PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Oleh : VIVI ARIYANI NIM : 114 10 072
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (EKSTENSI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 0298 323706, fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga Website: www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
Dra. Siti Zumrotun, M.Ag STAIN SALATIGA Jl. Stadion No. 03 Salatiga NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Ha : Naskah skripsi a.n. Vivi Ariyani Kepada Yth. Kepala STAIN Salatiga Di – Salatiga Assalamu'alaikum, wr, wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : VIVI ARIYANI NIM : 114 10 072 Jurusan : Tarbiyah Program : Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 Telah dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum, wr, wb
Salatiga,17 September 2012 Pembimbing
Dra, Siti Zumrotun,M.Ag NIP. 19670115 199803 2 002
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : VIVI ARIYANI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 10 072 yang berjudul : "PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012",Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : hari, tanggal, bulan, tahun M yang bertepatan dengan tanggal tgl bulan tahun H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. 17 September 2005 M Salatiga, 13 Sya'ban 1426 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
DR. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 150 254 238
Drs. Kastolani, M.Ag NIP. 150 267 026
Penguji I
Penguji II
Drs. Budiharjo, M.Ag NIP. 150 218 388
Drs. A. Mahzumi, MA NIP. 150 203 325
Pembimbing
Drs. M. Zulfa, M.Ag NIP. ……………….
MOTTO
"Setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya. Imam a’zham (pemimpin negara) yang berkuasa atas manusia adalah ra’in dan ia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Seorang lelaki/suami adalah ra’in bagi ahli bait (keluarga)nya dan ia akan ditanya tentang ra’iyahnya. Wanita/istri adalah ra’iyah terhadap ahli bait suaminya dan anak suaminya dan ia akan ditanya tentang mereka. Budak seseorang adalah ra’in terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Ketahuilah setiap kalian adalah ra’in dan setiap kalian akan ditanya tentang ra’iyahnya." (HR. Al-Bukhari )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk; 1. Kakek dan Nenekku tercinta yang sudah di alambaka(H.Nawawi sekalian)yang semasa hidupnya mencurahkan kasih sayang dan melakukan segalanya demi kebaikanku.tTrimakasih atas segalanya mbah kung mbah putri ,cucumu tidak akan pernah bisa membalas apa yang telah engkau curahksan Semoga amal ibadah beliau berdua diterima disisi Allah SWT Amin. 2. Orang Tuaku terimakasih atas segalanya I love u 3. Anak anakku tercinta Seira Lory Hanana Dan Muhammad rachiel al khuzaib yang selalu menjadi semangat dalam hidupku.terimakasih atas keceriaan yang kalian berikan kepada ibu 4. Yang utama dan takkan terlupa adalah suamiku tercinta Imam Rudi Hartono yang memberi dukungan sepenuhnya kepadaku,you are my everything to us.My houeseband is my closefriend,my father,my teacher and my everything to Vivi ariyani,tak ada kata yang dapat melukiskan rasa terimakasihku untuk panjenengan 5. Buat kakakku tercinta dan keluarganya Mas Warno,Yu Jum(Nur atikah )azza,safa aku sayang kalian 6. Semua temen temen PAI EKSTENSI 10 A SAMPAI 10 E ANGKATAN 2012.
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرمحن الرحيم Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhana ini dengan judul PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012. Maka dari itu penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini,diantaranya: 1. Bapak dan Ibu yang terhormat, atas kasih sayang dan doanya. 2. Bapak Dr.Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 3. Ibu Dra. Siti Zumrotun,M Ag, selaku Dosen Pembimbing, atas segala bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini 4. Kepala kelurahan beserta staff
kelurahan Tingkir Lor yang
memperoleh data tentang Keluraha Tingkir Lor. 5. Staff perpustakkan dan seluruh Staff STAIN SALATIGA.
telah
membantu dalam
6. The Last But Not Least to my Family I love you all dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral dan material hingga selesainya proses belajar Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo'a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan atau bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Amin – amin yarobbal 'alamin
Salatiga, 17 Septenber 2012 Penulis
Vivi Ariyani 114 10 072
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
KATA PENGANTAR .................................................................................
vi
DAFTAR ISI ................................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
5
D. Hipotesis .................................................................................
6
E. Definisi Operasional ...............................................................
6
F. Metode Penelitian ...................................................................
10
G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis Tentang Orang Tua ....................................
15
1. Pengertian Kepemimpinan orang Tua ..............................
15
2. Macam-macam sifat Kepmimpinan Orang Tua ................
18
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Orang Tua ........................................................................................... 28 B. Tinjauan Teoritis Tentang Akhlak..........................................
30
1. Pengertian Tentang Akhlak...............................................
30
2. Dasar-dasar Akhlak dalam Islam ......................................
31
3. Tujuan Pendidkan Akhlak.................................................
32
4. Macam-macam akhlak
35
C. Pengaruh Pola Kepemiimpinan Orang Tua Terhadap akhlak Anak 50 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Tingkir lor .........................................
53
1. Peta Kelurahan Tingkir lor.....................................................
53
2. Letak Geografis ......................................................................
54
3. Sarana Pendidikan ..................................................................
55
4. Sarana Peribadatan .................................................................
56
5. Keadaan Ekonomi Masyarakat ..............................................
56
B. Penyajian Data .................................................................................
57
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................
64
A. Analisis Pendahuluan .......................................................................
64
1.Pola kepemimpinan Orang Tua .....................................................
64
2.Akhlak Anak ..................................................................................
72
B.Analisis Pengolahan data ...................................................................
80
C.Analisis Uji Hipotesis ........................................................................
84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
86
B. Saran-Saran ...........................................................................
87
C. Penutup ...................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Nota Pembimbing 2. Surat Ijin Penelitian 3. Daftar Riwayat Hidup Peneliti 4. Daftar Angket
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Vivi Ariyani
2. Tempat dan tanggal lahir : Kab.Semarang 5 april 1985 3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Warga Negara
: Indonesia
5. Agama
: Islam 6. Alamat
: Dukuh lor Rt 02 Rw 02 Kelurahan Tingkir Lor
kecamatan Tingkir Kota Salatiga 50746 7. Riwayat Pendidikan
:
-
SD Tingkir Lor 01 Lulus Tahun 1998
-
SLTPN 3 SALATIGA Lulus Tahun 2001
-
SMUN I Tengaran Lulus Tahun 2004
-
D2 STAIN Salatiga Lulus Tahun 2006
-
STAIN SALATIGA
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 17 September 2012 Penulis
Vivi Ariyani 114 10 072
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
DEKLARASI Bismilahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikiran juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 17 September 2012 Penulis
VIVI ARIYANI 114 10 072
DAFTAR PUSTAKA
A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Ghralia Indonesia, 1982 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, Bina Ilmu, Surabaya 1988 Ahmad Muhammad Hufy, Akhlak Nabi Muhammad Saw, Bulan Bintang Jakarta, 197 8 As’ad Yasin, Bimbingan Akhlak, Al-Ikhlas, Surabaya, 1987 Barnawei Umary, Material Akhlak, Ramadhani, Solo, 1989 Dep. P dan K, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta 1985 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, 1979 Dirawat dkk. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Haji Mas Agung, Jakarta, 1987 Hafi Anshari,M. Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983 Handiyat Soetopo dan Wasty Soesanto, Kepemimpinan dan supervisi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1988 Ismail Thaib, Risalah Akhlak, CV, Bina Usaha, Yogyakarta, tt Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bkr Asy Syuyuti, Al-Jaamiusshoghir, Darul Fikr, Libanon, tt Kahar Mansyur, Membina Moral Akhlak, Kalam Mulia, Jakarta, 1985 Katini Kartono, Peranan Orang Tua Memandu Anak, Pusan Bimbingan Univ. Kristen Satya Wacana M. Moh. Rifa’I, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jemmars, Bandung 1986 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Remaja Karya CV, Bandung, 1987 Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Penyunting, H. Moh Rifa’I, Wicaksana, Semarang, 1986
Omar Muhammad Al-Toumy Al Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih Bahasa Hasan Langgulung, Bulan Bintang , Jakarta, 1979 Rachmat Djatnika, H. Sistem Etika Islami (akhlak mulia), Pustaka Islam, Surabaya, 1987 Sahilun A. Nasir, Akhlak dan Masalahnya Masa Kini, Fak. Tarbiyah Jember IAIN Sunan Ampel, 1986 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Yayasan Penerbitan Universitas Indonesia, Jakarta, 1977 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Yogyakarta, 1988 Sutari Imam Barnadhib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, FIP-IKIP, Yogyakarta , 1987 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, PT. Andi Offset, Yogyakarta, 1995 U. Husna Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Gralia, Indonesia, 1982 Undang-undang RI, No. 2 Th. 1989 Tentang, Sistem Pendidikan Nasional, Pn. Tugu Muda, Semarang, 1989 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka,
Jakarta 1985
Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Pembinaan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1983 Zuhairini, H, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya, 1983
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai kholifah muka bumi untuk mengatur segala isinya. Karena itu manusia memikul tanggung jawab yang tidak ringan di hadapan Allah tentang amanat yang telah diberikannya kepada mereka untuk dilaksanakan dengan semestinya.Sebagaimana firman Allah dalam Alqur’an,yang artinya" Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada Malaikat Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bum, mereka berkata : Mengapa engkau hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan pertumpahan darah, padahal kami senantiasa bertaubat dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. Tuhan berfirman : sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak Engkau ketahui". (QS. ALBaqarah ;30) Dalam lingkup kecil hidup berumah tangga, manusia mempunyai tanggung jawab mendidik, membimbing dan mengarahkan keluarganya dalam rangka menyelamatkan keluarga dalam hal yang menyalahi syari'at-syari'at yang ada dalam islam atau menyelamatkan dari ancaman api neraka." Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah menudia dan batu, penjaganya adalh malaikat-malaikat yang kasar, keras, yang tidak mendurhakai Allah
1
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At Tahrim : 6 ) Orang tua sebagai pemimpin dalam rumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah.Sebab semua itu berkaitan dengan amanat dan tanggung jawab yang nantinya akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT Orang tua menjadi pemimpin terhadap anak-anaknya. Karena itu bertanggung jawab terhadap anak beserta keluarga untuk menjadi orang yang baik (sholeh) dan mempunyai akhlakul karimah. Akhlak atau moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju maupun dalam masyarakat yang masih terbelakang. Oleh karena itu suatu bangsa atau Negara akan jaya, bila warga negaranya terdiri dari orangorang yang berakhlak luhur, begitu juga sebaliknya. Akhlak suatu bangsa akan baik, apabila pembinaannya sudah dimulai dari rumah tangga, apabila anggota keluarga dari suatu rumah tangga sudah bisa dibina akhlaknya dengan baik, maka dia akan menjadi anggota masyarakat yang baik pula. Jika semua rumah tangga sudah mampu memperbaiki akhlak anggota keluarganya masing-masing, maka sedikit sekali kemungkinan terjadinya keonaran-keonaran dan pelanggaran dalam masyarakat. Akhlak cukup besar perannya dalam pembangunan bangsa. Dalam Islam akhlak merupakan salah satu alat untuk mengukur apakah sempurna atau tidak iman seseorang itu.Sebagaimana sabda nabi SAW yang artinya "Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya (budi pekertinya)" di riwayatkan oleh Turmudzi dari Abi Hurairah.(Ali Hasan:1982:9) Islam menghendaki manusia memiliki akhlak yang mulia. Karena dengan akhlak yang mulia itulah manusia akan tetap baik dan mulya sebagaimana aslinya dan dipandang
keislamannya adalah baik. Tetapi apabila manusia terjerumus terhadap akhlak yang buruk atau tercela, maka manusia itu akan menjadi rendah dan hina baik menurut pandangan Allah ataupun menurut pandangan manusia. Orang yang berakhlak buruk berarti menyiksa dirinya sendiri Dengan demikian, maka pembinaan akhlak itu sangat penting, terutama bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik serta membimbing anak-anaknya. Orang tua disini memainkan peranan yang sangat penting untuk mengatur dan mengarahkan tujuan kemana bangunan keluarga itu akan dibina. Demikianlah tuntunan dalam islam tata hidup dan kehidupan.Akan tetapi jika kita perhatikan keadaan masyarakat moderen sekarang ini, banyak kita dapati sebagai anggota masyarakat yang telah mengalami dekandensi moral sebagai cermin dari rusaknya akhlak. Dekadensi moral mulai melanda terutama terhadap anak-anak muda, mulai yang ada dikotakota maupun yang tinggal di desa-desa dan hal ini telah membawa bahaya terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Keadaan semacam ini kurang adil bila kesalahan hanya dilimpahkan pada anak-anak saja, tetapi orang tuanya pun punya andil dalam hal-hal seperti ini sebab erat kaitannya dengan bagaimana orang tua mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam perakteknya, pendidikan keluarga sehari-hari dikenal tiga macam tipe pokok kepemimpinan
yaitu
:”Tipe
Otoriter,
tipe
liberal
(Laises
Fire)
dan
tipe
demokrasi".(Dirawat:1983:44) Keluarga merupakan sarana pendidikan dan kepemimpinan yang pertama dan utama bagi anak.Kepemimpinan orang tua terkadang tidak sepenuhnya bisa diterima oleh anakanak dan juga belum tentu akan berpengaruh baik terhadap jiwa dan tingkah laku anak-
anaknya, tinggal melihat bagaimana pola kepemimpinan tersebut. Satu segi anak tidak menerima, karena kepemimpinan orang tua bersifat otoriter, satu segi senang atau tidak senang menerima sebab orang tua terlalu membiarkan (liberal). Namun satu segi yang lain menerima sepenuhnya karena orang tuanya bersifat demokrasi dalam arti penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Dari ketiga macam bentuk kepemimpinan orang tua itu akan banyak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sikap serta tingkah laku anak dari berbagai macam aspeknya. Termasuk dalam hal ini adalah ahlaknya, baik ahklak terhadap Allah ( (حبل من هللاmaupun akhlak terhadap sesama manusia ))حبل من الناس. Masalahnya sekarang tergantung kepada orang tua, bagaimana didalam memberikan bimbingan atau atau arahan dan didikan selaku seorang pemimpin dalam rumah tangga. Adapun dari uraian di atas penulis mencoba untuk meneliti tentang Pola Kepemimpinan Orang tua dan Akhlak Anak di Kelurahan Tingkir lor yang di khususkan pada warga dukuh Rt 02,karena didaerah tersebut terdapat berbagai macam pola kepemimpinan orang tua yang akhirnya sangat mempunyai potensi yang dapat mempengaruhi akhlak anak yang dapat diidentifikasi dari pergaulan sehari hari.Penulis mengangkat judul Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang tua terhadap Akhlak Anak di Kelurahan Tingkir Lor kecamatan Tingkir kota Salatiga Tahun 2012,karena dirasa cukup relevan dengan pengaruh pengaruh kebudayaan yang sangat beraneka ragam yang sekarang ini berkembang di masyarakat yang tentu saja dapat berpengaruh pada kondisi orang tua dan anak. B. Rumusan Masalah
Dari pokok masalah tersebut diatas,maka penulis menjadikan sebuah penelitian dengan jenis kuantitatif.rumusan masalahnya sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah pola kepemimpianan orang tua di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012?
2.
Bagaimanakah akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012?
3.
Adakah pengaruh pola kepemimpianan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan TIngkir Kota Salatiga Tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pendapat tersebut diatas dengan berpijak kepada rumusan masalah sebelumnya, maka dapat kami kemukakan tujuan penelitian sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pola kepemimpinan orang tua di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012. b. Untuk mengetahui akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012. c. Untuk mengetahui pengaruh pola kepemimpianan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan TIngkir Kota Salatiga Tahun 2012 D. Hipotesis Hipotesa merupakan kesimpulan sementara yang mendorong kepada peneliti untuk membuktikan kebenaran atau kesalahannya.(Sutrisno Hadi:1977:49) Maka dari penelitian ini hipotesisnya adalah:”Ada pengaruh pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012”
E. Definisi Operasional Dalam rangka menghindari adanya mispersepsi atau penafsiran yang beranekaragam dan sekaligus untuk memperjelas maksud dari apa judul tersebut, maka penulis memandang perlu adanya definisi operasional untuk memberikan batasan-batasan mengenai beberapa istilah berikut ini : 1. Pengaruh 2. Pola 3. Kepemimpinan 4. Orang Tua 5. Akhlak 6. Anak 1) Pengaruh "Pengaruh adalah daya kekuatan yang datang keadaan atau sesuatu (orang, benda,dsb.)yangberkuasa atau berkekuatan ghaib". (Purwadarminta:1985:731).Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia : "Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang".(Dep PdanK: 1985:664) Sedangkan yang dimaksud pengaruh dalam skripsi ini adalah daya kekuatan yang datang dari keadaan atau sesuatu yang dapat mengubah yang lain, sehingga mengakibatkan sesuatu yang telah dikuasai oleh daya tersebut akan bersikap lain dari keadaan yang sebelumnya. 2) Pola.
"Pola
adalah
gambaran
sesuatu
yang
dipakai
sebagai
contoh".
(Poerwadarminta:1985:763)Dalam hal ini yang dimaksud pola yaitu suatu bentuk ataupun gambaran yang dapat di jadikan sebagai suatu contoh dalam melaksanakan kewajiban sebagai orang tua dalam mendidik dan memimpin putra-putrinya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3) Kepemimpinan "Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan dari seseorang pemimpin atau leader untuk mempengaruhi orang lain yaitu yang dipimpin atau pengikutnya, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pimpinan tersebut". (Soekanto:1977:178) Kepemimpinan yang dimaksud adalah bentuk-bentuk keseluruhan tindakan atau perbuatan orang tua untuk mempengaruhi, mendorong, menentukan atau kalau perlumemaksa agar anak itu mau menerima pengaruhnya, sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan dan diinginkan oleh orang tua itu sendiri. 4) Orang Tua "Seseorang yang berjanji dihadapan tuhan untuk hidup sebagai suami istri, berarti bersedia juga memikul tanggung jawab sebagi ayah dan ibu dari anak-anaknya yang bakal dilahirkan, hal ini berarti bahwa pria dan wanita yang terkait dalam perkawinan siap untuk menjadi orang tua". (Kartono:1986:37)
Yang dimaksud orang tua dalam skripsi ini adalah seseorang yang memberikan bimbingan dan pertolongan yang dibutuhkan putra-putrinya dalam menuju kearah kedewasaan. 5) Akhlak Menurt Etimologi Akhlak berasal dari kata arab yaitu Khalaqa yang artinya“perangai”.(Kamus Arab Indonesia:1998:120).Menurut Rahmat Djatnika dalam bukunya Sistem Etika Islam,”Akhlak merupakan dasar yang dapat membentuk etika seseorang”. Akhlak dibedakan menjadi beberapa bagian,antara lain: Akhlak terhadap Allah SWT(Dalam beribadah Dan Berdoa),Akhlak terhadap Rasul SAW dan keluarganya,Akhlak terhadap Orang tua dan Guru/Ulama,Akhlak terhadap Saudara/teman sesama muslim,Akhlak terhadap Saudara/Teman yang bukan muslim,Akhlak terhadap Pemerintah,Akhlak terhadap Jenazah,Akhlak terhadap Tamu dan tetangga.(Rahmat Djatnika:1987:25). Jadi yang dititik beratkan dalam penelitian ini adalah: Akhlak terhadap Allah SWT(Dalam beribadah), Akhlak terhadap orang tua dan guru dan Akhlak terhadap Saudara /teman. 6) Anak Menurut WJS
poerwadarminta, anak adalah :"Keturunan yang kedua,".
(Poerwadarminta:1985:763) Jadi yang dimaksud anak dalam skripsi ini adalah anak yang merupakan keturunan langsung dari suami istri yang merupakan rahmat dan amanat dari Allah
fMetode Penelitian Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan dalam menjawab permasalahan, maka penulis menggunakan metode penelitian yang dianggap mempunyai kesesuaian dengan penelitian ini 1. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang penulis jadikan populasi adalah pelajar Dukuh Tingkir Lor Rt 02 yang berjumlah 65 anak yang masih bersekolah.Responden mulai dari anak kelas 4 SD sampai dengan kelas 2 SMA. Suharsimi Arikunto dalam bukunya juga menjelaskan "Apakah subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat di ambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih. (Arikunto:1998:120) Berdasarkan petunjuk teori di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebesar 100% dari 65 pelajar. Metode pengumpulan data Agar penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data, yaitu: a. Angket Teknik angket sering disebut pula interview tak langsung, karena tidak mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan responden. Teknik ini penulis gunakan untuk
mengumpulkan data mengenai Pengaruh pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir lor Kecamatan Tingkir kota Salatiga tahun 2012. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan indikator sebagai berikut: a) Indikator dari Variabel Kepemimpinan orang tua: Orang tua tidak memaksa anak dalam melakukan suatu hal. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak dalam berpendapat Orang tua mampu menghargai pendapat yang disampaikan oleh anak. Orang tua mau diperingatkan oleh anak jika melakukan kesalahan. Orang tua membiasakan bermusyawarah beserta anggota keluarga untuk mengambil suatu keputusan. Orang tua memberikan contoh dalam melakukan aktivitas keagamaan b) Indikator dari Variabel Akhlak anak: Menyampaikan amanat Selalu bersyukur Tawakal dalam berusaha dan beribadah Menepati janji Menghormati guru(Tawadhu’) Suka membantu teman(Bertaawun) Sabar Mau menerima kritik dan pendapat orang lain
b. Observasi
Sebagai teknik ilmiah observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena yang diselidki.(Sutrisno Hadi:1995:136)
3.Analisis data Dari data yang dihasilkan dalam penelitian ini. Peneliti analisis sebagai berikut : a. Rumus Persentase Untuk menganalisis dari tiap-tiap kategori kedua variabel, yaitu Pola kepemimpinan oranng tua pengaruhnya terhadap Akhlak anak dengan menggunakan rumus :
P
F 100% N
Keterangan : P : Persentase perolehan F : Frekuensi mentah N : Jumlah total responden b. Rumus Product moment Dalam mengolah data, penulis menggunakan analisis data kuantitatif.
rxy
xy
x y N
2 x 2 2 y 2 x y N N
( Sutrisno Hadi:1977:149)
Keterangan : rxy : Nilai koefisien korelasi antara x dan y xy : Produk dari x dan y
x : Variabel nilai angket tentang Pola kepemimpinan orang tua y : Variabel nilai angket tentang Akhlak anak : Sigma F.
Sistematika Penulisan Adapun sistematika pembahasan secara kronologis dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : Pada bab pertama adalah pendahuluan yang merupakan gambaran secara menyeluruh isi skripsi ini yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian serta sistematika penulisan skripsi. Kemudian bab kedua adalah kajian Pustaka yang memuat teori teori dari variabel yang telah dikemukakan antara lain,tinjauan teoritis tentang Kepemimpinan Orang Tua,tinjauan teoritis tentang Akhlak yang meliputi; pengertian tentang akhlak, dasar-dasar akhlak dalam islam, tujuan pendidikan anak dan macam-macam akhlak. Sedangkan yang terakhir adalah Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang Tua terhadap Akhlak Anak. Dilanjutkan pada bab ketiga yaitu Laporan Hasil Penelitian yang membahas tentang gambaran
umum
kelurahan
Tingkir
Lor
yang
meliputi
tentang
peta
geografi,Pendidikan,Ekonomi,Sosial keagamaan dan Penyajian data(Hasil angket tentang pola kepemimpinan orang tua,dan hasil angket tentang akhlak anak di Kelurahan Tingkir lor kota Salatiga). Bab keempat adalah analisis data yang berisi tentang analiasis pendahuluan,dan analisis tentang hubungan anatara pola kepemimpinan orang tua tehadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga(analisis lanjutan),dan Analisis hasil uji hipotesis.
Dan yang terakhir adalah bab kelima yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan teoritis tentang Orang Tua 1. Pengertian Kepemimpinan Orang Tua Dalam kehidupan sehari-hari sering terdengar istilah pemimpin. Orang tua memimpin anaknya, ketua memimpin anak buahnya, guru memimpin murid-muridnya dan lain sebagainya. Berbicara masalah kepemimpinan, maka akan banyak ditemui batasan pengertian tentang kepemimpinan dalam buku-buku perpustakaan. Berbagai pengertian telah banyak ditemukan oleh para ahli. Aneka macam pengertian itu disebabkan oleh perbedaan filsafat yang mendasarinya, sering pula perbedaan itu terjadi karena para penulis berbeda penekanannya pada aspek tertentu yang menjadi pusat perhatian pembahasan mereka masing-masing. Walaupun demikian pada umumnya ada kesesuaian antara batasanbatasan itu. Akan tetapi dalam bahasan skripsi ini adalah kepemimpinan yang menjurus pada pendidikan terhadap anak. Oleh karena itu untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang pengertian kepemimpinan disini akan dikemukakan oleh para ahli.
Menurut pendapat M. Moh. Rifa'I, bahwasanya:"Kepemimpinan merupakan pengaruh terhadap orang lain bersedia mengikuti apa yang diharapkan oleh pemimpin".(Moh Rifa’i:1986:59) Pendapat ini dapat difahami bahwa pada hakekatnya kepemimpinan itu adalah kemampuan dari seseorang (pemimpin) yang meliputi dorongan agar orang yang dipimpin dapat dipengaruhi atau dapat diajak dan dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau memperoleh hasil yang maksimal. Dalam satu situasi kepemimpinan terlihat adanya unsur antara lain : a. Orang-orang yang dapat mempengaruhi orang lain di satu pihak. b. Orang-orang yang mendapat pengaruh dilain pihak. c. Adanya maksud-maksud atau tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai d. Adanya serangkaian tindakan tertentu untuk mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam skripsi ini adalah kepemimpinan yang bersifat pendidikan, yaitu kepemimpinan orang tua dalam mendidik anaknya. Sedangkan pendidikan sendiri menurut Ahmad Marimba adalah"Bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama". (Anshari:1983:28) Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan adalah usaha sadar, teratur dalam upaya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada orang lain atau anak yang sedang berproses menuju kedewasan. Oleh karena itu disinilah letak pentingnya pimpinan orang tua terhadap anaknya agar menjadi anak yang berbakti, shaleh dan
berakhlakul karimah. Mendidik anak adalah merupakan kewajiban orang tua, orang tua sangat besar peranan dan pengaruhnya terhadap anak utamanya dalam pembentukan kepribadian dan akhlak. Orang tua merupakan pendidikan yang petama dan utama bagi anak-anaknya. Dalam hal ini Allah berfirman :
)17 : (لقمان Artinya : "Hai anak-anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah". (QS. Lukman 17) .(Depag RI:1979:653)
Orang tua mempunyai tugas yang mulia yaitu: membantu, membimbing, mengarahkan, memimpin dan menghindarkan anak-anak dari bahaya dan membawa kearah kebahagiaan lahir batin, jasmani rohani dan dunia akhirat. Orang tua sebagai pemimpin mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk menentukan dan menetapkan kemana isi keluarga itu akan dibawa dan bagaimana watak, prilaku dan kepribadian anak akan dibentuk. Dan orang tua jualah yang menanamkan ruh agama kedalam jiwa anak.
2. Macam-macam Sifat Kepemimpinan Orang Tua Dalam kepemimpinan pendidikan, orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam aktifitas menggerakkan putra-putrinya dalam mencapai suatu tujuan yang
diinginkan oleh orang tua itu sendiri, dan kepemimpinan orang tua mempunyai pengaruh yang kuat terhadap anak-anaknya, maka disini sudah barang tentu kepemimpinan orang tua yang baik dan benar diperlukan sekali, yaitu dengan berbagai cara yang dapat dilakukan. Cara ini mencerminkan sikap dan pandangan kepemimpinan orang tua terhadap anaknya, yang memberikan gambaran pula tentangsifat dan bentuk kepemimpinan yang dijalankan. Secara teorita sifat atau bentuk kepemimpinan orang tua dalam keluarga dapat dibedakan
menjadi
tiga
macam,yaitu:Otoriter,Liberal(Laisees
faire),
Demokrasi.(Barnadhib:1987:123) a. Sifat Kepemimpinan Otoriter. Dalam kepemimpinan yang otoriter ini, semua kebijaksanaan atau policy dasar ditetapkan oleh pemimpin sendiri dan pelaksanaannya ditugaskan kepada bawahan. Semua perintah, pemberian tugas dan pembagiannya dilakukan tanpa mengadakan konsultasi sebelumnya denga para bawahannya. Imam Barnadhib memberi penjelasan bahwa : "Kepemimpinan yang bertipe otoriter ini adalah pemegang peranan adalah orang tua. Semua kekuasaan ada padanya. Semua keaktifan anak ditentukan didalamnya. Anak sama sekali tidak mempunyai hak mengemukakan pendapat". (Barnadhib:1998:123) Sedangkan Abu Ahmadi memberikan pengertian bahwa kepemimpinan otoriter adalah: "Pemimpin menentukan segala kegiatan kelompok. Anggota-anggota kelompok tidak diajak tidak turut serta menentukan langkah-langkah pelaksanann atau perencanaan mengenai kegiatan-kegiatan kelompok itu". (Abu ahmadi:1998:70)
Dari kedua pendapat tersebut walau berbeda sifatnya yaitu dalam keluarga dan masyarakat, namun cara pelaksanannya adalah sama, dalam artian semua kebijaksanaan dan semua kegiatan ditentukan oleh pemimpin. Anggota harus menerima policy, tugas ataupun instruksi dengan seksama tanpa ada kebebasan untuk menimbang baik buruknya, kekurangan dan kelebihannya. Dengan demikian orang yang dipimpin harus selalu patuh dan setia. Wewenang sepenuhnya berada pada pimpinan. Orang yang dipimpin ibaratnya tidak lebih daripada manusia-manusia mesin yang berfungsi menerima dan melaksanakan ide-ide atau konsepsi, kebijaksanaan-kebijaksanaan srta perintah-perintah pemimpin. Penilaian yang dilaksanakan sangat subjektif karena yang dipakai adalah kreteria pribadinya sendiri dan tidak berdasarkan standart yang objektif. Jadi pada diri sendiri seorang pemimpin otoriter terkumpul semua kekuatan dan keputusan, Karena kepemimpinan yang demikian hanya mengutamakan pendapatnya sendiri, maka biasanya menjurus kepada dictator. Oleh karena itu nafsunya untuk berkuasa dalam menentukan keaktifan anak didiknya, dalam bertindak biasanya hanya menuruti kehendak hatinya saja dan bersifat emosional. Kepemimpinan semacam ini dilarang oleh Alah sebagaimana firmannya:
)48 : (املائدة Artinya : "Maka putuskanlah perkara mereka mnurut apa yang telah Allah turunkan, dan janganlah kamu menuruti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadanya". (QS.AL-Maidah : 48) (Depag RI:1979:168)
Dan Firman Allah yang lain :
Artinya : "Maka berikanlah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamudari jalan Allah" (QS. Saad :26)((Depag RI:1979:736)
Berdasar kedua ayat tersebut diatas, dapat dipahami bahwa kepemimpinan otoriter tidak dibenarkan. Ayat ini melarang siapa saja untuk mengikuti hawa nafsu, baik hawa nafsu pemimpin yang otoriter maupun hawa nafsunya sendiri. Setiap pertimbangan yang semata-mata mengikuti hawa nafsu akan menjerumuskan kearah perbuatan dholim dan menangnya sendiri. Oleh karena itu keputusan yang berdasarkan musyawarah dan berlaku bijaksana sangat diperintahkan oleh Allah, bukan keputusan dan prilaku yang hanya menuruti kehendaknya sendiri. Jika sifat kepemimpinan otoriter ini diterapkan dalam pendidikan, kurang pas dan kurang sesuai dengan kondisi karena akan membawa akibat negative, diantaranya:"Kepemimpinan yang otoriter ini berakibat pada anaknya yaitu kurang inisiatif, gugup, ragu-ragu, suka membangkang atau menentang kewibawaan orang tua, penakut dan penurut". (Barnadib:1987:123) Dari pendapat diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa orang tua yang mendidik secara otoriter, maka anak tidak akan kreatif, tidak punya inisiatif, jiwanya tertekan, ia menjalankan tugasnya karena terpaksa dan rasa takut dan biasanya ia membangkang apabila terlepas dari pengawasan orang tuanya. b. Sifat kepemimpinan Liberal (Laisses Faire)
Sifat kepemimpinan liberal ini merupakan kebalikan dari kepemimpinan yang otoriter, kepemimpinan liberal adalah :"Pola tindakan dengan memberikan kebebasan pada anak, bentuk kepemimpinan pendidikan ini sangat banyak memberikan kebebasan pada anak. Ia akan berkembang menurut kemampuannya sendiri, dengan cara sendiri, orang tua dalam hal ini menyerahkan secara keseluruhan pada pribadi anak dan tidak memberikan bimbingan-bimbingan yang tegas tentang arah pendidikan anak-anaknya". (Yusuf:1982:30) Menurut M. Ngalim Purwanto,: "Tipe kepemimpinan liberal ini membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap kerja anggota-anggotanya, dengan tanpa petunjuk dan saran-saran dari pimpinan. Di dalam tipe kepemimpinan ini, biasanya struktur organisasinya tidak jelas, dan kabur. Segala diperbuatan dilakukan tanpa rencana yang terarah dan tanpa pengawasan dari pimpinan".(Nglaim Purwanto:1987:54) Dari beberapa pendapat diatas tampak adanya beberapa unsur dalam sifat kepemimpinan liberal ini yaitu : 1) Adanya kebebasan penuh 2) kurang adanya kebebasan 3) Orang tua (pemimpin) kurang berfungsi sebagai pemimpin 4) membiarkan anak menurut kehendaknya Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dalam cara liberal ini, seorang pemimpin menyerahkan sepenuhnya segala kehendak atau inisiatif anak, pemimpin memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap orang yang dipimpin. Seluruh kegiata tersebut berlangsung tanpa dorongan, bimbingan dan
pengarahan dari pimpinan. Pimpinan menganggap semua itu adalah hak mereka. Walaupun ia turun tangga apabila diminta oleh orang yang dipimpin. Namun demikian pendapatnya tidak mengikat orang yang dipimpin itu, mereka bahkan boleh menerima atau menolak. Pemimpin dengan tipe seperti ini berpendapat bahwa tugasnya adalah menjaga dan menjamin kebebasan tersebut serta menyediakan segala kebutuhan dari orang yang dipimpin. Tipe kepemimpinan seperti ini akan menimbulkan berbagai hal yang negative diantaranya: 1) Timbul kekacauan dalam pelaksanaan tugas 2) Timbul kesimpang siuran kerja dan wewenang 3) Banyak ide-ide yang tidak terlaksana 4) Hasil kerja sulit dicapai secara maksimal. (Husna Asmara:1982:37) Imam Barnadhib mengemukakan bahwa : "Jika orang tua mendidiknya secara liberal, maka akan berakibat anak didik agresif, emosi anak kurang stabil, selalu mengalami kegagalan". (Barnadhib:1987:141) Dan selanjutnya Hadari Nawawi menjelaskan bahwa :"Kepemimpinan seperti disebut diatas pada dasarnya kurang tepat bila mana dilaksanakan secara murni dilingkungan lembaga pendidikan"(Nawawi:1987:95) Dari
beberapa
pendapat
tersebut
diatas
menegaskan
bahwa
cara
kepemimpinan liberal ini kurang cocok bila diterapkan dalam lapangan pendidikan utamanya, juga dalam rumah tangga (informal) hal ini juga tidak sesuai dengan firman Allah :
Artinya : "Demi masa(1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati dengan kebenaran (3)".(QS. AL-Ashr : 1-3) (Depag RI:1979:1099)
Dalam Hadits Nabi disebutkan
ِ ِ ِِ ك َ َم ْن َرأَى ِمْن ُك ْم ُمْن َكًرا فَ ْليُغَِ ِْيه بِيَده فَِإ ْن ََلْ يَ ْستَ ِط ْع فَبِل َسانِِو فَِإ ْن ََلْ يَ ْستَ ِط ْع فَبِ َق ْلبِ ِو َو َذال )ف اْ ِإلْْيَا ْن (رواه مسلم ْأ ُ َض َع Artinya : "Barang siapa melihat suatu kemungkaran maka perbaikilah engan kekuasaannya, maka apabila kamu tidak mampu, maka perbaikilah dengan lisannya dan apabila tidak mampu, maka perbaikilah denga hatinya dan itulah selemahlemahnya iman".(HR. Muslim)(Jalaludin:tt:171)
Bertitik tolak pada firman Allah dan hadits tersebut, maka dapat dipahami maka orang tua harus banyak mengarahkan anak-anaknya, dalam artian memberikan bimbingan, dorongan, saran dan nasehat-nasehat dan tidak membiarkan anak-anak berbuat sewenang-wenang diluar jalur agama. Hal ini dimaksudkan agar anakanaknya nanti menjadi orang yang shaleh dan berakhlakul karimah yang memang merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua.
c. Sifat Kepemimpinan demokrasi.
Menurut Husna Asmara bahwa : "Kepemimpinan Demokratis menetapkan kebijaksanaan merupakan keputusan penting yang disesuaikan dengan tuntunan kelompok. Oleh karena itu dalam menetapkan kebijaksanaan berupa keputusan penting yang disesuaikan denga
tuntunan kelompok. Oleh karena itu dalam
menetapkan keputusan kebijaksanaan diputuskan bersama-sama oleh pimpinan bersama dengan anggotanya" (Husna asmara:1982:39) Imam Barnadhib mengatakan :"Cara kepemimpinan demokrasi yang dimaksudkan ialah memberi arah atau pengertian yang baik kepada anak didik … memberi contoh-contoh yang baik sebagai pengarahan, dan memberikan pola-pola yang baik kepada anak didik contoh yang baik merupakan alat pendidikan yang sangat penting. Alat-alat pendidikan yang lain seperti nasehat dan tuntunan, hukuman, juga penting asal tidak terlalu banyak". (Barnadhib:1987:126) Dari kedua pendapat tersebut diatas tampak adanya beberapa unsur dalam kepemimpinan demokrasi yaitu : 1) Adanya system musyawarah 2) pemberian bimbingan dan arahan kepada anak (yang dipimpin) 3) Terdapat adanya contoh tauladan yang baik. Bila dipahami dalam kepemimpinan demokrasi ini, orang tua selalu memberikan pengarahan , perhatian, bimbingan serta contoh tauladan yang baik. Anaknya dihargai menurut ukuran wajar yang selalu diharapkan untuk selalu ikut berpartisipasi.
Dari beberapa pendapat dan uraian diatas, maka tipe kepemimpinan yang baik diantara tiga macam kepemimpinan itu ialah tipe kepemimpinan yang demokrasi, paling ideal dan cocok bila diterapkan dalam lapangan pendidikan rumah tangga. Tentang kebaikan kepemimpinan demokratis ini telah diungkapkan M. Moh Rifa'i : "Kepemimpinan inilah yang dianggap paling baik karena usaha dan tanggung jawab bersama oleh semua anggota kelompok". (Moh Rifa’i:1986:43) Juga ditegaskan oleh Hadari Nawawi :"Dilingkungan lembaga-lembaga pendidikan, kepemimpinan demikrasi merupakan bentuk yang paling serasi karena memungkinkan setiap persoalan berpartisipasi secara aktif dalam mengembangkan dan memajukan organisasi sebagai wadah yang mengembangkan misi pendewasaan anak-anak. Dengan kepemimpinan ini setiap saran saran dan pendapat sebagai pencerminan inisiatif dan kreatifitas, selalu dipertimbangkan bersama untuk mewujudkan demi kepentingan bersama", (Nawawi:1986:96) Orang tua yang memimpin secara demokratis selalu memberikan perhatian, pengarahan dan pembinaan serta bimbingan yang baik kepada anaknya. Tidak terlalu memaksakan kehendak dan juga tidak terlalu membebaskan yang tanpa control. Orang tua bertindak seperti yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara :”Ing ngarso sung tulodho (kalau didepan memberikan contoh)Ing madyo mangun karso (kalau ditengah memberikan bimbingan)Tut Wuri handayani (kalau dibelakang memberikan motivasi)” Menurut kepemimpinan yang ada dalam islam, rupanya kepemimpinan demokratislah yang paling tepat untuk diterapkan, sebagaimana disebutkan dalam AlQur'an :
Artinya : "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka dalam urusan itu. Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadanya".(QS. Al-Imran:159) (Depag RI:1979:103)
Dari ayat tersebut bisa dimengerti bahwa Allah memerintahkan kepada kita terutama pemimpin agar selalu memimpin secara demokrasi yakti selalu lemah lembut, memcintai anak buahnya, tidak bersikap keras dan tidak memaksakan kehendak. Apabila orang lain yang dipimpin melakukan kesalahan maka dianjurkan untuk memaafkan dan tentunya juga memberikan suatu peringatan atau nasehat denga cara yang baik. Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus selalu berusaha bermusyawarah dengan anak buahnya mengenai kepentingan bersama. Dan kalau hal-hal seperti itu sudah dilakukan oleh orang tua dalam mendidik putraputrinya, maka besar kemungkinantujuan untuk menjadikan anak-anak yang shaleh dan berakhlakul karimah akan tercapai. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Orang Tua Orang tua dalam lingkungan keluarga adalah sebagai pendidik dan juga sebagai pemimpin. Tentu saja dalam proses kepemimpinannya untuk memcapai keberhasilan,
cara atau system yang digunakan dalam mendidik atau memimpin antara orang tua yang satu dengan yang lain tidak sama, halini disebabkan karena beberapa factor diantaranya : a. Tingkat Pendidikan atau Pengetahuan Tingkat pendidikan atau keahlian atau pengetahuan adalah : "Latar belakang pendidikan atau izajah yang dimilikinya, sesuai tidaknya latar belakang pendidikan ini dengan tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabnya". (Ngalim Purwanto:1987:65) Dengan demikian dapat dimengerti bahwa latar belakang atau tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap kepemimpinanya. Bila orang tua kurang berpengalaman dalam ilmu pengetahuan, ini akan lain cara memimpinnya bila dibandingkan orang tua yang sudah berpengalaman atau mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup atau ilmu pendidikan yang tinggi pada umumnya banyak tahu terhadap pekembangan dan pertumbuhan jiwa anak, sehingga mengerti akan apa yang menjadi kebutuhan anak didiknya dan mengerti bagaimana mendidik atau memimpin yang baik. b. Tingkat Pekerjaan atau Ekonomi Kondisi
social
orang
tua
juga
mempengaruhi
lancar
tidaknya
kepemimpinanya.Handiyat Soetopo dan Wasty Soesanto menerangkan"Faktor social ekonomi pemimpin pendidikan juga akan mewarnai pola kepemimpinanya". (Handiyat:1988:8) Bertitik tolak dari pendapt diatas, maka dapt diambil pengertian bahwa orang tua yang tingkat pekerjaan atau ekonominya tinggi ataupun rendah dapat mempengaruhi pola kepemimpinannya. Suatu contoh yang dapat dijadikan bukti
bahwa orang yang ekonominya rendah, disibukkan oleh pekerjaan yang kadangkadang hasilnya masih belum dapat mencukupi kebutuhan anak-anaknya, sehingga dengan hal ini akan menimbulkan efek terhadap cara kepemimpinannya terhadap anak-anaknya.
B. Tinjauan Teoritis Tentang Akhlak 1. Pengertian Tentang Akhlak Menurut Etimologinya kata akhlak berasal dari kata Arab" " خلقjamaknya "أخالق " yang artinya "Perangai" (Kamus Arab Indonesia:1988:120) Sedangkan menurut Dr. H. Rachmat Djatnika akhlak adalah budi pekerti, yang artinya: "Budi pekerti adalah merupakan perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia".(Rahmat jatnika:1987:25) Akhlak merupakan suatu sifat yang sudah tertanam dan menjadi suatu dasar dan alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seorang itu baik atau buruk dapat diketahui dari sikap dan tingkah laku yang sudah terbiasa baik terhadap dirinya sendiri ataupun terhadap sesamanya. Akhlak merupakan perangai- perangai yang menerbitkan amal usaha dengan mudah, tingkah laku, tutur kata, sikap dan kelakuan. Jika perangai itu mulai terbitlah daripadanya amal kebajikan, tingkah laku yang sopan dan tutur kata yang bagus. Begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian yang dimaksud akhlak anak dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai dari pada anak yang berupa sifat-sifat, watak dan tingkah laku yang dimilikinya yang mana anak tersebut sudah mendapat didikan dari kepemimpinan orang tuanya.
2. Dasar-dasar akhlak dalam Islam Dasar atau sumber dari pada akhlak dalam al-quran dan hadits. Diantara ayat-ayat Allah yang ada kaitannya dengan akhlak ialah :
Artinya : "Sesungguhnya adalah Rasulullah itu menjadi ikutan yang baik hai orang yang mengharap pahala Allah dan hari kemudian serta dia banyak mengingat Allah". (QS. AlAhzab : 21) (Depag RI:1979:670)
Artinya : "Sesungguhnya allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajar". (QS. ANahal :90)(Depag RI:1979:415) Sedangkan yang bersumber dari hadits diantaraya :
ِ ِ )َخالَ ِق (رواه أمحد والبيهقى عن أىب ىريرة ْ ت ِ ألَُتّ َم َم َكا ِرَم اْأل ُ ْإ ِ مَّنَا بُعث
Artinya. "Sesungguhnya aku Muhammad diutus menyempurnakan akhlak". (HR. Bukhori, hakim dan baihaqi dari abi hurairah ). (Kahar Mansyur:1985:5)
Maksud dari pada hadits adalah bahwa Nabi Muhammad Saw. Merupakan Rasul yang terakhir yang bertugas menyempurnakan agama-agama sebelumnya dan untuk menyempurnakan akhlak yang telah dimulai oleh Nabi Adam As. Agama islam yang beliau bawa bersifat universal dan abadi. Inti ajarannya adalah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia. Sebab dalam bidang inilah hakekat manusia yang sebenarnya. Pribadi seseorang tidak punya arti, kalau element akhlak karimah telah sirna dari dirinya. 3. Tujuan Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak bertujuan agar dapat memahami, mengetahui dan mengerti ajaran agama yang sebenarnya yang nantinya diharapkan untuk menjadi manusia yang berbudi luhur sesuai dengan nilai-nilai islam. Hal ini tidak jauh berbeda dengan tujuan pendidikan agama islam pada umumnya yaitu:"Membimbing anak agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara". (zuhairini:1983:45) Tujuan ini juga selaras dengan tujuan pendidikan Nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) ba II pasal 4 :"Pendidikan nasional bertujuan mencerdfaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan,kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". (UU RI:1989:5)
Jadi pendidikan akhlak baik yang diterapkan dilembaga formal, informal maupun non formal adalah bertujuan untuk membentuk manusia kamil yang punya akhlak mulia dan membentuk pribadi yeng mempunyai keyakinan yang teguh yang selalu mengikuti petunjuk dari Allah Swt. Sebagaimana firman Allah :
Artinya : "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoannya ke jalan keselamatann dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka kejalan yang lurus"Al-maidah : 16) (Depag RI”1979:161)
Pendidikan akhlak perlu diberikan, sebab
pendidikanlah
yang
banyak
mempengaruhi seseorang untuk dapat menjadi orang yang baik. Pendidikan merupakan salah satu factor terbentuknya kepribadian seseorang. Karena itu pembinaan mental yang nantinya akan melahirkan akhlak seseorang perlu dikerahkan sejak manusia masih kecil, terutama oleh lingkungan keluarga atau orang tua, sebagaimana diungkapkan oleh Zakiah Daradjat : "Pembinaan mental seseorang mulai ia kecil, semua pengalaman yang dilalui, baik yang disadari atau tidak ikut menjadi unsur-unsur yang menggabungkan dalam kepribadian seseorang. Diantara unsure-unsur terpenting yang akan menentukan corak kepribadian seseorang dikemudian hari adalah nilai-nilai yang diambil dari lingkungan terutama keluarga sendiri". (Zakiyah Darajat:1983:90)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya akhlak manusia bisa dirubah atau bisa dibentuk oleh factor dari luar suatu misal melalui pendidikan atau usaha-usaha yang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada dari mereka sendiri". (QS. Ar Ra'du : 11) (Depag RI:1979:370)
Ayat tersebut semakin menguatkan asumsi bahwa akhlak mungkin saja dirubah. Dari sejarah diketahui betapa banyaknya orang arab yang berubah ahklaknya karena islam telah memberinya petunjuk, sehingga mereka menjadi penyayang, sekalipin mereka sebelumnya tidak berprikemanusiaan. Keadilan mampu mereka tegakkan walaupun sebelumnya mereka orang dholim. Karenanya Dr. Muhammad Yusuf Musa dalam kaitannya dengan perubahan yang memungkinkan ini mengatakan :"Tidaklah diingkari mungkinnya perubahan akhlak dari buruk kebaik misalnya, kecua;li oleh orang yang takabur, mendustakan kenyataan yang kita rasakan dan saksikan sendiri, dan ini bukan hanya pada manusia tetapi pada hewan juga yang tidak dikaruniai oelh Allah kekuatan akal dan kesanggupan membedakan:. (Oemar Muhammad:1979:322) Oleh karena itu, disinilah pentingnya orang tua selalu memberikan
didikan,
bimbingan dan pengarahan kepada anak-anaknya terutama dalam membina dan mendidik mental spiritual (akhlak)nya. Apalagi pada jaman sekarang ini, dimana nilai-nilai moral
sudah mulai kabur dan akhlak manusiapun semakin tidak diperhatikan lagi. Keadaan semacam ini sangat memerlukan kehati-hatian orang tua, kewaspadaan dan perhatian yang sungguh-sungguh agar jangan sampai salah langkah dan salah didik. 4. Macam-macam Akhlak Adapun macam-macam akhlak yang terdapat dalam sifat manusia ini menurut imam Ghazali terbagi menjadi dua yaitu akhlak yang baik (akhlakul mahmudah) dan akhlak yang buruk (akhlakul madzmumah). Akan tetapi dalam skripsi ini tidak akan dibahas kedua macam tersebut secara keseluruhan, melainkan hanya yang berkenaan dengan akhlak baik saja, sebab akhlak yang buruk itu merupakan kebalikan dari akhlak yang baik. Adapun yang termasuk akhlak yang baik ialah : a. Menunaikan Amanat "Amanat adalah segala hak yang dipertanggung jawabkan kepada seseorang, baik hak-hak itu milik Allah (haqqullah) maupun hak hamba (haqqul adami), baik berupa pekerjaan maupun perbuatan dan kepercayaan". (al ghazali:1986:96) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa amanat ialah memelihara dan melaksanakan apa yang menjadi hak-hak Allah ataupun hak-hak manusia yang dipercayakan kepadanya. Amanat itu melengkapi segala apa yang dipertaruhkan kepada kita yakti amanat harus dipelihara, kita laksanakan serta kita layani, baik berupa harta, kehormatan maupun berupa sesuatu hak yang lain. Bahkan amanat melengkapi undang-undang yang tuhan telah pertaruhkan dalam tangan kita dengan maksud supaya kita menjaganya dan menyampaikannya kepada manusia pada umumnya.
Amanat adalah pandangan islam cukup luas pengertiannya, melambangkan arti yang bermacam-macam. Tetapi semuanya bergantung kepada perasaan manusia yang diserahi amanat. Oleh karena itu islam mengajarkan kepada pemeluknya agar bisa memelihara dan menjaga hak-hak Allah dan manusia. Allah menciptakan manusia bukan untuk berlenggang kangkung di atas bumi ini, tetapi mempunyai dan mengemban tugas-tugas sesuai dengan kemanusiaannya, baik terhadap dzat pencipta ataupun dengan sesamanya, bahkan dengan makhluk lain dan alam sekitarnya. Manusia sebagai mahluk Allah bertugasdan mempunyai kewajiban untuk mengerjakan perintah-perintah Allah secara komplit dan permanent dan menjauhi larangan-larangannya. Hartawan hendaklah memberikan sebagian hartanya yang merupakan hak orang lain yang dipercayakan kepadanya, penuh bertanggung jawab atasnya ilmuwan hendaklah memberikan ilmunya kepada orang yang memerlukan, orang yang diberi rahasia hendaklah menyimpan, memelihara rahasia itu sesuai dengan kehendak yang mempercayakan rahasia itu kepadanya dan lain sebagainya. Kita sebagai manusia yang dinyatakan sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini, banyak sekali mengemban amanat Allah dalam hubungannya dengan apa yang disebut hablum-minallah dan hablum-minannas. Dan halitu wajib dilaksanakan, sebagaimana firman Allah :
Artinya :
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya , dan (menyuruh kamu) menetapkanhukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil, sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat" (QS. An Nisa : 58) (Depag RI:1979:128)
Kebanyakan orang awam suka menyempitkan pengertian amanat hanya kepada urusan menjaga titipan saja, padahal sebenarnya pengertian amanat dalam islam cukup luas dan berat tanggung jawabnya. Ada tiga amanat yang pokok kepada manusia yang harus dilaksanakan dan dipelihara sebagaimana mestinya, yaitu 1) Ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bersumber dari Allah yang diberikan kepada mereka yang berpredikat ulama, kaum cerdik pandai dan kaum intelektual. Mereka ini bertanggung jawab untuk memelihara ilmu, menyiarkan, menggali dan mengembangkannya. 2) Kekuasaan, kekuasaan itu adalah milik Allah yang diberikan kepada mereka yang memegang kekuasaan, yaitu pemimpin-pemimpin rakyat, tokoh-tokoh masyarakat baik bertarap formal maupun bukan bertarap formal,baik berkaliber regional nasional ataupun bertarap internasional, kekuasaan yang ada ditangan mereka itu adalah amanat Allah yang harus dijunjung tinggi yang dilaksanakan dengan sesuai pada norma-norma yang ditentukan Allah dan Rasul-Nya. 3) Harta. Harta pada hakekatnya adalah kepunyaan Allah yang dilimpahkan di tangan mereka yang disebut dengan hartawan, usahawan atau produsen, untuk mengurusnya dengan baik pula sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan Alquran dan Al-Hadits". (Ismail Thaib:tt:64) b. Sabar
Sabar ialah tahan menderita yang tidak disenangi dengan ridha dan menyerahkan diri kepada Allah Dan bukanlah disebut sabar orang yang menahan diri dengan paksa, tetapi sabar yang hakiki ialah sabar yang berdiri atas menyerah kepada Allah dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada. Sabar juga bukan berarti menyerah tanpa syarat tetapi sabar adalah terus mengusahakan dengan hati yang tetap, berikhtiyar sampai cita-cita dapat berhasil dan dikala menerima cobaan dari Allah, wajiblah ridha dan hati yang ikhlas. Sebagai hamba Allah, kita tidak terlepas dari segala ujian dan cobaan yang menimpa kita, baik musibah yang berhubungan dengan pribadi kita sendiri, maupun musibah dan bencana yang menimpa pada kelompok manusia maupun bangsa. Terhadap segala macam kesulitan dan kesempitan yang bertubi-tubi dan sambung menyambung, maka hanya sabarlah yang memancarkan sinar yang memelihara seorang muslim dari kejatuhan kebinasaan, memberikan hidayah yang menjaga dari putus asa. Sebagai muslim wajib meneguhkan hatinya dalam menanggung segala ujian dan perhatian dengan tenang, sabar adalah suatu bagian dari akhlak utama yang dibutuhkan seseorang baik dalam masalah dunia ataupun agama. Perintah untuk bersabar ini dalam Al-quran diantaranya :
Artinya :
"Hai anak ku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah". (Qs. Luqman : 17) (Depag RI:1979:322)
Artinya : "Jadikanlah sabar dan shalat penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu". (QS. Al- Baqarah 45) (Depag RI1979:9)
Dalam hadits. Rasulullah Saw. Bersabda, yang artinya : Artinya : "Barang siapa yang berlatih kesabaran, maka Allah akan menyabarkannya. Dan tidak ada seorang yang mendapat karunia (pemberian) Allah yang lebih baik atau lebih luas dari pada sabar". (HR. Bukhari). (Al ghazali:tt;266) Dan masih banyak ayat-ayat maupun hadits-hadits yang menyuruh kita untuk bersabar. Karena sabar adalah diantara tanda-tanda kebesaran dan lambing kesempurnaan serta merupakan unsure-unsur keberanian yang matang dan kepahlawanan yang tinggi, bagi yang mampu menahan kesabaran di dalam hidup yang merupakan perjuangan baik untuk bekal di dunia atau di akhirat. Niscaya akan memperoleh kesenangan walaupun dalam waktu yang lama. c. Tawakkal. Yang dimaksud dengan tawakkal adalah "Berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi suatu pekerjaan atau keadaan atau menyandarkan diri kepada Allah Swt. Tatkala menghadapi suatu kepentingan, dalam waktu kekurangan,
teguh hati tatkala ditimpa bencana dengan jiwa dan pikiran yang tenang serta hati yang kuat". (Ismail Thaib:tt:67) Sedangkan menurut Kahar Mansyur, Tawakkal :"Menyerah atau pamrih sepenuhnya. Bertawakkal kepada Allah ialah menyerahkan permasalahan kepada Allah sepenuhnya, sehingga apa pun keputusan yang diberikannya tidak ada rasa sedih lagi, tetapi menerimanya dengan sepenuh hati". (kahar mansyur:1987:380) Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa tawakkal ialah menyerahkan semua urusan kita sepenuhnya kepada Allah sesudah kita berusaha semaksimal mungkin, sehingga mau menerima keputusan dan ketetapan yang diberikan Allah padanya dengan hati yang ikhlas. Berbicara soal tawakkal, mak haruslah pula kita mengetahui tentang usaha manusia (ihktiyar). Ada hubungan yang sangat erat antara ikhtiyardan tawakkal. Janganlah sekali-kali meletakkan tawakkal pada proporsi yang salah dan keliru maqomnya, karena hal itu justru akan sangat berbahaya terhadap hidup dan kehidupan kita. Tawakkal harus diletakan sesudah kita berikhtiyar yang memenuhi persyaratan-persyaratannya. Dalam hal ini Kahar Mansyur menjelaskan tentang bagaimana cara bertawakkal yang baik yaitu : 1) Memasang niat baik 2) Penuh harapan akan berhasil 3) Sesudah berusaha memaksimalkannya 4) berpedoman ajaran Allah 5) Sedia menerima keputusan yang diberikan 6) Baik sangka akan berhasil (Kahar Mansyur:1987:382)
Dalam Al-quran banyak sekali ayat-ayat yang menyuruh kita untuk bertawakkal, diantaranya :
Artinya : "Hanya kepada Allahlah kamu hendaknya bertawakkal jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS. Al-Maidah :23) (Depag RI:1979:162)
Artinya : "Apabila kamu sudah mengambil keputusan (bulat tekadmu) Bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang –orang yang bertawakkal kepadaNya".(QS. Ali Imran : 159) (Depag RI:1979:103) Islam menyuruh para pengikutnya untuk bertawakkal kepada Allah. Sebab dengan bertawakkal, orang hidupnya tidak akan mengalami kebingungan dan tidak akan pernah merasa putus asa di dalam hidupnya walaupun ditimpa bermacammacam cobaan dan kepahitan serta kegagalan yang silih berganti, sebab orang yang bertawakkal selalu yakin dan percaya bahwa semua yang terjadi atas dirinya adalah dari Allah yang didalamnya terkandung hikmah yang sangat berarti. Tawakkal merupakan potensi dan kekuatan yang dahsyat bagi jiwa dalam menghadapi usahausaha yang berat, terasa ringan oleh rohani dan jasmani, serta terhindar dari jurang kenistaan. Akan tetapi tawakkal yang salah letaknya, akan mengakibatkan diri seseorang menjadi beku (statis) tidak bisa berpacu dalam berbuat yang maslahat dan tidak bisa mngfungsikan dirinya sebagai mahluk yang fungsional. d. Bersyukur
"Syukur berasal dari kata bahasa arab "syukrun" yang berati mengingat atau menyebut nikmatnya dan mengagungkannya. Jadi bersyukur atas Allah berarti "menyebut nikmat Allah atas kita dan mengagungkannya". (Kahar mansyur:1987:37) Bertitik tolak dari pengertian diatas, maka dapat dipahami bahwa bersyukur ialah mengingat nikmat-nikmat Allah yang diberikan Allah kepadanyaserta mempergunakan nikmat itu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Orang dianugrahi nikmat yang berupa umur, maka sudah sepantasnya kita gunakan untuk mengabdi kepada Allah dengan arti yang sebenar-benarnya. Kita dianugrahi nikmat yang berupa harta, maka harta itu harus kita gunakan di dalam jalan yang diridhai oleh Allah. Itulah rasa terimakasih dan rasa syukur yang sebenarnya. Jadi bukan hanya cukup dengan mengingat dan menyadari bahwa kita diberi nikmat yang sangat banyak oleh Allah, tetapi yang lebih penting ialah bagaimana kita menggunakan nikmat itu sesuai dengan apa yang diridhoi oleh Allah. Macam-macam Syukur 1) Bersyukur dengan lisan atau lidah. Caranya ialah mengingat dan menyebut-nyebut nikmatnya atas kita. Bukan karena sombong, tetapi karena senang dan bangga. Kita ucapkan Alhamdulillah"segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang diberikannya". 2) Bersyukur dengan badan atau tubuh. Caranya ialah kita rajin melakukan apa yang diperintah Allah Swt. Seperti sholat yang lima, pergi bergotong royong pada yang baik, menafkahkan sebagian dari pada rizqinya dan lain-lain.
3) Bersyukur dengan benda atau Harta. Caranya ialah kekayaan kita pakai untuk kepentingan yang diperlukan Allah Swt. Untuk biaya keluarga secara wajar, memberikan bantuan kepada masjid atau fakir miskin dan lain sebagainya." (Kahar Mansyur:1987:37) Allah senantiasa mencurahkan nikmatnya kepada kita dengan bermacammacam nikmat yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Walaupun kita jadikan air lautan untuk jadi tinta dan semua ranting dan batang kayu menjadi tangkai penanya belumlah akan dapat terhitung jumlah nikmat Allah yang kita pergunakan tiap-tiap hari, mulai dari sejak terbitnya matahari sampai terbenamnya dan terbitnya lagi. Dalam hal ini Allah berfirman :
Artinya : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya". (QS. An Nahal: 18) (Depag RI:1987:404)
Sungguh benar firman Allah itu andai kata kita ingin juga hendak menghitungnya satu persatu, mengenai macam nikmat yang kita masukkan kedalam perut kita yang lewat kerongkongan, rasanya akan payah kita menghitungnya, belum lagi nikmat yang lainnya. Karena itu maka sudah sangat wajar apabila kita mensyukurinya. Hal ini memang merupakan perintah dari Allah sebagai pemberi nikmat, sebagaimana firmannya :
Artinya : "Ingatlah pemberitahuan tuhanmu; jika kamu bersyukur nuiscaya kamu tambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku) , maka sesungguhnya siksaku amat pedih". (QS. Ibrahim :7) (Depag RI:1987:380)
e. Tawadhu'. Tawadhu' lawannya takabur; tawadhu ialah : "Memelihara hubungan dan pergaulan sesama manusia tanpa perasaan kelebihan diri dari orang lain serta tidak merendahkan orang lain, maksudnya memberikan setiap hak pada
yang
mempunyainya, tidak meninggikan diri dari derajat yang sewajarnya,tidan menurunkan pandangan terhadap orang lain dari tingkatnya, dimana tawadhu' menyebabkan diri memperoleh ketinggian dan kemulyaan". (Oemary:1992:54) Dikatakan oleh Al Mas'udiy bahwa tawadhu' ialah"Memberikan kepada orang lain (yang berhak) haknya tanpa dikurangi dan dilebihinya. Dengan kata lain tawadhu' adalah "tahu diri" atau rendah hati, suatu sifat tidak suka memamerkan, insaf dimana kedudukan yang sebenarnya, sehingga tidak lebih keatas dari yang sebenarnya dan tidak pula kebawah. Jadi bukanlah merendah diri, sebagaimana orang kerap kali salah mengirakannya. Orang yang tau diri (tawadhu') tidak merasa kecil dirinya dihadapan orang yang berkedudukan tinggi dan tidak pula merasa besar dirinya dihadapan rakyat biasa". (Ismail Thaib:1985:64) Orang yang pandai menguasai diri ialah orang yang tahu tempat duduknya, tahu apa yang ada dalam dirinya akan kekurangan-kekurangannya. Sebagaimana kita ingat perkataan sahabat umar bahwa saya berharap, hendaklah seorang amir bergaul dengan rakyatnya serupa mereka saja, tetapi disana tetap juga jelas bahwa dia amirnya.
Setiap manusia masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu janganlah menghina orang lain. Maka barang siapa tawadhu' terhadap sesame manusia niscaya akan disenangi, disegani, dihormati orang dalam bergaul. Allah melarang manusia bersifat sombong, sebagaimana firmannya :
Artinya : "Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong". (QS. An Nahal :23) (Depag RI:1979:405)
Rasulullah Saw. Bersabda, yang artinya : "Tiga hal yang menghancurkan ialah : mengikuti nafsu kikir, mengikuti hawa nafsu dan ujub merasa diri hebat manusia terhadap dirinya". (HR.Bazar dan Baihaqi) (Kahar Mansyur:1987:369) f. Ta'awun. "Ta'awun ialah bertolong-tolongan di dalam kebaikan, bukan tolong menolong dalam kemungkaran". (Barnawey umary:1987:54) Bertolong-tolongan adalah cirri kehalusan budi, kesucian jiwa, ketinggian akhlak dan membuahkan cinta antara teman, penuh solidaritas dan penguat persahabatan serta persaudaraan. Perlu kita ketahui bahwa manusia adalah merupakan monodualis yang terdiri dari jasmani dan rohani, sebagai mahluk individual dan mahluk social. Karena itu manusia tidak akan terlepas dari manusia yang lain. Manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa berhubungan , bantuan ataupun pertolongan orang lain.
Bagaimana pun hebatnya manusia itu pada suatu ketika pasti membutuhkan pertolongan orang lain baik itu sifatnya materi maupun non materi. Menyadari akan hal tersebut, maka sudah selayaknyalah apabila kita menerima dan mengaktualisasikan konsep yang telah diajarkan islam, yaitu konsep tolong menolong (Ta'awun), Seperti firman Allah :
Artinya : "Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah , Sesungguhnya Allah amat berat siksaNya". (QS. AL Maidah : 2) (Depag RI:1979:157) Orang yang senang memberikan pertolongan, segala langkahnya akan mudah, pintu kebahagiaan akan terbuka baginya dan biasanya orang lainpun akan senang pula memberikan pertolongan kepadanya. Bertolong-tolongan hendaklah dalam batas mengerjakan yang baik, mencari kebajikan dan jangan memberi pertolongan kepada perbuatan dosa. Memberikan pertolongan janganlah karena suatu pengharapan, tetapi ikhlas karena Allah semata dan mencari ridhoNya. g. Adil Yang dimaksud adil menurut Ahmad Muhammad Al Hufy ialah :"Memberikan hak kepada yang berhak dengan tidak membeda-bedakan antara orang –orang yang berhak itu, yangbertindak terhadap orang yang bersalah sesuai dengan
kejahatan dan kelalaianya tanpa mempersukar atau pilih kasih". (Ahmad Hufy:1987:133) Sedangkan As'ad Yasin menjelaskan bahwa adil ialah "Berlaku tengah-tengah (tidak berlebih-lebihan dan mengurang-ngurangi) di dalam semua perkara, sesuai dengan tuntutan syari'at". (As’ad Yasin:1987:80)
Adil itu adalah pondasi kekuasaan. Sejarah menunjukkan bahwa yang menyebabkan punah dan hancurnya bangsa-bangsa dimasa silam adalah karena mereka tidak menegakkan neraca keadilan.
C. Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Akhlak Anak. Perlu diketahui bahwa dalam keluargalah anak mulai mengenal hidupnya yang pertama seperti kehidupan beragama, pengertian, cinta, kasih sayang dan tolong menolong antara sesama. Hal tersebut harus disadari oleh tiap-tiap keluarga (orang tua). Karena anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, akan tumbuh dan berkembang melalui kepemimpinan pendidikan orang tua. Oleh karena itu, kepemimpinan orang tua harus diterapkan dan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sebab kesalahan penerapan kepemimpinan pendidikan orang tua berakibat kegagalan pada anak. Suatu missal kepemimpinan yang bersifat otoriter biasanya banyak dikeritik, karena cara tersebut akan kurang memberiakan kesempatan pada anak untuk berkembang menurut dirinya sendiri, anak kurang punya inisiatif, jiwanya biasanya tertekan sehingga menimbulkan efek anak selalu ingin memberontak.
Sedangkan kepemimpinan yang liberal sering dikritik juga karena pimpinan orang tua kurang tyegas, orang tua memberikan kebebasan yang penuh kepada anaknya, sehingga berakibat anak menjadi liar karena merasa tidak mendapatkan perhatian dari orang tua, dan anak cendrung berbuat sesuka hatinya dan semena-mena. Kemudian cara yang ketiga adalah sifat kepemimpinan yang demokratis:"Pola kepemimpinan ini disesuaikan dengantarap-tarap perkembangan dan pertumbuhan anak, dengan cita-citanya, misalnya, kecakapan-kecakapan pengalamannya, anak ditempatkan yang semestinya yang mempunyai kebebasan untuk berinisiatif dan aktif". (Barnadhib:1979:124) Dari pendapat diatas tentang pola kepemimpinan orang tua tersebut, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa peran orang tua, bimbingan dan tindakan orang tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan prilaku anak, sebab moral bukalah suatu pelajaran yang dapat dicapai dengan mempelajarinya saja, tanpa pembinaan mental sejak dini dan membiasakan hidup berakhlak dari kecil.Seperti apa yang diungkapkan oleh Zakiyah Daradjat"Pembinaan mental seorang mulai sejak ia kecil, semua pengalaman yang dilalui, baik yang disadari atau tidak, ikut menjadi unsure-unsur yang menggabukan dalam kepribadian seseorang dikemudian hari adalah nilai-nilai yang diambil dari lingkungan, terutama keluarga sendiri". (Zakiyah darajat:1985:90) Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dipahami bahwa orang tua mempunyai peranan yang sangat penting untuk membentuk anak menjadi orang yang shaleh dan berakhlakul karimah serta mengarahkannya kejalan yang benar. Sebagaimana firman Allah :
Artinya : "Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya di waktu ia menberi pelajaran kepadanya : "Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedholiman yang besar". (QS. Luqman:13) (Depag RI:1979:654) Menurut ayat tersebut diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa pendidikan dari orang tua yang menggambarkan pengaruh pola kepemimpinan orang tua pada anaknya. Orang tua wajib mendidik anak kejalan yang benar dan diridhoi oleh Allah.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM KELURAHAN TINGKIR LOR Kelurahan Tingkir Lor adalah salah satu kelurahan yang berada di kota Salatiga provinsi Jawa tengah.Kelurahan Tingkir Lor terbagi atas 8 Rukun warga(RW)dan 23 Rukun Tetangga(RT). 1. Peta Kelurahan Tingkir Lor
53
2. Letak Geografis Batas wilayah kelurahan Tingkir lor a. Utara
:Kalibening Kec Sidorejo kidul
b. Selatan
:Dusun Payaman,Kelurahan Tingkir Tengah
c. Timur
:Desa Barukan,Kab Semarang
d. Barat
:Kelurahan Cebongan
STURKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR
KPL KELURAHAN SAIFUDIN SAg ============================
M. AMIEN
Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretaris Hadi supriyanto
=========================
AMSIDJO
SUGIANTO
Seksi pemerintahan Sigit Sumbogo S.Sos
Seksi Tramtib Jamil SE
SAHRIMO
SUTIKNO
Seksi Pembangunan Sukandar
Seksi Kesra Sri Widi astuti SAg
ABD. GAZIM
M. IKHSAN
3. Sarana Pendidikan. Seperti halnya dengan kelurahan yang lain, kelurahan Tingkir lor mempunyai sarana pendidikan yaitu sarana pendidikan formal dan sarana pendidikan nonformal. Pendidikan formal yang ada di kelurahan Tingkir lor merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pendidikan yang telah dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, yang hal itu disebabkan oleh factor-faktor : a. Faktor keterbatasan pengetahuan orang tua, di desa tidak semua orang tua memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pengetahuan yang dibutuhkan anak. b. Faktor kesempatan waktu, yaitu karena kesibukan orang tua dengan tugas-tugas dan tanggung jawabnya. c. Faktor perkembangan anak, yaitu dengan perkembangan kejiwaannya, maka anak sudah masanya untuk mendapat pendidikan di sekolah, karena jasmani, emosi serta fikiranya sudah siap untuk menerima pelajaran di sekolah.
Adapun sarana pendidikan formal yang ada di kelurahan Tingkir Lor,yaitu Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD),RA Sudirman Tingkir Lor,TK Banin Tingkir lor,SDN Tingkir Lor 01,SDN Tingkir Lor 02,MI Ma’arif Tingkir lor,dan SMP-SMK Sudirman Tingkir Lor.Sedangkan lembaga pendidikan nonformal di desa Tingkir Lor antara lain: Majelis ta’lim,Pondok pesantren Astain-Masyithoh,Pondok pesantren Alishlah Dan Pondok Pesantren Al-Muhajiriin, serta Lembaga pendidikan bimbingan belajar. 4. Sarana Peribadatan Kelurahan Tingkir lor adalah merupakan kelurahan yang dihuni oleh warga yang mayoritas beragama Islam,oleh karena itu sarana pribadatan yang ada hanyalah sarana peribadatan milik orang islam berupa masjid dan musholla. Untuk mengetahui jumlah sarana peribadatan yang ada di kelurahan Tingkir lor dapat di lihat pada tabel berikut : TABEL I JUMLAH SARANA PERIBADATAN DITIAP-TIAP DUSUN KELURAHAN TINGKIR LOR Sarana Peribadatan No Dusun Jumlah Masjid Musholla 1 Sangrahan 1 3 4 2 Kauman 1 3 4 3 Dukuh 2 2 4 Perumahan 4 6 10 5 Kradenan 1 2 3 6 Krian 3 3 Jumlah 7 19 26 Dikutip dari Kantor Kelurahan Tingkir lor 5. Keadaan Ekonomi Masyarakat Warga Tingkir lor sebagian besar adalah petani,dan yang sebagian kecil lainnya terdiri
dari
PNS,Pelaku
Industri
rumah
tangga(Konveksi,Olahan
makanan),pedagang,karyawan pabrik,dan pekerjaan swasta lainnya.
B. Penyajian Data Jumlah sampel yang diteliti dalam skripsi ini sebanyak 65 responden yang terdiri dari anak dan remaja (Dari siswa Kelas 4 SD sampai Siswa Kelas 2 SMA) di Kelurahan Tingkir Lor Rt 02, sedang bentuk angketnya adalah pilihan ganda dengan jumlah 30 pertanyaan.15 pertanyaan untuk variable “Pola kepemimipinan orang tua”dan 15 pertanyaan untuk variable “Akhlak anak”. Dari hasil penilaian angket tersebut, dicoba untuk menjajaki sampai sejauh mana Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Akhlak Anak Di
Dukuh
Kelurahan Tingkir Lor. Angket yang penulis sebarkan menggunakan tiga jenjang alternatif jawaban A, B, C dan penilaiannya sebagai berikut: 1. Apabila responden memilih jawaban A maka nilainya 3 2. Apabila responden memilih jawaban B maka nilainya 2 3. Apabila responden memilih jawaban C maka nilainya 1 Adapun data nama responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
TABEL II DAFTAR NAMA RESPONDEN No Responden 1 2 3 4
Nama Nur Kholifah Wiwit Ari Nur A Rucy Arum W Armi Wening Prawesti
Kelas SMA KLS 2 SMA KLS 2 SMA KLS 2 SMA KLS 2
Jenis Kelamin L P P P P P
No Responden 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Aris Fahrodin Miftahudin Arif Fahmi K. R Wisnu Harum Angraeni R Ayu Lestari Devina Prastiti Rosyad Cahya K Rustika Safitri Muhammad Ludfi Muhammad Sutiyo Winda Maifi Novi Nurdiana Sari Novi Wahyu Roro Wulan Sinta Sih Nugraheni Sri Rejeki Nur Cholis Nurul Aziz Edi Susanto Ihsan M. Fuad Hilmi Febry Wahyu A Fendy Soeprapto M. Nur Aziz Puspa Kusumaningtyas Tyas Kristanti Erlina Kenymirza Rifatun Naim Realita Trinatisna Anita Apriliyana Diah Fitri Rahmawati Wening Jati Semiwi Fathur Rohman Muhammad Iqbal Imam Setiadi Elham Agus Yulianto Faisal Anwar
Kelas SMA KLS 1 SMA KLS 1 SMA KLS 1 SMA KLS 1 SMP KLS 3 SMP KLS 3 SMP KLS 3 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 2 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1 SMP KLS 1
Jenis Kelamin L P L L L L P P P L P L L P P P P P L L L L L L L L P P P P P P P P L L L L L
No Responden 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Nama
Kelas
Nurul Huda Fajar Wisnu M. Afif Saiful Ulum Siti Larasati Hikmah Rahmawati Victory Tri Wulandari Eka E. L Diah R U Alfian F. S Fitri Mei Dyanti Rohman W Harist Indi Pradana Reza Aditya W Wahyu Budi Zulvika Apriliawan M. Husain Alwi Tisna Indra Arif Mustofa Listyowati Melani Dewi Anggraeni Ika Setyowati Ika Apriastuti M. Khoirul Huda
SMP KLS 1 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 6 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 5 SD KLS 4 SD KLS 4 SD KLS 4 SD KLS 4 SD KLS 4
Jenis Kelamin L P L L L P P P P P P P P L L L L L L L L P P P P L
TABEL III HASIL ANGKET TENTANG POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA No responden 1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 2 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 2 3
3 3 2 1 3 1 2 2
4 1 1 1 1 3 3 3
5 3 2 1 2 1 2 2
6 3 3 3 3 2 2 3
Nomor Item soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1
Total 40 39 30 39 31 35 35
No responden 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
3 1 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 2 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 1 1 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 1 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2
6 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2
Nomor Item soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 3 2 3 2 1 3 2 3
Total 34 38 35 30 36 32 41 37 36 36 32 34 33 34 42 36 36 40 36 38 36 37 28 36 28 29 31 39 33 37 37 38 39 40 40 28 35
No responden 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2
4 2 3 3 1 1 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 1 3
5 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1
6 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3
Nomor Item soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
Total 38 38 38 32 33 30 40 33 39 35 36 36 32 37 33 37 33 35 40 30 36
TABEL IV HASIL ANGKET TENTANG AKHLAK ANAK No responden 1 1 3 2 3 3 3 4 3 5 2 6 3 7 3 8 3 9 3 10 3 11 2
2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2
4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Nomor Item soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3
Total 40 41 40 43 35 36 35 39 40 34 33
No responden 1 12 3 13 3 14 3 15 3 16 3 17 3 18 3 19 3 20 2 21 3 22 3 23 3 24 3 25 3 26 3 27 3 28 3 29 3 30 2 31 3 32 3 33 2 34 2 35 3 36 3 37 3 38 3 39 3 40 3 41 3 42 3 43 3 44 2 45 3 46 3 47 3 48 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 1 1 2
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
5 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Nomor Item soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3
Total 39 36 41 38 39 40 36 39 39 38 41 41 33 39 39 38 37 37 28 39 28 35 35 37 34 39 39 39 37 40 40 37 31 42 35 35 37
No responden 1 49 2 50 2 51 3 52 3 53 3 54 3 55 3 56 3 57 2 58 3 59 3 60 3 61 2 62 3 63 3 64 2 65 3
2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 1 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3
4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2
5 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
6 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3
Nomor Item soal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2
Total 39 36 40 38 36 31 41 33 35 38 35 39 33 34 40 35 35
BAB IV ANALISIS DATA Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah membuktikan ada tidaknya pengaruh antara pola kepemimpinan orang tua dengan akhlak anak Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012, dengan kata lain semakin baik pola kepemimpinan orang tua , semakin baik pula akhlak anak Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun 2012, karena data lapangan dan landasan teori belum dapat menunjukkan atau membuktikan sendiri suatu kebenaran hipotesis. A. Analisis Pendahuluan Dalam analisis ini didiskripsikan tentang pola kepemimpinan orang tua pengaruhnya terhadap akhlak anak Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun 2012 yang datanya diperoleh dari responden. 1. Pola kepemimpinan orang tua Untuk mengetahui pola kepemimpinan orang tua di Kelurahan Tingkir lor kecamatan Tingkir Kota Salatiga berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket yang terdiri dari 15 soal, masing-masing soal berbobot dengan nilai : a. Jawaban A merupakan perwakilan dari pola kepemimpinan orang tua yang bersifat demokratis b. Jawaban B merupakan perwakilan dari pola kepemimpinan orang tua yang bersifat 64
Liberal
c. Jawaban C merupakan perwakilan dari pola kepemimpinan orang tua yang bersifat Otoriter TABEL V DATA HASIL ANGKET POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 No Responden 1 2 3 4
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
A A B A
B B B A
A B C A
C C C C
A B C B
A A A A
B A A B
A A B A
B B B B
A A C A
A A A A
A A B A
A A B A
A A B A
A A A B
Total 40 39 30 39
No Responden 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
A A A A A A A A B A A A A B A A A A A A B B A A A B A B A A A B A A A A A
B B A B B B B A B A A A A B B B A A A A B B B B A B A B B B A A A A A B B
C B B C A B B B C B A C C C B A A A A B A B C B B B A A C A A B B B B B B
A A A C B B C A C A A C C C C C B A A A A B A A C C B C C C A A A A A A A
C B B C B B B A B B C A A B A B C B B B B B B B B C B C C C B B B B B B C
B B A A B B A A B A A B B B B B B A A A A B B B B B A B A A B B A A A A A
B B A B A B B A B B B B B B B B B B B A A B A A A B A B B B B B B B B A A
A A A A A A A A A A A A A A A B B A A A A B A B A B A A A A A A B B B A A
A A B A A B A B B B A B B B B B A B B B B A A B A B B B B B B B B B B A A
A C A A A A C A A A A A A A A A A A A C A A A A A A C C C C A C A A A A A
B B B A A A B B B A B A A B A B B A B B A A B A B B B B B B A B B B B B A
B B B B B B B B B A C A A B B B C A B B A A A B A C B C B B B B B B B B B
B A B B A B C C B A B B B B B B B A B B B B A A B B B B A A A A B B A B A
C B C A B B C C A A B B B A B B B A B B A A B C A B B B C C B B A A A A A
C A C B B A B B A A A A A A B A A A C A A A A A B B A B B B A B A A A A A
Total 31 35 35 34 38 35 30 36 32 41 37 36 36 32 34 33 34 42 36 36 40 36 38 36 37 28 36 28 29 31 39 33 37 37 38 39 40
No Responden 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A
B B B A B B B B B B B B B A A A B B A B B B B B
B B B B B B B A B A B B B A B B B B A A B A B B
A A A B A A C C B A C A B A A A A B A C B B C A
C B B B B B C B C B A B B B B B B B A B B B C C
A B B A A A B B B A B A A A A A B B A A B B A A
A B B A B B B B C B B A B B A A A B A B B A B A
A B A A A A A B B A A A A A A A A B A A A A A A
A C B B A A A B B A B A B B B B B B B A B A B B
A C A A A A A A C A A A A A C C A A A C A A C B
A A B A A A B B B A A A A B B B A B B B A A B A
B B C A A A C B B B B B B B B C B B B B B A B A
A C A A B B A B B B B B B B B B B B C A B A A A
A C B C B B B B A A C B B B B C B B C C B B C A
A C A B B B B A A A B A A C A C A A B B A A B A
Total 40 28 35 38 38 38 32 33 30 40 33 39 35 36 36 32 37 33 37 33 35 40 30 36
TABEL VI DATA NILAI POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 No Responden 1 2 3 4 5 6
Jawaban A 11 10 4 10 5 6
B 3 4 7 4 6 8
Nilai C 1 1 4 1 4 1
3 33 30 12 30 15 18
2 6 8 14 8 12 16
1 1 1 4 1 4 1
Jumlah Nominasi nilai 40 39 30 39 31 35
A B C B C B
No Responden 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Jawaban A 7 7 8 5 4 8 4 11 9 8 8 4 5 4 6 12 7 7 10 6 9 7 8 1 7 2 4 5 9 4 7 7 8 9 11 11
B 6 5 7 10 7 5 9 4 4 5 5 9 9 10 7 3 7 7 5 9 5 7 6 11 7 9 6 6 6 10 8 8 7 6 3 3
Nilai C 2 3 0 0 4 2 2 0 2 2 2 2 1 1 2 0 1 1 0 0 1 1 1 3 1 4 5 4 0 1 0 0 0 0 1 1
3 21 21 24 15 12 24 12 33 27 24 24 12 15 12 18 36 21 21 30 18 27 21 24 3 21 6 12 15 27 12 21 21 24 27 33 33
2 12 10 14 20 14 10 18 8 8 10 10 18 18 20 14 6 14 14 10 18 10 14 12 22 14 18 12 12 12 20 16 16 14 12 6 6
1 2 3 0 0 4 2 2 0 2 2 2 2 1 1 2 0 1 1 0 0 1 1 1 3 1 4 5 4 0 1 0 0 0 0 1 1
Jumlah Nominasi nilai 35 34 38 35 30 36 32 41 37 36 36 32 34 33 34 42 36 36 40 36 38 36 37 28 36 28 29 31 39 33 37 37 38 39 40 40
B B B B C B C A B B B C B C B A B B A B B B B C B C C C B C B B B B A A
No Responden 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Jawaban A 3 6 9 8 8 5 4 3 10 5 9 5 7 7 6 7 3 9 6 5 10 4 10
B 7 8 5 7 7 7 10 9 5 8 6 10 7 7 5 8 12 4 6 10 5 7 4
Nilai C 5 1 1 0 0 3 1 3 0 2 0 0 1 1 4 0 0 2 3 0 0 4 1
3 9 18 27 24 24 15 12 9 30 15 27 15 21 21 18 21 9 27 18 15 30 12 30
2 14 16 10 14 14 14 20 18 10 16 12 20 14 14 10 16 24 8 12 20 10 14 12
1 5 1 1 0 0 3 1 3 0 2 0 0 1 1 4 0 0 2 3 0 0 4 1
Jumlah Nominasi nilai 28 35 38 38 38 32 33 30 40 33 39 35 36 36 32 37 33 37 33 35 40 30 36
C B B B B C C C A C B B B B C B C B C B A C B
Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: dengan 15 item diketahui nilai tertinggi 42 dan nilai terendah 28, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut :
li
( Ba Bb) 1 Ji
Keterangan : Li
: Lebar interval
Ba
: Batas atas
Bb
: Batas bawah
Ji
: Jumlah interval Sehingga :
li
(45 15) 1 3
=10,33 Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui barapa banyak orang tua yang demokratis,liberal,atau otoriter. TABEL VII INTERVAL POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 Li 37 – 47 26 – 36 15 -25
Jumlah Responden 8 37 20
Nilai Nominasi A B C
Setelah diketahui berapa banyak pola kepemimpinan orang tua yang demokratis,liberal, otoriter kemudian dipersentasekan sebagai berikut :
P
F 100% N
P :prosentase F :frekuensi N :total responden Untuk variable Pola kepemimpinan orang tua,yang demokratis dengan pilihan jawaban A sebanyak 8 responden
P
F 100% N
P
8 100% 65
= 12,30 % Untuk
variable pola kepemimpinan orang tua yang liberal dengan pilihan
jawaban B sebanyak 37 responden.
P
F 100% N
P
37 100% 65
= 56,92 % Untuk pola kepemimpinan orang tua yang otoriter dengan jawaban C sebanyak 20 responden
P
F 100% N
P
20 100% 65
= 30,76 % TABEL VIII PERSENTASE POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012
No Kategori 1 Baik(demokratis) 2 Cukup(liberal) 3 Kurang(otoriter)
Interval 37 – 47 36– 36 15– 25
Frekuensi 8 37 20
Persentase 12,30 % 56,92 % 30,76%
Dari hasil tersebut bahwa pola kepemimpinan orang tua yang demokratis adalah 12,30% dengan jumlah 8 responden, tingkat pola kepemimpinan orang tua yang liberal sebanyak 37 responden dengan persentase 56,92 %, pola kepemimpinan arang tua dengan
kategori otoriter 30,76 % dengan jumlah 20 responden. Dengan demikian pola kepemimpinan orang tua di Kelurahan tingkir Lor adalah dalam kategori liberal 2. Akhlak anak Untuk mengetahui tingkat akhlak anak Kelurahan Tingkir lor Salatiga berdasarkan data yang diperoleh : a. Untuk tingkat baik nilai 3 b. Untuk tingkat cukup nilai 2 c. Untuk tingkat kurang nilai 1
TABEL IX DATA HASIL ANGKET AKHLAK ANAK KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 A A A A B A A A A A B A A A A A A
2 B A A A B B A A A A A A A A A A A
3 A A A A A B C B B B B A B B B B B
4 A A A A B B B A A B C A A A B A A
5 A A A A A A A A A A A A B A A A A
6 A A A A A A A A A A A A A A A A A
Nomor Item 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A A A C A A B B A A A A C A A B B A B A A C A B B A A A A A C A A A A A B B A B B B B B A A A B C A B B B A B A A C C A B B A A B B B A A B B A B A A B A B A B A B B B C B B B B A B C B B A B B B A B A B C A B B A A B B B B A B B B A A A A C A A B A A A B B B A A B B A A A B B A A C B A A A A B A C A B A
Total 40 41 40 43 35 36 35 39 40 34 33 39 36 41 38 39 40
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
1 A A B A A A A A A A A A B A A B B A A A A A A A A A B A A A A B B A A A A
2 A A A A A A B A A A B A A A B A A B C A A A A A A A B A A A A A B A B A A
3 B C B B B A B B B B C B C A C C C B B A A A B C C C B A C C B B C A C A B
4 A A A B A A B A A A A A B A B A A B B A A A B B B A B A B B B A A A A B A
5 B A A A A A B A A A A B C A C A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A C
6 A A A A A A B A A A A A B A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
Nomor Item 7 8 9 10 11 12 13 14 15 B B B B A B B B A A B A B A A B B A A A A C A A B B A B A B B A A B B A A A A C A A B A A A A B C A A A B A B B B C A B A B A B A A C A A B B A B A A C A A B B A A B B C A A B B A A A A C A B B B A B B B B A B B A A B B C C B B B B A A A B C A B B B A B B B C B B B B B B A B C A B B B A B A B C A B B B A B B B B A B A A A B B B B B B A B A B A C C A A A B A B A C C A A A B A B A C C A A A B A A B B B B B B A A A A A C A A A A A A A A C A A A A A B B C C A A A A A B B C B B B B B A A A A C A A A B A A B B B A B B B B A B B B A B B B B A A B C A B B B A A A A C A A B B A A B A C A A B B A B B A B A A B B A A B A B A A B B A B B B B A B B B B B B C C B B B B B
Total 36 39 39 38 41 41 33 39 39 38 37 37 28 39 28 35 35 37 34 39 39 39 37 40 40 37 31 42 35 35 37 39 36 40 38 36 31
No 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
1 A A B A A A B A A B A
2 A B A A A A A A A A A
3 A B B B B A B B B C B
4 A B B A B A C B A A B
5 A B A A A A A A A A A
6 A B B A A B A A A A A
Nomor Item 7 8 9 10 A A B C B B B C A B B B A B B C B C B B A A B C B C B B B B B C B A A B B A B C A A C C TABEL X
11 12 13 14 15 A A A B A A B A B A B B A B A A A A B B A B B B A A B B A A A B B B A B B B B A A B A B A A B B B A B B B B B
Total 41 33 35 38 35 39 33 34 40 35 35
DATA NILAI AKHLAK ANAK KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jawaban A 11 12 11 14 5 7 8 9 10 5 5 10 6 12 8 10 10 6 10 10
B 3 2 3 0 10 7 4 6 0 9 8 4 9 2 7 4 4 9 4 4
Jumlah Nominasi nilai
Nilai C 1 1 1 1 0 1 3 0 5 1 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1
3 33 36 33 42 15 21 24 27 30 15 15 30 18 36 24 30 30 18 30 30
2 6 4 6 0 20 14 8 12 0 18 16 8 18 4 14 8 8 18 8 8
1 1 1 1 1 0 1 3 0 5 1 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1
40 41 40 43 35 36 35 39 35 34 33 39 36 41 38 39 39 36 39 39
A A A A B B B B B B C B B A B B B B B B
No Responden 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Jawaban A 8 12 12 4 10 10 9 9 7 2 10 1 7 7 7 5 11 11 11 7 12 12 10 2 13 6 6 8 10 8 10 9 6 4 12 4
B 7 2 2 10 4 4 5 5 8 9 4 11 6 6 8 9 2 2 2 8 1 1 2 12 1 8 8 6 4 5 5 5 9 8 2 10
Jumlah Nominasi nilai
Nilai C 0 1 1 1 1 1 1 1 0 4 1 3 2 2 0 1 2 2 2 0 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 0 1 0 3 1 1
3 24 36 36 12 30 30 27 27 21 6 30 3 21 21 21 15 33 33 33 21 36 36 30 6 39 18 18 24 30 24 30 27 18 12 36 12
2 14 4 4 20 8 8 10 10 16 18 8 22 12 12 16 18 4 4 4 16 2 2 4 24 2 16 16 12 8 10 10 10 18 16 4 20
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 4 1 3 2 2 0 1 2 2 2 0 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 0 1 0 3 1 1
38 41 41 33 39 39 38 38 37 28 39 28 35 35 37 34 39 39 39 37 40 40 37 31 42 35 35 37 39 36 40 38 36 31 41 33
B A A C B B B B B C B C B B B B B B B B A A B C A B B B B B A B B C A C
No Responden 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Jawaban A 5 9 6 10 5 5 10 7 7
B 10 5 8 4 8 9 5 6 6
Jumlah Nominasi nilai
Nilai C 0 1 1 1 2 1 0 2 2
3 15 27 18 30 15 15 30 21 21
2 20 10 16 8 16 18 10 12 12
1 0 1 1 1 2 1 0 2 2
35 38 35 39 33 34 40 35 35
B B B B C B A B B
Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: dengan 15 item diketahui nilai tertinggi 43 dan nilai terendah 28, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut :
li
( Ba Bb) 1 Ji
Keterangan : Li
: Lebar interval
Ba
: Batas atas
Bb
: Batas bawah
Ji
: Jumlah interval
Sehingga :
li
(43 28) 1 3
5,33 Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak responden yang mempunyai akhlak, baik, cukup dan kurang.
TABEL XI INTERVAL AKHLAK ANAK KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 Li 40 – 45 34 – 39 28 – 33
Jumlah Responden 13 44 8
Nilai Nominasi A B C
Setelah diketahui berapa banyak responden yang mempunyai akhlak', baik, cukup, kurang, kemudian dipersentasekan sebagai berikut :
P
F 100% N Untuk akhlak anak kategori baik mendapat nilai A sebanyak 13 responden.
P
F 100% N
P
13 100% 65
= 20 % Untuk akhlak anak kategori cukup mendapat nilai B sebanyak 44 responden.
P
F 100% N
P
44 100% 65
= 67,69 % Untuk akhlak anak kategori kurang mendapat nilai C sebanyak 8 responden.
P
F 100% N
P
8 100% 65
= 12,30 %
TABEL XII PRESENTASE AKHLAK ANAK KELURAHAN TINGKIR LOR KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2012 No 1 2 3
Kategori Baik Cukup Kurang
Interval 40 – 45 34 – 39 28 – 33
Frekuensi 13 44 8
Persentase 20 % 67,69 % 12,30 %
Dari hasil tersebut bahwa akhlak anak kategori baik adalah 20% dengan jumlah 13 responden, akhlak anak dengan kategori cukup 44 responden dengan persentase 67,69%, dan akhlak anak dengan kategori kurang 12,30% dengan jumlah 8 responden. Dengan demikian akhlak anak Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga adalah cukup, hal ini dapat terjadi menurut penulis karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada, yang salah satunya adalah lingkungan keluarga.
B. Analisis Pengolahan Data Analisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai variable pola kepemimpinan orang tua dan Akhlak anak untuk mencari korelasi dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar, sebagai berikut :
rxy
xy
x y N
2 x 2 y 2 x y N N 2
Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara nilai angket pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak.
Nilai dari kedua variabel tersebut selanjutnya untuk variabel pola kepemimpinan orang tua diberi nama variabel X (variabel pengaruh) dan akhlak anak diberi nama variabel Y. Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan kedalam koefisiensi dan perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan dalam tabel berikut :
TABEL XIII TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIENSI ANTARA POLA KEPEMIMPINAN ORANGTUA DENGAN AKHLAK ANAK No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
X 40 39 30 39 31 35 35 34 38 35 30 36 32 41 37 36 36 32 34 33 34
Y 40 41 40 43 35 36 35 39 40 34 33 39 36 41 38 39 40 36 39 39 38
X2 1600 1521 900 1521 961 1225 1225 1156 1444 1225 900 1296 1024 1681 1369 1296 1296 1024 1156 1089 1156
Y2 1600 1681 1600 1849 1225 1296 1225 1521 1600 1156 1089 1521 1296 1681 1444 1521 1600 1296 1521 1521 1444
XY 1600 1599 1200 1677 1085 1260 1225 1326 1520 1190 990 1404 1152 1681 1406 1404 1440 1152 1326 1287 1292
No. Res 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
X 42 36 36 40 36 38 36 37 28 36 28 29 31 39 33 37 37 38 39 40 40 28 35 38 38 38 32 33 30 40 33 39 35 36 36 32 37 33
Y 41 41 33 39 39 38 37 37 28 39 28 35 35 37 34 39 39 39 37 40 40 37 31 42 35 35 37 39 36 40 38 36 31 41 33 35 38 35
X2 1764 1296 1296 1600 1296 1444 1296 1369 784 1296 784 841 961 1521 1089 1369 1369 1444 1521 1600 1600 784 1225 1444 1444 1444 1024 1089 900 1600 1089 1521 1225 1296 1296 1024 1369 1089
Y2 1681 1681 1089 1521 1521 1444 1369 1369 784 1521 784 1225 1225 1369 1156 1521 1521 1521 1369 1600 1600 1369 961 1764 1225 1225 1369 1521 1296 1600 1444 1296 961 1681 1089 1225 1444 1225
XY 1722 1476 1188 1560 1404 1444 1332 1369 784 1404 784 1015 1085 1443 1122 1443 1443 1482 1443 1600 1600 1036 1085 1596 1330 1330 1184 1287 1080 1600 1254 1404 1085 1476 1188 1120 1406 1155
No. Res 60 61 62 63 64 65 Jumlah
X 37 33 35 40 30 36 2297
Y 39 33 34 40 35 35 2411
X2 1369 1089 1225 1600 900 1296 81947
Y2 1521 1089 1156 1600 1225 1225 90069
XY 1443 1089 1190 1600 1050 1260 85607
Sehingga diketahui : x
: 2297
x2
: 81947
y
: 2411
y2
: 90069
xy
: 85607
Kemudian dimasukkan kedalam rumus product moment sebagai berikut :
rxy
rxy
rxy
rxy
rxy
xy
x y N
2 x 2 y 2 x y N N 2
85607
22972411 65
2 2297 2411 81947 90069 65 65 2
85607 85201.03 2297 2 90069 24112 81947 65 65
405,97 5276209 5812921 81947 90069 65 65 405.97 81947 81172.4590069 89429.55
rxy
405,97 774,55639.45
rxy
405.97 495286
rxy
405,97 703.7656
rxy 0,578
C. Analisis Uji Hipotesis Sebagai langkah terakhir dalam menganalisis data dari penelitian ini adalah menguji hipotesis yang diajukan pada bab I. dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah ada korelasi positif antara Pola kepemimpinan orang tua dengan akhlak anak ,dengan kata lain semakin demokratis pola kepemimpinan orang tua semakin baik pula akhlak anak
di
Kelurahan Tingkir Lor Untuk membuktikan pernyataan hipotesis tersebut dibuktikan dan dilihat secara langsung melalui penerapan rumus statistik, yaitu korelasi product moment yang telah penulis uraikan di atas. Dengan demikian koefisien antara variabel X dan variabel Y adalah sebesar = 0,578. Berdasarkan besarnya koefisien korelasi yang umum digunakan adalah: pada taraf signifikan 1% = 0,317. Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai yang diperoleh ialah : 0,578> 0,317 pada taraf signifikan 1%. Berdasarkan pembuktian dengan korelasi product moment pada taraf signifikansi 1% diperoleh hasil yang sangat signifikan. Dengan demikian dari pengujian di atas maka menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu: ada korelasi positif yang sangat signifikan antara pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak, dengan kata lain
semakin demokratis pola kepemimpinan orang tua ,semakin baik akhlak anak Kelurahan Tingkir Lor
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan pengaruh pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan tingkir Kota Salatiga tahun 2012,sebagai berikut: 1. Kategori pola kepemimpinan orang tua yang demokratis mencapai 12,30%,Liberal 56,92%,Otoriter 30,76% Sehingga dengan demikian
pola kepemimpinan orang tua di Kelurahan Tingkir lor
Kecamatan Tingkir Salatiga Tahun 2012 tergolong pada taraf liberal, yaitu mencapai 56,92%. 2. Kategori Akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun 2012,pada taraf baik mencapai 20%,cukup 67,69%,Kurang 12,30% Sehingga dengan demikian tingkat akhlak anak di Kelurahan Tingkir lor Kecamatan Tingkir Salatiga Tahun 2012 pada taraf cukup yaitu 67,69% 3. Ada pengaruh yang signifikan antara pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan tingkir Kota Salatiga tahun 2012
Saran-Saran Dengan selesainya penulisan skripsi tentang pengaruh pola kepemimpinan orang tua terhadap akhlak anak di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir kota Salatiga Tahun 2012, maka penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Pola kepemimpinan orang tua mempunyai pengaruh terhadap baik dan buruknya akhlak anak, maka dari itu demi mewujudkan dan membentuk anak-anak atau putra-putri yang mempunyai akhlakul karimah hendaklah orang tua berhati-hati didalam mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya. Janganlah bertindak selalu memaksakan kehendak dan besikap memaksa, tetapi juga jangan bersikap terlalu lunak dan memberikan kebebasan yang penuh tanpa adanya kontrol dan batasan-batasan tertentu, sebab sikap dan tindakan itu mempunyai dampak yang negatif. Melainkan para orang tua hendaknya bersikap menghormati, memperhatikan dan selalu musyawarah serta bertanggung jawab di dalam mendidik putra-putrinya. 2. Para orang tua hendaknya menjadi panutan dan suri tauladan terhadap putra-putrinya. Jadi jangan hanya bisa memberikan nasehat tanpa pengamalan diri sendiri. 3. Kepada para orang tua di desa Tingkir Lor hendaknya menambah perhatian bagi putra putrinya dan berlakulah sebagai orang tua yang bijak dengan menerapkan model model kepemimpinan yang tepat bagi anaknya. 4. Kepada semua pelaku pendidikan hendaknya mulai lebih meningkatkan perhatian terhadap pembinaan akhlak (akhlak) terhadap anak didiknya, dikarenakan adanya gejala krisis akhlak pada dewasa ini.
B. Penutup Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat serta hidayahnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tanpa mendapat kesulitan yang berarti.
Disadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan. Meskipun demikian penulis berharap karya ini memberi manfaat bagi semua pihak khususnya pada diri penulis. Amin ya rabbal alamin.
DAFTAR ANGKET A. Petunjuk 1. Sebelum mengerjakan pertanyaan di bawah ini, terlebih dahulu isilah identitas Anda sesuai dengan kolom yang tersedia. 2. Jawablah semua pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, dan c yang Anda pilih. 3. Kejujuran Anda dalam menjawab semua pertanyaan sangat diperlukan, untuk itu jawablah semua pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya. B.Identitas Nama
: …………………………
Kelas
: …………………………
C.Pertanyaan Variabel tentang pola Kepemimpinan Orang Tua 1. Apakah orang tua anda selalu memaksa dalam memerintah? a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya 2. Apakah orang tua anda memberikan kebebasan dalam pergaulan sehari hari? a. Ya, memeberi kebebasan b. Kurang memperhatikan c. Tidak 3. Bagaimana sikap orang tua, apabila anda ikut mengeluarkan pendapat ? a. Memperhatikan dan mempertimbangkan b. Tidak memeperhatikan c. Marah-marah
4. Bagaimana sikap orang tua, apabila mengetahui anda berbuat kesalahan ? a. Memperingatkan dan menanyakan alasannya. b. Membiarakan c. Marah marah 5. Apabila orang tua anda melakukan tindakan yang salah dan anda memperingatkan, apakah orang tua anda mau mendengarkan dan menerimanya ? a.Menerima dengan senang hati b.Kadang-kadang menerima,kadang-kadang tidak
c.Tidak, karena menganggap perbuatannya selalu benar 6. Apakah orang tua mengijinkan apabila anda bergaul dengan orang-orang yang yang berperilaku negative yang dapat mempengaruhi anda ? a. Melarang dengan memberikan alasan yang tepat b. Kurang memperhatikan c. Melarang keras 7. Bagaimana sikap orang tua, apabila anda berbuat kesalahan ? a. Memperingatkan dan menasehati b. Membiarkan c. Langsung marah marah 8. Apakah orang tua anda menyempatkan diri untuk menanyakan kesulitan dan permasalahanpermasalahan anda ? a. Selalu dan memberikan nasehat sebagai jalan keluar b. Tidak pernah c. Kadang-kadang 9. Bagaimana sikap orang tua anda, apabila anda tidak menuruti perintahnya ? a. Menegur dan menasehati b. Membiarkan c. Marah marah 10. Apakah orang tua anda selalu menyuruh agar patuh dan taat kepada agama ? a.Ya,dan memberikan alasan sebagai pengertian buat kita. b. Kadang-kadang c.Ya,dan memeberi hukuman jika tidak melaksanakan
11. Apabila anda mempunyai masalah dengan teman apakah bapak/ibu anda turut memecahkan dengan musyawarah ? a. Ya,selalu b. Kurang memperhatikan c.Tidak pernah 12. Apabila anda mengalami masalah yang sulit di pecahkan, apakah orang tua anda membantu memberi pengarahan ? a.Ya memberi pengarahan dan beberapa jalan keluar,lalu kita yang disururh mengambil keputusan sebagai solusi b.Kurang memperhatikan c.ya,dan memberikan solusi yang harus dilaksanakan 13. Bagaimana sikap orang tua, apabila anda turut memberikan saran dan usulan ? a.Memperhatikan dan mempertimbangkan b.Mendengarkan tapi tidak pernah memperhatikan c.Tidak menerima 14. Bagaimana sikap orang tua, apabila anda melakukan suatu pelanggaran atau suatu kesalahan ?
a.Memberi nasehat b.memebiarkan c.Marah marah 15. Apabila anda belajar bersama teman-teman apakah orang tua selalu memperhatikan ? a.Ya, memperhatikan b.Kadang-kadang kalau sempat c.Tidak pernah Variabel tentang Akhlak anak 16. Bagaimana sikap anda, apabila menerima titipan (amanat) dari teman ? a. Menyampaikan amanat itu b. Kadang-kadang menyampaikan c. Tidak menyampaikan
17. Apabila anda mempunyai nadzar berpuasa atau nadzar yang lain karena mendapat nikmat, apakah saudara menunaikan nadar itu a. Ya, selalu menunaikan b. Kadang-kadang kalau sempat c. Tidak menunaikan 18. Apabila anda mendapatkan atau ditimpa suatu musibah, bagaimana sikap anda ? a. Menerima dengan hati yang tabah dan sabar b. Bingung c.Selalu mengeluh 19. Bagaimana sikap anda, apabila dirumah selalu disediakan makanan yang sangat sederhana ? a. Menerima apa adanya b. menerima tetapi selalu ngomel c. Marah-marah 20. Apabila ada teman yang membutuhkan pertolongan, apakah anda ikut membantunya ? a. Ya, Selalu membantu b. Membantu kalau bisa c. Jarang membantu 21. Apabila saudara melakukan suatu usaha, apakah saudara selalu tenang dan pasrah kepada Allah ? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 22.Apakah Anda selalu menghormati bapak, ibu guru di sekolah? a.Sangat menghormati b.Kadang-kadang
c.Tidak pernah sama sekali 23.Bagaimanakah cara Anda menghormati bapak, ibu guru di sekolah? a. Dengan mengucapkan salam b. Menundukkan kepala c. Diam saja 24.Bagaimana sikap Anda terhadap orang yang lebih muda? a.Bersikap kasih sayang b.Kadang bersikap kasih sayang c.Meremehkan 25.Ketika Anda melihat teman Anda berselisih, apa yang Anda lakukan? a.Berusahan untuk mendamaikan b.ikut ikutan c.Cuek saja 26.Apa yang Anda lakukan bila teman Anda melakukan perbuatan yang tidak baik? a.Menasehatinya b.Membiarkannya c.Merasa senang 27.Bagaimana tanggapan Anda bila dikritik? a.Menerima dengan senang hati b.Kadang menerima kadang menolak c.Tidak menerima 28.Ketika Anda mendapat suatu hal yang lebih dari teman Anda, bagimana sikap Anda? a.Rendah hati dan tidak sombong b.Kadang muncul sifat sombong dalam diri saya c.Sering merasa bahwa saya adalah lebih dari teman 29.Apakah Anda selalu bersikap jujur terhadap kedua orang tua? a.Selalu jujur bJujur jika menguntungkan c.Tidak pernah jujur 30.Ketika sehabis sholat, apa yang Anda lakukan untuk kedua orang tua Anda? a.Selalu mendo'akan keduanya b.Kadang mendo'akan c.Tidak pernah mendo'akan