HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENGIKUTI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KEDISIPLINAN MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 3 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Diajukan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Islam
ASSRORI 11105016
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
NOTA PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Assrori
Nim
: 11105016
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul skripsi
: “HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENGIKUTI PENDIDIKAN KEDISIPLINAN
AGAMA
ISLAM
DENGAN
MELAKSANAKAN
SHALAT
FARDHU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 3 TUNTANG
KABUPATEN
SEMARANG
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014”. Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 22 Februari 2014 Pembimbing
Dra. Siti Asdiqoh M.Si NIP.196808121994032003
SURAT PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama
: Assrori
Nim
: 11105016
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 20 Februari 2014 Yang menyatakan
ASSRORI NIM.11105016
MOTTO
Artinya : “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" (Q.S Al-An’am : 162-163).
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1) Ayah tercinta Marmin dan Ibu tersayang Tukiyem yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada anak – anaknya untuk lebih baik. 2) Istriku tercinta Noir Kurnia dan anakku Achmad Rizqi Maulana, yang selalu sabar menemaniku menyusun skripsi ini dan selalu memberikan motivasi. 3) Adikku Wahyu Hastuti tersayang yang selalu memberi semangat & memotivasi setiap saat dalam kehidupanku. 4) Kedua mertuaku tercinta yang selalu sabar memberikan bimbingannya. 5) Saudara-saudaraku tercinta, atas motivasi yang diberikan. 6) Sahabat-sahabatku semua.
KATA PENGANTAR
رلا
ِِْ
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta Taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada jungjungan nabi agung Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya ke jalan yang benar. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoler gelar Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah “ HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENGIKUTI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KEDISIPLINAN MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 3 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN yang telah menyetujui pembahasan skripsi ini. 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga dan pembimbing dalam penulisan skripsi ini. 4. Segenap Bapak/Ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memebrikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 5. Bapak Sigit Setyo Atmoko S.Pd. M.Pd kepala SMP N 3 Tuntang yang telah memberikan ijin melakukan penelitian 6. Bapak A.M Amirudin serta Bapak/Ibu guru SMP N 3 Tuntang yang telah membantu pengumpulan data yang penulis butuhkan. 7. Bapak Marmin dan Ibu Tukiyem, serta saudara-saudaraku yang telah mendo’akan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 8. Istriku Noir Kurnia, dan Anakku tercinta Achmad Rizqi Maulana tercinta, atas semangat yang telah diberikan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca sekalian pada umumnya, serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi Agama, Nusa dan Bangsa.
Penulis
Assrori Nim. 11105016
ABSTRAK
Assrori, 2014. Hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh. M.Si. Kata kunci : pendidikan agama islam, kedisiplinan shalat fardhu. Skripsi dengan judul “Hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014” ini membahas hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Peneliti mengambil sampel siswa kelas VIII yang berjumlah 70 siswa muslim. Penelitian ini dilatar belakangi adanya kegelisahan yang selama ini dirasakan apakah ada hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang meliputi : angket, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner atau angket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pada variabel X yaitu intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam, yang termasuk kategori tinggi yaitu 29 responden dengan prosentase 41,43%, yang termasuk dalam kategori sedang yaitu 38 responden dengan prosentase 54,29%, sedangkan untuk kategori rendah yaitu 3 responden dengan prosentase 4,28%. Pada variabel Y yaitu kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu, pada kategori tinggi frekuensinya yaitu 14 responden dengan prosentase 20%, pada kategori sedang frekuensinya yaitu 37 siswa dengan prosentase 52,86%, sedangkan untuk kategori rendah frekuensinya mencapai 19 siswa dengan prosentase 27,14%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang, hal ini terlihat dari nilai yang lebih besar dari konsultasi antara �ℎ� �� dengan Harga � �� untuk jumlah responden 70 dan taraf signifikansi 1% di peroleh nilai 0,306 dan taraf signifikansi 5% di peroleh nilai 0,235. Nilai � 2 ( 0,441) lebih besar dari 0,306 dan 0, 235. Hal ini berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa sebasar 0,441.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................................i PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii PERYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................vi KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii ABSTRAK .....................................................................................................................ix DAFTAR ISI ................................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................xvi BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4 D. Hipotesis Penelitian............................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6 F. Definisi Operasional............................................................................................ 7 G. Metode Penelitian.............................................................................................. 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................................... 16 BAB II
: KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Agama Islam .................................................................................. 18 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam .......................................................... 18 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................................ 20
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .................................................. 23 B. Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu ....................................................... 25 1. Pengertian Kedisiplinan .............................................................................. 25 2. Pengertian Shalat Fardhu ............................................................................ 26 3. Keistimewaan Dan Kedudukan Shalat Fardhu ........................................... 28 4. Hikmah Melaksanakan Shalat Fardhu ........................................................ 29 5. Syarat Wajib Melaksanakan Shalat Fardhu ................................................ 30 6. Syarat Syah Shalat Fardhu .......................................................................... 33 7. Rukun Shalat Fardhu ................................................................................... 37 8. Waktu Shalat Fardhu ................................................................................... 37 BAB III
: HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang ............................ 40 1. Sejarah Berdirinya SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang ..................... 40 2. Letak geografis sekolah............................................................................... 42 3. Visi dan Misi SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang ............................. 42 4. Keadaan Guru Dan Karyawan .................................................................... 44 5. Struktur Organisasi Sekolah........................................................................ 46 6. Sarana Dan Prasarana .................................................................................. 47 7. Keadaan Siswa ............................................................................................ 48 8. Daftar Nama Responden ............................................................................. 49 B. Penyajian Data Penelitian ................................................................................. 53 BAB IV
: ANALISA DATA
A. Analisis Pendahuluan ........................................................................................ 61
1. Analisis Data Tentang Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam...... 61 2. Analisis Data Tentang Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu ............ 67 B. Analisis Lanjut .................................................................................................. 72 C. Analisis Data Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Dengan Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu................................ 76
BAB V
: PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 80 B. Saran ............................................................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................................
DAFTAR TABEL
TABEL I.1
: Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIIISMP N 3 Tuntang Kab. Semarang
TABEL I.2
: Kisi-Kisi Instrumen Angket Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kab. Semarang
TABEL III.1 : Profil SMP N 3 Tuntang TABEL III.2 : Daftar Guru Dan Karyawan SMP N 3 Tuntang TABEL III.3 : Data Sarana dan Prasarana SMP N 3 Tuntang TABEL III.4 : Daftar Jumlah Jumlah Siswa SMP N 3 Tuntang TABEL III.5 : Jumlah Dan Keadaan Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang TABEL III.6 : Daftar Nama Responden TABEL III.7 : Jawaban Angket Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang TABEL III.8 : Jawaban Angket Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang TABEL IV.1 : Skor Intensiotas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang TABEL IV.2 : Nominasi Intensitas Siswa Mengikuti Pendidikan Agama Islam
TABEL IV.3 : Skor Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang TABEL IV.4 : Nominasi Kedisiplinan Siswa Melaksanakan Shalat Fardhu TABEL IV.5 : Persiapan Mencari Korelasi Antara Intensitas Mengikuti Pendidin Agama Islam Dengan Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Daftar Riwat Hidup
Lampiran II
: Surat Ijin Penelitian
Lampiran III
: Angket
Lampiran IV
: Tabel Harga Kritik Dari R Product Moment
Lampiran V
: Lembar Konsultasi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu hal penting dalam kehidupan manusia, Oleh karenanya pemerintah menjamin setiap warga negaranya untuk mendapatkan pendidikan yang sebaik-baiknya. Hal ini di pertegas dalam tujuan pendidikan Nasional di Indonesia, setiap siswa dituntut untuk mampu mengembangkan
potensi
pengetahuan,
dan
kemampuan
tekniknya,
pengetahuan agama, moral dan etikanya. Pendidikan, dalam hal ini Pendidikan Agama Islam merupakan tanggung jawab bersama, keluarga, lingkungan sosial, sekolah maupun Negara. Keluarga sebagai pondasi dasar pendidikan anak berkewajiban memberikan pendidikan Islam kepada anak-anak mereka sejak usia dini. Misalnya orang tua mengajarkan anak-anak mereka untuk shalat berjamaah, serta berdo’a dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga saat usia anak menuju akil baligh anak sudah terbiasa melakukan rutinitas sehari-hari sesuai dengan syariat Islam. Dalam lingkungan sosial dapat kita jumpai di sekitar kita lembaga pendidikan agama, baik berupa pesantren ataupun taman pendidikan alqur’an, serta pengajian-pengajian. Hal ini merupakan upaya sosial dalam rangka meningkatkan pendidikan Islam bagi anak. Dalam lembaga pendidikan formal, pemerintah dengan tegas memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum
pendidikan Nasional. Sejak anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, setiap anak menerima Pendidikan Agama Islam selama dua jam setiap minggunya. Jelas sangat minim materi yang bisa di berikan kepada siswa. belum lagi ketika intensitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mengalami suatu kendala. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk tetap mampu menjadikan generasi bangsa yang cedas, beriman, serta memiliki moral dan etika yang baik. Materi Pendidikan Agama Islam sebagai satu-satunya penunjang perkembangan keagamaa anak didik di sekolah umum, diharapkan mampu menjadi penopang perkembangan keagamaan anak. Sehingga mampu memberikan bekal kepada anak untuk bisa menjadi manusia yang lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. Bagi orang Islam, ketaqwaan seseorang dapat di ukur, dari keyakinan, ucapan dan tindakannya, dan sebagai salah satu bukti ketaqwaan, setiap umat Islam di wajibkan untuk melaksanakan shalat fardhu (shalat lima waktu dalam sehari semalam). Shalat merupakan suatu kewajiban dalam kehidupannya sebagai umat beragama. Tidak peduli apakah dia seorang yang jenius, pintar maupun kurang pintar. Shalat merupakan rukun Islam yang kedua, kedudukannya dalam kehidupan umat muslim begitu sangat penting, bahkan merupakan ibadah yang paling utama karena merupakan induk dari semua ibadah. Dalam kenyataan hidup ini, setiap orang memiliki tingkat kesadaran yang berbeda-beda dalam melaksanakan shalat. Ada orang yang benar-benar
sadar bahwa shalat merupakan kewajiban yang paling utama yang harus dilaksanakan terlebih dahulu. Untuk keperluan tersebut penulis mengadakan penelitian tentang intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang, kaitannya dengan kedisiplinan melaksakan shalat fardhu yang dilakukan siswa. Alasan penulis memilih siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang adalah ingin mengetahui apakah intensitas kegiatan agama yang mereka lakukan dan mereka ikuti
selama ini memiliki
hubungan dalam kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu. Apakah intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII selaras dalam kehidupan agama mereka sehari-hari. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti seberapa jauh intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang, berhubungan dalam kegiatan keagamaan, menegakkan syariat Islam berupa ibadah shalat fardhu lima waktu yang mereka lakukan. Maka judul dalam penelitian
ini
MENGIKUTI
adalah
“HUBUNGAN
PENDIDIKAN
ANTARA
AGAMA
ISLAM
INTENSITAS DENGAN
KEDISIPLINAN MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 3 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah dan judul di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimana kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014? 3. Adakah hubungan
yang signifikan antara intensitas mengikuti
Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014? C.
Tujuan penelitian Agar dapat memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini maka penulis merumuskan tujuan yang hendak dicapai, yaitu: 1.
Untuk mengetahui intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajran 2013/2014?
2.
Untuk mengetahui kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?
3.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?
D.
Hipotesis Penelitian Hipotesis
adalah
jawaban
yang
bersifat
sementara
terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010:110). Penelitian ditujukan untuk menguji kebenaran suatu dugaan sebelum penelitian yang dilakukan, dugaan mungkin benar dan mungkin juga salah, jika dugaan terbukti maka ia akan diterima dan jika tidak terbukti maka akan di tolak atau tidak di terima (Hadi, 2000:316) Dari kedua pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara atau jawaban yang bersifat sementara dari sebuah penelitian yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Ada hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
E.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang lebih jelas tentang ada atau tidaknya hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014, sehingga dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian kearah pengembangan konsep-konsep Pendidikan Agama Islam ke depannya, serta memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang Pendidikan Agama Islam maupun disiplin ilmu tarbiyah lainnya dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. 2. Manfaat praktis Manfaat
penelitian
secara
praktis
diharapkan
dapat
memiliki kegunaan sebagai berikut: a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan balikan untuk koreksi, sekaligus sebagai usaha meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai wacana pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam. d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lanjutan, sehingga dapat lebih memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan wawasan.
F.
Definisi Operasional Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami permasalahan yang penulis teliti, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut: 1.
Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Intensitas dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tingkatan atau ukuran intensnya (Kamus besar bahasa Indonesia, 2007:438). Mengikuti berasal dari kata ikut yang berarti menurutkan, mengiringi, turut belajar atau mendengarkan, memperhatikan (Kamus besar bahasa Indonesia, 2007:422). Pendidikan Agama Islam yang dimaksud disini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kegiatan pendidikan Islam di sekolah, serta kegiatan pendidikan Islam di luar sekolah. Sehingga intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam yang dinaksud penulis adalah tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan
Agama Islam, pemahaman, keaktifan siswa mengerjakan tugas, serta keagiatan pendidikan islam non formal, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Adapun indikator intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam adalah; a. Selalu masuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Mengerti dan memahami materi yang diberikan. c. Selalu mengerjakan tugas-tugas materi Pendidikan Agama Islam. d. Mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah. e. Mengikuti kegiatan keagamaan non formal diluar sekolah.
2.
Kedisiplinan Melaksanakan Ibadah Shalat Fardhu Kedisplinan berasal dari kata disiplin yang berarti ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan (Kamus besar bahasa Indonesia, 2007:268). Melaksanakan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan, jadi melaksanakan artinnya melakukan, menjalankan atau mengerjakan (Kamus besar bahasa Indonesia, 2007:627) Shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah berkomunikasi dengan khaliqnya, sehingga mata, pikiran dan hati harus khusyuk tertambat kepada Allah (Muhyidin, 2008:17). Para fuqaha mengartikan secara bersama bahwa shalat berarti berdo’a, sedangkan secara istilah syara’ artinya bentuk ibadah yang terdiri atas
perkataan dan perbuatan yang dimulai dari dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Abidin, 1998:61). Shalat fardhu atau shalat lima waktu ialah shalat yang diwajibkan bagi orang Islam lima kali dalam sehari semalam dengan waktu yang telah di tentukan (Musbiakan, 2007:265). Shalat yang di fardhukan yaitu subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’ (ArRahbawi, 2005:190). Berdasarkan pengertian diatas,
intensitas
melaksanakan shalat fardhu yang penulis maksud adalah tingkat kediplinan dalam melaksanakan shalat fardhu yang meliputi subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’, dan shalat jum’at yang di laksanakan di hari jum’at. Sehingga penulis dapat fokus terhadap intensitasnya. Adapun indikator variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu yang penulis ajukan adalah a. Malaksanakan shalat fardhu berjamaah baik dirumah, mushola, maupun di masjid. b. Tepat
waktu
dalam
melaksanakan
shalat
fardhu
atau
menyegerakan shalat fardhu. c. Tidak pernah meninggalkan shalat fardhu. d. Melaksanakan shalat ketika dalam keadaan sakit atau perjalanan jauh. e. Selalu melaksanakan shalat jum’at bagi laki-laki.
G.
Metode Penelitian Ketepatan dalam menggunakan metode penelitian adalah syarat utama untuk menuju keberhasilan suatu penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi korelasional. Hal ini disebabkan karena penelitian ini ingin menunjukkan apakah ada hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah di mulai pada tanggal 5 Januari 2014 sampai dengan 11 Januari 2014. 3.
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian,
baik
yang
berupa
manusia
maupun
bukan
manusia(peristiwa, benda, maupun gejala yang terjadi) (Kasiram, 2008:257). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 75 siswa terdiri dari 70 siswa muslim dan 5 siswa non-muslim.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang di teliti. Dalam pengambilan sampel Suharsimi Arikunto menjelaskan, bila subjek yang di teliti kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 70 siswa muslim, dikarenakan dalam penelitian ini penulis hendak meneliti pengaruh intensitas Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang.
4.
Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Angket (Kuisioner) Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Ahli lain menyebut angket adalah “suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden” (Hadi, 1993:198). Metode ini digunakan untuk mencari informasi dari siswa, berkaitan dengan intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam angket yang masing-masing berisi 10 item soal, yaitu angket tentang intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dan angket tentang kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Angket bersifat tertutup (closed form) dimana penyusun telah menyediakan tiga pilihan jawaban untuk setiap item soal. Dan masing-masing jawaban mewakili skor nilai yang berbeda. Untuk jawaban A = skor 3, jawaban B = skor 2, jawaban C = skor 1. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode dokumentasi data dengan cara mencari data mengenai hal-hal yang variabel yang berupa catatan, trankip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang gambaran umum SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang yang meliputi sejarah, visi, misi, keadaan guru, siswa, maupun segala sesuatu
yang
penelitian ini.
berkaitan
dengan
variabel-variabel
dalam
5.
Instrument Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang berupa butir-butir pertanyaan dalam angket untuk mengetahui intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang, dan untuk mengetahui kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang. Penyusun membuat kedua angket tersebut dengan cara menurunkan indikator masing-masing variabel kedalam pertanyaan. Untuk mengetahui berapa jumlah soal dari masing-masing indikator serta bagaimana sebaran soalnya, bisa di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang No Indikator
1
Jumlah
Sebaran
Soal
Soal
Selalu masuk mengikuti pelajaran 1
1
Pendidikan Agama Islam 2
Memahami materi yang diberikan
3
Mengerjakan tugas tugas Pendidikan 1 Agama Islam
1
4 10
4
Mengikuti kegiatan keagamaan di 3
2, 3, 6
sekolah 5
Mengikuti kegiatan keagamaan non 4
5, 7, 8, 9
formal diluar sekolah
Tabel 1.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Kedidiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang No Indikator
1
Jumlah
Sebaran
soal
soal
Malaksanakan shalat fardhu berjamaah 4
1, 4, 9,
baik dirumah, mushola, maupun di
10
masjid. 2
Tepat waktu dalam melaksanakan shalat 4 fardhu
atau
menyegerakan
pernah
meninggalkan
2, 3, 5, 6
shalat
fardhu. 3
Tidak
shalat 2
9, 10
dalam 2
7, 8
fardhu. 4
Melaksanakan
shalat
ketika
keadaan sakit atau perjalanan jauh.
6.
Analisa Data Setelah data terkumpul, kemudian penulis menganalisa data tersebut sehingga mengandung arti atau dapat diambil suatu kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan. a. Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui prosentase intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dan untuk mengetahui prosentase kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tutang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah dengan menggunakan rumus :
P=
�
�
x 100%
Keterangan : P = prosentase F = frekuensi N = jumlah responden b. Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui hubungan antara intensitas
mengikuti
Pendidikan
Agama
Islam
dengan
kedisiplinan melaksankan shalat fardhu pada siswa dengan menggunakan rumus statistik korelasi product moment. Adapun rumus korelasi product moment yang dimaksud sebagai berikut:
�
= ∑
∑
−
−
(∑ ) �
∑
(∑ ) �
∑
−
(∑ ) �
Keterangan :
Rxy = koefisien antara variabel x dan variabel y ∑X = jumlah skor total variabel x ∑Y = jumlah skor total variabel Y X2 = variabel prestari prestasi Pendidikan Agama Islam Y2 = variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu N = jumlah responden H.
Sistematika Penulisan Skripsi BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, tujuan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan BAB II
: KAJIAN PUSTAKA
a. Pendidikan Agama Islam yang meliputi pengertian Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam, dan ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
b. Kedisiplinan melaksanakan shalat fardu yang meliputi pengertian kedisiplinan,
pengertian
shalat
fardhu,
keistimewaan
dan
kedudukan shalat fardhu, hikmah shalat fardhu, syarat wajib, syarat syah, rukun shalat, dan waktu sholat fardhu. BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum SMP N 3 Tuntang Kab. Semarang, sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, keadaan guru dan karyawan, sarana dan prasarana, stuktur organisasi, serta penyajian hasil penelitian. BAB IV : ANALISA DATA Bab ini akan menguraikan tentang analisis deskriptif tiap-tiap variabel, dan melakukan pengujian hipotesis. BABV
: PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Pendidikan Agama Islam 1.
Pengertian Pendidikan Agama Untuk memahami Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu dari sisi yuridis dan sisi makna atau pendapat para ahli. Secara makna atau pendapat para ahli Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai berikut : Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh, kemudian dapat menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Zakiyah Daradjat, 1989:87). Menurut Zuhairini (1983:23) Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran islam. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan generasi muda dalam menyakini, memahami, menghayati ajaran agama melalui kegiatan bimbingan, didikan, atau latihan (Mansyur, 1985:1). Sedangkan menurut Achmadi (1987:10) mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani
agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaranajaran Islam. Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat diambil sebauah kesimpulan, pembelajaran
Pendidikan yang
Agama
didalamnya
Islam
adalah
terdapat
proses
sebuah transfer
proses nilai,
pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua ke generasi muda agar generasi muda mampu hidup sesuai dengan syari’at Islam. Oleh karena itu, ketika menyebut Pendidikan Agama Islam, maka terdapat dua hal yang harus kita pahami. Pertama adalah mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak, serta syariat Islam. Kedua adalah mendidik siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, yang berupa pengetahuan tentang agama Islam. Secara yuridis, Pendidikan Agama Islam dapat diartikan sebuah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, sehingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat
hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (DIKNAS, 2002:3). Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, diyatakan dengan tegas bahwa tujuan pendidikan Nasional adalah : “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Nomor 20, 2003:8)”.
2.
Tujuan Pendidikan Agama Islam Secara umum tujuan pendidikan Nasional dimaksudkan untuk membangun aspek keimanan dan ketakwaan sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Dalam Bab II pasal 3, pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut pendapat Marasuddin Siregar (1998:181) sebagai mana dikutip oleh suparti (2010:19) dalam skripsinya yag berjudul “upaya peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi pokok binatang yang halal dan haram melalui strategi pembelajaran index card match pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas viii b SMP N 1 Winong Pati” menyatakan tujuan Pendidikan Agama Islam ialah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang bertaqwa kepada Allah swt, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menurut Fatah Syukur, yang di kutip oleh suparti tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk membimbing anak didik supaya menjadi muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara. Menurut Hasan Langgulung sebagaimana dikutip oleh suparti (2010:20) tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: tujuan akhir, tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan akhir Pendidikan Agama Islam adalah: 1) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat. 2) Perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan Islam. 3) Persiapan menjadi warga negara yang baik. 4) Perkembangan yang menyeluruh dan terpadu bagi pribadi pelajar. Sedangkan tujuan umum adalah tujuan yang terkait tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan khusus Pendidikan Agama Islam (Suparti, 2010:20 adalah sebagai berikut: a. Memperkenalkan kepada murid tentang aqidah, dasar-dasar dan pokokpokok
ibadah
dan
cara
mengerjakannya,
dengan
membiasakan mereka mematuhi, menjalankan dan menghormati aqidah dan syi’ar agama. b. Menumbuhkan kesadaran pada pelajar tentang agama dan apa yang terkandung di dalamnya tentang akhlak yang mulia.
c. Menanamkan keimanan kepada Allah, pencipta alam, Malaikat, Rasulrasul, kitab-kitab dan hari akhirat berdasarkan pada pemahaman, kesadaran dan kecintaan. d. Mengembangkan minat murid-murid untuk memperdalam tentang kesopanan dan pengetahuan agama serta mengikuti ajaran agama dengan kerelaan dan kecintaan. e. Menanamkan rasa cinta Al-Qur’an, dengan menghormati, membaca dengan baik, memahami dan mengamalkan ajarannya. f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan Islam, pahlawanpahlawan pejuang Islam dan mengikuti jejak langkah mereka. g. Mendidik naluri-naluri dan mengokohkannya dengan aqidah. h. Menanamkan keimanan yang kuat kepada Allah dalam jiwa mereka dan menguatkan rasa cinta agama dan akhlak pada diri mereka. f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan Islam, pahlawanpahlawan dan mengikuti jejak langkah mereka. g. Mendidik naluri-naluri dan mengokohkannya dengan aqidah. h. Menanamkan keimanan yang kuat kepada Allah dalam jiwa mereka dan menguatkan rasa cinta agama dan akhlak pada diri mereka. Dari uraian di atas, menunjukkan betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik.
3.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya (Musli Afrizona, 2010). Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah : a. Pengajaran Keimanan Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun Islam. b. Pengajaran Akhlak Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
c.
Pengajaran Ibadah Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.
d. Pengajaran Fiqih Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan seharihari. e. Pengajaran Al-Quran Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya. f. Pengajaran Sejarah Islam Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama
Islam dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
B.
Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu 1.
Pengertian Kedisiplinan Kedisiplinan adalah suatu latihan batin yang tercermin dalam tingkah laku yang bertujuan agar selalu patuh pada peraturan(Dani, 2002:134). Disiplin mengalami perkembangan makna dalam bebebrapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Salah satu ciri orang yang disiplin dan tertib dalam menjalankan shalat adalah, setiap adzan berkumandang maka segera mengambil air wudhu dan menyegerakan shalat. Allah menganjurkan manusia untuk disiplin, sebagaimana firmannya dalam surat Al-Ma’un ayat 4-5 yang berbunyi :
....
Artinya: “... celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orangorang yang lalai dari shalatnya. (QS. Al-Ma’un : 4-5)
2.
Pengertian Shalat Fardhu Shalat merupakan suatu ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana diungkapkan oleh Muhyiddin (2006:17) bahwa shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah berkomunikasi langsung dengan khaliq-Nya, sehingga mata, pikiran, dan hati harus khusyuk tertambat pada Allah. Shalat merupakan proses perjalanan spiritual yang penuh makna yang dilakukan seorang manusia untuk menemui Tuhan semesta alam (Abu Sangkan, 2004:7). Menurut Drs. M. S. Khalil (2006:29) shalat merupakan upacara ritual menghadap Allah swt yang maha suci, yang harus berlangsung secara hidmat, dengan penghayatan penuh dan dengan bermodalkan ikhlas (semata-mata hanya dipersembahkan kepada Allah swt dan demi mengharpakan ridho-Nya). Pengertian diatas sesuai dengan pendapat para fuqoha yang mendefinisikan shalat secara bahasa adalah berdo’a, sedangkan secara istilah syara’ shalat adalah bentuk ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Abidin,
1998:61).
Bagi
kalangan
ahli
taswuf
shalat
berarti
menghadapkan diri kepada Allah swt sehingga dapat mendatangkan rasa takut kepada-Nya dan menanamkan dalam jiwa rasa keagungan-
Nya serta kesempurnaan-Nya seranya berharap sepenuh hati kepada Allah swt (Syafi’i dan Rifai, 2006:6). Dari beberapa definisi diatas, shalat dapat dipahami sebagai perpaduan antara bentuk lahiriyah yang dapat disaksikan mata dan dapat didengarkan(takbir membaca fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, iftitah dan salam ) bersamaan dengan gerak jiwa dan hati yang senantiasa khusyu’ penuh dengan penghayatan dan keikhlasan dan hanya bisa di ketahui oleh Allah swt. Dengan adanya perpaduan tersebut (perbuatan lahir dan gerak jiwa), seorang muslim bisa menjadikan shalatnya sebagai sarana mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan akan membimbingnya pada perbuatan baik dan ma’ruf. Shalat fardhu atau shalat lima waktu hukumnya wajib bagi setiap orang yang beriman kepada Allah swt, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 103:
Artinya:
“maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa
aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasanya). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang di tentukan watunya atas orang-orang yang beriman”.(Depag RI, 2006:). Shalat merupakan bagian yang paling penting dalam rukun Islam (syahadat, shalat, zakat, puasa, menunaikan haji), dalam sehari semalam setiap muslim berkewajiban melaksanakan shalat fardhu sebanyak lima kali (isya’, subuh, dhuhur, ashar, dan maghrib), dan hal ini dilaksanakan terus-menerus sampai seseorang menemui ajalnya. Dalam situasi dan kondisi apapun seorang muslim tetap berkewajiban melaksanakan shalat fardhu lima waktu. 3.
Keistimewaan dan Kedudukan Shalat Fardhu Hidayatul (2012:29) mengutip pendapat Syafi’i dan rifai, memberikan gambaran tentang kedudukan dan keistimewaan shalat, yang dapat kita lihat dari beberapa aspek yang berbeda-beda, diantara kedudukan dan keistimewaan shalat dalam alqur’an adalah: a. Shalat merupakan ibadah yang langsung diterima oleh Allah swt. b. Shalat merupakan tiang agama, ibadah yang paling utama di dalam agama Islam. c. Shalat merupakan amal yang pertama kali di hisab pada hari kiamat, sabda Nabi saw :
ان ا ل ماُاسب به ال ب بصَته فان صلحت ف افلح َأْح ان فس ِف خاب خ
Yang artinya: “sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihisap adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka ia beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya buruk maka ia rugi dan pasti menyesal”. (H.R. Thabrani) d. Garis pemisah antara yang muslim dengan yang kufur, shalat merupakan bukti keimanan dan keislaman seseorang. Bagi yang meninggalkannya berarti ia telah ingkar terhadap perintah Allah dan telah kufur. e. Merupakan dialog antara hamba dengan Tuhannya
4.
Hikmah Melaksanakan Shalat Fardhu Shalat adalah jalinan silaturahmi atau hubungan yang kuat antara langit dan bumi, antara hamba dengan Tuhan-Nya. Shalat dalam Islam memiliki kedudukan yang tinggi yaitu sebagai rukun dan tiang agama. Shalat menempati rukun kedua setelah syahadat, serta menjadi lambang hubungan yang kokoh antara hamba dan Tuhan-Nya. Pada saat melaksankan shalat, hamba-hamba Allah berada dalam keadaan bersih dan suci. Mereka bermunajat, berdo’a dan mengharap kepada Allah agar diberikan keteguhan (Istiqomah) dalam beragama dan senantiasa memohon petunjuk-Nya (Al-khuly, 2007:27). Seorang yang melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya akan merasakan
kenyamanan
dan
ketenangan
jiwa.
Dalam
shalat
terkandungkebaikan dunia akhirat yang memberi petunjuk kejalan yang benar, mencegah dari kebathilan dan kemungkaran, menolak adzab neraka, menambah kesabaran, menambah kekuatan dalam jiwa. Oleh karena itu Allah menghubungkan shalat dengan keberuntungan orang muslim yang menaiki tangga keimanan. Adapun hikmah shalat menurut As-Shadeiqy (1989:559) adalah: a. Mengingatkan kita kepada Allah, menimbulkan rasa takut kepadaNya, rasa khudu’ dan tunduk kepada-Nya dan menumbuhlkan ketenangan dalam jiwa, rasa kesabaran dan rasa ketinggian Allah SWT serta mengesankan kebesaran dan kekuasaan-Nya. b. Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang dapat menghadapi segala kesulitan dengan hati yang mantap dan tenang. c. Menjadi
penghalang
untuk
mengerjakan
kemungkaran
dan
keburukan. Bacaan-bacaan dalam yang terdapat dalam shalat akan menumbuhkan perasaan akan kebesaran Allah. 5.
Syarat wajib shalat fardhu Untuk mencapai shalat yang sempurna, maka harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukun, dan ketentuan lain yang harus dilakukan dengan sepenuh hati. Menurut Rasdjit (1994:64-67) ada 7 syarat wajib yang harus dipenuhi seorang muslim dalam melaksanakan shalat. a. Islam
Syarat diwajibkannya seseorang melaksanakan shalat adalah beragama Islam. Maka selain orang islam tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat, dan apabila ada seorang kafir melaksanakan shalat maka ibadahnya tidak diterima. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 17 yang berbunyi:
Artinya:
“tidaklah
pantas
memakmurkan
bagi
orang-orang
masjid-masjid
Allah
musyrik,
sedang
ini
mereka
mengakui bahwa mereka sendiri kafir, itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya dan mereka kekal di dalam neraka”.(Depag RI, 2006:151) b. Berakal sehat Maka tidak wajib shalat itu bagi orang gila atau orang yang tidak berakal c. Baligh Tidak wajib shalat bagi anak kecil sampai ia baligh, akan tetapi anak kecil itu hendaknya di perintahkan untuk melaksanakan shalat sejak umur tujuh tahun dan shalatnya sunnah baginya, sebagaimana sabda Rasulullah :
م ا الص الصَا ا ا بل بع س نْ ا ا بل عَ س نْ فاْبوه علْا ) ( اه الرم Artinya : “perintahkanlah anak-anak untuk shalat apabila telah umur tujuh tahun, dan apabila telah berumur sepuluh tahun,
maka
pukullah
dia
kalau
dia
tidak
melaksanakannya”. (H.R. Abu Daud, Ahmad, Turmudzi) d. Suci dari haidh dan nifas Hadist yang menerangkan tentang suci dari haidh dan nifas,
ف ال, ا ا ت س اا: بش فا ا ن, ف
ع ع ا ب الزبْ ع اف ا ب ت ا
ا ا ن¸ ااي فا ه اسو: َلها الن صَ ه عليه س
. فا ااو ع,َص
فا ا ن ااخ ف و,ذ فامس ع الصَا
Artinya: “dari urwah bin zubair dari fatimah binti abi hubaisy R.A. bahwa sanya dia seringkali menderita darah penyakit, maka Nabi S.A.W. bersabda kepadanya: “apabila darah itu haid, maka darah itu berwarna hitam seperti yang di ketahui kaum wanita, apabila darah itu ternyata demikian, maka tinggalkanlah shalat olehmu. Apabila ternyata darah itu lain maka berwudhulah, dan kerjakan shalat, karena itu hanyalah penyakit”. (H.R. Sunan Abu Daud) e. Telah sampai dakwah (perintah Rasulullah kepadanya) Orang yang belum menerima perintah tidak di tuntut dengan hukum. Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 165 yang berbunyi :
Artinya: “(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah maha perkas lagi maha bijaksana” (Depag RI, 2006:83).
f. Melihat dan Mendengar Melihat dan mendengar menjadi syarat wajib mengerjakan shalat. Walaupun pada suatu waktu untuk mempelajari hukumhukum syara’, orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan hukum karena tidak ada jalan telinga dan tidak bisa melihat untuk belajar hukum syara’. g. Jaga Maka orang yang tidur tidak wajib shalat begitu juga dengan orang yang lupa. Adapun hadist yang menerangkan tentang hal tersebut yaitu:
ن
ى بل ع النام ى يستي ؤ
فع ال َ ع ثَ ع الص جنون ى ي
Artinya: “ada tiga golongan manusia yang telah di angkat pena darinya (tidak diberi beban syariat) yaitu : orang yang
tidur sampai terjaga, anak kecil sampai ia baligh dan orang gila sampai dia sembuh” (HR. Abu daud, Nasa’i, Hakim).
6.
Syarat syah shalat fardhu Syarat syah shalat yaitu syarat – syarat yang harus dipenuhi sebelum shalat yang wajib di ketahui dan jika ditinggalkan salah satu dari dari syarat syah maka shalatnya tidak syah (Rasjid, 1994:68-81). Adapun syarat sah tersebut adalah : a. Suci dari hadats kecil dan hadats besar Hadast kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadast besar adalah belum mandi junub. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi :
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka
basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air kecil atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”(Depag RI, 2006:86). b. Suci badan, pakaian, dan tempat untuk shalat Dalil mengenai harusnya suci pakaian, yaitu firman Allah dalam surat Al-Mudassir ayat 4 yang berbunyi:
...
Artinya: “bersihkanlah pakaianmu” (Depag RI, 2006:459). Kemudian dalil tentang keharusan sucinya tempat shalat yaitu hadist abu hurarah ra, berkata :
صبواعليه, ال النِ صل ه عليه سَ حْ َل الع اي ِ امسج... ....وَ م ماا Artinya : “, rasullah saw berkata,ketika ada seorang laki-laki dusun kencingdi dalam masjid, biarkanlah dia dan tuangkanlah ditempat kencingnya itu satu timba air” (HR. Bukhari). c. Masuk waktu shalat Shalat wajib dikerjakan apabila sudah masuk waktunya dan tidak syah hukumnya shalat dilakukan sebelum masuk waktunya. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 103 yang berbunyi :
Artinya : “maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa
aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa. )sesungguhnya shalat itu adlah fardhu yang di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Depag RI, 2006:99). d. Menghadap kiblat Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat AlBaqoroh ayat 144 yang berbunyi :
Artinya: “sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah masjidil haram. Dan dimana palingkanlah
mukamu
saja
kearahnyadan
kamu berada, sesungguhnya
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling
ke masjidil haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (Depag RI, 2006:17). 7.
Rukun shalat fardhu Shalat memiliki rukun-rukun yang apabila salah satunya ditinggalkan, maka batallah shalat tersebut. Berikut ini runtutannya secara terperinci : a. Berniat b. Takbiratul ihram c. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksanakan shalat fardhu, boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit. d. Membaca surat Al-fatihah pada tiap-tiap rakaat e. Ruku’ dengan tumakninah f. I’tidal dengan tumakninah g. Sujud dua kali dengan tumakninah h. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah i. Membaca tasyahud akhir serta duduk j. salam k. Tertib, berurutan mengerjakan rukun-rukun shalat (Rifa’i, 2004:33)
8.
Waktu shalat fardhu Shalat wajib lima waktu harus dilaksanakan dengan disiplin yaitu dengan menepati waktu-waktu yang telah ditentukan. Seseorang dikatakan disiplin bila selalu melaksanakan shalat fardhu tepat waktu
secara terus menerus, karena apabila seseorang sering terlambat atau bermalas-malasan dalam mengerjakan shalat akan dianggap gagal dalam mecapai keteraturan shalat. Adapun waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat wajib lima waktu yaitu : a) Shalat dzuhur Waktunya
setelah
tergelincirnya
matahari
dari
pertengahan langit, akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya, selain dari bayang – bayang yang ketika matahari menonggak (tepat diatas ubunubun)(Rasjid, 1994:62).
b) Shalat ashar Waktunya dimulai ketika panjang bayangan semua benda sama dengan panjang bendanya (habisnya waktu shalat dzuhur) dan berlangsung hingga matahari terbenam. c) Shalat maghrib Waktunya dimulai semenjak tenggelamnya matahari sampai hilangnya mega berwarna merah (syafaq) yang terlihat dilangit di sebelah barat. d) Shalat isya’ Waktu pelaksanaanya di mulai dari hilangnya mega berwarna merah (syafaq) yang terlihat dilangit sebelah barat sampai terbitnya fajar sidik. e) Shalat subuh Waktu pelaksanaannya dimulai mulai terbitnya fajar sidik sampai terbit matahari (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:140).
BAB III HASIL PENELITIAN A.
Gambaran Umum SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang 1. Sejarah berdirinya SMP N 3 Tuntang kabupaten Semarang SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang di dirikan pada tahun 1997, dan mulai beroprasi sebagai lembaga pendidikan formal pada tahun 1998. Berdirinya sekolah ini sangat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, terjangkau dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh bagi masyarakat sekitar. Sekolah ini di dirikan di dusun beran, kelurahan karang tengah, kecamatan tuntang, kabupaten semarang, dengan luas tanah 6525
2
.
Bertempat di daerah dekat persawahan, jauh dari lalu-lintas jalan raya, ternyata tidak menyurutkan para siswa-siswi SMP N 3 Tuntang untuk belajar dan menimba ilmu setiap hari. Keadaan ini sebaliknya malah menjadi kelebihan jika dilihat dari letak strategis, karena siswa-siswi dapat belajar lebih tenang dan nyaman, jauh dari keramaian dan bisingnya jalan raya. Sekolah ini di dirikan dengan tujuan agar masyarakat sekitar dapat menikmati pendidikan yang berkualitas sesuai dengan standar nasional. Hal ini di dorong dengan dukungan tenaga pendidik yang profesioanal dengan standar kelulusan sarjana S1. Serta tenaga pendidik yang telah berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). sehingga pada saat penelitian ini di lakukan sekolah ini mendapatkan status terakreditasi
dengan nilai “A”. Dan setiap tahunnya sekolah ini sekolah ini senantiasa mengalami perkembangan. Adapun Profil lengkap sekolah saat penelitian ini di lakukan sebagai berikut: Tabel III.1 Profil SMP N 3 Tuntang Kab. Semarang Nama Sekolah
SMP N 3 Tuntang
Alamat sekolah
Beran,
Karang
Tengah,
Kab.
Semarang Nis
201032206120
Jenjang akreditasi
A
Tahun sekolah didirikan
1997
Tahun sekolah beroperasi
1998
Kepemilikan tanah
Pemerintah
a. Status tanah
Hak pakai
b. Luas tanah
6.525
2
Status bangunan
Pemerintah
Luas seluruh bangunan
1.245
Kepala sekolah
Sigit Setyo Atmoko, S.pd., M.pd
Nama Bank
a) Bank Jateng, Cabang Salatiga
Nomor rekening
dan
nama
pemilik
2
a) 0081 – 01 – 017384 – 50 – 4 b) SMP Negeri 3 Tuntang c) QQ. 1. Sigit Setyo Atmoko, S.pd., M.pd
2. Letak Geografis Sekolah SMP N 3 Tuntang beralamat di Beran, Ds. Karang Tengah, Kec. Tuntang Kab. Semarang, Jawa Tengah. Dapat dijangkau dari lalu-lintas 2 arah yang menjadi lalulintas utama rute Salatiga-Bringin atau sebaliknya. Bertempat di daerah dekat persawahan, jauh dari lalu-lintas jalan raya, ternyata tidak menyurutkan para siswa-siswi SMP N 3 Tuntang untuk belajar dan menimba ilmu setiap hari. Keadaan ini sebaliknya malah menjadi kelebihan jika dilihat dari letak strategis, karena siswasiswi dapat belajar lebih tenang dan nyaman, jauh dari keramaian dan bisingnya jalan raya. 3. Visi Dan Misi SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang a. Visi “Unggul berbudaya
dalam dan
prestasi,
berbudi
berwawasan
pekerti
luhur
ImTaq,
serta
IPTek,
berwawasan
lingkungan”. b. Misi 1.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara mandiri dan efektif sehingga setiap siswa memiliki kompetensi yang diharapkan.
2.
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri secara mandiri dan efektif sehingga setiap siswa menemukan potensi dirinya.
3.
Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.
4.
Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 3 Tuntang untuk dapat bersikap jujur
5.
Menumbuhkan dan mendorong penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di lingkungan SMP Negeri 3.
6.
Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 3 Tuntang untuk bersikap santun dalam pergaulan
7.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut melalui pendidian agama dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang taqwa dan berakhlak mulia.
8.
Menumbuhkan semangat warga SMP Negeri 3 Tuntang untuk memiliki budaya mutu.
9.
Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga SMP Negeri 3 Tuntang
10. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 11. Mendayagunakan potensi seluruh warga sekolah unuk menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, aman, indah , dan rapi. 12. Meningkatkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
4. Keadaan guru dan karyawan Guru adalah ujung tombak sebuah lembaga pendidikan, karena di tangan guru keberhasilan proses belajar mengajar bisa tercapai. Baik yang berkaitan dengan kualitas guru maupun kompetensi guru. Sehingga guru merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pemerintah selalu mengupayakan dan memberikan fasilitas bagi para tenaga pendidik untuk senantiasa mengembangkan kualitas dan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Setiap tahunnya pemerintah juga menambah kuantitas guru agar keberhasilan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan dapat maksimal. SMP N 3 Tuntang memiliki tenaga edukatif sebanyak 22 orang, terdiri dari PNS dan guru tetap sebanyak 19 orang dan guru tidak tetap sebanyak 3 orang. Dan untuk memperlancar proses pendidikan yang berlangsung smp n 3 tuntang di dukung oleh 6 orang tenaga administrasi yang terdiri dari 1 pegawai pns, 2 pegawai tetap dan 3 pegawai tidak tetap.untuk lebih lengkapnya dapat di lihat dalam tabel berikut ini: Tabel III.2 Daftar Guru dan Karyawan SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang
No
Nama
Jabatan
1
Sigit Setyo Atmoko S.Pd M.Pd.
Kepala sekolah
2
Piri handono S.pd
Guru madya
3
Ghusniyar susilowati
Guru madya
4
Sunaryo S.Pd
Guru madya
5
Maria ambarwati
Guru madya
6
Drs. A.M Amirudin
Guru madya
7
Agustinah marfuah
Guru madya
8
Sri utami S.Pd
Guru madya
9
Sri mulyani S.Pd
Guru madya
10
Muhammad winarto S.Pd
Guru madya
11
Ari murdopo S.Pd
Guru madya
12
Toto budi nurutomo S.Pd
Guru madya
13
Tri handoko S.Pd
Guru muda
14
Hartanto S.Pd
Guru muda
15
Sri hariyanti
Guru muda
16
Elly karuniati S.Pd
Guru muda
17
Yuni tri sumarni S.Pd
Guru pratama
18
Setiasih S.Pd
Guru pratama
19
Asih karuniyawati S.Pd
Guru pratama
20
Dwi noor ainiS.Pd
Guru pratama
21
Salbani S.Ag
GTT
22
Sukaeri
GTT
23
Daryati S.Pd
GTT
24
Siti murbiyanti
Ka. TU
25
M. Alinuddin S.E
Bendahara
26
Sarini masruroh A.Md
Staf TU
27
Eko setiyanto
Staf TU
28
Kuri T
Staf TU
29
Alman tamri
Staf TU
5. Struktur Organisasi Sekolah SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang sebagai sebuah lembaga pendidikan, memiliki struktur organisasi sebagai sistem pengerak dan pengembangan lembaga serta mewujudkan visi dan misi SMP N 3 Tutang Kabupaten Semarang. Di bawah ini adalah stuktur organisasi SMP N 3 Tuntang. a) Ketua komite sekolah : NGATMAN b) Kepala sekolah
: SIGIT SETYO ATMOKO S.Pd. M.Pd
c) Wakil kepala sekolah : DRS. A.M AMIRUDIN d) Wakasek kurikulum : SRI MULYANIS.Pd SRI UTAMI S.Pd e) Wakasek kesiswaan
: DWI NOOR AINI S.Pd
f) Wakasek sarana prasara : SUBARYONO g) Staff Administrasi
: M. ALINUDDIN
h) Humas
: TRI HANDOKO
6. Sarana dan Prasarana Dalam upaya menunjang pendidikan di SMP N 3 Tuntang, di perlukan saran dan prasarana yang memadai serta pemanfaatannya secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMP N 3 Tuntang dapat di lihat dalm tabel berikut ini: Tabel III.3 Data Sarana dan Prasarana SMP N 3 Tuntang Nama Sarana Dan Prasrana
Jumlah
Ruang kelas
12
Ruang kantor
1
Ruang perpustakaan
1
Ruang komputer
1
Ruang praktek/ketrampilan
1
Ruang lab. IPA
1
Ruang UKS
1
Ruang osis
1
ruang bengkel kerja
1
Mushola
1
Kamar mandi/wc
12
Lapangan basket
1
Sarana yang dimiliki oleh SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang tersebut diharapkan mampu menjadi fasilitas yang bermanfaat bagi
perkembangan siswa. Selain prasarana tersebut, beberapa sarana penunjang lainnya adanya peralatan olahraga, sarana ibadah, serta komputer dan lain sebagainya.
7. Keadaan siswa Siswa
merupakan
subjek
dalam
pendidikan
yang
selalu
membutuhkan arahan, bimbingan dan didikan dari guru atau tenaga didik. SMP N 3 Tuntang pada Tahun Pelajaran 2013/2014 mempunyai siswa sebanyak 222 siswa. Kondisi siswa SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut: Tabel III.4 Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 No
Kelas
Jumlah Siswa
1
VII
99
2
VIII
75
3
IX
85
Jumlah
259
Keadaan siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel III.5 Jumlah Dan Keadaan Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang No
1
Kelas
Jumlah siswa
VIII
total
Islam
Non islam
70
5
75
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 75 anak. Namun karena penelitian ini mengharuskan responden beragama Islam maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 anak. 8. Daftar Nama Responden Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 70 siswa. Adapun daftar nama yang di jadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel III.6 Daftar Nama Responden No
Nama responden
Jenis kelamin
1
ANHARUDDIN EGA YULIANTO
Laki-laki
2
ANIS HANDAYANI
Perempuan
3
ARANDA FEBRILIANI
Perempuan
4
DESI TRI WINDARNINGSIH
Perempuan
5
DIAH AYU PAMUNGKAS
Perempuan
6
ERIYA AVITASARI
Perempuan
7
FATMA UTAMI
Perempuan
8
LATHIFA KHOIRI
Perempuan
9
MUHAMMAD IKHSAN
Laki- laki
10
MUHAMMAD SYAHRUL HUDA
Laki –laki
11
PUJA ANDIYANI CAHYA NINGTIYAS
Perempuan
12
RANI ARDIYANTI
Perempuan
13
RETNO ANINGSIH
Perempuan
14
REZQI FITRIANA
Peremuan
15
RISKA ARNELIA PRATIWI
Perempuan
16
RIYO ALI SAESOLEH
Laki-laki
17
RIZAL GERALDY PRAMUDYA
Laki- laki
18
WAFA IMANIA
Perempuan
19
YUNITANINGSIH
Perempuan
20
ZIDANE IQBAL DWIKY PANGESTU
Laki- laki
21
ADI NUR SASONGKO
Laki-laki
22
AHMAD FAHRUL HUSAENI
Laki-laki
23
AHMAD NUR WAHID
Laki-laki
24
ARIZA NOFITA
Perempuan
25
AYU OKTAVIA DWI LESTARI
Perempuan
26
BAYU DWI SAPUTRO
Laki-laki
27
EKO PURWANTO
Laki-laki
28
ELIA DWI FEBRIANI
Perempuan
29
ILHAM ROMDHONI
Laki-laki
30
MUHAMAD SOBIRIN
Laki-laki
31
MUHAMMAD MIFTAKHUS SARIFIN
Laki-laki
32
NANDA SYAHNIA
Perempuan
33
RIZKI PRASETYO
Laki-laki
34
SITI BAROKAH
Perempuan
35
SORE FATMAWATI
Perempauan
36
SUCIYATI LESTARI
Perempuan
37
TRIWIBOWO
Laki-laki
38
WAHYU NOVA WIJAYANTO
Laki-laki
39
AGUNG SETIYONO
Laki-laki
40
ANGGER TEDY ERI STYAWAN
Laki-laki
41
APRILIA YULIYANI
Perempuan
42
BAYU PRASETYO
Laki-laki
43
DESTA FIVAN IMAM PRAYOGO
Laki-laki
44
ENGGAR WIJANARKO
Laki-laki
45
EVAN HARTANTO
Laki-laki
46
IMAM FAUZI
Laki-laki
47
IRANI TITISARI
Perempuan
48
ITA YULIANA DEWI
Perempuan
49
MUHAMMAD DANI
Laki-laki
50
MUHAMMAD FAUZI
Laki-laki
51
MUHAMMAD ISROFIL
Laki-laki
52
NURAINI AGUSTINA
Perempuan
53
NURJAMILAH
Perempuan
54
REGITA PURNAMASARI
Perempuan
55
SAEFUL ANWAR
Laki-laki
56
TEDUH BINANTU
Laki-laki
57
TRISTINA IMEL K. CINDY
Perempuan
58
ARMAN SYABANI
Laki-laki
59
BIMA RISQI FAUZY
Laki-laki
60
FEBRIANI FALENTINA
Perempuan
61
FIYA RAMADHANI INDAH PURWATI
Perempuan
62
MUHAMAD AFIFUDIN
Laki-laki
63
MUHAMAD ROZIKIN
Laki-laki
64
MUHAMAD TRI ADI SETIAWAN
Laki-laki
65
MUHAMMAD TEGUH NUGROHO
Laki-laki
66
NURUL DIA RAHMA
Perempuan
67
RIFAN ALFET MARDIYANTO
Laki-laki
68
SALMAN ALFARIS
Laki-laki
69
SANDY HANIF SETIAWAN
Laki-laki
70
WILIS HADI KUSUMA
Laki-laki
B.
PENYAJIAN DATA PENELITIAN Setelah angket diisi dan di kembalikan oleh responden, langkah selanjutnya adalah mengolah data yang tersebut. Berikut ini hasil jawaban angket yang di isi oleh responden. Tabel III.6 Jawaban Angket Tentang Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang No responden
Jawaban nomor item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
A
B
A
A
C
B
C
A
B
A
2
A
C
A
A
C
A
C
A
A
A
3
A
C
C
B
C
C
C
B
C
B
4
A
C
A
B
C
C
B
B
B
A
5
A
C
A
A
A
C
C
B
C
B
6
A
C
A
A
C
A
C
B
A
A
7
A
C
A
A
A
A
C
A
B
A
8
A
C
A
B
C
C
A
B
C
A
9
A
B
A
A
B
C
A
A
B
A
10
B
B
A
A
A
B
A
C
A
B
11
B
C
A
B
C
B
A
B
C
A
12
A
C
A
B
C
C
C
B
C
B
13
A
C
A
B
C
A
C
C
C
A
14
A
C
A
A
C
A
C
B
B
A
15
A
B
A
A
C
B
C
B
A
A
16
A
C
A
B
C
A
B
C
A
A
17
A
A
A
B
C
B
C
B
B
A
18
A
C
A
B
C
C
C
B
B
A
19
A
B
A
B
C
C
B
A
B
A
20
A
C
A
A
B
C
A
A
B
A
21
A
A
A
A
C
A
A
A
B
A
22
A
C
A
A
C
A
A
A
C
A
23
A
C
A
B
B
A
A
B
C
B
24
A
C
A
B
C
A
C
B
A
C
25
A
C
C
A
C
A
C
B
A
B
26
A
C
A
C
B
A
C
A
B
C
27
A
C
C
A
C
A
B
C
A
B
28
A
C
A
A
C
A
C
B
A
B
29
A
C
A
B
C
C
A
B
A
A
30
A
C
A
A
C
A
A
B
A
A
31
A
C
A
A
A
B
A
A
C
A
32
A
B
A
A
C
A
A
A
A
A
33
A
A
A
B
C
B
A
A
A
A
34
A
C
A
A
A
A
A
A
A
A
35
A
B
A
A
C
B
B
B
A
A
36
A
C
A
A
C
A
C
A
C
A
37
A
C
A
B
C
A
A
A
C
A
38
A
C
C
A
C
A
C
B
B
B
39
A
C
C
A
C
C
A
A
A
A
40
A
C
C
B
C
A
A
C
A
C
41
B
C
A
A
C
B
A
B
B
B
42
A
C
A
A
C
C
C
A
A
B
43
B
C
A
A
C
A
A
B
C
A
44
A
C
A
A
B
A
B
A
B
A
45
A
B
A
B
C
A
A
A
B
A
46
B
C
A
B
C
A
A
B
A
A
47
A
C
A
A
C
A
B
A
A
A
48
A
C
A
A
C
A
B
C
C
C
49
A
C
B
A
C
A
B
A
B
A
50
A
C
C
A
C
A
A
C
A
A
51
A
C
A
B
C
A
C
B
A
A
52
A
A
A
B
C
A
A
B
A
A
53
A
C
A
A
C
A
A
A
A
B
54
A
C
A
A
C
B
A
B
B
A
55
A
C
A
A
C
C
A
A
C
A
56
A
C
A
B
C
A
B
C
B
B
57
A
C
B
B
C
A
C
B
B
A
58
A
C
A
A
C
C
A
B
A
A
59
B
C
C
A
C
A
B
A
A
C
60
B
C
C
B
C
C
C
C
C
C
61
A
C
A
B
C
A
C
B
A
B
62
A
B
A
A
B
A
B
A
A
B
63
A
B
A
C
C
B
A
A
A
A
64
A
B
A
A
C
A
B
B
A
A
65
B
B
C
A
B
A
B
A
A
A
66
A
C
A
A
C
C
C
B
C
A
67
A
B
A
A
C
C
B
B
C
A
68
A
C
C
B
C
C
A
B
A
A
69
A
C
A
B
C
A
B
A
B
A
70
A
B
A
C
C
B
A
A
A
A
Tabel III.7 Jawaban Angket Tentang Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kab. Semarang No responden
Jawaban nomor item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
B
C
A
A
B
A
C
B
C
A
2
A
B
B
A
A
B
B
B
A
B
3
B
C
B
C
B
B
B
C
C
B
4
B
B
B
B
B
B
C
C
C
B
5
A
B
B
B
B
C
B
B
C
A
6
A
A
B
B
A
C
B
B
C
A
7
A
A
B
A
A
C
B
B
A
A
8
A
B
B
A
B
C
B
B
B
A
9
B
C
A
A
A
A
B
B
A
B
10
B
C
A
A
A
A
A
B
A
A
11
B
B
B
B
A
B
B
B
C
A
12
A
B
B
A
B
B
B
B
C
B
13
A
A
B
B
B
B
C
C
A
A
14
A
A
B
B
B
B
B
B
A
B
15
A
C
B
A
B
B
B
C
C
B
16
C
C
B
A
B
A
B
C
C
A
17
C
C
C
B
B
A
C
C
C
A
18
C
C
B
B
B
A
B
B
A
B
19
B
C
B
A
B
B
B
C
C
B
20
C
B
A
A
B
A
B
B
C
B
21
C
C
C
A
A
A
B
C
C
A
22
A
B
B
C
B
A
B
C
B
A
23
B
C
C
A
B
A
A
C
C
A
24
C
C
B
C
C
C
C
A
B
B
25
C
C
A
B
B
C
A
A
C
B
26
C
B
B
A
A
A
B
B
A
B
27
C
C
C
C
B
A
B
C
C
B
28
B
C
A
A
A
C
A
A
B
B
29
C
C
B
A
B
A
B
B
C
B
30
C
A
A
A
A
A
B
B
B
A
31
C
B
A
B
B
A
B
B
C
C
32
C
C
A
A
A
A
A
A
C
C
33
C
C
A
A
B
A
B
A
C
B
34
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
35
C
C
C
A
B
C
C
B
C
A
36
C
B
B
C
B
C
A
B
C
B
37
B
C
A
A
A
A
A
B
C
B
38
C
C
B
A
B
B
C
C
C
B
39
A
C
A
A
B
C
B
C
A
C
40
A
B
C
A
B
A
C
C
C
A
41
C
C
A
B
B
A
B
B
C
B
42
A
C
A
C
B
C
B
A
C
B
43
A
B
A
A
B
B
B
C
C
A
44
A
C
B
A
B
B
B
B
A
A
45
C
C
B
A
B
A
B
B
C
A
46
C
C
A
B
B
A
B
C
B
C
47
B
C
B
A
B
A
B
B
B
A
48
B
C
A
C
B
C
B
B
C
C
49
C
C
A
A
B
A
A
B
C
B
50
A
C
A
A
A
A
C
C
B
B
51
C
B
C
C
C
B
C
C
C
B
52
C
C
A
A
B
A
A
B
B
A
53
B
C
A
C
B
C
B
C
B
C
54
B
C
A
C
B
B
A
B
B
C
55
C
B
A
B
C
A
A
C
C
B
56
C
B
A
A
A
A
C
C
C
B
57
C
C
C
B
C
C
C
C
B
A
58
C
C
A
C
B
A
A
B
A
C
59
C
B
A
A
A
A
C
C
C
A
60
C
C
B
C
B
C
C
B
C
C
61
C
C
A
C
C
C
B
C
C
B
62
B
B
A
A
B
A
A
C
B
A
63
B
C
A
A
C
A
A
B
A
B
64
C
B
A
A
C
B
B
C
C
C
65
B
C
A
A
B
B
B
B
B
B
66
C
C
A
C
B
B
B
C
C
C
67
C
C
A
B
B
B
C
C
C
A
68
B
C
B
A
B
A
B
B
C
A
69
A
A
B
A
B
B
A
A
C
A
70
B
C
A
A
C
A
A
B
B
B
BAB IV ANALISA DATA A.
Analisis Pendahuluan Pada analisis pendahuluan ini di kemukakan data intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dan data tentang kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. 1. Analisa Data Tentang Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Data tentang intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam berikut ini di peroleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 item soal. Masing-masing pertanyaan di sediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai untuk jawaban A bernilai 3, jawaban B bernilai 2, dan jawaban C bernilai 1. Tabel IV. 1 Skor Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang No
Jawaban
Skor
Jumlah
Respnden
A
B
C
3
2
1
Skor
1
5
3
2
15
6
1
22
2
7
-
3
21
-
3
24
3
1
3
6
3
6
6
15
4
4
3
3
12
6
3
21
5
4
2
4
12
4
4
20
6
6
1
3
18
2
3
23
7
7
1
2
21
2
2
25
8
4
2
4
12
4
4
20
9
6
3
1
18
6
1
25
10
5
4
1
15
8
1
24
11
3
4
3
9
8
3
20
12
2
3
5
6
6
5
17
13
4
1
5
12
2
5
19
14
5
2
3
15
4
3
22
15
5
3
2
15
6
2
23
16
5
2
3
15
4
3
22
17
4
4
2
12
8
2
22
18
3
3
4
9
6
4
19
19
4
4
2
12
8
2
22
20
6
2
2
18
4
2
24
21
8
1
1
24
2
1
27
22
7
-
3
21
-
3
24
23
4
4
2
12
8
2
22
24
4
2
4
12
4
4
20
25
4
2
4
12
4
4
20
26
4
2
4
12
4
4
20
27
4
2
4
12
4
4
20
28
5
2
3
15
4
3
22
29
5
2
3
15
4
3
22
30
7
1
2
21
2
2
25
31
7
1
2
21
2
2
25
32
8
1
1
24
2
1
27
33
7
2
1
21
4
1
26
34
9
-
1
27
-
1
28
35
5
4
1
15
8
1
24
36
6
-
4
18
-
4
22
37
6
1
3
18
2
3
23
38
3
3
4
9
6
4
19
39
6
-
4
18
-
4
22
40
4
1
5
12
1
5
18
41
3
5
2
9
10
2
21
42
5
1
4
15
2
4
21
43
5
2
3
15
4
3
22
44
6
3
1
18
6
1
25
45
6
3
1
18
2
1
21
46
5
3
2
15
6
2
23
47
7
1
2
21
2
2
25
48
4
1
5
12
2
5
19
49
5
3
2
15
6
2
23
50
6
-
4
18
-
4
22
51
5
2
3
15
4
3
22
52
7
2
1
21
4
1
26
53
7
2
1
21
4
1
26
54
5
3
2
15
6
2
23
55
6
-
4
18
-
4
22
56
3
4
3
9
8
3
20
57
3
4
3
9
8
3
20
58
6
1
3
18
2
3
23
59
4
2
4
12
6
4
22
60
-
2
9
-
4
9
13
61
4
3
3
12
6
3
21
62
6
-
4
18
-
4
22
63
6
2
2
18
4
2
24
64
6
3
1
18
6
1
25
65
5
5
-
15
10
-
25
66
4
1
5
12
1
5
18
67
4
3
3
12
6
3
21
68
4
2
4
12
4
4
20
69
5
3
2
15
6
2
23
70
6
2
2
18
4
2
24
Berdasarkan nilai angket tentang intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam diatas dapat di peroleh nilai tertinggi 28 dan nilai terendah 13. Untuk menentukan intervalnya penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
i=
�− � + ��
keterangan : i = interval xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah ki = kelas interval jadi, i =
28−13 +1 3
=
16 3
= 5,3 = 5
Kemudian untuk mengetahui nominasi nilai siswa baik, sedang, atau rendah intervalnya sebagai berikut : Tabel IV. 2 Nominasi Intensitas Siswa Mengikuti Pendidikan Agama Islam No
Nilai interval
Jumlah siswa
Nominasi
1
23 – 28
29 siswa
Tinggi
2
18 – 22
38 siswa
Sedang
3
13– 17
3 siswa
Rendah
Jumlah
70 siswa
Setelah di ketahui berapa banyak siswa yang berada pada kategori baik, sedang dan rendah. Langkah berikutnya adalah menentukan prosentase masing-masing variabel dengan rumus prosentase : P=
�
�
x 100%
Keterangan : P = prosentase F = frekuensi N = jumlah responden Sehingga dapat di ketahui hasilnya sebagai berikut : a. Untuk kategori baik tentang intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Tahun Pelajaran 2013/2014, sebanyak 29 responden. Sehingga besarnya prosentase kategori baiknya adalah : P=
29 70
x 100% = 41, 43%
b. Untuk kategori sedang atau cukup sebanayak 38 responden. Sehingga besarnya prosentase kategori sedang atau cukupnya adalah : P=
38 70
x 100% = 54,29%
c. Untuk kategori rendah sebanyak 3 responden. Sehingga besarnya prosentase kategori rendahnya adalah : P=
3 70
x 100% = 4,28%
2. Analisis Data Tentang Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Data tentang kedisplinan melaksanakan shalat fardhu di peroleh dengan penyebaran angket yang terdiri dari 10 item soal, masingmasing di sediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot jawaban A bernilai 3, jawaban B bernilai 2, jawaban C bernilai 1.
Tabel IV. 3 Skor Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang No
Jawaban
Skor
Jumlah
Responden
A
B
C
3
2
1
Skor
1
4
3
3
12
6
3
21
2
4
6
-
12
-
6
18
3
-
5
5
-
10
5
15
4
-
7
3
-
14
3
17
5
2
6
2
6
12
2
20
6
4
4
2
12
8
2
22
7
6
3
1
18
6
1
25
8
3
6
1
9
12
1
22
9
5
4
1
15
8
1
24
10
7
2
1
21
4
1
26
11
2
7
1
6
14
1
21
12
2
7
1
6
14
1
21
13
4
4
2
12
8
2
22
14
3
7
-
9
14
-
23
15
2
5
3
6
10
3
19
16
3
3
4
9
6
4
19
17
2
2
6
6
4
6
16
18
2
2
6
6
4
6
16
19
1
6
3
3
12
3
18
20
3
5
2
9
10
2
21
21
4
1
5
12
2
5
19
22
3
5
2
9
10
2
21
23
4
2
4
12
4
4
20
24
1
3
6
3
6
6
15
25
3
3
4
9
6
4
19
26
4
5
1
12
10
1
23
27
1
3
6
3
6
6
15
28
5
3
2
15
6
2
23
29
2
5
3
6
10
3
19
30
6
3
1
18
6
1
25
31
2
5
3
6
10
3
19
32
6
-
4
12
-
4
16
33
4
3
3
12
6
3
21
34
8
2
-
24
4
-
28
35
2
2
6
6
4
6
16
36
1
5
4
3
10
4
17
37
5
3
2
15
6
2
23
38
1
4
5
3
8
5
16
39
4
2
4
12
4
4
20
40
4
2
4
12
4
4
20
41
2
5
3
6
10
3
19
42
3
3
4
9
6
4
19
43
4
4
2
12
8
2
22
44
4
5
1
12
10
1
23
45
3
4
3
9
8
3
20
46
2
4
4
6
8
4
18
47
3
6
1
9
12
1
22
48
1
4
5
3
8
5
16
49
4
3
3
12
6
3
21
50
5
2
3
15
4
3
22
51
-
3
7
-
6
7
13
52
5
3
2
15
6
4
25
53
1
4
5
3
8
5
16
54
2
5
3
6
10
3
19
55
3
3
4
9
6
4
19
56
4
2
4
12
4
4
20
57
1
2
7
3
4
7
14
58
4
2
4
12
4
4
20
59
5
1
4
15
2
4
21
60
-
3
7
-
6
7
13
61
1
2
7
3
4
7
14
62
5
4
1
15
8
1
24
63
5
3
2
15
6
2
23
64
2
3
5
6
6
5
17
65
2
7
1
6
14
1
21
66
1
3
6
3
6
6
15
67
2
3
5
6
6
5
17
68
3
5
2
9
10
2
21
69
6
3
1
18
6
1
25
70
4
4
2
12
8
2
22
Berdasarkan nilai angket tentang kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu diatas dapat di peroleh nilai tertinggi 28 dan nilai terendah 13. Untuk menentukan intervalnya penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
i=
�− � + ��
keterangan : i = interval
xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah ki = kelas interval jadi i =
28−13 +1 3
=
16 3
= 5,3 = 5
Kemudian untuk mengetahui nominasi nilai siswa baik, sedang, atau rendah intervalnya sebagai berikut : Tabel IV. 4 Nominasi Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa No
Nilai interval
Jumlah
Nominasi
siswa 1
23 – 28
14 siswa
Tinggi
2
18 – 22
37 siswa
Sedang
3
13 – 17
19 siswa
Rendah
Jumlah
70 siswa
Setelah di ketahui berapa banyak siswa yang berada pada kategori baik, sedang dan rendah. Langkah berikutnya adalah menentukan prosentase masing-masing variabel dengan rumus prosentase : P=
�
�
x 100%
Keterangan : P = prosentase F = frekuensi N = jumlah responden
Sehingga dapat di ketahui hasilnya sebagai berikut : a. Untuk kategori baik tentang kedisplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Tahun Pelajaran 2013/2014, sebanyak 14 responden. Sehingga besarnya prosentase kategori baiknya adalah : P=
14 70
100% = 20%
b. Untuk kategori sedang atau cukup sebanyak 37 responden.sehingga besarnya kategori sedangnya adalah : P=
37 70
100% = 52,86%
c. Untuk kategori rendah sebanyak 19 responden. Sehingga besarnya prosentase rendahnya adalah : P=
19 70
100% = 27,14%
B. Analisis Lanjut Untuk membuktikan di terima atau tidaknya hipotesis yang yang ajukan sebelumnya, yaitu “Ada hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti pelajaran pendidikan agama islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Oleh karena itu dilakukan perhitungan untuk memperoleh angka koefisien (rxy) dengan terlebih dahulu menyiapkan tabel kerja sebagai berikut:
Tabel IV. 5 Persiapan Untuk Mencari Korelasi intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Dengan Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang
No
X
Y
XY
1
22
21
484
441
462
2
24
18
576
324
432
3
15
15
225
225
225
4
21
17
441
289
357
5
20
20
400
400
400
6
23
22
529
484
506
7
25
25
625
625
625
8
20
22
400
484
440
9
25
24
625
576
600
10
24
26
576
676
624
11
20
21
400
441
420
12
17
21
289
441
357
13
19
22
361
484
418
14
22
23
484
529
506
15
23
19
529
361
431
16
22
19
484
361
418
17
22
16
484
256
352
18
19
16
361
256
304
19
22
18
484
324
396
20
24
21
576
441
504
21
27
19
729
361
513
22
24
21
576
441
504
23
22
20
484
400
440
24
20
15
400
225
300
25
20
19
400
361
380
26
20
23
400
529
460
27
20
15
400
225
300
28
22
23
484
529
506
29
22
19
484
361
418
30
25
25
625
625
625
31
25
19
625
361
475
32
27
16
729
256
432
33
26
21
676
441
546
34
28
28
784
784
784
35
24
16
576
256
384
36
22
17
484
289
374
37
23
23
529
529
529
38
19
16
361
256
304
39
22
20
484
400
440
40
18
20
324
400
360
41
21
19
441
361
399
42
21
19
441
361
339
43
22
22
484
484
484
44
25
23
625
529
575
45
21
20
441
400
420
46
23
18
529
324
414
47
25
22
625
484
550
48
19
16
361
256
304
49
23
21
529
441
483
50
22
22
484
484
484
51
22
13
484
169
286
52
26
25
676
625
650
53
26
16
676
256
416
54
23
19
529
361
437
55
22
19
484
361
418
56
20
20
400
400
400
57
20
14
400
196
280
58
23
20
529
400
460
59
22
21
282
441
462
60
12
13
144
169
156
61
21
14
441
196
294
62
22
24
484
576
528
63
24
23
576
529
552
64
25
17
625
289
425
65
25
21
625
441
525
66
18
15
324
225
270
67
21
17
441
289
357
68
20
21
400
441
420
69
23
25
529
625
575
70
24
22
576
484
528
1546
1382
34472
28044
30742
Jumlah
C. Analisis Data Hubungan Anatara Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Dengan Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan di terima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan. Hipotesis alternatif (Ha)” ada hubungan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kediplinan melaksanakan shalat siswa kelas VIII
SMP N 3
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antar variabel X dan Y dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Hasil penghitungan menghasilkan nilai korelasi yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Sedangkan penghitungannya menggunakan rumus sebagai berikut
�
= ∑
2
∑
−
Keterangan :
−
∑
(∑ ) �
(∑ )2 ∑ �
2
−
(∑ )2 �
Rxy = koefisien antara variabel x dan variabel y ∑X = jumlah skor total variabel x ∑Y = jumlah skor total variabel Y X2 = variabel prestari prestasi pendidikan agama islam Y2 = variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu N = jumlah responden Dari data diatas maka dapat di peroleh data sebagai berikut : ∑X = 1546 ∑Y = 1382 ∑X2 = 34472 ∑Y2 = 28044 ∑XY = 30742 N = 70
�
�
=
1546 (1382) 70 2 (1546) (1382)2 34472 − 70 28044 − 70 30742 −
= 34472 − �
=
�
=
�
=
�
=
�
=
�
30742 −
2136572 70
2390166 70
28044 −
1909924 70
30742 − 30522,5
34472 − 34145,2 28044 − 27284,6 30742 − 30522,5
34472 − 34145,2 28044 − 27284,6 219,5
326,8 759,4 219,5 248171,92 219,5 498,1686
= 0,441
Dari hasil penghitungan korelasi product moment tersebut �ℎ�
��
sebaesar 0,441. Langkah selanjutnya adalah mengadakan konsultasi �ℎ�
��
dengan �
��
. Harga �
��
untuk jumlah responden 70 dan taraf
signifikansi 1% di peroleh nilai 0,306 dan taraf signifikansi 5% di peroleh nilai 0,235. Nilai �
( 0,441) lebih besar dari 0,306 dan 0, 235.
Dari hasil penghitungan diatas, maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa terdapat hubungan positif antara intensitas mengikuti Pendidikan
Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Dari penghitungan diatas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupa ten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian panjang diatas, maka penyusun menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang menunjukkan hasil sebagai berikut, skor A dengan nilai kategori tinggi sebanyak 29 siswa dengan prosentase 41,43 %, skor B dengan nilai kategori sedang sebanyak 38 siswa dengan prosentase 54,29 %, dan skor C dengan nilai kategori rendah sebanyak 3 siswa dengan prosentase 4,28 %. 2. Kedisplinan melaksanakan shalat fardhu siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang menunjukkan hasil sebagai berikut, skor A dengan nilai kategori tinggi sebanyak 14 siswa dengan prosentase 20 %, skor B dengan nilai kategori sedang sebanyak 37 siswa dengan prosentase 52,86 %, dan skor C dengan nilai kategori rendah sebanyak 19 siswa dengan prosentase 27,14 %. 3. Ada hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga hipotesis “Ada hubungan yang signifikan anatara intensitas mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan kedisiplinan melaksanakan shalat fardhu siswa SMP N 3
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat di terima. Kesimpulan ini di ambil dari perolehan konsultasi antara �ℎ�
��
dengan Harga �
untuk jumlah responden 70 dan taraf
��
signifikansi 1% di peroleh nilai 0,306 dan taraf signifikansi 5% di peroleh nilai 0,235. Nilai �
2
( 0,441) lebih besar dari 0,306 dan 0,
235.
B. Saran-saran Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan masukan kepada berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut : 1. Kepada guru a. Guru hendaknya dapat mengarahkan dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam mengikuti kegiatan Pendidikan Agama Islam, baik di lingkup sekolah, lingkungan keluarga, maupun di dalam masyarakat. b. Guru hendaknya bisa lebih menekankan kepada siswa untuk melaksanakan shalat fardhu dzuhur berjamaah di sekolah. 2. Kepada siswa a. Siswa harus lebih aktif dalam mengikuti Pendidikan Agama Islam, baik di lingkup sekolah, keluarga maupun masyarakat. b. Siswa harus lebih aktif melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di sekolah, di rumah maupun di masjid.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet & Suyono, Moh. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung : Pustaka Setia. Cet. Ke 1. Al-khuly, Hilmi. 2007. Mukjizat Kesembuhan Dalam Gerakan Shalat. Yogyakarta: Hikam pustaka Ar-Rahbawi, Abdul Qodir. 2008. Fiqih Shalat 4 Mahdzab. Yogyakarta: Hikam Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: rineka cipta. Ash Shiddieqy, T.M.H. 1989. Pedoman Shalat. Jakarta: Bulan Bintang. Cet. Ke 17. Departemen Agama RI. 2005. Bandung: Diponegoro Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Reseach Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Utami, Hidayatul Aufi. 2012. Skripsi : STAIN Salatiga. http://afrizona.blogspot.com/2012/06/Ruang Lingkup Pendidikan Agamaislam_10.htm Muhyididdin, Asep & Salahuddin, Asep. 2006. Shalat Bukan Sekedar Ritual. Bandung : Remaja Rosdakarya. Cet. Pertama. Musbikin, Imam.2007. Rahasia Shalat Khusu’. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Cet. Ke.1. Poerwadarminta, W.J.S, 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasjid, Sulaiman. 1994. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Cet. Ke 27. Rifa’i, Moh. 2009. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang : Karya Toha Putra. Sangkan, Abu. 2004. Pelatihan Shalat Khusu’: Shalat Sebagai Meditasi Tertinggi Dalam Islam. Jakarta: Baitul Ihsan. Suparti. 2010. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi Pokok Binatang Yang Halal Dan Haram Melalui Strategi Pembelajaran Index Card Match Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII B SMPN 1 Winong Pati. Semarang : Skripsi. Syafi’i,Abdullah & Rifa’i, Juhdi. 2006. Meraih Nikmat Shalat Khusu’. Jakarta: Alfabeta.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Assrori
Tempat/Tgl Lahir
: Boyolali/25 Februari 1985
Jenis Kelamin
: Laki – laki
Alamat
: Karang tengah Rt 02/ Rw 01, Kel. Karang tengah, kec. Tuntang, Kab. Semarang
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Jenjang pendidikan : 1. MI darul ulum karangasem lulus tahun 1998 2. SMP N 1 wonosegoro lulus tahun 2001 3. SMA N 1 karanggede lulus tahun 2005 4. STAIN salatiga Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Kab. Semarang, 15 Februari 2014
Assrori NIM. 11105016
Angket Penelitian Intensitas Mengikuti Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2013/2014
A.
Data responden Nama : ................................... Kelas : .................................... No.Absen : ................................
B.
Petuntuk pengisian angket 1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan seksama! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda paling anggap sesuai dengan kondisi anda! 3. Isilah angket ini dengan jujur, jangan terpengaruh dengan teman anda, karena jawaban tidak mempengaruhi nilai! 4. Setelah diisi secara lengkap, mohon diserahkan kembali kepada petugas yang menyerahkan angket tadi!
C.
Angket intensitas mengikuti pelajaran pendidikan agama islam 1. Apakah anda selalu masuk mengikuti pelajaran pendidikan agama islam di kelas? a. Ya, selalu masuk mengikuti pelajaran b. Pernah tidak masuk karena sakit c. Sering tidak masuk karena alasan tertentu
2. Apakah anda mengikuti kegiatan sholat dzuhur berjamaah di sekolah? a. Ya, saya selalu mengikuti. b. Mengikuti bila di absen c. Tidak pernah mengikuti 3. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan pesantren kilat di sekolah? a. Ya, saya selalu mengikuti pesantren kilat di sekolah b. Mengikuti tetapi tidak sampai selesai c. Tidak pernah mengikuti 4. Apakah anda memahami materi pendidikan agama islam bab sholat yang di berikan oleh guru kelas? a. Ya, saya memahami b. Saya kurang memahami c. Saya tidak mengikuti 5. Apakah anda pernah menjadi santri di sebuah pesantren? a. Ya, saya adalah sebuah santri di sebuah pesantren b. Saya pernah menjadi santi, tapi sekarang tidak. c. Saya belum pernah menjadi santri 6. Apakah anda mengikuti kegiatan baca tulis Alqur’an (BTA) di sekolah anda? a. Ya, saya sampai saat ini masih mengikuti kegiatan BTA b. Saya pernah mengikuti, tapi sekarang sudah tidak lagi c. Saya belum pernah mengikuti kegiatan BTA di sekolah 7. Ketika khutbah jum’ah, apakah anda selalu memperhatikan? a. Ya, saya selalu memperhatikan khutbah yang dibacakan. b. Saya memperhatikan, ketika datang tepat waktu c. Sering tidak memperhatikan, karena sering terlambat datang 8. Apakah anda pernah mengikuti pengajian umum yang di adakan di daerah anda? a. Ya, saya datang mengikuti kegiatan pengajian umum, dan saya memahami ceramah yang disamapika
b. Mengikuti pengajian umum, tetapi kurang memahami ceramah yang disampaikan c. Tidak pernah mengikuti. 9. Dalam waktu satu minggu, berapa kali anda membaca Al-Qur’an dirumah? a. Lebih dari 3 kali dalam satu minggu b. 1-3 kali dalam satu minggu c. Tidak pernah membaca Al-Qur’an dirumah 10. Apakah anda selalu mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh guru pendidikan agama islam? a. Ya, saya selalu mengerjakan tugas yang di berikan b. Pernah tidak mengerjakan karena alasan tertentu c. Sering tidak mengerjakan
Angket Penelitian Kedisiplinan Melaksanakan Shalat Fardhu Tahun Pelajaran 2013/2014
A.
Data responden Nama : ................................... Kelas : .................................... No.Absen : ................................
B.
Petuntuk pengisian angket 1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan seksama! 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda paling anggap sesuai dengan kondisi anda! 3. Isilah angket ini dengan jujur, jangan terpengaruh dengan teman anda, karena jawaban tidak mempengaruhi nilai! 4. Setelah diisi secara lengkap, mohon diserahkan kembali kepada petugas yang menyerahkan angket tadi!
C.
Angket kedisplinan melaksanakan shalat fardhu 1. Apakah anda selalu melaksanakan sholat subuh ? a. Melaksanakan sholat subuh berjamaah b. Melaksanakan sholat subuh tepat waktu sendiri dirumah c. Melaksankan sholat subuh ketika tidak bangun kesiangan
2. Ketika waktu dhuhur tiba, apakah anda melaksankan shalat shalat dhuhur di sekolah? a. Ya, selalu melaksanakan shalat dhuhur disekolah karena diharuskan berjamaah b. Shalat dhuhur bila ada teman mengajak c. Melaksanakan shalat dhuhur dirumah 3. Waktu shalat ashar tiba ketika anda sedang asyik bermain dengan temanteman, apa yang anda lakukan? a. Minta izin kepada teman-teman untuk melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu b. Menunda shalat karena sedang asyik bermain dengan teman-teman c. Sering tidak melaksanakan shalat ashar karena tidak enak meninggalkan teman-teman 4. Apakah anda selalu melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjamaah? a. Selalu melaksanakan shalat maghrib ataupun isyak berjamaah dimasjid ataupun dirumah b. Hanya berjamaah maghrib ataupun isyak saja. c. Jarang berjamaah shalat maghrib maupun isya’ 5. Apakah anda selalu tepat waktu dalam melaksanakan shalat fardhu (menyegerakan shalat setelah mendengar adzan ) ? a. Segera melaksanakan shalat fardhu setelah mendengar adzan b. Melaksanakan shalat fardhu meskipun tidak tepat waktu atau tidak menyegerakan shalat c. Melaksanakan shalat sesuka hati 6. Apakah anda selalu melaksanakan shalat jum’ah? a. Selalu melaksanakan shalat jum’ah tepat waktu b. Melaksanakan shalat jum’ah meskipun tidak datang tepat waktu c. melaksanakan shalat jum’ah tidak rutin
7. Ketika anda sakit apa yang anda lakukan? a. Tetap melaksanakan shalat fardhu sebagaimana mestinya karena merupakan kewajiban b. Melaksanakan shalat fardhu jika kuat c. Meninggalkan shalat atau menggantinya dilain waktu 8. Ketika perjalanan jauh, apakah anda tetap menjalankan shalat? a. Melaksanakan shalat dalam perjalanan b. Melaksanakan shalat dengan menjama’ ataupun mengqoshor shalat c. Tidak menjalankan shalat karena dalam perjalanan susah mencari air dan tempat untuk shalat
9. Apakah anda selalu melaksanakan shalat fardhu lima waktu dalam 1 hari? a. Selalu Malaksanakan shalat fardhu lima waktu dalam 1 hari b. Melaksanakan shalat fardhu hanya 4 kali dalam 1 hari c. Sering lupa atau tertidur sehingga hanya melaksanakan shalat fardhu 3 kali atau kurang dalam 1 hari 10. Dalam waktu satu minggu berapa kali anda melaksanakan shalat berjamaah di masjid? a. 6 kali atau lebih dalam satu minggu b. 3-5 kali dalam waktu satu minggu c. Kurang dari 3 kali dalam waktu satu minggu
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
Taraf Signif N
Taraf Signif N
5%
1%
3
0.997
0.999
4
0.950
5
Taraf Signif N
5%
1%
5%
1%
27
0.381
0.487
55
0.266
0.345
0.990
28
0.374
0.478
60
0.254
0.330
0.878
0.959
29
0.367
0.470
65
0.244
0.317
6
0.811
0.917
30
0.361
0.463
70
0.235
0.306
7
0.754
0.874
31
0.355
0.456
75
0.227
0.296
8
0.707
0.834
32
0.349
0.449
80
0.220
0.286
9
0.666
0.798
33
0.344
0.442
85
0.213
0.278
10
0.632
0.765
34
0.339
0.436
90
0.207
0.270
11
0.602
0.735
35
0.334
0.430
95
0.202
0.263
12
0.576
0.708
36
0.329
0.424
100
0.195
0.256
13
0.553
0.684
37
0.325
0.418
125
0.176
0.230
14
0.532
0.661
38
0.320
0.413
150
0.159
0.210
15
0.514
0.641
39
0.316
0.408
175
0.148
0.194
16
0.497
0.623
40
0.312
0.403
200
0.138
0.181
17
0.482
0.606
41
0.308
0.398
300
0.113
0.148
18
0.468
0.590
42
0.304
0.393
400
0.098
0.128
19
0.456
0.575
43
0.301
0.389
500
0.088
0.115