PENGARUH INTENSITAS MELAKUKAN SHALAT FARDHU TERHADAP AKHLAK (STUDI KASUS PADA SISWA SD N KECANDRAN 02 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN 2010)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh SUGENG SRIYONO NIM. 11408013
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp Hal
: 3 Eks : Naskah Skripsi Saudara Sugeng Sriyono Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Sugeng Sriyono NIM : 11408013 Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH INTENSITAS MELAKUKAN SHALAT FARDHU TERHADAP AKHLAK (STUDI KASUS PADA SISWA SD N KECANDRAN 02 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN 2010) Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. WASSALAMU’ALAIKUM, WR.WB
Pembimbing
Drs. Abdul Syukur, M.Si NIP 19670307 199403 1 002
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara : SUGENG SRIYONO dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11408013 yang berjudul: PENGARUH INTENSITAS MELAKUKAN SHALAT FARDHU TERHADAP AKHLAK (STUDI KASUS PADA SISWA SD N KECANDRAN 02 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN 2010) Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. 28 Agustus 2010 M Salatiga, 18 Ramadhan 1431 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Hj. Woro Retnaningsih, M.Pd NIP. 19681017 199303 2 002
Abdul Aziz N.P, S.Ag, MM NIP. 19701028 200003 1 001
Pembimbing
Drs. Abdul Syukur, M.Si NIP. 19670307 199403 1 002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: SUGENG SRIYONO
NIM
: 11408013
Judul Skripsi
: PENGARUH INTENSITAS MELAKUKAN SHALAT FARDHU TERHADAP AKHLAK (STUDI KASUS PADA
SISWA
KECAMATAN
SD
N
SIDOMUKTI
KECANDRAN KOTA
02
SALATIGA
TAHUN 2010) Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Salatiga, 28 Agustus 2010 Yang Menyatakan
Sugeng Sriyono
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang – orang khusyuk”. (Q.S. Al Baqarah: 45)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Istriku, Sugiyati, dan anak-anakku tercinta, Agus Setiawan, Desy Wahyuning Tyas, Indra Rahayuningsih, dan Cucuku Anis Lina Jati, yang selalu mendo'akan dan memberikan segalanya baik moral maupun spritual bagi kelancaran studiku, semoga Allah senantiasa meridhoinya. 2. Rekan-rekan guru di SD N Kecandran 02 Kota Salatiga, yang telah memberikan dukungan sepenuh hati 3. Rekan-rekan di STAIN Salatiga, yang senantiasa memberi dorongan kepada saya untuk menyelesaikan studi
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul PENGARUH INTENSITAS MELAKUKAN SHALAT FARDHU TERHADAP AKHLAK (STUDI KASUS PADA SISWA SD N KECANDRAN 02 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN 2010) Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tiada taranya kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi. 3. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si, selaku Dosen Pembimbing, yang telah ikhlas memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini. 4. Ibu Rifatun, M.Pd, selaku Kepala SD N Kecandran 02 Salatiga, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melanjutkan studi. 5. Karyawan Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.
vi
Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan atau bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Amin – amin yarobbal ‘alamin
Salatiga,
Agustus 2010 Penulis
Sugeng Sriyono
vii
ABSTRAK
Kenyataan masih banyak orang yang shalat tetapi kekejian dan kemungkaran masih saja tak tercegah. Bahkan sikap perilakunya kurang islami karena mereka sudah menjadi manusia yang sholih dan sholihah tanpa memperhatikan hubungannya dengan manusia. Demikian halnya dengan anak SD N Kecandran 02 Salatiga, pengaruh perkotaan telah menjadikan anak kadang kurang tertib dalam menjalankan ibadah shalat, sehingga anak-anak lalai dalam kewajibannya tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana intensitas melaksanakan shalat fardhu siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010? Bagaimana akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010?, dan Adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat fardhu terhadap akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana intensitas melaksanakan shalat fardhu siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010, untuk mengetahui bagaimana akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010, dan untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat fardhu terhadap akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jumlah sample sebanyak 25 orang siswa SD N Kecandran 02. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada responden. Sedangkan analisis datanya menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai r yang diperoleh yaitu 0,424 berada pada batas signifikan, yaitu pada taraf signifikan 5% sebesar 0,396 atas dasar pernyataan ini maka nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian penulis menerima hipotesis yang berbunyi: Intensitas shalat fardhu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akhlak siswa. Saran penelitian ini adalah intensitas shalat fardhu siswa yang sudah baik perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi, khususnya masalah ketepatan waktu mengerjakan shalat dan akhlak siswa yang sudah baik perlu dipertahankan dan semakin ditingkatkan melalui pendidikan yang berlangsung, sehingga menghasilkan siswa dengan outpuk akhlak yang baik
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................
v
HALAMAN KATA PENGANTAR ..........................................................
vi
ABSTRAK................................................................................................
viii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................
xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN.........................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Penegasan Istilah ..................................................................
3
C. Rumusan Masalah ................................................................
5
D. Tujuan Penelitian..................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ................................................................
6
F. Hipotesis .............................................................................
6
G. Metodologi Penelitian...........................................................
6
H. Sistematika Skripsi ...............................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI A. Shalat ...................................................................................
10
B. Akhlak..................................................................................
19
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A.
Gambaran Umum SD N Kecandran 02...............................
25
B.
Gambaran Umum Guru dan Siswa .....................................
26
C.
Sarana Prasarana SD N Kecandran 02 ................................
27
ix
D.
Kebermanfaatan Sekolah....................................................
29
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data ........................................................................
32
B. Analisis Pengolahan Data .....................................................
44
C. Analisis Uji Hipotesis ...........................................................
47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................
49
B. Saran ....................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
TABEL I
DAFTAR GURU SD N KECANDRAN 02
TABEL II
JUMLAH SISWA SDN KECANDRAN 02
TABEL III
HASIL ANGKET INTENSITAS SHALAT
TABEL IV
NILAI ANGKET INTENSITAS SHALAT
TABEL V
INTERVAL INTENSITAS SHALAT
TABEL VI
NILAI NOMINASI INTENSITAS SHALAT
TABEL VII
KLASIFIKASI INTENSITAS SHALAT
TABEL VIII
HASIL ANGKET AKHLAK SISWA
TABEL IX
NILAI ANGKET AKHLAK SISWA
TABEL X
NILAI AKHLAK SISWA
TABEL XI
INTERVAL AKHLAK SISWA
TABEL XII
NILAI NOMINASI AKHLAK SISWA
TABEL XIII
TABEL KORELASI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Angket
2.
Ijin Penelitian
3.
Surat Keterangan Penelitian
4.
Daftar Riwayat Hidup
5.
r tabel
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Agama Islam adalah agara yang paling sempurna. Tidak ada agama yang sesempurna Islam, karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Islam
berusaha
untuk
mengangkat
umat
manusia
dengan
menanamkan nilai-nilai spiritual yang luhur. Islam mengajar umat manusia agar "yang paling mulia diantaramu di hadapan Allah ialah orang yang paling beramal sholih"1 Dalam kehidupan manusia ada dua hubungan yaitu hubungan dengan Allah (hablumminallah) yaitu dengan cara ibadah serta hubungan dengan manusia (hablumminannas) dengan cara sosial. Adapun ibadah (berupa shalat) dan sebagainya berperan mendidik pribadi manusia yang kesadaran
dan
pikirannya
terus-menerus
berfungsi
dalam
semua
pekerjaannya2. Shalat adalah kewajiban yang harus dikerjakan dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun, baik dalam kesedihan, keadaan sehat atau sakit, shalat wajib dikerjakan, kecuali apabila sudah tidak ada daya lagi, hilang kesadaran atau hilang ingatan maka barulah lepas kewajiban mengerjakan shalat baginya. Segala amal ibadah seseorang akan bernilai ibadah apabila disertai dengan sholat. 1
Muhammad Qutb, 1980. Salah Paham terhadap Islam, Bandung: Pustaka Pelajar, hlm. 24 Muhammad Ali Qutb, 1988. Sang Anak dalam Naungan Pendidik Islam. Bandung: CV Diponegoro, hlm. 89 2
1
1
Anak usia SD merupakan masa dimana kemungkinan anak laki-laki atau anak perempuan terpengaruh oleh faktor psikologis dan pemikiran yang mendorongnya bersikap bandel atau malas dan lain sebagainya. Dengan demikian perintas yang terus menerus untuk mendirikan sholat kepada anak dapat dijadikan peringatan dan perhatian yang cukup untuk membuat perhatian anak tertumpu untuk melaksanakan ibadah shalat 3. Pahala yang diberikah Allah kepada mereka yang konsisten di dalam shalatnya adalah jaminan masuk surga. Bahkan dalam QS Al Ankabut ayat 45 Allah berfirman:
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar4. Apabila seseorang bersungguh-sungguh dalam shalat, maka shalat akan menjadikan penebus dosa-dosa dan dapat sebagai pencegah dari kekejian dan kemungkaran. Kenyataannya masih banyak orang yang shalat tetapi kekejian dan kemungkaran masih saja tak tercegah. Bahkan sikap perilakunya kurang islami karena mereka sudah menjadi manusia yang sholih dan sholihah tanpa memperhatikan hubungannya dengan manusia. Demikian halnya dengan anak SD N Kecandran 02 Salatiga, pengaruh perkotaan telah menjadikan anak kadang kurang tertib dalam menjalankan ibadah shalat, sehingga anak-anak lalai dalam kewajibannya tersebut. 3 4
Muh Nuril Anwar, 2003. Meningkatkan Keimanan, Surabaya: Terbit Terang, hlm. 83 Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI, hlm. 464
2
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun tugas dengan judul “Pengaruh Intensitas Melakukan Shalat Fardhu terhadap Akhlak (Studi Kasus pada Siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010).
B. Penjelasan Istilah Untuk memudahkan memahami judul akan dijelaskan penegasan istilah sebagai berikut : 1. Pengaruh Intensitas Melakukan Shalat Fardhu a. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan gaib5. b. Intensitas Intensitas adalah keadaan tingkat atau ukuran intensnya6. c. Melakukan Melakukan didefinisikan sebagai mengadakan (suatu perbuatan dan tindakan) melaksanakan, mempraktikkan, menunaikan7. d. Shalat Shalat menurut bahasa arab berarti do'a, kemudian yang dimaksud disini adalah ibadah yang tersusun dari beberapa takbir disudahi dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan8.
5 6 7 8
Depdiknas, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hlm. 71 Ibid, hlm. 488 Ibid, hlm. 484 H. Sulaiman Rasyid, 1992. Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru, hlm. 64
3
e. Fardhu Fardhu adalah yang wajib dilakukan (menurut agama Islam) = kewajiban9. Dengan demikian indikatornya melakukan shalat fardhu adalah: a. Ketepatan dalam waktu b. Pemahaman akan rukun shalat c. Pemahaman akan syarat sah shalat d. Kesadaran untuk melaksanakan
2. Akhlak Akhlak adalah semua tingkah laku dan gerak-gerik manusia10. Yang dimaksud dengan akhlak dalam penelitian ini adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh anak SD. Adapun indikatornya akhlak adalah: a. Jujur b. Sabar c. Syukur/ terima kasih d. Berbakti pada orang tua e. Menghormati guru f. Menepati janji g. Menjaga waktu
9 10
Depdiknas, op.cit, hlm. 240 Ibid, hlm. 156
4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana intensitas melaksanakan shalat fardhu siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010? 2. Bagaimana akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010? 3. Adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat fardhu terhadap akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas melaksanakan shalat fardhu siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010. 2. Untuk mengetahui bagaimana akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat fardhu terhadap akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010.
5
E. Manfaat Penelitian 1. Praktis Bagi anak SD dapat menjadi acuan bagi siswa untuk meningkatkan intensitas melaksanakan shalat fardhu. Bagi orangtua siswa dapat menjadi acuan bagi orang tua agar memperhatikan putra-putrinya yang menginjak baligh untuk senantiasa melakukan shalat fardhu. 2. Teoritis Dapat memberikan sumbangan kritis bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam khususnya pada pembentukan akhlak anak usia SD.
F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian11. Adapun
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah "Ada
pengaruh yang signifikan antara intensitas melakukan shalat fardhu terhadap akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010".
G. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel a. Populasi
11
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, hlm. 4
6
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu yang memiliki karakteristik yang sama dan mendiami suatu wilayah12. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa SD N Kecandran 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010 yang berjumlah 49 siswa. b. Sampel Yang dimaksud sampel adalah sejumlah individu yang diambil dari populasi untuk mewakilinya13. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 50% dari jumlah populasi, yaitu 25 orang siswa kelas IV sebanyak 12 orang dan kelas V sebanyak 13 orang, sedangkan kelas VI sudah lulus saat dilakukan penelitian.
2. Variabel Penelitian Penelitian ini meliputi dua variabel yaitu intensitas melakukan shalat fardhu sebagai variabel bebas (X) dan akhlak siswa SD sebagai variabel terikat (Y). 3. Metode Pengumpulan Data dengan Angket Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan (question) atau pernyataan (statement) yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun
12 13
Sutrisno Hadi, 1981. Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, hlm 70 Ibid, hlm. 71
7
keterangan dan/ atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis14. Metode angket dibagikan kepada sampel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat fardhu dan akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kota Salatiga.
4. Teknik Analisa Data Untuk mengetahui mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat fardhu dan akhlak siswa SD N Kecandran 02 Kota Salatiga maka digunakan rumus sebagai berikut:
rxy
X Y
XY X 2 X N
2
N
2 Y 2 Y N
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi antara x dan y
x
: skor variabel x
y
: skor variabel y
N
: Jumlah responden
X
: hasil kuadrat variabel x
Y
: Hasil kuadrat variabel Y
XY
: Produk dari X kali Y
: Sigma (jumlah)
Dikatakan terdapat pengaruh jika r hitung > r table. 14
Djudju Sudjana, 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 177
8
H.
Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan ini dipakai sebagai aturan yang saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB
I
Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan
BAB
II
Landasan Teori berisi tentang pengertian shalat dan akhlak
BAB
III
Laporan Penelitian, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian dan keadaan responden
BAB
IV
Analisis Data A. Analisis Data B. Analisis Pengolahan Data C. Analisis Uji Hipotesis
BAB
V
Penutup Dalam bab ini akan disampaikan tentang: A. Kesimpulan B. Saran Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Shalat Shalat secara Bahasa (Etimologi) berarti Do'a1. Sedangkan secara Istilah/Syari'ah (Terminologi), sholat adalah perkataan dan perbuatan tertentu/khusus yang dibuka/dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) diakhiri/ditutup dengan salam2. Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara rukun Islam yang lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia. sholat didirikan sebanyak lima kali setiap hari, dengannya akan didapatkan bekas/pengaruh yang baik bagi manusia dalam suatu masyarakatnya yang merupakan sebab tumbuhnya rasa persaudaraan dan kecintaan diantara kaum muslimin ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah yang satu di salah satu dari sekian rumah milik Allah subhanahu wa ta'ala (masjid). 1. Hukum Sholat Melaksanakan sholat adalah wajib 'aini bagi setiap orang yang sudah
mukallaf
(terbebani
kewajiban
syari'ah),
baligh
(telah
dewasa/dengan ciri telah bermimpi), dan 'aqil (berakal). Allah berfirman:
1
HM Timur Djaelani, Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dermaga, 2003, hlm.14 2 Ibid, hlm. 14
10
11
"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka hanya beribadah/menyembah kepada Allah sahaja, mengikhlaskan keta'atan pada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan hanif (lurus), agar mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, demikian itulah agama yang lurus". (Surat Al-Bayyinah:5)3.
2. Penetapan Sholat Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang pertama kali di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi menerima perintah dari Allah tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke langit) tanpa perantara.
3. Hikmah Sholat Sholat disyari'atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah, untuk menghilangkan dosa-dosa, ungkapan kepatuhan dan merendahkan diri di hadapan Allah, menggunakan anggota badan untuk berbakti kepada-Nya yang dengannya bisa seseorang terbersih dari dosanya dan tersucikan dari kesalahan-kesalahannya dan terajarkan akan ketaatan dan ketundukan. Allah telah menentukan bahwa sholat merupakan syarat asasi dalam memperkokoh hidayah dan ketakwaan, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
3
Depag RI, Op.Cit, hlm. 484
12
"Alif Laaam Miiim. Kitab (Al Qur-an) tidak ada keraguan di dalamnya, menjadi petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah : 1-2)4.
Di samping itu Allah telah mengecualikan orang-orang yang senantiasa
memelihara
sholatnya
dari
kebiasaan
manusia
pada
umumnya: berkeluh kesah dan kurang bersyukur, disebutkan dalam fiman-Nya:
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholat." (QS Al Ma'arij: 19-22)5. 4. Kedudukan Sholat Sholat merupakan salah satu rukun Islam setelah syahadatain. Dan amal yang
paling
utama
setelah
syahadatain.
Barangsiapa
menolak
kewajibannya karena bodoh maka dia harus dipahamkan tentang wajibnya sholat tersebut, barangsiapa tidak meyakini tentang wajibnya sholat 4 5
(menentang)
Depag RI, Op.Cit, hlm. 4 Depag RI, Op.Cit, hlm. 238
maka
dia
telah
kafir.
Barangsiapa
yang
13
meninggalkan sholat karena menggampang-gampangkan atau malas, maka wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah. Sholat dalam Islam mempunyai kedudukan yang tidak disamai oleh ibadah-ibadah lainnya. Ia merupakan tiangnya agama ini. Yang tentunya tidaklah akan berdiri tegak kecuali dengan adanya tiang tersebut. Sholat merupakan kewajiban mutlak yang tidak pernah berhenti kewajiban
melaksanakannya
sekalipun
dalam
keadaan
takut,
sebagaimana firman Allah Ta'ala menunjukkan:
"Peliharalah segala sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wustha. Jika kamu dalam keadaan takut (akan bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (sholatlah) sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui6." (QS. AL-baqarah : 238 239). Sholat yang nantinya akan menjadi amalan terakhir yang hilang dari agama ini. Jika sholat telah hilang, berarti hilanglah agama secara keseluruhan. 5. Rukun Sholat
6
Depag RI, Op.Cit, hlm. 4
14
Rukun sholat adalah setiap bagian sholat yang apabila ketinggalan salah satunya dengan sengaja atau karena lupa maka sholatnya batal (tidak sah). Adapun rukun sholat adalah7: a. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang. b. Takbiratul Ihram ketika memulai sholat c. Membaca Al Fatihah d. Rukuk e. I'tidal f. Sujud g. Bangun dari sujud h. Duduk diantara dua sujud i.
Tuma'ninah dalam setiap rukun
j.
Tasyahud Akhir
k. Duduk Tasyahud Akhir l.
Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir
m. Tertib pada setiap rukun n. Salam 6. Hal yang Wajib dalam Sholat Hal yang wajib dalam sholat adalah bagian sholat yang apabila ketinggalan salah satunya dengan sengaja maka sholatnya batal (tidak
7
Ahmadi, 2000. Tatacara Shalat Wajib dan Sunnah, Surabaya: Mitra Ummat, hlm. 14
15
sah), tapi kalau tidak sengaja atau lupa maka orang yang sholat diharuskan melakukan sujud sahwi. Hal yang wajib dalam sholat diantaranya8: a. Semua takbir selain takbiratul ihram b. Melafadzkan : subhana rabbiyal a'dziim pada saat ruku' c. Melafadzkan : sami'allahuliman hamidah bagi Imam dan pada saat sholat sendiri d. Melafadzkan : rabbana walakal hamdu bagi Imam, makmum dan pada saat sholat sendiri e. Melafadzkan : subhana rabbiyal a'la pada saat sujud f. Melafadzkan : rabighfirlii pada saat duduk diantara dua sujud g. Tasyahud awal h. Duduk Tasyahud awal
7. Hal yang Sunnah dalam Sholat Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak termasuk dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan solat baik ditinggalkan secara sengaja maupun lupa. Hal yang sunnah dalam shalat adalah9: a. Mengangkat kedua tangan ketika takbir. b. Membaca do'a istiftah/iftitah c. Membaca ta'awudz ketika memulai qiro'ah (bacaan)
8 9
Ibid, hlm. 14 Ibid, hlm. 16
16
d. Membaca surat dari Al-Qur'an setelah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang awal e. Meletakkan dua tangan pada lutut selama rukuk f. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri selama berdiri g. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud selama sholat (kecuali waktu tasyahud- pent) 8. Hal yang Membatalkan Sholat Hal yang membatalkan dalam shalat diantaranya adalah10: a. Berbicara ketika sholat b. Tertawa c. Makan dan minum d. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan e. Tersingkapnya aurat f. Memalingkan badan dari kiblat g. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja h. Mendahului imam dengan sengaja
9. Hal yang Makruh dalam Sholat Sedangkan hal-hal yang makruh dalam sholat adalah11: a. Memejamkan dua mata b. Menoleh tanpa keperluan c. Meletakkan lengan dilantai ketika sujud 10 11
Ibid, hlm. 18 Ibid, hlm. 20
17
d. Banyak melakukan gerakan yang sia-sia, misal: main-main dengan jam (melihat jam, mengakurkan jam, memperbaiki tali jam, membersihkan jam dll), mempermainkan baju, atau lainya Dari uraian penjelasan tersebut diatas, menunjuk bahwasanya bila kita telah mampu melakukan perpaduan antara gerak jiwa dan hati dengan gerak lahir (badan), berarti kita telah mendirikan salat. Akan tetapi bila kita hanya mampu sebatas gerak lahiriah (badan),
berarti kita hanya
mengerjakan salat. Sebagai contoh; apabila kita melihat seseorang berdiri untuk menegakkan salat, bertakbir dan memenuhi segala ketentuan cara salat, baik ruku atau sunnatnya serta memberi salam, maka kita boleh mengatakan sebatas “orang itu telah mengerjakan salat”. Namun demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa orang itu telah mendirikan salat, sebab alasan hanya Allah yang tahu bahwa orang itu telah salat dengan gerak jiwa, hati dan lahir (badan). Dan barang siapa yang mengerjakan salat diluar waktunya dan tidak ia sempurnakan wudhunya, dan tidak ia menegakkan khusyuknya, tidak juga ruku dan sujudnya, ke luarlah salat itu dalam keadaan hitam gelap seraya berkata, “mudah-mudahan Allah menyia-nyiakan engkau sebagaimana engkau menyia-nyiakan aku”. Sehingga apabila telah sampai salat itu kesuatu tempat yang ia kehendaki, dilipat-lipatlah salat itu seperti melipat kain yang buruk. Kemudian dipukulkan salat itu dimukanya. Pentingnya shalat terkadang tidak terlalu kita sadari. Sering kita saksikan orang melakukan shalat dengan tergesa-gesa. Tak jarang pula rukun-rukun
18
dan sunah dalam shalat dilanggarnya. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan apa yang diperintahkan Allah SWT, yakni kita harus mengerjakan shalat dengan khusyuk dan sabar.
''Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa12.'' (QS Thaha: 132). Kesabaran
dalam
mendirikan
shalat
merupakan
keharusan
jika
menginginkan shalat memiliki makna dalam kehidupan kita. Sabar dalam mendirikan shalat berarti kita telah berusaha meningkatkan kualitas shalat serta menyempurnakan rukun dan sunahnya. Sabar dalam mendirikan shalat hanya akan terwujud jika kita berusaha khusyuk mengerjakannya. Allah SWT telah menegaskan bahwa shalat itu merupakan ibadah yang berat, kecuali orang-orang yang khusyuk.
''Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk13.'' (QS Al-Baqarah: 45).
B. 12 13
Akhlak
Depag RI, Op.Cit, hlm. 428 Ibid, hlm. 12
19
Istilah “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan wazan (timbangan) tsulasi majid af‟ala, yuf‟ilu, if‟alan yang berarti : al-sajiyah (perangai), ath-thabi‟ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-„adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru‟ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama)14. Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, ia adalah bentuk jama’ dari khulqu yang berarti: sajiyah (perangai) muruu‟ah (budi), thab’u (tabiat), dan adaab (adab). Sementara itu dalam Kamus Ilmiah Populer, kata akhlak didefinisikan sebagai budi pekerti, tingkah laku, perangai. Kata akhlak berasal dari kosa kata bahasa Arab akhlaq “ٌخالَق ْ َ ”اyang merupakan bentuk jama’ (plural) dari ٌ( خُلُقkhuluq) atau ٌ( خَلْقkhalqun) yang berarti sajiyyah (perangai), muruu‟ah (budi pekerti), thab‟u (tabi’at) „aadat (kebiasaan), dan perangai tingkah laku. Berikut adalah beberapa referensi lainnya mengenai definisi akhlak: 1. Dalam kamus bahasa Arab “Mukhtaar ash-Shohhaah” kata ُ“ اَلْخُلُقalkhuluqu” diartikan dengan ُ“ اَلْسَجِّيَةal-sajiyyah” (perangai) 2. Khulk (khuluq, pen) di dalam kamus al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat 3. Muhammad Idris Abdu ar-Ra’uf al-Marbawi mendefinisikan kata khalqun atau khuluqun dengan perangai, tabiat, rasa malu, adat. 4. Dalam Kamus Al-Kautsar Lengkap Arab-Indonesia, kata al-Khulqu dan al-Khuluqu diterjemahkan dengan tabiat-tabiat kebijaksanaan. Ilmu
14
Jamil Sabila,2001. Pendidikan Akhlak. Bandung: Diponegoro, hlm. 4
20
akhlak ( )علم االخالقpada kamus tersebut diterjemahkan sebagai ilmu tata krama 5. Dalam sebuah hadits Nabi Saw riwayat Abu Dzar al-Ghifari terdapat kata khuluq yang berarti perangai atau cara bergaul, berikut adalah matan hadits tersebut:
ٍّسنَةَ ّتَمْحُهَب وَخَبلِقِ النَبسَ بِخُلُقٍ حَّسَن َ َّسِيئَةَ الْح َ ح ْيثُمَب ُكنْتَ وََا ّْت ِبعِ ال َ َِاّتَقِ اهلل Artinya: “bertakwalah kepada Allah dimanpun kamu berada dan iringilah perbuatan jahat dengan kebaikan niscaya (pahala) kebaikan akan menghapus (dosa) nya dan bergaullah dengan manusia dengan pergaulan/perangai yang baik”. 6. Dalam al-Qur’an kata khuluq terdapat dalam surat al-Qalam, 68: 4: “wa innaka la‟alaa khuluqin adhimin” yang diartikan sebagai budi pekerti Adapun pengertian Akhlak secara terminologi, menurut Imam Gazali adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Senada dengan ungkapan tersebut di atas, dalam kamus al-Mu‟jam alWasit disebutkan definisi Akhlak sebagai berikut:
ٍغيْرِ حَبجَةٍ اِلَى فِكْر َ ْخيْرٍ َاوْ شَرٍ مِن َ ْعنْهَب اْالَعْمَبلُ مِن َ ُاَلْخُلُقُ حَبلٌ لِلنَفْسِ رَاسِخَةٌ َّتصْدُر ٍوَ ُر ْؤيَة Yakni: “Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”
21
Ibnu Miskawaih seperti yang dikutip mendefinisikan Akhlak sebagai “jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dahulu”. Sementara Prof.
Dr.
Ahmad
Amin mengemukakan bahwa
“sementara orang mengetahui bahwa yang disebut Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan Akhlak”. Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya, Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar. Kekuatan besar inilah yang bernama Akhlak. Jika diperhatikan dengan seksama, tampak bahwa seluruh definisi Akhlak sebagaimana tersebut diatas tidak ada yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi, yaitu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan dan sudah menjadi kebiasaan. Secara umum akhlak atau perilaku/perbuatan manusia terbagi menjadi dua; pertama; akhlak yang baik/mulia dan kedua; akhlak yang buruk/tercela. Macam-macam akhlak adalah 1. Akhlak terhadap diri sendiri 2. Aklak terhadap keluarga (Orang tua, akhlak terhadap adik/kakak) 3. Akhlak terhadap teman/sahabat, teman sebaya
22
4. Akhlak terhadap guru 5. Akhlak terhadap orang yang lebih muda dan lebih tua 6. Akhlak terhadap lingkungan hidup/lingkungan sekitar. Dan inti dari berakhlak tersebut diatas intinya adalah berakhlak baik kepada Allah SWT. Karena Allah SWT telah menjadikan diri dan lingkungan sekitar dengan lengkap dan sempurna.
C.
Pengaruh Sholat terhadap Akhlak Salat sangat berpengaruh pada pembentukan akhlak dan moralitas seseorang15. Sholat mampu menjadi imunisasi paling manjur bagi pelakunya untuk terjauhkan dari semua kekejian dan kejahatan. Dia menjadi obat paling mujarab yang menentramkan jiwa para pelakunya dan mampu mencegah pelakunya untuk tidak terjebak dalam kerakusan dan ketamakan. Sholat akan mampu menjaga pelakunya untuk senantiasa bersikap rendah hati dan tawadhu’ di hadapan siapa saja. Dia akan mampu mendongkrak harga diri pelakunya di hadapan siapapun yang menyombongkan diri di hadapan Allah. Salat adalah munajat dan doa. Ia adalah taubat dan inabah. Ia adalah tasbih dan istighfar, tahmid dan takbir serta tahlil yang teramu dalam sebuah untaian prosesi indah menggapai nikmat. Salat menjadi terminal seorang hamba dalam perjalanan hidupnya untuk sejenak bersuka-ria bertemu
15
Sembodo Ari Widodo, 2004. Pendidikan Islam dan Barat, Bandung: Genesindo, hlm. 24
23
dengan Tuhannya. Dalam salatlah mereka merasakan kenikmatan rohani dan jiwa yang sangat sensasional. Dalam salat, kita menyucikan-Nya, bermunajat dengan firmanfirman-Nya. Kita ruku’ dan sujud pada-Nya. Kita renungi kembali asal penciptaan kita yang berasal dari tanah dan unsur-unsur alam yang ada. Dari bahan tersebut, Dia melengkapi kita dengan kemauan dan kekuatan sehingga kita mampu menyucikan, menjunjung, menahan tuntutan fisik dan syahwat, meluruskan instink, menggelorakan kecenderungan menegakkan kesucian
dan
berusaha
melawan
penyimpangan-penyimpangan
yang
mengarah pada kekejian dan kejahatan16. Salat
merupakan sarana mendidik jiwa dan memperbaharui
semangat serta sebagai penyucian akhlak. Ia adalah tali penguat pengendali diri, pelipur lara, penyejuk jiwa dan pengaman dari rasa takut dan cemas. Ia akan menghancurkan kelemahan dan akan menjadi senjata ampuh bagi mereka yang merasa terasingkan. Salat
membersihkan
jiwa
dari
sifat-sifat
buruk.
Dia
akan
menyingkirkan dunia dari hati pelakunya dan akan meletakkannya di telapak tangannya. Dia akan mencari dunia untuk dikendalikan dan bukan dunia yang mengendalikan dirinya. Dengan salat kita minta pertolongan kepada Allah dengan segala kerendahan jiwa yang terekspresikan lewat ruku’ dan sujud, yang terekam dalam semarak doa dan munajat. Firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 45 yang artinya:
16
Ibid, hlm. 26
24
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagiorang-orang yang khusyuk17.
Salat yang benar akan senantiasa mampu menjadi tameng dari maksiatmaksiat yang mungkin akan menenggelamkan rohani kita dan merubuhkan pilar keimanan kita, serta mematikan potensikeihsanan kita. Firman Allah dalam Surat Al Ankabut ayat 45 yang artinya:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (AlQur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yanglain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan18
Maraknya kejahatan di tengah kita bisa saja terjadi yang berupa pemyimpangan, kekejian kekotoran-kekotoran ruhani sangat mungkin terjadi karena salat kita tidak lagi ada bobot nilai-nilai ilahiyahnya. Salat kita hanya berupa rangka-rangka dan gerak yang hampa ruhani.
17 18
Depag RI, 2005. AlQur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI, hlm. 274 Ibid, hlm. 382
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah dan Letak Geografis SD Negeri Kecandran 02 SD Negeri Kecandran 02 terletak di RT 02 RW III Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Terletak di tepi jalan desa yang menghubungkan pusat kota dengan Kelurahan Dukuh dan Desa Polobogo Kabupaten Semarang. Jarak tempuh ke SD Negeri Kecandran 02 dari pusat kota kurang lebih 4 km. Meskipun terletak di tepi barat Kota Salatiga, dapat dengan mudah ditempuh dengan naik angkota Nomor 17 dengan ongkos Rp. 2.000,SD Negeri Kecandran 02 dibangun tahun 1979 dengan menggunakan dana INPRES Tahun 1979 dengan luas lahan awal yang digunakan seluas 1000 m2. SD Negeri Kecandran 02 pada awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Semarang, namun karena ada pemekaran Kota Salatiga pada tahun 1995 masuk dalam wilayah Dinas Pendidikan Kota Salatiga hingga sekarang. SD Negeri Kecandran 02 sudah 15 tahun tergabung dengan Kota Salatiga, namun kondisi sekolah masih cukup memprihatinkan, baik siswa maupun latar belakang pendidikan orang tua, namun demikian mampu menghasilkan lulusan yang baik. Pada tahun pelajaran 2005/2006 SD Negeri Kecandran 02 mulai mengadakan pembenahan, baik pembangunan fisik, manajemen sekolah, manajemen kelas. Hasilnya dalam akreditasi sekolah mendapatkan nilai B.
25
26
B. Gambaran Umum Guru dan Siswa SD Negeri Kecandran 02 Guru SD Negeri Kecandran 02 sampai dengan tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 10 orang guru, terdiri dari 8 orang guru PNS dan 2 orang guru wiyata bhakti dan 1 orang penjaga PNS. Adapun Daftar Guru dan Penjaga SD Negeri Kecandran 02 adalah sebagai berikut: Tabel I Daftar Guru SD Negeri Kecandran 02 No
Nama
NIP
Jabatan
1
Rifatun, M.Pd
19641228 198803 2 003
Kepala SD
2
Sugeng Sriyono
19540105 197802 1 002
Gr PAI
3
Winarah A, S.PdSD
19640901 198405 2 002
Gr Kelas
4
Bakhrodin, S.PdSD
19601206 198405 1 001
Gr Kelas
5
Napsiyah
19631101 198609 2 002
Gr Kelas
6
Nur Asniyati
19630626 198803 2 008
Gr Mapel
7
M. Taufiqul M, S.Pd
19840828 200604 1 007
Gr Penjas
8
Budi Utama
19691010 200701 2 032
Gr Kelas
9
Slamet
19550901 198702 1 002
Penjaga
10
Siti Khorijah
Gr Mapel
11
Indah Safiri, S.PdI
Gr Mapel
Ket
Jumlah guru tersebut dibandingkan dengan jumlah siswa sudah sangat mencukupi, karena pada tahun 2009/2010 jumlah siswa SD N Kecandran 02 sebanyak 49 siswa terdiri dari siswa kelas III-VI. Adapun secara rinci jumlah siswa per kelas adalah sebagai berikut:
27
Tabel II Jumlah Siswa SD Negeri Kecandran 02 No
Kelas
L
P
Jumlah
1
I
0
0
0
2
II
0
0
0
3
III
6
9
15
4
IV
8
4
12
5
V
8
5
13
6
VI
6
3
9
JUMLAH
28
21
49
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa pada tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 49 siswa, untuk kelas I dan II tidak ada karena sekolah akan di merger, sedangkan kelas VI sudah lulus sehingga yang dijadikan sampel adalah siswa kelas IV dan V sebanyak 25 orang.
C. Sarana SD Negeri Kecandran 02 1. Gedung / bangunan Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Kecandran 02 didirikan gedung sekolah dan dibangun diatas tanah seluas 1000 M2. Gedung yang digunakan sebagai tempat belajar di SD Negeri Kecandran 02 pada tahun 2009/2010 sudah digunakan gedung yang permanen layak pakai, sehingga dengan tersedianya local baik untuk kelas maupun kantor yang permanen merupakan salah satu factor yang memang harus disiapkan dalam lembaga pendidikan.
28
Kepemilikan gedung yang permanen dan lengkap baik untuk ruang belajar, ruang praktek dapat digunakan dengan semaksimal mungkin oleh lembaga pendidikan agar supaya pendidikan yang dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan dapat berhasil dengan baik terutama mampu mendidik siswa menjadi siswa menjadi akhlak yang mulia. 2. Peralatan Sekolah Agar supaya program pendidikan dapat mencapai tujuan yang diharapkan harus didukung oleh peralatan-peralatan yang memadai. Peralatan yang ikut mendukung didalam kegiatan proses belajar mengajar di SD Negeri Kecandran 02 diantaranya sebagai berikut : a. Peralatan olah raga b. Peralatan ketrampilan c. Seperangkat alat praktek untuk laborat d. Alat-alat kesenian seperti : seperangkat alat rebana, drumband. Peralatan yang tersedia merupakan salah satu alat yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan yang diberikan pada siswa. Sehingga dengan tersedianya perlengkapan
dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan pendidikan
pada akhirnya akan membantu terhadap pelaksanaan pendidikan. Sehingga dengan tersedianya peralatan yang ada di SD Negeri Kecandran 02 secara langsung dapat membantu dalam proses belajar mengajar. Proses mengajar yang berjalan dengan baik dan didukung oleh berbagai macam sarana dan prasarana yang mendukung pada akhirnya
29
akan dapat menghantarkan terhadap pencapaian pendidikan yang diharapkan, sebab pelajaran teori yang diberikan pada siswa tidak akan diterima dengan cepat, apabila tidak diberikan alat pendukung yang tepat Sesuai dengan pokok pembahasan pelajaran. berbagai macam perlengkapan yang tersedia di SD Negeri Kecandran 02 dapat digunakan dengan sebaik-baiknya, sehingga diharapkan siswa mampu menerima pelajaran secara baik.
D.
Kebermanfaatan
Sekolah,
Tantangan
dan Harmonisasi
dengan
Masyarakat Mungkin banyak masyarakat yang mempertanyakan kebermanfaatan dari SD N Kecandran 02 Salatiga. Selama ini manfaat SD yang dirasakan penulis adalah sebagai berikut: 1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar) Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu pengetahuan. 2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
30
Dengan mengharuskan seorang siswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik. 3. Memperkenalkan Tanggung Jawab Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain. 4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik. 5. Sebagai Identitas Diri Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu
31
lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut. 6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri. Sedangkan tantangan yang dihadapi saat ini adalah pengaruh media yang demikian pesat sehingga memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan anak. Demikian pula guru-gurunya juga belum banyak menguasai
teknologi
yang
berkembang
saat
ini
sehingga
media
pembelajaran yang berbasis teknologi juga belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, hubungan baik sekolah dengan lingkungan masyarakat sudah terjalin dengan baik, sehingga masyarakat banyak memberikan dukungan baik berupa materiil maupun saran guna pengembangan sekolah melalui komite sekolah yang sudah terbentuk.
32
BAB IV ANALISIS DATA
A.
Analisis Data Pertama Untuk mengetahui seberapa jauh hubungan pengaruh intensitas sholat terhadap akhlak, maka dapat diperoleh dengan analisis statistik. Karena data yang terkumpul berjumlah banyak dan bersifat kualitatif, adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik analisis statistik korelasi product moment dengan rumus:
rxy
X Y
XY
N
X 2 X N
2
2 Y 2 Y N
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi antara x dan y
x
: skor variabel x (intensitas shalat)
y
: skor variabel y (akhlak)
N
: Jumlah responden
X
: hasil kuadrat variabel x
Y
: Hasil kuadrat variabel Y
XY
: Produk dari X kali Y
: Sigma (jumlah) Selanjutnya adalah menyiapkan tabel hasil angket intensitas shalat
dan akhlak siswa dan tabel kerja untuk mencari koefisien korelasi antara variabel intensitas shalat dan akhlak siswa. 32
33
1. Analisis Data tentang Intensitas Shalat Data intensitas shalat diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: a. alternatif jawaban A, memiliki nilai 3 b. alternatif jawaban B, memiliki nilai 2 c. alternatif jawaban C, memiliki nilai 1
No
TABEL III HASIL ANGKET INTENSITAS SHALAT No Soal Kode Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
R1
A
A
B
A
B
B
A
A
B
B
2
R2
A
B
B
A
B
B
B
B
C
C
3
R3
A
A
B
B
C
B
A
B
B
C
4
R4
A
A
C
B
C
B
B
A
B
B
5
R5
A
A
C
C
C
C
B
B
A
B
6
R6
A
A
B
C
B
B
C
B
A
B
7
R7
A
A
A
B
B
B
B
C
B
A
8
R8
A
A
A
B
A
C
B
C
B
A
9
R9
A
B
B
B
B
B
B
B
C
B
10
R10
A
A
B
C
B
B
C
B
B
B
11
R11
A
A
A
C
C
B
B
A
B
B
12
R12
A
A
A
A
C
B
A
A
A
A
13
R13
A
A
B
A
B
B
A
B
C
C
14
R14
A
A
A
A
B
B
A
B
C
C
15
R15
A
A
B
A
B
B
B
B
B
B
16
R16
A
B
C
C
B
C
B
C
A
B
17
R17
A
A
B
C
C
C
A
B
A
C
Ket
34
18
R18
A
A
B
B
C
A
A
B
B
B
19
R19
A
A
B
B
B
A
B
B
C
A
20
R20
A
A
B
C
B
A
A
A
C
B
21
R21
A
B
C
C
C
B
B
B
A
B
22
R22
A
A
B
A
C
B
A
B
A
A
23
R23
A
A
B
A
B
A
B
C
A
B
24
R24
A
A
A
B
B
A
B
A
B
B
25
R25
A
A
A
C
B
B
A
A
B
A
Berdasarkan jawaban responden pada angket tersebut kemudian dapat diangkakan sebagai berikut: TABEL IV NILAI ANGKET INTENSITAS SHALAT Nomor Item
No
Jml
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
3
3
2
3
2
2
3
3
2
2
25
2
3
2
2
3
2
2
2
2
1
1
20
3
2
2
1
1
1
2
3
2
2
1
17
4
3
3
1
2
1
2
2
3
2
2
21
5
3
3
1
1
1
1
2
2
3
2
19
6
3
3
2
1
2
2
1
2
3
2
21
7
3
3
3
2
2
2
2
1
2
3
23
8
3
3
3
2
3
1
2
1
2
3
23
9
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
20
10
3
3
2
1
2
2
1
2
2
2
20
11
3
3
3
1
1
2
2
3
2
2
22
12
3
3
2
3
1
2
3
2
3
3
25
13
3
3
2
3
2
2
3
2
1
1
22
14
3
3
3
3
2
2
3
2
1
1
23
15
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
23
35
16
3
2
1
1
2
1
2
1
3
2
18
17
3
3
2
1
1
1
3
2
3
1
20
18
3
3
2
2
1
3
3
2
2
2
23
19
3
3
2
2
2
3
2
2
1
3
23
20
3
3
2
1
2
3
3
3
1
2
23
21
3
2
1
1
1
2
2
2
3
2
19
22
3
3
2
3
1
2
3
2
3
3
25
23
3
3
2
3
2
3
2
1
3
2
24
24
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
25
25
3
3
3
1
2
2
3
3
2
3
25
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut: a. Untuk angket intensitas shalat dengan jumlah 10 item diketahui nilai tertinggi 25 dan terendah 17 maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:
i
xt xr 1 ki
Keterangan: i
= interval ideal
xt
= nilai tertinggi ideal
xr
= nilai terendah ideal
ki
= kelas interval
i
=
25 17 1 3
8 1 3
36
=3 Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa yang intensitas shalat dalam criteria baik sekali, baik dan cukup TABEL V INTERVAL INTENSITAS SHALAT Nilai
Jumlah siswa
Nilai nominasi
23-25
13
A
20-22
8
B
17-19
4
C
Jumlah
25
Dengan demikian dapat diketahui: a. Untuk siswa dengan intensitas shalat kriteria baik sekali, mendapat nilai antara 23-25 sebanyak 13 siswa b. Untuk siswa dengan intensitas shalat criteria baik mendapat nilai antara 20-22 sebanyak 8 siswa c. Untuk siswa dengan intensitas shalat kriteria cukup mendapat nilai antara 17-19 sebanyak 4 siswa Kemudian dibuat tabel nominasi A (baik sekali), B (baik), C (cukup) untuk mengetahui intensitas shalat dengan kriteria baik sekali, baik, cukup
37
TABEL VI NILAI NOMINASI INTENSITAS SHALAT No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Skor 25 20 17 21 19 21 23 23 20 20 22 25 22 23 23 18 20 23 23 23 19 25 24 25 25
Nominasi A B C B C B A A B B B A B A A C B A A A C A A A A
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang intensitas shalatnya dalam kriteria baik sekali, baik, dan cukup kemudian dipresentasikan masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut:
38
P= -
F x100% N
Untuk siswa dengan intensitas shalat kriteria baik sekali dengan nilai A sebanyak 13 siswa P=
-
13 x100% = 52% 25
Untuk siswa dengan intensitas shalat kriteria baik dengan nilai B sebanyak 8 siswa P=
-
8 x100% =32% 25
Untuk siswa dengan intensitas shalat kriteria cukup mendapat nilai C sebanyak 4 siswa P=
4 x100% = 16% 25
TABEL VII KLASIFIKASI INTENSITAS SHALAT Nilai intensitas No
Interval
Frekuensi
Persentase
shalat 1
Baik sekali (A)
23-23
13
52%
2
Baik (B)
20-22
8
32%
3
Cukup (C)
17-19
4
16%
39
2. Analisis data tentang Akhlak siswa Untuk mengetahui akhlak siswa digunakan angket dengan hasil sebagai berikut: TABEL VIII HASIL ANGKET AKHLAK SISWA No
No Soal
Kode Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
R1
A
A
B
B
A
A
A
B
B
A
2
R2
A
C
B
B
B
A
B
B
B
A
3
R3
A
A
A
B
B
A
C
C
B
A
4
R4
A
A
A
C
B
B
D
D
B
A
5
R5
A
A
A
C
C
B
A
D
B
A
6
R6
A
A
D
D
B
D
A
D
C
A
7
R7
A
C
D
A
B
C
A
A
B
B
8
R8
A
C
A
A
B
A
B
A
B
B
9
R9
A
A
B
B
B
B
B
A
B
A
10
R10
A
A
B
B
C
C
C
B
B
A
11
R11
A
A
B
C
B
D
D
B
B
A
12
R12
A
C
A
C
B
A
D
A
C
A
13
R13
A
C
B
A
B
A
A
C
C
A
14
R14
A
A
B
A
C
A
A
D
B
A
15
R15
A
A
B
B
B
B
C
D
B
A
16
R16
A
A
A
C
B
C
C
B
B
A
17
R17
A
A
D
D
B
C
B
A
B
A
18
R18
A
C
D
A
A
B
B
A
B
A
19
R19
A
C
A
A
A
B
A
B
B
A
20
R20
A
A
A
B
B
A
A
D
B
A
21
R21
A
A
A
B
B
C
B
C
B
A
22
R22
A
A
B
C
B
B
C
C
B
A
Ket
40
23
R23
A
A
B
C
A
D
C
A
B
A
24
R24
A
C
D
C
B
A
D
C
B
A
25
R25
A
C
D
B
A
A
D
C
B
A
Berdasarkan jawaban responden pada angket tersebut kemudian dapat diangkakan sebagai berikut: TABEL IX NILAI ANGKET AKHLAK SISWA No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2
3 3 3 1 4 4 1 1 4 3 3 3 4 3 3 3 1 1 1 4 4 3 1 1 3 1
4 3 3 2 2 2 1 4 4 3 3 2 2 4 4 3 2 1 4 4 3 3 1 1 4 3
Nomor Item 5 6 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 2 2 3 1 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4
7 4 3 1 1 1 4 4 3 3 2 1 1 4 4 1 1 3 3 4 4 1 3 3 4 1
8 3 3 2 1 1 1 4 4 4 3 3 4 2 1 3 2 4 4 3 1 3 4 4 1 2
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jml 36 32 26 29 29 25 30 34 34 30 28 30 32 33 30 26 29 32 35 34 30 29 29 33 28
41
Nilai tertinggi siswa 36 sedangkan nilai terendah 25, sehingga dapat diintervalkan sebagai berikut: i
xt xr 1 ki
Keterangan: i
= interval ideal
xt
= nilai tertinggi ideal
xr
= nilai terendah ideal
ki
= kelas interval
i
=
36 25 1 3
11 1 3
=4 Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa yang mempunyai akhlak dengan criteria baik sekali, baik dan cukup
TABEL X INTERVAL NILAI AKHLAK SISWA Nilai
Jumlah siswa
Nilai nominasi
33-36
7
A
29-32
14
B
25-28
4
C
Jumlah
25
42
Dengan demikian dapat diketahui: a. Untuk nilai akhlak siswa yang baik sekali mendapat nilai antara 33-36 sebanyak 7 siswa b. Untuk nilai akhlak siswa yang baik mendapat nilai antara 29-32 sebanyak 14 siswa c. Untuk nilai akhlak siswa yang cukup mendapat nilai antara 2528 sebanyak 4 siswa Kemudian dibuat tabel nominasi A (baik sekali), B (baik), C (cukup) untuk mengetahui akhlak siswa dengan kriteria baik sekali, baik, cukup
TABEL XI NILAI NOMINASI NILAI AKHLAK SISWA No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Skor 36 32 26 29 29 25 30 34 34 30 28 30 32 33 30 26 29 32 35 34
Nominasi A B C B B C B A A B C B B A B C B B A A
43
21 22 23 24 25
30 29 29 33 28
B B B A C
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mempunyai nilai akhlak baik sekali, baik, dan cukup kurang kemudian dipresentasikan masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut: P=
F x100% N
a. Untuk nilai akhlak yang baik sekali mendapat nilai A sebanyak 7 siswa P=
7 x100% = 28% 25
b. Untuk nilai akhlak siswa dalam kategori baik mendapat nilai B sebanyak 14 siswa P=
14 x100% = 56% 25
c. Untuk nilai akhlak siswa dalam kategori cukup mendapat nilai C sebanyak 4 siswa P=
4 x100% = 16% 25
44
TABEL XII INTERVAL NILAI AKHLAK SISWA Nilai No
Interval
Frekuensi
Persentase
akhlak siswa
B.
1
Baik sekali (A)
33-36
7
28%
2
Baik (B)
29-32
14
56%
3
Cukup (C)
25-28
4
16%
Analisis Pengolahan Data Analisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai variabel intensitas shalat dan akhlak siswa untuk mencari korelasi dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar sebagai berikut:
rxy
XY
X Y N
X 2 2 Y 2 2 X Y N N
Analisis ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh intensitas shalat terhadap akhlak siswa. Nilai dari kedua variabel tersebut selanjutnya untuk variabel intensitas shalat diberi nama variabel X dan akhlak variabel Y.
siswa diberi nama
45
Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dari perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan dalam tabel berikut: TABEL XIII TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIENSI ANTARA INTENSITAS SHALAT (X) DAN AKHLAK SISWA (Y) No Resp
X
Y
X2
Y2
XY
1
25
36
625
1296
900
2
20
32
400
1024
640
3
17
26
289
676
442
4
21
29
441
841
609
5
19
29
361
841
551
6
21
25
441
625
525
7
23
30
529
900
690
8
23
34
529
1156
782
9
20
34
400
1156
680
10
20
30
400
900
600
11
22
28
484
784
616
12
25
30
625
900
750
13
22
32
484
1024
704
14
23
33
529
1089
759
15
23
30
529
900
690
16
18
26
324
676
468
17
20
29
400
841
580
18
23
32
529
1024
736
19
23
35
529
1225
805
20
23
34
529
1156
782
46
21
19
30
361
900
570
22
25
29
625
841
725
23
24
29
576
841
696
24
25
33
625
1089
825
25
25
28
625
784
700
∑
549
763
12189
23489
16825
Sehingga diketahui: X = 549 Y = 763 X2 = 12189 Y2 = 23489 XY = 16825 Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:
rxy
rxy
rxy
XY
X Y N
X 2 2 Y 2 2 X Y N N
549x763 25 2 2 549 763 12189 23489 25 25 16825
1267680 28 309136 5198400 188400 11086 28 28 45500
47
rxy
rxy
rxy
16825 16755,48
12189 12056,0423489 23286,76 69,52
132,96202,24 69 ,52 26889 ,83
rxy = 0,424
C.
Analisis Uji Hipotesis Setelah hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment diketahui hasilnya, langkah selanjutnya adalah dilakukan pembuktian analisis yaitu dengan cara mengkonsultasikan nilai r yang ada pada tabel. Dalam perhitungan dengan rumus korelasi product moment di atas, diketahui bahwa nilai r yang diperoleh itu akan dikonsultasikan dengan nilai r (pada tabel) apakah terjadi signifikansi atau tidak, atas taraf signifikansi 5%. Pada tabel lain product moment (rhitung) dengan jumlah responden = 25, kolom N (membacanya ke kanan) dalam kolom signifikansi 5% dalam tabel diperoleh 0,396, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% rtabel = 0,396 dan r hitung 0,424 sehingga rtabel < r hitung. Oleh karena nilai r yang diperoleh yaitu 0,424 berada pada batas signifikan, yaitu pada taraf signifikan 5% sebesar 0,396 atas dasar pernyataan ini maka nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian penulis menerima hipotesis yang berbunyi:
48
Intensitas shalat fardhu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akhlak siswa.
49
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasar hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis serta beberapa analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Intensitas shalat fardhu yang berada pada kategori baik sekali mencapai 52%, kategori baik 32% dan kategori cukup 16% 2. Akhlak siswa yang berada pada kategori baik sekali mencapai 28%, kategori baik 56% dan kategori cukup 16% 3. Dari data kuantitatif di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa intensitas shalat memiliki pengaruh terhadap akhlak siswa yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,424 lebih besar dari r tabel 5%.
B.
Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasan tentang hasil tersebut maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Intensitas shalat fardhu siswa yang sudah baik perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi, khususnya masalah ketepatan waktu mengerjakan shalat.
49
50
2. Akhlak siswa yang sudah baik perlu dipertahankan dan semakin ditingkatkan
melalui
pendidikan
yang
berlangsung,
menghasilkan siswa dengan outpuk akhlak yang baik.
sehingga
51
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 2000. Tatacara Shalat Wajib dan Sunnah, Surabaya: Mitra Ummat Anwar, Muh Nuril. 2003. Meningkatkan Keimanan, Surabaya: Terbit Terang Assyayuthi, 2000. Shahih Bukhari, Jakarta: Pustaka Imani Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI Depdiknas, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Djaelani, HM Timur. 2003. Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dermaga Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset Qutb, Muhammad. 1980 Salah Paham terhadap Islam, Bandung: Pustaka Pelajar Qutb, Muhammad Ali. 1988. Sang Anak dalam Naungan Pendidik Islam. Bandung: CV Diponegoro Rasyid, H. Sulaiman. 1992. Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Sabila, Jamil. 2001. Pendidikan Akhlak. Bandung: Diponegoro Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta Widodo, Sembodo Ari. 2004. Pendidikan Islam dan Barat, Bandung: Genesindo
51
ANGKET PENELITIAN Intensitas Shalat Fardhu
Jawablah pertanyaan dengan sejujur-jujurnya! 1. Sebelum shalat fardhu saya berwudhu a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
2. Saya melaksanakan shalat fardhu tepat waktu a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
3. Saya shalat fardhu dengan berjamaah di Masjid/Musholla a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
4. Saya mengerjakan shalat fardhu secara sendirian/ munfarid a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
5. Saya suka menunda-nunda waktu untuk shalat karena bermain a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
6. Saya mengetahui rukun shalat a. Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak Mengetahui
7. Saya melaksanakan shalat fardhu dengan khusyu' a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
8. Saya mengetahui hal yang membatalkan shalat a. Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak Mengetahui
9. Saya sholat fardhu di akhir waktu a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
10. Saya merasa berat untuk menjalankan sholat fardhu lima waktu a. Selalu
b. Sering
c. Tidak Pernah
ANGKET TENTANG AKHLAK
1. Bagaimana sikap anda terhadap Guru : a. Menghormati b. Mencibir c. Menganggap teman 2. Bagaimana sikap anda apabila diperintah oleh guru : a. Melaksanakan dengan senang hati b. Tidak melaksanakan dengan perkataan yang sopan c. Melaksanakan dengan terpaksa 3. Apabila anda bertemu dengan guru, apakah anda memberi salam : a. Ya, selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 4. Apakah anda bersabar dan setia dalam menerima pelayanan dari karyawan, misalnya mengambil No tes, Meminjam buku dll : a. Selalu sabar b. Kadang-kadang c. Sering membantu dalam pelayanan 5. Apakah anda mentaati tata tertib yang ada, khususnya yang ditangani oleh guru : a. Mentaati dengan senang hati b. kadang-kadang melanggar c. sering melanggar 6. Bagaimana sikap anda bila bertemu dengan teman anda: a. Memberi salam bila bertemu b. Menyapa kepada teman yang akrab saja c. Tidak menyapa sebelum disapa 7. Apabila ada teman yang membuat kesalahan pada anda apakah anda selalu memberi maaf : a. Selalu memberi maaf
b. Memberi maaf apabila tidak sering menyakitkan c. Tidak memaafkan 8. Apabila anda berbuat salah kepada teman apa yang anda lakukan : a. Cuek b. Mengaku salah dan Minta maaf c. Menjauh 9. Apabila ada teman kamu yang sakit apa yang kamu lakukan : a. Membiarkan saja b. Menengok dan mendoakan c. Menengok dengan terpaksa 10. Apabila teman anda mendapat kesulitan, bagaimana sikap anda : a. Membantu dengan ikhlas b. Membantu dengan terpaksa c. Mendiamkan saja