1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI POKOK KOPERASI DI KELAS IVB SDN 13 POASIA KOTA KENDARI
SKRIPSI
OLEH NI KADEK TRISNAWATI A1B3 12 007
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERISTAS HALU OLEO KENDARI 2016
1 i
2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI POKOK KOPERASI DI KELAS IVB SDN 13 POASIA KOTA KENDARI
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan pada jurusan pendidikan guru sekolah dasar
Oleh
NI KADEK TRISNAWATI A1B3 12 007
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERISTAS HALU OLEO KENDARI 2016
ii
2
3
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul :
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi Pokok Koperasi Di Kelas IV B SDN 13 Poasia Kota Kendari
Nama : Ni Kadek Trisnawati NIM
: A1B3 12 007
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Seminar Hasil Penelitian pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Halu Oleo.
Kendari,
Maret 2016
Menyetujui: Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.I Ketut Suardika,S.Pd.,M.Si NIP. 19610315 198601 1 001
Muh.Abas,S.Pd.,M.Si NIP. 19710721200501 1 003
iii
3
4
4
5
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa, skripsi yang saya buat adalah asli, merupakan hasil karya saya sendiri, tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi manapun, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam skripsi ini dan disebutkan sumber kutipan dan daftar pustakanya.
Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan adanya unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses menurut peraturan perundang-undagan yang berlaku.
Kendari, Penulis
Maret 2016
Ni Kadek Trisnawati A1B3 12 007
5 iv
6
ABSTRAK Ni Kadek Trisnawati, 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi Pokok Koperasi Di Kelas IV B SDN 13 Poasia Kota Kendari”. Hasil Penelitian. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Halu Oleo. Di bimbing oleh: Dr.I Ketut Suardika,S.Pd.,M.Si . Selaku Pembimbing I dan Muh.Abas,S.Pd.,M.Si. Selaku Pembimbing II Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adalah Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi koperasi kelas IV SDN 13 poasia? Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi koperasi di kelas IVB SDN 13 Poasia melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping pada tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dan dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklus 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB SD Negeri 13 Poasia dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 6 Januari 2016 s/d 30 Januari 2016. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus yaitu siklus I dan Siklus II. Pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dan sikus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi dan Evaluasi, 4) Refleksi. Sumber data pada penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas IVB SD Negeri 13 Poasia. Teknik analisis daa dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi proses yang berkaitan dengan pelaksanaan/perbaikan pembelajaran yang telah disusun berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping. Aktivitas guru pada siklus I tercapai selama tindakan sebesar 72,72% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 90,90%. Kemudian aktivitas siswa pada siklus 1mencapai 66,66% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 83,33%. Dari segi hasil yang berkaitan dengan hasil belajar siswa pada siklus 1 adalah 66,66% atau sebanyak 16 orang dari 24 siswa yang tuntas memperoleh nilai ≥70 dengan nilai rata-rata 68,83. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus 2 meningkat menjadi 87,5% atau sebanyak 21 orang dari 24 siswa yang tuntas memperoleh nilai ≥ 70 dengan nilai rata-rata 80,25. Dengan demikian sekenario pembelajaran tercapai dan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 80% siswa memperoleh nilai ≥ 70 telah tercapai. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi koperasi di kelas IVB SD Negeri 13 Poasia Kota Kendari.
vi 6
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis masih diberikan kesehatan, kesempatan, dan kemampuan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi Pokok Koperasi Di Kelas IV B SDN 13 Poasia Kota Kendari.”dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Penulis
menyampaikan
terima
kasih
kepada
Bapak
Dr. I Ketut
Suardika,S.Pd.,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Muh. Abas,S.Pd.,M.Si selaku pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan pula kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Prof. Dr. La Iru SH., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HaluOleo. 3. Drs. La Rabani, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo.
vii
7
8
4. Lisnawati Rusmin, S.Pd., M.Sc., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. 5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar atas ilmu dan bimbingannya selama masa pendidikan penulis di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 6. St. Alfiah Idsul Tahir, S.Pd.I selaku Kepala SD Negeri 13 Poasia yang telah memberi kesempatan dan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SD Negeri 13 Poasia. 7. Siti Nur Asmah, S.Pd.I guru kelas IVB sekaligus bertindak sebagai observer yang telah banyak memberikan masukkan dan kerja sama yang baik terhadap penulis dalam melakukan penelitian. 8. Sangat istimewa, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga untuk orang tua tercinta Ayahanda I Nyoman Lintang dan Ibunda Ni Ketut Mudiasih yang memberikan bantuan baik moral maupun materi kepada penulis. Untuk itu, penulis persembahkan ini sebagai tanda bakti dan cinta kasih penulis kepada mereka. Dan untuk saudaraku I Wayan Karmayasa yang senantiasa memberi motivasi dan dukungan kepada penulis. 9. Rekan-rekan mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar Yulianti, Nurmalita, Vivin Alfianti, Arwati, Nuraeni, Rastin dan yang lain namanya tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu menemani dalam suka
viii
8
9
maupun duka selama penulis mengikuti perkuliahan di pendidikan guru sekolah dasar 10. Sahabat-sahabat Asrama Putra Putri Kolaka Timur (Rita, Mala, Abi, Rahma, Ayu, Sahuru, Puput, Ipank serta sahabat-sahabat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan, tenaga, maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun terhadap penulisan ini kearah yang lebih baik sangat dibutuhkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Kendari , Maret 2016 Penulis
Ni Kadek Trisnawati
ix
9
10
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................iii ABSTRAK .....................................................................................................iv KATA PENGATAR ...................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR .....................................................................................ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... x DAFTAR GRAFIK .......................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II.
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori .......................................................................... 7 1. Hasil Belajar ..................................................................... 7 2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping .... 16 B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 34 C. Kerangka Berpikir ................................................................. 35 D. Hipotesis Tindakan................................................................ 37
BAB III.
METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian ....................................................................... 38 B. Setting Penelitian .................................................................. 38 C. SubjekPenelitian .................................................................... 39 D. Faktor yang Diteliti ............................................................... 39 E. Prosedur Penelitian ............................................................... 40 F. Data dan Cara Pengumpulan Data ........................................ 44 G. Teknik Analisis Data ............................................................. 45 H. Indikator Kinerja ................................................................... 46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..................................................................... 48 B. Pembahasan ........................................................................... 69
x
10
11
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 74 B. Saran ...................................................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................76 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................79
11 xi
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 36 Gambar 3.1 Skema Rancangan dan Model PenelitianTindakanKelas (PTK).. 41
xii
12
13
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 31 Tabel 4.1 Analisis Ketentusan Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................ 55 Tabel 4.2 Analisis Ketentusan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................... 65
xiii
13
14
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 Analisis Ketentusan Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................... 57 Grafik 4.2 Analisis Ketentusan Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................... 67
xiv
14
15
DAFTAR LAMPIRAN 1. Jadwal Pelaksanaan PTK .................................................................. 79 2. Silabus Pembelajaran ........................................................................ 80 3. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 .................... 84 4. Lembar Kerja Siswa siklus I Pertemuan 1 ......................................... 90 5. Kunci jawaban Siklus I pertemuan 1 ................................................. 92 6. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 ................... 94 7. Lembar Kerja Siswa Siklus I pertemuan 2 ......................................... 99 8. Kunci Jawaban Siklus I Pertemuan 2 ................................................ 101 9. Lembar Hasil Obsevasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ........ 102 10. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan .......... 104 11. Lembar Hasil Observas Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ......... 106 12. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ....... 108 13. Tes Siklus I........................................................................................ 110 14. Kunci Jawaban Tes Siklus I .............................................................. 113 15. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 .................. 114 16. Lembar Kerja Siswa Siklus II pertemuan 1 ...................................... 119 17. Kunci Jawaban Siklus 2 pertemuan 1 ............................................... 121 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaransiklus II pertemuan 2................ 122 19. Lembar Kerja Siswa Siklus II petemuan 2 ........................................ 127 20. Kunci Jawaban Siklus II pertemuan 2 ............................................... 129 21. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ...... 130 22. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ...... 132 23. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ....... 134 24. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...... 136 25. Tes Siklus II ...................................................................................... 138 26. Kunci Jawaban Tes Siklus II ............................................................ 141 27. Pedoman penskoran siklus 1 ............................................................ 143 28. Pedoman penskoran siklus II ............................................................ 144 29. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 ................................ 147 30. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II................................ 148 31. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 149 32. Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 153 33. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 154
xv
15
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Istilah ilmu pengetahuan sosial ips yang secara umum resmi mulai dipergunakan di Indonesiasejak tahun 1975 adalah istilah indonesia untuk pengertian sosial studies seperti di amerika serikat, Sardjiyo (2007:1.21) Dalam proses pendidikan peran dan fungsi guru sangat menentukan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Di samping itu, sebagai seorang pengajar guru harus mampu memperhatikan berbagai teknik yang tepat untuk dapat menyajikan materi pembelajaran yang baik.Berbagai teknik yang dimaksud diantaranya adalah metode, strategi, model, serta aktivitas belajar siswa. Karena hasil akhir dari kegiatan ini adalah meningkatkan kegiatan pembelajaran menuju tercapainya hasil belajar yang optimal. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa dalam suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang diwujudkan dalam suatu proses pembelajaran. Dalam ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan ini guru dengan sadar merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. 1 1
2
Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.Peningkatan itu tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Berdasarkan kenyataan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah kurang meningkatkan keaktifan dan kekreaktifan siswa. Selama ini proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru masih banyak mengunakan metode konvesional (tanya jawab, ceramah dan pemberian tugas), secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh guru. Proses pembelajaran di kelas cenderung pada pencapaian target kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Dalam pencapaian materi biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah, siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengar apa yang disampaikan dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak te rlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini diperlukan guru yang kreaktif untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya diperoleh prestasi belajar yang optimal.
2
3
Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator agar suasana kelas menjadi lebih hidup. Bila melihat tujuan pendidikan di Sekolah Dasar maka sasarannya adalah menghasilkan lulusan yang berkompeten, cerdas, dan berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan itu terus diupayakan akan tetapi tidak sesuai dengan harapan. Masalah yang utama yang menjadi kendala adalah rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan pembelajaran
observasi
yang
dilakukan
peneliti
pada
proses
yang terjadi di kelas IVB SD Negeri 13 Poasia adalah
pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah atau ekspositori dengan lebih mengaktifkan guru, sedangkan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa terhadap materi koperasi tahun ajaran 2014/2015 semester genap menunjukan bahwa dari 23 siswa, hanya 8 siswa atau 34,78% yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman siswa pada materi IPS. Salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa tersebut dikarenakan siswa kurang aktif dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Dimana dalam
pembelajaran,
aktivitas
siswa
lebih
banyak
pada
kegiatan
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat. Sementara itu kebanyakan guru 3
4
dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa dan metode mengajar yang digunakan kurang bervariasi. Hal inilah yang mengakibatkan pola belajar siswa cenderung menghafal, serta kemampuan berpikir dan daya analisis siswa kurang berkembang. Peserta didik lebih cenderung menghafal dari pada memahami materi yang diajarkan oleh guru. Dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran maka peneliti berinisiatif melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe mind mapping yang diharapkan mampu memperbaiki hasil belajar siswa pada materi koperasi. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang menekankan pada pencapaian pemahaman siswa dan pembelajaran yang dapat lebih bermakna bagi siswa, maka perlu dilakukan perbaikan proses pembelajaran. Sehubungan dengan hal itu, maka salah satu model yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe mind mapping yang dapat diharapkan mampu memperbaiki hasil belajar siswa, karena model pembelajaran ini banyak dilakukan dalam bentuk diskusi sehingga siswa aktif dan memungkinkan setiap siswa merasa bertanggung jawab penuh untuk memenuhi pelajaran baik secara kelompok maupun secara individu. Selain itu peran guru dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe mind mapping ini adalah sebagai fasilitator dan lebih banyak memberi akses kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri berbagai informasi dalam rangka membangun sendiri pengetahuannya (konstruktivisme).
4
5
Berdasarkan hal-hal seperti yang dipaparkan tersebut di atas maka peneliti ingin melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judu l“Penerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi koperasi di kelas IVB SD 13 poasia.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi koperasi kelas IV SDN 13 poasia .
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Meningkatkan hasil belajar siswa pada Materi koperasi di kelas IVB SDN 13 Poasia melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping pada tahun ajaran 2015/2016.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa Siswa akan mudah memahami materi pelajaran, karena siswa secara aktif mencari dan menemukan serta membangun sendiri pengetahuannya.
5
6
Dengan demikian dapat mengatasi kejenuhan ketika mengikuti proses pembelajaran. 2. Bagi Guru Guru dalam mengelola proses pembelajaran semakin berkualitas, seiring dengan kemampuannya menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru semakin berkualitas dan menjadikan siswa senang belajar. 3. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan di dalam pemilihan model pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPS. 4. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang kondisi dan permasalahan pembelajaran di sekolah serta dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai.
6
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Asep Jihad & Abdul Haris (2013:1) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaran jenis dan jenjang pendidikan hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung. Menurut eveline & Nara (2010) dalam sumantri (2015: 2) belajar adalah proses yang konpleks didalamnya terkandung dalam beberapa aspek aspek tersebut meliputi: a). bertambah jumlah pengetahuan, b). adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, c). adanya penerapan pengetahuan, d) menyimpulkan makna, e) menafsirkan dan mengaikan dengan realitas. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kopetensi, keterampilan dan sikap . Belajar di mulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Morgan dan kawan -kawan (1986) dalam Asep Jihad & Abdul Haris (2013:14) adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan menjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman, pernyataan morgan dan kawan-kawan senada dengan apa yang dinkemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat 7 7
8
menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses iternal yang terjadi dalam diri seorang . Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetic atau respon secara alamiah,
kedewasaan atau keadaan
organisme yang bersifat temporer, seperti kelelahan pengaruh obatobatan, rasa takut dan sebagainya. Menurut Siahan
2005, dalam
Nur Hamiyah & Muhamad
Jauhar (2014:1) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan pada diri seseorang yang di nyatakan dengan cara bertingkah laku yang baru berdasarkan pengalaman dan latihan. Dari berbagai berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Selain itu, belajar merupakan proses pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungannya. b. Pengertian Pembelajaran Menurut Ahmad Susanto 2015:18) pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologi cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara intruksional dilakukan oleh guru.
Kegiatan
pembelajaran adalah dalam rangka mengorganisasikan lingkungan. perkembangan tingkah laku seorang adalah berkat pengaruh 8
9
lingkungan. lingkungan disini bukan saja terdiri dari lingkungan alam tetapi meliputi lingkungan sosial. Bahkan lingkungan sosial inilah yang lebih memegang peranan. Melalui interaksi antara individu dan lingkungannya mempengaruhi prilakunya sehingga berubah dan berkembang. Menurut Asep Jihad & Abdul Haris (2013:11) pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu belajar tertuju pada apa yang dilakukan siswa, mengajar berorintasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pengajaran. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dan siswa. Serta antara siswasiswa di saat pembelajaran sedang berlangsung. Pembelajaran adalah suatu proses terjadinya interakasi belajar dan mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan beberapa unsur, baik unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang melekat pada diri siswa dan guru termaksuk lingkungan. Pembelajaran merupakan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, perubahan yang ditimbulkan oleh pembelajaran relatif permanen, dan pembelajaran timbul dari pengalaman sebelumnya (La Iru dan La Ode Safiun Arihi, 2012:1). Menurut Diaz Carlos 2011, dalam Nur Hamiyah & Muhamad Jauhar (2014:1) pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar(learning) penekananya 9
10
keduanya yakni kepada penumbuhan aktivits subjek didik lai-laki dan perempuan. Menurut Oemar Hamalik (2011: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, faslitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses terjadinya interakasi belajar dan mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan beberapa unsur, baik unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang melekat pada diri siswa dan guru termaksuk lingkungan. Pembelajaran merupakan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, perubahan yang ditimbulkan oleh pembelajaran relatif permanen, dan pembelajaran timbul dari pengalaman sebelumnya (La Iru dan La Ode Safiun Arihi, 2012:1). c. Hasil belajar Menurut Nawawi dan K.Brahim 2007, dalam Ahmad Susanto (2015:5) hasil belajar dapat di artikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut Ahmad Susanto hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. karena belajar itu
10
11
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Sudjana 2004, dalam (2013:15)
hasil
belajar
Menurut Asep Jihad & Abdul Haris adalah
kemampuan-kemampuan
yang
memiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan aktivitas atau proses belajar dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya dan diiringi perubahan tingkah laku yang baik. 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dalam Ahmad Susanto (2015:136) ilmu pengetahuan sosial yang sering di singkat dengan ips adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia dikemas secara iliah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik khususnya di tingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian ips ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial ekonomi , psikolog , budaya sejarah maupun politik semua dipelajari dalam ilmu sosial ini. Menurut zuraik dalam Ahmad Susanto hakikat ips (2015:136) adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai
insan 11
12
sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab sehingga oleh karena itu diciptakan nilai-nilai. Hakikat ips di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatiahan bagi siswa sebagai warga Negara sedini mungkin karena pendidikan ips tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berbijak pada kenyataan kehidupan
sosial
kemasyarakatan
sehari-hari
dan
memenuhi
kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat. Menurut Norma Mackenzie 1975, dalam Sardiyo (2007:1.22) mengemukakan bahwa ilmu sosial adalah semua bidang ilmuyang berkenan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Trianto (2010:171) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai ilmu-ilmu sosiologi, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial tersebut, jadi pada hakekatnya Ilmu Pengetahuan Sosial bersumber dari ilmu-ilmu sosial.
12
13
b. Tujuan Pembelajaran Ips SD pendidikan ips sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang
pendidikan
dilingkungan
persekolahan,
bukan
hanya
memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik dimasyrakat, bangsa, Negara, dan berbagai karateristik. Tujuan utama pembelajaran ips ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang menjadi masyarakat , memiliki sikap mental positip terhadap perbaikan segala ketimbangan yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri maupunyang menimpa masyarakat. Menurut mutakin 1998, dalam Ahmad Susanto (2015:145) merumuskan tujuan pembelajaran ips disekolah, sebagai berikut: 1) memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkunganya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. 2) Mengetahui
dan
memahami
konsep
dasar
dan
mampu
menggunakan metode yang diadaptasikan dari ilmu-ilmu social yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial. 3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaekan isu dan masalah yang di kembangkan di masyarakat. Menaruh perhatian terhadap isu13
14
isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. 4) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri agar survive yang kemudian bertanggung jawab. c. Metode pembelajaran ips di sekolah dasar Metode secara harafiah diartikan dengan cara dalam pemakaian yang umum di artika
sebagai cara melakukan suatu kegiatan
menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis Menurut Dajamarah dalam Ahmad Susanto (2015:153) metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan. Metode dapat di anggap suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan segala sesuatu. Sesuai dengan karateristik anak di sekolah dasar, maka penggunaan ekspotori kurang tepat dengan metode ini hanyalah akan menyebabkan siswa bersikap pasif bahkan menurunkan derajat pendidikan ips secara keseluruhan, karena dengan cara tersebut pendidikan ips hanyalah menjadikan pelajara yang membosankan. Metode pembelajaran ips bepijak pada aktivitas yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompokaktif mencari, mengali dan menemukan konsep serat prinsip-prinsip ips secara holistikm dan autentik.
14
15
Dalam memilih metode pembelajaran ips disekolah dasar berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) guru di harapkan memperhtikan prinsip-prinsip berikut 1) Berpusat pada pesrta didikagar mencapai kopentensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitas dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kopetensinya. 2) Pembelajaran terpadu agar kopetensi yang dirumuskan dalam kopetensi dasar dan standar kopetensi tercapai secara utuh. 3) Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individu setiap siswa. 4) Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus - menerus menerapakan prisnsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntsan yang ditetapkan. 5) Pembelajaran di hadapkan pada situasi pemecahan masalah sehingga siswa menjadi siwa menjadi pembelajaran yang kritis kreatif dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. 6) Pembelajaran di lakukan dengan multistrategi dan multimedia sehingga meberi pengalaman belajar beragam bagi peserta didik. 7) Peran guru sebagai fasilitator,motivator dan narasumber.
15
16
Ruang lingkup ips di sekolah dasar atau madrasah ibtidayah yang tercantum dalam kurilulum, menurut Depdinas (2006) sebagai berrikut: 1) manusia, tempat, dan lingkunganya. 2) waktu, berkelanjutan dan perubahan. 3) system sosial budaya. 4) prilaku ekonomi dan kesejateraan. 3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping a. Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Arihi L.S dalam La Iru & Laode Safiun (2012:47) dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
merupakan
model pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil, dengan anggota kelompok 3-5 orang, dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi, sehingga setiap siswa selain mempunyai tanggung jawab individu, tanggung jawab berpasangan juga mempunyai tanggung jawab kelompok . Menurut
Rusman
(2014:202)
pembelajaran
kooperatif
(cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok - kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
16
17
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Salvin(1995) dinyatakan bahwa : 1). Penggunaan pembelajaran kooperatif yang meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatakan hubungan sosial, menumbuhkan ssikap toleran I, dan menghargai pendapat orang lain, 2). Pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah dan mengitengrasikan pengetahuan dengan pengalaman. b. Karateristik model pembelajaran kooperatif Pembelajaran koopreratif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin di capai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk pengusaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk menguasai materi pelajaran. Karateristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran secara tim
17
18
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu, tim harus mampu setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2) Didasarkan pada manajemen kooperatif Manajemen memiliki tiga fungsi, fungsi sebagaiperencanaan pelaksanaan
menunjukan
bahwa
pembelajaran
koopreratif
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan ditentukan, fungsi manajemen sebagai organisasi,
menunjukan
bahwa
pembelajaran
kooperatif
memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, fungsi manajemen sebagai control ,menunjukan bahwa
dalam pembelajaran
kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberasilan baik melalui bentuk tes maupun nontes. 3) Kemampuan untuk bekerja sama Keberasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberasilan secara kelompok, oleh karena prinsip kebersamaan atau kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. 4) Keterampilan Bekerja sama Kemampuan bekerja sama itu di pratekan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. 18
19
c. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 2) menyajikan informasi 3) mengorganisasikan dalam kelompokmkooperatif 4) membimbing kelompok belajar 5) evaluasi 6) memberikan penghargaan d. Pembelajaran Mind Mapping Menurut Aris (2014:105) Mind mapping atau peta pemikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pembelajaran untuk menghasilakan gagasan , mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru (Silberman 1996). Peta pemikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menatagagasan sebelum mulai menulis. Meminta pembelajar untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka mengidentifikasi dengan jelas kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa tengah mereka rencanakan. Menurut La Iru & La Ode Safiun Arihi (2012:65) menyatakan bahwa mind mapping atau peta pemikiran adalah menulis tema atau bagian titik sentral dan memikirkan cabang-cabang turunan. Peta pemikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prsarana grafis lainya untuk membentuk kesan. Otak sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, dan bentuk-bentuk dan perasaan peta 19
20
pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengoordinasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide yang orisinil dan memicu ingatan yang mudah. ini jauh lebih mudah dari pada metode pencatatan tradisional karena dia mengatifkan kedua belahan otak cara juga menenagkan, menyenangkan dan kreatif. Pemetaan
pemikiran
membantu
pembelajaran
mengatasi
kesulitan, mengetahui hendak apa yang ditulis, serta bagaimana mengoordinasikan gagasan, sebab teknik ini mampu membantu pembelajar mengemukakan gagasan, mengetahui apa yang ditulis pembelajar, peta pemikiran sangat baik untuk merencanakan dan mengatur berbagai hal. Untuk peta pemikiran, ada beberapa kiat atau langkah- langkah yang di tempuh. Kiat- kiat tersebut adalah: 1) Tulis gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupnya dengan lingkaran, persegi atau bentuk lain. 2) Tambahkan
sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk
setiap poin atau gagasan utama. Jumlah cabangya akan bervariasi, tergantung dari jumlah atau segmen. Gunakan warna yang berbeda untuk tiap- tiap cabang. 3) Tulis kata kunci pada tiap cabang yang dikembangkan untuk detail. Kata-kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan pelajar. 20
21
4) Tambahkan simboldan ilustrasi – ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. Strategi-strategi pembelajaran pada siswa di harapkan memiliki kesadaran tinggi yang timbul dari dalam dirinya untuk mau dan mampu belajar. Belajar mandiri memiliki ciri-ciri melakukan empat hal yaitu 1) siswa memiliki
tujuan untuk
membentuk
siswa sebagai
pembelajar mandri. Mampu mendiagnosis situasi pembelajaran tertentu secara cermat. 2) Mampu menentukan dan memilih strategi belajar tertentu untuk masalah atau topic belajar tertentu. 3) Mampu memonitor atau mengevaluasi keefektipan strategi tersebut. 4) Mampu memotivasi diri sendiri untuk terlibat dalam suatu proses pembelajaran sampai masalah selesai. Silberman dalam Trianto (2010:138) dalam aplikasi strategi pembelajaran aktif di kelompokan menjadi tiga bagian 1) Bagaimana mengaktifkan siswa sejak awal ,misalnya strategi tim membangun , penilaian mendadak dan keterlibatan langsung. 2) Bagaimana membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan kemampuan yang aktif misalnya strategi pembelajaran kelas diskiusi kelas kolaborasi.
21
22
3) Bagaimana membuat pelajaran yang tidak terlupakan misalnya riview, penilaian diri, dan perencanaan masa depan. Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.di hubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa di artikan sebagai pola-pola umum kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan, strategistrategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berpikir yang digunakan oleh siswa dalam mempengaruhi hal-hal yang di pelajari, termasuk proses memori dan kognitif (Trianto, 2010) Mind mapping di kenal sebagai pemetaan konsep, merupakan salah satu alternative selai outlining dan dalam beberapa hal lebih efektif dari outlinin. Mind mapping dugunakan untuk menyatakan hubungan yang bermaknaantar konsep-konsep yang berhubungan oleh kata-kata dalam suatu unit.dalam bentuknya yang paling sederhana suatu mind mapping hanya terdiri dari dua konsep yang berhubungan oleh suatu kata penghubung yang berbentuk suatu proposi misalnya pada itu hijau mind mapping sederhana sekali yaitu padi dan hijau. Langkah-langkah Mind Mapping adalah sebagai berikut 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai 2) Guru menyajikan materi sebagaimana biasanya 22
23
3) Untuk mengetahui daya serap, bentulah kelompok 3-5 orang. 4) Suruhlah orang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangan mendengar sambil membuat catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lain. 5) Suruh siswa bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasanganya, sampai sebagaimana siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. 6) Guru mengulangi dan menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami. 7) Kesimpulan/ penutup. Peta pikiran sebenarnya tidak hanya dimanfaatkan untuk membuat catatan tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk merekam pola pikir ke dalam bentuk tertulis. Mind Map mempunyai manfaat yang sangat luas, seperti halnya manfaat proses berpikir bagi seseorang yang tidak akan ada batasnya. Dimana ada proses berpikir, disitulah mind mapping
mempunyai kegunaan besar.
Dalam dunia
pembelajaran, mind map mempunyai beberapa keunggulan dan kebaikan yaitu: a. Ide permasalahan didefenisikan dengan sangat jelas; b.
Membuat
kita
lebih
mampu
berkonsentrasi
pada
permasalahan yang sedang kita hadapi;
23
24
c. Pada
saat
keseluruhan
bersamaan
kita
permasalahan
dapat
melihat
(overview)
gambaran
sekaligus
detail
permasalahan (inview); d. Ada hubungan antar informasi yang jelas sehingga setiap informasi terasosiasi satu dengan lainnya; e. Ada hierarki antarinformasi, mana yang lebih penting dan mana yang sifatnya hanya detail; f. Unsur-unsur informasinya berupa kata kunci (keyword) yang sifatnya bebas dan fleksibel sehingga memungkinkan daya 4. Konsep Materi koperasi a. Pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan
hukum
koperasi
dengan
melandaskan
kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi berdasarkan keanggotaannya dibedakan menjadi dua, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh orang-orang dan beranggotakan orang-orang juga. Adapun koperasi sekunder
adalah
koperasi
yang
didirikan
oleh
koperasi
yang
beranggotakan koperasi juga. Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan.
24
25
Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Selain itu, juga ikut
membangun
tatanan
perekonomian
nasional
mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Fungsi koperasi menurut Undangundang Nomor 25 Tahun 1992 sebagai berikut. 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. 2. Koperasi berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4.
Mewujudkan
dan
mengembangkan
perekonomian
nasional
berdasarkan asas kekeluargaan.
b. Prinsip Koperasi Koperasi yang merupakan kegiatan dalam bidang ekonomi, mempunyai pinsip sebagai berikut. 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
25
26
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5) Kemandirian, pendidikan, dan kerja sama antara koperasi. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku anggota koperasi. Syarat untuk dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap WNI yang dapat memenuhi syarat. Syarat-syarat tersebut telah ditetapkan dalam anggaran dasar. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi. c. Hak dan Kewajiaban Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar. a. Hak anggota Adapun hak seorang anggota adalah sebagai berikut. 1) Menghadiri, berpendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota. 2) Memilih atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas. 3) Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus dan pengawas di luar rapat anggota. 4) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota. 5) Mendapat
keterangan
mengenai
perkembangan
koperasi
menurut ketentuan dalam anggaran dasar. 26
27
b. Kewajiban anggota Kewajiban seorang anggota adalah sebagai berikut. 1) Memenuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati. 2) Berpartisipasi
dalam
kegiatan
usaha
yang
diselenggarakan. 3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas asas
kekeluargaan.
Antara
hak
dan
kewajiban
hendaklah seimbang dan berjalan beriringan. Hal ini sesuai dengan status keanggotaannya yang telah diatur dan disepakati dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun peraturan khusus.
d. Organisasi Koperasi Organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota. Rapat tersebut dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya telah diatur dalam anggaran dasar. Rapat anggota dilaksanakan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Untuk pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas paling lambat 6 bulan. Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa, diatur dalam anggaran dasar.
27
28
1. Pengurus Pengurus mempunyai tugas dan wewenang. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Tugas pengurus koperasi adalah sebagai berikut. a. Mengelola koperasi dan usahanya. b. Menggunakan rancangan kerja. c. Menyelenggarakan rapat anggota. d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban. e. Menyelenggarakan perbukuan keuangan dan inventaris secara tertib. f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. Wewenang pengurus koperasi, adalah sebagai berikut. a. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan. b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai anggaran dasar. c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfataan koperasi sesuai tanggung jawab dari keputusan rapat anggota. d. Melalui keputusan rapat anggota, pengurus dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola yang bertanggung jawab kepada pengurus.
28
29
2. Pengawas Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas, ditetapkan dalam anggaran dasar. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. Wewenang pengawas meneliti catatan yang ada pada koperasi. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. 3. Rapat anggota Unsur lain selain pengurus dan pengawas yang berperan dalam koperasi adalah rapat anggota. Rapat anggota dilaksanakan untuk menetapkan beberapa hal, antara lain a. anggaran dasar. b. kebijaksanaan umum. c. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Membuat rencana kerja. e. Pengesahan pertanggungjawaban. f. Pembagian sisa hasil usaha. Pelaksanaan rapat anggota memiliki
sifat
sebagai
berikut
keputusan
berdasarkan
musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai dilakukan pengambilan suara terbanyak
29
30
4. Lambang koperasi Perhatikan gambar lambang koperasi di bawah ini! Pahamilah pengertian tiap-tiap bagian dari lambang tersebut!
a) Rantai melambangkan persahabatan yang kekal. b) Gigi roda melambangkan usaha/karya yang terus-menerus c) Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi. d) Timbangan melambangkan keadilan sosial. e) Bintang dan perisai melambangkan Pancasila. f) Pohon
beringin
melambangkan
sifat
kemasyarakatan
berkepribadian Indonesia yang kokoh dan berakar. g) Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian Koperasi Rakyat Indonesia. h)
Merah putih melambangkan sifat nasional koperasi.
e. Modal dan Usaha Koperasi a). Modal sendiri Usaha koperasi dilakukan bersama dan dibangun dengan modal bersama. Dengan demikian diharapkan koperasi akan lebih maju 30
31
dibandingkan dengan badan usaha lain. Dari manakah modal koperasi diperoleh? Menurut Undang-Undang Perkoperasian modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. 1. Modal sendiri Modal sendiri dapat berasal dari: a. Simpanan pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. b. Simpanan wajib Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. b). Modal pinjaman dapat berasal dari: 1) Anggota, 2) Koperasi lainnya, 3) Bank dan lembaga keuangan lainnya, 31
32
4) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan 5) Sumber lain yang sah. Selain modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan. Modal penyertaan bersumber dari pemerintah maupun masyarakat. 1. Usaha koperasi Untuk meningkatkan usaha koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien. Hal ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota yang tetap. Seperti memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Agar koperasi dapat mewujudkan fungsi dan perannya, usaha yang dikembangkan adalah usaha dalam kehidupan ekonomi rakyat. Salah satu di antaranya adalah simpan pinjam. Untuk mengembangkan usaha koperasi, pemerintah memberikan dorongan dalam bentuk kesempatan usaha yang seluas-luasnya, memantapkan menjadi koperasi yang sehat, tangguh
dan
mandiri,
mengupayakan
tata
hubungan
saling
menguntungkan dengan badan uhasa, membudayakan koperasi dalam masyarakat. Adapun bimbingan dan kemudahan pemerintah terhadap koperasi adalah sebagai berikut. a) Pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian perkoperasian. b) Bimbingan usaha sesuai kepentingan ekonomi anggota. c) Kemudahan memperkokoh permodalan. d) Pengembangan jaringan usaha koperasi. 32
33
e) Memberikan bantuan konsultasi untuk mengatasi permasalahan koperasi. f. Koperasi Sekolah Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah Anggota- anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan. Sebagai contoh, koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya. Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah dilakukan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasikoperasi lainnya karena siswa belum mampu melakukan tindakan hukum. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong untuk berinovasi, dan sebagainya. Tujuan Koperasi Sekolah Pembentukan koperasi sekolah dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah 33
34
1) Rapat anggota koperasi sekolah. 2) Pengawas koperasi sekolah. 3) Pengurus koperasi sekolah B. Hasil Penilitian yang Relevan 1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Darlin (2011) dengan judul penelitian peningkatan hasil belajar masalah sosial melalui model pembelajaran mid mapping pada kelas IV SDN inpers Wuyuneri . asil penilitian ini menyimpulkan hasil belajara siswa materi alat pernapasan pada manusia dan hewan dapat di tingkat kanmelalui model pembelajaran mind mapping, ditunjukan dengan hasil test siklus 1 memperoleh 70% siswa yang tuntas dan siklus II 95 % siswa yang tuntas. 2. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini di lakukan oleh Fitriyanti (2011) dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tanah Dan Struktur Bumi Di Kelas V Mis Muh.Lasusuka Kolaka Utara. Hasil penelitian ini menyimpulkan hasil belajar siswa materi tanah dan struktur bumi dapat di tingkatkan melalui model pembelajaran mind mapping,di tunjukan dngan hasil tes siklus 1 75% siswa yang tuntas dan siklus II 85% siswa yang tuntas.
34
35
C. Kerangka Berpikir IPS merupakan mata pelajaran yang cakupan keilmuannya sangat luas. Jika guru kurang kreaktif menerapkan model pembelajaran maka terjadi proses pembelajaran di kelas hanya akan berupa hafalan yang pada akhirnya siswa akan merasa bosan. Proses pembelajaran di SD Negeri 13 poasia dalam pelajaran IPS selama ini masih menyajikan materi pembelajaran bersifat menerapkan model pembelajaran konfesional yaitu, suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat tradisional seperti, ceramah, siswa hanya mencatat materi pembelajaran dari guru tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.Karena pembelajaran seperti ini siswa kurang aktif, kurang senang, dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Keaktifan dan kemauan siswa menjadih rendah dan menyebabkan hasil belajar siswa rendah pula. Salah satu model pembelajaran yang kini populer dikembangkan adalah model pembelajaran kooperatif, yang kehadiran dan partisipasi tiap anggota harus diberdayakan atau dimanfaatkan, dimana pada setiap siswa ada tanggung jawab, ada pembagian tugas, harus ada interaksi dan komunikasi antar siswa serta ada hubungan yang saling menguntungkan diantara anggota kelompok. Hal ini memang dapat terjadi karena dalam kelompok kecil yang dibentuk itu terdiri dari siswa-siswa yang latar belakang dan kemampuan akademis serta pengalaman yang heterogen. Masalah yang didiskusikan oleh siswa itu dalam bentuk tugas terstruktur berupa soal-soal yang disusun dalam sebuah LKS dan 35
36
dikerjakan dalam kelompok mereka. Dengan demikian, siswa tersebut dapat memperoleh informasi tambahan dari kelompoknya, karena tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri melainkan dibutuhkan bantuan dari orang lain. Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 13 poasia rendah Guru 1. Menggunakan metode konvesional 2. Buku masi menjadi sumber utama dalam pembelajaran 3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
Siswa 1. Minat motivasi siswa rendah 2. Siswa berperan sebagai penerima saja 3. Siswa ditekankan menghapal konsep
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Guru 1. Kreatif 2. Inovatif
Siswa 1. Aktif 2. Fokus 3. Bersemangat/sena ng
Hasil Belajar Siswa Kelas IV Negeri 13 poasia Meningkat
Gambar 2.6 Alur Kerangka pemikiran Pembelajaran dengan model Kooporatif Tipe Mind Mapping (Arikunto, 2010: 60) 36
37
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian
pustaka di atas,
maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah jika model pembelajaran Kooperatif tipe mind mapping diterapkan dalam pembelajaran IPS pada materi pokok Koperasi kelas IVB SD Negeri 13 poasia Kota Kendari maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
37
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau yang biasa di kenal dengan PTK. Menurut Kemmis(dalam Wina Sanjaya 2013:24) PTK adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Menurut Fitri & kawan-kawan(2012:14) penelitian tindakan kelas adalah
kegiatan
mengumpulkan,
mengelolah,
menganalisis
serta
menyimpulkan data yang menentukan tingkat keberahasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pelaksanaan penelitian adalah untuk memperbaiki masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan model kooperatif tipe mind mapping. B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 13 Poasia Kota Kendari pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 karena hasil belajar yang rendah juga dialami oleh sekolah tersebut khususnya di kelas IVB pada materi pokok “koperasi” belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yakni nilai minimal 70 untuk mata pelajaran 38 38
39
IPS. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut. Nomor 1 2
Tanggal 6 Januari 2016 7Januari 2016
3
9 Januari 2016
4 5
14 Januari 2016 16 Januari 2016
6
21 Januari 2016
7
23 Januari 2016
Kegiatan Bertemu kepala sekolah dan guru kelas IVA kegiatan pembelajaran di kelas pertemuan pertama siklus I kegiatan pembelajaran di kelas pertemuan kedua siklus I Tes siklus I Kegiatan pembelajaran di kelas pertemuan pertama siklus II Kegiatan pembelajaran dikelas pertemuan kedua siklus II Tes siklus II
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran C. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peneliti yang berperan sebagai guru dan siswa kelas IVB SDN 13 Poasia kota kendari yang terdaftar pada tahun ajaran
2015/2016,
berjumlah 24 orang terdiri dari 14 laki-laki dan10
perempuan. D. Faktor yang Diteliti Faktor yang diteliti dan di ukur dalam penelitian yaitu sebagai berikut : 1) Faktor hasil belajar, untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada materi koperasi melalui model pembelajaran kooperatif mind mapping 2) Faktor siswa, untuk melihat aktivitas siswa dalam mempelajari koperasi kemudian memperhatikan hasil belajar siswa khususnya yang berkaitan dengan materi pokok koperasi.
39
40
3) Factor Guru, bagaimana penggunaan model mind mapping yang di implementasikan dan aktivitas mengajar dalam pembelajaran di kelas yang di ukur dengan menggunakan lembar observasi guru.
E. Prosedur Penelitian Penelitian ini menerapkan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok koperasi pada kelas IV SD Negeri 13 Poasia kota kendari. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus dengan masing-masing siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.Penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Adapun skema alur tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini disajikan pada gambar Secara rinci bagan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
40
41
Identifikasi Masalah
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Permasalahn Baru Hasil Refleksi
Perbaikan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Dilanjutkan Ke Siklus Berikut?
Gambar Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Iskandar,2012: 49)
41
42
1. Siklus I a.
Perencanaan Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) tindakan siklus I. 2) Menyiapkan media/alat bantu pembelajaran yakni gambar-gambar orang yang melakukan simpan pinjam. 3) Menyediakan LKS, lembar observasi siswa dan guru. 4) Menyusun alat evaluasi berupa soal-soal untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan Tindakan kelas Kegiatan yang dilakasanakan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Tindakan pembelajaran yg dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan ( RPP 01 dan RPP 02) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping.
c.
Observasi dan Evaluasi Observasi dilakukan di setiap pertemuan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan, yang bertindak sebagai observer adalah guru kelas dan teman sejawat yang telah memahami cara pengisian format tahap-tahap pemebelajaran kooperatif tipe Mind Mapping Sedangkan evaluasi dilakukan di akhir siklus dengan 42
43
menggunakan tes hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. d.
Refleksi Hasil
dari tahap
observasi
selama kegiatan pembelajaran
dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan.Apakah pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan telah efektif dan berhasil membuat hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan baik secara individu maupun secara klasikal.Dan hasil analisis tersebut dijadikan acuan untuk perbaikan siklus selanjutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: 1) Meninjau kembali keunggulan dan kelemahan yang dicapai pada siklus I, kemudian menyusun rencana perbaikan tindakan siklus II. 2) Menyiapkan media/alat bantu pembelajaran yakni gambar-gambar melakukan interaksi jual beli. 3) Menyiapkan LKS, lembar observasi siswa dan guru serta alat evaluasi. b.
Pelaksanaan Tindakan Kelas Pelaksanaan tindakan kelas dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada tingkat ketuntasan yang dipersyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini tidak jauh berbeda dengan siklus I. pada kegiatan ini guru melaksanakan skenario 43
44
pembelajaran (RPP 03 dan RPP 04) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping. c.
Observasi dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan observasi oleh observer yaitu guru kelas terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan dan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana kinerja guru dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
d.
Refleksi Hasil
dari tahap
observasi
selama kegiatan pembelajaran
dikumpulkan serta dianalisis untuk mendapatkan gambaran pembelajaran yang telah dilakukan.Apakah pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan telah efektif dan berhasil sesuai dengan yang telah ditetapkan. F. Data dan Cara Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif berupa kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Data kuantitatif berupa tes hasil belajar siswa 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes, adalah sebagai berikut: 44
45
a. Teknik observasi dilihat dari langkah-langkah dalam lembar observasi 1) Lembar observasi untuk mengamati aktivitas mengajar guru. 2) Lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa. b. Tes berupa nilai siswa yang diambil dengan menggunakan tes hasil. belajar yang diperoleh dari tes tertulis dalam bentuk essay pada setiap akhir siklus.
G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif untuk menghitung nilai siswa, rata – rata nilai siswa, ketuntasan belajar, keberhasilan aktivitas mengajar guru dan keberhasilan aktivitas belajar siswa. a. Menentukan nilai siswa ditentukan skor yang diperoleh siswa pada tes yang dilakukan dengan rumus : Skor perolehan
Nilai Siswa = Skor
Maksimum
× 100
b. Menentukan Rata – rata Nilai Siswa
Nilai Rata-rata siswa =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
(Kusumah, 2012: 157)
c. Menentukan ketuntasan aktivitas belajar siswa % KABS =
Jumlah perolehan siswa Jumlah skor maksimum
Keterangan : % KABS
x 100 %
= Persentase ketuntasan aktivitas belajar siswa 45
46
d. Menentukan ketuntasan aktivitas mengajar guru % KAMG =
Jumlah skor perolehan guru Jumlah skor maksimum
x 100 %
Keterangan : % KAMG = Persentase ketuntasan aktivitas mengajar guru (Kurniasih, 2014: 43). e. Menghitung persentase ketuntasan secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % tuntas =
𝑥𝑖 𝑓𝑖
x 100%
Dengan: 𝑥𝑖 = Jumlah siswa pada kategori ketuntasan 𝑓𝑖 = Jumlah siswa secara keseluruhan (Hamid, 2007: 4.2).
H. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu, indikator tentang keterlaksanaan skenario pembelajaran dan indikator peningkatan hasil belajar matematika siswa dalam penelitian ini. 1. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proposisi jawaban benar siswa ≥ 65%. 2. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (secara klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah.
46
47
3. Ketuntasan aktivitas mengajar guru dianggap berhasil apabila dalam pelaksanaan pembelajaran skenario pembelajaran mencapai minimal 80% dari keseluruhan skenario pembelajaran. 4. Ketuntasan aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil apabila dalam kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mencapai 80% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. (Depdikbud, 1996:48 dalam Trianto, 2012: 241)
47
48
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian yaitu peneliti mengidentifikasi permasalahan pembelajaran ips yang terjadi di kelas IVB SDN 13 poasia pada tanggal 6 Januari 2016. Adapun maksud dari pertemuan tersebut untuk menyampaikan tujuan dari peneliti yaitu mengadakan penelitian di SD Negeri 13 Poasia. Kepala sekolah merespon dengan baik maksud kedatangan peneliti. Selanjutnya kepala sekolah mengarahkan peneliti berdiskusi langsung dengan guru kelas IVB bekerja sama dengan wali kelas, kelas IVB di SDN 13 poasia kota kendari. Peneliti melakukan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru kelas IVB dalam pembelajaran di kelas yang diamati oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui kendala- kendala yang terjadi dalam pembelajaran. Dari data hasil observasi
awal tersebut terungkap bahwa hasil
pembelajaran ips di kelas pada dasarnya belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar sehingga mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang di sampaikan oleh guru. Selain mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran ips peneliti juga memperoleh data awal hasil belajar siswa terhadap materi IPS pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Dari data hasil belajar siswa tersebut terungkap bahwa hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS rendah khususnya terhadap 48
48
49
materi koperasi dalam kategori rendah dengan ketuntasan 47,3% kondisi ini belum mencapai KKM yang di tetapkan oleh sekolah yang minial memperoleh nilai 75% memperoleh nilai ≤ 70 . Dari hasil observasi peneliti mengangap perlu melakukan tindakan alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran mind mapping yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensi dan mengerluarkan pendapat secara maksimal. Sebelum tindakan pelaksanaan, peneliti menjelaskan tentang prinsip pembelajaran ips dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping kepada guru kelas IVB dan mendiskusikan jadwal pelaksanaan tindakan. Peneliti memaparkan beberapa hal yang akan dibutuhkan dalam penelitian, yakni data yang diperoleh dari hasil penelitian dari setiap siklus adalah data aktivitas, baik berupa aktivitas siswa maupun aktivitas guru dalam pembelajaran. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan gambaran aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru dan hasil belajar siswa di kelas IVB SD Negeri 13 Poasia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Mind mapping yang berupa rerata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa Peneliti memberi rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja obsevasi yang telah di susun kepada guru Ips kelas IVB sebagai intrumen dalam melakukan pengamatan selama penelitian berlangsung.
49
50
1. Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam siklus I dengan urutan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I berupa hasil observasi aktivitas mengajar guru, hasil observasi aktivitas belajar siswa dan data hasil belajar siswa.
a.
Perencanaan Pada tindakan siklus I, perencanaan pembelajaran disusun oleh
peneliti sebelum melakukan tindakan penelitian dengan mempersiapkan halhal: 1) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat untuk tindakan siklus I dalam dua kali pertemun pada materi koperasi dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping 2) Membuat lembar observasi aktivitas mengajar guru dan siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. 3) Membuat lembar kerja siswa (LKS). 4). Membuat alat evaluasi berupa tes siklus I untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi koperasi. b. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdapat materi yang berbeda yaitu pada pertemuan pertama membahas tentang lambang koperasi indonesia yang 50
51
sedangkan pertemuan kedua membahas tentang tujuan dan manfaat koperasi , adapun pelaksanaannya sebagai berikut. 1). Pertemuan Pertama Pelaksanan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Januari 2016 pada pukul 07.50 – 09.00 WITA siswa yang hadir sebanyak 24 orang, Dalam proses pembelajaran, pada tahap kegiatan pembelajaran di awali dengan mengucapkan salam, di lanjutkan dengan membaca dan menyatakan kesiapan siswa
untuk menerima pelajaran.
Kemudian guru memotivasi siswa agar antusias mengikuti pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Selanjutnya guru mengoordinasikan siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang. Pembagian kelompok ini berdasarkan kemampuan yang heterogen baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan yang bervariasi, ada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pembagian kelompok ini dengan cara bervariasi ini di maksudkan untuk mengaktifkan siswa dan kelompok masing-masing sehingga semua kelompok aktif dalam proses pembelajaran. Mengawali kegiatan inti,guru memberikan informasi koperasi melalui tanya jawab di lanjutkan dengan materi yang di pelajari materi pelajaran tahap demi tahap. Menjelaskan tentang penerapan mind mapping pada siswa secara bertahap, selanjutnya guru membagikan LKS dan membimbing siswa melakukan kegiatan kemudian mendiskusikan pada masing-masing kelompok sesuai petunjuk dalam LKS. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru 51
52
memantau semua kelompok dalam mengerjakan LKS. Sesekali memberikan penjelasan yang belum dipahami oleh siswa. Setelah waktu yang diberikan selesai, guru meminta kelompok untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada siswa/ kelompok lain untuk menanggapinya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir dengan sisa waktu yang ada guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pelajaran guru memberi tugas rumah. 2). Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9Januari 2016, pada pukul 07.15 ─ 09.00 WITA. Pada tahap kegiatan pada tahap kegiatan pembelajaran di awali dengan mengucapkan salam, di lanjut kan dengan membaca dan menyatakan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Kemudian guru memotivasi siswa agar antusias mengikuti pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Selanjutnya guru mengoordinasikan siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang. . Pembagian kelompok ini berdasarkan kemampuan yang heterogen baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan yang bervariasi, ada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pembagian kelompok ini dengan cara bervariasi ini di maksudkan untuk mengaktifkan siswa
52
53
dankelompok masing-masing sehingga semua kelompok aktif dalam proses pembelajaran. Mengawali kegiatan inti,guru memberikan informasi usaha bersama dalam koperasi dan tiga sumber dalam koperasi melalui tanya jawab di lanjutkan dengan materi yang di pelajari materi pelajaran tahap demi tahap. Menjelaskan tentang penerapan mind mapping pada siswa secara bertahap, selanjutnya guru membagikan LKS dan membimbing siswa melakukan kegiatan kemudian mendiskusikan pada masing-masing kelompok sesuai petunjuk dalam LKS. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru memantau semua kelompok dalam mengerjakan LKS. Sesekali memberikan penjelasan yang belum dipahami oleh siswa. Setelah waktu yang diberikan selesai, guru meminta kelompok untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada siswa/kelompok lain untuk menanggapinya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir dengan sisa waktu yang ada guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada akhir pelajaran guru memberi tugas rumah. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru melakukan evaluasi siklus 1
C. Observasi dan Evaluasi 1) Observasi Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar 53
54
observasi mengajar guru dan observasi belajar siswa. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh obsever selaku pengamat dalam peneliti. a). Aktivitas mengajar guru Aktivitas mengajar guru (KAMG) pada siklus 1 pertemuan pertama dari 11 aspek yang diamati, pada pertemuan pertama terlaksana 7 skenario pembelajaran, sedangkan pada pertemuan ke dua terlaksana hanya 8 skenario pembelajaran. Jadi, KAMG pertama sebesar 63,63% dan pertemuan kedua 72,72%. b). Aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar siswa pada siklus 1 pertemuan pertama dari 12 skor maksimal pada aspek yang diamati yang terlaksana hanya 7 aspek sedangkan pada pertemuan
yang kedua terlaksana hanya 8 aspek, jadi persentase
aktivitas belajar siswa pada siklus 1 pertemuan pertama sebesar 58,33% dan pertemuan kedua sebesar 66,66%. 2). Evaluasi siklus 1 Setelah diterapkan model pembelajaran mind mapping dalam proses pembelajaran ,kemudian dilaksanakan evaluasi atau tes akhir tindakan siklus 1 berupa tes tertulis kegiatan evaluasi ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah di pelajari melalui model mind maaping untuk lebih jelasnya mengenai hasil belajar siswa pada tindakan siklus 1dapat di lihat pada tabel berikut:
54
55
Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa Nilai 1 AR 72 2 TRP 77 3 MN 72 4 RA 59 5 LLP 50 6 JFA 81 7 FF 77 8 HH 45 9 NHS 72 10 DA 63 11 NM 77 12 SYA 68 13 AL 7 14 IN 72 15 RI 63 16 AP 72 17 DM 77 18 AR 86 19 FN 72 20 ALY 59 21 CL 45 22 HDH 72 23 RHI 72 24 SA 77 Jumlah 1657 Nilai Rata-rata 68,83 Jumlah siswa yang tuntas 16 Ketuntasan klasikal 66,66% Siswa yang belum tuntas 8 Ketidak tuntasan klasikal 33,33% Sumber : Diolah dari data penelitian
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
55
56
Tabel analisis 4.1Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus 1 No Keterangan
Nilai
1.
Jumlah siswa
24 Siswa
2.
Nilai rata-rata
68,83
3.
Jumlah siswa yang tuntas
16
4.
Jumlah siswa yang belum tuntas
8
5.
Presentase ketuntasan
66,66%
Ketidak tuntasan
33,33%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran pada siklus I, tampak bahwa dari jumlah 24 siswa yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 16 orang siswa atau mencapai 66,66% sementara siswa yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 8 orang siswa atau mencapai 33,33%. Nilai ini menunjukan bahwa perlu adanya refleksii perbaikan pembelajaran untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya karna mengingat bahwa indikator yang ditetapkan pada penelitian ini adalah siswa harus mencapai 80% dari nilai ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan.
56
57
66,66% 70 60 50
33,33 % 40
Tuntas Tidak Tuntas
30
16 20
8
10 0
Jumlah Siswa
Persentase
Gambar 4.1 Grafik Ketuntutansan Hasil Belajar Siswa Siklus1 Grafik diatas menunjukan bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 16 orang dengan persentase 66,66% sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas adalah 8 orang dengan persentase 33,33%. Dengan nilai hasil belajar siswa yang belum mencapai standar ketuntas pada siklus 1 ini, maka pembelajaran IPS materi pokok koperasi melalui model pembelajaran mind mapping masih harus dilanjutkan pada siklus ke II karena belum mencapai indikator keberasilan sebesar 75%. d. Refleksi pada tahap ini, peneliti bersama obsever menilai kelemahan-kelemahan yang terdapat pada pelaksana tindakan siklus 1 yang akan diperbaiki pada siklus II. Pada siklus 1 penerapan mind mapping pada mata pelajaran IPS belum terlaksana secara maksimal.Hal ini terlihat dari keterlaksana skenario pembelajaran belum mencapai indikator keberasilan sebesar 80%. 57
58
Berdasarkan hasil observasi dari pelaksanaan siklus 1 yang berlangsung dua kali pertemuan beneniti berasumsi bahwa guru dan siswa belum memahami
langkah-langkah
digunakan.
Hal
ini
dalam
terlihat
dari
pendekatan
pembelajaran
sikap
yang
guru
belum
yang bisa
mengkoordinasikan waktunya dengan baik siswa juga belum berani memberikan pendapatnya dan siswa berperan aktif dalam kelompoknya. Setelah pelaksanaan siklus 1 selesai, untuk melaksanakan siklus selanjutnya terdapat beberapa catatan yang harus di pertahankan dan ditingkatkan, yaitu sebagai berikut: 1. Tidak semua siswa terlibat dalam apersepsi dan motivasi di sampaikan oleh guru. Oleh karena itu dalam menyampaikan apersepsi dan observasi guru di harapkan bisa lebih kreatif dan dapat mengusai suasana kelas. 2. Siswa masih kurang dalam memperhatikan penjelasan materi pelajaran oleh guru, sehingga guru perlu menyampaikan materi dengan suara yang jelas dan lebih sistematis dan tidak tepat. 3. Tidak semua siswa mengerjakan LKS, hendaknya guru menekakan kepada siswa untuk mengerjakan LKS. 4. Tidak semua siswa dapat berdiskusi/berkomunikasi dengan baik dalam kelompoknya.Oleh karena itu guru diharapkan dapat membantu siswa agar lebih bisa berdiskusi/berkomunikasi dalam kelompoknya. 5. Hanya
beberapa
siswa
yang
maju
mempersentasekan
hasil
kerja
kelompoknya. Guru harus memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk mempersentasikan sehingga siswa merasa di hargai pekerjaanya. 58
59
6. Siswa kurang berani dalam mengajukan pertanyaan kepada guru harus memberikan kesempatan dan meminta siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. 7. Guru kurang melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan, Oleh karena itu, sebaiknya guru dapat melibatkan siswa dalam menyimpilkan pelajaran dengan membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada tindakan siklus 1, nampak bahwa masih ada kekurangan –kekurangan yang terdapat pada tindakan siklus 1 yang menunjukan indikator keberasilan dalam penelitian belum tercapai, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan pada tindakan silklus 11. 2. Siklus II a. Perencanaan dan tindakan Berdasarkan refleksi atas tindakan hasil siklus pertama, maka disusun rencana yang perlu diperbaiki pada siklus II ini, pembelajaran direncanakan untuk menyajikan materi pokok koperasi tentang perbedaan koperasi dengan badan usaha koperasi lain perencanaan pembelajaran disusun oleh peneliti, sebelum melakukan peneliti dengan mempersiapkan hal-hal sebagai berikut: 1). Membuat rencana perbaikan pembelajaran untuk tindakan siklus dalam dua kali pertemuan. 2). Membuat lembar keja siswa (LKS) 3). Membuat lembar observasi
untuk siswa dan guru dan siswa selama
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. 59
60
4). Membuat kisi-kisi soal untuk membuat alat evaluasi berupa tes siklus II untuk
mengukur tingkat kemampuan siswa terhadap materi koperasi
tentang perbedaan usaha koperasi dengan usaha lain dan macam-macam koperasi. 5). Membuat alat evaluasi untuk tes tindakan siklus II Perencanaan telah disusun oleh peneliti dan dikonsultasikan kepada
pembimbing
agar
semua
kegiatan
berlangsung
selama
pembelajaran dapat diamati dengan baik maka kegiatan observasi dibantu oleh seorang guru sebagai obsever. b. Pelaksanaan tindakan 1). Pertemuan pertama Pertemuan pertama dalam pelaksanan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu , 16 Januari 2016 pada pukul 07.15 – 08.25 WITA, tahap kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan membaca dan menyatakan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Kemudian
guru
memotivasi
siswa
agar
mengikuti
pelajaran
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya guru mengoordinasikan siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang, pembagian kelompok ini berdasarkan kemampuan yang heterogen baik dari jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan yang bervariasi, ada siswa ada yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah pembagian kelompok dengan cara bervariasi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan siswa
60
61
dalam kelompok masing-masing, sehingga semua kelompok aktif dalam proses pembelajaran. Mengawali kegiatan inti guru menanyakan atau memberikan apersepsi dengan menanyakan apa manfaat dari kerja sama dalam kehidupan, kemudian guru memberikan informasi melalui tanya jawab di lanjutkan dengan mempelajari materi usaha koperasi dengan badan usaha lain pembelajaran tahap demi tahap. Menjelaskan tentang penerapan mind mapping pada siswa secara bertahap. Selanjutnya guru membagikan LKS kepada siswa dan membimbing siswa melakukan kegiatan kemudian mendiskusikan pada masing-masing kelompok sesuai dengan petunjuk dalam LKS. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru memantau semua kelompok dalam mengerjakan LKS dan sesekali memberikan penjelasan yang belum dipahami siswa. Setelah waktu yang diberikan selesai, guru meminta kelompok untuk mempersentasekan hasil kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapinya.Siswa memberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Pada kegiatan akhir dengan sisa waktu yang ada guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, penyampain materi pelajaran pada pertemuan berikut pada akhir pelajaran guru memberikan tugas rumah. 2). Pertemuan kedua Pertemuan kedua dalam pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis , 21 Januari
2016 pukul 07.50 ─ 09.35 WITA, kegiatan
pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan 61
62
membaca dan menyatakan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Kemudian
guru
memotivasi
siswa
agar
mengikuti
pelajaran
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya guru mengoordinasikan siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang, pembagian kelompok ini berdasarkan kemampuan yang heterogen baik dari jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan yang bervariasi, ada siswa ada yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah pembagian kelompok dengan cara bervariasi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan siswa dalam kelompok masing-masing, sehingga semua kelompok aktif dalam proses pembelajaran. Mengawali kegiatan inti guru menanyakan atau memberikan apersepsi dengan menanyakan apa manfaat dari kerja sama dalam kehidupan, kemudian guru memberikan informasi melalui tanya jawab di lanjutkan dengan mempelajari materi usaha koperasi dengan badan usaha lain pembelajaran tahap demi tahap. Menjelaskan tentang penerapan mind mapping pada siswa secara bertahap. Selanjutnya guru membagikan LKS kepada siswa dan membimbing siswa melakukan kegiatan kemudian mendiskusikan pada masing-masing kelompok sesuai dengan petunjuk dalam LKS. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru memantau semua kelompok dalam mengerjakan LKS dan sesekali memberikan penjelasan yang belum dipahami siswa. Setelah waktu yang diberikan selesai, guru meminta kelompok untuk mempersentasekan hasil kelompoknya dan memberikan kesempatan kepada
62
63
siswa lain untuk menanggapinya.Siswa memberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Pada kegiatan akhir dengan sisa waktu yang ada guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, penyampain materi pelajaran pada pertemuan
berikut
pada
akhir
pelajaran
guru
memberikan
tugas
rumah.Sebelum mengakhiri pelajaran, guru melaksanakan siklus II. c. Observasi dan evaluasi 1. Observasi Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan keberasilan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi mengajar guru dan observasi belajar siswa. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh obsever selaku pengamat dalam peneltian. a). Aktivitas mengajar guru Adapun kegiata aktivitas mengajar guru (KAMG) pada siklus pertemuan II pertemuan pertama yaitu dari 11 aspek yang diamati, pada pertemuan pertama terlaksana hanya 9 skenario pembelajaran sedangkan pada pertemuan kedua10 aspek dalam skenario pembelajaran terlaksana jadi, KAMG pada pertemuan pertama sebesar 81,81% dan pertemuan kedua 90,90%. b). Aktivitas belajar siswa aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dari 12 aspek yang diamati yang terlaksana hanya 9 aspek sedangkan pada pertemuan kedua 10
63
64
aspek terlaksana. Jadi, persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama sebersar 75% dan pertemuan kedua 83,33% . 2. Evaluasi Siklus II Setelah
menerapkan
pendekatan
mind
mapping
dalam
proses
pembelajaran, kemudian dilaksanakan evaluasi atau tes akhir tindakan siklus II berupa tes tertulis . Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari melalui penerapan mind mapping. Hasil belajar siswa tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
64
65
Table 4.8 Hasil Tes Belajar siswa Siklus II No Nama Siswa Nilai Keterangan 1 AR 77 Tuntas 2 TRP 81 Tuntas 3 MN 86 Tuntas 4 RA 77 Tuntas 5 LLP 72 Tuntas 6 JFA 100 Tuntas 7 FF 81 Tuntas 8 HH 68 Belum Tuntas 9 NHS 81 Tuntas 10 DA 77 Tuntas 11 NM 81 Tuntas 12 SYA 72 Tuntas 13 AL 86 Tuntas 14 IN 86 Tuntas 15 RI 77 Tuntas 16 AP 86 Tuntas 17 DM 86 Tuntas 18 AR 100 Tuntas 19 FN 77 Tuntas 20 ALY 63 Belum Tuntas 21 CL 59 Belum Tuntas 22 HDH 81 Tuntas 23 RHI 95 Tuntas 24 SA 77 Tuntas Jumlah 1926 Nilai Rata-rata 80,25 Jumlah siswa yang tuntas 21 Ketuntasan klasikal 87,5% Siswa yang belum tuntas 3 Ketidak tuntasan klasikal 12,5% Sumber : Diolah dari data penelitian
Berdasarkan Tabel Diatas tes hasil belajar siswa menunjukan siswa yang memperoleh nilai antara 65-100 berjumlah 21 orang (87,5%)
dan siswa
memperoleh nilai 0- 64 adalah 3 orang siswa (12,5%). Dengan demikian, dari 24 siswa ada 21 yang mencapai KKM dan 3 siswa lainya belum mencapai KKM yaitu 70. 65
66
Berikut Ini Adalah Analisis Hasil Belajar Pada Siklus II Tabel analisis 4.1 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II
No
Keterangan
Nilai
1.
Jumlah siswa
24 S iswa
2.
Nilai rata-rata siswa
80,25
3.
Jumlah siswa yang tuntas
21siswa
4.
Jumlah siswa yang tidak tuntas
3 siswa
5.
Persentase ketuntasan
87,5%
6.
Ketidak tuntasan klasikal
12,5%
Berdasarkan data hasil belajar yang dicapai siswa dalam siklus II dengan pokok pembahasan koperasi, menunjukkan bahwa yang memperoleh nilai maksimum atau tuntas (skor ≥ 70) sebanyak 21 orang siswa atau mencapai 87,5%s, sedangkan nilai minimum atau belum tuntas sebanyak 3 orang.siswa atau mencapai 12,5%.
66
67
90
87,5 %
80 70 60 50
Tuntas
40 30
Tidak Tuntas
21
20
12,5 %
10
3
0
Jumlah Siswa
Persentase
Grafik Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswasiklus 11 Grafik diatas menunjukan bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah 21orang dengan persentase 87,5% sedangkan siswa tidak tuntas adalah 3 orang dengan persentase 12,5%. Hasil ini menunjukkan peningkatan yang segnifikan, bila dibandingkan dengan hasil pembelajaran siswa pada siklus I. Dilihat dari perolehan nilai 24 orang siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus II ini, menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai siswa sebesar 80,25 dengan tingkat persentase pembelajaran juga mengalami peningkatan yang mencapai 87,5%.
d. Refleksi Dengan melihat hasil pembelajaran pada siklus II mencapai indikator keberasilan yang ditetapkan maka peneliti ini dihentikan dan tidak melanjutkan lagi siklus selanjutnya.
67
68
Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan proses belajar mengajar, hasil yang diperoleh menunjukan bahwa setelah menggunakan model pembelajaran mind mapping upaya pembelajaran mengalami peningkatan. Dalam proses belajar mengajar tercipta satu keadaan dimana bukan hanya guru yang aktif namun anak juga aktif. Dengan adanya motivasi dan bimbingan bagi guru menumbuhkan rasa kecintaan anak pada pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPS. 1). Anak merasa senang karena guru memberikan bimbingan langsung pada anak 2). Dari pihak guru dalam memberikan bimbingan merasa terbantu dengan menggunakan mind mapping sehingga guru dapat membimbing anak mengalami kesulitan tampah harus berceramah didepan kelas tentang keseluruhan materi yang diajarkan. 3). Guru mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif dan efesien. Hasil belajar yang sesuai indikator kinerja, masih ada 3 siswa yang hasil belajarnya masih belum tuntas meskipun demikian, pembelajaran mind mapping yang diterapkan oleh guru ini ditunjukan adanya peningkatanskor dan persentase aktivitas siswa dari pertemuan selama proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil evaluasi atau tes tindakan siklus II terlihat bahwa belajar IPS siswa kelas 1V SDN 13 poasia secara klasikal mengalami penigkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada siswa guru 68
69
berturut-turut pada akhirnya siklus 1 sebesar 63,63%dan 72,72% sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada siswa dan guru berturut-turut pada siklus II menunjukan peningkatan yaitu senbesar 81,81% pada pertemuan pertama dan 90,90%pada pertemuan kedua belajar sedangkan aktivitas siswa pada siklus II pada pertemuan pertama adalah 75% dan pada pertemuan kedua adalah 83,33% belajar IPS siswa. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa serta nilai evaluasi siklus II peneliti memutuskan
untuk menghentikan proses
pembelajaran pada siklus II karena indikator kinerja tekah ditetapakan sebelumnya telah tercapai maka dengan demikian peneliti hanya sampai pada siklus II. B. Pembahasan 1. Hasil Belajar Menurut Nawawi dan K.Brahim 2007, dalam Ahmad Susanto (2015:5) hasil belajar dapat di artikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Berdasarkan nilai diperoleh siswa guru melakukan analisis
untuk
menentukan ketuntasan belajar siswa. Hasil analisis ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II dideskripsikan bahwa pada pembelajaran siklus I, siswa memperoleh antara 0-64 berjumlah 8 orang siswa (45,5%), siswa memperoleh nilai rentang 65-100 berjumlah 16 orang siswa (66,66%), pada pembelajaran siklus II, siswa yang memperoleh nilai 0-64berjumlah 3 orang 69
70
(33,33%) siswa yang memperoleh nilai rentang 65-100 berjumlah 21 orang (87,5%).Ketuntasan belajar siswa mencapai 87,5%
dimana siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 21 orang sedangkan 3 orangsiswa yang belum mencapai ketuntasan . 2. Aktivitas Mengajar Guru Wahyudin (2007:35) mengemukakan bahwa keberhasilan dalam proses pembelajaran dititik beratkan pada peserta didik dan guru, dimana peserta didik haruslah dapat meningkatkan kesiapan dan kesungguhan dalam proses pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar yang diharapakan dan guru sebagai pendidik dapat mengantarkan anak didiknya pada tujuan yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaran peneliti mengadakan refleksi dengan obsever untuk mengetahui kelemahan dan keberasilan dalam proses pembelajaran. Hal- hal yang observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada pneliti tindakan pembelajaran menjadi dasar untuk menentukan skor pemerolehan guru, skor pemerolehan guru digunakan untuk persentase keberasilan aktivitas mengajar guru. Dengan adanya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada tindakan siklus1, sehingga KAMG pada tindakan 1 pertemuan 1 hanya mencapai 63,63%
dari keseluruhan kegiatan pembelajaran dan pada kedua hanya
mencapai 72,7%. Sebelum melaksanakan penelitian pada tindakan II peneliti
70
71
mengadakan refleksi bersama obsever untuk memperbaiki kekurangankekurangan pada tindakan siklus I. Pada pelaksanaan tindakan II, keberasilan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa sudah mengembirakan bagi peneliti, menurut hasil observasi pelaksanaan skenario pembelajaran pada pertemuan pertama aktivitas guru mencapai 81, 81% dan pada pertemuan kedua telah mencapai 90,90%, semua skenario dalam pembelajaran telah terlaksana dengan baik. 3. Aktivitas Belajar Siswa Ciri model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Trianto (2013:56) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 46 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi, sehingga siswa selain mempunyai tanggung jawab individu juga mempunyai tanggung jawab kelompok.
Menurut Adrian (2010:7), dalam belajar sangat dituntut keaktifan siswa. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih banyak
membimbing
dan
mengarahkan.
Berhasil
atau
gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah 71
72
atau keluarga sendiri. Sejalan dengan itu, Winkel dalam Adrian (2010:7) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Persentase keberasilan aktivitas belajar siswa pada siklus 1 pertemuan pertama adalah 58,33% dan pertemuan kedua 66,66% persentase keberasilan aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 75% dan pertemuan kedua 83,3%. Ketuntasan belajar siswa mengidentifikasi bahwa indikator keberasilan peneliti yang di tetapkan telah tercapai, sedangkan hasil observasi terhadap pelaksanaan pemelajaran dikatakan sempurna, yakni seluruh komponen dalam skenario pembelajaran telah dilaksanakan dengan hasil sesuai harapkan.karena semua indikator telah tercapai, maka hipotesis tindakan telah tercapai yakni penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada materi koperasi di kelas IV 13 poasia kendari. Dari hasil evaluasi tersebut bahwa usaha dan keberasilan belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh oleh Syah (2010:132) bahwa belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal adalah faktor yan berasal diri siswa,faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor pendekatan pembelajaran yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untu melakukan pembelajaran. 72
73
Karena indikator keberasilan dalam penelian telah tercapai dalam hal ini aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran sudah cukup baik dan minimal 75% siswa telah memperoleh nilai ≥ 70. Maka hipotesis tindakan dalampenelitian ini telah tercapai yaitu penerapan model pembelajaran mind mapping meningkatkan hasil belajar siswa materi koperasi di kelas IV 13 poasia kota kendari.
73
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi, evasluasi dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan, Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi koperasi pada siswa kelas IVB 13 poasia kota kendari. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa, pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,83% dengan ketuntasan klasikal sebesar 66,66% sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,2% dengan ketuntasan klasikal mencapai 87,5%.
B. Saran a. Bagi siswa, diharapkan siswa bersunguh-sunguh dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran IPS dan mengikuti dengan baik seluruh tahapan pembelajaran yang direncanakan oleh guru agar hasil belajarnya meningkat. b. Bagi guru, dalam mengajarkan materi pelajaran khususnya IPS diharapkan guru bersunguh-sunguh dalam melaksanakan seluruh tahapan pembelajaran dan memilih model pembeljaran yang sesuai dalam rangka kualitas pembelajaran dikelas. c. Bagi
sekolah, sekolah harus senantiasa jeli
melihat permasalahan
pembelajaran yang ada disekolah pelaksanaan pembelajaran dikelas yang dilaksanakan
oleh
guru
dan
mempertimbangkan
74
penerapan
model
74
75
pembelajaran yang diteliti agar dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
75
76
DAFTAR PUSTAKA Adrian. 2010. Metode Pembelajaran Drill sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar. Yogyakarta: UNY Arikunto. 2010. Penelitian tindakan kelas. Jakarta. Bumi aksara Aqib, Zainal.
2013.
Model-model,
Media,
dan
Strategi
Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yram a Widya. Fitriyanti. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tanah Dan Struktur Bumi Di Kels V Mis Muh. Lasusua Kolaka Utara. Kendari: Universitas Halu Oleo. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hamid, Aqib.2007. Statistika Dasar. jakarta: Universitas Terbuka Hamiyah, Nur & Jauhar, Muhamad. 2014. Strategi Belajar-Mengajar Di kelas. Jakarta: Prestasi pustakaraya. Iskandar .2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Referensi (GP) Press Group Jalil, Jasman. 2014. Panduan Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2014. Teknik Dan Cara Mudah Membuat Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Solo: Kata 76 76
77
Kusumah, Wijayah & Dedi Dwitagama. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Barat: PT. Indeks La Iru & La Ode Safiun, Arihi. 2012. Pendekatan Metode Strategi dan Model– Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Mohamad syarif sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Gravindo persada. Pujiati,Retno Heny & Umi Yuliati. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial 4 Untuk Kelas IV. Jakarta: Depdiknas. Rusman. 2014. Model-model pembelajaran mengembangkan profesialisme guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Sudjana, Sardiyo, dkk. 2007.Pendidikan IPS di SD.Jakarta: Universitas Terbuka. Shoimin, Aris. 2014. 68 model pembelajaran inovatif dan kurikulum 2013. Yogyaata: Ar-Ruzz media. Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta. Kencana Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.
Trianto. 2010. Model-model pembelajaran inovatif beroreintasi konstruvistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Wahyudin D., Supriadi dan Abduhak, I. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. 77 77
78
Yulianti Fitri & kawan-kawan.2012. Penelitian Tindakan Kelas Untuk TenagaPendidikan
Yang
Profesional.
Yogyakarta:
pedagogi
78 78
79
LAMPIRAN
79
79
Lampiran 1
Jadwal Pelaksanaan PTK No Jenis Kegiatan 1 Observasi awal 2. Tindakan Sikus I -Pertemuan 1 -Pertemuan 2 -Tes Siklus I 3. Tindakan Siklus II -Pertemuan 1 -Pertemuan 2 -Tes Siklus II
Waktu Pelaksanaan Kamis 5 November 2015 Kamis , 7 Januari 2016 Sabtu , 9 Januari 2016 Kamis , 14 Januari 2016 Sabtu , 16 Januari 2016 Kamis , 21 Januari 2016 Sabtu , 23 Januari 2016
79
80 Lampiran 2 SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SDN 13 POASIA
Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Kelas / Semester
: IVB / II
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
Kompetensi dasar 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat
Materi pokok dan uraian materi Memahami pentingnya koperasi
Kegiatan pembelajaran
guru menjelaskan materi dan lambang koperasi guru mempersiapkan lembar LKS yang akan digunakan guru memantau jalanya diskusi kelompok dan memberikan bimbingan bagi kelompok yang kesulitan menyelesaikanLKS guru menunjuk tiap wakil kelompok untuk mempersetasikan hasil diskusinya guru memberikan skor serta penghargaan pada kelompok yuang mendapat rengking
Indikator
1. menjelaskan pengertian koperasi 2. mejelaskan makna simbol yang ada pada lambang koperasi 3. menjelakan tujuan dan manfaat koperasi
Penilaian
1. proses 2. hasil belajar
Alokasi waktu 3 x 35 menit
Sumber belajar
Buku paket ips terpadu kelas IV Buku ips kelas IV Buku sekolah elektronik (BSE)
80
81 Koperasi Dan Kesejateraan Masyarakat
Koperasi Dan Kesejateraan Masyarakat
Guru menjelaskan lanjutan materi koperasi dan kesejateraan rakya Guru menyiapakan LKS Siswa mengerjakan LKS guru memantau jalanya diskusi kelompok dan memberikan bimbingan bagi kelompok yang kesulitan menyelesaikanLKS guru menunjuk tiap wakil kelompok untuk mempersetasikan hasil diskusinya guru memberikan skor serta penghargaan pada kelompok yuang mendapat rengking
Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek pemahaman dasar siswa Guru menjelaskan lanjutan materi koperasi dan kesejateraan rakya Guru menyiapakan LKS Siswa mengerjakan LKS guru memantau jalanya diskusi kelompok dan memberikan bimbingan bagi kelompok yang kesulitan menyelesaikanLKS guru menunjuk tiap wakil kelompok untuk
Siswa dapat menjelaskan usaha dalam koperasi Siswa dapat menyebutkan 3 sumber modal Menjelaskan peranan koperasi bagi masyarakat
Menjelaskan perbedaan koperasi dengan badan usaha lain Menjelaskan ciri-ciri koperasi
Tertulis Kinerja
3 x 35 menit
Tertulis Kinerja
3 x 35 menit
Buku paket ips terpadu kelas IV Buku ips kelas IV Buku sekolah elektronik (BSE)
Buku paket ips terpadu kelas IV Buku ips kelas IV Buku sekolah elektronik (BSE)
81
82
mempersetasikan hasil diskusinya guru memberikan skor serta penghargaan pada kelompok yuang mendapat rengking
Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek pemahaman dasar siswa Guru menjelaskan lanjutan materi koperasi dan kesejateraan rakya Guru menyiapakan LKS Siswa mengerjakan LKS guru memantau jalanya diskusi kelompok dan memberikan bimbingan bagi kelompok yang kesulitan menyelesaikanLKS guru menunjuk tiap wakil kelompok untuk mempersetasikan hasil diskusinya guru memberikan skor serta penghargaan pada kelompok yuang mendapat rengking
Menjelaskan macam-macam koperasi Menyebutkan tujuan koperasi berdasarkn jenis usaha dan keanggotaanya
Tertulis Kinerja
3 x 35 menit
Buku paket ips terpadu kelas IV Buku ips kelas IV Buku sekolah elektronik (BSE)
82
83
Kendari, Guru Kelas IVB
Januari 2016
Peneliti
Siti Nur Asmah, S.Pd.I
Ni Kadek Trisnawati
NIP.197111007 199611 2 001
NIM. A1B3 12 007
Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Poasia
St. Alfiah Idsul Tahir, S.Pd.I NIP. 19601231 198306 2 020
83
84
Lampiran 3 : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I-Pertemuan I
Rencana Perbaikan Pembelajaran RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas I Semester Alokasi Waktu
: : : :
.......................... Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IV/II 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten I kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat C. Indikator Menjelaskan pengertian koperasi Menjelaskan simbol-simbol yang terdapat dalam koperasi Menjelaskan tujuan koperasi Menjelaskan manfaat koperasi D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang koperasi Siswa dapat Menjelaskan makna dari simbol lambang koperasi Siswa dapat memahami manfaat dari koperasi E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran 1. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping siswa dapat bekerja sama dalam kelompok 2. Melaui penerapan model pembelajaran tipe mind mapping, siswa dapat menjelaskan lambang-lambang koperasi
84
85
F. Materi Pokok
Pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Pengertian koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi berdasarkan keanggotaannya dibedakan menjadi dua, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh orang-orang dan beranggotakan orang-orang juga. Adapun koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang beranggotakan koperasi juga. Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian. Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
a.
Rantai melambangkan persahabatan yang kekal.
b.
Gigi roda melambangkan usaha/karya yang terus-menerus
c.
Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi.
d.
Timbangan melambangkan keadilan sosial.
e.
Bintang dan perisai melambangkan Pancasila.
f.
Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh dan berakar.
g.
Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian Koperasi Rakyat Indonesia. 85
86
h.
Merah putih melambangkan sifat nasional koperasi.
G. Metode Dan Model Pembelajaran Metode Ceramah Tanya jawab Diskusi Model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping H. Langkah- Langkah Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Mind Mapping Pertemuan II a. Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam 2. Mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masingmasing 3. Melakukan apersepsi Siapa yang pernah pinjam uang sama temanya anak-anak? Siapa yang pernah menabung? Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai b. Kegiatan inti 1. Guru menyajikan informasi pengetahuan materi pelajaran tentang perngertian koperasi lambang serta tujuan dan manfaat koperasi 2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 4-5 oarang 3. Guru melatih keterampilan Mind Mapping 4. Guru mebagi siswa kedalam kelompok lalu membagikan LKS pada siswa untuk mendiskusikan lks yang telah di bagikan. 5. Meminta siswa secara berkelompok untuk membuat mind mapping berdasarkan LKS yang dibagikan. 6. Guru membimbing agar siswa dapat bekerja sama dengan baik 7. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempersetasekan hasil kerja kelompoknya. 8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kelompok lain. 9. Memberikan penghargaan pada siswa yang hasil kerja kelompoknya baik. 86
87
c. Kegiatan akhir 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil proses-proses kegiatan pembelajaran yang sudah didiskusikan 2. Guru menutup pelajaran dan memberitahukan pelajaran pada pertemuan selanjutnya I. Alat dan Sumber Bahan Alat Peraga : Gambar kegiatan koperasi Sumber : Buku IPS kelas IV Buku pendamping tentang koperasi J. Penilaian Penilaian Teknik penilaian
: Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian (Terlampir)
Kendari, Guru Kelas IVB
Januari 2016
Peneliti
Siti Nur Asmah, S.Pd.I
Ni Kadek Trisnawati
NIP.197111007 199611 2 001
NIM. A1B3 12 007
Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Poasia
St. Alfiah Idsul Tahir, S.Pd.I NIP. 19601231 198306 2 020 87
88
Lembar kegiatan siswa 01
A.Petunjuk Belajar 1. bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok 2. pelajari LKS ini dan kerjakan semua tugas yang ada 3. pelajari teks/rujukan yang anda miliki 4. susunlah dan jelaskan simbol-simbol koperasi dalam bentuk mind mapping B.Informasi
Pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Pengertian koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi berdasarkan keanggotaannya dibedakan menjadi dua, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh orang-orang dan beranggotakan orang-orang juga. Adapun koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang beranggotakan koperasi juga. Koperasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian. Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
a. Rantai melambangkan persahabatan yang kekal. b. Gigi roda melambangkan usaha/karya yang terus-menerus c. Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi.
88
89
d.
Timbangan melambangkan keadilan sosial.
e. Bintang dan perisai melambangkan Pancasila. f. Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh dan berakar. g.
Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian Koperasi Rakyat Indonesia.
h. Merah putih melambangkan sifat nasional koperasi.
89
90
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa Mata Pelajaran
: IPS
Hari / Tanggal
:
Kelompok
:
Nama-nama Anggota Kelompok
:
1. ...................................................... 2. ...................................................... 3. ...................................................... 4. ......................................................
Petunjuk Buatlah peta pemikiran sesuai yang kalian dengar dan kalian pahami dari penjelasan yang telah di sampaikan Tusilkan simbol-simbol dari koperasi di bawah ini
90
91
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1. Coba anda jelaskan pengertian koperasi? 2. Warna merah dan putih pada lambang koperasi memiliki arti apa? 3. Sebutkan manfaat koperasi bagi anggotanya! 4. Timbangan pada lambang koperasi memiliki arti apa? 5. Sebutkan tujuan dari koperasi!
91
92
Kunci Jawaban 1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 2. Sifat nasional koperasi 3. Manfaat koperasi yaitu: a. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) b. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong c. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab 4. Timbangan melambangkan keadilan sosial. 5. Tujuan koperasi a. Memajukan kesejahteraan anggota b. Memajukan kesejahteraan masyarakat c. Membangun tatanan ekonomi nasional
92
93
Lampiran 5: Kunci Jawaban KUNCI JAWABAN LKS ( SIKLUS I PERTEMUAN I )
No
Jenis soal Uraian
Nomor Kunci jawaban butir soal 1
Anggota dalam koperasi
2
Simpanan pokok adalah simpanan yang di bayarkan pada awal menjadi anggota koperasi dengan jumlah tertentu.
3
Simpanan sukarela adalah simpanan yang di bayarkan secara sukarela tampa ditentukan waktu dan jumlahnya
4
Tiga sumber modal adalah a.Simpanan pokok b.Simpanan wajib c.Simpanan sukarela
5
Simpanan wajib adalah simpanan yang dibayarkan oleh anggota pada setiap bulan dengan jumlah yang ditentukan
93
94
Lampiran 6: Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I-Pertemuan II RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas I Semester Alokasi Waktu
: : : :
.......................... Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IV/II 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten I kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kese-jahteraan masyarakat C. Indikator Menjelaskan pentingnya usaha bersama dan bekerja dalam koperasi Menyebutkan tiga sumber modal Menjelaskan peranan koperasi di masyarakat D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan usaha bersama dalam koperasi Siswa dapat menyebutkan 3 sumber modal Siswa dapat menjelaskan peranan koperasi bagi masyarakat E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran 3. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping siswa dapat bekerja sama dalam kelompok 4. Melaui penerapan model pembelajaran tipe mind mapping, siswa dapat menjelaskan tiga sumber modal dalam koperasi F. Materi Pokok Usaha koperasi Untuk meningkatkan usaha koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien. Hal ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota yang tetap. Seperti memperoleh
94
95
sisa hasil usaha yang wajar. Agar koperasi dapat mewujudkan fungsi dan perannya, usaha yang dikembangkan adalah usaha dalam kehidupan ekonomi rakyat. Salah satu di antaranya adalah simpan pinjam. Untuk mengembangkan usaha koperasi, pemerintah memberikan dorongan dalam bentuk kesempatan usaha yang seluas-luasnya, memantapkan menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri, mengupayakan tata hubungan saling menguntungkan dengan badan uhasa, membudayakan koperasi dalam masyarakat. Adapun bimbingan dan kemudahan pemerintah terhadap koperasi adalah sebagai berikut. a. Pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian perkoperasian. b. Bimbingan usaha sesuai kepentingan ekonomi anggota. c. Kemudahan memperkokoh permodalan. d. Pengembangan jaringan usaha koperasi. e. Memberikan bantuan konsultasi untuk mengatasi permasalahan koperasi. b. Tiga sumber modal koperasi a. Simpanan pokok berati simpanan yang di bayarkan pada awal menjadi anggota koperasi dengan jumlah tertentu b. Simpanan wajib berarti simpanan yang dibayarkan oleh anggota pada setiap bulan dengan jumlah yang ditentukan c. Simpanan sukarela berarti simpanan yang di bayarkan secara sukarela tampa ditentukan waktu dan jumlahnya G. Metode Dan Model Pembelajaran Metode Ceramah Tanya jawab Diskusi Model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a. Kegiatan awal 1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan berdoa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai dalam proses pembelajaran 3. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya kerjasama dalam kehidupan sehari-hari 95
96
4. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu mind mapping. 5. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan apa saja manfaat kerja sama? b. Kegiatan inti 1. Guru menyajikan informasi pengetahuan materi pelajaran tentang perngertian koperasi lambang serta tujuan dan manfaat koperasi 2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 4-5 oarang 3. Guru melatih keterampilan Mind Mapping 4. Guru mebagi siswa kedalam kelompok lalu membagikan LKS pada siswa untuk mendiskusikan lks yang telah di bagikan. 5. Meminta siswa secara berkelompok untuk membuat mind mapping berdasarkan LKS yang dibagikan. 6. Guru membimbing agar siswa dapat bekerja sama dengan baik 7. Guru menunjuk wakil tiap kelompok memppersentasekan soal yang telah di diskusikan dalam kelompok. 8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kelompok lain. 9. Memberikan penghargaan pada siswa yang hasil kerja kelompoknya baik. c. 3. 4. 5.
Kegiatan akhir Guru membimbing siswa untuk merumuskan jawaban yang benar Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang disajikan Guru menutup pelajaran dan membertahukan pelajaran pad pertemuan selanjutnya I. Alat dan Sumber Bahan
Sumber
: Buku IPS kelas IV Buku pendamping tentang koperasi Lembar Kerja Siswa (LKS)
J. .Penilaian Teknik penilaian
: Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian (Terlampir)
96
97
Guru Kelas IVB
Kendari, Peneliti
Januari 2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I
Ni Kadek Trisnawati
NIP.197111007 199611 2 001
NIM. A1B3 12 007
Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Poasia
St. Alfiah Idsul Tahir, S.Pd.I NIP. 19601231 198306 2 020
97
98
Lampiran 8: Lembar kegiatan siswa 02 Lembar kegiatan siswa 02
A.Petunjuk Belajar 1. bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok 2. pelajari LKS ini dan kerjakan semua tugas yang ada 3. pelajari teks/rujukan yang anda miliki 4. susunlah dan jelaskan sumber modal koperasi dalam bentuk mind mapping B.Informasi Untuk meningkatkan usaha koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien. Hal ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota yang tetap. Seperti memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Agar koperasi dapat mewujudkan fungsi dan perannya, usaha yang dikembangkan adalah usaha dalam kehidupan ekonomi rakyat. Salah satu di antaranya adalah simpan pinjam. Untuk mengembangkan usaha koperasi, pemerintah memberikan dorongan dalam bentuk kesempatan usaha yang seluas-luasnya, memantapkan menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri, mengupayakan tata hubungan saling menguntungkan dengan badan uhasa, membudayakan koperasi dalam masyarakat. Adapun bimbingan dan kemudahan pemerintah terhadap koperasi adalah sebagai berikut. a. Pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian perkoperasian. b. Bimbingan usaha sesuai kepentingan ekonomi anggota. c. Kemudahan memperkokoh permodalan. d. Pengembangan jaringan usaha koperasi. e. Memberikan bantuan konsultasi untuk mengatasi permasalahan koperasi. b. Tiga sumber modal koperasi d. Simpanan pokok berati simpanan yang di bayarkan pada awal menjadi anggota koperasi dengan jumlah tertentu e. Simpanan wajib berarti simpanan yang dibayarkan oleh anggota pada setiap bulan dengan jumlah yang ditentukan Simpanan sukarela berarti simpanan yang di bayarkan secara sukarela tampa ditentukan waktu dan jumlahnya
98
99
Lembar kerja siswa Mata Pelajaran
: IPS
Hari / Tanggal
:
Kelompok
:
Nama-nama Anggota Kelompok
:
5. ...................................................... 6. ...................................................... 7. ...................................................... 8. ......................................................
Petunjuk Buatlah peta pemikiran sesuai yang kalian dengar dan kalian pahami dari penjelasan yang telah dipaparkan Tiga sumber modal
Tiga sumber modal dalam koperasi
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Simpanan sukarela
99
100
1. Dari manakah asal modal koperasi? 2. Apa yang di maksud dengan simpanan pokok? 3. Jelaskan pengertian simpanan sukarela? 4. Sebutkan tiga sumber modal? 5. Jelaskan pengertian simpanan wajib?
100
101
Lampiran 8 : Kunci Jawaban KUNCI JAWABAN LKS ( SIKLUS I PERTEMUAN II ) No
Jenis soal Uraian
Nomor Kunci jawaban butir soal 1
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2
Sifat nasional koperasi
3
Manfaat koperasi yaitu: a. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut
Sisa Hasil Usaha
(SHU) b. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong c. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
4 5
Timbangan melambangkan keadilan sosial. Tujuan koperasi a. Memajukan kesejahteraan anggota b. Memajukan kesejahteraan masyarakat c. Membangun tatanan ekonomi nasional
101
102
Lampiran10 : Lembar Observasi Aktifitas Guru Lembar Observasi Aktivitas Guru siklus 1 dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Lembar Observasi aktivitas Guru pertemuan I Aspek yang di amati Dilaksanakan Komentar Ya Tidak 1. memotivasi siswa untuk Ya Guru memotivasi siswa mengikuti pelajaran untuk mengikuti pelajaran 2. menyampaikan tujuan Tidak Guru belum pembelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran 3. menyajikan informasi Tidak Guru belum pengetahuan umum tentang menyampaikan materi pelajaran pengetahuan umum matei yang akan diajarkan 4. mengorganisasikan siswa Ya Guru membagi siswa kedalam kelompok yang kedalam beberapa beranggotakan 4-5 orang yang kelompok heterogen. 5. guru membagikan LKS pada Ya Guru membagikan LKS masing – masing pada masing-masing. 6. meminta semua kelompok untuk Ya Guru meminta siswa mendiskusikan tugas yang bekerja sama dan diberikan. menyatukan pendapatnya tentang permasalahan yang diberikan oleh guru. 7. membimbing siswa dalam Ya Guru memberikan mengerjakan tugas bimbingan pada siswa kelompok yang diberikan hingga yang mengalami selesai. kesulitan. 8. meminta siswa untuk Ya Guru meminta siswa mempersentasekan hasil diskusi untuk kelompoknya mempersentasekan jawaban di depan kelas 9. membimbing siswa merangkum/ Tidak Guru tidak membimbing menyimpulkan pelajaran. siswa untuk menyimpulkan materi tersebut karena waktunya telah habis. 10. memberikan evaluasi seputar Ya Guru memberikan indikator pelajaran evaluasi seputar indikator pelajaran. 102
103
11. Guru memberikan penghargaan
Tidak
Guru tidak memberikan penghargaan pada siswa karena siswa agak ricuh ingin istirahat.
Jumlah Persentase
7 63,63%
Keterangan pemberi skor Skor 1 jika terlaksana Skor 0 jika tidak terlaksana Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
103
104
Lampiran 11 : Lembar Observasi Aktifitas siswa Lembar Observasi Aktivitas siswa Siklus 1dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Lembar obsever siswa pertemuan 1
Aspek yang diamati
Dilaksanakan Ya
1.Terlibat dalam motivasi
Tidak
Ya
2.siswa mengetahui tujuan
Komentar
Siswa terlibat dalam motivasi Tidak
pembelajaran
Sebagian siswa belum memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. siswa memperhatikan penjelasan
Tidak
siswa memperhatikan
materi
penjelasan guru
4. Membentuk kelompok belajar
Siswa membentuk beberapa
beranggotakan 4-5 orang yang
kelompok
heterogen. 5. Menerima LKS
Ya
Siswa menerima LKS yang sudah dibagikan guru dalam kelompoknya
6. Berdiskusi menyelesaikan LKS
Tidak
Sebagian siswa tidak berdiskusi dengan kelompoknya
7. Bertanya dan meminta bimbingan
Ya
Siswa meminta bimbingan
saat kesulitan menyelesaikan LKS
kepada guru tentang LKS yang belum dipahami
8. Siswa mempersentasekan hasil
Ya
Siswa mempersentasekan
diskusi kelompoknya 9.siswa memberi kesempatan pada temanya untuk menanggapi jawaban
diskusinya di depan kelas Tidak
Siswa tidak menanggapi jawaban yang telah di 104
105
yang sudah dipesentasekan
persetasekan
10. Siswa merangkum/ menyimpulkan
Tidak
pelajaran
Tidak semua siswa terlibat dalam menyimpulkan materi
11. Terlibat dalam evaluasi seputar
Ya
siswa menjawab pertanyaan
indikator pembelajaran. 12. Menerima penghargaan
yang diberikan oleh guru Ya
Siswa terlibat dalam memberikan penghargaan
Jumlah Persentase
7 58,33%
Keterangan pemberian skor Skor 1 jika 1-3 siswa aktif dalamkelompoknya Skor 0 jika 4-5 siswa aktif dalam kelompoknya
Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
105
106
Lampiran 12: Lembar Observasi Aktifitas Guru Lembar Observasi Aktivitas Guru siklus 1 dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Lembar Observasi aktivitas Guru pertemuan II Aspek yang di amati Dilaksanakan Komentar Ya Tidak 1. memotivasi siswa untuk Ya Guru memotivasi siswa mengikuti pelajaran untuk mengikuti pelajaran 2. menyampaikan tujuan Ya Guru menyampaikan pembelajaran tujuan pembelajaran 3. menyajikan informasi Tidak Guru belum pengetahuan umum tentang menyampaikan materi pelajaran informasi umum tentang materi yang akan dipelajari 4. mengorganisasikan siswa Ya Guru membagi siswa kedalam kelompok yang kedalam beberapa beranggotakan 4-5 orang yang kelompok heterogen. 5. guru membagikan LKS pada Ya Guru membagikan LKS masing – masing pada masing-masing. 6. meminta semua kelompok untuk Ya Guru meminta siswa mendiskusikan tugas yang bekerja sama dan diberikan. menyatukan pendapatnya tentang permasalahan yang diberikan oleh guru. 7. membimbing siswa dalam Tidak Guru tidak membibing mengerjakan tugas ssemua kelompok kelompok yang diberikan hingga selesai. 8. meminta siswa untuk Ya Guru meminta siswa mempersentasekan hasil diskusi untuk kelompoknya mempersentasekan jawaban di depan kelas 9. membimbing siswa merangkum/ Tidak Guru tidak membimbing menyimpulkan pelajaran. siswa untuk menyimpulkan materi
106
107
10. memberikan evaluasi seputar indikator pelajaran
Ya
11. Guru memberikan penghargaan
Ya
Jumlah Persentase
tersebut karena waktunya telah habis. Guru memberikan evaluasi seputar indikator pelajaran. Guru memberikan penghargaan berupa pujian dan tepuk tangan 8
72,72%
Keterangan pemberi skor Skor 1 jika terlaksana Skor 0 jika tidak terlaksana Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
107
108
Lampiran 13 : Lembar Observasi Aktifitas siswa Lembar Observasi Aktivitas siswa siklus 1 dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping
Lembar observasi siswa pertemuan 11 Aspek yang diamati
Dilaksanakan Ya
1.Terlibat dalam motivasi
Tidak
Ya
2.siswa mengetahui tujuan
Komentar
Siswa terlibat dalam motivasi Tidak
pembelajaran
Sebagian siswa belum memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. siswa memperhatikan penjelasan
Tidak
materi
Sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
4. Membentuk kelompok belajar
Siswa membentuk beberapa
beranggotakan 4-5 orang yang
kelompok
heterogen. 5. Menerima LKS
Ya
Siswa menerima LKS yang sudah dibagikan guru dalam kelompoknya
6. Berdiskusi menyelesaikan LKS
Ya
siswa berdiskusi dengan kelompoknya
7. Bertanya dan meminta bimbingan
Ya
Siswa meminta bimbingan
saat kesulitan menyelesaikan LKS
kepada guru tentang LKS yang belum dipahami
8. Siswa mempersentasekan hasil
Ya
Siswa mempersentasekan
diskusi kelompoknya 9.siswa memberi kesempatan pada temanya untuk menanggapi jawaban
diskusinya di depan kelas Tidak
Siswatidak menanggapi jawaban yang telah di 108
109
yang sudah dipesentasekan
persetasekan
10. Siswa merangkum/ menyimpulkan
Tidak
pelajaran
Tidak semua siswa terlibat dalam menyimpulkan materi
11. Terlibat dalam evaluasi seputar
Ya
siswa menjawab pertanyaan
indikator pembelajaran. 12. Menerima penghargaan
yang diberikan oleh guru Ya
Siswa terlibat dalam memberikan penghargaan
Jumlah Persentase
8 66,66%
Keterangan pemberian skor Skor 1 jika 1-3 siswa aktif dalamkelompoknya Skor 0 jika 4-5 siswa aktif dalam kelompoknya
Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
109
110
Lampiran 14 : Tes Siklus 1 Tes Siklus 1 Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Benar 1. Kemajuan koperasi menjadi tanggung jawab....... a. Pengurus koperasi b. Karyawan c. Badan pengawas d. Anggota dan penggurus 2. Kepanjangan dari SHU adalah..... a. Setelah hasil usaha b. Simpan harus utuh c. Semua harus usaha d. Sisa hasil usaha 3. Pengurus koperasi dipilih oleh..... a. Anggota b. Pemerintah c. Badan pengawas d. Penggurus lama 4. Membayar simpan pokok bagi anggota... a. Kebiasaan b. Ketentuan c. Kewajiban d. Kebersamaan 5. Perkembangan usaha koperasi wajib didukung oleh...... a. Anggota dan penggurus b. Pengurus c. Badan pengawas d. Karyawan 6. Tujuan utama koperasi adalah.. a. Mencari keuntungan bersama b. Mencarai laba sebanyak-banyaknya c. Meningkatkan kesejateraan anggota
110
111
d. Menyediakan barang kebutuhan anggota 7. Dasar negara pada lambang koperasi digambarkan.... a. Timbangan b. Padi dan kapas c. Pohon beringin d. Bintang dan koperasi 8. Modal koperasi diperoleh dari... a. Batuan pemerintah b. Penjualan saham c. Subsidi konglomerat d. Simpanan anggota 9. Masa jabatan pengurus koperasi maksimal... a. Satu tahun b. Lima tahun c. Dua tahun d. Enam tahun 10. Pembagian sisa hasi usaha dibagi oleh..... a. Anggota koperasi b. Pengurus koperasi c. Rapat anggota d. Pengawas koperasi Cocokanlah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang ada di bawah 1. Yang melambangkan persahabatan..... 2. Yang melambangkan usaha/ karya yang teru menerus adalah.... 3. Yang mel;ambangkan keadilan sosial adalah... 4. Yang melambangkan kemakmuran adalah... 5. Yang melambangkan sifat nasional koperasi adalah
a. Gigi roda b. Timbangan
111
112
c. Merah putih d. Rantai e. Padi dan kapas
112
113
Lampiran 15: Kunci Jawaban Tes Siklus Kunci jawaban tes siklus 1
No
Jenis soal 1.
Pilihan ganda
Nomor butir Kunci jawaban soal 1 D 2 D 3 A 4 C 5 A 6 B 7 B 8 D 9 B 10 C
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Uraian 1 2 3 4 5
Rantai Gigi roda Timbangan Kapas dan padi Merah putih
1 1 1 1 1
113
114
Lampiran 16: Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II-Pertemuan I RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas I Semester Alokasi Waktu
: : : :
.......................... Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IV/II 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten I kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kese-jahteraan masyarakat C. Indikator Menjelaskan perbedaan koperasi dengan badan usaha lain Menyebutkan ciri-ciri koperasi D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan perbedaan koperasi dengan usaha lain Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri koperasi E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran 5. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping siswa dapat bekerja sama dalam kelompok 6. Melaui penerapan model pembelajaran tipe mind mapping, siswa dapat menjelaskan lambang-lambang koperasi F. Materi Pokok Perbedaan koperasi dan badan usaha lainya Usaha yang dilakukan oleh koperasi dimaksud untuk membantu dan meningkatkan kesejateraan dengan anggota sedangkan usaha yang dilakukan badan usala lain lebihmementingkan keuntungan perusahaanya yang bersangkutan.
114
115
Perbedaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Koperasi 1. Meningkatkan
Badan usaha non koperasi kesejateraan
anggota
2. Ada yang tidak berbadan hukum
2. Berbadan hukum 3. Modalnya
1. Mengejar keuntungan
berasal
3. Modalnya dari
iuran
anggota 4. Modalnya relatif kecil 5. Pengurus berasal dari anggota
perorangan
atau
dengan penjualan saham 4. Modalnya relatif besar 5. Pengurus
(manajemenya)
berasal dari pemilik
G. Metode Dan Model Pembelajaran Metode Ceramah Tanya jawab Diskusi Model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 a. Kegiatan awal 1. Mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masingmasing 2. Guru mengadakan apersepsi tentang materi yang telah di sampaikan pada pertemuan sebelumnya 3. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai 4. Guru menyampaikan model pembelajaran yang digunakan yaitu model mind mapping 5. Guru mengecek pengetahuan dasar siswa dengan menanyakan badan usaha selain koperasi b. Kegiatan inti 1. Guru menyajikan informasi pengetahuan materi pelajaran tentang perngertian koperasi lambang serta tujuan dan manfaat koperasi 2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 45 oarang 3. Guru melatih keterampilan Mind Mapping 4. Guru mebagi siswa kedalam kelompok lalu membagikan LKS pada siswa untuk mendiskusikan lks yang telah di bagikan. 115
116
5. Meminta siswa secara berkelompok untuk membuat mind mapping berdasarkan LKS yang dibagikan. 6. Guru membimbing agar siswa dapat bekerja sama dengan baik 7. Guru meminta wakil tiap kelompok untuk mempersetasekan hasil kerja kelompoknya. 8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kelompok lain. 9. Memberikan penghargaan pada siswa yang hasil kerja kelompoknya baik. c. Kegiatan akhir 6. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil proses-proses kegiatan pembelajaran yang sudah didiskusikan 7. Guru menutup pelajaran dan mmenyampaikan pelajaran pad pertemuan selanjutnya I. Sumber Bahan Sumber : Buku IPS kelas IV Buku pendamping tentang koperasi
Lembar Kerja Siswa (LKS
J. Penilaian Penilaian Teknik penilaian
: Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian (Terlampir)
116
117
Kendari, Guru Kelas IVB
Januari 2016
Peneliti
Siti Nur Asmah, S.Pd.I
Ni Kadek Trisnawati
NIP.197111007 199611 2 001
NIM. A1B3 12 007
Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Poasia
St. Alfiah Idsul Tahir, S.Pd.I NIP. 19601231 198306 2 020
117
118
Lampiran17: Lembar kegiatan siswa 02 Lembar kegiatan siswa 03
A.Petunjuk Belajar 1. bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok 2. pelajari LKS ini dan kerjakan semua tugas yang ada 3. pelajari teks/rujukan yang anda miliki 4. susunlah dan jelaskan perbedaan koperasi dan usaha lainya dalam bentuk mind mapping B.Informasi Perbedaan koperasi dan badan usaha lainya Usaha yang dilakukan oleh koperasi dimaksud untuk membantu dan meningkatkan kesejateraan dengan anggota sedangkan usaha yang dilakukan badan usala lain lebihmementingkan keuntungan perusahaanya yang bersangkutan. Perbedaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini Koperasi 1. Meningkatkan
Badan usaha non koperasi kesejateraan
anggota 2. Berbadan hukum 3. Modalnya berasal dari iuran anggota
1. Mengejar keuntungan 2. Ada yang tidak berbadan hukum 3. Modalnya perorangan atau dengan penjualan saham
4. Modalnya relatif kecil
4. Modalnya relatif besar
5. Pengurus berasal dari anggota
5. Pengurus
(manajemenya)
berasal dari pemilik
118
119
Lembar kerja siswa Mata Pelajaran
: IPS
Hari / Tanggal
:
Kelompok
:
Nama-nama Anggota Kelompok
:
9. ...................................................... 10. ...................................................... 11. ...................................................... 12. ...................................................... Petunjuk Buatlah peta pemikiran sesuai yang kalian dengar dan kalian pahami dari penjelasan yang telah di sampaikan Perbedaan koperasi dengan usaha koperasi lainya
Perbedaan usaha koperasi dengan usaha lain
Usaha koperasi
Badan usaha non koperasi
119
120
1.
Sebutkan tiga usaha non koperasi ?
2.
Modalnya relatif besar merupakan usaha apa?
3.
Sebutkan 3 ciri-ciri koperasi?
4.
Meningkatkan kesejateraan anggotanya merupakan ciri usaha apa?
5.
Sebutkan tiga ciri-ciri usaha non koperasi?
120
121
Kunci jawaban 1. Usaha non koperasi adalah usaha yang membutuhkan modal yang relatif besar 2. Usaha yang modalnya relatif besar merupakan usaha non koperasi 3. Ciri-ciri koperasi adalah: a.Meningkatkan kesejateraan anggota b.Berbadan hukum c.Modalnya berasal dari iuran anggota 4. usaha koperasi 5. ciri-ciri usaha non koperasi adalah a. Modalnya perorangan atau dengan penjualan saham b. Modalnya relatif besar c. Pengurus (manajemenya) berasal dari pemilik
121
122
Lampiran 18 : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II-Pertemuan II RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas I Semester Alokasi Waktu
: : : :
.......................... Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) IV/II 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten I kota dan provinsi B. Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kese-jahteraan masyarakat C. Indikator Menjelaskan macam-macam koperasi Menyebutkan tujuan koperasi berdasarkn jenis usaha dan keanggotaanya D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan macam-macam koperasi Siswa dapat menyebutkan tujuan koperasi berdasarkn jenis usaha dan keanggotaanya E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran 7. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe mind mapping siswa dapat bekerja sama dalam kelompok 8. Melaui penerapan model pembelajaran tipe mind mapping, siswa dapat menjelaskan lambang-lambang koperasi F. Materi Pokok Macam-macam koperasi Dilihat darijenis usahanya,koperasi dapat kita bedakan menjadi tiga.ketiga koperasi tersebut adalah sebagai berikut a. Koperasi kosumsi Koperasi ini menyediakan kebutuhan pokok para anggota.contoh kebutuhan pokok yang disediakan adalah beras, gula, kopi, tepung dan sebagainya.
122
123
b. Koperasi kredit atau simpan pinjam Koperasi ini membantu para anggota untuk memperoleh kredit untuk pinjaman uang. c. Koperasi produksi Koperasi ini melakukan usaha produksi Dilihat dari keanggotaanny , koperasi ada beberapamacam, antara lain sebagai berikut a. Koperasi pertanian Koperasi beranggotakan para petani, buruh petani yang terlibat dalam usaha pertanian b. Koperasi pensiun Koperasi yang beranggotakan para pensiun pegawai negeri. c. Koperasi pegawai negaeri Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. d. Koperasi pasar Koperasi beranggotakan para anggota pedagang pasar. e. Koperasi unit desa Koperasi unit desa beranggotakan masyarakat pedesaan G. Metode Dan Model Pembelajaran Metode Ceramah Tanya jawab Diskusi Model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan II a. Kegiatan awal 1. Mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing 2. Guru menyampaikan tujuan yang akan di capai 3. Gi\urumemotivasi siswa pentingnya koperasi dalam kehidupan seharihari 4. Guru menyampaikan model yang akan digunakan yaitu mind mapping 5. Guru mengecek pengetahuan siswa dengan menanyakan macammacam koperasi
123
124
b. Kegiatan inti 1. Guru menyajikan informasi pengetahuan materi pelajaran tentang perngertian koperasi lambang serta tujuan dan manfaat koperasi 2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan anggota 45 oarang 3. Guru melatih keterampilan Mind Mapping 4. Guru mebagi siswa kedalam kelompok lalu membagikan LKS pada siswa untuk mendiskusikan lks yang telah di bagikan. 5. Meminta siswa secara berkelompok untuk membuat mind mapping berdasarkan LKS yang dibagikan. 6. Guru membimbing agar siswa dapat bekerja sama dengan baik 7. Guru meminta wakil tiap kelompok untuk mempersetasekan hasil kerja kelompoknya. 8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kelompok lain. 9. Memberikan penghargaan pada siswa yang hasil kerja kelompoknya baik.
c. Kegiatan akhir 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil prosesproses kegiatan pembelajaran yang sudah didiskusikan. 2. Guru menutup pelajaran dan menyampaikan pelajaran pada pertemuan selanjutnya.
I. Sumber Bahan Sumber : Buku IPS kelas IV Buku pendamping tentang koperasi
Lembar Kerja Siswa (LKS)
J. Penilaian Penilaian Teknik penilaian
: Tertulis
Bentuk instrument
: Uraian (Terlampir)
124
125
Kendari, Guru Kelas IVB
Januari 2016
Peneliti
Siti Nur Asmah, S.Pd.I
Ni Kadek Trisnawati
NIP.197111007 199611 2 001
NIM. A1B3 12 007
Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Poasia
St. Alfiah Idsul Tahir, S.Pd.I NIP. 19601231 198306 2 020
125
126
Lampiran 15: Lembar kegiatan siswa 04 Lembar kegiatan siswa 04
A.Petunjuk Belajar 1. bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok 2. pelajari LKS ini dan kerjakan semua tugas yang ada 3. pelajari teks/rujukan yang anda miliki 4. susunlah dan jelaskan perbedaan koperasi dan usaha lainya dalam bentuk mind mapping B.Informasi Macam-macam koperasi Dilihat darijenis usahanya,koperasi dapat kita bedakan menjadi tiga.ketiga koperasi tersebut adalah sebagai berikut a. Koperasi kosumsi Koperasi ini menyediakan kebutuhan pokok para anggota.contoh kebutuhan pokok yang disediakan adalah beras, gula, kopi, tepung dan sebagainya. b. Koperasi kredit atau simpan pinjam Koperasi ini membantu para anggota untuk memperoleh kredit untuk pinjaman uang. c. Koperasi produksi Koperasi ini melakukan usaha produksi Dilihat dari keanggotaannya, koperasi ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut a. Koperasi pertanian Koperasi beranggotakan para petani, buruh petani yang terlibat dalam usaha pertanian b. Koperasi pensiun Koperasi yang beranggotakan para pensiun pegawai negeri. c. Koperasi pegawai negaeri Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. d. Koperasi pasar Koperasi beranggotakan para anggota pedagang pasar. e. Koperasi unit desa Koperasi unit desa beranggotakan masyarakat pedesaan 126
127
Lembar kerja siswa Mata Pelajaran
: IPS
Hari / Tanggal
:
Kelompok
:
Nama-nama Anggota Kelompok
:
1. . ..................................................... 2. .................................................. 3. ...................................................... 4. ...................................................... 5. ...................................................... Petunjuk Buatlah peta p emikiran sesuai yang kalian dengar dan kalian pahami dari penjelasan yang telah di sampaikan Macam-macam koperasi Macam-macam koperasi
Komsumsi
kredit
Produksi
Pasar
Unit desa
Sekolah
127
128
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan 3 macam koperasi? 2. Jelaskan pengertian koperasi konsumsi? 3. Sebutkan 2 macam koperasi berdasarkan anggotanya? 4. Jelaskan pengertian koperasi unit desa? 5. Jelaskan pengertian koperasi kredit ?
128
129
Lampiran 21: Kunci Jawaban KUNCI JAWABAN LKS ( SIKLUS II PERTEMUAN II )
No
Jenis soal Uraian
Nomor Kunci jawaban butir soal 1
Tiga macam koperasi yaitu a. Koperasi kosumsi. b. Koperasi kredit atau simpan pinjam c. Koperasi produksi
2
Koperasi kosumsi adalah Koperasi ini menyediakan kebutuhan pokok para anggota.contoh kebutuhan pokok yang disediakan adalah beras, gula, kopi, tepung dan sebagainya.
3
Koperasi berdasarkan anggotanya adalah koperasi pertanian dan koperasi pasar
4
Koperasi unit desa beranggotakan masyarakat pedesaan
5
Koperasi kredit atau simpan pinjam Koperasi ini membantu para anggota untuk memperoleh kredit untuk pinjaman uang.
129
130
Lampiran 22 : Lembar Observasi Aktifitas Guru Lembar Observasi Aktivitas Guru siklus II dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Lembar Observasi aktivitas Guru pertemuan 1 Aspek yang di amati Dilaksanakan Komentar Ya Tidak 1. memotivasi siswa untuk Ya Guru memotivasi siswa mengikuti pelajaran untuk mengikuti pelajaran 2. menyampaikan tujuan Tidak Guru tidak pembelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran 3. menyajikan informasi Ya Guru menyampaikan pengetahuan umum tentang informasi secara umum materi pelajaran yang akan dipelajari 4. mengorganisasikan siswa Ya Guru membagi siswa kedalam kelompok yang kedalam beberapa beranggotakan 4-5 orang yang kelompok heterogen. 5. guru membagikan LKS pada Ya Guru membagikan LKS masing – masing pada masing-masing. 6. meminta semua kelompok untuk Ya Guru meminta siswa mendiskusikan tugas yang bekerja sama dan diberikan. menyatukan pendapatnya tentang permasalahan yang diberikan oleh guru. 7. membimbing siswa dalam Ya Guru membimbing mengerjakan tugas siswa yang mengalami kelompok yang diberikan hingga kesulitan dalam selesai. mengejakan LKS 8. meminta siswa untuk Ya Guru meminta siswa mempersentasekan hasil diskusi untuk kelompoknya mempersentasekan 9. jawaban di depan kelas 10. membimbing siswa merangkum/ Tidak Guru tidak membimbing menyimpulkan pelajaran. siswa menyimpulkan pelajaran 11. memberikan evaluasi seputar Ya Guru memberikan 130
131
indikator pelajaran 12. Guru memberikan penghargaan
Jumlah Persentase
evaluasi seputar indikator pelajaran. Guru memberikan penghargaan berupa pujian dan tepuk tangan
Ya
9 81,81%
Keterangan pemberi skor Skor 1 jika terlaksana Skor 0 jika tidak terlaksana Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
131
132
Lampiran 23: Lembar Observasi Aktifitas siswa Lembar Observasi Aktivitas siswa siklus II dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping
Lembar observasi siswa pertemuan 1 Aspek yang diamati
Dilaksanakan Ya
1.Terlibat dalam motivasi
Tidak
Ya
2.siswa mengetahui tujuan
Komentar
Siswa terlibat dalam motivasi Tidak
pembelajaran
Sebagian siswa belum memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. siswa memperhatikan penjelasan
Tidak
materi
Sebagian siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
4. Membentuk kelompok belajar
Siswa membentuk beberapa
beranggotakan 4-5 orang yang
kelompok
heterogen. 5. Menerima LKS
Ya
Siswa menerima LKS yang sudah dibagikan guru dalam kelompoknya
6. Berdiskusi menyelesaikan LKS
Ya
Sebagian siswa tidak berdiskusi dengan kelompoknya
7. Bertanya dan meminta bimbingan
Ya
saat kesulitan menyelesaikan LKS
Siswa meminta bimbingan kepada guru tentang LKS yang belum dipahami
8. Siswa mempersentasekan hasil
Ya
Siswa mempersentasekan
132
133
diskusi kelompoknya 9.siswa memberi kesempatan pada
diskusinya di depan kelas Ya
Siswa menanggapi jawaban
temanya untuk menanggapi jawaban
yang telah di persetasekan
yang sudah dipesentasekan 10. Siswa merangkum/ menyimpulkan
Tidak
pelajaran
Tidak semua siswa terlibat dalam menyimpulkan materi
11. Terlibat dalam evaluasi seputar
Ya
siswa menjawab pertanyaan
indikator pembelajaran. 12. Menerima penghargaan
yang diberikan oleh guru Ya
Siswa terlibat dalam memberikan penghargaan
Jumlah
9
Persentase
75%
Keterangan pemberian skor Skor 1 jika 1-3 siswa aktif dalamkelompoknya Skor 0 jika 4-5 siswa aktif dalam kelompoknya
Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
133
134
Lampiran 24: Lembar Observasi Aktifitas Guru Lembar Observasi Aktivitas Guru siklus 11 dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Lembar Observasi aktivitas Guru pertemuan II Aspek yang di amati Dilaksanakan Komentar Ya Tidak 1. memotivasi siswa untuk Ya Guru memotivasi siswa mengikuti pelajaran untuk mengikuti pelajaran 2. menyampaikan tujuan Ya Guru menyampaikan pembelajaran tujuan pembelajaran 3. menyajikan informasi Ya Guru menyampaikan pengetahuan umum tentang informasi secara umum materi pelajaran yang akan dipelajari 4. mengorganisasikan siswa Ya Guru membagi siswa kedalam kelompok yang kedalam beberapa beranggotakan 4-5 orang yang kelompok heterogen. 5. guru membagikan LKS pada Ya Guru membagikan LKS masing – masing pada masing-masing siswa 6. meminta semua kelompok untuk Ya Guru meminta siswa mendiskusikan tugas yang bekerja sama dan diberikan. menyatukan pendapatnya tentang permasalahan yang diberikan oleh guru. 7. membimbing siswa dalam Ya Guru membimbing mengerjakan tugas siswa yang mengalami kelompok yang diberikan hingga kesulitan dalam selesai. mengejakan LKS 8. meminta siswa untuk Ya TGuru meminta siswa mempersentasekan hasil diskusi untuk kelompoknya mempersentasekan jawaban di depan kelas 9. membimbing siswa merangkum/ Ya Guru membimbing menyimpulkan pelajaran. siswa untuk menyimpukan materi
134
135
10. memberikan evaluasi seputar indikator pelajaran
Ya
11. Guru memberikan penghargaan
Ya
Jumlah Persentase
yang diajarkan Guru memberikan evaluasi seputar indikator pelajaran. Guru memberikan penghargaan berupa pujian dan tepuk tangan 10 90,90%
Keterangan pemberi skor Skor 1 jika terlaksana Skor 0 jika tidak terlaksana Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.197111007 199611 2 001
135
136
Lampiran 25 : Lembar Observasi Aktifitas siswa Lembar Observasi Aktivitas siswasiklus 11 dalam Proses Pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 Poasia Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping
Lembar observasi siswa pertemuan 11 Aspek yang diamati
Dilaksanakan Ya
Komentar
Tidak
1.Terlibat dalam motivasi
Ya
Siswa terlibat dalam motivasi
2.siswa mengetahui tujuan
Ya
siswa sudah memahami
pembelajaran
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. siswa memperhatikan penjelasan
Ya
Siswa memperhatikan
materi
penjelasan guru
4. Membentuk kelompok belajar
Siswa membentuk beberapa
beranggotakan 4-5 orang yang
kelompok
heterogen. 5. Menerima LKS
Ya
Siswa menerima LKS yang sudah dibagikan guru dalam kelompoknya
6. Berdiskusi menyelesaikan LKS
Ya
Sebagian siswa tidak berdiskusi dengan kelompoknya
7. Bertanya dan meminta bimbingan
Ya
Siswa meminta bimbingan
saat kesulitan menyelesaikan LKS
kepada guru tentang LKS yang belum dipahami
8. Siswa mempersentasekan hasil
Ya
Siswa mempersentasekan
diskusi kelompoknya 9.siswa memberi kesempatan pada temanya untuk menanggapi jawaban
diskusinya di depan kelas Tidak
Siswa tidak menanggapi jawaban yang telah di 136
137
yang sudah dipesentasekan
persetasekan
10. Siswa merangkum/ menyimpulkan
Tidak
pelajaran
Tidak semua siswa terlibat dalam menyimpulkan materi
11. Terlibat dalam evaluasi seputar
Ya
siswa menjawab pertanyaan
indikator pembelajaran. 12. Menerima penghargaan
yang diberikan oleh guru Ya
Siswa terlibat dalam memberikan penghargaan
Jumlah
10
Persentase
83,3%
Keterangan pemberian skor Skor 1 jika 1-3 siswa aktif dalamkelompoknya Skor 0 jika 4-5 siswa aktif dalam kelompoknya
Kendari,
2016
Siti Nur Asmah, S.Pd.I NIP.19711007 199611 2 001
137
138
Lampiran 26: Tes Siklus II
Tes Siklus II Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Benar
11. Sifat keanggotaan koperasi adalah... a. Tertutup b. Terdepan c. Terbuka d. Terbelakang 12. Kemakmuran pada lambang koperasi di gambarkan... a. Kapas dan padi b. Rantai c. Timbangan d. Gigi roda 13. Berikut ini yang termasuk hak anggota koperasi adalah... a. Mengembalikan pinjaman b. Membayar iuran wajib c. Memperoleh bagian hasil sisa hasil usaha d. Menaati anggran koperasi 14. Tujuan koperasi untuk meningkatkan.... a. Pemimpin b. Pengurus c. Rakyat d. Anggota 15. Dibawah ini yang termasuk simpan pinjam koperasi kecuali.... a. Simpan wajib b. Simpan pokok c. Simpan sukarela d. Simpan bulanan 16. Salah satu ciri khas koperasi adalah...
138
139
a.mandiri b. mencari keuntungan c. berwatak sosial d. meningkatakan usaha 17. Barang-barang yang disediakan oleh koperasi sekolah, misalnya......... a. Beras dan kecap b. Gula dan kopi c. Buku dan pensil d. Minyak dan sabun 18. Koperasi unit desa (KUD) yang mampu mengembangkan organisasi tampabatuan pemerintah disebut............ a.percontohan b. mandiri c. swasembada d. sukses 19. Modal koperasidi peroleh dari.... a. Batuan pemerintah b. Pinjaman bank c. Iuran anggota d. Penjualan saham 20. Keuntungan koperasi sebagai wujud hasil usaha adalah..... a. Saham b. Bunga c. Simpan pinjam d. SHU
139
140
Jawablah Pertayaan Dibawah Ini Dengan Jelas 1. Sebutkan tigan manfaat koperasi! 2. Apakah tujuan utama koperasi? 3. Melambangkan apakah gigi roda pada lambang koperasi? 4. Sebutkan tiga perbedaan koperasi dengan badan usaha lainya! 5. Melambangkan apakah timbangan pada lambang koperasi?
140
141
Lampiran 27: Kunci Jawaban Tes Siklus Kunci jawaban tes siklus II No
Jenis soal 1.
Pilihan ganda
Nomor butir soal 1
Kunci jawaban
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor C
1
A C D A A C B C D
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Uraian 1
3
1. a.meningkatkan kesejateraan anggotanya b. menyediakan kebutuhan para anggotanya c. permpermudah anggota memperoleh
modal
usahanya 2
tujuan
koperasi
adalah
untuk 3
meningkatkan taraf hidup dan kesejateraan
anggota
pada
khusuisnya dan masyarakat pada umumnya 3
Gigi roda melambangkan usaha 2 secara terus-menerus
4
Perbedaan dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini Koperasi
141
142
6. Meningkatkan kesejateraan anggota 7. Berbadan hukum 8. Modalnya
berasal
dari
iuran anggota Badan usaha non koperasi 6. Mengejar keuntungan 7. Ada yang tidak berbadan hukum 8. Modalnya perorangan atau dengan penjualan saham
5
Timbangan
mengambarkan 2
keadilan sosial sebagai salah satu dasar dari koperasi
142
143
Lampiran28 : Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I Pedoman Penskoran Tes Siklus I Bentuk Tes
Nomor Soal
Pilihan Ganda
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10.
Isian
1,2,3,4,5
1
2 Essay 3
4
5 Skor maksimal Nilai =
Bobot Skor 1 jika menjawab dengan benar 0 jika menjawab salah atau tidak menjawab 1 jika menjawab dengan benar 0 jika menjawab salah atau tidak menjawab 4 jika menjawab dengan sempurna 3 jika menjawab kurang tepat 2 jika menjawab sebagian kecil benar 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 4 jika menjawab dengan sempurna 3 jika menjawab kurang tepat 2 jika menjawab sebagian kecil benar 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 2 jika menjawab semua benar 1 jika menjawab satu benar 0 jika tidak menjawab sama sekali 2 jika menjawab dengan sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 3 jika menjawab dengan sempurna 2 jika menjawab kurang sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 30
jumlah skor perolehan jumlah skor maksimal
x 100
143
144
Lampiran 29: Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II Pedoman Penskoran Tes Siklus II Bentuk Tes Pilihan Ganda Isian
Nomor Soal 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. 1,2,3,4,5
1
2
Essay
3
4
5 Skor maksimal Nilai =
Bobot Skor 1 jika menjawab dengan benar 0 jika menjawab salah atau tidak menjawab 1 jika menjawab dengan benar 0 jika menjawab salah atau tidak menjawab 3 jika menjawab dengan sempurna 2 jika menjawab kurang sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 3 jika menjawab dengan sempurna 2 jika menjawab kurang sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 3 jika menjawab dengan sempurna 2 jika menjawab kurang sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 3 jika menjawab dengan sempurna 2 jika menjawab kurang sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 3 jika menjawab dengan sempurna 2 jika menjawab kurang sempurna 1 jika menjawab tapi salah 0 jika tidak menjawab sama sekali 30
jumlah skor perolehan jumlah skor maksimal
x 100
144
145 Lampiran 30 : Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 Bentuk Teks No
Nama Siswa
Pilihan Ganda 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
AR TR MN RA LLP JFA FF HH NHS DA NM SYA AL IN RI AP DM AR FN ALY CL HDH RHI SA
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
Uraian 8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 10 Jml 0 1 8 1 1 8 1 1 9 1 1 7 1 1 7 1 0 8 1 1 8 0 1 5 0 0 7 1 0 7 0 1 8 1 1 8 1 1 8 0 1 8 1 0 7 1 1 8 0 0 8 1 1 8 0 1 7 1 1 7 1 1 6 1 1 8 0 1 8 1 1 7 Jumlah Rata-Rata Nilai maksimum Nilai minimal Ketuntasan Klasikal Ketidak Tuntas Klasikal
1 4 4 1 1 1 5 5 1 5 1 4 1 4 4 1 2 5 4 4 1 1 2 4 5
2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2
3 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
Jml 8 9 7 6 4 10 9 5 9 7 9 7 9 8 7 8 9 11 9 6 4 8 8 10
Skor Total
Nilai
Ket
16 17 16 13 11 18 17 10 16 14 17 15 17 16 14 16 17 19 16 13 10 16 16 17
72 77 72 59 50 81 77 45 72 63 77 68 7 72 63 72 77 86 72 59 45 72 72 77
T T T BT BT T T BT T BT T BT T T BT T T T T BT BT T T T 1652 68,83 86 45 66,66% 33,33%
145
146 Lampiran 31 : Analisis NilaiHasilBelajar SiswaPada Siklus II No
Nama siswa
Bentuk Tes 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
AR TR MN RA LLP JFA FF HH NS DA NM SYA AL IN RI AP DM AR FN AL CL HD RH SA
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
Pilihan Ganda 5 6 7 8 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 10 Jml 1 1 9 1 1 9 1 0 8 0 1 8 0 1 7 1 1 10 0 1 8 1 0 8 1 1 9 1 1 7 1 1 10 1 0 7 0 1 9 1 1 9 1 1 8 1 1 8 1 0 9 1 1 10 0 0 7 1 1 7 0 0 6 1 1 7 1 1 10 0 1 8 Jumlah Rata-Rata Nilai Maksimum Nilai Minimum Ketuntasan Klasikal Ketidak Tuntasan Klasikal
1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3
Uraian 3 4 3 1 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 1 2 3 3 1 4 2 2
Jml 8 9 11 8 9 12 10 7 8 10 13 9 10 10 9 11 10 10 10 7 7 11 10 11
Skor Total
Nilai
Ket
17 18 19 17 16 22 18 15 18 17 18 16 18 19 17 19 19 22 17 14 13 18 20 17
77 81 86 77 72 100 81 68 81 77 81 72 86 86 77 86 86 100 77 63 59 81 95 77
T T T T T T T BT T T T T T T T T T T T BT BT T T T 1926 80,25 100 59 87,5% 12,5%
146
147
Lampiran: 31 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 1 Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
AR TR MN RA LL JF FF HH NH DA NM SY AL IN RI AP DM AR FN AL CL HD RH SA Jumlah Nilai Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan klasikal Siswa yang belum tuntas Ketidak tuntasan klasikal
72 77 72 59 50 81 77 45 72 63 77 68 7 72 63 72 77 86 72 59 45 72 72 77
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 1657 68,83 16 66,66% 8 33,33%
Sumber : Diolah dari data penelitian
147
148
Lampiran: 32 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II Table 4.8 Hasil Tes Belajar siswa Siklus II No Nama Siswa Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
AR 77 TR 81 MN 86 RA 77 LL 72 JF 100 FF 81 HH 68 NH 81 DA 77 NM 81 SY 72 AL 86 IN 86 RI 77 AP 86 DM 86 AR 100 FN 77 AL 63 CL 59 HD 81 RH 95 SA 77 Jumlah Nilai Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan klasikal Siswa yang belum tuntas Ketidak tuntasan klasikal
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 1926 80,25 21 87,5% 3 12,5%
Sumber : Diolah dari data penelitian
148
149
Lampiran Dokumentasi Peneliti Pada Mata Pelajaran Ips dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping
Guru memberikan informasi tentang materi yang akan di bahas
Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
149
150
Guru menjelaskan simbol koperasi dengan menggunakan media gambar
Guru membagikan LKS pada siswa
Guru membagikan LKS pada siswa
150
151
Guru memberikan informasi tentang materi yang akan di bahas Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam kelompok
Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompok
151
152
Guru yang bertindak sebagai obsever
152
153
153
154
154
155
RIWAYAT HIDUP Ni Kadek Trisnawati dilahirkan pada tanggal 22 Desember di kabupaten karang asem, Provinsi Bali. Anak kedua dari dua bersaudara, pasangan Bapak I Nyoman Lintang ,dan Ibu Ni Ketut Mudiasih. Penulis menempuh pendidikan tingkat dasar di SD Negeri Bukit Asri (selesai 2006), kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kapontori (selesai 2009), pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Kapontori (tamat 2012). Pada tahun 2012 berkesempatan menempuh pendidikan S1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Halu Oleo (UHO).
155