Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping) Lisnawati Febriani1, Dadang Kurnia2, Sumardi3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan ABSTRAK Penelitian ini dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V melalui penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping).Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 Bogor sebanyak 28 siswa dengan komposisi 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada tes awal sebesar 44.44, pada siklus pertama memperoleh nilai 77,04 sedangkan pada siklus kedua memperoleh nilai 85,92, artinya terjadi peningkatan/perbaikan hasil belajar siswa. begitu pula hasil observasi siwa menunjukkan adanya peningkatan pada kerapihan, kerjasama, keaktifan, perhatian dan kreatifitas siswa dengan memperoleh nilai pada siklus I yaitu 78.88%, 79.25%, 81.11%, 80.74% dan 79.62%, sedangkan pada siklus II memperoleh nilai 85.18% untuk kerapihan, 83.70% untuk kerjasama, 84.44% untuk keaktifan, 85.55% untuk perhatian dan 85.18% untuk kreatifitas siswa.Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran Peta Konsep (Concept Mapping) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 Bogor. Selain itu, penerapan strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan kerapihan, kerjasama, keaktifan, perhatian dan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Hasil Belajar, Peta Konsep, IPS
Keterangan : 1. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNPAK 2. Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK 3. Staf Pengajar di Prodi PGSD FKIP UNPAK
1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN
ABSTRACT This research with class measure research phenomenological has done with 2 cycle. The main purpose of this research is to know increase of Social knowledge study result at fifth class with application of concept mapping strategy. The subject of this research the teacher and students of fifth class with the composition consist of 13 boys and 15 girls. The research had done at the first semester. The result of this research there are subjection means of study result are 44.44 before the cycle, 77.04 at first cycle, and 85.69 at the second cycle. It’s mean that there is an increase of the student study result. Not only increase at study result but also at student activity such as neatly, cooperation, being active, attention, and creatively. At the first cycle there is 78.88% neatly, 79.25% cooperation, 81.11% being active, 80.74 attention and 79.62% creatively and at the second cycle there is 85.18% neatly, 83.70% cooperation, 84.44% being active, 85.55% attention and 85.18% creatively. The conclusion of this research that application of concept mapping strategy can make increase Social knowledge study result in fifth class at Semplak 1 Elementary school. Besides that, application of concept mapping strategy can make neatly, cooperation, being active, attention, and creatively of student increase. Keyword : Study Result, Concept Mapping, IPS PENDAHULUAN Di kelas V Sekolah Dasar Negeri Semplak I Kota Bogor, potensi siswa dalam pembelajaran kurang maksimal. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang cenderung masih rendah yaitu sebesar 30 % yang mendapat nilai diatas 70 dan 70% yang masih mendapat nilai dibawah 70. Ini artinya hasil belajar siswa masih belum berhasil yaitu yang seharusnya 75% dari keseluruhan siswa memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yaitu sebesar 70. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan sebagai berikut: a. Guru terbiasa menggunakan metode ceramah yaitu proses pembelajaran yang hanya menekankan pencapaian materi. b. Dalam proses pembelajaran masih ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa, dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu konsep-konsep yang disajikan oleh guru tanpa memahami sendiri apa yang terkandung dalam konsep tersebut c. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pemahaman dari konsep-konsep yang disajikan sangat penting untuk menghasilkan hasil belajar siswa yang memuaskan. Strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Peta konsep dapat menunjukkan secara visual berbagai jalan yang dapat ditempuh dalam menghubungkan pengertian konsep di dalam
2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN
permasalahanya. Peta konsep yang dibuat murid dapat membantu guru untuk mengetahui miskonsepsi yang dimiliki siswa dan untuk memperkuat pemahaman konseptual guru sendiri. Selain itu peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru. Hal ini didukung oleh teori Ausubel dalam Sofan Amri dan IIf Khoiru (2010:155) faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah yang telah diketahui oleh siswa (pengetahuan awal). Jadi supaya belajar jadi bermakna, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proporsisi-proporsisi (Martinis, 2011:85). Penerapan strategi pembelajaran peta konsep bertujuan agar belajar lebih menarik karena cara penyajiannya. Menurut Soetrisno (2007:89) terdapat sudut pandang seni, peta konsep dapat ditampilkan dan berperan untuk membuat pembaca menjadi senang karena keindahan tampilan kerangka pikir yang dituangkan dalam peta konsep sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil akhir seseorang setelah mengalami proses pembelajaran. Sebagian berpendapat bahwa hasil belajar adalah hasil pengalaman belajar sesorang. Seperti yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009:3), Nana Sudjana (2010:22) dan Slameto (2003:49)
bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya panggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia seperti yang dikemukakan oleh Nana Supriatna dkk (2007:4) aktivitas dilihat dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang dan masa depan. Sedangkan menurut Trianto (2007:124) dan Kementrian Pendidikan Nasional (2011:17) dalam buku Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang menekankan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui penerapan pembelajaran peta konsep (concept mapping) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 kecamatan Bogor Barat Kota Bogor pada tanggal 19-26 September 2012. Subjek penelitian adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan objeknya adalah siswa kelas V di SD Negeri Semplak 1 yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan sebagai objek peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu melalui pendekatan tindakan kelas. Dalam penelitian ini terdapat dua siklus pembelajaran yang bertujuan utuk meningkatan hasil belajar. Metode pengumpulan data terdiri dari pengumulan data prapenelitian, siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara observasi, tes, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam proses pengumpulan data dibantu oleh beberapa indikator pengumpulan data yaitu indikator penilaian proses pelaksanaan pembelajaran, penilaian aktivitas siswa, dan penilaian hasil belajar siswa. Analisis data hasil
3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN
penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas dengan indikator deskriptif (indikator sederhana) yaitu analisis data sederhana melalui pengumpulan data, reduksi data, pemaparan data, serta analisis dan interperstasi data. Terdapat indikator keberhasilan minimal pada penelitian ini yaitu sebesar 75%. Penelitian ini dibantu oleh dua orang kolaborator.
TEMUAN PENELITIAN Sebelum dilakukan penelitian peneliti melaksanakan prapenelitian yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum dikenakan tindakan. Adapun hasil awal sebelum penelitian adalah sebagai berikut: Tabel Data Hasil Belajar Pra Siklus Rata-Rata
44,44
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Siswa yang Tuntas Persentase Ketuntasan
80 20 6
Belum Tuntas
22,23%
Dari data tabel di atas, didapat nilai rata-rata sebesar 44,44 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 20. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM lebih besar dibanding siswa yang memperoleh nilai diatas KKM yaitu sebanyak 21 orang dan yang belum mencapai KKM sebanyak 6 orang atau sebesar 22.23% yang mencapai KKM. Dari data hasil tes awal ini berarti terdapat masalah karena sebagian besar siswa belum mencapai KKM atau belum tuntas. Setelah dilakukan tes awal maka peneliti melanjutkan penelitian dengan melakukan tindakan pada siklus I. Pada siklus I ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang tercantum pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Rata-Rata
77,04
Nilai Tertinggi
100
Belum mencapai
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Persentase Ketuntasan Jumlah Siswa yang Tuntas
100 60 Berhasil
96,29% 26
Tabel Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
4
100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Perbedaan Setiap Siklus
Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar
Dari data tabel di atas, didapat nilai rata-rata sebesar 85.92. Jumlah siswa yang sudah tuntas sebanyak 26 dari 27 orang siswa dengan perolehan nilai tertinggi 100 dan terendah 60. Sebesar 96.29% siswa sudah mencapai KKM. Ini artinya penelitian yang dilakukan dinyatakan berhasil karena sudah meningkat dan melewati indikator keberhasilan minimal yaitu 75%.
Rata-rata Nilai terendah Nilai Tertinggi Jumlah Siswa yang Sudah Tuntas Jumlah Siswa yang Belum Tuntas Presentase
Ketuntasan Dari tabel di atas dapat diketahui perbedaan nilai hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus. Terdapat perubahan yang meingkat setiap siklusnya. Dari tabel perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah dikenai tindakan dapat pula dilihat pada grafik sebagai berikut:
Jumlah Siswa yang Tuntas
Nilai Terendah 60 indikator keberhasilan Jumlah Siswa 19 yang Tuntas Persentase 70,04 Ketuntasan (%) Dari data tabel di atas, didapat nilai rata-rata sebesar 77.04. Jumlah siswa yang sudah tuntas sebanyak 19 orang dengan perolehan nilai tertinggi 100 dan terendah 60. Sebesar 70.04% siswa sudah mencapai KKM namun masih belum mencapai indikator keberhasilan minimal yaitu sebesar 75%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II peneliti memperbaiki beberapa hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Semua yang diperbaiki tercantum dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran. adapun hasil penelitian siklus II adalah sebagai berikut: Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Rata-Rata 85,92
Pra Siklus 44,44 20 80
Siklus I 77,04 60 100
Siklus II 85,92 60 100
6
19
26
21
8
1
22,23%
70,37%
96,29%
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN
PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penelitian di atas maka dapat dilihat hasil belajar yang lebih dominan adalah pada aspek atau ranah kognitif. Sesuai dengan pendapat Sudjana (2010:22) yang menyatakan bahwa dari ketiga aspek hasil belajar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor maka aspek kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Hasil belajar siswa juga bisa digunakan sebagai alat ukur berhasil atau tidaknya seorang guru dalam memberikan pengetahuan kepada siswa. Hasil akhir belajar dapat diukur oleh sebuah penilaian hasil belajar. Menurut Sapriya (2010:43) penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, artinya melalui data yang dikumpulkan untuk evaluasi guru dapat mengatahui mengenai tingkat pencapaian tujuan, kegiatankegiatan siswa dalam belajar dan kelemahankelemahan dalam proses belajar yang telah dikembangkan guru di kelas. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa meningkat karena manfaat strategi pembelajaran peta konsep yang tidak hanya dirasakan oleh peserta didik namun juga dapat dirasakan oleh guru sebagai pengajar. Sebagaimana seperti yang dikemukakan oleh Yamin Martinis (2011:85) yang dapat disimpulkan bahwa peta
konsep dapat membantu pembelajar untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik tentang suatu topik sebelum mengerjakannya.
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung:UPI PRESS.
KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri Semplak 1 Bogor pada Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang meningkat. Dengan penerapan strategi pembelajaran peta konsep guru tidak lagi hanya menggunakan metode ceramah namun sudah bisa melaksanakan pembelajaran yang menarik melalui bantuan pata konsep. Siswa sudah terlibat aktif karena dalam strategi pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam pembuatan peta konsep sehingga mampu memahami konsep-konsep yang disajikan. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa, secara tidak langsung motivasi belajar siswa juga ikut meningkat karena terlihat dari hasil belajar siswa yang cukup memuaskan.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Supriatna, Nana, Mulyani, Srie dan Rokhayati, Ade. 2007. Pendidikan IPS di SD. Bandung:UPI PRESS. Sutrisno, L dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta:Dirjen Dikti Diknas. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. BIODATA PENULIS
DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta. Martinis, Yamin. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta:Gaung Persada (GP) Press Jakarta.
5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN
Lisnawati Febriani, lahir di Tasikmalaya, 13 Februari 1989, agama Islam anak pertama pasangan dari Bapak Baban Saputra dan Ibu Dais Siti Syadiah. Tinggal di Mangkubumi Rt/Rw 03/06 No. 5 Kelurahan Mekar Wangi Kota Tasikmalaya. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar Negeri Singaparna VII tahun 1996-2002, Sekolah Menengah Pertama 1 Singaparna tahun 2002-2005, Sekolah Menengah Atas 1 Singaparna tahun 20052008, kemudian tahun 2008 melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor dan lulus tahun 2012.