UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) Oleh Ilham Gusthyawan , Sumardi2, Nedin Badruzzaman3 1
ABSTRAK Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dilaksanakan secara kolaburatif dan 2 Siklus. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa kelas V melalui Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping.) Subyek penelitian ini adalah Guru dan siswa kelas V sekolah Dasar Negeri Cibeureum 4 Bogor yang terdiri dari 28 siswa. Dengan komposisi perempuan 14 siswa dan laki-laki 14 siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada pra siklus memperoleh nilai rata-rata 57,8 sekitar 28,7 % Sedangkan siklus pertama memperoleh nilai rata-rata 65 sekitar 65 % dan siklus kedua memperoleh nilai rata-rata 80 sekitar 92 % ketuntasan begitu pula dengan hasil observasi perilaku siswa menunjukan adanya peningkatan dengan memperoleh nilai rata-rata 63 dan siklus kedua memperoleh nilai rata-rata 71. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan Model Pemebelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V di sekolah Dasar Negeri Cibeureum 4 Bogor. Selain itu model pembelajaran ini dapat meningkatkan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Hasil Belajar, Peta pikiran (mind mapping), Ilmu Pengetahuan Alam
1 Mahasiswa program studi PGSD Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi PGSD Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi PGSD Universitas Pakuan
1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
A. Pendahuluan Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses pembelajaran antara guru dan siswa. Pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi dan pelayanan kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa lainnya. Dalam pencapaian dari tujuan pembelajaran, diperlukan suatu strategi pembelajaran, perencanaan dan tindakan yang tepat mengenai kegiatan pembelajaran agar potensi yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, pemilihan model pembelajaran sangat penting karena akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun hal tersebut masih belum terlaksana dengan baik terutama pada pembelajaran IPA. Dalam dinamika pembelajaran, kualitas hasil pembelajaran merupakan persoalan yang sangat penting. Berdasarkan Survei yang dilakukan dilapangan permasalahan yang sering ditemukan yaitu Hasil belajar yang sangat rendah< perilau siswa sangat kurang, dan pelaksanaan pembelajaran guru kepada siswa dan berdasarkan hasil observasi dan saya bertanya kepada guru kelas V yang bernama Neneng Rukoyah bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah di kelas V SDN Cibeureum 4 menemukan fakta bahwa nilai rata– rata masih rendah dibawah KKM
2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
yaitu 70. khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dimana tingkat ketuntasan belajar baru mencapai 28,6% yaitu sekitar 8 peserta didik yang mampu mencapai KKM dan sisanya 20 peserta didik atau 71,4% peserta didik yang mendapat nilai rata - rata kurang dari kreteria ketuntasan minimal sebesar 75%. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (mind mapping) pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Cibeureum 04 Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor”. Adapun rumusan masalahnya adalah Apakah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (mind mapping) meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini disebabkan karena siswa kurang termotivasi dan kurang berinteraksi dalam proses pembelajaran dan merasa jenuh terhadap model yang diterapkan oleh guru dalam proses kegiatan mengajar. Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal
dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Solusi untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan keaktifan anak dalam proses pembelajaran dan melibatkan anak belajar kelompok dengan temannya yaitu dengan cara menggunakan Model pembelajaran kooperatif. Pada Model pembelajaran koopertaif ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan teman, menumbuhkan keberanian dalam bertanya, dan mendengarkan pendapat temannya sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan proses pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru saja tetapi terpusat pada siswa itu sendiri. Jauhar, (2011) Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Pembelajaran kooperatif terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang tingkat kemampuan akademiknya berbeda-beda atau heterogen. Sedangkan Isjoni, (2011) menyatakan Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (Student Oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja
3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Pembelajaran kooperatif tersebut akan menumbuhkan sikap saling membantu dan tenggang rasa dalam belajar karena semua anggota didalam kelompok akan dapat bekerjasama dengan baik. Pembelajaran kooperatif juga melatih siswa untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan berkomunikasi dalam bentuk diskusi kelompok sehingga siswa termotivasi dalam proses kegiatan mengajar. Terdapat banyak Model Pembelajaran Kooperatif tetapi saya menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam penelitian. Mengapa memilih Model Pembelajaran Mind Mapping karena saya ingin menanamkan konsep belajar atau membuat ringkasan yang bertujuan mempermudah mengulang kembali sehingga anak lebih dapat memahami pelajaran yang mereka terima atau dipelajari. Pada saat membuat peta pikiran (Mind Mapping), siswa di kelas sudah memiliki kemampuan awal dimana siswa tersebut sudah mengerti dan paham mengenai materi yang sudah dipelajari, karena setelah siswa mengerti dan paham siswa baru dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping) dengan cara membuat kata kunci di setiap cabang. Menurut Buzan Tony (2005) Peta Pikiran (mind mapping) merupakan alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara
teratur, selain itu merupakan cara untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk mengambil informasi dari otak. Menurut DePorter dan Hernacki, Wycoff dalam Hernowo (2003), mengawali bukunya untuk menjelaskan keajaiban mind mapping. Mind Mapping mudah dipelajari dan digunakan. Dengan berlatih membuatnya dan kemudian menguasainya maka akan segera memperbaiki kemampuan menulis, memperkaya kemampuan penataan proyek, dan menggunakan waktu secara efektif Mind Mapping mempunyai keunggulan menurut Amri dan Ahmadi (2010), kelebihan dar1i model pembelajaran kooperatif mind mapping, yaitu: 1). Peserta didik secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran. 2) Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis. 3) Peserta didik mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup. 4) Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalamanpengalaman sebelumnya dan daya pikir peserta didik. 5) Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik. Pelajaran yang saya akan diteliti adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam menurut Wahana (1986) yang di kutip oleh
4
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Trianto (2010:136) adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada genjala-genjala alam. Kemudian Priyono, dkk (2009) menyatkan bahwa Alat Pernapasan pada Manusia Secara garis besar alat pernapasan manusia terdiri atas paru-paru dan saluran pernapasan. Saluran pernapasan menghubungkan paru-paru dan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, batang tenggorok, cabang tenggorok, anak cabang tenggorok. Berdasarkan kajian teoritik di atas, dapat disintesiskan bahwa Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas terutama manusia dan Alat pernafasan manusia terdiri dari hidung, tenggerokan dan paruparu selain itu manusia mempunyai sistem Proses Pernapasan yaitu Masuknya O2 dan keluarnya CO2 pada saluran pernapasan terjadi pada saat berlangsungnya proses pernapasan. B.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cibeureum 4 Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor yang berlokasi di Jln Pongpok Kecamatan Bogor Selatan kota Bogor. Penelitian dilakukan pada semester I (satu) tahun ajaran 2012-2013.
1. Tujuan Penelitian C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan Hasil Belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas v di Sekolah Dasar Negeri Cibeureum 04 Kecamatan Bogor selatan, Kota Bogor. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September tahun ajaran 2012-2013 Penelitian skripsi ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas sebanyak 2 (dua) siklus 3. Instrumen Pengumpulan Data 1) Instrumen Penilaian Pembelajaran di kelas. 2) Lembar Observasi Perilaku Siswa. 3) Instrumen Penilaian Tes. Tes berupa pilihan Ganda (PG) sebanyak 10 soal. 4. Analisis Data Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas dengan statisktik deskriptif.
5
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Temuan Penelitian Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I dan II
Aspek yang diteliti
Siklus
Kate gori
Makna
Ket
I
II
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
63
78
B
Baik
Meningkat
Observasi perubahan perilaku siswa
63
71
B
Baik
Meningkat
Tes Hasil Belajar
65
80
A
Sanga t baik
Meningkat
Tabel di atas menjelaskan bahwa pada siklus I pelaksanaan pembelajaran mencapai nilai 63 atau dengan kategori baik, kemudian dilakukan perbaikan pembelajaran sehingga nilai pelaksanaan pembelajaran meningkat menjadi 78 atau dengan kategori sangat baik. Kemudian perubahan perilaku siswa pada siklus I mencapai nilai 63 dengan kategori baik, setelah dilakukan perbaikan pada siklus II maka nilai perilaku siswa meningkat menjadi 71 dengan kategori sangat baik. Selanjutnya, tes hasil belajar pada siklus I mencapai ketuntasan 42,8% (65) dan Pada siklus II hasil belajar meningkat menjadi 92% (80) dan telah mencapai nilai minimal ketuntasan klasikal. Hasil belajar meningkat dengan cara berkala ini terjadi dari siklus I ke silkus berikutnya dengan mengukur
kemampuan siswa menggunakan tes evaluasi. 57.8
65
80 pra siklus siklus I
pra siklus I siklus siklus II
Gambar Grafik perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II
Pada grafik diatas ini terlihat bahwa peningkatan hasil belajar siswa menujukan peningkatan yang baaik setiap siklusnya, dengan demikian pebelajaran dengan model Peta Pikiran (Mind Mapping) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mengalami kemajuan yang signitifkan dari mulai tes awal sampai siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata mencapai 65 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80. Pada siklus II sudah melewati KKM yan diharapkan yaitu 70. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yatu hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran, hasil tes evaluasi siswa, dan observasi siswa dari siklus 1 yang dilakukan pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Cibeureum 4 kecamatan Bogor Selatan, kota Bogor dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi ajar Alat Pernafasan
6
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
manusia diharapkan dengan model Peta Pikiran untuk meningkatkan Hasil Belajar. Peneliti dapat menyimpulkan adanya peningkatan dari tes awal dengan siklus I walaupun belum sesuai dengan harapan yang mencapai nilai kreteria ketuntasan minimal 70, siswa yang mencapai KKM hanya 12 siswa (42,8%) dan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa (57,2%) dari jumlah siswa 28 siswa. Sedangkan pada siklus I dengan Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) pAda materi Alat Pernapasan Manusia di kelas V, merupakan pembelajaran saling bekerjasama dalam mengerjakan tugas yang kelompok berjumlah 5 orang. Hasil belajar yang diraih siswa pada siklus I mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tes awal, nilai rata-rata mencapai 65, siswa yang sudah mencapai Kreteria Ketuntasan minimal pada siklus I hanya 12 siswa (42,8%) sedangkan sisanya 16 siswa (57,2%) belum mencapai nilai Kreteria Ketuntasan minimal 70. Melihat data hasil belajar siswa dalam siklus I dinyatakan 57,2% belum tuntas tidak memenuhi Kreteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang telah ditetapkan, maka dari itu perlu diadakan siklus II masih dengan menggunakan model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus I dan siklus II telah terjadi
peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I dengan nilai ratarata hasil tes 65 (42,8%) tersebut berada dibawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sedangkan pada siklus II nilai ratarata nilai tes sebesar 80 (92%) nilai tersebut sudah memenuhi KKM yang ditentukan. E.
Simpulan
Hasil penelitian skripsi dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping) dapat Meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian siklus I sebesar 63, dan berhasil mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 78 atau sangat baik. Kemudian terjadi peningkatan perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 63 dengan kategori baik, dan berhasil pada siklus II sebesar 71 dengan kategori baik. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian skripsi, dapat ditarik simpulan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Cibeureum 4 Kota Bogor pada semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat Meningkatkan Hasil Belajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V.
F. Daftar Pustaka Amin Priyono, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat perbukuan Amri Sofan, Ahmadi Iif Khoiru. 2010. Proses Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Buzan, Tony. 2005. Mind Mapping untuk Meningkatkan kreativitas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Dimyati dan Mujono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hernowo. 2003. Quantum Reading. Bandung: Mizan Learning Center Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta Jauhar, Muhammad. 2011. Implementasi Paikem Dari Behaviouristik Sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Trianto, 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivisik.prestasi pustaka
G.
7
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012
Biodata Penulis
Penulis bernama Ilham Gusthyawan lahir di Bogor tanggal 28 Agustus 1990. Lulusan S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bakuan Bogor. 2012.
8
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan November 2012