UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) Oleh : Desti Nurhidayani, Nedin Badruzzaman, Achmad Dasuki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan ABSTRAK Penelitian ini dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Mind Mapping. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 Bogor sebanyak 44 siswa dengan komposisi 21 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hasil belajar pada siklus pertama memperoleh nilai 61% sedangkan pada siklus kedua memperoleh nilai 100%, artinya terjadi peningkatan/perbaikan hasil belajar siswa. begitu pula hasil observasi siwa menunjukkan adanya peningkatan pada partisipasi, keaktifan, kerjasama dan perhatian siswa dengan memperoleh nilai pada siklus I yaitu 66%, 70%, 67%, dan 68% sedangkan pada siklus kedua memperoleh nilai 82% untuk partisipasi, 81% untuk keaktifan dan kerjasama, dan 83% perhatian siswa. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe peta pikiran (Mind Mapping) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 Bogor. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan partisipasi, keaktifan, kerjasama, dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Pembelajaran Koperatif Mind Mapping, IPA
ABSTRACT This research is Classroom Action Research (CAR). Commissioned jointly and two cycles. The main objective of this research is to improve the learning outcomes of Indonesian Language in class V through the implementation of cooperative learning model type Mind Mapping. The subjects were students of class V SDN Kemang 01 of 44 students, with a composition of 21 male students and 23 female students. Implementation of this research is conducted in odd semester academic year 2012/2013. The results showed that the percentage of learning outcomes in the first cycle to obtain the value of 61%, while in the second cycle to obtain a value of 100%, which means an increase of student learning outcomes. as well as the observation of siwa show an increase in participation, activity, cooperation and attention to students scoring in the first cycle is 66%, 70%, 67%, and 68%, while in the second cycle to obtain the value of 82% for participation, 81% for activeness and cooperation, and 83% of the students' attention. This study concluded that the implementation of cooperative learning model mind map type (Mind Mapping) can improve the learning outcomes of the subjects of Natural Science fifth grade students in elementary school Kemang 01 Bogor. In addition, the application of this learning model can improve participation, activeness, cooperation, and attention in the learning process. Keywords: Cooperative Learning Mind Mapping, science PENDAHULUAN Salah satu kelemahan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada mayoritas Sekolah Dasar selama ini adalah bahwa pembelajaran tersebut lebih menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan konsep yang sifatnya hafalan dan kurang memfasilitasi siswa dalam proses berpikir sebagai cara untuk menemukan jawaban agar memiliki hasil belajar yang comprehensive. Adapun faktor-faktor penyebab kegagalan siswa mencapai keberhasilan dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA yaitu baik dari
siswa itu sendiri maupun faktor dari guru seperti dalam penyampaian materi pembelajaran, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berpikir dalam menemukan alternatif jawaban, terlihat penggunaan metode ceramah yang dominan sehingga pembelajaran berlangsung tidak efektif dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang kurang memuaskan serta penggunaan alat peraga atau media yang kurang memadai yang menyebabkan siswa merasa bosan dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hal ini didukung dengan adanya bukti dari hasil evaluasi pembelajaran IPA di kelas V tentang hubungan makanan dan kesehatan yaitu dari 44 siswa yang mampu memperoleh nilai di atas KKM yaitu hanya 22 siswa atau sekitar 50%. Sisanya belum dapat mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus dapat mencari alternatif solusi. Salah satu alternatif solusi tersebut yaitu dengan cara memilih modelmodel pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara-cara yang menarik sehingga siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran IPA agar mendapatkan hasil belajar yang diharapkan. Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA yaitu dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping yang bekerja berdasarkan cara alamiah otak dan menggunakan alat sederhana yang benar-benar mencerminkan kreativitas dan kecemerlangan alamiah dalam proses berpikir. Dengan penerapan model pembelajaran Mind Mapping ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian: Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Peta Pikiran (Mind Mapping) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 Kabupaten Bogor? Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka terdapat beberapa teori yang mendukung seperti, Kurniawan (2011:11) mendefinisikan belajar sebagai proses aktif internal individu, dimana melalui pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang relatif permanen. Hamalik (2006:30) mendefinisikan hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan Thobroni dan Arif (2011:24) menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan dilihat secara komprehenshif. Selain itu Purwanto (2008:44) menyatakan hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang munguasai bahan yang sudah diajarkan. Pada pembelajaran Cooperative Learning terdapat model-model pembelajaran yang dapat dijadikan teknik mengajar dalam pembelajaran. Dari berbagai macam model pembelajaran salah satu model
pembelajaran kooperatif learning yang akan dijadikan metode dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif Mind Mapping. Menurut warseno dan ratih kumorojati (2011:76) sistem peta pikiran atau Mind Mapping adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Dalam buku Trianto (2010:151) IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan dalam Ilmu Pengetahuan Alam yaitu, kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, serta dikembangkannya sikap ilmiah. METODE PENELITIAN PTK ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 Kabupaten Bogor melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping. PTK ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 yang beralamat di Jalan Raya Kemang Desa Kemang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran
2012-2013, yaitu bulan September 2012 berlangsung dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 yang berjumlah 44 orang, terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Adapun mata pelajaran yang diteliti yaitu IPA. Pada PTK ini desain penelitian berdasarkan Kemmis dan Taggart (1988). Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Pada perencanaan peneliti menyusun Program Semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), media pembelajaran, dan kisi-kisi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Observasi dilakukan bersama pelaksanaan tindakan serta meninjau dan mengamati selama pelaksanaan berlangsung. Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi, refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam suatu situasi dan memahami persoalan serta keadaan tempat timbulnya persoalan itu. Teknik pengumpulan data untuk setiap siklus melalui lembar observasi kinerja guru, lembar wawancara, dan penilaian tes. Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian
tindakan kelas dengan statistik deskriptif (statistik sederhana). TEMUAN PENELITIAN Penelitian dimulai pada prasiklus, kemudian dilanjutkan ke siklus I dan siklus II sehingga mencapai ketuntasan hasil belajar. Berikut tabel hasil belajar pada setiap siklusnya. Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart Refleksi Awal
Perencan aan tindakan I
pelaksan aan tindakan I
Evaluasi/ refleksi II
Observa si II
Observa si I
Pelaksan aan tindakan II
Evalua si/ refleksi I Perencan aan tindakan II
Tabel. 1. Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Tes Awal (Pretes)
N o 1 2
Keteran gan Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekue nsi 15 29
Persent ase 34% 66%
44
100%
Tabel 2. Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I
N o. 1 2
Keteran gan Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekue nsi 27
Persent ase 61%
17
39%
44
100%
Tabel 3. Ketercapaian Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siklus II
N o 1
Keterang an Tuntas Belum 2 Tuntas Jumlah
Frekue nsi 44
Persenta se 100%
0
0%
44
100%
Berdasarkan tabel di atas yang menunjukkan bahwa dari 44 siswa di Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan materi hubungan makanan dan kesehatan yang diperoleh siswa sebelum dilakukan penelitian (prasiklus) mencapai 59 atau yang mencapai nilai ketuntasan belajar sekitar 15 siswa dengan persentase 34%, kemudian setelah dilakukan penelitian pada siklus I sebesar 73 yaitu 27 siswa dengan persentase 61% dan pada siklus II sebesar 85 atau sebanyak 44 siswa dengan persentase 100%. Terlihat bahwa pada setiap siklusnya nilai ketuntasan siswa yang dicapai mengalami peningkatan, artinya bahwa penerapan model pembelajaran Mind Mapping sangat berpengaruh terhadap nilai hasil belajar siswa.
PEMBAHASAN Tabel 4 Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
N o
1
2
As pe k/ Di me nsi Ke giat an Aw al Ke giat an Inti
Ju mla h Indi kat or
6
21
Ke giat an 3 Ak hir 4 Ju mla 30 h Bobot Nilai
juml ah Nilai 1
2 8
2
2 7
Ju ml ah (1+ 2)
57
B ob ot Ni lai (% )
95
9 5
8 8
18 3
87
1 4
1 3
27
90
1 3 7
1 2 8
26 5
9 1
8 5
3
88
Inte rpre -tasi
San gat Berk ualit as San gat Berk ualit as San gat Berk ualit as
Berk ualit as
Berdasarkan pada tabel di atas terlihat pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping pada siklus I belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik. Pada siklus I aktivitas guru belum mampu mengkondisikan siswa selama pembelajaran berlangsung, sehingga masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. setelah dilakukan analisis dan diskusi dengan tim kolaborator, peneliti mendapat
masukan bahwa pelaksanaan diperlukan adanya perbaikan Pada siklus berikutnya. setelah melakukan perbaikan pada siklus II guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik sehingga siswa semakin memiliki motivasi yang tinggi dan mereka terlihat aktif dalam pembelajaran. Pengelolaan alokasi waktu dalam setiap kegiatan pembelajaran semakin baik. Usaha guru ini pun membuahkan hasil diantaranya hasil belajar siswa meningkat dari siklus ke siklus. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping pada pelajaran IPA mengenai hubungan makanan dan kesehatan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kemang 01 Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan hasil belajar IPA. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Kurniawan, Deni. 2011. Pembelajaran Terpadu. Bandung: CV.Pustaka Cendikia Utama. Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Warseno, agus dan Kumorojati Ratih. 2011. Super Learning. Jogjakarta: DIVA Press. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BIODATA PENULIS Penulis bernama Desti Nurhidayani dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 Desember 1990 dari pasangan ayahanda Dadang dan Ibunda Marliyani. Penulis beragama islam. Penulis merupakan putra ketiga dari enam bersaudara. Penulis beralamat di Jalan Babakan Doneng No. 133 Rt 03/06 kampus IPB Dramaga Bogor. Penulis memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri Babakan Dramaga 01 pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 2002. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama pada tahun 2005 di SMP Negeri Ciampea dan pendidikan menengah atas di SMA Pembangunan 01 Bogor pada tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Bogor masuk Program Studi Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan.