UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES Oleh : Eneng Yulian Suniartinah1, Saur Tampubolon2, Dadang Kurnia3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan
ABSTRAK Peneliti ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan penelitian utamanya dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas IV melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gadog 06 yang terdiri dari 35 siswa, dengan komposisi laki-laki 24 siswa dan perempuan 11 siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahuan pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh nilai 60,85 dengan persentase 40% sedangkan siklus II memperoleh nilai 75,42% begitu pula dengan hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan pada keaktifan, kerjasama dan motivasi dengan memperoleh nilai 82, sedangakn siklus II memperoleh nilai 89. Peneliti ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gadog 06. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kualitas, pelaksanaan pembelajaran di kelas serta meningkatkan keaktifan, kerjasama dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Hasil Belajar, IPA, Examples Non Examples
Keterangan : 1. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNPAK 2. Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK 3. Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK
1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
ABSTRACT This research is Classroom Action Research (CAR), commissioned jointly and two cycles. The main purpose of this research is to increase the learning outcomes on the subjects of natural sciences in class IV through the implementation of cooverative learning model Examples Non Examples. The subject are students of class IV elementary school Gadog 06 which consists of 35 students, with composition of 24 male students and 11 female student. Implementation of this research is conducted in odd semester academic year 2012/2013. The results showed that the average value of learning outcomes In the first cycle with 60,85 with a percentage of 40%. While scoring 75,42 second cycle with a percentage of 91,43%. As well as the observation of the behavior of student showed an increase in the involvement, cooperation and motivation to scored in the first cycle is 82, while scoring 89 second cycle. This study concluded that the implementation of cooperative learning tipe Model Examples Non Examples can increase learning outcomes of natural science subjects in class IV Gadog 06 Elementary School District of Megamendung regency Bogor. In addition, the application of this learning model can increase the quality of learning in the classroom an increasing activeness, cooperation and motivation in the learning process. Key word : Study Result, Sience, Examples Non Examples. Sedangkan Kardi dan Nur dalam Trianto Pendahuluan (2010:138) menyatakan bahwa Ilmu Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pengetahuan Alam mempelajari alam semesta, (IPA) merupakan salah satu pelajaran yang benda-benda yang berada di permukaan bumi, dianggap sulit dan kurang menarik bagi di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik banyak siswa di sekolah dasar. dalam yang dapat diamati indera maupun tidak dapat penyampaian materi pembelajaran IPA guru diamati dengan indera. kurang mengoptimalisasikan penggunaan Sejalan dengan hal tersebut, hasil studi media pembelajaran dan sumber belajar yang Penelitian Tindakan Kelas di SDN Gadog 06 ada, guru juga kurang kreatif dalam mengemas menunjukkan beberapa penyebab hasil belajar pokok bahasan atau materi pada mata IPA tidak dapat tercapai sesuai dengan KKM. pelajaran IPA yang akan disampaikan kepada antara lain adalah bahwa pembelajaran di siswa. Guru juga kurang mampu mengaitkan bidang IPA masih sangat rendah, materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, pembelajaran IPA lebih menekankan pada semua itu menyebabkan tidak diperolehnya menghapal sejumlah konsep dan pengalaman untuk memahami konsep secara mengesampingkan pratek, akibatnya siswa utuh oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran merasa bahwa pelajaran IPA seolah-olah suatu tidak tercapai dengan baik. bidang studi yang sulit dipelajari. Maka Menurut Abdullah (2008:18) berpendapat hendaknya dilakukan perubahan dalam proses bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pembelajaran dari pembelajaran yang bersifat merupakan pengetahuan teoritis yang konvensional menjadi pembelajaran diperoleh atau disesuai dengan cara yang khas menyenangkan yang inovatif dan berorientasi atau khusus, yaitu dengan melalukan pada siswa aktif. Mata pelajaran yang diteliti observasi, eksperimen, penyimpulan, dalam skripsi ini adalah Ilmu Pengetahuan penyusunan teori, eksperimentasi, dan Alam. Tentang penggolongan hewan demikian seterusnya kait mengkait antara cara berdasarkan jenis makanannya. yang satu dengan cara yang lain. Menurut Budi Wahyono dan Setya Nurachmandani (2009:45) berpendapat bahwa
2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
menurut jenis makananya, hewan digolongkan menjadi tiga yaitu herbivora, karivora, dan omnivora. Selain itu S. Rositawaty dan Aris Muharam (2008:40) berpendapat bahwa berdasarkan jenis makanannya hewan-hewan dapat dikelompokan ke dalam beberapa golongan. Penggolongan hewan tersebut antara lain, herbivora (pemakan tumbuhan), Karnivora (Pemakan Daging), dan Omnivora (Pemakan Tumbuhan dan daging). Hal-hal yang diuraikan di atas tentu akan berdampak pada proses pembelajaran IPA bagi siswa, dimana semangat belajar siswa menjadi rendah, yang tentunya akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar memperoleh nilai rata-rata ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA yang mencapai nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Dari 35 siswa dalam satu kelas yang sudah mencapai ketuntasan belajar hanya 11 siswa saja atau hanya 31,43% saja, sedangkan 24 siswa atau 68,57% belum mencapai ketuntasan belajar. Menurut Abdurrahman dalam Asep dan Abdul (2008:14) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dimana dalam kegiatan pembelajaran guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh dan proses belajar itu sendiri merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa menurut Nana Sudjana (2009:22). Untuk proses perbaikan tersebut peneliti menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples menawarkan alternatif solusi dalam permasalahan ini. Tipe Examples Non Examples dianggap tepat untuk diterapkan pada pelaksanaan perbaikan karena
3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
model pembelajaran ini adalah model pembelajaran paling sederhana, sehingga tepat jika digunakan pada kelas yang belum mampu melaksanakan diskusi kelompok secara aktif keseluruhan dan membantu siswa kritis dalam menganalisis gambar. Metode yang digunakan adalah media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong siswa berpikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh gambar serta berdiskusi untuk tumbuhnya rasa bergotong royong dalam berkelompok. Menurut Buehl dalam Sriakbar Kuriawan (2011) berpendapat bahwa model pembelajaran examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan tentang definisi konsep. bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Sedangkan Hamdani (2011:94) memaparkan bahwa Kelebihan model pembelajaran examples non examples, yaitu siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar, dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sedangkan kekurangannya, yaitu tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan memakan waktu yang lama. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples di kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Gadog 06 Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor. Adapun identifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV semester 1 Sekolah Dasar Negeri Gadog 06 antara lain : 1. Apakah pelajaran IPA sangat sulit dipahami bagi siswa? 2. Apakah guru dalam menerapakan salah satu model pembelajaran masih menggunakan metode ceramah ? 3. Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam rendah ? Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya pada siswa kelas IV SD Negeri Gadog 06 Kabupaten Bogor, semester 1 tahuan pelajaran 2012/2013 dan pengembangan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Gadog 06 kecamatan megamendung kabupaten bogor pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, yaitu pada tanggal 25 Juli 2012 sampai 11 Agustus 2012. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gadog 06, dengan jumlah siswa 35 orang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Dalam penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Dengan menggunakan modifikasi desain PTK Model Kurt Lewin. Penelitian ini dilakukan empat tahap pada setiap siklusnya, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi merupakan satu siklus. Setelah siklus pertama selesai, peneliti mungkin akan menemukan masalah baru, yang harus diperbaiki dan dilanjutkan ke siklus kedua
4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
dengan langkah sama dengan siklus pertama. Adapun penjelasan dari tahapan-tahapan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan yaitu pada ada tahap ini peneliti membuat perencanaa tindakan yang meliputi umum dan khusus. Perencanaan umum merupakan perencanaan yang disusun untuk keseluruhan aspek, sedangkan perencanaan khusus merupakan perencanaan yang disusun berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan rekan sejawat sebagai kolabolator. Perencanaan umum disusun berdasarkan permasalahan peneilitian sebagaimana yang telah dipaparkan pada Bab I, yakni yang terkait dengan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Gadog 06. Peneliti merencanakan waktu pembelajaran, situasi pembelajaran di kelas, metode pembelajaran yaitu model pembelajaran inkuiri, menyiapkan media serta membuat instrumen penilaian aktivitas siswa, pengumpulan data dan evaluasi belajar. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. 2. Pelaksanaan yaitu pada pelaksanaan tindakan, segala sesuatu yang telah direncanakan dicoba untuk dilaksanakan dengan bantuan dari teman sejawat sebagai kolabolator yang disesuaikan dengan waktu belajar yang dijadwalkaan oleh pihak sekolah. 3. Observasi yaitu pengamatan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi peer (pengamatan sejawat), yakni observasi yang dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer dalam pembelajaran. Observasi dilakukan oleh kolabolator terhadap proses kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran inkuiri. Hal ini dilakukan agar data yang didapat bersifat obyektif. Kolabolator mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan.
4. Refleksi yaitu setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan, peneliti bersama kolabolator mengadakan refleksi tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk menganalisis ketercapaian proses pemberian tindakan maupun untuk menganalisis faktor penyebab tidak tercapainya tindakan. Adapun hasil dari siklus pertama kurang memuaskan dan harus diperbaiki pada siklus ke dua. Temuan Penelitian Temuan penelitian dimulai pada prasiklus, kemudian dilanjutkan siklus I pertemuan pertama, siklus I pertemuan kedua dan siklus II pertemuan ketiga hingga mencapai nilai ketuntasab hasil belajar. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Awal (Prasiklus) Tabel 1 Ketuntasan Hasil Belajar Tes Awal (Prasiklus) No. Keterangan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 11 31,43% 2. Belum 24 68,57% Tuntas Jumlah 35 100% Tabel 1 menunjukkan bahwa yang mencapai ketuntasan belajar ada 11 siswa atau 31,43%, sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 24 siswa atau 68,57%. 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan Pertama Tabel 2 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Pertemuan Pertama No. Keterangan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 11 31,43% 2. Belum 24 68,57% Tuntas Jumlah 35 100% Dari tabel 2 dapat diketahui dari 305 siswa terdapat 11 siswa atau 31,43% yang
5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
mencapai ketuntasan dalam belajar atau mencapai nilai KKM 65 , sedangkan siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM 65 berjumlah 24 siswa atau 68,57%. 3. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan Kedua Tabel 3 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Pertemuan Kedua No. Keterangan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 14 40% 2. Belum 21 60% Tuntas Jumlah 35 100% Tabel 3 menjelaskan bahwa dari 35 siswa ada 14 atau 40% yang sudah mencapai ketuntasan dalam belajar atau mencapai nilai KKM sebesar 65. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM ada 21 siswa atau 60 %. 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan Ketiga Tabel 4 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Pertemuan Ketiga No. Keterangan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 32 91,43% 2. Belum 3 8,57% Tuntas Jumlah 35 100% Pembahasan Hasil penelitian dibahas pada setiap siklus, dijelaskan sebagai berikut : 1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I Hasil dari pelaksanaan penelitian pada siklus I yaitu pelaksanaan pembelajaran mendapatkan nilai rata-rata 100 dengan kategori baik sekali, Aktivitas siswa kelas IV. Mencapai nilai rata 82 dengan kategori baik. Hasil belajar siswa nilai siswa yang mencapai KKM 65 hanya 14 siswa atau 40%. Sedangkan
siswa yang belum mencapai KKM 65 sebanyak 22 siswa atau 60%. Sehingga rmemperoleh nilai rata-rata 60,85. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II Pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan, antara lain ; peningkatan pelaksanaan pembelajaran yaitu mendapat nilai 141 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata aktivitas siswa kelas IV memperoleh nilai rata 89 dengan kriteria baik sekali . Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II ini nilai rata-rata siswa kelas IV yaitu 75,42. Ini dikarenakan banyaknya siswa yang telah mencapai KKM 65. Dengan jumlah 35 siswa, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 65 sebanyak 32 siswa atau 91,43%, sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai KKM 65 sebanyak 3 siswa atau 8,57%. Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV ini, maka diinginkan peneliti sesuai dengan harapan. Berikut adalah gambar diagram Histrogram dan diagram lingkaran hasil penelitian siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : 120 100 80 60 40 20 0 penilaian pelaksanaan pembelajaran
aktivitas siswa
hasil belajar
Gambar 1 Hasil Penelitian Siklus I
160 140 120 100 80 60 40 20 0 penilaian pelaksanaan pembelajaran
aktivitas siswa
hasil belajar
Gambar 2 Hasil Penelitian Siklus II Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa penerapan model examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya, di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gadog 06, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Serta dapat meningkatkan hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar. Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Deden Marah Adil bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang alat indra manusia, dan Akbar Kurniawan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang struktur tumbuhan. Daftar Pustaka Aly, Abdullah dan Rahma, Eny. 2008. MKDU Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
6
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia. Hermawan, Herry, Asep dan Riyana, Cepi. 2006. Kurikulum Dan Pembelajaran Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan pembelajaran. Bandung : PT. Upi Press. Rosdiawaty dan Muharam, Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sriakbarkurniawan. 2011. Penerapan-MetodePembelajaran-Examples. Blogspot.Com.(Http.//Sirakbarkurniaw an.Blogspot.Com/2011/01/PenerapanMetode-PembelajaranExamples_15.Html). Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setya. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Biodata Penulis Eneng Yulian Suniartinah, Lahir di Bogor, 20 Januari 1990, beragama Islam anak pertama dari tiga bersuadara, pasangan dari Bapak Ustad Aep Saepudin dan Ibu Lina. Bertempat tinggal di Jln. Raya Ciawi Gadog Kp. Jerorante Rt 004/ Rw 004 Kelurahan Bendungan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar Negeri Gadog 01 tahun 2002, Sekolah Menengah Negeri 2 Megamendung tahun 2005, Sekolah Menengah Atas Negeri 1
7
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Megamendung tahun 2008, kemudian pada tahun 2008 melanjutkan Pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di UniversitasPakuan Bogor.