PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh : Gusmitawati Supandi1, Achmad Dasuki2, Sumardi3 ABSTRAK Penelitian ini dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV B melalui penerapan model pembelajaran kooperatif word square. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B SDN Cibalagung 5 Bogor yang terdiri dari 35 siswa, dengan komposisi perempuan 15 siswa dan laki-laki 20 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rat-rata hasil belajar pada siklus pertama memperoleh nilai 60 dengan persentasi 45,71% sedangkan siklus kedua memperoleh nilai 74,26 dengan persentasi 85,71%. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif word square dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV B di Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Bogor. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kualitas, pelaksanaan pembelajaran di kelas serta meningkatkan keaktifan, kerjasama siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: hasil belajar, IPS, pembelajaran kooperatif word square
1 Mahasiswa program studi PGSD Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi PGSD Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi PGSD Universitas Pakuan
A.
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap membosankan dan tidak menarik bagi siswa karena Ilmu
1
Pengetahuan Sosial cenderung dengan menghapal sejarahsejarah yang ada di Indonesia saja. Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa SDN Cibalagung 5 khususnya kelas IVB, terbukti dari 35 siswa hanya mencapai nilai rata-rata 44 dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai di
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
bawah KKM sebanyak 27 siswa atau 77,14% , sedangkan nilai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan adalah 65, sehingga diperoleh hasil siswa belum sempurna dan masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hal tersebut, maka pengguanaan model dan tipe pembelajaran yang menarik dikelas perlu dilaksanakan yaitu dari pembelajaran yang tidak melibatkan siswa secara langsung menjadi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi menyenangkan dan bermakna. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil dengan berbagai tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.dalam pembelajaran kooperatif, siswa yang unggul menjelaskan kepada siswa yang kurang unggul tanpa merasa dirugikan. Model pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran sangat beragam,
2
tetapi untuk penelitian ini yang diangkat adalah model pembelajaran kooperatif Word Square. Model pembelajaran kooperatif word square yaitu model pembelajaran dengan memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban yang sudah disediakan. Sehingga diharapkan dengan model pembelajaran Word Square dapat membantu siswa yang aktif dan disiplin, karena model pembelajaran ini cocok dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang banyak menggunakan istilah-istilah. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Bogor”. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikas faktor-faktor penyebab terjadinya masalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV B semester ganjil Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Adapun rumusan masalahnya adalah Apakah penerapan model pembelajaran Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPS?
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Beberapa ahli mengungkapkan teori mengenai model pembelajaran kooperatif word square, diantaranya Slavin dalam Isjoni (2009:15), menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Menurut Fauzi (2009:81), model word square adalah istilahistilah negara kita dengan permainan teka-teki silang (TTS), suatu permainan yang selain mengasah pengetahuan dan otak juga melatih kepekaan terhadap bangsa dan bentuk yang menarik dan unik. Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan bahwa model pembelajaran kooperatif word square adalah model pembelajaran secara berkelompok yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban dengan cara mengatsir jawaban yang tersedia dalam lembar jawaban. Model di atas digunakan untuk meningkatkan hasil belajar. Menurut Gagne dalam Purwanto (2011:42), hasil belajar adalah terbentuknya konsep yaitu kategori yang kita berikan pada saat stimulasi yang ada dilingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus
3
baru yang menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori. Menurut Sudjana (2006: 22), menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa yang setelah berinteraksi dengan guru sehingga mendapatkan pengalaman belajar dan kompetensinya yang meliputi aspek kognitif, yang kognitif dan psikomotor, hasil belajar dapat dievaluasi secara terukur. Mata pelajaran yang diteliti dalam skripsi ini adalah ilmu pengetahuan sosial. Sapriya (2006:3) mengemukaan bahwa IPS merupakan perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan. Menurut Somantri dalam Sapria (2006:7) Pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmuilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan menurut Ischak, dkk (2005:1.24), IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Kemudian Bentuk-bentuk peninggalan sejarah menurut Wisnu (2008:87) peninggalan sejarah artinya warisan masa lampau yang mempunyai nilainilai sejarah, jadi bukan sembarang peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah membantu kita mengetahui apa yang terjadi dimasa lampau. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disintesiskan bahwa menghargai peninggalan sejarah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah materi pelajaran tentang cara menghargai peninggalan sejarah ditingkat sekolah yang memadukan konsep ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari masalah sosial di masyarakat yang disajikan secara ilmiah. B.
METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif word square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang menghargai peninggalan sejarah dan sebagai pengembangan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor kelas IV B semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
4
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu pada tanggal 21-28 September 2012. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV B Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 denga jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Refleksi awal adalah kegiatan mengulang atau memberikan tes untuk mengetahui dan mendapatkan data awal sebelum penelitian. Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah yang akan diteliti. Setelah diuji kelayakan masalah yang akan diteliti, kemudian direncanakan tindakan selanjutnya. Pelaksanaa tindakan yaitu kegiatan melaksanaka apaa yang sudah direncanakan, dibantu oleh tim kolaborator observasi adalah pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Evaluasi/refleksi adalah kegiatan mengulas/mengulang materi yang baru saja dipelajari. Berdasarkan hasil refleksi, kolaborator dan guru menyimpulkan apakah tindakan yang dilakukan dari seluruh indikator yang ditentukan atau belum. C.
TEMUAN PENELITIAN Temuan penelitian dimulai pada prasiklus, kemudian dilanjutkan ke siklus I dan siklus II
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Jumlah
sehingga mencapai nilai ketuntasan hasil belajar. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Awal (Pra Siklus)
1 2
Keterangan Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekuensi
Persentase
8 27
22,86% 77,14%
35
100%
Tabel 1 menunjukkan bahwa yang mencapai ketuntasan belajar ada 8 orang atau 22,86%, sedangkan yang siswa yang belum tuntas berjumlah 27 orang atau 77,14%.
2.
Deskripsi Data Siklus I
N o 1 2
Tabel 2 Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Siklus I Keteranga Frekuen Persentas n si e Tuntas 16 45,71% Belum 19 54,29% Tuntas Jumlah 35 100%
Dari tabel 2 dapat diketahui dari 25 siswa terdapat 16 siswa atau 45,71% yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau mencapai nilai KKM sebesar 65, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM ada 19 siswa atau sebanyak 54,29%. 3. Deskripsi Data Siklus II Tabel 3 Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Siklus II N Keteranga Frekuen Persentas o n si e 1 Tuntas 30 85,71% 2 Belum 5 14,29% Tuntas
5
100%
Tabel 3 menjelaskan bahwa dari 35 siswa terdapat 30 siswa atau 85,71% yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau mencapai nilai KKM 65, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 5 orang atau 14,29%.
Tabel 1 Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Tes Awal (Pra Siklus) No
35
D.
PEMBAHASAN Hasil penelitian dibahas pada setiap siklus, agar lebih jelas maka disajikan dalam tabel berikut ini . Tabel 4 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Aspek yang diteliti Penelitian pelaksana an pembelaja ran Observasi perubahan aktifitas siswa Tes Hasil Belajar
Siklus I II
Kateg ori
Makna
Keterangan
59 ,2 3
81 ,9 3
A
Sangat Baik
Meningkat
57
80
A
Sangat Baik
Meningkat
60
74 ,2 6
A
Sangat Baik
Meningkat
II
Berdasarkan tabel 4, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I Hasil dari pelaksanaan penelitian pada siklus I yaitu penilaian pelaksanaan pembelajaran mendapatkan nilai 58,23 dengan kategori cukup, observasi perilaku siswa mencapai nilai rata-rata 57 dengan kategri cukup, nilai rata-rata tes hasil belajar 60 dan belum mencapai
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
ketuntasan, dan hasil belajar siklus I secara klasikal belum tuntas karena baru mencapai 45,71% indikator penelitian, sedangkan indikator penelitian minimal 75% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan hasil belajar. Setelah dilakukan analisis dan diskusi dengan tim kolaborarator, peneliti mendapatkan masukan bahwa pada pelaksanaan pembelajaran perlu ditingkatkan terutama pada penguasaan kelas dan penyampaian materi. Selain itu harus lebih banyak melibatkan siswa. Setelah mendapatkan masukan ketika diskusi maka peneliti membuat rencana perbaikan pada siklus II. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II Pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan, antara lain peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran yaitu pada siklus i mendapat nilai 58,23 dengan kategori cukup pada siklus II meningkat menjadi 81,93 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata observasi aktifitas siswa pada siklus I yaitu 57 dengan kategori cukup meningkat pada siklus II menjadi 80 dengan kategori sangat baik, kemudian nilai rata-rata tes hasil belajar pada siklus I yaitu 60 meningkat pada silkus II menjadi 74,26. Dari persentasi ketuntasan belajar siswa 45,71% meningkat menjadi 85,71% dan telah mencapai indikator penelitian secara klasikal 75%.
6
Berikut beberapa foto kegiatan siswa dalam proses pembelajaran :
Gambar 2 Siswa maju ke depan menjawab pertanyaan guru Siswa aktif dalam menjawab soal yang diajukan oleg guru. Hal ini terlihat dari ketika salah satu siswa maju ke depan menjawab pertanyaan dari guru dengan cara menulis jawabannya di papan tulis
Gambar 3 Siswa melakukan diskusi dengan menggunakan model word square Suasana yang ramai dan kondusif. Siswa terlihat aktif dalam mencari jawaban dan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
mencocokkan jawaban tersebut pada tabel word square.
ke depan untuk mengatsir jawaban pada tabel word square. E.
Gambar 4 Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok Gambar 4 menunjukan guru sedang membimbing siswa dalam melakukan diskusi .
SIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif word square dapat meningkatkan hasil belajar siswa, kualitas pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan perubahan aktifitas siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang menghargai peninggalan sejarah di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri Cibalagung 5 Kota Bogor pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
F. DAFTAR PUSTAKA Fauzi Hasan. 2009. Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikan. Semarang: PT.Sindur Press Ischak, dkk. 2005. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Gambar 5 Siswa dan guru membahas hasil diskusi
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Gambar 5 menunjukkan setelah siswa menyelesaikan tugas secara berkelompok , siswa dan guru membahas hasil diskusi secara bersama-sama. Guru menyuruh setiap kelompok yang sudah selesai duluan maju
Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar. IPS. Bandung: UPI PRESS
7
Sudjana. Nana. 2006. Penilaian Hasil Belajat. Bandung. Remaja Rosdakarya
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Purwanto. 2011. Evalusi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Wisnu Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD /MI Kelas 4. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega
BIODATA PENULIS
Gusmitawati Supandi, lahir di Bogor, 09 Agustus 1990. Agama Islam, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Endih Supandi dan Ibu Siti Rodiyah.Tinggal di Kp. Sukamanah RT 05/01 Desa Tamansari Kecamatan Tamansari kabupaten Bogor. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar Negeri Pasir Eurih tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tamansari tahun 2005, Sekolah Menengah Atas Rimba Madya Bogor tahun 2008.Kemudian tahun 2008 kuliah di Universitas Pakuan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
8
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012