunjukkan gerak esionom C3
c. endonom d. geotropisme Gerak yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, tetapi disebabkan oleh perubahan kadar air secara terus menerus adalah gerak…. a. esionom b. endonom c. higroskopis d. nasti Untuk menjawab soal no 7 dan 8, perhatikan tabel dibawah ini ! No Tumbuhan A Tumbuhan B 1 Rangsangan berasal Rangsangan berasal dari kadar air dari luar tubuh tumbuhan 2 Mengakibatkan Tumbuhan biji, buah, atau memberi respon sporangium terhadap menjadi retak rangsangan yang berasal dari luar Berdasarkan data tabel data, tumbuhan A termasuk dalam gerak…. a. esionom b. higroskopis c. endonom d. geotropism Tumbuhan B termasuk dalam gerak…. a. esionom b. higroskopis c. endonom d. geotropism
C
B
A
97
9. Memberikan contoh gerak endonom, esionom dan higroskopis
Membrikan contoh gerak endonom
10.
Memberikancontoh gerak endonom
C2
C2
11.
Memberikan contoh gerak higroskopis
C2
Berikut ini yang termasuk gerakan endonom adalah…. a. gerak membuka menutupnya stomata b. gerak aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrila c. gerak Euglena menuju cahaya d. gerak pecahnya buah lamtoro Berikut ini yang bukan merupakan gerak esionom adalah…. a. gerakan kecambah menuju cahaya b. gerakan akar tanaman menuju pusat bumi c. mengalirnya protoplasma yang dilihat pada sel tumbuhan d. menutupnya daun putri malu saat disentuh Perhatikan beberapa contoh gerak di bawah ini. 1. Pecahnya buah biji jarak yang sudah kering 2. Membukanya sporangium paku oleh annulus 3. Membukanya stomata pada daun 4. Membukanya kotak spora lumut oleh gigi peristom 5. Membukanya buah lamtoro yang telah tua Yang termasuk gerak higroskopis adalah…. a. 1,2,3,4 b. 1,3,4,5 c. 2,3,4,5 d. 1,2,4,5
B
C
D
98
99
14.
Menganalisa gerak endonom C4
a. auksin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tersinari cahaya b. sitokinin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tersinari cahaya c. auksin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tak tersinari cahaya d. sitokinin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tak tersinari cahaya Gerakan mengalirnya protoplasma yang dapat dilihat pada sel-sel tumbuhan Elodia merupakan gerak…. a. etionom karena adanya rangsangan dari luar b. endonom karena adanya rangsangan dari dalam c. endonom karena adanya rangsangan dari luar d. etionom karena adanya rangsangan dari dalam
B
100
15.
Menganalisis gerak higroskopis C4
16. Membandingkan macam-macam gerak esionom
Menyebutkan macammacam gerak esionom
17.
Menentukan gerak nasti
C1
C3
18.
Menjelaskan rangsangan pada gerak nasti C1
Pecahnya buah lamtoro merupakan gerak…. a. higroskopis karena adanya rangsangan sentuhan b. higroskopis karena adanya perubahan kadar air c. endonom karena adanya rangsangan sentuhan d. endonom karena adanya perubahan kadar air Gerak esionom dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan arah geraknya, yakni…. a. tropisme, taksis, esionom b. tropisme, nasti, higroskopis c. nasti, taksis, endonom d. nasti, taksis, tropisme Berikut beberapa ciri gerak pada tumbuhan. 1. Arah gerak dipengaruhi rangsang 2. Gerak sebagian tubuh 3. Arah gerak tidak dipengaruhi rangsang 4. Gerak seluruh tubuh 5. Dipengaruhi faktor luar Pernyataan yang merupakan ciri-ciri gerak nasti adalah…. a. 1, 4, 5 b. 2, 3, 5 c. 2, 4, 5 d. 1, 2, 3 Dari beberapa macam gerak pada tumbuhan, gerak yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan adalah gerak…. a. nasti b. tropisme c. taksis d. endonom
B
D
B
A
101
19.
Membandingkan gerak taksis dengan gerak tropisme C2
20.
Membandingkan gerak taksis dengan nasti
21. Menjelaskan macammacam gerak taksis, nasti dan tropisme
Mengklasifikasikan gerak taksis
22.
Menyebutkan macammacam gerak nasti
C2
C2
C1
23.
Menjelaskan gerak nasti kompleks
C1
Gerak taksis berbeda dengan gerak tropisme, karena gerak taksis adalah…. a. gerak bagian tubuh tumbuhan sebagai reaksi adanya rangsang dari luar b. gerak sebagian tubuh tumbuhan yang menuju rangsangan c. gerak pindah tempat tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi arah datangnya rangsang d. gerak yang belum diketahui penyebabnya Gerak tropisme berbeda dengan gerak taksis dalam hal …. a. bagian yang bergerak b. arah rangsangan c. dipengaruhi rangsang d. tidak dipengaruhi faktor eksternal Berikut ini merupakan macam-macam gerak taksis yang tepat adalah…. a. kemotaksis dan hidrotaksis b. termotaksis dan fototaksis c. tigmotaksis dan hidrotaksis d. kemotaksis dan fototaksis Dibawah ini yang bukan termasuk macam-macam nasti adalah….. a. tigmonasti b. niktinasi c. termonasti d. geonasti Gerak nasti karena rangsang cahaya, suhu, zat kimia, dan air adalah…. a. niktinasti
C
A
D
D
C
102
b. tigmonasti c. nasti kompleks d. termonasti 24.
Menunjukkan penyebab gerak nasti C3
25.
Menyebutkan macammacam gerak tropisme C1
26. Memberikan contoh Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan gerak kemotaksis tropisme
27.
C2
Memberikan contoh gerak fototaksis C2
28.
Menyebutkan contoh nasti
C2
Pernyataan berikut ini yang bukan termasuk rangsangan pada gerak nasti adalah…. a. gerak tigmonasti disebabkan sentuhan b. gerak niktinasi disebabkan cahaya c. gerak termonasti disebabkan suhu d. gerak fotonasti disebabkan sinar Berikut ini merupakan macam-masam gerak tropisme, kecuali…. a. fototropisme b. geotropisme c. tigmotropisme d. subtropisme Gerakan spermatid ke arkegonium pada tumbuhan lumut merupakan contoh gerak…. a. kemotaksis b. fototaksis c. galvanotaksis d. taksis kompleks Euglena selalu mendekati rangsang cahaya. Hal ini merupakan contoh dari gerak…. a. kemotaksis b. galvanotaksis c. fototaksis d. taksis kompleks Dibawah ini yang bukan merupakan gerak nasti adalah…. a. kloroplas bergerak ke bagian yang terkena cahaya
B
D
A
C
A
103
29.
Memberikan contoh gerak seismonasti C2
30.
Menentukan faktor rangsangan gerak nasti
C3
31.
32.
33.
Menunjukkan gerak nasti kompleks
C3
Menunjukkan gerak fotonasti
C3
Menjodohkan gerak dan contoh yang sesuai
C1
b. daun putri malu akan menutup jika disentuh c. daun petai cina menutup pada malam hari d. membuka dan menutupnya bunga pukul empat Gerakan menutup daun-daun majemuk karena adanya rangsangan malam seperti pada petai cina adalah…. a. tigmonasti b. kemonasti c. niktinasti d. fotonasti Untuk soal 30, 31, dan 32 perhatikan beberapa contoh gerak tumbuhan berkut ini: 1) Gerak menutupnya tumbuhan turi pada malam hari 2) Gerak protoplasma pada Hydra 3) Gerak membuka dan menutup stomata 4) Gerak membuka bunga pukul empat 5) Menggulungnya daun Graminae Gerak yang disebabkan faktor rangsangan dari luar adalah…. a. 1, 2, 3 b. 1, 3, 4 c. 2, 3, 5 d. 3, 4, 5 Gerak nasti kompleks ditunjukkan oleh nomor a. 1 c. 4 b. 5 d. 3 Gerak fotonasti ditunjukkan oleh nomor…. a. 4 c. 1 b. 5 d. 3 Tabel berikut ini menunjukkan macam-macam gerak nasti dengan contohnya. Pasangan yang tidak sesuai adalah….
C
B
D
A
B
104
Contoh Menutupnya daun putri malu jika disentuh b Niktinasi Menutupnya daun polong-polongan pada pagi hari c Termonasti Mekarnya bunga tulip pada musim panas d Fotonasti Mekarnya bunga pukul empat Perhatikan gambar dibawah ini ! a
34.
Menerapkan tigmonasti
C3
35.
Menyebutkan gerak nasti
C1
Gerak Tigmonasti
Seorang anak yang bermain di lapangan, tak sengaja menyentuh daun putri malu. Tiba-tiba daun tersebut menguncup, kemudian tangkai merunduk seperti gambar diatas. Gerak daun tersebut disebut…. a. tigmonasti b. fotonasti c. niktinasti d. nasti kompleks Bunga tulip mekar oleh rangsangan…. a. air b. gravitasi
A
D
105
36.
c. bahan kimia d. suhu Berikut ini adalah macam-macam rangsang gerak tropisme dan contohnya. Pernyataan yang benar adalah….
Memberi contoh gerak tropisme
C2
37. Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif
Menunjukkan jenis gerak geotropisme positif
Contoh Mekarnya bunga tulip Gerak akar mangga menuju pusat bumi c Persinggungan Membelitnya sulur semangka d Gravitasi Gerak ujung akar jagung menuju pupuk Untuk mengisi jawaban no 37 dan 38, perhatikan gambar dibawah ini. a b
Rangsang Cahaya Zat Kimia
C
2
C3
B
1 Pada angka 1,merupakan gerak…. a. hidrotropisme positif b. geotropisme positif c. geotropisme negatif d. hidrotropisme negatif
106
38.
39.
40.
Menunjukkan jenis gerak geotropisme negatif
Menjelaskan gerak tropisme positif dan negatif
C3
C1
Menerapkan tropisme negatif C3
41.
Menunjukkan jenis gerak geotropisme
Pada angka 2,merupakan gerak…. a. hidrotropisme positif b. geotropisme positif c. geotropisme negatif d. hidrotropisme negatif Gerak pindah tempat yang dilakukan tumbuhan mendekati arah rangsang disebut…. a. tropisme negatif b. tropisme positif c. taksis positif d. taksis negatif Ketika kamu ke tepi pantai, terlihat tumbuhan bakau yang memiliki akar nafas. Gerak tumbuhnya akar ini adalah…. a. hidrotropisme positif b. hidrotropisme negatif c. geotropisme positif d. geotropisme negatif Untuk menjawab soal no 41 dan 42, perhatikan tabel dibawah ini !
C
D
No 1
C2
Tumbuhan A Tumbuhan B Gerak yang Gerak yang disebabkan disebabkan rangsangan gaya rangsangan gaya gravitasi gravitasi 2 Pertumbuhan akar Pertumbuhan akar yang menuju ke yang menuju ke bawah (pusat bumi) atas Berdasarkan data tabel di atas, tumbuhan A termasuk dalam gerak….
B
A
107
42.
Menunjukkan jenis gerak tropisme C2
43.
Membandingkan geotropisme positif dan negatif
C2
44. Menjelaskan Menganalisis gerak keterkaitan tumbuhan kemotaksis dengan rangsangan C4
45.
Menerapkan gerak fototaksis C3
a. geotropisme positif b. geotropisme negatif c. fototropisme positif d. fototropisme negatif Berdasarkan data tabel di atas, tumbuhan B termasuk dalam gerak a. geotropisme positif b. geotropisme negatif c. fototropisme positif d. fototropisme negatif Gerak geotropisme negatif dibedakan dengan geotropisme positif atas dasar…. a. arah gerak terhadap rangsangan b. kedalaman bumi c. kecepatan gerak d. kelembapan tanah Sel gamet jantan bergerak menuju sel gamet betina, pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia yang dihasilkan oleh sel gamet betina. Hal ini terjadi karena gamet tersebut melakukan gerak…. a. kemotropisme b. tigmotropisme c. kemotaksis d. fototaksis Seorang praktikan menyinari sel tumbuhan dengan cahaya dan terlihat kloroplas bergerak ke sisi yang mendapatkan cahaya. Gerak yang dilakukan kloroplas merupakan gerak…. a. Fotonasti b. galvanotaksis
B
A
C
D
108
46.
Menerapkan prinsip gerak tigmotropisme C3
47.
Menerapkan prinsip gerak kemotropisme C3
48.
c. hidrotropisme d. fototaksis Agar mendapatkan hasil kacang panjang yang baik, petani selalu menancapkan kayu di samping tanaman tersebut. Hal ini memanfaatkan prinsip pada gerak…. a. hidrotropisme b. fototropisme c. tigmotropisme d. geotropisme Buluh serbuk sari yang menuju bakal buah pada saat pembuahan tumbuhan berbunga merupakan gerak…. a. kemotropisme b. tigmotropisme c. hidrotropisme d. geotropisme
C
A
Menganalisis gerak hidrotropisme
C4
D Gambar diatas merupakan bukti dari gerak…. a. geotropisme negatif b. hidrotropisme negatif c. geotropisme positif d. hidrotropisme positif
109
49.
Menganalisis gerak tropisme C4
50.
Menganalisis gerak tropisme
C4
Suatu kecambah diletakkan pada suatu kamar tanpa cahaya matahari. Seberkas sinar diarahkan pada kecambah tersebut. Reaksi dari kecambah tersebut adalah…. a. tumbuh menuju ke atas b. tumbuh menjauhi sinar c. tumbuh ke arah sumber sinar d. berhenti tumbuh Jika terdapat ujung kecambah (a) dibiarkan terbuka, ujung kecambah (b) ditutup dengan karbon, ujung kecambah (c) ditutup dengan plastik transparan dan kecambah (d) bagian batangnya ditutup dengan karbon. Biji-biji tersebut diberi rangsangan cahaya dari arah samping kanan. Berkaitan dengan gerak fototropisme, pernyataan yang tepat adalah…. a. Kecambah (a), (b), dan (c) tumbuh menuju arah cahaya b. Kecambah (a), (c), dan (d) tumbuh menuju arah cahaya c. Kecambah (a), (b), dan (c) tumbuh menjauhi arah cahaya d. Kecambah (b) dan (c) tumbuh menuju arah cahaya
C
B
121 Lampiran 5 REKAPITULASI UJI INSTRUMEN Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Btr D.Pembeda(%) Asli 1 0.00 2 11.11 3 33.33 4 33.33 5 0.00 6 55.56 7 55.56 8 33.33 9 11.11 10 22.22 11 33.33 12 22.22 13 55.56 14 44.44 15 33.33 16 11.11 17 33.33 18 11.11 19 0.00 20 55.56 21 11.11 22 33.33 23 -11.11 24 44.44 25 -11.11 26 55.56 27 0.00 28 55.56 29 -11.11 30 33.33 31 22.22 32 0.00 33 11.11 34 33.33 35 11.11 36 22.22 37 22.22
T. Kesukaran
Korelasi
Sign. Korelasi
Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sangat Mudah Sedang Sedang Mudah Sukar Sangat Mudah Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Mudah Sukar Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sedang Sangat Mudah
NAN 0.470 0.098 0.368 0.073 0.408 0.290 0.516 0.055 0.334 0.358 0.334 0.453 0.306 0.358 0.356 0.343 0.160 -0.038 0.320 0.073 0.328 -0.076 0.242 -0.178 0.614 NAN 0.322 0.046 0.429 0.225 0.112 0.297 0.369 0.389 0.201 0.392
NAN Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan NAN Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan
122 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
55.56 -11.11 0.00 0.00 0.00 0.00 33.33 55.56 11.11 33.33 0.00 0.00 0.00
Sedang Sedang Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sangat Mudah Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Sukar
0.336 -0.054 NAN NAN NAN NAN 0.423 0.453 0.470 0.327 NAN 0.025 NAN
Signifikan NAN NAN NAN NAN Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN NAN
123
Lampiran 6 INSTRUMEN SOAL PENELITIAN GERAK TUMBUHAN Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang tepat! 1. Berikut ini yang bukan termasuk macam-macam gerak tumbuhan adalah…. a. esionom c. higroskopis d. kifosis b. endonom 2. Gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, dapat berupa fisik, kimia, dan mekanik disebut….. a. esionom c. higroskopis d. geotropisme b. endonom 3. Gerak yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, tetapi disebabkan oleh perubahan kadar air secara terus menerus adalah gerak…. a. esionom c. higroskopis b. endonom d. nasti 4. Untuk menjawab soal no 4 dan 5, perhatikan tabel dibawah ini ! Tumbuhan A Tumbuhan B Rangsangan Rangsangan berasal dari kadar berasal dari luar air tubuh tumbuhan Mengakibatkan biji, buah, atau sporangium menjadi retak
Tumbuhan memberi respon terhadap rangsangan yang berasal dari luar Berdasarkan data tabel data, tumbuhan A termasuk dalam gerak…. a. esionom c. endonom b. higroskopis d. geotropisme 5. Tumbuhan B termasuk dalam gerak…. a. esionom c. endonom b. higroskopis d. geotropisme 6. Berikut ini yang bukan merupakan gerak esionom adalah…. a. gerakan kecambah menuju cahaya b. gerakan akar tanaman menuju pusat bumi c. mengalirnya protoplasma yang
dilihat pada sel tumbuhan d. menutupnya daun putri malu saat disentuh 7. Perhatikan beberapa contoh gerak di bawah ini. 1) Pecahnya buah biji jarak yang sudah kering 2) Membukanya sporangium paku oleh annulus 3) Membukanya stomata pada daun 4) Membukanya kotak spora lumut oleh gigi peristom 5) Membukanya buah lamtoro yang telah tua Yang termasuk gerak higroskopis adalah…. a. 1, 2, 3, 4 c. 2, 3, 4, 5 b. 1, 3, 4, 5 d. 1, 2, 4, 5 8. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gerakan bunga mengikuti arah cahaya matahari merupakan gerak…. a. gerak esionom, karena geraknya disebabkan oleh rangsangan dari dalam. b. gerak esionom, karena geraknya disebabkan oleh rangsangan dari luar. c. gerak endonom, karena geraknya disebabkan oleh rangsangan dari luar. d. gerak higroskopis, karena geraknya disebabkan oleh rangsangan dari luar. 9. Hormon yang menyebabkan tumbuhan di bawah ini melengkung ke arah cahaya adalah….
124
a. auksin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tersinari cahaya b. sitokinin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tersinari cahaya c. auksin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tak tersinari cahaya d. sitokinin karena dapat memacu proses pemanjangan sel pada bagian yang tak tersinari cahaya 10. Gerakan mengalirnya protoplasma yang dapat dilihat pada sel-sel tumbuhan Elodia merupakan gerak…. a. etionom karena adanya rangsangan dari luar b. endonom karena adanya rangsangan dari dalam c. endonom karena adanya rangsangan dari luar d. etionom karena adanya rangsangan dari dalam 11. Pecahnya buah lamtoro merupakan gerak…. a. higroskopis karena adanya rangsangan sentuhan b. higroskopis karena adanya perubahan kadar air c. endonom karena adanya rangsangan sentuhan d. endonom karena adanya perubahan kadar air 12. Gerak esionom dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan arah geraknya, yakni…. a. tropisme, taksis, esionom
b. tropisme, nasti, higroskopis c. nasti, taksis, endonom d. nasti, taksis, tropisme 13. Berikut beberapa ciri gerak pada tumbuhan. 1) Arah gerak dipengaruhi rangsang 2) Gerak sebagian tubuh 3) Arah gerak tidak dipengaruhi rangsang 4) Gerak seluruh tubuh 5) Dipengaruhi faktor luar Pernyataan yang merupakan ciri-ciri gerak nasti adalah…. a. 1, 4, 5 c. 2, 4, 5 b. 2, 3, 5 d. 1, 2, 3 14. Gerak tropisme berbeda dengan gerak taksis dalam hal …. a. bagian yang bergerak b. arah rangsangan c. dipengaruhi rangsang d. tidak dipengaruhi faktor eksternal 15. Dibawah ini yang bukan termasuk macam-macam nasti adalah….. a. tigmonasti b. niktinasi c. termonasti d. geonasti 16. Gerakan spermatid ke arkegonium pada tumbuhan lumut merupakan contoh gerak…. a. kemotaksis b. fototaksis c. galvanotaksis d. taksis kompleks 17. Dibawah ini yang bukan merupakan gerak nasti adalah…. a. kloroplas bergerak ke bagian yang terkena cahaya b. daun putri malu akan menutup jika disentuh c. daun petai cina menutup pada malam hari d. membuka dan menutupnya bunga pukul empat
125 18. Tabel berikut ini menunjukkan macammacam gerak nasti dengan contohnya. Pasangan yang tidak sesuai adalah…. Gerak Contoh a Tigmonasti Menutupnya daun putri malu jika disentuh b Niktinasi Menutupnya daun polong-polongan pada pagi hari c Termonasti Mekarnya bunga tulip pada musim panas d Fotonasti Mekarnya bunga pukul empat 19. Perhatikan gambar dibawah ini !
Seorang anak yang bermain di lapangan, tak sengaja menyentuh daun putri malu. Tiba-tiba daun tersebut menguncup, kemudian tangkai merunduk seperti gambar diatas. Gerak daun tersebut disebut…. a. tigmonasti b. fotonasti c. niktinasti d. nasti kompleks 20. Untuk mengisi jawaban no 37 dan 38, perhatikan gambar dibawah ini. 2
1
Pada angka 1,merupakan gerak…. a. hidrotropisme positif
b. geotropisme positif c. geotropisme negatif d. hidrotropisme negatif 21. Pada angka 2,merupakan gerak…. a. hidrotropisme positif b. geotropisme positif c. geotropisme negatif d. hidrotropisme negative 22. Sel gamet jantan bergerak menuju sel gamet betina, pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia yang dihasilkan oleh sel gamet betina. Hal ini terjadi karena gamet tersebut melakukan gerak…. a. kemotropisme b. tigmotropisme c. kemotaksis e. fototaksis 23. Seorang praktikan menyinari sel tumbuhan dengan cahaya dan terlihat kloroplas bergerak ke sisi yang mendapatkan cahaya. Gerak yang dilakukan kloroplas merupakan gerak…. a. fotonasti b. galvanotaksis c. hidrotropisme d. fototaksis 24. Agar mendapatkan hasil kacang panjang yang baik, petani selalu menancapkan kayu di samping tanaman tersebut. Hal ini memanfaatkan prinsip pada gerak…. a. hidrotropisme b. fototropisme c. tigmotropisme d. geotropisme 25. Suatu kecambah diletakkan pada suatu kamar tanpa cahaya matahari. Seberkas sinar diarahkan pada kecambah tersebut. Reaksi dari kecambah tersebut adalah…. a. tumbuh menuju ke atas b. tumbuh menjauhi sinar c. berhenti tumbuh d. tumbuh ke arah sumber sinar
126 KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5.
D A C B A
6. C 7. D 8. B 9. C 10. B 11. B 12. D 13. B 14. A 15. D 16. A 17. A 18. B 19. A 20. B 21. C 22. C 23. D 24. C 25. A
127 Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Pertemuan
: MTsN 3 Jakarta Selatan : IPA - Biologi : VIII / 1 : 2 x 40 menit : Ke-1
Standar Kompetensi : 2. Kompetensi Dasar : 2.3
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator 1. 2. 3. 4. 5.
Mendeskripsikan macam-macam gerak pada tumbuhan Mengklasifikasi gerak endonom, esionom dan higroskopis Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat: 1. Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan melalui pembelajaran menggunakan media CD interaktif. 2. Menunjukan gerak esionom, endonom, dan higroskopis melalui gambar dan animasi yang diamati dari CD interaktif. 3. Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis melalui pengamatan dan diskusi. 4. Memahami penggunaan program komputer (CD interaktif) sebagai media pembelajaran. 5. Bertanggung jawab terhadap tugas latihan yang diberikan melalui CD interaktif. I.
II.
Materi Ajar/Pembelajaran: Terlampir Metode Pembelajaran: Pendekatan : ekspositori : ceramah, diskusi, tanya jawab. Metode Model : direct instruction
128 III.
Langkah – langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit) a. Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa sebagai implementasi nilai religious, dan mulai mengabsen. b. Motivasi dan apersepsi. Guru Siswa Waktu 1) Motivasi Memperhatikan 2’ Mengawali pembelajaran dengan memperlihatkan beberapa gambar gerak tumbuhan. 2) Apersepsi Menjawab 2’ Guru bertanya, “sebagai makhluk hidup, apakah tumbuhan bergerak ? Bagian mana yang bergerak pada tumbuhan?” c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Eksplorasi (5 menit) Guru 1) Menindak lanjuti apersepsi dan bertanya, “bagaimana tumbuhan bergerak ? 2) Membenarkan jawaban, dan menjelaskan tentang bagaimana gerak pada tumbuhan. b. Elaborasi (55 menit) Guru 1) Guru menginstruksikan siswa untuk membuka link gerak pada tumbuhan dan menulis latihan yang muncul di tayangan CD Savvy eLearning. a) Gerak pada tumbuhan b) Macam-macam gerak pada tumbuhan c) Macam-macam gerak
Siswa 1) Menjawab sambil menaruh sikap hormat dan memberikan perhatian 2) Menyimak
Waktu 3’
Siswa 1) Siswa menyimak
Waktu 25’
2’
129 esionom d) Tropisme positif dan negatif 2) Memberikan arahan siswa untuk melakukan diskusi dengan teman sekelompok tentang gerak tumbuhan. 3) Guru meminta beberapa kelompok mempresentasikan jawabannya. 4) Guru menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya
2) Siswa diskusi secara
berkelompok 3) Siswa mendengarkan
10’ dan memberi tanggapan . 4) Siswa mendengarkan 5’
c. Konfirmasi (10 menit) Guru Siswa Guru memberikan penguatan Meperhatikan (reinforcement) dan menjelaskan penjelasan guru kembali. 3. Kegiatan Penutup (5 menit) Guru a. Mengevaluasi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan secara lisan b. Meminta salah satu siswa untuk memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini c. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
IV.
15’
Siswa a. Menjawab
Waktu 10’
Waktu 5’
b. Memberikan kesimulan dan yang lain menyimak c. Mengucapkan salam
Alat, bahan dan Sumber Belajar 1. Saeful Karim, dkk. Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII/SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan-Depdiknas, 2008. 2. LKS Biologi 3. Perangkat komputer 4. CD Savvy e-Learning
130
V.
Penilaian Teknik Penilaian Lisan
Bentuk Instrumen Uraian
Contoh instrumen 1. Sebutkanlah macam-macam gerak tumbuhan berdasarkan sumber rangsangannya! 2. Sebutkanlah contoh gerak endonom, esionom dan higroskopis! 3. Apakah perbedaan antara gerak endonom dengan gerak esionom? 4. Apakah yang menyebabkan adanya gerakan higrokopis? 5. Gerak esionom dibagi menjadi 3 macam. Sebutkan!
Jakarta, 16 Februari 2014 Guru Bidang Studi
Hj. Fatma Ratni, S.Pd NIP: 19570603 1990003 2 002
Peneliti,
Indah Pratiwi NIM : 109016100032
131
Materi Ajar Gerak Tumbuhan
Endonom
Tropisme
Esionom
Taksis
Higroskopis
Nasti
Fototropisme
Fototaksis
Fotonasti
Tigmotropisme
Kemotaksis
Tigmonasti
Hidrotropisme
Galvanotaksis
Termonasti
Kemotropisme
Niktinasti
Geotropisme
Nasti Kompleks
132 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Kelas Eksperimen Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Pertemuan
: MTsN 3 Jakarta Selatan : IPA - Biologi : VIII / 1 : 2 x 40 menit : Ke-2
Standar Kompetensi : 2. Kompetensi Dasar : 2.3
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator 1. Menjelaskan macam-macam gerak tropisme (fototropisme, tigmotropisme, hidrotropisme, geotropism, dan kemotropisme), taksis (fototaksis, kemotaksis, dan galvanotaksis), dan nasti (fotonasti, tigmonasti, termonasti, niktinasti, nasti kompleks). 2. Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dengan rangsangannya. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat: 1. Menjelaskan macam-macam gerak taksis, nasti, dan tropisme melalui pembelajaran menggunakan media CD interaktif. 2. Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme melalui video animasi yang ditampilkan pada CD interaktif. 3. Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif melalui pengamatan gambar dan diskusi. 4. Menjelaskan keterkaitan gerak tumbuhan dengan rangsangannya melalui pengamatan dan diskusi. 5. Memahami penggunaan program komputer (CD interaktif) sebagai media pembelajaran. 6. Bertanggung jawab terhadap tugas latihan dan diskusi yang diberikan melalui LKS. I.
Materi Ajar/Pembelajaran: Terlampir
II.
Metode Pembelajaran: Pendekatan : ekspositori Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab. Model : direct instruction
III.
Langkah – langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit) a. Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa sebagai implementasi nilai religius.
133 b. Motivasi dan apersepsi. Guru 1) Motivasi Mengawali pembelajaran dengan memperlihatkan video mengenai gerak pada tumbuhan. 2) Apersepsi Guru bertanya, “apa yang kalian lihat di video ?”
Siswa Memperhatikan
Waktu 2’
Menyebutkan dan menjelaskan
2’
c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Eksplorasi (5 menit) Guru 1) Menindak lanjuti apersepsi dan bertanya, “Rangsangan apa yang diterima tumbuhan?” 2) Membenarkan jawaban, rangsangan yang diterima tumbuhan adalah cahaya, air, suhu, sentuhan, gravitasi dan zat kimia. b. Elaborasi (55 menit) Guru 1) Guru menginstruksikan siswa untuk membuka link gerak pada tumbuhan dan menulis latihan yang muncul di tayangan CD Savvy eLearning. a. Macam-macam gerak tropisme b. Macam-macam gerak taksis c. Macam-macam gerak nasti 2) Memberikan arahan siswa untuk melakukan diskusi dengan teman sekelompok yang telah ditentukan pada
Siswa 1) Menjawab sambil menaruh sikap hormat dan memberikan perhatian 2) Menjawab
Waktu 3’
Siswa 1) Siswa menyimak
Waktu 25’
2) Siswa diskusi secara berkelompok
15’
2’
134 pertemuan sebelumnya 3) Guru meminta beberapa kelompok mempresentasikan jawabannya. 4) Guru menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya
10’ 3) Siswa mendengarkan dan memberi tanggapan . 5’ 4) Siswa mendengarkan
c. Konfirmasi (10 menit) Guru Siswa Guru memberikan penguatan Meperhatikan (reinforcement) dan menjelaskan penjelasan guru kembali. 3. Kegiatan Penutup (5 menit) Guru a. Mengevaluasi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan secara lisan b. Meminta salah satu siswa untuk memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini c. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
VI.
Siswa a. Menjawab
Waktu 10’
Waktu 5’
b. Memberikan kesimulan dan yang lain menyimak c. Mengucapkan salam
Alat, bahan dan SumberBelajar 1. Saeful Karim, dkk. Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII/SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan-Depdiknas, 2008. 2. LKS Biologi 3. Perangkat komputer 4. CD Savvy e-Learning
135
V.
Penilaian Teknik Penilaian Lisan
Bentuk Instrumen Uraian
Contoh instrumen 1. Sebutkan mekanisme gerak pada stomata! 2. Apa yang disebut gerak nasti kompleks? 3. Apa bedanya antara niktinasti dengan fotonasti? 4. Apa yang disebut gerak esionom? 5. Sebutkan macam-macam penyebab gerak nasti!
Jakarta, 16 Februari 2014 Guru Bidang Studi
Hj. Fatma Ratni, S.Pd NIP: 19570603 1990003 2 002
Peneliti,
Indah Pratiwi NIM : 109016100032
136 Materi Ajar Gerak Tumbuhan
Endonom
Tropisme
Esionom
Taksis
Higroskopis
Nasti
Fototropisme
Fototaksis
Fotonasti
Tigmotropisme
Kemotaksis
Tigmonasti
Hidrotropisme
Galvanotaksis
Termonasti
Kemotropisme
Niktinasti
Geotropisme
Nasti Kompleks
137
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontol Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Pertemuan
: MTsN 3 Jakarta Selatan : IPA - Biologi : VIII / 1 : 2 x 40 menit : Ke-1
Standar Kompetensi : 2. Kompetensi Dasar : 2.3
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator 6. 7. 8. 9. 10.
Mendeskripsikan macam-macam gerak pada tumbuhan Mengklasifikasi gerak endonom, esionom dan higroskopis Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat: 6. Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan melalui pembelajaran menggunakan media media Power Point. 7. Menunjukan gerak esionom, endonom, dan higroskopis melalui gambar dari media Power Point. 8. Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis melalui pengamatan dan diskusi. 9. Bertanggung jawab terhadap tugas latihan dan diskusi yang diberikan melalui LKS. VII.
VIII.
IX.
Materi Ajar/Pembelajaran: Terlampir Metode Pembelajaran: Pendekatan : ekspositori Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab. Model : direct instruction Langkah – langkah Pembelajaran 4. Pendahuluan (5 menit) a. Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa sebagai implementasi nilai religious. b. Motivasi dan apersepsi.
138 Guru Siswa Waktu 3) Motivasi Memperhatikan 2’ Mengawali pembelajaran dengan memperlihatkan beberapa gambar gerak tumbuhan. 4) Apersepsi Menjawab 2’ Guru bertanya, “sebagai makhluk hidup, apakah tumbuhan bergerak ? Bagian mana yang bergerak pada tumbuhan?” c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. 5. Kegiatan Inti (70 menit) a. Eksplorasi (5 menit) Guru 3) Menindak lanjuti apersepsi dan bertanya, “bagaimana tumbuhan bergerak ?”
4) Membenarkan jawaban, dan menjelaskan tentang bagaimana gerak pada tumbuhan. b. Elaborasi (55 menit) Guru 5) Guru menjelaskan materi gerak pada tumbuhan melalui media Slide Power Point. e) Gerak pada tumbuhan f) Macam-macam gerak pada tumbuhan g) Macam-macam gerak esionom h) Tropisme positif dan negatif 6) Guru memberikan LKS untuk diisi siswa dengan berdiskusi. 7) Guru beberapa siswa menjawab pertanyaan dalam LKS.
Siswa 3) Menjawab sambil menaruh sikap hormat dan memberikan perhatian 4) Menyimak
Waktu 3’
Siswa 5) Memperhatikan penjelasan guru
Waktu 30’
6) Menjawab LKS
15’
7) Siswa menyimak
10’
2’
139 c. Konfirmasi (10 menit) Guru Siswa Guru memberikan penguatan Meperhatikan (reinforcement) dan menjelaskan penjelasan guru kembali. 6. Kegiatan Penutup (5 menit) Guru a. Mengevaluasi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan secara lisan b. Meminta salah satu siswa untuk memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini c. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. X.
Siswa d. Menjawab
Waktu 10’
Waktu 5’
e. Memberikan kesimulan dan yang lain menyimak
f. Mengucapkan salam
Alat, bahan dan SumberBelajar 5. Saeful Karim, dkk. Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII/SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan-Depdiknas, 2008. 6. LKS Biologi 7. Proyektor dan Laptop
140
XI.
Penilaian Teknik Penilaian Lisan
Bentuk Instrumen Uraian
Contoh instrumen 6. Sebutkanlah macam-macam gerak tumbuhan berdasarkan sumber rangsangannya! 7. Sebutkanlah contoh gerak endonom, etionom dan higroskopis! 8. Apakah perbedaan antara gerak endonom dengan gerak etionom? 9. Apakah yang menyebabkan adanya gerakan higrokopis? 10. Gerak etionom dibagi menjadi 3 macam. Sebutkan! Jakarta, 10 Januari 2013
Guru Bidang Studi
Hj. Fatma Ratni, S.Pd NIP: 19570603 1990003 2 002
Peneliti,
Indah Pratiwi NIM : 109016100032
141 Materi Ajar Gerak Tumbuhan
Endonom
Tropisme
Esionom
Taksis
Higroskopis
Nasti
Fototropisme
Fototaksis
Fotonasti
Tigmotropisme
Kemotaksis
Tigmonasti
Hidrotropisme
Galvanotaksis
Termonasti
Kemotropisme
Niktinasti
Geotropisme
Nasti Kompleks
142 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Pertemuan
: MTsN 3 Jakarta Selatan : IPA - Biologi : VIII / 1 : 2 x 40 menit : Ke - 2
Standar Kompetensi : 2. Kompetensi Dasar : 2.3
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator 3. Menjelaskan macam-macam gerak tropisme (fototropisme, tigmotropisme, hidrotropisme, geotropisme, dan kemotropisme), taksis (fototaksis, kemotaksis, dan galvanotaksis), dan nasti (fotonasti, tigmonasti, termonasti, niktinasti, nasti kompleks). 4. Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dengan rangsangannya. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat: 1. Menjelaskan macam-macam gerak taksis, nasti, dan tropisme melalui pembelajaran menggunakan media Power Point. 2. Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme melalui pengamatan gambar. 3. Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif melalui diskusi dan kajian pustaka. 4. Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dengan rangsangannya melalui diskusi dan kajian pustaka. 5. Bertanggung jawab terhadap tugas latihan dan diskusi yang diberikan melalui kerja kelompok. I.
Materi Ajar/Pembelajaran: Terlampir
II.
Metode Pembelajaran: Pendekatan : ekspositori Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab. Model : direct instruction
III.
Langkah – langkah Pembelajaran 4. Pendahuluan (5 menit) a. Mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa sebagai implementasi nilai religius. b. Motivasi dan apersepsi.
143
Guru 3) Motivasi Mengawali pembelajaran dengan memperlihatkan beberapa gambar gerak tumbuhan. 4) Apersepsi Guru bertanya, “sebutkan gambar apa yang kalian lihat! Mengapa tumbuhan putri malu bergerak menguncup saat disentuh?”
Siswa Memperhatikan
Waktu 2’
Menyebutkan dan menjelaskan
2’
c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. 5. Kegiatan Inti (70 menit) a. Eksplorasi (5 menit) Guru 3) Menindak lanjuti apersepsi dan bertanya dengan teknik memindah giliran, “Rangsangan apa yang diterima tumbuhan?”. 4) Membenarkan jawaban, rangsangan yang diterima tumbuhan adalah cahaya, air, suhu, sentuhan, gravitasi dan zat kimia. b. Elaborasi (55 menit) Guru 1) Guru menjelaskan materi gerak pada tumbuhan melalui media Slide Power Point. d. Macam-macam gerak tropisme e. Macam-macam gerak taksis f. Macam-macam gerak nasti 2) Guru memberikan LKS untuk diisi siswa dengan berdiskusi.
Siswa 3) Menjawab sambil menaruh sikap hormat dan memberikan perhatian 4) Menjawab
Waktu 3’
Siswa 1) Memperhatikan penjelasan guru
Waktu 30’
2) Menjawab LKS
15’
2’
144
3) Guru beberapa siswa menjawab pertanyaan dalam LKS.
3) Siswa menyimak
c. Konfirmasi (10 menit) Guru Siswa Guru memberikan penguatan Meperhatikan (reinforcement) dan menjelaskan penjelasan guru kembali. 6. Kegiatan Penutup (5 menit) Guru a. Mengevaluasi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan secara lisan. b. Meminta salah satu siswa untuk memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini. c. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
IV.
Siswa d. Menjawab
10’
Waktu 10’
Waktu 5’
e. Memberikan kesimulan dan yang lain menyimak f. Mengucapkan salam
Alat, bahan dan Sumber Belajar 1. Saeful Karim, dkk. Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII/SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan-Depdiknas, 2008. 2. LKS Biologi 3. Proyektor dan Laptop
145 V.
Penilaian Teknik Penilaian Lisan
Bentuk Instrumen Uraian
Contoh instrument 6. Sebutkan mekanisme gerak pada stomata! 7. Apa yang disebut gerak nasti kompleks? 8. Apa bedanya antara niktinasti dengan fotonasti? 9. Apa yang disebut gerak esionom? 10. Sebutkan macam-macam penyebab gerak nasti! Jakarta, 10 Januari 2013
Guru Bidang Studi
Hj. Fatma Ratni, S.Pd NIP: 19570603 1990003 2 002
Peneliti,
Indah Pratiwi NIM : 109016100032
146 Materi Ajar Gerak Tumbuhan
Endonom
Tropisme
Esionom
Taksis
Higroskopis
Nasti
Fototropisme
Fototaksis
Fotonasti
Tigmotropisme
Kemotaksis
Tigmonasti
Hidrotropisme
Galvanotaksis
Termonasti
Kemotropisme
Niktinasti
Geotropisme
Nasti Kompleks
147
Lampiran 8 LEMBAR KERJA SISWA 1 PENGGUNAAN CD INTERAKTIF SAVVY E-LEARNING PADA KONSEP GERAK PADA TUMBUHAN Nama : Kelas :
Tanggal Pertemuan
: : Pertama
Standar Kompetensi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi macam-macam gerak padatumbuhan Indikator : 1. Menjelaskan macam-macam gerak tropisme (fototropisme, tigmotropisme, hidrotropisme, geotropism, dan kemotropisme), taksis (fototaksis, kemotaksis, dan galvanotaksis), dan nasti (fotonasti, tigmonasti, termonasti, niktinasti, nasti kompleks). 2. Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dengan rangsangannya. Setelah mempelajari konsep gerak pada tumbuhan melalui media CD interaktif, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Apakah perbedaan gerak etionom, endonom, dan higroskopis ? ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 2. Bagaimanakah terjadinya gerak higroskopis? ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 3. Tentukanlah jenis gerak pada tumbuhan berikut dengan alasan yang tepat ! a. Gerak tumbuhan di samping adalah___________ Karena geraknya disebabkan oleh_____________________ _________________________ _________________________
148
Gerak tumbuhan di samping adalah___________ Karena geraknya disebabkan oleh_____________________ _________________________ _________________________
b. Gerak tumbuhan di samping adalah___________ Karena geraknya disebabkan oleh_____________________ _________________________ _________________________
4. Lengkapilah tabel berikut ini sesuai dengan penjelasan pada CD interaktif ! Arah gerak Tropisme
Taksis
Nasti
Bagian yang bergerak
Terjadi pada
149 LEMBAR KERJA SISWA 2 PENGGUNAAN CD INTERAKTIF SAVVY E-LEARNING PADA KONSEP GERAK PADA TUMBUHAN Nama : Kelas : Standar Kompetensi : 2. Kompetensi Dasar : 2.3 Indikator 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggal Pertemuan
: : Kedua
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Mendeskripsikan macam-macam gerak pada tumbuhan Mengklasifikasi gerak endonom, esionom dan higroskopis Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif
Setelah mempelajari konsep gerak pada tumbuhan melalui media CD interaktif, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Perhatikan dengan teliti keempat biji yang berkecambah pada gambar di bawah ini! Ujung tunas biji (a) dibiarkan terbuka, ujung kecambah (b)ditutup dengan karbon, ujung kecambah (c) ditutup dengan plastik transparan dan kecambah (d) bagian batangnya ditutup dengan karbon. Biji-biji tersebut diberi rangsangan cahaya dari arah samping kanan. Berkaitan dengan gerak fototropisme, apa yang terjadi dengan keempat kecambah tersebut?
150
Kecambah (b) ujung tunasnya tumbuh tegak ke___________, Hal ini terjadi karena ___________________________________sehingga__________ __________________. Akibatnya gerak fototropisme___________tidak terjadi. Kecambah (a), (c) dan (d) ujung tunasnya _________mengikuti arah____________. Karena____________________________________ _____________________________. Sehingga terjadi gerak fototropisme __________.
2. Apa bedanya antara niktinasti dengan fotonasti? Berikan contohnya! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________________________________________________________ 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerak taksis disertai contohnya ! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ _______________________________________________
151
LEMBAR KERJA SISWA 1 Nama : Kelas :
Tanggal Pertemuan
: : Pertama
Standar Kompetensi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi macam-macam gerak padatumbuhan Indikator : 3. Menjelaskan macam-macam gerak tropisme (fototropisme, tigmotropisme, hidrotropisme, geotropism, dan kemotropisme), taksis (fototaksis, kemotaksis, dan galvanotaksis), dan nasti (fotonasti, tigmonasti, termonasti, niktinasti, nasti kompleks). 4. Menjelaskan keterkaitan tumbuhan dengan rangsangannya. Setelah mempelajari konsep gerak pada tumbuhan melalui media CD interaktif, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 5. Apakah perbedaan gerak etionom, endonom, dan higroskopis ? ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 6. Bagaimanakah terjadinya gerak higroskopis? ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 7. Tentukanlah jenis gerak pada tumbuhan berikut dengan alasan yang tepat ! c. Gerak tumbuhan di samping adalah___________ Karena geraknya disebabkan oleh_____________________ _________________________ _________________________
152
Gerak tumbuhan di samping adalah___________ Karena geraknya disebabkan oleh_____________________ _________________________ _________________________
d. Gerak tumbuhan di samping adalah___________ Karena geraknya disebabkan oleh_____________________ _________________________ _________________________
8. Lengkapilah tabel berikut ini sesuai dengan penjelasan pada CD interaktif ! Arah gerak Tropisme
Taksis
Nasti
Bagian yang bergerak
Terjadi pada
153
LEMBAR KERJA SISWA 2 Nama : Kelas : Standar Kompetensi : 2. Kompetensi Dasar : 2.3 Indikator 6. 7. 8. 9. 10.
Tanggal Pertemuan
: : Kedua
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Mendeskripsikan macam-macam gerak pada tumbuhan Mengklasifikasi gerak endonom, esionom dan higroskopis Menganalisis rangsangan pada gerak esionom, endonom, dan higroskopis Memberikan contoh gerak taksis, nasti dan tropisme Menjelaskan perbedaan gerak tropisme positif dan negatif
Setelah mempelajari konsep gerak pada tumbuhan melalui media CD interaktif, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
4. Perhatikan dengan teliti keempat biji yang berkecambah pada gambar di bawah ini! Ujung tunas biji (a) dibiarkan terbuka, ujung kecambah (b)ditutup dengan karbon, ujung kecambah (c) ditutup dengan plastik transparan dan kecambah (d) bagian batangnya ditutup dengan karbon. Biji-biji tersebut diberi rangsangan cahaya dari arah samping kanan. Berkaitan dengan gerak fototropisme, apa yang terjadi dengan keempat kecambah tersebut?
154
Kecambah (b) ujung tunasnya tumbuh tegak ke___________, Hal ini terjadi karena ___________________________________sehingga__________ __________________. Akibatnya gerak fototropisme___________tidak terjadi. Kecambah (a), (c) dan (d) ujung tunasnya _________mengikuti arah____________. Karena____________________________________ _____________________________. Sehingga terjadi gerak fototropisme __________.
5. Apa bedanya antara niktinasti dengan fotonasti? Berikan contohnya! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ________________________________________________________ 6. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerak taksis disertai contohnya ! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ _______________________________________________
155 KUNCI JAWABAN LKS 1 Standar Kompetensi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi macam-macam gerak padatumbuhan Indikator : 1. Menjelaskan gerak etionom, endonom, dan higroskopis serta contohnya. 2. Menunjukan gerak etionom, endonom, dan higroskopis berdasarkan gambar. 3. Menyebutkan macam-macam gerak pada gerak etionom (taksis, nasti, dantropisme) serta contohnya. 4. Menyebutkan perbedaan gerak tropisme, taksis, dan nasti. Setelah mempelajari konsep gerak pada tumbuhan melalui media CD interaktif, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Apakah perbedaan gerak etionom, endonom, dan higroskopis ? Gerak endonom merupakan gerak yang rangsangannya berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak etionom merupakan gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Rangsangan dari luar dapat berupa fisik, kimia, dan mekanik. Rangsangan fisik misalnya suhu, cahaya, dan gravitasi. Gerak higroskopis adalah gerak yang terjadi karena penurunan kadar air. 2. Bagaimanakah terjadinya gerak higroskopis? Saat berkurangnya kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporangium menjadi mengering dan retak. 3. Tentukanlah jenis gerak pada tumbuhan berikut dengan alasan yang tepat ! a. Gerak tumbuhan di samping adalah esionom, karena geraknya disebabkan oleh rangsangan dari luar.
156 b.
Gerak tumbuhan di samping adalah endonom, karena geraknya disebabkan oleh rangsangan tumbuhan itu sendiri.
c. Gerak tumbuhan di samping adalah higroskopis karena geraknya disebabkan oleh perubahan kadar air.
4. Lengkapilah tabel berikut ini sesuai dengan bacaan pada CD interaktif ! Bagian yang bergerak
Terjadi pada
Bergantung pada arah Sebagian tubuh rangsangan Bergantung pada arah Seluruh tubuh rangsangan Tidak bergantung Sebagian tubuh pada arah rangsangan
Tumbuhan tingkat tinggi Tumbuhan tingkat rendah Tumbuhan tingkat tinggi
Arah gerak Tropisme Taksis Nasti
157
RUBRIK PENILAIAN No soal 1.
2.
3.
4.
Kriteria Jawaban
Skor
Jika menjelaskan perbedaan rangsangan gerak endonom, etionom, dan higroskopis dengan tepat Jika hanya menjelaskan 2 gerak dengan tepat Jika hanya menjelaskan 1 gerak dengan tepat Jika menjawab salah Jika menjelaskan penyebab dan pengaruh dari gerak higroskopis dengan tepat Jika hanya menjelaskan penyebab atau pengaruh gerak higroskopis dengan tepat Jika menjawab salah Jika menyebutkan dan menjelaskan penyebab gerak berdasarkan gambar a, b, dan c dengan tepat Jika 1 isian tidak menyebutkan jenis gerak atau menjelaskan penyebab gerak dengan tepat Jika 2 isian tidak menyebutkan jenis gerak atau menjelaskan penyebab gerak dengan tepat Jika 3 isian tidak menyebutkan jenis gerak atau menjelaskan penyebab gerak dengan tepat Jika 4 isian tidak menyebutkan jenis gerak atau menjelaskan penyebab gerak dengan tepat Jika 5 isian tidak menyebutkan jenis gerak atau menjelaskan penyebab gerak dengan tepat Jika menjawab salah Jika menjawab 9 isian dengan tepat Jika menjawab 8 isian dengan tepat Jika menjawab 7 isian dengan tepat Jika menjawab 6 isian dengan tepat Jika menjawab 5 isian dengan tepat Jika menjawab 4 isian dengan tepat Jika menjawab 3 isian dengan tepat Jika menjawab 2 isian dengan tepat Jika menjawab 1 isian dengan tepat Jika menjawab 0 isian dengan tepat
20 10 5 0 20 10 0 30 25 20 15 10 5 0 30 27 24 21 18 15 12 9 6 0
158 KUNCI JAWABAN LKS 2 Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Kompetensi Dasar : 2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan Indikator 1. Menjelaskan gerak tropisme, taksis,dan nasti serta contohnya. 2. Menyebutkan jenis gerak tropisme, taksis, dan nasti berdasarkan jenis rangsangannya. 3. Menunjukan gerak tropisme, taksis,dan nasti berdasarkan gambar. 4. Menjelaskan perbedaan gerak tropisme, taksis dan nasti. Setelah mempelajari konsep gerak pada tumbuhan melalui media CD interaktif, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Perhatikan dengan teliti keempat biji yang bari berkecambah pada gambar di bawah ini! Ujung tunas biji (a) dibiarkan terbuka, ujung kecambah (b)ditutup dengan karbon, ujung kecambah (c) ditutup dengan plastik transparan dan kecambah (d) bagian batangnya ditutup dengan karbon. Biji-biji tersebut diberi rangsangan cahaya dari arah samping kanan. Berkaitan dengan gerak fototropisme, apa yang terjadi dengan keempat kecambah tersebut?
Kecambah (b) ujung tunasnya tumbuh tegak ke atas. Hal ini terjadi karena ujung tunas, tertutup oleh karbon sehingga ujung tunas tidak menerima rangsangan cahaya. Akibatnya gerak fototropisme positif tidak terjadi. Kecambah (a), (c) dan (d) ujung tunasnya melengkung mengikuti arah cahaya. Karena bagian yang peka cahaya adalah ujung tunas tidak tertutupi karbon, sehingga tetap terjadi gerak fototropisme positif. 2. Apa bedanya antara niktinasti dengan fotonasti? Berikan contohnya!
159 Niktinasti, yaitu gerak tidur daun tanaman Leguminosae (kacang-kacangan) menjelang petang akibat perubahan tekanan turgor pada tangkai daun. Perubahan ini disebabkan karena rangsangan suasana yang gelap. Fotonasti, yaitu gerak nasti yang sumber rangsangannya berupa cahaya, misalnya mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari karena telah memperoleh periode terang yang cukup dari cahaya matahari. 3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerak taksis disertai contohnya ! a. Fototaksis Fototaksis merupakan gerak taksis karena rangsangan cahaya. Contoh: gerak kloroplas ke bagian sel yang mendapat cahaya, gerak Euglena yang selalu mendekati cahaya. b. Kemotaksis Kemotaksis merupakan gerak taksis karena rangsangan zat kimia. Contohnya adalah sel gamet tumbuhan lumut. Gamet jantan bergerak menuju gamet betina. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada gamet betina. c. Galvanotaksis Galvanotaksis merupakan gerak taksis karena pengaruh arus listrik. Contohnya adalah gerakan bakteri ke arah kutub positif atau negatif.
160 RUBRIK PENILAIAN No soal 1.
2.
4.
Kriteria Jawaban
Skor
Jika menjelaskan 8 isian dengan tepat Jika menjelaskan 7 isian dengan tepat Jika menjelaskan 6 isian dengan tepat Jika menjelaskan 5 isian dengan tepat Jika menjelaskan 4 isian dengan tepat Jika menjelaskan 3 isian dengan tepat Jika menjelaskan 2 isian dengan tepat Jika menjelaskan 1 isian dengan tepat Jika menjelaskan 0 isian dengan tepat Jika menjelaskan dan memberikan contoh dengan tepat Jika menjelaskan dan tidak memberi salah satu contoh Jika menjelaskan dan tidak memberi contoh pada keduanya Jika tidak menjelaskan dengan tepat namun contoh tepat Jika menjawab salah Jika menjelaskan dan meyebutkan contoh dengan tepat Jika 1 penjelasan atau contoh tidak tepat Jika 2 penjelasan atau contoh tidak tepat Jika 3 penjelasan atau contoh tidak tepat Jika 4 penjelasan dan/atau contoh tidak tepat Jika 5 penjelasan dan/atau contoh tidak tepat Jika menjawab salah
40 35 30 25 20 15 10 5 0 30 25 20 10 0 30 25 20 15 10 5 0
161
Lampiran 9 REKAPITULASI NILAI LKS KELAS EKSPERIMEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pertemuan 1 2 A 95 80 B 93 83 C 87 77 D 93 83 E 85 80 F 90 87 G 95 80 H 90 83 I 85 77 J 87 77 K 90 87 L 93 83 M 95 80 N 87 77 O 95 80 P 90 87 Q 85 80 R 85 77 S 90 83 T 93 83 U 85 77 V 90 87 W 85 77 X 85 80 Y 90 87 Z 90 87 AA 85 80 AB 90 83 AC 87 77 AD 90 87 AE 90 83 AF 87 77 AG 90 87 AH 90 83 AI 95 80 JUMLAH RATA-RATA
Nama
Jumlah
Nilai LKS
175 176 164 176 165 177 175 173 162 164 177 176 175 164 175 177 165 162 173 176 162 177 162 165 177 177 165 173 164 177 173 164 177 173 175 5988 171.0857
87.5 88 82 88 82.5 88.5 87.5 86.5 81 82 88.5 88 87.5 82 87.5 88.5 82.5 81 86.5 88 81 88.5 81 82.5 88.5 88.5 82.5 86.5 82 88.5 86.5 82 88.5 86.5 87.5 2994 85.54286
162 REKAPITULASI NILAI LKS KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pertemuan 1 2 A 93 83 B 87 80 C 83 77 D 87 80 E 93 83 F 85 80 G 93 80 H 87 83 I 87 80 J 83 77 K 85 80 L 87 83 M 87 80 N 93 87 O 93 83 P 93 80 Q 87 83 R 83 77 S 93 80 T 87 80 U 93 87 V 93 83 W 93 87 X 93 80 Y 85 80 Z 83 77 AA 93 87 AB 85 80 AC 93 80 AD 93 83 AE 87 83 AF 93 87 AG 85 80 AH 87 83 AI 83 77 JUMLAH RATA-RATA
Nama
Jumlah
Nilai LKS
176 167 160 167 176 165 173 170 167 160 165 170 167 180 176 173 170 160 173 167 180 176 180 173 165 160 180 165 173 176 170 180 165 170 160 5955 170.1429
88 83.5 80 83.5 88 82.5 86.5 85 83.5 80 82.5 85 83.5 90 88 86.5 85 80 86.5 83.5 90 88 90 86.5 82.5 80 90 82.5 86.5 88 85 90 82.5 85 80 2977.5 85.07143
Lampiran 10
163 DATA NILAI PRETEST KELAS KONTROL
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
1 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 5 2 3 4 5 2 3 3 5 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 -
Skor Indikator 3 4 5 6 1 1 2 1 1 1 1 - 1 1 1 1 4 1 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 - 2 2 1 - 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 - 1 2 3 1 1 1 1 - 1 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 - 1 3 2 1 2 - 2 2 2 2 1 - 2 2 2 - 2 2 2 - 1 2 1 - 1 2 1 - 1 1 1 - 1 2 2 - 2 2 2 - 2 2 1 - 1 2 - 2 1 1 1 2 1 1 3 RATA-RATA
7 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah
Pretest
6 11 6 7 11 11 9 9 10 13 13 9 11 13 15 6 12 8 14 8 13 10 10 15 12 9 10 11 7 12 10 11 10 7 12
24 44 24 28 44 44 36 36 40 52 52 36 44 52 60 24 48 32 56 32 52 40 40 60 48 36 40 44 28 48 40 44 40 28 48 41.26
164 DATA NILAI POSTTEST KELAS KONTROL No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
1 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3
2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1
Skor Indikator 3 4 5 6 2 3 1 3 2 3 1 4 4 2 1 2 2 3 1 4 4 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 3 3 2 1 4 3 2 1 2 2 1 1 4 3 2 1 3 3 2 1 3 2 2 1 3 2 3 1 4 2 3 1 4 3 3 1 3 2 3 1 3 4 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 2 2 2 1 4 3 3 1 3 3 1 1 3 4 2 - 4 4 2 1 3 2 2 1 3 2 1 1 3 3 3 - 2 2 2 1 3 3 1 1 3 3 2 1 3 2 2 - 2 2 2 1 1 2 1 1 3 RATA-RATA
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 2 1 3 2 1 3 4 2 3 3 2 4 4 1 1 3 3 2 2 2 2 1 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2
Jumlah
Posttest
20 19 21 20 17 19 19 20 18 19 20 20 19 19 18 22 19 21 18 18 18 20 20 18 21 21 19 18 18 17 18 18 15 16 15
80 76 84 80 68 76 76 80 72 76 80 80 76 76 72 88 76 84 72 72 72 80 80 72 84 84 76 72 72 68 72 72 60 64 60 75.31
165 DATA NILAI PRETEST KELAS EKSPERIMEN No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
1 2 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 2 3 2 5 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Skor Indikator 3 4 5 6 1 2 2 2 1 3 3 2 1 3 2 1 2 1 - 1 2 3 1 1 2 - 2 2 2 1 1 2 1 1 2 - 2 1 1 2 2 - 2 1 1 2 3 1 1 2 1 - 1 2 2 - 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2 1 - 1 2 1 1 2 1 - 1 2 2 - 1 2 - 2 2 3 1 1 2 2 2 - 2 2 2 - 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 - 1 2 - 2 RATA-RATA
7 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah
Pretest
9 11 13 13 11 15 10 9 6 9 10 7 12 5 15 11 8 9 11 6 10 9 11 8 10 15 9 10 12 7 9 9 12 11 10
36 44 52 52 44 60 40 36 24 36 40 28 48 20 60 44 32 36 44 24 40 36 44 32 40 60 36 40 48 28 36 36 48 44 40 40,23
166 DATA NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
1 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 4 3 5
2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1
Skor Indikator 3 4 5 6 2 1 1 3 4 2 - 4 2 1 1 3 3 1 1 3 4 2 1 4 3 3 1 3 4 2 1 4 3 1 1 3 4 2 1 4 4 2 1 4 3 2 1 3 2 2 1 3 4 2 1 4 3 3 1 3 3 3 1 3 2 2 1 3 4 2 1 4 3 2 1 3 3 3 1 3 3 2 1 3 4 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 4 2 - 4 2 2 1 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 4 3 2 1 3 3 2 1 3 4 2 1 4 RATA-RATA
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 3 4 2 1 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3
Jumlah
Posttest
18 21 17 18 21 20 21 18 21 21 20 19 20 21 23 17 21 18 23 20 24 20 19 22 22 21 19 20 18 19 20 19 19 18 22
72 84 68 72 84 80 84 72 84 84 80 76 80 84 92 68 84 72 92 80 96 80 76 88 88 84 76 80 72 76 80 76 76 72 88 80,00
167 Lampiran 11 PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI DATA PRETEST KELAS KONTROL 1. Banyaknya data (n) = 35 2. Data pretest siswa kelas eksperimen 36 44 52 52 44 60 40 36 24 48 20 60 44 32 36 44 24 40 40 60 36 40 48 28 36 36 48 3. Nilai terbesar = 60 4. Nilai terkecil = 20 5. Rentang nilai (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 60 – 20 = 40 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 3,3. 1,544 = 1 + 5,095 = 6, 095 =6 7. Panjang interval kelas (i)
36 36 44
40 44 40
= = = 6,67 =7
8. Tabel distribusi frekuensi interval kelas 20-26 27-33 34-40 41-47 48-54 55-61 Jumlah
f
x
f.x
x2
3 4 14 6 5 3 N=35
23 30 37 44 51 58
69 120 518 264 255 174 ∑Fx=1400
529 900 1369 1936 2601 3364
Batas nyata bawah atas 26,5 19,5 33,5 26,5 40,5 33,5 47,5 40,5 54,5 47,5 61,5 54,5
fkb fka 35 32 28 14 8 3
3 7 21 27 32 35
28 32
168
Keterangan F : frekuensi yang mengandung median X : titik tengah Fx : hasil dari pengkuadratan titik tengah Fkb : frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median Fka : frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean
∑ Mx
=
Keterangan: Mx : Mean ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases
∑ Mx
=
Mx
= = 40
10. Perhitungan nilai median Mdn
=l+(
⁄
)xi
Keterangan: Mdn : Median l : batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor yang mengandung median fi : frekuensi dari interval yang mengandung median i : panjang interval kelas
169
Mdn
=l+(
⁄
)xi
= 33,5 + (
)x7
= 33,5 + 1,25 = 35,25 11. Perhitungan nilai modus Mo
=l+(
)+i
Keterangan: Mo : Modus L : batas bawah nyata dari interval yang mengandung Modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung Modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung Modus i : interval kelas
Mo
=l+(
)+i
= 33,5 + (
)+7
= 33,5 + 0,4 + 7 = 40, 9 12. Standar Deviasi
SD
=√
∑( -
) -
Keterangan: SD
: Standar Deviasi
170
x-Mx
: jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah butir soal benar tiap responden
n
SD
: Jumlah responden
=√
=
∑( -
) -
√
=√ = 11,26 13. Varians (S) S = SD2 = 11,262 = 126,78
4
171 Lampiran 12 PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN 1. Banyaknya data (n) = 35 2. Data posttest siswa kelas eksperimen 72 80 88
84 84 84
68 92 76
72 68 80
1. Nilai terbesar 2. Nilai terkecil 3. Rentang nilai (R)
84 84 72
80 72 76
84 92 80
72 80 76
84 96 76
4. Jumlah interval kelas (k)
= 96 = 68 = nilai terbesar – nilai terkecil = 96 – 68 = 28 = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 3,3. 1,544 = 1 + 5,095 = 6,095 =6
5. Panjang interval kelas (i)
=
84 80 72
80 76 88
76 88
= = 4,67 =5 6. Tabel distribusi frekuensi interval kelas 68-72 73-77 78-82 83-87
f
x
f.x
x2
7 6 7 9
70 75 80 85
560 450 560 680
4900 5625 6400 7225
Batas nyata bawah atas 67,5 72,5 72,5 77,5 77,5 82,5 82,5 87,5
fkb 35 28 22 15
fka 7 13 20 29
172 88-92 93-97 Jumlah
5 1 35
90 95
450 95 ∑f.x=2795
8100 9025
87,5 92,5
92,5 97,5
6 1
Keterangan F : frekuensi yang mengandung median X : titik tengah Fx : hasil dari pengkuadratan titik tengah Fkb : frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median Fka : frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 7. Perhitungan nilai mean Rumus mean
∑ Mx
=
Keterangan: Mx : Mean ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases
∑ Mx
=
Mx
= = 79,86
8. Perhitungan nilai median Mdn
=l+(
⁄
)xi
Keterangan: Mdn : Median l : batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor yang mengandung median
34 35
173 fi i
: frekuensi dari interval yang mengandung median : panjang interval kelas
Mdn
=l+(
⁄
)xi
= 77,5 + (
)x5
= 77,5 + 1,78 = 79,28 9. Perhitungan nilai modus Mo
=l+(
)+i
Keterangan: Mo : Modus L : batas bawah nyata dari interval yang mengandung Modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung Modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung Modus i : interval kelas
Mo
=l+(
)+i
= 82,5 + (
) +5
= 82,5 + 5,4 = 87,9 10. Standar Deviasi
SD
=√
∑( -
Keterangan:
) -
174 SD x-Mx
: Standar Deviasi : jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah butir soal benar tiap responden : Jumlah responden
n
SD
=√
=
∑( -
√
=√ = 7,01 11. Varians (S) S = SD2 = 7,012 = 49,09
) -
175 Lampiran 13 PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN
1. Banyaknya data (n) = 35 2. Data pretest siswa kelas eksperimen 24 44 24 28 44 44 36 36 40 52 60 24 48 32 56 32 52 44 48 36 40 44 28 48 40 44 40 3. Nilai terbesar = 60 4. Nilai terkecil = 24 5. Rentang nilai (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 60 – 24 = 36 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 3,3. 1,544 = 1 + 5,095 = 6, 095 =6 7. Panjang interval kelas (i)
52 40 28
52 40 48
= = = 6
8. Tabel distribusi frekuensi interval f kelas 24-29 3 30-35 4 36-41 14 42-47 6 48-53 5 54-59 3 JUMLAH N=35
x 23 30 37 44 51 58
f.x
x2
69 120 518 264 255 174 ∑Fx=1400
529 900 1369 1936 2601 3364
Batas nyata bawah atas fkb fka 26,5 35 3 19,5 33,5 32 7 26,5 40,5 28 21 33,5 47,5 14 27 40,5 54,5 8 32 47,5 62,5 3 35 54,5
36 60
176
Keterangan F : frekuensi yang mengandung median X : titik tengah Fx : hasil dari pengkuadratan titik tengah Fkb : frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median Fka : frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean
∑ Mx
=
Keterangan: Mx : Mean ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases
∑ Mx
=
Mx
= = 40
10. Perhitungan nilai median Mdn
=l+(
⁄
)xi
Keterangan: Mdn : Median l : batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor yang mengandung median fi : frekuensi dari interval yang mengandung median i : panjang interval kelas
177
Mdn
=l+(
⁄
)xi
= 33,5 + (
)x7
= 33,5 + 1,75 = 35,25 11. Perhitungan nilai modus Mo
=l+(
)+i
Keterangan: Mo : Modus L : batas bawah nyata dari interval yang mengandung Modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung Modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung Modus i : interval kelas
Mo
=l+(
)+i
= 33,5 + (
)+7
= 33,5 + 0,4 + 7 = 40, 9 12. Standar Deviasi
SD
=√
∑( -
) -
Keterangan: SD
: Standar Deviasi
178 x-Mx
: jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah butir soal benar tiap responden : Jumlah responden
n
SD
=√
=
∑( -
√
=√ = 11,94
13. Varians (S) S = SD2 = 11,942 = 142,56
) -
179 Lampiran 14 PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI DATA POSTTEST KELAS KONTROL
1. Banyaknya data (n) = 35 2. Data posttest siswa kelas kontrol 80 76 84 80 68 76 72 88 76 76 84 84 76 72 72 3. Nilai terbesar 4. Nilai terkecil 5. Rentang nilai (R)
76 84 68
76 72 72
80 76 72
72 76 60
6. Jumlah interval kelas (k)
= 88 = 60 = nilai terbesar – nilai terkecil = 88 – 60 = 28 = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 1 + 3,3. 1,544 = 1 + 5,095 = 6, 095 =6
7. Panjang interval kelas (i)
=
76 80 64
80 80 60
80 72
= = 4,67 =5 8. Tabel distribusi frekuensi interval kelas
f
x
f.x
x2
60-64 65-69 70-74 75-79
3 2 8 10
62 67 72 77
186 134 576 770
529 900 1369 1936
Batas nyata bawah atas 64,5 59,5 69,5 64,5 74,5 69,5 79,5 74,5
fkb
fka
35 32 30 22
3 5 13 23
180
80-84 85-89 Jumlah
11 1 N=35
82 87
902 87 ∑fx= 2655
2601 3364
79,5 84,5
84,5 89,5
12 1
34 35
Keterangan F : frekuensi yang mengandung median X : titik tengah Fx : hasil dari pengkuadratan titik tengah Fkb : frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median Fka : frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median 9. Perhitungan nilai mean Rumus mean
∑ Mx
=
Keterangan: Mx : Mean ∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan titik tengah N : Number of cases
∑ Mx
=
Mx
= = 75,86
10. Perhitungan nilai median Mdn
=l+(
⁄
)xi
Keterangan: Mdn : Median l : batas bawah nyata dari interval yang mengandung median N : Number of Cases fxb : frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor yang mengandung median
181 fi i
: frekuensi dari interval yang mengandung median : panjang interval kelas
Mdn
=l+(
⁄
)xi
= 74,5 + (
)x7
= 74,5 + 3,85 = 78,35 11. Perhitungan nilai modus Mo
=l+(
)+i
Keterangan: Mo : Modus L : batas bawah nyata dari interval yang mengandung Modus fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung Modus fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung Modus i : interval kelas
Mo
=l+(
)+i
= 74,5 + (
) +7
= 74,5 + 0,4 + 7 = 81,9 12. Standar Deviasi
SD
=√
∑( -
) -
182 Keterangan: SD x-Mx
: Standar Deviasi : jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah butir soal benar tiap responden : Jumlah responden
n
SD
=√
=
∑( -
√
=√ = 6,45 13. Varians (S) S = SD2 = 6,452 = 41,60
) -
183 Lampiran 15 N-GAIN KELAS KONTROL
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Pretes 24 44 24 28 44 44 36 36 40 52 52 36 44 52 60 24 48 32 56 32 52 40 40 60 48 36 40 44 28 48 40 44
Nilai Postes (X) 80 76 84 80 68 76 76 80 72 76 80 80 76 76 72 88 76 84 72 76 76 80 80 72 84 84 76 72 72 68 72 72
N-gain
KATEGORI
0.875 0.727273 0.9375 0.866667 0.545455 0.727273 0.769231 0.846154 0.666667 0.666667 0.777778 0.846154 0.727273 0.666667 0.428571 1 0.7 0.928571 0.5 0.785714 0.666667 0.833333 0.833333 0.428571 0.9 0.923077 0.75 0.636364 0.733333 0.5 0.666667 0.636364
TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI
184 33 AG 34 AH 35 AI JUMLAH RATA2 MAX MIN
40 60 0.416667 28 64 0.6 48 60 0.3 1444 2640 24.81299 41.25714 75.42857 0.708943 60 88 1 24 60 0.3
Jika g ≥ 0.7 = TINGGI Jika 0.7 > g ≥ 0.3 SEDANG Jika g < 0.3 RENDAH TINGGI = 25 SEDANG = 10 RENDAH = -
-
SEDANG SEDANG SEDANG
185 N-GAIN KELAS EKSPERIMEN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Nilai Postes Pretes (X) 36 72 44 84 52 68 52 72 44 84 60 80 40 84 36 72 24 84 36 84 40 80 28 76 48 80 20 84 60 92 44 68 32 84 36 72 44 92 24 80 40 96 36 80 44 76 32 88 40 88 60 84 36 76 40 80 48 72 28 76 36 80 36 76
N-gain
KATEGORI
0.642857 0.833333 0.4 0.5 0.833333 0.625 0.846154 0.642857 0.882353 0.857143 0.769231 0.75 0.727273 0.888889 1 0.5 0.866667 0.642857 1 0.823529 1.076923 0.785714 0.666667 0.933333 0.923077 0.75 0.714286 0.769231 0.545455 0.75 0.785714 0.714286
TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI
186 33 AG 34 AH 35 AI JUMLAH RATA2 MAX MIN
48 44 40 1408 40.229 60 20
Jika g ≥ 0.7 = TINGGI Jika 0.7 > g ≥ 0.3 SEDANG Jika g < 0.3 RENDAH
TINGGI = 30 SEDANG = 5 RENDAH = -
76 72 88 2800 80 96 68
0.636364 0.583333 0.923077 26.58894 0.759684 1.076923 0.4
TINGGI TINGGI TINGGI
187 Lampiran 16 UJI NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Pretest (X) 24 24 24 28 28 28 32 32 36 36 36 36 40 40 40 40 40 40 44 44 44
X² 576 576 576 784 784 784 1024 1024 1296 1296 1296 1296 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1936 1936 1936
frek. Kumkur 3 3 3 6 6 6 8 8 12 12 12 12 18 18 18 18 18 18 24 24 24
)/s -1.7470 -1.7470 -1.7470 -1.3421 -1.3421 -1.3421 -0.9372 -0.9372 -0.5324 -0.5324 -0.5324 -0.5324 -0.1275 -0.1275 -0.1275 -0.1275 -0.1275 -0.1275 0.2773 0.2773 0.2773
F(Zi)
S(Zi)
0.0403 0.0403 0.0403 0.0898 0.0898 0.0898 0.1743 0.1743 0.2972 0.2972 0.2972 0.2972 0.4493 0.4493 0.4493 0.4493 0.4493 0.4493 0.6092 0.6092 0.6092
0.0857 0.0857 0.0857 0.1714 0.1714 0.1714 0.2286 0.2286 0.3429 0.3429 0.3429 0.3429 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.5143 0.6857 0.6857 0.6857
|F(Zi)S(Zi)| 0.0454 0.0454 0.0454 0.0816 0.0816 0.0816 0.0543 0.0543 0.0456 0.0456 0.0456 0.0456 0.0650 0.0650 0.0650 0.0650 0.0650 0.0650 0.0765 0.0765 0.0765
188
22 V 23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI Jumlah Rata-rata (Mean)
44 44 44 48 48 48 48 52 52 52 52 56 60 60 1444
1936 1936 1936 2304 2304 2304 2304 2704 2704 2704 2704 3136 3600 3600 62896
24 24 24 28 28 28 28 32 32 32 32 33 35 35 686
0.2773 0.2773 0.2773 0.6822 0.6822 0.6822 0.6822 1.0870 1.0870 1.0870 1.0870 1.4919 1.8968 1.8968 -0.0101
0.6092 0.6857 0.6092 0.6857 0.6092 0.6857 0.7524 0.8000 0.7524 0.8000 0.7524 0.8000 0.7524 0.8000 0.8615 0.9143 0.8615 0.9143 0.8615 0.9143 0.8615 0.9143 0.9321 0.9429 0.9711 1.0000 0.9711 1.0000 17.6088 19.6000
0.0765 0.0765 0.0765 0.0476 0.0476 0.0476 0.0476 0.0528 0.0528 0.0528 0.0528 0.0107 0.0289 0.0289 1.9912
41.26
1797.03
19.6000
-0.0003
0.5031
0.0569
Lh = 0.0765 Lt = (0.05, 35) = 0.1490 Lh (0.0765) < Lt (0.1490) Maka data terdistribusi normal
0.5600
189
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Postest (X) 60 60 64 68 68 72 72 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 76 76
X² 3600 3600 4096 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776 5776
frek. Kumkur 2 2 3 5 5 13 13 13 13 13 13 13 13 23 23 23 23 23 23 23 23
)/s -2.3736 -2.3736 -1.7535 -1.1333 -1.1333 -0.5132 -0.5132 -0.5132 -0.5132 -0.5132 -0.5132 -0.5132 -0.5132 0.1070 0.1070 0.1070 0.1070 0.1070 0.1070 0.1070 0.1070
F(Zi)
S(Zi)
0.0088 0.0088 0.0398 0.1285 0.1285 0.3039 0.3039 0.3039 0.3039 0.3039 0.3039 0.3039 0.3039 0.5426 0.5426 0.5426 0.5426 0.5426 0.5426 0.5426 0.5426
0.0571 0.0571 0.0857 0.1429 0.1429 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.3714 0.4286 0.4286 0.6571 0.6571 0.6571 0.6571 0.6571 0.6571
|F(Zi)S(Zi)| 0.0483 0.0483 0.0460 0.0143 0.0143 0.0675 0.0675 0.0675 0.0675 0.0675 0.0675 0.0675 0.0675 0.1140 0.1140 0.1145 0.1145 0.1145 0.1145 0.1145 0.1145
190
22 V 23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI Jumlah Rata-rata (Mean)
76 76 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 88 2640
5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 7056 7056 7056 7056 7744 200544
23 23 30 30 30 30 30 30 30 34 34 34 34 35 716
0.1070 0.1070 0.7271 0.7271 0.7271 0.7271 0.7271 0.7271 0.7271 1.3473 1.3473 1.3473 1.3473 1.9674 0.6434
0.5426 0.6571 0.5426 0.6571 0.7664 0.8571 0.7664 0.8571 0.7664 0.8571 0.7664 0.8571 0.7664 0.8571 0.7664 0.8571 0.7664 0.8571 0.9111 0.9714 0.9111 0.9714 0.9111 0.9714 0.9111 0.9714 0.9754 1.0000 18.1564 20.4571
0.1145 0.1145 0.0907 0.0907 0.0907 0.0907 0.0907 0.0907 0.0907 0.0604 0.0604 0.0604 0.0604 0.0246 2.7569
75.43
5729.83
20.4571
0.0184
0.5188
0.0788
Lh = 0.1145 Lt = (0.05, 35) = 0.1490 Lh (0.1145) < Lt (0.1490) Maka data terdistribusi normal
0.5845
191
UJI NORMALITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Pretest (X) 20 24 24 28 28 32 32 36 36 36 36 36 36 36 36 40 40 40 40 40 40
X² 400 576 576 784 784 1024 1024 1296 1296 1296 1296 1296 1296 1296 1296 1600 1600 1600 1600 1600 1600
frek. Kumkur 1 3 3 5 5 7 7 15 15 15 15 15 15 15 15 21 21 21 21 21 21
)/s -2.0749 -1.6646 -1.6646 -1.2544 -1.2544 -0.8441 -0.8441 -0.4338 -0.4338 -0.4338 -0.4338 -0.4338 -0.4338 -0.4338 -0.4338 -0.0236 -0.0236 -0.0236 -0.0236 -0.0236 -0.0236
F(Zi)
S(Zi)
0.0190 0.0480 0.0480 0.1049 0.1049 0.1993 0.1993 0.3322 0.3322 0.3322 0.3322 0.3322 0.3322 0.3322 0.3322 0.4906 0.4906 0.4906 0.4906 0.4906 0.4906
0.0286 0.0857 0.0857 0.1429 0.1429 0.2000 0.2000 0.4286 0.4286 0.4286 0.4286 0.4286 0.4286 0.4286 0.4286 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000
|F(Zi)S(Zi)| 0.0096 0.0377 0.0377 0.0380 0.0380 0.0007 0.0007 0.0964 0.0964 0.0964 0.0964 0.0964 0.0964 0.0964 0.0964 0.1094 0.1094 0.1094 0.1094 0.1094 0.1094
192
22 V 23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI Jumlah Rata-rata (Mean)
44 44 44 44 44 44 48 48 48 52 52 60 60 60 1408
1936 1936 1936 1936 1936 1936 2304 2304 2304 2704 2704 3600 3600 3600 59872
27 27 27 27 27 27 30 30 30 32 32 35 35 35 698
0.3867 0.3867 0.3867 0.3867 0.3867 0.3867 0.7969 0.7969 0.7969 1.2072 1.2072 2.0277 2.0277 2.0277 -0.0051
0.6505 0.7714 0.6505 0.7714 0.6505 0.7714 0.6505 0.7714 0.6505 0.7714 0.6505 0.7714 0.7873 0.8571 0.7873 0.8571 0.7873 0.8571 0.8863 0.9143 0.8863 0.9143 0.9787 1.0000 0.9787 1.0000 0.9787 1.0000 17.2979 19.9429
0.1209 0.1209 0.1209 0.1209 0.1209 0.1209 0.0699 0.0699 0.0699 0.0280 0.0280 0.0213 0.0213 0.0213 2.6449
40.23
1710.63
19.9429
-0.0001
0.4942
0.0756
Lh = 0.1209 Lt = (0.05, 35) = 0.1490 Lh (0.1209) < Lt (0.1490) Maka data terdistribusi normal
0.5698
193
UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Postest (X) 68 68 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80 80
X² 4624 4624 5184 5184 5184 5184 5184 5184 5776 5776 5776 5776 5776 5776 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400
frek. Kumkur 2 2 8 8 8 8 8 8 14 14 14 14 14 14 21 21 21 21 21 21 21
)/s -1.7316 -1.7316 -1.1544 -1.1544 -1.1544 -1.1544 -1.1544 -1.1544 -0.5772 -0.5772 -0.5772 -0.5772 -0.5772 -0.5772 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
F(Zi)
S(Zi)
0.0417 0.0417 0.1242 0.1242 0.1242 0.1242 0.1242 0.1242 0.2819 0.2819 0.2819 0.2819 0.2819 0.2819 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000
0.0571 0.0571 0.2286 0.2286 0.2286 0.2286 0.2286 0.2286 0.4000 0.4000 0.4000 0.4000 0.4000 0.4000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000 0.6000
|F(Zi)S(Zi)| 0.0155 0.0155 0.1044 0.1044 0.1044 0.1044 0.1044 0.1044 0.1181 0.1181 0.1181 0.1181 0.1181 0.1181 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000 0.1000
194
22 V 23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI Jumlah Rata-rata (Mean)
84 84 84 84 84 84 84 84 88 88 88 92 92 96 2800
7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7056 7744 7744 7744 8464 8464 9216 225632
29 29 29 29 29 29 29 29 32 32 32 34 34 35 714
0.5772 0.5772 0.5772 0.5772 0.5772 0.5772 0.5772 0.5772 1.1544 1.1544 1.1544 1.7316 1.7316 2.3088 0.0000
0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.7181 0.8286 0.8758 0.9143 0.8758 0.9143 0.8758 0.9143 0.9583 0.9714 0.9583 0.9714 0.9895 1.0000 17.2982 20.4000
0.1105 0.1105 0.1105 0.1105 0.1105 0.1105 0.1105 0.1105 0.0385 0.0385 0.0385 0.0131 0.0131 0.0105 3.1018
80.00
6446.63
20.4000
0.0000
0.4942
0.0886
Lh = 0.1181 Lt = (0.05, 35) = 0.1490 Lh (0.1181) < Lt (0.1490) Maka data terdistribusi normal
0.5829
195 Lampiran 17 UJI HOMOGENITAS PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL A. DATA KELAS EKSPERIMEN
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC
Nilai Pretes Postest (X) 36 72 44 84 52 68 52 72 44 84 60 80 40 84 36 72 24 84 36 84 40 80 28 76 48 80 20 84 60 92 44 68 32 84 36 72 44 92 24 80 40 96 36 80 44 76 32 88 40 88 60 84 36 76 40 80 48 72
XMEAN 2.57 10.57 18.57 18.57 10.57 26.57 6.57 2.57 -9.43 2.57 6.57 -5.43 14.57 -13.43 26.57 10.57 -1.43 2.57 10.57 -9.43 6.57 2.57 10.57 -1.43 6.57 26.57 2.57 6.57 14.57
(XMEAN)2 6.60 111.72 344.84 344.84 111.72 705.96 43.16 6.60 88.92 6.60 43.16 29.48 212.28 180.36 705.96 111.72 2.04 6.60 111.72 88.92 43.16 6.60 111.72 2.04 43.16 705.96 6.60 43.16 212.28
196
30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI JUMLAH RATA2 VARIANS
28 36 36 48 44 40 1408 40.23
76 -5.43 80 2.57 76 2.57 76 14.57 72 10.57 88 6.57 2800 237.95 80.00 6.798571 142.5850441
29.48 6.60 6.60 212.28 111.72 43.16 4847.89 138.5112
B. DATA KELAS KONTROL
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V
Nilai Pretes XPostes (X) MEAN 24 80 -11.94 44 76 8.06 24 84 -11.94 28 80 -7.94 44 68 8.06 44 76 8.06 36 76 0.06 36 80 0.06 40 72 4.06 52 76 16.06 52 80 16.06 36 80 0.06 44 76 8.06 52 76 16.06 60 72 24.06 24 88 -11.94 48 76 12.06 32 84 -3.94 56 72 20.06 32 74 -3.94 52 74 16.06 40 80 4.06
(XMEAN)2 142.5636 64.9636 142.5636 63.0436 64.9636 64.9636 0.0036 0.0036 16.4836 257.9236 257.9236 0.0036 64.9636 257.9236 578.8836 142.5636 145.4436 15.5236 402.4036 15.5236 257.9236 16.4836
197
23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI JUMLAH RATA VARIANS
kelompok eksperimen kontrol f= f=
n 35 35
db 34 34
40 60 48 36 40 44 28 48 40 44 40 28 48 1444 41.26
80 4.06 72 24.06 84 12.06 84 0.06 76 4.06 72 8.06 72 -7.94 68 12.06 72 4.06 72 8.06 60 4.06 64 -7.94 60 12.06 2636 186.1 75.31 5.317 126.7707647
16.4836 578.8836 145.4436 0.0036 16.4836 64.9636 63.0436 145.4436 16.4836 64.9636 16.4836 63.0436 145.4436 4310.206 123.1487
s2 79.03 75.31
varian terbesar/varian terkecil 1.124747
Fhitung = 1,13 Ftabel = 1,89 Fhitung < Ftabel 1,13 < 1,89 karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka ho diterima. Jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen
198
UJI HOMOGENITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
A. DATA KELAS EKSPERIMEN
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA
Nilai Postest Pretest (X) 36 72 44 84 52 68 52 72 44 84 60 80 40 84 36 72 24 84 36 84 40 80 28 76 48 80 20 84 60 92 44 68 32 84 36 72 44 92 24 80 40 96 36 80 44 76 32 88 40 88 60 84 36 76
XMEAN -6.97 5.03 -10.97 -6.97 5.03 1.03 5.03 -6.97 5.03 5.03 1.03 -2.97 1.03 5.03 13.03 -10.97 5.03 -6.97 13.03 1.03 17.03 1.03 -2.97 9.03 9.03 5.03 -2.97
(XMEAN)2 48.58 25.30 120.34 48.58 25.30 1.06 25.30 48.58 25.30 25.30 1.06 8.82 1.06 25.30 169.78 120.34 25.30 48.58 169.78 1.06 290.02 1.06 8.82 81.54 81.54 25.30 8.82
199 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI JUMLAH RATA2 VARIANS
40 48 28 36 36 48 44 40 1408 40.23
80 1.03 72 -6.97 76 -2.97 80 1.03 76 -2.97 76 -2.97 72 -6.97 88 9.03 2800 36.05 80.00 1.03 49.09210294
1.06 48.58 8.82 1.06 8.82 8.82 48.58 81.54 1669.13 47.6894714
B. DATA KELAS KONTROL
No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
Nilai Postest Pretest (X) 24 80 44 76 24 84 28 80 44 68 44 76 36 76 36 80 40 72 52 76 52 80 36 80 44 76 52 76 60 72 24 88 48 76 32 84
XMEAN 4.69 0.69 8.69 4.69 -7.31 0.69 0.69 4.69 -3.31 0.69 4.69 4.69 0.69 0.69 -3.31 12.69 0.69 8.69
(XMEAN)2 21.9961 0.4761 75.5161 21.9961 53.4361 0.4761 0.4761 21.9961 10.9561 0.4761 21.9961 21.9961 0.4761 0.4761 10.9561 161.0361 0.4761 75.5161
200 S 19 T 20 U 21 V 22 23 W 24 X 25 Y 26 Z 27 AA 28 AB 29 AC 30 AD 31 AE 32 AF 33 AG 34 AH 35 AI JUMLAH RATA VARIANS
kelompok eksperimen kontrol
n 35 35
db 34 34
56 32 52 40 40 60 48 36 40 44 28 48 40 44 40 28 48 1444 41.26
72 -3.31 76 0.69 76 0.69 80 4.69 80 4.69 72 -3.31 84 8.69 84 8.69 76 0.69 72 -3.31 72 -3.31 68 -7.31 72 -3.31 72 -3.31 60 -15.31 64 -11.31 60 -15.31 2640 4.15 75.43 0.119 41.56069118
10.9561 0.4761 0.4761 21.9961 21.9961 10.9561 75.5161 75.5161 0.4761 10.9561 10.9561 53.4361 10.9561 10.9561 234.3961 127.9161 234.3961 1413.0635 40.373243
s2 46.205 41.634
f = varian terbesar/varian terkecil f=
1.181215
Fhitung = 1,18 Ftabel = 1,89 Fhitung < Ftabel 1,18 < 1,89 karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka ho diterima. Jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen
201 Lampiran 18 UJI HIPOTESIS
t=
√
Keterangan: x1 = rata-rata data kelompok 1 x2 = rata-rata data kelompok 2 2 S1 = Varians kelompok 1 2 S2 = Varians kelompok 2 n1 = banyaknya data kelompok 1 n2 = banyaknya data kelompok 2 1. Data pretest t
-
=
√
-
= √
=
√
= = 0,44 Menentukan ttabel db =n–1 = 35 – 1 = 34 ttabel pada taraf sig ifika si α =
adalah
202
thitung < ttabel (0,44 < 2,02) sehingga H0 diterima. Dengan demikian, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal sebelum siswa menggunakan media CD interaktif Savvy e-Learning pada konsep gerak tumbuhan. 2. Data Posttest t
=
√
-
= √
=
√
= = 2,86 Menentukan ttabel db =n–1 = 35 – 1 = 34 ttabel pada taraf sig ifika si α = adalah thitung > ttabel (2,86 > 2,02) sehingga H0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media CD interaktif Savvy e-Learning terhadap hasil belajar pada konsep gerak tumbuhan.
203 Lampiran 19 KISI KISI PENULISAN LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
A. Kelas Ekperimen dan Kontrol Pertemuan 1 No
Kegiatan
1.
Pembukaan
2.
Inti
Apersepsi Motivasi Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi
3. Penutup Jumlah
Banyaknya Pernyataan Pertemuan Pertemuan ke 1 ke 2 1 1 1 1 1 3 3 6 1 2 2 1 9 9
< > 50% 50% siswa siswa
B. Kelas Ekperimen dan Kontrol Pertemuan 2 No
Kegiatan
1.
Pembukaan
2.
Inti
3. Penutup Jumlah
Apersepsi Motivasi Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi
Banyaknya Pernyataan Pertemuan Pertemuan ke 1 ke 2 1 1 1 1 1 3 3 6 1 2 2 1 9 9
< > 50% 50% siswa siswa
BIODATA PENULIS
Indah Pratiwi, anak kedua dari tiga bersaudara, lahir 28 Maret 1991 di Bogor. Penulis merupakan putri dari Bapak Harry Siswandi dan Ibu Saripah. Penulis menghabiskan masa kecilnya di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Penulis berasal dari keluarga sederhana yang berkultur campuran melayu dan sunda. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari SDN Cileungsi 1, SMPN Cileungsi 1, dan SMAN Cileungsi 1. Kemudian penulis melanjutkan ke studi S1 di Jurusan Pendidikan IPA Prodi Biologi UIN Syarif Hidayatullah melalui jalur Ujian Masuk Bersama pada tahun 2009. Penulis dapat dihubungi melalui email
[email protected].