HUBUNGAN ANTARA AKTIFITAS SHALAT BERJAMAAH DENGAN KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI MTS AL -ISLAM BANYUSRI, KEC.WONOSEGORO KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : NURUDIN NIM: 111 07 053
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
i
ii
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Nurudin
NIM
: 11107053
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 07 Maret 2012 Yang menyatakan,
NURUDIN
iv
MOTTO
Artinya: Ingatlah kamu kepadaku niscaya aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaku dan janganlah kamu mengingkari nikmatku. (Q.s.Al-Baqoroh; 152)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk : Bapak dan Ibuku (Bpk. Asror dan Ibu Kasiyem), hanya Allah yang mampu membalas kebaikanmu kepadaku Kakakku ( Ahmad Habib dan Muhammad Ansori) yang selalu memberikan semangat Keluarga besar PAI B ’07 Segenap dewan guru, Komite dan siswa siswi SD Negri Bojong Ibu Siti Ruhayati M.Ag, yang telah sabar dalam mengarahkan
dan
memberikan masukan-masukan kepada penulis Rekan-rekan yang selalu memberi dorongan dan semagat agar skripsi ini cepat terselesaikan
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah , sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNYa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini . Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang mendorong sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu dalam pengantar ini penulis sampaikan terimakasih yang mendalam kepada: 1. Dr Imam Sutomo,M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Siti Rukhayati, M.Ag selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu demi terselesaikannya skripsi ini 3. Segenap dosen dan karyawan di lingkungan STAIN Salatiga 4. Bapak Suwardi M,Pd selaku kepala sekolah MTs Al-Islam Banyusri 5. Bapak, Ibu, nenek, kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan spirit serta motivasi baik berupa moril maupun materiil serta do’a restunya. 6. Segenap dewan guru SD Negri Bojong
vii
7. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang telah membantu dan memberikan dorongan sehingga terselesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis menydari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan yang masih banyak memerlukan perbaikan. Oleh karena itu berbagai saran dan masukan sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 07 Maret 2012 Penulis
NURUDIN
viii
ABSTRAK Nurudin, 2012, Hubungan Antara Aktifitas Shalat Berjamaah dengan Ketaatan Pada Tata Tertib Sekolah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Siti Rukhayati, M,Ag. Kata kunci : Aktifitas Shalat Berjamaah, Ketaatan pada Tata tertib sekolah Penelitian ini untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana keaktifan shalat berjamaah siswa kelas VIII MTs AL Islam Banyusri. (2) Bagaimana ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al Islam Banyusri. (3) Adakah hubungan antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al Islam Banyusri, Wonosegoro, Boyolali. Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al Islam Banyusri, Wonosegoro, Boyolali tahun 2012 yang jumlahnya 60 siswa. Adapun penelitian ini menggunakan Pendekatan kuantitatif dengan studi korasional. Pengumpulan datannya menggunakan angket, setelah data terkumpul kemudian di analisis menggunakan analisis statistic deskriptif. Pengujian hipotesisnya menggunakan kuantitatif korelasi dengan menggunakan product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al Islam Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012 tergolong tinggi dengan skor: A dengan nilai kategori tinggi didukung data 41 responden dengan prosentase (68,3 %) sedangkan skor B: dengan kategori sedang didukung data 14 responden (23,3%) dan skor C: dengan kategori rendah didukung data 5 responden (8,3%). Sedangkan Ketaatan pada Tata tertib sekolah siswa kelas VIII di MTs Al Islam Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012 tergolong tinggi, didukung data 41 responden (68,3 %). Uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012, didukung nilai koefisien korelasi 0,330. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara aktifitas sholat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib siswa.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
PENGESAHAN .....................................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................
iv
MOTTO ..................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ............................................................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................
x
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................
4
C. Tujuan Penelitian….. .........................................................
4
D. Hipotesis Penelitian ..........................................................
5
E. Manfaat Penelitian ............................................................
5
F. Definisi Operasional .........................................................
6
x
G. Metode Penelitian .............................................................
8
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................
8
2. Lokasi dan Waktu .......................................................
8
3. Populasi
...................................................................
9
4. Metode Pengumpulan Data .........................................
9
5. Instrumen Penelitian ...................................................
11
6. Analisis Data ..............................................................
11
H. Sistematika Penulisan ........................................................
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Shalat berjamaah .............................................................
15
1. Pengertian Shalat Berjamaah ........................................
15
2. Hal-hal yang mendorong melakukan shalat berjamaah ..
17
B. Ketaatan Pada Tata Tertib 1. Pengertian Ketaatan Pada Tata Tertib .........................
30
2. Penyusunan Tata Tertib Sekolah .................................
30
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketatan siswa pada tata tertib sekolah …… ...............................................
32
4. Fungsi tata tertib sekolah ..................................... .......
33
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ..............
36
1. Sejarah Singkat .............................................................
36
2. Letak Geografis ..........................................................
37
3. Keadaan Guru dan Karyawan .......................................
37
4. Sarana dan Prasarana ...................................................
39
xi
5. Struktur Organisasi .....................................................
40
6. Keadaan Siswa ……………………………………...
42
7. Daftar nama Responden .......................................
43
B. Penyajian Data Penelitian ..................................................
46
1. Data Tentang Jawaban Angket Aktifitas Shalat Berjamaah ..................................................................
46
2. Data Tentang Jawaban Angket Ketaatan Siswa Pada Tata Tertib ................................................................... BAB IV
49
ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan .....................................................
52
B. Analisis Lanjut ..............................................................
62
C. Analisis Data Hubungan keaktifan shalat Berjamaah dengan Ketaatan Sisiwa Pada Tata Tertib Sekolah .... ..... BAB V
63
PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................
70
B. Saran ..............................................................................
71
C. Penutup ..........................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I
Daftar Guru dan Kariyawan ……...................................
Tabel II
Struktur Organisasi ..........................................................
41
Tabel III
Daftar Jumlah Siswa ...................................................
42
Tabel IV
Jumlah Siswa Kelas VIII ..............................................
42
Tabel V
Data Responden ....................................................................
43
Tabel VI
Jawaban Angket Aktifitas Shalat Berjamaah .........................
46
Tabel VII
Jawaban Angket Ketatan Siswa Pada Tata Tertib ...................
49
Tabel VIII Daftar Nilai Tentang Aktifitas Shalat Berjamaah ..................
52
Tabel IX
Prosentase Tentang ketaatan pada tata tertib ..........................
57
Tabel X
Daftar Nilai Tentang Ketaatan Pada Tata Tertib .....................
57
Tabel XI
Analisis Data Hubungan antara X dan Y ...............................
62
Tabel XII
Persiapan untuk mencari Korelasi Antara X dan Y .................
62
Tabel XIII Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara X dan Y ....................
65
xiii
...
38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .......................................Angket Aktifitas Shalat Berjamaah dan Ketaatan Pada Tata Tertib Siswa Lampiran 2 .......................................Surat izin Meneliti Lampiran 3 ........................................Surat Keterangan Dari Sekolah Lampiran 4 .......................................Nota Pembimbing Lampiran 5 .......................................Lembar Konsultasi Lampiran 6 .......................................Daftar nilai SKK Lampiran 8 .......................................Daftar Riwayat Hidup
xiv
1
BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan agama adalah usaha yang di arahkan pada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam hidupnya di kemudian hari (Shaleh, 1969:107). Melalui pendidikan agama anak juga harus ditanamkan dalam jiwanya keimanan, ketaqwaan dan kebiasaan bersikap taat yang dimulai sejak lahir sebagaimana di ajarkan oleh agama Islam.Islam memerintahkan supaya setiap bayi lahir harus di adzankan.supaya pengalaman pertama yang ditrimanya adalah kalimah suci yang membawa kepada taqwa (Darajat, 1997:42). Begitu pentingnya pendidikan dan pengajaran agama di sekolah yang menjadi dasar kehidupan manusia karena mata pelajaran agama dijadikan kelompok dasar bagi sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah dan disekolah tinggi dijadikan hak bagi semua tingkatan (Saleh, 1969:14-15). Seorang anak yang normal, didalam usia lima belas tahun umumnya sudah matang dalam belajar di sekolah. Maksudnya di usia tersebut anak yang normal sudah mampu mengikuti program sekolah. Di usia itu anak-anak sudah dapat menahan diri untuk mematuhi tata tertib dan kedisiplinan sekolah, serta sudah dapat memiliki kemampuan untuk melakukan perintah agama seperti, melakukan aktifitas shalat berjamaah dan ketaatan siswa pada tata tertib sekolah.
2
Melaksanakan shalat berjamaah adalah salah satu ciri orang yang bertakwa dan bukti melakukan sunah nabi Muhammad SAW. Setiap adzan berkumandang maka ia segera mengambil air wudhu dan memenuhi panggilan Allah Subhanahu wa ta‟alaa tersebut. Karena shalat berjamaah merupakan perintah Allah Subhanahu wata‟alaa, dicontohkan pula oleh Nabi Muhammad Shallallahu„alaihi wasallam. Shalat merupakan amalan manusia yang paling pertama ditanyakan oleh Allah Subhanahu wata‟alaa ketika di pengadilan akhirat nanti. Barang siapa yang shalatnya dikerjakan dengan baik maka beruntunglah dia, dan sebaliknya, barangsiapa yang shalatnya dinilai kurang, maka kekurangannya hanya bisa ditutup bila ia memiliki amalan shalat sunnah yang baik. Hal pertama yang diperhitungkan dari seorang hamba Allah ta‟ala pada hari kiamat ialah shalatnya. Jika shalatnya sempurna maka ia dicatat sebagai amal sempurna. Jika didapati terdapat kekurangan, maka ia di katakan rugi. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
Artinya: “Amalan yang mula-mula di hisab dari seorang hamba pada hari kiamat ialah sholatnya , jika sholatnya di terima maka diterima pula amalanamalan yang lain dan jika sholatnya ditolak maka ditolak pula amalanamalanya (H.R At-Tabroni). Siswa yang sering melaksanakan shalat berjamaah bisa dikatakan mempunyai kepribadian yang mulia atau memiliki ketaatan pada tata tertib
3
sekolah, karena tata tertib sekolah merupakan suatu peraturan yang bertujuan untuk mengatur atau melatih kepribadian siswa secara individu dilingkungan sekolah atau tempat dan waktu tertentu. Dari konteks itulah penulis tertarik untuk meneliti aktifitas shalat berjamaah siswa MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro dan hubungannya dengan ketaatan siswa pada tata tertib di sekolah.
Masalah yang berkembang saat ini adalah banyaknya siswa yang melanggar aturan tersebut padahal dalam peraturan dan tata tertib sudah tercantum kewajiban siwa untuk mentaati tata tertib disekolah. Siswa yang tidak mentaati tata tertib disekolah memperlihatkan sikap dan perilaku yang kurang baik dalam kehidupan di lingkungan sekolahdan diluar lingkungan sekolah. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, perlu kiranya dikaji secara mendalam tentang kebiasaan melaksanakan shalat berjamaah. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan obyektif diperlukan pendekatan ilmiah. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi: “HUBUNGAN ANTARA AKTIFITAS SHALAT BERJAMAAH DENGAN KETAATAN PADA TATA TERTIB SEKOLAH SISWA KELAS
VIII
MTs
Al-ISLAM
BANYUSRI
KECAMATAN.
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012”
4
B. RUMUSAN MASALAH Dalam melakukan penelitian ini penulis memberikan pokok masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aktifitas shalat berjamaah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali? 2. Bagaimana ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs AlIslam Banyusri Wonosegoro Boyolali? 3. Adakah hubungan aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali? C. TUJUAN PENELITIAN Dalam setiap penelitian yang dilakukan akan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui aktifitas shalat berjamaah siswa kelas VIII MTs AlIslam Banyusri Wonosegoro Boyolali. 2. Untuk mengetahui ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali. 3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali.
5
D. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,1998:67) atau jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.Dalam penelitian ini, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah: Ada hubungan positif antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Secara teoritis a. Bagi penulis dapat mempraktekkan pengetahuan dan melatih diri dalam penelitian yang bersifat alamiah. b. Menambah keilmuan penulis dalam meningkatkan wacana tentang shalat berjamaah. 2. Secara Praktis Bagi sekolah, sebagai indikator dari proses pembelajaran agama baik siswa atau guru dalam kaitanya dengan shalat berjamaah yang dilakukan. a. Sebagai bahan pertimbangan siswa untuk menjalankan program (shalat berjamaah) yang ada sehingga ketika diluar sekolah akan terbiasa. b. Secara praktis apabila ada hubungan, siswa atau guru dapat mengetahui akan arti pentingnya aktifitas melaksanakan shalat
6
berjamaah dengan ketaatan siswa pada tata tertib sekolah sebagai berikut: 1) Siswa disiplin dalam melaksanakan shalat berjamaah. 2) Guru dapat mendidik dan memberikan arahan pada pembelajaran kaitanya dengan shalat berjamaah 3) Sekolah mencetak akhlaqul karimah dan sekolah mempunyai kualitas yang tinggi F. DEFINISI OPERASIONAl 1. Aktifitas shalat berjamaah Aktifitas adalah kegiatan atau kesibukan (Moeliono, 1988:17). Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktifitas seseorang dalam melaksanakan shalat berjamaah. Adapun shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang banyak secara bersama-sama sekurangnya dua orang, yang fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi imam. Dia didepan dan lainnya berdiri dibelakang sebagai makmum (Fahrurozi, 2001:69). Berdasarkan pengertian di atas maka aktifitas shalat berjamaah dapat diartikan keadaan dimana seseorang selalu melakukan shalat wajib dengan berjamaah sesuai syarat dan rukun Adapun indikator shalat berjamaah adalah sebagai berikut: a. Aktif melaksanakan shalat berjamaah b. Melakukan shalat berjamaah tepat pada waktunya c. Selalu berusaha meluruskan dan merapikan shof
7
d. Mengikuti gerakan imam dengan benar e. Berpakaian bersih dan rapi ketika shalat berjamaah f. Berdzikir dan berdoa sesudah salam 3. Ketatan siswa pada tata tertib sekolah Ketaatan
adalah
keadaan
tahu,
mengerti
dan
merasa
(Poerwadarminta, 2006:173). Sedangkan menurut Fajri ketaatan adalah mematuhi, menaati perintah dan menjauhi larangannya.( Fajri,782). Siswa adalah pelajar (Poerwandarminta, 2006:120). Tata tertib adalah peraturan yang harus dituruti atau dilakukan untuk mengatur perilaku individu di tempat atau waktu tertentu.Dalam penelitian ini yang di maksud tata tertib adalah tata tertib MTs Banyusri dan di khususkan pada siswa. Maksud ketaatan pada tata tertib sekolah oleh peneliti adalah dorongan dan sikap dari siswa untuk selalu menaati tata tertib sekolah. Adapun indikator ketaatan siswa pada tata tertib sekolah adalah: a. Membiasakan bertutur kata yang sopan kepada kepala madrasah, guru, karyawan dan sesama siswa. b. Berusaha tidak membuang sampah sembarangan. c. Selalu menyapa dengan baik ketika bertemu dengan kepala madrasah, guru, karyawan dan sesama siswa. d. Berusaha tidak keluar kelas ketika pelajaran berlangsung. e. Selalu memakai baju seragam sesuai ketentuan sekolah. f. Tidak pernah meninggalkan pelajaran tanpa izin
8
G. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Dalam
melaksanaan
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
pendekatan studi korelasi. Sedangkan penelitian ini adalah penelitian yang diskriptif. Pemelitian diskriptif adalah termasuk penelitian dalam kategori kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian diskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan variable dan fenomenafenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan dalam penyajiannya apa adanya (Subana, 2005:26). Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti hubungan aktifitas melaksanakan shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Banyusri Wonosegoro Boyolali. Dengan kata lain adakah hubungan keaktifan sholat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah. Penelitian ini mengarah pada studi korelasi dengan teknik angket. Studi korelasi adalah studi yang hanya mencari hubungan antara dua variable atau lebih, dengan tanpa memberikan perlakuan khusus pada salah satu variable. Peneliti hanya mencari hubungan antara variable x, yaitu aktifitas shalat berjamaah dengan variabel y, yaitu ketaatan siswa pada tata tertib sekolah. 2. Lokasi dan waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian ini dilakukan di MTs
Al-Islam Banyusri
Wonosegoro Boyolali. b. Waktu penelitian bulan Januari sampai dengan Februari 2012
9
3. Populasi Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian dan sampel adalah sekelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan dari padanya (Syaodih, 2007:250). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Banyusri Wonosegoro Boyolali yang berjumlah 60 siswa, sedangkan dalam penelitian ini jumlah sampel penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikuntoro bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi.Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar,dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih,tergantung dilihat dari (waktu, tenaga, dana),sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya resiko yang di tanggung peniliti (Arikunto, 2002:112). Karena objeknya berjumlah 60 siswa maka semuanya diambil sebagai responden. Sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi. 4. Metode Pengumpulan Data Metode yang di gunakan dalam memperoleh data penelitian ini adalah: a. Metode Angket Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan) untuk diisi langsung oleh responden (Fathoni, 2006:111). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data
10
tentang bagaimana aktifitas melaksanakan shalat berjamaah dengan ketaatan siswa pada tata tertib sekolah di MTs Al-Islam Banyusri. b. Metode Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. (Fathoni, 2006:104). Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kondisi secara umum MTs Al-Islam Banyusri, seperti letak geografis, struktur organisasi dan lain lain. c. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanyajawab secara tatap muka yang dilaksakan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. (Sandjaja, 2006:144). Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai sejarah MTs Al-Islam Banyusri serta data-data yang mendukung latar belakang dari penelitian ini. 5. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Angket Angket sebagai alat bantu metode angket atau kuesioner.Angket ini
11
diperlukan untuk mengetahui hubungan antara aktifitas
shalat
berjamaah siswa madrasah tsanawiyah banyusri dengan minat siswa untuk shalat berjamaah 2. Metode Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. (Fathoni, 2006:104). Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kondisi secara umum MTs Al-Islam Banyusri, seperti letak geografis, struktur organisasi dan lain lain. 3. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab secara tatap muka yang dilaksakan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. (Sandjaja, 2006:144). Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai sejarah MTs Al-Islam Banyusri serta data-data yang mendukung latar belakang dari penelitian ini. 6. Analisis Data a. Analisis pertama Analisis ini digunakan untuk menghitung skor masing-masing variabel. Penelitian ini meliputi dua variable, aktifitas shalat berjamaah sebagai variabel pertama (X) dan ketaatan siswa pada tata tertib sekolah sebagai variabel kedua (Y).
12
Untuk mengetahui dari masing-masing variabel digunakan rumus: F X 100% N
P
Keterangan : P
: Presentase perolehan
F
: Frekuensi
N
: Jumlah Responden
(Hadi, 1983:70) b. Analisis kedua Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan siswa pada tata tertib sekolah siswa MTS Al Islam Banyusri penulis menggunakan rumus Product Moment. Dengan rumus sebagai berikut:
rxy
N XY N X2
X
X 2
Y
N Y2
Y
2
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi variabel x dan variabel y XY : Jumlah hasil kali variabel x dengan y X : Jumlah nilai variabel x Y : Jumlah nilai variabel y N
: Jumlah subyek yang diteliti
(Arikunto, 1995:67-69)
13
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1: Pendahuluan Meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian
dan Sistematika Penulisan
Skripsi. BAB11: Landasan teori Meliputi Shalat berjamaah, Menaati Tata tertib Sekolah BAB111: Laporan hasil penelitian Pada Bab ini peneliti menjelaskan tentang gambaran umum keadaan MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali, berkaitan sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan para siswa. Selanjutnya menyajikan data responden dan jawaban angket tentang Aktifitas Shalat Berjamaah Siswa dan Ketaaatan pada Tata tertib Sekolah BABIV:
Analisis data Meliputi analisis pertama dan kedua, untuk menjawab rumusan masalah tentang ada atau tidaknya Hubungan Shalat berjamaah
14
dengan ketaatan Siswa pada tata tertib sekolah di MTS Al-Islam Banyusri, digunakan rumus statistic product moment. BABV:
Penutup Yang meliputi kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan lampiran.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Shalat Berjamaah 1. Pengertian Shalat Berjamaah Menurut bahasa shalat berarti do‟a sedangkan menurut syara‟ shalat artinya bentuk perbuatan yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Suyono, 1998:67). Shalat dalam arti do‟a di jelaskan dalam al-Qur‟an surat At- Taubah, ayat 103 yang memerintahkan Nabi untuk mendo‟akan bagi orang-orang yang membayar zakat harta benda mereka; sebab do‟a Nabi membawa ketenangan hati mereka.
Artinya:“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.(AtTaubah: 103). (Departemen Agama, 2004: 204) Menurut Sayyid Sabiq, shalat ialah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta‟ala dan diakhiri dengan memberi salam. (Sabiq, 1973:202) Secara lughawi atau arti kata shalat adalah doa, sedangkan secara terminologis
16
adalah serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbirotul ikhrom dan disudahi dengan salam. (Syarifuddin, 2003:20). Sedangkan menurut Kholil (2004:29) secara bahasa Shalat adalah do‟a atau pujian. “Sedang menurut definisi Shalat adalah upacara ritual menghadap Allah SWT yang Maha Suci, yang harus berlangsung secara hikmad dengan penghayatan penuh dan bermodalkan ikhlas (semata-mata hanya dipersembahkan kepada Allah SWT dan demi mengharapkan Ridha-Nya) Sedangkan menurut Sidik Tono (1998:21) shalat adalah hubungan antara hamba dan Tuhan yang tata caranya diatur dan dituntun sesuai dengan ajaran nabi Muhammad SAW. Shalat berjamaah menurut Moh Fahrurozi(2001:69) adalah shalat yang dilakukan oleh orang banyak secara bersama-sama sekurangnya dua orang, yang fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi imam. Dia didepan dan yang lainnya dibelakang sebagai makmum. Dasar hukum shalat berjamaaah adalah/hadis Rasul.
Artinya: Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, 27 derajat (Terjemahan Shahih Bukhari:I/208(306). Hadis diatas menjelaskan bahwa shalat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian. Berdasar ayat dan hadis diatas, shalat berjamaah disyariatkan dan lebih utama daripada shalat sendirian.
17
2. Hal - hal Yang Mendorong Melakukan Shalat Hal-hal yang mendorong melakukan Shalat menurut Al-Muqaddim (2005:22-25) adalah sebagai berikut: a. Shalat marupakan kewajiban bagi umat muslim Shalat merupakan kewajiban yang harus dilakukan bagi setiap manusia yang beragama Islam dan lebih utama dilakukan dengan cara berjamaah dengan dasar hukun sebagai berikut: Al-Quran Firman ALLAH
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan Shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolong dari mereka berdiri (Shalat) besertamu…“. (QS.An-Nisa:102). Menurut para ahli tafsir dan fiqih, ayat ini mengandung perintah untuk mendirikan Shalat berjamaah dalam keadaan takut di medan perang. Kalau dalam keadaan perang diperintahkan untuk mendirikan shalat berjamaah, tentu lebih diperintahkan lagi mendirikannya dalam keadaan aman.
Artinya : "Dari Abdullah bin Umar. Rasulullah Saw bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada Shalat sendirian 27 derajat“. (Terjemahan Shahih Bukhari : I/208 (367).
18
Hadits di atas menegaskan bahwa shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dari pada shalat sendirian. Berdasarkan ayat dan hadits di atas, ulama sepakat mengatakan bahwa shalat berjamaah disyariatkan dan lebih utama dari shalat sendirian dan ada yang hadits di atas yang mengandung pemahaman bahwa kalau shalat sendirian bernilai satu, maka perintah shalat berjamaah itu tidak dapat dikatakan wajib. b. Tujuan Shalat berjamaah Allah SWT memerintahkan kaum mukmin untuk melaksanakan Shalat berjamaah. Seorang hamba berkewajiban berkumpul dengan umat Islam yang lainya untuk mengerjakan shalat. Bagi muslim yang telah melaksanakan maka itu termasuk ketaatan dan mengerjakan kewajiban dari perintah Allah. Tujuan shalat berjamaah yaitu: melaksanakan perintah Allah, makna agama dari syiar Islam, amalan yang paling utama adalah tepat waktu dan selalu menjaganya, menjaga kedisiplinan dan memperbaiki penampilan. c. Manfaat Shalat berjamaah Banyak
manfaat
yang
bisa
diambil
ketika
seseorang
melaksanakan shalat berjamaah. Baik manfaat dunia maupun akhirat. Betapa indahnya jika shalat jamaah ditegakkan. Manusia berbondongbondong datang ke masjid saat adzan berkumandang. Mereka bersegera menyambut seruan Allah SWT saat waktu shalat tiba. Mereka tinggalkan semua pekerjaan dunia, bertemu dengan Rabbnya dengan penuh ketundukan, ketawadhu‟an serta beribadah dengan
19
penuh keikhlasan. Manfaat shalat berjamaah tersebut antara lain menurut (Al-Muqoddim, 2005:25-97) adalah sebagai berikut: 1) Bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah dan Rosul-Nya Shalat menjadi kewajiban yang pokok bagi umat muslim. Dengan
melaksanakan
shalat
berjamaah,
seorang
muslim
menunaikan kewajibannya kepada Allah, dengan kata lain suatu bentuk ketaatan kepada Allah untuk menunaikan perintah Allah
Artinya: "Dan dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' (Q.S. Al-Baqarah: 43). 2) Sebagai bukti keimanan Shalat berjamaah merupakan bukti keimanan seseorang kepada Allah. Orang yang berjamaah dalam shalat adalah orang yamg senantiasa memakmurkan masjid-masjid Allah. Tidaklah seseorang memakmurkan masjid-masjid Allah kecuali orang yang beriman, yang diberi petunjuk Allah dan berjalan atas kebenaran. Hal ini sebagaimana firman Allah :
Artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan Shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-
20
orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah:18) 3) Sarana menjaga dari gangguan dari syetan Syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Ia akan berusaha untuk menyesatkan manusia. Syetan tidak kenal lelah, dalam keadaan begaimanapun dan dimanapun ia berada syetan akan berusaha untuk mengelincirkan manusia dari jalan yang lurus. Syetan
memahami
betul,
shalat
adalah
sarana
seseorang
mendekatkan diri kepada Allah. Berhubungan langsung dengan Allah. Karena itu syetan berusaha menghalangi manusia bermalasmalasan dalam menunaikan shalat. Padahal shalat sebagai bentuk penjagaan diri seseorang dari segala bentuk gangguan syetan. 4) Menjauhkan diri dari sifat orang munafik. Diantara sifat orang munafik adalah mereka bermalasmalasan dalam shalat, hal ini dinyatakan Allah dalam surat AnNisa ayat 142 :
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk Shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan Shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali". (QSAnnisa‟:142) 5) Menjadi sebab diampuni dosanya oleh Allah.
21
Berada dalam jaminan Allah diantar sebab adanya jaminan dari Allah adalah dikarenakan shalat berjamaah. Dengannya Allah memberikan jaminan dan amanat. Hal ini diberikan Allah hanya kepada orang-orang yang senantiasa menjaga shalat berjamaah. 6) Mendapat naungan Allah di hari kiamat. Saat manusia mengalami goncangan yang dahsyat di hari kiamat, dimana berbagai peristiwa mengerikan akan mereka lalui Tak ada yang mampu menyelamatkan kecuali apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia yaitu amal-amal shaleh. Tak ada yang mampu memberikan perlindungan di saat yang berat terkecuali perlindungan Allah. 7) Bebas dari neraka dan sifat munafik. Seorang yang melakukan shalat berjamaah secara rutin selama 40 hari dan tidak ketinggalan takbir pertama Allah akan memberinya dua pembebasan. Pertama, ia akan selamat dari api neraka dan kedua ia akan terbebas dari sifat-sifat orang munafik. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah:
Artinya: “Siapa yang melakukan Shalat berjama’ah selama 40 hari, dan ia mendapatkan takbir pertama, niscaya dituliskan
22
untuknya dua pembebasan, bebas (selamat) dari neraka dan selamat dari nifak” (HR. At-Tirmidzi:I/44-45) 8) Mendapatkan shalawat malaikat dan tempat tinggal di surga Orang yang menunaikan shalat jamaah akan mendapatkan shalawat dari para malaikat, karena ia berdiri dalam barisan yang rapi. Rasulullah bersabda :
Artinya
:“Sesungguhnya
Allah
dan
para
malaikat-Nya
bershalawat atas orang-orang yang menghubungkan shaf” (Terjemah Sunan An Nasa‟i : I/432 794) 9) Selamat dari kelalaian Dengan shalat jamaah seseorang akan terhindar dari kelalaian. Hal ini dikarenakan Allah senantiasa membukakan hati orang yang menegakkan shalat berjamaah. Namun sebaliknya orang yang melalaikan shalat berjamaah, Allah akan mengunci hati mereka dan mereka termasuk orang-orang yang lalai. Rasulullah bersabda :
Artinya:“Sungguh beberapa kaum benar-benar akan menghentikan (kebiasaannya) meninggalkan shalat berjama’ah atau Allah benar-benar akan mengunci mati hati mereka lalu mereka benar-benar termasuk orang-orang yang lalai” (HR. Ibnu Majah). 10) Doanya dikabulkan oleh Allah
23
Shalat adalah saat seseorang berkeluh kesah kepada Allah. Memohon kepada Allah kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Shalat sebagai tempat untuk mengadu seorang hamba kepada Rabbnya. Orang yang menunaikan shalat adalah orang yang senantiasa berberdzikir menginggat Allah. Apalagi jika ditunaikan dengan berjamaah. Datangnya seseorang dari tempat tinggalnya menuju masjid menjadi media dzikir kepada Allah. Begitu pula saat menunggu imam dan bahkan saat shalat selesai shalat. Di antara waktu yang mustajab dalam berdoa adalah antara adzan dan iqomah serta setelah menunakan shalat karena itu seorang muslim yang menggunakan waktu-waktu tersebut ia akan senantiasa dikabulkan doanya oleh Allah. Rasulullah bersabda :
Artinya:“Do’a antara adzan dan iqomat doanya tidak akan tertolak” (Terjemahan Sunan Abu Daud : I/354 489) 11) Tumbuhnya persaudaraan, kasih sayang dan persamaan Shalat berjamaah menumbuhkan kasih sayang di antara sesama umat Islam. Menjalin ukhuwah islamiyah dan mengajarkan persamaan. Inilah ajaran Islam yang agung persaudaraan, ukhuwah, kasih sayang dan persamaan didasarkan atas ketaatan kepada Allah. Seseorang mencintai karena Allah, membenci pun karena Allah.
24
Allah sangat mencintai orang-orang yang tersusun rapi dalam berisan. Baik barisan jihad membela agama Allah, barisan shalat, barisan persaudaraan yang diikat oleh keimanan. Sebagaimana Allah berfirman :
Artinya:“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS.As-Shof 61: 4) 12) Termasuk ajaran dan syiar Islam yang agung Jamaah secara bahasa adalah bersatu berkelompok. Berjamaah dalam Islam adalah bersama atas dasar ketaatan kepada Allah untuk menunaikan perintah-perintah-Nya. Dalam keadaan inilah Allah sangat
perhatian terhadap orang-orang
yang
berjamaah. Namun sebaliknya, jika persatuan tidak terwujud ukhuwah Islamiah hanyalah tinggal impian perpecahan terjadi dimana-mana yang pada akhirnya akan merugikan umat itu sendiri. Karena itulah berjamaah merupakan rahmat dari Allah sedangkan perpecahan adalah adzab. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah :
25
Artinya:“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”. (QS. Al-Hajj 22:32) 13) Sebagai media Fastabiqul Khoirot Shalat
berjamaah
menjadi
motivasi
seseorang
untuk
berlomba-lomba dalam amal shaleh. Seseorang yang melihat saudaranya lebih rajin melaksanakan shalat jamaah lebih lama dalam dzikir, lebih sungguh-sungguh dalam menjaga waktu shalat menjadikan semangat untuk bersegera meningkatkan amalnya di hadapan Allah. Allah berfirman :
Artinya:“Dan yang demikian itu, hendaknya orang berlombalomba” (QS. Al-Muthaffin 83:26) 14) Membiasakan disiplin dan berakhlaq mulia Shalat berjamaah mengajarkan disiplin. Seseorang dalam berjamaah harus mengikuti gerakan Islam. Menirukannya mulai dari masuk shalat sampai selesai shalat. Tidak bisa seseorang sekehendak dirinya dalam shalat berjamaah. Seorang makmum senantiasa mengikuti gerakan imam dan mengikuti dibelakang imam. Hal ini tentu membiasakan disiplin dalam kehidupan seseorang. Menghilangkan ego pribadi dan dengan penuh kerendahan untuk menaati seorang pemimpin yaitu imam shalat. Hal ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah :
26
Artinya : “Sesungguhnya imam itu diadakan agar ia diikuti, karena itu janganlah kalian berselisih atasnya. Jika ia bertakbir maka bertakbirlah dan jika ia rukuk maka rukuklah. Jika ia mengucapkan “sami’ allahu liman hamidah” maka ucapkanlah “rabbana lakal hamdu” (pada-Mu-lah Ya Allah segala puji). Jika ia sujud maka sujudlah dan jika ia Shalat dengan duduk maka shalatlah kalian dengan duduk semua”. (HR. Bukhari:I/127) Menurut Amin Syukur (2006:116) shalat ,merupakan pekerjaan hamba yang beriman dalam situasi menghadap diri kepada Allah. Shalat memiliki manfaat antara lain: a. Membina akhlak Apabila dilaksanakan secara sempurna dan rutin ikhlas dan khusuk serta penuh kesadaran, maka akan menjadi alat pendidik rohani manusia yang memiliki efek positif, yakni mensucikan dan membersihkan jasmani dan rohani yang akan memancarkan sinar dan mengepresikan dalam sikap dan tongkah laku serta ucapan yang baik, juga akan terhindar dari perbuatan keji dan mungjkar dalam surat alAnkabut ayat 45
27
Artinya: “Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu menjegah dari perbuatan (keji) dan mungkar.”(S. Al. Ankabut : 45) b. Mendidik disiplin Shalat harus dikerjakan pada waktu yang ditentukan. Orang yang menjalankan shalat secara rutin berarti tidak lepas dari perhatian terhadap waktu, slah satu ciri orang yang sukses adalah orag yang disiplin dan memperhatikan waktu, sukses dalam belajar tentu harus mengisi waktu untuk menekuni pelajarannya. c. Ketenangan jiwa Orang yang menjalankan shlat pasti tidk aka panic dalam menghadapi segala persoalan, orang yang demikian akan terjauh dari penyakit sesuai dengan firman Allah QS, Al-Ra‟dhu ayat 28 Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan
mengingat
Allah.
Ingatlah,
Hanya
dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. d. Menjaga kesehatan Shalat dengan rangkaian kegiatan akan dapat menumbuhkan dan menjaga kesehatan. Shalat hanya boleh dikenakan oleh orang yang suci dan bersih badan, pakaian dan tempatnya bersih dari najis dan kotoran, dan segla gerakannya. (Syukur, 2006:117)
28
e. Menghapus kejahatan dan membersihkan dosa Sebagiamana firman Allah QS Ahud: 114 Artinya: Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. f. Menumbuhkan sifat kasih sayang antara yang kuat, kaya pintar kepada yang lemah, miskin, bodoh, sebagaimana nampak dalam shalat berjamaah g. Kiblat arah shalat ke baitullah Melahirkan kesadaran arah dan tempat (ruang) serta ilmu untuk menentukannya kesatuan arah dalam shalat menumbuhkan persatuan umat, kesatuan arah dan pandangan menuju ridho Allah h. Berjamaah mendorong umat muslim untuk bermasyarakat saling menghubugkan komunikasi, persaudaraan, persamaan hak dan kewajiban tanpa memadang status. i. Konsentrasi/khusu‟ dalam shalat mendorong orang untuk serius dalam segala hal dan seluruh aktivitas muslim harus tertuju kepada Alah SWT.( Syukur, 2006:119)
29
Shalat adalah bentuk ibadah wajib yang di laksanakan manusia dan shalat merupakan rukun Islam. Shalat mempunyai keistimewaankeistimewaan di banding ibadah wajib lainnya, Keistimewaan-keistimewaan shalat di antarannya: a) Shalat adalah tiang agama b) Mengingatkan kita kepada Allah, menghidupkan rasa takut kepada-Nya, tunduk kepada-Nya dan menumbuhkan didalam jiwa, rasa kebesaran dan kekuasan-Nya. (Ash Siddieqiey, 1989: 558) c) Menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran ,dan keburukan. Bacaan yang kita baca didalam shlat, demikian juga pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan, seperti ruku‟ dan sujud, menghidupkan dalam perasaan kita rasa kebesaran Allah. Karena
perasaan
inilah
menyebabkan kita
tak
berani
melakukan perbuatan maksiat dan yang menyebabkan kita tak berani meninggalkan tha‟at. (Ash Siddieqiey, 1989: 559) . d) Shalat sebaik-baik ibadah Artinya shalat adalah seutama- tama ibadah yang Allah syariatkan. Fardhunnya merupakan fardhu yang paling utama dan nafilahnya (ibadah sunah) merupakan nafilah yang paling utama. (Al Muqaddim, 2005: 42)
30
B. Ketaatan pada Tata Tertib 1. Pengertian Ketaatan pada Tata Tertib Ketaatan
adalah
keadaan
tahu,
mengerti
dan
merasa
(Poerwadarminta, 2006:173). Ketaatan adalah mematuhi, menaati perintah dan menjauhi larangannya (Fajri,782). Tata tertib adalah peraturan yang bertujuan untuk mengatur perilaku individu ditempat atau waktu tertentu.Dalam penelitian ini yang dimaksud tata tertib adalah tata tertib siswa MTs Al Islam Banyusri. Kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. (Arikunto, 1991: 114). Menurut Soergardo Poerbawakaca, ketaatan atau kedisiplinan tata tertib sekolah untuk mencapai kondisi yang baik guna memenuhi fungsi pendidikan (Puerbawakaca, 1982:81). Dengan pengertian definisi dan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mentati tata tertib adalah kepatuhan dari sifat tanggung jawab anak didik atau individu dalam usaha menghindari terjadinya pelanggaran tata tertib atau peraturan sekolah sehingga akan tercapai kondisi yang baik yang akan memperlancarkan proses pendidikan. 2. Penyusunan tata tertib sekolah Penyusunan dan tata tertib yang dilakukan dengan cermat dan hatihati akan mempermudah adannya kesadaran untuk selalu mentati tata
31
tertib sekolah. Apabila suatu peraturan atau tata tertib dinyatakan dalam rumusan yang umum, maka perlu dibuat penjelasan tertulis untuk butirbutir tertentu atau dijelaskan dalam keepakatan tersendiri kepada subyek sasaran. Didalam penjelasan tersebut sebaiknya diberi tekanan pada halhal yang bersifat positif (yang harus dilakukan) dibanding yang sifat negative (yang tidak boleh dilakukan). Jika perlu untuk butir-butir yang dipandang sangat penting dibubuhi garis bawah atau di cetak tebal. Menurut Suharsimi Arikunto ada beberapa cara dan prosedur yang dapat dipilih oleh sekolah untuk menyusun peraturan dan tata tertib sekolah antara lain: a. Disusun melalui diskusi yang diselenggarakan oleh sekolah yang dihadiri oleh pengurus sekolah, guru dan siswa tetapin dilakukan secara bertahap maupun perwakilan dari kelompok-kelompok siswa. b. Disusun oleh pihak sekolah kemudian di bicarakan dalam rapat BP3 untuk mendapat saran-saran dan pengesahan. c. Disusun oleh pihak sekolah sendiri dan dilanjutkan dengan langklah memmintakan saran-saran tertulis dari orang tua dan siswa. Setelah saran-saran dipertimbangkan oleh penyusun konsep dan di gunakan sebagai bahan penyempurnaan, maka peraturan dan tata tertib dapat diberlakukan. d. Disusun oleh sekelompok siswa yang dipilih sebagai wakil mereka.Hasil susunan pertama yang masih berupa konsep dapat dikonsultasikan kepada pihak sekolah untuk mendapatkan persetujuan
32
dan mengesahkan untuk kemudian diberlakukan secara umum oleh sekolah. e. Disusun oleh pihak sendiri tanpa melibatkan pihak siswa sebagai subyek sasaran maupun orang tua siswa dapat dijadikan sebagai penyangga berlakunya hasil susunan berupa peraturandan tata tertib (Arikunto,1991:124) 3. Faktor yang mempengaruhi ketaatan siswa pada tata tertib sekolah Sering ditemukan beberapa tingkah laku siswa yang mengarah pada tingkat pelanggaran, ketaatan sekolah, seperti datang terlambat, melalaikan tugas, suka bohong, membatah perintah guru dan lain-lain. Adapun yang memungkinkan timbulnya tingkah laku pelanggaran terhadap tata terib sekolah atau kedisiplinan siswa, menurut Crow and Crow ada 4 faktor yaitu faktor psikologis, faktor perorangan, faktor social dan faktor lingkungan.(Crow, 1990: 155) a. Faktor psikologis Kesadaran siswa dapat mempengaruhi sikap yang menjurus kepada
tindak
pelanggaran
terhadap
peraturan
sekolah,
kesehatan indra dan kesehatan keseluruhan akan membantu cara belajar yang tenag. b. Faktor perorangan Sering kali kita jumpai sikap seserang siswa tidak sesuai dengan standar mentatati disiplin kelas. Sikap siswa yang mementingkan dirisendiri siswa, bertingkah laku tidak baik dan
33
terlalu rendah diri, itu semua jika di barkan akan menganggu ketertiban didalam kelas dan menganggu kelancaran proses belajar mengajar. c. Faktor sosial Siswa merupakan bagian dari masyarakat, dan tidak akan terhindar dari pengaruh masyarakat, ingin terpandang ingin bebas bertindak, ingin dipandang seseringkali menjadi pusat perhatian, meskipun pusat seperti ini ditunjukkan pada factor sosial, tetapi dalam pelaksanaanya bersifat indifidual. d. Faktor lingkungan Kesibukan dalam sekolah atau luar sekolah dipengaruhi oleh keadaan keseluruhan, misalnya keadaan ruang yang cukup bersih, menarik, cukup penerangan dan kebutuhan udara segar akan berpengaruh terhadap ketenangan dan kesungguhan dalam belajar, juga figure seorang pendidik yang simpatik dan menyenagkan akan menambah semangat siswa untuk belajar. 4. Fungsi tata tertib sekolah Manusia diciptakan sebagia mahluk pribadi dan mahluk social. Setiap manusia akan mencoba untuk hidup sesuai dengan kodratnya itu, namun selalu ada dua kemungkinan ketika manusia menjalaninnya.tentu seiring dengan perjalanan manusia akan muncul sebagai tantangan dan
34
rintangan untuk dihadapi sebagai suatu proses pendewasaan diri. Bahkan dalam kehidupan manusia berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya sehingga keberadaannya pasti di batasi dengan norma dan hakhak orang lain. Ketika terjadi kebenturan dan perbedaan cara dalam menjalani hidup ini, manusia menjadi sadar bahwa ia membutuhkan aturan kaidah dan tata cara atau system tertentu dengan tujuan agar kehidupan menjadi lebih tertata, berjalan lancer sesuai dengan keingian inilah yang disebut tata tertib. Tata tertib diperlukan oleh pribadi maupun relasi dengan orang lain. Agar terjadi keselarasan pola tingkah laku dengan orang lain atau masyarakat. Sehingga manusia dituntut harus bisa menyesuaikan diri dan menjalankan tata tertib yang sudah disepakati. (Purnomo, 2006:14). Dengan adanya tata tertib ini proses kegiatan belajar mengajar disekolah akan berjalan dengan tata tertib, teratur, disiplin, dan membangun iklim yang kondusif. Maka upaya dorongan untuk menaati tata tertib ini merupakan bagian pembentukan karakter siswa sebagai insane akademis yang berdisiplin dan bertanggung jawab. Dengan harapan nantinya siswa sudah terbiasa menghargai dan menghormati system yang berlaku dalam kehidupan. Maka fungsi tata tertib ini adalah untuk membentuk karakter dan membiasakan diri sebagai insane akademis yang disiplin dan bertanggung jawab serta secara sadar menjalankan apa yang terjadi kewajiban dan tanggung jawabnya. Kerangka dasar ini yang
35
akhirnya akan mengadakan antara manusia berpendidikan dan tidak berpendidikan.
36
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro 1.Sejarah Singkat MTS Al-Islam Banyusri Wonosegoro Madrasah ini berdiri pada tahun 1990, setelah berdirinya ini sangat membantu masyarakat di sekitar untuk anak sekolah yang mau melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Madrasah ini lahir pertama kali atas swadaya masyarakat secara murni dan tenaga gurunya pada saat itu gurunya tidak diberi gaji atau honor. Setelah beberapa tahun berjalan akhirnya para tokoh masyarakat dan pemerintah dapat membuat gedung sendiri di Dukuh Tlepat Desa Banyusri Kecamatan Wonosegoro. Berdasarkan data yang diperoleh Madrasah ini diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 25 Maret 1999 dengan diberi SK 8/10K/MTS/715/1999. Dalam perkembangan Madrasah ini setelah diberikan SK dari Pemerintah MTs Al Islam mengalami banyak kemajuan dan dapat meluluskan siswa-siswa hampir 90 % dan status MTs Al-Islam pada sat ini berstatus terakreditasi dengan nilai (B), dan siswanya tiap tahun bertambah.
37
2. Letak Geografis Adapun lokasi dari
MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro
beralamat di Dusun Tlepat, Banyusri, Kecamaan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Dengan letak MTs Al-Islam Wonosegoro yang berada di sisi jalan Desa Banyusri, Wonosegoro yang jauh dari kebisingan lalu lintas jalan, sehingga sangat representative untuk melakukan proses belajar mengajar. 3. Keadaan Guru dan Karyawan Guru adalah ujung tombak sebuah lembaga pendidikan, karena di tangan guru keberhasilan proses belajar mengajar, baik yang berkaitan dengan kualitas guru, kompetensi guru, sehingga dengan demikian guru merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidikan selalu saja diupayakan oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan akhirnya meningkatkan kualitas anak didik dan lembaga pendidikan tersebut melalui output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro memiliki tenagan edukatif 16 orang, termasuk Kepala Sekolah. Sedang untuk membantu kelancaran urusan administrasi, baik yang berhubungan dengan guru maupun dengan siswa, MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro mempunya tenaga administrasi sebanyak 3 orang dan dibantu beberapa guru. Untuk lengkapnya tenaga edukatif dan tenaga
38
administrasi MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro dilihat dalam tabel berikut : TABEL 1 DAFTAR GURU DAN KARYAWAN MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO BOYOLALI No
Nama
Jabatan
1
SUWARDI, S.Ag, M.Pdi
Kepala Sekolah
2
ABDUL CHOLIQ, S.Ag
Wakasek
3
MUNTHOLIB
Humas
4
ZUMRONI, A.Ma
Kesiswaan
5
ROHMATIN
Pustakawan
6
MUH. AMIN, S.Ag
Wali Kelas
7
SITI KHOTIMAH
Bendahara
8
M. IHSAN BASYIR, A.Ma
Sarpra, Wali Kelas
9
TRI SARWADI, A.Ma
Wali Kelas
10
YOKO SAPARNO, S.Pd
Pramuka
11
NANI SRI H, S.Pd
Wali Kelas
12
SRI LESTARI, A.Ma
Pramuka
13
NGABDI
KU
14
IDAH MARDIYATUN, S.Pd
BP
15
DWI ANGKAT NOVIANTI, S.Pd
Guru Kelas
39
16
BUDIYANTO
Wali Kelas
17
SRI PURWANI
Wali Kelas
18
AHMAD KURI, A.Ma
Pramuka
4. Sarana dan prasarana Dalam upaya untuk menunjang pendidikan di MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatanny secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro, antara lain : a.
6 ruang teori/kelas
b.
2 ruang guru
c.
1 ruang kepala sekolah
d.
1 ruang tata usaha
e.
1 ruang laboratorium
f.
1 ruang BP/BK
g.
1 ruang UKS
h.
1 ruang OSIS
i.
1 ruang perpustakaan
j.
1 ruang musholla
k.
1 ruang gudang alat olah raga
l.
2 kamar mandi/WC guru
m. 6 kamar mandi/WC siswa n.
2 kantin sekolah
40
Sarana yang dimiliki MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro selain ruangan sebagaimana tersebut di atas, ditambah peralatan olahraga, sarana ibadah dan alat administrasi seperti ketik manual, komputer, mebel air, almari arsip dan lain sebagainya yang kesemuanya demi kelancaran proses belajar mengajar di MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali. 5. Struktur organisasi Struktur organisasi pada suatu lembaga pendidikan sangat diperlukan, dengan upaya penggabungan kerja beberapa orang atau kelompok dapat mencapai tujuan bersama, yaitu tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan tujuan pendidikan pada lembaga tersebut pada khususnya. Adapun bagan struktur organisasi MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro adalah sebagai berikut :
41
TABEL II STRUKTUR ORGANISASI MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO BOYOLALI
Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Kepala Tata Usaha
Wakasek kesiswaan
Wakasek kurikulum
Wakasek humas
Wakasek sarpras
Koordinator BP/BK 6.Keadaan sisw
7.
Wali Kelas
SISWA
Guru
42
6. Keadaan Siswa. Siswa merupakan subjek dalam pendidikan yang selalu membutuhkan arahan, bimbingan dan didikan dari guru, MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro, mempunyai siswa sebanyak 242 siswa. Kondisi siswa MTs Al Islam Banyusri Wonosegoro adalah sebagai berikut : TABEL III DAFTAR JUMLAH SISWA MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO BOYOLALI
No
Kelas
Jumlah Siswa
1
VII
84
2
VIII
60
3
IX
83 JUMLAH
227
Keadaan siswa kelas VIII, MTs Al-Islam Banyusri, Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: TABEL IV Jumlah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 No
Kelas
1
VIII
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan 30 30
Total 60
43
Jumlah siswa VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali tahun pelajaran 20011/2012 ada 60 anak. 7.Daftar Nama Responden Jumlah responden dalam penelitian ini ada 60 orang siswa. Adapun daftar nama yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: TABEL V DAFTAR NAMA RESPONDEN No Nama Responden
Jenis Kelamin
1
Abed Mulyadi
Laki-laki
2
Agung Cahyono
Laki-laki
3
Dimas Surya
Laki-laki
4
Deni Prasetyo
Laki-laki
5
Imam Cahyono
Laki-laki
6
Khoirul Huda
Laki-laki
7
Siswanto
Laki-laki
8
Piriyanto
Laki-laki
9
M. Masykur
Laki-laki
10
Oktafian
Laki-laki
11
Oktafiano
Laki-laki
12
Mariyanto
Laki-laki
44
13
Riki santoso
Laki-laki
14
Sulaiman
Laki-laki
15
M. Sairifudin
Laki-laki
16
Anang Prasetyadi
Laki-laki
17
Agus hariyanto
Laki-laki
18
Andi subaqir
Laki-laki
19
Arif yanuar
Laki-laki
20
Darsono
Laki-laki
21
Feri andika
Laki-laki
22
Deki ariwibowo
Laki-laki
23
Miftahul latif
Laki-laki
24
Jadi mulya
Laki-laki
25
Bagus sunya irawan
Laki-laki
26
Iam santoni
Laki-laki
27
Agung bwidloseno
Laki-laki
28
Agus supriyanto
Laki-laki
29
Andi arifin
Laki-laki
30
Aris. K dedi irawan
Laki-laki
31
Fitriyana
Perempuan
32
Umilatifah
Perempuan
33
Isbiyatul mukaromah
Perempuan
34
triska lifiah
Perempuan
35
Rahayu
Perempuan
36
Dewi riyantika
Perempuan
45
37
Endah rahayu
Perempuan
38
Uun umayah
Perempuan
39
Sri barokah
Perempuan
40
Sri umi fitriyah
Perempuan
41
Siti rondiyah
Perempuan
42
Siti nia fahmawati
Perempuan
43
Suwariyah
Perempuan
44
Imiyati
Perempuan
45
Eva endriyani
Perempuan
46
Pulani
Perempuan
47
Nur ana
Perempuan
48
Riski maya sari
Perempuan
49
Alfina damayanti
Perempuan
50
Susi wulandari
Perempuan
51
Yuni rahayu
Perempuan
52
Sti robikah
Perempuan
53
Nurul aini
Perempuan
54
Nur aini
Perempuan
55
Srilestari
Perempuan
56
Nanik wulandari
Perempuan
57
Sri rahayu
Perempuan
58
Triningsih
Perempuan
59
Yulianti
Perempuan
60
Istiqomah
Perempuan
46
8. Penyajian Data Penelitian TABEL VI JAWABAN ANGKET TENTANG AKTIFITAS SHALAT BERJAMAAH SISWA KELAS VIII MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No Responden
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
A
A
A
A
B
A
A
A
B
B
2
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
3
A
A
B
A
B
A
A
A
A
A
4
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
5
A
A
B
B
A
B
A
A
B
A
6
A
A
A
B
A
B
A
A
B
B
7
B
B
B
B
C
B
B
A
C
B
8
A
A
A
A
B
A
A
A
B
A
9
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
10
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
11
A
A
B
A
B
A
A
B
B
A
12
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
13
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
B
A
B
A
B
A
A
B
A
A
15
A
A
B
A
A
A
A
A
B
A
47
16
B
A
A
A
B
A
A
A
A
A
17
B
A
A
A
B
A
A
A
A
A
18
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
19
B
A
A
A
B
A
A
A
A
A
20
B
A
A
B
A
A
A
A
A
A
21
A
A
A
A
B
A
A
A
B
A
22
A
A
A
A
A
A
B
A
B
B
23
A
A
A
B
B
A
B
A
A
B
24
B
A
A
A
A
A
A
A
A
B
25
A
A
A
A
A
B
B
A
B
A
26
A
A
B
A
B
B
B
A
A
B
27
A
A
B
A
A
A
A
A
A
B
28
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
29
B
A
A
A
A
A
B
A
B
B
30
B
A
B
B
B
B
A
A
A
B
31
A
A
A
A
A
B
B
A
B
B
32
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
33
A
A
A
B
B
B
A
B
B
A
34
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
35
A
A
A
B
A
A
B
B
C
B
36
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
37
A
A
A
A
B
A
A
A
A
B
38
A
A
B
B
B
B
B
B
B
B
39
A
A
A
A
B
A
A
A
B
B
48
40
A
A
A
B
B
B
A
A
C
A
41
A
A
A
A
B
B
A
B
A
A
42
A
B
B
C
B
B
B
B
B
B
43
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
44
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
45
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
46
B
A
B
B
B
B
B
B
B
B
47
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
48
A
A
A
A
A
A
A
B
A
A
49
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
50
A
A
B
B
A
A
A
A
A
A
51
A
A
B
A
B
A
A
A
A
B
52
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
53
A
A
B
A
A
A
B
A
A
B
54
B
A
A
A
B
B
A
A
A
B
55
B
A
A
A
A
A
A
A
A
A
56
B
A
A
A
A
B
A
A
A
A
57
A
A
A
A
B
A
A
A
A
A
58
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
59
A
A
B
A
A
A
A
A
A
B
60
B
A
B
A
B
A
A
A
B
B
49
TABEL VII JAWABAN ANGKET TENTANG KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH SISWA KELAS VIII MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No Responden
Nomor Item 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
B
B
B
A
B
A
A
B
B
A
2
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
3
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
4
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
5
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
6
B
B
A
B
B
A
A
B
B
B
7
C
B
C
B
B
B
C
B
B
C
8
B
B
B
A
B
B
B
B
A
B
9
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
10
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
11
A
B
A
A
A
A
A
A
B
A
12
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
13
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
14
A
A
B
A
A
A
A
A
A
A
15
B
B
B
A
B
A
A
A
A
A
16
B
B
B
A
B
B
B
B
A
B
50
17
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
18
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
19
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
20
B
B
B
A
B
A
A
A
A
A
21
B
B
B
A
A
B
B
B
B
B
22
A
A
A
A
B
A
B
A
B
C
23
B
B
B
B
A
A
B
B
B
B
24
B
B
B
A
B
A
B
A
B
B
25
A
A
A
B
B
A
B
B
A
B
26
B
B
B
A
B
B
B
B
B
A
27
A
A
B
A
A
A
A
A
A
B
28
A
A
A
A
B
B
A
A
A
A
29
B
B
A
B
A
B
B
B
B
A
30
B
B
B
B
B
B
B
B
B
C
31
B
B
A
A
A
A
A
A
B
B
32
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
33
A
A
B
A
B
A
A
A
B
B
34
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
35
B
B
B
A
B
B
A
B
B
B
36
B
B
A
A
A
A
A
A
B
A
37
B
B
B
A
B
A
A
B
B
A
38
B
B
A
A
B
A
B
B
B
B
51
39
B
B
B
A
B
A
A
B
B
B
40
B
B
C
A
A
A
B
A
B
B
41
B
B
B
A
A
A
B
A
B
A
42
B
B
A
B
B
A
A
A
B
B
43
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
44
B
B
A
A
A
A
A
A
A
A
45
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
46
B
B
B
B
A
A
B
B
B
B
47
A
B
A
A
A
B
A
A
A
B
48
B
A
B
A
B
B
A
B
B
B
49
A
B
A
A
A
B
A
A
A
A
50
A
A
A
A
B
B
A
B
A
B
51
A
B
B
A
B
B
A
B
B
B
52
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
53
B
A
A
A
A
A
B
A
B
B
54
B
B
A
A
A
A
B
A
B
B
55
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
56
B
A
B
A
B
B
A
A
B
A
57
A
A
B
B
B
B
B
B
B
B
58
B
A
B
A
A
A
A
A
A
A
59
A
B
B
A
A
A
A
A
B
B
60
B
B
B
B
B
B
A
B
B
B
52
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan Pada analisis pendahuluan ini dikemukakan data aktifitas shalat berjamaah dan data kesadaran siswa menaati tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 yang digabung dalam sebuah tabel, untuk memudahkan penghitungan selanjutnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL VIII DAFTAR NILAI AKTIFITAS SHALAT BERJAMAAH SISWA KELAS VIII MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO JAWABAN
No
JUMLAH
JUMLAH
Respo.
NOMINASI
SKOR A
B
C
A
B
C
1
7
3
_
21
6
_
27
A
2
9
1
_
27
2
_
29
A
3
8
2
_
24
4
_
28
A
4
10
_
_
30
_
_
30
A
5
6
4
_
18
8
_
26
B
6
6
4
_
18
8
_
26
B
53
7
1
7
2
3
14
2
19
C
8
8
2
_
16
4
_
20
C
9
9
1
_
27
2
_
29
A
10
9
1
_
27
2
_
29
A
11
6
4
_
18
8
_
26
B
12
9
1
_
27
2
_
29
A
13
10
_
_
30
_
_
30
A
14
6
4
_
18
8
_
26
B
15
8
2
_
24
4
_
28
A
16
9
1
_
27
2
_
29
A
17
8
2
_
24
4
_
28
A
18
10
_
_
30
_
_
30
A
19
8
2
_
24
4
_
28
A
20
8
2
_
24
4
_
28
A
21
8
2
_
24
4
_
28
A
22
7
3
_
21
6
_
27
A
23
6
4
_
18
8
_
26
A
24
8
2
_
24
4
_
28
A
25
7
3
_
21
6
_
27
A
26
5
5
_
15
10
_
25
B
54
27
8
2
_
24
4
_
28
A
28
9
1
_
27
2
_
29
A
29
6
4
_
18
8
_
26
B
30
4
6
_
12
12
_
24
B
31
6
4
_
18
8
_
26
B
32
10
_
_
30
_
_
30
A
33
5
5
_
15
10
_
25
B
34
10
_
_
30
_
_
30
A
35
5
4
1
15
8
1
24
B
36
10
_
_
30
_
_
30
A
37
8
2
_
24
4
_
28
A
38
2
8
_
4
16
_
20
C
39
7
3
_
21
6
_
27
A
40
6
2
1
18
4
1
23
B
41
7
3
_
21
6
_
27
A
42
1
8
1
3
16
1
20
C
43
10
_
_
30
_
_
30
A
44
9
1
_
27
2
_
29
A
45
7
3
_
21
6
_
27
A
46
1
9
_
3
18
_
21
C
55
47
9
1
_
27
2
_
29
A
48
9
1
_
27
2
_
29
A
49
9
1
_
27
2
_
29
A
50
8
2
_
24
4
_
28
A
51
7
3
_
21
6
_
27
A
52
9
1
_
27
2
_
29
A
53
7
3
_
21
6
_
27
A
54
6
4
_
18
8
_
26
B
55
9
1
_
27
2
_
29
A
56
8
2
_
24
4
_
28
A
57
9
1
_
27
2
_
29
A
58
10
_
_
30
_
_
30
A
59
8
2
_
24
4
_
28
A
60
5
5
_
15
10
_
25
B
Berdasarkan hasil nilai angket tentang aktifitas shalat berjamaah diperoleh nilai tinggi 30 dengan kategori A dan terendah 19 dengan kategori C kemudian ditetapakan menjadi interval, untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus: i
( xt
xr ) 1 xi
56
Keterangan : i
= interval
xr
= nilai terendah
xt
= nilai tertinggi
xi
= kelas interval
Dari rumus ini diperoleh:
i
i
(30 19) 1 3 11 1 3
i=4 2. Analisis berdasarkan Skor Untuk analisis digunakan rumus P
F X 100% N
(Hadi, 1983:70) Adapun langkahnya sebagai berikut: a. Mencari individu yag tergolong a (tinggi) b (sedang ) c (rendah ) 1. Tinggi mencapai 41 siswa 2. Sedang mencapai 14siswa 3. Rendah mencapai 5 siswa b. Jumlah kategori 1. Kategori A mencapai 41 siswa 2. Kategori B mencapai 14 siswa 3. Kategori C mencapai 5 siswa
57
c. Mencari presentase masing-masing 41 x 100 % = 68,3% 60
1. Kategori A=
2. Kategori B=
14 x 100 % = 23,3% 60
3. Kategori C=
5 x 100 % = 8,3% 60
Untuk lebih jelasnya disajikan tabel sebagai berikut TABEL 1X NO
Tingkat aktifitas Interval shalat berjamaah
Frekwensi Presentase
1
Tinggi (A)
27-30
41
68, 3%
2
Sedang (B)
23-26
14
23,35%
3
Rendah (C)
19-22
5
8,3%
60
100%
Jumlah
TABEL X DAFTAR NILAI KETAATAN PADA TATA TERTIB SISWA KELAS VIII MTs AL-ISLAM BANYUSRI WONOSEGORO No Respon
1
JAWABAN
JUMLAH
A
B
C
A
B
C
4
6
_
12
12
_
JUMLAH SKOR
NOMINA SI
24
B
58
2
9
1
_
27
2
_
29
A
3
9
1
_
27
2
_
29
A
4
8
2
_
24
4
_
28
A
5
_
10
_
_
20
_
20
C
6
3
7
_
9
14
_
23
B
7
_
6
4
_
12
4
16
C
8
2
8
_
6
16
_
22
B
9
10
_
_
30
_
_
30
A
10
9
1
_
27
2
_
29
A
11
7
3
_
21
6
_
27
A
12
10
_
_
30
_
_
30
A
13
10
_
_
30
_
_
30
A
14
9
1
_
27
2
_
29
A
15
6
4
_
18
8
_
26
A
16
2
8
_
6
16
_
22
B
17
10
_
_
30
_
_
30
A
18
10
_
_
30
_
_
30
A
19
10
_
_
30
_
_
30
A
20
6
4
_
18
8
_
26
A
21
2
8
_
6
16
_
22
B
22
6
3
1
18
6
1
25
B
23
2
8
_
6
16
_
22
B
24
3
8
_
9
14
_
23
B
25
5
7
_
15
10
_
25
B
59
26
2
5
_
6
16
_
22
B
27
8
8
_
24
4
_
28
A
28
8
2
_
24
4
_
28
A
29
3
2
_
9
14
_
23
B
30
_
7
1
_
18
1
19
C
31
6
4
_
18
8
_
26
A
32
10
_
_
30
_
_
30
A
33
6
4
_
18
8
_
26
A
34
10
_
_
30
_
_
30
A
35
2
8
_
6
16
_
22
B
36
7
3
_
21
6
_
27
A
37
4
3
_
12
12
_
24
B
38
3
6
_
9
14
_
23
B
39
3
7
_
9
14
_
23
B
40
4
5
1
12
10
1
23
B
41
5
5
_
15
10
_
25
B
42
4
5
_
12
12
_
24
B
43
10
_
_
30
_
_
30
A
44
8
2
_
24
4
_
28
A
45
10
_
_
30
_
_
30
A
46
2
8
_
6
16
_
22
B
47
7
3
_
21
6
_
27
A
48
3
3
_
9
14
_
23
B
49
8
7
_
24
4
_
28
A
60
50
7
2
_
21
6
_
27
A
51
3
7
_
9
14
_
23
B
52
10
7
_
30
_
_
30
A
53
6
4
_
18
8
_
26
A
54
5
5
_
15
10
_
25
B
55
10
_
_
30
_
_
30
A
56
5
5
_
15
10
_
25
B
57
2
8
_
6
16
_
22
B
58
6
4
_
18
8
_
26
A
59
6
4
_
18
8
_
26
A
60
1
9
_
3
18
_
21
B
Berdasarkan hasil nilai angket tentang ketaatan pada tata tertib siswa diperoleh nilai tinggi yaitu 30 dengan kategori A dan terendah 19 dengan kategori C kemudian ditetapakan menjadi interval, untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus: i
( xt
xr ) 1 xi
Keterangan: i
= interval
xr
= nilai terendah
xt
= nilai tertinggi
xi
= kelas interval
Dari rumus ini diperoleh:
61
i
(30 16) 1 3
i
14 1 3
i=5 2. Analisis berdasarkan Skor Untuk analisis digunakan rumus P
F X 100% N
(Hadi, 1983:70) Adapun langkahnya sebagai berikut: a. Mencari individu yag tergolong a (tinggi) b (sedang ) c (rendah ) 1. Tinggi mencapai 32 siswa 2. Sedang mencapai 25 siswa 3. Rendah mencapai 3 siswa b. Jumlah kategori 1. Kategori A = 32 2. Kategori B = 25 3. Kategori C = 3 c. Mencari presentase masing-masing 1. Kategori A=
32 x 100 % = 53,4% 60
2. Kategori B=
25 x 100 % = 41,6% 60
3. Kategori C=
3 x 100 % = 5% 60
62
Untuk lebih jelasnya disajikan tabel sebagai berikut TABEL XI NO Tingkat ketaatan pada tata tertib
Interval
Frekwensi Presentase
1
Tinggi (A)
26-30
32
53, 4%
2
Sedang (B)
23-25
25
41,6%
3
Rendah (C)
19-22
3
5%
60
100%
Jumlah
B. Analasis Lanjut Untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan, maka dilakukan perhitungan untuk memperoleh angka koefisien (rxy) dengan terlebih dahulu menyiapkan tabel kerja sebagai berikut: TABEL XII Persiapan untuk mencari korelasi antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan siswa pada tata tertib sekolah Y NO X Y NO X Y NO X 1
27
24
21
28
22
41
27
25
2
29
29
22
27
25
42
30
24
3
28
29
23
26
22
43
30
30
4
30
28
24
28
23
44
29
28
5
26
20
25
27
25
45
27
30
6
26
23
26
25
22
46
21
22
63
7
19
16
27
28
28
47
29
27
8
20
22
28
29
28
48
29
23
9
29
30
29
26
23
49
29
28
10
29
29
30
24
19
50
28
27
11
26
27
31
26
26
51
27
23
12
29
30
32
30
30
52
29
30
13
30
30
33
25
26
53
27
26
14
26
29
34
30
30
54
26
25
15
28
26
35
24
22
55
29
30
16
29
22
36
30
27
56
28
25
17
28
30
37
28
24
57
29
22
18
30
30
38
20
23
58
30
26
19
28
30
39
27
23
59
28
26
20
28
26
40
23
23
60
25
21
C. Analisis Data Hubungan Aktifitas Shalat Berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penlis lakukan. Yaitu “ Ada Hubungan antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri 2011/2012
Wonosegoro Tahun Pelajaran
64
Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel (correlation) X dan Y dengan menggnakan rumus korelasi prearson product moment. Hasil pehitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan bantuan software microsoft Excel. Dengan rumus sebagai berikut :
N
rxy N
x2
xy x
2
x
y
N
xy 2
y
2
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
XY
: jumlah hasil kali variabel x dengan y
X
: jumlah nilai variabel x
Y
: jumlah nilai variabel y
N
: jumlah subyek yang diteliti
(Arikunto, 1995:67-69) Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan antara Hubungan Antara Aktifita Shalat Berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Tahun Pelajaran 2011/2012
65
2. Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment angka kasar TABEL XIII Hubungan Antara Aktifitas Shalat Berjamaah dengan ketaatan Pada tata tertib sekolah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 NO
X
Y
X2
Y2
X.Y
1
27
24
729
576
684
2
29
29
841
841
841
3
28
29
784
841
812
4
30
28
900
784
840
5
26
20
676
400
520
6
26
23
676
529
598
7
19
16
361
256
304
8
20
22
400
484
440
9
29
30
841
900
870
10
29
29
841
841
841
11
26
27
676
726
702
12
29
30
841
900
870
13
30
30
900
900
900
14
26
29
676
841
754
15
28
26
784
676
728
16
29
22
841
848
638
66
17
28
30
784
900
840
18
30
30
900
900
900
19
28
30
784
900
840
20
28
26
784
676
728
21
28
22
784
484
616
22
27
25
729
625
675
23
26
22
676
484
572
24
28
23
784
529
644
25
27
25
729
625
675
26
25
22
625
484
550
27
28
28
784
784
784
28
29
28
841
784
812
29
26
23
676
529
598
30
24
19
576
361
456
31
26
26
676
676
676
32
30
30
729
900
810
33
25
26
841
676
754
34
30
30
784
900
840
35
24
22
900
484
660
36
30
27
676
729
702
37
28
24
676
576
624
38
20
23
361
526
437
39
27
23
400
529
460
40
23
23
841
529
667
67
41
27
25
841
625
729
42
30
24
676
576
624
43
30
30
841
900
870
44
29
28
900
784
840
45
27
30
676
900
780
46
21
22
784
484
616
47
29
27
841
729
783
48
29
23
784
529
644
49
29
28
900
784
840
50
28
27
784
529
644
51
27
23
784
529
644
52
29
30
784
900
840
53
27
26
729
676
702
54
26
25
676
625
650
55
29
30
784
900
840
56
28
25
729
625
675
57
29
22
625
484
550
58
30
26
784
676
728
59
28
26
841
676
754
60
25
21
676
441
546
44546
40147
42037
Jumlah
Langkah selanjutnya hasil tabel kerja dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment dengan diketahui, sebagai berikut :
68
∑X
= 1628
∑Y
= 1539
∑X2
= 44546
∑Y2
= 40147
∑XY
= 42037
N
= 60
Kemudian data tersebut di atas dimasukkan dalam rumus product moment untuk mengetahui nilai korelasinya :
N
rxy = rxy
x2
N
60.44546
rxy =
rxy =
x
2
x
y
N
xy 2
y
2
60.42037 (1628)(1539)
rxy =
rxy
xy
(1628) 2 75
116825
(2959) 2 75
2522220 2505492 267260 2650384 2408820 23682521
16728 22376 40229
16728 901730424
69
rxy =
16728 30028 .826
rxy = 0.55700 Setelah
diperoleh
nilai
tersebut,
langkah
selanjutnya
adalah
mengadakan konsultasi hasil perhitungan (rxy) 0.557. Untuk N (responden) 60, r table taraf signifikansi 1% diperoleh nilai 0,330 dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0,254. Nilai rxy (0,557 ) lebih besar dari 0,330 dan 0,254. Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara aktifitas shalat berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri, Wonosegoro, Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.
70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Aktifitas shalat berjamaah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali menunjukkan hasil sebagai berikut: Skor A dengan nilai kategori Tinggi 41 Siswa dengan Prosentase 68, 5 % Skor B dengan nilai kategori Sedang 14 Siswa dengan Prosentase 23, 25% Skor C dengan nilai kategori Rendah 5 SSiswa dengan Posentase 8, 3% 2. Ketaatan pada tata tertib sekolah siswa kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali menunjukkan hasil sebagai berikut: Skor A dengan nilai kategori Tinggi 32 Siswa dengan Prosentase 53, 4% Skor B dengan nilai kategori Sedang 25 Siswa dengan Prosentase 41, 6% Skor C dengan nilai kategori Rendah 3 Siswa dengan Posentase 5 % 3. Setelah data berhasil di uji kemudian hasil tersebut di konsultasikan dengan r, dengan jumlah responden N= 60 siswa, pada taraf signifikansi 1% diperoleh nilai sebesar 0,330. Maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung (0,557) lebih besar dari nilai r tabel= (0,330). Jadi 0,557>0,330 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara Aktifitas Shalat Berjamaah dengan ketaatan pada tata tertib sekolah Siswa Kelas VIII MTs Al-Islam Banyusri Wonosegoro Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012
71
B. Saran-saran Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan masukan kepada berbagai pihak, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kepada guru a. Guru hendaknya dapat mengarahkan dan memotivasi siswa agar selalu aktif melaksanakan shalat berjamaah b. Guru hendaknya bisa menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya terutama dalam shalat berjamaah dan ketaatan pada tata tertib sekolah 2. Kepada siswa a. Siswa harus aktif shalat berjamaah. b. Siswa harus mentaati tata tertib sekolah. C. Kata Penutup Segala puji syukur Alhamdulillahi rabbil „alamin kepada Allah SWT, Tuhan yang patut kita sembah, pencipta alam semesta, bahwa dengan curahan taufiq dan hidayah-Nya semata, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT jualah tadahkan tangan serta harapan, semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat, khususnya bagi pemulis dan pembaca yang budiman pada umumnya dan jika terdapat kesalahan semoga Allah selalu melimpahkan maghfirah-Nya.
72
DAFTAR PUSTAKA Al-Muqoddim, Muhammad bin Ahmad bin Ismail.2005. Mengapa Kita Harus Shalat. Yogyakarta: Media Hidayah. Arikunto, Suharsimi, 1992.Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Rieneke Cipta: Jakarta _________________, 1998.Prosedur Penelitian.Jakarta: Rieneke Cipta. ________________ , 2002.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneke Cipta Ash-Shiddieqy, T.M Hasbi. 1989a. Pedoman Shalat. Jakarta: Bulan Bintang. B. Sandjaja. B. & Heriyanto. Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakarya Crow & Crow. 1990 Pengantar Ilmu Pendidikan. Rake Sarasin: Yogyakarta Darajat, Zakiyah.1970. Ilmu Jiwa Agama. Bulan Bintang :Jakarta. Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahannya 30 Jus. Solo: Qomari Prima Publisher Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka Fajri, Emzul. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Ratu Aprilia Senja Diva Publisher. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Cetakan ke 1. Jakarta: Rineka Cipta Ilahi, Fadhla. 2004a Menggugat Kesunatan Shalat Berjamaah. Yogyakarta. Pustaka Fahima Kholil. M.S. 2004. Tata Cara Shalat Nabi. Bantul: Izzan Pustaka
73
Poerbawakaca, Soegarda dan H.A.H Harapan.1982 Ensiklopedi Pendidikan. Gunung Agung Jakarta Poerdarminta, 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Balai Pustaka: Jakarta Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-Garis besar Fiqih. Cet. Bogor: Kencana Shaleh. Abd Rahma. 1969. Didaktik Pendidikan Agama Sekolah Dasar dan Petunjuk Mengajar Bagi Guru Agama. Pelajar: Bandung. Sidik, Tono dkk. 1998. Ibadah dan Ahlak Dalam Islam. Yogyakarta: UII Press Indonesia Zuhri, Moh. 1992. Terjemahan Sunan At-Tirmizi jilid I. Semarang: Asyifa‟
74
ANGKET MENGENAI AKTIFITAS SHALAT BERJAMAAH
A. PETUNJUK PENGISIAN : 1. Sebelum mengisi angket, tulislah nama saudara terlebih dahulu; 2. Jawablah pertanyaan yang tersedia dengan cara memberi tanda silang (x) pada jawaban yang tepat menurut Saudara; 3. Telitilah jawaban saudara dengan seksama; 4. Terimakasih banyak atas bantuan dan perhatiannya.
B. Biodata Responden: Nama
:………………….
L/P
:………………….
Kelas
:.............................
PERTANYAAN TENTANG AKTIFITAS SHALAT BERJAMAAH 1. Apakah Saudara aktif melaksanakan shalat berjamaah? a. Ya, Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 2. Apakah saudara selalu terlambat melaksanakan shalat berjamaah? a. Tidak pernah terlambat b. Kadang-kadang terlambat c. Selalu terlambat 3. Berapa kali Saudara melaksanakan shalat berjamaah selama satu minggu? a. 4-5 b. 2-3 c. 1-2 4. Apa yang Saudara lakukan jika mendengar kumandang adzan? a. Segera pergi ke masjid untuk shalat berjamaah b. Menunggu iqomat baru ke masjid c. Ke masjid tetapi terlambat 5. Apakah Saudara pergi kemasjid tepat pada waktunya? a. Ya, Sering b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
75
6. Ketika shalat berjamaah Saudara menempati shof keberapa? a. 1-2 b. 3-4 c. 5-6 7. Apa yang Saudara lakukan dalam barisan shof ketika shalat berjamaah? a. Selalu meluruskan dan merapatkan b. Kadang-kadang meluruskan dan merapatkan c. Tidak pernah meluruskan dan merapatkan 8. Bagaimana cara Saudara melaksanakan shalat berjamaah? a. Selalu mengikuti gerakan imam, tidak mendahului b. Kadang-kadang mengikuti gerakan imam dan mendahului gerakan imam c. Sering mendahului gerakan imam 9. Bagaimana pakaian Saudara ketika shalat berjamaah? a. Selalu bersih dan rapi b. Kadang-kadang bersih dan rapi c. Tidak memperhatikan pakaian 10. Apa yang saudara lakukan setelah salam dalam shalat berjamaah? a. Selalu berdzikir dan berdoa b. Kadang-kadang berdzikir dan berdoa c. Tidak pernah berdzikir dan berdoa
PERTANYAAN UNTUK KETAATAN SISWA PADA TATA TERTIB SEKOLAH 1. Bagaimana sikap Saudara jika berbicara pada guru, karyawan atau teman? a. Selalu ramah dan sopan b. Kadang-kadang ramah dan sopan c. Tidak ramah dan sopan 2. Kemana Saudara membuang sampah ? a. Selalu ketempat sampah b. Kadang-kadang ketempat sampah c. Di sembarang tempat 3. Bila berpapasan dengan guru atau karyawan apa yang Saudara lakukan? a. Selalu menyapa lebih dulu
76
b. Kadang-kadang menyapa c. Pura-pura tidak tahu. 4. Apa yang Saudara lakukan jam pelajaran berlangsung? a. Mengikuti pelajaran dengan tertib b. Bermain sendiri dikelas c. Keluar tanpa izin 5. Bagaimana cara Saudara memakai seragam ketika di sekolah? a. Selalu memakai seragam yang sopan sesuai peraturan sekolah b. Kadang-kadang memakai seragam sesuai peraturan sekolah c. Memakai seragam yang tidak sesuai peraturan sekolah 6. Apakah Saudara setiap hari senin mengikuti kegiatan upacara disekolah? a. Selalu mengikuti b. Kadang-kadang mengikuti c. Tidak pernah mengikuti 7. Apakah Saudara sering meninggalkan jam pelajaran? a. Selalu meninggalkan b. Kadang-kadang meninggalkan c. Tidak pernah meninggalkan 8. Apakah saudara memakai seragam sesui dengan atribut sekolah? a. Ya, selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Apa Saudara membayar iuran sekolah tepat pada waktunya? a. Ya selalu tepat waktu b. Kadang-kadang tepat waktu c. Tidak pernah tepat waktu 10. Apa Saudara selalu pulang sekolah sesuai jadwal yang telah di tentukan? a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
77
RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: NURUDIN
2. Tempat dan Tanggal lahir : Kab. Boyolali, 18 Mei 1988 3. Jenis kelamin
: Laki-laki
4. Warga Negara
: Indonesia
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Guwo Rt 01/ 01 Kec.Kemusu Kab.Boyolali
7. Riwayat Pendidikan: a. MI Ma‟arif Guwo, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali lulus tahun 2000 b. MTS Negeri Wonosegoro, lulus tahun 2003 c. MAK Al-Manar, Bener, Tengaran, Semarang lulus tahun 2006 d. S1 STAIN Salatiga lulus tahun 2012 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga,07 Maret 2012
Penulis
Nurudin NIM: 11107053